207
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Maesti Ayu Nastiti NIM: 131334045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

  • Upload
    ngolien

  • View
    317

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH

TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23

TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM

KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

YOGYAKARTA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Maesti Ayu Nastiti

NIM: 131334045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

i

PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH

TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23

TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM

KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

YOGYAKARTA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Maesti Ayu Nastiti

NIM: 131334045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku tercinta

Kakak-adikku tersayang

Masku terkasih

Sahabat dan teman-temanku di PAK 2013

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

v

MOTTO

“Tidak ada yang namanya kebetulan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2017

Penulis

Maesti Ayu Nastiti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Maesti Ayu Nastiti

Nomor Mahasiswa : 131334045

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN,

KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI

PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

YOGYAKARTA TAHUN 2017

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempubilkasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 25 Juli 2017

Yang menyatakan

Maesti Ayu Nastiti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

viii

ABSTRAK

PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN,

DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI

PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

YOGYAKARTA TAHUN 2017

Maesti Ayu Nastiti

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif

pengalaman mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian; (2) ada pengaruh positif tingkat

pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian; (3) ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah

berpengaruh positif terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Penelitian ini

dilaksanakan di 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta pada bulan Januari-Maret

2017. Populasi penelitian ini sebanyak 552 guru. Jumlah sampel penelitian

sebanyak 133 guru diambil dengan menggunakan teknik proportional sampling

dan convenience sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis

menggunakan teknik analisis Chi-Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif pengalaman

mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian dengan interpretasi lemah (x2 hitung = 6,247 dan

Asymp. Sig = 0,044 < = 0,05. Nilai C = 0,212 dan Cmax = 0,707 dengan rasio

C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40); (2) tidak ada pengaruh

positif tingkat pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (x2 hitung = 3,019 dan Asymp. Sig = 0,221

> = 0,05); (3) ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

dengan interpretasi lemah (x2 hitung = 10,462 dan Asymp. Sig = 0,033 < = 0,05.

Nilai C = 0,270 dan Cmax = 0,816 dengan rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada

pada rentang 0,20-0,40).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING EXPERIENCE, LEVEL OF

EDUCATION, AND THE ACTIVITIES OF TEACHERS IN SCHOOL

TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF THE DECREE OF EDUCATION

MINISTER NUMBER 23, 2016 ABOUT THE ASSESSMENT STANDARD IN

2013 CURRICULUM OF STATE SENIOR HIGH SCHOOLS IN

YOGYAKARTA, 2017

Maesti Ayu Nastiti

Sanata Dharma University

2017

The purposes of this research are to know whether: (1) there is a positive

influence of teaching experience towards the implementation of The Decree of

Education Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard; (2) there is

a positive influence of level of education towards the implementation of The

Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard;

(3) there is a positive influence of the activities of teachers in school towards the

implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The

Assessment Standard.

The type of this research is an ex post facto research. This research was

carried out in the 10 State Senior High Schools in Yogyakarta from January till

March 2017. The population of the research were 552 teachers. The samples were

133 teachers taken by applying proportional sampling and convenience sampling.

Data were collected by questionnaires and analyzed by Chi-Square techniques.

The results of research show that: (1) there is a positive influence of

teaching experience towards the implementation of The Decree of Education

Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard with a weak

interpretation (x2 count = 6,247 and Asymp. Sig = 0,044 < = 0,05. The value of

C = 0,212 and Cmax = 0,707 with C/Cmax ratio coefficient 0,299 was in the range

0,20-0,40); (2) there is no a positive influence of level of education towards the

implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The

Assessment Standard (x2 count = 3,019 and Asymp. Sig = 0,221 > = 0,05); (3)

there is a positive influence of the activities of teachers in school towards the

implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The

Assessment Standard with a weak interpretation (x2 count = 10,462 and Asymp.

Sig = 0,033 < = 0,05. The value of C = 0,270 and Cmax = 0,816 with C/Cmax

ratio coefficient 0,331 was in the range 0,20-0,40).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengalaman

Mengajar, Tingkat Pendidikan, dan Kesibukan Guru di Sekolah Terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

dalam Kurikulum 2013 pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Tahun 2017” dapat

penulis selesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini banyak pihak yang

telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma;

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma;

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi;

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xi

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu

pengetahuan selama proses perkuliahan;

6. Semua karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membatu penulis

dalam kelancaran administrasi kemahasiswaan selama perkuliahan;

7. Kedua orang tuaku tercinta yang tidak pernah lelah mendoakan, memberi

nasihat dan dukungan moril maupun materiel;

8. Kakak-adikku tersayang yang menjadi motivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi tepat waktu;

9. Masku terkasih yang tidak henti-hentinya menyemangati dan

mendampingi penulis selama menyusun skripsi;

10. Sahabat skripsiku, Wiwit, Nyoti, Stephani, Della, Kristin, Fany, Mbak

Tari, Yovita, Lusi, Melati, Dorus, dan Mbak Herlin yang selalu

mendukung dan saling menguatkan;

11. Sahabatku Irma, Mbak Tari, Wiwit dan Dorus terima kasih untuk

kebersamaan dan semangat yang kalian berikan;

12. Teman-teman PAK 2013 atas kebersamaan semala perkuliahan;

13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

untuk motivasi dan bantuannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

menulisan maupun menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xii

kata, penulis berharap skripsi ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan

yang bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, Juni 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xiv

C. Batasan Masalah................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Teoritik .................................................................................. 8

1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar penilaian.......................... 8

a. Pengertian Kurikulum .............................................................. 8

b. Perkembangan Kurikulum ....................................................... 10

c. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian .................... 28

2. Pengalaman Mengajar Guru ........................................................... 34

3. Tingkat Pendidikan Guru ............................................................... 36

4. Kesibukan Guru di Sekolah ........................................................... 39

a. Ruang Lingkup Tugas Guru ..................................................... 40

b. Jam Kerja Guru ........................................................................ 41

c. Uraian Tugas Guru ................................................................... 42

d. Kondisi Penyebab Kekurangan Jam Mengajar ........................ 51

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 53

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 57

D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 62

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 63

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 63

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 63

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .............................................. 66

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 69

G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 71

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 80

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 88

B. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 98

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 111

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 120

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 121

C. Saran ..................................................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123

LAMPIRAN .................................................................................................... 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Tugas Tambahan Guru ............................................................ 48

Tabel 2.2 Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka................................... 49

Tabel 3.1 Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta .................................. 66

Tabel 3.2 Skor Pernyataan Sikap ..................................................................... 69

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner.......................................................................... 70

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

(Pertama) ......................................................................................... 75

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

(Kedua) ............................................................................................ 76

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan

Guru di Sekolah .............................................................................. 77

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian ......................................................................................... 79

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kesibukan

Guru di Sekolah .............................................................................. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xvii

Tabel 3.9 Rentang Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 82

Tabel 3.10 Rentang Variabel Kesibukan Guru di Sekolah .............................. 83

Tabel 3.11 Kriteria Rasio C/ Cmax ....................................................................... 86

Tabel 4.1 Data Responden Penelitian .............................................................. 89

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 90

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ..................... 90

Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 91

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian . 94

Tabel 4.6 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian ....................................................... 95

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel Kesibukan

Guru di Sekolah ............................................................................. 97

Tabel 4.8 Nilai-Nilai Statistika Variabel Kesibukan Guru di Sekolah ............ 97

Tabel 4.9 Tabulasi Silang antara Pengalaman Mengajar Guru dan

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian ............................................................................. 99

Tabel 4.10 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru

Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xviii

tentang Standar Penilaian .............................................................. 100

Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman

Mengajar Guru Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 101

Tabel 4.12 Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Guru dan

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian ........................................................................... 103

Tabel 4.13 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru

Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian .............................................................. 105

Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Kesibukan Guru di Sekolah dan

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian ........................................................................... 107

Tabel 4.15 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah

Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian ............................................................... 109

Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kesibukan

Guru di Sekolah Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ..................................................................................... 127

Lampiran 2. Data Induk Penelitian .................................................................. 139

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 155

Lampiran 4. Deskripsi Data ............................................................................. 160

Lampiran 5. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 163

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian..................................................................... 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang wajib ditempuh oleh setiap

orang. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menciptakan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis.

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian

lebih dari pemerintah agar semua rakyatnya dapat mewujudkan

kewajibannya. Pada era globalisasi saat ini, pendidikan dituntut untuk

mengikuti perkembangan serta memenuhi kebutuhan agar Sumber Daya

Manusia (SDM) yang diciptakan dapat menghadapi persaingan baik di

tingkat lokal, nasional maupun internasional. Dalam Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan ditentukan oleh berbagai

komponen yang digunakan sebagai pedoman agar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ingin dicapai. Salah satu komponen tersebut adalah

kurikulum. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

2

tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana

dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Di Indonesia sendiri kurikulum selalu mengalami perbaikan dan

pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum

telah mengalami perbaikan dan pengembangan dimulai dari Kurikulum

1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum

1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, Kurikulum 2013, sampai

dengan saat ini yaitu Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang pelaksanaannya

secara serentak pada bulan Juli tahun 2016. Perbaikan dan pengembangan

tersebut dilakukan pemerintah guna menghasilkan generasi yang memiliki

tiga kompetensi, yaitu sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Perbaikan dan

pengembangan kurikulum juga bertujuan untuk memudahkan guru dalam

mengimplementasikan kurikulum. Namun dalam pelaksanannya banyak

permasalahan yang muncul ketika guru mengimplementasikan kurikulum.

Baru-baru ini, perbaikan Kurikulum 2013 lama ke Kurikulum 2013

Edisi Revisi sangat dirasakan oleh setiap guru. Guru harus cepat tanggap

dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Pasalnya

Kurikulum 2013 belum lama diterapkan dan harus direvisi dengan

Kurikulum 2013 yang baru. Permasalahan yang muncul ketika guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

3

menggunakan Kurikulum 2013 yang lama diantaranya, kompleksitas

pembelajaran dan penilaian pada sikap spiritual dan sikap sosial,

ketidakselarasan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar dengan

silabus dan buku, penerapan proses berpikir 5M (mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi,

mengomunikasikan) sebagai metode pembelajaran yang bersifat prosedural

dan mekanistik, dan pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan

taksonomi proses berpikir antar jenjang. Dengan hasil perbaikan dalam

Kurikulum 2013 Edisi Revisi sebagai berikut, penataan kompetensi sikap

spiritual dan sikap sosial pada semua mata pelajaran, koherensi antara

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan penyelarasan dokumen,

pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan

kurikulum, dan penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan

taksonomi proses berpikir. Permasalahan dan perbaikan tersebut dirasakan

oleh guru ketika mereka melakukan proses pembelajaran maupun dalam

penilaian hasil belajar.

Proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar dalam Kurikulum

2013 Edisi Revisi mengalami perubahan, diantaranya pada silabus menjadi

tiga kolom (Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan

pembelajaran), dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak perlu

lagi disebutkan metode pembelajaranyang digunakan dan materi dibuat

dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian, skala penilaian

menjadi 1-100 dengan penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

4

deskripsi, penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan kecuali mata

pelajaran agama dan PPKN, jika terdapat 2 nilai praktik dalam 1 KD maka

yang diambil adalah nilai tertinggi, nilai ketrampilan (praktik, produk, dan

portofolio) dan nilai pengetahuan (penilaian harian dan penilaian akhir

semester) dalam 1 KD ditotal dan diambil nilai rata-rata, dan nilai remidial

adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil. Banyaknya perubahan tersebut

khususnya pada penilaian hasil belajar, maka guru harus lebih dulu

memahami implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasar pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

Guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi

berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian diduga banyak faktor yang

mempengaruhi, antara lain: (1) pengalaman mengajar, (2) tingkat

pendidikan, (3) kesibukan guru di sekolah, (4) pangkat golongan, (5)

kemampuan Teknologi Informasi (TI), (6) ketersediaan sumber belajar, (7)

pengalaman diklat, dan (8) frekuensi mengakses internet. Dalam praktiknya,

kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian akan berbeda-beda. Hal ini

disebabkan karena adanya latar belakang guru yang berbeda pula. Penelitian

ini akan memfokuskan pada latar belakang guru berdasarkan pengalaman

mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Mengajar,

Tingkat Pendidikan, dan Kesibukan Guru di Sekolah terhadap Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dalam

Kurikulum 2013 pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi faktor-faktor

yang diduga mempengaruhi guru dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, sebagai

berikut:

1. Pengalaman mengajar,

2. Tingkat pendidikan,

3. Kesibukan guru di sekolah,

4. Pangkat golongan,

5. Kemampuan Teknologi Informasi (TI),

6. Ketersediaan sumber belajar,

7. Pengalaman diklat, dan

8. Frekuensi mengakses internet.

C. Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup permasalahan pada

penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

6

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi ditinjau dari pengalaman

mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman mengajar guru berpengaruh positif terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian?

2. Apakah pendidikan guru berpengaruh positif terhadap Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian?

3. Apakah kesibukan guru di sekolah berpengaruh positif terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah:

1. Pengalaman mengajar guru berpengaruh positif terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

7

2. Tingkat pendidikan guru berpengaruh positif terhadap Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

3. Kesibukan guru di sekolah berpengaruh positif terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan yang terkait dengan Implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian baik pada tingkat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Dinas Pendidikan,

Pemuda, dan Olah Raga.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan

sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan guru

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khazanah pustaka

di perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Teoritik

1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian

a. Pengertian Kurikulum

Menurut Dakir (2004:2), kurikulum bukan berasal dari

bahasa Indonesia, tetapi berasal dari bahasa Latin yang kata

dasarnya adalah currere, secara harafiah berarti lapangan

perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish.

Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa

bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai

diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai

bahan agar dapat mencapai gelar. Jadi kurikulum ialah suatu

program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan

pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan

dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang

berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi

tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Pengertian menurut Dakir tersebut senada dengan penjelasan

yang dikemukakan oleh Zainal Arifin (2011:2), bahwa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

9

etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa

Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari“ dan curere yang berarti

“tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,

terutama dalam bidang atletik pada jaman Romawi Kuno di Yunani.

Dalam Bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier

yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang

harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan

garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak

yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program

sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Program

tersebut berisi mata pelajaran – mata pelajaran (courses) yang harus

ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti

SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga

tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologis

istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik

disekolah untuk memperoleh ijazah.

Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan

dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara

ilmiah baik yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun

diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan

pendidikan. Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi

yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta “segala sesuatu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

10

yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik

disekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah

untuk mencapai pendidikan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal

1, butir 19, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana

dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum

merupakan sesuatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat

memberikan pengaruh pada peserta didik untuk mencapai tujuan

persekolahannya.

b. Perkembangan Kurikulum

Hidayat (2013:1) menjelasakan bahwa kurikulum di

Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah

mengalami beberapa kali perubahan yaitu tahun 1947, 1952, 1964,

1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut

merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan

sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan IPTEK.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Hamalik (2003:19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

11

bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu:

1) Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai

dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada

gilirannya menjadi landasan dalam merumuskan tujuan

kurikulum suatu satuan pendidikan.

2) Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat.

3) Perkembangan peserta didik, yang menunjuk pada

karaterisitik perkembangan peserta didik.

4) Keadaan lingkungan, yang dalam arti luas meliputi

lingkungan manusiawi (interpersonal), lingkungan

kebudayaan termasuk IPTEK (kultural), dan lingkungan

hidup (bioekologi), serta lingkungan alam (geoekologis).

5) Kebutuhan pembangunan, yang mencakup kebutuhan

pembanganungan di bidang ekonimi, kesejahteraan rakyat,

hukum, hankam, dan sebagainya.

6) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai

dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.

Semua kurikulum nasional dikembangkan mengacu pada

landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan tiap

kurikulum terletak pada penekanan pokok dan tujuan pendidikan

dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut

(Hidayat, 2013:2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

12

1) Rencana Pelajaran 1947

Kurikulum pertama yang lahir pada setelah Indonesia

merdeka disebut rencana pelajaran. Perubahan orientasi

pendidikan lebih bersifat politis dari orientasi pendidikan

Belanda kepada kepentingan nasional. Asas pendidikan

ditetapkan pancasila. Rencana pelajaran 1947 merupakan

pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan

mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum

1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan

berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan

lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia

Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan

bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Materi

pelajaran dihubungkan dengan kejadian dan kehidupan sehari-

hari serta memberikan perhatian terhadap pendidikan kesenian

dan pendidikan jasmani. Rencana pelajaran 1947 baru secara

resmi dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai tahun 1950.

Bentuk kurikulum ini memuat dua hal pokok: daftar mata

pelajaran dan jam pelajarannya, disertai dengan garis-garis

besar pengajaran.

2) Kurikulum 1952

Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952

kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

13

1952 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan

Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman

Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran

kemudian diberi nama Rancangan Pelajaran Terurai 1952 yang

berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di

Sekolah Dasar. Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran

yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah,

seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung,

Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah.

Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem

pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri-

ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran

sehari-hari. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru

mengajar satu mata pelajar.

3) Kurikulum 1964

Menurut Hamalik (Sholeh Hidayat, 2013:3),

dipenghujung era pemerintahan Presiden Soekarno menjelang

tahun 1964, pemerintahan kembali menyempurnakan sistem

kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana

Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran

kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah

pemerintahan mempunyai keinginan agar rakyat mendapat

pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

14

sehingga pembelajaran dipusatkan pada program

Pancawardhana.

Fokus kurikulum 1964 ini pada perkembangan

Pancawardhana, yaitu: Daya cipta, Rasa, Karsa, Karya, dan

Moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok

bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan

(keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih

menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

4) Kurikulum 1968

Lahirnya kurikulum 1968 sebagai perubahan dari

Kurikulum 1964 dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari

pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde

Baru. Kurikulum 1968 menggantikan Rencana Pendidikan 1964

yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama.

Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur

kurikulum dari Pancawardhana dan menekankan pendekatan

organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa

pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah

jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Dari segi tujuan pendidikan,

Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk

manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi

kecerdasan, dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan

keyakinan beragama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

15

5) Kurikulum 1975/1976

Kurikulum 1975 sebagai pengganti Kurikulum 1968

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Berorientasi pada tujuan.

b) Menganut pendekatan integratif

c) Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya

dan waktu.

d) Menganut pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem

Instruktsional (PPSI).

e) Dipengaruhi psikologi behaviorisme dengan menekankan

kepada stimulus respon (rangsang/jawab) dan latihan (drill).

Kurikulum 1975 memuat ketentuan dan pedoman yang

meliputi unsur-unsur:

a) Tujuan institusional baik SD, SMP, dan

SMA/SPG/SMEA/STM

b) Struktur program kurikulum

c) Garis-garis besar program pengajaran

Dalam kurikulum ini, sistem yang digunakan adalah

sistem PPSI, dimana dalam sistem ini pemberian penilaian

dilakukan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan

pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan kurikulum 1975

dengan kurikulum sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

16

6) Kurikulum 1984

Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke

kurikulum 1984 diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Terdapat beberapa unsur dalam GBHN (Garis-Garis Besar

Haluan Negara) 1983 yang belum tertampung ke dalam

kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

b) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai

bidang studi dengan kemampuan anak didik.

c) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan

pelaksanaannya di sekolah.

d) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir

disetiap jenjang.

e) Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa

(PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri

mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah

tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.

f) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk

memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.

Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun

1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan

perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap

pendidikan, Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak sesuai lagi

karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

17

lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975.

Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri:

a) Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional).

b) Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik

melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah

pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental,

intelektual, dan emosional dengan harapan siswa

memperoleh pengalaman belajar secara optimal, baik

dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.

c) Materi pembelajaran dikemas dengan menggunakan

pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang

digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan

kedalaman dan keluasan materi pelajaran.

d) Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan

latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus

didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan

latihan setelah mengerti.

e) Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau

kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan

tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada

jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

18

semi konkret, semi abstrak, dan abstrak dengan pendekatan

induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan.

f) Menggunakan pendekatan keterampilan proses.

Keterampilan proses adalah pendekatan belajar dan

pembelajaran yang memberi tekanan kepada proses

pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan

mengkomunikasikan perolehannya.

7) Kurikulum 1994

Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984,

proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang

berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan

muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan

suasana pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK) yang lebih mengutamakan teori tentang

proses belajar mengajar. Akibatnya pada saat itu dibentuklah

Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut

mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang

bahwa (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada

siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada periode

tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang cukup banyak.

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan

kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-

Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

19

Hal ini berdampak pada sistem pembagaian waktu pelajaran,

yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem

caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya

dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi

kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran

cukup banyak.

Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan

kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut:

a) Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan sistem

caturwulan.

b) Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran

yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)

c) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang

memberlakukan suatu sistem kurikulum untuk semua siswa

diseluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti

sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan

pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan

kebutuhan masyarakat sekitar.

d) Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan

menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam

belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam

mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal

yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

20

(terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan

penyelidikan.

e) Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya

disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan

perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan

terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan

pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan

keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

f) Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari

hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang

sederhana ke hal yang kompleks.

g) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu

dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.

Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul

beberapa permasalahan sebagai akibat dari kecendrungan

kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), di

antaranya sebagai berikut:

a) Beban belajar siswa terlalu besar dikarenakan banyaknya

materi/substansi setiap mata pelajaran.

b) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang

relevan dengan tingkat pertimbangan berpikir siswa, dan

kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

21

8) Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2002 dan 2004

Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi

kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural

dalam pemerintahan dari sentralistrik menjadi desantralistik

sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25

tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum

yang dikembangkan saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan

pada pengembangan kemampuan untuk melakukan

(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja

yang telah ditetapkan.

Depdiknas Tahun 2002 (Sanjaya, 2006:11)

mengemukakan karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

secara lebih rinci sebagai berikut:

a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik

secara individual maupun klasikal.

b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan

keberagaman.

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber

belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

22

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi pada suatu mata pelajaran memuat rinci

kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu dan sikap

yang diharapkan dimiliki siswa dapat dilihat contohnya dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap

positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

9) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,

telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk

mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum

tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada,

yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi-esensi isi dan arah

pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya

paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah

subject matter), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

23

a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik

secara individual maupun klasikal.

b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan

keberagaman.

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar

lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

10) Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013:59) dalam suatu sistem

pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu

dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti

perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian,

perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara

sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan

pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah

yang jelas, mau dibawa ke mana sistem pendidikan nasional

dengan kurikulum tersebut. Perlunya perubahan kurikulum juga

karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam

KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi sosialisasi

kurikulum 2013):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

24

a) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang

ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak

materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat

perkembangan usia anak.

b) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh

sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.

c) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh

aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan

pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan

sikap).

d) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan

perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter,

kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode

pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and

hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi

di dalam kurikulum.

e) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai

perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,

maupun global.

f) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan

urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang

penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada

pembelajaran yang berpusat pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

25

g) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis

kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan

remediasi dan pengayaan secara berkala.

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum

berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada

tahun 2004. Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam

konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Pengetahuan (knowleddge); yaitu kesadaran dalam bidang

kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara

melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana

melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai

dengan kebutuhan.

b) Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif,

dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang

guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki

pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi

peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

c) Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki individu

untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan

membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan

belajar kepada peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

26

d) Nilai (value); adalah suatu standar prilaku yang telah

diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri

seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam

pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan

lain-lain).

e) Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-

tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang

datang dari luar: Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi,

perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya.

f) Minat (interest); adalah kecendrungan seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk

mempelajari atau melakukan sesuatu.

11) Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi

meluncurkan revisi Kurikulum 2013 di Depok pada tanggal 20

Februari 2016. Mulai Juli 2016, Kurikulum 2013 edisi revisi

akan diberlakukan secara nasional. Perubahan Kurikulum 2013

pada tahun 2016 memiliki pokok bagian penting yang harus

guru cermati. Berbagai perubahan kompetensi pada Kurikulum

2013 antara lain (Pradeska, 2016):

a) Nama Kurikulum menjadi Kurikulum 2016 edisi revisi

yang berlaku secara nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

27

b) Penilaian sikap KI1 dan KI2 sudah ditiadakan di setiap

mata pelajaran, hanya mata pelajaran agama dan PPKn

namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.

c) Jika ada dua nilai praktik dalam 1 KD, maka yang diambil

adalah nilai yang tertinggi. Perhitungan nilai keterampilan

dalam 1 KD ditotal (praktik, produk, portofolio) dan

diambil nilai rata-rata. Perhitungan nilai pengetahuan bobot

penilaian harian dan penilaian akhir semester sama.

d) Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode

saat mengajar dan apabila digunakan susunannya tidak

harus berurutan.

e) Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3

kolom, yaitu KD, materi pembelajaran, dan kegiatan

pembelajaran.

f) Perubahan terminology ulangan harian menjadi penilaian

harian, UAS menjadi penilaian akhir semester untuk

semester 1 sedangkan penilaian akhir tahun untuk semester

2 dan sudah tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir

semester.

g) Dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode

pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam

bentuk lampiran berikut rubrik penilaiannya (jika ada).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

28

h) Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan

dalam bentuk predikat dan deskripsi.

i) Remedial diberikan untuk nilai siswa dibawah KKM

namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang.

Nilai remedial inilah yang dicantumkan dalam hasil.

c. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:327)

implementasi adalah pelaksana, penerapan. Menurut Satria

(2015) Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to

implement yang berarti mengimplementasikan.

Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk

melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau

akibat terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Kunandar

(2008:233), implementasi adalah suatu proses penerapan ide,

konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan prakris

sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan

pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan sikap. Secara

umum implementasi adalah suatu yang dilaksanakan

berdasarkan kebijakkan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

29

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2016 mengatur tentang standar penilaian

pada kurikulum 2013 edisi revisi. Dalam peraturan menteri

ini yang dimaksud dengan standar penilaian pendidikan

adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,

mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar

peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian

hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi

antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan

adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses

pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan

hasil belajar peserta didik. Ujian sekolah/madrasah adalah

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar

dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Kriteria

ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah

kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan

pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

30

kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta

didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan

pendidikan. Lingkup penilaian terdiri dari penilaian hasil

belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar

dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Tujuan penilaiaan yaitu penilaian hasil belajar oleh

pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi

proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta

didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian Standar

Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian

hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian Kompetensi Lulusan secara nasional pada mata

pelajaran tertentu.

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013

tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri

dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian

Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

31

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

Hasil Belajar oleh Pendidikan Satuan Pendidikan pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyatakan

bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses

pengumpulan informasi/ data tentang capaian pembelajaran

peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan

aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan

belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan

evaluasi hasil belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/

data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek

pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara

terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan

ujian sekolah/ Madrasah. Peraturan Menteri ini bertujuan

mengatur penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan

pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah dalam

pelaksanaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

Peraturan Menteri ini diberlakukan untuk menggantikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104

Tahun 2014 tentang penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

32

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Selain itu Peraturan

Menteri ini juga mendampingi Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Secara umum implementasi Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang Standar Penlaian adalah peraturan

yang dilaksanakan oleh guru berdasarkan kebijakkan

pemerintah untuk mencapai tujuan Kurikulum 2013 Edisi

Revisi.

Menurut Sanjaya dan Budimanjaya (2017:60) guru

sebagai implementers berperan untuk

mengimplementasikan kurikulum yang sudah ada, yang

disusun oleh para pengembang kurikulum. Dalam

melaksanakan perannya guru hanya menerima dan

menjalankan berbagai kebijakan perumus kurikulum.

Dengan demikian, guru tidak memiliki ruang baik untuk

menentukan isi kurikulum maupun menentukan proses

pencapaiannya.

Ada beberapa ciri peran guru sebagai implementers,

yakni:

a) Guru hanya melaksanakan kurikulum yang telah

disusun oleh tim pengembang kurikulum. Dengan

demikian, guru dianggap sebagai tenaga teknis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

33

tidak memiliki ruang untuk berimprovisasi baik dalam

mengembangkan program pembelajaran maupun

dalam proses pengelolaan pembelajaran. Mengajar

adalah tugas rutin yang harus dikerjakan. Oleh karena

itu, tidak heran kalau selama kurikulum itu berlaku

guru selalu bertindak sama dari tahun ke tahun.

b) Sebagai implementers, guru dalam mengajar

berpedoman pada kurikulum yang disusun secara

terpusat yang bersifat uniform, sehingga tidak ada

kesempatan bagi guru di sekolah untuk menyesuaikan

bahan pelajaran dengan kebutuhan lokal lingkungan

sekolah. Pengembangan kurikulum yang bersifat

uniform tidak mempertimbangkan letak geografis

seolah yang memiliki adat dan budaya yang berbeda.

Akibatnya, apa yang dipelajari dan bagaimana cara

mempelajarinya di setiap daerah sama, misalnya apa

yang dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya

pada waktu tertentu di bagian Indonesia Timur sama

dengan apa yang dipelajari di bagian barat Indonesia.

c) Dalam memerlakukan siswa, guru menganggap semua

siswa sama, baik bakat, minat, maupun kemampuan,

bahkan lebih jauh dalam proses pembelajaran guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

34

tidak memperhatikan latar belakang sosial budaya

siswa itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

terdapat faktor-faktor yang diduga mempengaruhi

keberhasilan guru dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilian antara lain: (1) Pengalaman Mengajar Guru, (2)

Tingkat Pendidikan Guru, dan (3) Kesibukan Guru di

Sekolah.

2. Pengalaman Mengajar Guru

Pengalaman berasal dari kata “alam” yang artinya merasai,

menjalani, menanggung suatu peristiwa. Pengalaman adalah sesuatu

yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya

(KBBI, 1990:19). Sedangkan mengajar berasal dari kata “ajar” yang

artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui,

diturut. Mengajar adalah memberi pelajaran (KBBI, 1990:13).

Pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari

pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam

mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasai,

baik tentang pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai yang

menyatu pada dirinya. Apabila dalam mengajar seorang guru

menemukan hal-hal yang baru, dan hal-hal baru dipahaminya, maka

guru tersebut akan memperoleh pengalaman kerja baru. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

35

pengalaman kerja seseorang akan banyak mendapatkan tambahan

pengetahuan dan ketrampilan tentang bidang kerjanya.

Menurut Muslich (2007:13) bahwa pengalaman mengajar

guru yaitu masa kerja guru (termasuk guru bimbingan dan

konseling) dalam melakukan tugas sebagai pendidik pada satuan

pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang

berwenang (dapat dari pemerintah dan/atau kelompok masyarakat

penyelenggaraan pendidikan). Masa kerja guru menunjuk pada

lamanya seseorang menjalani profesinya sebagai seorang guru.

Lamanya menjalani profesi guru akan menyebabkan berbedaan

kualitas dalam segala hal.

Supriadi (1999:180) berpendapat bahwa profesionalisme

guru merupakan hasil dari profesionalisasi yang dijalankan secara

terus menerus. Artinya semakin lama seseorang menekuni profesi

sebagai seorang guru akan semakin tinggi juga tingkat

profesionalismenya, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengalaman mengajar guru dapat mempengaruhi kemampuan untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian, semakin lama mengajar semakin tinggi

kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit

pengalaman mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

36

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

3. Tingkat Pendidikan Guru

Mudyahardjo (2006:3) memberikan pengertian pendidikan

ke dalam tiga jangkauan, yaitu pengertian pendidikan maha luas,

sempit dan luas terbatas. Definisi maha luas, yaitu pendidikan adalah

hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan

individu.

Definisi sempit, yaitu pendidikan adalah sekolah.

Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala

pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna

dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas

sosial mereka. Sementara itu, definisi luas terbatas, yaitu pendidikan

adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan

pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau

latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan

peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

37

akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar

terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan

informal di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur

hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan

individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup

secara tepat.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Ada 3 jenis

pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ini,

sebagai berikut:

1. Pendidikan formal

Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

38

pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi.

2. Pendidikan nonformal

Yaitu jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya kursus,

penataran, dan latihan.

3. Pendidikan informal

Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk

kegiatan belajar secara mandiri. Misalnya pendidikan sebagai

akibat dari fungsi keluarga, media massa, partisipasi dalam

organisasi dan sebagainya.

Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK)

mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian,

1994:68) yaitu:

1. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1)

2. Program Pasca Sarjana (S2)

3. Program Doktor (S3)

4. Program Non Gelar (Program Diploma) dengan rician sebagai

berikut:

a. Program Diploma (D1)

b. Program Diploma 2 (D2)

c. Program Diploma 3 (D3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

39

Tingkat pendidikan atau jentang pendidikan guru yang

ditempuh akan mempengaruhi seorang guru dalam cara berpikir

maupun bersikap karena semakin tinggi tingkat pendidikan yang

dimiliki guru maka akan luas ilmu dan wawasannya. Selain itu juga,

zaman sekarang ini calon tenaga kerja yang dibutuhkan adalah

mereka yang memiliki kualifikasi pendidikan formal tinggi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pendidikan guru dapat mempengaruhi pemahaman guru terhadap

perubahan Kurikulum yang terjadi pada saat ini. Semakin tinggi

tingkat pendidikan guru, semakin tinggi kemampuan untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin rendah tingkat

pendidikan guru semakin rendah pula kemampuan guru untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

4. Kesibukan Guru di Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI

(1990:836) kesibukan berasal dari kata “sibuk” yang artinya banyak

yang dikerjakan, giat dan rajin, penuh dengan kegiatan. Kesibukan

adalah perihal yang bersifat sibuk, sesuatu yang harus dikerjakan.

Sedangkan guru adalah orang yang pekerjaanya, mata

pencahariannya, profesinya mengajar (KBBI, 1990:288). Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

40

Usman (1997:6), guru merupakan profesi/ jabatan atau pekerjaan

yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Guru memiliki

banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas maupun diluar dinas

dalam bentuk pengabdian. Jadi, kesibukan guru di sekolah adalah

beban tugas yang harus dikerjakan oleh seorang guru dalam

menjalankan profesinya.

a. Ruang Lingkup Tugas Guru

Menurut Pedoman Perhitungan Beban Kerja Guru,

kewajiban guru sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat (1) mencakup kegiatan

pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan

melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Pasal

35 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang-

kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam

tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung

dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas

mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan

kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya.

Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah,

akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

41

sekolah, yang terdiri dari siklus kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Rincian kegiatan tersebut antara lain

penerimaan siswa baru, penyusunan kurikulum dan perangkat

lainnya, pelaksanaan pembelajaran termasuk tes/ulangan, Ujian

Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain. Tugas tiap guru

dalam siklus tahunan tersebut secara spesifik ditentukan oleh

manajemen sekolah tempat guru bekerja.

b. Jam Kerja Guru

Sebagai tenaga profesional, guru baik PNS maupun

bukan PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban

memenuhi jam kerja yang setara dengan beban kerja pegawai

lainnya yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja (@ 60

menit) per minggu. Dalam melaksanakan tugas, guru mengacu

pada jadwal tahunan atau kalender akademik dan jadwal

pelajaran. Kegiatan tatap muka dalam satu tahun dilakukan

kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu per semester.

Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal

pelajaran yang disusun secara mingguan. Khusus Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) ada kalanya jadwal pelajaran tidak

disusun secara mingguan, tapi mengunakan sistem blok atau

perpaduan antara sistem mingguan dan blok. Pada kondisi ini,

maka jadwal pelajaran disusun berbasis semester, tahunan, atau

bahkan per tiga tahunan. Diluar kegiatan tatap muka, guru akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

42

terlibat dalam aktivitas persiapan tahunan/semester, ujian

sekolah maupun Ujian Nasional (UN), dan kegiatan lain akhir

tahun/semester.

c. Uraian Tugas Guru

1) Merencanakan Pembelajaran

Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal semester,

sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan

RPP ini diperkirakan berlangsung selama 2 (dua) minggu

atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan

sebagai kegiatan tatap muka.

2) Melaksanakan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi

interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru,

kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya.

Guru melaksanakan tatap muka atau pembelajaran dengan

tahapan kegiatan berikut:

a) Kegiatan awal tatap muka

Kegiatan awal tatap muka antara lain mencakup

kegiata pengecekan dan atau penyiapan fisik kelas,

bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat

administrasi. Kegiatan awal tatap muka dilakukan

sebelum jadwal pelajaran yang ditentukan, bisa sesaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

43

sebelum jadwal waktu atau beberapa waktu

sebelumnya tergantung masalah yang perlu disiapkan.

Kegiatan awal tatap muka diperhitungan setara dengan

1 jam pelajaran.

b) Kegiatan tatap muka

Dalam kegiatan tatap muka terjadi interaksi edukatif

antara peserta didik dengan guru dapat dilakukan

secara face to face atau menggunakan media lain

seperti video, modul mandiri, kegiatan

observasi/ekplorasi. Kegiatan tatap muka atau

pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dapat

dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas,

laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan.

Waktu pelaksanaan atau beban kegiatan pelaksanaan

pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi

waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum

sekolah.

c) Membuat resume proses tatap muka

Resume merupakan catatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan tatap muka yang telah dilaksanakan.

Catatan tersebut dapat merupakan refleksi, rangkuman,

dan rencana tindak lanjut. Penyusunan resume dapat

dilaksanakan di ruang guru atau ruang lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

44

disediakan di sekolah dan dilaksanakan setelah

kegiatan tatap muka. Kegiatan resume proses tatap

muka diperhitungan setara dengan 1 jam pelajaran.

3) Menilai Hasil Pembelajaran

Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna untuk menilai peserta didik maupun dalam

pengambilan keputusan lainnya. Pelaksanaan penilaian

dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian

non tes dapat dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran

sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek

fisik, atau produk jasa.

a) Penilaian dengan tes.

Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk

ujian akhir semester, tengah semester atau ulangan

harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau

jadwal yang telah ditentukan. Tes tertulis dan lisan

dilakukan di dalam kelas. Penilaian hasil test,

dilakukan diluar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di

ruang guru atau ruang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

45

Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap

muka karena waktu pelaksanaan tes dan penilaiannya

menggunakan waktu tatap muka.

b) Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran

sikap.

Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh

semua guru sebagai bagian tidak terpisahkan dari

proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan

yang tidak dapat diukur lewat test tertulis atau lisan.

Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di

dalam kelas menyatu dalam proses tatap muka pada

jadwal yang ditentukan, dan atau di luar kelas.

Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan

diluar jadwal pembelajaran atau tatap muka yang

resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka.

c) Penilaian non tes berupa penilaian hasil karya.

Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau

produk, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di ruang

guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri.

Penilaian ada kalanya harus menghadirkan peserta

didik agar tidak terjadi kesalahan pemahanan dari guru

mengingat cara penyampaian informasi dari siswa

yang belum sempurna. Penilaian hasil karya ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

46

dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan

beban yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan

yang lain. Tidak tertutup kemungkinan ada mata

pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol.

4) Membimbing dan Melatih Peserta Didik

Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi

tiga yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam

pembelajaran, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah

bimbingan dan latihan yang dilakukan menyatu dengan

proses pembelajaran atau tatap muka di kelas,

5) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler

Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan

pengayaan pada mata pelajaran yang diampu guru.

Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan

latihan kepada peserta didik yang belum menguasai

kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan pengayaan

merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta

didik yang telah mencapai kompetensi. Pelaksanaan

bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas

pada jadwal khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus

dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu. Beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

47

kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap

muka.

6) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta

didik, dapat disetarakan dengan mata pelajaran wajib

lainnya, pelaksanaan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas

dan atau ruang/tempat lain sesuai jadwal mingguan yang

telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada sore hari.

Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah.

a) Pramuka

b) Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa

c) Olahraga

d) Kesenian

e) Karya Ilmiah Remaja

f) Kerohanian

g) Paskibra

h) Pecinta Alam

i) PMR

j) Jurnalistik/Fotografi

k) UKS

l) dan sebagainya

Kegiatan ekstrakurikuler dapat disebut sebagai kegiatan

tatap muka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

48

7) Melaksanakan Tugas Tambahan

Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokkan menjadi

2 (dua) kategori yaitu tugas struktural, dan tugas khusus.

Tugas tambahan struktural

a) Tugas tambahan struktural sesuai dengan ketentuan

tentang struktur organisasi sekolah,

b) Jenis tugas tambahan sruktural dan wajib tatap muka

guru seperti tercantum dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Jenis Tugas Tambahan Guru.

No Kategori Jenis Tugas

Tambahan

Wajib

Mengajar *

Ekuivalensi

Jabatan

I Struktural 1. Kepala Sekolah 6 18

2. Wakil Kepala

Sekolah 12 12

3. Kepala

Perpustakaan 12 12

4. Kepala

Laboratorium 12 12

5.

Ketua Jurusan

Program

Keahlian

12 12

6. Kepala

Bengkel

12 12

7. Dll ** 12 12

II Khusus 1.

Pembimbing

Praktek Kerja

Industri

12 12

2. Kepala Unit

Produksi 12 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

49

Catatan:

1. * nilai minimal

2. ** tergantung jenis sekolah

8) Beban Tatap Muka

Jenis kegiatan guru yang dikategorikan tatap muka dan

bukan tatap muka dicantumkan dalam Tabel 2.2. Dalam

tabel tersebut juga dicantumkan ekuivalensi jam untuk

kegiatan tatap muka selain kegiatan tatap muka di kelas.

Tabel 2.2

Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka

No Jenis Kegiatan Guru

Kategori Ekuivale

nsi jam/

minggu*

Keterangan TM BTM

1 Merencanakan

pembelajaran

V 2

2. Melaksanakan

pembelajaran:

a. Kegiatan awal tatap

muka

V 2

b. Kegiatan tatap muka di

kelas

V

c. Membuat resume tatap

muka

V 2

3. Menilai hasil

pembelajaran

a. Penilaian tes V 0

b. Penilaian sikap V 2 Semua guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

50

No Jenis Kegiatan Guru

Kategori Ekuivale

nsi jam/

minggu*

Keterangan TM BTM

c. Penilaian karya V 2 Mata

pelajaran

tertentu

4. Membimbing dan

melatih

a. Bimbingan pada tatap

muka

V 0

b. Bimbingan

intrakurikuler

V 0

c. Bimbingan

ekstrakurikuler

V 2

5. Melaksanakan tugas

tambahan

a. Kepala sekolah 18

b. Wakil kepala sekolah 12

c. Kepala perpustakaan 12

d. Kepala laboratorium 12

e. Ketua jurusan/program 12

f. Kepala bengkel 12

g. Pembimbing praktek

kerja industri

12 Hanya di

SMK

h. Kepala unit produksi 12 Hanya di

SMK

i. Tugas lain 6 Seuai

kebutuhan

sekolah

Catatan:

TM = Tatap Muka

BTM = Bukan Tatap Muka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

51

* = beban kerja tidak dikalikan jumlah rombongan belajar

d. Kondisi Penyebab Kekurangan Jam Mengajar.

Seorang guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar

sebanyak 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu

disebabkan salah satu atau beberapa kondisi sebagai berikut.

1) Jumlah peserta didik dan rombongan belajar terlalu sedikit

Jumlah peserta didik terlalu sedikit atau jumlah rombongan

belajar juga sedikit, akan mengakibatkan jumlah jam tatap

muka untuk mata pelajaran tertentu belum mencapai angka

24 jam per minggu. Agar jumlah beban mengajar mencapai

24 jam atau kelipatannya, dibutuhkan jumlah rombongan

belajar yang memadai.

2) Jam pelajaran dalam kurikulum sedikit

Jumlah jam pelajaran mata pelajaran tertentu dalam struktur

kurikulum ada yang hanya 2 jam per minggu antara lain

Bahasa asing lain, Sejarah, Agama, Penjas, Kesenian,

Kewirausahaan, Muatan Lokal, Keterampilan, dan

Pengembangan Diri mengakibatkan guru yang mengajar

pelajaran tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban

minimal 24 jam tatap muka per minggu.

3) Jumlah guru di satu sekolah untuk mata pelajaran tertentu

terlalu banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

52

Kondisi ini biasanya terjadi kerena kesalahan dalam proses

rekruitmen atau karena perubahan beban mengajar guru

dari 18 jam menjadi 24 jam pelajaran per minggu. Jumlah

guru yang melebihi dari kebutuhan yang direncanakan,

mengakibatkan ada guru yang tidak dapat mengajar 24 jam

per minggu.

4) Sekolah pada daerah terpencil atau sekolah khusus.

Sekolah yang berlokasi di daerah terpencil biasanya

memiliki jumlah peserta didik yang sedikit. Kondisi ini

terjadi karena populasi penduduk juga sedikit. Sekolah

khusus yang karena kekhususan programnya, jumlah

peserta didiknya sangat sedikit. Karena rombongan

belajarnya sedikit, mengakibatkan guru mengajar tidak

sampai 24 jam per minggu. Salah satu contoh adalah

sekolah luar biasa, dimana jumlah muridnya memang

sedikit. Contoh lain pada Program Keahlian Pedalangan di

SMK. Animo terhadap program keahlian ini sangat sedikit,

tapi memiliki nilai strategis melestarikan budaya seni

tradisi. Animo pada program keahlian yang terkait dengan

sektor pertanian pada daerah tertentu juga rendah.

Berdasarkan pengamatan peneliti, antar guru memiliki

kesibukan yang berbeda-beda. Sebagian guru tidak hanya

menjalankan tugas pokok sebagai guru melainkan ada tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

53

tambahan yang harus mereka kerjakan. Tugas tambahan yang telah

diuraikan diatas menjadikan kesibukan guru bertambah. Guru yang

terlalu sibuk dengan tugas tambahan di sekolah akan meningkatkan

pengalaman dan kemahiran dalam menjalankan tugas pokoknya

yang juga telah diuraikan diatas. Dapat disimpulkan bahwa

kesibukkan guru di sekolah dapat mempengaruhi banyaknya

pengalaman dan kemahiran guru dalam memahami perubahan

kurikulum. Semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin

mampu guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit

kesibukan guru di sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Agatha Carolina Ngo (2014) dengan

judul “Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang

Pendidikan Guru”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian deskriptif yang tergolong penelitian survei

dengan subjek penelitian guru-guru kelas X SMA N 1 Kasihan,

SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sewon, SMA N 1 Sedayu, SMA N 1

Jetis dan SMA N 2 Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

54

mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru yang signifikan

terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman

guru mengajar dan jenjang pendidikan guru. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi guru yang

signifikan terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari

pengalaman guru mengajar (nilai probabilitas 0,205 > α = 0,05 dan

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,614 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,0922), (2) ada perbedaan persepsi guru

yang signifikan terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari

jenjang pendidikan guru (nilai probabilitas 0,042 > α = 0,05 dan

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= -2,004 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = -1,985).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan

(2015) dengan judul “Implementasi Penilaian Hasil belajar

Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru”. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan subjek semua guru Mata Pelajaran Akuntansi Pada

SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program

Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah

diimplementasikan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar

berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang didukung oleh hasil

analisis data sebesar 57,1% dari 63 responden masuk dalam kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

55

sangat baik (nilai mean= 89,24 berada pada interval 89-<104 dengan

kategori sangat baik), (2) guru telah mengimplementasikan jenis-

jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang

didukung oleh hasil analisis data sebesar 93,7% dari 63 responden

masuk dalam kategori sangat baik (nilai mean= 15,38 berada pada

interval 14-<16 dengan kategori sangat baik), (3) guru telah

mengimplementasikan prinsip dan pendekatan penilaian

berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang didukung oleh hasil

analisis data sebesar 68,3% dari 63 responden masuk dalam kategori

sangat baik (nilai mean= 42,16 berada pada interval 41-<48 dengan

kategori sangat baik), dan (4) guru telah mengimplementasikan

teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang

didukung oleh hasil analisis data sebesar 66,7% dari 63 responden

masuk dalam kategori baik dan sangat baik (nilai mean=31,70

berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sirilus Christianto (2016) dengan

judul “Implementasi Penilaian dan Proses Pembelajaran

Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari status Kepegawaian dan

Masa Kerja”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian ex post facto dan komparatif dengan subjek

penelitian guru Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMK Swasta Bidang

Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

56

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan

kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawean dan masa kerja

dengan harapan agar guru dapat mengevaluasi pelaksanaan

penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013

serta sebagai bahan kajian bagi sekolah yang berkaitan dengan

upaya mengoptimalkan kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan

penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status

kepegawaian (nilai probabilitas 0,545 > α = 0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,612

< 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), (2) tidak ada perbedaan dalam

mengimplementasikan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013

ditinjau dari masa kerja (nilai probabilitas 0,661 > α = 0,05 dan

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,416 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), (3) ada perbedaan dalam

mengimplementasikan proses pembelajarn berdasarkan Kurikulum

2013 ditinjau dari status kepegawean (nilai probabilitas 0,016 < α =

0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 4,469 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), dan (4) tidak ada

perbedaan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran

berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja (nilai

probabilitas 0,106 > α = 0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,328 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

57

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

Guru profesional adalah guru yang telah lama menjalankan

profesinya. Semakin lama guru menjalankan profesinya maka

diduga semakin tinggi pula tingkat profesionalisme guru tersebut.

Guru yang mempunyai tingkat profesional tinggi biasanya adalah

guru senior. Seorang guru senior yang telah puluhan tahun mengajar

akan memiliki kualitas mengajar yang berbeda dengan guru junior

yang baru beberapa tahun mengajar. Sehingga guru senior dapat

juga dikatakan sebagai guru yang mempunyai banyak pengalaman

dalam mengajar sedangkan guru junior baru mempunyai sedikit

pengalaman dalam mengajar. Namun, guru junior atau guru baru

mungkin mempunyai kemampuan lain yang tidak dimiliki guru

senior yang telah banyak pengalamannya, misalnya penggunaan

media pembelajaran baru, penggunaan komputer dan sebagainya.

Guru yang mempunyai sedikit maupun banyak pengalaman

akan berbeda dalam memahami hal yang baru. Seperti halnya

perubahan kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Edisi Revisi.

Kurikulum 2013 Edisi Revisi dalam sistem penilaian mengalami

banyak perubahan. Dari perubahan tersebut, guru harus memahami

Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasarkan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Guru yang sudah banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

58

pengalaman dalam mengajar sudah biasa mengalami perubahan

kurikulum sehingga guru tersebut akan lebih mudah memahami

sekaligus mengimplementasikan kurikulum yang baru. Sedangkan

guru yang masih mempunyai sedikit pengalaman dalam mengajar

akan kesulitan memahami kurikulum apalagi

mengimplementasikannya. Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh

positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

2. Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

Setiap guru mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda.

Pandangan guru terhadap kurikulum pun juga akan berbeda. Guru

yang pendidikannya tinggi akan mempunyai ilmu dan wawasan

yang luas dibandingkan dengan guru yang pendidikannya rendah.

Jika ilmu dan wawasan seorang guru luas maka guru akan

memahami dan mengetahui banyak hal. Berbeda dengan guru yang

tingkat pendidikannya rendah, mereka terbatas dalam memperoleh

ilmu dan wawasan ketika menempuh pendidikan. Perubahan

kurikulum saat ini membutuhkan pengetahuan yang banyak guna

memudahkan guru dalam memahami serta mengimplementasikan

perubahan kurikulum tersebut. Seperti halnya perubahan kurikulum

2013 ke Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Kurikulum 2013 Edisi Revisi

dalam sistem penilaian mengalami banyak perubahan. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

59

perubahan tersebut, guru harus memahami Kurikulum 2013 Edisi

Revisi berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi

akan mudah memahami serta mengimplementasikan kurikulum.

Sebaliknya guru yang mempunyai tingkat pemdidikan rendah akan

kesulitan dalam memahami serta mengimplementasikan kurikulum.

Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh positif tingkat pendidikan

guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

3. Pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

Kesibukan guru di sekolah adalah beban tugas yang harus

diselesaikan guru yang mencakup tugas pokok dan tugas tambahan.

Namun, antar guru mempunyai beban tugas yang berbeda-beda. Ada

guru yang hanya mempuyai beban tugas berupa tugas pokok saja

dan ada guru yang mempunyai beban tugas berupa tugas pokok dan

tugas tambahan. Perbedaan beban tugas yang diselesaikan guru

menjadikan kesibukan guru juga berbeda. Pemahaman guru diduga

akan berbeda pada guru yang mempunyai tingkat kesibukan yang

berbeda pula. Semakin tinggi kesibukan guru di sekolah maka

semakin meningkatkan pengalaman dan kemahiran guru dalam

menjalankan tugasnya. Seorang guru yang mempunyai sedikit

kesibukan di sekolah tidak akan mempunyai banyak pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

60

dan kemahiran yang cukup dibandingkan dengan guru yang

mempunyai banyak kesibukan di sekolah. Sehingga, diduga

kesibukan guru di sekolah dapat mempengahuri banyaknya

pengalaman dan kemahiran guru dalam memahami perubahan

kurikulum. Seperti halnya perubahan kurikulum 2013 ke Kurikulum

2013 Edisi Revisi. Kurikulum 2013 Edisi Revisi dalam sistem

penilaian mengalami banyak perubahan. Dari perubahan tersebut,

guru harus memahami Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasarkan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

Semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin mampu guru

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit kesibukkan

guru di sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh

positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang belum final

dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan kerangka

berpikir diatas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

61

1. Hipotesis I

𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

𝐻𝑎1 : Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

2. Hipotesis II

𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

3. Hipotesis III

𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

62

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian

non-eksperimental. Penelitian Ex-post facto merupakan penelitian dimana

si peneliti tidak dapat melakukan suatu kontol secara langsung terhadap

variabel bebas karena manifestasi variabel tersebut pada hakekatnya tidak

dapat dimanipulasikan. Wayan Ardhana (FX. Muhadi, 2011:71)

mengemukakan bahwa Ex-post facto adalah penelitian dimana si peneliti

tidak dimungkinkan untuk memanipulasi variabel atau menunjuk subjek

untuk suatu perlakuan tertentu secara rambang atau menciptakan kondisi–

kondisi secara rambang.

Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena mengungkap tentang

kemampuan guru berdasarkan pengalaman mengajar, tingkat pendidikan,

dan kesibukan guru di sekolah dalam mengimplementasikan standar

penilaian pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

menurut kurikulum 2013 edisi revisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

63

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di 11 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret

Tahun 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah guru-guru SMA Negeri se-Kota

Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengalaman mengajar guru, tingkat

pendidikan guru, kesibukan guru di sekolah, dan Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentnag Standar Penilaian.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2014:148). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian

payung. Dalam penelitian payung target populasinya adalah guru-guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

64

SMA dan SMK Negeri di Kota Yogyakarta yang berjumlah 1479 guru.

Namun, penelitian ini hanya difokuskan pada guru-guru SMA Negeri

di Kota Yogyakarta saja.

Berdasarkan data SMA Negeri yang terdaftar di Dikpora Kota

Yogyakarta ada 11 sekolah, dengan rincian data sebagai berikut:

1. SMAN 1 Yogyakarta

2. SMAN 2 Yogyakarta

3. SMAN 3 Yogyakarta

4. SMAN 4 Yogyakarta

5. SMAN 5 Yogyakarta

6. SMAN 6 Yogyakarta

7. SMAN 7 Yogyakarta

8. SMAN 8 Yogyakarta

9. SMAN 9 Yogyakarta

10. SMAN 10 Yogyakarta

11. SMAN 11 Yogyakarta

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:148). Dalam

penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan berdasarkan rumus

Slovin sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

65

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁 (𝑑)2

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error sebesar 5%.

Dari populasi sebesar 1479 diatas dapat ditentukan ukuran sampel

sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1+𝑁 (𝑑)2

𝑛 =1479

1+1479 (0,05)2

𝑛 =1479

1+1479 (0,0025)

𝑛 =1479

1+3,6975

𝑛 =1479

4,6975

𝑛 = 314,8483236

Dari rumus diatas dengan margin error 5% diperoleh ukuran

sampel sebesar 314,8483236 yang kemudian dibulatkan menjadi 315.

Dengan demikian, ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar

21,29% (315/1479). Kemudian, peneliti mempertimbangkan adanya

kuesioner yang gugur maka sampel ditambah 10% sehingga total

sampel menjadi 347 atau dapat dikatakan bahwa ukuran sampel setiap

sekolah proporsional sebesar 23,46% (347/1479).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

66

3. Teknik penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

proportional sampling dan convenience sampling. Dalam penelitian

ini, sebaran populasi dan sampel guru SMA Negeri di Kota

Yogyakarta nampak seperti pada tabel berikut:

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

Tabel 3.1

Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta

No Sekolah Populasi Sampel Persentase

Sampel

1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46%

2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru 15 guru 23,46%

3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru 16 guru 23,46%

4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%

5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46%

6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru 12 guru 23,46%

7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%

8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru 12 guru 23,46%

9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru 10 guru 23,46%

10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%

11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru 14 guru 23,46%

Jumlah 603 guru 141 guru 23,46%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

67

(Sugiyono, 2014:95). Adapun variabel yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus

atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2014:96).

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah :

pengalaman mengajar (X1) adalah lamanya mengajar mata

pelajaran yang relevan dengan bidang keahlian guru yang

dinyatakan dalam satuan waktu tahun, tingkat pendidikan (X2)

adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang dimiliki oleh

guru, kesibukan guru di sekolah (X3) adalah beban tugas yang

harus diselesaikan guru yang mencakup tugas pokok dan tugas

tambahan.

b. Variabel Terikat

Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2014:97). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian yaitu kemampuan guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

68

mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar

peserta didik.

2. Pengukuran Variabel Penelitian

Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan

sebagai berikut: pengalaman mengajar (X1) berdasarkan lamanya

mengajar yaitu yang memiliki pengalaman mengajar > 20 tahun

termasuk dalam kategori banyak pengalaman dalam mengajar, yang

memiliki pengalaman mengajar 11-20 tahun termasuk dalam kategori

cukup berpengalaman dalam mengajar dan yang memiliki pengalaman

mengajar 2–10 tahun termasik dalam kategori sedikit pengalaman

dalam mengajar. Tingkat pendidikan (X2) berdasarkan jenjang

pedidikan formal tertinggi yang dimiliki seorang guru yaitu: D3 diberi

skor 1, S1 diberi skor 2, S2 diberi skor 3, S3 diberi skor 4. Kesibukan

guru di sekolah (X3) menggunakan pengukuran skala sikap dari

Likert. Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu. implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian juga

diukur menggunakan skala sikap dari Likert.

Variabel penelitian diukur dengan menggunakan skala Likert

yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan,

yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat

Tidak Setuju (STS). Pemberian skor akan tampak seperti pada tabel

3.2 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

69

Tabel 3.2

Skor Pernyataan Sikap

Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor TS Skor STS

Pernyataan Positif 4 3 2 1

Pernyataan Negatif 1 2 3 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan teknik

kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

pengalaman mengajar, tingkat pendidikan, kesibukan guru di sekolah dan

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk,

maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Mendefinisikan variabel

2. Menentukan dimensi dan indikator

3. Menulis kuesioner

Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan

di atas, untuk mengungkap data variabel-variabel yang diukur

menggunakan skala sikap dari Likert disusun kisi-kisi penyusunan

kuesioner sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

70

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Kuesioner

No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif

1. Implementasi

Permendikbud

No. 23 Tahun

2016 tentang

Standar

Penilaian (Y)

1.1.Aspek

sikap

1.1.1 Observasi atau

Pengamatan

1.1.2 Teknik penilaian

yang relevan

Nomor

38, 39, 40

dan 41

Nomor 42,

43, dan 44

1.2.Aspek

pengetahua

n

1.2.1 Tes tertulis, Tes

lisan, dan

Penugasan

Nomor 45,

46, 47, 48,

49

1.3.Aspek

Keterampil

an

1.3.1 Teknik yang

sesuai dengan

teknik yang

dinilai (Praktek,

Produk, Proyek,

dan Portofolio)

Nomor 50,

51, 52, 53,

54, 56,

dan 57

Nomor

55

2. Kesibukan

Guru di

Sekolah (X3)

2.1 Kegiatan

administr

asi

sekolah

2.1.1 Menyusun silabus

2.1.2 Menyusun

program tahunan

2.1.3 Menyusun

progam semester

2.1.4 Menyusun KKM

Nomor 58

Nomor 59

dan 60

Nomor 61,

62, 63, 64,

dan 65

Nomor 66

2.2 Melaksan

akan tugas

sebagai

agen

pembelaja

ran.

2.2.1 Sebagai fasilitator

Nomor 69 Nomor

67

Nomor

68

2.3 Melaksan

akan

pengemba

ngan

profesi

2.3.1 Membuat laporan

penelitian

2.3.2 Membuat

media/alat

pembelajaran

2.3.3 Membuat karya

teknologi

Nomor 70

Nomor 72

Nomor

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

71

No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif

2.4 Berpartisi

spasi

dalam

forum

ilmiah

2.4.1 Seminar

2.4.2 Sarasehan

2.4.3 Lokakarya

2.4.4 Santiaji

Nomor

73,74

Nomor 75

Nomor 76

Nomor

77

2.5 Kegiatan

co-

kurikuler

2.5.1 Pendampingan

kegiatan peserta

didik

Nomor 78,

79, 80,

dan 81

2.6 Tugas

Tambahan

2.6.1 Kepala Sekolah

2.6.2 Waka Kurikulum

2.6.3 Waka Kesiswaan

2.6.4 Waka Humas

2.6.5 Waka Sarana dan

Prasarana

2.6.6 Kepala

Laboatorium

2.6.7 Kepala

Perpustakaan

2.6.8 Pembina

Kegiatan

Ekstrakurikuler

2.6.9 Tugas Tambahan

Lainnya

Nomor 82

Nomor 83

Nomor 84

Nomor 85

Nomor 86

Nomor 87

Nomor 88

Nomor 89

Nomor 90

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas

dan reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

72

variabel-variabel kesibukan guru di sekolah (X3) dan implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (Y).

a. Pengujian Validitas Kuesioner

Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk

memperoleh kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel

yang diteliti dengan tepat.

1) Uji validitas isi dan konstruk.

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

Profesional Judgment. Uji validitas isi bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana item-item dalam tes mencakup

keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Pengujian

validitas kontruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan

dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur

(Aswar, 2009:45). Untuk memenuhi validitas isi, kuesioner

dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang mencakup dimensi,

indikator dan item kuesioner yang telah diuraikan pada tabel

diatas.

2) Uji validitas empiris.

Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid

atau sahih secara empiris apabila kuesioner tersebut

diujicobakan dan skor setiap butir mempunyai korelasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

73

signifikan dengan skor total. Untuk menentukan validitas butir

digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson

sebagai berikut (Noor, 2011:169):

rxy= NΣXY – (ΣX) (ΣY)

√{NΣX² – (ΣX)²} {NΣY2 – (ΣY)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Untuk uji validitas ini menggunakan bantuan program SPSS

versi 22.0 for Windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada

kuesioner dikatakan valid jika pada α = 5%, r hitung bersifat positif

dan nilainya lebih besar dari r tabel. Total responden sebanyak 133

responden dengan dk = n-2. Diketahui bahwa derajat kebebasan

sebesar 131 (dk = 133-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukkan

r tabel sebesar 0,1432.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

74

a) Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Data mengenai variabel implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian berdasarkan

kurikulum 2013 edisi revisi diungkapkan dengan menggunakan

kuesioner yang terdiri atas 20 pernyataan. Jika koefisien r tabel

dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil

19 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 1 butir

pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian

validitas pada tabel di bawah ini menunjukkan butir nomor 55

tidak valid, oleh karena itu peneliti mengambil keputusan untuk

membuang butir nomor 55. Berikut rangkuman pengujian

validitas instrumen variabel implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian pertama dan

kedua:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

75

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

(Pertama)

No. Butir r hitung r tabel Keterangan

1 38 0,665 0,1432 Valid

2 39 0,532 0,1432 Valid

3 40 0,594 0,1432 Valid

4 41 0,485 0,1432 Valid

5 42 0,425 0,1432 Valid

6 43 0,479 0,1432 Valid

7 44 0,419 0,1432 Valid

8 45 0,735 0,1432 Valid

9 46 0,714 0,1432 Valid

10 47 0,749 0,1432 Valid

11 48 0,734 0,1432 Valid

12 49 0,733 0,1432 Valid

13 50 0,761 0,1432 Valid

14 51 0,771 0,1432 Valid

15 52 0,631 0,1432 Valid

16 53 0,571 0,1432 Valid

17 54 0,600 0,1432 Valid

18 55 0,012 0,1432 Tidak Valid

19 56 0,759 0,1432 Valid

20 57 0,696 0,1432 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

76

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel

Implementasi BERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

(Kedua)

No. Butir r hitung r tabel Keterangan

1 38 0,668 0,1432 Valid

2 39 0,527 0,1432 Valid

3 40 0,590 0,1432 Valid

4 41 0,479 0,1432 Valid

5 42 0,416 0,1432 Valid

6 43 0,485 0,1432 Valid

7 44 0,428 0,1432 Valid

8 45 0,739 0,1432 Valid

9 46 0,710 0,1432 Valid

10 47 0,759 0,1432 Valid

11 48 0,742 0,1432 Valid

12 49 0,742 0,1432 Valid

13 50 0,760 0,1432 Valid

14 51 0,758 0,1432 Valid

15 52 0,647 0,1432 Valid

16 53 0,585 0,1432 Valid

17 54 0,614 0,1432 Valid

18 56 0,777 0,1432 Valid

19 57 0,691 0,1432 Valid

b) Kesibukan Guru di Sekolah

Data mengenai variabel kesibukan guru di sekolah

diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas

33 pernyataan. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan

koefisien r hitung maka diperoleh hasil 33 butir pernyataan

dapat dikatakan valid atau dengan kata lain semua butir

pernyataan pada variabel kesibukan guru di sekolah dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

77

valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas berdasarkan

tabel di bawah ini semua butir pernyataan sudah valid sehingga

tidak perlu dilakukan pengujian validitas ulang. Berikut

rangkuman pengujian validitas instrumen variabel kesibukan

guru di sekolah:

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan

Guru di Sekolah

No. Butir r hitung r tabel Keterangan

1 58 0,305 0,1432 Valid

2 59 0,230 0,1432 Valid

3 60 0,344 0,1432 Valid

4 61 0,371 0,1432 Valid

5 62 0,315 0,1432 Valid

6 63 0,318 0,1432 Valid

7 64 0,262 0,1432 Valid

8 65 0,290 0,1432 Valid

9 66 0,399 0,1432 Valid

10 67 0,371 0,1432 Valid

11 68 0,391 0,1432 Valid

12 69 0,394 0,1432 Valid

13 70 0,246 0,1432 Valid

14 71 0,288 0,1432 Valid

15 72 0,319 0,1432 Valid

16 73 0,464 0,1432 Valid

17 74 0,184 0,1432 Valid

18 75 0,289 0,1432 Valid

19 76 0,407 0,1432 Valid

20 77 0,421 0,1432 Valid

21 78 0,473 0,1432 Valid

22 79 0,559 0,1432 Valid

23 80 0,643 0,1432 Valid

24 81 0,625 0,1432 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

78

No. Butir r hitung r tabel Keterangan

25 82 0,642 0,1432 Valid

26 83 0,691 0,1432 Valid

27 84 0,647 0,1432 Valid

28 85 0,671 0,1432 Valid

29 86 0,656 0,1432 Valid

30 87 0,527 0,1432 Valid

31 88 0,656 0,1432 Valid

32 89 0,527 0,1432 Valid

33 90 0,174 0,1432 Valid

b. Uji Reliabilitas Kuesioner

Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu

instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.

Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus

yang digunakan yaitu koefisien alpha cronbach (Noor, 2011:165):

𝑟11 = (𝑘

𝑘−1 ) ( 1 −

∑𝜎𝑏2

𝜎12 )

Keterangan :

𝑟11 = Reliabilitas instrumen.

𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

∑𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir

𝜎12 = Varians total.

Untuk uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program

SPSS versi 22.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel

jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

79

1) Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas

instrumen penelitian untuk variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha

Based on Standardized

Items

N of Items

0,934 0,936 19

Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel

3.7 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar

0,934. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir

pernyataan variabel implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian tersebut adalah reliabel.

2) Kesibukan Guru di Sekolah

Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas

instrumen penelitian untuk variabel kesibukan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

80

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel

Kesibukan Guru di Sekolah

Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha

Based on Standardized

Items

N of Items

0,894 0,897 33

Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel

3.8 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar

0,894. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir

pernyataan variabel kesibukan guru di sekolah tersebut adalah

reliabel.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

statistika deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai

statistikanya, yang akan diinterprestasikan secara kualitatif yang

berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), dengan

nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157) :

81% ke atas : Sangat Baik

66% - 80% : Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

81

56% - 65% : Cukup

46% - 55% : Tidak Baik

Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik

PAP II digunakan untuk menghitung kategori kecenderungan

variabel implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian dan variabel kesibukan guru di sekolah. Dengan

data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan

skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel

langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor

interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:

Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor

maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin

dicapai).

Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel adalah

sebagai berikut:

a. Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Skor maksimal yang mungkin dicapai: 19 x 4 = 76

Skor minimal yang mungkin dicapai :19 x 1 = 19

Skor kategori kecenderungan untuk variabel Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,

adalah sebagai berikut:

19 + 81% (76 - 19) = 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

82

19 + 66% (76 - 19) = 57

19 + 56% (76 - 19) = 51

19 + 46% (76 - 19) = 45

19 + 0% (76-19) = 19

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori

kecenderungan variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian berikut:

Tabel 3.9

Rentang Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian

No. Interval Skor Kategori

1. 65 - 76 Sangat Baik

2. 57 – 64 Baik

3. 51 – 56 Cukup

4. 45 – 50 Tidak Baik

5. 19 – 44 Sangat Tidak Baik

b. Variabel Kesibukan Guru di Sekolah

Skor maksimal yang mungkin dicapai: 33 x 4 = 132

Skor minimal yang mungkin dicapai :33 x 1 = 33

Skor kategori kecenderungan untuk variabel kesibukan guru di

sekolah, adalah sebagai berikut:

33 + 81% (132 - 33) = 113

33 + 66% (132 - 33) = 98

33 + 56% (132 - 33) = 88

33 + 46% (132 - 33) = 79

33 + 0% (132 - 33) = 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

83

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori

kecenderungan variabel kesibukan guru di sekolah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Rentang Variabel Kesibukan Guru di Sekolah

No. Interval Skor Kategori

1. 113 – 132 Sangat Sibuk

2. 98 – 112 Sibuk

3. 88 – 97 Cukup

4. 79 – 87 Tidak Sibuk

5. 33 – 78 Sangat Tidak Sibuk

2. Pengujian Hipotesis

a. Rumusan Hipotesis

Berikut adalah tiga hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti:

Hipotesis 1

𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian.

