Upload
truongdieu
View
262
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
(SKRIPSI)
Oleh:
Dwinita Meilia Sari
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
Oleh :
Dwinita Meilia Sari
Berdasarkan hasil observasi dengan guru IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung pada 8
Desember 2016, terdapat siswa yang kurang termotivasi dalam proses pembelajaran IPS di
kelas VIII .Penggunaan media yang bersifat visual dengan berisikan materi pembelajaran
dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dengan adanya bantuan gambar dan warna
dalam isi materi pembelajaran, siswa dapat lebih cepat memahami materi.
Rumusan masalah penelitian ini apakah penggunaan media poster berpengaruh terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 17
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 . Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya
pengaruh peningkatan penggunaan poster terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada
mata pelajaran IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel
penelitian siswa kelas VIII menggunakan desain True-Experimental Designs . Data motivasi
belajar siswa diperoleh menggunakan angket yang terdiri dari 16 butir pernyataan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan
kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis data kualitatif dengan
menggunakan rumus presentase.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media pembelajaran poster berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung, yaitu test pertama kelas
eksperimen dikategorikan 1 siswa Sangat Termotivasi (ST) presentase 3%, 20 siswa
dikategorikan Termotivasi (T) presentase 69%, 8 orang dikategorikan Kurang Termotivasi
(KT) presentase 28, test kedua 10 orang dikategorikan Sangat Termotivasi (ST) presentase
34%, 17 orang dikategorikan Termotivasi (T) presentase 59%, 2 orang dikategorikan Kurang
Termotivasi (KT) presentase 7%.
Kata Kunci : Motivasi, Pengaruh, Poster
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
Oleh:
Dwinita Meilia Sari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Sejarah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Teluk Betung Kota Bandar Lampung
pada Tanggal 15 Mei 1995, merupakan anak kedua dari dua
bersaudara, pasangan Bapak Ngatimin dan Ibu Sunikah.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Pembina Bandar
Lampung pada tahun 2000.
Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan formal di SDN 1 Tanjung
Gading Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2006, SMPN 4 Bandar
Lampung hingga lulus tahun 2009, lalu penulis melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Menengah Atas di SMA YP Unila Bandar Lampung dan lulus pada tahun
2013.
Pada 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Sejarah, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tahun 2015 di Jakarta, Yogyakarta, dan
Semarang. Pada bulan Juli-September 2016, penulis melaksanakan program
pengabdian melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon KutoWinangun
Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah sekaligus melaksanakan
Praktik Profesi Kependidikan (PPK) di SMPN 1 Sendang Agung . Penulis aktif
dalam Organisasi yaitu FOKMA sebagai Anggota DANUS pada periode
2015/2016.
MOTTO
Buah dari hasil kerja keras itu rasanya manis sekali
( Raditya Dika/Actor,Youtuber)
i
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Dengan rasa syukur yang tidak terkira penulis haturkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan segala Nikmat dan Karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik .
Sholawat dansalam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis persembahkan karya kecil ini kepada :
Kedua orang tuaku Bapak Ngatimin dan Ibu Sunikah yang senantiasa dengan tulus telah membesarkan, merawat, mendidik, dengan penuh cinta dan
kasih sayangserta yang senantiasa mendo’akan tanpa lelah untuk tercapainyacita-citaku.
Kakak-kakakku dan keponakan-keponakan yang aku sayangi.
Para pendidik yang telah memberikanilmu yang bermanfaat kepadaku.
dan mendidik dengan penuh kesabaran
Keluarga Besar Pendidikan Sejarah 2013, dan semua sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan, do’a, dan motivasi, terima kasih atas
kasih sayang dan kebersamaan yang selalu dihadirkan.
Untuk Almamater tercinta
Universitas Lampung
ii
SANWACANA
Bismillahirrohmanirrohim.....
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat nikmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Poster Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata
Pelajaran IPS Di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018”. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikut serta ummatnya
yang senantiasa menjalankan sunnah-sunnahnya. Tugas akhir ini telah penulis
selsesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(Sejarah) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
do’a dari orang-orang di sekitar penulis. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan rasa terima kasih atas semua yang telah diberikan yaitu
kepada:
1. Bapak Prof. Patuan Raja, M.Pd , Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kerjasama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan II Bidang Keuangan Umum dan
Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
iii
4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita Lampung
6. Bapak Drs. Syaiful M., M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP
Universitas Lampung
7. Drs. Maskun, M.H, Dosen Pembahas untuk skripsi penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih atas semua saran dan arahan yang telah bapak
berikan demi kebaikan dan kelancaran skripsi penulis.
8. Bapak Drs. Tontowi Amsia, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing I dalam penyusunan skripsi penulis. Terima kasih atas saran,
nasihat, masukan, serta motivasi yang sangat bermanfaat telah bapak berikan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Muhammad Basri, S.Pd, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang telah
memberikan saran, masukan, nasihat, dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Drs. Wakidi, M.Hum., Drs. Iskandar Syah, M.H., Drs. Ali Imron, M.Hum.,
Drs. Maskun, M.H., Drs. Tontowi, M.Si., Drs. Syaiful M., M.Si., Dr. Risma
Margaretha Sinaga, M.Hum., Hendry Susanto, S.S, M.Hum., Yustina Sri
Ekwandari, S.Pd, M.Hum., Muhammad Basri, S.Pd, M.Pd., Suparman Arif,
S.Pd, M.Pd., Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd., dan Cheri Saputra, S.Pd,
M.Pd.beserta para pendidik di Unila yang telah banyak memberikan ilmu
serta wawasan baru kepada penulis.
iv
11. Bapak dan Ibu guru serta Staff Tata Usaha di SMP Negeri 17 Bandar
Lampung, Bapak Purdjiono, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah, Ibu Sari
Fausiana S.Pd selaku guru Bidang IPS, yang telah memberikan masukan dan
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP Negeri 17 Bandar
Lampung sampai selesai.
12. Siswa-Siswi kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung terimakasih atas
kerjasama dan semangatnya.
13. Sahabat terdekatku, saudaraku, teman seperjuanganku Ratu Hardiyanti,
Juliani, Tiara , Dewi , Selvi, Farisya , Afida , Dona, Titin, terimakasih atas
semua motivasi dan semangatnya.
14. Danu Ranu Setiawan terimakasih atas cinta, kesabaran dan semangat yang
diberikan kepada penulis.
15. Sahabat-sahabat ku teman seperjuangan Sejarah Angkatan 2013 ganjil genap
dan teman-teman satu Pembimbing Akademik penulis terimakasih.
Terima kasih atas segala do’a, bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan pula kepada kalian dan semoga
skripsi ini bermanfaat. Aamiin yaa Robbal ‘Alamiin.
