14
Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Esthyanti Sihing Widhi PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected]) Asri Susetyo Rukmi PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui pengaruh pada penerapan strategi SQ3R pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas IV SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan strategi SQ3R, dan hasil belajar membaca pemahaman siswa dengan penerapan strategi SQ3R. Penelitian ini dirancang dengan desain eksperimen semu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang yang berjumlah 20 orang. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil pengamatan pada kegiatan guru pada pertemuan pertama adalah 3,36 dan pada pertemuan kedua adalah 3,71. Hal ini menunjukkan bahwaa terdapat peningkatan pada kegiatan pembelajaran membaca pemahaman. Pada hasil rata-rata nilai pretest adalah 61 yang artinya hasil pretes siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan hasil rata-rata nilai posttest adalah 83 yang artinya hasil post-test siswa dinyatakan tuntas. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik. Dengan keterangan t tabel (5% = 2, 093) < t hitung (8,982) > t tabel (1% = 2, 861). Kata Kunci: strategi SQ3R, membaca pemahaman Abstract This research is motivated by the desire of researchers to determine the effect on the application of learning strategies on reading comprehension SQ3R fourth grade students. The purpose of this study was to describe the implementation of teaching reading comprehension with SQ3R strategy implementation, and learning outcomes of students with reading comprehension strategy implementation SQ3R. This study was designed with the experimental design. Subjects in this study were fourth grade students at SDN 1 Balongpanggang of 20 people. Based on the data obtained, the results of observation on the activity of teachers at the first meeting was 3,36 and the second meeting is 3.71. This shows there is an increase in activity bahwaa teaching reading comprehension. On average yield pretest value is 61, which means that the results of the pretest students declared incomplete while the average yield posttest score is 83, which means the results of the post-test students declared complete. It can be concluded that there is significant influence implementation of learning strategies Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) against reading comprehension skills of the fourth grade students at SDN 1 Balongpanggang Gresik. With caption t table (5% = 2, 093) <t (8.982)> t table (1% = 2, 861). 435

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : ESTHYANTI SIHING WIDHI

Citation preview

Page 1: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR

Esthyanti Sihing Widhi PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected])

Asri Susetyo RukmiPGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui pengaruh pada penerapan strategi SQ3R pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas IV SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan strategi SQ3R, dan hasil belajar membaca pemahaman siswa dengan penerapan strategi SQ3R. Penelitian ini dirancang dengan desain eksperimen semu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang yang berjumlah 20 orang. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil pengamatan pada kegiatan guru pada pertemuan pertama adalah 3,36 dan pada pertemuan kedua adalah 3,71. Hal ini menunjukkan bahwaa terdapat peningkatan pada kegiatan pembelajaran membaca pemahaman. Pada hasil rata-rata nilai pretest adalah 61 yang artinya hasil pretes siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan hasil rata-rata nilai posttest adalah 83 yang artinya hasil post-test siswa dinyatakan tuntas. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik. Dengan keterangan t tabel (5% = 2, 093) < t hitung (8,982) > ttabel (1% = 2, 861). Kata Kunci: strategi SQ3R, membaca pemahaman

AbstractThis research is motivated by the desire of researchers to determine the effect on the application of learning strategies on reading comprehension SQ3R fourth grade students. The purpose of this study was to describe the implementation of teaching reading comprehension with SQ3R strategy implementation, and learning outcomes of students with reading comprehension strategy implementation SQ3R. This study was designed with the experimental design. Subjects in this study were fourth grade students at SDN 1 Balongpanggang of 20 people. Based on the data obtained, the results of observation on the activity of teachers at the first meeting was 3,36 and the second meeting is 3.71. This shows there is an increase in activity bahwaa teaching reading comprehension. On average yield pretest value is 61, which means that the results of the pretest students declared incomplete while the average yield posttest score is 83, which means the results of the post-test students declared complete. It can be concluded that there is significant influence implementation of learning strategies Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) against reading comprehension skills of the fourth grade students at SDN 1 Balongpanggang Gresik. With caption t table (5% = 2, 093) <t (8.982)> t table (1% = 2, 861).Keywords: strategy SQ3R, reading comprehension

PENDAHULUAN Bahasa merupakan aspek penting dalam

perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pada dasarnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis.

Keterampilan berbahasa Indonesia terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills) (Tarigan, 2008:1). Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan kesatuan atau disebut catur tunggal. Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya.

435

Page 2: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

Keterampilan berbahasa dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Untuk menunjang keberhasilan tujuan umum pembelajaran bahasa Indonesia, siswa harus terampil dalam berbahasa yang mencakup aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Salah satu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran membaca, karena dengan kegiatan membaca siswa akan mendapatkan banyak informasi atau pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dalam perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini terasa sekali bahwa kegiatan membaca boleh dikatakan tidak terlepas dari kehidupan manusia khususnya siswa sekolah dasar. Berbagai informasi sebagian besar disampaikan melalui media cetak, dan bahkan yang melalui lisan juga dilengkapi dengan tulisan, atau sebaliknya. Tanpa kemampuan membaca siswa tidak dapat mengoperasikan teknologi dengan baik dan memperoleh informasi dan pengetahuan secara optimal.

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri.

Di kelas IV pembelajaran membaca lebih ditekankan pada kegiatan membaca pemahaman mulai dari tingkatan membaca pemahaman literal, membaca pemahaman interpretatif, membaca pemahaman kritis, dan membaca pemahaman kreatif. Salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum 2013 adalah siswa mampu menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya. Sesuai dengan kompetensi dasar tersebut tujuan pembelajaran membaca dapat dirumuskan diantaranya, siswa dapat mengungkapkan kembali isi bacaan secara tertulis dan dapat menyimpulkan isi bacaan dengan tepat. (Kemendikbud, 2013:4).

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut maka peran guru dalam proses pembelajaran membaca sangat diperlukan, terutama pada strategi pembelajaran yang digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamaman bagi siswa. Oleh karena itu, strategi yang coba diterapkan adalah strategi Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R). Pada penelitian ini sekolah yang

dipilih untuk dijadikan sampel penelitian adalah SDN 1 Balongpanggang Gresik.

SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan, yaitu Survey (penelaahan pendahuluan), Question (bertanya), Read (baca), Recite (mengutarakan kembali), Review (mengulang Kembali). Strategi ini digunakan untuk meningkatkan kerja memori dalam memahami substansi teks yang dapat mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Melalui penerapan strategi SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman, guru dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap suatu bacaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu serta memotivasi pengalaman siswa terhadap suatu bacaan, menuangkan dalam ide yang dibuat siswa menurut pemahamannya sendiri terhadap suatu bacaan (Dalman, 2014:189).

Menurut (Laksono, 2007:1.3), SQ3R adalah strategi membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukung ide pokok juga membantu pembaca dapat mengingat lebih lama. Strategi ini dianggap sebagai strategi membaca yang cukup efektif dan dapat menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R mencakup lima langkah kegiatan secara berurutan, yaitu Survey (penelaahan pendahuluan), Question (bertanya), Read (baca), Recite (mengutarakan kembali), Review (mengulang Kembali).

Dalman (2014:189) mengemukakan bahwa SQ3R adalah salah satu strategi membaca untuk memahami isi bacaan yang menggunakan langkah-langkah secara sistematis dalam pelaksanaannya. Strategi SQ3R merupakan suatu kaidah membaca yang memerlukan seseorang mempersoalkan kesesuaian maklumat yang terdapat dalam suatu bahan yang dibaca dengan tugasan yang perlu diselesaikan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi SQ3R adalah strategi yang efektif dan sistematis untuk membantu pembaca dalam menemukan ide pokok dan pendukung ide, serta menghasilkan pemahaman yang baik. SQ3R ini merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Tujuan utama strategi ini untuk meningkatkan pemahaman atas isi bacaan dan mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang.

SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Survey

Page 3: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk:a) Mempercepat menangkap artib) Mendapatkan abstrakc) Mengetahui ide-ide yang pentingd) Melihat susunan bahan bacaan tersebute) Mendapatkan minat perhatian yang saksama

terhadap bacaanf) Memudahkan mengingat lebih banyak dan

memahami lebih mudah

Prabaca dilakukan hanya beberapa menit, tetapi dengan cara yang sistematis kita cepat menemukan ide-ide penting dan organisasi bahan. Hal itu akan sangat membantu mencapai tujuan kita membaca.2) Question

Bersamaan pada saat survei, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi satu pertanyaan. Gunakan kata-kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa.

Suatu pertanyaan dapat menimbulkan beberapa pertanyaan lain tentang isi secara lebih mendalam. Dengan adanya berbagai pertanyaan itu cara membaca kita menjadi lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasan yang ada daripada kalau hanya membaca asal membaca.3) Read

Setelah melewati tahap survei dan timbul beberapa pertanyaan, langkah selanjutnya adalah read (membaca). Cara membaca ini bukan hanya mengikuti apa yang sedang berlangsung, melainkan secara kritis.

Baca tulisan bagian demi bagian. Sementara membaca bagian-bagian itu carilah jawaban atas pertanyaan yang anda bentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan yang muncul berdasarkan topik bacaan. Pada tahap ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok secara detai yang penting. Perlambat cara membaca pada bagian yang anda anggap penting, dan percepat kembali pada bagian yang tidak penting.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Jangan membuat catatan-catatan kecil. 2. Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah. Kalau memang ada yang menarik atau penting cukup beri tanda silang pada pinggir halaman.4) Recite atau Recall

Setelah membaca, berhenti sejenak dan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyabutkan hal-hal penting dari bacaan itu. Pada tahap ini, anda dapat juga membuat catatan seperlunya.Sekalipun bacaan itu mudah dimengerti tahap

mengutarakan kembai hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah kita lupakan.5) Review

Setelah selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul dan bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati sebelum ini.

Keterampilan membaca pada hakikatnnya adalah suatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan. Membaca tergantung pada kondisi fisik dan mental pembaca, agar dapat memaknai tulisan dan memperoleh informasi secara optimal.

Dalam kegiatan membaca terdapat tiga tahap yakni tahap prabaca, saat baca, dan pasca baca (Rahim, 2009:99). Tahapannya adalah sebagai berikut:1) Kegiatan prabaca

Guru yang efektif harus mampu mengarahkan siswa kepada topic pelajaran yang akan dipelajari siswa. Menurut Burns, dkk. (dalam Rahim 2009:99), kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksankan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Untuk menjadi pembaca yang sukses, siswa harus memiliki konsep-konsep tentang tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan bahasa bicara dan bahasa tulis. Siswa juga membutuhkan kosakata dan pola kalimat yang umumnya tidak ditemukan dalam bahasa lisan dan dengan gaya menulis yang berbeda. Gruber (dalam Rahim 2009:100), mengemukakan beberapa teknik yang bisa dilakukan guru untuk mengaktifkan skema siswa melalui kegiatan prabaca. Kegiatan yang dimaksud ialah membuat predisksi seperti yang dikemukakan berikut ini.a) Guru membaca judul bacaan dengan nyaring,

kemudian memperkenalkan para pelaku dengan menceritakan nama-nama mereka dan beberapa pelaku, para tokoh, akhirnya guru menyuruh siswa memprediksi kelanjutan cerita.

b) Kegiatan memprediksi untuk menceritakan minat siswa pada bacaan dengan menggunakan teknik

437

Page 4: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

prediksi kegiatan prabaca yang dilakukan ialah membaca nyaring bebrapa halaman dari sebuah buku. Kegiatan ini, membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa kepada buku tersebut.

c) Kegiatan lain yang tercakup dalam kegiatan prabaca ialah menggunakan berbagai stimulus untuk mempertahankan perhatian siswa pada pelajaran. Pada kegiatan ini guru harus berusaha menggunakan berbagai cara dengan menggunakan media suara yang bervariasi dan gerak-gerak.

2) Kegiatan saat bacaSetelah kegiatan membaca, kegiatan berikutnya

ialah kegiatan saat baca (during reading). Rubin (dalam Rahim, 2009:103), menjelaskan bahwa secara literal (harfiah), metakognisi ialah kegitan berpikir kritis, yang merujuk pada pengetahuan siswa tentang proses kognitif mereka sendiri. Apabila diaplikasikan pada membaca, pembaca merupakan pembelajaran yang aktif dan konsumen informasi. 3) Kegiatan pascabaca

Kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. (Burns, dkk. (dalam Rahim, 2009:105)). Strategi yang dapat digunakan pada tahap pascabaca adalah belajar mengembangkan bahan bacaan pengajaran, memberikan pertanyaan, menceritakan kembali, dan prestasi visual.

Menurut Tarigan (2008:58), membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi. Membaca pemahaman ini tergantung pada jenis bacaan yang dipilih oleh pembaca.

Dalman (2014:87) mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Dalam membaca pemahaman pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Setelah membaca teks, si pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan rangkuman dan bahasanya sendiri.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca teks bacaan dan memahami isi bacaan tentang apa yang disebutkan di dalam teks tersebut. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami wacana secara tepat.

Proses membaca pemahaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1) Membaca sebagai suatu proses psikologis, artinya

kesiapan dan kemampuan membaca seseorang itu dipengaruhi serta berkaitan erat dengan faktor-faktor yang bersifat psikis, seperti motivasi, minat,

latar belakang sosial ekonomi serta tingkat perkembangan dirinya, seperti intelegensi dan usia mental.

2) Membaca sebagai suatu proses sensoris, artinya proses membaca seseorang dimulai dari melihat, atau meraba, proses ini melalui indra penglihatan, mata, maupun telinga sebagai indra pendengar.

3) Membaca sebagai suatu proses perseptual, artinya proses ini mengandung stimulus sosial makna dan interpretasi berdasarkan pengalaman tentang stimulus serta respon yang menghubungjan makna dengan atimulus atau lambang.

Proses membaca pemahaman dapat diawali dengan memberikan motivasi terhadap siswa dan memahamni latar belakang sosial ekonomi serta tingkat perkembangan siswa. Proses membaca dapat dimulaidari melihat atau meraba melalui indra penglihatan dan pendengaran. Selain itu, proses membaca pemahaman harus mengandung stimulus sosial berdasarkan pengalaman siswa.

Pada dasarnya pemahaman dalam membaca dapat dikelompokkan menjadi empat tingkatan, yaitu:1) Pemahaman Literal artinya siswa hanya memahami

makna apa adanya, sesuai dengan simbol-simbol yang ada dalam bacaan.

2) Pemahaman Interpretatif . Pada tingkat ini siswa sudah mampu menangkap pesan secara tersirat. Artinya, di samping pesan-pesan secara tersurat seperti pada tingkat pemahaman literal, siswa juga dapat memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

3) Pemahaman Kritis. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya mampu menangkap makna tersirat dan tersurat. Dalam hal ini, siswa juga mampu menganalisis dan sekaligus membuat sintesis dari informasi yang diperolehnya melalui bacaan. Di samping itu, siswa juga mampu melakukan evaluasi atau penilaian secara akurat. Artinya siswa mengetahui persis akan kebenaran atau kesalahan isi wacana berdasarkan pengetahuan dan data-data yang dimilikinya tentang informasi yang ada dalam bacaan. Siswa pada tingkat ini sudah mampu membuat kritik terhadap suatu bacaan atau sebuah buku.

4) Pemahaman Kreatif. Pada tingkat ini, siswa harus memiliki pemahaman yanglebih tinggi adri tingkat pemahaman sebelumnya. Setelah selesai membaca, siswa akan mencoba bereksperiman membuat sesuatu yang baru berdasarkan isi bacaan. Dari wacana tersebut, siswa dapat membuat arasemen music yang menurutnya dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dalam bersastra.

Page 5: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

Jadi, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan strategi SQ3R, dan hasil belajar membaca pemahaman siswa dengan penerapan strategi SQ3R.

METODEPenelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Strategi Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010:27)

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimen). Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti aturan-aturan tertentu. (Arikunto, 2010: 123)

Rancangan penelitian yang digunakan adalah “One Group Pretest-Posttest Design”. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pretest) dan sesudah eksperimen (posttest). Desain ini digunakan untuk mengetahui pengaruh strategi SQ3R terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa. Menurut Sugiyono (2012:75), “One Group Pretest-Posttest Design” dirumuskan seperti di bawah ini:

O1 X O2

Gambar 3.1 One Group Pretest and PosttestKeterangan:

O1 : observasi yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest.X : perlakuan (treatment) diberikan kepada siswa dengan menerapkan strategi SQ3R.O2 : observasi sesudah perlakuan disebut posttest.

Penelitian ini direncanakan dua kali pertemuan. Rancangan penelitian ini menempuh tiga langkah yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap analisis. Berikut ini adalah prosedur penelitian yang akan dilaksanakan:a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, peneliti melakukan persiapan dan perencanaan penelitian. Kegiatan pada tahap persiapan penelitian yaitu:1) Melakukan survei di sekolah tempat penelitian2) Menyusun proposal penelitian3) Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen

Dalam hal ini perangkat disusun terdiri dari RPP, LKS, Lembar Evaluasi, Kisi-kisi, Lembar penilaian, dan Rancangan media. Serta instrumen yang dimaksud yaitu Lembar soal (Pretest dan Posttest) keterampilan membaca pemahaman.

Perangkat yang sudah selesai di uji validasikan kepada dosen ahli untuk diketahui kelayakannya dan instrumen divalidasikan kepada siswa dari kelas lain dengan grade yang sama untuk diketahui kelayakannya.b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini pembelajaran dilakukan dua pertemuan yang diawali test awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal siswa, setelah itu memberikan perlakuan yaitu penerapan strategi SQ3R dan memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman siswa. Pada pertemuan berikutnya akan diulang kembali pelaksanaan penelitian tersebut untuk memperoleh hasil yang terbaik.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Balongpanggang Gresik. Berada di daerah kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Tepatnya di salah satu kecamatan yaitu kecamatan Balongpanggang.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik IV yang terdiri atas dua kelas. Seluruh siswa kelas IV berjumlah 41 siswa.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah kelas IVA SDN 1 Balongpanggang Gresik yang berjumlah 20 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan data yang berkualitas, karena atas saran Kepala SDN 1 Balongpanggang bahwa Kelas IV A memiliki siswa-siswa dengan kemampuan dan prestasi tinggi.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, ada beberapa instrumen yang dijadikan pendukung, pelengkap, atau pendamping selama penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas instrumen yang berupa obesvasi dan tes. Instrumen ini difungsikan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Berikut adalah instrumen yang dimaksud:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan

439

Page 6: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

b. Lembar TesDalam penelitian ini menggunakan lembar tes.

Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam membaca pemahaman. Lembar tes ini berisi soal uraian berupa pertanyaan terbuka dimana jawabannya merupakan hasil aktivitas membaca siswa menggunakan strategi SQ3R.

Teknik yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes. Berikut adalah teknik yang digunakan:

a. Teknik ObservasiTeknik observasi dilakukan untuk mengetahui

penerapan strategi Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R) dalam proses pembelajaran membaca pemahaman kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi guna untuk mencatat fenomena apa yang muncul dalam variabel terikat sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Disini peneliti lebih mengamati pada variabel terikat, yaitu variabel yang menerima akibat terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas. Dalam melakukan observasi, digunakan lembar observasi (Darmadi, 2011: 179).

b. Teknik Tes1. Tes awal (pretest)Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum

siswa diberi treatment. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional, yaitu tanpa menerapkan strategi SQ3R. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai materi yang akan diberikan oleh guru sebelum diberi perlakuan. Data ini digunakan sebagai data kemampuan awal. Pretest yang diberikan berupa soal uraian yang terdiri dari dua nomor dan masing-masing soal mempunyai poin tersendiri.

2. Tes Akhir (posttest)Posttest merupakan tes yang diberikan pada

akhir pokok pembahasan untuk menentukan angka atau hasil belajar siswa dalam tahap-tahap tertentu setelah diberi perlakuan. Skor yang dihasilkan pada posttest diharapkan bisa lebih tinggi dari skor pada saat pretest. Soal yang diberikan saat posttest merupakan soal yang sama dengan soal yang diberikan saat pretest.

Analisi data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian. Analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari instrument yang berupa tes (pretest dan posttest).

1. Uji ValiditasMenurut Arikunto (2010:211), validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi.

Dalam penelitian ini digunakan validitas konstruk (Construct Validity) yang berkaitan dengan kontruksi atau konsep bidang ilmu yang akan diuji validitas alat ukurnya. Dan dalam penelitian ini yang divalidasi berupa instrumen lembar observasi dan lembar tes yang akan diberikan kepada siswa.

Untuk menguji validitas konstruk, maka digunakan pendapat dari ahli. Jumlah tenaga ahli yang digunakan adalah tiga orang. Setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka dilanjutkan dengan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. (Sugiyono, 2007: 352).

2. Uji ReliabilitasMenurut Arikunto (2010: 221), reliabilitas

adalah bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data atau penelitian yang sama dalam waktu yang berbeda dan menghasilkan suatu data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2010:268).

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengujian reliabilitas suatu instrumen adalah perlu untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya. Untuk menghitung reliabilitas instrumen soal pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Alpha Cronboch sebagai berikut:

r11 = ( )

Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen.

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

varian valid : varian dari butir yang valid varian total : varian dari total

(Arikunto, 2010: 239)

Pedoman kriteria penafsiran r11 sebagai berikut:

Tabel 1 Interpretasi ReliabilitasBesarnya Koefisien Kriteria

Page 7: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat rendah

Untuk menguji reabilitas instrumen kegiatan pembelejaran, peneliti memberikan format penilaian reliabilitas beserta rubrik penilaiannya kepada pengamat 1 dan pengamat 2 dan mengujicobakan dengan instrumen yang sama dengan menggunakan strategi SQ3R.

Proses latihan dalam rangka menyamakan persepsi agar diperoleh hasil pengamatan yang sama dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (Arikunto, 2010: 243)1. Pengamat I dan pengamat II bersama-sama

mengamati proses mengajar yang dilakukan oleh guru, dengan menggunakan sebuah format pengamatan, dan diisi bersama-sama.

2. Pengamat I dan II bersama-sama mengamati lanjutan dari proses, tetapi pada tempat yang berbeda dengan menggunakan dua format. Beberapa lama kemudian setelah kolom-kolom formatnya terisi, kedua orang pengamat mencocokkan hasil pengamatannya. Jika ada perbedaan, maka observer mencari letak perbedaan pendapat.

3. Pengamat I dan II mengulangi lagi proses seperti langkah ke-2, dan begitulah berkali-kali dilakukan sampai diperoleh persamaan hasil pengamatan, atau apabila masih ada saja perbedaan, perbedaan hasil pengamatan tersebut sudah sangat minim.

Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan, digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan dengan rumus yang dikemukakan oleh H. J. X. Fernandes (dalam Arikunto, 2010: 244) sebagai berikut:

(Sumber: Arikunto, 2010: 244)

Keterangan:KK = koefisien kesepakatan

S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang samaN1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat IN2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap sampel yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi (tersebar) secara normal atau tidak. Jika distribusi (sebaran) data normal, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah jenis uji yang termasuk ke dalam statistik parametrik . Dan jika tidak terdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik. Dan jika data yang terdistribusi normal, berarti data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Uji normalitas dilakukan dilakukan pada hasil belajar siswa yaitu data hasil belajar pada pre-tes.

Peneliti menggunakan metode statistik chi-square dalam menguji normalitas data. Karena data yang diteliti adalah data nominal. Berikut ini adalah rumus chi-square :

Keterangan :X2 = Nilai chi-squarefo = frekuensi yang diperolehfe = frekuensi yang diharapkan

Untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan strategi Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R) dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas IV, maka menelitian ini menggunakan analisis statistik, rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas treatment adalah:

Keterangan :Md = mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretestx2d = perbedaan deviasi dengan mean deviasiN= banyaknya subjek

(Arikunto, 2010:125)Setelah diperoleh hasil dari penghitungan

menggunakan rumus tersebut , kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai t. Perbedaan antara hasil nilai pretest dan posttest dapat dikatakan signifikan jika thitung > ttabel.

441

X2 = ∑

Page 8: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

Bila tempirik ≥ tteoriritik maka H0 ditolak. Sehingga kesimpulannya penerapan strategi SQ3R berpengaruh signifikan terhadap penguasaan membaca pemahaman siswa kelas IVA SDN 1 Balongpanggang Gresik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil data dan analisis hasil penelitian yang telah di jelaskan di atas selanjutnya akan dibahas mengenai keterlaksaan pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dan hasil belajar siswa yaitu keterampilan membaca pemahaman sebagai berikut:

1. Penerapan Strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik

Penerapan strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat diketahui dari hasil pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dari dua pengamat diketahui rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia terpadu yaitu membaca pemahaman pada pertemuan I tanpa menerapkan strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) yaitu 3,2 dengan kriteria cukup dan pada pertemuan II dengan menerapkan strategi strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) yaitu 3,7 dengan kriteria baik. Tingginya nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan pada pertemuan ke II dan adanya peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan membaca pemahaman dengan menerapkan strategi strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) telah berhasil dengan baik.

Berhasilnya kegiatan pembelajaran terlihat pada saat guru mengelola kegiatan pembelajaran dengan strategi strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) pada pertemuan ke II. Dalam melaksanakan pembelajaran siswa diminta menyurvey (menelaah pendahuluan), question (bertanya), read (membaca), recite (mengutarakan kembali), dan review (mengulang Kembali). Dengan mengikuti kegiatan tersebut secara sistematis maka siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami isi bacaan.

2. Hasil Belajar Siswa yaitu Keterampilan Membaca Pemahaman

Dari data hasil penelitian yang dilakukan di SDN 1 Balongpanggang Gresik Kelas IV terdiri atas 20 siswa. Selanjutnya data tersebut dioalah, dan berdasarkan data yang dioalah dapat dilihat perbedaan yang terjadi antara hasil pretest dan posttest siswa. Pada hasil rata-rata nilai pretest adalah 61 < dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75 arrtinya hasil pretes siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan hasil rata-rata nilai posttest adalah 83 > dari pada nilai KKM bahasa Indonesia yaitu 75 artinya hasil post-test siswa dinyatakan tuntas.

Berdasarkan hasil data tersebut ada pengaruh yang signifikan antara penerapan strategi pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik. Dengan keterangan t tabel (5% = 2, 093) < t hitung (8,982) > ttabel (1% = 2, 861.

Rekapitulasi Hasil Pre-Test Dan Post-Test Siswa Kelas I SDN Balongpanggang Gresik

No.Nama Siswa

Pre-Test

Post-Test

Ket. T/TT dari Post-

TestT TT

1 AD 50 75 T -

2 AC 68 83 T -

3 AN 75 85 T -

4 DE 45 78 T -

5 DM 50 85 T -

6 EL 83 90 T -

7 JNT 80 85 T -

8 LN 55 88 T -

9 MLN 50 85 T -

10 MDH 55 78 T -

11 MNF 70 85 T -

12 MRF 48 85 T -

13 QR 75 93 T -

14 RY 55 83 T -

15 SLS 75 90 T -

16 SYK 65 83 T -

17 VR 58 80 T -

18 WHY 65 78 T -

19 ZLN 45 93 T -

20 STY 45 65 - TT

Page 9: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

Jumlah 1446 1735 18 2

Rata-rata 61 83    

Tabel di atas menunjukkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman terdapat perubahan skor pada pretest dan posttest. Hal ini terlihat pada rata-rata dalam pretest yaitu 61, kemudian setelah mendapatkan perlakuan berupa penerapan strategi SQ3R rata-rata dalam posttest meningkat menjadi 83. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka hasilnya sebagai berikut:

PENUTUPSimpulanBerdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Keterlaksanaan pembelajaran membaca pemehaman dengan menerapkan strategi pembelajaran SQ3R. Berdasarkan hasil dari dua pengamat diketahui rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman pada pertemuan I tanpa menerapkan strategi SQ3R yaitu 3,36 dengan kriteria cukup dan pada pertemuan II dengan menerapkan strategi SQ3R yaitu 3,71 dengan kriteria baik. Dengan tingginya nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan pada pertemuan ke II dan adanya peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat membuktikan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan strategi SQ3R telah berhasil dengan baik.2. Dalam penelitian ini, ada pengaruh yang signifikan antara penerapan strategi SQ3R terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN 1 Balongpanggang Gresik. Hal ini berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh yaitu t hitung 8,982 lebih besar dari t tabel baik pada 5% = 2, 093 maupun 1% = 2, 861.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi GuruGuru dapat menenerapkan strategi pembelajaran SQ3R bukan hanya pada pembelajaran membaca pemahaman mata pelajaran bahasa Indonesia, namun pada mata pelajaran lain seperti IPA atau IPS sehingga siswa lebih mudah memahami bacaan secara optimal dan dapat mengingat lebih lama.

2. Bagi Peneliti LainPeneliti menyarankan kepada peneliti lain untuk menerapkan strategi SQ3R dalam pembelajaran yang berbeda sehingga kemampuan siswa dapat berkembang.

3. Bagi SekolahSekolah yang mengalami permasalahan rendahnya keterampilan membaca pemahaman dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, disarankan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran SQ3R dalam pembelajaran di sekolah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers.

Darmadi, hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamiyah, Nur. 2014. Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Laksono, Kisyani, DKK. 2007. Membaca 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

443

Page 10: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JPGSD Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015

Soedarso. 2000. Sistem membaca cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan. Malang: UMM Press.