27
HALAMAN JUDUL Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri terhadap Nilai Nasionalisme (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan) Dosen: Sri Agustin Sutrisnowati Disusun Oleh: 1. Arfin Hasanah (13312241003) 2. Wahyu Marliyani (13312241005)

Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

HALAMAN JUDUL

Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri

terhadap Nilai Nasionalisme

(Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:

Pendidikan Kewarganegaraan)

Dosen: Sri Agustin Sutrisnowati

Disusun Oleh:

1. Arfin Hasanah (13312241003)

2. Wahyu Marliyani (13312241005)

3. Putri Chandra Haryanto (13312241029)

Kelas: A 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan, sebagai

pelengkap tugas Pendidikan Pancasila.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sri Agustin Sutrisnowati

selaku dosen pembimbing Pendidikan Kewarganegaraan dan berbagai pihak yang

telah membimbing kami menyusun makalah ini, serta berbagai sumber yang telah

kami pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia yang mempunyai

keterbatasan dalam berbagai hal. Olehkarena itu, Tidak ada suatu pekerjaan yang

dapat diselesaikan dengan sangat sempurna, begitu pula dengan makalah ini.

Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.

Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan keterbatasan kemampuan

yang kami miliki. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran sebagai

batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami dimasa datang.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca semoga makalah ini

dapat bermanfaat dan dapat memberi wawasan luas bagi anda.

Yogyakarta, 27 Maret 2014

Penyusun

2

Page 3: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

A. Penyebab Masyarakat Indonesia Cenderung Menggunakan Produk

Luar Negeri............................................................................................3

B. Cara Meminimalisir...............................................................................9

C. Pengaruhnya terhadap Nilai Nasionalisme di Indonesia......................11

BAB III KESIMPULAN..............................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

3

Page 4: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya,

negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Dari

pulau–pulau tersebutlah menghasilkan banyak sumber daya alam karena di setiap

pulau berbeda akan kekayaan sumber daya alamnya. Namun, penyebaran

penduduk di Indonesia belum merata khususnya di Pulau Sumatera, Kalimantan,

dan Papua, penduduknya tidak sepadat di Jawa. Hasil atau produk Indonesia pun

sebenarnya kaya dan menghasilkan produk–produk yang berkualitas. Seharusnya

produk Indonesia itu menjadi tuan rumahnya di negeri sendiri. Namun, banyaknya

monopoli dunia, produk luar negeri lebih memegang peranan pasar sehingga

menjadikan minat masyarakat cenderung ke produk luar negeri.

Namun Indonesia mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang

kalah saing dengan luar negeri yang seharusnya bisa menjadi tuan rumah

Indonesia yaitu kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk lokal

karena kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi atau

menggunakan produk luar daripada dalam. Serta gaya mewah yang terjadi apabila

memakai produk luar. Yang terjadi di Indonesia, apabila memakai produk luar itu

berkesan elegan dan mewah karena harganya yang cenderung lebih tinggi dan

kualitas yang dijanjikan telah bagus dan menyebar di seluruh dunia.

Dalam aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya rasa

nasionalisme, mengakibatkan perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari

Negara-negara tetangga. Saat ini masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara

berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada

Negara. Dengan keegoisan inilah, masyarakat lebih menuntut hak daripada

kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap individual yang lebih mementingkan

diri sendiri dan hanya memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi pada

Negara, mengakibatkan perekonomian Negara semakin lemah. Hal inilah yang

1

Page 5: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

mendorong penulis untuk mengangkat masalah kecenderungan masyarakat yang

lebih banyak menggunakan produk luar negeri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa

masalah yang hendak dibahas, antara lain sebagai berikut:

1. Mengapa masyarakat Indonesia cenderung menggunakan produk luar negeri?

2. Bagaimana cara meminimalisir hal tersebut?

3. Bagaimana pengaruhnya terhadap nilai nasionalisme di Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah

untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penyebab kecenderungan masyarakat Indonesia

menggunakan produk luar negeri.

2. Memaparkan cara meminimalisir kecenderungan tersebut.

3. Mengetahui pengaruh penggunaan produk luar negeri terhadap nilai

nasionalisme di Indonesia.

2

Page 6: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Masyarakat Indonesia Cenderung Menggunakan Produk

Luar Negeri

1. Kurangnya minat masyarakat terhadap produk dalam negeri.

Permasalahan tentang kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam

membeli produk anak bangsa bukan semata-mata disebabkan oleh kecintaan pada

merek luar negeri melainkan karena kurangnya perhatian produsen terhadap

keinginan konsumen, tidak memberikan barang yang bermutu, tidak menyediakan

layanan purna jual, serta kurang mampu mengemas, menjual, produk yang baik.

Produk buatan Indonesia yang dijual di dalam negeri sering bermutu rendah

dibandingkan dengan yang dijual di luar negeri.

Dari segi mutu produk : dalam mutu produk yang dijual di pasar di

Indonesia banyak produsen yang menjual produknya yang mempunyai mutu

kualitas nomor 2, dan mutu kualitas yang nomor 1 malah dijual dipasaran luar

negeri. Hal itu akan memicu konsumen dalam negeri enggan untuk membeli

produk dalam negeri, memang benar harganya lebih murah tetapi untuk keamanan

dan kenyamanan apalagi segi keawetan produk itu pasti rendah, padahal

masyarakat sudah pintar dalam memilih barang untuk dibelinya, tidak mengapa

lebih mahal asal kualitas lebih bagus.

Dari segi layanan purna jual : sudah menjadi rahasia umum bila layanan

purna jual produk local tidak member services yang memuaskan kepada

pelanggan atau konsumen, apabila konsumen mempunyai keluhan terhadap

produk yang dibeli malah dibuat bingung harus menghubungi siapa, biasanya

produk lokal tidak mencantumkan nomor customer care ataupun tidak

mencantumkan garansi dalam produknya.

Dari segi pengemasan produk hingga memilih segmentasi pasar yang baik

dan tepat : memang ada produk dalam negeri yang kualitasnya bagus malah

tampilan luarnya monoton atau kemasannya kurang menarik peminat untuk

membeli, biasanya konsumen terpancing oleh kemasan luar produk jadi bisa

3

Page 7: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

dikatakan produk local sebagian besar kurang mempunyai variasi variasi dalam

barang barang yang dijualnya, atau modelnya pun kurang mengikuti trend

perkembangan jaman sekarang. Dan biasanya produsen kurang jeli untuk melihat

dan memilih segmentasi pasar, biasanya produsen kurang memperhatikan apakah

produknya cocok untuk kalangan kelas ekonomi atas, menengah keatas, ataupun

kalangan menengah kebawah.

Pemerintah juga tidak boleh lepas tangan, dalam hal ini peran pemerintah

sebagai teladan sangat diharapkan. Karena bagaimana mungkin masyarakat

diminta untuk mencintai produk dalam negeri kalau pejabat pemerintahan sendiri

ternyata lebih senang memakai produk-produk luar negeri

(http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/09/05/indonesia-suka-jajan-di-luar-

analisis-tingginya-penggunaan-produk-impor-587013.html).

2. Kurangnya mutu produk dalam negeri dibandingkan dengan produk

impor

Dari sudut pandang sumber daya manusia, sebenarnya kualitas orang-

orang Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan orang-orang di negara-negara

maju, jika saja benar-benar mau belajar. Hal ini terbukti dengan banyaknya tokoh-

tokoh dan cendikiawan yang berasal dari negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Namun kemauan saja tidak cukup, fasilitas pendukungnya pun harus mumpuni.

Hal inilah yang harus menjadi sorotan. Bahwa dalam proses belajarnya, orang-

orang Indonesia belum mendapatkan fasilitas yang memadai, belum maksimalnya

akses informasi dari masyarakat di pedalaman. Serta yang tidak boleh dilupakan

juga adalah asupan gizi sebagian besar masyarakat yang jauh dari pemenuhannya

karena alasan ekonomi. Beberapa gambaran diatas menjadi mata rantai

permasalahan yang saling terkait yang membuat kualitas orang-orang Indonesia

lebih rendah jika dibandingkan dengan orang-orang di negara-negara maju.

Kualitas masyarakat yang rendah juga berakibat pada rendahnya mutu atau

kualitas produk (barang maupun jasa) yang dihasilkan. Hal ini karena belum

maksimalnya penerapan sebuah teknologi dalam proses produksi. Kebanyakan

masyarakat hanya mengandalkan pengalaman saja tanpa diiringi penguasaan

konsep dan teknologi yang membuat tidak maksimalnya proses produksi.

4

Page 8: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

Permasalahan yang selanjutnya adalah dalam menjalankan proses

produksinya, pelaku usaha di tanah air  selalu dibayang-bayangi masalah finansial

atau pendanaan proses produksi. Untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah

telah memberikan bantuan  dengan mengucurkan dana usaha bagi pengusaha kecil

dan menengah. Namun, yang harus disoroti adalah bahwa bantuan-bantuan yang

ditujukan kepada kalangan pengusaha kecil dan menengah itu belum

termanfaatkan dengan maksimal. Karena ternyata dalam penyalurannya, bantuan

tersebut banyak yang salah sasaran. Sehingga wajar saja bila pengusaha kecil dan

menengah tidak dapat berbuat banyak untuk menyikapi masalah pedanaan ini.

Secara tidak langsung keadaan ini mengganggu proses produksi yang membuat

mereka lebih memilih untuk menekan biaya produksi hingga seminimal mungkin.

Misalnya saja dengan menggunakan bahan baku yang kualitasnya dibawah

standar yang seharusnya serta penggunaan teknologi konvensional yang membuat

proses produksi tidak maksimal.

Dua permasalahan klasik diatas merupakan sebagian kecil dari hambatan-

hambatan yang membuat produk-produk dalam negeri menjadi lebih rendah

mutunya jika dibandingkan dengan produk-produk yang diproduksi negara-negara

maju. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius bagi pelaku usaha nasional karena

kita telah memasuki gerbang perdagangan bebas. Sedangkan pada perdagangan

bebas itu diharapkan barang-barang produksi anak bangsa mampu menyaingi

produk luar yang masuk ke Indonesia sehingga dapat tetap menjadi tuan rumah di

negeri sendiri.

3. Kurangnya kesadaran dan kebanggaan untuk menggunakan produk

dalam negeri

Sudah menjadi rahasia umum bahwa produk buatan Indonesia  berkelas

lebih rendah dibandingkan dengan produk luar negeri. Masyarakat Indonesia

umumnya telah melakukan pengaturan pada pola pikir mereka bahwa produk asal

luar negeri selalu atau bahkan selamanya akan memiliki kualitas yang lebih bagus

dibandingkan produk dalam negeri. Dan karena kecintaan mereka terhadap

produk luar negeri, mereka rela merogoh saku dalam-dalam untuk sebuah produk

luar negeri. Hal tersebut bertolak belakang dengan produk dalam negeri yang

5

Page 9: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

memiliki image buruk bahkan sangat buruk di mata konsumen (masyarakat

Indonesia.red). Jangankan untuk merogoh saku dalam-dalam, merogoh di

permukaan saku pun sepertinya masyarakat enggan kalau uang itu hanya untuk

membeli sebuah barang produksi dalam negeri. Tidak sedikit dari mereka yang

bahkan berpikir bahwa membeli barang produksi dalam negeri sama saja dengan

membuang uang.

Ada beberapa alasan yang menjadi faktor utama masyarakat Indonesia

lebih memlilih produk luar negeri. Sebagian dari mereka berasumsi bahwa produk

luar negeri memiliki kualitas yang lebih bagus. Mungkin pengibaratan kualitas

produk luar negeri dan produk dalam negeri bagaikan langit dan bumi. Sebagian

lagi berdalih bahwa produk luar negeri itu lebih elit dan berkelas yang  diukur dari

segi kualitas atau mungkin juga dari negara asal produk tersebut. Tidak sedikit

yang beranggapan bahwa produk yang berasal dari negara-negara di Eropa lebih

berkelas dibanding produk yang berasal dari negara-negara di kawasan Asia.

Menurut para pecandu produk luar negeri, yang membuat produk dalam

negeri terpuruk adalah tidak sebandingnya harga dengan kualitas produk dalam

negeri. Alasan mereka bahwa produk dalam negeri memiliki kualitas rendah tetapi

dipatok dengan harga yang cukup tinggi. Berbeda dengan produk luar negeri yang

mereka anggap sebanding antara kualitas dan harganya. Walaupun memiliki harga

yang relatif lebih mahal, tetapi mereka tidak segan mengorbankan uang yang lebih

banyak untuk barang tersebut.

Sebenarnya banyak alasan yang seharusnya membuat masyarakat

Indonesia lebih memilih produk dalam negeri. Pertama, membeli produk dalam

negeri secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan para

pekerja lokal. Karena semakin banyak permintaan akan produk dalam negeri akan

semakin meningkatkan beban pekerja dan itu berarti akan meningkatkan pula

upah yang mereka terima. Kedua, membeli produk dalam negeri dapat membantu

mengurangi jumlah pengangguran. Apabila permintaan produk dalam negeri

meningkat, maka untuk memenuhi pertambahan jumlah permintaan, produsen

kemungkinan akan menambah jumlah pekerjanya. Dengan kata lain kembali

terbuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang masih menganggur. Ketiga,

6

Page 10: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

membeli produk dalam negeri berarti meningkatkan pendapatan negara. Alasan

terakhir adalah dengan membeli produk dalam negeri akan menentukan jati diri

bangsa. Hal itu merupakan salah satu wujud cinta kita kepada Indonesia, sebagai

warga negara yang baik (Soerjono Soekanto, 2007: 20).

Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa tidak semua produk dalam

negeri memiliki kualitas yang lebih rendah, misalnya buah-buahan. Sebenarnya

membeli buah lokal itu memberikan lebih banyak manfaat. Cita rasa buah lokal

yang lebih enak dan nutrisinya lebih optimal karena dijual dalam keadaan segar.

Harganya pun lebih terjangkau. Selain itu kita ikut mencegah pemanasan global

karena mengurangi jumlah pemakaian kapal kargo yang mengangkut buah-buahan

impor dan tentu saja kualitas buah lokal lebih baik.

Banyak pula yang akan tercengang ketika mereka mengetahui bahwa

banyak perusahaan barang-barang berlabel luar negeri menggunakan jasa orang

Indonesia untuk membuat produk mereka. Seperti tas dan sepatu, banyak orang

Indonesia yang bekerja sama dengan produsen luar negeri. Mereka membuat

sepatu atau tas kemudian dikirimkan ke luar negeri, lalu di sana diberikan label

dan dijual kembali kepada konsumen (yang kemungkinan orang Indonesia)

dengan “judul” barang produksi luar negeri. Padahal barang tersebut dibuat di

Indonesia. Artinya barang buatan orang Indonesia tidak selamanya berkelas

rendah.

Tidak banyak pula dari masyarakat kita yang menyadari betapa bangsa ini

telah kecanduan produk luar negeri. Saat ini barang-barang kebutuan sehari-hari

mulai dari makanan, minuman, pakaian, barang elektronik, alat tulis-menulis,

sampai korek api pun merupakan barang impor. Apalagi setelah diberlakukannya

sistem perdagangan bebas. Produsen dalam negeri seakan tertimbun oleh barang

impor hingga tak mampu lagi berproduksi karena kalah bersaing dengan produk

luar negeri.

Bukannya produsen dalam negeri menawarkan produk berkualitas lebih

rendah, tapi belum sempat mereka mengembangkan dan memperbaiki kualitas

produk yang mereka tawarkan, produk-produk impor telah masuk dan memporak-

porandakan istana perdagangan yang mereka bangun secara perlahan. Seandainya

7

Page 11: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

mereka memiliki waktu untuk memperbaiki produksi mereka, pasti akan mereka

lakukan. Karena perbaikan kualitas produk mereka tidak hanya memberikan

kepuasan bagi konsumen mereka, tetapi juga mendatangkan keuntungan yang

lebih besar bagi mereka. Tetapi sebelum hal itu terjadi, produsen raksasa luar

negeri datang sebagai rival mereka dalam berdagang di negeri sendiri.

Masyarakat Indonesia terlalu gengsi untuk menggunakan produk dalam

negeri. Mereka merasa lebih elit ketika mereka menggunakan sepatu bermerk

Adidas atau Puma ketimbang hanya mengalaskan kaki mereka dengan bungkusan

kaki berlabel Cibaduyut. Mereka merasa lebih berkelas ketika laptop yang mereka

gunakan bergambar Apple ketimbang mereka mengetik dengan Zyrex. Bahkan

tidak sedikit dari mereka merasa berlevel lebih tinggi ketika membayar dengan

dolar ketimbang rupiah

(http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/26/kurang-optimalnya-

penggunaan-produk-dalam-negeri-621701.html).

4. Kurangnya perhatian pemerintah pada produk dalam negeri

Peran pemerintah dalam hal memajukan produk dalam negeri sudah pasti

sangatlah penting. Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk

mengampanyekan slogan “cinta produk Indonesia”. Meminta konsumen agar

lebih memilih produk buatan dalam negeri dan mendorong pelaku bisnis (ritel)

untuk lebih mengutamakan menjual produk dalam negeri. Namun, jangan sampai

itu hanya jargon belaka. Rakyat diminta mencintai produk dalam negeri sementara

para pejabat sendiri justru lebih suka menggunakan produk dari luar negeri.

Pemerintah maupun asosiasi pengusaha, harus menerapkan standardisasi

produk. Sebelum produk dalam negeri dipasarkan, harus memenuhi standar

kualitas tertentu. Standar kualitas produk untuk pasar dalam negeri dengan produk

untuk ekspor haruslah sama. Artinya, mereka harus memberi nilai atau

penghargaan yang sama bagi konsumen di tanah air dengan konsumen di luar

negeri. Jangan karena hanya untuk kebutuhan lokal, lantas menganggap remeh

soal kualitas. Seolah-olah kualitas pas-pasan sudah cukup untuk konsumen lokal.

Hal ini merupakan sebuah kekeliruan yang sangat besar

(http://faridrifai.multiply.com/journal/item/6).

8

Page 12: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

Apalagi di era pasar bebas, produk dari berbagai belahan dunia sudah

membanjiri negeri kita sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Produsen

nasional harus bisa bersaing dengan menghasilkan produk berkualitas bagus,

inovatif, dan harga bersaing. Sehingga masyarakat tidak merasa seolah-olah

dipaksa membeli produk dalam negeri atau bahkan dianggap “berdosa” karena

tidak mencintai produk dalam negeri. Sebab, tak ada yang mau dirugikan dengan

membeli produk berkualitas rendah.

Demikian pula para pegawai negeri sipil (PNS). Mereka juga manusia

normal yang memiliki selera sendiri. Tentu pemerintah tidak bisa memaksa

mereka melalui peraturan yang mewajibkan memakai produk dalam negeri.

Pemerintah harus bisa membuktikan bahwa produk dalam negeri, misalnya

produk  A, B, C, dan seterusnya, memang memiliki kualitas sebanding (atau

bahkan lebih baik) dibanding  produk serupa dari luar negeri.

B. Cara Meminimalisir

Perlu segera dicarikan solusi supaya produk dalam negeri tetap bertahan,

perekonomian Indonesia membaik juga demi kesejahteraan masyarakat kita.

Solusi ini ditujukan untuk pemerintah agar cepat dan tepat dalam mengambil

tindakan. Solusi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan produk impor

terutama produk impor dari China. Caranya adalah dengan memperbaiki

masalah infrastruktur. Karena mustahil bagi Indonesia untuk bersaing dengan

China bila tidak ditopang dengan infrastruktur yang memadai.

2. Mengeluarkan kebijakan safeguard. Kebijakan safeguard disisni

yaitupengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP). Strategi ini

dilakukan jika memang pemerintah tidak mampu berkompetisi dengan

beberapa sektor perdagangan luar negeri sehingga produk impor tidak terlalu

banyak di negara kita.

3. Solusi complementary. Seperti apa yang dikatakan oleh A Prasetyantoko

(analis kebijakan dari Center for Financial Policy Studies), Indonesia perlu

memperhatikan struktur produksi dan ekspor mana yang berbeda dari negara

9

Page 13: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

luar. Jadi apa yang tidak di produksi di negara luar, maka produk itu dapat

dijadikan produk ekspor andalan Indonesia ke negara luar. Itulah yang disebut

dengan solusi complementary atau kebijakanperdagangan yang saling

melengkapi antara Indonesia dengan negara luar.

4. Solusi voluntary export restraint (VER). Dengan VER, Indonesia dapat

meminta negara luar untuk secara sukarela membatasi ekspornya ke Indonesia.

Caranya adalah dengan meminta negara luar mencabut subsidi ekspor dan

membeli lebih banyak lagi dari Indonesia.

5. Standarisasi bagi sebuah produk. Dengan penerapan standarisasi bagi sebuah

produk diharapkan mutu dari suatu produk terjamin, sehingga masyarakat kita

akan lebih percaya terhadap produk yang dihasilkan dari dalam negerinya

sendiri. Dengan penerapan tindakan ini diharapkan dapat meminimalisasi

pasokan barang-barang impor sejenis.

6. Turunkan pajak ekspor semaksimalnya, dan perketat masuknya barang impor

yang tentunya dengan harga yg demikian murah dapat menghancurkan industri

dalam negeri yang baru bertumbuh.

7. Perketat pengawasan dana asing yang masuk ke negeri ini. Jangan sampai

perusahaan-perusahaan nasional kita ‘dikerjai’ kembali oleh investor2 asing.

Butuh kejelasan porsi kepemilikan usaha Domestik/Foreign, dan sedikit

ketegasan terhadap pemindahan dana usaha ke luar negeri.

(Sutarno, 2008: 25-29).

Memang tak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengubah dan

memperbaiki pola pemikiran serta sudut pandang masyarakat mengenai “Cinta

Produk Dalam Negeri”. Perlu adanya saling kerjasama yang kuat antara

pemerintah dan masyarakat. Disinilah peranan penting pemerintah sangat

diperlukan demi berlangsungnya kemajuan kualitas-kualitas produk dalam negeri

sehingga akan timbul kesadaran masyarakat untuk mencintai produk sendiri.

Dimulai dari pihak pemerintah mulai menuntut kepada seluruh masyarakat untuk

mencintai dan membeli seluruh produk dalam negeri, menggalakkan serta

melakukan evaluasi-evaluasi terhadap kualitas-kualitas produk yang ada,

10

Page 14: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk mendongkrak

daya saing menghadapi kebijakan perdagangan bebas dengan sejumlah negara.

Hal ini dilakukan agar kedepannya mudah dijalankan di dalam upaya

perbaikan standar produk nasional untuk memajukan dan meningkatkan daya

saing industri. Karena dari sektor industri inilah diharapkan dapat meningkatkan

nilai tambah produk dalam negeri sehingga pasar domestik tidak diserbu produk

asing berharga murah.

Disamping itu, sebaiknya pemerintah mengurangi dana untuk produk

impor, bukannya lebih baik jika aliansi pendanaan tersebut digunakan untuk

pelatihan, seminar dan pengembangan untuk memperhatikan lebih jauh dalam

mengembangkan bakat generasi pemuda. Selain adanya upaya perbaikan dari

pemerintah, disarankan dari peran masyarakat khususnya generasi muda Indonesia

juga turut ikut serta untuk lebih proaktif mengambil langkah mengubah pola pikir

dan pandangan masyarakat, dengan mengambil tindakan-tindakan salah satunya

adalah meningkatkan semangat nasionalisme dan mencerminkan di dalam benak

diri masing-masing untuk mulai mencintai produk dalam negeri dengan

mengesampingkan pemikiran bahwa produk luar negeri lebih bermutu dan lebih

trend di kalangan masyarakat. Karena “Negara Indonesia adalah bangsa yang

besar”. Bangsa yang besar itu sendiri adalah bangsa yang tidak hanya menghargai

jasa pahlawannya tetapi juga bisa menghargai dan mencintai produk dalam negeri.

Marilah kita mulai dari sekarang untuk “Mencintai Produk Dalam Negeri”.

Karena begitu banyak manfaat dari membeli produk negeri sendiri diantaranya

adalah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat daya tahan

bangsa kita sendiri.

C. Pengaruhnya terhadap Nilai Nasionalisme di Indonesia

Tanpa disadari dengan mencintai dan membeli seluruh produk luar negeri

justru malah meningkatkan perekonomian negara lain, sedangkan negara kita

sendiri masih perlu banyak perbaikan di dalam bidang perekonomian negara. Tak

hanya itu, bila kebiasaan ini secara terus menerus bukan saja mengubah pola pikir

generasi muda zaman sekarang, melainkan juga akan mengubah kebudayaan

11

Page 15: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

Negara Indonesia. Secara tidak sadar kita akan terus-menerus membiarkan negara

kita terjajah secara ekonomi, karena pasar bebas telah menguasai hampir 80 %

produk luar di negara ini. Pengaruh-pengaruh di atas memang tidak secara

langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan

dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau

hilang (http://edukasi.kompasiana.com/2012/02/20/lunturnya-nasionalisme-dan-

pancasila-436927.html).

Dampak yang ditimbulkan akibat kurangnya minat akan produk dalam

negeri antara lain:

1. Produksi nasional menurun (Khususnya produk usaha kecil dan

menengah).

2. Pembangunan terhambat.

3. Lapangan kerja semakin sedikit.

4. PHK terjadi dimana-mana.

5. Pengangguran meningkat.

6. Kesejahteraan masyarakat memburuk.

Perlu ditekankan disini imbas dari hal tersebut yang sangat dirasakan

ujung-ujungnya adalah memburuknya kesejahteraan masyarakat yang mana ini

sangat bertolakbelakang sekali dengan prinsip ekonomi kerakyatan yang dianut

oleh bangsa Indonesia. Sistem Ekonomi Kerakyatan yaitu Sistem Ekonomi

Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral

Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi

rakyat. Sering juga disebut dengan sistem ekonomi yang demokratis. Dalam

sistem ekonomi ini kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan

kemakmuran orang-seorang (Jamli Edison, 2005: 132)

12

Page 16: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

1. Masyarakat Indonesia cenderung menggunakan produk luar negeri karena:

a. Kurangnya minat masyarakat terhadap Produk Dalam Negeri.     

b. Kurangnya Mutu Produk Dalam Negeri Dibandingkan Dengan Produk

Impor

c.   Kurangnya Kesadaran dan Kebanggaan Untuk Menggunakan Produk

Dalam Negeri

d. Kurangnya Perhatian Pemerintah Pada Produk Dalam Negeri

2. Cara meminimalisir penggunaan produk luar negeri yaitu dengan:

a. Meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan produk

impor.

b. Mengeluarkan kebijakan safeguard

c.  Solusi complementary

d. Solusi voluntary export restraint (VER), yaitu membatasi ekspornya ke

Indonesia.

e. Standarisasi bagi sebuah produk

f. Turunkan pajak ekspor semaksimalnya, dan perketat masuknya barang

impor.

g. Perketat pengawasan dana asing yang masuk ke dalam negeri.

3. Pengaruhnya terhadap nilai nasionalisme di Indonesia yaitu dapat

mengubah pola pikir generasi muda zaman sekarang dan juga akan

mengubah kebudayaan Negara Indonesia, dapat menimbulkan rasa

nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang

13

Page 17: Pengaruh Penggunaan Produk Luar Negeri.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Gobel. 2012. Lunturnya Nasionalisme dan Pancasila. Diambil dari

http:// edukasi. kompasiana .com pukul 16.39 WIB pada Kamis, 27 Maret

2014.

Anonim. 2009. Peran Pemerintah. Diambil dari

http:// faridrifai.multiply.com/journal/item/6 pukul 16.47 WIB pada

Kamis, 27 Maret 2014.

Febrianti, Amalia. 2013. Kurang Optimalnya Penggunaan Produk dalam Negeri.

Diambil dari http:// ekonomi. kompasiana .com pukul 16.30 WIB pada

Kamis, 27 Maret 2014.

Jamli, Edison dkk. 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Akasara.

Muhammad. 2013. Indonesia Suka Jajan di Luar (Analisis Tingginya Penggunaan

Produk Impor). Diambil dari http:// ekonomi. kompasiana .com pukul 16.42

WIB pada Kamis, 27 Maret 2014.

Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sutarno. 2008. Pendidikan Multiultural. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi

Departemen

14