Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN SETELAH IPO (STUDI PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM
SYARIAH INDONESIA 2017-2019)
SKRIPSI
TRI INDAR ASMIN NIM 105731121516
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
i
HALAMAN JUDUL
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA
DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN SETELAH IPO (STUDI PERUSAHAAN
JASA YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM
SYARIAH INDONESIA 2017-2019)
SKRIPSI
TRI INDAR ASMIN NIM 105731121516
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Serjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini ku persembahkan kepada kedua orang tua bapak, ibu,
saudara, keluarga, sahabat serta teman-teman yang selalu support
dan memberi doa serta semangat kepadaku. Sehingga aku dapat
menyelesaikan kuliahku Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi Di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
MOTTO
Tanpa Impian, Kita Tak Akan Mencapai Apa Pun. Tanpa Cinta, Kita Tidak
Akan Merasakan Apa Pun. Dan Tanpa Allah, Kita Bukanlah Siapa-Siapa.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan
Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan
Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
2017-2019)
Nama Mahasiswa : Tri Indar Asmin No. Stambuk/ NIM : 105731121516
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujikan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang
dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di
Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, 31 Oktober 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Andi Mappatompo, SE., MM Ramly, SE., M.Si. NIDN 0008056301 NIDN 0924048703
Tanggal:18/10/2020 Tanggal: 19/10/2020
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama Tri Indar Asmin, NIM 105731121516, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor Nomor: 001/1442H/2020.
Tanggal 31 Oktober 2020 M sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar,14 Rabi‟ul Awal 1442 31 Oktober 2020M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof .Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., M (................)
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (..................)
(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE., MM ( .......................... )
2. Abdul Salam, HB, SE.,M.S.i.,Ak.,CA.CSP (......................... )
3. Ramly, SE.,M.Ak ( ....................... )
4. Basri Basir MR,SE.,M.Ak ( ....................... )
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar
90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Tri Indar Asmin
Stambuk : 105731108816
Jurusan : Akuntansi
Dengan judul : “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan
Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan
Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang
Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia 2017-
2019)”.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 31 Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Tri Indar Asmin
NIM.105731121516
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903078
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP NBM. 1073428
vi
ABSTRAK
TRI INDAR ASMIN. 2020, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan
Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi
Perusahaan Jasa yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia 2017-
2019. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Mappatompo dan Ramly.
Struktur modal adalah tingkat utang yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur
modal yang baik akan mempunyai dampak kepada perusahaan dan secara tidak
langsung posisi finacial perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan pun
akan tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan pada
perusahaan jasa di Indeks Saham Syariah Indonesia periode 2017-2019.
Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan jasa. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, struktur
aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan profitabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Struktur Modal
vii
ABSTRACT
TRI INDAR ASMIN. 2020, The Influence of Company Size, Asset Structure
and Profitability on Company Capital Structure After IPO (Study of Service
Companies Listed in the Indonesian Sharia Stock Index 2017-2019. Thesis of
Accounting study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah
University of Makassar. Supervised by Andi Mappatompo and Ramly.
Capital structure is the level of debt owned by the company. A good capital
structure will have an impact on the company and indirectly the company's
financial position will increase and the company's value will be high. The
research objective was to determine the effect of company size, asset structure
and profitability on the company's capital structure in service companies in the
Indonesian Sharia Stock Index for the 2017-2019 period. The population in this
study using service companies. This research uses quantitative methods. The
results showed that company size had a significant positive effect on capital
structure, asset structure had no significant effect on capital structure and
profitability had no significant effect on capital structure.
Keywords: Company Size, Asset Structure, Profitability, Capital Structure
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya penelitian
dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan
Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi pada
Perusahaan Jasa yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia)” dapat
selesai.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing kita dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang
benderang dengan agama Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi tidak akan
berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasihyang
tidak terhingga kepada :
1. Bapak Prof Dr H. Ambo Asse, M.ag Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Maakassar
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., AK.,CA., CSP Selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak, Selaku Pembimbing I Dr. Andi Mappatompo, SE.,MM yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis
sehingga skripsi selesai dengan baik.
ix
5. Bapak, Selaku Pembimbing II Ramly, SE.,M.Si. yang berkenang membantu
selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
8. Ayah, Ibu, saudara-saudara saya serta seluruh keluarga yang senantiasa
mendoakan dan mendukung setiap keputusan peneliti dalam mencari ilmu.
9. Reni, SE. Selaku Kepala Galeri Investasi Bursa Efek Indonesi Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian ini.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus Ak.16.F 2016 yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
11. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi menyempurnakan penulisan
ini. Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak Aamiin….
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERSEMBAHAN DAN MOTTO ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II Tinjauan Pustaka................................................................................ 8
A. Struktur Modal ...................................................................................... 8
1. Teori Struktur Modal....................................................................... 8
2. Pengertian Struktur Modal ............................................................. 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ........................ 12
4. Komponen Struktur Modal ............................................................. 14
B. Iniitial Public Offering ........................................................................... 16
xi
1. Teori IPO ........................................................................................ 16
2. Pengertian Initial Public Offering ................................................... 17
3. Proses Perusahaan Go Public ....................................................... 19
4. Manfaat/Keuntungan Perusahaan Go Public ................................ 21
C. Tinjauan Empiris .................................................................................. 22
D. Kerangka Konsep ................................................................................. 30
E. Hipotesis .............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 32
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
C. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 32
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 36
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 36
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................................... 40
A. Sejarah dan Milistone Bursa Efek Indonesia ....................................... 40
B. VISI dan Misi Bursa Efek Indonesia .................................................... 43
C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia .......................................... 43
D. Gambar Umum Objek Penelitian ......................................................... 44
E. Hasil Penelitian .................................................................................... 44
F. Pembahasan ........................................................................................ 54
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 56
A. Kesimpulan ........................................................................................... 56
B. Saran .................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................... 27
3.1 Tabel Sampel Penelitian .......................................................................... 35
5.1 Tabel Statistik Descrptive ....................................................................... 45
5.2 Tabel Uji Multikolonieritas ...................................................................... 47
5.3 Tabel Uji Autokolerasi ............................................................................. 49
5.4 Tabel Uji Regresi Linear .......................................................................... 50
5.5 Tabel Koefisien Determinan ................................................................... 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pikir .......................................................................................... 30
4.1 Struktur Organisasi BEI .......................................................................... 43
5.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 46
5.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 48
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai aktivitas usaha pasti tidak terlepas dari modal atau sumber
pendanaan karena tanpa adanya modal usaha perusahaan tersebut tidak
akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Untuk itu,
perusahaan harus memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan
modal untuk mengembangkan perusahaan tersebut agar dapat
menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Oleh sebab itu dibutuhkan
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan yang bersedia untuk
memberikan atau menanamkan modal kepada perusahaan seperti
investor, (Riyanto, 2008).
Investor dalam berinvestasi juga memerlukan informasi tentang
perusahaan untuk dijadikan patokan untuk berinvestasi. Informasi yang
diinginkan investor mengenai perkembangan perusahaan dan laporan
keuangan. Hal tersebut bertujuan agar para investor dapat menganalisa
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Investor sebelum berinvestasi
atau menanamkan modal pada perusahaan terlebih dahulu harus
mengetahui tingkat keuntungan suatu perusahaan. Investor juga harus
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan
dimasa yang akan datang. Karena investor dapat mengambil keputusan
investasinya sesuai perkembangan perusahaan. Semakin tinggi modal
maka keuntungan yang diperoleh semakin tinggi, begitu pula sebaliknya
semakin kurang modal maka keuntungan yang diperoleh semakin rendah,
(Tandelilin, 2010).
