Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PROMOSI, POTONGAN HARGA, DAN
PELAYANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA
PT.GIANT CABANG ALAUDDIN MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
RISKY HIDAYAT
NIM 105721105816
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
PENGARUH PROMOSI, POTONGAN HARGA, DAN
PELAYANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA
PT.GIANT
CABANG ALAUDDIN MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Manajemen Pada Program Studi Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar
RISKY HIDAYAT
105721105816
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan segala rasa syukur dan kerendahan hati,
kupersembahkan skripsiku ini sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan baktiku
kepada:
1. Kedua orang tua terkasih, Bapak Sandrang dan Ibu Rosma, terima kasih
atas ketulusan, kerja keras, do’a, dukungan, serta nasehat yang senantiasa
mengiringi setiap langkah perjuanganku.
2. Kakakku serta seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan
pengertian dalam setiap hari-hari lelah yang pernah kulalui dalam
perjuanganku.
3. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas segala waktu, pengorbanan dan
perjuangan yang telah kita lalui bersama-sama.
MOTTO
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan
Selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa kita kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Hanya karena nikmat kesehatan dan
kesempatan dari Allah-lah yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Promosi, Potongan Harga, Dan Pelayanan Terhadap Volume
Penjualan Pada PT.Giant Cabang Alauddin Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiya Makassar.
Teristimewa dan terutama penuslis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Sandrang dan ibu Rosma yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa
pamrih, dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberi semangat hingga akhir studi, dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
viii
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Prof. Dr. Abd Rahman Rahim, SE., MM Selaku Pembimbing I yang
telah senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak M. Hidayat, SE., MM selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016, terkhusus kelas Manajemen 16.B yang selalu
belajar bersama yang sedikit bantuan dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
9. Terima kasih teruntuk kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
ix
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, Januari 2021
Risky Hidayat
x
ABSTRAK
Risky Hidayat (2021), Pengaruh Promosi, Potongan Harga, Dan Pelayanan Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Giant Cabang Alauddin Makassar, dibimbing oleh Abd Rahman Rahim dan M Hidayat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah promosi, potongan harga, dan pelayanan berpengaruh terhadap volume penjualan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif deskriptif dan menggunakan regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah berkunjung. Sampel yaitu sebanyak 40 konsumen, teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran kuesioner dan dokumentasi . Analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif, koefisien determinasi, dan uji t (parsial) dan uji f (simultan).
Hasil penelitian dipengaruhi persamaan regresi linear berganda. Promosi dan Pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Volume Penjualan kecuali Potongan Harga yang berpengaruh negative dan tidak signifikan. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0.712 artinya bahwa Promosi bersama dengan Potongan Harga dan Pelayanan memberi pengaruh sebesar 71.2% terhadap Volume Penjualan pada PT.Giant Cabang Alauddin Makassar, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 28.8% adalah dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Promosi, Potongan Harga, Pelayanan dan Volume Penjualan
xi
ABSTRACT
Risky Hidayat (2021), “The Influence of Promotion, Discounts, and Services on Sales Volume at PT. Giant Alauddin Makassar Branch”, supervised by Abd Rahman Rahim and M. Hidayat.
This study aims to determine whether promotions, discounts, and services have an effect on sales volume. The research method used in this research is descriptive quantitative method and uses multiple linear regression, classical assumption test, and hypothesis testing. The population in this study are all consumers who have visited. The sample is as many as 40 consumers, the sampling technique uses Accidental Sampling. Collecting data using questionnaires and documentation. Data analysis used descriptive data analysis techniques, coefficient of determination, and t test (partial) and f test (simultaneous).
The research results are influenced by multiple linear regression equations. Promotion and Services partially have a positive and significant effect on Sales Volume except for Discounts which have a negative and insignificant effect. The coefficient of determination obtained is 0.712, which means that promotion together with Discounts and Services has an effect of 71.2% on the Sales Volume at PT.Giant Alauddin Makassar Branch, while the rest of 28.8% is influenced by other variables not examined in this study.
Keywords: Promotion, Discount, Service and Sales Volume.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL......................................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ v
SURAT PERNYATAAN............................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ x
ABSTRACT ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 5
B. Penelitian Terdahulu ................................................................. 17
xiii
C. Kerangka Pikir ........................................................................... 21
D. Hipotesis ................................................................................... 23
xiv
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 25
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 25
C. Defenisi Operasional Variabel ................................................... 25
D. Populasi dan Sampel ................................................................ 30
E. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 31
F. Teknik Instrumen Penelitian ..................................................... 34
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 41
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 41
B. Deskripsi Data dan Responden ................................................... 47
C. Hasil Penelitian ........................................................................... 51
D. Pembahasan ............................................................................... 63
BAB V PENUTUP ................................................................................... 74
A. Kesimpulan ................................................................................. 74
B. Saran .......................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.1 Skala Penelitian 33
Tabel 4.1 Distribusi Pengembalian Kuesioner 47
Tabel 4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas 51
Tabel 4. 3 Deskripsi Data Penelitian 54
Tabel 4.4 Multikolinearitas 58
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hipotesis 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir 22
Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 48
Gambar 4.2. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 49
Gambar 4.3. Responden Berdasarkan Usia 49
Gambar 4.4. Responden Berdasarkan Pekerjaan 50
Gambar 4.5 Uji Normalita 56
Gambar 4.6 Diagram Scatterplot 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan era globalisasi saat ini terjadi semakin cepat pada
semua kegiatan bisnis. Globalisasi yang muncul merupakan global
competition, global business, dan global company yang mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Persaingan bisnis yang sangat ketat membuat
perusahaan agar menciptakan pelayanan yang memiliki daya saing yang
sangat kuat dan efisien. Sehingga suatu perusahaan perlu terus melakukan
atau menciptakan inovasi–inovasi yang terbaru dalam produk yang mereka
pasarkan.
Dalam menghadapi persaingan yang terjadi, masing-masing
perusahaan dengan segala kelebihan yang dimilikinya perlu mempertahankan
dan mengelolah mereknya. Perusahaan dengan equitas merek yang kuat akan
lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek dan memperoleh penjualan
produk dengan nilai tinggi. Oleh karena itu, pemahaman terhadap elemen-
elemen equitas merek (brand equity) perlu untuk diteliti yang hasilnya dapat
dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan dan strategi pemasaran
perusahaan.
Menurut Swastha (1991), promosi adalah arus atau persuasi satu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), harga adalah jumlah dari seluruh
nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau
menggunakan suatu barang dan jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur
2
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan, sedangkan ketiga unsur lain (produk, distribusi, dan promosi)
menyebabkan timbulnya biaya. Dalam pasar yang berbentuk demikian,
konsumen relatif bebas dalam menentukan apa yang dibelinya dan kepada
siapa konsumen akan membelinya. Hal itulah yang menyebabkan setiap
perusahaan berusaha untuk berada diatas perusahaan saingannya atau paling
tidak mempertahankan luas pasar yang dikuasai.
Menurut Tjiptono (2008), mengungkapkan kualitas pelayanan adalah
sistem manajemen strategis dan integrative yang melibatkan semua manajer
dan karyawan serta menggunakan model kualitatif dan kuantitatif untuk
memperbaiki secara berkeseimbangan atas proses organisasi agar dapat
memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen.
Kualitas pelayanan berpusat pada suatu kenyataan yang ditentukan oleh
konsumen. Interaksi strategi pelayanan, sistem pelayanan dan sumber daya
manusia serta konsumen akan sangat menentukan keberhasilan dari
manajemen usaha.
Dengan adanya promosi yang menarik, potongan harga yang murah
dan kualitas pelayanan yang baik juga, tentu akan mempengaruhi rasa
kepercayaan konsumen untuk membeli di perusahaan tersebut. Adapun
proses pengambilan keputusan dalam pembelian berbeda-beda tergantung
jenis keputusan pembelian, seperti pembelian yang rumit dan mahal barangkali
mengakibatkan lebih banyak pertimbangan.
Terdapat beberapa pertimbangan yang menjadi tolak ukur tingkat
kepuasan konsumen terhadap suatu barang. Ketika seorang konsumen telah
menemukan produk yang diinginkannya masih terdapat beberapa hal lain yang
3
menjadi pertimbangan. Seperti misalnya pertimbangan harga barang, kualitas
barang, masa garansi, dan tingkat kualitas pelayanan toko yang baik atau
kualitas pelayanan yang buruk. Kualitas pelayanan bukanlah hal yang
permanen atau kaku, melainkan fleksibel dan dapat diubah.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini
diambil judul: “Pengaruh Promosi, Potongan Harga, dan Pelayanan
terhadap Volume Penjualan pada PT.Giant Cabang Alauddin Makassar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan diatas,
ditinjau dari pengaruh variabel promosi, potongan harga, dan pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan, maka dalam penelitian ini dibahas
masalah yaitu:
1. Apakah promosi berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT.Giant
cabang Alauddin ?
2. Apakah potongan harga berpengaruh terhadap volume penjualan pada
PT.Giant cabang Alauddin ?
3. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap volume penjualan pada
PT.Giant cabang Alauddin ?
C. Tujuan Peneltian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah promosi berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan
2. Untuk mengetahui apakah potongan harga berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan
4
3. Untuk mengetahui apakah pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar lebih memperhatikan faktor
promosi, potongan harga, dan pelayanan.
2. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan kontribusi
pemikiran dan dapat dijadikan masukan dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh Giant.
