Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
24
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP
AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA
Dwi Septa Aryani1), Tri Rafika Agustin2)
Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
E-mail : [email protected]*)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah tingkat
profitabilitas, tingkat solvabilitas dan opini audit, baik parsial maupun simultan berpengaruh
signifikan terhadap audit delay pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sampel yang diambil perusahaan sektor aneka industry
tahun 2014-2016. Adapun yang menjadi variabel dependen adalah audit delay dan variabel independen adalah profitabilitas, solvabilitas dan opini audit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari hasil pengujian secara parsial atau secara individu variabel Profitabilitas,
Solvabilitas dan Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit Delay. Untuk hasil pengujian secara simultan memperlihatkan bahwa variabel independen
yakni Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
yakni Audit Delay. Sehingga untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah varibael
yang diuji atau mencari tahu apakah ada variabel lain yang dapat memperngaruhi audit delay secara signifikan di luar penelitian ini.
Kata Kunci : Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Audit, Audit Delay
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan dan telah
diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM).
Pihak-pihak yang berkepentingan,
baik yang berasal dari internal maupun eksternal, akan memanfaatkan laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan.
Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan keyakinan
yang memadai apakah laporan keuangan
telah menyajikan informasi yang andal. Informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan tersebut bermanfaat jika
disajikan secara akurat dan tepat waktu.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
keterlambatan penyampaian laporan keuangan yaitu penyampaian laporan
keuangan konsolidasi, penyampaian
komponen laporan keuangan tidak
lengkap dan audit delay. Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini
Audit merupakan faktor yang
mempengaruhi terhadap audit delay (Jennifer, 2016:16). Profitabilitas adalah
suatu ukuran dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana
perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang
baik maka akan memperpendek audit delay. Profitabilitas dapat diukur dengan ROA.
Solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Tingginya
rasio solvabilitas menunjukkan tingginya
resiko keuangan perusahaan, jika perusahaan
mengalami kesulitan dalam perusahaan itu
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
25
berarti perusahaan memiliki berita buruk
untuk disampaikan, hal ini seringkali menjadi pertimbangan untuk menunda
pengumuman laporan keuangan. Solvabilitas
dapat diukur dengan menggunakan rasio
(debt to equity ratio). Di setiap akhir tahun tutup buku,
perusahaan-perusahaan publik masih ada
ditemukan yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangan tahunan.
Perbedaan waktu antara tanggal laporan
keuangan dengan tanggal pelaporan opini
audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu
penyelesaian pekerjaan audit. Perbedaan
waktu ini disebut audit delay. Makin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya,
maka akan menyebabkan manfaat informasi
yang disajikan menjadi tidak akurat. Fenomena yang terjadi adalah
bahwa OJK masih saja menemukan
beberapa keterlambatan pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh beberapa perusahaan-perusahaan publik. Kasus keterlambatan
perusahaan manufaktur sektor aneka industri
untuk menyelesaikan laporan auditnya pada tahun 2011 sebanyak 30 perusahaan, pada
tahun 2012 sebanyak 51 perusahaan dan
pada tahun 2013 sebanyak 78 perusahaan (respository.usu.ac.id). Hal ini menunjuk-
kan bahwa masih banyak perusahaan yang
mengalami audit delay.
Begitu pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi membuat
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai audit delay dengan judul
“Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan
Opini Audit Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka
Industri di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah profitabilitas, solvabilitas dan opini audit secara simultan berpengaruh
terhadap audit delay pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Aneka Industri di
Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah profitabilitas, solvabilitas dan
opini audit secara parsial berpengaruh
terhadap audit delay pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Aneka Industri di
Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis apakah
tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas dan opini audit, baik parsial maupun simultan
berpengaruh signifikan terhadap audit delay
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Kerangka Pemikiran Secara konseptual dapat
digambarkan bahwa profitabilitas,
solvabilitas dan opini audit diduga
berpengaruh terhadap audit delay sebagai berikut:
Ha1
Ha2
Ha3
Ha4
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Audit Delay
(Y)
Solvabilitas
(X2)
Opini Auditor
(X3)
Profitabilitas
(X1) e
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
26
Ket : : Berpengaruh secara parsial
: Berpengaruh secara simultan
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rekayasa operasional bagaimana sebuah
penelitian akan dilaksanakan dalam rangka
meminimalkan unsur kekeliruan (error). Adapun rancangan penelitian ini adalah
penelitian asosiatif, karena penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
profitabilitas, solvabilitas dan opini audit terhadap audit delay.