2
Perusahaan yang menginginkan modal untuk mengembangkan
usahanya salah satu alternatif untuk mendapatkan modal atau dana yang
dibutuhkan adalah melalui pasar modal. Oleh sebab itu, harus
mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia untuk lebih mudah
mendapatkan modal dan lebih aman. Agar perusahaan lebih di kenal oleh
masyarakat dan lebih terbuka agar dapat diketahui informasi tentang
perkembangan perusahaannya oleh masyarakat. Maka dari itu,
masyarakat lebih mudah memilih atau menginvestasikan modalnya
kepada perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang optimal,
(Brigham dan Houston, 2011)
Pasar modal merupakan sarana untuk mendapatkan pendanaan bagi
perusahaan maupun intansi lainnya yang menginginkan pendanaan dan
sebagai sarana untuk berinvestasi untuk memperoleh keuntungan
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, pasar modal adalah tempat
paling tempat bagi perusahaan maupun intansi lainnya untuk
mendapatkan pendanaan yang sesuai diinginkan. Pasar modal juga
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana dalam berbagai kegiatan
jual beli dan kegiatan terkait lainnya, (Tandelilin 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh (Hossain dan Ali, 2012). Mengenai
struktur modal menyatakan bahwa dengan menggunakan sepuluh
variable independen agar dapat mengetahui faktor yang dapat
mempengaruhi struktur modal, yaitu pertumbuhan perusahaan, struktur
aktiva, profitabilitas, stabilitas perusahaan, ukuran perusahaaan non deb
tax shield, deviden payout, kepemilikan manajerial, likuiditas dan
klasifikasi industri. Hasil penelitian menyatakan bahwa struktur aktiva,
3
profitabilitas, kepemilikan manajerial, likuiditas berpengaruh secara
negatif terhadap struktur aktiva. Dan variabel pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan, stabilitas penjualan dan pembagian deviden tidak
berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan variabel klasifikasi
perusahaan dibagi menjadi enam industri, bahwa dimana dua industri
tidak memengaruhi struktur modal sedangkan empat industri tersebut
memengaruhi struktur modal .
Penelitian yang dilakukan oleh (Watung et al., 2016). Menyatakan
bahwa penelitian ini menggunakan empat variabel independen tersebut
untuk sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu,
profitabilitas, struktur aktiva, rasio likuiditas dan aktivitas. Hasil penelitian
menyatakan bahwa secara simultan, TATO, CR, profitabilitas dan struktur
aktiva sangat berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan
untuk cara parsial TATO, CR, profitabilitas dan struktur aktiva
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, berbeda dengan CR dan
struktur aktiva manajemen perusahaan mempertimbangkan. Hal ini
perusahaan harus mengetahui perbandingan antara jumlah utang dan
modal pribadi agar dapat struktur modal yang baik dapat tercapai
Struktur modal adalah suatu hal penting bagi perusahaan karena
memiliki hubungan terhadap posisi keuangan, maka dalam hal ini manger
perusahaan sebaiknya mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
struktur modal agar perusahaan bisa mengelola fungsi keuangan dan
meningkatkan kesejahteraan investor. Struktur modal yang optimal
merupakan salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki
daya saing dalam jangka panjang. Struktur modal adalah struktur modal
4
yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga dapat memaksimumkan harga saham, (Brigham dan Houston,
2011).
Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan
total aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat menentukan besarnya
dana yang dibutuhkan untuk masing-masing setiap komponen.
Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap relatif besar akan cenderung
menggunakan modal asing dalam struktur modalnya. Kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan jaminan hutang dapat dilihat dari
besarnya struktur aktiva, (Atmaja, 2002).
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Semakin besar profitabilitas
yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan juga akan
menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk membiayai kegiatan
operasional yang dilakukan perusahaan, (Sartono, 2010).
Ukuran perusahaan yaitu total asset yang dimiliki oleh perusahaan
yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika
perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih
leluasa dalam mempergunakan asset yang ada di perusahaan tersebut.
Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat
utang yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan, (Suharli,
2006).
Penelitian diatas kita dapat simpulkan bahwa penelitian satu dengan
penelitian dua bahwa dimana hasil penelitian pertama menyatakan bahwa
5
profitabilitas dan struktur aktiva tersebut tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang kedua menyatakan
bahwa profitabilitas dan struktur aktiva sangat berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal baik secara simultan maupun secara parsial.
Dilihat dari penelitian diatas kita dapat disimpulkan bahwa masih ada
ketidakkonsistenan dalam penelitian terdahulu. Maka dari itu penelitian ini
mencoba untuk memperbarui dari penelitian-penelitian terdahulu dengan
menggunakan tiga variabel independen yaitu profitabilitas,struktur aktiva
dan ukuran perusahaan. Sehingga penelitian ini dapat diteliti ulang dan
dikembangkan untuk menguji kembali peran variabel fundamental internal
struktur modal dengan kondisi, waktu, sektor dan tempat penelitian
berbeda.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian ini yang berjudul „‟Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal Perusahaan Setelah IPO (Studi Perusahaan Jasa yang
Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan diatas dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah setelah initial public offering (IPO) ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang
terdaftar di index saham syariah indonesia?
6
2. Apakah setelah initial public offering (IPO) struktur aktiva
berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang
terdaftar di index saham syariah indonesia?
3. Apakah setelah initial public offering (IPO) profitabilitas berpengaruh
terhadap struktur modal pada perusahaan jasa yang terdaftar di index
saham syariah indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO) ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
jasa yang terdaftar di index saham syariah indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO) struktur
aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan jasa
yang terdaftar di index saham syariah indonesia.
3. Untuk mengetahui apakah setelah initial public offering (IPO)
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
jasa yang terdaftar di index saham syariah indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam menambah
khasanah keilmuan terkhusus mengenai pasar modal Indonesia, bagi
akademisi, penulis maupun bagi peneliti selanjutnya.
7
2. Manfaat Praktis
Selain dilihat dari manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan juga
dapat berguna bagi investor, perusahaan dan pihak lain. Penelitian ini
berguna untuk memberikan wawasan dan menambah pengetahuan
dalam melihat pengaruh Initial Public Offering terhadap Struktur
modal perusahaan serta dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dan menjadi referensi dalam melakukan penawaran umum perdana
(IPO) dan sebagai untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Struktur Modal
1. Teori Struktur Modal
Ada beberapa pandangan mengenai teori yang berhubungan dengan
struktur modal. Beberapa teori yang berkaitan dengan keputusan
struktur modal antara lain:
a. Theory Pecking Order
Theory pecking order adalah teori alternatif yang dapat
menjelaskan mengapa perusahaan yang menguntungkan
meminjam jumlah uang yang lebih sedikit. Teori ini berdasarkan
asumsi asimetris dimana manajer lebih banyak mengetahui
informasi tentang profitabilitas dan prospek perusahaan
dibandingkan dengan investor. Teori ini menyatakan bahwa
perusahaan akan lebih memilih melakukan pendanaan melalui
sumber internal dahulu kemudian kekurangannya diambilkan dari
sumber eksternal. Perusahaan dapat mendanai dengan dana
internal menggunakan laba ditahan yang diinvestasikan kembali.
Tetapi jika diperlukan pendanaan eksternal, jalur resistensi
terendah adalah utang. Penerbitan utang mempunyai dampak
kecil pada harga saham. Berikut adalah penjabaran dari Theory
Pecking Order (Brealey dkk, 2008).
9
1) Perusahaan menyukai pendanaan internal, karena dana ini
terkumpul tanpa mengirimkan sinyal sebaliknya yang dapat
menurunkan harga saham.
2) Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan menerbitkan
utang lebih dahulu dan ha nya menerbitkan ekuitas sebagai
pilihan terakhir.
b. Theory Agency (Teori Keagenan)
Teori keagenan diajukan oleh Michael C. Jensen dan William
H. Meckling pada tahun 1976. Teori ini merupakan hubungan
keagenan yaitu hubungan antara pemegang saham (Principal)
dengan manajer (agen) yang diberi kekuasaan untuk membuat
keputusan. Hubungan keagenan dapat menimbulkan
permasalahan keagenan karena adanya konflik kepentingan dan
informasi yang tidak lengkap antara principal dan agen.
Theory agency menyebutkan bahwa sebagai agen dari
pemegang saham, manajer tidak selalu bertindak demi
kepentingan pemegang saham. Untuk itu, diperlukan biaya
pengawasan yang dapat dilakukan melalui cara-cara seperti
pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan
pembatasan terhadap pengambilan keputusan oleh manajemen.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan memerlukan biaya
keagenan. Biaya keagenan digunakan untuk mengontrol semua
aktivitas yang dilakukan manajer sehingga manajer dapat
bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual antara
kreditor dan pemegang saham (Jensen dan Mecking, 1976).
10
c. Trade Off Theory (Teori Pertukaran)
Teori struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan
menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah
yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan. Teori trade off
memperkirakan bahwa rasio utang sasaran akan bervariasi antara
perusahaan satu dengan yang lain. Perusahaan dengan aset
berwujud dan aman serta laba kena pajak yang melimpah yang
harus dilindungi sebaiknya bergantung pada pendanaan yang
bersumber dari ekuitas. Secara keseluruhan teori trade off
tentang struktur modal memiliki tujuan yang baik. Teori ini
menghindari prediksi ekstrem dan merasionalisasi rasio utang
moderat.
2. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan suatu ukuran keuangan antara utang
jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri dalam
melakukan kegiatan perusahaan. Struktur modal dapat menjadi
masalah yang penting untuk perusahaan karena baik atau buruknya
struktur modal akan berpengaruh langsung pada posisi finansial
perusahaan.
Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan utang
untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur
modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antara rIsiko dan
tingkat pengembalian investasinya.
Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara total uang
terhadap modal sendiri dapat diukur menggunakan Debt to Equity
11
Ratio (DER). DER dapat menunjukkan tingkat risiko pada suatu
perusahaan. Semakin tinggi DER, makan semakin tinggi risiko yang
mungkin terjadi dalam perusahaan, karena pendanaan perusahaan
dari unsur hutang lebih besar dari pada modal sendiri. Penggunaan
hutang memiliki keuntungan yang diperoleh dari pajak, karena bunga
hutang adalah pengurangan pajak.
Struktur modal merupakan perimbangan antara total hutang
dengan total modal sendiri (Sartono,2010). Struktur modal adalah
suatu hal penting bagi perusahaan karena memiliki hubungan
terhadap posisi keuangan, maka dalam hal ini manager perusahaan
sebaiknya mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi struktur
modal agar perusahaan bisa mengelola fungsi keuangan dan
meningkatkan kesejahteraan investor. Struktur modal yang optimal
merupakan salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan
memiliki daya saing dalam jangka panjang. Struktur modal yang
optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimumkan
harga saham (Brigham dan Houston, 2011).
Tujuan struktur modal adalah untuk dapat mengembangkan lebih
luas usahanya agar dapat menghasilkan keuntungan yang optimal
dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara menerbitkan
saham dan mengurangi biaya modal perusahaan agar dapat
mengimbangi antara risiko dan tingkat pengembalian.
12
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yang dapat
diuraikan antara lain seperti, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan
penjualan dan profitabilitas.
a. Struktur aktiva
Struktur aktiva adalah salah satu faktor struktur yang dapat
mempengaruhi struktur modal dalam mengenai peranan
menentukan pembiayaan perusahaan yang mengutamakan
modal sendiri untuk pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan
perusahaan. Karena perusahaan yang memiliki tingkat aktiva
yang tinggi lebih mudah untuk mendapatkan modal atau dana
dari pihak lainnya yang terkait dengan perusahaan. Sebagian
modal besar perusahaan tertanam di dalam aktiva tetap
sehingga lebih mengutamakan modal yang permanen
sedangkan hutang hanya pelengkap bagi perusahaan. Dan
sebagian besar aktiva perusahaan terdiri atas aktiva lancar
sehingga lebih mengutamakan kebutuhan modal atau dananya
dari pada hutangnya. Semakin tinggi struktur aktiva yang
artinya semakin besar jumlah aktiva tetapnya maka
penggunaan modal sendiri lebih tinggi maka penggunaan
1modal asing pula semakin sedikit atau struktur modalnya
lebih rendah, (Riyanto, 2008).
a. Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Brigham dan Houston (2001). Mengatakan bahwa
perusahaan dengan penjualan yang relative stabil dapat lebih
13
aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan
berpengaruh positif terhadap struktur modal. Semakin tinggi
pertumbuhan penjualan perusahaan akan lebih aman dalam
menggunakan hutang sehingga semakin tinggi struktur
modalnya.
b. Profitabilitas
Menurut Mamduh, (2008). Profitabilitas adalah kemampuan
yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau
laba. Agar investor dapat menanamkan modal saham kepada
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan setinggi-
tingginya. Karena semakin tinggi kemampuan yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh keuntungan, maka semakin
tinggi harapan investor untuk menginvestasikan modalnya
pada perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan dapat
mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk
kedepannya menjadi lebih baik dan menjanjikan bagi investor.
4. Komponen Struktur Modal
Menurut Riyanto (2008).komponen struktur modal tersusun atas
modal asing, modal sendiri, modal saham, cadangan dan laba ditahan
berikut ini penjelasannya.
14
a. Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan modal yang asalnya
dari luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja pada
perusahaan dan untuk perusahaan yang terkait modal tersebut
adalah hutang yang hingga waktu yang harus dibayar kembali.
Pada saat pengambilan keputusan akan pemakaian utang ini
harus dipertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari
utang dalam bentuk bunga yang akan menyebabkan semakin
tingginya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya
tingkat pengembalian untuk para pemengang saham biasa,
(Riyanto, 2008).
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik
perusahaan itu sendiri dan ditanam dalam perusahaan dalam
jangka waktu yang tidak tertentu sesuai keinginan pemilik
modal itu sendiri. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak mempunyai batas,
sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh tempo. Dalam
suatu perusahaan modal sendiri bisa dibedakan dalam
beberapa jenis,antara lain modal saham,cadangan dan laba
ditahan. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut
likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu
waktunya. Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan
dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri yaitu modal
15
yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan,
(Riyanto, 2008).
c. Modal Saham
Menurut Riyanto, (2008). Modal saham merupakan tanda
bukti pernyataan atau kepemilikan sesorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Terdapat jenis-
jenis dari saham yakni saham biasa (common stock), saham
preferen (preferen stock), saham kumulatif (cumulative
preferred stock) dan lain sebagainya.
1. Saham Biasa (common stock)
Saham biasa adalah jenis saham yang merupakan
jenis saham dasar perusahaan, memungkinkan
pemegang saham untuk memiliki suara dan jumlah
kepemilikan tertentu dalam perusahaan. Saham biasa
adalah saham yang menempatkan pemegang
sahamnya (pemiliknya) paling akhir (setelah pemegang
saham preferen) dalam pembagian deviden sesuai
dengan keadaan keuntungan yang diperoleh
perusahaan penerbitnya dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut di likuidasi
setelah pemegang saham preferen. Saham biasa ini
mempunyai harga yang nilainya ditetapkan oleh
perusahaan yang menerbitkan saham.
16
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah saham yang para pemegang
sahamnya mempunyai prioritas terlebih dahulu dalam
pembagian atas asset atau kekayaan perusahaan bila
perusahaan (emiten) di likuidasi. Pemegang saham ini
juga mempunyai prioritas pembagian deviden dalam
jumlah tertentu sebelum dibagikan pemegang saham.
Biasa sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan
terlebih dahulu dengan perusahaan penerbit.
B. Initial Public Offering
1. Teori IPO (Initial Public Offering)
Teori IPO menyatakan perusahaan menawarkan saham ke publik
untuk mendapatkan dana dalam rangka going concern perusahaan.
Perusahaan menawarkan saham ke publik dengan harga tertentu.
Harga IPO awalnya ditentukan oleh perusahaan dengan
perhitungannya sendiri karena informasi perusahaan hanya dimiliki
perusahaan. Tetapi, harga IPO kemudian ditentukan oleh perusahaan
bersama dengan perusahaan sekuritas yang menjamin penerbitan
saham tersebut. Akibatnya, harga yang terjadi menjadi harga
kesepakatan antara perusahaan sekuritas dan perusahaan yang
menerbitkan saham.
Pembahasan teori IPO sebenarnya membalas underpricing harga
saham IPO. Underpricing bisa dilihat dari dua pendekatan yaitu,
pertama, pendekatan non permintaan dan penawaran. Pada
pendekatan ini, harga saham dijual lebih murah dari harga intrinsiknya
17
atau harga wajarnya. Bila sebuah saham dijual seharga Rp. 750 per
saham simbol dengan ps sementara harga wajarnya pw sebesar Rp.
900 per saham. Biasanya, penjamin emisi melakukan ini agar saham
tersebut bisa dijual oleh penjamin emisi. Adanya harga saham
dibawah harga wajar maka harga saham tersebut nantinya
diperdagangkan akan menuju harga wajar tersebut ketika di pasar
sekunder.
Pendekatan kedua yaitu pendekatan intial return atau bisa juga
disebut permintaan dan penawaran. Underpricing harga saham
tergantung dari permintaan dan penawaran pada hari pertama saham
tersebut di transaksikan di Bursa. Harga yang dipergunakan bisa
menggunakan opening price atau closing price pada transaksi hari
pertama. Bila harga yang ditawarkan ke publik pada pasar perdana,
ps sebesar Rp. 750 per saham dan pada hari pertama saham tersebut
di transaksikan dengan harga penutupan sebesar Rp. 1.000 per
saham maka harga saham ini dianggap underpricing. Artinya, harga
wajar perusahaan adalah harga permintaan dan penawaran, pm,
sebesar Rp. 1.000, yang terjadi pada penutupan harga pasar.
2. Pengertian Initial Public Offering
Initial Public Offering (IPO) merupakan suatu tempat alternatif bagi
perusahaan untuk mendapatkan modal atau dana dalam
mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan dengan cara
menerbitkan saham kepada masyarakat luas. Agar lebih mudah untuk
mendapatkan dana sesuai yang dibutuhkan sehingga dapat
mengmbangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk
18
mendapatkan hasil yang baik dalam memperoleh keuntungan atau
laba sebanyak-banyaknya sehingga investor semakin besar
harapannya untuk menanamkan modal pada perusahaan. Dan
investor lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai
perkembangan dan kinerja perusahaan. Undang-undang No. 8 tahun
1995 mengenai pasar modal menyatakan bahwa menerbitkan
saham/umum adalah suatu kegiatan penawaran efek yang dilakukan
oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat luas sesuai tata
cara yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya BAPEPAM.
IPO adalah penawaran umum (saham atau obligasi) yang
dilakukan perusahaan pada publik yang melantai di bursa saham.
Istilah lain dari IPO adalah Go public. Perusahaan yang melakukan go
public adalah perusahaan tertutup. Setelah IPO, status perusahaan
berubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Tbk).
IPO sering sekali menjadi solusi yang sangat baik bagi perusahaan-
perusahaan swatas baru dan/atau hanya memiliki modal terbatas
yang ingin berkembang dengan tambahan modal dari pihak tersebut.
Namun, belakangan terlihat perusahaan-perusahaan besar juga ikut
melantai di bursa saham (Sunariyah, 2010).
3. Proses Perusahaan Go Public
a. Tahap Persiapan Internal Perusahaan
Pada tahap persiapan ini sebelum menerbitkan atau
menawarkan saham kepada masyarakat pertama-tama
perusahaan harus mengadakan pertemuan antara investor
19
atau masyarakat untuk mengadakan RUPS (rapat umum
pemegang saham) untuk mendapatkan izin sebagai
perusahaan go public sesuai peraturan yang berlaku.
Karena perusahaan go public harus disetujui terlebih
dahulu oleh seluruh pemegang saham. Karena perusahaan
go public pasti akan melibatkan pemegang saham baru
untuk mengubah atas kepemilikan pemegang saham lama.
Berapa modal yang dibutuhkan oleh perusahaan
tergantung berapa saham yang diterbitkan oleh
perusahaan itu sendiri. Setelah mendapatkan izin untuk
menerbitkan saham maka perusahaan akan
mempersiapkan atau menunjuk penjamin emisi dari
perusahaan itu.
b. Tahap Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam-LK
Pada tahap ini perusahaan dapat melakukan penawaran
umum perdana saham atau penerbitan saham kepada
masyarakat, setelah semua dokumen lengkap dan semua
syarat sudah dipenuhi maka perusahaan harus
mengajukan penyampaian dokumen pernyataan
pendaftaran penerbitan saham atau efek kepada Otoritas
Jasa Keuangan(OJK) dan mengajukan permohonan
pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) selanjutnya
setelah disetujui oleh OJK dan BEI maka perusahaan
harus kembali evaluasi.
20
c. Tahap Masa Penawaran Umum
Masa penawaran umum saham perdana kepada
masyarakat berlaku hanya 5 hari kerja dengan
menggunakan 2 sesi. Setelah berakhir masa penawaran
dan permintaan maka perusahaan harus menunjuk emiten
untuk memenuhi permintaan pemesanan investor dalam 2
hari paling lambat. Masyarakat dapat membeli atau
menanamkan modal di perusahaan tersebut melalui agen
yang telah ditunjuk oleh perusahaan tersebut.
d. Tahap Pencatatan di Bursa Efek
Setelah menerbitkan saham kepada masyarakat emiten
yang ditunjuk oleh perusahaan tersebut harus mencatat
saham yang diterbitkan dan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Agar masyarakat dapat menanamkan
modalnya sesuai saham yang diterbitkan oleh perusahaan.
Sehingga emiten dapat mencatat permintaan yang belum
dipenuhi oleh perusahaan. Agar kemudian hari sudah
terpenuhi oleh perusahaan kepada masyarakat yang ingin
menanamkan modal didalamnya. Ketentuan perusahaan
untuk menerbitkan saham sebelumnya sudah ada
persetujuan dengan Bursa Efek Indonesia dengan
penandatanganan perjanjian pendahuluan pencatatan efek
dengan calon emiten dan pihak Bursa Efek Indonesia.