3. Manfaat Metodologi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
atau kajian bagi penelitian sejenis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan,
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan
mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat
memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap
berjalan. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihaklain, Philip Kotler.(Susanto, 2011)
a. Teori Konsep Pemasaran
Pemasaran bagi sebuah perusahaan merupakan satu fungsi yang
sangat penting, sebagaimana dikemukakan oleh Hiam dan Schewe (1994)
mengemukakan bahwa pemasaran merupakan hasil dari seluruh kegiatan
yang menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya, dan
dengan manajemen yang baik serta sedikit keberuntungan, memastikan
bahwa produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan dihargai oleh para
pelanggannya. Kotler (1997), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu
proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
5
6
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
b. Defenisi Manajemen Pemasaran
Seluruh perusahaan menginginkan bahwa kegiatan yang dijalankan
berjalan dengan baik, berkembang dan mendapatkan laba yang maksimal.
Langkah untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik
dalam melaksanakan seluruh kegiatan pemasaran, pengelolaan dalam
rangka melaksanakan kegiatan tersebut yang dikenal dengan istilah
manajemen pemasaran.
1. Menurut William dan Stanton (2009), “manajemen pemasaran
merupakan suatu sistem dari keseluruhan dari aktivitas bisnis yang
bertujuan untuk perencanaan, penentuan harga, promosi, serta
distribusi barang atau jasa yang bisa memuaskan konsumen”.
2. Philip Kotler (1980) ”Manajemen pemasaran merupakan suatu proses
analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan berbagai
program yang memiliki tujuan untuk menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk meraih tujuan perusahaan.
3. Swastha (2008) “Manajemen pemasaran merupakan sebuah sistem
keseluruhan dari beragam aktivitas bisnis yang bertujuan untuk
perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, serta
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
baik untuk pembeli yang ada ataupun pembeli potensial.
4. Buchori dan Djaslim (2010) “Manajeman pemasaran merupakan suatu
proses perencanaan serta pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
promosi dan juga distribusi gagasan, barang, serta jasa, guna
7
menghasilkan pertukaran yang memuaskan untuk individu serta dapat
memenuhi tujuan organisasi”. Melihat betapa pentingnya pemasaran
dalam sebuah perusahaan melalui beberapa defenisi tadi,
disimpul1akan bahwa dibutuhkan sebuah ilmu untuk mengatur
pemasaran.Inilah yang akhirnya melahirkan manajemen pemasaran.
b. Fungsi Manajemen Pemasaran
Mengacu pada pengertian manajemen pemasaran, hal tersebut
berkaitan erat dengan pengaturan marketing perusahaan, dengan
menerapkan manajemen pemasaran yang baik dalam perusahaan atau
bisnis maka memiliki manfaat berikut ini :
1. Fungsi pertukaran
Konsep pertukaran berkaitan dengan pemindahan (pengalihan)
kepemilikan barang dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu sistem
pemasaran, sebagai contoh : pedagang, distributor, atau agen akan
memperoleh keuntungan atas jasa mempertemukan penjual dan pembeli.
2. Fungsi fisis
Fungsi fisis pada fungsi manajemen pemasaran fokus pada kegunaan
waktu, lokasi, dan bentuk. Kegunaan tersebut ditambah pada suatu
produk ketika produk tersebut diangkut, diproses, dan disimpan untuk
melengkapi keinginan para konsumen.
3. Fungsi penyediaan sarana
Pengertian dari fungsi penyediaan sarana adalah segala kegiatan yang
mampu memperlancar kegiatan operasional pemasaran.
8
2. Pengertian Promosi
Promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan
penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Promosi mencakup
metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan informasi
tentang produknya. Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, pengertian
promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau
jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor
mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
a. Teori Konsep Promosi
1. Swastha (2000)
Menurut Swastha, Promosi dipandang sebagai arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
2. Boyd (2000)
Menurut Boyd, Promosi adalah upaya membujuk orang untuk
menerima produk, konsep dan gagasan.
3. Boone dan Kurtz (2002)
Menurut Boone dan Kurtz, Promosi adalah proses menginformasikan,
membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
4. Tjiptono (2002)
Menurut Tjiptono, Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran
artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/ membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran
9
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
b. Campuran Promosi / Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang
ada untuk produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan promosi
dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai
berikut:
1. Iklan (Advertising)
Iklan adalah segala bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi (perusahaan), produk barang, jasa, atau ide yang dibayar oleh
satu sponsor yang diketahui.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Kotler, promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka
pendek untuk mendorong suatu keinginan membeli atau mencoba suatu
produk maupun jasa. Sementara Menurut Lubis, promosi penjualan adalah
suatu kegiatan perusahaan dalam menjajakan suatu produk yang
dipasarkan sedemikian rupa bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan dengan tujuan agar konsumen mudah untuk melihatnya.
3. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan segala bentuk komunikasi nonpersonal yang tidak
berbayar mengenai suatu gagasan, barang atau jasa. Publisitas dilakukan
untuk menarik perhatian konsumen melalui kegiatan seperti pameran, bakti
sosial serta kegiatan lainnya.
10
4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung terdiri dari hubungan langsung dengan konsumen
individu yang ditargetkan secara seksama untuk meraih respon segera dan
membangun hubungan yang langgeng. Pemasaran langsung tidak harus
menggunakan tenaga penjual, namun bisa juga menggunakan media lain
seperti misalnya telepon, internet, dan surat.
c. Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk disbanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen
3. Pengertian Potongan Harga
Potongan harga ialah pengurangan dari apa yang tercantum dalam daftar
harga dan diberikan kepada seseorang yang bersedia melakukan suatu
pembelian produk yang sudah disepakati oleh penjual. Diskon merupakan
potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli sebagai
penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan
bagi penjual (Tjiptono, 1997 : 166). Dan menurut (Adinda, 2011 : 29)
bahwa potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga
normal yang diberikan kepada konsumen dalam periode tertentu yang
11
terdiri dari buy one get one, discount besar-besar, cuci gudang, dan bulan
promosi.
a. Teori Konsep Potongan Harga
Berikut adalah beberapa pengertian diskon atau potongan harga
yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Tjiptono (2007)
Menurut Tjiptono, pengertian diskon adalah potongan harga yang
diberikan dari penjual untuk pembeli sebagai penghargaan atas
kegiatan tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.
2. Suhardi Sigit
Pengertian diskon menurut Suhardi Sigit adalah pengurangan
terhadap harga yang ditetapkan karena pembeli memenuhi syarat
yang telah ditetapkan.
3. Kotler (2007)
Menurut Kotler, arti diskon adalah penyesuaian harga dasar untuk
memberikan penghargaan kepada pelanggan atas reaksi tertentu
seperti pembayaran tagihan lebih bawah, jumlah pembelian, dll.
4. Assauri
Menurut Assauri, arti diskon adalah potongan harga yang ada dimana
pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan
lainnya.
b. Jenis-Jenis Potongan Harga
Adapun beberapa jenis potongan harga yaitu :
1. Potongan Fungsional (Trade or Functional Discount)
Potongan fungsional umumnya diberikan kepada para penyalur.
12
2. Rabat
Rabat ialah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
karena membeli barang dalam jumlah yang banyak. Potongan rabat
sering juga disebut potongan kuantitas (quantity discount).
3. Kontan (Cash Discount)
Potongan kontan diberikan oleh penjual kepada pembeli karena
pembeli membeli barang secara tunai ataupun membeli barang dalam
jangka pendek.
4. Potongan Kelompok (Group Discount)
Potongan kelompok ialah potongan yang diberikan oleh penjual
kepada pembeli yang dihimpun dalam kelompok (group) ataupun
organisasi.
c. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Potongan Harga
Menurut Kotler terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pemberian potongan harga, diantaranya ialah :
1. Barang akan segera diganti dengan model terbaru
2. Terdapat kecacatan pada produk sehingga penjual sulit untuk mrnjual
3. Perusahaan mengalami permasalahan finansial yang rumit
4. Harga akan turun jauh bila harus menunggu lebih lama lagi
5. Mutu produk diturunkan perusahaan
Sedangkan menurut Rewolg, faktor pemberian potongan harga adalah
sebagai berikut :
a. Mengikat pembeli
b. Menguntungkan beberapa langganan
c. Mengubah pola pemberian
13
d. Memberikan nilai ekonomis pada masyarakat
e. Memancing pembeli untuk membeli dalam kuantitas besar.
4. Pengertian Pelayanan
Pelayanan ialah menolong untuk menyediakan segala sesuatu yang
diperlukan oleh orang lain diantaranya adalah pembeli. Pelayanan dapat
diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan orang lain itu
sendiri. Yang mana dengan pertolongan tersebut dapat membantu orang lain
untuk bisa mengatasi masalahnya.
a. Teori Konsep Pelayanan
Berikut ini adalah defenisi pelayanan menurut para ahli diantaranya ialah :
1. Suparlan
Pelayanan adalah salah satu usaha pemberian bantuan ataupun
pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga
non materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu
sendiri.
2. Moenir
Pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan yang
melalui aktivitas orang lain secara langsung.
3. Loina
Pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan sebuah
pembentukan citra dari perusahaan, baik dengan melalui media
berita, membentuk sebuah budaya perusahaan secara internal,
ataupun melakukan sebuah komunikasi mengenai pandangan
perusahaan pada para pemimpin pemerintahan serta public yang
lainnya yang berkepentingan.
14
4. Hadipranata
Pelayanan yakni berbagai kegiatan tambahan diluar tanggung jawab
yang diinformasikan kepada pelanggan maupun klien serta dirasakan
baik sebagai apresiasi maupun pujian.
a. Jenis-Jenis Pelayanan
Secara umum, jenis pelayanan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori
yaitu pelayanan lisan, pelayanan tulisan, dan pelayanan dengan
perbuatan.
1. Layanan dengan menggunakan lisan
Pada umumnya pelayanan dengan lisan ini digunakan oleh petugas yang
terkait dengan hubungan masyarakat, layanan informasi dan bidang-
bidang lain yang bertugas untuk menjelaskan atau memberikan
keterangan pada pihak manapun yang membutuhkan.
2. Layanan dengan menggunakan tulisan
Pelayanan dengan media tulisan ini merupakan bentuk layanan yang
paling menonjol didalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya dari jumlahnya
akan tetapi, juga dilihat dari peranannya. Pada dasarnya pelayanan
dilakukan dengan menggunakan tulisan ini tergolong efektif dan efisien
terutama pada layanan jarak jauh, agar layanan berbentuk tulisan ini bisa
memberikan kepuasan kepada pihak yang dilayani maka hal yang harus
diperhatikan adalah faktor kecepatan, baik itu didalam pengolahan
masalah hingga proses penyelesaiannya.
15
3. Layanan dalam bentuk perbuatan
Jenis pelayanan ini sering dilakukan oleh sebagian besar kalangan
menengah dan bawah karena faktor keahlian dan keterampilan tugas
tersebut sangatlah menentukan hasil perbuatan dan pekerjaan.
a. Unsur yang Mempengaruhi Pelayanan
1. Tangibles (Bukti Langsung)
Tangibles merupakan salah satu bukti nyata dari kepedulian dan
perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen.
2. Reliability (Kehandalan)
Reliability atau keandalan ialah sebuah kemampuan perusahaan
untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan
secara tepat waktu.
3. Responsiveness (Ketanggapan)
Responsiveness atau daya tanggap yakni suatu kemampuan
perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk
memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap.
4. Assurance (Jaminan)
Assurance atau jaminan yaitu berbagai ilmu pengetahuan dan
perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan
pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan.
5. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukkan banyaknya atau
besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual.
16
a. Teori Konsep Volume Penjualan
Berikut ini akan dikemukakan definisi volume penjualan menurut para
ahli, yaitu:
1. Menurut Hartson Stapelton (2005 : 185)
Mengatakan bahwa volume penjualan adalah pencapaian penjualan yang
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dari segi fisik atau volume.
2. Menurut Basu Swastha (2005 : 65)
Berpendapat bahwa volume penjualan merupakan penjualan bersih dari
laporan laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan
seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu dan hasil
penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang merupakan
penjualan potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka
waktu tertentu.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan
1. Kualitas Produk (Product Quality)
Adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya
meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
2. Harga Jual Produk
Adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan
selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut
laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal.
3. Promosi
17
Adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
dengan tujuan menarik calon konsumen atau calon pembeli untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen
atau distributor akan mengharapkan kenaikannya harga penjualan.
4. Distribusi
Adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
B. Penelitian Terdahulu
Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian
terdahulu, peneliti memakai penelitian yang mempunyai variabel yang sama,
variabel dalam penelitian ini yaitu kualitas produk, perilaku konsumen dan
strategi pemasaran. Adapun penelitian tentang ekuitas merek dan kualitas
pelayanan sebagai berikut:
1. Chandra (2014). Judul penelitian “Pengaruh Promosi, Potongan Harga,
dan Pelayanan terhadap Volume Penjualan pada Perusahaan Ritel
“Alfamart” (Study Kasus Alfamart : PT. Alfariatri Jaya)”. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang dominan berpengaruh
terhadap tingkat volume penjualan pada minimarket alfamart. Variabel
yang akan dianalisis adalah promosi, potongan harga, dan pelayanan dari
variabel bebas, dan variabel tak bebas adalah pelayanan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner yang memberikan daftar pertanyaankepada
responden. hasil analisis dan penelitian variabel promosi, potongan
18
harga, dan pelayanan baik secara parsial maupun bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap penjualan dan variabel promosi
mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,306 yang lebih besar
dibandingkan variabel potongan harga yang mempunyai nilai koefisien
beta sebesar 0,264, dan variabel pelayanan yang mempunyai nilai
koefisien beta sebesar 0,227.
2. Gunawan (2014). Judul Penelitian “Pengaruh Saluran dan Volume
Distribusi Biaya Diskon untuk Penjualan.Studi pada CV. Keramik Maju
Jaya”. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh
saluran distribusi biaya terhadap volume penjualan (2) Untuk menentukan
pengaruh diskon terhadap volume penjualan (3) Untuk menenetukan
saluran distribusi biaya dan potongan harga pada volume penjualan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi linear berganda
terbentuk: Y= -335.124 ++ 0,004.X2 0,379.X1. Volume penjualan berada
pada tingkat rasio skala -335.124. Jika biaya variabel saluran distribusi
(X1) 1 skala meningkat, biaya saluran distribusi akan meningkat dengan
rasio skala 0,379, dan dengan asumsi bahwa variabelnya adalah
dianggap potongan harga konstan. Jika diskon variabel (X2)
meningkatkankan 1 skala, maka volume penjualan akan meningkat
dengan rasio skala 0,004, dan dengan asumsi bahwa diskon
dipertimbangkan konstan. Koefisien determinasi (R²) atau Resquare pada
variabel volume penjualan adalah 0,969, yang berarti 96.9% volume
penjualan dipengaruhi oleh faktor independen (distribusi biaya saluran
dan potongan harga).
19
3. Wijaya (2010) Judul penelitian “Pengaruh Variasi Produk dan Biaya
Promosi terhadap Volume Penjualan Sepatu League dan Showroom
Sportindo Tunjungan Plaza 2 Surabaya”. Tujuan dan penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisis variasi produk dan biaya promo secara
simultan dan parsial berpengaruh terhadap volume penjualan league dan
showroom sportindo tunjungan plaza 2 surabaya. Berdasarkan dari
perhitungan koefisien determinan menunjukkan angka 0,459 sehingga
dapat diketahui bahwa 45,9% variasi variabel volume penjualan sepatu
league dapat dijelaskan oleh variabel variasi produk dan biaya promosi,
sedangkan, 54,1%. Lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas
lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Sebagai hasil
penelitian, biaya promosi berpengaruh negative terhadap volume
penjualan sedangkan variasi produk berpengaruh positif terhadap volume
penjualan sehingga manajemen perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan kembali metode promosi yang digunakan dan lebih
mengembangkan kembali variasi produk yang ditawarkan.
4. Amri (2010). Judul penelitian “Pengaruh Penerapan Bauran Promosi
(Promotion Mix) terhadap Volume Penjualan pada PT. Excelcomindo
Pratama Pekanbaru”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kebijakan bauran promosi yang dilaksanakan PT. Excelcomindo Pratama
Pekanbaru. Dalam penelitian ini penulis melakukan menganalisis data
dengan menggunakan metode analisis kualitatif yaitu menjelaskan data
sekunder (yang diperoleh dari perusahaan langsung) dan dengan data
primer (yang diperoleh dari hasil wawancara) yang berhubungan dengan
pengaruh bauran promosi terhadap volume penjualan pada PT.
20
Excelcomindo Pratama Pekanbaru sesuai dengan kenyataan yang di ada
dilapangan. Dari hasil pengolah data, dapat diambil kesimpulan tentang
pengaruh bauran promosi terhadap volume penjualan pada PT.
Excelcomindi Pratama Pekanbaru dalam penjualan produk terdapat pada
promosi personal selling yaitu sebesar Rp.31.160.000.000.00 pada tahun
2008 atau lebih tinggi dari kegiatan promosi periklanan, sales promosion
dan public relation dengan persentase 26,67% lebih tinggi.
5. Hartanto (2014) Judul penelitian “Pengaruh Kualitas Produk, Periklanan
dan Harga terhadap Volume Penjualan pada Onsight Outdoor Equipment
Solo”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui pengaruh
kualitas produk terhadap volume penjualan pada Onsight Outdoor
Equipment Solo; (2) untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap
volume penjualan pada Onsight Outdoor Equipment Solo; (3) untuk
mengetahui pengaruh harga terhadap volume penjualan pada Onsight
Outdoor Equipment Solo; (4) untuk mengetahui pengaruh yang paling
dominan pada Onsight Outdoor Equipment Solo. Metode analisis adalah
analisis regresi linear dengan terlebih dahulu di lakukan uji asumsi klasik
yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
uji autokorelasi, uji validitas, uji reabilitas dan pengujian hipotesis yang di
gunakan adalah uji signifikan dengan analisis regresi dsn uji t. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa: (1) secara parsial kualitas produk
terdapat pengaruh yang positif serta signifikan terhadap volume penjualan
pada Onsight Outdoor Equipment Solo. (2) secara parsial periklanan
terdapat pengaruh yang positif serta signifikan terhadap volume penjualan
pada Onsight Outdoor Equipment Solo.(3) secara parsial harga terdapat
21
pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap volume penjualan
pada Onsight Outdoor Equipment Solo. (4) secara periklanan merupakan
yang paling dominan mempengaruhi volume penjualan pada Onsight
Outdoor Equipment Solo.(β = 0,607).
C. Kerangka Pikir
Sugiyono dalam Rahmawati (2018) mengemukakan bahwa, kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan
antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel independen dan dependen. Maka juga perlu
dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan
antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma
penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian
harus didasarkan pada kerangka berpikir (Sugiyono dalam Rahmawati:
2018)
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila
dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila
penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,
maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis
untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran
variabel yang diteliti (Sugiyono dalam Rahmawati: 2018).
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh
22
karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk
hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.
Sugiyono dalam Rahmawati (2018) mengemukakan bahwa seseorang
peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-
gejala yang menjadi obyek permasalahan.
Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama
ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu
kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipoitesis.
Jadi kerangka berp ikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Promosi (X1)
1. Iklan
2. Promosi Penjualan
3. Publisitas
4. Pemasaran langsung
Potongan Harga (X2)
1. Potongan Harga
2. Rabat
3. Kontan (Cash)
4. Potongan Kelompok
Pelayanan (X3) 1. Bukti Langsung (Tangibles) 2. Kehandalan (Reliability) 3. Daya Tanggap (Responsif) 4. Jaminan (Assurance)
Volume Penjualan (Y)
1. Kualitas Produk
2. Haraga Jual Produk
3. Promosi
4. Distribusi
23
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai tabulasi melalui data yang terkumpul. Berdasarkan
kerangka berpikir tersebut diatas maka hipotesis yang ditunjukkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = Diduga promosi berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT.
Giant cabang Alauddin Makassar.
Promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan
penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Promosi
mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk
memberikan informasi tentang produknya. Sedangkan menurut Wikipedia
Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon
konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya
promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka
penjualan.
Hasil pendapat di atas mengatakan bahwa promosi sangat
berpengaruh terhadap volume penjualan secara signifikan karena tanpa
promosi informasi suatu produk tidak akan bisa di ketahui secara rinci dan
pengaruh terhadap konsumen berkurang
H2 = Diduga potongan harga berpengaruh terhadap volume penjualan
pada PT. Giant cabang Alauddin Makassar
Potongan harga ialah pengurangan dari apa yang tercantum dalam
daftar harga dan diberikan kepada seseorang yang bersedia melakukan
suatu pembelian produk yang sudah disepakati oleh penjual. Diskon
24
merupakan potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli
sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual (Tjiptono, 1997 : 166).
Hasil pendapat Tjiptono mengatakan potongan harga sangat
berpengaruh terhadap volume penjualan secara signifikan karena dengan
potongan harga dapat membuat daya tarik konsumen dalam mengambil
keputusan dalam berbelanja dan dapat mempengaruhi psikologi konsumen
agar lebih semangat dan lebih senang untuk berbelanja
H3 = Diduga pelayanan berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT.
Giant cabang Alauddin Makassar.
Pelayanan ialah menolong untuk menyediakan segala sesuatu yang
diperlukan oleh orang lain diantaranya adalah pembeli. Pelayanan dapat
diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan orang
lain itu sendiri. Yang mana dengan pertolongan tersebut dapat membantu
orang lain untuk bisa mengatasi masalahnya.
Hasil pendapat di atas mengatakan pelayanan sangat berpengaruh
terhadap volume penjualan secara signifikan karena tanpa pelayanan yang
baik calon pembeli tidak akan memiliki daya tarik terhadap produk tersebut
25
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif atau statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan metode ini
maka penulis mengharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan
lengkap berdasarkan fakta yang ada dilapangan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis mengadakan penelitian dipusat perbelanjaan PT. Giant Cabang
Alauddin Makassar, dan penelitian ini di rencanakan pada bulan Sepetember-
Oktober tahun 2020.
C. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel merupakan pandangan penulis mengenai
pengertian atau istilah yang digunakan dalam penelitian. Defenisi operasional
yang digunakan dalam penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator
empiris yang meliputi:
26
1. Variabel Independen
a. Promosi
Promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan
penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Promosi
mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk
memberikan informasi tentang produknya. Sedangkan menurut
Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan
kenaikannya angka penjualan. Adapun indikator penjualan ekuitas
promosi ialah sebagai berikut :
1. Iklan (Advertising)
Didefinisikan sebagai segala bentuk komunikasi nonpersonal mengenai
suatu organisasi (perusahaan), produk barang, jasa, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Kotler, promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka
pendek untuk mendorong suatu keinginan membeli atau mencoba suatu
produk maupun jasa.
3. Publisitas (Publicity)
Didefinisikan sebagai segala bentuk komunikasi nonpersonal yang tidak
berbayar mengenai suatu gagasan, barang, atau jasa.
27
4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Didefinisikan sebagai hubungan langsung dengan konsumen individu
yang ditargetkan secara seksama untuk meraih respon segera dan
membangun hubungan yang langgeng.
b. Potongan Harga
Potongan harga ialah pengurangan dari apa yang tercantum dalam
daftar harga dan diberikan kepada seseorang yang bersedia melakukan
suatu pembelian produk yang sudah disepakati oleh penjual. Diskon
merupakan potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli
sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual (Tjiptono, 1997 :166). Dan menurut
(Adinda, 2011 : 29) bahwa potongan harga adalah pengurangan harga
produk dari harga normal yang diberikan kepada konsumen dalam
periode tertentu yang terdiri dari buy one get one, discount besar-besar,
cuci gudang, dan bulam promosi. Adapun indikator penjualan ekuitas
potongan harga ialah sebagai berikut :
1. Potongan fungsional (Trade or Functional Discount)
Potongan fungsional umumnya diberikan kepada para penyalur.
2. Rabat
Didefinisikan sebagai potongan yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli karena membeli barang dalam jumlah yang banyak.
3. Kontan (Cash Discount)
Potongan kontan diberikan oleh penjual kepada pembeli karena
pembeli membeli barang secara tunai ataupun membeli barang dalam
jangka pendek.
28
4. Potongan kelompok (Group Discount)
Didefinisikan sebagai potongan yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli yang dihimpun dalam kelompok (group) ataupun organisasi.
c. Pelayanan
Pelayanan ialah menolong atau membantu untuk menyediakan segala
sesuatu yang diperlukan oleh orang lain diantaranya adalah pembeli.
Pelayanan dapat diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang
dibutuhkan orang lain itu sendiri. Yang mana dengan pertolongan
tersebut dapat membantu orang lain untuk bisa mengatasi masalahnya.
Adapun indikator penjualan ekuitas pelayanan ialah sebagai berikut :
1. Layanan dengan menggunakan lisan
Didefinisikan sebagai pelayanan dengan lisan digunakan oleh petugas
yang terkait dengan hubungan masyarakat, layanan informasi dan
bidang-bidang lain yang bertugas untuk menjelaskan atau memberikan
keterangan pada pihak manapun yang membutuhkan.
2. Layanan dengan menggunakan tulisan
Didefinisikan sebagai bentuk layanan yang paling menonjol didalam
pelaksanaan tugas. Tidak hanya dari jumlahnya akan tetapi, juga dilihat
dari peranannya.
3. Layanan dalam bentuk perbuatan
Didefinisikan sebagai layanan yang sebagian besar kalangan
menengah dan bawah karena faktor keahlian dan keterampilan tugas
tersebut sangatlah menentukan hasil perbuatan dan pekerjaan.
29
2. Variabel Dependen
Volume penjualan
Volume penjualan ialah ukuran yang menunjukkan banyaknya atau
besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Adapun indikator
pengukuran ekuitas volume penjualan ialah sebagai berikut :
a. Kualitas produk (Product Quality)
Didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
b. Harga jual produk
Didefinisikan sebagai sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.
c. Promosi
Didefinisikan sebagai upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen atau calon
pembeli untuk membeli atau mengkonsumsinya.
d. Distribusi
Didefinisikan sebagai salah satu aspek dari pemasaran, distribusi juga
dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan.
30
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah
berkunjung di PT. Giant cabang Alauddin.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Memberikan saran-saran untuk ukuran sampel dan penelitian
seperti berikut:
a. Ukuran sampel yang layak untuk penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri- swasta, dll) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
30.
c. Bila sampel penelitian akan melakukan analisis dengan multivaried
(korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 4 (independen + dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10 x 4 = 40.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing-masing antara 10-20.
31
Berdasarkan saran-saran dari point ke 3 diatas, penelitian ini
menggunakan 4 variabel (1 variabel dependen + 3 variabel independen)
maka jumlah anggota sampel minimal yaitu 10 x 4 = 40. Sehingga dalam
penelitian ini jumlah responden yang diambil sebanyak 40 responden yang
berbelanja di PT. Giant cabang Alauddin dengan menggunakan tehnik
sampling incidental yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dianggap orang yang ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk mengjimpun keterangan-keterangan atau data-data yang dibutuhkan
dalam penelitian. Maka metode penelitian pengumpulan data yang digunakan
dalam penyusunan proposal ini menggunakan data primer dan data sekunder,
yaitu:
a. Data Primer
Dimana cara mendapatkan data primer ini adalah dengan cara meninjau
langsung kantor yang menjadi objek penelitian dan tehnik penelitian
yang digunakan adalah: Field Research adalah metode yang
pengumpulan data secara langsung ke objek yang dituju dalam
penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di PT.Giant Cabang
Alauddin.
32
b. Data Sekunder
Dimana data sekunder adalah suatu data yang diperoleh dengan cara
meminta laporan atau dokumentasi yang dimilki oleh perusahaan. Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku-buku,
literatur, artikel, jurnal, serta situs diinternet yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan.
2. Sumber Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau tehnik pengumpulan data, maka
tehnik-tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara,
kuesioner, observasi, dan gabungan ketiganya. Menurut Soetopo (1988),
tehnik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara pokok yaitu metode
interaktif yang meliputi observasi dan wawancara dan yang non interaktif
yang meliputi dokumentasi. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan
data yang berkaitan dengan penelitian. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kuisioner atau Angket
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pembagian daftar
pertanyaan langsung kepada pegawai dan konsumen pada PT. Giant
Cabang Alauddin. Sehingga data yang dikumpulkan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.
Pengumpulan kuisioner dilakukan dengan teknik kuisioner personal
(personally administered quissionnaries) kuisioner personal yaitu
kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti.
Kemudian bobot penelitian angka hasil kuisioner dalam penelitian ini
33
sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert, yaitu skala yang
sering dipakai dalam penyusunan kuisioner atau bisa disebut juga skala
ordinal. Skala yang berisi lima tingkatan preferensi jawaban
dipergunakan untuk menjawab bagian pernyataan penelitian sebagai
disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Skala Penelitian
No Jenis Jawaban Nilai
1 STS = Sangat Tidak Setuju 1
2 KS = Kurang Setuju 2
3 TS = Tidak Setuju 3
4 S = Setuju 4
5 SS = Sangat Setuju 5
b. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan
penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang
mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara
jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Penelitian melakukan
pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan tidak dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
mendaptkan data mengenai keadaan fisik obyek yang mencakup
fasilitas yang ada di kawasan perusahaan.
34
c. Riset Kepustakaan
Penulis melakukan riset kepustakaan dengan memilih,
mengumpulkan dan mempelajari data yang diperoleh dari berbagai
fungsi dan literatur seperti buku-buku cetak dan karya tulis ilmiah yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
F. Teknik Instrumen Penelitian
Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun
benar-benar merupakan hasil yang baik karena baik buruknya instrumen akan
berpengaruh pada besar tidaknya data dan sangat menentukan bermutu
tidaknya hasil penelitian.
1. Uji Validitas
Pengukuran uji validitas yaitu analisis untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu data. Suatu pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur
apa yang harus di ukur alat itu. Untuk menguji kevalidan suatu data maka
dilakukan uji validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas
suatu angket atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode
Pearson’s Product Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi
antara skor item pernyataan dengan skor total. Dalam penelitian ini
perhitungan validitas item dianalisis menggunakan komputer program SPSS
16.
Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan criticalvalue pada
tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada.
Apabila hasil perhitungan korelasi produk moment lebih besar dari critical
value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item
kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.
35
1) Convergent Validity, dinilai berdasarkan korelasi antara item score AVE
yang dihitung dengan PLS. Skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai
0,6 dianggap cukup memadai. Convergent validity sangat baik apabila
skor AVE (Average Variance Extracted) diatas 0,5 (Hanseler et al.
2009).
2) Discriminant Validity, dinilai dengan dua metode yaitu metode Fornell-
Larcker; membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi
vertical laten, dan metode Cross-loading menyatakan bahwa semua
item harus lebih besar dari konstruklainnya (Al-Gahtani et al. 2007).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat pengukur dalammengukur suatu gejala
pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut,dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala
Alpha Cronbach’s 0 sampai dengan 1 Skala itu dikelompok ke dalam lima
kelas dengan rengyang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat
diinterprestasikan sebagai berikut:
1) Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20 berarti kurang reliabel
2) Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40 berarti agak reliabel
3) Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60 berarti cukup reliabel
4) Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 berarti reliabel
5) Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 berarti sangat reliabel.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha
Cronbach’s > dari 0.60. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai
36
koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6. Jadi pengujian reliabilitas instrumen
dalam suatu penelitian dilakukan karena keterandalan instrumen berkaitan
dengan keajegan dan taraf kepercayaan terhadap instrumen penelitian
tersebut, (Wahyuni, 2014).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan pengelompokan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara
variabel independen yaitu Promosi, Potongan Harga, dan Pelayanan
terhadap dependen yaitu Volume Penjualan. Menurut Widarjono Agus,
fomulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Variabel terikat atau response
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien regresi
X1 = Promosi
X2 = Potongan Harga
X3 = Pelayanan
e = Standard error
37
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
tidak. Ada beberapa jenis uji normalitas yang dapat digunakan yaitu:
Metode Chi Square, kertas peluang normal, ui liliefors, dan teknik
Kolmogorov-Smirnov, dan SPSS (Noor, 2011: 147).
b. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas adalah kondisi terdapatnya hubungan linear atau
korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel indevenden dalam
model regresi. Oleh karena itu masalah multikolineritas tidak teradi pada
regresi linear sederhana yang hanya melibakan satu variabel
indevenden. Indikasi terdapat masalah multikolineritas dapat kita lihat
dari kasus-kasus sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang tinggi (signifikan), namun nilai standar error dan
tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah.
2) Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan
perubahan signifikan pada variabel yang diamati.
3) Nilai koefisien variabel tidak sesuai dengan hipotesis, misalnya
variabel yang seharusnya memiliki pengaruh positif (nilai koefisien
positif), ditunjukkan dengan nilai negatif.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
38
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode
pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer,
Melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.
39
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik
kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Tujuan dari
Uji Hipotesis adalah b untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat
mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan
apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang
telah dibuat. Ada beberapa jenis dari uji hipotesis yaitu:
a. Uji f
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai f hasil
perhitungan lebih besar daripada nilai f menurut tabel maka hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.
Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan
lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
parsial mempengaruhi variabel dependen
40
c. Koefisien Determinasi (R²)
Pada pengujian ini dihitung besarnya. Coefficient of Determination
(R²) yangmerupakan koefisien yang menunjukkan besarnya presentase
pengaruh variabel independen, variabel moderasi terhadap variabel
dependen.Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
5% (Ghozali : 2011).
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Supermarket Giant
Giant merupakan perusahaan publik industri ritel yang didirikan oleh
keluarga Teng, di Kuala Lumpur pada tahun 1944. Sekitar 72 tahun yang
lalu Giant pertama kali didirikan dengan konsep Supermarket, melihat
perkembangan bisnis Hypermarket di Malaysia yang demikian cepat,
maka pada tahun 1997 untuk pertama kalinya dibuka Giant dengan
konsep Hypermarket.
Setelah itu diteruskan dengan membuka Giant Hypermarket di
Singapore. Melihat kesuksesan yang telah dicapai Giant Hypermarket
Malaysia maupun Singapore maka Management Diary Farm
Internasional, retailer terbesar di wilayah Asia Pasifik yang memiliki lebih
dari 2.000 cabang, dan akan terus membuka Giant Hypermarket di
Indonesia sebagai salah satu unit bisnis dari PT. Hero Supermarket Tbk.
Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel
raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk yang telah mengadakan analisa
strategi dengan Dairy Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk
penyertaan saham langsung. Kerja sama keduanya ditandai pula dengan
bergabungnya beberapa eksekutif Dairy Farm Internasional sebagai mitra
untuk memperkuat jajaran manajemen PT. Hero Supermarket Tbk.
Di Indonesia, Giant hypermarket mulai beroperasi sejak 2 Agustus
2002 yang merupakan salah satu unit bisnis utama PT. Hero
supermarket, Tbk., bersama dengan Hero supermarket, Giant
41
42
supermarket, Apotik guardian, Starmart minimart, Shop in, dan Mitra toko
diskon. Bisnis pendukung lain dijalankan oleh PT. Hero supermarket, Tbk.
Adalah Central Fresh Food dan Distribution Guardian. PT. Hero
supermarket, Tbk. Sebagai perseroan besar selalu serius terhadap
tanggung jawab sosial. Program kerja sama dengan bisnis kecil, koperasi
dan petani sejak tahun 1980. Giant hypermarket memperuntukkan
sebagian dari area penjualannya untuk usaha kecil/menengah (UKM)
yang telah menjadi bagian dari gerai Giant. Hal ini bertujuan untuk
memberikan kontribusi berupa pengalaman dan keahlian internasional
yang bermamfaat bagi pengetahuan dan pemahaman manajemen PT.
Hero supermarket, Tbk.
Di Indonesia, dalam jangka waktu kurang dari setahun Giant telah
membuka 4 grai yakni Giant Villa Melati Mas Serpong pada Juli 2002,
dan di ikuti Giant Maspion Square Surabaya pada November 2002
sebagai Hypermarket pertama di kota Surabaya, Giant Cimanggis –
Bogor pada bulan April 2003 dan Giant Bekasi pada bulan Mei 2003. Di
targetkan untuk membuka 10 Giant di Indonesia hingga tahun 2005 dan
saat ini ada 500 toko di seluruh Indonesia. Giant dengan mottonya
“Banyak Pilihan Harga Lebih Murah” menyediakan sekitar 35.000 –
50.000 item, yang mana 90% nya berasal dari produk local dan etnik.
Giant tidak hanya memberikan harga yang murah tetapi, juga
memberikan pilihan-pilihan dan koleksi produk yang beraneka ragam
sehingga masyarakat senang melakukan kegiatan belanja. Dengan
operating philosopy “Garansai Harga Murah Setiap Hari”, Giant ingin di
kenal sebagai brand yang murah, terjangkau dan dapat dipercaya dengan
43
memberikan nilai lebih dari harga yang di bayarkan. Produk private label
Giant mulai hadir pada tahun 2003 dengan menggunakan merek Giant
serta First Choice. Produk private label hadir untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang sensitive terhadap harga akan produk yang berkualitas.
Harga yang di tetapkan untuk produk private label lebih murah di
bandingkan dengan produk merek nasional. Dengan adanya produk
private label di harapkan dapat merubah pilihan bagi konsumen dalam
berbelanja.
Slogan dari produk private label milik Giant adalah Proudly made In
Indonesia. Produk-produk private label yang di jual Giant 90% adalah
produk local yang di hasilkan oleh pemasok yang sebagian besar adalah
perusahaan berskala kecil menengah di Indonesia. Giant memiliki standar
khusus yang harus di penuhi pemasok dalan memproduksi produk private
label. Standar ini di gunakan untuk menjaga kualitas dari produk private
label yang di hasilkan. Giant juga memberlakukan kebijakan yang
memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk mengembalikan produk
private label yang telah di beli ke gerai Giant maupun jika merasa tidak
puas dengan kualitas produk private label tersebut.
Di kota Makassar sendiri, Giant membuka cabang pertamanya pada
tanggal 28 Agustus 2010 yang berlokasi di Alauddin. Kemudian
membuka cabang keduanya pada tanggal 26 Juni 2013 yang berlokasi di
Jalan Perintis Kemerdekaan km 11 Tamalanrea.
Pemilik usaha sentral Giant pertama kali di bersarkan oleh PT. Hero
supermarket Tbk, yang telah membuka gerai-gerai seperti Hero
supermarket, Giant Ekstra, Giant Ekspres, Starmart Convenience Store
44
dan Guardian Health and Beauty Store, dan memutuskan beraliansi
dengan Dairy Farm Internasional dan keahlian yang besar manfaatnya
bagi manajemen Hero. (Sumber Data dari Giant Ekspres Cabang
Alauddin Makassar).
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan
penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
b. Misi
Meningkatkan nilai investasi pemegan saham melalui keberhasilan
komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing
yang mantap.
1) Kami memiliki 5 merek toko yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kita akan mengembangkannya di seluru
Indonesia, memberikan keuntungan dengan memperkuat
penawaran masing-masing toko.
2) Kami meningkatkan dan memotivasi talenta local terbaik dalam
perusahaan.
3) Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih
sederhana bagi karyawan dan murah bagi perusahaan.
4) Kami sebagai pelopor ritel di indonesia akan melanjutkan bekerja
sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kita,
memajukan perusaahan kita dan meningkatkan kesejahteraan
para pemangku kepentingan.
45
3. Struktur Organisasi
Giant Hypermarket memiliki struktur organisasi yang dikepalai oleh
seorang store manajer, empat orang manajer pada divisi utama, dan tiga
orang manajer pada divisi pendukung. Masing–masing divisi dibantu oleh
para DH- ADH, supervisor, dan staf. Adapun tugas dari masing–masing
posisi adalah:
a. Store Manajer bertugas memimpin, memonitor, dan mengatur seluruh
kegiatan operasi di gerai Giant.
b. Manajer Fresh bertugas mengatur semua kegiatan yang terjadi di divisi
fresh yang terdiri dari:
1) Buah dan sayur.
2) Ikan, daging dan ayam.
3) Akery.
4) Ready to eat makanan yang sudah siap saji
c. Manajer Grocery bertugas mengatur semua kegiatan yang terjadi di
divisi grocery yang terdiri dari:
1) Minuman dan makanan kecil.
2) Sembako, gula, minyak goreng, teh, kopi, dan lain–lain.
3) Deterjen
4) Susu
d. Manajer GMS Generale Merchandise bertugas mengatur semua
kegiatan yang terjadi di divisi GMS Generale Merchandise yang terdiri
dari:
1) Elektronik
2) Tekstil clothing, baby goods, home textile, dan footwear.
46
3) Alat perlengkapan rumah tangga, toys, sport, furniture, dan
stationery.
e. Manajer Sales Support bertugas mengatur semua kegiatan yang terjadi
di divisi Sales Support yang terdiri dari:
1) Gudang: tempat penerimaan barang.
2) Accounting: bagian penerimaan faktur dari supplier.
3) Marketing: bertugas menarik konsumen berbelanja dan
meningkatkan penjualan.
4) Kasir: menyetor sejumlah uang yang diterima dari penjualan ke
banking.
5) Banking: tempat menerima uang dari kasir dan laporan diberikan ke
IT Front desk: deposit counter , information center.
6) Customer service IT information and technology: tempat mengolah
data dari banking kemudian hasil olah data diberikan ke pusat
f. Manajer HRD bertanggung jawab mengontrol keluar masuknya
karyawan, absensi atau kehadiran, cuti, dan keterlambatan karyawan
serta memberikan masukan kepada atasan masing–masing karyawan.
g. Manajer LP Lost Prevention bertanggung jawab mengawasi semua
sistem dan prosedur yang berlaku di toko serta melakukan investigasi
terhadap kejadian-kejadian serta memberikan laporan pertanggung
jawaban report kepada masing–masing manajer sesuai dengan
kejadiannya.
h. Manajer Accounting bertugas melakukan input terhadap semua barang
masuk dan barang keluar melalui receiving area serta melakukan
koordinasi dengan accounting pusat terutama masalah data stock.
47
i. Supervisor Fresh, Grocery, GMS, Sales Support, HRD, LP, dan
Accounting bertanggung jawab atas kontrol terhadap display dan store
gudang pada masing–masing divisi.
Staf Fresh, Grocery, GMS, Sales Support, HRD, LP, dan Accounting
berkonsentrasi kepada pengelolaan customer service dan display
barang- barang pada masing–masing divisi. (Sumber data dari Giant
Ekspres cabang Alauddin Makassar).
B. Deskripsi Data dan Responden
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pembagian daftar
pernyataan langsung kepada pegawai dan konsumen pada PT. Giant
Cabang Alauddin. Sehingga data yang dikumpulkan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung. Pengumpulan kuisioner
dilakukan dengan teknik kuisioner personal (personally administered
quissionnaries) kuisioner personal yaitu kuisioner disampaikan dan
dikumpulkan langsung oleh peneliti. Proses pendistribusian data dilakukan
mulai bulan Novemberr 2020 sampai dengan bulan Desember 2020. Data
responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang menyajikan beberapa
informasi umum mengenai kondisi responden yang ditemukan pada
penyebaran kuisioner yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Distribus Pengembalian Kuesioner
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang dibagikan 45 100%
Kuesioner yang tidak kembali/cacat
6 14%
Total kuesioner yang Kembali 39 86%
48
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel
sebanyak 45 responden pegawai dan konsumen pada PT. Giant Cabang
Alauddin Makassar.
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan gambar 4.1 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
responden terbesar adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 14 orang atau 35%. Sedangkan jumlah responden
terendah adalah responden perempuan yaitu sebanyak 2 orang atau
65%.
2. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Untuk mengetahui responden berdasarkan pendidikan terakhir
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
14
25
0 5 10 15 20 25 30
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki Perempuan
14 25
0 5 10 15 20 25
SD
SMP
SMA
S1
S2
49
Gambar 4.2
Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan gambar 4.2 maka dapat disimpulkan bahwa responden
dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 0 orang atau 0%, SMP sebanyak 3
orang atau 7,7%, SMA sebanyak 22 orang atau 56,5%, Diploma sebanyak 13
orang atau 33,3%, dan S1 sebanyak 1 orang atau 2,5%.
3. Responden Berdasarkan Usia
Untuk mengetahui responden berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 4.3
Responden Berdasarkan Usia
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan gamabar 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa responden
berdasarkan usia 17-22 tahun sebanyak 4 orang atau 10%, 23-28 tahun
sebanyak 18 orang atau 46%, 29-34 tahun sebanyak 9 orang atau 24%, 35-
40 tahun sebanyak 8 orang atau 20%, Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mayoritas usia responden dipenelitian ini adalah diatas 23-28 tahun.
0 5 10 15 20
17-22
23-28
29-34
35-40
> 40
50
4. Responden Berdasarkan Pekerjaan
Untuk mengetahui responden berdasarkan umur dapat dilihat pada
gamabr berikut ini:
Gambar 4.4
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan gambar 4.4 maka dapat disimpulkan bahwa responden
berdasarkan ASN / Swasta sebanyak 8 orang atau 20%, wirausaha sebanyak 3
orang atau 7,7%, URT sebanyak 10 orang atau 23,8%, Mahasiswa / Pelajar
sebanyak 17 orang atau 46%, Profesional sebanyak 1 orang atau 2,5%,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden dipenelitian
ini adalah diatas Mahasiswa / Pelajar.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh item yang digunakan, hasilnya menunjukkan
bahwa seluruh item yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah valid dan
reliable. Berdasarkan hasil data olahan di lampiran berikut ini adalah hasil uji
validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai berikut:
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Pegawai Negeri / Swasta
Wirausaha
Ibu Rumah Tangga
Mahasiwa / Pelajar
Profesional
51
Tabel 4.2
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Variabel
Validitas Reliabilitas
Pearson Corelation
Sig Tabel
Ket. Cronbach
Alpha Ket.
X1
0, 441
0,000 Valid 0, 702 0.60 Reliable
0, 611
0, 404
0,775
0,485
0,828
0,705
0,547
X2
0, 573
0,000 Valid 0,763 0.60 Reliable
0, 613
0, 484
0,672
0,711
0,628
0,496
0,726
X3
0, 685
0,000 Valid 0, 780 0.60 Reliable
0,587
0, 592
0,639
0,574
0, 647
0, 669
0, 656
Y
0,511
0,000 Valid 0, 725 0.60 Reliable
0,620
52
0,486
0,672
0,599
0,696
0,631
0,483
Sumber : Data Olahan (2020)
Dalam tabel 4.2 terlihat dapat di simpulkan sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Validitas empiris merupakan validitas yang diperoleh dengan jalan
mencoba instrument pada responden penelitian. Pengujian validitas
empiris dilakukan dengan mencobakan instrument pada luar sampel.
1 ) Berdasarkan tabel 4.2 analisis data diketahui bahwa variabel
Kualitas Audit terdapat 8 buah pernyataan. Berdasarkan hasil uji
validitas menunjukkan nilai Pearson Corelation diatas 0,40
dengan signifikan tabel <0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua item variabel independen (Promosi)
berkoredasi positif atau memenuhi syarat valid.
2 ) Berdasarkan tabel 4.2 analisis data diketahui bahwa variabel
Kualitas Audit terdapat 8 buah pernyataan. Berdasarkan hasil uji
validitas menunjukkan nilai Pearson Corelation diatas 0,40
dengan signifikan tabel <0,05. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa semua item variabel independen (Potongan
Harga) berkoredasi positif atau memenuhi syarat valid.
53
3 ) Berdasarkan tabel 4.2 analisis data diketahui bahwa variabel
Kualitas Audit terdapat 8 buah pernyataan. Berdasarkan hasil uji
validitas menunjukkan nilai Pearson Corelation diatas 0,40
dengan signifikan tabel <0,05. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa semua item variabel independen (Pelayanan)
berkoredasi positif atau memenuhi syarat valid.
4 ) Berdasarkan tabel 4.2 analisis data diketahui bahwa variabel
Kualitas Audit terdapat 8 buah pernyataan. Berdasarkan hasil uji
validitas menunjukkan nilai Pearson Corelation diatas 0,40
dengan signifikan tabel <0,05. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa semua item variabel dependen (Penjualan)
berkoredasi positif atau memenuhi syarat valid.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel 4.2 analisis data diketahui bahwa hasil uji
reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas Promosi (X1) sebesar
0.720, Potongan Harga (X2) sebesar 0.763, Pelayanan (X3) sebesar
0,780, Penjualan sebesar (Y) 0,725. Berdasarkan nilai koefisien
reliabilitas diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa semua
variabel sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian
2. Analisis Data Deskriptif
Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan mulai November
sampai Desember 2020 pada PT. Giant Cabang Alauddin. Data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang disebarkan langsung
berupa kuisioner kepada pegawai dan konsumen pada PT. Giant Cabang
Alauddin. Teknik pengumpulan data penelitian ini merupakan survei
54
berbasis kuisioner yang disebarkan secara acak kepada pegawai dan
konsumen pada PT. Giant Cabang Alauddin. Berdasarkan variabel yang
ada dalam penelitian ini, maka deskriptif statistik sebagai berikut:
Tabel 4. 3
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Statistics
Promosi
Potongan Harga Pelayanan Penjualan
N Valid 39 39 39 39
Missing 0 0 0 0
Mean 27.5641 27.9231 35.5897 30.3333
Median 28.0000 28.0000 36.0000 31.0000
Mode 22.00a 32.00 32.00 34.00
Std. Deviation 4.71166 3.66624 2.74071 4.26327
Variance 22.200 13.441 7.511 18.175
Minimum 18.00 22.00 32.00 24.00
Maximum 36.00 39.00 40.00 40.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber data: Hasil Data Olahan (2020)
a. Deskripsi Data Promosi (X1)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji data diketahui bahwa data Promosi
(X1) diperoleh nilai tertinggi sebesar 36.00, nilai terendah sebesar
18.00, rata-rata sebesar 27.5641, median sebesar 28.0000, modus
sebesar 22.00 standar deviasi sebesar 4.71166 serta varian sebesar
22.200.
b. Deskripsi Data Potongan Harga (X2)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji data diketahui bahwa data
Potongan Harga (X2) diperoleh nilai tertinggi sebesar 39.00, nilai
terendah sebesar 22.00, rata-rata sebesar 27.9231, median sebesar
28.0000, modus sebesar 32.00, standar deviasi sebesar 3.66624
serta varian sebesar 13.441.
55
c. Deskripsi Data Pelayanan (X3)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji data diketahui bahwa data
Pelayanan (X3) diperoleh nilai tertinggi sebesar 40.00, nilai terendah
sebesar 32.00, rata-rata sebesar 35.5897, median sebesar 36.0000,
modus sebesar 32.00, standar deviasi sebesar 2.74071 serta varian
sebesar 7.511.
d. Deskripsi Data Penjualan (Y)
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji data diketahui bahwa data
Penjualan (Y) diperoleh nilai tertinggi sebesar 40.00, nilai terendah
sebesar 24.00, rata-rata sebesar 30.3333, median sebesar 31.0000,
modus sebesar 34.00, standar deviasi sebesar 4.26327 serta varian
sebesar 18.175.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang
digunakan. Tujuan analisis asumsi klasik adalah untuk memastikan
bahwa hasil penelitian adalah valid. Uji asumsi klasik dalam penelitian
terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolineritas.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas adalah langka awal yang harus dilakukan untuk
setiap analisis multiviate khususnya jika tujuanya adalah inferensi. Jika
terdapat normalitas maka akan terdistribusi secara normal. Hasil uji
normalitas disajikan sebagai berikut terlihat pada gambar 4.5 dibawah ini:
56
Gambar 4.5
UJI NORMALITAS
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Pada gambar 4.5 normal probability plot dilihat secara seksama
bahwa data menyebar sekitar garis diagonal atau mengikuti dan
mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melalui grafik
scatterplot deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik dimana sumbu X dan Y menyebar di atas dan bawah angka 0
pada sumbu Y. Seperti terlihat pada gambar 4.6 dibawah ini:
57
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Gambar 4.6
Diagram Scatterplot Heterokedastisitas
Pada gambar 4.6 jelas bahwa tidak ada pola tertentu karena
titik menyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada
sumbu Y. Maka dapat di simpulkan tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas yang berarti model regresi ini layak untuk
memprediksikan variabel dependen berdasarkan masukan variabel
independen.
c. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu menguji
apakah modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
atau independent.
Sebuah modeI regresi dikatakan muItikoIinearitas apabiIa terjadi
hubungan Iinear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau
semua variabeI bebas dari suatu modeI regresi. Tabel 4.5 dibawah ini
memperlihatkan Uji Multikolinearitas.
58
Tabel 4.4
Multikolinearitas
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di simpulkan bahwa nilai Tolerance
semua variabel lebih besar 0,05 (>5%) serta nilai VIF semua variabel
independen lebih kecil dari 10 (VIF<10). Maka dapat di simpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dilakukan
dengan menggunakan metode enter dimana semua variabel dimasukkan
untuk mencari pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen. Hasil analisis regresi linear berganda ini menggunakan
program SPSS yang sudah tercantum pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Bebas Variabel Terikat
B Beta T Sig. KET
Promosi Volume Penjualan .683 755 7.625 .000 Signifikan
Potongan Harga Volume Penjualan -.073 -062 -.593 .557 Non Signifikan
Pelayanan Volume Penjualan .385 248 2.356 .024 Signifikan
R = 857a
R Square =712a
F = 32.316
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Promosi .773 1.293 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Potongan Harga .685 1.460 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Pelayanan .686 1.457 Tidak Terjadi Multikolinearitas
59
Sig = 000
Sumber data: Hasil Data Olahan 2020
Dari hasil analisis data diatas, maka hasil persamaan regresi adalah
sebagai berikut :
a. AnaIisis Data lnferensiaI
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih
dahulu dilakukan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil
analisis diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
𝑦 = (−0.176) + 0.683𝑥1 − 0.073𝑥2 + 0.385𝑥3 + 𝑒
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda
tersebut adalah:
1) Konstanta (a)
Ini berarti bahwa jika variabel promosi (X1), potongan harga (X2),
pelayanan (X3), tidak mengalami perubahan maka nilai satuan
penjualan (unit) (Y) sebesar (-0,176).
2) Promosi (X1) Terhadap Volume Penjualan (Y)
Nilai koefisien regresi untuk variabel X1 sebesar 0,683. Hal ini
mengandung arti bahwa semakin baik promosi, maka semakin baik
variabel dependen atau variabel promosi (x1) juga mengalami
peningkatan sebesar 0,683. Dengan asumsi tidak ada penambahan
(konstan) nilai Potongan Harga (X2), Pelayanan (X3).
3) Potongan Harga (X2) Terhadap Volume Penjualan (Y).
Nilai koefisien regresi untuk variabel X2 sebesar -0,073. Hal ini
mengandung arti bahwa semakin berkurang potongan harga, maka
variabel dependen atau variabel potongan harga juga mengalami
60
penurunan sebesar -0,073. Dengan asumsi tidak ada penambahan
(konstan) nilai Promosi (X1), Pelayanan (X3),
4) Pelayanan (X3) Terhadap Volume Penjualan (Y)
Nilai koefisien regresi untuk variabel X3 sebesar 0,385. Hal ini
mengandung arti bahwa semakin baik pelayanan, maka variabel
dependen atau variabel pelayanan juga mengalami peningkatan
sebesar 0,385. Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan)
nilai Promosi (X1), Umur Potongan Harga (X2).
b. Hasil Uji Regresi Secara Simultan (uji f)
Uji f digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan f hitung > f tabel, dasar
pengambilan keputusan berdasarkan:
1) Jika nilai f hitung > f tabel maka H0 diterima, itu berarti variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
2) Jika nilai f hitung < f tabel maka H0 diterima, itu berarti variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
3) F tabel diperoleh dari: f tabel = f (k; n-k), Maka f tabel = f ( 2; 40-2), f
tabel = f (2; 38) = 3.24 dengan tingkat kesalahan 5%,
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 diatas, dapat
dilihat pada nilai fhitung sebesar 32.316 dengan nilai f tabel adalah
61
3.24 sehingga nilai f hitung > f tabel atau 32.316 > 3.09 dan tingkat
signifikan .000 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa variabel promosi
(x1), potongan harga (x2) dan pelayanan (x3) secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan pada
PT. Giant cabang Alauddin Makassar.
c. Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini mengetahui dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi a < 0,05, maka dapat
di katakana bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen secara individu. Sebalik jika
signifikansi a> 0,05 maka tidak terjadi pengaruh yang signifikan.
Berikut hasil uji regresi (uji t) dicantumkan dalam tabel 4.5 yang
telah di bahas pada uji analisis regresi linear berganda:
1) Promosi (X1) menunjukkan Coefficients Beta bertanda positif
sebesar 0,683 pada tingkat signifikansi 0,000, karena tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti variabel Promosi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan (Y)
dengan demikian hipotesis H1 terbukti.
2) Potongan Harga (X2) menunjukkan Coefficients Beta bertanda
negatif sebesar -0,073 pada tingkat signifikansi 0,593, karena
tingkat signifikansi 0,593 > 0,05. Hal ini berarti variabel Potongan
Harga berpangaruh negatif terhadap volume penjualan (Y) dengan
demikian hipotesis H2 ditolak.
3) Pelayanan (X3) menunjukkan Coefficients Beta bertanda positif
sebesar 0,385 pada tingkat signifikansi 0,024, karena tingkat
62
signifikansi 0,024 < 0,05. Hal ini berarti variabel Pelayanan (X3)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan (Y)
dengan demikian hipotesis H3 terbukti.
d. Koefisien Determinasi (R2)
Pada pengujian ini dihitung besarnya. Coefficient of Determination
(R²) yang merupakan koefisien yang menunjukkan besarnya presentase
pengaruh variabel independen, variabel moderasi terhadap variabel
dependen. Pada modeI Iinear berganda ini, akan diIihat besarnya
kontribusi untuk variabeI bebas secara bersama-sama terhadap
variabeI terikatnya dengan meIihat besarnya koefisien determinasi
totaInya (R2). Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5%.
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 diatas, Hasil analisis
variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa nilai
koefisien determinasinya sebesar 0.712 atau 71.2%, hal ini berarti
seluruh variabel bebas yakni promosi (x1), potongan harga (x2) dan
pelayanan (x3) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar
71.2%, hal ini menunjukkan hubungan antara kedua variabel cukup
kuat karena apabila nilai R semakin mendekati 1, berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan. sedangkan selebihnya yaitu sebesar 28.8% adalah
dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
D. Pembahasan
1. Pengaruh Promosi (X1) terhadap Volume Penjualan (Y)
63
Hasil temuan pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa
Promosi (X1) berpengaruh terhadap Penjualan (Y). Pernyataan ini dapat
dibuktikan dengan melihat tabel 4.5 dimana tingkat signifikansi 0,000 <
0,05. Artinya bahwa semakin banyak Promosi maka semakin banyak
Penjualan. Sebaliknya jika Promosi kurang maka Penjualan kurang. Oleh
sebab itu hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima.
Hasil pendapat diatas mengatakan bahwa promosi berpengaruh
terhadap volume penjualan secara signifikan karena tanpa promosi
informasi suatu produk tidak akan bisa diketahui secara rinci dan oleh
konsumen sehingga volume penjualan bisa saja berkurang. Fenomena
lain yang peneliti amati adalah promosi juga dilakukan oleh karyawan PT.
Giant karena beberapa barang-barang ada yang kurang diminati oleh
konsumen serta harga yang tidak diketahui mahal/murahnya harga
tersebut oleh konsumen, sehingga kebijakan yang dilakukan oleh PT.
Giant menginisiatifkan adanya promosi dan tata letak yang strategis
sehingga konsumen bisa gampang melihatnya yang pada akhirnya
konsumen bisa membeli barang tersebut.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amri
(2010) Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kebijakan bauran
promosi yang dilaksanakan PT. Excelcomindo Pratama Pekanbaru. Dari
hasil pengolah data, dapat diambil kesimpulan tentang pengaruh bauran
promosi terhadap volume penjualan pada PT Excelcomindi Pratama
Pekanbaru.
64
2. Pengaruh Potongan Harga (X2) terhadap Volume Penjualam (Y)
Hasil temuan kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak
ada pengaruh atas variabel Potongan Harga (X2) terhadap Penjualan (Y).
Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.5 dimana tingkat
signifikansi 0,557 > 0,05. Artinya bahwa besar kecilnya Potongan Harga
yang ditawarkan oleh PT. Giant cabang Alauddin maka tidak akan
mempengaruhi minat beli konsumen sehingga fenomena ini tidak
berpengaruh terhadap volume penjualan pada PT. Giant cabang
Alauddin, oleh sebab itu hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak.
Fenomena yang terjadi pada lapangan yang di dapati oleh peneliti
adalah adanya potongan harga tetapi yang di terapkan oleh PT. Giant
iyalah tidak melakukan potongan harga di semua jenis barang, dan
kebikan yang dilakukan oleh PT. Giant juga tidak membuat Konsumen
terlalu Tertarik karena adanya potongan hraga yang terlalu kecil sehingga
kurang diminati oleh calon pembeli di PT. Giant tersebut.
Hasil tersebut senada dengan hasil penelitian sejenis terdahulu oleh
Gunawan (2014). Penelitiannya menyimpulkan bahwa volume penjualan
dipengaruhi oleh faktor independen (distribusi biaya saluran dan
potongan harga).
3. Pengaruh Pelayanan (X3) terhadap Volume Penjualan (Y)
Hasil temuan pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa
Pelayanan (X3) berpengaruh terhadap Volume Penjualan (Y). Pernyataan
ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.5 dimana tingkat signifikan
0,026 < 0,05. Artinya bahwa semakin bagus Pelayanan diberikan maka
semakin banyak Volume Penjualan. Sebaliknya jika Pelayanan buruk
65
maka Penjualan akan berkurang. Oleh sebab itu hipotesis H3 dalam
penelitian ini diterima.
Fenomena yang peneliti amati dari segi pelayanan yang di
fokuskan oleh PT.Giant dengan cara yang relatif sama dengan
supermarket lain pada umumnya yakni 3S (Senyum, Salam dan Sapa),
menyediakan fasilitas free parking semua supaya tersebut agar
konsumen merasa nyaman ketika berbelanja di PT. Giant. Karena
semakin buruk pelayanan maka semakin berkurang minat beli dari
konsumen.
Hasil tersebut senada dengan hasil penelitian sejenis terdahulu
oleh Chandra (2014). Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap tingkat volume
penjualan pada minimarket alfamart. Hasil analisis dan penelitian variabel
promosi, potongan harga, dan pelayanan baik secara parsial maupun
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penjualan.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penjualan. Artinya
bahwa semakin banyak Promosi maka semakin banyak Penjualan.
Sebaliknya jika Promosi kurang maka Penjualan kurang. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian pada tabel 4.5
2. Potongan Harga tidak berpengaruh terhadap Penjualan. Artinya bahwa
besar kecilnya Potongan Harga yang ditawarkan maka tidak akan
berpengaruh terhadap Penjualan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
pada tabel 4.5
3. Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penjualan.
Artinya bahwa semakin bagus Pelayanan yang diberikan maka semakin
banyak Penjualan. Sebaliknya jika Pelayanan buruk maka Penjualan
akan berkurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel 4.5
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan, dan kesimpulan, maka
dapat disampaikan beberapa saran yang diharapkan berguna untuk
kepentingan praktis dan penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Kepada komisaris PT.Giant, dapat meningkatkan potongan harga setiap
barang sehingga dapat lebih meningkat jumlah penjualan produk. Dengan
67
67
begitu, dapat memperkuat persepsi konsumen bahwa harga yang
ditawarkan dapat bersaing.
2. Kepada direksi terkait, diharapkan perlu memperhatikan potongan harga
dan meningkatkan promosi melalui beberapa media karena dalam hasil
uji parsial, pengaruhnya dirasa paling kecil sehingga konsumen dapat
mengetahui promosi yang sedang dilakukan.
3. Kepada peneliti selanjutnya, alangkah baiknya apabila memperluas
variabel yang diamati. Misalnya dengan menambahkan variabel
kepercayaan, kualitas pelayanan, fitur dan sebagainya. Dengan harapan
hasil penelitian selanjutnya dapat lebih baik. Populasi dan sampel
penelitian lebih diperluas, tidak hanya kalangan mahasiswa namun juga
kalangan karyawan, ibu rumah tangga, dan sebagainya, agar hasil
penelitian selanjutnya dapat lebih baik.
68
DAFTAR PUSTAKA
Amri.S. (2010). Pengaruh Penerapan Bauran Promosi (Promotion Mix) terhadap Volume Penjualan pada PT. Excelcomindo Pratama Pekanbaru. Skripsi. Riau Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Basu Swastha. (1991). Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. Basu Swastha dan Irawan. (2005). Asas-Asas Marketing, Liberty, Yogyakarta. Basu Swastha. (2008). Manajemen Pemasaran Modern (Edisi 2), Yogyakarta :
Penerbit Liberty. Yogyakarta. Boone, Louis E dan Kurtz, David L. (2002). Pengantar Bisnis. Jilid ke-1
Terjemahan Anwar Fadriansyah. Penerbit Erlangga Jakarta. Boyd, Walker, Lorreche. (2000). Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global Edisi 2 Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Hartanto. A. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Periklanan dan Harga terhadap
Volume Penjualan pada Onsight Outdoor Equipment Solo. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hiam, Alexander dan Charles D. Schewe, (1994), The Portable MBA Marketing,
Binapura Aksara. Kotler, Philip. (1997), Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1
Jakarta : Prentice Hall. Kotler, Philip., Armstrong, Garry (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1
Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Garry Armstrong (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga
Jakarta. Kotler, K. (2009). Manajamen Pemasaran 1 Edisi Ketiga Belas. Jakarta :
Erlangga. Kotler, Philip, Keller, Kevin.L. (2013). Manajemen Pemasaran Jilid ke-2, Jakarta :
Erlangga.
Kotler. P., dan Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran Penerbit Indeks, Jakarta.
Noor, Juliansyah. (2014). Metodologi Peneltian. Kencana. Jakarta..
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
69
Tjiptono, Fandy, (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tjiptono, Fandy (2008), Strategi Pemasaran Edisi ke-3, Andi : Yogyakarta Wijaya.B.I. (2010). Pengaruh Variasi Produk dan Biaya Promosi Terhadap
Volume Penjualan Sepatu League Pada Showroom Sportindo Tunjangan Plaza 2. Skripsi. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional..