140
PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2012-2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: Tara Bilqis Awwaliyah NIM : 1113046000098 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA

INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE TAHUN 2012-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

Tara Bilqis Awwaliyah

NIM : 1113046000098

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program
Page 3: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program
Page 4: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program
Page 5: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Tara Bilqis Awwaliyah

2. Tempat, Tanggal, Lahir : Lamongan, 01 Juli 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat : Jalan Masjid Darussalam RT 03/14 No. 57,

Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang,

Kota Tangerang Selatan, Banten 15415

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Aria Putra Tahun 2000-2001

2. SD Negeri Ciputat II Tahun 2001-2007

3. SMP Negeri 86 Jakarta Tahun 2007-2010

4. SMA Negeri 87 Jakarta Tahun 2010-2013

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

Page 6: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

v

ABSTRAK

Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap

Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program Studi Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1438H/ 2018M.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap

kinerja industri perbankan syariah di Indonesia. Peneliti menggunakan data panel

dengan 10 data cross section dan data time series dari tahun 2012 kuartal pertama

sampai dengan 2016 kuartal keempat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan

menggunakan analisis data panel dan model yang terpilih adalah Random Effect

Model (REM).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Return On Aseets (ROA) sebagai

proksi dari kinerja. Untuk variabel bebas digunakan variabel market share asset

(MS) dan concentration rasio asset (CR4) sebagai proksi dari struktur pasar,

variabel MSCR4 (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan

concentration ratio) sebagai pembuktian ada atau tidak adanya perilaku kolusi

dalam industri, dan variabel kontrol yang mempengaruhi kinerja, yaitu Financing

to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

Hasil penelitian menunjukkan struktur pasar yang diproksikan dengan pangsa

pasar (MS) dan konsentrasi pasar (CR4) tidak terbukti mempengaruhi kinerja

industri perbankan syariah di Indonesia. Artinya, kinerja industri perbankan syariah

di Indonesia tidak didukung oleh hipotesis tradisional (traditional hypothesis)

tentang perilaku kolusi akibat adanya kekuatan pasar, dan tidak juga didukung oleh

hipotesis efisiensi struktur (efficient structure hypothesis). Namun, dari penelitian

ini dapat diketahui tidak ditemukan perilaku kolusi pada industri perbankan syariah

di Indonesia. Sedangkan, untuk variabel kontrol FDR, NPF, BOPO berpengaruh

negatif signifikan terhadap kinerja industri perbankan syariah di Indonesia.

Kata Kunci : Market Share, Concentration Ratio, MSCR4 (variabel interaksi hasil

perkalian antara market share dan concentration ratio), FDR, NPF, BOPO, ROA,

Structure-Conduct-Performance, dan Data Panel.

Pembimbing: Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.Si.

Daftar Pustaka: 1997-2017

Page 7: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

vi

ABSTRACT

Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, The Influence of Market Structure on

Performance of Sharia Banking Industry in Indonesia. Sharia Economic Studies

Program, Faculty Economic and Business. State Islamic University of Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1438H/ 2018M.

This study aims to analyze the influence of market structure on the

performance of sharia banking industry in Indonesia. In this study, used a panel

data analysis with 10 cross section and time series data from 2012 first quarter to

the fourth quarter 2016. This research used Random Effect Panel Data Model.

The dependent variable in this study is Return on Assets (ROA) as a proxy

of performance. For independent variables, market share asset (MS) and

concentration ratio (CR4) are used as proxies of market structure, MSCR4

(interaction variable of market share and concentration ratio) as evidence of

presence or absence of collusive behavior in the industry, and control variables

that affect performance are Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF) and Operational Cost to Operating Income (BOPO).

The result show that market structure proxies by market structure (MS) and

concentration ratio (CR4) is not proven to affect the performance of sharia banking

industry in Indonesia. Which mean, performance of sharia banking industry in

Indonesia is not supported by the traditional hypothesis of collusive behavior due

the market power, and not supported by the efficient structures hypothesis.

However, from this research can be seen not found collusive behavior in sharia

banking industry in Indonesia. Menawhile, for control variables, FDR, NPF, and

BOPO have a significant negaitive effect on the performance of Sharia Banking

industry in Indonesia.

Keywords: Market Structure, Concentration Ratio, MSCR4 (interaction variable

of market share and concentration ratio), FDR, NPF, BOPO, ROA, Structure-

Conduct-Performance, and Data Panel.

Advisor: Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.Si.

Reference: 1997-2017

Page 8: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tak lupa shalawat dan salam, penulis tujukan kepada Nabi besar hingga

akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat

manusia dari jaman kegelapan sampai jaman yang terang-benderang seperti saat ini

dengan segala ilmu pengetahuan.

Atas kehendak dan rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan

Syariah di Indonesia Periode Tahun 2012-2016”, skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.), Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi, ungkapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saya hormati.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saya

hormati.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan Ir. RR. Tini Anggraeni, S.T., M.Si., selaku Sekertaris Program

Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu mahasiwa/i passing

out.

4. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Sekertaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Page 9: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

viii

Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh

mahasiswa/i program studi Muamalat.

5. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing saya

yang telah bersedia meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk

memberikan arahan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Nurul Handayani, M.Pd., selaku dosen penasihat akademik saya yang telah

membimbing saya selama masa perkuliahan.

7. Untuk kedua orang tuaku, Bapak Suyoto dan Ibu Sulufia Bachmida yang terus

memberikan doa, kasih sayang, perhatian, dan perjuangan mereka untuk terus

mendukung saya sampai skripsi ini selesai.

8. Adik tercinta, Irene Aleyda Nizma yang selalu sedia berkorban mendengar

keluh kesah dan mendukung saya.

9. Keluarga besar penulis, Mbahbu, Ibun Nadya, Bapak Adzka, Ayah Jim, Mami

Tati, Om Ale, dan Ate Umi yang terus memberikan doa dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh dosen yang selalu mengajarkan ilmunya dengan ikhlas, karyawan dan

staf akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

11. Sahabat-sahabat penulis, Viya, Cipa, Sufi, Lita, Sifa, dan Ina, yang selalu

memberi dukungan dan menjadi tempat berbagi suka maupun duka selama

masa perkuliahan.

12. Teman-teman kelas Muamalat C, terima kasih atas waktu dan kebersamaannya

yang telah kita mulai sejak awal masuk kuliah dan semoga terus sampai nanti.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada kekurangan

karena keterbatasan ilmu yang dimiliki. Besar harapan bagi penulis, semoga skripsi

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 01 Oktober 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 10

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 11

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 13

A. Ekonomi Industri ..................................................................................... 13

B. Teori Structure-Conduct-Performance (SCP) ......................................... 14

C. Structure-Conduct-Performance (SCP) pada Industri Perbankan .......... 16

D. Kerangka Chicago School ....................................................................... 19

E. Struktur Pasar ........................................................................................... 20

F. Konsentrasi .............................................................................................. 25

G. Market Share (Pangsa Pasar) ................................................................... 29

H. Kinerja...................................................................................................... 29

Page 11: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

x

I. Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Kinerja .......................... 31

1. Financing to Deposit Ratio (FDR) ................................................... 31

2. Non Performing Financing (NPF) .................................................... 32

3. Biaya Operasional terhadap Pendaptan Operasional (BOPO) ......... 32

J. Hubungan Struktur Pasar dengan Kinerja................................................ 33

K. Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja ............................................ 34

L. Review Studi Terdahulu ........................................................................... 36

M. Kerangka Pemikiran................................................................................. 40

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 42

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 43

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 44

D. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 44

1. Variabel Dependen ......................................................................... 45

2. Variabel Independen ...................................................................... 45

E. Metode Analisis Data ............................................................................ 49

1. Keuntungan Menggunakan Data Panel .......................................... 49

2. Model Analisis................................................................................ 50

3. Penentuan Model Estimasi ............................................................. 56

4. Tahap Analisis Data ....................................................................... 58

5. Uji Hipotesis ................................................................................... 60

F. Kerangka Penelitian ............................................................................... 63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 64

A. Analisis Deksriptif Statistik ................................................................... 64

B. Pemilihan Model Regresi Data Panel .................................................... 75

C. Hasil Uji Signifikansi ............................................................................ 82

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ................................................... 82

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)........................................................ 84

3. Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 87

Page 12: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

xi

D. Hasil Estimasi Model ............................................................................ 88

E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 93

F. Analisis Pengaruh Variabel Struktur Pasar Market Share (MS) dan

Concentration Ratio (CR4) terhadap Kinerja (ROA) Industri Perbankan

Syariah di Indonesia .............................................................................. 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 103

A. Kesimpulan .......................................................................................... 103

B. Saran .................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 106

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2010-2016 ..... 1

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Bank Syariah di Indonesia Tahun 2010-2016 .... 2

Tabel 1.3 Total Aset Bank Syariah, Bank Umum, Industri Perbankan Nasional serta

Pangsa Pasar Bank Syariah dan Bank Umum di Indonesia Tahun 2007-2016........ 3

Tabel 1.4 Rasio Keuangan Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2010-2016 .......... 4

Tabel 1.5 Pangsa Pasar Bank Umum Syariah dan Konsentrasi Pasar Industri

Perbankan Syariah Tahun 2014-2016 ...................................................................... 6

Tabel 2.1 Pengklasifikasikan CR4 ......................................................................... 27

Tabel 2.2 Pengklasifikasikan IHH ......................................................................... 28

Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah yang Menjadi Sampel Penelitian.............. 43

Tabel 3.2 Operasional Variabel Dependen dan Independen Penelitian ................. 46

Tabel 4.1 Data Pangsa Pasar Aset 10 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012-

2016 (dalam persen) ............................................................................................... 65

Tabel 4.2 Data Konsentrasi Pasar 4 Bank Umum Syariah Terbesar dalam Industri

Perbankan Syariah di Indonesia Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen) ......... 66

Tabel 4.3 Data Rasio ROA 10 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012-2016

(dalam persen) ........................................................................................................ 68

Tabel 4.4 Data Rasio FDR 10 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012-2016

(dalam persen) ........................................................................................................ 70

Tabel 4.5 Data Rasio NPF 10 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012-2016

(dalam persen) ........................................................................................................ 72

Tabel 4.6 Data Rasio BOPO 10 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2012-2016

(dalam persen) ........................................................................................................ 74

Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model (CEM) ...................... 76

Page 14: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

xiii

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model (FEM) ............................ 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow ....................................................................................... 79

Tabel 4.10 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model (REM) ..................... 80

Tabel 4.11 Hasil Uji Hausman ............................................................................... 82

Tabel 4.12 Model Regresi Tiap Bank .................................................................... 89

Tabel 4.13 Ikhtisar Hasil Regresi Hubungan Variabel Independen terhadap

Variabel Dependen ................................................................................................. 93

Page 15: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Struktur-Perilaku-Kinerja ................................................. 14

Gambar 2.2 Kerangka SCP pada Industri Perbankan ........................................... 18

Gambar 2.3 Kerangka Chicago School .................................................................. 19

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 41

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 63

Page 16: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hingga tahun 2016, industri perbankan syariah mengalami kemajuan yang

cukup pesat dari awal berdiri pada tahun 1992. Ada beberapa indikator untuk

mengetahui kinerja perbankan di Indonesia. Antara lain dapat dilihat dari segi aset,

DPK, dan pembiayaan yang mengalami peningkatan cukup signifikan.

Tabel 1.1 Indikator Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2010-2016

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Aset*) 97519 145467 195018 242276 272343 296262 356504

DPK*) 76036 115415 147512 183534 217858 231175 279335

Pembiayaan*) 68181 102655 147505 184122 199330 212996 248007

*) dalam miliar rupiah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah

Terlihat dari tabel 1.1 menunjukkan, selama periode rentang waktu 7 tahun

terakhir yaitu dari tahun 2010 sampai dengan 2016, perkembangan aset bank

syariah meningkat sebesar 266 persen. Peningkatan untuk jumlah dana pihak ketiga

(DPK) yang dipercayakan masyarakat kepada perbankan syatiah juga mengalami

peningkatan sebesar 267 persen. Selain itu, dalam periode tersebut pembiayaan juga

mengalami peningkatan sebesar 264 persen.

Untuk regulasi, dengan diundangkannya UU No 10 tahun 1998 tentang

Perubahan UU No 7 tahun 1992 tentang Perbankan, maka secara tegas Sistem

Perbankan Syariah ditempatkan sebagai bagian dari Sistem Perbankan Nasional.

Hal yang sangat penting dari peraturan baru itu adalah bahwa bank-bank umum dan

bank-bank perkreditan rakyat konvensional dapat menjalankan transaksi perbankan

syariah melalui pembukaan kantor-kantor cabang syariah, atau mengkonversikan

kantor cabang konvensional menjadi kantor cabang syariah. Perangkat hukum itu,

Page 17: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

2

diharapkan telah memberi dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang yang lebih

besar dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia.1

Lebih lanjut, mulai tahun 2008 terdapat pengaturan khusus setelah

diundangkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disusunnya

UU Perbankan Syariah dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa perbankan syariah

sebagai salah satu sistem perbankan nasional memerlukan berbagai sarana

pendukung agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perekonomian

nasional.2

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Bank Syariah di Indonesia

Tahun 2010-2016

Kelompok Bank 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

BUS (Unit) 11 11 11 11 12 12 13

UUS (Unit) 23 24 24 23 22 22 21

BPRS (Unit) 150 155 158 163 163 163 166

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah

Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia juga memiliki tren

yang sejalan dengan perkembangan jumlah bank syariah itu sendiri. Hal tersebut

dapat dilihat dari tabel 1.2, pada tahun 2010 Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) memiliki jumlah bank sebanyak 34 bank, meskipun pada

tahun-tahun selanjutnya mengalami sedikit fluktuasi, tapi tetap mampu

mempertahankan jumlah bank sebanyak 34 bank hingga Desember 2016. Jumlah

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) juga terlihat semakin bertambah dari

tahun ke tahun.

Meskipun perkembangan jumlah bank syariah menunjukkan pertumbuhan

yang cukup baik, namun masih terdapat masalah yang menghambat tercapainya

potensi terbaik industri perbankan syariah di Indonesia, diantaranya adalah dari aset

yang dimiliki industri perbankan syariah di Indonesia ternyata masih relatif kecil

dibanding dengan aset industri bank konvensional di Indonesia. Hal tersebut

terbukti dengan data yang disajikan dalam tabel 1.3.

1 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Azkia Publisher, 2009), h.10. 2 Yoyo Sudaryo dan Aditya Yudanegara, Investasi Bank dan Lembaga Keuangan, (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2017), h. 48.

Page 18: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

3

Tabel 1.3 Total Aset Bank Syariah, Bank Umum, Industri Perbankan

Nasional serta Pangsa Pasar (MS) Bank Syariah dan Bank Umum di

Indonesia Tahun 2007-2016

Tahun

Bank

Syariah

Bank

Umum

Industri

Perbankan

Nasional

MS Bank

Syariah

MS

Bank

Umum

(dalam

jutaan

rupiah)

(dalam

jutaan

rupiah)

(dalam

jutaan

rupiah) (%) (%)

2007 36538000 1986501000 2023039000 1.81 98.19

2008 49555000 2310557000 2360112000 2.10 97.90

2009 66090000 2534106000 2600196000 2.54 97.46

2010 97519000 3008853000 3106372000 3.14 96.86

2011 145467000 3652832000 3798299000 3.83 96.17

2012 195018000 4262587000 4457605000 4.37 95.63

2013 242276000 4954467000 5196743000 4.66 95.34

2014 272343000 5615150000 5887493000 4.63 95.37

2015 296262000 6132583000 6428845000 4.61 95.39

2016 356504000 6729799000 7086303000 5.03 94.97

Keterangan: MS = Market Share/Pangsa Pasar

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah dan Indonesia,

diolah

Tabel 1.3 menunjukkan secara nominal, aset perbankan syariah masih kecil

jika dibandingkan dengan aset bank konvensional. Hal tersebut sejalan dengan

pangsa pasar yang dimiliki perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional

yang masih bernilai 5.03% pada tahun 2016. Berdasarkan data diatas, hal ini

menunjukkan bahwa, dukungan dari pemerintah melalui penetapan landasan

hukum dan regulasi belum mampu meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah

di Indonesia. Selain itu kecilnya pangsa pasar perbankan syariah dalam industri

perbankan di Indonesia mengindikasikan bahwa bank syariah belum mempunyai

daya saing yang baik jika dihadapkan dengan bank konvensional.

Meskipun aset perbankan syariah masih kalah dengan aset yang dimiliki

oleh bank umum, aset perbankan syariah pasca penetapan UU No.21 Tahun 2008

terus mengalami peningkatan, hingga Desember tahun 2016 peningkatan aset

mencapai 356.5 triliun rupiah. Jika ditelisik lebih jauh, perkembangan aset yang

Page 19: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

4

semakin meningkat tidak terlepas dari kinerja perbankan. Perkembangan kinerja

perbankan syariah terlihat pada tabel 1.4 mengenai rasio keuangan perbankan

syariah dibawah ini.

Tabel 1.4 Rasio Keuangan Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2010-2016

Tahun ROA FDR NPF BOPO

(%) (%) (%) (%)

2010 1.67 80.54 3.02 80.54

2011 1.79 88.94 2.52 78.41

2012 2.14 100.00 2.22 74.97

2013 2.00 100.32 2.62 78.21

2014 0.79 91.50 4.33 94.16

2015 0.84 92.14 4.40 83.40

2016 0.94 88.78 4.16 82.85

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, diolah

Menurut Gwin, kinerja diukur dari sejauh mana industri atau perusahaan

dalam industri mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja tercermin

dari profitabilitas maupun sejumlah variabel lain.3 Dendawijaya menyatakan,

ukuran profitabilitas salah satunya dapat dilihat melalui tingkat Return on Assets

(ROA), dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia sebagai

pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabililtas suatu

bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana

simpanan masyarakat.4 Terlihat dari tabel 1.4, ROA yang dimiliki bank syariah

mengalami keadaan yang fluktuatif, pada tahun 2013 hingga 2015, bank syariah

mengalami penurunan sebesar 1,16 persen. Penurunan ROA disebabkan oleh tidak

tumbuhnya pendapatan operasional yang sudah ditargetkan dan naiknya biaya

pencadangan.5

3 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri Pendekatan Struktur, Perilaku,

dan Kinerja, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014), h. 63. 4 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Edisi Kedua, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.

118-119. 5 Beritasatu.com , Profitabilitas Perbankan Syariah Masih Menurun, (Minggu, 15 November 2015),

Berita ini diakses pada 19 Juni 2017 dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/322241-profitabilitas-

perbankan-syariah-masih-menurun.html.

Page 20: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

5

Lebih lanjut, perbankan syariah dinilai menjalankan fungsi intermediasi

dengan baik, berdasarkan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) yang mencapai

angka 88,78 persen pada tahun 2016. Artinya, dana yang dapat disalurkan oleh bank

syariah mencapai angkat 88,78 persen dari total dana yang dihimpun, sedangkan

sisanya belum atau tidak tersalurkan. Terdapat masalah dalam penyaluran dana

pada perbankan syariah, yaitu peningkatan risiko kredit atau pembiayaan macet

yang meningkat. Hal ini terlihat dari nilai NPF dari tahun 2012 hingga 2015 yang

terus meningkat, dan mulai turun ditahun 2016. Variabel Non Performing

Financing (NPF), selalu digunakan pada saat mempublikasikan kondisi kinerja

bank sebagai variabel yang mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang

dihadapi oleh bank syariah. Bank dengan NPF tinggi, berpotensi terhadap kerugian

bank.6 Yang artinya, jika pada pembiayaan bermasalah yang di dapat bank syariah

tinggi, maka selanjutnya dapat memberikan kontribusi terhadap kerugian yang

berpengaruh terhadap rendahnya profitabilitas yang didapat oleh bank.

Rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional), sering

disebut dengan rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional.7 Menurut Naylah, inefisiensi di industri perbankan tercermin dari

tingginya rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional (BOPO).8 Tabel 1.4 terlihat, dari tahun 2014 hingga 2016, rasio BOPO

industri perbankan syariah semakin menurun, namun nilainya masih cukup tinggi

yaitu lebih dari 70 persen.

Menurut Dina, tak hanya pertumbuhan kinerja dan profit, persaingan pasar

merupakan poin penting untuk menilai derajat kesehatan sebuah industri. Indikasi

untuk menilai tingkat persaingan yang paling sering digunakan adalah konsentrasi

6 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Banten: UIN Jakarta Press,

2013), h. 96. 7 Ismi Hariyani, Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet, (Jakarta: PT Gramedia, 2010), h. 54. 8 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, (Tesis

Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Diponegoro, 2010), h.24.

Page 21: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

6

pasar.9 Chruch dan Ware, 2000, menyatakan hipotesa bahwa tingkat konsentrasi

pasar memiliki hubungan yang positif dengan kinerja pasar. Hal ini didasarkan pada

argumen bahwa, ketika tingkat konsentrasi industri meningkat, kemampuan

perusahaan-perusahaan yang ada di dalam pasar untuk menekan kompetisi dan

mengkoordiansikan kebijakan harga di antara perusahaan-perusahaan tersebut

cenderung semakin tinggi. Hal ini mendorong, aktivitas kolusi antar perusahaan

tersebut dan meningkatkan peluang mereka untuk menentukan harga yang tinggi

dan kuantitas yang memaksimalkan keuntungan mereka.10

Tabel 1.5 Pangsa Pasar Bank Umum Syariah dan Konsentrasi Pasar Industri

Perbankan Syariah Tahun 2014-2016

Keterangan: CR= Concentration Ratio /Konsentrasi Rasio

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah. Laporan Keuangan Masing-masing

BUS, diolah

9 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, (Tesis Magister Sains Ekonomi, Universitas Indonesia, 2013), h. 8. 10 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 99.

Bank Umum Pangsa Pasar Aset Pangsa Pasar DPK

Pangsa Pasar

Pembiayaan

Syariah 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016

Syariah Mandiri 0.2459 0.2375 0.2211 0.2746 0.2687 0.2504 0.2455 0.2389 0.2233

Muamalat 0.2293 0.1929 0.1565 0.2350 0.1950 0.1501 0.2162 0.1913 0.1615

BRI Syariah 0.0747 0.0818 0.0777 0.0778 0.0871 0.0788 0.0847 0.0782 0.0727

BNI Syariah 0.0716 0.0777 0.0794 0.0746 0.0836 0.0868 0.0755 0.0834 0.0826

Panin Syariah 0.0228 0.0241 0.0246 0.0233 0.0256 0.0247 0.0241 0.0268 0.0256

Mega Syariah 0.0259 0.0188 0.0172 0.0267 0.0185 0.0176 0.0274 0.0198 0.0190

BJB Syariah 0.0224 0.0217 0.0209 0.0212 0.0203 0.0195 0.0221 0.0234 0.0218

Syariah Bukopin 0.0190 0.0197 0.0197 0.0183 0.0206 0.0195 0.0188 0.0204 0.0194

BCA Syariah 0.0110 0.0147 0.0140 0.0107 0.0141 0.0138 0.0107 0.0140 0.0140

Maybank Syariah 0.0090 0.0059 0.0038 0.0048 0.0041 0.0026 0.0083 0.0073 0.0039

CR2 0.4751 0.4304 0.3776 0.5096 0.4637 0.4005 0.4617 0.4302 0.3848

CR4 0.6214 0.5899 0.5347 0.6620 0.6343 0.5661 0.6218 0.5918 0.5402

Page 22: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

7

Pada tabel 1.5, terlihat bahwa hingga tahun 2016, nilai konsentrasi rasio

untuk 4 bank syariah umum di Indonesia (CR4) baik untuk pangsa aset, DPK, dan

pembiayaan terhadap industri perbankan syariah di Indonesia masing-masing

sebesar 53 persen, 57 persen, dan 54 persen. Hal ini mengindikasikan, menurut

kriteria Joe S Bain, 11 struktur pasar perbankan syariah di Indonesia pada periode

tahun 2014 hingga tahun 2016 masuk ke dalam kategori pasar yang berstruktur

oligopoli tipe III atau tingkat konsentrasi moderat tinggi, dimana empat perusahaan

terbesar menguasai pasar sekitar 50-65 persen.

Lebih lanjut, pada tabel 1.5, tahun 2014 hingga tahun 2016 terlihat

ketimpangan struktural perbankan syariah di Indonesia dimana empat bank

menguasai lebih dari 50 persen dari total aset, total DPK, dan total pembiayaan

perbankan syariah keseluruhan. Dengan demikian, pangsa pasar perbankan syariah

di Indonesia terhadap industri perbankan secara keseluruhan ditentukan oleh kinerja

bank umum syariah yang cenderung didominasi oleh Bank Syariah Mandiri, Bank

Muamalat Indonesia, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah. Sementara itu,

terlihat pada tahun 2016, bahwa pangsa pasar DPK Bank Syariah Mandiri sebesar

25 persen dan Bank Muamalat Indonesia sebesar 15 persen dari total DPK industri

perbankan syariah di Imdonesia, artinya dapat dikatakan 2 Bank Umum Syariah

tersebut, menguasai 40 persen dana yang dipercayakan masyarakat kepada industri

perbankan syariah.

Dengan melihat perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia

dalam beberapa tahun belakang, diikuti dengan tingginya konsentrasi pada industri

tersebut yang sudah dijelaskan dalam data pada tabel 1.5, muncul dugaan terdapat

perilaku kolusi yang mempengaruhi kinerja industri dalam menghasilkan profit,

dan mengarah kepada persaingan yang tidak sehat.

Menurut Lipczynski, dkk menyatakan bahwa secara spesifik, mengacu pada

pendekatan SCP tradisional (konvensional), struktur pasar cenderung

mempengaruhi perilaku (conduct) dan, pada gilirannya, perilaku cenderung akan

11 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h.49

Page 23: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

8

mempengaruhi kinerja (performance) dari perusahaan-perusahaan yang ada di

dalam indstri tersebut.12 Hubungan struktur, perilaku, dan kinerja berbeda-beda

setiap industri. Dalam hal ini, berbeda dengan industri lainnya, industri manufaktur

membuktikan bahwa konsentrasi secara signifikan mempengaruhi profitabilitas,

sedangkan pada industri perbankan tidak terbukti bahwa profit secara signifikan

dipengaruhi oleh konsentrasi industri.13 Selain itu, perbedaan industri bukan hanya

satu-satunya yang menjadikan pembedaan pola hubungan SCP.