2.2. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpul-
kan data penelitian dari sumber data untuk dijadikan sebuah sampel. Dalam penelitian
ini instrumen yang digunakan adalah
dokumen-dokumen perusahaan yang
diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia serta catatan-catatan yang dimiliki peneliti.
2.3. Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yaitu sebanyak 40 perusahaan.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling, yaitu penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini
adalah:
a. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang tercatat di BEI tahun 2014-
2016.
b. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang belum mempublikasikan
laporan keuangan secara berturut-turut
selama 3 tahun (2014-2016).
c. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang belum mempublikasikan
laporan audit untuk periode 2014-2016.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka jumlah sampel penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 1 di bawah.
Tabel 1
Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik yang Ditetapkan
No. Keterangan Sampel
1. Jumlah populasi 40
2. Perusahaan yang belum mempublikasikan laporan keuangan di BEI
tahun 2014-2016 10
3. Perusahaan yang belum mempublikasikan laporan audit tahun 2014-2016
1
4. Jumlah Sampel 29
2.4. Variabel Penelitian Adapun variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 2 di bawah.
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
27
Tabel 2
Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Profitabilitas
(X1)
Suatu ukuran dalam
persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan
laba pada tingkat yang
dapat diterima.
Nilai Return On Asset
perusahaan.
ROA = Laba Setelah Pajak x 100%
Total Asset
Rasio
Solvabilitas
(X2)
Kemampuan perusahaan
untuk memenuhi semua
kewajibannya.
Nilai Debt to Equity Ratio suatu
perusahaan.
DER = Total Kewajiban x 100%
Total Ekuitas
Rasio
Opini Auditor
(X3)
Laporan yang diberikan
seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil
penilaiannya atas
kewajaran laporan keuangan yang disajikan
perusahaan.
Pernyataan opini auditor yaitu
wajar tanpa pengecualian (nilai dummy 1) dan selain wajar tanpa
pengecualian (nilai dummy 0).
Ordinal
Audit Delay
(Y)
Lamanya waktu yang
dibutuhkan auditor untuk
menghasilkan laporan audit atas kinerja
keuangan suatu
perusahaan.
Perbedaan waktu dalam
menyelesaikan laporan keuangan.
Rasio
Sumber: Data Diolah 2018
2.5. Teknik Analisis
Teknik analisis adalah suatu teknik yang digunakan sebagai alat bantu bagi
peneliti untuk mengambil kesimpulan atas
sejumlah data penelitian yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik analisis kuantitatif –
kualitatif yaitu penulis melakukan
pengumpulan data, mengolah data, menganalisis data, kemudian mengambil
kesimpulan.
2.5.1 Pengujian Asumsi Klasik
2.5.1.1 Uji Normalitas
2.5.1.2 Uji Multikolinearitas
2.5.1.3 Uji Heteroskedatisitas
2.5.1.4 Uji Autokorelasi
2.5.1.5
2.5.2 Pengujian Regresi Linear Berganda
Pengujian regresi linear berganda
untuk mengetahui pengaruh profitabilitas,
solvabilitas, dan opini audit terhadap audit
delay. Persamaan regresi linear berganda :
Keterangan :
Y = Audit Delay
a = Konstanta
= Koefisien Regresi.
= Profitabilitas
= Solvabilitas
= Opini Audit
e = Standard error/variabel yang tidak diteliti
2.5.3. Pengujian Hipotesis
2.5.3.1 Uji Simultan (Uji F)
Uji signifikan simultan dilakukan
untuk membuktikan hipotesis yaitu pengaruh Profitabilitas (X1), Solvabilitas
(X2), Opini Audit (X3) secara simultan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
28
terhadap Audit Delay (Y). langkah-langkah
pegujian tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis nol (H0) dan
Hipotesis alternatif (Ha), yaitu:
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan
Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Audit secara simultan terhadap Audit
Delay pada perusahaan manufaktur
sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H1 : pengaruh yang signifikan Profita-
bilitas, Solvabilitas, Opini Audit
secara simultan terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur
sektor aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. 2) Menentukan taraf nyata pengujian
(signifikansi). Taraf nyata digunakan
dalam uji simultan ini adalah sebesar 0,05.
3) Menentukan derajat kebebasan yaitu
untuk df1 = k – 1 dan df2 = n – k.
4) Menentukan kriteria pengambilan keputusan. kriteria pengambilan
keputusan dalam penelitian ini yaitu:
a) Fhitung Ftabel atau Sig F (0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b) Fhitung < Ftabel atau Sig F > (0,05),
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2.5.3.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial dilakukan untuk
membuktikan hipotesis yaitu pengaruh Profitabilitas (X1), Solvabilitas (X2), Opini
Audit (X3) secara parsial terhadap Audit
Delay (Y). langkah-langkah pengujian
parsial dilakukan sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis nol (H0) dan
Hipotesis alternatif (Ha), yaitu:
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan Profitabilitas, Solvabilitas, Opini
Audit secara parsial terhadap Audit
Delay pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan Pro-
fitabilitas, Solvabilitas, Opini Audit secara parsial terhadap Audit Delay
pada perusahaan manufaktur sektor
aneka industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. 2) Menentukan taraf nyata pengujian
(signifikan). Taraf nyata yang digunakan
dalam uji parsial ini adalah sebesar 0,05. 3) Menentukan derajat kebebasan, yaitu df
= n-k.
4) Menentukan kriteria pengambilan
keputusan. kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini yaitu:
a) thitung ttabel atau Sig t (0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b) thitung < ttabel atau Sig t > (0,05),
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
3.5.3.3 Pengujian Koefisien Determinasi
(R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
variabel independen. Nilai R2 berkisar antara
0 dan 1. Nilai R2 semakin mendekati 1 berarti semakin besar pengaruh variabel
independen mampu menjelaskan variabel
dependen.
3. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi, antara variabel terikat dan variabel bebas
keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Jika distribusi dari nilai-
nilai residual tersebut tidak dianggap distribusi normal, maka dikatakan ada
masalah terhadap asumsi normalitas. Hasil
dari uji normalitas adalah sebagai berikut:
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
29
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 87
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 11.56924195
Most Extreme Differences
Absolute .211
Positive .211
Negative -.162 Kolmogorov-Smirnov Z 1.964
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian di atas
dapat diketahui bahwa besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,964 dan signifikan pada 0,001. Hal ini berarti H0
diterima yang berarti data residual
terdistribusi secara tidak normal. Untuk itu
perlu dilakukan perlakuan tertentu agar data dapat terdistribusi dengan normal.
Perlakuan terhadap data yang tidak
normal adalah dengan melakukan
transformasi atau mengubah data ke dalam bentuk LN (Logaritma Natural) untuk
memperkecil skala ukuran data dan untuk
menormalkan distribusi data. Berikut hasil
data uji normalitas setelah diubah dalam bentuk LN:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas Setelah di LN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 63
Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std.
Deviation .14965203
Most Extreme
Differences
Absolute .147 Positive .135
Negative -.147
Kolmogorov-Smirnov Z 1.163 Asymp. Sig. (2-tailed) .133
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,163 dan
signifikan pada 0,113. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi secara normal.
