Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN ETIKA KERJA ISLAM
DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PERBANKAN SYARIAH
DENGAN PENDIDIKAN SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
EDI PRASETYO
NIM 21313176
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN MOTTO
ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن للا
“Sesunggunhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu
mau merubah apa yang ada pada diri mereka (QS AR-Ra’d: 11)”
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah SWT
Atas rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya kepada hamba
Serta nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagiku
Karya ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku tersayang
Mukarim dan Sariyati
Terima kasih atas kasih sayang dan pendidikan yang telah diberikan
kepadaku
Semoga aku dapat menjadi anak yang selalu berbakti, dan bisa menjadi
kebanggaan kalian
Semoga Allah senantiasa merahmati dan memuliakan kalian
Amiin…
Teruntuk ALmamaterku
Kampus 1 (satu) IAIN Salatiga
Terimakasih atas ilmu yang diberikan
Semoga berkah dan bermanfaat
Amiin..
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat, rahmat,
taufik, hidayah, serta inayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat Religiusitas
Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah Dengan Pendidikan Sebagai
Variabel Moderasi”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang kita ikuti semua syariatnya dengan harapan
kita digolongkan sebagai umat yang mendapatkan syafaatnya.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk nemperoleh gelar sarjana
dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M,Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Progam Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Taufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi.
5. Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen progam studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan
serta wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7. Seluruh karyawan staf bagian akademik Progam Studi S1-Perbankan
Syariah.
ix
8. Bapak dan Ibuku, Mukarim dan Sariyati atas kasih sayang dan bimbingan
yang diberikan.
9. Seluruh keluarga nenekku Surati dan adik-adikku Putri Wahyuning Utami
dan Aji Setyo Pitutur (empi).
10. Keluarga besar pondok Nurul Asna, bapak kyai H. Nasafi yang telah
memberikan banyak ilmu, pendidikan, pengalaman.
11. Ana Rofikoh yang telah menemani serta selalu mengingatkan untuk selalu
mendapat hasil yang lebih baik dari sebelumnya, baik saat perkuliahan
sampai penulisan skripsi ini.
12. Seluruh teman mondok yang telah mengajariku banyak hal yang tidak aku
tau sebelumya dan yang telah mengajariku arti persahabatan.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian
skripsi ini, semoga tercatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena itu
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk menjadi yang
lebih baik. Akhirnya hanya kepada Allah penulis serahkan segala sesuatu dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan untuk
kemajuan pendidikan.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis
x
ABSTRAK
Prasetyo, Edi. 2017. Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat
Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah Dengan
Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Progam Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.
Sumber Daya Manusia merupakan aset penting bagi suatu perusahaan,
oleh karena itu SDM harus dikelola secara baik supaya memberikan kontribusi
bagi perusahaan secara optimal. SDM yang dikelola dengan baik maka akan
meningkatkan kinerja karyawan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dalam penelitian adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja Islam (X1), tingkat religiusitas
(X2), terhadap kinerja karyawan (Y) dengan pendidikan sebagai variabel
moderasi (Z).
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan BPRS PNM Binama. Sampel yang diambil sebanyak 40
responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Data yang diperoleh
kemudian diolah menggunakan alat bantu SPSS versi 20 dan dianalisis dengan
beberapa uji meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji Ftest, uji
koefisien determinasi (R²), serta uji hipotesis yang meliputi uji analisis regresi
linier berganda dan Moderate Regression Analysis (MRA).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda
Y = -5.676 + 0.563 X1 + 1.388 X2 + 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa etika
kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, tingkat
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
uji Ftest menunjukkan bahwa etika kerja Islam dan tingkat religiusitas secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil koefisien
determinasi (R²) sebesar 0.773 ini berarti kontribusi variabel independen (etika
kerja Islam dan tingkat religiusitas) mempengaruhi variabel dependen (kinerja
karyawan) sebesar 77,3% sedangkan sisanya sebesar 22,7% dipengaruhi variabel
lain di luar model penelitian. Berdasarkan hasil uji Moderate Regression Analysis
diperoleh persamaan Y = 4.490 + -1526X1 + 1.734X2 + 3.007Z + 0.19X*1Z + -
0.70 X2*Z + 0.05. hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berperan sebagai
pemoderasi pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan secara
signifikan, pendidikan berperan sebagai pemoderasi pengaruh tingkat religiusitas
terhadap kinerja karyawan secara singnifikan.
Kata Kunci: Etika Kerja Islam, Tingkat Religiusitas, Kinerja Karyawan,
Pendidikan
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI................................................................. v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
LAMPIRAN ........................................................................................................ 76
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan penelitian ..................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
E. Sistematika Penulisan.............................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 10
B. Kerangka Teori 13
1. Etika Kerja Islam............................................................................... 13
2. Tingkat Reigiusitas............................................................................ 18
3. Kinerja Karyawan ............................................................................. 22
4. Pendidikan ........................................................................................ 24
C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 29
D. Hipotesis ................................................................................................. 30
xii
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 33
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 33
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34
E. Skala Pengukuran Data ........................................................................... 35
F. Definisi Konsep dan Operasional............................................................ 35
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 38
H. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 39
1. Uji Instrumen .................................................................................... 39
a. Uji Reliabilitas ........................................................................... 39
b. Uji Validitas ............................................................................... 39
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 30
a. Uji Multikolonieritas ................................................................... 41
b. Uji Heteroskeastisitas .................................................................. 41
c. Uji Normalitas ............................................................................. 42
d. Uji Linieritas ............................................................................... 42
3. Uji Statistik........................................................................................ 43
a. Uji F test ........................................................................................................................ 43
b. Uji Koefisien Determinasi (R²) ................................................... 44
4. Uji Hipotesis...................................................................................... 44
a. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 44
b. Moderate Regression Analysis (MRA) ....................................... 45
I. Alat Analisis ............................................................................................ 46
BAB V ANALISIS DATA ................................................................................. 47
A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 47
B. Karakteristik Responden ......................................................................... 53
C. Analisis Data ........................................................................................... 55
1. Uji Instrumen .................................................................................... 55
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 58
xiii
3. Uji Statistik........................................................................................ 62
4. Uji Hipotesis...................................................................................... 64
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 71
A. Kesimpulan ............................................................................................ 71
B. Saran ....................................................................................................... 72
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap dan Penelitian Terdahulu .................................... 12
Tabel 3.1 variabel dan Indikator Penelitian ............................................... 37
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 54
Tabel 4.2 Usia Responden.......................................................................... 54
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ................................................ 55
Tabel 4.4 Uji Reliabiitas ............................................................................ 56
Tabel 4.5 Uji Validitas ............................................................................... 57
Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas .................................................................. 59
Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 60
Tabel 4.8 Uji Normalitas ............................................................................ 61
Tabel 4.9 Uji Linieritas .............................................................................. 62
Tabel 4.10 Uji F test ..................................................................................... 63
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R²) .................................................. 63
Tabel 4.12 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 65
Tabel 4.13 Uji Moderate Regression Analysis (MRA) ................................ 68
Tabel 4.14 Uji Moderate Regression Analysis ............................................. 69
Tabel 4.15 Uji Moderate Regression Analysis ............................................. 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................... 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................. 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut
financialintermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam
aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu, usaha bank
akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar
terjadinya perdagangan yang utama. Untuk menghindari pengoperasian
bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip
muamalah Islam. Bank syari’ah lahir sebagai salah satu solusi alternatif
terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan
demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari
persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank Islam. Bank
Islam lahir di Indonesia sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada
Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang direvisi dengan Undang-undang
Perbankan No. 10 tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang
beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank syariah. Karena
perbankan syariah memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan
perbankan konvensional, maka diperlukan adanya undang-undang yang
khusus mengatur perbankan syariah, sehingga pada tanggal 7 mei 200
2
2
8 DPR mengesahkan UU No 21 tahun 2008 yang mengatur
tentang perbankan syariah.
Banyak tantangan yang dihadapi bank syariah, terutama ketika
mulai diberlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan
membuat semakin banyak masyarakat yang akan dilayani dengan
jangkauan yang semakin luas. Dengan demikian maka persaingan
dikalangan industri keuangan akan semakin sengit dan ketat dan akan
berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan di karenakan terkendala
beberapa masalah yang harus dihadapi perbankan dan salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi perbankan syariah adalah keterbatasan sumber daya
manusia, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sehingga untuk
mengatasi hal ini diperlukan pengembangan SDM bank syariah.
Selanjutnya akan turut serta untuk meningkatkan nilai kompetitif bank
syariah itu sendiri. Karena dalam prespektif manajemen modern, human
capital merupakan elemen terpenting dan penentu dalam mencapai visi
dan keunggulan bersaing sebuah organisasi (Nuroniah dan Triyanto, 2015:
86).
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama, (Nuroniah dan Triyanto, 2015: 88). Selain itu
Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
3
3
melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah
perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan
pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk
itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan
secara bersama sama yang dijadikan sebagai acuan (Sinambela , 2012).
Sedangkan menurut prespektif Islam, kinerja religius Islami adalah
suatu pencapaian yang diperoleh seseorang atau organisasi dalam
bekerja/berusaha yang mengikuti kaidah-kaidah agama atau prinsip-
prinsip ekonomi Islam. Terdapat beberapa dimensi kinerja Islami meliputi
Amanah dalam bekerja yang terdiri atas profisional, jujur, ibadah dan amal
perbuatan dan mendalami agama dan profesi terdiri atas memahami tata
nilai agama dan tekun bekerja (Nurmatias, 2015: 4).
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh etika kerja, menurut Sulistyo
(2011) mengatakan bahwa individu yang memiliki etos kerja yang tinggi
cenderung bekerja lebih keras dan lebih rajin dalam semua aspek dalam
karirnya serta menjadi karyawan yang sangat produktif. Seseorang tanpa
memiliki etos kerja yang kuat ada kemungkinan menjadi malas, tidak etis
dan memiliki karakter yang lemah. Demi mendapat kebahagiaan di dunia
maupun di ahirat maka Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
melakukan kerja keras baik dalam cangkupan ibadah maupun amal sholeh.
Bekerja merupakan amal sholeh yang merupakan bentuk ibadah yang di
lakukan di dunia. Dan bekerja sesuai dengan etika kerja Islam merupakan
syarat wajib untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di ahirat.
4
4
Etika kerja Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya
(barang/jasa), tetapi dibatasi dalam cara memperolehnya dan
pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram (Hana dan
Ghufron, 2015: 345).
Etika dibutuhkan dalam kerja atau bisnis ketika manusia mulai
menyadari bahwa kemajuan di bidang bisnis telah menyebabkan manusia
semakin tersisih dari nilai-nilai kemanusiaannya (humanistik). Dalam
persaingan bisnis yang ketat, perusahaan yang unggul bukan hanya
perusahaan yang memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik, melainkan
juga perusahaan yang mempunyai etika kerja yang baik (Hana dan
Ghufron, 2015: 341)
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh etika kerja Islam
terhadap kinerja karyawan telah dilakukan sebelumya, yaitu penelitian
oleh Fitriyan (2011), yang berjudul “pengaruh etika kerja dan motivasi
kerja Islam terhadap produktifitas kerja karyawan”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa etika kerja Islam mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap produktifitas kinerja karyawan. Hal ini
sejalan dengan penemuan Nurmaitas (2015) yang menyimpulkan bahwa
etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh shafissalam (2013)
menunjukkan hasil yang berbeda bahwa etika kerja Islam tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5
5
Menurut Afriani (2016) tingkat keimanan atau religiusitas setiap
individu karyawan di dalam perusahaan sesuai dengan agamanya masing
masing akan berpengaruh terhadap bagaimana kinerja karyawan. Sikap
tersebut akan berdampak pada kemajuan suatu perusahaan dengan adanya
nilai religiusitas yang sudah di tanamkan pada diri individual karyawan
dalam bekerja.
Religiusitas secara umum dijelaskan berhubungan dengan kognisi
(pengetahuan beragama) yang mempengaruhi apa yang dilakukan dengan
kelekatan emosional (Nurmaitas, 2011: 254). Spiritual behaviour
(religiusitas) adalah bentuk perilaku karyawan yang dijiwai nilai-nilai
spiritual keagaamaan (religi) dalam segala bentuk pekerjaan dan tugasnya.
Sehingga pada suatu tingkat ketika semua stakeholder utama dalam bisnis,
khususnya bisnis perbankan syariah seperti nasabah, karyawan dan
pemegang saham memperoleh kebahagiaan. Lebih dari itu, bagi seorang
Muslim, Religiusitas dalam bekerja mengandung nilai-nilai ibadah dan
diyakini akan mendapatkan ganjaran/pahala dari Allah SWT di akhirat
kelak (Nuroniah dan triyanto, 2015: 87). Seseorang yang dikatakan
religious adalah mereka yang mencoba mengerti hidup dan kehidupan
secara lebih dalam dari batas lahiriah semata, yang bergerak dalam
dimensi vertikal dari kehidupan dan mentransendensikan hidup ini.
Penelitian-penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel
tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu diantaranya adalah oleh Rohayati (2014) Penelitian tersebut
6
6
meneliti tentang pengaruh tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan afriani (2016) menunjukkan hasil yang berbeda
yaitu tingkat religiusitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang berbeda-beda atau
tidak konsisten, maka penulis beranggapan bahwa ada faktor lain yang
mempengaruhi kinerja karyawan diluar variabel etika kerja islam dan
tingkat religiusitas sehingga penulis tertarik melakukan penelitian kembali
dengan menambahkan pendidikan sebagai variabel moderasi yang
memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas
terhadap kinerja karyawan.
Menurut Siagian (2011) menyatakan bahwa setiap orang ingin
mengembangkan kemampuannya sehingga potensi yang dimilikinya
berubah menjadi kemampuan efektif. Salah satu cara untuk mengubah
potensi seseorang menjadi kemampuan nyata ialah melalui pendidikan.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dalam penelitian ini
peneliti mengambil judul “Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan
Tingkat Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah
Dengan Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi” (studi kasus pada
BPRS PNM Binama Semarang)”.
7
7
B. Rumusan masalah
1. Apakah etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BPRS PNM Binama?
2. Apakah tingkat religiusitas berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BPRS PNM Binama?
3. Apakah pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi yang
memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas
terhadap kinerja karyawan BPRS PNM Binama?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan.
2. Mengetahui pengaruh tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.
3. Mengetahui pengaruh pendidikan sebagai variabel pemoderasi yang
memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas
terhadap kinerja karyawan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana.
b. Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang didapat saat
kuliah dan penerapan dalam praktek nyata.
2. Bagi Bank Syariah
Untuk memberikan masukan kepada pihak bank terutama dalam
mengelola sumber daya manusia yang kaitanya dengan meningkatkan
kinerja karyawan.
8
8
3. Bagi akademisi
a. Untuk menambah khazanah keilmuan guna menambah wawasan
dan untuk kemajuan pendidikan.
b. Sebagai sumber informasi bagi penelitian-penelitian yang akan
datang, serta dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada semua
aktivitas akademik dalam bidang manajemen perbankan khususnya
dalam manajemen sumber daya manusia.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran
alur pemikiran penulisan penelitian dari awal hingga akhir. Adapun
rancangan pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang
terbagi menjadi sub bab yaitu:
BAB I. Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
yang menjelaskan alasan serta motivasi penelitian, selanjutnya rumusan
masalah sebagai inti penelitian, kemudian tujuan penelitian dan kegunaan
penelitian untuk mengetahui urgensi penelitian, yang terahir adalah
sistematika penulisan untuk mengetahui arah penulisan penelitian ini.
BAB II. Landasan teori. Pada bab ini terdiri dari telaah pustaka
yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberi gambaran posisi
penelitian terhadap penelitian yang lain, selanjutnya kerangka teori
sebagai bangunan teori dan konsep yang akan diguakan untuk
menganalisis, kemudian kerangka penelitian sebagai telaah kritis untuk
9
9
menghasilkan hipotesis. Terakhir adalah hipotesis berisi hipotesis
penelitian yang diajukan untuk diteliti kebenaranya.
BAB III. Metode penelitian. Pada bab ini membahas tentang
metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yang
meliputi: jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sempel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji insturmen penelitian dan alat
analisis.
BAB IV. Analisis data. Pada bab ini membahas tentang diskripsi
objek penelitian, diskripsi analisis data yang meliputi tiga bagian, yaitu
analisis terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji
hipotesis.
BAB V. Penutup. Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan
hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Saran merupakan
himbauan kepada pembaca atau instansi terkait yang bersumber dari
temuan penelitian, dirumuskan secara rinci dan operasional agar saran
yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh etika kerja Islam dan
tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan telah dilakukan sebelumnya
oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan.
Menurut Nurmaitas (2015), berdasarkan hasil penelitianya dapat
disimpulkan bahwa variabel etika kerja Islam mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Institut Agama Islam
Tafaqquh Fiddin Dumai. Hal ini sama dengan yang di kemukakan oleh
Fitriyan (2011) serta Hana dan Ghufron (2015) dalam penelitianya
bahwa etika kerja Islam mempuyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap produktifitas kerja karyawan. Berbeda dengan hal itu,
penelitian yang dilakukan oleh Adab dan Rokhman (2015) yang
menyimpulkan bahwa etika kerja Islam mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Sedangkan menurut penelitian Shafissalam
(2013) dalam penelitianya menunjukkan hasil bahwa etos kerja Islam
tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.
11
11
2. Tingkat Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan.
Menurut Nuroniah dan Triyanto (2015) dalam penelitianya
menyimpulkan bahwa religiusitas mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Rohayati (2014) juga
mengemukakan dalam penelitianya bahwa religiusitas mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
BMT di kota salatiga dan kabupaten Semarang. Berbeda dengan hal itu,
penelitian yang dilakukan Sulistyo (2011) dan Supriyanto (2016)
menyimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Afriani (2016)
juga menunjukkan hasil yang berbeda, hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini
penulis menambahkan variabel moderasi yaitu pendidikan untuk
mengetahui apakah dengan ditambahnya variabel pendidikan dapat
memberikan pengaruh (memperkuat atau melemahkan) antara pengaruh
etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas terdapat temuan research gap
(kesenjangan penelitian terdahulu). Adapun research gap penulis
paparkan sebagai berikut:
12
12
Tabel 2.1
Research gap dan Penelitian Terdahulu
Gap Penulis Temuan
Isu : pengaruh penerapan etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja
karyawan dengan pendidikan sebagai variabel moderasi
Research gap : terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh penerapan etika kerja Islam,
dan tingkat religiusitas dengan pendidikan sebagai variabel moderasi terhadap kinerja
karyawan.
Etika Kerja Islam
mempengaruhi Kinerja
Karyawan
Faizal Nurmaitas
(2015)
Etika kerja Islam berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan
Agus Lukman Fitriyan
(2011)
Etika kerja Islam mempunyai
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Farisul Adab dan
Wahibur Rakhman
(2015)
Etika kerja Islam berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan
Mc. Mifrohul Hana dan
M. Nur Ghufron (2015)
Etika kerja Islam mempenyai
pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan
Ahmad Zaenuri (2011) Etika kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Alfa shafissalam (2013) Etos kerja Islam tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
Tingkat Religiusitas
mempengaruhi Kinerja
karyawan
Eva Nuroniah dan Abdi
Triyanto (2015)
Religiusitas mempunyai pengaruh
positif dan sigifikan terhadap
kinerja karyawan
Dwi Rohayati (2014) Religiusitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
Teguh Supriyanto
(2016)
Religiusitas berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
Heru Sulistyo (2011) Religiusitas mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan
Khairunnisa Afriani
(2016)
Religiusitas berpengaruh negatif
signifikan terhadap kinerja karyawa
Pendidikan sebagai
variabel moderasi
Ikrima Rosalina (2017) Pendidikan berperan sebagai
pemoderasi dampak variabel
lingkungan terhadap minat
wirausaha
Sumber: Data skunder yang diolah, 2017
13
13
B. Kerangka Teori
1. Etika Kerja Islam
a. Pengertian Etika Kerja Islam
Etika kerja Islam patut untuk mendapatkan perhatian
karena merupakan hal yang ideal dimana seorang muslim berusaha
untuk mewujudkannya. Konsep etika Islam memiliki karakter atau
ciri khusus yaitu mengatur tentang bagaimana hubungan manusia
dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan lingkungan, dan
masyarakat. Etika Islam bersumber pada firman Allah SWT yang
autentik, yaitu Alquran dan Hadist yang merupakan contoh-contoh
dari kehidupan nabi Muhammad SAW, serta Ijma dan Qiyas.
Hukum dan ketetapan etika dapat dijadikan pegangan dan pedoman
hidup, yaitu berlandaskan pada dasar-dasar moral yang ditetapkan
oleh Allah SWT (Nurmatias, 2015: 7).
Etika kerja Islam (islamic work ethic) dapat didefinisikan
sebagai seperangkat nilai atau sistem kepercayaan yang dari Al-
Qur’an dan Sunnah mengenai kerja. Etos kerja Islam menekankan
kreatifitas kerja sebagai sumber kebahagiaan dan kesempurnaan
dalam hidup. Kerja keras merupakan kebajikan, dan mereka yang
bekerja keras lebih mungkin maju dalam kehidupan dan
sebaliknya, tidak bekerja keras merupakan sumber kegagalan
dalam kehidupan.
14
14
Ada lima hal yang mendasari etika kerja Islam, yaitu
Pertama, unity (kesatuan), konsep ini terkait dengan konsep
keesaan Allah (tauhid) sebagai bentuk hubungan vertikal antara
manusia dan Tuhannya. Sebagai seorang Muslim harus melihat
bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah dan
akan dikembalikan padaNya. Kedua, equilibrium (keseimbangan),
konsep ini terkait dengan konsep ‘adl (keadilan dan kepemilikan).
Ketiga, free will (kebebasan berkehendak) setiap orang diberi
kebebasan untuk mengerjakan sesuai dengan keinginannya sampai
pada tingkatan tertentu, tetapi kebebasan itu harus disertai dengan
tanggung jawab kepada Allah dan kepada sesama. Karena Allah
tidak mengubah nasib seseorang sampai dia merubahnya sendiri.
Keempat, tanggung jawab (responsibility), ini terkait dengan
pertanggungjawaban seseorang terhadap segala tindakan yang
dilakukan baik terkait dengan yang berhubungan dengan manusia
maupun dengan Allah (Adab dan Rokhman, 2015: 50).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
etika kerja Islam adalah budaya kerja yang didasarkan pada al-
quran dan hadis, dimana seseorang bekerja tidak hanya sebagai
kegiatan dalam dunia atau bersifat duniawi tetapi juga bisa
dikatakan ibadah untuk memperoleh pahala ketika bekerja sesuai
dengan prinsip Islam.
15
15
b. Karakteristik Etika Kerja Islam
Menurut Hafidhuddin dan Tanjung (2003: 40) karakteristik
etika kerja Islam meliputi
1) Al Shalah atau baik, bermanfaat dan compatible yaitu ada dua
syarat mutlak suatu pekerjaan dapat digolongkan sebagai
mashlahah yaitu lahir dari keikhlasan niat pelaku dan pekerjaan
itu memiliki nilai-nilai kebaikan. Dengan indikator melakukan
pekerjaan yang baik dan bermanfaat.
2) Al Itqan atau kemantapan dan sempurna yaitu Kualitas kerja
yang itqan adalah hasil pekerjaan yang dapat mencapai standar
ideal pekerjaan secara teknis. Untuk itu diperlukan dukungan
pengetahuan dan skill yang optimal. Islam menganjurkan
umatnya agar terus menambah atau mengembangkan ilmunya
dan tetap berlatih. Dengan indikator keyakinan bahwa bekerja
adalah kewajiban dari Allah, kejujuran.
3) Al Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik: Ihsan
mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas
pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan peningkatan
yang terus-menerus seiring dengan bertambahnya pengetahuan,
pengalaman, waktu dan sumber daya lainnya. Suatu kerugian
jika prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin. Dengan
indikator menghindari dosa.
16
16
4) Al Mujahadah atau kerja keras yang optimal: Dalam Al Qur’an
meletakkan kualitas mujahadah dalam bekerja pada konteks
manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri dan agar
nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah dalam
pemanfaatan secara optimal guna mendapatkan Ridha Allah
SWT. Dengan indikator bekerja keras dan ketekunan.
5) Tanafus dan Ta’awun atau berkompetisi dan tolong-menolong:
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk tolong-
menolong atau berkompetisi di manapun keberadaannya untuk
menjadi hamba yang gemar berbuat kebajikan, sebab yang
paling mulia dalam pandangan Allah SWT adalah insan yang
paling taqwa (QS.Al-baqarah: 148). Dengan indikator
kemandirian, semangat kerja dan tolong menolong dalam
kebaikan.
6) Mencermati nilai nikmat: Mencermati nilai nikmat yaitu
dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja.
Seperti dalam hadist yanag artinya “Siapkan lima sebelum
(datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang waktu
matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa
mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa
kayamu sebelum datang masa miskinmu” (HR Baihaqi dari
17
17
Ibnu Abbas). Dengan indikator tidak membuang-buang waktu
dalam bekerja.
c. Penerapan Etika Kerja Islam
Ditengah kepungan zaman yang serba modern ini, seakan
nilai etika semakin luntur, bahkan boleh dibilang mulai hilang
karena kecenderungan masyarakat untuk berlaku bebas seakan
sudah mewabah disetiap lini kehidupan, (Arifin, 2007: 58). Karena
sesungguhnya etos berkaitan dengan nilai kejiwaan seseorang
hendaknya setiap pribadi muslim harus mengisinya dengan
kebiasaan yang positif dan mampu menunjukkan kepribadiannya
sebagai seorang muslim dalam bentuk hasil kerja serta sikap dan
perilaku yang menuju atau mengarah kepada hasil yang lebih
sempurna. Penerapan etos kerja Islam yaitu dengan cara
mengekspresikan sikap atau sesuatu selalu berdasarkan semangat
untuk menuju kepada perbaikan, dengan berupaya bersungguh-
sungguh menerapkan etika tersebut, yang berupaya untuk
menghindari hal yang negatif, (Tasmara, 1995: 16). Faktor itulah
yang kemudian dianggap penting sekali sebagai salah satu standar
bahwa etika Islam dalam sebuah bisnis memegang peranan penting
bagi sukses dan tidaknya suatu perusahaan, (Arifin, 2007: 59).
18
18
2. Tingkat Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Religiusitas secara umum dijelaskan berhubungan dengan
kognisi (pengetahuan beragama, keyakinan beragama) yang
mempengaruhi, apa yang dilakukan dengan kedekatan emosional
atau perasaan emosional tentang agama, dan atau perilaku, seperti
kehadiran ditempat peribadatan, membaca kitab suci, dan berdoa
(Sulistyo, 2011: 254).
Jiwa keberagaaman dibagi menjadi dua istilah, Yakni
kesadaran beragama (religious counsciousness) adalah aspek
mental dari aktivitas agama. Aspek ini merupakan bagian/segi
agama yang hadir (terasa) dalam pikiran dan dapat diuji melalui
introspeksi. Sedangkan yang kedua adalah pengalaman agama
(religious experience) adalah unsur perasaan dalam kesadaran
agama, yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang
dihasilkan dalam tindakan (amaliyah) nyata.
Religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem
nilai dan sistem perilaku seorang manusia yang berdasarkan aturan
Tuhan (Allah) yang diarahkan untuk membimbing manusia agar
memenuhi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Religiusitas
ini sangat penting, Karena hanya dengan religiusitaslah manusia
mampu mengerti hikmah dan makna kehidupan sebenarnya. Serta
sudah sunnatullah pula bahwa manusia (dengan diberi fitrah
19
19
keberagamaan) sangat membutuhkan tuhan (Allah) (Nuroniah dan
Triyanto, 2015: 90).
b. Faktor Religiusitas
Dalam kehidupan religiusitas seseorang tidak hanya
dilihatkan dengan sikap yang tampak saja, melainkan dari yang
tidak tampak seperti dalam hati seseorang. Oleh karena itu, faktor-
faktor yang dapat menghasilkan sikap keagamaan, seperti pengaruh
sosial, berbagai pengalaman, kebutuhan, dan pemikiran (Robert H,
2000: 29).
c. Dimensi-Dimensi Religiusitas
Keberagamaan dibagi menjadi lima dimensi dalam tingkat
tertentu yang mempunyai kesesuaian dengan Islam. Walaupun tak
sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan
aqidah, dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan
dimensi pengamalan disejajarkan dengan akhlak. Rumusan Glock
& Stark Dimensi-dimensi tersebut adalah Dimensi Keyakinan atau
Aqidah, Dimensi Peribadatan atau Praktek Agama atau Ibadah,
Dimensi Pengetahuan atau Ilmu, Dimensi Pengalaman atau
Penghayatan atau Ruhiyah Islam dan Dimensi Pengamalan atau
Akhlak (Adab, Akhlak dan Amal) (Nuroniah dan Triyanto, 2015:
91)
20
20
1) Dimensi Keyakinan atau Aqidah
Dimensi keyakinan menunjuk pada tingkat keyakinan atau
keimanan seseorang terhadap kebenaran ajaran agama,
terutama terhadap ajaran-ajaran agama yang bersifat
fundamental dan dogmatik. Dengan Indikatornya antara lain:
yakin dengan adanya Tuhan, mengakui kebesaran Tuhan,
pasrah pada Tuhan, melakukan sesuatu dengan ikhlas, selalu
ingat pada Tuhan, percaya akan takdir Tuhan, dan
mengagungkan nama Tuhan.
2) Dimensi Peribadatan atau Ibadah
Dimensi peribadatan ini menunjuk pada seberapa tingkat
kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan
ritual yang diperintahkan oleh agamanya. Kepatuhan ini
ditunjukkan dengan meyakini dan melaksanakan kewajiban-
kewajiban secara konsisten. Apabila jarang dilakukan maka
dengan sendirinya keimanan seseorang akan luntur. Dengan
indikatornya antara lain: melaksanakan sholat, membaca Al
Qur’an, membayar zakat, berpuasa dan melaksanakan ibadah
haji.
3) Dimensi Pengetahuan atau Ilmu
Dimensi ini menunjukkan tingkat pengetahuan dan
pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya,
terutama yang termuat dalam kitab suci atau pedoman ajaran
21
21
agamanya. Dengan indikatornya antara lain: pengetahuan
tentang aqidah, ibadah, syariah dan akhlak.
4) Dimensi Pengalaman atau Penghayatan
Dimensi pengalaman menunjukkan seberapa jauh tingkat
kepekaan seseorang dalam merasakan dan mengalami
perasaan-perasaan atau pengalaman-pengalaman religiusnya.
Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman yang diperoleh dan
dirasakan individu selama menjalankan ajaran agama yang
diyakini. Pengalaman spiritual akan memperkaya batin
seseorang sehingga mampu menguatkan diri ketika
menghadapi berbagai macam cobaan dalam kehidupan. Dengan
Indikatornya antara lain: menganggap kegagalan yang dialami
sebagai musibah yang pasti ada hikmahnya, merasa bahwa doa-
doanya dikabulkan, takut ketika melanggar aturan, dan
merasakan tentang kehadiran Tuhan.
5) Dimensi Pengalaman atau Akhlak
Dimensi konsekuensial menunjuk pada tingkatan seseorang
dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya atau
seberapa jauh seseorang mampu menerapkan ajaran agamanya
dalam perilaku hidupnya sehari-hari. Dimensi ini merupakan
efek seberapa jauh kebermaknaan spiritual seseorang.
Indikatornya antara lain: perilaku suka menolong, memaafkan,
saling mengasihi, selalu optimis dalam menghadapi persoalan,
22
22
tidak mudah putus asa, fleksibel dalam mengahadapi berbagai
masalah, bertanggung jawab atas segala perbuatan yang
dilakukan dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan
tugas tertentu. Selain itu kinerja individu juga diartikan sebagai
tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang
harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu. Kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan,
(Nurmaitas, 2015: 3-4). Sedangkan menurut Hana dan Ghufron
(2015) kinerja adalah proses komunikasi yang berkesinambungan
dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dengan
atasan secara langsung.
Bagi karyawan yang kurang memiliki kinerja yang baik,
biasanya diberikan pelatihan untuk pengembangan karyawan.
Karena Islam mendorong untuk melakukan pelatihan terhadap
karyawan dengan tujuan mengembangkan kompetensi dan
kemampuan teknis karyawan dalam menunaikan tanggung jawab
pekerjaannya. Selain pelatihan, biasanya perusahaan dapat
memberikan reward dan punishment kepada karyawan agar kinerja
23
23
karyawan lebih terpacu lebih baik lagi dalam bekerja dan mencapai
target yang telah ditentukan perusahaan, (Nurmatias, 2015: 4).
b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Ada lima faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu
kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan
pekerjaan yang mereka lakukan, hubungan mereka dengan
organisasi. Menurut Wibowo dalam Hana dan Ghufron (2015)
Pelaksanaan kinerja akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang bersumber dari pekerja sendiri maupun yang bersumber
dari organisasi. Dari pekerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan
atau kompetensinya. Sementara itu, dari segi organisasi
dipengaruhi oleh seberapa baik pemimpin memberdayakan
pekerjanya, bagaimana mereka memberikan penghargaan pada
pekerja dan bagaimana mereka membantu meningkatkan
kemampuan kinerja pekerja melalui coaching, mentoring, dan
counselling.
c. Aspek Kinerja Karyawan
Menurut Rivai dalam Afriani (2016) mengelompokan aspek
kinerja karyawan menjadi tiga yaitu :
1) Kemampuan teknis yaitu kemampuan menggunakan
pengetahuan metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan
untuk melaksakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang
diperolehnya.
24
24
2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari
masing-masing kedalam bidang-bidang operasional perusahaan
secara menyeluruh yang pada intinya individu tersebut
memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai
karyawan.
3) Kemampuan hubungan interpersonal yaitu kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan,
melakukan negoisasi dan lain-lain.
d. Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara dalam Hanika dkk (2014)
menyatakan bahwa aspek-aspek dalam kinerja meliputi beberapa
hal. Dan aspek-aspek tersebut yang dapat dijadikan indikator
adalah sebagai beriku: Mutu pekerjaan, kejujuran pegawai,
inisiatif, kehadiran, sikap, kerja sama, keandalan, pengetahuan
tentang pekerjaan, tanggung jawab, dan pemanfaatan waktu kerja.
4. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pembelajaran adalah proses perubahan sikap yang cukup
permanen dan merupakan proses pengalaman. Proses ini tidak
hanya dilakukan dan didapat dari lingkungan pendidikan seperti
sekolah saja tetapi pembelajaran terjadi setiap waktu. Tiga
komponen yang dilibatkan dalam pengertian pembelajaran, yaitu:
25
25
a) pembelajaran melibatkan perubahan, (b) perubahan tersebut
harus relatif permanen, serta (c) perlu pengalaman, yang dapat
diperoleh baik dari pengamatan dan latihan, ataupun didapat secara
tidak sengaja, (Wasasih dkk, 2016: 363).
Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara (Wasasih dkk, 2016: 365).
Pendidikan (pelatihan) bagi pegawai merupakan salah satu
kegiatan yang sangat penting didalam fungsi manajemen
kepegawaian (Nurdin, 2012). Pelatihan (training) dimaksudkan
untuk memperbaiki berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan
tertentu, terinci dan rutin. Instruksi Presiden Republik Indonesia
No.15 Tahun 1974, tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden
No.34/1972, Lampiran I, Bab I, Pasal I menyebutkan bahwa
pelatihan adalah proses belajar untuk memperoleh dan
meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku
dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktik dari pada teori.
26
26
b. Tujuan Pendidikan
Menurut Hanika (2014) tujuan diadakannya pendidikan
(pelatihan) adalah sebagai berikut: pertama, untuk
mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat dan lebih efektif. Kedua, untuk
mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan secara rasional. Ketiga, untuk mengembangkan sikap
sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan teman-teman
karyawan dan manajemen (pimpinan).
c. Kriteria Efektif untuk Mengevaluasi Pendidikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi
kegiatan pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Reaksi dari para peserta pendidikan terhadap proses dan isi
pendidikan .
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman pendidikan
3) Perubahan perilaku akibat proses pendidikan
4) Hasil yang dapat diukur baik secara individu maupun
organisasi.
d. Dimensi Pendidikan
Menurut Suwendra dkk (2016) dimensi pendidikan dibagi
menjadi tiga yaitu :
1) Pendidikan formal dengan indikatornya jenjang pendidikan
terakhir yang ditamatkan oleh pekerja dan kesesuaian jurusan.
27
27
2) Pendidikan nonformal dengan indikatornya relevansi
pendidikan non formal yang pernah diikuti dengan pekerjaan
sekarang.
3) Pendidikan informal dengan indikatornya sikap dan
kepribadian yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan.
5. Hubungan antar Variabel
a. Etika Kerja Islam dengan Kinerja Karyawan
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Sebagian besar faktor yang mendorong atau memotivasi
kerja karyawan tersebut diukur dengan materi yang berupa upah
dan gaji serta kompensasi lainya, sehingga hal tersebut mendorong
seseorang untuk berbuat tidak jujur dalam bekerja hanya untuk
memperoleh upah atau gaji yang lebih tinggi.
Menurut Nurmaitas (2015), apabila etika kerja Islam sudah
menjadi bagian dari kehidupan dan keyakinan dari para pemeluk
Islam maka hal tersebut akan menumbuhkan dorongan yang kuat
dari dalam. Perlu diingat bahwa umat Islam dalam bekerja tidak
hanya mencari nafkah semata, melainkan untuk mencari ridho
Allah dengan memiliki komitmen yang tinggi dan rasa tanggung
jawab untuk merubah keadaan pada diri sendiri dan untuk
mencapai kebahagian hidup yang lebih baik maka seseorang
berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini sesuai dengan
penelitian Nurmaitas (2015), Fitriyan (2011) bahwa etika kerja
28
28
Islam mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
b. Tingkat Religiusitas dengan Kinerja Karyawan
Dalam aktivitas bekerja diperlukan landasan moral yang
berasal dari ajaran-ajaran agama sehingga tidak melakukan hal-hal
yang dapat merugikan orang lain dan organisasi. Seseorang yang
bekerja dengan baik dan disiplin dalam bekerja serta mempunyai
kinerja yang baik dikarenakan tingkat kesadaran religiusitas orang
tersebut, karena bekerja dianggap sebagai ibadah maka ini juga
menimbulkan semanggat kerja bagi para pekerja dan selain itu juga
mereka bekerja secara jujur dan ulet.
Tingkat kesadaran religius seseorang menimbulkan
dorongan yang kuat dan dapat menjadi motivator untuk
mengarahkan seseorang dalam bekerja. Salah satu faktor yang
terpenting dalam etos kerja adalah faktor-faktor religius atau
agama. Religiusitas adalah internalisasi niai-nilai agama dalam diri
seseorang. Internalisasi berkaitan dengan kepercayaan terhadap
ajaran-ajaran agama baik didalam hati maupun dalam ucapan.
Kepercayaan ini kemudian di aktualisasikan dalam perbuatan dan
tingkah laku sehari-hari (Aviyah dan farid, 2004: 127). Hal itu
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuroniah dan
Triyanto (2015), Rohayati (2014) dalam penelitianya bahwa
29
29
religiusitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
C. Kerangka Penelitian
Perlu adanya sebuah kerangka penelitian untuk menghasilkan
hipotesis dan model penelitian yang akan di uji. Dalam penelitian ini etika
kerja Islam dan tingkat religiusitas mempunyai hubungan yang erat dan
sama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Begitu juga dengan
pendidikan yang juga merupakan faktor lain yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Untuk memperjelas pengaruh pendidikan sebagai varibel
pemoderasi yang memoderasi antara pengaruh etika kerja Islam dan tingkat
religiusitas terhadap kinerja karyawan penulis membuat kerangka
penelitian sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + β4 X1*Z + β5X2*Z + ε
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
H2
H4 H3
H1
Etika Kerja
Islam (X1)
Tingkat
Religiusitas
(X2)
Kinerja
Karyawan (Y)
Pendidikan
(Z)
30
30
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa”
yang berarti “kebenaran”. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban semetara
yang kebenarannya masih harus di uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis
yang diperoleh dari tinjauan pustaka (Martono, 2011: 63).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menurut Nurmaitas (2015), apabila etika kerja Islam sudah menjadi
bagian dari kehidupan dan keyakinan dari para pemeluk Islam maka
hal tersebut akan menumbuhkan dorongan yang kuat dari dalam. Perlu
diingat bahwa umat Islam dalam bekerja tidak hanya mencari nafkah
semata, melainkan untuk mencari ridho Allah dengan memiliki
komitmen yang tinggi dan rasa tanggung jawab untuk merubah
keadaan pada diri sendiri dan untuk mencapai kebahagian hidup yang
lebih baik maka seseorang berusaha untuk meningkatkan kinerjanya.
Penelitian tentang pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan telah dilakukan sebelumnya oleh Nurmaitas (2015), Fitriyan
(2011), serta Hana dan Ghuron (2015). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan adalah:
H1. Semakin baik etika kerja Islam yang diterapkan maka
semakin meningkat kinerja karyawan.
31
31
2. Menurut Aviyah dan Farid (2004) seseorang yang bekerja dengan baik
dan disiplin dalam bekerja serta mempunyai kinerja yang baik
dikarenakan tingkat kesadaran religiusitas orang tersebut, karena
bekerja dianggap sebagai ibadah maka ini juga menimbulkan
semanggat kerja bagi para pekerja dan selain itu juga mereka bekerja
secara jujur dan ulet. Penelitian yang meneliti tentang pengaruh tingkat
religiusitas terhadap kinerja karyawan pernah dilakukan oleh peneliti
terdahu diantaranya oleh Nuroniah dan Triyanto (2015), serta Rohayati
(2014). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:
H2. Semakin tinggi tingkat religiusitas maka semakin meningkat
kinerja karyawan.
3. Penelitian yang meneliti tentang pendidikan sebagai variabel moderasi
telah dilakukan sebelumnya oleh Rosalina (2017) dengan judul
penelitian “pengaruh variabel lingkungan terhadap minat wirausaha
dengan pendidikan sebagai variabel moderasi”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pendidikan berperan sebagai variabel
pemoderasi pengaruh variabel lingkungan terhadap minat wirausaha
secara signifikan. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:
H3. Pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi pengaruh
etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan.
32
32
4. Penelitian yang meneliti tentang pendidikan sebagai variabel moderasi
telah dilakukan sebelumnya oleh Rosalina (2017) dengan judul
penelitian “pengaruh variabel lingkungan terhadap minat wirausaha
dengan pendidikan sebagai variabel moderasi”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pendidikan berperan sebagai variabel
pemoderasi pengaruh variabel lingkungan terhadap minat wirausaha
secara signifikan. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:
H4. Pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi pengaruh
tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau
hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi antara variabel-variabel yang
diteliti (Istijanto, 2005: 31). Sedangkan metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
mengolah data menjadi informasi berupa angka (Istijanto, 2005: 93).
Tujuan dipilihnya jenis penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pendidikan memoderasi pengaruh etika kerja Islam dan tingkat religiusitas
terhadap kinerja karyawan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pada penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) PNM Binama yang berada di Jln. Arteri Soekarno Hatta
No. 09 Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah dan
subyek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
karyawan sebagai objek penelitian yaitu seluruh karyawan BPRS PNM
Binama Semarang, dengan karyawan berjumlah 40 orang
34
34
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian yang ditarik dari populasi, yang
digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti dan berusaha
menyimpulkan generalisasi dari hasil temuanya (Istijanto, 2005: 113).
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
adalah pengambilan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik
pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil.
Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2011: 127).
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
Menurut Bawono (2006), data primer adalah data yang diperoleh peneliti
secara langsung dari lapangan. Data primer dalam penelitian ini akan
diperoleh melalui penyebaran angket (questionare) kepada responden
yang sebelumya telah disusun secara terstruktur.
Angket (questionare) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui
jawaban responden tentang bagaimana pendidikan memoderasi pengaruh
etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.
35
35
E. Skala Pengukuran Data
Agar penelitian yang dilakukan bersifat objektif dan lebih terukur
maka diperlukan skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala interval adalah pemberian
rangking terhadap responden, yang di rangking berupa referensi, perilaku
dan sebagainya (Bawono, 2006: 31).
Dalam penelitian ini Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan untuk
memudahkan responden dalam menentukan katagori sangat tidak setuju
sampai sangat setuju. Dengan keterangan angka 1 sebagai kategori
terendah yaitu sangat tidak setuju dan angka 10 sebagai kategori sangat
setuju (paling tinggi). Skala penilaian sampai dengan 10 lazim digunakan
oleh responden dalam menilai baik atau tidaknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval:
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
F. Definisi konsep dan Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekurang-
jelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan penulis
mengenai istilah-istilah dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional
dan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
36
36
1. Variabel Independen
Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Etika Kerja Islam
Etika kerja Islam adalah budaya kerja yang didasarkan pada
al-quran dan hadis, dimana seseorang bekerja tidak hanya sebagai
kegiatan dalam dunia atau bersifat duniawi tetapi juga bisa
dikatakan ibadah untuk memperoleh pahala ketika bekerja sesuai
dengan prinsip Islam (Hana dan Ghufron, 2015: 344).
b. Tingkat Religiusitas
Religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem
nilai dan sistem perilaku seorang manusia yang berdasarkan aturan
Tuhan (Allah) yang diarahkan untuk membimbing manusia agar
memenuhi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Religiusitas
ini sangat penting. Karena hanya dengan religiusitaslah manusia
mampu mengerti hikmah dan makna kehidupan sebenarnya
(Nuroniah dan Triyanto, 2015: 90).
2. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel bebas kedua yang sengaja
dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah kehadiranya
memberikan pengaruh terhadap hubungan variabel Independen dengan
37
37
variabel dependen (Sarwono, 2006: 39). Variabel moderasi dalam
penelitian ini adalah Pendidikan.
Menurut Pasal 1 ayat (9) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003,
menyatakan bahwa pendidikan adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan (Hanika dkk, 2014: 5).
3. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Menurut Nuroniah dan Triyanto (2015) Kinerja karyawan adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Definisi Indikator
Etika Kerja Islam Etika kerja Islam adalah budaya
kerja yang didasarkan pada al-
quran dan hadis, dimana
seseorang bekerja tidak hanya
sebagai kegiatan dalam dunia atau
bersifat duniawi tetapi juga bisa
dikatakan ibadah untuk
memperoleh pahala ketika bekerja
sesuai dengan prinsip Islam
(Hana dan Ghufron, 2015: 344)
a. Melakukan pekerjaan
yang baik dan
bermanfaat
b. Keyakinan bahwa
bekerja adalah
kewajiban, kejujuran
c. Menghindari dosa
d. Bekerja keras
e. Tolong menolong
dalam kebaikan
f. Tidak membuang
waktu dalam bekerja
38
38
Tingkat
Religiusitas
Religiusitas adalah sistem simbol,
sistem keyakinan, sistem nilai dan
sistem perilaku seorang manusia
yang berdasarkan aturan Tuhan
(Allah) yang diarahkan untuk
membimbing manusia agar
memenuhi kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat (Nuroniah
dan Triyanto, 2015: 90)
a. Percaya akan takdir
tuhan, melakukan
sesuatu dengan iklas
b. Melaksanakan sholat
c. Pengetahuan tentang
aqidah, ibadah,
syariah dan akhlak
d. Merasa doa yang
dipanjatkan
dikabulkan, takut
melanggar aturan.
e. Optimis dan tidak
mudah putus asa.
Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah hasil
atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu didalam
melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan,
seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama
(Nuroniah dan Triyanto, 2015:
88)
a. Mutu pekerjaan
b. Kejujuran pegawai
c. Inisiatif
d. Kehadiran
e. Sikap
f. Kerja sama
g. Keandalan
h. Pengetahuan tentang
pekerjaan
i. Tanggung jawab
j. Pemanfaatan waktu
kerja
Pendidikan Menurut Pasal 1 ayat (9) Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003,
menyatakan bahwa pendidikan
adalah keseluruhan kegiatan
untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan (Hanika dkk, 2014: 5).
a. Kesesuaian jurusan
b. Relevansi pendidikan
nonformal yang
pernah diikuti dengan
pekerjaanya
c. Sikap dan
kepribadian yang di
bentuk dari keluarga
dan lingkungan
Sumber: Data skunder yang diolah, 2017
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian meruapakan alat bantu yang digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan Angket (questionare) untuk mengumpulkan data secara
langsung dari responden. Angket tersebut terdiri dari dua bagian yaitu:
39
39
1. Bagian pertama, berisi tentang identitas responden yang meliputi :
Nama, alamat, jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.
2. Bagian kedua, berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai etika
kerja Islam, Tingkat Religiusitas, Pendidikan dan Kinerja.
H. Uji Instrumen Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dan langkah-langkah dalam
mengelola data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan
suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel penelitian.
Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang atau
responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner
tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pada rogam
SPSS (statistical product and service solution) untuk mengukur
reliabilitas suatu kuesioner dapat melalui uji statistik, dimana
pengambilan keputusan reliabilitas didasarkan pada nilai cronbach
alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach
alpha (α) > 0.60 (Bawono, 2006: 68).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
40
40
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini akan
dilakukan menggunakan progam SPSS. Untuk menentukan nomer-
nomer item yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode
korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor. Butir
pertanyaan dikatakan signifikan jika kolom total butir pertanyaan
menghasilkan tanda bitang dengan dua kemungkinan (Bawono,
2006: 76)
1) Jika berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level
5% (0.05 ) untuk dua sisi.
2) Jika berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level
1% (0.01) untuk dua sisi.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan karena merupakan tahapan yang
penting dalam analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai
dengan kaidah BLUE (best linier unbiased estimator), yang
menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai
penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi
yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping
itu uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik (Bawono,
2006: 115).
41
41
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan dengan tujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen
(Ghozali, 2013: 105).
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidakya
multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai tolerance dan lawanya
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan
setiap variabel manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainya. Untuk melihat adanya multikolinieritas yaitu dengan
melihat niai tolerance ≤ 0.10 dan atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali 2013,
139).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode uji
White test. Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park
dan uji Glejser, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual
kuadrat (U²t) dengan variabel independen, variabel independen
kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali,
2013: 143). Sedangkan pengambilan keputusan Ada tidaknya
42
42
gejala penyakit heteroskedastisitas yaitu dengan melihat nilai X² .
jika X² hitung < X² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada gejala
penyakit heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2013: 160). Untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, maka dalam penelitian ini
menggunakan analisis statistik karena dengan menggunakan grafik
dapat menyesatkan jika tidak hati-hati. Untuk melihat hasilnya,
maka penulis menggunakan uji analisis statistik parametrik
kolmogrov-smirnov test (K-S). sedangkan pengambilan keputusan
adalah jika nilai signifikansi di atas 0.05 yang berarti nilai residual
terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2013: 202).
d. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model dalam bentuk lain. Spesifikasi model dapat
berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Untuk
melihat spesifikasi model yag tepat, maka dalam penelitian ini
menggunakan metode lagrange multplier yaitu bertujuan untuk
mendapatkan X² dengan cara mengalikan sejumlah data observasi
43
43
dengan R² atau n * R². Menurut Bawono (2006) kriteria analisis
metode lagrange multplier adalah sebagai berikut :
1) Jika X² hitung > X² tabel maka spesifikasi model persamaan
regresi linier tidak benar.
2) Jika X² hitung < X² tabel maka spesifikasi model persamaan
regresi linier adalah benar.
3. Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan dan
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan atau taksiran dari data
yang kita analisis (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat dari
nilai:
a. Uji F test
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Untuk
mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari
persamaan regresi. Sedangkan pengambilan keputusaan dengan
melihat nilai signifikansi, dengan ketentuan Jika nilai signifikansi
< 0.05 maka variabel independen secara simultan mempengaruhi
variabel dependen secara signifikan, namun sebaliknya jika nilai
signifikan > 0.05 maka variabel independen secara simultan tidak
mempengaruhi variabel secara signifikan.
44
44
b. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk menunjukan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen atau sejauh mana kontribusi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92).
Untuk megetahui hasil uji ini dapat dilihat pada tabel model
summary dari persamaan regresi. Ciri-ciri nilai R² adalah :
1) Besarnya koefisien determinasi terletak antara 0 sampai 1 atau
dapat ditulis 0 ≤ R² ≤ 1.
2) Nilai nol menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh
variabel independen yang lebih dari satu terhadap variabel
dependen. Analisis Regresi digunakan untuk data yang bersifat
Multivariate (Bawono, 2006: 84). Persamaan regresi linier
berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ε
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
45
45
β0 = Konstanta
X1 = Etika Kerja Islam
X2 = Tingkat Religiusitas
β1 = Koefisien Etika kerja Islam
β2 = Koefisien Tingkat Religiusitas
ε = Residual atau prediction error
b. Moderate Regression Analysis (MRA)
Moderate Regression Analysis menggunakan pendekatan
analitik yang mempertahankan integritas sempel dan memberikan
dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator (Ghozali,
2013: 229). Untuk menggunakan MRA dengan dua variabel
prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan
regresi untuk menentukan jenis variabel moderasi. Ketiga
persamaan tersebut adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + ε (I)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + ε (II)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + β4 X1*Z + β5X2*Z + ε(III)
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
α = Konstanta
β1- β5 = Koefisien Regresi
X1 = Etika Kerja Islam
X2 = Tingkat Religiusitas
46
46
Z = Pendidikan
X1*Z = Interaksi Etika Kerja Islam dengan Pendidikan
X2*Z = Interaksi Tingkat religiusitas dengan Pendidikan
ε = Error term Model
Jika persamaan (II) dan (III) tidak berbeda secara signifikan
maka Z bukanlah variabel moderasi, tetapi sebagai variabel
prediktor (independen). Variabel Z merupakan variabel pure
moderator (moderasi asli) maka persamaan (I) dan (II) tidak
berbeda, tetapi harus berbeda dengan persamaan (III). Variabel Z
merupakan variabel quasi moderator jika persamaan (I), (II) dan
(III) harus berbeda satu dengan yang lainnya.
Sedangkan pengambilan keputusan apakah apakah variabel
moderasi berperan sebagai pemoderasi atau tidak yaitu dengan
melihat nilai signifikansi. Jika nilai Sig < 0.05 maka variabel
moderasi berperan sebagai pemoderasi dan jika nilai Sig > 0.05
maka variabel moderasi tidak berperan sebagai pemoderasi.
I. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS
(statistical product and service solution) for windows version 20. SPSS
merupakan salah satu progam statistik komputer yang membantu dalam
mengolah dan menganalisis data-data secara cepat untuk memecahkan
sebuah masalah atau memperoleh hasil (output) relevan yang terdapat di
dalam sebuah data.
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah BPRS PNM Binama
Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi adalah kota yang
mempunyai potensial ekonomi cukup besar segala faktor usaha
terdapat di kota ini mulai dari manufakturing, produksi, perdagangan
dan jasa. Di beberapa wilayah kota Semarang, seperti Mijen dan
Gunung Pati berpotensi pertanian dan peternakan. Sementara itu di
pesisirnya juga berpotensi perikanan.
Penduduk kota Semarang yang mayoritas beragama Islam
(terutama masyarakat menengah ke bawah), mereka ini sebagai pelaku
usaha ekonomi menengah ke bawah. Untuk mengembangkan ekonomi
menengah ke bawah, dibutuhkan lembaga keuangan yang berbentuk
BPRS. Karena dengan BPRS akan memberikan kontribusi yang positif
bagi hadirnya pengembangan ekonomi, khususnya bagi masyarakat
muslim menengah ke bawah. Berawal dari latar belakang itulah PT.
BPRS PNM BINAMA didirikan diprakarsai oleh tokoh masyarakat
dan pengusaha muslim.
48
48
2. Legalitas BPRS PNM Binama
Legalitas badan usaha BPRS PNM Binama adalah sebagai berikut :
a. Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomer 8/51/KEP.GBI/2006
tanggal 5 juli 2006.
b. Akte pendirian Perseroan Terbatas No. 45, tanggal 27 maret 2006
c. Pengesahan akta pendirian PT. dari menteri Hukum dan HAM
tanggal 3 april 2006
d. Ijin usaha dari Bank Indonesia No. 8/51/KEP.GBI/2006 tanggal 12
juli 2006
e. Tanda daftar perusahaan perseroan terbatas No. 11.01.1.65.05684
f. NPWP : 02.774.716.1-518-000
3. Visi dan Misi
a. Visi
“Menjadi BPRS dengan Asset Rp. 100 Milyar (Seratus Milyar
Rupiah) pada Tahun 2020”
b. Misi
1) Sehat, dengan mencapai penilaian peringkat 1
2) Berkembang, senantiasa tumbuh dari tahun ke tahun
3) Professional, dengan mutu pelayanan yang baik
4) Memiliki resiko usaha yang minimal
5) Memiliki tingkat bagi hasil investasi yang maksimal
6) Memaksimalkan kontribusi dalam pengembangan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat
49
49
4. Struktur Organisasi
Lampiran SK-DIR No: 079/SK-DIR/I/2017
Tentang Struktur Organisasi PT. BPRS PNM BINAMA
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
RUPS
(RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM)
Direksi
KOMISARIS DPS
KABAG OPERASIONAL
KABAG
MARKETING
SPO & Umum
SPI
KOORD.
KANTOR KAS
PEMBUKUAN
TELLER
CS
IT
UMUM
DRIVER
OB
SPV MARKETING
AO RETAIL
KOLEKTOR
AO CORPORATE
SUPPORT ADMIN
PEMBIAYAAN
HEAD ADMIN
PEMBIAYAAN
50
50
5. Kepengurusan
Pengurus BPRS PNM Binama terdiri dari:
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : H. Hasan Toha Putra, MBA.
Komisaris : Ir. H. Heru Isnawan
b. Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Drs. H. Rozihan, SH. M.Ag
Anggota : Prof. DR. H. Ahmad Rofiq, MA
c. Dewan Direksi
Direktur Utama : Drs. Ahmad Mujahid Mufti Suyui
Direktur : Sri Laksmi Roostiana, SE
6. Manfaat yang Hendak Dicapai
a. Manfaat Sosial: terciptanya solidaritas dan kerjasama antar
nasabah BPRS sehingga terbentuk komunikasi ekonomi
masyarakat yang lebih produktif.
b. Manfaat Ekonomi
1) Terwujudnya lemabaga keuangan yang bisa membiayai usaha-
usaha di sektor kecil dan menengah.
2) Menumbuhkan usaha-usaha yang dapat menambah nilai lebih,
sehingga meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat
Islam.
3) Meningkatkan kepemilikan asset bagi masyarakat.
7. Sistem dan Produk BPRS PNM Binama
a. Produk untuk Funding (penghimpunan dana)
1) Taharah
Adalah produk simpanan tabungan dengan akad bagi hasil
yang dihitung berdasar saldo rata-rata harian. Nisbah bagi hasil
yang diberikan untuk nasabah sebesar 25%. Sesuai dengan
51
51
jenis produknya yaitu tabungan maka nasabah dapat melakukan
setoran maupun penarikan sewaktu-waktu.
a) Menggunakan akad Mudharabah, yaitu akad kerjasama
antara Shohibul maal (pemilik modal/penabung) dengan
Mudharib (PT.BPRS PNM Binama).
b) Nisbah bagi hasil 25% untuk shohibul maal
(nasabah/panabung) dan 75% mudharib.
c) Dapat di pakai sebagai layanan auto deber
2) Tabungan Pendidikan
Tabungan pendidikan adalah Tabungan dengan akad
Mudharabah Mutlaqah yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan biaya pendidikan di masa datang. Nisbah bagi hasil
yang diberikan kepada nasabah setara dengan deposito jangka
waktu 3 bulan.
3) Tabungan Haji dan Umroh (JUMRAH)
Tabungan JURAH adalah jenis simpanan dana pihak ketiga
(perorangan) yang diperuntukkan bagi nasabah yang berniat
melaksanakan Haji atau Umroh sesuai dengan jangka waktu
yang direncanakan.
4) Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah adalah produk yang dirancang
sebagai sarana untuk investasi masyarakat yang mempunyai
dana, menggunakan akad mudharabah, nisbah bagi hasil yang
52
52
menguntungkan dan diberikan setiap bulan, bisa diambil tunai
atau transfer ke rekening, merupakan produk investasi dengan
pilihan jangka waktu. Akad produk ini adalah bagi hasil dengan
nisbah sebagai berikut.
Jangka waktu 1 bulan (nasabah: bank) 25% : 75%
Jangka waktu 3 bulan (nasabah : bank) 34%: 66%
Jangka waktu 6 bulan (nasabah : bank) 38% : 62%
Jangka waktu 12 bulan (nasabah : bank) 42% : 58%
5) Zakat, Infak, dan Shadaqoh
Yaitu merupakan sarana penampungan dana sosial dari
masyarkat yang disalurkan kepada pihak yang berhak dalam 3
cara yaitu dalam bentuk pembiayaan Al Qardhu Hasan,
disalurkan untuk pengembangan sumber daya insani (beasiswa,
dll), sebagai bantuan sosial untuk pengentasan kemiskinan.
b. Produk untuk Lending (penyaaluran dana)
Dalam hal penyaluran dana manajemen mengutamakan
prinsip prudential Banking dengan tujuan agar tetap aman dan
menguntungkan. Hal ini mengingat dana yang diinvestasikan
merupakan amanah dari para shahibul maal, sehingga kita harus
menjaganya dengan baik. Disamping itu hal yang perlu dicermati
adalah kondisi berbagai sektor usaha saat ini sedang mengalami
kelesuan, karenanya harus benar-benar selektif dalam hal
menentukan nasabah pembiayaan dan usaha yang dibiayai. Untuk
53
53
itu setiap pengajuan pembiayaan pasti dilakukan survei, analisa
serta dibentuk komite berjenjang, sehingga hasil keputusan akan
lebih tepat sasaran. Sampai saat ini perusahaan telah menyalurkan
pembiayaan pada usaha-usaha yang cukup aman dan
menguntungkan, seperti perdagangan pakaian, bahan bangunan,
bengkel motor, rumah makan juga untuk kebutuhan konsumtif.
1) Modal Kerja yaitu pembelian barang, bahan baku, dan barang
modal kerja lainya.
2) Investasi yaitu pembelian mesin, alat-alat, sarana transportasi,
investasi usaha, sewa tempat usaha dll.
3) Konsumtif yaitu untuk pembangunan/ renovasi rumah,
membeli perabot rumah, pemilikan kendaraan dll.
4) Multijasa yaitu biaya pendidikan, biaya pernikahan dan biaya
pengobatan.
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan
atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan untuk
memahami hasil-hasil penelitian. Adapun karakteristik responden yang
menjadi sampel dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir. Berikut ini akan dibahas mengenai
kondisi dari masing-masing klasifikasi karakteristik responden tersebut:
54
54
1. Jenis Kelamin Responden
Data mengenai usia karyawan BPRS PNM Binama yang diambil
sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 23 57.5 57.5 57.5
Perempuan 17 42.5 42.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin karyawan
BPRS PNM Binama yang diambil sebagai responden didominasi oleh
laki-laki yaitu sebanyak 23 orang atau 57.5%. Sedangkan sisanya
adalah responden perempuan sebanyak 17 orang atau 42.5%.
2. Usia Responden
Data mengenai usia nasabah BPRS PNM Binama yang diambil
sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Usia Responden
S
umber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.2 di atas menunjukkan usia karyawan yang diambil sebagai
responden mayoritas berusia 20 tahun - 35 tahun yaitu sebanyak 32
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
20thn-35thn 32 80.0 80.0 80.0
35thn-50thn 8 20.0 20.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
55
55
orang atau 80%, sedangkan lainya berusian 35 tahun – 50 tahun yaitu
sebanyak 8 orang atau 20%.
3. Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa karyawan BPRS PNM
Binama yang diambil sebagai responden mayoritas berpendidikan S1
yaitu sebanyak 21 orang. Sedangkan yang berpendidikan SMA 5
orang, yang berpendidikan D2 sebanyak 1 orang, untuk lulusan D3
sebanyak 11 orang dan lulusan S2 sebanyak 2 orang. Tingkat
pendidikan menunjukan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh
responden, yang dapat mempengaruhi kinerja.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian.
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SMA 5 12.5 12.5 12.5
D2 1 2.5 2.5 15.0
D3 11 27.5 27.5 42.5
S1 21 52.5 52.5 95.0
S2 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
56
56
Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik adalah dengan
melihat nilai cronbach alpha (α), suatu variabel dikatakan reliable
jika nilai cronbach alpha (α) > 0.60 (Bawono, 2006: 68). Adapun
hasil uji reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan
XI 0.885 Reliable
X2 0.818 Reliable
Y 0.907 Reliable
Z 0.615 Reliable
Sumber:Data primer yang diolah, 2017
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha
yang lebih besar dari 0.60. Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen
dalam penelitian ini reliable, sehingga semua butir pertanyaan
dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada questioner tersebut sahih atau tidak. Butir
pertanyaan dikatakan signifikan jika kolom total butir pertanyaan
menghasilkan tanda bintang dengan dua kemungkinan (Bawono,
2006: 76). Dua kemungkinan tersebut yaitu: Jika berbintang satu
itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0.05) untuk dua sisi
dan jika berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level
57
57
1% (0.01) untuk dua sisi. Berikut adalah hasil uji validitas pada
setiap pertanyaan masing-masing variabel:
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Pearson
Corrrelation
Significan t 2
Taile
Keterangan
X1 P 1 .790**
0.000 Valid
P 2 .768**
0.000 Valid
P 3 .866**
0.000 Valid
P 4 .829**
0.000 Valid
P 5 .727**
0.000 Valid
P 6 .809**
0.000 Valid
X2 P 7 .801**
0.000 Valid
P 8 .706**
0.000 Valid
P 9 .724**
0.000 Valid
P 10 .790**
0.000 Valid
P 11 .789**
0.000 Valid
Y P 12 .727** 0.000 Valid
P 13 .796** 0.000 Valid
P 14 .638** 0.000 Valid
P 15 .849** 0.000 Valid
P 16 .765** 0.000 Valid
P 17 .802** 0.000 Valid
P 18 .667** 0.000 Valid
P 19 .685** 0.000 Valid
P 20 .837** 0.000 Valid
P 21 .738** 0.000 Valid
Z P 22 .778**
0.000 Valid
P 23 .770**
0.000 Valid
P 24 .666**
0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 Di atas, diketahui bahwa korelasi
pertanyaan 1 sampai 6 terhadap total skor pertanyaan variabel
etika kerja Islam (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua)
pada level 1% (0.01). korelasi pertanyaan 7 sampai 11 terhadap
total skor pertanyaan variabel tingkat religiusias (X2)
menunjukkan signifikan pada level 1% (0.01). korelasi pertanyaan
12 sampai 21 terhadap total skor pertanyaan variabel kinerja
58
58
karyawan (Y) menunjukkan signifikan pada level 1% (0.01).
korelasi pertanyaan 22 sampai 24 terhadap total skor pertanyaan
variabel pendidikan (Z) menunjukkan signifikan pada level 1%
(0.01) jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dinyatakan
valid dan layak untuk penelitian berikutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji mutikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013: 105).
Menurut Ghozali (2013) ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas salah satunya yaitu
dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Sedangkan untuk
pengambilan keputusan adalah suatu variabel dikatakan tidak ada
multikolinieritas jika nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10.
Adapun hasil dari uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
59
59
Tabel 4.6
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
Etika kerja
Islam
.563 .233 .315 2.422 .020 .428 2.339
Tingkat
Religiusitas
1.388 .305 .593 4.558 .000 .428 2.339
a. Dependent Variable: JPY
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance
masing-masing variabel lebih dari 0.10 yaitu sebesar 0.428, 0.428,
dan nilai VIF masing-masing kurang dari 10 yaitu sebesar 2.339,
2.339 jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar
variabel dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013:
139).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode uji
White test. Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park
dan uji Glejser, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual
kuadrat (U²t) dengan variabel independen, variabel independen
kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali,
60
60
2013: 143). Sedangkan pengambilan keputusan Ada tidaknya
gejala penyakit heteroskedastisitas yaitu dengan melihat nilai X² .
jika X² hitung < X² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada gejala
penyakit heteroskedastisitas.
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .918a .842 .838 1270.45405
a. Predictors: (Constant), li
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Dengan mengetahui nilai R² sebesar 0.842, maka kita dapat
mengetahui besarnya X² hitung, yaitu dengan cara mengalikan n *
R² = 0.842*40 = 33.68. sedangkan besarnya X² tabel adalah
51.8050 dengan tingkat signifikan 5% dan df = 40. karena X²
hitung < X² tabel, maka gejala penyakit heteroskedastisitas dalam
model persamaan tidak ada.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2013: 160). Untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, maka dalam penelitian ini
menggunakan analisis statistik karena dengan menggunakan grafik
dapat menyesatkan jika tidak hati-hati. Untuk melihat hasilnya
dapat menggunakan uji analisis statistik parametrik kolmogrov-
61
61
smirnov test (K-S). Sedangkan untuk pengambilan keputusan
adalah jika nilai signifikansi di atas 0.05 yang berarti nilai residual
terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2013: 202). Adapun hasil dari uji normalitas pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Uji Normalitas
Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnov adalah 0.723 dengan nilai signifikan 0.672 (lebih dari
0.05). jadi dapat disimpulkan nilai residual berdistribusi normal
atau memunuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Uji linearitas
dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan
untuk mendapatkan nilai X², untuk mendapatkan X² dapat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.34480307
Most Extreme Differences
Absolute .114
Positive .114
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .723
Asymp. Sig. (2-tailed) .672
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diolah, 2017
62
62
dilakukan dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan
dengan R² atau n * R². Kriteria analisisnya adalah jika X² hitung >
X² tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear tidak
benar, sedangkan X² hitung < dari X² tabel, maka spesifikasi
model persamaan regresi linear benar. Hasil output viewer dapat
dilihat dibawah ini:
Tabel 4.9
Uji Linieritas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .918a .842 .838 1270.45405
a. Predictors: (Constant), li
Sumber: Data yang diolah, 2017
Untuk mencari X² hitung, dengan cara mengalikan n * R² =
40 * 0.842 = 29.32. Sedangkan untuk X² tabel diketahui : 51.8050
dengan tingkat signifikan 5% dan df = 40. Karena X² hitung < dari
X² tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model
linear.
3. Uji Statistik
a. Uji Ftest
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).
63
63
Tabel 4.10
Uji Ftest
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2357.297 2 1178.649 50.691 .000b
Residual 860.303 37 23.251
Total 3217.600 39
a. Dependent Variable: JPY
b. Predictors: (Constant), JPX2, JPX1
sumber: Data primer yang diolah, 2017
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa F hitung 50.691
dengan nilai signifikasi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh
lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam
dan tingkat religiusitas secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R²)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .856a .733 .718 4.8220
a. Predictors: (Constant), JPX2, JPX1
b. Dependent Variable: JPY
Dari tabel di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar
0.733 ini artinya ada hubungan sebesar 0.733 antara variabel
dependen (kinerja karyawan) dengan variabel independen (etika
64
64
kerja Islam dan tingkat religiusitas). Sehingga dapat disimpulkan
korelasi antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap
kinerja karyawan mempunyai hubungan yang kuat. Koefisien
determinasi (Adjusted R) sebesar 0.773 ini berarti kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar
77.3% sedangkan sisanya sebesar 22.7% dipengaruhi variabel lain
di luar model.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang
bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan
nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang
lebih dari satu (Bawono, 2006: 85).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh etika kerja Islam (X1), tingkat religiusitas
(X2), terhadap kinerja karyawan (Y). Persamaan regresi linear
berganda dicari dengan rumus:
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ε
65
65
Tabel 4.12
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
Etika Kerja
Islam
.563 .233 .315 2.422 .020
Tingkat
Religiusitas
1.388 .305 .593 4.558 .000
a. Dependent Variable: JPY
Berdasarkan output SPSS di atas, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -5.676 + 0.563 X1 + 1.388 X2 + 0,05
1) Konstanta sebesar -5.676 menyatakan bahwa jika ada etika
kerja Islam (X1), tingkat religiusitas (X2) konstan atau tidak
ada atau 0, maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan
sebesar -5.676
2) Koefisien regresi etika kerja Islam (X1) sebesar 0.563
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point etika kerja Islam
(X1) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.563
dengan anggapan tingkat religiusitas (X2) tetap.
3) Koefisien regresi tingkat religiusitas (X2) sebesar 1.388
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point tingkat
religiusitas (X2) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar
1.388 dengan anggapan etika kerja Islam (X1) tetap.
66
66
Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda, peneliti juga
mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk etika kerja Islam
(X1), tingkat religiusitas (X2), yaitu:
1) Variabel etika kerja Islam (X1) dengan t hitung 2.422 dan nilai
signifikansi etika kerja Islam (X1) 0.020, dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat
dikatakan etika kerja Islam (X1) secara statistik berpengaruh
dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan
demikian secara empiris menerima H1, yang menyatakan
bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini berarti semakin baik
etika kerja Islam yang diterapkan maka semakin meningkat
kinerja karyawan tersebut.
Menurut Nurmaitas (2015), apabila etika kerja Islam sudah
menjadi bagian dari kehidupan dan keyakinan dari para
pemeluk Islam maka hal tersebut akan menumbuhkan
dorongan yang kuat dari dalam. Perlu diingat bahwa umat
Islam dalam bekerja tidak hanya mencari nafkah semata,
melainkan untuk mencari ridho Allah dengan memiliki
komitmen yang tinggi dan rasa tanggung jawab untuk merubah
keadaan pada diri sendiri dan untuk mencapai kebahagian
hidup yang lebih baik maka seseorang berusaha untuk
meningkatkan kinerjanya.
67
67
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fitriyan (2015), Hana dan Ghufron (2015),
Nurmaitas (2015) Yang menyatakan Etika kerja Islam
mempenyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
shafissalam (2013) menunjukkan hasil yang berbeda, hasil
penelitian tersebut menunjukkan etika kerja Islam tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2) Variabel tingkat religiusitas (X2) dengan t hitung 4.558 dan
nilai signifikansi tingkat religiusitas (X2) 0.000, dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat
dikatakan tingkat religiusitas (X2) secara statistik berpengaruh
dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan
demikian secara empiris menerima H2, yang menyatakan
bahwa tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini berarti semakin tinggi
tingkat religiusitas maka semakin meningkat kinerja karyawan
tersebut.
Seseorang yang bekerja dengan baik dan disiplin dalam
bekerja serta mempunyai kinerja yang baik dikarenakan tingkat
kesadaran religiusitas orang tersebut, karena bekerja dianggap
sebagai ibadah maka ini juga menimbulkan semanggat kerja
68
68
bagi para pekerja dan selain itu juga mereka bekerja secara
jujur dan ulet (Aviyah dan Farid, 2004: 127).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan Nuroniah dan Triyanto (2015), Rohayati (2014) yang
menyatakan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Afriani (2016) menunjukkan hasil yang
berbeda, hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat religiusitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Moderated Regression Analysis (MRA)
Moderated Regression Analysis adalah salah satu metode
untuk mengidentifikasi ada tidaknya variabel moderator dengan
menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas
sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel
moderator. Adapun hasil dari pengujian Moderated Regression
Analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + ε (I)
Tabel 4.13
Moderated Regression Analysis
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
X1 .563 .233 .315 2.422 .020
X2 1.388 .305 .593 4.558 .000
a. Dependent Variable: JPY
Sumber: Data perimer yang dioah, 2017
69
69
Sehingga diperoleh persamaan menjadi:
Y = -5.676 + 0.563 X1 + 1.388 X2 + 0.05
Sedangkan untuk persamaan yang kedua adalah sebagai
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + ε (II)
Table 4.14
Moderated Regression Analysis
Sehingga diperoleh persamaan menjadi
Y = -4.822 + 0.351X1 + 1.151X2 + 0.835Z + 0.05
Sedangkan persamaan untuk yang ketiga adalah sebagai
berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + β4 X1*Z + β5X2*Z + ε(III)
Tabel 4.15
Moderated Regression Analysis
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4.940 12.349 .400 .692
X1 -1.526 .066 -.853 -23.060 .000
X2 1.735 .296 .741 5.858 .000
Z 3.007 .531 1.025 5.658 .000
X1.Z .019 .001 1.727 35.957 .000
X2.Z -.070 .012 -1.621 -5.885 .000
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.822 8.353 -.577 .567
JPX1 .351 .235 .196 1.496 .143
JPX2 1.151 .301 .491 3.819 .001
JPZ .835 .339 .285 2.463 .019
a. Dependent Variable: JPY
70
70
a. Dependent Variable: JPY
Sehingga diperoleh persmaan menjadi:
Y = 4.490 + -1526X1 + 1.734X2 + 3.007Z + 0.19X*1Z + -
0.70 X2*Z + 0.05
Dari tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai t
variabel X1.Z (interaksi) sebesar 35.957 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.000 dengan pengambilan keputusan jika nilai sig < 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan berperan sebagai
pemoderasi pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
secara signifikan.
Sedangkan nilai t variabel X2.Z (interaksi) sebesar -5.885
dengan nilai signifikan sebesar 0.000 dengan pengambilan
keputusan jika nilai sig < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi pengaruh tingkat
religiusitas terhadap kinerja karyawan secara signifikan. Dari hasil
uji Moderated Regression Analysis di atas, hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rosalina (2017), hasil tersebut yaitu
pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi dampak variabel
lingkungan terhadap minat wirausaha secara signifikan.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis yang telah
diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan BPRS PNM Binama. Dengan besaran koefisien regresi
variabel etika kerja Islam bertanda positif 0.563, dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.20. hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik
etika kerja Islam maka dapat meningkatkan kinerja karyawan.
2. Tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan BPRS PNM Binama. besaran koefisien regresi variabel
tingkat religiusitas bertanda positif 1.388, tingkat signifikansi sebesar
0.000. Hal ini mengindikasi bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas
maka dapat meningkatkan kinerja karyawan.
3. Pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi pengaruh etika kerja
Islam terhadap kinerja karyawan. Dengan nilai besaran koefisien
variabel X1.Z (interaksi) sebesar 0.19 dengan nilai signifikansi sebesar
0.000.
72
72
4. Pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi pengaruh tingkat
religiusitas terhadap kinerja karyawan. Dengan nilai besaran koefisien
variabel X2.Z (interaksi) sebesar 0.70 dengan nilai signifikansi sebesar
0.000.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil
penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi pihak BPRS PNM Binama, diharapkan mampu tetap menjaga
etika kerja Islam dan tingkat religiusitas karyawan. Hal ini dikarenakan
kedua variabel ini dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
sehingga tujuan bank akan tercapai.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah ruang lingkup
penelitian tentang kinerja karyawan, yang bisa dilakukan dengan
menambah variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan
yang dapat terukur, sehingga penelitian yang dilakukan tidak terjadi
bias karena berkaitan dengan responden menilai kinerjanya sendiri.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D dan Suroso F. N. 1995. Psikologi islami. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Afriani, Khairunnisa. 2016. Pengaruh religiusitas terhadap kinerja karyawan
Ardhian transport Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Faklutas Dakwah
dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Arifin, Johan. 2007. Fiqih Perlindungan Konsumen. Semarang : Rasail.
Aviyah, Evi dan Muhamad Farid. 2014. religiusitas, kontrol diri dan kenakalan
remaja. jurnal pesona psikologi indonesia. vol 3 n0 02 hal 127
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Daradjat, Z. 1996. ilmu jiwa agama. Jakarta: Bulan bintang.
Dharma, surya. 2005. Manajemen kinerja falsafah, teori dan penerapanya.
Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Eriva, C.Y, Islahudin, Darwanis. 2013. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan,
Masa Kerja dan Jabatan terhadap Pemahaman Laporan Keuangan
Daerah. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Hal
1-14.
Fitriyan, Agus Lukman. 2011. Pengaruh etika kerja dan motivasi kerja
islamterhadap produktifitas kerja karyawan. Skripsi. Salatiga: jurusan
Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri Semarang.
Franz magnis suseno. 1997. 13 tokoh etika. Yogyakarta : Kanisius.
Ghozali, imam. 2013. Analisis multivariate dengan progam IBM SPSS21.
Semarang: Badan penerbit universitas diponegoro.
Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Syari’ah dalam
Praktek. Jakarta : Gema Insani Press
Hana, Mc Mifrohuldan dan M nur Ghufron. 2015. Pengaruh etika kerja islam dan
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Jurnal.
Kudus : STAIN Kudus
Hanika, silviany dkk. 2014. Pengaruh pendidikan dan pelatihan dan motivasi
terhadap kinerja karyawan bagian mekanik pada PT. Intranco Penta
Cabang Pekanbaru. Jurnal. Riau: Fakultas Ekonomi Universias Riau
Indrianto dan Supomo. 2002. Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE
UGM.
74
74
Iqbal, hasan. 2004. analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: PT. Bumi
aksara.
Nurdin. 2012. pengaruh pendidikan (pelatihan) dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan yayasan MH.THAMRIN. Jurnal.
Nurmaitas, Faizal. 2015. Pengaruh etika kerja islam, komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan di institute agama islam tafaqquh fiddin
dumai. jurnal. Dumai: INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH
FIDDIN
Nuroniah, Eva dan Abdi Triyanto. 2015. Analisi pengaruh tingkat religiositas
terhadap kinerja karyawan bank syariah. jurnal ekonomi dan perbankan
syariah. Depok : sekolah tinggi ekonomi islam SEBI.
Martono, Nanang. 2011. Metode penelitian kuantitatif : analisis isi dan analisis
data skunder. Jakarta : rajawali pers.
Partini, Siti. 1980. Psikologi sosial. Yogyakarta: studing
Rivai, veitzal. 2004. Manajemen suber daya manusia untuk organisasi dari teori
ke praktik. Jakarta : Murai kencana
Rohayati, Dwy. 2014. Pengaruh kopensasi, motivasi dan religiusitas terhadap
kinerja karyawan di kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Skripsi.
Salatiga: jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.
Rosalina, Ikrima. 2017. Dampak variabel lingkungan terhadap minat wirausaha
dengan pendidikan sebagai variabel pemoderasi. Jurnal manajemen dan
start-up bisnis. Surabaya: fakultas manajemen bisnis Universitas
Ciputra. Vol 1, No 6
Robert H, Thouless. 2000. pengantar psikologi agama. Jakarta : rajawali press
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: ANDIOFFSET.
Setiawan, A. B. (2010). Meningkatkan Nilai Kompetitif Perbankan Syariah din
Indonesia. SEBI Islamic Economics & Finance Journal , 112-123.
Sinambela, P. D. (2012). Kinerja Pegawai (Teori Pengukuran & Implementasi).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2008. Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyo, heru. 2011. Peran nilai-nilai religiusitas terhadap kinerja karyawan
dalam organisasi. jurnal media riset bisnis dan manajemen. Semarang:
Universitas sultan agung.
75
75
Suwendra, I Wayan dkk. 2016. Pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. jurnal. Bali: jurusan manajemen Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol 4
Tasmara,Toto. 1995. Etos Kerja Pribadi Muslim. Jakarta: PT Dana Bhakti Wakaf.
Wasasihh, Ni Made.dkk. 2016. Pengaruh pendidikan pada kinerja bendahara
dengan pelatihan dan motivasi sebagai moderasi. jurnal. Bali: fakultas
ekonomi universitas udayana
Wibowo. 2013. Manajemen kinerja. Yogyakarta: Rajawali pers.
Wilardjo, setia budhi. 2004. Pengertian peranan dan perkembangan bank syariah
di indonesia. jurnal. Semarang: fakultas ekonomi universitas
muhamadiyah smarang.
Wirawan, Ketut Edi dkk. 2016. Pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman
kerja terhadap kinerja karyawan. jurnal. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha
Zahra, Annidjatus. 2015. Pengaruh etos kerja islami terhadap kinerja karyawan di
CV.SIDIQ manajemen Yogyakarta. skripsi. Yogyakarta : Universitas
Islam Negeri Yogyakarta.
Lampiran-lampiran
Hal : Permohonan Mengisi Kuesioner Penelitian Skripsi
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/I
Karyawan BPRS PNM Binama
di tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan hormat, sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Progam
Sarjana Jurusan Perbankan Syariah di IAIN Salatiga, maka saya:
Nama : Edi Prasetyo
NIM : 213 13 176
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Fakutas Ekonomi dan Bisnis Islam
Memohon kesedian Bapak/Ibu/Sdr/I karyawan BPRS PNM Binama
Semarang agar dapat mengisi kuesioner penelitian ini yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat Religisitas
Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah dengan Pendidikan
Sebagai Variabel Moderasi”
Seluruh data yang diperoleh dari kuesioner ini akan dijaga
kerahasiaanya dan digunakan semata-mata untuk kepentingan akademis dan
tidak terkait penilaian kepegawaian. Kerahasiaan data penelitian akan
dijamin sehingga saya mengharapkan informasi dan jawaban yang
sesungguhnya (apa adanya) dari Bapak/Ibu/Saudara/I sesuai kondisi di
tempat kerja.
Setiap jawaban yang di berikan merupakan bantuan yang tidak
ternilai harganya, atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I saya
ucapkan terimakasih.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Hormat Saya
Edi Prasetyo
KUESIONER
PENGARUH PENERAPAN ETIKA KERJA ISLAM DAN TINGKAT
RELIGIUSITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERBANKAN
DENGAN PENDIDIKAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
I. Identitas Responden
Nama :…………………………………………………(boleh tidak diisi)
Alamat :…………………………………………………(boleh tidak diisi)
II. Karakteristik Responden
Petunjuk Pengisian
Isilah karakteristik responden dibawah ini dan berikan tanda checklist (√)
pada pilihan yang paling tepat menurut anda terkait dengan pertanyaan berikut.
Identitas Bapak/Ibu/Sdra/I akan dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti.
1. Jenis Kelamin
□ Laki-laki □ Perempuan
2. Usia
□ Dibawah 20
□ 20 tahun - 35 tahun
□ 35 tahun - 50 tahun
3. Pendidikan Terakhir
□ SD/Sederajat □ SMP/Sederajat □ SMA/Sederajat
□ DI/DII/DIII □ S1/S2/S3 □ Lainya………..
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda √ pada salah satu kotak diaatas angka yang tersedia mulai
angka 1 s/d 10 sesuai dengan pilihan anda.
2. Apabila anda Setuju dengan pertanyaan pada kuesioner maka berikanlah
tanda √ pada kotak sebelah kanan yang semakin tinggi, semakin mendekati
angka 10 maka semakin setuju atau sangat setuju terhadap pertanyaan
pada kuesioner.
3. Apabila anda Tidak Setuju dengan pertanyaan pada kuesioner maka
berikanlah tanda √ pada kotak sebelah kiri yang semakin rendah, semakin
mendekati angka 1 maka semakin tidak setuju atau sangat tidak setuju
terhadap pertanyaan pada kuesioner.
Etika Kerja Islam
1. Saya mempunyai keyakinan bahwa apa yang saya kerjakan adalah
bermanfaat dan memiliki nilai kebaikan.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
2. Saya yakin bahwa bekerja adalah kewajiban dari Allah, dan saya selalu
jujur dalam bekerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
3. Saya selalu menghindari perbuatan yang menyalahi aturan agama dalam
bekerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
4. Saya selalu menekankan kerja keras dalam bekerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
5. Bila ada teman kerja yang kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya, saya
selalu berusaha memberikan bantuan.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
6. Saya berusaha untuk tidak membuang waktu kerja dengan kegiatan lain
yang tidak bersangkutan dengan pekerjaan saya.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
Tingkat Religiusitas
7. Saya selalu melakukan sesuatu dengan ikhlas dan saya percaya akan
takdir Allah.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
8. Dalam bekerja saya selalu menyempatkan untuk sholat 5 waktu .
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
9. Saya banyak mengetahui tentang hukum islam dalam bermuamalah.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
10. Saya merasa bahwa doa yang saya panjatkan di kabulkan oleh Allah dan
merasa takut apabila melanggar aturan.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
11. Saya yakin bahwa setiap persoalan yang saya hadapi pasti ada jalan
keluar dan saya tidak mudah putus asa.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
Kinerja Karyawan
12. Dalam bekerja saya menghasilkan pekerjaan yang bekualitas atau
bermutu.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
13. Saya selalu berusaha bertindak jujur dalam bekerja
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
14. Saya selalu berusaha menciptakan ide-ide baru untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
15. Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
16. Saya selalu bersikap baik terhadap atasan maupun teman kerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
17. Saya bekerjasama dengan teman kerja saat mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
18. Saya selalu berusaha meminimalisir kesalahan dalam bekerja
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
19. Saya menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan
tugas.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
20. Saya selalu bertanggung jawab terhadap apa yang di percayakan kepada
saya.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
21. Saya selalu menyelesaikan tugas tepat waktu.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
Pendidikan
22. Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan jurusan pendidikan saya.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
23. Saya berusaha mengikuti pelatihan diluar kantor untuk meningkatkan
kinerja.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
24. Saya selalu di didik untuk berbuat baik oleh keluarga.
Sangat
Tidak Sangat
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Setuju
P1 P2 P3 P4 P5 P6 JPX1 P7 P8 P9 P10 P11 JPX2 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 JPY P22 P23 P24 JPZ
10 10 10 10 10 10 60 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 98 10 10 10 30
9 10 10 10 10 10 59 10 10 8 10 10 48 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 10 10 10 30
10 10 10 9 9 8 56 9 10 8 8 8 43 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 79 8 7 9 24
10 10 10 9 8 8 55 9 10 8 8 8 43 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 79 8 7 8 23
10 10 10 8 8 8 54 9 10 9 9 9 46 10 10 8 8 9 10 10 10 10 9 94 10 8 10 28
8 8 9 8 8 8 49 9 9 7 10 10 45 9 10 9 10 10 9 9 10 10 10 96 8 9 10 27
8 8 8 8 8 8 48 8 9 7 10 10 44 8 9 7 7 8 8 8 8 8 8 79 8 8 8 24
10 9 9 9 10 9 56 9 10 10 9 9 47 9 9 6 9 10 10 9 9 9 9 89 10 9 9 28
9 9 9 9 9 9 54 9 9 10 9 10 47 9 10 9 9 8 9 9 8 9 8 88 9 9 9 27
8 9 9 8 9 8 51 9 10 8 8 9 44 8 9 7 8 8 8 8 8 8 8 80 8 8 8 24
9 10 9 9 9 9 55 10 10 8 8 9 45 9 10 8 10 9 9 8 8 9 9 89 9 8 10 27
10 9 9 10 9 9 56 10 10 8 10 9 47 10 10 5 10 9 9 9 9 10 10 91 6 9 10 24
10 9 10 10 9 9 57 10 10 9 10 10 49 10 10 8 10 10 10 8 10 10 10 96 10 9 10 29
7 7 6 7 7 6 40 7 8 7 7 7 36 7 7 5 6 7 7 7 7 7 6 66 7 6 8 21
9 9 8 10 10 9 55 9 9 9 8 8 43 8 9 9 9 10 10 10 9 10 10 94 10 6 9 25
9 9 9 10 10 9 56 9 9 9 10 9 46 9 10 6 9 9 10 7 10 10 10 90 6 7 9 21
10 9 9 9 9 9 55 8 9 8 9 8 42 9 9 9 9 9 9 9 9 8 10 90 6 9 10 26
10 9 10 10 10 9 58 10 10 8 10 9 47 10 9 9 8 10 9 9 9 10 10 93 10 9 10 29
9 10 9 8 8 8 52 8 8 6 7 9 38 7 8 8 8 9 8 8 8 9 8 81 6 7 10 23
10 10 9 8 8 8 53 8 8 9 9 9 43 9 10 9 8 10 9 9 10 10 9 93 9 9 10 28
10 10 10 10 10 10 60 10 10 8 10 10 48 8 10 8 9 10 10 8 9 10 9 91 10 8 10 28
8 9 8 8 9 9 51 9 7 7 7 8 38 9 8 8 5 8 4 4 8 8 8 70 8 8 8 24
7 7 9 10 9 9 51 8 9 9 8 9 43 9 9 6 7 6 8 8 9 9 8 79 8 7 8 21
7 8 8 8 8 8 47 8 8 8 9 8 41 7 7 4 7 7 7 8 8 9 8 72 6 8 8 18
8 9 8 8 9 8 50 9 9 8 7 7 40 8 8 8 8 8 8 8 7 9 8 80 8 6 8 21
9 8 7 8 7 8 47 7 7 8 8 9 39 9 8 8 8 8 7 8 7 8 8 79 5 6 10 20
7 7 6 7 7 6 40 7 8 7 7 7 36 7 7 3 6 7 7 7 7 7 6 64 7 6 8 21
9 9 9 9 9 9 54 9 9 10 9 10 47 9 10 9 9 8 9 9 8 9 8 88 9 9 9 27
7 8 8 8 10 7 48 9 9 8 8 8 42 8 8 7 9 9 9 8 9 10 8 85 8 7 10 25
10 8 9 8 8 8 51 9 8 10 10 8 45 8 7 7 8 8 7 6 9 8 10 78 9 8 9 26
8 8 9 9 10 10 54 8 9 8 8 9 42 9 8 9 7 6 8 7 8 7 10 79 6 8 8 22
10 10 10 8 9 6 53 7 8 6 8 7 36 6 8 5 8 9 7 6 10 8 6 73 7 9 10 26
8 8 8 9 7 7 47 8 8 7 9 8 40 8 5 8 8 7 8 10 10 7 8 79 7 6 9 22
9 9 9 9 9 9 54 9 9 10 9 10 47 9 10 9 9 8 9 9 8 9 8 88 9 9 9 27
7 7 6 7 7 6 40 7 8 7 7 7 36 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 68 7 6 8 21
9 9 9 10 10 9 56 9 9 9 10 9 46 9 10 6 9 9 10 7 10 10 10 90 10 6 9 24
10 10 10 9 9 8 56 9 10 8 8 8 43 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 79 8 7 9 24
8 9 9 7 6 8 47 8 9 7 8 6 38 6 8 4 8 9 9 8 8 8 9 77 5 7 9 21
7 8 8 8 10 7 48 7 10 8 10 8 43 9 7 5 8 8 10 8 7 8 7 77 7 7 8 22
8 9 9 7 8 7 48 10 10 8 9 8 45 8 9 7 9 8 8 8 8 9 9 83 7 6 8 21
1. Uji reliabilitas
Etika kerja islam Tingkat religiusitas
Kinerja karyawan pendidikan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.907 .914 10
2. Uji validitas
Etika kerja islam
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 JPX1
P1
Pearson Correlation 1 .763**
.729**
.522**
.306 .461**
.790**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .055 .003 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
P2
Pearson Correlation .763**
1 .779**
.375* .357
* .429
** .768
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .024 .006 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
P3
Pearson Correlation .729**
.779**
1 .580**
.485**
.577**
.866**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
P4
Pearson Correlation .522**
.375* .580
** 1 .711
** .777
** .829
**
Sig. (2-tailed) .001 .017 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
P5
Pearson Correlation .306 .357* .485
** .711
** 1 .615
** .727
**
Sig. (2-tailed) .055 .024 .002 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
P6
Pearson Correlation .461**
.429**
.577**
.777**
.615**
1 .809**
Sig. (2-tailed) .003 .006 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
JPX1
Pearson Correlation .790**
.768**
.866**
.829**
.727**
.809**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.885 .886 6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.818 .820 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.615 .650 3
Tingkat religiusitas
Correlations
P7 P8 P9 P10 P11 JPX2
P7
Pearson Correlation 1 .661**
.445**
.473**
.519**
.801**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .002 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40
P8
Pearson Correlation .661**
1 .331* .441
** .343
* .706
**
Sig. (2-tailed) .000 .037 .004 .030 .000
N 40 40 40 40 40 40
P9
Pearson Correlation .445**
.331* 1 .446
** .488
** .724
**
Sig. (2-tailed) .004 .037 .004 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40
P10
Pearson Correlation .473**
.441**
.446**
1 .618**
.790**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .004 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
P11
Pearson Correlation .519**
.343* .488
** .618
** 1 .789
**
Sig. (2-tailed) .001 .030 .001 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
JPX2
Pearson Correlation .801**
.706**
.724**
.790**
.789**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
pendidikan
Correlations
P22 P23 P24 JPZ
P22
Pearson Correlation 1 .387* .259 .778
**
Sig. (2-tailed) .014 .107 .000
N 40 40 40 40
P23
Pearson Correlation .387* 1 .502
** .770
**
Sig. (2-tailed) .014 .001 .000
N 40 40 40 40
P24
Pearson Correlation .259 .502**
1 .666**
Sig. (2-tailed) .107 .001 .000
N 40 40 40 40
JPZ
Pearson Correlation .778**
.770**
.666**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
JPX1 .563 .233 .315 2.422 .020 .428 2.339
JPX2 1.388 .305 .593 4.558 .000 .428 2.339
a. Dependent Variable: JPY
4. Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .918a .842 .838 1270.45405
a. Predictors: (Constant), li
5. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.34480307
Most Extreme Differences
Absolute .114
Positive .114
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .723
Asymp. Sig. (2-tailed) .672
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
6. Linieritas
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .856a .733 .718 4.8220
a. Predictors: (Constant), JPX2, JPX1
b. Dependent Variable: JPY
7. Uji F ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2357.297 2 1178.649 50.691 .000b
Residual 860.303 37 23.251
Total 3217.600 39
a. Dependent Variable: JPY
b. Predictors: (Constant), JPX2, JPX1
8. Uji determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .856a .733 .718 4.8220
a. Predictors: (Constant), JPX2, JPX1
b. Dependent Variable: JPY
9. Regresi linier berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
JPX1 .563 .233 .315 2.422 .020
JPX2 1.388 .305 .593 4.558 .000
a. Dependent Variable: JPY
10. Moderated Regression Analysis 1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5.676 8.899 -.638 .528
X1 .563 .233 .315 2.422 .020
X2 1.388 .305 .593 4.558 .000
a. Dependent Variable: JPY
11. Moderated Regression Analysis 2
12. Moderated Regression Analysis 3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4.940 12.349 .400 .692
X1 -1.526 .066 -.853 -23.060 .000
X2 1.735 .296 .741 5.858 .000
Z 3.007 .531 1.025 5.658 .000
X1.Z .019 .001 1.727 35.957 .000
X2.Z -.070 .012 -1.621 -5.885 .000
a. Dependent Variable: JPY
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.822 8.353 -.577 .567
JPX1 .351 .235 .196 1.496 .143
JPX2 1.151 .301 .491 3.819 .001
JPZ .835 .339 .285 2.463 .019
a. Dependent Variable: JPY
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by writer
herself, and it is not contained the materials writen are has been published by
other people and other’s people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be
proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s graduating
paper.
Like wise the declaration made by the writer and hope that this declaration can be
understood.
Salatiga, 15 September 2017
Hormat saya
Edi Prasetyo
Nim: 213-13-176
PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Edi Prasetyo
NIM : 213-13-176
Progam Studi : SI Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : “Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat
Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan
Syariah dengan Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi”
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya. Tugas Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-
repository IAIN Salatiga.
Salatiga, 15 September 2017
Penulis,
Edi Prasetyo
Nim: 213-13-176
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Edi Prasetyo
TTL : 29 juni 1995
NIM : 213 13 176
Progam Studi : Perbankan Syariah (S1)
Alamat : Karang Tengah, Tlogopucang, Kandangan, Temanggung.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : (1) SDN 2 Tlogopucang, Temanggung
(2) SMPN 3 Kandangan, Temanggung
(3) MAN Parakan Temanggung
(4) IAIN Salatiga