Bandar Lampung, 2018
Penulis
Dwinita Meilia Sari
1313033029
v
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN......................................................................................... i
SANWACANA ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah............................................................................................. 4
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.6 Kegunaan Penelitian....................................................................................... 4
1.7 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 8
2.1.1 Konsep Pengaruh ............................................................................ 8
2.1.2 Konsep media poster ........................................................................ 9
2.1.3 Konsep Motivasi Belajar .................................................................. 13
2.1.4 Konsep media pembelajaran ............................................................ 18
2.2 Kerangka Pikir .............................................................................................. 23
2.3 Paradigma ...................................................................................................... 24
2.4 Hipotesis ........................................................................................................ 24
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ......................................................................................... 28
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 29
3.3.1 Populasi .............................................................................................. 29
3.3.2 Sampel ................................................................................................ 30
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional Variabel ................................. 32
3.4.1Variabel Penelitian ............................................................................... 32
3.4.2 Defenisi Operasional Variabel ............................................................ 32
3.5 TeknikPengumpulan Data ............................................................................. 34
3.6 Langkah-Langkah Penelitian ........................................................................ 37
3.7 Langkah-Langkah Pelaksanakan Pembelajaran ........................................... 38
3.8 Pengujian Instrumen penelitian ..................................................................... 39
vi
3.8.1 Uji Validitas ......................................................................................... 39
3.8.2 Uji Realibilitas ..................................................................................... 40
3.9 Teknik Anlisis Data ...................................................................................... 41
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 17 Bandar Lampung ............................ 44
4.1.1 Sejarah SMP Negeri 17 Bandar Lampung ............................. 44
4.1.2 Profil Sekolah ......................................................................... 45
4.1.3 Visi, Misi danTujuan SMP Negeri 17 Bandar Lampung ....... 46
A. Visi ..................................................................................... 46
B. Misi .................................................................................... 46
4.1.4 Tujuan Sekolah ....................................................................... 46
4.1.5 Data Siswa .............................................................................. 47
4.1.6 Data Guru ............................................................................... 48
4.1.7 Sarana dan Prasarana .............................................................. 52
4.1.8 Proses Belajar Mengajar ......................................................... 52
4.1.9 Kegiatan Ekstra Kulikuler ...................................................... 53
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 54
4.2.1 Deskripsi pertemuan pertama kelas eksperimen .................... 54
4.2.2 Deskripsi pertemuan kedua kelas eksperimen ........................ 55
4.2.3 Deskripsi pertemuan pertama kelas kontrol ........................... 56
4.2.4 Deskripsi Pertemuan Kedua kelas kontrol ............................. 57
4.3 Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 58
4.3.1 Uji Validitas............................................................................ 58
4.3.2 Uji Realibilitas ........................................................................ 59
4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................. 60
4.4.1 Pengumpulan Hasil Data Penelitian ........................................ 60
4.4.2 Penyajian Data ........................................................................ 60
4.4.3 Data Hasil Penelitian Pertama Kelas Eksperimen ................... 61
4.4.4 Data Hasil Penelitian Kedua Kelas Eksperimen ..................... 64
4.4.5 Rekapitulasi Skor Kelas Eksperimen ...................................... 68
4.4.6 Teknik Analisis Data ............................................................... 71
4.4.7 Pencapaian Indikator Motivasi Belajar Siswa ......................... 73
4.4.8 Data Hasil Penelitian Tahap Pertama Motivasi Belajar
Siswa Tanpa diberikan perlakuan media Poster atau
kelas Kontrol ........................................................................... 77
4.4.9 Data Hasil Penelitian Tahap Kedua Motivasi Belajar
Siswa Tanpa diberikan perlakuan media Poster atau
kelas Kontrol ........................................................................... 80
4.4.10 Rekapitulasi Daftar Skor Motivasi Belajar Siswa ................... 84
4.4.11 Teknik Analisis Data ............................................................... 88
4.4.12 Pencapaian Indikator Motivasi Belajar Siswa ......................... 90
4.5 Pembahasan ............................................................................................. 93
vii
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 103
5.2 Saran ......................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
1. Desain Penelitian ................................................................................................... 29
2. Jumlah anggotapopulasikelas VIII SMPN 17 ........................................................ 30
3. Jumlah anggota sample .......................................................................................... 31
4. Kisi-kisi Instrumen kuesioner media poster .......................................................... 35
5. Skor Instrumen penilaian dengan menggunakanskalalikert .................................. 36
6. Kriteria Reliabilitas ................................................................................................ 40
7. Kategori Nilai Motivasi Belajar ............................................................................. 41
8. Nama-Nama Kepala Sekolah ................................................................................. 45
9. Jumlah Siswa Kelas VIII ...................................................................................... 48
10. Daftar Nama Guru ................................................................................................ 52
11. Sarana Dan Prsarana ............................................................................................. 52
12. Uji Validitas .......................................................................................................... 58
13. Data Hasil Penelitian Pertama kelas eksperimen ................................................... 61
14. skor motivasi pertama kelas eksperimen ............................................................ 63
15. Data pencapaian skor kategori .............................................................................. 63
16. Data Pertemuan Kedua Kelas eksperimen ............................................................. 65
17. skor motivasi kedua kelas eksperimen ................................................................... 66
18. Data Pencapaian skor kategori ............................................................................... 67
19. Rekapitulasi Daftar Sjor Motivasi Belajar ............................................................. 68
20. Rekapitulasi Peningkatan Skor Motivasi ............................................................... 70
21. Rata-rata Presentase Skor motivasi belajar ........................................................... 72
viiii
22. Rekapitulasi Pencapaian kelas eksperimen ............................................................ 73
23. Rekapitulasi Presentase Kelas Eksperimen ........................................................... 75
24. Daftar Hail Penelitian Tahap pertama kontrol ....................................................... 77
25. Skor Motivasi Pertemuan Pertama Kelas Kontrol ................................................. 79
26. Data Pencapaian Skor Motivasi ............................................................................. 79
27. Data Hasil Penelitian Kedua Kelas Kontrol........................................................... 81
28. Skor Motivasi Pertemuan Kedaua Kelas Kontrol .................................................. 82
29. Data Pencapaian Skor Motivasi ............................................................................. 83
30. Rekapitulasi Daftar Skor Motivasi Belajar Siswa ................................................. 84
31. Rekapitulasi Peningkatan Skor Motivasi ............................................................... 87
32. Rata-rata Presentase Skor Motivasi Belajar siswa ................................................. 89
33. Pencapaian Skor Perindikator ................................................................................ 90
34. Rekapitulasi Presentase .......................................................................................... 92
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Grafikindikator motivasi belajar tahap 1 dan 2 yang diberi perlakuan...................76
2. Grafik indikator motivasi belajar tahap 1 dan 2 yang tidak diberikan perlakuan....93
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penelitian Pendahuluan ......................................................................... 109
2. Surat Izin Penelitian ....................................................................................... 112
3. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................................... 113
4. Silabusdan RPP .............................................................................................. 115
5. Angket Motivasi ............................................................................................. 134
6. Perhitungan Uji Realiabilitas ......................................................................... 137
7. Perhitungan Uji Validitas ............................................................................... 142
8. Tabel Validitas ............................................................................................... 145
9. Media Poster 1 ................................................................................................ 147
10. Media Poster 2 ................................................................................................ 149
11. Media Poster 3 ................................................................................................ 151
12. Media Poster 4 ................................................................................................ 153
13. Media Poster 5 ................................................................................................ 155
14. Foto-foto kegiatan Penelitian ......................................................................... 157
15. Rencana Judul Penelitian ............................................................................... 161
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan,
seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat
bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik
mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan
untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Trianto, 2010:3).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat
yang tersedia guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan
2
membuat media . Media sebagai salah satu komponen dari pengajaran yang
sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya media
pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Media
pembelajaran digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan materi dari guru
kepada siswa dan penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media yang
mendukung proses pembelajaran, akan mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa dan ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang
dilakukan. Media sebagai alat komunikasi dalam penyampaian materi merupakan
hal terpenting yang dapat meningkatkan kemampuan proses belajar dan mengajar
yang dilakukan oleh guru. Dengan penggunaan media yang kreatif akan
berdampak pada ketertarikan siswa terhadap materi yang disampaikan saat proses
pembelajaran tersebut. Peran serta guru sebagai tenaga pendidik yang mampu
memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan media yang tidak biasa
atau unik dapat membantu siswa cepat memperoleh materi yang disampaikan.
Penggunaan media yang biasa atau monoton cenderung berdampak kepada rasa
malas siswa dalam memperhatikan guru. Gaya belajar seorang guru menjadi hal
yang berpengaruh dalam proses belajar dan mengajar , hal tersebut penting
dilakukan mengingat setiap siswa meiliki karakteristik dalam menerima materi
pembelajaran.
Media belajar yang unik dan kreatif dapat meningkatkan daya ingat siswa
terhadap materi yang disampaikan, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Ketertarikan atau rasa ingin tahu yang dimiliki siswa dapat
diperoleh dengan penggunaan sesuatu yang menarik semangat siswa dalam
belajar . Media pembelajaran digunakan sebagai perantara dalam penyampaian
3
informasi guru terhadap siswa ,dengan begitu media pembelajaran dapat
menunjang sarana dan prasarana kegiatan guru dalam penyampaian materi
pembelajaran.
Motivasi dalam belajar akan menimbulkan rasa keinginan siswa dalam
memperoleh prestasi dalam belajar, motivasi akan timbul dari dalam diri siswa
atau dari luar diri siswa atau yang biasa disebut dengan motivasi Intrinstik dan
motivasi Ekstrinstik. Keinginan dan kesungguhan siswa dalam belajar dapat
membawa dampak positif bagi siswa itu sendiri , sehingga menimbulkan
kecenderungan rasa ingin terus menggali potensi dalam diri siswa tersebut.
Pengaruh dalam diri dan pengaruh dari luar diri siswa menjadi faktor pendorong
bagaimana karakter dan sikap keinginan siswa untuk terus belajar dapat terlihat,
media poster yang dipadukan dengan materi pembelajaran dan gambar yang
dibuat semenarik mungkin diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa yang ditunjukkan dengan angket yang telah disiapkan peneliti untuk
diberikan kepada siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh penggunaan
media poster terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS
di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1. Pengaruh media poster terhadap motivasi intrinsik siswa pada mata
pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018..
4
2. Pengaruh media poster terhadap motivasi ekstrinstik siswa pada mata
pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018 .
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, maka
penelitian ini fokus pada : Pengaruh Penggunaan Media Poster Terhadap
Motivasi Ekstrinsik Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP
Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
Penggunaan Media Poster berpengaruh terhadap peningkatan Motivasi
Ekstrinsik Belajar Siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2017/2018?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui ada atau tidak pengaruh peningkatan penggunaan media poster
terhadap motivasi ekstrinsik belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas
VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
1.6 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
secara praktis, antara lain:
5
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan
penelitian lebih lanjut tentang pengaruh media pembelajaran terhadap
motivasi belajar siswa.
2. Secara Praktis
1. Bagi Peneliti, menjadi sarana pengembangan diri, menambah
pengalaman, dan pengetahuan peneliti menggunakan media poster
sebagai media pembelajaran serta sebagai refrerensi peneliti lain yang
melakukan penelitian sejenis.
2. Bagi Guru, dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPS.
3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan daya tarik siswa dan minat belajar
siswa terhadap Mata Pelajaran IPS dengan media pembelajaran yang
menyenangkan.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pengaruh media pembelajaran
poster terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS
di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar
Lampung.
6
3. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SMP Negeri 17 Bandar
Lampung.
4. Waktu Penelitian
Waktu dalam penelitian ini adalah Semester Ganjil Tahun Ajaran
2017/2018.
REFERENSI
Trianto. 2010.Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Hal 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
2.1 Tinjaun Pustaka
2. 1.1 Konsep Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari benda atau orang dan juga gejala
yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di sekelilingnya.
(Surakhmad, 1989:7). Sedangkan menurut Badudu dan Zain (2001: 103).,
“Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau
mengikuti karena kuasa atau kekuasaan orang lain. “Pengaruh adalah
pernyataan suatu hubungan yang sudah mempunyai arah. Jadi, jika kita
mengatakan variabel B dipengaruhi variabel A, kita mengatakan arah variabel
itu dari A ke B bukan dari B ke A” (Junadi, 1995:64).
WJS. Poerwadarminta berpendapat bahwa “pengaruh adalah daya yang ada
atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang
berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain.”
(Poerwadarminta, 1995:849). Lebih lanjut lagi Hugiono dan Poerwantana
menjelaskan, “Pengaruh dapat berarti dorongan atau bujukan dan bersifat
membentuk atau merupakan suatu efek” (Hugiono & Poerwantana,
9
1987:47). Dorongan yang dimaksudkan adalah hal yang menunjukan bahwa
seseorang melalukan aktivitas karena didorong oleh adanya faktor-faktor,
kebutuhan biologis, insting, dan mungkin unsur-unsur kejiwaan yang lain
serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia ( Surdiman, 2010:7).
Berdasarkan pengertian para ahli diatas , dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan suatu yang timbul dari diri orang tersebut akibat dorongan yang
bertujuan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Maka pengaruh yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media
pembelajaran poster terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
setelah menggunakan media tersebut dalam proses pembelajaran untuk
melihat perubahan pada motivasi belajar siswa.
2.1.2 Konsep Media Poster
Kegiatan pembelajaran adalah proses penyampaian atau komunikasi yang
dilakukan antara guru dan siswa, kegiatan pembelajaran tersebut perlu
menggunakan sebuah media sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar
agar semakin menarik siswa dalam memperhatikan penyampaian materi .
Gagne’ dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yag secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer. (Azhar Arsyad, 2013:4)
Dari Pendapat ahli diatas bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang
membantu dalam penyampaian informasi materi dalam proses kegiatan
belajar dan mengajar .
10
Menurut Kemp and Dayton media memiliki kontribusi yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Di antara kontribusi tersebut menurut
kedua ahli tersebut adalah sebagai berikut:
a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
b) Pembelajaran dapat lebih menarik.
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
e) Kualitas pembelajaran dapat lebih ditingkatkan.
f) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun
diperlukan.
g) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
h) Peran guru berubah ke arah positif, artinya tidak menempatkan diri
sebagai satu-satunya sumber belajar. (Wina Sanjaya, 2009: 211)
Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa media pembelajaran memiliki
peranan penting dalam membantu kegiatan pembelajaran dan juga media
pembelajaran sebagai alat komunikasi yang menarik sehingga siswa lebih
berkonsentrasi dalam proses belajar. Dengan penggunaan media
pembelajaran yang terjadi akan lebih optimal dan penyampaian materi lebih
menarik. Dari berbagai macam media yang ada , media-media yang dapat
dimanfaatkaan sebagai media pembelajaran dalam penyampaian materi akan
menguntungkan siswa dan guru. Hal ini dapat membantu guru agar mudah
dalam pencapaian informasi , sedangkan pada siswa akan menjadi daya tarik
tersendiri sehingga siswa lebih cepat dalam menangkap materi pembelajaran
yang disampaikan.
Poster adalah salah satu media yang terdiri dari lambang kata atau simbol
yang sangat sederhana, dan pada umumnya mengandung anjuran atau
larangan (Depdikbud, 1988:50). Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai
(2002: 51) poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat,
dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang
11
yang melihat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam
ingatannya. Jadi poster dapat diartikan sebagai media visual yang memiliki
rancangan yang kuat , dengan warna , dan pesan yang memiliki gagasan yang
kuat. Dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah media dalam penunjang
kegiatan pembelajaran tersebut. Poster dengan tampilan memalui warna , dan
kata-kata yang mengandung makna tertentu menjadikan poster sebagai
sebuah media yang menarik dalam proses pembelajaran. Daya tarik yang
dimiliki poster dapat menarik siswa untuk berkonsentrasi dalam belajar.
Keberhasilan sebuah poster banyak juga tergantung dari kalimat untuk
menyatakan pesan yang disampaikan. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan kalimat ialah: kalimat tidak boleh banyak dan tidak
boleh panjang. Lebih baik tujuh kata daripada tujuh kalimat. Dan kata-kata
harus segera dapat dimengerti, sesuai dengan sifat poster dan harus
menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan dan bukan sebagai
tambahan saja. Bentuk huruf yang aneh-aneh akan membingungkan dan
membuat orang enggan membacanya ( Amir Hamzah Sulaeman, 1988:69).
Dapat dilihat bahwa poster harus memiliki kalimat yang jelas dan memiliki
pesan yang akan disampaikan melalui kalimat tidak boleh panjang dan
penggunaan kata-kata dalam poster pun harus jelas sesuai dengan isi gambar
yang ada dalam poster tersebut. Diperlukan pemilihan kalimat dan kata-kata
yang menarik tetapi jelas agar pembaca mengetahui isi pesan dari poster
tersebut.
A. Ciri-ciri poster menurut Sudjana (2005: 51) sebagai berikut:
1. Desain grafisnya memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas
berukuran sedang dan besar.
2. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding, tempat-tempat
umum atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian
mata sekuat mungkin
3. Poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
4. Bahasa singkat dan jelas.
5. Teks sebaiknya disertai gambar dan dapat dibaca
12
B. Syarat-syarat poster:
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
2. Kalimat singkat,padat,jelas dan berisi
3. Dikombinasikan dalam bentuk gambar
4. Menarik minat untuk dilihat
5. Bahan yang digunakan bagus,tidak mudah rusak,sobek
6. Ukuran disesuaikan dengan tempat pemasangan dan target pembaca
C. Cara membuat poster:
1. Gambar sesuai dengan Kompetensi Dasar yang diajarkan.
2. Kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat
3. Tulisan dibuat besar-besar dan mudah dibaca
4. Gunakan foto atau gambar dengan resolusi tinggi, jangan
menggunakan gambar dengan kualitas rendah karena hasilnya tidak
akan menarik bahkan terlihat kasar dan kabur, sebaiknya gunakan
resolusi 300 dpi untuk mendapatkan hasil cetak yang tajam dan
jernih.
Poster disebut juga plakat, lukisan atau gambar yang dipasang telah mendapat
perhatian yang cukup besar sebagai suatu media untuk menyampaikan
informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya (Rohani, 1997:76-77).
Sedangkan menurut Daryanto Poster yang digunakan dalam pendidikan pada
prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi obyek
gambar yang disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar. Tujuannya
untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi, atau memperingatkan pada
gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu (Daryanto, 2012: 129). Lebih
lanjut lagi poster menurut Sri Anitah adalah suatu gambar yang
mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang
bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat
(Sri Anitah, 2008:12).
Poster dengan visualisasi gambar yang menarik dan menyenangkan dapat
membantu siswa lebih konsentrasi dalam hal belajar dan membuat siswa tidak
13
membosankan untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru. Penggunaan
kata-kata atau kalimat dalam poster harus jelas dan mudah dimengerti oleh
siswa , sehingga hal tersebut tidak menimbulkan sebuah pertanyaan untuk
siswa. Poster sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dapat membantu
siswa dalam menyampaikan informasi secara menarik. Poster bukan hanya
sebagai sarana untuk menyampaikan informasi pada masyarakat saja tetapi
dalam hal pendidikan poster dapat membantu siswa dalam menyerap materi
pembelajaran yang disampaikan guru.
2.1.3 Konsep Motivasi Belajar
Motivasi dan Belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi , motivasi
akan menimbulkan sebuah perubahan dalam belajar , baik itu gaya belajar ,
kebiasaan belajar maupun sikap belajar. Dengan adanya motivasi, seseorang
akan memiliki keinginan yang kuat dalam belajar. Motivasi akan berdampak
pada hasil yang diperoleh setelah belajar. Jika seorang siswa memiliki
semangat belajar dan motivasi belajar yang kuat, siswa tersebut akan
merasakan hasil yang diporoleh dengan sebaik-baiknya. Memotivasi seorang
siswa untuk memiliki keinginan belajar yang kuat tidaklah mudah, diperlukan
berbagai cara agar siswa termotivasi dalam belajar.
Menurut Uno (2011: 23), Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman,
14
(2005: 73) motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal
dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan.
Hamalik (2004: 162:163) membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu sebagai
berikut:
1. Motivasi intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam
diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional,
seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.
2. Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari
luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.
Dari pendapat Hamalik tersebut dapat dilihat bahwa motivasi dapat datang
dari dalam diri manusia itu sendiri atau keinginannya dalam berupaya
mendapat situasi belajar yang diinginkan, dan juga motivasi dapat timbul
karena disebabkan adanya sebuah persaingan, penghargaan , dan hukuman
yang semua itu dapat mengubah seseorang untuk lebih termotivasi dalam
belajar.
Menurut pendapat Hamalik (2004: 159) “Belajar yang efektif bila didasari
oleh dorongan yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.Peranan
motivasi sangat besar terutama untuk mendorong kegiatan belajar, serta untuk
mencapai tujuan belajar siswa”.
Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah sebagai
berikut:
1. Tekun menghadapi tugas.
2. Ulet menghadapi kesulitan.
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin.
15
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
7. Tidak mudah melepas hal yang diyakinnya itu.
8. Senang mencari dan memecahkan soal-soal ( Sadirman, 2004: 83).
Lebih lanjut Hamalik, (2004: 161) mengemukakan tentang fungsi motivasi
sebgai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.Besar kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Fungsi motivasi dalam belajar sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagi penggerak atau
motor yang melepas energi.
2. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
(Sadirman, 2004: 84-85).
Cara menumbuhkan motivasi belajar menurut Thursan Hakim (2005:
30) antara lain:
1. Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap
pelajaran atau kuliah.
2. Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai
minat.
3. Memiliki jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan
pengetahuan.
4. Memiliki bidang studi yang menunjang masa depan.
Motivasi akan memberikan semangat, keinginan yang kuat dan
perasaan senang, seperti yang diungkapkan Slameto (2003: 57).
Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh,
penuh gairah, dan semangat. Sebaliknya belajar dengan motivasi
yang lemah, akan malas dan tidak mau mengerjakan tugastugas yang
berhubungan dengan pelajaran. Proses belajar mengajar dituntut
kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-
sungguh untuk mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna
membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Belajar
adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Motivasi dianggap
penting dalam upaya belajar dan pembelajaran, mendorong
timbulnya tingkah laku serta mengubah tingkah laku (Hamalik, 2004:
16
108).Itu sebabnya motivasi merupakan prinsip yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar.
Mengenai prinsip-prinsip motivasi belajar, Hamalik (2004: 114)
mengutip pendapat Kenneth H. Hoover yang menggolongkan
prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman
b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang perlu mendapat
kepuasan
c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif
daripada motivasi berasal dari luar
d. Pemahaman yang jelas terdapat tujuan-tujuan akan merangsang
motivasi belajar
e. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreatifitas.
Ada beberapa bentuk dan cara yang dilakukan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,
cara-cara itu sebagai berikut:
1. Memberi angka.
2. Hadiah.
3. Saingan atau competitor.
4. Ego-involvement.
5. Memberi ulangan.
6. Mengetahui hasil
7. Pujian.
8. Hukuman.
a Hasrat untuk belajar.
b Minat.
c Tujuan yang diakui (Sadirman, 2004: 87).
Motivasi adalah “pendorong”; suatu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu (Ngalim Purwanto ,2003: 71). Lebih lanjut lagi dijelaskan
menurut Djamarah (2011:148) motivasi terbagi menjadi dua macam motivasi
tersebut yaitu :
A. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik merupakan motivasi yang dimiliki seseorang tanpa
perlu rangsangan dari luar, karna dalam diri individu tersebut sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki
17
Motivasi Intrinsik dalam diri mereka, maka ia akan secara sadar
melakukan kegiatan tanpa memerlukan motivasi dari luar. Dalam aktivitas
belajar motivasi instrintik sangat diperlukan, karna seseorang yang
memiliki Motivasi Intrinsik akan ingin maju dalam belajar, sedangkan
seseorang yang tidak memiliki Motivasi Intrinsik akan sulit melakukan
aktivitas belajar terus menerus.
B. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karna adanya
rangsangan dari luar. Motivasi tersebut bukan berarti motivasi yang tidak
diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi Ekstrinsik ini
diperlukan agar anak mau belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah
guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan
menggunakan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya.
Dari pengertian para ahli diatas dapat dilihat bahwa motivasi adalah faktor
yang mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi dalam
belajarnya dapat mempermudah dirinya dalam mendapatkan hasil yang baik.
Faktor pendorong motivasi bukan hanya datang dari siswa tersebut , tetapi
diperlukan peran seorang guru dalam memotivasi siswa agar dapat
mendapatkan hasil yang baik dalam proses belajar. Peran serta guru dalam
memotivasi siswa dalam hal ini dapat membantu siswa dalam mencapai
sebuah prestasi yang baik. Tetapi tidak mudah untuk memberikan dorongan
agar siswa dapat termotivasi, ada hambatan yang dialami dalam meberikan
sebuah motivasi kepada siswa.
Tidak semua siswa memiliki keahlian atau kemampuan yang sama , begitu
juga dalam hal motivasi siswa pasti memiliki kemauan atau motivasi yang
berbeda. Tetapi itu semua dapat teratasi apabila siswa tersebut memiliki
kemauan dan motivasi yang kuat dalam proses belajar.
18
2.1.4 Konsep Media Pembelajaran
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti
“perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program
instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11).
Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3).
Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2003:6). Adapun media
pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat
mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa media adalah benda yang bersifat visual atau audio visual yang
19
berisikan informasi, pesan , saran dan juga materi pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran .
a. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran
menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih
konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat
berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
b. Manfaat Media Pembelajaran
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai (1991:3) adalah:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
20
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Encyclopedia of Education
Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran
sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar
siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup.
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa siswa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan
21
perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi
yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat
meningkatkan prestasi siswa.
C. Klasifikasi Media Pembelajaran
Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset,
video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran
menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin
secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
2) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar
lepas.
3) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
22
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.
4) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting
yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan
storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan
penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film,
slide bersama tape, televisi.
5) Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction
(CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam
belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran,
latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted
Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi
ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat
menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan
bukan dengan media komputer.
23
2.2 Kerangka Pikir
Proses pembelajaran memerlukan sebuah metode dan media dalam kegiatan
belajar dan mengajar. Pemilihan sebuah media sebagai penunjang
penyampaian materi atau komunikasi perlu diperhatikan, hal itu agar
mempermudah guru menyampaikan informasi kepada siswa secara mudah
dan memiliki daya tarik tersendiri. Media pembelajaran adalah alat bantu
yang digunakan dalam proses belajar dan megajar yang dapat mempermudah
kegiatan pembelajaran dan lebih mudah dalam penyampaian informasi guru
kepada siswa.
Untuk anak-anak SMP membaca atau memperhatikan materi pelajaran yang
disajikan oleh guru dengan media yang biasa siswa lihat cenderung
menimbulkan kebosanan atau kejenuhan yang membuat siswa sulit untuk
menerima materi dengan baik. Kebanyakan dari mereka lebih cenderung
senang dengan sesuatu yang menarik , daya tarik tersebut dapat timbul dari
visualisasi warna , kata-kata , dan gambar yang disajikan. Media
pembelajaran poster dapat menimbulkan stimulus berfikir kreatif siswa dan
juga menimbulkan imajinasi. Poster juga dapat memberikan motivasi belajar
kepada siswa melalui visualisasi warna , gambar dan juga mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh media pembelajaran poster
terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS. Melalui
kalimat yang singkat , visualisasi gambar dan warna yang menarik dengan
24
menggunakan tema yang menarik. Materi pembelajaran disajikan dalam
bentuk visualisasi gambar dan kalimat yang dapat membuat siswa antusias
dalam memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini
dapat dibuktikan bahwa poster adalah sebuah media pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai alat untuk kegiatan belajar dan mengajar .
2.3 Paradigma
Keterangan :
: Garis Pengaruh
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:96), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan landasan teori, kerangka pikir dan paradigma di atas maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Hipotesis 1
Kelompok Experimen
Pengaruh Penggunaan media
Poster Pada Mata Pelajaran IPS
( X1)
Motivasi Belajar
( Varible Y )
Kelompok Kontrol
Tanpa Perlakuan Media
Pembelajaran Poster
Variabel ( X 2 )
25
H0 Tidak ada pengaruh penggunaan media poster terhadap motivasi
ekstrinsik belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP
Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
H1 Ada pengaruh penggunaan media poster terhadap motivasi
ekstrinsik belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP
Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.
REFERENSI
Winarno Surakhmad. (1989). Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar. Bandung:
Tarsito. Hal 7
Badudu, J. S, Sutan Mohammad Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta :Pustaka Sinar Harapan. Hal 103
Junadi, Purnawan. 1995. Pengantar Analisis Data. Rineka Cipta. Jakarta. Hal 64
Hugiono, Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara.
Hal 47
A.M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers. Hal 7
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Hal 4
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group. Hal 211
Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka.
Hal 50
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.
Balai Pustaka. Hal 51
Amir Hamzah Sulaiman. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran,
Penerangan, dan Penyuluhan. PT. Gramedia : Jakarta. Hal 69
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Hal 51
Sudjana.,Ibid.,Hal: 51
Ahmad Rohani (1997). Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hal 76-77
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa. Hal 129
Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Pers.
Hal 12
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Hal 23
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Hal 73
Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hal 162-163
Hamalik, Oemar.,Ibid., Hal 159
A.M., Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. Hal 83
Hamalik, Oemar.,Op.Cit., Hal 161
A.M., Sardiman,Op.Cit., Hal 84-85
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakara : Puspa Swara. Hal 30
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Hal 57
Hamalik, Oemar.Op.Cit. Hal 108
Hamalik, Oemar.Op.Cit. Hal 114
A.M., Sardiman.Op.Cit.Hal 87
M.Ngalim.purwanto. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung:Rosda.
Hal 71
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 148
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Hal 96
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. 2002. Jakarta: Ciputat
Pers.
Arsyad,A.Op.Cit.,hlm 11
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman,Op.Cit.,hlm 24
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar
Baru
Hamalik,Op.Cit.,hlm 15
Arsyad, A,Op.Cit.,hlm 4
Arsyad,Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, metode penelitian penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012: 107).
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 True-Experimental Designs
Desain eksperimen ini dikatakan (eksperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas
perencanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. ciri utama dari True
Eksperimental Design adalah bahwa, sampel yang di gunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol di ambil secara randomdari
29
populasi tertentu. cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampelnya di
pilih secara random
3.2.2 Posttest-Only Control Design
Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only Control
Design, dimana pada desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang
masing-masing di pilih secara random (R) kelompok pertama di beri
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. kelompok yang di beri perlakuan
di sebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak di berikan perlakuan
di sebut kelompok control. pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 :
O2).
Tabel. 1 Desain Posttest-Only Control Design
Kelompok Treatment Post-test
Eksperimen (R) X O1
Kontrol (R) - O2
Sumber : Sugiyono, 2012 : 112
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Pengertian populasi menurut Margono adalah “Seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”
(Margono 2010:118). Menurut Sugiyono, “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya diartikan
sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda alam yang lain”
(Sugiyono 2012:117).
30
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMP Negeri 17
Bandar Lampung pada tahun ajaran 2017/2018, seperti tampak pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. Anggota Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2016/2017
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 17 Bandar Lampung
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui yang menjadi populasi
penelitian adalah kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung tahun
ajaran 2016/2017 yang terdistribusi dalam 9 kelas dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 289 orang siswa yang terdiri dari 144 orang siswa
laki-laki dan 145 orang siswa perempuan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2014:118). Sampel adalah bagian kecil dari populasi
yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan (Mukhtar,
NO. KELAS LAKI-
LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. VIII.1 21 11 32
2. VIII.2 22 10 32
3. VIII.3 17 16 33
4. VIII.4 15 17 33
5. VIII.5 18 14 32
6. VIII.6 1 31 32
7. VIII.7 16 16 32
8. VIII.8 18 13 32
9. VIII.9 15 17 32
JUMLAH 144 145 289
31
2013:93). Selanjutnya, mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidak ada
suatu ketetapan mutlak, artinya tidak ada suatu ketetapan berapa persen suatu
sampel harus diambil (Margono,2007:123). Maka dari itu peneliti
mengambil sampel dari populasi yang ada yakni sebesar 25% dengan
perhitungan
x 289 = 28,9 dibulatkan menjadi 29, jadi sampel pada
penelitian ini sebanyak 29 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik Probability sampling jenis simple random
sampling. Adapun cara yang digunakan dalam simple random sampling
adalah dengan 3 cara yakni (1) cara undian, (2) cara ordinal, dan (3)
randomisasi dari tabel bilangan random (Margono,2007:125). Selanjutnya
pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan cara undian.
Maka diperolehlah jumlah sampel pada penelitian ini dengan penjelasan
seperti tabel berikut ini:
Tabel 3. Jumlah Anggota Sample
No Kelas Siswa Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 VIII 1 1 2 3
2 VIII 2 2 1 3
3 VIII 3 3 1 4
4 VIII 4 2 3 5
5 VIII 5 1 1 2
6 VIII 6 2 2 4
7 VIII 7 2 2 4
32
Tabel 3 (Lanjutan)
8 VIII 8 1 1 2
9 VIII 9 1 1 2
Jumlah Keseluruhan 29
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Penelitian
Pengertian variabel menurut Margono, “Variabel adalah pengelompokan
yang logis dari dua atribut atau lebih”. (Margono. 2010:133). Sedangkan
pendapat lain menyatakan “Variabel adalah objek penelitian ataupun
menjadi titik perhatian suatu penelitian”(Suharsimi Arikunto. 2010:91).
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat, sebagai berikut :
1. Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen), variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media
Pembelajaran Poster.
2. variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas(Independen),
variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motivasi belajar siswa
pada Mata Pelajaran IPS.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan oleh peneliti tentang
istilah-istilah yang ada pada masalah peneliti dengan maksud untuk
33
menyamakan persepsi antara peneliti dengan orang-orang yang terkait
dengan penelitian (Sanjaya, 2013: 287). Untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman dalam penafsiran variabel yang akan diteliti, sehingga
perlu adanya batasan atau definisi operasional mengenai variabel yang akan
penulis teliti. Maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Media Pembelajaran Poster menurut Nana Sudjana (dalam
Drs.Daryanto, 2013:129) bahwa poster adalah media yang kuat dengan
warna serta pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang
yang lewat cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam
ingatannya. Menurut Drs.Daryanto (2013:130) secara umum poster
memiliki kegunaan yaitu memotivasi siswa, peringatan, dan
pengalaman kreatif.
2. Motivasi Belajar IPS
Motivasi Belajar adalah dorongan yang diperoleh dalam diri seseorang
untuk melakukan hal-hal yang sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil
yang optimal. Motivasi dapat diperoleh dalam dua faktor yaitu: 1.
Faktor Internal, dimana faktor ini datang dari dalam diri sesorang
tersebut dan kesadaran akan pentingnya diri seseorang untuk memiliki
motivasi dalam dirinya agar mendapatkan hasil yang baik. 2. Faktor
Eksternal, dimana faktor ini diperoleh dari luar diri seseorang tersebut,
misalkan motivasi yang datangnya dari lingkungan sekitar atau guru di
sekolah. Pentingnya motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat
membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik. Motivasi
34
belajar dapat diukur dengan memperhatikan indikator motivasi, yaitu :
1.Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan,
4. Adanya penghargaan dalam belajar, 5. Adanya kegiataan yang
menarik dalam belajar, 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
3.5 Teknik pengumpulan data
3.5.1 Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, yaitu suatu proses pengamatan dan ingatan”
(Sutrisno Hadi, 2001:224). Untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dan relevan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
observasi langsung. Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan
penelitian di SMP Negeri 17 Bandar Lampung.
3.5.2 Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono.2012:199).
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan responden.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
angket untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa dalam proses
pembelajaran terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS).
35
Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh data mengenai
tanggapan tentang Pengaruh Media Pembelajaran Poster terhadap
motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini yakni Angket tertutup,
berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban
yang telah disediakan. Responden dalam menjawab terikat pada
sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
Tabel 4. Kisi-kisi instrumen kuesioner Media Pembelajaran Poster
No Aspek Indikator No Butir Soal
1 Ekstrinsik 1. Pujian 1,2,3
2. Nasehat 4,5,6
3. Semangat 7,8,9
4. Hadiah 10,11,12
5. Hukuman 13,14,15
6. Meniru
Sesuatu
16,17,18
Berdasarkan indikator motivasi di atas dalam penelitian ini akan
menggunakan skala likert. skala likert di gunakan untuk mengukur
sikaf, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang penomena sosial dalam penelitian, penomena ini telah di
terapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian (Sugiyono 2012:134).
Variabel yang akan di ukur dalam skala likert di jabarkan menjadi
indikator variabel , kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item intrumen yang dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan ataupun pernyataan. jawaban dalam setiap
intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
36
sangat positif sampai sangat negatif, dan yang di gunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Tabel 5. Skor Instrumen Penelitian dengan menggunakan Skala
Likert
No. Indikator Skor
1. Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2012:135
3.5.3 Dokumentasi
Menurut Margono (2000:18) bahwa dokumentasi merupakan pengumpulan
data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain. Pada penelitian ini, dokumentasi
dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada, seperti data siswa
kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
3.5.4 Teknik Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan
dengan penulisan dalam penelitian ini, seperti : teori-teori yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data
yang diambil dari berbagai referensi.
37
3.6 Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:
a. Penelitian pendahuluan berguna untuk melihat kondisi sekolah
seperti berapa kelas yang ada, jumlah siswanya, serta cara
mengajar guru sejarah selama pengajaran.
b. Menentukan populasi dan sampel
c. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan
saat penelitian
d. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen 1 menggunakan media poster, sedangkan untuk kelas
kontrol tidak menggunakan poster.
e. Membuat media pembelajaran poster sesuai materi pelajaran yang
akan disampaikan
f. Menyiapkan instrumen penelitian berupa angket .
d. Melakukan validasi instrument
e. Melakukan uji coba instrumen
f. Melakukan perbaikan instrumen.
g. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen 1 menggunakan
media poster sedangkan pada kelas kontrol tanpa perlakuan.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
h. Menganalisis hasil penelitian.
i. Membuat kesimpulan.
38
3.7 Langkah-langkah Pelaksanakan Pembelajaran
1) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
poster :
a) Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pembelajaran
2. Pada langkah awal ini guru mengecek kehadiran siswa, memberikan
materi pembelajaran setra menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
1. Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang akan dijelskan
2. Guru menerangkan gambaran materi yang akan dibahas dengan
menggunakan media poster yang sudah disiapkan oleh guru sesuai
dengan materi pembelajaran tetapi tidak keseluruhan materi.
3. Setelah guru selesai memberikan materi, guru memberikan kesempatan
kepada siswa/i bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
4. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju
kedepan kelas mendeskripsikan isi dari gambar dan tulisan poster
tersebut secara singkat dan jelas.
5. Memberikan soal latihan yang bersifat individu
6. Memberikan waktu untuk mengerjakan soal latihan
7. Pengumpulan kuis secara individual
8. Pembahasan soal latihan
9. Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan
39
c) Penutup
1. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
2. Guru memberikan kalimat motivasi sebelum menutup pertemuan
3. Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk melihat kelayakan instrument penelitian yang akan digunakan dalam
pengambilan data perlu dilakukan pengujian sebagai berikut :
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2012: 171). Penentuan sahih tidaknya suatu alat instrumen bukan ditentukan
oleh instrumen itu sendiri, tetapi ditentukan dari hasil pengetesan atau skor
yang diperoleh dari alat instrumen tersebut (Hamzah Uno,2007:103).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan menggunakan rumus product
moment yang dikemukakan oleh Pearson:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara vasiabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan
X : variabel X
Y : variabel Y
X2 : kuadrat dari X
Y2 : kuadrat dari Y
∑XY : jumlah perkalian X dengan Y
N : jumlah sampel
(Uji Produck Moment: Person, dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 87)
40
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n). Kriteria
pengujian : jika rhitung > rtabel berarti valid. Sebaliknya jika hasil rhitung < rtabel
berarti tidak valid. (Riduwan,2005:128).
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012:173). Reliabilitas instumen
dikatakan baik jika dapat memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap
maksudnya meskipun diujikan pada waktu dan tempat berbeda cenderung
memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.
Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada
pendapat Suharsimi Arikunto bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat
digunakan rumus alpha yang dikemukakan Alpha Cronbach’s yaitu:
(
) (
∑
)
keterangan:
: reliabilitas yang dicari
n : banyaknya butir soal
∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
(Arikunto, 2010: 109)
Untuk menentukan reabilitas yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 6. Kriteria Reliabilitas
Koefisien relibilitas
(r11) Kriteria
0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r11≤ 0,60 Cukup
41
Tabel 6 (Lanjutan)
0,20 < r11≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto 2010:75
3.9 Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data adalah untuk memberikan makna atau arti yang
digunakan untuk menarik suatu kesimpulan dari masalah yang ada. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
kualitatif dengan menggunakan skor motivasi belajar siswa. Menurut Sary
Yessy (2015: 102) data skor motivasi belajar siswa dibagi menjadi tiga
kategori. Adapun pengkategorian skor motivasi belajar siswa ditentukan
berdasarkan skor yang telah dibuat, kemudian skor siswa dikelompokkan
kedalam kategori yang sudah ditentukan. Kategori motivasi belajar siswa
adalah seperti dibawah ini :
Tabel 7. Kategori Nilai Motivasi Belajar Siswa
No. Nilai Kategori Motivasi
1 68-90 Sangat Termotivasi
2 46-67 Termotivasi
3 23-45 Kurang Termotivasi
4 1-22 Tidak Termotivasi
Sumber : Sary Yessy (2015:102)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif, setelah data skor motivasi belajar siswa diperoleh
dilakukan analisis data untuk melihat apakah ada pengaruh motivasi belajar
siswa dikelas eksperimen yang telah diajarkan menggunakan media poster
42
dan kelas kontrol yang tidak menggunakan media poster, menggunakan
rumus presentase adapaun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
P = Angka persentase motivasi belajar siswa
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah skor maksimum
(Anas Sujiono, 2004:43)
P=
REFERENSI
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.Hal 107
Sugiyono.,Ibid. Hal 112
Margono, S. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hal 123
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta. Hal 9
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal 287
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Hal 129
Daryanto.,Ibid. Hal 130
Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis
dan Disertasi, Jilid Tiga. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hal 224
Sugiyono.,Op.Cit.Hal 199
Sugiyono.,Op.Cit. Hal 134
Ridwan.2005. Skala Pengukuran Vriable-Variable Penelitian Bandung: Alfabeta.
Hal 128
Sugiyono.,Op.Cit. Hal 173
Arikunto.,Op.Cit. Hal 75
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari penghitungan mengenai Pengaruh
Penggunaan Poster untuk meningkatkan Motivasi Belajar kelas VIII pada Mata
Pelajaran IPS di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018,
dapat disimpulkan bahwa :
Motivasi belajar IPS siswa terlihat dari 29 siswa yang mengikuti test sebanyak 2
kali dalam kelas yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, test
pertama dengan 29 orang siswa di kelas eksperimen 1 orang siswa dikategorikan
Sangat Termotivasi (ST), dan 20 orang siswa dikategorikan Termotivasi (T), 8
siswa dikategorikan Kurang Termotivasi (KT), prsesntase siswa Sangat
Termotivasi (ST) sebesar 3%, prsentase siswa siswa Termotivasi (T) sebesar
69%, presentase siswa Kurang Termotivasi (KT) sebesar 28% sedangkan untuk
tes kedua 10 orang siswa dikategorikan Sangat Termotivasi (ST) presentase
sebesar 34%, 17 orang siswa dikategorikan Termotivasi (T) dengan presentase
59%, 2 orang siswa dikategorikan Kurang Termotivasi (KT) presentase sebesar
7%. Sedangkan di kelas kontrol setelah melakukan 2 kali tes diperoleh hasil pada
test pertama yaitu 20 orang siswa dikategorikan Kurang Termotivasi (KT) dengan
presentase sebesar 69%, 9 orang siswa dikategorikan Tidak Termotivasi (TT)
104
dengan presentase 31%, untuk test kedua yang dilakukan diperoleh 11 orang
siswa dikategorikan Kurang Termotivasi (KT) dengan prsesntase sebesar 38%,
dan 18 orang siswa dikategorikan Tidak Termotivasi (TT) dengan prsesntase
sebesar 62%. Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan media poster pada
siswa Kelas VIII di SMP Negeri 17 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut :
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi guru
dalam menerapkan pembelajaran di SMP Negeri 17 Bandar Lampung dan
juga bagi peneliti, karena pembelajaran yang diterapkan dengan melihat
penggunaan poster mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
2. Agar memperoleh hasil yang maksimal, maka penerapan media yang
dilakukan di kelas dilakukan secara berulang dan berkesinambungan, agar
kemampuan setiap siswa dapat berkembang dengan baik.
3. Bagi pembaca, media pembelajaran poster dapat memberikan
pengetahuan, sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat di
perhitungkan penggunaanya saat proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Amir Hamzah Sulaiman. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran,
Penerangan, dan Penyuluhan. PT. Gramedia : Jakarta.
Ahmad Rohani (1997). Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta.
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
A.M., Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. 2002. Jakarta: Ciputat
Pers.
Arsyad,A. (2002). Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Badudu, J. S, Sutan Mohammad Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta :Pustaka Sinar Harapan.
Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Hugiono, Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara.
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, 1994. Media Pendidikan . Bandung : Citra Aditya Bakti.
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakara : Puspa Swara.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Junadi, Purnawan. 1995. Pengantar Analisis Data. Rineka Cipta. Jakarta
M.Ngalim.purwanto. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung:Rosda
Margono, S. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ridwan.2005. Skala Pengukuran Vriable-Variable Penelitian Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.
Balai Pustaka.
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Pers.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur.
Jakarta: Kencana
Sary,Yessy. 2015. Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta: Deepublish.
Prenada Media Group.
Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis
dan Disertasi, Jilid Tiga. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Trianto. 2010.Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Winarno Surakhmad. (1989). Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar. Bandung:
Tarsito