89
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK SUMUT KANTOR PUSAT DI MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarajana Manajemen (S.M) Program Studi Manajemen Oleh : Nama : Angga Perdana NPM : 1505160749 Program Studi : Manajemen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS TAHUN 2019

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP … · 2019. 9. 7. · PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan” dapat terselesaikan sesuai pada waktunya. Diajukan sebagai salah satu

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA

    TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

    PADA PT.BANK SUMUT KANTOR PUSAT

    DI MEDAN

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

    Memperoleh Gelar Sarajana Manajemen (S.M)

    Program Studi Manajemen

    Oleh :

    Nama : Angga Perdana

    NPM : 1505160749

    Program Studi : Manajemen

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

    PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS

    TAHUN

    2019

  • ABSTRACT

    THE EFFECT OF WORK EDUCATION AND TRAINING

    ON WORK PRODUCTIVITY OF EMPLOYEES

    IN PT. BANK SUMUT OFFICE OFFICE

    IN MEDAN

    By

    ANGGA PERDANA (1505160749)

    Human resources have potential and functions that are very important for a

    company, especially in terms of work productivity of human resources that must

    be increased. Productivity is a form of description of the ability of employees

    shown in producing output. Work productivity is weak or inefficient due to lack

    of ability or lack of knowledge from a human resource / employee so that work

    productivity is very difficult to achieve. Every company has different policies to

    be able to increase the work productivity of its employees, because the work

    productivity of employees greatly influences the reputation and development of a

    company. In achieving company goals, the company leader expects all his

    employees to work well and have high work productivity. But company leaders

    must realize that existing human resources have certain needs that they want to

    fulfill in their work. When employee needs have been met, the work productivity

    of employees will increase. This study aims to analyze the effect of educational

    variables, and job training on employee work productivity at PT.Bank SUMUT

    Headquarters in Medan.

    In this study researchers used questionnaires / questionnaires as many as

    81 respondents to the workforce, with a list of questions prepared. To reach the

    goal, in this study researchers used a quantitative approach.

    The results of this study indicate that education variables have a positive

    and significant effect on work productivity, work training variables do not

    significantly influence work productivity. While the education and job training

    variables simultaneously have a positive and significant effect on work

    productivity.

    From the results of the research conducted it can be concluded that job

    training does not significantly affect work productivity.

    Keywords: Work productivity, work education and training

  • ABSTRAK

    PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA

    TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

    PADA PT.BANK SUMUT KANTOR PUSAT

    DI MEDAN

    Oleh

    ANGGA PERDANA (1505160749)

    Sumber daya manusia memiliki potensi dan fungsi yang sangat penting

    bagi suatu perusahaan, terutama dalam hal produktivitas kerja sumber daya

    manusia yang wajib di tingkatkan. Produktivitas suatu bentuk gambaran

    kemampuan karyawan yang ditunjukkan dalam menghasilkan output.

    Produktivitas kerja melemah atau tidak efisien dikarenakan kurangnya

    kemampuan atau minim nya suatu pengetahuan dari suatu sumber daya

    manusia/karyawan sehingga produktivitas kerja sangat sulit untuk di capai. Setiap

    perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk dapat meningkatkan

    produktivitas kerja karyawannya, karena produktivitas kerja karyawan sangat

    mempengaruhi nama baik dan perkembangan suatu perusahaan. Dalam mencapai

    tujuan perusahaan, pimpinan perusahaan mengharapkan seluruh karyawan nya

    dapat bekerja dengan baik dan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi.

    Namun pimpinan perusahaan harus menyadari bahwa sumber daya manusia yang

    ada memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang ingin di penuhi dalam bekerja.

    Ketika kebutuhan-kebutuhan karyawan telah dipenuhi, maka produktivitas kerja

    karyawan pun akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

    pengaruh variabel pendidikan, dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja

    karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket/kuesioner sebanyak 81

    responden tenaga kerja, dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk

    mencapai tujuan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

    kuantitatif.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel pelatihan kerja tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Sedangkan variabel

    pendidikan dan pelatihan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap produktivitas kerja.

    Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelatihan

    kerja tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap produktivitas kerja.

    Kata Kunci : Produktivitas kerja, Pendidikan dan Pelatihan kerja

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

    kasih, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

    Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada

    PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan” dapat terselesaikan sesuai pada waktunya.

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada

    program sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera

    Utara dengan baik.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat doa, dukungan,

    bimbingan, semangat, masukan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak

    langsung. Maka pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Ayahanda Panel dan Ibunda Elly Suryani yang senantiasa memberikan doa

    dan dukungan kepada penulis.

    2. Bapak H. Januri, S.E.,M.M.,M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

    3. Bapak Ade Gunawan, S.E.,M.Si. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

    4. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, S.E.,M.Si. Selaku Wakil Dekan III Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

  • v

    5. Bapak Jasman Syarifuddin, S.E.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi

    Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

    Sumatera Utara.

    6. Bapak Dr. Jufrizen, S.E.,M.Si. Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

    7. Bapak Dr. Syaiful Bahri M.Ap. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

    memberikan dukungan, waktu, pemikiran dan pengarahan kepada penulis.

    8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah berjasa memberikan ilmu dan mendidik

    penulis selama masa perkuliahan terutama mengenai penulisan skripsi ini.

    9. Seluruh Pegawai Biro Manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera

    Utara yang selalu membantu untuk kemudahan administrasi.

    10. Kepada Teman-teman penulis, Rizky Andana Munthe, Bambang Trihatmojo,

    dan Khairun Nizam yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan semangat

    dalam menyelesaikan proposal ini. Dan tidak lupa kepada seluruh Mahasiswa

    Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara terkhusus stambuk 2015 kelas 7

    D Manajemen Malam.

    Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Medan, Maret 2019

    Penulis

    Angga Perdana NPM: 1505160749

  • vi

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ................................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

    HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

    DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

    DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4 C. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7 A. Uraian Teoritis ................................................................................ 7

    1. Produktivitas Kerja.................................................................... 7 a. Pengertian Produktivitas Kerja ........................................... 7 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ..... 8 c. Indikator Produktivitas Kerja .............................................. 12

    2. Pendidikan ................................................................................. 14 a. Pengertian Pendidikan ......................................................... 14 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan .................. 17 c. Indikator Pendidikan ........................................................... 18

    3. Pelatihan Kerja .......................................................................... 20 a. Pengertian Pelatihan Kerja .................................................. 20 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelatihan Kerja ........... 25 c. Indikator Pelatihan Kerja .................................................... 26

    B. Kerangka Konseptual ...................................................................... 28 C. Hipotesis .......................................................................................... 30

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 31 A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 31 B. Defenisi Operasional ....................................................................... 31 C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 34 D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 37

  • vii

    F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 46

    A. Hasil Penelitian .............................................................................. 46

    4.1 Karakteristik Responden Penelitian .......................................... 46

    4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 50

    4.3 Metode Regresi Linier Berganda .............................................. 56

    4.4 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ........................................ 57

    4.5 Pengujian Hipotesis dengan Uji t .............................................. 61

    4.6 Koefisien Determinasi ............................................................... 64

    B. Pembahasan ................................................................................... 65

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 67

    A. Kesimpulan .................................................................................... 67

    B. Saran ............................................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja............ 28

    Gambar II.2. Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja...... 29

    Gambar II.3. Paradigma Penelitian............................................................ 30

    Gambar III.1. Kriteria Pengujian Hiptesis Uji t.......................................... 44

    Gambar III.2. Kriteria Pengujian Hipotesis Uji f.............................. ........... 45

    Gambar IV.4.1.1 Grafik Jenis Kelamin Karyawan..................................... 46

    Gambar IV.4.1.2 Grafik Usia Karyawan.................................................. 47

    Gambar IV.4.1.3 Grafik Pendidikan Karyawan........................................... 48

    Gambar IV.4.1.4 Grafik Divisi Karyawan................................................. 49

    Gambar IV.4.4.1 Normal P-P Plot of Regression.......................................... 58

    Gambar IV.4.4.2 Scatterplot.......................................................................... 60

    Gambar IV.4.5.1 Kurva Uji t..................................................................... 63

    Gambar IV.4.5.2 Kurva Uji F.................................................................... .. 63

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel III.1 Tabel Definisi Operasional ................................................ 32

    Tabel III.2 Jadwal/waktu Penelitian .................................................... 34

    Tabel III.3 Tabel Populasi ................................................................... 35

    Tabel III.6 Skala Likert ....................................................................... 38

    Tabel IV.4.1.1 Tabel Jenis Kelamin Karyawan ....................................... 47

    Tabel IV.4.1.2 Tabel Usia Karyawan....................................................... 48

    Tabel IV.4.1.3 Tabel Pendidikan Karyawan ............................................ 49