21
4. Manfaat /Keuntungan Perusahaan Go Public
a. Meningkatkan nilai perusahaan (company value)
Perusahaan yang melakukan penawaran perdana atau go
public yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia, perusahaan tersebut akan lebih terbuka dan
dapat kita ketahui tentang kondisi keuangan perusahaan
tersebut sehingga kita dapat memiliki data pergerakan nilai
perusahaan setiap saat kita butuhkan. Maka setiap ada
peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan kita dapat
mengetahui melalui laporan keuangan apakah mengalami
penurunan atau peningkatan selama menawarkan saham
kepada masyarakat. Perusahaan juga dapat lebih dikenal
oleh masyarakat luas sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan modal untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
b. Meningkatkan citra perusahaan
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia akan
lebih mudah diketahui tentang kinerja yang dilakukan
karena lebih sering diliput oleh media, penyediaan data,
dan analis perusahaan sekuritas. Sehingga perusahaan
dapat meningaktkan citra perusahaan serta meningkatkan
eksposur pengenalan atas produk-produk yang dihasilkan
perusahaan. Maka perusahaan lebih mudah untuk
memperbesar atau memperluas perusahaan tersebut.
22
c. Perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) biasa lebih terkesan lebih prestisius,lebih dihitungkan
disektornya dan perusahaan yang sudah tercatat akan
mendapatkan potongan pajak 5% dan pajak penjualan efek
perusahaan yang telah tercatat juga lebih rendah
dibandingkan dengan perusahaan non Tbk.
d. Insentif pajak
Sesuai peraturan yang berlaku di pasar modal tantang
insentif pajak bagi perusahaan yang berbentuk perseroan
atau terbuka. Mendapatkan penurun tarif pajak penghasil
sebesar 5%dan lebih rendah dari pajak penghasilan wajib
pajak perusahaan dalam negeri. Sehingga perusahaan
dapat memenuhi ketentuan yang berlaku di pasar modal
indonesia.
C. Tinjauan Empiris
berdasarkan penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan
dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh initial public offering
terhadap struktur modal perusahaan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Andayani et al, (2007) dengan
judul: “Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah IPO dan
Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk”. Penelitian ini bertujuan mencari
perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah IPO serta
pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil
23
penelitian menunjukkan likuiditas memiliki perbedaan yang
signifikan terjadi IPO. Uji regresi berganda menunjukkan
profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, bah likuiditas berpengaruh positif signifikan
terhadap perusahaan dan aktivitas perusahaan serta growth
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Penelitian yang dilakaukan oleh Wirajunayasa, P. A. A., dan
Putri I. A. D. (2017) dengan judul: “Analisis Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Initial Public Offering”.
Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan analisis keuangan
perusahaan sebelum dan sesudah initial public offering.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan sampel
61 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat perbedaan kinerja
keuangan perusahaan pada rasio ROA namun tidak dapat
perbedaan kinerja keuangan pada rasio NMP. Pada rasio ROA
terlihat perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan bahwa
kinerja keuangan yang menurun. Pada rasio NMP tidak dapat
perbedaan namun kinerja keuangan pada rasio ini menurun
dilihat dari nilai rata-rata sebelum melakukan IPO.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi, D. A. I. Y., dan Sudiartha,
G. M, (2017) dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal
dan Nilai Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan
24
pertumbuhan aset terhadap struktur modal dan nlai
perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan sampel
19 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal,
ukuran perusahaan dan pertumbuhan aset berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap struktur modal, bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan
variabel struktur berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Widayanti et al, (2016) dengan
judul: “Pengaruh Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan, Likuiditas dan Pajak Terhadap Struktur Modal
pada Sektor Pariwisata”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan aset,
likuiditas dan pajak terhadap struktur modal pada sektor
parawisata. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia
dengan sampel 18 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur
modal, tingkat pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal dan pajak tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Fuad, M., dan Wandari, A.,
(2008) dengan judul: “Pengaruh Struktur Modal dari Faktor
Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada PT. Bank
25
Central Asia, Tbk)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh struktur modal dan faktor eksternal terhadap nilai
perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal, inflasi dan
nilai tukar memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan,
sedangkan suku bunga memiliki pengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua
variabel independen memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen, baik
secara parsial maupun simultan koefisien determinasi
menunjukkan variabel independen yang dianalisis dalam model
penelitian ini berkontribusi relatif tinggi dalam menjelaskan
variansi yang terjadi pada nilai perusahaan PT. Bank Central
Asia, Tbk.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Erol, I. et al., (2019) dengan
judul: “Pricing of IPOs Under Legally-mandated Cocentrated
Ownership and Commitment Period: Evidence From a Natural
Experiment for REITs in Turkey”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pensinyalan dan komitmen, sebagaimana tertanam
dalam persyaratan hukum untuk REIT IPO, dan perubahan
rezim dalam kondisi makro, berubah dari ketidakpastian
selama sepuluh tahun menjadi stabilitas baru-baru ini dan yang
tak terduga, menawarkan wawasan baru mengenai kenaikan
harga REIT IPOsin Turkey. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa meningkatkan melampaui presentase kepemilikan yang
26
diamanatkan secara hukum, memberi sinyal kualitas aset dan
mengurangi underpricing. Hasil ini berbeda dari yang untuk
perusahaan non-REIT di turki dan REIT si tempat lain. Lebih
jauh, rezim yang berubah dari ketidakpastian makroekonomi
kestabilan menghasilkan lebih banyak dari harga pokok yang
rendah atau harga yang wajar.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Gombola, M. et al, (2018)
dengan judul: “Capital Structure Dynamics Wiht Restricted
Equity Isseuance: Evidence From Chinese Pots-IPO Firms”.
Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan wawasan unik
tentang dinamika struktur modal karena pengorbanan dan
kendala yang terlibat sangat berbeda dari perusahaan barat.
Hasil penelitian menemukan perilaku struktur modal dari waktu
ke waktu perusahaan china mirip dengan perusahaan AS
dalam condong ke arah rata-rata umum dan menunjukkan
setidaknya kegigihan yang sama dan kecepatan penyesuaian
yang sama. Dinamika struktur modal perusahaan amerika dan
china didasarkan pada preferensi manajerial yang berasal dari
tradisi atau praktik yang diamati dari pada teori yang ada.
Tabel 2.1 Mapping Tinjauan Empiris
No Peneliti Penelitian Metodologi Hasil
1 Andayani
et
al.,(2017)
Kinerja
Keuangan
Sebelum
dan
Sesudah
IPO dan
Pengaruh
Metode
Kuantitatif
Hasil yang di dapat dari uji
beda menunjukkan likuiditas
memiliki perbedaan yang
signifikan setelah terjadi IPO.
Uji regresi berganda
menunjukkan profitabilitas
berpengaruh positif tidak
27
nya
Terhadap
Nilai
Perusaha
an PT.
Garuda
Indonesia
(Persero)
Tbk.
signifikan terhadap nilai
perusahaan, bahwa likuiditas
berpengaruh positif signifikan
terhadap perusahaan dan
aktivitas perusahaan serta
growth berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2 Wirajunay
asa, P. A.
A., dan
Putri, I. A.
D.(2017)
Analisis
Keuangan
Perusaha
an
Sebelum
dan
Sesudah
Initial
Public
Offering.
Metode
Kuantitatif
Hasil penelitian ditemukan
bahwa terdapat perbedaan
kinerja keuangan perusahaan
pada rasio ROA namun tidak
dapat perbedaan kinerja
keuangan pada rasio NPM.
Pada rasio ROA terlihat
perbedaan-perbedaan
tersebut menunjukkan bahwa
kinerja keuangan yang
menurun. Pada rasio NPM
tidak dapat perbedaan
namun kinerja keuangan
pada rasio ini menurun dilihat
dari nilai rata-rata sebelum
melakukan IPO.
3 Widayanti
et
al.,(2016)
Pengaruh
Profitabilit
as,
Tingkat
Pertumbu
han
Perusaha
an,
Likuiditas,
dan Pajak
Terhadap
Struktur
Modal
pada
Sektor
Parawisat
a
Metode
Kuantitatif
Hasil analisis menunjukkan
bahwa, profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap
struktur modal, tingkat
pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh terhadap
struktur modal, likuiditas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur
modal dan pajak tidak
berpengaruh terhadap
struktur modal..
4 Dewi, D.
A. I. Y. M.,
Pengaruh
Profitabilit
Metode
kuantitatif
Hasil analisis menunjukkan
profitabilitas berpengaruh
28
dan
Sudiartha,
G. M.
(2017)
as,
Ukuran
Perusaha
an, dan
Pertumbu
han Aset
Terhadap
Struktur
Modal dan
Nilai
Perusaha
an.
signifikan terhadap struktur
modal, ukuran perusahaan
dan pertumbuhan asset
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
struktur modal, bahwa
profitabilitas berpengaruh
positif terhadap nilai
perusahaan, pertumbuhan
asset berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan dan variabel
struktur berpengaruh negatif
signifikan terhadap struktur
modal.
5 Fuad, M.,
dan
Wandari,
A. (2018)
Pengaruh
Struktur
Modal dan
Faktor
Eksternal
Terhadap
Nilai
Perusaha
an (Studi
pada PT.
Bank
Central
Asia, Tbk.
Metode
Kuantitatif
Hasil analisis regresi
menyatakan bahwa stuktur
modal, inflasi dan nilai tukar
memiliki pengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan,
sedangkan suku bunga
memiliki pengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Selanjutnya, struktur modal
memiliki pengaruh dominan
terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa semua
variabel independen memiliki
pengaruh yang tidak
signifikan terhadap nilai
perusahaan sebagai variabel
dependen, baik secara
parsial maupun simultan
koefisien determinasi
menunjukkan bahwa variabel
independen yang dianalisis
dalam model penelitian ini
berkontribusi relatif tinggi
dalam menjelaskan variansi
yang terjadi pada nilai
perusahaan PT. Bank Central
Asia, Tbk.
6 Erol, I. et Pricing of Metode Hasil penelitian menunjukkan
29
al., (2019) IPOs
Under
Legally-
mandated
Concentra
ted
Ownership
and
Commitm
ent
Period:
Evidence
From a
Natural
Experimen
t For
REITs in
Turkey
Kuantitatif bahwa meningkatkan
melampaui presentase
kepemilikan yang
diamanatkan secara hukum,
memberi sinyal kualitas aset
dan agar dapat mengurangi
underpricing. Hasil ini
berbeda dari yang untuk
perusahaan non-REIT di turki
sn REIT ditempat lain. Jauh
lebih, rezim yang berubah
dari ketidakpastian untuk
menghasilkan lebih banyak
dari harga pokok yang
rendah atau harga yang
wajar.
7 Gombola,
M. et al.,
(2018)
Capital
Structure
Dunamics
wiht
Restrivted
Equity
Issuance:
Evidence
From
Chinese
Post-IPO
Firms
Metode
Kuantitatif
Hasil penelitian menemukan
perilaku struktur modal dari
waktu ke waktu perusahaan
china mirip dengan
perusahaan AS dalam
condong ke arah rata-rata
umum dan menunjukkan
setidaknya kegigihan yang
sama dan kecepatan
penyesuaian yang sama.
Dinamika struktur modal
perusahaan amerika dan
china didasarkan pada
preferensi manajerial yang
berasal dari tradisi atau
praktik yang diamati dari
pada teori yang ada.
30
D. Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.
Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara
variabel-variabel dalam penelitian, serta pernyataan paling spesifik.
Berdasarkan rumusan masalah dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ukuran Perusahaan adalah skala perusahaan yang dapat
menggambarkan tingkat keberhasilan perusahaan tersebut. Perusahaan
besar akan menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari utang
dengan tujuan untuk kegiatan ekspansi perusahaan. Perusahaan besar
dianggap lebih mudah memperoleh tambahan dana di pasar modal
dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan memiliki
kemudahan akses dan ini berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas
Struktur Modal
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Struktur Aktiva
31
yang lebih besar pula. Jadi semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin besar pula kebutuhan perusahaan untuk memperoleh tambahan
dana yang berasal dari utang.
Struktur Aktiva dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar
hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh
juga terhadap penentuan besarnya struktur modal. Pertumbuhan aktiva
merupakan selisih antara jumlah aktiva periode ini dengan periode
sebelumnya dibandingkan dengan aktiva periode sebelumnya. Semakin
besar aktiva maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang
dilakukan oleh perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba. Semakin besar profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan, maka
perusahaan akan memilih menggunakan keuntungan tersebut untuk
membiayai kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan sehingga akan
mengurangi penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan.
H1 : Setelah Initial Public Offering (IPO) ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
perusahaan.
H2 : Setelah Initial Public Offering (IPO) struktur aktiva positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
H3 : Setelah Initial Public Offering (IPO) profitabilitas positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif adalah data yang menginterpretasikan data
dalam bentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistic. Menurut
Sugiono (2012). Metode kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kualitas
hubungan-hubungannya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Galeri Investasi Bursa Efek
Indonesia (BEI) Unismuh Makassar dan berlokasi di Jl. Sultan Alauddin
no. 259 Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90222. Lokasi penelitian ini
dipilih oleh peneliti karena Bursa Efek Indonesia adalah wadah yang
menyediakan data yang akan diteliti oleh peneliti yaitu Laporan Keuangan
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu Penelitian ini
dilakukan kurang lebih 1 bulan.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen (Bebas)
Penelitian ini variabel independen/variabel bebas adalah :
Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas.
a. Definisi ukuran perusahaan
Definisi ukuran perusahaan merupakan yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya
33
perusahaan diukur dengan menggunakan total penjualan,
total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin tinggi ukuran suatu
perusahaan, maka kecenderungan untuk menggunakan
modal asing semakin besar, (Syamsuddin, 2009).
Rumus untuk mencari ukuran perusahaan dapat
digunakan perbandingan antara ln dengan total aktiva sebagai
berikut.
b. Definisi struktur aktiva
Definisi struktur aktiva adalah penentuan berapa
besarnya biaya untuk masing-masing komponen aktiva, baik
aktiva lancar maupun aktiva tetap, (Syamsuddin, 2009).
Rumus untuk mencari struktur aktiva dapat digunakan
perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva sebagai
berikut.
c. Definisi profitabilitas
Definisi profitabilitas adalah suatu kemampuan yang
dimiliki perusahaaan untuk memperoleh keuntungan atau laba
sebanyak-banyaknya agar dapat meningkatkan nilai
perusahaan, (Syamsuddin, 2009).
Struktur Aktiva =Aktiva Tetap
Total Aset X 100%
Ukuran perusahaan = Ln X Total Aset
34
Rumus untuk mencari ROE da pat digunakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal
sendiri sebagai berikut.
2. Variabel dependen (Terikat)
Variabel terkait (Y) adalah variabel yang di pengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah struktur
modal. Struktur modal adalah bauran (proporsi) pendanaan
permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang
ekuitas saham preferen dan saham biasa. Struktur modal diukur
dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Rumus untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan
antara total hutang dengan modal sebagai berikut :
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2017-2019.
ROE =Laba Bersih Setelah Pajak
Ekuitas X 100%
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Liabilitas
Ekuitas
35
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling method. Adapun kriteria dalam
pengambilan sampel sebagai berikut :
a. Perusahaan yang terdaftar dan tidak mengalami keluar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2017-2019
b. Perusahaan tidak mengalami keluar dari Index Saham Syariah 2017-
2019
c. Menerbitkan laporan keuangan audit lengkap secara berturut-turut
selama tahun 2017-2019
d. Mempunyai data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Jumlah sampel perusahaan jasa sebanyak 8 perusahaan yang
masuk dalam ISSI. Sampel dalam penelitian ini sebagai berikut
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan
E. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian merupakan kumpulan data fakta. Sehingga dapat
dipakai atau digunakan sebagai dasar dalam menarik kesimpulan. Data
yang diperoleh melalui penelitian secara umum dapat digunakan untuk
No Kode Saham Nama Perusahaan Tanggal IPO
1. PORT PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk
16 Mar 2017
2. TGRA PT Terregra Asia Energy Tbk 16 Mei 2017
3. TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk 16 Juni 2017
4. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk 21 Juni 2017
5. PPRE PT PP Presisi Tbk 24 Nov 2017
6. WEGE PT Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk
30 Nov 2017
7. PSSI PT Pelita Samudera Shipping Tbk
05 Des 2017
8. JMAS Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.
18 Des 2017
36
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan
manusia. Data-data tersebut harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu harus
valid, reliable, dan objektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara
data yang sesungguhnya dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Reliable menunjukkan derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam
waktu tertentu. Objektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar
orang perorangan (Inter Personal Agreement).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
melakukan penelusuran laporan keuangan tahunan perusahaan yang
terpilih menjadi sampel serta menyelidiki dokumen lain dalam perusahaan
yang relevan dengan kepentingan penelitian. Sumber data diperoleh dari
www.idx.co.id dan Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.
F. Teknik Anlisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Sugiono (2012). Statistik adalah Statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Statistic deskriptif adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standar deviasi dan perhitungan presentase.
37
2. Uji Asumsik Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data
yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi,
pengujian ini meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data kontinu
berdistribusi normal sehingga analisis dengan validasi, rentabilitas,
uj-t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan. Pengujian normalitas dapat
dilakukan dengan uji normalitas p-p plot.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikoloniertas ini sebagai penguji model regresi jika ditemukan
adanya kolerasi antara variable independen atau bebas. Ada
beberapa model regresi yang lebih baik agar tidak terjadi kolerasi
antara variabel independen. Multikolinieritas juga dapat dideteksi
dalam model regresi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor
(VIF).
c. UjiHeteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini
dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang
teratur (menyebar) maka diindentifikasi tidak terdapat
hiteroskedastisitas.
38
d. Uji Autokorelasi
Sujianto (2009), Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antara
anggota observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada
data time series.Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji Durbin Waston (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1, 65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokolerasi
2) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka dapat
disimpulkan
3) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokolerasi.
e. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara
satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel
independen. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen
terhadap variabel independen digunakan model regresi linear
berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Ῠ = a + B1X1+B2X2+B3X3
Dimana:
Ῠ = Struktur Modal
α = Konstanta Persamaan Regresi
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Struktur Aktiva
X3 = Profitabilitas
E = Variabel pengganggu atau faktor-faktor diluar variabel tidak di
masukan sebagai variabel model diatas (kesalahan residu).
39
1. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini menggunakan taraf Alpa sebesar 5% atau 0,05,
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan
dan nyata antara variabel independen dengan variabel dependennya.
Kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu:
Jika tingkat signifikansi < tingkat Alpha (<0,05); hal tersebut
berarti Hipotesis diterima dengan kata lain ada pengaruh.
Jika tingkat signifikansi > tingkat Alpha (>0,05); hal tersebut
berarti Hipotesis ditolak dengan kata lain tidak ada pengaruh
2. Koefisien Determinan (R)
Widarjono (2010), Pengujian koefisien determinan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel terkait. Bila nilai kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel sangat
terbatas.
atas. Jika = 0 maka tidak ada kolinearitas, sebaliknya jika = 1
maka ada kolinearitas.
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah dan Milestone PT. Bursa Efek Indonesia
Secara historis, Pasar Modal telah hadir jauh sebelum indonesia
merdeka. Pasar Modal atau atau Bursa Efek telah hadir sejak jaman
kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batvia. Pasar Modal
ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan
dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,
bahkan pada beberapa periode kegiatan Pasar Modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebatkan beberapa faktor seperti perang
dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali Pasar Modal
pada tahu 1977, dan beberapa tahun kemudian Pasar Modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan Pasar Modal di indonesia
dapat dilihat sebagai berikut:
1. Desember 1912 Bursa Efek pertama dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda
2. 1914-1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama perang dunia
ke I
41
3. 1925-1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
4. Awal 1939 karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup
5. 1942-1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang
Dunia ke II
6. 1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif
7. 1956-1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum
8. 10 Agustus 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal)
9. 1977-1987 Perdagangan di Bursa Efek lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih
instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
10. 1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum dan Investor asing menanamkan modal di
Indonesia
11. 1988-1990 Paket deregulasi dibidang perbankan dan Pasar
Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas Bursa
terlihat meningkat
12. 2 juni 1988 Bursa Paralel Indoneisa (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan Organisasinya terdiri dari broker dan dealer
42
13. Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk
go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan Pasar Modal
14. 6 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa
Efek Surabaya
15. 13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini di peringati sebagai
HUT BEJ
16. 22 Mei 1995 Sistem Otomasi Perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading
Syistem)
17. 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini
mulai diberlakukan mulai Januari 1996
18. 1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya
19. 2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (Scripless trading)
mulai diaplikasikan di Pasar Modal Indonesia
20. 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
21. 2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEI)
43
22. 02 Maret 2009 Peluncuran Perdana Sistem Pedagangan Baru
PT. Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG.
B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia
1. Visi menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat
dunia.
2. Misi menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten,
melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, Penciptaan
nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.
C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
44
D. Gambar Umum Objek Penelitian
Perdagangan saham sehari-hari, BEI menetapkan sejumlah indeks
perdagangan sebagai acuan para investor. Diantara indeks yang ada di
BEI, terdapat Indeks Saham Syariah Indonesia atau di singkat ISSI. ISSI
ditujukan untuk kepentingan investor beragama Islam. Bursa Efek
Indonesia (BEI) mendefinisikan ISSI sebagai cerminan dari pergerakan
keseluruhan saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Instrument ISSI adalah keseluruhan saham syariah terdaftar di
BEI dan DES. Pengkajian saham-saham dalam ISSI dilakukan setiap 6
bulan sekali.
Berbagai jenis indeks yang ada di BEI, penelitian lebih tertarik pada
indeks syariah ISSI, dikarenakan indeks ISSI yang merupakan cerminan
indikator pergerakan keseluruhan saham syariah yang terdaftar baik
pada DES maupun di BEI yang menjadi objek penelitian ini adalah ISSI
karena indeks ini merupakan proyeksi dari pergerakan seluruh saham
syariah yang terdaftar di DES dab BEI.
E. Hasil Penelitian
1. Statistic Descriptive
Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk
menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Analisis
deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel dalam
penelitian. Meliputi variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva dan Profitabilitas. Serta variabel dependen yaitu Struktur
Modal. Tabel berikut yang dikutip bersumber dari lampiran 3.
