120
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, DAN DEMOGRAFIS TERHADAP SELF-DISCLOSURE PENGGUNA INSTAGRAM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh : Puspita Brillianti Nugroho NIM: 11140700000095 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2018

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM,

LONELINESS, DAN DEMOGRAFIS TERHADAP

SELF-DISCLOSURE PENGGUNA INSTAGRAM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

Puspita Brillianti Nugroho

NIM: 11140700000095

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2018

Page 2: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,
Page 3: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,
Page 4: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,
Page 5: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

v

MOTTO :

“Jangan menunggu bahagia datang baru

bersyukur, tapi bersyukurlah maka kebahagiaan

akan datang”

-Unknown-

Persembahan :

“Skripsi ini kupersembahkan untuk Papa dan Mama yang

selalu mendoakanku selama 22 tahun ini. Semoga Allah

memberikan surga firdaus untuk kalian.”

Page 6: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

vi

ABSTRAK

A. Fakultas Psikologi

B. September 2018

C. Puspita Brillianti

D. Pengaruh Tipe Kepribadian, Self-Esteem, Loneliness dan Demografis

terhadap Self-Disclosure Pengguna Instagram

E. 105

F. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepribadian big five

(neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness,

conscientiousness), self-esteem, loneliness dan demografis (usia dan jenis

kelamin) terhadap self-disclosure pengguna Instagram. Penelitian ini

menggunakan teknik non-probability sampling yaitu convenience

sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

metode analisis regresi berganda pada taraf signifikansi 0.05 atau 5%.

Partisipan dalam penelitian ini adalah pengguna Instagram yang secara

aktif mengupload/menggunakan fitur-fitur yang ada di Instagram dan

berjumlah 225 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel kepribadian big five (neuroticism, extraversion, openness to

experience, agreeableness, conscientiousness), self-esteem, loneliness dan

demografis (usia dan jenis kelamin) terhadap self-disclosure. Besar

proporsi varians dari self-disclosure yang dijelaskan oleh seluruh

independen variabel sebesar 7.9% sedangkan sisanya yaitu 92.1%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Berdasarkan koefisien

regresi menunjukkan hanya ada tiga variabel yang berpengaruh secara

signifikan terhadap self-disclosure, yaitu neuroticism, extraversion, dan

agreeableness. Sedangkan variabel openness to experience,

conscientiousness, self-esteem, loneliness, usia dan jenis kelamin tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure. Bedasarkan hasil

penelitian ini, maka disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti serta

menganalisis pengaruh variabel lain untuk mendapatkan informasi yang

lebih komprehensif. Penulis menyarankan untuk mengkaji variabel lain

seperti budaya atau konformitas.

G. Bahan bacaan : 51 ; Buku: 11 + disertasi: 2 + jurnal : 37

Page 7: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

vii

ABSTRACT

A. Faculty of Psychology

B. September 2018

C. Puspita Brillianti

D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem, Loneliness, and

Demographic toward Instagram Users

E. 105

F. This study was conducted to determine the integrity of the top five

(neuroticism, extraversion, openness to experience, friendliness,

thoroughness), self-esteem, loneliness and demographics (information

and gender) to the self-disclosure of Instagram users. This research

uses a non-probability sampling technique, namely convenience

sampling. This study uses quantitative analysis with multiple

regression analysis methods at a significance level of 0.05 or 5%.

Participants in this study were Instagram users who were able to

upload/use the features on Instagram and 225 users.

The results of this study indicate that there are significant variables

(neuroticism, extraversion, openness to experience, friendliness,

thoroughness), self-esteem, loneliness and demographics (money and

gender) to self-disclosure. The variance of self-disclosure which is

covered by the whole variable is 7.9% while the rest is 92.1% by other

variables outside this study. Based on the regression coefficient there

are only three variables that significantly influence self-disclosure,

namely neuroticism, extraversion, and friendliness. While the variables

of openness to experience, prudence, self-esteem, loneliness, and

people are not significantly significant in self-disclosure. Based on the

results of this study, the invitation for further research also discusses

other variables to get more comprehensive information. The author

suggests reviewing other variables such as culture or conformity.

G. Reading materials : 51 ; Books: 11 + disertation: 2 + journals : 37

Page 8: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT dan semua nikmat

yang telah Allah berikan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan

penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Tipe Kepribadian, Self-Esteem,

Loneliness dan Demografis terhadap Self-Disclosure Pengguna Instagram”.

Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, berikut para sahabat dan pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak

akan mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan jajarannya serta seluruh civitas akademik

Fakultas Psikologi, atas bantuan, arahan, dan bimbingan selama penulis

menyusun skripsi.

2. Solicha M.Si, dosen pembimbing skripsi dan Nia Tresniasari M.Si selaku

dosen pembimbing semprop atas kesabaran dan keikhlasannya

meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan masukan, arahan serta

koreksi kepada penulis agar penulis bisa menghasilkan skripsi yang

bermutu.

3. Drs. Rachmat Mulyono, M.Si, dosen pembimbing akademik yang telah

membantu, mendukung serta memberikan arahan kepada penulis selama

masa perkuliahan.

4. Kedua orang tua penulis Bapak Satrio dan Ibu Hidayati untuk doa, kasih

sayang, kesabaran, dukungan, dan didikan yang telah diberikan kepada

penulis sampai saat ini sehingga penulis bisa menjadi pribadi yang

tangguh saat ini. Terimakasih sudah mengajarkan penulis untuk selalu

mendahulukan agama daripada dunia. Untuk kedua kakak penulis

terimakasih sudah memberikan dukungan secara tidak langsung, namun

dukungan tersebut sangat berharga bagi penulis.

Page 9: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

ix

5. Sahabat fiiddunnya wal akhirat, Bela, Ria, Riri, dan Zulfa, yang selalu siap

sedia mendukung, mendengarkan curhatan, menghibur penulis dengan

lawakan-lawakan receh mereka. Terima kasih sudah menjadi sahabat

penulis selama 22 tahun ini, semoga persahabatan kita benar-benar sampai

ke surga nanti. Aamiin.

6. Dunkin, brother from another parents. Terimakasih atas kesabaran dan

dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih sudah

menjadi motivasi untuk penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

7. Mas Arba’i, terimakasih atas masukan-masukan, bantuan, dukungan yang

diberikan selama menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga pernah

menjadi salah satu alasan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat “Save Our Maskot”, Hafla, Mila, Dyah, Rivera atas bullyan (:P),

dukungan dan kerecehan kalian. Terimakasih sudah bersedia menjadi

sahabat penulis selama 4 tahun ini. Semoga kita tetap menjadi sahabat

sampai kita menjumpai kesuksesan kita masing-masing. Aamiin.

9. Teman-teman KKL BABES REHAB BNN, Jaka, Icha, Kresna, Firas,

terimakasih atas pengalaman berharga ketika kita KKL di BNN. Salah satu

pengalaman berharga yang penulis rasakan dalam dunia perkuliahan ini.

10. Teman-teman Psiko D (khususnya Yani dan Fathia) dan teman-teman

angkatan 2014, terimakasih atas bantuan dan kerjasama kalian selama

penulis menuntut ilmu di Fakultas Psikologi ini. See you on top!

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang

membangun untuk penyempurnaan penelitian ini. Pada akhirnya penulis

mengucapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk banyak pihak.

Jakarta, 30 Juli 2018

Penulis

Page 10: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

ABSTRACT .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1- 12

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................ 10

1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 11

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 12

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................... 13 - 39

2.1 Self-Disclosure ......................................................................................... 13

2.1.1 Definisi self-disclosure ................................................................... 13

2.1.2 Dimensi self-disclosure .................................................................. 16

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-disclosure ........................ 17

2.1.4 Pengukuran self-dsiclosure ............................................................ 19

2.2 Tipe Kepribadian ...................................................................................... 20

2.2.1 Definisi kepribadian ....................................................................... 20

2.2.2 Tipe kepribadian big five ................................................................ 20

2.2.3 Pengukuran big five ........................................................................ 24

2.3 Self-Esteem .............................................................................................. 25

2.3.1 Definisi self-esteem ....................................................................... 25

2.3.2 Dimensi self-esteem........................................................................ 26

2.3.3 Pengukuran self-esteem .................................................................. 27

2.4 Loneliness ................................................................................................ 28

2.4.1 Definisi loneliness ......................................................................... 28

2.4.2 Dimensi loneliness ......................................................................... 29

2.4.3 Pengukuran loneliness .................................................................... 31

2.5 Kerangka Berfikir .................................................................................... 32

2.6 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 38

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 40 - 61

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 40

Page 11: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

xi

3.2 Variabel & Definisi Operasional Variabel ............................................... 41

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 42

3.4 Uji Validitas Konstruk ............................................................................ 47

3.4.1 Uji validitas konstruk self-disclosure ............................................. 47

3.4.2 Uji validitas konstruk kepribadian big five ................................... 49

3.4.3 Uji validitas konstruk self-esteem ................................................. 55

3.4.4 Uji validitas konstruk loneliness ................................................... 57

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 58

BAB 4 HASIL PENELITIAN ................................................................................ 62 - 74

4.1 Gambaran Subyek Penelitian .................................................................. 62

4.2 Hasil Analisis Deskriptif .......................................................................... 63

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ...................................................... 65

4.4 Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................ 67

4.4.1 Analisis regresi ................................................................................ 67

4.4.2 Pengujian proporsi varians .............................................................. 71

BAB 5 KESIMPULAN, KRITIK DAN SARAN ................................................... 75 - 83

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 75

5.2 Diskusi ...................................................................................................... 75

5.3 Saran ......................................................................................................... 80

5.3.1 Saran teoritis ................................................................................... 80

5.3.2 Saran praktis ................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 84 - 88

LAMPIRAN .............................................................................................................. 89 - 105

Page 12: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Costa and Mc Crae’s Five Factor Model of Personality ........................... 23

Tabel 3.1 Blueprint Skala self-disclosure .................................................................. 43

Tabel 3.2 Blueprint Skala Mini-IPIP NEO ................................................................ 44

Tabel 3.3 Blueprint Skala Self-Esteem ....................................................................... 45

Tabel 3.4 Blueprint Skala Loneliness......................................................................... 46

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Self-Disclosure .......................................................... 48

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Neuroticism ............................................................... 50

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Extraversion .............................................................. 51

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Openness to Experience ............................................ 52

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Agreeableness ........................................................... 54

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Conscientiousness ................................................... 55

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Self-Esteem .............................................................. 56

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Loneliness................................................................ 58

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .......................................................... 62

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 64

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor ......................................................................... 65

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ........................................................................ 66

Tabel 4.5 Tabel R-Square .......................................................................................... 68

Tabel 4.6 Tabel Anova ............................................................................................... 68

Tabel 4.7 Koefisien Regresi Independent Variable ................................................... 69

Tabel 4.8 Proporsi Varians Tiap IV terhadap DV ................................................... 72

Page 13: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 37

Page 14: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 89

Lampiran 2 Path Diagaram ........................................................................................ 97

Lampiran 3 Syntax Uji Validitas ............................................................................... 103

Page 15: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia hidup disebut sebagai makhluk sosial dimana perlu adanya interaksi dan

komunikasi untuk memelihara tingkah tingkah laku sosial individu tersebut,

sehingga individu dapat tetap bertingkah laku sosial dengan individu lain

(Santoso, 2010). Proses menjalin komunikasi tersebut diperlukan adanya

penyampaian informasi kepada orang lain mengenai diri sendiri. Hal ini

berhubungan dengan adanya peran self-disclosure pada individu.

Self-disclosure adalah proses menceritakan tentang diri yang sebelumnya

tidak diketahui sehingga menjadi pengetahuan bersama, proses membuat diri

dikenal orang lain (Jourard & Lasakow, dalam Joinson, 2008). Self-disclosure

biasanya mempelajari dalam hal pesan lisan yang mengandung pernyataan seperti

“yang saya rasakan” dan “saya kira”, tapi pesan nonverbal seperti pakaian yang

dikenakan juga merupakan contoh self-disclosure jika tujuannya adalah untuk

mengungkapkan sesuatu tentang pribadi, tentang diri sendiri dan pihak lain tidak

tahu sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Greene, Derlega dan Mathews

(2006) menunjukkan bahwa self-disclosure sering berfokus pada pengungkapan

informasi yang sangat sensitif (seperti ketakutan pribadi, keyakinan religius yang

mendalam, informasi yang berpotensi menstigmatisasi), namun self-disclosure

Page 16: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

2

juga berkaitan dengan informasi yang kurang serius (seperti hanya informasi :

saya suka membuat pizza). Self-disclosure menurut Adler, Rosenfeld and Proctor

(dalam Javier, 2013) mempertimbangkan serangkaian faktor, yaitu (1) memiliki

self sebagai subjek, (2) disengaja, (3) diarahkan ke orang lain, (4) jujur, (5)

mengungkapkan, (6) berisi informasi yang umumnya tidak tersedia dari sumber

lain, dan (7) mendapatkan banyak sifat intim dari konteks yang diungkapkannya.

Self-disclosure pada awalnya hanya dilakukan secara face to face oleh dua

orang saja yang sudah saling mengenal dan dilakukan hanya secara verbal saja

(Cozby, 1973). Namun seiring dengan perkembangan zaman, self-disclosure kini

dapat dilakukan secara online khususnya dengan media sosial. Para ahli

berpendapat bahwa pengguna media sosial saling mengenal satu sama lain lebih

cepat dan intim daripada dalam hubungan face to face karena fitur internet dapat

membuat pengungkapan diri lebih mudah secara online dibandingkan dengan

secara langsung. Fitur pada media sosial seringkali memberikan penggunanya

untuk bersifat anonim dan kenyamanan psikologis yang berasal dari anonimitas

tersebut dapat menyebabkan mereka untuk mengungkapkan lebih banyak

informasi tentang diri mereka sendiri (Wallace, dalam Kim & Dindia, 2011).

Namun kenyataannya profil yang dibuat di media sosial seringkali menunjukkan

ketidakjujuran demi mengangkat kepopuleran. Banyak di antara pengguna media

sosial memalsukan identitas mereka di media sosial, demi terlihat sebagai

seseorang yang memiliki nama yang bagus agar menaikkan identitas sosial

(Hendro,2016).

Page 17: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

3

Menurut Tamir dan Mitchell (2012), self-disclosure memenuhi kebutuhan

mendasar akan keterhubungan dan kepemilikan sosial dan secara pemenuhan ke

dalam memiliki banyak manfaat. Seperti meningkatkan hormon dophamine,

meningkatkan hubungan antar pasangan, dan meningkatkan personal well-being.

Self-disclosure sebaliknya juga membawa risiko kerentanan dan kehilangan

informasi yang penting karena pengungkapan diri melepaskan beberapa tingkat

privasi dan kontrol pribadi dengan berbagi informasi dengan orang lain (Altman,

dalam Bazarova 2014). Selain itu efek negatif dari self-disclosure secara online

adalah secara tidak langsung menurunkan perilaku prososial seseorang. Sebagai

contoh, ketika seseorang mengungkapkan diri tentang rasa bersalahnya, mereka

menggunakan media sosial sebagai media pelepasan rasa bersalah. Hal ini

berakibat ketika ada orang lain melihat dan berkomentar lalu mendukung

pernyataan individu, tersebut maka individu tersebut sudah merasa

menghilangkan rasa bersalah tersebut. Akibatnya individu tersebut merasa tidak

membutuhkan perilaku lain seperti perilaku prososial untuk pelepasan rasa

bersalah (Levontin & Yom-Tov, 2017).

Selain itu, menurut Devito (1997) pada awalnya orang akan berbicara hal

yang umum- umum saja. Makin akrab hubungan, maka akan lebih mendalam

topik pembicaraan. Hal yang jarang terjadi kita membicarakan hal-hal yang

bersifat sangat pribadi pada orang yang baru saja kita kenal. Namun kenyataannya

sekarang ini di media sosial setiap orang bisa dengan bebasnya mengungkapkan

topik apapun tanpa khawatir siapa yang akan melihat isi pembicaraan tersebut.

Page 18: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

4

Seperti yang diungkapkan Gross dan Acquisti (2005) menemukan bahwa dalam

penelitian mereka lebih dari 4000 mahasiswa yang menggunakan media sosial

mengungkapkan informasi pribadi yang akurat tentang profil mereka dengan

sedikit kekhawatiran bahwa informasi yang mereka ungkapkan akan dapat

disalahgunakan.

Selain itu, beberapa studi empiris menunjukkan bahwa, paling tidak dalam

konteks di mana interaksi masa depan diharapkan, seperti kencan online, penipuan

cenderung lebih mudah terjadi. Misalnya, data online pria biasanya menambahkan

beberapa inci ke tinggi mereka, sedangkan perempuan mengurangi beberapa pon

dari berat badan mereka untuk tampil lebih menarik bagi lawan jenis. Ini mungkin

tidak berbeda dari penipuan yang terjadi dalam pengaturan face to face.

Perbedaannya adalah bahwa ada lebih banyak jaminan keaslian dalam pengaturan

face to face. Kita dapat melihat tubuh orang lain sehingga mereka hanya dapat

berbohong tentang usia, berat badan, tinggi badan, dll. Dalam pengaturan online,

individu dapat memposting gambar diri ketika lebih kurus dan lebih muda atau

gambar yang bahkan bukan gambar dari diri sendiri. (Kim & Dindia, 2011).

Menurut hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa S1 studi Ilmu Komunikasi

Universitas Slamet Riyadi, memposting status itu membantu meredam perasaan

yang sedang berkecamuk dalam pikiran, namun pada akhirnya, mereka

mengalami penyesalan setelah mengungkapkannya di media sosial apalagi jika

pesan yang disampaikan secara etika tidak pantas, mereka sendiri menyadari

bahwa pesan-pesan yang seperti itu tidak pantas untuk disampaikan di media

sosial.

Page 19: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

5

Dapat dilihat, sebenarnya para pengguna media sosial sadar, bahwa tidak

semua kegiatan atau perasaan mereka harus di posting di media sosial. Namun,

lagi-lagi perasaan ingin dipuji muncul. Ketika pengguna media sosial sudah

memposting yang mereka lakukan mereka akan merasakan kebahagiaan tersendiri

ketika orang lain dapat melihat image diri yang mereka bangun di akun media

sosial mereka dan akan lebih bahagia lagi ketika ada temannya yang merasa iri

dengan gambaran yang mereka lakukan.

Saat ini, media sosial mengembangkan beberapa fitur dan aplikasi

sehingga memudahkan penggunanya untuk memanfaatkan fitur di dalamnya.

Terdapat beberapa jenis media sosial yang bisa dijumpai saat ini, seperti

Facebook, Twitter, dan Instagram. Salah satu media yang dibahas dalam

penelitian ini adalah Instagram, karena meningkatnya angka pengguna Instagram

setiap tahunnya. Menurut data statistik pada web survey We Are Social,

Instagram berada pada urutan ke-tiga bedasarkan banyaknya pengguna (Kemps,

2017). Bedasarkan data pada web Instagram.com memiliki fitur upload foto

dengan menambahkan caption, instastory, siaran video langsung, dan yang

terbaru pada tahun 2018 yaitu IGTV (fitur untuk mengupload dan menonton video

yang berdurasi panjang).

Akibat bermunculannya aplikasi media sosial yang berfokus kepada

mengupload gambar atau video, akhirnya dipertanyakan lah definisi self-

disclosure pada saat ini. Definisi tradisional tentang self-disclosure tadinya

hanyalah mengacu pada ekspresi diri yang disengaja berupa "verbal", dan tidak

termasuk isyarat nonverbal, seperti bagaimana orang berpakaian. Namun, definisi

Page 20: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

6

self-disclosure ini mungkin tidak memadai untuk komunikasi secara online.

Akhirnya muncul definisi self-disclosure secara online, yaitu pengungkapan diri

secara online mungkin termasuk komunikasi nonverbal, termasuk gambar yang

diposkan yang mungkin merupakan mekanisme sadar yang digunakan untuk

mengungkapkan diri. Bagaimana individu menampilkan diri secara fisik, baik

online maupun offline, dapat dimanipulasi (melalui pakaian, make up, dll.),

Namun dalam pengaturan online, tergantung pada niat individu akankah individu

tersebut membagikan penampilan fisiknya atau tidak (Kim & Dindia, 2011).

Seperti halnya pada media sosial Instagram, dimana individu dapat

membagikan foto lalu menuliskan caption pada foto tersebut, mengunggah video,

dan melakukan video siaran langsung. Foto sekarang menjadi komponen utama

pengungkapan diri secara online. Pada halaman web dan situs jejaring sosial, dan

bahkan situs kencan, gambar adalah sarana utama untuk menyampaikan informasi

tentang diri. Dengan memposting foto mereka sendiri dan membagikan foto

keluarga dan teman-teman mereka, pengunggah memilih untuk mengungkapkan

diri ideal mereka. Sedangkan viewers membuat asumsi tentang bagaimana

pengunggah melihat dan siapa mereka berdasarkan gambar-gambar yang mereka

upload (Kim & Dindia, 2011). Akibatnya, setiap pesan atau unit pesan berpotensi

bervariasi dalam tingkat pengungkapan-diri, tergantung pada persepsi pesan oleh

mereka yang terlibat.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Kandari, Melkote, dan Sharif

(2016) menunjukkan perbedaan individu dalam melakukan self-disclosure di

Instagram. Ada individu yang mengunggah gambar hanya untuk sekedar

Page 21: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

7

menyampaikan perasaannya dan pikirannya, selain itu ada juga individu

mengunggah gambar untuk pertukaran pendapat mengenai gambar yang

diposting, dan untuk hiburan semata. Seperti dalam wawancara yang dilakukan

oleh Arnus (2016) terhadap mahasiswa IAIN Kendari, yang mengungkapkan

bahwa :

“Saya suka pasang foto di status saya trus saya komentari, biasanya kalau

saya lagi bahagia, seperti saya lagi liburan atau jalan-jalan di tempat yang

bagus, saya lagi makan di tempat-tempat yang keren, karena rasanya puas

kalau teman-teman iri dengan hal-hal yang sedang saya kerjakan”.

Menurut Devito (1997) perbedaan individu dalam mengungkapkan diri

bisa terjadi karena adanya faktor kepribadian dari individu. McCrae dan Costa

(dalam Chen,Xi. Pan,Yin & Guo, Bin 2016) mengkonseptualisasikan lima faktor

kepribadian yang stabil, atau yang disebut "Big Five" yaitu neuroticism,

extraversion, openness to experience, conscientiousness, dan agreeableness.

Neuroticism mengacu pada tingkat stabilitas emosi, kontrol impuls, dan

kecemasan. Extraversion tercermin dalam tingkat keramahan, ketegasan, dan

keterampilan yang tinggi. Openness mencerminkan keingintahuan intelektual

yang kuat dan preferensi untuk hal baru dan beragam. Conscientiousness mengacu

pada keinginan untuk melakukan tugas dengan baik. Terakhir, agreeableness

mengacu pada membantu, kooperatif, dan bersimpati terhadap orang lain.

Individu dengan extraversion tinggi dapat mengungkapkan informasi yang

lebih akurat kepada orang lain dan mengungkapkan sejumlah besar informasi

Page 22: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

8

pribadi kepada orang lain (Chen, et.all, 2016). Tingkat extraversion dan

conscientiousness yang tinggi berhubungan dengan tingkat niat yang lebih tinggi

untuk mengungkapkan informasi pribadi secara intens (Loiacono, 2012). Tiga

lainnya big five theory adalah neuroticism, agreeableness, dan openness to

experience, memiliki hubungan negatif dengan niat untuk mengungkapkan diri.

Orang dengan tingkat neuroticsm yang lebih tinggi memiliki niat yang lebih

rendah dalam menempatkan informasi pribadi pada SNS mereka. Tingkat

agreeableness dan openness yang lebih tinggi dialami oleh pengalaman

menunjukkan niat yang lebih rendah untuk mengungkapkan diri. Alasannya,

mereka yang memiliki tingkat keterbukaan yang lebih tinggi terhadap pengalaman

cenderung terlibat dalam banyak aktivitas dan merasa tidak perlu mengungkapkan

banyak informasi pribadi mengingat waktu dan usaha yang diperlukan untuk

melakukannya (Loiacono, 2012). Namun hal ini berlainan dengan hasil temuan

Hollenbaugh dan Ferris (2013) yang mengemukakan individu dengan

agreeableness dan openness yang tinggi mengungkapkan lebih banyak dan lebih

dalam terhadap informasi pribadi.

Selain itu bedasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Forest dan

Wood (2012) telah menemukan bahwa self-esteem juga mempengaruhi seseorang

dalam mengungkapkan dirinya di media sosial. Orang yang memiliki self-esteem

yang rendah menganggap Facebook sebagai tempat yang aman dan menarik untuk

pengungkapan diri. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Varnali dan Toker (2015) ; Marshall (2015) yang menyatakan

bahwa self-esteem berhubungan negatif dengan self-disclosure. Dikarenakan

Page 23: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

9

mungkin saja mereka yang memiliki harga diri lebih rendah daripada orang lain,

menggunakan sosial media untuk meningkatkan citra diri mereka, membantu

mereka mengatasi rasa rendah diri dengan memperkuat identitas sosial mereka di

media sosial (Varnali & Toker , 2015).

Pengungkapan diri di media sosial juga bergantung pada perasaan yang

dialami individu saat itu, seperti ketika seseorang yang mengalami loneliness atau

kesepian di Facebook, individu mengungkap informasi-informasi umum yang

tertera di Facebook seperti informasi pribadi (misalnya kutipan favorit, olahraga

favorit, tim favorit, dan atlet favorit), hubungan informasi (yaitu status hubungan,

ketertarikan, jenis kelamin dan alamat). Sedangkan orang yang merasa terhubung

berani mengungkapkan pandangan mereka (yaitu pandangan politik, agama) dan

wall mereka (yaitu timeline) daripada orang yang merasa kesepian (Al-Saggaf &

Nielsen, 2014). Namun menurut Leung (2002), stigma sosial yang melekat pada

kesepian, dapat membuat orang yang merasa kesepian lebih ragu untuk mendekati

orang lain dan mengungkapkan masalahnya karena takut ditolak dan dianggap

mengganggu. Akibatnya orang-orang yang merasa kesepian jarang sekali

memunculkan dirinya di publik. Namun berbeda dengan Blachino, Przepiorka,

Balakier, dan Boruch (2015) yang mengemukakan bahwa individu yang

mengalami kesepian lebih sering mengungkapkan diri dibandingkan dengan orang

yang tidak merasa kesepian.

Selain faktor di atas, faktor demografis seperti usia dan jenis kelamin juga

berpengaruh terhadap self-disclosure seseorang di media sosial. Menurut

Valkenburg dan Schouten (2005), usia remaja awal cenderung lebih sering

Page 24: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

10

mengungkapkan dirinya dibandingkan dengan remaja akhir, dikarenakan remaja

awal masih bermain dengan identitas dirinya. Sedangkan menurut Christofides,

Muise dan Desmarais (2012) mengungkapkan bahwa remaja lebih sering

mengungkapkan diri dibandingkan usia dewasa. Selain itu jenis kelamin juga

mempengaruhi seseorang dalam mengungkapkan dirinya di media sosial. Menurut

Special dan Li-Barber (2011), laki-laki mengungkapkan informasi yang lebih

mendasar, seperti informasi kontak, pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan

perempuan lebih mengungkapkan tentang informasi yang bersifat personal

(Punyanunt & Carter, 2006). Selain itu, menurut Hollenbaugh dan Ferris (2013)

perempuan cenderung lebih mengungkapkan informasi yang lebih personal

daripada laki-laki baik dalam konteks face to face maupun secara online.

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Tipe Kepribadian, Self-esteem dan Loneliness

terhadap Self-Disclosure Pengguna Instagram”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini masalah hanya dibatasi pada pengaruh tipe kepribadian big

five, self-esteem, loneliness, dan demografis terhadap self-disclosure pengguna

Instagram. Adapun pengertian dari variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai

berikut :

1. Self-disclosure adalah pesan apapun tentang diri seseorang yang

dikomunikasikan dengan orang lain (Wheeles & Grotz, 1976). Dalam

Page 25: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

11

penelitian, peneliti ingin melihat self-disclosure dalam situasi online khususnya

dalam media sosial Instagram.

2. Tipe Kepribadian, menggunakan lima faktor kepribadian yang stabil, atau yang

disebut big five theory, dengan dimensi neuroticism, extraversion, openness to

experience, conscientiousness, dan agreeableness (McCrae & Costa, 1992).

3. Self-esteem didefinisikan sebagai sikap tentang diri dan terkait dengan

kepercayaan pribadi tentang keterampilan, kemampuan, hubungan sosial, dan

hasil masa depan (Heatherton & Wyland, 2003).

4. Loneliness dapat didefinisikan sebagai kesadaran kognitif akan kekurangan

dalam hubungan sosial maupun perorangan dan reaksi afektif yang akan terjadi

dari kesedihan, kekosongan atau kerinduan (Asher & Paquette, 2003).

5. Demografis dibatasi pada jenis kelamin dan usia.

6. Pengguna Instagram adalah seseorang yang mempunyai situs jejaring sosial

Instagram, sering mengupload atau menggunakan fitur instasory.

1.2.2 Perumusan masalah

Bedasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh tipe kepribadian (neuroticism, extraversion, openness to

experience, conscientiousness, dan agreeableness), self-esteem,loneliness dan

variabel demografis (usia dan jenis kelamin) terhadap self-disclosure?

2. Variabel apa sajakah yang mempengaruhi self-disclosure?

Page 26: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

12

3. Variabel manakah yang memiliki pengaruh paling besar dan signifikan terhadap

self-disclosure pengguna Instagram?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel tipe kepribadian

(neuroticism, extraversion, openness to experience, conscientiousness, dan

agreeableness), self-esteem, loneliness dan variabel demografis (usia dan jenis

kelamin) terhadap self-disclosure pengguna Instagram.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu psikologi,

khusunya di bidang Psikologi Sosial. Juga sebagai bahan pertimbangan untuk

mengembakan penelitian selanjutnya mengenai tipe kepribadian big five, self-

esteem, loneliness dan variabel demografis (usia dan jenis kelamin) terhadap self-

disclosure pengguna Instagram.

1.4.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan bacaan masyarakat untuk

menelaah kegunaan media sosial sebagai sarana pengungkapan diri seseorang.

Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan akan pentingnya

mengurangi hal-hal yang tidak perlu dalam melakukan proses pengungkapan

informasi diri melalui media sosial. Individu juga diharapkan selalu berhati-hati

dalam mengungkapkan informasi pribadi melalui media sosial.

Page 27: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

13

BAB 2

LANDASAN TEORI.

2.1 Self-disclosure

2.1.1 Definisi self-disclosure

Menurut Cozby (1973), pengungkapan diri dapat didefinisikan sebagai informasi

apapun tentang diri seseorang, dimana orang A berkomunikasi secara verbal

dengan orang B. Definisi ini memperlihatkan bahwa self-disclosure dilakukan

hanya oleh dua orang saja, tidak kepada orang banyak.

Menurut Wheeles dan Grotz (1976) pengungkapan diri adalah pesan apapun

tentang diri seseorang yang dikomunikasikan dengan orang lain. Akibatnya, setiap

pesan atau unit pesan berpotensi bervariasi dalam tingkat pengungkapan-diri,

tergantung pada persepsi pesan oleh mereka yang terlibat. Definisi tersebut

menunjukkan bahwa pengungkapan diri berisi informasi apa saja, tidak terbatas

hanya satu topik yang dibicarakan.

Self-disclosure adalah proses menceritakan tentang diri yang sebelumnya tidak

diketahui sehingga menjadi pengetahuan bersama, atau proses membuat diri

dikenal orang lain (Jourard & Lasakow, dalam Joinson 2008). Pengetahuan

bersama ini dimaksudkan antara dua orang, dalam kelompok, atau antara individu

dan organisasi. Pengungkapan ini memiliki berbagai tujuan, sebagian tergantung

pada konteks di mana pengungkapan terjadi (Joinson,2008).

Sedangkan dalam kamus American Psychology Association (APA), self-

disclosure didefinisikan sebagai tindakan mengungkapkan informasi pribadi

Page 28: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

14

tentang diri seseorang kepada orang lain. Dalam penelitian, self-disclosure telah

terbukti menumbuhkan perasaan kedekatan dan keintiman (APA, 2015).

Self-disclosure dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mendasar akan

keterhubungan dan kepemilikan sosial dan secara mendalam memiliki manfaat,

namun juga membawa resiko kerentanan dan kehilangan informasi yang

signifikan karena pengungkapan diri melepaskan beberapa tingkat privasi dan

kontrol pribadi dengan berbagi informasi dengan orang lain (Altman, dalam

Bazarova 2014).

Definisi tradisional tentang self-disclosure tadinya hanyalah mengacu pada

ekspresi diri yang disengaja berupa "verbal", dan tidak termasuk isyarat

nonverbal, seperti bagaimana orang berpakaian. Namun, definisi self-disclosure

ini mungkin tidak memadai untuk komunikasi secara online. Akhirnya muncul

definisi self-disclosure secara online, yaitu pengungkapan diri secara online

mungkin termasuk komunikasi nonverbal, termasuk gambar yang diposkan yang

mungkin merupakan mekanisme sadar yang digunakan untuk mengungkapkan diri

(Kim & Dindia, 2011).

Self-disclosure sebenarnya memiliki banyak manfaat, namun selain itu juga

terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan dari self-disclosure tersebut.

Devito (1997) menyatakan ada beberapa resiko yang mungkin dialami individu

saat mereka sedang mengungkapkan diri, antara lain:

1. Penolakan pribadi dan sosial

Bila kita melakukan pengungkapan diri biasanya kita melakukannya

kepada orang yang kita percaya. Kita melakukan pengungkapan diri kepada

Page 29: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

15

orang yang kita anggap akan bersikap mendukung pengungkapan diri kita.

Tentu saja orang ini mungkin ternyata menolak kita. Misalnya ketika

mengungkapkan diri kepada orang tua bahwa ingin menikah dengan seseorang

yang berbeda agama.

2. Kerugian material

Adakalanya pengungkapan diri mengakibatkan kerugian material. Seperti

politikus yang mengungkapkan diri bahwa ia pernah dirawat oleh psikiater

mungkin akan kehilangan dukungan partai politiknya sendiri dan rakyat

enggan memberikan suara baginya.

3. Kesulitan intra pribadi

Bila reaksi orang lain tidak seperti yang diduga, kesulitan intra pribadi

dapat terjadi. Bila individu ditolak dan bukan didukung, bila orangtua justru

mencemooh dan bukan membela, maka individu berada dalam jalur menuju

kesulitan intra pribadi.

Dari beberapa definisi di atas, penulis menggunakan teori Wheeles dan Grotz

(1976). Peneliti menggunakan teori ini karena teori ini sesuai dengan target

penelitian ini, teori menyatakan bahwa pengungkapan diri adalah pesan apapun

tentang diri seseorang yang dikomunikasikan dengan orang lain. Akibatnya, setiap

pesan berpotensi bervariasi dalam tingkat pengungkapan-diri, tergantung pada

persepsi mereka yang terlibat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media sosial sebagai sarana

pengungkapan diri, di media sosial semua orang bebas mengungkapkan diri nya

tentang apapun dan dibagikan kepada orang lain.

Page 30: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

16

2.1.2 Dimensi self-disclosure

Menurut Cozby (1973) dan Altman (dalam Joinson, Paine, Buchanan & Reips,

2008) terdapat parameter dasar dalam mengungkapkan diri, yaitu :

1. Breadth, yaitu jumlah informasi yang diungkapkan

2. Depth, yaitu keintiman atau kedalaman informasi yang diungkapkan

3. Duration, yaitu lamanya pengungkapan.

Sedangkan menurut Wheeless dan Grotz (1976), terdapat lima dimensi dalam

self-disclosure, yaitu :

1. Intent yaitu kesadaran niat (kemauan) individu untuk membuat pengungkapan

diri.

2. Amount, dalam konteks ini, jumlah pengungkapan akan menjadi fungsi dari

frekuensi dan durasi dari pesan yang diungkapkan.

3. Positivity-negativity (valence), yaitu isi pesan yang disampaikan berisi pesan

negatif atau positif menurut persepsi individu tersebut.

4. Depth, yaitu keintiman atau kedalaman informasi yang dirasakan individu dari

topik informasi yang diungkapkan.

5. Accuracy (honesty), yaitu keakuratan yang dirasakan oleh individu dan

mampu untuk mengungkapkan persepsi tersebut secara verbal.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dimensi dari Wheeless dan Grotz

(1976) karena sesuai dengan definisi self-disclosure yang peneliti pilih

sebelumnya.

Page 31: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

17

2.1.3 Faktor- faktor self-disclosure

Menurut Devito (1997) mengungkapkan bahwa terdapat tujuh faktor yang

mempengaruhi self-disclosure, diantaranya yaitu :

1. Besar kelompok

Pengungkapan diri lebih banyak terjadi di dalam kelompok kecil

dibandingkan dengan kelompok besar. Dyad (kelompok yang terdiri atas dua

orang) merupakan lingkungan yang paling cocok untuk pengungkapan diri.

Dengan satu pendengar, pihak yang melakukan pengungkapan diri dapat

meresapi tanggapan dengan cermat. Bila terdapat lebih dari satu orang

pendengar, pemantauan menjadi lebih sulit karena tanggapan yang muncul

pasti berbeda dari pendengar yang berbeda.

2. Perasaan menyukai

Individu membuka diri kepada orang-orang yang disukai atau dicintai, dan

tidak akan membuka diri kepada orang yang tidak disukai.

3. Efek dyadic

Individu melakukan pengungkapan diri bila bersama dengan individu lain

yang juga melakukan pengungkapan diri. Efek dyadic ini mungkin membuat

seseorang merasa lebih aman dan, nyatanya memperkuat perilaku

pengungkapan diri itu sendiri.

4. Kompetensi

Orang yang kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan diri

ketimbang orang yang kurang kompeten. Individu yang merasa dirinya

kompeten mempunyai rasa percaya diri yang diperlukan untuk melakukan

Page 32: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

18

self-disclosure, dan orang yang kompeten memiliki lebih banyak hal positif

tentang diri mereka sendiri untuk diungkapkan ketimbang orang-orang yang

tidak berkompeten.

5. Kepribadian

Orang-orang yang pandai bergaul dan ekstrovert melakukan self-

disclosure lebih banyak ketimbang mereka yang kurang pandai bergaul dan

lebih introvert. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat pengungkapan

diri. Rasa gelisah adakalanya meningkatkan pengungkapan diri namun

adakalanya juga menguranginya sampai batas minimum. Orang yang kurang

berani bicara pada umumnya juga kurang mengungkapkan diri ketimbang

mereka yang merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi.

6. Topik

Seseorang lebih cenderung membuka diri tentang topik tertentu ketimbang

topik yang lain. Sebagai contoh, seseorang lebih mungkin mengungkapkan

infromasi diri tentang pekerjaan atau hobi ketimbang kehidupan seks atau

situasi keuangan. Semakin pribadi dan semakin negatif suatu topik, makin

kecil kemungkinan seseorang mengungkapkannya.

7. Jenis kelamin

Faktor terpenting yang mempengaruhi pengungkapan diri adalah jenis

kelamin. Umumnya pria lebih kurang terbuka ketimbang wanita.

Selain faktor-faktor diatas, peneliti mengambil faktor-faktor lain yang

mempengaruhi self-disclosure bedasarkan penelitian terdahulu. Penelitian ini

dilakukan oleh Forest dan Wood (2012) ; Varnali dan Toker (2015) ; Marshall

Page 33: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

19

(2015) mengungkapkan bahwa yang menyebabkan seseorang melakukan self-

disclosure atau tidaknya adalah faktor self-esteem. Sedangkan Al-Saggaf dan

Nielsen (2002); Leung 2002 mengungkapkan faktor yang mempengaruhi self-

disclosure adalah loneliness atau perasaan kesepian.

Dari penjelasan di atas, peneliti memilih kepribadian, self-esteem,

loneliness, variable demografi yaitu usia dan jenis kelamin sebagai faktor-faktor

yang mempengaruhi self-disclosure. Faktor-faktor tersebut akan peneliti angkat

menjadi independent variable dalam penelitian ini.

2.1.4 Pengukuran self-disclosure

Terdapat beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat self-

disclosure, diantaranya adalah :

1. The Jourard Self-Disclosure Questionnaire-21. Alat ukur ini ditulis pada

tahun 1971 sebagai bagian dari studi pengungkapan diri oleh Sidney M.

Jourard dan Paul Lasakow. Terdiri dari 21 item, dengan beberapa topik self-

disclosure, yaitu pendapat, ketertarikan atau kesukaan, pekerjaan, keuangan,

perasaan, dan keadaan tubuh. Alat ukur ini memiliki koefisien alpha sebesar

0.90 (Pearce & Wiebe, 1975).

2. Self-disclosure Scale. Alat ukur ini dikembangkan oleh Magno dkk pada tahun

2009 yang terdiri dari 60 item. Alat ukur ini memiliki reliabilitas sebesar 0.91

(Attrill, 2012).

3. The Revised Self-disclosure Scale. Alat ukur ini dikembangkan oleh Leung

(2002) yang berisi 19 item tentang self-disclosure. Item-item ini bedasarkan

Page 34: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

20

lima dimensi self-disclosure yaitu intent, amount, positivity-negativity, depth,

dan accuracy (honesty). Alat ukur ini memiliki reliabilitas sebesar 0.79.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan The Revised Self-disclosure yang

dikembangkan oleh Leung (2002). Peneliti menggunakan alat ukur ini karena

sesuai dengan dimensi yang peneliti pilih, selain itu alat ukur ini mengukur self-

disclosure pada media online sehingga alat ukur ini yang paling sesuai untuk

peneliti gunakan.

2.2 Tipe Kepribadian

2.2.1 Definisi kepribadian

Feist dan Feist (2008) mendefinisikan kepribadian sebagai sebuah pola yang

relatif menetap, trait, disposisi atau karakteristik didalam individu yang

memberikan beberapa ukuran yang konsisten tentang perilaku.

Kepribadian menurut Pervin (dalam Mischel & Shoda, 2008) adalah

organisasi kognisi, pengaruh, dan perilaku yang kompleks yang memberi arahan

dan pola terhadap kehidupan seseorang. Seperti tubuh, kepribadian terdiri dari

struktur dan proses dan mencerminkan baik alam (gen) maupun pengasuhan

(experience). Selain itu, kepribadian mencakup dampak masa lalu, termasuk

kenangan masa lalu, serta konstruksi masa kini dan masa depan.

2.2.2 Tipe kepribadian big five

Selama bertahun-tahun dalam pencarian panjang untuk kepribadian, peneliti tidak

setuju dengan dimensi kepribadian mana yang harus mereka gunakan untuk

menggambarkan kepribadian. Beberapa mengusulkan sebanyak 16, yang lain

hanya dua atau tiga (Vernon, dalam Mischel & Shoda, 2008).

Page 35: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

21

Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, Costa dan McCrae, seperti

kebanyakan peneliti faktor lainnya, sedang membangun taksonomi yang rumit

tentang ciri kepribadian, tapi ternyata tidak menggunakan klasifikasi atau

taksonomi ini untuk menghasilkan hipotesis yang dapat diuji. Sebagai gantinya,

mereka hanya menggunakan teknik analisis faktor untuk memeriksa stabilitas dan

struktur kepribadian. Selama masa ini, Costa dan McCrae awalnya berfokus pada

dua dimensi utama neuroticsm dan ekstraversion. Setelah mereka menemukan N

dan E, Costa dan McCrae menemukan faktor ketiga, yang disebut openness to

experience (Feist & Feist, 2010).

Meski Lewis Goldberg pertama kali menggunakan istilah “Big Five” pada

tahun 1981 untuk menggambarkan temuan yang konsisten dari analisis faktor atas

sifat kepribadian, Costa dan McCrae masih melanjutkan pekerjaan mereka di tiga

faktor. Baru pada 1985 mereka mulai melaporkan studi pada lima faktor

kepribadian (Feist & Feist, 2010). Selanjutnya, Lima faktor tersebut dapat dilihat

pada tabel 2.1

Menurut McCrae (dalam Feist & Feist, 2010) big five personality dibangun

dengan menggunakan pendekatan yang sederhana. Penjelasan lima faktor tersebut

dapat dilihat sebagai berikut :

1. Neuroticism (N)

Orang-orang yang memiliki skor tinggi pada neuroticism cenderung penuh

kecemasan, temperamental, mengasihi diri sendiri, sadar akan dirinya sendiri,

emosional, dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress

(Feist & Feist, 2010)

Page 36: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

22

2. Ekstraversion (E)

Orang dengan ekstraversi tinggi cenderung penuh kasih sayang, ceria, senang

berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan. Sebaliknya mereka yang

memiliki skor E yang rendah biasanya tertutup, pendiam, penyendiri, pasif dan

tidak mempunyai cukup kemampuan untuk mengeskpresikan emosi yang kuat

(Feist & Feist, 2010).

3. Openness to experience (O)

Orang-orang yang memiliki keterbukaan yang tinggi, biasanya kreatif,

imajinatif, penuh rasa penasaran, terbuka dan lebih memiliki variasi,

sebaliknya mereka yang rendah pada keterbukaannya kepada pengalaman

biasanya konvensiobal, rendah hati, konservatif, dan tidak terlalu penasaran

terhadap sesuatu (Feist & Feist, 2010).

4. Agreeablenss

Orang-orang yang memiliki skor keramahan atau agreeableness yang tinggi,

cenderung mudah percaya, murah hati, pengalah, mudah menerima dan

memiliki perilaku yang baik. Mereka yang memiliki skor sebaliknya,

cenderung penuh curiga, pelit, tidak ramah, mudah kesal dan penuh kritik

terhadap orang lain (Feist & Feist, 2010).

5. Conscientiousness (C)

Faktor kesadaran atau conscientiousness dideskripsikan sebagai orang-orang

yang teratur, terkonntrol, terorganisir, ambisius, terfokus pada pencapaian, dan

memiliki disiplin diri. Orang yang memiliki skor C yang tinggi biasanya

Page 37: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

23

pekerja keras, berhati-hati, tepat waktu, dan mampu bertahan (Feist & Feist,

2010)

Tabel 2.1

Costa and McCrae’s Five-Factor Model of Personality

Sumber : (Feist & Feist, 2010).

High Scores

Low Scores

Extraversion

Affectionate

Joiner

Talkative

Fun

Loving

Active

Passionate

Reserved

Loner

Quiet

Sober

Passive

Unfeeling

Neuroticism

Anxious

Temperamental

Self-pitying

Self-conscious

Emotional

Vulnerable

Calm

Even-tempered

Self-satisfied

Comfortable

Unemotional

Hardy

Openness

Imaginative

Creative

Original

Prefers variety

Curious

Liberal

Down-to-earth

Uncreative

Conventional

Prefers routine

Uncurious

Conservative

Agreeableness

Softhearted

Trusting

Generous

Acquiescent

Lenient

Good-natured

Truthless

Suspicious

Stingy

Antagonistic

Critical

Irritable

Conscientiousness

Conscientious

Hardworking

Well-organized

Punctual

Ambitious

Persevering

Negligent

Lazy

Disorganized

Late

Aimless

Quitting

Page 38: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

24

2.2.3 Pengukuran tipe kepribadian big five

Terdapat beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur kepribadian big

five, diantaranya yaitu :

1. BFI (Big Five Inventory), alat ukur ini dikembangkan oleh John dan

Srivastava (1999) terdiri dari 44 item yang mengukur individu pada big five

factor (dimensi) kepribadian. Masing-masing faktor tersebut kemudian dibagi

lagi menjadi beberapa aspek kepribadian. Alat ukur ini memiliki koefisien

reliabilitas alpha sebesar 0.83.

2. IPIP-NEO (International Personality Item Pool), alat ukur ini dibuat oleh

Lewis Goldberg pada tahun 1999 yang terdiri dari 300 item (Johnson, 2014).

Alat ukur ini memiliki koefisien reliabilitas alpha sebesar 0.80.

3. Mini-IPIP NEO, dikembangkan oleh Donellan (2006) alat ukur ini merupakan

modifikasi dari alat ukur IPIP NEO. Skala ini berisi 20 item yang telah

disederhanakan dari 300 item IPIP NEO. Alat ukur ini memiliki reliabilitas

sebesar 0.6.

Dari beberapa alat ukur diatas, pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Mini-IPIP NEO yang dikembangkan oleh Donellan (2006) yang terdiri dari 20

item. Peneliti menggunakan alat ukur ini karena item yang digunakan sangat jelas

dan mudah diadaptasi, selain itu jumlah item pada alat ukur ini tidak sebanyak alat

ukur lain. Walaupun reliabilitas alat ukur ini hanya 0.60, namun alat ukur ini

sudah divalidasi melalui lima tahapan studi sehingga bisa diyakini bahwa alat

ukur ini benar-benar mengukur big five.

Page 39: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

25

2.3 Self-Esteem

2.3.1 Definisi self-esteem

Self-esteem menurut Baumeister dan Tice (1985) adalah evaluasi diri secara

global, dan biasanya diukur berdasarkan tingkat di mana orang tersebut

menyetujui berbagai pernyataan evaluatif tentang dirinya sendiri. Individu yang

memiliki nilai tinggi dalam harga diri adalah mereka yang memperhatikan dan

menekankan kemampuan, kekuatan, dan kualitas mereka. Orang-orang yang nilai

rendah dalam harga diri adalah mereka yang berfokus dan menekankan

kekurangan, kelemahan, dan kualitas buruk mereka. Sedangkan menurut

Rosenberg (dalam Varnali & Aysegul, 2015) menyatakan bahwa self-esteem

mengacu pada evaluasi diri secara negatif atau positif secara keseluruhan.

Self-esteem menurut Coopersmith (dalam Heatherton & Wyland, 2003)

adalah evaluasi yang dilakukan individu dan biasanya dilakukan terhadap dirinya

sendiri, dimana individu mengungkapkan sikap persetujuan dan menunjukkan

sejauh mana seseorang percaya akan kemampuan dirinya. Singkatnya, harga diri

adalah penilaian pribadi atas kelayakan yang diungkapkan dalam sikap individu

terhadap dirinya sendiri. Menurut Heatherton dan Wyland (2003) self-esteem

merupakan sikap tentang diri dan terkait dengan kepercayaan pribadi tentang

keterampilan, kemampuan, hubungan sosial, dan hasil masa depan.

Dari definisi-definisi diatas, peneliti menggunakan definisi dari Heatherton

dan Wyland (2003) yang menyatakan bahwa self-esteem merupakan sikap tentang

diri dan terkait dengan kepercayaan pribadi tentang keterampilan, kemampuan,

hubungan sosial, dan hasil masa depan.

Page 40: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

26

2.3.2 Dimensi self-esteem

Tafarodi dan Swann (2001) mengemukakan dua dimensi dari self-esteem, yaitu :

1. Self-competence, adalah pengalaman berharga seseorang sebagai agen

penyebab suatu hal yang disengaja yang dapat menghasilkan hal yang

diinginkan dengan menjalankan kehendaknya. Sebagai ciri umum, ini

mengacu pada keseluruhan orientasi postif atau negatif terhadap diri sendiri

sebagai sumber kekuatan dan keberhasilan.

2. Self liking, yaitu pengalaman penilaian diri sebagai objek sosial, menilai diri

sendiri sebagai orang yang baik atau buruk

Sedangkan menurut Heatherton & Polivy (1991) self-esteem memiliki tiga

komponen, yaitu :

1. Performance self-esteem, komponen ini mengacu pada kompetensi umum

seseorang dan mencakup kemampuan intelektual, kinerja belajar, kemampuan

mengatur diri sendiri, keefektifan diri, dan efisiensi. Orang yang memiliki

performance self-esteem yang tinggi percaya bahwa mereka percaya diri dan

cekatan (Heatherton & Wayland, 2003).

2. Social self-esteem, mengacu pada bagaimana individu percaya persepsi orang

lain dalam memandang dirinya. Jika individu percaya bahwa orang lain,

terutama orang yang penting, memandang dan menghargai mereka, mereka

akan mengalami harga diri sosial yang tinggi (Heatherton & Wayland, 2003).

3. Physical / Appearence self-esteem, mengacu pada bagaimana individu melihat

tubuh mereka secara fisik, dan mencakup hal-hal seperti keterampilan atletik,

Page 41: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

27

daya tarik fisik, citra tubuh, serta stigma fisik dan perasaan tentang ras dan

etnis (Heatherton & Wayland, 2003).

Sedangkan menurut Rosenberg, self-esteem merupakan unidimensional

dengan karakteristik individu yang memiliki self-esteem yang tinggi dianggap

lebih disukai dan menarik, memiliki hubungan yang lebih baik, dan memberi

kesan yang lebih baik pada orang lain daripada individu dengan self-esteem

rendah (dalam Baumeister, Campbell, Krueger, Vohs ,2003).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dimensi dari Heatherton & Polivy

(1991), yaitu performance self-esteem, social self-esteem, dan physical /

appearence self-esteem.

2.3.3 Pengukuran self-esteem

Terdapat beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur skala self-

esteem, diantaranya adalah :

1. The State Self-Esteem Scale (SSES)

Kuesioner ini dikembangkan oleh Heatherton dan Polivy pada tahun 1991 dan

terdiri dari 20 item yang menilai bagaimana individu memandang dirinya pada

saat ini. Di dalam Heatherton dan Wyland (2003) dijelaskan bahwa kuesioner

ini dirancang untuk mengukur apa yang individu pikirkan saat ini. Tentu saja,

tidak ada jawaban yang tepat untuk pernyataan apa pun. Jawaban terbaik

adalah apa yang individu rasakan benar pada dirinya saat ini. Skor dinilai

bedasarkan pada 5 skala jawaban. Sedangkan mengenai keajegan, alat ukur ini

memiliki koefisien alpha sebesar 0.92 yang mana cukup tinggi dan cukup

terpercaya untuk digunakan.

Page 42: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

28

2. The Rosenberg Self-Esteem scale (RSE)

RSE dikembangkan oleh Rosenberg pada tahun 1965, merupakan skala

Guttman 10 item yang mengukur self-esteem secara global dengan mengukur

perasaan postif dan negatif. Skala ini diyakini bersifat unidimensional, dan

memiliki reliabilitas sebesar 0.92 (Heatherton & Wyland, 2003)

3. Revised Janis–Field Feelings of Inadequacy

Janis–Field Feelings of Inadequacy scale (JFS) yang asli adalah tes 23 item

yang dikembangkan pada tahun 1959 untuk digunakan dalam penelitian

perubahan sikap. Skala multidimensi ini mengukur rasa hormat diri,

kemampuan akademis, kepercayaan sosial, dan penampilan. Skala ini terdiri

dari 36 item dan alat ukur ini memiliki reliabilitas sebesar 0.91 (Heatherton &

Wyland, 2003).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan The State Self-Esteem Scale

(SSES) yang dikembangkan oleh Heatherton dan Polivy (1991) yang terdiri dari

20 item. Peneliti menggunakan alat ukur ini karena sesuai dengan dimensi yang

peneliti pilih, selain itu alat ukur ini diyakini mendukung validitas self-esteem

sebagai fenomena yang terpisah dari keadaan suasana hati (Heatherton & Polivy,

1991).

