105
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA MURID KELAS V SDN NO. 47 ALLUKA KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR . SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH SUHARTINI 10540 9421 14 JURUSAN ENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET … · 2018. 10. 1. · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA MURID KELAS V SDN

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET

    TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA MURID KELAS V SDN NO. 47

    ALLUKA KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR

    .

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar

    OLEH

    SUHARTINI

    10540 9421 14

    JURUSAN ENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2018

  • iv

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kantor Jln.Sultan Alauddin No.259 Telp. (0411 ) 866132

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Suhartini

    Nim : 10540 9407 14

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Kuartet

    Terhadap Hasil Belajar Pkn Pada Murid Kelas V Sdn No. 47

    Alluka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar

    .

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

    penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaanorang lain atau

    dibuatkan oleh siapapun.

    Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

    apabila pernyataan ini tidak bernar.

    Makassar, Agustus 2018

    Yang Membuat Penyataan

    Suhartini

  • v

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kantor Jln.Sultan Alauddin No.259 Telp. (0411 ) 866132

    SURAT PERJANJIAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Suhartini

    Nim : 10540 9421 14

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

    1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

    akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

    2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalumelakukan konsultasi dengan

    pembimbing yang telah ditetapan oleh pimpinan fakultas.

    3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

    4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1,2, dan 3, saya bersedia

    menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

    Makassar, Agustus 2018

    Yang Membuat Perjanjian

    Suhartini

  • vi

    MOTTO

    Kesuksesan itu bukan ditunggu,

    tetapi diwujudkan lewat usaha dan do’a

    usaha yang kita tanam pada hari kemarin dan

    sekarang adalah buah yang akan dipetik dikemudian hari

    “where there is a life, there is a hope

    do not be a follower, be a leader”

    “maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

    Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

    engkau telah selesai ( dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras

    (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada tuhanmulah engkau

    berharap” (Q.s Al-Insyirah,6-8)

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil’Alamin penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas

    segala limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

    menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari

    sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena

    itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan

    penyempurnaan skripsi ini.

    Penyusunan skripsi ini disadari banyak kendala dan rintangan yang

    dihadapi, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini.

    Namun, berkat ketekunan dan ketabahan serta uluran tangan dari berbagai pihak

    utamanya Ridha Allah Swt maka hambatan itu dapat diatasi. Dan dengan penuh

    kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

    setinggi-tingginya kepada:

    1. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Erwin Akib S.Pd, M.Pd, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta stafnya.

    3. Sulfasyah, S.Pd, M.A.,Ph.D, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

    Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.

  • viii

    4. Dr. Muhajir, S.Pd. M.Pd dan Dr. Andi Sugiati M.Pd selaku pembimbing I

    dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

    arahan dan petunjuk serta koreksi dalam penyusunan skripsi sejak awal

    hingga akhir penyusunan skripsi ini.

    5. Syamsuddin Hamdja dan Nurhayati selaku orang tua yang tak henti-hentinya

    mendoakan kesuksesan saya dan atas segala pengorbanannya.

    6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

    Muhammadiyah Makassar atas bimbingan selama penulis tercatat sebagai

    Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    7. Akbar Ilyas, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    8. ST. Hasmah, S.Pd selaku guru pamong selama peneliti melaksanakan

    penelitian di SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten

    Takalar.

    9. Kakak-kakakku Syahrul Qadri, Herawati A.md, Kel., Hijriyanti S.Pd, Gr.,

    Andiyurizal, dan adikku Muh. Nur Irsyam terimakasih atas dukungan, do’a

    dan motivasinya.

    10. Sahabat-sahabatku Kartini, israwati. Elviradita, Resky Rahmayanti, Sunarti

    yang telah menyemangati.

    11. Teman-teman PGSD angakatan 2014 tanpa terkecuali terimakasih atas

    kebersamaannya dan dukungannya selama ini.

  • ix

    12. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan semuanya karena

    keterbatasan tempat, tanpa mengurangi rasa hormat penulis ucapkan terima

    kasih.

    Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang memiliki

    kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan, semuanya hanya milik

    Allah Swt, karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

    penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan dengan penuh

    keterbukaan.

    Makassar, Agustus 2018

    Penulis

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    LEMBAR PENGESAHAN ii

    LEMBAR PERSETUJUAN iii

    LEMBAR PERNYATAAN iv

    LEMBAR PERJANJIAN v

    LEMBAR KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii

    ABSTRAK viii

    KATA PENGANTAR ix

    DAFTAR ISI x

    DAFTAR TABEL xi

    DAFTAR GAMBAR xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang…………………………………………….. 1

    B. Rumusan Masalah……………………………………….... 6

    C. Tujuan Penelitian………………………………………….. 6

    D. Manfaat Penelitian………………………………………… 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Pustaka……………………………………………. 9

    1. Pembelajaran Dan Hasil Belajar ……………………. 9

  • xi

    2. Media Pembalajaran…………………………………..

    3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan……….

    12

    26

    B. Penelitian Yang Relevan…………………………………. 30

    C. Kerangka Pikir………………………………………..........

    D. Defenisi Operasional………………………………………

    E. Hipotesis…………………………………………………....

    31

    32

    34

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan desain Penelitian………………………………... 35

    1. Jenis Penelitian………………………………………… 35

    2. Desain Penelitian……………………………………… 35

    B. Tempat Dan Waktu penelitian …………………………....

    C. Sumber Data………………………………………………...

    36

    36

    D. Populasi dan Sampel….………………………..................... 36

    E. Instrumen Penelitian……………………………………… 37

    F. Tekhnik Pengumpulan Data……………………………… 37

    G. Tekhnik Analisis Data……………………………………. 38

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................

    B. Deskripsi Data Penelitian........................................................

    C. Analisis Data dan Hasil Penelitian.........................................

    42

    43

    46

    1. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest............................. 46

  • xii

    2. Uji Homogenitas....................................................................... 47

    3. Uji Hipotesis............................................................................. 48

    D. Pembahasan................................................................................. 49

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan.................................................................................. 53

    B. Saran............................................................................................ 54

    DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 55

    LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Pretest dan Posttest.............………………44

    Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest..........................……………………….45

    Tabel 4.3 Deskripsi Data Posttest..............................................................46

    Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest....…………………. 47

    Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data ................……………………………... 48

    Tabel 4.6 Tabel Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest...........................49

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 KerangkaPikirMediaPembelajaranKartu Kuartet ………….. 33

    Gambar 3.1 Desain One GroupPretest – Posttest…………...…..................36

  • 15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.

    Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan

    hakikat hidup serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan

    kehidupan secara benar. Karena itulah fokus pendidikan di arahkan pada

    pembentukan kepribadian unggul dengan menitik beratkan pada proses

    pematangan kualitas logika, hati, akhlak dan keimanan. Puncak kehidupan

    adalah tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup. (Mulyasana, 2012 : 2)

    Sistem pendidikan nasional cenderung menempatkan porsi pengajaran

    lebih besar dari pada porsi pendidikan, sehingga kegiatan pendidikan

    cenderung di identikkan dengan proses peningkatan kemampuan, keterampilan,

    dan kecerdasan belaka.

    Pendidikan itu penting karena pada dasarnya manusia mutlak

    membutuhkan pendidikan. Tanpa pendidikan, manusia sulit dari mana, untuk

    apa, dan hendak kemana manusia pergi. Tanpa pendidikan manusia sulit

    memahami rahasia dibalik alam ini. Tanpa pendidikan juga manusia sulit

    mengembangkan potensi karir, dan masa depan nya dengan baik. (Mulyasana,

    2012 : 11)

  • 16

    Pendidikan juga berkaitan dengan bagaimana manusia dipandang.

    Pendidikan baik formal maupun non-formal memainkan peranan penting dalam

    pengembangan watak.

    Pendidikan yang benar harus di arahkan bagi pertumbuhan dan

    perkembangan anak, bukan hanya mengekang dan menjinakkannya demi

    meringankan beban guru. Maslow (Suyomukti, 2016 : 38) mengatakan kita

    harus lebih banyak belajar tentang cara menanamkan kekuatan, harga diri,

    sikap bera karena benar, sikap tidak menyerah pada dominasi dan pemerasan,

    sikap tidak menyerah pada propaganda dan ketidakbenaran.

    Belajar berhubungan dengan perubahan tingkahlaku seseorang terhadap

    situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman berulang-ulang dalam situasi

    itu. Jadi setiap selesai kegiatan belajar maka akan terjadi jenis perubahan yang

    diharapkan, yaitu: Perubahan tingkah laku, Perubahan mengenai

    pengetahuannya, Perubahan mengenai keterampilannya.

