16
PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: CHANDRA KURNIAWAN B 200 140 016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

1

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI,

ETIKA, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP

KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

(Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

CHANDRA KURNIAWAN

B 200 140 016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

i

Page 3: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

ii

Page 4: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

iii

Page 5: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

1

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI,

ETIKA, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP

KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

(Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skeptisme profesional,

independensi, etika, dan pengalaman auditor terhadap ketepatan pemberian opini auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan

metode convenience sampling. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 43

auditor. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi linear berganda dengan fasilitas program SPSS versi 19.0. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa skeptisme profesional, independensi, dan pengalaman

auditor berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor, sedangkan untuk

etika tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

Kata Kunci: skeptisme profesional, independensi, etika, pengalaman auditor,

ketepatan pemberian opini auditor

Abstract

This research is intended to analyze the effect of the professional scepticism,

independence, ethics, and auditor’s experience on the accuracy in giving opinion by the

auditor. The population in this research are all auditors working in the public accounting

firm in Surakarta and Yogyakarta. The sampling method was done by using convenience

sampling. The number of samples collected as many as 43 auditors. The data analyze

technique in this research using multiple regression analysis with SPSS program version

19.The results of this research showed that the the professional scepticism, independence,

and auditor’s experience have significantly effect on the accuracy in giving opinion by

the auditor, while the ethics does not an affect on the accuracy in giving opinion by the

auditor

Keywords: professional scepticism, independence, ethics, auditor’s experience and

accuracy in giving opinion by the auditor.

1. PENDAHULUAN

Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi

bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan

kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara

pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

Page 6: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

2

penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. (Mulyadi,

2002:9). Tujuan akhir dari proses auditing ini adalah menghasilkan laporan

audit. Laporan audit inilah yang digunakan oleh auditor untuk menyampaikan

pernyataan atau pendapatnya kepada para pemakai laporan keuangan sehingga

bisa dijadikan acuan bagi pemakai laporan keuangan dalam membaca sebuah

laporan keuangan.

Pernyataan auditor diungkapkan melalui opini audit. Opini audit adalah

pernyataan yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian laporan

keuangan perusahaan tempat auditor melakukan audit. (Arens, 2008: 57).

Menurut Gusti dan Ali (2008) dalam Lubis (2015), begitu pentingnya opini

yang diberikan oleh auditor bagi sebuah perusahaan, maka seorang auditor

harus mempunyai keahlian dan kompetensi yang baik untuk mengumpulkan

dan menganalisa bukti-bukti audit sehingga bisa memberikan opini yang tepat.

Dalam memberikan opini atas laporan keuangan, seorang auditor dituntut

untuk memiliki skeptisme profesional, independensi, etika, dan pengalaman

auditor yang dapat mempengaruhi auditor dalam memberikan opini yang tepat.

Siti dan Ely (2010) dalam Lubis (2015) mengungkapkan bahwa skeptisme

profesional adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor dalam melaksanakan

tugasnya sebagai akuntan publik yang dipercaya oleh publik dengan selalu

mempertanyakan dan tidak mudah percaya atas bukti-bukti audit agar

pemberian opini auditor tepat.

Independensi merupakan hal yang paling esensial bagi akuntan publik.

Standar umum kedua mengatur sikap independen auditor dalam menjalankan

tugasnya. Independensi berarti sikap mental dari pengaruh, tidak dikendalikan

oleh pihak lain, tidak bergantung pada orang lain. Independensi juga berarti

adanya kejujuran diri auditor dalam pertimbangan fakta dan adanya

pertimbangan objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan

dan menyatakan pendapatnya. Purwanti dan Sumartono (2014).

Etika juga menjadi salah satu sikap yang mempengaruhi ketepatan

pemberian opini oleh auditor. Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk

melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

Page 7: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

3

informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk

menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan

kriteria-kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang kompeten

dan independen. (M.Fadil, 2001 dalam Suryani, 2017). Prinsip etika seorang

auditor terdapat di dalam Kode Etik IAI, dimana seorang akuntan profesional

harus mentaati peraturan kode etiknya dalam setiap perilakunya karena hal

tersebut dapat berpengaruh pada kualitas jasa yang mereka berikan. (Arens,

2008:118).

Pengalaman auditor menjadi indikator penting bagi kualifikasi profesional

seorang auditor. Pengalaman auditor adalah pengalaman yang diperoleh

auditor selama melakukan proses audit laporan keuangan baik dari segi

lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Auditor

yang telah memiliki banyak pengalaman tidak hanya akan memiliki

kemampuan untuk menemukan kekeliruan (error) atau kecurangan (fraud) yang

tidak lazim yang terdapat dalam laporan keuangan tetapi juga auditor tersebut

dapat memberikan penjelasan yang lebih akurat terhadap temuannya tersebut

dibandingkan dengan auditor yang masih dengan sedikit pengalaman

(Sukendra, et al. 2015).

Penelitian ini merupakan pengembangkan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Sukendra, et al. (2015) dengan judul “Pengaruh Skeptisme

Profesional, Pengalaman Auditor, dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan

Pemberian Opini Oleh Auditor”. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian ini adalah pengurangan variabel independen yaitu keahlian audit dan

penambahan variabel independen yaitu independensi dan etika serta objek

penelitian yang berbeda dilakukan di Kantor Akuntan Publik wilayah Surakarta

dan Yogyakarta. Variabel independensi dan etika ditambahkan karena

merupakan salah satu syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai akuntan

publik.

Dari uraian diatas penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini

karena cukup penting untuk mengetahui sejauhmana skeptisme profesional,

independensi, etika, dan pengalaman auditor berpengaruh terhadap ketepatan

Page 8: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

4

pemberian opini auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan

penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH SKEPTISME

PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN PENGALAMAN

AUDITOR TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

(Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan

Yogyakarta)”.

2. METODE

2.1 Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini didesain survey dengan responden seluruh auditor yang bekerja

di KAP Surakarta dan Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian berdasaran

filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

tertentu (Sugiyono, 2013:12). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Surakarta dan

Yogyakarta. Berdasarkan direktori IAPI tahun 2015 terdapat 15 KAP yang

aktif di wilayah Surakarta dan Yogyakarta. Penelitian ini mengambil sampel

auditor-auditor pada KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta yang bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini menjadi penentu sampel yang diambil.

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik convenience

sampling. Teknik convenience sampling adalah metode pengambilan sampel

dengan mendapatkan informasi dari anggota populasi yang sewaktu-waktu

tersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. (Wibisono, 2013:49).

2.2 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi

linier berganda yang bertujuan untuk untuk menganalisis pengaruh dari

beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Adapun bentuk

persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

KPOA = α + β1SP + β2I + β3E + β4PA + e (1)

Page 9: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

5

Keterangan:

α : Konstanta

β : Koefisien regresi

KPOA : Ketepatan Pemberian Opini Auditor

SP : Skeptisme Profesional

I : Independensi

E : Etika

PA : Pengalaman Auditor

e : Standar error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Instrumen

3.1.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur kuesioner

tersebut (Ghozali, 2011). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua

butir pernyataan variabel ketepatan pemberian opini auditor dinyatakan

valid, karena nilai r hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada

r tabel atau tingkat signifikansi α < (0,05). Pada tabel tersebut dinyatakan

bahwa setiap pernyataan valid karena r hitung > 0,3011. Dengan demikian

butir-butir pertanyaan dalam masing-masing variabel layak dipergunakan

sebagai instrumen penelitian.

3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam

mengukur suatu konstrak yang sama atau stabilitas kuesioner jika

digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Hasil uji reliabilitas

menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha instrumen variabel Skeptisme

Profesional, Independensi, Etika, dan Pengalaman Auditor terhadap

Ketepatan Pemberian Opini Auditor > 0,60. Sehingga berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-

masing variabel dalam penelitian adalah reliabel.

Page 10: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

6

3.2 Uji Asumsi Klasik

3.2.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov diketahui

bahwa nilai probabilitas > 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data

pada model regresi terdistribusi normal.

3.2.2 Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF <

10 dan nilai Tolerance > 0,10 untuk setiap variabel. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat

masalah multikolineritas.

3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil output dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS 19.0 dengan menggunakan uji Glejser menunjukkan

bahwa semua variabel dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut bebas

dari masalah heteroskedastisitas.

3.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t untuk variabel skeptisme

professional sebesar 3,559 > 2,024 dan nilai signifikan sebesar 0,001 <

5%, sehingga H1 diterima, yang artinya skeptisme profesional

berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor.Hasil penelitian

menunjukkan skeptisme profesional memiliki hubungan positif terhadap

ketepatan pemberian opini auditor. Dengan demikian semakin tinggi

skeptisme profesional yang dimiliki seorang auditor maka semakin baik

pula auditor dalam memberikan opini audit. Hal ini disebabkan karena

pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan

kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit auditor harus

senantiasa menggunakan sikap skeptisisme profesionalnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukendra (2015), Lubis

(2015), Prasetya dan Sari (2014), dan Suryani (2017) yang menyatakan

Page 11: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

7

bahwa skeptisme profesional berpengaruh terhadap ketepatan pemberian

opini auditor.

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t untuk variabel

independensi sebesar 3,076 > 2,024 dan nilai signifikan sebesar 0,004 <

5%, sehingga H2 diterima, artinya independensi berpengaruh terhadap

ketepatan pemberian opini auditor. Hasil penelitian menunjukkan

independensi memiliki hubungan positif terhadap ketepatan pemberian

opini auditor. Dengan demikian semakin tinggi independensi auditor maka

semakin baik pula ketepatan auditor dalam memberikan suatu opini audit.

Jadi apabila seorang auditor memiliki sikap independensi, maka auditor

tidak akan mudah terpengaruh oleh apapun dalam memberikan opini audit.

Auditor akan memberikan opini sesuai dengan kejadian yang sebenarnya,

dengan begitu opini yang diberikan akan semakin tepat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwanti dan

Sumartono (2014), dan Prasetya dan Sari (2014) yang menyatakan bahwa

independensi berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t untuk variabel etika

sebesar -0,166 > -2,024 dan nilai signifikan sebesar 0,869 > 5%, sehingga

H3 ditolak, yang artinya etika tidak berpengaruh terhadap ketepatan

pemberian opini auditor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika

mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan ketepatan pemberian

opini auditor. Seorang auditor diharapkan akan lebih beretika dalam

melakukan proses audit. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor yang

beretika maka akan cenderung lebih bersikap skeptis dibandingkan dengan

auditor yang tidak beretika, namun hal ini tidak menentukan keputusan

pemberian opini auditor akan lebih baik. Hal ini disebabkan karena ada

faktor lain yang mempengaruhi sikap auditor diantaranya adalah dilema

etika pada diri auditor tersebut, dimana seseorang dalam mengambil

keputusan mengenai perilaku yang pantas yang harus dibuat. Auditor

menghadapi banyak dilemma etika dalam profesi bisnis mereka, salah satu

contohnya adalah negoisasi dengan klien yang mengancam untuk mencari

Page 12: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

8

auditor baru jika perusahaannya tidak memperoleh unqualified opinion,

hal itu jelas merupakan dilema etika karena pendapat seperti itu belum

memuaskan auditor itu sendiri.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lubis (2015)

yang menyatakan bahwa etika berpengaruh terhadap ketepatan pemberian

opini auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sutrisno dan

Fajarwati (2014) yang menyatakan bahwa etika tidak berpengaruh

terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji t untuk variabel pengalaman

auditor sebesar 2,272 > 2,024 dan nilai signifikan 0,029 < 5%, sehingga

H4 diterima, yang artinya pengalaman auditor berpengaruh terhadap

ketepatan pemberian opini auditor. Hasil penelitian menunjukkan

pengalaman auditor memiliki hubungan positif terhadap ketepatan

pemberian opini auditor. Dengan demikian semakin tinggi pengalaman

auditor maka semakin baik pula ketepatan auditor dalam memberikan

suatu opini audit. Pengalaman yang cukup tinggi akan menunjang

ketepatan auditor dalam memberikan opini audit yang dihasilkan. Dengan

pengalaman yang dimiliki seorang auditor maka pengetahuan yang

dimiliki akan semakin luas dan auditor akan terbiasa dalam menghadapi

masalah atau pekerjaan yang sejenis.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukendra, et al. (2015)

yang menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap

ketepatan pemberian opini auditor.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa skeptisme profesional, independensi, dan

pengalaman auditor berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini

auditor. Sedangkan etika tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian

opini auditor.

Page 13: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

9

4.2 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil

penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut antara lain: (1)

Penelitian ini hanya menguji pengaruh skeptisme profesional,

independensi, etika, dan pengalaman auditor terhadap ketepatan pemberian

opini auditor. Pada kenyataannya masih ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi ketepatan pemberian opini auditor, terbukti dari nilai

adjusted R square hanya sebesar 46%. (2) Ruang lingkup penelitian

terbatas hanya pada KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta, sehingga

hasil penelitian belum bisa tergeneralisasi. (3) Dalam penelitian ini, data

dikumpulkan melalui kuesioner yang ditinggal pada saat pengisian,

sehingga ada kemungkinan terjadi bias data karena pernyataan responden

yang tidak sesuai dengan profesinya.

4.3 Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya: (1) Untuk penelitian selanjutnya perlu

melakukan penelitian dengan menambah variabel yang dapat

mempengaruhi ketepatan pemberian opini auditor seperti kompetensi,

resiko audit, situasi audit, pengetahuan auditor, keahlian audit, dan lain

sebagainya. (2) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat

memperluas daerah survey, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk

disimpulkan secara umum. (3) Untuk penelitian selanjutnya disarankan

peneliti berkenan menunggu dalam pengisian kuesioner, supaya tidak

terjadi bias data.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2014. Etika Bisnis dan Profesi:

Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.

Page 14: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

10

Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Beasley Mark S. 2008. Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga.

Bharata, I Made Arya Putra, dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2017.

Pertimbangan Materialitas Sebagai Variabel Pemoderasi Pengaruh

Etika Profesi Dan Kompetensi Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

Auditor. Jurnal Akuntansi. Vol.20, No. 2, Agustus 2017: 1280-1309.

ISSN: 2302-8556

Departemen Pendidikan Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hardyanti, Nanda. 2016. Pengaruh Gender Terhadap Kualitas Audit Melalui

Opini Audit Going Concern (Studi Eksperimen Pada Mahasiswa

Akuntansi Konsentrasi Audit Tahun 2015 Di UIN SUSKA RIAU).

Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Profesionalisme Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Jouri, Ali. 2016. The Relationship Between Auditor's Opinions, Corporate

Governance and Accounting Information Quality. International Journal

of Advanced Biotechnology and Research (IJBR). Vol. 7, April 2016.

ISSN 0976-2612, Online ISSN 2278–599X.

Justiana, Dita. 2010. Pengaruh Etika, Independensi, Pengalaman dan

Keahlian Auditor Terhadap Opini Audit (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik di Jakarta). Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Jusup, Al Haryono. 2001. Auditing. Yogyakarta: STIE YKPN

Lubis, Meiko Eli Suhesti. 2015. Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompetensi,

Risiko Audit, Etika, Tekanan Ketaatan, dan Gender Terhadap

Ketepatan Pemberian Opini Auditor dengan Skeptisme Profesional

Auditor sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Kantor

Akuntan Publik Pekanbaru dan Kantor Akuntan Publik Medan). Jom

FEKON. Vol. 2 No. 1 Februari 2015. Universitas Negeri Riau

Page 15: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

11

Mulyadi, 2002. Auditing. Buku Satu. Edisi Ke Enam. Jakarta: Salemba

Empat.

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Jakarta: Salemba

Empat.

Nurmalasari, Desi. 2017. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Keahlian,

Pengetahuan, Etika, dan GenderTerhadap Ketepatan Pemberian Opini

Audit: Dengan Skeptisisme Profesional Auditor Sebagai Variabel

Intervening. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Pardede, Hendriko. 2015. Pengaruh Profesional Judgement, Pengalaman,

Keahlian, Pengetahuan Akuntansi Dan Audit Serta Skeptisme Auditor

Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor. Jom FEKON. Vol.2,

No.2, Oktober 2015.

Pelango, Dyah Inggino Rizky. 2015. Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Dan

Etika Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit (Studi Pada Auditor

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara).

Jurnal Akuntansi. Universitas Halu Oleo

Prasetya, I Wayan Ari dan Maria M. Ratna Sari. 2014. Independensi,

Profesionalisme, Dan Skeptisme Profesional Auditor Sebagai Prediktor

Ketepatan Pemberian Opini Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana. Vol 9.2. Hal.273-284 Issn: 2302-8556. Universitas Udayana

Pratiwi, Andi ST Haniah. 2017. Pengaruh Independensi dan Pengalaman

Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit Melalui

Skeptisisme Profesional Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

Publik Di Makassar). Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Pratiwi, Ria. 2013. Pengaruh Skeptisisme, Independensi, Situasi Audit dan

Pengalaman Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor

Oleh Akuntan Publik. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Purwanti, Meilani dan Sumartono. 2014. Pengaruh Kompetensi dan

Independensi Auditor Terhadap Efektifitas Proses Audit Serta

Dampaknya Pada Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Study &

Accounting Research. ISSN : 1693-4482. Vol XI, No.1

Sari, Aprillia Ratna. 2017. Pengaruh Independensi Dan Situasi Audit

Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit Dengan Fee Audit Sebagai

Variabel Moderating (Studi Kasus Pada KAP di Jakarta Timur). Jurnal

Akuntansi Manajerial. Vol. 2, No. 1, Januari - Juni 2017: 50-62. ISSN

(E): 2502-6704.

Page 16: PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, ETIKA, DAN … · pemberian opini audit harus didukung oleh bukti audit yang cukup dan kompeten, dimana dalam pengumpulan bukti audit

12

Sigit, Tri Hendro. 2012. Etika Bisnis Modern (Pendekatan Pemangku

Kepentingan). Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sukendra, Putu, Gede Adi Yuniarta, Anantawikrama Tungga Atmadja. 2015.

Pengaruh Skeptisme Profesional, Pengalaman Auditor, dan Keahlian

Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Oleh Auditor. Jurnal

Akuntansi. Volume 3, No.1 Tahun 2015. Universitas Pendidikan

Ganesha

Sutrisno, dan Diana Fajarwati. 2014. Pengaruh Pengalaman, Keahlian,

Situasi Audit, Etika, dan Gender Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

Auditor Melalui Skeptisisme Profesional Auditor (Studi Kasus Pada

Kap di Bekasi). Jurnal Riset Akuntansi Vol. 5 No. 2 Agustus 2014.

Unisma Bekasi

Suryani, Lili. 2017. Pengaruh Skeptisme Profesional, Keahlian Audit,

Lingkup Audit dan Etika Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor

(Studi Empiris Pada Bpk Perwakilan Kepualauan Riau Di Batam). Jom

FEKON Vol. 4 No. 1 Februari 2017.

Wahyuningsih, Sri. 2017. Pengaruh Independensi, Etika, Objektivitas

Auditor, Profesionalisme, dan Due Professional Care Terhadap Kualitas

Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang dan

Yogyakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Wibisono, Dermawan. 2013. Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi. Yogyakarta: Andi Publisher.

Winadi, Ni Gusti Ayu Ratih Ary, dan I Made Mertha. 2017. Pengaruh

Independensi, Skeptisisme Dan Gender Pada Pertimbangan Materialitas

Dan Implikasinya Pada Ketepatan Pemberian Opini Auditor. Jurnal

Akuntansi. Vol.19, No.1, April 2017: 251-279. ISSN: 2302-8556

Zailia, Zulfa. 2013. Pengaruh Etika, Profesionalisme Dan Pengalaman Audit

Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah