73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI OLEH: SAHRIN RUSPIKA DEWI K7107047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

OLEH:

SAHRIN RUSPIKA DEWI

K7107047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

OLEH:

SAHRIN RUSPIKA DEWI

K 7107047

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Progran Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Sahrin Ruspika Dewi. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V

SD KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei, 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran yang lebih

efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model

pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini

menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas V SD

Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 yang

berjumlah 37 kelas. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling

sejumlah 2 kelas.

Teknik pengumpulan data digunakan metode tes dan metode observasi.

Variabel hasil belajar kognitif IPA digunakan metode tes, hasil belajar afektif dan

hasil belajar psikomotorik IPA digunakan metode observasi. Teknik analisis data

yang digunakan adalah statistik uji t.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan

model pembelajaran kooperatif STAD lebih baik secara signifikan daripada hasil

belajar dengan model pembelajaran konvensional dalam mata pelajaran IPA (t

hitung > t tabel = 5,838 > 1,686).

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRACT

Sahrin Ruspika Dewi. THE INFLUENCE OF THE USING OF COOPERATIVE

LEARNING TYPE STAD TOWARD ACHIEVEMENT OF IPA LEARNING ON

CHILDREN 5 GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL BENDOSARI SUKOHARJO

YEAR 2010/2011._Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty.

Sebelas Maret University Surakarta, Mei, 2011.

The purpose of this research is the achievement scores of all

students in STAD learning models groups increased compared to their counterpart

in conventional learning model groups. This research uses experiment method.

The population is all students of 5 grade elementary school Bendosari Sukoharjo.

The sample was selected simple randomly.

The data was collected by test and observation method. The data of the

cognitive achievement of science teaching uses was collected by test method,

affective and psychomotor achievement of science teaching were collected by

observation method. And the data was analyzed by statistic t test.

The results of this research showed 5 grade of elementary school students

who were given instruction by the STAD method would score higher on a posttest

than those students who were taught the same material by traditional methods (t

hitung > t tabel = 5,838 > 1,686).

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan,

maka kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh

dan hanya kepada Alloh SWT kamu berhara

(QS. Al-Insyirah: 6-8)

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan teruntuk:

Ayah dan ibu tercinta

Terimakasih a

Adik-adikku Kusmira Dwi Ayuani, Nur Hidayanti

Terimakasih untuk selalu tersenyum dan mendukung

Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang saya hormati

Terima kasih atas ilmu dan bimbingannya

Almamater FKIP PGSD UNS Surakarta

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah , yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR

IPA SISWA KELAS V SD KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Saya menyadari, terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini saya dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan FKIP.

2. Drs. Kartono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Drs. Samino Sangaji, M. Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti.

4. Drs. Chumdari, M. Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada peneliti.

5. Sri Sugiyatni, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Mulur 04 yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Mulur 04.

6. Dra. Erni Nuryuliastuti, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Gentan 03 yang

telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD

Negeri Gentan 03.

7. Wahyuni, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri Mulur 04 yang telah

merelakan waktunya untuk berkolaborasi dengan peneliti dalam penelitian.

8. Tri Jatha, S.Pd, SP selaku guru kelas V SD Negeri Gentan 03 yang telah

merelakan waktunya untuk berkolaborasi dengan peneliti dalam penelitian.

9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik berupa moral

maupun materi.

10. Adik-adik tersayang yang telah memberi motivasi.

11. Seseorang yang telah setia mendukung dan memberi motivasi.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

12. Sahabat-sahabat baikku yang selalu mendukung dan memotivasi peneliti

dalam menyusun skripsi ini.

13. Teman-teman mahasiswa S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, saya menyadari bahwa masih

banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saya berharap kepada pembaca guna

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga hasil penelitian

ini dapat bermanfaat.

Akhirnya tidak lupa saya ucapkan permintaan maaf bila terdapat tutur kata

peneliti yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................

PENGAJUAN SKRIPSI .............................................................................

PERSETUJUAN .........................................................................................

PENGESAHAN ..........................................................................................

ABSTRAK ..................................................................................................

ABSTRACT ................................................................................................

MOTTO ......................................................................................................

PERSEMBAHAN .......................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....................................................

B. Identifikasi Masalah ............................................................

C. Pembatasan Masalah ...........................................................

D. Rumusan Masalah ...............................................................

E. Tujuan Penelitian ................................................................

F. Manfaat Penelitian ..............................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka .....................................................................

1. Hasil Belajar IPA ........................................................

2.

3.

B. Penelitian Yang Relevan .....................................................

C. Kerangka Pemikiran ............................................................

D. Perumusan Hipotesis ...........................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

5

6

6

6

6

8

8

19

22

31

31

33

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................

B. Jenis Penelitian ..................................................................

C. Rancangan Penelitian .........................................................

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

F. Uji Coba Instrumen .............................................................

G. Teknik Analisis Data ...........................................................

H. Prosedur Penelitian Eksperimen .........................................

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................

B. Deskripsi Data ....................................................................

C. Uji Prasyarat Analisis .........................................................

D. Pengujian Hipotesis .............................................................

E. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................

B. Implikasi .............................................................................

C. Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

LAMPIRAN

34

34

35

35

36

37

41

43

47

48

52

53

54

56

56

57

58

61

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Skor Perkembangan Individu ..................................................

Perbedaan Kelompok belajar kooperatif dengan kelompok

belajar konvensional .................................................................

Rangkuman Reabilitas Hasil Uji Coba Instumen

Tes............................................................................................

Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran ...................................

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pretest kelas Eksperimen

dan Kelas kontrol .....................................................................

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest Kelas

Eksperimen................................................................................

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest Kelas

Kontrol.......................................................................................

Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......

Data Uji Validitas Soal Posttest uji Coba Hasil Belajar IPA....

Data Hasil Belajar Pretest IPA Kelas Eksperimen dan Kelas

Data Hasil Belajar Postest Ke

Daftar Frekuensi Skor Hasil belajar Postest IPA Kelas

Eksperi

Daftar Frekuensi Skor Hasil belajar Postest IPA Kelas

Perhitungan Uji Homogenitas

28

29

39

40

41

49

50

51

53

53

144

157

162

167

170

171

173

175

176

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Bagan Kerangka Berfikir .......................................................

Histogram Hasil Belajar Postest IPA Kelas Eksperimen...............

Histogram Hasil Belajar Postest IPA Kelas Kontrol...................

33

50

51

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Silabus .................................................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .............

.................................

Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik.....................

Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...

Daftar Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen.................

Kisi-kisi Soal Posttest Uji Coba............................................

Uji

Uji Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Uji Coba Soal

Data Hasil Belajar Pretest kelas eksperimen dan Kelas

Uji Keseimbangan (Matching) Kemampuan Awal Kelas

Uji Normalitas Data Hasil Belajar Posttest kelas

Eksperimen...........................................................................

Uji Normalitas Data Hasil Belajar Posttest kelas Kontrol....

Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Posttest kelas

Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Posttest kelas Eksperimen

61

64

98

108

120

132

144

145

146

148

156

157

162

164

166

167

168

170

171

172

174

176

178

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

Lampiran 24

Lampiran 25

Lampiran 26

Lampiran 27

Lampiran 28

Lampiran 29

Foto-

Tabel 2

180

182

183

184

185

186

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan utama

dalam upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan

yang ideal untuk jenjang pendidikan dasar adalah pendidikan yang berorientasi

ke masa depan. Hal ini bukanlah pekerjaan yang terjadi begitu saja, melainkan

membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan dasar mengacu pada

pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor yang berarti menghendaki

adanya keseimbangan antara pengembangan intelektual, kepribadian maupun

keterampilan.

Pendidikan nasional menurut UU RI No.20 tahun 2003 adalah

pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan. Sedangkan

menurut Nasution (1990: 7), pendidikan adalah proses mengajar dan belajar

pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.

Pendidikan dasar merupakan dasar atau fundamental dari jenjang

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu semua mata

pelajaran yang diajarkan harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan

kualitas dalam proses pembelajaran tidaklah cukup hanya menggunakan salah

satu pendekatan saja, melainkan harus menggunakan beberapa pendekatan. Hal

ini dimaksudkan agar materi pelajaran yang diberikan dapat dikuasai dengan baik

dengan tujuan yang diharapkan.

Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang perlu ditingkatkan kualitas

adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dan

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

wajib diberikan kepada setiap sekolah dari jenjang pendidikan dasar sampai

perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan mata pelajaran IPA memperkenalkan alam

sekitar dan penerapan kehidupan sehari-hari yang sangat bergantung dengan

kehidupan alam di sekitar kita.

Mengenai pendidikan sains (IPA) dijelaskan di dalam kebijaksanaan

umum kurikulum berbasis kompetensi (2006) Pendidikan Dasar dan Menengah

bahwa:

rsiapkan siswa yang

melek Sains dan teknologi, untuk memahami dirinya dan lingkungan

sekitarnya, melalui pengembangan ketrampilan proses, sikap ilmiah,

ketrampilan berfikir, penguasaan konsep Sains yang esensial, dan kegiatan

teknologi dan upaya pengelolaan lingkungan secara bijaksana yang dapat

Berdasarkan visi tersebut dapat diartikan bahwa tujuan IPA adalah

membekali siswa agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan

memahami konsep IPA yang pasti berguna bagi kehidupannya sehari-hari.

Mengingat pentingnya peranan mata pelajaran IPA, maka sudah

semestinya apabila prestasi belajar IPA selalu memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimum. Namun kenyataannya tidaklah demikian, karena berdasarkan

pengamatan hasil ulangan harian dan hasil ulangan umum semester gasal mata

pelajaran IPA siswa kelas V SD di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo,

masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada pengamatan

terhadap hasil ulangan harian siswa kelas V SD Negeri Mulur 04 Bendosari yang

mempunyai KKM 67, terdapat 9 siswa dari 22 siswa yang nilainya dibawah 67.

Artinya 9 siswa tersebut belum memahami materi IPA yang telah disampaikan

oleh guru setempat. Sedangkan pada SD Negeri Gentan 03 Bendosari yang

mempunyai KKM mata pelajaran IPA sebesar 66, ada 11 siswa dari 23 siswa yang

mendapat nilai dibawah 66. Itu artinya hampir 50% dari keseluruhan siswa kelas

V SD Negeri Gentan 03 belum memahami materi IPA yang telah diajarkan oleh

guru.

Mata pelajaran IPA tersebut perlu memperhatikan proses

pembelajarannya. Adapun proses pembelajaran tersebut sangat bergantung pada

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

seorang guru yang berperan dalam tugasnya sebagai seorang pengajar. Tugas

utama guru adalah mengajar. Hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan pada

setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya guru

mengajar? Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki pengetahuan

yang luas, pemahaman dan penerapan praktek model belajar mengajar serta

hubungannya dengan peningkatan prestasi belajar disamping kemampuan-

kemampuan lainnya yang menunjang.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor antara lain

faktor dari siswa dan faktor dari guru itu sendiri. Beberapa faktor yang timbul dari

siswa adalah kondisi siswa, tingkat kematangan, kemampuan dan latar belakang

keluarga dan orangtua. Sedang faktor dari guru yang menentukan keberhasilan di

antaranya adalah model pembelajaran yang tepat, penggunaan media yang sesuai

dan penguasaan bahan ajar.

