Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH PENGETAHUAN AWAL PADA MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
SKRIPSI
NURHAYATI
10539108713
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2018
2
PENGARUH PENGETAHUAN AWAL PADA MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PESERTA DIDIK KELAS X SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURHAYATI
10539108713
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2018
i
3
ii
4
iii
5
iv
6
v
7
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang mendapat hikmah itu
Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak.
Dan tiadalah yang menerima peringatan
melainkan orang-orang yang berakal”.
(Q.S. Al-Baqarah: 269)
Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api yang mematangkannya. Kegagalan di setiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah! Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti bagaimana cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.Selalulah belajar dari kesalahan untuk memperbaiki hidup kedepannya
“...kaki yang akan berjalan lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan menatap lebih lama, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang
seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta mulut yang akan selalu berdoa...” - 5cm.
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Ibuku, dalam usia yang tak terbaca waktu
Ayahku, yang kasihnya membiak seluas cakrawala Saudara-saudaraku yang menjelma segala mimpi dan cita
Seluruh makhluk hidup yang telah tercuri ilmunya Almamaterku tercinta
vi
8
ABSTRAK
Nurhayati. 2018. Pengaruh Pengetahuan Awal pada Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Fisika Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik SMA
Muhammadiyah Limbung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhmmadiyah Makssar. Dosen pembimbing
(Bunga dara Amin dan Aisyah Azis)
Penelitan ini Pra Eksperimental yang menggunakan Intact Group
Comparison Design bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika,jika
diterapkan pengetahuan awal pada model pembelajaran berbasis
masalah.Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten
Gowa dengan populasi kelas X MIA dengan sampel kelas XMia 3 sebanyak 35
orang dan kelas XMia 1 sebanyak 35 orang.Hasil analisis statistik deskriptif
mengungkapkan bahwa skor rata-rata hasil belajar peserta didik kelompok
eksperimen adalah 21,81 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik kelas
kontrol adalah 10,27 .Hasil analisis inferensial mengungkapkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung yang diajar menggunakan pengetahuan awal pada
model pembelajaran berbasis masalah dan yang diajar secara konvensional pada
taraf signifikasi 𝑎 = 0,05 ,sehingga menggunakan pengetahuan awal pada model
pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan dalam
pelaksanaan pembelajaran
Kata kunci: Pengetahuan Awal Pada Model Pembelajaran Berbasisi Masalah,
Hasil Belajar
vii
9
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada tempatnya yang pertama dan utama dihati ini, penulis panjatkan puji
dan rasa syukur kepada ilahi robbi Allah Swt. Kemudian, shalawat serta salam-
Nya, mudah-mudahan terlimpah curah ke pangkuan baginda Rasulullah Saw,
beserta keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang turut dengan ajarannya.
Amin.
Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Awal Pada Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Fisika Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah Limbung” yang disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar sekaligus dengan harapan akan dapat memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan dunia pengajaran secara khusus dan dunia
pengajaran secara umum.
Penghargaan dan ucapan terima kasih terkhusus kupersembahkan kepada
ayahanda Abd.Haris dan ibunda Nurmawani yang menginjeksikan segala
idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar
menyimpan kegelisahan ataukah perjuangan yang tidak pernah penulis ketahui,
namun tenang temaram dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa, yang
tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat
viii
10
serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga penulis selalu kuat menjalani
setiap rintangan yang ada didepan.
Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis
banyak mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada
Ibunda Dr. Bunga Dara Amin, M.Ed selaku pembimbing I dan Ibunda Dra.Hj
Aisyah Azis,M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan
bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan
ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama
menempuh kuliah. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan
pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada
penulis selama ini.
Terlepas dari segala keterbatasan manusia sebagai makhluk yang lemah,
berkenaan dengan itu penulis patut mengemukakan bahwa penyelesaian skripsi ini
tidak mungkin tercapai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: Bapak Dr. Abd.Rahman
Rahim,SE.,MM. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,Bapak
Erwin Akib,M.Pd.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar,Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak
Ma’ruf S.Pd., M.Pd. selaku ketua dan sekretaris jurusan pendidikan fisika
ix
11
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar,Ayahanda dan Ibunda Dosen Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Universitas Negeri Makassar yang telah ikhlas
menyalurkan ilmunya kepada penulis,Bapak Dr. Andi Sukri Syamsuri,
M.Hum. selaku Penasehat Akademik selama perkuliahan yang telah memberikan
banyak nasehat dalam menjalani perkuliahan,Ibu Hj.Syilviani Djafar S.Pd.,M.Pd
Selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Limbung yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitiaan di SMA Muhammadiyah
Limbung,Bapak Syarif.,S.Pd.,M.Pd selaku guru pembimbing yang telah
memberikan begitu banyak bantuan yang tak ternilai harganya,Saudara-saudaraku
Marwani Azizah,Fina Damayanti,Faisyah Rahmayanti yang tiada henti
memberikan dukungan,Sahabat-sahabatku Chiby-Chiby (Mala ,Aya, Rina, Darna,
Darma) serta Anisya Kartini yang selalu mendukung, menemani dan memberikan
semangat. Semoga kebersamaan kita selama ini dapat menjadi kisah indah yang
dapat terus dikenang.,Sahabat-sahabat seperjuanganku Suci ,Ammy ,Kardi,
Hikmah, dan wiwik yang telah menjadi pendengar yang baik dalam suka dan
duka, membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna,
semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan
kita.,Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2013 Jurusan Pendidikan Fisika
khususnya kelas A kecuali yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa
perkuliahan, atas sumbang saran dan motivasinya selama ini. Semoga
persaudaraan kita tetap berlanjut untuk selamanya,Adik-adik peserta didik Kelas
x
12
X SMA Muhammadiyah Limbung, atas perhatian dan kerjasamanya selama
pelaksanaan penelitian ini.
Penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu khususnya di
bidang pendidikan. Aamiin.
Makassar, Januari 2018
Penulis
xi
13
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN.................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR..................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA dan HIPOTESIS ................................................... 6
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 7
1. Pengertian Belajar ........................................................................ 7
2. Pengertian Hasil Belajar.. ............................................................. 9
3. Pengertian Perkembangan Peserta Didik……………………….. 18
4. Pembelajaran Berbasis Masalah………………………………… 20
B. Kerangka Pikir…………………………………………………….. 23
C. Hipotessis………………………………………………………… 24
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………. 25
A. Rancangan Penelitian…………………………………………….. 25
B. Populasi dan Sampel……………………………………………….. 26
C. Definisi Operasional Variabel……………………………………... 26
D. Instrumen Penelitian………………………………………………… 27
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 29
F. Teknik Analisis data………………………………………………... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…………………………………………………... 33
B. Pembahasan………………………………………………………. 42
xii
14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 46
B. Saran…………………………………………………………………… 47
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………49
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
15
DAFTAR TABEL
E.1 TABEL NILAI r PRODUCT MOMENT
E.2 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI-t
E.3 DAFTAR NILAI PERSENTIL NILAI CHI-KUADRAT
E.4 TABEL LUAS DIBAWAH LENGKUNG NORMAL STUDENT
E.5 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI-f
xiv
16
DAFTAR LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN
LAMPIRAN A : Rancangan Proses Pembelajaran dan Lembar
Kegiatan Peserta didik ...................................................... 40
LAMPIRAN B : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................. .. 102
Soal-soal Penelitian ............................................... .. 138
Soal Pengetahuan Awal ......................................... .. 151
Soal Post test ......................................................... .. 159
LAMPIRAN C : Analisis Validitas dan reabilitas ............................ 166
LAMPIRAN D : Analisis Deskriptif ................................................ .. 171
Analisis Inferensial ............................................... .. 179
Uji Homogenitas ................................................... .. 186
Uji Hipotesis ......................................................... .. 187
LAMPIRAN E: Tabel ...................................................................... 188
LAMPIRAN F : Dokumentasi dan absen ......................................... 181
LAMPIRAN G : Lainnya ................................................................. 183
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari beberapa
sifat yang sebenarnya telah ada dalam suatu benda seperti energi, massa, jumlah
zat, dan lain-lain.Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan yang sangat memegang
peran penting dalam kehidupan masyarakat sehingga banyak bidang keilmuan
dalam fisika salah satunya adalah bidang pendidikan.
Pendidikan fisika memiliki makna dari gabungan dua kata yaitu
pendidikan dan fisika. Oleh karena itu, pendidikan fisika dapat diartikan sebagai
suatu bentuk pembelajaran untuk memahami alam anorganik Physic dan
menggunakan ilmu yang telah dipelajari dalam kaitannya dengan perilaku
individu. Fisika mengajarkan kepada seorang individu untuk mendapatkan
beberapa keterampilan fisika seperti keterampilan berpikir.
Dalam mewujudkan keterampilan berpikir fisika pada peserta didik maka
diperlukan suatu metode dan cara mengajar yang terbaru dan kreatif untuk
mengubah anggapan peserta didik bahwa sulit memahami pelajaran fisika yang
diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kesiapan peserta didik, minat peserta
didik, motivasi peserta didik, sikap peserta didik, sarana pembelajaran dan model
pembelajaran yang senantiasa diterapkan oleh guru, sehingga peran utama guru
dalam proses belajar mengajar adalah mengelola pelajaran, sehingga dituntut
menciptakan hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik agar tercipta
interaksi.
1
2
Kemampuan awal (Entry Behavior) adalah kemampuan yang telah
diperoleh siswa sebelum dia memperoleh kemampuan terminal tertentu yang baru.
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan juga oleh pengetahuan awal peserta
didik dimana dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dasa Ismaimuza (2011)
yang berjudul “ kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari pengetahuan
awal siswa”menunjukkan bahwa pengetahuan awal peserta didik juga memiliki
peran yang penting dalam pengembangan pengetahuan peserta didik karena dari
suatu pengetahuan awal maka dapat dikembangkanlah pengetahuan baru untuk
peserta didik.Akan tetapi,Selain kemampuan awal yang menjadi dasar
pengembangan hasil belajar diperlukan juga suatu pemilihan model yang sesuai
untuk meningkatkan hasil belajar fisika.
Model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi belajar dimana
peserta didik dapat belajar aktif di dalamnya sehingga mampu untuk
meningkatkan pencapaian hasil belajar. Pembelajaran yang dapat merangsang
meningkatkan pencapaian hasil belajar adalah pembelajaran berbasis masalah
(Problem-based learning) yang di kaitkan dengan pengetahuan awal pesrta didik.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk mengenal cara belajar dan bekerja sama dalam kelompok
untuk mencari penyelesaian masalah di dunia nyata. Pembelajaran berbasis
masalah yang perlu dilaksanakan dalam pembelajaran ini antara lain, yaitu
menstimulus peserta didik untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, untuk memicu perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat, dan
memiliki kemampuan memecahkan masalah, berkomunikasi secara lisan maupun
3
tertulis, dan bekerja dalam kelompok serta kepemimpinan yang biasanya erat
kaitannya dengan proses pengambilan keputusan.
Dari Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Bekti Wulandari dan Herman
Dwi Surjono (2013) yang berjudul “Pengaruh Problem-Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Plc Di SMK” menunjukan
bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penerapan
model pembelajaran bebasis masalah dapat meningkatkan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penelitian yang lainnya juga
menunjukkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk hubungan kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik, diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan hasil observasi pada sekolah SMA Muhammadiyah Limbung
yang di lakukan pada tangga l9 Mei 2017, diperoleh bahwa dari 35 peserta didik
hanya 26 atau 58% peserta didik yang hasil belajarnya mencapai KKM, 19 atau
42% peserta didik yang tidak mencapai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75.
Menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik kurang dalam memahami konsep
fisika, salah satu guru fisika SMA Muhammadiyah Limbung menyatakan bahwa
peserta didik sulit mengerjakan soal yang berbeda dengan contoh diberikan oleh
guru.
Berdasarkan Latar Belakang yang diuraikan diatas Penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pengetahuan Awal Fisika
4
Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas X SMA Muhammadiyah Limbung”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar hasil belajar peserta didik dengan menerapkan
pengetahuan awal pada model pembelajaran berbasis masalah?
2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik kelas X
Muhammadiyah Limbung antara model pembelajaran berbasis masalah
ditinjau dari pengetahuan awal dan model pembelajaran berbasis masalah
tanpa ditinjau dari pengetahuan awal?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengindentifikasi seberapa besar hasil belajar peserta didik dengan
menerapkan pengetahuan awal pada model pembelajaran berbasis
masalah.
5
2. Untuk mengintifikasi seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas
X SMA Muhammadiyah Limbung dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah.
3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh hasil belajar fisika peserta
didik kelas X SMA Muhammadiyah Limbung antara model pembelajaran
berbasis masalah ditinjau dari pengetahuan awal dan model pembelajaran
berbasis masalah tanpa ditinjau dari pengetahuan awal.
D. Manfaat Penelitian
Secara umum manfaat penelitian ini di bagi menjadi dua yaitu:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan model pembelajaran berbasis
masalah sebagai salah satu model yang digunakan pada pembelajaran fisika di
SMA Muhammadiyah Limbung.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peserta didik, dengan menumbuhkan sikap saling bekerjasama
dan saling menghargai antara peserta didik yang berkemampuan dan
berlatar belakang berbeda serta memungkinkan pesera didik lebih
bersemangat belajar fisika sehingga diharapkan kualitas belajar peserta
didik meningkat.
b. Bagi guru, dengan diadakannya penelitian ini, guru dapat menjadikan
penelitian ini sebagai salah satu rujukan alternatif pembelajaran dalam
6
memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru, peserta didik
dan lain sebagainya dapat dikurangi.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif, minimalnya sebagai infomasi dan pebaikan
pengembangan pengajaran fisika selanjutnya, khususnya dalam
memenuhi model pengajaran yang lebih efektif.
d. Bagi peneliti, setelah penelitian ini di harapkan dapat memberikan
gambaran kepada peneliti sebagai calon guru mengenai sistem
pembelajaran yang baik di sekolah, sehingga dapat di jadikan acuan
untuk pengembangan ide-ide dalam perbaikan pengajaran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Mohammad Surya (Kosasih, 2014), Belajar
merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga
liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
meyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Belajar menurut Witherington (Kosasih, 2014) adalah proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya aktifitas yang menghasilkan
perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensi.
Perubahan tersebut sebagai akibat didapatkannya kemampuan yang baru yang
berlangsung dalam waktu yang relatif dalam serta terjadi karena adanya usaha.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah menghafalkan
materi pelajaran. Sebagian yang lain menganggap belajar sebagai latihan
seperti latihan membaca dan menulis. Pada hakikatnya belajar merupakan
sebuah pengalaman yang menyebabkan perubahan dalam tingkah laku
menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis dan bersifat
7
8
menetap. Perubahan tersebut tampak dari keadaan peserta didik sebelum dan
sesudah belajar. Belum tahu menjadi mengerti dan belum bisa menjadi
terampil. Definisi tersebut sesuai dengan pendapat Morgan (Siregar & Hartini
Nara, 2016) bahwa belajar adalah setiap perubahan yang menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Menurut Winkel (1999:53) dalam Purwanto (2016: 39), Belajar adalah
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yag menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha ( bukan karena
kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil
pengalaman.
Menurt purwanto (2016:47) Belajar dalam arti luas adalah semua
persentuhan pribadi dengan lingkungan yang menimbulkan perubahan perilaku.
Pengajaran adalah usaha yang memberi kesempatan agar proses belajar terjadi
dalam diri siswa. Oleh karena belajar dapat terjadi ketika pribadi bersentuhan
dengan lingkungan maka pembelajaran terhadap siswa tidak hanya dilakukan
di sekolah, sebab dunia adalah lingkungan belajar yang memungkinkan
perubahan perilaku.
Menurut Suprijono (2014:7), hasil belajar adalah perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek kompotensi kemanusiaan
saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasikan oleh pakar pendidikan
sebagaimanatersebut tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah melainkan
komprehensif.
9
Sumber lain, yakni Crow & Crown (Kosasih, 2014) mengartikan bahwa
belajar sebagai kondisi diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap
baru. Hilgard (Kosasih, 2016) mengartikannya sebagai proses atau kemunculan
perilaku baru sebagai akibat adanya respons terhadap situasi tertentu. Belajar
adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar sebagai suatu aktivitas mental-psikis yang berinteraksi aktif dengan
lingkungannya dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas.
Seseorang dikatakan belajar jika ia berinteraksi dengan lingkungannya. Hubungan
tersebut menyebabkan perubahan dalam diri individu. Perubahan yang paling
mendasar yakni bertambahnya pengetahuan. Dari belum tahu menjadi tahu.
Selanjutnya pengetahuan atau bisa disebut pengalaman itu dapat merubah tingkah
lakunya.
Dari definisi tentang belajar diatas maka dapat dipahami bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Menurut Gagne (Arifin, Z 2015) membagi
lima macam hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap dan (e) keterampilan motorik. Bloom
membagi hasil belajar menjadi tiga kawasan, yaitu kognitif, afektif dan
10
psikomotorik. Kawasan kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan intelektual serta kemampuan dalam menganalisis.
Kawasan afektif menggambarkan sikap-sikap dan nilai moral. Kawasan
psikomotorik adalah keterampilan-keterampilan yang peserta didik miliki.
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga aspek itulah yang
harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Diantara
ketiga aspek itu, aspek kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti hanya menilai/meneliti
peserta didik dari segi ranah atau aspek kognitifnya saja. Ranah kognitif
adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom (Arifin, Z
2015) bahwa segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
ranah kognitif.
Menurut Bloom (Arifin, Z 2015) dalam ranah kognitif terdapat enam
jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang
yang paling tinggi. Keenam jenjang atau kemampuan yang dimaksudkan
adalah: Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4),
Sintesis (C5), Evaluasi (C6).
Para behavioris menyakini bahwa hasil belajar akan lebih baik dikuasai
kalau dihafal secara berulang-ulang. Balajar terjadi karena adanya ikatan antara
stimulus dan respon. Ikatan itu menjadi makin kuat dalam latihan/pengulangan
dengan cara menghafal.
11
Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan
pemahaman, yang selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat
diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang
dimilikinya.
a. Hasil belajar menurut Taksonomi Bloom
Menurut Purwanto (2016:49-53), Hasil belajar yang berupa perubahan
tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut Taksonomi Bloom
dan kawan-kawannya diklasifikasi dalam 3 kemampuan (domain) yaitu: ranah
kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah
psikomotor (psychomotor domain). Adapun Taksonomi Bloom atau
klasifikasi tersebut sebagai berikut:
a. Cognitive Domain (ranah kognitif)
Kognitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik
dengan pengetahuan, dimana dalam obyek pembagiannya sebenarnya adalah
lebih luas dari apa yang kita anggap selama ini. Segi kognitif memiliki 6
tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. Keenam tingkat tesebut
adalah :
1. Mengingat
Tujuan instruksional pada level ini menuntut siswa untuk
mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya,
seperti: fakta, terminologi, rumus, dll
2. Mengerti (pemahaman)
12
Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-
kata sendiri.
3. Aplikasi
Penerapan (aplikasi) merupakan kemampuan untuk menggunakan
atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang
baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari,.
4. Menganalisis
Dalam hal ini siswa diharapkan mampu menunjukkan
hubungan antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan
gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah
dipelajari.
5. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai
bersama dengan pertanggungjawaban berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi merupakan level ke lima menurut Anderson, yang
mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang
nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan criteria tertentu.
6. Sintesis
Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan
yang ada sehingga berbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
13
Sintesis meliputi kemampuan menyusun sesuatu yang terpecah belah
hingga menjadi suatu struktur yang berarti.
b. Affective Domain (ranah afektif)
Peserta didik mampu melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat
pribadi terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta,
selain itu siswa juga mampu memberikan respon yang melibatkan sikap
atau nilai yang telah mendalam di sanubarinya. Ranah afektif meliputi
5 taraf, meliputi:
1. Penerimaan (receiving)
Kesediaan siswa untuk memperhatikan rangsangan atau
stimulus (kegiatan kelas, musik, buku ajar)
2. Partisipasi (responding )
Aktif berpatisipasi dalam suatu kegiatan. Pada tingkatan ini,
siswa tidak hanya menghadiri suatu kegiatan, tetapi juga bereaksi
terhadap sesuatu dengan beberapa cara.
3. Penilaian/ penentuan sikap (valuing)
Meliputi kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.
4. Organisasi (organization)
Kemampuan untuk membawa bersamasama perbedaan nilai,
menyelesaikan konflik diantara nilai-nilai, dan mulai membentuk
suatu sistem nilai yang konsisten.
5. Pembentukan pola hidup (characterization)
14
Meliputi kemampuan untuk menghayati nilai-nilai
kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan
dalam mengatur hidupnya dalam kurun waktu yang lama.
c. Psychomotor Domain (ranah psikomotorik)
Ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot
sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang
termasuk klasifikasi gerak disini adalah mulai dari gerak yang paling
sederhana yaitu gerak melipat kertas sampai dengan merakit suku
cadang televisi/computer. Ranah psikomotorik meliputi 7 taraf,meliputi:
1. Persepsi (perception)
Kemampuan untuk membuat diskriminasi yang tepat di
antara dua stimulus/ perangsang atau lebih, berdasarkan
perbedaan ciri-ciri fisik y ang khas pada masingmasing stimulus.
2. Kesiapan (set)
Kemampuan untuk menempatkan dirinya jika akan memulai
serangkaian gerakan.
3. Gerakan terbimbing (guided respons)
Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik
sesuai dengan contoh yang diberikan, seperti meniru dalam gerakan
tarian.
4. Gerakan yang terbiasa (mechanical respons)
15
Kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik
dengan lancer tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
5. Gerakan yang kompleks (complex respons)
Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang
terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.
6. Penyesuaian pola gerakan (adjustment)
Kemampuan untuk membuat perubahan dan menyesuaikan
pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan
khusus yang berlaku.
