Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WORLD MAP QUIZ
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
MEMBACA PETA BUTA DI KELAS VIII MTs NEGERI 13
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dwi Mulia Ramlan
NIM : 11150150000070
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440H/2020M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan
Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts Negeri 13 Jakarta
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Dwi Mulia Ramlan
NIM 11150150000070
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII MTs
Negeri 13 Jakarta” oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070, diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada
tanggal 09 Juli 2020 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 21 Juli 2020
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Sidang (Kepala Prodi Tadris IPS)
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.
NIP. 19730424 2008011 012
Sekretaris Sidang (Sekprodi Tadris IPS)
Andri Noor Ardiansyah, M.Si.
NIP. 19840312 201503 1 002
Dosen Penguji I
Neng Sri Nuraeni, M.Pd.
NIDN.
Dosen Penguji II
Dr. Sodikin, M.Si.
NIDN. 2022028704
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Sururin, M.Ag.
NIP. 19710319 199803 2 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Dwi Mulia Ramlan
Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 22 Desember 1997
NIM : 11150150000070
Jurusan / Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas
VIII MTs Negeri 13 Jakarta
Dosen Pembimbing : 1. Andri Noor Ardiansyah , M.Si
2. Anissa Windarti, M.Sc
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 16 Maret 2020
Mahasiswa Ybs.
Materai 6000
Dwi Mulia Ramlan
NIM. 11150150000070
iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts
Negeri 13 Jakarta” disusun oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah
sebagai karya tulis ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 24 Februari 2020
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
v
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan
Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts Negeri 13
Jakarta” yang disusun oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070, diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi
pada tanggal 28 Februari 2020.
Jakarta, 24 Februari 2020
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
vi
ABSTRAK
Dwi Mulia Ramlan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Judul
Skripsi “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam
Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII MTs
Negeri 13 Jakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan aplikasi World
Map Quiz berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta buta di
kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi
eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design.
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri
13 Jakarta tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah Purposive Sampling, sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII C
yang berjumlah 35 siswa dan kelas VIII D yang berjumlah 36 siswa. Pengambilan
data menggunakan instrumen tes pretest posttest berbentuk pilihan ganda dan
angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, observasi, serta wawancara.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan aplikasi World
Map Quiz dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta di kelas
VIII MTs Negeri 13 Jakarta. Analisis data menggunakan uji t Independent sampel
test dan dari data hasil perhitungan perbedaan rata-rata posttest kedua kelas
diperoleh hasil dari uji koefisien diterminasi yang mana 27,1% variasi variabel
pengaruh pengunaan aplikasi world map quiz dapat dipengaruhi oleh variabel
kemampuan siswa membaca peta buta, maka dari iu bisa dikatakan bahwa
pengaruh dari aplikasi world map quiz yang diterapkan adalah sebesar 27,1%.
Kemudian dibuktikan dengan hasil thitung dan ttabel serta taraf signifikansi (Sig)
terhadap uji postes, yaitu thitung = 6,332 dan nilai ttabel = 1,996. Oleh karena
6,332 > 1,996 maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho)
ditolak. Maka penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan aplikasi World Map Quiz dalam meningkatkan kemampuan siswa
membaca peta buta.
Kata kunci: Aplikasi World Map Quiz, kemampuan membaca peta buta.
vii
ABSTRACT
Dwi Mulia Ramlan, Department of Social Sciences Education, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Thesis
Title "The Effect of Using World Map Quiz Applications in Improving
Students' Ability to Read Blind Maps in Class VIII of MTs Negeri 13
Jakarta".
This study aims to determine whether the use of the World Map Quiz application
affects the ability of students to read blind maps in class VIII MTs Negeri 13
Jakarta. The research method used is a quasi-experimental research design with a
nonequivalent control group design. The target population in this study were all
students of class VIII MTs Negeri 13 Jakarta in the 2019/2020 school year. The
sampling technique in this study was purposive sampling, the sample in this study
was class VIII C totaling 35 students and class VIII D totaling 36 students.
Retrieval of data using a pretest-posttest test instrument in the form of multiple-
choice and questionnaire that has been tested for validity and reliability,
observation, and interviews.
The results of this study are that there is an influence on the use of the World Map
Quiz application to improve the ability of students to read blind maps in class VIII
MTs Negeri 13 Jakarta. Data analysis using the Independent sample t test and
from the calculation results of the difference in the average posttest of the two
classes obtained the results of the terminated coefficient test where 27.1% of the
variable variation in the influence of the use of world map quiz applications can
be influenced by the variable students' ability to read blind maps, so from this it
can be said that the influence of the applied world map quiz application is 27.1%.
Then it is proved by the results of tcount and ttable and the significance level
(Sig) for the posttest test, namely tcount = 6.332 and ttable = 1.996. Therefore
6.332> 1.996, the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis
(Ho) is rejected. So this research succeeded in proving that there is an influence of
the use of the World Map Quiz application in improving students' ability to read
blind maps.
Keywords: World Map Quiz application, the ability to read blind maps.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penluis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang maha
pengasih dan maha penyayang atas kasih sayang-Nya penulis diberi kekuatan dan
kesabaran untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, rasul pembawa rahmat bagi kita semua,
serta rasul yang akan memberikan syafaat bagi kita di hari akhir nanti, aamiin.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah stau syarat akademis untuk
menyelesaikan studi S1 program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz
dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di MTs Negeri 13
Jakarta”.
Keberhasilan penelitian dan selesainya laporan ini tidak terlepas dari adanya
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian
ini. Semoga dapat menjadi amal baik dan dibalas oleh Allah SWT. Secara khusus, rasa
terimakasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Andri Noor Ardiyansyah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial dan selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulis
dengan ilmu, masukkan, dan pencerahannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
4. Anissa Windarti, M,Si, selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulis
dengan ilmu, masukkan, dan pencerahannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
5. Seluruh dosen jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya Konsentrasi
Geografi, atas ilmu dan bimbingannya selama penulis menuntut ilmu di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh guru, staff, dan siswa Mts Negeri 13 Jakarta, khusunya Bu Eneng dan
siswa kelas VIII C dan VIII D yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
ix
7. Kedua orang tua, Bapak Ramlan Jayadi dan Ibu Mulyani terimakasih atas segala
do’a, dukungan, dan kesabarannya, semoga Allah SWT menyayangi keduanya
sebagaimana keduanya menyayangi penulis.
8. Kakak dan adik saya, Rani Amalia dan Annisa Mulia Ramlan yang selalu
mendukung penulis untuk selalu menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial 2015, khusunya
konsentrasi Geografi atas segala dukungannya, semangat, dan kepeduliannya
kepada penulis
10. Kepada Ahmad Syarif Hidayat yang telah menemani dan memotivasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman yang telah memberikan warna kepada penulis selama masa kuliah,
Mia, Dian, Ridho, Farhan, Aisyah, Una, Aeni, Ita, Sahlah, Yunita, Shelina, dll
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
12. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan,
bantuan, dan do’a yang telah diberikan.
Akhirnya, hanya do’a yang dapat penulis panjatkan agar segala kebaikan yang
telah dilakukan semua pihak dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Penulis
juga berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
dunia pendidikan, serta menambah pustaka dan referensi bagi yang membutuhkan.
Saran dan masukkan sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan penelitian ini.
Jakarta, 11 Maret 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 4 C. Batasan Masalah ............................................................................................................. 4 D. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
A. Deskripsi Teori ................................................................................................................ 6 1. Belajar .............................................................................................................................. 6 2. Media Pembelajaran ........................................................................................................ 9 3. Kemampuan Belajar ...................................................................................................... 12 4. Kemampuan Membaca Peta .......................................................................................... 13 5. Aplikasi World Map Quiz .............................................................................................. 13
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................................ 15 C. Kerangka Berpikir ........................................................................................................ 20 D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................................... 22
BAB III ................................................................................................................. 23
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 23 1. Tempat Penelitian .......................................................................................................... 23 2. Waktu Penelitian ............................................................................................................ 23
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................................... 24 1. Metode Penelitian .......................................................................................................... 24 2. Desain Penelitian ........................................................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................................... 25 1. Populasi ......................................................................................................................... 25
xi
2. Sampel ........................................................................................................................... 26 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 26
1. Tes ................................................................................................................................. 26 2. Non tes ........................................................................................................................... 27
E. Kontrol terhadap Validitas Internal ........................................................................... 34 1. Uji validitas.................................................................................................................... 34 2. Uji reliabilitas ................................................................................................................ 37 3. Tingkat kesukaran .......................................................................................................... 40 4. Daya Pembeda ............................................................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................................... 44 1. Uji N Gain ..................................................................................................................... 44 2. Uji Normalitas ............................................................................................................... 45 3. Uji Homogenitas ............................................................................................................ 45 4. Uji Linearitas ................................................................................................................. 46 5. Regresi Linear Sederhana ........................................................................................... 46 6. Uji hipotesis ................................................................................................................... 46
G. Hipotesis Statistik .......................................................................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 49
A. Penjelasan Umum Objek Penelitian ............................................................................ 49 1. Identitas Madrasah ......................................................................................................... 49 2. Sejarah Singkat Madrasah ............................................................................................. 49 3. Visi, Misi dan Kegiatan Madrasah ................................................................................ 50 4. Guru dan Tenaga Kependidikan .................................................................................... 51 5. Sarana dan Prasarana ..................................................................................................... 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ......................................... 55 1. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................................... 55 2. Uji Hipotesis .................................................................................................................. 60
C. Temuan Penelitian ........................................................................................................ 63 1. Data hasil penelitian ...................................................................................................... 63 2. Deskripsi data non tes .................................................................................................... 68
a. Hasil observasi .......................................................................................................... 68
b. Hasil angket ............................................................................................................... 74
c. Deskripsi data hasil wawancara ................................................................................. 84
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................................... 87 E. Keterbatasan Penelitian................................................................................................ 90
BAB V ................................................................................................................... 91
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 91 B. Implikasi ........................................................................................................................ 91 C. Saran .............................................................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................... 97
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 159
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 18
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian .................................................................................. 24
Tabel 3. 2 Komposisi Siswa .................................................................................. 26
Tabel 3. 3 Kisi-kisi instumen tes ........................................................................... 27
Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrumen kuesioner (angket) ................................................ 30
Tabel 3. 5 Pedoman observasi guru ...................................................................... 32
Tabel 3. 6 Pedoman observasi siswa (kelas eksperimen) ..................................... 33
Tabel 3. 7 Pedoman observasi siswa (kelas kontrol) ............................................ 33
Tabel 3. 8 Pedoman wawancara guru ................................................................... 33
Tabel 3. 9 Pedoman wawancara siswa .................................................................. 33
Tabel 3. 10 Uji Validitas Soal ............................................................................... 35
Tabel 3. 11 Uji Validitas Angket .......................................................................... 36
Tabel 3. 12 Uji Reliabilitas Soal ........................................................................... 39
Tabel 3. 13 Uji Reliabilitas Angket ...................................................................... 39
Tabel 3. 14 Indeks Tingkat Kesukaran Soal ......................................................... 40
Tabel 3. 15 Tingkat Kesukaran Soal ..................................................................... 41
Tabel 3. 16 Kriteria Daya Pembeda ...................................................................... 42
Tabel 3. 17 Daya Pembeda Soal ........................................................................... 43
Tabel 4. 1 Daftar Urut Kepangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan ................. 52
Tabel 4. 2 Daftar Sarana dan Prasarana Sekolah .................................................. 54
Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pretes.......... 56
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Postes ......... 57
Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Angket ...... 57
Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Barlett Pretes ............................. 58
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Barlett Pretes ............................. 59
Tabel 4. 8 Hasil Uji Lineritas ................................................................................ 60
Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 60
Tabel 4. 10 Analisis Regresi Sederhana ................................................................ 61
Tabel 4. 11 Uji t pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ................................. 62
Tabel 4. 12 Uji t postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ................................ 63
xiii
Tabel 4. 13 Distribusi frekuensi pretes siswa kelas eksperimen dan kontrol........ 63
Tabel 4. 14 Distribusi frekuensi postes siswa kelas eksperimen dan kontrol ....... 64
Tabel 4. 15 Kategorisasi N-Gain kelas ekperimen dan kontrol ............................ 65
Tabel 4. 16 Pernyataan nomor 1 ........................................................................... 75
Tabel 4. 17 Pernyataan nomor 2 ........................................................................... 75
Tabel 4. 18 Pernyataan nomor 3 ........................................................................... 75
Tabel 4. 19 Pernyataan nomor 4 ........................................................................... 76
Tabel 4. 20 Pernyataan nomor 5 ........................................................................... 76
Tabel 4. 21 Pernyataan nomor 6 ........................................................................... 77
Tabel 4. 22 Pernyataan nomor 7 ........................................................................... 77
Tabel 4. 23 Pernyataan nomor 8 ........................................................................... 78
Tabel 4. 24 Pernyataan nomor 9 ........................................................................... 78
Tabel 4. 25 Pernyataan nomor 10 ......................................................................... 79
Tabel 4. 26 Pernyataan nomor 11 ......................................................................... 79
Tabel 4. 27 Pernyataan nomor 12 ......................................................................... 80
Tabel 4. 28 Pernyataan nomor 13 ......................................................................... 80
Tabel 4. 29 Pernyataan nomor 14 ......................................................................... 81
Tabel 4. 30 Pernyataan nomor 15 ......................................................................... 81
Tabel 4. 31 Pernyataan nomor 16 ......................................................................... 82
Tabel 4. 32 Pernyataan nomor 17 ......................................................................... 82
Tabel 4. 33 Pernyataan nomor 18 ......................................................................... 83
Tabel 4. 34 Pernyataan nomor 19 ......................................................................... 83
Tabel 4. 35 Pernyataan nomor 20 ......................................................................... 84
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2013-2017 .............2
Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz ................................................................ 14
Gambar 2. 2 Select mode ........................................................................................14
Gambar 2. 3 Country name ....................................................................................15
Gambar 2. 4 Tampilan Peta....................................................................................15
Gambar 2. 5 Bagan alur kerangka berpikir penelitian ...........................................21
Gambar 3. 1 Peta Lokasi MTs Negeri 13 Jakarta ..................................................23
Gambar 4. 1 Grafik Nilai N Gain Kelas Eksperimen............................................ 66
Gambar 4. 2 Grafik Nilai N Gain Kelas Kontrol .................................................. 67
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ......... 98
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ....... 113
Lampiran 3 Soal Pretes –Postes ........................................................................ 1287
Lampiran 4 Uji Validitas Soal ........................................................................ 13231
Lampiran 5 Uji Validitas Angket .................................................................... 13332
Lampiran 6 Tingkat Kesukaran Soal............................................................... 13433
Lampiran 7 Daya Pembeda ............................................................................. 13433
Lampiran 8 Nilai N-Gain ................................................................................ 13534
Lampiran 9 Lembar Observasi .......................................................................... 1376
Lampiran 10 Lembar Observasi ........................................................................ 1387
Lampiran 11 Lembar Observasi ........................................................................ 1398
Lampiran 12 Lembar Observasi ........................................................................ 1409
Lampiran 13 Lembar Observasi ...................................................................... 14140
Lampiran 14 Lembar Observasi ...................................................................... 14241
Lampiran 15 Lembar Observasi ...................................................................... 14342
Lampiran 16 Lembar Observasi ...................................................................... 14443
Lampiran 17 Lembar Observasi ...................................................................... 14544
Lampiran 18 Hasil Wawancara ....................................................................... 14645
Lampiran 19 Hasil Wawancara ......................................................................... 1487
Lampiran 20 Dokumentasi .............................................................................. 15150
Lampiran 21 Lembar Uji Referensi ................................................................ 15352
Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................ 15655
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 1576
Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 1587
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0.
Klaus melalui The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia
telah mengalami empat tahapan revolusi, yaitu: 1) Revolusi Industri 1.0
terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga
memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri
2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat
biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar
tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri
4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia
dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas
manusia dan mesin.
Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara
manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan
mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya
dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi,
sosial, dan politik.1 Hal inilah yang menyebabkan manusia sangat tergantung
dengan teknologi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari
peran teknologi. Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan adalah
smartphone.
Smartphone tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan data
dari CNN Indonesia menyebutkan bahwa anak-anak mulai usia 4 tahun sudah
punya perangkat mobile sendiri tanpa pengawasan orang tua. Kemudian
mengutip situs New York Times, 70 persen orang tua mengaku memang
mengizinkan anak-anak mereka yang usianya 6 bulan sampai 4 tahun bermain
perangkat mobile ketika mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
serta 65 persen melakukan hal yang sama untuk menenangkan si anak saat
berada di tempat umum.2 Jumlah pengguna smartphone khususnya di
Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir kian bertambah.
1 Banu Prasetyo dan Umi Trisyanti, “Revolusi Industri 4.0 dan Tantanga Perubahan
Sosial”, (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2018) 2 Hani Nur Fajrina, Tingkat Kecanduan Gadget di Usia Dini Semakin Mengkhawatirkan.
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151103093518-185-89078/tingkat-kecanduan-gadget-
di-usia-dini-semakin-mengkhawatirkan (akses, 21 Mei 2018)
2
Sumber: laporan E-Marketer penjualan smartphone di Indonesia
Gambar 1.1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2013-2017
(dalam juta)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna
smartphone di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Kementerian
komunikasi dan informatika republik Indonesia (kominfo) mengatakan dalam
webnya bahwa lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan
pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta
oranag. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan
pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan
Amerika.3
Pesatnya perkembangan smartphone belakangan ini, membuat peran dari
benda lain tergantikan. Salah satunya adalah peta. Saat ini orang
mengandalkan peta digital yang tersedia di smartphone mereka. Peta digital
tersaji lengkap dan detail, sehingga mempermudah penggunanya dalam
membaca peta. Hal tersebut membuat masyarakat termanjakan sehingga
mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta. Padahal
kemampuan membaca peta sangat penting untuk digunakan dalam situasi
darurat. Disekolah, siswa diajarkan cara membaca peta sebagai bekal
pengetahuan kartografi dasar. Akan tetapi, minat siswa dalam mempelajari
3 Indah Rahmayani, Indonesia Raksaksa Teknologi Digital Asia,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital
asia/0/sorotan_media (akses, 21 Mei 2018)
3
peta cetak sangat minim, sehingga banyak siswa yang kesulitan untuk
membaca peta, terutama peta buta.
Peta merupakan salah satu sarana penunjang belajar dalam pengajaran
ilmu pengetahuan sosial di sekolah. Pentingnya peta dapat dilihat dari
konsepsi ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari interaksi antara manusia
dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Fenomena
permukaan bumi yang sangat luas itu tidaklah mungkin dapat dipelajari secara
langsung, akan tetapi diperlukan alat bantu berupa gambaran visual mengenai
fenomena tersebut yang diperkecil dengan skala tertentu. Gambaran visual
inilah yang disebut peta. Dengan menggunakan peta akan dapat dihindari dari
pengajaran IPS yang verbalistik (hapalan, tahu namanya saja). Gambaran
visual juga akan menstimulasi pemahaman siswa terhadap gejala sebenarnya
di lapangan.
Beberapa pakar geografi menyatakan pendapatnya mengenai peranan peta
dalam proses belajar mengajar IPS. Dengan bantuan peta tematik dan jenis
peta lainnya yang relevan dengan pokok bahasan yang dipelajari akan dapat
menunjang proses belajar mengajar serta tingkat penyerapan siswa dalam
memahami materi IPS. Dengan peta pula siswa akan dapat mengetahui
bagaimana keterkaitan antar berbagai fenomena yang dipelajari itu dapat
menimbulkan fenomena yang agak berbeda atau bahkan sama sekali baru.4 Menurut hasil pengamatan peneliti saat melaksanakan pengenalan
lapangan persekolahan (PLP) di MTs Negeri 13 Jakarta, saat pembelajaran
IPS guru tidak menggunakan bantuan media peta sebagai media pembelajaran
di dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru IPS di MTs
Negeri 13 Jakarta menyatakan bahwa media peta di sekolah belum tersedia
dengan layak, sehingga guru enggan menggunakannya sebagai media
pembelajaran di kelas.
4 Ni Ketut Suryani, “Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta
Tematik dan Motivasi Belajar Terhdapa Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Bangli”, (Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Bali: Vol.2
No. 2 2011)
4
Untuk mendukung siswa dalam hal belajar membaca peta, saat ini terdapat
banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa dalam
menghafal peta. Salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz yang
merupakan aplikasi game peta offline, aplikasi tersebut menyajika berbagai
macam permainan, mulai dari country name, capital mode, flag mode, dll
semua tersaji dalam bentuk silluet foto.
Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat menaikan minat siswa
untuk mempelajari peta, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca dan menghapal peta buta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah utama yang dibahas adalah
mengenai:
1. Pesatnya perkembangan smartphone membuat masyarakat termanjakan
sehingga mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta
2. Minat siswa dalam mempelajari peta cetak sangat minim, sehingga banyak
siswa yang kesulitan untuk membaca peta terutama peta buta,
3. Terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa
dalam membaca peta buta, salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz.
