Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL KARTU
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK
BAHASAN PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
(Studi Eksperimen di Kelas VII MTs Al-Ikhlas Setupatok
Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
MOHAMAD SOLEHUDIN
NIM 58451083
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
Mohamad Solehudin. Nim 58451083 Pengaruh Pengunaan Alat Peraga Model
Kartu terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa (Studi Eksperimen di Kelas
VII MTs Al-Ikhlas Setupatok Kabupaten Cirebon).Skripsi. Cirebon: Fakultas
Tarbiyah, Pendidikan Matematika, Institut Agama Islam Negeri, Desember 2012.
ABSTRAK
Dalam sebuah pembelajaran khususnya matematika, masih banyak guru
yang menggunakan paradigma pembelajaran lama, yaitu guru lebih mendominasi
pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga kurang
meningkatkan hasil belajar siswa.Setelah pembelajaran matematika kebanyakan
siswa lupa dengan materi yang sudah dipelajari terutama dalam mengingat
rumus.Karena, siswa terbiasa dengan menghafal rumus bukan memahami konsep
perhitungannya atau mencoba mengembangkan diri melalui bantuan alat peraga
yang memberinya pengalaman langsung.
Tujuan dari penelitian ini yaituingin mengetahui pengaruh positif
penggunaan alat peraga model kartu terhadap hasil belajar matematika siswa, dan
mengetahui respon siswa atas penggunaan alat peraga model kartu dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel.
Alat peraga model kartu adalah alat peraga yang dibuat dari kertas asturo
atau triplek, yang dibentuk menjadi kartu, digunakan untuk mempermudah siswa
dalam memahami konsep persamaan linier satu variabel sehingga hasil belajar
siswa akan lebih meningkat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen
dengan teknik pengumpulan data melalui angket dan soal tes. Subjek eksperimen
dalam penelitian ini adalah dua kelompok siswa yang diambil dari dua kelas dari
lima kelas yang sudah terbentuk. Kemudian, ditentukan secara random kelas yang
dijadikan sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan
alat peraga model kartudan kelas yang dijadikan sebagai kelas kontrol yang dalam
pembelajarannya tanpa alat peraga. Dengan alasan kedua kelas tersebut memiliki
rata-rata nilai akademik hampir sama, jumlah siswa sama banyaknya.
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data menggunakan bantuan
software SPSS 16, diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen 70,375%
dengan nilai minimum 40 dan nilai maksimum 90 sedangkan nilai rata-rata post
tes pada kelas kontrol 58,625 % dengan nilai minimum 30 dan nilai maksimum
90. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajarannnya menggunakan alat peraga model kartu lebih baik dibanding
yang tidak menggunakan alat peraga. Dan terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai rata-rata kelas eksperimen dan nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis data diperoleh t hitung 3,977 dengan probabilitas
0,000 < 0,05, Artinya kedua rata-rata post tes kelas eksperimen dan rata-rata post
tes kelas kontrol benar-benar berbeda, atau tidak ada bukti statistik yang bisa
menyatakan bahwa nilai rata-rata post tes kelas eksperimen sama dengan nilai
rata-rata post tes kelas kontrol. Dan nilai rata-rata post tes kelas eksperimen lebih
besar dari nilai rata-rata kelas kontrol Dan perbedaannya berkisar antara 5,868%
dan 17,632%, dengan perbedaan rata-rata 11,75%.
Kata kunci : Alat peraga model kartu, hasil belajar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengaruh
Penggunaan Alat Peraga Model Kartu terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel (Studi Eksperimen di Kelas
VII MTs Al-Ikhlas Setupatok Kabupaten Cirebon)”ini dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya hinggá akhir zaman. Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dan koreksi yang membangun bagi penulis. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, MA, RektorIAIN Syekh Nurjati Cirebon
Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M. Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Bapak Toheri, S. Si, M.Pd, Ketua Jurusan Tadris Matematika Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Bapak Reza Oktiana Akbar, M. Pd, Sekretaris Jurusan Tadris Matematika Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Bapak H. Toto Syatori Nasehuddien, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah
memberi arahan dalam pembuatan skripsi ini.
Bapak Budi Manfaat, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan yang sangat berguna.
BapakYahya, M. Ag, Kepala Sekolah MTs Al-Ikhlas Setupatok yang telah
memperkenankan penulis melaksanakan penelitian.
Bapak Duriyat, S.Pd. I, Guru Matematika kelas VII MTs Al-Ikhlas Setupatok
Seluruh jajaran Staf MTs Al-Ikhlas Setupatok yang telah bekerjasama dengan
penulis dalam hal pemberian data sekolah.
Kedua orang tua yaitu Bapak Tsawab dan Ibu Mu’minah yang telah mendukung,
baik secara moril maupun materil.
Adikku Tajudin dan Bahrudin, kakakku Sofiyah, Ruqoyah, seluruh keluarga
tercinta dan seluruh jamaah masjid Al-Ikhlas Taman Kalijaga Permai yang selalu
memberikan motivasi.
Seluruh pihak yang telah turut serta berpartisipasi dan mohon maaf tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas segala dukungan, dan motivasi yang telah
diberikan.Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki dan penulis
mohon kritik dan saran.Apabila terdapat kesempurnaan itu berasal dari Allah.
Cirebon, 07 Februari2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang Masalah 1
Identifikasi Masalah 6
Pembatasan Masalah 7
Perumusan Masalah 7
Tujuan Penelitian 8
Kegunaan Penelitian 9
BAB II ACUAN TEORITIK ......................................................................... 10
Deskripsi Teoritik 10
Penelitian Relevan 23
Kerangka Pemikiran 25
Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 28
Sasaran, Tempat dan Waktu Penelitian 28
Metode dan Desain Penelitian 29
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 31
Teknik Pengumpulan Data 32
Instrumen Penelitian 32
Definisi Konseptual 34
Definisi Operasional 35
Kisi- Kisi Instrumen 35
Uji Coba Instrumen 35
Teknik Analisis Data 41
Uji Persyaratan Analisis 41
Uji Normalitas 42
Uji Homogenitas 42
Uji Hipotesis 42
Hipotesis Statistik 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
Deskripsi Data 44
Analisis Data 54
Pembahasan 57
BAB V PENUTUP 59
Simpulan 59
Saran 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tatalaku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.1 Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari
hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam
usaha pendidikan. Dalam keseluruhan pendidikan kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pembelajaran banyak bergantung pada bagaimana proses
pembelajaran yang dialami siswa sebagai peserta didik, baik ketika berada
disekolah, lingkungan rumah, atau keluarganya sendiri.
Proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta
didik. Interaksi bernilai edukatif karena kegiatan pembelajaran yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pembelajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pembelajarannya secara sitematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya
guna kepentingan pembelajaran. Dengan harapan materi bahan pelajaran yang
disampaikannya dapat dikuasai oleh peserta didik secara tuntas.2
1Eti Rochaety, dkk. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara,hal.
6 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta, hal. 1
Untuk menyampaikan materi bahan pelajaran perlu adanya interaksi
yang komunikatif antara guru dan murid. Interaksi akan selalu berkaitan
dengan istilah komunikasi atau hubungan. Dalam proses komunikasi, dikenal
adanya unsur komunikan dan komunikator. Hubungan antara komunikan dan
komunikator biasanya karena menginteraksikan sesuatu yaitu pesan. Dan
untuk menyampaikan atau mengirimkan pesan diperlukan adanya media.3
Sebagai suatu proses yang salah satunya adalah menyampaikan pesan,
pembelajaran sangat rentan sekali dengan salah pengertian. Artinya pesan
yang disampaikan oleh guru kepada siswa seringkali tidak ditangkap oleh
siswa sebagaimana yang dimaksud oleh guru. Itulah sebabnya diperlukan
sesuatu yang dapat mengurangi kesalah pahaman tersebut. Selain itu, sebagai
kegiatan yang dibatasi oleh waktu, pembelajaran juga harus mampu
memanfaatkan waktu yang ada atau bahkan mempercepat pencapaian
kompetensi yang direncanakan. Untuk hal-hal tersebut itulah kemudian
diperlukan media pembelajaran.4
Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber
atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan.
Dengan demikian, posisi media selalu berada diantara komunikator dan
komunikan, antara sumber pesan dan penerima pesan.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi pelajaran yang tidak memerlukan alat
3Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
hal.7 4Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Malang:
UIN Maliki Press, hal. 117
bantu, tetapi di lain pihak ada materi pelajaran yang sangat memerlukan alat
bantu berupa media pembelajaran. Menyikapi hal ini, guru dituntut memiliki
keterampilan mengelola kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Terutama guru matematika karena matematika adalah ilmu yang mempelajari
konsep-konsep yang abstrak.5
Piaget dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo berpendapat
bahwa siswa yang tahap berfikirnya masih tahap operasi kongkrit (sekitar 7
sampai dengan 12 tahun atau kadang lebih), yaitu tahapan usia anak-anak
yang belum dapat memahami operasi logis dalam konsep matematika. Dalam
pembelajarannya mereka perlu dibantu oleh benda-benda kongkrit.6 Anak-
anak pada tahap berpikir ini dapat dikelompokan menjadi empat kelompok,7
yaitu:
Taraf berpikir kongkret, pada tahapan ini anak-anak masih memerlukan benda-
benda kongkret untuk belajar.
Taraf berpikir semi kongkret, pada tahap ini anak belajar dibantu benda
kongkret.
Taraf berpikir semi abstrak, pada taraf ini anak-anak dapat belajar matematika
dengan bantuan diagram, torus, dan sebagainya.
Taraf berpikir abstrak, pada taraf berpikir ini anak-anak sudah dapat mengerti
tanpa bantuan media pembelajaran lagi.
Karena itulah dalam pembelajaran matematika di SD ataupun SMP
masih diperlukan media pembelajaran. Sebagai guru matematika kita perlu
mengetahui macam-macam media pembelajaran yang dapat kita pakai dalam
5Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 140 6Ibid., hal. 144
7Ibid., hal. 144-145
mengajarkan matematika. Namun, bukan berarti bahwa setiap konsep
matematika harus diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran.
Ada beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam bidang
matematika, diantaranya8 sebagai berikut:
Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan mengikuti pembelajaran
dengan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin
besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika.
Dengan disajikannya konsep matematika dalam bentuk kongkrit, maka siswa
pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah dan mengerti.
Media pembelajaran dapat membantu daya tilik ruang, karena anak tidak dapat
membayangkan bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar dan benda-
benda nyata menjadi media pemahamannya tentang ruang.
Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-
benda yang ada disekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan
masyarakat.
Berdasarkan wawancara penulis dengan salah seorang guru
matematika di MTs Al- Ikhlas Setupatok yaitu bapak Duriyat, S. Pd. I
ternyata kondisi riil dilapangan sangat berbeda. Artinya walaupun beliau
menyadari bahwa penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran
matematika sangat penting namun beliau jarang menggunakannya karena
terkait waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat,
dan biaya tidak tersedia. Beliau pernah menggunakan alat peraga hanya satu
kali yaitu bangun ruang seperti kubus, balok, dan prisma. Di samping itu juga
beliau menyampaikan bahwa ada siswa yang agak kewalahan memahami
konsep persamaan linier satu variabel karena dalam persamaan linier satu
variabel memuat koefisien, konstanta dan variabel. Padahal kata beliau
8Ibid., hal. 141
persamaan linier satu variabel adalah modal awal untuk memahami materi
matematika selanjutnya seperti persamaan linier dua variabel, pertidaksamaan
linier dua variabel dan persamaan kuadrat.9
Persamaan linear satu variabel adalah bagian dari materi aljabar yang
merupakan topik penting dalam matematika dan banyak digunakan dalam
disiplin ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, materi ini
juga merupakan materi esensial dalam mempelajari matematika lebih tinggi,
misalnya sistem persamaan linear dua variabel, persamaan kuadrat, aljabar
linear, program linear, dan kalkulus.10
Oleh karena itu, siswa hendaknya
mengetahui secara mendalam tentang konsep dasar persamaan linear satu
variabel., sebab dengan memahami konsep persamaan linear satu peubah
akan lebih memudahkan siswa dalam mempelajari konsep aljabar secara
keseluruhan.
Atas dasar inilah perlu adanya usaha yang dilakukan oleh para guru
agar materi sistem persamaan linier satu variabel dapat dikuasai siswa secara
tuntas. Artinya, siswa betul-betul memahami konsep persamaan linier satu
variabel, dan salah satu cara efektif agar respon siswa positif adalah dengan
cara membuat alat peraga atau media yang membuat siswa senang dan
memperhatikan.
Oleh karenanya penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Model Kartu terhadap Hasil
9Wawancara penulis dengan Bapak Duriyat, S. Pd. I guru matematika kelas VII pada tanggal 7
September 2012 pukul 10.00 di MTs Al-Ikhlas Setupatok 10
http://wances. Net 46. Net/ files/ jurnal/ karim%2500Nakii. Pdf di unduh tanggal 10 Oktober
2012 pukul 21.00
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel. Alat
peraga ini adalah alat peraga yang akan penulis buat dengan kertas asturo
dengan kemasan sederhana dan menarik namun tetap memiliki fungsi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diungkapkan sebelumnya,
maka dari judul tersebut dapat diinventarisir berbagai masalah yang berkaitan
dengan hasil belajar siswa yang merupakan variabel terikat, yaitu:
Apakah terdapat pengaruh pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media komputer terhadap hasil belajar
matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media non komputer terhadap hasil
belajar matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media auditif terhadap hasil belajar
matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar
matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil
belajar matematika siswa?
Apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga model kartu terhadap hasil
belajar matematika siswa pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel?
Apabila terdapat pengaruh, seberapa besar tingkat signifikan pengaruh variabel-
variabel bebas tersebut terhadap hasil belajar matematika siswa.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang telah diidentifikasi diatas, tidak mungkin dapat
peneliti lakukan dalam waktu yang bersamaan, karena keterbatasan waktu,
tenaga maupun biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti membatasi
masalah pada “Pengaruh Alat Peraga Model Kartu terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel”.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Hasil belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan linier
satu variabel.
Respon dan keterampilan siswa dalam menggunakan alat peraga model kartu.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Ikhlas Setupatok.
Variabel penelitiannya adalah respon siswa atas penggunaan alat peraga model
kartu dan hasil belajar siswa.
D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan alat
peraga model kartu pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel?
Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan alat
peraga model kartu pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel?
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga model kartu dan hasil
belajar siswa yang diajar tanpa alat peraga model kartu?
Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika pada pokok
bahasan persamaan linier satu variabel dengan menggunakan alat peraga model
kartu?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah :
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII MTs Al-Ikhlas Setupatok dalam
menyelesaikan soal-soal persamaan linier satu variabel (PLSV) dengan
menggunakan alat peraga model kartu.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII MTs Al-Ikhlas Setupatok dalam
menyelesaikan soal-soal persamaan linier satu variabel tanpa alat peraga model
kartu.
Untuk mengkaji seberapa besar tingkat signifikansi perbedaan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan PLSV yang diajar dengan menggunakan alat peraga model
kartu dan tanpa alat peraga model kartu.
Untuk mengetahui bagaimana persepsi atau respon siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga model kartu.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dapat dijadikan masukan bagi guru matematika tentang pentingnya penggunaan
alat peraga pada konsep matematika untuk memberikan penguatan kepada
siswa
Menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penulis sekaligus menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis.
Memberi pemahaman kepada siswa MTs Al-Ikhlas Setupatok Kab. Cirebon
bahwa belajar matematika itu menyenangkan dan menyadari adanya hubungan
antara ilmu matematika dengan alam sekitar.
BAB II
ACUAN TEORITIK
A. Deskripsi Teoritik
Media
Pengertian media
Penelitian lanjutan
Hasil belajar siswa yang merupakan hasil dari respon atau pengalaman
interaksinya dengan lingkungan tidak hanya dipengaruhi oleh alat peraga atau
media. Masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Seperti minat,
motivasi, pendekatan belajar, metode pembelajaran, model pembelajaran dan
lain-lain. Oleh karenanya, diharapkan kepada peneliti lain untuk memperluas
permasalahan penelitian yang akan diteliti seperti konsentrasi belajar,
kemampuan berpikir kritis, dan sebagainya. Sedangkan untuk sasaran
penelitian, dapat dilakukan pada sasaran penelitian lain yang lebih luas. Dan
juga untuk pokok bahasan, peneliti lain dapat memilih pokok bahasan yang
berbeda dan media yang berbeda baik berupa media komputer ataupun media
non komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Pembelajaran Akselerasi Analisis Teori dan
Praktek serta Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam
Kelas Akselerasi.Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad , Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Darhimkas.1983 . Media Pendidikan Matematika. Bandung: FPMIPA IKIP
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Hadi, Amirul dan Haryono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia
http: // www. Pengertian Definisi. Com/ 2011/ 11/ Pengertian- alat-peraga. Html
diunduh tgl 16 Oktober pukul 22.00
http://wances. Net 46. Net/ files/ jurnal/ karim%2500Nakii. Pdf di unduh tgl 10
Oktober 2012 pukul 21.00
http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/validitas-tes.html. di unduh tgl
30 Desember 2012
Khariri. 2005. Pengaruh Kemampuan Operasi Aljabar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 1 Ciwaringin
Cirebon . Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN)
Prabowo, Sugeng Listyo dan Faridah Nurmaliyah. 2010. Perencanaan
Pembelajaran. Malang: UIN Maliki Press
Rochaety, Eti, dkk. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Sadiman, Arief S., dkk. 2003. MediaPendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan. Cet. 6. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sariah. 2010. Pengaruh Respon Siswa pada Alat Peraga Aljabar secara
Geometris terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pokok Bahasan
Aljabar di SMP N 2 Weru Cirebon. Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon:
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, hal. Abstrak
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptip untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali
Pers
Subana, M. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suherman, Eman, dkk. 1990. Petunjuk Untuk Menjalankan Evaluasi Matematika.
Bandung: Tarsito
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah B dan Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi dan
Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Warsali. 2006. Pengaruh Alat Peraga Kerangka Bangun Ruang terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di SMPN 9.
Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN)
Wawancara penulis dengan Bpk Duriyat, S. Pd. I guru matematika kelas VII pada
tanggal 7 September 2012 pukul 10.00 di MTs Al-Ikhlas Setupatok