Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT.BANK SUMUT KANTOR PUSAT
DI MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarajana Manajemen (S.M)
Program Studi Manajemen
Oleh :
Nama : Angga Perdana
NPM : 1505160749
Program Studi : Manajemen
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN
2019
ABSTRACT
THE EFFECT OF WORK EDUCATION AND TRAINING
ON WORK PRODUCTIVITY OF EMPLOYEES
IN PT. BANK SUMUT OFFICE OFFICE
IN MEDAN
By
ANGGA PERDANA (1505160749)
Human resources have potential and functions that are very important for a
company, especially in terms of work productivity of human resources that must
be increased. Productivity is a form of description of the ability of employees
shown in producing output. Work productivity is weak or inefficient due to lack
of ability or lack of knowledge from a human resource / employee so that work
productivity is very difficult to achieve. Every company has different policies to
be able to increase the work productivity of its employees, because the work
productivity of employees greatly influences the reputation and development of a
company. In achieving company goals, the company leader expects all his
employees to work well and have high work productivity. But company leaders
must realize that existing human resources have certain needs that they want to
fulfill in their work. When employee needs have been met, the work productivity
of employees will increase. This study aims to analyze the effect of educational
variables, and job training on employee work productivity at PT.Bank SUMUT
Headquarters in Medan.
In this study researchers used questionnaires / questionnaires as many as
81 respondents to the workforce, with a list of questions prepared. To reach the
goal, in this study researchers used a quantitative approach.
The results of this study indicate that education variables have a positive
and significant effect on work productivity, work training variables do not
significantly influence work productivity. While the education and job training
variables simultaneously have a positive and significant effect on work
productivity.
From the results of the research conducted it can be concluded that job
training does not significantly affect work productivity.
Keywords: Work productivity, work education and training
ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT.BANK SUMUT KANTOR PUSAT
DI MEDAN
Oleh
ANGGA PERDANA (1505160749)
Sumber daya manusia memiliki potensi dan fungsi yang sangat penting
bagi suatu perusahaan, terutama dalam hal produktivitas kerja sumber daya
manusia yang wajib di tingkatkan. Produktivitas suatu bentuk gambaran
kemampuan karyawan yang ditunjukkan dalam menghasilkan output.
Produktivitas kerja melemah atau tidak efisien dikarenakan kurangnya
kemampuan atau minim nya suatu pengetahuan dari suatu sumber daya
manusia/karyawan sehingga produktivitas kerja sangat sulit untuk di capai. Setiap
perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawannya, karena produktivitas kerja karyawan sangat
mempengaruhi nama baik dan perkembangan suatu perusahaan. Dalam mencapai
tujuan perusahaan, pimpinan perusahaan mengharapkan seluruh karyawan nya
dapat bekerja dengan baik dan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi.
Namun pimpinan perusahaan harus menyadari bahwa sumber daya manusia yang
ada memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang ingin di penuhi dalam bekerja.
Ketika kebutuhan-kebutuhan karyawan telah dipenuhi, maka produktivitas kerja
karyawan pun akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh variabel pendidikan, dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket/kuesioner sebanyak 81
responden tenaga kerja, dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk
mencapai tujuan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel pelatihan kerja tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Sedangkan variabel
pendidikan dan pelatihan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelatihan
kerja tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap produktivitas kerja.
Kata Kunci : Produktivitas kerja, Pendidikan dan Pelatihan kerja
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
kasih, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada
PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan” dapat terselesaikan sesuai pada waktunya.
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada
program sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat doa, dukungan,
bimbingan, semangat, masukan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak
langsung. Maka pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ayahanda Panel dan Ibunda Elly Suryani yang senantiasa memberikan doa
dan dukungan kepada penulis.
2. Bapak H. Januri, S.E.,M.M.,M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Bapak Ade Gunawan, S.E.,M.Si. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, S.E.,M.Si. Selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
v
5. Bapak Jasman Syarifuddin, S.E.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
6. Bapak Dr. Jufrizen, S.E.,M.Si. Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Bapak Dr. Syaiful Bahri M.Ap. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan dukungan, waktu, pemikiran dan pengarahan kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah berjasa memberikan ilmu dan mendidik
penulis selama masa perkuliahan terutama mengenai penulisan skripsi ini.
9. Seluruh Pegawai Biro Manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara yang selalu membantu untuk kemudahan administrasi.
10. Kepada Teman-teman penulis, Rizky Andana Munthe, Bambang Trihatmojo,
dan Khairun Nizam yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan semangat
dalam menyelesaikan proposal ini. Dan tidak lupa kepada seluruh Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara terkhusus stambuk 2015 kelas 7
D Manajemen Malam.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2019
Penulis
Angga Perdana NPM: 1505160749
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4 C. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7 A. Uraian Teoritis ................................................................................ 7
1. Produktivitas Kerja.................................................................... 7 a. Pengertian Produktivitas Kerja ........................................... 7 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ..... 8 c. Indikator Produktivitas Kerja .............................................. 12
2. Pendidikan ................................................................................. 14 a. Pengertian Pendidikan ......................................................... 14 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan .................. 17 c. Indikator Pendidikan ........................................................... 18
3. Pelatihan Kerja .......................................................................... 20 a. Pengertian Pelatihan Kerja .................................................. 20 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelatihan Kerja ........... 25 c. Indikator Pelatihan Kerja .................................................... 26
B. Kerangka Konseptual ...................................................................... 28 C. Hipotesis .......................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 31 A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 31 B. Defenisi Operasional ....................................................................... 31 C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 34 D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 37
vii
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 46
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 46
4.1 Karakteristik Responden Penelitian .......................................... 46
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 50
4.3 Metode Regresi Linier Berganda .............................................. 56
4.4 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ........................................ 57
4.5 Pengujian Hipotesis dengan Uji t .............................................. 61
4.6 Koefisien Determinasi ............................................................... 64
B. Pembahasan ................................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 67
A. Kesimpulan .................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja............ 28
Gambar II.2. Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja...... 29
Gambar II.3. Paradigma Penelitian............................................................ 30
Gambar III.1. Kriteria Pengujian Hiptesis Uji t.......................................... 44
Gambar III.2. Kriteria Pengujian Hipotesis Uji f.............................. ........... 45
Gambar IV.4.1.1 Grafik Jenis Kelamin Karyawan..................................... 46
Gambar IV.4.1.2 Grafik Usia Karyawan.................................................. 47
Gambar IV.4.1.3 Grafik Pendidikan Karyawan........................................... 48
Gambar IV.4.1.4 Grafik Divisi Karyawan................................................. 49
Gambar IV.4.4.1 Normal P-P Plot of Regression.......................................... 58
Gambar IV.4.4.2 Scatterplot.......................................................................... 60
Gambar IV.4.5.1 Kurva Uji t..................................................................... 63
Gambar IV.4.5.2 Kurva Uji F.................................................................... .. 63
ix
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Tabel Definisi Operasional ................................................ 32
Tabel III.2 Jadwal/waktu Penelitian .................................................... 34
Tabel III.3 Tabel Populasi ................................................................... 35
Tabel III.6 Skala Likert ....................................................................... 38
Tabel IV.4.1.1 Tabel Jenis Kelamin Karyawan ....................................... 47
Tabel IV.4.1.2 Tabel Usia Karyawan....................................................... 48
Tabel IV.4.1.3 Tabel Pendidikan Karyawan ............................................ 49
Tabel IV.4.1.4 Tabel Divisi Karyawan .................................................... 50
Tabel IV.4.2.1 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan................ 51
Tabel IV.4.2.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan kerja .......... 52
Tabel IV.4.2.3 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas kerja ... 53
Tabel IV.4.2.4 Tabel Case Processing Summary Variabel (X1) ............. 54
Tabel IV.4.2.5 Tabel Reliability Statistic Variabel (X1) ......................... 54
Tabel IV.4.2.6 Tabel Case Processing Summary Variabel (X2) ............. 55
Tabel IV.4.2.7 Tabel Reliability Statistic Variabel (X2) ......................... 55
Tabel IV.4.2.8 Tabel Case Processing Summary Variabel (Y) ............... 55
Tabel IV.4.2.9 Tabel Reliability Statistic Variabel (Y) ........................... 56
Tabel IV.4.3.1 Tabel Regresi Linier Berganda ........................................ 56
Tabel IV.4.4.1 Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............... 58
Tabel IV.4.4.2 Tabel Coefficients VIF ................................................... 59
Tabel IV.4.4.3 Tabel Coefficients Heteroskedastisitas ........................... 61
Tabel IV.4.5.1 Tabel Coefficients Variable ........................................... 62
Tabel IV.4.5.2 Tabel ANOVA Pengujian Uji F .................................... 64
x
Tabel IV.4.6.1 Tabel Model Summary ................................................... 64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Permohonan Judul Penelitian
Lampiran 2 : Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Penelitian/Skripsi
Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan Proposal
Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan Skripsi
Lampiran 6 : Berita Acara Seminar Proposal Jurusan Manajemen
Lampiran 7 : Pengesahan Proposal
Lampiran 8 : Surat Izin Riset Pendahuluan UMSU
Lampiran 9 : Surat Balasan Izin Riset Perusahaan
Lampiran 10 : Surat Menyelesaikan Riset UMSU
Lampiran 11 : Surat Balasan Keterangan Selesai Riset Perusahaan
Lampiran 12 : Penetapan Dosen Pembimbing Proposal/Skripsi Mahasiswa
Lampiran 13 : Kuesioner/Angket Penelitian
Lampiran 14 : Hasil SPSS
Lampiran 15 : Distribusi Nilai r tabel
Lampiran16 : Distribusi Nilai t tabel
Lampiran17 : Distribusi Nilai F hitung
Lampiran18 : Biodata Mahasiswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sumber daya manusia adalah sumber daya yang mempunyai akal dan
perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan serta karya yang dapat
dihasilkan untuk perusahaan. (Arianty dkk., 2016, hal. 2).
Sumber daya manusia merupakan aspek yang tidak terpisahkan dalam
kegiatan bisnis, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tepat dalam
posisinya dan pada waktu yang tepat akan menghasilkan produktivitas yang
optimal dalam sebuah kegiatan bisnis. (Saripuddin dkk., 2015, hal. 136)
Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam ,sehingga
sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu
mengembangkan diri secara proaktif.(Sutrisno, 2016, hal. 1).
Tentunya untuk menjawab tantangan tersebut harus disiapkan tenaga kerja
yang andal dalam berbagai bidang masing-masing.(Sutrisno, 2016, hal. 2).
Sumber daya yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu
menciptakan suatu inovatif melalui kreatifitas dan imajinasi. (Arianty dkk., 2016,
hal. 2).
Salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, tim atau organisasi
terletak pada produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah,
dinyatakan berhasil. Apabila lebih rendah dari standar atau menurun, dikatakan
tidak atau kurang suskses.(Wibowo, 2014, hal. 93)
2
Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Produktivitas adalah
perbandingan kerja antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan
sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dengan adanya
produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan
efektif, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. (Arianty dkk., 2016, hal.
134).
Dan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
adalah memberikan pendidikan dan pelatihan kerja. Sasaran obyek penilaian
produktivitas adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan. Dengan
demikian maka jelas bahwa pendidikan dan pelatihan kerja mempunyai peranan
penting dalam produktivitas kerja karyawan.
Pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses
pengembangan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari suatu proses
pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan
khusus. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk
investasi.(Notoatmodjo, 2015, hal. 16-17).
Pelatihan merupakan salsah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. (Arianty dkk., 2016,
hal. 120). Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali
karyawan dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan
perilakunya.(Kasmir, 2018, hal. 126).
3
Pemberian latihan atau pendidikan kepada pegawai disuatu perusahaan
merupakan tanggung jawab setiap Manajer. Adanya latihan dan pendidikan bagi
seseorang, juga dapat menjamin tersedianya tenaga-tenaga kerja yang memiliki
keahlian, terlatih atau terdidik dan yang dapat menggunakan pikirannya secara
kritis. Selain hal tersebut, latihan juga membantu stabilitas pegawai dan
mendorong mereka untuk memberikan jasanya dalam waktu yang
lama.(Manullang, 2013, hal. 66-67).
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan
pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,
terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan keperibadian
manusia. (Notoatmodjo, 2015, hal. 16).
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, maka terdapat
beberapa fenomena tentang produktivitas kerja pada karyawan PT.Bank SUMUT
kantor pusat di medan yaitu tidak tercapai nya target bisnis yang diharapkan serta
lambat nya proses untuk pembukaan rekening tabungan baru. Untuk fenomena
pendidikan masih ada beberapa karyawan yang berpendidikan masih minim dan
belum menguasai kompetensi yang sesuai dengan jabatan nya. Untuk pelatihan
kerja beberapa karyawan masih belum memahami pelatihan kerja yang dilaksakan
dan pelatihan kerja belum dilaksanakan pada dan oleh seluruh karyawan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan kerja
Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Pada PT.Bank SUMUT Kantor
Pusat di Medan”.
4
B. Identifikasi masalah
1. Pendidikan yang minim membuat beberapa karyawan belum menguasai
kompetensi yang sesuai dengan jabatan nya.
2. Pelatihan kerja belum dilaksanakan pada semua jenjang jabatan pada
PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.
3. Produktivitas kerja belum maksimal dan target yang diinginkan belum
tercapai dari tahun ke tahun.
4. Kedisiplinan yang masih belum di benahi dan perlu di tegak kan
5. Fasilitas kerja yang perlu di tambah dan di perhatikan
C. Batasan dan rumusan masalah
1. Batasan masalah
Berbagai macam fenomena yang terjadi pada PT.Bank SUMUT Kantor
Pusat di Medan, maka yang menjadi dasar penelitian untuk menganalisis hanya
dibatasi permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan, pelatihan kerja dan
produktivitas kerja.
2. Rumusan masalah
a) Apakah pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan ?
b) Apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan ?
5
c) Apakah pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di
Medan secara simultan ?
D. Tujuan dan manfaat penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a) Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas
kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.
b) Untuk mengetahui apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap
produktivitas kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.
c) Untuk mengetahui apakah pendidikan dan pelatihan kerja sangat
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor
Pusat di Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk:
a). Manfaat Praktis, Sebagai masukan dalam memperbaiki system perusahaan
yang ada, sebagai bahan dalam rangka menentukan strategi pengambilan
keputusan mengenai pelayanan dan kinerja terhadap konsumen.
b). Manfaat Teoritis, Menambah literatur (bahan bacaan) dalam menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
6
c). Bagi Pihak lain, Sebagai bahan bacaan sekaligus dapat menambah
wawasan sehingga bisa dijadikan sebagai bahan studi banding dan acuan
guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoritis
1. Produktivitas kerja
a. Pengertian produktivitas kerja
Secara konseptual, Produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau
hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan.(Wibowo, 2014, hal. 93)
Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barangbarang
atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).(Sutrisno, 2016, hal. 99)
Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Produktivitas adalah
perbandingan kerja antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan
sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dengan adanya
produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan
efektif, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. (Arianty dkk., 2016, hal.
134).
(Tohardi dalam Sutrisno,2016, hal. 100) mengemukakan bahwa
produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari
perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat
melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih
baik hari ini.
Pendapat tersebut didukung oleh (Ravianto dalam Sutrisno,2016, hal. 100)
mengatakan produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu
8
mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap demikian akan
mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu
mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan.
(Kussrianto dalam Sutrisno,2016, hal.102) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja persatuan waktu.
Menurut (Wahono dkk.,2015) produktivitas kerja adalah gambaran
kemampuan pekerja dalam menghasilkan output.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (masukan) dan pandangan
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
kehidupan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas kerja
Menurut (Wibowo, 2014, hal. 100-103), faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah:
1). Kepuasan kerja
Kenyataan yang ada menyarankan bahwa hubungan antara kepuasan
kerja dengan produktivitas sangat lemah. Orang cenderung menaksir
terlalu tinggi tentang pengaruh kepuasan kerja, dan mereka menaksir
terlalu rendah faktor lain yang memberi kontribusi pada produktivitas.
9
2). Penyederhanaan kerja
Akhir-akhir ini dikenal bahwa penyederhanaan kerja dapat
memperbaiki produktivitas sampai pada suatu titik tertentu. Di luar
titik tertentu dapat terjadi ketidakpuasan pekerja.
3). Keterpaduan
Keterpaduan memengaruhi anggota kelompok dan organisasi dalam
bentuk: meningkatnya kepuasan, komunikasi diantara anggota,
meningkatnya permusuhan dengan orang di luar kelompok,
produktivitasnya meningkat, dan terdapat kecenderungan resisten
terhadap perubahan.
4). Spesialisasi
Kebanyakan manajer sekarang melihat spesialisasi kerja sebagai
sumber peningkatan produktivitas yang tidak ada akhirnya.
5). Desain tempat kerja
Kenyataan mengindikasikan bahwa desain tempat kerja yang
meningkatkan akses, kenyamanan, dan fleksibelitas pekerja, mungkin
secara positif memengaruhi motivasi dan produktivitas.
6). Motivasi
Gibon, Ivancevich, dan Donnely melihat adanya hubungan antara
motivasi dalam kelompok dengan produktivitas. Apabila kelompok
berkembang, usahanya semakin meluas untuk menyelesaikan tujuan
kelompok.
10
(Ravianto dalam Sutrisno, 2016, hal. 102) Produktivitas tenaga kerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu
sendiri maupun faktor lain, seperti:
1). Tingkat pendidikan
2). Keterampilan
3). Disiplin
4). Sikap
5). Etika kerja
6). Motivasi
7). Gizi dan kesehatan
8). Tingkat penghasilan
9). Jaminan sosial
10). Lingkungan kerja
11). Iklim kerja
12). Teknologi
13). Sarana produksi
14). Manajemen
15). Prestasi
(Simanjuntak dalam Sutrisno, 2016, hal.103) Ada beberapa faktor yang
memperngaruhi produktivitas kerja karyawan,yaitu:
1). Pelatihan
2). Mental dan kemampuan fisik karyawan
3). Hubungan antara atasan dan bawahan
11
(Tiffin dan Cormick, Siagian dalam Sutrisno, 2016, hal.103) Mengatakan
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja dapat di simpulkan
menjadi dua golongan, yaitu:
1). Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan
fisik individu, kelelahan dan motivasi.
2). Faktor yang ada diluar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,
penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi,
lingkungan sosial, dan keluarga.
Menurut (Wahono dkk., 2016) faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja meliputi :
1). Pendidikan
2). Insentif
3). Jaminan sosial.
Menurut (Cholis, 2013) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
diantaranya adalah:manusia, modal, metode atau proses,lingkungan organisasi,
produksi, lingkungan negara, lingkungan international maupun regional, dan
umpan balik.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diatas
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produktivitas kerja adalah metode, modal,
proses, tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap, etika kerja, insenstif,
jaminan sosial, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial,
lingkungan kerja, iklim kerja, dan teknologi.
12
c. Indikator Produktivitas kerja
Menurut (Sutrisno, 2016, hal. 104) menyatakan bahwa untuk mengukur
produktivitas kerja, diperlukan indikator yaitu:
1). Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas
2). Meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu yang dapt
dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut.
3). Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari
kemarin.
4). Pengembangan diri Pengembangan diri dapat dilakukan dengan
melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.
5). Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas
kerja seorang karyawan.
6). Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan.
Menurut (Siagian dalam Sutrisno, 2016, hal. 105-106) indikator
produktivitas kerja adalah :
1). Perbaikan terus-menerus
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implikasinya
ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan
ssecara terus-menerus.
2). Peningkatan mutu hasil pekerjaan
13
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus
ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala
komponen organisasi.
3). Pemberdayaan SDM
Karena itu, memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat
mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen
dalam hierarki organisasi.
Menurut (Wibowo, 2014, hal. 111). Pengukuran produktivitas
mewujudkan sejumlah fungsi penguatan yang sangat berharga yaitu sebagai
berikut:
1). Membangun kepedulian
Sistem pengukuran yang sangat kelihatan dan sering disesuaikan
membantu menjaga fokus organisasi dan mengomunikasikan minat dan
kepentingan manajemen tentang produktivitas.
2). Mengukur masalah dan peluang
Ukuran produktivitas memfasilitasi identifikasi dari bidang di mana
perhatian manajemen diperlukan.
3). Mengusahakan mekanisme umpan balik
Tanpa umpan balik, suatu organisasi tidak dapat belajar dan
memperbaiki. Dengan mengumpan balik data pengukuran, pekerja
dapat menikmati perasaan penyelesaian, dapat belajar dari keberhasilan
dan dapat dimotivasi untuk mengatasi masa ketidakcukupan kinerja.
4). Memfasilitasi integrasi
14
Pengukuran memfasilitasi proses pengintegrasikan produktivitas ke
dalam sistem organisasional lain: tujuan kuantitatif dapat ditetapkan,
perbaikan produktivitas dapat dibiayai dan penguatan melalui sistem
penghargaan dapat diselesaikan dengan objektivitas lebih besar.
Menurut (Arianty dkk., 2016, hal. 135). Untuk mengukur produktivitas
kerja diperlukan suatu indikator,yaitu:
1). Kemampuan, yang bergantung pada keterampilan serta profesionalisme
dalam bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diemban kepada
mereka.
2). Meningkatkan hasil yang dicapai, baik hasil yang dirasakan oleh yang
mengerjakan atau yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.
3). Semangat kerja, terlihar dari etos kerja serta dari hasil yang dicapai
dalam suatu hari yang lebih baik dari pada hari sebelumnya.
4). Pengembangan diri, dengan menghadapi tantangan kerja dan juga
harapan untuk menjadi yang lebih baik.
5). Mutu, merupakan hasil pekerjaan yang ditunjukan dari kualitas kerja
seorang pegawai.
6). Efisiensi, Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya
yang digunakan.
Menurut (Cholis, 2013) Indikator-indikator produktivitas kerja adalah
pengetahuan, keterampilan, disiplin kerja, sikap kerja, etika kerja, kejelasan
pekerjaan, kreativitas.
Berdasarkan indikator produktivitas kerja diatas dapat disimpulkan bahwa
indikator produktivitas kerja adalah kemampuan, meningkatkan hasil yang
15
dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, pengetahuan, disiplin, etika
kerja, sikap kerja, kejelasan pekerjaan, kreativitas dan efisiensi.
2. Pendidikan
a. Pengertian pendidikan
Pendidikan menurut John Dewey dalam (Hasbullah, 2015, hal. 2)
“Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga
mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. (Hasbullah, 2015, hal. 6).
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka. (Ihsan, 2011, hal. 1-2)
Pendidikan (formal) di dalam suatu organisasi adalah suatu proses
pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2015, hal. 16).
Pendidikan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada
pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai
tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang, 2013,
hal. 67).
16
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup
yang mempengaruhi pertumbuhan individu.(Mudyahardjo, 2014, hal. 3).
Menurut UU SISDIKNAS No.20 (2003) Pasal 1 yang dimaksud dengan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak, mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(2014, hal. 2)
Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum
dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. (S.P.Hasibuan, 2017,
hal. 70).
Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori
dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kegiatan mencapai tujuan.(Sutrisno, 2016, hal. 62).
Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa pendidikan adalah
proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan
fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif
dalam hidup manusia, semua usaha yang direncanakan untuk mengubah pola
perilaku baik jasmani maupun rohani, suatu proses pengembangan kemampuan
ke arah yang diinginkan dan mengembangkan potensi-potensi seseorang
melalui suatu pengajaran,pengendalian, serta keterampilan yang digunakan
dalam pendidikan sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
17
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan
Menurut (Ihsan, 2011, hal. 7-10) faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan, yaitu :
1). Faktor tujuan, dibedakan adanya macam-macam tujuan sebagai berikut:
a). Tujuan umum
b). Tujuan tak sempurna (tak lengkap)
c). Tujuan sementara
d). Tujuan Perantara
e). Tujuan insidental.
2). Faktor pendidik, dibedakan menjadi dua kategori, ialah:
a). Pendidik menurut kodrat
b). Pendidik menurut jabatan
3). Faktor peserta didik
4). Faktor isi/materi pendidikan
5). Faktor metode pendidikan
6). Faktor situasi lingkungan
Menurut Sutari Imam Burnadib dalam (Hasbullah, 2015, hal. 9-10) faktor-
faktor tertentu yang memengaruhi, yaitu:
1). Adanya tujuan yang hendak dicapai
2). Adanya subjek manusia yang melakukan pendidikan
3). yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu
4). yang mengunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
18
Adapun faktor yang satu dengan faktor yang lainnya yang tidak bisa
dipisahkan, karena kesemuanya saling pengaruh dan memengaruhi menurut
(Hasbullah, 2015, hal. 10-32), yaitu:
1). Faktor tujuan
2). Faktor pendidik
3). Faktor anak didik
4). Faktor alat pendidik
5). Faktor lingkungan.
Menurut (Maunah, 2009, hal. 70-71) faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan adalah faktor tujuan, setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya,
sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai.
Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan
mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat
menentukan.
Menurut (Barnadib, 2013, hal. 35) faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan adalah :
1). Adanya tujuan yang hendak dicapai
2). Adanya subjek manusia
3). Yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu
4). Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan faktor-faktor pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor pendidikan yaitu, faktor tujuan, pendidik, anak didik (peserta), alat
pendidik dan lingkungan.
19
c. Indikator pendidikan
Di dalam UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan Nasional Pasal 10 Ayat (1), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu
pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan luar sekolah (non-formal). (Ihsan,
2011, hal. 41)
Menurut Philip H. Coombs mengklasifikasikan pendidikan kedalam tiga
bagian, yaitu pendidikan informal (pendidikan luar sekolah yang tidak
dilembagakan) pendidikan formal (pendidikan sekolah) dan pendidikan non-
formal (pendidikan luar sekolah yang dilembagakan). (Ihsan, 2011, hal. 41).
Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun (2003), dalam (2014, hal. 9-11),
indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian
jurusan, adalah:
Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan nonformal
dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan
formal terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
1). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
2). Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan.
3). Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi.
20
Menurut (Setihada, 2014) Indikator pendidikan adalah :
1). Pendidikan formal
2). Pendidikan non formal
Indikator yang menunjang keberhasilan pelatihan kerja menurut (Hardiati,
2011, hal. 126) adalah :
1). Tahap penilaian, dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan.
2). Tahap pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan program pendidikan dan
pelatihan.
3). Tahap evaluasi adalah melihat apakah hasil pelatihan sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pealtihan.
Berdasarkan indikator pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa
indikator pendidikan adalah latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan,
pendidikan formal, pendidikan non formal, tahap pelaksanaan, tahap penilaian
dan tahap evaluasi.
3. Pelatihan kerja
a. Pengertian pelatihan kerja
Pelatihan merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelatihan biasanya
dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan,
diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan
keterampilan kerja. (Arianty dkk., 2016, hal. 120).
21
Menurut Andrew E. Sikula dalam (Mangkunegara, 2017, hal. 44) dapat
dikemukakan bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka
pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana
pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam
tujuan terbatas.
Pelatihan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada pegawai,
agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai tersebut, dapat
berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang, 2013, hal. 67).
Pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari suatu proses pendidikan,
yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus.
(Notoatmodjo, 2015, hal. 16).
Pelatihan didefinisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky,2003), sebagai usaha
untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaannya sekarang atau dalam
pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Sikula ( dalam As’ad,2001),
mengatakan pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, yang mana tenaga kerja
nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan-
tujuan tertentu.(Sutrisno, 2016, hal. 67).
Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali karyawan
dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan perilakunya. (Kasmir,
2018, hal. 126).
Pelatihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan
keahlian seseorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
(S.P.Hasibuan, 2017, hal. 70).
22
Pelatihan adalah sebuah pendekatan personal untuk membantu karyawan
membangun keahlian, sebuah metode yang memperkuat komunikasi antara
organisasi dengan karyawan. Pelatihan merupakan sarana memaksimalkan
kekuatan yang dimiliki, mendorong dan meningkatkan komunikasi, serta
membantu mereka mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu lebih cepat.
(Susanto, 2011, hal. 94-95).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan
merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memfasilitasi dan
menambah kompetensi, membangun keahlian, meningkatkan pengetahuan,
memperkuat komunikasi dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut (Kasmir,
2018, hal. 144-146). Adalah:
1). Peserta pelatihan
2). Instruktur/pelatih
3). Materi pelatihan
4). Lokasi pelatihan
5). Lingkungan pelatihan
6). Waktu pelatihan
7). Faktor lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut (Arianty
dkk., 2016, hal. 134) adalah:
1). Dukungan manajemen puncak
23
2). Komitmen para spesialis dan generalis
3). Kemajuan teknologi
4). Kompleksitas organisasi
5). Gaya belajar
Menurut (Hasibuan, 2010 hal. 75) faktor-faktor yang mempengaruhi
pelatihan antara lain :
1). Peserta
2). Pelatih/Instruktur
3). Fasilitas Pelatihan
4). Kurikulum, dan
5). Dana Pelatihan
Faktor-faktor yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut
(Rivai, 2009, hal.204) :
1). Materi yang dibutuhkan
2). Metode yang digunakan
3). Kemampuan Instruktur Pelatihan
4). Sarana atau Prinsip-prinsip pembelajaran
5). Peserta pelatihan
6). Evaluasi pelatihan
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja yaitu,
dukungan manajemen puncak, komitmen, kemajuan teknologi, kompleksitas
organisasi, peserta, pelatih, fasilitas pelatihan, kurikulum, dana pelatihan, materi,
metode dan gaya belajar.
24
e. Indikator pelatihan kerja
Indikator-indikator pelatihan menurut (Mangkunegara, 2017, hal. 62-64),
diantaranya:
1). Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan harus kongkrit dan dapat diukur, oleh karena itu
pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara
maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja
yang harus diterapkan.
2). Materi
Materi pelatihan dapat berupa: pengolahan (manajemen), tata naskah,
psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja,
kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja.
3). Metode yang digunakan
Metode pelatihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan
teknik partisipatif yaitu diskusi kelompok, konfrensi, simulasi, bermain
peran (demonstrasi) dan games, latihan dalam kelas, test, kerja tim dan
study visit(studi banding).
4). Kualifikasi peserta
Peserta pelatihan adalah pegawai perusahaan yang memenuhi
kualifikasi persyaratan seperti karyawan tetap dan staff yang mendapat
rekomendasi pimpinan.
5). Kualifikasi pelatih (Instruktur)
25
Pelatih/Instruktur yang akan memberi materi pelatihan harus memenuhi
kualifikasi persyaratan antara lain: mempunyai keahlian yang
berhubungan dengan materi pelatihan, mampu membangkitkan
motivasi dan mampu menggunakan metode partisipatif.
Menurut (Goldstein dan Buxton dalam Mangkunegara, 2017, hal. 65-67),
berpendapat bahwa ada empat kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman
dari ukuran/indikator kesuksesan pelatihan, yaitu :
1). Kriteria pendapat. Kriteria ini didasarkan pada bagaimana pendapat
peserta pelatihan mengenai program pelatihan yang telah dilakukan.
Hal ini dapat diungkap dengan menggunakan kuesioner mengenai
pelaksanaan pelatihan. Bagaimana pendapat peserta mengenai materi
yang diberikan pelatih, metode yang digunakan, situasi pelatihan.
2). Kriteria belajar. Kriteria belajar dapat diperoleh dengan menggunakan
tes pengetahuan, tes keterampilan yang mengukur skill, dan
kemampuan peserta.
3). Kriteria perilaku. Kriteria perilaku dapat diperoleh dengan
menggunakan tes keterampilan kerja. Sejauh mana ada perubahan
peserta sebelum pelatihan dan setelah pelatihan.
4). Kriteria hasil. Kriteria hasil dapat dihubungkan dengan hasil yang
diperoleh seperti menekan turnover, berkurangnya tingkat absen,
meningkatnya produktivitas, meningkatnya penjualan, meningkatnya
kualitas kerja dan produksi.
Menurut (Rivai, 2009, hal. 123) Indikator pelatihan dapat dilihat dari :
1). Pengetahuan atau proses belajar
26
2). Perubahan perilaku
3). Hasil
Menurut (Sibarani, 2015) Indikator-indikator pelatihan kerja adalah :
1). Tujuan pelatihan
2). Tanggung jawab terhadap pelatihan
3). Subjek atau materi pelatihan
4). Waktu dan jadwal pelatihan
5). Lokasi dan tempat pelatihan
6). Jumlah dan kualifikasi peserta pelatihan
7). Instruktur
8). Teknik Pelatihan
9). Metode penilaian pelatihan
Menurut (Komarudin, 2018) Indikator pelatihan kerja adalah :
1). Materi pelatihan
2). Metode pelatihan
3). Kemampuan instruktur pelatihan
4). Peserta pelatihan
5). Suasana Pelatihan
6). Evaluasi Pelatihan
Berdasarkan indikator pelatihan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa
indikator pelatihan kerja yaitu, instruktur, peserta, materi, pengetahuan atau
proses belajar, tujuan, tanggung jawab, perubahan perilaku, hasil metode, tujuan,
teknik pelatihan, waktu, suasana, evaluasi dan jadwal penelitian.
27
B. Kerangka Konseptual
Menurut (Sugiyono, 2014, hal. 92), kerangka berfikir dalam suatu
penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua
variabel atau lebih.
Pada umumnya paradigma diartikan sebagai cara atau sudut pandang yang
dipakai oleh seseorang atau satu kelompok dalam melihat, memandang, atau
mendekati, suatu gejala yang ada dan atau yang muncul dalam
masyarakat.(Soewadji, 2012, hal. 38)
.
1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
Pendidikan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada
pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai
tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi.(Manullang, 2013, hal.
67).
Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori
dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kegiatan mencapai tujuan.(Sutrisno, 2016, hal. 62).
Hasil penelitian yang berpengaruh (Sinulingga, 2014), (Setihada, 2014),
(Mapparenta, 2011), berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan temuan
penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan berpengaruh
terhadap produktivitas kerja.
Hasil penelitian yang tidak berpengaruh (Dotulong dkk., 2016), (Sasana,
2013), (Wahono dkk., 2014), berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan
28
temuan peneliti terdahulu dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Gambar II.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
2. Pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja
Pelatihan merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelatihan biasanya
dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan,
diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan
keterampilan kerja. (Arianty dkk., 2016, hal. 120).
Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali karyawan
dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan perilakunya.(Kasmir,
2018, hal. 126).
Hasil penelitian (Sibarani, 2015), (Komarudin, 2018), (Cholis, 2013),
(Siswadi, 2016), (Safitri, 2017). Berdasarkan hasil dari beberapa analisa data dan
temuan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Hasil penelitian yang tidak berpengaruh (Khadafi, 2016), (Jiwa dkk, 2018),
berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan temuan peneliti terdahulu dapat
disimpulkan bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas
kerja.
Pendidikan
Produktivitas Kerja
29
Gambar II.2. Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
3. Pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja
secara simultan
Pendidikan dan pelatihan adalah perubahan perilaku yang diharapkan,
yakni kemampuan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. (Notoatmodjo,
2015, hal. 27).
Pendidikan dan pelatihan adalah berhubungan dengan memberikan
bantuan kepada pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan
pegawai tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang,
2013, hal. 67).
Hasil penelitian (Rapareni, 2013), (Utomo, 2018), (Hakimah, 2014),
Berdasarkan hasil dari beberapa analisa data dan temuan penelitian terdahulu,
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap
Produktivitas Kerja.
Gambar II.3. Paradigma Penelitian
Pelatihan Kerja Produktivitas Kerja
Produktivitas Kerja
Pendidikan
Pelatihan Kerja
30
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan, kesimpulan atau jawaban sementara
terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di dalam rumusan masalah
sebelumnya. (Irfan, 2013, hal. 45).
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
(Arikunto, 2013, hal. 110) .
Biasanya hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua atau lebih
variabel. Apabila peneliti setuju dengan pendapat ini, maka mereka hanya perlu
berfikir akan menggunakan hipotesis atau tidak dalam penelitiannya jika
penelitian tersebut mengandung satu variabel.(Arikunto, 2016, hal. 43)
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:
1. Pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bank
SUMUT
2. Pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada
PT.Bank SUMUT
3. Pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT. Bank SUMUT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Menurut Soeyono penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang
didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, Ci kuadrat, dan perhitungan
statistik lainnya.(Soewadji, 2012, hal. 50).
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif kausal dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini akan menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari
variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu pengaruh variabel pendidikan dan
pelatihan kerja terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pendekatan
kuantitatif digunakan karena data yang akan digunakan untuk menganalisis
pengaruh antar variabel dinyatakan dengan angka.
B. Definisi Operasional Variabel
Pada dasarnya penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain, baik hubungan antara dua variabel
atau hubungan antara beberapa variabel.(Soewadji, 2012, hal. 120).
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi,
terikat, tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas. Variabel bebas
(independent variable) adalah kebalikan dari variabel terikat. Variabel ini
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat.(Irfan, 2013, hal. 23).
32
Tabel III.1
Tabel Definisi Operasional
Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Skala Butir
Pernyataan
Produktivitas
kerja (Y)
Produktivitas merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai
(keluaran) dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan (masukan) dan
pandangan hidup dan sikap mental
yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan.
(Arianty dkk., 2016, hal. 134),
(Wibowo, 2014, hal. 93), (Sutrisno,
2016, hal. 99), . (Kasmir, 2018, hal.
126).
indikator produktivitas kerja adalah
kemampuan, meningkatkan hasil yang
dicapai, semangat kerja, pengembangan diri,
mutu, pengetahuan, disiplin, etika kerja, sikap
kerja, kejelasan pekerjaan, kreativitas dan
efisiensi.(Sutrisno, 2016, hal. 104), (Wibowo,
2014, hal. 111), (Arianty dkk., 2016, hal.
135), (Cholis, 2013),
a. Kemampuan
b.Meningkatka
n hasil yang
dicapai
c. Semangat
kerja
d.Pengembang
an diri
e.Mutu
f. Efisiensi
1-5 1,2,3,4
5,6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16
17,18,19,20
21,22,23,24
Pendidikan
(X1)
Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan
fenomena manusia yang fundamental,
yang juga mempunyai sifat konstruktif
dalam hidup manusia, semua usaha
yang direncanakan untuk mengubah
pola perilaku baik jasmani maupun
rohani, suatu proses pengembangan
kemampuan ke arah yang diinginkan
dan mengembangkan potensi-potensi
seseorang melalui suatu
pengajaran,pengendalian, serta
indikator pendidikan adalah latar
belakang pendidikan, jenjang pendidikan,
pendidikan formal, pendidikan non formal,
tahap pelaksanaan, tahap penilaian dan tahap
evaluasi. UU SISDIKNAS No.20 Tahun
(2003), dalam (2014, hal. 9-11), (Ihsan, 2011,
hal. 41), (Hasbullah, 2015, hal. 10), (Hardiati,
2011, hal. 126), (Setihada, 2014).
a.Latar
belakang
pendidikan
b.Jenjang
pendidikan
c. Pendidikan
formal
d. Pendidikan
non formal
1-5 1,2,3,4
5,6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16
33
keterampilan yang digunakan dalam
pendidikan sehingga dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. (Ihsan, 2011, hal. 1-2),
(Hasbullah, 2015, hal. 2),
(Notoatmodjo, 2015, hal. 16),
(Manullang, 2013, hal. 67).
Pelatihan
kerja
(X2)
Pelatihan merupakan usaha
yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memfasilitasi dan menambah
kompetensi, membangun keahlian,
meningkatkan pengetahuan,
memperkuat komunikasi dan
keterampilan yang berhubungan
dengan pekerjaan.(Arianty dkk., 2016,
hal. 120), (Mangkunegara, 2017, hal.
44), (Manullang, 2013, hal. 67),
(Notoatmodjo, 2015, hal. 16)
indikator pelatihan kerja yaitu,
instruktur, peserta, materi, pengetahuan atau
proses belajar, tujuan, tanggung jawab,
perubahan perilaku, hasil metode, tujuan,
teknik pelatihan, waktu, suasana, evaluasi dan
jadwal penelitian. (Mangkunegara, 2017, hal.
62-64), (Goldstein dan Buxton dalam
Mangkunegara, 2017, hal. 65-67), (Rivai,
2009, hal. 123), (Sibarani, 2015),
(Komarudin, 2018).
a. Instruktur b. Peserta c. Materi d. Metode e. Tujuan
1-5 1,2,3,4
5,6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16
17,18,19,20
34
C. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank SUMUT Kantor Pusat yang
bertempat di Jalan Imam Bonjol NO. 18 Medan. Waktu pelaksanaan dimulai pada
Bulan Desember 2018.
.b. Waktu penelitian
Adapun waktu penelitian yang dilakukan dan dibuat dalam bentuk tabel, sebagai
berikut:
Tabel III.2. Waktu Penelitian
NO. Kegiatan
Bulan/Tahun
November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Prariset/Penelitian
2. Penyusunan Proposal
3. Pengumpulan Data
4. Pengolahan data dan
Analisis data
5. Penyusunan Skripsi
Sumber : Data diolah peneliti.(2019)
D. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah
wilayah penelitian. Sedangkan Sampel adalah wakil-wakil dari populasi.(Irfan,
2013, hal. 50).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2013, hal. 173-174).
35
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono,
2014, hal. 117-118).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
wilayah penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan
Sampel adalah wakil-wakil atau sebagian populasi yang akan diteliti.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Bank SUMUT kantor
pusat yang berjumlah 415 orang.
Tabel III.3. Tabel Populasi
NO. Divisi/Bidang Pekerjaan Jumlah
1. Divisi Akuntansi dan Pajak 12
2. Divisi Sumber Daya Manusia 19
3. Divisi Penyelamatan Kredit 34
4. Divisi Dana dan Jasa 15
5. Divisi Kredit 53
6. Divisi Ritel 20
7. Divisi Risiko Kredit 22
8. Divisi Umum 30
9. Divisi Operasional 20
10. Divisi Perencanaan 18
11. Divisi Teknologi Informasi 20
12. Divisi Trisuri 10
13. Divisi Kepatuhan 10
14. Divisi Pengawasan 87
15. Divisi Manajeman Risiko 12
16. Sekretaris Perusahaan 33
Total 415
Sumber : PT.Bank SUMUT Kantor Pusat Medan
36
Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jumlah sampel yang akan diambil menggunakan rumus Slovin (Umar,2002).
Rumus : N
n =
1+ Ne2
Sumber : (Irfan, 2013, hal. 59)
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
e :Persen kelonggoran ketidaktelitian (misalnya:1%, 5%, 10%, dan lainnya)
Dengan rumus diatas maka dapat ditentukan sampelnya, sebagai berikut:
415
n =
1+415 (0,1)2
415
n =
1+415(0,01)
415
n =
1+4,15
415
n =
5,15
n = 80,5
n = 81 Orang
37
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa
sampel penelitian ini adalah sebanyak 81 orang karyawan yang mewakili dari
populasi sebanyak 415 orang karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat
Medan. Kemudian untuk menarik sampel dari populasi dengan menggunakan
teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata/golongan yang ada dalam
populasi tersebut.
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya.
1). Daftar pertanyaan (Quesioner)
Teknik dan instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah berupa
kuisioner (angket/daftar pertanyaan) kuisioner ini dibagikan kepada semua yang
menjadi sampel penelitian yaitu karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat
Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket/Kuisioner, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun peneliti untuk
mengetahui pendapat/asumsi atau persepsi responden penelitan tentang suatu
variabel yang diteliti. Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada karyawan
PT.Bank SUMUT Kantor Pusat Medan, dimana setiap pertanyaan memiliki 5
pilihan sebagai berikut:
38
Tabel III.6. Skala Likert
PERTANYAAN BOBOT
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : (Sugiyono, 2014, hal. 94)
2). Metode Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencatat atau mengutip data yang ada
diperusahaan yang berhubungan dengan obyek penelitian.
3). Wawancara (interview)
Yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang
untuk memberikan data yang dibutuhkan. Tanya jawab yang dilakukan adalah
secara langsung kepada karyawan mengenai hal-hal yang relevan dengan
penelitian yang sifatnta tidak struktur.
Selanjutnya angket/kuisioner yang telah di kumpulkan/diterima diuji dengan
menggunakan Validitas dan Reliabilitas pertanyaan,yaitu :
A.Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1.Uji Validitas
Salah satu instrumen pengumpulan data didalam penelitian adalah
angket/kuisioner. Instrumen seperti ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar
memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu angket/kuisioner perlu diujicobakan
kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi.
39
Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran
suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. (Irfan, 2013, hal. 79).
Rumus :
Sumber :(Irfan, 2013, hal. 79)
Keterangan :
rxy : Koefesien validitas
N : Banyaknya subjek
X : Nilai pembanding
Y : Nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.
Kriteria penerimaan / penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Tolak Ho jika nilai korelasi positif dan probabilitas yang dihitung nilai probabilitas yang diterapkan sebesar 0,05 (Sig 2 – tailed < α0,05).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas memiliki berbegai nama lain seperti keterpercayaan,
kehandalan, kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah
instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika
variable penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya
maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.
40
Rumus :
Sumber : (Irfan, 2013, hal. 86)
Keterangan :
r11 : Realibilitas Instrumen
n : Banyak nya butir pertanyaan
∑ t2 : Jumlah variansbutir
2
t : Varians total
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dan menggunakan alat bantu berupa software komputer
program SPSS. SPSS (Statistical Package for Social Sciences) adalah sebuah
program komputer yang digunakan untuk menganalisis sebuah data dengan
analisis statistik, SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 13.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana
keadaan ( naik turunnya) variabel dependen, alasan menggunakan regresi linier
berganda adalah karena judul penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas (x).
41
Rumus :
Sumber : (Sugiyono, 2012, hal. 258)
Keterangan :
Y : Variabel terikat
a : Konstanta
b1,b2 : Koefisien regresi
x1,x2 : Variabel bebas
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda
Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah
model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika
model adalah model yang yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk
dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan
masalah praktis.(Irfan, 2013, hal. 169)
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen nya memiliki distribusi normal atau tidak.
(Irfan, 2013, hal. 170).
Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada
nilai probabilitasnya. Data adalah Normal jika :
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) >level of
significant (α =0,05), sebaliknya Ha ditolak.(Irfan, 2013, hal. 170)
Y = a+b1x1+b2x2
42
Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) 0,05.(Irfan, 2013, hal. 171-
173).
3. Pengujian Hipotesis
Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat
dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Kriteria penerimaan/penolakan
hipotesis adalah sebagai berikut:
43
- Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0.05 (Sig.≤ α0,05).
- Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0.05 (Sig.> α0.05). (Irfan, 2013, hal. 175).
a. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan atau tidak terhadap variabel
terikat (Y).
Rumus :
Sumber:(Sugiyono, 2016, hal. 187)
Keterangan:
t : Nilai Korelasi
n : Jumlah Sampel
r : Koefisien Korelasi
Bentuk pengujian nya adalah :
1. Ho:= 0, artinya tidak berpengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y).
2. Ho: ≠ 0, artinya berpengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y)
44
Gambar III.1. Kriteria Pengujian Hipotesis t
Sumber : Pengujian Hipotesis t
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji F atau disebut juga dengan uji signifikan serentak yang dimaksudkan
untuk melihat kemampuan yang menyeluruh dari variabel bebas yaitu thitung (X1)
dan (X2) untuk dapat atau mampu menjelaskan keragaman variabel tidak bebas
(Y). Uji F juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel memiliki
koefesien regresi sama dengan nol. Nilai Fhitung ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
Rumus :
Sumber: (Sugiyono, 2016, hal. 192)
Keterangan :
Fh : Nilai F hitung
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel
45
a). Bentuk pengujiannya adalah :
1) Ho: = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y)
2). Ho: ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y).
b). Bentuk kriteria pengujian nya adalah:
1) Tolak Ho apabila Fhitung> Ftabel atau -Fhitung< -Ftabel
2) Terima Ha apabila Fhitung≤ Ftabel atau -Fhitung≥ -Ftabel
Gambar III.2. Kriteria Pengujian Hipotesis F
Sumber : Pengujian Hipotesis F
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu dengan mengkuadratkan
koefisien yang ditemukan. Koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rumus :
Keterangan :
Kd : Koefisien Determinasi
R2
: Nilai Korelasi Berganda
Kd = R2
× 100%
46
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan membahas dan mengemukakan hasil dari
penelitian yang telah penulis lakukan dengan menunjukkaan seberapa besar
pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT.Bank SUMUT kantor pusat di medan.
A. Hasil Penelitian
4.1 Karakteristik Responden Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 81 angket penelitian ke tempat
penelitian dan mendapatkan 81 responden yang sesuai dengan jumlah sampel
yang ditetapkan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai karyawan yang menjadi
obyek penelitian ini, maka dibawah ini akan diuraikan pengelompokan responden
berdasarkan jenis kelamin, usia dan divisi. Dari responden yang diteliti, maka
dapat diketahui profil karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.
Gambar IV.4.1.1 Grafik Jenis Kelamin Karyawan
Sumber : Data kuesioner yang diolah
47
Tabel IV.4.1.1 Tabel Jenis Kelamin Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PRIA 53 65,4 65,4 65,4
WANITA 28 34,6 34,6 100,0
Total 81 100,0 100,0
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Berdasarkan Tabel IV.1.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam
hal ini karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan adalah yang berjenis
kelamin Pria adalah sebanyak 65,4% dan Wanita adalah sebanyak 34,6%. Dari
data diatas diketahui bahwa karyawan yang berjenis kelamin pria lebih aktif dan
lebih produktif dari karyawan yang berjenis kelamin wanita.
Gmabar IV.4.1.2 Grafik Usia Karyawan
Sumber : Data kuesioner yang diolah
48
Tabel IV.4.1.2 Tabel Usia Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >50 TAHUN 6 7,4 7,4 7,4
49 s.d 40 Tahun 28 34,6 34,6 42,0
40 s.d 30 Tahun 33 40,7 40,7 82,7
50 tahun sebanyak 7,4% ,
usia 49 s.d 40 tahun sebanyak 34,6%, uisa 40 s.d 30 tahun sebanyak 40,7%, dan
usia
49
Tabel IV.4.1.3 Tabel Pendidikan Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 12 14,8 14,8 14,8
S1 55 67,9 67,9 82,7
S2 11 13,6 13,6 96,3
S3 3 3,7 3,7 100,0
Total 81 100,0 100,0
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Berdasarkan tabel IV.1.3 dapat diketahui bahwa pendidikan D3 sebanyak 14,8%,
pendidikan S1 sebanyak 67,9% , pendidikan S2 sebanyak 13,6% dan pendidikan
S3 sebanyak 3,7%. Dari data yang diperoleh dapat diketahi bahwa lebih banyak
karyawan yang berpendidikan S1 (sarjana).
Gambar IV.4.1.4 Grafik Divisi Karyawan
Sumber : Data kuesioner yang diolah
50
Tabel IV.4.1.4 Tabel Divisi Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Unit Usaha Syariah 29 35,8 35,8 35,8
Manajeman Risiko 28 34,6 34,6 70,4
Ritel 24 29,6 29,6 100,0
Total 81 100,0 100,0
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Berdasarkan tabel IV.1.4 dapat diketahui bahwa karyawan yang bekerja
dibagian divisi Unit Usaha Syariah sebanyak 35,8% , divisi Manajeman Risiko
sebanyak 34,6% dan dibagian divisi Ritel sebanyak 29,6%. Dari data yang
diperoleh dapat diketahui bahwa lebih banyak karyawan yang ditempatkan di
bagian divisi Unit Usaha Syariah.
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Salah satu instrumen pengumpulan data didalam penelitian adalah
angket/kuisioner. Instrumen seperti ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar
memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu angket/kuisioner perlu diujicobakan
kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi.
Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu
instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. (Irfan, 2013, hal. 79)
51
Tabel IV.4.2.1 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan (X1)
Variabel Nilai R hitung
Nilai R tabel Nilai sig.
Keputusan
X1.1 .271 0.220 .027 Valid
X1.2 .790 0.220 .000 Valid
X1.3 .841 0.220 .000 Valid
X1.4 .586 0.220 .000 Valid
X1.5 .717 0.220 .000 Valid
X1.6 .671 0.220 .000 Valid
X1.7 .622 0.220 .000 Valid
X1.8 .860 0.220 .000 Valid
X1.9 .803 0.220 .000 Valid
X1.10 .739 0.220 .000 Valid
X1.11 .854 0.220 .000 Valid
X1.12 .834 0.220 .000 Valid
X1.13 .840 0.220 .000 Valid
X1.14 .640 0.220 .000 Valid
X1.15 .674 0.220 .000 Valid
X1.16 .284 0.220 .000 Valid
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Diketahui bahwa jumlah sampel terdapat 81 dan di distribusikan ke 5%
atau 0.05 menjadi 0.220. Berdasarkan tabel IV.2.1 tabel hasil uji validitas yang
dilakukan pada SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji
signifikan 0.05, maka dapat diketahui bahwa data kuesioner Pendidikan (X1)
pada item-item tersebut dinyatakan valid.
52
Tabel IV.4.2.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja (X2)
Variabel Nilai R hitung
Nilai R tabel Nilai sig. Keputusan
X2.1 .782 0.220 .000 Valid
X2.2 .737 0.220 .000 Valid
X2.3 .378 0.220 .001 Valid
X2.4 .779 0.220 .000 Valid
X2.5 .429 0.220 .000 Valid
X2.6 .390 0.220 .006 Valid
X2.7 .383 0.220 .000 Valid
X2.8 .437 0.220 .000 Valid
X2.9 .755 0.220 .000 Valid
X2.10 .752 0.220 .000 Valid
X2.11 .536 0.220 .000 Valid
X2.12 .506 0.220 .000 Valid
X2.13 .613 0.220 .000 Valid
X2.14 .648 0.220 .000 Valid
X2.15 .563 0.220 .000 Valid
X2.16 .500 0.220 .000 Valid
X2.17 .461 0.220 .000 Valid
X2.18 .347 0.220 .002 Valid
X2.19 .672 0.220 .000 Valid
X2.20 .353 0.220 .001 Valid
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Berdasarkan tabel IV.2.2 hasil uji validitas yang dilakukan pada
SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05, maka
dapat diketahui bahwa data kuesioner Peltihan kerja (X2) pada item-item tersebut
dinyatakan valid.
53
Tabel IV.4.2.3 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas kerja (Y)
Variabel Nilai R hitung
Nilai R tabel
Nilai sig. Keputusan
Y1 .377 0.220 .004 Valid
Y2 .593 0.220 .000 Valid
Y3 .674 0.220 .000 Valid
Y4 .396 0.220 .000 Valid
Y5 .389 0.220 .000 Valid
Y6 .459 0.220 .000 Valid
Y7 .434 0.220 .000 Valid
Y8 .663 0.220 .000 Valid
Y9 .762 0.220 .000 Valid
Y10 .729 0.220 .000 Valid
Y11 .811 0.220 .000 Valid
Y12 .795 0.220 .000 Valid
Y13 .618 0.220 .000 Valid
Y14 .538 0.220 .000 Valid
Y15 .500 0.220 .000 Valid
Y16 .763 0.220 .000 Valid
Y17 .755 0.220 .000 Valid
Y18 .754 0.220 .000 Valid
Y19 .852 0.220 .000 Valid
Y20 .793 0.220 .000 Valid
Y21 .572 0.220 .000 Valid
Y22 .587 0.220 .000 Valid
Y23 .619 0.220 .000 Valid
Y24 .726 0.220 .000 Valid
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Berdasarkan tabel IV.2.3 hasil uji validitas yang dilakukan pada
SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05, maka
dapat diketahui bahwa data kuesioner Produktivitas kerja (Y) pada item-item
tersebut dinyatakan valid.
54
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas memiliki berbegai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan,
kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen
penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variable
penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil
penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.
Tabel IV.4.2.4 Tabel Case Processing
Summary variabel Pendidikan (X1)
N %
Cases Valid 81 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 81 100,0
.
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Tabel IV.4.2.5 Tabel Reliability Statistics
variabel Pendidikan (X1)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,759 ,935 17
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka
instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau
dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148).
Berdasarkan tabel IV.2.5 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar
0.759 atau 75,9% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya.
55
Tabel IV.4.2.6 Tabel Case Processing
Summary variabel Pelatihan kerja (X2)
N %
Cases Valid 81 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 81 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka
instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau
dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148)
Berdasarkan tabel IV.2.7 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar 0.735
atau 73.5% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya.
Tabel IV.4.2.8 Tabel Case Processing
Summary variabel Produktivitas kerja (Y)
N %
Cases Valid 81 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 81 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Tabel IV.4.2.7 Tabel Reliability Statistics
variabel Pelatihan kerja (X2)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,735 ,894 21
56
Tabel IV.4.2.9 Tabel Reliability Statistics
variabel Produktivitas kerja (Y)
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,752 ,936 25
Sumber : Data kuesioner yang diolah
Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka
instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau
dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148)
Berdasarkan tabel IV.2.9 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar 0.752
atau 75.2% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya
4.3. Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, alasan menggunakan regresi linier
berganda adalah karena judul penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas (x).
(Sugiyono, 2012, hal. 258).
Tabel IV.4.3.1 Tabel Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 51,807 16,726 3,097 ,003
Pendidikan (X1) ,502 ,145 ,363 3,469 ,001
Pelatihan Kerja (X2) ,166 ,173 ,100 ,958 ,341
Sumber : Data kuesioner yang diolah
57
4.4 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda
Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah
model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika
model adalah model yang yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk
dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan
masalah praktis.(Irfan, 2013, hal. 169).
a. Normalitas
Pengujian normalitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen nya memiliki distribusi normal atau tidak.
(Irfan, 2013, hal. 170).
Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada
nilai probabilitasnya. Data adalah Normal jika :
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) >level of
significant (α =0,05), sebaliknya Ha ditolak.(Irfan, 2013, hal. 170)
Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed)
58
Gambar IV.4.4.1 Normal P-P Plot of Regression
Sumber: Data kuesioner yang diolah
Tabel IV.4.4.1 Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 81
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 7,64177203
Most Extreme Differences Absolute ,164
Positive ,152
Negative -,164
Test Statistic ,164
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data kuesioner yang diolah
59
Berdasarkan tabel IV.4.1 hasil uji normalitas yang dilakukan bahwa nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 , maka uji normalitas dinyatakan tidak
significant atau tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Gujarati,2003;
Santoso,2000,Arief,1993). Cara yang digunakan un