Upload
vuongbao
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI, PRODUK MERCHANDISE, DAN
HARGA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HALIM DISTRO
DI SURABAYA
May Jefry Sani
Universitas Narotama surabaya
Email: [email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara saluran distribusi, produk
merchandise, dan harga dengan keputusan pembelian pada Halim Distro di Surabaya.
Jenis penelitian adalah kuantitatif korelasional. Data penelitian adalah data primer dengan sampel sejumlah
30 responden pembeli produk merchandise anak muda pada toko Halim Distro di Surabaya.Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda. Data diolah dengan menggunakan perhitungan manual dan SPSS20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Saluran Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian pada Halim Distro di Surabaya; 2) Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
pada Halim Distro di Surabaya; 3) Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Halim
Distro di Surabaya; 4) Dan secara Simultan Saluran Distribusi, Produk dan Harga berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian pada Halim Distro di Surabaya.
Kata kunci: Saluran Distribusi, Produk Merchandise, Harga, Keputusan Pembelian
Abstract: This research aims to analyze the influence between distribution channel, merchandise product, and
price with purchase decision at Halim Distro in Surabaya.
The type of research is quantitative correlational. The research data is primary data with a sample of 30
respondents of young merchandise product buyer at Halim Distro shop in Surabaya. Sampling technique using
questioner. Data analysis used is multiple linear regression analysis. The data is processed by using manual
calculation and SPSS20.0.
The results showed that: 1) Distribution Channels have a significant effect on Purchasing Decision at Halim
Distro in Surabaya; 2) The product has a significant effect on Purchasing Decision at Halim Distro in
Surabaya; 3) Price has significant effect to Purchasing Decision at Halim Distro in Surabaya; 4)
Simultaneously Distribution Channels, Products and Prices have a significant effect on Purchasing Decision at
Halim Distro in Surabaya.
.
Keywords: Distribution Channel, Merchandise Product, Price, Purchase Decision.
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah negara dengan penduduk terbesar
keempat di dunia, Indonesia mempunyai daya tarik
bagi para pengusaha ritel. Usaha ritel merupakan
bagian dari saluran distribusi yang memegang
peranan penting dalam rangkaian kegiatan
pemasaran dan merupakan perantara dan
penghubung antara kepentingan produsen dan
konsumen. Usaha ritel adalah semua aktivitas yang
melibatkan penjualan barang dan jasa, langsung
kepada konsumen akhir untuk penggunaan yang
sifatnya pribadi dan bukan bisnis. Usaha ritel di
Indonesia mengalami perkembangan yang cukup
pesat pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini
sejalan dengan adanya usaha distribusi, jasa, dan
peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya
pemerintah untuk mendorong perkembangan usaha
retail (Utami, 2010:xxv).
Perkembangan bisnis ritel modern yang pesat
adalah fenomena yang wajar jika dikaitkan dengan
perkembangan zaman serta meningkatnya jumlah
kelas menengah di Indonesia. Pertumbuhan bisnis
ritel modern jika dikelola dengan baik dapat
mendatangkan banyak manfaat bagi negara dan
masyarakat dalam bentuk pemasukan pajak bagi
pemerintah pusat dan daerah, menambah lapangan
kerja, meningkatkan investasi asing dan investasi
dalam negeri, meningkatkan konsumsi dalam
negeri, meningkatkan kemitraan usaha dengan
usaha mikro-kecil dan koperasi, dan lain-lain
(Purnomo, dkk: 2013:5).
Salah satu bisnis ritel yang sedang berkembang
pesat saat ini adalah bisnis ritel di bidang
fesyen,baik menggusung tema tertentu maupun
menyasar pada segmen tertentu. Saat ini sangat
marak bermunculan gerai-gerai butik dan distro
baik yang berada di mall, komplek pertokoan,
maupun di pinggirann jalan raya dengan beragam
konsep, seperti batik, hijab, sportwear, casual,
formal, maupun yang mengusung tema distro
fashion all produk untuk anak muda.
Di Surabaya, salah satu kota besar yang
mempunyai komunitas anak muda yang cukup
pesat dan banyak. Meskipun sampai saat ini banyak
distro yang berada di Surabaya,tapi untuk distro
yang khusus menjual produk anak muda dari ujung
rambut sampai ujung kaki masih belum banyak.
Tentu hal ini jika dilihat dari sudut pandang bisnis,
merupakan pangsa pasar yang sangat menjanjikan
bagi produk fashion anak muda, dikarenakan para
anak muda mudi di Surabaya sangat mengikuti
perkembangan fashion.
Saat ini sudah banyak distro yang memang
memfokuskan diri menyediakan berbagai macam
merchandise (baju,kaos,celana,topi,sepatu) dengan
tema anak muda, diantaranya Dominion Distro,
Yulis Trend Shop, Lolipop Distro, Unity Distro ,
Garlic Store, Cosmic Joyhouse dan lain-lain,
dimana kesemuanya itu memperebutkan pangsa
pasar yang sama yaitu anak muda.
