17
PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN DAN KOHP08I- 81 N TANAHAN KEDELAI Farid Manan*, Else L. ABSTRAK ** d H 'dR "d** 1sworo an aV1 aSJ1 . PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN DAN KOMPOSISI-N TANAMAN KlDELAI. Telah dilakukan suatu percobaan rumah kaca mengenai pengaruh pemupukan N menggunakan berbagai takaran terhadap pertumbuhan dan komposisi-N tanaman kedelai. Data yang diperoleh dari percobaan ini menunjukkan bahwa takaran pupuk N yang semakin mening- kat tidak menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman kedelai. Ternyata pertumbuhan vegetatif kedelai varietas Muria yang dinyatakan dalam berbagai parameter tumbuh, adalah lebih baik daripada kedelai varietas Chipewa. Tampaknya N-berasal dari tanah (N-bdt) paling banyak digunakan tanaman kedelai disusul oleh N-berasal dari fiksasi (N-bdf), dan yang paling sedikit dimanfaatkan adalah N-berasal dari pupuk (N-bdp). Selain itu, meningkatnya taka ran pupuk N akan menurunkan N-bdf, sebaliknya akan meningkatkan N-bdt. Ternyata bahwa penggunaan N-bdp terbanyak adalah ketika tanaman kedelai berumur 28 hari. ABSTRACT THE EFFECT OF THE RATE OF N FERTILIZER ON THE GROWTH AND N-COMPOSITION OF SOY- BEAN. A glass house experiment has been carried out to observe the influence of several levels of N fertilizer on the growth composition of soybean N. Data obtained from this experiment show that, increasing N levels did not influence the vegetative growth of soybean. Apparently the vegetative growth (expressed in several growth parameters) of Muria variety is better than the Chipewa variety. Data from this ex- periment show that N mostly used by soybean is N-derived from soil (N-dfs). Followed by N-derived from fixation (N-dffix), and the least used in N-derived from fertilizer (N-dff). The increase of N fertilizer levels, will gradually decrease the N-dffix and increase the N-dfs. An other interesting fact is that N-dff in mostly used when the soybean plants were 28 days old. * Alumni Institut Pertanian Bogor ** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 193

PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

  • Upload
    dohanh

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN DAN KOHP08I­81 N TANAHAN KEDELAI

Farid Manan*, Else L.

ABSTRAK

8· ** d H 'd R "d**1sworo an aV1 aSJ1 .

PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN DAN KOMPOSISI-N TANAMAN KlDELAI.

Telah dilakukan suatu percobaan rumah kaca mengenai pengaruh pemupukan N menggunakan

berbagai takaran terhadap pertumbuhan dan komposisi-N tanaman kedelai. Data yang

diperoleh dari percobaan ini menunjukkan bahwa takaran pupuk N yang semakin mening­

kat tidak menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman kedelai. Ternyata pertumbuhan

vegetatif kedelai varietas Muria yang dinyatakan dalam berbagai parameter tumbuh,

adalah lebih baik daripada kedelai varietas Chipewa. Tampaknya N-berasal dari tanah

(N-bdt) paling banyak digunakan tanaman kedelai disusul oleh N-berasal dari fiksasi

(N-bdf), dan yang paling sedikit dimanfaatkan adalah N-berasal dari pupuk (N-bdp).

Selain itu, meningkatnya taka ran pupuk N akan menurunkan N-bdf, sebaliknya akan

meningkatkan N-bdt. Ternyata bahwa penggunaan N-bdp terbanyak adalah ketika tanaman

kedelai berumur 28 hari.

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE RATE OF N FERTILIZER ON THE GROWTH AND N-COMPOSITION OF SOY­

BEAN. A glass house experiment has been carried out to observe the influence of

several levels of N fertilizer on the growth composition of soybean N. Data obtained

from this experiment show that, increasing N levels did not influence the vegetative

growth of soybean. Apparently the vegetative growth (expressed in several growth

parameters) of Muria variety is better than the Chipewa variety. Data from this ex­

periment show that N mostly used by soybean is N-derived from soil (N-dfs). Followed

by N-derived from fixation (N-dffix), and the least used in N-derived from

fertilizer (N-dff). The increase of N fertilizer levels, will gradually decrease the

N-dffix and increase the N-dfs. An other interesting fact is that N-dff in mostly

used when the soybean plants were 28 days old.

