Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN,
PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI TAHUN 2011-2015
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Faiz Khaldun
NIM: 1113081000039
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438H / 2017M
i
PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN,
PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR
MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI TAHUN 2011-2015
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Faiz Khaldun
1113081000039
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438H / 2017M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Kamis 09 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiwa:
Nama : Faiz Khaldun
NIM : 1113081000039
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur
Modal pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Senin 09 Maret 2017
1. Faizul Mubarok, SE., MM. NIP.
2. Rahmat Gunawan, M.Si. NIP.
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari Selasa, 25 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Faiz Khaldun
NIM : 1113081000039
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal
pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juli 2017
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )
NIP. 1119731221 200501 2 002 Ketua
2. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB. ( )
NIP. 19741127 200112 1 002 Sekretaris
3. Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA ( )
NIDN. 2004 1070 02 Penguji Ahli
4. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB. ( )
NIP. 19741127 200112 1 002 Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Faiz Khaldun
NIM : 1113081000039
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Profitabilitas, dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juli 2017
Yang Menyatakan
(Faiz Khaldun) NIM. 1113081000039
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Faiz Khaldun
2. Tempat & Tanggal Lahir : Cirebon, 19 Oktober 1995
3. Jenis Kelamin : Laki – laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1
RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,
Jawa Barat 45155
6. No. Telepon : 0896 1377 1748
7. Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN
1. SD (2001-2007) : SD Negeri 1 Sumber
2. SMP (2007-2010) : SMP Negeri 1 Sumber
3. SMA (2010-2013) : SMA Negeri 1 Sumber
4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. DATA KELUARGA
1. Nama Ayah Kandung : Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.A
Tempat & Tanggal Lahir : Kuningan, 20 Maret 1959
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1
RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,
Jawa Barat 45155
2. Nama Ibu Kandung : Hj. Hanifah, M.Pd.I
Tempat & Tanggal Lahir : Cirebon, 24 Juni 1959
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1
RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,
Jawa Barat 45155
mailto:[email protected]
vi
D. ORGANISASI
1. Dewan Eksekutif Mahasiswa Tahun 2015-2016
(Departemen Penelitian dan Pengembangan)
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Tahun 2014-2015
(Departemen Kemahasiswaan
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Tahun 2013-2014
(Departemen Penelitian dan Pengembangan)
4. Majelis Perwakilan Kelas SMA N 1 Sumber Tahun 2012-2013
(Komisi E)
vii
ABSTRACK
The study aims to analyze the influence of Asset Growth, Sales Growth,
Profitability and Age of the Company to Capital Structure in property companies
period 2011-2015. Data’s study is annual financial report of 18 property
companies in Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2011-2015. The study is using
the method of analysis of the regression panel data with a fixed effect model by
using program Eviews 9.0 and Microsoft Excel 2013.
The result show that according parcial Asset Growth positive significant
influence to Capital Structure with the sig. 0.0023
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Aset,
Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan Umur Perusahaan terhadap Struktur
Modal di perusahaan sektor properti tahun 2011-2015. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan 18 Perusahaan Properti
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Penelitian ini
menggunakan metode regresi panel data dengan pendekatan model fixed effect
model dengan menggunakan program Eviews 9 dan Microsoft Excel 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Pertumbuhan
Aset berpengaruh positif signifikan terhadap Struktur Modal dengan nilai sig.
0,0023
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hifayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penysunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya kepada
penulis dan telah memberikan kemudahan dalam kesulitan.
2. Kedua orangtua dan segenap keluarga penulis yang selalu memberikan
dukungan, motivasi dan dorongan kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu, membimbing dan terus memberikan
arahan dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
6. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan pengalaman belajar dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
selama perkuliahan di kampus.
x
8. Seluruf jajaran Staff Tata Usaha, Karyawan, Office Boy, Cleaning Service,
Anak Magang dan tenaga kerja lainnya yang berada di kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah menolong dan membantu segala
kebutuhan penulis selama kuliah di kampus.
9. Cindy Cinthia Devi dan segenap keluarganya yang telah banyak sekali
membantu, berbagi cerita, dan memberikan dukungan kepada penulis
mulai dari awal semester hingga saat ini.
10. Maya, Indi, dan Acong yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penulis selama penyelesaian
skripsi.
11. Muhammad Iqbal Fattrah teman satu kosan penulis dari semester 1 yang
selalu menemani, melengkapi dan membantu segala kebutuhan selama
menjadi anak kosan.
12. Teman pejuang IP 4 (Dicky, Deni, Rio, Sandi, Irfan, Burhan) dan segenap
keluarga Manajemen Keuangan (Alman, Ikhlas, Gifari, Adel, Debby,
Dechy, Farah, Firly, Gita, Icha, Kumi, Laras, Lia, Luluk, Mae, Maryati,
Melani, Nelly, Putri, Riska, Shaumi, Shintya, Sri, Tika) yang telah
berjuang bersama – sama.
13. Segenap keluarga Manajemen A dan B yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu yang telah banyak memberikan pengalaman bagi penulis
selama berada di bangku perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai
tambahan informasi serta pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2017
Penulis
Faiz Khaldun
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v
ABSTRACK .............................................................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13
D. Kegunaan Penelitian...................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 15
A. Landasan Teori .............................................................................................. 15
1. Struktur Modal .......................................................................................... 15
2. Teori Struktur Modal ................................................................................. 17
3. Teori Struktur Modal Tradisional .............................................................. 18
4. Teori Struktur Modal Modern ................................................................... 20
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .................................. 25
B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ..................... 32
C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 34
D. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 43
E. Hipotesis ........................................................................................................ 45
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 46
xii
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 46
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 48
D. Metode Analisis Data .................................................................................... 49
1. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 49
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 50
3. Model Estimasi Regresi Panel Data .......................................................... 54
4. Uji Signifikansi .......................................................................................... 58
5. Koefisien Persamaan Regresi Panel Data.................................................. 60
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................... 61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 64
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 64
B. Pengujian dan Pembahasan ........................................................................... 76
1. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................... 76
2. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................................... 86
3. Estimasi Model Data Panel ....................................................................... 89
4. Uji Signifikansi .......................................................................................... 95
5. Analisis Regresi Panel ............................................................................... 99
6. Persamaan Model Regresi Setiap Perusahaan ......................................... 102
7. Interpretasi ............................................................................................... 108
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 115
A. Kesimpulan ................................................................................................. 115
B. Saran ............................................................................................................ 116
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 118
LAMPIRAN ........................................................................................................... 124
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Debt to Equity Ratio Sampel Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar
di BEI Periode 2011-2015 ....................................................................................... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 39
Tabel 3.1 Seleksi dan Pemilihan Sampel .............................................................. 47
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan .................................................................... 48
Tabel 4.1 Data Pertumbuhan Aset tahun 2011-2015 ............................................ 77
Tabel 4.2 Data Pertumbuhan PenjualanTahun 2011-2015 ................................... 79
Tabel 4.3 Data Profitabilitas Tahun 2011-2015 .................................................... 81
Tabel 4.4 Data Umur Perusahaan Tahun 2011-2015 ............................................ 83
Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio Tahun 2011-2015 ................................................ 84
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikoleniaritas ................................................................... 87
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 88
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 88
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Metode Diferensial .......................................... 89
Tabel 4.10 Regresi Data Panel Common Effect Model (CEM) ............................. 90
Tabel 4.11 Regresi Data Panel Fixed Effect Model (FEM) .................................. 91
Tabel 4.12 Hasil Uji Chow.................................................................................... 92
Tabel 4.13 Regresi Data Panel Random Effect Model (REM) .............................. 93
Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman .............................................................................. 94
Tabel 4.15 Uji T .................................................................................................... 95
Tabel 4.16 Uji F .................................................................................................... 97
Tabel 4.17 Uji R2 .................................................................................................. 99
Tabel 4.18 Fixed Effect Model ............................................................................100
Tabel 4.19 Model Regresi Setiap Perusahaan .....................................................102
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tren Pertumbuhan Penjualan Properti .............................................. 11
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 44
Gambar 4.1 Pertumbuhan Aset tahun 2011-2015 ................................................. 77
Gambar 4.2 Pertumbuhan Penjualan Tahun 2011-2015 ....................................... 78
Gambar 4.3 Profitabilitas Tahun 2011-2015 ......................................................... 80
Gambar 4.4 Umur Perusahaan Tahun 2011-2015 ................................................. 82
Gambar 4.5 Debt to Equity Ratio Tahun 2011-2015 ............................................ 84
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 86
Gambar 4.7 Grafik Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan era globalisasi saat ini, setiap perusahaan
dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting
yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan
dapat lebih unggul dalam pesaingan yang dihadapi. Tujuan utama di
dirikannya perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, biasanya
mengutamakan keuntungn bagi pemiliknya atau pemegang saham. Pemegang
saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return tertentu dengan
resiko minimal. Dengan tingginya tingkat return yang diperoleh pemegang
saham akan tertarik dan harga saham semakin tinggi, sehingga kesejahteraan
pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan
pengembangan usahanya.
Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah
membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan kemampuan perusahaan.
Meningkatkan kemampua perusahaan salah satunya dapat dilakukan melalui
peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham.
Keberadaan para pemegang saham dan peranan manajemen sangatlah penting
dalam menentukan besar keuntungan yang nantinya akan diperoleh.
Menghadapi kondisi demikian, setiap perusahaan dituntut untuk mampu
membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan
2
pengelolaan fungsi-fungsi manajemen dengan baik di bidang pemasaran,
produksi, sumber daya manusia dan keuangan agar dapat lebih unggul dalam
persaingan.
Perusahaan pada umumnya berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemiliknya (Kesuma, 2009). Menurut Jensen dan Meckling
(2001), untuk memaksimumkan nilai perusahaan, klaim keuangan juga perlu
diperhatikan. Informasi-informasi yang relevan dan memadai diperlukan oleh
para investor dalam kegiatan analisis dan memilih saham melalui laporan
keuangan perusahaan terutama struktur modal perusahaan (Nurmalasari,
2009). Sulitnya menentukan bagaimana struktur modal yang optimal menjadi
masalah utama dalam keputusan pendanaan perusahaan.
Perusahaan yang berskala nasional maupun internasional sangat
membutuhkan modal yang besar untuk menjaga kelangsungan usahanya.
Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar, perusahaan
akan mempertimbangkan masalah jumlah dana jangka waktu untuk
memperolehnya. Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting
pula untuk pertimbangan. Apakah dana yang ditarik itu berasal dari pinjaman
atau modal sendiri (equity).
Struktur modal merupakan proposi dalam menentukan kebutuhan belanja
perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau
paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua
sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Ahmad
Rodoni dan Herni Ali, 2010:137).
3
Terdapat beberapa komponen struktur modal yaitu, diantaranya:
1. Utang Jangka Panjang
Jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal
pinjaman yang digunakan dalam oerasi perusahaan. Utang jangka panjang
menurut Sundjaja (2007:272) ialah “salah satu dari bentuk pembiayaan
jangka panjang yang memiliki jatuh temo lebih dari satu tahun, biasanya 5
– 20 tahun”.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan manajemen sehingga memilih
untuk menggunakan utang menurut Sundjaja et.al (2007:324) adalah
sebagai berikut:
a. Biaya utang terbatas, walaupun perusahaan memperoleh laba besar,
jumlah bunga yang dibayarkan besarnya tetap.
b. Hasil yang diharapkan lebih rendah daripada saham biasa.
c. Tidak ada perubahan pengendalian atas perusahaan bila pembiayaan
memakai utang.
d. Pembayaran bunga merupakan beban biaya yang dapat mengurangi
pajak.
e. Fleksibilitas dalam struktur keuangan dapat dicapai dengan
memasukkan peraturan penebusan dalam perjanjian obligasi.
2. Modal Sendiri
Modal menurut Sundjaja et al. (2007:240) ialah “dana jangka panjang
perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham),
4
yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa)
serta laba ditahan”, ada 2 (dua) sumber utama dari modal sendiri yaitu:
a. Modal saham preferen
Saham preferen memberikan para pemegang sahamnya beberapa
hak istimewa yang menjadikannya lebih senior atau lebih
diprioritaskan daripada pemegang saham biasa. Maka, perusahaan
tidak memberikan saham preferen dalam jumlah yang banyak.
Beberapa keuntungan penggunaan saham preferen bagi manajemen
menurut Sundjaja et.al (2007:323) adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengaruh
keuangan.
2) Fleksibel karena saham preferen memperbolehkan penerbit untuk
tetap pada posisi menunda tanpa mengambil risiko untuk
memaksakan jika usaha sedang lesu yaitu dengan tidak
membagikan bunga atau membayar pokoknya.
3) Dapat digunakan dalam restrukturisasi perusahaan, merger,
pembelian saham oleh perusahaan dengan pembayaran melalui
utang baru dan divestasi.
b. Modal saham biasa
Pemilik perusahaan adalah pemehang saham biasa yang
menginvestasikan uangnya dengan harapan mendapat pengembalian
dimasa yang akan datang. Pemegang saham biasa kadang-kadang
5
disebut pemilik residual sebab mereka hanya menerima sisa setelah
seluruh tuntutan atas pendapatan dan aset telah dipenuhi.
Modal juga dapat diperoleh melalui donasi atau sumbangan.
Modal sumbangan ini timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva
yang berasal dari sumbangan. Aktiva yang diterima dicatat dalam
rekening aktiva dengan cara diimbangi dengan pencatatan dalam
rekening modal sumbangan.
Modal merupakan salah satu elemen terpenting dalam peningkatan
pelaksanaan perusahaan disamping sumber daya manusia, mesin dan metode.
Perusahaan seringkali menghadapi masalah-masalah yang timbul dikarenakan
kesulitan dalam hal-hal permodalan baik dalam hal pembelanjaan maupun
dalam mengalokasikan modal. Pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh
manajer tidak hanya terbatas pada penentuan jumlah modal yang dibutuhkan
dan menguasahakan modal tersebut, melainkan sekaligus menentukan cara
bagaimana modal yang telah diperoleh tersebut dialokasikan, serta
mengawasinya sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kombinasi
penggunaan modal yang seimbang.