Dengan banyaknya para pemain bisnis yang
menyediakan produk dengan tema anak muda,
maka kompetisi diantara para pebisnis merchandise
anak muda tersebut menjadi tidak bisa
terhindarkan. Ada banyak faktor yang bisa
menyebabkan para konsumen (yang dalam hal ini
adalah anak muda) ketika mengambil keputusan
untuk melakukan pembelian produk anak muda,
diantaranya adalah karena pengaruh produk, harga,
tempat, maupun promosi yang dilakukan di
masing-masing toko.
Toko pertama yang menjual berbagai merchandise
(baju,kaos,celana,topi,sepatu dan aksesoris lainnya)
adalah Green Shop yang berlokasi di Jalan
Tambaksaei 36 B Surabaya. Toko ini didirikan oleh
Arif Yudha Hermawan dan Marwal Iskandar pada
tanggal 7 juli 2007. Proses produksi dilakukan
sendiri mulai dari desain, produksi, hingga ke
penjualan dan tidak mengambil barang dari tempat
lain.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
para pemilih sahamnya (American Marketing
Association dalam Kotler dan Keller, 2009:6).
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain (Kotler dan Keller, 2009:6).
Konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran,
dimana mencakup perolehan produk yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul potensi
pertukaran, yang menurut Kotler dan Keller
(2009:7) harus memenuhi lima syarat sebagai
berikut:
1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak;
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang
mungkin bernilai bagi pihak lain;
3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi
dan menyerahkan sesuatu.
4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima
atau menolak tawaran pertukaran;
5. Masing-masing pihak yakin bahwa
bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal
yang tepat dan diinginkan.
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Tugas pemasar adalah merencanakan kegiatan
pemasaran dan merakit program pemasaran yang
sepenuhnya terpadu untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi
konsumen. Program pemasaran terdiri dari
sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran
yang meningkatkan nilai untuk digunakan.
Kegiatan-kegiatan pemasaran tampil dalam semua
bentuk. Satu lukisan tradisional tentang kegiatan
pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran
(marketing mix), yang telah didefinisikan sebagai
perangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya
(Borden dalam Kotler dan Keller, 2009:22-23).
Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok
besar yang disebut 4P, yang menurut Mccarthy
dalam Kotler dan Keller (2009:23) adalah sebagai
berikut:
1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Tempat (Place)
4. Promosi (Promotion)
Empat P menggambarkan pandangan penjual
tentang alat pemasaran yang tersedia untuk
mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang
pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk
menyerahkan manfaat pelanggan (Kotler dan
Keller, 2009:24)
Gambar 2.1 Empat Komponen P Dalam Bauran Pemasaran
Sumber: Kotler dan Keller, 2009:23
Keputusan bauran pemasaran harus dibuat untuk
mempengaruhi saluran dagang dan juga konsumen
akhir. Perusahaan mempersiapkan satu bauran
tawaran produk, jasa, dam harga, serta
Produk:
1. Keragaman Produk
2. Kualitas
3. Design
4. Ciri
5. Nama Merek
6. Kemasan
7. Ukuran
8. Pelayanan
9. Garansi
10. Imbalan
Tempat:
1. Saluran Pemasaran
2. Cakupan Pasar
3. Pengelompokan
4. Lokasi
5. Persediaan
6. Transportasi
Pasar Sasaran
Pengelompokan 4)
Lokasi 5) Persediaan
6) Transportasi
Harga:pat: 1)
Tempat: 1) Saluran
Pemasaran 2)
Cakupan Pasar 3)
Pengelompokan 4)
Lokasi 5) Persediaan
6) Transportasi
Harga:Saluran
Pemasaran 2)
Cakupan Pasar 3)
Pengelompokan 4)
Lokasi 5) Persediaan
6) Transportasi
Harga:
Harga:
1. Daftar Harga
2. Rabat/Diskon
3. Potongan Harga
Khusus
4. Periode
Pembayaran
5. Syarat Kredit
Promosi:
1. Promosi
Penjualan
2. Periklanan
3. Tenaga
Penjualan
4. Kehumasan
5. Pemasaran
Langsung
memanfaatkan satu bauran komunikasi dari iklan,
promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman,
humas, pemasaranlangsung, dan penjualan pribadi
untuk menjangkau saluran dagang dan pelanggan
sasaran.
Gambar 2.2 Strategi Bauran Pemasaran
Sumber: Kotler dan Keller, 2009:23
Saluran Distribusi
Distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (Shandy, 2015:178). Sementara
Tiningrum (2014:64) mendefinisikan distribusi
merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan
agar konsumen yang dibidik mudah memperoleh
hasil produksinya, dimana penentuan distribusi
(lokasi/tempat) yang tepat akan mempermudah
bagi konsumen mendapatkan produk atau jasa yang
diinginkan dengan lebih efisien dan efektif.
Lokasi pelayanan yang digunakan dalam memasok
jasa pada pelanggan yang dituju adalah merupakan
keputusan kunci. Adapun keputusan tentang lokasi
pelayanan yang dipergunakan dapat melibatkan
pertimbangan dimana penyerahan jasa pelanggan.
Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia
jasa dan pelanggan yang berhubungan dengan
penilaian lokasi yang menurut Wahyuningsih
(2016:53) adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan mendatangi penyedia jasa,
Harga dan
Layanan
Produk
Harga
Periklanan
Penjualan
Promosi
Acara Khusus
Hubungan
Masyarakat
Pemasaran
Langsung
Penjualan
Pribadi
Saluran
Distribusi
Pelanggan
Sasaran
2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan,
3. Penyedian jasa dan pelanggan melaksanakan
interaksi melalui perantara.
Produk
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar
untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dikonsumsi
sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan
(Hasan, dkk: 2014:690). Sementara itu Tiningrum
(2014:64) mendefinisikan produk merupakan sifat
yang bisa diraba maupun yang tidak bisa diraba,
termasuk kemasan, warna, harga, prestige
perusahaan yang memproduksi dan pelayanan
perusahaan dan pengecer yang diberikan kepada
konsumen dalam rangka memuaskan
kebutuhannya. Secara umum produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dibeli, digunakan, dan dikonsumsi,
dimana istilah produk mencakup benda fisik, jasa,
kepribadian, tempat, organisasi, atau ide, dan
keputusan mengenai produk mencakup kualitas,
keistimewaan, jenis merek, kemasan,
pegembangan, dan juga ketersediaan (stok)
(Shandy, 2015:178).
Kunci untuk meningkatkan angka penjualan dalam
bisnis ritel adalah dengan menjual atau menyediakan
barang dagangan dengan mutu yang baik, bervariasi
baik dari segi jenis maupun merek barang
dagangannya. Menentukan barang apa yang harus
disediakan di toko dan berapa jumlah dan variasinya
merupakan tugas vital dari semua ritel. Pengelolaan
barang dagangan adalah proses penanganan kreatif
dalam upaya untuk mempresentasikan atau
menampilkan produk (barang dagangan) dengan
tujuan memaksimalkan daya tarik penjualan ritel
(Utami, 2010:192).
Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan pembelian menurut Kotler dan
Amstrong dalam Shandy (2015:179) merupakan
salah satu tahapan proses keputusan pembelian
dimana konsumen pada akhirnya membeli suatu
produk.
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian yang mengombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini
ialah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif
sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2015:342).
Model general pengambilan keputusan pembelian
konsumen bisa digambarkan sebagai berikut:
Pemahaman Adanya
Masalah
Perbedaan yang dirasakan antara status hubungan yang ideal
dan sebesarnya.
Gambar 2.3 Model General Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen.
Sumber: Setiadi, 2015:345
Bisnis Ritel
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis “ritellier”
yang berarti memotong atau memecah sesuatu.
Terkait dengan aktivitas yang dijalankan, maka
ritel menunjukkan upaya untuk memecah barang
atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan
oleh manufaktur atau perusahaan dalam jumlah
besar dan massal untuk dapat dikonsumsi oleh
konsumen akhir dalam jumlah kecil sesuai dengan
kebutuhannya (Utami, 2010:5).
Bisnis ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan
yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa
secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.
Ritel juga merupakan salah satu perangkat dari
aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
Pencarian Alternatif
Pemecahan
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Penggunaan Pasca
Pembelian dan Evaluasi
Ulang Alternatif Yang
Dipilih
Mencari informasi yang relevan dari lingkungan luar untuk
memecahkan masalah, atau mengaktifkan pengetahuan dari
ingatan.
Mengevaluasi atau menilai alternatif yang ada dalam konteks
kepercayaan utama tentang konsekuensi yang relevan dan
mengombinasikan pengetahuan tersebut untuk pengambilan
keputusan.
Membeli alternatif yang dipilih.
Menggunakan alternatif yang dipilih dan mengevaluasinya
sekali lagi berdasarkan kinerja yang dihasilkan.
penambahan nilai terhadap produk-produk dan
layanan penjualan kepada konsumen dalam
penggunaan atau konsumsi perorangan maupun
keluarga. Seringkali orang beranggapan bahwa ritel
hanya berarti menjual produk-produk di toko,
namun ritel juga melibatkan layanan jasa, seperti
jasa layanan antar (delivery service) ke rumah-
rumh, maupun layanan tambahan lainnya yang
mampu memberikan nilai tambah terhadap barang
dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen
akhir (Utami, 2010:5).
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah
menjual berbagai produk barang atau jasa, atau
keduanya kepada para konsumen untuk keperluan
konsumsi pribadi, tetapi bukan untuk keperluan
bisnis dengan memberikan upaya terhadap
penambahan nilai terhadap barang dan jasa
tersebut. Para peritel mencoba untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan mencoba
memenuhi kesesuaian barang-barang yang
dimilikinya, pada harga, tempat, dan waktu seperti
yang diinginkan pelanggan. Ritel juga
menyediakan pasar bagi para produsen untuk
menjual produk-produk mereka. Dengan demikian
ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur distribusi
yang menghubungkan produsen dengan konsumen
(Utami, 2010:6).
Kerangka Konsep Penelitian
G
Gambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian
Produk (X2)
Saluran Distribusi (X1)
Harga (X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Keterangan :
: Garis Pengaruh Parsial
: Garis Pengaruh Simultan
METODE
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Regresi linier Berganda. Penelitian ini
merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif,
yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui (Kasiram 2008).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang membeli produk merchandise anak
muda di toko Halim Distro di Surabaya. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
dengan metode sampel random sederhana (simple
randon sampling), yaitu teknik pengambilan
sampel yang memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan
sampel dalam penelitian (Siregar, 2015:31). Karena
statistik yang digunakan adalah statistik non
parametrik, maka jumlah sampel (n) < 31, dimana
dalam penelitian ini ditetapkan jumlah sampel
sebanyak 30.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yang diperoleh dari konsumen
yang membeli produk merchandise anak muda
pada Halim Distro di Surabaya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari 30 orang responden terdiri dari 12 laki- laki
dan perempuan 18 dengan rentan usia paling
banyak antara 21 sampai dengan 30
tahun.Mayoritas dari responden ini berpendidikan
terakhir SMA dan status perkawinan responden 20
orang belum kawin dan 10 orang sudah kawin.
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SAL.DISTRIBUSI 30 10 15 13.63 .964
PRODUK 30 10 15 13.97 .999
HARGA 30 10 15 13.10 1.447
KEP.PMBELIAN 30 11 15 14.20 .805
Valid N (listwise) 30
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS
Semua indikator variabel penelitian ini terbukti valid karena memiliki nilai cross loading> 0,7 dan memiliki nilai
square root of average variance extracted (AVE) lebih dari 0,5 begitu juga dengankereliabelan indikator
variabel ini terbukti reliabel karena memiliki nilai cronbachs alpha dan composite reability> 0,7
Tabel 4.5
Penarikan Kesimpulan Uji Validitas Konstruk Saluran Distribusi
Item Pertanyaan Signifikansi "<" Atau ">" Dari
nilai Signifikansi (P) Keterangan
Sig. (2-tailed) P = 5% (0.05)
SAL.DISTRIBUSI1 0.000 0.05 < Valid
SAL.DISTRIBUSI2 0.005 0.05 < Valid
SAL.DISTRIBUSI3 0.011 0.05 < Valid
ATAU
Item Pertanyaan Nilai r "<" Atau ">" Dari
nilai r tabel Keterangan
r hitung r table
SAL.DISTRIBUSI1 0.812 0.3494 > Valid
SAL.DISTRIBUSI2 0.502 0.3494 > Valid
SAL.DISTRIBUSI3 0.365 0.3494 > Valid
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Tabel 4.7
Penarikan Kesimpulan Uji Validitas Konstruk Produk
Item Pertanyaan Signifikansi "<" Atau ">" Dari
nilai Signifikansi (P) Keterangan
Sig. (2-tailed) P = 5% (0.05)
PRODUK1 0.000 0.05 < Valid
PRODUK2 0.014 0.05 < Valid
PRODUK3 0.000 0.05 < Valid
ATAU
Item Pertanyaan Nilai r "<" Atau ">" Dari
nilai r tabel Keterangan
r hitung r table
PRODUK1 0.806 0.3494 > Valid
PRODUK2 0.444 0.3494 > Valid
PRODUK3 0.673 0.3494 > Valid
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Tabel 4.9
Penarikan Kesimpulan Uji Validitas Konstruk Harga
Item Pertanyaan Signifikansi "<" Atau ">" Dari
nilai Signifikansi (P) Keterangan
Sig. (2-tailed) P = 5% (0.05)
HARGA1 0 0.05 < Valid
HARGA2 0 0.05 < Valid
HARGA3 0 0.05 < Valid
ATAU
Item Pertanyaan Nilai r "<" Atau ">" Dari
nilai r tabel Keterangan
r hitung r tabel
HARGA1 0.629 0.3494 > Valid
HARGA2 0.804 0.3494 > Valid
HARGA3 0.675 0.3494 > Valid
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Tabel 4.11
Penarikan Kesimpulan Uji Validitas Konstruk Saluran Distribusi
Item Pertanyaan Signifikansi "<" Atau ">"
Dari nilai
Signifikansi (P)
Keterangan Sig. (2-tailed) P = 5% (0.05)
KEP.PEMBELIAN1 0 0.05 < Valid
KEP.PEMBELIAN2 0 0.05 < Valid
KEP.PEMBELIAN3 0 0.05 < Valid
ATAU
Item Pertanyaan Nilai r "<" Atau ">"
Dari nilai r tabel Keterangan
r hitung r tabel
KEP.PEMBELIAN1 0.629 0.3494 > Valid
KEP.PEMBELIAN2 0.804 0.3494 > Valid
KEP.PEMBELIAN3 0.675 0.3494 > Valid
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Tabel 4.3
Hasil Uji Reabilitas Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.745 4
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
UJI NORMALITAS
Tabel 4.12
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .51433911
Most Extreme Differences
Absolute .079
Positive .067
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .435
Asymp. Sig. (2-tailed) .991
Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .984c
99% Confidence Interval Lower Bound .981
Upper Bound .987
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
Gambar 4.1
Grafik Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel diatas mempunyai nilai signifikan sebesar 0,991. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebihbesar dari nilai tingkat kepercayaan (α = 0,05). Oleh karena itu dapat
disimpulkanbahwa hipotesis diterima sehingga data residual berdistribusi normal.Jika dilihat dari gambar 4.1,
dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola distribusi yang normal (diagonal) dan penyebaran titik-titik
menyebar pada garis diagonal.Maka data residual berdistribusi normal.
UJI MULTIKOLINEARITAS
Tabel 4.13
Uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 4.860 1.648
2.949 .007
SAL.DISTRIBUS
I .560 .135 .671 4.161 .000 .604 1.655
PRODUK .280 .117 .347 2.400 .024 .750 1.334
HARGA -.168 .084 -.302 -2.002 .056 .690 1.449
a. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN
Sumber: Hasil oleh data SPSS V.20, 2017
Pada tabel 4.13, nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih dari 0.1 dan uji VIF juga
menunjukkan bahwa nilai dari masing-masing variabel kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas dari masing-masing variabel independen.
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Tabel 4.14
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.362 .892
1.526 .139
SAL.DISTRIBUSI .054 .073 .177 .739 .467
PRODUK -.083 .063 -.282 -1.312 .201
HARGA -.040 .045 -.197 -.880 .387
a. Dependent Variable: ABS5
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
Gambar 4.2
Scatterplot Heterokedastisitas
Pada tabel 4.14, secara statistik dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi dari masing-masing variabel
bernilai diatas 0.05, sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi adanya heterokedastisitas.Pada
gambar 4.2 dapat kita lihat secara visual, titik-titik tidak terdapat pola yang jelas dan menyebar diatas dan bawah
sumbu Y, maka kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Tabel 4.15
Analisis linear berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4.860 1.648
2.949 .007
SAL.DISTRIBUSI .560 .135 .671 4.161 .000
PRODUK .280 .117 .347 2.400 .024
HARGA -.168 .084 -.302 -2.002 .056
a. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
Hasil output analisis SPSS versi 20 pada tabel di atas, dapat kita tentukan bahwa persamaan regresi linear dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 4,860 + 0,560X1 + 0,280X2 – 0,168X3
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka hasil koefisien regresinya dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
a. Nilai konstanta Keputusan Pembelian = 4,860 artinya jika variabel bebas yang terdiri dari Saluran
Distribusi, Produk dan Harga dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka besarnya nilai
perusahaan sebesar 4,860.
b. Nilai koefisien Saluran Distribusi =0,560artinya variabel Saluran Distribusi mempunyai koefisien regresi
yang positif terhadap Keputusan Pembelian. Artinya apabila variabel independen lainnya tetap, maka setiap
kenaikan satu satuan variabel Saluran Distribusi akan menyebabkan kenaikan Keputusan Pembelian sebesar
0,560satuan demikian pula sebaliknya
c. Nilai koefisien Produk =0,280 artinya variabel Produk mempunyai koefisien regresi yang positif terhadap
Keputusan Pembelian. Artinya apabila variabel independen lainnya tetap, maka setiap kenaikan satu satuan
variabel Produkakan menyebabkan kenaikan Keputusan Pembeliansebesar 0,280satuan demikian pula
sebaliknya.
d. Nilai koefisien =-0,168artinya variabel Harga mempunyai koefisien regresi yang negatif terhadap
Keputusan Pembelian. Artinya apabila variabel independen lainnya tetap, maka setiap kenaikan satu satuan
variabel Hargaakanmenyebabkan penurunanKeputusan Pembeliansebesar -0,168satuan demikian pula
sebaliknya.
UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Tabel 4.16
Koefisien determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .769a .592 .545 .543
a. Predictors: (Constant), HARGA, PRODUK, SAL.DISTRIBUSI
Sumber: Hasil olah data SPSS V.20, 2017
Dari tampilan output SPSS pada tabel di atas,besarnya model summary menunjukkan besarnya adjusted R2 yaitu
sebesar 0,592 atau 59,2%. Artinya variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel independen
Saluran Distribusi, Produk dan Harga sebesar 59,2%. Sedangkan 40,8% dijelaskan variabel-variabel lain yang
tidak di diteliti dalam model.
UJI HIPOTESIS T TABEL
Tabel 4.17
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4.860 1.648
2.949 .007
SAL.DISTRIBUSI .560 .135 .671 4.161 .000
PRODUK .280 .117 .347 2.400 .024
HARGA -.168 .084 -.302 -2.002 .056
a. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN
Sumber: hasil olah data SPSS versi 20, 2017
Hasil uji t menunjukkan bahwa dari ketiga variabel independen, terdapat satu variabel independen yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen dengan tingkat signifikansi lebih dari 5%.Variabel tersebut adalah
Harga yang memiliki tingkat kesalahan 0,056 (leboh dari 0.05).Saluran Distribusi dan Produk secara parsial
mempengaruhi keputusan Pembelian secara signifikan. Ini dapat dilihat dari tingkat kesalahan, yaitu 0,000 dan
0,024 yang lebih kecil dari pada 0,05 sehingga risiko kesalahan yang akan ditanggung untuk menerima hipotesis
sangat kecil.
UJI HIPOTESIS F SIMULTAN
Tabel 4.18
Hasil uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 11.128 3 3.709 12.571 .000b
Residual 7.672 26 .295
Total 18.800 29
a. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), HARGA, PRODUK, SAL.DISTRIBUSI
Sumber: hasil olah data SPSS versi 20, 2017
Dari hasil uji ANOVA atau uji F didapat nilai signifikansi (probability) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi
ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan untuk memprediksi variabel
dependen yakni Keputusan Pembelian atau dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama (simultan) Saluran
Distribusi, Produk, dan Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Selain melihat nilai signifikansinya, untuk menguji F simultan dapan dilakukan dengan cara membandingkan
besarnya nilai F hitung dengan F tabel. Dengan dasar pengambilan keputusan uji F berdasarkan nilai G hitung
dengan F tabel adalah sebagai berikut.
a. Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen
b. Sebaliknya, jika F hitung < F tabel maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen
Untuk mengetahui besarmnya nilai F tabel maka digunakan rumus:
F tabel = (k : n-k)
Keterangan:
K = jumlah variabel independen
N = jumlah responden
Maka besarnya nilai F tabel adalah 3 : (30-3) atau sama dengan 3 : 27, maka dalam F tabel akan didapatkan nilai
sebesar 2.96. nilai F hitung dapat diketahui dari hasil analisis data sebesar 9.974. nilai F hitung lebih besar dari
nilai F tabel maka dapa disimpulkan bahwa variabel Saluran Distribusi, Produk, dan harga secara bersama-sama
berhubungan dan berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.
UJI HIPOTESIS
Tabel 4.19
Penarikan Kesimpulan Uji T Variabel Saluran Distribusi
Variabel Korelasi
(Beta)
Signifikansi "<" Atau ">"
Dari nilai
Signifikansi (P)
Keterangan Sig. (2-tailed) Signifikansi 5% (0.05)
SALURAN
DISTRIBUSI 0.560 0.000 0.05 < Signifikan
ATAU
Variabel Korelasi
(Beta)
Nilai t "<" Atau ">"
Dari nilai t
tabel
Keterangan t hitung t tabel
SALURAN
DISTRIBUSI 0.560 4.161 2.0423 > Signifikan
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Pada hasil analisis data uji t dapat kita simpulkan bahwa nilai korelasi Saluran Distribusi dengan Keputusan
Pembelian adalah 0.560.Hubungan ini adalah hubungan yang positif.sehingga dapat diintrepretasikan bahwa
hubungan Saluran Distribusi dengan Keputusan Pembelian adalah searah. Yang artinya, ketika Saluran
Distribusi duatu perusahaan baik, maka keeratan hubungan Keputusan Pembelian yang dilakukan pelanggan
akan semakin memiliki kemungkinan yang besar.
Jika dilihat dari nilai signifikansinmya, variabel Saluran Distribusi sangat berpengaruh signifikan dengan
Keputusan Pembelian hal ini dapat kita analisis dari nilai signifikansinya yaitu 0.000 dimana nilai ini lebih kecil
dari probabilitas 0.05 yang menunjukkan bahwa tingkat kesalahan dari hasil analisis data sangat kecil. Maka
dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hubungan dari Saluran Distribusidengan Keputusan Pembelian
ini adalah signifikan.
Tabel 4.20
Penarikan Kesimpulan Uji T Variabel Produk
Variabel Korelasi
(Beta)
Signifikansi "<" Atau ">"
Dari nilai
Signifikansi (P)
Keterangan Sig. (2-tailed) Signifikansi 5% (0.05)
PRODUK 0.280 0.024 0.05 < Signifikan
ATAU
Variabel Korelasi
(Beta)
Nilai t "<" Atau ">"
Dari nilai t
tabel
Keterangan t hitung t tabel
PRODUK 0.280 2.400 2.0423 > Signifikan
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Pada hasil analisis data uji t dapat kita simpulkan bahwa nilai korelasi Produk dengan Keputusan Pembelian
adalah 0.280.Hubungan ini adalah hubungan yang positif.sehingga dapat di intrepretasikan bahwa hubungan
Produk dengan Keputusan Pembelian adalah searah. Yang artinya, ketika Produk suatu perusahaan baik, maka
akan keeratan hubungan Keputusan Pembelian yang dilakukan pelanggan akan semakin memiliki kemungkinan
yang besar.
Jika dilihat dari nilai signifikansinmya, variabel Saluran Distribusi sangat berhubungan signifikan dengan
Keputusan Pembelian hal ini dapat kita analisis dari nilai signifikansinya yaitu 0.024 dimana nilai ini lebih kecil
dari probabilitas 0.05 yang menunjukkan bahwa tingkat kesalahan dari hasil analisis data cukup kecil. Maka dari
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari Produkdengan Keputusan Pembelian ini adalah
signifikan.
Tabel 4.21
Penarikan Kesimpulan Uji T Variabel Harga
Variabel Korelasi
(Beta)
Signifikansi "<" Atau ">"
Dari nilai
Signifikansi (P)
Keterangan Sig. (2-tailed) Signifikansi 5% (0.05)
HARGA -0.168 0.056 0.05 > Tidak
Signifikan
ATAU
Variabel Korelasi
(Beta)
Nilai t "<" Atau ">"
Dari nilai t
tabel
Keterangan t hitung t tabel
HARGA -0.168 -2.002 2.0423 < Tidak
Signifikan
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Pada hasil analisis data uji t dapat kita simpulkan bahwa nilai korelasi Harga dengan Keputusan Pembelian
adalah -0.168.Hubungan ini adalah hubungan yang negatif, sehingga dapat diintrepretasikan bahwa hubungan
Harga dengan Keputusan Pembelian adalah tidak berkorelasi atau berbanding terbalik. Yang artinya, ketika
Harga barang dan jasa suatu perusahaan tinggi, maka akan keeratan hubungan Keputusan Pembelian yang
dilakukan pelanggan akan semakin memiliki kemungkinan yang kecil.
Jika dilihat dari nilai signifikansinmya, variabel Harga tidak berhubungan signifikan dengan Keputusan
Pembelian hal ini dapat kita analisis dari nilai signifikansinya yaitu 0.056 dimana nilai ini lebih besar dari
probabilitas 0.05 yang menunjukkan bahwa tingkat kesalahan dari hasil analisis data cukup besar. Maka dari
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari Harga dengan Keputusan Pembelian ini tidak
signifikan.
Tabel 4.22
Penarikan Kesimpulan Uji F (Simultan)
Variabel
Signifikansi "<" Atau ">"
Dari nilai
Signifikansi (P)
Keterangan Sig. (2-
tailed)
Signifikansi
5% (0.05)
SALURAN DISTRIBUSI,
PRODUK, HARGA 0 0.05 < Signifikan
ATAU
Variabel Nilai t "<" Atau ">"
Dari nilai t tabel Keterangan
t hitung t tabel
SALURAN DISTRIBUSI,
PRODUK, HARGA 12.571 2.96 > Signifikan
Sumber: olah data Microsoft Excel berdasarkan olah data SPSS versi 20, 2017
Penelitian ini sejalan hasil penelitian yang dilakukan oleh Masrita (2013) dan Wahyuningsih (2016 yang
menyatakan bahwa Saluran Distribusi, Produk dan Harga secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang menganalisis
secara statistic dan pembahasannya pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan
sebagaiberikut.
1. Hasil uji t menunjukkan bahwa variable
Saluran Distribusi berpengaruh signifikan
terhadap variable Keputusan Pembelian yang
dapat dilihat dari nilai probability dari Saluran
Distribusi yang lebih kecildari 0.05 (0.000 <
0.05). Hal ini berarti bahwa Saluran Distribusi
memberikan peluang yang besar untuk dapat
mendukung angka penjualan yang lebih besar.
Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian
Shandy (2015) yang menyebutkan bahwa
Saluran Distribusi berhubungan erat dan
berpengaruh signifikan terhadap dengan
Keputusan Pembelian.
2. Berdasarkan hasil uji t, variable Produk
berpengaruh secara signifikan terhadap
variable Keputusan Pembelian yang telah
dibuktikan secara statistic dengan melihat nilai
probability yang lebih kecil dari 0.05 (0.024<
0.05). Produk sesuai dengan promosi, harga
sesuai kualitas, desain up to date dan motif
yang bagus akan mempengaruhi preferensi dan
selera pelanggan. Sehingga semakin bagus
produk yang ditawarkan oleh perusahaan maka
akan semakin besar Keputusan Pembelian.
3. Berdasarkan hasil uji t, variable Harga tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
variable Keputusan Pembelian yang dibuktikan
secara statistic dengan melihat nilai probability
yang lebih besar dari 0.05 (0.056> 0.05).
Tingkat harga yang semakin tinggi maka
Keputusan Pembelian
4. Dari hasil pengujian ANOVA atau uji F dapat
disimpulan bahwa variable Saluran Distribusi,
Produk, dan Harga secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Hal ini dibuktikan dari nilai probability pada
uji F lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2014.BukuProsedurPenelitian:
SuatuPendekatanPraktik,(EdisiRevisi),
RinekaCipta. Jakarta.
Ekotama, Suryono. 2009. SeniMenjualDenganHati.
Media Pressindo. Jakarta.
Faith, DuduOritsematosan& Edwin, Agwu M.
2014.A Review Of The Effect OfPricing
Strategies on The Purchase Of Consumer
Goods. E-ISSN-2321- 3264 Vo. 2 No. 2
August 2014. Convenant University, Ota,
Ogun State, Nigeria.
Ghozali, imam.2016. Aplikasi Analisis
Multivariate.Undip. Semarang
Hasan, Alizar, dkk. 2014.
AnalisisHubunganBauranPemasaranTerhad
ap
KeputusanPembelian Smartphone
Blackberry dan Samsung Android.JOSI-Vol.
13 No. 2 Oktober 2014. ISSN: 2088-4842.
UniversitasAndalas. Padang.
Hasan, Iqbal. 2016. Pokok-PokokMateriStatistik 2
(StatistikInferensif) Edisi
Kedua. BumiAksara. Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009.
ManajemenPemasaran. PT. Indeks. Jakarta.
Masrita.2013.
PengaruhBauranPemasaranTerhadapKeput
usanPembelian
Batik Jambi.JurnalDinamikaManajemen Vo.
1 No. 3 Juli-September 2013. ISSN: 2338-
123X. UniversitasUnja.Jambi.
Narbuko, CholiddanAchmadi, Abu. 2015.
MetodologiPenelitian. BumiAksara. Jakarta.
Ngunyen, The Ninh, dkk. 2015. The Impact of
Marketing Mix Element on FoodBuying
Behaviour: A Study of Supermarket
Consumers In Vietnam.International Journal
of Business and Management; Vol. 10, No.
10:2015. E-ISSN 1833-8119.Vietnam
University Of Commerce, Hanoi Vietnam.
Oladepo, Onogbinde Isaac (Ph.D) &Abimbola,
Odunlami Samuel (M.Sc). 2015.The
Influence Of Brand Image and Promotional
Mix On ConsumerBuying Decision – A
Study Of Beverage Consumers In Lagos
State, Nigeria.British Journal Of Marketing
Studies Vo. 3, No. 4, pp 97-109, May 2015.
ISSN 2053-4051.
Purnomo, R. Serfianto, Serfiyani, CitaYustisia,
danHariyani, Iswi. 2013. SuksesBisnisRitel
Modern.Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sagala, Christina, dkk. 2014. Influence Of
Promotional Mix and Price On
Customer Buying Decision Toward Fast
Food Sector: A Survey On
University Student in Jabodetabek
Indonesia.International Journal of Scientific
and Research Publications, Vol. 4, Issue 1.
January 2014. ISSN2250-3153.President
University Indonesia.
Sarwono, Jonathan. 2013. JurusAmpuh SPSS
UntukRisetSkripsi.Gramedia. Jakarta.
Satit, RezkyPurna, dkk. 2012. The Relationship
between Marketing Mix andCustomer
Decison Making Over Travel Agents: An
Empirical Study. International Jounal of
Academic Research in Business and Social
Sciences, June 2012, Vol 2, No. 6 ISSN:
2222-5990,UniversitiTeknologi Malaysia.
Setiadi, Nugroho J. 2015. PerilakuKonsumen
(EdisiRevisi). Prenamedia Group. Jakarta.
Shandy, IrfanAfria. 2015. Pengaruh Marketing Mix
TerhadapKeputusan
pembelianKonsumenPada Minimarket
Lulumart di Kota
Samarinda.eJournalIlmuAdministrasiBisnis,
2015, 3 (1): 174-188. ISSN 2335- 5408.
Siregar, Sofyan, 2015.
BukuMetodePenelitianKuantitatifDilengkapi
DenganperbandinganPerhitungan Manual
dan SPSS. Jakarta. Kencana Media Group.
Sugiyono. 2012. MetodologiPenelitianKombinasi
(Mixed Methods). Alfabeta. Bandung.
________, 2015.MetodePenelitianPendidikan.
Alfabeta. Bandung.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS
UntukPenelitian. PustakaBaru press.
Yogyakarta.
Tiningrum, Erna. 2014.
PengaruhBauranPemasaranTerhadapKeput
usanPembelian Batik di Usaha
KreditMenengah Batik Surakarta.Advance
EdisiPebruari 2014 Vo. 1. No.2. ISSN:
2337-5221. STIEAdiUnggulBhirawa.
Surakarta.
Utami, Christina Whidya. 2010.ManajemenRitel,
StrategidanImplementasi
OperasionalBisnisRitel Modern.
SalembaEmpat. Jakarta.
Wahyuningsih, HartatiDyah. 2016. Pengaruh
Marketing Mix Terhadap
KeputusanPembelianSepeda Motor di
Dealer Trijaya Motor Surakarta.Journal
Speed- Vol8 No. 2 -2016.ISSN : 2088-0154.
Yusuf, A. Muri. 2015.
MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif&Gabungan
EdisiPertama.Prenada Media