    Berkaitan dengan hal tersebut, menurut (Dahar, 2011:2) belajar

    merupakan suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai

    akibat pengalaman. Perubahan perilaku dalam proses belajar merupakan akibat

    dari interaksi dengan lingkungan yang berlangsung secara sengaja. Jadi

    seseorang dikatakan belajar apabila adanya perubahan, yang semula tidak

    mengetahui menjadi mengetahui.

    Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,

    dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

  • 17

    mendengarkan, meniru dan sebagainya. Dalam hal belajar, tentunya terjalin

    proses mengajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak

    didik, dan pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi

    atau sistem lingkungan yangmendukung dan memungkinkan untuk

    berlangsungnya proses belajar. (Iskandar, 2014 : 37)

    Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan,

    dinamis, dan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran, di perlukan strategi,

    metode serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan proses

    pembelajaran dan keberhasilan mencpai tujuan. (Iskandar, 2014 : 38)

    Guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran yang bervariasi

    tidak hanya secara monoton dengan menggunakan ceramah saja terutama

    dalam mengajarkan mata pelajaran PKn. Akan tetapi guru di tuntut agar bisa

    menumbuhkan ide kreatif dalam proses pembelajaran salah satunya dengan

    menyiapkan media pembelajaran secara kreatif Karena tujuan guru mengajar

    adalah agar bahan yang di sampaikannya oleh semua murid, bukan hanya oleh

    beberapa murid saja. (Suyanto, 2013 : 104)

    Dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi membuat

    peserta didik lebih tertarik dalam pelajaran yang diajarkan sehingga di kuasai

    sepenuhnya mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar

    mengajar. Ada banyak model pembelajaran yang diterapkan dalam proses

    belajar mengajar. Jadi pemilihan model/metode belajar menjadi sangat penting

    untuk diperhatikan karena model/metode tersebut salah satu alat untuk

  • 18

    mencapai tujuan dengan memanfaatkan strategi pembelajaran secara akurat

    guru akan terbantu dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran.

    Prestasi belajar yang baik salah satunya didukung dalam penggunaan

    media yang sesuai kebutuhan murid. Dalam rangka memperlancar pencapaian

    tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah, di perlukan sebuah media perantara

    yang dapat di fungsikan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,

    perasaan, dan kemauan murid. Media perantara ini adalah tidak lain media

    pengajaran. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan murid untuk

    belajar lebih baik dan dapat meningkatkan pemahamn mereka sesuai dengan

    tujuan yang ingin dicapai.

    Rendahnya semangat belajar murid tentu sangat mempengaruhi hasil

    belajar murid. Rendahnya hasil belajar umumnya dipengaruhi oleh dua faktor

    yang berasal dari murid (faktor dari luar meliputi: suasana rumah, orang tua,

    motivasi dari orang tua) dan juga faktor yang berasal dari dalam diri sendiri

    faktor dari dalam meliputi: kekesehatan, intelegensi, bakat, motivasi, minat,

    kreaktifitas dan lain lain. (Kunandar, 2008 : 2)

    Tingkat keberhasilan murid didukung oleh kemampuan guru dalam

    penyampaian materi pelajaran. Kreatifitas guru sangat dibutuhkan dalam

    proses pembelajaran, agar dapat dipahami oleh murid yang mempunyai gaya

    belajar yang berbeda-beda. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya dari guru untuk

    mengenali kondisi murid di kelas agar tercapainya tujuan pendidikan. (Ihsan,

    2005 : 5)

  • 19

    Setiap pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul,

    terutama yang ada pada murid. Mendapat kelas yang muridnya tidak banyak

    tingkah dan murid yang patuh dengan guru adalah idaman setiap pendidik.

    Namun terkadang apa yang diharapkan guru ketika tugas mengajar dibagi,

    berbeda dengan apa yang didapat. Kita tidak bisa mengelak saat mendapat

    kelas yang berisi anak-anak super yang ingin terus menerus bermain. Hal ini

    mengakibatkan murid kurang termotivasi dalam belajar, dan mungkin akan

    diikuti oleh tindakan yang lebih drastis, yaitu melarikan diri dari dari guru pada

    saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

    Terkait dengan masalah tersebut, dalam penelitian yang di lakukan di

    SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar khususnya

    di kelas V ditemukan salah satu masalah dimana sebagian murid kurang

    bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar

    dalam mata pelajaran PKn masih rendah. Penyebab dari masalah tersebut di

    karenakan : Siswa merasa bosan mengikuti proses pembelajaran, guru terlalu

    monoton menggunakan metode ceramah sehingga murid merasa jenuh/bosan,

    proses pembelajaran hanya melibatkan guru sepenuhnya (teacher center), guru

    kurang berinteraksi yang baik dengan murid, guru kurang tegas dan

    memperhatikan situasi dan kondisi murid (hanya terpacu pada materi yang di

    ajarkan.

    Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan penelitian tentang:

    “pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar

  • 20

    PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang,

    Kabupaten Takalar”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan masalah yang di kemukakan di atas maka rumusan masalah dari

    penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana pengaruh sebelum menggunakan media pembelajaran kartu

    kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47

    Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?

    2. Bagaimana pengaruh sesudah menggunakan media pembelajaran kartu

    kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47

    Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sebelum menggunakan media

    pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V

    SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?

    2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sesudah menggunakan media

    pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V

    SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?

  • 21

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah:

    1. Manfaat Teoritis

    Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk Menambah

    pengetahuan dan pengalaman penulis, terkhusus dalam menyusun sebuah

    karya tulis dalam bentuk proposal ataupun sejenisnya, sekaligus sebagai

    persyaratan untuk menyelesaikan program S1 di Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan prestasi mengajar dan

    menghilangkan kejenuhan dalam mendampingi dan membimbing

    siswa dalam upaya penguasaan bahan ajar.

    b. Bagi murid, diharapkan dengan penelitian ini siswa mendapatkan

    masukan baru mengenai cara memahami materi ajar dengan teknik

    yang lebih efektif serta memberikan motivasi bagi siswa dalam

    meningkatkan partisipasi dan hasil belajarnya di kelas.

    c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penlitian ini memberikan sumbangan

    yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan mutu proses

    pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat menunjang tercapainya

    tujuan pembelajaran di sekolah dan sebagai informasi bagi penelitian

    selanjutnya.

  • 22

    d. Bagi peneliti, diharapkan dapat dipakai sebagai dasar dan acuan bagi

    peneliti lain di suatu tempat dan murid yang berbeda, serta dapat

    mengembangkan model-model atau tehknik baru atas dasar penelitian

    ini, sampai ditemukannya model atau tehknik yang paling efektif

    dalam kegiatan pembelajaran.

  • 23

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Pustaka

    1. Pembelajaran Dan Hasil Belajar

    a). Pengertian Pembelajaran

    Menurut UU No. 20 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 20 "pembelajaran

    adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan sumber

    belajar pada suatu lingkungan belajar".

    Menurut Sudjana (2004:28) pembelajaran dapat diartikan sebagai

    setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi

    kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik

    dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan pembelajaran.

    Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru

    membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

    lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran

    sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada murid untuk berpikir

    agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Adapun

    humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai pemberian kebebasan

    kepada murid untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya

    sesuai dengan minat dan kemampuannya.

    Peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan lebih

    terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya dari pengalaman dari

    kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini karena belajar dengan proses

  • 24

    pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahan ajar, dan lingkungan

    kondusif yang sengaja diciptakan.

    b). Pengertian Belajar

    Belajar secara umum merupakan suatu usaha yang dilakukan

    individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Proses

    perubahan tingkah laku merupakan gambaran terjadinya rangkaian

    perubahan dalam kemampuan murid. Belajar merupakan suatu proses

    yang terarah pada pencapaian tujuan atau kompetensi yang telah

    ditetapkan (Muliati, 2011: 10)

    Menurut (Prof. Dr. Anita Lie, 2014 : 46), pengertian belajar

    merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan

    tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada

    dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

    Menurut (Erfad, 2009 : 15) pengertian belajar merupakan proses

    perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan

    perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan

    oleh lainnya.

    Menurut (Asri, 2005 : 5), belajar adalah suatu proses usaha yang

    dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

    yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

    dalam interaksinya dengan lingkungan.

  • 25

    c). Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

    pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,

    sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai

    terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari

    sebelumnya, dari yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2008:15)

    Menurut (Sudjana, 2010:10) hasil belajar adalah kemampuan-

    kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman

    belajar.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi

    (Rusman, 2012:124) antara lain mengikuti faktor internal dan faktor

    eksternal:

    1). Faktor Internal

    a). Faktor Fisiologis

    Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,

    tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

    jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi murid

    dalam menerima materi pelajaran.

    Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki

    kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut

    mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi :

  • 26

    perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar

    murid.

    2). Faktor Eksternal

    a) Faktor Lingkungan

    Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.

    Faktor Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

    sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain.

    Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi

    udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada

    pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih sangat segar

    dan dengan ruangan yang cukup untuk bernapas lega.

    b) Faktor Instrumental

    Faktotr-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan

    dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

    diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

    sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.

    Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.

    2. Media Pembelajaran

    Media merupakan kata yang berasal dari bahasa latin “medius” yang

    secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Istilah media bahkan sering

    dikaitkan atau dipergantikan dengan “teknologi” yang berasal dari kata latin

    tekne (Bahasa Inggris) dan logos (Bahasa Indonesia). Oleh karena itu media

  • 27

    dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

    penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau alat.

    Media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti tengah,

    perantara, atau pengantar. Menurut Miarso (2005:258) media pembelajaran

    adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat

    merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga

    dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan

    terkendali.

    Azhar, (2014 : 3) mengemukakan bahwa media apabila dipahami

    secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

    kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

    keterampilan atau sikap. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

    digunakan untuk menyampaiakan isi materi pembelajaran yang terdiri dari

    buku, kaset, video, camera, slide, foto, grafik, televisi, dan komputer.

    Rayanda Asyar (2012:8) mengemukakan bahwa: “media pembelajaran

    dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau

    menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi

    lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan

    proses belajar secara efisien dan efektif”.

    Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang di

    gunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan maksud menyampaikan

  • 28

    pesan/informasi dari guru maupun sumber lain kepada penerima dalam hal

    ini murid. Latuheru (Sardiman, 2006 : 14)

    Azhar (2011: 16) juga mengemukakan bahwa : “media pembelajaran

    adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas,

    lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber

    belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di

    lingkungan murid yang dapat merangsang siswa untuk belajar”.

    Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang

    bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran mka

    media itu disebut media pembelajaran. Seringkali media pembelajaran

    digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu yang disebut media

    komunikasi.

    Ahli lain berpendapat bahwa media adalah jenis komponen dalam

    lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dalam hal ini

    adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga

    proses belajar dapat terjalin dengan baik. (Sardiman, 2006 : 16) keberadaan

    media dalam pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan proses

    komunikasi pembelajaran sehingga tercapainya tujuan yang ingin dicapai.

    Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media

    pembelajaran adalah suatu alat bantu/komponen pengajaran yang sengaja

    dibuat oleh guru sebagai perantara dalam menyampaikan bahan pengajaran

    dalam proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  • 29

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

    upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

    proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-

    alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan

    bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

    Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan

    bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan

    pengajaran yang diharapkan.

    Selain mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut

    untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut

    untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran

    yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

    Media pembelajaran itu terdiri dari dua unsur, yaitu peralatannya atau

    perangkat keras sering disebut hardware dan unsur pesannya (message) atau

    perangkat lunak sering disebut software. Untuk lebih jelasnya di gambarkan

    sebagai berikut ;

  • 30

    Gambar 1.1 unsur media pembelajaran

    Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri

    yang akan disampaikan kepada murid, sedangkan perangkat keras

    (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan

    pesan/bahan ajar tersebut. (Winataputra, 2006 : 34)

    Dari uraikan gambar diatas maka dalam menggunakan media

    pembelajaran hendaknya kita perlu merancang dengan baik sehingga dapat

    merangsang timbulnya proses/dialog mental pada diri murid. Dengan kata

    lain terjadi komunikasi yang baik antara murid dengan media yang

    disampaikan oleh guru.

    Perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat bila

    penggunaanya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah

    dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal

    acuan untuk menggunakan media. Apabila diabaikan, maka media bukan

    lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam

    pencapaian tujuan serta efektif dan efisien.

    MEDIA PEMBELAJARAN

    hardware

    perangkat keras

    software

    Perangkat lunak

  • 31

    a. Jenis-Jenis Media

    Adapun beberapa jenis media antara lain :

    1. Media Berbasis Manusia

    Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk

    mengirim dan mengkomunikasikan peran atau informasi.

    2. Media Berbasis Cetakan

    Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum digunakan

    adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan, jurnal, dan

    majalah.

    3. Media Berbasis Visual

    Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peranan yang

    sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar

    pemahaman dan memperkuat ingatan. Media visual dapat pula

    menimbulkan minat belajar siswa dan dapat memberikan hubungan

    antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

    4. Media Berbasis Audio Visual

    Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio

    visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan

    persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.

    5. Media Berbasis Komputer

    Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang

    pendidikan dan latihan komputer berperan sebagai manager dalam proses

    pembelajaran yang dikenal dengan nama computer managed instruction).

  • 32

    1 Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

    perkembangan teknologi dibagi menjadi 2 kategori luas, yaitu media

    tradisional dan media teknologi. (Azhar Arsyad, 2011:54)

    1.) Media Tradisional

    a) visual diam yang diproyeksikan seperti proyeksi opaque, proyeksi

    overhead, slides, filmstrips.

    b) visual yang tak diproyeksikan seperti gambar, poster, foto, charts,

    grafik, diagram, pameran, papan info.

    c) Audio seperti rekaman piringan, pita kaset.

    d) Penyajian multimedia seperti slide plus suara, multi-image.

    e) Visual dinamis yang diproyeksikan seperti film, televisi dan video

    cetak seperti buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah,

    lembaran lepas (hand-out).

    f) Permainan seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.

    g) Realita seperti model, specimen (contoh) dan manipulatif.

    2. Media Teknologi

    a) Media berbasis telekomunikasi seperti telekonferen, kuliah jarak

    jauh.

    b) Media berbasis mikropocessor seperti Computer-assisted

    instruction, perrmainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif,

    hypermedia, Compact (video), Sementara itu, Kemp dan Dayton

  • 33

    dalam kemendikbud (2013:3) mengemukakan klasifikasi jenis

    media yaitu :

    media cetak, media yang dipamerkan (displayed media), overhead

    transparency, rekaman suara, slide suara dan film, presentasi multi

    gambar, video dan film, serta pembelajaran berbasis komputer

    (computer based instruction).

    b. Fungsi Media

    Pada hakikatnya, media yang berupa alat/benda yang digunakan

    untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar

    tampak lebih nyata. Tanpa bantuan alat peraga/ media sukar rasanya

    tercapai tujuan yang diharapkan disuatu lembaga pendidikan. Dalam

    kegiatan interaksi biasanya dipergunakan alat nonmaterial dan alat

    material. Alat non material berupa perintah, larangan, dan nasihat.

    Sedangkan alat material berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar,

    diagram, lukisan, slide, video dan sebagainya. (Suyanto, 2013 : 107)

    Adapun beberapa fungsi dari penggunaan media dalam pembelajaran

    antara lain :

    a. Murid akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan gembira,

    sehingga minatnya mempelajari materi pelajaran semakin besar. Disaat

    inilah murid akan terangsang, senang, tertarik, dan bersikap positif

    terhadap proses pembelajaran.

  • 34

    b. Murid akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan, terutama

    ketika guru dapat menyajikan konsep abstrak meteri pelajaran kedalam

    bentuk konkret.

    c. Murid akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dan benda-

    benda yang ada di sekitarnya atau antara ilmu dengan alam sekitar dan

    masyarakat. (Suyanto, 2013 : 108)

    Berikut beberapa fungsi media pembelajaran :

    1). Media berfungsi mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung

    arti bahwa dengan media pembelajaran murid dapat menangkap tujuan

    dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

    2). Media berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar

    mengajar, karena pada umumnya hasil belajar murid dengan

    menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap

    sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

    3). Media memungkinkan murid menyaksikan benda/peristiwa yang ada

    tanpa harus membayangkan bendanya.

    Media harus mempunyai manfaat dalam pembelajaran. Menurut

    Rusman, (2012:172)

    manfaat media pembelajaran dalam proses

    pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran akan lebih menarik

    perhatian murid, (2) akan membuat materi pembelajaran menjadi lebih jelas

    maknanya, (3) metode pembelajaran menjadi bervariasi, (4) murid menjadi

    aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

  • 35

    Selain itu, adapun kegunaan media yaitu : memperjelas penyajian

    pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang,

    waktu, dan daya indera, menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan

    interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan

    kenyataan, serta mempersamakan pengalaman. (Sardiman, 2012:17 )

    gambar sebagai rangsang tugas menulis baik diberikan kepada murid

    sekolah dasar, atau pelajar bahwa (target) pada tahap awal, tetapi mereka

    telah mampu menghasilkan tulisan walau masih sederhana. Gambar

    berfungsi sebagai pemancing kognisi dan imajinasi serta pemilihan bentuk-

    bentuk kebahasaan.

    c. Landasan Penggunaan Media

    Landasan penggunaan media terbagi 3 yaitu :

    (1) Landasan empiris

    Pemanfaatan media dalam pembelajaran telah banyak dilakukan

    oleh para pendidik. Banyak alternatif media yang dapat digunakan. Para

    pendidik perlu menggunakan kemampuannya dalam menetapkan

    pilihan agar tepat sasaran. Pemilihan media pembelajaran perlu

    disesuaikan dengan tujuan, materi dan metode pembelajaran serta

    karakteristik peserta didik karena media apapun tidak akan dapat

    digunakan secara efektif apabila tidak sesuai dengan sasaran. Temuan-

    temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara

  • 36

    penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar murid dalam

    menentukan hasil belajar.

    (2) Landasan Filosofis

    Dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru

    didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran kurang manusiawi.

    Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang

    penting bagaimana pandangan guru terhadap murid dalam proses

    pembelajaran. Jika guru menganggap murid sebagai anak manusia yang

    memiliki kepribadian, harga diri, motivasi dan memiliki kemampuan

    pribadi yang berbeda dengan lain, maka baik menggunakan media hasil

    teknologi baru atau tidak.

    (3) Landasan psikologis

    Belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya

    perubahan perilaku pembelajaran karena adanya pengalaman belajar.

    Perubahan perilaku tersebut dapat berupa bertambahnya pengetahuan,

    diperolehnya keterampilan atau kecekatan, dan berubahnya sikap

    seorang yang telah belajar. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak

    lebih mudah mempelajari hal yang konkret dari pada yang abstrak.

    Pada saat seorang guru mendesain suatu program pengajaran,

    komponen-komponen media pengajaran harus mendasari pemikirannya.

    Untuk memulai penggunaan media pengajaran, guru bisa memulai

  • 37

    dengan menggunakan media yang sederhana seperti poster, lukisan,

    foto, radio, dan lainnya.

    Penggunaan media tersebut sangat membuat komunikasi menjadi

    lebih efektif karena murid langsung menangkap apa yang diajarkan

    guru secara nyata. (Suyanto, 2013 : 108)

    gambar dapat memberikan

    nilai yang sangat berarti, terutama dalam membentuk pengertian baru,

    memperjelas pengertian baru, dan memperkuat pengertian tentang suatu

    konsep tertentu. Di samping itu, penggunaan media gambar dapat

    meimbulkan daya tarik bagi murid sehingga dapat membuat murid lebih

    senang belajar dan memberikan hasil belajar yang lebih baik.

    Adapun beberapa kriteria pemilihan media sebagai berikut: Media

    yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan

    pengajaran, media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan dengan

    kemampuan dan daya nalar murid, media yang digunakan hendaknya

    bisa digunakan sesuai fungsinya, media yang dipilih hendaknya

    disenangi oleh guru dan murid, persiapan dan penggunaan media

    hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia, media yang dipilih

    hendaknya memang tersedia, artinya alat atau bahannya memang

    tersedia, baik diliahat dari waktu untuk mempersiapkan maupun untuk

    mempergunakannya, kondisi fisik lingkungan kelas harus mendukung.

    Selain kriteria pemilihan media diatas seorang guru harus

    memahami pola penggunaan media yang tepat dalam memilih atau

  • 38

    membuat media untuk memperoleh hasil yang baik kita harus

    mempertimbangkan diantaranya: tahan lama, bentuk dan warnanya

    menarik perhatian murid, sederhana dan mudah dikelola, ukurannya

    sesuai ruang belajar mengajar, dapat menyajikan konsep baik berbentuk

    gambar, atau diagram, sesuai dengan konsep. Dapat memperjelas

    konsep, peragaan itu harus mampu menjadi dasar bagi tumbuhnya

    konsep berfikir bagi murid, menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri

    dengan memanipulasi serta merekayasa alat peraga.

    d. Media Kartu Kuartet

    Kartu kuartet didefinisikan sebagai kertas tebal berbentuk persegi

    panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis).

    Sejalan dengan pengertian tersebut, secara lebih rinci (Agustina, 2011

    : 37)

    menjelaskan : “Permainan kartu kuartet adalah sejenis permainan

    kartu bergambar dengan judul gambar ditulis pada bagian atas kartu dan

    tulisannya diperbesar/dipertebal. Judul ini merupakan tema dari kartu

    kuartet. Sedangkan di atas gambar terdapat kata-kata yakni dua baris di

    bagian kanan dan dua baris di bagian kiri. Salah satu dari empat kata

    tersebut mengacu kepada gambar yang terdapat di bawah kata tersebut dan

    biasanya berwarna lain atau digaris bawahi dari keempat kata yang

    terdapat pada bagian atas kartu. Ukuran kartu kuartet beragam, ada yang

    kecil, sedang, dan ada yang berukuran besar”.

  • 39

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kartu kuartet

    adalah sejenis kartu permainan yang terdiri dari sejumlah kartu bergambar

    yang mengacu pada tema yang sama. Berikut langkah-langkah

    penggunaan media kartu kuartet :

    1) Guru menyediakan kartu kuartet.

    2) Guru menjelaskan materi pembelajaran.

    3) Guru membagi murid dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4

    orang

    4) Guru menjelaskan petunjuk media kartu kuartet.

    5) Memulai permainan dengan ketua kelompok mengocok kartu

    6) Tugas setiap kelompok adalah menebak dan menjawab soal yang

    diberikan oleh guru.

    7) Anggota yang mampu menebak itulah yang mendapatkan poin.

    8) Kemudian murid mengerjakan tugas individu yang diberikan

    e. Kelebihan Penggunaan Media Kartu Kuartet

    Kartu bergambar merupakan media yang mempunyai peranan penting

    untuk memperjelas pengertian dan gambar dapat dihindarkan dari kesalahan

    pengertian antara apa yang dimaksud oleh guru dengan apa yang ditangkap

    oleh murid.

    Kelebihan media gambar yaitu gambar mudah diperoleh, bisa di

    ambil dari majalah, atau media visual lain dan bahkan bisa membuatnya

    sendiri. Adapun kelebihan dari penggunaan media kartu kuartet yaitu:

  • 40

    a) Sesuai dengan karakteristik murid.

    b) Memadukan antara media gambar dan permainan.

    c) Sifatnya konkrit dan realitas disbanding dengan media verbal.

    d) Meningkatkan minat dan motivasi belajar murid terhadap materi ajar.

    e) Memperjelas objek dalam berbagai bidang agar tidak terjadi

    kesalahpahaman.

    f) Memudahkan murid dalam memahami materi ajar.

    g) Gampang di buat/diperoleh serta mudah dalam penggunaan.

    Penggunaan media kartu kuartet diharapkan dapat memberikan

    pengalaman belajar yang menarik, tidak monoton dan tidak membosankan

    dalam proses pembelajaran sehingga dapat menngkatkan keaktifan murid

    dalam pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan.

    3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

    Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat

    belajar para muridnya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak

    menghasilkan kegiatan belajar pada para muridnya. Kegiatan belajar hanya

    akan berhasil bila murid secara aktif mengalami sendiri proses belajarnya.

    Seorang guru tidak dapat mewakili belajar muridnya. Seorang murid belum

    dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu

    ruangan dengan guru yang sedang mengajar.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembelajaran diartikan

    sebagai proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

  • 41

    (Irmansyah Alipandie, 2011:50)

    mengajar ialah suatu aktivitas

    mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan

    menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Pengertian

    ini meliputi faktor guru, anak dan lingkungan yang diorganisir dalam bentuk

    bahan pengajaran yang ketiga-tiganya mendapat perhatian guna memperoleh

    hasil yang sebaik-baiknya.

    Lebih lanjut Kosasih Djahiri dalam buku 2 materi pelatihan terintegrasi

    Pendidikan Kewarganegaraan (2005:8)

    pada proses pembelajaran prinsip

    utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri

    murid fisik dan nonfisik dan kebermaknaannya bagi diri dan kehidupannya

    saat ini dan yang akan datang (life skill).

    Jadi jelas hakikat pembelajaran itu adanya suatu aktivitas yang

    melibatkan guru, murid dan lingkungan yang dipadukan secara selaras, serasi

    dan seimbang, sehingga menghasilkan suatu perubahan yang sesuai dengan

    harapan.

    a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

    Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) adalah merupakan

    mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam

    dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk

    menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

    dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.

  • 42

    b. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan

    Visi PKn adalah mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada

    pengembangan kemampuan individu sehingga menjadi warga negara yang

    cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya mampu

    mendukung berkembangnya kehidupan masyarakat bangsa dan negara

    Indonesia yang cerdas.

    Misi Pendidikan Kewarganegaraan

    Sebagaimana yang telah ditetapkan dapat tercapai, maka perlu ditindak

    lanjuti dengan misinya, yaitu :

    1) Memanfaatkan kenyataan dan kecenderungan masyarakat yang semakin

    transparan, tuntutan kendali mutu yang semakin mendesak, dan proses

    demokrasi yang semakin meluas sebagai konteks dan orientasi

    pendidikan demokratis.

    2) Memanfaatkan subtansi berbagai disiplin ilmu yang relevan sebagai

    wahana pedagogis untuk menghasilkan dampak instruksional berupa

    wawasan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan, sehingga bisa

    dihasilkan desain kurikulum yang bersifat interdisipliner.

    3) Memanfaatkan berbagai konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran

    yang memungkinkan para peserta didik mampu belajar demokratis,

    dalam situasi yang demokratis, dan untuk meningkatkan mutu kehidupan

    masyarakat yang lebih demokratis.

  • 43

    c. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan

    Secara umum pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk

    mengembangkan potensi individu warga negara indonesia, sehingga

    memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang

    memadai, yang memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan

    bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara Indonesia.

    Sedangkan fungsi pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana

    untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang

    setia kepada bangsa dan negara indonesia dengan merefleksikan dirinya

    dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila

    dan UUD 1945.

    Berdasarkan visi dan misinya, Pendidikan Kewarganegaraan dapat

    menjadi pengikat untuk menyatukan peserta didik yang beragam dari segi

    agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa. Pendidikan

    kewarganegaraan harus dinamis dan mampu menarik perhatian murid,

    dengan cara sekolah membantu peserta didik mengembangkan

    pemahaman baik materi maupun kemampuan interlektual dan partisipasi

    dalam kegiatan sekolah.

    Dengan pembelajaran yang bermakna dan bervariatif murid

    diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan

    intelektual dan partisipatif yang menghasilkan pemahaman tentang arti

  • 44

    pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat terutama dalam

    pencetak murid yang taat, tunduk dan patuh serat paham hak dam

    kewajibannya sebagai bagian dari warga negara untuk meningkatkan

    pemahaman tentang hakikat otonomi daerah yang pada akhirnya akan

    meningkatkan partisipasi dan peranannya dalam kualitas pelaksanaan

    otonomi daerah.

    B. Penelitian Relevan

    Pada dasarnya kajian relevan dijadikan acuan untuk mendukung dan

    memperjelas penelitian. Dengan didukung oleh penelitian yang relevan.

    Sehubungan dengan masalah yang diteliti, berdasarkan studi yang dilakukan

    oleh peneliti terdahulu yang dilaksanakan oleh Khaerati 2011 dengan judul “

    pengaruh kartu gambar terhadap hasil belajar siswa SD Negeri Pao-Pao” dan

    penelitian yang dilakukan oleh Andi Jumarni 2013 dengan judul “ pengaruh

    penggunaan media kartu kuartet terhadap hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran PKn kelas IV SDN 176 Tanabatue”.

    Hasil penelitian yang diperoleh data dari pengaruh kartu kuartet dengan

    hasil belajar murid, dengan niai 0,577 lebih besar dari pada product moment

    yaitu 0,367 berarti nilai lebih besar dari pada digambarkan (0,577>0,367).

    Penelitian yang berupa kuantitatif yang menggambarkan pengaruh kartu

    kuartet bergambar terhadap hasil belajar siswa SD Negeri Pao-Pao.

  • 45

    C. Kerangka Pikir

    Kondisi awal sebelum menggunakan media pembelajaran kartu kuartet,

    peneliti melakukan preetest yaitu tes awal. Kemudian melakukan tindakan

    dengan menggunakan media kartu kuartet lalu mengadakan posttest. Kerangka

    pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut :

    (gambar 2.1 kerangka pikir)

    Keterangan :

    1. Variabel Independen :

    a. Sebelum menggunakan media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil

    belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    pengaruh

    penggunaan

    media

    pembelajaran

    kartu kuartet

    terhadap hasil

    belajar PKn

    pada murid

    kelas V SDN

    No.47 Alluka,

    Kecamatan

    Pattallassang,

    Kabupaten

    Takalar

    (preetest)

    Sebelum

    menggunakan

    media kartu kuartet

    Mata

    pelajaran

    PKn

    (posttest)

    Sesudah

    menggunakan media

    kartu kuartet

  • 46

    b. Setelah menggunakan media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil

    belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    2. Variabel Dependen

    Pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil

    belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang Kabupaten Takalar.

    D. Definisi Operasional

    1. Belajar

    Belajar secara umum merupakan suatu usaha yang dilakukan individu

    untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara

    keseluruhan sebagai pengalaman individu dalam berinteraksi dengan

    lingkungannya. Proses perubahan tingkah laku merupakan gambaran

    terjadinya rangkaian perubahan dalam kemampuan murid.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

    seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan

    keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya

    peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya, dari yang

    tidak tahu menjadi tahu.

  • 47

    3. Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah suatu alat bantu/komponen pengajaran

    yang sengaja dibuat oleh guru sebagai perantara dalam menyampaikan

    bahan pengajaran dalam proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran

    dapat tercapai.

    4. Fungsi Media Pembelajaran

    Media yang berupa alat/benda yang digunakan untuk memperagakan

    fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata. Tanpa

    bantuan alat peraga/ media sukar rasanya tercapai tujuan yang diharapkan

    disuatu lembaga pendidikan.

    5. Media Kartu Kuartet

    Permainan kartu kuartet adalah sejenis permainan kartu bergambar

    dengan judul gambar ditulis pada bagian atas kartu dan tulisannya

    diperbesar/dipertebal. Judul ini merupakan tema dari kartu kuartet.

    Sedangkan di atas gambar terdapat kata-kata yakni dua baris di bagian

    kanan dan dua baris di bagian kiri. Salah satu dari empat kata tersebut

    mengacu kepada gambar yang terdapat di bawah kata tersebut dan biasanya

    berwarna lain atau digaris bawahi dari keempat kata yang terdapat pada

    bagian atas kartu. Ukuran kartu kuartet beragam, ada yang kecil, sedang,

    dan ada yang berukuran besar.

  • 48

    6. Pembelajaran PKn

    Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang

    memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-

    kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara

    Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh

    Pancasila.

    E. Hipotesis

    Berasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, untuk menjawab

    hipotesis penelitian yang telah diajukan maka peneliti menggunakan Uji T

    hitung > T tabel atau T hitung < T tabel dengan hipotesis sebagai berikut :

    H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet

    terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka,

    Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar

    H1 : Ada pengaruh penggunaan media media pembelajaran kartu kuartet

    terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka,

    Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar

  • 49

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang memiliki tujuan akhir untuk

    menguji sebuah teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

    pengaruh serta perbandingan antar variabel, memberikan deskripsi statistik,

    menaksir dan meramalkan hasilnya.

    2. Desain Penelitian

    Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-Eksperimental

    Design yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Secara

    umum Pre-test and Post-test One Group.

    Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.

    Pretest Perlakuan Posttest

    O1 X O2

    (Sugiyono, 2017 : 74)

    3.1 Gambar Desain The One Group Pretest-Posttest

    Keterangan :

    X = Perlakuan

    O1= Hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan

    O2 = Hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan

  • 50

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini bertempat di SDN No. 47 Alluka,

    Kabupaten Takalar.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian

    ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap

    2018/2019.

    C. Sumber Data

    1. Sumber Data Primer

    Data primer dalam penelitian ini bersumber dari SDN No.47 Alluka,

    Kelurahan Salaka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    2. Sumber Data Sekunder

    Sumber data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku, literatur

    dsb.

    D. Populasi dan sampel

    1). Populasi

    Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh murid SDN No. 47

    Alluka pada tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 99 orang.

    2). Sampel

    Sampel dalam penelitian ini adalah sebahagian dari populasi yang

    berasal dari kelas V dengan mempergunakan tekhnik purporsive sampling

  • 51

    dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang yaitu murid laki-laki berjumlah 8

    orang dan murid perempuan sebanyak 5 orang.

