Upload
others
View
12
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) TERHADAP LOYALITAS
NASABAH BANK UMUM SYARIAH DENGAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(STUDI KASUS BANK BRI SYARIAH KCP. WELERI, KENDAL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
AKIF KHUMAIDULLOH AHMAD
NIM: 21312048
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Akif Khumaidulloh Ahmad
NIM : 21312048
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) TERHADAP LOYALITAS
NASABAH BANK UMUM SYARIAH DENGAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS BANK BRI
SYARIAH KCP. WELERI, KENDAL)
Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan
Salatiga, 17 September 2018
Pembimbing
Taufikur Rahman, SE, M.Si
NIP.19770506200912 1 007
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Jl. Tentata Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id email: [email protected]
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Jl. Tentata Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id email: [email protected]
PENGESAHAN
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK UMUM SYARIAH
DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI
(STUDI KASUS BANK BRI SYARIAH KCP. WELERI, KENDAL)
Disusun oleh
AKIF KHUMAIDULLOH AHMAD
21312048
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Perbankan
Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari …, tanggal ….
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Ekonom
Susunan panitia penguji
Ketua Penguji : …
Sekretaris Penguji : …
Penguji I : …
Penguji II : …
Salatiga, September 2018
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, M.Si
NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Akif Khumaidulloh Ahmad
NIM : 21312048
Program studi : S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil kara
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 17 September 2018
Yang menyatakan,
Akif Khumaidulloh Ahmad
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
واليوم اآلخر فليقل خيرا أو ليصمتمه كان يؤمه بالله
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah
ia berkata baik atau hendaklah ia diam.”
(Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
“Mungkin di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab
semuanya terjadi karena suatu alasan”
-Rayleigh (One Piece)-
PERSEMBAHAN
Terimakasih kepada kedua orang tuaku Maksus dan Saminah tercinta dan
kakakku A. Dayu M., S.Pd yang selalu mendukung serta menyemangati
pembuatan skripsi ini melalui do’a dan kasih sayang.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK UMUM SYARIAH
DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS BANK BRI SYARIAH KCP.
WELERI, KENDAL). Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Salatiga.
ix
4. Bapak Taufikur Rahman, SE, M.Si selaku pembimbing, yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu General Manager, Manager Cabang, staff dan seluruh karyawan
Bank BRI Syariah Kcp. Weleri Kendal atas kesempatan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis untuk mengadakan penelitian guna
mendapatkan data sebagai bahan penulisan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kasih sayang, nasehat dan
kesabaran yang luar biasa
7. Untuk Mutik Mualimah, S.Pd yang selalu mendukung, memotivasi,
membantu penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik,
terimakasih atas do’a, semangat dan dukungannya.
8. Keluarga besar PT STARS INTERNASIONAL khususnya Bapak Sarwo,
Bapak Masrio Herumaruto, Mbak Penny Kurniawati, Raynal Asvan Sutan
Sinaro, Hikmah Ramadani dan teman-teman toko STARS Salatiga yang
telah memberikan kesempatan untuk tetap bekerja mulai dari awal penulisan
skripsi sampai selesai.
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
jurusan S1 Perbankan Syariah.
Akhirnya, penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam
menyelesaikan Skripsi ini, sehingga masih ditemui adanya kekurang s
x
empurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun untuk skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Jazaa kumullah khairan katsiraan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
Akif Khumaidulloh Ahmad
21312048
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................ iv
PERNYATAAN BEBAS PUBLIKASI ..................................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ...................................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi
ABSTRAK ............................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
E. Sistematika Penulisan.................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ............................................................................................ 10
B. Kerangka Teori............................................................................................ 13
1. Good Corporate Governance ................................................................ 13
xii
a. Pengertian Good Corporate Governance ........................................ 13
b. Tujuan Good Corporate Governance ............................................. 14
c. Manfaat Good Corporate Governance ........................................... 15
d. Prinsip Dasar Pelaksanaan Good Corporate Governance .............. 16
e. Pengukuran Good Corporate Governance ...................................... 17
2. Corporate Social Responsibility ........................................................... 19
a. Pengertian Corporate Social Responsibility ................................... 19
b. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility .............................. 20
c. Manfaat Corporate Social Responsibility ....................................... 21
d. Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ..................... 22
e. Bentuk Program Dalam Corporate Social Responsibility .............. 24
f. Pengukuran Corporate Social Responsibility ................................. 26
3. Loyalitas Nasabah ................................................................................. 27
a. Pengertian Loyalitas ........................................................................ 27
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas................................ 28
c. Tahap-Tahap Pertumbuhan Loyalitas Nasabah .............................. 29
d. Indikator Loyalitas Nasabah ........................................................... 31
C. Kerangka Penelitian .................................................................................... 32
D. Hipotesis ...................................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 42
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian...................................................................... 42
C. Populasi Dan Sampel .................................................................................. 42
xiii
1. Populasi ................................................................................................. 42
2. Sampel .................................................................................................. 43
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 45
E. Skala Pengukuran .......................................................................................... 45
F. Definisi Konsep Dan Operasional ................................................................. 46
G. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 50
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................... 51
1. Uji Validitas ............................................................................................ 51
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 51
I. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 52
1. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 52
a. Grafik Plot ......................................................................................... 53
b. Uji Glejser ......................................................................................... 53
2. Uji Normalitas ......................................................................................... 54
a. Analisis Grafik .................................................................................. 54
b. Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov ............................................. 54
3. Uji Linieritas ........................................................................................... 55
J. Uji Path Analisis ........................................................................................... 55
K. Alat Analisis .................................................................................................. 56
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek ............................................................................................. 57
1. Sejarah Berdirinya Bank BRI Syariah Weleri ........................................ 57
2. Legalitas BRI Syariah Weleri ................................................................. 58
xiv
B. Identitas Responden ...................................................................................... 58
C. Analisis Data ................................................................................................. 60
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................ 60
a. Uji Validitas ...................................................................................... 60
b. Uji Reliabilitas .................................................................................. 62
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 63
a. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 63
1. Grafik Plot ................................................................................... 63
2. Uji Glejser ................................................................................... 65
b. Uji Normalitas ................................................................................... 66
1. Analisis Grafik ............................................................................ 67
2. Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov ....................................... 68
c. Uji Linieritas ..................................................................................... 69
3. Uji Path Analisis ........................................................................................ 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 80
B. Saran .............................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 32
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot .................................................................................. 64
Gambar 4.2 Uji Normalitas analisis grafik ............................................................... 67
Gambar 4.3 Diagram Jalur Model I .......................................................................... 72
Gambar 4.4 Diagram Jalur Model II ......................................................................... 75
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 10
Tabel 3.1 Perbobotan Nilai Untuk Jawaban Responden Terhadap Kuesioner ......... 46
Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional ............................................................. 48
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 58
Tabel 4.2 Usia Responden ......................................................................................... 59
Tabel 4.3 Lama Menjadi Nasabah ............................................................................ 60
Tabel 4.4 Uji Validitas .............................................................................................. 61
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 62
Tabel 4.6 Uji Glejser ................................................................................................. 66
Tabel 4.7 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov ..................................................... 68
Tabel 4.8 Uji Linieritas Durbing Waston .................................................................. 70
Tabel 4.9 Uji Koefisien Jalur Model I ...................................................................... 71
Tabel 4.10 Uji Koefisien Jalur Model II ................................................................... 73
Tabel 4.11 Uji Hipotesis ........................................................................................... 79
xvii
ABSTRAK
Ahmad, Akif Khumaidulloh. 2018. Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Loyalitas Bank Umum Syariah Dengan
Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Mediasi.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan
Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
Taufikur Rahman, SE., M.Si.
Penerapan Good Corporate Governance menjadi suatu kebutuhan bagi
setiap Bank syariah untuk meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat demi
menjaga loyalitas nasabah. Salah satu wujud dari penerapan Good Corporate
Governance adalah Corporate Social Responsibility yang merupakan bentuk
pertanggungjawaban Bank terhadap masyarakat atau lingkungan. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengarauh langsung dan pengaruh tidak
langsung penerapan GCG (X) terhadap loyalitas nasabah (Y) dengan CSR (M)
sebagai mediasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank BRISyariah Kcp Weleri
dengan jumlah populasi tidak diketahui secara pasti (Unknown Population).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 100 nasabah. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode non probability
sampling, karena populasi yang diteliti infinite (populasi yang jumlah anggota
populasi tidak diketahui) selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara
Accidental Sampling (Convenience sampling). Metode pengumpulan data
dilakukan dengan angket/kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah uji
path analisis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu IBM
SPSS Statistics 16.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan penerapan good corporate governance (X) terhadap
loyalitas nasabah (Y), terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan good
corporate governance (X) terhadap corporate social responsibility (M), tidak
terdapat pengaruh signifikan corporate social responsibility (M) terhadap
loyalitas nasabah (Y) dan pengaruh langsung GCG (X) terhadap loyalitas
nasabah (Y) lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung GCG (X)
terhadap loyalitas nasabah (Y) dengan melalui CSR (M). Hasil ini menunjukkan
bahwa CSR (M) tidak dapat memediasi pengaruh langsung GCG (X) terhadap
loyalitas nasabah (Y)
Kata Kunci: Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social
Responsibility (CSR), Loyalitas Nasabah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan penjelasan peraturan Bank Indonesia nomor
11/31/PBI/2009 tentang uji kemampuan dan kepatuhan (fit and proper
test) bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) menyatakan bahwa
dalam rangka mendorong pertumbuhan Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah yang sehat dan kuat, perbankan syariah perlu dikelola oleh sumber
daya manusia yang memiliki integritas dan professional. Sumberdaya
manusia yang mampu memelihara integritas serta professional akan
mendorong pelaksanaan tata kelola yang baik (good corporate
governance) di Bank Syariah dan UUS. Perkembangan dan pertumbuhan
perbankan syariah yang begitu pesat ditandai dengan bertambahnya
jumlah pelayanan bank syariah dan produk yang menyebabkan Good
Corporate Governance itu menjadi penting.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyatakan
bahwa Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari
sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap
perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu
negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan
iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu, diterapkannya GCG oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang
2
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan
(KNKG, 2006: 1)
Good Corporate Governance merupakan konsep yang harus
dilakukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau
monitoring kinerja menejemen dan menjamin akuntabilitas manajemen
terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Good
Corporate Governance akan menciptakan lingkungan yang kondusif demi
tercapainya pertumbuhan yang efisien di sektor perusahaan. Pelaksanaan
Good Corporate Governance sangat penting bagi perusahaan nasional
maupun internasional untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan
masyarakat. Sehingga bagi perusahaan yang ingin berkembang dengan
baik dan sehat harus melaksanakan prinsip tersebut. Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan GCG sebagai proses dan
struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan
utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan
tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain berdasarkan
peraturan perundangan dan norma yang berlaku (FCGI, 2001).
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan
pada lima prinsip dasar, (keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
nomor KEP-117/M-MBU/2002) yaitu Transparasi (Transparency),
Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility),
Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness). Prinsip-prinsip
ini diharapkan menjadi titik rujukan bagi para regulator (pemerintah)
3
dalam membangun framework bagi penerapan Corporate Governance.
Bagi pelaku usaha dan pasar modal prinsip-prinsip ini dapat menjadi
guidance atau pedoman dalam mengolaborasikan best practices bagi
peningkatan nilai (valuation) dan keberlangsungan (Sustainability)
perusahaan.
Ditinjau secara yuridis bank syariah memiliki banyak tanggung
jawab terhadap banyak pihak (stakeholders). Pihak dimaksud antara lain
terdiri dari nasabah penabung, pemegang saham, investor serta masyarakat
atau lingkungan. Dengan demikian penerapan GCG menjadi suatu
kebutuhan bagi setiap bank syariah untuk meningkatkan tingkat
kepercayaan masyarakat demi menjaga loyalitas nasabah. Penerapan GCG
juga sebagai bentuk pertanggung jawaban bank syariah terhadap
stakeholders bahwa suatu bank syariah dikelola dengan baik, professional
dan hati-hati dengan berupaya meningkatkan nilai pemegang saham tanpa
mengesampingkan kepentingan stakeholders lainnya.
Unsur kepercayaan masyarakat terhadap perbankan merupakan hal
yang sangat esensial, sehingga bank perlu menjaganya untuk mencegah
adanya rush atau penarikan dana secara besar-besaran dari masyarakat
seperti yang terjadi pada saat krisis moneter 1997 lalu. Pada waktu itu
banyak bank yang kolaps, sehingga pemerintah terpaksa harus melakukan
proses liquiditas terhadap sejumlah bank yang bermasalah. Sementara itu
bank syariah yang ada pada waktu itu yakni Bank Muamalat Indonesia
4
(BMI) terbukti mampu bertahan dan termasuk bank dengan kategori sehat
(Anshori, 2007: 172).
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Umam (2011)
diperoleh hasil bahwa penerapan Good Corporate Governance secara
langsung berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Hartatik (2016) menyimpulkan bahwa
implementasi Good Corporate Governance berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
Pengaruh langsung antara Good Corporate Governance (GCG)
terhadap loyalitas akan berbeda ketika mempertimbangkan faktor lain
misalnya Corporate Social Responsibility (CSR), sebagaimana yang
disampaikan oleh Ully dan Kelib (2005) bahwa salah satu prinsip Good
Corporate Governance (GCG) adalah responsibility. Responsibility
merupakan bentuk dari pertanggungjawaban perusahaan seperti mematuhi
aturan yang berlaku, memajukan masyarakat dan memelihara lingkungan
di sekitar wilayah bisnis perusahaan tersebut bersama masyarakat. Salah
satu bentuk responsibility perusahaan adalah corporate social
responsibility (selanjutnya disebut CSR), dengan demikian penerapan CSR
merupakan salah satu bentuk implementasi GCG sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan (Ully dan Kelib
2005:122-123).
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sinaga (2011) menyimpulkan bahwa variable GCG secara
5
signifikan berpengaruh positif terhadap pelaporan CSR pada sektor
perbankan di Indonesia. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh
Pamungkas (2016) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa GCG secara
simultan tidak berpengaruh terhadap implementasi CSR.
Adanya keselarasan antara keuntungan yang diperoleh perusahaan
dengan pemberian kontribusi secara langsung pada nasabah, masyarakat
dan lingkungan merupakan check and Balances antara pihak perusahaan
dengan pihak masyarakat. Dengan kata lain, Corporate Social
Responsibility (CSR) juga dipandang sebagai tolak ukur untuk reputasi
suatu perusahaan seberapa jauh CSR perusahaan akan berpengaruh pada
reputasi perusahaan tersebut. Bagi perusahaan, reputasi atau citra korporat
merupakan asset yang paling utama dan tak ternilai harganya, karena citra
korporat akan mempengaruhi loyalitas konsumen. Oleh karena itu segala
upaya, daya, dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat, serta
menumbuh kembangkannya (Mawadati, 2015:6).
Gramer dan Brown dalam Utomo (2006) memberikan definisi
mengenai loyalitas yaitu derajat sejauh mana seorang nasabah
menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedia jasa,
memiliki suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap
penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan
penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini.
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yoasti (2013)
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa implementasi program
6
Corporate Social Responsibility berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen sebagai salah satu ukuran Balanced
Scorecard.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang peran corporate social responsibility (CSR)
dalam pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap loyalitas
sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance (GCG) Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Umum
Syariah Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel
Mediasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance terhadap Loyalitas
nasabah BRI Syariah Kcp. Weleri ?
2. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance terhadap
Corporate Social Responsibility ?
3. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah Kcp. Weleri ?
4. Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance terhadap loyalitas
nasabah BRI Syariah Kcp. Weleri yang dimediasi Corporate Social
Responsibility ?
7
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis & mengetahui pengaruh penerapan prinsip Good
Corporate Governance terhadap Loyalitas nasabah BRI Syariah Kcp.
Weleri.
2. Untuk menganalisis & mengetahui pengaruh penerapan prinsip Good
Corporate Governance terhadap Corporate Social Responsibility.
3. Untuk menganalisis & mengetahui pengaruh penerapan Corporate
Social Responsibility terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah Kcp.
Weleri.
4. Untuk menganalisis & mengetahui pengaruh Good Corporate
Governance terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah Kcp. Weleri yang
dimediasi Corporate Social Responsibility.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilakukan, diharapkan akan
memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:
1. Bagi Akademis
Dapat menambah pengetahuan dan literatur guna pengembangan
ilmu ekonomi islam, sehingga dapat dijadikan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
2. Bagi Perbankan Syariah
8
Memberikan kontribusi kepada bank syariah dan kalangan
perbankan dalam mengembangkan loyalitas nasabah.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang prinsip Good
Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility di bank
syariah.
4. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
penelitian lanjutan atau penelitian yang berkelanjutan. Menambah
pengalaman dan sarana latihan dalam memecahkan masalah yang ada
dalam masyarakat sebelum terjun ke dunia kerja sesungguhnya.
Sebagai sarana menambah pengetahuan terkait dengan bidang
perbankan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung
dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Skripsi
ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I: Pendahuluan, bab ini berisi mengenai latar belakang masalah
dalam penelitian. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang
keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui
penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan hal yang
diharapkan dapat dicapai sistematika penulisan, diuraikan mengenai
9
ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam
skripsi.
BAB II: Landasan Teori, bab ini menguraikan penelitian terdahulu,
tinjauan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis yang disimpulkan dari
tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah
penelitian.
BAB III: Metode Penelitian, dalam bab ini akan menguraikan variabel
penelitian dan efisiensi operasional, penentuan sampel, jumlah sampel
yang diambil serta metode pengambilan sampel, instrumen penelitian dan
metode analisis data untuk mengungkapkan bagaimana gambaran model
analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV: Analisis Data, bagian ini menjelaskan tentang diskripsi objek
penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam
penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan
bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah
diintrepretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian,
serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan
intrepretasi untuk memaknai implikasi penelitian.
BAB V: Penutup, dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian
yang telah dilakukan dan saran-saran yang nantinya akan berguna bagi
ilmu pengetahuan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu dengan mengambil tema yang sama mengenai
implementasi Good Corporate Governance, Corporate Social
Responsibility, serta pengaruhnya terhadap loyalitas nasabah, berikut
beberapa penelitian sebelumnya antara lain:
Tabel.2.1
Penelitian terdahulu
No Peneliti & Tahun Hasil Perbedaan
1. Sri Hartatik
(2016)
Good Corporate
Governance berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Tidak menggunakan
Variabel Mediasi
2. Mohammad
Umam
(2011)
Good Corporate
Governance berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah
Tidak menggunakan
Variabel Mediasi
3. Faraji dan
Hosseinzadeh
(2016)
Social Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
customer loyalty
Social Responsibility
sebagai Variabel
Independen
4. Iin Sunarti dan
Atin Nuryatin
(2016)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
5. Sule Sani
Abdullahi, Sani
Yahaya dan Yusuf
Haji-Othman
(2016)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Customer Loyalty
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
11
6. Wendy Ajiambo
Barasa
(2016)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Customer Loyalty
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
7. Aris Lam
(2016)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Customer Loyalty
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
8. Ni Nyoman
Kertiyasa dkk
(2015)
Corporate Social
Responsibility secara
langsung berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Loyalitas
Nasabah
Menggunakan Citra
Perusahaan sebagai
Variabel Mediasi
9. Mawadati
(2015)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
10. Chyntia Maureen
Lomi dan Ni
Nyoman Kerti
Yasa
(2015)
Corporate Social
Responsibility secara
langsung berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Loyalitas
Nasabah
Menggunakan
Kepuasan Nasabah
sebagai Variabel
Mediasi
11. Sulastri
(2015)
Corporate Social
Responsibility secara
langsung tidak
berpengaruh terhadap
Loyalitas Nasabah
Menggunakan
Corporate Image Dab
Kepuasan Nasabah
sebagai Variabel
Intervening
12. Talumepa dan
Mekel
(2014)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Customer Loyalty
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
12
13. Judy Njeri Njiru
(2014)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Customer Loyalty
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
14. Gama Lucky
Yoasti
(2013)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Loyalitas Konsumen
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
15. Deviana
Rahmasari
(2012)
Corporate Social
Responsibility secara
langsung berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Loyalitas
Nasabah
Menggunakan Citra
Perusahaan Dan Sikap
Nasabah sebagai
Variabel Intervening
16. Janico Alwendi
(2012)
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Loyalitas Nasabah
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
17. Fetria Eka Yudiana
dan Eko Setyono
(2016)
Corporate Social
Responsibility tidak
berpengaruh terhadap
Loyalitas Nasabah
Corporate Social
Responsibility sebagai
Variabel Independen
13
B. Kerangka Teori
Teori utama yang mendasari good corporate governance adalah
stewardship theory. Stewardship theory adalah teori yang menggambarkan
situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan
individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk
kepentingan organisasi, sehingga teori ini mempunyai dasar psikologi dan
sisiologi yang telah dirancang dimana para eksekutif sebagai steward
termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, selain itu perilaku
steward tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha
mencapai sasaran organisasinya. Teori ini didesain bagi para peneliti untuk
menguji situasi dimana para eksekutif dalam perusahaan sebagai pelayan
dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara terbaik pada principalnya
(Donalson dan Davis, 1989, 1991).
1. Good Corporate Governance
a. Pengertian Good Corporate Governance
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia
dalam Prasetyo (2010) Good Corporate Governance merupakan
konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan
melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan
menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan
mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep Good Corporate
Governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan
14
yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila
konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan
ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi
pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya
menguntungkan banyak pihak. Good Corporate Governance
(GCG) sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah
yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-
sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna
menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat
sekitar secara keseluruhan.
b. Tujuan Good Corporate Governance
Menurut Sutojo dan Aldridge (2005:5-6) Good Corporate
Governance mempunyai lima macam tujuan utama. Kelima tujuan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.
2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota nonpemegang
saham.
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan manajemen perusahaan,
5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan.
15
c. Manfaat Good Corporate Governance
Good Corporate Governance memberikan kerangka acuan
yang memungkinkan pengawasan berjalan efektif sehingga tercipta
mekanisme checks and balances di perusahaan. Esensi corporate
governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui
supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya
akuntabilitas manajemen terhadap shareholders dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan kerangka aturan dan peraturan
yang berlaku. Selain hal tersebut, berikut ini adalah manfaat
penerapan GCG:
1) Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus
ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian
wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat
berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat
penyalahgunaan wewenang (wrong doing), ataupun berupa
biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya hal
tersebut.
2) Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai
dampak dari pengelolaan perusahaan yang baik tadi
menyebabkan tingkat bunga atas dana atau sumber daya yang
dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan
turunnya tingkat resiko perusahaan.
16
3) Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat
meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas
dalam jangka panjang.
4) Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang
berkepentingan) dalam lingkungan perusahaan tersebut
terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang
ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka mendapat
jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari
segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan (Sinaga, 2011: 46-47).
d. Prinsip Dasar Pelaksanaan Good Corporate Governance
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
berdasarkan pada lima prinsip dasar, (keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara nomor KEP-117/M-MBU/2002) yaitu :
1) Transparasi (Transparency) adalah keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai
perusahaan.
2) Akuntabilitas (Accountability) adalah kejelasan fungsi,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban orang sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
17
3) Pertanggungjawaban (Responsibility) adalah kesesuain dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi.
4) Independensi (Independency) adalah suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5) Kewajaran (Fairness) adalah keadilan dan kesetaraan didalam
memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e) Pengukuran Good Corporate Governance
Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan Good Corporate
Governance maka diperlukan parameter atau indikator untuk
mengukurnya. Berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No.
8/4/PBI/2006 dan Pedoman Umum Corporate Governance
Indonesia Perbankan (KNKG, 2004) daftar indikator Good
Corporate Governance sebagai berikut :
1) Transparency
a) Waktu penerbitan laporan keuangan
b) Visi perusahaan
c) Misi perusahaan
d) Sasaran perusahaan
18
e) Strategi perusahaan
f) Kondisi keuangan
g) Susunan pengurus
h) Kompensasi pengurus
i) Pemegang saham pengendali
j) Pejabat eksekutif
k) Pengelolaan risiko
l) Sistem pengawasan dan pengendalian intern
m) Sistem pelaksanaan GCG
n) Kepemilikan saham dewan komisais
o) Hubungan keluarga dan hubungan keuangan dewan
komisaris dengan pihak lain
2) Accountability
a) Jumlah anggota komite audit paling kurang 3 (tiga) dan
paling banyak sama dengan jumlah anggota direksi
b) Reward and punishment system
3) Responsibility
a) Prinsip kehati-hatian
b) Melaksanakan tanggungjawab sosial
4) Independency
a) RUPS minimal 1 (satu) kali dalam satu periode
5) Fairness
a) Keberadaan dewan komisaris independen
19
b) Uraian untuk memberikan kesempatan kepada seluruh
stakeholders untuk memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta
mempunyai homepage sebagai akses informasi
2. Corporate Social Responsibility
a. Pengertian CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah
kesepakatan dari World Summit on Sustainable Development (WS-
SD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 yang ditujukan untuk
mendorong seluruh perusahaan di dunia dalam rangka terciptanya
suatu pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Peranan CSR dapat dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan
Good Corporate Governance, Good Corporate Citizenship dan
Good Business Ethics dari sebuah entitas bisnis. Sehingga
perusahaan tidak cukup hanya memikirkan kepentingan
shareholder (pemilik modal), tetapi juga mempunyai orientasi
untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholders (Mapisangka,
2009: 39)
Menurut Griffin (2008) tanggung jawab sosial merupakan
usaha suatu bisnis untuk dapat menciptakan keseimbangan
komitmennya terhadap kelompok maupun individu dalam
lingkungan entitas bisnis tersebut yang meliputi konsumen, bisnis
lain, karyawan dan investor.
20
Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas pasal 1 ayat 3 dijelaskan bahwa
“Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen
Perseroan berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya”.
b. Dasar hukum Corporate Social Responsibility
Di Indonesia, definisi CSR sering diterjemahkan sebagai
tanggung jawab perusahaan terhadap sosial dan lingkungan dimana
perusahaan berada. CSR di Indonesia telah diatur dalam Undang-
Undang nomor 40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas
( UU PT) dan undang-undang No. 25 tahun 2007 Pasal 15 dan 16
tentang Penanaman Modal (UU PM). Bunyi UU PT, BAB V No.
40 Tahun 2007 Pasal 74 adalah :
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran.
21
3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
c. Manfaat Corporate Social Responsibility
Manfaat CSR di Perusahaan antara lain adalah:
1. Memperkuat Brand Positioning
Perusahaan atau brand yang melakukan aksi sosial sebagai
bentuk kontribusinya pada masyarakat, dapat menciptakan
“Spirit of Brand” (jiwa pada satu merek). Aktivitas marketing
yang mencakup hal yang berbau sosial lebih berdampak positif
terhadap brand jugmenets (penilaian terhadap suatu merek).
2. Meningkatkan reputasi dan citra perusahaan.
Reputasi yang kuat dimasyarakat bisa menjadi asset nyata yang
bernilai khususnya pada masa kritis. Citra perusahaan positif
dapat mempengaruhi para pembuat kebijaksanaan, memberikan
pengaruh positif lainnya seperti, meningkatkan kepuasaan,
loyalitas karyawan dan dapat memberikan kontribusi positif
bagi peningkatan kinerja financial perusahaan.
3. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan atau
organisasi.
22
4. Menciptakan preferensi merek mendorong peningkatan
penjualan.
5. Memberikan dampak terhadap perubahan sosial, dan
penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal.
6. Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan
komunitas.
7. Meningkatkan kepuasaan dan motivasi karyawan.
8. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merk
perusahaan
9. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara social
10. Mereduksi risiko bisnis perusahaan
11. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha (Nova,
2012: 309)
d. Model pelaksanaa Corporate Social Responsibility
CSR di indonesia secara konseptual masih harus dipilah
antara pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh perusahaan besar
(misalnya, perusahaan berbentuk korporasi) dan pelaksanaan CSR
oleh perusahaan kecil dan menenggah (small-medium enterprise-
SME). Selama ini, terdapat anggapan yang keliru bahwa
pelaksanaan CSR hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar,
padahal tidak hanya perusahaan besar yang dapat memberikan
dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan melainnkan
perusahaan kecil dan menenggahpun bisa memberikan dampak
23
negatif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Solihin,
2009: 161-162).
Menurut Saidi (2003:64-65) model pelaksanaan CSR di
Indonesia umumnya terdapat empat model pelaksanaan yaitu:
1) Terlibat langsung. Dalam melaksanakan program CSR,
perusahaan melakukannya sendiri tanpa melalui perantara atau
pihak lain. Pada model ini perusahaan memiliki satu bagian
tersendiri atau bisa juga digabung dengan yang lain yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sosial
perusahaan termasuk CSR.
2) Melalui Yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan
mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau
groupnya. Pada model ini biasanya perusahaan sudah
menyediakan dana khusus untuk digunakan secara teratur
dalam kegiatan yayasan.
3) Bermitra dengan pihak lain. Dalam menjalankan CSR
perusahaan menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti
lembaga sosial non pemerintah, lembaga pemerintah, media
massa dan dan organisasi lainnya. Seperti misalnya Bank
Rakyat Indonesia yang memiliki program CSR yang
terintegrasi dengan strategi perusahaan dan bekerjasama
dengan pemerintah mengeluarkan produk pemberian kredit
untuk rakyat atau yang dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat
24
(KUR). Contoh lain adalah kerjasama perusahaan dengan
lembaga-lembaga sosial seperti Dompet Dhuafa, Palang Merah
Indonesia dan lain sebagainya.
4) Mendukung atau bergabung dengan suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
e. Bentuk program dalam Corporate Social Responsibility
Ada beberapa bentuk program yang dilaksanakan dalan CSR yaitu:
1) Cause Promotions
Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk
meningkatkan awareness masyarakat mengenai suatu issue
tertentu, dimana issue ini tidak harus berhubungan atau
berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian
perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan
waktu, dana atau benda mereka untuk membantu mengatasi
atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause
promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya
secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain,
misalnya : non government organization.
2) Cause-Related Marketing
Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak
masyarakat untuk membeli atau menggunakan produknya, baik
itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang
25
didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu
mengatasi atau mencegah masalah tertentu. Cause related
marketing dapat berupa : Setiap barang yang terjual, maka
sekian persen akan didonasikan. Setiap pembukaan rekening
atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
3) Corporate Social Marketing
Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan
tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat (behavioral
changes) dalam suatu issue tertentu.
4) Corporate Philanthrophy
Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate
Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy
ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan
kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa
atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga,
perorangan ataupun kelompok tertentu.
5) Community Volunteering
Community Volunteering adalah bentuk Corporate Social
Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak
karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social
Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan
mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
6) Socially Responsible Bussiness Practises
26
Dalam socially responsible business practises, perusahaan
melakukan perubahan terhadap salah satu atau keseluruhan
sistem kerjanya agar dapat mengurangi dampak buruk terhadap
lingkungan dan masyarakat.
f. Pengukuran Corporate Social Responsibility
Untuk melihat sejauh mana efektifitas program CSR maka
diperlukan parameter atau indikator untuk mengukurnya
(Wibisono, 2007:145-146). Indikator tersebut dibagi menjadi dua
yaitu :
1) Indikator Internal
a) Ukuran Primer
1) Minimize
Meminimalkan perselisihan antara peruahaan
dengan masyarakat.
2) Asset
Aset perusahaan yang terdiri atas pemilik, karyawan
dan fasilitas lainya terjaga dengan baik.
3) Operasional
Seluruh kegiatan perusahaan berjalan lancar dan
aman
b) Ukuran Sekunder
1) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas
2) Tingkat komplain pada aturan yang berlaku
27
2) Pendekatan Eksternal
a) Indikator Ekonomi
1) Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana
umum.
2) Tingkat peningkatan dan kemandirian masyarakat
secara ekonomis.
3) Peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat
b) Indikator Sosial
1) Frekuensi terjadinya konflik sosial
2) Tingkat kualitas hubungan sosial dengan masyarakat
3) Tingkat kepuasan masyarakat.
3. Loyalitas Nasabah
a) Pengertian loyalitas
Loyalitas adalah suatu keadaan pikiran dan merupakan
konsep yang subjektif karena bergantung pada persepsi individu
tertentu. Konsep loyalitas lebih sering dikaitkan sebagai bentuk
perilaku daripada sikap. Loyalitas menunjukkan suatu keadaan dari
waktu ke waktu dan menunjukkan bahwa suatu tindakan yang
terjadi dilakukan tidak kurang dari dua kali. Contoh tindakan
tersebut adalah pembelian. Tanpa pembelian yang dilakukan secara
berulang selama periode tertentu maka tidak ada loyalitas. Perilaku
loyal berkaitan dengan keputusan yang bersifat nonrandom yang
28
diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan
keputusan (Yoasti, 2013: 26)
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
Swastha dan Handoko (2014) menyebutkan lima faktor
utama yang mempengaruhi loyalitas, sebagai berikut:
1) Kualitas Produk, kualitas produk yang baik secara langsung
akan mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah, dan bila hal
tersebut berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan
nasabah yang selalu setia membeli atau menggunakan produk
tersebut dan disebut loyalitas nasabah.
2) Kualitas jasa, selain kualitas produk ada hal lain yang
mempengaruhi loyalitas konsumen yaitu kualitas jasa.
3) Emosional, emosional di sini lebih diartikan sebagai keyakinan
penjual itu sendiri agar lebih maju dalam usahanya. Keyakinan
tersebut nantinya akan mendatangkan ide-ide yang dapat
meningkatkan usahanya.
4) Harga, sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus
dengan harga yang lebih murah atau bersaing. Jadi harga di sini
lebih diartikan sebagai akibat,atau dengan kata lain harga yang
tinggi adalah akibat dari kualitas produk tersebut yang bagus,
atau harga yang tinggi sebagi akibat dari kualitas pelayanan
yang bagus.
29
5) Biaya, orang berpikir bahwa perusahaan yang berani
mengeluarkan biaya yang banyak dalam sebuah promosi atau
produksi pasti produk yang akan dihasilkan akan bagus dan
berkualitas, sehingga nasabah lebih loyal terhadap produk
tersebut.
c) Tahap-tahap pertumbuhan loyalitas nasabah
Menurut Griffin (2002) ada tujuh tahap pertumbuhan
seseorang menjadi nasabah yang loyal yaitu:
1) Seseorang yang mempunyai kemungkinan pembeli (suspect).
Setiap orang mempunyai kemungkinan untuk membeli produk
atau jasa yang dihasilkan.
2) Seseorang mempunyai potensi menjadi nasabah (Prospect).
Seseorang yang telah mempunyai kebutuhan akan barang dan
mempunyai kebutuhan untuk membeli dari perusahaan dan
telah ada seseorang yang merekomendasikan tentang
perusahaan, membaca tenteng perusahaan, Prospect mungkin
tahu siapa perusahaan, dan apa yang perusahaan jual tapi masih
belum membeli dari perusahaan.
3) Seseorang yang mempunyai potensi yang tidak jadi menjadi
nasabah (disqualifed). Prospect yang telah cukup perusahaan
pelajari dan mereka tidak membutuhkan atau tidak mempunyai
kemampuan untuk membeli produk perusahaan.
30
4) Nasabah baru (First time customers). Mereka yang baru
pertama kali membeli dari perusahaan. Mereka mungkin
nasabah perusahaan tapi masih menjadi nasabah pesaing
perusahaan.
5) Nasabah yang melakukan pembelian berulang (repeat
customer). Mereka yang pertama kali membeli dari perusahaan
dua kali atau lebih, mereka mungkin telah membeli produk
yang sama atau membeli dua produk yang berbeda dalam dua
kali atau lebih kesempatan.
6) Mitra (clien). Seorang klien membeli semua yang perusahaan
jual mungkin dapat ia gunakan. Perusahaan harus terus
berusaha menciptakan hubungan yang akan membuat dia tidak
tertarik pada pesaing.
7) Konsumen yang menguatkan (Advocate). Seperti mitra,
seorang advocate membeli semua yang perusahaan jual yaang
mungkin dapat dia gunakan dan membeli secara reguler.
Tambahannya seorang advocate akan berusaha menjadi orang
lain untuk membeli dari perusahaan. Seorang advocate
berbicara dengan perusahaan, melakukan pemasaran untuk
perusahaan dan membawa Konsumen kepada perusahaan.
31
d) Indikator loyalitas nasabah
Menurut Griffin (Dalam Hurriyati, 2010:130) beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur vaeiabel loyalitas
nasabah adalah:
1) Melakukan pembelian berulang secara teratur (repeat
purchase).
2) Melakukan pembelian diluar lini produk/jasa (purchase across
product lines).
3) Mereferensikan kepada orang lain (referrals).
4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
(retention).
Penelitian Selnes (1993) juga mengemukakan beberapa
indikator loyalitas, diantaranya adalah:
1) Kebiasaan transaksi
Kebiasaan transaksi adalah seberapa sering pelanggan
melakukan transaksi.
2) Pembelian ulang
Pembelian ulang adalah kemauan pelanggan untuk melakukan
transaksi dengan memanfaatkan berbagai layanan lainnya yang
disediakan oleh operator.
3) Rekomendasi
32
Rekomendasi yang dimaksud adalah pengkomunikasian secara
lisan mengenai pengalaman pelanggan kepada orang lain
dengan harapan orang tersebut mau untuk mengikutinya.
4) Komitmen
Komitmen adalah kemauan pelanggan untuk tetap
memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh operator dimasa
dating dan enggan untuk berhenti sebagai pelanggan tersebut.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka teori di atas, maka dalam
penelitian ini kerangka penelitian yang akan digunakan untuk menguji
variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat adalah
sebagai berikut :
a b
c’
Gambar 2.1
Kerangka penelitian
Gambar di atas menunjukkan pengaruh langsung (direct effect) dan tidak
langsung (indirect effect) variable X ke Y melalui CSR (M). Huruf a
merupakan koefisien regresi dari X ke M. Huruf b merupakan koefisien
regresi variabel M ke Y dengan mengontrol X. Huruf c’ merupakan
koefisien regresi X ke Y dengan mengontrol Y. Pengaruh langsung
Good
Corporate
Governance
Corporate
Social
Responsibility
Loyalitas
Nasabah
33
diperoleh dari koefisien c’, sedangkan pengaruh tidak langsung diperoleh
dari perkalian koefisien axb.
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis mengacu prosedur pengujian
peran mediator yang dikemukakan Baron dan Kenny (1986) adalah
sebagai berikut:
1) Membuat persamaan regresi GCG (X) terhadap Loyalitas (Y). Analisis
regresi ini akan menghasilkan koefisien c. Jalur ini diharapkan
signifikan (p<0,05).
2) Membuat persamaan regresi GCG (X) terhadap CSR (M). Analisis
regresi ini akan menghasilkan koefisien a. Jalur ini diharapkan
signifikan (p<0,005).
3) Membuat persamaan regresi GCG (X) dan CSR (M) terhadap
Loyalitas (Y). Analisis regresi ini akan menghasilkan dua nilai
estimasi prediktor dari M dan X. Prediksi M terhadap Y menghasilkan
koefisien b, sedangkan prediksi X terhadap Y menghasilkan koefisien
c’. Jalur b diharapkan signifikan (p<0,005), sedangkan jalur c’
diharapkan tidak signifikan (p>0.005).
Secara ringkas dapat ditulis dalam tiga persamaan sebagai berikut:
Persamaan I : Y=a1+cX
Persamaan II : M=a2+aX
Persamaan III : Y=a3+c’X+bM
34
Keterangan :
X = Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
M = Corporate Social Responsibility (CSR)
Y = Loyalitas Nasabah
a = Nilai koefisien konstanta regresi
a = Nilai koefisien regresi GCG terhadap CSR
b = Nilai koefisien regresi CSR terhadap
Loyalitas dengan mengontrol GCG
c = Nilai koefisien regresi GCG terhadap
Loyalitas
c’ = Nilai koefisien regresi GCG terhadap
Loyalitas dengan mengontrol CSR
Variabel M disebut sebagai mediator jika terpenuhi kriteria berikut:
1) Persamaan I, X secara signifikan mempengaruhi Y (atau c ≠0)
2) Persamaan II, X secara signifikan mempengaruhi M (atau a ≠0)
3) Persamaan III, M secara signifikan mempengaruhi Y (atau b ≠0).
Jika pengaruh X ke Y menurun menjadi nol setelah memasukkan M ke
persamaan regresi (atau c’ tidak signifikan), maka terjadi mediasi
sempurna (perfect mediation). Namun jika efek variabel independen ke
dependen menurun namun tidak sama dengan nol dengan memasukkan
mediator (atau c’ signifikan), maka terjadi mediasi persial.
35
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Hipotesis dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, kerangka teori dan kerangka
penelitian di atas, maka Hipotesis yang dapat disusun dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh GCG terhadap loyalitas
Alijoyo (2003) mendefiniskan corporate governance adalah
sebagai seperangkat aturan dan prinsip antara lain fairness,
transparency, accountability dan responsibility yang mengatur hubugan
antara pemegang saham, manajemen perusahaan (direksi dan
komisaris), pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta stakeholder
lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing
pihak. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi seluruh
stakeholder dalam perusahaan.
Pelaksanaan Good corporate governance (GCG) sangat penting
bagi masyarakat dan dunia internasional dalam menumbuhkan tingkat
kepercayaan. sehingga bagi perbankan yang ingin berkembang dengan
baik dan sehat harus melaksanakan prinsip tersebut (Prasetyo, 2010: 2-
3).
36
Implementasi Good Corporate Governance di bank syariah
dalam rangka meningkatkan loyalitas nasabah maka penerapannya pada
industri perbankan syariah harus memenuhi prinsip-prinsip syariah.
Operasional perbankan syariah harus benar-benar dijalankan
berdasarkan prinsip syariah. Hal ini merupakan pilar penting dalam
pengembangan bank syariah (Hartatik, 2016:19).
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang juga mendukung teori
tersebut, antara lain penelitian Umam (2011) dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian oleh Hartatik (2016) dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dalam
penerapan Good Corporate Governance terhadap loyalitas nasabah.
Dua penelitian di atas sama-sama menunjukkan bahwa penerapan
Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Berdasarkan landasan teori dan
penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis pertama (H1) yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H1 : Good Corporate Governance berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah
37
2. Pengaruh GCG terhadap CSR
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Coorporate
Governance) merupakan struktur yang oleh stakeholder, pemegang
saham, komisaris dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan
sarana untuk mencapai tujuan tersebut dan mengawasi kinerja
(Zarkasyi, 2008:35).
Ditinjau secara yuridis bank syariah memiliki banyak tanggung
jawab terhadap banyak pihak (stakeholders) termasuk masyarakat atau
lingkungan. Dengan demikian penerapan GCG menjadi suatu
kebutuhan bagi setiap bank syariah untuk meningkatkan tingkat
kepercayaan masyarakat demi menjaga loyalitas nasabah.
sebagaimana yang disampaikan oleh Ully dan Kelib (2005) bahwa
salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah
responsibility. Responsibility merupakan bentuk dari
pertanggungjawaban perusahaan seperti mematuhi aturan yang
berlaku, memajukan masyarakat dan memelihara lingkungan di sekitar
wilayah bisnis perusahaan tersebut bersama masyarakat. Salah satu
bentuk responsibility perusahaan adalah corporate social
responsibility (selanjutnya disebut CSR), dengan demikian penerapan
CSR merupakan salah satu bentuk implementasi GCG sebagai
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan (Ully dan Kelib 2005:122-123).
38
Penelitian oleh Sinaga (2011) dengan Good Corporate
Governance (GCG) sebagai variable independen dan Corporate
Social Responsibility sebagai variable dependen. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa penerapan Good Corporate Governance
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pelaporan
Corporate Social Responsibiity pada sektor perbankan di Indonesia.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Waryanto (2010)
dengan hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan Good
Corporate Governance mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social
Responsibility di Indonesia.
Pada penelitian di atas sama-sama menunjukan bahwa Good
Corporate Governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Corporate Social Responsibility. Berdasarkan landasan teori dan
penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis kedua (H2) yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H2 : Good Corporate Governance berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Corporate Social Responsibility.
3. Pengaruh CSR terhadap Loyalitas
Menurut World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) dalam Mardikanto (2014:95), Corporate Sosial
Responsibility (CSR) adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan
39
karyawan, keluarga mereka, masyarakat setempat, dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Adapun hubungan CSR terhadap loyalitas nasabah menurut
Obseder et al. (2011) adalah penerapan CSR ditanggapi positif oleh
pelanggan dan penerapan CSR mampu meningkatkan loyalitas
pelanggan sehingga CSR mempunyai tingkat korelasi yang kuat
dengan brand loyalty (Yasa, 2015:139). Artinya, semakin besar
penerapan CSR maka akan berdampak positif pada loyalitas nasabah.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang juga mendukung
teori tersebut, antara lain penelitian Talumepa dan Mekel (2014)
dengan hasil penelitian menunjukan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Penelitian oleh Aisyah (2014) dengan hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Dua penelitian di atas sama-sama menunjukkan bahwa
penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Berdasarkan landasan teori
dan penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis ketiga (H3) yang
diajukan adalah sebagai berikut:
H3 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah.
40
4. Peran CSR dalam pengaruh GCG terhadap Loyalitas
Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan
International Monetary Fund (IMF) mengintroduksi konsep Good
Corporate Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan
yang sehat (Sulistyanto & Lidyah, 2002). Sulit dipungkiri, selama
sepuluh tahun terakhir ini istilah Good Corporate Governance (GCG)
kian populer. Tak hanya populer, tetapi istilah tersebut juga
ditempatkan di posisi terhormat. Hal itu, setidaknya terwujud dalam
dua keyakinan. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses
perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang,
sekaligus memenangkan persaingan bisnis global, terutama bagi
perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka.
Kedua, krisis ekonomi dunia, di kawasan Asia dan Amerika Latin yang
diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG (Sinaga, 2011:20)
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Umam (2011) diperoleh
hasil bahwa penerapan Good Corporate Governance secara langsung
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian lain yang
dilakukan Wardhani (2015) menunjukkan adanya peran mediasi dari
Corporate Social Responsibility pada hubungan GCG terhadap kinerja
perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jo & Harjoto
(2012) yang lebih jauh menjelaskan bahwa CSR berperan sebagai
missing link dan peretas konflik kepentingan. Penelitian yang
dilakukan oleh Kangarluie & Bayazidi (2011) menunjukkan pengaruh
41
Good Corporate Governance terhadap CSR. Sementara penelitian
yang dilakukan oleh Yoasti (2013) diperoleh hasil yang menunjukkan
bahwa implementasi program Corporate Social Responsibility
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
sebagai salah satu ukuran Balanced Scorecard. Sebagai penjelasan
adalah bahwa apabila perusahaan menerapkan GCG dengan baik,
maka perusahaan tersebut akan melakukan CSR dengan baik pula.
Penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate
Governance (GCG) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Penerapan GCG juga berpengaruh positif
pada CSR perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen
sebagai salah satu ukuran Balanced Scorecard. CSR dapat memediasi
hubungan GCG terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan landasan
teori dan penelitian terdahulu tersebut, maka hipotesis keempat (H4)
yang diajukan adalah sebagai berikut:
H4 : Corporate Social Responsibility dapat memediasi pengaruh
Good Corporate Governance terhadap Loyalitas nasabah.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
survei. Penelitian yang menggunakan sampel data dari suatu populasi
tertentu dan menggunakan media kuesioner sebagai alat untuk
menggumpulkan data yang pokok sesuai dengan yang akan diteliti
(Singarimbun dan Effendi, 2011: 3).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah seluruh nasabah BRI Syariah KCP
Weleri Kendal. BRI Syariah KCP Weleri Kendal beralamat Jl. Utama
Tengah No. 230, RT 002, RW 003, Karangdowo, Weleri, Kendal, Jawa
Tengah. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
Maret 2018 sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah yang memiliki karakteristik dan
kausalitas tersendiri yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:72). Dalam penelitian
ini populasi yang dimaksud adalah nasabah Bank BRI Syariah KCP
Weleri Kendal sedangkan jumlah populasinya belum diketahui secara
pasti (Unknown Population).
43
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk
menyimpulkan atau menggambarkan poppulasi. Teknik pengambilan
sampel atau disebut juga teknik sampeling yaitu suatu metode atau
teknik untuk menentukan sampel penelitian (Supardi, 2005:103).
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode non probability sampling, karena populasi yang
diteliti infinite (populasi yang jumlah anggota populasi tidak diketahui)
selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara Accidental
Sampling (Convenience sampling). Menurut Santoso dan Tjiptono
(2001:89-90) Accidental Sampling (Convenience sampling) adalah
prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang
paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut Sugiono
(2004:77) Accidental Sampling adalah mengambil responden sebagai
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang
yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria
utamanya adalah orang tersebut merupakan nasabah dari Bank BRI
Syariah KCP Weleri Kendal.
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah nasabah Bank
BRI Syariah KCP Weleri Kendal. Dalam menetapkan jumlah anggota
sampel, menurut Nazir (2003: 276) bilamana analisis yang dipakai
adalah tehnik korelasi, maka banyaknya responden yang diambil
44
sebagai sampel minimal 30 subjek. Dikarenakan jumlah populasi tidak
diketahui secara pasti maka untuk memudahkan penentuan jumlah
sampel yang diambil ditentukan dengan rumus Unknown Population
(Riduwan, 2004: 66):
Dimana:
n = Jumlah sampel
Za/2 = Nilai yang didapat dari table normal atas tingkat
keyakinan
ℰ = Kesalahan penarikan sampel
Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95%,
maka nilai Za/2 adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel
ditentukan sebesar 5%. Maka dari perhitungan rumus tersebut
dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan, yaitu:
n = (
)
2
n = 96.04
Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak
96,04 orang. untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan
menjadi 100 orang.
n = ( ℰ
)2
45
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung oleh
peneliti dilokasi. Data dapat diperoleh melalui angket (questioner).
Angket merupakan kumpulan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek dalam sebuah penelitian dengan memberikan respon
yang sesuai dengan permintaan pengguna.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di peroleh secara tidak
langsung melalui arsip peristiwa masalalu. Data sekunder ini dapat
diperoleh dari penelitian dalam jurnal, buku dan data statistik dari
internet (Bawono, 2006:29-30).
E. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah Good
Corporate Governance sebagai variable bebas (Independent variable),
Corporate Social Responsibility sebagai variable mediasi (Intervening
Variable) dan loyalitas nasabah sebagai variabel terikat (Dependent
variable).
Variabel-variabel tersebut diukur menggunakan skala pengukuran
Continuous Rating Scale yang terdiri angka 0 sampai 10. Skala 0-10
dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan
kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang
akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 0
46
sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori paling tinggi. Pengisian
kuesioner dilakukan hanya dengan memberi tanda centang (√) pada skala
0 sampai 10 yang sudah tersedia. Skala 0 dimaknai sebagai sangat tidak
setuju dan skala 10 sebagai sangat setuju. Contoh tabelnya sebagai berikut:
Tabel 3.1
Perbobotan Nilai untuk Jawaban Responden terhadap Kuesioner
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional adalah konsep untuk membuatnya bisa diukur,
dilakukan dengan melihat dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang
ditunjukkan oleh konsep. Dalam penelitian ini digunakan tiga macam
variabel yaitu variabel independen (X), variabel mediasi (M) dan variabel
dependen (Y), berikut adalah pengertian dari variabel-variabel tersebut:
1. Variabel Independen
Variabel independen (X) merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini variabel
independen yang digunakan adalah Good Corporate Governance
(GCG).
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia dalam
Prasetyo (2010) Good Corporate Governance merupakan konsep
yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi
atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas
47
manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka
peraturan.
2. Variabel Mediasi/Intervening
Menurut Tuckman dalam Sugiono (2007) variabel intervening
adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Dalam
penelitian ini variabel intervening yang digunakan adalah Corporate
Social Responsibily (CSR).
Menurut Griffin (2008) tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibility merupakan usaha suatu bisnis untuk dapat
menciptakan keseimbangan komitmennya terhadap kelompok maupun
individu dalam lingkungan entitas bisnis tersebut yang meliputi
konsumen, bisnis lain, karyawan dan investor.
3. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel
dependen (Y) yang digunakan adalah Loyalitas Nasabah.
Menurut Yoasti (2013:16) Loyalitas adalah suatu keadaan
pikiran dan merupakan konsep yang subjektif karena bergantung pada
persepsi individu tertentu. Konsep loyalitas lebih sering dikaitkan
sebagai bentuk perilaku daripada sikap. Loyalitas menunjukkan suatu
48
keadaan dari waktu ke waktu dan menunjukkan bahwa suatu tindakan
yang terjadi dilakukan tidak kurang dari dua kali.
Tabel 3.2
Definisi Konsep dan Operasional
Variabel
Penelitian Definisi Indikator
Good
Corporate
Governance (X)
Menurut Forum for
Corporate
Governance in
Indonesia dalam
Prasetyo (2010) Good
Corporate
Governance
merupakan konsep
yang diajukan demi
peningkatan kinerja
perusahaan melalui
supervisi atau
monitoring kinerja
manajemen dan
menjamin
akuntabilitas
manajemen terhadap
stakeholder dengan
mendasarkan pada
kerangka peraturan
1. Transparency
a) Waktu penerbitan laporan
keuangan
b) Visi perusahaan
c) Misi perusahaan
d) Kondisi keuangan
2. Accountability
a) Jumlah anggota komite
audit paling kurang 3 (tiga)
dan paling banyak sama
dengan jumlah anggota
direksi
b) Reward and punishment
system
3. Responsibility
a) Prinsip kehati-hatian
b) Melaksanakan
tanggungjawab sosial
4. Independency
a) RUPS minimal 1 (satu) kali
dalam satu periode
5. Fairness
a) Uraian untuk memberikan
kesempatan kepada seluruh
stakeholders untuk
memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat
bagi kepentingan bank serta
mempunyai homepage
sebagai akses informasi
49
Corporate
Social
Responsibility
(M)
Menurut Griffin
(2008) tanggung
jawab sosial atau
Corporate Social
Responsibility
merupakan usaha
suatu bisnis untuk
dapat menciptakan
keseimbangan
komitmennya
terhadap kelompok
maupun individu
dalam lingkungan
entitas bisnis tersebut
yang meliputi
konsumen, bisnis lain,
karyawan dan investor
1. Indikator Internal
a. Ukuran Primer
1) Minimize
Meminimalkan
perselisihan antara
peruahaan dengan
masyarakat.
2) Asset
Aset perusahaan yang
terdiri atas pemilik,
karyawan dan fasilitas
lainya terjaga dengan
baik.
3) Operasional
Seluruh kegiatan
perusahaan berjalan
lancar dan aman
b. Ukuran Sekunder
1) Tingkat penyaluran dan
kolektibilitas
2) Tingkat komplain pada
aturan yang berlaku
2. Pendekatan Eksternal
a. Indikator Ekonomi
1) Tingkat pertambahan
kualitas sarana dan
prasarana umum.
2) Tingkat peningkatan
dan kemandirian
masyarakat secara
ekonomis.
3) Peningkatan kualitas
hidup bagi masyarakat
b. Indikator Sosial
1. Frekuensi terjadinya
konflik sosial
2. Tingkat kualitas
hubungan sosial
dengan masyarakat
3. Tingkat kepuasan
masyarakat.
50
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang
dipermasalahkan (Tika, 2006: 49). Pengumpulan data penelitian ini adalah
dengan angket atau kuesioner, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap
variabel yang ada. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep atau teori
yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi studi kasus. Kemudian
setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada responden.
Loyalitas
Nasabah (Y)
Menurut Yoasti
(2013:16) Loyalitas
adalah suatu keadaan
pikiran dan
merupakan konsep
yang subjektif karena
bergantung pada
persepsi individu
tertentu. Konsep
loyalitas lebih sering
dikaitkan sebagai
bentuk perilaku
daripada sikap.
Loyalitas
menunjukkan suatu
keadaan dari waktu ke
waktu dan
menunjukkan bahwa
suatu tindakan yang
terjadi dilakukan tidak
kurang dari dua kali.
Indikator penelitian yang
digunakan mengacu pada teori
yang diungkapkan Griffin (Dalam
Hurriyati, 2010:130). Beberapa
indikator yang digunakan untuk
mengukur vaeiabel loyalitas
nasabah adalah:
1. Melakukan pembelian
berulang secara teratur
(repeat purchase).
2. Melakukan pembelian
diluar lini produk/jasa
(purchase across product
lines).
3. Mereferensikan kepada
orang lain (referrals).
4. Menunjukkan kekebalan
terhadap tarikan dari
pesaing (retention).
51
H. Uji Instrumen Penelitian
Instrument penelitian akan diuji dengan menggunakan uji sebagai
berikut :
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan cara pengukuran dan pengamatan
untuk mengetahui relevan atau tidaknya penelitian. Uji validitas
dipakai untuk mengukur seberapa tepat suatu test melakuakan fungsi
ukurnya atau telah benar mencerminkan variabel yang diukur menurut
Sutrisn Hadi dalam (Bawono, 2006:68-69).
Dalam uji validitas tersebut, validitas dapat dicek melalui taraf
signifikansi (α) = 0.05, jika Ґ hitung > Ґ tabel, maka kuesioner sebagai
alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara
kedua variabel. Item peryataan dikatakan valid dengan menggunakan
metode korelasi antara item pertanyaan dengan total skornya
(Bawono: 2006: 76). Jika total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang bintang dengan dua kemungkinan:
1) Apabila terdapat bintang satu maka hal tersebut menunjukan
bahwa korelasi signifakan terjadi pada level 5% untuk dua sisi.
2) Apabila terdapat dua bintang maka menunjukan terjadi korelasi
signifikan pada tingkat level 1% untuk dua sisi.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur data andai kata
menggunakan kuesioner dengan hasil yang relefan dan handal
52
jawaban responden tersebut konsisten tidak berbeda dari waktu
kewaktu. Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak
berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama menurut Sutrisno
Hadi dalam Bawono (2006:76). Teknik yang digunakan dalam
pengukuran reliabilitas ini adalah Teknik Alpha dari Cronbach, yaitu:
Ґ =
( 1-
)
Keterangan:
M : Jumlah item
: Variasi item-item
: Variansi total (faktor)
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnally,1994) dalam (Ghozali, 2013:48).
I. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Heteroskedastisitas
Uji Histerokedastisitas mempunyai tujuan untuk menguji
dalam penggunaan model regresi dalam sebuah peneitian apakah
terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari pengamatan satu
dengan pengamatan yang lain. Apabila variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas jika berbeda maka Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
53
heteroskidastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran (Ghozali, 2013: 139).
Dalam mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas di
penelitian ini dengan menggunakan Grafik Plot dan Uji Glejser.
a. Grafik Plot
Grafik Plot dalam mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedatisitas dapat dilihat melalui ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang sudah
terprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah ter-studentized. Jika dalam grafik
terdapat titik-titik yang membentuk pola tertentu dan teratur
seperti bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka
terindikasi bahwa telah terjadi heteroskedatisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas dalam grafik, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal tersebt menunjukan tidak
terjadi heteroskedatisitas (Ghozali, 2013:139).
b. Uji Glejser
Uji heteroskedastisitas dengan uji glejser bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
54
Dasar pengambilan keputusannya adalah terjadi
heteroskedastisitas jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t
hitung > t tabel) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig <
0,05), tidak terjadi heteroskedastisitas jika t hitung lebih kecil dari
t tabel (t hitung < t tabel) dan nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 (sig > 0,05) (Ghozali, 2011:142).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data variabel dependen dan independen yang dipakai
terdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik
adalah yang datanya berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji
normalitas menggunakan metode analisa grafik dan uji one-sample
kolmogorov-smirnov (Ghozali, 2013:160).
a. Analisis Grafik
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi
kenormalan dalam analisis grafik adalah jika data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas dan begitu juga dengan
sebaliknya.
b. Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi
kenormalan dalam Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov adalah
apabila data hasil perhitungan menghasilkan nilai diatas 0.05,
55
maka model model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Sebaliknya, apabila data hasil perhitungan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai dibawah 0.05, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016).
3. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Penelitian ini
menggunakan uji Durbing Waston (D-W) dimana uji ini dilakukan
untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi
(Ghozali, 2013:166).
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
a. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU) maka hipotesis nol
diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-
dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
J. Uji Path Analisis
Untuk menguji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pengujian path analisis. Path analisis merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk menganaisis hubungan sebab akibat yang
inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan
menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan
56
besarnya pengaruh variabel independen exogenous terhadap variabel
dependen endogenous (Sarwono, 2011: 287). Menurut Riduwan dalam
Sani dan Maharani (2013: 74) menyatakan bahwa koefisien jalur (path)
adalah koefisien regresi yang distandartkan, yaitu koefisien regresi yang
dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku (Z-score).
Analisisi ini dibantu dengan bantuan software SPSS 16, dengan ketentuan
uji F pada Alpha = 0,05 atau P 0,05 sebagai taraf signifikansi F (sig. F)
sedangkan untuk uji T taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau P 0,05 yang
dimunculka kode (sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk melihat
signifikansi pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel
terikat.
K. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program
olah data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution) dimana data
kuantitatif yang didapat dinyatakan dalam bentuk angka. SPSS
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat,
serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para
pengambil keputusan.
57
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek
1. Sejarah Berdirinya Bank BRI Syariah Weleri
Sejarah BRISyariah berawal pada tanggal 19 Desember 2007
saat PT Bank Rakyat Indonesia (Perseso) Tbk., mengakuisisi Bank
Jasa Arta. Setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada tanggal
16 Oktober 2008 melalui surat No: 10/67/KEP.GBI/DpG/2008, PT.
Bank BRISyariah kemudian secara resmi menjalankan kegiatan
perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 17 November
2008. Setelah sebelumnya sempat menjalankan kegiatan usaha secara
konvensional.
Kegiatan usaha BRISyariah semakin kokoh setelah
ditandatanganinya Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk melebur ke dalam PT Bank
BRISyariah (proses spin off ) pada tanggal 19 Desember 2008 yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan yang
bernilai strategis sebagai bentuk dukungan nyata induk perusahaan
kepada kegiatan operasional Bank BRISyariah yang melayani nasabah
dengan sepenuh hati. BRI Syariah cabang Weleri berdiri pada 15
Januari 2013, sudah 5 tahun BRI Syariah Weleri menjadi mitra
nasabahnya dengan banyak fitur dan produk yang menunjang
kebutuhan nasabahnya.
58
2. Legalitas BRI Syariah Weleri
NAMA : PT BANK BRI SYARIAH CAB WELERI
NPWP : 01.105.094.5-513.001
ALAMAT : JL. UTAMA TENGAH NO. 230 RT 002 RW 003
KARANGDOWO – WELERI KENDAL – JAWA
TENGAH
TERDAFTAR : 19/04/2013
PENERBIT : 513
B. Identitas Responden
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut adalah tabel tentang jenis kelamin responden:
Tabel 4.1
Jenis kelamin responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 23 23.0 23.0 23.0
Perempuan 77 77.0 77.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden terdiri dari 23%
laki-laki yaitu sebanyak 23 responden, dan 77% perempuan yaitu
sebanyak 77 responden. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden
yang digunakan dalam penelitian ini di BRI Syariah Kcp Weleri
mayoritas perempuan.
59
2. Profil Responden Berdasarkan Umur
Berikut adalah tabel tentang usia responden:
Tabel 4.2
Usia responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <20th 7 7.0 7.0 7.0
20-30th 38 38.0 38.0 45.0
31-40th 40 40.0 40.0 85.0
>40th 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden berumur dibawah
20 tahun sebanyak 7% yaitu sebanyak 7 responden, usia 20 sampai 30
tahun sebanyak 38% yaitu sebanyak 38 responden, usia 31 sampai 40
tahun sebanyak 40% yaitu sebanyak 40 responden, dan usia diatas 40
tahun sebanyak 15% yaitu sebanyak 15 responden. Hal ini
menunjukkan bahwa responden BRISyariah Weleri mayoritas berumur
31sampai 40 tahun.
3. Profil Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Berikut adalah tabel tentang lama menjadi nasabah bagi responden:
60
Tabel 4.3
Lama menjadi nasabah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 th 15 15.0 15.0 15.0
1-2 th 27 27.0 27.0 42.0
>2 th 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah (2018) Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
Jumlah responden berdasarkan lama menjadi nasabah adalah untuk
kurang dari 1 tahun sebanyak 15 orang, 1 sampai 2 tahun sebanyak 27
orang dan untuk diatas 2 tahun sebanyak 58 orang, atau dengan
perbandingan kurang dari 1 tahun 15%, 1 sampai 2 tahun 27% dan lebi
dari 2 tahun 58%.
C. Analisis Data
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas biasanya digunakan untuk menguji
penelitian yang menggunakan kuesioner dalam pengambilan datanya
(Priyatno, 2010:14).
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa
yang diukur. Hasil uji dikatakan valid apabila r hitung lebih besar
dari r tabel (r hitung > r tabel) dengan tingkat signifikan 0,05.
Sedangkan rumus untuk mencari r tabel pada uji validitas adalah df
61
= n-2 dimana n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini didapat
df = 98, sehingga r tabel adalah 0,1966 (Priyatno, 2010:14).
Adapun hasil pengujian validitas sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Validitas
Variabel Item Corrected item
total Correlation
r tabel Keterangan
Good Corporate
Governance (X)
Bt 1 0,435 0,1966 Valid
Bt 2 0,466 0,1966 Valid
Bt 3 0,456 0,1966 Valid
Bt 4 0,427 0,1966 Valid
Bt 5 0,497 0,1966 Valid
Bt 6 0,555 0,1966 Valid
Bt 7 0,644 0,1966 Valid
Bt 8 0,582 0,1966 Valid
Bt 9 0,539 0,1966 Valid
Bt 10 0,602 0,1966 Valid
Corporate
Social
Responsibility
(M)
Bt 11 0,418 0,1966 Valid
Bt 12 0,513 0,1966 Valid
Bt 13 0,578 0,1966 Valid
Bt 14 0,628 0,1966 Valid
Bt 15 0,533 0,1966 Valid
Bt 16 0,631 0,1966 Valid
Bt 17 0,667 0,1966 Valid
Bt 18 0,704 0,1966 Valid
Bt 19 0,513 0,1966 Valid
Bt 20 0,416 0,1966 Valid
Bt 21 0,615 0,1966 Valid
Loyalitas
Nasabah (Y)
Bt 22 0,841 0,1966 Valid
Bt 23 0,871 0,1966 Valid
Bt 24 0,855 0,1966 Valid
Bt 25 0,826 0,1966 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
Dari nilai r hitung yang diperoleh dari kolom Corrected
item total Correlation semuanya bertanda positif dan lebih besar
62
dari r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir
pernyataan tersebut dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur,
apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Uji
reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu
menggunakan metode Cronbach Alpha (Priyatno, 2010: 30)
Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini menggunakan
nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha ≥ 0,60 (Bawono,
2006:68). Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
X 0,702 Reliabel
M 0,788 Reliabel
Y 0,870 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan data di atas, nilai keseluruhan dari Cronbach
Alpha adalah lebih dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel yang digunakan adalah reliabel. Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliabel untuk pengukuran dan penelitian
selanjutnya.
63
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heteroskendastisitas
Uji Heteroskendastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Untuk mendeteksi
ada tidaknya Heteroskendastisitas, pada penelitian ini
menggunakan Grafik Plot dan Uji Glejser.
1. Grafik Plot
Grafik plot dalam mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedatisitas dapat dilihat melalui ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y
yang sudah terprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah ter-studentized. Jika
dalam grafik terdapat titik-titik yang membentuk pola tertentu
dan teratur seperti bergelombang atau melebar kemudian
menyempit, maka terindikasi bahwa telah terjadi
heteroskedatisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dalam grafik,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
64
sumbu Y, hal tersebut menunjukkan tidak terjadi
heteroskedatisitas (Ghozali, 2013:139).
Adapun Grafik Plot yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.1
Geafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan pada output Scatterplot diatas, menunjukkan
bahwa tidak ada pola yang jelas dalam grafik, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal
tersebut menunjukkan tidak terjadi heteroskedatisitas.
Grafik scatterplot mempunyai kelemahan yang cukup
signifikan sebab jumlah pengamatan tertentu sangat
mempengaruhi hasil poling. Oleh sebab itu, untuk
65
mempertegas apakah terjadi masalah heteroskedastisitas atau
tidak maka dalam penelitian ini dilakukan Uji Glejser.
2. Uji Glejser
Uji heteroskedastisitas dengan uji glejser bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah
terjadi heteroskedastisitas jika nilai t hitung lebih besar dari t
tabel (t hitung > t tabel) dan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 (sig < 0,05), tidak terjadi heteroskedastisitas jika t hitung
lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel) dan nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) (Ghozali, 2011:142).
Sedangkan rumus untuk mencari t tabel adalah df = n-k
dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel
bebas. Pada penelitian ini didapat df = 98, sehingga t tabel
adalah 1,66055. Adapun hasil uji glejser sebagai berikut:
66
Tabel 4.6
Uji Glejser
Dari output diatas diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t
tabel (-0,088 < 1,66055 dan 0,128 < 1,66055) dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,930 > 0,05 dan 0,899 >
0,05) sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi, data variabel dependen dan independen yang dipakai
terdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik
adalah yang datanya berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji
normalitas menggunakan metode analisa grafik dan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2013:160).
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 1.958 4.015
.488 .627
Jml_X -.004 .049 -.010 -.088 .930
Jml_M .006 .044 .015 .128 .899
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Data primer yang diolah
(2018)
67
1. Analisis Grafik
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi
kenormalan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas dan begitu juga dengan sebaliknya. Adapun
hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2
Uji Normalitas analisis grafik
Pada output di atas dapat diketahui bahwa data menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan
normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
68
2. Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi
kenormalan dalam Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
adalah apabila data hasil perhitungan menghasilkan nilai diatas
0.05, maka model model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Sebaliknya, apabila data hasil perhitungan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai dibawah 0.05, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,
2016). Adapun hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.62796730
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .081
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .814
Asymp. Sig. (2-tailed) .521
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
69
Berdasarkan hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
diketahui bahwa data hasil perhitungan menghasilkan nilai
0.521 atau lebih besar dari 0.05, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas atau data berdistribusi normal.
c. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Penelitian ini
menggunakan uji Durbing Waston (D-W) dimana uji ini dilakukan
untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi
(Ghozali, 2013:166).
Dalam penelitian ini menggunakan 100 sampel (n) dan 2
variabel bebas (k) sehingga diketahui dL = 1.634, dU = 1.715, (4–
dL) = 2.366, dan (4–dU) = 2.285.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka
hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU) maka hipotesis nol
diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan
(4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Adapun hasil uji linieritas Durbing Waston (D-W) adalah
sebagai berikut :
70
Tabel 4.8
Uji Linieritas Durbing Waston
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .348a .121 .103 2.65492 1.882
a. Predictors: (Constant), Jml_M, Jml_X
b. Dependent Variable: Jml_Y
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai d =
1,882 lebih besar dari dU (1,715) dan lebih kecil dari 4–dU
(2,285) atau 1,715 < 1,882 < 2,285 yang artinya nilai d berada
diantara dU dan 4-dU, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi.
3. Uji Path Analisis
Untuk menguji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pengujian Path Analisis. Path analisis merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat
yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer
dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam
menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogenous
terhadap variabel dependen endogenous (Sarwono, 2011: 287).
Adapun hasil uji koefisien jalur model I adalah sebagai berikut:
71
Tabel 4.9
Uji Koefisien Jalur Model I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 46.161 7.911 5.835 .000
GCG (X) .533 .098 .483 5.455 .000
a. Dependent Variable: CSR (M)
Sumber: Data Primer yang diolah (2018)
Berdasarkan output di atas, maka diperoleh persamaan regresi
model 1 sebagai berikut :
M = 46,161 + 0,533X + 0,05
Dari persamaan dan output di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Konstanta sebesar 46,161 menyatakan bahwa jika GCG (X)
konstan atau tidak ada atau 0, maka CSR (M) akan mengalami
peningkatan sebesar 46,161.
2. Koefisien regresi GCG (X) sebesar 0,533 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point GCG akan meningkatkan CSR (M)
sebesar 0,533.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .483a .233 .225 3.57380
a. Predictors: (Constant), GCG (X)
72
3. Mengacu pada output regresi model 1 pada bagian tabel
“Coefficients” dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
X = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan
kesimpulan bahwa Regresi Model 1, yakni variabel GCG (X)
berpengaruh signifikan terhadap CSR (M).
4. Besarnya nila R Square yang terdapat pada tabel “Model
Summary” adalah sebesar 0,233 ,hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan pengaruh GCG (X) terhadap CSR (M) adalah
sebesar 23,3% sementara sisanya 76,7% merupakan kontribusi
dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian. Untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √ (1-
0,233 ) = 0,876. Dengan demikian diperoleh diagram jalur
model struktur 1 sebagai berikut:
e1 = 0,876
0,483
Gambar 4.3
Diagram jalur model 1
Sedangkan hasil uji koefisien jalur model II adalah sebagai
berikut:
Good
Corporate
Governance
Corporate
Social
Responsibility
73
Tabel 4.10
Uji Koefisien jalur Model II
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .348a .121 .103 2.65492
a. Predictors: (Constant), CSR (M), GCG (X)
Sumber : Data primer yang diolah (2018)
Berdasarkan output di atas, maka diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = 9,886 + 0,183X + 0,112M + 0,05
Dari persamaan dan output di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Konstanta sebesar 9,886 menyatakan bahwa jika GCG (X) dan
CSR (M) konstan atau tidak ada atau 0, maka loyalitas nasabah
(Y) mengalami peningkatan sebesar 9,886.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.886 6.822 1.449 .151
GCG (X) .183 .083 .240 2.209 .030
CSR (M) .112 .075 .162 1.489 .140
a. Dependent Variable:
Loyalitas_Nasabah (Y)
74
2. Koefisien regresi GCG (X) sebesar 0,183 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point GCG (X) akan meningkatkan
loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,183 dengan anggapan CSR (M)
tetap.
3. Koefisien regresi CSR (M) sebesar 0,112 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point CSR (M) tidak merubah nilai
loyalitas nasabah (Y).
4. Berdasarkan output Regresi Model II pada bagian tabel
“Coefficients” diketahui bahwa nilai signifikansi masing-
masing variabel adalah GCG (X) = 0,030 lebih kecil dari 0,05
dan CSR (M) = 0,140 lebih besar dari 0,05. Hasil ini
memberikan kesimpulan bahwa Regresi Model II, yakni GCG
(X) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y) dan
CSR (M) tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
5. Besarnya nilai R Squer yang yang terdapat pada tabel “Model
Summary” adalah sebesar 0,121 hal ini menunjukkan bahwa
kontribusi GCG (X) dan CSR (M) terhadap loyalitas nasabah
(Y) adalah sebesar 12,1% sementara sisanya 87,9% merupakan
kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
Sementara untuk nilai e2 = √(1-0,121) = 0,937. Dengan
demikian diperoleh diagram jalur model struktur II sebagai
berikut:
75
e2 = 0,937
0,483 0,162
0,240
Gambar 4.4
Diagram jalur model II
Berdasarkan pada analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Analisis pengaruh GCG (X) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
Dari analisis di atas diperoleh nilai signifikansi variabel GCG
(X) sebesar 0,030 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan GCG (X) terhadap
loyalitas nasabah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak
Ho dan menerima H1, yang menyatakan bahwa GCG (X)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat GCG yang dilakukan maka
semakin tinggi juga loyalitas nasabah tersebut.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Alijoyo (2003)
bahwa penerapan good corporate governance akan menciptakan
nilai tambah bagi seluruh stakeholder perusahaan termasuk
nasabah.
Good
Corporate
Governance
Corporate
Social
Responsibility
Loyalitas
Nasabah
76
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Umam (2011) dan Hartatik (2016) yang
menyatakan bahwa penerapan good corporate governance
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Artinya ketika penerapan good corporate governance meningkat
maka loyalitas nasabah juga akan mengalami peningkatan.
2. Analisis pengaruh GCG (X) terhadap CSR (M)
Dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi GCG (X) sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
GCG (X) secara statistik berengaruh positif dan signifikan terhadap
CSR (M). Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan
menerima H2, yang menyatakan bahwa penerapan GCG (X)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap CSR (M). Hal ini
berarti semakin tinggi GCG (X) maka semakin tinggi juga CSR
(M) tersebut.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Ully dan Kelib
(2005) yang menyatakan bahwa corporate social responsibility
(CSR) merupakan salah satu bentuk implementasi good corporate
governance (GCG) sebagai perusahaan yang bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sinaga (2011) dan Waryanto (2010). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan good corporate
77
governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pelaksanaan corporate social responsibility. Artinya ketika GCG
meningkat maka CSR juga mengalami peningkatan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2016) menunjukkan
hasil yang berbeda yakni variabel GCG tidak mempengaruhi
variabel pelaksanaan CSR. Artinya ketika GCG mengalami
peningkatan atau penurunan maka tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap pelaksanaan CSR.
3. Analisis pengaruh CSR (M) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
Dari analisis di atas diperoleh bahwa nilai signifikansi CSR (M)
sebesar 0,140 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan CSR (M) terhadap
loyalitas nasabah (Y). Dengan demikian secara empiris menerima
Ho dan menolak H3, yang menyatakan bahwa CSR (M)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
Hal ini berarti semakin tinggi CSR (M) maka tidak memberikan
pengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y). Hasil ini
disebabkan oleh pelaksanaan CSR yang merupakan bentuk
tanggung jawab Bank terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar
sehingga tidak semua nasabah merasakan dampak dari pelaksanaan
CSR, oleh karena itu CSR tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas nasabah.
78
Hasil penelitian ini berbeda dengan pernyataan Obseder et al
(2011) yang menyatakan bahwa penerapan CSR ditanggapi positif
oleh pelanggan dan penerapan CSR mampu meningkatkan loyalitas
pelanggan. Namun adapun nilai koefisien regresi CSR (M)
terhadap loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,112 atau sebesar 11,2%
kontribusinya terhadap pembentukan loyalitas nasabah, sayangnya
hanya belum signifikan dalam membuat nasabah menjadi loyal
terhadap Bank BRISyariah Kcp Weleri.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fetria Eka Yudiana dan Eko Setyono (2016). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa corporate social responsibility
tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Talumepa dan Mekel (2014) dan Aisyah
(2014) menunjukkan hasil yang berbeda yakni corporate social
responsibility berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
4. Analisis pengaruh GCG (X) melalui CSR (M) terhadap Loyalitas
Nasabah (Y)
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan GCG (X) terhadap
loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,240. Sedangkan pengaruh tidak
langsung GCG (X) melalui CSR (M) terhadap loyalitas nasabah
(Y) adalah perkalian antara nilai beta GCG (X) terhadap CSR (M)
dengan nilai beta CSR (M) terhadap loyalitas nasabah (Y) yaitu:
0,483 x 0,162 = 0,078. Maka pengaruh total yang diberikan GCG
79
(X) terhadap loyalitas nasabah (Y) adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu: 0,240 + 0,078 = 0,318.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai
pengaruh langsung sebesar 0,240 dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0,078 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung.
Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung GCG (X)
melalui CSR (M) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah (Y) atau CSR (M) tidak dapat memediasi
hubungan langsung GCG (X) terhadap loyalitas nasabah (Y).
Dengan demikian secara empiris menerima Ho dan menolak H4,
yang menyatakan bahwa CSR dapat memediasi pengaruh GCG
terhadap loyalitas nasabah.
Tabel 4.11
Uji Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Keterangan
H1
Good Corporate Governance
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
nasabah
H1 Diterima
Ho Ditolak
H2
Good Corporate Governance
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Corporate
Social Responsibility
H2 Diterima
Ho Ditolak
H3
Corporate Social Responsibility
(CSR) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
nasabah
H3 Ditolak
Ho Diterima
H4
Corporate Social Responsibility
dapat memediasi pengaruh
Good Corporate Governance
terhadap Loyalitas nasabah
H4 Ditolak
Ho Diterima
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh
penerapan prinsip good corporate governance terhadap loyalitas nasabah
dengan corporate social responsibility sebagai variabel intervening, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan good corporate
governance (X) terhadap loyalitas nasabah (Y) Bank BRISyariah Kcp
Weleri dengan kontribusi 24%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi penerapan good corporate governance maka loyalitas nasabah
akan meningkat.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan good corporate
governance (X) terhadap corporate social responsibility (M) Bank
BRISyariah Kcp Weleri dengan kontribusi 23,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi penerapan good corporate
governance maka corporate social responsibility akan meningkat.
3. Tidak terdapat pengaruh signifikan corporate social responsibility (M)
terhadap loyalitas nasabah (Y) Bank BRISyariah Kcp Weleri. Hal ini
menunjukkan bahwa corporate social responsibility tidak dapat
mempengaruhi loyalitas nasabah Bank BRISyariah Kcp Weleri.
81
4. Pengaruh langsung GCG (X) terhadap loyalitas nasabah (Y) lebih
besar dibandingkan pengaruh tidak langsung GCG (X) terhadap
loyalitas nasabah (Y) dengan melalui CSR (M). Hasil ini menunjukkan
bahwa CSR (M) tidak dapat memediasi hubungan langsung GCG (X)
terhadap loyalitas nasabah (Y) Bank BRISyariah Kcp Weleri
B. Saran
1. Agar loyalitas nasabah Bank BRISyariah Kcp Weleri tetap tinggi,
maka perusahaan harus tetap meningkatkan penerapan good corporate
governance. Karena berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan good
corporate governance secara langsung sangat mempengaruhi loyalitas
nasabah Bank BRISyariah Kcp Weleri.
2. Agar Bank BRISyariah Kcp Weleri tetap memperhatikan pelaksanaan
corporate social responsibility. Berdasarkan penelitian ini, corporate
social responsibility memang tidak mempengaruhi loyalitas nasabah
namun corporate social responsibility tetap harus ditingkatkan sebagai
bentuk tanggung jawab Bank BRISyariah terhadap masyarakat atau
lingkungan sekitar.
3. Untuk penelitian selanjutnya terkait loyalitas nasabah perlu melihat
faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih banyak menggunakan
variabel independen, misalnya kinerja karyawan, corporate image,
tingkat bagi hasil dan fasilitas, serta melibatkan lebih banyak
responden dalam melakukan penelitian yang dapat mempengaruhi
loyalitas nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Alijoyo, F.A. 2003. Keberadaan & Peran Komite Audit Dalam Rangka
Implementasi GCG. Bandung: Alfabeta
Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Azwar, 1986. Reliabilitas dan Validitas Interprestasi dan Komputasi. Yogyakarta:
Liberty.
Baron, R. M., dan Kenny, D., 1986, The Moderator-Mediator Variabel Distincion
in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical
Considerations, jurnal of Personality and statistical Consideration,
journal of Personality and Social Psychology.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bayazidi, K. Dan J. Kangarluei. 2011. Jurnal. Investigating the Relationship
Between Earnings Manajemen and Corporate Social Responsibiliyi of
Accepted Companies in Tehran Stock Exchange, Jurnal of Acc”Jurnal of
Accounting Advances, Vol. 3. No 1 (spring & Summer)
Donaldson, Lex dan James H. Davis. 1991. Jurnal. Stewardship Theory or
Agency Theory of Management. Vol.16, No.1.
Eka Yudiana, Fetria & Joko Setyono. Jurnal. Analisis Corporate Social
Responsibility, Loyalitas Nasabah, Corporate Image dan Kepuasan
Nasabah Pada Perbankan Syariah, INFERENSI Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan Vol. 10 No.1 Juni 2016
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2001. Seri Tata Kelola
Perusahaan: Corporate Governance Self Assessment Checklist. Jilid III.
Edisi ke-2. Jakarta: FCGI.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty. Penerbit Erlangga, Jakarta
Griffin, Ricky W dan Ebert, Ronald J. 2008. Bisnis ,ed 8 jilid I. Jakarta: Erlangga
Hartatik, Sri. 2016. Skripsi. Pengaruh implementasi Good Corporate Governance
Terhadap Loyalitas Nasabah di Bank Syariah Mandiri Yogyakarta.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Huriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
ALFABETHA
Jo, H., & Harjoto, M. A. 2012. The Causal Effect of Corporate Governance on
Corporate Social Responsibility. Journal Business Ethics.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-MBU/2002
Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). 2002
KNKG. 2004. Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia.
Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Jakarta: KNKG
Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Jurnal. Corporate Social Responsibility :
Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, New Jersey:
John Willey and Sons, Inc
Mapisangka, Andi. 2009. Jurnal. Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan
Hidup Masyarakat. JESP Vol.1. No. 1. Universitas Negeri Malang.
Malang
Mardikanto, Totok. 2014. CSR (Corporate Social Responsibility)
(Tanggungjawab Sosial Korporasi). Bandung: Alfabeta
Mawadati, Rosilah. 2015. Skripsi. Pengaruh Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap Loyalitas Nasabah (Studi pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara Jawa Tengah). Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Yogyakarta
Nazir.M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nova, Frisan. 2012. Republic Relations. Jakarta: Media Bangsa
Pamungkas, Dian Putri. 2016. Skripsi. Pengaruh Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada Industri Pertambangan Dan Penggalian (BUMN Persero Terbuka).
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/31/PBI/2009 tentang Uji Kemampuan dan
Kepatuhan (Fit and Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
(UUS). 2009
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum. 2006
Prasetyo, Sigit. 2010. Skripsi. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance
terhadap nilai perusahaan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Pertama. Bandung:
Alfabeta.
Ristifani. 2009. Jurnal. Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance (GCG) dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Gunadarma
Saidi, Zaim. 2003. Sumbangan Sosial Perusahaan. Jakarta: PIRAC dan Ford
Foundation.
Salnes, Fred. 1994. An Examination of the Effect of Product Performance on
Brand Reputation, Satisfaction and Loyality, European Journal of
Marketing, Vol.27, No 9
Sani, Achmad & Vivin Maharani. 2013. Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia (Teori, Kuisioner dan Analisis Data). Malang:
UIN MALIKI Press. Cetakan Ke-2.
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.
Sarwono, Prawirohardjo. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sendy, Harlin Mutiara. 2015. Skripsi. Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap Tingkat laba perusahaan (Studi Empiris Pada Beberapa
Perusahaan yang Terdaftar di BEI). Manado: Universitas Sam Ratulangi
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 275.
Sinaga, Andriyati M. 2011. Skripsi. Pengaruh Elemen Good Corporate
Governance (GCG) Terhadap pelaporan Corporate Social Responsibility
(CSR) Pada Sektor Perbankan Di Indonesia. Semarang: Universitas
Diponegoro Semarang
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (Editor). 2011. Metode Penelitian
Survay. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility From Charity to
Sustainability. Jakarta: Selemba Empat.
Suary, Gina Nadiya. 2014. Skripsi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
Nasabah Tabungan di Perbankan Syariah Yogyakarta. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyanto, Sri., Rika Lidyah. 2002. Good Governance Antara Idealisme dan
Kenyataan. Jakarta: PT. Grasindo.
Supardi, 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UII Press
Sutojo, Siswanto dan E. Jhon Aldridge. 2005, Good Corporate Governance (Tata
Kelola Perusahaan Yang Sehat), cetakan Pertama, Jakarta: PT Damar
Mulia
Swastha, Basu dan T.Hani Handoko. 2014. Manajemen Pemasaran, Analisa
Perilaku Konsumen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ully, Artha dan Kelib, Abdullah. Jurnal. Penerapan Prinsip-Prinsip Islam dalam
Pengaturan Corporate Social Responsibility di Indonesia. : Universitas
Diponegoro
Umam, Mohammad. 2011. Skripsi. Pengaruh Penerapan GCG Terhadap Loyalitas
Nasabah (Studi pada BPRS Artha Mas Abadi Pati). Semarang: IAIN
Walisongo
Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
Utama, S. 2007. Evaluasi Infrastruktur Pendukung Pelaporan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan di Indonesia. http://www.ui.edu
Utomo, Priyanto Doyo. 2006. Skripsi. Analisis Terhadap Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Operator Telepon Seluler.
Yogyakarta: UGM
Waryanto. 2010. Skripsi. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Luar Pengungkapan Corporate Social Responsibility di
Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho
Publishing.
Yasa, Nyoman Kerti. 2015. Skripsi. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Mahasiswa, Citra dan Positive word Of Mouth. Politeknik
Negeri Bali
Yoasti, Gama Luky. 2013. Skripsi. Pengaruh Implementasi Program Corporate
Social Responsibility terhadap Loyalitas Konsumen sebagai Salah Satu
Ukuran Balanced Scorecard pada PT. Madubaru Kabupaten Bantul
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universita Negeri
Yogyakarta
Zarkasyi, Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya, Bandung :
Alfabeta.
no
Good Corporate Governance (X) Corporate Social Responsibility (M) Loyalitas Nasabah (Y)
X.1
X.
2
X
3
X.
4
X.
5
X.
6
X.
7
X.
8
X.
9
X.
10
M
.1
M
.2
M
.3
M
.4
M
.5
M
.6
M
.7
M
.8
M
.9
M.
10
M.
11 Y.1 Y.2 Y.3
Y.
4
1 9 9 9 8 8 10 10 8 6 10 8 8 7 9 9 6 9 8 8 9 9 10 10 10 10
2 8 7 8 8 8 9 8 9 9 9 8 9 9 9 7 8 8 8 9 8 8 9 9 8 9
3 8 8 8 8 9 9 8 8 8 10 8 9 9 9 8 8 9 9 9 8 9 9 9 9 9
4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 10 10
5 9 7 7 8 8 8 7 7 8 9 8 7 6 7 7 7 8 7 8 8 7 8 8 8 9
6 9 8 8 6 8 8 9 8 8 9 8 8 7 8 8 8 9 9 9 9 8 8 8 8 8
7 9 9 9 8 8 9 9 9 10 9 9 9 8 8 8 8 9 9 8 8 8 9 9 8 9
8 8 6 6 6 7 6 7 7 7 8 7 7 7 7 7 6 6 6 7 6 6 7 7 8 8
9 8 8 8 8 8 9 9 8 8 9 8 8 9 9 9 8 9 7 8 7 9 10 9 9 10
10 9 8 7 7 7 7 8 8 8 8 7 7 7 7 8 7 6 8 7 8 8 8 9 9 8
11 9 9 9 9 9 10 9 9 8 9 9 9 9 9 6 9 8 9 9 8 8 10 10 10 10
12 9 8 8 8 8 8 8 7 9 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 9 9 9
13 8 9 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 8 8 8 8 9 9 9 10 9
14 9 9 8 9 9 8 9 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 9 8 8 10 9 9 10
15 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 7 8 9 8 8 9 8 8 8 10 10 10 10
16 7 8 9 8 7 8 7 7 7 8 8 7 8 7 7 6 8 7 6 8 8 8 8 8 8
17 7 8 9 8 7 8 8 8 7 7 7 8 7 8 8 8 9 8 8 8 9 10 10 9 10
18 8 9 9 9 8 9 9 9 9 8 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 9 9 9
19 8 9 9 9 7 8 8 8 8 8 9 8 7 8 8 7 8 8 8 8 9 8 7 8 8
20 9 8 8 8 9 8 7 8 7 8 9 8 9 8 7 8 9 8 7 8 9 8 9 9 9
21 7 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 9 9 7 8 6 8
22 8 8 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 9 9 9
23 8 7 8 7 6 7 7 7 7 7 8 8 9 8 9 8 8 9 8 8 8 9 8 8 9
24 6 8 9 8 8 8 6 8 7 7 7 7 6 9 9 8 8 9 7 9 9 8 8 7 7
25 9 8 9 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8
26 8 8 9 8 8 9 9 8 9 8 8 8 8 9 9 9 8 8 8 9 8 10 10 10 10
27 8 7 9 7 7 7 8 7 8 7 8 9 7 7 8 7 8 8 8 9 9 8 9 8 9
28 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9
29 9 9 7 9 8 8 9 8 9 9 9 7 8 8 8 9 8 8 8 8 8 10 10 10 10
30 8 9 7 9 6 8 8 8 8 8 8 7 8 8 9 8 9 8 8 9 8 8 9 8 8
31 8 9 8 9 8 7 8 8 9 8 8 7 8 8 7 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8
32 10 8 7 8 7 8 8 8 7 8 8 7 7 7 7 8 8 7 7 9 7 9 10 9 10
33 8 9 8 9 9 8 9 7 7 8 8 8 9 8 8 9 8 8 8 8 8 9 8 8 8
34 8 9 8 9 9 8 8 8 8 8 8 7 8 9 9 9 8 9 9 9 9 9 8 9 9
35 9 9 8 9 8 8 7 8 7 8 9 8 9 9 8 8 9 8 9 9 9 7 8 8 9
36 9 9 8 9 8 8 8 8 7 9 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 9 8 9 8 8
37 9 8 8 8 8 8 7 7 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 9 10 10 10 10
38 9 8 7 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 10 10 10 10
39 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 9 9 10 10 9 9
40 6 8 8 8 9 8 8 7 8 7 7 8 7 7 6 8 8 7 8 7 7 8 8 8 8
41 9 9 8 9 9 8 9 9 9 9 8 9 8 9 8 8 9 9 8 9 8 9 10 10 10
42 7 8 7 8 8 8 8 8 7 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 9
43 7 8 8 8 8 8 7 9 9 9 9 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
44 8 7 9 7 9 8 6 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 8 9
45 10 8 9 8 8 8 9 8 8 10 7 7 9 9 8 8 8 9 9 8 8 9 9 9 9
46 9 8 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 7 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8
47 7 8 8 9 8 9 8 7 7 8 8 6 7 7 7 8 8 8 9 9 8 8 7 8 8
48 9 8 8 9 8 8 9 8 9 8 8 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 10 10
49 9 7 8 9 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8
50 8 8 8 9 8 8 9 8 8 8 8 7 8 9 9 7 8 8 9 7 8 10 10 10 10
51 7 9 8 8 9 7 8 9 9 9 8 6 8 8 8 9 9 9 9 9 9 8 9 9 9
52 9 9 9 8 8 7 9 7 8 8 8 6 9 9 8 7 8 8 8 9 8 8 8 8 9
53 9 9 9 9 9 8 8 8 8 9 7 7 7 7 7 8 7 7 8 8 7 8 8 8 8
54 8 9 9 8 9 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9 9
55 8 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 9 8 9 9 8 8 8 7 8 9 9 8 9
56 8 8 7 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 10 10 10 9
57 8 8 8 9 8 7 8 7 8 8 9 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8
58 7 8 7 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 7 8 9 9 9 9 8 9 9 10 9 9
59 8 8 7 9 8 7 7 8 7 7 9 8 8 8 7 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8
60 9 9 8 7 8 7 8 8 8 8 9 8 9 9 8 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9
61 8 9 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 10 9
62 8 9 8 8 8 8 8 8 7 9 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 9 9 9 9 9
63 8 9 8 7 8 7 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9
64 8 9 9 8 9 9 9 9 9 9 8 9 9 8 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9
65 7 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 8 8
66 8 7 9 8 9 8 7 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 8 8 9 8 10 10 10 10
67 8 7 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9
68 8 8 8 8 8 9 9 9 8 8 9 9 7 7 8 8 8 9 9 8 8 8 9 9 10
69 7 8 8 7 8 9 7 7 7 7 9 9 8 8 7 8 8 8 7 8 9 8 8 9 8
70 7 8 8 8 8 8 7 8 8 7 8 9 8 9 9 8 7 8 8 7 8 10 10 9 10
71 9 10 8 8 6 8 8 8 9 8 9 9 8 8 8 8 9 8 8 9 9 8 8 7 9
72 9 9 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9
73 9 9 9 7 6 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 9 8 9 9 7 8 9 8
74 9 9 8 8 7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 7 8 8 9 8 8 8 9 8 8
75 8 8 6 9 7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 9 8
76 8 8 7 9 7 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
77 8 9 8 9 8 8 9 8 8 9 9 7 8 8 8 8 9 9 9 8 9 9 7 8 9
78 8 9 8 8 6 8 7 8 7 7 7 7 8 7 7 7 8 9 8 8 8 6 7 8 9
79 8 9 7 8 7 7 7 7 7 8 8 7 7 7 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9
80 9 9 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 9 8 8 8 9 9 8 8 9 9 8 9 8
81 9 9 8 7 8 8 7 8 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 7
82 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 9 9 9 8 8 9 8 8 8 8
83 8 8 9 9 8 9 8 8 9 8 8 8 7 8 7 7 8 9 9 9 9 9 8 7 8
84 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9
85 8 7 8 8 8 8 8 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 8 9 8 7 9 8
86 9 8 8 8 7 9 8 8 8 8 9 9 8 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 9
87 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 10
88 9 7 8 8 9 8 7 9 9 8 9 6 7 8 7 8 8 8 8 8 9 9 10 9 8
89 7 7 9 9 9 8 8 8 8 8 9 7 8 8 8 9 9 9 8 8 9 9 9 8 9
90 5 6 8 9 9 8 9 8 8 8 9 9 8 8 8 8 7 8 9 8 8 8 8 8 8
91 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 7 9 9 8 9 8 7
92 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 8 8 9
93 8 8 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9
94 7 8 8 9 8 9 8 7 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 10 10
95 8 7 7 8 8 7 8 8 8 8 8 7 7 8 7 7 8 7 7 6 8 10 8 8 9
96 8 8 8 8 8 7 8 9 9 8 9 7 7 8 8 8 7 8 8 9 9 9 8 8 9
97 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 7
98 9 8 9 8 9 7 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9
99 6 9 8 9 8 8 6 8 7 9 9 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8
100 8 8 8 9 8 8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8
HASIL OUTPUT ANALISIS
Uji Diskriftif (Karakteristik Responden)
Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 23 23.0 23.0 23.0
Perempuan 77 77.0 77.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <20th 7 7.0 7.0 7.0
21-30th 38 38.0 38.0 45.0
31-40th 40 40.0 40.0 85.0
>40th 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lama_mnjd_Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 th 15 15.0 15.0 15.0
1-2 th 27 27.0 27.0 42.0
>2 th 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Validitas
Variabel X
Correlations
Bt1 Bt2 Bt3 Bt4 Bt5 Bt6 Bt7 Bt8 Bt9 Bt10 Jml_X
Bt1 Pearson
Correlation 1
.270*
*
.041 -.115 -.079 .030 .277
*
*
.119 .166 .352
*
*
.435**
Sig. (2-
tailed)
.007 .683 .257 .435 .764 .005 .238 .098 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt2 Pearson
Correlation
.270*
*
1 .139 .218* -.057 .159 .236
* .139 .075 .170 .466
**
Sig. (2-
tailed) .007
.168 .029 .574 .113 .018 .168 .456 .090 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt3 Pearson
Correlation .041 .139 1 .000
.301*
*
.304*
*
.164 .147 .165 .129 .456**
Sig. (2-
tailed) .683 .168
1.00
0 .002 .002 .103 .144 .102 .200 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt4 Pearson
Correlation -.115 .218
* .000 1
.259*
*
.275*
* .248
* .194 .120 .061 .427
**
Sig. (2-
tailed) .257 .029
1.00
0
.009 .006 .013 .053 .236 .549 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt5 Pearson
Correlation -.079 -.057
.301*
*
.259*
*
1 .204* .180 .250
* .232
* .321
*
*
.497**
Sig. (2-
tailed) .435 .574 .002 .009
.042 .073 .012 .020 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt6 Pearson
Correlation .030 .159
.304*
*
.275*
* .204
* 1
.336*
*
.265*
*
.090 .321
*
*
.555**
Sig. (2-
tailed) .764 .113 .002 .006 .042
.001 .008 .375 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt7 Pearson
Correlation
.277*
* .236
* .164 .248
* .180
.336*
*
1 .278
*
*
.277*
*
.312*
*
.644**
Sig. (2-
tailed) .005 .018 .103 .013 .073 .001
.005 .005 .002 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt8 Pearson
Correlation .119 .139 .147 .194 .250
* .265
*
*
.278*
*
1 .525
*
*
.263*
*
.582**
Sig. (2-
tailed) .238 .168 .144 .053 .012 .008 .005
.000 .008 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt9 Pearson
Correlation .166 .075 .165 .120 .232
* .090
.277*
*
.525*
*
1 .219* .539
**
Sig. (2-
tailed) .098 .456 .102 .236 .020 .375 .005 .000
.029 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt10 Pearson
Correlation
.352*
*
.170 .129 .061 .321
*
*
.321*
*
.312*
*
.263*
* .219
* 1 .602
**
Sig. (2-
tailed) .000 .090 .200 .549 .001 .001 .002 .008 .029
.000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Jml_
X
Pearson
Correlation
.435*
*
.466*
*
.456*
*
.427*
*
.497*
*
.555*
*
.644*
*
.582*
*
.539*
*
.602*
*
1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
Variabel M
Correlations
Bt11 Bt12 Bt13 Bt14 Bt15 Bt16 Bt17 Bt18 Bt19 Bt20 Bt21
Jml_
M
Bt11 Pearson
Correlati
on
1 .206* .138 .131 .025 .205
* .188 .224
* .130 .106
.327*
* .418
**
Sig. (2-
tailed)
.040 .171 .194 .804 .041 .061 .025 .199 .293 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt12 Pearson
Correlati
on
.206* 1
.305*
* .237
* .218
* .223
* .259
*
* .232
* .094 .019 .171 .513
**
Sig. (2-
tailed) .040
.002 .018 .029 .026 .009 .020 .353 .854 .089 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt13 Pearson
Correlati
on
.138 .305
*
*
1 .432
*
*
.184 .419
*
*
.398*
*
.284*
* .200
* -.045 .170 .578
**
Sig. (2-
tailed) .171 .002
.000 .066 .000 .000 .004 .046 .659 .092 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt14 Pearson
Correlati
on
.131 .237* .432
*
*
1 .477
*
* .231
* .306
*
*
.376*
*
.323*
*
.143 .296
*
* .628
**
Sig. (2-
tailed) .194 .018 .000
.000 .021 .002 .000 .001 .157 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt15 Pearson
Correlati
on
.025 .218* .184
.477*
*
1 .245* .225
* .308
*
* .201
* .139
.268*
* .533
**
Sig. (2-
tailed) .804 .029 .066 .000
.014 .024 .002 .045 .166 .007 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt16 Pearson
Correlati
on
.205* .223
* .419
*
* .231
* .245
* 1
.415*
*
.412*
*
.282*
*
.190 .274
*
* .631
**
Sig. (2-
tailed) .041 .026 .000 .021 .014
.000 .000 .004 .058 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt17 Pearson
Correlati
on
.188 .259
*
*
.398*
*
.306*
* .225
* .415
*
*
1 .436
*
* .256
* .233
* .421
*
* .667
**
Sig. (2-
tailed) .061 .009 .000 .002 .024 .000
.000 .010 .019 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt18 Pearson
Correlati
on
.224* .232
* .284
*
*
.376*
*
.308*
*
.412*
*
.436*
*
1 .460
*
*
.296*
*
.416*
* .704
**
Sig. (2-
tailed) .025 .020 .004 .000 .002 .000 .000
.000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt19 Pearson
Correlati
on
.130 .094 .200* .323
*
* .201
* .282
*
* .256
* .460
*
*
1 .191 .163 .513**
Sig. (2-
tailed) .199 .353 .046 .001 .045 .004 .010 .000
.057 .106 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt20 Pearson
Correlati
on
.106 .019 -.045 .143 .139 .190 .233* .296
*
*
.191 1 .406
*
* .416
**
Sig. (2-
tailed) .293 .854 .659 .157 .166 .058 .019 .003 .057
.000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Bt21 Pearson
Correlati
on
.327*
*
.171 .170 .296
*
*
.268*
*
.274*
*
.421*
*
.416*
*
.163 .406
*
*
1 .615**
Sig. (2-
tailed) .001 .089 .092 .003 .007 .006 .000 .000 .106 .000
.000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Jml_
M
Pearson
Correlati
on
.418*
*
.513*
*
.578*
*
.628*
*
.533*
*
.631*
*
.667*
*
.704*
*
.513*
*
.416*
*
.615*
*
1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
Variabel Y
Correlations
Bt22 Bt23 Bt24 Bt25 Jml_Y
Bt22 Pearson Correlation 1 .680** .588
** .580
** .841
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Bt23 Pearson Correlation .680** 1 .675
** .595
** .871
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Bt24 Pearson Correlation .588** .675
** 1 .635
** .855
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Bt25 Pearson Correlation .580** .595
** .635
** 1 .826
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Jml_Y Pearson Correlation .841** .871
** .855
** .826
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas
Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.690 .702 10
Variabel M
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.783 .788 11
Varuabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.870 .870 4
Uji Heteroskedastisitas
Grafik Plot
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.958 4.015 .488 .627
Jml_X -.004 .049 -.010 -.088 .930
Jml_M .006 .044 .015 .128 .899
a. Dependent Variable: abs_res
Uji Normalitas
Uji Linearitas
Uji Path Analisis
Koefisien Jalur Model I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 46.161 7.911 5.835 .000
GCG (X) .533 .098 .483 5.455 .000
a. Dependent Variable: CSR (M)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .348a .121 .103 2.65492 1.882
a. Predictors: (Constant), Jml_M, Jml_X
b. Dependent Variable: Jml_Y
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .483a .233 .225 3.57380
a. Predictors: (Constant), GCG (X)
Koefisien Jalur Model II
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .348a .121 .103 2.65492
a. Predictors: (Constant), CSR (M), GCG (X)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.886 6.822 1.449 .151
GCG (X) .183 .083 .240 2.209 .030
CSR (M) .112 .075 .162 1.489 .140
a. Dependent Variable:
Loyalitas_Nasabah (Y)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Akif Khumaidulloh Ahmad
Tempat, Tanggal Lahir Batang, 30 Juli 1995
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Warga Negara Indonesia
Alamat Ds. Wanar, Kec. Tersono, Kab. Batang
Riwayat Pendidikan MIS Wanar (2006)
MTS Nurul Huda Banyuputih (2009)
SMK Muh Bawang (2012)
IAIN Salatiga (2018)
Pengalaman
Berorganisasi
PMII Salatiga (2016)
SSC (2017)