27
PROPOSAL PENELITIAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang semakin maju dan berkembang memicu munculnya banyak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang dagang, jasa, maupun lainnya. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen yang baik agar sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang dagang, jasa, dan simpan pinjam yaitu koperasi. Drs. Mohammad Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia mendefinisikan koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong (Sitio dan Tamba, 2001:17). Sistem perekonomian berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, koperasi merupakan salah satu dari tiga kekuatan perekonomian yang saling terkait yaitu perekonomian negara, swasta, dan koperasi.UUD 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa badan usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang 1

Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran modal kerja terhadap pertumbuhan laba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekonomi

Citation preview

9

PROPOSAL PENELITIAN

1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang semakin maju dan berkembang memicu munculnya banyak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang dagang, jasa, maupun lainnya. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen yang baik agar sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang dagang, jasa, dan simpan pinjam yaitu koperasi. Drs. Mohammad Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia mendefinisikan koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong (Sitio dan Tamba, 2001:17). Sistem perekonomian berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, koperasi merupakan salah satu dari tiga kekuatan perekonomian yang saling terkait yaitu perekonomian negara, swasta, dan koperasi.UUD 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa badan usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian,koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Sebuah perusahaan termasuk koperasi agar dapat terus berjalan diperlukan adanya suatu laba. Pengertian laba menurut Harahap (2010) kelebihan penghasilan atas biaya selama satu periode akutansi. Laba yang diperoleh digunakan untuk menjalankan operasional dan kelangsungan perusahaan di masa mendatang. Laba perusahaan diharapkan setiap periode mengalami kenaikan, sehingga dibutuhkan perhitungan laba yang akan dicapai di masa mendatang. Akan tetapi karena koperasi berwatak sosial maka mencari laba bukan untuk perseorangan tetapi untuk kemakmuran seluruh anggotanya. Oleh karena itu, koperasi perlu memperhatikan posisi kinerja keuangannya agar koperasi dapat terus menjalankan aktivitas operasionalnya supaya kelangsungan usaha koperasi tetap terus terjaga. Kinerja keuangan diartikan sebagai suatu tampilan perusahaan dalam periode waktu tertentu (Mulyadi, 2001:63). Salah satu aspek pengelolaan keuangan koperasi yaitu dengan melakukan pencatatan dalam bentuk laporan keuangan.Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kinerja dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis, hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat dipergunakan investor untuk memprediksi masa depan, sedangkan bagi manajemen dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kondisi masa depan dan sebagai titik awal perencanaam tindakan yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan ringkasan data keuangan perusahaan sehingga disusun dan ditafsir untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan melalui data perusahaan, salah satu metode analisis laporan keuangan yang dapat digunakan adalah rasio keuangan.Analisis rasio merupakan suatu bentuk atau cara yang umum digunakan dalam menganalisis laporan finansial suatu perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2000 : 64).Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Dalam penelitian ini jenis rasio Aktivitas yang digunakan adalah Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) dan Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan (Agnes Sawir 2005:15). Semakin kecil rasio ini, semakin jelek begitu juga sebaliknya. Cara menghitung rasio perputaran persediaan dilakukan denga dua cara yaitu : pertama membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan nilai persediaan dan kedua membandingkan antara penjualan nilai persediaan. Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila perputaran persediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk (Kasmir 2008:180). Rasio perputaran modal kerja menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Apabila perputaran modal kerja yang rendah, dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) RESOR Garut merupakan koperasi yang dibentuk dan dimiliki oleh Polisi Resor Garut. Adapun data mengenai perputaran persediaan, perputaran modal kerja dan pertumbuhan laba Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) RESOR Garut pada tahun 2007-2014 disajikan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1 Perputaran Persedian, Perputaran Modal Kerja dan Pertumbuhan laba, pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) RESOR GarutPeriode 2007-2014TahunPerputaran Persediaan Perputaran Modal Kerja Pertumbuhan Laba (%)

200739,9855,720,00

200858,8346,4166,67

200952,3752,4164,44

201033,0739,6040,54

201136,1639,8646,15

201246,7737,7741,05

201334,0831,4626,87

201428,4217,2219,85

Sumber : PRIMKOPPOL Resor Garut, data diolah kembaliDari tabel 1 di atas terlihat bahwa pada rata-rata perputaran persediaan menunjukkan perubahan, terjadi kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 mengalami kenaikan, tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan, pada tahun 2011 dan 2012 mengalami kenaikan, serta pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan. Hal ini berarti apabila perputaran persediaan rendah maka perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk. Begitu pula sebaliknya apabila perputaran persediaan tinggi maka menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik.Dilihat dari rata-rata perputaran modal kerja mengalami penurunan pada tahun 2008, kenaikan pada tahun 2009, penurunan kembali pada tahun 2010, kenaikan kembali pada tahun 2011 walaupun tidak terlalu tinggi, serta penurunan pada tahun 2012 hingga 2014. Hal ini berarti apabila perputaran modal kerja rendah, perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran terlalu kecil.Sedangkan pertumbuhan laba setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Dari 2008 hingga 2010 mengalami penurunan,2011 mengalami kenaikan dan pada tahun 2012 hingga 2014 mengalami penurunan. Jika melihat pada teori sebelumnya yang mengatakan bahwa perputaran persediaan tinggi maka pertumbuhan laba akan meningkat tetapi terdapat penyimpangan yaitu nilai perputaran persediaan meningkat tetapi pertumbuhan laba mengalami penurunan.Berdasarkan paparan latar belakang penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja terhadap Pertumbuhan Laba pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut

2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti menentukan identifikasi masalah sebagai berikut:1. Bagaimana Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja dan Pertumbuhan Laba pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut?2. Bagaimana pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja secara simultan terhadap Pertumbuhan Laba?3. Bagaimana pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba?

3. Tujuan PenelitianSesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu :1. Untuk mengetahui Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja dan Pertumbuhan Laba pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut.2. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja secara simultan terhadap Pertumbuhan Laba.3. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba.

4. Kegunaan Penelitian1. Kegunaan Teoritisa. Bagi PenelitiHasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti terutama dalam kajian manajemen keuanganb. Bagi Pihak LainHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya terutama penelitian yang berkaitan dengan manajemen keuangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba.2. Kegunaan Praktisa. Bagi Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor GarutHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pertimbangan bagi semua pihak Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut dalam mengambil kebijakan, terutama bagi pihak internal dalam memaksimalkan aktifitas perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.b. Bagi manajer keuangan maupun bendahara sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan keuangan koperasi yang selama ini diterapkan.c. Bagi para pemakai laporan keuangan diharapkan dapat memberikan tambahan informasi terutama kaitannya dalam pertumbuhan laba.

5. Pembatasan MasalahAgar pokok permasalahan yang diteliti tidak melebar terlalu jauh, maka peneliti membatasi masalah hanya pada data laporan keuangan Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut Periode 2007-20146. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis6.1 Kerangka Pemikiran Perputaran persediaan merupakan berapa kali persediaan akan berputar dan kembali lagi. Perputaran persediaan merupakan aktivitas perusahaan yang jelas diperlukan dan diperhitungkan, karena dapat mengetahui efisiensi biaya, juga berguna untuk memperoleh laba yang besar. Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock. Pengertian perputaran persediaan menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut : Menurut Soemarso (2004:392) bahwa : Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali (secara rata-rata) persediaan barang dijual dan diganti selama satu periode. Sedangkan menurut Jumingan (2008:128) menjelaskan bahwa : Perputaran Persediaan menunjukkan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek begitu juga sebaliknya. Cara menghitung rasio perputaran persediaan dilakukan denga dua cara yaitu : pertama membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan nilai persediaan dan kedua membandingkan antara penjualan nilai persediaan.

PenjualanPerputaran Persediaan = Persediaan

Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnorver rate-nya). Lama periode perputaran modal kerjanya tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut (Riyanto,2001). Untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan ratio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata (working capital turnorver). Ratio ini menunjukan hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja (Munawir, 2000). Formulasi dari Working Capital Turnover (WCT) adalah sebagai berikut :

PenjualanPerputaran Modal Kerja = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Perbandingan antara laba tahun tertentu terhadap laba tahun berikutnya (Meriawaty,2005:71). Perbandingan antara laba tahun tertentu terhadap laba tahun berikutnya. Adanya pertumbuhan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun akan memberikan informasi positif mengenai kinerja perusahaan. Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa kinerja perusahaan juga baik karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila rasio keuangan perusahaan baik maka pertumbuhan laba perusahaan juga baik. Rumus yang dikemukakan untuk mengetahui pertumbuhan laba sebuah perusahaan sebagai berikut: L(t) L(t-1)Pertumbuhan Laba = L(t-1)

Keterangan:L(t) = Laba periode tL(t-1) = laba periode t-1Selain uraian diatas peneliti juga membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba guna memperkuat penelitian yang dilaksanakan, penelitian-penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:1. Nurhadi (2009)Penelitian ini berjudul Pengaruh Perputaran Aktiva Terhadap Pertumbuhan Laba Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa analisis simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sebagian diketahui bahwa Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Total Aktiva dan Perputaran Modal Kerja signifikan mempengaruhi pertumbuhan laba. Sementara Perputaran Persediaan tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan laba.2. Naila RahmatikaPenelitian ini berjudul Pengaruh Rasio Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Modal Kerja terhadap Pertumbuhan Laba pada Koperasi Serba Usaha Kota Malang Tahun 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh, baiksecara parsial maupun simultan antararasio perputaran kas, perputaran piutang danperputaran modal kerja terhadap pertumbuhan laba diketahui bahwa ketiga variabel bebas pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba.3. Rima Prihartanty, SEPenelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Net Income Growth (Studi Pada Perusahaan Perdagangan Retail Yang Listed di BEI Periode 2005 2009). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel CR, DAR, dan IT secara individual berpengaruh negatif signifikan terhadap NIG pada level of significance kurang dari 5% yaitu masing-masing sebesar 0,001, 0,011, dan 0,006. Namun pada variabel IT, pengaruh yang negatif signifikan terhadap NIG tersebut menunjukkan arah yang berlawanan dengan hipotesis penelitian yaitu variabel IT berpengaruh positif terhadap NIG. Sedangkan, variabel NPM secara individual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap NIG pada level of significance lebih dari 5% yaitu sebesar 0,888.

.Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka paradigma dari kerangka penilitian ini dapat digambarkan dalam gambar 1 berikut:Perputaran Persediaan(X1)

Pertumbuhan Laba(Y)

Perputaran Modal Kerja(X2))

Gambar 1Paradigma Penelitian

Keterangan :

= Pengaruh secara parsial

= Pengaruh secara simultan

6.2 Hipotesis Hipotesis utama yaitu Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal kerja secara simultan berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba, gambaran hipotesisnya adalah sebagai berikut:H0 : Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1: Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal secara simultanberpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaSedangkan sub hipotesisnya yaitu Perputaran Persedian dan Perputaran Modar Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba, gambaran hipotesisnya adalah sebagai berikut:H0 : Perputaran Persediaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1 : Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH0 : Perputaran Modal Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1 : Perputaran Modal Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba

7. Metodologi Penelitian7.1 Metode yang digunakanMetode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif, dimana metode asosiatif dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih dengan bentuk hubungan kausal yaitu hubungan yang menunjukkan sebab akibat.

7.2 Operasionalisai VariabelMenurut Sugiyono (2012:58), variabel penelitian adalah: seagala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu:1. Variabel Independen (X)Menurut Sugiyono (2012:59), variabel independen adalah: Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel indepnden dalam peneltian ini adalah Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja.2. Variabel Dependen (Y) Menurut Sugiyono (2012:59), variabel dependen adalah: Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi dependen adalah Pertumbuhan Laba.Untuk lebih jelasnya, gambaran operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2Operasionalisasi VariabelVariabelDimensiIndikatorSkala

Perputaran Persediaan(X1) (Syahrial,2011:39)Perputaran AktivaPenjualan_______________PersediaanRasio

Perputaran Modal Kerja(X2) (Syahrial,2011:39)Perputaran AktivaPenjualan__________________________Aktiva Lancar-Kewajiban LancarRasio

Pertumbuhan Laba(Y)Pertumbuhan LabaL(t) L(t-1)______________L(t-1)Rasio

Sumber: diolah kembali oleh peneliti, 20157.3 Jenis dan Sumber DataPenelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif karena data dalam bentuk laporan keuangan yang berisikan angka-angka, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 12), bahwa: Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang datanya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Menurut Sugiyono (2012: 13), bahwa: Metode penelitian kuantitafif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series) tahunan yang diperoleh dari laporan keuangan yang ada pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut serta dilaporkan setiap akhir periode tertentu mulai dari tahun 2007-2014.

7.4 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari buku-buku (text book), literatur, jurnal ilmiah maupun internet serta sumber lain yang relevan dengan objek permasalahan yang diteliti. Adapun pengertian penelitian kepustakaan menurut Iqbal (2006:5) adalah: Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan kepustakaan, baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.2. Penelitian dokumentasi Penelitian ini dilakukan dengan membuat salinan atau menggandakan data yang ada dan mempelajari dokumen-dokumen berhubungan dengan penelitian. Sesuai pendapat Iqbal (2006;5) yang menyatakan bahwa studi dokumentasi merupakan Teknik data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.

7.5 Tekhnik Pengolahan DataPengolahan data menurut Iqbal adalah: Suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Tekhnik pengolahan data dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu dengan menganalisis data serta pengujian terhadap hipotesis menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel X (Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja) terhadap variabel Y (Pertumbuhan Laba) baik secara simultan maupun parsial, analisis koefisien korelasi, dan selanjutnya dilakukan pengujian koefisien determinasi. Untuk mempermudah pelaksanaan perhitungan dapat pula menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.

1. Analisis Regresi BergandaAnalisis regresi ganda (Multivariate regresssion) merupakan analaisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) (Ghozali, 2009).Analisis Regresi Berganda dalam penelitian ini dinyatakan dalam pernyataan berikut :Keterangan : Y = variabel dependen (pertumbuhan laba)X = variabel independen (perputaran persediaan & perputaran modal kerja)a = Konstanta (Intercept)b = koefisien regresi atau nilai parameter2. Analisis Koefisien KorelasiAnalisis koefisien korelasi yaitu analisis yang digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi (Sugiyono,2012). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel dibawah ini:Tabel 4Interpretasi Koefisien KorelasiInterval KoefisienTingkat Hubungan

0,00-0,199Sangat Rendah

0,20-0,399Rendah

0,40-0,599Sedang

0,60-0,799Kuat

0,80-1,000Sangat Kuat

Sumber:Sugiyono(2012)3. Uji Koefisien DeterminasiKoefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuana model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:97). Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat di lihat dari nilai R Square, di mana R square tersebut dapat di interprestasikan sperti nilai R Square pada multiple regression (Ghozali, 2012:341).

7.6 Rancangan Pengujian HipotesisPengujian hipotesis yang di lakukan adalah pengujian hipotesis kuantitatif. Di mana Hipotesis nol adalah suatu hubungan antar variabel yang definitif atau eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti, sedangkan hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan antar variabel yang diteliti Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Primer Koperasi Polisi (PRIMKOPPOL) Resor Garut Hipotesi ini terbagi dua, yaitu1. Hipotesis utamaHipotesis utama dalam penelitian ini merupakan pengujian hipotesis secara simultan. Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan membandigkan nilai signifikansi variabel pada tabel ANOVA HASIL output SPSS dengan besarnya alfa (signifikansi penelitian) yang digunakan. Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen.Gambaran hipotesis untuk pengujian secara simultan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:H0 : Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1:Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal secara simultanberpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaKaidah keputusan untuk pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut:1. Jika signifikansi variabel < alfa, maka H0 diterima dan H1 ditolak2. Jika signifikansi variabel > alfa, maka H0 ditolak dan H1 diterima2. Sub hipotesis Sub hipotesis dalam penelitian ini merupakan pengujian hipotesis secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen yaitu Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai signifikansi variabel pada tabel coefisient hasil output SPSS dengan alfa (signifikansi penelitian) yang digunakan.Gambaran hipotesis untuk pengujian secara parsial pada penelitian ini adalah sebagai berikut:H0 : Perputaran Persediaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1 :Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH0 :Perputaran Modal Kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaH1 : Perputaran Modal Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan LabaKaidah keputusan untuk pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:1. Jika signifikansi variabel < alfa, maka H0 diterima dan H1 ditolak2. Jika signifikansi variabel > alfa, maka H0 ditolak dan H1 diterima

8. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di PRIMKOPPOL Resor Garut dengan jadwal penelitian sebagai berikut:Tabel 4Jadwal PenelitianNoKegiatanWaktu Kegiatan

FebMarAprilMeiJuniJuliAgtSept

1Tahap Persiapan

2Tahap Pengumpulan Data

3Tahap Pengolahan Data

4Tahap Penyelesaian Penelitian

9. Sistematika PembahasanPeneliti memaparkan sistematika pembahasan dari BAB 1 sampai BAB 5 unruk mempermudah dalam membaca dan memahami permasalahan yang akan dibahas, sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:BAB 1 PENDAHULUANBab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari peneliti dalam menentukan topik yang akan dibahas dan menjadikannya sebagai judul skripsi. Bab ini meliputi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pembatasan masalah, serta kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKAYang menelusiri teori-teori yang mendukung dan relevan dengan penelitian mengenai perputaran persediaan, perputaran modal kerja, dan pertibuhan laba.BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIANBab ini menguraikan gambaran umum dari objek penelitian bab ini juga membahas metode yang digunakan peneliti, membahas operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, pengujian hipotesis dan tahapan lainnya. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBab ini menguraikan secara jelas hasil-hasil yang peneliti peroleh dair penelitian yang dilakukan mengenai masalah yang diteliti. BAB 5 SIMPULAN DAN SARANBerisi ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran yang berkaitan dengan hasil penelitian kepada perusahaan.1