    Tabel IV.4.1.4 Tabel Divisi Karyawan .................................................... 50

    Tabel IV.4.2.1 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan................ 51

    Tabel IV.4.2.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan kerja .......... 52

    Tabel IV.4.2.3 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas kerja ... 53

    Tabel IV.4.2.4 Tabel Case Processing Summary Variabel (X1) ............. 54

    Tabel IV.4.2.5 Tabel Reliability Statistic Variabel (X1) ......................... 54

    Tabel IV.4.2.6 Tabel Case Processing Summary Variabel (X2) ............. 55

    Tabel IV.4.2.7 Tabel Reliability Statistic Variabel (X2) ......................... 55

    Tabel IV.4.2.8 Tabel Case Processing Summary Variabel (Y) ............... 55

    Tabel IV.4.2.9 Tabel Reliability Statistic Variabel (Y) ........................... 56

    Tabel IV.4.3.1 Tabel Regresi Linier Berganda ........................................ 56

    Tabel IV.4.4.1 Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............... 58

    Tabel IV.4.4.2 Tabel Coefficients VIF ................................................... 59

    Tabel IV.4.4.3 Tabel Coefficients Heteroskedastisitas ........................... 61

    Tabel IV.4.5.1 Tabel Coefficients Variable ........................................... 62

    Tabel IV.4.5.2 Tabel ANOVA Pengujian Uji F .................................... 64

  • x

    Tabel IV.4.6.1 Tabel Model Summary ................................................... 64

  • xi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Permohonan Judul Penelitian

    Lampiran 2 : Permohonan Izin Penelitian

    Lampiran 3 : Surat Pernyataan Penelitian/Skripsi

    Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan Proposal

    Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan Skripsi

    Lampiran 6 : Berita Acara Seminar Proposal Jurusan Manajemen

    Lampiran 7 : Pengesahan Proposal

    Lampiran 8 : Surat Izin Riset Pendahuluan UMSU

    Lampiran 9 : Surat Balasan Izin Riset Perusahaan

    Lampiran 10 : Surat Menyelesaikan Riset UMSU

    Lampiran 11 : Surat Balasan Keterangan Selesai Riset Perusahaan

    Lampiran 12 : Penetapan Dosen Pembimbing Proposal/Skripsi Mahasiswa

    Lampiran 13 : Kuesioner/Angket Penelitian

    Lampiran 14 : Hasil SPSS

    Lampiran 15 : Distribusi Nilai r tabel

    Lampiran16 : Distribusi Nilai t tabel

    Lampiran17 : Distribusi Nilai F hitung

    Lampiran18 : Biodata Mahasiswa

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Sumber daya manusia adalah sumber daya yang mempunyai akal dan

    perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan serta karya yang dapat

    dihasilkan untuk perusahaan. (Arianty dkk., 2016, hal. 2).

    Sumber daya manusia merupakan aspek yang tidak terpisahkan dalam

    kegiatan bisnis, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tepat dalam

    posisinya dan pada waktu yang tepat akan menghasilkan produktivitas yang

    optimal dalam sebuah kegiatan bisnis. (Saripuddin dkk., 2015, hal. 136)

    Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam ,sehingga

    sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu

    mengembangkan diri secara proaktif.(Sutrisno, 2016, hal. 1).

    Tentunya untuk menjawab tantangan tersebut harus disiapkan tenaga kerja

    yang andal dalam berbagai bidang masing-masing.(Sutrisno, 2016, hal. 2).

    Sumber daya yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu

    menciptakan suatu inovatif melalui kreatifitas dan imajinasi. (Arianty dkk., 2016,

    hal. 2).

    Salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, tim atau organisasi

    terletak pada produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah,

    dinyatakan berhasil. Apabila lebih rendah dari standar atau menurun, dikatakan

    tidak atau kurang suskses.(Wibowo, 2014, hal. 93)

  • 2

    Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu

    berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Produktivitas adalah

    perbandingan kerja antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan

    sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dengan adanya

    produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan

    efektif, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. (Arianty dkk., 2016, hal.

    134).

    Dan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan

    adalah memberikan pendidikan dan pelatihan kerja. Sasaran obyek penilaian

    produktivitas adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan. Dengan

    demikian maka jelas bahwa pendidikan dan pelatihan kerja mempunyai peranan

    penting dalam produktivitas kerja karyawan.

    Pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses

    pengembangan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.

    Sedangkan pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari suatu proses

    pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan

    khusus. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk

    investasi.(Notoatmodjo, 2015, hal. 16-17).

    Pelatihan merupakan salsah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk

    meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. (Arianty dkk., 2016,

    hal. 120). Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali

    karyawan dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan

    perilakunya.(Kasmir, 2018, hal. 126).

  • 3

    Pemberian latihan atau pendidikan kepada pegawai disuatu perusahaan

    merupakan tanggung jawab setiap Manajer. Adanya latihan dan pendidikan bagi

    seseorang, juga dapat menjamin tersedianya tenaga-tenaga kerja yang memiliki

    keahlian, terlatih atau terdidik dan yang dapat menggunakan pikirannya secara

    kritis. Selain hal tersebut, latihan juga membantu stabilitas pegawai dan

    mendorong mereka untuk memberikan jasanya dalam waktu yang

    lama.(Manullang, 2013, hal. 66-67).

    Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan

    pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,

    terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan keperibadian

    manusia. (Notoatmodjo, 2015, hal. 16).

    Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, maka terdapat

    beberapa fenomena tentang produktivitas kerja pada karyawan PT.Bank SUMUT

    kantor pusat di medan yaitu tidak tercapai nya target bisnis yang diharapkan serta

    lambat nya proses untuk pembukaan rekening tabungan baru. Untuk fenomena

    pendidikan masih ada beberapa karyawan yang berpendidikan masih minim dan

    belum menguasai kompetensi yang sesuai dengan jabatan nya. Untuk pelatihan

    kerja beberapa karyawan masih belum memahami pelatihan kerja yang dilaksakan

    dan pelatihan kerja belum dilaksanakan pada dan oleh seluruh karyawan.

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan kerja

    Terhadap Produktivitas kerja Karyawan Pada PT.Bank SUMUT Kantor

    Pusat di Medan”.

  • 4

    B. Identifikasi masalah

    1. Pendidikan yang minim membuat beberapa karyawan belum menguasai

    kompetensi yang sesuai dengan jabatan nya.

    2. Pelatihan kerja belum dilaksanakan pada semua jenjang jabatan pada

    PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.

    3. Produktivitas kerja belum maksimal dan target yang diinginkan belum

    tercapai dari tahun ke tahun.

    4. Kedisiplinan yang masih belum di benahi dan perlu di tegak kan

    5. Fasilitas kerja yang perlu di tambah dan di perhatikan

    C. Batasan dan rumusan masalah

    1. Batasan masalah

    Berbagai macam fenomena yang terjadi pada PT.Bank SUMUT Kantor

    Pusat di Medan, maka yang menjadi dasar penelitian untuk menganalisis hanya

    dibatasi permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan, pelatihan kerja dan

    produktivitas kerja.

    2. Rumusan masalah

    a) Apakah pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

    pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan ?

    b) Apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

    karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan ?

  • 5

    c) Apakah pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh terhadap

    produktivitas kerja karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di

    Medan secara simultan ?

    D. Tujuan dan manfaat penelitian

    1. Tujuan penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

    a) Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas

    kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.

    b) Untuk mengetahui apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap

    produktivitas kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.

    c) Untuk mengetahui apakah pendidikan dan pelatihan kerja sangat

    berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada PT.Bank SUMUT Kantor

    Pusat di Medan.

    2. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk:

    a). Manfaat Praktis, Sebagai masukan dalam memperbaiki system perusahaan

    yang ada, sebagai bahan dalam rangka menentukan strategi pengambilan

    keputusan mengenai pelayanan dan kinerja terhadap konsumen.

    b). Manfaat Teoritis, Menambah literatur (bahan bacaan) dalam menambah

    wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan

    kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

  • 6

    c). Bagi Pihak lain, Sebagai bahan bacaan sekaligus dapat menambah

    wawasan sehingga bisa dijadikan sebagai bahan studi banding dan acuan

    guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Uraian Teoritis

    1. Produktivitas kerja

    a. Pengertian produktivitas kerja

    Secara konseptual, Produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau

    hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan.(Wibowo, 2014, hal. 93)

    Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barangbarang

    atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).(Sutrisno, 2016, hal. 99)

    Produktivitas merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu

    berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Produktivitas adalah

    perbandingan kerja antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan

    sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Dengan adanya

    produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan

    efektif, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. (Arianty dkk., 2016, hal.

    134).

    (Tohardi dalam Sutrisno,2016, hal. 100) mengemukakan bahwa

    produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari

    perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat

    melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih

    baik hari ini.

    Pendapat tersebut didukung oleh (Ravianto dalam Sutrisno,2016, hal. 100)

    mengatakan produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu

  • 8

    mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

    kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap demikian akan

    mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus

    mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu

    mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan.

    (Kussrianto dalam Sutrisno,2016, hal.102) mengemukakan bahwa

    produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta

    tenaga kerja persatuan waktu.

    Menurut (Wahono dkk.,2015) produktivitas kerja adalah gambaran

    kemampuan pekerja dalam menghasilkan output.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran)

    dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (masukan) dan pandangan

    hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

    kehidupan.

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas kerja

    Menurut (Wibowo, 2014, hal. 100-103), faktor-faktor yang mempengaruhi

    produktivitas adalah:

    1). Kepuasan kerja

    Kenyataan yang ada menyarankan bahwa hubungan antara kepuasan

    kerja dengan produktivitas sangat lemah. Orang cenderung menaksir

    terlalu tinggi tentang pengaruh kepuasan kerja, dan mereka menaksir

    terlalu rendah faktor lain yang memberi kontribusi pada produktivitas.

  • 9

    2). Penyederhanaan kerja

    Akhir-akhir ini dikenal bahwa penyederhanaan kerja dapat

    memperbaiki produktivitas sampai pada suatu titik tertentu. Di luar

    titik tertentu dapat terjadi ketidakpuasan pekerja.

    3). Keterpaduan

    Keterpaduan memengaruhi anggota kelompok dan organisasi dalam

    bentuk: meningkatnya kepuasan, komunikasi diantara anggota,

    meningkatnya permusuhan dengan orang di luar kelompok,

    produktivitasnya meningkat, dan terdapat kecenderungan resisten

    terhadap perubahan.

    4). Spesialisasi

    Kebanyakan manajer sekarang melihat spesialisasi kerja sebagai

    sumber peningkatan produktivitas yang tidak ada akhirnya.

    5). Desain tempat kerja

    Kenyataan mengindikasikan bahwa desain tempat kerja yang

    meningkatkan akses, kenyamanan, dan fleksibelitas pekerja, mungkin

    secara positif memengaruhi motivasi dan produktivitas.

    6). Motivasi

    Gibon, Ivancevich, dan Donnely melihat adanya hubungan antara

    motivasi dalam kelompok dengan produktivitas. Apabila kelompok

    berkembang, usahanya semakin meluas untuk menyelesaikan tujuan

    kelompok.

  • 10

    (Ravianto dalam Sutrisno, 2016, hal. 102) Produktivitas tenaga kerja

    dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu

    sendiri maupun faktor lain, seperti:

    1). Tingkat pendidikan

    2). Keterampilan

    3). Disiplin

    4). Sikap

    5). Etika kerja

    6). Motivasi

    7). Gizi dan kesehatan

    8). Tingkat penghasilan

    9). Jaminan sosial

    10). Lingkungan kerja

    11). Iklim kerja

    12). Teknologi

    13). Sarana produksi

    14). Manajemen

    15). Prestasi

    (Simanjuntak dalam Sutrisno, 2016, hal.103) Ada beberapa faktor yang

    memperngaruhi produktivitas kerja karyawan,yaitu:

    1). Pelatihan

    2). Mental dan kemampuan fisik karyawan

    3). Hubungan antara atasan dan bawahan

  • 11

    (Tiffin dan Cormick, Siagian dalam Sutrisno, 2016, hal.103) Mengatakan

    bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja dapat di simpulkan

    menjadi dua golongan, yaitu:

    1). Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan

    fisik individu, kelelahan dan motivasi.

    2). Faktor yang ada diluar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,

    penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi,

    lingkungan sosial, dan keluarga.

    Menurut (Wahono dkk., 2016) faktor-faktor yang mempengaruhi

    produktivitas kerja meliputi :

    1). Pendidikan

    2). Insentif

    3). Jaminan sosial.

    Menurut (Cholis, 2013) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

    diantaranya adalah:manusia, modal, metode atau proses,lingkungan organisasi,

    produksi, lingkungan negara, lingkungan international maupun regional, dan

    umpan balik.

    Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diatas

    dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor produktivitas kerja adalah metode, modal,

    proses, tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap, etika kerja, insenstif,

    jaminan sosial, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial,

    lingkungan kerja, iklim kerja, dan teknologi.

  • 12

    c. Indikator Produktivitas kerja

    Menurut (Sutrisno, 2016, hal. 104) menyatakan bahwa untuk mengukur

    produktivitas kerja, diperlukan indikator yaitu:

    1). Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas

    2). Meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu yang dapt

    dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil

    pekerjaan tersebut.

    3). Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari

    kemarin.

    4). Pengembangan diri Pengembangan diri dapat dilakukan dengan

    melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.

    5). Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas

    kerja seorang karyawan.

    6). Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan

    sumber daya yang digunakan.

    Menurut (Siagian dalam Sutrisno, 2016, hal. 105-106) indikator

    produktivitas kerja adalah :

    1). Perbaikan terus-menerus

    Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implikasinya

    ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan

    ssecara terus-menerus.

    2). Peningkatan mutu hasil pekerjaan

  • 13

    Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus

    ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala

    komponen organisasi.

    3). Pemberdayaan SDM

    Karena itu, memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat

    mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen

    dalam hierarki organisasi.

    Menurut (Wibowo, 2014, hal. 111). Pengukuran produktivitas

    mewujudkan sejumlah fungsi penguatan yang sangat berharga yaitu sebagai

    berikut:

    1). Membangun kepedulian

    Sistem pengukuran yang sangat kelihatan dan sering disesuaikan

    membantu menjaga fokus organisasi dan mengomunikasikan minat dan

    kepentingan manajemen tentang produktivitas.

    2). Mengukur masalah dan peluang

    Ukuran produktivitas memfasilitasi identifikasi dari bidang di mana

    perhatian manajemen diperlukan.

    3). Mengusahakan mekanisme umpan balik

    Tanpa umpan balik, suatu organisasi tidak dapat belajar dan

    memperbaiki. Dengan mengumpan balik data pengukuran, pekerja

    dapat menikmati perasaan penyelesaian, dapat belajar dari keberhasilan

    dan dapat dimotivasi untuk mengatasi masa ketidakcukupan kinerja.

    4). Memfasilitasi integrasi

  • 14

    Pengukuran memfasilitasi proses pengintegrasikan produktivitas ke

    dalam sistem organisasional lain: tujuan kuantitatif dapat ditetapkan,

    perbaikan produktivitas dapat dibiayai dan penguatan melalui sistem

    penghargaan dapat diselesaikan dengan objektivitas lebih besar.

    Menurut (Arianty dkk., 2016, hal. 135). Untuk mengukur produktivitas

    kerja diperlukan suatu indikator,yaitu:

    1). Kemampuan, yang bergantung pada keterampilan serta profesionalisme

    dalam bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diemban kepada

    mereka.

    2). Meningkatkan hasil yang dicapai, baik hasil yang dirasakan oleh yang

    mengerjakan atau yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.

    3). Semangat kerja, terlihar dari etos kerja serta dari hasil yang dicapai

    dalam suatu hari yang lebih baik dari pada hari sebelumnya.

    4). Pengembangan diri, dengan menghadapi tantangan kerja dan juga

    harapan untuk menjadi yang lebih baik.

    5). Mutu, merupakan hasil pekerjaan yang ditunjukan dari kualitas kerja

    seorang pegawai.

    6). Efisiensi, Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya

    yang digunakan.

    Menurut (Cholis, 2013) Indikator-indikator produktivitas kerja adalah

    pengetahuan, keterampilan, disiplin kerja, sikap kerja, etika kerja, kejelasan

    pekerjaan, kreativitas.

    Berdasarkan indikator produktivitas kerja diatas dapat disimpulkan bahwa

    indikator produktivitas kerja adalah kemampuan, meningkatkan hasil yang

  • 15

    dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, pengetahuan, disiplin, etika

    kerja, sikap kerja, kejelasan pekerjaan, kreativitas dan efisiensi.

    2. Pendidikan

    a. Pengertian pendidikan

    Pendidikan menurut John Dewey dalam (Hasbullah, 2015, hal. 2)

    “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental

    secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.

    Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

    mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. (Hasbullah, 2015, hal. 6).

    Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan

    mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani

    sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.

    Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

    harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu

    kelompok manusia untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep

    pandangan hidup mereka. (Ihsan, 2011, hal. 1-2)

    Pendidikan (formal) di dalam suatu organisasi adalah suatu proses

    pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang

    bersangkutan. (Notoatmodjo, 2015, hal. 16).

    Pendidikan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada

    pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai

    tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang, 2013,

    hal. 67).

  • 16

    Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

    segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup

    yang mempengaruhi pertumbuhan individu.(Mudyahardjo, 2014, hal. 3).

    Menurut UU SISDIKNAS No.20 (2003) Pasal 1 yang dimaksud dengan

    pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak, mulia, serta keterampilan

    yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(2014, hal. 2)

    Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum

    dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. (S.P.Hasibuan, 2017,

    hal. 70).

    Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori

    dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut

    kegiatan mencapai tujuan.(Sutrisno, 2016, hal. 62).

    Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa pendidikan adalah

    proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan

    fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif

    dalam hidup manusia, semua usaha yang direncanakan untuk mengubah pola

    perilaku baik jasmani maupun rohani, suatu proses pengembangan kemampuan

    ke arah yang diinginkan dan mengembangkan potensi-potensi seseorang

    melalui suatu pengajaran,pengendalian, serta keterampilan yang digunakan

    dalam pendidikan sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah

    ditetapkan.

  • 17

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan

    Menurut (Ihsan, 2011, hal. 7-10) faktor-faktor yang mempengaruhi

    pendidikan, yaitu :

    1). Faktor tujuan, dibedakan adanya macam-macam tujuan sebagai berikut:

    a). Tujuan umum

    b). Tujuan tak sempurna (tak lengkap)

    c). Tujuan sementara

    d). Tujuan Perantara

    e). Tujuan insidental.

    2). Faktor pendidik, dibedakan menjadi dua kategori, ialah:

    a). Pendidik menurut kodrat

    b). Pendidik menurut jabatan

    3). Faktor peserta didik

    4). Faktor isi/materi pendidikan

    5). Faktor metode pendidikan

    6). Faktor situasi lingkungan

    Menurut Sutari Imam Burnadib dalam (Hasbullah, 2015, hal. 9-10) faktor-

    faktor tertentu yang memengaruhi, yaitu:

    1). Adanya tujuan yang hendak dicapai

    2). Adanya subjek manusia yang melakukan pendidikan

    3). yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu

    4). yang mengunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

  • 18

    Adapun faktor yang satu dengan faktor yang lainnya yang tidak bisa

    dipisahkan, karena kesemuanya saling pengaruh dan memengaruhi menurut

    (Hasbullah, 2015, hal. 10-32), yaitu:

    1). Faktor tujuan

    2). Faktor pendidik

    3). Faktor anak didik

    4). Faktor alat pendidik

    5). Faktor lingkungan.

    Menurut (Maunah, 2009, hal. 70-71) faktor-faktor yang mempengaruhi

    pendidikan adalah faktor tujuan, setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya,

    sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai.

    Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan

    mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat

    menentukan.

    Menurut (Barnadib, 2013, hal. 35) faktor-faktor yang mempengaruhi

    pendidikan adalah :

    1). Adanya tujuan yang hendak dicapai

    2). Adanya subjek manusia

    3). Yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu

    4). Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

    Berdasarkan faktor-faktor pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa

    faktor-faktor pendidikan yaitu, faktor tujuan, pendidik, anak didik (peserta), alat

    pendidik dan lingkungan.

  • 19

    c. Indikator pendidikan

    Di dalam UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang sistem

    pendidikan Nasional Pasal 10 Ayat (1), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu

    pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan luar sekolah (non-formal). (Ihsan,

    2011, hal. 41)

    Menurut Philip H. Coombs mengklasifikasikan pendidikan kedalam tiga

    bagian, yaitu pendidikan informal (pendidikan luar sekolah yang tidak

    dilembagakan) pendidikan formal (pendidikan sekolah) dan pendidikan non-

    formal (pendidikan luar sekolah yang dilembagakan). (Ihsan, 2011, hal. 41).

    Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun (2003), dalam (2014, hal. 9-11),

    indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian

    jurusan, adalah:

    Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan nonformal

    dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan

    formal terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

    pendidikan tinggi.

    1). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

    jenjang pendidikan menengah.

    2). Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.

    Pendidikan.

    3). Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

    menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

    magister, spesialis, doktor yang diselenggarakan oleh perguruan

    tinggi.

  • 20

    Menurut (Setihada, 2014) Indikator pendidikan adalah :

    1). Pendidikan formal

    2). Pendidikan non formal

    Indikator yang menunjang keberhasilan pelatihan kerja menurut (Hardiati,

    2011, hal. 126) adalah :

    1). Tahap penilaian, dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan

    pelatihan.

    2). Tahap pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan program pendidikan dan

    pelatihan.

    3). Tahap evaluasi adalah melihat apakah hasil pelatihan sesuai dengan

    tujuan pendidikan dan pealtihan.

    Berdasarkan indikator pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa

    indikator pendidikan adalah latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan,

    pendidikan formal, pendidikan non formal, tahap pelaksanaan, tahap penilaian

    dan tahap evaluasi.

    3. Pelatihan kerja

    a. Pengertian pelatihan kerja

    Pelatihan merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk

    meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelatihan biasanya

    dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan,

    diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan

    keterampilan kerja. (Arianty dkk., 2016, hal. 120).

  • 21

    Menurut Andrew E. Sikula dalam (Mangkunegara, 2017, hal. 44) dapat

    dikemukakan bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka

    pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana

    pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam

    tujuan terbatas.

    Pelatihan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada pegawai,

    agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai tersebut, dapat

    berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang, 2013, hal. 67).

    Pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari suatu proses pendidikan,

    yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus.

    (Notoatmodjo, 2015, hal. 16).

    Pelatihan didefinisikan oleh Ivancevich (dalam Ruky,2003), sebagai usaha

    untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam pekerjaannya sekarang atau dalam

    pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Sikula ( dalam As’ad,2001),

    mengatakan pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang

    menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, yang mana tenaga kerja

    nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan-

    tujuan tertentu.(Sutrisno, 2016, hal. 67).

    Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali karyawan

    dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan perilakunya. (Kasmir,

    2018, hal. 126).

    Pelatihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan

    keahlian seseorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.

    (S.P.Hasibuan, 2017, hal. 70).

  • 22

    Pelatihan adalah sebuah pendekatan personal untuk membantu karyawan

    membangun keahlian, sebuah metode yang memperkuat komunikasi antara

    organisasi dengan karyawan. Pelatihan merupakan sarana memaksimalkan

    kekuatan yang dimiliki, mendorong dan meningkatkan komunikasi, serta

    membantu mereka mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu lebih cepat.

    (Susanto, 2011, hal. 94-95).

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan

    merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memfasilitasi dan

    menambah kompetensi, membangun keahlian, meningkatkan pengetahuan,

    memperkuat komunikasi dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan.

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja

    Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut (Kasmir,

    2018, hal. 144-146). Adalah:

    1). Peserta pelatihan

    2). Instruktur/pelatih

    3). Materi pelatihan

    4). Lokasi pelatihan

    5). Lingkungan pelatihan

    6). Waktu pelatihan

    7). Faktor lainnya.

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut (Arianty

    dkk., 2016, hal. 134) adalah:

    1). Dukungan manajemen puncak

  • 23

    2). Komitmen para spesialis dan generalis

    3). Kemajuan teknologi

    4). Kompleksitas organisasi

    5). Gaya belajar

    Menurut (Hasibuan, 2010 hal. 75) faktor-faktor yang mempengaruhi

    pelatihan antara lain :

    1). Peserta

    2). Pelatih/Instruktur

    3). Fasilitas Pelatihan

    4). Kurikulum, dan

    5). Dana Pelatihan

    Faktor-faktor yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut

    (Rivai, 2009, hal.204) :

    1). Materi yang dibutuhkan

    2). Metode yang digunakan

    3). Kemampuan Instruktur Pelatihan

    4). Sarana atau Prinsip-prinsip pembelajaran

    5). Peserta pelatihan

    6). Evaluasi pelatihan

    Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja diatas dapat

    disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja yaitu,

    dukungan manajemen puncak, komitmen, kemajuan teknologi, kompleksitas

    organisasi, peserta, pelatih, fasilitas pelatihan, kurikulum, dana pelatihan, materi,

    metode dan gaya belajar.

  • 24

    e. Indikator pelatihan kerja

    Indikator-indikator pelatihan menurut (Mangkunegara, 2017, hal. 62-64),

    diantaranya:

    1). Tujuan pelatihan

    Tujuan pelatihan harus kongkrit dan dapat diukur, oleh karena itu

    pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan

    keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara

    maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja

    yang harus diterapkan.

    2). Materi

    Materi pelatihan dapat berupa: pengolahan (manajemen), tata naskah,

    psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja,

    kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja.

    3). Metode yang digunakan

    Metode pelatihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan

    teknik partisipatif yaitu diskusi kelompok, konfrensi, simulasi, bermain

    peran (demonstrasi) dan games, latihan dalam kelas, test, kerja tim dan

    study visit(studi banding).

    4). Kualifikasi peserta

    Peserta pelatihan adalah pegawai perusahaan yang memenuhi

    kualifikasi persyaratan seperti karyawan tetap dan staff yang mendapat

    rekomendasi pimpinan.

    5). Kualifikasi pelatih (Instruktur)

  • 25

    Pelatih/Instruktur yang akan memberi materi pelatihan harus memenuhi

    kualifikasi persyaratan antara lain: mempunyai keahlian yang

    berhubungan dengan materi pelatihan, mampu membangkitkan

    motivasi dan mampu menggunakan metode partisipatif.

    Menurut (Goldstein dan Buxton dalam Mangkunegara, 2017, hal. 65-67),

    berpendapat bahwa ada empat kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman

    dari ukuran/indikator kesuksesan pelatihan, yaitu :

    1). Kriteria pendapat. Kriteria ini didasarkan pada bagaimana pendapat

    peserta pelatihan mengenai program pelatihan yang telah dilakukan.

    Hal ini dapat diungkap dengan menggunakan kuesioner mengenai

    pelaksanaan pelatihan. Bagaimana pendapat peserta mengenai materi

    yang diberikan pelatih, metode yang digunakan, situasi pelatihan.

    2). Kriteria belajar. Kriteria belajar dapat diperoleh dengan menggunakan

    tes pengetahuan, tes keterampilan yang mengukur skill, dan

    kemampuan peserta.

    3). Kriteria perilaku. Kriteria perilaku dapat diperoleh dengan

    menggunakan tes keterampilan kerja. Sejauh mana ada perubahan

    peserta sebelum pelatihan dan setelah pelatihan.

    4). Kriteria hasil. Kriteria hasil dapat dihubungkan dengan hasil yang

    diperoleh seperti menekan turnover, berkurangnya tingkat absen,

    meningkatnya produktivitas, meningkatnya penjualan, meningkatnya

    kualitas kerja dan produksi.

    Menurut (Rivai, 2009, hal. 123) Indikator pelatihan dapat dilihat dari :

    1). Pengetahuan atau proses belajar

  • 26

    2). Perubahan perilaku

    3). Hasil

    Menurut (Sibarani, 2015) Indikator-indikator pelatihan kerja adalah :

    1). Tujuan pelatihan

    2). Tanggung jawab terhadap pelatihan

    3). Subjek atau materi pelatihan

    4). Waktu dan jadwal pelatihan

    5). Lokasi dan tempat pelatihan

    6). Jumlah dan kualifikasi peserta pelatihan

    7). Instruktur

    8). Teknik Pelatihan

    9). Metode penilaian pelatihan

    Menurut (Komarudin, 2018) Indikator pelatihan kerja adalah :

    1). Materi pelatihan

    2). Metode pelatihan

    3). Kemampuan instruktur pelatihan

    4). Peserta pelatihan

    5). Suasana Pelatihan

    6). Evaluasi Pelatihan

    Berdasarkan indikator pelatihan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa

    indikator pelatihan kerja yaitu, instruktur, peserta, materi, pengetahuan atau

    proses belajar, tujuan, tanggung jawab, perubahan perilaku, hasil metode, tujuan,

    teknik pelatihan, waktu, suasana, evaluasi dan jadwal penelitian.

  • 27

    B. Kerangka Konseptual

    Menurut (Sugiyono, 2014, hal. 92), kerangka berfikir dalam suatu

    penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua

    variabel atau lebih.

    Pada umumnya paradigma diartikan sebagai cara atau sudut pandang yang

    dipakai oleh seseorang atau satu kelompok dalam melihat, memandang, atau

    mendekati, suatu gejala yang ada dan atau yang muncul dalam

    masyarakat.(Soewadji, 2012, hal. 38)

    .

    1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja

    Pendidikan adalah berhubungan dengan pemberian bantuan kepada

    pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan pegawai

    tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi.(Manullang, 2013, hal.

    67).

    Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan teori

    dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut

    kegiatan mencapai tujuan.(Sutrisno, 2016, hal. 62).

    Hasil penelitian yang berpengaruh (Sinulingga, 2014), (Setihada, 2014),

    (Mapparenta, 2011), berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan temuan

    penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan berpengaruh

    terhadap produktivitas kerja.

    Hasil penelitian yang tidak berpengaruh (Dotulong dkk., 2016), (Sasana,

    2013), (Wahono dkk., 2014), berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan

  • 28

    temuan peneliti terdahulu dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak

    berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

    Gambar II.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja

    2. Pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja

    Pelatihan merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk

    meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelatihan biasanya

    dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan,

    diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan

    keterampilan kerja. (Arianty dkk., 2016, hal. 120).

    Pelatihan merupakan proses untuk membentuk dan membekali karyawan

    dengan menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan dan perilakunya.(Kasmir,

    2018, hal. 126).

    Hasil penelitian (Sibarani, 2015), (Komarudin, 2018), (Cholis, 2013),

    (Siswadi, 2016), (Safitri, 2017). Berdasarkan hasil dari beberapa analisa data dan

    temuan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan kerja

    berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

    Hasil penelitian yang tidak berpengaruh (Khadafi, 2016), (Jiwa dkk, 2018),

    berdasarkan hasil dari beberapa analisis data dan temuan peneliti terdahulu dapat

    disimpulkan bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas

    kerja.

    Pendidikan

    Produktivitas Kerja

  • 29

    Gambar II.2. Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

    3. Pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja

    secara simultan

    Pendidikan dan pelatihan adalah perubahan perilaku yang diharapkan,

    yakni kemampuan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. (Notoatmodjo,

    2015, hal. 27).

    Pendidikan dan pelatihan adalah berhubungan dengan memberikan

    bantuan kepada pegawai, agar tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan

    pegawai tersebut, dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. (Manullang,

    2013, hal. 67).

    Hasil penelitian (Rapareni, 2013), (Utomo, 2018), (Hakimah, 2014),

    Berdasarkan hasil dari beberapa analisa data dan temuan penelitian terdahulu,

    dapat disimpulkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap

    Produktivitas Kerja.

    Gambar II.3. Paradigma Penelitian

    Pelatihan Kerja Produktivitas Kerja

    Produktivitas Kerja

    Pendidikan

    Pelatihan Kerja

  • 30

    C. Hipotesis

    Hipotesis merupakan dugaan, kesimpulan atau jawaban sementara

    terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di dalam rumusan masalah

    sebelumnya. (Irfan, 2013, hal. 45).

    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

    terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

    (Arikunto, 2013, hal. 110) .

    Biasanya hipotesis menunjuk pada hubungan antara dua atau lebih

    variabel. Apabila peneliti setuju dengan pendapat ini, maka mereka hanya perlu

    berfikir akan menggunakan hipotesis atau tidak dalam penelitiannya jika

    penelitian tersebut mengandung satu variabel.(Arikunto, 2016, hal. 43)

    Berdasarkan rumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan

    sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:

    1. Pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bank

    SUMUT

    2. Pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada

    PT.Bank SUMUT

    3. Pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

    karyawan pada PT. Bank SUMUT

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Menurut Soeyono penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang

    didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, Ci kuadrat, dan perhitungan

    statistik lainnya.(Soewadji, 2012, hal. 50).

    Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif kausal dengan

    menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian

    yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih.

    Penelitian ini akan menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari

    variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu pengaruh variabel pendidikan dan

    pelatihan kerja terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pendekatan

    kuantitatif digunakan karena data yang akan digunakan untuk menganalisis

    pengaruh antar variabel dinyatakan dengan angka.

    B. Definisi Operasional Variabel

    Pada dasarnya penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan

    antara satu variabel dengan variabel yang lain, baik hubungan antara dua variabel

    atau hubungan antara beberapa variabel.(Soewadji, 2012, hal. 120).

    Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi,

    terikat, tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas. Variabel bebas

    (independent variable) adalah kebalikan dari variabel terikat. Variabel ini

    merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat.(Irfan, 2013, hal. 23).

  • 32

    Tabel III.1

    Tabel Definisi Operasional

    Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Skala Butir

    Pernyataan

    Produktivitas

    kerja (Y)

    Produktivitas merupakan

    perbandingan antara hasil yang dicapai

    (keluaran) dengan keseluruhan sumber

    daya yang digunakan (masukan) dan

    pandangan hidup dan sikap mental

    yang selalu berusaha untuk

    meningkatkan mutu kehidupan.

    (Arianty dkk., 2016, hal. 134),

    (Wibowo, 2014, hal. 93), (Sutrisno,

    2016, hal. 99), . (Kasmir, 2018, hal.

    126).

    indikator produktivitas kerja adalah

    kemampuan, meningkatkan hasil yang

    dicapai, semangat kerja, pengembangan diri,

    mutu, pengetahuan, disiplin, etika kerja, sikap

    kerja, kejelasan pekerjaan, kreativitas dan

    efisiensi.(Sutrisno, 2016, hal. 104), (Wibowo,

    2014, hal. 111), (Arianty dkk., 2016, hal.

    135), (Cholis, 2013),

    a. Kemampuan

    b.Meningkatka

    n hasil yang

    dicapai

    c. Semangat

    kerja

    d.Pengembang

    an diri

    e.Mutu

    f. Efisiensi

    1-5 1,2,3,4

    5,6,7,8

    9,10,11,12

    13,14,15,16

    17,18,19,20

    21,22,23,24

    Pendidikan

    (X1)

    Pendidikan adalah proses

    pembentukan kecakapan-kecakapan

    fundamental secara intelektual dan

    fenomena manusia yang fundamental,

    yang juga mempunyai sifat konstruktif

    dalam hidup manusia, semua usaha

    yang direncanakan untuk mengubah

    pola perilaku baik jasmani maupun

    rohani, suatu proses pengembangan

    kemampuan ke arah yang diinginkan

    dan mengembangkan potensi-potensi

    seseorang melalui suatu

    pengajaran,pengendalian, serta

    indikator pendidikan adalah latar

    belakang pendidikan, jenjang pendidikan,

    pendidikan formal, pendidikan non formal,

    tahap pelaksanaan, tahap penilaian dan tahap

    evaluasi. UU SISDIKNAS No.20 Tahun

    (2003), dalam (2014, hal. 9-11), (Ihsan, 2011,

    hal. 41), (Hasbullah, 2015, hal. 10), (Hardiati,

    2011, hal. 126), (Setihada, 2014).

    a.Latar

    belakang

    pendidikan

    b.Jenjang

    pendidikan

    c. Pendidikan

    formal

    d. Pendidikan

    non formal

    1-5 1,2,3,4

    5,6,7,8

    9,10,11,12

    13,14,15,16

  • 33

    keterampilan yang digunakan dalam

    pendidikan sehingga dapat berjalan

    sesuai dengan tujuan yang telah

    ditetapkan. (Ihsan, 2011, hal. 1-2),

    (Hasbullah, 2015, hal. 2),

    (Notoatmodjo, 2015, hal. 16),

    (Manullang, 2013, hal. 67).

    Pelatihan

    kerja

    (X2)

    Pelatihan merupakan usaha

    yang dilakukan oleh perusahaan untuk

    memfasilitasi dan menambah

    kompetensi, membangun keahlian,

    meningkatkan pengetahuan,

    memperkuat komunikasi dan

    keterampilan yang berhubungan

    dengan pekerjaan.(Arianty dkk., 2016,

    hal. 120), (Mangkunegara, 2017, hal.

    44), (Manullang, 2013, hal. 67),

    (Notoatmodjo, 2015, hal. 16)

    indikator pelatihan kerja yaitu,

    instruktur, peserta, materi, pengetahuan atau

    proses belajar, tujuan, tanggung jawab,

    perubahan perilaku, hasil metode, tujuan,

    teknik pelatihan, waktu, suasana, evaluasi dan

    jadwal penelitian. (Mangkunegara, 2017, hal.

    62-64), (Goldstein dan Buxton dalam

    Mangkunegara, 2017, hal. 65-67), (Rivai,

    2009, hal. 123), (Sibarani, 2015),

    (Komarudin, 2018).

    a. Instruktur b. Peserta c. Materi d. Metode e. Tujuan

    1-5 1,2,3,4

    5,6,7,8

    9,10,11,12

    13,14,15,16

    17,18,19,20

  • 34

    C. Tempat dan waktu penelitian

    a. Tempat penelitian

    Penelitian ini dilakukan di PT. Bank SUMUT Kantor Pusat yang

    bertempat di Jalan Imam Bonjol NO. 18 Medan. Waktu pelaksanaan dimulai pada

    Bulan Desember 2018.

    .b. Waktu penelitian

    Adapun waktu penelitian yang dilakukan dan dibuat dalam bentuk tabel, sebagai

    berikut:

    Tabel III.2. Waktu Penelitian

    NO. Kegiatan

    Bulan/Tahun

    November Desember Januari Februari

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Prariset/Penelitian

    2. Penyusunan Proposal

    3. Pengumpulan Data

    4. Pengolahan data dan

    Analisis data

    5. Penyusunan Skripsi

    Sumber : Data diolah peneliti.(2019)

    D. Populasi dan Sampel

    Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah

    wilayah penelitian. Sedangkan Sampel adalah wakil-wakil dari populasi.(Irfan,

    2013, hal. 50).

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sampel adalah

    sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2013, hal. 173-174).

  • 35

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Sampel adalah bagian

    dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono,

    2014, hal. 117-118).

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

    wilayah penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan

    Sampel adalah wakil-wakil atau sebagian populasi yang akan diteliti.

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Bank SUMUT kantor

    pusat yang berjumlah 415 orang.

    Tabel III.3. Tabel Populasi

    NO. Divisi/Bidang Pekerjaan Jumlah

    1. Divisi Akuntansi dan Pajak 12

    2. Divisi Sumber Daya Manusia 19

    3. Divisi Penyelamatan Kredit 34

    4. Divisi Dana dan Jasa 15

    5. Divisi Kredit 53

    6. Divisi Ritel 20

    7. Divisi Risiko Kredit 22

    8. Divisi Umum 30

    9. Divisi Operasional 20

    10. Divisi Perencanaan 18

    11. Divisi Teknologi Informasi 20

    12. Divisi Trisuri 10

    13. Divisi Kepatuhan 10

    14. Divisi Pengawasan 87

    15. Divisi Manajeman Risiko 12

    16. Sekretaris Perusahaan 33

    Total 415

    Sumber : PT.Bank SUMUT Kantor Pusat Medan

  • 36

    Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling, yaitu teknik

    pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

    (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

    Jumlah sampel yang akan diambil menggunakan rumus Slovin (Umar,2002).

    Rumus : N

    n =

    1+ Ne2

    Sumber : (Irfan, 2013, hal. 59)

    Keterangan :

    n : Ukuran sampel

    N : Ukuran Populasi

    e :Persen kelonggoran ketidaktelitian (misalnya:1%, 5%, 10%, dan lainnya)

    Dengan rumus diatas maka dapat ditentukan sampelnya, sebagai berikut:

    415

    n =

    1+415 (0,1)2

    415

    n =

    1+415(0,01)

    415

    n =

    1+4,15

    415

    n =

    5,15

    n = 80,5

    n = 81 Orang

  • 37

    Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa

    sampel penelitian ini adalah sebanyak 81 orang karyawan yang mewakili dari

    populasi sebanyak 415 orang karyawan pada PT.Bank SUMUT Kantor Pusat

    Medan. Kemudian untuk menarik sampel dari populasi dengan menggunakan

    teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi

    dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata/golongan yang ada dalam

    populasi tersebut.

    E. Teknik Pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

    kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi

    dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

    diketahuinya.

    1). Daftar pertanyaan (Quesioner)

    Teknik dan instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah berupa

    kuisioner (angket/daftar pertanyaan) kuisioner ini dibagikan kepada semua yang

    menjadi sampel penelitian yaitu karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat

    Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Angket/Kuisioner, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun peneliti untuk

    mengetahui pendapat/asumsi atau persepsi responden penelitan tentang suatu

    variabel yang diteliti. Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada karyawan

    PT.Bank SUMUT Kantor Pusat Medan, dimana setiap pertanyaan memiliki 5

    pilihan sebagai berikut:

  • 38

    Tabel III.6. Skala Likert

    PERTANYAAN BOBOT

    Sangat Setuju 5

    Setuju 4

    Ragu-ragu 3

    Tidak Setuju 2

    Sangat Tidak Setuju 1

    Sumber : (Sugiyono, 2014, hal. 94)

    2). Metode Dokumentasi

    Dokumentasi dilakukan dengan mencatat atau mengutip data yang ada

    diperusahaan yang berhubungan dengan obyek penelitian.

    3). Wawancara (interview)

    Yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang

    untuk memberikan data yang dibutuhkan. Tanya jawab yang dilakukan adalah

    secara langsung kepada karyawan mengenai hal-hal yang relevan dengan

    penelitian yang sifatnta tidak struktur.

    Selanjutnya angket/kuisioner yang telah di kumpulkan/diterima diuji dengan

    menggunakan Validitas dan Reliabilitas pertanyaan,yaitu :

    A.Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    1.Uji Validitas

    Salah satu instrumen pengumpulan data didalam penelitian adalah

    angket/kuisioner. Instrumen seperti ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar

    memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu angket/kuisioner perlu diujicobakan

    kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas dan

    reliabilitas yang tinggi.

  • 39

    Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran

    suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. (Irfan, 2013, hal. 79).

    Rumus :

    Sumber :(Irfan, 2013, hal. 79)

    Keterangan :

    rxy : Koefesien validitas

    N : Banyaknya subjek

    X : Nilai pembanding

    Y : Nilai dari instrument yang akan dicari validitasnya.

    Kriteria penerimaan / penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

    a. Tolak Ho jika nilai korelasi positif dan probabilitas yang dihitung nilai probabilitas yang diterapkan sebesar 0,05 (Sig 2 – tailed < α0,05).

    2. Uji Reliabilitas Instrumen

    Reliabilitas memiliki berbegai nama lain seperti keterpercayaan,

    kehandalan, kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah

    instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika

    variable penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya

    maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.

  • 40

    Rumus :

    Sumber : (Irfan, 2013, hal. 86)

    Keterangan :

    r11 : Realibilitas Instrumen

    n : Banyak nya butir pertanyaan

    ∑ t2 : Jumlah variansbutir

    2

    t : Varians total

    F. Analisis Data

    Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

    regresi linier berganda dan menggunakan alat bantu berupa software komputer

    program SPSS. SPSS (Statistical Package for Social Sciences) adalah sebuah

    program komputer yang digunakan untuk menganalisis sebuah data dengan

    analisis statistik, SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 13.

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Metode Regresi Linier Berganda

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana

    keadaan ( naik turunnya) variabel dependen, alasan menggunakan regresi linier

    berganda adalah karena judul penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas (x).

  • 41

    Rumus :

    Sumber : (Sugiyono, 2012, hal. 258)

    Keterangan :

    Y : Variabel terikat

    a : Konstanta

    b1,b2 : Koefisien regresi

    x1,x2 : Variabel bebas

    2. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

    Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah

    model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika

    model adalah model yang yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk

    dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan

    masalah praktis.(Irfan, 2013, hal. 169)

    a. Uji Normalitas

    Pengujian normalitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi,

    variabel dependen dan independen nya memiliki distribusi normal atau tidak.

    (Irfan, 2013, hal. 170).

    Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada

    nilai probabilitasnya. Data adalah Normal jika :

    Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) >level of

    significant (α =0,05), sebaliknya Ha ditolak.(Irfan, 2013, hal. 170)

    Y = a+b1x1+b2x2

  • 42

    Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) 0,05.(Irfan, 2013, hal. 171-

    173).

    3. Pengujian Hipotesis

    Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat

    dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Kriteria penerimaan/penolakan

    hipotesis adalah sebagai berikut:

  • 43

    - Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan

    sebesar 0.05 (Sig.≤ α0,05).

    - Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan

    sebesar 0.05 (Sig.> α0.05). (Irfan, 2013, hal. 175).

    a. Uji Secara Parsial (Uji t)

    Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual

    mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan atau tidak terhadap variabel

    terikat (Y).

    Rumus :

    Sumber:(Sugiyono, 2016, hal. 187)

    Keterangan:

    t : Nilai Korelasi

    n : Jumlah Sampel

    r : Koefisien Korelasi

    Bentuk pengujian nya adalah :

    1. Ho:= 0, artinya tidak berpengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel

    terikat (Y).

    2. Ho: ≠ 0, artinya berpengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat

    (Y)

  • 44

    Gambar III.1. Kriteria Pengujian Hipotesis t

    Sumber : Pengujian Hipotesis t

    b. Uji Simultan (Uji F)

    Uji F atau disebut juga dengan uji signifikan serentak yang dimaksudkan

    untuk melihat kemampuan yang menyeluruh dari variabel bebas yaitu thitung (X1)

    dan (X2) untuk dapat atau mampu menjelaskan keragaman variabel tidak bebas

    (Y). Uji F juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel memiliki

    koefesien regresi sama dengan nol. Nilai Fhitung ditentukan dengan rumus sebagai

    berikut:

    Rumus :

    Sumber: (Sugiyono, 2016, hal. 192)

    Keterangan :

    Fh : Nilai F hitung

    R : Koefisien korelasi ganda

    k : Jumlah variabel independen

    n : Jumlah anggota sampel

  • 45

    a). Bentuk pengujiannya adalah :

    1) Ho: = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y)

    2). Ho: ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y).

    b). Bentuk kriteria pengujian nya adalah:

    1) Tolak Ho apabila Fhitung> Ftabel atau -Fhitung< -Ftabel

    2) Terima Ha apabila Fhitung≤ Ftabel atau -Fhitung≥ -Ftabel

    Gambar III.2. Kriteria Pengujian Hipotesis F

    Sumber : Pengujian Hipotesis F

    4. Koefisien Determinasi

    Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

    antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu dengan mengkuadratkan

    koefisien yang ditemukan. Koefisien determinasi menggunakan rumus sebagai

    berikut:

    Rumus :

    Keterangan :

    Kd : Koefisien Determinasi

    R2

    : Nilai Korelasi Berganda

    Kd = R2

    × 100%

  • 46

    BAB 1V

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada Bab ini penulis akan membahas dan mengemukakan hasil dari

    penelitian yang telah penulis lakukan dengan menunjukkaan seberapa besar

    pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

    pada PT.Bank SUMUT kantor pusat di medan.

    A. Hasil Penelitian

    4.1 Karakteristik Responden Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 81 angket penelitian ke tempat

    penelitian dan mendapatkan 81 responden yang sesuai dengan jumlah sampel

    yang ditetapkan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai karyawan yang menjadi

    obyek penelitian ini, maka dibawah ini akan diuraikan pengelompokan responden

    berdasarkan jenis kelamin, usia dan divisi. Dari responden yang diteliti, maka

    dapat diketahui profil karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan.

    Gambar IV.4.1.1 Grafik Jenis Kelamin Karyawan

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

  • 47

    Tabel IV.4.1.1 Tabel Jenis Kelamin Karyawan

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid PRIA 53 65,4 65,4 65,4

    WANITA 28 34,6 34,6 100,0

    Total 81 100,0 100,0

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Berdasarkan Tabel IV.1.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam

    hal ini karyawan PT.Bank SUMUT Kantor Pusat di Medan adalah yang berjenis

    kelamin Pria adalah sebanyak 65,4% dan Wanita adalah sebanyak 34,6%. Dari

    data diatas diketahui bahwa karyawan yang berjenis kelamin pria lebih aktif dan

    lebih produktif dari karyawan yang berjenis kelamin wanita.

    Gmabar IV.4.1.2 Grafik Usia Karyawan

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

  • 48

    Tabel IV.4.1.2 Tabel Usia Karyawan

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid >50 TAHUN 6 7,4 7,4 7,4

    49 s.d 40 Tahun 28 34,6 34,6 42,0

    40 s.d 30 Tahun 33 40,7 40,7 82,7

    50 tahun sebanyak 7,4% ,

    usia 49 s.d 40 tahun sebanyak 34,6%, uisa 40 s.d 30 tahun sebanyak 40,7%, dan

    usia

  • 49

    Tabel IV.4.1.3 Tabel Pendidikan Karyawan

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid D3 12 14,8 14,8 14,8

    S1 55 67,9 67,9 82,7

    S2 11 13,6 13,6 96,3

    S3 3 3,7 3,7 100,0

    Total 81 100,0 100,0

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Berdasarkan tabel IV.1.3 dapat diketahui bahwa pendidikan D3 sebanyak 14,8%,

    pendidikan S1 sebanyak 67,9% , pendidikan S2 sebanyak 13,6% dan pendidikan

    S3 sebanyak 3,7%. Dari data yang diperoleh dapat diketahi bahwa lebih banyak

    karyawan yang berpendidikan S1 (sarjana).

    Gambar IV.4.1.4 Grafik Divisi Karyawan

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

  • 50

    Tabel IV.4.1.4 Tabel Divisi Karyawan

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid

    Unit Usaha Syariah 29 35,8 35,8 35,8

    Manajeman Risiko 28 34,6 34,6 70,4

    Ritel 24 29,6 29,6 100,0

    Total 81 100,0 100,0

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Berdasarkan tabel IV.1.4 dapat diketahui bahwa karyawan yang bekerja

    dibagian divisi Unit Usaha Syariah sebanyak 35,8% , divisi Manajeman Risiko

    sebanyak 34,6% dan dibagian divisi Ritel sebanyak 29,6%. Dari data yang

    diperoleh dapat diketahui bahwa lebih banyak karyawan yang ditempatkan di

    bagian divisi Unit Usaha Syariah.

