Upload
trankien
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
ARTI WAHYU UTAMI
K4308071
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JULI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Arti Wahyu Utami
NIM : K4308071
Jurusan / Program Studi : PMIPA / Pendidikan Biologi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENGARUH STRATEGI
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012" ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Arti Wahyu Utami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
ARTI WAHYU UTAMI
K4308071
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JULI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Arti Wahyu Utami. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED
INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMA NEGERI 1 JATEN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap keterampilan proses saisn siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten ; (2) pengaruh gaya belajar siswa terhadap
keterampilan proses saisn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten; dan (3) interaksi
antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap keterampilan proses
sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)
menggunakan Randomized Control Only Design. Strategi pembelajaran dan gaya
belajar sebagai variabel bebas dan keterampilan proses sains sebagai variabel
terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian ini
adalah siswa kelas VIII C sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas VIII D
sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan “Cluster
Random Sampling”. Teknik pengumpulan data keterampilan proses sains
menggunakan teknik tes dan lembar observasi. Pengukuran gaya belajar biologi
menggunakan angket. Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis varians
(ANAVA) dua jalan dan uji lanjut Bunfferoni.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Strategi pembelajaran Guided
Inquiry berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Jaten ; 2) Gayai belajar tidak berpengaruh terhadap keterampilan
proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten ; dan 3) Tidak terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan
proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Guided Inquiry,Keterampilan Proses Sains,
Gaya Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Arti Wahyu Utami. THE EFFECT OF GUIDED INQUIRY LEARNING
STRATEGY ON THE SCIENCE PROCESS SKILL VIEWED FROM THE
LEARNING TYPOLOGY OF VIII GRADERS OF SMP NEGERI 1 JATEN
IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training
and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.
This research aims to find out: (1) the effect of guided inquiry learning
strategy use on the science process skill of VIII graders of SMP Negeri (Public
Junior High School) 1 Jaten; (2) the effect of the learning typology on the science
process skill of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and (3) the interaction
between the learning strategy and learning typology on the science process skill of
VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten.
This study was a quasi-experiment research using Randomized Control
Only Design. The learning strategy and learning typology served as independent
variable and science process skill served as dependent variable. The population of
research was the even semester of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten in the
school year of 2011/2012. The sample of research was the VIII C graders as
control group and VIII D graders as the experiment group. The sampling
technique used was “Cluster Random Sampling”. Techniques of collecting data
used for collecting data on science process science were test and observation
sheet. The measurement of biology learning typology was done using
questionnaire. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis
(ANAVA) and Bunfferoni follow-up test.
The conclution of the research are: 1) Guided Inquiry learning strategy
affects significantly the science process skill of the VIII graders of SMP Negeri 1
Jaten; 2) Learning typology does not affect the science process skill of the VIII
graders of SMP Negeri 1 Jaten; and 3) there was no interaction between learning
strategy and learning typology on the science process skill of the VIII graders of
SMP Negeri 1 Jaten.
Keywords: Guided Inquiry learning strategy, Science Process Skill, Learning
typology.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu,
karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang
menunggu”
(Penulis)
“Berhenti bertanya bagaimana cara mendapatkan apa yang
diinginkan, karena jawaban yang tepat hanyalah berusaha”
(Penulis)
“ Niscaya Allah mengangkat derajad orang- orang yang beriman
diantaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat “
(QS. Al Mujadalah :11)
“Sebaik- baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak
manfaat bagi orang lain “
(HR. Bukhari)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat dan Ridho Allah SWT, kupersembahkan karya ini
untuk:
Ibu terimakasih atas cinta kasih sayang yang tulus, dan senantiasa
memberikan doa , ibu engkau adalah segalanya di hidup ku..
Bapak tersayang yang senantiasa memberikan doa, cinta, kasih sayang, dan
pengorbanan yang tiada henti. I love u bapak..
Adek ku tersayang Dewi Murdianti.
Bp. Dr.Maridi, M.Pd. dan Bp. Joko Ariyanto S.Si, M.Si , terima kasih atas
bimbingan, pengarahan dan waktu yang diberikan.
Bu Titik, Bu Anik dan Murid-murid SMP 1 Jaten tersayang yang sudah
membantu dalam pelaksanaan penelitian, terima kasih,
Teman teman “Jack Family” Diana dan Ria terimakasih selalu senantiasa
menjadi pendengar curahan hati ku. Pinkan, Rida, Welly, Ita ,Iva terimaksih
atas kegilaan dan selalu membuat keributan, kerusuhan, kehebohan,
keceriaan dimanapun tempatnya. Kalian semua adalah anugrah terindah
yang pernah ku miliki.
RN terimaksih atas semangatnya dan kebersamaan selama ini, tetap
semangat untuk mencapai cita- cita.
Teman-teman Biologi 2008 terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan
yang terindah dan tak kan terlupa.
Mbak Leila terimaksih sudah menjadi sahabat dan kakak selama empat
tahun ini, Santi, Ida, Mbak Nurul, Mbak Gita, Mbak Lita, terimaksih atas
kegembiraan selam tiga tahun dikost yang kita cintai. Nia, Iva, Kiki, Ulin,
Manda, terimaksih selama setahun ini sudah mengisi keceriaan dalam satu
atap.
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENGARUH STRATEGI
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMA NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar
sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberi ijin dalam proses penyusunan skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam
menyelesaikan penelitian.
5. Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penelitian hingga penyusunan skripsi.
6. Kepala SMPN 1 Jaten, yang telah memberi ijin guna pengambilan data dalam
penelitian.
7. Guru mata pelajaran biologi SMP Negeri 1 Jaten , yang telah memberi
bimbingan dan bantuan selama penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
8. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Tidak ada yang dapat penulis berikan selain doa semoga amal kebaikan
Bapak/Ibu/Saudara mendapat balasan yang sempurna dari Allah. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena penulis yakin
bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah. Oleh karena itu saran dan kritik
sangat kami harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.
Surakarta, 2 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ v
HALAMAN MOTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 6
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 6
1. Strategi Pembelajaran Guided Inquiry ........................................... 6
2. Keterampilan Proses Sains............................................................. 9
3. Gaya Belajar ................................................................................... 12
4. Penelitian yang relevan.................................................................. 14
B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 15
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 17
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 18
1. Tempat Penelitian........................................................................... 18
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 18
B. DesainPenelitian ................................................................................... 19
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 22
1. Populasi Penelitian ......................................................................... 22
2. Sampel Penelitian ........................................................................... 22
D. Teknik Pengambilan Sampel..... ........................................................ 22
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 22
1. Variabel Penelitian ......................................................................... 22
2. Metode Pengumpuan Data ............................................................ 24
3. Teknik Penyusunan Instrumen ....................................................... 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a. Penyusunan Instrumen KPS ..................................................... 27
b. Penyusunan Instrumen Gaya Belajar ...................................... 28
F. Validasi Instrumen Penelitian .............................................................. 26
1. Uji Validitas .......... ........................................................................ 27
2. Uji Reliabilitas ...... ........................................................................ 27
G. Teknik Analisis Data . .......................................................................... 28
1. Uji Keseimbangan .......................................................................... 29
2. Uji Prasyarat Analisis . ................................................................... 30
a. Uji Normalitas ...... ................................................................... 30
b. Uji Homogenitas .. ................................................................... 31
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 32
H. Prosedur Penelitian............................................................................... 33
BAB II. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 35
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 35
1. Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Strategi Pembelajaran..... 35
2. Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Gaya Belajar ................... 37
3. KPS Berdasarkan Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan
Gaya Belajar ................................................................................... 39
B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................ 41
1. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 41
2. Hasil Uji Homogenitas .................................................................... 42
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 43
D. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................................... 47
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 54
E. Simpulan .............................................................................................. 54
F. Implikasi ............................................................................................... 55
G. Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55
LAMPIRAN ..................................................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran inquiry ....................................................... 8
Tabel 2.2. Macam- macam keterampilan proses sains dan indikatornya ...... 11
Tabel 2.3. Ciri –ciri Gaya Belajar ................................................................. 14
Tabel 3.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 19
Tabel 3.2. Desain Penelitian “Randomized Control Only Design” .............. 20
Tabel 3.3. Sumber Perolehan Data dan Jenis Data ....................................... 23
Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Validitas Keterampilan Proses Sains ...... 27
Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Tes Keterampilan Proses
Sains ............................................................................................. 29
Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan
Awal .............................................................................................. 30
Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan
Awal .............................................................................................. 31
Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal ............. 32
Tabel 4.1. Deskripsi KPS Ditinjau dari Strategi Pembelajaran .................... 36
Tabel 4.2. Penyebaran Skor Gaya Belajar Kelompok Kontrol .................... 39
Tabel 4.3. Penyebaran Skor Gaya Belajar Kelompok Eksperimen ............. 39
Tabel 4.4. Deskripsi KPS ditinjau dari Gaya Belajar.................................... 39
Tabel 4.5. Deskripsi KPS Berdasarkan Interaksi antara Strategi
Pembelajaran dan Gaya Belajar ................................................... 41
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas KPS pada Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ................................................................. 42
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas KPS Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa ...... 42
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas KPS untuk Variasi Strategi
Pembelajaran dan Gaya Belajar ................................................... 43
Tabel 4.9. Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran
Guided Inquiry Terhadap KPS .................................................... 44
Tabel 4.10.Hasil Analisis Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap KPS ..... 45
Tabel 4.11 Hasil Analisis Interaksi antara Strategi Pembelajaran
dan Gaya Belajar Biologi Terhadap KPS.................................... 45
Tabel 4.12.Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Pengaruh
Strategi Pembelajaran Guided Inquiry terhadap KPS ................. 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 16
Gambar 3.1. Skema Paradigma Penelitian .................................................... 20
Gambar 4.1. Perbandingan Keterampilan Proses Sains Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen ......................................... 37
Gambar 4.2. Nilai Keterampilan Proses Sains setiap aspek ......................... 38
Gambar 4.3. Perbandingan KPS Kelompok Gaya Belajar Auditori,
Visual, dan Kinestetik ............................................................... 40
Gambar 4.4. Perbandingan KPS Berdasarkan Interaksi antara
Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar .................................. 41
Gambar 4.5. Grafik interaksi strategi pembelajaran dengan Gaya Belajar
Terhadap KPS .......................................................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian
a. Silabus Kelas Eksperimen ................................................................. 58
b. Silabus Kelas Kontrol ....................................................................... 61
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 63
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 76
e. Soal Uraian KPS ............................................................................... 86
f. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Proses Sains ........................................ 87
g. Rubrik penilaian tes KPS .................................................................. 88
h. Lembar Observasi KPS ..................................................................... 91
i. Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 93
j. Angket Gaya Belajar ......................................................................... 95
k. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks ...................................... 99
Lampiran 2. Analisis Instrumen
b. Uji Validitas, Realibilitas, soal essay KPS Try Out .......................... 102
c. Surat Pernyataan Dari Ahli ............................................................... 104
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian
a. Daftar Nilai KPS Kelas Siswa VIII D ( Kelas Eksperimen) ............. 105
b. Daftar Nilai KPS Kelas Siswa VIII C ( Kelas Kontrol) ................... 107
c. Data Angket Gaya Belajar Siswa Kelas VIII D ................................ 110
d. Data Angket Gaya Belajar Siswa Kelas VIII C ................................ 111
e. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Guided Inquiry ............. 112
f. Dokumen Daftar Nilai Kelas VIII C ................................................. 116
g. Dokumen Daftar Nilai Kelas VIII D ................................................. 117
Lampiran 4. Analisis Data
a. Uji Homogenitas Kemampuan Awal ................................................ 118
b. Uji Normalitas Kemampuan Awal .................................................... 119
c. Uji Homogenitas Data KPS , Gaya Belajar ...................................... 120
d. Uji Normalitas Data KPS, Gaya Belajar .......................................... 122
e. Uji Hipotesis ..................................................................................... 127
Lampiran 5. Perijinan
a. Surat Permohonan Ijin Penelitian...................................................... 129
b. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ...................................... 130
c. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian .......................................... 131
Lampiran 6. Dokumentasi
a. Dokumentasi Kelas Kontrol .............................................................. 132
b. Dokumentasi Kelas Eksperimen ....................................................... 134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan
suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan konstitusi
serta sarana dalam membangun watak bangsa. Tujuan pendidikan diarahkan pada
pengembangan peserta didik dan inovatif, melalui proses- proses pembelajaran
yang kreatif dan inovatif. Tujuan akhir dari pendidikan adalah terciptanya kualitas
sumber daya manusia yang utuh secara intelektual, kemapuan dan moral.
Keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari kegiatan proses belajar
mengajar. Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu ketrampilam atau
keahlian tertentu oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Ketrampilan
atau keahlian tersebut diperlukan, karena tiap siswa memiliki tingkat pemahaman
yang tidak sama. Ada yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi dan ada
yang kurang atau rendah. Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh
karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka di
samping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
Pada saat proses kegiatan belajar mengajar kebanyakan siswa lebih
bersifat pasif, enggan, takut atau malu untuk mengemukakan pendapatnya.
Keadaan semacam ini sedikit banyak akan mengganggu kelancaran pembelajaran
dan juga kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran biologi saat
ini umumnya lebih terorientasi pada aspek produk sains dan kurang
mengembangkan proses sains. Jika hal ini dibiarkan terus akan menyebabkan
siswa semakin mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep-
konsep yang ada dalam pelajaran biologi dan guru juga akan mengalami kesulitan
dalam membelajarkan siswa karena pembelajaran cenderung satu arah, sehingga
pada gilirannya proses pembelajaran menjadi terlambat dan lamban.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Disamping hal diatas, gambaran selintas tentang keadaan siswa SMP
Negeri 1 Jaten dalam kegiatan pembelajaran adalah 1) Suasana dalam
pembelajaran dalam kelas masih kurang kondusif, 2) Aktivitas sebagian besar
siswa hanya dalam kelas hanya duduk dan memperhatikan guru menerangkan, 3)
Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru/teacher
centered, 4) Saat dijelaskan siswa kelihatannya mendengarkan tetapi ternyata
hasil belajarnya masih jauh dari harapan, 6) Mereka menganggap pelajaran Sains/
Biologi sulit karena banyak hapalannya.
Metode atau teknik merupakan salah satu cara yang berfungsi dalam
proses mencapai tujuan belajar . Teknik mengajar yang baik ialah yang
disesuaikan dengan materi yang disampaikan, kondisi siswa dan sarana yang
tersedia. Melihat fenomena ini, penulis mengusulkan adanya inovasi dalam proses
pembelajaran, yaitu melalui pengajaran dengan Guided Inquiry. Inkuiri tidak
hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada,
termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri merupakan suatu
proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Melalui keterampilan keterampilan proses ilmiah dan sikap ilmiah siswa
dapat mengembangkan kemampuan potensi berpikir. Ada berbagai keterampilan-
keterampilan proses terdiri dari keterampilan- keterampilan dasar (basic skill) dan
keterampilan- keterampilan terintegrasi ( integrated skills). Konsep sains/ biologi
akan lebih bermakna diperoleh melalui pengamatan langsung. Karena obyek yang
dipelajari adalah nyata dan terdapat disekitar siswa. Data pengamatan akurat dapat
diperoleh siswa jika memiliki keterampilan proses sains yaitu mengamati,
menggolongkan, menafsirkan, membuat kesimpulan dan akhirnya mampu
mengkomunaksikan kepada orang lain baik secara lisan ataupun tertulis misalnya
membuat laporan tugas. Dalam proses pembelajaran siswa dihadapkan pada
langsung masalah Sains/Biologi yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari –
hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Keberhasilan pembelajaran selain dipengaruhi oleh metode yang
digunakan oleh guru juga dipengaruhi oleh faktor yang lain salah satunya adalah
gaya belajar. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gaya belajar tidak
berpengaruh terhadap ketrampilan proses sains, namun penelitian ini
menggunakan gaya belajar dan strategi pembelajaran Guided Inquiry yang diduga
kuat dapat berpengaruh terhadap ketrampilan proses sains. Gaya belajar adalah
cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berpikir memproses dan
mengerti suatu informasi (Gunawan,2003). Gaya belajar di bagi menjadi tiga
macam yaitu 1) Visual adalah menyerap informasi dengan cara mengamati dan
melihat apa yang berlangsung disekeliling mereka, 2) Auditori adalah mereka
mulai bias belajar dengan baik terutama dengan mendengarkan dan dengan mudah
mengingat informasi kompleks yang didengar, 3) Kinestetik adalah melibatkan
seluruh tubuh ketika menyerap informasi dan mendapatkan ketrampilan dasar
(Prashnig, 2007).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diadakan penelitian yang berjudul “
Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap Keterampilan
Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012 “
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas serta untuk
memperjelas masalah maka dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Guided
inquiry terhadap keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Jaten ?
2. Apakah terdapat pengaruh gaya belajar terhadap keterampilan proses sains
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten ?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran Guided inquiry dan
gaya belajar terhadap keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Jaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang telah dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap
keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten.
2. Pengaruh gaya belajar terrhadap keterampilan proses sains pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten
3. Interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya
belajar terhadap keterampilan proses sains pada siswa kelas kelas VIII
SMP Negeri 1 Jaten
D. Manfaat Penelitian
Setelah perumusan masalah di atas diperoleh jawabannya, diharapkan
penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Siswa
1. Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dalam pembelajaran sains
atau biologi
2. Mengajarkan siswa untuk berkerja sama dalam kelompok-kelompok,
memecahkan masalah bersama, berpendapat dan bertanggung jawab.
3. Meningkatkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran biologi
b. Bagi guru
1. Membantu guru dalam usaha mencari bentuk pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan
2. Memberikan masukan kepada guru dalam pemilihan pendekatan
pembelajaran agar pembelajaran lebih berpusat pada siswa (student-
centered
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
c. Bagi Instansi
Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan
suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan
proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten sehingga meningkatkan
sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Inkuiri Terbimbing (Guided Inkuiri )
Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi
dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertnyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis dari Schmidt.Tidak ada satu
metode mengajar yang baik untuk semua pengajaran. Strategi belajar mengajar
yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu itu tergantung pada kondisi masing-
masing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar secara faktual.
Kemampuan siswa, kemampuan guru, sifat materi, sumber belajar, media
pengajaran, faktor logistik, tujuan yang ingin dicapai, adalah unsur-unsur
pengajaran yang berbeda-beda di setiap tempat dan waktu. (Gulo, 2002).
Karakteristik Guided Inquiry menurut Amri (2010) adalah
mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui observasi spesifik hingga
mampu membuat inferensi atau generalisasi, sasarannya adalah mempelajari
proses pengamatan kejadian atau objek dan menyusun generalisasi yang sesuai,
guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran, misalnya kejadian, data dan
materi, serta berperan sebagai pemimpin kelas, setiap siswa berusaha membangun
pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas, kelas diharapkan
berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran, biasanya sejumlah generalisasi akan
diperoleh siswa, guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil
generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan seluruh siswa dalam kelas.
Menurut Dimyati (2002) bahwa tekanan utama pembelajaran dengan
strategi inkuiri adalah sebagai berikut : 1) pengembangan kemampuan berpikir
individual lewat penelitian, 2) peningkatan kemampuan mempraktekkan metode
dan teknik penelitian, 3) latihan keterampilan intelektual khusus, yang sesuai
dengan cabang ilmu tertentu, 4) latihan menemukan sesuatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Menurut Trianto (2007) sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri
adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses belajar. (2)
Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuam pembelajaran. (3)
mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam
proses inkuiri. Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri
bagi siswa adalah : (1) aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang
mengundang siswa berdiskusi. (2) Inkuiri berfokus pada hipotesis. (3)
Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi data).
Standar kompetensi yang dikembangkan dalam kurikulum berbasis
kompetensi, merupakan standar minimal pengetahuan, ketrampialan dan sikap
yang harus dicapai dan mampu dilakukan oleh siswa pada setiap tingkatan dalam
suatu mata pelajaran. Standar kompetensi untuk bidang Biologi pada jenjang
SMA ditekankan pada kemampuan bekerja ilmiah, dan kemampuan memahami
konsep-konsep sains serta penerapannya dalam kehidupan( Amri,2010)
Wenning (2007) menyatakan dalam mengaplikasikan inkuiri terdapat
tahapan-tahapan yaitu mengidentifikasi masalah, membuat induksi dan
merumuskan hipotesis, membuat deduksi untuk menggeneralisasikan prediksi dari
hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen untuk menguji
hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data, menggunakan angka dan
statistic untuk memperkuat kesimpulan, menjelaskan hasil yang tidak sesiai
harapan, dan menggunakan teknologi.
Pembelajaran akan lebih bermakana jika siswa diberi kesempatan untuk
tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep dari fakta- fakta yang
dilihat dari lingkungan denngan diberikan guru. Tahapan pembelajaran inkuiri
yang dikemukakan oleh Eggen & Kauchak (1996) sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri
Fase Perilaku Guru
Menyajikan pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan masalah dituliskan dipapan
tulis. Guru membagi siswa dalam
kelompok
Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk berpendapat dalam membentuk
hipotesis. Guru membimbing siswa dalam
menentukan hipotesis yang relevan
dengan permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis mana yang
menjadi prioritas penyelidikan.
Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menentukan langkah- langkah yang
sesuai dengan hipotesis yang akan
dilakukan. Guru membimbing siswa
mengurutkan langkah- langkah percobaan.
Melakukan percobaan untuk
memperoleh informasi
Guru membimbing siswa mendapat
informasi melalui percobaan.
Mengumpulkan dan menganalisis
data
Guru memberi kesempatan pada tiap
kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang terkumpul.
Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
(Trianto, 2007)
Perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat
berinkuiri secara maksimal. Joyce mengemukakan kondisi-kondisi umum yang
merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi tersebut
ialah : 1)Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi.Faktor penghambat terciptanya suasana bebas dikelas adalah siswa
memiliki rasa takut dan rendah hati,atau rasa malu. Kebebasan berbicara dan
penghargaan terhadap pendapat yang berbeda sekalipun pendapat itu tidak
relevan, perlu selalu dipelihara dalam batas-batas disiplin anda. 2)Inkuiri berfokus
pada hipotesis. Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Kebenaran selalu
bersifat sementara. Apabila pengetahuan dipandang sebagai hipotesis, maka
kegiatan belajar berkisar sebagai sekitar pengujian hipotesis. 3) Penggunaan fakta
sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang
fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.(Trianto
2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Startegi inkuiri mempunyai keunggulan dan kekurangan. Keunggulan dari
strategi inkuiri menurut Sanjaya (2011) adalah membantu pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor, memberi kesempatan peserta didik untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka, melayani siswa yang memiliki kemampuan
diatas rata- rata, serta sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yaitu
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Kelemahan yang dimiliki strategi inkuiri menurut Sanjaya (2011) adalah
sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa, sulit dalam merencanakan
pembelajaran yang terbiasa dengan kebiasaan siswa dalam belajar, memerlukan
waktu yang panjang untuk mengimplementasikannya, sehingga guru sulit
menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Keterampilan proses sains
Keterampilan proses menurut Rustaman (2005) melibatkan keterampilan-
keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif
atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa
menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan
proses karena mungkin melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
penyusunan, atau perakitan alat. keterampilan sosial dimaksudkan bahwa mereka
berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan keterampilan proses misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.
Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain
sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-
masing keterampilan proses tersebut.
Menurut Dimyati (2006) ada berbagai keterampilan dalam keterampilan
proses, keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-
keterampilan dasar ( basic skiils) dan keterampilan- keterampilan terintegrasi
(integrated skills). Keterampilan- keterampilan dasra terdiri dari enam
keterampilan, yakni : mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,
menyimpulkan,dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan- keterampilan
terintegrasi terdiri dari : mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,
mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis,
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan
melaksanakan eksperimen.
Grace Teo Yew Mei (2007) menyatakan keterampilan proses sains adalah
kegiatan yang mencerminkan kegiatan yang dilakukan oleh ilmuan. Keterampilan
proses dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar memberikan dasar
untuk belajar keterampilan yang terintegrasi, yang merupakan keterampilan yang
lebih kompleks untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan
Belajar sains tidak hanya belajar dalam wujud pengetahuan deklaratif
berupa fakta, konsep, hukum, prinsip, tetapi juga belajar tentang pengetahuan
prosedural berupa cara memperoleh informasi, cara sains dan teknologi bekerja,
kebiasaan bekerja ilmiah, dan keterampilan berpikir. Belajar sains memfokuskan
kegiatan pada penemuan dan pengolahan informasi melalui kegiatan mengamati,
mengukur, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasi, memecahkan masalah, dan
sebagainya (Wenno,2008).
Keterampilan proses mempunyai ciri- ciri tertentu, menurut Samana
(1992) meliputi : pendekatan pembelajaran yang strategis, memndayagunakan
semua fungsi diri siswa, mendukung nilai tambah dan meningkatkan kreativitas,
bersasaran utuh serta kemanusiaan, dan meningkatkan sosialisasi diri siswa.
Keterampilan proses sains mempunyai ciri-ciri aktivitas yang dapat
diamati sehingga memudahkan dalam pengukurannya. Penjelasan jenis KPS dan
ciri aktivitasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2.2 Macam-macam keterampilan proses sains dan indikatornya
Keterampilan Proses Indikator
Mengamati Mengamati dengan indra
Mencari persamaan dan perbedaan
Mengumpulkan / menggunakan fakta yang relevan
Mengelompok
kan/ klasifikasi
Mencatat setiap hasil pengamatan secara terpisah
Mencari perbedaan, persamaan
Mengontraskan ciri-ciri
Membandingkan
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
Menafsirkan/
interpretasi
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
Menemukan pola dari sutu seri pengamatan
Menyimpulkan
Memprediksi/
meramalkan
Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang
belum diamati.
Mengajukan
pertanyaan
Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa.
Bertanya untuk meminta penjelasan
Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.
Berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan
dalam satu kejadian
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya
dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah.
Merencanakan
percobaan atau
penyelidikan
Menentukan alat, bahan dan sumber yang akan digunakan
Menentukan variabel
Menentukan apa yang akan diamati, diukur dan ditulis
Menentukan langkah-langkah kerja
Menerapkan
konsep
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang
baru
Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi
Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian
Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik, tabel atau diagram
Menyususn dan menyampaikan laporan secara sistematis
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Membaca grafik, diagran atau tabel dengan benar
Meniskusikan hasil kegiatan dalam kelompok diskusi
Mendengarkan laporan, memberi saran-saran dan menanggapi
(Rustaman, 2005)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Siswa akan mendapat distribusi yang baik dari keterampilan proses, siswa
memperoleh pengertian yang tepat tentang hakikat pengetahuan, memperoleh
kesempatan bekerja dengan ilmu pengetahuan dan meras senang, dan memperoleh
kesempatan belajar proses memperoleh dan memproduk ilmu pengetahuan
(Dimyati,2006)
3. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda
menyadari bagaimana anda dan orang lain menyerap dan mengolah informasi,
anda dapat menjadikan belajar dan komunikasi lebih mudah dengan gaya anda
sendiri. Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan
berpikir, memproses, dan mengerti suatu informasi. (Gunawan 2003)
Penyerapan bergantung pada cara orang mengusahakannya menurut
Prashnig (2007) memberikan instruksi kepada siswa melalui kekuatan gaya
belajar akan terlihat perubahan sikap yang cepat, dan tingkat kegagalan secara
afektif akan turunbahkan sampai ketitik nol.Pengaruhnya dapat dilihat terutama
pada siswa yang berprestasi rendah karena kemampuan belajar mereka
menghasilkan kinerja yang baik ketika mulai mengerti gaya belajar mereka
sendiri.
Guru dapat mendeteksi gaya belajar siswa, Ginnis (2008) menyatakan ada
empat cara untuk mendeteksi gaya belajar siswa adalah 1)Mengamati siswa
bekerja dan bermain, bekerja dari instruksi lisan atau melihat mereka
menuliskannya,2) Melalui pilihan terstruktur dengan cara ini siswa menjadi lebih
sadar diri dan mungkin memilih pilihan dengan lebih bijak, 3) Melalui kuisioner
gaya belajar,4) Melalui refleksi terhadap multi aktifitas,pendekatan ini merancang
beberapa aktivitas belajar yang berbeda yang dilakukan semua siswa.
Russel (2011) menjelaskan tentang gaya penyerapan visual ,audio, dan
kinestetik. Seseorang yang memilih untuk mendapatkan informasi secara visual
suka melakukannya dengan melihat, suka membaca, menonton televisi dan
menonton film. Seorang pembelajar visual memilih untuk melihat segala sesuatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
secara internal dalam benaknya sebelum menggambarkan atau mendiskusikan
dengan orang lain. Seorang visual yang lebih eksternal suka melihat segala
sesuatu petunjuk computer, buku, seni. Orang-orang yang memilih sesuatu secara
auditoris.Mereka lebih menyukai radio, rekaman buku dan televisi. sosok
auditoris eksternal suka berbicaradan baeang kali akan berbicara pada diri sendiri
mereka sendiri ketika tengah belajar, sementara itu para pembelajar dengan
kecenderungan auditoris internal akan berkata pada dirinya sendiri di dalam
kepalanya. Seorang yang memiliki kecenderungan kinestetik yang tinggi atau
dianggap tertinggi lebih suka belajar dan bekerja. Pembelajar dengan
kecenderungan kinestetik eksternal lebih menyukai sentuhan fisik. Sosol
kinestetik internal suka merasakan emosi, mereka tentang proses pembelajaran
sebelum menerimanya.
Selain dari uraian diatas dibawah ini merupakan ciri- ciri gaya belajar
menurut Bobbi depoter dan Micke hernacki (2011)
2.3 Ciri –ciri gaya belajar
Orang-orang Visual Orang-orang Auditori Orang-orang Kinestetik
Rapi dan teratur, berbicara
dengan cepat, perencana dan
pengatur jangka.
panjang yang baik.
Teliti terhadap detail
,mementingkan penampilan
baik dalam pakaian maupun
presentasi.
Pengeja yang baik,
mengingat apa yang dilihat
daripada apa yang didengar.
Mengingat dengan asosiasi
visual, biasanya tidak
terganggu dengan keributan.
Mempunyai masalah untuk
mengingat informasi verbal
kecuali ditulis.
Pembaca cepat dan tekun,
lebih suka membaca
daripada dibacakan.
Mencoret-coret tanpa arti
selama berbicara di telepon
atau dalam rapat.
Sering menjawab pertanyaan
dengan singkat ya atau
tidak.
Berbicara kepada diri
sendiri ketika bekerja,
mudah terganggu oleh
keributan.
Mengerakkan bibir dan
mengucapkan tulisan
ketika membaca buku.
Senang mendengarkan,
dapat mengulang
kembali dan menirikan
nada, birama, dan warna
suara.
Merasa kesulitan untuk
menulis tetapi hebat
dalam bercerita.
Biasanya pembicara
yang fasih, belajar
dengan mendengarkan
dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada
yang dilihat.
Suka berbicara, suka
berdiskusi, dan
menjelaskan sesuatu
panjang lebar.
Mempunyai masalah
Berbicara dengan
perlahan,
menanggapi
perhatian fisik.
Menyentuh
orang untuk
mendapatkan
perhatian mereka.
Berdiri dekat
ketika berbicara
dengan
seseorang,
berorientasi pada
fisik dan banyak
gerak.
Belajar melalui
memanipulasi
dan praktik.
Menghafal
dengan cara
berjalan dan
melihat, banyak
menggunakan
isyarat tubuh.
Menggunakan
kata-kata yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Lebih suka melakukan
demonstrasi daripada
berpidato.
Seringkali mengetahui apa
yang harus dikatakan tetapi
tidak pandai memilih kata-
kata.
Kadang-kadang kehilangan
konsentrasi ketika mereka
ingin memperhatikan.
dengan pekerjaan yang
melibatkan visual.
mengandung
aksi.
Menyukai buku-
buku yang
berorientasi pada
plot.
Ingin melakukan
segala sesuatu,
menyukai
permainan yang
menyibukkan.
Secara umum, kita menggunakan tiga preferensi sensori, yaitu
berdasarkan pada visual (pengliahatan), auditori (pendengaran), dan kinestetik
(sentuhan atau pendengaran). Tiga tahapan strategi sederhana cara belajar multi
sensori menurut Rose (2003) adalah membaca dan memvisualisasikannya,
menyusun pertanyaan dan merekam jawaban, menulis butir- butir suatu subjek
dan menyusunnya dalam urutan logis. Rusell(2011) menyatakan penggunakan
cara- cara eksperimental dan inovatif untuk mengkomunikasikan pengetahuan
seperti simulasi, pemecahan masalah secara kelompok, akan menjamin terjadi
gerakan, emosi mendengarkan ,melihat.
Menurut Muzaffar Khan (2011) penelitianya mendapatkan hasil bahwa
pembelajaran inkuiri lebih effektif dalam peningkatan ketrampilan proses sains
dalam pembelajaran biologi. Karena dari analisis data diketahui keterampilan
proses kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dari pada kelas
kontrol . Muzaffar khan menyarankan sebaiknya dalam pembelajaran biologi
menggunakan strategi inkuiri karena sangat efektif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains.
Yustika (2011) dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa besarnya
pengusaan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol yang berarti inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap
peningkatan keterampilan proses sains siswa
Menurut Peggy Brickman (2009) hasil dari penelitiannya adalah bahwa
strategi pembelajaran inkuiri menunjukkan adanya peningkatan setelah dilakukan
penerapan strategi inkuiri. Tahun 2006 sebelum diterapkan strategi inkuiri belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
ada peningkatan terhadap keterampilan proses,setelah dilakukan penerapan
strategi inkuiri pada tahun 2007 pada kelas eksperimen sebesar 2 %.
C. Kerangka berfikir
Proses belajar mengajar akan lebih maksimal apabila kegiatan
pembelajaran mengikut sertakan siswa secara aktif dalam kegiatan tersebut.
Strategi mengajar yang digunakan pendidik merupakan salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi proses belajar dan keberhasilan siswa dalam mencapai
hasil belajarnya. Melalui penggunaan strategi pembelajaran yang baik , siswa
diharapkan ikut berpartisispasi dalam kegiatan belajar, dengan mencari informasi
atau konsep-konsep baru yang belum mereka pahami.
Selain dipengaruhi oleh strategi belajar juga di pengaruhi oleh gaya
belajar. Dimana para siswa mempunyai gaya belajar sendiri untuk dapat
memahami sebuah konsep dari apa yang dipelajari. Gaya belajar tipe visual
dimana siswa menyerap informasi dengan cara mengamati, gaya belajar tipe
auditori yaitu siswa menyerap informasi dengan mendengarkan, dan kinestetik
dimana siswa menggunakan seluruh tubuh untuk menyerap informasi.
Dalam kegiatan belajar akan memberikan perubahan dalam hal
bertambahnya pemahaman konsep dan kereampilan proses yang dimiliki siswa.
Siswa yang berhasil adalah siswa mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara
sederhana disajikan pada Gambar 1 dan paradigma penelitian disajikan pada
Gambar 2 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Teacher centered Siswa tidak
memperoleh pengalaman untuk
menemukan sendiri konsep secara
utuh dan kemampuan yang dimiliki
siswa hanya sebatas pengetahuan
berupa hafalan-hafalan konsep saja
Guided Inquiry
Observasi /
pengamatan
terhadap
berbagai
fenomena
alam
Mengajukan
pertanyaan tentang
fenomena yang
dihadapi
Mengajukan
dugaan /
kemungkinan
jawaban
Menguji
hipotesis /
Eksperimen
Merumuskan
kesimpulan /
Mengkomuni
kasikan
Auditori Visual
Kinestetik
Gaya Belajar
Dengan terakomodasinya gaya
belajar setiap siswa maka akan
meningkatkan keterampilan
proses sains
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Visual
Auditori
Student centered dimana terdapat
proses pemecahan masalah melalui
eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
D. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap
keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran
2011/2012.
2. Ada pengaruh gaya belajar terhadap keterampilan proses sains siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012.
3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya
belajar terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Jaten tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jaten kelas VIII semester 2
tahun pelajaran 2011/2012 yang beralamat di Jl. Lawu Jaten, Kec.Jaten,
Kab.Karanganyar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
Waktu pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang dapat dilihat
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian
No Tahap Penelitian
Tahun 2012
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1. Persiapan
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Penyusunan instrumen
Seminar proposal
Perijinan penelitian
2. Pelaksanaan
Pengambilan data
Pengujian instrumen
3. Penyelesaian
Analisa Data
Penyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi
exsperimental research) dengan desain Randomized Control Only Design.
Digunakan desain ini karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel yang
relevan. Kedua kelompok baik kontrol maupun eksperimen masing-masing
dikelompokkan berdasarkan gaya belajar setelah itu diberi perlakuan berupa
strategi pembelajaran yang berbeda. Desain penelitian dapat digambarkan pada
tabel berikut.
Tabel 3.2. Desain Penelitian “Randomized Control Only Design”
Group Treatment Post Test
Eksperimen Group (R) X T2
Control Group (R) - T2
Keterangan:
X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan
penggunaan strategi Guided Inquiry dalam pembelajaran
T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
(R): Random assigment (pemilihan kelompok secara random)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
B1 Y1 A1B1Y1
A1 B2 Y1 A1B2Y1
B3 Y1 A1B3Y1
A
B1 Y1 A2B1Y1
A2 B2 Y1 A2B2Y1
B3 Y1 A2B3Y1
Gambar 3.1. Skema Paradigma Penelitian
Keterangan :
A = Strategi pembelajaran
A1 = Strategi Konvensional dengan ceramah dan demonstrasi
A2 = Strategi Pembelajaran Guided Inquiry
B = Gaya belajar siswa
B1 = Gaya belajar siswa tipe visual
B2 = Gaya belajar siswa tipe auditori
B3 = Gaya belajar siswa tipe kinestetik
Y1 = Ketrampilan Proses Sains (KPS)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
A1B1Y1= Keterampilan proses sains (KPS) siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran ceramah dan demonstrasi dengan
gaya belajar siswa tipe visual
A1B2Y1= Keterampilan proses sains (KPS) siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran ceramah dan demonstrasi dengan
gaya beljar siswa tipe auditori
A1B3Y1 = Keterampilan proses sains (KPS) pada pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran ceramah dan demonstrasi dengan gaya belajar
siswa tipe kinestetik
A2B1Y1= Keterampilan proses sains (KPS) siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya
belajar siswa tipe visual
A2B2Y1= Keterampilan proses sains (KPS) siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya
belajar siswa tipe auditori
A2B3Y1= Keterampilan proses sains (KPS) siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi Guided Inquiry dengan gaya belajar siswa tipe
kinestetik.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Jaten tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari tujuh kelas.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian menggunakan dua kelas yang diperoleh dari populasi
diatas yaitu kelas VIII C sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 32 siswa dan
kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
D. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
Menurut Subana (2009) cluster random sampling adalah pengambilan sampel
secara random yang bukan individual, tetapi kelompok-kelompok unit yang kecil
atau cluster. Teknik ini digunakan karena satuan sampel tidak terdiri dari individu
melainkan dalam cluster (kelas) dan pemilihanya secara acak. Dari tujuh kelas
yang terdapat di kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten dipilih dua kelas yang dijadikan
sampel, yaitu kelas VIII C sebagai kelompok kontrol dan kelas VIII D sebagai
kelompok eksperimen.
E. Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber obyek pengamatan sebagai
faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Terdapat dua macam variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu:
1) Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
strategi pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru berupa strategi belajar
dengan menggunakan ceramah dan demonstrasi sebagai strategi pembelajaran
di kelompok kontrol dan strategi pembelajaran Guided Inquiry sebagai strategi
pembelajaran di kelompok eksperimen.
2) Gaya belajar
Gaya belajar meliputi gaya belajar visual ( penglihatan ), auditori
(pendengaran ), kinestetik ( gerakan ).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini yaitu keterampilan proses sains siswa
SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Pendekatan keterampilan
proses sains merupakan pendekatan yang berorientasi kepada proses IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Keterampilan proses sains siswa yang diukur adalah mengkomunikasikan,
merancang percobaan, merumuskan hipotesis, menggunakan alat dan bahan,
mengamati, mengintrepretasikan data,melakukan percobaan/ eksperimen.
Tabel 3.3 Sumber Perolehan Data dan Jenis Data
Variabel Sub variabel Jenis Data Sumber Data
Gaya belajar - Nominal Narasumber (Siswa)
Keterampilan
Proses Sains
Mengkomunikasikan Interval Narasumber (Siswa)
Menyusun hipotesis Interval
Narasumber (Siswa)
Merancang percobaan Interval Narasumber (Siswa)
Menginterpretasikan
Data
Interval Narasumber (Siswa)
Mengamati Interval Narasumber (Observer)
Menggunakan alat dan
Bahan
Interval Narasumber (Observer)
Melakukan Percobaan Interval Narasumber (Observer)
2. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Metode tes
Metode tes merupakan prosedur sistematik dimana individual yang di tes
dihadapkan pada suatu set stimuli jawaban yang dapat ditunjukkan dalam angka
(Darmadi,2011). Tes ini dilakukan secara individual kepada peserta didik dalam
cakupan dan ilmu pengetahuan yang ditentukan oleh pendidik (Darmadi,2011).
Metode tes digunakan untuk mengukur Keterampilan Proses Sains (KPS) dengan
mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa. Bentuk tes adalah tes tertulis
uraian. Soal tes terlebih dahulu divalidasi oleh ahli sebagai uji validitas konstrak
dan uji validitas isi dengan menguji coba soal tes di kelompok penelitian sebelum
penelitian dilaksanakan. Selain uji validitas soal tes, juga akan diuji
reliabilitasnya dengan metode satu kali tes menggunakan teknik Spearman-Brown
dan teknik Flanagan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (1998) metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh informasi dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, majalah, dokumen, notulen rapat, dan lain-lain. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini berupa informasi nilai akhir mata pelajaran IPA ( legger nilai )kelas
VIII Semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang digunakan untuk uji
keseimbangan, uji normalitas, uji homogenitas populasi prasyarat analisis
penelitian.
c. Metode Angket
Menurut Arikunto (1998) angket merupakan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden atau
informasi tentang pribadi seseorang atau mengenai hal-hal yang diketahui.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu
dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.(Sugiyono.2009). Pengukuran gaya belajar menggunakan angket
dalam bentuk ceklist yaitu bentuk angket dimana pengisi angket dengan memberi
tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan.
d. Observasi
Menurut Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung.
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang digunakan untuk
menilai keterampilan proses sains . Pengisian lembar observasi dengan memberi
tanda check (√) pada kolom yang telah disediakan. Pada lembar observasi
digunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2011) dengan skala Likert maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3.Teknik Penyusunan Instrumen
Instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan silabus, angket untuk mengukur gaya belajar siswa dan lembar
observasi untuk keterampilan proses sains. Penyusunan instrumen penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran Keterampilan Proses Sains
Pengukuran keterampilan proses sains menggunakan soal tes essay dan
lembar observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keterampilan
siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh observer,
dan peneliti dengan melakukan Checklist (√). Skala yang digunakan pada lembar
observasi adalah skala 1,2,3,4 dan 5.
b. Pengukuran Gaya Belajar
Angket digunakan untuk mengambil data gaya belajar siswa. Penentuan
gaya belajar menggunakan angket Learning Style Analysis (LSA) yang telah
distandarisari yang berasal dari Creative Learning Company, Auckland, New
Zealand. Angket yang digunakan untuk siswa adalah LSA Senior version. Setiap
item angket terdapat empat pilihan pernyataan yang dapat dipilih dengan memberi
tanda cek (V), kemudian jumlah cek (V) dijumlah sebagai skor tiap item.
c. Pengukuran keterlaksanaan sintak strategi pembelajaran
Pengukuran keterlaksanaan sintak strategi pembelajaran menggunakan
lembar observasi yang dilakukan oleh tiga observer dengan melakukan cheklist
(√) pada lembar yang sudah disediakan. Skala yang digunakan pada lembar
observasi Guttman dengan skala “Ya” dan “Tidak”. (Arikunto,2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
F.Validasi Instrumen Penelitian
a.Instrumen Keterampilan Proses Sains
Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen diuji
cobakan untuk mengetahui kevalidannya.Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument dalam
penelitian ini akan divalidasi dengan validitas isi dan validitas konstruk dan uji
realibilitas.
a. Uji validitas
Validitas isi merupakan suatu bentuk validasi untuk mengetahui
keterwakilan alat pengukur terhadap keseluruhan materi yang akan diukur.
Validasi isi yang dimaksud adalah kesejajaran tes terhadap isi materi pelajaran
biologi yang diajarkan dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran. Validasi
isi dapat dikontrol dengan cara: (1) mengidentifikasi konsep-konsep pada pokok
bahasan materi yang akan diujikan; (2) menyusun kisi-kisi dari materi yang akan
diujikan; (3) menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi kemudian membuat kunci
jawaban beserta rubric penilaian; (4) meneliti ulang soal, kunci jawaban dan
rubric penilaian sebalum soal dicetak (Budiyono,2003).
Validitas konstruk adalah bentuk validasi berkenaan dengan apakah
instrument (alat ukur) sesuai dengan apa yang ingin diukur yaitu indikator
(penjabaran) dari konsep-konsep pada materi yang diukurnya. Konsep bersifat
abstrak sehingga diperlukan indikator-indikator untuk menjabarkannya. Indikator
berperan mengawal penyusunan alat ukur agar sesuai dengan konsep. Mengukur
indikator berarti mengukur bangunan (konstruk) suatu konsep, sehingga dapat
disimpulkan jika alat ukur tepat dalam mengukur indikator maka tepat pula dalam
mengukur konsep pada materi (Sudjana, 2010). Validitas konstruk dapat diukur
melalui telaah oleh ahli atau dengan diujikan pada sejumlah individu di luar
sampel tetapi masih dalam populasi. Validitas konstruk instrumen pada penelitian
ini diuji dengan cara telaah ahli dan pangujian pada sampel populasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 3.4 . Rangkuman Hasil Uji Validitas Hasil Keterampilan Proses Sains
Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas
Valid Invalid
Keterampilan Proses
Sains
6 6 -
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas
tes penguasaan konsep menunjukkan item yang valid sebanyak 6 soal sesuai
dengan jumlah item soal dan tidak ada soal yang invalid.
b.Uji Reliabilitas
1) Metode tes
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji tes yang disusun apakah
memberikan hasil yang konsisten. Soal tes dikatakan reliabel jika memberikan
hasil yang sama tetapi dalam waktu berbeda. Uji reliabilitas untuk instrumen tes
dan item angket menggunakan uji alpha.
11r
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
k = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
∑St = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
Acuan penilaian reliabilitas dari butir soal atau item menurut Riduwan (2004)
adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)
0,6 – 0,799 : Tinggi (T)
0,4 – 0,599 : Cukup (C)
0,2 – 0,399 : Rendah (R)
0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)
Criteria: apabila r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel
Hasil uji reliabilitas tes penguasaan konsep secara lengkap disajikan pada
Tabel 4 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Tes Keterampilan Proses Sains
Instrumen Penelitian Jumlah Item Indeks Reliabilitas Keputusan Uji
Keterampilan Proses
Sains
6 0,447 Realibilitas
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes
keterampilan proses sains menggunakan rumus rumus Alpha karena reliabilitas
skornya bukan 1 atau 0, diperoleh r 11 = 0,447 yang berarti bahwa koefisien
reliabilitas soal tes Keterampilan proses sains cukup. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan.
G. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji dengan analisis variansi dua
jalan (anava dua jalan) dengan program Minitab 16. Teknis analisi data ini untuk
menguji ketiga hipotesis yaitu untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas
terhadap satu variabel terikat dan interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel
terikat (Budiyono.2004). Analisis variansi dua jalan memerlukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas (uji Anderson-Darling), dan uji homogenitas (uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Levene’s). Kedua uji tersebut menggunakan program Minitab 16. Selain analisis
tersebut juga dilakukan analisis dengan uji-T dengan program Minitab 16 untuk
menguji keseimbangan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kolompok
kontrol sebelum diberi perlakuan.
1. Uji Keseimbangan
Sampel yang akan digunakan untuk penelitian perlu diuji
keseimbangannya untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut seimbang. Uji
keseimbangan pada penelitian ini menggunakan uji-T. Sebelum uji-T, dilakukan
uji prasyarat yaitu uji Anderson-Darling untuk uji normalitas dan uji Levene’s
untuk uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Anderson-Darling.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai
signifikasi α = 0,05 sehingga H0 diterima.
4) Kesimpulan:
a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0
diterima.
b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika
H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal dengan menggunakan
uji Anderson-Darling secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.6 dan selengkapnya
pada Lampiran 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal
Nilai Awal
p-value Kriteria Keputusan H0
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Eksperimen
0.082 0.172 p-value > 0,05 Diterima, normal
Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa kemampuan awal untuk kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari 0,05 sehingga
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene’s.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen)
H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variasi homogen)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai
signifikasi α = 0,05, H0 diterima
4) Kesimpulan:
a) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.
b) Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal dengan
menggunakan uji Levene’s disajikan secara ringkas dalam Tabel 3.6 dan
selengkapnya pada Lampiran 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal
Nilai Awal
p-value Kriteria Keputusan H0
0.509 p-value > 0,05 Diterima, homogen
Berdasarkan Tabel 3.7 diketahui bahwa kemampuan awal kelas kontrol
dan kelas eksperimen memiliki p-value lebih dari 0,05 sehingga semua variansi
homogen.
c. Uji Keseimbangan
Perhitungan uji keseimbangan sampel menggunakan uji-t.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)
H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak
sama)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai
signifikasi α = 0,05, H0 diterima.
4) Kesimpulan:
a) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H0
diterima.
b) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika
H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji kesetimbangan kemampuan awal dengan
menggunakan T-test disajikan secara ringkas dalam Tabel 3.8 dan selengkapnya
pada Lampiran 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal
Nilai Awal
p-value Kriteria Keputusan H0
0.531 p-value > 0,05 Diterima, kemampuan awal
sama
Berdasarkan Tabel 3.8 diketahui p-value untuk nilai awal lebih besar 0,05
sehingga H0 diterima sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua sampel
penelitian memiliki kemampuan awal yang sama (seimbang).
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Sampel yang digunakan dalam penelitian perlu diketahui berasal dari
populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling menggunakan program Minitab
16.
b. Uji Homogenitas
Sampel yang digunakan dalam penelitian juga perlu diketahui berasal
dari variansi yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan uji Levene’s menggunakan program Minitab 16.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji anava dua jalan. Perhitungan uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan General Linear Model untuk anava dua jalan
pada sel yang tidak sama menggunakan program Minitab 16.
4. Uji Lanjut Anava
Uji lanjut dari analisis variansi digunakan apabila hasil analisis variansi
tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan signifikan
antar variabel. Tingkat perbedaan dapat diketahui dengan perhitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
menggunakan uji Bonferroni. Perhitungan uji lanjut digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel yang lebih baik dan lebih efektif.
H. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap
perlakuan dan tahap analisis data. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Tahap perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam tahap perlakuan. Tahap perencanaan meliputi penyusunan
proposal penelitian, mempersiapkan instrument penelitian. Perangkat
pembelajaran yang disiapkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran
tanpa inkuiri, penyusunan silabus. Instrument penelitian yang disiapkan yaitu tes
essay untuk mengukur keterampilan proses sains. Angket gaya belajar serta
lembar observasi keterlaksanaan sintaks strategi pembelajaran.
2. Tahap perlakuan
Adalah tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus
tahap dimana peneliti mengambil data sebanyak-banyaknya dari subjek penelitian.
Tahap ini meliputi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas perlakuan
dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi
pembelajaran konvensional tanpa inkuiri terbimbing. Pada saat pembelajaran
berlangsung observer mengobservasi keterampilan proses saindan keterlaksanaan
sintaks strategi pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi setelah itu
diadakan posttest.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Tahap analisa data
Tahap ini dilakukan setelah mendapatkan data. Analisis data dibantu
dengan menggunakan program MiniTab 16. Tahap ini dilakukan sampai dengan
penyusunan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Strategi Pembelajaran
Data penelitian ini meliputi keterampailan proses sains ,yakni keterampilan
proses dasar dan keterampilan proses terintregasi,dimana keterampilan proses
dasar meliputi (mengobservasi/mengamati, menyimpulkan,mengkomunikasikan)
dan keterampilan proses terintregrasi meliputi (menyusun hipotesis, merancang
penelitian dan melaksanakan eksperimen) penilaian sikap siswa yang diambil dari
dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah 64 siswa dari
kelas VIII-C dan VIII-D SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Kelas
VIII-C berjumlah 32 siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran
konvensional sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yaitu kelas
VIII-D berjumlah 32 siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Guided
Inquiry Berikut ini adalah data penelitian keterampilan proses sains siswa.
Data penelitian keterampilan proses sains pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan secara
ringkas disajikan pada Tabel 4.1 dan diagram batang pada Gambar 4.1.
Tabel 4.1. Deskripsi Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Strategi
Pembelajaran
Hasil Statistik Kelompok Kontrol
(Konvensional)
Kelompok Eksperimen
(Guided Inquiry)
Mean 56,97 80,60
Standart Deviasi 10,89 9,54
Variance 118,65 91,17
Minimum 35,89 53,84
Maximum 74,35 94,87
Median 58,97 82,05
N 32 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.1 dapat dibuat diagram
batang perbandingan keterampilan proses sains kelompok kontrol dengan
konvensional dan kelompok eksperimen dengan Guided Inquiry sebagai
berikut.
Gambar 4.1. Perbandingan Keterampilan Proses Sains Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Gambar 4.2 Menunjukkan nilai Keterampilan Proses Sains siswa setiap
aspek. Aspek-aspek KPS dinilai menggunakan tes essay dan lembar observasi.
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
KELOMPOK
KONTROL
KELOMPOK
EKSPERIMEN
56,97
80,60
RA
TA
- R
AT
A N
ILA
I K
ET
ER
AM
PIL
AN
PR
OS
ES
SA
INS
STRATEGI PEMBELAJARAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Gambar 4.2. : Nilai Keterampilan Proses Sains setiap aspek
2. Keterampilan Poses Sains Ditinjau dari Gaya Belajar Biologi
Data gaya belajar siswa diperoleh dari perhitungan skor pada angket
gaya belajar. Angket gaya belajar disebar pada dua kelas yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 64 siswa dari
kelas VIII C dan VIII D SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. Data
gaya belajar siswa berdasarkan perhitungan angket gaya belajar pada kelompok
kontrol yang menggunakan strategi ceramah demonstrasi dan kelompok
eksperimen yang menggunakan strategi Guided Inquiry selanjutnya
dikategorikan menjadi tiga yaitu: gaya belajar auditori, kinestetik, dan visual.
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas
VIII-C sebagai kelas kontrol lebih didominasi oleh gaya belajar auditori
dengan prosentase 41% atau sebanyak 13 siswa. Sedangkan untuk gaya belajar
siswa kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen lebih didominasi oleh gaya
belajar kinestetik dengan prosentase 41% atau sebanyak 13 siswa. Untuk lebih
lengkapnya data persebaran gaya belajar pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen secara singkat disajikan dalam Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
0
50
10076 73
55 57 54 55 70
88 79 77 72
89 87 86 N
ILA
I A
SPEK
KET
ERA
MP
ILA
N
PR
OSE
S SA
INS
Kelas kontrol
Kelas Eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 4.2. Penyebaran Skor Gaya Belajar Kelompok Kontrol
No Gaya Belajar Frekuensi Presentase
1 Auditori 13 41%
2 Visual 11 34%
3 Kinestetik 8 25%
Total 32 100%
Tabel 4.3. Penyebaran Skor Gaya Belajar Kelompok Eksperimen
No Gaya Belajar Frekuensi Presentase
1 Auditori 10 31 %
2 Visual 9 28 %
3 Kinestetik 13 41 %
Total 32 100 %
Berikut ini merupakan data keterampilan proses sains siswa ditinjau dari
gaya belajar siswa.Data penelitian keterampilan proses sains pada kelompok
siswa dengan gaya belajar auditori, gaya belajar visual, dan gaya belajar
kinestetik, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan secara ringkas
disajikan pada Tabel 4.4 dan diagram batang pada Gambar 4.3.
Tabel 4.4. Deskripsi Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Gaya Belajar Hasil Statistik Gaya Belajar
Auditori Gaya Belajar
Visual Gaya Belajar
Kinestetik Mean 64,99 67,30 74,35 Standart Deviasi 16,59 15,35 13,92 Variance 275,30 235,90 193,95 Minimum 38,46 35,89 51,28 Maximum 87,17 92,30 94,87 Median 66,66 65,38 74,35 N 23 20 21
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.4 dapat dibuat diagram
batang perbandingan keterampilan proses sains biologi kelompok siswa dengan
gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Gambar 4.3. Perbandingan Keterampilan Proses Sains Kelompok Gaya
Belajar Auditori, Visual, dan Kinestetik
3. Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Interaksi antara Srategi
Pembelajaran dan Gaya Belajar
Berikut ini merupakan data keterampilan proses sains siswa pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditinjau dari gaya belajar biologi
siswa.
Data penelitian keterampilan proses sains kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen ditinjau dari gaya belajar siswa, selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 4 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.5 dan diagram batang pada
Gambar 4.4
60
65
70
75
Gaya Belajar
Auditori
Gaya Belajar
Visual
Gaya Belajar
Kinestetik
64,99
67,30
74,35
RA
TA
- R
AT
A N
ILA
I K
ET
ER
AM
PIL
AN
PR
OS
ES
SA
INS
STRATEGI PEMBELAJARAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Berdasarkan
Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Hasil
Statistik Gaya Belajar Auditori Gaya Belajar Visual Gaya Belajar
Kinestetik Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Mean 53,65 79,74 56,17 80,91 63,46 81,07
StDev 11,82 7,68 10,02 7,49 8,53 12,37
Variance 139,67 59,09 100,53 56,07 72,79 152,90
Minimum 38,46 66,66 35,89 69,23 51,28 53,85
Maximum 71,79 87,18 66,66 92,31 74,36 94,87
Median 56,41 82,05 58,97 79,49 66,67 84,62
N 13 10 11 9 8 13
Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.5 dapat dibuat diagram
batang perbandingan hasil belajar biologi kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen ditinjau dari gaya siswa sebagai berikut :
Gambar 4.4 Perbandingan Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Interaksi
antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Biologi
0
20
40
60
80
100
AUDITORI KINESTETIK VISUAL
53,65 63,46 56,17
79,74 81,07 81
RA
TA
- R
AT
A N
ILA
I
KE
TE
RA
MP
ILA
N P
RO
SE
S S
AIN
S
KELAS KONTROL
KELAS EKSPERIMEN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
B. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas keterampilan proses sains secara lengkap disajikan
Lampiran 4 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7.
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Proses Sains pada Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Normalitas p-value Kriteria Keputusan Uji
H0 Kelompok
Kontrol Kelompok
Eksperimen KPS 0,06 0,09 p-value >0,05 Diterima,
Normal
Hasil uji normalitas keterampilan proses sains berdasarkan strategi
pembelajaran secara lengkap terdapat pada Lampiran 4. Tabel menunjukkan
bahwa hasil uji Anderson-Darling nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai
signifikasi 0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa semua sampel pada penelitian ini terdistribusi normal.
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Gaya
Belajar Siswa Normalitas
p-value Kriteria Keputusan
Uji H0 Auditori Visiual Kinestetik
KPS 0,22 0,68 0,11 p-value >0,05 Diterima,
Normal
Hasil uji normalitas keterampilan proses sains berdasarkan gaya belajar
siswa secara lengkap terdapat pada Lampiran 4. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa
hasil uji Anderson-Darling nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi
0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
semua sampel pada penelitian ini terdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa variansi-variansi
pada populasi sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan uji Levene’s. Kriteria pengujiannya adalah varians populasi baik
strategi maupun motivasi yang diteliti dinyatakan homogen jika nilai nyatasi
probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyatasi α = 0,05. Sebaliknya,
apabila p-value lebih kecil dari α maka dinyatakan tidak homogen. Hasil uji
homogenitas keterampilan proses sains siswa secara lengkap disajikan pada
Lampiran 4 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Biologi untuk Variasi Strategi
Pembelajaran dan Gaya Belajar Uji Homogenitas p-value Kriteria Keputusan
Uji H0 Strategi Gaya belajar KPS 0,28 0,81 p-value > 0,05 Diterima,
Homogen
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value)
untuk semua variasi berdasarkan strategi dan gaya belajar lebih dari 0,05 sehingga
keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kedua
sampel mempunyai varians strategi pembelajaran dan gaya belajar yang homogen.
C. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis varian dua jalan
untuk sel yang tidak sama melalui uji General Linear Model. Prasyarat uji anava
dua jalan yaitu uji normalitas dan homogenitas telah terpenuhi. Sampel populasi
harus terdistribusi normal dan memiliki variasi yang sama.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah
tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5% dengan daerah kritisnya yaitu Ho ditolak jika
signifikasi probabilitas (p-value) < α (0,05). Hal ini berarti jika signifikasi
probabilitas (p-value) < 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika
signifikasi probabilitas (p-value) > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1. Uji Hipotesis Pertama
Hasil analisis pengaruh penerapan strategi pembelajaran Guided Inquiry
terhadap keterampilan proses sains berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran
4 dan disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry
Terhadap Keterampilan Proses Sains
Sumber KPS
Fhitung p-
value Kriteria Keputusan Uji H0
A KPS 77,85 0,00 p-value < 0,05 Ditolak,
Berbeda Nyata
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat diinterpretasikan bahwa perhitungan
pada keterampilan proses sains, HOA ditolak HaA ditolak artinya keterampilan
proses sains antara kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional dan
kelompok eksperimen dengan Guided Inquiry berbeda nyata sehingga penerapan
Guided Inquiry berpengaruh terhadap keterampilan proses sains.
2. Uji Hipotesis Kedua
Hasil analisis pengaruh gaya belajar biologi siswa terhadap keterampilan
proses sains siswa berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 4 dan disajikan
pada Tabel 4.10
Tabel 4.10. Hasil Analisis Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa.
Sumber KPS Fhitung p-value Kriteria Keputusan Uji H0
B KPS 1,62 0,21 p-value > 0,05
Diterima, Tidak Berbeda Nyata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Berdasarkan Tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa HOB diterima
HaB ditolak artinya keterampilan proses sains siswa pada gaya belajar auditori,
visual, dan kinestetik tidak berbeda nyata sehingga gaya belajar siswa tidak
berpengaruh terhadap keterampilan proses sains.
3. Uji Hipotesis Ketiga
Hasil analisis interaksi anatara strategi pembelajaran dan gaya belajar
terhadap keterampilan proses sains siswa berdasarkan perhitungan pada Lampiran
4 dan disajikan pada Tabel 4.11sebagai berikut.
Tabel 4.11. Hasil Analisis Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya
Belajar Biologi Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa
Sumber KPS Fhitung p-value Kriteria Keputusan Uji H0
AB KPS 1,03 0,364 P-value > 0,05 Diterima,
Tidak Ada Interaksi
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan bahwa HOAB
diterima HaAB ditolak artinya tidak terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dengan gaya belajar siswa terhadap keterampilan proses sains siswa.
Grafik interaksi strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap
keterampilan proses sains yang disajikkan pada Gambar 4.5 menunjukkan tidak
terdapat perpotongan antar profil kelas kontrol dengan profil kelas eksperimen
pada gaya belajar auditori, kinestetik, dan visual, yang menunjukkan tidak
adanya interaksi. Hal ini dikarenakan perbedaan rataan pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen dan jika diuji lanjut tidak terdapat perbedaan yang
nyata. Ditinjau dari gaya belajar diketahui keterampilan proses sains dengan gaya
belajar auditori, visual, dan kinestetik pada kelas eksperimen selalu lebih besar
dari kelas kontrol.
Interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar siswa pada
hasil belajar ranah kognitif dapat disajikan pada gambar 4. 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 4.5. Grafik Interaksi Strategi Pembelajaran dengan Gaya Belajar
Terhadap Keterampilan Proses Sains.
D. Analisis Uji Lanjut
Analisis uji lanjut dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari
masing-masing perlakuan saat uji anava dua jalan memberi keputusan H0 ditolak
(ada perbedaan nyata). Perhitungan uji lanjut untuk sel yang tidak sama pada
penelitian ini menggunakan uji Bunfferoni. Kriteria yang digunakan dalam
pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5%
dengan daerah kritisnya yaitu Ho ditolak jika sig < α (0,05). Hal ini berarti jika sig
< 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika sig > 0,05 maka
hipotesis nihil diterima. Tingkat pengaruh yang lebih baik dilihat dari perbedaan
rataan.
1. Analisis Uji Lanjut Hipotesis Pertama
Hasil uji lanjut untuk pengaruh Guided Inquiry dapat dilihat pada
Lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 4.12 sebagai berikut.
VisualKinestetikAuditori
80
70
60
50
kontroleksperimen
80
70
60
50
kelas
gayabelajar
eksperimen
kontrol
kelas
Auditori
Kinestetik
Visual
gayabelajar
Interaction Plot for nilaiData Means
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel 4.12. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Pengaruh Strategi
Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Keterampilan Proses Sains. Strategi
Pembelajaran Difference of
Mean SE of
Difference p-
value Kriteria Keputusan
Uji H0
Guided Inquiry–
Konvensional -22,81
2,585
0,000
p-value
< 0,05 Ditolak, Berbeda
Nyata
Hasil perhitungan anava menunjukan p-value < 0,05 maka H0 ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang nyata antara konvensional
dan Guided Inquiry pada Keterampilan proses sains. Penerapan pembelajaran
Guided Inquiry berpengaruh terhadap keterampilan proses sains dan nilai
Difference of Mean antara Guided Inquiry nilai -22,81 hal ini berarti keterampilan
proses sain untuk kelas eksperimen dengan strategi Guided Inquiry lebih baik dari
pada kelas kontrol dengan strategi konvensional.
2. Analisis Uji Lanjut Hipotesis Kedua
Hasil perhitungan menunjukkan H0AB diterima sehingga tidak ada interaksi
antara variabel strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap hasil belajar
biologi siswa.
3. Analisis Uji Lanjut Hipotesis Ketiga
Hasil perhitungan menunjukkan H0AB diterima sehingga tidak ada interaksi
antara variabel strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap keterampilan
proses sains.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
E. Pembahasan
1. Hipotesis Pertama : Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry
terhadap Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan hasil uji anava diketahui bahwa penerapan strategi
pembelajaran Guided Inquiry pada kelas eksperimen berpengaruh nyata terhadap
keterampilan proses sains. Dikarenakan penggunaan strategi pembelajaran Guided
Inquiry dapat meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran.Dalam
kegiatan belajar mengajar tidak hanya menekankan tentang apa yang dipelajari
tetapi bagaimana siswa harus belajar. Pendekatan belajar mengajar yang harus
digunakan adalah pendekatan keterampilan proses. Dilihat dari kegiatan siswa
pada proses pembelajaran dimana dengan menggunakan strategi Guided Inquiry
siswa disuruh menyampaikan ide-ide mereka sebelum topik tersebut mereka
pelajari, siswa menyelidiki sebuah gejala atau fenomena yang mereka anggap
ganjil, siswa menjelaskan fakta-fakta dan membandingkannya.
Dari deskripsi data terlihat bahwa rata-rata nilai keterampilan proses sains
siswa kelompok eksperimen (penerapan Guided Inquiry) lebih tinggi dari pada
kelompok kontrol (model konvensional). Perolehan rata- rata nilai kelompok
eksperimen 81 dan kelompok kontrol 57. Data tersebut diperkuat dengan hasil uji
hipotesis yang memutuskan bahwa H0 ditolak karena nilai p-value hasil
perhitungan lebih kecil daripada α (0,05).
Aspek keterampilan proses sains yang meliputi kegiatan
mengamati,mengkomunikasikan, merancang percobaan, melaksanakan percobaan
(bereksperimen), dan merumuskan hipotesis, menggunakan alat dan bahan,
menginterpretasikan / menyimpulkan. Dari penilaian aspek –aspek KPS
menunjukkan bahawa rata- rata nilai siswa kelompok eksperimen lebih besar dari
siswa kelompok kontrol. Nilai tertinggi merupakan aspek menggunakan alat dan
bahan yaitu 89 pada kelompok kelas eksperimen disebabkan karena siswa
berperan langsung dalam melakukan percobaan, Berbeda dengan kelompok
kontrol aspek keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan mempunyai
nilai terendah yaitu 54 ini disebabkan karena dalam pembelajaran kelas kontrol
yang melakukan tahap percobaan adalah guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Dalam penelitian, pengukuran aspek-aspek KPS hanya terbatas pada aspek
yang muncul dalam tujuan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Merumuskan hipotesis, merancang percobaan,
meinterpretasikan data, mengkomunikasikan diukur dengan menggunakan tes
essay. Aspek keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan,
bereksperimen dan mengamati diukur menggunakan lembar observasi. Nilai hasil
tes dikonversi ke nilai nominal ditujukan agar bertipe sama dengan nilai hasil
observasi sehingga lebih mudah dianalisis.
Proses belajar yang bermakna adalah proses yang melibatkan berbagai
aktivitas siswa. Penggunaan strategi pembelajaran Guided Inquiry dapat
meningkatkan keterampilan proses sains. Hal ini senada dengan penelitian
Suwarsono (2011) bahwa pembelajaran menggunakan strategi Guided Inquiry
meningkatkan keterampilan proses sains.
Berdasarkan hasil pengamatan saat proses belajar berlangsung siswa
dapat melakukan hipotesis setelah adanya perumusan masalah, berupa pertanyaan
dari guru. Keterampilan proses yang muncul pada saat kegiatan ini dilakukan
adalah berhipotesis. Sesuai dengan pendapat Carol (2007) yang menjelaskan
bahwa karakteristik strategi pembelajaran Guided Inquiry siswa mengembangkan
rangkaian berfikir dalam proses pembelajaran melalui bimbingan rangkaian
berpikir ke arah yang lebih tinggi memerlukan proses yang mendalam yang
membawa kepada sebuah pemahaman. Proses yang mendalam memerlukan waktu
dan motivasi yang dikembangkan oleh pertanyaan-pertnayaan yang otentik
mengenai objek yang telah digambarkan dari pengalaman dan keingintahuan
siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan siswa dapat mengumpulkan data mencari
sebanyak - banyaknya data untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan.
Dalam bidang biologi, untuk dapat mengumpulkan data, siswa harus menyiapkan
suatu peralatan untuk pengumpulan data. Guru membantu bagaimana siswa
mencari peralatan, merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga
berfungsi dengan baik. Langkah ini adalah langkah percobaan atau eksperimen.
Keterampilan proses sains yang muncul pada saat proses pembelajaran adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49 merancang percobaan, mengamati, menggunakan alat dan bahan, melakukan
percobaan atau bereksperimen. Dari data yang dianalisis siswa dapat
meintrepretasikan data atau menyimpulkan data yang telah di dapat dan dicocokan
dengan hipotesis. Dalam tahap ini keterampilan proses yang muncul adalah
mengkomunikasikan dan menyimpulkan.
Berbeda bila dibandingkan dengan yang terjadi pada kelas kontrol dengan
menerapkan pembelajaran yang menerapkan metode ceramah. Pembelajaran di
kelas kontrol didominasi oleh guru sebagai sentral informasi. Guru memberikan
ceramah materi fotosintesis. Dalam pembelajaran kelas kontrol ini disertai juga
dengan eksperimen, dimana kegiatan eksperimen dilakukan oleh guru didepan
kelas atau hanya didemonstrasikan didepan kelas . Semua dijelaskan secara detail
oleh guru sehingga siswa hanya mendapatkan informasi dari guru bukan siswa itu
sendiri yang melakukan eksperimen.
Pembelajaran pada kelas kontrol kurang melatihkan keterampilan proses
sains pada siswa karena banyak aspek keterampilan proses sains yang tidak
muncul seperti berhipotesis, merancang percobaan, melakukan eksperimen.
Sedangkan aspek keterampilan proses sains yang muncul hanya mengamati.
Strategi yang biasa diterapkan pada kelas kontrol kurang mampu melatihkan
keterampilan proses sains dengan optimal.
Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif,
dengan dibekali berbagai ilmu yang dimiliki dengan pengalaman langsung siswa
belajar menemukan fakta/konsep dan juga mengkomunikasikan serta
bertanggungjawab terhadap temuannya. Meskipun pendekatan ini berpusat kepada
kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peran penting sebagai
pembuat desain pengalaman belajar.
2. Hipotesis Kedua : Gaya Belajar Siswa Tidak Berpengaruh Terhadap
Keterampilan Proses Sains
Hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji Anava dua jalan
menunjukkan bahwa gaya belajar biologi tidak berpengaruh terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50 keterampilan proses sains . Dikarenakan selama proses pembelajaran keterampilan
yang harus dikuasai oleh siswa seimbang untuk gaya belajar auditori, visual, dan
kinestetik. Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan mengamati pada saat
praktikum lebih mengarah pada gaya belajar visual. Keterampilan berhipotesis
mengarah pada auditori karena melihat permasalahan yang ada. Sedangkan
keterampilan bereksperimen mengarah pada gaya belajar kinestetik. Semua
indikator keterampilan proses sains mendukung ketiga jenis gaya belajar
sehingga ketercapaian untuk gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik tidak
berbeda atau seimbang.
Pembelajar menggunakan seluruh kemampuan untuk menerima dan
belajar dari informasi dan pengalaman. Gaya belajar siswa dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan faktor alamiah atau pembawaan. Menggunakan gaya belajar akan
mendapatkan keseimbangan dalam memperoleh informasi. Semua orang
menggunakan ketiganya fungsi sensoriknya untuk menangkap informasi, namun
untuk kebanyakan orang ada satu gaya belajar yang dominan, yang merupakan
cara terbaik memperoleh informasi. Untuk beberapa orang yang lain mempunyai
gaya belajar kombinasi, atau bahkan seimbang untuk ketiga kemampuannya.
Russel ( 2011) menyatakan beberapa pembelajar memiliki gaya penyerapan yang
visual, audio, kinestetik, yang sama- sama kuat menjadikan siswa pelajar paling
fleksibel dan seluruh siswa membutuhkan ketiganya agar mampu belajar dengan
baik.
Sesuai dengan pendapat Sandra Penger et al, 2008 (mengutip simpulan
Rourke et al., 2002, menyatakan bahwa siswa memiliki ketiga jenis gaya belajar
yang digunakan untuk menerima informasi dan pengalaman. Tetapi ada satu atau
dua gaya belajar yang lebih dominan dari gaya belajar lain yang dimiliki siswa.
Gaya belajar yang dominan merupakan cara terbaik yang dimiliki siswa untuk
belajar tentang informasi baru dengan memilih apa yang ingin dipelajari, sehingga
siswa akan memilih satu gaya belajar yang dianggap paling sesuai digunakan
untuk suatu materi pembelajaran dan akan mengkombinasikan gaya belajar yang
lain untuk materi pembelajaran yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas eksperimen lebih didominasi
oleh siswa dengan gaya belajar kinestetik karena siswa lebih banyak mendapat
kesempatan untuk melakukan percobaan yang mengembangkan gaya belajar
kinestetik, sedangkan pada kelas kontrol menunjukan lebih didominasi oleh gaya
belajar auditori, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan
kurang dapat mengembangkan gaya belajar kinestetik. Tidak semua materi
pembelajaran dapat mengembangkan gaya belajar kinestetik. Materi yang
disampaikan dalam penelitian ini adalah fotosintesis sehingga dapat
mengembangkan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar mungkin tidak selalu sama
untuk beberapa proses pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
siswa lebih memilih menggunakan salah satu gaya belajar dalam mengikuti
proses pembelajaran dan mengkombinasikan yang lain untuk proses pembelajaran
yang lain.
3. Hipotesis Ketiga : Tidak Ada Interaksi antara Strategi Pembelajaran
Guided Inquiry dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Keterampilan Proses
Sains
Hasil uji hipotesis menunjukkan tidak adanya interaksi antara penerapan
strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar auditori, visual, dan
kinestetik pada keterampilan proses sains. Berdasarkan grafik interaksi diketahui
bahwa strategi pembelajaran Guided Inquiry lebih baik untuk gaya belajar
kinestetik. Dari hasil grafik dilihat bahwa tidak ada perpotongan garis antara gaya
belajar audio, kinestetik dan visual dapat dintrepretasikan bahwa tidak ada
interaksi, selain itu untuk gaya belajar audio,kinestetik dan visual lebih besar
kelas yang menerapkan strategi pembelajaran Guided Inquiry dari pada kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strtegi pembelajaran yang diterapkan lebih
berpengaruh terhadap keterampilan proses sains dari pada gaya belajar siswa.
Gaya belajar dan strategi pembelajaran memberikan pengaruh masing-
masing yang berbeda pada siswa untuk menerima informasi yang didapat pada
saat proses pembelajaran. Gaya belajar membantu siswa untuk belajar secara
efektif dengan cara yang tepat. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52 hendaknya mampu mengembangkan semua gaya belajar siswa dan tidak hanya
mengarah pada salah satu gaya belajar.
Berdasarkan pengamatan banyak faktor yang mempengaruhi
ketercapaian dalam proses pembelajaran selain strategi pembelajaran yang
diterapkan dan gaya belajar siswa. Faktor internal yang turut berpengaruh selain
gaya belajar siswa, antara lain aspek fisiologis (kesehatan siswa) dan aspek
psikologis (minat dan motivasi belajar). Sedangkan faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi ketrampilan proses sains, antara lain: lingkungan belajar,
dukungan orang tua, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran,
serta keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar di luar sekolah yang turut
mempengaruhi ketercapaian ketrampilan proses sains.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pembelajaran Guided
Inquiry terhadap keterampilan proses sains ditinjau dari gaya belajar siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata meningkatkan
keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun
pelajaran 2011/2012.
2. Gaya belajar siswa tidak berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses sains
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012.
3. Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap
keterampilan proses sains pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jatentahun
pelajaran 2011/2012.
4. Strategi pembelajaran Guided Inquiry lebih baik dibanding konvensional
terhadap keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun
pelajaran 2011/2012.
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian
dan referensi pada penelitian sejenis mengenai strategi pembelajaran Guided
Inquiry dan gaya belajar.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru
dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan mengetahui gaya belajar
siswa serta menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa
sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian keterampilan proses sains.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
C. SARAN
Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran biologi di kelas. Agar
dapat mencapai hasil yang optimal, kontribusi dari berbagai elemen dalam
pembelajaran merupakan syarat yang harus dipenuhi.
1.Guru
a. Guru mengetahui gaya belajar siswa sehingga hasil belajar dapat tercapai
secara optimal.
b. Guru mengetahui karakteristik siswa dalam belajar sehingga dapat menerapkan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa;
c. Dalam menerapkan Guided Inquiry , guru perlu memperhatikan kemampuan
siswa dalam menyampaikan materi sehingga konfirmasi materi oleh guru sangat
diperlukan agar ketercapaian keterampilan proses sains optimal
d. Guru mampu mengatur waktu pelaksanaan dengan baik sehingga semua aspek
pembelajaran dapat disampaikan.
2. Peneliti
Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu
diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan strategi pembelajaran
Guided Inquiry dalam ruang lingkup yang lebih luas serta faktor-faktor lain yang
turut berpengaruh terhadap pembelajaran.