148
PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI TAHUN 2011-2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Faiz Khaldun NIM: 1113081000039 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H / 2017M

PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN, … · 2018. 9. 3. · Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah ... using program Eviews 9.0

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN,

    PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR

    MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI TAHUN 2011-2015

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    Faiz Khaldun

    NIM: 1113081000039

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1438H / 2017M

  • i

    PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, PERTUMBUHAN PENJUALAN,

    PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR

    MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI TAHUN 2011-2015

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh

    Faiz Khaldun

    1113081000039

    Di Bawah Bimbingan

    Pembimbing

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1438H / 2017M

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini, Kamis 09 Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

    mahasiwa:

    Nama : Faiz Khaldun

    NIM : 1113081000039

    Jurusan : Manajemen

    Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,

    Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur

    Modal pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

    bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

    melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, Senin 09 Maret 2017

    1. Faizul Mubarok, SE., MM. NIP.

    2. Rahmat Gunawan, M.Si. NIP.

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari Selasa, 25 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    Nama : Faiz Khaldun

    NIM : 1113081000039

    Jurusan : Manajemen

    Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,

    Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal

    pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

    bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 25 Juli 2017

    1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )

    NIP. 1119731221 200501 2 002 Ketua

    2. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB. ( )

    NIP. 19741127 200112 1 002 Sekretaris

    3. Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA ( )

    NIDN. 2004 1070 02 Penguji Ahli

    4. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB. ( )

    NIP. 19741127 200112 1 002 Pembimbing

  • iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Faiz Khaldun

    NIM : 1113081000039

    Jurusan : Manajemen

    Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,

    Profitabilitas, dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal

    Pada Perusahaan Properti Tahun 2011-2015

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

    mempertanggungjawabkan.

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

    atau tanpa izin pemilik karya.

    4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

    karya ini.

    Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

    melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

    ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

    untuk dikenai sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

    Jakarta, Juli 2017

    Yang Menyatakan

    (Faiz Khaldun) NIM. 1113081000039

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. IDENTITAS PRIBADI

    1. Nama : Faiz Khaldun

    2. Tempat & Tanggal Lahir : Cirebon, 19 Oktober 1995

    3. Jenis Kelamin : Laki – laki

    4. Agama : Islam

    5. Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1

    RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,

    Jawa Barat 45155

    6. No. Telepon : 0896 1377 1748

    7. Email : [email protected]

    B. PENDIDIKAN

    1. SD (2001-2007) : SD Negeri 1 Sumber

    2. SMP (2007-2010) : SMP Negeri 1 Sumber

    3. SMA (2010-2013) : SMA Negeri 1 Sumber

    4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    C. DATA KELUARGA

    1. Nama Ayah Kandung : Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.A

    Tempat & Tanggal Lahir : Kuningan, 20 Maret 1959

    Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

    Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1

    RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,

    Jawa Barat 45155

    2. Nama Ibu Kandung : Hj. Hanifah, M.Pd.I

    Tempat & Tanggal Lahir : Cirebon, 24 Juni 1959

    Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

    Alamat : BTN Polri CBA Blok F nomor 1

    RT02/RW06, Cempaka, Plumbon, Cirebon,

    Jawa Barat 45155

    mailto:[email protected]

  • vi

    D. ORGANISASI

    1. Dewan Eksekutif Mahasiswa Tahun 2015-2016

    (Departemen Penelitian dan Pengembangan)

    2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Tahun 2014-2015

    (Departemen Kemahasiswaan

    3. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Tahun 2013-2014

    (Departemen Penelitian dan Pengembangan)

    4. Majelis Perwakilan Kelas SMA N 1 Sumber Tahun 2012-2013

    (Komisi E)

  • vii

    ABSTRACK

    The study aims to analyze the influence of Asset Growth, Sales Growth,

    Profitability and Age of the Company to Capital Structure in property companies

    period 2011-2015. Data’s study is annual financial report of 18 property

    companies in Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2011-2015. The study is using

    the method of analysis of the regression panel data with a fixed effect model by

    using program Eviews 9.0 and Microsoft Excel 2013.

    The result show that according parcial Asset Growth positive significant

    influence to Capital Structure with the sig. 0.0023

  • viii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Aset,

    Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan Umur Perusahaan terhadap Struktur

    Modal di perusahaan sektor properti tahun 2011-2015. Data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan 18 Perusahaan Properti

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Penelitian ini

    menggunakan metode regresi panel data dengan pendekatan model fixed effect

    model dengan menggunakan program Eviews 9 dan Microsoft Excel 2013.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Pertumbuhan

    Aset berpengaruh positif signifikan terhadap Struktur Modal dengan nilai sig.

    0,0023

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah

    SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

    benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

    syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

    Syarif Hifayatullah Jakarta.

    Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

    dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

    ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu dalam penysunan skripsi ini terutama kepada:

    1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya kepada

    penulis dan telah memberikan kemudahan dalam kesulitan.

    2. Kedua orangtua dan segenap keluarga penulis yang selalu memberikan

    dukungan, motivasi dan dorongan kepada penulis, sehingga skripsi ini

    dapat terselesaikan.

    3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku dosen pembimbing

    skripsi yang telah meluangkan waktu, membimbing dan terus memberikan

    arahan dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.

    6. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

    memberikan pengalaman belajar dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

    selama perkuliahan di kampus.

  • x

    8. Seluruf jajaran Staff Tata Usaha, Karyawan, Office Boy, Cleaning Service,

    Anak Magang dan tenaga kerja lainnya yang berada di kampus UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang telah menolong dan membantu segala

    kebutuhan penulis selama kuliah di kampus.

    9. Cindy Cinthia Devi dan segenap keluarganya yang telah banyak sekali

    membantu, berbagi cerita, dan memberikan dukungan kepada penulis

    mulai dari awal semester hingga saat ini.

    10. Maya, Indi, dan Acong yang telah banyak membantu dalam

    menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penulis selama penyelesaian

    skripsi.

    11. Muhammad Iqbal Fattrah teman satu kosan penulis dari semester 1 yang

    selalu menemani, melengkapi dan membantu segala kebutuhan selama

    menjadi anak kosan.

    12. Teman pejuang IP 4 (Dicky, Deni, Rio, Sandi, Irfan, Burhan) dan segenap

    keluarga Manajemen Keuangan (Alman, Ikhlas, Gifari, Adel, Debby,

    Dechy, Farah, Firly, Gita, Icha, Kumi, Laras, Lia, Luluk, Mae, Maryati,

    Melani, Nelly, Putri, Riska, Shaumi, Shintya, Sri, Tika) yang telah

    berjuang bersama – sama.

    13. Segenap keluarga Manajemen A dan B yang tidak bisa penulis sebutkan

    satu-persatu yang telah banyak memberikan pengalaman bagi penulis

    selama berada di bangku perkuliahan.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

    kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis

    harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai

    tambahan informasi serta pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Jakarta, Juli 2017

    Penulis

    Faiz Khaldun

  • xi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................... iii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. iv

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v

    ABSTRACK .............................................................................................................. vii

    ABSTRAK .............................................................................................................. viii

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

    B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 13

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

    D. Kegunaan Penelitian...................................................................................... 14

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 15

    A. Landasan Teori .............................................................................................. 15

    1. Struktur Modal .......................................................................................... 15

    2. Teori Struktur Modal ................................................................................. 17

    3. Teori Struktur Modal Tradisional .............................................................. 18

    4. Teori Struktur Modal Modern ................................................................... 20

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .................................. 25

    B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ..................... 32

    C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 34

    D. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 43

    E. Hipotesis ........................................................................................................ 45

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 46

    A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 46

  • xii

    B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 46

    C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 48

    D. Metode Analisis Data .................................................................................... 49

    1. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 49

    2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 50

    3. Model Estimasi Regresi Panel Data .......................................................... 54

    4. Uji Signifikansi .......................................................................................... 58

    5. Koefisien Persamaan Regresi Panel Data.................................................. 60

    E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................... 61

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 64

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 64

    B. Pengujian dan Pembahasan ........................................................................... 76

    1. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................... 76

    2. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................................... 86

    3. Estimasi Model Data Panel ....................................................................... 89

    4. Uji Signifikansi .......................................................................................... 95

    5. Analisis Regresi Panel ............................................................................... 99

    6. Persamaan Model Regresi Setiap Perusahaan ......................................... 102

    7. Interpretasi ............................................................................................... 108

    BAB V PENUTUP ................................................................................................. 115

    A. Kesimpulan ................................................................................................. 115

    B. Saran ............................................................................................................ 116

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 118

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 124

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Debt to Equity Ratio Sampel Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar

    di BEI Periode 2011-2015 ....................................................................................... 6

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 39

    Tabel 3.1 Seleksi dan Pemilihan Sampel .............................................................. 47

    Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan .................................................................... 48

    Tabel 4.1 Data Pertumbuhan Aset tahun 2011-2015 ............................................ 77

    Tabel 4.2 Data Pertumbuhan PenjualanTahun 2011-2015 ................................... 79

    Tabel 4.3 Data Profitabilitas Tahun 2011-2015 .................................................... 81

    Tabel 4.4 Data Umur Perusahaan Tahun 2011-2015 ............................................ 83

    Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio Tahun 2011-2015 ................................................ 84

    Tabel 4.6 Hasil Uji Multikoleniaritas ................................................................... 87

    Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 88

    Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 88

    Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Metode Diferensial .......................................... 89

    Tabel 4.10 Regresi Data Panel Common Effect Model (CEM) ............................. 90

    Tabel 4.11 Regresi Data Panel Fixed Effect Model (FEM) .................................. 91

    Tabel 4.12 Hasil Uji Chow.................................................................................... 92

    Tabel 4.13 Regresi Data Panel Random Effect Model (REM) .............................. 93

    Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman .............................................................................. 94

    Tabel 4.15 Uji T .................................................................................................... 95

    Tabel 4.16 Uji F .................................................................................................... 97

    Tabel 4.17 Uji R2 .................................................................................................. 99

    Tabel 4.18 Fixed Effect Model ............................................................................100

    Tabel 4.19 Model Regresi Setiap Perusahaan .....................................................102

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Tren Pertumbuhan Penjualan Properti .............................................. 11

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 44

    Gambar 4.1 Pertumbuhan Aset tahun 2011-2015 ................................................. 77

    Gambar 4.2 Pertumbuhan Penjualan Tahun 2011-2015 ....................................... 78

    Gambar 4.3 Profitabilitas Tahun 2011-2015 ......................................................... 80

    Gambar 4.4 Umur Perusahaan Tahun 2011-2015 ................................................. 82

    Gambar 4.5 Debt to Equity Ratio Tahun 2011-2015 ............................................ 84

    Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 86

    Gambar 4.7 Grafik Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 87

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam menghadapi persaingan era globalisasi saat ini, setiap perusahaan

    dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting

    yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan

    dapat lebih unggul dalam pesaingan yang dihadapi. Tujuan utama di

    dirikannya perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, biasanya

    mengutamakan keuntungn bagi pemiliknya atau pemegang saham. Pemegang

    saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return tertentu dengan

    resiko minimal. Dengan tingginya tingkat return yang diperoleh pemegang

    saham akan tertarik dan harga saham semakin tinggi, sehingga kesejahteraan

    pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan untuk

    mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan

    pengembangan usahanya.

    Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

    membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan kemampuan perusahaan.

    Meningkatkan kemampua perusahaan salah satunya dapat dilakukan melalui

    peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham.

    Keberadaan para pemegang saham dan peranan manajemen sangatlah penting

    dalam menentukan besar keuntungan yang nantinya akan diperoleh.

    Menghadapi kondisi demikian, setiap perusahaan dituntut untuk mampu

    membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan

  • 2

    pengelolaan fungsi-fungsi manajemen dengan baik di bidang pemasaran,

    produksi, sumber daya manusia dan keuangan agar dapat lebih unggul dalam

    persaingan.

    Perusahaan pada umumnya berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan

    kemakmuran pemiliknya (Kesuma, 2009). Menurut Jensen dan Meckling

    (2001), untuk memaksimumkan nilai perusahaan, klaim keuangan juga perlu

    diperhatikan. Informasi-informasi yang relevan dan memadai diperlukan oleh

    para investor dalam kegiatan analisis dan memilih saham melalui laporan

    keuangan perusahaan terutama struktur modal perusahaan (Nurmalasari,

    2009). Sulitnya menentukan bagaimana struktur modal yang optimal menjadi

    masalah utama dalam keputusan pendanaan perusahaan.

    Perusahaan yang berskala nasional maupun internasional sangat

    membutuhkan modal yang besar untuk menjaga kelangsungan usahanya.

    Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar, perusahaan

    akan mempertimbangkan masalah jumlah dana jangka waktu untuk

    memperolehnya. Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting

    pula untuk pertimbangan. Apakah dana yang ditarik itu berasal dari pinjaman

    atau modal sendiri (equity).

    Struktur modal merupakan proposi dalam menentukan kebutuhan belanja

    perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau

    paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua

    sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Ahmad

    Rodoni dan Herni Ali, 2010:137).

  • 3

    Terdapat beberapa komponen struktur modal yaitu, diantaranya:

    1. Utang Jangka Panjang

    Jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal

    pinjaman yang digunakan dalam oerasi perusahaan. Utang jangka panjang

    menurut Sundjaja (2007:272) ialah “salah satu dari bentuk pembiayaan

    jangka panjang yang memiliki jatuh temo lebih dari satu tahun, biasanya 5

    – 20 tahun”.

    Beberapa hal yang menjadi pertimbangan manajemen sehingga memilih

    untuk menggunakan utang menurut Sundjaja et.al (2007:324) adalah

    sebagai berikut:

    a. Biaya utang terbatas, walaupun perusahaan memperoleh laba besar,

    jumlah bunga yang dibayarkan besarnya tetap.

    b. Hasil yang diharapkan lebih rendah daripada saham biasa.

    c. Tidak ada perubahan pengendalian atas perusahaan bila pembiayaan

    memakai utang.

    d. Pembayaran bunga merupakan beban biaya yang dapat mengurangi

    pajak.

    e. Fleksibilitas dalam struktur keuangan dapat dicapai dengan

    memasukkan peraturan penebusan dalam perjanjian obligasi.

    2. Modal Sendiri

    Modal menurut Sundjaja et al. (2007:240) ialah “dana jangka panjang

    perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham),

  • 4

    yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa)

    serta laba ditahan”, ada 2 (dua) sumber utama dari modal sendiri yaitu:

    a. Modal saham preferen

    Saham preferen memberikan para pemegang sahamnya beberapa

    hak istimewa yang menjadikannya lebih senior atau lebih

    diprioritaskan daripada pemegang saham biasa. Maka, perusahaan

    tidak memberikan saham preferen dalam jumlah yang banyak.

    Beberapa keuntungan penggunaan saham preferen bagi manajemen

    menurut Sundjaja et.al (2007:323) adalah sebagai berikut:

    1) Mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengaruh

    keuangan.

    2) Fleksibel karena saham preferen memperbolehkan penerbit untuk

    tetap pada posisi menunda tanpa mengambil risiko untuk

    memaksakan jika usaha sedang lesu yaitu dengan tidak

    membagikan bunga atau membayar pokoknya.

    3) Dapat digunakan dalam restrukturisasi perusahaan, merger,

    pembelian saham oleh perusahaan dengan pembayaran melalui

    utang baru dan divestasi.

    b. Modal saham biasa

    Pemilik perusahaan adalah pemehang saham biasa yang

    menginvestasikan uangnya dengan harapan mendapat pengembalian

    dimasa yang akan datang. Pemegang saham biasa kadang-kadang

  • 5

    disebut pemilik residual sebab mereka hanya menerima sisa setelah

    seluruh tuntutan atas pendapatan dan aset telah dipenuhi.

    Modal juga dapat diperoleh melalui donasi atau sumbangan.

    Modal sumbangan ini timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva

    yang berasal dari sumbangan. Aktiva yang diterima dicatat dalam

    rekening aktiva dengan cara diimbangi dengan pencatatan dalam

    rekening modal sumbangan.

    Modal merupakan salah satu elemen terpenting dalam peningkatan

    pelaksanaan perusahaan disamping sumber daya manusia, mesin dan metode.

    Perusahaan seringkali menghadapi masalah-masalah yang timbul dikarenakan

    kesulitan dalam hal-hal permodalan baik dalam hal pembelanjaan maupun

    dalam mengalokasikan modal. Pengelolaan aktiva yang dilakukan oleh

    manajer tidak hanya terbatas pada penentuan jumlah modal yang dibutuhkan

    dan menguasahakan modal tersebut, melainkan sekaligus menentukan cara

    bagaimana modal yang telah diperoleh tersebut dialokasikan, serta

    mengawasinya sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kombinasi

    penggunaan modal yang seimbang.

    Struktur modal dalam penelitian ini akan di fokuskan dengan

    menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio antara sumber

    dana pihak ketiga dengan hutang yang menggambarkan struktur perusahaan.

    Rasio DER menunjukan tingkat resiko suatu perusahaan dimana semakin

    tinggi rasio DER maka semakin tinggi reiko perusahaan. Hal ini memberikan

    indikasi bahwa jumlah ekuitas perusahaan tidak mampu menutupi kuantitas

  • 6

    hutang perusahaan. Kesimpulannya semakin banyak laba operasi perusahaan

    yang digunakan untuk membayar beban bunga tetap, semakin banyak aliran

    kas yang digunakan untuk membayar angsuran tetap, sehingga laba bersih

    setelah pajak (EAT) perusahaan akan banyak berkurang. Menurut Brigham

    dan Houston (2009), para investor lebih tertarik pada tingkat DER tertentu

    yang besaran rasionya kurang dari satu, karena nilai DER perushaan yang

    menunjukan nilai lebih dari satu memberi arti bahwa koefisien hutang dalam

    suatu perusahaan lebih tinggi dari jumlah modal sendiri. Berikut adalah tabel

    1.1 yang merupakan data dari DER masing-masing perusahaan sektor

    Properti periode 2011-2015.

    Tabel 1.1

    Debt to Equity Ratio Sampel Perushaan Sektor Properti yang Terdaftar di

    BEI Periode 2011-2015

    No Nama Perusahaan Debt to Equity Ratio Rata

    -rata 2011 2012 2013 2014 2015

    1 Agung Podomoro Land Tbk 1,15 1,39 1,73 1,80 1,70 1,55

    2 Alam Sutera Ralty Tbk 1,16 1,31 1,71 1,66 1,83 1,53

    3 Bekasi Asri Pemula Tbk 0,83 0,82 0,90 0,77 0,74 0,81

    4 Bumi Serpong Damai Tbk 0,55 0,27 0,68 0,52 0,63 0,53

    5 Ciputra Development Tbk 0,51 0,77 1,06 1,04 1,08 0,89

    6 Duta Anggada Realty Tbk 0,83 0,51 0,63 0,58 0,67 0,64

    7 Intiland Development Tbk 0,50 0,54 0,84 1,01 1,15 0,81

    8 Megapolitan Developments Tbk 0,69 0,69 0,68 0,96 0,81 0,77

    9 Gowa Makassar Tourism

    Development Tbk

    1,81 2,85 2,24 1,29 1,29 1,90

    10 Perdana Gapuraprima Tbk 0,90 0,86 0,66 0,71 0,66 0,76

    11 Jaya Real Property Tbk 1,14 1,25 1,30 1,09 0,83 1,12

    12 Kawasan Industri Jababeka Tbk 0,59 0,78 0,97 0,82 0,96 0,82

    13 Lippo Cikarang Tbk 1,49 1,31 1,12 0,61 0,50 1,01

    14 Lippo Karawaci Tb 0,94 1,17 1,21 1,14 1,18 1,13

    15 Metropolitan Land Tbk 0,28 0,3 0,61 0,60 0,64 0,49

    16 Plaza Indonesia Realty Tbk 0,84 0,77 0,91 0,92 0,94 0,88

    17 Pakuwon Jati Tbk 1,42 1,41 1,27 1,02 0,99 1,22

    18 Summarecon Agung Tbk 2,27 1,85 1,93 1,57 1,49 1,82

    Sumber: Data Idx yang diolah

  • 7

    Berdasarkan tabel 1.1 tersebut menunjukan bahwa perusahaan yang

    memiliki struktur modal dengan perhitungan Debt to Equity Ratio yang

    merupakan gambaran pengguna hutang suatu perusahaan dalam mendanai

    kegiatan operasionalnya, yaitu perusahaan yang menggunakan hutang tidak

    lebih dari modal sendiri dari suatu perusahaan, atau perbandingannya kurang

    dari sama dengan 1, sehingga perusahaan tersebut memiliki struktur modal

    yang dianggap baik.

    Dari data diatas perusahaan yang mempunyai DER rata-rata lebih dari 1

    antara lain Agung Podomoro Land Tbk, Alam Sutera Ralty Tbk, Gowa

    Makassar Tourism Development Tbk, Jaya Real Property Tbk, Lippo

    Cikarang Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Pakuwon Jati Tbk dan Summarecon

    Agung Tbk. Komposisi hutang dalam perusahaan-perusahaan tersebut lebih

    besar dari total ekuitas yang dimiliki. Jadi menurut teori struktur modal,

    perusahaan-perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang tidak optimal,

    artinya biaya modal yang besar sebanding dengan risiko yang dihadapi.

    Sementara itu kebanyakan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke

    dalam bentuk investasi pada perusahaan yang memiliki tingkat DER yang

    besarnya kurang dari 1. Karena jika DER lebih besar dari 1 maka risiko yang

    ditanggung investor akan meningkat.

    Sebaliknya, untuk perusahaan yang mempunyai DER kurang dari 1 maka

    menurut teori struktur modal dianggap optimal. Data dalam tabel 1.1 dapat

    dilihat beberapa perusahaan yang mempunyai rasio penggunaan hutangnya

    tidak lebih dari penggunaan ekuitas, perusahaan tersebut antara lain Bekasi

  • 8

    Asri Pemula Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk, Ciputra Development Tbk,

    Duta Anggada Realty Tbk, Intiland Development Tbk, Megapolitan

    Developments Tbk, Perdana Gapuraprima Tbk, Kawasan Industri Jababeka

    Tbk, Metropolitan Land Tbk dan Plaza Indonesia Realty Tbk.

    Ada banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur

    modal perusahaan, tetapi dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi

    beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur

    modal diantaranya pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas,

    dan umur perusahaan. Berdasarkan fenomena yang telah dijabarkan diatas,

    maka perlu diuji pengaruh dari keempat variabel independen (pertumbuhan

    aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur perusahaan) dalam

    mempengaruhi struktur modal pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI

    tahun 2011-2015. Selain fenomena gap yang terjadi, ditemukan pula

    ketidakkonsistenan hasil dari beberapa penelitian terdahulu mengenai

    pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur

    perusahaan yang mempengaruhi strukur modal.

    Penelitian mengenai pertumbuhan aset menurut Pacheco dan Tavarez

    (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif

    signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan menurut Eni dan Budiyano

    (2015) menemukan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap struktur modal.

    Penelitian mengenai pertumbuhan penjualan menurut Pacheco dan

    Tavarez menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif

  • 9

    tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan menurut Amirul dkk.

    (2017) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak signifikan terhadap

    struktur modal.

    Penelitian mengenai profitabilitas menurut Waffa dan Muzaffar (2017),

    Nadeem (2017), Farhan dan Avijit (2016), Pacheco dan Tavarez (2016), Eni

    dan Budiyanto (2015), Damayanti (2013) dan Cahyani (2013) yang

    menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur

    modal. Menurut Ditya dan Made (2016) menemukan bahwa profitabilitas

    berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan

    hasil yang berbeda ditemukan oleh Rosy dan Kapil (2016) yang menemukan

    bahwa profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur

    modal.

    Penelitian mengenai umur perusahaan menurut Arief (2016) yang

    menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur

    modal. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Sugeng Haryanto (2015) yang

    menemukan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap

    struktur modal. Selanjutnya hasil yang berbeda didapatkan oleh Pacheco

    (2016) yang mnegmukakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif

    tidak signifikan terhadap struktur modal.

    Dalam penelitian ini, penulis mengangkat studi kasus perusahaan sektor

    properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Properti

    merupakan sektor yang cukup menarik perhatian oleh para investor di

    Indonesia. Perusahaan properti yaitu perusahaan yang mengelola harta dalam

  • 10

    bentuk tanah dan gedung beserta sarana dan prasarana yang menggambarkan

    elemen yang tidak terpisahkan pada tanah dan gedung. Untuk pelengkap

    acuan, terdapat juga yang mengartikan makna properti selaku kuasa untuk

    memiliki sebidang tanah dan menggunakan apa saja yang tersedia di atasnya,

    sehingga usaha properti rata-rata berkiprah dalam pelaksanaan usaha pada

    bentuk kekayaan. Selaku salah satu bentuk kekayaan, properti sudah

    menemui beraneka macam kemajuan sejalan dengan perkembangan teknologi

    dan kabar yang berlaku di Indonesia maupun di seantero bumi.

    Namun, terlepas dari itu semua, terdapat beberapa alasan mengapa orang-

    orang atau investor memilih properti selaku tumpuan penanaman modal,

    diantaranya yaitu properti cukup stabil terhadap inflasi yang terjadi pada

    suatu negara, inflasi merupakan kenaikan suatu harga secara terus menerus

    tergantung dalam tingkat inflasi itu sendiri, alasan kedua yaitu properti dapat

    disewakan, hal ini menjadikan harta yang dimiliki mampu berkembang jika

    investor mampu mengelolanya dan alasan ketiga properti dapat digunakan

    untuk jaminan untuk meminjam uang di bank, properti merupakan aset yang

    cukup besar dan mampu dijadikan jaminan yang layak.

    Dalam bidang usaha properti, terdapat Stakeholder yang terikat dengan

    bidang usaha properti, orang-orang tersebut adalah pemerintah, pengguna,

    penyumbang pinjaman dan pemilik ataupun penanam modal. Pemerintah di

    dalam bidang usaha properti memiliki kekuasaan dan wilayah hukum selaku

    bagian yang mengeluarkan tata tertib dan melaksnakan monitoring atas

    bidang usaha properti yang berada di dalam wilayahnya. Pengguna ataupun

  • 11

    user merupakan orang yang membeli hak-hak untuk kepemilikan baik

    kepemilikan tetap atau kepemilikan sesaat. Tergolong di dalam blok tersebut

    yaitu mereka memiliki sertifikat atau sekedar selaku seorang penyewa.

    Sedangkan pemilik modal sendiri ialah bagian dari yang membagikan biaya

    agar kelangsungan kerjasama di dalam bidang properti tersebut. Penyumbang

    pinjaman adalah bagian yang secara biasa memberikan hutang dan tidak

    terkait secara langsung pada bidang usaha properti yang tengah berlangsung.

    Gambar 1.1

    Tren Pertumbuhan Penjualan Properti

    Sumber: bi.go.id yang diolah

    Pada bulan Desember 2016 penjualan properti pada tahun 2017 berada

    dalam tren positif dan minat investor terhadap sektor properti pun masih

    cukup tinggi sehingga akan mempercepat pertumbuhan pasar. Tren

    pertumbuhan penjualan properti sudah terasa sejak kuartal III 2016, maka

    kondisi itu diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2017. Selain sejumlah

    faktor positif ekonomi, gencarnya pembangunan infrastruktur pemerintah,

    relaksasi LTV, tren penurunan suku bunga kredit, serta segera terbitnya

  • 12

    aturan penyederhanaan perizinan di sektor perumahan yang merupakan

    amanah Paket Kebijakan Ekonomi.

    Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan diatas, maka perlu diuji

    pengaruh dari kelima variabel independen (pertumbuhan aset, pertumbuhan

    penjuaan, profitabilitas dan umur perusahaan) dalam mempengaruhi struktur

    modal pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-

    2015. Selain fenomena gap yang terjadi, ditemukan pula ketidakkonsistenan

    hasil dari beberapa penelitian terdahulu mengenai pertumbuhan aset,

    pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan umur perusahaan yang

    mempengaruhi struktur modal.

    Dari beberapa penelitian terdahulu masih terdapat perbedaan hasil

    penelitian mengenai variabel yang mempengaruhi struktur modal, selain itu

    masih sedikitnya penelitian yang di lakukan pada sektor properti.

    Berdasarkan seluruh uraiain yang telah di paparkan diatas, maka penulis

    mengambil judul “Pengaruh Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan,

    Profitabilitas dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada

    Perusahaan Properti Tahun 2011-2015” Penelitian ini mencoba untuk

    mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh masing-

    masing variabel terhadap struktur modal perusahaan.

  • 13

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan,

    permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Apakah Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan

    Umur Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Struktur

    Modal?

    2. Apakah Pertumbuhan Aset, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan

    Umur Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Struktur

    Modal?

    3. Variabel manakah yang paling signifikan bepengaruh terhadap struktur

    modal?

    C. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan yang akan di jelaskan, penelitian ini bertujuan:

    1. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan aset, pertumbuhan

    penjualan, profitabilitas dan umur perusahaan secara parsial terhadap

    struktur modal perusahaan properti.

    2. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan aset, pertumbuhan

    penjualan, profitabilitas dan umur perusahaan secara simultan terhadap

    struktur modal perusahaan properti.

    3. Untuk mengukur dan menganalisis variabel yang paling signifikan

    bepengaruh terhadap struktur modal.

  • 14

    D. Kegunaan Penelitian

    Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat:

    1. Bagi manajemen perusaaan dapat dijadikan pertimbangan dalam

    penentuan struktur modal yang optimal.

    2. Bagi akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai

    faktor-faktor yang berpengaruh terhadap DER sehingga dapat

    memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai

    kebijakan struktur modal yang optimal.

    3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk

    pengambilaan keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan

    dananya dengan melihat struktur modal perusahaan tersebut.

  • 15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta

    sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi

    pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam

    memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

    1. Struktur Modal

    Menurut Weston dan Brigham (1990), struktur modal merupakan

    kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk kedalam sisi kanan

    neraca sumber modal perusahaan. Pengertian struktur modal dibedakan

    dengan struktur keuangan, diwestomana struktur modal merupakan

    pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang jangka

    panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan

    mencerminkan perimbangan antara seluruh hutang (baik jangka pendek

    maupun jangka panjang) dengan modal sendiri.

    Menurut Van Horne dan Wachowicz (2012) mengatakan struktur

    modal merupakan bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang

    perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen dan

    saham biasa dan struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang

    meminimalkan biaya modal perusahaan sehingga memaksimalkan nilai

    perusahaan.

  • 16

    Menurut Weston dan Copeland (2005), struktur modal adalah

    pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham

    preferen dan modal pemegang saham. Dengan tujuan manajemen struktur

    modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian

    rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan

    manajemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai.

    Menurut Rodoni dan Ali (2010), struktur modal adalah proprsi dalam

    menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana

    yang diperoleh menggunaan kombinasi atau paduan sumber yang

    beraasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama,

    yaitu berasal dari dalam dan luar perusahaan.

    Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang

    dimaksud dengan struktur modal adalah proporsi dalam pemenuhan

    kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh

    menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana

    jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama, yaitu yang berasal

    dari dalam dan luar perusahaan.

    Target dari struktur modal adalah menciptakan suatu komposisi

    hutang dan modal yang paling tepat dan yang paling menguntungkan dari

    segi keuangan bagi perusahaan. Jika perusahaan memiliki hutang yang

    besar maka modal perusahaan juga besar. Modal yang besar

    menyebabkan perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dimana

    disertai dengan risiko yang besar pula.

  • 17

    2. Teori Struktur Modal

    Husnan (2002 : 299) menyatakan teori struktur modal menjelaskan

    apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan,

    kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan.

    Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal

    sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan

    berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan

    keuangan lainnya. Deengan kata lain, kalau perubahan struktur modal

    tidak merubah nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada struktur modal

    terbaik. Semua struktur modal adalah baik, tetapi kalau dengan merubah

    struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh

    struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan

    nilai perusahaan, atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik.

    Kecenderungan perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang,

    tanpa disadari secara berangsur-angsur akan menimbulkan kewajiban

    yang makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar

    kembali) hutang tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang

    akhirnya tidak mampu melunasi kewajiban tersebut, dan bahkan

    dinyatakan pailit. Teori struktur modal yang dikembangkan oleh para ahli

    memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

    modal, pada penelitian ini setiap variabel didasarkan pada teori yang ada.

  • 18

    3. Teori Struktur Modal Tradisional

    Untuk mencapai struktur modal yang optimal, ada beberapa teori yang

    menjelaskan tentang struktur modal. Kegunaan mempelajari teori tersebut

    adalah untuk mengasah perspektif dan memudahkan perumusan suatu

    kebijakan struktur modal yang baik.

    Dalam teori struktur modal tradisional, struktur modal terbagi dalam

    tiga kelompok, yaitu:

    a. Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)

    Pendekatan laba bersih mengasumsikan bahwa investor

    mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat

    kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dengan tingkat kapitalisasi

    yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah hutangnya

    dengan tingkat biaya hutang yang konstan pula.

    b. Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income Approach)

    Pendekatan laba operasi bersih berlawanan dengan pendekatan

    laba bersih, karena menurut laba operasi bersih, biaya hutang bersifat

    tetap atau tidak berubah walaupun laverage bertambah. Dalam

    pendekatan laba operasi diasumsikan bahwa investor akan meminta

    premi karena adanya risiko keuangan akibat adanya penambahan

    leverage sehingga mengakibatkan tingkat kapitalisasi akan naik secara

    proporsional dengan kenaikan leverage. Artinya penambahan hutang

    karena biayanya murah dan pengurangan saham karena biayanya

    mahal tidak berpengaruh terhadap biaya modal rata-rata tertimbang,

  • 19

    walaupun ada efek yang menguntungkan dalam penambahan hutanga

    akan tetapi diimbangi oleh kenaikan tingkat kapitalisasi.

    Nilai total perusahaan tidak berubah walaupun adanya tambahan

    leverage sehingga dalam pendekatan ini dapat dikatakan tidak ada

    struktur modal yang optimal, berapapun pnggunaan leverage tidak

    akan mengubah nilai perusahaan.

    c. Pendekatan Tradisional

    Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tingkat leverage tertentu,

    risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga baik biaya

    modal sendiri maupun biaya hutang relatif konstan. Namun, demikian

    setelah leverage rasio hutang tertentu, biaya hutang dan biaya modal

    sendiri meningkat. Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin

    besar bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena

    penggunaan hutang yang lebih murah. Akibatnya, biaya modal rata-

    rata tertimbang yang pada awalnya menurun, setelah leverage tertentu

    akan meningkat.

    Oleh karena itu, nilai perusahaan mula-mula meningkat dan akan

    menurun sebagai akibat dari penggunaan hutang yang semakin besar.

    Dengan demikian menurut pendekatan ini, terdapat struktur modal

    optimal untuk setiap perusahaan. Struktur modal yang optimal terjadi

    pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang

    mengakibatkan biaya modal rata-rata tertimbang minimum. (Sjahrial,

    2008 : 179).

  • 20

    4. Teori Struktur Modal Modern

    a. Model Modigliani-Miller (MM) sebelum pajak

    Franco Mondigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan

    model teori struktur modal secara sistematis, atas dasar penelitian

    yang terus menerus, dengan beberapa asumsi sebagai berikut: (1)

    Risiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba

    sebelum bunga dan pajak, dan perusahaan yang memiliki risiko bisnis

    yang sama dikatakan berada dalam kelas yang sama, (2) Semua

    investor dan investor potensial memiliki estimasi sama terhadap EBIT

    perusahaan di masa mendatang, dengan demikian semua investor

    memiliki harapan ang sama tentang laba perusahaan dan tingkat resiko

    perusahaan, (3) Saham dan Obligasi diperdagangkan dalam pasar

    modal yang sempurna atau perfect capital market. Adapun kriteria

    pasar modal yang efisien adalah informasi selalu tersedia bagi semua

    investor (Symmetric Information) dan dapat diperoleh tanpa biaya,

    tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional, investor dapat

    melakukan diversifikasi investasi secara sempurna, tidak ada pjak

    pendapatan perorangan. Investor baik individu maupun institusi dapat

    meminjam dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan

    sebesar tingkat bunga bebas resiko (Sartono, 2001 : 230).

    b. Model Modigliani-Miller (MM) Efek Pajak

    Husnan menyatakan (2002 : 326) Tahun 1963, MM menerbitkan

    artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah

  • 21

    adalah adanya pajak terhadap penghasilan perushaan (cororate income

    taxes). Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa

    penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan

    karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran

    pajak (a tax deductible expense).

    c. Pecking Order Theory

    Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) Perusahaan

    menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan

    berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (Eksternal

    financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas

    yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan

    obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik osi

    (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum

    mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada

    suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri,

    yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam

    perusahaan telah disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar

    perusahaan. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-

    perusahaan profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang

    sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena mereka mempunyai

    target debt to equity ratio yang rendah, tetapi karena mereka

    memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang

    profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena

  • 22

    dua alasan, yaitu (i) dana internal tidak cukup dan (ii) hutang

    merupakan sumber eksternal yang lebih disukai. (Husnan, 2002 : 325).

    Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan

    untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar.

    Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa

    memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan

    saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang

    daripada modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah

    pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya

    emisi saham baru (Husnan, 2002 : 325), hal ini disebabkan karena

    penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua,

    manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan

    sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga saham akan

    turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya

    informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.

    d. Signaling Theory

    Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 : 36)

    adalah suatu tindakan yang diambil manajeen perusahaan yang

    memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen

    memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang

    menguntukan akan mencoba menghindari penjualan saham dan

    mengusahakan setiap modal baru yang diperlukn dengan cara-cara

    lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal

  • 23

    yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang

    menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya.

    Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumbya

    merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang

    prospek perusahaan tersebut suram.

    Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru

    lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan enurun, karena

    menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang

    kemudian dapat menekan harga saham sekalipun rospek perusahaan

    cerah.

    e. Asymmetric Information Theory

    Asymmetric Information Theory atau ketidaksamaan informasi

    menurut (Brigham dan houston, 2001 : 35) adalah situasi dimana

    manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai

    prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetris

    informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi

    yang lebih banyak dairpada para pemodal. Dengan demikian, pihak

    manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang

    overvalue (terlalu mahal). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi,

    maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan

    saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari

    seharusnya.

  • 24

    Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan

    saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini

    sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen).

    Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru

    tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru

    akan menurunkan harga saham.

    Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada perubahan

    struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan,

    hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya

    modal sendiri-sendiri, (2) besarnya biaya modal secara keseluruhan

    ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan

    keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal akan

    mempengaruhi keputusan investasi.

    f. Trade off Theory

    Brigham dan Houston (2001 : 34) menyatakan trade off theory

    dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan

    beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan

    biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap

    mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information

    sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Sjahrial (2008 :

    203) menyatakan tingkat hutang yang optimal tercapai ketika

    penghematan pajak (tax shields) mencapai jumlah yang maksimal

    terhadap biaya kesulitan keuangan (costs of financial distress). Trade

  • 25

    off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam

    kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan

    keuangan dalam penentuan struktur modal.

    g. Balancing Theory

    Balancing Theories merupakan suatu kebijakan yang ditempuh

    oleh perushaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari

    pinjaman baik ke perbankan atau juga dengan menerbitkan obligasi

    (bonds). Obligasi (bonds) adalah sebuah surat berharga (commercial

    paper) yang mencantumkan nilai nominal, tingkat suku bunga, dan

    jangka waktu dimana itu dikeluarkan baik oleh perusahaan ataupun

    goverment untuk kemudian dijual oleh publik.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa menjual obligasi merupakan

    berhutang kepada publik atau perusahaan dengan melakukan

    penambahan long term liabilities-nya. Maka penerapan balancing

    theories juga memungkinkan diterapkan oleh suatu pemerintahan

    adalah dengan cara melakukan pinjaman ke pihak asing atau juga

    kepada lembaga donatur internasional seperti World Bank,

    International Monetary Fund, Asian Development Bank dan lembaga

    lainnya. (Fahmi, 2013 :193).

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

    Dalam menentukan struktur modal berkaitan dengan pembiayaan,

    pembiayaan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu apakah pembiayaan itu

  • 26

    dilakukan menggunakan internal financial atau dengan menggunakan

    external financial.

    Menurut Brigham dan Houston (2001 : 40) faktor-faktor yang

    mempengaruhi struktur modal adalah : Sales stability, assets structure,

    operating leverage, growth sales, profitability, taxes control, management

    atitudes, lender and agency attitudes, market conditions, the firm internal

    condition, financial flexibility.”

    Suad Husnan (2002 : 334) menyatakan bahwa yang paling

    mempengaruhi struktur modal adalah lokasi distribusi keuntungan,

    stabilitas penjualan dan keuntungan, kebijakan deviden, pengendalian

    dana risiko kebangkrutan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001)

    faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain: tingkat

    bunga, stabilitas pendapatan, susunan aktiva, besarnya jumlah modal yang

    dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu

    perusahaan.

    Atas pertimbangan beberapa hal diantaranya adalah keterbatasan

    waktu dan kesulitan memperoleh data, maka faktor-faktor yang akan

    dianalisis dalam penelitian ini hanya terdiri atas empat faktor yaitu

    pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan dan umur perusahaan.

    a. Pertumbuhan Aset

    Menurut Fahmi (2013:82), rasio pertumbuhan yaitu rasio yang

    mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

  • 27

    mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam

    perkembangan ekonomi secara umum.

    Pertumbuhan aset (Asset Growth) menunjukkan perubahan

    (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki leh

    perusahaan. Dapat dilihat seberapa besar pertumbuhan aktiva (Asset

    Growth) mempengaruhi struktur modal dimana perusahaan yang

    tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi

    cenderung mengandalkan modal dari luar perusahaan.pada perusahaan

    dengan tingkat perumbuhan aktiva yang rendah kebutuhan modal baru

    relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Lebih jauh lagi,

    biaya pengembangan untuk penjualan saham lebih besar daripada

    biaya penerbitan surat hutang. Namun, pada saat yang sama

    perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi

    ketidakpastian yang lebih besar, cenderung mengurangi keinginan

    untuk menggunakan hutang (Brigham dan Houston, 2001:40).

    Menurut Rodoni dan Ali (2010:147), pertumbuhan secara tidak

    langsung berpengaruh pada pendanaan ekuitas yang signifikan,

    walaupun pada keadaan dimana biaya kebangkrutan rendah, jadi

    perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan memiliki rasio hutang

    yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang

    pertumbuhannya rendah. Pertumbuhan pada intinya adalah fitur dari

    dunia nyata, sebagai hasilnya pendanaan dengan hutang tidak optimal.

  • 28

    b. Pertumbuhan penjualan

    Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau penurunan jumlah

    penjualan dari tahun ke tahun. Semakin meningkat penjualan suatu

    perusahaan, maka laba yang diperoleh juga meningkat. Perusahaan

    yang memiliki penjualan relatif stabil akan memiliki aliran kas yang

    relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang lebih besar lebih

    besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil (Agus

    Sartono (2008:122).

    Menurut Brigham dan Houston (2001:39), perusahaan dengan

    penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman dalam memperoleh

    lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan perusahaan yang yang penjualannya tidak stabil.

    Rumus pertumbuhan penjualan adalah membandingkan antara

    penjualan tahun bersangkutan setelah dikurang dengan penjualan

    tahun sebelumnya terhadap penjualan tahun sebelumnya. Hasil yang

    positif menunjukkan bahwa terjadi kenaikan penjualan dari tahun

    sebelumnya, begitu pula sebaliknya hasil yang negatif menunjukkan

    bahwa terjadi penurunan penjualan dari tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan penjualan yang positif merupakan sinyal bagi para

    kreditur untuk memberikan kredit kepada perusahaan.

    c. Profitabilitas

    Menurut Brigham dan Houston (2009), profitabilitas merupakan

    hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang diambil oleh

  • 29

    perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

    menghasilkan laba menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

    perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan (I Made

    Sudana, 2011). Analisis profitabilitas menggambarkan kinerja

    fundamental perusahaan yang ditinjau dari tingkat efisiensi dan

    efektifitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. (Harmono,

    2014). Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang

    dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal. Profitabilitas

    menggambarkan pendapatan yang dimiliki perusahaan untuk

    membiayai investasi perusahaan yang memiliki profitabilitas yang

    tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba

    ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar

    kebutuhan pendanaan dalam kegiatan operasional perusahaan

    termasuk investasi.

    Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, dapat dilakukan

    dengan menggunakan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan

    rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari

    keuntungan. Rasio ini juga memberikan memberikan ukuran tingkat

    efektivitas manajemen suatu perusahaan yang dihasilkan dari

    penjualan dan pendapatan investasi. (Kasmir, 2010)

    Menurut Kasmir (2010), rasio profitabilitas memiliki beberapa

    manfaat bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, antara

    lain:

  • 30

    1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

    dalam satu periode.

    2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

    sekarang.

    3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

    4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

    sendiri.

    5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

    digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

    Rasio profitabilitas juga dapat digunakan sebagai bahan analisis

    bagi penentuan kebijakan periode selanjutnya, karena setiap

    perubahan yang terjadi akan berpengaruh terhadap pertimbangan

    pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

    d. Umur Perusahaan

    Romagos dkk. (2012) mengungkapkan bahwa umur perusahaan

    didefinisikan jumlah tahun sejak perusahaan didirikan, ini akan

    dihitung untuk reputasi dari perusahaan publik yang mana berkaitan

    dengan tingkat dari asimetri informasi yang diasosiasikan perusahaan.

    Semakin lama berdirinya suatu perusahaan, semakin mampu untuk

    mengakumulasi dana dan semakin sedikit melakukan pinjaman baik

    jangka panjang maupun jangka pendek. Selain itu perusahaan yang

    sudah lama berdiri akan mengurangi jumlah pemakaian hutang karena

    kondisi perusahaan yang stabil dan cenderung memilih dana atau

  • 31

    pembiayaan yang berasal dari dalam perusahaan. Di sisi lain

    perusahaan yang sudah lama berdiripun masih membutuhkan hutang

    jangka panjang untuk pengeluaran yang cukup besar (Riki Sanjaya,

    2014).

    Semakin lama suatu perusahaan beroperasi atau semakin tua umur

    perusahaan, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan

    menyediakan informasi tentang perusahaan yang lebih banyak dan

    lebih luas daripada perusahaan yang baru berdiri. Perusahaan yang

    lebih tua memiliki lebih banyak pengalaman di bidangnya dan lebih

    banyak mengenal lingkungan, sehingga kemungkinan mengalami

    kegagalan lebih kecil. Perusahaan yang belum lama berdiri akan lebih

    sulit untuk berkembang dibandingkan perusahaan yang telah lama

    berdiri (Berlinger dan Robbins, 1986). Demikian halnya dalam

    kemampuan akses untuk memperoleh sumber pendanaan bagi

    perusahaan yang memiliki umur lebih lama akan relative lebih mudah

    dan lebih dipercaya dari pada perusahaan yang baru berdiri. Kreditur

    akan mempertimbangkan pengalaman dan reputasi perusahaan dalam

    pengambilan keputusannya. Perusahaan yang telah lama berdiri dan

    memiliki reputasi akan mampu mengatasi isu-isu kelayakan kredit saat

    perusahaan memutuskan menggunakan sumber pendanaan utang

    (Arief dkk, 2016).

  • 32

    B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

    1. Pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur modal.

    Penigkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin

    menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan

    meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap perusahaan,

    maka proporsi utang semakin besar daripada modal sendiri. Hal ini

    didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan kedalam

    perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Ang,

    1997).

    Di sisi lain peningkatan proporsi utang yang lebih besar daripada

    modal sendiri menunjukkan debt to total assets ratio semakin besar.

    Dengan demikian pertumbuhan aset diprediksi berpengaruh positif

    terhadap struktur modal yang berarti semakin besar tingkat pertumbuhan

    aset perusahaan, maka semakin besar pula tingkat utang pernilaian

    asetnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Pacheco dan Tavarez

    (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif

    signifikan terhadap struktur modal.

    2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal

    Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat dikatakan aman

    karena akan memperoleh lebih banyak pinjaman. Perusahaan dengan

    tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil maka perusahaan tersebut

    juga akan memperoleh keuntungan perusahaan dan dapat dikatan

    perusahaan juga sudah mampu memenuhi kewajiban perusahaannya.

  • 33

    Maka dari itu pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap

    struktur modal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Pacheco

    (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan berpengaruh positif

    signifikan terhadap struktur modal.

    3. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.

    Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan

    tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang

    yang relatif kecil dan tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan

    hutang. Tingkat pengembaliannya yang tinggi memungkinkan mereka

    untuk membiayai sebagian besar kebtuhan pendanaan mereka dengan

    dana yang dihasilkan secara internal. Sehingga dapat dikatakan bahwa

    terdapat pengaruh yang negatif pada variabel profitabilitas terhadap

    struktur modal. Brigham dan Houston (2001). Hal ini sesuai dengan hasil

    penelitian oleh Waffa (2017), Nadeem (2017), Farhan dan Avijit (2016),

    Pacheco (2016), Eni dan Budiyanto (2015), Damayanti (2013), dan

    Cahyani (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh

    negatif signifikan terhadap struktur modal.

    4. Pengaruh umur perusahaan terhadap struktur modal.

    Dengan umur dan pengalaman yang semakin panjang akan

    memungkinkan bagi perusahaan untuk bisa memperoleh akses atas

    sumber dana pinjaman yang lebih luas pula. perusahaan yang memiliki

    umur lebih lama akan relative lebih mudah dan lebih dipercaya dari pada

    perusahaan yang baru berdiri. Kreditur akan mempertimbangkan

  • 34

    pengalaman dan reputasi perusahaan dalam pengambilan keputusannya.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif pada

    variabel umur perusahaan terhadap struktur modal.

    Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Arief dkk (2016) yang

    menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif signifikan

    terhadap struktur modal.

    C. Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang dilakukan oleh Wafa Farrukh dan Muzaffar Asad (2017)

    dengan judul The Determinants of Capital Structure: A Study on Cement

    Sector of Pakistan. Penelitian dilakukan pada tahun 2012-2016 dengan

    sampel penelitian sebanyak 15 perusahaan sektor semen yang terdaftar pada

    Karachi stock trade. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah likuiditas dan

    profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.

    Sedangkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

    struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Nadeem Ahmed Sheikh

    Muhammad Azeem Qureshi (2017) dengan judul Determinants of capital

    structure of Islamic and conventional commercial banks: evidence from

    Pakistan. Penelitian dilakukan pada tahun 2004-2014 dengan sampel

    penelitian sebanyak 20 Bank konvensional dan 5 Bank syariah yang terdaftar

    pada Karachi Stock Exchange. Metodologi yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah pada

    Bank konvensional profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan struktur aset

  • 35

    berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran

    perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal, dan

    earnings volatility berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

    Pada Bank syariah profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

    struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan

    terhadap struktur modal, dan earnings volatility berpengaruh negatif terhadap

    struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Amirul Akbar Indra, Raden Rustam

    Hidayat, dan Devi Farah Azizah (2017) dengan judul Pengaruh Struktur

    Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen terhadap

    Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Penelitian dilakukan

    pada tahun 2010-2014 dengan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan

    sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

    berganda. Hasil dari penelitian ini adalah struktur aktiva, tingkat

    pеrtumbuhan pеnjualan dan kеbijakan dividеn sеcara bеrsama-sama

    bеrpеngaruh signifikan tеrhadap struktur modal. Sеcara parsial hasil

    pеnеlitian ini mеnunjukkan bahwa struktur aktiva bеrpеngaruh signifikan

    tеrhadap stuktur modal. Sеdangkan tingkat pеrtumbuhan pеnjualan dan

    kеbijakan dividеn bеrpеngaruh tidak signifikan tеrhadap struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Rosy Dhingra dan Kapil Dev (2016)

    dengan judul Determinants of Capital Structure – A Study of Oil Industry in

  • 36

    India. Penelitian dilakukan pada tahun 2006-2015 dengan sampel penelitian

    sebanyak 10 perusahaan sektor industri perminyakan yang terdaftar di Bursa

    Efek India. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah financial strength

    berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan sisa

    variabel yang lain yaitu profitabilitas, struktur aktiva risiko bisnis dan

    solvency berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Pacheco dan Tavarez (2016) dengan judul

    Capital Structure Determinants of Portuguese Footwear sector SMEs:

    Empirical Evidence using a Panel Data. Penelitian dilakukan pada tahun

    2010-2013 dengan sampel penelitian sebanyak 70 perusahaan sektor alas kaki

    yang terdaftar di Bursa Efek Portugis. Metodologi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini

    adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva dan structure ratio

    berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan

    profitabilitas dan solvency berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur

    modal. Ukuran perusahaan dan Other tax benefits besides debt berpengaruh

    positif tidak signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas dan umur

    perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perusahaan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Ditya Yudi Primantara dan Made Rusmala

    Dewi (2016) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Risiko Bisnis,

    Ukuran Perusahaan dan Pajak terhadap Struktur Modal. Penelitian dilakukan

    pada tahun 2010-2014 dengan sampel penelitian sebanyak 2 perusahaan

  • 37

    rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari

    penelitian ini adalah likuiditas, ukuran perusahaan dan pajak berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh

    negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Risiko bisnis

    berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Arief Indra Wahyu Setyawan dkk (2016)

    dengan judul Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Profitability,

    Business Risk, Effective Tax Rate, Asset Tangibility, Firm Age Dan

    Liquidity Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi pada Perusahaan

    Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2014).

    Penelitian dilakukan pada tahun 2009-2014 dengan sampel penelitian

    sebanyak 31 perusahaan yang terdaftar pada sektor property dan real estate

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini

    adalah Firm size, profitability, effective tax rate dan firm age secara parsial

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, growth

    opportunity, business risk dan asset tangibility secara parsial berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan liquidity secara

    parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Eni Yuliana Wati dan Budiyanto (2015)

    dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset dan Ukuran

    Perusahaan terhadap Struktur Modal. Penelitian dilakukan pada tahun 2010-

  • 38

    2014 dengan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan sektor pertambangan

    batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari

    penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan

    terhadap struktur modal. Pertumbuhan aset berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif

    signifikan terhadap struktur modal.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Haryanto (2015) dengan judul

    Determinan Struktur Modal Bank. Penelitian dilakukan pada tahun 2008-

    2013 dengan sampel penelitian sebanyak 24 Bank yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini profitabilitas, growth

    opportunity dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

    Sedangkan risiko, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh

    terhadap struktur modal bank. Risiko dan ukuran perusahaan berpengaruh

    dengan arah positif, sedangkan umur perusahaan berpengaruh dengan arah

    negatif.

    Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Nuswandari (2013) dengan judul

    Determinan Struktur Modal dalam Perspektif Pecking Order Theory dan

    Agency Theory. Penelitian dilakukan pada tahun 2010-2014 dengan sampel

    penelitian sebanyak 75 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini profitabilitas dan

  • 39

    risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Ukuran

    perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Peluang

    pertumbuhan dan kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan

    terhadap struktur modal.

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil

    1. Waffa Farrukh

    dan Muzaffar

    Asad (2017)

    The

    Determinants of

    Capital

    Structure: A

    Study on

    Cement Sector

    of Pakistan

    Analisis

    regresi

    data

    panel

    Likuiditas dan

    profitabilitas memiliki

    pengaruh negatif

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan pertumbuhan

    perusahaan berpengaruh

    positif signifikan

    terhadap struktur modal.

    Ukuran perusahaan dan

    struktur aktiva

    berpengaruh negatif

    tidak signifikan terhadap

    struktur modal. Dan

    non-debt tax shield

    berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    2. Nadeem

    Ahmed Sheikh

    Muhammad

    Azeem Qureshi

    (2017)

    Determinants of

    capital structure

    of Islamic and

    conventional

    commercial

    banks: evidence

    from Pakistan

    Analisis

    regresi

    data

    panel

    Pada Bank konvensional

    profitabilitas,

    pertumbuhan perusahaan

    dan struktur aset

    berpengaruh negatif

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan ukuran

    perusahaan berpengaruh

    positif tidak signifikan

    terhadap struktur modal,

    dan earnings volatility

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    struktur modal. Pada

    Bank syariah

  • 40

    No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil

    profitabilitas dan

    struktur aktiva

    berpengaruh negatif

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan ukuran

    perusahaan berpengaruh

    positif signifikan

    terhadap struktur modal,

    dan earnings volatility

    berpengaruh negatif

    terhadap struktur modal.

    3. Amirul Akbar

    Indra, Raden

    Rustam

    Hidayat, dan

    Devi Farah

    Azizah (2017)

    Pengaruh

    Struktur Aktiva,

    Tingkat

    Pertumbuhan

    Penjualan dan

    Kebijakan

    Dividen

    terhadap

    Struktur Modal

    (Studi pada

    Perusahaan

    Makanan dan

    Minuman yang

    Terdaftar di

    Bursa Efek

    Indonesia

    Periode 2010-

    2014)

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    Struktur aktiva, tingkat

    pеrtumbuhan pеnjualan

    dan kеbijakan dividеn

    sеcara bеrsama-sama

    bеrpеngaruh signifikan

    tеrhadap struktur modal.

    Sеcara parsial hasil

    pеnеlitian ini

    mеnunjukkan bahwa

    struktur aktiva

    bеrpеngaruh signifikan

    tеrhadap stuktur modal.

    Sеdangkan tingkat

    pеrtumbuhan pеnjualan

    dan kеbijakan dividеn

    bеrpеngaruh tidak

    signifikan tеrhadap

    struktur modal.

    4. Rosy Dhingra

    dan Kapil Dev

    (2016)

    Determinants of

    Capital

    Structure – A

    Study of Oil

    Industry in

    India

    Analisis

    regresi

    data

    panel

    Financial strength

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan sisa variabel

    yang lain yaitu

    profitabilitas, struktur

    aktiva, risiko bisnis dan

    solvency berpengaruh

    positif tidak signifikan

    terhadap struktur modal.

    5. Pacheco dan

    Tavarez (2016)

    Capital

    Structure

    Determinants of

    Portuguese

    Analsis

    regresi

    data

    panel

    Pertumbuhan penjualan,

    pertumbuhan aktiva dan

    structure ratio

    berpengaruh positif

  • 41

    No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil

    Footwear sector

    SMEs:

    Empirical

    Evidence using

    a Panel Data

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan profitabilitas

    dan solvency

    berpengaruh negatif

    signifikan terhadap

    struktur modal. Ukuran

    perusahaan dan Other

    tax benefits besides debt

    berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Likuiditas dan umur

    perusahaan berpengaruh

    negatif tidak signifikan

    terhadap perusahaan.

    6. Ditya Yudi

    Primantara dan

    Made Rusmala

    Dewi (2016)

    Pengaruh

    Likuiditas,

    Profitabilitas,

    Risiko Bisnis,

    Ukuran

    Perusahaan dan

    Pajak terhadap

    Struktur Modal

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    Likuiditas, ukuran

    perusahaan dan pajak

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Profitabilitas

    berpengaruh negatif dan

    tidak signifikan terhadap

    struktur modal. Risiko

    bisnis berpengaruh

    negatif dan signifikan

    terhadap struktur modal.

    7.. Arief Indra

    Wahyu

    Setyawan dkk

    (2016)

    Pengaruh Firm

    Size, Growth

    Opportunity,

    Profitability,

    Business Risk,

    Effective Tax

    Rate, Asset

    Tangibility,

    Firm Age Dan

    Liquidity

    Terhadap

    Struktur Modal

    Perusahaan

    (Studi pada

    Perusahaan

    Sektor Property

    dan Real Estate

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    Firm size, profitability,

    effective tax rate dan

    firm age secara parsial

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    struktur modal, growth

    opportunity, business

    risk dan asset tangibility

    secara parsial

    berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap

    struktur modal,

    sedangkan liquidity

    secara parsial tidak

    berpengaruh signifikan

    terhadap struktur modal.

  • 42

    No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil

    yang Terdaftar

    di BEI Tahun

    2009-2014).

    8. Eni Yuliana

    Wati dan

    Budiyanto

    (2015)

    Pengaruh

    Profitabilitas,

    Pertumbuhan

    Aset dan

    Ukuran

    Perusahaan

    terhadap

    Struktur Modal

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    Profitabilitas

    berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Pertumbuhan aset

    berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap

    struktur modal. Ukuran

    perusahaan berpengaruh

    negatif signifikan

    terhadap struktur modal.

    9. Sugeng

    Haryanto

    (2015)

    Determinan

    Struktur Modal

    Bank

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    profitabilitas, growth

    opportunity dan

    likuiditas tidak

    berpengaruh terhadap

    struktur modal.

    Sedangkan risiko,

    ukuran perusahaan dan

    umur perusahaan

    berpengaruh terhadap

    struktur modal bank.

    Risiko dan ukuran

    perusahaan berpengaruh

    dengan arah positif,

    sedangkan umur

    perusahaan berpengaruh

    dengan arah negatif.

    10. Cahyani

    Nuswandari

    (2013)

    Determinan

    Struktur Modal

    dalam

    Perspektif

    Pecking Order

    Theory dan

    Agency Theory

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda

    Profitabilitas dan risiko

    bisnis berpengaruh

    negatif signifikan

    terhadap struktur modal.

    Ukuran perusahaan

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    struktur modal. Peluang

    pertumbuhan dan

    kepemilikan manajerial

    berpengaruh tidak

    signifikan terhadap

    struktur modal.

    Sumber: data yang diolah

  • 43

    D. Kerangka Pemikiran

    Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan

    variabel independen. Variabel dependen yang berupa struktur modal

    perusahaan yang diproksi dengan DER, variabel independen yaitu

    pertumbuhan aset, pertumbuhan penjuala, profitabilitas dan umur perusahaan.

    Berdasarkan landasan teori, tujuan penelitian dan hasil penelitian

    sebelumnya serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar

    untuk merumuskan hipotesis, kerangka pemikiran yang digunakan untuk

    menunjukkan pengaruh variabel independen baik secara parsial maupun

    simultan terhadap struktur modal perusahaan properti yang terdaftar di BEI

    periode 2011-2015.

  • 44

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

    Laporan Keuangan Perusahaan Properti

    yang terdaftar di BEI Periode 2011-2015

    Variabel Independen (X):

    Pertumbuhan Aset (X1)

    Pertumbuhan Penjualan (X2)

    Profitabilitas (X3)

    Umur Perusahaan (X4)

    Variabel Dependen (Y):

    Struktur Modal

    Uji Asumsi Klasik:

    Uji Normalitas

    Uji Autokorelasi

    Uji Multikolineritas

    Uji Heteroskedastisitas

    Uji Hipotesis:

    Uji T

    Uji F

    Koefisien De