    4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

    1. Uji Validitas

    Salah satu instrumen pengumpulan data didalam penelitian adalah

    angket/kuisioner. Instrumen seperti ini dibangun berdasarkan konsep teoritis agar

    memiliki dasar ilmiah yang kuat. Selain itu angket/kuisioner perlu diujicobakan

    kepada responden untuk mengetahui apakah angket memiliki validitas dan

    reliabilitas yang tinggi.

    Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu

    instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. (Irfan, 2013, hal. 79)

  • 51

    Tabel IV.4.2.1 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan (X1)

    Variabel Nilai R hitung

    Nilai R tabel Nilai sig.

    Keputusan

    X1.1 .271 0.220 .027 Valid

    X1.2 .790 0.220 .000 Valid

    X1.3 .841 0.220 .000 Valid

    X1.4 .586 0.220 .000 Valid

    X1.5 .717 0.220 .000 Valid

    X1.6 .671 0.220 .000 Valid

    X1.7 .622 0.220 .000 Valid

    X1.8 .860 0.220 .000 Valid

    X1.9 .803 0.220 .000 Valid

    X1.10 .739 0.220 .000 Valid

    X1.11 .854 0.220 .000 Valid

    X1.12 .834 0.220 .000 Valid

    X1.13 .840 0.220 .000 Valid

    X1.14 .640 0.220 .000 Valid

    X1.15 .674 0.220 .000 Valid

    X1.16 .284 0.220 .000 Valid

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Diketahui bahwa jumlah sampel terdapat 81 dan di distribusikan ke 5%

    atau 0.05 menjadi 0.220. Berdasarkan tabel IV.2.1 tabel hasil uji validitas yang

    dilakukan pada SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji

    signifikan 0.05, maka dapat diketahui bahwa data kuesioner Pendidikan (X1)

    pada item-item tersebut dinyatakan valid.

  • 52

    Tabel IV.4.2.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja (X2)

    Variabel Nilai R hitung

    Nilai R tabel Nilai sig. Keputusan

    X2.1 .782 0.220 .000 Valid

    X2.2 .737 0.220 .000 Valid

    X2.3 .378 0.220 .001 Valid

    X2.4 .779 0.220 .000 Valid

    X2.5 .429 0.220 .000 Valid

    X2.6 .390 0.220 .006 Valid

    X2.7 .383 0.220 .000 Valid

    X2.8 .437 0.220 .000 Valid

    X2.9 .755 0.220 .000 Valid

    X2.10 .752 0.220 .000 Valid

    X2.11 .536 0.220 .000 Valid

    X2.12 .506 0.220 .000 Valid

    X2.13 .613 0.220 .000 Valid

    X2.14 .648 0.220 .000 Valid

    X2.15 .563 0.220 .000 Valid

    X2.16 .500 0.220 .000 Valid

    X2.17 .461 0.220 .000 Valid

    X2.18 .347 0.220 .002 Valid

    X2.19 .672 0.220 .000 Valid

    X2.20 .353 0.220 .001 Valid

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Berdasarkan tabel IV.2.2 hasil uji validitas yang dilakukan pada

    SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05, maka

    dapat diketahui bahwa data kuesioner Peltihan kerja (X2) pada item-item tersebut

    dinyatakan valid.

  • 53

    Tabel IV.4.2.3 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas kerja (Y)

    Variabel Nilai R hitung

    Nilai R tabel

    Nilai sig. Keputusan

    Y1 .377 0.220 .004 Valid

    Y2 .593 0.220 .000 Valid

    Y3 .674 0.220 .000 Valid

    Y4 .396 0.220 .000 Valid

    Y5 .389 0.220 .000 Valid

    Y6 .459 0.220 .000 Valid

    Y7 .434 0.220 .000 Valid

    Y8 .663 0.220 .000 Valid

    Y9 .762 0.220 .000 Valid

    Y10 .729 0.220 .000 Valid

    Y11 .811 0.220 .000 Valid

    Y12 .795 0.220 .000 Valid

    Y13 .618 0.220 .000 Valid

    Y14 .538 0.220 .000 Valid

    Y15 .500 0.220 .000 Valid

    Y16 .763 0.220 .000 Valid

    Y17 .755 0.220 .000 Valid

    Y18 .754 0.220 .000 Valid

    Y19 .852 0.220 .000 Valid

    Y20 .793 0.220 .000 Valid

    Y21 .572 0.220 .000 Valid

    Y22 .587 0.220 .000 Valid

    Y23 .619 0.220 .000 Valid

    Y24 .726 0.220 .000 Valid

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Berdasarkan tabel IV.2.3 hasil uji validitas yang dilakukan pada

    SPSS.versi 23 bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan 0.05, maka

    dapat diketahui bahwa data kuesioner Produktivitas kerja (Y) pada item-item

    tersebut dinyatakan valid.

  • 54

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas memiliki berbegai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan,

    kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen

    penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variable

    penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil

    penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.

    Tabel IV.4.2.4 Tabel Case Processing

    Summary variabel Pendidikan (X1)

    N %

    Cases Valid 81 100,0

    Excludeda 0 ,0

    Total 81 100,0

    .

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Tabel IV.4.2.5 Tabel Reliability Statistics

    variabel Pendidikan (X1)

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's Alpha

    Based on

    Standardized

    Items N of Items

    ,759 ,935 17

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka

    instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau

    dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148).

    Berdasarkan tabel IV.2.5 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar

    0.759 atau 75,9% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya.

  • 55

    Tabel IV.4.2.6 Tabel Case Processing

    Summary variabel Pelatihan kerja (X2)

    N %

    Cases Valid 81 100,0

    Excludeda 0 ,0

    Total 81 100,0

    a. Listwise deletion based on all variables in the

    procedure.

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka

    instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau

    dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148)

    Berdasarkan tabel IV.2.7 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar 0.735

    atau 73.5% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya.

    Tabel IV.4.2.8 Tabel Case Processing

    Summary variabel Produktivitas kerja (Y)

    N %

    Cases Valid 81 100,0

    Excludeda 0 ,0

    Total 81 100,0

    a. Listwise deletion based on all variables in the

    procedure.

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Tabel IV.4.2.7 Tabel Reliability Statistics

    variabel Pelatihan kerja (X2)

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's Alpha

    Based on

    Standardized

    Items N of Items

    ,735 ,894 21

  • 56

    Tabel IV.4.2.9 Tabel Reliability Statistics

    variabel Produktivitas kerja (Y)

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's Alpha

    Based on

    Standardized

    Items N of Items

    ,752 ,936 25

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

    Jika nilai Koefisien reliabilitas ( Cronbach’s Alpha) > 0,6 , maka

    instrumen memiliki reliabilitas yang baik (Nunnaly dalam Ghozali,2005),atau

    dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya. (Irfan, 2013, hal. 148)

    Berdasarkan tabel IV.2.9 dapat diketahui bahwa cronbach’s Alpha sebesar 0.752

    atau 75.2% > 0.6 , maka data tersebut dinyatakan Reliabel atau terpercaya

    4.3. Metode Regresi Linier Berganda

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana

    keadaan (naik turunnya) variabel dependen, alasan menggunakan regresi linier

    berganda adalah karena judul penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas (x).

    (Sugiyono, 2012, hal. 258).

    Tabel IV.4.3.1 Tabel Regresi Linier Berganda

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 51,807 16,726 3,097 ,003

    Pendidikan (X1) ,502 ,145 ,363 3,469 ,001

    Pelatihan Kerja (X2) ,166 ,173 ,100 ,958 ,341

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

  • 57

    4.4 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

    Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah

    model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika

    model adalah model yang yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk

    dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan

    masalah praktis.(Irfan, 2013, hal. 169).

    a. Normalitas

    Pengujian normalitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi,

    variabel dependen dan independen nya memiliki distribusi normal atau tidak.

    (Irfan, 2013, hal. 170).

    Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada

    nilai probabilitasnya. Data adalah Normal jika :

    Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) >level of

    significant (α =0,05), sebaliknya Ha ditolak.(Irfan, 2013, hal. 170)

    Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed)

  • 58

    Gambar IV.4.4.1 Normal P-P Plot of Regression

    Sumber: Data kuesioner yang diolah

    Tabel IV.4.4.1 Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardized

    Residual

    N 81

    Normal Parametersa,b

    Mean ,0000000

    Std. Deviation 7,64177203

    Most Extreme Differences Absolute ,164

    Positive ,152

    Negative -,164

    Test Statistic ,164

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    c. Lilliefors Significance Correction.

    Sumber : Data kuesioner yang diolah

  • 59

    Berdasarkan tabel IV.4.1 hasil uji normalitas yang dilakukan bahwa nilai

    Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 , maka uji normalitas dinyatakan tidak

    significant atau tidak normal.

    b. Uji Multikolinieritas

    Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi

    ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Gujarati,2003;

    Santoso,2000,Arief,1993). Cara yang digunakan un