2.4 Loneliness

2.4.1. Definisi loneliness

Menurut Perlman & Peplau (1984) loneliness adalah pengalaman yang tidak

menyenangkan yang terjadi ketika jaringan hubungan sosial seseorang

kekurangan kualitas atau kuantitas secara signifikan.

Page 43: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

29

Loneliness dapat didefinisikan sebagai kesadaran kognitif tentang

kekurangan hubungan sosial dan perorangan dan reaksi afektif yang menyusul

dari kesedihan, kekosongan atau kerinduan (Asher & Paquette, 2003). Kesadaran

kognitif ini memiliki pengertian bahwa perasaan loneliness benar-benar subjektif,

tergantung dari individu tersebut merasakan hubungan sosialnya. Seperti contoh

sangat mungkin individu memiliki banyak teman dan masih merasa kesepian.

Selain itu bisa juga individu tidak diterima oleh kelompok teman sebaya atau

kekurangan teman namun individu tersebut tidak merasa kesepian.

Kesepian adalah perasaan yang tidak diinginkan dan mengganggu.

Kesepian terasa sendirian di dalam dirinya sendiri atau tidak lengkap atau tidak

cukup memuaskan ketimbang secara fisik sendiri. Tidak seperti kesepian, jika

sendirian adalah hasil pilihan yang lebih disukai, yang mungkin tidak

menyebabkan rasa kesepian (Cosan, 2014)

Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori Asher dan Paquette (2003)

yang mendefinisikan bahwa loneliness adalah kesadaran kognitif tentang

kekurangan hubungan sosial dan perorangan dan reaksi afektif yang menyusul

dari kesedihan, kekosongan atau kerinduan. Loneliness yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah perasaan kesepian yang benar-benar individu rasakan, tidak

melihat dari banyak atau sedikitnya jumlah pertemanan yang individu punya.

2.4.2 Dimensi loneliness

De Jong (dalam Peplau & Perlman, 1984) mengungkapkan tida jenis loneliness

yang biasa terjadi pada individu :

Page 44: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

30

1. Positivity-Negativity.

Moustakas (dalam Peplau & Perlman, 1984) dia membedakan antara

existential loneliness dan anxiety loneliness. Menurut Moustakas, existential

loneliness adalah bagian tak terelakkan dari pengalaman manusia, yang

melibatkan periode konfrontasi diri dan merupakan jalan bagi perkembangan

diri. Existential loneliness dapat menyebabkan pengalaman positif yaitu

penciptaan yang penuh kemenangan. Sebaliknya, anxiety loneliness adalah

pengalaman negatif yang dihasilkan dari keterasingan dasar antara manusia

dengan manusia lainnya.

2. Social versus emotional loneliness

Weiss (dalam Peplau & Perlman, 1984) membedakan emotional loneliness

(berdasarkan tidak adanya hubungan pribadi, intim atau keterikatan) berasal

dari social loneliness (berdasarkan kurangnya "keterhubungan" sosial atau

perasaan bermasyarakat). Dia percaya bahwa emotional loneliness adalah

bentuk isolasi yang sangat menyakitkan. Social loneliness dialami sebagai

campuran perasaan ditolak atau tidak bisa diterima, bersamaan dengan rasa

bosan.

3. Chronicity

Young (dalam Peplau & Perlman, 1984) membedakan tiga jenis kesepian.

Transient atau kesepian sehari-hari, mencakup suasana hati yang singkat dan

sesekali. Pengalaman ini belum terlalu memprihatinkan peneliti atau dokter.

Situational atau kesepian transituasional, melibatkan orang-orang yang telah

memuaskan hubungan sampai terjadi perubahan tertentu, seperti perceraian,

Page 45: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

31

kehilangan atau pindah ke kota baru. Chronic loneliness, terjadi ketika

seseorang tidak memiliki hubungan sosial yang memuaskan selama dua tahun

atau lebih. Bila kesepian situasional berlanjut dalam waktu lama, penyakit ini

bisa menjadi kronis.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih dimensi dari Weiss (dalam Peplau &

Perlman, 1984) yaitu, social loneliness dan emotional loneliness. Dimensi-

dimensi tersebut sesuai dengan teori yang peneliti pilih sebelumnya, selain itu

dimensi ini mudah untuk diinterpretasi dan bisa dirasakan langsung oleh

responden nantinya. Social loneliness dan emotional loneliness dapat langsung

diukur melalui kehidupan sehari-hari tanpa harus menunggu lama.

2.4.3 Pengukuran loneliness

Terdapat beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur loneliness,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Skala De Jong Gierveld,

Alat ukur ini dikembangkan oleh De Jong tahun 2006. Skala terdiri dari 11

item, 6 dirumuskan secara negatif dan 5 dirumuskan secara positif. Ciri khas

pendekatan kesepian dalam skala ini adalah penekanan pada perbedaan

antara apa yang sese orang inginkan dan apa yang dimiliki. Alat ukur ini

menggunakan dua skala yaitu emotional loneliness dan social loneliness.

2. SELSA (The Social and Emotional Loneliness Scale for Adults)

Alat ukur ini dikembangkan oleh DiTommaso dan Spinner (1992).

Kuesioner ini merupakan self report yang dirancang untuk menilai tingkat

emosional (keromantisan dan keluarga) dan kesepian sosial yang dialami

Page 46: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

32

seseorang. Skala ini terdiri dari 37 item dengan tiga subskala masing-masing

12, 11 dan 14 item. Skala ini memiliki reliabilitas dengan koefisien alpha

sebesar 0.89 – 0.93.

3. UCLA Loneliness Scale

Alat ukur ini dikembangkan oleh D.Russell & Peplau (1978). Skala ini

terdiri dari 20 item yang dirancang untuk mengukur perasaan subyektif

seseorang tentang perasaan kesepian serta perasaan isolasi sosial. Peserta

menilai setiap item sebagai O ("Saya sering merasakan seperti ini"), S

("Kadang saya merasa seperti ini"), R ("Saya jarang merasa seperti ini"), N

("Saya tidak pernah merasa seperti ini”). Skala ini memiliki reliabiliatas

yang cukup tinggi, yaitu cronbach alpha sebesar 0.96.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan UCLA Loneliness Scale yang

dikembangkan oleh D.Russell terdiri dari 20 item. Peneliti menggunakan alat ukur

ini karena skala ini sesuai dengan dimensi yang peneliti pilih.

2.5 Kerangka berpikir

Pada dasarnya manusia membutuhkan privasi, dari privasi tersebut memberikan

individu identitas, otonomi atau kebebasan pada dirinya sendiri. Sedangkan self-

disclosure itu sendiri adalah bagian dari interaksi sosial dan itu penting untuk

mengekspresikan pikiran dan perasaan, selain itu untuk menciptakan keintiman

dalam hubungan interpersonal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini dengan

perkembangan zaman, perbatasan antara apa yang bersifat pribadi dan apa yang

tidak ingin terlihat menjadi kabur. Situs jejaring sosial memberi orang kesempatan

untuk berbagi informasi pribadi dengan cara yang mudah.

Page 47: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

33

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat faktor-faktor yang

menyebabkan seseorang melakukan self-disclosure, antara lain yaitu besar

kelompok, perasaan menyukai, efek dyadic, kompetensi, kepribadian, topik, jenis

kelamin, self-esteem, dan loneliness. Dalam penelitian ini, faktor-faktor self-

disclosure yang dijadikan independen variabel adalah kepribadian, self-esteem,

dan loneliness.

Peneliti mengambil faktor pertama yang mempengaruhi self-disclosure yaitu

kepribadian. Menurut Jourard (dalam Chen, et.all, 2016) individu yang memiliki

kecenderungan untuk melakukan pengungkapan diri adalah yang memiliki

karakteristik kepribadian yang stabil. McCrae dan Costa (dalam Chen, et.all 2016)

mengkonsepkan lima faktor kepribadian yang stabil. Berangkat dari teori tersebut

akhirnya peneliti memilih tipe kepribadian big five, yaitu neuroticism,

extraversion, openness to experience, agreeableness dan conscientiousness.

Individu yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi memiliki

pengungkapan diri yang rendah. Dikarenakan menurut McCrae (dalam Feist &

Feist, 2010), individu yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi cenderung

penuh kecemasan, temperamental, mengasihi diri sendiri, sadar akan dirinya

sendiri. Sehingga niat mengungkapkan diri mereka rendah karena kekhawatiran

mereka akan bagaimana persepsi mereka. Mereka mungkin menahan informasi

untuk lebih melindungi citra mereka (Loiacono et.al., 2012). Hal ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh negatif antara neuroticism dan self-dicsloure, yang berarti

semakin kuat neuroticism maka semakin rendah self-dsiclosure.

Page 48: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

34

Lalu, extraversion berhubungan positif dengan self-disclosure. Menurut

Chen,Xi. Pan,Yin and Guo, Bin, (2016) individu dengan extraversion yang tinggi

lebih akurat mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain. Hal ini

disebabkan karena individu dengan ciri extraversion tinggi, ia cenderung ceria,

senang berbicara, senang berkumpul, sehingga ia senang berbagi informasi kepada

orang lain. Selanjutnya, openness berhubungan positif dengan self-disclsoure. Hal

ini menunjukkan bahwa individu dengan openness to experience yang tinggi

memiliki ciri kreatif, imajinatif, penuh rasa penasaran, terbuka dan lebih memiliki

variasi, sehingga memiliki tingkat self-disclosure yang tinggi (Hollenbaugh &

Ferris 2013).

Selanjutnya adalah agreeableness. Individu dengan tingkat agreeableness

yang tinggi memiliki tingkat self-disclosure yang rendah, hal ini mungkin

dikarenakan menurut individu agreeableness tinggi merasa bahwa

mengungkapkan diri di media sosial menawarkan lebih banyak area tentang

kemungkinan konflik. Media sosial memungkinkan seseorang untuk

mengkomentari tentang apa yang orang lain tulis di laman media sosialnya,

sehingga individu dengan agreeableness yang tinggi merasa khawatir orang lain

akan menilai mereka lewat unggahan mereka di media sosial. Namun menurut

Hollenbaugh & Ferris (2013), individu dengan agreeableness tinggi memiliki self-

disclosure yang tinggi pula, dikarenakan individu ini memiliki ciri yang ramah,

mudah percaya, mudah menerima sehingga mereka merasa aman saat

mengungkapkan diri.

Page 49: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

35

Dimensi terakhir dari variable big five adalah conscientiousness.

Conscientiousness berhubungan positif dengan self-disclosure. Hal ini

menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat conscientiousness yang

tinggi, juga memiliki tingkat self-disclosure yang tinggi pula (Loiacono et.al.,

2012). Individu dengan conscientiousness yang tinggi memiliki ciri teratur,

disiplin, dan terorganisiri, sehingga mereka sering melaporkan aktivitas harian

mereka. Mereka senang membagikan kegiatan sehari-hari mereka di media sosial.

Faktor selanjutnya yang ingin peneliti pilih dan mempengaruhi self-

disclosure adalah self-esteem. Menurut Heatherton dan Wyland (2003) yang

menyatakan bahwa self-esteem merupakan sikap tentang diri dan terkait dengan

kepercayaan pribadi tentang keterampilan, kemampuan, hubungan sosial, dan

hasil masa depan. Menurut Varnali dan Toker (2015), individu yang memiliki

self-esteem yang rendah lebih sering mengungkapkan diri di media sosial, hal ini

menunjukkan bahwa self-esteem berhubungan negatif dengan self-disclosure. Hal

ini dikarenakan mungkin saja mereka yang memiliki self-esteem lebih rendah

daripada orang lain, mereka menggunakan sosial media untuk meningkatkan citra

diri mereka, membantu mereka mengatasi rasa rendah diri dengan memperkuat

identitas sosial mereka di media sosial. Berbagi perasaan dan pikiran mereka di

media sosial mungkin terasa aman dan memiliki resiko yang rendah dibandingan

dengan mengungkapkan diri secara langsung atau face to face. Hal ini

dikarenakan individu yang mengungkapkan diri di media sosial tidak dapat

melihat wajah orang lain secara langsung yang mungkin menolak apa yang

mereka ungkapkan.

Page 50: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

36

Selain kepribadian dan self-esteem, peneliti juga ingin mencari tahu

pengaruh loneliness terhadap self-disclosure. Menurut Asher dan Paquette (2003)

loneliness adalah kesadaran kognitif tentang kekurangan hubungan sosial dan

perorangan dan reaksi afektif yang menyusul dari kesedihan, kekosongan atau

kerinduan. Sehingga individu dengan tingkat loneliness tinggi akan mencari

hubungan sosial lain lewat media sosial. Mereka merasa bisa meluapkan segala

kesedihannya di dalam media sosial dan mereka juga bisa mendapatkan teman

baru di media sosial tersebut.

Selain itu usia juga mempengaruhi seseorang dalam pengungkapan diri di

media sosial. Menurut Valkenburg dan Schouten (2005), usia remaja awal

cenderung lebih sering mengungkapkan dirinya dibandingkan dengan remaja

akhir, dikarenakan remaja awal masih bermain dengan identitas dirinya. Sehingga

media sosial bisa menjadi wadah yang tepat untuk mengekspresikan diri mereka.

Sedangkan usia dewasa awal menurut Hurlock (1980) adalah usia keterasingan

sosial, dimana usia dewasa awal hanya dapat menyisihkan waktu sedikit untuk

bersosialisasi karena mereka sibuk mencurahkan tenaga mereka pada pekerjaan

mereka. Sehingga mereka jarang menggunakan media sosial dan akibatnya

mereka jarang mengungkapkan diri di media sosial.

Selain itu jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang dalam

mengungkapkan dirinya di media sosial. Menurut Special dan Li-Barber (2011),

laki-laki mengungkapkan informasi yang lebih mendasar, seperti informasi

kontak, pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan perempuan lebih mengungkapkan

tentang informasi yang bersifat personal (Punyanunt & Carter, 2006). Perempuan

Page 51: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

37

lebih tinggi dalam pengungkapkan diri mungkin dikarenakan perempuan lebih

ekspresif dan dapat mengungkapkan perasaannya kepada publik dibandingkan

laki-laki. Peran laki-laki sebagai individu yang kuat dan mandiri menjadikan laki-

laki menyimpan sendiri perasaannya sehingga jarang mengungkapkan dirinya.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, peneliti membuat kerangka

berpikir terkait penelitian yang akan dilakukan :

Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir

Usia

SELF-ESTEEM

1.Neuroticsm

TIPE

KEPRIBADIAN

5.Conscientiousnes

ss

4. Agreeableness

3. Openness to

Experinece

2. Extraversion

LONELINESS

SELF

DISCLOSURE

DEMOGRAFIS

Jenis Kelamin

Page 52: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

38

2.6 Hipotesis Penelitian

Karena pengujian hipotesis penelitian harus dilakukan secara statistik, maka

hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis noh (nihil), lalu terdapat juga informasi

tambahan yaitu hipotesis alternatif, sebagai berikut :

Hipotesis nol (H0) : Ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big

five (neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness,

conscientiousness), self-esteem, dan loneliness terhadap self-disclosure pada

pengguna media sosial.

Hipotesis alternative (Ha) :

H1 : Ada pengaruh yang signifikan neurotisme pada tipe kepribadian terhadap self-

disclosure pengguna Instagram

H2 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada tipe kepribadian terhadap

self-disclosure pengguna Instagram

H3 : Ada pengaruh yang signifikan openness to experience pada tipe kepribadian

terhadap self-disclosure pengguna Instagram

H4 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness pada tipe kepribadian terhadap

self-disclosure pengguna Instagram

H5 : Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness pada tipe kepribadian

terhadap self-disclosure pengguna Instagram

H6 :: Ada pengaruh yang signifikan self-esteem terhadap self-disclosure pengguna

Instagram

H7 : Ada pengaruh yang signifikan loneliness terhadap self-disclosure pengguna

Instagram

Page 53: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

39

H8 : Ada pengaruh yang signifikan usia terhadap self-disclosure pengguna

Instagram

H9 : Ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadapa self-disclosure

pengguna Instagram

Page 54: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah pengguna sosial media Instagram aktif. Sampel

yang akan peneliti gunakan adalah sebanyak 225 orang. Teknik sampling yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling,

dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui secara pasti. Karakteristik sampel

dalam penelitian ini adalah pengguna Instagram dan aktif mengupload atau

menggunakan fitur instastory. Kuesioner disebarkan melalui google forms mulai

tanggal 19 April 2018 – 5 Juni 2018, dan didownload pada tanggal 8 Juni 2018.

3.2 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Self-disclosure

2. Tipe kepribadian big five :

a. Neuroticism

b. Extraversion

c. Openness to experience

d. Agreeableness

e. Conscientiousness

3. Self-esteem

4. Loneliness

5. Usia

Page 55: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

41

6. Jenis Kelamin

Dependent variable (DV) dalam penelitian ini adalah self-disclosure,

sedangkan variabel lainnya adalah independent variable (IV).

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini

adalah :

1. Self-disclosure adalah pesan apapun tentang diri seseorang yang

dikomunikasikan dengan orang lain bedasarkan intent, amount, valence, depth

dan accuracy.

2. Neuroticism adalah individu yang cenderung penuh kecemasan,

temperamental, mengasihi diri sendiri, sadar akan dirinya sendiri, emosional,

dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress.

3. Extraversion adalah individu yang memiliki sifat cenderung penuh kasih

sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan

4. Openness to experience adalah individu yang memiliki keterbukaan yang

tinggi, biasanya kreatif, imajinatif, penuh rasa penasaran, terbuka dan lebih

memiliki variasi.

5. Agreeableness adalah individu yang memiliki sifat cenderung mudah percaya,

murah hati, pengalah, mudah menerima dan memiliki perilaku yang baik.

6. Conscientiousness adalah individu yang memiliki sifat yang teratur,

terkonntrol, terorganisir, ambisius, terfokus pada pencapaian, dan memiliki

disiplin diri yang tinggi.

Page 56: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

42

7. Self-esteem adalah evaluasi individu akan persepsi dirinya. Dimana individu

yang memiliki nilai tinggi dalam harga diri adalah mereka yang

memperhatikan dan menekankan kemampuan, kekuatan, dan kualitas mereka.

8. Loneliness adalah suatu perasaan menyendiri, tidak memiliki persahabatan,

kekurangan jaringan sosial yang menyebabkan individu merasa kesepian.

9. Usia dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu usia remaja dan

usia dewasa awal.

10. Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah klasifikasi dari responden laki-laki

dan perempuan.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini berbentuk model skala likert, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

setuju (S), dan sangat setuju (SS). Sedangkan skala yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari empat skala, yaitu skala self-disclosure, skala

kepribadian big five, skala self-esteem, dan skala loneliness.

1. Skala self-disclosure

Pada tabel 3.1 dapat dilihat, blueprint skala baku Revised Self-disclosure Scale

(RSDS), dikembangkan oleh Leung (2002) yang berisi 19 item tentang self-

disclosure. Item- item ini bedasarkan lima dimensi dari Wheeles (1976) yaitu

intent, amount, valence (positivity or negativity), depth, dan accuracy, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Page 57: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

43

Tabel 3.1

Blueprint Skala Self-Disclosure

No

. Aspek Indikator Fav Unfav

1. Intent - Menyadari apa yang akan

diungkapkan 18,19 -

2. Amount - Jumlah pengungkapan pada diri 13,14 12

3. Valence - Mengungkapkan hal yang lebih

positif dan diinginkan - 15,16,17

4. Depth

- Membicarakan dirinya sendiri

secara mendalam

- Mengungkapkan hal-hal pribadi

- Mengungkapkan perasaan

mereka sepenuhnya

1,2,3,5,6

,7 4

5. Accuracy

- Tingkat akurasi keterbukaan

- Kejujuran tentang perasaan,

emosi, dan pengalaman

responden

8,10,11 9

Total 19

2. Skala kepribadian big five

Pada tabel 3.2 dapat dilihat blueprint skala untuk mengukur tipe kepribadian big

five. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala baku dari Mini-IPIP (Mini

International Personal Item Pool) yang diadaptasi oleh Donellan (2006) dari alat

ukur IPIP-NEO yang dikembangkan oleh Goldsberg pada tahun 1999 (dalam

Donellan, 2006). Skala Mini-IPIP berisikan 20 item, dengan menggunakan

penilaian skala likert.

Penskoran pada skala ini memiliki nilai tertinggi favorable pada penyataan

“SS”=4 dan nilai terendah pada pernyataan “STS”=1. Sebaliknya pada item

Page 58: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

44

unfavorable nilai tertinggi pada pernyataan “STS”=4 dan nilai terendah pada

pernyataan “SS”=1. Untuk lebih jelasnya dapa dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Blueprint Skala Mini-IPIP NEO

No. Aspek Indikator Fav UnFav

1. Neuroticism - Cemas

- Mudah marah 4, 14 9, 19

2. Extraversion - Ramah

- Suka berteman

- Ceria

1,11 6, 16

3. Openness to

experience

- Minat pada artistik

- Emosional

- Jiwa petualang

- Banyak akal

5 10, 15,

20

4 Agreeableness

- Dapat dipercaya

- Taat pada moralitas

- Suka menolong

- Dapat bekerjasama

- Bersimpati

2,12

7, 17

5 Conscientiousness

- Teratur

- Disiplin

- Pekerja keras

- Fokus pada pencapaian

- Berhati-hati

3, 13 8, 18

Total 20

3. Skala self-esteem

Pada tabel 3.3 dapat dilihat, blueprint skala untuk mengukur self-esteem. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan skala The State Self-Esteem Scale (SSES)

yang dikembangkan oleh Heatherton dan Polivy pada tahun 1991 dan terdiri dari

20 item yang menilai bagaimana individu memandang dirinya pada saat ini, selain

itu skala ini terbebas dari pengaruh mood.

Page 59: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

45

Setiap item terdapat 4 pilihan pernyataan jawaban, seperti “STS = Sangat

Tidak Setuju”, “TS= Tidak Setuju”, “S= Setuju”, dan “SS= Sangat Setuju”.

Dengan skor tertinggi favorable pada jawaban S = 4 dan terendah STS = 1,

sedangkan pada jawaban unfavorable skor tertinggi pada jawaban STS dan

terendah pada jawaban S.

Tabel 3.3

Blueprint Skala Self-Esteem

No. Aspek Indikator Fav UnFav

1. Performance

- Merasa percaya dengan

kemampuan

- Kemampuan intelektual

- Memiliki kinerja yang tinggi

- Menghargai kemampuan diri

1,9,1

4

4,5,18,1

9

2. Social

- Merasa orang lain

menyukainya

- Merasa dirinya dianggap

penting oleh orang lain

- Merasa dirinya dihargai

orang lain

- 2,8,10,1

3,15,17,

20

3 Appearance

- Merasa puas dengan bentuk

tubuh

- Merasa dirinya menarik

secara fisik

3,6,1

1,12

7,16

Total 20

4. Skala loneliness

Pada tabel 3.4 dapat dilihat, blueprint skala baku UCLA loneliness yang

digunakan oleh peneliti.. Skala tersebut, dikembangkan oleh D.Russell & Peplau

(1978) yang berisi 20 item. Setiap item dinilai sebagai O ("Saya sering merasakan

seperti ini"), S ("Kadang saya merasa seperti ini"), R ("Saya jarang merasa seperti

ini"), N ("Saya tidak pernah merasa seperti ini”). Dengan skor tertinggi favorable

Page 60: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

46

pada jawaban O = 4 dan terendah N = 1, sedangkan pada jawaban unfavorable

skor tertinggi pada jawaban N dan terendah pada jawaban O.

Tabel 3.4

Blueprint Skala Loneliness

No. Aspek Indikator Fav UnFav

1. Social

loneliness

- Merasa dikucilkan

- Merasa bukan

bagian dari

kelompok

8,11,12,14,17,18 1,4,5,6,9,1

9

2. Emotional

loneliness

- Merasa tidak punya

teman dekat

- Merasa tidak punya

hubungan yang

berarti

- Merasa tidak ada

yang memahami

2,3,7,13 10,15,16,2

0

Total 20

3.4 Uji Validitas Konstruk

Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji validitas konstruk dari item-item yang

sudah disusun menggunakan teknik analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA).

Langkah-langkah dalam CFA menurut Umar (2011) adalah sebagai berikut :

1. Dibuat atau disusun suatu definisi operasional tentang konsep yang hendak

diukur. Untuk mengukur faktor tersebut diperlukannya item-item

2. Disusun hipotesis bahwa seluruh item yang disusun adalah valid mengukur

konstrak yang didefinisikan

3. Berdasarkan data yang diperolah kemudian dihitung matriks korelasi antar

item, yang disebut matriks S.

Page 61: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

47

4. Matriks korelasi tersebut digunakan untuk mengestimasi matriks korelasi yang

seharusnya terjadi menurut teori/model yang ditetapkan. Jika hipotesis pada

butir 2 adalah benar, maka semestinya semua item hanya mengukur satu fakor

saja (unidimensional)

5. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan dilihat dari chi-square yang

dihasilkan. Jika nilai Chi-square tidak signifikan (p>0,05) berarti semua item

hany mengukur satu faktor saja. Namun, jika nilai Chi-square signifikan

(p<0,05) maka dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran yaitu dengan

langkah dibawah ini.

6. Memodifikasi dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan

pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item selain mengukur konstruk yang ingin

diukur, juga mengukur faktor lain. Jika setelah beberapa kesalahan

pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh model

fit, maka model terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya.

7. Jika telah diperolah model yang fit, maka dilakukan lah analisis item dengan

melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai nilai

koefisien positif. Jika t-value untuk koefisien muatan faktor suatu item lebih

besar dari 1,96, maka item tersebut dinyatakan signifikan dalam mengukur

faktor yang hendak diukur (tidak di drop).

3.4.1 Uji validitas konstruk self-disclosure

Pada uji validitas konstruk self-disclosure, peneliti ingin menguji apakah 19 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel self-

disclosure. Hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan model

Page 62: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

48

tidak fit dengan Chi-Square = 1124,00 df=152 P-value = 0,00000 RSMEA =

0,169. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 50 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 123,40 df = 102 P-Value =

0.07347 RSMEA = 0.031. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05, yang

artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu self-disclosure.

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Self-disclosure

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.82 0.06 14.10

2 0.61 0.06 9.60

3 0.70 0.06 11.58

4 0.36 0.07 5.54

5 0.39 0.07 6.00

6 0.57 0.06 9.03

7 0.66 0.06 10.90

8 0.51 0.07 7.71 9 -0.02 0.07 -0.30 X

10 0.05 0.07 0.79 X

11 0.53 0.06 8.29 12 0.04 0.07 0.59 X

13 0.75 0.06 12.84

14 0.45 0.07 6.48 15 -0.21 0.07 -3.19 X

16 -0.11 0.07 -1.57 X

17 -0.24 0.07 -3.64 X

18 -0.08 0.07 -1.17 X

19 -0.05 0.07 0.65 X

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan, Syarat item valid apabila t-

value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

Peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

Page 63: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

49

dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan melihat nilai t di

setiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel 3.5

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa terdapat 11 item yang

signifikan yaitu item nomer 1,2,3,4,5,6,7,8,11,13,14 karena nilai t > 1,96. Dengan

demikian terdapat 8 item yang tidak signifikan dan harus didrop yaitu item nomer

9,10,12 ,15,16,17,18,19 karena nilai t < 1,96 atau bernilai negatif. Artinya bobot

nilai pada 9 item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor

score.

3.4.2 Uji validitas konstruk kepribadian big five

3.4.2.1 Neuroticism

Pada uji validitas konstruk neuroticism, peneliti ingin menguji apakah 4 item yang

ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel neuroticism

saja. Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan model

tidak fit dengan Chi-Square = 28,23 df=2 P-value = 0,00000 RSMEA = 0,242.

Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.35 df = 1 P-Value =

0.55647 RSMEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05, yang

artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu neuroticism.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

Page 64: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

50

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t di setiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.6

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Neuroticism

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.47 0.08 5.67

2 0.53 0.09 6.16

3 0.86 0.11 7.83

4 0.30 0.08 3.81

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa keempat item signifikan

karena nilai t > 1,96. Dengan demikian untuk konstruk neuroticism tidak ada item

yang didrop. Selanjutnya keempat item tersebut akan digunakan dalam

perhitungan factor score.

3.4.2.2 Extraversion

Pada uji validitas konstruk extraversion, peneliti ingin menguji apakah 4 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel

extraversion. Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan

model tidak fit dengan Chi-Square = 2.54 df=2 P-value = 0.28140 RSMEA =

0.035. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali terhadap model

dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang

dianalisis, maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.32 df = 1 P-

Value = 0.57156 RSMEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value>0.05,

Page 65: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

51

yang artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta menentukan apakah item tersebut perlu

dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t disetiap

koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel 3.7.

Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa keempat item signifikan

karena nilai t > 1,96. Dengan demikian untuk konstruk extraversion tidak ada item

yang didrop. Selanjutnya keempat item tersebut akan digunakan dalam

perhitungan factor score.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Extraversion

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.57 0.07 8.11

2 0.81 0.07 11.46

3 0.64 0.07 9.08

4 0.49 0.07 6.80

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

3.4.2.3 Openness to experience

Pada uji validitas konstruk openness, peneliti ingin menguji apakah 4 item yang

ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel openness.

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan model tidak

fit dengan Chi-Square = 48.44 df=2 P-value = 0.00000 RSMEA = 0.322. Namun,

Page 66: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

52

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 2 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.00 df = 0 P-Value =

1,00000 RSMEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05, yang

artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu openness to experience.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t disetiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.8

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Openness to Experience

No.

Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.48 0.12 3.93

2 0..08 0.14 0.58 X

3 0.31 0.08 3.95

4 1.19 0.30 3.94

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa terdapat 3 item yang

signifikan yaitu item nomer 1,3,dan 4 karena nilai t>1,96, tidak ada muatan faktor

negatif pada salah satu item. Dengan demikian hanya terdapat 1 item yang tidak

signifikan dan harus didrop yaitu item nomer 2 karena nilai t < 1,96. Artinya

Page 67: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

53

bobot nilai pada 1 item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan

factor score.

3.4.2.4 Agreeableness

Pada uji validitas konstruk agreeableness, peneliti ingin menguji apakah 4 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel

agreeableness.. Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

dihasilkan model tidak fit dengan Chi-Square = 27.95 df=2 P-value = 0.00000

RSMEA = 0.241. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali terhadap

model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item

yang dianalisis, maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.00 df = 1

P-Value = 0,98738 RSMEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value >

0.05, yang artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa

seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu agreeableness.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t disetiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.9

Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa keempat item signifikan

karena nilai t > 1,96. Dengan demikian untuk konstruk agreeableness tidak ada

item yang didrop. Selanjutnya keempat item tersebut akan digunakan dalam

perhitungan factor score.

Page 68: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

54

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Agreeableness

No.

Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.80 0.14 5.81

2 0.46 0.09 5.18

3 0.75 0.14 5.50

4 0.41 0.09 4.85

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

3.4.2.5 Conscientiousness

Pada uji validitas konstruk conscientiousness, peneliti ingin menguji apakah 4

item yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel

conscientiousness.. Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

dihasilkan model tidak fit dengan Chi-Square = 6.79 df=2 P-value = 0.03352

RSMEA = 0.103. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali terhadap

model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item

yang dianalisis, maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 0.39 df = 1

P-Value = 0,53149 RSMEA = 0.000. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value >

0.05, yang artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa

seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu conscientiousness.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t disetiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.10.

Page 69: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

55

Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui bahwa keempat item signifikan

karena nilai t > 1,96. Dengan demikian untuk konstruk conscientiousness tidak

ada item yang didrop. Selanjutnya keempat item tersebut akan digunakan dalam

perhitungan factor score.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Conscientiousness

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.43 0.09 4.50

2 0.40 0.09 4.35

3 0.68 0.15 4.65

4 0.84 0.16 5.33

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

3.4.3 Uji validitas konstruk self-esteem

Pada uji validitas konstruk self-esteem, peneliti ingin menguji apakah 20 item

yang ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel self-

esteem.. Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan

model tidak fit dengan Chi-Square = 890.50 df=170 P-value = 0.00000 RSMEA =

0.138. Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 52 kali terhadap model

dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang

dianalisis, maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 141,75 df = 118

P-Value = 0,06729 RSMEA = 0.020. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value >

0.05, yang artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa

seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu self-esteem.

Page 70: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

56

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t disetiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.11

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Self-esteem

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.51 0.07 7.87

2 0.61 0.06 9.80

3 0.52 0.07 7.99

4 0.73 0.06 12.18

5 0.51 0.07 7.83

6 0.23 0.07 3.25

7 0.45 0.07 6.51

8 0.16 0.07 2.32

9 0.29 0.07 4.21

10 0.64 0.06 10.45

11 0.58 0.06 8.99

12 0.60 0.06 9.42

13 0.57 0.06 8.79

14 0.33 0.07 4.84

15 0.82 0.06 14.41

16 0.72 0.06 12.02

17 0.55 0.06 8.68

18. 0.52 0.07 8.05

19. 0.69 0.06 11.32

20 0.53 0.07 8.11

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

Berdasarkan tabel 3.11 dapat diketahui bahwa 20 item seluruhnya

signifikan karena nilai t > 1,96 dan tidak ada muatan faktor negatif pada salah satu

item. Dengan demikian untuk konstruk self-esteem tidak ada item yang didrop.

Page 71: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

57

Selanjutnya seluruh item tersebut akan digunakan dalam perhitungan factor score

untuk variabel self-esteem.

3.4.4 Uji validitas konstruk loneliness

Pada uji validitas konstruk loneliness, peneliti ingin menguji apakah 20 item yang

ada bersifat unidimensional artinya benar hanya mengukur variabel loneliness..

Dari hasil CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, dihasilkan model tidak

fit dengan Chi-Square = 1128.18 df = 170 P-value = 0.00000 RSMEA = 0.159.

Namun, setelah dilakukan modifikasi sebanyak 53 kali terhadap model dengan

membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,

maka diperoleh model yang fit dengan Chi-Square = 141.84 df = 117 P-Value =

0.05889 RSMEA = 0.031. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05, yang

artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item

hanya mengukur satu faktor saja yaitu loneliness.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya dapat dilakukan dengan

melihat nilai t disetiap koefisien muatan faktor seperti yang disajikan dalam tabel

3.12.

Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa 20 item seluruhnya

signifikan karena nilai t > 1,96 dan tidak ada muatan faktor negatif pada salah satu

item. Dengan demikian untuk konstruk loneliness tidak ada item yang didrop.

Page 72: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

58

Selanjutnya seluruh item tersebut akan digunakan dalam perhitungan factor score

untuk variabel loneliness.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Loneliness

No. Item Lambda St. Error T-Value Signifikan

1 0.38 0.06 5.87

2 0.75 0.06 13.09

3 0.84 0.06 14.60

4 0.21 0.07 3.20

5 0.55 0.06 8.70

6 0.38 0.06 5.83

7 0.65 0.06 10.52

8 0.48 0.06 7.44

9 0.26 0.07 3.81

10 0.60 0.06 9.91

11 0.76 0.06 13.25

12 0.53 0.07 8.12

13 0.62 0.06 10.32

14 0.67 0.06 11.39

15 0.56 0.07 8.64

16 0.57 0.06 9.08

17 0.27 0.07 4.12

18. 0.76 0.06 12.69

19. 0.59 0.06 9.60

20 0.71 0.06 11.99

Keterangan : = Signifikan; X = Tidak Signifikan

Syarat item valid apabila t-value > 1.96 dan Lambda bernilai positif

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini

adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Teknik analisis

regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan

ditunjukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari independent variable yaitu

Page 73: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

59

kepribadian big five (neuroticism, extraversion, openness to experience,

agreeableness, dan conscientiousness), self-esteem, loneliness dan demografis

terhadap dependent variable yaitu self-disclosure.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis

statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis nihil.

Hippotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada

penelitian ini digunakan analisis regresi berganda di mana terdapat lebih dari satu

variabel bebas untuk memprediksi variabel terikat.

Pada penelitian ini, terdapat 7 independent variable dan 1 dependent

variable. Dengan menggunakan rumus persamaan garis regresi

Y = a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + e

Keterangan :

Y = self-disclosure

a = konstan

b = koefisien regresi

X1 = neuroticism

X2 = extraversion

X3 = openness to experience

X4 = agreeableness

X5 = conscientiousness

X6 = self-esteem

X7 = loneliness

Page 74: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

60

X8 = usia

X9 = jenis kelamin

e = residu

Melalui analisis regresi berganda ini, dapat diperoleh R2

(R square).

Fungsi dari R2 adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan seluruh iv

terhadap dv yaitu self-disclosure. Untuk mendapatkan nilai R2

digunakan rumus

sebagai berikut :

Lalu selanjutnya, untuk membuktikan apakah R2 signifikan atau tidak

dilakukanlah uji F., untuk membuktikan hal tersebut dengan menggunakan rumus

F sebagai berikut :

Keterangan :

= jumlah IV

N = jumlah sampel

Dari uji F ini akan diperoleh apakah benar independent variable memiliki

pengaruh terhadap dependent variable.

Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan oleh

independent variable signifikan terhadap dependent variable, maka dilakukan uji

t. Pengujian ini dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 75: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

61

Keterangan :

b = koefisien regresi

Sb = standard error dari b

Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang dilakukan peneliti.

Dalam penelitian ini, perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan

program hitung SPSS.

Page 76: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

62

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang subjek penelitian

maka ditampilkan gambaran banyaknya subjek penelitian bedasarkan jenis

kelamin dan usia. Subjek penelitian ini berjumlah 225 orang, dengan range usia

14 – 26 tahun. Berikut adalah gambaran sampel yang menjadi subjek dalam

penelitian ini.

Tabel 4.1

Gambaran Umum Subjek Penelitian

Deskripsi N %

Jenis Kelamin

Lak-laki 50 24 %

Perempuan 170 76 %

Usia

14 – 21 tahun 132 59 %

22 – 26 tahun 92 41 %

Bedasarkan data pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa subjek dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 50 orang (24 %) dan perempuan sebanyak 170 orang

(76 %) yang artinya responden didominasi oleh perempuan. Sedangkan dalam

pengelompokkan responden bedasarkan usia, peneliti membagi menjadi dua

bagian. Remaja pada usia 14 hingga 21 tahun dan dewasa awal pada usia 22

hingga 27 tahun (Monks, 2002). Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa subjek

dengan rentang usia 14-21 tahun sebanyak 132 orang (59 %) dengan persentase

paling tinggi. Artinya, responden didimonisai oleh kelompok usia ini. Dan subjek

dengan usia 22 – 27 tahun sebanyak 92 orang (41%).

Page 77: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

63

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini digunakan skor berupa skor faktor. Skor faktor didapat

dengan merubah semua item yang valid menjadi satu skor yaitu disebut factor

score pada software SPSS. Tujuan penggunaan factor score ini adalah untuk

menghindari bias estimasi dari kesalahan pengukuran. Selanjutnya factor score

diubah menjadi t- score (skor murni) untuk menghilangkan bilangan negatif.

Proses ini ditujukan untuk agar mudah dalam membandingkan antar skor hasil

pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Secara teknis komputasi yang

ditempuh adalah dengan melakukan transformasi dai raw score (skor mentah)

menjadi z-score. Untuk menghilangkan bilangan negative pada z-score, semua

skor ditransformasikan ke skala T.

Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, maka didapatkan deskripsi

statistik masing-masing variabel pada penelitian ini. Indeks yang menjadi patokan

adalah mean, median, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum dari

masing- masing variabel. Gambaran hasil deskripsi statistik dapat dilihat pada

tabel 4.2

Bedasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada variabel self-disclosure

memiliki nilai minimum = 31.05 dan nilai maksimum = 74.10. Sedangkan pada

variabel kepribadian big five, dimensi neuroticism memiliki nilai minimum =

26.51 dan nilai maksimum = 70.20. Pada dimensi extraversion memiliki nilai

minimum = 28.99 dan nilai maksimum = 71.43. Pada dimensi openness to

experience memiliki nilai minimum = 14.90 dan nilai maksimum = 65.98. Pada

Page 78: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

64

dimensi agreeableness memiliki nilai minimum = 33.18 dan nilai maksimum =

68.50. Dan pada dimensi conscientiousness memiliki nilai minimum = 29.12 dan

nilai maksimum = 68.80. Selanjutnya, pada variabel self-esteem memiliki nilai

minimum = 24.42 dan nilai maksimum = 77.08. Dan terakhir pada variabel

loneliness memiliki nilai minimum = 31 dan nilai maksimum = 79. Sedangkan

untuk nilai mean, karena semua skor telah berada pada skala yang sama, maka

mean = 50.

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Self-disclosure 225 31.05 74.10 50.00 9.11019

Neuroticism 225 26.51 70.20 50.00 7.90030

Extraversion 225 28.99 71.43 50.00 8.43593

Openness 225 14.90 65.98 50.00 9.99500

Agreeableness 225 33.18 68.50 50.00 7.15442

Conscientiousness 225 29.12 68.80 50.00 7.42342

Self-esteem 225 24.42 77.08 50.00 9.47066

Loneliness 225 31 79 50.00 9.491

Valid N (listwise) 225

Dari statistik deskriptif yang telah dijelaskan di atas, dapat terlihat bahwa

secara keseluruhan untuk nilai minimum terendah adalah variabel openness to

experience dengan nilai 14.90. Sedangkan nilai maksimum tertinggi adalah

variabel loneliness. Artinya, variabel loneliness memiliki nilai tertinggi dan

variabel openness to experience memiliki nilai terendah dari keseluruhan data

pada sampel penelitian ini.

Page 79: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

65

4.3 Kategorisasi skor variabel penelitian

Kategorisasi skor bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok yang terpisah bedasarkan skor variabel yang diukur, apakah individu

tersebut termasuk ke dalam golongan kelompok dengan skor rendah atau skor

tinggi.

Sebelum mengkategorisasikan skor bedasarkan tingkat tinggi dan rendah,

peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor dengan menggunakan mean

dan standar deviasi yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Norma skor tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Pedoman Intepretasi Skor

Kategori Rumus

Tinggi X > Mean + 1SD

Sedang Mean – 1 SD ≤ X ≤ Mean + 1 SD

Rendah X < Mean – 1SD

Setelah norma skor tersebut didapatkan, selanjutnya akan dijelaskan

perolehan nilai persentase kategorisasi untuk variabel self-disclosure, neuroticism,

extraversion, openness, agreeableness, conscientiousness, self-esteem dan

loneliness, yang dapat dilihat pada tabel 4.4

Bedasarkan tabel 4.4 dapat dilihat, bahwa skor pada variabel self-

disclosure sebanyak 45 orang (20%) berada pada kategori rendah dan 35 orang

(15.6%) berada pada kategori tinggi. Dapat disimpulkan hasil dari sebaran

variabel self-disclosure berada pada kategori rendah. Selanjutnya pada variabel

neuroticism sebanyak 33 orang (14.5%) berada pada kategori rendah dan 40 orang

Page 80: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

66

(17.6%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, hasil sebaran variabel

neuroticism berada pada kategori tinggi.

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Frekuensi

Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%)

Self-disclosure 45 (20 %) 145 (64.4 %) 35 (15,6 %)

Neuroticism 33 (14.5%) 152 (67%) 40 (17.6%)

Extraversion 37 (16.3 %) 152 (67%) 36 (15.9%)

Openness to 30 (13.3%) 150 (66.7%) 45 (20%)

Agreeableness 23 (10.2%) 169 (75.1%) 33 (14.7%)

Conscinetiousness 35 (15.6%) 154 (68.4%) 36 (16%)

Self-esteem 32 (14.2%) 161 (71.6%) 32 (14.2%)

Loneliness 37 (16.4%) 153 (68%) 35 (15.6%)

Selanjutnya, pada variabel extraversion sebanyak 37 orang (16.3%) berada

pada kategori rendah dan 40 orang (17.6%) berada pada kategori tinggi. Maka

dari itu, hasil sebaran variabel extraversion berada pada kategori tinggi. Untuk

variabel openness to experience, sebanyak 30 orang (13.3%) berada pada kategori

rendah dan 45 orang (20 %) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, hasil

sebaran variabel openness berada pada kategori tinggi.

Untuk variabel agreeableness, sebanyak 23 orang (10.2%) berada pada

kategori rendah dan 33 (14.7%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian,

hasil sebaran variabel agreeableness berada pada kategori sedang. Kemudian

untuk variabel conscientiousness sebanyak 35 orang (15.6%) berada pada kategori

rendah dan sebanyak 36 orang (16%) berada pada kategori tinggi. Dengan

demikian hasil sebaran variabel conscientiousness berada pada kategori tinggi.

Page 81: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

67

Selanjutnya untuk variabel self-esteem, sebanyak 32 orang (14.2%) berada

pada kategori rendah dan 32 orang (14.2%) berada pada kategori tinggi. Dengan

demikian, hasil sebaran variabel self-esteem berada pada kategori sedang. Dan

yang terakhir, untuk variabel loneliness sebanyak 37 orang (16.4%) berada pada

kategori rendah dan 35 orang (15.6%) berada pada kategori tinggi. Maka dari itu

hasil sebaran variabel loneliness berada pada kategori rendah.

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara masing- masing

independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV). Dalam melakukan

uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis regresi dengan

software SPSS 16. Dalam melakukan analisis regresi berganda terapat tiga hal

yang harus diperhatikan, yaitu melihat R2

(R square) untuk mengetahui berapa

persen proporsi varians dependent variable, yaitu self-disclosure yang dijelaskan

oleh independent variable, yaitu kepribadian big five (neuroticism, extraversion,

openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness), self-esteem, dan

loneliness. Kedua, apakah secara keseluruhan independent variable berpengaruh

secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian yang terakhir adalah

melihat signifikansi koefisien regresi dari masing-masing IV.

Langkah pertama, dengan melihat besaran R square untuk mengetahui

persentase dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable.

Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 82: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

68

Tabel 4.5

Tabel R-Square

a. Predictors: (Constant), Loneliness, Agreeable, Conscient, Openness, Neuro, Extraversion, Self-

esteem

Bedasarkan tabel 4.5, dapat diperoleh R square sebesar 0.079 atau 7.9 %

yang artinya sebesar 7.9% . Hal ini mengandung makna bahwa besarnya proporsi

varians dari self-disclosure yang dijelaskan oleh neuroticism, extraversion,

openness to experience, agreeablesness, conscientiousness, self-esteem dan

loneliness adalah sebesar 7,9 % sedangkan sisanya 92,1 % dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian.

Selanjutnya peneliti melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh dari

keseluruhan independent variable terhadap self-disclosure Adapun hasil uji F

dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Tabel Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1472.056 9 163.562 2.054 .035a

Residual 17118.929 215 79.623

Total 18590.986 224

a. Predictors: (Constant), usia, Loneliness, Openness, Neuro, Agreeable, Conscient, JenisKelamin, Extraversion, Self-esteem b. Dependent Variable: Self-disclosure

Bedasarkan tabel 4.6, dapat dilihat nilai p (sig) sebesar 0.035 dengan

demikian dikehatui bahwa p = 0.035 < 0.05, maka hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variable

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .281a .079 .041 8.92317

Page 83: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

69

terhadap self-disclosure ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari

variabel neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeablesness,

conscientiousness, self-esteem dan loneliness terhadap self-disclosure.

Selanjutnya, langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-

masing independent variable. Dengan ketentuan, apabila independent variable

memiliki nilai sig < 0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan, yang artinya

independent variable tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-

disclosure. Adapun koefisien regresi dari masing-masing independent variable

terhadap dependent variable dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Koefiesien Regresi Independent Variable dalam Mempengaruhi Self-disclosure

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 38.314 12.013 3.189 .002 Neuro .238 .086 .206 2.759 .006 Extraversion .168 .082 .156 2.054 .041 Openness .011 .063 .012 .171 .864 Agreeable -.181 .087 -.142 -2.086 .038 Conscient .113 .089 .092 1.273 .204 Self-esteem -.004 .083 -.004 -.042 .966 Loneliness -.025 .077 -.026 -.320 .750 JenisKelamin .912 1.535 .043 .594 .553 usia -.218 .348 -.043 -.625 .533

a. Dependent Variable: SD Keterangan :*signifikan p < 0,05

Bedasarkan tabel 4.7, untuk melihat signifikansi koefisien regresi yang

dihasilkan, dilihat melalui nilai pada kolom Sig. (kolom paling kanan). Jika Sig <

0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan memiliki pengaruh terhadap self-

disclosure dan sebaliknya. Jika dilihat dari tabel tersebut, dapat disimpulkan

bahwa hanya variabel neuroticism, extraversion, dan agreeableness saja yang

Page 84: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

70

memiliki nilai regresi yang signifikan. Berikut adalah penjelasan dari masing –

masing koefisien regresi tersebut :

1. Neuroticism memiliki koefisien regresi sebesar 0.238 dengan signifikansi

sebesar 0.006 (sig < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel neuroticism

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure. Arah positif

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat neuroticism seseorang maka

semakin tinggi pula tingkat self-disclosure individu tersebut.

2. Extraversion memiliki koefisien regresi sebesar 0.168 dengan signifikansi

sebesar 0.041 (sig < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel extraversion

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure. Arah positif

menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat extraversion seseorang maka

semakin tinggi pula tingkat self-disclosure individu tersebut.

3. Openness to experience memiliki koefisien regresi sebesar 0.011 dengan

signifikansi sebesar 0.864 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

openness to experience tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

self-disclosure.

4. Agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar –0.181 dengan signifikansi

sebesar 0.038 (sig < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel agreeableness

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure. Nilai

koefisien regresi menunjukkan arah negatif artinya jika semakin tinggi tingkat

agreeableness seseorang, maka semakin rendah self-disclosure¸ dan

sebaliknya.

Page 85: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

71

5. Conscientiousness memiliki koefisien regresi sebesar 0.113 dengan signifikansi

sebesar 0.204 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

conscientiousness tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-

disclosure.

6. Self-esteem memiliki koefisien regresi sebesar –0.004 dengan signifikansi

sebesar 0.966 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel self-esteem

tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure.

7. Loneliness memiliki koefisien regresi sebesar -0.025 dengan signifikansi

sebesar 0.750 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel loneliness

tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure.

8. Jenis kelamin memiliki koefisien regresi sebesar 0.912 dengan signifikansi

sebesar 0.553 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin

tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure.

9. Usia memiliki koefisien regresi sebesar – 0.218 dengan signifikansi sebesar

0.533 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel usia tidak memberikan

pengaruh secara signifikan terhadap self-disclosure.

4.4.2 Pengujian proporsi varians

Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangan proporsi varians dari masing-

masing independent variable terhadap self-disclosure. Maka dari itu, peneliti

melakukan analisis regresi berganda dengan cara menambahkan satu independent

variable setiap melakukan regresi. Pada tabel 4.8, kolom pertama (model) adalah

independent variable yang dianalisis satu persatu, kolom ketiga (R square)

Page 86: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

72

merupakan penambahan varians self-disclosure dari setiap independent variable

yang masukkan secara satu persatu.

Kolom keenam (R square change) adalah nilai murni varians dependent

variable dari tiap independent variable yang dimasukkan secara satu persatu.

Kolom df adalah derajat kebebasan atau taraf nyata bagi independent variable

yang bersangkutan, nilai pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan nilai

F hitung. Selanjutnya besarnya proporsi varians pada perilaku self-disclosure

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Proporsi Varians tiap IV terhadap DV

Model Summary

Model

R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics R

Square Change

F Change

df1 df2 Sig. F Chan

ge

1 .156a .024 .020 9.01817 .024 5.594 1 223 .019

2 .222b .049 .041 8.92334 .025 5.765 1 222 .017

3 .222c .049 .036 8.94350 .000 .000 1 221 .989

4 .263d .069 .052 8.86842 .020 4.758 1 220 .030

5 .276e .076 .055 8.85488 .007 1.674 1 219 .197

6 .276f .076 .051 8.87504 .000 .006 1 218 .938

7 .277g .077 .047 8.89429 .000 .058 1 217 .811

8 .278h .078 .043 8.91057 .001 .208 1 216 .649

9 .281i .079 .041 8.92317 .002 .390 1 215 .533

Predictors: (Constant), Neuro, Extraversion,Openness, Agreeable, Conscient, Self-esteem, Loneliness, JenisKelamin, usia

Bedasarkan data pada tabel 4.8 dapat diketahui sebagai berikut :

1. Variabel neuroticisim memberikan sumbangan sebesar 2.4 % terhadap varians

self-disclosure. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig.F Change = 0.019

(sig < 0.05)

Page 87: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

73

2. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 2.5 % terhadap varians

self-disclosure. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig.F Change = 0.017

(sig < 0.05).

3. Variabel openness to experience memberikan sumbangan sebesar 0 %

terhadap varians self-disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan

Sig.F Change = 0.989 (sig > 0.05).

4. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 2.0 % terhadap

varians self-disclosure. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig.F Change =

0.030 (sig < 0.05)

5. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.7 % terhadap

varians self-disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig.F

Change = 1.197 (sig > 0.05)

6. Variabel self-esteem memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians

self-disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig.F Change =

0.938 (sig > 0.05)

7. Variabel loneliness memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians self-

disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig.F Change = 0.811

(sig > 0.05)

8. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap varians

self-disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig.F Change =

0.649 (sig > 0.05)

Page 88: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

74

9. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap varians self-

disclosure. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig.F Change = 0.533

(sig > 0.05)

Page 89: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

75

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil analisis data pada bab 4, kesimpulan penelitian ini adalah

“terdapat pengaruh yang signifikan variabel tipe kepribadian big five (neuroticism,

extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness), self-

esteem, loneliness dan demografis terhadap self-disclosure pengguna Instagram.

Bedasarkan proporsi varians keseluruhan, self-disclosure dipengaruhi oleh

variabel kepribadian big five (neuroticism, extraversion, openness to experience,

agreeableness, dan conscientiousness), self-esteem, loneliness, jenis kelamin dan

usia yaitu sebesar 7,9 %. Jika dilihat dari signifikan atau tidaknya koefisien

regresi dari masing-masing independent variable, ditemukan bahwa dari sembilan

independent variabel yang di uji, terdapat tiga independent variable yang

menghasilkan koefisien regresi yang signifikan, yaitu variabel neuroticism,

extraversion, dan agreeableness.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk variabel neuroticism

menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang siginifikan

terhadap self-disclosure dengan arah positif dan memberikan sumbangan sebesar

2.4%. Artinya, semakin kuat tingkat neuroticism seseorang maka akan semakin

tinggi tingkat self-disclosure pada Instagram. Hasil penelitian ini sejalan

penelitian yang dilakukan oleh Chen, Widjaja, Yen (2015) yang menyatakan

bahwa semakin kuat tingkat neuroticism individu maka semakin tinggi pula

Page 90: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

76

kecenderungan individu tersebut untuk melakukan self-disclosure. Namun

bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Loiacono (2012) yang

menyatakan bahwa neuroticism berhubungan negatif dengan self-disclosure.

Dimana individu dengan neuroticism tinggi memiliki niat yang lebih rendah untuk

melakukan self-disclosure, dikarenakan mereka khawatir dengan persepsi orang

lain yang melihat diri mereka di media sosial.

Variabel selanjutnya yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

self-disclosure adalah extraversion. Dengan sumbangan sebesar 2.5% dan

memiliki arah positif, yang artinya apabila indivu memiliki tingkat extraversion

yang tinggi, maka semakin tinggi pula tingkat self-disclosure individu tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhang & Ling (2015) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat extraversion seseorang maka akan

semakin tinggi pula tingkat self-disclosure individu di Instagram. Hal ini

dikarenakan indivdu dengan extraversion lebih mau berbagi pikiran dan perasaan

dengan orang lain. Ketika orang-orang ekstrovert mengekspresikan diri mereka

dalam situasi offline, kegemaran mereka tidak akan berubah dalam situasi online.

Kemudian dimensi openness menunjukkan bahwa dimensi tersebut tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-disclosure dan tidak memberikan

sumbangan sama sekali. Hal ini mungkin disebabkan karena individu openness

memiliki ciri imajinatif, penuh rasa penasaran, dan senang melakukan hal-hal baru

sehingga kurang merasa tertantang ketika waktunya hanya dihabiskan untuk

mengunggah kegiatan pribadinya di media sosial. Mereka lebih memilih

melakukan kegiatan di dunia nyata yang bisa menghasilkan manfaat. Namun hasil

Page 91: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

77

penelitian ini berlainan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen, et.al (2015),

yang menyatakan bahwa opennes mempengaruhi self-disclosure, dimana individu

dengan tingkat openness yang rendah lebih sering mengungkapkan diri. Hal

mungkin dikarenakan individu dengan tingkat openness yang tinggi kaya dengan

ide-ide baru dan mencoba cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.

Variabel selanjutnya yang memiliki pengaruh signifikan terhadap self-

disclosure adalah variabel agreeableness, dimana variabel tersebut memberikan

sumbangan sebesar 2% dengan arah negatif. Artinya, semakin kuat tingkat

agreeableness maka semakin rendah tingkat self-disclosure individu tersebut.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen, et.al (2015)

yang menyatakan bahwa individu dengan agreeableness yang rendah memiliki

tingkat self-disclosure yang tinggi. Hal ini mungkin dikarenakan individu dengan

tingkat agreeableness yang rendah memiliki perilaku antisosial, sehingga

menyulitkan mereka untuk bersosialisasi secara langsung sehingga mereka merasa

lebih nyaman untuk mengungkapkan diri mereka di Instagram dibandingkan

dengan berinteraksi secara langsung di dunia nyata. Namun penelitian ini

berlainan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhang & Ling (2015) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat agreebleness seseorang maka semakin

tinggi pula tingkat self-disclosure individu tersebut.

Selanjutnya, diperoleh data bahwa variabel conscientiousness tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-disclosure, namun

memberikan sumbangan sebesar 0.7%. Hal ini mungkin disebabkan karena

individu yang memiliki conscientiousness memiliki ciri fokus pada pencapaia.

Page 92: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

78

Sehingga menurut mereka melakukan self-disclosure di media sosial hanya

membuang-buang waktu karena harus mengupdate apa yang mereka lakukan dan

akhirnya tujuan mereka tidak akan cepat tercapai. Namun, penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen, et.al (2015) yang

menyatakan bahwa conscientiousness memiliki pengaruh terhadap self-disclosure,

dimana individu dengan conscientiousness rendah memiliki self-disclosure yang

tinggi ketika menggunakan media sosial. Hal ini dikarenakan individu yang

rendah pada conscientiousness memiliki kecenderungan untuk bertindak tanpa

berpikir konsekuensinya (Chen, et.al. 2015).

Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa self-esteem tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap self-disclosure dan tidak memberikan

sumbangan sama sekali. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Seamon (2003) yang menyatakan bahwa individu yang memiliki self-esteem

tinggi maupun rendah tidak memiliki perbedaan dalam masalah self-disclosure.

Hal ini mungkin dikarenakan adanya efek kedekatan hubungan dalam self-

disclosure, artinya self-esteem akan berpengaruh ketika self-disclosure dilakukan

dalam hubungan yang sudah dekat tidak pada media sosial. Namun dalam

penelitiannya (Chen, et.al. 2015) menyatakan bahwa self-esteem memiliki

pengaruh terhadap self-disclosure, dimana individu yang memiliki tingkat self-

esteem yang rendah lebih mungkin untuk melakukan self-disclosure di media

sosial dibandingakan dengan individu dengan tingkat self-esteem yang tinggi.

Selanjutnya, pada variabel loneliness menunjukkan bahwa loneliness tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-disclosure, dan tidak

Page 93: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

79

memberikan sumbangan sama sekali. Hal ini mungkin dikarenakan orang-orang

dengan tingkat loneliness yang tingi cenderung menghabiskan banyak waktu

untuk mengakses internet atau media sosial, tidak melakukan self-disclosure di

media sosial. Mereka senang membaca atau melihat unggahan orang lain dan

merasa mendapat dukungan ketika ada orang lain yang memiliki minat yang sama

dengan mereka. Namun dalam penelitiannya, Lee, Noh dan Koo (2013)

mendapatkan hasil bahwa loneliness mempengaruhi self-disclosure, dimana

individu dengan tingkat loneliness tinggi memiliki tingkat self-disclosure yang

tinggi pula. Hal ini dikarenakan orang yang kesepian biasanya tidak memiliki

keterampilan sosial dalam konteks offline sehingga mengandalkan media sosial

untuk mengekspresikan diri mereka.

Dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa secara umum, jumlah

perempuan sebanyak 170 orang (76%) lebih banyak dibandingkan dengan laki-

laki sebanyak 50 orang (24%). Hasil penelitian ini didukung penelitian yang

dilakukan oleh Elliot (1966); Seamon (2003) yang menyatakan bahwa perempuan

lebih sering mengungkapkan dirinya daripada laki-laki. Hal ini mungkin

disebabkan karena laki-laki melakukan pengungkapan diri secara mendalam

hanya ketika mencoba hubungan romantisme, sedangkan wanita mengungkapkan

diri secara mendalam dalam berbagai hubungan (Seamon, 2003). Namun dalam

hasil analisis proporsi varians dapat diketahui bahwa variabel jenis kelamin tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-disclosure.

Selanjutnya variabel usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap self-disclosure namun memberikan sumbangan sebesar 0.2%. Hal ini

Page 94: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

80

mungkin dikarenakan mudahnya akses untuk menggunakan Instagram sehingga

saat ini segala usia bisa menggunakan Instagram. Selain itu pada usia dewasa awal

yang sejatinya memiliki keterasingan sosial karena fokus pada pekerjaan mereka,

saat ini media sosial juga menjadi wadah untuk melakukan pekerjaan mereka

sehingga sangat mungkin pada era saat ini dewasa awal melakukan self-disclosure

di media sosial.

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain adalah

kurangnya sampel yang belum merepresentasikan pengguna media sosial secara

keseluruhan. Selain itu kurang spesifiknya item-item yang digunakan, sehingga

kurang cocok digunakan untuk responden yang berusia remaja awal, karena masih

membutuhkan pemahaman yang mendalam dari kuesioner yang disajikan. Dalam

penelitian ini tidak membahas jenis informasi apa yang paling sering diungkapkan

oleh responden, sehingga tidak terdapat data yang lebih kompeherensif untuk

dianalisis secara lebih mendalam lagi.

5.3 Saran

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan

dan kesalahan. Namun hal tersebut menjadi pembelajaran bagi peneliti sendiri

maupun bagi penelitian selanjutnya. Bedasarkan hasil penelitian yang sudah

dijelaskan di atas, maka ada beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat, yaitu :

5.3.1 Saran teoritis

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proporsi varians dari self-disclosure

yang dijelaskan oleh semua independent variable adalah sebesar 7.9%

sedangkan sisanya sebesar 92.1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

Page 95: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

81

penelitian ini. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti

serta menganalisis pengaruh variabel lain untuk mendapatkan informasi yang

lebih komprehensif. Penulis menyarankan untuk mengkaji juga variabel lain

seperti budaya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chen (2015), perilaku

self-disclosure antar budaya bisa berbeda, sehingga penelitian selanjutnya bisa

meneliti self-disclosure dari latar belakang budaya yang ada di Indonesia.

2. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan variabel-variabel endogen

sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti variabel-

variabel eksogen. Dengan mengkaji variabel endogen maupun eksogen

bersama-sama maka pemahaman tentang self-disclosure lebih mendalam dan

komprehensif. Variabel eksogen yang disarankan antara lain misalnya

konformitas.

3. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan google form dalam menyebarkan

kuesioner, disarankan untuk penelitian selanjutnya dalam menyebarkan

kuesioner langsung berhadapan dengan responden dan membacakan item satu

persatu sehingga tidak terjadi salah pengartian oleh responden dalam mengisi

kuesioner. Selain itu, disarankan juga menggunakan metode lain selain self-

report, mungkin bisa dengan wawancara, observasi atau yang lainnya, karena

self-report memiliki bias yang cukup tinggi. Selain itu, dengan menggunakan

metode lain data yang didapat lebih bervariasi, seperti contohnya jenis

informasi apa yang sering diungkapkan oleh responden.

4. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya perbandingan antara jumlah

sampel laki-laki dan perempuan lebih seimbang sehingga nantinya didapatkan

Page 96: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

82

data yang lebih valid dan dapat terlihat dengan jelas perbedaan antara

keduanya.

5.3.2 Saran praktis

Terkait dengan hasil penelitian, variabel yang memiliki pengaruh terhadap self-

disclosure pada pengguna Instagram adalah variabel neuroticism, extraversion,

dan agreeableness, sehingga dapat disarankan sebagai berikut :

1. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa neuroticism memiliki pengaruh yang

positif terhadap self-disclosure, artinya semakin tinggi tingkat neuroticism

maka besar kemungkinan individu tersebut untuk melakukan self-dsiclosure.

Dalam hal ini ketika individu merasa dirinya penuh cemas, mudah marah

(tempramental), dan rentan terhadap stress, maka supaya bisa berpikir ulang

sebelum mengupload sesuatu. Karena ketika individu sedang merasa marah

dan cemas cenderung lepas kontrol sehingga. Sehingga ditakutkan nantinya

hal-hal yang ingin disampaikan di media sosial memberi pengaruh buruk bagi

dirinya maupun orang yang melihatnya.

2. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa extraversion memiliki pengaruh positif

terhadap self-disclosure pengguna Instagram, artinya semakin tinggi tingkat

extraversion seseorang maka semakin besar kemungkinan individu tersebut

untuk melakukan self-disclosure. Dalam hal ini, ketika individu merasa

dirinya memiliki ciri-ciri ceria, senang berbicara, dan berkumpul dengan orang

banyak, maka supaya lebih bisa mengontrol dirinya ketika akan mengupload

sesuatu ke media sosial. Dengan cara mengupload kegiatan yang benar-benar

Page 97: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

83

dirasa bermanfaat dan positif untuk orang banyak. Karena biasanya individu

dengan ciri-ciri tersebut mengungkapkan apa saja yang dialaminya sehingga

terkadang mereka kurang menyadari apa saja yang baru mereka ungkapkan di

media sosial.

3. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa agreeableness memiliki pengaruh yang

negatif terhadap self-disclosure, artinya semakin rendah tingkat agreeableness

seseorang maka akan semakin besar kemungkinan individu tersebut untuk

melakukan self-disclosure. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ketika

individu dengan agreeableness rendah, dalam artian juga memiliki sifat

prososial yang rendah lebih sering mengungkapkan diri di Instagram. Oleh

karena itu agar diperoleh manfaat, diharapkan pengguna Instagram

meningkatkan perilaku prososial lalu membagikan kegiatannya yang positif di

Instagram sehingga orang lain termotivasi untuk berbuat kebaikann.

4. Dari hasil penelitian ini, ternyata lebih banyak usia remaja yang menggunakan

media sosial dan melakukan pengungkapan dirinya di media sosial, oleh

karena itu disarankan bahwa penting sekali diadakannya seminar “Cerdas

Bersosmed”. Tujuannya agar pengguna media sosial khususnya para remaja

bisa menyaring dirinya atau membatasi dirinya dalam hal pengungkapan diri

di media sosial. Selain itu, diharapkan orang tua untuk selalu memberikan

kontrol dan pengawasan kepada anak-anaknya dalam menggunakan media

sosial.

Page 98: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

84

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kandari, A., Melkote, S. R., & Sharif, A. (2016). Needs and motives of

Instagram users that predict self-disclosure use: a case study of young adults

in Kuwait. Journal of Creative Communications, 11(2), 85–101.

DOI:10.1177/0973258616644808

Al-Saggaf, Y., & S. Nielsen. (201). Self-disclosure on facebook among female

users and its relationship to feelings of loneliness. Computer in Human

Behavior. 36, 460 – 468.

Arnus, S.H. (2016). Self disclosure di media sosial pada mahasiswa IAIN Kendari

(suatu kajian psikologi komunikasi pada pengguna media sosial). Al-Izzah:

Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 11(2)

American Psychological Association. (2015) . APA Dictionary of Psychology

second edition. Washington DC : American Psychological Association.

Asher, S. R. & Paquette, J. A. (2003). Loneliness and peer relations in childhood.

Current Directions in Psychological Science. 12, 75-78. Doi :

10.1111/1467-8721.01233.

Attrill, A. (2012). Sharing only parts of me: selective categorical self-disclosure

across internet arenas. International Journal of Internet Science. 7(1), 55–

77.

Baumeister, R.F & Tice, D.M. (1985). Self-esteem and responses to success and

failure: subsequent performance and intrinsic motivation. Journal of

Personality. 53(3). Doi : 10.1111/j.1467-6494.1985.tb00376.x

Baumeister, R.F., Campbell, J.D., Krueger, J.I., & Vohs, K.D. (2003). Does high

self-esteem cause better performance, interpersonal success, happiness, or

healthier lifestyles?. Psychological Science in The Public Interest. 4(1), 1-

44.

Bazarova, N. N., & Choi, Yoon Hyung. (2014). Self-disclosure in social media:

extending the functional approach to disclosure motivations and

characteristics on social network sites. Journal of Communication.

Doi:10.1111/jcom.12106.

Blachino, A. Przepriopka, A. Balakier, E. Boruch, W. (2015). Who discloses the

most on facebook?. Computers In Human Behavior. 55, 664-6647.

Chen, Xi. Pan, Yin. Guo, Bin. (2016). The influence of personality traits and

social networks on the self-disclosure behavior of social network site users.

Internet Research. 26, 566 – 586.

Cosan, Deniz. (2014). An evaluation of loneliness. The European Proceedings of

Social & Behavioural Sciences, 103-110.

Page 99: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

85

Costa,P.T.& McCrae,R.R. (1992). Four ways five factors are basic. Personality

and Individual Differences. 13(6), 653-665. Doi:10.1016/0191

8869(92)90236-I

Chen, J.V., Widjaja, A.E., & Yen,D.C. (2015). Need for affiliation, need for

popularity, self-esteem, and the moderating effect of big five personality

traits affecting individuals’ self-disclosure on facebook. Intl. Journal of

Human–Computer Interaction. 31, 815–831. Doi:

10.1080/10447318.2015.1067479

Christofides, E., Muise, A., & Desmarais, S. (2012). Hey mom, what’s on your

facebook? comparing facebook disclosure and privacy in adolescents and

adults. Social Psychological and Personality Science. 3(1), 48-54. Doi:

10.1177/1948550611408619.

Cozby, P. C. (1973). Self-disclosure: a literature review. Psychological Bulletin.

79(2), 73–91. Doi:10.1037/h0033950.

Devito, Joseph A. Human Communication, Komunikasi Antarmanusia. Agus

Maulana (terj). 1997. Jakarta: Proefessional books

De Jong Gierveld, J. & Van Tilburg, T. (2006). A 6-item scale for overall,

emotional, and social loneliness confirmatory tests on survey data. Research

on Aging, 28(5), 582-598.

DiTommaso, Enrico., & Spinner, Barry. (1992). The development and initial

validation of social and emotional loneliness scale for adults (SELSA).

Person Individual Differences. 14(1) , 127-134. Doi : 10.1016/0191-

8869(93)90182-3.

Donnellan, M.B,. Oswal, F.L., Baird, B.M., & Lucas, R.E. (2006). The mini-IPIP

scales: tiny-yet-effective measures of the big five factors of personality.

Psychological Assesment. 18(2), 192–20. Doi : 10.1037/1040-3590.18.2.192

D.Russell, Peplau L.A,. & Fergusen, M.L. (1978). Developing a measure of

loneliness. Journal of Personality Assessment. 42 (3), 290-294.

Elliot, P.Evelyn. (1966). The relationship between age, sex, self-disclosure, and

neuroticism [disertation]. Ann Arbor (US) : University of Windsor.

Feist, Jess & Feist, Gregory. (2008). Theories Of personality 7 th Edition.

California : McGraw−Hill Primis

__________. Theories Of personality 7 th Edition book 2, Teori kepribadian.

Smita Prathita (terj). 2010. Jakarta : Salemba Humanika.

Forest, A.L & Wood, J.V. (2012). When social networking is not working:

individuals with low self-esteem recognize but do not reap the benefits of

self-disclosure on Facebook. Psychological Science. 23(3), 295 –302. Doi:

10.1177/0956797611429709

Page 100: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

86

Greene, K., Derlega, V.J., & Mathews, A. (2006). Self-disclosure in personal

relationship. In A. Vangelisti & D.Perlman (Eds.) , Cambridge Handbook of

Personal Relationships.

Gross, R., & Acquisti, A. (2005). Information revelation and privacy in online

social Networks. In Proceedings of the 2005 ACM workshop on privacy in

the electronic society, 71–80.

Heatherton, T.F & Polivy, J. (1991). Development and validation of a scale for

measuring state self-esteem. Journal of Personality and Social Psychology.

60(6), 895-910.

Heatherton, T.F., & Wayland, C.L. (2003). Assessing self-esteem. In S. J. Lopez

& C. R. Snyder (Eds.), Positive Psychological Assessment: A handbook of

models and measures, 219-233. Doi :10.1037/10612-014

Hendro, Fanny. (2016). Perilaku penggunaan media sosial dan identitas diri. The

1st International Conference on Language, Literature and Teaching. 945-

958.

Hollenbaugh, E.E., Ferris , A.L (2013). Facebook self-disclosure: Examining the

role of traits, social cohesion, and motives. Computer In Human Behaviors.

30,50-58.

Hurlock, Elizabeth. (1991). Psikologi Perkembangan. Edisi ke 5. Diterjemahkan

oleh : Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Instagram. (2016). What is Instagram?. Website:

https://help.instagram.com/154475974694511/. Diakses 28 Juli 2018.

Javier, V., & Martin (2013). Exploring self- disclosure in online social

networking. Disertasi. Universitas North Carolina

John, O. P., & Srivastava, S. (1999). The Big-Five trait taxonomy: History,

measurement, and theoretical perspectives. In L. A. Pervin & O. P. John

(Eds.), Handbook of personality: Theory and research, 2. 102–138. New

York: Guilford Press.

Johnson, J.A. (2014). Measuring thirty facets of the five factor model with a 120-

item public domain inventory: development of the IPIP-Neo-120. Journal of

Research in Personality, 51. 78-89.

Joinson, A.N., Paine, C., Buchanan, T., & Reips, U. (2008). Measuring self-

disclosure online: Blurring and non-response to sensitive items in web-

based surveys. Computer In Humans Behavior 24, 2158-2171.

Kemps, Simon. (2017). Digital in 2017 : Global Review.

https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-globarl-review. 22

Febuari 2018

Page 101: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

87

Kim, J., & Dindia, K. (2011). Online self-disclosure: A review of research. In K.

B. Wright & L. M. Webb (Eds.), Computer-mediated communication in

personal relationships. 156-180). New York: Peter Lang Publishing

Lee, K., Noh, M., & Koo, D. (2013). Lonely people are no longer lonely on social

networking sites: The mediating role of self-disclosure and social support.

Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking. 10, 1–7. Doi:

10.1089/cyber.2012.0553.

Leung, Luis. (2002). Loneliness, self disclosure, and ICQ (i seek you) use. Cyber

Psychology & Behavior,5(3).

Levontin, L., & Yom-Tov, E. (2017). Negative self-disclosure on the web: The

role of guilt relief. Frontiers in Psychology : Self-Disclosure and Guilt

Relief. 8, 1-8. Doi : 10.3389/fpsyg.2017.01068

Loiacono, E., Carey, D., Misch, A., Spencer, A., & Speranza, R. (2012).

Personality impacts on self-disclosure behavior on social networking sites.

Association for Information Systems. 9-12.

Marshall, T.C., Lefringhausen, K., & Ferenczi,N. (2015). The big five, self-

esteem, and narcissism as predictors of the topics people write about in

Facebook status updates. Personality and Individual Difference. 85, 35–40.

Mischel, Walter., Shoda, Yuichi., & Ayduk, Ozlem. (2008). Introduction to.

Personality 8 th edition.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (2002). Psikologi perkembangan :

pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta : UGM Press.

Pearce, W.B., & Wiebe, Bernie. (1975). Item-anaysis of jourard’s self-disclosure

questionnaire-21. Educational and Psychological Measurement. 35, 115-

118. Doi : 10.1177/001316447503500113.

Perlman, Daniel & Peplau, Annne. (1984). Loneliness research : a survey of

empirical findings. Preventing the Harmful Consequences of Severe and

Lonelines. 2, 13-46.

Punyanunt-Carter, N.M. (2006). An analysis of sollege students' self-disclosure

behaviors on the internet. College Student Journal, 40(2), 329-331.

Seamon, C(2003). Self-esteem, sex differences, and self-disclosure: a study of the

closeness of relationships. The Osprey Journal of Ideas and Inquiry.

99(153-167).

Slamaet Santoso. (2010). Teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Special, W. P., & Li-Barber, K. T. (2012). Self-disclosure and student satisfaction

with Facebook. Computers in Human Behavior. 28, 624–630. Doi :

10.1016/j.chb.2011.11.008.

Page 102: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

88

Tafarodi, R.W & Swann, W.B. (2001). Two-dimensional self-esteem : theory and

measurement. Personality and Individual Differences. 31, 653-673. Doi:

10.1016/S0191-8869(00)00169-0

Tamir, D. I., & Mitchell, J. P. (2012). Disclosing information about the self is

intrinsically rewarding. Proceedings of the National Academy of Sciences of

the United States of America. 109(21), 8038–8043.

Doi:10.1073/pnas.1202129109.

Umar, J. (2011). Confirmatory factor analysis: Bahan Ajar Perkuliahan. Fakultas

Psikologi UIN Jakarta

Valkenburg, P.M, Schouten, A.P, Peter, J. (2005). Adolescents' identity

experiments on the internet. New Media & Society. 7(3), 383–402. DOI:

10.1177/1461444805052282.

Varnali, Kaan & Toker, Aysegul. (2015). Self-disclosure on social networking

sites. Social, Behavior and Personality. 43(1), 1-14.

http://dx.doi.org/10.2224/sbp.2015.43.1.1

Wheeless, L.R & Grotz, J. (1976). Conceptualization and measurement of

reported self-disclosure. Conceptualizing and Measuring Self-disclosure.

2(4), 338 – 345. Doi : 10.1111/j.1468-2958.1976.tb00494.x.

Zhang, Yafei & Ling, Qi. (2015). SNS as intimacy zone: social intimacy,

loneliness, and self-disclosure on sns. Global Media Journal. 13(25), 1-18.

Page 103: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

LAMPIRAN

Page 104: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

89

Lampiran 1

Assalammualaikum, Wr.Wb

Saya adalah mahasiswi semester 8 fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk

menyelesaikan tugas akhir saya. Saya membutuhkan bantuan dan kesediaan Anda

untuk menjadi responden dalam penelitian ini, apabila Anda memiliki kriteria

sebagai berikut :

1. Memiliki akun instagram

2. Aktif dalam mengupload foto/video atau menggunakan fitur

snapgram/instastory

Maka saya membutuhkan bantuan dan kesediaan Anda untuk menjadi

responden dalam penelitian ini, dengan mengisi jawaban sesuai dengan apa yang

Anda rasakan. Tidak ada jawaban benar ataupun salah dalam hal ini. Identitas

responden dan jawaban yang diberikan, akan dijaga dan dijamin kerahasiaannya.

Atas bantuan dan kerjasama Anda dalam mengisi kuesioner ini saya

ucapkan terima kasih. Dan semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan

Anda dan dimudahkan segala urusan Anda. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Hormat saya,

Peneliti

Puspita Brillianti

Page 105: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

90

Identitas Responden (WAJIB DIISI)

Nama/Inisial :

Usia : tahun

Jenis kelamin : *laki-laki/perempuan

*Coret yang tidak perlu

Pernyataan :

Saya bersedia mengisi kuesioner penelitian berikut ini. Data yang saya isikan

merupakan benar adanya.

Ttd Responden

PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Baca dan pahamilah dengan baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih

pernyataan mana yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda

checklist (√) di dalam kotak di setiap pernyataan. Tidak ada jawaban benar atau

salah dalam pernyataan ini.

Keterangan Pilihan Jawaban :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Contoh Pengerjaan Skala 1

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya melakukan olahraga setiap hari √

Page 106: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

91

SKALA 1

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya biasanya berbicara tentang diri saya di Instagram

untuk jangka waktu yang cukup lama

2. Saya sering mengungkapkan hal-hal pribadi yang

mendalam tentang diri saya tanpa ragu-ragu

3.

Begitu saya memulai untuk mengupdate, saya secara

mendalam dan totalitas dalam pengungkapan diri di

Instagram

4. Saya tidak sering berbicara tentang diri saya di

Instagram

5.

Saya merasa bahwa kadang-kadang saya tidak bisa

mengendalikan pengungkapan diri saya tentang hal-hal

pribadi di Instagram

6. Saya sering menanyakan pendapat orang tentang diri

saya di Instagram (melalui vote/snapgram)

7.

Begitu saya memulai memainkan Instagram, maka

saya akan mengupdate apapun yang berkaitan dengan

diri saya dan berlangsung lama

8.

Update an saya tentang perasaan, emosi, dan

pengalaman saya selalu merupakan interpretasi diri

yang akurat

9. Saya tidak selalu jujur dalam pengungkapan diri saya

10. Saya selalu jujur saat mengungkapkan perasaan dan

pengalaman saya sendiri

11. Secara detail saya mengungkapkan siapa saya

Page 107: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

92

sebenarnya, dengan terus terang dan sedalam-

dalamnya

12.

Saat saya sedang berbicara (update) tentang diri saya

di Instagram biasanya hanya berlangsung singkat

dibandingkan dengan berbicara tentang hal lain

13. Saya sering berbicara tentang diri saya di Instagram

14. Saya hanya sedikit mengungkapkan diri di Instagram

jika itu berhubungan langsung dengan diri saya

15. Secara keseluruhan, pengungkapan tentang diri saya

lebih negatif daripada positif

16.

Saya sering mengungkapkan hal-hal yang tidak

diinginkan tentang diri saya daripada hal-hal yang

diinginkan

17. Saya biasanya mengungkapkan hal-hal negatif tentang

diri saya

18. Ketika saya mengungkapkan perasaan di Instagram,

Saya menyadari apa yang saya lakukan dan katakan

19. Saat saya mengungkap diri sendiri di Instagram, saya

sadar akan apa yang saya ungkapkan

SKALA II

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya pandai menghidupkan suasana

2. Saya bersimpati dengan perasaan orang lain

3. Saya melakukan tugas dengan segera

4. Saya sering mengalami mood swings (perubahan

Page 108: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

93

mood secara tiba-tiba)

5. Saya mempunyai imajinasi yang tinggi

6. Saya tidak banyak berbicara

7. Saya tidak tertarik dengan masalah orang lain

8. Saya sering lupa menaruh barang pada tempatnya

9. Saya orang yang tenang

10. Saya tidak suka pada sesuatu yang abstrak dan belum

pasti

11. Saya suka berbicara dengan banyak orang

12. Saya dapat merasakan emosi orang lain

13. Saya suka keteraturan

14. Saya mudah marah

15. Saya sulit memahami sesuatu yang abstrak

16. Saya tidak suka menjadi pusat perhatian

17. Saya tidak memikirkan orang lain

18. Saya sering mengacaukan suatu hal

19. Saya jarang merasa sedih

20. Saya tidak memiliki imajinasi yang baik

SKALA III

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa yakin dengan kemampuan saya

Page 109: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

94

2. Saya khawatir tentang anggapan orang lain yang

menganggap diri saya sukses atau gagal

3. Saya merasa puas dengan penampilan tubuh saya saat ini

4. Saya merasa frustrasi atau bingung tentang kinerja saya

5. Saya merasa bahwa saya mengalami kesulitan memahami

hal-hal yang saya baca

6. Saya merasa bahwa orang lain menghormati dan

mengagumi saya

7. Saya tidak puas dengan berat badan saya

8. Saya merasa orang-orang selalu memperhatikan gelagat

saya

9. Saya merasa sepintar orang lain

10. Saya merasa tidak senang dengan diri saya sendiri

11. Saya merasa baik tentang diri saya sendiri

12. Saya senang dengan penampilan saya sekarang

13. Saya khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang

saya

14. Saya merasa yakin bahwa saya memahami banyak hal

15. Saya merasa minder dengan orang lain pada saat ini

16. Secara fisik, saya merasa tidak menarik

17. Saya merasa khawatir dengan kesan yang saya buat kepada

orang lain

18. Dibandingkan dengan yang lain, saya merasa bahwa saya

kurang dalam kemampuan akademik

19. Saya merasa seperti tidak melakukan sesuatu dengan baik

Page 110: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

95

20. Saya khawatir terlihat bodoh

PETUNJUK PENGERJAAN SKALA 4

Baca dan pahamilah dengan baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih

pernyataan mana yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda

checklist (√) di dalam kotak di setiap pernyataan. Tidak ada jawaban benar atau

salah dalam pernyataan ini.

Keterangan pilihan jawaban :

TP : Tidak Pernah Merasakan

KD : Kadang-kadang Merasakan

M : Merasakan

S : Sering Merasakan

CONTOH PENGISIAN SKALA 4

No. Pernyataan TP KD M S

1. Saya merasa bosan ketika berada dalam kelas √

SKALA 4

No. Pernyataan TP KD M S

1. Saya merasa sejalan dengan orang-orang disekitar

saya

2. Saya kekurangan persahabatan

3. Ketika saya mengalami masalah, tidak ada orang

yang bisa saya andalkan

4. Saya tidak merasa sendiri

5. Saya merasa menjadi bagian dari kelompok

6. Saya memiliki banyak kesamaan dengan orang-

orang di sekitar saya

Page 111: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

96

7. Saya tidak dekat dengan siapapun

8. Saya sulit menceritakan minat dan ide-ide saya

kepada orang lain

9. Saya orang yang ramah

10. Ketika saya mendapat masalah, ada orang yang bisa

saya andalkan

11. Saya merasa ditinggalkan

12. Hubungan sosial saya bersifat tidak mendalam

13. Tidak ada seseorang yang benar-benar mengenal

saya dengan baik

14. Saya merasa terisolasi dari orang lain

15. Saya bisa menemukan persahabatan saat saya

menginginkannya

16. Ada orang yang benar-benar mengerti saya

17. Saya tidak senang karena selalu dilibatkan oleh

orang lain

18. Saya merasa sendiri

19. Selalu ada orang yang bisa saya ajak bicara

20. Selalu ada orang yang bisa saya andalkan

Page 112: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

97

LAMPIRAN 2

PATH DIAGRAM UJI VALIDITAS

Hasil analisis faktor konfirmatorik skala self disclosure

Page 113: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

98

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Neuroticism

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Extraversion

Page 114: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

99

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Openness to Experience

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Agreeableness

Page 115: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

100

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Conscientiousnes

Page 116: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

101

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Self Esteem

Page 117: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

102

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Loneliness

Page 118: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

103

LAMPIRAN 3

SYNTAX UJI VALIDITAS

Syntax Self-Disclosure

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF DISCLOSURE

DA NI=19 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

PM SY FI=NEW.COR

MO NX=19 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

SELF

FR TD 17 15 TD 19 18 TD 10 9 TD 19 2 TD 13 3 TD 10 8 TD 18 5 TD 7 6 TD

17 11 TD 17 16 TD 16 15 TD 16 5 TD 5 2 TD 19 3 TD 18 6 TD 6 5 TD 17 8 TD

12 10 TD 14 12 TD 10 7 TD 15 10 TD 19 5 TD 19 9 TD 18 10 TD 16 10 TD 11

10 TD 11 9 TD 19 10 TD 19 8 TD 17 2 TD 18 8 TD 14 3 TD 17 12 TD 8 7 TD 11

7 TD 16 1 TD 14 1 TD 14 2 TD 12 6 TD 18 14 TD 19 14 TD 14 8 TD 13 10 TD

11 1 TD 13 4 TD 13 6 TD 9 6 TD 3 2 TD 18 1 TD 16 7

PD

OU TV AD=OFF SS MI

Syntax Neuroticism

UJI VALIDITAS KONSTRUK NEUROTICISM

DA NI=4 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=NEURO.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

NE

FR TD 4 1

PD

OU SS TV MI

Syntax Extraversion

UJI VALIDITAS KONSTRUK EXTRAVERSION

DA NI=4 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=EXTRA.COR

Page 119: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

104

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

EX

FR TD 3 1

PD

OU TV SS MI

Syntax Openness to Experience

UJI VALIDITAS OPENESS

DA NI=4 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=OPENESS.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL

LK

OPENESS

FR TD 4 2 TD 3 2

PD

OU TV SS MI

Syntax Agreeableness

SYNTAX

UJI VALIDITAS KONSTRUK AGREEABLENESS

DA NI=4 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=NEW.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

AG

FR TD 3 1

PD

OU TV SS MI

Syntax Conscientiousness

UJI VALIDITAS KONSTRUK CONSCIENTIOUSNESS

DA NI=4 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4

PM SY FI=YGINI.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

CON

Page 120: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, SELF-ESTEEM, LONELINESS, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46120/1/PUSPITA... · D. The Effect of Big Five Personality, Self Esteem,

105

FR TD 4 3

PD

OU TV SS MI

Syntax Self-Esteem

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF ESTEEM

DA NI=20 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

ITEM20

PM SY FI=SELFE.COR

MO NX=20 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

ESTEEM

FR TD 13 2 TD 12 3 TD 14 1 TD 17 14 TD 17 13 TD 19 18 TD 14 9 TD 18 2 TD

20 18 TD 14 12 TD 20 17 TD 19 1 TD 16 3 TD 9 6 TD 13 3 TD 5 3 TD 7 6 TD

14 8 TD 17 8 TD 8 1 TD 18 5 TD 18 4 TD 18 13 TD 11 2 TD 15 3 TD 19 17 TD

15 1 TD 15 4 TD 10 9 TD 10 7 TD 17 4 TD 11 7 TD 20 13 TD 20 19 TD 7 1 TD

18 14 TD 12 7 TD 7 3 TD 16 7 TD 7 4 TD 20 2 TD 17 2 TD 20 7 TD 14 2 TD 14

11 TD 12 11 TD 15 8 TD 12 10 TD 6 1 TD 16 5 TD 16 11 TD 9 3

PD

OU TV SS MI

Syntax Loneliness

UJI VALIDITAS KONSTRUK LONELINESS

DA NI=20 NO=225 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

ITEM20

PM SY FI=COBA2.COR

MO NX=20 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

LONY

FR TD 20 10 TD 18 11 TD 6 1 TD 19 16 TD 20 19 TD 6 5 TD 7 3 TD 16 13 TD

20 3 TD 16 14 TD 16 11 TD 19 10 TD 18 7 TD 13 1 TD 15 11 TD 20 11 TD 15 8

TD 5 3 TD 6 3 TD 14 13 TD 5 4 TD 9 3 TD 13 12 TD 2 1 TD 12 7 TD 8 7 TD 11

2 TD 11 10 TD 6 2 TD 16 10 TD 20 16 TD 14 10 TD 19 11 TD 12 11 TD 15 12

TD 20 14 TD 12 1 TD 17 14 TD 17 13 TD 15 3 TD 14 2 TD 17 11 TD 9 4 TD 7 6

TD 18 15 TD 12 3 TD 12 4 TD 10 6 TD 18 6 TD 16 3 TD 18 1 TD 14 11 TD 18 3

PD

OU TV AD=60 SS MI