Selama ini yang terjadi dikebanyakan jenjang pendidikan khususnya

sekolah dasar, dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA sering

menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal itu dikarenakan oleh

anggapan guru bahwa penggunaan model pembelajaran konvensional dirasa lebih

efisien dalam hal waktu, tenaga, dana dan sebagainya serta lebih mudah

penerapannya bagi guru. Model pembelajaran konvensional merupakan model

pembelajaran yang telah membudaya dan secara turun temurun digunakan dalam

bidang pendidikan. Penggunaan model pembelajaran ini terbatas dengan model

pembelajaran sesuai aturan dari pemerintah pusat, sedangkan guru dituntut untuk

dapat mengembangkannya sendiri. Dengan keadaan seperti itu siswa lebih cepat

bosan dengan proses pembelajaran, tidak total dalam memahami materi dan

mudah lupa dengan materi yang disampaikan guru.

Oleh karena itu, guru seharusnya mempelajari dan menguasai model

pembelajaran, sebab dengan mempelajari dan menguasai model pembelajaran

yang tepat guru akan mempunyai pegangan dan menerapkan ilmunya dalam

pemilihan model pembelajaran yang akan dipakai dalam memberikan pelajaran

pada siswanya. Disamping hal itu tidak boleh dilupakan bahwa seorang guru juga

harus berlatih mempraktekkan model pembelajaran- model pembelajaran yang

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

telah dipelajari. Penggunaan model pembelajaran yang tepat oleh guru

merupakan cara yang efektif untuk mengarahkan atau melaksanakan pembelajaran

secara jelas.

Seperti yang diuraikan di atas dalam memilih model pembelajaran yang

tepat, seorang guru juga harus memperhatikan kondisi siswa karena sebagai guru

yang setiap harinya berhadapan dengan sejumlah siswa dengan cirri-ciri,

kemampuan, lingkungan dan latar belakang orangtua yang berbeda-beda tentu

saja membutuhkan perhatian yang serius dari seorang guru untuk dapat memilih

model pembelajaran yang tepat. Menghadapi karakteristik siswa yang demikian

beragam, guru seharusnya memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat

memilih dan menerapkan suatu metode yang tepat agar dapat menciptakan rasa

senang dalam belajar yang dapat mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan

secara efektif dan efisien. Selain itu bila model pembelajaran yang digunakan

guru sungguh-sungguh mempertimbangkan kondisi siswa akan dengan mudah

mempelajari bahan ajar, sehingga akan menimbulkan gairah belajar bagi siswa

Model pembelajaran kooperatif merancang system pengajaran yang

mengairahkan dan bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik pembelajaran

kooperatif di ruang-ruang kelas. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk

pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu

untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajarn kooperatif, belajar dikatakan

belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan

pelajaran.

Salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif adalah STAD (Student Team

Achievement devision) . Menurut Slavin (2009:143) metode STAD adalah salah

satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

metode yang paling baik bagi para guru yang baru menggunakan pembelajaran

kooperatif. Menurut Isjoni (2009:74) STAD merupakan salah satu tipe kooperatif

yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal.

Menurut Vygotsky dalam ( Isjoni, 2009:57) implikasi utama dalam

pembelajaran menghendaki seting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif salah

satunya adalah dengan metode STAD, dengan siswa berinteraksi dan saling

memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif pada masing-

masing zona perkembangan terdekat mereka.

Metode STAD dapat membantu siswa memahami konsep-konsep IPA

yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis,

meningkatkan pemahaman konsep dan mengembangkan sikap sosial siswa dan

dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya,

menghargai pendapat teman, dan saling menghargai pendapat (sharing ideas).

Metode STAD memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang kurang aktif

dalam proses pembelajaran menjadi lebih aktif karena mereka berdiskusi dangan

teman sebayanya mengenai konsep yang belum dimengerti. Bila diorganisasikan

dengan tepat, siswa dapat bekerja sama dengan teman lainnya untuk memastikan

bahwa setiap siswa dalam kelompok tersebut telah menguasai konsep yang telah

diajarkan sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan tersebut di atas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dibidang pendidikan yang berkaitan dengan

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

SD Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam

mengajar terutama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Berdasarkan pada kurikulum yang terbaru yaitu KTSP, kegiatan belajar

mengajar mengutamakan keaktifan, minat dan peran serta siswa dalam proses

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

belajar mengajar. Pelaksanaan proses belajar mengajar di Indonesia masih

banyak menggunakan pendekatan konvensional sehingga siswa cenderung pasif

dan kurang kreatif dalam proses belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, sebagaimana telah diuraikan diatas, agar

masalah dapat dikaji dengan mendalam peneliti memandang perlu untuk membatasi

masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan model pembelajaran konvensional pada siswa SD kelas V

Kecamatan Bendosari.

2. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA yang dibatasi pada

-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA dengan model

pembelajaran kooperatif STAD dibandingkan model pembelajaran konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang dikemukan di atas, tujuan pokok yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran yang

lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model

pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan wawasan pengetahuan tentang model pembelajaran yang tepat

untuk digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Sebagai dasar teori bagi pengembangan penelitian lebih lanjut yang relevan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemukan hal-hal baru bagi

dirinya di dalam pembelajaran IPA

2) Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung

3) Dapat memberikan pengalaman nyata, memberikan dasar-dasar

berpikir konkrit serta mengurangi verbalisme, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

b. Bagi guru

1) Meningkatnya profesionalisme guru

2) Meningkatnya tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru

3) Memberikan pengalaman, memberikan wawasan, pengetahuan dan

ketrampilan dalam merancang metode yang tepat dan menarik untuk

mempermudah proses pembelajaran melalui metode STAD.

c. Bagi sekolah

1) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta

kondusifnya iklim pendidikan di sekolah, khususnya pembelajaran IPA

dan umumnya seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah.

2) Dapat memberikan masukan dalam mengefektifkan pembinaan dan

pengelolaan proses belajar mengajar dalam pelaksanaan pendidikan

sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan (PAIKEM).

3) Meningkatnya kualitas pendidikan melalui penerapan metode STAD.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar IPA

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengetahuan ilmiah,

pengetahuan moral dan pengetahuan religius. Pengetahuan ilmiah merupakan

pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pengetahuan moral adalah jenis pengetahuan yang diperoleh dan

dipertanggungjawabkan melalui pengalaman budaya masyarakat setempat.

Sedangkan pengtahuan religius diperoleh dan dipertanggungjawabkan

pengalaman spiritual dan iman kepercayaan. IPA merupakan salah satu dari

banyak jenis ilmu pengetahuan dan masuk kedalam jenis ilmu pengetahuan

ilmiah.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Menurut Sutrisno (2007: 1-19), IPA merupakan usaha manusia dalam

memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada

sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true),dan dijelaskan dengan

penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul

(truth). Jadi IPA mengandung tiga hal: proses (usaha manusia memahami

alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan

produk (kesimpulannya betul). The Liang Gie dalam (Sutrisno, dkk , 2008 :1-

16) menyatakan bahwa science dalah kumpulan sistematis dari pengetahuan.

M Iskandar, 2001 : 2) science is the broad field of

human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and

explained by means of rules, laws, principles, theories, and hyphotheses.

Berdasarkan pendapat tersebut, IPA adalah pengetahuan manusia yang luas

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta

dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip,

teori-teori dan hipotesis-hipotesis.

Menurut Larasati IPA secara sederhana didefinisikan sebagai ilmu

tentang fenomena alam semesta. Dalam kurikulum pendidikan dasar terdahulu

(1994) dijelaskan pengertian IPA (sains) sebagai hasil kegiatan manusia

berupa pengetahun, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam

sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah

antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan

(http:/www.scribd.com/doc/17087298 /Karakteristik -Pembelajaran-IPA-

SD/diakses tanggal 15 Januari 2011).

Sedangkan dalam kurikulum 2004 sains (IPA) diartikan sebagai cara

mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta. Menurut Hendro dan

Jenny dalam ucapan Einstein: Science is the atempt to make the chaotic

diversity of our sense experience correspond to a logically uniform system of

thought, mempertegas bahwa IPA adalah suatu bentuk upaya yang membuat

berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu,

yang dikenal dengan istilah pola berpikir ilmiah (http:// www.scribd.com/doc

/17087298 /Karakteristik Pembelajaran-IPA-SD diakses tanggal 15 Januari

2011).

Disamping itu, menurut Garis-Garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) Kelas V Sekolah Dasar, kurikulum Pendidikan Dasar (1994 : 41),

dijelaskan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar, yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain

penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan. Menurut Srini M. Iskandar

(2001:15) IPA adalah Ilmu Pengetahuan tentang kejadian-kejadian bersifat

kebendaan dan pada umumnya didasarkan atas hasil observasi, eksperimen

dan induksi.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sekitar baik biotik maupun abiotik dengan jalan mengadakan pengamatan

langsung dari berbagai jenis dan lingkungan buatan manusia.

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran IPA di SD berdasarkan KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan) yaitu agar siswa memiliki kemampuan sebagai

berikut:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan

keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keteeramppilan proses untuk menyelidiki aklam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP

c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA

Ruang lingkup pelajaran IPA di SD kelas V berdasarkan Standar

Kompetensinya antara lain sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

2) Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

3) Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan

4) Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

5) Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

6) Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model

7) Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam

d. Metode dan Media Pembelajaran IPA

Metode atau model dalam pembelajaran IPA merupakan pelicin jalan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara-cara

pelaksanaan proses belajar mengajar atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan

pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.

Macam-macam metode atau model dalam pembelajaran IPA antara

lain: CTL (Contectual Teaching and Learning), model kooperatif, metode

karya wisata, metode role-playing, dan metode simulasi. Pendekatam CTL

merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa. Hal ini mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran

kooperatif adalah sebuah kelomppok strategi pengajaran yang melibatkan

siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Metode

karyawisata, metode ini merupakan metode yang paling digemari dikalangan

siswa, karena penerapan metode ini mengajak siswa secara langsung

mengamati apa yang hendak dipelajari dan proses pembelajaran dilakukan di

luar kelas. Metode role playing adalah metode yang menempatkan siswa

sebagai obyek yang akan dipelajari. Siswa dilibatkan dalam sebuah pemainan

kreatif yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Dan metode

simulasi, metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya: simulasi

menyenangkan siswa sehingga mendorong siswa berpartisipasi, mengurangi

hal-hal yang terlalu abstrak, mampu menimbulkan respon yang positif dari

siswa yang lamban dan menjadikan siswa berpikir kritis. Sedangkan

kelemahan dari metode ini adalah menghendaki pengelompokkan siswa yang

fleksibel dan ruang yang cukup memadai.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi

proses belajar pada dirinya.

Jenis-jenis media dalam pembelajaran IPA antara lain:

1) Media yang tidak diproyeksikan

Jenis media ini tidak memerlukan proyektor untuk melihatnya. Media

yang tidak dapat diproyeksikan ini dibedakan tiga macam yaitu: gambar

diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita.

2) Media visual yang diproyeksikan

Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua

macam yaitu media proyeksi yang tidak bergerak dan media proyeksi yang

bergerak. Media proyeksi yang tidak dapat bergerak antara lain slide, film

strip, OHP, opaque peojector, dan micro projection. Sedangkan media

proyeksi yang bergerak antara lain: film, film loop, televisi, video tape

recorder.

3) Media audio

Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi

suara (manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran.

Misalnya radio dan rekaman.

4) Sistem multi media

Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan

visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Bentuk-bentuk

system multi media yang banyak digunakan di sekolah adalah kombinasi

slide suara, kombinasi system audio kaset dan kit (peralatan) multi media.

e. Evaluasi Pembelajaran IPA

Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui hasil dari proses

belajar mengajar, yang bertujuan untuk mengetahui tingat kemajuan yang

telah dicapai siswa. Evaluasi diadakan di akir kegiatan belajar mengajar. Salah

satu bentuk evaluasi adalah tes. Menurut Suharsimi (2002: 138) tes adalah

mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dalam mata pelajaran IPA antara lain:

a) Ulangan Harian

Ulangan harian dilakukan dengan tertulis, lisan/mencongak, perbuatan,

pengamatan pada akhir suatu pokok bahasan/tema/konsep/bahan kajian

atau lebih

b) Pemberian Tugas

Pelaksanaan pemberian tugas harus memperhatikan (1) Banyaknya tugas

memberatkan siswa (2) Jenis dan materinya harus disesuaikan dengan

tujuan pemberian tugas. (3) Diusahakan dalam memberikan tugas IPA dan

matematika tidak bersamaan waktunya.

c) Ulangan Umum

Ulangan umum diusahakan diberikan secara tertulis setiap akir semester.

f. Hasil Belajar IPA

Belajar merupakan suatu aktivitas yang amat kompleks yang melibatkan

faktor kejiwaan secara aktif. Menurut Winkel (1991: 36), belajar merupakan suatu

aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif

konstan dan berbekas. Kimble (1968: 262) mendefinisikan belajar sebagai berikut:

Learning is relatively permanent change in a behavioral tendency that occurs as

a result of reinforced practice ahan perilaku

yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman yang kuat.

Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,

dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman A.M, 2004: 20). Juga

belajar itu akan lebih baik, jika subyeknya mengalami atau melakukannya, jadi

tidak bersifat verbalistik.

Learning is relatively permanent change

r that result from previous experience

Artinya belajar adalah perubahan pengetahuan dari individu atau perubahan

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tingkah laku yang relatif permanen yang merupakan hasil dari pengalaman

sebelumnya. Belajar adalah suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.

Belajar mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yaitu tujuan

pembelajaran, pengalaman belajar mengajar, dan hasil belajar.

Hasil belajar atau yang biasa disebut prestasi belajar merupakan tolak ukur

keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Pengertian hasil belajar menurut Winkel

(1996: 102) adalah proses belajar yang dialami murid yang menghasilkan

perubahan-perubahan yaitu dalam bidang pengetahuan/ pemahaman, dalam

bidang ketrampilan, dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tampak

dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan/ persoalan/

tugas yang diberikan guru. Menurut Syaiful Bakri (1994:19) asil belajar

adalah suatu kegiatan yang telah dilakukan atau dikerjakan baik secara individu

maupun kelompok Sedangkan Winkel (1991:161) mengemukakan, hasil

belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemauan siswa yang berkenaan

dengan materi pelajaran yang telah dikuasai . Hasil belajar tidak akan pernah

diperoleh selama seseorang tidak melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan

demikian untuk memperoleh hasil belajar siswa harus melakukan kegiatan

pembelajaran. Menurut Nana Sudjana (1989:22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar IPA diartikan sebagai hasil belajar yang telah mencapai

ketuntasan belajar dan dikuasai peserta didik dalam standar kompetensi mata

pelajaran IPA. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar IPA merupakan hasil belajar yang diperoleh dari berbagai kegiatan dengan

menggunakan keterampilan proses untuk mencapai ketuntasan belajar dan mampu

dikuasai peserta didik dalam standar kompetensi mata pelajaran IPA.

Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Bloom (1971: 41) menyatakan bahwa:

cognitive domain involves knowledge and the development of

intellectual skills. This includes the recall or recognition of specific facts,

procedural patterns, and concepts that serve in the development of intellectual abilities and skills. The affective domain includes the manner

in which we deal with things emotionally, such as feelings, values,

appreciation,

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Berdasarkan pendapat tersebut, domain kognitif melibatkan pengetahuan

dan pengembangan keterampilan intelektual. Ini termasuk mengingat atau

pengakuan dari fakta-fakta yang spesifik, pola prosedural, dan konsep yang

melayani dalam pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan.

Domain afektif meliputi cara di mana kita berurusan dengan hal-hal emosional,

seperti perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap.

Menurut Simpson (1972), The psychomotor domain includes physical

movement, coordination, and use of the motor-skill areas. Development of these

skills requires practice and is measured in terms of speed, precision, distance,

procedu (file:///I:/bloom.html/diakses tanggal 18

April 2011). Artinya, domain psikomotor termasuk gerakan fisik, koordinasi, dan

penggunaan area motor-keterampilan. Pengembangan keterampilan ini

membutuhkan latihan dan diukur dalam hal kecepatan, ketepatan, jarak, prosedur,

atau teknik dalam pelaksanaan.

Bloom mengembangkan taksonomi ditiga ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Adapun taksonomi/klasifikasinya adalah sebagai berikut:

a. Ranah kognitif meliputi: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) penerapan, 4)

analisa, 5) sintesa, dan 6) evaluasi.

b. Ranah afektif antara lain: 1) penerimaan, 2) partisipasi, 3) penilaian, 4)

organisasi, 5) pembentukan pola hidup.

c. Ranah psikomotorik meliputi: 1) persepsi, 2) kesiapan, 3) gerakan terbimbing,

4) gerakan yang terbiasa, 5) gerakan yang komplek, 6) penyesuaian pola

gerakan, 7) kreativitas.

Pada ranah kognitif, Pengetahuan: Ingat data atau informasi, Pemahaman:

Memahami makna, terjemahan, interpolasi, dan interpretasi instruksi dan masalah.

Aplikasi: Gunakan konsep dalam situasi baru atau menggunakan unprompted dari

abstraksi. Analisis: Memisahkan materi atau konsep menjadi bagian-bagian

sehingga struktur organisasinya dapat dipahami. Membedakan antara fakta dan

kesimpulan, Sintesis: Membangun struktur atau pola dari unsur beragam.

Masukkan bagian bersama-sama untuk membentuk keseluruhan, dengan

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

penekanan pada penciptaan makna baru atau struktur, dan Evaluasi: Membuat

penilaian tentang nilai gagasan atau bahan.

Pada ranah afektif, Menerima Fenomena: Kesadaran, kesediaan untuk

mendengar, perhatian yang dipilih, Menanggapi Fenomena: partisipasi aktif pada

bagian pembelajar. Menghadiri dan bereaksi terhadap suatu fenomena tertentu.

Hasil pembelajaran dapat menekankan kepatuhan dalam merespon, kemauan

untuk merespon, atau kepuasan dalam merespon (motivasi), Menilai: The layak

atau nilai seseorang melekat pada objek tertentu, fenomena, atau perilaku. Menilai

didasarkan pada internalisasi dari serangkaian nilai yang ditetapkan, sedangkan

petunjuk untuk nilai-nilai ini disajikan dalam perilaku terbuka pembelajar dan

sering diidentifikasi, Organisasi: nilai Mengorganisir menjadi prioritas dengan

membandingkan nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antara mereka, dan

menciptakan sistem nilai yang unik. Penekanannya adalah pada membandingkan,

berkaitan, dan sintesis nilai-nilai, dan Internalisasi nilai-nilai (karakterisasi):

Memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku mereka. Perilaku tersebut

merasuk, konsisten, dapat diprediksi, dan yang paling penting, karakteristik dari

peserta didik.

Ranah psikomotorik, Persepsi: Kemampuan untuk menggunakan isyarat

sensorik untuk memandu aktivitas motorik. Hal ini berkisar dari rangsangan indra,

melalui seleksi isyarat, untuk terjemahan, Set: Kesiapan untuk bertindak. Ini

termasuk set mental, fisik, dan emosional. Ketiga set disposisi yang mentakdirkan

tanggapan seseorang untuk situasi yang berbeda (pola pikir kadang-kadang

disebut), Dipandu Respon: tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang

kompleks yang mencakup imitasi dan trial and error. Kecukupan kinerja dicapai

dengan berlatih, Mekanisme: Ini adalah tahap peralihan dalam mempelajari

keterampilan yang kompleks. tanggapan dipelajari telah menjadi kebiasaan dan

gerakan dapat dilakukan dengan beberapa kepercayaan dan kemampuan,

kompleks terbuka Respon: Kinerja terampil tindakan motor yang melibatkan pola

gerakan yang kompleks. Kemahiran ditunjukkan dengan kinerja yang cepat,

akurat, dan sangat terkoordinasi, membutuhkan minimal energi. Adaptasi:

Keterampilan yang dikembangkan dengan baik dan orang tersebut dapat

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

memodifikasi pola pergerakan untuk memenuhi persyaratan khusus, Origination:

Membuat pola gerakan baru agar sesuai dengan situasi tertentu atau masalah

tertentu.

Prestasi belajar merupakan hasil yang telah di capai oleh peserta didik

dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes. Nilai tersebut

terutama dilihat dari aspek kognitifnya, karena aspek ini yang sering dinilai oleh

guru untuk mengetahui penguasaan pengetahuan yang dijadikan sebagai ukuran

pencapaian hasil belajar siswa.

Arikunto (1990:21) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua jenis yaitu: faktor-faktor yang

bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni

faktor biologis dan faktor psiklogis. Yang dapat dikatagorikan faktor biologis

antara lain: usia, kematangan, dan kesehatan. Sedangkan yang dapat dikatagorikan

sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan

kebiasaan belajar. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia dapat

diklasifikasikan menjadi dua juga , yakni faktor manusia (human) dan faktor non

manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes yang

diselenggarakan oleh guru sendiri pada setiap akhir pertamuan pelajaran ataupun

dapat dilakukan Depdiknas yang berupa ujian akhir nasional. Tes prestasi adalah

tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari

sesuatu (Arikunto, 2006: 128). Testing merupakan usaha menggali informasi yang

dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Tes prestasi belajar dibedakan dari tes kemampuan lain bila dilihat dari

tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Tujuan ini

membawa keharusan dalam kontruksinya untuk selalu mengacu pada perencanaan

program belajar yang dituangkan dalam silabus masing-masing materi pelajaran.

Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap

performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang

telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dapat berbentuk ulangan-ulangan harian tes formatif , tes sumatif dan ujian-ujian

masuk perguruan tinggi.

Setelah dilakukan tes hasil belajar, maka akan diperoleh sebuah skor. Skor

berbeda dengan nilai, skoring menyangkut pertanyaan berapa jumlah kesalahan

yang dibuat oleh siswa dan berapa jumlah jawaban yang benar yang diperoleh ,

scoring menyangkut perbuatan hitung-menghitung. Sedangkan nilai menyangkut

pandangan mengenai baik-buruknya prestasi siswa (Winkel, 1991: 360). Skor

merupakan harga kuantitatif suatu jawaban terhadap item dalam tes (Azwar, 1987:

111). Sedangkan nilai adalah Dalam penentuan skor terlebih dahulu dipilih skala

penilaian yang digunakan. Skala penilaian terdiri dari skala rasio, skala interval,

skala ordinal, dan skala nominal (Winkel, 1991: 356). Pada skala nominal

digunakan nomor-nomor untuk mengidentifikasi orang serta benda dan kelompok

orang serta kelompok benda. Misalnya pesawat telepon dapat diidentifikasi

dengan memberikan suatu rangkaian nomor. Skala ordinal digunakan bila

sejumlah orang diurut-urutkan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah

dalam suatu cirri tertentu, misalnya dalam kemampuan meloncat tinggi. Skala

interval ditentukan seberapa besar jarak antara titik yang satu dengan titik-titik

yang lain pada skala itu. Skala rasio mempunyai titik 0 yang mutlak. Misalnya 0

cm pada suatu penggaris mengartikan bahwa benda itu tidak mempunyai panjang

sama sekali.

Skala penilaian yang digunakan di sekolah merupakan suatu skala ordinal

dan bukan suatu skala interval atau skala rasio (Winkel, 1991: 358). Hal ini berarti

bahwa siswa diurut-urutkan mengenai kualitas prestasi yang mereka capai, siswa

yang prestasinya baik berada diatas siswa yang perstasinya dinilai cukup dan

berada di atas siswa yang prestasinya dinilai kurang.

Skala penilaian terdiri atas sepuluh langkah dengan menggunakan

bilangan sebagai lambang. Secara skematis skala itu dapat digambarkan sebagai

berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10, dimana

angka-angka itu berarti:

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1 = amat buruk 6 = cukup

2 = buruk 7 = lebih dari cukup

3 = amat kurang 8 = baik

4 = kurang 9 = amat baik

5 = tidak cukup 10 = istimewa

Pada tes objektif skor-skor total yang diperoleh oleh masing-masing siswa

dituangkan dalam suatu tabel penyebaran skor (distribusi skor), mulai dari skor

total maksimal yang dapat dicapai ke bawah. Skor yang maksimalnya 100,

ditentukan sebelum koreksi dimulai, bahwa skor 1 10 diberi nilai 1, skor 11 20

diberi nilai 2, skor 21 30 diberi nilai 3, skor 31 40 diberi nilai 4, skor 41 50

diberi nilai 5, skor 51 60 diberi nilai 6, skor 61 70 diberi nilai 7, skor 71 80

diberi nilai 8, skor 81 90 diberi nilai 9, dan skor 91 100 diberi nilai 10.

2. Metode Pembelajaran Konvensional

Metode konvensional yang merujuk kepada pendidikan hampir

sepenuhnya tergantung pada struktur formal perencanaan, pelaksanaan dan

pengelolaan program-program. Sistem sekolah yang formal adalah bentuk utama

pendekatan model ini, dan telah mapan pada kebanyakan kegiatan pengajaran.

Struktur formal ini mengelola sebuah system persekolahan yang luas dan hampir

bersifat universal bersama-sama bentuk-bentuk pendidikan formal yang telah

melembaga. Pendekatan konvensional struktur kelembagaan, dan pola-pola

hubungan antara sekolah dan masyarakat. Mereka cenderung bersifat kaku,

bersifat memisah-misahkan dan bertingkat-tingkat serta cenderung meneruskan

sikap-sikap, nilai-nilai, dan kebudayaan kelompok dominan.

Pembelajaran konvensional disebut juga pembelajaran langsung. Terjadi

tatap muka secara langsung antara guru dan siswa dalam satu ruang kelas. Guru

menyiapkan rencana pembelajaran dan materi pelajaran yang akan disajikan,

kemudian guru menyajikan materi yang akan diajarkan sesuai dengan silabus,

metode penyajian dalam pembelajan langsung dapat berupa metode bercerita,

metode pemecahan masalah bersama, metode tanya jawab, dan metode penugasan

disesuaikan dengan tuntutan isi materi pelajaran. Guru menilai tingkat

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pemahaman siswa dengan cara mengadakan evaluasi pada akhir pembelajaran

yang disebut tes formatif.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1999: 467) disebutkan bahwa,

sikap, cara berfikir, dan cara bertindak yang selalu berpegang teguh terhadap

norma dan adat kebiasaan yang secara turun temurun. Oleh karena itu, metode

konvensional juga dapat disebut sebagai metode tradisional.

Menurut Sutrisno (2005: 54), metode konvensional adalah metode

pembelajaran yang banyak dilaksanakan di sekolah saat ini, yang menggunakan

urutan kegiatan pembelajaran uraian, contoh, dan latihan. Guru memberi tugas

disertai dengan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan. Siswa

mendengar dan mencatat, kemudian mengerjakan tugas.

Metode konvensional menggunakan metode pembelajaran yang berpusat

pada guru (teacher centered). Metode konvensional merupakan metode

pembelajaran yang digunakan guru untuk memindahkan pengalaman dan

informasi kepada siswa dengan member keterangan terlebih dahulu definisi,

prinsip dan konsep materi pembelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan

pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, penugasan dan tanya

jawab. Sedangkan siswa mengikuti pola yang diterapkan oleh guru secara cermat.

Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru hampir seluruh kegiatan

pembelajaaran dikendalikan secara penuh oleh guru. Guru menggunakan kelas

sebagai satu-satunya tempat belajar siswa, sedangkan metode pembelajaran yang

digunakan tidak beragam bentuknya, metode yang banyak digunakan adalah

metode ceramah tatap muka.

Neil dalam (Sutrisno, 2005: 55) menyatakan bahwa metode konvensional

adalah metode pembelajaran yang menekankan pada hubungan stimulus respon

yang diamati. Kondisi seperti ini menyebabkan proses belajar mengajar kurang

memanfaatkan sumber-sumber dan lingkungan sekitarnya.

Gaya mengajar yang dipergunakan guru dalam metode konvensional

adalah gaya mengajar klasikal yaitu gaya pengajaran yang berupaya untuk

memelihara dan menyampaikan nilai-nilai lama dari generasi dahulu ke generasi

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

berikutnya. Isi pelajaran berupa sejumlah informasi dan ide yang dipilih dari

dunia yang dikehendaki atau diketahui siswa, karenanya isi pelajaran bersifat

obyektif, jelas dan terorganisasi secara sistematis logis. Proses penyampaian

bahan tidak berdasarkan atas minat anak, melainkan pada urutan tertentu.

Menurut Winkel (1991: 286) pada pembelajaran klasikal semua sisa dalam

kelas mempelajari dahulu suatu langkah atau mata rantai dalam buku teks

program dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau persoalan yang disajikan

dalam buku, hal tersebut mereka kerjakan secara individual. Setelah itu guru dan

siswa bersama-sama membicarakan jawaban yang tepat dan jawaban yang salah,

yang terakhir dikoreksi sesuai dengan jenis kesalahan yang dibuat siswa. Bagi

guru tersedia suatu buku pedoman yang memberikan saran-saran untuk perbaikan

yang menyangkut kesalahan-kesalahan yang biasanya dibuat.

Langkah-langkah pengajaran pada pola klasikal ini meliputi : 1) guru

menentukan tujuan-tujuan instruksional yang harus dicapai, 2) guru menjabarkan

materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran yang dirangkaikan, 3) guru

memberikan pengajaran secara klasikal sesuai unit pelajaran, 4) guru memberikan

tes kepada siswa pada akhir masing-masing pembelajaran yang disebut tes

formatif.

Metode konvensional adalah metode mengajar yang telah lama dan biasa

digunakan. Menurut Isjoni, dkk (2008: 158-159), metode konvensional adalah

metode pembelajaran mempergunakan alat komunikasi lisan antar guru dengan

anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Seperti halnya Isjoni, Nana

Sudjana (1996: 58) juga menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan

dalam metode konvensional adalah metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.

Karakteristik metode konvensional menurut Sutrisno (2005: 57) antara

lain: (1) guru menganggap kemampuan siswa sama, (2) menggunakan kelas

sebagai satu-satunya tempat belajar, (3) mengajar lebih banyak menggunakan

ceramah, (4) pemisahan antar bidang studi nampak jelas, (5) memberikan kegiatan

yang tidak bervariasi, (6) berkomunikasi satu arah, (7) iklim belajar menekankan

pada pencapaian efek instruksional berdasarkan orientasi kelompok, (8) mengajar

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar dan informasi dari guru, (9)

hanya menilai hasil belajar.

Kelebihan pengajaran konvensional ini adalah tercapainya efektivitas dan

efisiensi dalam hal tenaga, biaya, dan waktu, dapat mengimplementasi sejumlah

langkah instruksional, seperti menunjukkan unsur-unsur yang relevan dalam

materi pelajaran. Materi pelajaran dapat tersampaikan secara tuntas kepada siswa

sesuai dengan program pembelajaran teang telah dirancang.

Kelemahan penggunaan pembelajaran ini antara lain: 1) efisien memang

tercapai tetapi sulit diketahui secara pasti apakah semua siswa melakukan persepsi

yang telah diajarkan dengan baik, 2) kurangnya kesempatan bagi siswa untuk

menunjukkan bakatnya yang akan menampakkan hasil belajarnya, 3) kurang dapat

membuktikan tercapainya tujuan instruksional khusus, 4) sulit menentukan

pemberian umpan balik yang sesuai dan cocok kepada masing-masing siswa.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran konvensional merupakan model penyampaian bahan pelajaran

dengan komunikasi lisan yang dianggap lebih ekonomis dan efektif tetapi

mengabaikan resiko siswa menjadi pasif akibat otoritas guru dalam kelas.

3. Model Pembelajaran Kooperatif STAD

a. Model pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau dalam satu tim. Pembelajaran kooperatif

adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis.

Menurut Slavin (2009: 8), pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang

memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dan saling berinteraksi antar

anggota kelompok. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama

dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Setiap

kelompok yang heterogen yaitu terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis

kelamin dan suku.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Model pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran

yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar

(Sugiyanto,2008: 35).

Menurut Isjoni (2009:20) pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan

sebagai suatu pendekatan mengajar dimana murid bekerja sama diantara satu

sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan tugas

individu atau kelompok yang diberikan. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Jacobs & cooperative learning, also

known as collaborative learning, is a body of concepts and techniques for

helping to maximize the benefits of cooperation among students

pembelajaran kooperatif yang juga dikenal sebagai pembelajaran kolaboratif,

adalah suatu bentuk dari konsep dan teknik untuk membantu memaksimalkan

keuntungan-keuntungan kerja sama diantara siswa (http://www.georgejacobs.

net/cooperative.html/ diakses tanggal 10 Januari 2011).

Trianto (2007: 42) mengemukakan, pembelajaran kooperatif adalah

sebuah kelomppok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara

berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Agus

Suprijono ( 2009:54) Model pembelajaran kooperatif adalah teknik kelompok

yang memiliki konsep yang lebih luas yaitu meliputi semua jenis kelompok

termasuk yang dipimpin oleh guru.

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa

yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa

berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru.

Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan

bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota

lainnya dalam kelompok itu. Prosedur pembelajaran kooperatif didesain untuk

mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dala kelompok kecil.

Menurut Bauwens (1995 : 16) tentang pembelajaran kooperatif adalah:

Cooperative teaching refers to a restructuring of teaching procedurs

in which two more educators possessing distinct sets of skills work in a

coactive and coordinated fashion to jointly teach academically and

behaviorally heterogeneous groups of students in educationally

integrated setting,

Pengajaran kooperatif mengacu pada struktur prosedur pengajaran

yang mana lebih dari dua pendidik mempunyai aturan yang jelas dalam

keterampilan bekerja secara aktif dan terkoordinasi untuk menggabungkan

pengajaran akademik dan behavior/tingkah laku yang heterogen dalam

kelompok siswa.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk

mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa dengan

menerapkan bentuk belajar kelompok dalam proses pembelajaran.

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu setiap anggota memiliki peran,

interaction face to face (terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa),

adanya tanggung jawab kelompok, guru hanya sebagai fasilitator, dan positive

interdependence (Isjoni (2009: 27). Setiap anggota kelompok harus

bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya,

sedangkan guru hanya bertindak ketika diperlukan dalam suatu kelompok dan

membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok. Selain itu

harus terdapat hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang

sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang

merupakan keberhasilan yang lain atau sebaliknya.

Anita Lie (2009: 31) mengemukakan lima unsur dalam model

pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab

perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi hasil

kelompok. Saling ketergantungan positif dalam artian keberhasilan suatu

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Contoh bentuk kerja

sama yang baik, wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit dan

tukang ketik mengetik tulisan tersebut. Rantai kerja sama ini berlanjut terus

sampai dengan mereka yang di bagian percetakan dan loper surat kabar.

Semua orang ini bekerja demi tercapainya satu tujuan yang sama, yaitu

terbitnya sebuah surat kabar dan sampainya surat kabar tersebut di tangan

penbaca. Unsur tanggung jawab perseorangan ini merupakan akibat langsung

dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut

prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa

bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode

kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugas. Setiap

kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi.

Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk

sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala

akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Unsur

komunikasi antar anggota ini membekali agar para pembelajar dibekali

dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa

dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak

setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan

suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat

mereka. Terakhir pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Isjoni (2009, 36) mengemukakan terdapat kelebihan dan kelemahan

dari pembelajaran kooperatif. Keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran

ini adalah: 1) saling ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam

merespon perbedaan individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan

pengelolaan kelas, 4) suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5)

terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, 6)

memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

menyenangkan. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif

adalah memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakannya bila terjadi

persaingan negatif maka hasilnya akan buruk, dan bila ada siswa yang malas

atau ada yang ingin berkuasa maka dalam kelompok akan terjadi kesenjangan

sehingga usa kelompok tidak berjalan semestinya.

Menurut Isjoni (2009 : 73), dalam pembelajaran kooperatif terdapat

beberapa variasi model yang dapat diterapkan , yaitu : 1) Student Team

Achievement Division (STAD), 2) Jigsaw, 3) Teams Games Tournaments

(TGT), 4) Group Investigation (GI), 5) Rotating Trio Exchange, 6) Group

Resume.

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang

paling sederhanan dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan

bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Pembelajaran

kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah

anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2007: 52).

Menurut Slavin (2009:143) metode STAD adalah salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan metode yang

paling baik bagi para guru yang baru menggunakan pembelajaran kooperatif.

Menurut Isjoni (2009:74) STAD merupakan salah satu tipe kooperatif

yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

guna mencapai prestasi yang maksimal. Slavin (2009:141) berpendapat

metode STAD merupakan metode yang digunakan secara terstruktur, metode

STAD merupakan metode yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif yang

paling tua dan paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan,

termasuk juga dalam penampaian materi dikelas.

Student team achievement divisions (STAD) merupakan tipe

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dimana siswa ditempatkan

dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku (file:///D:/DATAKU/

Documents/Model STAD.htm diakses tanggal 10 Januari 2011).

Slavin (2009: 143-163) menyebutkan ada lima komponen utama dalam

STAD antara lain: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual,

danrekognisi tim. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam

presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang

sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi

bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Tim terdiri dari empat atau lima

siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik,

jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan

bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusus lagi untuk

mempersiapkan anggota untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah

sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar

satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis

individual. Para siswa dilarang saling membantu dalam mengerjakan kuis.

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada

siswa tujuan kinerja yang dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan

memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tim akan

mendapatkan sertifikat atau bentuk panghargaan yang lain apabila skor rata-

rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan

untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.

Persiapan dalam pembelajaran STAD (Trianto, 2007: 52-53) meliputi

perangkat pembelajaran, membentuk kelompok kooperatif, menemtukan skor

awal, pengaturan denah tempat duduk, dan adanya kerja kelompok. Perangkat

pembelajaran yang harus disiapkan antara lain: RPP, buku siswa, Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya. Membentuk kelompok

kooperatif bertujuan agar kemampuan siswa dalam satu kelompok adalah

heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya

relatif homogen. Menentukan skor awal, yaitu skor nilai ulangan sebelumnya.

Pengaturan tempat duduk juga diperlukan, untuk menunjang keberhasilan

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pembelajaran kooperatif. Kerja kelompok, bertujuan untuk lebih jauh

mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.

Sedangkan menurut Slavin (2009 :147-151) guru-guru sebelum mulai

mengajar perlu mempersiapkan materi, membagi siswa ke dalam kelompok,

menentukan skor awal, dan membangun tim. Materi ajar dapat dibuat oleh

guru berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja siswa ini dilengkapi

dengan kunci jawabannya. Selain itu guru juga harus mempersiapkan kuis

untuk tiap unit atau kompetensi dasar yang telah direncanakan untuk

diajarkan. Sebuah kelompok dalam metode STAD merupakan sebuah

kelompok yang terdiri dari empat atau lima siswa yang heterogen. Sedangkan

skor dasar awal dapat diambil dari skor rata-rata siswa pada kuis sebelumnya.

Apabila sebelumnya belum pernah diadakan kuis, skor dasar awal dapat

diambil dari nilai final siswa dari tahun yang lalu. Sebelum memulai program

pembelajaran kooperatif, akan sangat baik jika memulai dengan satu atau

lebih latihan pembentukan tim sekadar untuk memberi kesempatan kepada

anggota tim untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan untuk saling

mengenal satu sama lain.

Langkah-langkah pembelajaran STAD (Trianto, 2007: 54): 1)

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) Menyajikan informasi, 3)

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, 4) membimbing

kelompok bekerja dan belajar, 5) evaluasi, 6) memberikan penghargaan.

Menurut Slavin (2009:159), skor perkembangan individu untuk tiap-

tiap kuis individual dalam metode STAD dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 : Skor Perkembangan Individu

Nilai Kuis Nilai Perkembangan

1. Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5

2. 10 poin sampai 1 poin di bawah nilai awal 10

3. Sama dengan nilai awal sampai dengan 10 poin

di atas nilai awal

20

4. Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

5. Betul semua (nilai sempurna) 30

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Nilai perkembangan yang diperoleh kelompok terdapat tiga tingkat

penghargaan yang diberikan untuk prestasi kelompok, yaitu :

1) Super Team (Kelompok istimewa), diberikan bagi kelompok yang

memperoleh skor rata-rata lebih besar atau sama dengan 25.

2) Great Team (Kelompok hebat), diberikan bagi kelompok yang

memperoleh skor rata-rata antara 20 sampai kurang dari 25.

3) Good Team (Kelompok baik), diberikan bagi kelompok yang memperoleh

skor antara 15 sampai kurang dari 20.

Tabel 2. Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kolompok

belajar konvensional (Trianto, 2007: 43-44):

Kelas dengan pembelajaran kooperatif Kelas dengan pembelajaran

konvensional

Adanya saling ketergantungan positif,

saling membantu, dan saling memberikan

informasi sehingga ada interaksi promotif.

Guru sering membiarkan adanya

siswa yang mendominasi kelompok

atau yang menggantungkan diri

pada kelompok

Adanya akuntabilitas individual yang

mengukur penguasaan materi pelajaran

tiap anggota kelompok, dan kelompok

diberi umpan balik tentang hasil belajar

para anggotanya sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang dapat memberikan

bantuan

Akuntabilitas individual sering

diabaikan sehingga tugas-tugas

sering diborong oleh salah seorang

anggota kelompok sedangkan

anggota kelompok lainnya hanya

Kelompok belajar heterogen, baik dalam

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,

etnik, dsb sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang memberikan

bantuan.

Kelompok belajar biasanya

homogen

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pimpinan kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk

memberikan pengalaman memimpin bagi

para anggota kelompok.

Pemimpin kelompok sering

ditentukan oleh guru atau kelompok

dibiarkan untuk memilih

pemimpinnya dengan cara masing-

masing.

Keterampilan social yang diperlukan

dalam kerja gotong royong seperti

kepemimpinan,kemampuanberkomunikasi,

mempercayai orang lain, dan mengelola

konflik secara langsung diajarkan.

Keterampilan sosial sering tidak

secara langsung diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang

berlangsung guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi masalah

dalam kerja sama antar anggota kelompok.

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering tidak dilakukan

oleh guru pada saat belajar

kelompok sedang berlangsung.

Guru memperhatikan secara proses

kelompok yang terjadi dalam kelompok-

kelompok belajar.

Guru sering tidak memperhatikan

proses kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar.

Penekanan tidak hanya penyelesaian tugas

tetapi juga hubungan interpersonal

(hubungan antar pribadi yang saling

menghargai).

Penekanan sering hanya pada

penyelesaian tugas.

Dari perbedaan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode konvensional memiliki banyak kekurangan yang dapat

menghambat perkembangan siswa baik dari segi kognitif, afektif maupun

psikomotor. Ulasan singkat mengenai pembelajaran kooperatif di atas telah

mampu menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif lebih baik daripada

pembelajaran dengan metode konvensional.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain penelitian

eksperimen yang dilakukan Sriyanti. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada

pengaruh metode pembelajaran STAD terhadap hasil belajar Matematika siswa

kelas VII semester I SMP Negeri 20 Surakarta Tahun ajaran 2005/2006 dengan

Fhit = 21,9243 > Ftabel = 3,13 dan ada pengaruh aktivitas belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa ditunjukkan dengan Fhitung = 7,3307 > Ftabel

= 3,13.

Dari hasil penelitian internasional yang dilakukan oleh Nagib M.A.

Balfakih The findings have indicate that STAD is a

more effective teaching method than The traditional teaching method in teaching

tenth grade chemistry classes in the UAE. Male students benefited more than

female students from using STAD as an alternative teaching method

(http://www.tandf.co.uk/journals). Artinya bahwa dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa STAD adalah model pembelajaran yang lebih efektif dari

pada model pembelajaran tradisional pada mata pelajaran kimia di kelas X SMA

UAE. Siswa laki-laki lebih unggul daripada siswa perempuan dalam penggunaan

model pembelajaran STAD.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disusun kerangka pemikiran. Terdapat dua macam metode pembelajaran yang

akan diteliti dalam penelitian ini yaitu pertama penerapan metode pembalajaran

STAD. Kedua menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dilihat dari cara

pelaksanaannya, kedua metode tersebut jelas berbeda apabila diterapkan untuk

menyampaikan pelajaran IPA terutama pada standar kompetensi menerapkan

sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

Selama ini guru dalam mengajar materi cenderung menggunakan

pendekatan konvensional tanpa melibatkan siswa dalam proses pembelajaran,

metode yang demikian akan mengakibatkan kejenuhan dan kebosanan siswa.

Siswa kurang dirangsang berpikir untuk memecahkan masalah sehingga siswa

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

hanya bersikap pasif. Dalam pengajaran, metode konvensional diberikan secara

klasik, artinya pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah siswa secara lisan.

Strategi metode konvensional dalam pembelajaran meliputi kegiatan awal

dengan membangkitkan minat siswa dan apersepsi. Kegiatan inti meliputi

memberikan informasi tentang materi dengan metode ceramah, tanya jawab

tentang materi dan kegiatan terakhir meliputi penarikan kesimpulan, tes dan

pemberian tugas. Strategi ini lebih menitikberatkan persamaan daripada

perbedaan yang ada pada siswa.

Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD menggunakan langkah-

langkah antara lain: 1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2)

Menyajikan/menyampaikan informasi dengan jalan mendemonstrasikan atau

lewat bahan bacaan, 3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar, 4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5) mengadakan evaluasi,

6) Memberikan penghargaan. Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah STAD

bertujuan supaya siswa menjadi tertarik dan berminat serta membuat suasana

belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga memastikan siswa

mampu mencapai tujuan dari pembelajaran.

Siswa dalam pembelajaran STAD lebih dapat menuangkan gagasan dan

pemikiran secara bebas dan kreatif di dalam pembelajaran IPA, dalam

pembelajaran ini siswa berpeluang untuk memahami apa yang dipelajari secara

maksimal. Bukan hanya sekedar menerima informasi seperti pada metode

konvensional. Siswa dapat dengan leluasa mengembangkan ide melalui kerja

kelompok. Tujuan pembelajaran dapat lebih mudah dicapai siswa karena siswa

dibentuk dalam kelompok yang heterogen, siswa saling membantu dan memiliki

tanggung jawab untuk memastikan seluruh anggota memahami materi yang

dipelajari.

Bertolak dari pemikiran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

pengaruh besar terhadap siswa belajar dalam suasana yang menyenangkan dan

menarik minat siswa sehingga kemungkinan model pembelajaran STAD lebih

efektif daripada metode konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa

mata pelajaran IPA.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Skema kerangka berpikir diatas adalah:

KE model kooperatif STAD

Siswa Posttest

KK model konvensional

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir

Keterangan:

KE : kelompok eksperimen

KK : kelompok kontrol

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan dengan

metode pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Mulur 04, Kelurahan Mulur dan

SD Negeri Gentan 03, Kelurahan Gentan. Kedua sekolah dasar tersebut

terletak di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Alasan peneliti memilih sekolah tersebut karena keduanya mempunyai

kemampuan akademik yang seimbang sehingga layak dijadikan sebagai sampel

dalam penelitian ini.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil

penelitian. Dilaksanakan kurang lebih selama enam bulan, yaitu dari bulan

Januari 2011 hingga bulan Juni 2011. Tahap perencanaan dilaksanakan pada

bulan Januari 2011 sampai dengan Februari 2011, tahap pelaksanaan

dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011. Dan tahap

pelaporan hasil penelitian akan dilaksanakan bulan Mei 2011 hingga bulan

Juni 2011.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut metodenya antara lain: penelitian historis,

diskriptif, korelasional, komparatif, eksperimen dan penelitian kuasi

eksperimen (M. Subana dan Sudrajat, 2005: 13-14). Dalam penelitian ini

digunakan metode penelitian eksperimen. Suharsimi Arikunto (1998: 4)

menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan suatu cara untuk

mencari hubungan sebab akisat (hubungan kausal) antara dua faktor yang

sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau

menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Perlakuan yang

dilakukan terhadap variabel bebas dilihat hasilnya pada variabel terikat.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok. Masing-masing kelompok

diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda. Pada kelompok eksperimen

diberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan pada kelompok

kontrol diberikan metode pembelajaran konvensional. Pada akhir eksperimen,

hasil belajar kedua kelompok diukur menggunakan alat ukur yang sama yaitu tes

akhir. Hasil kedua pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis.

Variabel yang terdapat pada penelitian ini variabel adalah independen

(model pembelajaran kooperatif STAD dan metode pembelajaran konvensional)

dan variabel dependen (hasil belajar IPA). Jadi desain penelitian yang digunakan

oleh peneliti adalah pretest-posttest control group design, rancangannya sebagai

berikut:

E

K

O1 X o2

O3 X o4

Keterangan:

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

O1 : pretest kelompok eksperimen

o2 : posttest kelompok eksperimen

O3 : pretest kelompok kontrol

o4 : posttest kelompok kontrol

X : perlakuan (Suharsimi Arikunto, 2006: 86-87)

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan (S. Margono, 2005: 118).

Populasi penelitian ini adalah kelas V SD Kecamatan Bendosari, Kabupaten

Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 37 kelas.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel pada penelitian ini adalah

kelas V SD Negeri Mulur 04 Bendosari Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah

22 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri Gentan 03

Bendosari Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 23 siswa sebagai kelompok

kontrol.

3. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini peneliti pergunakan teknik simple random

sampling. Prosedurnya menyusun sampling frame, menetapkan jumlah sampel

yang akan diambil, menentukan alat pemilihan sampel, dan memilih sampel

sampai dengan jumlah terpenuhi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

meliputi tes, dokumentasi, dan observasi.

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar

bagi penetapan skor angka (S. Margono, 2005: 170). Tes digunakan untuk

memperoleh nilai hasil belajar IPA. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis

dengan menggunakan bentuk tes obyektif.

Suharsimi Arikunto (2006: 158) menyebutkan bahwa dokumentasi berasal

dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan

dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa tindakan dan

hasil observasi proses pembelajaran.

Observasi yang dilakukan disini adalah observasi langsung atau

pengamatan langsung terhadap subjek yang diamati, yaitu cara pengumpulan data

berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung

tanpa melalui alat bantu yang terstandar (M. Subana dan Sudrajat, 2005: 143).

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan adalah mengamati proses

pembelajaran yang terjadi dalam kelas populasi yang dipilih peneliti serta

mengetahui keantusiasan siswa selama mengikuti proses pembalajaran/kegiatan

belajar mengajar tersebut. Observasi juga dilakukan ketika peneliti mengadakan

perlakuan penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD kepada siswa

kelompok eksperimen mengenai keaktifan, minat dan psikomotorik siswa dengan

menggunakan lembar pengamatan.

E. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (1998: 159) menyatakan bahwa validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen. Tes dan angket dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan untuk mengukur validitas

instrumen adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus

korelasi product moment sebagai berikut:

rxy = N XY X Y

N X2 X2 N Y2 Y2

Keterangan:

N = banyaknya peserta tes

X = nilai rata-rata

Y = nilai hasil uji coba tes

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y (Suharsimi Arikunto, 2006:

168-170)

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan diperoleh angka validitas

bergerak antara -0,111 sampai 0,853. Kemudian angka tersebut

dikonsultasikan dengan harga nilai kritik r Product Moment dengan n = 25

pada taraf signifikansi 0,396. Dari 45 soal yang telah diuji cobakan terdapat 20

soal yang tidak valid. Yaitu soal nomor 5, 6, 8, 9, 12, 20, 23, 27, 30, 31, 32,

33, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, dan 44.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Untuk soal yang valid digunakan sebagai alat untuk pengukuran hasil

belajar posttest, sedangkan untuk soal yang tidak valid dibuang, tidak dihitung

dalam pengambilan skor. Perhitungan dari hasil pengujian validitas dapat

dilihat pada lampiran.

2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah keajegan suatu instrumen apabila diteskan kepada

subjek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subjek yang

berbeda pada waktu yang sama. Metode yang digunakan untuk mencari

reabilitas adalah dengan rumus KR 20 yaitu:

rn =

n

n 1

S 2 pq

S 2

Keterangan:

rn = reabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1 p)

pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi

Patokan yang digunakan:

0,00 rn < 0,20 : sangat rendah

0,20 rn < 0,40 : rendah

0,40 rn < 0,60 : cukup

0,60 rn < 0,80 : tinggi

0,80 rn < 1,00 : sangat tinggi (M. Subana dan Sudrajat, 2005: 132)

Setelah dilakukan analisis untuk mengetahui reabilitas dari

keseluruhan uji coba dengan menggunakan rumus KR-20, diperoleh indeks

reabilitas soal 11= 0,45. Perhitungan dari hasil pengujian validitas dapat

dilihat pada lampiran.

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 3: Rangkuman reabilitas hasil uji coba instrumen tes yang valid

Kriteria r hitung

11 0,913

Sumber : Data Hasil Analisis (Lampiran 14 halaman 171)

Pada perhitungan uji reabilitas terhadap 25 soal tes uji coba yang valid

diperoleh r hitung sebesar 0,913 dan berada dalam taraf reabilitas (keajegan)

yang sangat tinggi.

3. Indeks Kesukaran

Soal yang baik untuk alat ukur prestasi adalah soal yang mempunyai

indeks kesukaran yang memadai dalam arti soal tidak terlalu sukar dan tidak

terlalu mudah. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi cepat

putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Untuk

mengetahui indeks kesukaran dari masing-masing item soal digunakan rumus:

P = B

JS

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar

JS : jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi derajat kesulitan soal tes sebagai berikut:

Item dikategorikan terlalu sukar jika P = 0,00

Item dikategorikan mudah jik

Item dikategorikan terlalu mudah jika P = I,00 (M. Subana dan Sudrajat, 2005:

133-134)

Hasil uji taraf kesukaran instrumen penelitian tes dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4: Rangkuman hasil uji taraf kesukaran

Instrumen Penelitian Keputusan Uji Taraf Kesukaran

Mudah Sedang Sulit

Tes Objektif 10 32 3

Sumber : Data hasil analisis (lampiran 15 halaman 173)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh 10 soal dalam indeks mudah, 32

soal dalam indeks sedang, dan 3 soal dalam indeks sulit dari 45 soal tes uji

coba. Dari 25 soal tes uji coba yang valid terdapat 6 soal dalam indeks mudah,

18 soal dalam indeks sedang, dan 1 soal dalam indeks sulit.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Langkah-langkah

untuk menentukan daya pembeda suatu item adalah:

a. Memeriksa hasil tes kemudian member skor pada lembar jawaban

b. Menyusun lembar jawab secara urut dari nilai tertinggi sampai terendah

c. Seluruh kelompok peserta tes dibagi dua sama besar

Daya pembeda dari masing-masing item tes dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

D = BA

JA

BB

JB

Keterangan:

D : daya pembeda

: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

: jumlah dari kelompok atas

: jumlah dari kelompok bawah

Indeks diskriminasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

D = 0,00 adalah sangat jelek

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

M. Subana dan Sudrajat, 2005: 134-135)

Hasil uji daya beda instrumen penelitian tes dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5: Rangkuman hasil uji daya beda

