Upload
ngolien
View
317
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT
PENDIDIKAN, DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH
TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM
KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maesti Ayu Nastiti
NIM: 131334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT
PENDIDIKAN, DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH
TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN DALAM
KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maesti Ayu Nastiti
NIM: 131334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karya ini kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tercinta
Kakak-adikku tersayang
Masku terkasih
Sahabat dan teman-temanku di PAK 2013
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Tidak ada yang namanya kebetulan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Juli 2017
Penulis
Maesti Ayu Nastiti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maesti Ayu Nastiti
Nomor Mahasiswa : 131334045
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN,
KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempubilkasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 Juli 2017
Yang menyatakan
Maesti Ayu Nastiti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN,
DAN KESIBUKAN GURU DI SEKOLAH TERHADAP IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
Maesti Ayu Nastiti
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif
pengalaman mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian; (2) ada pengaruh positif tingkat
pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian; (3) ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah
berpengaruh positif terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto. Penelitian ini
dilaksanakan di 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta pada bulan Januari-Maret
2017. Populasi penelitian ini sebanyak 552 guru. Jumlah sampel penelitian
sebanyak 133 guru diambil dengan menggunakan teknik proportional sampling
dan convenience sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis
menggunakan teknik analisis Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif pengalaman
mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian dengan interpretasi lemah (x2 hitung = 6,247 dan
Asymp. Sig = 0,044 < = 0,05. Nilai C = 0,212 dan Cmax = 0,707 dengan rasio
C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40); (2) tidak ada pengaruh
positif tingkat pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (x2 hitung = 3,019 dan Asymp. Sig = 0,221
> = 0,05); (3) ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
dengan interpretasi lemah (x2 hitung = 10,462 dan Asymp. Sig = 0,033 < = 0,05.
Nilai C = 0,270 dan Cmax = 0,816 dengan rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada
pada rentang 0,20-0,40).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TEACHING EXPERIENCE, LEVEL OF
EDUCATION, AND THE ACTIVITIES OF TEACHERS IN SCHOOL
TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF THE DECREE OF EDUCATION
MINISTER NUMBER 23, 2016 ABOUT THE ASSESSMENT STANDARD IN
2013 CURRICULUM OF STATE SENIOR HIGH SCHOOLS IN
YOGYAKARTA, 2017
Maesti Ayu Nastiti
Sanata Dharma University
2017
The purposes of this research are to know whether: (1) there is a positive
influence of teaching experience towards the implementation of The Decree of
Education Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard; (2) there is
a positive influence of level of education towards the implementation of The
Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard;
(3) there is a positive influence of the activities of teachers in school towards the
implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The
Assessment Standard.
The type of this research is an ex post facto research. This research was
carried out in the 10 State Senior High Schools in Yogyakarta from January till
March 2017. The population of the research were 552 teachers. The samples were
133 teachers taken by applying proportional sampling and convenience sampling.
Data were collected by questionnaires and analyzed by Chi-Square techniques.
The results of research show that: (1) there is a positive influence of
teaching experience towards the implementation of The Decree of Education
Minister Number 23, 2016 about The Assessment Standard with a weak
interpretation (x2 count = 6,247 and Asymp. Sig = 0,044 < = 0,05. The value of
C = 0,212 and Cmax = 0,707 with C/Cmax ratio coefficient 0,299 was in the range
0,20-0,40); (2) there is no a positive influence of level of education towards the
implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The
Assessment Standard (x2 count = 3,019 and Asymp. Sig = 0,221 > = 0,05); (3)
there is a positive influence of the activities of teachers in school towards the
implementation of The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about The
Assessment Standard with a weak interpretation (x2 count = 10,462 and Asymp.
Sig = 0,033 < = 0,05. The value of C = 0,270 and Cmax = 0,816 with C/Cmax
ratio coefficient 0,331 was in the range 0,20-0,40).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengalaman
Mengajar, Tingkat Pendidikan, dan Kesibukan Guru di Sekolah Terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
dalam Kurikulum 2013 pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Tahun 2017” dapat
penulis selesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini banyak pihak yang
telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi;
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama proses perkuliahan;
6. Semua karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membatu penulis
dalam kelancaran administrasi kemahasiswaan selama perkuliahan;
7. Kedua orang tuaku tercinta yang tidak pernah lelah mendoakan, memberi
nasihat dan dukungan moril maupun materiel;
8. Kakak-adikku tersayang yang menjadi motivasi penulis untuk
menyelesaikan skripsi tepat waktu;
9. Masku terkasih yang tidak henti-hentinya menyemangati dan
mendampingi penulis selama menyusun skripsi;
10. Sahabat skripsiku, Wiwit, Nyoti, Stephani, Della, Kristin, Fany, Mbak
Tari, Yovita, Lusi, Melati, Dorus, dan Mbak Herlin yang selalu
mendukung dan saling menguatkan;
11. Sahabatku Irma, Mbak Tari, Wiwit dan Dorus terima kasih untuk
kebersamaan dan semangat yang kalian berikan;
12. Teman-teman PAK 2013 atas kebersamaan semala perkuliahan;
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
untuk motivasi dan bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menulisan maupun menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
kata, penulis berharap skripsi ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan
yang bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Juni 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritik .................................................................................. 8
1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar penilaian.......................... 8
a. Pengertian Kurikulum .............................................................. 8
b. Perkembangan Kurikulum ....................................................... 10
c. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian .................... 28
2. Pengalaman Mengajar Guru ........................................................... 34
3. Tingkat Pendidikan Guru ............................................................... 36
4. Kesibukan Guru di Sekolah ........................................................... 39
a. Ruang Lingkup Tugas Guru ..................................................... 40
b. Jam Kerja Guru ........................................................................ 41
c. Uraian Tugas Guru ................................................................... 42
d. Kondisi Penyebab Kekurangan Jam Mengajar ........................ 51
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 53
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 57
D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 62
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 63
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 63
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 63
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .............................................. 66
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 69
G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 71
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 80
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 88
B. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 98
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 111
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 120
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 121
C. Saran ..................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 123
LAMPIRAN .................................................................................................... 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Tugas Tambahan Guru ............................................................ 48
Tabel 2.2 Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka................................... 49
Tabel 3.1 Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta .................................. 66
Tabel 3.2 Skor Pernyataan Sikap ..................................................................... 69
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner.......................................................................... 70
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
(Pertama) ......................................................................................... 75
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
(Kedua) ............................................................................................ 76
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan
Guru di Sekolah .............................................................................. 77
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian ......................................................................................... 79
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kesibukan
Guru di Sekolah .............................................................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 3.9 Rentang Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 82
Tabel 3.10 Rentang Variabel Kesibukan Guru di Sekolah .............................. 83
Tabel 3.11 Kriteria Rasio C/ Cmax ....................................................................... 86
Tabel 4.1 Data Responden Penelitian .............................................................. 89
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 90
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ..................... 90
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 91
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian . 94
Tabel 4.6 Nilai-Nilai Statistika Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian ....................................................... 95
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel Kesibukan
Guru di Sekolah ............................................................................. 97
Tabel 4.8 Nilai-Nilai Statistika Variabel Kesibukan Guru di Sekolah ............ 97
Tabel 4.9 Tabulasi Silang antara Pengalaman Mengajar Guru dan
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian ............................................................................. 99
Tabel 4.10 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru
Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
tentang Standar Penilaian .............................................................. 100
Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman
Mengajar Guru Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 101
Tabel 4.12 Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Guru dan
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian ........................................................................... 103
Tabel 4.13 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru
Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian .............................................................. 105
Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Kesibukan Guru di Sekolah dan
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian ........................................................................... 107
Tabel 4.15 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah
Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian ............................................................... 109
Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kesibukan
Guru di Sekolah Terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian ............................................ 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner ..................................................................................... 127
Lampiran 2. Data Induk Penelitian .................................................................. 139
Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 155
Lampiran 4. Deskripsi Data ............................................................................. 160
Lampiran 5. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 163
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian..................................................................... 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu hal yang wajib ditempuh oleh setiap
orang. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menciptakan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian
lebih dari pemerintah agar semua rakyatnya dapat mewujudkan
kewajibannya. Pada era globalisasi saat ini, pendidikan dituntut untuk
mengikuti perkembangan serta memenuhi kebutuhan agar Sumber Daya
Manusia (SDM) yang diciptakan dapat menghadapi persaingan baik di
tingkat lokal, nasional maupun internasional. Dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan ditentukan oleh berbagai
komponen yang digunakan sebagai pedoman agar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ingin dicapai. Salah satu komponen tersebut adalah
kurikulum. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana
dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Di Indonesia sendiri kurikulum selalu mengalami perbaikan dan
pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum
telah mengalami perbaikan dan pengembangan dimulai dari Kurikulum
1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum
1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, Kurikulum 2013, sampai
dengan saat ini yaitu Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang pelaksanaannya
secara serentak pada bulan Juli tahun 2016. Perbaikan dan pengembangan
tersebut dilakukan pemerintah guna menghasilkan generasi yang memiliki
tiga kompetensi, yaitu sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Perbaikan dan
pengembangan kurikulum juga bertujuan untuk memudahkan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum. Namun dalam pelaksanannya banyak
permasalahan yang muncul ketika guru mengimplementasikan kurikulum.
Baru-baru ini, perbaikan Kurikulum 2013 lama ke Kurikulum 2013
Edisi Revisi sangat dirasakan oleh setiap guru. Guru harus cepat tanggap
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Pasalnya
Kurikulum 2013 belum lama diterapkan dan harus direvisi dengan
Kurikulum 2013 yang baru. Permasalahan yang muncul ketika guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menggunakan Kurikulum 2013 yang lama diantaranya, kompleksitas
pembelajaran dan penilaian pada sikap spiritual dan sikap sosial,
ketidakselarasan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar dengan
silabus dan buku, penerapan proses berpikir 5M (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan) sebagai metode pembelajaran yang bersifat prosedural
dan mekanistik, dan pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan
taksonomi proses berpikir antar jenjang. Dengan hasil perbaikan dalam
Kurikulum 2013 Edisi Revisi sebagai berikut, penataan kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial pada semua mata pelajaran, koherensi antara
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan penyelarasan dokumen,
pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan
kurikulum, dan penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi proses berpikir. Permasalahan dan perbaikan tersebut dirasakan
oleh guru ketika mereka melakukan proses pembelajaran maupun dalam
penilaian hasil belajar.
Proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar dalam Kurikulum
2013 Edisi Revisi mengalami perubahan, diantaranya pada silabus menjadi
tiga kolom (Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran), dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak perlu
lagi disebutkan metode pembelajaranyang digunakan dan materi dibuat
dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian, skala penilaian
menjadi 1-100 dengan penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
deskripsi, penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan kecuali mata
pelajaran agama dan PPKN, jika terdapat 2 nilai praktik dalam 1 KD maka
yang diambil adalah nilai tertinggi, nilai ketrampilan (praktik, produk, dan
portofolio) dan nilai pengetahuan (penilaian harian dan penilaian akhir
semester) dalam 1 KD ditotal dan diambil nilai rata-rata, dan nilai remidial
adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil. Banyaknya perubahan tersebut
khususnya pada penilaian hasil belajar, maka guru harus lebih dulu
memahami implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasar pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
Guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian diduga banyak faktor yang
mempengaruhi, antara lain: (1) pengalaman mengajar, (2) tingkat
pendidikan, (3) kesibukan guru di sekolah, (4) pangkat golongan, (5)
kemampuan Teknologi Informasi (TI), (6) ketersediaan sumber belajar, (7)
pengalaman diklat, dan (8) frekuensi mengakses internet. Dalam praktiknya,
kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian akan berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena adanya latar belakang guru yang berbeda pula. Penelitian
ini akan memfokuskan pada latar belakang guru berdasarkan pengalaman
mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Mengajar,
Tingkat Pendidikan, dan Kesibukan Guru di Sekolah terhadap Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dalam
Kurikulum 2013 pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi faktor-faktor
yang diduga mempengaruhi guru dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, sebagai
berikut:
1. Pengalaman mengajar,
2. Tingkat pendidikan,
3. Kesibukan guru di sekolah,
4. Pangkat golongan,
5. Kemampuan Teknologi Informasi (TI),
6. Ketersediaan sumber belajar,
7. Pengalaman diklat, dan
8. Frekuensi mengakses internet.
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup permasalahan pada
penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada Implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi ditinjau dari pengalaman
mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengalaman mengajar guru berpengaruh positif terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian?
2. Apakah pendidikan guru berpengaruh positif terhadap Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian?
3. Apakah kesibukan guru di sekolah berpengaruh positif terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah:
1. Pengalaman mengajar guru berpengaruh positif terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Tingkat pendidikan guru berpengaruh positif terhadap Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
3. Kesibukan guru di sekolah berpengaruh positif terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan yang terkait dengan Implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian baik pada tingkat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olah Raga.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan
sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khazanah pustaka
di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritik
1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
a. Pengertian Kurikulum
Menurut Dakir (2004:2), kurikulum bukan berasal dari
bahasa Indonesia, tetapi berasal dari bahasa Latin yang kata
dasarnya adalah currere, secara harafiah berarti lapangan
perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish.
Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa
bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai
diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai
bahan agar dapat mencapai gelar. Jadi kurikulum ialah suatu
program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan
dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi
tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Pengertian menurut Dakir tersebut senada dengan penjelasan
yang dikemukakan oleh Zainal Arifin (2011:2), bahwa secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa
Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari“ dan curere yang berarti
“tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,
terutama dalam bidang atletik pada jaman Romawi Kuno di Yunani.
Dalam Bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier
yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan
garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak
yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program
sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Program
tersebut berisi mata pelajaran – mata pelajaran (courses) yang harus
ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti
SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga
tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologis
istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik
disekolah untuk memperoleh ijazah.
Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan
dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara
ilmiah baik yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun
diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi
yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta “segala sesuatu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik
disekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah
untuk mencapai pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal
1, butir 19, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana
dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat
memberikan pengaruh pada peserta didik untuk mencapai tujuan
persekolahannya.
b. Perkembangan Kurikulum
Hidayat (2013:1) menjelasakan bahwa kurikulum di
Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah
mengalami beberapa kali perubahan yaitu tahun 1947, 1952, 1964,
1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut
merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan
sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan IPTEK.
Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Hamalik (2003:19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1) Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai
dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada
gilirannya menjadi landasan dalam merumuskan tujuan
kurikulum suatu satuan pendidikan.
2) Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat.
3) Perkembangan peserta didik, yang menunjuk pada
karaterisitik perkembangan peserta didik.
4) Keadaan lingkungan, yang dalam arti luas meliputi
lingkungan manusiawi (interpersonal), lingkungan
kebudayaan termasuk IPTEK (kultural), dan lingkungan
hidup (bioekologi), serta lingkungan alam (geoekologis).
5) Kebutuhan pembangunan, yang mencakup kebutuhan
pembanganungan di bidang ekonimi, kesejahteraan rakyat,
hukum, hankam, dan sebagainya.
6) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.
Semua kurikulum nasional dikembangkan mengacu pada
landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan tiap
kurikulum terletak pada penekanan pokok dan tujuan pendidikan
dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut
(Hidayat, 2013:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Rencana Pelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada setelah Indonesia
merdeka disebut rencana pelajaran. Perubahan orientasi
pendidikan lebih bersifat politis dari orientasi pendidikan
Belanda kepada kepentingan nasional. Asas pendidikan
ditetapkan pancasila. Rencana pelajaran 1947 merupakan
pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan
mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum
1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan
berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan
lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia
Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan
bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Materi
pelajaran dihubungkan dengan kejadian dan kehidupan sehari-
hari serta memberikan perhatian terhadap pendidikan kesenian
dan pendidikan jasmani. Rencana pelajaran 1947 baru secara
resmi dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai tahun 1950.
Bentuk kurikulum ini memuat dua hal pokok: daftar mata
pelajaran dan jam pelajarannya, disertai dengan garis-garis
besar pengajaran.
2) Kurikulum 1952
Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952
kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1952 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman
Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran
kemudian diberi nama Rancangan Pelajaran Terurai 1952 yang
berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di
Sekolah Dasar. Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran
yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah,
seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung,
Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah.
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri-
ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran
sehari-hari. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru
mengajar satu mata pelajar.
3) Kurikulum 1964
Menurut Hamalik (Sholeh Hidayat, 2013:3),
dipenghujung era pemerintahan Presiden Soekarno menjelang
tahun 1964, pemerintahan kembali menyempurnakan sistem
kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana
Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran
kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah
pemerintahan mempunyai keinginan agar rakyat mendapat
pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana.
Fokus kurikulum 1964 ini pada perkembangan
Pancawardhana, yaitu: Daya cipta, Rasa, Karsa, Karya, dan
Moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok
bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih
menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
4) Kurikulum 1968
Lahirnya kurikulum 1968 sebagai perubahan dari
Kurikulum 1964 dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari
pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde
Baru. Kurikulum 1968 menggantikan Rencana Pendidikan 1964
yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama.
Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur
kurikulum dari Pancawardhana dan menekankan pendekatan
organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah
jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Dari segi tujuan pendidikan,
Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk
manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan, dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Kurikulum 1975/1976
Kurikulum 1975 sebagai pengganti Kurikulum 1968
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Berorientasi pada tujuan.
b) Menganut pendekatan integratif
c) Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya
dan waktu.
d) Menganut pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruktsional (PPSI).
e) Dipengaruhi psikologi behaviorisme dengan menekankan
kepada stimulus respon (rangsang/jawab) dan latihan (drill).
Kurikulum 1975 memuat ketentuan dan pedoman yang
meliputi unsur-unsur:
a) Tujuan institusional baik SD, SMP, dan
SMA/SPG/SMEA/STM
b) Struktur program kurikulum
c) Garis-garis besar program pengajaran
Dalam kurikulum ini, sistem yang digunakan adalah
sistem PPSI, dimana dalam sistem ini pemberian penilaian
dilakukan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan
pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan kurikulum 1975
dengan kurikulum sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Kurikulum 1984
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke
kurikulum 1984 diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Terdapat beberapa unsur dalam GBHN (Garis-Garis Besar
Haluan Negara) 1983 yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai
bidang studi dengan kemampuan anak didik.
c) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan
pelaksanaannya di sekolah.
d) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir
disetiap jenjang.
e) Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
(PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri
mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah
tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
f) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun
1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap
pendidikan, Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak sesuai lagi
karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975.
Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri:
a) Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional).
b) Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik
melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah
pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental,
intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara optimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
c) Materi pembelajaran dikemas dengan menggunakan
pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang
digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan
kedalaman dan keluasan materi pelajaran.
d) Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan
latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus
didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan
latihan setelah mengerti.
e) Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau
kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan
tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada
jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
semi konkret, semi abstrak, dan abstrak dengan pendekatan
induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan.
f) Menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Keterampilan proses adalah pendekatan belajar dan
pembelajaran yang memberi tekanan kepada proses
pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan
mengkomunikasikan perolehannya.
7) Kurikulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984,
proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang
berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan
muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan
suasana pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang lebih mengutamakan teori tentang
proses belajar mengajar. Akibatnya pada saat itu dibentuklah
Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut
mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang
bahwa (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada
siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada periode
tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang cukup banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan
kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-
Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Hal ini berdampak pada sistem pembagaian waktu pelajaran,
yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya
dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran
cukup banyak.
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan
kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut:
a) Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan sistem
caturwulan.
b) Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran
yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
c) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang
memberlakukan suatu sistem kurikulum untuk semua siswa
diseluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti
sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan
pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat sekitar.
d) Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam
belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal
yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan
penyelidikan.
e) Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya
disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan
perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan
terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan
pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan
keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
f) Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari
hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang
sederhana ke hal yang kompleks.
g) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu
dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul
beberapa permasalahan sebagai akibat dari kecendrungan
kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), di
antaranya sebagai berikut:
a) Beban belajar siswa terlalu besar dikarenakan banyaknya
materi/substansi setiap mata pelajaran.
b) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang
relevan dengan tingkat pertimbangan berpikir siswa, dan
kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8) Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2002 dan 2004
Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi
kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural
dalam pemerintahan dari sentralistrik menjadi desantralistik
sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum
yang dikembangkan saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan
pada pengembangan kemampuan untuk melakukan
(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja
yang telah ditetapkan.
Depdiknas Tahun 2002 (Sanjaya, 2006:11)
mengemukakan karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
secara lebih rinci sebagai berikut:
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi pada suatu mata pelajaran memuat rinci
kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu dan sikap
yang diharapkan dimiliki siswa dapat dilihat contohnya dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
9) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
telah mendorong penyelenggara pendidikan untuk
mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum
tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada,
yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi-esensi isi dan arah
pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya
paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah
subject matter), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar
lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
10) Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013:59) dalam suatu sistem
pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu
dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian,
perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara
sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan
pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah
yang jelas, mau dibawa ke mana sistem pendidikan nasional
dengan kurikulum tersebut. Perlunya perubahan kurikulum juga
karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam
KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi sosialisasi
kurikulum 2013):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak
materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak.
b) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
c) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh
aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan
pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap).
d) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter,
kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode
pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and
hard skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi
di dalam kurikulum.
e) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.
f) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
g) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis
kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan
remediasi dan pengayaan secara berkala.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada
tahun 2004. Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam
konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Pengetahuan (knowleddge); yaitu kesadaran dalam bidang
kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara
melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana
melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai
dengan kebutuhan.
b) Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif,
dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang
guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki
pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi
peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
c) Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki individu
untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan
membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan
belajar kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d) Nilai (value); adalah suatu standar prilaku yang telah
diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri
seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam
pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan
lain-lain).
e) Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-
tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang
datang dari luar: Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi,
perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya.
f) Minat (interest); adalah kecendrungan seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk
mempelajari atau melakukan sesuatu.
11) Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi
meluncurkan revisi Kurikulum 2013 di Depok pada tanggal 20
Februari 2016. Mulai Juli 2016, Kurikulum 2013 edisi revisi
akan diberlakukan secara nasional. Perubahan Kurikulum 2013
pada tahun 2016 memiliki pokok bagian penting yang harus
guru cermati. Berbagai perubahan kompetensi pada Kurikulum
2013 antara lain (Pradeska, 2016):
a) Nama Kurikulum menjadi Kurikulum 2016 edisi revisi
yang berlaku secara nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b) Penilaian sikap KI1 dan KI2 sudah ditiadakan di setiap
mata pelajaran, hanya mata pelajaran agama dan PPKn
namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.
c) Jika ada dua nilai praktik dalam 1 KD, maka yang diambil
adalah nilai yang tertinggi. Perhitungan nilai keterampilan
dalam 1 KD ditotal (praktik, produk, portofolio) dan
diambil nilai rata-rata. Perhitungan nilai pengetahuan bobot
penilaian harian dan penilaian akhir semester sama.
d) Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode
saat mengajar dan apabila digunakan susunannya tidak
harus berurutan.
e) Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3
kolom, yaitu KD, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran.
f) Perubahan terminology ulangan harian menjadi penilaian
harian, UAS menjadi penilaian akhir semester untuk
semester 1 sedangkan penilaian akhir tahun untuk semester
2 dan sudah tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir
semester.
g) Dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode
pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam
bentuk lampiran berikut rubrik penilaiannya (jika ada).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
h) Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan
dalam bentuk predikat dan deskripsi.
i) Remedial diberikan untuk nilai siswa dibawah KKM
namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang.
Nilai remedial inilah yang dicantumkan dalam hasil.
c. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:327)
implementasi adalah pelaksana, penerapan. Menurut Satria
(2015) Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to
implement yang berarti mengimplementasikan.
Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk
melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau
akibat terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Kunandar
(2008:233), implementasi adalah suatu proses penerapan ide,
konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan prakris
sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan sikap. Secara
umum implementasi adalah suatu yang dilaksanakan
berdasarkan kebijakkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 mengatur tentang standar penilaian
pada kurikulum 2013 edisi revisi. Dalam peraturan menteri
ini yang dimaksud dengan standar penilaian pendidikan
adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi
antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan
adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik. Ujian sekolah/madrasah adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Kriteria
ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. Lingkup penilaian terdiri dari penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan penilaiaan yaitu penilaian hasil belajar oleh
pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian
hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian Kompetensi Lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri
dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidikan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyatakan
bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/ data tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/
data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan
ujian sekolah/ Madrasah. Peraturan Menteri ini bertujuan
mengatur penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah dalam
pelaksanaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri ini diberlakukan untuk menggantikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104
Tahun 2014 tentang penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Selain itu Peraturan
Menteri ini juga mendampingi Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Secara umum implementasi Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penlaian adalah peraturan
yang dilaksanakan oleh guru berdasarkan kebijakkan
pemerintah untuk mencapai tujuan Kurikulum 2013 Edisi
Revisi.
Menurut Sanjaya dan Budimanjaya (2017:60) guru
sebagai implementers berperan untuk
mengimplementasikan kurikulum yang sudah ada, yang
disusun oleh para pengembang kurikulum. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima dan
menjalankan berbagai kebijakan perumus kurikulum.
Dengan demikian, guru tidak memiliki ruang baik untuk
menentukan isi kurikulum maupun menentukan proses
pencapaiannya.
Ada beberapa ciri peran guru sebagai implementers,
yakni:
a) Guru hanya melaksanakan kurikulum yang telah
disusun oleh tim pengembang kurikulum. Dengan
demikian, guru dianggap sebagai tenaga teknis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tidak memiliki ruang untuk berimprovisasi baik dalam
mengembangkan program pembelajaran maupun
dalam proses pengelolaan pembelajaran. Mengajar
adalah tugas rutin yang harus dikerjakan. Oleh karena
itu, tidak heran kalau selama kurikulum itu berlaku
guru selalu bertindak sama dari tahun ke tahun.
b) Sebagai implementers, guru dalam mengajar
berpedoman pada kurikulum yang disusun secara
terpusat yang bersifat uniform, sehingga tidak ada
kesempatan bagi guru di sekolah untuk menyesuaikan
bahan pelajaran dengan kebutuhan lokal lingkungan
sekolah. Pengembangan kurikulum yang bersifat
uniform tidak mempertimbangkan letak geografis
seolah yang memiliki adat dan budaya yang berbeda.
Akibatnya, apa yang dipelajari dan bagaimana cara
mempelajarinya di setiap daerah sama, misalnya apa
yang dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya
pada waktu tertentu di bagian Indonesia Timur sama
dengan apa yang dipelajari di bagian barat Indonesia.
c) Dalam memerlakukan siswa, guru menganggap semua
siswa sama, baik bakat, minat, maupun kemampuan,
bahkan lebih jauh dalam proses pembelajaran guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tidak memperhatikan latar belakang sosial budaya
siswa itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat faktor-faktor yang diduga mempengaruhi
keberhasilan guru dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilian antara lain: (1) Pengalaman Mengajar Guru, (2)
Tingkat Pendidikan Guru, dan (3) Kesibukan Guru di
Sekolah.
2. Pengalaman Mengajar Guru
Pengalaman berasal dari kata “alam” yang artinya merasai,
menjalani, menanggung suatu peristiwa. Pengalaman adalah sesuatu
yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya
(KBBI, 1990:19). Sedangkan mengajar berasal dari kata “ajar” yang
artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui,
diturut. Mengajar adalah memberi pelajaran (KBBI, 1990:13).
Pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari
pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam
mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasai,
baik tentang pengetahuan, ketrampilan maupun nilai-nilai yang
menyatu pada dirinya. Apabila dalam mengajar seorang guru
menemukan hal-hal yang baru, dan hal-hal baru dipahaminya, maka
guru tersebut akan memperoleh pengalaman kerja baru. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pengalaman kerja seseorang akan banyak mendapatkan tambahan
pengetahuan dan ketrampilan tentang bidang kerjanya.
Menurut Muslich (2007:13) bahwa pengalaman mengajar
guru yaitu masa kerja guru (termasuk guru bimbingan dan
konseling) dalam melakukan tugas sebagai pendidik pada satuan
pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang
berwenang (dapat dari pemerintah dan/atau kelompok masyarakat
penyelenggaraan pendidikan). Masa kerja guru menunjuk pada
lamanya seseorang menjalani profesinya sebagai seorang guru.
Lamanya menjalani profesi guru akan menyebabkan berbedaan
kualitas dalam segala hal.
Supriadi (1999:180) berpendapat bahwa profesionalisme
guru merupakan hasil dari profesionalisasi yang dijalankan secara
terus menerus. Artinya semakin lama seseorang menekuni profesi
sebagai seorang guru akan semakin tinggi juga tingkat
profesionalismenya, begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman mengajar guru dapat mempengaruhi kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian, semakin lama mengajar semakin tinggi
kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit
pengalaman mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
3. Tingkat Pendidikan Guru
Mudyahardjo (2006:3) memberikan pengertian pendidikan
ke dalam tiga jangkauan, yaitu pengertian pendidikan maha luas,
sempit dan luas terbatas. Definisi maha luas, yaitu pendidikan adalah
hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan
individu.
Definisi sempit, yaitu pendidikan adalah sekolah.
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala
pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna
dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas
sosial mereka. Sementara itu, definisi luas terbatas, yaitu pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan
informal di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur
hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan
individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup
secara tepat.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan
yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Ada 3 jenis
pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ini,
sebagai berikut:
1. Pendidikan formal
Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pendidikan tinggi. Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan
Tinggi.
2. Pendidikan nonformal
Yaitu jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya kursus,
penataran, dan latihan.
3. Pendidikan informal
Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. Misalnya pendidikan sebagai
akibat dari fungsi keluarga, media massa, partisipasi dalam
organisasi dan sebagainya.
Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK)
mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian,
1994:68) yaitu:
1. Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (S1)
2. Program Pasca Sarjana (S2)
3. Program Doktor (S3)
4. Program Non Gelar (Program Diploma) dengan rician sebagai
berikut:
a. Program Diploma (D1)
b. Program Diploma 2 (D2)
c. Program Diploma 3 (D3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tingkat pendidikan atau jentang pendidikan guru yang
ditempuh akan mempengaruhi seorang guru dalam cara berpikir
maupun bersikap karena semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dimiliki guru maka akan luas ilmu dan wawasannya. Selain itu juga,
zaman sekarang ini calon tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
mereka yang memiliki kualifikasi pendidikan formal tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan guru dapat mempengaruhi pemahaman guru terhadap
perubahan Kurikulum yang terjadi pada saat ini. Semakin tinggi
tingkat pendidikan guru, semakin tinggi kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin rendah tingkat
pendidikan guru semakin rendah pula kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
4. Kesibukan Guru di Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI
(1990:836) kesibukan berasal dari kata “sibuk” yang artinya banyak
yang dikerjakan, giat dan rajin, penuh dengan kegiatan. Kesibukan
adalah perihal yang bersifat sibuk, sesuatu yang harus dikerjakan.
Sedangkan guru adalah orang yang pekerjaanya, mata
pencahariannya, profesinya mengajar (KBBI, 1990:288). Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Usman (1997:6), guru merupakan profesi/ jabatan atau pekerjaan
yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Guru memiliki
banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas maupun diluar dinas
dalam bentuk pengabdian. Jadi, kesibukan guru di sekolah adalah
beban tugas yang harus dikerjakan oleh seorang guru dalam
menjalankan profesinya.
a. Ruang Lingkup Tugas Guru
Menurut Pedoman Perhitungan Beban Kerja Guru,
kewajiban guru sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat (1) mencakup kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan
melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Pasal
35 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen menyatakan bahwa beban kerja guru sekurang-
kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam
tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung
dengan proses pembelajaran, guru hanya melaksanakan tugas
mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja, sesuai dengan
kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya.
Disamping itu, guru sebagai bagian dari manajemen sekolah,
akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sekolah, yang terdiri dari siklus kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Rincian kegiatan tersebut antara lain
penerimaan siswa baru, penyusunan kurikulum dan perangkat
lainnya, pelaksanaan pembelajaran termasuk tes/ulangan, Ujian
Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain. Tugas tiap guru
dalam siklus tahunan tersebut secara spesifik ditentukan oleh
manajemen sekolah tempat guru bekerja.
b. Jam Kerja Guru
Sebagai tenaga profesional, guru baik PNS maupun
bukan PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
memenuhi jam kerja yang setara dengan beban kerja pegawai
lainnya yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja (@ 60
menit) per minggu. Dalam melaksanakan tugas, guru mengacu
pada jadwal tahunan atau kalender akademik dan jadwal
pelajaran. Kegiatan tatap muka dalam satu tahun dilakukan
kurang lebih 38 minggu atau 19 minggu per semester.
Kegiatan tatap muka guru dialokasikan dalam jadwal
pelajaran yang disusun secara mingguan. Khusus Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) ada kalanya jadwal pelajaran tidak
disusun secara mingguan, tapi mengunakan sistem blok atau
perpaduan antara sistem mingguan dan blok. Pada kondisi ini,
maka jadwal pelajaran disusun berbasis semester, tahunan, atau
bahkan per tiga tahunan. Diluar kegiatan tatap muka, guru akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terlibat dalam aktivitas persiapan tahunan/semester, ujian
sekolah maupun Ujian Nasional (UN), dan kegiatan lain akhir
tahun/semester.
c. Uraian Tugas Guru
1) Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal semester,
sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan
RPP ini diperkirakan berlangsung selama 2 (dua) minggu
atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan
sebagai kegiatan tatap muka.
2) Melaksanakan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi
interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru,
kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya.
Guru melaksanakan tatap muka atau pembelajaran dengan
tahapan kegiatan berikut:
a) Kegiatan awal tatap muka
Kegiatan awal tatap muka antara lain mencakup
kegiata pengecekan dan atau penyiapan fisik kelas,
bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat
administrasi. Kegiatan awal tatap muka dilakukan
sebelum jadwal pelajaran yang ditentukan, bisa sesaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sebelum jadwal waktu atau beberapa waktu
sebelumnya tergantung masalah yang perlu disiapkan.
Kegiatan awal tatap muka diperhitungan setara dengan
1 jam pelajaran.
b) Kegiatan tatap muka
Dalam kegiatan tatap muka terjadi interaksi edukatif
antara peserta didik dengan guru dapat dilakukan
secara face to face atau menggunakan media lain
seperti video, modul mandiri, kegiatan
observasi/ekplorasi. Kegiatan tatap muka atau
pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dapat
dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas,
laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan.
