Upload
others
View
20
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
(Skripsi)
Oleh
KARTIKA NURCAHYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh
KARTIKA NURCAHYATI
LKS berbasis inkuiri terbimbing memegang peran penting dala melakukan penyelidikan pada
pembelajaran fisika. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing
membantu siswa untuk menyelesaikan masalah pada materi elastisitas dan hukum Hooke.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh LKS berbasis inkuiri
terbimbing materi elastisitas dan hukum Hooke terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini
menggunakan desain quasy experimental dengan teknik pengambilan data purposive
samping. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Mesuji semester genap tahun ajaran
2016/2017 pada kelas IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas IPA 2 sebagai kelas kontrol.
Data dianalisis melalui uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum
Hooke terhadap hasil belajar siswa secara signifikan yang ditunjukkan nilai sign. ≤ 0,05.
Kata kunci : LKS, inkuiri terbimbing, hasil belajar.
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS INKUIRI TERBIMBINGMATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh
KARTIKA NURCAHYATI
SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ogan Komering Ilir, pada tanggal 10 September 1995,
sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sugiyono dan Ibu
Jumiyati.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK PKK Sukamukti.
Pada tahun 2001 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri A
Sukamukti, diselesaikan tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan
di SMP Negeri 6 Teladan Kayuagung hingga tahun 2010, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kayuagung diselesaikan pada tahun
2013. Pada tahun yang sama, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa
program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.
Pada tahun 2016, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP IT Bustanul Ulum dan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Pekon Kecubung, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung
Tengah. Pada tahun 2016 penulis melaksanakan penelitian di SMA Negeri 2
Mesuji.
MOTTO
”Jika sekarang Allah tidak mengabulkan do’amu mungkin besok, ini hanyamasalah waktu saja karena Allah tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya
terutama bagi orang yang ikhlas dan sabar”(Kartika Nurcahyati)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang selalu melimpahkan
nikmat-Nya dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, penulis mempersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti nan
tulus dan mendalam kepada:
1. Orang tuaku tersayang, Bapak Sugiyono dan Ibu Jumiyati yang telah sepenuh
hati membesarkan, mendidik, mengajari, dan mendo’akan semua kebaikan
kepadaku. Mertuaku, S. Syafaruddin Hasibuan dan Endrawati yang tela
mendukung dan mendoakan setiap langkahku. Semoga Allah memberikan
kesempatan kepadaku untuk membalas dan bisa selalu membahagiakan kalian;
2. Kakakku Rahmad Budi Santoso dan Jupri Saputro Dwi Nugroho yang telah
memberikan doa dan semangatnya untuk keberhasilanku;
3. Suamiku, Syafri Hendy Hasibuan yang telah memberikan dukungan kepadaku;
4. Anakku, Muhammad Gibran AlKasyafani hasibuan yang selalu menemaniku
dan selalu memberikan energi positif;
5. Para pendidik yang telah mengajarkan banyak hal baik berupa ilmu
pengetahuan mupun ilmu agama;
6. Semua sahabatku yang setia menemani dan menyemangati dengan segala
kekurangan yang kumiliki;
7. Almamater tercinta.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses
Sains Siswa” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung;
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;
3. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika;
4. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si. selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan,
arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini;
5. Bapak Ismu Wahyudi, S.Pd., M.PFis., selaku Pembimbing II atas kesediaan
dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang
diberikan selama penyusunan skripsi ini;
6. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd. selaku Pembahas yang selalu
memberikan bimbingan dan saran atas perbaikan skripsi ini;
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan
Pendidikan MIPA;
8. Bapak Huzairin, S.Pd., M.Si. selaku Kepala SMA Negeri 2 Mesuji yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;
9. Ibu Ferry Tanjung S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 2
Mesuji yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian;
10. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Mesuji khususnya kelas X MIPA 1 dan X MIPA 5
atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;
11. Keluarga besar penulis, Bapak, Ibu, Mas Rahmad, Mas Jupri, Suamiku, dan
anakku atas doa, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan selama masa
kuliah. Kalian adalah sebaik-baiknya karunia yang Allah berikan padaku.
12. Teman seperjuangan Riky, Ismal, dan Retno atas saran, kritik, doa dan
bantuannya;
13. Kakak-kakak tingkat serta adik-adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu
persatu;
14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta
berkenan membalas kebaikan yang diberikan kepada Penulis dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat di kemudian hari.