Instrumen

Penelitian

Keputusan Uji Daya Pembeda

Sangat

jelek

Jelek Sedang Baik Baik

sekali

Tes Objektif 8 5 6 13 13

Sumber: Data Hasil Analisis(Lampiran 15 halaman 173)

Dari data di atas diketahui soal yang valid berada dalam daya beda

sedang sebanyak 3 soal, 10 soal mempunyai daya beda baik dan 12 soal

mempunyai daya beda sangat baik. Tidak terdapat daya beda sangat jelek dan

jelek dalam 25 soal yang valid.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki

sebaran normal atau tidak. Uji normalitas data hasil belajar IPA siswa

kelas V yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran STAD

dan konvensional dilakukan dengan teknik uji chi-kuadrat ( 2) pada taraf

signifikansi 5%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika 2 >

2 , maka data tersebut memiliki distribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan rumus uji Bartlett

dengan tingkat signifikansi 5%. Uji homogenitas digunakan untuk

mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Setelah dilakukan uji prasyarat hipotesis maka dilakukan uji

hipotesis untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran

kooperatif STAD dan konvensional dengan menggunakan uji t.

c. Uji keseimbangan

Sebelum suatu eksperimen dilakukan, terlebih dahulu diadakan

matching antara grup eksperimen dan grup kontrol antara kelompok

eksperimental dan kelompok kontrol diseimbangkan lebih dahulu sehingga

dua-duanya berangkat dari titik tolak yang sama. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui seimbang atau tidak sebelum mendapatkan perlakuan. Statistic

uji yang digunakan adalah dengan uji t.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan

dua rerata uji t dua ekor dengan taraf signifikansi 5%. Rumrus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

t = X1 X2

n1 1 S12 + n2 1 S2

2

n1 + n2 21n1

+1

n2

Keterangan:

X1 : nilai rata-rata hasil kelompok eksperimen

X2 : nilai rata-rata hasil kelompok kontrol

n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah sampel kelompok kontrol

S12 : varian nilai kelompok eksperimen

S22 : varian nilai kelompok kontrol (Priyatno, 2008: 92)

H0 : 1 = 2 : kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol

H1 : 1 2 : kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Kriteria pengujian:

H0 diterima jika : hasil belajar IPA pada kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD tidak lebih baik daripada

hasil belajar IPA pada kelas yang menggunakan model pembelajaran

konvensional.

H0 ditolak jika > : hasil belajar IPA pada kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif STAD lebih baik daripada hasil belajar IPA pada

kelas dengan model pembelajaran konvensional.

H. Prosedur Penelitian Eksperimen

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti menetapkan tahap-

tahap yang akan dilaksanakan, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan

mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

1. Tahap penulisan proposal penelitian

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengajuan judul, menyusun

proposal. Tahap ini dimulai pada bulan Januari 2011.

2. Tahap observasi

Pada tahap ini dilaksanakan untuk mengamati dan mendapatkan

gambaran awal tentang SD Negeri Mulur 04 Bendosari dan SD Negeri gentan

03 Bendosari, sebagai lokasi penelitian yaitu proses belajar mengajar di kelas

dan permintaan perijinan dari kepala sekolah.

3. Tahap penyusunan instrumen

Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian yang

akan digunakan. Instrumen penelitian tersebut terdiri atas silabus, RPP, soal

tes obyektif dengan empat alternative jawaban, angket motivasi belajar siswa,

pedoman wawancara kepada guru, lembar observasi, dan lembar kerja siswa.

4. Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini merupakan tahap menerapkan metode penelitian pada

siswa kelas V SD Negeri Mulur 04 dan SD Negeri Gentan 03, Bendosari,

Sukoharjo. Kegiatan dilakukan dengan memberikan perlakuan model

pembelajaran kooperatif STAD untuk kelas eksperimen dan model

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, adapun skenario tahap

pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Kelas eksperimen (model pembelajaran kooperatif STAD)

KBM pertemuan pertama

1) Kegiatan awal

a)

b) Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan

apersepsi dengan cara mengaitkan materi yang telah dipelajari

oleh siswa sebelumnya mengenai sumber cahaya.

c) Guru mengantarkan siswa pada materi yang akan dipelajari

yaitu tentang sifat-sifat cahaya dengan menyalakan lilin di

depan kelas, karena lilin merupakan salah satu sumber cahaya.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa.

2) Kegiatan inti

a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan

4-5 orang berdasarkan keragaman kemampuan akademik

(tinggi, sedang, rendah).

b) Siswa menunjuk salah satu teman sebagai ketua kelompok,

kemudian ketua kelompok mengabil alat-alat percobaan yang

telah disiapkan guru.

c) Guru membimbing siswa melakukan percobaan tentang sifat-

sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya

menembus benda bening.

d) Tiap anggota kelompok menggunakan LKS dan kemudian

saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya

jawab atau diskusi tentang percobaan yang dilakukan antar

sesama anggota kelompok.

e) Secara bergantian, setiap kelompok mengirimkan wakilnya

untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan kalas.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3) Kegiatan akhir

a) Siswa bersama guru menyimpulkan materi tentang sifat-sifat

cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan menembus benda

bening.

b) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.

c) Siswa mengerjakan tes individual pada akhir pelajaran tentang

materi sifat-sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda

bening yang telah didiskusikan.

d) Bersama-sama guru dan siswa membahas tes individual

kemudian individu atau tim dengan skor tertinggi mendapat

penghargaan dari guru.

e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Untuk pertemuan kedua hingga pertemuan kedelapan pada kelas

eksperimen, proses pembelajarannya terwakili pada pemaparan pertemuan

pertama diatas. Yang membedakan adalah materi pembelajaran dan alat

percobaan yang digunakan.

b. Kelas kontrol (model pembelajaran konvensional)

KBM pertemuan pertama

1) Kegiatan awal

a) Berdoa dan presensi

b) Guru mengkonsikan siswa agar siap menerima pelajaran

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca

buku IPA materi sifat-sifat cahaya selama 10 menit.

b) Guru menunjukkan peta konsep tentang sifat-sifat cahaya.

c) Guru menjelaskan sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus

dan menembus benda bening.

d) Guru memberikan contoh sifat cahaya merambat lurus dan

menembus benda bening dalam kehidupan sehari-hari.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e) Guru menjelaskan definisi dari benda bening dan benda gelap.

f) Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal

yang penting.

g) Guru memberi kesempatan bertanya bagi siswa mengenai sifat-

sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening.

h) Guru memberikan umpan balik dengan menjawab pertanyaan

siswa.

3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan rangkuman pembelajaran mengenai sifat

cahaya yang merambat lurus dan menembus benda bening.

b) Siswa mengerjakan latihan tugas berupa tes tertulis.

c) Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tes kemudian

guru memberikan penghargaan bagi siswa yang unggul.

d) Guru mengakhiri pertemuan dengan menyampaikan rencana

pembelajaran berikutnya.

Pada pertemuan kedua dan selanjutnya hingga pertemuan

kedelapan, proses pembelajarannya terwakili dari pemaparan proses

pembelajaran pertemuan pertama di atas. Yang membedakan adalah

materi pelajaran dan alat percobaan yang digunakan.

Setelah pelaksanaan perlakuan kemudian pemberian posttest pada

kedua kelompok dengan menggunakan tes obyektif.

5. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil belajar IPA dianalisis dan

ditarik kesimpulan.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap ini merupakan langkah akhir dari keseluruhan tahap pelaksanaan

yaitu tahap penggabungan hasil dari laporan yang telah ada.

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dua lembaga pendidikan yang terletak dalam

satu wilayah kecamatan yaitu Sekolah Dasar Negeri Mulur 04 dan Sekolah Dasar

Negeri Gentan 03 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.

SD Negeri Mulur 04 terletak di Jalan Dr. Muwardi No. 03, Kelurahan

Mulur, Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Lokasi ini cukup strategis

mengingat aksesibilitas transportasi yang mudah dan berada dekat dengan jalan

raya. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 121 anak, terdiri dari

16 anak kelas I, 16 anak kelas II, 17 anak kelas III, 27 anak kalas IV, 20 anak

kelas V, dan 23 anak kelas VI. Staf pengajar di SD Negeri Mulur 04 sebanyak 12

guru, terdiri dari kepala sekolah, 6 orang guru kelas, guru agama, guru olahraga,

guru bahasa inggris, guru kesenian dan penjaga sekolah. SD Negeri Mulur 04

mempunyai 12 ruangan yang terdiri dari 6 ruang kelas dari kelas I VI, 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang

laboratorium, dan 1 ruang gudang.

SD Negeri Gentan 03 dengan luas tanah 2177 m2terletak di Desa

Pucangan RT 01/13 Kelurahan Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten

Sukoharjo. Staf pengajar di SD Negeri Gentan 03 saat ini berjumlah 15 orang,

terdiri dari kepala sekolah, 8 guru PNS, 5 guru WB, dan 1 penjaga sekolah.

Sarana dan prasarana yang terdapat di SD Negeri Gentan 03 antara lain: 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang guru, 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 kamar mandi

guru, 2 ruang kamar mandi siswa, 1 ruang gudang, parkir guru dan siswa, taman,

lapangan dan masjid kampung.

SD Negeri Mulur 04 dan SD Negeri Gentan 03 Bendosari, Sukoharjo

tahun ajaran 2010/2011 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pun disusun sedemikian rupa agar

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hasil observasi lebih

lanjut menunjukkan bahwa guru belum menerapkan pendekatan dan model

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pembelajaran yang sesuai, model pembelajaran guru yang bersangkutan masih

menggunakan model pembelajaran konvensional saja untuk menghabiskan materi

sesuai silabus karena dianggap lebih efektif.

B. Deskripsi Data

Pada penelitian ini melibatkan 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa kelas V

SD Negeri Mulur 04 dan 20 siswa kelas V SD Negeri Gentan 03 Kecamatan

Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011. Kelas V SD Negeri

Mulur 04 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas V SD Negeri Gentan 03 sebagai

kelompok kontrol yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional.

1. Pengujian Keseimbangan Kondisi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Pada penelitian ini, untuk uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol digunakan hasil belajar IPA yang diperoleh dari teknik dokumentasi

tes ulangan harian IPA dan teknik observasi terhadap hasil belajar ranah afektif

dan psikomotor dari siswa kelas V masing-masing kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang disebut sebagai nilai pretest. Berikut data nilai pretest IPA kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada tabel 6 :

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 6: Distribusi Frekuensi Nilai Pretest IPA kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Interval Nilai

Tengah

f Frekuensi

Relatif

(%)

Interval Nilai

tengah

f Frekuensi

relatif

(%)

1 65 69 67 7 35 60 66 63 7 35

2 70 74 72 3 15 67 73 70 2 10

3 75 79 77 2 10 74 80 77 6 30

4 80 84 82 6 30 81 87 84 2 10

5 85 89 87 2 10 88 94 91 3 15

Jumlah 20 100 20 100

Sumber : Data Dokumentasi Nilai Ulangan Harian IPA (Lampiran 16 halaman

174)

Evaluasi hasil nilai pretest penelitian untuk nilai siswa kelas eksperimen

diperoleh nilai tertinggi 87, nilai terendah 65, rerata 75,25, dan standar deviasinya

7,85. Hasil nilai pretest pada kelas kontrol terdapat nilai tertinggi sebesar 94, nilai

terendah 60, standar deviasinya 10,37, dan rerata 74,8. Analisis uji keseimbangan

data hasil pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung =

0,1742 dengan uji t dua pihak taraf signifikan 5% daerah kritik penerimaan H0

terletak antara -1,686 dan 1,686, maka H0 diterima, sedangkan Ha ditolak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama dan seimbang.