3.1.1.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan
untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinieritas, dapat
dilihat dari besarnya nilai variance inflation factor (VIF), apabila nilai VIF < 10 dan nilai
tolerence > 0,1 maka terjadi
multikolinearitas. Berikut ini hasil uji
multikolinearitas:
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
30
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 4.318 .061 70.71
3 .000
LN_X1 -.019 .011 -.212 -
1.672 .100 .998 1.002
LN_X2 .022 .025 .118 .886 .379 .903 1.108
OPINI_AUDIT_
X3 .006 .050 .016 .120 .905 .904 1.106
a. Dependent Variable: LN_Y
Analisis dari multikolinearitas SPSS
Versi 20 di atas diketahui bahwa nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dari Profitabilitas sebesar 1,002, Solvabilitas
sebesar 1,108 dan Opini Audit sebesar
1,106. Nilai tolerence dari Profitabilitas
sebesar 0,998, Solvabilitas sebesar 0,903 dan Opini Audit sebesar 0,904. Nilai VIF
untuk semua variabel independen VIF < 10
dan nilai tolerence > 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel
independen penelitian ini tidak terjadi
multikolinearitas.
3.1.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.
Pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot yaitu dengan cara melihat titik-
titik penyebaran pada grafik, dengan cara
meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual (absolut)
sebagai variabel dependennya.
Gambar 2
Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 2 di atas,
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas (menyempit), dan tidak ada pola
yang jelas, di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak di pakai untuk analisis berikutnya.
3.1.1.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi,
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
31
dapat digunakan uji Durbin Watson. Hasil
dari pengujian autokorelasi dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the
Estimate
Change Statistics Durbin-Watson R
Square
Change
F Change
df1
df2 Sig. F Change
1 .236a .056 .008 .15341 .056 1.157 3 59 .334 1.360
a. Predictors: (Constant), OPINI_AUDIT_X3, LN_X1, LN_X2
b. Dependent Variable: LN_Y
Hasil pengujian untuk autokorelasi
menunjukkan nilai Durbin Watson adalah
1,360, kemudian diketahui nilai du dan dl
untuk K=4, N=63 (jumlah seluruh sampel
penelitian) adalah du=1,7296 dan dl=1,4607.
Berikut perhitungan Uji Durbin-Watson:
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa yang memenuhi
pengujian Durbin-Watson adalah yang ke-1.
Disebutkan hipotesis nol-nya adalah tidak ada korelasi positif dan keputusannya adalah
tolak.
3.1.2 Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda bertujuan
untuk menghitung besarnya pengaruh dua
atau lebih variabel bebas terhadap satu
variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih
variabel bebas. Hubungan fungsi antara satu
variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan
analisis regresi linier berganda, dimana audit
delay sebagai variabel dependen sedangkan profitabilitas, solvabilitas dan opini audit
sebagai variabel independen. Hasil dari
analisis regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 4.318 .061 70.713 .000
LN_X1 -.019 .011 -.212 -1.672 .100 .998 1.002
LN_X2 .022 .025 .118 .886 .379 .903 1.108
OPINI_AUDIT_
X3 .006 .050 .016 .120 .905 .904 1.106
a. Dependent Variable: LN_Y
1. 0 < d < dl = 0 < 1,360 < 1,4607
2. dl ≤ d ≤ du = 1,4607 ≤ 1,360 ≤ 1,7296
3. 4-dl < d < 4 = 4-1,4607 < 1,360 < 4 = 2,5393 < 1,360 < 4
4. 4-du ≤ d ≤ 4-dl = 4-1,7296≤ 1,360 ≤ 4-1,4607 = 2,2704 ≤ 1,360 ≤ 2,5393
5. du < d < 4-du = 1,7296 < 1,360 < 4-1,7296 = 1,7296 < 1,360 < 2,2704
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
32
Berdasarkan hasil analisis regresi
seperti tertera pada ringkasan tabel 7 di atas, maka diperoleh bentuk persamaan
regresi linearnya yang distandarkan sebagai
berikut:
Y = 4,318 - 0,019 Profitabilitas + 0,022
Solvabilitas + 0,006 Opini Audit + e
Hasil dari persamaan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 4,318 artinya
apabila Profitabilitas (X1), Solvabilitas
(X2) dan Opini Audit (X3) tidak di masukkan ke dalam model, maka akan
menyebabkan kenaikkan terhadap nilai
Audit Delay (Y) adalah sebesar 4,318. b. Profitabilitas (X1) mempunyai koefisien
regresi sebesar -0,019 menyatakan
bahwa setiap penurunan 1 persen (%) Profitabilitas (X1) sedangkan variabel
lain konstan, maka akan menyebabkan
penurunan Audit Delay (Y) sebesar -
0,019. c. Solvabilitas (X2) mempunyai koefisien
regresi sebesar 0,022 menyatakan bahwa
setiap kenaikkan 1 persen (%)
Solvabilitas (X2) sedangkan variabel lain konstan, maka akan menyebabkan
kenaikkan Audit Delay (Y) sebesar
0,022. d. Opini Audit (X3) mempunyai koefisien
regresi sebesar 0,006 menyatakan bahwa
setiap kenaikkan 1 persen (%) Opini
Audit (X3) sedangkan variabel lain konstan, maka akan menyebabkan
kenaikan Audit Delay (Y) sebesar 0,006.
3.1.3 Pengujian Hipotesis
3.1.3.1 Uji F
Berikut ini ditampilkan hasil Uji-f (Uji Silmutan) sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Uji-f
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression .082 3 .027 1.157 .334b
Residual 1.389 59 .024
Total 1.470 62
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), OPINI_AUDIT_X3, LN_X1, LN_X2
Berdasarkan tabel di atas diketahui
bahwa nilai f hitung sebesar 1,157 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,334. Nilai
Fhitung tersebut dibandingkan dengan nilai
Ftabel, jumlah variabel bebas dan terikat (k)=4, dan jumlah sampel (n)=62. Maka
diperoleh df1=3 dan df2=59 yang
menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,76. Maka
hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai
Ftabel (1,157 < 2,76). Sedangkan berdasarkan
tingkat signifikansi dalam penelitian ini
yakni 0,334, artinya dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan hipotesis penelitian H0
diterima dan Ha ditolak. Artinya secara
simultan variabel independen yakni
Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yakni Audit Delay.
3.1.3.2 Uji t Berikut ini ditampilkan hasil Uji-t
(Uji Parsial) sebagai berikut:
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
33
Tabel 9
Hasil Uji-t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 4.318 .061 70.713 .000
LN_X1 -.019 .011 -.212 -1.672 .100 .998 1.002
LN_X2 .022 .025 .118 .886 .379 .903 1.108
OPINI_AUDIT_X
3 .006 .050 .016 .120 .905 .904 1.106
a. Dependent Variable: LN_Y
Penelitian ini menggunakan sampel
(n)=63 dan jumlah variabel independen dan
dependen (k)=4, Maka diperoleh df=62, dan nilai ttabel sebesar 1,671. Berdasarkan hasil
pengujian parsial dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa: a. Variabel Profitabilitas (X1) memberikan
nilai koefisien parameter -0,019 dengan
tingkat signifikansi 0,100. Kemudian,
variabel Profitabilitas (X1) yang memiliki nilai thitung -1,672 < nilai ttabel
1,671. Dengan demikian maka
berdasarkan hipotesis penelitian Ho1
diterima dan Ha1 ditolak. Artinya dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel independen yakni Profitabilitas (X1) tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yakni Audit
Delay (Y).
b. Variabel Solvabilitas (X2) memberikan nilai koefisien parameter 0,022 dengan
tingkat signifikansi 0,379. Kemudian,
variabel Solvabilitas (X2) yang memiliki nilai thitung 0,886 < nilai ttabel
1,671. Dengan demikian maka
berdasarkan hipotesis penelitian Ho2
diterima dan Ha2 ditolak. Artinya dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel independen yakni Solvabilitas
(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit
Delay (Y).
c. Variabel Opini Audit (X3) memberikan koefisien parameter 0,006 dengan
tingkat signifikansi 0,905. Kemudian,
variabel Opini Audit (X3) yang
memiliki nilai thitung 0,120 < nilai ttabel
1,671. Dengan demikian maka
berdasarkan hipotesis penelitian Ho3
diterima dan Ha3 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial
variabel independen yakni Opini Audit
(X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit
Delay (Y).