Bandar Lampung, 18 Desember 2018
Penulis,
Kartika Nurcahyati
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
DAFTAR LMPIRAN…………………………………………………… vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1B. Rumusan Masalah....................................................................... 3C. Tujuan Penelitian........................................................................ 3D. Manfaat Penelitian...................................................................... 3E. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis1. Media Pembelajaran............................................................. 52. Inkuiri Terbimbing………………………………………... 63. Hasil Belajar......................................................................... 94. Lembar Kerja Siswa (LKS).................................................. 13
B. Kerangka Pikir............................................................................ 14C. Anggapan Dasar.......................................................................... 17D. Hipotesis Penelitian.................................................................... 17
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel................................................................... 18B. Metode Penelitian........................................................................ 18C. Variabel Penelitian...................................................................... 19D. Prosedur Penelitian..................................................................... 19E. Instrumen Penelitian................................................................... 20F. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 21G. Analisis Instrumen
1. Uji Validitas.......................................................................... 222. Uji Reliabilitas...................................................................... 223. Uji Daya Beda....................................................................... 234. Uji Tingkat Kesukaran.......................................................... 24
H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data......................................................................... 252. Pengujian Hipotesis............................................................... 25
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian1. Posttest Hasil Penelitian ........................................................ 272. Uji Normalitas ....................................................................... 273. Uji Homogenitas .................................................................... 284. Uji Independet Sample T-Test ............................................... 29
B. Pembahasan .................................................................................. 29
V. Kesimpulan
A. Simpulan ....................................................................................... 35B. Saran ............................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ................................. 112. Kriteria Reliabilitas Instrumen ................................................ 223. Hasil Uji Daya Beda…………………………………………. 234. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ................................................... 245. Rata-rata nilai posttest……………………………………….. 276. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar ................................. 287. Hasil Uji Homogenitass Data Hasil Belajar ............................ 288. Hasil Uji Independent Sample T-Test ……………………….. 29
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Kerangka Pemikiran …………………………… 162. Desain Eksperimen Control Grup Posttest Only ………... 193. Rata-rata Hasil Belajar Siswa…………………………….. 304. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa…………………….. 33
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Halaman
1. Silabus Materi Elastisitas dan Hukum Hooke ......................... 522. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......... 583. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................. 764. Kisi-kisi Soal Uji Validitas ...................................................... 925. Kisi-kisi Soal Post-Test ……………………………………… 1036. Soal Uji Validitas dan Reabilitas ............................................. 1117. Soal Post-Test ……………………………………………….. 1178. Kunci Jawaban ……………………………………………… 1189. Data Uji Instrumen ................................................................... 11910. Hasil Uji Validitas .................................................................... 12111. Hasil Uji Validitas Status Soal ……………………………… 12212. Hasil Reabilitas Soal Valid....................................................... 12313. Hasil Uji Daya Beda................................................................. 12414. Hasil Uji Tingkat Kesukaran.................................................... 12515. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen................. 12616. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ....................... 12717. Hasil Uji Normalitas................................................................. 12818. Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 12919. Hasil Uji Independent Sampel T-Test ...................................... 13020. LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing…………………………… 13121. LKS Konvensional………………………………………… ... 15122. Surat Penelitian………………………………………………. 154
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Artinya tidak mungkin dijumpai suatu kehidupan masyarakat tanpa adanya
kegiatan pendidikan. Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan secara
formal yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
pengetahuan, keterampilan, perilaku positif, serta mencerdaskan kehidupan
bangsa. Peran guru dalam pendidikan sangat penting. Seorang guru dituntut
untuk mengetahui keberhasilannya dalam menyampaikan ilmu atau materi
pembalajaran kepada siswa yang tidak hanya ditentukan oleh faktor materi
saja tetapi prakteknya juga.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pemilihan
model pembelajaran dan media pembelajaran. Penggunaan model dan media
pembelajaran yang tepat dapat menciptakan suasana belajar menjadi lebih
interaktif sehingga hasil belajar siswa lebih maksimal. Proses pembelajaran di
sekolah seharusnya tidak membosankan dengan melibatkan siswa secara aktif,
hal ini dikarenakan keterlibatan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olatunde dalam Maretasari, dkk.
2
(2012) siswa yang aktif umumnya memiliki hasil belajar yang cenderung lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang pasif.
Faktanya, banyak guru yang belum memahami bahwa pemilihan model dan
media pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Ketidaksesuaian model pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang digunakan
saat ini menjadi salah satu kendala. Kurikulum 2013 pelajaran IPA lebih
menekankan pada fenomena alam yang bertujuan untuk mendorong siswa
lebih baik dalam kegiatan observasi, bernalar, dan mengkomunikasikan apa
yang telah mereka peroleh setelah pembelajaran. Artinya, kurikulum 2013
lebih menekankan pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran dan
pengembangan diri.
Salah satu model pembelajaran yang menuntut siswa menjadi lebih aktif
adalah inkuiri terbimbing. Proses pembelajaran fisika yang dilakukan di
sekolah saat ini masih didominasi dengan metode ceramah dan tidak
melibatkan siswa secara aktif sehingga lebih banyak siswa pasif dalam
pembelajaran. Media pembelajaran seperti LKS masih menggunakan yang
tersedia di sekolah. Kurangnya pemahaman guru mengenai pengaruh model
dan media pembelajaran yang digunakan ini dapat menyebabkan hasil belajar
dan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu
diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh model dan media
pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar guna meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga memperoleh hasil
belajar yang maksimal.