2. Hasil Belajar Posttest Kelas eksperimen

Berdasarkan evaluasi posttest hasil belajar siswa diperoleh nilai tertinggi

96, nilai terendah 72, rerata 84,6, dan standar deviasinya 8,7. Distribusi frekuensi

nilai posttest kelas eksperimen adalah pada tabel 7 berikut ini:

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 7: Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Interval Nilai

Tengah

Frekuensi Frekuensi Relatif

(%)

1 72 76 74 3 15

2 77 81 79 6 30

3 82 86 84 1 5

4 87 91 89 5 25

5 92 96 94 5 25

Jumlah 20 100

Sumber: Data Hasil Evaluasi Posttest (Lampiran 18 halaman 177)

Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang jelas, data tabel 7

disajikan dalam bentuk grafik histogram pada gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Posttest Kelas Eksperimen

Dari histogram distribusi frekuensi gambar 2 dapat dijelaskan bahwa

interval nilai 72-76 terdapat frekuensi 3 (15%), interval nilai 77-81 terdapat

frekuensi 6 (30%), interval nilai 82-86 terdapat frekuensi 1 (5%), interval nilai 87-

91 terdapat frekuensi 5 (25%), dan interval nilai 92-96 terdapat frekuensi 5 (25%).

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa nilai siswa yang terdapat frekuensi

0

1

2

3

4

5

6

7

72-76 77-81 82-86 87-91 92-96

Fre

ku

en

si

Interval

Hasil Belajar Posttest

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

paling banyak adalah antara nilai 77-81 sehingga nilai ini menunjukkan rata-rata

nilai posttest kelas eksperimen sebesar 84,6.

3. Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan evaluasi posttest hasil belajar siswa diperoleh nilai tertinggi

80, nilai terendah 40, rerata 65,8, dan standar deviasinya 11,4. Distribusi frekuensi

nilai posttest kelas kontrol adalah pada tabel 8 berikut:

Tabel 8: Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol

No Kelas interval Nilai tengah Frekuensi Frekuensi relatif

(%)

1 40 49 44,5 1 5

2 50 59 54,5 4 20

3 60 69 64,5 9 45

4 70 79 74,5 2 10

5 80 89 84,5 4 24

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Evaluasi Posttest (Lampiran 19 halaman 178)

Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas data tabel 8

disajikan dalam bentuk grafik histogram pada gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89

Fre

ku

en

si

Interval

Hasil Belajar Posttest

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Dari histogram distribusi frekuensi gambar 3 dapat dijelaskan bahwa

interval nilai 40 49 terdapat frekuensi 1 (5%), interval nilai 50 59 terdapat

frekuensi 4 (20%), interval nilai 60 69 terdapat frekuensi 9 (45%), interval nilai

70 79 terdapat frekuensi 2 (10%), dan interval nilai 80 89 terdapat frekuensi 4

(20%).berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa nilai posttest siswa yang terdapat

frekuensi paling banyak adalah antara nilai 60 69.

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data dalam

keadaan terdistribusi normal atau tidak. Normalitas sebaran data menjadi sebuah

asumsi yang menjadi syarat menentukan jenis statistik yang akan dipakai dalam

penganalisaan selanjutnya.

Berdasarkan uji normalitas hasil belajar posttest IPA kelas eksperimen

diperoleh X2 lebih kecil daripada Xtabel2 (3,9606 < 5,991). Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar posttest IPA kelas eksperimen memenuhi syarat uji normalitas

sehingga disimpulkan bahwa nilai posttest tersebut terdistribusi normal.

Pada pengujian normalitas hasil belajar posttest IPA kelas kontrol

diperoleh X2 = 5,1175 sedangkan Xtabel2 = 5,991. X2 lebih kecil daripada Xtabel

2

(5,1175 < 5,991), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai posttest IPA kelas

kontrol terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

kedua sampel yang diambil dalam penelitian ini berasal dari populasi yang

homogen atau tidak.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 9: Hasil Uji Homogenitas

Sampel Harga

Hitung Tabel

Eksperimen 19 76,7 1,885 35,815 1,287 3,841

Kontrol 19 130,5 2,116 40,196

Sumber : Data Hasil Analisis (Lampiran 22 halaman 183)

Berdasarkan uji homogenitas, untuk varians nilai posttest kelas

eksperimen adalah 76,7 dan varians nilai posttest kelas kontrol adalah 130,5. Dari

hasil analisis diperoleh 2 sebesar 1,287 dan lebih kecil daripada 2 (3,841).

Hal ini menunjukkan sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memenuhi

syarat homogenitas sehingga sampel berasal dari populasi yang bervarian

homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi, selanjutnya pengujian hipotesis. Data yang

terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Analisis data yang

digunakan adalah uji t. dalam bagian ini disajikan rangkuman hasil analisis hasil

belajar setelah mendapat perlakuan.

Tabel 10: Ringkasan Hasil Analisis t test

Hasil belajar Kelas eksperimen Kelas kontrol

Mean SD Mean SD

posttest 84,6 8,7 65,8 11,4 5,838 1,686

Sumber : Data Hasil Analisis ( lampiran 23 halaman 185)

Keputusan uji hasil analisis data t test diperoleh nilai 5,838 dengan taraf

signifikan 5%, db = 38 dan t tabel sebesar 1,686. Sehingga harga

thitung lebih besar daripada harga ttabel (5,838 > 1,686). Ini berarti keputusan uji

menolak H0 dan menerima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan hasil belajar IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibanding

model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji t

diperoleh t hitung sebesar 5,838, lebih besar daripada t tabel = 1,686. Dengan

Ada perbedaan

yang signifikan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dibandingkan hasil belajar IPA dengan metode pembelajaran konvensional

siswa kelas V SD Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran

2010/2011 diterima.

Penelitian model pembelajaran kooperatif STAD mengutamakan prinsip

gotong royong dalam bekerja. Guru-guru sebelum mulai mengajar perlu

mempersiapkan materi, membagi siswa ke dalam kelompok, menentukan skor

awal, dan membangun tim. Materi ajar dapat dibuat oleh guru berupa Lembar

Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja siswa ini dilengkapi dengan kunci jawabannya.

Selain itu guru juga harus mempersiapkan kuis untuk tiap unit atau kompetensi

dasar yang telah direncanakan untuk diajarkan. Sedangkan skor dasar awal dapat

diambil dari skor rata-rata siswa pada kuis sebelumnya. Apabila sebelumnya

belum pernah diadakan kuis, skor dasar awal dapat diambil dari nilai final siswa

dari tahun yang lalu. Sebelum memulai program pembelajaran kooperatif, akan

sangat baik jika memulai dengan satu atau lebih latihan pembentukan tim sekadar

untuk memberi kesempatan kepada anggota tim untuk melakukan sesuatu yang

menyenangkan dan untuk saling mengenal satu sama lain. Langkah-langkah

pembelajaran STAD 1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2)

Menyajikan informasi, 3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5) evaluasi, 6)

memberikan penghargaan.

Model pembelajaran konvensional cenderung tenang dan keaktifan siswa

kurang. Kelemahan penggunaan pembelajaran ini antara lain: 1) efisien memang

tercapai tetapi sulit diketahui secara pasti apakah semua siswa melakukan persepsi

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

yang telah diajarkan dengan baik, 2) kurangnya kesempatan bagi siswa untuk

menunjukkan bakatnya yang akan menampakkan hasil belajarnya, 3) kurang dapat

membuktikan tercapainya tujuan instruksional khusus, 4) sulit menentukan

pemberian umpan balik yang sesuai dan cocok kepada masing-masing siswa.

Disamping itu model pembelajaran konvensional juga memliki kelebihan antara

lain tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam hal tenaga, biaya, dan waktu, dapat

mengimplementasi sejumlah langkah instruksional, seperti menunjukkan unsur-

unsur yang relevan dalam materi pelajaran. Materi pelajaran dapat tersampaikan

secara tuntas kepada siswa sesuai dengan program pembelajaran teang telah

dirancang.

Kelemahan yang dialami peneliti pada kelas eksperimen dibandingkan

kelas kontrol adalah pada kelas eksperimen suasana yang terjadi di dalam kelas

lebih meriah dan ramai dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal yang

melatarbelakangi suasana ini adalah banyaknya variasi belajar yang diterapkan

oleh peneliti sehingga dampak yang ditimbulkan bisa mengganggu kelas yang

lain, tetapi dalam proses belajar mengajar kelas eksperimen interaksi antar siswa

dan guru banyak terjadi.

Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD memberikan kesempatan

secara luas kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara

optimal dengan kondisi pembelajaran yang mempertimbangkan kesesuaian model

pembelajaran dan media yang akan diterapkan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan. Sehingga memberikan tujuan dan kebutuhan pembelajaran dengan

hasil yang baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil analisis hipotesis menunjukkan hipotesis alternatif diterima dan

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan lebih efektif daripada

pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional (t hitung > t tabel

= 5,838 > 1,686).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa Melalui

penggunaan Model pembelajaran kooparatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Kecamatan Bendosari Kabupaten

Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat

dikemukakan beberapa implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran bagi guru mengenai langkah-langkah pembelajaran

dengan model kooperatif STAD

2. Memberikan referensi bagi guru bahwa dengan penerapan metode STAD

lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional.

3. Mendorong siswa untuk memiliki keberanian dalam mengungkapkan

pendapat, bekerjasama dengan sesama anggota kelompoknya, dan

mengembangkan kreativitas, serta inisiatifnya untuk menunjang proses

pembelajaran.

4. Menunjukkan pentingnya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi

dan inovatif, salah satunya adalah model pembelajaran STAD yang terbukti

dapat menciptakan suasana belajar yang bermakna sehingga menunjukkan

hasil belajar IPA yang lebih efektif.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · tipe stad terhadap hasil belajar ipa siswa kelas v sd kecamatan bendosari kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup

skripsi ini antara lain :

1. Bagi Guru

a. Hendaknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD sehingga peran siswa lebih besar dan pembelajaran

akan menjadi lebih aktif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak

mudah bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Peneliti menyarankan kepada para guru untuk mempertimbangkan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata

pelajaran IPA

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya menyediakan kebutuhan sarana dan

prasarana bagi menunjang keberhasilan guru dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD

3. Bagi Siswa

a. Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar

proses belajar mengajar terasa nyaman dan menyenangkan.

b. Siswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di

kelas.

4. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis hendaknya

sedapat mungkin menganalisa kondisi pembelajaran dan kemampuan siswa

dengan lebih teliti. Selain itu dapat memanfaatkan model pembelajaran

inovatif dengan maksimal sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.