4. Apakah pemanfaatan aplikasi world map quiz sebagai media pembelajaran
berpengaruh terhadap kemampuan siswa membaca peta buta di kelas VIII
MTs Negeri 13 Jakarta
C. Batasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi
permasalahan pada penggunaan aplikasi world map quiz selama penerapannya
di dalam pembelajaran. Adapun batasan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tidak membahas perkembangan smartphone secara luas.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah aplikasi world map quiz
3. Hanya mengukur hasil belajar siswa dan seberapa besar pengaruh aplikasi
tersebut dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta.
5
D. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan aplikasi World Map Quiz berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13
Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penggunaan aplikasi World Map Quiz
berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta buta di kelas
VIII MTs Negeri 13 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah literatur terhadap kajian ilmu
pendidikan IPS dalam bidang media pembelajaran IPS.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat praktis bagi peneliti:
Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam kajian
media pembelajaran, khususnya penerapannya dalam membaca peta
buta.
b. Manfaat praktis bagi pihak yang diteliti:
a) Siswa: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam membaca peta buta
b) Guru: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru di
dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi saat
ini
c) Sekolah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
minat serta prestasi siswa.
d) Peneliti selanjutnya: Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi masukan untuk terus mengembangkan metode
pembelajaran yang efektif, khususnya membantu siswa dalam
membaca peta buta.
6
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Belajar
a. Pengertian
Chaplin dalam Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan
bahwa belajar memiliki dua definisi yaitu ”acquisition of any
relatively permanent change in behaviour as a result of a practice
and experience.” (perolehan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman) dan ”process of
aquiring responses as a result of special practice.” (proses
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).
Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak dalam Penerapan
Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya, belajar adalah perubahan struktur mental
individu yang memberikan untuk menunjukkan perubahan perilaku
(learning is a change in a person’s mental structure that provides
the capacity to demonstrate change in behaviour).1
Jadi dari beberapa pengertian mengenai belajar yang telah
dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang relatif
menetap pada seseorang akibat pengalaman atau latihan yang
menyangkut aspek fisik maupun psikis, seperti dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak berpengetahuan menjadi tahu tentang sesuatu, dari tahu
menjadi lebih tahu, dari tidak memiliki keterampilan menjadi memiliki
keterampilan dan sebagainya.
b. Kognitivisme
Penting untuk dipahami bahwa dua pemikiran pokok dari
kognitivisme adalah teori pemrosesan informasi dan teori skema.
Kedua gagasan pokok ini dikembangkan baik oleh Jean Piaget maupun
Jerome S. Bruner, David P. Ausubel, dan Robert M. Gagne.
1 Ahmad Syarifuddin, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya”,(Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang: Vol. XVI No.
01 Edisi Juni 2011), hlm. 114-115
7
Menurut pendekatan kognitif, dalam kaitan teori pemrosesan
informasi, unsur terpenting dalam proses belajar adalah
pengetahuan yang dimiliki setiap individu sesuai dengan situasi
belajarnya. Apa yang telah diketahui siswa akan menentukan apa
yang akan diperhatikannya, dipersepsi olehnya, dipelajarai, diingat
atau bahkan dilupakan (unlearn).
Dalam konteks kognitivisme yang dianggap pengembangan
teori pemrosesan informasi justru Robert M. Gagne, yang kemudian
dikembangkan oleh George Miller. Asumsi yang melandasi teorinya
adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting
dalam perkembangan. Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi yang selanjutnya diolah sehingga
menghasilkan keluaran berupa hasil belajar.
Landasan yang kedua dari teori belajar kognitivisme adalah teori
skema yang di pionirkan oleh Sir Fredeic Barlett (Inggris). Skema
adalah suatu poses atau cara mengorganisasikan dan merespon
berbagai pengalaman belajar. Belajar merupakan proses aktif untuk
mengembangkan skema sehingga pengetahuan saling terkait, bukan
sekaedar tersusun secara hierarkis.2
Jadi dari beberapa pengertian mengenai kognitivisme yang telah
dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa teori kognitivisme adalah teori belajar yang mengakui
pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor
eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar merupakan
interaksi antara individu dan lingkungan. Jadi, dalam hal belajar,
lingkungan belajar siswa sangat mempengaruhi proses belajar siswa
dalam menyerap informasi yang diperoleh, salah satunya dnegan
menggunakan media pembelajaran yang nantinya akan membuat
suasana baru dalam belajar di dalam kelas yang biasanya hanya
dengan metode ceramah.
2 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011), hlm. 73-79
8
c. Faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Syah dalam Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yakni:
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani
dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran.
Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,
dibedakan menjadi dua golongan:
1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau yang kita
sebut dengan faktor individual. Yang termasuk faktor individual
antara lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk faktor sosial antara lain: faktor keluarga (rumah
tangga), guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan
dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia
dan motivasi sosial.3
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
yang mempengaruhi belajar dapat dibagi ke dalam dua faktor yaitu:
1) Faktor internal, antara lain: kondisi jasmani dan rohani siswa,
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, minat, latihan dan
kebiasaan belajar, motivasi pribadi dan konsep diri.
3 Ahmad Syarifuddin, Op. Cit, hlm. 125-128
9
2) Faktor eksternal, antara lain: pendekatan belajar, kondisi keluarga,
guru dan cara mengajarnya, kesempatan yang tersedia dan motivasi
sosial.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”.
Menurut Smaldino dalam Desain Pembelajaran Inovatif, media
secara harfiah bermakna perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan, sedangkan menurut Dobald P. Ely &
Vernon S. Gerlach arti sempit dari media pembelajaran adalah
bawa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik
yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta
menyampaikan informasi.4
Jadi dari beberapa pengertian mengenai media pembelajaran
yang telah dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa media pembelajaran yaitu sebagai perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai
motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil
belajar yang lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bias bentuk cetak
maupun non-cetak.
b. Jenis Media Pembelajaran
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto dalam bukunya yang
berjudul Media Pembelajaran Manual dan Digital mengatakan bahwa
jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup
beragam, mulai dari media yang sederhana seperti: gambar, poster,
peta, papan tulis, dll, sampai pada media yang cukup rumit dan
canggih.5 Salah satu media pembelajaran yang saat ini banyak
digunakan ialah media pembelajaran berbasis blended learning.
4Ali Mudlofir dkk, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2017), hlm. 121-124 5 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 57
10
Blended Learning
Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/campuran)
dan learning (belajar). Makna asli sekaligus yang paling umum
blended learning mengacu pada belajar yang mengkombinasi atau
mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan
pembelajaran berbasis computer (online dan offline).
Wasis D Dwiyogo dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
Berbasis Blended Learning mengatakan bahwa Pembelajaran
Berbasis Blended Learning (PBBL) adalah pembelajaran yang
mengombinasi strategi penyampaian pembelajaran menggunakan
kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis computer (offline), dan
computer secara online (internet dan mobile learning). Hasil-hasil
penelitian yang dilakukan Dziuban, Hartman, dan Moskal
menemukan bahwa program blended learning memiliki potensi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan
pembelajaran yang sepenuhnya pembelajaran online.
Raganathan, Negash, dan Wilcox dalam Wasis D Dwiyogo
membagi empat jenis klasifikasi e-learning yang kemudian
berdasarkan empat klasifikasi tersebut dikembangkan menjadi enam
jenis, salah satunya yaitu pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan adanya kehadiran fisik
pengajar yang melakukan presentasi materi secara fisik tetapi tidak
melakukan komunikasi elektronik. Pembelajaran ini dimasukkan
sebagai e-learning karena walaupun pembelajaran lebih didominasi
oleh kegiatan tatap muka, namun sudah menggunakan media
elektronik sebagai kegiatan penyampaian isi pembelajaran, misal
melalui slide power point, klip video, dan multimedia untuk
memberikan penjelasan dan contoh-contoh isi pembelajaran.6
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media
aplikasi yang akan peneliti gunakan yaitu aplikasi World Map Quiz
adalah merupakan media pembelajaran berbasis blended learning tatap
muka karena peneliti akan melakukan pembelajaran secara tatap muka
6 Wasis D Dwiyogo, Pembelajaran Berbasis Blended Learning, (Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2018), hlm.59-66
11
dengan siswa, namun saja sudah menggunakan media elektronik
sebagai kegiatan penyampaian isi pembelajaran.
c. Fungsi Media
Ibrahim dkk dalam Desain Pembelajaran Inovatif
menjelaskan bahwa fungsi media pembelajaran ditinjau dari dua
hal, yaitu: proses pembelajaran sebagai proses komunikasi dan
kegiatan interaksi antara peserta didik dan limgkungannya.
Ditinjau dari proses pembelajaran sebagai proses komunikasi,
maka fungsi media adalah sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) ke penerima (peserta didik). Ditinjau dari proses
pembelajaran sebagai kegiatan interaksi anatara peserta didik dan
lingkungannya, maka fungsi dapat diketahui berdasarkan adanya
kelebihan media dan hambatan komunikasi yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran.7
McKnown dalam Desain Pembelajaran Inovatif
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu: 1)
mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan
yang menekankan pada instruksional akademis menjadi pendidikan
yang mementingkan kebutuhan kehidupan pembelajar, 2)
membangkitkan motivasi belajar, 3) memberikan kejelasan, dan 4)
memberikan rangsangan.8
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa media pembelajaran
memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi
dan pencegah terjadinya hambatan proses pembelajaran, sehingga
informasi atau pesan dari komunikator dapat sampai kepada
komunikan secara efektif dan efesien.
d. Peranan Media Pembelajaran dalam Konteks Belajar
Ali Mudlofir dkk dalam bukunya yang berjudul Desain
Pembelajaran Inovatif menyatakan bahwa pembelajaran merupakan
proses komunikasi, maka media berperan penting dalam
mempermudah belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu
unsur atau komponen dalam system pembelajaran. Oleh karena
media pembelajaran merupakan unsur atau komponen system
pembelajaran, maka media pembelajaran merupakan bagian
integral dari pembelajaran.
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan
alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan
materi ajar. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu
7 Ali mudlofir, hlm. 129 8Ali Mudlofir dkk, Op. Cit, hlm.132
12
visual, yaitu untuk mendorong motivasi belajar, mempertinggi daya
serap, dll. Kemudian dengan berkembangnya teknologi, khususnya
teknologi audio pada pertengahan abad 20 lahirlah alat bantu ausio
visual.
Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai
dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi,
tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya
informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat. Media
telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat
yang berbeda-beda.9
3. Kemampuan Belajar
Menurut Gagne dalam Belajar dan Pebelajaran, ada lima kategori
kemampuan belajar, yaitu:
a) Keterampilan intelektual atau kemmepuan seseorang untuk
berinteraksi dengan lingkungannya masing-masing dengan
penggunaan lambang.
b) Strategi/siasat kognitif yaitu keterampilan peserta didik untuk
mengatur proses internal perhatian, belajar, ingatan dan pikiran
c) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mengenal dan menyimpan
nama atau istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan
kumpulan pengetahuan
d) Keterampilan motorik, yaitu keterampilan mengorganisasikan gerakan
sehingga terbentuk keutuhan gerakan yang mulus, teratur, dan tepat
waktu
e) Sikap, yaitu keadaan dalam diri peserta didik yang mempengaruhi
(bertindak sebagai moderator atas pilihan untuk bertindak). Sikap ini
meliputi komponen afektif, kognitif dan psikomotorik.
Gagne juga menyatakan bahwa untuk dapat memperoleh dan
menguasai kelima kategori kemampuan belajar tersebut di atas, ada
sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan oleh pendidik. Ada
9 Ibid, hlm.134-138
13
kondisi belajar internal yang timbul dari memori peserta didik
sebagai hasil belajar sebelumnya, dan ada sejumlah kondisi
eksternal ditinjau dari peserta didik. Kondisi eksternal ini bila
diatur dan dikelola dengan baik merupakan usaha untuk
membelajarkan, misalnya pemanfaatan atau penggunaan berbagai
media dan sumber belajar.10
4. Kemampuan Membaca Peta
Sukma perdana prasetya dalam bukunya yang berjudul Media
Pembelajaran Geografi mengatakan bahwa media yang utama
dalam pembelajaran IPS khusunya materi geografi adalah model
permukaan bumi yang berupa peta, atlas, dan globe. Prosesnya
mulai dari pengenalan, pembacaan (map reading), pemilihan, dan
pembuatan peta, sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik.
Peta merupakan media yang sangat penting karena dengan peta
dapat ditunjukkan seluruh kenampakan muka bumi.11
Selanjutnya Sukma perdana prasetya Peta juga mengakatan
sebagai media utama dalam pembelajaran IPS khusunya materi
geografi harus dapat dibaca dan ditafsirkan oleh siswa. Membaca
peta diartikan sebagai upaya mempelajari atau mengetahui medan
(kenampakan-kenampakan yang ada dipermukaan bumi) secara
grafis. Sedangkan menafsirkan peta merupakan upaya lebih lanjut
setelah membaca peta, yakni berdasarkan kenampakan-
kenampakan yang dibaca dari peta.12
Maka dari itu, untuk dapat membaca peta dengan benar diperlukan
pengetahuan dan keterampilan yang khusus. Agar media peta dapat
berfungsi secara maksimal, maka pembelajaran dengan menggunakan
media peta perlu diefektifkan.
5. Aplikasi World Map Quiz
Q bis Studio adalah pengembang Android yang telah aktif sejak
2015 dan memiliki satu buah game yaitu World Map Quiz di Google Play.
Dengan lebih dari 1 juta pemasangan, World Map Quiz adalah salah satu
aplikasi yang lebih populer di Google Play.
10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm.
10-12 11 Sukma Perdana Prasetya, Media Pembelajaran Geografi, (Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2015) 12 Ibid, hlm. 90-91
14
Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz
World Map Quiz tersedia di Android dan IOS, dan juga
diterjemahkan ke dalam 16 bahasa, salah satunya ialah bahasa Indonesia.
Berbagai mode permainan dapat membantu Anda dalam mempelajari
lokasi negara serta bendera dan ibukota mereka.13
Mode yang tersedia didalam permainan ini antara lain: Country
name, Elimination, Capital mode, Flag mode, Guess the name, City name,
Oceans and seas. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya
menggunakan mode Country name.
Gambar 2. 2 Select mode
Country name: seperti namanya, mode ini untuk menebak nama
Negara dari berbagai benua di dunia. Dikategorikan ke dalam 5 benua
yakni benua amerika, benua eropa, benua afrika, benua asia, dan benua
Australia, kemudian dibagi atas level easy, normal, dan hard yang disetiap
levelnya ada ketentuannya tersendiri unutk lenjut ke level selanjutnya,
untuk level easy hanya menebak 10 nama Negara dan kemudian bisa
melanjtkan ke level selanjutnya, dan begitupun seterusnya.
13 Q bis studio, World Map Quiz, http://worldmapquiz.qbisstudio.com/index.html (akses 26
Januari 2020)
15
Gambar 2. 3 Country name
Kelebihan applikasi ini sendiri adalah, aplikasi ini berbasis game
android yang mana semua oarng bisa mengaksesnya tanpa perlu repot, dan
juga aplikasi ini offline sehingga bisa digunakan tanpa menggunakan
internet. Untuk kekurangannya sendiri adalah, karena yang disajikan
hanya berupa siluet poto saja, sehingga orang yang memainkannya
(khususnya anak-anak) kurang begitu tertarik karena kurangnya permainan
warna pada tampilan apliklasi ini.
Gambar 2. 4 Tampilan Peta
B. Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian Wulan Dewi Andhari, dkk yang berjudul “Penggunaan
Media “Peta Buta Elektronik” Terhadap Pengetahuan Peta Buta Siswa
Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Islam Terpadu An-Nadwah Bekasi)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
pengetahuan peta buta siswa sekolah dasar dengan menggunakan media
peta buta elektronik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV di SDIT An-Nadwah Bekasi yang berjumlah 4
16
kelas. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data purposive
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkann bahwa nilai rata-rata kelas
eksperimen mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan dengan
kelas control, karena siswa kelas ekperimen merasa senang menggunakan
peta buta elektronik yang dikemas seperti games.
2. Hasil penelitian Indrisari Sinthaputri yang berjudul “Efektivitas Media
Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Pestasi
Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran
2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara nilai pretest dan nilai
posttest pada eksperimen dan kelas control, perbedaan prestasi belajar
kelas eksperimen dan kelas control, serta efektivitas media pembelajaran
peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi blajar IPS siswa
kelas IV SDN Kasihan Bantul tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini
menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain control
group pretest dan posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 siswa
(32 eksperimen dan 29 kontrol). Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data adalah nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar
IPS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas
eksperimen dan kelas control menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai
signifikansi.
3. Hasil penelitian Maya Kartika Sari yang berjudul “Pengaruh Media Peta
Interaktif Terhadap Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPS Kelas IV SD”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menunjukkan letak dan lokasi,
keaktifan dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode dengan 2
siklus dalam penelitian PTK pada 30 siswa kelas IV SD Jetis, Bangtul,
Jogjakarta pada mata pelajaran IPS. Sampel dalam penelitian ini adalah 30
siswa kelas IV IV SD Jetis, Bangtul, Jogjakarta. Teknik pengambilan data
dengan lembar observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi.
17
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta interaktif efektif dalam
pembelajaran IPS untuk siswa kelas IV.
4. Hasil penelitian Ni Ketut Suryani yang berjudul “Pengaruh Metode
Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangli”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh
Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Nageri 1
Bangli dengan menggunakan Post Test Only Control Group Design.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan
desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control
design dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini berjumlah
80 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Random Sampling.
Hasil penelitian bahwa metode pembelajaran ekspositori berbantuan peta
tematik dan motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih efektif
untuk meningkatkan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1
Bangli.
5. Hasil penelitian Ayi Badruzaman, dkk yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Peta“.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi peta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangsambung
Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian one group
pretes-posttes design. Subyek penelitian ini adalah 32 siswa kelas IV, yang
terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Hasil
penelitian bahwa adanya perbedaan rata-rata data hasil belajar siswa dari
yang menggunakan media visual dengan yang tidak menggunakan media
visual.
18
Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan
Penulis Judul Sumber Persamaan Perbedaan
Wulan
Dewi
Andhari,
dkk
“Penggunaan
Media “Peta Buta
Elektronik”
Terhadap
Pengetahuan Peta
Buta Siswa
Sekolah Dasar
(Studi Sekolah
Dasar Islam
Terpadu An-
Nadwah Bekasi)”
Universitas
Negeri
Jakarta
Media yang
digunakan dalam
peenilitian ini sama-
sama menggunakan
peta, yaitu peta
elektronik. Teknik
sampling yang
digunakan sama,
yaitu purposive
sampling. Uji
homogenitas yang
digunakan juga sama,
yaitu uji barlett.
Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
dilakukan yakni
terletak pada uji
normalitas yang
digunakan, uji yang
digunakan peneliti
sebelumnya yakni
menggunakan uji
liliefors.
Indrisari
Sinthaputr
i
“Efektivitas
Media
Pembelajaran Peta
Buta Berbasis
Puzzle
Multimedia
Ditinjau dari
Pestasi Belajar
IPS Siswa Kelas
IV SD Negeri
Kasihan Bantul
Tahun Pelajaran
2013/2014”
Universitas
PGRI
Yogyakarta
Teknik pengumpulan
data antara penelitian
ini dengan penelitian
yang akan peneliti
lakukan adalah sama-
sama menggunakan
pretest dan posttest.
Uji reliablitias yang
digunakan sama,
yaitu menggunakan
uji alpha cronbach
dan uji normalitas
yang digunakan juga
sama, yaitu
menggunakan uji
Kolmogorov smirnov
Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
dilakukan yakni
terletak pada media
pembelajaran yang
digunakan Indrisari
Sinthaputri adalah
peta buta berbasis
puzzle multimedia,
sedangkan penelitian
yang akan dilakukan
peneliti menggunakan
aplikasi game world
map quiz.
Maya
Kartika
Sari
“Pengaruh Media
Peta Interaktif
Terhadap
Pemahaman dan
Hasil Belajar
Siswa pada Mata
IKIP PGRI
Madiun
Media yang
digunakan dalam
penelitian ini sama-
sama menggunakan
peta digital. Tujuan
dari penelitian ini
Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
dilakukan yakni
terletak pada jenis
data yang digunakan
19
Pelajaran IPS
Kelas IV SD”
juga untuk melihat
peningkatan
kemampuan siswa
dalam memahami
materi dan
menunjukkan letak
pada peta.
oleh peneliti
sebelumnya ada 2
yakni kualitatif dan
juga kuantitatif.
Penelitian ini juga
merupakan penelitian
PTK, berbeda dengan
penelitian yang akan
dilakukan oleh
peneliti yakni
penelitian
eksperimen.
Ni Ketut
Suryani
“Pengaruh
Metode
Pembelajaran
Ekspositori
Berbantuan Peta
Tematik dan
Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi
Belajar Geografi
Siswa Kelas X
SMA Negeri 1
Bangli”
Universitas
Pendidikan
Ganesha Bali
Persmaan pada
penelitian ini adalah
metode pengumpulan
data yang digunakan
sama-sama
menggunakan tes dan
kuesioner, serta
analisis yang
digunakan adalah
analisis statistic
menggunakan
program spss.
Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
dilakukan yakni
terletak pada desain
penelitian. Desain
penelitian yang
digunakan Ni Ketut
Suryani adalah post
test only control,
sedangkan desain
yang akan digunakan
peneliti adalah
nonequivalent grup
pre test-post test
design. Penelitian ini
juga merupakan
penelitian mengenai
pembelajara
ekspositori dengan
berbantuan peta
tematik.
Ayi
Badruzam
an, dkk
“Pengaruh
Penggunaan
Media Visual
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Pendekatan
penelitian yang
dilakukan
Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
Lanjutan Tabel 2.1
20
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
pada Mata
Pelajaran Peta“
sebelumnya dengan
penelitian yang akan
dilakukan adalah
sama-sama
menggunakan
pendekatan
kuantitatif. Penelitian
ini juga sama-sama
mengghitung N-
Gain, dan uji
normalitas pada
penelitian ini juga
sama-sama
menggunakan uji
Kolmogorov
Smirnov.
dilakukan yakni
terletak pada media
yang digunakan,
media yang
digunakan oleh
peneliti sebelumnya
bukan hanya peta,
tetepi juga media
visual lainnya seperti
gambar dan juga
power point. Desain
penelitian yang
digunakan peneliti
sebelumnya adalah
one group pretest-
posttest, sedangkan
desain yang akan di
pakai oleh peneliti
adalah nonequivalent
grup pre test-post test
design.
C. Kerangka Berpikir
Pesatnya perkembangan smartphone belakangan ini, membuat peran
dari benda lain tergantikan. Salah satunya adalah peta. Saat ini orang
mengandalkan peta digital yang tersedia di smartphone mereka. Peta digital
tersaji lengkap dan detail, sehingga mempermudah penggunanya dalam
membaca peta. Hal tersebut membuat masyarakat termanjakan sehingga
mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta. Padahal
kemampuan membaca peta sangat penting untuk digunakan dalam situasi
darurat. Disekolah, siswa diajarkan cara membaca peta sebagai bekal
pengetahuan kartografi dasar. Akan tetapi, minat siswa dalam mempelajari
peta cetak sangat minim, sehingga banyak siswa yang kesulitan untuk
membaca peta, terutama peta buta.
Lanjutan Tabel 2.1
21
Untuk mendukung siswa dalam hal belajar membaca peta, saat ini
terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa dalam
menghafal peta. Salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz yang
merupakan aplikasi game peta offline, aplikasi tersebut menyajika berbagai
macam permainan, mulai dari country name, capital mode, flag mode, dll
semua tersaji dalam bentuk silluet foto. Dengan adanya aplikasi tersebut
diharapkan dapat menaikan minat siswa untuk mempelajari peta, serta
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menghapal peta buta.
Adapun bagan alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan: Alur Berpikir, Fokus Penelitian
Gambar 2. 5 Bagan alur kerangka berpikir penelitian
Ketergantungan
terhadap peta digital
Kemampuan siswa
membaca peta buta Penggunaan aplikasi
world map quiz
Perkembangan
Teknologi
22
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,
maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagia berikut:
a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap
peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.
b. Hipotesis Kerja (Ha)
Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap
peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah MTs Negeri
13 Jakarta yang beralamat di Jl. H. Dilun, Kecamatan Ulujami,
Pesanggrahan, Kab/ Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Tempat
penelitian ini diambil karena jarak yang dekat antara rumah penulis
dengan lokasi sekolah, serta sekolah ini merupakan sekolah tempat penulis
melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) sehingga penulis
mengenal keadaan sekolah.
Gambar 3. 1 Peta Lokasi MTs Negeri 13 Jakarta
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari penyusunan
dan pengajuan proposal, observasi, pengajuan surat izin penelitian,
menenetukan dan menyusun instrumen, pengumpulan data, pengolahan
dan analisis data penelitian. Rentang waktu yang peneliti butuhkan secara
24
keseluruhan adalah selama 6 bulan, mulai dari bulan Juli hingga Februari
2020 yang dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi
(quasi experimental), disebut juga eksperimen semu. Tujuannya adalah
untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang
sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap
seluruh variabel yang relevan.
Zainal Arifin dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan
menyatakan bahwa eksperimen kuasi banyak digunakan dalam
penelitian pendidikan dengan desain pretes-postest karena vaiabel-
variabelnya banyak yang tidak bisa di amati, seperti kematangan, efek
pengujian, regresi statistik, dan adaptasi.1
Metode ini dipilih karena sesuai dengan model penelitian yaitu dengan
menggunakan pretes-postest serta banyaknya variabel-variabel yang
diamati seperti efek pengujian terhadap penerapan aplikasi world map quiz
ke dalam pembelajaran.
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 74
Juli Agustus September O ktober November Desember Januari Februari
1 Perencanaan
Pengajuan prosposal
Pengajuan izin
penelitian
Penyusunan
instrument penelitian
2 Pelaksanaan
Proses penelitian
3 Penyelesaian
Proses analisis data
Penyusunan laporan
penelitian
No Tahap penelitianWaktu Penelitian
25
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent
Control Group Design, yang mana desain ini hampir sama dengan pretest-
posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2
Sehingga struktur desainnya menjadi seperti berikut ini.
Kelompok Eksperimen : O1 X O2
Kelomok Kontrol : O1 O2
Langkah pertama yang akan peneliti lakukan adalah memilih dan
menetapkan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas yang akan menggunakan aplikasi world map quiz sebagai
kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan.
Sebelum penelitian berlangsung, kedua kelas diberikan pretest (O1)
kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas
eksperimen menggunakan aplikasi world map quiz (X). Setelah diberikan
perlakuan pada kelas eksperimen, kedua kelompok diberikan posttest (O2),
hasilnya kemudian dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh
gain, yaitu selisih antara skor pretest dan posttest.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Zainal Arifin dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan
mengungkapkan bahwa, populasi atau universe adalah keseluruhan
objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun
hal-hal yang terjadi.3 Dalam penelitian, populasi dibedakan antara
populasi secara umum dengan populasi target atau “target
population”.4
Populasi umum dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTS
Negeri 13 Jakarta tahun ajaran 2019/2020, sedangkan populasi target
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm.79 3 Zainal Arifin, Op.Cit, hlm. 215 4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 250
26
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 13
Jakarta tahun ajaran 2019/2020.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjasi sampel. Teknik sampel yang akan digunakan oleh peneliti
adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.5
Sampel diambil berdasarkan pertimbangan peneliti atas rekomendasi
dari guru IPS MTs Negeri 13 Jakarta yang menyarankan untuk memilih
kelas VIII C dan VIII D karena memiliki komposisi yang berbeda dari segi
fokus dalam belajar dan kemampuan hasil belajar di dalam kelas. Maka
dari itu, peneliti menentukan dua kelas sebagai sampel dalam penelitian
ini, yaitu kelas VIII C sebagai kelas Eksperimen dan kelas VIII D sebagai
kelas kontrol.
Tabel 3. 2 Komposisi Siswa
Kelas Kompetisi Jumlah
siswa
Nilai rata-
rata IPS Usia
Laki-laki Perempuan
C 16 19 35 82,62 13-14
D 20 16 36 80,00 13-14
Berdasarkan uraian data di atas, maka kelas VIII C sebagai kelas
eksperimen yang akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi world map quiz dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang tidak
menggunakan aplikasi world map quiz selama pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Tes
a. Pretest-Posttest
Zainal Arifin dalam bukunya yang berjudul Penelitian
Pendidikan mengungkapkan bahwa, tes adalah suatu teknik pengukuran
5 Sugiyono, Op.Cit, hlm. 85
27
yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes objektif
atau sering disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena
jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.6 Untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam membaca peta buta pada ranah
kognitif yang diperoleh dari data pretest dan posttest berupa skor hasil
belajar IPS pada materi pembelajaran menjelaskan kondisi geografis
dan karakteristik negara-negara anggota ASEAN.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan siswa membaca peta buta untuk mengukur sejauh mana
pengaruh aplikasi world map quiz selama proses pembelajaran. Tes
yang diberikan adalah tes objektif berupa pilihan ganda sebanyak 20
soal. Adapun kisi-kisi instrumen tes adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Kisi-kisi instumen tes
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator No. Soal
Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata.
Memahami perubahan
keruangan dan interaksi
antarruang di Indonesia
dan negara-negara ASEAN
yang diakibatkan oleh
faktor alam dan manusia
(teknologi, ekonomi,
pemanfaatan lahan, politik)
dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan
kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, politik
Mendeskripsikan
pengertian Negara
ASEAN
1 – 3
Mendeskripsikan
letak geografis
Negara ASEAN
4 – 15
Mendeskripsikan
bentuk secara
geografis
16 – 17
Letak koordinat
ASEAN
18 – 20
2. Non tes
Bentuk-bentuk instrumen yang akan dipilih tergantung dari beberapa
faktor, diantaranya adalah teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
6 Zainal Arifin, Op.Cit, hlm.226-227
28
Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
mengungkapkan bahwa, angket digunakan bila responden yang
jumlahnya cukup banyak dan dapat membaca dengan baik. Observasi
digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses
kerja, dll. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.
Gabungan dari ketiganya digunakan bila ingin mendapatkan data yang
lengkap, akurat, dan konsisten.7
Maka dari itu, peneliti menggunakan ketiga instrumen tersebut ke
dalam penelitian agar data yang diperoleh lengkap, akurat, dan konsisten.
a. Kuesioner (angket)
Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
mengungkapkan bahwa, kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabl yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.8
Berikut adalah definisi konseptual, definisi operasional, serta
kisi-kisi pedoman kuesioner (angket) yang akan diberikan kepada
responden:
a) Definisi konseptual
Seperti yang kita ketahui sebagai seorang guru, penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran di dalam kelas
sangatlah penting, karena diharapkan dengan menggunakan media
pembelajaran proses belajar mengajar tidak hanya verbalistik saja.
Menurut Smaldino dalam Desain Pembelajaran Inovatif, media
secara harfiah bermakna perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan.9 Kemudian dengan menggunakan
media pembelajaran juga di harapkan dapat memotivasi siswa
7Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm 172 8 Ibid, hlm. 199 9 Ali Mudlofir dkk, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2017), hlm. 121
29
untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar
yang lebih memuaskan.
Saat ini terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat
mempermudah siswa dalam mempelajari peta, salah satunya ialah
aplikasi world map quiz, yang mana aplikasi tersebut merupakan
keluaran dari Q bis Studio. Q bis Studio adalah pengembang
Android yang telah aktif sejak 2015 dan memiliki satu buah game
yaitu World Map Quiz di Google Play.10
b) Definisi operasional
Penggunaan aplikasi World Map Quiz tentu saja diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.
Maka dari itu penggunaan aplikasi World Map Quiz dalam
pembelajaran digunakan untuk mengukur apakah aplikasi tersebut
dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta, yang
mana indikator dari variabel tersebut adalah proses belajar di
dalam kelas serta kejelasan infomasi. Skala yang digunakan ialah
skala likert dengan 4 poin.
c) Kisi-kisi instrumen
Pada pengumpulan data melalui angket/kuosioner
menggunakan skala likert sebagai alat untuk mengukur jawaban
dari responden. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang
suatu objek atau fenomena tertentu.11 Skala likert memiliki 2
bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif.
Pada penelitian ini, skala likert yang digunakan dengan
membuat bentuk jawaban yang terdiri dari sangat setuju (SS),
setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
10 Q bis studio, World Map Quiz, http://worldmapquiz.qbisstudio.com/index.html (akses 26
Januari 2020) 11 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 cet. 1 (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm 50
30
Berikut adalah kisi-kisi dari instrument angket yang akan
peneliti gunakan saat penelitian dan akan penelit bagikan kepada
kelas eksperimen:
Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrumen kuesioner (angket)
Variabel Indikator Item No.
pernyataan
Penggunaan aplikasi
world map quiz (x)
1. Belajar
Proses pembelajaran:
1) Pembelajaran dikelas
bervariasi 1
2) Suasana belajar
menyenangkan 2
3) Teknik mengajar yang
menarik 3
4) Disertakan dengan contoh-
contoh real 4
5) Penggunaan media
pembelajaran 5
6) Siswa merasa terbantu
ketika guru menggunakan
media pembelajaran
6
7) Penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi 7
8) Media pembelajaran sesuai
dengan materi pembelajaran 8
9) Siswa merasa paham ketika
menggunakan media
pembelajaran
9
2. Kejelasan
informasi
1. Kejelasan proses penyampaian informasi
kepada siswa:
1) Siswa merasa terbantu
dengan penerapan aplikasi
World Map Quiz
10
31
2) Siswa paham materi yang
disampaikan setelah
menggunakan aplikasi World
Map Quiz
11
3) Siswa merasa terbantu
selama proses pembelajaran. 12
2. Kejelasan tingkat pemahaman siswa
terhadap informasi terkait cara membaca
peta buta
1) Siswa meminta bantuan
teman yang sudah mengerti 13
2) Pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi World
Map Quiz membuat siwa
merasa puas
14
3) Siswa mudah memahami
penggunaan aplikasi World
Map Quiz
15
4) Siswa merasa lebih cepat
tanggap dengan
menggunakan aplikasi World
Map Quiz
16
3. Kelebihan dan kekurangan dari aplikasi
World Map Quiz
1) Aplikasi World Map Quiz
sangat menarik 17
2) Gambar peta yang di sajikan
dalam aplikasi menarik 18
3) Siswa tidak takut lagi pada
pelajaran IPS, terutama
membaca peta buta 19
Lanjutan Tabel 3.4
32
4) Siswa merasa puas dengan
apa yang telah di kerjakan 20
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi yang digunakan
oleh penulis adalah observasi terstruktur. Sugiyono dalam bukunya
yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D mengungkapkan bahwa, observasi terstruktur
adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa
yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.12
Observasi yang akan peneliti lakukan di kelas VIII C dan VIII
D, meliputi observasi yang dilakukan oleh guru bidang studi dan
mitra terhadap peneliti ketika sedang melakukan penelitian dan
terhadap respon siswa baik dikelas kontrol maupun dikelas
eksperimen. Berikut adalah pedoman observasi yang akan diberikan
kepada guru dan mitra:
Tabel 3. 5 Pedoman observasi guru
No Aspek yang diamati No. pertanyaan
1. Kesesuaian dengan RPP 1
2. Kesesuaian dengan indikator pembelajaran 2-3
3. Proses pembelajaran:
a) Kejelasan penyampaian informasi
b) Kejelasan penyampaian materi
c) Penguasaan media
d) Bentuk dan cara evaluasi
4-10
12 Ibid, hlm. 203-205
Lanjutan Tabel 3.4
33
Tabel 3. 6 Pedoman observasi siswa (kelas eksperimen)
No Aspek yang diamati No. pertanyaan
1. Ketertarikan siswa selama pembelajaran 1-3
2. Keaktifan siswa selama pembelajaran 4-5
3. Pemahaman akan materi 6-7
4. Pemahaman akan media (aplikasi World Map
Quiz) 8-9
5. Ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan 10
Tabel 3. 7 Pedoman observasi siswa (kelas kontrol)
No Aspek yang diamati No. pertanyaan
1. Ketertarikan siswa selama pembelajaran 1-3
2. Keaktifan siswa selama pembelajaran 4-7
3. Pemahaman akan materi 8-9
4. Ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan 10
c. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara tidak
terstruktur, karena pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.13
Berikut adalah pedoman wawancara yang akan peneliti
gunakan ketika penelitian:
Tabel 3. 8 Pedoman wawancara guru
No Aspek yang ditanya No. pertanyan
1. Media aplikasi world map quiz 1-3
2. Kekurangan dan kelebihan media serta masukan 4-8
Tabel 3. 9 Pedoman wawancara siswa
No Aspek yang ditanya No. pertanyan
1. Pemahaman akan materi 1-2
2. Pemahaman akan media (aplikasi World Map 3
13 Ibid, hlm. 194
34
Quiz)
3. Ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan 4
4. Kekurangan dan kelebihan media (aplikasi World
Map Quiz)
5-8
E. Kontrol terhadap Validitas Internal
1. Uji validitas
Harun Rasyid dan Mansur dalam bukunya yang berjudul Penilaian
Hasil Belajar mengungkapkan bahwa validitas didefinisikan sebagai
ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukuran.14
Duwi Priyatno dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Olah
Data Menggunakan SPSS mengemukakan bahwa uji validitas
kuesioner digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item
dalam mengukur apa yang ingin diukur pada kuesioner tersebut. Item
dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor
totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam
mengungkapkan suatu yang ingin diungkap pada kuesioner tersebut.15
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap instumen tes
(pretest posttest) dan instumen non tes (angket). Untuk mengukur validitas
pada penelitian ini digunakan rumus metode korelasi pearson. Teknik uji
validitas dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor
item dengan skor totalnya. Dengan rumus sebagai berikut:16
𝑟𝑥𝑦 =𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara X dengan Y
n = jumlah sampel
∑XY = jumlah total data XY
∑X = jumlah total data variabel X
∑Y = jumlah total data variabel Y
14 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
2009), hlm.133 15 Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Penerbit
ANDA, 2017), hlm. 63-67 16 Edi Riadi, Statistika Penelitian, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2016), hlm.208
Lanjutan Tabel 3.9
35
Kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria
menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai positif dan r
hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel
maka item dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap instrumen tes dan
angket dengan menggunakan SPSS versi 20, diperoleh informasi bahwa
dari 20 soal tes dan 20 pertanyaan angket yang disebar ke 20 siswa pada
kelas atas dari sampel yaitu kelas IX dinyatakan valid. Berikut adalah hasil
dari uji pada validitas instrumen tes dan angket:
a. Uji validitas soal
Instrrumen soal sebelumnya telah di konsultasikan oleh dosen ahli
yaitu Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Anisa Windarti, M.Sc. Soal
pretes postes yang digunakan berbentuk pilihan ganda berjumlah 20
soal. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing mengenai
kejelasan dan kevalidan instrumen, peneliti melakukan uji validitas
kepada 20 siswa di kelas IX A.
Hasil dari uji validitas tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan SPSS versi 20.17 Berikut adalah hasil uji validitas soal
pretes dan postes:
Tabel 3. 10 Uji Validitas Soal
No. Soal r hitung r tabel Hasil
1 0,777 0,444 Valid
2 0,492 0,444 Valid
3 0,638 0,444 Valid
4 0,777 0,444 Valid
5 0,638 0,444 Valid
6 0,777 0,444 Valid
7 0,631 0,444 Valid
8 0,761 0,444 Valid
9 0,638 0,444 Valid
10 0,631 0,444 Valid
17 Lampiran 4
36
11 0,761 0,444 Valid
12 0,777 0,444 Valid
13 0,631 0,444 Valid
14 0,761 0,444 Valid
15 0,702 0,444 Valid
16 0,746 0,444 Valid
17 0,492 0,444 Valid
18 0,761 0,444 Valid
19 0,631 0,444 Valid
20 0,638 0,444 Valid
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa
dari 20 soal semuanya dinyatakan valid karena rhitung ≥ rtabel.
Selanjutnya soal pretes dan postes akan di uji reliabilitas, tingkat
kesukaran, serta daya pembedanya.
b. Uji validitas kuesioner (angket)
Instrrumen angket sebelumnya telah di konsultasikan oleh dosen
ahli yaitu Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Anisa Windarti, M.Sc.
Pernyataan yang terdapat di dalam lembar angket berjumlah 20 soal
dengan pilihan alternatif sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing
mengenai kejelasan dan kevalidan instrumen, peneliti melakukan uji
validitas kepada 20 siswa di kelas IX A.
Hasil dari uji validitas tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan SPSS versi 2018. Berikut adalah hasil uji validitas
angket:
Tabel 3. 11 Uji Validitas Angket
No. Soal r hitung r tabel Hasil
1 0,711 0,444 Valid
2 0,592 0,444 Valid
3 0,793 0,444 Valid
4 0,711 0,444 Valid
18 Lampiran 5
Lanjutan Tabel 3.10
37
5 0,633 0,444 Valid
6 0,620 0,444 Valid
7 0,592 0,444 Valid
8 0,619 0,444 Valid
9 0,620 0,444 Valid
10 0,793 0,444 Valid
11 0,580 0,444 Valid
12 0,619 0,444 Valid
13 0,711 0,444 Valid
14 0,508 0,444 Valid
15 0,592 0,444 Valid
16 0,531 0,444 Valid
17 0,461 0,444 Valid
18 0,575 0,444 Valid
19 0,633 0,444 Valid
20 0,793 0,444 Valid
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa
dari 20 pertanyaan semuanya dinyatakan valid karena rhitung ≥ rtabel.
Selanjutnya pertanyan pada lembar angket akan diuji reliabilitasnya.
2. Uji reliabilitas
Zainal Arifin dalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan
mengungkapkan bahwa reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan,
apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama
pada waktu atau kesempatan yang berbeda.19
Duwi Priyatno dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Olah
Data Menggunakan SPSS mengemukakan bahwa uji reliabilitas
merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang masuk
pengujian adalah item yang valid saja. 20
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan terhadap instumen
tes (pretest posttest) dan instumen non tes (angket). Untuk menentukan
19 Zainal Arifin, Op.Cit, hlm. 248 20 Duwi Priyatno, Op.Cit, hlm. 79
Lanjutan Tabel 3.11
38
apakah instrumen reliabel atau tidak, gunakan batasan 0,6. Menurut
Sekaran dalam Duwi Priyatno mengatakan bahwa reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8
adalah baik. Sedangkan untuk menghitung reabilitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik Cronbach Alpha untuk mengetahui konsistensi alat
ukur.
Rumus reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha yaitu:21
𝑟𝑖𝑖 = [𝑘
𝑘−1] [1 −
∑ 𝑎2
𝑎12 ]
Rumus yang digunakan untuk mencari a2 yaitu:
𝑎2 = ∑ 𝑥2 −
(∑ 𝑥2)𝑁
𝑁
rii = reabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
∑a2 = jumlah butir pertanyaan
𝑎12 = varians total
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas terhadap instrumen tes
dan angket dengan menggunakan SPSS versi 20, diperoleh informasi
bahwa dari 20 soal tes dan 20 pertanyaan angket yang disebar ke 20 siswa
pada kelas atas dari sampel yaitu kelas IX dinyatakan reliabel. Berikut
adalah hasil dari uji pada reliabilitas instrumen tes dan angket:
a. Uji reliabilitas soal
Hasil dari uji reliabilitas soal pretes dan postes kemudian dianalisis
dengan menggunakan SPSS versi 20. Berikut adalah hasil uji
reliabilitas soal pretes dan postes:
21Hana Nahdiana, Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiry Terhadap
Kemampuan Beragumentasi Peserta Didik, Skripsi Pendidikan Ilmu Pengeahuan Sosial (2018) 52,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dipublikasikan: 3
Januari 2019
39
Tabel 3. 12 Uji Reliabilitas Soal
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.12 dapat disimpulkan bahwa
butir-butir soal pretes dan postes dinyatakan reliabel karena nilai
Cronbach Alpha > 0,6. Menurut Sekaran dalam Duwi Priyatno
mengatakan bahwa reliabilitas 0,7 adalah dapat diterima, maka dari itu
reliabilitas pada soal pretes postes dalam penelitian ini dalam kategori
dapat diterima. Kemudian apabila soal pretes dan postes dinyatakan
reliable, maka peneliti dapat menggunakan soal tersebut yang nantinya
akan diujikan di kelas VIII C dan VIII D.
b. Uji reliabilitas angket
Hasil dari uji reliabilitas angket kemudian dianalisis dengan
menggunakan SPSS versi 20. Berikut adalah hasil uji reliabilitas
angket:
Tabel 3. 13 Uji Reliabilitas Angket
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.755 21
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa
butir-butir pertanyaan angket dinyatakan reliabel karena nilai
Cronbach Alpha > 0,6. Menurut Sekaran dalam Duwi Priyatno
mengatakan bahwa reliabilitas 0,7 adalah dapat diterima, maka dari itu
reliabilitas pada angket dalam penelitian ini dalam kategori dapat
diterima. Kemudian apabila angket dinyatakan reliable, maka peneliti
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.760 21
40
dapat menggunakan angket tersebut yang nantinya akan digunakan di
kelas VIII C dan VIII D.
3. Tingkat kesukaran
Harun Rasyid dan Mansur di dalam bukunya yang berjudul
Penilaian Hasil Belajar mengungkapkan bahwa analisis tingkat
kesulitan soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya
sehingga dapat diperoleh soal-soal mana termasuk mudah, sedang,
sukar. Tingkat kesukaran (difficulty level) suatu butir soal didefinisikan
sebagai proposi atau presentase subjek yang menjawab butir tes
tertentu dengan benar. Sedangkan angka yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu butir soal dinamakan indeks kesukaran, yang
dilambangkan dengan p, nilai p ini terletak antara 0 dan 1.22
Taraf kesukaran dihitung menggunakan rumus:23
𝑃𝑖 = ∑𝑥𝑖
𝑆𝑚𝑖𝑁
Keterangan:
𝑃𝑖 = tingkat kesukaran butir I atau poporsi menjawab benar butir i
∑𝑥𝑖 = banyaknya testee yang menjawab benar butir i
𝑆𝑚𝑖 = skor maksimum
N = jumlah testee
Tabel 3. 14 Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Indeks tingkat kesukaran Kriteria
P ≤ 0,30 Butir soal sukar
0,30 < p ≤ 0,70 Butir soal sedang
P > 0,70 Butir soal mudah
Uji tingkat kesukaran yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
terhadap soal pretes dan postes. Hasil dari uji tingkat kesukaran soal pretes
dan postes kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20.24
Berikut adalah hasil uji tingkat kesukaran soal pretes dan postes:
22 Harun Rasyid dan Mansur, Op.Cit, hlm. 239 23 Ibid, hlm. 241 24 Lampiran 6
41
Tabel 3. 15 Tingkat Kesukaran Soal
No. Soal Tingkat Kesukaran Hasil
1 0,63 Sedang
2 0,79 Mudah
3 0,68 Sedang
4 0,63 Sedang
5 0,68 Sedang
6 0,63 Sedang
7 0,74 Mudah
8 0,58 Sedang
9 0,68 Sedang
10 0,74 Mudah
11 0,58 Sedang
12 0,63 Sedang
13 0,74 Mudah
14 0,58 Sedang
15 0,68 Sedang
16 0,63 Sedang
17 0,79 Mudah
18 0,58 Sedang
19 0,74 Mudah
20 0,68 Sedang
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa
dari 20 soal, 14 soal dalam kategori sedang dan 6 soal dalam kategori
mudah. Kemudian dapat disimpulkan bahwa soal yang digunakan
termaksud kedalam soal dalam kategori baik, karena soal yang disajikan
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membeda-bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan ssiwa yang bodoh (kemampuan rendah). Suryabrata dalam Harun
Rasyid dan Mansur menyatakan bahwa tujuan pokok mencari daya beda
ialah untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki kemampuan
42
membedakan kelompok dalam aspek yang diukur, sesuai dengan
perbedaan yang ada pada kelompok tersebut.
Koefisien daya pembeda bergerak dari -1 sampai +1. Indeks daya
pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian,
yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang
berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes
yang memiliki kemampuan rendah.25
Taraf daya pembeda dihitung menggunakan rumus:
𝐷 = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
Dimana:
J = jumlah peserta tes
JA = banyak peserta kelompok atas
JB = banyak peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3. 16 Kriteria Daya Pembeda
Daya pembeda Klasifikasi
Bertanda negatif Jelek sekali
< 0,2 Jelek
0,2 – 0,4 Sedang
0,4 – 0,7 Baik
0,7 – 1,00 Baik sekali
Uji daya pembeda yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
terhadap soal pretes dan postes. Hasil dari uji daya pembeda soal pretes
25 Ibid, hlm. 245-246
43
dan postes kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20.26
Berikut adalah hasil uji daya pembeda soal pretes dan postes:
Tabel 3. 17 Daya Pembeda Soal
No. Soal Daya Pembeda Hasil
1 0,77 Baik sekali
2 0,49 Baik
3 0,63 Baik
4 0,77 Baik sekali
5 0,63 Baik
6 0,77 Baik sekali
7 0,63 Baik
8 0,76 Baik sekali
9 0,63 Baik
10 0,63 Baik
11 0,76 Baik sekali
12 0,77 Baik sekali
13 0,63 Baik sekali
14 0,76 Baik sekali
15 0,70 Baik sekali
16 0,74 Baik sekali
17 0,49 Baik
18 0,76 Baik sekali
19 0,63 Baik
20 0,63 Baik
Sumber: Data primer penelitian, diolah pada tanggal 25 September 2019
Berdasarkan data hasil dari tabel 3.17 dapat disimpulkan bahwa
dari 20 soal, 11 soal dalam kategori baik sekali, 9 soal dalam kategori
baik, dan tidak ada soal dalam kategori sedang atau jelek sekali. Dari
perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar 0,492
termasuk dalam kategori baik dan tertinggi sebesar 0,777 termasuk dalam
kategori baik sekali.
26 Lampiran 7
44
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam
analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.27
1. Uji N Gain
Data dari hasil pretes dan posttest siswa yang telah diperoleh
sebelumnya dilakukan perhitungan N Gain untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa dalam membaca peta buta setelah perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi World Map Quiz sebagai
media pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan skor pretest dan
posttest dapat menggunakan rumusan Normalized Gain. Rumus g faktor
(N-Gains)28:
Keterangan:
% posttest : Skor posttest
% prestest : Skor pretest
N – Gain = % 𝐺𝑎𝑖𝑛
% 𝐺𝑎𝑖𝑛𝑚𝑎
N – Gain = % 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − % 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
%100 − % 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori:
g tinggi : nilai (g) > 0,85
g sedang : 0,70 > (g) > 0,3
g rendah : nilai (g) < 0,3
27 Ibid, hlm. 207 28 R. Ariesta, Supartono, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium
Fisika dasar Ii Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 62-68, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang,
Dipublikasikan: Januari 2011
45
Setelah diperoleh rata-rata tiap butir soal, kemudian peneliti
membandingkan data indeks gain kelas eksperimen dan data indeks gain
kelas kontrol.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk
di analisis dengan menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik.
Melalui uji ini sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk
distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal.29
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini
membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal,
singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi
beberapa data. Kaidah pengujian dalam uji ini adalah: jika probabilitas
(Sig) > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika probabilitas (Sig) < 0,05
maka Ho ditolak.30
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang kelayakan
data untuk dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu. Uji ini
berkaitan dengan penggunaan uji statistik parametrik, seperti uji
komparatif (penggunaan Anova) dan uji independen sampel t test dan
sebagainya.
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Barlet. Uji Barlet adalah
uji homogenitas data dengan menggunakan rumus distribusi X2, sebagai
berikut:
X2 = (ln 10) {B - ∑ (db) (log S2) 1
Keterangan:
Ln 10 = log napir 10 = 2,3
B = (log S) x ∑ (n1 – 1); ni = banyak data
29 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), hlm. 278 30 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),
hlm. 245
46
S2 = varian gabungan31
4. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apabila uji linieritas tidak terpenuhi,
maka analisis regresi tidak dapat dilakukan.32Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
5. Regresi Linear Sederhana
Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Model persamaan regresi linear sederhana dengan rumus
sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Kepuasan Pembelian
X = Label best seller
a = nilai konstanta
b = Angka arah atau koefisieun regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
peubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik bila (-) maka arah
garis turun.33
6. Uji hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah yang kita hadapi. Dalam melakukan penelitian untuk
mendapatkan jawaban yang benar maka seorang ilmuan seakan melakukan
31 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Op.Cit, hlm. 289 32 Gito Mustofa, “Pengaruh Returnon Equity (ROE) dan Return On Asset ( ROA)
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”, jurnal Jurnal Profita Edisi 3 Tahun 2016, hlm. 5 33 Wiratna Sujarweni, Poly Endrayanto, Statistika untuk Penelitian,(Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), hlm. 84
47
sesuatu. Dalam merumuskan hipotesis hendaklah menyatakan pertautan
antara dua variabel atau lebih.34
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penggunaan aplikasi world map quiz sebagai variable bebas (x) yang
digunakan untuk mengukur apakah penggunaan apliaksi world map
quiz dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta.
b. Kemampuan siswa membaca peta buta sebagai variable terikat (y)
yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas
penggunaan aplikasi world map quiz di MTs Negeri 13 Jakarta
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t test independent atau uji beda dua rata-rata dan regresi
linier sederhana. Uji T-test adalah uji beda yang dilakukan antara dua
kelompok dengan sampel berbeda. Uji T-test ini dilakukian untuk
mengetahui perbedaan rata-rata hitung diantara dua kelompok sampel.
Rumus uji T-test:35
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =�̅�𝑠𝑑
√𝑛
�̅� = rata-rata beda
n = banyaknya data
Sd = standar deviasi beda
Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan
aplikasi world map quiz terhadap kemampuan siswa membaca peta buta.
Untuk menguji hipotesis langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
2) Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05
34Nuraida halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), hlm. 68 35 Hana Nahdiana, Op.Cit, hlm. 56
48
3) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis, ktiterianya:
Ho diterima, jika thitung < ttabel
Ha diterima, jika thitung > ttabel
G. Hipotesis Statistik
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji
perbedaan dua rata-rata, namun untuk data yang tidak berdistribusi normal
pengujian hipotesis di lakukan dengan uji Mann-Whitney U.
Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
Ho : µ1= µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1= kemampuan siswa dalam membaca peta buta menggunakan aplikasi
world map quiz
µ2= kemampuan siswa dalam membaca peta buta sebelum menggunakan
aplikasi world map quiz
Ho: Tidak terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap
peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.
Ha: Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap
peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.
91
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan dalam
penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
aplikasi World Map Quiz terhadap kemampuan siswa membaca peta buta di
kelas VIII C MTs Negeri 13 Jakarta. Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji
koefisien diterminasi yang mana 27,1% variasi variabel pengaruh pengunaan
aplikasi world map quiz dapat dipengaruhi oleh variabel kemampuan siswa
membaca peta buta, maka dari iu bisa dikatakan bahwa pengaruh dari aplikasi
world map quiz yang diterapkan adalah sebesar 27,1%. Kemudian dibuktikan
dengan hasil thitung dan ttabel serta taraf signifikansi (Sig) terhadap uji postes,
yaitu thitung = 6,332 dan nilai ttabel = 1,996. Oleh karena 6,332 > 1,996 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Kemudian adanya peningkatan rata-rata nilai di kelas eksperimen dari nilai
rata-rata sebesar 49,29 meningkat menjadi 89,86. Nilai tersebut lebih tinggi
jika dibandingkan dengan rata-rata nilai dikelas kontrol yaitu sebesar 72,36.
Sehingga aplikasi World Map Quiz berpengaruh terhadap kemampuan siswa
membaca peta buta pada mata pelajaran IPS di kelas VIII C di MTs Negeri 13
Jakarta.
B. Implikasi
Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi yang positif bagi kegiatan
pembelajaran IPS khususnya geografi. Pemilihan media pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dapat mempengaruhi
kemampuan membaca peta siswa pada mata pelajaran IPS. Pada proses
pembelajaran terdapat perbedaan kemampuan membaca peta buta siswa antara
kelas yang mendapat perlakuan penerapan aplikasi World Map Quiz dengan
kelas yang tidak mendapatkan perlakuan.
Kedepannya diharapkan bagi para guru untuk dapat meningkatkan
kemampuan membaca peta buta siswa dengan menggunakan media
pembelajaran yang membuat siswa menjadi semangat dalam belajar serta
92
membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan. Hal dari penelitian ini
digunakan untuk sebagai masukan bagi para guru untuk lebih bisa
memperhatikan pemilihan media pembelajaranyang tepat serta penggunaan
media pembelajaran yang lebih menarik untuk melancarkan kegiatan proses
belajar mengajar di dalam kelas sehingga tujuan pembelajaran tecapai.
C. Saran
Sehubung dengan penggunaan aplikasi World Map Quiz sebagai media
pembelajaran terhadap kemampuan siswa membaca peta buta di kelas VIII C
MTs Negeri 13 Jakarta. Dalam mendukung guru dalam proses pembelajaran,
maka sesuai dengan temuan yang peneliti temukan dalam penelitian ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Untuk siswa, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti
membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan aplikasi World
Map Quiz mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta
buta. Maka dari itu menggunakan aplikasi World Map Quiz sebagai media
pembelajaran sangat membantu, khususnya dalam membaca dan memahami
peta buta.
Untuk guru, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti
membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan aplikasi World
Map Quiz mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta
buta. Maka dari itu aplikasi World Map Quiz dapat menjadi acuan salah satu
variasi media pembelajaran IPS yang dapat diterapkan di dalam kelas.
Untuk pihak sekolah, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti
membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan aplikasi World
Map Quiz mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta
buta. Maka dari itu aplikasi World Map Quiz bisa menjadi reverensi media
pembelajaran untuk menghadapi kurikulum di era digital seperti yang sedang
berkembang saat ini.
Untuk penelitian selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
peneliti membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan aplikasi
World Map Quiz mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca
93
peta buta. Namun dalam penerapannya, disarankan untuk semua siswa
membawa HP saat penerapan aplikasi tersebut di dalam kelas, tetapi jika tidak
memungkinkan perwakilan kelompok yang membawa HP jumlahnya lebih
banyak jika dibandingkan dengan siswa yang tidak membawa HP. Hal
tersebut dilakukan agar siswa lebih konsentrasi selama pembelajaran denagn
menggunakan aplikasi World Map Quiz.
94
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf Nuraida Halid. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic
Research Publishing, 2009.
Andhari Wulan Dewi dkk. Penggunaan Media Peta Buta Elektronik Terhadap
Pengetahuan Peta Buta Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu An-Nadwah
Bekasi. Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta,
2016.
Ariesta R., Supartono. Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan
Laboratorium Fisika dasar Ii Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
7, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang, Dipublikasikan: Januari
2011.
Arifin Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Badruzaman Ayi dkk. Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Peta. Program Studi PGSD Universitas
Pendidikan Indonesia, 2015.
Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pebelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Dwiyogo Wasis D. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2018.
Fajrina Hani Nur, Tingkat Kecanduan Gadget di Usia Dini Semakin
Mengkhawatirkan.https://www.cnnindonesia.com/teknologi/201511030935
18-185-89078/tingkat-kecanduan-gadget-di-usia-dini-semakin-
mengkhawatirkan, 21 Mei 2018
Kustandi Cecep, Bambang Sutjipto. Media Pembelajaran Manual dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.
Misbahuddin, Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Mudlofir Ali dkk. Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2017.
Mustofa Gito. Pengaruh Returnon Equity (ROE) dan Return On Asset ( ROA)
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan
95
Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Jurnal
Profita Edisi 3 Tahun, 2016.
Nahdiana.Hana Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiry Terhadap
Kemampuan Beragumentasi Peserta Didik. Skripsi Pendidikan Ilmu
Pengeahuan Sosial, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Dipublikasikan: 3 Januari 2019.
Prasetya Sukma Perdana. Media Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2015.
Prasetyo Banu, Umi Trisyanti. Revolusi Industri 4.0 dan Tantanga Perubahan
Sosial. Institut Teknologi Sepuluh: Nopember, 2018.
Priyatno Duwi. Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit ANDA, 2017.
Q bis studio. World Map Quiz. http://worldmapquiz.qbisstudio.com/index.html ,
26 Januari 2020.
Rahmayani Indah, Indonesia Raksaksa Teknologi Digital Asia,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-
teknologi-digital asia/0/sorotan_media, 21 Mei 2018
Rasyid Harun, Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima,
2009.
Riadi Edi. Statistika Penelitian. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2016.
Sari Maya Kartika. Pengaruh Media Peta Interaktif Terhadap Pemahaman dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD. Program Studi
PGSD IKIP PGRI Madiun: Vol. 4 No. 1 Edisi Juni 2014.
Sinthaputri Indrisari. Efektivitas Media Pembelajaram Peta Buta Berbasis Puzzle
Mulimedia Ditinjau dari Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri
Kahian Bantul. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
PGRI Yogyakarta, 2013.
Siregar Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers,
2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2011.
96
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Sujarweni Wiratna, Poly Endrayanto. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
Sukmadinata Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Suryani Ni Ketut. Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta
Tematik dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Bangli. Program Studi Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha Bali, 2011.
Suryani Ni Ketut. Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta
Tematik dan Motivasi Belajar Terhdapa Prestasi Belajar Geografi Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Bangli. Program Studi Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha Bali: Vol.2 No. 2 2011.
Suyono, Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011.
Syarifuddin Ahmad. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas Tarbiyah IAIN Raden
Fatah Palembang: Vol. XVI No. 01 Edisi Juni 2011.
159
BIODATA PENULIS
Dwi Mulia Ramlan (11150150000070), Jurusan Tadris
Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi geografi, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis lahir di Jakarta, 22 Desember 1997.
Penulis merupakan anak kedua dari Bapak Ramlan
Jayadi dan Ibu Mulyani. Pendidikan yang telah
ditempuh penulis adalah SDN Cipulir 03 Pagi Jakarta
pada tahun 2003, SMPN 271 Jakarta pada tahun 2009,
dan SMA Muhammadiyah 18 Jakarta pada tahun 2012.
Terakhir, penulis menempuh pendidikan di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun
2015. Email penulis: [email protected] / [email protected].