    E. Instrumen Penelitian

    Intrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk menggali data

    mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet terhadap

    hasil belajar PKn dengan mempergunakan instrumen penelitian berupa

    observasi dan dengan metode penggunaan tes.

    F. Tekhnik Pengumpulan Data

    1. Observasi

    Kegiatan untuk mendapatkan data yang faktual dengan cara mengadakan

    pengamatan terhadap konsisi fisik, fasilitas, dan perilaku secara langsung pada

    objek penelitian. Metode observasi merupakan cara menghimpun bahan-bahan

    keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan

    pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang

    dijadikan sasaran pengamatan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

    tentang keadaan murid yang terjadi dalam kelas selama pengajaran dan fasilitas

    yang ada, mengamati segala kejadian yang berhubungan dengan pengaruh

    penggunaan peta konsep yang dilengkapi dengan media gambar serta hal-hal

    yang perlu.

    2. Metode Penggunaan Tes

    Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta yang

    lain untuk mengatur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

  • 52

    atau bakat yang dimiliki oleh invidu/kelompok. Jenis tes yang digunakan

    peneliti dalam penelitian ini adalah pre test-post test. Jenis tes tersebut

    digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media

    pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn setelah diberi

    perlakuan belajar.

    a. Preetest

    Preetest merupakan test yang diberikan sebelum menggunakan

    media pembelajaran kartu kuartet dalam pemahaman materi.

    b. Posttest

    Posttest merupakan test yang di berikan setelah menggunakan media

    pembelajaran kartu kuartet dalam pemahaman materi

    G. Tekhnik Analisis Data

    Tekhnik analisis data yang digunakan adalah uji t berpasangan dan analisis

    statistik inferensial.

    1. Analisis Statistik Inferensial

    Pada analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji

    hipotesis penelitian, sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan

    Uji prasyarat data. Pada uji prasyarat data dilakukan uji nomalitas data dan

    uji homogenitas data. Sedangkan pada uji hipotesis dilakukan uji beda (Uji-

    t).

  • 53

    a. Uji Normalitas Data

    Pengujian normalitas dalam penelitian ini yang bertujuan untuk

    mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Hipotesis yang

    diuji

    sebagai berikut :

    Ho : Populasi berdistribusi normal

    H1 : Populasi tidak berdistribusi normal

    Kriteria yang digunakan yaitu diterima H0 apabila nilai p (pelium) ≥ α

    (signifikansi) dan H0 ditolak, jika p < α dimana nilai α = 0,05. Apabila p

    (pelium) > α (signifikansi) maka H0 diterima, artinya data hasil dari kedua

    kelompok perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam

    penggunaan statistic inferensial ini peneliti menggunakan tehnik statistik t

    (uji-t) dengan tahapan sebagai berikut :

    Md

    t =√

    Sugiono (2016 : 56)

    keterangan :

    Md = Mean dari perbedaan preetest dengan posttest

    ∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi

    N = populasi

    n = sampel

  • 54

    2. Uji Homogenitas

    Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan terdistribusi normal,

    langkah selanjutnya adalah mencari nilaihomogenitas menggunakan

    programSPSS 22 yaitu OneWayAnova. Data normal dan data homogen

    jikataraf signifikan>0,05.

    3. Uji Hipotesis

    Untuk menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan dan hipotesis kerja

    atau statistic digunakan uji t one sample test. Pada uji hipotesis ini, diambil

    satu sample yang kemudian dianalisi apakah ada perbedaan rata-rata dari

    sampel tersebut. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini yaitu :

    H0 : µ ≤ 65

    HI : µ ≥ 65

    Pada taraf signifikan α = 0,05. Jika signifikan yang diperoleh > α,

    maka HI diterima . sebaliknya jika signifikansi yang diperoleh < α, maka

    H0 ditolak

    Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan maka

    peneliti menggunakan Uji T dengan hipotesis sebagai berikut :

    H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu

    kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47

    Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

  • 55

    H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet

    terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47

    Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

  • 56

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 47 Alluka, jl. Zainuddin Nanro,

    Kelurahan Salaka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Sekolah ini

    berdiri pada tahun 1960 dengan memiliki luas halaman keseluruhan sekolah

    320,25 m2. Gedung yang dimiliki SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar terdiri dari 9 ruang kelas, 1 ruang kepala

    sekolah dan guru, 6 ruangan kelas (I-VI), dan 1 ruang perpustakaan. Subjek

    dari penelitian ini adalah murid kelas V dengan St. Hasmah selaku wali kelas

    V. Sekolah Dasar Negeri No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten

    Takalar mengedepankan pengetahuan akademik tanpa meninggalkan karakter

    yang sekarang ini sangat diperlukan oleh setiap orang, khususnya oleh insan

    pendidikan.

    Adapun gambaran proses pembelajaran dikelas pada tahap pertama guru

    mempersiapkan murid untuk dapat memulai pelajaran dengan menyuruh

    perwakilan dari mereka memimpin do’a. Sebelum guru menyampaikan materi

    pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu lalu

    bernyanyi dengan lagu “Garuda Pancasila”.

    Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi tentang keutuhan NKRI dan

    cara menjaga keutuhan NKRI dengan panduan buku PKn dengan menyediakan

    lembar LKS untuk masing-masing murid dan meminta murid untuk memahami

  • 57

    gambar yang ada pada buku. Guru meminta kepada murid untuk menjawab

    pertanyaan dengan mencocokkan gambar dengan keterangannya.

    Setelah semua murid memahami makna gambar di dalam buku tersebut,

    guru kemudian minta mereka duduk berdekatan dengan teman pasangan dan

    meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk tampil di depan kelas

    sambil menjelaskan keterangan gambar yang tertera pada buku di depan teman-

    temannya.

    Guru memberikan waktu kepada murid yang ingin bertanya mengenai

    pembelajaran yang telah diberikan dan guru memberikan kesempatan kepada

    murid untuk menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan penguatan positif

    berupa pujian terhadap murid. Pada tahap akhir atau pada pertemuan akhir guru

    memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah kepada semua murid untuk

    mengetahui pendalaman materi yang telah diberikan oleh guru dan untuk

    mengetahui hasil akhir setelah mempelajari materi tersebut.

    B. Deskripsi Data Penelitian

    Untuk menggunakan data tentang hasil belajar PKn, peneliti menggunakan

    data hasil prestest dan posttest atau tes awal sebelum diberikan materi

    pembelajaran dan tes akhir setelah diberikan perlakuan. Soal pretest dan

    posttest terdiri dari 5 butir soal essay. Adapun data dari hasil pretest dan

    posttest sebagai berikut :

  • 58

    Tabel 4.1

    Daftar Nilai Hasil Pretest dan Posttest

    No. Nama Pretest Posttest

    1. A 50 80

    2. B 40 80

    3. C 40 60

    4. D 50 85

    5. E 75 90

    6. F 50 85

    7. G 75 95

    8. H 60 95

    9. I 55 90

    10. J 80 95

    11. K 85 100

    12. L 55 85

    13.

    M

    65 95

    Jumlah 780 1135

    Rata-rata 60 87,3

    Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil pretest

    dan posttest mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan melalui

    penggunaan media pembelajaran kartu kuartet. Nilai terendah pada saat pretest

  • 59

    yaitu 40 sedangkan nilai tertingginya yaitu 85. Setelah diberikan perlakuan

    (posttest), maka hasil belajar murid mengalami peningkatan dengan nilai

    terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu 100.

    1. Deskripsi Data Pretest

    Pemberian pretest dilakukan sebelum kelas diberikan perlakuan yang

    berbeda. Hasil deskripsi data pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 4.2

    Deskripsi Data Pretest

    Statistics

    Pretest

    N Valid 13

    Missing 0

    Mean 60,0000

    Median 55,0000

    Std. Deviation 14,86046

    Minimum 40,00

    Maximum 85,00

    Sum 780,00

    Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa hasil pretest diperoleh data

    sebanyak 13 dengan jumlah data 780. Nilai rata-rata pretest yaitu 60 dengan

    median 55 dan modusnya 14,86. Nilai maksimumnya adalah 85 dan nilai

    minimumnya adalah 40.

  • 60

    2. Deskripsi Data Posttest

    Pemberian posttest dilakukan setelah kelas diberikan perlakuan yang

    berbeda. Hasil deskripsi data posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.3

    Deskripsi Data Posttest

    Statistics

    Postest

    N Valid 13

    Missing 0

    Mean 87,3077

    Median 90,0000

    Std. Deviation 10,33106

    Minimum 60,00

    Maximum 100,00

    Sum 1135,00

    Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil posttest diperoleh data

    sebanyak 13 dengan jumlah data 1135. Nilai rata-rata posttest yaitu 87,3

    dengan median 90 dan modus 10,33. Nilai maksimumnya adalah 100 dan nilai

    minimumnya adalah 60.

    C. Analisis Data dan Hasil Penelitian

    1. Uji normalitas Data Pretest dan Posttest

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang diteliti

    tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas ini

  • 61

    peneliti menggunakan bantuan program SPSS. Adapun syarat suatu data

    dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika nilai signifikansi > 0,05.

    Tabel 4.4

    Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    PRETEST POSTEST

    N 13 13

    Normal Parametersa,b

    Mean 60,0000 87,3077

    Std.

    Deviation

    14,86046 10,33106

    Most Extreme

    Differences

    Absolute ,170 ,181

    Positive ,170 ,151

    Negative -,151 -,181

    Kolmogorov-Smirnov Z ,614 ,652

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,846 ,789

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa

    hasil pretest signifikansinya 846. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut

    berdistribusi normal karena signifikansinya 846>0,05. Sedangkan data hasil

    posttest signifikansinya 789. Hal ini juga menunjukkan bahwa data tersebut

    berdistribusi normal karena signifikansinya 789>0,05 sehingga dapat

    disimpulkan bahwa kedua data hasil uji normalitas terbukti berdistribusi

    normal.

  • 62

    2. Uji Homogenitas

    a. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau

    tidaknya tingkat varian data. Adapun kriteria pengambilan keputuan

    adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini

    penelitti menggunakan bantuan program SPSS.

    Tabel 4.5

    Uji Homogenitas Data

    Test of Homogeneity of Variances

    HASIL BELAJAR

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    2,920 1 24 ,100

    Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa hasil dari pretest dan

    posttest signifikansinya 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa varian yang

    dimiliki pretest dan posttest berbeda dan homogen karena 0,1>0,05.

    3. Uji Hipotesis

    Untuk menguji Hipotesis, data harus homogen dan normal. Uji

    hipotesis pretest dan posttest dengan menggunakan T-test untuk

    mengetahui kemampuan awal sebelum menggunakan media pembelajaran

    kartu kuartet dan sesudah menggunakan media pembelajaran kartu kuartet.

    Dalam uji data T-test ini peneliti menggunakan program SPSS. Adapun

  • 63

    kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-test > 0,05 Atau jika t

    Hitung > t Tabel maka jika Ha diterima berarti terdapat pengaruh penggunaan

    media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn murid kelas

    V. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 Maka Ha di tolak.

    Tabel 4.6

    Tabel Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest

    Paired Samples Test

    Paired Differences T Df Sig.

    (2-

    taile

    d)

    Mean Std.

    Deviati

    on

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair 1

    POSTES

    T –

    PRETES

    T

    27,3076

    9

    9,04051 2,5073

    9

    21,8445

    7

    32,7708

    2

    10,89

    1

    12 ,001

    Dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai pretest dan posttest pada taraf

    signifikan 0,05 memenuhi kriteria ttabel ≤t hitung yaitu 2,178 ≤ 10,891 artinya

    bila dilihat dari perhitungan thitung dan signifikansi uji t, maka hipotesis (Ha)

    diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

    antara hasil pretest dan posttest penggunaan media pembelajaran kartu

    kuartet.

  • 64

    D. Pembahasan Data Penelitian

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat

    pengaruh yang signifikan pada penggunaan media pembelajaran kartu kuartet

    terhadap hasil belajar PKn murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    Hasil pengujian tersebut sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu

    diantaranya penelitian yang yang dilakukan oleh Andi Jumarni 2013 dengan

    judul “Pengaruh media kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn murid kelas IV

    SDN No. 176 Tanabatue, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone”, Hasil

    penelitian yang diperoleh dari data pengaruh kartu kuartet dengan hasil belajar

    murid, dengan menggunakan uji t diperoleh thitung>ttabel. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa

    penggunaan media pembelajaran kartu kuartet berpengaruh terhadap hasil

    belajar murid pada mata pelajaran PKn murid kelas IV SDN No. 176

    Tanabatue, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.

    Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irsandi Irwan

    dengan judul “Pengaruh media pembelajaran gambar terhadap hasil belajar

    murid pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Inpres Manggala Kota Makassar”

    menyimpulkan bahwa setelah diperoleh thitung>ttabel. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa media pembelajaran gambar berpengaruh terhadap hail

    belajar PKn murid kelas IV SD Inpres Manggala Kota Makassar.

  • 65

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah murid kelas V SDN

    No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar sebanyak 13

    Orang. Jumlah nilai pretest yang di peroleh adalah 780 dan jumlah nilai

    posttest yang diperoleh adalah 1135.

    Perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest bukanlah suatu

    kebetulan, tetapi perbedaan signifikan karena diberikannya perlakuan. sehingga

    Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan media pembelajaran

    kartu kuartet memiliki pengaruh terhadap hasil belajar murid pada mata

    pelajaran PKn kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang,

    Kabupaten Takalar.

    Berdasarkan nilai yang di uraikan, terlihat bahwa jumlah nilai dari

    posttest (setelah perlakuan) lebih tinggi di bandingkan pretest (sebelum

    perlakuan) yang diperoleh murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan

    Pattallassang, Kabupaten Takalar.

    Media kartu kuartet atau kartu bergambar termasuk dalam media visual

    yang dapat membantu murid dalam memahami pelajaran sekaligus menarik

    bagi murid. Penggunaan media kartu kuartet pada proses belajar PKn

    merupakan variasi dalam proses pembelajaran dengan metode bermain

    sehingga murid tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran

    PKn di kelas yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar murid.

    Peningkatan dari segi hasil belajar tersebut sejalan dengan pendapat

    (Hamalik, 2008:15) bahwa hasil belajar sebagai terjadinya perubahan tingkah

  • 66

    laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,

    sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya

    peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya, dari yang

    tidak tahu menjadi tahu setelah media kartu kuartet tersebut digunakan dalam

    proses pembelajaran. Hal tersebut juga di ungkapkan oleh (Suyanto, 2013 :

    108) bahwa penggunaan media sangat membantu pemahaman murid terhadap

    materi yang diberikan juga meningkatkan semangat belajar mereka karena

    lebih banyak yang senang mengikuti proses pembelajaran.

    Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur berdasarkan

    ketercapaian kompetensi yang telah diterapkan sejak awal kegiatan

    pembelajaran. Dalam proses pembelajaran perlu adanya interaksi antara dua

    belah pihak yaitu pengajar (guru) dan murid. Tugas murid tidak hanya

    memberikan sejumlah informasi kepada murid, tetapi mengusahakan agar

    konsep-konsep yang di ajarkan dapat tertanam dalam ingatan murid. Hal ini

    membuat murid memandang pembelajaran PKn sebagai pembelajaran yang

    sulit diingat, materinya susah, cenderung membosankan bahkan murid kurang

    termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga berdampak pada hasil

    belajar yang kurang maksimal, karena murid kurang memahami konsep dan

    materi-materi yang diajarkan oleh guru. Sebenarnya pembelajaran PKn dapat

    di ajarkan dengan berbagai model, metode maupun media pembelajaran, agar

    mempermudah murid dalam memahami pelajaran PKn. Salah satu usaha untuk

    mengakomodir kebutuhan murid dalam kegiatan belajar PKn, guru hendaknya

  • 67

    mampu membuat pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan dan

    memberikan dampak yang efektif sebagai alat penunjang proses pembelajaran

    dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada murid atau anak didik

    untuk mencapai tujuan pengajaran.

  • 68

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data, dan pembahasan,

    maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh penggunaan

    media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn murid kelas V

    SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Hal ini

    dibuktikan dengan hasil analisis data dan pembahasan bahwa Penggunaan

    media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar murid kelas V SDN

    No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar berpengaruh

    sebagaimana hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media

    pembelajaran kartu kuartet cocok diterapkan dalam menentukan hasil belajar

    murid pada pelajaran PKn. Hal ini tampak pada nilai yang diperoleh murid

    sebelum menggunakan media pembelajaran kartu kuartet yang mencapai

    standar keberhasilan belajar, yaitu hanya mencapai 31% atau sebanyak 4 murid

    yang memperoleh nilai 70 ke atas.

    Sesudah menggunakan media pembelajaran kartu kuartet, hasil belajar

    murid di kategorikan memadai dengan hampir semua murid mampu

    memperoleh nilai di atas 70 (92,3%). Pengaruh media pembelajaran kartu

    kuartet diketahui pula berdasarkan perhitungan uji t. Perbandingan hasil

    kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai t hitung = 10,891 >

  • 69

    t tabel = 2,178 Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan

    diterima.

    B. Saran

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran

    mengatasi kesulitan yang dialami murid. Setelah penelitian ini

    dilaksanakan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

    1. Kepada pihak sekolah khususnya guru sekolah dasar, agar sebaiknya

    setiap melaksanakan kegiatan mengajar menggunakan media seperti media

    kartu kuartet sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi kesulitan

    belajar murid serta semangat belajar murid di kelas untuk memudahkan

    pemahaman mereka dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan.

    Dengan menggunakan media, akan meningkatkan motivasi dan semangat

    belajar murid serta memudahkan daya pemahaman terhadap materi yang

    diajarkan.

    2. Sebagai calon guru, mahasiswa perlu memahami arti dari guru

    profesional dimana guru bukan hanya menjadi pengajar tetapi guru adalah

    fasilitator yang memfasilitasi semua kebutuhan murid di kelas mulai dari

    bagaimana seorang guru mampu menguasai materi, mampu menguasai

    murid dan mampu menguasai kelas serta dengan kemampuan-kemampuan

    lain yang dimiliki untuk menghadapi kesulitan belajar murid dengan

    berbagai karakteristik yang berbeda dalam suatu kelas

  • 70

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung, Iskandar. 2014. Mengembangkan Profesionalitas Guru.Jakarta : Bee

    Media Pustaka

    Agustina.2011. Media Pembelajaran.Jakarta : PT Grafindo Persada

    Alipandi, Irmansyah. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Grafindo

    Persada

    Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

    Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta

    Dahar. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada

    Djahiri, Kosasih. 2005. Materi Terintegrasi Pendidikan Kewarganegaraan.

    Jakarta : PT Asdi Mahasarya

    Erfad, Syaiful. 2009. Menjadi Siwa hebat. Bandung : Garailmu

    Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

    Algesindo.

    Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Asdi Mahasarya

    Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

    Lie, Anita. 2014. Menjadi Sekolah Terbaik. Jakarta : Tanoto Foundation dan Raih

    Asa Sukses

    Miarso. 2005. Media pembelajaran. Bandung : Alfabeta

    Muliati. 2011. Materi Ajar Strategi Pembelajaran. Makassar : Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    Mulyasana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung : PT

    Remaja Rosdakarya

    Rayandra, Asyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

    Gaung Persada Press

  • 71

    Rusman, dkk. 2011. Selangkah-lebih-maju-dalam-pengembangan-pendidikan-

    Indonesia.html.(online).http: //fuddinbatavia.com/2010/07/13 (diakses 11

    september 2015)

    Sardiman, Arif. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

    Sardiman, Arif. 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

    Sardiman, Arif. 2012. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

    Sudjana, 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

    Sudjana, 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

    Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.

    Bandung : Alfabeta

    Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif,dan R&D. Bandung :

    Alfabeta

    Suyanto.2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Erlangga

    Suyomukti, Nurani. 2016. Teori-Teori Pendidikan. Jakarta : Ar-ruzz media

    Winataputra, 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : Ar-ruzz media

  • 72

    DAFTAR HADIR MURID KELAS V SDN NO. 47 ALLUKA

    N

    O.

    NAMA

    JENIS

    KELAMIN

    PERTEMUAN KE

    1 2 3 4 5 6 7

    1. SYAHRUL

    L

    O

    B

    S

    E

    R

    V

    A

    S

    I

    P

    E

    R

    E

    N

    C

    A

    N

    A

    A

    N

    √ √ √ √ √

    2. ASHAR FEBRIAN

    L √ √ √ √ √

    3. HENRIANSYAH

    L √ √ √ √ √

    4. SAIFUL

    L √ √ √ √ √

    5. ABDUL MALIK

    L √ - √ √ √

    6. RIFKI PRATAMA

    L √ √ √ √ √

    7. MUHAMMAD ADAM

    SYAM

    L

    -

    8. AGUNG SETIAWAN B

    L √ √ √ √ √

    9. NURDIAN HIDAYAH

    P √ √ √ √ √

    10. IRMAWATI

    P √ √ - √ √

    11. AYU RAMADHANI

    P √ √ √ √ √

    12. NUR FADILAH S

    P √ √ √ √ √

    13.

    SAHIRA SOFIA PUTRI

    P √ √ √ √ √

  • 73

    A

    A. Standar Kompetensi

    1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia/

    NKRI

    B. Kompetensi Dasar

    1.2. Menjelaskan pentingnya keutuhan NKRI

    C. Indikator:

    1.2.1 Menyebutkan sikap menjaga keutuhan NKRI

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Dengan membaca teks murid dapat memahami sikap menjaga keutuhan

    NKRI

    2. Dengan memahami teks murid dapat menyebutkan sikap menjaga

    keutuhan NKRI

    E. Materi Pokok

    Keutuhan NKRI dan upaya-upaya menjaga keutuhan NKRI

    F. Model / Metode Pembelajaran

    Metode pembelajaran :

    1. Tanya jawab

    2. Diskusi

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    ( RPP )

    Nama Sekolah : SDN No. 47 Alluka

    Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

    Kelas/ Semester : V (Lima) / 1 (Satu)

    Alokasi Waktu : 2X 35 menit ( 1 X Pertemuan )

    Tanggal pelaksanaan : 17 Mei 2018

  • 74

    3. Penugasan

    G. Kegiatan Pembelajaran

    No Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu

    10 menit 1. Kegiatan Awal

    Mempersiapkan murid, berdoa, dan

    mengabsen

    Apersepsi

    Bertanya yang berkaitan dengan materi dan

    mengulang materi secara singkat

    Memberi kesempatan kepada murid untuk

    bertanya

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    2. Kegiatan Inti 50 menit

    a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

    dicapai

    b. Guru menyajikan pelajaran

    c. Murid dibagi menjadi 3 kelompok

    d. Murid diberikan teks bacaan yang berjudul

    pentingnya menjaga keutuhan NKRI

    e. Murid bersama anggota kelompok

    menyebutkan sikap menjaga keutuhan NKRI

    f. Guru Memberikan soal

    3. Kegiatan Penutup 10 menit

    a. Memberikan pesan-pesan moral

    b. Menutup pelajaran

    H. Sumber dan Alat Belajar

  • 75

    1. Sumber

    - Buku BSE PKn kelas V

    2. Alat Belajar

    - Teks yang berjudul pentingnya menjaga keutuhan NKRI

    I. PENILAIAN

    1. Jenis Penilaian

    - Tertulis( essay)

    2. Instrumen Penilaian

    Bentuk soal tes:

    1. Sebutkan 3 sikap menjaga keutuhan NKRI

    2. Sebutkan 3 contoh gangguan terhadap keutuhan NKRI

    3. Jelaskan 2 upaya menjaga keutuhan NKRI

    Takalar, 17 mei 2018

    Guru Kelas

    ST. Hasnah, S.Pd

    NIP. 19660103 200604 2 007

    Peneliti

    Suhartini

    NIM. 10540 9421 14

    Mengetahui

    Kepala Sekolah

    Akbar Ilyas, S.Pd

    NIP. 19730512 199803 1 010

  • 76

    LEMBA KERJA MURID

    Nama :

    Nis :

    Kelas :

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Apa yang di maksud dengan keutuhan NKRI?

    2. Sikap apakah yang di perlukan dalam menjaga NKRI?

    3. Apakah yang akan terjadi jika keutuhan NKRI tidak terjaga?

    4. Apa yang di maksud dnegan semboyan “bhinneka tunggal ika”?

    5. Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesatuan dan

    persatuan sebagai upaya untuk menjaga keutuhan NKRI dalam :

    a. lingkungan keluarga

    b. lingkungan masyarakat

    c. ligkungan sekolah

  • 77

    KUNCI JAWABAN

    1. keutuhan berasal dari kata utuh,berarti sempurna atau tidak terpecah belah.

    Keutuhan NKRI adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kesatuan yang

    berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya maupun pemerintahnya.

    2. - sikap cinta tanah air

    - sikap rela menolong

    - membina persatuan dan kesatuan

    3. – Masyarakat akan terpecah belah

    - Terjadi kerusuhan dan permusuhan dimana-dimana

    4. Berbeda-beda tetapi tetap satu

    5. mematuhi aturan dalam keluarga,saling menyayangi, beribadah bersama,

    menghargai pendapat dalam keluarga

    b. berperan aktif dalam kegiatan kepramukaan, aktif belajar, memil