79
ii Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas terhadap hutang dan pengaruh hutang terhadap return saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001 – 2006) Disusun oleh: Dewi Yunita Purnomo NIM. S. 4105054 Telah disetujui Pembimbing Pada tanggal: Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com., Ak. Drs. Heru Agustanto, MS. NIP. 131 792 945 NIP. 131 570 301 Mengetahui: Direktur Program Studi Magister Manajemen Dr. Hartono, MS. NIP. 130 814 578 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN

Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

ii

Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas

terhadap hutang dan pengaruh hutang terhadap return saham

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta

Tahun 2001 – 2006)

Disusun oleh:

Dewi Yunita Purnomo

NIM. S. 4105054

Telah disetujui Pembimbing

Pada tanggal:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com., Ak. Drs. Heru Agustanto, MS.

NIP. 131 792 945 NIP. 131 570 301

Mengetahui:

Direktur Program Studi Magister Manajemen

Dr. Hartono, MS.

NIP. 130 814 578

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN AKTIVA DAN

Page 2: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

iii

PROFITABILITAS TERHADAP HUTANG DAN PENGARUH HUTANG

TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta

Tahun 2001 – 2006)

Disusun oleh:

Dewi Yunita Purnomo

NIM. S. 4105054

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Pada tanggal:

Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hartono, MS. ............................

Pembimbing I : Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. ............................

Pembimbing II : Drs. Heru Agustanto, MS. ............................

Mengetahui

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister Mamajemen

Prof. Dr. Suranto, MSc. PhD. Prof. Dr. Hartono, MS.

NIP. 131 472 192 130 814 578

PERNYATAAN

Page 3: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

iv

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Dewi Yunita Purnomo

NIM : S.4105054

Sebagai Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini bukan merupakan jiplakan dari karya

orang lain.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar

Pustaka.

Surakarta, 6 Maret 2008

Dewi Yunita Purnomo

PERSEMBAHAN

Page 4: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

v

Karya ini kupersembahkan untuk:

· Almamaterku

· Bapak dan Ibu Sidik Purnomo tercinta atas semua kasih saying dan

pengorbanan yang tiada akhir serta doa-doanya

· Adikku Sari Septiana Purnomo dan Krisna Dwipayana Purnomo yang

selalu membantuku

· Keluarga di Purbalingga yang selalu memberikan semangat dan doa

KATA PENGANTAR

Page 5: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

vi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan sebagai syarat

memperoleh derajat S2 di Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan tesis yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Pertumbuhan Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Hutang dan Pengaruh Hutang

Terhadap Return Saham” ini, penulis tentu saja tidak terlepas dari segala bentuk

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. selaku pembimbing utama

dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Drs. Heru Agustanto, MS. selaku pembimbing pendamping yang

telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Segenap Bapak & Ibu pengajar yang telah memberikan didikan.

4. Semua staf pengelola Magister Manajemen yang telah membantu

kelancaran studi. Mbak Dewi, mbak Wawan, mbak Nita, mbak Neti, mas

Ir, terimakasih atas bantuannya.

5. Keluarga Sidik Purnomo yang selalu memberikan dukungan dan doa

dalam penyelesaian tesis ini.

6. Teman-teman MM UNS (Ambar, Jati, Iqbal, Amru, Bu Yasmin, Pak

Naryanto,dll), terima kasih atas segalanya.

Page 6: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

vii

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang turut

membantu terselesainya tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini karena

adanya beberapa keterbatasan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun untuk tulisan ini. Terima kasih.

Surakarta, 6 Maret 2008

Penulis

Page 7: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

viii

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL…………………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iii

HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... v

KATA PENGANTAR………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xiii

INTISARI……………………………………………………………….. xiv

ABSTRACT……………………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah……………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian……………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………… 6

Page 8: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Modal dan Struktur Modal Perusahaan……………… 7

2. Teori Struktur Modal………………………………... 9

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal/Hutang…........................................... 15

4. Hubungan Hutang dengan Return Saham……………. 18

B. Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Terdahulu Tentang Faktor-faktor Penentu Hutang………………………. 19

2. Penelitian Terdahulu Tentang Hubungan Hutang dan Return Saham………………. 22

C. Perumusan Hipotesis…………………………………….. 23

D. Kerangka Konseptual……………………………………. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………….. 29

B. Teknik Pengambilan Sampel……………………………. 29

C. Definisi Operasional Variabel…………………………... 30

D. Data dan Sumber Data…………………………………... 31

E. Metode Analisis Data……………………………………. 32

Page 9: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

x

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Variabel………………………………………. 37

B. Pengujian Asumsi Klasik……………………………….. 41

C. Pengujian Hipotesis……………………………………... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………… 60

B. Keterbatasan……………………………………………... 61

C. Saran……………………………………………………... 61

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 63

LAMPIRAN…………………………………………………………….. 66

Page 10: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian…………………………. 37

4.2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva dan Profitabilitas terhadap TotalHutang/Aktiva…………………...... 41 4.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva dan Profitabilitas terhadap Hutang Jangka Panjang/Aktiva………… 44 4.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva dan Profitabilitas terhadap Hutang Jangka Pendek/Aktiva…………. 46

Page 11: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual…………………………………… 28

Page 12: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian…………………… 66

Lampiran 2. Hasil Analisis Regresi Total Hutang/Aktiva……………… 84

Lampiran 3. Hasil Analisis Regresi Hutang Jangka Panjang/Aktiva…... 121

Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi Hutang Jangka Pendek/Aktiva…... 137

Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Total Hutang/Aktiva terhadap Return Saham…………….................................................. 152 Lampiran 6. Hasil Analisis Regresi Hutang Jangka Panjang/Aktiva terhadap Return Saham….................................................... 167 Lampiran 7. Hasil Analisis Regresi Hutang Jangka Pendek/Aktiva terhadap Return Saham….................................................... 180

Page 13: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xiv

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas terhadap hutang. Tujuan yang lainnnya untuk mengetahui pengaruh hutang terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 2001-2006. Ada 96 perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linera berganda yang dilakukan dalam dua langkah. Langkah pertama melakukan regresi linear berganda atas variabel-variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan profitabilitas terhadap hutang. Langkah kedua melakukan regresi linear berganda atas hutang terhadap return saham. Pengukuran variabel ukuran perusahaan berdasarkan logaritma dari total asset. Pengukuran variabel pertumbuhan aktiva berdasarkan persentase perubahan asset. Pengukuran variabel profitabilitas berdasarkan net profit margin. Sedangkan hutang meliputi total hutang, hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dipengaruhi secara positif oleh total hutang dan hutang jangka panjang, dan dipengaruhi secara negative oleh hutang jangka pendek. Variabel pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap hutang. Variabel profitabilitas dipengaruhi secara negative oleh total hutang dan hutang jangka pendek, tetapi dipengaruhi secara positif oleh hutang jangka panjang. Sedangkan return saham dipengaruhi secara positif oleh total hutang dan hutang jangka panjang, tetapi dipengaruhi secara negatif oleh hutang jangka pendek. Kata kunci: ukuran perusahaaan, pertumbuhan aktiva, profitabilitas, total hutang,

hutang jangka panjang, hutang jangka pendek, return saham.

Page 14: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xv

ABSTRACT

The objective of this study is to examine the effect of firm size, asset growth and profitability toward debt. Another purpose of this study is to examine the effect of debt toward return. This study uses secondary data of manufacturing companies that are listed in Jakarta Stock Exchange on the period of 2001-2006. There are 96 manufacturing companies that used in this study. This study uses multiple regression analysis that applied in two steps. The first step regress the variables of firm size, asset growth and profitability toward debt. The second step regress the variable of debt toward return. Measurement of firm size is derived from logarithm of total asset, measurement of asset growth is derived from change (in percent) in asset from the prior year, measurement of profitability is derived from net profit margin. Debt consist of total debt, long term debt and short term debt. The first result of this study shows that firm size is affected positively by total debt and long term debt, but there is affected negatively by short term debt. The second result shows that there is not significant relationship between asset growth and debt. The third result shows that profitability is affected negatively by total debt and short term debt, but there is affected positively by long term debt. The fourth result shows that return affected positively by total debt and long term debt, but affected negatively by short term debt . Keywords: firm size, asset growth, profitability, total debt, long term debt, short

term debt, return. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer (keuangan)

dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusaan

pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang

berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa (common

stock) yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu

menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar

Page 15: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xvi

perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan

keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus

ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan

tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang

dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, maka biaya modal yang

timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika

manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity

cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang

mencakup kebijakan penentuan besarnya hutang perusahaan yang dilakukan

secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal

yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas

perusahaan.

Keputusan struktur modal atau dapat dikatakan sebagai keputusan

penentuan hutang perusahaan, secara langsung berpengaruh terhadap besarnya

resiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian

atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001).

Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpenga-

ruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap resiko

keuangan yang dihadapi perusahaan. Resiko keuangan tersebut meliputi

kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewaji-

bannya dan kemungkinan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, tampak bahwa keputusan struktur modal meru-

Page 16: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xvii

pakan keputusan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam

menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001)

faktor-faktor: resiko bisnis, pajak, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau

agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan

struktur modal; khususnya pada struktur modal yang ditargetkan (target capital

structure). Secara lebih umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage

operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap

manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan

dan fleksibilitas keuangan (Brigham dan Houston, 2001).

Menurut McCue dan Ozcan (1992) struktur modal dipengaruhi oleh

struktur aktiva (asset structure), pertumbuhan aktiva (asset growth),

kemampulabaan (profitability), resiko (risk), ukuran perusahaan (size), pajak (tax

shields), struktur kepemilikan perusahaan (ownership/system affiliation), sistem

pembayaran dari konsumen (payment system), dan kondisi pasar (market

conditions).

Penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et al. (2000) tentang faktor-

faktor penentu struktur modal pada 362 perusahaan manufaktur di AS

menunjukkan bahwa variabel-variabel assets growth, fixed asset ratio, R&D

expenditure berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Krishnan dan Moyer (1996) terhadap perusahaan sample yang

berjumlah 283 yang tersebar di USA, Jepang, UK, Jerman, Prancis, dll,

Page 17: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xviii

menunjukkan bahwa, size, profit dan tax rate berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal perusahaan manufaktur. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Moh'd et al. (1998), struktur modal atau struktur hutang

perusahaan dipengaruhi ownership structure, dividend payments, growth

opportunities, firm size, asset structure, asset risk, profitability, dan tax rate.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Bhaduri (2002) faktor-faktor yang

diduga menjadi penentu hutang perusahaan adalah asset structure, non-debt tax

shield, size, financial distress, growth, profitability, age, signaling dan

uniqueness.

Struktur modal yang secara langsung juga menyatakan komposisi

hutang yang dimiliki perusahaan, akan menjadi salah satu informasi yang

dipertimbangkan pemegang saham maupun calon pemegang saham atau investor

secara umum. Hutang yang dimiliki perusahaan dapat menjadi salah satu kriteria

dalam pengambilan keputusan pembelian oleh investor, hal ini disebabkan karena

hutang mengandung resiko yang dapat menjadikan perusahaan menjadi bangkrut

atau pailit. Sudah barang tentu bagi investor yang rasional, besar kecilnya hutang

perusahaan akan dihubungkan dengan manfaat atau keuntungan yang mungkin

dapat diperolehnya. Apakah dengan semakin besarnya hutang investor juga akan

dapat menikmati peningkatan keuntungan atau return dari saham yang

dimilikinya, atau apakah justru sebaliknya, dengan semakin besarnya hutang maka

investor akan menerima return yang semakin rendah. Menurut Harris dan Raviv

(1990) dalam Dichev dan Piotroski (1999) menyatakan bahwa berdasarkan toeri

agency maka penerbitan hutang merupakan berita baik. Namun demikian menurut

Page 18: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xix

Myers dan Majluf (1984) dalam Dichev dan Piotroski (1999) menyatakan bahwa

penerbitan hutang yang beresiko adalah suatu berita buruk dalam toeri pecking

order. Sedangkan Miller dan Rock (1985) dalam Dichev dan Piotroski (1999)

menyatakan bahwa penerbitan hutang juga merupakan berita buruk, dimana

penerbitan semua sekuritas menunjukkan kinerja yang lebih rendah daripada

kinerja operasi sekarang dan masa datang yang diharapkan.

Dengan demikian jika penerbitan hutang oleh perusahaan

dipersepsikan sebagai berita buruk (bad news) oleh investor di bursa maka harga

saham akan menurun dan return yang diterima oleh investor akan menurun.

Begitu juga sebaliknya jika penerbitan hutang oleh perusahaan dipersepsikan

sebagai berita baik (good news) maka harga saham akan naik dan return yang

diterima investor juga akan naik. Penelitian lain yang dilakukan oleh Bhandari

(1988) dan Barbee et al. (1996), menunjukkan bahwa utang berpengaruh positif

signifikan terhadap return saham.

Mengingat keputusan tentang besarnya hutang merupakan keputusan

penting yang secara langsung akan menentukan kemampuan perusahaan untuk

dapat bertahan hidup dan berkembang, maka penulis tertarik untuk melakukan

kajian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal

perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur go public di BEJ. Selain itu juga

dihubungkan dengan return yang diperoleh oleh para pemegang saham untuk

melihat apakah investasi yang dilakukan para investor dipengaruhi oleh hutang

perusahaan.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan

Page 19: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xx

seperti telah dijelaskan, maka beberapa faktor yang akan diteliti pengaruhnya

terhadap hutang perusahaan adalah: ukuran perusahaan (firm size), pertumbuhan

aktiva (asset growth), dan profitabilitas (profitability).

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka

rumusan masalah yang disampaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan (firm size), pertumbuhan aktiva (asset growth),

dan profitabilitas (profitability) berpengaruh terhadap hutang perusahaan.

2. Apakah hutang perusahaan berpengaruh terhadap return saham.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh:

1. Ukuran perusahaan (firm size), pertumbuhan aktiva (asset growth), dan

profitabilitas (profitability) terhadap hutang perusahaan.

2. Hutang perusahaan terhadap return saham.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,

Page 20: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxi

antara lain:

1. Memberikan sumbangan keilmuan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi hutang perusahaan manufaktur go public di Indonesia.

2. Memberikan tambahan pengetahuan empiris penulis terhadap faktor-faktor

penentu hutang perusahaan manufaktur go public di Indonesia.

3. Memberikan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat untuk meneliti

faktor-faktor penentu hutang perusahaan manufaktur.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Modal dan Struktur Modal Perusahaan

Modal menurut Munawir (2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki

oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus

dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

terhadap seluruh hutang-hutangnya. Sumber dari modal adalah apa yang dapat

Page 21: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxii

dilihat berupa hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal

menggambarkan hak pemilik atas perusahaan, yang timbul sebagai akibat

penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik.

Modal pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal aktif

dan modal pasif. Modal aktif menurut Riyanto (2001) adalah modal yang tertera

di sebelah debet dari neraca yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana

seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan atau dengan kata lain modal

aktif merupakan modal yang menunjukkan bentuk. Berdasarkan cara dan lamanya

perputaran, modal aktif atau kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan antara

aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar menurut Riyanto (2001) adalah

aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi, dan proses

perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (umumnya kurang dari

satu tahun). Aktiva tetap menurut Riyanto (2001) adalah aktiva yang tahan lama

yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses

produksi. Menurut Riyanto (2001), modal pasif adalah modal yang tertera di

sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana

diperoleh atau dengan kata lain modal pasif menunjukkan sumbernya atau

asalnya.

Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari

hutang, saham preferen, dan saham biasa. Sedangkan Husnan (1996) menyatakan

bahwa struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing

dengan modal sendiri. Struktur modal menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1997)

adalah penentuan kebijakan struktur keuangan akan berkait dengan struktur

Page 22: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxiii

modal. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan investasi sehingga

dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk

membiayai proyek investasi tersebut. Sumber dana tersebut pada dasarnya terdiri

dari penerbitan saham (equity financing), penerbit obligasi (debt financing) dan

laba ditahan (retained earning). Penerbitan saham dan obligasi sering disebut

dengan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau external financing

sedang laba untuk laba ditahan sering disebut dengan retained earning atau

sumber dana sebagai pembelanjaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri

atau internal financing. Modal asing dalam hal ini diartikan sebagai hutang baik

jangka panjang maupun jangka pendek. Sedang modal sendiri dapat terdiri dari

laba ditahan dan dapat juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Apabila dalam suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya

mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan akan sangat

mengurangi ketergantungan pada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah

sedemikian meningkat karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber

intern sudah digunakan semua, maka sudah tidak ada pilihan lain selain meng-

gunakan dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu dalam bentuk hutang.

Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan kepu-

tusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada

hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan

tersebut merupakan dana permanen atau jangka panjang. Untuk mengukur

struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang disebut dengan

leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan yang dimaksudkan untuk

Page 23: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxiv

mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam

perhitungan leverage ratio yang digunakan adalah long term debt to equity ratio.

Long term debt to equity ratio adalah persentase modal sendiri yang

dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang yang dihitung dengan

membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Phillips dan

Sipahioglu, 2004).

2. Teori Struktur Modal

a. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H.

Meckling pada tahun 1976 (Horne dan Wachowicz, 1998), manajemen

merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para

pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan pemegang

saham, misalnya dalam penentuan keputusan pendanaan. Menurut Kamath

(1997) menyatakan bahwa keputusan pendanaan jangka panjang sama baiknya

dengan tindakan lain yang dilakukan oleh manajer yang mana merupakan

agen bagi pemegang saham yang didesain untuk membawa informasi

tambahan bagi pemegang sekuritas tentang kondisi keuangan pasar.

Namun demikian tidak selamanya hubungan antara pemegang saham

dan manajemen ini berjalan baik, kadang munculnya adanya konflik karena

perbedaan kepentingan diantara mereka. Untuk itu supaya manajemen dapat

melakukan fungsinya dengan baik (sejalan dengan keinginan pemegang

saham), manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai.

Page 24: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxv

Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen,

pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang

dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan

biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi menurut Horne dan

Wachowicz (1998) adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan

manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai

dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditur dan pemegang

saham.

Menurut Horne dan Wachowicz (1998), salah satu pendapat dalam

teori keagenan adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, biaya

yang timbul pasti merupakan tanggungan pemegang saham. Sebagai misal,

pemegang obligasi, mengantisipasi biaya pengawasan, membebankan bunga

yang lebih tinggi. Semakin besar peluang timbulnya pengawasan, semakin

tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai perusahaan bagi pemegang

saham. Biaya pengawasan berfungsi sebagai insentif dalam penerbitan

obligasi, terutama dalam jumlah yang besar. Jumlah pengawasan yang diminta

oleh pemegang obligasi akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

obligasi yang beredar.

b. Teori Signal (Signalling Theory)

Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah suatu

tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi

investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

Menurut Greenwald, Stiglitz dan Weiss (1984); Leland dan Pyle

Page 25: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxvi

(1977); Myers dan Majluf (1984) dalam Majumdar dan Chhibber (1999)

menyatakan jika ada dua perusahaan yang memiliki prospek yang berbeda

yang mana diketahui oleh pihak manajemen tetapi tidak terlihat oleh investor,

maka hutang dapat digunakan sebagai sinyal yang menyatakan perbedaan

prospek dan penerbitan saham dipersepsikan sebagai sinyal negative.

Sedangkan Ross (1977) dalam Majumdar dan Chhibber (1999) menyatakan

bahwa perusahaan dengan prospek yang lebih baik dapat menerbitkan hutang

yang lebih banyak daripada perusahaan dengan prospek yang lebih buruk, hal

ini karena penerbitan hutang dikemudian hari akan menghasilkan

kemungkinan kebangkrutan yang lebih tinggi karena biaya pelayanan hutang

dibayar manajemen.

Menurut Brigham dan Houston (2001), perusahaan dengan prospek

yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan

mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain,

termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang

normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan

cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu

perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen

memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan

menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga

sahamnya akan menurun. Hal ini dikarenakan penerbitan saham baru

memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham

sekalipun prospek perusahaan cerah.

Page 26: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxvii

c. Teori Ketidaksamaan Informasi (Asymmetric Information Theory)

Asymmetric information atau ketidaksamaan informasi menurut

Brighman dan Houston (2001) adalah situasi di mana manajer memiliki

informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan

daripada yang dimiliki investor. Menurut Phillips dan Sipahioglu (2004),

adanya ketidaksamaan informasi yang dimiliki antara manajer dan investor

tentang prospek, resiko dan nilai dari perusahaan tersebut akan berpengaruh

pada pemilihan pendanaan, apakah memilih pendanaan internal atau external.

Dan akan berpengaruh juga apakah akan memilih menerbitkan hutang baru

atau sekuritas yang lain (saham).

Ketidaksamaan informasi (asymmetric information) ini terjadi karena

pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para

pemodal (Husnan, 1996). Dengan demikian, pihak manajemen mungkin

berpikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalue (terlalu mahal). Kalau

hal ini yang diperkirakan terjadi, maka manajemen tentu akan berpikir untuk

lebih baik menawarkan saham baru (sehingga dapat dijual dengan harga yang

lebih mahal dari yang seharusnya). Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau

perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga

saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak

manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham

baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru

akan menurunkan harga saham.

Page 27: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxviii

d. Toeri Pecking Order (Pecking Order Theory)

Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961

sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun

1984 (Husnan, 1996). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a)

Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi peru-

sahaan berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (external

financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang

paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian

diikuti oleh sekuritas yang berkerakteristik opsi (seperti obligasi konversi),

baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai

dengan pendapat Myers (1984) dalam Phillips dan Sipahioglu (2004) yang

menyatakan bahwa laba ditahan merupakan urutan teratas dan saham baru

merupakan urutan terbawah dalam teori pecking order. Hal ini

mengindikasikan bahwa jika laba ditahan merupakan alat untuk meningkatkan

investasi maka ratio modal akan meningkat, tapi jika itu tidak mencukupi

maka perusahaan akan meminjam atau berhutang daripada menerbitkan saham

baru sehingga menjadikan rasio hutang meningkat.

Menurut Myers dan Majluf (1977) dalam Hanafi (2004) menyatakan

bahwa perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal,

yakni dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Urutan

penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada pecking order theory

adalah: internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri).

Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio,

Page 28: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxix

karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan external Dana internal

lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal memungkinkan

perusahaan untuk tidak perlu membuka diri lagi dari sorotan pemodal luar.

Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri

karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi

obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru. Menurut Husnan (1996)

hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga

saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan

ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal, dan membuat harga saham

akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi

asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal/Hutang

Salah salah tugas manajer keuangan adalah memenuhi kebutuhan dana.

Di dalam melakukan tugas tersebut manajer keuangan dihadapkan adanya suatu

variasi dalam pembelanjaan, dalam arti kadang-kadang perusahaan lebih baik

menggunakan dana yang bersumber dari hutang (debt) kadang-kadang perusahaan

lebih baik kalau menggunakan dana yang bersumber dari modal sendiri (equity).

Oleh karena itu manajer keuangan di dalam operasinya perlu berusaha untuk

Page 29: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxx

memenuhi suatu sasaran tertentu mengenai perimbangan antara besarnya hutang

jumlah modal sendiri yang tercermin dalam struktur modal perusahaan, perlu

diperhitungkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yang

dapat diuraikan antara lain:

1) Ukuran Perusahaan (firm size)

Ukuran perusahaan menyatakan besarnya aset yang dimiliki oleh

perusahaan. Banyak penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kebijakan

hutang perusahaan mungkin dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Jahera dan

Lloyd (1996) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar dipercaya

memiliki keunggulan yang lebih banyak dalam pasar modal. Namun demikian

belum tentu dapat diprediksikan apakah perusahaan yang lebih besar akan

menekankan pada hutang.

Warner (1977); Ang, Chua dan McConnell (1982) dalam Krishnan dan

Moyer (1996) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar seharusnya

mampu untuk meminjam lebih karena biaya potensi kebangkrutan merupakan

proporsi nilai yang lebih kecil bagi perusahaan tersebut. Sehingga biaya

potensi kebangkrutan tersebut berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan.

Sedangkan menurut Bhaduri (2002), perusahaan yang lebih besar cenderung

terdiversifikasi dan karenanya mungkin lebih sulit terkena kebangkrutan. Wu

(2004) juga menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar lebih

terdiversifikasi dan cenderung sedikit bangkrut dibandingkan dengan

perusahaan yang lebih kecil. Dan hasilnya, perusahaan tersebut memiliki

kemampuan untuk memiliki hutang lebih banyak.

Page 30: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxi

Sedangkan Titman dan Wessels (1988) dalam Krishnan dan Moyer

(1996) berpendapat bahwa perusahaan yang lebih kecil mungkin akan

meminjam lebih karena biaya relatif untuk penerbitan saham lebih tinggi,

dengan demikian perusahaan yang lebih kecil mungkin memiliki hutang

jangka pendek yang lebih banyak.

2) Tingkat Pertumbuhan Aktiva (asset growth)

Pertumbuhan aktiva merupakan perubahan total aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan. Weston dan Brigham (1986) mengatakan perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan

pada modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih

tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan

hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya.

McCue dan Ozcan (1992) menyatakan bahwa rumah sakit dengan nilai

pertumbuhan asset yang cepat membayar kenaikan permintaan servisnya

cenderung dengan menggunakan hutang dibanding dengan laba ditahan.

Sedangkan menurut Myers (1977) dalam Krishnan dan Moyer (1996)

menyatakan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang lebih tinggi

memerlukan dana yang lebih banyak yang dapat diharapkan dari hutang yang

lebih banyak.

Menurut Bhaduri (2002), pada perusahaan yang sedang tumbuh

menghadapi masalah tentang keagenan akan semakin berat karena pemilihan

investasi masa depan yang lebih fleksibel. Dan menurut Myers (1977) dalam

Page 31: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxii

Bhaduri (2002) menyatakan bahwa hutang jangka pendek dapat digunakan

untuk mengurangi masalah ini, perusahaan yang sedang tumbuh dapat

menggunakan hutang jangka pendek atau malahan hutang jangka panjang

untuk menghindari biaya keagenan ini.

3) Profitabilitas (profitability)

Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang

relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan

secara internal.

Menurut Moh’d et al. (1998), profitabilitas mencerminkan laba pada

investasi. Myers (1984) dalam Moh’d et al. (1998) menyatakan bahwa

manager yang menganut teori pecking order akan memilih laba ditahan

sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pendanaan hutang. Penjelasan lebih

lanjut oleh Myers dan Majluf (1984) dalam Jensen et al. (1992) yang

menghubungkan profitabilitas dengan kebijakan hutang menyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki untung lebih akan menurunkan hutangnya karena

dana internalnya akan mampu untuk mendanai investasi.

4. Hubungan Hutang dengan Return Saham

Bagi investor yang rasional, besar kecilnya hutang perusahaan akan

dihubungkan dengan manfaat atau keuntungan yang mungkin dapat diperolehnya.

Apakah dengan semakin besarnya hutang investor juga akan dapat menikmati

Page 32: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxiii

peningkatan keuntungan atau return dari saham yang dimilikinya, atau apakah

justru sebaliknya, dengan semakin besarnya hutang maka investor akan menerima

return yang semakin rendah.

Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor dari

perubahan harga saham yang dimilikinya.

%1001

1x

PitPitPit

Rit---

=

Dengan ketentuan : Rit : return saham

Pit : harga saham i pada t

Pit-1: harga saham I pada t-1

Penelitian yang dilakukan oleh Bhandari (1988), Barbee et al. (1996)

menunjukkan bahwa hutang berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

B. Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Terdahulu tentang Faktor-faktor Penentu Hutang

a. McCue dan Ozcan (1992)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruh struktur modal rumah sakit di California. Penelitian dilakukan

terhadap 414 rumah sakit selama tahun 1982 hingga tahun 1987. Variabel-

variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: asset structure,

Page 33: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxiv

growth, profitability, risk, size, tax shield, ownership/system affiliation,

payment system, dan market condition. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa, system affiliation, ownership, market condition, bed size, risk, growth,

asset structure merupakan factor-faktor yang signifikan pada hutang jangka

panjang. Sedangkan factor-faktor yang signifikan pada hutang jangka pendek

adalah system affiliation, bed size, payer mix, percentage of uncompensated

care, risk, growth, asset structure, profitability.

b. Jensen, Solberg dan Zorn (1992)

Penelitian ini mempelajari factor-faktor penentu perbedaan

kepemilikan, hutang dan kebijakan dividen. Sample perusahaan yang

digunakan sejumlah 565 perusahaan pada tahun 1982 dan 632 perusahaan

pada tahun 1987. Variabel yang digunakan meliputi: R&D expenses, business

risk, profitability, fixed asset, growth, investment, size, dan number of

divisions.

c. Krishnan dan Moyer (1996)

Penelitian ini meneliti faktor-faktor penentu struktur modal pada

perusahaan-perusahaan besar di negara-negara industri. Penelitian dilakukan

dengan menggunakan data selama lima tahun, yang berakhir pada tahun 1992.

Perusahaan sample berjumlah 283 yang tersebar di USA, Jepang, UK, Jerman,

Prancis, dll. Variabel-variabel yang digunakan sebagai variabel bebas dalam

penelitian ini adalah asset structure, growth, size, profitability, R&D, tax rate,

Page 34: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxv

risk, country, dan industry. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

profitabilitas adalah factor utama, sedangkan ukuran (size) dan pertumbuhan

(growth) berpengaruh signifikan dalam menerangkan struktur modal.

d. Jahera dan Lloyd (1996)

Penelitian ini mempelajari keputusan struktur modal dengan melihat

hubungan antara kebijakan hutang dan variabel yang terdiri dari: risk, tax rate,

stock held by insider, firm diversification. Data yang digunakan dari tahun

1982 sampai dengan tahun 1985. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel-variabel: size, depreciation, diversifcation memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan struktur modal.

e. Moh'd, Perry dan Rimbey (1998)

Penelitian ini mempelajari dampak struktur kepemilikan dalam

kebijakan hutang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 311 perusahaan

sampel selama tahun 1972-1989 di Amerika Serikat. Variabel terikatnya

adalah rasio hutang perusahaan dan variabel bebasnya meliputi: ownership

structure, dividend payments, growth opportunities, firm size, asset structure,

asset risk, profitability, tax rate, non-debt shield dan uniqueness. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan

tersebut merupakan variabel penentu struktur modal yang signifikan.

f. Ghosh, Chai dan Li (2000)

Penelitian ini mempelajari faktor-faktor penentu struktur modal pada

perusahaan-perusahaan industri manufaktur di Amerika Serikat. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan 362 perusahaan sampel yang mencakup 19

Page 35: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxvi

sektor industri dan data pengamatan tahun 1982 dan 1992. Variabel-variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: asset size, growth of asset,

non-debt tax shield, fixed assets per total asset, net profit margin, R&D

expenditure, advertising expenditure, selling expense, coefficient variation of

cash flows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel asset

growth, fixed asset ratio, dan R&D expenditure merupakan variabel-variabel

yang menjadi penentu struktur modal perusahaan pada tahun 1992. Sedangkan

pada tahun 1982, fixed asset ratio, R&D expenditure, advertising expenditure

dan net profit margin berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

g. Bhaduri (2002)

Penelitian ini mempelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

hutang perusahaan di India. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi: asset structure, non-debt tax shield, size, financial distress,

growth, profitability, age, signaling dan uniqueness. Penelitian dilakukan

terhadap 363 perusahaan-perusahaan manufaktur yang mencakup 9 sektor

industri dengan data tahun 1989 hingga tahun 1995. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa semua variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan

struktur modal yang dilakukan oleh para manajer di India.

h. Wu (2004)

Penelitian ini mempelajari implikasi free cash flow pada struktur

kepemilikan dalam kebijakan struktur modal. Penelitian ini dilakukan di

Jepang dengan menggunakan sample perusahaan sebanyak 833 pada tahun

1992 sampai dengan tahun 2000. Variabel yang digunakan dalam penelitian

Page 36: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxvii

ini antara lain: ownership structure, growth opportunities, profitability, firm

size, R&D, uniqueness, non debt tax shield, volatility of profitability, keiretsu,

industry classification.

2. Penelitian Terdahulu tentang Hubungan Hutang dan Return Saham

a. Bhandari (1988)

Penelitian ini mempelajari hubungan antara return saham dengan rasio

hutang. Data yang digunakan adalah jumlah lembar saham, harga per lembar

saham dan return per bulan dari perusahaan yang melakukan perdagangan di

New York Stock Exchange. Periode waktu yang digunakan tahun 1948-1949

dan 1980-1981. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan positif

antara rasio hutang dan return saham.

b. Barbee, Mukherji, dan Raines (1996)

Barbee et al. (1996) melakukan penelitian terhadap perusahaan-

perusahaan bukan sektor keuangan yang terdaftar di New York Stock

Exchange. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode 1979-

1991. Penelitian ini meneliti hubungan beberapa variabel keuangan yang dapat

menerangkan return saham ke depan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

hutang perusahaan yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh

positif terhadap return saham.

c. Kallunki dan Martikainen (1997)

Penelitian ini mempelajari pengaruh liberisasi dalam perubahan

hubungan antara return saham dan leverage perusahaan di Finlandia. Periode

Page 37: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxviii

waktu yang digunakan adalah tahun 1975 sampai 1989. Hasilnya menyatakan

bahwa ada perubahan hubungan antara return dengan leverage, pada tahun

1975-1986 mempunyai hubungan yang negatif, sedangkan di akhir tahun

1980an hubungannya menjadi positif, hal ini karena pengaruh liberisasi pasar.

d. Welch (2004)

Penelitian ini dilakukan di Amerika dengan mengamati penerbitan dan

pembelian hutang dan modal yang dapat mempengaruhi struktur modal. Data

yang digunakan adalah periode 1962 sampai 2000. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa return saham adalah faktor utama penentu rasio hutang.

C. Perumusan Hipotesis

1. Ukuran Perusahaan (firm size)

Telah banyak penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

penentuan struktur modal atau hutang. Pendapat yang dikemukakan Bhaduri

(2002) menunjukkan perusahaan yang lebih besar cenderung terdiversifikasi

dan karenanya mungkin lebih sulit terkena kebangkrutan. Dengan demikian

resiko kebangkrutan yang dihadapi perusahaan yang lebih besar semakin

rendah, hal ini membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat memiliki

hutang yang lebih banyak. Menurut Eriotis et al. (2007), bank akan lebih

tertarik untuk meminjamkan dananya kepada perusahaan yang lebih besar

karena perusahaan tersebut lebih terdiversifikasi dan membutuhkan hutang

yang lebih banyak jika dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Page 38: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xxxix

Moh’d et al. (1998) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif

antara ukuran perusahaan dengan rasio hutang. Selain itu dalam penelitian

yang dilakukan oleh Chui et al. (2002) yang berdasarkan penelitian

sebelumnya juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan berhubungan secara

positif dengan rasio hutang.

Berdasarkan keterangan dan hasil penelitian sebelumnya

dihipotesiskan sebagai berikut:

H1 : Ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh positif terhadap hutang

perusahaan

2. Tingkat Pertumbuhan Aktiva (asset growth)

Weston dan Brigham (1986) mengatakan perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal

eksternal. Sedangkan menurut Myers (1977) dalam Krishnan dan Moyer

(1996) menyatakan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang lebih tinggi

memerlukan dana yang lebih banyak yang dapat diharapkan dari hutang yang

lebih banyak.

Berdasarkan penjelasan di atas dan hasil penelitian sebelumnya maka

dihipotesiskan sebagai berikut:

H2 : Pertumbuhan aktiva (asset growth) berpengaruh positif terhadap hutang

perusahaan

3. Profitabilitas (profitability)

Page 39: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xl

Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang

relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan

secara internal.

Jika para manajer mengikuti hierarki pendanaan berdasarkan pada

teori pecking order, maka akan terjadi hubungan yang negative antara

profitability dan rasio hutang. Hal ini karena pada teori pecking order yang

diutamakan sebagai sumber pendanaan adalah laba ditahan (pendanaan

internal), diikuti oleh hutang (pendanaan external) dan barulah modal. (Moh’d

et al., 1998).

Menurut Myers dan Majluf (1984) dalam Wu (2004) menyatakan

bahwa adanya hubungan negative antara profitabilitas dan rasio hutang

dikarenakan perusahaan yang memiliki keuntungan lebih sangat tergantung

dengan pendanaan secara internal. Selain itu Booth et al. (2001); Rajan dan

Zingales (1995); Wald (1999) dalam Chui et al. (2002) juga menyebutkan

bahwa rasio hutang berhubungan negatif dengan profitabilitas.

Berdasarkan penjelasan dan penelitian terdahulu yang telah

dilakukan maka dihipotesiskan sebagai berikut:

H3 : Profitabilitas (profitability) berpengaruh negatif terhadap hutang

perusahaan

4. Hubungan Hutang dengan Return Saham

Page 40: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xli

Menurut Harris dan Raviv (1990) dalam Dichev dan Piotroski (1999)

menyatakan bahwa berdasarkan toeri keagenan maka penerbitan hutang

merupakan berita baik. Namun demikian menurut Myers dan Majluf (1984)

dalam Dichev dan Piotroski (1999) menyatakan bahwa penerbitan hutang

yang beresiko adalah suatu berita buruk dalam toeri pecking order. Sedangkan

Miller dan Rock (1985) dalam Dichev dan Piotroski (1999) menyatakan

bahwa penerbitan hutang juga merupakan berita buruk, dimana penerbitan

semua sekuritas menunjukkan kinerja yang lebih rendah daripada kinerja

operasi sekarang dan masa datang yang diharapkan.

Dengan demikian jika penerbitan hutang oleh perusahaan

dipersepsikan sebagai berita buruk (bad news) oleh investor di bursa karena

dianggap perusahaan tidak mempunyai banyak dana untuk operasional dan

memiliki kinerja yang buruk sehingga harus meminjam, maka harga saham

akan menurun dan return yang diterima oleh investor akan menurun.

Penerbitan hutang yang dipersepsikan sebagai berita buruk ini dapat terjadi

karena adanya ketidaksamaan informasi antara manajer dan investor. Begitu

juga sebaliknya jika penerbitan hutang oleh perusahaan dipersepsikan sebagai

berita baik (good news) karena investor beranggapan bahwa penerbitan hutang

yang dilakukan perusahaan adalah untuk ekspansi atau perluasan perusahaan

ke depannya. Dengan kondisi yang seperti ini maka diharapkan di tahun

berikutnya perusahaan akan memiliki kinerja yang lebih baik dan

menimbulkan penilaian positif dari para investor, dengan demikian harga

saham akan naik dan return yang diterima investor juga akan naik.

Page 41: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlii

Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Bhandari (1988) dan

Barbee et al. (1996) menyatakan bahwa return saham berhubungan secara

positif dengan rasio hutang. Sehingga hipotesisnya adalah:

H4 : Hutang perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham

D. Kerangka Konseptual

Berdasarkan banyak penelitian terdahulu yang mengemukakan tentang

factor-faktor penentu hutang, maka dalam penelitian ini dimunculkan tiga variabel

yang diduga berpengaruh terhadap hutang perusahaan. Karena penerbitan hutang

yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu dipersepsikan sebagai berita baik,

bisa juga dipersepsikan sebagai berita buruk oleh para investor, maka dalam

penelitian ini mencoba meneliti pengaruh hutang terhadap return saham.

Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Ukuran Perusahaan (X1)

Pertumbuhan (X2)

Profitabilitas (X3)

Hutang (Y1)

Return Saham (Y2)

Page 42: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xliii

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian korelasional

(correlational research). Correlational research merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel dalam situasi tertentu yang

mempengaruhi suatu fenomena yang sedang ditinjau (Sekaran, 2003).

Page 43: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xliv

B. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur go

public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2001-2006. Sedangkan

sampel penelitian adalah sebagian dari perusahaan tersebut yang diperkirakan

dapat mewakili karakteristik populasi, yaitu yang mempublikasikan laporan

keuangannya secara konsisten pada periode tahun tersebut. Penentuan anggota

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling.

Sampel awal sejumlah 118 perusahaan dan yang memenuhi kriteria sebanyak 96

perusahaan. Karena periode pengamatan tersebut, maka ada 384 (96 x 4) data

yang dianalisis. Penghilangan data yang tidak memenuhi standar dilakukan

sehingga ada 251 data yang digunakan.

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini ada dua langkah yang harus ditempuh. Langkah

pertama melibatkan empat variabel yang terdiri atas satu variabel terikat dan tiga

variabel bebas. Variabel terikatnya adalah hutang perusahaan, sedangkan variabel

bebas tersebut adalah: ukuran perusahaan, pertumbuhan aset, dan profitabilitas.

Untuk langkah kedua melibatkan dua variabel, satu variabel bebasnya

adalah hutang perusahaan dan satu varibel terikatnya adalah return saham.

Adapun definisi dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai

Page 44: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlv

berikut:

1. Hutang Perusahaan (Y1)

Hutang perusahaan merupakan seluruh hutang yang dimiliki

perusahaan yang meliputi hutang jangka panjang, jangka pendek. Mengacu

pada penelitian yang dilakukan oleh Bhaduri (2002), hutang perusahaan

diukur dengan menggunakan 3 buah variabel yaitu: rasio antara total hutang

dengan total asset, rasio antara hutang jangka panjang dengan total asset,

dan rasio antara hutang jangka pendek dengan total asset.

2. Ukuran Perusahaan (X1)

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang

dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran

perusahaan mengacu pada penelitian Krishnan dan Moyer (1996), Bhaduri

(2002) di mana sebagai proxy ukuran perusahaan adalah nilai logaritma dari

total asset.

3. Pertumbuhan Aset (X2)

Pertumbuhan aset adalah perubahan (peningkatan atau penurunan)

total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung

sebagai persentase perubahan asset pada tahun tertentu terhadap tahun

sebelumnya. (Bhaduri, 2002).

4. Profitabilitas (X3)

Kemampulabaan atau profitabilitas (profitability) adalah kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Ukuran dari profitabilitas yang

Page 45: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlvi

digunakan dalam penelitian mengacu pada penelitian Ghosh et al. (2000)

yaitu menggunakan net profit margin sebagai ukuran profitabilitas.

5. Return Saham (Y2)

Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor

dari perubahan harga saham yang dimilikinya.

%1001

1x

PitPitPit

Rit---

=

Dengan ketentuan : Rit : return saham Pit : harga saham i pada t Pit-1: harga saham I pada t-1

(Jogiyanto, 2001).

D. Data dan Sumber Data

Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Keuangan yang

diterbitkan oleh perusahaan sampel.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan model regresi linier berganda. Adapun model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan (X1)

Pertumbuhan (X2)

Profitabilitas (X3)

Hutang (Y1)

Return Saham (Y2)

Page 46: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlvii

Adapun model regresinya adalah:

m++++= 3322111 XbXbXbbY o ( 1 )

m++= 112 YbbY o ( 2 )

Keterangan simbol:

Y1 : Hutang perusahaan pada tahun t Y2 : Return saham pada tahun t X1 : Ukuran perusahaan i pada tahun t-1 X2 : Pertumbuhan aset perusahaan i pada tahun t-1 X3 : Profitabilitas perusahaan i pada tahun t-1 m : Disturbance error

Sebelum model regresi di atas digunakan dalam pengujian hipotesis,

terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi

asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari

analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan

bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis

regresi yang meliputi asumsi: tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi

multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Pengujian Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtut

waktu (time series) atau antara space untuk data cross section. Keberadaan

autokorelasi yang signifikan maka penaksir dari OLS menjadi tidak konsisten,

Page 47: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlviii

meskipun tak bias.

Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang

dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test, dengan

kriteria sebagai berikut :

d < dL : tolak Ho

d > dU : tidak menolak Ho

dL £ d £dU : pengujian tidak meyakinkan

d>4-dL : tolak Ho*

d > 4-dU : tidak menolak Ho*

4-du £ d £4-dL : pengujian tidak meyakinkan

di mana formula yang digunakan untuk menghitung statistik Durbin Watson

adalah sebagai berikut (Gujarati, 2003):

2t

1tt2

1t2t

ˆ

ˆˆ2ˆˆd

mSmmS-mS+mS

= --

Keterangan simbol: d : Statistik Durbin-Watson

tm̂ : Nilai residual pada periode t

1tˆ -m : Nilai residual pada periode t-1

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Homoskedastisitas (varian sama) merupakan fenomena di mana pada

nilai variabel independen tertentu masing-masing kesalahan (ei) mempunyai

nilai varian yang sama sebesar s2. Jika model yang diperoleh ternyata tidak

memenuhi asumsi atau fenomena tersebut maka dalam model tersebut terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ini mengakibatkan nilai-nilai estimator

(koefisien regresi) dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator

tersebut tidak bias dan konsisten.

Pengujian terhadap adanya fenomena heteroskedastisitas dilakukan

Page 48: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

xlix

dengan menggunakan Spearman's Rank Correlation Test. Pengujian adanya

fenomena heteroskedastisitas ini akan didasarkan pada hipotesis berikut ini;

Hipotesis:

Ho : rs = 0 tidak terjadi heteroskedastisitas Ha : rs > 0 terjadi heteroskedastisitas

Kriteria pengujian: jika rs<rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak,

yang berarti tidak terjadi fenomena heteroskedastisitas. Besarnya nilai rs

dihitung dengan menggunakan formula (Gujarati, 2003):

úû

ùêë

é-

S-=

)1²n(n

d61r

2i

s

Keterangan simbol: rs : Koefisien korelasi Spearman di : Selisih ranking n : Ukuran sample

c. Pengujian Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang

sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain.

Konsekuensi praktis yang timbul sebagai akibat adanya multikolinearitas ini

adalah kesalahan standar penaksir semakin besar, dan probabilitas untuk

menerima hipotesis yang salah menjadi semakin besar. Pengujian terhadap

ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan metode VIF

(Variance Inflation Factor). Adapun kriteria yang digunakan dalam pengujian

metode VIF ini adalah sebagai berikut (Gujarati, 2003):

Jika VIFj>10 terjadi multikolinearitas tinggi antara regresor

(variabel bebas) j dengan regresor (variabel bebas) yang lain.

Formula untuk menghitung VIF adalah sebagai berikut (Gujarati, 2003):

Page 49: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

l

2

jjj

x)var(VIFs

Sb=

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan uji t.

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Hutang

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:

Ho : b1= 0 Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b1> 0 Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

hutang.

Jika probabilitas dari koefisien regresi b1<tingkat signifikansi (a) atau thitung

untuk b1>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

b. Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Hutang

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:

Ho : b2=0 Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b2> 0 Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap

hutang.

Jika probabilitas dari koefisien regresi b2<tingkat signifikansi (a) atau thitung

untuk b2>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Hutang

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:

Page 50: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

li

Ho : b3= 0 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b3< 0 Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

hutang.

Jika probabilitas dari koefisien regresi b3<tingkat signifikansi (a) atau thitung

untuk b3>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

d. Pengaruh Hutang terhadap Return Saham

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh hutang terhadap return saham

dilakukan sebagai berikut:

Ho : b1=0 Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b1> 0 Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap

hutang.

Jika probabilitas dari koefisien regresi b1<tingkat signifikansi (a) atau thitung

untuk b1>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disampaikan analisis data yang selanjutnnya disampaikan

pula pengujian terhadap hipotesis penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam

bab ini meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif

digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian tanpa

menghubungkan atau membandingkan dengan variabel lain, jadi menceritakan

karakteristik statistik suatu variabel secara mandiri. Sedangkan analisis inferensial

digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis.

Page 51: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lii

A. Deskripsi Variabel

Nilai statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian ini

disajikan dalam tabel berikut;

Tabel 4.1.

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel Penelitian

Min Mak Rata² Deviasi Standar

Skewness Kurtosis

Return 0,000 0,134 0,034 0,030 0,815 -0,272 Hutang/Aktiva 0,062 0,999 0,538 0,232 -0,068 -0,945 Ukuran 4,368 7,713 5,865 0,623 0,359 0,482 Pertumbuhan -0,850 19,712 0,121 1,087 16,903 303,638 Profitabilitas -35,900 204,830 4,539 17,673 5,624 54,523

Sumber: Data prime diolah (Lampiran 1)

Berdasarkan statistik deskriptif variabel penelitian yang disajikan dalam

tabel di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Return saham memiliki rata-rata sebesar 0,034; dengan minimum sebesar

0,000 dan maksimum sebesar 0,134. Deviasi standar variabel ini sebesar

0,030, hal ini dapat diartikan bahwa peningkatan rata-rata variabel ini paling

tinggi sebesar 0,030 sedangkan penurunan rata-rata paling rendah sebesar

0,030. Bentuk distribusi data return saham sampel dapat diidentifikasi dari

nilai skewness dan kurtosis. Nilai skewness variabel ini sebesar 0,815. Oleh

karena nilai skwenessnya positif, maka distribusi data variabel tersebut

menceng ke kanan, dengan kata lain data dengan frekuensi rendah

terkonsentrasi di sebelah kanan nilai rata-ratanya. Nilai kurtosis sebesar -

Page 52: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

liii

0,272. Oleh karena nilai kurtosis tersebut lebih kecil dari 3, maka bentuk

puncak distribusi data variabel return saham tersebut lebih datar dibanding

kurva normal. Berdasarkan nilai skewness (kemencengan) dan kurtosis

(keruncingan), maka dapat dikatakan bahwa distribusi data variabel return

saham tersebut tersebut tidak simetris.

2. Hutang/Aktiva memiliki rata-rata sebesar 0,538; dengan minimum sebesar

0,062 dan maksimum sebesar 0,999. Deviasi standar variabel ini sebesar

0,233, hal ini dapat diartikan bahwa peningkatan rata-rata variabel ini paling

tinggi sebesar 0,233 sedangkan penurunan skor rata-rata paling rendah sebesar

0,233. Bentuk distribusi data Hutang/Aktiva sampel dapat diidentifikasi dari

nilai skewness dan kurtosis. Nilai skewness variabel ini sebesar -0,068. Oleh

karena nilai skwenessnya negatif, maka distribusi data variabel tersebut

menceng ke kiri, dengan kata lain data dengan frekuensi rendah terkonsentrasi

di sebelah kiri nilai rata-ratanya. Nilai kurtosis sebesar -0.945. Oleh karena

nilai kurtosis tersebut lebih kecil dari 3, maka bentuk puncak distribusi data

variabel Hutang/Aktiva tersebut lebih datar dibanding kurva normal.

Berdasarkan kemencengan dan keruncingannya, maka dapat dikatakan bahwa

distribusi data variabel Hutang/Aktiva tersebut tersebut tidak simetris.

3. Ukuran perusahaan memiliki rata-rata sebesar 5,856; dengan minimum

sebesar 4,368 dan maksimum sebesar 7,713. Deviasi standar variabel ini

sebesar 0,623, hal ini dapat diartikan bahwa peningkatan rata-rata variabel ini

paling tinggi sebesar 0,623 sedangkan penurunan skor rata-rata paling rendah

sebesar 0,623. Bentuk distribusi data ukuran perusahaan sampel dapat

Page 53: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

liv

diidentifikasi dari nilai skewness dan kurtosis. Nilai skewness variabel ini

sebesar 0,359. Oleh karena nilai skwenessnya positif, maka distribusi data

variabel tersebut menceng ke kanan, dengan kata lain data dengan frekuensi

rendah terkonsentrasi di sebelah kanan nilai rata-ratanya. Nilai kurtosis

sebesar 0,483. Oleh karena nilai kurtosis tersebut lebih kecil dari 3, maka

bentuk puncak distribusi data variabel ukuran perusahaan tersebut lebih datar

dibanding kurva normal. Berdasarkan kemencengan dan keruncingannya,

maka dapat dikatakan bahwa distribusi data variabel ukuran perusahaan

tersebut tersebut tidak simetris.

4. Pertumbuhan aktiva memiliki rata-rata sebesar 0,121; dengan minimum

sebesar -0,850 dan maksimum sebesar 19,712. Deviasi standar variabel ini

sebesar 1,087, hal ini dapat diartikan bahwa peningkatan rata-rata variabel ini

paling tinggi sebesar 1,087 sedangkan penurunan skor rata-rata paling rendah

sebesar 1,087. Bentuk distribusi data pertumbuhan aktiva sampel dapat

diidentifikasi dari nilai skewness dan kurtosis. Nilai skewness variabel ini

sebesar 16,903. Oleh karena nilai skwenessnya positif, maka distribusi data

variabel tersebut menceng ke kanan, dengan kata lain data dengan frekuensi

rendah terkonsentrasi di sebelah kanan nilai rata-ratanya. Nilai kurtosis

sebesar 303,638. Oleh karena nilai kurtosis tersebut lebih besar dari 3, maka

bentuk puncak distribusi data variabel Pertumbuhan aktiva tersebut lebih

runcing dibanding kurva normal. Berdasarkan kemencengan dan

keruncingannya, maka dapat dikatakan bahwa distribusi data variabel

pertumbuhan aktiva tersebut tersebut tidak simetris.

Page 54: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lv

5. Profitabilitas perusahaan memiliki rata-rata sebesar 4,539; dengan minimum

sebesar -35,900 dan maksimum sebesar 204,830. Deviasi standar variabel ini

sebesar 17,674, hal ini dapat diartikan bahwa peningkatan rata-rata variabel ini

paling tinggi sebesar 17,674 sedangkan penurunan skor rata-rata paling rendah

sebesar 17,674. Bentuk distribusi data profitabilitas perusahaan sampel dapat

diidentifikasi dari nilai skewness dan kurtosis. Nilai skewness variabel ini

sebesar 5,624. Oleh karena nilai skwenessnya positif, maka distribusi data

variabel tersebut menceng ke kanan, dengan kata lain data dengan frekuensi

rendah terkonsentrasi di sebelah kanan nilai rata-ratanya. Nilai kurtosis

sebesar 54,524. Oleh karena nilai kurtosis tersebut lebih besar dari 3, maka

bentuk puncak distribusi data variabel profitabilitas perusahaan tersebut lebih

runcing dibanding kurva normal. Berdasarkan kemencengan dan

keruncingannya, maka dapat dikatakan bahwa distribusi data variabel

profitabilitas perusahaan tersebut tersebut tidak simetris.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis, terlebih

dahulu model yang diperoleh di atas harus dipastikan tidak melanggar asumsi

klasik; oleh karena itu terlebih dahulu harus untuk memastikan bahwa model

regresi yang diperoleh tersebut benar-benar telah memenuhi asumsi klasik yang

dipersyaratkan.

Hutang perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan tiga ukuran

yaitu: total hutang/aktiva, hutang jangka panjang/aktiva, dan hutang jangka

Page 55: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lvi

pendek/ aktiva. Oleh karena itu, pengujian terhadap hipotesis pertama ini

dilakukan tiga kali sebagai berikut:

1. Hutang perusahaan diukur dengan Total hutang/Aktiva

Hasil analisis regresi linear berganda pengaruh ukuran perusahaan,

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas terhadap total hutang/aktiva adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran perusahaan, Pertumbuhan aktiva, dan Profitabilitas terhadap Total hutang/Aktiva

Variabel Bebas

Koefisien Regresi

t p

Konstanta 0,074 Ukuran perusahaan (X1) 0,087 10,580 0,000 Pertumbuhan aktiva (X2) 0,002 0,563 0,575 Profitabilitas (X3) -0,006 -16,920 0,000 Variabel terikat = Total hutang/aktiva (Y) R²adjusted = 0,757 F = 120,121; p=0,000 dw = 1,858 Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam tabel di atas

maka diperoleh model regresi sebagai berikut;

321 X006,0X002,0X087,0074,0Y -++=

Page 56: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lvii

Keterangan: Y = Return saham X1 = Ukuran perusahaan X2 = Pertumbuhan aktiva X3 = Profitabilitas

a. Pengujian Autokorelasi

Nilai statistik Durbin-Watson (dw) model regresi tersebut

sebesar 1,858. Oleh karena nilai dw tersebut berada di sekitar 2, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi tidak

terjadi autokorelasi.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Nilai koefisien rank Spearman antara masing-masing variabel

bebas ukuran perusahaan (X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas

(X3) dengan nilai absolut residual masing-masing berturut-turut sebesar

rs1=0,056 (p=0,550); rs2=-0,901 (p=0,332); rs3=-0,092 (p=0,324)

(Lampiran 2). Oleh karena masing-masing korelasi memiliki nilai p>0,05

maka masing-masing korelasi tersebut tidak signifikan; sehingga dapat

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Pengujian Multikolinearitas

Nilai VIF dari masing-masing variabel bebas ukuran

perusahaan (X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas (X3) masing-

masing berturut-turut sebesar 1,016; 1,001; 1,015 (Lampiran 2). Oleh

karena masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF<10 maka dapat

Page 57: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lviii

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

multikolinearitas.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, ternyata

model regresi yang telah diperoleh sebagaimana tampak dalam tabel di atas,

telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan sehingga dapat digunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis.

Koefisien deteminasi adjusted (R²adjusted) sebesar 0,757 atau 75,7%.

Hal ini menunjukkan bahwa 75,7% perubahan yang terjadi pada Total

hutang/aktiva disebabkan atau dapat dijelaskan oleh Ukuran perusahaan,

Pertumbuhan aktiva, dan Profitabilitas, sedangkan 24,3% lainnya disebabkan

oleh variabel-variabel lain.

2. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka panjang/Aktiva

Hasil analisis regresi linear berganda pengaruh ukuran perusahaan,

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas terhadap hutang jangka panjang/aktiva

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran perusahaan,

Pertumbuhan aktiva, dan Profitabilitas terhadap Hutang jangka panjang/Aktiva

Variabel Bebas

Koefisien Regresi

t p

Konstanta -0,723 Ukuran perusahaan (X1) 0,159 10,786 0,000 Pertumbuhan aktiva (X2) 0,015 1,713 0,088 Profitabilitas (X3) 0,001 2,491 0,013

Page 58: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lix

Variabel terikat = Hutang jangka panjang/Aktiva (Y) R²adjusted = 0,244 F = 42,262; p=0,000 dw = 1,9555 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam tabel di

atas maka diperoleh model regresi sebagai berikut;

321 X001,0X015,0X159,0723,0Y +++-=

Keterangan: Y = Hutang jangka panjang/Aktiva X1 = Ukuran perusahaan X2 = Pertumbuhan aktiva X3 = Profitabilitas

a. Pengujian Autokorelasi

Nilai statistik Durbin-Watson (dw) model regresi tersebut sebesar

1,9555. Oleh karena nilai dw tersebut berada di sekitar 2, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi tidak terjadi

autokorelasi.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Nilai koefisien rank Spearman antara masing-masing variabel

bebas ukuran perusahaan (X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas

(X3) dengan nilai absolut residual masing-masing berturut-turut sebesar

rs1=0,282 (p=0,100); rs2=-0,102 (p=0,065); rs3=0,098 (p=0,098) (Lampiran

3). Oleh karena masing-masing korelasi memiliki nilai p>0,05 maka

Page 59: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lx

masing-masing korelasi tersebut tidak signifikan; sehingga dapat

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Pengujian Multikolinearitas

Nilai VIF dari masing-masing variabel bebas ukuran perusahaan

(X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas (X3) masing-masing

berturut-turut sebesar 1,001; 1,000; 1,01 (Lampiran 3). Oleh karena

masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF<10 maka dapat

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

multikolinearitas.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, ternyata

model regresi yang telah diperoleh sebagaimana tampak dalam tabel di atas,

telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan sehingga dapat digunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis.

Koefisien deteminasi adjusted (R²adjusted) sebesar 0,244 atau 24,4%.

Hal ini menunjukkan bahwa 24,4% perubahan yang terjadi pada hutang jangka

panjang/aktiva disebabkan atau dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas, sedangkan 76,6% lainnya disebabkan

oleh variabel-variabel lain.

3. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka pendek/Aktiva

Page 60: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxi

Hasil analisis regresi linear berganda pengaruh ukuran perusahaan,

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas terhadap hutang jangka pendek/aktiva

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Ukuran perusahaan, Pertumbuhan aktiva, dan Profitabilitas terhadap Hutang jangka

pendek/Aktiva

Variabel Bebas

Koefisien Regresi

t p

Konstanta 0,711 Ukuran perusahaan (X1) -0,050 -1,913 0,056 Pertumbuhan aktiva (X2) -0,018 -1,183 0,238 Profitabilitas (X3) -0,006 -9,403 0,000 Variabel terikat = Hutang jangka pendek/Aktiva (Y) R²adjusted = 0,193 F = 31,521; p=0,000 dw = 1,945 Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam tabel di

atas maka diperoleh model regresi sebagai berikut;

321 X006,0X018,0X050,0711,0Y ---=

Keterangan: Y = Hutang jangka pendek/Aktiva X1 = Ukuran perusahaan X2 = Pertumbuhan aktiva X3 = Profitabilitas

a. Pengujian Autokorelasi

Nilai statistik Durbin-Watson (dw) model regresi tersebut sebesar

1,945. Oleh karena nilai dw tersebut berada di sekitar 2, maka dapat

Page 61: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxii

disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi tidak terjadi

autokorelasi.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Nilai koefisien rank Spearman antara masing-masing variabel

bebas ukuran perusahaan (X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas

(X3) dengan nilai absolut residual masing-masing berturut-turut sebesar

rs1=-0,085 (p=0,095); rs2=-0,137 (p=0,073); rs3=-0,142 (p=0,086)

(Lampiran 4). Oleh karena masing-masing korelasi memiliki nilai p>0,05

maka masing-masing korelasi tersebut tidak signifikan; sehingga dapat

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Pengujian Multikolinearitas

Nilai VIF dari masing-masing variabel bebas ukuran perusahaan

(X1), pertumbuhan aktiva (X2), dan profitabilitas (X3) masing-masing

berturut-turut sebesar 1,001; 1,000; 1,001 (Lampiran 4). Oleh karena

masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF<10 maka dapat

disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi tidak terjadi

multikolinearitas.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, ternyata

model regresi yang telah diperoleh sebagaimana tampak dalam tabel di atas,

telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan sehingga dapat digunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis.

Page 62: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxiii

Koefisien deteminasi adjusted (R²adjusted) sebesar 0,193 atau 19,3%.

Hal ini menunjukkan bahwa 19,3% perubahan yang terjadi pada hutang jangka

pendek/aktiva disebabkan atau dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan,

pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas, sedangkan 80,7% lainnya disebabkan

oleh variabel-variabel lain.

C. Pengujian Hipótesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama penelitian ini menduga bahwa ukuran perusahaan

(size) berpengaruh positif terhadap hutang perusahaan. Hipotesis tersebut

dapat diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut:

Ho : b1= 0 Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b1> 0 Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap hutang.

Kriteria pengujiannya adalah: jika probabilitas dari koefisien regresi

b1<tingkat signifikansi (a) atau thitung untuk b1>ttabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

Hutang perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan tiga ukuran yaitu:

total hutang/aktiva, hutang jangka panjang/aktiva, dan hutang jangka pendek/

aktiva. Oleh karena itu, pengujian terhadap hipotesis pertama ini dilakukan

tiga kali sebagai berikut:

a. Hutang perusahaan diukur dengan Total hutang/Aktiva

Page 63: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxiv

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.2

tampak bahwa besarnya koefisien regresi ukuran perusahaan (X1) adalah

sebesar b1=0,087; t=10,580 dan p=0,000. Oleh karena nilai

p(0,000)<α(0,05) maka Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, ukuran

perusahaan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total hutang/

aktiva. Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan tersebut

cenderung menggunakan total hutang/aktiva yang besar pula.

b. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka panjang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.3

tampak bahwa besarnya koefisien regresi ukuran perusahaan (X1) adalah

sebesar b1=0,159; t=10,786 dan p=0,000. Oleh karena nilai

p(0,000)<α(0,05) maka Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, ukuran

perusahaan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap hutang jangka

panjang/aktiva. Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan

tersebut cenderung menggunakan hutang jangka panjang /aktiva yang

besar pula.

c. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka pendek/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.4

tampak bahwa besarnya koefisien regresi ukuran perusahaan (X1) adalah

sebesar b1=-0,050; t=-1,913 dan p=0,056. Oleh karena nilai

p(0,056)>α(0,05) maka Ho diterima.

Page 64: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxv

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, ukuran

perusahaan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap hutang jangka

pendek/aktiva. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan mengenai hutang

jangka pendek yang dilakukan perusahaan, tidak mempertimbangkan

ukuran perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh yang sifatnya positif dan signifikan terhadap

total hutang/aktiva dan hutang jangka panjang/aktiva, tetapi terhadap hutang

jangka pendek/aktiva pengaruh tersebut bersifat negatif. Perusahaan-

perusahaan dengan ukuran besar berarti memiliki aktiva yang besar pula yang

dapat dijadikan jaminan atau agunan jika perusahaan tersebut memerlukan

hutang. Kreditur dalam memberikan pinjaman, pada umumnya juga

menggunakan kritera ukuran perusahaan (total aktiva) sebagai salah satu

kriteria untuk memberikan pinjaman. Dengan demikian perusahaan-

perusahaan yang berukuran besar relatif lebih mudah memperoleh hutang

dibanding dengan perusahaan-perushaan berukuran kecil, dengan kata lain

semakin besar ukuran perusahaan maka kemungkinan mendapat pinjaman

dana atau hutang juga semakin besar. Oleh karena itu sangat rasional jika

ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

total hutang/aktiva maupun hutang jangka panjang/aktiva.

Namun demikian, pengaruh ukuran perusahaan terhadap hutang jangka

pendek ternyata bersifat negatif, artinya semakin besar ukuran perusahaan

Page 65: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxvi

maka kebutuhan hutang jangka pendeknya semakin kecil atau sebaliknya

semakin kecil ukuran perusahaan maka kebutuhan hutang jangka pendeknya

semakin besar. Perusahaan-perusahaan yang berukuran besar pada umumnya

memerlukan dana yang relatif besar yang digunakan untuk keperluan capital

budgeting, lain halnya dengan perusahaan-perusahaan yang berukuran kecil

yang pada umumnya memerlukan hutang untuk keperluan menambah modal

kerja, sehingga hutangnya relatif banyak pada hutang jangka pendek. Hal

inilah yang mungkin menjadi penyebab mengapa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif pada hutang jangka pendek.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua penelitian ini menduga bahwa pertumbuhan aktiva

berpengaruh negatif terhadap hutang perusahaan. Hipotesis tersebut dapat

diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut:

Ho : b2= 0 Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap hutang.

Ha : b2> 0 Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif signifikan

terhadap hutang.

Kriteria pengujiannya adalah: jika probabilitas dari koefisien regresi

b2<tingkat signifikansi (a) atau thitung untuk b2>ttabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

Hutang perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan tiga ukuran yaitu:

total hutang/aktiva, hutang jangka panjang/aktiva, dan hutang jangka pendek/

Page 66: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxvii

aktiva. Oleh karena itu, pengujian terhadap hipotesis pertama ini dilakukan

tiga kali sebagai berikut:

a. Hutang perusahaan diukur dengan Total hutang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.2

tampak bahwa besarnya koefisien regresi pertumbuhan aktiva (X2) adalah

sebesar b2=0,002; t=0,563 dan p=0,575. Oleh karena nilai

p(0,575)>α(0,05) maka Ho diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, pertumbuhan

aktiva (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap total hutang/aktiva.

Dengan demikian keputusan mengenai total hutang yang diambil oleh

manajer tidak mempertimbangkan pertumbuhan aktiva perusahaan.

b. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka panjang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.3

tampak bahwa besarnya koefisien regresi pertumbuhan aktiva (X2) adalah

sebesar b2=0,015; t=1,713 dan p=0,088. Oleh karena nilai

p(0,088)>α(0,05) maka Ho diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, pertumbuhan

aktiva (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap hutang jangka

panjang/aktiva. Dengan demikian keputusan mengenai hutang jangka

panjang yang diambil oleh manajer tidak mempertimbangkan

pertumbuhan aktiva perusahaan.

c. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka pendek/Aktiva

Page 67: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxviii

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.4

tampak bahwa besarnya koefisien regresi Pertumbuhan aktiva (X2) adalah

sebesar b2=-0018; t=-1,183 dan p=0,238. Oleh karena nilai

p(0,238)>α(0,05) maka Ho diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, pertumbuhan

aktiva (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap hutang jangka

pendek/aktiva. Dengan demikian keputusan mengenai hutang jangka

pendek yang diambil oleh manajer tidak mempertimbangkan pertumbuhan

aktiva perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas pertumbuhan aktiva terbukti tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap total hutang/aktiva, hutang jangka

panjang/aktiva, hutang jangka pendek/total aktiva. Hal ini dapat diartikan

bahwa tinggi rendahnya pertumbuhan aktiva yang dicapai perusahaan tidak

mempengaruhi keputusan manajer dalam hutang yang digunakan. Jadi dalam

menentukan hutang perusahaan, manajer lebih memperhatikan faktor-faktor

lain selain faktor pertumbuhan aktiva tersebut.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga penelitian ini menduga bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap hutang perusahaan. Hipotesis tersebut dapat

diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut:

Ho : b3= 0 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap hutang.

Page 68: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxix

Ha : b3< 0 Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap

hutang.

Kriteria pengujiannya adalah: jika probabilitas dari koefisien regresi

b3<tingkat signifikansi (a) atau thitung untuk b3>ttabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

Hutang perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan tiga ukuran yaitu:

total hutang/aktiva, hutang jangka panjang/aktiva, dan hutang jangka pendek/

aktiva. Oleh karena itu, pengujian terhadap hipotesis pertama ini dilakukan

tiga kali sebagai berikut:

a. Hutang perusahaan diukur dengan Total hutang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.2

tampak bahwa besarnya koefisien regresi profitabilitas (X3) adalah sebesar

b3=-0,006; t=-16,920 dan p=0,000. Oleh karena nilai p(0,000)<α(0,05)

maka Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, profitabilitas

(X3) berpengaruh negatif signifikan terhadap total hutang/aktiva. Dengan

demikian keputusan mengenai total hutang yang diambil oleh manajer

mempertimbangkan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas

yang diperoleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan cenderung

menggunakan total hutang yang rendah.

b. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka panjang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.3

tampak bahwa besarnya koefisien regresi profitabilitas (X3) adalah sebesar

Page 69: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxx

b3=0,001; t=2,491 dan p=0,013. Oleh karena nilai p(0,013)<α(0,05) maka

Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, profitabilitas

(X3) berpengaruh positif signifikan terhadap hutang jangka panjang/aktiva.

Dengan demikian keputusan mengenai hutang jangka panjang yang

diambil oleh manajer mempertimbangkan profitabilitas perusahaan.

c. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka pendek/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam Tabel 4.4

tampak bahwa besarnya koefisien regresi profitabilitas (X3) adalah sebesar

b3=-0,0006; t=-9,403 dan p=0,000. Oleh karena nilai p(0,000)<α(0,05)

maka Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah, profitabilitas

(X3) berpengaruh signifikan terhadap hutang jangka pendek/aktiva.

Dengan demikian keputusan mengenai hutang jangka pendek yang diambil

oleh manajer mempertimbangkan profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas profitabilitas terbukti memiliki

pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap total hutang/aktiva dan hutang

jangka pendek/aktiva. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan

yang memperoleh profit yang tinggi atau meningkat cenderung mengurangi

kebutuhan hutang jangka pendeknya dan total hutangnya. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh kebutuhan dana sebagian atau seluruhnya dapat

dicukupi oleh laba yang diperoleh. Sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap

Page 70: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxi

hutang jangka panjang/aktiva bersifat positif signifikan, artinya semakin tinggi

laba yang diperoleh maka total hutang/aktivanya juga cenderung tinggi. Hal

ini dapat terjadi ketika menghadapi pengembangan atau ekspansi perusahaan

yang umumnya memerlukan dana yang besar, di mana dengan laba yang

diperoleh belum cukup untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut. Pada

kondisi demikian, meskipun terjadi peningkatan profitabilitas namun hutang

jangka panjang tetap meningkat.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat penelitian ini menduga bahwa Hutang perusahaan

berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Hipotesis tersebut dapat

diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut:

Ho : b1=0 Hutang perusahaan tidak berpengaruh terhadap return

saham.

Ha : b1> 0 Hutang perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap return saham..

Kriteria pengujiannya adalah: jika probabilitas dari koefisien regresi

b1<tingkat signifikansi (a) atau thitung untuk b1>ttabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

Hutang perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan tiga ukuran yaitu:

total hutang/aktiva, hutang jangka panjang/aktiva, dan hutang jangka pendek/

Page 71: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxii

aktiva. Oleh karena itu, pengujian terhadap hipotesis pertama ini dilakukan

tiga kali sebagai berikut:

a. Hutang perusahaan diukur dengan Total hutang/Aktiva

Hasil analisis regres linear sederhana pengaruh total hutang/aktiva

terhadap return saham adalah sebagai berikut (Lampiran 5):

X091,0003,0Y +-=

t = 5,078; p = 0,000 Keterangan:

Y = Return saham X = Total hutang/aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas tampak bahwa besarnya

koefisien regresi total hutang/aktiva (X) adalah sebesar b=0,091; t=5,078;

p=0,000. Oleh karena nilai p(0,000)<α(0,05) maka Ha diterima.

Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah return saham

perusahaan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh total

hutang/aktiva.

b. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka panjang/Aktiva

Hasil analisis regres linear sederhana pengaruh total hutang/aktiva

terhadap return saham adalah sebagai berikut (Lampiran 6):

X167,0002,0Y +=

t = 34,346; p = 0,000 Keterangan:

Y = Return saham X = Hutang jangka panjang/Aktiva

Page 72: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxiii

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas tampak bahwa besarnya

koefisien regresi hutang jangka panjang/aktiva (X) adalah sebesar

b=0,167; t=34,346; pt=0,000. Oleh karena nilai p(0,000)<α(0,05) maka Ha

diterima. Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah return

saham perusahaan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh hutang

jangka panjang/aktiva.

c. Hutang perusahaan diukur dengan Hutang jangka pendek/Aktiva

Hasil analisis regres linear sederhana pengaruh total pendek/aktiva

terhadap return saham adalah sebagai berikut (Lampiran 7):

X023,0048,0Y -=

t = -4,172; p = 0,000 Keterangan:

Y = Return saham X = Hutang jangka panjang/Aktiva

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas tampak bahwa besarnya

koefisien regresi hutang jangka pendek/aktiva (X) adalah sebesar b=-

0,023; t=-4,172; p=0,000. Oleh karena nilai p(0,000)<α(0,05) maka Ha

diterima. Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis ini adalah return

saham perusahaan dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh hutang

jangka pendek/aktiva.

