Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI
LAUT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh
SUHALDI
105721132516
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI
LAUT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SUHALDI
105721132516
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT atas terselesaikannya
karya ilmiah ini dengan baik dan lancar. Karya ilmiah ini kupersembahkan
untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Ali dan Ibu Salamang, yang telah
memberikan seluruh cintanya kepadaku, yang tak pernah bosan
memberikan saya nasehat, bimbingan, dan semangat yang begitu
besar. Tanpa inspirasi, dorongan, dan dukungan yang telah kalian
berikan kepada saya, saya mungkin tidak mampu untuk menyelesaikan
karya ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kepada kedua dosen pembimbing
yang selama ini telah meluangkan banyak waktunya untuk
membimbing, menuntun dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini. Terima kasih atas segala bekal ilmu yang telah
dibagikan tanpa pamrih, begitupun dengan kritikan, tuntutan yang
diberikan dan akan sangat bermanfaat bagi saya.
3. Kepada teman-teman yang selalu memberikan banyak semangat,
bantuan, motivasi maupun dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah
ini.
MOTTO HIDUP
Dirimu 5 tahun yang akan datang adalah cerminan dirimu saat ini. Beranilah
bermimpi setinggi-tingginya, amalkan dengan kemampuan dan tekat yang
kuat disertai dengan usaha dan doa.
Suhaldi
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Stuktur Modal
Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Transportasi Laut Di Bursa Efek
Indonesia ”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis ayahanda tercinta Ali dan ibunda Salamang
yang senantiasa memberi dukungan moral maupun material serta harapan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus yang tiada hentinya kepada
penulis. Dan saudara-saudara tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan diakhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
viii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Hj. Ruliaty., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai
dengan baik.
5. Ibu A. Tenri Syahriani, S.Pd., MM selaku Pembimbing II telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Akhir kata, dengan sagala kerendahan hati penulis persembahkan
penelitian ini, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
ix
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
utamanya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita
semua, Aamiin.
Billahi fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 16 Desember 2020
SUHALDI
x
ABSTRAK
SUHALDI, 2021. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Transportasi Laut Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Hj. Ruliaty dan Pembimbing II A. Tenri Syahriani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal (Debt to Asset Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER) terhadap harga saham perusahaan sektor transportasi laut di bursa efek indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel sebangyak 11 perusahaan sektor transportasi laut. Teknik pengumpulan analisis menggunakan uji regresi linear berganda, uji persial (uji t), uji mode (uji F), dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial variabel DAR dan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. berdasarkan uji model, setiap komponen struktur modal (DAR dan DER) secara simultan bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.perusahaan sektor transportasi laut.
Kata Kunci : DAR, DER dan Harga Saham.
xi
ABSTRACT
SUHALDI, 2021. The Influence of Capital Structure on Stock Prices of Marine Transportation Companies in the Indonesia Stock Exchange, Thesis of Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Dr. Hj. Ruliaty and Supervisor II A. Tenri Syahriani.
This study aims to determine the effect of capital structure on the share price (Debt to Asset Ratio DAR dan Debt to Equity Ratio DER) of marine transportation sector companies in the Indonesian stock exchange. This type of research used in this research is descriptive quantitative with a sample of 11 companies in the marine transportation sector. The analysis collection technique uses multiple linear regression test, partial test (t test), mode test (F test), and the coefficient of determination test.
The results showed that based on a partial test the variables DAR and DER had a positive and significant effect on stock prices. based on the model test, each component of the capital structure (DAR and DER) simultaneously has a significant effect on the share price of marine transportation sector companies.
Keywords : DAR, DER and Stock Price.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
ABSTRAK (INDONESIA) ..................................................................... x
ABSTRACT (Inggris) ............................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN ................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ......................................................................... 7
1. Struktur Modal ...................................................................... 7
2. Teori Struktur Modal ............................................................. 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ................. 10
4. Saham .................................................................................. 14
B. Tinjauan Empiris ....................................................................... 21
C. Kerangka Konsep ...................................................................... 26
D. Hipotesis ................................................................................... 28
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 29
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ......................... 30
D. Populasi dan Sampel ................................................................ 30
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32
F. Teknik Analisis .......................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 36
B. Gambaran Umum Unit Penelitian .............................................. 41
C. Hasil Penelitian ......................................................................... 49
D. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ................................... 53
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................... 59
B. SARAN ...................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 61
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 20
Tabel 3.1 Sampel Penelitian 30
Tabel 4.1 Struktur Modal DAR Tahun 2017-2019 57
Tabel 4.2 Struktur Modal DER Tahun 2017-2019 59
Tabel 4.3 Validitas DAR (X1) 61
Tabel 4.4 Validitas DER (X2) 61
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas 62
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Regresi 63
Tabel 4.7 Hasil Uji T 64
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini perkembangan dunia industri bisnis
tumbuh sangat pesat. Hal tersebut terilihat dari semakin banyaknya
perusahaan pesaing yang berkembang dan memiliki keunggulan
kompetitif. Dengan banyaknya perusahaan pesaing bisnis maka akan
mengakibatkan banyak pula perusahaan yang membutuhkan tambahan
dana untuk mengembangkan perusahaannya. Pasar modal merupakan
salah satu sumber pendanaan modal, Pasar modal dapat digunakan
sebagai sarana tambahan modal untuk memperbaiki struktur permodalan
perusahaan. Sektor perusahaan yang sudah masuk kedalam pasar bursa
akan lebih dikenal oleh publik, hal demikian akan lebih mudah untuk
mencari hubungan relasi bisnis dengan perusahaan lain. Keberhasilan
pengelolahan perusahaan yang menjadi salah satu indikator adalah harga
saham..
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan
pengelolaan perusahaan dan sangatlah dipengaruhi oleh kekuatan pasar
itu sendiri, harga saham sifatnya fluktuasi setiap saat dan selalu
mengalami pasang surut tergantung oleh banyaknya penawaran dan
permintaan atas saham tersebut serta beberapa faktor lain yang
mempengaruhinya. Menurut Destian Andhan (2019), harga
2
Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and
supply) terhadap jumlah lembaran saham, permintaan terhadap saham
akan turun dan kepemilikan saham menjadi terbatas bagi investor
tertentu saja apabila harga saham dinilai terlalu mahal (overvalued) atau
terlalu rendah (undervalued) dengan kata lain salah harga (mispriced).
Pada pasar modal terdapat berbagai macam sektor, transportasi laut
adalah salah satu sektor yang terdapat di pasar bursa. Perusahaan
Sektor transportasi laut ini merupakan salah satu sektor yang mempunyai
peranan penting terhadap pertumbuhan perekonomian nasional
Indonesia sebagai negara kepulauan. Transportasi laut banyak digunakan
untuk berbagai hal salah satunya untuk pengiriman barang, pemilihan
pengiriman barang didasarkan pada beberapa aspek. Mulai dari
aksesibilitas, waktu transit dan juga volume cargo. Banyak pelaku bisnis
memilih transportasi laut untuk mengirim barang karena transportasi ini
sangat membantu dalam urusan impor dan ekspor barang.
Indonesia terletak pada lokasi strategis dalam rute perdagangan
dunia yang meningkat 90% perdagangan internasional melalui jalur di
mana 40%-nya melewati wilayah perairan Indonesia. Perkembangan
sektor maritim nasional masih sangat terbatas. Indonesia sebagai negara
kepulauan terdiri dari 80% wilayah laut dan 20% wilayah darat, dengan
luas wilayah laut yang sedemikian besarnya, maka transportasi laut
memegang peranan penting terhadap pertumbuhan perekonomian
nasional Indonesia sebagai negara kepulauan.
3
Pelayanan transportasi laut domestik masih terpusat pada wilayah
yang memiliki aktivitas ekonomi tinggi yaitu di wilayah Barat Indonesia
meskipun karakteristik kepulauan di wilayah Timur Indonesia telah
menjadikan transportasi laut sebagai tulang punggung aktivitas
pergerakan. Untuk upaya pengembangan kawasan pertumbuhan
ekonomi di wilayah Timur Indonesia dengan didukung pelayanan
transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi logistik yang
menghubungkan wilayah barat dan timur Indonesia sehingga mampu
menurunkan biaya logistik guna mempercepat pemerataan
perekonomian. Di bawah ini merupakan grafik struktur modal dari
beberapa perusahaan sektor transportasi laut pada tahun 2017-2019.
Gambar 1.1 Struktur Modal Perusahaan Transportasi Laut
Sumber: www.idx.co.id (data diolah 2020)
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa stuktur modal
tahun 2017-2019 mengalami fluktuasi setiap tahunnya, sehingga menjadi
masalah penting bagi setiap perusahaan, selain terdapat fluktuasi
beberapa perusahaan memiliki struktur modal yang tinggi, dimana yang
4
tertinggi terdapat pada perusahaan HITS, dan perusahaan yang paling
terendah terdapat pada INDX. Struktur modal yang dihitung dengan debt
to equity ratio (DER) yang melebihi 100 persen menunjukkan bahwa
perusahaan transportasi laut tersebut mengunakan hutang yang lebih
banyak dari pada modalnya. Meskipun dengan penggunaan hutang,
perusahaan dapat melakukan penghematan pajak, namun juga dengan
penggunaan hutang yang tinggi dapat menimbulkan risiko yang tinggi
bagi perusahaan. Sehingga perlu diteliti lebih lanjut mengenai faktor atau
variabel yang dapat memberikan pengaruh terhadap struktur modal dari
perusahaan transportasi laut.
Fenomena yang terjadi pada beberapa perusahaan transportasi laut
yaitu indeks harga saham naik turun atau fluktuasi setiap tahunnya.
Selain itu tingkat DER dan DER yang cenderung juga mengalami
fluktuasi. Menurut signaling theory (teori signal) jika hutang perusahaan
meningkat maka harga saham akan meningkat juga. Hal ini dikarenakan
hutang merupakan isyarat positif bagi perusahaan yang menunjukkan
bahwa perusahaan tidak menjual sahamnya dan memiliki kemampuannya
untuk membiayai operasional perusahaan walau dengan cara berhutang.
Penjualan saham oleh perusahaan mengindikasikan isyarat negatif
karena perusahaan yang menjual sahamnya kemungkinan keadaan
perusahaan tersebut tidak baik, sehingga perusahaan harus menjual
sahamnya.
Variabel dalam penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan
Stella (2009), Atta (2012), Ozlan dan Ugur (2012), Chotima dan Lailatul
(2013), dan Ramdhani (2013) yang menyatakan bahwa Debt to Equity
5
Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Namun hasil
sebaliknya didapat oleh Novasari dan Ema (2013), yang menyatakan
bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham. Hasil berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh
Machfiro (2012), Rahman dan Sutrisno (2013), dan Daniel (2015), yang
menyatakan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham. Sementara Debt to Asset Ratio menurut Moh Imam Hanafi
dan Siti Ragil Handayani (2019), tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Berdasarkan hasil uraian dan perbedaan pendapat pada peneliti
sebelumnya, maka penulis tertarik melakukan penelitian pada variabel
DAR dan DER sektor perusahaan transportasi laut yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Transportasi Laut Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun permasalahan yang akan
dirumuskan dalam penyusunan proposal ini yaitu, apakah struktur modal
yang terdiri dari DAR dan DER berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan sektor transportasi laut di Bursa Efek Indonesia.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap harga saham
perusahaan sektor transportasi laut di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk perusahaan
dalam penentuan atau penetapan harga saham perusahaannya.
b. Bagi pihak investor
Penelitian ini di harapkan Sebagai bahan pertibangan untuk pihak
investor, ketika melakukan penjualan atau pembelian saham
khususnya pada sektor transportasi laut dibursa saham, agar dapat
mengalokasikan dana secara efisien dan tetap sasaran
c. Bagi Peneliti lanjutan
Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya yang dapat memberikan perbandingan dalam
melakukan penelitian pada variabel yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Struktur Modal
Struktur modal merupakan suatu ukuran keuangan antara hutang
jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri dalam
melakukan kegiatan perusahaan. Keputusan untuk memilih sumber
pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang paling penting
bagi perusahaan. Kebutuhan dana untuk pengeluaran operasional
dibiayai dengan sumber dana jangka pendek. sementara dana untuk
pengeluaran kapital dibiayai dengan sumber dana jangka panjang
seperti penerbitan saham, obligasi, dan laba ditahan dana ini digunakan
untuk membelanjai investasi perusahaan.
Menurut Romario (2019:7) bahwa struktur modal adalah bagian dari
struktur keuangan yang merupakan perbandingan hutang jangka panjang
dengan hutang jangka pendek yang sifatnya permanen, hutang jangka
panjang dan modal sendiri yang digunakan dalam perusahaan.
Sedangkan menurut Irham Fahmi (2018:190) bahwa struktur modal
merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu
antara modal yang dimiliki yang bersumber dari hutang jangka panjang
(long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders equity) yang
menjadi sumber pembiayaan perusahaan.
Struktur modal dapat menjadi masalah yang sangat penting untuk
perusahaan karena baik atau buruknya struktur modal akan berpengaruh
8
langsung pada posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya
hutang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
Menurut Utami Laksita (dalam perdana, 2018:20) bahwa struktur modal
ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan dari manajer keuangan yang
senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif.
Horne & John M (2013) berpendapat bahwa struktur modal dapat
diukur untuk melihat besarnya struktur modal adalah dengan rasio yaitu
Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Asset
Ratio (DAR) adalah rasio hutang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total uang dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio
ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk
investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
Kasmir (2008:156). Adapun untuk mengukur Debt to Asset Ratio (DAR)
menurut Horne dаn Mаcowicz (2009:209) adalah sebagai berikut
Sementara Debt to Equity Ratio (DER) menurut Kasmir (2008)
merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung nilai utang dengan
ekuitas, yang menggambarkan seberapa besar proporsi dari modal
perusahaan yang sumber pendanaan berasal dari pinjaman atau kredit.
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan Kasmir (2012:158). Adapun rumus
untuk menghitung Debt to Equity Ratio (DER) menurut Syаmsuddin
(2013:54) adalah sebagai berikut:
9
2. Teori Struktur Modal
Menurut Harmono (2016:137), mengatakan bahwa teori struktur
modal berhubungan dengan bagaimana modal dialokasikan dalam
aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan cara menentukan
struktur modal antara modal utang dan modal sendiri.
1) Pendekatan Modigliani dan Miller
Tahun 1958, teori struktur modal mulai dikenal , ketika Franco
Modigliani dan Marton Miller (selanjutnya disebut MM) menerbitkan
apa yang disebut sebagai salah satu artikel keuangan paling
berpengaruh yang pernah ditulis. MM membuktikan dengan
sekumpulan asumsi yang sangat membatasi bahwa nilai sebuah
perusahaan tidak berpengaruh oleh stuktur modal. Dengan kata lain
hasil yang diperoleh MM menunjukkan bahwa bagaimana cara
sebuah perusahaan akan mendanai oprasionalnya tidak berarti apa-
apa, sehingga struktur modal adalah sesuatu hal yang tidak revelen.
2) Teori Trade-off
Teori ini membahas hubungan antara struktur modal dengan nilai
perusahaan. Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat
perusahaan tidak bisa menggunakan utang sebanyak-banyaknya.
Model trade-off mengasumsi bahwa struktur modal perusahaan
merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan
menggunakan utang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat
penggunaan utang tersebut. Pada intinya teori trade-off menunjukkan
10
bahwa nilai perusahaan dengan utang akan semakin meningkat
dengan meningkatnya pula tingkat utang.
3) Pecking Order Theory
Pecking order theory tidak mengindikasikan target struktur modal
melainkan berusahaan menjelaskan urutan-urutan pendanaan.
Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat utang yang
optimal, melainkan kebutuhan investasi. Pecking order theory dapat
menjelaskan kenapa perusahaan mempunyai tingkat keuntungan
yang tinggi dengan tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat keuntungan
yang tinggi menjadi dana internal cukup untuk memenuhi kebutuhan
investasi.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houtson (2011:188-190) struktur modal suatu
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang perlu menjadi
pertimbangan oleh perusahaan ketika mengambil suatu keputusan
tentang struktur modal yaitu sebagai berikut:
a. Profitabilitas
Menurut Kasmir (2015:22) profitabilitas adalah rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan atau laba dalam
suatu periode tertentu. Rasio ini juga dapat memberikan ukuran tingkat
efektifitas manajemen perusahaan yang dapat ditunjukkan dari laba yang
diperoleh dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Sedangkan
menurut Bringham & Houston (2010:109) Profitabilitas merupakan salah
satu indikator keberhasilan perusahaan dari hasil akhir keputusan untuk
11
menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitаs mаkа semаkin
tinggi kemаmpuаn perusаhааn untuk menghаsilkаn lаbа bаgi
perusаhааnnyа.
Menurut Kasmir (2015:186), tujuan profitabilitas untuk perusahaan
atau untuk pihak luar adalah:
1. Untuk menghitung dan mengukur keuntungan perusahaan yang
diperoleh dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan di tahun sebelumnya dan
di tahun saat ini.
3. Untuk mengukur produktivitas seluruh modal perusahaan yang
digunakan baik berupa modal sendiri maupun modal pinjaman.
4. Untuk menilai jumlah dari laba bersih sesudah pajak dengan
modal.
5. Untuk menghitung pertumbuhan laba dari waktu ke waktu.
Sedangkan untuk manfaat profitabilitas menurut Kasmir (2015:198)
terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pertumbuhan laba dari waktu ke waktu
2. Menginformasikan jumlah laba bersih setelah dipotong pajak.
3. Mengetahui produktivitas semua dana perusahaan yang
digunakan baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman.
4. Mengetahui posisi laba perusahaan
b. Struktur Aktiva
Menurut Ali Kesuma (2009:4) Struktur aktiva merupakan suatu
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan
12
akan memberikan manfaat di masa mendatang, struktur aktiva yang
terdiri dari aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, aktiva lancar, dan aktiva
tidak lancar
Struktur aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan.
Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan
aktiva lain-lain, Penggolongan ini yang kemudian disebut sebagai struktur
aktiva. Komposisi aktiva tetap berwujud perusahaan yang jumlahnya
besar akan mempunyai peluang untuk memperoleh tambahan modal
dengan hutang, karena aktiva tetap dapat dijadikan sebagai jaminan
untuk memperoleh hutang Sitanggang (2013:75).
c. Likuiditas
Inrajaya (2011) menyatakan bahwa likuiditas perusahaan adalah
kemampuan perusahaan untuk menentukan kewajiban jangka pandek.
Sedangkan menurut Syahfrida Hani (2015:121) bahwa likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan didalam memenuhi seluruh
kewajiban keuangan yang secepatnya dapat dicairkan atau yang sudah
jatuh tempoh, atau secara garis besarnya likuiditas mencerminkan
ketersediaan dana yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi seluruh
hutang yang akan jatuh tempo.
Likuiditas memuat tiga hal penting yaitu waktu, jumlah dan biaya.
Waktu menjelaskan seberapa cepat perusahaan mengubah aset menjadi
kas. Jumlah menjelaskan seberapa cepat perusahaan dalam memilih
jumlah uang untuk memenuhi kewajibannya serta apakah perusahaan
mengeluarkan sejumlah biaya dalam mengubah aset menjadi kas.
13
Sementara likuiditas sendiri biasanya diukur dengan aktiva lancar dibagi
dengan kewajiban lancar.
d. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah faktor penting dalam menentukan
seberapa besar perusahaan dalam keputusan pendanaan atau struktur
modal dalam rangka memenuhi besarnya aktiva perusahaan Kartini &
Arianto (2008). Sedangkan menurut Rochimawati (2010) bahwa ukuran
perusahaan adalah sebuah skala menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh
terhadap struktur modal, di mana semakin besar suatu perusahaan, maka
semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan
investasi.
Indikator ukuran perusahaan meliputi nilai buku ekuitas, total aset,
total pendapatan penjualan, serta log natural total penjualan Nasution
dan Setiawan (2007). Perusahaan besar membutuhkan dana yang besar
pula untuk menunjang operasionalnya dan salah satu alternatif
pemenuhannya adalah dengan pendanaan eksternal. Logaritma dari total
aset dijadikan indikator dari ukuran perusahaan jika semakin besar
ukuran perusahaan maka semakin besar pula aset tetap yang dibutuhkan
Astuti (2013).
4. Saham
a. Pengertian Saham
Saham merupakan suatu unsur kepemilikan terhadap suatu
perusahaan, saham diminati pihak investor, karena memberikan tingkat
keuntungan yang menarik. Saham pada umum merupakan dokumen
14
berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan, dengan kata lain
ketika seseorang membeli saham, maka orang tersebut telah membeli
sebagian dari kepemilikan perusahaan.
Menurut pendapat Fahmi (2012:81), saham itu adalah instrumen
pasar modal yang diminati oleh pihak investor, karena mampu
memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan yang menarik.
Sementara saham itu sendiri adalah sebuah kertas yang tercantum nilai
nominal saham, nama perusahaannya, serta diikuti dengan hak dan
kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegang saham.
b. Jenis Saham
Menurut Darmadji & Fakhrulddin (2011:6) jenis-jenis saham terdiri
atas :
1. Saham yang ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau
klaim :
a. Saham Biasa (common stock), adalah saham yang merupakan
memposisikan pemilik saham paling junior terhadap pembagian
dividen, serta memiliki hak atas harta kekayaan perusahaan
ketika perusahaan tersebut dilikuidasi.
b. Saham Preferen (preferred stock), adalah merupakan saham
yang berkarakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
dengan saham ini bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi), namun juga bisa tidak mendatangkan hasil
seperti yang dikehendaki oleh investor. Saham preferen
mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan
saham biasa, seperti obligasi yang membayarkan harga atas
15
pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap
berupa deviden preferen seperti saham biasa dalam hal likuidasi
klaim pemegang saham biasa, saham preferen mempunyai
beberapa hak yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran
terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.
2. Saham yang dilihat dari cara pemeliharaannya :
a. Saham atas Unjuk (bearer stock) artinya adalah pemilik saham
tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah
tangankan dari satu investor ke investor lainnya.
b. Saham atas Nama (registered stock), artinya adalah kebalikan
dari bearer stock dimana nama pemilik saham ditulis dengan
jelas, dan dimana cara peralihannya harus melalui prosedur
tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Saham Unggul (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten
dalam membayar dividen
b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu
emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi
dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham
dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi
16
tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock lesser known, yaitu
saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri
namun memiliki ciri growth stock.
d. Saham Spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu
perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meski belum pasti.
e. Saham Siklikal (counter cylical stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum.
c. Harga Saham
Menurut Hartono Jogianto (dalam putra perdana 2018:31). Bahwa
harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar busra (BEI)
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar serta ditentukan
oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar
modal (BEI).
Dalam melakukan investasi dengan bentuk saham seorang investor
atau calon investor harus memperhatikan harga saham yang akan dibeli,
karena harga saham selalu berfluktuasi dalam hitungan detik dan menit.
Menurut Brighan dan Houston (dalam tarigan, 2018:19) mengatakan
bahwa harga saham menentukan kekayaan pemegang saham, harga
saham pada waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang
diharapkan diterima di masa depan oleh investor jika membeli saham.
17
d. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Secara umum ada beberapa faktor yang memengaruhi naik turun
harga saham suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Hal ini terjadi karena harga
saham dapat mempengaruhi faktor eksternal maupun internal
perusahaan. Menurut pendapat Brigham dan Houston, (dalam Tarigan,
2018:21-22). Harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama
diantaranya yaitu:
1) Faktor internal
a) Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti
pengiklan, rincian, kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan penjualan, dan laporan
keamanan.
b) Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang
berhubungan dengan hutang dan ekuitas.
c) Pengumuman badan direksi manajemen seperti perubahan dan
pergantian direksi, struktur organisasi dan manajemen.
d) Pengumuman pengambilaihan diferivikasi seperti laporan
merger investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh
pengakusisian dan diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e) Pengumuman ketenagakerjaan, seperti negosiasi baru,
pemogokan dan lainnya.
2) Faktor eksternal
18
a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b) Penurunan hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau
terhadap manager. Pengumuman industri sekuritas, seperti
laporan pertemuan tahunan insider treling, volume atau harga
saham perdagangan pembatasan atau penundaan trading.
Keputusan calon investor untuk membeli atau menjual saham akan
mempengaruhi pergerakan harga saham dari faktor eksternal.
Seperti, apabila terdapat hukum baru mengenai industri sejenis yang
berpotensi akan merugikan perusahaan, maka kemungkinan besar
akan mengakibatkan calon investor tidak akan tertarik melakukan
suatu pembelian saham, Romario (2019:15)
e. Jenis-jenis Harga Saham
Menurut Widoatmojo (dalam putra perdana, 2017:32) ada 8
jenis-jenis Harga Saham diantaranya yaitu:
1) Harga Nominal Saham
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan
oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting dalam saham
karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai
nominal.
2) Harga Perdana Saham
19
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham dicatat di
bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan
oleh penjamin emisi dan emiten dengan demikian akan diketahui
berapa harga saham emiten tersebut dijual ke masyarakat
biasanya untuk menentukan harga perdana.
3) Harga Pasar Saham
Harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa efek,
transaksi tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini
disebut harga pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di
pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor
dengan perusahaan penerbit.
4) Harga Pembuka Saham
Harga pembuka adalah harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat jam bursa efek di buka.
5) Harga Penutup Saham
Harga penutup adalah harga yang diminta oleh penjual dan
pembeli saat akhir bursa efek. Pada keadaan demikian, bisa saja
terjadi pada akhir hari bursa efek tiba-tiba terjadi transaksi atas
suatu saham, karena ada kesepakatan antara pembeli dan
penjual.
6) Harga Tertinggi Saham
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi
terjadi pada hari bursa efek dibuka. Harga ini dapat terjadi
20
transaksi antara suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga
yang sama.
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah
yang terjadi pada hari bursa efek dibuka. Harga ini dapat terjadi
apabila terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak
pada harga yang sama.
8) Harga Rata-rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan
terendah.
21
B. Tinjauan Empiris
Berikut merupan tabel hasil penelitian sebelumnya yang memiliki variabel
yang sama dengan penelitian ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO NAMA/TAHUN JUDUL METODE HASIL PENELITIAN
1. Henny Yulsiati (2016)
Pengaruh Debt To Assets Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Debt to Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan secara parsial to Assets Ratio (DAR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap ROE, Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE).
2. Dian Maulita dan Inta Tania (2018)
Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Debt To Asset Ratio (Dar), Dan Long Term Debt To Equity Ratio (Lder) Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2016
kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. LDER berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. DER, DAR, dan LDER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
22
3. Azzalia Feronicha Wianta Efendi dan Seto Sulaksono Adi Wibowo (2017)
Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (Dar) Terhadap Kinerja Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian 1). Pengujian secara parsial variabel bebas DER terhadap variabel terikat ROA berpengaruh positif dan signifikan . Pengujian secara parsial variabel bebas DER terhadap ROE juga berpengaruh positif dan signifikan. 2). Secara parsial, variabel bebas yaitu DAR terhadap variabel terikat yaitu ROA berpengaruh, sehingga H1 diterima. Pengujian secara parsial variabel bebas DAR terhadap ROE tidak berpengaruh, sehingga H2 ditolak.
4. Micael Adiguna & Rdejoko Samporno (2018)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, namun likuiditas memiliki berpengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
5. Ayuk Puji Rahmawati (2019)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (studi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017)
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, struktur aktiva dan likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, namun pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan resiko bisnis tidak berpengaruh.
23
6. Widy Fimber Manopo (2013)
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perbankan yang go public di BEI tahun 2008-2010
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di kota manado, stabilitas penjualan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di kota manado,dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perusahaan perbankan di kota manado.
7. Destian Andhan (2019)
Pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Serta dampaknya terhadap Harga Saham pada Perusahaan Elektronik di Bursa Efek Tokyo tahun 2007-2016
Kuantitatif Asosiatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Debt To Asset Ratio terhadap Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan, (2) pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh negatif dan signifikan, (3) pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) Dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit Margin (NPM) secara simultan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan (4) pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham berpengaruh positif dan tidak signifikan.
8. Sukma Irdiana (2016)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan kategori saham Blue Chips di
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva, risiko hutang dan likuiditas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.
24
Bursa efek Indonesia periode tahun 2011-2014)
Profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Namun struktur aktiva, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
9. Ngizza Khalwiyatun Nisa & Anindy Ardiansari (2016)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dan harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ 45 periode tahun 2011-2013
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan dan rasio hutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Pertumbuhan penjualan, rasio hurang dan struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap terhadap harga saham perusahaan yang tergabung dalam LQ 45. Namun profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan yang tergabung dalam LQ 45.
10. Dewi Mutia, Syamwil, Abel Tasman (2018)
Pengaruh profitabilitas, stuktur modal dam likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor Transportasi yang terdaftar di
Kuantitatif Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sup sektor Transportasi
25
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017. Struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan sub sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2017. Namun likuiditas berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017. Profitabilitas, struktur modal dan likuiditas secara bersama-sama mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan pada perusahaan sub sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahn 2012-2017.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya
terdapat perbedaan antara peneliti yang telah dilakukan oleh Destian Andhan
(2019) yang berjudul Pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To
Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Serta dampaknya
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Elektronik di Bursa Efek Tokyo tahun
2007-2016, berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa Debt to Asset Ratio
(DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan, dan peneliti
yang di lakukan Azzalia Feronicha Wianta Efendi dan Seto Sulaksono Adi
Wibowo (2017) dengan judul Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) dan Debt To
26
Asset Ratio (DAR) Terhadap Kinerja Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio
(DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan.
perbedaan dalam penelitian ini dengan judul pengaruh struktur modal terhadap
harga saham perusahaan sektor transporasi laut di bursa efek Indonesia yaitu
objek penelitian, dimana objek dalam penelitian ini adalah sektor transportasi
laut, dan variabel penelitian yang di gunakan yaitu bahwa Debt to Asset Ratio
(DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
C. Kerangka Konsep
Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa, kerangka pikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teoritis berhubungan dengan variabel-
variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel
dependen.
a. Struktur Modal
Struktur modal menurut John J. Hampton merupakan kombinasi
dari efek hutang dan ekuitas yang terdiri dari pembiayaan aset
perusahaan.
Adapun indikator struktur modal menurut Horne & John M (2013)
yaitu :
1) Debt to Asset Ratio (DAR)
Merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total uang dengan total aktiva
2) Debt to Equity Ratio (DER)
Merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung nilai hutang
dengan ekuitas
27
b. Harga saham
Merupakan harga yang di tetapkan kepada suatu perusahan bagi
pihak lain yang ingin memiliki hak kepemilikan saham terhadap
perusahaan tersebut
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti membuat kerangka berpikir
pada gambar sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Variabel Y
Harga Saham
Variabel X
(Struktur Modal)
DAR (Debt to Asset Ratio)
DER (Debt to Equity
Ratio)
Horne & John M (2013)
28
D. Hipotesis
Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan pada
pemaparan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah: Diduga “stuktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan sektor transportasi laut”.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dan Sumber Data
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu: Data
kuantitatif, yaitu berupa data harga saham, serta laporan keuangan
perusahaan sektor transportasi laut yang diperlukan dalam penelitian ini.
Serta profil perusahaan sektor transportasi laut yang diperoleh dari buku-
buku atau referensi, jurnal serta informasi lainnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu data yang telah dipublikasikan berupa data harga saham,
serta laporan keuangan. Data penelitian ini adalah informasi yang
diperoleh dari galeri investasi BEI Universitas Muhammadiyah Makassar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan pada Galeri Investasi BEI
Universitas Muhammadiyah Makassar yang beralamat di Jl. Sultan
Alauddin No. 259 Kota Makassar. Waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian ini direncanakan kurang lebih 2 (dua) bulan, yaitu pada bulan
November sampai Desember 2020.
30
C. Definisi Oprasional Variabel Dan Pengukuran
Penelitian ini digunakan beberapa istilah sehingga didefinisikan
secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini.
Definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut:
1. Struktur Modal (X) adalah perimbangan atau perbandingan antara
modal asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah
hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Sedangkan
modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan
perusahaan.
2. Harga Saham (Y) adalah harga yang ditetapkan oleh perusahaan
terhadap pihak lain yang ingin memiliki hak kepemilikan saham suatu
perusahaan di pasar modal yang ditentukan oleh pelaku pasar,
penawaran saham dan pemerintah yang bersangkutan di pasar
bursa.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian “populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas; objek/subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan”. Pada
penelitian ini, populasi mengacu pada perusahaan sektor transportasi
laut sebanyak 26 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2017-2019.
31
2. Sampel
Menurut pendapat Sugiyono (2017:224) dalam bukunya yang
berjudul Metode penelitian yang mengatakan bahwa sampel
merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini mengacu pada teknik
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2017:82). Dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan sektor transportasi laut yang terdaftar di bursa
efek indonesia periode 2017-2019.
2. Perusahaan sektor transportasi laut yang mempublikasikan
laporan keuangannya Di Bursa Efek Indonesia Perode Tahun
2017-2019.
3. Perusahaan transportasi laut yang memiliki kapitalisasi pasar
di atas 1 (satu) triliun.
4. Perusahaan sektor transportasi laut yang mempublikasikan
data perusahaannya pada periode 2017-2019.
Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebanyak 11 perusahaan yaitu:
32
Tabet 3.1
Sampel Penelitian
NO Kode Perusahaan Nama Perusahaan
Sub Sektor Pelayaran
1. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
2. BULL Buana Listya Tama Tbk
3. HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
4. SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk
5. SOCI Soechi Lines Tbk
6. TAMU Pelayaran Tamarin Samudra Tbk
7. TCPI Transcoal Pacific Tbk
8. TRAM Trada Maritime Tbk
Sub Sektor Pelabuhan
1. PORT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk
Sub Sektor Jasa
1. INDX Tanah laut Tbk d.h indoexchange Tbk
2. KJEN Krida jaringan nusantara Tbk
Sumber: www.idx.co.id
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data
dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan
terpercaya. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu pengumpulan data
atau informasi dengan mengumpulkan jurnal yang relevan, membaca
literatur, buku-buku yang berkaitan tentang penelitian ini serta
informasi lainnya yang berkaitan.
2. Penelitian dokumentasi (Docementation Research) yaitu dengan
mencatat data-data perusahaan sektor transportasi laut yang
33
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, melalui Galeri Investasi IBK
Universitas Muhammadiyah Makassar yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
F. Teknik Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka
dalam penelitian ini digunakan:
1. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis regresi berganda yang di lakukan dengan
bantuan program pengolahan data statistik, yaitu Statistical Product
and Serveces Solutions 25 (SPSS 25). Menurut Ghozali (2012:96)
analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan
antara variabel dependen dengan independen. persamaan regresi
berganda yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah yaitu
sebagai berikut:
Rumus regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ...+ e
Di mana :
Y = Harga Saham
a = Nilai Konstanta
X = Struktur modal
e = Nilai Koefisien regresi
34
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Menurut Nugraha (2011), uji parsial dengan uji t bertujuan
menganalisis besarnya pengaruh masing-masing perubahan
independen secara individual (parsial) terhadap perubahan dependen.
Uji t digunakan untuk mengukur pengaruh pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitungan masing-masing
koefisien regresi dengan t tabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat
signifikan yang digunakan. Adapun kriteria uji t yaitu:
a. Hipotesis positif, jika t hitung > t tabel atau p value < α=5%,
maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh antara satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung
< t tabel atau p value > α=5% maka hipotesis ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen
terhadap variabel dependen.
b. Hipotesis negatif, jika –t hitung < -t hitung atau p vale < α=5%,
maka hipotesis diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh
antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika t hitung > t tabel atau p value > α=5%, maka hipotesis
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara suatu variabel
independen terhadap variabel dependen.
3. Uji F (Uji Model)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model yang dibangun
menggambarkan fakta. Dimana Fhitung > Ftabel maka dapat dikatakan
35
bahwa model memiliki pengaruh terhadap fakta. Sebaliknya apakah
Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa model tidak memiliki
pengaruh terhadap fakta. Dengan melihat profitabilitas dan
membandingkan dengan taraf kesalahan yang digunakan yaitu 5%
atau 0,05. Jika profitabilitas < taraf kesalahan, maka dapat dikatakan
bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat secara
serentak, begitu pula sebaliknya.
4. Uji Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen
(bebas) dengan variabel dependen (terikat) dalam satu persamaan
regresi. koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X
yang merupakan variabel bebas, menerangkan atau menjelaskan
variabel Y yang merupakan variabel terikat. Semakin besar nilai
koefisien determinasi, semakin baik kemampuan variabel X
menerangkan atau menjelaskan variabel Y (Ghozali, 2012:97).
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah singkat Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia
merdeka, pasar modal atau Bursa Efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan
dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,
bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia yang mengharuskan Bursa Efek harus ditutup, diantaranya pada
tahun 1914-1918 Bursa Efek harus tutup karena terjadinya perang dunia
I, Bursa Efek Indonesia dijalankan kembali pada tahun 1925-1942, namun
karena isu politik, yaitu perang dunia II, Bursa Efek di Semarang dan
Surabaya harus ditutup kembali di awal tahun 1939, dan dilanjutkan
dengan penutupan Bursa Efek di Jakarta pada tahun 1942-1952.
Perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah
Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi
Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahun
1956-1977, perdagangan di Bursa Efek harus vakum. Namun setelah
beberapa lama vakum pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan
37
kembali pasar modal pada pada tahun 1977, Bursa Efek diresmikan
kembali oleh presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977, BEJ
dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan pelaksana pasar modal).
Bursa Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual
dan beli Efek diantara mereka. Bursa Efek Indonesia merupakan bursa
hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek
Surabaya (BES). Demi efektivitas oprasional dan derivatif menjadi BEI,
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada satu desember
2007.
Pada penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari
Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia sejak itu, BEJ
tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian dibidang teknologi
perdagangan, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated
Trading System (JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di
tahun 2001 dan remot trading system pada tahun 2002. Sementara itu,
BES mengembangkan pasar obligasi dan derivatif. Pada akhir tahun 2007
melalui persetujuan para pemegang saham kedua Bursa, BES digabung
ke dalam BEJ yang kemudian menjadi BEI. Penggabungan menjadi 59
satu Bursa yang terintegrasi ini menandai sebuah era baru dalam
perkembangan Pasar Modal Indonesia yang diharapkan dapat semakin
berperan dalam pengembangan ekonomi nasional yang berkelanjutan
dimasa mendatang.
38
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated
Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual
yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri
telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS Nextg. Bursa Efek
Indonesia juga memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Visi Bursa Efek Indonesia adalah untuk menjadi bursa yang kompetitif
dengan kredibilitas tingkat dunia, dengan misi yaitu menyediakan
infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya perdagangan yang
teratur, wajar dan efisien serta mudah diakses oleh seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders).
Sejarah singkat bursa efek Indonesia, dan perkembangan pasar
modal di Indonesia :
1. Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912
2. Pada Tahun 1925-1942 Bursa Efek di Batavia ditutup akibat
perang Dunia I.
3. Bursa Efek di Jakarta kembali dibuka bersama dengan Bursa
Efek di semarang dan surabaya pada tanggal 1925-1942.
4. Bursa Efek di semarang dan surabaya kembali ditutup awal
tahun 1925-1939 akibat isu politik perang dunia II
5. Burasa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
pada tahun 1942-1952
6. Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU darurat
pasar modal 1952, yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman
(Lukman Wiradinata) dan mentri keuangan (Prof. DR. Sumitro
39
Djojohadikusumo). Obligasi adalah Instrumen yang
diperdagangkan oleh pemerintah RI (1950).
7. program nasionalisasi perusahaan Belanda, Bursa Efek semakin
tidak aktif pada tahun 1956
8. perdagangan di Bursa Efek vakum pada tahun 1957-1977
9. pada tanggal 10 Agustus 1977 Bursa Efek kembali diresmikan
oleh presiden Soeharto. BAPEPAM ( Badan Pelaksana Pasar
Modal). Dan pada tanggal 10 Agustus diperingati HUT Pasar
Modal. PT Semen Cibonong sebagai emiten pertama. Yang go
publik setelah pasar modal kembali diaktifkan.
10. Pada tahun 1977-1987 perdagangan di Bursa Efek sangat lesu.
Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih
memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar
Modal.
11. Pada tahun 1987 hadir paket Desember 1987 (PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahan untuk melakukan
penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia.
12. Pada tahun 1988-1990 diluncurkan paket deregulasi di bidang
perbankan dan pasar modal. Pintu BEJ terbuka untuk asing.
Aktivitas Bursa Efek terlihat meningkat.
13. Pada tanggal 2 Juni 1988 Bura Paralel Indonesia (BPI) mulai
beroprasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan
Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer
40
14. Pada desember 1988 pemerintah mengeluarkan paket
Desember 88 (PAKDES 88) memberikan kemudahan dan
kebijakan setiap perusahaan untuk go public di pasar modal.
15. Pada tanggal 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai
dikelola dan beroprasi oleh perseroan terbatas milik swasta yaitu
PT Bursa Efek Surabaya.
16. Pada tanggal 13 Juni 1992 swastanisasi BEJ, BAPEPAM
berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
17. Pada tanggal 22 Mei 1995 Sistem Otoritas Perdagangan di BEJ
dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated
Trading Systems)
18. Pada tanggal 18 November 1995 pemerintah kembali
mengeluarkan undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar
modal, dan undang-undang ini mulai diberlakukan pada Januari
1996.
19. Bursa Paralel Indonesi marger dengan Bursa Efek Surabaya
pada tahun 1995
20. Sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia pada tahun 2000
21. BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading) pada tahun 2002
22. penggabungan Bursa Efek dan Surabaya (BES) bergabung
dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007.
41
B. Gambaran Umum Unit Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Objek penelitian perusahaan sektor
transportasi laut yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan-perusahaan transportasi
laut yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini:
1. Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
Berlian Laju Tanker Tbk didirikan pada tanggal 12 Maret 1981
dengan nama PT Bhaita Laju Tanker, BLTA mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1981. Kantor pusat BLTA terletak di Wisma BSG,
Lt.10 Jl. Abdul Muis No. 40. Jakarta 10160 BLTA mempunyai 2 kantor
cabang yang terletak di Merak dan Dumai. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BLTA meliputi usaha dalam
bidang perkapalan dalam dan luar negeri dengan menggunakan kapal-
kapal, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker, tongkang dan
kapal tunda (tugboat). BLTA bergerak dalam bidang jasa seperti
pelayaran/angkutan laut dengan konsentrasi pada angkutan muatan
bahan cair baik dalam kawasan Indonesia maupun Asia, Eropa dan
Amerika.
Pada tanggal 22 Januari 1990, BLTA memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham BLTA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.100.000 dengan
nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp8.500,-
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Maret 1990.
42
2. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
PT Buana Lintas Lautan Tbk didirikan pada tahun 2005 sebagai
perusahaan pemilik kapal. Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
(sebelumnya Buana Listya Tama Tbk) yang didirikan tanggal 12 Mei
2005, BULL mulai beroperasi secara komersial sejak 2005. BULL
berkantor pusat di Danatama Square II, Jl. Mega Kuningan Timur, Blok
C6 Kav. 12A, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia. kegiatan usaha BULL
meliputi ruang lingkup kegiatan usaha dalam bidang perkapalan dalam
negri dan luar negeri BULL memiliki berbagai jenis kapal tanker minyak,
gas, kimia, dan FPSO/FSO (Floating Production Storage and
Offloading/Floating Storage and Offloading). Per tahun 2017, BULL
memiliki total 17 kapal (12 Tanker Minyak, 3 Tanker Gas, 1 FPSO dan 1
Tanker Kimia) dengan kapasitas beragam untuk melayani pengangkutan
laut dengan Dead Weight Tonnage (DWT) dan ukuran yang bervariasi.
3. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS)
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk didirikan pada tanggal 21
Desember 1992 HITS memulai melakukan kegiatan usaha komersial
nya pada tanggal 01 Januari 1993. HITS berkantor pusat yang berlokasi
di Gedung Granadi, lantai 7, Jln. H.R. Rasuna Said Kav. X-1, No. 8-9,
Jakarta 12950. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan HITS mencakup pengiriman gas alam cair (LNG),
minyak mentah, bahan bakar minyak, bahan kimia, peti kemas, batu
bara serta kargo laut lainnya. HITS juga menyediakan anak buah kapal
dan jasa manajemen kepada pemilik-pemilik kapal.
43
Pada tanggal 24 Nopember 1997, HITS memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham HITS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 74.000.000 dengan
nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 15 Desember 1997.
4. Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP)
Sillo Maritime Perdana Tbk didirikan tanggal 01 Juni 1989 dan mulai
beroperasi secara komersial tahun 1990. Sillo Maritime berkantor pusat
di The City Tower Building, Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin No. 81, Jakarta
Pusat 10310 – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan SHIP adalah bergerak berusaha dalam bidang
Pelayaran. Kegiatan usaha utama Sillo Maritime adalah pelayaran
penunjang industri hulu minyak dan gas dengan memiliki 8 kapal yaitu
CNOOC 114, Ina Waka, Ina Sela, Ina Permata 1, Ina Permata 2, Ina
Latu, Laksmini dan Ina Tuni.
Pada tanggal 07 Juni 2016, SHIP memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham SHIP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 500.000.000
saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp140,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juni 2016.
44
5. Soechi Lines Tbk (SOCI)
Soechi Lines Tbk didirikan pada tanggal 13 Agustus 2010, SOCI
memulai kegiatan komersilnya pada tahun 2012. SOCI berkantor pusat
yang berlokasi di Plaza Marein Lt. 21, Sudirman Plaza Jl. Jend
Sudirman Kav 76-78 Jakarta, 12910, Indonesia. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SOCI adalah bergerak dalam
bidang perdagangan impor dan ekspor, jasa konsultasi, pembangunan,
transportasi, percetakan, pertanian, perbengkelan dan industri lainnya.
Saat ini, SOCI bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen
sedangkan Anak Usaha bergerak di bidang pelayaran dan
pembangunan kapal.
Pada tanggal 21 Nopember 2014, SOCI memperoleh pernyataan
efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham SOCI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
1.059.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp550,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Desember 2014.
6. Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU)
Pelayaran Tamarin Samudra Tbk didirikan tanggal 27 Agustus 1998
dan mulai operasi secara komersial pada tahun 2005. Kantor pusat
TAMU berlokasi di Jln. Alaydrus No. 78C, Petojo Utara, Gambir, Jakarta
10130 – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan TAMU adalah menjalankan usaha dalam bidang
pelayaran, baik dalam maupun luar negeri yang meliputi pengangkutan
penumpang, barang dan hewan. Saat ini kegiatan usaha Pelayaran
45
Tamarin Samudra Tbk bergerak di bidang jasa penyewaan kapal
penunjang kegiatan lepas pantai. Untuk mendukung kegiatan usahanya
TAMU memiliki dan mengoperasikan 5 (lima) unit kapal yang meliputi 1
Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dan 4 Accommodation Work
Barges (AWB).
Pada tanggal 28 April 2017, TAMU memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham TAMU (IPO) kepada masyarakat sebanyak
750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp110,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Mei 2017.
7. Transcoal Pacific Tbk (TCPI)
Transcoal Pacific Tbk didirikan pada tanggal 15 Januari 2007 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2008. Kantor pusat
Transcoal Pacific Tbk berlokasi di Bakrie Tower Lt. 9, Kompleks Rasuna
Epicentrum, Jln. HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta
12940 – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan TCPI adalah menjalankan usaha dalam bidang
pelayaran, angkutan laut, baik orang, hewan maupun barang,
penyewaan kapal laut, perwakilan pelayaran dari perusahaan pelayaran
laut baik pelayaran tetap maupun tidak tetap untuk pelayaran di dalam
negeri dan di luar negeri, agen perkapalan perusahaan pelayaran,
penyewaan peralatan pelayaran dan pelayaran luar negeri antar negara
(pelayaran samudera).
46
Pada tanggal 28 Juni 2018, TCPI memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham TCPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp138,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Juli 2018.
8. Trada Alam Minera Tbk (dahulu Trada Maritime Tbk) (TRAM)
Pada awalnya perusahaan ini bernama Trada Maritime Tbk yang
didirikan pada tanggal 26 Agustus 1998 dengan nama PT Panji Adi
Samudera TRAM memulai usahanya secara komersial pada bulan
September 2000. TRAM berkantor pusat yang terletak di Sentral
Senayan II, Lantai 27 Jl. Asia Afrika No.8, Gelora, Tanah Abang, Jakarta
Pusat 10270 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
TRAM adalah bergerak dalam bidang pelayaran dan penyelenggaraan
angkutan laut, jasa pertambangan, pembangunan dan perdagangan
umum. Kegiatan usaha utama TRAM adalah pertambangan
batubara (PT Semeru Infra Energi dan PT Black Diamond Energi), jasa
pertambangan (SMR Utama Tbk (SMRU)) dan jasa transportasi
laut terutama di bidang minerba, meliputi: 1. Jasa sewa dan operasi
Floating Storage & Offloading (FSO); 2. Jasa Angkutan Muatan Curah
Kering (Dry Bulk Carrier); 3. Jasa Angkutan Muatan Cair dan Gas Alam
Cair (Liquefied Natural Gas/LNG); dan 4. Kapal pendukung, seperti
kapal penarik dan tongkang.
47
TRAM Pada tanggal 27 Agustus 2008, memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham TRAM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga
penawaran Rp125,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 1.000.000.000
dengan pelaksanaan sebesar Rp135,- per saham. Setiap pemegang
saham berhak membeli satu saham perusahaan selama masa
pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 9
September 2011. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 10 September 2008.
9. Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT)
Nusantara Pelabuhan Handal Tbk didirikan tanggal 29 Desember
2003 dengan nama PT Kharisma Mutiara Agung dan mulai beroperasi
secara komersial tanggal 01 Juli 2004. PORT berkantor pusat di Wisma
KEIAI Lantai 21, Jl. Jendral Sudirman Kav 3, Jakarta 10220 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
PORT adalah bergerak di bidang Stevedoring (jasa pelayanan
membongkar barang dari/ke kapal, dermaga, tongkang, truk, ke dalam
palka kapal dengan menggunakan derek kapal), Cargodoring (jasa
pekerjaan mengeluarkan barang dari sling (extackle) dari lambung kapal
di atas dermaga dan mengangkut barang dari dermaga); dan Receiving
and delivery (jasa pekerjaan mengambil barang dari tempat
penumpukan di gudang lini I atau lapangan penumpukan dan
menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan Rapat di pintu darat
48
lapangan penumpukan atau pekerjaan sebaliknya). Kegiatan usaha
PORT saat ini adalah mengoperasikan dan mengembangkan terminal
peti kemas dan kargo termasuk dalam melakukan design dan memasok
peralatan terminal.
Pada tanggal 06 Maret 2017, PORT memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham PORT (IPO) kepada masyarakat sebanyak
576.858.100 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp535,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Maret 2017
10. Tanah Laut Tbk (dahulu Indoexchange Tbk) (INDX)
Tanah Laut Tbk didirikan pada tanggal 19 September 1991 dengan
nama PT Sanggrahamas, INDX memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1996. INDX berkantor pusat di Landmark Center Tower I,
Lantai 16, Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta Selatan 12910 – Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDX
adalah bergerak dalam bidang perencanaan dan desain dalam rangka
pengembangan manajemen bisnis dibidang pelayaran, angkutan dan
logistic kelautan, kepelabuhan, pertambangan, sumber daya energi
serta jasa konsultasi lainnya.
Pada tanggal 27 April 2001, INDX memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
INDX (IPO) kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 dengan nilai
nominal Rp25,- per saham dengan harga penawaran Rp125,- per
49
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 17 Mei 2001.
11. Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN)
Krida Jaringan Nusantara Tbk didirikan pada tanggal 01 Oktober
1998 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Kantor
pusat Krida Jaringan Nusantara Tbk berlokasi di Jln. Kramat Raya No.
140, RT/RW 01/01, Kel. Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430 –
Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan KJEN adalah bergerak dalam bidang jasa kurir, agen kurir,
pengangkutan dan pergudangan/penyimpanan. Saat ini, Perseroan
bergerak di bidang pengiriman dan logistik dengan nama KJN Express,
dan telah memiliki 60 kantor cabang termasuk kantor pusat.
Pada tanggal 18 Juni 2019, KJEN memperoleh pernyataan efektif dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham KJEN (IPO) kepada masyarakat sebanyak 150.000.000
saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp202,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 01 Juli 2019.
C. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal
terhadap harga saham pada perusahaan sektor transportasi laut yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari tiga variabel dengan dua variable bebas dan satu variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Debt to Asset Ratio DAR (X1)
50
dan Debt to Equity Ratio DER (X2). Sementara variabel terikat yaitu
harga saham (Y)
1) Deskripsi Data Variabel Penelitian
Menurut Martono dan Harjito (2014:256) menyatakan struktur modal
merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang
perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang terhadap modal
sendiri.
Pada variabel masing-masing penelitian dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Debt to Asset Ratio DAR (X1)
Debt to asset equity ratio (DAR) adalah salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Tingkat
solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka panjang perusahaan tersebut.
Tabel 4.1 Struktur Modal (DAR) Tahun 2017-2019
No Kode Saham DAR
2017 2018 2019
1. BLTA 0.60 0.59 0.54
2. BULL 0.49 0.41 0.48
3. HITS 0.76 0.72 0.69
4. SHIP 0.60 0.58 0.52
5. SOCI 0.46 0.51 0.51
6. TAMU 0.49 0.48 0.52
7. TCPI 0.74 0.60 0.54
8. TRAM 1.09 0.72 0.36
9. PORT 0.49 0.54 0.53
10. INDX 0.01 0.00 0.10
11. KJEN 0.27 0.05 0.03
Sumber: Data diolah BEI, 2020
51
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa perhitungan DAR pada
perusahaan sektor transportasi laut sampel tahun 2017 pada
perusahaan BLTA sebesar 0.60, perusahaan BULL sebesar 0.60,
perusahaan HITS sebesar 0.76, perusahaan SHIP sebesar 0.60,
perusahaan SOCI sebesar 0.46, perusahaan TAMU sebesar 0.49,
perusahaan TCPI sebesar 0.74, perusahaan TRAM sebesar 1.09,
perusahaan PORT sebesar 0.49, perusahaan INDX sebesar 0.01 dan
perusahaan KJEN sebesar 0.27.
Tahun 2018 pada perusahaan BLTA 0.59, perusahaan BULL
sebesar 0.41, perusahaan HITS sebesar 0.72, perusahaan SHIP
sebesar 0.58, perusahaan SOCI sebesar 0.51, perusahaan TAMU
sebesar 0.48, perusahaan TCPI sebesar 0.60, perusahaan TRAM
sebesar 0.72, perusahaan PORT sebesar 0.54, perusahaan INDX
sebesar 0.00 dan perusahaan KJEN sebesar 0.05.
Tahun 2019 pada perusahaan BLTA 0.54, perusahaan BULL
sebesar 0.48, perusahaan HITS sebesar 0.69, perusahaan SHIP
sebesar 0.52, perusahaan SOCI sebesar 0.51, perusahaan TAMU
sebesar 0.52, perusahaan TCPI sebesar 0.54, perusahaan TRAM
sebesar 0.6, perusahaan PORT sebesar 0.53, perusahaan INDX
sebesar 0.10 dan perusahaan KJEN sebesar 0.03.
Berdasarkan dengan nilai yang terdapat pada DAR tabel 4.1
menujukkan bahwa perusahaan BLTA, HITS, SHIP, TCPI dan TRAM
mengalami penurunan tiap tahunnya, dan nilai yang didapatkan
perusahaan BULL, SOCI, TAMU, PORT, INDX dan KJEN mengalami
fluktuasi setiap tahunnya.
52
b. Debt to Equity Ratio DER (X2)
Debt to equity ratio (DER) adalah ratio yang
membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas.
Tabel 4.2 Struktur Modal (DER) Tahun 2017-2019
No Kode Saham DER
2017 2018 2019
1. BLTA 1.54 1.46 1.19
2. BULL 0.96 0.70 0.94
3. HITS 3.22 2.69 2.23
4. SHIP 1.56 1.40 1.09
5. SOCI 0.86 1.04 1.05
6. TAMU 0.98 0.94 1.12
7. TCPI 2.96 1.54 1.21
8. TRAM 1.14 1.12 0.56
9. PORT 0.98 1.21 1.17
10. INDX 0.01 0.00 0.11
11. KJEN 0.37 0.05 0.03
Sumber: Data diolah BEI, 2020
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa perhitungan DER pada
perusahaan sektor transportasi laut sampel tahun 2017 pada
perusahaan BLTA sebesar 1.54, perusahaan BULL sebesar 0.96,
perusahaan HITS sebesar 3.22, perusahaan SHIP sebesar 1.56,
perusahaan SOCI sebesar 0.86, perusahaan TAMU sebesar 0.98,
perusahaan TCPI sebesar 2.96, perusahaan TRAM sebesar 1.14,
perusahaan PORT sebesar 0.98, perusahaan INDX sebesar 0.01 dan
perusahaan KJEN sebesar 0.37.
Tahun 2018 pada perusahaan BLTA 1.46, perusahaan BULL
sebesar 0.70, perusahaan HITS sebesar 2.69, perusahaan SHIP
sebesar 1.40, perusahaan SOCI sebesar 1.04, perusahaan TAMU
53
sebesar 0.94, perusahaan TCPI sebesar 1.54, perusahaan TRAM
sebesar 1.12, perusahaan PORT sebesar 1.21, perusahaan INDX
sebesar 0.00 dan perusahaan KJEN sebesar 0.05.
Tahun 2019 pada perusahaan BLTA 1.19, perusahaan BULL
sebesar 0.94, perusahaan HITS sebesar 2.23, perusahaan SHIP
sebesar 1.09, perusahaan SOCI sebesar 1.05, perusahaan TAMU
sebesar 1.12, perusahaan TCPI sebesar 1.21, perusahaan TRAM
sebesar 0.56, perusahaan PORT sebesar 1.17, perusahaan INDX
sebesar 0.11 dan perusahaan KJEN sebesar 0.03.
Berdasarkan dengan nilai yang terdapat pada DAR tabel 4.2
menunjukkan bahwa perusahaan BLTA, HITS, SHIP, TCPI, TRAM dan
KJEN mengalami penurunan setiap tahunnya, BULL, TAMU, PORT dan
INDX mengalami fluktuasi, nan nilai yang didapatkan pada perusahaan
SOCI mengalami peningkatan tiap tahunnya.
D. Analisis dan Interpretasi
a. Hasil analisis data
Dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 25 dan yang
akan menjadi objek penelitian yaitu harga saham sebagai variabel terikat
(Dependen), sementara struktur modal yang terdiri dari DAR dan DER
sebagai variabel bebas (Independen). Penulisan pada penelitian ini
menggunakan uji linear berganda, uji t, uji f dan uji koefisien determinasi
untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
54
1) Uji Linear Berganda
Analisis linear berganda dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel DAR (X1) dan DER
(X2) terdapat variabel terikat yaitu harga saham (Y). Analisis ini akan
menggunakan input berdasarkan data yang diperoleh dari data
perusahaan transportasi laut, dengan pengolahan data menggunakan
program SPSS 25. Hasil olah data analisis regresi linear berganda
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Regresi
Variabel Bebas
Variabel Terikat
B Beta t Sig Ket
DAR Harga Saham
0.491 0.775 0.368 0.005 Signifikan
DER Harga Saham
0.546 0.789 0.385 0.004 Signifikan
R =0.789 R Square = 0.623 F = 14.847 Sig = 0.000
Sumber : Hasil Uji Regresi Linear SPSS 25
Berdasarkan data tabel 4.3 di mana hasil analisis regresi diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -8.573+0.491x1+0.546x2+e
Koefisien dari hasil perumusan regresi linear berganda di atas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. a = nilai -8.573 mengandung arti bahwa nilai konstanta variabel X
(DAR dan DER) adalah -8.573 (nilai konstan bernilai negatif artinya
jika skor variabel DAR dan DER dianggap tidak ada atau sama
dengan nol, maka harga saham akan semakin berkurang.
55
2. b1 = nilai 0.491 menunjukkan bahwa apabila DAR mengalami
peningkatan 1% maka jumlah harga saham akan meningkat sebesar
0.491 dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap.
3. b2 = nilai 0.546 menunjukkan bahwa apabila DER mengalami
peningkatan 1% maka harga saham akan mengalami peningkatan
sebesar 0.546 dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap.
Dari hasil persamaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
variabel struktur modal berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan transportasi laut.
2) Uji Persial (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh secara persial maka dilakukan
dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen. Jika angka signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa variabel independen (variabel bebas) secara
persial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen
(variabel terikat). Namun jika angka signifikan lebih lebih besar dari
0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen (variabel
bebas) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
(variabel terikat).
Berdasarkan tabel 4.3 yang diperoleh dari pengolahan data
menggunakan SPSS 25 maka hasilnya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
56
1) Pengaruh DAR (X1) terhadap harga saham (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh DAR
terhadap harga saham diperoleh nilai thitung sebesar 0.368 dan ttabel
sebesar 1.863 dengan taraf signifikan sebesar 0.005. oleh karena
nilai thitung lebih kecil dari ttabel dengan signifikan nya lebih kecil dari
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel DAR (X1)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
transportasi laut (Y).
2) Pengaruh DER (X2) terhadap harga saham (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh DER
terhadap harga saham diperoleh nilai thitung sebesar 0.385 dan ttabel
sebesar 1.863 dengan taraf signifikan sebesar 0.004. oleh karena
nilai thitung lebih kecil dari ttabel dengan signifikan nya lebih kecil dari
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel DER (X2)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
transportasi laut (Y).
3) Uji Model (Uji F)
Menurut Imam Ghozali (2011:101) jika nilai sig lebih kecil dari 0.05
maka artinya variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel
independen (DAR dan DER) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Harga
saham). Maka dilakukan uji F dengan membandingkan Fhitung dan
Ftabel.
57
Berdasarkan tabel 4.3 uji F yang diperoleh dari hasil pengolahan
data dengan menggunakan program SPSS 25 maka diperoleh nilai
sig sebesar 0.004 dengan Fhitung sebesar 14.847 dan Ftabel 3.982. Hal
ini menunjukkan bahwa model yang dibangun menggambarkan fakta
di perusahaan sektor transportasi laut.
4) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya
variabel-variebel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini
digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikat.
Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa
nilai Adjusted R Square sebesar 0.623 hal ini berarti penelitian ini
memiliki tingkat kecermatan sebesar 62.3% sisanya 37.7 merupakan
keterbatasan instrumental dalam mengungkapkan mengungkapkan
fakta serta eror penelitian.
b. Interpretasi Hasil Penelitian
1. Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh terhadap harga saham perusahaan transportasi
laut. dimana jika DAR naik maka harga saham akan naik pula, artinya
semakin tinggi DAR maka kemungkinan terjadi peningkatan harga
saham semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena nilai sig. variabel
DAR (X1) sebesar 0.005 yaitu lebih besar dari 0.05 (0.005 > 0.05)
serta nilai thitung lebih kecil dari ttabel sebesar (0.368 < 1.863).
58
Sehingga variabel DAR (X1) berpengaruh secara persial terhadap
harga saham perusahaan transportasi laut dikarenakan DAR yang
dilakukan sudah lebih baik sehingga harga saham sesuai yang
diharapkan.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan
azzalia Feronica, Wianta Efendi dan Seto Sulaksono Adi Wibowo
(2017), Henny Yulsiati (2016) yang menyatakan bahwa Debt to Asset
Ratio (DAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (variabel terikat).
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh terhadap harga saham perusahaan transportasi
laut. dimana jika DER naik maka harga saham akan naik pula, artinya
semakin tinggi DER maka kemungkinan terjadi peningkatan harga
saham semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena nilai sig. variabel
DER (X2) sebesar 0.004 yaitu lebih besar dari 0.05 (0.004 > 0.05)
serta nilai thitung lebih kecil dari ttabel sebesar (0.385 < 1.863).
Sehingga variabel DER (X2) berpengaruh secara persial terhadap
harga saham perusahaan transportasi laut dikarenakan DER yang
dilakukan sudah lebih baik sehingga harga saham sesuai yang
diharapkan.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
azzalia Feronica, Wianta Efendi dan Seto Sulaksono Adi Wibowo
(2017), yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat)
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai
pengaruh struktur modal (DAR dan DER) terhadap harga saham
perusahaan sektor transportasi laut, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel
Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh signifikan dengan nilai
thitung sebesar 0.368 dengan nilai ttabel 1.863 yang artinya thitung <
ttabel (0.368 < 1.863) dan nilai signifikansi sebesar 0,005 (0,005 >
0,05). dan variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai thitung
sebesar 0.385 dengan nilai ttabel 1.863 yang artinya thitung < ttabel
(0.385 < 1.863) dan nilai signifikansi sebesar 0,004 (0,004 > 0,05).
Artinya DER secara persial berpengaruh signifikan terhadap harga
saham perusahaan sektor transportasi laut
2. Berdasarkan hasil uji model (uji F), secara simultan diperoleh
fhitung sebesar 14.847 dan ftabel sebesar 3.982. Karena fhitung >
ftabel (14.847 > 3.982) dan sig < 0.004 (0,004 < 5% atau 0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya Debt to
Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR), secara
simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan sektor transportasi laut
60
B. Saran
Adapun yang dapat peneliti sarankan dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepada investor yang ingin berinvestasi saham, hendaknya
mempertimbangkan faktor struktur modalnya yang diperlukan
untuk memprediksi fluktuasi harga saham sehingga bisa menjadi
pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
2. Kepada perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan investasi pada perusahaan dan dapat digunakan
sebagai alat evaluasi untuk kinerjanya selama ini.
3. Kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian
dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga data-data yang
akan dianalisis lebih banyak sehingga memberikan gambaran
lebih jelas terhadap kondisi objek yang diteliti. Selain itu,
Keterbatasan dari penelitian ini hanya menggunakan variabel DER
dan DAR sehingga kemungkinan informasi yang didapat belum
cukup luas. peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel-
variabel struktur modal lain di luar variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dan menambah periode penelitian
sehingga hasil dari penelitian terhadap harga saham dapat lebih
baik dan lebih bervariasi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aan, Munawas syamsudin. 2013. “Metode Riset Kuantitatif komunikasi”. Yogyakarta: Putra Pelajar.
Atmaja, lukas setia. 2008. “Teori &Praktek Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: Andi Offset.
Brigham, Eugene F, dan Joel F Houston. 2011. “Dasar-dasar Manajemen keuangan Terjemahan”. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F, dan Joel F Houston. 2013. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.
Chotima, dan Lailatul Amanah. 2013. “ analisis rasional keuangan terhadap return saham dan nilai perusahaan”. Jurnal ilmu dan riset akuntansi. Vol.2
Daniel. 2015. “pengaruh faktor internal terhadap harga saham pada perusahaan lq 45 yang terdaftar di bursa efek indonesia”. Jurnal EMBA. Vol.3, No.3
Darmaji, T. dan H. M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat
Darmayanti, Putu ayu. 2018. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Aktiva Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di BEI”. E-jurnal Manajemen. Vol 7 No. 6.
Efendi, Azzalia Feronicha Wianta dan Seto Sulaksono Adi Wibowo. 2017. “Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (Dar) Terhadap Kinerja Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Journal Of Applied Managerial Accounting. Vol. 1, No. 2. Hal 157-163.
Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2018. “Pengaruh Manajemen Keuangan”. Bandung: Alfabeta.
Glan, Inrajaya Herlina, dan Rini Setiadi. 2011. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007”. Jurnal Ilmia Akuntansi. No.6
Guna, Michael Adi, Sampurno,R.,Djoko. 2018. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di BEI periode 2012-2016”. Diponegoro journal of management. Vol 7 No. 2. Hal 1-12.
62
Hanafi, Moh Imam, dan Siti Ragil Handayani. 2019. “pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap harga saham”. Jurnal administrasi bisnis. Vol 74.
Hani, Syafrida. 2015. Teknik Analisis Laporan Keuangan. Medan: UMSU PRESS.
Harmono. 2016. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced. Jakarta: PT Bumi Angkasa Raya.
Hatta, Atika Jauharia and Bambang Sugeng Dwiyanto. 2012. “The Company Fundamental Factors And Systematic Risk In Increasing Stock Pric”. Journal Of Economic, Businees, And Accountancy Ventura. Vol. 15, No.2
Irdiana, Sukma. 2016. ”Analisis faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan kategori saham blue chips di bursa efek indonesia periode tahun 2011-2013”. Jurnal penelitian ilmu ekonomi wiga. Vol.6,No.1.
James C. Van Horne dan John M.Wachowicz, Jr (2013). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Quratul’ Ain Mubarokhah. Jakarta: Salemba Empat
Kartini, Tulus Arianto. “Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva Dan Uuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Keuangan Dan Perbankan. Vol.12.No.1. Hal 11-12. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Kasmir. 2008. “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: PT. Raja Findo Persada.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kesuma, Ali. 2009. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal manajemen dan kewirausahaan. Vol.11,No.11.
Macfiro, Sonia. 2012. “The Effect Of Financial Variables On The Company’s Value (Study On Food And Baverage Companies That Are Listedon Indonesia Stock Exchange Period 2008-2011”. Financial journal.
Manopo, Widy Fimber.2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perbankan Yang Go Public Di BEI Tahun 2008-2010”. Jurnal emba: jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi. Vol.1,No.3.
Maulita, Dian dan Inta Tania. 2018. “Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Debt To Asset Ratio (Dar), Dan Long Term Debt To Equity Ratio (Lder) Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
63
Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2016).” Jurnal Akuntansi, Vol 5 No. 2
Mutia, Dewi, Syamwil, Tasman Abel. 2018. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2017”. Jurnal Ecogen. Vol.1, No.2.
Nisa, Ngizzah Khalwiyatun, Anindy Ardiansari. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dan Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ 45 Periode Tahun 2011-2013”. Management analysis journa. Vol.5. No.2.
Novitasari, Ema. 2013. “Pengaruh Per, Eps, Roa Dan Der Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011”. Skripsi S1 Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Ozlan, Serife and Ugur Ergun. 2012. “Internal Determinants of The Stock Price Movements on Sector Basis”. International Research Journal of Finance and Economics, issue 92, pp: 111-117
Rahmawati, ayu puji. 2019. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2017”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Magelang, Magelang .
Rahman, Abdul Alwi dan Sutrisno. 2013. “ analisis pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap harga saham perusahaan manufaktur”. E-journal fakultas ekonomi universitas islam indonesia. hal : 289-292.
Ramdhani, Rani. 2013. “pengaruh return on assets dan debt to equity ratio terhadap harga saham pada instansi finansial di bursa efek indonesia”. Jurnal The Winners. Vol.14, No. 1, hal : 29-41
Rochimawati. 2010. Analisis Diskriminan Audit Delay Pada Industri Keuangan Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi FakultasEkonomi Universitas Gunadarma.
Sagiono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
Siregar, Romario Masjoel. 2019. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Harga Saham Pada Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Repository Universitas HKBP NOMMENSEN
Sitanggang. 2013. “Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan, Edisi Pertama”. Jakarta: Mitra Wacana Media.
64
Stella. 2009. “Pengaruh Price To Earnigs Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset Dan Price Book Value Terhadap Harga Saham”. Jurnal bisnis dan akuntansi, Vol.11, No.2
Sudana, I Made. 2013. “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktek”. Jakarta: Erlangga.
Tandelilin, Eduardus. 2010. “Fortofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi”. Jakarta: Kanisius.
Utami, Laksita. 2013. “Pengaruh Return On Assets, Tangibility Dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Yulsiati, Henny. 2016. “Pengaruh Debt To Assets Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Akuntanika. Vol. 1, No. 2. Politeknik Negeri Sriwijaya
www.idx.co.id
www.investing.com
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
DAR (X1)
X1 217 X1 2018 X1 2019 TOTAL
0.60 0.59 0.54 1.73
0.49 0.41 0.48 1.74
0.76 0.72 0.69 1.75
0.60 0.58 0.52 1.76
0.46 0.51 0.51 1.77
0.49 0.48 0.52 1.78
0.74 0.60 0.54 1.79
1.09 0.72 0.36 1.80
0.49 0.54 0.53 1.81
0.01 0.00 0.10 1.82
0.27 0.05 0.03 1.83
6 5.2 4.82
0.54 0.47 0.43
DAR RATA-RATA 0.48
DER (X2)
X2 2017 X2 2018 X2 2019 TOTAL
1.54 1.46 1.19 4.19
0.96 0.70 0.94 4.20
3.22 2.69 2.23 4.21
1.56 1.40 1.09 4.22
0.86 1.04 1.05 4.23
0.98 0.94 1.12 4.24
2.96 1.54 1.21 4.25
1.14 1.12 0.56 4.26
0.98 1.21 1.17 4.27
0.01 0.00 0.11 4.28
0.37 0.05 0.03 4.29
14.58 12.15 10.7
1.31 1.10 0.97
DER RATA-RATA 1.12
DAR DER Harga Saham
1.73 4.20 5.92
1.74 4.20 5.93
1.75 4.23 5.94
1.76 4.22 5.95
1.77 4.23 5.96
1.78 4.24 5.97
1.79 4.25 5.98
1.80 4.26 5.99
1.81 4.27 5.100
1.82 4.28 5.101
1.83 4.29 5.102
Lampiran 2
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,789a ,623 ,581 1362,80595
a. Predictors: (Constant), X
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Ftabel Sig.
1 Regression 27574767,700 1 27574767,700 14,847 3.982 ,004b
Residual 16715160,482 9 1857240,054
Total 44289928,182 10
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -85735,545 23786,071 -3,604 ,006
DAR 491,909 133,609 ,775 3,682 ,005
DER 546,932 141,942 ,789 3,853 ,004
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Lampiran 3
karyawan BEI Universitas Muhammadiyah Makassar, Memperlihatkan data-data rasio keuangan perusahaan sektor transportasi laut, 15 Desember 2020.
Suhaldi lahir di Dusun Tonra kecamatan kahu kabupaten
Bone, kota Makassar, Sulawesi-Selatan, pada tanggal 17
November 1996, agama Islam. Penulis merupakan anak
kedua dari 4 bersaudara dari pasangan suami istri
Ayahanda Ali dan Ibunda Salamang. Penulis mulai masuk
pendidikan formal jenjang pendidikan dasar di SD Impres
5/81 Tompong patu pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010. Selanjutnya,
Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negri 3 Kahu tahun 2010 dan lulus pada
tahun 2013 kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke
SMAN 1 Libureng atau yang di kenal sekarang SMAN 11 BONE dan lulus pada
tahun 2016. Dan pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Dan Alhamdulillah penulis berhasil diterima dan terdaftar sebagai
mahasiswa di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Program Studi Manajemen Strata 1 (S1) pada tahun 2016.
BIOGRAFI PENULIS