44
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR (Moringaoleifera) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus) (Skripsi) Oleh Media Pramudita 1414111045 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR

(Moringaoleifera) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA

PERTUMBUHAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus)

(Skripsi)

Oleh

Media Pramudita

1414111045

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

ABSTRAK

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa

oleifera) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN

IKAN BAUNG (Mystus nemurus)

Oleh

Media Pramudita

Daun kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang sangat kaya akan

kandungan nutrisinya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan digunakannya

daun kelor sebagai suplementasi pada pakan ikan baung. Tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui pertumbuhan ikan baung yang diberi pakan dari tepung daun

kelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

tepat pada pakan ikan baung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap

(RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, dengan suplementasi tepung daun kelor

0%, 2%, 4%, dan 6% ke dalam pakan komersil yang telah dihancurkan.

Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan harian,

konversi pakan, retensi protein, kelangsungan hidup dan kualitas air. Data yang

diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji

duncan pada selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

pengaruh nyata penambahan tepung daun kelor pada pakan terhadap performa

pertumbuhan ikan baung. Perlakuan 4% menujukkan hasil yang terbaik

dibandingkan dengan perlakuan lainnya, karena memiliki performa pertumbuhan

berat mutlak tertinggi yaitu (34,70±0,00 g) dan pertumbuhan harian tertinggi

(0,58±0,00 g/hari).

Kata kunci : Daun kelor, ikan baung, pertumbuhan, pakan.

Page 3: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

ABSTRAK

THE EFFECT OF Moringa leaf flour (Moringa oleifera)

SUPLEMENTATION IN FEED TO THE PERFORMANCE OF BAUNG

FISH GROWTH (Mystus nemurus)

By

Media Pramudita

Moringa leaf is one type of tropical plant that is very rich in nutritional content.

This is one of the considerations for the use of Moringa leaf as a supplement to

baung fish feed. The purpose of this study was to determine the growth of baung

fish fed from Moringa leaf flour and to determine the proportion of the most

appropriate addition of Moringa leaf flour to baung fish feed. This study used a

completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, with

supplementation of Moringa leaf flour 0%, 2%, 4%, and 6% into commercial feed

that has been destroyed. The parameters observed included absolute weight

growth, daily growth, feed conversion, protein retention, survival and water

quality. The data obtained were analyzed by analysis of variance and followed by

a duncan test at a 95% confidence interval. The results showed that there was a

significant effect of adding Moringa leaf flour to feed on the performance of

baung fish growth. The 4% treatment showed good results compared to other

treatments, because it had the highest absolute weight growth performance (34.70

± 0.00 g) and the highest daily growth (0.58 ± 0.00 g / day).

Keywords: Moringa leaf, baung fish, growth, feed.

Page 4: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR

(Moringaoleifera) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA

PERTUMBUHAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus)

Oleh

MEDIA PRAMUDITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

LEMBAR PENGESAHAN

: Pengaruh Suplemenhsi Tepung Daun Kelor (Moringaoleifera) pda Pakan terhadap Performa PertumbuhanIkan Baung (lttysnrs Nemwas)

:MediaPramuditah

rurt

lbgrut Studi

n&ilbs

ir\

,. \vIEI.IYEruJUI !k$ortisi PembBhinq

r--\\ *.u-

Iftfn Santoso, SJi.l&Si 1 S.T, MAppSc.NIP. 1977032? 200501 -1001 NIP. 19?91 1 182002122001

2. Ketua JunrsanPerikanan dan Kelautan

I

--l'l "l*Ir.Siti Hudaidah. MiSc.

-:#

NrP. 19640215 1996032001

Page 6: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

MENGESAHKAI{

t. TimPenguji

(qlrr

S&rgris

FengujiB*an Pembimbing

: Linir S.rtm' SJi- Ilil.$ii

--/-r.1r. _\1.. a

+Sry"p*tsn;$4apft

:.f

\\-\i

: Berh Putr S.Si.lif,$i

AHMIJ-T

Eekan FakultmPertanisn

'. Irwan Sukri Banuwar M,Sill020t9E$31002

Tryd Lulus Ujian Skripsi : l0 Desember 2018

Page 7: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

PERNYATAAI\[

Dengan ini Saya menyatakan Bahwa:

l. Karya tulis say4 Skripsi/Laporan Akhir ini, adalah asli dan belum pemah

diajukan untuk mendapat gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya), baik

Universitas Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapatkarya atau pendapat yang telah ditulis

atau di publikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penylmpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karna karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan nonna yang

bertaku di Perguruan tinggi ini.

Bandar Lampung, 28 Desember 2018Yang Membuat Pernyataan,

Media Pramudita1414fi t04s

Page 8: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Waykerap pada 19 Januari 1997, sebagai

anak Pertama dari dua bersaudara, buah cinta dari pasangan

Bapak Agus Mediawan dan Ibu Arsani yang diberi nama Media

Pramudita. Penulis Menempuh Pendidikan Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 1 Waykerap Kec. Semaka Kab. Tanggamus

2002-2008. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri

(SMPN) 1 Semaka 2008-2011. Pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) 1 Kotaagung 2011-2014. Kemudian penulis melanjutkan studi di

Universitas Lampung, Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan dan Kelautan,

Program studi Budidaya perairan, melalui jalur SNMPTN 2014 dan telah

diselesaikan pada 2018.

Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah aktif mengikuti Organisasi

Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Universitas Lampung (HIDRILA)

2014-2015, Organisasi Ikatan Mahasiswa Tanggamus (IMAMTA) 2017-2018 dan

Organisasi Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Tanggamus (PERMATA) . Penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada bulan Januari-Maret 2017 di desa

Qurnia Mataram Kec. Seputih Mataram Kab. Lampung Tengah. Penulis

melaksanakan Praktik Umum (PU) di Dunia Air Tawar, Taman Mini Indonesia

Indah, Jakarta pada bulan Juli-Agustus 2017. Penulis telah melakukan penelitian

sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada bulan Mei-Juli 2018 di

Laboratorium Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung.

Penulis telah menyelesaikan masa studi S1 di Universitas Lampung pada tgl 10

oktober 2018 dengan menulis dan menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Pada Pakan

Terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Baung (Mystus nemurus”.

P

Page 9: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

MOTTO

Jangan pernah malu bermimpi Tinggi, karena orang lain hanya bisa menilai

dan melihat, sedangkan yang mengetahui kerasnya usaha mu hanya dirimu

~media pramudita~

Kita tidak benar – benar tahu apa yang sudah dilalui seseorang untuk bertahan

hidup. Mereka pun tidak tahu apa yang sudah kita terjang, hingga sampai pada

titik sekarang. Kita tak berhak untuk menghina dan mencaci, kita hanya perlu

saling menghargai

~anonim~

Jangan pernah lelah berbuat baik, meskipun tidak diperlakukan baik, suatu

saat kau akan dipertemukan dengan orang baik dan ditemukan oleh orang

baik.

~media pramudita~

Page 10: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

PERSEMBAHAN

Alhamdulilahhirabbilalamin dengan penuh rasa syukur ku kepada sang pencipta

Allah SWT yang selalu menjaga disetiap langkahku, kupersembahkan karya

sederhanaku ini kepada kedua orang tua ku

(Bapak Agus Mediawan & Ibu Arsani)

yang sangat aku sayangi dan aku banggakan serta telah mendoakanku,

mensupport, membimbing dan selalu menyayangiku dalam keadaan apapun.

Alak ku tercinta H. Marhasi yang sangat aku sayangi dan aku banggakan serta

telah mendoakan ku, dan menyayangiku.

adikku Nabawi A.rauf yang selalu mendoakan, mensupport, membimbing,

mengerti dan mengalah dengan kebutuhanku selama ini

Teman-teman seperjuanganku yang telah memberi warna di hidupku

“Almamater Tercinta Universitas Lampung”

Page 11: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

SANWACANA

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-

Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir “SKRIPSI” yang berjudul

“Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Pada Pakan

Terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Baung (Mystus nemurus)” sebagai salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) di Universitas

Lampung.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari

orang-orang sekitar, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. Selaku dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung

2. Ibu Ir.Siti Hudaidah, M. Sc. Selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

3. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Budidaya

Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung sekaligus Pembimbing

Utama Skripsi yang selalu memberikan arahan dan bimbingan yang sangat

berarti dan bermanfaat

4. Ibu Esti Harpeni S.T., MAppSc. Selaku dosen pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing II skripsi yang selalu memberikan arahan dan

bimbingan yang sangat berarti dan bermanfaat.

5. Ibu Berta Putri S.Si., M.Si. Selaku dosen Pembahas skripsi yang selalu

memberiku arahan, motivasi dan nasihat.

6. Kedua orang tua ku Bapak Agus Mediawan dan Ibu Arsani yang selalu

mendoakan di setiap langkah kaki ku, menyayangiku, mendidik ku, dan selalu

memberikan biaya maupun keperluan yang ku butuhkan.

Page 12: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

7. Adikku tercinta Nabawi A.rauf yang selalu ku rindukan kejailan dan

keakurannya.

8. Alak ku tersayang H. Marhasi yang selalu memberiku semangat dan

memberikan biaya maupun keperluan yang ku butuhkan.

9. Maya megawati S.Pd yang selalu menemani tangis dan tawa serata menemani

kemana saja.

10. Teman Praktik umum ku Yessica manullang, Nora sintia, dan Nursela wati

yang selalu berbagi keluh kesah bersama.

11. Teman – teman bdpi 14 ku yang sangat baik hati (Riky, Bagus, Mewa, Revita,

M.iqbal, Zikra, cici, yoppy, tere, yana dan ratih).

12. Teman seperjuangan penelitianku dilaboratorium dan dibelakang (ussy,

nandya, yesika, sela, nora)

13. Teman angkatan ku yang sangat aku cintai BDPI 14 tak ada

tandingannyaaaaaa!!!

14. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan

Bandar Lampung, 28 Desember 2018

Penulis

Media Pramudita

Page 13: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMKBAR ......................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.4 Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 3

1.5 Hipotesis ................................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7

2.1 Biologi Ikan Baung .................................................................................. 7

2.2 Pertumbuhan Ikan Baung ......................................................................... 9

2.3 Kebutuhan Protein dan Energi.................................................................. 9

2.4 Daun Kelor(Moringa oleifera) ............................................................... 11

III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 15

3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................. 15

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 15

3.2.1 Alat Penelitian ................................................................................. 15

3.2.2. Bahan Penelitian.............................................................................. 15

3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................. 16

3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................. 17

3.4.1 Tahap Persiapan .............................................................................. 17

3.4.2 Tahap Penelitian .............................................................................. 19

3.5 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 19

3.5.1 Pengujian Mutu Pakan .................................................................... 19

3.6 Pengukuran Kualitas Air ........................................................................ 22

3.7 Analisis Data .......................................................................................... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 23

4.1 Kualitas Pakan ........................................................................................ 23

Page 14: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

ii

4.2 Pertumbuhan Berat Mutlak Pada Ikan Baung ........................................ 25

4.3 Laju Pertumbuhan Harian ...................................................................... 27

4.4 Kelangsungan Hidup .............................................................................. 29

4.5 Feed Convertion Ratio(FCR) ................................................................ 30

4.6 Retensi Protein ....................................................................................... 33

4.7 Kualitas Air ............................................................................................ 34

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 37

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 37

5.2 Saran ....................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Kandungan nilai gizi daun kelor segar dan kering .................................. 13

Tabel 2. Kandungan asam amino per 100 g daun kelor ........................................ 13

Tabel 3. Komposisi pakan uji ............................................................................... 18

Tabel 4. Hasil Uji Proksimat Pakan Uji (%) ......................................................... 23

Tabel 5. Kualitas Air Pemeliharaan Ikan Baung ................................................... 35

Page 16: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

iv

DAFTAR GAMKBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian...................................................................... 5

Gambar 2. Ikan baung (Mystus nemurus) (Rukmini, 2012). .................................. 8

Gambar 3. Daun kelor (Moringa oleifera) ............................................................ 12

Gambar 4. Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Baung. ............................................. 26

Gambar 5. Pertumbuhan Berat Harian Ikan Baung .............................................. 28

Gambar 6. Kelangsungan Hidup Ikan Baung ....................................................... 30

Gambar 7. Rasio Konversi Pakan (FCR) Ikan Baung .......................................... 32

Gambar 8. Retensi Protein Ikan Baung ................................................................. 33

Page 17: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha perikanan budidaya terus mengalami peningkatan seiring dengan

permintaan konsumen yang terus meningkat. Keberhasilan suatu usaha budidaya

dapat ditentukan oleh tiga faktor yaitu pakan (feeding), bibit unggul (breeding),

dan manajemen budidaya yang baik. Ikan baung (Mystus numerus) adalah ikan

asli Indonesiayang banyak ditemukan di rawa-rawa, danau, waduk dan perairan

yang tenang lainnya, meskipun begitu ikan baung tetap memerlukan oksigen yang

tinggi untuk kehidupannya. Seiring dengan tujuan pengembangan budidaya, ikan

baung menjadi salah satu sasaran, khususnya di bidang pengembangan budidaya

air tawar karena bernilai ekonomis tinggi (Arie,2008).

Pakan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan budidaya perikanan,

sehingga pakan yang dibuat harus memiliki kandungan nutrisi yang sesuai

berdasarkan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ikan. Kualitas pakan

merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam

budidaya. Apabila pakan ikan berkualitas, maka akan meningkatkan pertumbuhan

sehingga produksi ikan akan lebih meningkat (Handari, 2002).

Protein merupakan suatu nutrisi yang terkandung di dalam pakan yang dibutuhkan

untuk pemeliharaan tubuh, pembentukan jaringan, penggantian jaringan – jaringan

Page 18: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

2

tubuh yang rusak, serta penambahan protein tubuh dalam proses pertumbuhan.

Protein penting untuk fungsi jaringan yang normal, untuk pertahanan dan

perbaikan protein tubuh ikan juga baik untuk pertumbuhan (Watanabe, 1988).

Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman tropis

yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Kelor dikenal di

seluruhdunia sebagai tanaman bergizi dan WHO telah memperkenalkan kelor

sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi),

daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak

diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,

diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Oluduro,

2012;Misra & Misra, 2014).

Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran lainnya yaitu

sebesar 17,2 mg/100 g, kandungan nilai gizi daun kelor yaitu kadar air pada daun

segar 94,01% pada daun kering 4,09 % protein pada daun segar 22,7% pada daun

kering 28,44% kandungan lemak pada daun segar 4,65% pada daun kering 2,74%

kadar abu pada daun kering 7,95% kandungan karbohidrat pada daun segar

51,66% pada daun kering 57,01% kandungan serat pada daun segar 7,92% pada

daun kering 12,63% dan kandungan kalsium pada daun segar berkisar antara 350-

550 mg sedangkan pada daun kering berkisar antara 1600 – 2200 mg(Yameogo et

al, 2011).

Ketersediaan daun kelor yang cukup melimpah serta tersedia sepanjang tahun

menjadi salah satu pertimbangan untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran

dalam pakan yang relatif murah.

Page 19: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan ikan baung yang

diberi pakan dari tepung daun kelor dan mengetahui proporsi penambahan tepung

daun kelor yang paling tepat pada pakan ikan baung.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah memberikan informasi kepada mahasiswa dan pelaku

budidaya mengenai penggunaan tepung daun kelor sebagai bahan tambahan untuk

pakan ikan baung.

1.4 Kerangka Pikir Penelitian

Daun kelor merupakan salah satu bagiandari tanaman kelor yang telah banyak

diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,

diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C(Oluduro,

2012;Misra & Misra, 2014).

Daun kelor juga mengandungberbagai macam asam amino, antara lainasam amino

yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin,

histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan,sistein dan methionin Tepung daun

kelor (Moringa oleifera) memiliki beberapa zat hypotensif, antikanker, dan

antibakterial seperti : niacimicin dan pterygospermin.Selain itu daun kelor juga

memilikisenyawa antioksidan antara lain sitosterol dan glukopyranoside, daun

kelor juga mempunyai nilai gizi tinggi dan dianggap sebagai suplemen protein

dan kalsium,dari berbagai penelitian diketahui bahwa pada daun kelor terdapat

komposisi vitamin A, B dan kalsium, zat besi dan protein yang tinggi dan daun

Page 20: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

4

kelor memiliki kandungan asam amino essensial seimbang. (Simbolan et al.

2007).

Pertumbuhan ikan baung bersifat allometrik dimana pertambahan berat lebih

cepat dari pada pertambahan panjang tubuh. Sedangkan berdasarkan jenis

kelamin, pertumbuhan ikan baung jantan berbanding lurus dimana pertambahan

berat sebanding dengan pertambahan panjang badan.

Faktor makanan memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ikan

baung, namun pakan yang menjadi sumber utama makanan bagi ikan baung masih

cenderung kurang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan baung, sehingga

ikan baung mengalami pertumbuhan yang lambat dikarenakan sumber proteinnya

kurang terpenuhi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh penambahan tepung daun kelor pada pakan buatan terhadap laju

pertumbuhan ikan baung.

Page 21: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

5

Ya Tidak

Tidak Ya

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Hо : µi = 0 Suplementasi tepung daun kelor pada pakan pada berbagai

komposisi (0%, 2%, 4%, 6%) tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap pertumbuhan ikan baung (Mystus nemurus) pada selang

kepercayaan 95%.

Suplementasi tepung daun kelor dalam pakan ikan

baung (0 %, 2% , 4% , 6 %)

Aspek pertumbuhan ikan baung :

Pertumbuhan berat mutlak,

pertumbuhan harian, rasio konversi pakan.

Berbe

da

nyata

Pertumb

uhan

lebih

baik

Tidak dapat

digunakan

sebagai

suplementasi

pada pakan

benih ikan

baung

Dapat digunakan sebagai suplementasi pada pakan ikan

baung

Tepung Daun Kelor

Page 22: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

6

Hı : µi ≠ 0 Minimal ada satu perlakuan penambahan tepung daun kelor pada

pakan yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan baung

(Mystus nemurus) pada selang kepercayaan 95%.

Page 23: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Baung

Ikan baung merupakan jenis ikan asli Indonesia yang biasa hidup di sungai-sungai

besar, rawa dan danau di perairan Jawa, Sumatera, Bangka dan Kalimantan. Ikan

baung merupakan salah satu jenis ikan catfish selain sama seperti ikan lele dan

juga ikan patin. Ikan baung memiliki bentuk tubuh seperti ikan patin dengan

warna putih perak pada bagian bawah dan kecoklatan pada punggung. Ikan baung

memiliki tekstur daging berwarna putih, lembut dan tebal, tanpa duri halus serta

rasanya yang gurih dan lezat melebihi rasa daging ikan patin dan ikan lele atau

ikan catifish lainnya. Ikan baung juga memiliki kandungan protein yang tinggi

namun rendah lemak (Khairumanet al., 2008).

Klasifikasi ikan baung adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Famili : Bagridae

Genus : Mystus

Spesies : Mystus nemurus

(Khairuman et al., 2008).

Page 24: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

8

Ciri-ciri umum dari ikan baung yaitu memiliki kepala ikan kasar, sirip lemak

dipunggung sama panjang dengan sirip dubur, pinggiran ruang mata bebas, bibir

tidak bergerigi yang dapat digerakkan, daun-daun insang terpisah, langit - langit

bergerigi, lubang hidung berjauhan yang dibelakang dengan satu sungut hidung,

dan sirip punggung berjari - jari keras tajam.

Ikan ini tidak bersisik, mulutnya tidak dapat disembulkan, tulang rahang atas

bergerigi, 1-4 pasang sungut dan umumnya berupa sirip tambahan (Sukendi,

2010).

Gambar 2. Ikan baung (Mystus nemurus) (Rukmini, 2012).

Ikan baung merupakan ikan perairan umum yang mempunyai nilai ekonomis

penting yang banyak dijumpai di perairan Sumatera, Jawa dan Kalimantan.Ikan

baung banyak hidup di perairan tawar, daerah yang paling disukai adalah perairan

yang tenang, bukan air yang deras. Ikan baung banyak ditemukan di rawa-rawa,

danau-danau, waduk dan perairan yang tenang lainya. DiSumatera, ikan baung

banyak ditemukan di Danau Toba, tetapi populasinya terus berkurang karena

adanya penangkapan yang tidak selektif. Selain itu ikan baungjuga sering

ditemukan di sungai-sungai yang berarus lambat(Rukmini, 2012).

Page 25: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

9

2.2 Pertumbuhan Ikan Baung

Pertumbuhan merupakan bentuk alokasi energi setelah energi untuk pemeliharaan

tubuh telah dipenuhi. Protein merupakan zat yang sangat penting karena ikan

membutuhkan protein dalam jumlah yang besar untuk proses pertumbuhannya.

Protein merupakan zat pembangun jaringan otot dan daging, serta menjadi

hormon dan enzim yang berperan dalam proses pertumbuhan (Millamena et

al.,2002).

Laju pertumbuhan ikan, ditentukan oleh banyaknya protein yang dapat diserap

dan dimanfaatkan oleh ikan sebagai zat pembangun. Oleh sebab itu, agar ikan

dapat tumbuh dengan cepat, pakan yang diberikan harus memiliki kandungan

energi yang cukup untuk memenuhi energi metabolisme serta memiliki

kandungan protein yang cukup tinggi untuk kebutuhan pembangunan sel-sel

tubuh yang baru (Dani, 2005).

Lebar badan ikan baung lima kali lebih pendek dari panjang standar. Pertumbuhan

ikan baung adalah allometrik, yakni pertambahan berat lebih cepat daripada

pertambahan panjang badan. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, pertumbuhan

ikan baung jantan berpola isometrik dimana pertambahan berat sebanding dengan

pertambahan panjang badan (Kordi, 2009).

2.3 Kebutuhan Protein dan Energi

Ikan sangat membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan mempertahankan hidup.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kompleks. Pertumbuhan

dan kemampuan mempertahankan hidup ikan dipengaruhi oleh perubahan pada

kemelimpahan organisme yang menjadi makanannya. Fungsi utama makanan

Page 26: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

10

adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Makanan yang dimakan

ikan digunakan untuk kelangsungan hidup dan apabila ada kelebihan makanan

maka dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Hariati, 2010).

Nutrisi yang harus ada pada ikan adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan

mineral. Sekitar 50% dari kebutuhan kalori yang diperlukan oleh ikan berasal dari

protein. Bahan ini berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh,

terutama bagi ikan-ikan muda.

Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung pada jenis ikannya. Pada

umumnya kebutuhan protein pada ikan dapat digolongkan sebagai berikut : 15%

sampai 30% dari total pakan bagi ikan-ikan herbivora, dan 45% bagi ikan

karnivora. Sedangkan untuk ikan-ikan muda diperlukan diet dengan kandungan

protein 50% (Masyamsir, 2001).

Kebutuhan protein pada ikan berkaitan dengan kebutuhan energi total (protein,

lemak, karbohidrat). Kandungan energi rendah menyebabkan sebagian protein

sebagai sumber energi digunakan untuk metabolisme. Agar laju pertumbuhan

optimal ikan harus diberi protein dengan kandungan energi yang seimbang secara

cukup dan terus menerus. Protein dalam pakan diperlukan sebagai sumber asam

amino (Febriani, 2006).

Protein memegang peranan penting dalam penyusunan jaringan dan organ tubuh

hewan termasuk ikan. Kebutuhan protein ikan baung yang berukuran 14 g sampai

100 g adalah 25%, namun kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan

ikan terhadap protein pada suhu dibawah 24 oC ikan channel catfish tidak tumbuh

Page 27: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

11

lebih baik pada protein 35% dibandingkan kadar protein 25%, tetapi jika suhu air

diatas 24 o

C ikan akan tumbuh baik pada 30% dan 35% protein dalam pakan.

Protein merupakan sumber asam amino yang mempunyai unsur C, H, O, dan N.

Protein berfungsi sebagai zat pembangun jaringan-jaringan baru, pengatur proses

metabolisme tubuh dan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak

terpenuhi oleh lemak dan karbohidrat (Hermiastuti, 2013).

Pada umumnya ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan-hewan

ternak. Selain itu jenis dan umur ikan juga berpengaruh terhadap jumlah

kebutuhan protein. Ikan pemakan daging membutuhkan protein yang lebih banyak

dari pada ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Ikan muda relatif mumbutuhkan

protein yang lebih banyak daripada ikan dewasa sebab ikan muda masih giat-

giatnya tumbuh (Rukmini, 2012).

2.4 Daun Kelor(Moringa oleifera)

Tanaman kelor tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di

ketinggian ± 1000 dpl. Kelor banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di

halaman rumah atau ladang. Daun kelor dapat dipanen setelah tanaman tumbuh

1,5 hingga 2 meter yang biasanya memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Namun

dalam budidaya intensif yang bertujuan untuk produksi daunnya, kelor dipelihara

dengan ketinggian tidak lebih dari 1 meter. Pemanenan dilakukan dengan cara

memetik batang daun dari cabang atau dengan memotong cabangnya dengan jarak

20 sampai 40 cm di atas tanah.Kelor dikenal di seluruh duniasebagai tanaman

bergizi dan WHO telahmemperkenalkan kelor sebagai salah satupangan alternatif

untuk mengatasi masalahgizi (malnutrisi) (Broin, 2010).

Page 28: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

12

Di Indonesiasendiri pemanfaatan kelor masih belumbanyak diketahui, umumnya

hanya dikenalsebagai salah satu menu sayuran. Selain dikonsumsi langsung dalam

bentuk segar, kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung, tepung daun kelor

dapat ditambahkanuntuk setiap jenis makanan sebagai suplemen gizi (Prajapati et

al., 2003).

Klasifikasi tanaman keloradalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Brassicales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera Lamk

(Syamsuhidayat & Hutapea, 1991).

Daun kelor muda berwarnahijau muda dan berubah menjadi hijau tua pada daun

yang sudah tua, daun muda teksturnya lembut dan lemas sedangkan daun tua agak

kaku dan keras. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan tepi daun rata dan

ukurannya kecil–kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai (Tilong, 2012).

Gambar 3. Daun kelor (Moringa oleifera)

Page 29: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

13

Daun kelor merupakan salah satu bagiandari tanaman kelor yang telah banyak

diteliti kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,

diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Oluduro,

2012 ; Misra & Misra, 2014). Daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi

daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100 g (Yameogo et al., 2011)

(Tabel 1).

Tabel 1. Kandungan nilai gizi daun kelor segar dan kering

Komponen gizi Daun segar Daun kering Daun kering hasil

proksimat

Kadar air (%) 94,01 4,09 6,50

Protein (%) 22,7 28,44 21,49

Lemak (%) 4,65 2,74 6,39

Kadar abu - 7,95 11,78

Karbohidrat (%) 51,66 57,01 43,93

Serat (%) 7,92 12,63 9,88

Kalsium (mg) 350-550 1600-2200 -

Energi (Kcal/100g) - 307,30 - Sumber: (Melo et al.,2013)

Daun kelor juga mengandungberbagai macam asam amino, antara lainasam amino

yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin,

histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftofan, sistein dan methionin (Tabel 2).

Tabel 2. Kandungan asam amino per 100 g daun kelor

Komponen asam amino Daun segar Daun kering

Argine 406,6 mg 1.325 mg

Histidine 149,8 mg 613 mg

Isoleusine 299,6 mg 825 mg

Leusine 492,2 mg 1.950 mg

Lysine 342,4 mg 1.325 mg

Methionine 117,7 mg 350 mg

Phenylalanine 310,3 mg 1.388 mg

Threonine 117,7 mg 1.188 mg

Tryptophan 107 mg 425 mg

Valine 374,5 mg 1.063 mg

(Simbolan et al., 2007).

Page 30: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

14

Daun kelor mengandung fenoldalam jumlah yang banyak yang dikenal sebagai

penangkal senyawa radikal bebas. Kandungan fenol dalam daun kelor segar

sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6% (Foild

et al., 2007).

Page 31: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai bulan Juli 2018 selama

60 hari di Laboratorium Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kolam terpal berukuran

1 x 1,5 x 0,5 m3 sebanyak 12 buah, mesin penepung, mesin pencetak pakan,

nampan, timbangan digital, termometer, aerasi, scoopnet, gelas ukur, toples, DO

meter, pH paper, penggaris, blower, alat tulis dan kamera.

3.2.2. Bahan Penelitian

Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu :

1. Ikan uji

Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan baung yang berasal

dari Balai Benih Ikan Sentral Trimurjo, Lampung Timur sebanyak 120 ekor

dengan berat rata-rata 3 g/ekor.

2. Pakan uji

Pakan yang digunakan adalah pakan komersil protein 30%, tepung daun kelor,

Page 32: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

16

tepung tapioka dan air.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)

dengan empat perlakuan yang masing-masing mempunyai tiga ulangan sehingga

terdapat 12 unit percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut :

Perlakuan A : Pakan tanpa suplementasi tepung daun kelor 0%

Perlakuan B : Pakan dengan suplementasi tepung daun kelor 2%

Perlakuan C : Pakan dengan suplementasi tepung daun kelor 4%

Perlakuan D : Pakan dengan suplementasi tepung daun kelor 6%

Gambar skema rancangan perlakuan kolam pemeliharaan ikan baung adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

Px = Perlakuan

y = Ulangan

Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Yij = π + σi + Ɛij

Keterangan :

I =Perlakuan A.B.C dan D

J =Ulangan 1,2,3

Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung daun

P3.1 P1.2

P4.1 P3.2 P4.3 P1.3

P2.3 P1.1 P4.2 P2.1

P3.3 P2.2

Page 33: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

17

kelor yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan baung pada ulangan

ke-j

µ = Nilai tengah dari pengamatan

Ɛij =Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase

tepung daun kelor yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan baung

pada ulangan ke-j

σi =Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung daun kelor

yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan baung

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Tahap Persiapan

1. Pembuatan Tepung Daun Kelor

Cara pembuatan tepung daun kelor yaitu :

1) Daun kelor muda segar dibersihkan yaitu dengan mencuci menggunakan

air mengalir dan bagian dahan serta daun mudanya dibuang.

2) Daun kelor dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari

selama 5 jam dengan kurun waktu 2 hari hingga air yang terkandung

dalam daun kelor habis.

3) Daun kelor kering digiling menggunakan mesin penepung agar menjadi

tepung, kemudian disimpan.

4) Tepung daun kelor dilakukan uji proksimat.

2. Pembuatan Pakan Uji

Cara pembuatan pakan uji yaitu :

Page 34: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

18

1) Pakan komersial digiling menggunakan mesin penepung hingga hancur,

pakan yang digunakan pakan jenis apung dengan kandungan protein 30%.

2) Pakan yang sudah dihancurkan, ditambahkan dengan tepung daun kelor

sesuai dengan komposisi yang digunakan yaitu 0%, 2%, 4% dan 6%,

kemudian dicampurkan binder berupa tepung tapioka dan ditambahkan air

sebanyak 10% dari jumlah pakan.

3) Setelah pakan komersial, tepung daun kelor, tepung tapioka dan air

tercampur, kemudian dicetak kembali dengan mesin pencetak pakan

menjadi pakan apung, selanjutnya pelet yang dicetak dijemur dibawah

sinar matahari selama 3 jam – 4 jam.

4) Pakan uji yang sudah kering disimpan dan siap diberikan ke ikan baung.

Tabel 3. Komposisi pakan uji

No Pakan uji Komposisi

1 Pakan uji perlakuan

0%

Tepung pelet 781 2000 g, tepung tapioka 750 g,

dan air 1 liter.

2 Pakan uji perlakuan

2%

Tepung pelet 781 2000 g, tepung tapioka 750 g,

tepung daun kelor 40 g dan air 1 liter.

3 Pakan uji perlakuan

4%

Tepung pelet 781 2000 g, tepung tapioka 750 g,

tepung daun kelor 80 g, dan air 1 liter.

4 Pakan uji perlakuan

6%

Tepung pelet 781 2000 g, tepung tapioka 750 g,

tepung daun kelor 120 g, dan air 1 liter.

3. Persiapan Wadah dan Media Pemeliharaan

Wadah pemeliharaan yang akan digunakan berupa kolam terpal sebanyak 12

buah dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan berukuran 1 x 1,5 x 0,5 m3. Diisi

Air setinggi ± 40 cm. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari. Benih yang

ditebar sebanyak 10 ekor per kolam dengan berat rata-rata 2 g/ekor dan

pemeliharaan dilakukan selama 60 hari.

Page 35: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

19

3.4.2 Tahap Penelitian

1. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan selama pemeliharaan adalah pakan pelet dengan

frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB,

17.00 WIB dengan feeding rate (FR%) 3% dari bobot tubuh ikan.

2. Pengambilan Sampel untuk Sampling Pertumbuhan

Pengambilan sampel untuk sampling sebanyak 10 sampel dari populasi yang

di ambil untuk sampling parameter yang diamati adalah pertumbuhan berat

mutlak ikan baung, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup, retensi

protein, dan kualitas air media pemeliharaan. Sampling dilakukan 10 hari

sekali saat pemeliharaan.

3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Pengujian Mutu Pakan

1. Pengujian Secara Kimia

Pengujian proksimat, uji proksimat merupakan pengujian mutu pakan secara

kimia untuk mengetahui kandungan nutrisi formulasi pakan untuk setiap

perlakuan. Analisis proksimat yang dilakukan yaitu kadar air, kadar abu dan

serat kasar.

2. Pengujian Secara Biologi

Pengujian secara biologi yaitu pengaruh pakan terhadap pertumbuhan benih

ikan baung, yang dapat diuji dengan pengamatan aspek pertumbuhan yaitu :

Page 36: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

20

1) Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak diukur dengan menggunakan timbangan digital.

Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1997)

sebagai berikut :

W = Wt – Wo

Dimana:

W = Pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt = Berat rata-rata akhir (gram)

Wo = Berat rata-rata awal (gram)

2) Pertumbuhan harian

Pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus Zonneveld et al

(1991) sebagai berikut :

x 100%

Dimana:

ADG = Laju pertumbuhan harian (gram/hari)

Wt = Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t (gram)

Wo = Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 (gram)

t = Waktu pemeliharaan (hari)

3) Rasio Konversi Pakan

Rasio konversi pakan atau Feed Convertion Rasio (FCR) adalah

perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan berat ikan yang

dihasilkan (Effendi, 1997).FCR dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

21

Dimana:

FCR = Feed Convertion Ratio

F = Jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (gram)

Wt = Bobot akhir (gram)

Wo = Bobot awal (gram)

4) Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat Kelangsungan hidup atau survival rate (SR) diperoleh

berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991)

yaitu:

Dimana:

SR = kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)

No = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)

5) Retensi Protein

Nilai retensi protein dihitung berdasarkan persamaan Takeuchi (1988),

yaitu :

RP=[

]×100%

Dimana:

RP = Retensi Protein (%)

F = Kandungan protein tubuh pada akhir pemeliharaan (g)

I = Kandungan protein pada awal pemeliharaan (g)

Page 38: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

22

P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g).

3.6 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air yang akan diukur dalam penelitian meliputi suhu, oksigen

terlarut (DO) dan tingkat keasaman (pH). Pengamatan kualitas air dilakukan pada

awal, pertengahan dan akhir pemeliharaan.

3.7 Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan, maka

data penelitian dianalisis dengan ragam(ANOVA). Apabila perlakuan

berpengaruh terhadap perubah yang diukur, maka akan dilakukan uji Duncan

dengan selang kepercayaan 95% (Steel & Torrie, 1981).

Page 39: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh yaitu pertumbuhan ikan baung yang diberi pakan

daun kelor selama 60 hari menghasilkan pertumbuhan tertinggi pada perlakuan C

atau tepung daun kelor 4% sebesar 34,70 g, dan perlakuan terendah pada

perlakuan A atau tepung daun kelor 0% sebesar 30,83 g. Penambahan tepung

daun kelor hingga 4% berpotensi menjadi suplementasi bagi pakan ikan baung

dalam meningkatkan performa pertumbuhan ikan baung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai

pengaruh suplementasi daun kelor pada sistem imunitas ikan baung.

Page 40: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E. & Liviawaty, E. 2005. Pakan Ikan. Kanisius, Yogyakarta

Armiah, J. 2010. Pemanfaatan Fermentasi Ampas Tahu dalam Pakan terhadap

Pertumbuhan Benih Ikan Selais (Ompok hypopyhalmus). Skripsi Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kalautan Universitas Riau. Pekanbaru. (Tidak

diterbitkan).

Arie, U. 2008.Seputar Budiddaya Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Boer, I. & Adelina. 2006. Buku Ajar Ilmu Nutrisi dan Pakan Ikan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 79 hal.

Boyd, C.E. 1979. Water Quality Management in Pond Fish Culture Aquaculture

Experiment Station, Auburn University, Alabama.

Broin. 2010. Growing & processing moringa leaves. France: Imprimerie Horizon.

Das. A. K., Rajkumar. V. Verma, A. K.,& Swarup. D. 2012. Moringa oleifera

leaves extract: A natural antioxidant for retarding lipid peroxidation in

cooked goat meat patties. International Journal of Food Science &

Technology. 47: 585–591.

Daelami, D. A. S. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Swadaya (Anggota

IKAPI).Jakarta. 166 hlm.

Dani, N. P. 2005. Komposisi Pakan Buatan untuk Meningkatkan Pertumbuhan &

Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius javanicus). Jurnal BioSmart. 7

(2) : 83-90.

Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Effendi. H. 2000. Telaahan Kualitas Air. Jurusan Manajemen Sumber Daya

Peraiaran. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB.

Effendi, M.I. 2006. Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta

Febriani, M. 2006. Substitusi Protein Hewani dengan Tepung Kedelai & Khamir

Laut untuk Pakan Patin (Pangasiussp.) & Kerapu Tikus (Cromileptus

altibelis). Jurnal Perikanan.8 (2): 169-176.

Page 41: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

39

Foild N., Makkar, H.P.S. & Becker. 2007. The Potential of Moringa Oleifera for

Agricultural & Industrial Uses. Dar Es Salaam. Mesir.

Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,

Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Handari, R.D. 2002. Teknologidan Kontrol Kualitas Pengolahan Pakan di PT

Charoen Pokphan SidoarjoJawa Timur. Laporan Praktek Kerja Lapangan.

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hardjamulia dan Suhendra, 2000. Budidaya Ikan di Pekarangan.

PenerbitSwadaya. Jakarta

Hariati, E. 2010. Potensi Tepung Cacing Sutera (Tubifex sp) & TepungTapioka

untuk Substitusi Pakan Komersial Ikan Patin (Pangasius

Hypophtalmus).Skripsi. Universitas Atma JayaYogyakarta.Yogyakarta.

Hermiastuti, M. 2013. Analisis Kadar Protein & Identifikasi Asam Amino pada

Ikan Patin (Pangasius djambal). Skripsi. Universitas Jember. Jember.

Khairuman, K. Amri.,& T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam

Terpal.PT. Agromedia Pustaka. Depok.

Khalil, M., Zahnila., &Hartami, P. 2015. Studi Penggunaan Pakan Pelet Hasil

Formulasi dari Bahan Baku Nabati untuk Meningkatkan Pertumbuhan

Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Berkala Perikanan Terubuk

43(1) : 32 - 44.

Kordi, G. 2009. Budidaya Perairan Jilid 2. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Lovell, T. 1989. Nutrision and Feeding of Fish. Van Nostrand Reinhold, Auburn.

Mahmood, K.T., Tahira, M., & Ikram, U.H. 2011. Moringa oleifera: anatural gift-

A review. Journal of Pharmaceutical Sciences & Research. 2 (11): 775-

781.

Masyamsir.2001. Penuntun Praktikum Membuat Pakan Ikan Buatan.Departemen

Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem &Standar Pengelolaan

SMK. Jakarta.

Melo, N. V., Vargas. T. Quirino., & C.M.C., Calvo. 2013. Moringa oleifera L. An

underutilized tree with macronutrients for human health. Emir. J. Food

Agric. 25 (10): 785-789.

Millamena, O. M., Colloso. R.M., & Pascual.F.P., (eds.). 2002. Nutrition in

Tropical Aquaculture: essentials of fish nutrition, feeds, & feeding of

tropical aquatic species. Tigbauan, Iloilo, Philippines: SEAFDEC

Aquaculture Department. 221 p.

Page 42: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

40

Misra, S.& Misra, M. K. 2014. Nutritional evaluation of some leafy vegetable

used by the tribal & rural people of south Odisha. India. Journal of

Natural Product & Plant Resources. 4 : 23-28.

Misra, A., Srivastava, S.,& Srivastava, M. 2014. Evaluation of anti diarrheal

potential of Moringa oleiferaLam. leaves. Journalof Pharmacognosy &

Phytochemistry. 2(5) : 43-46.

Oluduro, A.O. 2012. Evaluation of antimicrobial properties & nutritional

potentials of Moringa oleifera Lam. leaf in South Western Nigeria.

MalaysianJournal of Microbiology. 8 : 59-67.

Pongmaneerat, J.; Watanabe, T. & Takeuchi, T. 1993. Use of different protein

meals as partial or total substitution for fish meal in carp diets. Nippon

Suisan Gakkaishi, (59): 1249-1257.

Prajapati,R.D. Murdia PC.,&Yadav CM,Chaudhary JL. 2003. Nutritive value of

drumstick (Moringa oleifera) leaves in sheep and goats. Indian Journal of

Small Ruminants (2):136-137.

Royce, W.F. 1972.Introduction to The Fisheries Science. Academic Press.

NewYork.

Rukmini. 2012. Teknologi Budidaya Biota Air. Karya Putra Darwati. Bandung.

Setiawati, M. 2003. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila Merah

(Oreochromis niloticus.) yang dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal

Aquaculure 2(1) : 27-30.

Simbolan, J.M. Simbolan M., & Katharina N. 2007. Cegah Malnutrisi dengan

Kelor. Kanisius. Yogyakarta.

State, A.H. Hammouda, Y., El-Nadi, A., & Abozaid, H. 2014. Evaluation of

Feeding Raw Moringa (Moringa oleifera Lam.) Leaves Meal in Nile

Tilapia Fingerlings (Oreochromis niloticus) Diets. GlobalVeterinaria

13(1): 105 -111.

Sugihartono, M. Muarofah, Ghofur., & Satrio. 2016. Pengaruh Padat Penebaran

Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Larva

Ikan Baung (Mystus nemurus). Jurnal Akuakultur Sungai Dan Danau. 1:

12-21.

Suhendra, N. Reza, Samsudin., & Estu, N.Pertumbuhan Benih Ikan Baung

(Hemibagrus Nemurus) dalam Keramba Jaring Apung yang Diberi Pakan

Buatan Dengan Kadar Protein Berbeda.Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(1):

65-71, 2010.

Page 43: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

41

Sukendi. 2010. Biologi Reproduksi & Pengendaliannya Dalam Upaya

Pembenihan Ikan Baung (Mystus nemurus CV) dari Perairan Sungai

Kampar Riau. IPB. Bogor.

Steel, Rober G.D dan Torrie, James H. (1981). Prinsip dan Prosedur Statistika:

Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia, Jakarta.

Syafriadiman, N.A. Pamukas., S. Hasibuan. 2005. Prinsip Dasar Pengelolaan

Kualitas Air. Mina Mandiri.

Syamsuhidayat & Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, 305-

306, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, BadanPenelitian dan

Pengembangan Kesehatan , Jakarata.

Taufik, I. 2006. Pemeliharaan larva ikan betutu dengan periode penyinaran yang

berbeda. Jurnal riset akuakultur. 3: 431-436. Pusat riset perikanan

budidaya. Pasar Minggu.

Tilong, A.D. 2012. Ternyata Kelor Penakluk Diabetes. DIVA Press.Jogjakarta.

Verma, A.R. Vijayakumar. M., & Mathela. C.S. Rao. C.V. 2009. In vitro & in

vivo antioxidant properties of different fractions of Moringa oleifera

leaves. Food Chem. Toxicol. 47. 2196–2201.

Watanabe, S. 1988. Research Activities. Japan Atomic Energy Research institute,

Tokyo.

Yanti, S. Priyadi, A., & Mundriyanto, H. 2003. Rasio energi dan protein yang

berbeda terhadap efisiensi pemanfaatan protein pada benih ikan baung

(Mystus nemurus). Jurnal Penelitian Perikanan indonesia 9(1):1-4

Yameogo, W.C. Bengaly. D. M., Savadogo. A., Nikiema, P. A., & Traore. S. A.

2011. Determination of Chemical Composition & Nutritional values of

Moringa oleifera Leaves. Pakistan Journal of Nutrition. 10 (3): 264-268.

Yonanda. A. 2012. Pengaruh Pemberian Sari Nabati Terhadap Kelangsungan

Hidup Larva Ikan Tambakan (Helosstoma temenckii). Skripsi. Jurusan

Budiddaya Perairan Fakultas Pertanian Unbari Jambi.

Yuliati, P. 2003. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Sintasan

Dederan Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus.) di Kolam. Jurnal

IkhtiologiIndonesia 3(2) : 30 – 35.

Yunita, E., Maresi, S.R.P., Priyanti. Fitoplankton Sebagai Bioindikator Saprobitas

Perairan di Situ Bulakan Kota Tanggerang. Jurnal Biologi 8(2) : 113 -122.

Page 44: PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR …digilib.unila.ac.id/55140/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkelor dan untuk mengetahui proporsi penambahan tepung daun kelor yang paling

42

Zonneveld, N., E. A. Huisman and J. H. Boon. 1991. Prinsip - Prinsip Budidaya

Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.