Waktu pelaksanaan atau beban kegiatan pelaksanaan
pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi
waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum
sekolah.
c) Membuat resume proses tatap muka
Resume merupakan catatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tatap muka yang telah dilaksanakan.
Catatan tersebut dapat merupakan refleksi, rangkuman,
dan rencana tindak lanjut. Penyusunan resume dapat
dilaksanakan di ruang guru atau ruang lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
disediakan di sekolah dan dilaksanakan setelah
kegiatan tatap muka. Kegiatan resume proses tatap
muka diperhitungan setara dengan 1 jam pelajaran.
3) Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna untuk menilai peserta didik maupun dalam
pengambilan keputusan lainnya. Pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian
non tes dapat dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran
sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek
fisik, atau produk jasa.
a) Penilaian dengan tes.
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk
ujian akhir semester, tengah semester atau ulangan
harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau
jadwal yang telah ditentukan. Tes tertulis dan lisan
dilakukan di dalam kelas. Penilaian hasil test,
dilakukan diluar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di
ruang guru atau ruang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap
muka karena waktu pelaksanaan tes dan penilaiannya
menggunakan waktu tatap muka.
b) Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran
sikap.
Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh
semua guru sebagai bagian tidak terpisahkan dari
proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan
yang tidak dapat diukur lewat test tertulis atau lisan.
Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di
dalam kelas menyatu dalam proses tatap muka pada
jadwal yang ditentukan, dan atau di luar kelas.
Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan
diluar jadwal pembelajaran atau tatap muka yang
resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka.
c) Penilaian non tes berupa penilaian hasil karya.
Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau
produk, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di ruang
guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri.
Penilaian ada kalanya harus menghadirkan peserta
didik agar tidak terjadi kesalahan pemahanan dari guru
mengingat cara penyampaian informasi dari siswa
yang belum sempurna. Penilaian hasil karya ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan
beban yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan
yang lain. Tidak tertutup kemungkinan ada mata
pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol.
4) Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi
tiga yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam
pembelajaran, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah
bimbingan dan latihan yang dilakukan menyatu dengan
proses pembelajaran atau tatap muka di kelas,
5) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan
pengayaan pada mata pelajaran yang diampu guru.
Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan
latihan kepada peserta didik yang belum menguasai
kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan pengayaan
merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta
didik yang telah mencapai kompetensi. Pelaksanaan
bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas
pada jadwal khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus
dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu. Beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap
muka.
6) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta
didik, dapat disetarakan dengan mata pelajaran wajib
lainnya, pelaksanaan ekstrakurikuler dilakukan dalam kelas
dan atau ruang/tempat lain sesuai jadwal mingguan yang
telah ditentukan dan biasanya dilakukan pada sore hari.
Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah.
a) Pramuka
b) Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa
c) Olahraga
d) Kesenian
e) Karya Ilmiah Remaja
f) Kerohanian
g) Paskibra
h) Pecinta Alam
i) PMR
j) Jurnalistik/Fotografi
k) UKS
l) dan sebagainya
Kegiatan ekstrakurikuler dapat disebut sebagai kegiatan
tatap muka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
7) Melaksanakan Tugas Tambahan
Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokkan menjadi
2 (dua) kategori yaitu tugas struktural, dan tugas khusus.
Tugas tambahan struktural
a) Tugas tambahan struktural sesuai dengan ketentuan
tentang struktur organisasi sekolah,
b) Jenis tugas tambahan sruktural dan wajib tatap muka
guru seperti tercantum dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Jenis Tugas Tambahan Guru.
No Kategori Jenis Tugas
Tambahan
Wajib
Mengajar *
Ekuivalensi
Jabatan
I Struktural 1. Kepala Sekolah 6 18
2. Wakil Kepala
Sekolah 12 12
3. Kepala
Perpustakaan 12 12
4. Kepala
Laboratorium 12 12
5.
Ketua Jurusan
Program
Keahlian
12 12
6. Kepala
Bengkel
12 12
7. Dll ** 12 12
II Khusus 1.
Pembimbing
Praktek Kerja
Industri
12 12
2. Kepala Unit
Produksi 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Catatan:
1. * nilai minimal
2. ** tergantung jenis sekolah
8) Beban Tatap Muka
Jenis kegiatan guru yang dikategorikan tatap muka dan
bukan tatap muka dicantumkan dalam Tabel 2.2. Dalam
tabel tersebut juga dicantumkan ekuivalensi jam untuk
kegiatan tatap muka selain kegiatan tatap muka di kelas.
Tabel 2.2
Jenis Kegiatan Guru dan Beban Tatap Muka
No Jenis Kegiatan Guru
Kategori Ekuivale
nsi jam/
minggu*
Keterangan TM BTM
1 Merencanakan
pembelajaran
V 2
2. Melaksanakan
pembelajaran:
a. Kegiatan awal tatap
muka
V 2
b. Kegiatan tatap muka di
kelas
V
c. Membuat resume tatap
muka
V 2
3. Menilai hasil
pembelajaran
a. Penilaian tes V 0
b. Penilaian sikap V 2 Semua guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Jenis Kegiatan Guru
Kategori Ekuivale
nsi jam/
minggu*
Keterangan TM BTM
c. Penilaian karya V 2 Mata
pelajaran
tertentu
4. Membimbing dan
melatih
a. Bimbingan pada tatap
muka
V 0
b. Bimbingan
intrakurikuler
V 0
c. Bimbingan
ekstrakurikuler
V 2
5. Melaksanakan tugas
tambahan
a. Kepala sekolah 18
b. Wakil kepala sekolah 12
c. Kepala perpustakaan 12
d. Kepala laboratorium 12
e. Ketua jurusan/program 12
f. Kepala bengkel 12
g. Pembimbing praktek
kerja industri
12 Hanya di
SMK
h. Kepala unit produksi 12 Hanya di
SMK
i. Tugas lain 6 Seuai
kebutuhan
sekolah
Catatan:
TM = Tatap Muka
BTM = Bukan Tatap Muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
* = beban kerja tidak dikalikan jumlah rombongan belajar
d. Kondisi Penyebab Kekurangan Jam Mengajar.
Seorang guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar
sebanyak 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu
disebabkan salah satu atau beberapa kondisi sebagai berikut.
1) Jumlah peserta didik dan rombongan belajar terlalu sedikit
Jumlah peserta didik terlalu sedikit atau jumlah rombongan
belajar juga sedikit, akan mengakibatkan jumlah jam tatap
muka untuk mata pelajaran tertentu belum mencapai angka
24 jam per minggu. Agar jumlah beban mengajar mencapai
24 jam atau kelipatannya, dibutuhkan jumlah rombongan
belajar yang memadai.
2) Jam pelajaran dalam kurikulum sedikit
Jumlah jam pelajaran mata pelajaran tertentu dalam struktur
kurikulum ada yang hanya 2 jam per minggu antara lain
Bahasa asing lain, Sejarah, Agama, Penjas, Kesenian,
Kewirausahaan, Muatan Lokal, Keterampilan, dan
Pengembangan Diri mengakibatkan guru yang mengajar
pelajaran tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban
minimal 24 jam tatap muka per minggu.
3) Jumlah guru di satu sekolah untuk mata pelajaran tertentu
terlalu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kondisi ini biasanya terjadi kerena kesalahan dalam proses
rekruitmen atau karena perubahan beban mengajar guru
dari 18 jam menjadi 24 jam pelajaran per minggu. Jumlah
guru yang melebihi dari kebutuhan yang direncanakan,
mengakibatkan ada guru yang tidak dapat mengajar 24 jam
per minggu.
4) Sekolah pada daerah terpencil atau sekolah khusus.
Sekolah yang berlokasi di daerah terpencil biasanya
memiliki jumlah peserta didik yang sedikit. Kondisi ini
terjadi karena populasi penduduk juga sedikit. Sekolah
khusus yang karena kekhususan programnya, jumlah
peserta didiknya sangat sedikit. Karena rombongan
belajarnya sedikit, mengakibatkan guru mengajar tidak
sampai 24 jam per minggu. Salah satu contoh adalah
sekolah luar biasa, dimana jumlah muridnya memang
sedikit. Contoh lain pada Program Keahlian Pedalangan di
SMK. Animo terhadap program keahlian ini sangat sedikit,
tapi memiliki nilai strategis melestarikan budaya seni
tradisi. Animo pada program keahlian yang terkait dengan
sektor pertanian pada daerah tertentu juga rendah.
Berdasarkan pengamatan peneliti, antar guru memiliki
kesibukan yang berbeda-beda. Sebagian guru tidak hanya
menjalankan tugas pokok sebagai guru melainkan ada tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
tambahan yang harus mereka kerjakan. Tugas tambahan yang telah
diuraikan diatas menjadikan kesibukan guru bertambah. Guru yang
terlalu sibuk dengan tugas tambahan di sekolah akan meningkatkan
pengalaman dan kemahiran dalam menjalankan tugas pokoknya
yang juga telah diuraikan diatas. Dapat disimpulkan bahwa
kesibukkan guru di sekolah dapat mempengaruhi banyaknya
pengalaman dan kemahiran guru dalam memahami perubahan
kurikulum. Semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin
mampu guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit
kesibukan guru di sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Agatha Carolina Ngo (2014) dengan
judul “Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum
2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang
Pendidikan Guru”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif yang tergolong penelitian survei
dengan subjek penelitian guru-guru kelas X SMA N 1 Kasihan,
SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sewon, SMA N 1 Sedayu, SMA N 1
Jetis dan SMA N 2 Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru yang signifikan
terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman
guru mengajar dan jenjang pendidikan guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi guru yang
signifikan terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari
pengalaman guru mengajar (nilai probabilitas 0,205 > α = 0,05 dan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,614 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,0922), (2) ada perbedaan persepsi guru
yang signifikan terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari
jenjang pendidikan guru (nilai probabilitas 0,042 > α = 0,05 dan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= -2,004 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = -1,985).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan
(2015) dengan judul “Implementasi Penilaian Hasil belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru”. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan subjek semua guru Mata Pelajaran Akuntansi Pada
SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program
Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah
diimplementasikan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang didukung oleh hasil
analisis data sebesar 57,1% dari 63 responden masuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sangat baik (nilai mean= 89,24 berada pada interval 89-<104 dengan
kategori sangat baik), (2) guru telah mengimplementasikan jenis-
jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang
didukung oleh hasil analisis data sebesar 93,7% dari 63 responden
masuk dalam kategori sangat baik (nilai mean= 15,38 berada pada
interval 14-<16 dengan kategori sangat baik), (3) guru telah
mengimplementasikan prinsip dan pendekatan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang didukung oleh hasil
analisis data sebesar 68,3% dari 63 responden masuk dalam kategori
sangat baik (nilai mean= 42,16 berada pada interval 41-<48 dengan
kategori sangat baik), dan (4) guru telah mengimplementasikan
teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik yang
didukung oleh hasil analisis data sebesar 66,7% dari 63 responden
masuk dalam kategori baik dan sangat baik (nilai mean=31,70
berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sirilus Christianto (2016) dengan
judul “Implementasi Penilaian dan Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari status Kepegawaian dan
Masa Kerja”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian ex post facto dan komparatif dengan subjek
penelitian guru Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMK Swasta Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawean dan masa kerja
dengan harapan agar guru dapat mengevaluasi pelaksanaan
penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
serta sebagai bahan kajian bagi sekolah yang berkaitan dengan
upaya mengoptimalkan kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) tidak ada perbedaan dalam mengimplementasikan
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari status
kepegawaian (nilai probabilitas 0,545 > α = 0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,612
< 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), (2) tidak ada perbedaan dalam
mengimplementasikan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
ditinjau dari masa kerja (nilai probabilitas 0,661 > α = 0,05 dan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,416 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), (3) ada perbedaan dalam
mengimplementasikan proses pembelajarn berdasarkan Kurikulum
2013 ditinjau dari status kepegawean (nilai probabilitas 0,016 < α =
0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 4,469 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15), dan (4) tidak ada
perbedaan dalam mengimplementasikan proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 ditinjau dari masa kerja (nilai
probabilitas 0,106 > α = 0,05 dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,328 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Guru profesional adalah guru yang telah lama menjalankan
profesinya. Semakin lama guru menjalankan profesinya maka
diduga semakin tinggi pula tingkat profesionalisme guru tersebut.
Guru yang mempunyai tingkat profesional tinggi biasanya adalah
guru senior. Seorang guru senior yang telah puluhan tahun mengajar
akan memiliki kualitas mengajar yang berbeda dengan guru junior
yang baru beberapa tahun mengajar. Sehingga guru senior dapat
juga dikatakan sebagai guru yang mempunyai banyak pengalaman
dalam mengajar sedangkan guru junior baru mempunyai sedikit
pengalaman dalam mengajar. Namun, guru junior atau guru baru
mungkin mempunyai kemampuan lain yang tidak dimiliki guru
senior yang telah banyak pengalamannya, misalnya penggunaan
media pembelajaran baru, penggunaan komputer dan sebagainya.
Guru yang mempunyai sedikit maupun banyak pengalaman
akan berbeda dalam memahami hal yang baru. Seperti halnya
perubahan kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Edisi Revisi.
Kurikulum 2013 Edisi Revisi dalam sistem penilaian mengalami
banyak perubahan. Dari perubahan tersebut, guru harus memahami
Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Guru yang sudah banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengalaman dalam mengajar sudah biasa mengalami perubahan
kurikulum sehingga guru tersebut akan lebih mudah memahami
sekaligus mengimplementasikan kurikulum yang baru. Sedangkan
guru yang masih mempunyai sedikit pengalaman dalam mengajar
akan kesulitan memahami kurikulum apalagi
mengimplementasikannya. Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh
positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
2. Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Setiap guru mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda.
Pandangan guru terhadap kurikulum pun juga akan berbeda. Guru
yang pendidikannya tinggi akan mempunyai ilmu dan wawasan
yang luas dibandingkan dengan guru yang pendidikannya rendah.
Jika ilmu dan wawasan seorang guru luas maka guru akan
memahami dan mengetahui banyak hal. Berbeda dengan guru yang
tingkat pendidikannya rendah, mereka terbatas dalam memperoleh
ilmu dan wawasan ketika menempuh pendidikan. Perubahan
kurikulum saat ini membutuhkan pengetahuan yang banyak guna
memudahkan guru dalam memahami serta mengimplementasikan
perubahan kurikulum tersebut. Seperti halnya perubahan kurikulum
2013 ke Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Kurikulum 2013 Edisi Revisi
dalam sistem penilaian mengalami banyak perubahan. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
perubahan tersebut, guru harus memahami Kurikulum 2013 Edisi
Revisi berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi
akan mudah memahami serta mengimplementasikan kurikulum.
Sebaliknya guru yang mempunyai tingkat pemdidikan rendah akan
kesulitan dalam memahami serta mengimplementasikan kurikulum.
Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh positif tingkat pendidikan
guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
3. Pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Kesibukan guru di sekolah adalah beban tugas yang harus
diselesaikan guru yang mencakup tugas pokok dan tugas tambahan.
Namun, antar guru mempunyai beban tugas yang berbeda-beda. Ada
guru yang hanya mempuyai beban tugas berupa tugas pokok saja
dan ada guru yang mempunyai beban tugas berupa tugas pokok dan
tugas tambahan. Perbedaan beban tugas yang diselesaikan guru
menjadikan kesibukan guru juga berbeda. Pemahaman guru diduga
akan berbeda pada guru yang mempunyai tingkat kesibukan yang
berbeda pula. Semakin tinggi kesibukan guru di sekolah maka
semakin meningkatkan pengalaman dan kemahiran guru dalam
menjalankan tugasnya. Seorang guru yang mempunyai sedikit
kesibukan di sekolah tidak akan mempunyai banyak pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dan kemahiran yang cukup dibandingkan dengan guru yang
mempunyai banyak kesibukan di sekolah. Sehingga, diduga
kesibukan guru di sekolah dapat mempengahuri banyaknya
pengalaman dan kemahiran guru dalam memahami perubahan
kurikulum. Seperti halnya perubahan kurikulum 2013 ke Kurikulum
2013 Edisi Revisi. Kurikulum 2013 Edisi Revisi dalam sistem
penilaian mengalami banyak perubahan. Dari perubahan tersebut,
guru harus memahami Kurikulum 2013 Edisi Revisi berdasarkan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin mampu guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit kesibukkan
guru di sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Dari uraian diatas, diduga ada pengaruh
positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang belum final
dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan kerangka
berpikir diatas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Hipotesis I
𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
𝐻𝑎1 : Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
2. Hipotesis II
𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
3. Hipotesis III
𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian
non-eksperimental. Penelitian Ex-post facto merupakan penelitian dimana
si peneliti tidak dapat melakukan suatu kontol secara langsung terhadap
variabel bebas karena manifestasi variabel tersebut pada hakekatnya tidak
dapat dimanipulasikan. Wayan Ardhana (FX. Muhadi, 2011:71)
mengemukakan bahwa Ex-post facto adalah penelitian dimana si peneliti
tidak dimungkinkan untuk memanipulasi variabel atau menunjuk subjek
untuk suatu perlakuan tertentu secara rambang atau menciptakan kondisi–
kondisi secara rambang.
Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena mengungkap tentang
kemampuan guru berdasarkan pengalaman mengajar, tingkat pendidikan,
dan kesibukan guru di sekolah dalam mengimplementasikan standar
penilaian pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
menurut kurikulum 2013 edisi revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di 11 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret
Tahun 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah guru-guru SMA Negeri se-Kota
Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengalaman mengajar guru, tingkat
pendidikan guru, kesibukan guru di sekolah, dan Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentnag Standar Penilaian.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2014:148). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian
payung. Dalam penelitian payung target populasinya adalah guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SMA dan SMK Negeri di Kota Yogyakarta yang berjumlah 1479 guru.
Namun, penelitian ini hanya difokuskan pada guru-guru SMA Negeri
di Kota Yogyakarta saja.
Berdasarkan data SMA Negeri yang terdaftar di Dikpora Kota
Yogyakarta ada 11 sekolah, dengan rincian data sebagai berikut:
1. SMAN 1 Yogyakarta
2. SMAN 2 Yogyakarta
3. SMAN 3 Yogyakarta
4. SMAN 4 Yogyakarta
5. SMAN 5 Yogyakarta
6. SMAN 6 Yogyakarta
7. SMAN 7 Yogyakarta
8. SMAN 8 Yogyakarta
9. SMAN 9 Yogyakarta
10. SMAN 10 Yogyakarta
11. SMAN 11 Yogyakarta
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:148). Dalam
penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan berdasarkan rumus
Slovin sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁 (𝑑)2
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error sebesar 5%.
Dari populasi sebesar 1479 diatas dapat ditentukan ukuran sampel
sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁
1+𝑁 (𝑑)2
𝑛 =1479
1+1479 (0,05)2
𝑛 =1479
1+1479 (0,0025)
𝑛 =1479
1+3,6975
𝑛 =1479
4,6975
𝑛 = 314,8483236
Dari rumus diatas dengan margin error 5% diperoleh ukuran
sampel sebesar 314,8483236 yang kemudian dibulatkan menjadi 315.
Dengan demikian, ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar
21,29% (315/1479). Kemudian, peneliti mempertimbangkan adanya
kuesioner yang gugur maka sampel ditambah 10% sehingga total
sampel menjadi 347 atau dapat dikatakan bahwa ukuran sampel setiap
sekolah proporsional sebesar 23,46% (347/1479).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Teknik penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
proportional sampling dan convenience sampling. Dalam penelitian
ini, sebaran populasi dan sampel guru SMA Negeri di Kota
Yogyakarta nampak seperti pada tabel berikut:
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
Tabel 3.1
Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta
No Sekolah Populasi Sampel Persentase
Sampel
1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46%
2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru 15 guru 23,46%
3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru 16 guru 23,46%
4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%
5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru 13 guru 23,46%
6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru 12 guru 23,46%
7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%
8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru 12 guru 23,46%
9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru 10 guru 23,46%
10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,46%
11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru 14 guru 23,46%
Jumlah 603 guru 141 guru 23,46%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
(Sugiyono, 2014:95). Adapun variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus
atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2014:96).
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah :
pengalaman mengajar (X1) adalah lamanya mengajar mata
pelajaran yang relevan dengan bidang keahlian guru yang
dinyatakan dalam satuan waktu tahun, tingkat pendidikan (X2)
adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang dimiliki oleh
guru, kesibukan guru di sekolah (X3) adalah beban tugas yang
harus diselesaikan guru yang mencakup tugas pokok dan tugas
tambahan.
b. Variabel Terikat
Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2014:97). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian yaitu kemampuan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar
peserta didik.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan
sebagai berikut: pengalaman mengajar (X1) berdasarkan lamanya
mengajar yaitu yang memiliki pengalaman mengajar > 20 tahun
termasuk dalam kategori banyak pengalaman dalam mengajar, yang
memiliki pengalaman mengajar 11-20 tahun termasuk dalam kategori
cukup berpengalaman dalam mengajar dan yang memiliki pengalaman
mengajar 2–10 tahun termasik dalam kategori sedikit pengalaman
dalam mengajar. Tingkat pendidikan (X2) berdasarkan jenjang
pedidikan formal tertinggi yang dimiliki seorang guru yaitu: D3 diberi
skor 1, S1 diberi skor 2, S2 diberi skor 3, S3 diberi skor 4. Kesibukan
guru di sekolah (X3) menggunakan pengukuran skala sikap dari
Likert. Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu. implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian juga
diukur menggunakan skala sikap dari Likert.
Variabel penelitian diukur dengan menggunakan skala Likert
yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan,
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat
Tidak Setuju (STS). Pemberian skor akan tampak seperti pada tabel
3.2 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.2
Skor Pernyataan Sikap
Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor TS Skor STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan teknik
kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
pengalaman mengajar, tingkat pendidikan, kesibukan guru di sekolah dan
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk,
maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mendefinisikan variabel
2. Menentukan dimensi dan indikator
3. Menulis kuesioner
Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan
di atas, untuk mengungkap data variabel-variabel yang diukur
menggunakan skala sikap dari Likert disusun kisi-kisi penyusunan
kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner
No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif
1. Implementasi
Permendikbud
No. 23 Tahun
2016 tentang
Standar
Penilaian (Y)
1.1.Aspek
sikap
1.1.1 Observasi atau
Pengamatan
1.1.2 Teknik penilaian
yang relevan
Nomor
38, 39, 40
dan 41
Nomor 42,
43, dan 44
1.2.Aspek
pengetahua
n
1.2.1 Tes tertulis, Tes
lisan, dan
Penugasan
Nomor 45,
46, 47, 48,
49
1.3.Aspek
Keterampil
an
1.3.1 Teknik yang
sesuai dengan
teknik yang
dinilai (Praktek,
Produk, Proyek,
dan Portofolio)
Nomor 50,
51, 52, 53,
54, 56,
dan 57
Nomor
55
2. Kesibukan
Guru di
Sekolah (X3)
2.1 Kegiatan
administr
asi
sekolah
2.1.1 Menyusun silabus
2.1.2 Menyusun
program tahunan
2.1.3 Menyusun
progam semester
2.1.4 Menyusun KKM
Nomor 58
Nomor 59
dan 60
Nomor 61,
62, 63, 64,
dan 65
Nomor 66
2.2 Melaksan
akan tugas
sebagai
agen
pembelaja
ran.
2.2.1 Sebagai fasilitator
Nomor 69 Nomor
67
Nomor
68
2.3 Melaksan
akan
pengemba
ngan
profesi
2.3.1 Membuat laporan
penelitian
2.3.2 Membuat
media/alat
pembelajaran
2.3.3 Membuat karya
teknologi
Nomor 70
Nomor 72
Nomor
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif
2.4 Berpartisi
spasi
dalam
forum
ilmiah
2.4.1 Seminar
2.4.2 Sarasehan
2.4.3 Lokakarya
2.4.4 Santiaji
Nomor
73,74
Nomor 75
Nomor 76
Nomor
77
2.5 Kegiatan
co-
kurikuler
2.5.1 Pendampingan
kegiatan peserta
didik
Nomor 78,
79, 80,
dan 81
2.6 Tugas
Tambahan
2.6.1 Kepala Sekolah
2.6.2 Waka Kurikulum
2.6.3 Waka Kesiswaan
2.6.4 Waka Humas
2.6.5 Waka Sarana dan
Prasarana
2.6.6 Kepala
Laboatorium
2.6.7 Kepala
Perpustakaan
2.6.8 Pembina
Kegiatan
Ekstrakurikuler
2.6.9 Tugas Tambahan
Lainnya
Nomor 82
Nomor 83
Nomor 84
Nomor 85
Nomor 86
Nomor 87
Nomor 88
Nomor 89
Nomor 90
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas
dan reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
variabel-variabel kesibukan guru di sekolah (X3) dan implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (Y).
a. Pengujian Validitas Kuesioner
Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk
memperoleh kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel
yang diteliti dengan tepat.
1) Uji validitas isi dan konstruk.
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
Profesional Judgment. Uji validitas isi bertujuan untuk
mengetahui sejauhmana item-item dalam tes mencakup
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Pengujian
validitas kontruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan
dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur
(Aswar, 2009:45). Untuk memenuhi validitas isi, kuesioner
dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang mencakup dimensi,
indikator dan item kuesioner yang telah diuraikan pada tabel
diatas.
2) Uji validitas empiris.
Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid
atau sahih secara empiris apabila kuesioner tersebut
diujicobakan dan skor setiap butir mempunyai korelasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
signifikan dengan skor total. Untuk menentukan validitas butir
digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson
sebagai berikut (Noor, 2011:169):
rxy= NΣXY – (ΣX) (ΣY)
√{NΣX² – (ΣX)²} {NΣY2 – (ΣY)2}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y
ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Untuk uji validitas ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 22.0 for Windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada
kuesioner dikatakan valid jika pada α = 5%, r hitung bersifat positif
dan nilainya lebih besar dari r tabel. Total responden sebanyak 133
responden dengan dk = n-2. Diketahui bahwa derajat kebebasan
sebesar 131 (dk = 133-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukkan
r tabel sebesar 0,1432.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
a) Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Data mengenai variabel implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian berdasarkan
kurikulum 2013 edisi revisi diungkapkan dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri atas 20 pernyataan. Jika koefisien r tabel
dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil
19 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 1 butir
pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian
validitas pada tabel di bawah ini menunjukkan butir nomor 55
tidak valid, oleh karena itu peneliti mengambil keputusan untuk
membuang butir nomor 55. Berikut rangkuman pengujian
validitas instrumen variabel implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian pertama dan
kedua:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
(Pertama)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 38 0,665 0,1432 Valid
2 39 0,532 0,1432 Valid
3 40 0,594 0,1432 Valid
4 41 0,485 0,1432 Valid
5 42 0,425 0,1432 Valid
6 43 0,479 0,1432 Valid
7 44 0,419 0,1432 Valid
8 45 0,735 0,1432 Valid
9 46 0,714 0,1432 Valid
10 47 0,749 0,1432 Valid
11 48 0,734 0,1432 Valid
12 49 0,733 0,1432 Valid
13 50 0,761 0,1432 Valid
14 51 0,771 0,1432 Valid
15 52 0,631 0,1432 Valid
16 53 0,571 0,1432 Valid
17 54 0,600 0,1432 Valid
18 55 0,012 0,1432 Tidak Valid
19 56 0,759 0,1432 Valid
20 57 0,696 0,1432 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel
Implementasi BERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
(Kedua)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 38 0,668 0,1432 Valid
2 39 0,527 0,1432 Valid
3 40 0,590 0,1432 Valid
4 41 0,479 0,1432 Valid
5 42 0,416 0,1432 Valid
6 43 0,485 0,1432 Valid
7 44 0,428 0,1432 Valid
8 45 0,739 0,1432 Valid
9 46 0,710 0,1432 Valid
10 47 0,759 0,1432 Valid
11 48 0,742 0,1432 Valid
12 49 0,742 0,1432 Valid
13 50 0,760 0,1432 Valid
14 51 0,758 0,1432 Valid
15 52 0,647 0,1432 Valid
16 53 0,585 0,1432 Valid
17 54 0,614 0,1432 Valid
18 56 0,777 0,1432 Valid
19 57 0,691 0,1432 Valid
b) Kesibukan Guru di Sekolah
Data mengenai variabel kesibukan guru di sekolah
diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas
33 pernyataan. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan
koefisien r hitung maka diperoleh hasil 33 butir pernyataan
dapat dikatakan valid atau dengan kata lain semua butir
pernyataan pada variabel kesibukan guru di sekolah dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas berdasarkan
tabel di bawah ini semua butir pernyataan sudah valid sehingga
tidak perlu dilakukan pengujian validitas ulang. Berikut
rangkuman pengujian validitas instrumen variabel kesibukan
guru di sekolah:
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kesibukan
Guru di Sekolah
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 58 0,305 0,1432 Valid
2 59 0,230 0,1432 Valid
3 60 0,344 0,1432 Valid
4 61 0,371 0,1432 Valid
5 62 0,315 0,1432 Valid
6 63 0,318 0,1432 Valid
7 64 0,262 0,1432 Valid
8 65 0,290 0,1432 Valid
9 66 0,399 0,1432 Valid
10 67 0,371 0,1432 Valid
11 68 0,391 0,1432 Valid
12 69 0,394 0,1432 Valid
13 70 0,246 0,1432 Valid
14 71 0,288 0,1432 Valid
15 72 0,319 0,1432 Valid
16 73 0,464 0,1432 Valid
17 74 0,184 0,1432 Valid
18 75 0,289 0,1432 Valid
19 76 0,407 0,1432 Valid
20 77 0,421 0,1432 Valid
21 78 0,473 0,1432 Valid
22 79 0,559 0,1432 Valid
23 80 0,643 0,1432 Valid
24 81 0,625 0,1432 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
25 82 0,642 0,1432 Valid
26 83 0,691 0,1432 Valid
27 84 0,647 0,1432 Valid
28 85 0,671 0,1432 Valid
29 86 0,656 0,1432 Valid
30 87 0,527 0,1432 Valid
31 88 0,656 0,1432 Valid
32 89 0,527 0,1432 Valid
33 90 0,174 0,1432 Valid
b. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu
instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.
Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus
yang digunakan yaitu koefisien alpha cronbach (Noor, 2011:165):
𝑟11 = (𝑘
𝑘−1 ) ( 1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12 )
Keterangan :
𝑟11 = Reliabilitas instrumen.
𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
∑𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir
𝜎12 = Varians total.
Untuk uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program
SPSS versi 22.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel
jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1) Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
instrumen penelitian untuk variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
0,934 0,936 19
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel
3.7 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,934. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir
pernyataan variabel implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian tersebut adalah reliabel.
2) Kesibukan Guru di Sekolah
Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
instrumen penelitian untuk variabel kesibukan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Kesibukan Guru di Sekolah
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
0,894 0,897 33
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel
3.8 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,894. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir
pernyataan variabel kesibukan guru di sekolah tersebut adalah
reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
statistika deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Peneliti melakukan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai
statistikanya, yang akan diinterprestasikan secara kualitatif yang
berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), dengan
nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157) :
81% ke atas : Sangat Baik
66% - 80% : Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
56% - 65% : Cukup
46% - 55% : Tidak Baik
Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik
PAP II digunakan untuk menghitung kategori kecenderungan
variabel implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian dan variabel kesibukan guru di sekolah. Dengan
data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan
skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor
interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor
maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin
dicapai).
Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 19 x 4 = 76
Skor minimal yang mungkin dicapai :19 x 1 = 19
Skor kategori kecenderungan untuk variabel Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,
adalah sebagai berikut:
19 + 81% (76 - 19) = 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
19 + 66% (76 - 19) = 57
19 + 56% (76 - 19) = 51
19 + 46% (76 - 19) = 45
19 + 0% (76-19) = 19
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian berikut:
Tabel 3.9
Rentang Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian
No. Interval Skor Kategori
1. 65 - 76 Sangat Baik
2. 57 – 64 Baik
3. 51 – 56 Cukup
4. 45 – 50 Tidak Baik
5. 19 – 44 Sangat Tidak Baik
b. Variabel Kesibukan Guru di Sekolah
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 33 x 4 = 132
Skor minimal yang mungkin dicapai :33 x 1 = 33
Skor kategori kecenderungan untuk variabel kesibukan guru di
sekolah, adalah sebagai berikut:
33 + 81% (132 - 33) = 113
33 + 66% (132 - 33) = 98
33 + 56% (132 - 33) = 88
33 + 46% (132 - 33) = 79
33 + 0% (132 - 33) = 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel kesibukan guru di sekolah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rentang Variabel Kesibukan Guru di Sekolah
No. Interval Skor Kategori
1. 113 – 132 Sangat Sibuk
2. 98 – 112 Sibuk
3. 88 – 97 Cukup
4. 79 – 87 Tidak Sibuk
5. 33 – 78 Sangat Tidak Sibuk
2. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis
Berikut adalah tiga hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti:
Hipotesis 1
𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
𝐻𝑎1: Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
Hipotesis 2
𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
Hipotesis 3
𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
b. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengujian hipotesis 1 sampai 3
menggunakan analisis Chi-square (x2), langkah-langkah yang
digunakan sebagai berikut:
1) Mencari Nilai Chi-Square (x2)
Uji Chi- Square (x2) digunakan untuk melihat tingkat
signifikansi (kemaknaan) hubungan antara dua variabel atau
lebih yang dianalisis berdasarkan tabel silang. Adapun rumus
dasar untuk pengujian Chi-squre (x2) adalah sebagai berikut
(Silaen dan Heriyanto, 2013:203):
𝑋2 = ∑(𝑂𝑖𝑗 − 𝐸𝑖𝑗)2
𝐸𝑖𝑗
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keterangan:
𝑂𝑖𝑗: Frekuensi Observasi
𝐸𝑖𝑗: Frekuensi yang diharapkan
x2 : Chi-Square
Jika frekuensi harapan (𝐸𝑖𝑗) tidak diketahui maka dapat dicari
dengan persamaan sebagai berikut:
𝐸𝑖𝑗 =(∑ 𝑅𝑖)(∑ 𝐶𝑗)
𝑛
keterangan:
∑ 𝑅𝑖: Jumlah frekuensi baris ke-i
∑ 𝐶𝑗: Jumlah frekuensi kolom ke-j
n : jumlah data
2) Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika nilai Asymp. Sig> 0,05 maka H0 diterima. H0 tersebut
menunjukan tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar,
tingkat pendidikan dan kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian, maka tidak perlu dilakukan penentuan
derajat asosiasi. Jika nilai Asymp. Sig< 0,05 maka 𝐻𝑎 diterima.
𝐻𝑎 diterima artinya menunjukkan ada pengaruh positif
pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru
di sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian maka langkah
selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi
Apabila 𝐻𝑎 diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien
kontingensi maksimum (Cmax) dapat dicari dengan persamaan
sebagai berikut (Sudjana, 2002:282):
𝐶 = √𝑥2
𝑥2 + n
Cmax = √𝑚−1
𝑚
rasio = C/Cmax
Keterangan:
C : koefisien kontingensi
Cmax : koefisien kontingensi maksimum
𝑥2 : koefisien Chi-Square
m : jumlah minimum antara baris dan kolom
n : banyaknya sampel
secara umum kriteria rasio C/ Cmax adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Rasio C/ Cmax
C/ Cmax Interpretasi
>0,80 Sangat Kuat
0,60 – 0,80 Kuat
0,40 – 0,60 Sedang
0,20 – 0,40 Lemah
<0,20 Sangat Lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi
22.0 for windows
4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis
Jika nilai Sig <𝛼 = 0,05, maka 𝐻𝑎 diterima. Artinya ada pengaruh
positif pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan
guru di sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya jika nilai Sig
>𝛼 = 0,05 maka H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh positif
pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru di
sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2017 sampai
dengan 7 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMA Negeri se-
Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti seharusnya mengambil data
di 11 SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Namun, pada pelaksanaannya SMA
Negeri 4 Yogyakarta karena suatu hal tidak dapat menjadi tempat untuk
pengambilan data. Sehingga, pengambilan data dilaksanakan pada 10 SMA
Negeri di Kota Yogyakarta sebagai berikut: SMA Negeri 1 Yogyakarta,
SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 5
Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA
Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10
Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dengan adanya perubahan
pada tempat pengambilan data tersebut, Margin of Error juga mengalami
perubahan yang semula 5% menjadi 7,6%. Dari 10 sekolah tersebut peneliti
menyebar 152 kuesioner untuk guru, dengan jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 141 kuesioner, dan yang digugurkan sebanyak 8
kuesioner. Jadi, kuesioner yang diisi dengan lengkap sebanyak 133
kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Data responden dari 10 SMA Negeri di Kota Yogyakarta dapat
diilustrasikan pada tabel 4.1 dibawah ini:
Selanjutnya pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian dalam
bentuk tabel dan perhitungan nilai-nilai statistik dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 22.0 for Windows serta pembahasan hasil
penelitian.
1. Deskripsi Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Data Responden Penelitian
Nama Sekolah Populasi Responden Persentase
Responden
SMA N 1 Yogyakarta 57 13 22,81%
SMA N 2 Yogyakarta 65 20 30,77%
SMA N 3 Yogyakarta 66 16 24,24%
SMA N 5 Yogyakarta 57 16 28,07%
SMA N 6 Yogyakarta 52 9 17,31%
SMA N 7 Yogyakarta 51 11 21,57%
SMA N 8 Yogyakarta 50 12 24,00%
SMA N 9 Yogyakarta 42 9 21,43%
SMA N 10 Yogyakarta 51 12 23,53%
SMA N 11 Yogyakarta 61 15 24,59%
Jumlah 552 133 24,09%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Laki-Laki 49 36,8 36,8 36,8
Perempuan 84 63,2 63,2 100,0
Total 133 100,0 100,0
Tabel 4.2 memunjukkan jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin diantara guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit
sebesar 49 guru atau 36,8%. Sedangkan guru yang berjenis kelamin
perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu sebanyak 84 atau
63,2%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan.
b. Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Data responden berdasarkan pengalaman mengajar dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 menunjukkan jumlah responden berdasarkan
variabel pengalaman mengajar di mana dari 133 guru ada 73 guru
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Banyak 73 54,9 54,9 54,9
Cukup 42 31,6 31,6 86,5
Sedikit 18 13,5 13,5 100,0
Total 133 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
(54,9%) mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar, ada 42
guru (31,6%) mempunyai cukup pengalaman dalam mengajar, dan
ada 18 guru (13,5%) mempunyai sedikit pengalaman dalam
mengajar. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar atau dapat
dikatakan bahwa sebagian besar guru-guru SMA Negeri se-Kota
Yogyakarta adalah guru senior.
c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 menunjukkan jumlah responden berdasarkan
tingkat pendidikan di mana dari 133 guru ada 2 guru atau 1,5% yang
mempunyai tingkat pendidikan D3, 103 guru atau 77,4% yang
mempunyai tingkat pendidikan S1, 26 guru atau 19,5% yang
mempunyai tingkat pendidikan S2, dan 2 guru atau 1,5% yang
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 2 1,5 1,5 1,5
S1 103 77,4 77,4 78,9
S2 26 19,5 19,5 98,5
S3 2 1,5 1,5 100,0
Total 133 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mempunyai tingkat pendidikan S3. Dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan S1.
2. Deskripsi Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Penilaian dalam kurikulum 2013 edisi revisi mengacu pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian yang
didampingi oleh Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrument
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Sedangkan penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan adalah proses pengumpulan informasi data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam
bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/ Madrasah.
Kurikulum 2013 edisi revisi terdapat perubahan dalam
melakukan penilaian, diantaranya adalah skala penilaian menjadi 1-100
dengan penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi,
penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan kecuali mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
agama dan PPKN, jika terdapat 2 nilai praktik dalam 1 KD maka yang
diambil adalah nilai tertinggi, nilai ketrampilan (praktik, produk, dan
portofolio) dan nilai pengetahuan (penilaian harian dan penilaian akhir
semester) dalam 1 KD ditotal dan diambil nilai rata-rata, dan nilai
remidial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.
Untuk mengetahui kecenderungan implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian peneliti membuat lima
kategori kecenderungan variabel implementasi Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, kategori tersebut diperoleh
dari setiap responden berdasarkan jumlah skor dari 19 pernyataan
dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih responden, di mana
skor terendah adalah 19 dan skor tertinggi adalah 76. Penentuan skor
untuk pernyataan positif yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak
Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1), dan sebaliknya untuk
pernyataan negatif yaitu, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3)
dan Sangat Tidak Setuju (4). Selanjutnya, peneliti akan
menginterpretasikan skor standar penilaian yang tersaji pada tabel
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 37
guru (27,8%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori sangat
baik, ada 63 guru (47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam
kategori baik, ada 30 guru (22,6%) dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian
termasuk dalam kategori cukup, ada 3 guru (2,3%) dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar penilaian termasuk dalam kategori tidak baik, dan ada 0 guru
(0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori sangat tidak
baik. Dapat disimpulkan bahwa guru-guru SMA Negeri se-Kota
Yogyakarta dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian cenderung baik dan sangat baik.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data
Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Sangat Baik 65 – 76 37 27,8
Baik 57 – 64 63 47,4
Cukup 51 – 56 30 22,6
Tidak Baik 45 – 50 3 2,3
Sangat Tidak Baik 19 – 44 - -
Total 133 100
(Lampiran 4; Deskripsi Data, hal 161)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 4.6
Nilai-Nilai Statistika Implementasi
Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Nilai Statistik Skor
Mean 60,72
Median 57,00
Modus 57
Std. Deviation 6,693
Minimum 50
Maximum 76
(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 161)
Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tebel 4.6 yaitu mean dengan skor 60,72 masuk dalam kategori baik,
standar deviasi sebesar 6,693, median dengan skor 57,00 masuk dalam
kategori baik, dan modus dengan skor 57 masuk dalam kategori baik.
Sedangkan skor minimum adalah 50 dan skor maksimumnya adalah 76.
Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori
baik yaitu interval 57-64. Dengan demikian nilai-nilai statistika
variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian masuk dalam kategori baik.
3. Deskripsi Kesibukan Guru di Sekolah
Dalam Uundang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 35 tentang
Guru dan Dosen, kesibukan guru di sekolah meliputi kegiatan pokok
dan tugas tambahan dengan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24
jam tatap muka dengan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam
1 minggu. Kegiatan pokok dan tugas tambahan guru, meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
1) Merencanakan pembelajaran
2) Melaksanakan pembelajaran
3) Menilai hasil pembelajaran
4) Membimbing dan melatih peserta didik
5) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
6) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler
7) Melaksanakan tugas tambahan struktural dan tugas khusus
Untuk mengetahui kecenderungan kesibukan guru di sekolah
peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel kesibukan guru
di sekolah, kategori tersebut diperoleh dari setiap responden
berdasarkan jumlah skor dari 36 pernyataan dengan empat opsi jawaban
kuesioner yang dipilih responden, di mana skor terendah adalah 36 dan
skor tertinggi adalah 144. Penentuan skor untuk pernyataan positif
yaitu, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak
Setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu, Sangat
Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3) dan Sangat Tidak Setuju (4).
Selanjutnya, peneliti akan menginterpretasikan skor standar penilaian
yang tersaji pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 133 responden terdapat 2
guru (1,5%) memiliki kesibukan dengan kategori sangat sibuk, ada 15
guru (11,3%) memiliki kesibukan dengan kategori sibuk, ada 25 guru
(18,8%) memiliki kesibukan dengan kategori cukup, ada 51 guru
(38,3%) memiliki kesibukan dengan kategori tidak sibuk, dan ada 40
guru (30,1%) yang memiliki kesibukan dengan kategori sangat tidak
sibuk. Dapat disimpulkan bahwa kesibukan guru-guru SMA Negeri
se-Kota Yogyakarta memiliki kecenderungan tidak sibuk.
Tabel 4.8
Nilai-Nilai Statistika Variabel
Kesibukan Guru di Sekolah
Nilai Statistik Skor
Mean 84,39
Median 83,00
Modus 80
Std. Deviation 11,001
Minimum 63
Maximum 132
(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 162)
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel
Kesibukan Guru di Sekolah
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
Sangat Sibuk 113 – 132 2 1,5
Sibuk 98 – 112 15 11,3
Cukup 88 – 97 25 18,8
Tidak Sibuk 79 – 87 51 38,3
Sangat Tidak
Sibuk 33 – 78 40 30,1
Total 133 100
(Lampiran 4; Deskripsi Data; hal 162)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kesimpulan diatas diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tebel 4.8 yaitu mean dengan skor 84,39 masuk dalam kategori tidak
sibuk, standar deviasi sebesar 11,001, median dengan skor 83,00
masuk dalam kategori tidak sibuk, dan modus dengan skor 80 masuk
dalam kategori tidak sibuk. Sedangkan skor minimum adalah 63 dan
skor maksimumnya adalah 132. Dengan demikian skor mean,
median, dan modus masuk dalam kategori sangat tidak sibuk yaitu
interval 79-87. Dengan demikian nilai-nilai statistika variabel
kesibukan guru di sekolah masuk dalam kategori tidak sibuk.
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji nonparametrik yaitu Chi-
Square menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0 for Windows.
Hasil pengujian yang dilakukan tampak sebagai berikut:
1. Hipotesis I
𝐻01 : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
implemetasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
𝐻𝑎1 : Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.9 menunjukkan tabulasi silang antara pengalaman
mengajar guru dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel
pengalaman mengajar guru dengan kategori banyak, cukup dan sedikit,
sedangkan pada kolom tabel terdapat variabel implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan
Tabel 4.9
Tabulasi Silang antara Pengalaman Mengajar Guru dan
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian
pengalaman_mengajar * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
sangat
baik Baik Cukup
pengal
aman_
mengaj
ar
Banya
k
Count 20 29 24 73
Expected Count 20,3 34,6 18,1 73,0
% within
pengalaman_meng
ajar
27,4% 39,7% 32,9% 100,0%
% within
standar_penilaian 54,1% 46,0% 72,7% 54,9%
Cukup Count 17 34 9 60
Expected Count 16,7 28,4 14,9 60,0
% within
pengalaman_meng
ajar
28,3% 56,7% 15,0% 100,0%
% within
standar_penilaian 45,9% 54,0% 27,3% 45,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
pengalaman_meng
ajar
27,8% 47,4% 24,8% 100,0%
% within
standar_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik telah
diubah dengan kategori yang berdekatan digabungkan. Variabel
pengalaman mengajar guru untuk kategori banyak diberi kode angka
1, cukup diberi kode angka 2 dan sedikit diberi kode angka 3.
Penggabungan dilakukan pada kategori cukup dan kategori sedikit
menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 2. Variabel
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian untuk kategori sangat baik diberi kode angka 1, baik diberi
kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak baik diberi kode angka
4 dan sangat tidak baik diberi kode angka 5. Penggabungan dilakukan
pada kategori cukup, tidak baik dan sangat tidak baik menjadi kategori
cukup yang diberi kode angka 3. Penggabungan kategori yang
berdekatan dilakukan karena hasil frekuensi harapan kurang dari 5.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,247a 2 ,044
Likelihood Ratio 6,443 2 ,040
Linear-by-Linear
Association 2,202 1 ,138
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 14,89.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pada Tabel 4.10 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung
sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,044 lebih kecil
dari = 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya
ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontingensi C
untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh pengalaman mengajar
guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian dengan rumus sebagai berikut:
C =√6,247
6,247+133 = 0,212
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.11
Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu
sebesar 0,212. Langkah berikutnya, hasil koefisien kontingensi C
Tabel 4.11
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman
Mengajar Guru Terhadap Implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,217 ,044
Cramer's V ,217 ,044
Contingency Coefficient ,212 ,044
N of Valid Cases 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimal. Perhitungan
koefisien kontingensi maksimal sebagai berikut:
𝐶𝑚𝑎𝑥 = √(2−1)
2 = 0,707
Jika koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien
Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,299 (0,212 / 0,707). Rasio
C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40 dengan
interpretasi lemah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
dengan interpretasi lemah.
2. Hipotesis II
𝐻02 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
𝐻𝑎2 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 4.12 menunjukkan tabulasi silang antara tingkat
pendidikan guru dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel
tingkat pendidikan guru dengan kategori D3, S1, S2 dan S3,
sedangkan pada kolom tabel terdapat variabel implementasi
Tabel 4.12
Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan Guru dan Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
sangat
baik Baik Cukup
tingkat_
pendidi
kan
S1 Count 30 46 29 105
Expected Count 29,2 49,7 26,1 105,0
% within
tingkat_pendidik
an
28,6
% 43,8% 27,6% 100,0%
% within
standar_penilaia
n
81,1
% 73,0% 87,9% 78,9%
S2 Count 7 17 4 28
Expected Count 7,8 13,3 6,9 28,0
% within
tingkat_pendidik
an
25,0
% 60,7% 14,3% 100,0%
% within
standar_penilaia
n
18,9
% 27,0% 12,1% 21,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
tingkat_pendidik
an
27,8
% 47,4% 24,8% 100,0%
% within
standar_penilaia
n
100,0
%
100,0
% 100,0% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
dengan kategori sangat baik, baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak
baik telah diubah dengan kategori yang berdekatan digabungkan.
Variabel tingkat pendidikan guru untuk kategori D3 diberi kode
angka 1, S1 diberi kode angka 2, S2 diberi kode angka 3 dan S3
diberi kode angka 4. Penggabungan dilakukan pada kategori D3 dan
kategori S1 menjadi kategori S1 yang diberi kode angka 1,
sedangkan kategori S2 dan Kategori S3 menjadi S2 yang diberi kode
angka 2. Variabel implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian untuk kategori sangat baik diberi
kode angka 1, baik diberi kode angka 2, cukup diberi kode angka 3,
tidak baik diberi kode angka 4 dan sangat tidak baik diberi kode
angka 5. Penggabungan dilakukan pada kategori cukup, tidak baik
dan sangat tidak baik menjadi kategori cukup yang diberi kode
angka 3. Penggabungan kategori yang berdekatan dilakukan karena
hasil frekuensi harapan kurang dari 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pada Tabel 4.13 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung)
sebesar 3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih besar
dari = 0,05 sehingga H02 diterima dan Ha2 ditolak, yang artinya
tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
Karena H02 diterima, maka tidak perlu dilakukan penentuan
derajat asosiasi untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh tingkat
pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru Terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 3,019a 2 ,221
Likelihood Ratio 3,158 2 ,206
Linear-by-Linear
Association ,398 1 ,528
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 6,95.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Hipotesis III
𝐻03 : Tidak ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang
Standar Penilaian.
𝐻𝑎3 : Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang
Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 4.14
Tabulasi Silang antara Kesibukan Guru di Sekolah dan Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
kesibukan_g * s_penilaian Crosstabulation
s_penilaian
Total
Sangat
Baik Baik Cukup
kesibukan_g Cukup Count 16 21 5 42
Expected Count 11,7 19,9 10,4 42,0
% within
kesibukan_g 38,1% 50,0% 11,9% 100,0%
% within
s_penilaian 43,2% 33,3% 15,2% 31,6%
Tidak
Sibuk
Count 15 19 17 51
Expected Count 14,2 24,2 12,7 51,0
% within
kesibukan_g 29,4% 37,3% 33,3% 100,0%
% within
s_penilaian 40,5% 30,2% 51,5% 38,3%
Sanga
t
Tidak
Sibuk
Count 6 23 11 40
Expected Count 11,1 18,9 9,9 40,0
% within
kesibukan_g 15,0% 57,5% 27,5% 100,0%
% within
s_penilaian 16,2% 36,5% 33,3% 30,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
kesibukan_g 27,8% 47,4% 24,8% 100,0%
% within
s_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
% 100,0%
Tabel 4.14 menunjukkan tabulasi silang antara kesibukan
guru di sekolah dan implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian. Pada baris tabel terdapat variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kesibukan guru di sekolah dengan kategori sangat sibuk, sibuk,
cukup, tidak sibuk dan sangat tidak sibuk, sedangkan pada kolom
tabel terdapat variabel implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan kategori sangat baik,
baik, cukup, tidak baik dan sangat tidak baik telah diubah dengan
kategori yang berdekatan digabungkan. Variabel kesibukan guru di
sekolah untuk kategori sangat sibuk diberi kode angka 1, sibuk
diberi kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak sibuk diberi
kode angka 4 dan sangat tidak sibuk diberi kode angka 5.
Penggabungan dilakukan pada kategori sangat sibuk, sibuk, cukup
menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 1. Variabel
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian untuk kategori sangat baik diberi kode angka 1, baik diberi
kode angka 2, cukup diberi kode angka 3, tidak baik diberi kode
angka 4 dan sangat tidak baik diberi kode angka 5. Penggabungan
dilakukan pada kategori cukup, tidak baik dan sangat tidak baik
menjadi kategori cukup yang diberi kode angka 3. Penggabungan
kategori yang berdekatan dilakukan karena hasil frekuensi harapan
kurang dari 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 4.15
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah Terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 10,462a 4 ,033
Likelihood Ratio 11,334 4 ,023
Linear-by-Linear
Association 5,855 1 ,016
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 9,92.
Tabel 4.16
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kesibukan
Guru di Sekolah Terhadap Implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,280 ,033
Cramer's V ,198 ,033
Contingency
Coefficient ,270 ,033
N of Valid Cases 133
Pada Tabel 4.15 diketahui hasil Chi-Square (x2) hitung
sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,033 lebih kecil
dari = 0,05 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima, yang artinya
ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
implementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontingensi C
untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh kesibukan guru di
sekolah terhadap implementasi standar penilaian pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dengan rumus
sebagai berikut:
C =√10,462
10,462+133 = 0,270
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.16
Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu
sebesar 0,270. Langkah berikutnya, hasil koefisien kontingensi C
dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimal. Perhitungan
koefisien kontingensi maksimal sebagai berikut:
𝐶𝑚𝑎𝑥 = √(3−1)
3 = 0,816
Jika koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien
Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,331 (0,270 / 0,816). Rasio
C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang 0,20-0,40 dengan
interpretasi lemah. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
dengan interpretasi lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
positif pengalaman mengajar, tingkat pendidikan dan kesibukan guru di
sekolah terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka
dilakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.
Berdasarkan deskripsi data tentang pengalaman mengajar guru
diperoleh hasil sebagai berikut: ada 73 guru (54,9%) mempunyai
banyak pengalaman dalam mengajar, ada 42 guru (31,6%) mempunyai
cukup pengalaman dalam mengajar, dan ada 18 guru (13,5%)
mempunyai sedikit pengalaman dalam mengajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai banyak
pengalaman dalam mengajar. Sedangkan deskripsi data tentang
implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru
(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30
guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak
baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam
kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-
guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian
cenderung baik dan sangat baik.
Hasil deskripsi data tentang pengalaman mengajar guru
sebagian besar mempunyai banyak pengalaman dalam mengajar
dengan masa kerja lebih dari sama dengan 20 tahun. Semakin lama
seorang guru mengajar maka semakin banyak pengalaman yang
diperolehnya. Seorang guru yang baru satu tahun mengajar akan
memiliki pengalaman mengajar yang berbeda dengan guru yang sudah
puluhan tahun mengajar. Guru yang telah lama mengajar akan memiliki
kemampuan mengelola kelas, kemampuan penguasaan materi, maupun
kemampuan mengevaluasi pembelajaran dengan lebih baik
dibandingkan dengan guru baru. Sedangkan hasil deskripsi data
implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan baik
dan sangat baik dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
tahun 2016 tentang standar penilaian ini berarti guru telah mampu
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif
pengalaman mengajar guru terhadap implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian dengan interpretasi
lemah. Kesimpulan ini didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square
(x2) hitung sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,044
lebih kecil dari 0,05 sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima.
Perbandingan koefisien kontingensi C/Cmax diperoleh hasil sebesar
0,299 (0,212 / 0,707). Rasio C/Cmax koefisien 0,299 berada pada
rentang 0,20-0,40 dengan interpretasi lemah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin banyak pengalaman guru dalam mengajar semakin
tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sebaliknya, semakin
sedikit pengalaman mengajar guru semakin rendah kemampuan guru
untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian. Walaupun pengaruh pengalaman mengajar
guru terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian tergolong lemah, namun pengalaman
mengajar guru mempunyai peran penting dalam keberhasilan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar Penilaian. Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa
pengalaman mengajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar Penilaian. Ada faktor lain yang diduga ikut
mempengaruhi kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian yaitu
pengalaman diklat, ketersediaan sumber belajar bagi guru, kemampuan
guru menggunakan Teknologi Informasi dan sebagainya.
2. Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.
Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru
diperoleh hasil sebagai berikut: ada 2 guru atau 1,5% yang mempunyai
tingkat pendidikan D3, 103 guru atau 77,4% yang mempunyai tingkat
pendidikan S1, 26 guru atau 19,5% yang mempunyai tingkat
pendidikan S2, dan 2 guru atau 1,5% yang mempunyai tingkat
pendidikan S3. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai tingkat pendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang
implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru
(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30
guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak
baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam
kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-
guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian
cenderung baik dan sangat baik.
Hasil deskripsi data tentang tingkat pendidikan guru sebagian
besar berpendidikan S1. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dicapai oleh guru maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya
pada bidang pendidikan sesuai dengan profesinya. Akan tetapi,
mungkin guru lama yang berpendidikan D3 memiliki kemahiran lain
yang tidak dimiliki oleh guru baru yang berpendidikan S1, misalnya
dalam hal kemahiran mengelola kelas, pemecahan masalah-masalah
yang sedang dihadapi siswa, mengevaluasi hasil pembelajaran dan lain
sebagainya. Sedangkan hasil deskripsi data implementasi
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan baik dan sangat
baik dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun
2016 tentang standar penilaian ini berarti guru telah mampu
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
positif tingkat pendidikan guru terhadap implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian. Kesimpulan ini
didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square (x2) hitung sebesar
3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih besar dari 0,05
sehingga H02 diterima dan Ha2 ditolak. Atas dasar hasil penelitian
tersebut, untuk mengetahui kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian bukan
dari tingkat pendidikan. Guru yang mempunyai tingkat pendidikan D3,
S1, S2 maupun S3 kemampuannya dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian tidak
berbeda atau cenderung yang mempunyai pendidikan tinggi tidak baik
dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang standar Penilaian. Sebaliknya, guru yang mempunyai
pendidikan rendah justru baik dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.
Meskipun tingkat pendidikan tidak ada pengaruh dengan implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,
namun peneliti beranggapan bahwa guru SMA minimal harus
mempunyai tingkat pendidikan S1 dikarenakan ilmu dan wawasan guru
yang didapat pada saat perkuliahan sudah cukup luas. Sehingga, kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
sekolah perlu mendorong guru agar meningkatkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi.
3. Pengaruh kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian.
Berdasarkan deskripsi data tentang kesibukan guru di sekolah
diperoleh hasil sebagai berikut: ada 2 guru (1,5%) memiliki kesibukan
dengan kategori sangat sibuk, ada 15 guru (11,3%) memiliki kesibukan
dengan kategori sibuk, ada 25 guru (18,8%) memiliki kesibukan dengan
kategori cukup, ada 51 guru (38,3%) memiliki kesibukan dengan
kategori tidak sibuk, dan ada 40 guru (30,1%) yang memiliki kesibukan
dengan kategori sangat tidak sibuk. Dapat disimpulkan bahwa
kesibukan guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki
kecenderungan tidak sibuk. Sedangkan deskripsi data tentang
implementasi Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian diperoleh hasil sebagai berikut: ada 37 guru (27,8%) dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar penilaian termasuk dalam kategori sangat baik, ada 63 guru
(47,4%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori baik, ada 30
guru (22,6%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori cukup,
ada 3 guru (2,3%) dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam kategori tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
baik, dan ada 0 guru (0%) dalam mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian termasuk dalam
kategori sangat tidak baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa guru-
guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian
cenderung baik dan sangat baik.
Hasil deskripsi data tentang kesibukan guru menunjukkan bahwa
guru-guru tidak memiliki kesibukan dengan beban tugas yang
diampunya. Semakin guru mempunyai banyak kesibukan maka
semakin banyak pengalaman dan kemahiran guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian. Dalam Uundang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal
35 tentang Guru dan Dosen, kesibukan guru meliputi kegiatan pokok
dan tugas tambahan dengan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24
jam tatap muka dengan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam
1 minggu. Sedangkan hasil deskripsi data implementasi Permendikbud
Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian menunjukkan bahwa
sebagian besar guru dikategorikan baik dan sangat baik dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang
standar penilaian ini berarti guru telah mampu melaksanakan penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek ketrampilan berdasar pada Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif
kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan interpretasi
lemah. Kesimpulan ini didukung dengan hasil perhitungan Chi-Square
(x2) hitung sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,033
lebih kecil dari = 0,05 sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima.
Perbandingan koefisien kontingensi C/Cmax diperoleh hasil sebesar
0,331 (0,270/0,816). Rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang
0,20-0,40 dengan interpretasi lemah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
semakin banyak kesibukan guru di sekolah, semakin mampu guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian. Sebaliknya semakin sedikit kesibukkan guru di
sekolah, semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian. Dalam penelitian ini derajat hubungan yang lemah
jauh dari interpretasi kuat, maka menurut peneliti kesibukan guru di
sekolah harus ditingkatkan dengan guru aktif dalam kegiatan sekolah.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
standar Penilaian, kepala sekolah perlu mendorong guru untuk aktif
mengikuti kegiatan di sekolah seperti, mengikuti pelatihan, seminar,
sarasehan, lokakarya, santiaji dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB IV mengenai pengaruh
pengalaman mengajar, tingkat pendidikan, dan kesibukan guru di sekolah
terhadap implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian dengan
interpretasi lemah. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan Chi-
Square (x2) hitung sebesar 6,247 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,044 lebih kecil dari = 0,05. Nilai C sebesar 0,212 dan Cmax sebesar
0,707 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,299 (0,212 / 0,707). Rasio
C/Cmax koefisien 0,299 berada pada rentang 0,20-0,40.
2. Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan guru terhadap
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar
Penilaian. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan Chi-Square (x2)
hitung sebesar 3,019 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,221 lebih
besar dari = 0,05.
3. Ada pengaruh positif kesibukan guru di sekolah terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tengtang Standar Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
dengan interpretasi lemah. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan
Chi-Square (x2) hitung sebesar 10,462 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig
sebesar 0,033 lebih kecil dari = 0,05. Nilai C sebesar 0,270 dan Cmax
sebesar 0,816 maka hasil yang diperoleh sebesar 0,331 (0,270/0,816).
Rasio C/Cmax koefisien 0,331 berada pada rentang 0,20-0,40.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, adapun keterbatasan peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak dapat mengecek kesungguhan dan kejujuran responden
dalam menjawab kuesioner. Sehingga jika responden tidak menjawab
berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini belum
memberikan gambaran yang sesungguhnya.
2. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusun
butir pernyataan dalam kuesioner sehingga kemungkinan kuesioner
tersebut tidak bisa mengungkap variabel secara utuh.
3. Dalam penelitian ini ukuran sampel sebesar 24,09% lebih besar dari
yang direncanakan yaitu 23,46%. Akan tetapi, hasil ukuran sampel
setiap sekolah tidak proporsional. Hal ini disebabkan adanya guru yang
sulit untuk ditemui di beberapa sekolah sedangkan di sekolah lain guru
dengan sukarela bersedia menjadi responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB IV, peneliti memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih jauh
mengenai pengaruh kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian
diharapkan menambah variabel yang belum dimasukkan dalam
penelitian ini. Sehingga dapat mengetahui faktor lain yang diduga
mempengaruhi guru dalam mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
2. Meskipun penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan guru tidak
menjadi faktor yang berpengaruh terhadap implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, namun peneliti
beranggapan bahwa guru SMA minimal harus mempunyai tingkat
pendidikan S1 dikarenakan ilmu dan wawasan guru yang didapat pada
saat perkuliahan sudah cukup luas. Sehingga, kepala sekolah diharapkan
mendorong para guru untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
3. Guru diharapkan lebih aktif dalam kegiatan sekolah, seperti mengikuti
pelatihan, seminar, sarasehan, lokakarya, santiaji dan lain sebagainya.
Sehingga, guru akan mendapatkan banyak pengalaman dan kemahiran
dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Konsep Dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Christianto, Sirilus. (2016). “Implementasi Penilaian dan Proses Pembelajaran
Berdasarkan Kurikulum 2013 Ditinjau dari Status Kepegawaian dan Masa
Kerja”. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Dakir. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Penididikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Mudyahardjo, Redja. (2006). Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada
Muhadi, FX. (2011). “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universutas Sanata Dharma. Yogyakarta
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ngo, Agatha Carolina. (2014). “Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Ditinjau dari Pengalaman Guru Mengajar dan Jenjang
Pendidikan Guru”. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia:
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud53-
2015Penilaian%20HasilBelajarDikdasmen.pdf [7 September 2016]
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pembelajaran [Online]. Tersedi: http://www.bsnp-
indonesia.org/wp-
content/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf [7
September 2016]
Pradeska, Y. 2016. [Online]. Tersedia: http://www.guru-
id.com/2016/06/perubahan-kurikulum-2013-tahun-2016.html [12 Maret
2017]
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sahertian, Piet. (1994). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset
Sanjaya, Wina (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. dan Budimanjaya, A. (2017). Paradigma Baru Mengajar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sasmito, T. (2010). Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru. [Online]. Tersedia:
https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/pedomanpenghitunga
nbebankerjaguru11.pdf [7 September 2016]
Satria, A. 2015. [Online]. Tersedia: http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-
implementasi-dan-teori.html [22 Mei 2017]
Silaen, S. dan Heriyanto, Y. (2013). Pengantar Statistika Sosial. Jakarta: In Media
Sudjana. (2002). Metoda Statistika Edisi ke. 6. Bandung: PT. Tarsito
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta
Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta:
Adicitra Karya Nusa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Surya Wulan, Alfonsia Prayudewi. (2015). “Implementasi Penilaian Hasil belajar
Berdasarkan Kurikulum 2013 Menurut Persepsi Guru”. FKIP USD
Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional [Online]. Tersedia:
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [7 September 2016]
Usman Uzer, M. (1997). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 1
Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Kode:
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA
SMA DAN SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Kelompok Penelitian:
Mahasiswa Semester VIII Tahun Akademik 2016/2017
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SMA/SMK Negeri
Di Kota Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII kami mahasiswa di
bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan
penelitian yang bertemakan “Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pada SMA dan SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun
2017”.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu guru berkenan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk kepentingan
penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.
Kami menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita
waktu Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian
permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan kami
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Hormat kami,
Tim Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS
Nama (Jika tidak keberatan) : ____________________________
NIP/NIK : ____________________________
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi : D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian :_____________________________
Unit Kerja :_____________________________
Masa Kerja :……… Tahun
Mata Pelajaran yang diampu : _____________________________
Usia :_____________________________
Jam Mengajar : Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat :…….Hari
Rata-rata Mengakses Internet :…….Jam/minggu
Pangkat/Golongan : III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........ *)
Keterangan
*Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
II. Implementasi PERMENDIKBUD Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses dan PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2016 Trntang
Standar Penilaian pada SMA DAN SMK Negeri se-Kota Yogyakarta
Tahun 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah
disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan
jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan kuesioner).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Membuat RPP merupakan suatu
kewajiban bagi saya
2. Saya menyusun RPP berdasarkan
silabus
3. Saya menyusun RPP hanya pokok-
pokoknya saja
4. Saya menyusun RPP sesuai dengan
subtema mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Saya menyusun RPP sesuai dengan
tujuan pembelajaran
6. Saya membuat media sesuai dengan
materi pembelajaran
7. Saya membuat media agar tujuan
pembelajaran tercapai
8. Saya merasa cukup menggunakan buku
paket
9. Saya menyusun perangkat penilaian
pembelajaran sebelum melaksanakan
pembelajaran
10. Saya yakin ketika pembelajaran akan
dimulai peserta didik sudah siap atau
selalu siap
11. Saya mengecek kehadiran siswa
sebelum pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No Pernyataan SS S TS STS
12. Saya memberikan motivasi kepada
peserta didik sebelum pembelajaran
dimulai
13. Saya melakukan apersepsi pada
pertemuan pertama saja
14. Saya menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan pertama
saja
15. Saya menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sebelum
memulai kegiatan pembelajaran
16. Saya mengamati tingkah laku peserta
didik saat proses pembelajaran
17. Saya menghargai pendapat peserta didik
dengan memberikan penguatan saat
proses pembelajaran
18. Saya mengajak peserta didik untuk
mengolah pengetahuan selama proses
pembelajaran
19. Saya mengajak peserta didik untuk
menciptakan sesuatu hal yang
berhubungan dengan materi yang
diajarkan
20. Saya mereview apa saja yang sudah
dipelajari bersama peserta didik
21. Saya mengajak siswa untuk melakukan
refleksi setelah pembelajaran selesai.
22. Saya memberikan umpan balik untuk
peserta didik
23. Saya memberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah kepada peserta
didik
24. Saya meminta kepada peserta didik
menyiapkan materi pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
25. Saya tidak selalu mengatur tempat
duduk peserta didik untuk mengelola
keefektifan kelas
26. Dalam pembelajaran, volume suara saya
tidak dapat didengar dengan baik oleh
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Pernyataan SS S TS STS
27. Saya menggunakan intonasi yang dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik
28. Saya menggunakan bahasa yang santun,
lugas dan mudah dimengerti saat proses
pembelajaran
29. Saya memberikan materi pembelajaran
yang sesuai dengan Kompetensi Dasar
yang ingin dicapai
30. Saya mengatur ketertiban dan
kedisiplinan kelas
31. Saya selalu berpenampilan sopan
selayaknya seorang guru
32. Saya tidak selalu menjelaskan silabus
kepada peserta didik yang dilakukan
pada awal semester
33. Saya menilai kesiapan peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran
secara individual
34. Saya menilai perkembangan akademik
peserta didik secara individual
35. Saya menilai hasil belajar peserta didik
secara individual
36. Saya melakukan perbaikan administrasi
pembelajaran ketika akan dilaksanakan
pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut
37. Saya memperlihatkan administrasi
pembelajaran yang sudah saya buat
dengan apa adanya ketika akan
dilaksanakan pemantauan, supervise,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
38. Saya mengamati perilaku peserta didik
selama pembelajaran.
39. Saya mencatat perilaku peserta didik
dengan menggunakan lembar observasi
atau pengamatan.
40. Saya menindak lanjuti hasil pengamatan
41. Saya mendeskripsikan perilaku peserta
didik
42. Salah satu instrumen yang saya gunakan
untuk menilai perilaku peserta didik
adalah teknik jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Pernyataan SS S TS STS
43. Salah satu instrumen yang saya gunakan
untuk menilai perilaku peserta didik
adalah teknik penilaian diri
44. Salah satu instrumen yang saya gunakan
untuk menilai perilaku peserta didik
adalah teknik penilaian teman sejawat
45. Saya menyusun perencanaan penilaian
pengetahuan
46. Saya mengembangkan instrumen
penilaian pengetahuan
47. Saya melaksanakan penilaian
pengetahuan
48. Saya memanfaatkan hasil penilaian
pengetahuan
49. Saya melaporkan hasil penilaian
pengetahuan dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi
50. Saya menyusun perencanaan penilaian
keterampilan
51. Saya mengembangkan intrumen
penilaian keterampilan
52. Saya menilai keterampilan peserta didik
antara lain dengan menggunakan teknik
praktek
53. Saya menilai keterampilan peserta didik
antara lain dengan menggunakan teknik
produk
54. Saya menilai keterampilan peserta didik
antara lain dengan menggunakan teknik
proyek
55. Saya mengalami kesulitan dalam
mengimplementasikan teknik portofolio
56. Saya melaporkan hasil penilaian
keterampilan dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi
57. Saya mengembangkan penilaian
keterampilan mengacu pada indikator
yang tercantum di RPP
58. Saya meluangkan waktu untuk
menyusun silabus sebagai acuan
penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan mata pelajaran yang
saya ampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No Pernyataan SS S TS STS
59. Saya meluangkan waktu menyusun
program tahunan untuk menetapkan
alokasi waktu yang diperlukan sesuai
dengan mata pelajaran yang saya ampu.
60. Saya meluangkan waktu menyusun
program tahunan untuk menetapkan
alokasi waktu yang diperlukan sesuai
dengan tingkat kelas yang saya ampu.
61. Saya meluangkan waktu menyusun
program semester untuk menentukan
jumlah tatap muka sesuai dengan mata
pelajaran yang saya ampu.
62. Saya meluangkan waktu menyusun
program semester untuk menentukan
jumlah tatap muka sesuai dengan
tingkat kelas yang saya ampu.
63. Saya meluangkan waktu menyusun
program semester untuk menetapkan
kegiatan pratikum lapangan
64. Saya meluangkan waktu menyusun
program semester untuk menetapkan
kegiatan ulangan harian, pengayaan dan
remedi
65. Saya meluangkan waktu menyusun
program semester untuk menetapkan
materi bahan UTS dan UAS
66. Saya meluangkan waktu untuk
berpartisispasi dalam menyiapkan
rancangan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik.
67. Saya tidak meluangkan waktu untuk
merencanakan kegiatan yang menarik
bagi peserta didik.
68. Saya tidak meluangkan waktu untuk
menyusun artikel yang di muat di media
cetak ataupun elektronik
69. Saya harus meluangkan waktu
menyusun modul untuk menunjang
pembelajaran
70. Saya meluangkan waktu untuk
melakukan penelitian yang relevan
sesuai mata pelajaran yang saya ampu
baik secara kelompok maupun individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Pernyataan SS S TS STS
71. Saya tidak meluangkan waktu untuk
membuat media/alat pembelajaran
sebagai penunjang KBM
72. Saya meluangkan waktu untuk
membuat karya pengembangan sains
sebagai penunjang pembelajaran (guru
bekerjasama dengan peserta didik dalam
menciptakan produk sains, seperti:
inovasi produk makanan, inovasi
produk elektronik, dan lain sebagainya)
73. Saya meluangkan waktu untuk
mengikuti seminar kependidikan yang
menghambat KBM
74. Saya sering menjadi
pembicara/fasilitator dalam kegiatan
seminar yang diikuti para guru di
sekolah-sekolah
75. Saya meluangkan waktu untuk
menghadiri sarasehan dalam
mempererat hubungan antar guru dan
karyawan sekolah
76. Saya meluangkan waktu untuk
mengikuti kegiatan lokakarya dalam
memecahkan masalah kependidikan dan
menemukan solusinya.
77. Saya tidak meluangkan waktu untuk
mengikuti pertemuan singkat menjelang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
(santiaji).
78. Saya meluangkan waktu membimbing
kegiatan study tour peserta didik
79. Saya meluangkan waktu membimbing
kegiatan olimpiade peserta didik
80. Saya meluangkan waktu membimbing
kegiatan pengembangan kepribadian
peserta didik.
81. Saya meluangkan waktu untuk
membimbing belajar peserta didik
diluar KBM
82. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Kepala Sekolah.
83. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Waka Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
No Pernyataan SS S TS STS
84. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Waka Kesiswaan.
85. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Waka Humas.
86. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Waka Sarana dan
Prasarana
87. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Kepala Laboratorium
88. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab sebagai Kepala Perpustakaan
89. Saya meluangkan waktu untuk
melaksanakan tugas- tugas dan
tanggung jawab sebagai Pembina
Kegiatan Ekstrakurikuler.
90. Saya melaksanakan tugas-tugas dan
tanggung jawab jabatan yang saya
ampu.
91. Sekolah menyediakan buku paket
sebagai sumber pembelajaran.
92. Sekolah menyediakan buku pendukung
sebagai sumber pembelajaran.
93. Sekolah tidak menyediakan modul
untuk sumber pembelajaran bagi siswa.
94. Sekolah tidak menyediakan majalah
yang relevan dalam pembelajaran.
95. Sekolah menyediakan proyektor slide
sebagai alat pembelajaran.
96. Sekolah menyediakan video sebagai alat
pembelajaran.
97. Sekolah menyediakan komputer
sebagai alat pembelajaran.
98. Saya menggunakan perangkat
komputer dalam kegiatan pembelajaran
99. Saya menggunakan perangkat komputer
untuk menyelesaikan tugas administrasi
guru.
100. Saya biasa menggunakan email sebagai
alat komunikasi dengan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No Pernyataan SS S TS STS
101. Saya biasa menggunakan sosial media
sebagai alat komunikasi dengan siswa.
102. Saya biasa menggunakan e-learning
sebagai alat komunikasi dengan siswa.
103. Saya sering menggunakan email sebagai
alat komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran.
104. Saya tidak biasa menggunakan sosial
media sebagai alat komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran
105. Saya sering menggunakan e-learning
sebagai alat komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran.
106. Saya menggunakan Microsoft Office
untuk mendukung jalannya kegiatan
pembelajaran.
107. Saya menggunakan aplikasi
pembelajaran terkait untuk mendukung
jalannya kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 2
Daftar Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Rangkuman Tabulasi Data Responden
RESPONDEN
Jenis
Kelamin
(L/P)
Pengalaman
Mengajar
(X1)
Tingkat
Pendidikan
(X2)
Kesibukan
Guru di
Sekolah(X3)
Implementasi
Permendikbud No. 23
Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian (Y)
SA1.01 P 30 3 73 57
SA1.02 L 27 3 81 70
SA1.03 L 17 3 79 57
SA1.04 L 13 2 85 71
SA1.05 P 8 2 85 57
SA1.06 P 10 2 83 57
SA1.07 L 30 2 74 57
SA1.08 L 13 3 104 59
SA1.09 L 25 3 76 57
SA1.10 L 12 2 99 57
SA1.11 L 14 2 126 70
SA1.12 P 28 2 66 56
SA1.13 L 10 2 98 57
SA2.01 L 12 2 80 75
SA2.02 P 31 2 77 70
SA2.03 P 19 3 95 61
SA2.04 P 19 2 100 62
SA2.05 L 26 2 80 54
SA2.06 P 28 2 83 55
SA2.07 P 16 2 75 65
SA2.08 P 30 3 73 57
SA2.09 L 14 2 73 57
SA2.10 L 27 2 83 64
SA2.11 P 25 2 67 56
SA2.12 L 30 3 87 68
SA2.13 L 15 2 76 71
SA2.14 P 12 4 86 57
SA2.15 P 17 2 75 68
SA2.16 P 30 3 76 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
SA2.17 P 7 2 93 73
SA2.18 P 19 2 95 57
SA2.19 L 21 2 72 57
SA2.20 P 32 2 79 54
SA3.01 P 19 3 76 63
SA3.02 P 30 2 98 71
SA3.03 L 23 3 105 58
SA3.04 P 12 3 92 75
SA3.05 P 16 2 80 53
SA3.06 L 25 2 79 56
SA3.07 P 16 3 98 55
SA3.08 L 7 2 74 60
SA3.09 P 28 2 92 71
SA3.10 P 28 2 79 56
SA3.11 P 10 3 88 57
SA3.12 P 27 2 82 71
SA3.13 L 26 3 99 75
SA3.14 P 16 2 69 57
SA3.15 P 17 3 99 74
SA3.16 P 19 3 89 56
SA5.01 P 12 2 80 57
SA5.02 p 25 2 73 60
SA5.03 L 29 2 82 57
SA5.04 P 28 2 81 56
SA5.05 L 30 2 82 53
SA5.06 P 27 2 81 57
SA5.07 L 21 3 91 59
SA5.08 P 18 2 92 69
SA5.09 P 28 2 83 54
SA5.10 P 22 2 77 57
SA5.11 L 22 2 79 67
SA5.12 P 13 2 85 54
SA5.13 L 6 2 77 72
SA5.14 P 13 2 75 60
SA5.15 P 28 1 84 56
SA5.16 L 13 2 77 69
SA6.01 P 11 2 93 57
SA6.02 P 29 2 86 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
SA6.03 P 18 2 132 76
SA6.04 P 33 2 78 57
SA6.05 L 28 2 108 58
SA6.06 P 26 2 83 57
SA6.07 L 25 2 84 65
SA6.08 P 12 2 107 63
SA6.09 L 26 2 80 70
SA7.01 P 10 2 65 53
SA7.02 P 7 2 76 63
SA7.03 P 20 2 77 64
SA7.04 L 7 2 86 55
SA7.05 P 30 2 99 64
SA7.06 P 28 2 74 57
SA7.07 P 13 2 76 63
SA7.08 P 29 2 75 57
SA7.09 P 27 2 86 57
SA7.10 P 21 3 79 57
SA7.11 P 28 2 78 55
SA8.01 P 14 3 87 57
SA8.02 P 21 2 86 76
SA8.03 P 7 2 79 57
SA8.04 P 24 2 81 52
SA8.05 P 27 3 85 68
SA8.06 P 23 3 80 59
SA8.07 P 22 3 83 52
SA8.08 L 27 2 63 62
SA8.09 L 30 2 83 67
SA8.10 P 28 2 91 62
SA8.11 P 22 3 94 70
SA8.12 P 12 2 95 67
SA9.01 P 34 2 75 53
SA9.02 L 2 3 88 62
SA9.03 P 14 4 85 62
SA9.05 P 23 2 83 57
SA9.06 L 29 2 85 56
SA9.07 P 33 2 80 66
SA9.09 P 32 2 90 55
SA9.10 L 30 2 97 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
SA9.11 L 26 1 78 57
SA10.01 P 29 2 94 65
SA10.02 P 10 2 84 57
SA10.03 L 24 2 106 50
SA10.04 P 27 2 68 52
SA10.05 P 20 2 100 70
SA10.06 L 13 2 94 63
SA10.07 P 32 2 74 57
SA10.08 L 12 2 67 52
SA10.09 P 12 2 86 65
SA10.10 P 10 2 71 57
SA10.11 P 3 2 93 76
SA10.12 P 12 2 79 62
SA 11.01 L 32 2 76 50
SA 11.02 L 26 2 89 61
SA 11.03 L 12 2 80 65
SA 11.04 P 28 2 92 70
SA 11.05 L 22 2 80 65
SA 11.06 L 5 2 91 57
SA 11.07 L 9 2 88 57
SA 11.08 L 18 2 90 60
SA 11.09 P 12 2 105 60
SA 11.10 L 13 2 89 53
SA 11.11 P 12 2 81 50
SA 11.12 P 22 2 73 56
SA 11.13 P 21 2 84 57
SA 11.14 L 28 2 71 55
SA 11.15 L 3 3 77 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Tabulasi Data Responden
RES Implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian (Y) Jumlah
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 56 57
SA1.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.02 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 70
SA1.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.04 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 71
SA1.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.08 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 59
SA1.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA1.11 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 70
SA1.12 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 56
SA1.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA2.01 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
SA2.02 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 70
SA2.03 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
SA2.04 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62
SA2.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 54
SA2.06 3 2 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 55
SA2.07 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 65
SA2.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
SA2.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA2.10 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 64
SA2.11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
SA2.12 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 68
SA2.13 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 71
SA2.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA2.15 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 68
SA2.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 56
SA2.17 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
SA2.18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA2.19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA2.20 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 54
SA3.01 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 63
SA3.02 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 71
SA3.03 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
SA3.04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 75
SA3.05 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
SA3.06 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
SA3.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 55
SA3.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 60
SA3.09 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
SA3.10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
SA3.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA3.12 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71
SA3.13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
SA3.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA3.15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 74
SA3.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56
SA5.01 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57
SA5.02 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 60
SA5.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA5.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56
SA5.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 53
SA5.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA5.07 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 59
SA5.08 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 69
SA5.09 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 54
SA5.10 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57
SA5.11 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 67
SA5.12 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
SA5.13 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
SA5.14 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 60
SA5.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56
SA5.16 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
SA6.01 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57
SA6.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 55
SA6.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
SA6.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA6.05 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
SA6.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
SA6.07 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 65
SA6.08 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 63
SA6.09 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 70
SA7.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 53
SA7.02 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 63
SA7.03 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64
SA7.04 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
SA7.05 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 64
SA7.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA7.07 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 63
SA7.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA7.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA7.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA7.11 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
SA8.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA8.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
SA8.03 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 57
SA8.04 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 52
SA8.05 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 68
SA8.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 59
SA8.07 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 52
SA8.08 3 2 3 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 62
SA8.09 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 67
SA8.10 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 62
SA8.11 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
SA8.12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 67
SA9.01 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 53
SA9.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 62
SA9.03 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 62
SA9.05 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA9.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56
SA9.07 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 66
SA9.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55
SA9.10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
SA9.11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 57
SA10.01 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 65
SA10.02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA10.03 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 4 50
SA10.04 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 52
SA10.05 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
SA10.06 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 63
SA10.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA10.08 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
SA10.09 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 65
SA10.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA10.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
SA10.12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 62
SA 11.01 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 50
SA 11.02 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 61
SA 11.03 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
SA 11.04 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
SA 11.05 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65
SA 11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA 11.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA 11.08 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 60
SA 11.09 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60
SA 11.10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 53
SA 11.11 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 50
SA 11.12 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 1 1 3 3 3 56
SA 11.13 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
SA 11.14 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
SA 11.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
RES Kesibukan Guru di Sekolah (X3)
Jmlh 5
8
5
9
6
0
6
1
6
2
6
3
6
4
6
5
6
6
6
7
6
8
6
9
7
0
7
1
7
2
7
3
7
4
7
5
7
6
7
7
7
8
7
9
8
0
8
1
8
2
8
3
8
4
8
5
8
6
8
7
8
8
8
9
9
0
SA1.01 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73
SA1.02 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 81
SA1.03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 79
SA1.04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 85
SA1.05 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 85
SA1.06 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 83
SA1.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74
SA1.08 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 104
SA1.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
SA1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 99
SA1.11 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 126
SA1.12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 66
SA1.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
SA2.01 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80
SA2.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77
SA2.03 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 95
SA2.04 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 100
SA2.05 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 80
SA2.06 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 83
SA2.07 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75
SA2.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 73
SA2.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 73
SA2.10 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 83
SA2.11 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 67
SA2.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 87
SA2.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76
SA2.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 86
SA2.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 75
SA2.16 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 76
SA2.17 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 93
SA2.18 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 95
SA2.19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 72
SA2.20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79
SA3.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
SA3.02 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 98
SA3.03 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 105
SA3.04 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 92
SA3.05 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 80
SA3.06 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 79
SA3.07 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 98
SA3.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74
SA3.09 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 4 92
SA3.10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 79
SA3.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 88
SA3.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 82
SA3.13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 99
SA3.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 69
SA3.15 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 99
SA3.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 89
SA5.01 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 80
SA5.02 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73
SA5.03 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 82
SA5.04 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 81
SA5.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 3 4 82
SA5.06 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 81
SA5.07 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 3 4 91
SA5.08 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 92
SA5.09 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 1 1 1 1 4 1 4 4 83
SA5.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
SA5.11 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 3 4 3 3 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 79
SA5.12 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 85
SA5.13 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 4 2 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77
SA5.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 75
SA5.15 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 84
SA5.16 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77
SA6.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 93
SA6.02 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86
SA6.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
SA6.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 78
SA6.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108
SA6.06 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 83
SA6.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 84
SA6.08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107
SA6.09 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80
SA7.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 65
SA7.02 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76
SA7.03 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 77
SA7.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86
SA7.05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 99
SA7.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 74
SA7.07 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 76
SA7.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 4 75
SA7.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 86
SA7.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
SA7.11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 78
SA8.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 87
SA8.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 86
SA8.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79
SA8.04 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81
SA8.05 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 85
SA8.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80
SA8.07 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 83
SA8.08 4 4 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 63
SA8.09 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 83
SA8.10 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 91
SA8.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 0 3 3 4 3 4 3 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 94
SA8.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 95
SA9.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 75
SA9.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 88
SA9.03 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 85
SA9.05 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 83
SA9.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 85
SA9.07 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 80
SA9.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 90
SA9.10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 97
SA9.11 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 3 78
SA10.01 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 3 4 94
SA10.02 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 84
SA10.03 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
SA10.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 68
SA10.05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 4 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 4 2 4 4 100
SA10.06 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 94
SA10.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 74
SA10.08 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 67
SA10.09 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 86
SA10.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 71
SA10.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 93
SA10.12 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 79
SA 11.01 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 76
SA 11.02 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 89
SA 11.03 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 80
SA 11.04 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 92
SA 11.05 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 80
SA 11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 91
SA 11.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 88
SA 11.08 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 90
SA 11.09 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 105
SA 11.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 89
SA 11.11 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 81
SA 11.12 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 73
SA 11.13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 84
SA 11.14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 71
SA 11.15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LAMPIRAN 3
Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
1. Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (Pertama)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir38 59,89 40,874 ,665 . ,917
butir39 60,15 40,871 ,532 . ,920
butir40 60,05 41,346 ,594 . ,918
butir41 60,19 41,730 ,485 . ,920
butir42 60,20 42,249 ,425 . ,921
butir43 60,20 42,102 ,479 . ,920
butir44 60,24 41,654 ,419 . ,922
butir45 59,92 40,289 ,735 . ,915
butir46 59,97 40,363 ,714 . ,916
butir47 59,81 40,017 ,749 . ,915
butir48 59,80 40,224 ,734 . ,915
butir49 59,77 40,191 ,733 . ,915
butir50 59,92 39,986 ,761 . ,915
butir51 60,02 39,545 ,771 . ,914
butir52 59,92 40,046 ,631 . ,917
butir53 60,14 40,012 ,571 . ,919
butir54 60,20 39,855 ,600 . ,918
butir55 60,74 44,464 ,012 . ,934
butir56 59,88 40,152 ,759 . ,915
butir57 59,87 40,643 ,696 . ,916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
2. Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian (kedua)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir38 57,43 40,292 ,668 . ,930
butir39 57,69 40,336 ,527 . ,933
butir40 57,59 40,805 ,590 . ,932
butir41 57,73 41,199 ,479 . ,934
butir42 57,74 41,726 ,416 . ,935
butir43 57,74 41,495 ,485 . ,933
butir44 57,78 41,020 ,428 . ,935
butir45 57,46 39,705 ,739 . ,929
butir46 57,51 39,828 ,710 . ,929
butir47 57,35 39,397 ,759 . ,928
butir48 57,34 39,620 ,742 . ,929
butir49 57,32 39,581 ,742 . ,929
butir50 57,46 39,432 ,760 . ,928
butir51 57,56 39,067 ,758 . ,928
butir52 57,46 39,371 ,647 . ,931
butir53 57,68 39,342 ,585 . ,932
butir54 57,74 39,195 ,614 . ,932
butir56 57,42 39,488 ,777 . ,928
butir57 57,41 40,108 ,691 . ,930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,934 ,936 19
4. Hasil Uji Validitas Variabel Kesibukan Guru di Sekolah
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir58 81,20 116,875 ,305 . ,893
Butir59 81,02 117,931 ,230 . ,894
Butir60 80,96 116,961 ,344 . ,892
Butir61 80,95 116,786 ,371 . ,892
Butir62 81,01 117,341 ,315 . ,892
Butir63 81,26 115,650 ,318 . ,893
Butir64 81,04 117,961 ,262 . ,893
Butir65 81,08 117,349 ,290 . ,893
Butir66 81,17 116,356 ,399 . ,891
Butir67 81,25 116,688 ,371 . ,892
Butir68 81,41 115,713 ,391 . ,891
Butir69 81,68 113,826 ,394 . ,891
Butir70 81,73 115,972 ,246 . ,895
Butir71 82,12 116,379 ,288 . ,893
Butir72 81,29 116,936 ,319 . ,892
Butir73 81,27 115,381 ,464 . ,890
Butir74 81,50 117,631 ,184 . ,895
Butir75 81,63 115,795 ,289 . ,893
Butir76 81,34 116,271 ,407 . ,891
Butir77 81,30 116,712 ,421 . ,891
Butir78 82,56 110,431 ,473 . ,890
Butir79 82,80 110,977 ,559 . ,888
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Butir80 82,83 110,003 ,643 . ,886
Butir81 82,82 110,028 ,625 . ,887
Butir82 82,85 110,295 ,642 . ,886
Butir83 82,89 110,328 ,691 . ,886
Butir84 82,83 109,669 ,647 . ,886
Butir85 82,92 111,116 ,671 . ,886
Butir86 82,88 110,364 ,656 . ,886
Butir87 82,44 108,355 ,527 . ,889
Butir88 82,88 110,364 ,656 . ,886
Butir89 82,44 108,355 ,527 . ,889
Butir90 81,14 117,209 ,174 . ,896
5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesibukan Guru di Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,894 ,897 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LAMPIRAN 4
Deskripsi Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
1. Deskripsi Frekuensi dan Nilai Statistika Variabel Implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Standar Penilaian
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Baik 37 27,8 27,8 27,8
Baik 63 47,4 47,4 75,2
Cukup 30 22,6 22,6 97,7
Tidak Baik 3 2,3 2,3 100,0
Total 133 100,0 100,0
Statistics
N Valid 133
Missing 0
Mean 60,72
Std. Error of Mean ,580
Median 57,00
Mode 57
Std. Deviation 6,693
Variance 44,793
Range 26
Minimum 50
Maximum 76
Sum 8076
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
2. Deskripsi Frekuensi dan Nilai Statistika Variabel Kesibukan Guru di
Sekolah
kesibukangurudisekolah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Sibuk 2 1,5 1,5 1,5
Sibuk 15 11,3 11,3 12,8
Cukup 25 18,8 18,8 31,6
Tidak Sibuk 51 38,3 38,3 69,9
Sangat Tidak Sibuk 40 30,1 30,1 100,0
Total 133 100,0 100,0
Statistics
Kesibukan Guru di Sekolah
N Valid 133
Missing 0
Mean 84,39
Std. Error of Mean ,954
Median 83,00
Mode 80
Std. Deviation 11,001
Variance 121,028
Range 69
Minimum 63
Maximum 132
Sum 11224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN 5
Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
1. Uji Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
pengalaman_mengajar * s_penilaian Crosstabulation
s_penilaian
Total
sangat
baik baik cukup
tidak
baik
pengalama
n_mengajar
banyak Count 20 29 22 2 73
Expected Count 20,3 34,6 16,5 1,6 73,0
% within
pengalaman_meng
ajar
27,4% 39,7
%
30,1
% 2,7%
100,0
%
% within
s_penilaian 54,1%
46,0
%
73,3
% 66,7%
54,9
%
cukup Count 14 21 6 1 42
Expected Count 11,7 19,9 9,5 ,9 42,0
% within
pengalaman_meng
ajar
33,3% 50,0
%
14,3
% 2,4%
100,0
%
% within
s_penilaian 37,8%
33,3
%
20,0
% 33,3%
31,6
%
sedikit Count 3 13 2 0 18
Expected Count 5,0 8,5 4,1 ,4 18,0
% within
pengalaman_meng
ajar
16,7% 72,2
%
11,1
% 0,0%
100,0
%
% within
s_penilaian 8,1%
20,6
% 6,7% 0,0%
13,5
%
Total Count 37 63 30 3 133
Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0
% within
pengalaman_meng
ajar
27,8% 47,4
%
22,6
% 2,3%
100,0
%
% within
s_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 4 sel yang
mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan
penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan
pengujian kedua sebagai berikut:
pengalaman_mengajar * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
sangat
baik baik
Cuku
p
pengalama
n_mengajar
banya
k
Count 20 29 24 73
Expected Count 20,3 34,6 18,1 73,0
% within
pengalaman_mengajar 27,4% 39,7%
32,9
%
100,0
%
% within
standar_penilaian 54,1% 46,0%
72,7
% 54,9%
cukup Count 17 34 9 60
Expected Count 16,7 28,4 14,9 60,0
% within
pengalaman_mengajar 28,3% 56,7%
15,0
%
100,0
%
% within
standar_penilaian 45,9% 54,0%
27,3
% 45,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
pengalaman_mengajar 27,8% 47,4%
24,8
%
100,0
%
% within
standar_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,247a 2 ,044
Likelihood Ratio 6,443 2 ,040
Linear-by-Linear
Association 2,202 1 ,138
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 14,89.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi ,217 ,044
Cramer's V ,217 ,044
Contingency Coefficient ,212 ,044
N of Valid Cases 133
2. Uji Chi-Square Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru terhadap Implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
sangat
baik baik cukup
tidak
baik
tingk
at_pe
ndidi
kan
D3 Count 0 1 1 0 2
Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0
% within
tingkat_pendidikan 0,0%
50,0
%
50,0
% 0,0%
100,0
%
% within
standar_penilaian 0,0% 1,6% 3,3% 0,0% 1,5%
S1 Count 30 45 25 3 103
Expected Count 28,7 48,8 23,2 2,3 103,0
% within
tingkat_pendidikan 29,1%
43,7
%
24,3
% 2,9%
100,0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
% within
standar_penilaian 81,1%
71,4
%
83,3
%
100,0
%
77,4
%
S2 Count 7 15 4 0 26
Expected Count 7,2 12,3 5,9 ,6 26,0
% within
tingkat_pendidikan 26,9%
57,7
%
15,4
% 0,0%
100,0
%
% within
standar_penilaian 18,9%
23,8
%
13,3
% 0,0%
19,5
%
S3 Count 0 2 0 0 2
Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0
% within
tingkat_pendidikan 0,0%
100,0
% 0,0% 0,0%
100,0
%
% within
standar_penilaian 0,0% 3,2% 0,0% 0,0% 1,5%
Total Count 37 63 30 3 133
Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0
% within
tingkat_pendidikan 27,8%
47,4
%
22,6
% 2,3%
100,0
%
% within
standar_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 10 sel yang
mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan
penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan
pengujian kedua sebagai berikut:
tingkat_pendidikan * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
sangat
baik baik cukup
tingk
at_pe
ndidi
kan
S1 Count 30 46 29 105
Expected Count 29,2 49,7 26,1 105,0
% within
tingkat_pendidikan 28,6%
43,8
%
27,6
%
100,0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
% within
standar_penilaian 81,1%
73,0
%
87,9
% 78,9%
S2 Count 7 17 4 28
Expected Count 7,8 13,3 6,9 28,0
% within
tingkat_pendidikan 25,0%
60,7
%
14,3
%
100,0
%
% within
standar_penilaian 18,9%
27,0
%
12,1
% 21,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
tingkat_pendidikan 27,8%
47,4
%
24,8
%
100,0
%
% within
standar_penilaian
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 3,019a 2 ,221
Likelihood Ratio 3,158 2 ,206
Linear-by-Linear
Association ,398 1 ,528
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 6,95.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,151 ,221
Cramer's V ,151 ,221
Contingency
Coefficient ,149 ,221
N of Valid Cases 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
3. Uji Chi-Square Pengaruh Kesibukan Guru di Sekolah terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
kesibukan_guru * standar_penilaian Crosstabulation
standar_penilaian
Total
Sangat
Baik Baik
Cuku
p
Tidak
Baik
kesibuk
an_guru
Sangat
Sibuk
Count 2 0 0 0 2
Expected Count ,6 ,9 ,5 ,0 2,0
% within
kesibukan_guru
100,0
% 0,0% 0,0% 0,0% 100,0%
% within
standar_penilai
an
5,4% 0,0% 0,0% 0,0% 1,5%
% of Total 1,5% 0,0% 0,0% 0,0% 1,5%
Sibuk Count 4 9 1 1 15
Expected Count 4,2 7,1 3,4 ,3 15,0
% within
kesibukan_guru 26,7%
60,0
% 6,7% 6,7% 100,0%
% within
standar_penilai
an
10,8% 14,3
% 3,3% 33,3% 11,3%
% of Total 3,0% 6,8% 0,8% 0,8% 11,3%
Cukup Count 10 12 3 0 25
Expected Count 7,0 11,8 5,6 ,6 25,0
% within
kesibukan_guru 40,0%
48,0
% 12,0% 0,0% 100,0%
% within
standar_penilai
an
27,0% 19,0
% 10,0% 0,0% 18,8%
% of Total 7,5% 9,0% 2,3% 0,0% 18,8%
Tidak
Sibuk
Count 15 19 16 1 51
Expected Count 14,2 24,2 11,5 1,2 51,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
% within
kesibukan_guru 29,4%
37,3
% 31,4% 2,0% 100,0%
% within
standar_penilai
an
40,5% 30,2
% 53,3% 33,3% 38,3%
% of Total 11,3%
14,3
% 12,0% 0,8% 38,3%
Sangat
Tidak
Sibuk
Count 6 23 10 1 40
Expected Count 11,1 18,9 9,0 ,9 40,0
% within
kesibukan_guru 15,0%
57,5
% 25,0% 2,5% 100,0%
% within
standar_penilai
an
16,2% 36,5
% 33,3% 33,3% 30,1%
% of Total 4,5%
17,3
% 7,5% 0,8% 30,1%
Total Count 37 63 30 3 133
Expected Count 37,0 63,0 30,0 3,0 133,0
% within
kesibukan_guru 27,8%
47,4
% 22,6% 2,3% 100,0%
% within
standar_penilai
an
100,0
%
100,0
%
100,0
%
100,0
% 100,0%
% of Total 27,8%
47,4
% 22,6% 2,3% 100,0%
Dilihat dari tabel tabulasi silang diatas ternyata terdapat 13 sel yang
mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5 sehingga dilakukan
penggabungan pada kategori yang berdekatan dengan dilakukan
pengujian kedua sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
kesibukan_g * s_penilaian Crosstabulation
s_penilaian
Total
Sangat
Baik Baik Cukup
kesibuk
an_g
Cukup Count 16 21 5 42
Expected Count 11,7 19,9 10,4 42,0
% within
kesibukan_g 38,1% 50,0% 11,9%
100,0
%
% within
s_penilaian 43,2% 33,3% 15,2% 31,6%
Tidak
Sibuk
Count 15 19 17 51
Expected Count 14,2 24,2 12,7 51,0
% within
kesibukan_g 29,4% 37,3% 33,3%
100,0
%
% within
s_penilaian 40,5% 30,2% 51,5% 38,3%
Sangat
Tidak
Sibuk
Count 6 23 11 40
Expected Count 11,1 18,9 9,9 40,0
% within
kesibukan_g 15,0% 57,5% 27,5%
100,0
%
% within
s_penilaian 16,2% 36,5% 33,3% 30,1%
Total Count 37 63 33 133
Expected Count 37,0 63,0 33,0 133,0
% within
kesibukan_g 27,8% 47,4% 24,8%
100,0
%
% within
s_penilaian 100,0%
100,0
%
100,0
%
100,0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 10,462a 4 ,033
Likelihood Ratio 11,334 4 ,023
Linear-by-Linear
Association 5,855 1 ,016
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 9,92.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,280 ,033
Cramer's V ,198 ,033
Contingency
Coefficient ,270 ,033
N of Valid Cases 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI