Upload
truongduong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STAKEHOLDER ENGAGEMENTTERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT
BERDASARKAN GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI) G4
( Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2013-2015 )
(Skripsi)
Oleh
DEWI KUSUMAWATI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
Pengaruh Stakeholder Engagement Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di
BEI Tahun 2013-2015)
Oleh
DEWI KUSUMAWATI
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh stakeholder engagementyang
terdiri dari: kepemilikan saham mayoritas, leverage dan ukuran perusahaan
terhadap pengungkapan sustainability report.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel ini menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria perusahaan yang menerbitkan sustainability
report terpisah dari laporan tahunanpada tahun 2013-2015.Berdasarkan
metodepurposive sampling, jumlah sampel perusahaan yang mempublikasikan
sustainability report (SR) adalah 60 perusahaan.Pengujian hipotesis menggunakan
metode regresilinear berganda dengan tingkat keyakinan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakepemilikan saham mayoritas dan ukuran
perusahaanmemiliki efek positif dan signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report.Sedangkan leverage memiliki efek negatif dan
signifikanterhadap pengungkapan sustainability report.
Kata kunci:Sustainability Report, Stakeholder Engagement, Kepemilikan Saham
Mayoritas, Leverage, Ukuran Perusahaan
ABSTRACT
The Effect of Stakeholder Engagement on Sustainability Report Disclosure
Based Global Reporting Initiative (GRI) G4
(An Empirical Study on Non-financial Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange on 2013-2015)
By
DEWI KUSUMAWATI
This research aims to examine the influence of stakeholder engagement consisting
of: shareholder majority, leverage and firm size on the sustainability report
disclosure.
The population of this researchis non-financial listed companies in Indonesia
Stock Exchange (IDX). The selection of this sample used purposive sampling
method, which are companies that publishing sustainability report separate
from annual report. Based on this criteria the sample of firms that published
sustainability report are 60 companies.The hypothesis test used multiple linear
regression with a confidence level of 95%.
The result of this research indicates that shareholder majority and firm size have
a positive and significant effect to sustainability report disclosure. While the
leverage has a negative and significant effect to sustainability report disclosure.
Keywords:Sustainability Report, Stakeholder Engagement, Shareholder Majority,
Leverage, Firm Size
PENGARUH STAKEHOLDER ENGAGEMENTTERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT
BERDASARKAN GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI) G4
(Studi EmpirisPada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2013-2015)
Oleh
Dewi Kusumawati
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
Judul Skripsi : PENGARUH STAKEHOLDER ENGAGEMENTTERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITYREPORT BERDASARKAN GLOBAL REPORTINGINITIATIVE (GRI) G4
(StudiEmpirisPada Perusahaan Non-Keuangan yangTerdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
Nama Mahasiswa : DewiKusumawati
No. Pokok Mahasiswa: 1341031010
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. EindeEvana, S.E., M.Si., C.A., Akt NinukDewi K., S.E., M.Sc., C.A., Akt
NIP 19560620198603 1 003 NIP 1982022020081 2 2003
2. Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Farichah , S.E., M.Si., Akt.
NIP 19620612 199010 2 001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., C.A., Akt. ...........
Sekretaris : Ninuk Dewi K., S.E., M.Sc., C.A., Akt. ...........
Penguji Utama : Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. ...........
2. Dekan Fakultas Ekonomi
Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.
NIP 19610904 198703 1 011
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Juni 2017
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Dewi Kusumawati
NPM : 1341031010
Judul Skripsi : Pengaruh Stakeholder Engagement Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report Berdasarkan Global
Reporting Initiative (GRI) G4
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non-Keuangan yang
Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini telah
ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan karya orang
lain. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah
dicantumkan sesuai ketentuan dan pedoman karya tulis ilmiah. Hak intelektual
atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas Lampung.
Demikian surat penyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terbukti bahwa
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku.
Bandarlampung, 15 Juni 2017
Yang Membuat Pernyataan,
Dewi Kusumawati
NPM. 1341031010
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Dewi Kusumawati Lahir di Merak Batin, 04 April 1995
merupakan anak kedua, dari dua bersaudara yang merupakan buah hati dari Bapak
Waris, S.P dan Ny. Ely Listyawati. Penulis menyelesaikan Pendidikan Dasar di
SD Negeri 7 Merak Batin, Lampung Selatan dan lulus pada tahun 2007.
Selanjutnya penulis menyelesaikan Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 03
Natar, Lampung Selatan pada tahun 2010, kemudian penulis melanjutkan
Pendidikan Tingkat Menengah Atas di SMAN 01 Natar, Lampung Selatan hingga
lulus pada tahun 2013.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur PARALEL. Pada tahun 2016,
Penulis mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Sidoharjo, Kecamatan Penawartaman, Kabupaten Tulang
Bawang selama 60 hari.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT. Karena atas izin-
Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya ini dipersembahkan kepada :
Orang tuaku tercinta :
Bapak Waris dan Ibu Ely Listyawati yang telah ikhlas dan sabar membesarkanku,
mendidikku, dan selalu mendo’akanku. Terima kasih atas kasih sayang dan do’a
yang tulus bapak dan ibu berikan untuk menantikan kelulusanku...
Kakakku tercinta :
Riska Fitriwati
Terimakasih untuk semangat dan do’anya...
Semua keluarga, sahabat dan orang-orang yang menyayangiku...
Atas dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini...
Serta Terimakasih untuk Almamater tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
“but they plan, and Allah plans. And Allah is the best of planners.”
(Qur’an 8:30)
“Jika kamu tidak mampu berjalan sebagai orang yang cerdas, maka berjalanlah
kamu sebagai orang yang tidak kenal rasa takut”
(Anonim)
SANWACANA
Alhamdulillahirrobbil’alamiin. Puji syukur penulis ucapkan sebagai tanda
syukurkepada Allah SWT Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Stakeholder Engagement Terhadap Pengungkapan Sustainability
Report Berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4 (Studi Empiris
Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-
2015).”Shalawat serta salam juga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, teladan
terbaik bagi seluruh umat.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang terlibat didalamnya baik secara
langsung maupun tidaklangsung dan moril maupun materil. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E, M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE,M.Si. Akt., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
4. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., C.A., Akt., selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah memberikan ilmu dan arahan yang baik dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Ninuk Dewi K., S.E., M.Sc., C.A., Akt., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping terimakasih atas waktu, bimbingan, saran, dan nasihat yang
diberikan selama masa perkuliahan dan proses penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt selaku pembimbing akademik
terimakasih atas waktu, bimbingan, saran, dan nasiht yang diberikan selama
mas perkuliahan
7. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt., selaku Dosen Penguji
Utamaatas segala kritik dan masukannya dalam penyempurnaan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan, serta pembelajaran selama penulis mengenyam
pendidikan di Universitas Lampung.
9. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala
bantuannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
10. Bapak dan Ibuku tercinta, Waris dan Ibu Ely Listyawati yang tiada hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang, memberikan pembelajaran utama
akan Allah, menuturkan kalimat-kalimat penyemangat agar anaknya menjadi
pribadi yang baik dimata Allah dan ciptaannya. Tiap gores senyuman dan
tetes pengorbanan yang keluar akan selalu anakmu ingat dan berdoa
segalanya yang terbaik untuk Ibu dan Bapak di dunia dan akhirat nanti.
11. Kakak dan Keponakanku tersayang, Riska Fitriwati yang selalu ada tiap
waktu mendengarkan cerita dan keluh kesah, serta Arrayyan Muhammad
Raditya yang selalu menemani dan keceriaannya mencerahkan hari-hariku.
12. Keluarga besar dari kedua belah pihak orangtuaku yang tak dapat kusebutkan
satu persatu. Kiranya penyelesaian skripsi ini dapat menjadi kebanggaan
untuk mereka semua. Terima kasih untuk setiap kasih sayang, nasihat, serta
semangat yang diberikan kepada penulis.
13. Sahabat SMPku, Muhammad Ariski, Denny Pratama dan Wahyu Puspitaning
Putri. Terimakasih atas pembelajaran hidup, motivasi, dan semangat juang
yang kalian tularkan yang tak bisa dipungkiri kalian menjadi salah satu
bagian penting dalam membentuk pribadi penulis saat ini.
14. Keluarga kecilku di SMA, penghuni kelas XII-PATRICK, Dimas, Prima,
Utew, Cici, Galih, Haves, Eko, Daus, Risa, Bertha, Yudha, Amoy, Rini, dan
lainnya. Terima kasih telah mengenalkan penulis dunia yang lebih luas, serta
dukungan dan kebersamaannya selama ini.
15. Sahabat yang paling kusayang, Lauwana, Ismi Mekadina, Yenni Astari,
Monik Iga Nandini, Feby Eka Putri, dan Lisa Ayu Pratiwi. Terima kasih atas
hari-hari penuh kebahagiaan dan suka cita, hiburannya dikala letih dan sedih,
kalian salah satu potongan kisah terbaik yang mengisi hidup penulis. Jangan
menyerah dan galau berkepanjangan menunggu seseorang itu datang,
yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik untuk kita. Semoga
Allah melancarkan jalan menuju cita-cita kita dan persahabatan ini tak lekang
oleh waktu.
16. Sahabat paling kusayang, Ayudia Dwi Puspitasari, Diena Izzaty Muslih,
Laviona, Galuh Orie Syamilasani, Meli Agustinasari, dan Novi Windasari.
Terima kasih atas hari-hari penuh kebahagiaan dan suka cita, hiburannya
dikala letih dan sedih, kalian salah satu potongan kisah terbaik yang mengisi
hidup penulis. Jangan menyerah dan galau berkepanjangan menunggu
seseorang itu datang, yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik
untuk kita. Semoga Allah melancarkan jalan menuju cita-cita kita dan
persahabatan ini tak lekang oleh waktu.
17. Sahabat rumahku tersayang, Riska, Linda, Pandu, Resvi, Hayuni.
Terimakasih telah hadir dikehidupanku dan selalu sabar menghadapi
tingkahku selama ini. Semoga Allah limpahkan rahmat dan kesuksesan untuk
kalian semua.
18. Sahabat-sahabat perjuangan dikampus tercinta, Kinan, Syuhada, Jania, Ara,
dan Azhar yang seringkali penulis repotkan. Terima kasih untuk semua suka,
duka, motivasi, dukungan, nasihat, bantuan dan kesabaran kalian. Semoga
Allah limpahkan rahmat dan kesuksesan untuk kita semua.
19. Teman-teman KKN dan Ibu KKN yang tahan banting, Ibu Jumilah, Ahmad
Fauzy, Nurul Agustina, Ria Andani, Salsabila Septira, Zaina Khoirunnisa,
dan Nandia Thara Dita. Terima kasih atas suka duka kebersamaannya dalam
keterbatasan selama 60 hari di Kampung Sidoharjo, Penawartama. Kalian luar
biasa, kalian yang terbaik.
20. Kelas Akuntansi Paralel 2013, Adon, Eten, Siti, Reni, Sidik, Iqbal, Sunu,
Ardi, Adit, Gus, Eza, Abdul, Elsi, Nada, Fitria, Audit, Indika, Amel, Arbud,
Deni, Diska, Lano, Latifa, Seli, Ratu, Sesil, Sulton, Ucha dan lainnya.
Terimaka atas dukungannya. Semoga kita semua sukses.
21. Keluarga besar Komunitas @JagoAkuntansi Indonesia, terlebih khusus
keluarga chapter Lampung. Terima kasih atas doa, dukungan, kebersamaan,
kesabaran, pengalaman berharga, dan motivasi yang membangun penulis
untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Penulis berdoa semoga Allah SWT dapat membalas kebaikan, bantuan dan doa
yang telah diberikan. Semoga skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Aamiin Yaa Robbal’alamin.
Bandar Lampung, 15 Juni 2017
Penulis
Dewi Kusumawati
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
ABSTRACT ......................................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ ix
MOTTO ............................................................................................................... x
SANWACANA .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 8
2.1.1 Teori Stakeholder .................................................................................. 8
2.1.2 Teori Legitimasi .................................................................................... 9
2.1.3 Teori Agensi .......................................................................................... 9
2.1.4 Sustainability Report ............................................................................. 10
2.1.5 Stakeholder Engagement dan Pengungkapan Sustainability Report ... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 21
2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 23
2.4 Pengembangan Hipotesis ................................................................................ 24
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 28
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 28
3.3 Variabel Penelitian .......................................................................................... 29
3.3.1 Variabel Dependen ................................................................................ 30
3.3.2 Variabel Independen ............................................................................. 31
3.4 Metode Analisis Data ...................................................................................... 32
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 32
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 32
3.4.3 Uji Hipotesis ......................................................................................... 34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Penelitian ........................................................................................ 37
4.2 Statistik Deskriptif .......................................................................................... 39
4.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 41
4.4 Analisis Data .................................................................................................. 46
4.5 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 55
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 56
5.3 Saran ................................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 21
Tabel 3.1 Perusahaan Sektor Non-keuangan yang Listed di BEI ......................... 29
Tabel 4.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 37
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan ................................................................................. 38
Tabel 4.3 Deskriptif Statistik ................................................................................ 39
Tabel 4.4 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................................................ 42
Tabel 4.5 Pengujian Multikolinearitas .................................................................. 43
Tabel 4.6 Uji Glejser ............................................................................................. 45
Tabel 4.7 Uji Durbin Watson ................................................................................ 45
Tabel 4.8 Uji Interpretasi Hasil Autokorelasi Durbin Watson .............................. 46
Tabel 4.9 Uji Koefisiensi Regresi Berganda ....................................................... 47
Tabel 4.10 Uji Koefisiensi Determinasi Adjusted R Square ................................. 48
Tabel 4.11 Uji F .................................................................................................... 49
Tabel 4.12 Uji t ..................................................................................................... 50
Tabel 4.13 Hasil Penelitian ................................................................................... 50
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 24
Grafik 4.1 Uji Normalitas dengan Probability Plot ............................................ 42
Grafik 4.2 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot ....................................... 44
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai peran penting
dalam kelangsungan perekonomian serta masyarakat luas. Saat ini perusahaan
dituntut untuk ikut serta dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu pembangunan
yang memenuhi kebutuhan dunia sekarang tanpa mengabaikan kemampuan
generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya (Simbolon dan Sueb, 2016).
Hal ini dikarenakan banyak perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya
menciptakan kerusakan lingkungan seperti salah satunya yaitu perusahaan PT
Newmont Minahasa Raya dan kasus lumpur panas PT Lapindo Brantas.
Pada tahun 1987 The World Commission on Evironment and Development yang
dikenal dengan The Brundtland Commision melaporkan lewat publikasi Oxford
University Press berjudul “Our Common Future”. Poin penting dalam laporan
tersebut adalah dikemukakannya konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development), memberikan perintah bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan
bisnisnya mengacu pada prinsip Triple Bottom Line yaitu 3P (Profit, People and
Planet).Salah satu cara menuju sustainability yaitu dengan cara melakukan
pengungkapan sustainability report (Rusdianto, 2013).
2
Sustainability report merupakan praktik pengukuran, pengungkapan dan upaya
akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal
(GRI, 2013). Sustainability report bagi perusahaan merupakan publikasi informasi
yang mencerminkan kinerja organisasi dalam dimensi ekonomi, sosial dan
lingkungan yang dapat menjadi media bagi perusahaan untuk menginformasikan
kinerja organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).
Sustainability report memiliki acuan terhadap standar internasional Global
Reporting Initiative (GRI). GRI adalah sebuah organisasi termuka internasional di
bidang keberlanjutan. Saat ini, GRI menyediakan pedoman standar laporan
berkelanjutan versi G4 Guidelines.
Publikasi sustainability report di Indonesia masih bersifat sukarela (voluntary)
karena tidak ada standar pokok yang mengatur. Jumlah perusahaan yang
mengungkapkan sustainability report mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Hal ini memberikan pengertian bahwa perusahaan sudah memiliki kepedulian
yang lebih terkait dengan keberlanjutan di bidang ekonomi, lingkungan maupun
sosial. Perusahaan yang mengungkapkan sustainability report ingin menunjukkan
transparansi komitmen perusahaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan kepada
stakeholder untuk mendapatkan umpan balik pada kinerja perusahaan dalam
menanggapi tuntutan informasi dari stakeholder (Simbolon dan Sueb, 2016).
Dalam penyusunan sustainability report, harapan dan keinginan-keinginan para
stakeholder adalah titik acuan utama bagi banyak keputusan yang terlibat, seperti
ruang lingkup, batasan, serta aplikasi indikator dan jaminan (GRI, 2011). Oleh
3
karena itu, beberapa pedoman (guideline) internasional seperti Global Reporting
Initiative (GRI) dan Institute of Sosial and Ethical Accountability mendudukan
stakeholder engagement sebagai sarana utama untuk mengembangkan struktur
sustainability reporting (Owen, dkk., 2001). Stakeholder engagement menjadi
sangat kritikal bagi sustainability reporting karena stakeholder engagement dapat
memfasilitasi pengidentifikasian dan pengertian dari isu-isu sustainabilitas dimana
isu sustainabilitas tersebut mencakup: isu-isu, keperdulian, kebutuhan dan
ekspektasi dari para pemangku kepentingan.
Penelitian mengenai stakeholder engagement dan laporan pertanggungjawaban
sosial perusahaan telah dilakukan oleh Prado, dkk., (2009). Dalam penelitian
Prado, dkk., (2009) menjelaskan bahwa stakeholderengagement dapat membantu
perusahaan untuk mengetahui keinginan stakeholder-nya yang akan dijadikan
pengembangan dalam pengungkapan tanggungjawab perusahaan. Dalam
penelitian Prado, dkk., (2009), sejumlah variabel yang digunakan adalah lembaga
keuangan, pemegang saham dominan dan pemegang saham tersebar. Menurut
Ullmann (1985), stakeholder dari pihak pemegang saham merupakan pihak
stakeholder yang utama dimana kekuatan pemegang saham dapat mengontrol
sumberdaya perusahaan. Prado, dkk., (2009) juga menggunakan beberapa variabel
kontrol antara lain dari pihak pemerintah, dari pihak kreditur,strategic posture dan
economic performance. Dalam penelitiannya Prado, dkk., (2009) mendapatkan
hasil bahwa pemegang saham dominan berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan lembaga keuangan dan
pemegang saham tersebar berpengaruh positif tidak signifikan.
4
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang telah dilakukan Prado, dkk., (2009)
yang menganalisis stakeholder engagement dan pengungkapan tanggung jawab
sosial. Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Prado, dkk., (2009). Pertama, dalam penelitian ini penulis
menggunakan pengungkapan sustainability report sebagai variabel dependen.
Kedua, penulis hanya menggunakan kepemilikan saham mayoritas dari pihak
pemegang saham. Penulis hanya menggunakan kepemilikan saham mayoritas
karena di Indonesia umumnya kepemilikan saham masih terkonsentrasi atau
sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok. Pada
penelitian ini penulis juga menambahkan variabel independen leverage dari pihak
krediturdan ukuran perusahaandari pihak masyarakat atau publik.
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk menganalisis pengaruh stakeholder
engagement terhadap pengungkapan sustainability report. Perusahaan yang
menerapkan praktik tanggungjawab sosial perusahaan dengan baik akan
menerapkan kebijakan stakeholder engagement ditandai dengan hubungan timbal
balik dengan para pemangku kepentingan mereka (Manetti, 2011). Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan pengungkapan sustainability report sebagai
variabel dependen, sedangkan variabel independennya dari pihak pemegang
saham yang diwakili dengan variabel kepemilikan saham mayoritas, dari pihak
kreditur diwakili dengan variabel leveragedan dari pihak masyarakat diwakili
dengan variabel ukuran perusahaan.
Perusahaan yang kepemilikan sahamnya terkonsentrasi atau mayoritas akan
membuat pemegang saham tersebut semakin kuat posisinya di dalam perusahaan.
5
Semakin kuat posisi stakeholder, semakin besar kecenderungan perusahaan untuk
melakukan yang sesuai dengan keinginan para stakeholder-nya. Thomsen dan
Pederson (2000) menyatakan bahwa struktur kepemilikan ditandai dengan adanya
pemegang saham dominan yang mengontrol perilaku perusahaan dalam
mempengaruhi tujuan suatu organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Prado,
dkk., (2009) memberi bukti bahwa kepemilikan saham mayoritas berpengaruh
positif terhadap luas pengungkapan tanggungjawab perusahaan. Dengan demikian
kepemilikan saham mayoritas dapat mendorong perusahaan untuk melakukan
pengungkapan sustainability report.
Leverage merupakan perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk
membiayai perusahaan atau perbandingan antara dana yang diperoleh dari
eksternal perusahaan dengan dana yang disediakan pemilik perusahaan.
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung menggunakan
uangnya untuk membayar hutang dibanding digunakan untuk melakukan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Nasir, dkk., (2014),
menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
Ukuran perusahaan merupakan ukuran mengenai besar kecilnya perusahaan.
Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula tuntutan terhadap
keterbukaan informasi dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini
dikarenakan perusahaan besar merupakanperusahaan yang banyak disoroti oleh
para stakeholder.Dengan demikian, perusahaan membutuhkan upaya yang lebih
besar untuk memperoleh legitimasi stakeholder dalam rangka menciptakan
6
keselarasan nilai-nilai sosial dari kegiatannya dengan norma perilaku yang ada
dalam masyarakat (Suryono dan Prastiwi, 2011). Adrianus dan Purwatiningsih
(2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sosial dan lingkungan.
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
pengungkapan sustainability report mampu memberikan manfaat-manfaat positif
bagi para stakeholder, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Stakeholder Engagement terhadap Pengungkapan
Sustainability Reportberdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) G4 (Studi
Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun
2013-2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
kepemilikan saham mayoritas, leverage, dan ukuran perusahaanmemiliki
pengaruh terhadap pengungkapan sustainability report berdasarkan global
reporting initiative (GRI) G4 pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2015?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan urain di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh kepemilikan saham mayoritas, leverage, dan ukuran perusahaanterhadap
7
pengungkapan sustainability report berdasarkan global reporting initiative (GRI)
G4 pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis dan akademik, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan bagi kalangan akademis untuk memberikan kontribusi
terhadap pengembangan model yang lebih kompleks dari penelitian
terdahulu.
2. Bagi praktisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan yang dapat
digunakan sebagai informasi ataupun wacana mengingat banyak
perusahaan yang belum mengungkapkan laporan sustainability report.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang keberadaan
perusahaan dalam menjalankan kegiatannya untuk memberikan kontribusi bagi
stakeholder-nya (pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan, masyarakat,
konsumen, supplier, analis dan pihak lain). Perusahaan harus menjaga hubungan
dengan stakeholder-nya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan
stakeholder-nya (Chariri dan Ghozali, 2007).
Teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk
diberikan informasi mengenai aktivitas perusahaan. Teori stakeholder lebih
mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Jika
diperhatikan secara seksama dari definisi di atas maka telah terjadi perubahan
mengenai siapa saja yang termasuk dalam pengertian stakeholder perusahaan.
Sekarang ini perusahaan sudah tidak memandang bahwa stakeholder mereka
hanya investor dan kreditor saja. Konsep yang mendasari mengenai siapa saja
yang termasuk dalam stakeholder perusahaan sekarang ini telah berkembang
mengikuti perubahan lingkungan bisnis dan kompleksnya aktivitas bisnis
perusahaan.
9
2.1.2 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori legitimasi sebagai dasar untuk menjelaskan pengungkapan sosiallingkungan
yang menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalammenganalisis
perilaku organisasi(Chariri, 2007). Landasan teori legitimasi adalah kontrak sosial
yang terjadi antaraperusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi
dan menggunakan sumber ekonomi (Chariri, 2007). Chariridan Ghozali (2007)
mengatakan bahwa kegiatan perusahaan dapat menimbulkan dampak sosial dan
lingkungan,sehingga pengungkapan sosial dan lingkungan adalah suatu alat
manajerial yangdipergunakan untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan
dan sebagaiwujud akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan
berbagaidampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan perusahaan baik dalam
pengaruhyang baik atau pengaruh yang buruk.
Gray, dkk.,(1995) berpendapat bahwa teori legitimasi dan teoristakeholder
merupakan perspektif teori yang berada dalam kerangka teoriekonomi politik. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh masyarakat dalam menentukanalokasi sumber
keuangan dan sumber ekonomi lainnya, perusahaan cenderungmenggunakan
kinerja berbasis lingkungan dan pengungkapan informasi untukmembenarkan atau
melegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat.
2.1.3 Teori Agensi (Agency Theory)
Jensen and Meckling (1976), menjelaskan bahwa agency theory merupakan
teoriyang menjelaskan adanya hubungan keagenan antara manajemen (agent)
denganpemilik perusahaan (principal), dimana wewenang dan tanggung jawab
10
agentmaupun principal telah diatur dalam kontrak kerja bersama untuk
pengambilan keputusan atas nama principal. Agen yang disebut sebagai pembuat
keputusan mempunyai kontrak untuk melaksanakan tanggungjawab tertentu dan
memberikan laporannya kepada pihak prinsipal, sedangkan prinsipal yang disebut
sebagai penilai informasi mempunyai kontrak untuk memberikan upah kepada
agen (Hendriksen, 2002).
Teori agensi mengasumsikan bahwa agen memiliki lebih banyak informasi
mengenai kondisi perusahaannya daripada prinsipal. Hal ini dikarenakan prinsipal
tidak dapat mengamati kegiatan yang dilakukan agen secara terus-menerus dan
berkala. Agen berkewajiban untuk memberikan informasi kepada prinsipal. Teori
agensi memiliki asumsi bahwa setiap individu semata-mata termotivasi oleh
kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan
antaraprincipal dan agent. Hal tersebut terjadi karena adanya pemisahan
kepemilikan dan pengendalian perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976).
2.1.4 Sustainability Report
2.1.4.1 Definisi Sustainability Report
Global Reporting Initiative (GRI) mendefinisikan sustainability report sebagai
sistem pelaporan yang memungkinkan semua perusahaan dan organisasi untuk
mengukur, memahami dan mengkomunikasikan informasi ekonomi, lingkungan,
dan sosial sebagai tanggung jawab kepada stakeholder internal maupun eksternal
mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan
berkelanjutan. G4 Guidelines digunakan sebagai standar pengungkapan pelaporan
11
perihal tindakan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri
dari:indikator kinerja ekonomi, indikator kinerja lingkungan, indikator praktek
tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, indikator hak asasi manusia, indikator
kinerja masyarakat dan indikator kinerja tanggung jawab produk.
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) menjelaskan
manfaat yang didapat dari pengungkapan sustainability report antara lain:
1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder
(pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah) dan
meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu mewujudkan
transparansi.
2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat
yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market
share, dan loyalitas konsumen jangka panjang.
3. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership
thinking dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi.
4. Sustainability report dapat mengembangkan dan memfasilitasi
pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam
mengelola dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.
5. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung
kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan
pemegang saham untuk jangka panjang.
6. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang
saham dengan visi jangka panjang dan membantu mendemonstrasikan
12
bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial
dan lingkungan.
2.1.4.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report
Global Reporting Initiative (GRI) menetapkan prinsip-prinsip penyusunan
pengungkapan sustainability report. Prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk
menghasilkan informasi yang terdapat di dalam sustainability report lebih
berkualitas dan layak untuk dinilai oleh para stakeholder. Prinsip-prinsip tersebut
antara lain:
1. Keseimbangan
Sustainability report sebaiknya menyajikan aspek positif dan negatif dari
kinerja suatu perusahaan untuk dapat menilai secara keseluruhan kinerja
dari perusahaan tersebut. Selain itu sustainability report harus menyajikan
gambaran yang tidak bias terhadap kinerja perusahaan.
2. Dapat Dibandingkan
Sustainability report berisi isu-isu dan informasi yang ada sebaiknya
dipilih, dikumpulkan, dan dilaporkan secara konsisten. Informasi tersebut
harus disajikan yang memungkinkan para stakeholder untuk menganalisis
perubahan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
3. Kecermatan
Sustainability report berisiinformasi yang cukup cermat dan detail
sehingga memungkinkan para stakeholder untuk menilai kinerja
perusahaan.
13
4. Ketepatan Waktu
Sustainability report dijadwalkan secara reguler sertatersedia tepat waktu ketika
dibutuhkan para stakeholder dalam pengambilan keputusan.
5. Kejelasan
Sustainability report harus disediakan dalam cara yang dapat dimengerti dan diakses
oleh para stakeholder yang menggunakan laporan.
6. Keterandalan
Informasi dan proses yang digunakan dalam penyiapan Sustainability report harus
dikumpulkan, direkam, dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dalam sebuah cara yang
dapat diuji dan dapat membentuk kualitas dan materialitas dari laporan.
2.1.4.3 Pengungkapan Sustainability Report
Pengungkapan sustainability report di Indonesia masih bersifat sukarela
(voluntary) dikarenakan masih belum ada peraturan yang megharuskan
pengungkapan sustainability report. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 Tahun 2009paragraf 12:
“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporanmengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah(valueaddedstatement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkunganhidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggapkaryawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang perananpenting. laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup StandarAkuntansi Keuangan.
PSAK No.1 Tahun 2009 tersebut menjelaskan perusahaan diharapkan untuk dapat
mengungkapkan segala informasi yang berhubungan dengan aktivitas sosial dan
lingkungan yang dilakukan perusahaan. Hal ini diperjelas dengan Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012
14
tentang Perseroan Terbatas, yang berbunyi: ”Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan“.
Laporan keberlanjutan organisasi menyajikan informasi terkait aspek material,
yaitu aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial
organisasi atau yang secara nyata mempengaruhi asesmen dan pengambilan
keputusan para pemangku kepentingan. Sustainability reporting menurut GRI G4
guidelines terdiri dari 3 dimensi berikut:
1. Ekonomi
Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi
terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap
sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global.
2. Lingkungan
Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi
pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air,
dan ekosistem. Kategori lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan
input (seperti energi dan air) dan output (seperti emisi, efluen, dan limbah),
termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang
berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan.
3. Sosial
a. Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
Indikator praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan kerja meliputi
lapangan pekerjaan, kondisi pekerja (jumlah, komposisi gender,
pekerja purna waktu dan paruh waktu), relasi buruh dengan
15
manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan, pendidikan,
pengembangan karyawan, serta keberagaman dan peluang.
b. Hak Asasi Manusia
Indikator kinerja hak asasi manusia menentukan bahwa organisasi
harus selalu memperhatikan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepantingan lainnya dengan memperhatikan asas kesetaraan
yang meliputi praktik investasi dan pengadaan, praktik manajemen,
penerapan prinsip nondiskriminasi, kebebasan mengikuti
perkumpulan, tenaga kerja anak, pemaksaan untuk bekerja, praktik
pendisiplinan, praktik pengamanan, dan hak-hak masyarakat adat.
c. Masyarakat
Indikator kinerja masyarakat memperhatikan dampak organisasi
terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan reaksi dari
institusi sosial kaitannya dengan kepedulian dan pengelolaan isu-isu
seperti komunitas, korupsi, kebijakan publik, serta perilaku anti
kompetitif seperti anti-trust dan monopoli.
d. Tanggungjawab atas Produk
Indikator kinerja tanggung jawab atas produk mencakup aspek seperti
kesehatan keselamatan dari pengguna produk dan pelanggan pada
umumnya, produk dan jasa, komunikasi untuk pemasaran, serta
customer privacy.
16
2.1.4.4 Isi Sustainability Report
Sustainability report merupakan laporan yang memaparkan dampak dariaktivitas
perusahaan, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Isi dari
sustainabilityreport adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan program utama. Dalam bagian ini dijelaskan mengenai
kinerja lingkungan, sosial, dan ekonomi. Contoh dari kegiatan yang
dicantumkan dalam kinerja lingkungan adalah penanaman pohon dan
pengurangan emisi gas rumah kaca. Kinerja sosial membahas mengenai
penyaluran dana sosial perusahaan. Dalam kegiatan ekonomi membahas
mengenai tanggungjawab produk, ketenagakerjaan, serta nilai ekonomi
yang ditahan dan didistribusikan.
2. Sambutan dewan komisaris
3. Sambutan dewan direksi
4. Sekilas tentang perusahaan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai
komposisi kepemilikan saham, produk utama dan jangkauan pasar,
wilayah operasi, visi dan misi, struktur organisasi, sertifikasi, serta
penghargaan dan pengakuan eksternal.
5. Tata kelola dan kebijakan. Pada bagian ini memaparkan mengenai Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris, dewan direksi,
kompensasi dan remunerasi, penghindaran benturan kepentingan, upaya
pencegahan dan pengelolaan risiko, partisipasi dalam kebijakan publik,
anti korupsi dan persaingan uasaha sehat, kesehatan berpendapat dan
pemberitahuan minimum, serta penyatuan komite GCG.
17
6. Rencana induk dan tanggungjawab sosial perusahaan. Pada bagian ini
menggambarkan visi dan misi CSR, tahap eksplorasi, tahap konstruksi dan
operasi, tahap paska aktivitas operasi, serta pembinaan hubungan dengan
pemangku kepentingan.
7. Upaya pengurangan emisi. Upaya pengurangan emisi terdiri dari
perhitungan serapan pencemaran udara dan inisiatif mengurangi emisi.
8. Kesungguhan pengelolaan lingkungan. Bagian ini mengungkapakan
bagaimana perusahaan bersungguh-sungguh melakukan pengelolaan
lingkungan dengan cara patuh dengan hukum dan pengendalian emisis
bukan rumah kaca. Selain itu pada bagian ini juga membahas mengenai
penggunaan material, keaneka ragaman hayati, pemakaian daur ulang air,
serta pengelolaan limbah cairan, padatan, dan bahan bahaya dan beracun.
9. Kinerja ekonomi berkelanjutan. Dalam bagian ini dipaparkan mengenai
pejanjian investasi dan HAM, pengembangan bisnis dengan pemasok
lokal, dan pelayanan konsumen.
10. Mengembangkan sumber daya manusia. Dalam bagian ini tidak hanya
membahas mengenai pelatihan dan pengembangan karir saja, namun juga
membahas mengenai keberadaan karyawan, keterlibatan karyawan lokal,
serikat pekerja, imbal jasa karyawan, jam kerja dan lembur, tingkat
perputaran karyawan, serta pensiun dan jaminan hari tua.
11. Keutamaan dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Pada bagian ini
membahas mengenai komite keselamatan, peristiwa kecelakan kerja, dan
kesehatan kerja pada perusahaan tersebut.
18
12. Bersama membangun kesejahteraan masyarakat. Pada bagian ini
dijelaskan mengenai program kemitraan yang dilakukan perusahaan
dengan masyarakat sekitar melalui UMKM. Selain itu juga dijelaskan
mengenai program pembinaan lingkungan, pembangunan komunitas, dan
pemberdayaan masyarakat sekitar.
2.1.5 StakeholderEngagament dan Pengungkapan Sustainability Report
Menurut Andriof dan Waddock (2002) stakeholder engagement merupakan suatu
kolaborasi berbasis kepercayaan antara individu atau badan sosial dengan tujuan-
tujuan berbeda yang hanya dapat dicapai bersama-sama. Sehingga, organisasi
penting untuk memahami permintaan dari para stakeholder yang mana dapat
dilakukan dengan menyelidiki tentang apakah ada perbedaan interest, kepedulian
dan harapan dari berbagai macam kelompok para stakeholder yang berkaitan
dengan aktivitas-aktivitas organisasi. Dalam hubungannya dengan hal-hal
tersebut, stakeholder engagement dapat memfasilitasi organisasi untuk
mengetahui keinginan-keinginan dari pada stakeholder (Isenmann dan Kim,
2006). Engagement sendiri mempunyai arti akuntabilitas organisasi terhadap para
stakeholder dan menegaskan bahwa ketetapan-ketetapan organisasi didasari oleh
pemahaman yang penuh dan akurat dari asprirasi-aspirasi dan keinginan-
keinginan para stakeholder (ISEA, 1999).
Stakeholder engagement sangat penting dalam konteks sustainability reporting.
Stakeholder engagement merupakan langkah mendasar dari proses pelaporan
sustainability report karena perannya dalam menentukan materialitas dan
19
relevansi informasi yang dikomunikasikan (Manetti, 2011). Selama proses
pembuatan sustainability report, stakeholder dapat terlibat dengan cara berikut
(Isenmann & Kim 2006):
1. Pada awal proses pembuatan sustainability report, untuk melibatkan para
stakeholder dalam mengungkapkan kebutuhan dan harapan mereka dari
sustainability report.
2. Selama proses pembuatan sustainability report, untuk mendapatkan umpan
balik dan kritik dari sustainability report.
3. Selama publikasi sustainability report, untuk mendapatkan konsultasi
mengenai usaha masa depan pada isu-isu keberlanjutan dan siklus
pelaporan mendatang.
2.1.5.1 Kepemilikan Saham Mayoritas
Pada umumnya kepemilikan mayoritas atau terkonsentrasi merupakan fenomena
yang biasa ditemukan dengan kondisi ekonomi yang sedang bertumbuh
(Nuryaman, 2009). Sebaliknya, di negara-negara Anglo Saxonseperti Inggris dan
Amerika Serikat, struktur kepemilikan relatif sangat menyebar. Kepemilikan
saham dikatakan mayoritas atau terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki
oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut
memiliki jumlah saham yang relatif dominan dibandingkan yang lainnya.
kepemilikan saham mayoritas dapat menjadi mekanisme internal pendisiplinan
manajemen sebagai salah satu mekanisme untuk meningkatkan monitoring,
karena dengan kepemilikan yang besar menjadikan pemegang saham memiliki
20
akses informasi yang cukup signifikan untuk mengimbangi keuntungan informasi
yang dimiliki manajemen (Hubert dan Langhe, 2002).
2.1.5.2 Leverage
Leverage merupakan representasi seberapa besar perusahaan bergantung pada
kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat
leverage tinggi berarti perusahaan sangat bergantung pada kreditur untuk
membiayai asetnya. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat leverage
rendah berarti memiliki modal sendiri untuk membiayai asetnya. Sehingga,
tingkat leverage perusahaan, merepresentasikan risiko keuangan perusahaan
(Suryono dan Prastiwi, 2011). Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aset dibiayai utang (Kasmir, 2014). Artinya berapa
besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aset yang
dimiliki. Menurut Murhadi (2013), solvabilitas atau leverage menggambarkan
proporsi utang terhadap aset ataupun ekuitas, dan apabila rasio utang semakin
tinggi, maka semakin berisiko perusahaan karena semakin besar utang yang
digunakan untuk pembelian asetnya.
2.1.5.3 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran mengenai besar kecilnya
perusahaan.Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula tuntutan
terhadap keterbukaan informasi dibanding perusahaan yang lebih kecil.
perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dapat bertahan daripada perusahaan
dengan ukuran yang lebih kecil, karena semakin besar perusahaan, semakin besar
21
pula sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut (Kamil dan Herusetya, 2012).
Menurut Cowen (1987) dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa perusahaan
yang lebih besar akan memiliki pengaruh dan aktivitas yang lebih banyak
terhadap masyarakat, sehingga akan membuat para pemegang sahamnya untuk
lebih memperhatikan laporan-laporan perusahaan dalam menyebarkan informasi
aktivitas-aktivitas sosial yang telah diimplementasikan. Perusahaan besar mampu
melakukan pengungkapan yang lebih luas karena perusahaan memiliki sumber
daya yang lebih besar dan mampu membiayai penyediaan informasi kepada pihak
eksternal (Nasir, dkk., 2014).
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pengaruh stakeholder engagement terhadap sustainability
report pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini
merujuk pada beberapa penelitian sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil1 Nuryaman,
(2009)PengaruhKonsentrasiKepemilikan,UkuranPerusahaan danMekanismeCorporateGovernanceterhadapPengungkanSukarela
Variabel independen:konsentrasikepemilikan, ukuranperusahaan, proporsikomisarisindependen danreputasi auditor.Variabel dependen:Pengungkapansukarela.
Konsentrasikepemilikan, ukuranperusahaan danreputasi auditorberpengaruh positifterhadappengungkapansukarela, sedangkanproporsi komisarisindependen tidakmemiliki pengaruh
22
terhadappengungkapansukarela.
2 Said, R.,Zainuddin,YZ., danHaron,H.,(2009)
TheRelationshipbetweenCorporateSocialResponsibilityDisclosure andCorporateGovernanceCharacteristicsin MalaysianPublic ListedCompanies
Variabel independen:ukuran dewan,independensi dewan,dualitas CEO, komiteaudit, konsentrasikepemilikan,kepemilikanmanajerial,kepemilikan asing,dan kepemilikanpemerintah.Variabel dependen:pengungkapan CSR.
Komite audit,konsentrasikepemilikan,kepemilikan sahamoleh pemerintahberpengaruh positifdan signifikanterhadap luaspengungkapan CSR.
3 Prado, L.,Isabel, A., danGarcia, S.,(2009)
StakeholderEngagementand CorporateSocialResponsibilityReporting: theOwnershipStructureEffect
Variabel independen:lembaga keuangan,kepemilikan sahamdominan, dankepemilikan sahamtersebar.Variabel dependen:pengungkapan CSR.
Kepemilikan sahamdominanberpengaruh positifsignifikan terhadappengungkapan CSR.Lembaga keuangandan kepemilikansaham tersebarberpengaruh positiftidak signifikan.
4 Sufian danZahan, (2013)
OwnershipStructure andCorporateSocialResponsibilityDisclosure inBangladesh
Variabel independen:konsentrasikepemilikan,kepemilikan asing,kepemilikan pihakluar dan ukuranperusahaan. Variabeldependen:pengungkapan CSR
Konsentrasikepemilikanberpengaruh positifterhadappengungkapan CSR,sedangkankepemilikan asing,kepemilikan pihakluar dan ukuranperusahaan tidakmemiliki pengaruhterhadappengungkapan CSR.
23
5 AdrianusHartanto danPurwatiningsih, (2014)
PengaruhStakeholdersPower danKarakteristikPerusahaanterhadapPengungkapanSosial danLingkungan
Varibel independen:Kekuatanpemerintah, kekuatanpemegang sahammayoritas, kekuatankreditur, ukuranperusahaan, reputasiauditor dan jenisindustri danprofitabilitas.Variabel dependen:pengungkapan sosialdan lingkungan.
Kekuatan pemegangsaham mayoritas,ukuran perusahaandan profitabilitasmemiliki pegaruhpositif terhadappengungkapan sosialdan lingkungan,sedangkan kekuatanpemerintah,kekuatan kreditur,reputasi auditor danjenis industri tidakmemiliki pengaruhsignifikan terhadappengungkapan sosialdan lingkungan.
6 Nasir, A.,Ilham, E., danVadela Irna,(2014)
PengaruhKarakteristikPerusahaan danCorporateGovernanceterhadapPengungkapanSustainabilityReport
Variabel Independen:Profitabilitas,likuiditas, leverage,aktifitas, ukuranperusahaan, komiteaudit, dewan direksidan governancecomitte.Variabel dependen:pengungkapansustainability report.
Profitabilitas,leverage dangovernance comitteberpengaruhsignifikan terhadappengungkapansustainability report,sedangkan likuiditas,aktifitas, ukuranperusahaan, komiteaudit dan dewandireksi tidakberpengaruhsignifikan terhadappengungkapansustainability report.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan perumusan masalah, tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu maka
digambarkan kerangka pemikiran yang disusun sebagai berikut:
24
Kerangka Pemikiran
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Hubungan Kepemilikan Saham Mayoritas dengan Pengungkapan
Sustainability Report
Kepemilikan saham mayoritas atau terkonsentrasi adalah jika sebagian saham
yang dimiliki oleh sebagian individu atau kelompok sehingga jumlah saham
tersebut relatif dominan dibandingkan dengan jumlah saham lainnya. Perusahaan
yang kepemilikan sahamnya terkonsentrasi akan membuat pemegang saham
tersebut semakin kuat posisinya di dalam perusahaan.Semakin kuat posisi
stakeholder, semakinbesar kecenderungan perusahaan untuk melakukan yang
sesuai dengan keinginan para stakeholder-nya.Anderson, dkk., (2003)
berpendapat bahwa pemegang saham mayoritas memiliki kepentingan jangka
panjang dengan perusahaan mengenai kelangsungan hidup perusahaan sehingga
penting bagi perusahaan untuk menjaga reputasi perusahaan itu sendiri.
Perusahaan yang menjaga reputasinya akan memaksimalkan tanggungjawab
ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap para pemangku kepentingan yang akan
Kepemilikan SahamMayoritas
Pengungkapan SustainabilityReportLeverage
Ukuran Perusahaan (Size)
H1+
H2-
H3+
25
berdampak pada nilai perusahaan. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk
melakukan pengungkapan sustainability report.
Penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan positif antara konsentrasi
kepemilikan dengan pengungkapan CSR yang dilakukan oleh Said, dkk., (2009).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prado, dkk., (2009) serta Adrianus dan
Purwatiningsih, (2014) menunjukkan bahwa kepemilikan saham mayoritas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR.Nuryaman (2009)
serta Wardani (2012) juga menyatakan bahwa konsentrasi kepemilikan
berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Namun berbeda dengan hasil
yang diperoleh Abeysekera dan Lu (2014) menyatakan bahwa kepemilikan saham
mayoritas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai
berikut:
H1: Kepemilikan saham mayoritas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
2.4.2 Hubungan Leverage dengan Pengungkapan Sustainability Report
Dalam praktiknya, kreditur sebagai penyedia pinjaman modal adalah stakeholder
yang cukup dominan dalam perusahaan karena sangat mempengaruhi kegiatan
perusahaan dan pengungkapan. Roberts (1992) menyatakan bahwa semakin besar
ketergantungan perusahaan terhadap pembiayaan lewat hutang, maka perusahaan
akan semakin dihadapkan pada tekanan bahwa manajemen diharapkan untuk
memenuhi permintaan kreditur terkait kegiatan sosial dan lingkungan perusahaan.
26
Meskipun begitu, penelitian yang dilakukan oleh Cormier dan Magnan (1999)
menyatakan hal yang sebaliknya bahwa terdapat hubungan negatif antara hutang
finansial dengan pengungkapan. Hanya perusahaan yang memiliki rasio hutang
yang rendah yang dapat mengatasi trade off yang dihasilkan dari biaya
pengungkapan informasi dan manfaat yang mereka dapatkan.
Penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan negatif antara leverage
dengan pengungkapan sustainability report (Suryono dan Prastiwi, 2011). Nasir
dan Irna (2014) sertaAnggoro dan Fachrurrozie (2013) menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif signifikan antara leverage dengan pengungkapan
sustainability report. Namun penelitian yang dilakukan Adrianus dan
Purwatiningsih (2013) menunjukkan leverage tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sosial dan lingkungan. Dengan demikian, perusahaan yang
memiliki tingkat hutang tinggi, akan mengurangi tingkat pengungkapan laporan
yang bersifat sukarela. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis kedua sebagai berikut:
H2: Leverageberpengaruh negatif terhadap pengungkapan sustainability
report.
2.4.3 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Pengungkapan Sustainability
Report
Ukuran perusahaan merupakan ukuran mengenai besar kecilnya perusahaan.
Rusdianto (2013) menyatakan bahwa perusahaan besar akan mengungkapkan
informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini dikarekan perusahaan
27
yang besar akan semakin diperhatikan oleh para stakeholder. Dalam kondisi
dimana perusahaan menjadi sorotan para stakeholder, perusahaan membutuhkan
upaya yang lebih besar untuk memperoleh legitimasi stakeholder dalam rangka
menciptakan keselarasan nilai-nilai sosial dari kegiatannya dengan norma perilaku
yang ada dalam masyarakat (Suryono dan Prastiwi, 2011). Menurut Cowen (1987)
dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar akan
memiliki pengaruh dan aktivitas yang lebih banyak terhadap masyarakat, sehingga
akan membuat para pemegang sahamnya untuk lebih memperhatikan laporan-
laporan perusahaan dalam menyebarkan informasi aktivitas-aktivitas sosial yang
telah diimplementasikan. Oleh karena itu semakin besar perusahaan, maka
semakin memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak,
sehingga semakin tinggi kemungkinan untuk melakukan praktik pengungkapan
sustainability report.
Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Fauzi, dkk., (2007), Djakman
dan Machmud (2008), Nuryaman (2009), Suryono dan Prastiwi (2011), serta
Adrianus dan Purwatiningsih (2014) menunjukkan hubungan positif antara ukuran
perusahaan dengan pengungkapan sustainability report.Namun penelitian yang
dilakukan oleh Nasir, dkk., (2014) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan
(annual report) di dapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id),
dan laporan pengungkapan sustainability report di dapat dari website resmi
perusahaan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2013-2015. Sampel yang
diteliti adalah perusahaan yang melakukan pengungkapan sustainability report
periode tahun 2013-2015.
Berdasarkan Indonesian Capital Market Directory perusahaan yang terdaftar di
BEI selama tahun 2013-2015 untuk sektor non-keuangan berjumlah 404
perusahaan. Secara rinci, jenis perusahaan terdiri dari:
29
Tabel 3.1
Perusahaan Sektor Non-Keuangan yang Listed di BEI
1. Pertanian 212. Pertambangan 413. Industri Dasar dan Kimia 654. Industri Lain-lain 415. Industri Barang Konsumen 386. Real Estate, Properti dan Kontruksi 547. Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 518. Perdagangan, Jasa & Investasi 93
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
dipilih berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel yang representatives sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria
sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
2. Mempublikasikan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang
terpisah dari annual report pada tahun 2013-2015.
3. Mempublikasikan laporan tahunan (annual report) tahun 2013-2015.
4. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Terdapat tiga variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
kepemilikan saham mayoritas, leverage, dan ukuran perusahaan. Sedangkan untuk
variabel dependen yaitu pengungkapan sustainability report.
30
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen
atau variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengungkapan sustainability report. Variabel sustainability reporting
diukur dengan Sustainability Report Disclosure Index (SRDI). Berdasarkan
Global Initiative Reporting (GRI) G4 guidelines, pengungkapan sustainability
report meliputi 3 dimensi yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Secara
keseluruhan terdapat 91 item asesmen sustainability report berdasarkan GRI G4
guidelines.
Perhitungan SRDIdilakukan dengan memberikan skor 1 jika suatu item
diungkapkan, dan 0 jika tidak diungkapkan. Setelah dilakukan pemberian skor
pada seluruh item, skor tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total
skor untuk setiap perusahaan (Simbolon dan Sueb, 2016).
Rumusnya adalah sebagai berikut:
SRDI =
Keterangan:
SRDI : Sustainability Report Disclosure Index perusahaan
n :jumlah item yang diungkapkan
k : jumlah item yang diharapkan diungkapkan
31
3.3.2 Variabel Independen
3.3.2.1 Kepemilikan Saham Mayoritas
Kepemilikan saham mayoritas merupakan kepemilikan saham perusahaan yang
memegang kendali atas keseluruhan atau sebagian besar perusahaan. Kepemilikan
saham mayoritas diukur dengan persentase kepemilikan terbesar (Adrianus dan
Purwatiningsih, 2014).
Kepemilikan Saham Mayoritas = Persentase Kepemilikan Saham Terbesar
3.3.2.2 Leverage
Leverage merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu saat
perusahaan dilikuidasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk
mengukur leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER) (Kasmir, 2014).
Debt to Equity Ratio =
3.3.2.3 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dalam
menjalankan operasinya. Ukuran perusahaan diukur menggunakan log of total
assetyaitu logaritma natural jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan (Kamil dan
Herusetya, 2012).
SIZE = (Ln) Total Aset
32
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambara atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum dari suatu
data (Ghozali, 2013).
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji data-data dengan menggunakan
regresi liner berganda. Pengujian statistik yang menggunakan analisis regresi
dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-
asumsi klasik. Syarat-syarat tersebut yaitu data harus terdistribusi secara normal,
tidak mengandung multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
independen dan variabel dependen keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal (Ghozali, 2013). Model regresi memenuhi asumsi normalitas jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Selain
itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan uji statistik one-sampleKolmogorov-
Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dari one sample Kolmogorov-
Smirnov(Ghozali, 2013) adalah:
33
1. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di atas tingkat signifikansi0,05
menunjukkan data residual terdistribusi dengan normal, dan
2. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di bawah tingkatsignifikansi
0,05 tidak menunjukkan data residual terdistribusi tidaknormal.
3.4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari: (1) tolerance value, (2)
nilai variance inflation factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas
adalah yang mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10
(Ghozali, 2013). Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau VIF di atas 10,
maka terjadi multikolinearitas.
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Scatter Plot dan Uji Glejser. Dasar analisis
dari Uji Scatter Plot yakni jika gambar menunjukkan titik-titik yang menandakan
komponen-komponen variabel-variabelmenyebar secara acak pada bidang scatter,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Dalam
34
penelitian ini, pengujian yang digunakan untuk mendukung analisis Uji Scatter Plot
adalah Uji Glejser. Ketika uji glejser menunjukkan hasil analisis signifikansi variabel
> 0.05, maka variabel penelitian bebas dari heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini dilakukan uji autokorelasi karena data yang akan
dikumpulkan dan diolah merupakan model regresi linear. Autokorelasi bertujuan
menguji apakah suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Jik
aterjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali,
2013).Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson. Uji Durbin
Watson ini digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika nilai 0 <dw < dl, maka akan terjadi autokorelasi
2. Jika nilai dl ≤dw≤du, maka tidak dapat disimpulkan
3. Jika (4-dl) < dw <4, maka terjadi autokorelasi.
4. jika (4-du) ≤ dw ≤ (4-dl), maka tidak dapat disimpulkan
5. Jika nilai du < dw < (4-du) maka tidak terjadi autokorelasi
3.4.3 Uji Hipotesis
3.4.3.1 Analisis Regresi Berganda
Hipotesis pada penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis regresi
berganda, yaitu suatu metode statistik yang mengukur kekuatan hubungan antara
35
dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen (Ghozali, 2013). Analisis regresi berganda dalam
penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu
kepemilikan saham mayoritas, leverage, dan ukuran perusahaam terhadap variabel
dependen pengungkapan sustainability report. Metode statistik model persamaan
regresi secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
SRDI= α + β1KM + β2LEVERAGE + β3SIZE + e
Dimana:
SRDI = Sustainability Report Disclosure Index
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi Berganda
β1KM = Kepemilikan Saham Mayoritas
β2LEVERAGE = Leverage
β3SIZE = Ukuran Perusahaan
e = koefisien error
3.4.3.2 Uji Koefisien Determinasi Adjusted (R2)
Koefisien determinasi adjusted (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adjusted R² adalah antara nol(0)
dan satu (1). Nilai koefisien determinasi adjusted (R²) yang kecil menunjukkan
kemampuan variabel independen terbatas dalam menjelaskan variabel dependen.
Bila terdapat nilai adjusted R² dengan nilai negatif, maka dianggap bernilai 0
(nol). Sedangkan nilai adjusted R² yang mendekati 1 menunjukkan bahwa
36
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi dan menjelaskan variabel dependennya (Ghozali,
2013).
3.4.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi layak
digunakandalam penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan
nilaisignifikansi F hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang digunakan
(0,05).
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Bila nilai signifikansi F < 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi
layak digunakan.
b. Bila nilai signifikansi F > 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi
tidak layak digunakan dalam penelitian.
3.4.3.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian signifikansi parameter individual ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat dengan
asumsi variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2013). Kesimpulan yang
diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat signifikansi (α) dengan ketentuan:
a. α > 5%: H0 ditolak
b. α < 5%: H0 diterima
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis pengaruh stakeholder engagement terhadap
pengungkapan sustainability report berdasarkan Global Reporting Initiative
(GRI) G4. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh
kepemilikan saham mayoritas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan sustainability report berdasarkan Global Reporting Initiative
(GRI) G4. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H1) diketahui bahwa
variabel kepemilikan saham mayoritas terbukti secara statistik memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan sustainability
report. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan melakukan sesuai yang
diinginkan oleh pemegang saham mayoritas dan melakukan pengungkapan
informasi tambahan dalam hal pengungkapan sustainability report.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diketahui bahwa variabel
leverage terbukti memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki kecenderungan
menggunakan uangnya untuk membayar hutang dibandingkan untuk
mengungkapkan informasi yang bersifat sukarela.
56
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) diketahui bahwa
variabel ukuran perusahaan terbukti secara statistik memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan dengan ukuran yang besar akan lebih
cenderung untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dibandingkan
perusahaan kecil sebagai upaya untuk memperoleh legitimasi masyarakat.
Oleh karena itu semakin besar perusahaan, maka semakin memiliki
kecenderungan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak, sehingga
semakin tinggi kemungkinan untuk melakukan praktik pengungkapan
sustainability report.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Perusahaan yang dijadikan sebagai sampel hanya terdiri dari perusahaan
publik yang menyajikan sustainability report secara terpisah dengan
annual report, sehingga dapat menyebabkan hasil perhitungan yang bias
dan tidak dapat mewakili keadaan yang sebenarnya.
2. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan GRI G4, sehingga tahun
pengamatan pada penelitian ini hanya tiga tahun yaitu tahun 2013-2015.
57
5.3 Saran
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mendorong adanya penelitian-
penelitian terkait yang lebih baik lagi. Adapun saran yang penulis berikan:
1. Memperhatikan kriteria dalam pemilihan sampel, sebaiknya perusahaan
yang dijadikan sebagai sampel tidak hanya perusahaan publik yang
menyajikanlaporan keberlanjutan secara terpisah dengan annual report,
tetapi juga perusahaan publik yang pengungkapan laporan
keberlanjutannya tergabung dengan annual report.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan penggunaan
variabel lain yang dapat mewakili pihak stakeholder dalam stakeholder
engagementyang dapat mempengaruhi pengungkapan sustainability
report, selain variabel dalam penelitian ini. Seperti kepemilikan saham
asing, kepemilikan saham institusional, regulasi pemerintah dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abeysekera dan Lu, Y. 2014. Stakeholders’ Power, Corporate Characteristics, andSocial and Evironmental Disclosure. Journal of Cleaner Production,64(1): 426-436.
Adrianus, Hartanto dan Purwatiningsih. 2014. Pengaruh Stakeholders Power danKarakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.
Anderson, RC., Mansi, SA., and Rebb, DM. 2003. Founding Family Ownershipand The Agency Cost of Debt. Journal of Financial Economics:68: 263-285.
Andriof, J., and Waddock, S. 2002. Unfolding Stakeholder Engagement. InUnfolding Stakeholder Thinking: Theory, Responsibility and Engagement,Androif J, Waddock S, Husted B, Rahman S (eds). Greenleag Publishing,Sheffield, UK, pp. 19-42.
Anggoro, S., dan Fachrurrozie. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan TerhadapPengungkapan Sustainability Report. Jurnal Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Semarang, Vol. 2, No. 4. Semarang.
Chariri, A. 2007. Kritik Sosial Atas Pemakaian Teori Dalam PenelitianPengungkapan Sosial dan Lingkungan. Jurnal Maksi, Vol.8.
Cormier, D.,and Magnan, M. 1999. Corporate Environmental DisclosureStrategies: Determinants, Costs, and Benefits. Journal of Accounting,Audit, and Finance.
Djakman, Chaerul dan N. Machmud. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikanterhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSRD). SimposiumNasional Akuntansi XI.
Fauzi Hansan, L. Mahoney, dan A. A. Rahman. 2007. Institutional Ownership andCorporate Social Performance: Empirical Evidence from IndonesianCompanies. Social and Environmental Accounting, 1(2): 334-347.
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Undip: Semarang.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gray, R., Kouhy, R., and Lavers, S. 1995. Corporate Social and EvironmentalReporting: A Review of The Literatur and A Longitudinal Study of UKDisclosure. Accounting, Auditing and Accountability Journal, 8(2): 47-77.
GRI 2013. Sustainability Reporting Guidelines: Version 4.1. Global ReportingInitiative, Amsterdam, The Netherlands.
GRI 2011. Sustainability Reporting Guidelines: Version 3.1. Global ReportingInitiative, Amsterdam, The Netherlands.
Hendriksen, Eldon dan Michael F. 2002. TeoriAkuntansi. Penerbit: interaksara.Batam.
Hubert, Ooghe dan Lange, Tine De. 2002. The Anglo-America Versus theContinental European Corporate Governance Model: Empirical Evidenceof Board Composition in Belgium. European Business Review, 14(6): 437-449.
Isenmann, R., and Kim, KC. 2006. Interactive Sustainability Accounting:Developing Clear Target Group Tailoring and Stimulating StakeholderDialogue. In Schaltegger, S, Bennett, M & Burritt, R (eds). SustainabilityAccounting and Reporting, Springer, pp. 533-555.
Jensen, M., and Meckling, W. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior,Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,3(4): 305-360.
Kamil, Ahmad dan Herusetya, A., 2012. Pengaruh Karakteristik PerusahaanTerhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility.Media Riset Akutansi, Vol. 2, No.1.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Khan, A., Muttakin, M., dan Siddiqni, J.2012. Corporate Governance andCorporate Social Responsibility Disclosures: Evidence from an EmergingEconomy. J Bus Ethics 114:207–223.
Manetti, Giacomo. 2011. The Quality of Stakeholder Engagement inSustainability Reporting: Empirical Evidence and CriticalPoints.Corporate Social Responsibility and Environmental ManagementJournal, 18, 110–122.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan ValuasiSaham. Jakarta: Salemba Empat.
Nasir, A., Ilham, E., danVadela Irna. 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaandan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report.Jurnal Akuntansi Universitas Riau,Vol. 22, no.1. Pekan Baru.
Nuryaman. 2009. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan danMekanisme Corporate Gorvenance Terhadap Pengungkapan Sukarela.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 6, No.1.
Owen, DL., Swift, T., and Hunt, K. 2001. Questioning The Role of StakeholderEngagement in Social and Ethical Accounting, Auditing and Reporting.Accounting Forum, 25(3): 264-282.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentangTanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Prado, L., Isabel, A., and Garcia, S. 2009. Stakeholder Engagement and CorporateSocial Responsibility Reporting: The Ownership Structure Effect.Corporate Social Responsibility and Environmental Management 16:94-107.
Roberts, R.W. 1992. Determinans of Corporate Social Responsibility Disclosure:An Application of Stakeholder Theory. Accounting, Organizations, andSociety, 17(6): 595-612.
Rusdianto, Ujang. 2013. CSR Communications A Framwork for PR Practitioners.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Said, R., Zainuddin, YZ., and Haron, H. 2009. The Relationship BetweenCorporate Social Responsibility Disclosure and Corporate GovernanceCharacteristics in Malaysian Public Listed Companies.SocialResponsibility Journal,5(2): 212-226.
Sembiring, E. R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan TanggungJawab Sosial. Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Simbolon, Junita dan Sueb, Memed. 2016. Pengaruh Pengungkapan SustainabilityRepot Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Simposium NasionalAkuntansi XIX.
Sufian, Mohammad dan Muslima, Zahan. 2013. Ownership Structure andCorporate Social Responsibility Disclosure in Bangladesh. InternationalJournal of Economics and Financial Issues, 3(4): 901-909.
Suryono, Hari dan Prastiwi. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan danCorporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan SustainabilityReport. Simposium Nasional Akuntansi XIV.
Thomsen S., and Pederson, T. 2000. Ownership Structure and EconomicPerformance in The Largest European Companies. Accounting,Organizations and Society 6(4): 355-362.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas.
Ullmann, AA. 1985. Data in Search of A Theory: A Critical Examination of TheRelationship Among Social Performance, Social Disclosure, andEconomic Performance of US firms. The Academy of Management Review10(3): 540-557.
Wardani, Puruwita. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas PengungkapanSukarela. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala.Surabaya.