* Alumni Institut Pertanian Bogor

** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

193

Page 2: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

PENDAHULUAN

Salah satu keuntungan bagi p~ngusahaan tanaman kedelai adalah

kemampuannya untuk memenuhi seba,ian dari kebutuhan N-nya melalui

fiksasi N2-udara. Karena itu pada'tanaman keqelai yang diberi pupuk

N akan terakumulasi N dari tiga suwber yang berbeda, yaitu N-berasal

dari tanah (N-bdt), N-berasal dari fiksasi (N-bdf), dan N-berasal

dari pupuk (~-bdp). Seperti sudah dikemukakan oleh banyak peneliti

(1-5) bila N-pupuk yang diapl ikasikan pada tanaman kedelai terlalu

banyak, kemampuan fiksasinya akap menurun. Sebaliknya bila pada

tanaman kedelai tidak diberikan pupuk N sebagai pemaeu tumbuh awal­

nya, maka kemampuan fiksasinyapun ~kan rendah (6). Melihat kenyataan

ini diperlukan pengetahuan mengen~i takaran ~upuk N yang tepat bagi

tanaman kedelai. Karena takaran N yang tidak tepat dapat mengakibat­

kan terhadap pemborosan pupuk at&u defisienl'li unsur hara N, yang

justru merupa~an unsur hara utama pagi tanaman.

Berdasar~an semua uraian diatas, makalah ini bermaksud menyaJl­

kan data haail pereobaan tentang pengaruh pemupukan N dengan ber­

bagai takar~n terhadap pertumbuhan dan kompos~si N tanaman kedelai.

BAHAN OAN "ETODE

Tanaman uji yang digunakan d~lam pereob~an ini adalah; kedelai

(Glycine max (L) Merrill) variet~13 Muria daTI Chipewa. Untuk Qleng­

hitung N-bdf, sebagai tanaman stltpdar digunttkan isolin tidak ber­

bintil dari varietas Chipewa. Tana~an uji sebelum ditanam diinokula­

si dengan Rhizobium japonicum komersial, yaitu Rhizogen.

Tanah yang digunakan adalah tanah Latosol Darmaga, yang diambil

seeara komposi t dari lapisan atas setebal 30 em sebanyak 250 kg

kering udara. Tanah ini ditumbuk dan disaring dengan memakai ayakan

2 mm, kemudian diaduk merata. Sifat kimia dan fisik tanah dieantum­

kan pada Lampiran 1. Tanah ini kemudian dimasukkan ke dalam pot

plastik dengan ukuran 2.25 gallon. Sebelum tanah ini dimasukkan ke

dalam pot, tanah dieampur hingga merata dengan kalsit (CaC03), de­

ngan daya netralisasi 96% dan kemudian diinkubasi selama lebih ku­

rang tiga minggu, mendekati pH yang relatif konstan. Dan untuk mem­

pertahankan kapasitas lapang dilakukan penyiraman. Pupuk dasar P, K,

Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL, ZnS04

194

Page 3: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

7HZ' dan NaZMo04, dengan takaran masing-masing sebanyak: 200 ppm

P205' 150 ppm K20, 5 ppm ZnS04' dan 5 ppm Na2P04' Pupuk diberikan

setelah diinkubasi kapur, di mana selama tujuh hari sebelumnya tanah

tidak disiram.

Penanaman dilakukan tiga hari dari saat pemupukan, masing-ma­

sing sebanyak lima benih tiap pot. Sebelum saat tanam, tanah diberi

Furadan beberapa butir, dan untuk pencegahan serangga hama pada

pertumbuhan selanjutnya, digunakan Dithane-46 yang diberikan setiap

minggu. Penjarangan dilakukan setelah tiga hari, dengan meninggalkan

dua tanaman seragam yang terbaik setiap pot, sementara tanaman yang

tidak digunakan dibenam ke dalam tanah. Sehari setelah penjarangan,

dilakukan pemupukan nitrogen bertanda 15N, yang memiliki ekses atom

(a.e) 2.15%, setara dengan taraf pemupukan 40, 80, dan 120 kg N/Ha.

Pupuk N yang digunakan adalah urea berkadar 46% N.

Pengamatan dilakukan terhadap fase-fase pertumbuhan vegetatif

dan analisis tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 14, 28 dan 42

hari. Parameter pertumbuhan vegetatif yang diamati dan diukur ada­

lah : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering, jumlah

bintil dan bobot bintil. Parameter lain yang diamati adalah, N-total

(N-to), N-berasal dari pupuk (N-bdp), N-berasal dad fiksasi (N­

bdf), dan N-berasal dari tanah (N-bdt). Perhitungan N-bdp dilakukan

dengan cara yang diajukan oleh HADARSON (7). Pada penel itian ini

terhadap bunga dan polong yang sudah terbentuk tidak dilakukan

analisis jaringan untuk N-to, N-bdp dan N-bdt. Dalam percobaan ini

digunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, 2 x 3 X 4, dengan

pengulangan sebanyak tiga kali. Rancangan faktorial dengan tiga

faktor ini, masing-masing terdid dad: (1) vadetas, terdid dad

dua tanaman uji, yakni vadetas Muda (Vm) dan varietas Chipewa

(Vc); (2) waktu panen, umur 14, 28, dan 42 had; dan (3) takaran

pupuk yaitu 0, 40, 80, dan 120 kg N/Ha. Khusus untuk tanaman

standar, pupuk N yang diterapkan setara dengan 120 kg N/ha, dan

hanya digunakan tiga pot. Pada perhitungan statistik setelah Sidik

Ragam dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Selanjutnya dilakukan

uji regresi untuk faktor-faktor yang menunjukkan pengaruh nyata.

195

Page 4: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertul1lbuhan Vr.g(;tatif. pengaruh takaran pupuk N terhadap per­tumbuhan vegetatif di tunjukkan pada Tabel 1. Dad hasil pengamatan

yang disajikan di Tabel 1, tampak bahwa takaran pupuk N, tidak me­

nyebabkan perbedaan pertumbuhan vegetatif tanaman. Tidak ditemukan­

nya perbedaan pada pertumbuhan vegetati f karena takaran pupuk N,

diduga disebabkan tanaman kedelai dapat mengisi kekurangan N dari

sumber lain yai tu N-bdf dan N-bdt. Mungkin N-bdt yang tersedia di

dalam tanah yang digunakan cukup banyak, sehingga dapat memicu per­

tumbuhan awal tanaman sekalipun tanpa dibed pupuk. dan setelah

pertumbuhan awal tersebut, tanaman dapat melakukan fiksasi N2-udarauntuk mencukupi kebutuhan N-nya. Dad Tabel 1 juga terlihat bahwa

pertumbuhan vegetatif varietas Muria adalah lebih balk daripada

varietas Chipewa (nyata pada BNT 0.05). Keadaan yang sarna juga

diperlihatkan pada interaksi an tara varietas dengan takaran pupuk N

(Tabel 2). Hal ini diperkirakan karena varietas Muria memang di­

kembangkan untuk lingkungan Indonesia, sedangkan varietas Chipewa

berasal dad daerah subtropis sehingga keadaan di sini akan lebih

sesuai untuk vadetas Muda dibandingkan varietas Chip~wa. Dugaan

ini ditunjang oleh hasil pengamatan yang menunjukkan pertumbuhan

varietas Muria yang lebih baik daripada varietas Chipewa.

Ni trogen TanlUllan. N-total (N-to). Pada Gambar 1, tampak bahwa

dengan bertambahnya umur tanaman, persentase N-to akan semakin me­

nurun. Pada percobaan ini N-to dianalisis dari organ vegetatif ta­

naman. Dihubungkan dengan hal ini, penurunan persentase N-to dengan

bertambahnya umur tanaman adalah sesuatu yang wajar. Karena dengan

bertambahnya umur tanaman, N dalam jaringan vegetatif akan disalur­

kan ke organ generatif tanaman, yaitu bunga, polong, dan biji. Me­

ningkatnya takaran pupuk N akan meningkatkan persentase N-to. Namun

yang menunjukkan berbeda nyata (BNT 5%) hanyalah yang dipupuk dengan

120 kg N/Ha terhadap yang. tanpa pupuk (0 kg N/Ha) dan yang dipupuk

10 kg N/Ha, (Tabel 3). Hal inipun juga sesuatu yang wajar karena

bertambahnya unsur hara N yang tersedia di dalam tanah dapat me­

nyebabkan tumbuhnya akar dengan lebih baik, yang selanjutnya akan

menyebabkan tersalurnya N ke bagian atas tanaman juga dalam jumlah

yang lebih banyak. Data pada Tabel 3 ini juga menunjukkan bahwa ada

perbedaan nyata antara persentase N-to varietas Muria dengan Chipe-

196

Page 5: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

wa. Keadaan ini mungkin disebabkan perbedaan sifat varietas. Per­

bedaan kadar N-to pada umur tanaman 28 hari dan 42 hari, diduga

karena varietas Muria telah lebih dahulu menyalurkan N dari bagian

vegetatif ke bagian generatif dari pada Chipewa. Peningkatan takaran

N tidak menunjukkan perbedaan serapan N-to . Hal ini ditemukan baik

untuk varietas Muria maupun Chipewa (Tabel 4). Perbedaan serapan N­

to hanya disebabkan oleh peninkatan umur tanaman. Serapan N-to me­

ningkat dengan bertambahnya umur tanaman (Tabel 4). Keadaan ini

adalah hal yang wajar karena pertambahan umur tanaman tentu me­

nyebabkan bertambahnya bobot kering tanaman, sehingga juga berarti

akan meningkatnya serapan N-to.

N-berasal dari pupuk (N-bdp). Data Tabel 5 memperlihatkan bahwa

persentase N-bdp varietas Muria dan varietas Chipewa tidak berbeda.

Ini menunjukkan bahwa kedua varietas ini sama tanggapnya terhadap

aplikasi pupuk N. Gambar 2 menunjukkan bahwa dengan meningkatnya

takaran N menyebabkan persentase dan serapan N-bdp juga meningkat.

Ini merupakan halyang normal, karena tanaman akan memanfaatkan

sumber hara yang tersedia yai tu N-bdp yang jumlahnya di tanah me­

ningkat karena peningkatan takaran pupuk N. N-bdp paling banyak

digunakan pada saat tanaman berumur 28 hari (gambar 3). Diduga pada

saat tersebut tanaman kedelai membutuhkan hara N dalam jumlah yang

banyak, untuk menyokong dimulainya pertumbuhan generatif, yai tu

pembungaan. Pada umur sekitar 28 hari ini kedelai varietas Muria dan

Chipewa mulai membentuk bunga.

N-berasal dari fiksasi (N-bdf). Peningkatan takaran N akan me­

nurunkan persentase dan serapan N-bdf (Gambar 4). Hal ini menu rut

PATE dan ATKINS (8) dan SUTTON (9) disebabkan : (a) penghambatan

yang berhubungan dengan pembentukan dan pengembangan bintil akar,

dan (b) penghambatan yang berhubungan dengan aktivitas fiksasi N2­udara pada bintil yang sudah berfungsi. Berdasarkan data pada Tabel

1 dan 2, dapat diungkapkan bahwa meningkatnya takaran pupuk tidak

menghambat pertumbuhan bintil, yang dalam hal ini dinyatakan dengan

jumlah dan bobot bintil baik pada varietas Muria dan Chipewa. Dengan

demikian, peningkatan takaran pupuk N tampaknya hanya akan meng­

hambat aktivitas fiksasi N2-udara oleh bintil akar seperti di­

kemukakan oleh PATE (8) dan SUTTON (9) tetapi tidak menghambat per­

tumbuhan bintil. Selain hal yang telah disebut di atas, menurunnya

197

Page 6: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

N-bdf ternyata tidak mengganggu atau menghambat pertumbuhan vegeta­

tif tanaman kedelai, baik untuk veri etas Muria maupun Chipewa (Tabel

1 dan 2). Ini mungkin karena kekurangan N yang disebabkan oleh me­

nurunnya kemampuan fiksasi tanaman kedelai, dapat dipenuhi dengan

cara meningkatkan serapan N-bdt (Gambar 4).

Hubungan antara N-bdp, N-bdf dan N-bdt. Gambar 5 memperlihatkan

hubungan antara, N-bdp, N-bdf dan N-bdt. Dari gambar ini tampak

jelas bahwa persentase N-bdp yang semakin meningkat akan menurunkan

persentase N-bdf, tetapi sebaliknya menaikkan N-bdt. Menurunnya N­

bdf karena meningkatnya takaran pupuk N, pada percobaan ini disebab­

kan oleh terhambatnya kemampuan fiksasi N oleh bintil akar dan bllkan

karena pertumbuhan dan perkembangan bintil akar yang tertekan, se­

perti telah diterangkan sebelumnya. Sedangkan meningkatnya persenta­

se N-bdt sejalan dengan meningkatnya persentase N-bdp diduga karena

terangsangnya pertumbuhan dan perkembangan akar, sehingga akar me­

miliki peluang lebih besar untllk bersentuhan dengan lebih banyak

partikel tanah. Hal ini selanjutnya menyebabkan tanaman dapat meng­

ambil N-bdt dalam jumlah yang lebih banyak. Dugaan ini ditunjang

oleh meningkatnya persentase N-bdt seperti yang diperlihatkan pada

Gambar 5. Berbagai sumber N bagi tanaman kedelai yaitu: pllpuk, N­

udara, tanah, ternyata dapat saling mengisi kebutuhan N-tanaman.

Berdasarkan hal ini, maka diduga bahwa peningkatan takaran pupuk N

tidak akan menyebabkan perbedaan pada pertumbuhan vegetatif tanaman

kedelai, (Tabel 1 dan 2).

KESIMPUl.AN

Berdasarkan data yang sudah dibahas, maka dari percobaan ini

dapat diajukan beberapa kesimpulan, yang antara lain adalah :

1. Berbagai hasil pengamatan terhadap berbagai parameter tumbuh

kedelai varietas Muria menampakkan pertllmbuhan yang lebih baik

daripada varietas Chipewa.

2. Peningkatan takaran pupuk N tidak menyebabkan terjadinya pening­

katan pertumbuhan vegetatif baik bagi kedelai varietas Muria

maupun varietas Chipewa.

3. Ketiga sumber N yang tersedia bagi tanaman kedelai, yaitu N

pupuk, N udara dan N tanah dapat saling mengisi kebutuhan N

198

Page 7: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

tanaman, apabila salah satu dari ketiga sumber tersebut berkurang

suplainya ke tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

1. WILSON, R.W., The Biochemistry of Nitrogen Fixation, Univ. Wise.

Press Madison, Wise. (1940).

2. Me. CLURE, P.R., and ISRAEL, D.W., Transportation of nitrogen in

the xylem of soybean plants, Plant Physiol. 64 (1979) 411.

3. NOEL, K.D., KARNEAOL, M., and BRILL, W.J., Nodule protein shyn­

tesis and nitroganase activity of soybean exposed to combinednitrogen, Plant Physiol. 70 (1982) 1236.

4. STREETER, J.G., Shyntesis and accumulation of nitrate on soybean

nodules supplied with nitrate, Plant Physiol. 69 (1982) 1429.

5. LATIMORE, P.R., DENISON, R.F., and SINCLAIR, T.R., Response to

drought stress of nitrogen fixation (acetylene reduction) rates

of field grown soybeans, Plant Physiol. l~(1985) 525.

6. SISWORO, E. L., Pengaruh tekanan kekeringan dan takaran terhadap

beberapa parameter fisiologis tanaman kedelai, Tesis S2,Fakultas Pasca Sarjana, IPB, Bogor, (1987).

7. HADAR SON , G. "The use of 15N methodology to assess symbiotic

nitrogen and fixation by grain legumes". International Training

Course in the Use of Isotopes and Radiation Techniques inStudies in Soil/Plant Relationship, Field Experiments and

Exercises (1982), tldak diterbitkan.

8. PATE, J.S., AND ATKI NS, C.A., " Nitrogen uptake, transport, and

utilizations", Nitrogen Fixation (BROUGHTON, W.J., Ed) Vol. 3

Legumes, Clarendom Press, Oxford (1983) 245.

9. SUTTON, W.O., "Nodule development and senescense", Nitrogen

Fixation (BROUGHTON W.J., Ed. Vol. 3 Legumes), Clarendon Press,Oxford (1983) 144-212.

190

Page 8: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

Tahel 1. Parameter pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai pada

berbagai tingkatan umur dan takaran pupuk N.

TTJDL2BKJBBB

(em)(em )(gr) (gr)

Varietas

Vm

54.618 A42.042 A39.820 A4.417 A35.097 A0.729 AVo

46.038 B32.024 B34.410 B3.679 B34.667 B0.940 B

Umur (had)

14

15.896 A--0.311 A10.042 A

28

56.302 B23.028 A-3.210 B31.917 B0.155 A42

78.787 C50.857 B.-8.623 C62.687 C1.514 B

Takaran pupuk N (kg N/Ha)

0

49.604 A35.958 A37.710 A3.904 A35.359 A0.874 A

40

49.986 A37.048 A38.920 A3.978 A32.694 A0.844 A

80

50.194 A37.083 A34.110 A4.100 A49.986 A0.836 A

120

51.528 A38.042 A37.720 A4.210 A36.222 A0.810 A

- Keterangan :TT = Tinggi tanaman

JD = Jumlah daunLD = Luas daun

BK = Bobot kering

JB = Jumlah bintilBB = Bobot bintil

Nilai yang diikuti huruf yang berbeda nyata pada BNT 5%

Untuk parameter luas daun, hanya diukur pada umur tanaman 42 hari.

200

Page 9: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

Tabel 2. Pengaruh takaran pupuk N terhadap pertumbuhan vegetatiftanaman kedelai varietas Muria (Vm) dan Chipewa (Ve).

Var. Takaran TTN ( em )

JD BK

(gr)

JB BB

(gr)

Vm

Ve

o40

80120

o40

80120

57.3954.58

52.7553.67

42.9448.47

46.4346.31

40.05 39.1743.75 40.55

42.92 38.1141.42 43.22

30.67 35.0133.50 37.31

31.25 32.2532.67 31.48

4.32414.4174

4.42544.5002

3.48454.0014

3.77453.4549

36.17 0.736532.00 0.6932

35.67 0.747636.50 0.7368

34.56 0.958033.39 0.9946

34.83 0.924835.94 0.8940

Keterangan : Semua singkatan TT, JD, LD, BK, JB, dan BB adalahseperti pada Tabel 1.

201

Page 10: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

Tabel 3. Persentase N-to tanaman kedelai pada berbagai tingkatanumur dan takaran pupuk N.

--------------------------------------------------------------------

••••••••••••••••••••••• % ••••••••••••••••••••••••

Takaran N

kg N/ha

Umur

hari

Vm Vc Ro-N Ro-U Ro-NU

--------------------------------------------------------------------

o

40 .

50

120

Ro-V

Ro-VN

Ro-VU

14 4.604.4128

2.703.7442

2.322.14

14

4.575.1628

3.312.6442

1.912.53

14

4.554.8728

3.892.8442

2.302.52

14

4.695.3228

2.963.8042

2.143.01

3.337 A

3.580 B

0

3.2073.42840

3.2613.44650

3.5823.409120

3.2994.032

14

4.6033.42828

3.2433.25142

2.1672.548

3.317 A

3.354 A

3.495 A/B

3.668 B

4.770 A

3.247 B

2.359

4.502

3.220

2.320

4.860'

2.977

2.220

4.860

3.3672.410

5.005

3.783

2.997

--------------------------------------------------------------------

Keterangan : Vm = Varietas Muria Vc. varietas ChipewaU = Umur tanaman

Nilai yang diikuti huruf yang tidak sarna berbeda nyat~pada BNT 0.05%

202

Page 11: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

Tabel 4. Serapan N-to tanaman kedelai pada berbagai tingkatan umur

dan takaran pupuk N.

••••••••••••••••••••••• % ••••••••••••••••••••.••••

Takaran N

kg N/ha

Umur

hariVm Vc Ro-N Ro-lJ Ro-NU

o

40

50

120

142842

14

2842

14

2842

14

28

42

12.32

69.50

175.81

12.83

88.92141.71

12.25

103.87176.75

10.98

83.35

168.60

9.50

86.53

126.99

13.39

69.44169.73

11.91

72.49

156.23

11. 2492.21

166.23

11.801 A 10.90 B

79.824 A 83.091 B 77.165

160.713 C 151.400

13.110

83.173 A 79.180157.222

12.078

88.893 A 88.183166.660

11. 108

88.917 A 87.797167.742

Ro-V 88.153 82.212

Ro-VN

Ro-VU

o4050120

14

28

42

85.310

82.15697.734

87.642

12.095

85.986

166.551

74.339

84.186

80. 211

90.122

11.508

80.177

154.959

203

Page 12: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

j? 80 ;; .(1.120= 7,322-2,684:X+0,367X2

28

Umur Chari)

Gambar 1. Hubungan an tara umur panen dengan % N­total pada taraf pupuk 0, 40, 80, dan120 kg N/ha

204

5.0

UC6UUto')2 H,...,.,

.\0.\..../

3.(

....;'"....,

310 ....,,z 3.0

2.8H2.4212.0

o

------t1-CJ.---- .-.-, - ·----------2----

.\ Yo =:: G,071-\ ,719X •.O,1t6;:--80 \ \" _ .. -7 • r r r I' 2

~\\ Y40 - 7,817-3,5.8X+O,'Q'/"

\\\\

\~~\

S6

Page 13: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

9

9- 1

8: ! n';;7II:~6

b.D

6

~'--'5

0\0

'-' 5

z

p..

I 4

'"

..0 4

~ 3

I

Z

P-

et!

3

~ 2

I II IOJ

2 1

40 80 120 40 80 120

Takaran pupuk (kg N/ha)

Gambar 2. % N-bdp dan serapan N-bdp sebagai pengaruhper1akuan varietas, umur panen pada taraf40, 80, dan 120 kg N/ha

205

Page 14: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

i ! 120

''l80

12

II

10

--------12,3 + 20,227X - .1,1\47X2

= -5,958 + 10,840X - 2,210X2

~. 2Y40 = -5,633 +.9,369X - 2,153X

l

14 28 56

206

Um U T (h a ri )

GambaT 3. Hubungan antara umur panen dengan % N-bdppada taraf pupuk 40, 80, dan 120 kg N/ha

Page 15: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

30

bJ)

~'-''+< }O"':j.DIZ@ 29'p..

:1J;..Q)(f)

I

-

40

-

BO

70r-. 0\°'-'-I-'

'"d.D fiG, z

80 120' 40 80 120

Takaran pupuk (kg N/ha)

100

40 80 120 40 80 120

Takaran pupuk (kg N/ha)

Gambar 4. % N-bdf, serapan N-bdf, % N-bdt, danserapan N:-bdt sebagai pengaruh perla­kuan varietas, umur panen, dan tarafpupuk 40, 80, 120 k~ N/ha

207

Page 16: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

;~-~d·;--;-- 0 ~no+-·;r;·?33T~- 0 , 4 61X2

YN-bdf = 74,047 - 45,558X + 0,706x2

?N-~t 24,421 + 45,488X - 9,436X2-

110

1009080

~0\0'-' 70+J "0.0IZ 60

~4-<"0.0 50I Z ~% W.0IZ

30

2010

20

-~o 60 80 100 120

Takaran pUp uk C kg N/ha )

% N-bdt

% N-bdf

% lI-bdp

IW 150

208

Gambar S. Hubungan antara taraf pupuk dengan %N-bdp, % N-bdf, dan N-bdt pada umurpanen 42 hari

Page 17: PENGARUH TAKARAN PUPUK TERHADAP PERTUHBUHAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · Zn dan Mn, berturut-turut diberikan dalam bentuk TSP, KCL,

DISKUSI

ERMIN K.H.

Bagaimana menentukan/membedakan N yang berasal dari tanah dan dari

fiksasi ?

ELSJE L.SISWORO.

Membedakan N-bdt dan N-bdp yaitu :

N-total = N-bdt + N-bdp + N-bdf + N-bdp

N-bdt = N yang berasal dari tanah

N-bdp = N yang berasal dari pupuk

N-bdf = N yang berasal daari fiksasi

N-bdp dapat dihitung dan N-bdf dapat dihitung, menggunakan N

bertanda 15N.

209