7. Kreativitas (creativity)
Kemampuan untuk melahirkan pola gerakgerik yang baru,
seluruhnya atas dasar inisiatif sendiri.Perubahan salah satu atau
ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakan hasil
belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan
ketiga domain tersebut yang dialami siswa setelah menjalani
proses belajar.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajardibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar
individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal
16
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor
internal meliputi:
1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisiologis umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Anak-anak
yang kurang gizi, kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang
tidak kekurangan gizi, mereka cepat lelah, mudah mengantuk dan
tidak mudah menerima pelajaran.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar.Beberapa faktor
psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:
a. Inteligensi
Menurut Wechler inteligensi adalah suatu kecakapan
global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara
terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan
secara efisien.
b. Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-matatertuju kepada suatu objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek.
17
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d. Bakat
Di samping inteligensi, bakat merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.
Secara umum bakat (aptitude) didefinisikan sebagai
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar pribadi
manusia atau berasal dari orang lain atau lingkungannya. Dalam hal ini
Muhibbin Syah menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang
empengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Lingkungan sosial
Faktor yang termasuk kedalam lingkungan sosial adalah
lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat dan
lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial yang lebih baik
banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah lingkungan sosial
keluarga.
2. Lingkungan nonsosial
Faktor yang termasuk kedalam lingkungan
nonsosialadalah:
18
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
suasana yang sejuk dan tenang.
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar dan lain
sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain
sebagainya.
b. Faktor materi pelajaran (pelajaran yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan
siswa, begitu juga metode mengajar guru, disesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa.
3.Perkembangan Peserta Didik Pada Masa SMA
Menurut Desmita(Ardi,N 2013) ,masa remaja sering dikenal dengan masa
pencarian jati diri (ego identity).Masa remaja pada peserta didik SMA ditandai
dengan sejumlah karakteristik penting,sebagai berikut
1. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sejawatnya
2. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa
yang dihargai oleh masyarakat
3. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
19
5. Memilih dan mempersiapkan karier dimasa depan sesuai dengan minat dan
kemampuan yang dimilikinya
6. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan,hidup,berkeluarga dan
memiliki anak
7. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga Negara
8. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara social
9. Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman dalam
berperilaku
10. Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
Kesepuluh karakteristik perkembangan peserta didik di atas memberikan
pengaruh dalam perkembangan aspek kognitif,efektif,maupun psikomotor
peserta didik sebagai berikut
a. Perkembangan Aspek Kognitif
Perkembangan kognitif berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran.Guru sebagai pendidik professional perlu memiliki
pengetahuan yang radiks tentang perkembangan kognitif peserta didiknya.
b.Perkembangan Aspek Afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan perasaan,emosi,system nilai,dan
sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu
c. Perkembangan Aspek Psikomotorik
20
Kemampuan Psikomotorik terkait erat dengan keterampilan motorik yang
berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan
koordinasi antara syaraf dengan otak.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran ini ditemukan pertama kali oleh ahli kesehatan di
McMaster University di Kanada pada awal tahun 1970-an. Idenya pertama kali
muncul karena para peserta didik tidak mampu menerapkan sejumlah
pengetahuan ilmiah dasar untuk situasi klinis. Pembelajaran berbasis masalah
ini membuat peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri, artinya ketika
peserta didik belajar, maka peserta didik dapat memilih strategi belajar yang
sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu
mengontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan
belajarnya itu.
Pada prinsipnya, tujuan utama pembelajaran berbasis masalah adalah
untuk menggali daya kreativitas peserta didik dalam berpikir dan memotivasi
peserta didik untuk terus belajar. Dan harus diingat bahwa, model pembelajaran
ini tidak di rancang untuk membantu guru memberikan sebanyak-banyaknya
kepada peserta didik, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan
untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang
dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan
menjadi pembelajar yang mandiri. Dan adapun tujuan dari model pembelajaran
21
berbasis masalah (problem based learning) ini adalah Membantu peserta didik
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah,
belajar peranan orang dewasa yang otentik, menjadi peserta didik yang
mandiri, untuk bergerak pada level pemahaman yang lebih umum, membuat
kemungkinan transfer pengetahuan baru, mengembangkan pemikiran kritis dan
keterampilan kreatif, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, membantu peserta didik belajar
untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru.
Meskipun model pembelajaran ini sangat baik, akan tetapi tidak semua
materi pelajaran atau tidak semua pelajaran dapat mempergunakan model ini.
Karena ada kriteria khusus dalam menetapkan dan mempraktekkan model
pembelajaran ini, adapun kriteria tersebut adalah: 1). Materi pelajaran harus
mengandung isu-isu yang mengandung konflik yang bisa bersumber dari berita,
rekaman, video dan lain sebagainya, 2). Materi yang dipilih adalah bahan yang
bersifat familiar dengan peserta didik, sehingga setiap peserta didik dapat
mengikutinya dengan baik, 3). Materi pelajaran yang ditetapkan merupakan
bahan yang brhubungan dengan kepentingan orang banyak, sehingga terasa
manfaatnya, 4). Materi yang dipilih adalah bahan yang mendukung tujuan atau
kompetensi yang harus dimilik oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, 5). Materi harus sesuai dengan minat peserta didik sehingga
setiap peserta didik merasa perlu untuk mempelajarinya.
22
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (Rusman 2012)
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan
pembelajaran,menjelaskan logistik
yang diperlukan,dan memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mengidentifikasi dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman
individual/kelompok
Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai,melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan
menyayikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan ,dan membantu mereka
untuk berbagai tugas dengan temannya
5 Menganalisi dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang
mereka gunakan.
23
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Kegiatan dalam Proses Pembelajaran
Kelompok Eksperimen
Penggunaan
Metode
Eksperimen
Tanpa Metode
Eksperimen
Kelompok Kontrol
Kegiatan Guru dan Siswa Kegiatan Guru dan Siswa
1. Guru memberikan motivasi
2. Guru menyampaikan tujuan
Pembelajaran
3. Guru menyampaikan konsep atau
materi yang dikaitkan dengan
pengetahuan awal
4. Siswa menerima materi dari guru
5. Siswa terbimbing dalam kegiatan
praktikum
6. Siswa terampil mempresentasikan hasil
diskusi
7. Guru melakukan observasi pada siswa
8. Guru membimbing siswa menarik
kesimpulan
9. Siswa menarik keseimpulam setelah
menerima pembelajaran
1. Guru memberikan motivasi
2. Guru menyampaikan tujuan
Pembelajaran
3. Guru menyampaikan konsep atau
materi tanpa dengan pengetahuan awal
4. Siswa menerima materi dari guru
5. Siswa terbimbing dalam kegiatan
praktikum
6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru melakukan observasi pada siswa
8. Guru membimbing siswa menarik
kesimpulan
9. Siswa menarik keseimpulam setelah
menerima pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan,mengidentifikasi
masalah,menganalisi masalah,menganalisis data dan
menarik kesimpulan
Pemahaman Konsep
Fisika Siswa Tinggi Rendah
24
C. HIPOTESIS
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir diatas,maka dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok peserta didik yang
diajar menggunakan pengetahuan awal model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) dan yang diajar secara konvensional dikelas X SMA
Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Tahun Ajaran 2017/2018”
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian pre-eksperimen.
2. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam peneltian ini adalah intact-group
comparison yang merupakan jenis penelitian pra eksperimen (Pre-
eksperimental Design). Dalam desain ini terdapat satu kelompok yang
digunakan untuk penelitian,tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok
untuk eksperimen (yang diberikan perlakuan) dan setengah kelompok
untuk control (yang tidak diberikan perlakuan). Paradigma penelitiannya
dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: (Sugiyono, 2015:43)
Keterangan:
X = Perlakuan eksperimen
O1 = Hasil pengukuran satu kelas yang diberikan perlakuan tentang
pengetahuan awal pada model pembelajaran berbasis masalah
O2 = Hasil pengukuran satu kelas yang tidak diberikan perlakuan tentang
pengetahuan awal pada model pembelajaran berbasis masalah
3. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variable bebasnya ialah
pengetahuan awal peserta didik dan variabel terikat ialah hasil belajar.
X 𝒐𝟏
𝒐𝟐
25
26
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA SMA
Muhammadiyah Limbung dengan jumlah peserta didik 105 peserta didik yang
terbagi dalam tiga kelas.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung yang berjumlah 2 kelas.Sampel ini berasal dari
populasi penelitian yang diambil secara purposive yaitu dengan pertimbangan
bahwa peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama,peserta
didik diajar oleh guru yang sama dan duduk ditingkat kelas yang sama. Kelas
pertama yaitu kelas X𝑚𝑖𝑎 3 terdiri dari 35 peserta didik sebagai kelas eksperimen
dan kelas ke dua terdiri X𝑚𝑖𝑎 1 dari 35 peserta sebagai kelas kontrol .
C. Definisi Operasional Variabel
1. Pengetahuan Awal adalah suatu cara yang diterapkan di kelas dimana
peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kemudian setiap kelompok
memecahkan setiap masalah berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis mereka, menumbuhkan inisiatif mereka dalam bekerja, motivasi
internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal
dalam bekerja kelompok berdasarkan kemampuan awal yang telah dimiliki
peserta didik.
27
2. Hasil Belajar Peserta didik adalah tingkat kemampuan atau keberhasilan
yang diperoleh saat melakukan proses belajar mengajar fisika
D. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes
berbentuk pilihan ganda, Untuk memperoleh data tentang kemampuan awal fisika
peserta didik, Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik
terhadap materi setelah belajar dalam jangka waktu tertentu. Namun sebelum tes
hasil belajar itu dibuat.Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan tes
tersebut ialah:
a. Tahap Pertama
Menyusun tes yang akan digunakan berupa tes tertulis berbentuk pilihan
ganda.
b. Tahap kedua
Semua item soal yang berjumlah 50 item disusun berdasarkan tingkat ranah
kognitif kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing.Setalah disetujui oleh
dosen pembimbing maka dilakukannya uji validitas oleh dua orang
validator.Item soal yang jumlahnya 50 item setelah divalidasi jumlahnya tidak
berkurang yakni tetap 50 item soal.
c. Tahap Ketiga
Item soal yang telah divalidasi oleh validator kemudian dilakukan uji soal
validasi yang dilaksanakan dikelas XI Mia1 pada tanggal 2 oktober
2017.Setelah dilakukan pengujian hasil kerja peserta didik maka jumlah soal
28
valid dan layak digunakan dalam penelitian berjumlah 29 item soal.Hasil ini
diperoleh dari skala penilaian 1 0 dengan bantuan Microsoft excel.
d. Tahap Empat
Selanjutnya maka dilakukanlah uji validitas dan Reabilitas Instrumen
instrument.Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah tes kemampuan ini layak
atau tidak untuk digunakan .
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi biserial, hal
ini dikarenakan data dalam penelitian ini bersifat dikotomi (bersifat benar atau
salah). Instrumen dalam hal ini item soal dikatakan valid apabila mempunyai
nilai rhitung> rtabel.
q
p
St
MtMppbi
(Arikunto,2003:79)
Keterangan:
γpbi = koefisien korelasi biseral
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab benar
p
=𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p)
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Pengujian reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder dan
Richardson (KR-20) yang dirumuskan
29
2
2
111 s
pqs
n
nr
(Arikunto.2003:8)
Keterangan :
r11 :reabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq :jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
s : standar deviasi tes
Menurut Arikunto bahwa Koefisien Korelasi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1.Koefisien Korelasi
Rentang Kategori
0,800-1,000 SangatTinggi
0,600-0,800 Tinggi
0,400-0,600 Cukup
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 SangatRendah
(Arikunto,2015:116)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang mendukung pencapaian penelitian.Akan tetapi,sebelum
dilakukan tes hasil belajar maka terlebih dahulu dilakukan observasi dalam kelas
tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes
hasil belajar peserta didik.
F. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul pada penelitian ini, diolah atau dianalisis dengan
menggunakan pengelolaan data kuantitatif datadan analisis statistik inferensial.
30
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk hasil belajar pada aspek
afektif, kognitif dan psikomotor adalah penyajian data berupa nilai rata-rata,
standar deviasi/simpangan baku, rata-rata distribusi frekuensi, varians distribusi
frekuensi, nilai maksimal, nilai minimal berdasarkan skor ideal.
a. Untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa, maka nilai dikonversi dalam
bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁 = 𝑆𝑆
𝑆𝐼 𝑋 100 (Sugiyono, 2016:235)
Keterangan:
N : Nilai Peserta didik
Ss : Skor Hasil Belajar Peserta didik
Si : Skor Ideal
b. Menentukan skor rata-rata siswa dengan menggunakan rumus:
𝑀 (𝑋) = 𝑋
𝑁 (Sugiyono,2016:241)
Keterangan:
M : skor rata-rata
∑X : jumlah skor total siswa
N : jumlah responden
c. Menentukan rata-rata distribusi frekuensi menggunakan rumus:
Rata – rata (X) = 𝑓𝑖 .𝑋𝑖
𝑓𝑖 (Sugiyono, 2016:243)
Keterangan:
X : skor rata-rata
fi : frekuensi
xi : skor siswa
31
Menurut Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan bahwa skor standar
umum yang digunakan adalah skala lima yaitu tingkat pembagian penguasaan
yang terbagi atas lima kategori,yaitu:
Tabel 3.2 Kategorisasi Standar Penilaian Hasil belajar Fisika Peserta Didik
berdasarkan ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 tahun 2014
Interval Nilai Kategori
85 – 100 Sangat Tinggi
65 – 84 Tinggi
55 – 64 Cukup
35 – 54 Rendah
0 – 34 Sangat Rendah
(Sumber:Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2014)
2. Analisis Inferensial
Analisis ini digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian yakni uji t
untuk sampel berkorelasi. Sebelum dilakukan pengujian, maka terlebih dahulu
dilakukan pengujian dasar-dasar analisis yaitu uji normalitas yang dirumuskan
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang digunakan
terdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus Chi
kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:
k
i i
iihitung
E
EO
1
22 )( (Sugiyono, 2016:245)
Keterangan:
2
hitung : Nilai Chi-kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
Ei : frekuensi harapan
32
k : banyak kelas
Kriteria pengujian 𝜒2 hitung < 𝜒2 tabel pada taraf signifikan α = 0,05,
artinya data berdistribusi normal dan apabila kriteria pengujian 𝜒2 hitung > 𝜒2
tabel pada taraf signifikan α = 0,05, artinya data tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji-F dengan rumus
sebagai berikut:
F𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 (Sugiyono, 2016:230)
c. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka digunakan t-test dengan rumus
𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋1− 𝑋2
𝑠 1
𝑛1+
1
𝑛2 (Sugiyono, 2016:250)
dengan:
t=nilai t yang dihitung s=simpanga baku sampel
x=nilai rata-rata n=jumlah anggota sampel
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian beserta pembahasannya
tentang Pengaruh Pengetahuan Awal Fisika Pada Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung. Data dan informasi yang diolah merupakan tes hasil
belajar fisika yang di peroleh dari kelas penelitian dengan pemberian Posttest
dikelas control dan dikelas eksperimen yang berupa tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda sebanyak 29 dikelas kontrol dan dikelas eksperimen
A. Hasil Penelitian
1.Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif hasil belajar fisika di SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa tahun ajaran 2017/2018 dengan menggunakan dua model
pembelajaran yaitu Pembelajaran berbasis masalah yang dikaitkan dengan
pengetahuan awal pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional
dikelas kontrol
a. Hasil Analisis Pengetahuan Awal Peserta didik
Adapun gambaran hasil belajar fisika peserta didik dikelas X𝑚𝑖𝑎 3 yang
ditunjukkan oleh skor hasil belajar dirangkum pada tabel dibawah ini:
33
34
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika pada Pengetahuan Awal
Statistik Skor (Pretest)
Jumlah peserta didik 35
Skor ideal 29
Skor tertinggi 13
Skor terendah 3
Skor rata-rata 7,03
Stándar deviasi 2,7
Jika skor hasil belajar peserta didik kelas 𝑋𝑚𝑖𝑎 3 SMA Muhammadiyah
Limbung Kabupaten Gowa dianalisis dengan menggunakan persentasi pada
distribusi frekuensi,maka dapat dibuat tabel kategorisasi hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Kategorisasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Pengetahuan Awal
NO Interval Skor Kategori Hasil
Belajar
fi Persentase
(%)
1. 25-30 Sangat Tinggi 0 0
2. 19-24 Tinggi 0 0
3. 13-18 Sedang 0 0
4. 7-12 Rendah 4 11
5. 0-6 Sangat Rendah 31 88
Jumlah
35 100
b. Hasil Analisis pada Kelas Eksperimen
Adapun gambaran hasil belajar fisika peserta didik dikelas X𝑚𝑖𝑎 3 yang
ditunjukkan oleh skor hasil belajar dirangkum pada tabel dibawah ini:
35
Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Kelompok Eksperimen
Statistik Nilai Statistik
Jumlah Sampel 35
Skor Ideal 29
Skor Tertinggi 27
Skor Terendah 16
Skor Rata-Rata 21,81
Stándar Deviasi 3,32
Skor tertinggi yang dicapai oleh peserta didik yang diberikan Pembelajaran
berbasis masalah yang dikaitkan dengan pengetahuan awal yaitu 27 dari skor 29
yang mungkin.Skor terendah yang dicapai peserta didik adalah 16 dari 29 skor
yang mungkin.Skor rata-rata peserta didik 21,81 dan standar deviasi 3,32
(Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D1)
Jika skor hasil belajar peserta didik kelas 𝑋𝑚𝑖𝑎 3 SMA Muhammadiyah
Limbung Kabupaten Gowa dianalisis dengan menggunakan persentasi pada
distribusi frekuensi,maka dapat dibuat tabel kategorisasi hasil belajar sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Kategorisasi Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok Eksperimen
NO Interval Skor Kategori Hasil
Belajar
fi Persentase
(%)
1. 25-30 Sangat Tinggi 0 0
2. 19-24 Tinggi 15 43
3. 13-18 Sedang 14 40
4. 7-12 Rendah 6 17
5. 0-6 Sangat Rendah 0 0
Jumlah
35 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 0% berada pada kategori sangat
tinggi,43 % berada pada kategori tinggi ,40% berada pada kategori sedang,17%
berada pada kategori rendah dan 0% pada kategori sangat rendah.
36
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik
yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah yang
dikaitkan dengan pengetahuan awal mempunyai hasil belajar fisika dalam kategori
“tinggi”
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik
yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah yang
dikaitkan dengan pengetahuan awal mempunyai hasil belajar fisika dalam kategori
“sedang”
Berikut ini gambaran tentang hasil test pengetahuan awal peserta didik
dengan hail post test peserta didik pada kelas eksperimen yang disusun
berdasarkan kategori tabel 4.2 dan 4.4 dapat dilihat dalam bentuk diagram pada
Gambar 4.1 dibawah ini
Gambar 4.1 Diagram Skor Rata-rata untuk Test Pengetahuan Awal dan
Post Test
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Freku
ensi
Kategori
Pengetahuan Awal
Eksperimen
37
c. Hasil Analisis Kelompok Kontrol
Adapun gambaran hasil belajar fisika peserta didik dikelas X𝑚𝑖𝑎 1 yang
ditunjukkan oleh skor hasil belajar dirangkum pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Kelompok Kontrol
Statistik Nilai Statistik
Jumlah Sampel 35
Skor Ideal 29
Skor Tertinggi 19
Skor Terendah 8
Skor Rata-Rata 13,81
Stándar Deviasi 2,99
Skor tertinggi yang dicapai oleh peserta didik yang tidak diberikan
Pembelajaran berbasis masalah yang dikaitkan dengan pengetahuan awal yaitu 18
dari skor 29 yang mungkin.Skor terendah yang dicapai peserta didik adalah 7dari
29 skor yang mungkin.Skor rata-rata peserta didik 10,27 dan standar deviasi 2,58
(Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D1)
Tabel 4.6 Kategorisasi Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok Kontrol
NO Interval Skor Kategori Hasil
Belajar
fi Persentase
(%)
1. 25-30 Sangat Tinggi 0 0
2. 19-24 Tinggi 2 6
3. 13-18 Sedang 21 60
4. 7-12 Rendah 12 34
5. 0-6 Sangat Rendah 0 0
Jumlah
35 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 0% berada pada kategori sangat
tinggi,6% berada pada kategori tinggi ,60% berada pada kategori sedang,34%
berada pada kategori rendah dan 0% pada kategori sangat rendah.
38
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik
yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah yang
dikaitkan dengan pengetahuan awal mempunyai hasil belajar fisika dalam kategori
“sedang”
Berikut ini gambaran tentang hasil Post Test Kelas Eksperimen dengan hasil
post test peserta didik pada kelas Kontrol yang disusun berdasarkan kategori tabel
4.4 dan 4.6 dapat dilihat dalam bentuk diagram pada Gambar 4.2 dibawah ini
Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-rata untuk Test Pengetahuan Awal dan
Post Test
2. Analisi Inferensial
Data yang diperoleh dari penelitian ini selain dianalisis secara deskriptif
juga digunakan analisis inferensial dengan statistik uji-t yang bertujuan untuk
pengujian hipotesis.Sebelum digunakan uji-t,terlebih dahulu digunakan uji
normalitas dan uji homogenitas.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Freku
ensi
Kategori
eksperimen
Kontrol
39
a. Uji Normalitas
Pengujian dasar-dasar analisis yang dilakukan meliputi pengujian
normalitas.Pengujian normalitas data hasil belajar fisika peserta didik
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan pendekatan
statistik sebagai berikut:
1. Kelompok Eksperimen
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat,
diperoleh bahwa Derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3 Taraf signifikansi (α) =
0,05 2
tabel =
82,72
)3)(95,0(
2
)1( dk Dari hasil perhitungan di atas maka
diperoleh 5,12362 hitung
untuk α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, maka
diperoleh 815,72 tabel
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 2
hitung= 5,1236
< 2
tabel=
7,815. Maka dapat disimpulkan data hasil belajar fisika peserta didik kelas XMia3
SMA Negeri Muhammadiyah Limbung Kabupaten gowa yang diberikan
pembelajaran yang diakitan dengan pengetahuan awal dan penerapan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) berasal dari populasi
yang terdistribusi normal pada taraf nyata α = 0,05.(Pengujian selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran D3)
2. Kelompok Kontrol
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat,
diperoleh bahwa Derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3 Taraf signifikansi (α) =
40
0,05 2
tabel =
82,72
)3)(95,0(
2
)1( dk Dari hasil perhitungan di atas maka
diperoleh 2,55542 hitung
untuk α = 0,05 dan dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, maka
diperoleh 815,72 tabel
Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa 𝑋2hitung = 1,9787 <
𝑋2tabel = 7,815 data hasil belajar fisika peserta didik kelas X𝑚𝑖𝑎 1 SMA
Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa yang diberikan pembelajaran secara
konvensional berasal dari populasi yang terdistribusi normal pada taraf nyata
𝑎 = 0,05. (Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D3)
b. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas,ternyata data yang diperoleh dari
populasi yang terdistribusi normal,maka dilanjutkan dengan uji homogenitas
varians populasi.
Dari hasil perhitungan pengujian homogenitas varians populasi nilai
Maka diperoleh 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,66 dan 𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,98 sehingga 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .Jadi
dapat disimpulkan skor hasil belajar fisika peserta didik kelas X𝑚𝑖𝑎 3 SMA
Muhammadiyah Limbung antara kedua kelompok memiliki variansi yang
homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dari data skor hasil belajar fisika peserta
didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
yang dikaitkan dengan pengetahuan awal dan pembelajaran secara konvensional
pada peserta didik kelas X MIA SMA Muhammadiyah Limbung kabupaten
Gowa.
41
Kriteria pengujian untuk untuk uji hipotesis yakni, 𝐻0 ditolak dan 𝐻1
diterima atau 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dengan dk= 3. Pada taraf nyata 𝛼 = 0,05. Jadi, dari
hasil analisis 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 17,40 sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,182 artinya 𝐻0 ditolak dan 𝐻1
diterima atau 17,40> 3,182, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang berarti terhadap kreativitas peserta didik kelas X MIA 3 SMA
Muhammadiyah Makassar sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran
Berbasis Masalah yang dikaitkan dengan pengetahuan awal.(Pengujian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D5)
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini sampel terdiri atas dua kelompok,yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.Berdasarkan hasil analisis data kondisi awal
diperoleh bahwa kedua kelompok terdistribusi normal dan berangkat dari keadaan
yang sama atau homogen.Berdasarkan hasil tersebut,pada kedua kelompok dapat
dilakukan penelitian.Kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda,dimana
kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan memberikan tes awal untuk
mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta didik tentang materi gerak
kemudian mengaitkan pengetahuan awal peserta didik dengan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sedangkan pada
kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional.
Hasil analisis deskriptif dan pengujian hipotesis memperlihatkan gambaran
bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara hasil belajar fisika peserta didik
yang diajar dengan mengaitkan pengetahuan awal peserta didik dengan model
42
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan peserta didik
yang diajar secara konvensional.Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata yang
diperoleh kedua kelas yang menunjukkan perbedaan yang berarti pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan uji normalitas data hasil belajar peserta didik untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdistribusi normal karena nilai chi-kuadrat hitung lebih besar dari pada nilai chi-
kuadrat tabel ( X2 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < X2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙) , karena data diperoleh dari populasi yang
terdistrubusi normal,maka dilanjutkan dengan uji homogenitas dan data yang
diperoleh memiliki variansi yang homogen dimana 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
Dari hasil penelitian diperoleh data hasil belajar peserta didik dikelas
eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan,maka model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dikaitkan dengan pengetahuan
awal dapat dijadikan sebagi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, psikomotor dan
afektif.Melalui pembelajaran ini peserta didik tidak hnaya melakukan kerja sama
dalam pembelajaran,tetapi peserta didik dituntut untuk lebih memperdalam
penguasaan terhadap materi yang diberikan selain itu peserta didik juga betul
betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok tetapi juga tetap
melibatkan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sehingga peserta didik
dapat memberdayakan, mengasah,menguji,dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.
43
Dari uraian diatas,maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika
dengan mengaitkan pengetahuan awal dengan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) lebih baik daripada pembelajaran secara
konvensional.Pada dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pembelajaran peserta didik diharapkan lebih aktif atau terlibat langsung
pada saat berlangsungnya pembelajaran ditambah lagi peserta didik mengaitakan
materi pembelajaran dengan apa yang telah mereka ketahui sehingga akan terjadi
pembelajaran yang singkron antara materi dengan penegtahuan peserta
didik.Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) dapat membuat peserta didik aktif atau terlibat langsung pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran,bukan menerima sepenuhnya dari guru.Salah
satu cara melibatkan langsung siswa dalam pembelajaran adalah dengan
menghadapkannya dengan suatu masalah kemudian menyelidiki tentang
bagaimana sesuatu itu bekerja dan mencari jawaban permasalahan.
Dalam pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) peserta
didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri,berkreasi menyelesaikan
masalah dengan cara mereka sendiri.Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan
Bungadara Amin (2011),yaituPembelajaran berbasis masalah adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.Sehingga
dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk bekerja, kreatif dan menggunakan
berbagai cara untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan materi
pelajaran.Selain itu,pendapat ini juga didukung oleh hasil penelitian yang
44
dikemukakan oleh Susilo Sigit (2015),yaitu Proses belajar tidak dapat dipisahkan
peristiwa-peristiwanya antara individu dengan lingkungan pengalaman murid,
maka sebelum memulai pelajaran yang baru sebagai batu loncatan, guru
hendaknya berusaha menghubungkan terlebih dahulu dengan bahan pelajarannya
yang telah dikuasai oleh murid-murid berupa pengetahuan yang telah diketahui
dari pelajaran yang lalu atau dari pengalaman. Jadi, untuk meningkatkan hasil
belajar bukan hanya model pembelajaran yang berperan didalamnya tetapi
pengetahuan awal peserta didik juga memiliki peranan penting didalamnya.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa mengaitakn pengetahuan
awal peserta didik dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning),dapat membantu peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang
lebih baik.Jadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar fisika pada pokok bahasan gerak adalah dengan mengaitakn pengetahuan
awal peserta didik dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning),pada peserta didik SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil
penelitian yang telah dilakukan di SMA Muhammadiyah Limbung kelas X
mengenai Pengaruh Pengetahuan Awal Pada Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Fisika Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA
Muhammadiyah Limbung, diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari pengetahuan
awal.memiliki skor hasil belajar rata-rata peserta didik sebesar tujuh belas
koma dua empat
2. Hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan dengan menerapkan
model pembelajaran berbasis masalah (Pembelajaran Konvensional) memiliki
skor hasil belajar rata-rata peserta didik sebesar sepuluh koma dua tujuh
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang
diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari pengetahuan
awal dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa ditinjau dari
pengetahuan awal(Pembelajaran konvensional).Dengan demikian dengan
model pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari pengetahuan awal
memberikan pengaruh yang lebih baik dalam pencapaian hasil belajar peserta
didik.
45
46
Dengan demikian,berdasarkan hasil kesimpulan menunjukkan bahwa Model
Pembelajaran Berbasis masalah ditinjau dari pengetahuan awal dapat
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
B. Saran
1. Guru sebagai pemegang kendali dalam proses belajar mengajar hendaknya
melakukan pembelajaran yang membangkitkan Pengetahuan Awal peserta
didik.
2. Kepada peneliti lain disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai model Pembelajaran Berbasis masalah.
3. Karena adanya peningkatan hasil belajar dari penggunaan pengajaran ini maka
disarankan kepada guru fisika hendaknya mempertimbangkan penggunaan
Model Pengetahuan Awal yang dikaitkan dengan Pengetahuan Awal dalam
proses belajar mengajar.
47
DAFTAR PUSTAKA
Amin,Bunga Dara (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada
Siswa Kelas Xi Ipa3 Sma Negeri 8 Makassar. Retrieved from http
://webcache
.googleusercontent.com/search?q=cache:9BCoPlVsBWEJ:ojs.unm.ac.id/i
ndex.php/JSdPF/article/view/948+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
Ardi.Novan.2013.Desain PembelajaranPendidikan.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Arifin, Zainal. 2013. EvaluasiPembelajaran. Bandung : PT RemajaRosdakarya
Arikunto,Suharsimi.2015.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Ismaimuza.Dasa.2011.Kemampuan Berpikir Matematis Ditinjau Dari
Pengetahuan Awal Siswa.Jurnal Pendidikan Matematika,Vol 2,Nomor
1,Januari 2011Retrieved from
https://jurnalpmat.wordpress.com/2014/03/25/jurnal-pendidikan-
matematika-januari-2011-volume-2-nomor-1/
Kosasih. 2014. Strategi belajar dan pembelajaran. Bandung: CV Yrama Widya.
MateriFisika ,2013. Kemampuan Awal Siswa.(onlone),(http://dasar-teori
.blogspot.com/2011/09/kemampuan-awal-siswa.html, diakses 10 Mei
2017)
Rusman. 2012. Model-Model PembelajaranMengembangkanProfesionalisme
Guru. Bandung:RajaGrafindoPersada.
Sugiyono.2016. MetodePenelitianpendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susilo Sigit Vebrianto. (2015). Metode Pembelajaran Pengetahuan Awal
Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika. Retrieved from https ://media
.neliti.com/media/publications/121569-ID-metode-pembelajaran-
pengetahuan-awal- ter.pdf.
48
Syamsuri,Sukri,dkk.2014.Pedoman Penulisan Skripsi.Makassar.Unismuh
Wulandari.Bekti & Herman Dwi Surjono .2013. Pengaruh Problem-Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Plc Di
Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 2, Juni 2013 Retrieved
from
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=138040&val=438
49
L
A
M
P
I
R
A
N
50
A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LAMPIRAN A
51
Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
52
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur
alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurnnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud imlementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator
1. Menjelaskan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasarkan
teori
2. Menghitung soal yang berkaitan dengan besaran-besaran dalam gerak
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
1. Melaksanakan percobaan sederhana tentang besaran-besaran dalam
gerak
2. Menyajikan grafik yang berkaitan dengan besaran-besaran pada gerak
3. Menyimpulkan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasakan
hasil percobaan
Materi Pembelajaran
Fakta
- Defenisi Gerak dalam fiska berbeda dengan pengertian Gerak
dalam kehidupan sehari-hari
Konsep
53
- Pengertian besaran-besaran pada gerak
- Jarak,Perpindahan,Kecepatan dan Percepatan
Prosedur
- Percobaan sederhana tentang gerak
Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
Metode :Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, dan Diskusi
Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Powerpoint dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Penggaris
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA
Kelas X Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
54
H.Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
( Orientasi siswa
pada masalah )
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran Peserta didik
Memberikan Apersepsi
Guru menjelaskan tentang cara menarik
resultan vektor yang berkaitan dengan materi
gerak
Guru Memberikan Motivasi
Guru bertanya kepada peserta didik apakah saat
mereka meninggalkan rumah dan tiba disekolah
merupakan peristiwa gerak dalam fisika?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik membalas salam
Peserta didik menyimak Penjelasan
guru
Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru
20
menit
2 Kegiatan Inti
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
Menanya
Mengajukan pertanyaan pengetahuan awal
yang telah dimiliki siswa tentang gerak
Memberikan informasi yang lengkap tentang
gerak dan besaran-besaran yang terkait
Peserta didik menyampaikan
pengetahuan yang telah mereka
miliki
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
25
menit
55
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
dengan gerak
Mengumpulkan Informasi
Meminta peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya masing-
masing
Meminta kepada peserta didik mencari
informasi berkaitan dengan besaran-
besara
Guru membagikan LKPD kepada
masing-masing kelompok
Guru menjelaskan prosedur percobaan
Menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok
Mengasosiasi
Peserta didik melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk yang ada di LKPD
Guru mengingatkan, setelah melakukan
percobaan jangan lupa catat hasil
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya yang
sudah dibentuk
Peserta didik dalam masing-
masing kelompok mempelajari
dan mendiskusikan materi yang
disampaikan
Peserta didik membaca dan
memahami panduan eksperimen
pada LKPD
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok
mendiskusikan hasil diskusinya
Peserta didik menyimpulkan hasil
25
menit
25
menit
56
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
percobaan yang telah kalian lakukan
Masing-masing kelompok mendiskusikan
hasil percobaan yang telah mereka lakukan
bersama dengan teman anggota
kelompoknya
Guru membimbing/ menilai kemampuan
peserta didik mengolah data dan
merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
Guru meminta agar masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, dan kelompok yang lain
mengajukan pertanyaan untuk menanggapi
hasil presentasi
Guru menilai kemampuan peserta didik
menyaji dan bernalar dan kemampuan
berkomunikasi lisan
diskusi kelompok
Mengkomunikasikan
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan maupun
tertulis
Peserta didik dari kelompok lain
menanggapi hasil persentasi dan
mengajukan pertanyaan.
25
menit
57
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru bersama peserta didik mereview
hasil kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan soal mengenai besaran-
besaran pada gerak
Memberi salam
Peserta didik dan guru mereview
hasil kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mencatat tugas rumah
dan mengerjakan soal-soal yang ada
di LKPD
Membalas salam
15
Menit
58
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Soal Kunci jawaban Skor
1. Menjelaskan
pengertian besaran-
besaran dalam gerak
berdasarkan teori
Jelaskan pengertian:
a. Jarak
b. Perpindahan
c. Kecepatan
d. Percepatan
a. Jarak adalah panjang lintasan gerak
benda
b. Perpindahan adalah seberapa jauh jarak
Jika sebuah benda bergerak selama
selang waktu tertentu
c. Kecepatan adalah perpindahan yang
terjaditiap satu satuan waktu
d. Percepatan adalah Sebuah benda yang
kecepatannya berubah tiap
satuanwaktu
5
5
5
5
20
2. Menghitung soal yang
berkaitan dengan
besaran-besaran dalam
gerak
1. Sebuah partikel bergerak dari titik A menuju
titik B kemudian menuju titik C pada sumbu
koordinat seperti gambar di bawah. Tentukan
perpindahan dan jarak tempuh partikel dari A
hingga C!
Jawab:
Dik : Sc = -3
Sa = 1
Xab = 5
Dit : a. Δs
2
59
b. Xac
penyelesaian
a. Perpindahan partikel pada sumbu x
memenuhi:
Δx = xc – xa
= -3 −1 = -4 m
b. Jarak tempuh partikel memenuhi:
SAC = SAB + SBC
=5 m + 9m = 14 m
1
5
5
13
2 Menghitung soal yang
berkaitan dengan
besaran-besaran dalam
gerak
Tentukanlah kecepatan rata-rata benda jika
diberikan data dalam grafik berikut ini.
Jawab:
Dik: 𝑥1 = 40 𝑚 𝑥2 = 100 𝑚
𝑡1 = 0 𝑠 𝑡2 = 40 𝑠
Dit:V =……..?
Jawab:
V = ∆𝑥
∆𝑡=
𝑥2−𝑥1
𝑡2−𝑡1
V = 100 𝑚−40 𝑚
40 𝑠−0 𝑠=
60 𝑚
40 𝑠=
1,50 𝑚/𝑠
3
1
15
60
18
3 Menghitung soal yang
berkaitan dengan
besaran-besaran dalam
gerak
Kecepatan gerak sebuah mobil berubah dari
10 m/s menjadi 16 m/s dalam selang waktu 3
sekon. Berapakah percepatan rata-rata mobil
dalam selang waktu tersebut?
Jawab:
Dik: 𝑣1 = 10 𝑚/𝑠 𝑣2 = 16 𝑚/𝑠
∆𝑡 = 3 𝑠
Dit: 𝛼 = ……..?
Penyelesaian:
𝛼 =∆𝑣
∆𝑡
𝛼 =𝑣2−𝑣1
∆𝑡
=16𝑚 /𝑠− 10 𝑚/𝑠
3 𝑠= 2𝑚
𝑠2
2
1
15
18
61
2. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
62
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
63
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
64
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
3. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
66
B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakan
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
imlementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator
1. Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB) berdasarkan teori
2. Menemukan berbagai contoh gerak lurus beraturan (GLB) dalam
kehidupan sehari-hari
3. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus
beraturan (GLB)
e. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk me-nyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
1. Melaksanakan percobaan sederhana tentang Gerak lurus Beraturan (
GLB)
2. Menyajikan grafik gerak lurus beraturan (GLB)
67
3. Menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan (GLB) berdasakan
hasil percobaan
C. Materi Pembelajaran
Fakta
- Terdapat perbedaan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
Konsep
- Pengertian Gerak lurus Beraturan (GLB)
Prosedur
- Percobaan gerak lurus beraturan (GLB)
D. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Berbasis masalah
Metode : Ceramah, Demostrasi, Eksperimen, dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Powerpoint dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, Mobil mainan betrei,Papan mendatarPenggaris,
Stopwatch
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
68
F. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
(Orientasi siswa pada
masalah)
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan Apersepsi
Guru menyampaikan bahwa gerak dibagi
menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak lurus berubah Beraturan
(GLBB)
Guru memberikan motivasi
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta
didik tentang apa yang mereka rasakan
apabila sedang naik kendaran dan dalam
lintasan yang lurus dengan kecepatan yg
konstan? Kemudian guru mengaitkan ilustrasi
tadi dengan materi yang akan dipelajari
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik membalas salam
Peserta didik menyimak ilustrasi guru
Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru
20
menit
69
2 Kegiatan Inti
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
Menanya
Mengajukan pertanyaan pengetahuan awal
yang telah dimiliki siswa tentang gerak lurus
beraturan
Memberikan informasi yang tentang gerak
lurus beraturan
Mengumpulkan Informasi
Meminta peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya masing-
masing
Meminta kepada peserta didik mencari
informasi berkaitan dengan konsep GLB
Guru membagikan LKPD kepada
masing-masing kelompok
Guru menjelaskan prosedur percobaan
Menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok
Mengasosiasi
Peserta didik melakukan percobaan sesuai
Peserta didik menyampaikan
pengetahuan yang telah mereka
miliki
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya yang
sudah dibentuk
Peserta didik dalam masing-
masing kelompok mempelajari
dan mendiskusikan materi yang
disampaikan
Peserta didik membaca dan
memahami panduan eksperimen
pada LKPD
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok
25
menit
25
Menit
70
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
dengan petunjuk yang ada di LKPD
Guru mengingatkan, setelah melakukan
percobaan jangan lupa catat hasil
percobaan yang telah kalian lakukan
Masing-masing kelompok mendiskusikan
hasil percobaan yang telah mereka lakukan
bersama dengan teman anggota
kelompoknya
Guru membimbing/ menilai kemampuan
peserta didik mengolah data dan
merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
Guru meminta agar masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, dan kelompok yang lain
mengajukan pertanyaan untuk menanggapi
hasil presentasi
Guru menilai kemampuan peserta didik
menyaji dan bernalar dan kemampuan
mendiskusikan hasil diskusinya
Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi kelompok
Mengkomunikasikan
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan maupun
tertulis
Peserta didik dari kelompok lain
menanggapi hasil persentasi.
Peserta didik dari kelompok lain
25
Menit
25
Menit
71
berkomunikasi lisan mengajukan pertanyaan
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru bersama peserta didik mereview
hasil kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan soal mengenai Gerak lurus
beraturan (GLB)
Memberi salam
Peserta didik dan guru mereview
hasil kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mencatat tugas dan
mengerjakan soal-soal yang ada di
LKPD
Membalas salam
15
Menit
72
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Pencapaian Soal Kunci jawaban Skor
1 Menjelaskan
pengertian gerak lurus
beraturan
Jelaskan pengertian gerak lurus beraturan
dan berikan contoh gerak lurus beraturan
dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
GLB sering didefinisikan sebagai gerak
suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap
Contoh gerak lurus beraturan adalah gerak
kereta yang sedang melaju pada lintasan
yang lurus dan datar
5
5
10
2 Menemukan berbagai
contoh gerak lurus
beraturan (GLB) dalam
kehidupan sehari-hari
Perhatikan tabel dibawah ini!
Grafik gerak lurus beraturan yang benar
adalah
1.
10
73
Berdasarkan tabel diatas tentukan yang
merupakan grafik gerak lurus beraturan?
2.
10
20
3 Menghitung berbagai
persoalan yang berkaitan
Icha berlari pada lintasan lurus dan
menempuh jarak 100 m dalam 10
Jawab:
Dik: ∆X= 100 m ∆t= 10 s
2
74
dengan gerak lurus
beraturan (GLB)
sekon. Tentukan kecepatan dan waktu
yang diperlukan Icha untuk
menempuh jarak 25 m!
Dit: a) V =……..?
b) s =……..?
a) V=∆𝑥
∆𝑡=
100
10= 10 𝑚/𝑠
b) ∆ X =𝑣 × ∆𝑡
∆ t =∆𝑥
𝑣=
25
10= 2,5 𝑠
1
10
10
13
4 Memecahkan berbagai
persoalan yang berkaitan
dengan gerak lurus
beraturan (GLB
Perhatikan grafik berikut ini.
Tentukan besar kecepatan benda!
Jawab:
Dik: x= 60 m t = 5 s
Dit: V = ……..?
Penyelesaian:
5
1
75
V =𝑥
𝑡=
60
5= 15 𝑚/𝑠 10
16
76
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
77
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
78
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
80
B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakan
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
imlementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
1. Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
berdasarkan teori
2. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus
Berubah beraturan (GLBB)
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk me-nyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
1. Melaksanakan percobaan sederhana tentang Gerak lurus Beraturan (
GLBB)
2. Menyajikan grafik gerak lurus Berubah beraturan (GLBB)
3. Menyimpulkan pengertian gerak lurus Berubah beraturan (GLB)
berdasakan hasil percobaan
81
C. Materi Pembelajaran
Fakta
- Terdapat perbedaan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
Konsep
- Pengertian Gerak lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Prosedur
- Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
D. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis Masalah
Metode : Ceramah,Demostrasi, Eksperimen, dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Powerpoint dan LKPD
Alat :Spidol, Meja, . Sebuah papan luncur. Sebuah mobil-mobilan
Mistar Stopwatch
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
82
F. langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
(Orientasi siswa pada
masalah)
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru Memberikan Apersepsi
Guru memberitahukan kepada peserta didik
bahwa bagian gerak setalah gerak lurus
beraturan adalah gerak lurus berubah
beraturan (GLBB)
Memberikan motivasi
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta
didik apakah mereka pernah memperhatikan
peristiwa buah jatuh dari pohonnya yang
merupakan suatu yang berkaitan dengan
materi fisika?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik membalas salam
Peserta didik dan Guru berdoa
sebelum belajar
Peserta didik menyimak ilustrasi guru
Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru
20
menit
83
2 Kegiatan Inti
Fase II
(Mengorganisasi
siswa untuk belajar)
pelajaran
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
Menanya
Mengajukan pertanyaan pengetahuan awal
yang telah dimiliki siswa tentang gerak lurus
berubah beraturan
Memberikan informasi tentang gerak lurus
berubah beraturan
Mengumpulkan Informasi
Meminta peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya masing-
masing
Meminta kepada peserta didik mencari
informasi berkaitan dengan konsep glb
Guru membagikan LKPD kepada
masing-masing kelompok
Guru menjelaskan prosedur percobaan
Menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok
Mengasosiasi
Peserta didik melakukan percobaan sesuai
Menanya
Peserta didik menyampaikan
pengetahuan yang telah mereka
miliki
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya yang
sudah dibentuk
Peserta didik dalam masing-
masing kelompok mempelajari
dan mendiskusikan materi yang
disampaikan
Peserta didik membaca dan
memahami panduan eksperimen
pada LKPD
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok
100
menit
84
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
dengan petunjuk yang ada di LKPD
Guru mengingatkan, setelah melakukan
percobaan jangan lupa catat hasil
percobaan yang telah kalian lakukan
Masing-masing kelompok mendiskusikan
hasil percobaan yang telah mereka lakukan
bersama dengan teman anggota
kelompoknya
Guru membimbing/ menilai kemampuan
peserta didik mengolah data dan
merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
Guru meminta agar masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, dan kelompok yang lain
mengajukan pertanyaan untuk menanggapi
hasil presentasi
Guru menilai kemampuan peserta didik
menyaji dan bernalar dan kemampuan
mendiskusikan hasil diskusinya
Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi kelompok
Mengkomunikasikan
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan maupun
tertulis
Peserta didik dari kelompok lain
menanggapi hasil persentasi.
Peserta didik dari kelompok lain
85
berkomunikasi lisan mengajukan pertanyaan
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru bersama peserta didik mereview
hasil kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan soal mengenai gerak lurus
berubah beraturan (GLBB)
Memberi salam
Peserta didik dan guru mereview
hasil kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mencatat tugas
Membalas salam
15
Menit
86
G. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
No Indikator Pencapaian Soal Kunci jawaban Skor
1 Menjelaskan pengertian
gerak lurus berubah
beraturan (GLBB)
berdasarkan teori
Jelaskan pengertian gerak lurus berubah
beraturan dan berikan contoh gerak lurus
beraturan dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
adalah situasi ketika besar percepatan
konstan dan gerak melalui garis lurus.
Contoh gerak lurus berubah beraturan
adalah buah jatuh dari pohonnya
5
5
10
2 Menghitung berbagai
persoalan yang berkaitan
dengan gerak lurus Berubah
beraturan (GLBB)
Jelaskan perbedaan dari gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu
benda dengan kecepatan yang
konstan,Sedangkan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak
10
10
87
benda dengan percepatan yang konstan
20
3 Menghitung berbagai
persoalan yang berkaitan
dengan gerak lurus Berubah
beraturan (GLBB)
Batu bermassa 200 gram dilempar lurus
ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.
Jika percepatan gravitasi ditempat
tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan
udara diabaikan, tentukan :
a) Tinggi maksimum yang bisa dicapai
batu
b) Waktu yang diperlukan batu untuk
mencapai ketinggian maksimum
c) Lama batu berada diudara sebelum
kemudian jatuh ke tanah
Jawab:
Dik: 𝑣𝑜 = 50 𝑚/𝑠 𝑎 = 10 𝑚𝑠2
m= 200 gram
Dit: a) hmax =……..?
b) 𝑡1 =……..?
c) t =………?
a. V𝑡2 = 𝑣𝑜2 − 2𝛼𝑠
O𝑜2 = 502 − 2.10. 𝑠
S = 2500
20= 125 𝑚
b. V𝑡 = 𝑣𝑜 − 𝛼𝑡
0 = 50 − 10𝑡
3
2
10
10
88
t = 5 𝑠
c. t = (2)(5) = 10 sekon
10
35
4 Menghitung berbagai
persoalan yang berkaitan
dengan gerak lurus Berubah
beraturan (GLBB)
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan
awal 72 km/jam kemudian direm hingga
berhenti pada jarak 8 meter dari tempat
mulainya pengereman.
Tentukan nilai perlambatan yang
diberikan pada mobil tersebut!
Jawab:
Dik: 𝑣𝑜 = 72 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 S = 8 m
Dit: a = ……..?
Penyelesaian:
V0 =72000
3600= 20 𝑚/𝑠
V𝑡2 = 𝑣𝑜2 − 2𝛼𝑠
O𝑜2 = 202 − 2.𝑎. 8
16 a = 400 𝑚
𝑎 = 25 𝑚𝑠2
2
1
10
13
89
b. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan 3
90
permasalahan pada LKPD
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
Peserta didik tidak mengumpulkan tugas 1
6 Aktif berpendapat Peserta didik aktif mengemukakan
pendapatnya
3
Peserta didik kurang aktif mengemukakan
pendapatnya
2
Peserta didik tidak aktif berpendapat 1
7 Tanggung Jawab Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat
waktu dan mengisi LKPD dengan lengkap
3
Peserta didik mengumpulkan LKPD tidak
tepat waktu dan mengisi LKPD dengan
lengkap
2
Peserta didik tidak mengumpulkan LKPD 1
91
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : GERAK
KELAS/SEMESTER : XI/I
WAKTU : 3 X 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
93
B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakan
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan yang mengatur alam
jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurnnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
imlementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan
1. Menjelaskan Pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal berdasarkan
teori
2. Menghitung soal yang berkaitan dengan Gerak jatuh bebas dan gerak
vertikal
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
1. Menyimpulkan pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak vertical berdasarkan
kasus yang diberikan.
C. Materi
Fakta
- Terdapat perbedaan antara gerak vertical dan gerak jatuh bebas
94
Konsep
- Pengertian Gerak jatuh bebas
- Pengertian gerak vertikal ke atas
- Pengertian gerak vertikal kebawah
D. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Langsung (Direct Intruction)
Metode : Demostrasi, Eksperimen, dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media : Powerpoint dan LKPD
Alat :Spidol, Meja
Sumber belajar: Aip Saripuddin, Dkk. 2009.. Fisika Untuk SMA Kelas X
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
95
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan siswa Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Fase I
(Orientasi siswa pada
masalah)
Guru mengucapkan salam
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru memberikan Apersepsi
Guru menjelaskan bahwa gerak lurus berubah
beraturan terbagi menjadi tiga yaitu gerak
jatuh bebas,gerak vertical ke atas dan bawah
Memberikan motivasi
Guru memberikan sebuah ilustrasi tentang
kertas dan bola yang dijatuhkan secara
bersamaan dan menanyakan kepada peserta
didik mengapa bola lebih dahulu menyentuh
tanah dibandingkan kertas?
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik membalas salam
Peserta didik dan Guru berdoa
sebelum belajar
Peserta didik Mengamati ilustrasi
yang diberikan oleh guru
Peserta didik menjawab pertanyaan
dari guru
20
menit
2 Kegiatan Inti
Fase II
(Mengorganisasi
Menanya
Mengajukan pertanyaan pengetahuan awal
yang telah dimiliki siswa tentang gerak lurus
Menanya
Peserta didik menyampaikan
pengetahuan yang telah mereka
100
menit
96
siswa untuk belajar)
Fase 3
(Membimbing
Pengalaman
Individual/kelompok)
beraturan
Memberikan informasi yang lengkap tentang
gerak jatuh bebas,dan vertikal
Mengumpulkan Informasi
Meminta peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya masing-
masing
Meminta kepada peserta didik mencari
informasi berkaitan dengan konsep gerak
jatuh bebas dan gerak vertikal
Guru membagikan LKPD kepada
masing-masing kelompok
Guru menjelaskan prosedur percobaan
Menilai sikap peserta didik dalam kerja
kelompok
Mengasosiasi
Peserta didik melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk yang ada di LKPD
Guru mengingatkan, setelah melakukan
miliki
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik duduk bersama
dengan teman kelompoknya yang
sudah dibentuk
Peserta didik dalam masing-
masing kelompok mempelajari
dan mendiskusikan materi yang
disampaikan
Peserta didik membaca dan
memahami panduan eksperimen
pada LKPD
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok
mendiskusikan hasil diskusinya
Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi kelompok
97
Fase 4
(Mengembangkan
dan menyayikan hasil
karya)
percobaan jangan lupa catat hasil
percobaan yang telah kalian lakukan
Masing-masing kelompok mendiskusikan
hasil percobaan yang telah mereka lakukan
bersama dengan teman anggota
kelompoknya
Guru membimbing/ menilai kemampuan
peserta didik mengolah data dan
merumuskan kesimpulan
Mengkomunikasikan
Guru meminta agar masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, dan kelompok yang lain
mengajukan pertanyaan untuk menanggapi
hasil presentasi
Guru menilai kemampuan peserta didik
menyaji dan bernalar dan kemampuan
berkomunikasi lisan
Mengkomunikasikan
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan maupun
tertulis
Peserta didik dari kelompok lain
menanggapi hasil persentasi.
Peserta didik dari kelompok lain
mengajukan pertanyaan
98
G. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif
No Indikator Pencapaian Soal Kunci jawaban Skor
1 Menjelaskan pengertian
gerak jatuh bebas
Jelaskan pengertian gerak jatuh
bebas?
Gerak jatuh bebas adalah gerak suatu
benda yang dijatuhkan dari suatu
ketinggian tanpa kecepatan awal dan
selama geraknya mengalami percepatan
tetap sehingga termasuk dalam gerak
lurus berubah beraturan
5
2 Menjelaskan pengertian Jelaskan perbedaan gerak vertical keatas Gerak vertikal ke bawah adalah gerak 5
3 Penutup
Fase 5
(Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Guru bersama peserta didik mereview
hasil kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan soal mengenai gerak jatuh
bebas dan gerak vertikal
Memberi salam
Peserta didik dan guru mereview
hasil kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mencatat tugas yang
diberikan guru
Membalas salam
15
Menit
99
gerak vertical
dan gerak vertical ke bawah? benda-benda yang dilemparkan vertikal
ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu dan memiliki tanda positif pada
persamaan-persamaannya
sedangkan pada gerak vertical ke atas
memiliki tanda negative pada
persamaan-persamaannya
5
10
3
Menganalisis besaran-
besaran pada gerak jatuh
bebas
Seseorang menjatuhkan Laptopnya di
atas gedung setinggi 100m dari
permukaan tanah bila percepatan
gravitasi sebesar 10m/s^2 tentukan
kecepatan laptop sesaat sebelum
menyentuh permukaan tanah?
Jawab:
Dik:
h=100m
g=10m/s²
dit:Vt =.?
Vt = Vo + 2gh
1
2
100
Vt² = 0 + 2.10.100
Vt² = 2000
Vt=√2000
Vt = 20√5 m/s
10
13
4 Menganalisis besaran-
besaran pada gerak vertical
Dalam kegiatan beres-bers kelas, Dito
telah berhasil menggeser sebuah lemari
sejauh 5 m dibantu dua orang temannya,
Budi dan Anto. Jika gaya yang diberikan
Dito adalah 10 N, Budi sebesar 20 N,
dan Anto sebesar 15 N, Berapakah besar
usaha yang telah mereka lakukan?
Jawab:
Diketahui:
v0 = 10 m/s
t = 2 sekon
g = 10 m/s2
Ditanya: v = …???
Jawab:
v = v0 + g . t
= 10 m/s + 10 m/s2 . 2 s
2
1
10
101
= 10 m/s + 20 m/s
= 30 m/s
13
5 Menganalisis besaran-
besaran pada gerak vertical
Suatu gaya 10 N bekerja pada sebuah
benda yang bermassa 5 kg yang terletak
pada bidang datar selama 10 sekon. Jika
benda mula-mula diam dan arah gaya
searah dengan perpindahan benda, maka
tentukan:
a. jarak yang ditempuh benda selama
10 sekon.
b. usaha yang dilakukan oleh gaya pada
benda selama 10 sekon!
Jawab :
Dik:
v0 = 12 m/s
g = 10 m/𝑠2
dit : a. tmaks…? Dan h…?
(a) tmaks = 𝑣𝑜 : g
tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon
Jadi waktu untuk mencapai ketinggian
maksimum adalah 1,2 sekon.
(b) h = v0t – ½ g.𝑡2
2
1
10
102
h = 12 x 1,2 – ½ x 10 x 1,22
h = 14,4 – 7,2
h = 7,2 m
jadi ketinggian yang dicapai benda
adalah 7,2 meter
15
28
2. Penilaian Sikap
No. Aspek 3 2 1
1 Kehadiran peserta didik
2 Keseriusan dalam belajar
3 Kerjasama dalam kelompok
4 Kejujuran
5 Ketepatan mengumpulkan tugas
6 Aktif berpendapat
7 Tanggung Jawab
103
Rubrik
No. Aspek Rubrik Penilaian Sikap Skor
1 Kehadiran peserta didik Hadir tepat waktu 3
Hadir telat 2
Tidak hadir 1
2 Keseriusan dalam
belajar
Peserta didik memperhatikan demonstrasi
dengan baik dan memperhatikan apa yang
dibicarakan guru
3
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi tetapi masih memperhatikan
apa yang dibicarakan guru
2
Peserta didik tidak memperhatikan
demonstrasi dan tidak memperhatikan apa
yang dibicarakan guru
1
3
Kerjasama dalam
kelompok
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi
kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
3
Peserta didik sesekali terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
2
Peserta didik tidak terlibat aktif dalam
diskusi kelompok dan menyelesaikan
permasalahan pada LKPD
1
4 Kejujuran Peserta didik mengisi LKPD sesuai
pengamatannya
3
Peserta didik mengisi LKSPDdengan
melihat lembar kerja temannya
2
Peserta didik tidak mengisi LKPD 1
5 Ketepatan
mengumpulkan tugas
Peserta didik tepat waktu mengumpulkan
tugas
3
Peserta didik terlambat mengumlkan tugas 2
104
105
Lampiran A.2
UNIT 1
BESARAN-BESARAN PADA GERAK
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ....................
5. ....................
A. TEORI
a. Perpindahan dan jarak
Suatu benda dikatakan bergerak jika
benda tersebut mengalami perubahan
posisi. Posisi adalah letak atau
kedudukan suatu titik terhadap acuan
tertentu.Seperti pada gambar disamping
terlihat bahwa perubahan posisi pembalap dari garis start menuju garis
finish.Pada saat benda bergerak maka ada dua hal yang terjadi yaitu ada
terjadi perpindahan dan jarak.
Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga perpindahan dapat nyatakan
dalam suatu resultan perpindahan sumbu X dan sumbu Y seperti pada gambar
dibawah ini
Gambar 1.1
106
Sehingga Perpindahan dapat memenuhi
Persamaan 1.1
Besar resultan dari perpindahan kedua arah itu memenuhi dalil Pythagoras seperti
berikut
Persamaan1.2
Jarak tempuh didefinisikan sebagai panjang lintasan gerak benda
𝑠 = ∆𝑋 + ∆𝑌 Persamaan 1.3
b. Kecepatan dan Percepatan
Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktu
Persamaan 1.4
Percepatan adalah Perubahan kecepatan tiap saat
Persamaan 1.5
B. TUJUAN
1. Melaksanakan percobaan sederhana tentang besaran-besaran dalam gerak
2. Menyajikan grafik yang berkaitan dengan besaran-besaran pada gerak
3. Menyimpulkan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasakan hasil
percobaan
C. PERCOBAAN
a. Kegiatan
107
1. Ukur lebar suatu ruangan kemudian buat garis lurus pada pada lebar
ruangan yang telah kalian ukur
2. Mintalah salah seorang dari teman kelompokmu berjalan dari suatu
tepi ruangan A ke tengah ruangan B kemudian terus ke tepi yang lain
yaitu C dan kemudian kembali ke B dengan kecepatan lambat,sedang
dan cepat,Seperti pada gambar dibawah ini
3. Catat waktu yang dibutuhkan teman kalian untuk berjalan dari A ke
B,dari B ke C dan dari C kembali ke B
4. Ulangi kegiatan b dan c dengan teman yang lain dengan kecepatan
yang berbeda
b. Analisis
1. Tabel hasil pengamatan
Lintasan
Jarak
(cm)
Perpindahan
(cm)
Waktu
(s)
A-B
A-B-C
A-B-C-B
A-B-C-B-A
108
2. Diskusikan pengertian posisi,jarak dan perpindahan berdasarkan
percobaan diatas
3. Tentukan besar kecepatan dan percepatan rata-rata pada percobaan
diatas
4. Buatlah Grafik hubungan posisi terhadap waktu
5. Buatlah grafik hubungan jarak terhadap waktu
109
UNIT 2
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
C. TEORI
Suatu benda dikatakan
mengalami gerak lurus
beraturan jika lintasan
yang ditempuh oleh benda
itu berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu tetap setiap saat. Sebuah benda yang bergerak lurus
menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Sebagai contoh,
apabila dalam waktu 5 sekon pertama sebuah mobil menempuh jarak 100 m,
maka untuk waktu 5 sekon berikutnya mobil itu juga menempuh jarak 100
m.Seperti pada gambar disamping terlihat sebuah mobil yang sedang melaju pada
lintasan yang lurus.
Secara matematis, persamaan gerak lurus beraturan (GLB) adalah:
…….Persamaan 2.1
Dengan:
s = jarak yang ditempuh (m)
v = kecepatan (m/s) t = waktu yang diperlukan (s)
110
Jika kecepatan v mobil yang bergerak dengan laju konstan selama selang
waktu t sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis
lurus, tampak seperti pada Gambar 2.2
Gambar 2.2
Grafik hubungan kecepatan dengan waktu pada GLB
D. TUJUAN
2. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana tentang gerak lurus
beraturan (GLB)
3. Peserta didik dapat mengambar grafik gerak lurus beraturan (GLB)
4. Peserta didik dapat menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan (GLB)
D. PERCOBAAN
a. Alat dan Bahan
1. Mobil mainan betrei
2. Papan mendatar
3. Penggaris
4. Stopwatch
b. Kegiatan Percobaan
1. Pasanglah batu baterai baru pada mobil mainan,letakkan di atas papan
mendatar berpenggaris, dan on-kan baterainya, maka mobil itu akan
meluncur di atas papan.
2. Tentukan sepanjang lintasan papan mendatar dengan jarak tertentu s
berdasarkan penggaris yang tersedia, ukurlah waktunya dengan
stopwatch (t) ketika mobil mainan tersebut melintasi lintasan papan
mendatar tersebut.
111
3. Ulangilah langkah 2 dan 3 untuk berbagai panjang lintasan yang
berbeda.
4. Masukkan hasil data percobaan pada tabel yang tersedia.
c. Analisis
1. Isilah data hasil pengamatan pada tabel berikut
Percobaan Jarak (S)
(m)
Waktu (t)
(s)
Kecepatan (S/t)
(m/s)
2. Buatlah grafik hubungan antara jarak dengan waktu
112
3. Berdasarkan percobaan diatas diskusikan dengan teman kelompokmu
pengertian dari Gerak Lurus beraturan (GLB)
113
UNIT 3
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
E. TEORI
Banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan
atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah
terhadap waktu. Situasi ketika besar percepatan konstan dan
gerak melalui garis lurus disebut gerak lurus berubah
beraturan (GLBB). Dalam hal ini, percepatan sesaat dan
percepatan rata-rata adalah sama.Salah satu contoh dari
gerak lurus berubah beraturanyang sering kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari adalah buah yang jatuh dari
pohonnya seperti pada gambar disamping.
Terdapat banyak persamaan hubungan dalam gerak lurus berubah beraturan
(GLBB),seperti pada persamaan dibawah ini
…..Persamaan 3.1
114
F. TUJUAN
a. Peserta Didik Melaksanakan percobaan sederhana tentang Gerak lurus
Beraturan ( GLBB)
b. Peserta Didik Menyajikan grafik gerak lurus Berubah beraturan (GLBB)
c. Peserta Didik Menyimpulkan pengertian gerak lurus Berubah beraturan
(GLB) berdasakan hasil percobaan
E. PERCOBAAN
d. Alat dan Bahan
5. Sebuah papan luncur
2. Sebuah mobil-mobilan
3. Mistar
4. Stopwatch
6.
a. Kegiatan Percobaan
1. Pasanglah papan luncur secara miring kemudian letakkan mobil-
mobilan diatas papan luncur
2. Tentukan sepanjang lintasan papan miring dengan jarak tertentu s
3. Lepaskan mobil-mobilan dan biarkan bergerak turun di sepanjang
papan luncur sambil menghitung waktu yang diperlukan mobil-
mobilan untuk sampai dibawah
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 dengan panjang lintasan yang berbeda
5. Masukkan hasil data percobaan pada tabel yang tersedia.
b. Analisis
1. Isilah data hasil pengamatan pada tabel berikut
115
Percobaan Jarak (S)
(m)
Waktu
(t)
(s)
Kecepatan (S/t)
(m/s)
Percepatan (V/t)
𝐦/𝐬𝟐
2. Buatlah grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu
116
3. Berdasarkan percobaan diatas diskusikan dengan teman kelompokmu
pengertian dari Gerak Lurus berubah beraturan (GLBB)
117
UNIT 4
GERAK JATUH BEBAS DAN GERAK VERTIKAL
Hari/Tanggal :
Kelompok : ......................
Anggota : 1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ...................
5. ....................
G. TEORI
a. Gerak jatuh bebas
Salah satu contoh gerak yang paling umum mengenai
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah benda yang
mengalami jatuh bebas dengan jarak yang tidak jauh dari
permukaan tanah. Kenyataan bahwa benda yang jatuh
mengalami percepatan, mungkin pertama kali tidak begitu
terlihat. Sebelum masa Galileo, orang mempercayai pemikiran
bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan, dan
bahwa laju jatuh benda tersebut sebanding dengan berat benda itu. Sumbangan
Galileo yang spesifik terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh bebas
dapat dirangkum sebagai berikut:
“Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara,
semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama”.
Dimana:
𝑣0= kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
g = percepatan gravitasi (𝑚/𝑠2)
y = jarak tempuh benda (m) t = waktu (s)
118
b. Gerak Vertikal
Percepatan gravitasi ini juga bekerja pada benda yang dilemparkan ke atas
tetapi akan memperlambat gerak benda. Sehingga secara umum percepatan
gravitasi berlaku untuk gerak vertikal.Gerak vertical terbagi menjadi dua yaitu
gerak vertical ke bawah dan gerak vertical keatas.
𝑣𝑜 = kecepatan awal benda (m/s)
h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi (10 𝑚/𝑠2)
t = waktu gerak (s)
(±) = operasi yang berarti (+) jika bergerak ke
bawah dan (−) jika bergerak ke atas
H. TUJUAN
1. Peserta didik mampu Menyimpulkan pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak
vertical berdasarkan kasus yang diberikan.
F. KASUS
1) KASUS 1
A B
119
1. Pada gambar A terlihat bahwa batu lebih dulu bergerak kebawah
dibandingkan kertas padahal keduanya dijatuhkan secara bersamaan,Jelaskan
penyebab dari gambar A!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
……………..………………………………………………..
2. Pada gambar B terlihat bahwa batu dan kertas bergerak bersamaan dan
keduanya dijatuhkan secara bersamaan,Jelaskan penyebab dari gambar B!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
Berdasarkan kedua gambar diatas,jelaskan pengertian gerak jatuh bebas!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
2) Kasus 2
A B
120
1. Pada gambar A terlihat sebuah buah yang jatuh dari pohonnya,jelaskan jenis
gerak vertical dari gambar A beserta alasannya!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
2. Pada gambar B terlihat seorang anak yang sedang melempar bola,jelaskan
jenis gerak vertical dari gambar B beserta alasannya!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
3. Berdasarkan kedua gambar diatas,jelaskan pengertian gerak vertical keatas
dan gerak vertical kebawah!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
4. Berikan kesimpulan dari kedua kasus diatas!
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
………………………………………………..…………………………………
121
B.1 KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
B.2 LEMBAR UJI COBA INSTRUMEN
B.3 LEMBAR TEST PENGETAHUAN AWAL
B.4 LEMBAR SOAL POSTTEST
LAMPIRAN B
122
Lampiran B.1
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar Kompetensi (SK)
3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
Indikator
1. Menjelaskan pengertian besaran-besaran dalam gerak berdasarkan teori
2. Menghitung soal yang berkaitan dengan besaran-besaran dalam gerak
3. Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan (GLB) berdasarkan teori
4. Menemukan berbagai contoh gerak lurus beraturan (GLB) dalam kehidupan sehari-hari
5. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus beraturan (GLB)
6. Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan (GLBB) berdasarkan teori
7. Menghitung berbagai persoalan yang berkaitan dengan gerak lurus Berubah beraturan (GLBB)
8. Menjelaskan Pengertian Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal berdasarkan teori
9. Menghitung soal yang berkaitan dengan Gerak jatuh bebas dan gerak vertical
123
SOAL
KUNCI
JAWABAN
ASPEK
NO.
SOAL
PENILAIAN
PAKAR
1 2 3 4
1. Pernyatan berikut yang
mengambarkan definisi gerak
secara lengkap
menurutfisika.Kecuali…
A.Dian berlari karena dikejar
anjing
B. Bus itu baru saja bergerak
dari stasiun
C. Para pelari mulai berlari
dari garis start
D.Kami berjalan meningalkan
kantin
E.Mobil saya sudah
meninggalkan rumah
Gerak merupakan perubahan posisi
(kedudukan) suatu benda terhadap
sebuah acuan tertentu.
Berdasarkan pengertian gerak diatas
maka jawaban yang paling tepat
adalah A karna hanya pilihan
jawaban A yang tidak memiliki titik
acuan.
Jawaban:A
C1
Menjelaskan
1
2. Sebuah mobil bergerak ke arah
timur sejauh 80 km,kemudian
Dik:
S1 = 80 km
124
berbalik arah sejauh 20 km ke
arah barat.Jarak yang
ditempuh mobil adalah ....
A. 20 km
B. 120 km
C. 100 km
D. 80 km
E. 60 km
S2 = 20 km
Dit: 𝑆… . . ?
S = S1 + S2
=80 +20
=100 km
Jawaban : C
C3
Menghitung
2
3. Perhatikan gambar berikut!
Maka pada jarak berapakah
mobil A dan B bertemu lagi di
jalan jika keduanya berangkat
dari tempat yang sama
adalah…..
Dik :
Jenis gerak A adalah GLB dengan
kecepatan 80 m/s
Jenis gerak B adalag GLBB dengan
percepatan
tan𝑎 = 80: 20 = 40𝑚𝑠2
Penyelesaian
𝑠𝐴=𝑠𝐵=
𝑉𝐴𝑡 = 𝑉𝑂𝐵𝑡 + 12 𝑎 𝑡2
80 𝑡 = 0 𝑡 + 12 4 𝑡2
C3
Menghitung
3
125
A. 1000 m
B. 1200 m
C. 1800 m
D. 3500 m
E. 3200 m
2𝑡2 − 80 𝑡 = 0
𝑡2 − 40 𝑡 = 0
𝑡 𝑡 − 40 = 0
Kedua mobil tersebut bertemu pada
saat 𝑡 = 40 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 pada jarak :
𝑠𝐴=𝑉𝐴 𝑡
= 80 40
= 3200 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Jawaban :E
4. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C
adalah…….
A. 12 m/s
B. 13 m/s
Dik:
V= 2 m/s
t = 7 s
Dit
Jarak tempuh dari B – C…?
Penyelesaian
S = Vt
S = (2)(7)
= 14 m/s
Jawaban: C
C3
Memecahkan
4
126
C. 14 m/s
D. 15 m/s
E. 16 m/s
5. Besar kecepatan suatu partikel
yang mengalami perlambatan
konstan ternyata berubah dari
30 m/s menjadi 15 m/s setelah
menempuh jarak sejauh 75 m.
Partikel tersebut akan berhenti
setelah menempuh jarak....
A. 15 m
B. 30 m
C. 20 m
D. 50 m
E. 25 m
Dik:
Vo= 30 m/s Vt = 15 m/s So = 75 m Dit: S…..? Penyelesaian: perlambatan partikel sebagai berikut: Vt2 = Vo2 − 2aS 152 = 302 −2a(75) 225 = 900 − 150 a 150 a = 900 − 225 a = 675 /150 = 4, 5 m/s2 Jarak yang masih ditempuh: Vt2 = Vo2 − 2aS 02 = 152 − 2(4,5)S 0 = 225 − 9S 9S = 225 S = 225/9 = 25 m
C4
Menganalisis
5
127
Jawaban : E
6. Perhatikan gambar berikut!
Jarak yang ditempuh oleh
benda selama 10 s adalah ....
A. 25 m
B. 250 m
C. 50 m
D. 500 m
E. 100 m
Dik:
V= 25 m/s
t = 10 s
Dit :S…..?
Penyelesaian
S = V. t
= 25 10 = 250 meter
Jawaban:B
C4
Menganalisis
6
7. Sebuah benda bergerak dari
keadaan diam dengan
percepatan tetap 8 m/s2. Jika v
kecepatan sesaat setelah 5
Dik :
vo = 0, t = 5s a = 8 m/s2 .
Dit: S…..?
v = vo + at
128
detik dari bergerak dan s jarak
yang ditempuh setelah 5 detik,
maka jarak yang ditempuh
benda adalah…….
A.20 m
B.40 m
C. 60 m
D. 80 m
E. 100 m
v = 0 + 8 (5)
v = 40 m/s
s = vo.t + ½ a.t2
s = 0 + ½ (8).(5)2
s = 100 m
Jawaban :E
C4
Menentukan
7
8. Terdapat dua buah bola yang
berjarak 100 m. Bola pertama
bergerak jatuh bebas dan pada
saat bersamaan bola kedua
dilemparkan ke atas dengan
kecepatan awal 40 m/s. Jarak
kedua bola setelah 2 sekon
adalah ....
Dik: 𝑆 = 100 𝑚
𝑉𝑜 = 40 𝑚/𝑠
Dit : S setelah 2 s…?
Penyelesaian:
1 = 1
2 𝑔𝑟2
1 = 1
2 10 22 = 20 𝑚
2 = 𝑣𝑜𝑡 − 1
2 𝑔𝑟2
C4
Menganalisis
8
129
A. 10 m
B. 20 m
C. 40 m
D. 60 m
E. 80 m
2 = 40.2 − 1
2 10. 22 = 60 𝑚
𝑠𝑒𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑎 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 𝑎
𝑥 = 100 − (1 + 2)
𝑥 = 100 − 20 + 60
= 20 𝑚
Jawaban: B
9. Sebuah pesawat bergerak ke
arah timur sejauh 80 km,
kemudian berbalik arah sejauh
20 km kearah barat.
Perpindahan yang ditempuh
pesawat adalah ....
A. 20 km
B. 120 km
C. 100 km.
D. 80 km
E. 60 km
Dik:
𝑥1 = 80 𝑘𝑚 𝑥2 = 20 𝑘𝑚
Dit: ∆𝑥 … . . ?
Penyelesaian
∆𝑥 = 𝑥1 − 𝑥2
∆𝑥 = 80 − 20 = 60 𝐾𝑚
Jawaban : E
C3
Menghitung
9
10. Perhatikan grafik berikut ini. Dik:
130
jarak tempuh gerak benda
dari t = 5 s hingga t = 10 s
dan perpindahan benda dari t
= 5 s hingga t = 10 s
adalah……
A. 80 m dan 20 m
B. 90 m dan 30 m
C.80 m dan 40 m
D. 90 m dan 20 m
E. 40 m dan 20 m
Jarak: 𝑡1 = 5 𝑠 dan 𝑡2 =
10 𝑠
Perpindahan:
𝑡1 = 5 𝑠 dan 𝑡2 = 10 𝑠
Penyelesaian:
Jarak = 1
2 3 40 +
1
2 2 20 =
80 𝑚
Perpindahan
=1
2 3 40 −
1
2 2 20 = 40 𝑚
Jawaban :C
C4
Menganalisis
10
11. Perhatikan grafik berikut ini.
Dik:
𝑆 = 60 𝑚
𝑡 = 5 𝑠
131
Besar kecepatan benda adalah
....
A. 5 m/s
B. 25 m/s
C. 20 m/s
D. 15 m/s
E. 12 m/s
Dit: V….?
Penyelesaian
𝑣 =s
t
𝑣 =60
5= 12 m/s
Jawaban : E
C4
Menganalisis
11
12. Jarak kota A ke kota B adalah
70 Km.jarak tersebut dapat
ditempuh dalam waktu 3
jam.maka waktu yang
diperlukan mobil tersebut
untuk mencapai kota c yang
Dik:
XA-B=70 Km tA-B = 3 jam
XA-C = 85 Km
Dit tA-C....?
C4
Menganalisis
12
132
memiliki jarak 85 Km dari
kota A adalah……
A. 2,7 jam
B. 3,7 jam
C. 4,7 jam
D. 3 jam
E. 12 jam
Penyelesaian
V=XA−B
tA−B =
70 Km
3 jam
= 23 km/jam
Waktu yang ditempuh kekota
C adalah
tA-C = XA−B
tA−B
= XA−C
V
= 85km
23 km /jam
= 3.7 jam
Jawaban.B
13. Sebuah mobil mulai bergerak
dari keadaan diam dengan
percepatan tetap 8 m/s2.
Berapakah kecepatan mobil
setelah bergerak selama 6
sekon?
Dik : 𝑎 = 8 𝑚/𝑠2
𝑡 = 6 𝑠
Dit : V….?
Penyelesaian
vt = v0 + at
= 0 + (8 m/s2) (6 s)
C3
Menghitung
13
133
A. 42 m/s
B. 48 m/s
C. 50 m/s
D. 55 m/s
E. 60 m/s
= 48 m/s
Jawaban :B
14. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari
titik A menuju titik B Jika r =
2 m, dan lama perjalanan
semut adalah 10 sekon maka
Kecepatan rata-rata gerak
semut adalah……
A. 0,2 1 m/s
B. 0,2 2 m/s
C. 0,2 3 m/s
Dik : 𝑟 = 2 𝑚
𝑡 = 10 𝑠
Dit : V….?
Penyelesaian:
jarak yang ditempuh A-B
Jarak = 1/4 2πr = 1/4 2π x 2 =
π meter
Perpindahan semut A-B i dengan
phytagoras.
Perpindahan = 22 + 22 = 2 2
meter.
Kecepatan rata-rata = perpindahan :
C4
Menganalisis
14
134
D. 0,2 4 m/s
E. 3 m/s
selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2 2 meter :
10 sekon = 0,2 2 m/s
Jawaban : B
15. Perhatikan tabel berikut!
Nama
Jarak
Tempuh
(m)
Waktu
(s)
Tika 200 20
David 220 21
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
Berdasarkan tabel diatas yang
memiliki kecepatan paling
besar adalah
A. Tika
a.Tika
𝑣 =𝑠
𝑡= 200: 20 = 10𝑚/𝑠
b.David
𝑣 =𝑠
𝑡= 220: 21 = 10,4𝑚/𝑠
c.Dian
𝑣 =𝑠
𝑡= 180: 15 = 12𝑚/𝑠
d.leon
𝑣 =𝑠
𝑡= 300: 20 = 15 𝑚/𝑠
e.Wati
𝑣 =𝑠
𝑡= 350: 18 = 19,4 𝑚/𝑠
Jawaban :E
C3
Memecahkan
15
135
B. David
C. Dian
D. Leon
E. Wati
16. Sebuah mobil mengalami
perlambatan secara teratur
dari 10 m/s menjadi 5 m/s.
Jika mobil tersebut
menempuh jarak 250 m, maka
besar percepatannya adalah…
A. 1 𝑚/𝑠2
B. 0,15 𝑚/𝑠2
C. 2 𝑚/𝑠2
D. 3 𝑚/𝑠2
E. 8 𝑚/𝑠2
Dik:
𝑉𝑜 = 10 𝑚/𝑠2
𝑆 = 250 𝑚
Dit: 𝑎 … . . ?
Penyelesaian
vt2 = v02 + 2. a. s
52 = 102 + 2. a. (250)
25 = 100 + 500 a
500 a = −75
a = −75
500= 0,15 m/s2
C3
Menghitung
16
17. Pernyataan yang benar tentang
gerak lurus beraturan (GLB)
adalah……
A.Dalam sutu gerak
Gerak lurus beraturan adalah gerak
benda pada lintasan yang ditempuh
oleh benda itu berupa garis lurus
136
kecepatannya tetap
B. Gerak benda yang terus
melaju
C. Dalam suatu gerak
percepatan tetap
D.Gerak benda yang kadang
bergerak
E.Benda yang selalu diam
dengan kecepatan selalu tetap setiap
.Sehingga opsi yang tepat dengan
pengertian GLB adalah opsi A
Jawaban: A
C1
Mengidentifikasi
17
18. Berikut ini yang merupakan
contoh gerak lurus beraturan
adalah…….
A.Bola ditendang dan
melambung
B. Pelari yang lari
dilintasannya
C. Buah yang jatuh dari
pohonnya
D.Mobil sport yang melaju
A.Bola ditendang dan melambung
(Contoh dari gerak parabola)
B. Pelari yang lari dilintasannya
(GLBB)
C. Buah yang jatuh dari pohonnya
(Gerak jatuh bebas)
D.Mobil sport yang melaju dengan
kecepatan tetap (GLB)
E.Bola yang mengelinding di pasir
(GLBB)
C1
Mengidentifikasi
18
137
dengan kecepatan tetap
E.Bola yang mengelinding di
pasir
Jawaban :D
19. Perhatikan gambar berikut!
Pesawat Burung Dara
Airlines berangkat dari kota P
menuju arah timur selama 30
menit dengan kecepatan
konstan 200 km/jam. Dari
kota Q berlanjut ke kota R
yang terletak 53o terhadap
arah timur ditempuh selama 1
jam dengan kecepatan
konstan 100 km/jam.Maka
Dik :
𝑆1 = 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑣 = 200 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
∅ = 530
𝑆2 = 1 𝑗𝑎𝑚
𝑣2 = 100 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dit : Kelajuan rata-rata…?
Penyelesaian:
PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x
(0,5) jam = 100 km
QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x
(1 jam) = 100 km
QR' = QR cos 53o = (100 km) x
(0,6) = 60 km
RR' = QR sin 53o = (100 km) x
(0,8) = 80 km
C4
Menganalisis
19
138
Kelajuan rata-rata gerak
pesawat adalah……..
A. 80 km/ jam
B. 100,2 km/ jam
C. 123,5 km/ jam
D. 133,3 km/ jam
E. 120,5 km/ jam
PR' = PQ + QR' = 100 + 60 = 160
km
PR = √[ (PR' )2 + (RR')2 ]
PR = √[ (160 ) 2 + (80)2 ] =
√(32000) = 80√5 km
Jarak tempuh pesawat = PQ + QR
= 100 + 100 = 200 km
Perpindahan pesawat = PR =
80√5 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam =
1,5 jam
Kelajuan rata-rata = jarak :
selang waktu = 200 km : 1,5 jam =
133,3 km/jam
20. Perhatikan gambar berikut! Dik : 𝑆 = 1200 𝑚
VA = 40 m/s
139
Mobil A dan B dalam kondisi
diam terpisah sejauh 1200 m.
Kedua mobil kemudian
bergerak bersamaan saling
mendekati dengan kecepatan
konstan masing-masing VA =
40 m/s dan VB = 60 m/s. maka
Waktu yang diperlukan kedua
mobil saling berpapasan
adalah………
A. 6 m/s
B. 12 m/s
C. 18 m/s
D. 24 m/s
E. 30 m/s
VB = 60 m/s Dit : 𝑡……?
Penyelesaian
tA = tB
SA/VA = SB/VB
( x )/40 = ( 1200 − x ) /60
6x = 4( 1200 − x )
6x = 4800 − 4x
10x = 4800
x = 480 meter
maka : Waktu yang diperlukan
kedua mobil saling berpapasan
x = VA t
480 = 40t
t = 12 sekon
Jawaban: B
C4
Menganalisis
20
140
21. Sebuah sepeda motor dengan
kecepatan 100 km/jam
mengejar sebuah mobil di
depannya yang melaju dengan
kecepatan 80 km/jam. Jika
jarak keduanya 5 km, waktu
yang diperlukan sepeda motor
untuk mendahului mobil
adalah ....
A. 5 menit
B. 20 menit
C. 10 menit
D. 25 menit
E. 15 menit
Dik :
𝑉1 = 100 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑉2 = 80 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑆 = 5 𝑘𝑚
Dit : 𝑡…..?
Penyelesaian
t =∆s
∆v
t =5
(100−80)
t =5
20jam =
5
20× 60 = 15 menit
Jawaban :E
C3
Memecahkan
21
22. Sebuah benda bergerak lurus
beraturan dalam waktu 10
sekon dan menempuh jarak 80
Dik:
𝑡 = 10 𝑠
𝑆 = 80 𝑚
Dit : 𝑉…..?
141
meter, kecepatan benda
tersebut adalah ....
A. 4 m/s
B. 6 m/s
C. 8 m/s
D. 10 m/s
E.12 m/s
Penyelesaian:
𝑣 =s
t
𝑣 =80
10= 8 m/s
Jawaban: C
C3
Menghitung
22
23. Mobil A bergerak dengan
kelajuan tetap 60 km/jam.
Satu jam kemudian Mobil B
mulai berangkat dengan
kelajuan tetap 90 km/jam
mengikuti mobil A. Selang
berapa lama mobil B akan
mendahului mobil A .....
A. 30 menit
B. 45 menit
C. 60 menit
D. 90 menit
Dik :
𝑉1 = 60 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑉2 = 90 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dit : 𝑡…..?
Penyelesaian:
mobil A sudah mendahului dan
berjarak S = VA x t = 60 km/am x 1
jam = 60 km ketika mobil B baru
berangkat. sehingga :
𝑠𝐴=𝑠𝐵=
𝑠𝑜 = (𝑉𝐴 × 𝑡) = 𝑉𝐵 𝑡
C4
Menganalisis
23
142
E.120 menit
60 + 60 𝑡 = 90𝑡
60 = 30𝑡
𝑡 = 2 𝑗𝑎𝑚 = 120 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jawaban : E
24. Kereta api A dan B yang
terpisah sejauh 6 km,
bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api
adalah 60 km/jam untuk
kereta api A dan 40 km/jam
untuk kereta api B. Kapan
dan di manakah kedua kereta
api tersebut berpapasan?
A. 2,6 menit, 2,4 Km dari kereta
A
B. 2,6 menit,2,4 Km dari kereta
B
Dik :
𝑆 = 6 𝑚
𝑉1 = 60 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑉2 = 40 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dit : 𝑡…..?
Penyelesaian:
𝑡 =∆𝑠
∆𝑣
𝑡 =6
(60− −40 )
𝑡 =6
100𝑗𝑎𝑚 = 3,6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑆𝐴 = 𝑉𝐴 × 𝑡 = 60 ×6
100= 3,6 𝑘𝑚
𝑆𝐴 = 𝑉𝐵 × 𝑡 = 40 ×6
100= 2,4 𝑘𝑚
Jawaban B
C3
Memecahkan
24
143
C. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta
A
D. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta
B
E. 3,6 menit,3,4 Km dari kereta
A
25. Dari beberapa kejadian
berikut,yang merupakan contoh
dari gerak lurus berubah
beraturan dipercepat adalah…..
A.Bola ditendang miring
keatas
B. Buah jatuh dari pohonnya
C. Kelereng mengelinding
diatas pasir
D.Bola dilempar vertical
keatas
E.Bola dilempar vertical kebawah
Gerak lurus berubah beraturan
dipercepat adalah gerak benda yang
kecepatan geraknya semakin
bertambah setiap satuan waktu
.Berdasarkan Perngertian gerak lurus
beraturan dipercepat maka opsi B yang
paling tepat
Jawaban :B
C2
Mengkategorikan
25
144
26. Sebuah mobil bergerak dengan
kelajuan awal 72 km/jam
kemudian direm hingga
berhenti pada jarak 8 meter
dari tempat mulainya
pengereman. Tentukan nilai
perlambatan yang diberikan
pada mobil tersebut!
A. 20 m/𝑠2
B. 25 m/𝑠2
C. 30 m/𝑠2
D. 40 m/𝑠2
E. 15 m/𝑠2
Dik:
𝑉0 = 72 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑆 = 8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dit: 𝑎…..?
Penyelesaian:
𝑉 =72.000
3600= 20 𝑚/𝑠
Sehingga :
𝑉𝑡2 = 𝑉02 − 2.𝑎. 𝑠
02 = 202 − 2. 𝑎. (8)
16 𝑎 = 400
𝑎 = 25 𝑚/𝑠2
Jawaban B
C3
Memecahkan
26
27. Perhatikan gambar berikut! Dik : 𝑉𝐴 = 2 𝑚/𝑠
𝑉𝐵 = 3 𝑚/𝑠
Dit : 𝑎…..?
145
Maka besar percepatan dan
jenis gerak A – B
adalah…….
A. 1 2 𝑚 𝑠2 (GLB
dipercepat)
B. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB
dipercepat)
C. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB)
D. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB
diperlambat)
E. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB)
Penyelesaian :
A - B a = (2 − 0) : (3− 0) = 2/3 m/s2
(benda bergerak lurus berubah
beraturan / GLBB dipercepat)
Jawaban : B
C4
Menganalisis
27
28. Mobil massa 800 kg bergerak
lurus dengan kecepatan awal
Dik:
m = 800 kg
146
36 km.jam–1
setelah
menempuh jarak 150 m
kecepatan menjadi 72 km.
jam–1
. Waktu tempuh mobil
adalah...
A. 5 sekon
B. 25 sekon
C. 10 sekon
D. 35 sekon
E. 17 sekon
νo = 36 km/jam = 10 m/s
νt = 72 km/jam = 20 m/s
S = 150 m
Dit : 𝑡…..?
Penyelesaian:
percepatan gerak mobil (a)
sebagai berikut:
νt2 = νo
2 + 2aS
202 = 102 + 2a(150)
400 = 100 + 300 a
400 − 100 = 300 a
300 = 300 a
a = 300/300 = 1 m/s2
Rumus kecepatan saat t:
νt = νo + at
20 = 10 + (1)t
t = 20 − 10 = 10 sekon
C4
Menganalisis
28
147
Jawaban :C
29. Sebuah benda bergerak
dengan kecepatan awal 10
m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Maka
kecepatan rata-rata benda
tersebut adalah…….
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
E. 50 m/s
Dik :
vo = 10 m/s, a = 2 m/s2 ,
t = 10 s.
Dit : 𝑉…..?
Penyelesaian:
s = vo.t + ½ a.t2
s = 10 (10) + ½ (2).(10)2
s = 100 + 100
s = 200 m
Jadi, kecepatan rata-rata = s/t =
200/10 = 20 m/s.
Jawaban B
C3
Menghitung
29
30. Seorang murid mengendarai
sepeda motor menuju
sekolahnya dengan kecepatan
Dik :
vo = 10 m/s, t = 20 s,
s = 300 m.
148
10 m/s. Ia hanya memiliki
sisa waktu 20 detik agar tidak
terlambat. Jika jarak murid
tersebut ke sekolahnya 300
meter, maka tentukan
percepatan yang dibutuhkan
murid itu agar tiba tepat
waktu.
A. 0,5 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2
C. 2 𝑚/𝑠2
D. 2,5 𝑚/𝑠2
E. 3 𝑚/𝑠2
Dit : a….?
Penyelesaian:
s = vo.t + ½ a.t2
300 = 10 (20) + ½ (a).(20)2
300 = 200 + 200a
200a = 100
a = 0,5 m/s2.
Jawaban:A
C3
Menghitung
30
31. Sebuah truk bergerak dengan
kecepatan awal 8 m/s, tepat
pada jarak 4 meter di depan
truk terdapat lampu merah.
Agar truk dapat berhenti tepat
Dik :
vo = 8 m/s, s = 4 m.
Dit: a….?
Penyelesaian:
vt = vo + at
149
di garis aman dalam waktu 4
detik, maka besar percepatan
yang diperlukan adalah……
A. 0,5 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2
C. 2 𝑚/𝑠2
D. 2,5 𝑚/𝑠2
E. 3 𝑚/𝑠2
0 = 8 + a (4)
4a = - 8
a = 2 m/s2
Jawaban :C
C3
Memecahkan
31
32. Seorang murid mengendarai
sepeda motor menuju
sekolahnya dengan kecepatan
10 m/s. Ia hanya memiliki
sisa waktu 20 detik agar tidak
terlambat. Jika jarak murid
tersebut ke sekolahnya 300
meter, maka percepatan yang
dibutuhkan murid itu agar
tiba tepat waktu adalah……..
Dik :
vo = 10 m/s, t = 20 s,
s = 300 m.
Dit: S….?
Penyelesaian:
s = vo.t + ½ a.t2
300 = 10 (20) + ½ (a).(20)2
300 = 200 + 200a
200a = 100
a = 0,5 m/s2.
C3
Memecahkan
32
150
A. 0,5 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2
C. 2 𝑚/𝑠2
D. 2,5 𝑚/𝑠2
E. 3 𝑚/𝑠2
Jawaban :A
33. Sebuah mobil bergerak
dengan kelajuan awal 72
km/jam kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8
meter dari tempat mulainya
pengereman. Maka nilai
perlambatan yang diberikan
pada mobil
tersebut.adalah…….
A. -20 𝑚/𝑠2
B. -25 𝑚/𝑠2
C. +20 𝑚/𝑠2
D. -25 𝑚/𝑠2
Dik:
𝑆 = 8 𝑚
𝑉 = 72 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dit: a….?
Penyelesaian:
𝑉0 =72.000
3600= 20 𝑚/𝑠
Vt²= Vo² + 2as
0² = 20² + 2.a.8
400 = -16a
a = 400/-16
a = - 25m/s² -> tanda -
menyatakan perlambatan
Jawaban: B
C3
Memecahkan
33
151
E. 40 𝑚/𝑠2
34. Sebuah benda jatuh dari
ketinggian 100 m. Jika
percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan
benda saat t 2 sekon
adalah……
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 40 m/s
E.50 m/s
Dik:
t = 2 s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
Dit: Vt .....?
Penyelesaian:
Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s
Jawaban :B
C3
Menghitung
35
35. Sebuah benda dijatuhkan dari
ujung sebuah menara tanpa
kecepatan awal. Setelah 2
detik benda sampai di tanah
(g = 10 m s2). Tinggi menara
tersebut adalah ….
Dik:
νo = 0 m/s (jatuh bebas)
t = 2 s
g = 10 m s2
Dit: h…..?
C3
36
152
A. 40 m
B. 15 m
C. 25 m
D. 10 m
E. 20 m
Penyelesaian :
h = νo t + 1/2 gt2
h= (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
h = 5(4) = 20 meter
Jawaban :E
Menghitung
36. Sebuah benda dijatuhkan dari
ketinggian h di atas tanah.
Setelah sampai di tanah
kecepatannya 10 m s–1
, maka
waktu yang diperlukan untuk
mencapai ketinggian 1/2 h dari
tanah (g = 10 m. s−2
)
adalah.....
A. . 1/2 2 sekon
B. 5 sekon
C. 1 sekon
Dik:
𝑉 = 10 𝑚/𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: t…..?
Penyelesaian:
𝑆 =1
2𝑔𝑡2
𝑡 = 2𝑠
9
𝑡2
𝑡1=
2𝑆29
2𝑆1
9
= 𝑆2
𝑠1
C4
Menganalisis
37
153
D. 0,2 4 sekon
E.2 4 sekon
𝑡2 = 𝑆2
𝑠1× 𝑡1
𝑡2 = 1/2
× 1 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 =
1
2 𝑠 =
1
2 2
Jawaban : A
37. Sebuah batu dijatuhkan dari
puncak menara yang tingginya
40 m di atas tanah. Jika g = 10
m s–2
, maka kecepatan batu
saat menyentuh tanah
adalah.…
A. . 8 2 m/s
B. . 6 3 m/s
C. 20 m/s
D. 20 2 m/s
E. 15 m/s
Dik:
= 40 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: V…..?
Penyelesaian:
𝑉𝑡2=𝑉𝑜
2 + 2.𝑎. 𝑠
𝑉𝑡2=0 + 2.10.40
𝑉𝑡 = 800 = 20 2 m/s
Jawaban :D
C3
Menghitung
38
154
38. Jika sebuah bom dijatuhkan
dari sebuah balon udara yang
berada pada ketinggian 392 m
di atas permukaan tanah
sementara balon tersebut
sedang bergerak lurus
beraturan ke atas dengan
kecepatan tetap 10 m/s, maka
tinggi balon saat bom
mencapai tanah adalah…….
A.370 m
B.550 m
C.400 m
D. 500 m
E. 491 m
Dik :
vo = -10 m/s
h = 392 m
Dit:h balon…?
Penyelesaian:
h = vo.t + ½ g.t2
392 = -10 (t) + ½ (10).t2
5t2 - 10 t = 392
5t2 - 10 t - 392 = 0 → cari akar
persamaan kuadrat.
diperoleh t1 = -7,9 (tidak
memenuhi karena negatif) dan t2
= 9,9 s., maka balon udara juga
telah bergerak sejauh :
h = v.t
h = 10 (9,9)
C4
Menganalisis
39
155
h = 99 m.
Jadi h = 392 + 99 = 491 m.
Jawaban :E
39. Jika air terjun yang digunakan
untuk memutar turbin mampu
memutar trubin dengan
kelajuan 30 m/s, maka
ketinggian air terjun tersebut
adalah…..
A. 30 m
B. 35 m
C. 40 m
D. 45 m
E. 50 m
Dik :
vt = 30 m/s, vo = 0
Dit: h….?
Penyelesaian:
vt2 = vo2 + 2.g.h
302 = 02 + 2.(10).h
20 h = 900
h = 45 m
Jawaban:D
C3
Menghitung
40
40. Ketika sebuah batu
dilemparkan dari ketinggian
maksimum yang dilempar ke
Dik :
vo = 6 m/s, vt = 0
Dit: h……?
156
atas dengan kecepatan 6
m/s,maka ketinggian
maksimumnya adalah…….
A. 1 m
B. 1,5 m
C. 1,8 m
D. 2 m
E. 3 m
Penyelesaian:
vt2 = vo2 - 2.g.h
vo2 - 2.g.h = vt2
62 - 2.(10).h = 0
36 - 20h = 0
20 h = 36
h = 1,8 m
Jawaban :C
C3
Menghitung
41
41. Sebuah benda jatuh bebas
dari ketinggian 45 m, jika g =
10 m/s2 waktu yang
dibutuhkan saat menyentuh
tanah adalah ......
A. 2 s
B. 3 s
C. 5 s
D. 7 s
E.9 s
Dik:
= 45 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: t…?
Penyelesaian:
𝑡 = 2
𝑔
𝑡 = 2×45
10
𝑡 = 9 = 3 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Jawaban :B
C3
Menghitung
42
157
42. Bola tenis jatuh dari
ketinggian 20 m. Kecepatan
bola tersebut saat menyentuh
tanah adalah ........(g = 10
m/s2)
A. 5 m/s
B. 10 m/s
C. 20 m/s
D. 50 m/s
E.100 m/s
Dik:
= 20 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: V…..?
Penyelesaian:
𝑉𝑡 = 2 𝑔
𝑉𝑡 = 2.10.20
𝑉𝑡 = 400
𝑉𝑡 = 20 𝑚/𝑠
Jawaban :C
C3
Menghitung
43
43. Sebuah batu dilepaskan dari
menara dan tiba di tanah
dalam waktu 5 sekon.
Ketinggian menara
adalah........... (g=10m/s2)
A. 25 m
Dik:
𝑡 = 5 𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit : h…..?
Penyelesaian:
= 1
2 𝑔𝑡2
C3
Menghitung
44
158
B. 50 m
C. 75 m
D. 100 m
E.125 m
= 1
2 .10. 52
= 125 𝑚
Jawaban :E
44. Benda A dijatuhkan dari
ketinggian 100 m dan benda B
dari ketinggian 200 m. Maka
perbandingan kecepatan benda A
dan B saat mencapai tanah adalah
.....
A. 1:2
B. 2:1
C. 1:1
D. 1: 2
E. 2: 1
Dik:
1 = 100 𝑚
2 = 200 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: V…..?
Penyelesaian:
𝑉𝑡2 = 2𝑔
𝑉𝐴
𝑉𝐵=
2.𝑔.𝐴
2.𝑔𝐴
𝑉𝐴
𝑉𝐵=
100
200
𝑉𝐴
𝑉𝐵 =
10
10 2
𝑉𝐴
𝑉𝐵 =
1
2
C4
Menganalisis
45
159
Jawaban :D
45. Benda dijatuhkan secara
bebas dari ketinggian h dan
mencapai ketinggian 3
4 h
dalam waktu 3 s, maka
ketinggian h adalah ...
A. 20 m
B. 30 m
C. 45 m
D. 60 m
E.75 m
Dik:
= 3/4
𝑡 = 3 𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: h…?
Penyelesaian:
=1
2 𝑔𝑡2
3
4 =
1
2 .10. 32
= 45.4
3= 60 𝑚
Jawaban :D
C4
Menganalisis
46
46. Seseorang menjatuhkan
Laptopnya di atas gedung
setinggi 100 m dari
permukaan tanah bila
percepatan gravitasi sebesar
10𝑚/𝑠2 maka kecepatan
Dik:
= 100 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit: V….?
Penyelesaian:
Vt = Vo + 2gh
160
laptop sesaat sebelum
menyentuh permukaan tanah
adalah………
A. . 20 5 m/s
B. . 10 5 m/s
C. 20 m/s
D. 20 2 m/s
E. 10 m/s
Vt² = 0 + 2.10.100
Vt² = 2000
Vt= 2000
Vt = 20 5 m/s
Jawaban: B
C3
Menghitung
47
47. Batu bermassa 200 gram
dilempar lurus ke atas dengan
kecepatan awal 50 m/s.
Jika percepatan gravitasi
ditempat tersebut adalah 10
m/s2, dan gesekan udara
diabaikan, maka tinggi
maksimum dan waktu yang
diperlukan batu untuk
mencapai ketinggian
Dik:
𝑚 = 200 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑜 = 50 𝑚/𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit:𝑠….dan t….?
Penyelesaian:
a. 𝑉𝑡2 = 𝑉0
2 − 2.𝑎. 𝑠
𝑜2 = 502 − 2.10. 𝑠
𝑠 = 2500
20= 125 𝑚
b. 𝑉𝑡 = 𝑉0 − 𝑎𝑡
0 = 50 − 10 𝑡
C3
Menganalisis
49
161
maksimum adalah……..
A. 125 m dan 5 s
B. 120 m dan 5 s
C.125 m dan 6 s
D. 120 m dan 6 s
E. 125 m dan 10 s
𝑡 = 5 𝑠
Jawaban : A
48. Sebuah bola dilempar vertikal
ke bawah dari sebuah gedung
dengan kecepatan awal 10
m/s dan jatuh mengenai tanah
dalam waktu 2 detik. Maka
tingi bangunan tersebut
adalah
A.10 m
B. 20 m
C. 30 m
D. 40 m
E. 50 m
Dik :
vo = 10 m/s, t = 2s.
Dit: h….?
Penyelesaian:
h = vo.t + ½ g.t2
h = 10 (2) + ½ (10).(2)2
h = 20 + 20
h = 40 m
Jawaban:D
C3
Menghitung
50
162
49. Sebuah batu yang dilemparkan
vertikal ke atas kembali pada
titik asal setelah 4 detik. Maka
kecepatan awal batu tersebut
adalah……
A. 20 m/s
B. 30 m/s
C. 40 m/s
D. 50 m/s
E.60 m/s
Dik:
𝑠 = 4 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Dit: 𝑉𝑜 …..?
Penyelesain:
h = vo.t + ½ g.tp2
h = 0.(2) + ½ 10.(2)2
h = 20 m
h = 20 m
Sehingga:
Vo = vt + gt
Vo = 0 + 10(2)
Vo = 20 m/s
Jawaban :A
C4
Menganalisis
51
50. Sebuah benda dijatuhkan
vertikal ke bawah dengan
kecepatan awal 15 m/s. Maka
kecepatan benda tersebut saat
Dik:
𝑡 = 3 𝑠
𝑉𝑜 = 15 𝑚/𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Dit : V…..?
C3
Menghitung
163
t = 3 s adalah ..... (g = 10
m/s2)
A. 15 m/s
B. 30 m/s
C. 45 m/s
D. 60 m/s
E.75 m/s
Penyelesaian:
𝑉𝑡 = 𝑉𝑜 + 𝑔𝑡
𝑉𝑡 = 15 + (10 × 3)
𝑉𝑡 = 45 𝑚/𝑠
Jawaban :C
52
164
Lampiran B.2
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : XI/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap menurut
fisika.Kecuali……..
A.Dian berlari karena dikejar anjing
B. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
C. Para pelari mulai berlari dari garis start
D.Kami berjalan meningalkan kantin
E.Mobil saya sudah meninggalkan rumah
X
X X
165
2. Sebuah mobil bergerak ke arah timur sejauh 80 km,kemudian berbalik arah
sejauh 20 km ke arah barat.Jarak yang ditempuh mobil adalah ....
A. 20 km C. 100 km E. 60 km
B. 120 km D. 80 km
3. Perhatikan gambar berikut!
Maka pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika
keduanya berangkat dari tempat yang sama adalah…..
A.1000 m C. 1800 m E. 3200 m
B. 1200 m D. 3500 m
4. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C adalah…….
A. 12 m/s C. 14 m/s E. 16 m/s
B.13 m/s D. 15 m/s
5. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata
berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m.
Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
A. 15 m C. 20 m E. 25 m
B. 30 m D. 50 m
166
6. Perhatikan gambar berikut!
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s adalah ....
A. 25 m C. 50 m E. 100 m
B. 250 m D. 500 m
7. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2.
Jika v kecepatan sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang
ditempuh setelah 5 detik, maka jarak yang ditempuh benda adalah…….
A.20 m C. 60 m E. 100 m
B.40 m D. 80 m
8. Terdapat dua buah bola yang berjarak 100 m. Bola pertama bergerak jatuh
bebas dan pada saat bersamaan bola kedua dilemparkan ke atas dengan
kecepatan awal 40 m/s. Jarak kedua bola setelah 2 sekon adalah ....
A. 10 m C. 40 m E.80 m
B. 20 m D. 60 m
9. Sebuah pesawat bergerak ke arah timur sejauh 80 km, kemudian berbalik arah
sejauh 20 km kearah barat. Perpindahan yang ditempuh pesawatadalah ....
A. 20 km C. 100 km. E. 60 km
B. 120 km D. 80 km
10. Perhatikan grafik berikut ini.
167
jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s dan perpindahan benda
dari t = 5 s hingga t = 10 s adalah…….
A. 80m dan 20 m C.80 m dan 40 m E. 40 m dan 20 m
B. 90m dan 30 m D. 90 m dan 20 m
11. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
A. 5 m/s C. 20 m/s E. 12 m/s
B. 25 m/s D. 15 m/s
12. Jarak kota A ke kota B adalah 70 Km.jarak tersebut dapat ditempuh dalam
waktu 3 jam.maka waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk mencapai
kota c yang memiliki jarak 85 Km dari kota A adalah……
A. 2,7 jam C. 4,7 jam E. 12 jam
B. 3,7 jam D. 3 jam
13. Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8
m/s2. Berapakah kecepatan mobil setelah bergerak selama 6 sekon?
168
A. 42 m/s C. 50 m/s E. 60 m/s
B. 48 m/s D. 55 m/s
14. Perhatikan gambar berikut!
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B Jika r = 2 m, dan lama
perjalanan semut adalah 10 sekon maka Kecepatan rata-rata gerak semut
adalah……
A. 0,2 1 m/s C. 0,2 3 m/s E. 3 m/s
B. 0,2 2 m/s D. 0,2 4 m/s
15. Perhatikan tabel berikut!
Nama Jarak Tempuh (m) Waktu (s)
Tika 200 20
David 220 21
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
Berdasarkan tabel diatas yang memiliki kecepatan paling besar adalah
A. Tika C.Dian E. Wati
B. David D. Leon
16. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5
m/s. Jika mobil tersebut menempuh jarak 250 m, maka besar percepatannya
adalah…
A. 1 𝑚/𝑠2 C. 2 𝑚/𝑠2 E. 8 𝑚/𝑠2
B. 0,15 𝑚/𝑠2 D. 3𝑚/𝑠2
17. Pernyataan yang benar tentang gerak lurus beraturan (GLB) adalah……
A.Dalam sutu gerak kecepatannya tetap
169
B. Gerak benda yang terus melaju
C. Dalam suatu gerak percepatan tetap
D.Gerak benda yang kadang bergerak
E.Benda yang selalu diam
18. Berikut ini yang merupakan contoh gerak lurus beraturan adalah…….
A.Bola ditendang dan melambung
B. Pelari yang lari dilintasannya
C. Buah yang jatuh dari pohonnya
D.Mobil sport yang melaju dengan kecepatan tetap
E.Bola yang mengelinding di pasir
19. Perhatikan gambar berikut!
Pesawat Burung Dara Airlines berangkat dari kota P menuju arah timur
selama 30 menit dengan kecepatan konstan 200 km/jam. Dari kota Q
berlanjut ke kota R yang terletak 53oterhadap arah timur ditempuh selama 1
jam dengan kecepatan konstan 100 km/jam.Maka Kelajuan rata-rata gerak
pesawat adalah……..
A. 80 km/ jam C. 123,5 km/ jam E. 120,5km/ jam
B. 100,2 km/ jam D. 133,3 km/ jam
20. Perhatikan gambar berikut!
170
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m. Kedua mobil
kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan
masing-masing VA= 40 m/s dan VB = 60 m/s. maka Waktu yang diperlukan
kedua mobil saling berpapasan adalah………
A.6 m/s C. 18 m/s E. 30 m/s
B. 12 m/s D. 24 m/s
21. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 100 km/jam mengejar sebuah mobil
di depannya yang melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Jika jarak keduanya 5
km, waktu yang diperlukan sepeda motor untuk mendahului mobil adalah ....
A. 5 menit C. 10 menit E. 15 menit
B. 20 menit D. 25 menit
22. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh
jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah ....
A. 4 m/s C. 8 m/s E.12 m/s
B. 6 m/s D. 10 m/s
23. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian
Mobil B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil
A. Selang berapa lama mobil B akan mendahului mobil A .....
A. 30 menit C. 60menit E.120 menit
B. 45 menit D. 90 menit
24. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40
km/jam untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut
berpapasan?
171
A. 2,6 menit, 2,4 Km dari kereta A
B. 2,6 menit,2,4 Km dari kereta B
C. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta A
D. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta B
E. 3,6 menit,3,4 Km dari kereta A
25. Dari beberapa kejadian berikut,yang merupakan contoh dari gerak lurus
berubah beraturan dipercepat adalah…..
A.Bola ditendang miring keatas
B. Buah jatuh dari pohonnya
C. Kelereng mengelinding diatas pasir
D.Bola dilempar vertical keatas
E.Bola dilempar vertical kebawah
26. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman.
Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
A. 20 m/𝑠2 C. 30 m𝑠2 E. 15 m𝑠2
B. 25 m/𝑠2 D. 40 m𝑠2
27. Perhatikan gambar berikut!
Maka besar percepatan dan jenis gerak A – B adalah…….
A.1 2 𝑚 𝑠2 (GLB dipercepat)
B. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB dipercepat)
172
C. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB)
D. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB diperlambat)
E. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB)
28. Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam–1
setelah menempuh jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km. jam–1
. Waktu
tempuh mobil adalah...
A. 5 sekon C. 10 sekon E. 17 sekon
B. 25 sekon D. 35 sekon
29. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Maka kecepatan rata-rata benda tersebut adalah…….
A. 10 m/s C. 30 m/s E.50 m/s
B. 20 m/s D. 40 m/s
30. Seorang murid mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya dengan
kecepatan 10 m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu 20 detik agar tidak terlambat.
Jika jarak murid tersebut ke sekolahnya 300 meter, maka tentukan percepatan
yang dibutuhkan murid itu agar tiba tepat waktu.
A. 0,5𝑚/𝑠2 C. 2𝑚/𝑠2 E. 3𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2 D. 2,5𝑚/𝑠2
31. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan awal 8 m/s, tepat pada jarak 4 meter
di depan truk terdapat lampu merah. Agar truk dapat berhenti tepat di garis
aman dalam waktu 4 detik, maka besar percepatan yang diperlukan
adalah……
A. 0,5𝑚/𝑠2 C. 2 𝑚/𝑠2 E. 3 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2 D. 2,5 𝑚/𝑠2
173
32. Seorang murid mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya dengan
kecepatan 10 m/s. Ia hanya memiliki sisa waktu 20 detik agar tidak terlambat.
Jika jarak murid tersebut ke sekolahnya 300 meter, maka percepatan yang
dibutuhkan murid itu agar tiba tepat waktu adalah……..
A. 0,5𝑚/𝑠2 C. 2 𝑚/𝑠2 E. 3 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2 D. 2,5 𝑚/𝑠2
33. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Maka
nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut.adalah…….
A. -20𝑚/𝑠2 C. +20𝑚/𝑠2 E. 40𝑚/𝑠2
B. -25𝑚/𝑠2 D. -25𝑚/𝑠2
34. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan benda saat t 2 sekon adalah……
A. 10 m/s C. 30 m/s E.50 m/s
B. 20 m/s D. 40 m/s
35. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal.
Setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut
adalah ….
A. 40 m C. 25 m E. 20 m
B. 15 m D. 10 m
36. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di
tanah kecepatannya 10 m s–1
, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketinggian 1/2 h dari tanah (g = 10 m. s
−2 ) adalah.....
A. . 1/2 2 sekon C. 1 sekon E.2 4 sekon
B. 5 sekon D. 0,2 4 sekon
174
37. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas tanah.
Jika g = 10 m s–2
, maka kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah.…
A. . 8 2 m/s C. 20 m/s E. 15 m/s
B. . 6 3 m/s D. 20 2 m/s
38. Jika sebuah bom dijatuhkan dari sebuah balon udara yang berada pada
ketinggian 392 m di atas permukaan tanah sementara balon tersebut sedang
bergerak lurus beraturan ke atas dengan kecepatan tetap 10 m/s, maka tinggi
balon saat bom mencapai tanah adalah…….
A.370 m C.400 m E. 491 m
B.550 m D. 500 m
39. Jika air terjun yang digunakan untuk memutar turbin mampu memutar trubin
dengan kelajuan 30 m/s, maka ketinggian air terjun tersebut adalah…..
A. 30 m C. 40 m E. 50 m
B. 35 m D. 45 m
40. Ketika sebuah batu dilemparkan dari ketinggian maksimum yang dilempar ke
atas dengan kecepatan 6 m/s,maka ketinggian maksimumnya adalah…….
A. 1 m C. 1,8 m E. 3 m
B. 1,5 m D. 2 m
41. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 45 m, jika g = 10 m/s2 waktu yang
dibutuhkan saat menyentuh tanah adalah ......
A. 2s C. 5s E.9 s
B. 3s D. 7s
42. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh
tanah adalah ........(g = 10 m/s2)
A. 5 m/s C. 20 m/s E.100 m/s
175
B. 10 m/s D. 50 m/s
43. Sebuah batu dilepaskan dari menara dan tiba di tanah dalam waktu 5 sekon.
Ketinggian menara adalah........... (g=10m/s2)
A. 25m C. 75 m E.125 m
B. 50 m D. 100 m
44. Benda A dijatuhkan dari ketinggian 100 m dan benda B dari ketinggian 200
m. Maka perbandingan kecepatan benda A dan B saat mencapai tanah adalah
.....
A. 1:2 C. 1:1 E. 2: 1
B. 2:1 D. 1: 2
45. Benda dijatuhkan secara bebas dari ketinggian h dan mencapai ketinggian ¼ h
dalam waktu 3 s, maka ketinggian h adalah ...
A. 20 m C. 45 m E.75 m
B. 30 m D. 60 m
46. Seseorang menjatuhkan Laptopnya di atas gedung setinggi 100m dari
permukaan tanah bila percepatan gravitasi sebesar 10𝑚/𝑠2maka kecepatan
laptop sesaat sebelum menyentuh permukaan tanah adalah………
A. . 20 5 m/s C. 20 m/s E. 10 m/s
B.. 10 5m/s D. 20 2 m/s
47. Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50
m/s.
Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan udara
diabaikan, maka tinggi maksimum dan waktu yang diperlukan batu untuk
mencapai ketinggian maksimum adalah……..
A. 125 m dan 5 s C.125 m dan 6 s E. 125 m dan 10 s
B. 120m dan 5 s D. 120 m dan 6 s
176
48. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan
awal 10 m/s dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Maka tingi
bangunan tersebut adalah
A.10 m C. 30 m E. 50 m
B.20 m D. 40 m
49. Sebuah batu yang dilemparkan vertikal ke atas kembali pada titik asal setelah
4 detik. Maka kecepatan awal batu tersebut adalah……
A. 20 m/s C. 40 m/s E.60 m/s
B. 30 m/s D. 50 m/s
50. Sebuah benda dijatuhkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal 15 m/s.
Maka kecepatan benda tersebut saat t = 3 s adalah ..... (g = 10 m/s2)
A. 15 m/s C. 45 m/s E.75 m/s
B. 30 m/s D. 60 m/s
177
Lampiran B.3
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut.
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap menurut
fisika.Kecuali……..
A.Dian berlari karena dikejar anjing
B. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
C. Para pelari mulai berlari dari garis start
D.Kami berjalan meningalkan kantin
E.Mobil saya sudah meninggalkan rumah
X
X X
178
2. Perhatikan gambar berikut!
Maka pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika
keduanya berangkat dari tempat yang sama adalah…..
A. 1000 m C. 1800 m E. 3200 m
B. 1200 m D. 3500 m
3. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C adalah…….
A. 12 m/s C. 14 m/s E. 16 m/s
B. 13 m/s D. 15 m/s
4. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata
berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m.
Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
A. 15 m C. 20 m E. 25 m
B. 30 m D. 50 m
179
5. Perhatikan gambar berikut!
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s adalah ....
A. 25 m C. 50 m E. 100 m
B. 250 m D. 500 m
6. Sebuah pesawat bergerak ke arah timur sejauh 80 km, kemudian berbalik arah
sejauh 20 km kearah barat. Perpindahan yang ditempuh pesawatadalah ....
A. 20 km C. 100 km. E. 60 km
B. 120 km D. 80 km
7. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
A. 5 m/s C. 20 m/s E. 12 m/s
B. 25 m/s D. 15 m/s
8. Jarak kota A ke kota B adalah 70 Km.jarak tersebut dapat ditempuh dalam
waktu 3 jam.maka waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk mencapai
kota c yang memiliki jarak 85 Km dari kota A adalah……
A. 2,7 jam C. 4,7 jam E. 12 jam
B. 3,7 jam D. 3 jam
180
9. Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8
m/s2. Berapakah kecepatan mobil setelah bergerak selama 6 sekon?
A. 42 m/s C. 50 m/s E. 60 m/s
B. 48 m/s D. 55 m/s
10. Perhatikan tabel berikut!
Nama Jarak Tempuh (m) Waktu (s)
Tika 200 20
David 220 21
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
Berdasarkan tabel diatas yang memiliki kecepatan paling besar adalah
A. Tika C. Dian E. Wati
B. David D. Leon
11. Pernyataan yang benar tentang gerak lurus beraturan (GLB) adalah……
A.Dalam sutu gerak kecepatannya tetap
B. Gerak benda yang terus melaju
C. Dalam suatu gerak percepatan tetap
D.Gerak benda yang kadang bergerak
E.Benda yang selalu diam
12. Perhatikan gambar berikut!
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m. Kedua mobil
kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan
181
masing-masing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s. maka Waktu yang diperlukan
kedua mobil saling berpapasan adalah………
A. 6 m/s C. 18 m/s E. 30 m/s
B. 12 m/s D. 24 m/s
13. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 100 km/jam mengejar sebuah mobil
di depannya yang melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Jika jarak keduanya 5
km, waktu yang diperlukan sepeda motor untuk mendahului mobil adalah ....
A. 5 menit C. 10 menit E. 15 menit
B. 20 menit D. 25 menit
14. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh
jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah ....
A. 4 m/s C. 8 m/s E.12 m/s
B. 6 m/s D. 10 m/s
15. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian
Mobil B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil
A. Selang berapa lama mobil B akan mendahului mobil A .....
A. 30 menit C. 60 menit E.120 menit
B. 45 menit D. 90 menit
16. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40
km/jam untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut
berpapasan?
A. 2,6 menit, 2,4 Km dari kereta A
B. 2,6 menit,2,4 Km dari kereta B
C. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta A
182
D. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta B
E. 3,6 menit,3,4 Km dari kereta A
17. Dari beberapa kejadian berikut,yang merupakan contoh dari gerak lurus
berubah beraturan dipercepat adalah…..
A.Bola ditendang miring keatas
B. Buah jatuh dari pohonnya
C. Kelereng mengelinding diatas pasir
D.Bola dilempar vertical keatas
E.Bola dilempar vertical kebawah
18. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman.
Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
A. 20 m/𝑠2 C. 30 m𝑠2 E. 15 m𝑠2
B. 25 m/𝑠2 D. 40 m𝑠2
19. Perhatikan gambar berikut!
Maka besar percepatan dan jenis gerak A – B adalah…….
A. 1 2 𝑚 𝑠2 (GLB dipercepat)
B. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB dipercepat)
C. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB)
D. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB diperlambat)
E. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB)
183
20. Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam–1
setelah menempuh jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km. jam–1
. Waktu
tempuh mobil adalah...
A. 5 sekon C. 10 sekon E. 17 sekon
B. 25 sekon D. 35 sekon
21. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s dan percepatan 2 m/s2
selama 10 detik. Maka kecepatan rata-rata benda tersebut adalah…….
A. 10 m/s C. 30 m/s E.50 m/s
B. 20 m/s D. 40 m/s
22. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan awal 8 m/s, tepat pada jarak 4 meter
di depan truk terdapat lampu merah. Agar truk dapat berhenti tepat di garis
aman dalam waktu 4 detik, maka besar percepatan yang diperlukan
adalah……
A. 0,5 𝑚/𝑠2 C. 2 𝑚/𝑠2 E. 3 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2 D. 2,5 𝑚/𝑠2
23. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi
10m/s2 maka kecepatan benda saat t 2 sekon adalah……
A. 10 m/s C. 30 m/s E.50 m/s
B. 20 m/s D. 40 m/s
24. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal.
Setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut
adalah ….
A. 40 m C. 25 m E. 20 m
B. 15 m D. 10 m
184
25. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di
tanah kecepatannya 10 m s–1
, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketinggian 1/2 h dari tanah (g = 10 m. s
−2 ) adalah.....
A. . 1/2 2 sekon C. 1 sekon E.2 4 sekon
B. 5 sekon D. 0,2 4 sekon
26. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas
tanah. Jika g = 10 m s–2
, maka kecepatan batu saat menyentuh tanah
adalah.…
A. . 8 2 m/s C. 20 m/s E. 15 m/s
B. . 6 3 m/s D. 20 2 m/s
27. Jika sebuah bom dijatuhkan dari sebuah balon udara yang berada pada
ketinggian 392 m di atas permukaan tanah sementara balon tersebut sedang
bergerak lurus beraturan ke atas dengan kecepatan tetap 10 m/s, maka tinggi
balon saat bom mencapai tanah adalah…….
A.370 m C.400 m E. 491 m
B.550 m D. 500 m
28. Ketika sebuah batu dilemparkan dari ketinggian maksimum yang dilempar
ke atas dengan kecepatan 6 m/s,maka ketinggian maksimumnya adalah…….
A. 1 m C. 1,8 m E. 3 m
B. 1,5 m D. 2 m
29. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat
menyentuh tanah adalah ........(g = 10 m/s2)
A. 5 m/s C. 20 m/s E.100 m/s
B. 10 m/s D. 50 m/s
185
Lampiran B.4
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 90 menit
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal
2. Tuliskan identitas anda ke dalam lembar jawab yang disediakan.
3. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan sesuai petunjuk khusus
4. Tersedia waktu 90 menit untuk mengerjakan tes tersebut
Petunjuk Khusus
Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban yang anda
anggap benar, dan periksa.
Contoh :
Pilihan semula : A B C D E
Dibetulkan menjadi : A B C D E
SOAL
1. Pernyataan yang benar tentang gerak lurus beraturan (GLB) adalah……
A.Dalam sutu gerak kecepatannya tetap
B. Gerak benda yang terus melaju
C. Dalam suatu gerak percepatan tetap
D.Gerak benda yang kadang bergerak
E.Benda yang selalu diam
X
X X
186
2. Perhatikan gambar berikut!
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m. Kedua mobil
kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan
masing-masing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s. maka Waktu yang diperlukan
kedua mobil saling berpapasan adalah………
A. 6 m/s C. 18 m/s E. 30 m/s
B. 12 m/s D. 24 m/s
3. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan 100 km/jam mengejar sebuah mobil
di depannya yang melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Jika jarak keduanya 5
km, waktu yang diperlukan sepeda motor untuk mendahului mobil adalah ....
A. 5 menit C. 10 menit E. 15 menit
B. 20 menit D. 25 menit
4. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh
jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah ....
A. 4 m/s C. 8 m/s E.12 m/s
B. 6 m/s D. 10 m/s
5. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian
Mobil B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil
A. Selang berapa lama mobil B akan mendahului mobil A .....
A. 30 menit C. 60 menit E.120 menit
B. 45 menit D. 90 menit
187
6. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40
km/jam untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut
berpapasan?
A. 2,6 menit, 2,4 Km dari kereta A
B. 2,6 menit,2,4 Km dari kereta B
C. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta A
D. 3,6 menit,3,6 Km dari kereta B
E. 3,6 menit,3,4 Km dari kereta A
7. Dari beberapa kejadian berikut,yang merupakan contoh dari gerak lurus
berubah beraturan dipercepat adalah…..
A.Bola ditendang miring keatas
B. Buah jatuh dari pohonnya
C. Kelereng mengelinding diatas pasir
D.Bola dilempar vertical keatas
E.Bola dilempar vertical kebawah
8. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman.
Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
A. 20 m/𝑠2 C. 30 m𝑠2 E. 15 m𝑠2
B. 25 m/𝑠2 D. 40 m𝑠2
188
9. Perhatikan gambar berikut!
Maka besar percepatan dan jenis gerak A – B adalah…….
A. 1 2 𝑚 𝑠2 (GLB dipercepat)
B. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB dipercepat)
C. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB)
D. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLB diperlambat)
E. 2 3 𝑚 𝑠2 (GLBB)
10. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan awal 8 m/s, tepat pada jarak 4 meter
di depan truk terdapat lampu merah. Agar truk dapat berhenti tepat di garis
aman dalam waktu 4 detik, maka besar percepatan yang diperlukan
adalah……
A. 0,5 𝑚/𝑠2 C. 2 𝑚/𝑠2 E. 3 𝑚/𝑠2
B. 1 𝑚/𝑠2 D. 2,5 𝑚/𝑠2
11. Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal.
Setelah 2 detik benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut
adalah ….
A. 40 m C. 25 m E. 20 m
B. 15 m D. 10 m
189
12. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di
tanah kecepatannya 10 m s–1
, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketinggian 1/2 h dari tanah (g = 10 m. s
−2 ) adalah.....
A. . 1/2 2 sekon C. 1 sekon E.2 4 sekon
B. 5 sekon D. 0,2 4 sekon
13. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas
tanah. Jika g = 10 m s–2
, maka kecepatan batu saat menyentuh tanah
adalah.…
A. . 8 2 m/s C. 20 m/s E. 15 m/s
B. . 6 3 m/s D. 20 2 m/s
14. Pernyatan berikut yang mengambarkan definisi gerak secara lengkap menurut
fisika.Kecuali……..
A.Dian berlari karena dikejar anjing
B. Bus itu baru saja bergerak dari stasiun
C. Para pelari mulai berlari dari garis start
D.Kami berjalan meningalkan kantin
E.Mobil saya sudah meninggalkan rumah
15. Perhatikan gambar berikut!
Maka pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika
keduanya berangkat dari tempat yang sama adalah…..
A. 1000 m C. 1800 m E. 3200 m
190
B. 1200 m D. 3500 m
16. Perhatikan gambar berikut!
Maka Jarak tempuh dari B – C adalah…….
A. 12 m/s C. 14 m/s E. 16 m/s
B. 13 m/s D. 15 m/s
17. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata
berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m.
Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
A. 15 m C. 20 m E. 25 m
B. 30 m D. 50 m
18. Perhatikan gambar berikut!
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s adalah ....
A. 25 m C. 50 m E. 100 m
B. 250 m D. 500 m
19. Sebuah pesawat bergerak ke arah timur sejauh 80 km, kemudian berbalik arah
sejauh 20 km kearah barat. Perpindahan yang ditempuh pesawatadalah ....
A. 20 km C. 100 km. E. 60 km
B. 120 km D. 80 km
191
20. Perhatikan grafik berikut ini.
Besar kecepatan benda adalah ....
A. 5 m/s C. 20 m/s E. 12 m/s
B. 25 m/s D. 15 m/s
21. Jarak kota A ke kota B adalah 70 Km.jarak tersebut dapat ditempuh dalam
waktu 3 jam.maka waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk mencapai
kota c yang memiliki jarak 85 Km dari kota A adalah……
A. 2,7 jam C. 4,7 jam E. 12 jam
B. 3,7 jam D. 3 jam
22. Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8
m/s2. Berapakah kecepatan mobil setelah bergerak selama 6 sekon?
A. 42 m/s C. 50 m/s E. 60 m/s
B. 48 m/s D. 55 m/s
23. Perhatikan tabel berikut!
Nama Jarak Tempuh (m) Waktu (s)
Tika 200 20
David 220 21
Dian 180 15
Leon 300 20
Wati 350 18
192
Berdasarkan tabel diatas yang memiliki kecepatan paling besar adalah
A. Tika C. Dian E. Wati
B. David D. Leon
24. Jika sebuah bom dijatuhkan dari sebuah balon udara yang berada pada
ketinggian 392 m di atas permukaan tanah sementara balon tersebut sedang
bergerak lurus beraturan ke atas dengan kecepatan tetap 10 m/s, maka tinggi
balon saat bom mencapai tanah adalah…….
A.370 m C.400 m E. 491 m
B.550 m D. 500 m
25. Ketika sebuah batu dilemparkan dari ketinggian maksimum yang dilempar
ke atas dengan kecepatan 6 m/s,maka ketinggian maksimumnya adalah…….
A. 1 m C. 1,8 m E. 3 m
B. 1,5 m D. 2 m
26. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat
menyentuh tanah adalah ........(g = 10 m/s2)
A. 5 m/s C. 20 m/s E.100 m/s
B. 10 m/s D. 50 m/s
27. Seseorang menjatuhkan Laptopnya di atas gedung setinggi 100m dari
permukaan tanah bila percepatan gravitasi sebesar 10𝑚/𝑠2 maka kecepatan
laptop sesaat sebelum menyentuh permukaan tanah adalah………
A. . 20 5 m/s C. 20 m/s E. 10 m/s
B. . 10 5 m/s D. 20 2 m/s
28. Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50
m/s.
Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan
udara diabaikan, maka tinggi maksimum dan waktu yang diperlukan batu
untuk mencapai ketinggian maksimum adalah……..
193
A. 125 m dan 5 s C.125 m dan 6 s E. 125 m dan 10 s
B. 120 m dan 5 s D. 120 m dan 6 s
29. Sebuah benda dijatuhkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal 15 m/s.
Maka kecepatan benda tersebut saat t = 3 s adalah ..... (g = 10 m/s2)
A. 15 m/s C. 45 m/s E.75 m/s
B. 30 m/s D. 60 m/s
194
C.1 VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
C.2 UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
C.3 UJI REALIABILITAS INSTRUMEN
PENELITIAN
LAMPIRAN C
195
196
ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN
1. Analisis Validitas Item
Dalam pengujian validitas item tes hasil belajar fisika (aspek kognitif)
digunakan persamaan berikut:
q
p
St
MtMppbi
Keterangan:
γpbi = koefisien korelasi biseral
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab benar
p
=𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p)
Untuk validasi soal no 1 dari 50 soal yang telah diberikan kepada 34 peserta
didik a. Menentukan proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan:
p = 𝑋
𝑁 =
8
34 = 0,24
b. Menentukannilai q yang merupakanselisihbilangan 1 dengan p yaitu:
q = 1 - p
= 1 – 0,24= 0,76
c. Menentukan rerata skor total dengan persamaan:
Mt = 𝑥
𝑛 =
463
34 = 13,63
197
d. Menentukan rerata skor peserta tes yang menjawab benar:
Mp
=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
= 148= 18,50
8
e. Menentukan standar deviasi dengan persamaan:
1)(tan
2
2
n
n
XtXt
StdeviasidarS
= 7853−
463 2
34
34−1
= 7853−6115
33
= 52,67
= 7,26
f. Menentukan validitas dengan persamaan:
q
px
S
MMr
t
tp
pbi
= 18,50−13,63
7,26×
0,24
0,76
= 0,67 × 0,56 = 0, 38
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,33, oleh karena itu item nomor 1dinyatakan valid sebab
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,38> 0,33
Untuk validasi soal no 2 dari 50 soal yang telah diberikan kepada 34 peserta didik
a. Menentukan proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan:
p = 𝑋
𝑁 =
16
34 = 0,47
198
b. Menentukannilai q yang merupakanselisihbilangan 1 dengan p yaitu:
q = 1 - p
q = 1 – 0,47= 0,53 c. Menentukan rerata skor total dengan persamaan:
Mt = 𝑥
𝑛 =
463
34 = 13,63
d. Menentukan rerata skor peserta tes yang menjawab benar:
Mp=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
= 217 =13,56
16
e. Menentukan standar deviasi dengan persamaan:
1)(tan
2
2
n
n
XtXt
StdeviasidarS
= 7853−
463 2
34
34−1
= 7853−6304
33
= 4693
= 6,85
f. Menentukan validitas dengan persamaan:
q
px
S
MMr
t
tp
pbi
= 13,56−13,63
6,85×
0,47
0,53
199
= -0,010× 0,94= -0,009
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,33, oleh karena itu item nomor10dinyatakan tidakvalid sebab
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = -0,009< 0,33
2. Reabilitas
Uji reliabilitas tes instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus
Kuder – Richardson (KR-20) sebagai berikut:
n = 50
st = 7,26
st2= 52,67
∑pq= 8,745
2
2
111 s
pqs
n
nr
Keterangan :
r11 :reabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq :jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
s : standar deviasi tes
𝑟11 = 𝑛
𝑛−1
𝑠2− 𝑝𝑞
𝑠2
= 50
50 − 1
52,67 − 8,714
52,67
= 50
49
43,92
52,67
= 1,02 × 0,83
= 0,85
200
karena r11hitung > rtabel, maka tes instrumen dinyatakan reliabel.
Jadi realibitas tes hasil belajar fisika hasil uji coba adalah 0,85
201
D.1 ANALISIS DESKRIPTIF DATA HASIL
BELAJAR
D.2 PEGUJIAN NORMALITAS HASIL BELAJAR
FISIKA
D.3 PEGUJIAN HOMOGENITAS
D.4 PENGUJIAN HIPOTESIS HASIL BELAJAR
FISIKA
LAMPIRAN D
202
Lampiran D.1. Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar
Analisis Statistik Deskriptif (posttest) Kelas Eksperimen
NO NAMA SISWA SKOR
1 Alif Shandy Putra 20
2 Andi Merdekawan Iskandar 21
3 Jihan Soleha 16
4 Mufliha Nurfadillah 25
5 Muh. Fadli 18
6 Muh. Fadli Pratama 21
7 Muh. Kamal 22
8 Muh. Suaib 24
9 Muh. Akmal Dzul Ikram 26
10 Nadiyanti 24
11 Natalia Frans 24
12 Nur Amelisa 21
13 Nur Auliyah Syafar 19
14 Nur Azzahrah Rahman 19
15 Nur Fidia Riska 21
16 Nuraisyah 16
17 Nurfadilah 24
18 Nurmiati 24
19 Nurul Ananda 22
20 Ois Mustikawati 22
21 Reski Ramadani 27
22 Risna Aprianti Tahir 25
23 Selvi 23
24 Siska Avriana Sari 19
25 Sri Fardani 21
26 St Nurekasari Lestari 24
27 Sukmawati 21
28 Sumarni 27
29 Thasya Nurul Fadilla 16
30 Ulfa 16
31 Wahyu Mandala Putra 19
32 Yusraul Fitrah 26
33 Yusril Amri 23
203
Skor tertinggi = 27 dari skor maksimal 29
Skor terendah = 16
Jumlah sampel (n) = 35
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,54)
= 1 + 5,08
= 6,08 6
Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah
= 27 – 16
= 11
Panjang kelas K
R
ervalkelasjumlah
datagren
int
tan
= 6
11 = 1,67 2 (dibulatkan)
Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
16– 17 4 16,5 272,25 66 1089
18– 19 6 18,5 342,25 111 2053,5
20 – 21 7 20,5 420,25 143,5 2941,75
22 – 23 5 22,5 506,25 112,5 2531,25
24 – 25 7 24,5 600,25 171,5 4201,75
26 – 27 6 26,5 702,25 159 4213,5
Jumlah 35 763,5 17030,75
Skor rata-rata X = 21,8135
763,5
f
xf ii
Nilai rata-rata X = 21,75%10029
21,81
34 Ismawati Ananda 27
35 Muhammad Faiz Haris 27
204
Standar deviasi (S) =
1
2
2
n
n
xfxf
ii
ii
=
2
135
35
763,575,17030
= 34
35
582932,2517030,75
= 34
16655,2117030,75
= 34
375,54
= 11,04
= 3,32
205
Analisis Statistik Deskriptif (postest) Kelas Kontrol
NO NAMA SISWA SKOR
1 Abidah Nurlatifa 16
2 Akhsanul Mar'ah 10
3 Alfiah Rahmawardani 16
4 Anugrawati 12
5 Aslam Saputra 12
6 Az Zahra 10
7 Firdaus Reksa Saputra 15
8 Fitri Amalia 10
9 Hardiana 9
10 Harwan 9
11 Ismayanti 18
12 Usman 11
13 Mirna Marzuki 12
14 Muammar Riswandy 15
15 Muh. Raihan Athalla 12
16 Muhammad Qadar Hidayat 10
17 Muhammad Shadiqul Haq 19
18 Mulyana 9
19 Munadimah 12
20 Nur Agustin 18
21 Nuralya Dwisandi Misman 19
22 Nurfaidah 13
206
Skor tertinggi = 19 dari skor maksimal 29
Skor terendah = 7
Jumlah sampel (n) = 35
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,54)
= 1 + 5,08
= 6,08 6
Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah
= 19 – 8
= 11
Panjang kelas = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑡𝑎 (𝑅)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝐾)
= 6
11 = 1,83 2 (dibulatkan)
23 Nurhalika 11
24 Nurhayati 17
25 Putri Auliah Rahmadani 12
26 Rahma Muthmainnah 10
27 Ruaida Aisyah 13
28 Selviana Syafar 15
29 Siti Zakiah Nurkhalisah 11
30 Siti Hajar 15
31 St. Andrifani Wahyuningsih 8
32 Sultan 17
33 Wahyu Risaldi 15
34 Zulkarnain 17
35 Abdan Syaquro 14
207
Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel
Skor fi xi xi2 fi xi fi xi
2
8- 9 3 8.5 72,25 25,5 216,75
10 - 11 6 10.5 110,25 63,0 661,5
12 - 13 6 12.5 156,25 75,0 937,5
14 -15 9 14.5 210,25 130,5 1892,25
16- 17 7 16.5 272,25 115,5 1905,75
18 - 19 4 18.5 342,25 74,0 1369
Jumlah 35
483,5 6982,75
Skor rata-rata X = 13,8135
483,5.5
f
xf ii
Nilai rata-rata X = 62,47%10029
13,81
Standar deviasi (S) =
1
2
2
n
n
xfxf
ii
ii
=
2
135
35
483,575,6982
= 34
35
233772,256982,75
= 34
6679,2175,6982
= 34
54,303
208
= 93,8
= 2,99
Lampiran D.2 Uji Normalitas Hasil Belajar
Analisis Statistik Inferensial
1. Uji Normalitas (posttest) Kelas eksperimen
Tabel Pengujian normalitas kelas sampel
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z
Batas
Kelas Z tabel
Luas
Ztabel Ei Oi
15,5 -1,90 0,4713
16 – 17 0,0698 2,4430 4 0,9923
17,5 -1,29 0,4015
18 - 19 0,1466 5,1310 6 0,1472
19,5 -0,69 0,2549
20 - 21 0,2190 7,6650 7 0,0577
21,5 -0,09 0,0359
22 - 23 0,2309 8,0815 5 1,1750
23,5 0,51 0,1950
24 – 25 0,1719 6,0165 7 0,1635
225,5 1,11 0,3665
26 - 27 0,0899 3,1465 6 2,5879
27,5 1,71 0,4564
Jumlah 35 5,1236
Keterangan :
Kolom 1 : Kelas Interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu :
16 + 2 = 18 + 2 = 20, dst. Sehingga ditulis : 16 – 17
18 – 19
20 – dst.
2
i
ii
E
EO
209
Kolom 2 : Batas Kelas (BK) = 16– 0,5 = 15,5 (BK1)
BK2 = BK1 + panjang kelas = 15,5 + 2 = 17,5
BK3 = BK2 + panjang kelas = 17,5 + 2 = 19,5
BK4 = BK3 + panjang kelas = 19,5 + 2 = 21,5
BK5 = BK4 + panjang kelas = 21,5 + 2 = 23,5
BK6 = BK5 + panjang kelas = 23,5 + 2 = 25,5
BK7 = BK6 + panjang kelas = 25,5 + 2 = 27,5
Kolom 3 : S
XkelasBatasZ kelasbatas
1,90-3,32
21,8150,151
BKZ 0,51
3,32
21,8150,235
BKZ
1,29-3,32
21,8150,172
BKZ 1,11
3,32
21,8150,256
BKZ
0,69-3,32
21,8150,193
BKZ
1,713,32
21,8150,277
BKZ
0,093,32
21,8150,214
BKZ
Kolom 4 : Ztabel (menggunakan daftar Z)
Kolom 5 : Luas Z tb1 = Z-1,90 – Z-1,29 Luas Ztb4 = Z-0,09 + Z0,51
= 0,4713 - 0,4015 = 0,0359+0,1950
= 0,0698 = 0,2309
Luas Ztb2 = Z-1,29 – Z-0,69 Luas Ztb5 = Z0,51 – Z1,11
= 0,4015 - 0,2549 = 0,1950 - 0,3669
= 0,1466 = 0,1719
Luas Ztb3 = Z-0,69 – Z-0,09 Luas Ztb6 = Z1,11 – Z1,71
= 0,2549 - 0,0359 = 0,3665 - 0,4564
= 0,2190 = 0,0899
Kolom 6 : Frekuensi harapan (Ei) = n x Luas Ztabel
Ei1 = 35 x 0,0698 = 2,4430 Ei4 = 35 x 0,2309 = 8,0815
Ei2 = 35 x 0,1466 = 5,1310 Ei5 = 35 x 0,1719 = 6,0165
210
Ei3 = 35 x 0,2190 = 7,6650 Ei6 = 35 x 0,0899 = 3,1465
Kolom 7 : Frekuensi hasil pengamatan (Oi), yaitu banyaknya data yang termasuk
pada suatu kelas interval.
Kolom 8 : Nilai
i
ii
E
EOX
2
2
0,99234430,2
4430,242
2
1
X
1,17500815,8
0815,852
2
4
X
0,14721310,5
1310,562
2
2
X
0,16350165,6
0165,672
2
5
X
0,0577
6650,7
6650,772
2
3
X
2,58791465,3
1465,362
2
6
X
Derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3
Taraf signifikansi (α) = 0,05
2
tabel =
82,72
)3)(95,0(
2
)1( dk
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh 5,12362 hitung
untuk α = 0,05 dan dk
= k – 3 = 6 – 3 = 3, maka diperoleh 815,72 tabel
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 2
hitung= 5,1236
< 2
tabel= 7,815. Hasil
belajar yang diperoleh kelas XMia3 SMA Negeri Muhammadiyah Limbung saat
posttest dikelas Eksperimen berdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Posttest kelas kontrol
Tabel Pengujian normalitas kelas sampel
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z
Batas
Kelas Z tabel
Luas Z
tabel Ei Oi
7,5 -2,11 0,4826
8 – 9 0,0575 6,0550 3 0,4845
2
i
ii
E
EO
211
9,5 -1,44 0,4251
10– 11 0,1457 10,1780 6 0,1590
11,5 -0,77 0,2794
12 – 13 0,2396 9,4220 6 0,6789
13,5 -0,10 0,0398
14 – 15 0,2588 5,0540 9 0,0004
15,5 0,58 0,2190
16 - 17 0,1717 1,4805 7 0,1632
17,5 1,23 0,3907
18 - 19 0,0806 0,2625 4 0,4927
19,5 1,90 0,4713
Jumlah 35 1,9787
Keterangan :
Kolom 1 : Kelas Interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu :
8+ 2 = 10 + 2 = 12+ 2, dst. Sehingga ditulis : 8 – 9
10 – 11
12 – dst.
Kolom 2 : Batas Kelas (BK) = 8 – 0,5 = 7 ,5 (BK1)
BK2 = BK1 + panjang kelas = 7,5 + 2 = 9,5
BK3 = BK2 + panjang kelas = 9,5 + 2 = 11,5
BK4 = BK3 + panjang kelas = 11,5 + 2 = 13,5
BK5 = BK4 + panjang kelas = 13,5 + 2 = 15,5
BK6 = BK5 + panjang kelas = 15,5 + 2 = 17,5
BK7 = BK6 + panjang kelas = 17,5 + 2 = 19,5
Kolom 3 : S
XkelasBatasZ kelasbatas
2,11-99,2
81,1350,71
BKZ 0,58
99,2
81,1350,155
BKZ
1,44-99,2
81,1350,92
BKZ 1,23
99,2
81,1350,176
BKZ
212
0,7799,2
81,1350,113
BKZ
1,9099,2
81,1350,197
BKZ
-0,1099,2
81.1350,134
BKZ
Kolom 4 : Ztabel (menggunakan daftar Z)
Kolom 5 : Luas Z tb1 = Z-2,11 – Z-1,44 Luas Ztb4 = Z-0,10 + Z0,58
= 0,4826 – 0,4251 = 0,0398 + 0,2190
= 0,0575 = 0,2588
Luas Ztb2 = Z-1,44 – Z-0,77 Luas Ztb5 = Z0,58 – Z1,23
= 0,4251 - 0,2794 = 0,2190 - 0,3907
= 0,1457 = 0,1717
Luas Ztb3 = Z-0,77- Z-0,10 Luas Ztb6 = Z1,23– Z1,90
= 0,2794 – 0,0398 = 0,3907 - 0,4713
= 0,2396 = 0,0806
Kolom 6 : Frekuensi harapan (Ei) = n x Luas Ztabel
E1 = 35 x 0,0575 = 2,0125 E4 = 35 x 0,2588 = 9,0580
E2 = 35 x 0,1457 = 5,0995 E5 = 35 x 0,1717 = 6,0095
E3 = 35 x 0,2396 = 8,3860 E6 = 35 x 0,0806 = 2,8210
Kolom 7 : Frekuensi hasil pengamatan (Oi), yaitu banyaknya data yang termasuk
pada suatu kelas interval.
Kolom 8 : Nilai
i
ii
E
EOX
2
2
0,48452,0125
2,012532
2
1
X
0,00049,0580
9,058092
2
4
X
0,1590
5,0995
0995,562
2
2
X
0,16326,0095
6,009572
2
5
X
0,6789
8,3860
8,386062
2
3
X
0,49272,8210
2,821042
2
6
X
213
Derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3
Taraf signifikansi (α) = 0,05
2
tabel =
82,72
)3)(95,0(
2
)1( dk
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh 1,97872 hitung
untuk α = 0,05 dan
dk = k – 3 = 6 – 3 = 3, maka diperoleh 815,72 tabel
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 2
hitung= 1,9787
< 2
tabel= 7,815. Hasil
belajar yang diperoleh kelas Xmia3 SMA Negeri Muhammadiyah Limbung saat
posttest Kelas Kontrol berdistribusi normal.
214
Lampiran D.3 Uji Homogenitas
3. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas Skor Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa
a. Kelas Eksperimen
s1 = 3,32
𝑠12 = 11,02
𝑛 = 35
b. Kelas Kontrol
s1 = 2,99
𝑠12 = 8,94
𝑛 = 35
Dengan menggunakan rumus F𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Sebagai berikut:
F𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Diperoleh
F𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =11,02
8,94 = 2,08
Untuk taraf nyata 𝑎 = 0,05, diperoleh 𝐹(0,05;35−1;35−1) = 𝐹(0,05;34;34) =
Maka diperoleh 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,08 dan 𝐹𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,98 sehingga 𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Jadi dapat disimpulkan skor hasil belajar fisika peserta didik kelas
215
X𝑚𝑖𝑎 3 SMA Muhammadiyah Limbung antara kedua kelompok memiliki
variansi yang homogen.
Lampiran D.4
4. ANALISIS UJI HIPOTESIS ( Uji – T)
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t untuk sampel berpasangan
dengan data-data sebagai berikut
Tabel D Data-data yang diperlukan untuk uji-t
Kegiatan Kelas 𝒏 Rerata
skor
(𝑿𝒊)
𝑺𝒊 (𝒏
− 𝟏)
𝑺𝒊𝟐 (𝒏𝒊
− 𝟏)𝑺𝒊𝟐
𝟏/𝒏
Posttest
𝐗𝑴𝒊𝒂 𝟑
Eksperimen
35
21,81
3,32
34
11,02
376,72
0,028
𝐗𝑴𝒊𝒂 𝟏
Kontrol
35
10,27
2,58
34
6,66
226,44
0,028
𝑆2 = 𝑛1−1 𝑆1
2 +(𝑛2−1) 𝑆22
𝑛1+𝑛2−2
= 376,72+226,44
35+35−2
= 376,72+226,44
35+35−2
= 8,87
S = 𝑆2 = 8,87 = 2,97
𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋1− 𝑋2
𝑠 1
𝑛1+
1
𝑛2
= 21,81−10,27
2,97 0,028 + 0,028= 17,40
216
Kriteria pengujian untuk untuk uji hipotesis yakni, 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima
atau 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dengan dk= 3. Pada taraf nyata 𝛼 = 0,05. Jadi, dari hasil analisis
𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 17,40 sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,182 artinya 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima atau
17,40> 3,182, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang berarti
terhadap kreativitas peserta didik kelas X MIA 3 SMA Muhammadiyah Makassar
sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran Berbasis Masalah yang
dikaitkan dengan pengetahuan awal.
217
E.1 TABEL NILAI r PRODUCT MOMENT
E.2 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK
DISTRIBUSI-t
E.3 DAFTAR NILAI PERSENTIL NILAI CHI-
KUADRAT
E.4 TABEL LUAS DIBAWAH LENGKUNG
NORMAL STUDENT
E.5 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK
DISTRIBUSI-f
LAMPIRAN E
218
219
220
F.1 DOKUMENTASI KEGIATAN
F.2 ABSENSI KEGIATAN PENELITIAN
LAMPIRAN F
221
DOKUMENTASI KEGIATAN
SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
A.KEGIATAN PEMBELAJARAN
222
B.KEGIATAN PRAKTIKUM
223
C.KEGIATAN TEST PENGETAHUAN AWAL Dan POSTTEST
a. Test Pengetahuan Awal
b. Kelas Eksperimen
224
c. Kelas Kontrol
225
226
227
LAIN-LAINNYA
LAMPIRAN G
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
BIODATA
Nurhayati. Dilahirkan di Borong Tala kabupaten Gowa pada
tanggal 19 Maret 1995,dari pasangan Ayahanda Abd.Haris dan
Ibunda Nurmawani.Penulis masuk sekolah dasar tahun 2001 di SD
Inpres Borong Tala Kabupaten Gowa dan tamat tahun 2007,tamat SMP Negri 2
Bajeng tahun 2010,dan tamat SMA Negeri 1 Pallangga tahun 2013.Pada tahun yang
sama (2013) penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata satu (S1) Program
Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2018.