Berdasarkan hasil penelitian ini, return saham ternyata dipengaruhi

secara signifikan positif oleh total hutang/aktiva dan hutang jangka

panjang/aktiva, tetapi dipengaruhi secara negatif signifikan oleh hutang jangka

Page 73: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxiv

pendek/aktiva. Hal ini karena return saham pada dasarnya ditentukan oleh

harga saham, sedangkan tinggi rendahnya harga saham di bursa pada dasarnya

dipengaruhi oleh preferensi dan persepsi investor terhadap faktor-faktor

fundamental perusahaan (salah satunya adalah rasio hutang). Jadi tinggi

rendahnya harga saham yang juga berarti tinggi rendahnya return saham,

tergantung pada bagaimana investor mempersepsikan prospek perusahaan.

Kemungkinan perusahaan yang memiliki total hutang/aktiva dan hutang

jangka panjang/aktiva yang tinggi dipersepsikan justru sebagai perusahaan

yang memiliki prospek baik di masa depan oleh para investor. Investor

menilai dengan semakin tingginya total hutang/aktiva dan hutang jangka

panjang/aktiva berarti perusahaan meningkatkan hutangnya untuk melakukan

ekspansi perusahaan ke depan sehingga diharapkan return saham yang akan

diperoleh meningkat. Hal ini menjadikan total hutang/aktiva dan hutang

jangka panjang/aktiva memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

return saham. Investor yang memandang demikian digolongkan sebagai

investor yang suka dengan resiko, karena tentunya semakin tinggi hutang

resiko yang dihadapi perusahaan semakin besar juga.

Di sisi lain, perusahaan yang memiliki konsentrasi hutang jangka

pendek yang tinggi dipersepsikan perusahaan yang memiliki prospek tidak

baik (mungkin dianggap perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang jelek

sehingga mengalami kesulitan modal kerja, dan akhirnya dapat mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan di waktu yang akan datang). Hal ini yang

Page 74: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxv

mungkin menjadi penyebab hutang jangka pendek/total aktiva berpengaruh

negatif terhadap return saham.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap total hutang

dan hutang jangka panjang. Sedangkan pengaruh terhadap hutang jangka

pendek bersifat negatif signifikan. Dengan demikian ukuran perusahaan

dipertimbangkan oleh manajer dalam penentuan total hutang dan hutang

jangka panjang karena perusahaan yang lebih besar akan lebih terdiversifikasi

sehingga resiko kebangkrutan kecil sehingga memungkinkan berhutang lebih

Page 75: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxvi

banyak. Selain itu bank lebih tertarik meminjamkan dananya pada perusahaan

yang lebih besar.

2. Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap hutang perusahaan, baik itu

total hutang, hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek. Dengan

demikian perusahaan tidak mempertimbangkan pertumbuhan aktiva dalam

menentukan hutangnya.

3. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap total hutang dan hutang

jangka pendek. Dengan demikian perusahaan menganut pendanaan

berdasarkan pecking order teori, yang mana mengutamakan dana internal.

Sedangkan terhadap hutang jangka panjang bersifat positif signifikan,

dikarenakan dana internal tidak mencukupi untuk pengembangan perusahaan.

4. Total hutang dan hutang jangka panjang berpengaruh positif signifikan

terhadap return saham, sedangkan hutang jangka pendek berpengaruh negatif

signifikan. Dengan demikian investor menilai prospek perusahaan baik dengan

alasan total hutang dan hutang jangka panjang yang semakin tinggi digunakan

untuk ekspansi perusahaan, sehingga diharapkan return yang diperoleh akan

meningkat.

B. Keterbatasan

Keterbatasan penelitian ini berkaitan dengan hasil penelitian yang

didapat. Hasil penelitian ini kemungkinan tidak memiliki tingkat generalisasi yang

tinggi, artinya hasil penelitian ini belum tentu berlaku untuk kondisi jenis industri

dan waktu yang berbeda. Hal tersebut disebabkan penelitian ini didasarkan pada

data yang berasal dari perusahaan manufaktur saja dan periode pengamatannya

Page 76: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxvii

terbatas sehingga mungkin untuk jenis perusahaan yang lain misalnya untuk

sektor perbankan hasil penelitian ini belum tentu berlaku.

C. Saran

1. Bagi investor saham yang akan melakukan transaksi perdagangan saham di

bursa untuk memperoleh return saham yang tinggi, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dalam pengambilan keputusan

pembelian atau penjualan saham.

Pembelian saham sebaiknya dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang

memiliki total hutang/aktiva yang tinggi dengan mempertimbangkan ukuran

perusahaan yang lebih besar dan profitabilitasnya yang menurun. Atau dengan

memilih perusahaan yang memiliki hutang jangka panjang/aktiva yang tinggi

dengan mempertimbangkan ukuran perusahaan dan profitabilitas yang lebih

besar. Atau dengan memilih perusahaan dengan hutang jangka pendek/aktiva

yang rendah dengan pertimbangan ukuran perusahaan yang lebih kecil dan

profitabilitasnya menurun. Karena perusahaan jenis ini kecenderungannya

akan menghasilkan return yang tinggi. Misalnya memilih perusahaan Argo

Pantes.

Ketika akan melakukan penjualan saham yang telah dimiliki sebelumnya dan

sekarang masih, sebaiknya menjual saham-saham yang perusahaannya yang

memiliki total hutang/aktiva yang rendah dengan pertimbangan ukuran

perusahaannya lebih kecil dan profitabilitasnya meningkat. Atau perusahaan

yang memiliki hutang jangka panjang/aktiva yang rendah dengan

pertimbangan ukuran perusahaan dan profitabilitasnya yang rendah. Atau

Page 77: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxviii

perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek/aktiva yang tinggi dengan

pertimbangan ukuran perusahaan dan profitabilitas yang meningkat. Karena

perusahaan jenis ini cenderung akan menghasilkan return saham yang rendah.

Misalnya memilih perusahaan Betonjaya Manunggal.

2. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan kajian ulang terhadap penelitian

ini, diharapkan dapat melakukan pengembangan model. Pengembangan model

dapat dilakukan dengan cara menambahkan variasi jenis perusahaan yang

diteliti tidak hanya satu sektor saja. Selain itu, periode pengamatan juga dapat

diperpanjang misalnya sejak tahun 1990 hingga 2007. Dengan pengembangan

model ini diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih baik dan komprehensif

mengenai fenomena hutang perusahaan serta pengaruhnya terhadap return

saham.

DAFTAR PUSTAKA

Barbee, W. C., S. Mukherji dan G. A. Raines. 1996. Do Sales-Price and Debt-

Equity Explain Stock Returns Better than Book-Market and Firm Size? Financial Analysts Journal; 52, 2, hal. 56-60.

Bhaduri, S. N. 2002. Determinant of Corporate Borrowing: Some Evidence from

the Indian Corporate Structure. Journal of Economics and Finance, Volume 26, No. 2, Summer, hal. 200-215.

Bhandari, L. C. 1988. Debt/Equity Ratio and Expected Common Stock Returns:

Empirical Evidence. The Journal of Finance, Vol. XLIII, No. 2, hal. 507-528

Brigham, E. F. dan Houston, J. F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan

(Terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Page 78: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxix

Chui, A. C. W; A. E. Lloyd; dan C. C. Y. Kwok. 2002. The Determination of Capital Structure: Is National Culture a Missing Piece to the Puzzle? Journal of International Business Studies, 33, 1, hal. 99-127.

Dichev, I. D dan J. D. Piotroski. 1999. The Performance of Long-run Stock

Returns Following Issues of Public and Private Debt. Journal of Business Finance & Accounting, 26 (9) & (10), hal. 1103-1132.

Eriotis, N; D. Vasiliou; dan Z. Ventoura-Neokosmidi. 2007. How Firm

Characteristics Affect Capital Structure: An Empirical Study. Managerial Finance, Vol. 33, No. 5, hal 321-331.

Ghosh, A; F. Cai; dan W. Li. 2000. The Determinants of Capital Structure.

American Business Review, Jun., 18, 2, hal. 129-132. Gujarati, D. N. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition, International Edition,

McGraw-Hill, New York. Hanafi, M. M. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta. Horne, J. C., dan J. M. Wachowicz. 1998. Prinsip-prinsi Manajemen Keuangan.

Edisi Kesembilan (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Husnan, S. 1996. Manejemen Keuangan. BP AMP YKPN, Yogyakarta. Jahera, J. S. dan W. P. Lloyd. 1996. An Empirical Assessment of Factors

Affecting Corporate Debt Levels. Managerial Finance, Volume 22, Number 2, hal. 29-38.

Jensen, G. R; D. P. Solberg; dan T. S. Zorn. 1992. Simultaneous Determination of

Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies. Journal of Financial and Quantitative Analysis; 27, 2, hal. 247-263.

Jogiyanto. 2001. Teori Investasi dan Portofolio. Edisi Ketiga. BPFE UGM,

Yogyakarta. Kallunki, J. P. dan Martikainen, T. 1997. Financial Market Liberization and The

Relationship Between Stock Returns and Financial Leverage in Finland. Applied Economics Letters; 4, hal. 19-21.

Kamath, R. R. 1997. Long-Term Financing Decisions: Views and Practices of

Financial Managers of NYSE Firms. The Financial Review; 32, 2, hal. 331-356.

Page 79: Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan ... · keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

lxxx

Krishnan, V. S. dan R. C. Moyer. 1996. Determinant of Capital Structure: An Empirical Analysis of Firm in Industrialized Countries. Managerial Finance, 22, 2, hal. 39-55.

Majumdar, S. K dan P. Chhibber. 1999. Capital Structure and Performance:

Evidence From A Transaction Economy on An Aspect of Corporate Governance. Public Choice, 98, 3-4, hal 287-305.

McCue, M. J. and Y. A. Ozcan. 1992. Determinants of Capital Structure. Journal

of Healthcare Management, Fall, 37, 3. hal 333-346. Moh'd, M. A; L. G. Perry; dan J. N. Rimbey. 1998. The Impact of Ownership

Structure on Corporate Debt Policy: a Time-Series Cross-Sectional Analysis. The Financial Review, 33, hal. 85-98.

Munawir. 2001. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Phillips, P. A. and M. A. Sipahioglu. 2004. The Service Industries Journal, Vol.

24, No. 5, hal 31-51. Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kelima. BPFE,

Yogyakarta. Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business; A Skill Building Approach.

Fourth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York. Welch, I. 2004. Capital Structure and Stock Returns. Journal of Political

Economy, vol. 112, no. I, hal. 106-131. Weston, J. F. Dan E. F. Brigham. 1986. Manajemen Keuangan (Terjemahan).

Edisi Ketujuh Jilid Satu. Penerbit Erlangga, Jakarta. Wu, L. 2004. The Impact of Ownership Structure on Debt Financing of Japan

Firms With the Agency Cost of Free Cash Flow. Departemen of Economic and Finance, City University of Hong Kong.