Dalam industri perbankan sendiri, perbedaan hubungan struktur, perilaku,

dan kinerja dapat berasal dari karakteristik setiap masing-masing wilayah. Hasil

penelitian yang dilakukan menurut Neuberger,14 dalam industri perbankan di

Amerika, konsentrasi tidak mempengaruhi profit, tetapi terdapat hubungan positif

antara pangsa pasar dan profitabilitas. Sedangkan di Eropa, analisis SCP

menunjukan tidak adanya hubungan antara pangsa pasar dengan profitabilitas,

melainkan terdapat hubungan yang positif antara konsentrasi dengan profitabilitas.

Penelitian yang dilakukan Ahamed,15 penelitian ini mendukung hipotesis

SCP tradisional, yang menunjukkan bahwa profitabilitas di pasar perbankan

Bangladesh periode 2002-2011 ditentukan oleh konsentrasi, bukan oleh pangsa

pasar bank. Hal ini menyiratkan bahwa konsentrasi pasar menurunkan biaya kolusi

antar bank dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Hasil penelitian

tersebut, sejalan dengan analisis yang dilakukan oleh Ali Bhatti,16 pada sampel bank

komersial di Pakistan selama periode 1996 sampai 2004, terdapat hubungan negatif

antara pangsa pasar dengan profitabilitas, yang memungkinkan untuk menolak

hipotesis struktur efisiensi (efficient structure hypothesis) dan menunjukkan bahwa

12 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h.63. 13 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah dan

Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, (Jurnal

Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol. VII, No. 02, 2007), h. 32. 14 Doris Neuberger, Structure, Conduct, and Performance in Banking Markets, Working Paper

University of Rostock, Institute of Theory, No.12, (1997), h.17 15 Mostak Ahamed, Market Structure and Performance of Bangladesh Banking Industry: A Panel

Data Analysis, (Bangladesh Development Studies, Vol. XXXV, No. 3, September 2012), h. 15. 16 Ghulam Ali Bhatti, Evidence on Structure Conduct Performance Hypothesis in Pakistani

Commercial Banks, (International Journal of Business and Management, Vol. 5, No.9, September

2010), h. 183-184.

Page 24: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

9

menerima hipotesis SCP tradisional. Artinya pasar perbankan Pakistan masih

terkonsentrasi, bahwa konsentrasi pasar menentukan profitabilitas bank komersial

di Pakistan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Nasution,17 industri

perbankan syariah di Indonesia mendukung pola SCP efficient structure hypothesis,

hipotesis ini menganggap bahwa pangsa pasar dan konsentrasi bukan merupakan

proksi dari kekuasaan pasar tetapi merupakan proksi dari efisiensi perusahaan,

sehingga konsentrasi tinggi tidak identik dengan kolusi. Sedangkan industri

perbankan konvensional di Indonesia mendukung pola SCP differentiation

hypothesis, dalam hipotesis ini menganggap bahwa pangsa pasar merupakan proksi

hasil dari diferensiasi produk dimana perusahaan yang melakukan diferensiasi

produk dapat meningkatkan pangsa pasarnya.

Oleh karenanya, pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri

perbankan syariah di Indonesia, penting untuk diteliti lebih lanjut karena tiga

alasan. Pertama, perlunya mengetahui karakter struktur pasar pada industri ini

untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. Kedua, mengidentifikasi faktor yang

membuat kinerja menunjukkan performa baik dapat membantu mengenal industri

lebih baik sehingga dapat menambah informasi untuk semakin meningkatkan

profitabilitas pasar secara keseluruhan. Ketiga, setelah lebih dari 40 tahun

hubungan antara struktur pasar terhadap kinerja dalam ranah ilmu ekonomi industri

masih menjadi perdebatan para ahli. Hasil-hasil studi yang dilakukan di berbagai

negara masih menampakkan kesimpulan yang berbeda dan menyisakan ruang yang

cukup, guna menghadirkan studi lanjutan dalam rangka memperkaya pemahaman

terhadap paradigma Strucure-Conduct-Performance tersebut.18

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis ingin membuat penelitian

lebih jauh mengenai pengaruh pangsa pasar dan konsentrasi pasar industri

perbankan syariah di Indonesia yang merupakan proksi struktur pasar terhadap

17 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah dan

Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h. 49. 18 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia , h. 10.

Page 25: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

10

profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia yang merupakan proksi

kinerja, yang dituangkan dalam sebuah skripsi dengan judul: “Pengaruh Struktur

Pasar Terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Periode

Tahun 2012-2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:

1. Secara nominal aset perbankan syariah masih kecil jika dibandingkan dengan

aset bank konvensional, selain itu kecilnya pangsa pasar perbankan syariah

dalam industri perbankan di Indonesia mengindikasikan bahwa bank syariah

belum mempunyai daya saing yang baik jika dihadapkan dengan bank

konvensional.

2. Profitabilitas cenderung meningkat, namun struktur pasar industri perbankan

syariah di Indonesia memiliki konsentrasi yang tinggi, diduga ketika tingkat

konsentrasi industri meningkat, hal ini mendorong aktivitas kolusi antar

perusahaan tersebut dan meningkatkan peluang mereka untuk menentukan

harga yang tinggi dan kuantitas yang memaksimalkan keuntungan mereka.

3. Terjadi ketimpangan struktural atau dominasi pada beberapa perusahaan

perbankan syariah terhadap industri perbankan syariah di Indonesia secara

keseluruhan.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pemahaman yang keliru terhadap masalah-

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka untuk

memfokuskan masalah-masalah yang akan diteliti dan untuk mendapat

hasil yang optimal, diperlukan perumusan dan pembatasan masalah.

Penulis hanya akan meneliti masalah struktur pasar serta pengaruhnya

Page 26: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

11

terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia yang

merupakan proksi kinerja.

2. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah yang sudah disebutkan, berikut

perumusan masalah yang akan dikaji adalah:

Apakah struktur pasar berpengaruh terhadap kinerja industri perbankan

syariah di Indonesia?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dirumuskan, maka

tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

Menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri

perbankan syariah di Indonesia.

2. Manfaat

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kegunaan sebagai berikut:

a. Penelitian ini dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan khususnya

di bidang industri perbankan syariah bagi peneliti pribadi maupun

pembaca.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran kondisi keadaan

pangsa pasar industri perbankan syariah di Indonesia.

c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran

bagaimana kondisi struktur pasar industri perbankan syariah, serta

variabel kontrol setiap bank yang dapat mempengaruhi kinerja

dalam industri perbankan syariah di Indonesia.

d. Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti yang

ingin mengadakan penelitian selanjutnya yang sejenis.

Page 27: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

12

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang: latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang: ekonomi industri, teori structure-conduct-

performance, teori structure-conduct-performance pada industri perbankan,

kerangka Chicago school, struktur pasar industri, profitabilitas, kinerja bank,

review studi terdahulu, dan kerangka pemikiran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang: jenis penelitian, objek penelitian, jenis dan

sumber data, variabel penelitian, metode analisis data, dan kerangka penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang: analisis deskriptif statistik, pemilihan model

regresi data panel, analisis hasil regresi, hasil pengujian hipotesis, dan

interpretasi hasil

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang: kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan

juga saran.

Page 28: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekonomi Industri

Mengacu pada Lipczynski, dkk., 2005, istilah industri mengacu pada sejumlah

perusahaan yang memproduksi dan menjual sejumlah produk yang serupa,

memanfaatkan teknologi yang serupa dan mungkin juga mengakses faktor

produksi (input) dari pasar faktor produksi yang sama.19

Ekonomika industri didefinisikan sebagai sebuah cabang ilmu ekonomi yang

membahas permasalahan dan hubungan antara aspek struktur pasar, perilaku, dan

kinerja industri serta kebijakan publik terkait industri. Pada intinya, analisis

ekonomika industri membahas tentang derajat kompetisi dan monopoli dalam

industri, faktor penentu kompetisi dan monopoli dalam industri, perilaku industri,

kinerja industri, serta hubungan antara struktur pasar, perilaku, dan kinerja. Topik

kajian dalam ekonomika industri mencakup teori perusahaan, struktur persaingan,

perilaku pasar, analisis kinerja, analisis lokasi industri, kebijakan pemerintah

terkait industri dan kebijakan perusahaan, proses industrialisasi dan pembangunan

serta keunggulan komparatif industri.20

19 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 4 20 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h.19.

Page 29: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

14

Hubungan linier sederhana antara struktur-perilaku-kinerja digambarkan

sebagai berikut:21

Gambar 2.1 Hubungan Struktur-Perilaku-Kinerja

Sumber: Martin

Studi ilmu ekonomi industri memperlihatkan, antara strukur, perilaku, dan

kinerja memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat. Pada satu sisi, struktur

pasar menentukan perilaku perusahan industri, dan perilaku perusahaan industri

menentukan keadaan kinerja pasar.22 Hal tersebut, menandakan bahwa terdapat

hubungan yang linier atau satu arah antara struktur-perilaku-kinerja. Selanjutnya,

menurut Martin, pada sisi lainnya terjadi hubungan timbal balik di antara ketiga

dimensi tersebut, yaitu perilaku pasar dapat menenetukan keadaan struktur pasar,

dan kemudian struktur menentukan kinerja pasar. Misalnya pada kinerja pasar,

seperti dynamic efficiency, yaitu tingkat kemajuan teknologi menentukan struktur

pasar.23

B. Teori Structure-Conduct-Performance (SCP)

Paradigma SCP dianggap sebagai pendekatan klasik ekonomika industri

sekaligus titik tolak (starting points) dan benchmark bagi pembangunan berbagai

pendekatan dalam analisis ekonomika industri. Pembangunan paradigma SCP

dimotori oleh E.S. Mason pada tahun 1930 hingga 1940-an, lalu dilanjutkan oleh

muridnya Joe S. Bain pada tahun 1950 hingga 1960-an.24 Kerangka analisis SCP

mengemukakan hubungan keterkaitan antara struktur pasar dalam suatu industri

21 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 14. 22 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), h. 22. 23 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 22-23. 24 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri h.19.

Struktur Kinerja Perilaku

Page 30: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

15

(structure) dengan perilaku (conduct) dan kinerja (performance) perusahaan-

perusahaan dalam industri. Secara spesifik, mengacu pada pendekatan SCP

tradisional (konvensional), struktur pasar cenderung mempengaruhi perilaku

(conduct) dan, pada gilirannya, perilaku cenderung akan mempengaruhi kinerja

(performance) dari perusahaan-perusahaan yang ada di dalam industri tersebut. 25

Struktur terkait dengan seberapa tinggi derajat konsentrasi penjual (jumlah

penjual dan distribusi penjualan), derajat konsentrasi pembeli (jumlah pembeli dan

distribusi pembelian), derajat diferensiasi produk (seberapa tinggi tingkat variasi

produk), dan hambatan untuk terjadinya kompetisi (seberapa tinggi tingkat

kesulitan yang ditemui oleh pesaing atau new entrants untuk masuk ke dalam

industri). Elemen perilaku mencakup penentuan harga, jenis, kuantitas produk

yang diproduksi, penentuan standar proses dan kualitas produk, strategi periklanan,

penelitian dan pengembangan serta berbagai bentuk praktik persaingan maupun

kerjasama (kolusi) yang ada dalam industri. Kinerja tercermin dari tingkat

profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan dalam industri.26

Paradigma SCP didasarkan pada beberapa hipotesis, yaitu:27

1. Struktur mempengaruhi perilaku. Semakin rendah konsentrasi pasar maka akan

semakin tinggi tingkat persaingan di pasar.

2. Perilaku mempengaruhi kinerja. Semakin tinggi tingkat persaingan atau

kompetisi maka akan semakin rendah market power atau semakin rendah

keuntungan perusahaan yang diperoleh.

3. Struktur mempengaruhi kinerja. Semakin rendah konsentrasi pasar maka akan

semakin rendah tingkat kolusi yang terjadi, atau semakin tinggi tingkat

persaingan atau kompetisi maka akan semakin rendah market power nya

Ormanidhi dan Stringa, 2008, menyatakan bahwa, dalam praktiknya penerapan

analisis SCP lebih banyak dimanfaatkan untuk mengkaji hubungan antara struktur

25 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri h. 62-63. 26 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 63. 27 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 14.

Page 31: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

16

pasar dan kinerja perusahaan. Analisis mengenai hubungan antara perilaku

perusahaan terhadap kinerja tidak terlalu banyak dilakukan karena kesulitan untuk

mencari proksi (indikator) perilaku perusahaan yang mudah dikuantitatifkan.28

Ukuran kinerja dalam sebagian besar analisis industri direpresentasikan dengan

ukuran profitabilitas. Dalam hal ini, profitabilitas cenderung dikaitkan secara

positif dengan kekuatan pasar (market power) yang dimiliki oleh perusahaan.

Derajat kekuatan pasar perusahaan yang semakin tinggi diikuti dengan

kemampuan perusahaan untuk menerapkan harga di atas biaya marjinal yang

semakin tinggi, dan selanjutnya, cenderung diikuti dengan tingkat profitabilitas

perusahaan-perusahaan di dalam pasar yang juga semakin tinggi.29

C. Structure-Conduct-Performance (SCP) pada Industri Perbankan

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, awalnya paradigma SCP

merupakan teori struktur organisasi industri yang dikembangkan oleh Joe S. Bain

sekitar tahun 1950-an dan hanya digunakan dalam industri manufaktur di Amerika.

Setelah itu teori SCP mulai digunakan dalam industri perbankan dengan tujuan

untuk melihat hubungan antara struktur pasar dengan kinerja bank.30

Menurut Swank, 1996, Thakor, 1995, dan Neuberger, 1994, teori tentang

informasi yang tidak lengkap (incomplete information) dan principal agent

problem sebagai cabang penting dari ilmu ekonomi industri yang baru memiliki

relevansi khusus dengan pasar perbankan, yang menjadi dasar teori mikroekonomi

intermediasi keuangan. Oleh karena itu, kerangka SCP yang biasa (SCP

tradisional) harus dilengkapi dengan aspek informasi yang tidak lengkap agar

bermanfaat bagi analisis pasar perbankan, seperti yang dipaparkan oleh Neuberger

dalam review jurnalnya seperti terlihat pada gambar 2.3.31

28 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 70. 29 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri,, h. 70-71. 30 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 38. 31 Doris Neuberger, Structure, Conduct and Performance in Banking Markets, h. 4-5.

Page 32: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

17

Kerangka SCP pada gambar 2.3, menjelaskan bahwa dalam industri perbankan

seluruh variabel bersifat endogen, karena adanya saling keterkaitan atau

ketergantungan antara variabel-variabel struktur-perilaku-kinerja dan efek umpan

balik (feedback) terhadap kondisi dasar dan kebijakan publik. Untuk menggunakan

paradigma SCP ini pada industri perbankan, dalam kondisi dasar juga

mempertimbangkan ketidaksempurnaan pasar dalam industri perbankan seperti

ketidakpastian, infromasi yang tidak simetris (asymmetric information), dan biaya

transaksi. 32

Terutama, pembentukan informasi yang asimetris antara peminjam dan

pemberi pinjaman dan biaya pengumpulan informasi berdampak pada kegiatan

bank, struktur dan kinerja bank. Variabel penting dari kondisi dasar adalah

mengenai risiko, sikap terhadap risiko, dan hubungan atasan-pegawai. Ketiganya

memiliki efek khusus pada struktur pasar (misalnya diversifikasi), perilaku

(misalnya pengumpulan informasi, pengambilan risiko), dan kinerja (misalnya

alokasi risiko dan informasi). Kebijakan publik khusus yang diberikan terhadap

bank, yaitu meliputi peraturan perlindungan (protective regulation), peraturan

kehati-hatian (prudential regulation), dan kebijakan persaingan (competitive

regulation), dapat menjelaskan reaksi atas adanya kegagalan pasar di sektor

perbankan.33

32 Doris Neuberger, Structure, Conduct and Performance in Banking Markets, h. 4. 33 Doris Neuberger, Structure, Conduct, h. 4.

Page 33: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

18

Gambar 2.2 Kerangka SCP pada Industri Perbankan

.

Sumber: Neuberger

Kondisi Dasar

Ketidakpastian

Asymmetric Information

Biaya Transaksi

Penawaran: Permintaan:

Jasa Elastisitas Harga

Input/Teknologi Switching Cost

Hubungan Loyalitas

Principal-agent

Eksternalitas Produksi Barang Substitusi

Sikap terhadap

Risiko

Eksternalitas

Jaringan

Struktur

Segmentasi Pasar

Diferensiasi Produk

Luasan Pasar

Diverisifikasi

Struktur Biaya

Hambatan Masuk dan Keluar

Perilaku

Persaingan Harga

Jaringan dan Mutu

Iklan

Diskriminasi Harga

Kolusi

Merger

Pengumpulan Info

Perilaku Preferensi Biaya dan Pencegahan

Risiko

Inovasi

Kinerja

Efisiensi Produksi dan Alokatif

Pertumbuhan Aset

Full Employment

Kebijakan Publik

Regulasi Protektif

Regulasi Prudensial

Kebijakan Persaingan

Page 34: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

19

D. Kerangka Chicago School

Aliran ini berpandangan bahwa keberhasilan suatu perusahaan untuk

beroperasi secara efisien merupakan kunci utama keberhasilan perusahaan di

dalam pasar, termasuk di pasar oligopoli. Pemikiran ini bertentangan dengan

paradigma SCP yang menyatakan bahwa kinerja suatu perusahaan di dalam pasar

ditentukan oleh konsentrasi pasar dan kemampuan pelaku pasar untuk

mengendalikan harga. 34

Aliran chicago menolak tentang pemusatan pasar yang menyebabkan hadirnya

market power yang menguntungkan perusahaan-perusahaan besar saja. Aliran ini

menyatakan bahwa kekuatan pasar bersifat sementara dan menolak adanya

perilaku stratejik oleh perusahaan dalam industri, baik terhadap sesama pesaing

dalam industri ataupun pendatang baru, yang bersifat menguntungkan bagi

perusahaan. Kerangka pemikiran Chicago melibatkan teknologi dan kebebasan

masuk perusahaan baru ke dalam industri sebagai penentu dari struktur pasar,

dengan kebebasan masuk sebagai faktor penentu bagi perilaku dan kinerja yang

optimal. 35

Gambar 2.3 Kerangka Chicago School36

Teknologi (Technology)

Structure

Conduct

Kebebasan Masuk (Freedom of entry)

Performance

Sumber: Martin

Hipotesis efisiensi muncul untuk memberikan alternatif penjelasan terhadap

hipotesis tradisional yang sudah ada sebelumnya. Dimana paradigma SCP

34 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 18. 35 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 15. 36 Ilma Dina, Pengaruh Struktur, h. 15.

Page 35: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

20

hipotesis tradisional menyatakan bahwa tingkat konsentrasi pasar berpengaruh

secara langsung terhadap persaingan dalam industri perbankan, sehingga dapat

meningkatkan tingkat keuntungannya sebagai ukuran kinerjanya. Sebaliknya,

kerangka Chicago yang kemudian melahirkan hipotesis efisiensi struktur

menyatakan bahwa kinerja bank yang baik tercermin dengan tingkat keuntungan

yang tinggi diperoleh karena perilaku efisiensi sebuah bank seperti temuan

Demsetz, 1973.37

E. Struktur Pasar

Menurut Gwin, mendefinisikan struktur sebagai struktur pasar dalam industri

yang mengindikasikan derajat persaingan dalam industri. Lipcyznski, dkk,

menyatakan bahwa struktur pasar dalam industri cenderung berubah secara

perlahan-lahan, bahkan dapat dianggap tetap atau relatif permanen dalam jangka

pendek.38 Struktur pasar menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah

pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli,

serta keadaan rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan

membedakan cara masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang

pada gilirannya akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi.39

Secara umum keadaan struktur pasar suatu industri dapat dikelompokkan ke

dalam dua bagian besar, yaitu struktur pasar persaingan sempurna dan struktur

pasar persaingan tidak sempurna. Struktur pasar persaingan sempurna sering juga

disebut persaingan murni. Selanjutnya, struktur pasar persaingan tidak sempurna

dapat terdiri dari struktur pasar persaingan monopolistik, oligopoli, dan

monopoli.40 Berikut adalah uraian keadaan struktur pasar industri yang dicirikan

oleh suasana persaingan sempurna dan suasana persaingan tidak sempurna.

37 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 16. 38 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 98. 39 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 15-16. 40 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 29.

Page 36: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

21

1. Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar yang dikarakterisasikan oleh persaingan sempurna, ada banyak

perusahaan, masing-masing relatif kecil terhadap keseluruhan pasar. Perusahan

memiliki akses terhadap teknologi yang sama dan menghasilkan produk yang

serupa sehingga tidak ada perusahaan yang memiliki keunggulan nyata dari

perusahaan lain dalam industri. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

tidak memiliki kekuatan pasar, yakni tidak ada perusahaan tunggal yang

memiliki dampak yang tampak pada harga pasar, kuantitas, ataupun kualitas

produk yang diproduksi di pasar. Dalam persaingan sempurna, rasio

konsentrasi cenderung mendekati nol. 41

Setiap perusahaan sejenis dapat secara bebas untuk keluar atau memasuki

pasar. Mobilitas perusahaan untuk keluar atau memasuki pasar tidak

memerlukan ongkos sehingga sumber-sumber ekonomi dapat berpindah-

pindah tanpa ada rintangan. Disamping itu, pada struktur pasar persaingan

sempurna, produsen hanya memperoleh keuntungan normal, yaitu harga jual

(P) adalah sama dengan biaya produksi rata-rata.42

2. Pasar Persaingan Monopolistik

Dalam pasar yang dikarakterisasikan oleh persaingan monopolistik, ada

banyak perusahaan dan konsumen, seperti persaingan sempurna. Oleh karena

itu, ukuran konsentrasi mendekati nol. Namun, tidak seperti dalam persaingan

sempurna, setiap perusahaan memproduksi produk yang sedikit berbeda dari

produk yang dihasilkan perusahaan lain. Mereka yang mengelola restoran

dalam suatu kota yang terdiri atas sejumlah toko makanan beroperasi dalam

industri persaingan monopolistik.43

Suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki kendali

tertentu atas harga yang dibebankan terhadap produk itu. Dengan menaikkan

41 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis. Managerial

Economics and Business Strategy, Terj. Febriela Sirait, Edisi 8, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), h.

250. 42 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 32. 43 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250.

Page 37: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

22

harga, beberapa konsumen akan tetap setia terhadap perusahaan karena

preferensi pada karakteristik tertentu produknya. Akan tetapi, beberapa

konsumen akan beralih ke merk lain. Atas alasan ini, perusahaan dalam pasar

persaingan monopolistik menghabiskan cukup banyak dana untuk iklan dalam

usaha meyakinkan konsumen bahwa mereknya lebih baik daripada merek lain.

Ini mengurangi jumlah konsumen yang beralih ke merek lain karena naiknya

harga.44

Ada perbedaan yang nyata pada perilaku dan kinerja pasar antara industri

yang berstruktur pasar persaingan monopolistik dengan industri yang

berstruktur pasar persaingan sempurna, yaitu diperkenalkannya diferensiasi

produk yang dijual oleh setiap perusahaan industri persaingan monopolistik di

dalam pasar ternyata telah memberikan kekuatan ekstra monopoli kepada

produsen yang bersangkutan. Selanjutnya, keuntungan total perusahaan

bertambah sejalan dengan meningkatnya kemampuan produsen untuk

memperluas bagian pasarnya melalui keunggulan produk yang dimilikinya.45

3. Pasar Oligopoli

Dalam pasar persaingan oligopoli, sedikit perusahaan besar cenderung

mendominasi pasar. Perusahaan dalam industri yang terkonsentrasi tinggi,

seperti industri penerbangan, mobil, dan kedirgantaraan beroperasi dalam pasar

oligopoli.46 Industri oligopoli, secara umum memiliki ciri sebagai berikut:47

a. Di dalam pasar terdapat sejumlah kecil perusahaan yang menguasai pasar.

b. Produk yang dihasilkan adalah homogen atau diferensiasi produk.

c. Produsen adalah sebagai penentu harga (price maker atau price setter).

d. Adanya rintangan bagi perusahaan untuk keluar atau memasuki pasar.

e. Produsen memaksimumkan keuntungan.

44 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250. 45 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 41. 46 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250. 47 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, h. 48.

Page 38: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

23

Ketika satu perusahaan dalam pasar oligopoli mengubah harga atau strategi

pemasarannya, tidak hanya labanya tetapi laba perusahaan lain dalam industri

juga terpengaruh. Akibatnya, ketika satu perusahaan dalam oligopoli

mengubah perilaku, perusahaan-perusahaan lain dalam industri memiliki

insentif untuk bereaksi terhadap perubahan dan mengubah perilakunya sendiri.

Jadi, fitur pembeda dari pasar oligopoli adalah saling ketergantungan mutual

antara perusahaan-perusahaan dalam industri.48 Joe S. Bain membuat batasan

jumlah perusahaan yang menguasai beberapa bagian pasar dan

menggolongkannya menjadi beberapa tipe oligopoli :49

a. Tipe I

Tipe ini adalah tipe oligopoli penuh atau tingkat konsentrasi sangat tinggi.

Pada tipe I ini, 3 perusahaan terbesar menguasai sekitar 87% dari total

penawaran output ke suatu pasar, atau 8 perusahaan terbesar menguasai 99%

total penawaran output.

b. Tipe II

Tipe ini merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi. Pada

tipe II ini, 4 perusahaan terbesar menguasai 65%-75% penawaran output, 8

perusahaan terbesar menguasai 85%-90% penawaran output, atau 20

perusahaan terbesar menguasai 95% penawaran output.

c. Tipe III

Tipe ini merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat

tinggi. Pada tipe ini, 4 perusahaan terbesar menguasai sekitar 50%-65%

penawaran output, atau 20 perusahaan terbesar menguasai 95% penawaran

output.

d. Tipe IV

Tipe ini merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat

rendah. Pada tipe ini, 4 perusahaan terbesar menguasai sekitar 38%-50%

48 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250-252. 49 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia , h. 48-

49.

Page 39: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

24

penawaran output, 8 perusahaan terbesar menguasai sekitar 65%, atau 20

perusahaan terbesar menguasai sekitar 70% penawaran output.

4. Pasar Monopoli

Pemonopoli adalah perusahaan yang merupakan produsen tunggal dan

barang atau jasa pada pasar yang relevan. Misalnya, kebanyakan perusahaan

fasilitas umum merupakan penyedia tunggal listrik dan gas alam di suatu kota.

Beberapa kota memiliki pom bensin tunggal atau bioskop yang melayani

seluruh pasar lokal. Semuanya termasuk monopoli.50

Ketika ada penyedia tunggal barang dan jasa di suatu pasar, ada

kecenderungan penjual untuk mengapitalisasi posisi monopoli dengan

membatasi produksi dan membebankan harga di atas biaya marginal. Karena

tidak ada perusahaan lain di pasar, konsumen tidak dapat beralih ke produsen

lain, apabila harga lebih tinggi. Akibatnya, konsumen hanya dapat membeli

sebagian dari produk itu pada harga yang lebih tinggi atau tidak membelinya.

Dalam pasar monopoli, ada konsentrasi ekstrem, adalah satu.51

Ada banyak cara yang dapat ditempuh pemerintah dalam pengaturan

monopoli. Misalnya, dengan membuat undang-undang anti monopoli (anti-

trust law), yang membatasi dan mengatur kemampuan perusahaan untuk

memiliki daya monopoli yang besar. Kadang-kadang, karena alasan ideologis,

monopoli tidak terhindarkan. Untuk itu, perusahaan-perusahaan yang diberi

hak monopoli harus berada di bawah kontrol pemerintah, dengan cara

menempatkan saham pemerintah sebagai bagian terbesar dari saham

perusahaan. Di Indonesia hal tersebut dilakukan lewat penyertaan saham

pemerintah untuk beberapa industri strategis dan menyangkut hajat hidup

orang banyak (pasal 33 Undang-undang Dasar 1945) Pertamina, PT. Telkom,

PLN, Perusahaan Air Minum dan Perusahaan Transportasi Kereta Api, adalah

50 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250. 51 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250

Page 40: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

25

contoh dari beratus-ratus badan usaha milik pemerintah (pusat dan daerah)

yang memiliki daya monopoli karena legalitas (legal monopolies).52

F. Konsentrasi

Konsentrasi industri merefleksikan seberapa penting peran sejumlah

perusahaan terbesar (umumnya sekitar 4 hingga 8 perusahaan) dalam suatu pasar

atau industri. Konsentrasi industri merupakan kriteria yang utama dan umum

digunakan untuk menganalisis struktur pasar di suatu industri. Menurut Church

dan Ware, 2000 dan Lipczynski, dkk., 2005, konsentrasi industri mengacu pada

jumlah dan distribusi ukuran perusahaan. Dalam hal ini, semakin sedikit jumlah

perusahaan yang ada di dalam pasar dan semakin besar ukuran perusahaan-

perusahaan tersebut relatif terhadap ukuran seluruh perusahaan dalam industri

(biasanya ditunjukkan dengan share penjualan yang semakin tinggi), maka tingkat

konsentrasi industri cenderung menjadi semakin tinggi. 53

Apabila tingkat konsentrasi dalam suatu industri tinggi, maka tingkat

persaingan antar perusahaan dalam indutri tersebut rendah, dengan demikian

struktur pasarnya mengarah ke bentuk monopoli. Sebaliknya, apabila tingkat

konsentrasinya rendah maka struktur pasarnya mengarah ke bentuk oligopoli

karena tingkat persaingan antar perusahaan dalam industrinya semakin tampak.54

Indikator yang umum digunakan untuk mengukur konsentrasi pasar, antara

lain:

1. Rasio Konsentrasi55

Rasio konsentrasi adalah share pencapaian N perusahaan terbesar dalam

suatu industri terhadap total pencapaian industri. Pencapaian industri dalam

definsi tersebut merefleksikan ukuran dari perusahaan yang bisa diwakili

52 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Suatu Pengantar Edisi Ketiga,

(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 199. 53 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 98-99. 54 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 50-

51. 55 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 108.

Page 41: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

26

dengan indikator nilai penjualan, aset, atau tenaga kerja. Rasio konsentrasi

untuk N perusahaan terbesar dapat dihitung secara sederhana dengan

menjumlahkan pangsa pasar N perusahaan tersebut. Jika CRN adalah rasio

konsentrasi untuk N perusahaan terbesar, sementara Si adalah pangsa pasar

perusahaan i (share pencapaian perusahaan i per pencapaian total industri),

dimana i = 1,2,..., N dengan S1 ≥ S2 ≥ S3 ≥ ... ≥ SN, maka CRN dapat dirumuskan

sebagai berikut:

CRN = S1 + S2 + S3 + ... + SN

Nilai CRN dapat memberikan gambaran tentang peran N-perusahaan

terbesar yang ada dalam industri. Rasio konsentrasi berkisar antara nol hingga

satu dan bisa dinyatakan dalam persentase. Nilai konsentrasi yang semakin

mendekati 0 mengindikasikan pangsa pasar dan peran sejumlah N perusahaan

terbesar yang semakin kecil dalam industrinya. Sebaliknya, angka rasio

konsentrasi yang semakin mendekati 1 mengindikasikan pangsa pasar dan

peran sejumlah N perusahaan terbesar yang semakin besar dalam industrinya.

Menurut Gwin, 2000, rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar dalam suatu

industri (CR4) merupakan rasio konsentrasi yang paling sering dipakai dalam

pengukuran. Gwin, memaparkan klasifikasi umum pencapaian CR4 yang

mengaitkan CR4 dengan karakteristik struktur pasar. Industri dengan rasio

konsentrasi minimum (nol) digolongkan ke dalam industri dengan karakteristik

struktural pasar persaingan sempurna. Sementara itu, industri dengan rasio

konsentrasi maksimum (satu) digolongkan dalam industri dengan karakteristik

struktural monopoli. Rasio konsentrasi (CRN) merupakan alat pengukur

konsentrasi industri yang paling sederhana karena hanya memerlukan data

sejumlah N perusahaan terbesar saja dalam pengukurannya.

Page 42: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

27

Tabel 2.1 Pengklasifikasikan CR456

Nilai CR4 (%) Kategori Interpretasi terkait struktur pasar

CR4 = 0 Minimum Persaingan sempurna

0 < CR4 < 40 Rendah Persaingan efektif atau persaingan

monopolistik

40 ≤ CR4 < 60 ( ) Menengah ke

bawah

Persaingan monopolistik atau

oligopoli longgar

60 ≤ CR4 < 90 Menengah ke

atas

Oligopoli ketat atau perusahaan

dominan dengan competitive fringe

CR4 ≥ 90 Tinggi Perusahaan dominan dengan

competitive fringe atau monopoli

efektif (near monopoly)

CR4 = 1 Maksimum Monopoli sempurna

Sumber: Gwin, 2000

2. Indeks Herfindahl-Hirschman57

Indeks ini dirumuskan secara terpisah oleh Hirschman dan Herfindahl. IHH

merupakan penjumlahan hasil kuadrat market share dari setiap perusahaan

yang ada dalam industri. Jika Si adalah pangsa pasar perusahaan i (share

pencapaian perusahaan i per pencapaian total industri), dimana i = 1, 2, ..., N

dan N adalah banyaknya perusahaan dalam pasar (industri), maka IHH dapat

dirumuskan:

IHH = ∑𝑖=1𝑁 𝑆𝑖

2

Untuk industri dengan N-perusahaan, nilai maksimum IHH adalah 1.

Kondisi ini tercapai ketika hanya terdapat 1 perusahaan dalam pasar, dimana

perusahaan tersebut menjadi monopolis. Sementara itu, nilai minimum IHH

yang mungkin adalah 1/N. Kondisi ini terjadi ketika industri terdiri dari N

perusahaan dengan ukuran yang sama. Nilai IHH yang semakin mendekati 1

56 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 109. 57 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 112.

Page 43: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

28

mengindikasikan bahwa hanya terdapat sedikit perusahaan yang menguasai

pasar. Pada kondisi ini, distribusi pangsa pasar dalam suatu industri sangat

tidak merata. Sebaliknya, nilai IHH yang semakin kecil mengindikasikan

bahwa distribusi pangsa pasar dalam suatu industri cenderung semakin merata.

Tabel 2.2 Pengklasifikasikan IHH58

Nilai IHH ( 0/0000) Kategori Interpretasi terkait

struktur pasar

IHH < 1500 Tidak terkonsentrasi Persaingan efektif atau

persaingan monopoli.

1500 < IHH < 2500 Terkonsentrasi secara

moderat

Persaingan monopolistik

atau oligopoli.

IHH > 1500 Sangat terkonsentrasi Oligopoli, perusahaan

dominan competitive

fringe, atau monopoli.

Sumber: Gwin, Divisi Antirust Department of Justice Amerika Serikat dan

Federal Trade Commission

Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan indikator pengukuran

konsentrasi pasar rasio konsentrasi empat perusahaan (CR4) dibandingkan

indeks Herfindahl-Hirschman (HHI), dengan alasan, rasio konsentrasi empat

perusahaan hanya berdasarkan pada pangsa pasar empat perusahaan terbesar

dalam industri, sedangkan indeks Herfindahl-Hirschman berdasarkan pangsa

pasar semua perusahaan dalam industri. Dengan kata lain, rasio konsentrasi

empat perusahaan tidak memperhitungkan perusahaan terbesar kelima,

sedangkan indeks Herfindahl-Hirschman memperhitungkan semuanya. Jika

misalkan pengukuran dilakukan menggunakan HHI, hanyalah

menggambarkan pendekatannya saja,59 karena konsentrasi pasar dihitung

hanya menggunakan data 10 bank umum syariah dalam industri, bukan seluruh

perusahaan dalam industri.

58 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 113. 59Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250.

Page 44: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

29

G. Market Share (Pangsa Pasar)

Menurut Jaya, setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri dan

besarnya berkisar antar 0 hingga 100% dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa

pasar sendiri merupakan perbandingan hasil penjualan dalam industri dengan total

penjualan di dalam industri yang bersangkutan. Menurut literatur Neo-Klasik

landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsa pasar yang diraihnya. Perusahaan

dengan pangsa pasar yang lebih baik akan menikmati keuntungan dari penjualan

produk dan kenaikan harga sahamnya. Secara umum terdapat hubungan yang

positif antara pangsa pasar dan keuntungan.60

Keuntungan yang diperoleh dari pangsa pasar mencerminkan kekuatan pasar

(karena perusahaan menggarap permintaan pasar) atau efisiensi yang lebih baik

(karena mencapai skala ekonomi). Kedua faktor itu berdiri sendiri-sendiri,

mungkin saja tercipta kekuatan pasar yang lebih tinggi dan skala ekonomi yang

lebih luas. Atau skala disekonomi yang terjadi, tetapi diimbangi dengan hasil-hasil

dari monopoli. Secara tradisional, logika pangsa pasar telah menjadi pusat

perhatian perusahaan dalam menilai kekuatan pasar. Pangsa pasar yang besar

biasanya menandakan kekuatan pasar yang besar. Sebaliknya pangsa pasar yang

kecil berarti perusahaan tidak mampu bersaing dalam tekanan persaingan.61

H. Kinerja

Baye, 2010, mendefinisikan kinerja sebagai keuntungan dan kesejahteraan

sosial yang dihasilkan dari operasi suatu industri. Keuntungan industri, yang

merupakan agregasi selisih antara pendapatan total dan biaya total perusahaan-

perusahaan dalam industri, adalah kriteria yang umum digunakan dalam analisis

kinerja bisnis. Sementara itu, kesejahteraan sosial (social welfare), yang terkait

dengan besarnya surplus konsumen dan surplus produsen dalam suatu pasar

60 Marizka Lutfiah, Analisis Dampak Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) terhadap

Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Perbankan Indonesia, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2008), h. 16. 61 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 56.

Page 45: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

30

dimana industri terlibat, merupakan kriteria yang sulit diukur sehingga tidak umum

digunakan dalam menganalisis kinerja bisnis. Menurut Richard, dkk., 2009, kinerja

perusahaan harus mencakup tiga area spesifik dari outcome perusahaan, yaitu

kinerja finansial (seperti profitabilitas), kinerja pasar produk (seperti pangsa pasar),

dan keuntungan yang dipegang pemegang saham (seperti laba yang dibagikan

kepada pemegang saham).62

Pada prinsipnya, analisis profitabilitas merepresentasikan kinerja perusahaan

secara keseluruhan. Analisis profitabilitas merupakan analisis hasil akhir dari

interaksi kebijakan operasional dan pembiayaan perusahaan (pengelolaan

likuiditas, manajemen aset, dan pembiayaan) berikut pelaksanaannya. Beberapa

kecukupan utang perusahaan adalah profit margin on sales, return on total assets

(ROA), dan return on common equity (ROE).63 Dalam penelitian ini, digunakan

rasio Return On Assets (ROA) sebagai tolak ukur profitabilitas.

Return On Assets (ROA), rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset.64 Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar rasio ROA

yang cukup baik minimal adalah 1,5%.65

Perhitungan ROA menggunakan rumus berikut (sesuai dengan Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011) dengan satuan

persen (%).66

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 x 100%

62 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 196. 63 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 203 64 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 118 65 Bank Indonesia, Lampiran 1a SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007, data diakses pada 1 Juli 2017

dari www.bi.go.id, h. 22 66 Bank Indonesia, Lampiran I SE-BI No. 13/24/DPNP Tahun 2011, data diakses pada 1 Juli 2007

dari www.bi.go.id, h.25

Page 46: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

31

I. Analisis Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Kinerja

Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, diduga terdapat beberapa rasio

pengukuran yang secara signifikan mempengaruhi profitabilitas yang

diproksikan dengan Return On Assets (ROA). Rasio tersebut antara lain:

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau dalam perbankan konvensional

disebut dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu rasio

likuiditas. Dalam perbankan syariah, tidak dikenal istilah kredit (loan) namun

pembiayaan atau financing.67 FDR merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang

diberikan bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). Standar yang digunakan

Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 80% hingga 110%.68

Semakin besar nilai rasio FDR, maka semakin baik pula bank tersebut dapat

menjalankan fungsi intermediasinya, akan tetapi semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai kredit (pembiayaan) menjadi semakin besar.69

Jika rasio Financing to Deposits Ratio (FDR) bank berada pada standar

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka profitabilitas yang diperoleh bank

tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan

67 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press dan Tazkia

Cendekia, 2001), h. 70. 68 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia, (Walisongo, Vol. 19, No. 1, Mei 2011), h. 59-60. 69 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 116.

Page 47: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

32

pembiayannya dengan efektif). Perhitungan FDR menggunakan rumus

berikut.70

FDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100%

2. Non Performing Financing (NPF)

Pada bank syariah, disebut dengan istilah Non Performing Financing (NPF)

karena dalam syariah menggunakan prinsip pembiayaan. Non Performing

Financing (NPF) pada bank syariah selalu digunakan oleh bank pada saat

mempublikasikan kondisi kinerja bank. NPF adalah mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Semakin tinggi

rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank

dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, baik pencadangan aktiva

produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

Perhitungan NPF menggunakan rumus berikut.71

NPF = 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝐿,𝐷,𝑀)

𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

x 100%

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil.72 Apabila biaya yang dikeluarkan semakin

70 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia, h. 59-60 71 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96-98 72 Ismi Hariyani, Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet, h. 54.

Page 48: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

33

efisien, maka profitabilitas yang dihasilkan oleh bank semakin tinggi.

Perhitungan BOPO menggunakan rumus berikut.73

BOPO = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100%

J. Hubungan Struktur Pasar dengan Kinerja

Banyak penelitian mengenai hubungan antara struktur pasar sebuah industri

dan kinerja. Pengujian hipotesis hubungan diantara pangsa pasar, konsentrasi

pasar, dan kinerja pertama kali dilakukan oleh Bain pada tahun 1950-an dan

menemukan hubungan positif antara konsentrasi dan tingkat keuntungan. Hasil ini

kemudian memulai kontroversi terkait hubungan struktur pasar dengan kinerja dan

menghasilkan dua hipotesis yang paling sering digunakan sebagai landasan

pengujian untuk menjelaskan variasi tingkat keuntungan.74

1. Hipotesis Tradisional - Kekuatan Pasar - Bain, 1951

Hipotesis tradisional ini menganggap bahwa konsentrasi merupakan proksi

dari kekuasaan pasar (market power) dimana konsentrasi pasar yang semakin

besar menyebabkan biaya untuk melakukan kolusi menjadi rendah sehingga

perusahaan dalam industri tersebut akan mendapatkan laba supernormal. Oleh

karena itu, konsentrasi pasar akan berpengaruh secara positif dengan

profitabilitas sebagai proksi dari kinerja.

2. Hipotesis Efisiensi Stuktur – Demsetz, 1973

Pemikiran ini memunculkan bahwa pangsa pasar dan konsentrasi bukan

merupakan proksi dari kekuasaan pasar, melainkan merupakan proksi dari

efisiensi perusahaan, sehingga konsentrasi tinggi tidak identik dengan kolusi.

Gagasan ini didasarkan pada ide bahwa perusahaan yang lebih efisien akan bisa

mendapatkan pangsa pasar yang besar, sehingga industri tersebut juga akan

cenderung lebih terkonsentrasi. Berdasarkan pemikiran ini maka hubungan

73 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 119. 74 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 20-22.

Page 49: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

34

konsentrasi dengan profitabilitas merupakan hubungan yang tidak langsung.

mengingat konsentrasi hanya merupakan agregat pangsa pasar yang dihasilkan

dari perilaku efisiensi, dan perusahaan yang lebih efisien akan dapat

memperoleh profititabilitas lebih besar.

Penelitian terkait induatri perbankan syariah di Indonesia pernah dilakukan

oleh Amalia dan Nasution,75 pada industri perbankan syariah di Indonesia pada

periode Januari 2002 hingga November 2005, mendukung pola SCP efficient

structure hypothesis, hipotesis ini menganggap bahwa pangsa pasar dan konsentrasi

bukan merupakan proksi dari kekuasaan pasar tetapi merupakan proksi dari

efisiensi perusahaan, sehingga konsentrasi tinggi tidak identik dengan kolusi.

Penelitian yang dilakukan Ahamed,76 mendukung hipotesis SCP tradisional,

yang menunjukkan bahwa profitabilitas di pasar perbankan Bangladesh ditentukan

oleh konsentrasi, bukan oleh pangsa pasar bank. Hal ini menyiratkan bahwa

konsentrasi pasar menurunkan biaya kolusi antar bank dan menghasilkan

keuntungan yang lebih tinggi.

K. Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja

1. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return On Assets (ROA) yang merupakan proksi dari profitabilitas

(kinerja), karena apabila rasio FDR meningkat, maka akan semakin banyak

dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan (dengan asumsi bank

menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang efektif), sehingga akan

meningkatkan profitabilitas bank. Menurut Dina,77 dalam penelitiannya

menemukan bahwa FDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

75 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah dan

Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h. 49. 76 Mostak Ahamed, Market Structure and Performance of Bangladesh Banking Industry: A Panel

Data Analysis, h. 15. 77 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 42.

Page 50: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

35

ROA bank syariah di Indonesia. Namun, berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wahyuni,78 yang menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA bank syariah di Indonesia.

2. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Return On Assets (ROA) yang merupakan proksi dari profitabilitas

(kinerja), karena apabila rasio NPF semakin meningkat maka kualitas

pembiayaan yang dimiliki bank semakin buruk, yang menyebabkan jumlah

pembiayaan bermasalah semakin besar. Bank dengan NPF yang tinggi akan

memperbesar biaya, baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya,

sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Karena bank mengalami

kerugian, maka profitabilitas yang dimiliki bank akan turun. Yuhanah,79 dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA industri perbankan syariah di Indonesia. Namun, berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni,80 yang menunjukkan bahwa

NPF tidak berpengaruh terhadap ROA bank umum syariah di Indonesia.

3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA) yang merupakan

proksi dari profitabilitas (kinerja), karena apabila rasio BOPO menunjukkan

nilai yang semakin rendah, semakin efisien bank tersebut dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya, dan biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

bersangkutan semakin rendah, sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil. Apabila biaya operasional yang dilakukan

semakin rendah, maka profitabilitas yang dihasilkan oleh bank semakin tinggi.

78 Sri Wahyuni, Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah, (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 117. 79 Siti Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,

(Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 94. 80 Sri Wahyuni, Pengaruh CAR, h. 117.

Page 51: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

36

Menurut penelitian Yuhanah,81 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA industri perbankan

syariah di Indonesia.

L. Review Studi Terdahulu

NO Nama dan Judul

Penelitian

Isi Penelitian Perbedaan

1 Peneliti: Fitri Amalia

dan Mustafa Edwin

Nasution (Jurnal

Ekonomi

Pembangunan

Indonesia, Universitas

Indonesia, 2007)

Judul:

Perbandingan

Profitabilitas Industri

Perbankan Syariah dan

Industri Perbankan

Konvensional

Menggunakan Metode

Struktur Kinerja dan

Perilaku

Metode Penelitian:

Menggunakan data panel

dan menggunakan model

Smirlock yang disesuaikan,

dengan fix effect model.

ROA = a0 + a1MS + a2CR +

a3MSCR + a4FDR +

a5ASET + a6TOTALEXP +

a7 GROWTHDPK

Hasil:

Industri perbankan syariah

mendukung hipotesis

efisiensi, dengan hasil

pangsa pasar (MS) dan

konsentrasi (CR) tidak

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas,

namun bernilai positif, yang

artinya kenaikan

profitabilitas akibat perilaku

Peneliti mencoba

membandingkan

profitabilitas

antara dua industri

perbankan yang

ada di Indonesia,

yaitu industri

perbankan syariah

dan industri

perbankan

konvensional.

81 Siti Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,

h. 94.

Page 52: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

37

efisien perbankan syariah.

Sedangkan untuk industri

perbankan konvensional

mendukung hipotesis

diferensiasi dengan pangsa

pasar (MS) berpengaruh

positif signifikan terhadap

profitabilitas, yang artinya

akibat perilaku diferensiasi

produk yang dilakukan,

bukan perilaku kolusif

sehingga menolak hipotesis

tradisional.

2 Peneliti: Maal Naylah

(Tesis, Universitas

Diponegoro, 2010)

Judul:

Pengaruh Struktur

Pasar Terhadap

Kinerja Industri

Perbankan Indonesia

Model Penelitian:

Menggunakan panel data

dan menggunakan model

Smirlock yang disesuaikan,

dengan fix effect model.

ROA = a0 + a1MS + + a2CR4

+ a3MSCR + a4LDR +

a5ASET + a6CAR +

a7GROWTHDPK

Hasil:

Menolak hipotesis efisiensi

dan hipotesis diferensiasi.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

konsentrasi pasar

mempengaruhi profitabilitas

pada industri perbankan

Peneliti

melakukan

analisis struktur

pasar terhadap

kinerja untuk

industri

perbankan dalam

periode 2004

hingga 2008.

Page 53: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

38

Indonesia, dan mendukung

hipotesis tradisional.

3 Peneliti: Ilma Dina

(Tesis, Universitas

Indonesia, 2013)

Judul: Pengaruh

Struktur Pasar

terhadap Kinerja

Industri pada

Perbankan Syariah di

Indonesia.

Model Penelitian:

Menggunakan panel data

dengan fix effect model.

ROD = a0 + a1CR + + a2MS +

a3FDR + a4ASSETUTIL

Hasil: Struktur pasar yang

diproksikan dengan

konsentrasi pasar dan pangsa

pasar, tidak terbukti cukup

untuk menyatakan industri

perbankan syariah didukung

oleh hipotesis tradisional

SCP ataupun efisiensi

struktur. Dengan kata lain,

paradigma SCP linier

melalui kedua hipotesis

tidak cukup untuk

menjelaskan hubungan

antara konsentrasi pasar dan

kinerja.

Peneliti

melakukan

analisis struktur

pasar terhadap

kinerja untuk

industri

perbankan syariah

dalam periode Juli

2010 hingga

November 2011.

4 Peneliti: Rebeka

Belangkahe, Daisy

Engka, dan Dennij

Mandeij (Jurnal

Berkala Ilmiah

Efisiensi, Universitas

Sam Ratulangi, 2014)

Model Penelitian:

Menggunakan data panel

dan menggunakan model

Smirlock yang disesuaikan,

dengan fix effect model.

Π = a0 + a1MS + a2CR4 +

a3MSCR4 +

Peneliti

melakukan

analisis struktur

pasar terhadap

kinerja untuk

industri

perbankan yang

Page 54: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

39

Judul:

Analisis Struktur

Pasar, Perilaku, dan

Kinerja Industri

Perbankan Indonesia

(Studi Pada Bank

Yang Terdaftar di BEI

Periode 2008-2012)

a4GROWTHASSET +

a5CAR + a6LDR

Hasil:

Industri perbankan

Indonesia mendukung

hipotesis efisiensi, dan profit

yang dihasilkan adalah hasil

dari efisiensi perbankan.

terdaftar dalam

Bursa Efek

Indonesia dalam

periode 2008

hingga 2012.

5 Peneliti: Siti Yuhanah

(Skripsi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,

2016)

Judul:

Pengaruh Struktur

Pasar Terhadap

Profitabilitas Industri

Perbankan Syariah di

Indonesia Periode

September 2010-

September 2015.

Model Penelitian:

Π = a0 + a1MS + a2BOPO +

a3CAR + a4NPF +

a5GROWTHPDB

Hasil:

Market Share, BOPO, CAR,

NPF, dan pertumbuhan

ekonomi berpengaruh secara

simultan terhadap ROA. Uji

parsial menyatakan bahwa

market share, CAR, dan

pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh terhadap ROA.

Sementara BOPO dan NPF

berpengaruh negatif

terhadap ROA. Peneliti juga

mendukung hipotesis

efisiensi dalam industri

perbankan syariah, karena

hasil uji t menyatakan

Penelitian ingin

mengetahui

apakah terdapat

pengaruh struktur

pasar terhadap

profitabilitas

industri

perbankan syariah

pada periode

September 2010 –

September 2015

dan variabel

struktur pasar

yang digunakan

hanya

menggunakan

variabel market

share. Serta

variabel kontrol

apa saja yang

dapat

Page 55: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

40

pangsa pasar tidak

berpengaruh terhadap

profitabiliats.

mempengaruhi

profitabilitas.

M. Kerangka Pemikiran

Studi ilmu ekonomi industri memperlihatkan, mengacu pada teori Structure-

Conduct-Performance antara struktur pasar (market structure), perilaku pasar

(market conduct), dan kinerja pasar (market performance) memiliki hubungan

keterkaitan yang sangat erat. Menurut teori Structure-Conduct-Performance,

tingkat konsentrasi meruapakan indikator dari struktur pasar. Apabila tingkat

konsentrasi dalam industri tinggi, maka tingkat persaingan antar perusahaan dalam

industri menjadi rendah, yang mana nantinya akan menunjukkan adanya kekuatan

dalam menentukan harga di pasar. Selain tingkat konsentrasi, terdapat indikator lain

dari struktur pasar yaitu pangsa pasar.

Hubungan pangsa pasar, konsentrasi pasar, dan kinerja yang dilihat melalui

proksi profitabilitas, yang merupakan inti dari analisa SCP dalam penelitian ini.

Analisa tersebut akan dilengkapi dengan analisa variabel yang diwakilkan oleh

pangsa pasar dan konsentrasi pasar yang merupakan proksi dari struktur pasar. Ada

dua landasan pemikiran hipotesis tentang hal tersebut, yaitu:

1. Traditional Hypothesis (Hipotesis tradisional)

Hipotesis tradisional, yang merupakan pemikiran dari paradigma SCP.

Pemikiran pertama menganggap bahwa konsentrasi pasar akan berpengaruh

secara positif dengan profitabilitas, dimana peningkatan konsentrasi akan

meningkatkan profitabilitas.

2. Efficient Structure Hypothesis (Hipotesis Efisiensi)

Berawal dari kerangka Chicago yang kemudian melahirkan hipotesis

efisiensi struktur. Berdasarkan pemikiran ini, hubungan konsentrasi dengan

profitabilitas merupakan hubungan yang tidak benar-benar terjadi, mengingat

konsentrasi hanya merupakan agregat pangsa pasar yang dihasilkan dari

Page 56: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

41

efisiensi. Dan tentu saja perusahaan yang lebih efisien akan dapat memperoleh

profit lebih besar.

Pada prinsipnya, analisis profitabilitas merepresentasikan kinerja perusahaan

secara keseluruhan. Analisis profitabilitas merupakan analisis hasil akhir dari

interaksi kebijakan operasional dan pembiayaan perusahaan (pengelolaan

likuiditas, manajemen aset, dan pembiayaan) berikut pelaksanaannya. Dendawijaya

menyatakan, ukuran profitabilitas salah satunya dapat dilihat melalui tingkat Return

on Assets (ROA), bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabililtas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar

berasal dari dana simpanan masyarakat.82

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

82 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 118-119.

Variabel Struktur Pasar

Pangsa Pasar

Aset/ Market

Share (MS)

Konsentrasi

Pasar (CR4)

MSCR4

Variabel kontrol yang

mempengaruhi

profitabilitas

FDR

NPF

BOPO

Variabel Kinerja

Profitabilitas

(ROA)

Page 57: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitis, hal ini dikarenakan

penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab antara dua variabel secara

observasional, dimana bentuk hubungan dalam penelitian merupakan pengaruh

struktur pasar terhadap kinerja industri perbankan syariah di Indonesia pada

periode tahun 2012-2016. Dengan pendekatan penelitian kuantitatif, disebut

penelitian kuantitatif karena cenderung bersifat deduktif dengan mengukur

fenomena dengan ketepatan variabel dan melakukan pengujian hipotesis.83

Data dalam penelitian ini berupa data panel atau disebut data longitudinal yaitu

sekelompok data individual yang mencakup 10 Bank Umum Syariah (BUS). Objek

penelitian adalah laporan keuangan per triwulan BUS pada triwulan pertama 2012

sampai triwulan keempat 2016. Alasan penggunaan data tersebut dikarenakan

keterbatasan data, selain itu dinilai 10 BUS tersebut memiliki pangsa pasar aset,

DPK, maupun pembiayaan di atas 60 persen, yang dianggap dapat mewakili

gambaran industri perbankan syariah di Indonesia dengan baik, dan juga dinilai

pada periode tahun 2012-2016, 10 BUS tersebut tetap beroperasi.

Data diperoleh dari laporan keuangan triwulan masing-masing Bank Syariah

Umum yang dipublikasikan melalui situs (website) masing-masing bank yang

bersangkutan, laporan statistik tahunan OJK, serta data lain yang dianggap relevan

dengan masalah yang akan diteliti pada triwulan pertama 2012 hingga triwulan

keempat 2016.

83 Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik, Edisi Pertama,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 33.

Page 58: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

43

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang

nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki

karakter tertentu dan sama.84 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank

Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Badan Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS) yang beroperasi di Indonesia.

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari

objek yang merupakan sumber data.85 Untuk kriteria pemilihan sampel yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

purposive sampling yang cocok digunakan dalam penelitian ini, yaitu bank syariah

yang telah menjadi bank syariah umum sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 dan

merupakan 10 bank syariah terbesar di Indonesia. Bank-bank yang dijadikan objek

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Nama Bank Umum Syariah No. Nama Bank Umum Syariah

1. PT. Bank Syariah Mandiri 6. PT. Bank Mega Syariah

2. PT. Bank Muamalat Indonesia 7. PT. Bank Jabar Banten Syariah

3. PT. Bank BRI Syariah 8. PT. Bank Syariah Bukopin

4. PT. Bank BNI Syariah 9. PT. BCA Syariah

5. PT. Bank Panin Syariah 10. PT. Maybank Syariah Indonesia

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Desember 2016

84 Sukandarrumidi, Metedologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2004), h. 47. 85 Sukandarrumidi, Metedologi Penelitian , h. 50.

Page 59: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

44

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui

media perantara yang dicatat oleh pihak lain. Data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersikap siap pakai. Data sekunder

mampu memberikan informasi dalam pengembalian keputusan meskipun dapat

diolah lebih lanjut.86

Data sekunder yang digunakan peneliti diperoleh dari laporan keuangan

triwulan 10 BUS yang disajikan dalam tabel 3.1 dari periode triwulan pertama

tahun 2012 sampai triwulan keempat tahun 2016, data dapat diunduh melalui

laporan publikasi situs (website) masing-masing bank dan laporan publikasi yang

dikeluarkan oleh OJK. Peneliti juga melakukan penelitian pustaka (library

research) untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, artikel, dan pustaka lainnya

yang berkaitan dengan penelitian.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

teknik dokumentasi, dengan cara mengumpulkan data-data yang bersumber dari

laporan statistik perbankan syariah, laporan masing-masing keuangan bank yang

diteliti, terdiri dari neraca dan laporan rasio keuangan. Selanjutnya, terdapat

beberapa variabel penelitian yang tidak tersedia dalam laporan keuangan, sehingga

penulis mengumpulkan data dan menghitung angka yang tertera pada laporan

keuangan bank syariah sesuai dengan rumus yang ada.

D. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel

dependen dan variabel independen.

86 Tony Wijaya, Metodologi Penelitian, h. 19.

Page 60: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

45

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen. 87 Variabel dependen akan mengamati

dan mengukur seberapa besar pengaruh yang disebabkan oleh variabel

independen (bebas). Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisa struktur pasar dan kinerja

dengan alat ukur profitabilitas pada industri perbankan syariah, data yang

digunakan sebagai variabel dependen pada penelitian ini adalah ROA (Return

On Assets).

2. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain.88 Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka

dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisa struktur pasar dan

kinerja dengan alat ukur profitabilitas pada industri perbankan syariah, data

yang digunakan sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah pangsa

pasar aset atau market share (MS), rasio konsentrasi atau concentration ratio

(CR4), dan MSCR4 (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan

concentration ratio).

Agar faktor luar yang diteliti semakin kecil pengaruhnya terhadap variabel

dependen, maka diperlukan variabel kontrol yang mengondisikan ruang

lingkup model ekonomi. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini,

diduga dalam penelitian-penelitian sebelumnya, secara signifikan

mempengaruhi profitabilitas, yaitu variabel financing to deposit ratio (FDR),

non performing financing (NPF), dan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO).

87 Husen Umar, Metode Riset Bisnis: Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset Dilengkapi

Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi, (Jakarta: Gramedia Pusaka

Utama, 2002), h. 62. 88 Husen Umar, Metode Riset, h. 62.

Page 61: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

46

Tabel 3.2 Operasional Variabel Dependen dan Independen Penelitian

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Return On

Assets (ROA)

ROA merupakan

salah satu rasio

profitabilitas yang

digunakan untuk

mengukur

efektivitas

perusahaan

didalam

menghasilkan

keuntungan

dengan

memanfaatkan

aktiva atau aset

yang dimilikinya

ROA =

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

x 100% Rasio

Market Share

(MS)

Market Share atau

pangsa pasar

dihitung dengan

memperhitungkan

total aset yang

dimiliki oleh

sebuah bank

umum syariah

terhadap total aset

industri

perbankan syariah

secara

MS = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

𝐵𝑈𝑆 𝑖𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ

𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ

x 100%

Rasio

Page 62: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

47

keseluruhan

dengan satuan

persen (%).

Concentration

Ratio (CR4)

Concentration

Ratio (CR4) yaitu

rasio konsentrasi

4 bank umum

syariah terbesar

untuk mengukur

tingkat

konsentrasi pada

industri

perbankan

syariah, variabel

yang dijadikan

ukuran

konsentrasi adalah

menjumlahkan

pangsa pasar aset

dari keempat bank

umum syariah

terbesar.

CR4 =

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑒𝑡

𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝐵𝑈𝑆 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

atau

CR4 = 𝑀𝑆1 + 𝑀𝑆2 + 𝑀𝑆3 +

𝑀𝑆4

Rasio

MSCR4 (hasil

perkalian

antara market

share dan

concentration

ratio)

MSCR4 yaitu

variabel interaksi

antara market

share dan

concentration

ratio yang

digunakan untuk

MSCR4 = 𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 ×

𝑐𝑜𝑛𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜

Rasio

Page 63: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

48

membuktikan

secara lebih lanjut

apakah profit

merupakan hasil

dari kolusi.

Financing to

Deposit Ratio

(FDR)

FDR merupakan

rasio likuiditas,

atau rasio antara

jumlah

pembiayaan yang

diberikan bank

dengan dana yang

diterima oleh

bank.

FDR =

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎

x 100%

Rasio

Non

Performing

Financing

(NPF)

NPF merupakan

tingkat risiko

yang dihadapi

bank, atau juga

didefinisikan

sebagai jumlah

kredit yang

bermasalah dan

kemungkinan

yang tidak dapat

ditagih.

NPF =

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝐿,𝐷,𝑀)

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 x 100%

Rasio

Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

BOPO atau sering

disebut rasio

efisiensi

digunakan untuk

BOPO =

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

x 100% Rasio

Page 64: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

49

Operasional

(BOPO)

mengukur

kemampuan

manajemen bank

dalam

mengendalikan

biaya operasional

terhadap

pendapatan

operasional.

E. Metode Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian merupakan gabungan dari data time

series dan data cross section. Data time series merupakan data dimana setiap

observasi diidentifikasi dengan menggunakan waktu atau tanggal. Sedang data

silang (cross section) merupakan data dimana setiap observasi diidentifikasi

dengan menggunakan ID unik, misalnya provinsi atau negara, atau perusahaan.

Data panel merupakan data gabungan dari data runtun waktu (time series data) dan

data silang (cross section data). Dengan bahasa populer data panel atau disebut

juga “pooled data” mempunyai dimensi waktu dan ruang.89 Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian adalah dengan analisis regresi data panel, data tersebut

diolah menggunakan bantuan Eviews 9.

1. Keuntungan Menggunakan Data Panel

Menurut Bultagi dan Gujarati, beberapa keuntungan menggunakan data

panel diantaranya ialah: 90

a. Data panel berkaitan dengan perseorangan, misalnya perusahaan, kota,

atau negara di kurun waktu tertentu, dengan demikian terdapat

89 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2016), h. 1. 90 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur, h. 3.

Page 65: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

50

kemungkinan heteroginitas dalam unit-unit tersebut. Teknik-teknik

estimasi dengan menggunakan data panel mempertimbangkan

heteroginitas tersebut secara eksplisit dengan cara mengijinkan adanya

variabel-variabel dengan subjek yang spesifik. Istilah subjek mengacu

pada unit-unit mikro seperti perseorangan, kota, dan negara.

b. Dengan mengombinasikan data runtun waktu dan data silang, maka data

panel memberikan data yang lebih informatif, lebih variasi, kecil

kemungkinannya terjadi kolinieritas antar variabel-variabel yang diteliti,

mempunyai derajat kebebasan (degree of freedom) yang lebih dan lebih

efisien.

c. Saat menggunakan data runtun waktu dan data silang dalam riset, maka

data panel menjadi sangat cocok untuk mengkaji dinamika perubahan.

d. Data panel dapat mendeteksi dengan lebih baik dan mengukur dampak

yang secara terpisah diobservasi dengan menggunakan data runtun waktu

ataupun data silang.

e. Data panel memungkinkan untuk melakukan kajian model-model perilaku

yang kompleks. Sebagai contoh gejala yang menyangkut ekonomi-

ekonomi skala dan perubahan teknologi.

f. Dengan menyediakan data untuk beberapa unit ribuan, maka data panel

dapat meminimalisasi bias yang mungkin dihasilkan saat mengumpulkan

data individual atau perusahaan dalam kumpulan yang luas.

2. Model Analisis

Penelitian ini menggunakan model regresi data panel, model ini

menggabungkan antara data deret waktu (time series data) dengan data seksi

silang (cross section data). Uji regresi data panel ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel independen yang terdiri dari pangsa

pasar aset atau market share (MS), rasio konsentrasi atau concentration ratio

(CR4), MSCR4 (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan

concentration ratio), financing to deposit ratio (FDR), non performing

financing (NPF), dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional

Page 66: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

51

(BOPO) terhadap variabel dependen yaitu return on assets (ROA) perusahaan-

perusahaan dalam industri perbankan syariah. Yang mana, dalam menguji

regresi data panel ini, peneliti menggunakan software Eviews 9 dan software

Microsoft Excel 2013 yang digunakan untuk mempermudah pengolahan data

seperti untuk pembuatan tabel, grafik, dan lain-lainnya.

Secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

πit = a0it + a1MSit + a2CR4t + a3MSitCR4t + ∑aitZit + ɛit ................................................. (1)

Dimana :

π = Profitabilitas (Return On Asset/ROA)

MS = Market Share Asset/Pangsa Pasar Aset

CR4 = Concentration Ratio/Konsentrasi Pasar 4 Bank Syariah Umum

terbesar

MSCR4 = Variabel interaksi, hasil perkalian antara MS dan CR4

Z = Vektor dari variabel kontrol tambahan yang dalam penelitian

sebelumnya diduga mempengaruhi profit.

Dalam persamaan (1), peneliti akan menguji pengaruh struktur pasar

terhadap kinerja industri perbankan syariah di Indonesia. Dalam jurnal Amalia

dan Nasution, menyatakan bahwa model weiss adalah model yang benar untuk

menganalisis persaingan dalam sebuah industri, dimana model

menggabungkan variabel pangsa pasar dan konsentrasi dalam satu model.

Dengan demikian, maka dapat dikatakan pangsa pasar dan konsentrasi pasar

adalah variabel yang menjadi proksi dari variabel struktur pasar. 91

91 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah dan

Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h.33-34.

Page 67: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

52

Dengan berlandaskan paradigma Structure-Conduct-Performance (SCP),

terdapat dugaan kinerja pada industri perbankan syariah di Indonesia

disebabkan oleh perilaku kolusif yang terjadi akibat konsentrasi pasar yang

masih tinggi. Kemungkinan MS tidak signifikan, CR4 signifikan, atau apabila

a1 = 0, a2 > 0 menandakan bahwa profit yang dihasilkan dalam industri tersebut

merupakan hasil dari kolusi yang dilakukan perusahaan dalam industri,

sehingga profit hanya akan berhubungan positif dengan konsentrasi pasar.

Industri yang demikian, mendukung hipotesis tradisional. Penggunaan variabel

MSCR4 digunakan untuk mendukung dan membuktikan secara lebih lanjut

apakah benar profit merupakan hasil dari kolusi. Apabila profit merupakan

hasil dari kolusi, maka a3 > 0, yang berarti bahwa pembagian profit akan

meningkat sesuai dengan proporsi pangsa pasar terhadap konsentrasi industri.

Dan apabila kolusi tidak terjadi dalam sebuah industri, maka a3 < 0.

Jika hal tersebut tidak terbukti, kemungkinan MS signifikan, CR4 tidak

signifikan, atau apabila a1 > 0, a2 = 0 mengindikasikan perusahaan yang

mendapatkan pangsa pasar atau market share (MS) yang besar, cenderung akan

terkonsentrasi dengan sendirinya dan hal tersebut merupakan hasil dari

keberhasilan perusahaan tersebut beroperasi secara efisien. Jadi, industri

perbankan syariah dapat meningkatkan profitabilitasnya hanya dengan cara

meningkatkan efisiensi.

Apabila kemungkinan MS signifikan dan CR4 signifikan, atau apabila a1

> 0, a2 > 0 menandakan semua perusahaan dalam industri yang terkonsentrasi

menikmati profit akibat perilaku kolusi yang tersebar secara tidak merata. Atau

dengan arti lain perusahaan yang relatif lebih besar yang dapat menikmati

profit kolusi yang lebih tinggi.

Penelitian ini juga tidak terlapas dari kemungkinan munculnya a1 = 0 dan

a2 = 0. Hasil ini dapat menjelaskan bahwa dengan tidak adanya pengaruh pada

variabel MS dan CR4, maka struktur pasar yang diproksikan dengan pangsa

pasar dan konsentrasi pasar tidak mempengaruhi kinerja industri. Atau dapat

Page 68: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

53

disimpulkan, kerangka SCP belum mampu menjelaskan tingkat profitabilitas

yang terjadi pada industri perbankan syariah di Indonesia.

Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai definisi variabel operasional yang

ada dalam persamaan (1).

a. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

dapat digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan dari suatu perusahaan.

Perhitungan ROA menggunakan rumus berikut (sesuai dengan Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011)

dengan satuan persen (%).

ROA = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 x 100% ......................................................... (2)

b. Market Share (MS)

Variabel market share merupakan variabel yang mewakili struktur

pasar melalui pendekatan pangsa pasar. Makna MSit adalah pangsa pasar

perbankan syariah individu ke-i pada periode t. Pangsa pasar dihitung

dengan memperhitungkan total aset yang dimiliki oleh sebuah bank umum

syariah terhadap total aset industri perbankan syariah secara keseluruhan

dengan satuan persen (%). Perhitungan MS menggunakan rumus berikut.

MS = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑈𝑆 𝑖

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑖𝑎ℎ

x 100% ................................................. (3)

c. Concentration Ratio (CR4)

Variabel konsentrasi pasar merupakan variabel yang juga dapat melihat

struktur pasar dengan cara mengukur tingkat konsentrasi dari indusitri

tersebut. Dalam penelitian ini, akan digunakan variabel CR4 yaitu rasio

konsentrasi 4 bank umum syariah terbesar untuk mengukur tingkat

konsentrasi pada industri perbankan syariah. Makna CR4t adalah rasio

konsentrasi 4 bank umum syariah terbesar pada periode t. Variabel yang

Page 69: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

54

dijadikan ukuran konsentrasi adalah menjumlahkan pangsa pasar aset dari

keempat bank umum syariah terbesar. Perhitungan CR4 menggunakan

rumus berikut.

CR4 = 𝑀𝑆1 + 𝑀𝑆2 + 𝑀𝑆3 + 𝑀𝑆4 .......................................................... (4)

d. MSCR4 (variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan

concentration ratio)

MSCR4 yaitu variabel interaksi antara market share dan concentration

ratio yang digunakan untuk membuktikan secara lebih lanjut apakah profit

yang dihasilkan bank umum syariah merupakan hasil dari kolusi. Diduga

pembagian profit akan meningkat sesuai dengan proporsi pangsa pasar

terhadap konsentrasi industri. Makna MSitCR4t adalah pangsa pasar

perbankan syariah individu ke-i pada periode t dikalikan dengan rasio

konsentrasi 4 bank umum syariah terbesar pada periode t. Perhitungan

MSCR4 menggunakan rumus berikut.

MSCR4 = 𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 × 𝑐𝑜𝑛𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 .............................. (5)

Vektor Z pada persamaan (1) merupakan variabel tambahan yang dalam

penelitian sebelumnya ditemukan secara signifikan mempengaruhi profit.

Variabel dalam vektor Z yang disesuaikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Z = a4 FDRit + a5NPFit + a6 BOPOit .............................................................. (6)

Dimana :

FDR = Financing to Deposit Ratio

NPF = Non Performing Financing

BOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Definisi variabel operasional yang ada dalam persamaan (6) adalah

sebagai berikut.

Page 70: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

55

a. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Variabel financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan

pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya oleh bank

syariah individu ke-i pada periode t . 92

Semakin besar nilai rasio FDR, maka semakin baik pula bank tersebut

dapat menjalankan fungsi intermediasinya, akan tetapi semakin tinggi

rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan

likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana

yang diperlukan untuk membiayai kredit (pembiayaan) menjadi semakin

besar.93

Perhitungan FDR menggunakan rumus berikut. .94

FDR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 x 100% ............................................ (7)

b. Non Performing Financing (NPF)

Pada bank syariah, disebut dengan istilah Non Performing Financing

(NPF) karena dalam syariah menggunakan prinsip pembiayaan. NPF

mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank

syariah individu ke-i pada periode t. Semakin tinggi rasio ini,

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. 95

Perhitungan NPF menggunakan rumus berikut.

NPF = 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝐿,𝐷,𝑀)

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

x 100% ........................................................ (8)

92 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia, h. 59. 93 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 116. 94 Suryani, Analisis Pengaruh, h. 60. 95 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

Page 71: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

56

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya oleh

bank syariah individu ke-i pada periode t.96 Semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.97

Perhitungan BOPO menggunakan rumus berikut.

BOPO = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛) 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 x 100 ................................................. (9)

Sehingga secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

πit = a0it + a1MSit + a2CR4t + a3MSitCR4t + a4 FDRit + a5NPFit + a6 BOPOit +

ɛit ....................................................................................................................................................................... (10)

3. Penentuan Model Estimasi

Dalam estimasi model regresi dengan menggunakan data panel, dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu:

a. Common Effect Model (CEM) atau Pooled Least Square (PLS)

Common Effect Model (CEM) adalah metode estimasi model regresi

data panel yang paling sederhana yaitu dengan mengkombinasikan data time

series dan data cross section. Teknik yang paling sederhana mengasumsikan

bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya.

Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua

96 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 119-120. 97 Ismi Hariyani, Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet, h. 54.

Page 72: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

57

waktu.98 Estimasi untuk model ini dapat dilakukan dengan metode OLS

(Ordinary Least Square) biasa. 99

b. Fixed Effect Model (FEM)

Disebut Fixed Effect Model (FEM), karena setiap entitas pada intersep

tidak bervariasi (sama) di sepanjang waktu, meskipun intersep tersebut

mungkin berbeda di setiap subjek yang diteliti, misalnya data berasal dari

beberapa perusahaan yang berbeda. Dengan bahasa sederhana, FEM lebih

kepada pendekatan intersep.100 Fixed effect atau efek tetap di sini

maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang tetap

besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien

regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu (time invariant). Untuk

membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan variabel semu

(dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga disebut dengan Least

Squres Dummy Variable dan disingkat LSDV.101

c. Random Effect Model (REM)

Disebut Random Effect Model (REM), karena komponen error-nya

lebih dari satu. Dengan bahasa sederhana, REM lebih kepada pendekatan

error term.102 Pada model REM, perbedaan intersep diakomodasi oleh error

term masing-masing perusahaan. Metode Random Effect Model (REM)

sering disebut dengan teknik Error Component Model (ECM) atau

Generalized Least Square (GLS).

Metode ini digunakan untuk megatasi kelemahan fixed effect model

atau metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model

mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode

random effect atau efek random menggunakan residual, yang diduga

98 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews, Edisi ke-3,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), h. 9.14. 99 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, (Yogyakarta:

ANDI, 2012), h. 272. 100 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, h. 4. 101 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika, h. 9.15. 102 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur, h. 4.

Page 73: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

58

memiliki hubungan antar waktu dan antar objek. Namun untuk menganalisis

dengan metode efek random ini ada satu syarat, yaitu objek data silang harus

lebih besar daripada banyaknya koefisien.103

4. Tahap Analisis Data

Dalam menentukan model yang paling tepat umtuk regresi data panel, dapat

dilakukan dengan beberapa uji berikut ini:

a. Uji Chow (CEM vs FEM)

Uji Chow adalah uji statistik yang dilakukan untuk memilih apakah

model common effect model ataukah fixed effect model yang lebih tepat

untuk digunakan dalam estimasi data panel. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan hipotesis:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Yang menjadi dasar penolakan hipotesis dilakukan dengan

membandingkan perhitungan antara F statistik dan F tabel. Jika F hitung >

F tabel, maka H0 ditolak, yang berarti model yang tepat digunakan adalah

Fixed Effect Model, dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka H1 ditolak,

yang berarti model yang tepat digunakan adalah Common Effect Model.

Pada tabel uji chow, dapat juga dilihat pada nilai probabilitas untuk

cross section F. Jika nilai probabilitas < 0.05 maka model yang terpilih

adalah Fixed Effect Model, tetapi jika nilai probabilitas > 0.05 maka model

yang tepilih adalah Common Effect Model.

103 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews, h. 9.17.

Page 74: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

59

b. Uji Hausman (FEM vs REM)

Uji Hausman yaitu uji statistik yang dilakukan untuk memilih apakah

model fixed effect model ataukah random effect model yang lebih sesuai

untuk digunakan dalam estimasi data panel.

Menurut Gudjarati, terdapat beberapa pertimbangan kapan sebaiknya

kita menggunakan FEM atau REM, pertimbangannya adalah sebagai

berikut: 104

(1) Pergunakan FEM jika T (jumlah data runtun waktu atau time series data)

besar dan N (jumlah unit silang) kecil.

(2) Pergunakan REM jika N besar dan T kecil (misalnya data panel pendek)

(3) Pergunakan FEM jika komponen error individual ɛ1 berkorelasi dengan

satu atau lebih variabel bebas.

(4) Penggunaan REM akan menjadi lebih efisien daripada FEM saat asumsi

yang mendasari REM atau ECM terpenuhi, meski jumlah N besar dan T

kecil.

Namun, keputusan penggunaan FEM dan REM dapat pula ditentukan

dengan spesifikasi yang dikembangkan dengan Hausman. Uji hasuman ini

didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam metode fixed effect dan GLS

adalah efisien, sedangkan metode OLS tidak efisien, dilain pihak

alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu uji

hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji

hasuman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-squares

dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen. Jika nilai hausman > nilai kritis chi-square berarti H0 ditolak,

104 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, h. 4.

Page 75: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

60

artinya model yang digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya

jika nilai hausman < nilai kritis chi-square berarti H1 ditolak, artinya model

yang digunakan adalah Random Effect Model.

Selain dilihat dari nilai chi-square, juga dapat dilihat dari nilai

probabilitasnya, jika nilai probabilitasnya > 0,05 maka model yang terpilih

adalah Random Effect Model, sedangkan jika nilai probabilitasnya < 0,05

maka model yang terpilih adalah Fixed Effect Model.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan secara statistik dengan tujuan unutk melihat

pengaruh nyata atau tidaknya suatu variabel yang akan diteliti. Uji hipotesis

yang akan dilakukan adalah:

a. Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan

antara nilai F-hitung (Fo) dengan F-tabel (F nilai kritis) dengan

menggunakan ketentuan, yaitu:

(1) Jika nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(2) Jika nilai F hitung < F tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitasnya. Nilai ini

digunakan sebagai alternatif pengujian hipotesis simultan dengan ketentuan

sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan < nilai alpha (α), misalnya 0,05;

maka H0 ditolak dan H1 diterima

Page 76: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

61

(2) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan > nilai alpha (α), misalnya 0,05;

maka H0 diterima dan H1 ditolak.105

b. Uji-t

Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara t-

hitung (to) dengan t-tabel (t nilai kritis) dengan menggunakan ketentuan,

yaitu:

(1) Jika nilai t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(2) Jika nilai t hitung < t tabel dengan tingkat signifikan (α) tertentu,

misalnya sebesar 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitasnya. Nilai ini

digunakan sebagai alternatif pengujian hipotesis parsial dengan ketentuan

sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan < nilai alpha (α), misalnya 0,05;

maka H0 ditolak dan H1 diterima

(2) Jika nilai probabilitas hasil perhitungan > nilai alpha (α), misalnya 0,05;

maka H0 diterima dan H1 ditolak.106

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran proporsi varian

variabel tergantung tentang rata-ratanya yang dapat dijelaskan oleh variabel

bebas atau prediktornya. Jika nilai koefisien determinasi semakin besar

(mendekati 1), maka prediksi yang dibuat semakin akurat. Rentang nilai R

105 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, h. 32-33. 106 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur, h. 33-34.

Page 77: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

62

square (R2) ialah antara 1-0. Nilai ini selalu positif. Nilai R square (R2)

mendekati 1 mempunyai makna kecocokan model regresi semakin benar,

sebaliknya jika nilainya mendekati 0, maka model regresi semakin tidak

layak.

Terdapat juga yang disebut dengan adjusted R square (2), yang

merupakan nilai R2 yang disesuaikan dengan mempertimbangkan jumlah

variabel bebas atau prediktor yang dimasukkan dalam persamaan regresi

dan ukuran sampel. Asumsinya, jika variabel bebas ditambahkan, nilai ini

cenderung naik. Nilai ini sering digunakan sebagai nilai kecocokan model

(goodness of fit) dimana jika nilainya semakin tinggi (mendekati 1), model

semakin benar atau akurat. Nilai ini umumnya lebih kecil dari nilai R square

(R2) meski kadang dapat juga sama (2 ≤ R2)

Jika dibandingkan antara nilai R square (R2) dan nilai Adjusted Rsquare

(2) , untuk pengukuran kecocokan model, maka nilai Adjusted R Square (2)

akan lebih baik, karena nilai Adjusted R Square (2) dapat naik atau turun

dengan adannya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara

variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya.107

107 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan Tesis dengan

Eviews, h. 29-30.

Page 78: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

63

F. Kerangka Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

G.

H.

Bank Umum Syariah

Variabel Kinerja

Profitabilitas

(ROA)

Variabel Struktur Pasar

Pangsa Pasar

Aset/ Market

Share (MS)

Konsentrasi

Pasar (CR4)

MSCR4

Variabel kontrol yang

mempengaruhi

profitabilitas

FDR

NPF

BOPO

Metode Estimasi Data Panel

Common Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model

Uji Chow Uji Hausman

Interpretasi

Uji Signifikansi

Uji-F Uji-t Koefisien Determinasi (R2)

Pemilihan Model Regresi Panel

Page 79: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, akan diuraikan hal-hal mengenai data-data yang sudah

dikumpulkan, hasil olahan data tersebut, beserta pembahasan.

A. Analisis Deksriptif Statistik

Data yang digunakan dalam penelitian akan dianalisis di dalam bab ini. Data

yang digunakan adalah variabel-variabel return on assets (ROA), pangsa pasar aset

atau market share (MS), rasio konsentrasi atau concentration ratio (CR4), MSCR4

(variabel interaksi hasil perkalian antara market share dan concentration ratio),

financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), dan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Objek penelitian yang

digunakan adalah bank syariah yang telah menjadi bank umum syariah sejak tahun

2012 hingga tahun 2016, dan memenuhi kriteria yang diperlakukan dengan tujuan

penerapan operasional variabel dengan teknik purposive sampling yang tepat

digunakan dalam penelitian ini. Bank-bank yang dijadikan objek penelitian

sebanyak 10 Bank Umum Syariah yang daftarnya dapat dilihat pada tabel 3.1. Data

diperoleh dari laporan keuangan triwulan masing-masing bank umum syariah yang

dipublikasikan melalui situs (website) masing-masing bank yang bersangkutan dan

laporan publikasi yang dilakukan Otroitas Jasa Keuangan.

Page 80: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

65

1. Analisis Deskriptif Pangsa Pasar Aset dan Rasio Konsentrasi Bank Umum

Syariah, Periode Tahun 2012-2016

Struktur pasar suatu industri tidak hanya dilihat dari berapa jumlah pemain atau

perusahaan yang bersaing di dalamnya, namun juga berapa besar penguasaan

perusahaan tertentu terhadap total pangsa di industri tersebut atau yang dikenal

dengan pangsa pasar. Pada industri perbankan terdapat tiga pangsa pasar yang

dinilai relevan, yaitu pangsa aset , pangsa kredit, dan pangsa dana pihak ketiga.108

Tabel 4.1 Data Pangsa Pasar Aset 10 Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen)

Periode Bank Umum Syariah

BSM BMI BRIS BNIS BPANS BMEGAS BJBS BBUKS BCAS MAYBS

2012-1 32.67232 20.30551 6.929115 6.073643 0.680243 3.868576 1.76522 1.768147 0.839003 1.278159

2012-2 31.98203 21.03397 7.387488 5.70404 0.818569 3.852831 1.880037 2.033768 0.803545 1.271853

2012-3 30.3591 21.16733 7.232949 5.558284 1.023582 4.331341 1.899584 2.06853 0.753801 1.176967

2012-4 27.80738 23.00014 7.224417 5.458631 1.097582 4.186753 2.173876 1.854243 0.821555 1.057621

2013-1 26.46864 22.17109 7.205869 5.977384 1.08963 3.987042 2.14881 1.740308 0.733484 0.982672

2013-2 26.75785 21.94255 7.510978 5.948442 1.192505 3.939667 2.082689 1.789511 0.739404 0.957648

2013-3 27.14418 22.28893 7.365897 6.173509 1.40913 3.800054 2.016553 1.811324 0.769381 0.922393

2013-4 26.40186 22.1747 7.182269 6.07097 1.672683 3.764952 1.937909 1.792612 0.842601 0.949319

2014-1 26.1542 22.74287 7.296889 6.480064 1.785915 3.518033 2.126567 1.878702 0.841112 0.857282

2014-2 24.92431 23.21814 7.271221 6.887712 1.862585 3.354959 2.004735 1.844081 0.883023 0.823978

2014-3 25.38387 23.03972 7.205081 7.177528 2.042822 3.144269 2.006905 1.860117 0.983285 0.814707

2014-4 24.58505 22.92777 7.469716 7.157192 2.278929 2.585888 2.237431 1.894859 1.099514 0.899432

2015-1 25.0232 20.89089 7.664518 7.640979 2.400585 2.286724 2.234248 1.901376 1.133712 0.794594

2015-2 24.48086 20.42446 7.907791 7.62505 2.453807 1.968113 2.29148 1.9071 1.239814 0.635682

2015-3 23.78792 20.02463 8.085715 8.064233 2.504033 1.790038 2.163865 1.883166 1.307823 0.598579

2015-4 23.75253 19.28719 8.178655 7.769362 2.408083 1.876656 2.17374 1.966892 1.468153 0.588479

2016-1 24.0281 18.03816 8.150096 8.287223 2.357991 1.867784 2.265362 2.063391 1.479841 0.530871

2016-2 23.51959 17.20817 8.148891 8.384775 2.537662 1.789044 2.293638 2.118703 1.418387 0.538536

2016-3 22.37799 16.30849 7.706852 8.084891 2.45925 1.737249 2.090273 2.012022 1.397896 0.427329

2016-4 22.11244 15.64818 7.766305 7.942176 2.456624 1.720946 2.087397 1.96901 1.401277 0.377196

108 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h.87.

Page 81: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

66

Pangsa pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pangsa pasar aset atau

penguasaan pasar aset oleh 10 Bank Umum Syariah yang masih bertahan dari tahun

2012 hingga tahun 2016, terlihat pada tabel 4.1, tidak terjadi kenaikan atau

penurunan yang signifikan pangsa pasar aset dari tahun ke tahun pada masing-

masing bank umum syariah, namun pada tahun 2012 baik pada kuartal I, II, III atau

IV jika pangsa pasar setiap kuartal tahun dirata-ratakan, merupakan pencapaian

tertinggi selama 5 tahun periode penelitian. Dari tahun 2012 hingga 2016 10 Bank

Umum Syariah berhasil menguasai hampir lebih dari 60% dari total pangsa pangsa

pasar aset seluruh industri perbankan syariah.

Tabel 4.2 Data Konsentrasi Pasar 4 Bank Umum Syariah Terbesar dalam

Industri Perbankan Syariah di Indonesia Periode Tahun 2012-2016 (dalam

persen)

Periode Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV

2012 65.98059 66.10753 64.31766 63.49057

2013 61.82298 62.15982 62.97252 61.82980

2014 62.67402 62.30138 62.80619 62.13974

2015 61.21959 60.43817 59.96250 58.98773

2016 58.50358 57.26143 54.47823 53.46910

Dari tabel 4.1 dapat dilihat, jika pada akhir periode penelitian yaitu tahun 2016,

total pangsa pasar aset yang dikuasai oleh 10 bank umum syariah dijumlahkan,

nilainya mencapai 63 % , yang artinya hal ini menunjukkan bahwa 37 % sisanya,

pangsa pasar aset dikuasai oleh bank umum syariah selain sampel penelitian, UUS

dan BPRS. Lebih lanjut, tabel 4.2 menunjukkan bahwa sangat terlihat industri

perbankan syariah nasional masih berstruktur persaingan tidak sempurna karena

penguasaan pasar tidak sama antar bank yang bersaing di dalamnya. Penguasaan

pangsa pasar aset masih di dominasi 53.47 % oleh 4 bank syariah terbesar yaitu

Bank Syariah Mandiri sebesar 22.11 %, Bank Muamalat sebesar 15.65 %, Bank

BRI Syariah sebesar 7.77 %, dan Bank BNI Syariah sebesar 7.94 %. Hal ini juga

menandakan, bahwa industri perbankan syariah nasional masuk ke dalam kategori

pasar yang berstruktur oligopoli.

Page 82: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

67

Struktur pasar oligopoli adalah struktur pasar dimana terjadi konsentrasi yang

tinggi dan distribusi besaran perusahaan yang sebagian besar pangsa pasarnya

dikuasai oleh beberapa perusahaan besar saja.109 Ketika suatu perusahaan dalam

pasar oligopoli mengubah harga atau strategi pemasarannya, tidak hanya labanya

tetapi laba perusahaan lain dalam industri juga terpengaruh. Akibatnya, ketika satu

perusahaan dalam oligopoli mengubah perilaku, perusahaan-perusahaan lain dalam

industri memiliki insentif bereaksi terhadap perubahan dengan mengubah

perilakunya sendiri. Jadi, fitur pembeda dari pasar oligopoli adalah “saling

ketergantungan mutual” antara perusahaan-perusahaan dalam industri.110

2. Analisis Deskriptif Rasio Return On Assets (ROA), Periode Tahun 2012-

2016

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.111 Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia, standar rasio ROA yang cukup baik minimal adalah

1,5%.112

109 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h.88. 110 Michael R. Baye dan Jeffrey T. Prince, Ekonomi Manajerial, h. 250-252. 111 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 118. 112 Bank Indonesia, Lampiran 1a SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007, data diakses pada 1 Juli 2017

dari www.bi.go.id, h. 22.

Page 83: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

68

Tabel 4.3 Data Rasio ROA 10 Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen)

Periode Bank Umum Syariah

BSM BMI BRIS BNIS BPANS BMEGAS BJBS BBUKS BCAS MAYBS

2012-1 2.17 1.51 0.17 0.63 2.35 3.52 0.94 0.54 0.39 3.12

2012-2 2.25 1.61 1.21 0.65 3.03 4.13 0.11 0.52 0.74 4.35

2012-3 2.22 1.62 1.34 1.31 2.9 4.11 0.68 0.61 0.69 4

2012-4 2.25 1.54 1.19 1.48 3.48 3.81 -0.59 0.55 0.84 2.88

2013-1 2.56 1.72 1.71 1.62 2.72 3.57 1.92 1.08 0.92 5.21

2013-2 1.79 1.69 1.41 1.24 2.34 2.94 0.93 1.04 0.97 2.32

2013-3 1.51 1.68 1.36 1.22 2.18 2.57 0.91 0.79 0.99 2.84

2013-4 1.53 0.5 1.15 1.37 1.03 2.33 0.91 0.69 1.01 2.87

2014-1 1.77 1.44 0.46 1.22 1.45 1.18 0.15 0.22 0.86 5.61

2014-2 0.66 1.03 0.05 1.11 1.64 0.99 0.07 0.27 0.67 2.36

2014-3 0.8 0.1 0.3 1.11 1.82 0.24 -0.49 0.23 0.67 3.75

2014-4 -0.04 0.17 0.08 1.27 1.99 0.29 0.69 0.27 0.8 3.6

2015-1 0.44 0.63 0.53 1.2 1.56 -1.21 0.25 0.35 0.71 -2.63

2015-2 0.55 0.51 0.78 1.3 1.22 -0.73 0.07 0.49 0.78 -16.4

2015-3 0.42 0.36 0.8 1.32 1.13 -0.34 -0.95 0.66 0.9 -10.59

2015-4 0.56 0.2 0.77 1.43 1.12 0.3 0.25 0.79 0.96 -20.13

2016-1 0.56 0.25 0.99 1.65 0.2 4.86 0.9 1.13 0.76 -2.9

2016-2 0.62 0.15 1.03 1.59 0.36 3.21 -1.94 1 0.9 -11.02

2016-3 0.6 0.13 0.98 1.53 0.42 2.63 -6.15 0.99 1 -10.38

2016-4 0.59 0.22 0.95 1.44 0.37 2.63 -8.09 0.76 1.13 -9.51

Page 84: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

69

Pada tabel 4.3, menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Return On

Assets (ROA) adalah sebesar 0.688750, artinya bahwa rata-rata tingkat ROA 10

bank umum syariah periode 2012-2016 adalah sebesar 0.688750%. Angka rasio

ROA terkecil dialami oleh Maybank Syariah pada kuartal IV tahun 2015, yaitu

sebesar -20.13%. Terlihat rasio roa yang menunjukkan nilai negatif, yang artinya

aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan ataupun kerugian pada bank

atau kemampuan modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum

mampu menghasilkan keuntungan. Sedangkan, angka Rasio ROA terbesar juga

pernah dimiliki oleh Maybank Syariah pada kuartal I tahun 2014 sebesar 5.61%.

3. Analisis Deskriptif Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR), Periode

Tahun 2012-2016

FDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu

dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan bank terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK). Standar yag digunakan Bank Indonesia untuk rasio FDR

adalah 80% hingga 110%.113

113 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia, h. 59-60.

Page 85: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

70

Tabel 4.4 Data Rasio FDR 10 Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen)

Periode Bank Umum Syariah

BSM BMI BRIS BNIS BPANS BMEGAS BJBS BBUKS BCAS MAYBS

2012-1 87.25 97.08 101.76 78.78 140.35 84.9 90.92 90.34 74.14 240.17

2012-2 92.21 99.85 102.77 80.94 127.88 92.09 91.55 93.56 77.41 285.79

2012-3 93.9 99.96 99.99 85.36 149.82 88.03 103.48 99.33 91.67 345.06

2012-4 94.4 94.15 103.07 84.99 105.66 88.88 87.99 92.29 79.91 197.7

2013-1 95.61 102.02 100.9 80.11 120.91 98.37 85.69 87.8 86.35 153.01

2013-2 94.22 106.5 103.67 92.13 123.6 104.19 96.82 92.43 85.86 148.52

2013-3 91.29 103.4 105.61 96.37 112.46 102.89 104.28 95.15 88.98 257.08

2013-4 89.37 99.99 102.7 97.86 90.4 93.37 97.4 100.29 83.48 152.87

2014-1 90.34 105.4 102.13 96.67 112.84 95.53 87.55 97.14 89.53 182.42

2014-2 89.91 96.78 95.14 98.98 140.97 95.68 94.84 102.84 91.17 177.64

2014-3 85.68 98.81 94.85 94.32 111.93 90.5 135.08 103.66 93.02 180.31

2014-4 81.92 84.14 93.9 92.6 94.04 93.61 93.69 92.89 91.2 157.77

2015-1 81.45 94.63 88.24 90.1 96.43 95.21 104.75 95.12 100.11 161.88

2015-2 85.01 99.05 92.05 96.65 96.43 94.92 95.7 93.82 94.13 202.45

2015-3 84.49 96.09 86.61 89.65 96.1 98.86 103.48 91.82 102.1 227.11

2015-4 81.99 90.3 84.16 91.94 96.43 98.49 104.75 90.56 91.41 110.54

2016-1 80.16 97.3 82.73 86.26 94.03 95.85 92.53 92.14 92.76 143.99

2016-2 82.31 99.11 87.92 86.92 89.6 95.97 93.67 92.25 99.6 146.43

2016-3 80.4 96.47 83.98 85.79 89.14 98.13 107.42 87.95 97.6 157.15

2016-4 79.19 95.13 81.42 84.57 91.99 95.24 98.73 88.18 90.12 134.73

Page 86: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

71

Pada tabel 4.4, menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Financing to

Deposit Ratio (FDR), adalah sebesar 104.3831, artinya bahwa rata-rata tingkat FDR

10 bank umum syariah periode 2012-2016 adalah sebesar 104.3831%. Angka rasio

FDR terkecil dialami oleh BCA Syariah pada kuartal I tahun 2012, yaitu sebesar

74.14%. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan yang

disalurkan BCA Syariah adalah sebesar 74.14% dari jumlah dana pihak ketiga yang

berhasil disimpan. Sedangkan, angka Rasio FDR terbesar dimiliki oleh Maybank

Syariah pada kuartal III tahun 2012 mencapai 345.06%. Hal ini menunjukkan

bahwa Maybank Syariah menyalurkan jumlah pembiayaan lebih besar

dibandingkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, karena angkanya

melebihi 100%.

4. Analisis Deskriptif Rasio Non Performing Financing (NPF), Periode

Tahun 2012-2016

Rasio Non Performing Financing (NPF), selalu digunakan pada saat

mempublikasikan kondisi kinerja bank sebagai variabel yang mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Bank dengan NPF

tinggi, berpotensi terhadap kerugian bank.114

114 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

Page 87: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

72

Tabel 4.5 Data Rasio NPF 10 Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen)

Periode Bank Umum Syariah

BSM BMI BRIS BNIS BPANS BMEGAS BJBS BBUKS BCAS MAYBS

2012-1 2.52 2.83 3.31 4.27 0.74 2.96 1.43 3.12 0.15 0

2012-2 3.04 2.73 2.88 2.45 0.29 2.88 5.68 2.68 0.14 0

2012-3 3.1 2.21 2.87 2.33 0.19 2.86 4.8 4.74 0.12 2.06

2012-4 2.82 2.09 3 2.02 0.2 2.67 4.46 4.57 0.1 2.49

2013-1 3.44 2.02 3.04 2.13 0.62 2.83 4.35 4.62 0.09 2.78

2013-2 2.9 2.28 2.89 2.11 0.57 3.67 3.92 4.32 0.01 2.79

2013-3 3.4 1.84 2.98 2.06 1.05 3.3 3.97 4.45 0.07 2.88

2013-4 4.32 1.35 4.06 1.86 1.02 2.98 1.86 4.27 0.1 2.69

2014-1 4.88 2.11 4.04 1.96 1.03 3.22 2.95 4.61 0.15 2.87

2014-2 6.46 3.3 4.38 2 0.76 3.48 2.84 4.31 0.14 5.53

2014-3 6.76 5.96 4.79 1.99 0.81 3.77 6.9 4.27 0.14 0.43

2014-4 6.84 6.55 4.6 1.86 0.53 3.89 5.91 4.07 0.1 5.04

2015-1 6.77 6.37 4.96 2.22 0.88 4.33 6.93 4.52 0.92 5.06

2015-2 6.67 4.93 5.31 2.42 0.91 4.86 6.91 3.03 0.6 15.15

2015-3 6.89 4.64 4.9 2.54 1.76 4.78 6.91 3.01 0.6 18.07

2015-4 6.06 7.11 4.86 2.53 2.63 4.26 6.93 2.99 0.7 35.15

2016-1 6.42 6.07 4.84 2.77 2.7 4.18 6.93 2.89 0.59 21.88

2016-2 5.58 7.23 4.87 2.8 2.7 4.16 17.09 2.88 0.55 29.31

2016-3 5.43 4.43 5.22 3.03 2.87 3.74 12.5 2.59 1.1 30.3

2016-4 4.92 3.83 4.57 2.94 2.26 3.3 17.91 3.17 0.5 43.99

Page 88: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

73

Pada tabel 4.5, menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Non

Performing Financing (NPF) adalah sebesar 4.240150 artinya bahwa rata-rata

tingkat NPF 10 bank umum syariah periode 2012-2016 adalah sebesar 4.240150%.

Angka rasio NPF terkecil dialami oleh Maybank Syariah pada kuartal I dan II tahun

2012, yaitu sebesar 0%, artinya 100% dari jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh

Maybank Syariah pada periode tersebut tidak tergolong kepada pembiayaan yang

bermasalah. Sedangkan, angka Rasio ROA terbesar dimiliki juga oleh Maybank

Syariah pada kuartal IV tahun 2016 sebesar 43.99%, angka tersebut menunjukkan

nilai yang cukup besar untuk nilai rasio NPF, karena artinya hanya 56.01%

pembiayaan yang disalurkan Maybank Syariah yang terbebas dari golongan

pembiayaan bermasalah.

5. Analisis Deskriptif Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) Periode Tahun 2012-2016

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.115 Semakin kecil rasio ini

berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.116

115 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan,, h. 119-120. 116 Ismi Hariyani, Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet, h. 54.

Page 89: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

74

Tabel 4.6 Data Rasio BOPO 10 Bank Umum Syariah

Periode Tahun 2012-2016 (dalam persen)

Periode Bank Umum Syariah

BSM BMI BRIS BNIS BPANS BMEGAS BJBS BBUKS BCAS MAYBS

2012-1 70.47 85.66 99.15 91.2 69.59 80.03 90.28 94.45 95.63 70.19

2012-2 70.11 84.56 91.16 92.81 60.62 77.3 98.78 94.05 92.24 57.3

2012-3 71.14 84 89.95 86.46 59.74 76.89 90.46 93.34 92.61 61.71

2012-4 73 84.48 86.63 85.39 47.6 77.28 110.34 91.59 90.87 53.77

2013-1 69.24 82.07 85.54 82.95 59.42 77.48 71.47 88.67 88.76 67.63

2013-2 81.63 82.37 87.55 84.44 64.34 81.41 84.52 88.82 88.36 74

2013-3 87.53 82.67 80.8 84.06 64.17 84.21 85.04 91.5 87.46 69.28

2013-4 84.03 93.86 83.23 83.94 81.31 86.09 85.76 92.29 86.91 67.79

2014-1 81.99 85.55 92.43 89.41 80.67 89.82 97.42 97.33 85.37 53.53

2014-2 93.03 89.11 99.84 90.36 75.58 91.9 98.82 96.83 94.94 80.21

2014-3 93.02 98.32 97.35 90.54 72.9 97.96 102.31 97.08 89.15 67.86

2014-4 100.6 64.81 99.77 89.8 82.58 97.61 96.94 96.77 88.1 69.62

2015-1 95.92 96.71 96.13 89.87 85.61 110.53 98.78 96.1 90.62 124.36

2015-2 96.16 94.84 93.84 90.39 88.8 104.8 99.47 94.78 93.33 212.62

2015-3 97.41 96.26 93.97 91.6 89.57 102.33 104.25 93.14 94.6 145.5

2015-4 94.78 97.36 93.79 89.63 89.33 99.51 98.78 91.99 92.48 192.6

2016-1 94.44 97.32 90.7 85.37 98.14 84.92 95.12 88.95 94.07 114.67

2016-2 93.76 99.9 90.41 85.88 96.51 89.07 106.12 89.88 92.87 182.28

2016-3 93.93 98.89 90.99 86.28 95.91 89.5 118.66 89.74 92.9 171.24

2016-4 94.12 97.76 91.33 87.67 96.17 88.16 122.77 91.76 92.18 160.28

Page 90: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

75

Pada tabel 4.6, menghasilkan bahwa angka mean pada variabel Rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah sebesar 91.02910,

artinya bahwa rata-rata tingkat ROA 10 bank umum syariah periode 2012-2016

adalah sebesar 91.02910%. Angka rasio BOPO terkecil dialami oleh Bank Panin

Syariah pada kuartal IV tahun 2012, yaitu sebesar 47.60.%. Sedangkan, angka

Rasio BOPO terbesar dimiliki oleh Maybank Syariah pada kuartal II tahun 2015

sebesar 212.62%, angka tersebut menunjukkan nilai yang cukup besar untuk nilai

rasio BOPO artinya Maybank syariah mengalami penurunan tingkat efisiensi.

B. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Kombinasi dari data bertipe cross section dan data time series (yakni sejumlah

variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka

waktu tertentu). Data demikian disebut sebagai data panel atau pooling, dan model

yang digunakan unyuk menganalisis data jenis ini disebut sebagai model data

panel. Secara umum terdapat 3 model panel yang sering digunakan: 1) Common

Effect Model (CEM), 2) Fixed Effect Model (FEM), 3) Random Effect Model

(REM).117

Pemilihan model yang sesuai dari ketiga model tersebut, tergantung pada

asumsi yang digunakan peneliti serta memenuhi persyaratan pengolahan data

statistik yang benar, dan dapat dipertanggungjawabkan secara statistik.

Selanjutnya, untuk memilih model yang tepat dari ketiga model yang ada,

dilakukan pengumpulan data panel yang diperlukan dalam penelitian dan diolah

menggunakan common effect model dan fixed effect model. Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut.

117 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, h. 271-273.

Page 91: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

76

Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 17:49

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

MSASET? 0.874662 0.146997 5.950199 0.0000

CR4? 0.180845 0.010184 17.75806 0.0000

MSCR4? -0.014104 0.002385 -5.912771 0.0000

FDR? -0.005309 0.002459 -2.159046 0.0321

NPF? -0.108613 0.024018 -4.522219 0.0000

BOPO? -0.103741 0.006142 -16.89042 0.0000

R-squared 0.864141 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.860640 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 1.081813 Akaike info criterion 3.024694

Sum squared resid 227.0419 Schwarz criterion 3.123644

Log likelihood -296.4694 Hannan-Quinn criter. 3.064738

Durbin-Watson stat 0.830014

Sumber: Data Diolah

Page 92: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

77

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model (FEM)

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 17:48

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 16.61010 2.249699 7.383252 0.0000

MSASET? -0.150076 0.273164 -0.549397 0.5834

CR4? -0.052832 0.030367 -1.739821 0.0836

MSCR4? 0.000935 0.003500 0.267128 0.7897

FDR? -0.008028 0.003499 -2.294429 0.0229

NPF? -0.147105 0.023281 -6.318594 0.0000

BOPO? -0.116039 0.005423 -21.39699 0.0000

Fixed Effects (Cross)

BCASY--C -1.094213

BJBSY--C -0.551411

BNISY--C -0.175326

BRISY--C 0.195091

MAYBANKSY—C 0.017999

MUAMALAT--C 1.186245

PANINSY--C -1.444393

SYBUKOPIN--C -0.460103

SYMANDIRI--C 1.720426

SYMEGA--C 0.605686

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.917912 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.911220 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 0.863456 Akaike info criterion 2.620871

Sum squared resid 137.1823 Schwarz criterion 2.884736

Log likelihood -246.0871 Hannan-Quinn criter. 2.727653

F-statistic 137.1666 Durbin-Watson stat 1.250183

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data Diolah

Page 93: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

78

Hasil regresi data panel dengan menggunakan model common effect dan model

fixed effect telah didapat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk

menentukan model estimasi penelitian yang lebih tepat antara model common effect

dan model fixed effect. Untuk menentukan model regresi data panel diantara kedua

model tersebut, digunakan uji Chow. Uji Chow adalah pengujian yang dilakukan

untuk menentukan diantara model common effect dan model fixed effect, mana yang

lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel. Hipotesis dalam uji Chow

dalam penelitian ini adalah:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dasar penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan nilai F hitung dan F

tabel atau membandingkan nilai probabilitas dengan α = 5%. Jika F hitung > F tabel

atau nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak, yang berarti model yang tepat

digunakan adalah model fixed effect, dan sebaliknya jika F hitung < F tabel tabel

atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak, yang berarti model yang tepat

digunakan adalah model common effect.

Page 94: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

79

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Chow adalah

melakukan regresi untuk mendapatkan model common effect dan model fixed effect.

Setelah mendapatkan hasil regresi model common effect dan model fixed effect,

dilakukan uji Chow dengan melakukan uji Likelihood Ratio menggunakan Eviews

pada hasil regresi model fixed effect. Hasil uji likelihood ratio atau uji Chow dapat

dilihat dari tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 6.668283 (9,184) 0.0000

Cross-section Chi-square 56.458415 9 0.0000

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh F statistik adalah 6.668283, pada tingkat

keyakinan α = 5%, k=7, n= 200, sehingga nilai F-tabel diperoleh 2.145801 dengan

df1 (k-1) dan df2 (n-k) sebesar 6 dan 193, yang berarti bahwa nilai F statistik > F

tabel (6.668283 > 2.145801), dan nilai probabilitas F statistik sebesar 0.0000, yang

berarti bahwa nilai probabilitas F statistik berada di bawah nilai 0,05 (0.0000 <

0.05). Maka H0 ditolak, sehingga model panel yang lebih tepat digunakan adalah

Fixed Effect Model (FEM).

Page 95: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

80

Tabel 4.10 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model (REM)

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/14/18 Time: 17:48

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 14.75420 1.847316 7.986833 0.0000

MSASET? 0.124367 0.160822 0.773319 0.4403

CR4? -0.036493 0.028053 -1.300829 0.1949

MSCR4? -0.002115 0.002512 -0.841859 0.4009

FDR? -0.006489 0.002990 -2.170485 0.0312

NPF? -0.135566 0.021889 -6.193266 0.0000

BOPO? -0.115832 0.005363 -21.59900 0.0000

Random Effects (Cross)

BCASY—C -0.431996

BJBSY—C -0.111371

BNISY—C -0.104283

BRISY—C 0.151920

MAYBANKSY--C 0.316690

MUAMALAT--C 0.022444

PANINSY--C -0.833177

SYBUKOPIN--C 0.018548

SYMANDIRI--C 0.093022

SYMEGA--C 0.878203 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.512877 0.2608

Idiosyncratic random 0.863456 0.7392 Weighted Statistics R-squared 0.900952 Mean dependent var 0.242658

Adjusted R-squared 0.897873 S.D. dependent var 2.705462

S.E. of regression 0.864593 Sum squared resid 144.2716

F-statistic 292.5922 Durbin-Watson stat 1.188595

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.888963 Mean dependent var 0.688750

Sum squared resid 185.5607 Durbin-Watson stat 0.924122

Sumber: Data Diolah

Page 96: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

81

Hasil regresi data panel dengan menggunakan model common effect dan model

fixed effect telah didapat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk

menentukan model estimasi penelitian yang lebih tepat antara model fixed effect

dan model random effect. Untuk menentukan model regresi data panel diantara

kedua model tersebut, digunakan uji Hausman. Uji Hausman adalah pengujian

yang dilakukan untuk menentukan diantara model fixed effect dan random fixed

effect, mana yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel. Hipotesis

dalam uji Hausman dalam penelitian ini adalah:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dasar penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan mengikuti distribusi

statistik chi-squares dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah

variabel independen atau membandingkan nilai probabilitas dengan α = 5%. Jika

nilai hausman > nilai kritis chi-square atau nilai probabilitas < 0.05, maka H0

ditolak, yang berarti model yang tepat digunakan adalah model fixed effect, dan

sebaliknya jika nilai hausman < nilai kritis chi-square atau nilai probabilitas > 0.05,

maka H1 ditolak, yang berarti model yang tepat digunakan adalah model random

effect.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Hausman adalah

melakukan regresi untuk mendapatkan model random effect. Setelah itu dilakukan

uji Hausman dengan melakukan uji Hausman Test pada hasil regresi model random

effect menggunakan Eviews. Hasil uji Hausman Test atau uji Hausman dapat dilihat

dari tabel 4.11.

Page 97: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

82

Tabel 4.11 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 5.508749 6 0.4804

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil uji Hausman pada tabel 4.11, didapatkan nilai Chi Square

Statistic sebesar 5.508749, dengan nilai kritis Chi Square sebesar 12.59159, pada

tingkat keyakinan α = 5%, k=7, dengan df1 (k-1) sebesar 6, yang berarti bahwa

nilai Chi Square Statistic < nilai kritis Chi Square (5.508749 < 12.59159), dan nilai

probabilitas Chi Square Statisctic sebesar 0.4804, yang berarti bahwa nilai

probabilitas Chi Square lebih besar dari nilai 0.05 (0.4804 > 0.05). Maka H1 ditolak,

sehingga model panel yang lebih tepat digunakan adalah Random Effect Model

(REM).

Setelah melakukan dua uji pemilihan model, yaitu uji Chow dan uji Hausman.

Dapat disimpulkan, bahwa model random effect lebih baik untuk digunakan dalam

penelitian daripada model common effect dan fixed effect.

C. Hasil Uji Signifikansi

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (bebas) yang

digunakan dalam penelitian berpengaruh secara simultan (bersama-sama)

terhadap variabel dependennya, maka digunakan uji-F, pengujian

dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel atau

membandingkan nilai probabilitas dengan α = 5%. Adapun hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

83

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

pangsa pasar aset (MSAset), konsentrasi pasar (CR4), MSCR4,

financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF),

dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

terhadap return on assets (ROA) industri perbankan syariah di

Indonesia periode tahun 2012-2016.

H1 = Terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

pangsa pasar aset (MSAset), konsentrasi pasar (CR4), MSCR4,

financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF),

dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

terhadap return on assets (ROA) industri perbankan syariah di

Indonesia periode tahun 2012-2016.

Dasar penolakan hipotesis adalah jika nilai F-hitung > F-tabel atau

nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak, dan sebaliknya, jika nilai F-

hitung < F-tabel atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak. Nilai F-

hitung diperoleh dari hasil nilai F-statistic yang diperoleh dari model hasil

regresi data panel yang terpilih.

Berdasarkan tabel 4.10, hasil F-statistic yang diperoleh dari model,

diperoleh nilai F-hitung sebesar 292.5922 dengan probabilitas sebesar

0.000000, pada tingkat keyakinan α = 5%, k=7, n= 200, sehingga nilai F-

tabel diperoleh 2,145801 dengan df1 (k-1) dan df2 (n-k) sebesar 6 dan 193.

Maka terlihat bahwa F-hitung > F-tabel (292.5922 > 2.145801) atau nilai

probabilitas F-hitung lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.000000

< 0.05), dengan hasil tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat

disimpulkan, bahwa variabel independen MSAset, CR4, MSCR4, FDR,

NPF, dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas

(ROA) industri perbankan syariah di Indonesia periode tahun 2012-2016.

Page 99: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

84

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Pengujian dilakukan untuk menguji apakah variabel independen

(pangsa pasar aset (MSAset), konsentrasi pasar (CR4), MSCR4, financing

to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), dan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)) berpengaruh secara

parsial terhadap variabel dependennya return on assets (ROA) industri

perbankan syariah di Indonesia periode tahun 2012-2016), yaitu dengan

membandingkan masing-masing nilai t-hitung dengan t-tabel atau

membandingkan nilai probabilitas variabel independennya dengan α = 5%.

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = Variabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya.

H1 = Variabel Xi berpengaruh terhadap variabel dependennya.

Dasar penolakan hipotesis adalah jika nilai t-hitung > t-tabel atau nilai

probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak, dan sebaliknya, jika nilai t-hitung <

t-tabel atau nilai probabilitas > 0.05, maka H1 ditolak. Nilai t-hitung

diperoleh dari hasil nilai t-statistic yang diperoleh dari model hasil regresi

data panel yang terpilih. Uji t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi

(one tail test), dengan k=7, n=200 dan dengan α = 5%, maka diperoleh t-

tabel sebesar 1.972332.

Dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel sebesar

1.972332 dan melihat probabilitas masing-masing variabel independen,

maka dapat dipaparkan hasil uji-t masing-masing variabel independen

sesuai dengan hasil regresi pada tabel 4.10 sebagai berikut:

a. Uji t terhadap Variabel Market Share (MS)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

market share memiliki hasil uji t-hitung sebesar 0.773319, sementara

nilai t-tabel sebesar 1.972332, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-

hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0.773319 < 1.972332), atau nilai

probabilitas dari variabel market share sebesar 0.4403 yang artinya

lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.4403 >

Page 100: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

85

0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka H1 ditolak dan H0 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel market share tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di

Indonesia.

b. Uji t terhadap Variabel Concentration Ratio (CR4)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

concentration ratio memiliki hasil uji t-hitung sebesar -1.300829,

sementara nilai t-tabel sebesar 1.972332, yang artinya diperoleh

bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (1.300829 <

1.972332), atau nilai probabilitas dari variabel concentration ratio

sebesar 0.1949 yang artinya lebih besar dari nilai signifikansi yang

digunakan 0.05 (0.1949 > 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka H1

ditolak dan H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

concentration ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas industri

perbankan syariah di Indonesia.

c. Uji t terhadap Variabel MSCR4 (hasil perkalian antara market

share dan concentration ratio)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

MSCR4 memiliki hasil uji t-hitung sebesar -0.841859, sementara nilai

t-tabel sebesar 1.972332, yang artinya diperoleh bahwa nilai t-hitung

lebih kecil dari nilai t-tabel (0.841859 < 1.972332), atau nilai

probabilitas dari variabel MSCR4 sebesar 0.4009 yang artinya lebih

besar dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.4009 > 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut maka H1 ditolak dan H0 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel MSCR4 tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia.

d. Uji t terhadap Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

financing to deposit ratio memiliki hasil uji t-hitung sebesar -

2.170485, sementara nilai t-tabel sebesar 1.972332, yang artinya

diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2.170485

Page 101: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

86

> 1.972332), atau nilai probabilitas dari variabel financing to deposit

ratio sebesar 0.0312 yang artinya lebih kecil dari nilai signifikansi

yang digunakan 0.05 (0.0312 < 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka

H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di

Indonesia.

e. Uji t terhadap Variabel Non Performing Financing (NPF)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

non performing financing memiliki hasil uji t-hitung sebesar -

6.193266, sementara nilai t-tabel sebesar 1.972332, yang artinya

diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (6.193266

> 1.972332), atau nilai probabilitas dari variabel non performing

financing sebesar 0.0000 yang artinya lebih kecil dari nilai

signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0000 < 0.05). Berdasarkan hasil

tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel non performing financing (NPF) berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di

Indonesia.

f. Uji t terhadap Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, variabel

biaya operasional terhadap pendapatan operasional memiliki hasil uji

t-hitung sebesar -21.59900, sementara nilai t-tabel sebesar 1.972332,

yang artinya diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-

tabel (21.59900 > 1.972332), atau nilai probabilitas dari variabel biaya

operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 0.0000 yang

artinya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0000

< 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel biaya operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh negatif

Page 102: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

87

signifikan terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di

Indonesia.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengukuran proporsi varian

variabel tergantung tentang rata-ratanya yang dapat dijelaskan oleh

variabel bebas atau prediktornya. Jika nilai koefisien determinasi semakin

besar (mendekati 1), maka prediksi yang dibuat semakin akurat.

Terdapat juga yang disebut dengan adjusted R square (2), yang

merupakan nilai R2 yang disesuaikan dengan mempertimbangkan jumlah

variabel bebas atau prediktor yang dimasukkan dalam persamaan regresi

dan ukuran sampel. Asumsinya, jika variabel bebas ditambahkan, nilai ini

cenderung naik. Nilai ini sering digunakan sebagai nilai kecocokan model

(goodness of fit) dimana jika nilainya semakin tinggi (mendekati 1), model

semakin benar atau akurat.

Berdasarkan hasil regresi data panel menggunakan Random Effect

Model pada tabel 4.10, didapatkan koefisien determinasi sebesar 0.900952

atau 90.10%. Hal ini menunjukkan bahwa 90.10% kinerja pada

profitabilitas industri perbankan syariah yang diproksikan dengan variabel

dependen ROA (Return On Assets) dapat dijelaskan oleh variabel

independen (pangsa pasar aset (MSAset), konsentrasi pasar (CR4),

MSCR4, financing to deposit ratio (FDR), non performing financing

(NPF), dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)).

Sedangkan sisanya 9.90% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

Jika dibandingkan antara nilai R square (R2) dan nilai Adjusted

Rsquare (2) , untuk pengukuran kecocokan model, maka nilai Adjusted R

Square (2) akan lebih baik, karena nilai Adjusted R Square (2) dapat naik

atau turun dengan adannya penambahan variabel baru, tergantung dari

korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel

terikatnya.

Page 103: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

88

Berdasarkan hasil regresi data panel menggunakan Random Effect

Model didapatkan nilai Adjusted Rsquared sebesar 0.897873 atau 89.79%.

Hal in menunjukkan bahwa 89.79% kinerja pada profitabilitas industri

perbankan syariah yang diproksikan dengan variabel dependen ROA

(Return On Assets) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pangsa

pasar aset (MSAset), konsentrasi pasar (CR4), MSCR4, financing to

deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), dan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)). Sedangkan

sisanya 10.21% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

D. Hasil Estimasi Model

Berdasarkan uji Hausman yang dilakukan, hasil dari estimasi yang

menggunakan Random Effect Model dapat disimpulkan, bahwa hasil regresi yang

dilakukan cukup baik untuk menjelaskan pengaruh pangsa pasar aset (MSAset),

konsentrasi pasar (CR4), MSCR4, financing to deposit ratio (FDR), non

performing financing (NPF) terhadap kinerja pada profitabilitas industri perbankan

syariah yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA).

Dari model estimasi yang terpilih, diperoleh persamaan model regresi data

panel dengan menggunakan software Eviews 9 adalah sebagai berikut:

ROAit = 14.75420 + 0.124367MSit - 0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t -

0.006489FDRit - 0.135566NPFit - 0.115832BOPOit + ɛit

Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa intersep adalah

14.75420, yang artinya ketika variabel-variabel independen pada observasi ke i dan

periode t, maka ROA adalah sebesar 14.75420. Lebih lanjut, jika masing-masing

variabel independen meningkat sebesar 1%, maka:

1. Nilai koefisien pada variabel market share pada observasi ke i dan periode ke

t akan meningkatkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada observasi

Page 104: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

89

ke i dan pada periode t sebesar 0.124367 apabila nilai variabel independen

lainnya dianggap konstan.

2. Nilai koefisien pada variabel concentration ratio pada periode ke t akan

menurunkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada periode t sebesar

0.036493 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

3. Nilai koefisien pada variabel MSCR4 pada observasi ke i dan periode ke t akan

menurunkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada observasi ke i dan

pada periode t sebesar 0.002115 apabila nilai variabel independen lainnya

dianggap konstan.

4. Nilai koefisien pada variabel FDR pada observasi ke i dan periode ke t akan

menurunkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada observasi ke i dan

pada periode t sebesar 0.006489 apabila nilai variabel independen lainnya

dianggap konstan.

5. Nilai koefisien pada variabel NPF pada observasi ke i dan periode ke t akan

menurunkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada observasi ke i dan

pada periode t sebesar 0.135566 apabila nilai variabel independen lainnya

dianggap konstan.

6. Nilai koefisien pada variabel BOPO pada observasi ke i dan periode ke t akan

menurunkan kinerja (profitabilitas) perbankan syariah pada observasi ke i dan

pada periode t sebesar 0.115832 apabila nilai variabel independen lainnya

dianggap konstan.

Tabel 4.12 Model Regresi Tiap Bank

Random Effects (Cross)

BCASY—C -0.431996

BJBSY—C -0.111371

BNISY—C -0.104283

BRISY—C 0.151920

MAYBANKSY--C 0.316690

MUAMALAT--C 0.022444

PANINSY--C -0.833177

SYBUKOPIN--C 0.018548

SYMANDIRI--C 0.093022

SYMEGA--C 0.878203

Sumber: Data Diolah

Page 105: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

90

Berdasarkan hasil regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9

pada tabel 4.10, dibuatlah tabel 4.12 yang menyajikan persamaan model regresi tiap

bank umum syariah. Lebih lanjut, dapat diartikan bahwa:

1. Persamaan model regresi BCA Syariah

Return On Assets (ROA) BCA Syariahit = -0.431996 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar -0.431996 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BCA Syariah

adalah sebesar -0.431996.

2. Persamaan model regresi Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah)

Return On Assets (ROA) BJB Syariahit = -0.111371 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar -0.111371 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BJB Syariah

adalah sebesar -0.111371.

3. Persamaan model regresi BNI Syariah

Return On Assets (ROA) BNI Syariahit = -0.104283 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar -0.104283 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BNI Syariah

adalah sebesar -0.104283.

Page 106: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

91

4. Persamaan model regresi BRI Syariah

Return On Assets (ROA) BRI Syariahit = 0.151920 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.151920 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BRI Syariah

adalah sebesar 0.151920.

5. Persamaan model regresi Maybank Syariah

Return On Assets (ROA) Maybank Syariahit = 0.316690 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.316690 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Maybank

Syariah adalah sebesar 0.316690.

6. Persamaan model regresi Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Return On Assets (ROA) BMIit = 0.022444 + 0.124367MSit - 0.036493CR4t -

0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit - 0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.022444 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BMI adalah

sebesar 0.022444.

7. Persamaan model regresi Bank Panin Syariah

Return On Assets (ROA) Bank Panin Syariahit = -0.833177 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Page 107: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

92

Konstanta sebesar -0.833177 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Bank Panin

Syariah adalah sebesar -0.833177.

8. Persamaan model regresi Bank Syariah Bukopin

Return On Assets (ROA) Bank Syariah Bukopinit = 0.018548 + 0.124367MSit

- 0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.018548 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Bank Syariah

Bukopin adalah sebesar 0.018548.

9. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri (BSM)

Return On Assets (ROA) BSMit = 0.093022 + 0.124367MSit - 0.036493CR4t -

0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit - 0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.093022 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada BSM adalah

sebesar 0.093022.

10. Persamaan model regresi Bank Mega Syariah

Return On Assets (ROA) Bank Mega Syariahit = 0.878203 + 0.124367MSit -

0.036493CR4t - 0.002115 MSitCR4t - 0.006489FDRit - 0.135566NPFit -

0.115832BOPOit + ɛit

Konstanta sebesar 0.878203 menunjukkan jika variabel independen

(MSAset, CR4, MSCR4, FDR, NPF, BOPO) pada observasi ke i dan periode

ke t adalah konstan, maka nilai Return On Assets (ROA) pada Bank Mega

Syariah adalah sebesar 0.878203.

Page 108: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

93

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dengan menggunakan regresi data panel dilakukan dengan tujuan

untuk menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri perbankan

syariah di Indonesia. Variabel struktur pasar sebagai variabel independen pada

penelitian diproksikan dengan variabel market share asset (MS) dan concentration

rasio asset (CR4), dan untuk pembuktian ada atau tidak adanya perilaku kolusi

diproksikan dengan variabel MSCR4 (variabel interaksi hasil perkalian antara

market share dan concentration ratio), kemudian untuk memperkecil pengaruh

faktor luar terhadap profitabilitas perbankan syariah pada variabel independen

ditambahkan variabel kontrol, yaitu variabel financing to deposit ratio (FDR), non

performing financing (NPF), dan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO).

Dari pengujian terakhir yang dilakukan yaitu uji Hausman yang bertujuan

untuk menentukan model yang tepat digunakan dalam penelitian, diketahui bahwa

model yang terbaik yang terpilih adalah model random effect atau random effect

model (REM).

Tabel 4.13 Ikhtisar Hasil Regresi Hubungan Variabel Independen

terhadap Variabel Dependen

Variabel Independen Pengaruh Signifikansi

Market Share (MS) Tidak ada -

Concentration Rasio (CR4) Tidak ada -

MSCR4 (hasil perkalian antara market share

dan concentration ratio)

Tidak ada

-

Financing to Deposit Ratio (FDR) Ada Negatif

Non Performing Financing (NPF) Ada Negatif

Biaya Operasional terhadap Pendaptan

Operasional (BOPO)

Ada Negatif

Sumber: Output Hasil Regresi, diolah

Page 109: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

94

Berdasarkan hasil regresi hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen yang disajikan dalam tabel 4.13, berikut merupakan pembahasan setiap

variabelnya:

1. Market Share (MS)

Hasil regresi panel yang telah dilakukan menunjukkan bahwa market share

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada

industri perbankan syariah di Indonesia. Dilihat dari hasil uji-t, variabel market

share memilliki nilai t-hitung < t-tabel. Hal ini berarti, struktur pasar yang

diproksikan dengan market share atau pangsa pasar tidak memiliki pengaruh dalam

menjelaskan profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia.

Hal ini menghasilkan temuan yang serupa dengan penelitian yang dilakukan

oleh Amalia dan Nasution (2007) 118, Dina (2013)119,dan Yuhanah (2016)120, ketiga

hasil penelitian menyatakan bahwa pangsa pasar tidak memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas pada industri perbankan syariah di Indonesia.

2. Concentration Ratio (CR4)

Berdasarkan hasil regresi panel, diperoleh bahwa variabel concentration ratio

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada

industri perbankan syariah di Indonesia. Dilihat dari hasil uji-t, variabel konsentrasi

pasar memilliki nilai t-hitung < t-tabel. Hal ini berarti, struktur pasar yang

diproksikan dengan concentration ratio atau rasio konsentrasi tidak memiliki

pengaruh dalam menjelaskan profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia.

118 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah

dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h. 37. 119 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 42. 120 Siti Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,

h. 94

Page 110: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

95

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan Dina (2013)121,

hasil penelitian menyatakan bahwa konsentrasi pasar tidak memiliki pengaruh

terhadap profitabilitas pada industri perbankan syariah di Indonesia.

3. Variabel MSCR4 (hasil perkalian antara market share dan concentration

ratio)

Berdasarkan hasil regresi panel, diperoleh bahwa variabel MSCR4 tidak

berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada industri perbankan syariah di

Indonesia. Dilihat dari hasil uji-t, variabel konsentrasi pasar memilliki nilai t-hitung

< t-tabel. Variabel interaksi yaitu MSCR4, disertakan dalam model sebagai indikasi

pembuktian ada atau tidaknya kolusi dalam industri perbanakan syariah. Karena

variabel MSCR4 tidak berpengaruh terhadap ROA, hal ini berarti, perilaku kolusi

tidak terjadi dalam industri perbankan syariah.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan Amalia dan

Nasution (2007)122, hasil penelitian menyatakan bahwa MSCR4 tidak memiliki

pengaruh terhadap profitabilitas pada industri perbankan syariah di Indonesia dan

peneletian yang dilakukan Belangkaehe, dkk (2014)123, pada Industri Perbankan

Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI) juga menghasilkan kesimpulan

yang serupa.

4. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur likuiditas suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai

121 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 42. 122 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah

dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h. 37. 123 Rebeka Belangkaehe, dkk, Analisis Struktur Pasar, Perilaku, dan Kinerja Industri Perbankan

Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012, (Jurnal Berkala Ilmiah

Efisiensi, Vol. 14, No. 3, Oktober 2014), h. 51.

Page 111: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

96

sumber likuiditasnya.124 Semakin besar nilai rasio FDR, maka semakin baik pula

bank tersebut dapat menjalankan fungsi intermediasinya. Berdasarkan hasil regresi

panel, diperoleh bahwa variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh

negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada industri perbankan

syariah di Indonesia, dilihat dari hasil uji-t, variabel FDR memilliki nilai t-hitung

> t-tabel. Artinya, apabila nilai rasio FDR naik, maka nilai rasio ROA menurun.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena pembiayaan yang sudah disalurkan

ternyata tidak memberikan keuntungan yang besar bagi bank, dikarenakan NPF

atau pembiayaan bermasalah semakin meningkat, sehingga menyebabkan

menurunnya mutu pembiayaan. Dalam tabel 1.4 rasio NPF memperlihatkan

persentase pembiayaan kurang lancar terus meningkat sejak tahun 2012 hingga

tahun 2015, dan baru pada tahun 2016 pembiayaan kurang lancar menurun, meski

hanya sekitar 0.24%. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh

Al Parisi (2017)125 yang menyatakan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR)

berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

5. Non Performing Financing (NPF)

Rasio Non Performing Financing (NPF), selalu digunakan pada saat

mempublikasikan kondisi kinerja bank sebagai variabel yang mengukur tingkat

permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah.126 Berdasarkan hasil

regresi panel, diperoleh bahwa variabel Non Performing Financing (NPF)

berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada industri

perbankan syariah di Indonesia, dilihat dari hasil uji-t, variabel NPF memilliki nilai

t-hitung > t-tabel. Rasio NPF yang berpengaruh negatif signifikan dapat

diinterpretasikan bahwa apabila nilai rasio NPF naik, maka nilai rasio ROA

menurun.

124 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia, h. 59. 125 Salman Al Parisi, Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia,

(Ekonomika, Vol. 2, No. 1, 2017), h. 48. 126 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96.

Page 112: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

97

Salah satu risiko usaha bank menurut Peraturan Bank Indonesia adalah risiko

kredit yang didefinisikan sebagai risiko yang timbul akibat kegagalan counterparty

memenuhi kewajiban. Tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank

menyebabkan bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang

sudah diperkirakan. NPF mencerminkan risiko pembiayaan (kredit), semakin kecil

NPF maka semakin kecil pula risiko pembiayaan (kredit) yang ditanggung oleh

bank, dan sebaliknya. 127 Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya,

baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi

terhadap kerugian bank128, atau berdampak pada menurunnya profitabilitas bank.

Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuhanah (2016), yang

menyatakan bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

6. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya.129 Berdasarkan hasil regresi panel,

diperoleh bahwa variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return

On Asset (ROA) pada industri perbankan syariah di Indonesia, dilihat dari hasil

uji-t, variabel NPF memilliki nilai t-hitung > t-tabel. Rasio BOPO yang

berpengaruh negatif signifikan dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan rasio

BOPO dapat menurunkan nilai rasio ROA.

Semakin tinggi rasio BOPO berarti semakin inefisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar, yang kemungkinan akan mengurangi

profitabilitas bank. Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuni (2016)130, Yuhanah (2016), dan Al Parisi (2017)131 yang menyatakan

127 Salman Al Parisi, Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia, h. 48. 128 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, h. 96. 129 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan,, h. 119-120. 130 Sri Wahyuni, Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah, h. 117. 131 Salman Al Parisi, Determinan Kinerja, h. 48.

Page 113: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

98

bahwa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA).

F. Analisis Pengaruh Variabel Struktur Pasar Market Share (MS) dan

Concentration Ratio (CR4) terhadap Kinerja (ROA) Industri Perbanakn

Syariah di Indonesia

Secara umum terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dan

keuntungan.132 Keuntungan yang diperoleh dari pangsa pasar mencerminkan

kekuatan pasar (karena perusahaan menggarap permintaan pasar) atau efisiensi

yang lebih baik (karena mencapai skala ekonomi).133 Setelah dilakukan regresi,

diperoleh hasil estimasi pada variabel Pangsa Pasar/Market Share (MS) tidak

memiliki hubungan terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan struktur pasar yang

diproksikan dengan market share tidak memiliki pengaruh dalam menjelaskan

profitbilitas yang diproksikan dengan variabel ROA pada industri perbankan

syariah di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan, bahwa kinerja baik pada industri

perbankan syariah bukan disebabkan oleh hipotesis efisiensi.

Hal ini didukung dengan permasalahan yang masih dialami industri perbankan

syariah di Indonesia pada periode penelitian, yaitu tahun 2012 hingga tahun 2016.

yang menunjukkan bahwa industri perbankan di Indonesia masih belum efisien.

Menurut data yang tersaji pada tabel 1.4, nilai rasio BOPO perbankan syariah

berada dikisaran 70%, dengan masih tingginya nilai BOPO mencerminkan

inefisiensi di industri perbankan syariah di Indonesia. Kemungkinan masih

tingginya nilai BOPO yang berimbas pada inefisiensi industri perbankan syariah

adalah dari segi biaya-biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh bank syariah,

seperti tingginya biaya pencadangan yang harus dilakukan bank syariah akibat

132 Marizka Lutfiah, Analisis Dampak Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) terhadap

Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 16. 133 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 56.

Page 114: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

99

masih tingginya pembiyaan bermasalah yang dialami oleh bank syariah, seperti

pada tabel 1.4 yang menunjukkan rasio NPF yang masih tinggi setiap tahunnya.

Menurut peneltian yang dilakukan oleh Dina, masalah lain yang terkait

tingginya rasio BOPO adalah skala ekonomi. Skala ekonomi adalah keunggulan

biaya yang berhubungan dengan ukuran yang besar. Semakin besar skala usaha,

maka diharapkan akan meningkatkan keunggulan biaya. Hal ini tidak mudah

dilakukan oleh industri perbankan syariah karena skala ekonomi bank syariah

secara umum lebih kecil dibandingkan perbankan konvensional, sehingga

pendapatan yang diterima bank syariah juga belum terlalu besar jika dibandingkan

dengan biaya tetap yang cukup tinggi (biaya teknologi dan pengembangan sumber

daya manusia). Skala ekonomi yang masih relatif kecil tak hanya berdampak pada

tingkat biaya tetap yang tinggi, tapi juga pada tingkat persaingan pasar.134

Kondisi rendahnya persaingan pada industri perbankan syariah saat ini,

memberi dampak pada tingkat inefisiensi. Relatif kecilnya mayoritas bank-bank

syariah saat ini, membuat persaingan dalam menarik nasabah dengan bank-bank

besar menjadi tantangan tersendiri. Untuk mencapai pangsa pasar yang luas,

industri perbankan syariah bukan bersaing dengan antar sesama bank syariah saja

namun masih harus bersaing dengan perbankan konvensioal. Nyatanya, pangsa

pasar yang dimiliki bank syariah masih sangat kecil dibandingkan dengan bank

konvensional, berdasarkan tabel 1.3, pangsa pasar dari segi aset yang dimiliki oleh

bank syariah hanya mencapai 5% pada Desember 2016. Kondisi ini mengakibatkan

rendahnya persaingan pada industri perbankan syariah jika dihadapkan dengan

bank konvensional, yang juga turut menyumbangkan dampak pada tingkat

inefisiensi industri.

Konsentrasi industri merupakan kriteria yang utama dan umum digunakan

untuk menganalisis struktur pasar di suatu industri. 135Apabila tingkat konsentrasi

dalam suatu industri tinggi, maka tingkat persaingan antar perusahaan dalam

134 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 48. 135 Lincolin Arsyad, dan Stephanus Eri Kusuma, Ekonomi Industri, h. 98.

Page 115: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

100

industri tersebut rendah.136 Indikator yang umum digunakan untuk mengukur

konsentrasi pasar adalah Rasio Konsentrasi/Concentration Ratio (CR), dalam

penelitian ini digunakan rasio konsentrasi aset untuk 4 bank umum syariah tebesar

(CR4). Setelah dilakukan regresi, diperoleh hasil estimasi pada variabel tingkat

konsentrasi (CR4), tidak memiliki hubungan terhadap ROA. Hal ini

mengindikasikan struktur pasar yang diproksikan dengan concentration ratio tidak

memiliki pengaruh dalam menjelaskan profitbilitas yang diproksikan dengan

variabel ROA pada industri perbankan syariah di Indonesia. Hal ini juga

menunjukkan, bahwa kinerja baik pada industri perbankan syariah bukan

disebabkan oleh hipotesis tradisional.

Dugaan terjadinya perilaku kolusi dalam industri perbankan syariah di

Indonesia juga tidak terbukti dalam penelitian kali ini, hal ini diperkuat oleh

variabel interaksi pangsa pasar dan konsentrasi pasar (MSCR4) yang bernilai

negatif dan tidak signifikan. Artinya, perilaku kolusi sebagai akibat dari struktur

pasar yang memberikan market power pada industri tidak terbukti pada industri

perbankan syariah di Indonesia, hal tersebut juga sejalan dengan karakteristik bank

syariah dalam menentukan tingkat bagi hasil antara masing-masing bank syariah

dengan nasabah berbeda, tergantung kepada pendapatan yang diperoleh nasabah

pembiayaan berdasarkan hasil dari pembiayaan atas usaha yang berjalan sesuai

dengan kebijakan masing-masing bank.

Industri perbankan syariah di Indonesia masih memiliki struktur pasar

oligopoli yang terkonsentrasi tinggi, walaupun dengan penguasaan yang semakin

menurun tiap tahunnya. Terlepas dari kecenderungan nilai CR4 yang semakin

menurun, konsentrasi tinggi masih dialami oleh industri perbankan syariah dimana

CR4 pada Desember 2016 bernilai 53%, hal ini diduga terjadi karena keunggulan

dari segi ukuran bank atau usia bank yang membentuk kurva pembelajaran dari

bank umum syariah yang telah lebih dahulu berdiri, seperti dalam hal penerapan

prinsip-prinsip syariah, sumber daya manusia yang dimiliki terlebih dahulu serta

faktor pendukung lainnya. Pangsa pasar perbankan syariah terus dikuasai secara

136 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 50.

Page 116: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

101

dominan oleh dua bank besar, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat

Indonesia. Setelah kedua bank tersebut, bank terbesar lainnya hanya menguasai

kurang dari 8% pangsa pasar, seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.5.

Ukuran bank juga merupakan salah satu keunggulan dalam mengambil pangsa

pasar. Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank umum syariah yang memiliki

aset dan dana pihak ketiga (DPK) terbesar serta penyaluran pembiayaan yang

cukup besar pula dibanding bank syariah lainnya. BSM merupakan anak

perusahaan dari Bank Mandiri, dimana BSM rutin mendapat tambahan modal

berupa suntikan dana dari sang induk, hal itu yang membuat BSM memiliki pangsa

pasar aset tertinggi serta memberikan ruang yang cukup bagi BSM untuk

memperkuat fungsi intermediasi. Dari segi usia bank, sebagai contoh, Bank

Muamalat Indonesia (BMI) yang merupakan bank syariah pertama yang ada di

Indonesia sejak tahun 1992, BMI memiliki waktu yang cukup lama dalam

membentuk ketepatan sistem operasionalnya dan menciptakan kesan sebagai bank

syariah yang berpengalaman dan terpercaya dalam menggaet target pasarnya.

Dari hasil regresi yang dilakukan, dapat diketahui struktur pasar yang

diproksikan melalui market share (pangsa pasar) dan concentration ratio

(konsentrasi pasar) tidak terbukti mempengaruhi kinerja industri perbankan

syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Dina,

137 yang menemukan bahwa kinerja industri perbankan syariah Indonesia tidak

didukung oleh hipotesis tradisional tentang perilaku kolusif akibat adanya

kekuatan pasar, dan tidak pula didukung oleh hipotesis efisiensi struktur.

Temuan ini memang berbeda dengan beberapa penelitian lainnya, yang

menerima salah satu di antara dua hipotesis yang diujikan (hipotesis tradisional

dan hipotesis efisiensi). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Naylah (2010)138,

yang menyatakan bahwa industri perbankan di Indonesia mendukung hipotesis

tradisional atau traditional hypothesis, dimana tingkat profitabilitas yang

137 Ilma Dina, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan Syariah

Indonesia, h. 52. 138 Maal Naylah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Indonesia, h. 126-

127.

Page 117: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

102

meningkat dipengaruhi oleh meningkatnya konsentrasi pasar. Peningkatan

konsentrasi juga didukung oleh adanya kebijakan penguatan struktur modal sesuai

arah kebijakan API dengan merger. Dengan merger, selain memperbaiki struktur

modal, bank-bank juga akan menurunkan competition level sehingga bank akan

lebih leluasa dalam meningkatkan profitabilitasnya, yang antara lain dapat

dilakukan dengan tindakan kolusif antar bank dengan melakukan strategi

penyeragaman tingkat suku bunga. Serta penelitian yang dilakukan oleh Amalia

dan Nasution (2007)139 dan Yuhanah (2016)140, yang menghasilkan kesimpulan

bahwa industri perbankan syariah di Indonesia mendukung hipotesis efisiensi atau

Efficient Structure Hypothesis, sebaiknya pemerintah tidak membatasi pangsa

pasar dan konsentrasi dalam industri , karena pencapaian industri atas pangsa pasar

dan konsentrasi berdasarkan efisiensi yang dilakukan. Maka, perilaku merger tidak

dianjurkan, karena hanya akan membuang sumber daya.

Terlepas dari perbedaan tidak diterimanya salah satu dari hipotesis yang

diujikan, lebih lanjut, dari hasil penelitian yang dilakukan, struktur pasar diduga

tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas, karena memang secara normatif

bank syariah tidak dibenarkan menggunakan kekuatan pasar yang dimillikinya

untuk mengeksploitasi pasar dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya.

Struktur pasar monopoli atau persaingan tidak sempurna lainnya menjadi tidak

relevan dengan prinsip syariah yang melarang menggunakan market power.

139 Fitri Amalia, dan Mustafa Edwin Nasution, Perbandiangan Profitabilitas Perbankan Syariah

dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku, h. 49. 140 Siti Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia,

h. 94-95.

Page 118: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan karena dari data yang ada, tingginya tingkat

konsentrasi pada industri perbankan syariah di Indonesia pada saat yang

bersamaan diikuti dengan performa kinerja yang cukup baik. Hal ini

memunculkan dugaan adanya hubungan diantara keduanya, apakah terjadi

market power pada industri yang mengarah pada perilaku kolusif atau hal lain

yang dapat menjelaskan hubungan tersebut. Penelitian ini mencoba mengetahui

pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri perbankan syariah di

Indonesia. Dengan menggunakan data 10 bank umum syariah pada periode

2012 hingga 2016.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on

assets (ROA) sebagai proksi dari kinerja. Untuk memfokuskan penelitian yang

dilakukan, variabel dependen diregresikan dengan dua variabel independen

sebagai proksi dari struktur pasar, yaitu pangsa pasar (MS) dan konsentrasi

pasar (CR4). Beberapa variabel lain yang dijadikan variabel independen adalah

MSCR4 (variabel interkasi, hasil perkalian antara MS dan CR4) sebagai

pembuktian apakah terdapat perilaku kolusif dalam industri, variabel kontrol

yag terdiri dari financing to deposit ratio (FDR), non performing financing

(NPF) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil untuk

menjawab tujuan penelitian tentang pengaruh struktur pasar terhadap kinerja

industri perbankan syariah di Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan

2016 adalah sebagai berikut:

Page 119: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

104

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa kinerja industri perbankan

syariah di Indonesia tidak didukung oleh hipotesis tradisional (traditional

hypothesis) tentang perilaku kolusif akibat adanya kekuatan pasar, dan tidak

juga didukung oleh hipotesis efisiensi struktur (efficient structure hypothesis).

Struktur pasar yang diproksikan dengan pangsa pasar dan konsentrasi pasar

tidak terbukti mempengaruhi kinerja industri perbankan syariah di Indonesia.

Dugaan terjadinya perilaku kolusi dalam industri perbankan syariah di

Indonesia juga tidak terbukti dalam penelitian kali ini, hal ini diperkuat oleh

variabel interaksi pangsa pasar dan konsentrasi pasar (MSCR4) yang bernilai

negatif dan tidak signifikan.

Sedangkan, financing to deposit ratio (FDR), non performing financing

(NPF) dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja industri perbankan syariah di

Indonesia. Yang berarti bahwa, setiap kenaikan rasio FDR, NPF, dan BOPO

secara parsial akan menurunkan kinerja industri perbankan syariah di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka penulis

menyarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam industri perbankan syariah di Indonesia, sebaiknya pemerintah

tidak membatasi pangsa pasar dan konsentrasi. Karena stuktur pasar

industri perbankan syariah di Indonesia tidak berpengaruh terhadap kinerja

meskipun konsentrasi dalam industri cukup tinggi.

2. Karena paradigma SCP tidak dapat menjelaskan kinerja yang terjadi pada

industri perbankan syariah di Indonesia, untuk penelitian selanjutnya dapat

menggunakan paradigma lain yang terkait dengan ekonomi industri untuk

mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat juga menambahkan atau menggunakan

variabel struktural dan variabel kontrol lain yang mempengaruhi industri

Page 120: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

105

perbankan syariah di Indonesia, maupun menambahkan periode rentang

waktu yang digunakan, menambah jumlah sampel dengan menyertakan

Unit Usaha Syariah (UUS), atau melakukan komparasi perbandingan

pengaruh struktur pasar terhadap kinerja antara industri perbankan syariah

dan industri perbankan konvensional.

Page 121: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

106

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Mostak. Market Structure and Performance of Bangladesh Banking

Industry: A Panel Data Analysis. Bangladesh Development Studies, Vol.

XXXV, No. 3, September 2012.

Al Parisi, Salman. Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di

Indonesia. Ekonomika, Vol. 2, No. 1, 2017.

Amalia, Fitri dan Mustafa Edwin Nasution. Perbandiangan Profitabilitas

Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan

Metode Struktur Kinerja dan Perilaku. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan

Indonesia, Vol. VII, No. 02, 2007.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press

dan Tazkia Cendekia, 2001.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia Publisher,

2009.

Arsyad, Lincolin dan Stephanus Eri Kusuma. Ekonomi Industri Pendekatan

Struktur, Perilaku, dan Kinerja. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014.

Bank Indonesia. Lampiran 1a SE-BI No. 9/24/DPbs Tahun 2007, data diakses pada

1 Juli 2017 dari www.bi.go.id.

Bank Indonesia. Lampiran I SE-BI No. 13/24/DPNP Tahun 2011, data diakses pada

1 Juli 2007 dari www.bi.go.id.

Baye, Michael R. dan Jeffrey T. Prince. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis.

Managerial Economics and Business Strategy. Terj. Febriela Sirait. Edisi 8.

Jakarta: Salemba Empat, 2016.

Belangkaehe, Rebeka. Dkk. Analisis Struktur Pasar, Perilaku, dan Kinerja Industri

Perbankan Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-

2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 14, No. 3, Oktober 2014.

Page 122: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

107

Beritasatu.com. Profitabilitas Perbankan Syariah Masih Menurun. Minggu, 15

November 2015. Berita ini diakses pada 19 Juni 2017 dari

http://www.beritasatu.com/ekonomi/322241-profitabilitas-perbankan-

syariah-masih-menurun.html.

Bhatti, Ghulam Ali. Evidence on Structure Conduct Performance Hypothesis in

Pakistani Commercial Banks. International Journal of Business and

Management, Vol. 5, No.9, September 2010.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005.

Dina, Ilma. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri pada Perbankan

Syariah Indonesia. Tesis Magister Sains Ekonomi, Universitas Indonesia,

2013.

Hariyani, Ismi. Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT

Gramedia, 2010.

Lutfiah, Marizka. Analisis Dampak Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia

(API) terhadap Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Perbankan

Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor, 2008.

Naylah, Maal. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan

Indonesia. Tesis Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas

Diponegoro, 2010.

Neuberger, Doris. Structure, Conduct, and Performance in Banking Markets,

Working Paper University of Rostock, Institute of Theory, No.12, 1997.

Nur’aini Ihsan, Dwi. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Banten: UIN

Jakarta Press, 2013.

Page 123: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

108

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. Teori Ekonomi Suatu Pengantar Edisi

Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

2006.

Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews.

Yogyakarta: ANDI, 2012.

Sarwono, Jonathan. Prosedur-prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi dan

Tesis dengan Eviews. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2016.

Sudaryo, Yoyo dan Aditya Yudanegara. Investasi Bank dan Lembaga Keuangan.

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017.

Sukandarrumidi. Metedologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.

Suryani. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Walisongo, Vol. 19, No. 1,

Mei 2011.

Teguh, Muhammad. Ekonomi Industri. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010.

Umar, Husen. Metode Riset Bisnis: Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset

Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan

Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2002

Wahyuni, Sri. Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2016.

Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Edisi

ke-3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

Page 124: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

109

Yuhanah, Siti. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

di Indonesia. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2016.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 125: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

(aset dalam jutaan rupiah)

No.

PT. Bank Syariah Mandiri

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 2.17 32.67232 65.98059 2155.739 87.25 2.52 70.47 49,616,835

2 2012-2 2.25 31.98203 66.10753 2114.253 92.21 3.04 70.11 49,703,905

3 2012-3 2.22 30.3591 64.31766 1952.626 93.9 3.1 71.14 51,203,659

4 2012-4 2.25 27.80738 63.49057 1765.506 94.4 2.82 73 54,229,396

5 2013-1 2.56 26.46864 61.82298 1636.37 95.61 3.44 69.24 55,479,062

6 2013-2 1.79 26.75785 62.15982 1663.263 94.22 2.9 81.63 58,483,564

7 2013-3 1.51 27.14418 62.97252 1709.338 91.29 3.4 87.53 61,810,295

8 2013-4 1.53 26.40186 61.8298 1632.421 89.37 4.32 84.03 63,965,361

9 2014-1 1.77 26.1542 62.67402 1639.189 90.34 4.88 81.99 63,009,396

10 2014-2 0.66 24.92431 62.30138 1552.819 89.91 6.46 93.03 62,786,572

11 2014-3 0.8 25.38387 62.80619 1594.264 85.68 6.76 93.02 65,368,281

12 2014-4 -0.04 24.58505 62.13974 1527.709 81.92 6.84 100.6 66,955,671

13 2015-1 0.44 25.0232 61.21959 1531.91 81.45 6.77 95.92 67,151,521

14 2015-2 0.55 24.48086 60.43817 1479.578 85.01 6.67 96.16 66,953,689

15 2015-3 0.42 23.78792 59.9625 1426.383 84.49 6.89 97.41 67,120,476

16 2015-4 0.56 23.75253 58.98773 1401.108 81.99 6.06 94.78 70,369,709

17 2016-1 0.56 24.0281 58.50358 1405.73 80.16 6.42 94.44 71,548,944

18 2016-2 0.62 23.51959 57.26143 1346.765 82.31 5.58 93.76 72,022,855

19 2016-3 0.6 22.37799 54.47823 1219.113 80.4 5.43 93.93 74,241,902

20 2016-4 0.59 22.11244 53.4691 1182.332 79.19 4.92 94.12 78,831,722

Page 126: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank Muamalat Indonesia

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 1.51 20.30551 65.98059 1339.769 97.08 2.83 85.66 30,836,353

2 2012-2 1.61 21.03397 66.10753 1390.504 99.85 2.73 84.56 32,689,318

3 2012-3 1.62 21.16733 64.31766 1361.433 99.96 2.21 84 35,700,818

4 2012-4 1.54 23.00014 63.49057 1460.292 94.15 2.09 84.48 44,854,413

5 2013-1 1.72 22.17109 61.82298 1370.683 102.02 2.02 82.07 46,471,264

6 2013-2 1.69 21.94255 62.15982 1363.945 106.5 2.28 82.37 47,958,958

7 2013-3 1.68 22.28893 62.97252 1403.59 103.4 1.84 82.67 50,754,347

8 2013-4 0.5 22.1747 61.8298 1371.057 99.99 1.35 93.86 53,723,979

9 2014-1 1.44 22.74287 62.67402 1425.387 105.4 2.11 85.55 54,790,981

10 2014-2 1.03 23.21814 62.30138 1446.523 96.78 3.3 89.11 58,488,595

11 2014-3 0.1 23.03972 62.80619 1447.037 98.81 5.96 98.32 59,331,645

12 2014-4 0.17 22.92777 62.13974 1424.726 84.14 6.55 64.81 62,442,190

13 2015-1 0.63 20.89089 61.21959 1278.932 94.63 6.37 96.71 56,062,164

14 2015-2 0.51 20.42446 60.43817 1234.417 99.05 4.93 94.84 55,859,682

15 2015-3 0.36 20.02463 59.9625 1200.727 96.09 4.64 96.26 56,501,886

16 2015-4 0.2 19.28719 58.98773 1137.708 90.3 7.11 97.36 57,140,617

17 2016-1 0.25 18.03816 58.50358 1055.297 97.3 6.07 97.32 53,712,592

18 2016-2 0.15 17.20817 57.26143 985.3646 99.11 7.23 99.9 52,695,732

19 2016-3 0.13 16.30849 54.47823 888.4578 96.47 4.43 98.89 54,105,544

20 2016-4 0.22 15.64818 53.4691 836.6943 95.13 3.83 97.76 55,786,398

Page 127: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank BRI Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 0.17 6.929115 65.98059 457.1871 101.76 3.31 99.15 10,522,693

2 2012-2 1.21 7.387488 66.10753 488.3686 102.77 2.88 91.16 11,481,043

3 2012-3 1.34 7.232949 64.31766 465.2064 99.99 2.87 89.95 12,199,092

4 2012-4 1.19 7.224417 63.49057 458.6824 103.07 3 86.63 14,088,914

5 2013-1 1.71 7.205869 61.82298 445.4883 100.9 3.04 85.54 15,103,717

6 2013-2 1.41 7.510978 62.15982 466.8811 103.67 2.89 87.55 16,416,445

7 2013-3 1.36 7.365897 62.97252 463.8491 105.61 2.98 80.8 16,772,958

8 2013-4 1.15 7.182269 61.8298 444.0782 102.7 4.06 83.23 17,400,914

9 2014-1 0.46 7.296889 62.67402 457.3254 102.13 4.04 92.43 17,579,299

10 2014-2 0.05 7.271221 62.30138 453.0071 95.14 4.38 99.84 18,316,859

11 2014-3 0.3 7.205081 62.80619 452.5237 94.85 4.79 97.35 18,554,452

12 2014-4 0.08 7.469716 62.13974 464.1662 93.9 4.6 99.77 20,343,249

13 2015-1 0.53 7.664518 61.21959 469.2186 88.24 4.96 96.13 20,568,270

14 2015-2 0.78 7.907791 60.43817 477.9324 92.05 5.31 93.84 21,627,334

15 2015-3 0.8 8.085715 59.9625 484.8397 86.61 4.9 93.97 22,814,816

16 2015-4 0.77 8.178655 58.98773 482.4403 84.16 4.86 93.79 24,230,247

17 2016-1 0.99 8.150096 58.50358 476.8098 82.73 4.84 90.7 24,268,704

18 2016-2 1.03 8.148891 57.26143 466.6171 87.92 4.87 90.41 24,953,941

19 2016-3 0.98 7.706852 54.47823 419.8557 83.98 5.22 90.99 25,568,485

20 2016-4 0.95 7.766305 53.4691 415.2573 81.42 4.57 91.33 27,687,188

Page 128: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank BNI Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 0.63 6.073643 65.98059 400.7425 78.78 4.27 91.2 9,223,555

2 2012-2 0.65 5.70404 66.10753 377.0799 80.94 2.45 92.81 8,864,762

3 2012-3 1.31 5.558284 64.31766 357.4958 85.36 2.33 86.46 9,374,602

4 2012-4 1.48 5.458631 63.49057 346.5716 84.99 2.02 85.39 10,645,313

5 2013-1 1.62 5.977384 61.82298 369.5397 80.11 2.13 82.95 12,528,777

6 2013-2 1.24 5.948442 62.15982 369.7541 92.13 2.11 84.44 13,001,272

7 2013-3 1.22 6.173509 62.97252 388.7615 96.37 2.06 84.06 14,057,760

8 2013-4 1.37 6.07097 61.8298 375.3669 97.86 1.86 83.94 14,708,504

9 2014-1 1.22 6.480064 62.67402 406.1317 96.67 1.96 89.41 15,611,446

10 2014-2 1.11 6.887712 62.30138 429.114 98.98 2 90.36 17,350,767

11 2014-3 1.11 7.177528 62.80619 450.7932 94.32 1.99 90.54 18,483,498

12 2014-4 1.27 7.157192 62.13974 444.746 92.6 1.86 89.8 19,492,112

13 2015-1 1.2 7.640979 61.21959 467.7776 90.1 2.22 89.87 20,505,103

14 2015-2 1.3 7.62505 60.43817 460.844 96.65 2.42 90.39 20,854,054

15 2015-3 1.32 8.064233 59.9625 483.5515 89.65 2.54 91.6 22,754,200

16 2015-4 1.43 7.769362 58.98773 458.2971 91.94 2.53 89.63 23,017,667

17 2016-1 1.65 8.287223 58.50358 484.8322 86.26 2.77 85.37 24,677,029

18 2016-2 1.59 8.384775 57.26143 480.1242 86.92 2.8 85.88 25,676,278

19 2016-3 1.53 8.084891 54.47823 440.4506 85.79 3.03 86.28 26,822,678

20 2016-4 1.44 7.942176 53.4691 424.661 84.57 2.94 87.67 28,314,175

Page 129: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank Panin Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 2.35 0.680243 65.98059 44.8828 140.35 0.74 69.59 1,033,030

2 2012-2 3.03 0.818569 66.10753 54.11355 127.88 0.29 60.62 1,272,154

3 2012-3 2.9 1.023582 64.31766 65.83443 149.82 0.19 59.74 1,726,374

4 2012-4 3.48 1.097582 63.49057 69.68609 105.66 0.2 47.6 2,140,482

5 2013-1 2.72 1.08963 61.82298 67.3642 120.91 0.62 59.42 2,283,898

6 2013-2 2.34 1.192505 62.15982 74.12589 123.6 0.57 64.34 2,606,410

7 2013-3 2.18 1.40913 62.97252 88.73647 112.46 1.05 64.17 3,208,744

8 2013-4 1.03 1.672683 61.8298 103.4217 90.4 1.02 81.31 4,052,510

9 2014-1 1.45 1.785915 62.67402 111.9305 112.84 1.03 80.67 4,302,538

10 2014-2 1.64 1.862585 62.30138 116.0416 140.97 0.76 75.58 4,692,020

11 2014-3 1.82 2.042822 62.80619 128.3019 111.93 0.81 72.9 5,260,655

12 2014-4 1.99 2.278929 62.13974 141.6121 94.04 0.53 82.58 6,206,504

13 2015-1 1.56 2.400585 61.21959 146.9628 96.43 0.88 85.61 6,442,137

14 2015-2 1.22 2.453807 60.43817 148.3036 96.43 0.91 88.8 6,711,016

15 2015-3 1.13 2.504033 59.9625 150.1481 96.1 1.76 89.57 7,065,431

16 2015-4 1.12 2.408083 58.98773 142.0474 96.43 2.63 89.33 7,134,235

17 2016-1 0.2 2.357991 58.50358 137.9509 94.03 2.7 98.14 7,021,436

18 2016-2 0.36 2.537662 57.26143 145.3101 89.6 2.7 96.51 7,770,955

19 2016-3 0.42 2.45925 54.47823 133.9756 89.14 2.87 95.91 8,158,882

20 2016-4 0.37 2.456624 53.4691 131.3535 91.99 2.26 96.17 8,757,964

Page 130: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank Mega Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 3.52 3.868576 65.98059 255.2509 84.9 2.96 80.03 5,874,897

2 2012-2 4.13 3.852831 66.10753 254.7011 92.09 2.88 77.3 5,987,762

3 2012-3 4.11 4.331341 64.31766 278.5817 88.03 2.86 76.89 7,305,239

4 2012-4 3.81 4.186753 63.49057 265.8193 88.88 2.67 77.28 8,164,921

5 2013-1 3.57 3.987042 61.82298 246.4908 98.37 2.83 77.48 8,356,960

6 2013-2 2.94 3.939667 62.15982 244.889 104.19 3.67 81.41 8,610,773

7 2013-3 2.57 3.800054 62.97252 239.299 102.89 3.3 84.21 8,653,141

8 2013-4 2.33 3.764952 61.8298 232.7862 93.37 2.98 86.09 9,121,575

9 2014-1 1.18 3.518033 62.67402 220.4893 95.53 3.22 89.82 8,475,470

10 2014-2 0.99 3.354959 62.30138 209.0186 95.68 3.48 91.9 8,451,443

11 2014-3 0.24 3.144269 62.80619 197.4796 90.5 3.77 97.96 8,097,090

12 2014-4 0.29 2.585888 62.13974 160.6864 93.61 3.89 97.61 7,042,486

13 2015-1 -1.21 2.286724 61.21959 139.9923 95.21 4.33 110.53 6,136,584

14 2015-2 -0.73 1.968113 60.43817 118.9491 94.92 4.86 104.8 5,382,671

15 2015-3 -0.34 1.790038 59.9625 107.3352 98.86 4.78 102.33 5,050,808

16 2015-4 0.3 1.876656 58.98773 110.6997 98.49 4.26 99.51 5,559,820

17 2016-1 4.86 1.867784 58.50358 109.272 95.85 4.18 84.92 5,561,738

18 2016-2 3.21 1.789044 57.26143 102.4432 95.97 4.16 89.07 5,478,501

19 2016-3 2.63 1.737249 54.47823 94.64223 98.13 3.74 89.5 5,763,548

20 2016-4 2.63 1.720946 53.4691 92.01743 95.24 3.3 88.16 6,135,241

Page 131: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank Jabar Banten Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 0.94 1.76522 65.98059 116.4703 90.92 1.43 90.28 2,680,699

2 2012-2 0.11 1.880037 66.10753 124.2846 91.55 5.68 98.78 2,921,803

3 2012-3 0.68 1.899584 64.31766 122.1768 103.48 4.8 90.46 3,203,838

4 2012-4 -0.59 2.173876 63.49057 138.0206 87.99 4.46 110.34 4,239,449

5 2013-1 1.92 2.14881 61.82298 132.8458 85.69 4.35 71.47 4,503,970

6 2013-2 0.93 2.082689 62.15982 129.4596 96.82 3.92 84.52 4,552,049

7 2013-3 0.91 2.016553 62.97252 126.9875 104.28 3.97 85.04 4,591,914

8 2013-4 0.91 1.937909 61.8298 119.8205 97.4 1.86 85.76 4,695,088

9 2014-1 0.15 2.126567 62.67402 133.2805 87.55 2.95 97.42 5,123,218

10 2014-2 0.07 2.004735 62.30138 124.8978 94.84 2.84 98.82 5,050,108

11 2014-3 -0.49 2.006905 62.80619 126.0461 135.08 6.9 102.31 5,168,162

12 2014-4 0.69 2.237431 62.13974 139.0334 93.69 5.91 96.94 6,093,488

13 2015-1 0.25 2.234248 61.21959 136.7798 104.75 6.93 98.78 5,995,761

14 2015-2 0.07 2.29148 60.43817 138.4928 95.7 6.91 99.47 6,267,060

15 2015-3 -0.95 2.163865 59.9625 129.7508 103.48 6.91 104.25 6,105,606

16 2015-4 0.25 2.17374 58.98773 128.224 104.75 6.93 98.78 6,439,966

17 2016-1 0.9 2.265362 58.50358 132.5318 92.53 6.93 95.12 6,745,613

18 2016-2 -1.94 2.293638 57.26143 131.337 93.67 17.09 106.12 7,023,692

19 2016-3 -6.15 2.090273 54.47823 113.8743 107.42 12.5 118.66 6,934,751

20 2016-4 -8.09 2.087397 53.4691 111.6112 98.73 17.91 122.77 7,441,653

Page 132: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Bank Syariah Bukopin

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 0.54 1.768147 65.98059 116.6634 90.34 3.12 94.45 2,685,143

2 2012-2 0.52 2.033768 66.10753 134.4473 93.56 2.68 94.05 3,160,719

3 2012-3 0.61 2.06853 64.31766 133.043 99.33 4.74 93.34 3,488,783

4 2012-4 0.55 1.854243 63.49057 117.727 92.29 4.57 91.59 3,616,108

5 2013-1 1.08 1.740308 61.82298 107.591 87.8 4.62 88.67 3,647,737

6 2013-2 1.04 1.789511 62.15982 111.2357 92.43 4.32 88.82 3,911,263

7 2013-3 0.79 1.811324 62.97252 114.0636 95.15 4.45 91.5 4,124,584

8 2013-4 0.69 1.792612 61.8298 110.8368 100.29 4.27 92.29 4,343,069

9 2014-1 0.22 1.878702 62.67402 117.7458 97.14 4.61 97.33 4,526,076

10 2014-2 0.27 1.844081 62.30138 114.8888 102.84 4.31 96.83 4,645,407

11 2014-3 0.23 1.860117 62.80619 116.8269 103.66 4.27 97.08 4,790,155

12 2014-4 0.27 1.894859 62.13974 117.7461 92.89 4.07 96.77 5,160,517

13 2015-1 0.35 1.901376 61.21959 116.4014 95.12 4.52 96.1 5,102,475

14 2015-2 0.49 1.9071 60.43817 115.2616 93.82 3.03 94.78 5,215,803

15 2015-3 0.66 1.883166 59.9625 112.9194 91.82 3.01 93.14 5,313,580

16 2015-4 0.79 1.966892 58.98773 116.0225 90.56 2.99 91.99 5,827,154

17 2016-1 1.13 2.063391 58.50358 120.7158 92.14 2.89 88.95 6,144,201

18 2016-2 1 2.118703 57.26143 121.32 92.25 2.88 89.88 6,487,998

19 2016-3 0.99 2.012022 54.47823 109.6114 87.95 2.59 89.74 6,675,144

20 2016-4 0.76 1.96901 53.4691 105.2812 88.18 3.17 91.76 7,019,599

Page 133: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. BCA Syariah

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 0.39 0.839003 65.98059 55.35792 74.14 0.15 95.63 1,274,127

2 2012-2 0.74 0.803545 66.10753 53.1204 77.41 0.14 92.24 1,248,806

3 2012-3 0.69 0.753801 64.31766 48.48273 91.67 0.12 92.61 1,271,361

4 2012-4 0.84 0.821555 63.49057 52.16102 79.91 0.1 90.87 1,602,181

5 2013-1 0.92 0.733484 61.82298 45.34615 86.35 0.09 88.76 1,537,404

6 2013-2 0.97 0.739404 62.15982 45.9612 85.86 0.01 88.36 1,616,085

7 2013-3 0.99 0.769381 62.97252 48.44989 88.98 0.07 87.46 1,751,966

8 2013-4 1.01 0.842601 61.8298 52.09782 83.48 0.1 86.91 2,041,419

9 2014-1 0.86 0.841112 62.67402 52.71587 89.53 0.15 85.37 2,026,365

10 2014-2 0.67 0.883023 62.30138 55.01357 91.17 0.14 94.94 2,224,415

11 2014-3 0.67 0.983285 62.80619 61.75639 93.02 0.14 89.15 2,532,146

12 2014-4 0.8 1.099514 62.13974 68.3235 91.2 0.1 88.1 2,994,449

13 2015-1 0.71 1.133712 61.21959 69.40537 100.11 0.92 90.62 3,042,395

14 2015-2 0.78 1.239814 60.43817 74.93211 94.13 0.6 93.33 3,390,818

15 2015-3 0.9 1.307823 59.9625 78.42034 102.1 0.6 94.6 3,690,180

16 2015-4 0.96 1.468153 58.98773 86.60303 91.41 0.7 92.48 4,349,580

17 2016-1 0.76 1.479841 58.50358 86.57599 92.76 0.59 94.07 4,406,552

18 2016-2 0.9 1.418387 57.26143 81.21887 99.6 0.55 92.87 4,343,456

19 2016-3 1 1.397896 54.47823 76.15492 97.6 1.1 92.9 4,637,703

20 2016-4 1.13 1.401277 53.4691 74.925 90.12 0.5 92.18 4,995,607

Page 134: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

No.

PT. Maybank Syariah Indonesia

Periode ROA MSAset CR4 MSCR4 FDR NPF BOPO ASET

1 2012-1 3.12 1.278159 65.98059 84.33369 240.17 0 70.19 1,941,038

2 2012-2 4.35 1.271853 66.10753 84.07905 285.79 0 57.3 1,976,612

3 2012-3 4 1.176967 64.31766 75.69978 345.06 2.06 61.71 1,985,073

4 2012-4 2.88 1.057621 63.49057 67.14898 197.7 2.49 53.77 2,062,552

5 2013-1 5.21 0.982672 61.82298 60.75174 153.01 2.78 67.63 2,059,711

6 2013-2 2.32 0.957648 62.15982 59.52726 148.52 2.79 74 2,093,094

7 2013-3 2.84 0.922393 62.97252 58.0854 257.08 2.88 69.28 2,100,390

8 2013-4 2.87 0.949319 61.8298 58.69617 152.87 2.69 67.79 2,299,971

9 2014-1 5.61 0.857282 62.67402 53.72929 182.42 2.87 53.53 2,065,320

10 2014-2 2.36 0.823978 62.30138 51.33495 177.64 5.53 80.21 2,075,674

11 2014-3 3.75 0.814707 62.80619 51.16866 180.31 0.43 67.86 2,098,026

12 2014-4 3.6 0.899432 62.13974 55.89049 157.77 5.04 69.62 2,449,541

13 2015-1 -2.63 0.794594 61.21959 48.64473 161.88 5.06 124.36 2,132,349

14 2015-2 -16.4 0.635682 60.43817 38.41947 202.45 15.15 212.62 1,738,553

15 2015-3 -10.59 0.598579 59.9625 35.89228 227.11 18.07 145.5 1,688,962

16 2015-4 -20.13 0.588479 58.98773 34.71303 110.54 35.15 192.6 1,743,439

17 2016-1 -2.9 0.530871 58.50358 31.05783 143.99 21.88 114.67 1,580,784

18 2016-2 -11.02 0.538536 57.26143 30.83732 146.43 29.31 182.28 1,649,131

19 2016-3 -10.38 0.427329 54.47823 23.28014 157.15 30.3 171.24 1,417,720

20 2016-4 -9.51 0.377196 53.4691 20.16835 134.73 43.99 160.28 1,344,720

Page 135: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

LAMPIRAN II

(aset dalam jutaan rupiah)

No. Periode Aset Total Industri Perbankan

Syariah Indonesia

1 2012-1 151,862,000

2 2012-2 155,412,000

3 2012-3 168,660,000

4 2012-4 195,018,000

5 2013-1 209,603,000

6 2013-2 218,566,000

7 2013-3 227,711,000

8 2013-4 242,276,000

9 2014-1 240,915,000

10 2014-2 251,909,000

11 2014-3 257,519,000

12 2014-4 272,343,000

13 2015-1 268,357,000

14 2015-2 273,494,000

15 2015-3 282,162,000

16 2015-4 296,262,000

17 2016-1 297,772,000

18 2016-2 306,225,000

19 2016-3 331,763,000

20 2016-4 356,504,000

Page 136: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

LAMPIRAN III

Hasil Uji Ekonometrik dengan Eviews

1. Uji Common Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 17:49

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. MSASET? 0.874662 0.146997 5.950199 0.0000

CR4? 0.180845 0.010184 17.75806 0.0000

MSCR4? -0.014104 0.002385 -5.912771 0.0000

FDR? -0.005309 0.002459 -2.159046 0.0321

NPF? -0.108613 0.024018 -4.522219 0.0000

BOPO? -0.103741 0.006142 -16.89042 0.0000 R-squared 0.864141 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.860640 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 1.081813 Akaike info criterion 3.024694

Sum squared resid 227.0419 Schwarz criterion 3.123644

Log likelihood -296.4694 Hannan-Quinn criter. 3.064738

Durbin-Watson stat 0.830014

2. Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 17:48

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 16.61010 2.249699 7.383252 0.0000

MSASET? -0.150076 0.273164 -0.549397 0.5834

CR4? -0.052832 0.030367 -1.739821 0.0836

MSCR4? 0.000935 0.003500 0.267128 0.7897

FDR? -0.008028 0.003499 -2.294429 0.0229

NPF? -0.147105 0.023281 -6.318594 0.0000

BOPO? -0.116039 0.005423 -21.39699 0.0000

Fixed Effects (Cross)

BCASY--C -1.094213

BJBSY--C -0.551411

BNISY--C -0.175326

BRISY--C 0.195091

Page 137: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

MAYBANKSY--C 0.017999

MUAMALAT--C 1.186245

PANINSY--C -1.444393

SYBUKOPIN--C -0.460103

SYMANDIRI--C 1.720426

SYMEGA--C 0.605686 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.917912 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.911220 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 0.863456 Akaike info criterion 2.620871

Sum squared resid 137.1823 Schwarz criterion 2.884736

Log likelihood -246.0871 Hannan-Quinn criter. 2.727653

F-statistic 137.1666 Durbin-Watson stat 1.250183

Prob(F-statistic) 0.000000

3. Uji Random Effect Model

Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/14/18 Time: 17:48

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 14.75420 1.847316 7.986833 0.0000

MSASET? 0.124367 0.160822 0.773319 0.4403

CR4? -0.036493 0.028053 -1.300829 0.1949

MSCR4? -0.002115 0.002512 -0.841859 0.4009

FDR? -0.006489 0.002990 -2.170485 0.0312

NPF? -0.135566 0.021889 -6.193266 0.0000

BOPO? -0.115832 0.005363 -21.59900 0.0000

Random Effects (Cross)

BCASY--C -0.431996

BJBSY--C -0.111371

BNISY--C -0.104283

BRISY--C 0.151920

MAYBANKSY--C 0.316690

MUAMALAT--C 0.022444

PANINSY--C -0.833177

SYBUKOPIN--C 0.018548

SYMANDIRI--C 0.093022

SYMEGA--C 0.878203 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.512877 0.2608

Page 138: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

Idiosyncratic random 0.863456 0.7392 Weighted Statistics R-squared 0.900952 Mean dependent var 0.242658

Adjusted R-squared 0.897873 S.D. dependent var 2.705462

S.E. of regression 0.864593 Sum squared resid 144.2716

F-statistic 292.5922 Durbin-Watson stat 1.188595

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.888963 Mean dependent var 0.688750

Sum squared resid 185.5607 Durbin-Watson stat 0.924122

4. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.668283 (9,184) 0.0000

Cross-section Chi-square 56.458415 9 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA?

Method: Panel Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 18:09

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.75023 1.987546 6.918195 0.0000

MSASET? 0.154042 0.168089 0.916432 0.3606

CR4? -0.024635 0.031076 -0.792730 0.4289

MSCR4? -0.002481 0.002721 -0.911873 0.3630

FDR? -0.005065 0.002207 -2.294625 0.0228

NPF? -0.113624 0.021567 -5.268401 0.0000

BOPO? -0.115991 0.005790 -20.03421 0.0000 R-squared 0.891138 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.887753 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 0.970889 Akaike info criterion 2.813163

Sum squared resid 181.9266 Schwarz criterion 2.928604

Log likelihood -274.3163 Hannan-Quinn criter. 2.859880

F-statistic 263.3138 Durbin-Watson stat 0.952954

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 139: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program

5. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 5.508749 6 0.4804

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. MSASET? -0.150076 0.124367 0.048755 0.2139

CR4? -0.052832 -0.036493 0.000135 0.1598

MSCR4? 0.000935 -0.002115 0.000006 0.2109

FDR? -0.008028 -0.006489 0.000003 0.3972

NPF? -0.147105 -0.135566 0.000063 0.1456

BOPO? -0.116039 -0.115832 0.000001 0.7971

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA?

Method: Panel Least Squares

Date: 01/14/18 Time: 18:10

Sample: 2012Q1 2016Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 200 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 16.61010 2.249699 7.383252 0.0000

MSASET? -0.150076 0.273164 -0.549397 0.5834

CR4? -0.052832 0.030367 -1.739821 0.0836

MSCR4? 0.000935 0.003500 0.267128 0.7897

FDR? -0.008028 0.003499 -2.294429 0.0229

NPF? -0.147105 0.023281 -6.318594 0.0000

BOPO? -0.116039 0.005423 -21.39699 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.917912 Mean dependent var 0.688750

Adjusted R-squared 0.911220 S.D. dependent var 2.897896

S.E. of regression 0.863456 Akaike info criterion 2.620871

Sum squared resid 137.1823 Schwarz criterion 2.884736

Log likelihood -246.0871 Hannan-Quinn criter. 2.727653

F-statistic 137.1666 Durbin-Watson stat 1.250183

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 140: PENGARUH STRUKTUR PASAR TERHADAP KINERJA ......v ABSTRAK Tara Bilqis Awwaliyah, 1113046000098, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Program