Upload
khandar-yosua
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 1/13
Pengaruh Penumpukan Asam Laktat
Terhadap Kelelahan Otot Extermitas Atas
Khandar Yosua
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
Pendahuluan
Otot merupakan salah satu penyusun tubuh manusia, tersebar diseluruh tubuh manusia,
dan melapisi tulang manusia. Otot extermitas atas merupakan otot-otot yang berada di lengan
atas, lengan bawah dan tangan manusia. Seperti banyak hal dalam kehidupan, sebuah otot tidak
dihargai sampai kita melihat mereka tidak bekerja.1 Tanpa otot maka tubuh kita tidak akan bisa
mengangkat benda apapun ataupun melakukan gerakan gerakan secara sempurna. Untuk
seseorang yang mengalami myasthenia gravis, adanya antibodi terhadap reseptor asetilkolin pada
saluran neuromuscular , menyebabkan transmisi neuromuscular yang tidak sempurna, sehingga
otot menjadi lemah dan lelah.2 Kelelahan juga bisa terjadi karena adanya aktifitas terus menerus
yang akan menghasilkan asam laktat. Kerja otot tentu saja dipengaruhi oleh adanya saraf yang
menyalurkan sinyal dari otak menuju otot yang dituju.
Struktur otot
Di dalam tubuh terdapat lebih dari 600 otot rangka.3 Masing masing otot tersebut memiliki letak
dan menghasilkan gerak yang berbeda. Sesuai dengan judul maka yang akan di bahas adalah otot
extermitas atas dalam bentuk tabel.
Otot-Otot Lengan Atas
Nama otot Origo Insertio Fungsi
Musculuscoracobrachialis
Processus coracoideusscapula
humerus Flexio dan adduksilengan atas
Musculus biceps
brachii
Caput longum :
scapula
Caput breve :
Caput longum :
tuberositas radii
Caput breve :
Caput longum :
Flexio sendi siku
Caput breve :
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 2/13
processus coracoideus
scapula
lacertus fibrosis supinatio
Musculus brachialis Humerus Tuberositas ulna Flexio lengan bawah
Tabel 1. Otot-otot flexor pada lengan atas1,3
Otot-Otot Lengan Bawah
Nama otot Origo Insertio Fungsi
Musculus pronator
teres
Epicondylus medial
humeri dan processus
coronoideus ulnae
Pertengahan sisi
lateral radius
Flexio sendi siku dan
pronatio lengan
bawah
Musculus flexor carpi
radialis
Epicondylus medialis
humeri
Basis metacarpal 2
dan 3
Flexio sendi siku,
flexio dan abductio
tangan
Musculus palmaris
longus
Epicondylus medialis
humeri
Aponeurosis
palmaris
Flexio sendi siku dan
tangan
Musculus flexor carpi
ulnaris
Epicondylus medialis
humeri tepi dorsal ulna
Os pisiforme Flexio sendi iku dan
adductio tangan
Musculus flexor
digitorum
sublimis/superficialis
Epicondylus medialis
humeri/ processus
coronoideus ulnae;
permukaan volar
radius
Sisi volar phalanx
tengah jari 2-5
Flexio phalanx 1+2
jari 2-5 dan flexio
lengan bawah dan
tangan
Musculus flexor
digitorum profundus
Facies volaris +
medialis ulna +
membrane interossea
Basis phalanx distal
jari 2-5
Flexio phalanx
3(+1+2)
Flexio tangan
Musculus flexor
pollicis longus
Facies volaris radii +
membran interossea
Basis phalanx distal
ibu jari
Flexio ibu jari
Musculus
brachioradialis
Crista supracondylaris
humeri
Processus syloideus
radii
Flexio lengan bawah
Tabel 2. Otot-otot flexor pada lengan bawah.1,3
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 3/13
Jaringan otot
Jaringan otot, tipe jaringan dasar ke empat bersama dengan epitel, jaringan ikat, dan jaringan
saraf.4 Melalui kemampuan mereka untuk kontraksi, sekelompok sel oto bisa menghasilkan
gerakan dan melakukan pekerjaan.5 Kontraksi otot yang terkontrol menghasilkan gerak tertentu
pada seluruh tubuh atau bagian tubuh (seperti berjalan atau melambaikan tangan), memanipulasi
objek eksternal (seperti menyetir atau memindahkan sebuah furnitur), mendorong muatan
melalui celah kosong organ tubuh (seperti sirkulasi darah atau gerakan makanan melalui saluran
pencernaan. Mengosongkan isi organ tertentu ke lingkungan luar (seperti kencing atau
melahirkan).5
Terdapat empat karakteristik agar jaringan otot bisa melakukan tugasnya, yaitu:3
1. Sifat bisa dirangsang, kemampuan untuk menerima dan merespon stimulus.
2. Kontraktil, kemampuan untuk memendek ketika di stimulasi.
3. Extesibilitas, kemampuan untuk memanjang.
4. Elastisitas, kemampuan sel otot untuk kembali ke panjang semula setelah memanjang.
Otot merupakan kumplan jaringan terbesar dalam tubuh, mengisi hampir setengah berat tubuh.5
Otot rangka sendiri mengisi 40% berat tubuh pada pria dan 32% pada wanita, dengan otot polos
dan jantung mengisi 10% total berat tubuh.5 Walaupun ketiganya memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda mereka dapat dikelompokan menjadi dua kelompok berdasarkan karakter umum.5
Pertama otot di kategorikan menjadi berlurik (otot rangka dan jantung) atau tidak berlurik (otot
polos). Kedua otot dikategorikan menjadi volunter (otot rangka) atau tidak volunter (otot jantung
dan polos).
Otot rangka (lurik) tersusun atas serat otot yang panjang, sel silindris berinti banyak dengan
diameter 10 sampai 100 μm. Ketika otot berkembang, mesenkim myoblast bergabung,
membentuk myotubes dengan banyak inti. Myotubes kemudian berdifferesiasi membentuk serat
otot lurik. inti yang memanjang ditemukan tepat dibawah sarkolema, sebuah ciri unik pada sel
atau serat otot rangka. populasi kecil sumber sel yang disebut satelit sel otot tetap berada dengan
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 4/13
dengan banyak serat otot rangka.
Gambar 1. Pertumbuhan sel otot rangka.4
Lapisan tipis dari jaringan ikat mengelilingi dan mengorganisasi serat kontraktil di ketiga tipe
otot, dan lapisan ini lebih terlihat di otot rangka.4
Gambar 2 Struktur otot rangka4
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 5/13
Seluruh otot rangka tertutup didalam lapisan tebal jaringan ikat padat yang disebut epimisium
yang bersambungan dengan fascia dan tendon mengikat otot ke tulang.4 Banyak otot
mengandung beberapa lembar jaringan otot, masing-masing di bungkus didalam sebuah lapisan
tipis jaringan ikat padat yang disebut perimisium. Didalam lembaran setiap serat otot dilapisis
oleh lapisan halus jaringan ikat, endomisium.4
Gambar 3. Struktur miofibril. Sebuah rangkaian sakromer.
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 6/13
a. Diagram menunjukan bahwa setiap serat otot mengandung beberapa berkas sejajar yang
disebut miofibril.4
b. Setiap miofibril menyusun setiap rangkaian panjang sacromer, dipisahkan oleh garis z
dan mengandung filamen tebal dan tipis yang bersinggungan di tempat tertentu.4
c. Filamen tipis adalah filamen aktin dengan salah satu ujungnya terikat ke α -actinin pada
cakram z. Lapisan tebal adalah kumpulan miosin, yang merentang sejauh a band dan
terikat pada protein cakram z disepanjang pita i dengan protein besar yang disebut titin,
yang mana memiliki daerah seperti pegas.4
d. Susunan molekul sacromer menghasilkan perbedaan yang membuat pita gelap terang
terlihat oleh mikroskop cahaya.4
Ketika pertumbuhan Embrional, sel mesodermal dari saluran jantung primitif berbaris menjadi
susunan seperti rantai. Bukannya bergabung menjadi sel berintibanyak, seperti perkembangan
serat otot rangka, sel otot jantung membentuk kompleks persimpangan. Sel didalam sebuah serat
seringkali bercabang dan terikat ke sel di sebelah serat. Oleh karena itu, jantung tersusun atas sel
yang terjalin rapat, terjalin sampai memberikan karakteristik gelombang pada kontraksi yang
mirip dengan meremas jantung.4
Serat otot jantung juga memiiki luring, tetapi mereka terdiri atas individual sel silindris, yang
masing masing memiliki satu atau dua inti dan terhubung oleh penyokong dan celah ujung diskus
interkalaris. Sakromer otot jantung tersusun dan berfungsi mirip dengan otot rangka. Kontraksi
otot jantung terjadi di tonjolan serat otot pacemaker ; saraf autonom meregulasi jumlah
kontraksi.4
Otot polos dikhususkan untuk kontrasi lambat, terus menerus dan dikendalikan oleh berbagai
mekanisme involunter. Serat otot polos(juga disebut otot viseral) berbentuk lonjong, dan sel
tidak berlurik, yang mana masing-masing di tutupi oleh lamina basal tipis dan jaringan serat,
endomisium. Jaringan ikat berguna untuk menggabungkan tenaga yang dihasilkan oleh setiap
serat otot polos menjadi gerakan, contohnya peristaltik pada usus.4
Serat otot polos sel lonjong kecil, tersambung oleh banyak celah. Filamen tipis dan tebal pada
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 7/13
otot polos tidak membentuk sakromer, dan tidak terdapat lurik. Filamen tipis aktin terikan pada
a-aktin terletak pada tubuh padar yang terletak disekitar sarkoplasma dekat sarkolemma;
kontraksi menyebabkan sel memendek. Retikulum sarkoplasma lebih tidak rapi pada serat otot
polos, dan tidak ada sistem transverse tubule. Tidak terdapat troponin pada otot polos; protein
yang mengontrol pergeseran filamen pada otot polos termasuk myosin light-chain kinase dan
kalmodulin.4
Sistem Saraf 3
Sistem saraf memiliki tiga fungsi yang berkaitan, yaitu:3
1. Input sensoris . Sistem saraf menggunakan jutaan receptor sensor untuk memonitor perubahan
yang terjadi baik diluar maupun di dalam tubuh. Informasi yang terkumpul disebut input
sensoris.3
2.integrasi. Sistem saraf memproses dan mengartikan input sensoris dan menentukan apa yang
harus dilakukan setiap saat.3
3. Output motoris. Sistem saraf mengaktifkan organ efektor (otot dan kelenjar) untuk
menghasilkan respon.3
Manusia hanya memiliki satu sistem saraf yang terintegrasi. Untuk mempermudah sistem saraf
dibagi menjadi dua bagian penting, pusat dan periferal. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang, yang mengisi celah dorsal tubuh. SSP adalah pusat kontrol sistem
saraf. SSP mengartikan input sensoris dan menentukan output motoris sesuai dengan refleks,
kondisi sekarang dan masa lalu.3
Sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf selain SSP. Sistem saraf perifer terdiri dari
saraf yang memanjang (kumpulan axon) dari otak sampai sumsum tulang belakang. Saraf tulang
belakang membawa impuls ke dan dari sumsum tulang belakang, dan saraf kranial membawa
impuls dari dan ke otak. Saraf perifer berfungsi sebagai alat komunikasi yang menghubungkan
seluruh bagian tubuh ke SSP.3
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 8/13
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 9/13
kelenjar untuk sekresi. dengan kata lain, mereka menghasilkan respon motorik.3
divisi motorik juga memiliki dua bagian utama:
1. sistem saraf somatic tersusun atas serat saraf somatik yang menghasilkan impuls dari CNS ke
otot rangka. sistem saraf somatic seringkali disebut sebagai sistem saraf volunter karena kita
diperbolehkan untuk mengendalikan otot rangka secara sadar melaui sistem saraf ini.3
2. sistem saraf autonom yang tersusun atas serat saraf viseral yang meregulasi aktifitas otot
polos, otot jantung, dan kelenjar. Karena kita secara umum tidak bisa mengendalikan aktifitas
seperti memompa jantung atau gerakan makana pada saluran pencernaan, sistem saraf ini disebut
juga siste saraf involuter.3
Sistem saraf autonom memiliki dua subdivisi, divisi simpatik dan parasimpatik. biasanya divisi
ini bekerja secara oposisi terhadap yang lainnya (ketika salah satu menstimulasi, yang lainnya
menghambat).3
Mekanisme kerja otot
Proses biokimia yang terjadi ketika satu siklus kontraksi dan relaksasi otot digambarkan dalam lima
tahap seperti gambar 5 seperti berikut.
6
Gambar 5. Proses kontraksi dan relaksasi otot.6
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 10/13
1. Saat fase relaksasi kontraksi otot kepala s-1 miosin menghidrolisis ATP menjadi ADP dan P i,
tetapi produknya tetap menyatu.6 Hasil kompleks ADP-Pi-miosin sudah berenergi dan ada dalam
keadaan energi tinggi.6
2. Ketika kontraksi otot di stimulus (melalui kejadian yang melibatkan Ca2+
, troponin,
tropomiosin, dan aktin), aktin menjadi bisa diakses dan kepala s-1 miosin mengikatkan diri, dan
membentuk kompleks aktin-miosin-ADP-Pi.6
3. Pembentukan kompleks ini merangsang pelepasan Pi, yang mana menginisiasi power stroke.6
Proses ini diikuti oleh terlepasnya ADP dan bersamaan dengan berubahnya susunan kepala dan
ekor miosin, menarik aktin sejauh 10 nm ke tengah sacromere.6 Ini yang dimaksud power
stroke.6 Miosin sekarang berada dalam kondisi kekurangan energi, diindikasikan sebagai aktin-
miosin.6
4. Molekul ATP yang lain mengikatkan diri ke kepala S-1, membentuk kompleks aktin-miosin-
ATP.6
5. Miosin-ATP memiliki kemampuan rendah untuk mengikat aktin, sehingga aktin terlepas.6
Tahap terahkir ini menjadi komponen kunci dari relaksasi dan sangat tergantung dengan
terikatnya ATP dengan kompleks aktin-miosin.6 Siklus selanjutnya akan dimulai dengan
hidrolissi ATP, membentuk kondisi berisi energi.6
Ada tiga tipe utama kontraksi. Tiga tipe kontraksi tersebut adalah isotonik, isokinetik, dan
isometric.5 Saat kontraksi isotonik, benda tetap konstan ketika otot berubah panjangnya.
5 Saat
kontraksi isokinetic, kecepatan otot memendek tetap konstan ketika otot berubah panjangnya.5
Saat kontraksi isometrik, otot dihalangi untuk memendek, sehingga tegangan terbentuk saat
panjang otot konstan.5
Sumber energi otot berkonstraksi
Karena ATP merupakan satu satunya sumber energi yang bisa digunakan langsung untuk
aktifitas, untuk aktifitas kontraksi berlanjut, ATP harus diberikan secara konstan.5 ATP hanya
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 11/13
sedikit yang tersedia secara langsung di jaringan otot, tetapi ada tiga jalur yang bisa
menghasilkan ATP tambahan yang dibutuhkan otot saat kontraksi, yaitu perpindahan fosfat kaya
energi dari kreatin fosfat ke ADP, fosforilasi oksidatif (transpor elektron dan chemiosmosis), dan
glikolisis5
Kreatin fosfat adalah gudang energi pertama yang tersentuh saat aktifitas kontraksi.5 Seperti
ATP, kreatin fosfat mengandung energi fosfat, yang bisa disalurkan langsung ke ADP untuk
membentuk ATP.5 Seperti ketika energi dilepaskan saat ikatan fosfat lepas dari ATP, Energi juga
dilepaskan ketika ikatan fosfat dan kreatin rusak.5 Energi yang dihasilkan dari hidrolisis kreatin
fosfat, bersamaan dengan fosfat, bisa disalurkan secara langsung ke ADP untuk membentuk
ATP.5 Reaksi ini, yang mana dikatalis oleh enzim sel otot kretin kinase, adalah reversibel; energi
dan fosfat dari ATP bisa di transfer menuju kreatin untuk membentuk kreatin fosfat.5
Tahapan jalur fosforilasi oksidatif membentuk ATP biasanya lebih lambat dibandingkan dengan
transfer energi fosfat dari kreatin fosfat ke ADP atau proses glikolisis anaerob.5 Fosforilasi
oksidatif terjadi didalam mitokondria otot ketika terdapat O2 yang cukup.5 oksigen diperlukan
untuk membantu sistem transpot elektron mitokondria, yang mana, bersamaan dengan
cheimosmosis oleh ATP sintas, menangkap energi secara efisien dari becahnya molekul nutrisi
yang digunakan untuk membentuk ATP.5 Jalur ini dipicu dengan glukosa dan asam lemak,
tergantung dengan intesitas dan durasi aktifitasnya.5 Walaupun jalur ini memberikan 32 molekul
ATP untuk setiap molekul glukosa yang diproses, fosforilasi oksidatif lebih lambat karena
beberapa proses enzimatik yang terjadi.5
Ada batas pernafasan dan kardiovaskular untuk seberapa banyak O2 yang bisa dikirim menuju
otot, dimana paru paru dan jantung bisa mengambil dan mengirim banyak O2 untuk otot yang
bekerja.5 Selanjutnya, saat kontraksi maksimal, kontraksi yang kuat menjepit pembuluh darah
yang menjalar diseluruh otot sehingga membatasi O2 menuju serat otot.5 Bahkan jika O2 ada,
fosforilasi oksidatif yang lambat biasanya tidak akan mampu untuk menghasilkan ATP terus
menerus untuk memenuhi kebutuhan otot saat aktifitas intensif.5 Konsumsi energi sebuah otot
rangka mungkin meningkat sampai 100 kali lipat ketika bergerak dari istirahat menuju latihan
dengan intensitas tinggi.5 Ketika O2 dikirim atau fosforilasi oksidatif tidak bisa mengimbangi
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 12/13
kebutuhan ATP saat intesitas lathan meningkat, serat otot bergantung pada glikolisis untuk
membentuk ATP.5 Reaksi kimia dari glikolisis menghasilkan produk untuk masuk ke dalam jalur
fosforilasi oksidatif, tetapi glikolisis juga bisa berlanjut tanpa melalui prosesf5osforilasi
oksidatif.5
Saat glikolisis, sebuah glukosa akan di hancurkan menjadi dua molekul piruvat yang
menghasilkan dua molekul ATP saat prosesnya.5 Piruvat bisa di proses lebih lanjut melalui
proses fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan energi lebih.5 Akan tetapi glikolisis memiliki dua
kelebihan dibandingkan jalur fosforilasi oksidatif, yaitu glikolisis bisa membentuk ATP tanpa O 2
dan bisa menghasilkan ATP lebih cepat dibandingkan fosforilasi oksidatif.5
Penumpukan asam laktat
walaupun glikolisis anaerob memberikan tujuan untuk melakukan latihan intensif ketika
pengiriman O2 atau kapasitas fosforilasi oksidatif terlampaui, glikolisis memiliki dua
konsekuensi. yang pertama banyak nutrisi yang harus diproses karena glikolisis kurang efisien
dibandingkan fosforilasi oksidatif dalam mengubah nutrisi menjadi energy ATP.5 glikolisis
menghasilkan 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa yang di pecah, sedangkan jalur
fosforilasi oksidatif bisa menghasilkan 32 molekul ATP dari setiap molekul glukosa.5 sel otot
bisa menyimpan glukosa dalam kuantitas terbatas dalam bentuk glikogen, tetapi glikolisis
anaerobic menghabiskan suplai glikogen otot secara cepat. kedua, ketika produk akhir glikolisis
anaerob, piruvat tidak bisa di proses lebih lanjut melalui jalur fosforilasi oksidatif, piruvat akandiubah menjadi laktat.
5 akumulasi laktat terlibat dalam rasa sakit otot yang terjadi saat latihan
intensif.5 Lebih lanjut laktak yang di ambil oleh darah akan membentuk kondisi asidosis saat
latihan intensif.5
Kesimpulan
Kerja otot yang berkontraksi jika mendapat rangsangan akan terjadi ketika otot memiliki ATP.
Dengan adanya pemakaian ATP yang terus menerus pada otot akan menyebabkan adanya proses
pembentukan ATP dari berbagai sumber terutama melalui proses glikolisis anaerob yang hasil
akhirya akan membentuk asam laktat. Dimana asam laktat ini jika menumpuk akan
menyebabkan kelelahan pada otot. Jadi kelelahan pada otot bisa saja disebabkan oleh
penumpukan asam laktat atau penyebab lainnya.
.
Daftar Pustaka
8/15/2019 Pengaruh penumpukan asam laktat
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-penumpukan-asam-laktat 13/13
1. Corbett, N. A. S. 2012. Hole's human anatomy & physiology. [S.l.]: Mcgraw-Hill.
2. Vincent A, Palace J, Hilton-Jones D. Myasthenia gravis. The Lancet 2001 Jun
30;357(9274):2122-8.
3. Marieb, E. N. 2006. Essentials of human anatomy & physiology. San Francisco:
Pearson/Benjamin Cummings.
4. Junqueira, L. C. U., Mescher, A. L. and Junqueira, L. C. U. 2010. Junqueira's basic
histology. New York: McGraw-Hill Medical.
5. Sherwood, L. 2013. Introduction to human physiology. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole.
6. Murray, R., Bender, D., Botham, K. M., Kennelly, P. J. and Rodwell, V. 2012. Harpers
Illustrated Biochemistry 29th Edition. McGraw-Hill Medical Publishing Division.