3.1.3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi di-gunakan untuk mengetahui besaran nilai
korelasi antar variabel independen (X) yang
terdiri dari Profitabilitas (X1). Solvabilitas (X2) dan Opini Audit (X3) terhadap
variabel dependen (Y) yaitu Audit Delay.
Berikut hasil uji koefisien determinasi:
Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .236a .056 .008 .15341
a. Predictors: (Constant), OPINI_AUDIT_X3, LN_X1, LN_X2
b. Dependent Variable: LN_Y
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
34
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa Nilai Adjusted R Square (R2) adalah
sebesar 0,008 atau 8,0%. Artinya variasi
variabel independen hanya mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 8,0%, sisanya sebesar 92,0% dijelaskan oleh
variabel lain diluar pengujian (eror).
3.2 Pembahasan
3.2.1 Analisis Pengaruh Profitabilitas
terhadap Audit Delay secara Parsial
Hasil dari pengujian secara parsial, variabel Profitabilitas (X1) yang memiliki
nilai thitung -1,672 < nilai ttabel 1,671. Dengan
demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho1 diterima dan Ha1 ditolak.
Profitabilitas adalah salah satu pengukuran
bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu pada tingkat
penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai
melalui berbagai cara tergantung pada laba
dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya.
Artinya profitabilitas yang rendah akan
mengalami Audit Delay. Berdasarkan hasil penelitian ini
menujukkan bahwa secara parsial variabel
independen yakni Profitabilitas (X1) tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit Delay (Y). Penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Eka Rahmawati (2017) dan Ani Yulianti (2011) yang menyatakan bahwa
Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay dan hasil penelitian ini
menolak penelitian yang dilakukan oleh Adinugroho Prasongkoputra (2013) yang
menyatakan bahwa Profitabilitas
berpengaruh terhadap Audit Delay.
3.2.2 Analisis Pengaruh Solvabilitas
terhadap Audit Delay secara Parsial Hasil dari pengujian secara parsial,
variabel Solvabilitas (X2) yang memiliki
nilai thitung 0,886 < nilai ttabel 1,671. Dengan
demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho2 diterima dan Ha2 ditolak.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan (dilikuidasi). Dengan kata lain,
apabila perusahaan tidak mampu atau lama dalam membayar kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang akan
berpengaruh terhadap lamanya pelaporan
(Audit Delay). Berdasarkan hasil penelitian ini
menujukkan bahwa secara parsial variabel
independen yakni Solvabilitas (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yakni Audit Delay (Y). Penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ani Yulianti (2011) yang menyatakan
bahwa Solvabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay dan hasil
penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Eka Rahmawati (2017) yang
menyatakan bahwa Solvabilitas berpengaruh
terhadap Audit Delay.
3.2.3 Analisis Pengaruh Opini Audit
terhadap Audit Delay secara Parsial Hasil dari pengujian secara parsial,
variabel Opini Audit (X3) yang memiliki
nilai thitung 0,120 < nilai ttabel 1,671. Dengan
demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho3 diterima dan Ha3 ditolak.
Opini audit yaitu opini yang terdapat dalam
laporan audit yang merupakan pernyataan pendapat auditor terhadap kewajaran laporan
keuangan berdasarkan atas audit yang
dilaksanakan dengan menggunakan standar
auditing dan atas temuan-temuannya. Pada perusahaan yang menerima jenis pendapat
qualified opinion akan menunjukan audit
delay yang relatif lama, karena proses pemberian opini audit melibatkan
negosiasi dengan klien, konsultasi dengan
partner audit yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit.
Sedangkan pada perusahaan yang menerima
unqualified Opinion, cenderung lebih
pendek audit delay nya, dimana opini unqualified Opinion dianggap sebagai berita
baik, sehingga perusahaan tidak akan
menunda publikasi laporan keuangannya.
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
35
Berdasarkan hasil penelitian ini
menujukkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Opini Audit (X3) tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yakni Audit Delay (Y). Penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Eka Rahmawati (2017) dan Ani
Yulianti (2011) yang menyatakan bahwa
Opini Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.
3.2.4 Analisis Pengaruh Profibailitas,
Solvabilitas dan Opini Audit
terhadap Audit Delay
Hasil dari pengujian secara
simultan, variabel Profitabilitas (X1, Solvabilitas (X2) dan Opini Audit (X3)
terhadap Audit Delay (Y) yang
menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,76. Maka hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung
memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai
Ftabel (1,157 < 2,76). Sedangkan berdasarkan
tingkat signifikansi dalam penelitian ini yakni 0,334, artinya dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan hipotesis penelitian H0
diterima dan Ha ditolak. Artinya secara simultan variabel independen yakni
Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit Delay.
4. SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1. Penelitian ini membuktikan bahwa hasil
pengujian secara parsial variabel
profitabilitas, solvabilitas, dan opini audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Audit Delay.
2. Berdasarkan hasil uji F, penelitian ini
menunjukkan bahwa dari hasil pengujian secara simultan bahwa variabel
independen yakni Profitabilitas,
Solvabilitas dan Opini Audit tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
yakni Audit Delay.
3. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai
dari Adjusted R Square (R2) adalah sebesar 0,008 atau 8,0%. Artinya variasi
variabel independen hanya mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar
8,0%, sisanya sebesar 92,0% dijelaskan
oleh variabel lain diluar pengujian
4.2 Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan
yang telah diuraikan diatas, maka berikut ini penulis mencoba untuk memberikan saran-
saran yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas, yaitu: 1. Bagi Perusahaan
Perusahaan sebaiknya terus
bekerja secara profesional dan
melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja masing-masing agar dapat
mengendalikan faktor-faktor yang
dominan yang mempengaruhi lamanya audit delay dan pihak perusahaan
sebaiknya dapat menyediakan data-data
yang dibutuhkan auditor dengan lengkap sehingga auditor tidak kesulitan dalam
pemeriksaan, perusahaan tidak mem-
persulit auditor selama pemeriksaan
laporan keuangan, dan perusahaan memberikan kebebasan bagi auditor
selama pemeriksaan sehingga tidak
menimbulkan keterlambatan pelaporan oleh auditor yang bisa menyebabkan
audit delay bagi perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat menambah
variabel yang diuji atau mencari tahu
apakah ada variabel lain yang dapat mempengaruhi audit delay secara
signifikan diluar penelitian ini. Karena
masih banyak sekali variabel lain yang dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap audit delay. Serta menambah
tahun pengamatan per-usahaan yang
diteliti sehingga hasil penelitian lebih mampu memprediksi audit delay lebih
tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha Prasongkoputra. 2013. Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Audit
Delay. Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Agoes, Soekrisno. 2004. Auditing
(Pemeriksaan Akuntansi) oleh
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 4 , No. 2, Juli-Desember 2018
36
Kantor Akuntan Publik , Edisi
Ketiga Cetakan Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia : Jakarta.
Ani Yulianti. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI). Universitas Negeri Yogyakarta.
Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S.
Besley. 2010.“Auditing and Assurance Services an Integrated
Approach”, 13th
edition, Pearson
Education Inc. New Jersey.
Eka Rahmawati. 2017. Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015). Universitas
Negeri Yogyakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ghozali dan Chairi. 2009. Teori Akuntansi.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyadi. 2013. Auditing. Salemba Empat : Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta: Bandung.
www.beritaindustri.com
www.duniaindustri.com
www.idx.co.id
www.repository.usu.ac.id