Struktur modal dalam penelitian ini akan di fokuskan dengan
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio antara sumber
dana pihak ketiga dengan hutang yang menggambarkan struktur perusahaan.
Rasio DER menunjukan tingkat resiko suatu perusahaan dimana semakin
tinggi rasio DER maka semakin tinggi reiko perusahaan. Hal ini memberikan
indikasi bahwa jumlah ekuitas perusahaan tidak mampu menutupi kuantitas
6
hutang perusahaan. Kesimpulannya semakin banyak laba operasi perusahaan
yang digunakan untuk membayar beban bunga tetap, semakin banyak aliran
kas yang digunakan untuk membayar angsuran tetap, sehingga laba bersih
setelah pajak (EAT) perusahaan akan banyak berkurang. Menurut Brigham
dan Houston (2009), para investor lebih tertarik pada tingkat DER tertentu
yang besaran rasionya kurang dari satu, karena nilai DER perushaan yang
menunjukan nilai lebih dari satu memberi arti bahwa koefisien hutang dalam
suatu perusahaan lebih tinggi dari jumlah modal sendiri. Berikut adalah tabel
1.1 yang merupakan data dari DER masing-masing perusahaan sektor
Properti periode 2011-2015.
Tabel 1.1
Debt to Equity Ratio Sampel Perushaan Sektor Properti yang Terdaftar di
BEI Periode 2011-2015
No Nama Perusahaan Debt to Equity Ratio Rata
-rata 2011 2012 2013 2014 2015
1 Agung Podomoro Land Tbk 1,15 1,39 1,73 1,80 1,70 1,55
2 Alam Sutera Ralty Tbk 1,16 1,31 1,71 1,66 1,83 1,53
3 Bekasi Asri Pemula Tbk 0,83 0,82 0,90 0,77 0,74 0,81
4 Bumi Serpong Damai Tbk 0,55 0,27 0,68 0,52 0,63 0,53
5 Ciputra Development Tbk 0,51 0,77 1,06 1,04 1,08 0,89
6 Duta Anggada Realty Tbk 0,83 0,51 0,63 0,58 0,67 0,64
7 Intiland Development Tbk 0,50 0,54 0,84 1,01 1,15 0,81
8 Megapolitan Developments Tbk 0,69 0,69 0,68 0,96 0,81 0,77
9 Gowa Makassar Tourism
Development Tbk
1,81 2,85 2,24 1,29 1,29 1,90
10 Perdana Gapuraprima Tbk 0,90 0,86 0,66 0,71 0,66 0,76
11 Jaya Real Property Tbk 1,14 1,25 1,30 1,09 0,83 1,12
12 Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,59 0,78 0,97 0,82 0,96 0,82
13 Lippo Cikarang Tbk 1,49 1,31 1,12 0,61 0,50 1,01
14 Lippo Karawaci Tb 0,94 1,17 1,21 1,14 1,18 1,13
15 Metropolitan Land Tbk 0,28 0,3 0,61 0,60 0,64 0,49
16 Plaza Indonesia Realty Tbk 0,84 0,77 0,91 0,92 0,94 0,88
17 Pakuwon Jati Tbk 1,42 1,41 1,27 1,02 0,99 1,22
18 Summarecon Agung Tbk 2,27 1,85 1,93 1,57 1,49 1,82
Sumber: Data Idx yang diolah
7
Berdasarkan tabel 1.1 tersebut menunjukan bahwa perusahaan yang
memiliki struktur modal dengan perhitungan Debt to Equity Ratio yang
merupakan gambaran pengguna hutang suatu perusahaan dalam mendanai
kegiatan operasionalnya, yaitu perusahaan yang menggunakan hutang tidak
lebih dari modal sendiri dari suatu perusahaan, atau perbandingannya kurang
dari sama dengan 1, sehingga perusahaan tersebut memiliki struktur modal
yang dianggap baik.
Dari data diatas perusahaan yang mempunyai DER rata-rata lebih dari 1
antara lain Agung Podomoro Land Tbk, Alam Sutera Ralty Tbk, Gowa
Makassar Tourism Development Tbk, Jaya Real Property Tbk, Lippo
Cikarang Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Pakuwon Jati Tbk dan Summarecon
Agung Tbk. Komposisi hutang dalam perusahaan-perusahaan tersebut lebih
besar dari total ekuitas yang dimiliki. Jadi menurut teori struktur modal,
perusahaan-perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang tidak optimal,
artinya biaya modal yang besar sebanding dengan risiko yang dihadapi.
Sementara itu kebanyakan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke
dalam bentuk investasi pada perusahaan yang memiliki tingkat DER yang
besarnya kurang dari 1. Karena jika DER lebih besar dari 1 maka risiko yang
ditanggung investor akan meningkat.
Sebaliknya, untuk perusahaan yang mempunyai DER kurang dari 1 maka
menurut teori struktur modal dianggap optimal. Data dalam tabel 1.1 dapat
dilihat beberapa perusahaan yang mempunyai rasio penggunaan hutangnya
tidak lebih dari penggunaan ekuitas, perusahaan tersebut antara lain Bekasi
8
Asri Pemula Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk, Ciputra Development Tbk,
Duta Anggada Realty Tbk, Intiland Development Tbk, Megapolitan
Developments Tbk, Perdana Gapuraprima Tbk, Kawasan Industri Jababeka
Tbk, Metropolitan Land Tbk dan Plaza Indonesia Realty Tbk.
Ada banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur
modal perusahaan, tetapi dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi
beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur
modal diantaranya pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas,
dan umur perusahaan. Berdasarkan fenomena yang telah dijabarkan diatas,
maka perlu diuji pengaruh dari keempat variabel independen (pertumbuhan
aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur perusahaan) dalam
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2015. Selain fenomena gap yang terjadi, ditemukan pula
ketidakkonsistenan hasil dari beberapa penelitian terdahulu mengenai
pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur
perusahaan yang mempengaruhi strukur modal.
Penelitian mengenai pertumbuhan aset menurut Pacheco dan Tavarez
(2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan menurut Eni dan Budiyano
(2015) menemukan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian mengenai pertumbuhan penjualan menurut Pacheco dan
Tavarez menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif
9
tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan menurut Amirul dkk.
(2017) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak signifikan terhadap
struktur modal.
Penelitian mengenai profitabilitas menurut Waffa dan Muzaffar (2017),
Nadeem (2017), Farhan dan Avijit (2016), Pacheco dan Tavarez (2016), Eni
dan Budiyanto (2015), Damayanti (2013) dan Cahyani (2013) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur
modal. Menurut Ditya dan Made (2016) menemukan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan
hasil yang berbeda ditemukan oleh Rosy dan Kapil (2016) yang menemukan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur
modal.
Penelitian mengenai umur perusahaan menurut Arief (2016) yang
menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur
modal. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Sugeng Haryanto (2015) yang
menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal. Selanjutnya hasil yang berbeda didapatkan oleh Pacheco
(2016) yang mnegmukakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap struktur modal.
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat studi kasus perusahaan sektor
properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Properti
merupakan sektor yang cukup menarik perhatian oleh para investor di
Indonesia. Perusahaan properti yaitu perusahaan yang mengelola harta dalam
10
bentuk tanah dan gedung beserta sarana dan prasarana yang menggambarkan
elemen yang tidak terpisahkan pada tanah dan gedung. Untuk pelengkap
acuan, terdapat juga yang mengartikan makna properti selaku kuasa untuk
memiliki sebidang tanah dan menggunakan apa saja yang tersedia di atasnya,
sehingga usaha properti rata-rata berkiprah dalam pelaksanaan usaha pada
bentuk kekayaan. Selaku salah satu bentuk kekayaan, properti sudah
menemui beraneka macam kemajuan sejalan dengan perkembangan teknologi
dan kabar yang berlaku di Indonesia maupun di seantero bumi.
Namun, terlepas dari itu semua, terdapat beberapa alasan mengapa orang-
orang atau investor memilih properti selaku tumpuan penanaman modal,
diantaranya yaitu properti cukup stabil terhadap inflasi yang terjadi pada
suatu negara, inflasi merupakan kenaikan suatu harga secara terus menerus
tergantung dalam tingkat inflasi itu sendiri, alasan kedua yaitu properti dapat
disewakan, hal ini menjadikan harta yang dimiliki mampu berkembang jika
investor mampu mengelolanya dan alasan ketiga properti dapat digunakan
untuk jaminan untuk meminjam uang di bank, properti merupakan aset yang
cukup besar dan mampu dijadikan jaminan yang layak.
Dalam bidang usaha properti, terdapat Stakeholder yang terikat dengan
bidang usaha properti, orang-orang tersebut adalah pemerintah, pengguna,
penyumbang pinjaman dan pemilik ataupun penanam modal. Pemerintah di
dalam bidang usaha properti memiliki kekuasaan dan wilayah hukum selaku
bagian yang mengeluarkan tata tertib dan melaksnakan monitoring atas
bidang usaha properti yang berada di dalam wilayahnya. Pengguna ataupun
11
user merupakan orang yang membeli hak-hak untuk kepemilikan baik
kepemilikan tetap atau kepemilikan sesaat. Tergolong di dalam blok tersebut
yaitu mereka memiliki sertifikat atau sekedar selaku seorang penyewa.
Sedangkan pemilik modal sendiri ialah bagian dari yang membagikan biaya
agar kelangsungan kerjasama di dalam bidang properti tersebut. Penyumbang
pinjaman adalah bagian yang secara biasa memberikan hutang dan tidak
terkait secara langsung pada bidang usaha properti yang tengah berlangsung.
Gambar 1.1
Tren Pertumbuhan Penjualan Properti
Sumber: bi.go.id yang diolah
Pada bulan Desember 2016 penjualan properti pada tahun 2017 berada
dalam tren positif dan minat investor terhadap sektor properti pun masih
cukup tinggi sehingga akan mempercepat pertumbuhan pasar. Tren
pertumbuhan penjualan properti sudah terasa sejak kuartal III 2016, maka
kondisi itu diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2017. Selain sejumlah
faktor positif ekonomi, gencarnya pembangunan infrastruktur pemerintah,
relaksasi LTV, tren penurunan suku bunga kredit, serta segera terbitnya
12
aturan penyederhanaan perizinan di sektor perumahan yang merupakan
amanah Paket Kebijakan Ekonomi.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan diatas, maka perlu diuji
pengaruh dari kelima variabel independen (pertumbuhan aset, pertumbuhan
penjuaan, profitabilitas dan umur perusahaan) dalam mempengaruhi struktur
modal pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-
2015. Selain fenomena gap yang terjadi, ditemukan pula ketidakkonsistenan
hasil dari beberapa penelitian terdahulu mengenai pertumbuhan aset,
pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur perusahaan yang
mempengaruhi struktur modal.
Dari beberapa penelitian terdahulu masih terdapat perbedaan hasil
penelitian mengenai variabel yang mempengaruhi struktur modal, selain itu
masih sedikitnya penelitian yang di lakukan pada sektor properti.
Berdasarkan seluruh uraiain yang telah di paparkan diatas, maka penulis
mengambil judul “Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Properti Tahun 2011-2015” Penelitian ini mencoba untuk
mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh masing-
masing variabel terhadap struktur modal perusahaan.
13
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan,
permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan
Umur Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Struktur
Modal?
2. Apakah Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan
Umur Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Struktur
Modal?
3. Variabel manakah yang paling signifikan bepengaruh terhadap struktur
modal?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan di jelaskan, penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan aset, pertumbuhan
penjualan, profitabilitas dan umur perusahaan secara parsial terhadap
struktur modal perusahaan properti.
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan aset, pertumbuhan
penjualan, profitabilitas dan umur perusahaan secara simultan terhadap
struktur modal perusahaan properti.
3. Untuk mengukur dan menganalisis variabel yang paling signifikan
bepengaruh terhadap struktur modal.
14
D. Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat:
1. Bagi manajemen perusaaan dapat dijadikan pertimbangan dalam
penentuan struktur modal yang optimal.
2. Bagi akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap DER sehingga dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
kebijakan struktur modal yang optimal.
3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk
pengambilaan keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan
dananya dengan melihat struktur modal perusahaan tersebut.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi
pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam
memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
1. Struktur Modal
Menurut Weston dan Brigham (1990), struktur modal merupakan
kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk kedalam sisi kanan
neraca sumber modal perusahaan. Pengertian struktur modal dibedakan
dengan struktur keuangan, diwestomana struktur modal merupakan
pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan
mencerminkan perimbangan antara seluruh hutang (baik jangka pendek
maupun jangka panjang) dengan modal sendiri.
Menurut Van Horne dan Wachowicz (2012) mengatakan struktur
modal merupakan bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang
perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen dan
saham biasa dan struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang
meminimalkan biaya modal perusahaan sehingga memaksimalkan nilai
perusahaan.
16
Menurut Weston dan Copeland (2005), struktur modal adalah
pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham
preferen dan modal pemegang saham. Dengan tujuan manajemen struktur
modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian
rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan
manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai.
Menurut Rodoni dan Ali (2010), struktur modal adalah proprsi dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana
yang diperoleh menggunaan kombinasi atau paduan sumber yang
beraasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama,
yaitu berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan struktur modal adalah proporsi dalam pemenuhan
kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh
menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana
jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yaitu yang berasal
dari dalam dan luar perusahaan.
Target dari struktur modal adalah menciptakan suatu komposisi
hutang dan modal yang paling tepat dan yang paling menguntungkan dari
segi keuangan bagi perusahaan. Jika perusahaan memiliki hutang yang
besar maka modal perusahaan juga besar. Modal yang besar
menyebabkan perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dimana
disertai dengan risiko yang besar pula.
17
2. Teori Struktur Modal
Husnan (2002 : 299) menyatakan teori struktur modal menjelaskan
apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan,
kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan.
Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal
sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan
berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan
keuangan lainnya. Deengan kata lain, kalau perubahan struktur modal
tidak merubah nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada struktur modal
terbaik. Semua struktur modal adalah baik, tetapi kalau dengan merubah
struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh
struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan
nilai perusahaan, atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik.
Kecenderungan perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang,
tanpa disadari secara berangsur-angsur akan menimbulkan kewajiban
yang makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar
kembali) hutang tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang
akhirnya tidak mampu melunasi kewajiban tersebut, dan bahkan
dinyatakan pailit. Teori struktur modal yang dikembangkan oleh para ahli
memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal, pada penelitian ini setiap variabel didasarkan pada teori yang ada.
18
3. Teori Struktur Modal Tradisional
Untuk mencapai struktur modal yang optimal, ada beberapa teori yang
menjelaskan tentang struktur modal. Kegunaan mempelajari teori tersebut
adalah untuk mengasah perspektif dan memudahkan perumusan suatu
kebijakan struktur modal yang baik.
Dalam teori struktur modal tradisional, struktur modal terbagi dalam
tiga kelompok, yaitu:
a. Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
Pendekatan laba bersih mengasumsikan bahwa investor
mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat
kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dengan tingkat kapitalisasi
yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah hutangnya
dengan tingkat biaya hutang yang konstan pula.
b. Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income Approach)
Pendekatan laba operasi bersih berlawanan dengan pendekatan
laba bersih, karena menurut laba operasi bersih, biaya hutang bersifat
tetap atau tidak berubah walaupun laverage bertambah. Dalam
pendekatan laba operasi diasumsikan bahwa investor akan meminta
premi karena adanya risiko keuangan akibat adanya penambahan
leverage sehingga mengakibatkan tingkat kapitalisasi akan naik secara
proporsional dengan kenaikan leverage. Artinya penambahan hutang
karena biayanya murah dan pengurangan saham karena biayanya
mahal tidak berpengaruh terhadap biaya modal rata-rata tertimbang,
19
walaupun ada efek yang menguntungkan dalam penambahan hutanga
akan tetapi diimbangi oleh kenaikan tingkat kapitalisasi.
Nilai total perusahaan tidak berubah walaupun adanya tambahan
leverage sehingga dalam pendekatan ini dapat dikatakan tidak ada
struktur modal yang optimal, berapapun pnggunaan leverage tidak
akan mengubah nilai perusahaan.
c. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tingkat leverage tertentu,
risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga baik biaya
modal sendiri maupun biaya hutang relatif konstan. Namun, demikian
setelah leverage rasio hutang tertentu, biaya hutang dan biaya modal
sendiri meningkat. Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin
besar bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena
penggunaan hutang yang lebih murah. Akibatnya, biaya modal rata-
rata tertimbang yang pada awalnya menurun, setelah leverage tertentu
akan meningkat.
Oleh karena itu, nilai perusahaan mula-mula meningkat dan akan
menurun sebagai akibat dari penggunaan hutang yang semakin besar.
Dengan demikian menurut pendekatan ini, terdapat struktur modal
optimal untuk setiap perusahaan. Struktur modal yang optimal terjadi
pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang
mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum. (Sjahrial,
2008 : 179).
20
4. Teori Struktur Modal Modern
a. Model Modigliani-Miller (MM) sebelum pajak
Franco Mondigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan
model teori struktur modal secara sistematis, atas dasar penelitian
yang terus menerus, dengan beberapa asumsi sebagai berikut: (1)
Risiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak, dan perusahaan yang memiliki risiko bisnis
yang sama dikatakan berada dalam kelas yang sama, (2) Semua
investor dan investor potensial memiliki estimasi sama terhadap EBIT
perusahaan di masa mendatang, dengan demikian semua investor
memiliki harapan ang sama tentang laba perusahaan dan tingkat resiko
perusahaan, (3) Saham dan Obligasi diperdagangkan dalam pasar
modal yang sempurna atau perfect capital market. Adapun kriteria
pasar modal yang efisien adalah informasi selalu tersedia bagi semua
investor (Symmetric Information) dan dapat diperoleh tanpa biaya,
tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional, investor dapat
melakukan diversifikasi investasi secara sempurna, tidak ada pjak
pendapatan perorangan. Investor baik individu maupun institusi dapat
meminjam dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan
sebesar tingkat bunga bebas resiko (Sartono, 2001 : 230).
b. Model Modigliani-Miller (MM) Efek Pajak
Husnan menyatakan (2002 : 326) Tahun 1963, MM menerbitkan
artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah
21
adalah adanya pajak terhadap penghasilan perushaan (cororate income
taxes). Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa
penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan
karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran
pajak (a tax deductible expense).
c. Pecking Order Theory
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) Perusahaan
menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan
berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (Eksternal
financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas
yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan
obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik osi
(seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada
suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri,
yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam
perusahaan telah disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar
perusahaan. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-
perusahaan profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang
sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena mereka mempunyai
target debt to equity ratio yang rendah, tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang
profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena
22
dua alasan, yaitu (i) dana internal tidak cukup dan (ii) hutang
merupakan sumber eksternal yang lebih disukai. (Husnan, 2002 : 325).
Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan
untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.
Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa
memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan
saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang
daripada modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah
pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya
emisi saham baru (Husnan, 2002 : 325), hal ini disebabkan karena
penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua,
manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan
sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga saham akan
turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya
informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
d. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 : 36)
adalah suatu tindakan yang diambil manajeen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntukan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan setiap modal baru yang diperlukn dengan cara-cara
lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal
23
yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang
menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya.
Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumbya
merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang
prospek perusahaan tersebut suram.
Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru
lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan enurun, karena
menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang
kemudian dapat menekan harga saham sekalipun rospek perusahaan
cerah.
e. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory atau ketidaksamaan informasi
menurut (Brigham dan houston, 2001 : 35) adalah situasi dimana
manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai
prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetris
informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi
yang lebih banyak dairpada para pemodal. Dengan demikian, pihak
manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang
overvalue (terlalu mahal). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi,
maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan
saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari
seharusnya.
24
Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan
saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini
sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen).
Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru
tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru
akan menurunkan harga saham.
Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada perubahan
struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan,
hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya
modal sendiri-sendiri, (2) besarnya biaya modal secara keseluruhan
ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan
keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal akan
mempengaruhi keputusan investasi.
f. Trade off Theory
Brigham dan Houston (2001 : 34) menyatakan trade off theory
dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan
beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan
biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap
mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information
sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Sjahrial (2008 :
203) menyatakan tingkat hutang yang optimal tercapai ketika
penghematan pajak (tax shields) mencapai jumlah yang maksimal
terhadap biaya kesulitan keuangan (costs of financial distress). Trade
25
off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam
kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan
keuangan dalam penentuan struktur modal.
g. Balancing Theory
Balancing Theories merupakan suatu kebijakan yang ditempuh
oleh perushaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari
pinjaman baik ke perbankan atau juga dengan menerbitkan obligasi
(bonds). Obligasi (bonds) adalah sebuah surat berharga (commercial
paper) yang mencantumkan nilai nominal, tingkat suku bunga, dan
jangka waktu dimana itu dikeluarkan baik oleh perusahaan ataupun
goverment untuk kemudian dijual oleh publik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa menjual obligasi merupakan
berhutang kepada publik atau perusahaan dengan melakukan
penambahan long term liabilities-nya. Maka penerapan balancing
theories juga memungkinkan diterapkan oleh suatu pemerintahan
adalah dengan cara melakukan pinjaman ke pihak asing atau juga
kepada lembaga donatur internasional seperti World Bank,
International Monetary Fund, Asian Development Bank dan lembaga
lainnya. (Fahmi, 2013 :193).
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Dalam menentukan struktur modal berkaitan dengan pembiayaan,
pembiayaan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu apakah pembiayaan itu
26
dilakukan menggunakan internal financial atau dengan menggunakan
external financial.
Menurut Brigham dan Houston (2001 : 40) faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal adalah : Sales stability, assets structure,
operating leverage, growth sales, profitability, taxes control, management
atitudes, lender and agency attitudes, market conditions, the firm internal
condition, financial flexibility.”
Suad Husnan (2002 : 334) menyatakan bahwa yang paling
mempengaruhi struktur modal adalah lokasi distribusi keuntungan,
stabilitas penjualan dan keuntungan, kebijakan deviden, pengendalian
dana risiko kebangkrutan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001)
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain: tingkat
bunga, stabilitas pendapatan, susunan aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu
perusahaan.
Atas pertimbangan beberapa hal diantaranya adalah keterbatasan
waktu dan kesulitan memperoleh data, maka faktor-faktor yang akan
dianalisis dalam penelitian ini hanya terdiri atas empat faktor yaitu
pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan dan umur perusahaan.
a. Pertumbuhan Aset
Menurut Fahmi (2013:82), rasio pertumbuhan yaitu rasio yang
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
27
mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam
perkembangan ekonomi secara umum.
Pertumbuhan aset (Asset Growth) menunjukkan perubahan
(peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki leh
perusahaan. Dapat dilihat seberapa besar pertumbuhan aktiva (Asset
Growth) mempengaruhi struktur modal dimana perusahaan yang
tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi
cenderung mengandalkan modal dari luar perusahaan.pada perusahaan
dengan tingkat perumbuhan aktiva yang rendah kebutuhan modal baru
relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Lebih jauh lagi,
biaya pengembangan untuk penjualan saham lebih besar daripada
biaya penerbitan surat hutang. Namun, pada saat yang sama
perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi
ketidakpastian yang lebih besar, cenderung mengurangi keinginan
untuk menggunakan hutang (Brigham dan Houston, 2001:40).
Menurut Rodoni dan Ali (2010:147), pertumbuhan secara tidak
langsung berpengaruh pada pendanaan ekuitas yang signifikan,
walaupun pada keadaan dimana biaya kebangkrutan rendah, jadi
perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan memiliki rasio hutang
yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang
pertumbuhannya rendah. Pertumbuhan pada intinya adalah fitur dari
dunia nyata, sebagai hasilnya pendanaan dengan hutang tidak optimal.
28
b. Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau penurunan jumlah
penjualan dari tahun ke tahun. Semakin meningkat penjualan suatu
perusahaan, maka laba yang diperoleh juga meningkat. Perusahaan
yang memiliki penjualan relatif stabil akan memiliki aliran kas yang
relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang lebih besar lebih
besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil (Agus
Sartono (2008:122).
Menurut Brigham dan Houston (2001:39), perusahaan dengan
penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman dalam memperoleh
lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang yang penjualannya tidak stabil.
Rumus pertumbuhan penjualan adalah membandingkan antara
penjualan tahun bersangkutan setelah dikurang dengan penjualan
tahun sebelumnya terhadap penjualan tahun sebelumnya. Hasil yang
positif menunjukkan bahwa terjadi kenaikan penjualan dari tahun
sebelumnya, begitu pula sebaliknya hasil yang negatif menunjukkan
bahwa terjadi penurunan penjualan dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penjualan yang positif merupakan sinyal bagi para
kreditur untuk memberikan kredit kepada perusahaan.
c. Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2009), profitabilitas merupakan
hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang diambil oleh
29
perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba menggunakan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan (I Made
Sudana, 2011). Analisis profitabilitas menggambarkan kinerja
fundamental perusahaan yang ditinjau dari tingkat efisiensi dan
efektifitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. (Harmono,
2014). Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal. Profitabilitas
menggambarkan pendapatan yang dimiliki perusahaan untuk
membiayai investasi perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba
ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan dalam kegiatan operasional perusahaan
termasuk investasi.
Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, dapat dilakukan
dengan menggunakan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. (Kasmir, 2010)
Menurut Kasmir (2010), rasio profitabilitas memiliki beberapa
manfaat bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, antara
lain:
30
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Rasio profitabilitas juga dapat digunakan sebagai bahan analisis
bagi penentuan kebijakan periode selanjutnya, karena setiap
perubahan yang terjadi akan berpengaruh terhadap pertimbangan
pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.
d. Umur Perusahaan
Romagos dkk. (2012) mengungkapkan bahwa umur perusahaan
didefinisikan jumlah tahun sejak perusahaan didirikan, ini akan
dihitung untuk reputasi dari perusahaan publik yang mana berkaitan
dengan tingkat dari asimetri informasi yang diasosiasikan perusahaan.
Semakin lama berdirinya suatu perusahaan, semakin mampu untuk
mengakumulasi dana dan semakin sedikit melakukan pinjaman baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Selain itu perusahaan yang
sudah lama berdiri akan mengurangi jumlah pemakaian hutang karena
kondisi perusahaan yang stabil dan cenderung memilih dana atau
31
pembiayaan yang berasal dari dalam perusahaan. Di sisi lain
perusahaan yang sudah lama berdiripun masih membutuhkan hutang
jangka panjang untuk pengeluaran yang cukup besar (Riki Sanjaya,
2014).
Semakin lama suatu perusahaan beroperasi atau semakin tua umur
perusahaan, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan
menyediakan informasi tentang perusahaan yang lebih banyak dan
lebih luas daripada perusahaan yang baru berdiri. Perusahaan yang
lebih tua memiliki lebih banyak pengalaman di bidangnya dan lebih
banyak mengenal lingkungan, sehingga kemungkinan mengalami
kegagalan lebih kecil. Perusahaan yang belum lama berdiri akan lebih
sulit untuk berkembang dibandingkan perusahaan yang telah lama
berdiri (Berlinger dan Robbins, 1986). Demikian halnya dalam
kemampuan akses untuk memperoleh sumber pendanaan bagi
perusahaan yang memiliki umur lebih lama akan relative lebih mudah
dan lebih dipercaya dari pada perusahaan yang baru berdiri. Kreditur
akan mempertimbangkan pengalaman dan reputasi perusahaan dalam
pengambilan keputusannya. Perusahaan yang telah lama berdiri dan
memiliki reputasi akan mampu mengatasi isu-isu kelayakan kredit saat
perusahaan memutuskan menggunakan sumber pendanaan utang
(Arief dkk, 2016).
32
B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1. Pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur modal.
Penigkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin
menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan
meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan,
maka proporsi utang semakin besar daripada modal sendiri. Hal ini
didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan kedalam
perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Ang,
1997).
Di sisi lain peningkatan proporsi utang yang lebih besar daripada
modal sendiri menunjukkan debt to total assets ratio semakin besar.
Dengan demikian pertumbuhan aset diprediksi berpengaruh positif
terhadap struktur modal yang berarti semakin besar tingkat pertumbuhan
aset perusahaan, maka semakin besar pula tingkat utang pernilaian
asetnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Pacheco dan Tavarez
(2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal.
2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat dikatakan aman
karena akan memperoleh lebih banyak pinjaman. Perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil maka perusahaan tersebut
juga akan memperoleh keuntungan perusahaan dan dapat dikatan
perusahaan juga sudah mampu memenuhi kewajiban perusahaannya.
33
Maka dari itu pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap
struktur modal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Pacheco
(2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal.
3. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang
yang relatif kecil dan tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan
hutang. Tingkat pengembaliannya yang tinggi memungkinkan mereka
untuk membiayai sebagian besar kebtuhan pendanaan mereka dengan
dana yang dihasilkan secara internal. Sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang negatif pada variabel profitabilitas terhadap
struktur modal. Brigham dan Houston (2001). Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian oleh Waffa (2017), Nadeem (2017), Farhan dan Avijit (2016),
Pacheco (2016), Eni dan Budiyanto (2015), Damayanti (2013), dan
Cahyani (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif signifikan terhadap struktur modal.
4. Pengaruh umur perusahaan terhadap struktur modal.
Dengan umur dan pengalaman yang semakin panjang akan
memungkinkan bagi perusahaan untuk bisa memperoleh akses atas
sumber dana pinjaman yang lebih luas pula. perusahaan yang memiliki
umur lebih lama akan relative lebih mudah dan lebih dipercaya dari pada
perusahaan yang baru berdiri. Kreditur akan mempertimbangkan
34
pengalaman dan reputasi perusahaan dalam pengambilan keputusannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif pada
variabel umur perusahaan terhadap struktur modal.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Arief dkk (2016) yang
menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap struktur modal.
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Wafa Farrukh dan Muzaffar Asad (2017)
dengan judul The Determinants of Capital Structure: A Study on Cement
Sector of Pakistan. Penelitian dilakukan pada tahun 2012-2016 dengan
sampel penelitian sebanyak 15 perusahaan sektor semen yang terdaftar pada
Karachi stock trade. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah likuiditas dan
profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Nadeem Ahmed Sheikh
Muhammad Azeem Qureshi (2017) dengan judul Determinants of capital
structure of Islamic and conventional commercial banks: evidence from
Pakistan. Penelitian dilakukan pada tahun 2004-2014 dengan sampel
penelitian sebanyak 20 Bank konvensional dan 5 Bank syariah yang terdaftar
pada Karachi Stock Exchange. Metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah pada
Bank konvensional profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan struktur aset
35
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran
perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal, dan
earnings volatility berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Pada Bank syariah profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap struktur modal, dan earnings volatility berpengaruh negatif terhadap
struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Amirul Akbar Indra, Raden Rustam
Hidayat, dan Devi Farah Azizah (2017) dengan judul Pengaruh Struktur
Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen terhadap
Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Penelitian dilakukan
pada tahun 2010-2014 dengan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Hasil dari penelitian ini adalah struktur aktiva, tingkat
pеrtumbuhan pеnjualan dan kеbijakan dividеn sеcara bеrsama-sama
bеrpеngaruh signifikan tеrhadap struktur modal. Sеcara parsial hasil
pеnеlitian ini mеnunjukkan bahwa struktur aktiva bеrpеngaruh signifikan
tеrhadap stuktur modal. Sеdangkan tingkat pеrtumbuhan pеnjualan dan
kеbijakan dividеn bеrpеngaruh tidak signifikan tеrhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosy Dhingra dan Kapil Dev (2016)
dengan judul Determinants of Capital Structure – A Study of Oil Industry in
36
India. Penelitian dilakukan pada tahun 2006-2015 dengan sampel penelitian
sebanyak 10 perusahaan sektor industri perminyakan yang terdaftar di Bursa
Efek India. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah financial strength
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan sisa
variabel yang lain yaitu profitabilitas, struktur aktiva risiko bisnis dan
solvency berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Pacheco dan Tavarez (2016) dengan judul
Capital Structure Determinants of Portuguese Footwear sector SMEs:
Empirical Evidence using a Panel Data. Penelitian dilakukan pada tahun
2010-2013 dengan sampel penelitian sebanyak 70 perusahaan sektor alas kaki
yang terdaftar di Bursa Efek Portugis. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini
adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva dan structure ratio
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan
profitabilitas dan solvency berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal. Ukuran perusahaan dan Other tax benefits besides debt berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas dan umur
perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ditya Yudi Primantara dan Made Rusmala
Dewi (2016) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Risiko Bisnis,
Ukuran Perusahaan dan Pajak terhadap Struktur Modal. Penelitian dilakukan
pada tahun 2010-2014 dengan sampel penelitian sebanyak 2 perusahaan
37
rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari
penelitian ini adalah likuiditas, ukuran perusahaan dan pajak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Risiko bisnis
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Indra Wahyu Setyawan dkk (2016)
dengan judul Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Profitability,
Business Risk, Effective Tax Rate, Asset Tangibility, Firm Age Dan
Liquidity Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2014).
Penelitian dilakukan pada tahun 2009-2014 dengan sampel penelitian
sebanyak 31 perusahaan yang terdaftar pada sektor property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini
adalah Firm size, profitability, effective tax rate dan firm age secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, growth
opportunity, business risk dan asset tangibility secara parsial berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan liquidity secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Eni Yuliana Wati dan Budiyanto (2015)
dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset dan Ukuran
Perusahaan terhadap Struktur Modal. Penelitian dilakukan pada tahun 2010-
38
2014 dengan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan sektor pertambangan
batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari
penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal. Pertumbuhan aset berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Haryanto (2015) dengan judul
Determinan Struktur Modal Bank. Penelitian dilakukan pada tahun 2008-
2013 dengan sampel penelitian sebanyak 24 Bank yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini profitabilitas, growth
opportunity dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Sedangkan risiko, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh
terhadap struktur modal bank. Risiko dan ukuran perusahaan berpengaruh
dengan arah positif, sedangkan umur perusahaan berpengaruh dengan arah
negatif.
Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Nuswandari (2013) dengan judul
Determinan Struktur Modal dalam Perspektif Pecking Order Theory dan
Agency Theory. Penelitian dilakukan pada tahun 2010-2014 dengan sampel
penelitian sebanyak 75 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini profitabilitas dan
39
risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Peluang
pertumbuhan dan kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan
terhadap struktur modal.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil
1. Waffa Farrukh
dan Muzaffar
Asad (2017)
The
Determinants of
Capital
Structure: A
Study on
Cement Sector
of Pakistan
Analisis
regresi
data
panel
Likuiditas dan
profitabilitas memiliki
pengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal.
Sedangkan pertumbuhan
perusahaan berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur modal.
Ukuran perusahaan dan
struktur aktiva
berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap
struktur modal. Dan
non-debt tax shield
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
struktur modal.
2. Nadeem
Ahmed Sheikh
Muhammad
Azeem Qureshi
(2017)
Determinants of
capital structure
of Islamic and
conventional
commercial
banks: evidence
from Pakistan
Analisis
regresi
data
panel
Pada Bank konvensional
profitabilitas,
pertumbuhan perusahaan
dan struktur aset
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal.
Sedangkan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif tidak signifikan
terhadap struktur modal,
dan earnings volatility
berpengaruh positif
signifikan terhadap
struktur modal. Pada
Bank syariah
40
No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil
profitabilitas dan
struktur aktiva
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal.
Sedangkan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur modal,
dan earnings volatility
berpengaruh negatif
terhadap struktur modal.
3. Amirul Akbar
Indra, Raden
Rustam
Hidayat, dan
Devi Farah
Azizah (2017)
Pengaruh
Struktur Aktiva,
Tingkat
Pertumbuhan
Penjualan dan
Kebijakan
Dividen
terhadap
Struktur Modal
(Studi pada
Perusahaan
Makanan dan
Minuman yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2010-
2014)
Analisis
regresi
linier
berganda
Struktur aktiva, tingkat
pеrtumbuhan pеnjualan
dan kеbijakan dividеn
sеcara bеrsama-sama
bеrpеngaruh signifikan
tеrhadap struktur modal.
Sеcara parsial hasil
pеnеlitian ini
mеnunjukkan bahwa
struktur aktiva
bеrpеngaruh signifikan
tеrhadap stuktur modal.
Sеdangkan tingkat
pеrtumbuhan pеnjualan
dan kеbijakan dividеn
bеrpеngaruh tidak
signifikan tеrhadap
struktur modal.
4. Rosy Dhingra
dan Kapil Dev
(2016)
Determinants of
Capital
Structure – A
Study of Oil
Industry in
India
Analisis
regresi
data
panel
Financial strength
berpengaruh positif
signifikan terhadap
struktur modal.
Sedangkan sisa variabel
yang lain yaitu
profitabilitas, struktur
aktiva, risiko bisnis dan
solvency berpengaruh
positif tidak signifikan
terhadap struktur modal.
5. Pacheco dan
Tavarez (2016)
Capital
Structure
Determinants of
Portuguese
Analsis
regresi
data
panel
Pertumbuhan penjualan,
pertumbuhan aktiva dan
structure ratio
berpengaruh positif
41
No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil
Footwear sector
SMEs:
Empirical
Evidence using
a Panel Data
signifikan terhadap
struktur modal.
Sedangkan profitabilitas
dan solvency
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal. Ukuran
perusahaan dan Other
tax benefits besides debt
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
struktur modal.
Likuiditas dan umur
perusahaan berpengaruh
negatif tidak signifikan
terhadap perusahaan.
6. Ditya Yudi
Primantara dan
Made Rusmala
Dewi (2016)
Pengaruh
Likuiditas,
Profitabilitas,
Risiko Bisnis,
Ukuran
Perusahaan dan
Pajak terhadap
Struktur Modal
Analisis
regresi
linier
berganda
Likuiditas, ukuran
perusahaan dan pajak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
struktur modal.
Profitabilitas
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
struktur modal. Risiko
bisnis berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap struktur modal.
7.. Arief Indra
Wahyu
Setyawan dkk
(2016)
Pengaruh Firm
Size, Growth
Opportunity,
Profitability,
Business Risk,
Effective Tax
Rate, Asset
Tangibility,
Firm Age Dan
Liquidity
Terhadap
Struktur Modal
Perusahaan
(Studi pada
Perusahaan
Sektor Property
dan Real Estate
Analisis
regresi
linier
berganda
Firm size, profitability,
effective tax rate dan
firm age secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
struktur modal, growth
opportunity, business
risk dan asset tangibility
secara parsial
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
struktur modal,
sedangkan liquidity
secara parsial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
42
No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil
yang Terdaftar
di BEI Tahun
2009-2014).
8. Eni Yuliana
Wati dan
Budiyanto
(2015)
Pengaruh
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Aset dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Struktur Modal
Analisis
regresi
linier
berganda
Profitabilitas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
struktur modal.
Pertumbuhan aset
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
struktur modal. Ukuran
perusahaan berpengaruh
negatif signifikan
terhadap struktur modal.
9. Sugeng
Haryanto
(2015)
Determinan
Struktur Modal
Bank
Analisis
regresi
linier
berganda
profitabilitas, growth
opportunity dan
likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
struktur modal.
Sedangkan risiko,
ukuran perusahaan dan
umur perusahaan
berpengaruh terhadap
struktur modal bank.
Risiko dan ukuran
perusahaan berpengaruh
dengan arah positif,
sedangkan umur
perusahaan berpengaruh
dengan arah negatif.
10. Cahyani
Nuswandari
(2013)
Determinan
Struktur Modal
dalam
Perspektif
Pecking Order
Theory dan
Agency Theory
Analisis
regresi
linier
berganda
Profitabilitas dan risiko
bisnis berpengaruh
negatif signifikan
terhadap struktur modal.
Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
struktur modal. Peluang
pertumbuhan dan
kepemilikan manajerial
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
struktur modal.
Sumber: data yang diolah
43
D. Kerangka Pemikiran
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Variabel dependen yang berupa struktur modal
perusahaan yang diproksi dengan DER, variabel independen yaitu
pertumbuhan aset, pertumbuhan penjuala, profitabilitas dan umur perusahaan.
Berdasarkan landasan teori, tujuan penelitian dan hasil penelitian
sebelumnya serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar
untuk merumuskan hipotesis, kerangka pemikiran yang digunakan untuk
menunjukkan pengaruh variabel independen baik secara parsial maupun
simultan terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di BEI
periode 2011-2015.
44
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan Perusahaan Properti
yang terdaftar di BEI Periode 2011-2015
Variabel Independen (X):
Pertumbuhan Aset (X1)
Pertumbuhan Penjualan (X2)
Profitabilitas (X3)
Umur Perusahaan (X4)
Variabel Dependen (Y):
Struktur Modal
Uji Asumsi Klasik:
Uji Normalitas
Uji Autokorelasi
Uji Multikolineritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis:
Uji T
Uji F
Koefisien De