𝐻𝑎1: Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

Hipotesis 2

𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

84

𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

Hipotesis 3

𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian.

𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

b. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengujian hipotesis 1 sampai 3

menggunakan analisis Chi-square (x2), langkah-langkah yang

digunakan sebagai berikut:

1) Mencari Nilai Chi-Square (x2)

Uji Chi- Square (x2) digunakan untuk melihat tingkat

signifikansi (kemaknaan) hubungan antara dua variabel atau

lebih yang dianalisis berdasarkan tabel silang. Adapun rumus

dasar untuk pengujian Chi-squre (x2) adalah sebagai berikut

(Silaen dan Heriyanto, 2013:203):

𝑋2 = ∑(𝑂𝑖𝑗 − 𝐸𝑖𝑗)2

𝐸𝑖𝑗

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

85

Keterangan:

𝑂𝑖𝑗: Frekuensi Observasi

𝐸𝑖𝑗: Frekuensi yang diharapkan

x2 : Chi-Square

Jika frekuensi harapan (𝐸𝑖𝑗) tidak diketahui maka dapat dicari

dengan persamaan sebagai berikut:

𝐸𝑖𝑗 =(∑ 𝑅𝑖)(∑ 𝐶𝑗)

𝑛

keterangan:

∑ 𝑅𝑖: Jumlah frekuensi baris ke-i

∑ 𝐶𝑗: Jumlah frekuensi kolom ke-j

n : jumlah data

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika nilai Asymp. Sig> 0,05 maka H0 diterima. H0 tersebut

menunjukan tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar,

tingkat pendidikan dan kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian, maka tidak perlu dilakukan penentuan

derajat asosiasi. Jika nilai Asymp. Sig< 0,05 maka 𝐻𝑎 diterima.

𝐻𝑎 diterima artinya menunjukkan ada pengaruh positif

pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru

di sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian maka langkah

selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

86

3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi

Apabila 𝐻𝑎 diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka

koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien

kontingensi maksimum (Cmax) dapat dicari dengan persamaan

sebagai berikut (Sudjana, 2002:282):

𝐶 = √𝑥2

𝑥2 + n

Cmax = √𝑚−1

𝑚

rasio = C/Cmax

Keterangan:

C : koefisien kontingensi

Cmax : koefisien kontingensi maksimum

𝑥2 : koefisien Chi-Square

m : jumlah minimum antara baris dan kolom

n : banyaknya sampel

secara umum kriteria rasio C/ Cmax adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Rasio C/ Cmax

C/ Cmax Interpretasi

>0,80 Sangat Kuat

0,60 – 0,80 Kuat

0,40 – 0,60 Sedang

0,20 – 0,40 Lemah

<0,20 Sangat Lemah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

87

Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi

dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi

22.0 for windows

4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis

Jika nilai Sig <𝛼 = 0,05, maka 𝐻𝑎 diterima. Artinya ada pengaruh

positif pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan

guru di sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya jika nilai Sig

>𝛼 = 0,05 maka H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh positif

pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru di

sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

88

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2017 sampai

dengan 7 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMA Negeri se-

Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti seharusnya mengambil data

di 11 SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Namun, pada pelaksanaannya SMA

Negeri 4 Yogyakarta karena suatu hal tidak dapat menjadi tempat untuk

pengambilan data. Sehingga, pengambilan data dilaksanakan pada 10 SMA

Negeri di Kota Yogyakarta sebagai berikut: SMA Negeri 1 Yogyakarta,

SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 5

Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA

Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10

Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dengan adanya perubahan

pada tempat pengambilan data tersebut, Margin of Error juga mengalami

perubahan yang semula 5% menjadi 7,6%. Dari 10 sekolah tersebut peneliti

menyebar 152 kuesioner untuk guru, dengan jumlah kuesioner yang

kembali sebanyak 141 kuesioner, dan yang digugurkan sebanyak 8

kuesioner. Jadi, kuesioner yang diisi dengan lengkap sebanyak 133

kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

89

Data responden dari 10 SMA Negeri di Kota Yogyakarta dapat

diilustrasikan pada tabel 4.1 dibawah ini:

Selanjutnya pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian dalam

bentuk tabel dan perhitungan nilai-nilai statistik dengan menggunakan

bantuan program SPSS versi 22.0 for Windows serta pembahasan hasil

penelitian.

1. Deskripsi Responden

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Data Responden Penelitian

Nama Sekolah Populasi Responden Persentase

Responden

SMA N 1 Yogyakarta 57 13 22,81%

SMA N 2 Yogyakarta 65 20 30,77%

SMA N 3 Yogyakarta 66 16 24,24%

SMA N 5 Yogyakarta 57 16 28,07%

SMA N 6 Yogyakarta 52 9 17,31%

SMA N 7 Yogyakarta 51 11 21,57%

SMA N 8 Yogyakarta 50 12 24,00%

SMA N 9 Yogyakarta 42 9 21,43%

SMA N 10 Yogyakarta 51 12 23,53%

SMA N 11 Yogyakarta 61 15 24,59%

Jumlah 552 133 24,09%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

90

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Valid Laki-Laki 49 36,8 36,8 36,8

Perempuan 84 63,2 63,2 100,0

Total 133 100,0 100,0

Tabel 4.2 memunjukkan jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin diantara guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit

sebesar 49 guru atau 36,8%. Sedangkan guru yang berjenis kelamin

perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu sebanyak 84 atau

63,2%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis

kelamin perempuan.

b. Berdasarkan Pengalaman Mengajar

Data responden berdasarkan pengalaman mengajar dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 menunjukkan jumlah responden berdasarkan

variabel pengalaman mengajar di mana dari 133 guru ada 73 guru

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Banyak 73 54,9 54,9 54,9

Cukup 42 31,6 31,6 86,5

Sedikit 18 13,5 13,5 100,0

Total 133 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

91

(54,9%) mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar, ada 42

guru (31,6%) mempunyai cukup pengalaman dalam mengajar, dan

ada 18 guru (13,5%) mempunyai sedikit pengalaman dalam

mengajar. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar atau dapat

dikatakan bahwa sebagian besar guru-guru SMA Negeri se-Kota

Yogyakarta adalah guru senior.

c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 menunjukkan jumlah responden berdasarkan

tingkat pendidikan di mana dari 133 guru ada 2 guru atau 1,5% yang

mempunyai tingkat pendidikan D3, 103 guru atau 77,4% yang

mempunyai tingkat pendidikan S1, 26 guru atau 19,5% yang

mempunyai tingkat pendidikan S2, dan 2 guru atau 1,5% yang

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 2 1,5 1,5 1,5

S1 103 77,4 77,4 78,9

S2 26 19,5 19,5 98,5

S3 2 1,5 1,5 100,0

Total 133 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

92

mempunyai tingkat pendidikan S3. Dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan S1.

2. Deskripsi Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Penilaian dalam kurikulum 2013 edisi revisi mengacu pada

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yang

didampingi oleh Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan Satuan Pendidikan pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,

tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrument

penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar

dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan adalah proses pengumpulan informasi data tentang capaian

pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam

bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/ Madrasah.

Kurikulum 2013 edisi revisi terdapat perubahan dalam

melakukan penilaian, diantaranya adalah skala penilaian menjadi 1-100

dengan penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi,

penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan kecuali mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

93

agama dan PPKN, jika terdapat 2 nilai praktik dalam 1 KD maka yang

diambil adalah nilai tertinggi, nilai ketrampilan (praktik, produk, dan

portofolio) dan nilai pengetahuan (penilaian harian dan penilaian akhir

semester) dalam 1 KD ditotal dan diambil nilai rata-rata, dan nilai

remidial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.

Untuk mengetahui kecenderungan implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian peneliti membuat lima

kategori kecenderungan variabel implementasi Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, kategori tersebut diperoleh

dari setiap responden berdasarkan jumlah skor dari 19 pernyataan

dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih responden, di mana

skor terendah adalah 19 dan skor tertinggi adalah 76. Penentuan skor

untuk pernyataan positif yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak

Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1), dan sebaliknya untuk

pernyataan negatif yaitu, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3)

dan Sangat Tidak Setuju (4). Selanjutnya, peneliti akan

menginterpretasikan skor standar penilaian yang tersaji pada tabel

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

94

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 37

guru (27,8%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori sangat

baik, ada 63 guru (47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam

kategori baik, ada 30 guru (22,6%) dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian

termasuk dalam kategori cukup, ada 3 guru (2,3%) dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar penilaian termasuk dalam kategori tidak baik, dan ada 0 guru

(0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori sangat tidak

baik. Dapat disimpulkan bahwa guru-guru SMA Negeri se-Kota

Yogyakarta dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian cenderung baik dan sangat baik.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data

Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

Sangat Baik 65 – 76 37 27,8

Baik 57 – 64 63 47,4

Cukup 51 – 56 30 22,6

Tidak Baik 45 – 50 3 2,3

Sangat Tidak Baik 19 – 44 - -

Total 133 100

(Lampiran 4; Deskripsi Data, hal 161)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

95

Tabel 4.6

Nilai-Nilai Statistika Implementasi

Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Nilai Statistik Skor

Mean 60,72

Median 57,00

Modus 57

Std. Deviation 6,693

Minimum 50

Maximum 76

(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 161)

Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada

tebel 4.6 yaitu mean dengan skor 60,72 masuk dalam kategori baik,

standar deviasi sebesar 6,693, median dengan skor 57,00 masuk dalam

kategori baik, dan modus dengan skor 57 masuk dalam kategori baik.

Sedangkan skor minimum adalah 50 dan skor maksimumnya adalah 76.

Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori

baik yaitu interval 57-64. Dengan demikian nilai-nilai statistika

variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian masuk dalam kategori baik.

3. Deskripsi Kesibukan Guru di Sekolah

Dalam Uundang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 35 tentang

Guru dan Dosen, kesibukan guru di sekolah meliputi kegiatan pokok

dan tugas tambahan dengan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24

jam tatap muka dengan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam

1 minggu. Kegiatan pokok dan tugas tambahan guru, meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

96

1) Merencanakan pembelajaran

2) Melaksanakan pembelajaran

3) Menilai hasil pembelajaran

4) Membimbing dan melatih peserta didik

5) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler

6) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler

7) Melaksanakan tugas tambahan struktural dan tugas khusus

Untuk mengetahui kecenderungan kesibukan guru di sekolah

peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel kesibukan guru

di sekolah, kategori tersebut diperoleh dari setiap responden

berdasarkan jumlah skor dari 36 pernyataan dengan empat opsi jawaban

kuesioner yang dipilih responden, di mana skor terendah adalah 36 dan

skor tertinggi adalah 144. Penentuan skor untuk pernyataan positif

yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak

Setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu, Sangat

Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3) dan Sangat Tidak Setuju (4).

Selanjutnya, peneliti akan menginterpretasikan skor standar penilaian

yang tersaji pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

97

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 2

guru (1,5%) memiliki kesibukan dengan kategori sangat sibuk, ada 15

guru (11,3%) memiliki kesibukan dengan kategori sibuk, ada 25 guru

(18,8%) memiliki kesibukan dengan kategori cukup, ada 51 guru

(38,3%) memiliki kesibukan dengan kategori tidak sibuk, dan ada 40

guru (30,1%) yang memiliki kesibukan dengan kategori sangat tidak

sibuk. Dapat disimpulkan bahwa kesibukan guru-guru SMA Negeri

se-Kota Yogyakarta memiliki kecenderungan tidak sibuk.

Tabel 4.8

Nilai-Nilai Statistika Variabel

Kesibukan Guru di Sekolah

Nilai Statistik Skor

Mean 84,39

Median 83,00

Modus 80

Std. Deviation 11,001

Minimum 63

Maximum 132

(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 162)

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel

Kesibukan Guru di Sekolah

Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase

Sangat Sibuk 113 – 132 2 1,5

Sibuk 98 – 112 15 11,3

Cukup 88 – 97 25 18,8

Tidak Sibuk 79 – 87 51 38,3

Sangat Tidak

Sibuk 33 – 78 40 30,1

Total 133 100

(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 162)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

98

Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada

tebel 4.8 yaitu mean dengan skor 84,39 masuk dalam kategori tidak

sibuk, standar deviasi sebesar 11,001, median dengan skor 83,00

masuk dalam kategori tidak sibuk, dan modus dengan skor 80 masuk

dalam kategori tidak sibuk. Sedangkan skor minimum adalah 63 dan

skor maksimumnya adalah 132. Dengan demikian skor mean,

median, dan modus masuk dalam kategori sangat tidak sibuk yaitu

interval 79-87. Dengan demikian nilai-nilai statistika variabel

kesibukan guru di sekolah masuk dalam kategori tidak sibuk.

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji nonparametrik yaitu Chi-

Square menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0 for Windows.

Hasil pengujian yang dilakukan tampak sebagai berikut:

1. Hipotesis I

𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap

implemetasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

𝐻𝑎1 : Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

99

Tabel 4.9 menunjukkan tabulasi silang antara pengalaman

mengajar guru dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel

pengalaman mengajar guru dengan kategori banyak, cukup dan sedikit,

sedangkan pada kolom tabel terdapat variabel implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan

Tabel 4.9

Tabulasi Silang antara Pengalaman Mengajar Guru dan

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian

pengalaman_mengajar * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

sangat

baik Baik Cukup

pengal

aman_

mengaj

ar

Banya

k

Count 20 29 24 73

Expected Count 20,3 34,6 18,1 73,0

% within

pengalaman_meng

ajar

27,4% 39,7% 32,9% 100,0%

% within

standar_penilaian 54,1% 46,0% 72,7% 54,9%

Cukup Count 17 34 9 60

Expected Count 16,7 28,4 14,9 60,0

% within

pengalaman_meng

ajar

28,3% 56,7% 15,0% 100,0%

% within

standar_penilaian 45,9% 54,0% 27,3% 45,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

pengalaman_meng

ajar

27,8% 47,4% 24,8% 100,0%

% within

standar_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

% 100,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

100

kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik telah

diubah dengan kategori yang berdekatan digabungkan. Variabel

pengalaman mengajar guru untuk kategori banyak diberi kode angka

1, cukup diberi kode angka 2 dan sedikit diberi kode angka 3.

Penggabungan dilakukan pada kategori cukup dan kategori sedikit

menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 2. Variabel

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian untuk kategori sangat baik diberi kode angka 1, baik diberi

kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak baik diberi kode angka

4 dan sangat tidak baik diberi kode angka 5. Penggabungan dilakukan

pada kategori cukup, tidak baik dan sangat tidak baik menjadi kategori

cukup yang diberi kode angka 3. Penggabungan kategori yang

berdekatan dilakukan karena hasil frekuensi harapan kurang dari 5.

Tabel 4.10

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 6,247a 2 ,044

Likelihood Ratio 6,443 2 ,040

Linear-by-Linear

Association 2,202 1 ,138

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 14,89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

101

Pada Tabel 4.10 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung

sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,044 lebih kecil

dari = 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya

ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian.

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontingensi C

untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh pengalaman mengajar

guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian dengan rumus sebagai berikut:

C =√6,247

6,247+133 = 0,212

Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.11

Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu

sebesar 0,212. Langkah berikutnya, hasil koefisien kontingensi C

Tabel 4.11

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman

Mengajar Guru Terhadap Implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by

Nominal

Phi ,217 ,044

Cramer's V ,217 ,044

Contingency Coefficient ,212 ,044

N of Valid Cases 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

102

dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimal. Perhitungan

koefisien kontingensi maksimal sebagai berikut:

𝐶𝑚𝑎𝑥 = √(2−1)

2 = 0,707

Jika koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien

Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,299 (0,212 / 0,707). Rasio

C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40 dengan

interpretasi lemah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

dengan interpretasi lemah.

2. Hipotesis II

𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

103

Tabel 4.12 menunjukkan tabulasi silang antara tingkat

pendidikan guru dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel

tingkat pendidikan guru dengan kategori D3, S1, S2 dan S3,

sedangkan pada kolom tabel terdapat variabel implementasi

Tabel 4.12

Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Guru dan Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

sangat

baik Baik Cukup

tingkat_

pendidi

kan

S1 Count 30 46 29 105

Expected Count 29,2 49,7 26,1 105,0

% within

tingkat_pendidik

an

28,6

% 43,8% 27,6% 100,0%

% within

standar_penilaia

n

81,1

% 73,0% 87,9% 78,9%

S2 Count 7 17 4 28

Expected Count 7,8 13,3 6,9 28,0

% within

tingkat_pendidik

an

25,0

% 60,7% 14,3% 100,0%

% within

standar_penilaia

n

18,9

% 27,0% 12,1% 21,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

tingkat_pendidik

an

27,8

% 47,4% 24,8% 100,0%

% within

standar_penilaia

n

100,0

%

100,0

% 100,0% 100,0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

104

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

dengan kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak

baik telah diubah dengan kategori yang berdekatan digabungkan.

Variabel tingkat pendidikan guru untuk kategori D3 diberi kode

angka 1, S1 diberi kode angka 2, S2 diberi kode angka 3 dan S3

diberi kode angka 4. Penggabungan dilakukan pada kategori D3 dan

kategori S1 menjadi kategori S1 yang diberi kode angka 1,

sedangkan kategori S2 dan Kategori S3 menjadi S2 yang diberi kode

angka 2. Variabel implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian untuk kategori sangat baik diberi

kode angka 1, baik diberi kode angka 2, cukup diberi kode angka 3,

tidak baik diberi kode angka 4 dan sangat tidak baik diberi kode

angka 5. Penggabungan dilakukan pada kategori cukup, tidak baik

dan sangat tidak baik menjadi kategori cukup yang diberi kode

angka 3. Penggabungan kategori yang berdekatan dilakukan karena

hasil frekuensi harapan kurang dari 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

105

Pada Tabel 4.13 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung)

sebesar 3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih besar

dari = 0,05 sehingga H02 diterima dan Ha2 ditolak, yang artinya

tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian.

Karena H02 diterima, maka tidak perlu dilakukan penentuan

derajat asosiasi untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tingkat

pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru Terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

Tentang Standar Penilaian

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 3,019a 2 ,221

Likelihood Ratio 3,158 2 ,206

Linear-by-Linear

Association ,398 1 ,528

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 6,95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

106

3. Hipotesis III

𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang

Standar Penilaian.

𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang

Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

107

Tabel 4.14

Tabulasi Silang antara Kesibukan Guru di Sekolah dan Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian

kesibukan_g * s_penilaian Crosstabulation

s_penilaian

Total

Sangat

Baik Baik Cukup

kesibukan_g Cukup Count 16 21 5 42

Expected Count 11,7 19,9 10,4 42,0

% within

kesibukan_g 38,1% 50,0% 11,9% 100,0%

% within

s_penilaian 43,2% 33,3% 15,2% 31,6%

Tidak

Sibuk

Count 15 19 17 51

Expected Count 14,2 24,2 12,7 51,0

% within

kesibukan_g 29,4% 37,3% 33,3% 100,0%

% within

s_penilaian 40,5% 30,2% 51,5% 38,3%

Sanga

t

Tidak

Sibuk

Count 6 23 11 40

Expected Count 11,1 18,9 9,9 40,0

% within

kesibukan_g 15,0% 57,5% 27,5% 100,0%

% within

s_penilaian 16,2% 36,5% 33,3% 30,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

kesibukan_g 27,8% 47,4% 24,8% 100,0%

% within

s_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

% 100,0%

Tabel 4.14 menunjukkan tabulasi silang antara kesibukan

guru di sekolah dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

108

kesibukan guru di sekolah dengan kategori sangat sibuk, sibuk,

cukup, tidak sibuk dan sangat tidak sibuk, sedangkan pada kolom

tabel terdapat variabel implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan kategori sangat baik,

baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik telah diubah dengan

kategori yang berdekatan digabungkan. Variabel kesibukan guru di

sekolah untuk kategori sangat sibuk diberi kode angka 1, sibuk

diberi kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak sibuk diberi

kode angka 4 dan sangat tidak sibuk diberi kode angka 5.

Penggabungan dilakukan pada kategori sangat sibuk, sibuk, cukup

menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 1. Variabel

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian untuk kategori sangat baik diberi kode angka 1, baik diberi

kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak baik diberi kode

angka 4 dan sangat tidak baik diberi kode angka 5. Penggabungan

dilakukan pada kategori cukup, tidak baik dan sangat tidak baik

menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 3. Penggabungan

kategori yang berdekatan dilakukan karena hasil frekuensi harapan

kurang dari 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

109

Tabel 4.15

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah Terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 10,462a 4 ,033

Likelihood Ratio 11,334 4 ,023

Linear-by-Linear

Association 5,855 1 ,016

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 9,92.

Tabel 4.16

Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kesibukan

Guru di Sekolah Terhadap Implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Symmetric Measures

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Phi ,280 ,033

Cramer's V ,198 ,033

Contingency

Coefficient ,270 ,033

N of Valid Cases 133

Pada Tabel 4.15 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung

sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,033 lebih kecil

dari = 0,05 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima, yang artinya

ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

110

implementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontingensi C

untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh kesibukan guru di

sekolah terhadap implementasi standar penilaian pembelajaran

berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dengan rumus

sebagai berikut:

C =√10,462

10,462+133 = 0,270

Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.16

Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu

sebesar 0,270. Langkah berikutnya, hasil koefisien kontingensi C

dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimal. Perhitungan

koefisien kontingensi maksimal sebagai berikut:

𝐶𝑚𝑎𝑥 = √(3−1)

3 = 0,816

Jika koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien

Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,331 (0,270 / 0,816). Rasio

C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang 0,20-0,40 dengan

interpretasi lemah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

dengan interpretasi lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

111

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

positif pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru di

sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka

dilakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.

Berdasarkan deskripsi data tentang pengalaman mengajar guru

diperoleh hasil sebagai berikut: ada 73 guru (54,9%) mempunyai

banyak pengalaman dalam mengajar, ada 42 guru (31,6%) mempunyai

cukup pengalaman dalam mengajar, dan ada 18 guru (13,5%)

mempunyai sedikit pengalaman dalam mengajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai banyak

pengalaman dalam mengajar. Sedangkan deskripsi data tentang

implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru

(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30

guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

112

ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak

baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam

kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-

guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian

cenderung baik dan sangat baik.

Hasil deskripsi data tentang pengalaman mengajar guru

sebagian besar mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar

dengan masa kerja lebih dari sama dengan 20 tahun. Semakin lama

seorang guru mengajar maka semakin banyak pengalaman yang

diperolehnya. Seorang guru yang baru satu tahun mengajar akan

memiliki pengalaman mengajar yang berbeda dengan guru yang sudah

puluhan tahun mengajar. Guru yang telah lama mengajar akan memiliki

kemampuan mengelola kelas, kemampuan penguasaan materi, maupun

kemampuan mengevaluasi pembelajaran dengan lebih baik

dibandingkan dengan guru baru. Sedangkan hasil deskripsi data

implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan baik

dan sangat baik dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

tahun 2016 tentang standar penilaian ini berarti guru telah mampu

melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

113

aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif

pengalaman mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian dengan interpretasi

lemah. Kesimpulan ini didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square

(x2) hitung sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,044

lebih kecil dari 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima.

Perbandingan koefisien kontingensi C/Cmax diperoleh hasil sebesar

0,299 (0,212 / 0,707). Rasio C/Cmax koefisien 0,299 berada pada

rentang 0,20-0,40 dengan interpretasi lemah. Hal tersebut menunjukkan

bahwa semakin banyak pengalaman guru dalam mengajar semakin

tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya, semakin

sedikit pengalaman mengajar guru semakin rendah kemampuan guru

untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian. Walaupun pengaruh pengalaman mengajar

guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian tergolong lemah, namun pengalaman

mengajar guru mempunyai peran penting dalam keberhasilan guru

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar Penilaian. Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa

pengalaman mengajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

114

kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar Penilaian. Ada faktor lain yang diduga ikut

mempengaruhi kemampuan guru mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian yaitu

pengalaman diklat, ketersediaan sumber belajar bagi guru, kemampuan

guru menggunakan Teknologi Informasi dan sebagainya.

2. Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.

Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru

diperoleh hasil sebagai berikut: ada 2 guru atau 1,5% yang mempunyai

tingkat pendidikan D3, 103 guru atau 77,4% yang mempunyai tingkat

pendidikan S1, 26 guru atau 19,5% yang mempunyai tingkat

pendidikan S2, dan 2 guru atau 1,5% yang mempunyai tingkat

pendidikan S3. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tingkat pendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang

implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru

(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30

guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

115

ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak

baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam

kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-

guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian

cenderung baik dan sangat baik.

Hasil deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru sebagian

besar berpendidikan S1. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang

dicapai oleh guru maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya

pada bidang pendidikan sesuai dengan profesinya. Akan tetapi,

mungkin guru lama yang berpendidikan D3 memiliki kemahiran lain

yang tidak dimiliki oleh guru baru yang berpendidikan S1, misalnya

dalam hal kemahiran mengelola kelas, pemecahan masalah-masalah

yang sedang dihadapi siswa, mengevaluasi hasil pembelajaran dan lain

sebagainya. Sedangkan hasil deskripsi data implementasi

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian

menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan baik dan sangat

baik dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun

2016 tentang standar penilaian ini berarti guru telah mampu

melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

116

aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

positif tingkat pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian. Kesimpulan ini

didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square (x2) hitung sebesar

3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih besar dari 0,05

sehingga H02 diterima dan Ha2 ditolak. Atas dasar hasil penelitian

tersebut, untuk mengetahui kemampuan guru mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian bukan

dari tingkat pendidikan. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan D3,

S1, S2 maupun S3 kemampuannya dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian tidak

berbeda atau cenderung yang mempunyai pendidikan tinggi tidak baik

dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang standar Penilaian. Sebaliknya, guru yang mempunyai

pendidikan rendah justru baik dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.

Meskipun tingkat pendidikan tidak ada pengaruh dengan implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,

namun peneliti beranggapan bahwa guru SMA minimal harus

mempunyai tingkat pendidikan S1 dikarenakan ilmu dan wawasan guru

yang didapat pada saat perkuliahan sudah cukup luas. Sehingga, kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

117

sekolah perlu mendorong guru agar meningkatkan pendidikannya ke

jenjang yang lebih tinggi.

3. Pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.

Berdasarkan deskripsi data tentang kesibukan guru di sekolah

diperoleh hasil sebagai berikut: ada 2 guru (1,5%) memiliki kesibukan

dengan kategori sangat sibuk, ada 15 guru (11,3%) memiliki kesibukan

dengan kategori sibuk, ada 25 guru (18,8%) memiliki kesibukan dengan

kategori cukup, ada 51 guru (38,3%) memiliki kesibukan dengan

kategori tidak sibuk, dan ada 40 guru (30,1%) yang memiliki kesibukan

dengan kategori sangat tidak sibuk. Dapat disimpulkan bahwa

kesibukan guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki

kecenderungan tidak sibuk. Sedangkan deskripsi data tentang

implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru

(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun

2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30

guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,

ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor

23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

118

baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam

kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-

guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian

cenderung baik dan sangat baik.

Hasil deskripsi data tentang kesibukan guru menunjukkan bahwa

guru-guru tidak memiliki kesibukan dengan beban tugas yang

diampunya. Semakin guru mempunyai banyak kesibukan maka

semakin banyak pengalaman dan kemahiran guru dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian. Dalam Uundang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal

35 tentang Guru dan Dosen, kesibukan guru meliputi kegiatan pokok

dan tugas tambahan dengan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24

jam tatap muka dengan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam

1 minggu. Sedangkan hasil deskripsi data implementasi Permendikbud

Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian menunjukkan bahwa

sebagian besar guru dikategorikan baik dan sangat baik dalam

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang

standar penilaian ini berarti guru telah mampu melaksanakan penilaian

proses dan hasil belajar peserta didik dalam aspek sikap, aspek

pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

119

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif

kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan interpretasi

lemah. Kesimpulan ini didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square

(x2) hitung sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,033

lebih kecil dari = 0,05 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima.

Perbandingan koefisien kontingensi C/Cmax diperoleh hasil sebesar

0,331 (0,270/0,816). Rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang

0,20-0,40 dengan interpretasi lemah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin mampu guru untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit kesibukkan guru di

sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian. Dalam penelitian ini derajat hubungan yang lemah

jauh dari interpretasi kuat, maka menurut peneliti kesibukan guru di

sekolah harus ditingkatkan dengan guru aktif dalam kegiatan sekolah.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan guru

mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

standar Penilaian, kepala sekolah perlu mendorong guru untuk aktif

mengikuti kegiatan di sekolah seperti, mengikuti pelatihan, seminar,

sarasehan, lokakarya, santiaji dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

120

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV mengenai pengaruh

pengalaman mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah

terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan

interpretasi lemah. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan Chi-

Square (x2) hitung sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar

0,044 lebih kecil dari = 0,05. Nilai C sebesar 0,212 dan Cmax sebesar

0,707 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,299 (0,212 / 0,707). Rasio

C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40.

2. Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap

implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar

Penilaian. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan Chi-Square (x2)

hitung sebesar 3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih

besar dari = 0,05.

3. Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

121

dengan interpretasi lemah. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan

Chi-Square (x2) hitung sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig

sebesar 0,033 lebih kecil dari = 0,05. Nilai C sebesar 0,270 dan Cmax

sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,331 (0,270/0,816).

Rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang 0,20-0,40.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak

kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam

melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti tidak dapat mengecek kesungguhan dan kejujuran responden

dalam menjawab kuesioner. Sehingga jika responden tidak menjawab

berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini belum

memberikan gambaran yang sesungguhnya.

2. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusun

butir pernyataan dalam kuesioner sehingga kemungkinan kuesioner

tersebut tidak bisa mengungkap variabel secara utuh.

3. Dalam penelitian ini ukuran sampel sebesar 24,09% lebih besar dari

yang direncanakan yaitu 23,46%. Akan tetapi, hasil ukuran sampel

setiap sekolah tidak proporsional. Hal ini disebabkan adanya guru yang

sulit untuk ditemui di beberapa sekolah sedangkan di sekolah lain guru

dengan sukarela bersedia menjadi responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

122

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB IV, peneliti memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih jauh

mengenai pengaruh kemampuan guru mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian

diharapkan menambah variabel yang belum dimasukkan dalam

penelitian ini. Sehingga dapat mengetahui faktor lain yang diduga

mempengaruhi guru dalam mengimplementasikan Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

2. Meskipun penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan guru tidak

menjadi faktor yang berpengaruh terhadap implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, namun peneliti

beranggapan bahwa guru SMA minimal harus mempunyai tingkat

pendidikan S1 dikarenakan ilmu dan wawasan guru yang didapat pada

saat perkuliahan sudah cukup luas. Sehingga, kepala sekolah diharapkan

mendorong para guru untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

3. Guru diharapkan lebih aktif dalam kegiatan sekolah, seperti mengikuti

pelatihan, seminar, sarasehan, lokakarya, santiaji dan lain sebagainya.

Sehingga, guru akan mendapatkan banyak pengalaman dan kemahiran

dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

123

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Konsep Dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Christianto, Sirilus. (2016). “Implementasi Penilaian dan Proses Pembelajaran

Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Status Kepegawaian dan Masa

Kerja”. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Dakir. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Penididikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius.

Mudyahardjo, Redja. (2006). Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang

Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.

Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada

Muhadi, FX. (2011). “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan

Akuntansi FKIP Universutas Sanata Dharma. Yogyakarta

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ngo, Agatha Carolina. (2014). “Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi

Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang

Pendidikan Guru”. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

124

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia:

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud53-

2015Penilaian%20HasilBelajarDikdasmen.pdf [7 September 2016]

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian Pembelajaran [Online]. Tersedi: http://www.bsnp-

indonesia.org/wp-

content/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf [7

September 2016]

Pradeska, Y. 2016. [Online]. Tersedia: http://www.guru-

id.com/2016/06/perubahan-kurikulum-2013-tahun-2016.html [12 Maret

2017]

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sahertian, Piet. (1994). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset

Sanjaya, Wina (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. dan Budimanjaya, A. (2017). Paradigma Baru Mengajar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sasmito, T. (2010). Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru. [Online]. Tersedia:

https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/pedomanpenghitunga

nbebankerjaguru11.pdf [7 September 2016]

Satria, A. 2015. [Online]. Tersedia: http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-

implementasi-dan-teori.html [22 Mei 2017]

Silaen, S. dan Heriyanto, Y. (2013). Pengantar Statistika Sosial. Jakarta: In Media

Sudjana. (2002). Metoda Statistika Edisi ke. 6. Bandung: PT. Tarsito

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta

Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta:

Adicitra Karya Nusa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

125

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta:

PT. Bumi Aksara

Surya Wulan, Alfonsia Prayudewi. (2015). “Implementasi Penilaian Hasil belajar

Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru”. FKIP USD

Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional [Online]. Tersedia:

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [7 September 2016]

Usman Uzer, M. (1997). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

126

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

127

LAMPIRAN 1

Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

128

Kode:

IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016

TENTANG STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23

TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA

SMA DAN SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017

Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa

Kelompok Penelitian:

Mahasiswa Semester VIII Tahun Akademik 2016/2017

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

Kuesioner Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Kepada Yth:

Bapak/Ibu Guru SMA/SMK Negeri

Di Kota Yogyakarta

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII kami mahasiswa di

bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan

penelitian yang bertemakan “Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

Tentang Standar Proses Dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian Pada SMA dan SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun

2017”.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru

untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu guru berkenan

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk kepentingan

penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.

Kami menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita

waktu Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian

permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan kami

ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 10 Januari 2017

Hormat kami,

Tim Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

130

KUESIONER PENELITIAN

I. IDENTITAS

Nama (Jika tidak keberatan) : ____________________________

NIP/NIK : ____________________________

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)

Pendidikan Tertinggi : D3/ S1/ S2/ S3 *)

Bidang Keahlian :_____________________________

Unit Kerja :_____________________________

Masa Kerja :……… Tahun

Mata Pelajaran yang diampu : _____________________________

Usia :_____________________________

Jam Mengajar : Ekuivalen…….jam/minggu

Pengalaman Mengikuti Diklat :…….Hari

Rata-rata Mengakses Internet :…….Jam/minggu

Pangkat/Golongan : III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........ *)

Keterangan

*Coret yang tidak perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

131

II. Implementasi PERMENDIKBUD Nomor 22 Tahun 2016 Tentang

Standar Proses dan PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2016 Trntang

Standar Penilaian pada SMA DAN SMK Negeri se-Kota Yogyakarta

Tahun 2017

Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah

disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan

jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan kuesioner).

Keterangan:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Membuat RPP merupakan suatu

kewajiban bagi saya

2. Saya menyusun RPP berdasarkan

silabus

3. Saya menyusun RPP hanya pokok-

pokoknya saja

4. Saya menyusun RPP sesuai dengan

subtema mata pelajaran yang

bersangkutan.

5. Saya menyusun RPP sesuai dengan

tujuan pembelajaran

6. Saya membuat media sesuai dengan

materi pembelajaran

7. Saya membuat media agar tujuan

pembelajaran tercapai

8. Saya merasa cukup menggunakan buku

paket

9. Saya menyusun perangkat penilaian

pembelajaran sebelum melaksanakan

pembelajaran

10. Saya yakin ketika pembelajaran akan

dimulai peserta didik sudah siap atau

selalu siap

11. Saya mengecek kehadiran siswa

sebelum pembelajaran dimulai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

132

No Pernyataan SS S TS STS

12. Saya memberikan motivasi kepada

peserta didik sebelum pembelajaran

dimulai

13. Saya melakukan apersepsi pada

pertemuan pertama saja

14. Saya menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan pertama

saja

15. Saya menyampaikan cakupan materi

dan penjelasan uraian kegiatan sebelum

memulai kegiatan pembelajaran

16. Saya mengamati tingkah laku peserta

didik saat proses pembelajaran

17. Saya menghargai pendapat peserta didik

dengan memberikan penguatan saat

proses pembelajaran

18. Saya mengajak peserta didik untuk

mengolah pengetahuan selama proses

pembelajaran

19. Saya mengajak peserta didik untuk

menciptakan sesuatu hal yang

berhubungan dengan materi yang

diajarkan

20. Saya mereview apa saja yang sudah

dipelajari bersama peserta didik

21. Saya mengajak siswa untuk melakukan

refleksi setelah pembelajaran selesai.

22. Saya memberikan umpan balik untuk

peserta didik

23. Saya memberikan tugas untuk

dikerjakan dirumah kepada peserta

didik

24. Saya meminta kepada peserta didik

menyiapkan materi pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

25. Saya tidak selalu mengatur tempat

duduk peserta didik untuk mengelola

keefektifan kelas

26. Dalam pembelajaran, volume suara saya

tidak dapat didengar dengan baik oleh

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

133

No Pernyataan SS S TS STS

27. Saya menggunakan intonasi yang dapat

didengar dengan baik oleh peserta didik

28. Saya menggunakan bahasa yang santun,

lugas dan mudah dimengerti saat proses

pembelajaran

29. Saya memberikan materi pembelajaran

yang sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ingin dicapai

30. Saya mengatur ketertiban dan

kedisiplinan kelas

31. Saya selalu berpenampilan sopan

selayaknya seorang guru

32. Saya tidak selalu menjelaskan silabus

kepada peserta didik yang dilakukan

pada awal semester

33. Saya menilai kesiapan peserta didik

dalam melaksanakan pembelajaran

secara individual

34. Saya menilai perkembangan akademik

peserta didik secara individual

35. Saya menilai hasil belajar peserta didik

secara individual

36. Saya melakukan perbaikan administrasi

pembelajaran ketika akan dilaksanakan

pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan dan tindak lanjut

37. Saya memperlihatkan administrasi

pembelajaran yang sudah saya buat

dengan apa adanya ketika akan

dilaksanakan pemantauan, supervise,

evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut

38. Saya mengamati perilaku peserta didik

selama pembelajaran.

39. Saya mencatat perilaku peserta didik

dengan menggunakan lembar observasi

atau pengamatan.

40. Saya menindak lanjuti hasil pengamatan

41. Saya mendeskripsikan perilaku peserta

didik

42. Salah satu instrumen yang saya gunakan

untuk menilai perilaku peserta didik

adalah teknik jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

134

No Pernyataan SS S TS STS

43. Salah satu instrumen yang saya gunakan

untuk menilai perilaku peserta didik

adalah teknik penilaian diri

44. Salah satu instrumen yang saya gunakan

untuk menilai perilaku peserta didik

adalah teknik penilaian teman sejawat

45. Saya menyusun perencanaan penilaian

pengetahuan

46. Saya mengembangkan instrumen

penilaian pengetahuan

47. Saya melaksanakan penilaian

pengetahuan

48. Saya memanfaatkan hasil penilaian

pengetahuan

49. Saya melaporkan hasil penilaian

pengetahuan dalam bentuk angka

dengan skala 0-100 dan deskripsi

50. Saya menyusun perencanaan penilaian

keterampilan

51. Saya mengembangkan intrumen

penilaian keterampilan

52. Saya menilai keterampilan peserta didik

antara lain dengan menggunakan teknik

praktek

53. Saya menilai keterampilan peserta didik

antara lain dengan menggunakan teknik

produk

54. Saya menilai keterampilan peserta didik

antara lain dengan menggunakan teknik

proyek

55. Saya mengalami kesulitan dalam

mengimplementasikan teknik portofolio

56. Saya melaporkan hasil penilaian

keterampilan dalam bentuk angka

dengan skala 0-100 dan deskripsi

57. Saya mengembangkan penilaian

keterampilan mengacu pada indikator

yang tercantum di RPP

58. Saya meluangkan waktu untuk

menyusun silabus sebagai acuan

penyusunan kerangka pembelajaran

untuk setiap bahan mata pelajaran yang

saya ampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

135

No Pernyataan SS S TS STS

59. Saya meluangkan waktu menyusun

program tahunan untuk menetapkan

alokasi waktu yang diperlukan sesuai

dengan mata pelajaran yang saya ampu.

60. Saya meluangkan waktu menyusun

program tahunan untuk menetapkan

alokasi waktu yang diperlukan sesuai

dengan tingkat kelas yang saya ampu.

61. Saya meluangkan waktu menyusun

program semester untuk menentukan

jumlah tatap muka sesuai dengan mata

pelajaran yang saya ampu.

62. Saya meluangkan waktu menyusun

program semester untuk menentukan

jumlah tatap muka sesuai dengan

tingkat kelas yang saya ampu.

63. Saya meluangkan waktu menyusun

program semester untuk menetapkan

kegiatan pratikum lapangan

64. Saya meluangkan waktu menyusun

program semester untuk menetapkan

kegiatan ulangan harian, pengayaan dan

remedi

65. Saya meluangkan waktu menyusun

program semester untuk menetapkan

materi bahan UTS dan UAS

66. Saya meluangkan waktu untuk

berpartisispasi dalam menyiapkan

rancangan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan kompleksitas, daya

dukung, dan intake peserta didik.

67. Saya tidak meluangkan waktu untuk

merencanakan kegiatan yang menarik

bagi peserta didik.

68. Saya tidak meluangkan waktu untuk

menyusun artikel yang di muat di media

cetak ataupun elektronik

69. Saya harus meluangkan waktu

menyusun modul untuk menunjang

pembelajaran

70. Saya meluangkan waktu untuk

melakukan penelitian yang relevan

sesuai mata pelajaran yang saya ampu

baik secara kelompok maupun individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

136

No Pernyataan SS S TS STS

71. Saya tidak meluangkan waktu untuk

membuat media/alat pembelajaran

sebagai penunjang KBM

72. Saya meluangkan waktu untuk

membuat karya pengembangan sains

sebagai penunjang pembelajaran (guru

bekerjasama dengan peserta didik dalam

menciptakan produk sains, seperti:

inovasi produk makanan, inovasi

produk elektronik, dan lain sebagainya)

73. Saya meluangkan waktu untuk

mengikuti seminar kependidikan yang

menghambat KBM

74. Saya sering menjadi

pembicara/fasilitator dalam kegiatan

seminar yang diikuti para guru di

sekolah-sekolah

75. Saya meluangkan waktu untuk

menghadiri sarasehan dalam

mempererat hubungan antar guru dan

karyawan sekolah

76. Saya meluangkan waktu untuk

mengikuti kegiatan lokakarya dalam

memecahkan masalah kependidikan dan

menemukan solusinya.

77. Saya tidak meluangkan waktu untuk

mengikuti pertemuan singkat menjelang

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

(santiaji).

78. Saya meluangkan waktu membimbing

kegiatan study tour peserta didik

79. Saya meluangkan waktu membimbing

kegiatan olimpiade peserta didik

80. Saya meluangkan waktu membimbing

kegiatan pengembangan kepribadian

peserta didik.

81. Saya meluangkan waktu untuk

membimbing belajar peserta didik

diluar KBM

82. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Kepala Sekolah.

83. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Waka Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

137

No Pernyataan SS S TS STS

84. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Waka Kesiswaan.

85. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Waka Humas.

86. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Waka Sarana dan

Prasarana

87. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Kepala Laboratorium

88. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab sebagai Kepala Perpustakaan

89. Saya meluangkan waktu untuk

melaksanakan tugas- tugas dan

tanggung jawab sebagai Pembina

Kegiatan Ekstrakurikuler.

90. Saya melaksanakan tugas-tugas dan

tanggung jawab jabatan yang saya

ampu.

91. Sekolah menyediakan buku paket

sebagai sumber pembelajaran.

92. Sekolah menyediakan buku pendukung

sebagai sumber pembelajaran.

93. Sekolah tidak menyediakan modul

untuk sumber pembelajaran bagi siswa.

94. Sekolah tidak menyediakan majalah

yang relevan dalam pembelajaran.

95. Sekolah menyediakan proyektor slide

sebagai alat pembelajaran.

96. Sekolah menyediakan video sebagai alat

pembelajaran.

97. Sekolah menyediakan komputer

sebagai alat pembelajaran.

98. Saya menggunakan perangkat

komputer dalam kegiatan pembelajaran

99. Saya menggunakan perangkat komputer

untuk menyelesaikan tugas administrasi

guru.

100. Saya biasa menggunakan email sebagai

alat komunikasi dengan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

138

No Pernyataan SS S TS STS

101. Saya biasa menggunakan sosial media

sebagai alat komunikasi dengan siswa.

102. Saya biasa menggunakan e-learning

sebagai alat komunikasi dengan siswa.

103. Saya sering menggunakan email sebagai

alat komunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

104. Saya tidak biasa menggunakan sosial

media sebagai alat komunikasi dalam

kegiatan pembelajaran

105. Saya sering menggunakan e-learning

sebagai alat komunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

106. Saya menggunakan Microsoft Office

untuk mendukung jalannya kegiatan

pembelajaran.

107. Saya menggunakan aplikasi

pembelajaran terkait untuk mendukung

jalannya kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

139

LAMPIRAN 2

Daftar Induk Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

140

Rangkuman Tabulasi Data Responden

RESPONDEN

Jenis

Kelamin

(L/P)

Pengalaman

Mengajar

(X1)

Tingkat

Pendidikan

(X2)

Kesibukan

Guru di

Sekolah(X3)

Implementasi

Permendikbud No. 23

Tahun 2016 Tentang

Standar Penilaian (Y)

SA1.01 P 30 3 73 57

SA1.02 L 27 3 81 70

SA1.03 L 17 3 79 57

SA1.04 L 13 2 85 71

SA1.05 P 8 2 85 57

SA1.06 P 10 2 83 57

SA1.07 L 30 2 74 57

SA1.08 L 13 3 104 59

SA1.09 L 25 3 76 57

SA1.10 L 12 2 99 57

SA1.11 L 14 2 126 70

SA1.12 P 28 2 66 56

SA1.13 L 10 2 98 57

SA2.01 L 12 2 80 75

SA2.02 P 31 2 77 70

SA2.03 P 19 3 95 61

SA2.04 P 19 2 100 62

SA2.05 L 26 2 80 54

SA2.06 P 28 2 83 55

SA2.07 P 16 2 75 65

SA2.08 P 30 3 73 57

SA2.09 L 14 2 73 57

SA2.10 L 27 2 83 64

SA2.11 P 25 2 67 56

SA2.12 L 30 3 87 68

SA2.13 L 15 2 76 71

SA2.14 P 12 4 86 57

SA2.15 P 17 2 75 68

SA2.16 P 30 3 76 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

141

SA2.17 P 7 2 93 73

SA2.18 P 19 2 95 57

SA2.19 L 21 2 72 57

SA2.20 P 32 2 79 54

SA3.01 P 19 3 76 63

SA3.02 P 30 2 98 71

SA3.03 L 23 3 105 58

SA3.04 P 12 3 92 75

SA3.05 P 16 2 80 53

SA3.06 L 25 2 79 56

SA3.07 P 16 3 98 55

SA3.08 L 7 2 74 60

SA3.09 P 28 2 92 71

SA3.10 P 28 2 79 56

SA3.11 P 10 3 88 57

SA3.12 P 27 2 82 71

SA3.13 L 26 3 99 75

SA3.14 P 16 2 69 57

SA3.15 P 17 3 99 74

SA3.16 P 19 3 89 56

SA5.01 P 12 2 80 57

SA5.02 p 25 2 73 60

SA5.03 L 29 2 82 57

SA5.04 P 28 2 81 56

SA5.05 L 30 2 82 53

SA5.06 P 27 2 81 57

SA5.07 L 21 3 91 59

SA5.08 P 18 2 92 69

SA5.09 P 28 2 83 54

SA5.10 P 22 2 77 57

SA5.11 L 22 2 79 67

SA5.12 P 13 2 85 54

SA5.13 L 6 2 77 72

SA5.14 P 13 2 75 60

SA5.15 P 28 1 84 56

SA5.16 L 13 2 77 69

SA6.01 P 11 2 93 57

SA6.02 P 29 2 86 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

142

SA6.03 P 18 2 132 76

SA6.04 P 33 2 78 57

SA6.05 L 28 2 108 58

SA6.06 P 26 2 83 57

SA6.07 L 25 2 84 65

SA6.08 P 12 2 107 63

SA6.09 L 26 2 80 70

SA7.01 P 10 2 65 53

SA7.02 P 7 2 76 63

SA7.03 P 20 2 77 64

SA7.04 L 7 2 86 55

SA7.05 P 30 2 99 64

SA7.06 P 28 2 74 57

SA7.07 P 13 2 76 63

SA7.08 P 29 2 75 57

SA7.09 P 27 2 86 57

SA7.10 P 21 3 79 57

SA7.11 P 28 2 78 55

SA8.01 P 14 3 87 57

SA8.02 P 21 2 86 76

SA8.03 P 7 2 79 57

SA8.04 P 24 2 81 52

SA8.05 P 27 3 85 68

SA8.06 P 23 3 80 59

SA8.07 P 22 3 83 52

SA8.08 L 27 2 63 62

SA8.09 L 30 2 83 67

SA8.10 P 28 2 91 62

SA8.11 P 22 3 94 70

SA8.12 P 12 2 95 67

SA9.01 P 34 2 75 53

SA9.02 L 2 3 88 62

SA9.03 P 14 4 85 62

SA9.05 P 23 2 83 57

SA9.06 L 29 2 85 56

SA9.07 P 33 2 80 66

SA9.09 P 32 2 90 55

SA9.10 L 30 2 97 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

143

SA9.11 L 26 1 78 57

SA10.01 P 29 2 94 65

SA10.02 P 10 2 84 57

SA10.03 L 24 2 106 50

SA10.04 P 27 2 68 52

SA10.05 P 20 2 100 70

SA10.06 L 13 2 94 63

SA10.07 P 32 2 74 57

SA10.08 L 12 2 67 52

SA10.09 P 12 2 86 65

SA10.10 P 10 2 71 57

SA10.11 P 3 2 93 76

SA10.12 P 12 2 79 62

SA 11.01 L 32 2 76 50

SA 11.02 L 26 2 89 61

SA 11.03 L 12 2 80 65

SA 11.04 P 28 2 92 70

SA 11.05 L 22 2 80 65

SA 11.06 L 5 2 91 57

SA 11.07 L 9 2 88 57

SA 11.08 L 18 2 90 60

SA 11.09 P 12 2 105 60

SA 11.10 L 13 2 89 53

SA 11.11 P 12 2 81 50

SA 11.12 P 22 2 73 56

SA 11.13 P 21 2 84 57

SA 11.14 L 28 2 71 55

SA 11.15 L 3 3 77 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

144

Tabulasi Data Responden

RES Implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian (Y) Jumlah

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 56 57

SA1.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.02 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 70

SA1.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.04 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 71

SA1.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.08 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 59

SA1.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA1.11 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 70

SA1.12 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 56

SA1.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA2.01 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

SA2.02 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70

SA2.03 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61

SA2.04 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62

SA2.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 54

SA2.06 3 2 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55

SA2.07 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 65

SA2.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

145

SA2.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA2.10 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 64

SA2.11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56

SA2.12 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 68

SA2.13 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 71

SA2.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA2.15 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 68

SA2.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 56

SA2.17 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73

SA2.18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA2.19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA2.20 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 54

SA3.01 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 63

SA3.02 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 71

SA3.03 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58

SA3.04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 75

SA3.05 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53

SA3.06 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56

SA3.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 55

SA3.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 60

SA3.09 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

SA3.10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56

SA3.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA3.12 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71

SA3.13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

146

SA3.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA3.15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 74

SA3.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56

SA5.01 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57

SA5.02 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 60

SA5.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA5.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56

SA5.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 53

SA5.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA5.07 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 59

SA5.08 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 69

SA5.09 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 54

SA5.10 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57

SA5.11 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 67

SA5.12 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

SA5.13 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

SA5.14 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 60

SA5.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56

SA5.16 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69

SA6.01 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57

SA6.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 55

SA6.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

SA6.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA6.05 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58

SA6.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

147

SA6.07 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 65

SA6.08 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 63

SA6.09 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 70

SA7.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 53

SA7.02 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 63

SA7.03 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64

SA7.04 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

SA7.05 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 64

SA7.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA7.07 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 63

SA7.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA7.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA7.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA7.11 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

SA8.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA8.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

SA8.03 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 57

SA8.04 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 52

SA8.05 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 68

SA8.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 59

SA8.07 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 52

SA8.08 3 2 3 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 62

SA8.09 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 67

SA8.10 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 62

SA8.11 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

148

SA8.12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 67

SA9.01 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 53

SA9.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 62

SA9.03 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 62

SA9.05 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA9.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56

SA9.07 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66

SA9.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55

SA9.10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

SA9.11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 57

SA10.01 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 65

SA10.02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA10.03 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 4 50

SA10.04 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 52

SA10.05 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70

SA10.06 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 63

SA10.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA10.08 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52

SA10.09 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 65

SA10.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA10.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

SA10.12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 62

SA 11.01 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 50

SA 11.02 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 61

SA 11.03 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

149

SA 11.04 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70

SA 11.05 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65

SA 11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA 11.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA 11.08 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 60

SA 11.09 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60

SA 11.10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 53

SA 11.11 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 50

SA 11.12 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 1 1 3 3 3 56

SA 11.13 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

SA 11.14 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

SA 11.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

RES Kesibukan Guru di Sekolah (X3)

Jmlh 5

8

5

9

6

0

6

1

6

2

6

3

6

4

6

5

6

6

6

7

6

8

6

9

7

0

7

1

7

2

7

3

7

4

7

5

7

6

7

7

7

8

7

9

8

0

8

1

8

2

8

3

8

4

8

5

8

6

8

7

8

8

8

9

9

0

SA1.01 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73

SA1.02 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 81

SA1.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 79

SA1.04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 85

SA1.05 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 85

SA1.06 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 83

SA1.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74

SA1.08 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 104

SA1.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

150

SA1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99

SA1.11 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 126

SA1.12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 66

SA1.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98

SA2.01 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80

SA2.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77

SA2.03 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 95

SA2.04 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 100

SA2.05 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 80

SA2.06 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 83

SA2.07 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75

SA2.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 73

SA2.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 73

SA2.10 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 83

SA2.11 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 67

SA2.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 87

SA2.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76

SA2.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 86

SA2.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 75

SA2.16 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 76

SA2.17 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 93

SA2.18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 95

SA2.19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 72

SA2.20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79

SA3.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

151

SA3.02 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 98

SA3.03 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 105

SA3.04 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 92

SA3.05 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 80

SA3.06 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 79

SA3.07 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 98

SA3.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74

SA3.09 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 4 92

SA3.10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 79

SA3.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 88

SA3.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 82

SA3.13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 99

SA3.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 69

SA3.15 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 99

SA3.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 89

SA5.01 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 80

SA5.02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73

SA5.03 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 82

SA5.04 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 81

SA5.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 3 4 82

SA5.06 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 81

SA5.07 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 3 4 91

SA5.08 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 92

SA5.09 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 1 1 1 1 4 1 4 4 83

SA5.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

152

SA5.11 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 3 4 3 3 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 79

SA5.12 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 85

SA5.13 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77

SA5.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 75

SA5.15 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 84

SA5.16 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77

SA6.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 93

SA6.02 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86

SA6.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

SA6.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 78

SA6.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108

SA6.06 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 83

SA6.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 84

SA6.08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107

SA6.09 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80

SA7.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 65

SA7.02 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76

SA7.03 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77

SA7.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86

SA7.05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 99

SA7.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74

SA7.07 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76

SA7.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 4 75

SA7.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 86

SA7.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

153

SA7.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 78

SA8.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 87

SA8.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 86

SA8.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79

SA8.04 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81

SA8.05 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 85

SA8.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80

SA8.07 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 83

SA8.08 4 4 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 63

SA8.09 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 83

SA8.10 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 91

SA8.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 0 3 3 4 3 4 3 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 94

SA8.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 95

SA9.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 75

SA9.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 88

SA9.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 85

SA9.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 83

SA9.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 85

SA9.07 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80

SA9.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 90

SA9.10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 97

SA9.11 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 3 78

SA10.01 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 3 4 94

SA10.02 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 84

SA10.03 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

154

SA10.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 68

SA10.05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 4 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 4 2 4 4 100

SA10.06 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 94

SA10.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 74

SA10.08 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 67

SA10.09 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86

SA10.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 71

SA10.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 93

SA10.12 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 79

SA 11.01 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 76

SA 11.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 89

SA 11.03 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 80

SA 11.04 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 92

SA 11.05 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 80

SA 11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 91

SA 11.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 88

SA 11.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 90

SA 11.09 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 105

SA 11.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 89

SA 11.11 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 81

SA 11.12 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73

SA 11.13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 84

SA 11.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 71

SA 11.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

155

LAMPIRAN 3

Uji Validitas dan Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

156

1. Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (Pertama)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir38 59,89 40,874 ,665 . ,917

butir39 60,15 40,871 ,532 . ,920

butir40 60,05 41,346 ,594 . ,918

butir41 60,19 41,730 ,485 . ,920

butir42 60,20 42,249 ,425 . ,921

butir43 60,20 42,102 ,479 . ,920

butir44 60,24 41,654 ,419 . ,922

butir45 59,92 40,289 ,735 . ,915

butir46 59,97 40,363 ,714 . ,916

butir47 59,81 40,017 ,749 . ,915

butir48 59,80 40,224 ,734 . ,915

butir49 59,77 40,191 ,733 . ,915

butir50 59,92 39,986 ,761 . ,915

butir51 60,02 39,545 ,771 . ,914

butir52 59,92 40,046 ,631 . ,917

butir53 60,14 40,012 ,571 . ,919

butir54 60,20 39,855 ,600 . ,918

butir55 60,74 44,464 ,012 . ,934

butir56 59,88 40,152 ,759 . ,915

butir57 59,87 40,643 ,696 . ,916

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

157

2. Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (kedua)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir38 57,43 40,292 ,668 . ,930

butir39 57,69 40,336 ,527 . ,933

butir40 57,59 40,805 ,590 . ,932

butir41 57,73 41,199 ,479 . ,934

butir42 57,74 41,726 ,416 . ,935

butir43 57,74 41,495 ,485 . ,933

butir44 57,78 41,020 ,428 . ,935

butir45 57,46 39,705 ,739 . ,929

butir46 57,51 39,828 ,710 . ,929

butir47 57,35 39,397 ,759 . ,928

butir48 57,34 39,620 ,742 . ,929

butir49 57,32 39,581 ,742 . ,929

butir50 57,46 39,432 ,760 . ,928

butir51 57,56 39,067 ,758 . ,928

butir52 57,46 39,371 ,647 . ,931

butir53 57,68 39,342 ,585 . ,932

butir54 57,74 39,195 ,614 . ,932

butir56 57,42 39,488 ,777 . ,928

butir57 57,41 40,108 ,691 . ,930

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

158

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,934 ,936 19

4. Hasil Uji Validitas Variabel Kesibukan Guru di Sekolah

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir58 81,20 116,875 ,305 . ,893

Butir59 81,02 117,931 ,230 . ,894

Butir60 80,96 116,961 ,344 . ,892

Butir61 80,95 116,786 ,371 . ,892

Butir62 81,01 117,341 ,315 . ,892

Butir63 81,26 115,650 ,318 . ,893

Butir64 81,04 117,961 ,262 . ,893

Butir65 81,08 117,349 ,290 . ,893

Butir66 81,17 116,356 ,399 . ,891

Butir67 81,25 116,688 ,371 . ,892

Butir68 81,41 115,713 ,391 . ,891

Butir69 81,68 113,826 ,394 . ,891

Butir70 81,73 115,972 ,246 . ,895

Butir71 82,12 116,379 ,288 . ,893

Butir72 81,29 116,936 ,319 . ,892

Butir73 81,27 115,381 ,464 . ,890

Butir74 81,50 117,631 ,184 . ,895

Butir75 81,63 115,795 ,289 . ,893

Butir76 81,34 116,271 ,407 . ,891

Butir77 81,30 116,712 ,421 . ,891

Butir78 82,56 110,431 ,473 . ,890

Butir79 82,80 110,977 ,559 . ,888

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

159

Butir80 82,83 110,003 ,643 . ,886

Butir81 82,82 110,028 ,625 . ,887

Butir82 82,85 110,295 ,642 . ,886

Butir83 82,89 110,328 ,691 . ,886

Butir84 82,83 109,669 ,647 . ,886

Butir85 82,92 111,116 ,671 . ,886

Butir86 82,88 110,364 ,656 . ,886

Butir87 82,44 108,355 ,527 . ,889

Butir88 82,88 110,364 ,656 . ,886

Butir89 82,44 108,355 ,527 . ,889

Butir90 81,14 117,209 ,174 . ,896

5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesibukan Guru di Sekolah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,894 ,897 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

160

LAMPIRAN 4

Deskripsi Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

161

1. Deskripsi Frekuensi dan Nilai Statistika Variabel Implementasi Permendikbud

Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian

Standar Penilaian

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Baik 37 27,8 27,8 27,8

Baik 63 47,4 47,4 75,2

Cukup 30 22,6 22,6 97,7

Tidak Baik 3 2,3 2,3 100,0

Total 133 100,0 100,0

Statistics

N Valid 133

Missing 0

Mean 60,72

Std. Error of Mean ,580

Median 57,00

Mode 57

Std. Deviation 6,693

Variance 44,793

Range 26

Minimum 50

Maximum 76

Sum 8076

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

162

2. Deskripsi Frekuensi dan Nilai Statistika Variabel Kesibukan Guru di

Sekolah

kesibukangurudisekolah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Sibuk 2 1,5 1,5 1,5

Sibuk 15 11,3 11,3 12,8

Cukup 25 18,8 18,8 31,6

Tidak Sibuk 51 38,3 38,3 69,9

Sangat Tidak Sibuk 40 30,1 30,1 100,0

Total 133 100,0 100,0

Statistics

Kesibukan Guru di Sekolah

N Valid 133

Missing 0

Mean 84,39

Std. Error of Mean ,954

Median 83,00

Mode 80

Std. Deviation 11,001

Variance 121,028

Range 69

Minimum 63

Maximum 132

Sum 11224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

163

LAMPIRAN 5

Pengujian Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

164

1. Uji Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian

pengalaman_mengajar * s_penilaian Crosstabulation

s_penilaian

Total

sangat

baik baik cukup

tidak

baik

pengalama

n_mengajar

banyak Count 20 29 22 2 73

Expected Count 20,3 34,6 16,5 1,6 73,0

% within

pengalaman_meng

ajar

27,4% 39,7

%

30,1

% 2,7%

100,0

%

% within

s_penilaian 54,1%

46,0

%

73,3

% 66,7%

54,9

%

cukup Count 14 21 6 1 42

Expected Count 11,7 19,9 9,5 ,9 42,0

% within

pengalaman_meng

ajar

33,3% 50,0

%

14,3

% 2,4%

100,0

%

% within

s_penilaian 37,8%

33,3

%

20,0

% 33,3%

31,6

%

sedikit Count 3 13 2 0 18

Expected Count 5,0 8,5 4,1 ,4 18,0

% within

pengalaman_meng

ajar

16,7% 72,2

%

11,1

% 0,0%

100,0

%

% within

s_penilaian 8,1%

20,6

% 6,7% 0,0%

13,5

%

Total Count 37 63 30 3 133

Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0

% within

pengalaman_meng

ajar

27,8% 47,4

%

22,6

% 2,3%

100,0

%

% within

s_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

165

Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 4 sel yang

mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan

penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan

pengujian kedua sebagai berikut:

pengalaman_mengajar * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

sangat

baik baik

Cuku

p

pengalama

n_mengajar

banya

k

Count 20 29 24 73

Expected Count 20,3 34,6 18,1 73,0

% within

pengalaman_mengajar 27,4% 39,7%

32,9

%

100,0

%

% within

standar_penilaian 54,1% 46,0%

72,7

% 54,9%

cukup Count 17 34 9 60

Expected Count 16,7 28,4 14,9 60,0

% within

pengalaman_mengajar 28,3% 56,7%

15,0

%

100,0

%

% within

standar_penilaian 45,9% 54,0%

27,3

% 45,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

pengalaman_mengajar 27,8% 47,4%

24,8

%

100,0

%

% within

standar_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

166

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 6,247a 2 ,044

Likelihood Ratio 6,443 2 ,040

Linear-by-Linear

Association 2,202 1 ,138

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 14,89.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi ,217 ,044

Cramer's V ,217 ,044

Contingency Coefficient ,212 ,044

N of Valid Cases 133

2. Uji Chi-Square Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru terhadap Implementasi

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

sangat

baik baik cukup

tidak

baik

tingk

at_pe

ndidi

kan

D3 Count 0 1 1 0 2

Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0

% within

tingkat_pendidikan 0,0%

50,0

%

50,0

% 0,0%

100,0

%

% within

standar_penilaian 0,0% 1,6% 3,3% 0,0% 1,5%

S1 Count 30 45 25 3 103

Expected Count 28,7 48,8 23,2 2,3 103,0

% within

tingkat_pendidikan 29,1%

43,7

%

24,3

% 2,9%

100,0

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

167

% within

standar_penilaian 81,1%

71,4

%

83,3

%

100,0

%

77,4

%

S2 Count 7 15 4 0 26

Expected Count 7,2 12,3 5,9 ,6 26,0

% within

tingkat_pendidikan 26,9%

57,7

%

15,4

% 0,0%

100,0

%

% within

standar_penilaian 18,9%

23,8

%

13,3

% 0,0%

19,5

%

S3 Count 0 2 0 0 2

Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0

% within

tingkat_pendidikan 0,0%

100,0

% 0,0% 0,0%

100,0

%

% within

standar_penilaian 0,0% 3,2% 0,0% 0,0% 1,5%

Total Count 37 63 30 3 133

Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0

% within

tingkat_pendidikan 27,8%

47,4

%

22,6

% 2,3%

100,0

%

% within

standar_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 10 sel yang

mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan

penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan

pengujian kedua sebagai berikut:

tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

sangat

baik baik cukup

tingk

at_pe

ndidi

kan

S1 Count 30 46 29 105

Expected Count 29,2 49,7 26,1 105,0

% within

tingkat_pendidikan 28,6%

43,8

%

27,6

%

100,0

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

168

% within

standar_penilaian 81,1%

73,0

%

87,9

% 78,9%

S2 Count 7 17 4 28

Expected Count 7,8 13,3 6,9 28,0

% within

tingkat_pendidikan 25,0%

60,7

%

14,3

%

100,0

%

% within

standar_penilaian 18,9%

27,0

%

12,1

% 21,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

tingkat_pendidikan 27,8%

47,4

%

24,8

%

100,0

%

% within

standar_penilaian

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 3,019a 2 ,221

Likelihood Ratio 3,158 2 ,206

Linear-by-Linear

Association ,398 1 ,528

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 6,95.

Symmetric Measures

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Phi ,151 ,221

Cramer's V ,151 ,221

Contingency

Coefficient ,149 ,221

N of Valid Cases 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

169

3. Uji Chi-Square Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah terhadap

Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian

kesibukan_guru * standar_penilaian Crosstabulation

standar_penilaian

Total

Sangat

Baik Baik

Cuku

p

Tidak

Baik

kesibuk

an_guru

Sangat

Sibuk

Count 2 0 0 0 2

Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0

% within

kesibukan_guru

100,0

% 0,0% 0,0% 0,0% 100,0%

% within

standar_penilai

an

5,4% 0,0% 0,0% 0,0% 1,5%

% of Total 1,5% 0,0% 0,0% 0,0% 1,5%

Sibuk Count 4 9 1 1 15

Expected Count 4,2 7,1 3,4 ,3 15,0

% within

kesibukan_guru 26,7%

60,0

% 6,7% 6,7% 100,0%

% within

standar_penilai

an

10,8% 14,3

% 3,3% 33,3% 11,3%

% of Total 3,0% 6,8% 0,8% 0,8% 11,3%

Cukup Count 10 12 3 0 25

Expected Count 7,0 11,8 5,6 ,6 25,0

% within

kesibukan_guru 40,0%

48,0

% 12,0% 0,0% 100,0%

% within

standar_penilai

an

27,0% 19,0

% 10,0% 0,0% 18,8%

% of Total 7,5% 9,0% 2,3% 0,0% 18,8%

Tidak

Sibuk

Count 15 19 16 1 51

Expected Count 14,2 24,2 11,5 1,2 51,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

170

% within

kesibukan_guru 29,4%

37,3

% 31,4% 2,0% 100,0%

% within

standar_penilai

an

40,5% 30,2

% 53,3% 33,3% 38,3%

% of Total 11,3%

14,3

% 12,0% 0,8% 38,3%

Sangat

Tidak

Sibuk

Count 6 23 10 1 40

Expected Count 11,1 18,9 9,0 ,9 40,0

% within

kesibukan_guru 15,0%

57,5

% 25,0% 2,5% 100,0%

% within

standar_penilai

an

16,2% 36,5

% 33,3% 33,3% 30,1%

% of Total 4,5%

17,3

% 7,5% 0,8% 30,1%

Total Count 37 63 30 3 133

Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0

% within

kesibukan_guru 27,8%

47,4

% 22,6% 2,3% 100,0%

% within

standar_penilai

an

100,0

%

100,0

%

100,0

%

100,0

% 100,0%

% of Total 27,8%

47,4

% 22,6% 2,3% 100,0%

Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 13 sel yang

mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan

penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan

pengujian kedua sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

171

kesibukan_g * s_penilaian Crosstabulation

s_penilaian

Total

Sangat

Baik Baik Cukup

kesibuk

an_g

Cukup Count 16 21 5 42

Expected Count 11,7 19,9 10,4 42,0

% within

kesibukan_g 38,1% 50,0% 11,9%

100,0

%

% within

s_penilaian 43,2% 33,3% 15,2% 31,6%

Tidak

Sibuk

Count 15 19 17 51

Expected Count 14,2 24,2 12,7 51,0

% within

kesibukan_g 29,4% 37,3% 33,3%

100,0

%

% within

s_penilaian 40,5% 30,2% 51,5% 38,3%

Sangat

Tidak

Sibuk

Count 6 23 11 40

Expected Count 11,1 18,9 9,9 40,0

% within

kesibukan_g 15,0% 57,5% 27,5%

100,0

%

% within

s_penilaian 16,2% 36,5% 33,3% 30,1%

Total Count 37 63 33 133

Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0

% within

kesibukan_g 27,8% 47,4% 24,8%

100,0

%

% within

s_penilaian 100,0%

100,0

%

100,0

%

100,0

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

172

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 10,462a 4 ,033

Likelihood Ratio 11,334 4 ,023

Linear-by-Linear

Association 5,855 1 ,016

N of Valid Cases 133

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 9,92.

Symmetric Measures

Value

Approx.

Sig.

Nominal by

Nominal

Phi ,280 ,033

Cramer's V ,198 ,033

Contingency

Coefficient ,270 ,033

N of Valid Cases 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

173

LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN… · TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI