Upload
lycong
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI
KOTA SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh:
ARIF RAHMAN
J 210.151.045
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PURWOSARI KOTA SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
ARIF RAHMAN
J 210.151.045
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Faizah Betty Rahayuningsih, M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PURWOSARI KOTA SURAKARTA
Disusun oleh:
ARIF RAHMAN
J 210.151.045
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 7 April 2017, dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Susunan Dewan Penguji
1. Dr. Faizah Betty Rahayuningsih, M.Kes (………………...)
NIDN : 0604037303
2. Arina Maliya, A.Kep.Msi.Med (………………...)
NIDN : 0613107102
3. Enita Dewi , S.Kep.,Ns., MN (………………...)
NIDN :0609048003
Surakarta, 7 April 2017
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan,
Dr. Suwaji, M.Kes
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 7 April 2017
Penulis
ARIF RAHMAN
J 210 151 045
1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI
TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI
KOTA SURAKARTA
Abstrak
Latar Belakang: Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa
kehamilannya dapat terjadi komplikasi yang tidak diharapkan. Pengetahuan suami
terhadap kehamilan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesehatan istri selama
kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan suami tentang Antenatal Care. Metode: Penelitian ini adalah
kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen tipe one group
pretest posttest. Populasi penelitian adalah semua suami dari ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Purwosari Kota Surakarta. Sample penelitian sebanyak 36 responden diperoleh
dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner,
sedangkan analisis data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil Penelitian: Hasil uji
Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 7,696 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai pv < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil keputusan uji adalah
H0 ditolak. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,17 dan post test sebesar 17,22.
Kesimpulan: penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan pengetahuan tentang antenatal care pada suami ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Purwosari Kota Surakarta, dimana nilai rata-rata pengetahuan sesudah
pendidikan kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, maka
pemberian pendidikan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan
tentang antenatal care pada suami ibu hamil.
Kata Kunci: Pengetahuan, Suami Ibu Hamil, Antenatal Care, Pendidikan Kesehatan
Abstract
Background: Healthy pregnant women is one of the important aspects to be considered
in a woman's life cycle because throughout pregnancy complications can occur that are not
expected. Knowledge husband against pregnancy is needed to optimize the wife's health
during pregnancy. The purpose of this research is to know the effect of health education
on knowledge of Antenatal Care husband. Methods: This study is a quantitative research
using pre-experimental design of type one group pretest posttest. The study population was
all the husbands of pregnant women in Puskesmas Purwosari Surakarta. Research sample
were 36 respondents obtained by purposive sampling technique. Collecting data using
questionnaires, while data analysis using paired samples t-test. Results: Paired sample t-
test knowledge gained t value 7.696 and the significant value of 0.000. Because pv value
<0.05 (0.000 <0.05), the decision was taken the test is H0 rejected. The average value of
knowledge is a pre-test and post-test 15.17 at 17.22. Conclusion: The study shows there
is a significant influence on the increased knowledge about antenatal care husbands of
pregnant women in the Puskesmas Purwosari Surakarta, where the average value of
knowledge after health education was higher than before the health education, the
provision of health education proved to be effective against the increase knowledge of
antenatal care in pregnant mother's husband.
Keywords: pregnant mother's husband, knowledge, antenatal care, health education
2
PENDAHULUAN
Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan
seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi komplikasi yang tidak
diharapkan. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (Salmah, 2006). Angka kematian ibu
(AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan suatu negara. Jumlah kematian
ibu di negara berkembang tergolong tinggi seperti yang terjadi di Afrika Sub Sahara dan Asia Selatan
(WHO, 2013).
Data dari The World Bank (2015), menunjukan AKI pada tahun 2012 sebesar 148/100.000
kelahiran hidup, ditahun 2013 menjadi 140/100.000 kelahiran hidup, kemudian tahun 2014 menurun
menjadi 133/100.000 kelahiran hidup, tahun 2015 menurun menjadi 126/100.000 kelahiran hidup.
Dalam rentang waktu 2 tahun terakhir AKI di Provinsi Jawa Tengah menurut Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 yang dilakukan di Kabupaten/Kota sebesar 116/100.000
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2014 sebesar
119/100.000 kelahiran hidup, sehingga belum terjadi penurunan secara signifikan sesuai dengan target
Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup (Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).
AKI di Kota Surakarta pada tahun 2015 sebanyak 7 kasus, sedangkan AKB di Kota Surakarta
pada tahun 2015 terdata 31 kasus, dan dalam wilayah kerja Puskesmas Purwosari, jumlah AKI pada
tahun 2015 sebanyak 3 kasus, dan AKB di tahun 2015 terdapat 5 kasus (Dinkes Kota Surakarta, 2015).
Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka mempercepat
penurunan angka kematian ibu adalah pelayanan kesehatan maternal yang berkualitas, yaitu
melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal care (ANC). Tujuan dari ANC adalah untuk
menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat,
serta menghasilkan bayi yang sehat (Depkes RI, 2014).
Pada sebagian masyarakat sering kali tutujan pemeriksaan tidak tercapai dikarenakan
pengetahuan dan sarana yang belum memadai, masyarakat hanya berfokus pada pesalinana saja
sedangkan peristiwa sebelum persalinan tidak banyak mendapat perhatian. Persalinan hanya puncak
dari rangkaian peristiwa reproduksi manusia, padahahal ada sesuatu hal yang lebih penting lagi yaitu
pemeriksaan kehamilan (Kasdu, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Purwosari
penulis telah melakukan wawancara kepada 10 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, 7
3
diantaranya mengatakan tidak di dampingi suami saat melakukan pemeriksaan karena suami bekerja.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami belum maksimal tentunya dalam pentingnya
antenatal care bagi ibu hamil.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan
penelitian pra eksperimen tipe one group pretest posttest, karena responden terlebih dahulu diukur
tingkat pengetahuannya kemudian setelah diberi pendidikan kesehatan maka diukur kembali tingkat
pengetahuannya, apakah mengalami peningkatan pengetahuan atau tidak.
Populasi penelitian adalah semua suami dari ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari
Kota Surakarta pada bulan sebanyak 42 orang. Sample penelitian sebanyak 36 suami ibu hamil yang
diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan
analisis data menggunakan uji paired sample t-test.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Karakteristik Responden
Table 1. Karakteristik Responden (n=40)
No Karakteristik Responden Frek %
1. Umur
a. 24 – 30 tahun
b. 31 – 40 tahun
8
34
19
71
2. Pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan tinggi (PT)
0
7
26
9
0
17
62
21
3. Pekerjaan
a. Pegawai Swasta
b. PNS
c. Wiraswasta
20
7
15
47
17
36
3.1.2 Analisis Univariat
3.1.2.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
No Pengetahuan Pre test Post test
Frek % Frek %
1
2
3
Kurang
Cukup
Baik
15
21
6
36
50
14
1
28
13
2
67
31
Total 42 100,0 42 100,0
4
3.1.3 Analisis Bivariat
3.1.3.1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal
care
Tabel 3. Hasil Uji Paires Sample t-test Pengetahuan
Pengetahuan Rerata thitung p-value Kesimpulan
Pre test
Post test
15,02
17,19 8,658 0,000 Signifikan
Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi sebesar
0,000. Karena nilai pv < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil keputusan uji adalah H0 ditolak. Nilai rata-
rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19. Berdasarkan hasil uji Paired sample
t-test dan nilai rata-rata pengetahuan pre test dan post test, maka disimpulkan terdpat pengaruh
pemberian pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Karakteristik Responden
Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur suami menunjukkan distribusi tertinggi
adalah 21-30 tahun (71%). Distribusi umur suami menurut tahap perkembangan Erikson termasuk
dalam kategori dewasa awal. Tahap ini seseorang memiliki karakteristik yang menonjol berupa sikap
sabar dan kemampuan dalam memahami orang lain (Jahja, 2011). Kemampuan memahami orang lain
yang dimiliki oleh suami termasuk kepada istrinya mendukung perilaku suami dalam memberikan
dukungan dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi istrinya. Peran suami dalam pengambilan keputusan
memberikan pengaruh positif dalam minat istri untuk menggunakan kontrasepsi (Mboane and Bhatta,
2015).
Karakteristik pendidikan menunjukkan sebagian besar adalah SMA (62%). Tingkat pendidikan
seseorang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memahami suatu informasi menjadi
pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka kemampuannya dalam menganalisis suatu
informasi semakin baik sehingga pengetahuannya semakin luas. Pendidikan dan Pengetahuan yang
luas dapat memberikan kesadaran yang positif dalam masalah kesehatan dan berhubungan pula dengan
sikap seseorang terhadap perilaku hidup sehat meningkat (Notoatmojo, 2010).
Karakteristik pekerjaan menunjukkan distribusi tertinggi adalah sebagai pegawai swasta
(53%). Pekerjaan suami berhubungan dengan pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga berhubungan
dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga termasuk kebutuhan
kesehatan. Pendapatan keluarga mempunyai hubungan dengan peran serta suami dalam program
Keluarga Berencana (Maharyani dan Handayani, 2010).
5
3.2.2 Tingkat Pengetahuan suami selama antenatal care Sebelum Pendidikan kesehatan
Distribusi pengetahuan responden tentang pengetahuan antenatal care sebelum diberikan pendidikan
kesehatan sebagian besar adalah cukup (50%). Berdasarkan data pengetahuan tersebut, maka
disimpulkan bahwa pada tingkat pengetahuan pengetahuan suami tentang antenatal care sebagian
besar responden sebelum penelitian adalah cukup.
Tingkat pengetahuan responden yang cukup tersebut salah satunya disebabkan oleh tingkat
pendidikan yang cukup baik yaitu terdapat 8 responden yang berpendidikan SMA. Responden yang
berpendidikan baik memiliki kemampuan menelaah atau menganalisis suatu pertanyaan dan mencari
solusi jawabannya. Dalam penelitian ini pertanyaan tentang pengetahuan menggunakan model pilihan
ganda, sehingga responden dapat melakukan perbandingan-perbandingan terhadap pilihan jawaban
dan menentukan jawaban yang menurut mereka masuk akal dan terbaik, sehingga walaupun
sebelumnya mereka belum mengetahui tentang pertanyaan tersebut, namun adanya pilihan jawaban
menyebabkan responden mampu memilih jawaban yang terbaik.
Pengetahuan tentang antenatal care adalah pemahaman responden tentang pengetahuan
antenatal care diperoleh dari sumber informasi ataupun dari pengalaman yang mereka dapatkan di
lingkungan mereka. Ketika responden mendapati orang disekitar mereka memperlakukan istrinya
ketika hamil, maka orang tersebut memiliki kemungkinan bertanya-tanya tentang apa yang harus
dilakukan oleh seorang suami ketika istrinya hamil dan sebagainya. Ketika responden memperoleh
informasi tersebut, maka responden akan menganalisisnya dan menjadikannya menjadi pengetahuan
tentang dukungan suami.
Hubungan informasi dan pengalaman terhadap pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh
Suliha (2002) yang mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
pengalaman. Pengalaman yang dialami oleh responden tentang orang gangguan jiwa di sekitar
responden menjadi sumber informasi terhadap pengetahuan responden tentang dukungan suami
selama antenatal care.
Penelitian juga menunjukkan terdapat 36% responden yang memiliki pengetahuan tentang
antenatal care yang kurang. Kondisi ini disebabkan terdapat responden berpendidikan SMP. Tingkat
pendidikan yang dimiliki responden tersebut menyebabkan kemampuan mereka untuk memahami
informasi tentang faktor predisposisi baik dari pelajaran di sekolah maupun dari media massa lebih
rendah dibandingkan responden yang berpendidikan SMA, sehingga tingkat pengetahuan mereka
menjadi rendah. Sedangkan responden yang berpendidikan baik disebabkan oleh tingkat pendidikan
responden yang terdapat pula berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 responden (21%).
Kemampuan penalaran yang dimiliki responden berpendidikan tinggi membantu mereka untuk
6
memahami informasi tentang bentuk dukungan suami selama antenatal care baik yang diperoleh dari
petugas kesehatan atau sumber-sumber informasi lainnya, sehingga pengetahuan mereka menjadi baik.
Tingkat pengetahuan suami dalam penelitian yang sebagian besar cukup dan kurang
sebagaimana ditampilkan pula pada penelitian terdahulu. Penelitian Pruthi (2016) yang meneliti
“Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among husbands attending antenatal
clinic in a tertiary care hospital”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar suami memiliki
pengetahuan yang cukup tentang antenatal care pada istrinya yang hamil, namun mereka tidak
sepenuhnya memahami peran dan dukungan mereka dalam pelaksanaan antenatal care pada istrinya
yang hamil.
3.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal
care
Penelitian ini membandingkan pengetahuan responden tentang pengetahuan suami tentang antenatal
care sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan suami tentang
antenatal care. Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor pengetahuan sebelum dan sesudah
pendidikan kesehatan sehingga diperoleh kesimpulan ada tidaknya pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan suami ibu hamil tentang dukungan suami selama antenatal care.
Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19.
Berdasarkan nilai rata-rata pengetahuan nampak bahwa nilai post test pengetahuan lebih tinggi
dibandingkan nilai pre test pengetahuan, disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di wilayah
Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.
Pendidikan kesehatan tentang antenatal care bertujuan untuk memberikan informasi kepada
suami ibu hamil tentang pengertian, tujuan, pemeriksaan 10 T, faktor yang mempengaruhi dan akibat
tidak melakukan antenatal care pada ibu hamil trimester III. Dengan pemberian informasi tersebut
diharapkan pengetahuan responden tentang dukungan suami selama antenatal care meningkat pula.
Tujuan dari pendidikan kesehatan tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010), pendidikan
kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain baik individu, keluarga, atau
masyarakat agar melaksanakan perilaku sehat. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar
masyarakat mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, menghindari dan mencegah hal-hal
yang merugikan kesehatan mereka dan orang lain.
Peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care merupakan hal yang sangat penting
dalam menjaga kesehatan ibu hamil. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Hatta (2011) yang
7
meneliti “an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband in regards to
factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum periods”.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan suami sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan
ibu hamil khususnya dalam masa melahirkan dan post partum.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
peningkatan pengetahuan suami tentang dukungan suami selama antenatal care. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian Sari (2013) tentang pengaruh promosi kesehatan
terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas
Delitua Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa ada pengaruh yang
signifikan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan. Promosi
kesehatan juga dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan dalam memberikan
pelayanan kebidanan. Penelitian lain dilakukan oleh Sukarsi (2013) tentang “Pengaruh pendidikan
suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan mengurangi operasi caesar elektif”. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
dan sikap suami dalam pelaksanaan operasi sesaria.
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.1.1 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari
Kota Surakarta sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan kurang.
4.1.2 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari
Kota Surakarta sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan baik.
4.1.3 Terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan
tentang pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil jiwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Purwosari Kota Surakarta, dimana nilai rata-rata pengetahuan sesudah pendidikan
kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, maka pemberian
pendidikan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan
suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari
Kota Surakarta.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Suami Ibu Hamil
Suami ibu hamil hendaknya meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka dalam merawat
anggota keluarga salah satunya pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
8
Institusi pendidikan keperawatan hendaknya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
meningkatkan kerampilan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
4.2.3 Bagi peneliti yang akan datang
Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian hendaknya menambahkan faktor-faktor lain
yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care.
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, Pruthi, J.K., 2011. Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among
husbands attending antenatal clinic in a tertiary care hospital. [online] tersedia di
http://indiana.edu diakses pada 7 Maret 2016.
Depkes RI. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA.
Hatta, Gemala R. 2011. an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband
in regards to factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum
periods. [online] tersedia di http://academia.edu diakses pada 13 Januari 2016
Jahja, Yurdik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Kencana.
Kasdu, Dini (2009). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta :Puspa Sehat
Maharyani, H dan Handayani, S (2010). Hubungan Karakteristik Suami dengan Keikutsertaan Suami
Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Wilayah desa Karangduwur Kecamatan Petanahan
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Malang: Universitas Brawijaya
Mboane, Ramos and Bhatta, M. P (2015). Influence of a Husband’s Healthcare Decision Making
Role on A Woman’s Intention to use Contraceptives among Mozambican Women. Reproductive
Health Journal. Vol. 1 Issue 4 April 2015; 12:36 DOI 10.1186/s12978-015-0010-2 pages 1-3
Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC.
Sari, Ratih Fitria. (2010) pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi
di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Kabupaten Deliserdang. Universitas
Negeri Sumatera Utara
Sukarsi, Sri (2013). Pengaruh pendidikan suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan
mengurangi operasi caesar elektif. Sumenep: UNIJA
World Bank, "e-Government: A definition of e-government. World Bank website," 2015. [Online].
Available: http://go.worldbank.org/ M1JHE0Z280. [Diakses tanggal 18 Oktober 2016].
World Health Organization. Schistosomiasis and soil transmitted helminths country profile:
Indonesia. Diunduh dari; http://www.who.int/wormcontrol/databank/Indonesia_ncp3.pdf.
Diakses 13 Oktober 2016