3
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri
Terbimbing Materi Elastisitas dan Hukum Hooke Terhadap Hasil belajar
Siswa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum
Hooke terhadap hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat pengaruh
penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum
Hooke terhadap hasil belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
diantaranya:
1. Bagi siswa dapat memberikan pengalaman belajar melalui tahap-tahap
pembelajaran dalam inkuiri terbimbing dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi guru fisika dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran.
4
3. Bagi peneliti lain akan memberikan gambaran kelebihan dan kekurangan
penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk membatasi bahasan pada penelitian dan memberikan arahan yang jelas
maka ruang lingkup pada penelitian ini adalah:
1. Pengaruh pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Evaluasi hasil belajar yang meliputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik, tetapi dalam penelitian ini yang digunakan hanya kognitif.
3. Lembar kerja siswa yang dimaksud disini adalah LKS yang di desain oleh
Sinta Alfionita yang menggunakan model inkuiri terbimbing sesuai
dengan kurikulum 2013.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Media Pembelajaran
Sukiman (2012: 29) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima untuk merangsang pikiran, minat, dan kemauan peserta didik
sehingga tercipta proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pempelajaran. Kegunaan media pembelajaran menurut Sukiman (2012: 44)
yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar siswa. Media
pembelajaran juga dapat memusatkan perhatian siswa karena materi
dikemas menarik dan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi langsung siswa dan lingkungannya, serta
kemungkinan peserta didik untuk belajar mandiri dengan keampuan dan
minatnya.
Media pembelajaran menurut Daryanto (2013: 5) adalah pesan yang berisi
materi pembelajaran yang disampaikan dalam komunikasi verbal (kata-
kata dan tulisan) maupun non-verbal.
6
Menurut Kemp and Dayton dalam Daryanto (2010: 5-6) terdapat manfaat
media pembelajaran yaitu 1). Pembelajaran dapat lebih menarik; 2).
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; 3) Sikap positif siswa terhadap
materi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan suatu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dalam bentuk verbal
maupun non-verbal yang dapat merangsang siswa selama proses
pembelajaran dan meningkatkan pengalaman siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran, selain itu siswa juga lebih mudah
dalam mencari informasi dan dapat belajar secara mandiri. Siswa juga
semakin termotivasi untuk belajar karena pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran mempunyai tampilan dan desain yang
menarik sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan.
2. Inkuiri terbimbing
Inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa
lebih aktif saat proses pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator
namun tetap membantu siswa dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran
inkuiri terbimbing guru tidak harus melepaskan siswa begitu saja dalam
menyelesaikan permasalahannya, tetapi guru harus memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada siswa. (Afnidar: 2015)
7
Inkuiri terbimbing menurut Helmi (2015) menyatakan bahwa pada inkuiri
terbimbing guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk lewat
prosedur maupun pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.
Sedangkan inkuiri terbimbing menurut Wahyudin, dkk. (2010) adalah
pembelajaran dimana guru tidak lagi berperan aktif dalam pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat
rencana pembelajaran atau langkah - langkah percobaan.
Keunggulan pembelajaran inkuiri menurut Hamruni (2012: 95-99) yaitu
pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing mempunyai
kelebihan bagi siswa diantaranya akan membuat semua aspek yang
dimiliki siswa menjadi seimbang terutama dalam aspek psikomotorik,
karena pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja
sesuai dengan inisiatifnya sendiri sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran inkuri
terbimbing merupakan suatu pembelajaran yang memberikan pengalaman
belajar dan mewajibkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan tersebut menuntun siswa untuk menemukan suatu konsep atau
aturan tertentu tentang materi yang sedang dipelajari melalui kegiatan
pengamatan, pengukuran, pengolahan data serta penarikan kesimpulan
yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan meningkatkan kemampuan berpikirnya.
8
Proses pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing menurut
Hamruni (2012: 95-99) dapat dilakukan dengan 6 tahap sebagai berikut.
Tahap pertama adalah orientasi, pada tahap ini guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang
dapat dilakukan dalam tahap ini yaitu menjelaskan pentingnya topik yang
akan dipelajari, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
siswa, menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan pada setiap tahap, serta
guru memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Tahap kedua adalah merumuskan masalah, langkah ini mengajak siswa
pada suatu persoalan yang mengandung teka -teki. Persoalan disajikan
untuk menantang siswa berpikir memecahkan teka - teki itu. Dikatakan
teka-teki karena persoalan/permasalahan itu ada jawabannya, dan siswa
didorong mencari jawaban yang benar. Proses mencari jawaban ini yang
penting, karena pada saat itu siswa memperoleh pengalaman belajar yang
sangat berharga sebagai upaya untuk mengembangkan mental dan
keberanian dalam proses berpikir.
Tahap ketiga adalah mengajukan hipotesis, hipotesis merupakan jawaban
sementara dari suatu permasalan yang diberikan. Jawaban sementara ini
perlu diuji kebenarannya. Saat siswa dapat membuktikan hipotesisnya, ia
akan sampai pada posisi yang bisa berpikir lebih lanjut. Kemampuan
berpikir ini dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta
keluasan pengalaman.
9
Tahap keempat adalah mengumpulkan data, pada tahap ini terdapat
aktivitas mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, tahap ini merupakan
tahap dan proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan
intelektual siswa karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan
kemampuan berpikir yang dimiliki siswa. Hal tersebut juga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, dimana tidak hanya nilai atau angka
saja yang didapat, tetapi pengalaman belajar dengan meneemukan sendiri
konsep mengenai materi yang sedang dipelajari yang dapat membuat siswa
merasa bangga atas ketercapaiannya.
Tahap kelima adalah menguji hipotesis, tahap ini merupakan proses
menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji
hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Tahap keenam adalah merumusan kesimpulan, tahap ini merupakan tahap
terakhir dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Merumuskan
kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Proses mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Tugas utama guru dalam
10
kegiatan ini adalah merancang instrumen untuk mengumpulkan data
tentang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Keberhasilan tersebut dapat berupa prestasi belajar, tingkah laku positif,
dll. Wina Sanjaya (2015: 13).
Menurut Ahmad Susanto (2013: 5) adalah hasil belajar siswa merupakan
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak
yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai ttujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional. Evaluasi hasil belajar berfungsi
untuk mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan peserta
didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka
waktu tertentu, untuk mengetahui tingkat keberhasilan program
pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar mempunyai tiga ranah yang menjadi sasaran yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif
merupakan perilaku positif yang muncul setelah melakukan serangkaian
kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Indikator kognitif
produk disusun dengan menggunakan kata kerja operasional. Ranah
kognitif menurut Anderson dan Krathwohl dalam Gunawan (2012) terdiri
dari 6 tingkatan, yaitu 1). Pengetahuan (Knowledge) / (C1) adalah
kemampuan untuk mengingat (remember) informasi yang sudah
dipelajarinya (recall); 2). Pemahaman (understand) / (C2), kemampuan ini
umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar -mengajar. Siswa
dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa
11
yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain; 3). Penerapan (apply)
/ (C3) penerapan berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu
bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, konsep, ide dan lain
sebagainya ke dalam situasi baru yang lebih konkret; 4). Analisis
(analyze) / (C4), dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk
dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-
unsur atau komponen-komponen pembentuknya; 5). Evaluasi (Evaluate) /
(C5), evaluasi berhubungan dengan kemampuan membuat penilaian dan
keputusan tentang nilai pendapat, metode, produk dengan menggunakan
kriteria tertentu; 6). Kreasi (Create) / (C6), kreasi berhubungan dengan
kemampuan menggabungkan unsur-unsur secara bersama untuk
membentuk suatu hubungan yang fungsional, mengorganisasi kembali
bagian-bagian ke dalam pola atau struktur yang baru.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk pengembangan indikator,
silabus, dan RPP berdasarkan Taksonomi Bloom dibagi dalam beberapa
pencapaian kompetensi dasar menurut Gunawan, dkk. (2015), dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)
(1) (2) (3)MengutipMenyebutkanMenjelaskanMenggambarMembilangMengidentifikasi
MemperkirakanMenjelaskanMengkategorikanMencirikanMengasosiasikanMembandingkan
MenugaskanMengurutkanMenentuanMenerapkan
MenyesuaikanMengkalkulasi
12
(1) (2) (3)MendaftarMenunjukkanMemberi labelMemberi indeksMemasangkanMenamaiMenandaiMembacaMenyadariMenghafalMeniruMencatatMengulangMereproduksiMeninjauMemilihMenyatakanMempelajariMentabulasiMemberi kodeMenelusuri
MenghitungMengkontraksikanMengubahMempertahankanMenguraikanMenjalinMembedakanMendiskusikanMenggaliMencontohkanMenerangkanMengemukakanMempolakanMemperluasMenyimpulkanMeramalkanMerangkumMenjabarkan
MemodifikasiMengklasifikasiMenghitungMembangunMenyesuaikanMembiasakanMencegahMenggambarkanMenggunakanMenilaiMelatihMenggaliMengemukakanMengadaptasiMenyelidikiMengoperasikanMempersoalkanMengkonsepkanMelaksanakanMeramalkanMemproduksiMemprosesMengaitkanMenyusunMensimulasikanMemecahkanMelakukanMentabulasi
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Membuat (C6)
(4) (5) (6)MenganalisisMengauditMemecahkanMenegaskanMendeteksiMendiagnosisMenyeleksiMerinciMenominasikanMendiagramkanMengkorelasikanMerasionalkanMengujiMencerahkanMenjelajahMembagankan
MembandingkanMenyimpulkanMenilaiMengarahkanMengkritikMenimbangMemutuskanMemisahkanMemprediksiMemperjelasMenugaskanMenafsirkanMempertahankanMerinciMengukurMerangkum
MengabstraksiMengaturMenganimasiMengumpulkanMengkategorikanMengkodeMengkombinasikanMenyusunMengarangMembangunMenanggulangiMenghubungkanMenciptakanMengkreasikanMengoreksiMerancang
13
(4) (5) (6)MenyimpulkanMenemukanMenelaahMemaksimalkanMemerintahkanMengeditMengaitkanMemilihMengukurMelatihMentransfer
MembuktikanMemvalidasiMengetesMendukungMemilihMemproyeksikan
MerencanakanMendikteMeningkatkanMemperjelasMemfasilitasiMembentukMerumuskanMenggeneralisasiMenggabungkanMemadukanMembatasiMereparasiMenampilkanMenyiapkanMemproduksiMerangkum
Merekonstruk
4. LKS
LKS menurut Indrianto dalam Yanina, dkk. (2012) adalah lembar kerja
siswa yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang
mencerminkan keterampilan proses agar siswa memperoleh pengetahuan
atau keterampilan yang perlu dikuasainya.
Menurut Fahrie dalam Rizky Dezricha dan Fannie (2014) mendefinisikan
bahwa LKS merupakan lembaran-lembaran yang digunakan sebagai
pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas
siswa dalam proses belajar sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Hendro Darmodjo dalam Salirawati Das (2006: 2) menyatakan manfaat
LKS dalam pembelajaran diantaranya dapat memudahkan guru memantau
keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar LKS mempermudah
14
guru mengarahkan siswanya untuk menemukan konsep - konsep melalui
aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok. LKS juga dapat digunakan
untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap
ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.
Bandono dalam Feli Setiadewi, dkk. (2015) menyatakan bahwa LKS
mempunyai manfaat diantaranya kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik, siswa mendapatkan kesempatan belajar secara mandiri, dan
mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
Lembar Kegiatan Siswa adalah suatu sarana (media cetak) yang berisi
ringkasan materi, petunjuk, dan langkah - langkah dalam pembelajaran.
LKS mempunyai tampilan yang menarik sehingga dapat memotivasi siswa
untuk belajar. LKS dapat membantu siswa dalam pembelajaran dengan
penyajian materi dan tampilan yang menarik yang dapat memotivasi siswa
dalam menemukan suatu konsep dan guru tidak harus menjelaskan kepada
siswa secara menyeluruh materi pembelajaran kepada siswa tetapi guru
hanya membimbing siswa.
B. Kerangka Pikir
Salah satu media yang dapat membantu guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran adalah LKS yang berisi ringkasan materi, latihan soal, dan
panduan percobaan yang digunakan siswa untuk memecahkan suatu
masalah sehingga dapat memudahkan siswa mendalami konsep
pembelajaran. Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi
15
elastisitas dan hukum Hooke akan menciptakan pembelajaran siswa yang
interaktif karena hukum Hooke mudah ditemukan dalam kehidupan sehari
-hari. Siswa dapat merasakan secara langsung pengalaman belajar materi
hukum Hooke sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya.
Guru berperan sebagai fasilitator namun guru masih memberikan sedikit
bimbingan dalam kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Guru akan
memberikan LKS berbasis inkuiri terbimbing dan membagi kelompok.
Pada kelompok tersebut siswa dituntut untuk bekerja sama dalam
memecahkan suatu masalah sesuai dengan langkah -langkah dalam inkuiri
terbimbing, siswa dalam kelompok tersebut akan saling bertukar informasi
sehingga menciptakan pembelajaran yang interaktif.
LKS berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari enam tahap. Setiap tahap
mempunyai peran masing –masing yang dapat membantu siswa untuk
menunjukkan kemampuannya. Diantaranya yang pertama tahap orientasi,
pada tahap ini guru menjelaskan pentingnya topik yang akan dipelajari,
tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa. Kedua,
tahap merumuskan masalah pada tahap ini guru mengarahkan siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan disajikan untuk
menantang siswa berfikir memecahkan masalah tersebut. Ketiga,
mengajukan hipotesis pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk
melatih rasa percaya diri siswa dengan mencatat hasil dari hipotesis yang
diperoleh. Keempat, mengumpulkan data pada tahap ini terdapat aktivitas
mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
16
diajukan. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, tahap ini merupakan
tahap dan proses yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan
intelektual siswa karena pada tahap ini siswa dilatih untuk menggunakan
kemampuan berpikir yang dimiliki siswa untuk membuktikan
hipotesisnya. Kelima, menguji hipotesis tahap ini saat siswa dapat
membuktikan hipotesisnya, siswa merasa bangga atas keberhasilannya dan
dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sehingga untuk pembelajaran ke
depannya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Keenam, menarik
kesimpulan pada tahap ini siswa mengkomunikasikan hipotesis yang telah
diterima. Kegiatan ini juga diyakini juga dapat meningkatkan kepercayaan
diri siswa.
Rangkaian dari keenam tahap LKS berbasis inkuiri terbimbing tersebut
mempunyai manfaat bagi siswa. Diantaranya dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa dan kegiatan tersebut dapat menciptakan
suasana belajar menjadi lebih interaktif sehingga hasil belajar yang dicapai
lebih maksimal.
Gambar 1. Diagram kerangka pemikiran.
Keterangan:
X1 : Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada kelaseksperimen
X2 : Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada kelas kontrolY1 : Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas eksperimen
17
Y2 : Hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol
C. Anggapan Dasar
Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir
adalah:
1. Kedua kelas belum pernah mendapatkan materi elastisitas dan hukum
Hooke.
2. Kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
3. Kedua kelas mendapatkan perlakuan yang sama pada semester
sebelumnya yaitu, materi yang sama, waktu belajar yang sama.
D. Hipotesis Penelitian
Terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing materi
elastisitas dan hukum Hooke terhadap hasil belajar siswa.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2
Mesuji semester genap tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri atas 4 kelas
yang berjumlah 128 siswa. Penelitian dilakukan dengan memberikan
perlakuan pembelajaran dari peneliti pada dua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kesetaraan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa diantara kedua kelas tersebut dan
mendapatkan perlakuan yang sama pada semester sebelumnya yaitu, materi
yang sama, waktu belajar yang sama sehingga pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
B. Metode Penelitian
Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Quasi
Experimental Design dengan tipe Control Group Posttest Only digunakan
untuk meneliti pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen untuk
mengetahui pengaruh dari sebuah perlakuan yang diberikan dan kelas yang
kedua sebagai kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan. Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
19
(eksperimen) dan satu kelompok dijadikan sebagai kelompok kontrol. Secara
diagram rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 2. Desain eksperimen Control Group Posttest Only
(Sugiyono, 2011: 796)
Keterangan:
KE : Kelas eksperimenKK : Kelas KontrolX : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing materi elastisitas dan hukum hookeC : Pembelajaran dengan menggunakan LKS konvensionalO1 : Posttest hasil belajar kelas eksperimenO2 : Posttest hasil belajar kelas kontrol
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
bebas dan terikat. Variabel terikat yang akan diukur adalah hasil belajar siswa
sedangkan variabel bebasnya adalah LKS berbasis inkuiri terbimbing materi
elastisitas dan hukum Hooke.
D. Prosedur Penelitian
Langkah - langkah dalam penelitian ini adalah:
1. Menetapkan sampel penelitian.
2. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS Berbasis
Inkuiri Terbimbing materi elastisitas dan hukum Hooke.
KE X O1
KK C O2
20
3. Mengadakan posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui dan
memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
4. Menilai hasil posttest untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa .
5. Membuat kesimpulan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Digunakan sebagai acuan guru pada pelaksanaan pembelajaran yang
digunakan selama proses pembelajaran.
2. LKS Berbasis inkuiri terbimbing
Digunakan sebagai panduan siswa dalam kerja kelompok dan akan
diberikan pada kelas eksperimen. Produk LKS inkuiri terbimbing
materi elastisitas dan hukum Hooke dikembangkan oleh Sinta
Alfionita.
3. LKS konvensional
LKS yang biasa digunakan sekolah dan diberikan pada kelas
konvensional.
4. Instrumen tes
Berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar kognitif siswa.
21
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk memperoleh data hasil belajar siswa ranah kognitif
adalah:
1. Wawancara
Metode wawancara digunakan pada tahap studi pendahuluan. Dilakukan
untuk mencari informasi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
Wawancara dilakukan pada seorang guru IPA kelas X di SMA N 2 Mesuji
untuk mengetahui LKS yang digunakan dan pengalaman selama proses
pembelajaran.
2. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes akhir (posttest) berupa
soal pilihan ganda. Pemberian posttest kepada seluruh siswa setelah
mendapatkan pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian
dilakukan penilaian terhadap jawaban siswa. Data posttest yang dimaksud
adalah untuk melihat kemampuan penguasaan akademik siswa sesudah
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada
kelas eksperimen dan LKS konvensional yang digunakan di sekolah pada
kelas kontrol.
22
G. Analisis Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian instrumen soal menggunakan perangkat lunak komputer
program spss 21.0. Kriteria yang digunakan jika hasil person corellation <
0,05 soal dinyatakan tidak valid, jika hasil person correlation ≥ 0,05 soal
dinyatakan valid.
Pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dengan N = 30, α =
0,05 dan s rtabel = 0,361. Terdapat 12 butir soal valid karena memiliki
Pearson Correlation > 0,361 dan 5 soal tidak valid karena memiliki
Pearson Correlation < 0,361. Dari 12 soal pilihan ganda yang valid,
digunakan 10 soal yang memiliki nilai Pearson Correlation terbesar
perindikator.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian instrumen soal menggunakan perangkat lunak komputer
program spss 21.0. Kreteria reabilitas instrumen dapat dilihat dalam tabel
2 berikut:
Tabel 2. Kriteria Reliabilitas Instrumen
Nilai Keterangan0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi0,40 < r11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah(Arikunto 2012: 319)
23
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, terdapat 10 soal yang valid,
soal tersebut kemudian diuji dengan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas
dari soal yang valid adalah 0,684.
3. Uji Daya Beda
Daya beda instrumen diuji dengan menggunakan perangkat lunak
komputer program Anates.
Kriteria pengujian daya beda menggunakan nilai D (Indeks diskriminasi),
sebagai berikut:
D = 0,00 – 0,20 = JelekD = 0,21 – 0,40 = CukupD = 0,41 – 0,70 = BaikD = 0,71 – 1,00 = Baik sekaliD = Bernilai negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal
yang memiliki nilai D negatif maka harus dibuang.(Arikunto 2012: 226-232)
Hasil uji daya beda 10 soal yang valid dan reliabel disajikan pada Tabel 3.
(secara rinci pada Lampiran 13).
Tabel 3. Hasil Uji Daya Beda
Daya bedaIndeks DB Tafsiran
0,375 Cukup baik0,375 Cukup baik0,250 Cukup baik0,375 Cukup baik0,500 Baik0,500 Baik0,375 Cukup baik0,500 Baik0,375 Cukup baik0,750 Baik sekali
24
Berdasarkan tabel 6 terdapat enam soal memiliki daya beda lebih dari
0,21 kurang dari 0,40 dengan kriteria cukup baik, tiga soal memiliki daya
beda lebih dari 0,41 kurang dari 0,70 dengan kriteria baik dan dua satu
soal memiliki daya beda lebih dari 0,71 dengan kriteria daya beda baik
sekali. Untuk lebih lengkap, dapat dilihat pada lampiran 16.
4. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran instrumen diuji dengan menggunakan perangkat lunak
komputer program Anates.
Kriteria pengujian tingkat kesukaran:
Soal dengan P = 0,00 – 0,30 = Sukar
Soal dengan P = 0,31 – 0,70 = Sedang
Soal dengan P = 0,71 - 1,00 = Mudah
(Arikunto 2012: 222-225)
Uji tingkat kesukaran dilakukan dengan menggunakan program Anates.
Hasil uji tingkat kesukaran dinyatakan dalam tabel 4 (secara rinci pada
lampiran 14).
Tabel 4. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaranIndeks TK Tafsiran
(1) (2)0,267 Sukar0,667 Sedang0,367 Sedang0,233 Sukar0,500 Sedang0,433 Sedang
25
(1) (2)0,333 Sedang0,333 Sedang0,867 Sangat Mudah0,600 Sedang
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa satu soal memiliki tingkat kesukaran
yang sangat mudah, tujuh soal memiliki tingkat kesukaran yang sedang,
dan dua soal memiliki tingkat kesukaran yang sukar.
H. Teknik Analasis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data
Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah pada ranah kogntif
yang didapat dari nilai akhir atau posttest.
2. Pengujian Hipotesis
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diuji dengan menggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov dengan ketentuan jika signifikan lebih besar dari 0,05 dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan menggunakan Kolmogorof Smirnof (uji F),
atau menggunakan uji Homogenitas Levene. Jika kedua kelas
26
mempunyai varians yang tidak jauh berbeda (sama), maka kedua kelas
dikatakan homogen, demikian pula sebaliknya.
Kriteria uji adalah jika kedua data akan homogen, jika signifikansi >
0,05.
c. Uji T (Independent Sample T Test)
Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda
digunakan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata-rata antara
dua kelompok sampel. Pengujian sampel menggunakan perangkat
lunak program spss 21.0
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar ranah
kognitif siswa akibat penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing
materi elastisitas dan hukum Hooke.
HI : Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar ranah
kognitif siswa akibat penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing
materi elastisitas dan hukum Hooke.
Kriteria pengujian untuk daerah penerimaan dan penolakan hipotesis
adalah sebagai berikut :
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
V. SIMPULAN DAN SARAN
B. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa akibat
digunakannya LKS berbasis inkuiri terbimbing materi elastisitas dan hukum
Hooke dilihat dari hasil uji nilai Independent Sample T-test nilai Sig. kurang
dari 0,05 yaitu 0,000.
C. Saran
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran berlangsung, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing
dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pada penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing diperlukan batasan
waktu kepada siswa, dari awal tahap pembelajaran yaitu tahap orientasi
hingga tahap terakhir yaitu mengkomunikasikan dibutuhkan waktu 3 jam
pelajaran, 2 jam pelajaran pertama tahap orientasi hingga tahap analisis
data, 1 jam pelajaran berikutnya untuk tahap penarikan kesimpulan.
37
3. Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan pada tahap
percobaan ketika pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
inkuiri berlangsung dikarenakan siswa belum terbiasa dengan
menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, oleh karena itu
disarankan kepada guru untuk terus melatih siswa dengan menggunakan
LKS berbasis inkuiri terbimbing agar hasil belajar lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abelta, G. A. 2017. Pengaruh Penggunaan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbingterhadap Hasil Belajar melalui Pemahaman Konsep. (Online) tersedia diJurnal Pembelajaran Fisika. Vol 5 (2): 93-104.
Afnidar. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan DiriTerhadap Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Pada TopikPencemaran Lingkungan SMA Negeri 1 Muara Pidie. (Online) tersedia diJurnal Edukasi dan Sains Biologi. Vol 4 (1): 9-11.
Alfionita, S., Ertikanto, C., dan Nyeneng, I. D. P. 2016. ( Produk LKS BerbasisInkuiri Terbimbing Materi Elastisitas dan Hukum Hooke ).
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal:222-225, 226-232, 319.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hal: 5-6.
Dezricha, Fanni, R., dan Rohati. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Pada Materi Program LinearKelas XII SMA. (Onine) tersedia di Jurnal Sainmatika. Vol 8 (1): 96-109.
Gunawan, I., dan Palupi, R. 2015 Taksonomi Bloom-revisi ranah kognitifkerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian.Premiere Educandum. (Online) tersedia di http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/view/50. Vol 2 (2): 17-22.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hal: 95-99.
Helmi, S. 2015. Meningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) denganModel Pembelajaran Inkuiri Disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas8A SMP Negeri 10 Jember Tahun Ajaran 2014/2015. (Online) tersedia diDigital Respository Unej. Vol 1 (1): 1-5
Iryani, Mawardi, dan Andromeda. 2016. Pengaruh Penggunaan LKS BerbasisInkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa untuk Materi KoloidKelas XI SMAN 1 Batusangkar. (Online) tersedia di Jurnal Eksakta. Vol 1(1): 82-89.
39
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Srtifikasi Guru. Jakarta:Raja Gratindo Persada. Hal: 173.
Maretasari, E., Subali, B., dan Hartono. 2012. Penerapan Model PembelajaranInkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan HasilBelajar dan Sikap Ilmiah Siswa. (Online) tersedia di Jurnal PendidikanFisika Indonesia. Vol 1 (2): 27-31.
Purnamasari, Rezeki. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar dengan MenggunakanModel Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan LKS Pada MateriLarutan Penyangga Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Banjarmasin.(Online) tersedia di Jurnal Inovasi Pendidikan Sains.Vol 5 (3): 13-17.
Rustaman, N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Berbasis Inkuiri dalamPendidikan Sains. Makalah dipresentasikan dalam Seminar NasionalHimpunan Ikatan Sarjada dan Pemerhati Pendidikan IPA IndonesiaBekerjasama dengan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung. (Online) tersedia dihttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf.
Salirawati, D. 2006. Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran.(Online) tersedia dihttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132001805/pengabdian/19penyusunan-dan-kegunaan-lks.pdf.
Sanjaya, W. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. (Online) tersedia dihttps://books.google.co.id/books?id=Y9xDDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Sanjaya,+W.+2015.+Perencanaan+dan+Desain+Sistem+Pembelajaran&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjq9PSDvdHeAhUHvY8KHamxADEQ6AEIKjAA. Hal: 15.
Setiadewi, F., Suryawati, E., dan Mahadi, I. 2015. Pengembangan Lembar KerjaSiswa (LKS) Berorientasi Model Pembelajaran Discovery Lerning (DL)untuk Meningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa pada MateriVioteknologi Kelas XII SMA. (Online) tersedia di Jurnal OnlineMahasiswa. Vol 2 (2): 1-13.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka InsanMadani. Hal: 29, 44.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hal: 796.
Susanto, A. 2016. Teori Belajar danPembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group. (Online) tersedia di
40
http://scholar.google.co.id/citations?user=FVHTdF4AAAAJ&hl=id. Hal:5
Wahyudin. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar PKN dengan Model PembelajaranInkuiri pada SMP Negeri 14 Bandar Lampung. (Online) tersedia diLentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol 1 (2): 165-174.
Wahyudin., Sutikno, dan Isa, A. 2010. Keefektifan Pembelajaran BerbantunMultimedia Menggunaan Metode Inkuiri Terbimbing untuk MeningkatanMinat dan Pemahaman Siswa. (Online) tersedia di Jurnal PendidikanFisika Indonesia. Vol 6 (1): 58-62.
Wahyuni, R., Hikmawati, dan Taufik, M. 2016. Pengaruh Model PembelajaranInkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil BelajarFisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.(Online) tersedia di Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol 2 (4):164-169.