45
Tabel 5.1
Statistik Descriptive
Variabel
Rata-rata Tahunan Rata-rata selama tiga
tahun 2017 2018 2019
Ukuran Perusahaan
27,1438682845 27,195710555 27,3578396538 27.2324728311
Struktur Aktiva
0,40732974913 0,38043102775 0,49652881738 0,42809653142
Profitabilitas
0,24001991038 0,19966526913 -0,5914203338 0,1465617265
Struktur Modal
0,98481261913 1,05502403563 1,56577674575 1,20187113348
Ukuran Perusahaan, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-
rata pada tahun 2017 yaitu 27,1438682845 dan pada tahun 2018 nilai
rata-rata ukuran perusahaan yaitu 27,195710555 dan pada tahun 2019
nilai rata-rata ukuran perusahaan yaitu 27,3578396538 dan total nilai
rata-rata ukuran perusahaan dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar
27.2324728311. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata ukuran
perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2017-2019.
Struktur Aktiva, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata
pada tahun 2017 yaitu 0,40732974913 dan pada tahun 2018 nilai rata-
rata struktur aktiva yaitu 0,38043102775 dan pada tahun 2019 nilai rata-
rata struktur aktiva yaitu 0,49652881738 dan total nilai rata-rata struktur
aktiva dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar 0,42809653142. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata struktur aktiva pada tahun 2018
mengalami penurunan dan kembali naik di tahun 2019.
Profitabilitas, Berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata pada
tahun 2017 yaitu 0,40732974913 dan pada tahun 2018 nilai rata-rata
profitabilitas yaitu 0,19966526913 dan pada tahun 2019 nilai rata-rata
46
profitabilitas yaitu -0,5914203338 dan total nilai rata-rata profitabilitas
dari tahun 2017-2019 yaitu sebesar 0,1465617265. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas mengalami peningkatan nilai rata-
ratanya dari tahun 2017-2019.
Struktur Modal, berdasarkan tabel diatas diketahui, nilai rata-rata
pada tahun 2017 yaitu 0,98481261913 dan pada tahun 2018 nilai rata-
rata struktur modal yaitu 1,05502403563 dan pada tahun 2019 nilai rata-
rata struktur modal yaitu 1,56577674575 dan total nilai rata-rata struktur
modal yaitu sebesar 1,20187113348. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata struktur modal dari tahu 2017-2019 mengalami
peningkatan.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data
atau variabel apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal
atau tidak. Gambar berikut bersumber dari lampiran 3.
Gambar 5.1
Uji Normalitas
47
Hasil pengujian analisis grafik plot menunjukkan bahwa model
regresi terdistribusi dengan normal, dikarenakan titik-titik yang
menyebar di sekitar diagonal serta penyebarannya mengikuti
arah garis diagonal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar
variabel independen untuk mengetahui bahwa apakah terjadi
multikolononieritas pada model dapat dilihat dari nilai tolerance
dan variance inflation faktor (VIF). Suatu model regresi dapat
dikatakan terbebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai
tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10. Tabel berikut yang
dikutip bersumber dari lampiran 3.
Tabel 5.2
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 UKURAN PERUSAHAAN 0,994 1,006
STRUKTUR AKTIVA 0,950 1,052
PROFITABILITAS 0,953 1,049
Dari hasil Uji Multikolonieritas diatas dapat dilihat bahwa
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10
48
yaitu Ukuran Perusahaan (0,994), Struktur Aktiva (0,950), dan
Profitabilitas (0,953). Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan
bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model
regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model, dapat dilihat pada
pola grafik scatterplot pada gambar 5.2 berikut ini. Tabel berikut
yang dikutip bersumber dari lampiran 3.
Gambar 5.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-
titik data menyebar diatas atau dibawah angka 0 penyebaran pola
titik-titik tidak membentuk pola tertentu.
49
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnnya). Tabel berikut yang dikutip bersumber dari
lampiran 3.
Tabel 5.3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1,641a
Berdasarkan nilai DW yang diperoleh sebesar 1,641, maka
dapat disimpulkan nilai DW lebih kecil, artinya tidak ada
autokorelasi.
3. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen yang dinyatakan sebagai
berikut:
Y= α + βX1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +
Berdasarkan data, diperoleh hasil regresi linear berganda sebagai
berikut yang dikutip bersumber dari lampiran 3.
50
Tabel 5.4
Hasil Uji Regresi Linear
HIP Variabel
Independen Variabel
Dependen
Hasil Regresi
B Beta t hit p-
value Keterangan
H1 Ukuran Perusahaan
Struktur Modal 3,514 0,466 2,429 0,025 Signifikan
H2 Struktur Aktiva Struktur Modal 0,049 0,095 0,485 0,633
Tidak Signifikan
H3 Profitabilitas Struktur Modal 0,063 0,260 1,330 0,199
Tidak Signifikan
R = 0,519
R Square = 0,269
F = 2,459 Sig = 0,093
Persamaan regresi Y = -11,362 + 3,514 + 0,049 + 0,063 + e
Persamaan regresi di atas memiliki makna :
1. Nilai koefisien regresi sebesar 3,514 (X1) pada variabel ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal. Hal ini menunjukkan semakin baik perusahaan struktur modal
perusahaan akan meningkat.
2. Nilai koefisien regresi sebesar 0,049 (X2) pada variabel struktur aktiva
positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal . Hal
ini menunjukkan bahwa tidak meningkatkan struktur modal
perusahaan atau akan menyebabkan penurunan.
3. Nilai koefisien regresi sebesar 0,357 (X3) pada variabel profitabilitas
positif dan tidak berpengaruh signifikan dengan struktur modal. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak meningkatkan struktur modal perusahaan
atau akan menyebabkan penurunan.
51
F. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel berikut
dikutip bersumber dari lampiran 3.
a) Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yaitu Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ukuran perusahaan. Berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (3,514) dan
nilai Beta (0,466). Hipotesis pertama ini menunjukkan ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal maka hasil penelitian tersebut sesuai sehingga H1 diterima.
Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,025 < 0,05.
Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
b) Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yaitu Struktur Aktiva positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (0,049) dan
nilai Beta (0,095). Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva positif
dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal maka hasil
penelitian sesuai sehingga H2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa struktur aktifa positif dan tidak signifikan terhadap struktur
modal.
52
c) Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga adalah Profitabilitas positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi B (0,063) dan
nilai Beta (0,260). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas positif dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal maka hasil
penelitian sesuai sehingga H3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
H3 diterima yang berarti profitabilitas positif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
b. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinan (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang
lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dan
menjelaskan variasi dependen sangat terbatas. Berikut tabel dikutip
bersumber dari lampiran 3.
Tabel 5.5
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,519a ,269 ,160 ,71738
Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa koefisien determinan sebesar
0,269 yang berarti 26,9% variabel terkait ukuran perusahaan, struktur
aktiva dan profitabilitas menggambarkan fakta sisanya 73,1%. Dalam
penelitian ini koefisien determinasi (R2) yang digunakan adalah Adjusted
R Square, karena penelitian ini menggunakan lebih dua dari variabel.
53
4. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis satu (H1)
menunjukkan bahwa variabel Ukuran Perusahaan positif dan
berpengaruh signifikan dengan nilai t hitung 2,429 dan signifikan 0,025.
Hasil dari pada pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H1
yaitu variabel ukuran perusahaan positif dan berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal perusahaan.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin besar Ukuran
Perusahaan, maka semakin banyak biaya yang harus ditanggung untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga dana atau
modal yang dibutuhkan pun harus di imbangkan dengan pengeluaran
operasional perusahaan. Perusahaan besar dapat dengan mudah
mendapatkan akses di pasar modal sehingga dapat lebih mudah dalam
mengakses pasar modal untuk menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau
modal dari investor sehingga dapat meningkatkan perusahaan untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya. Hasil temuan ini didukung oleh
Theory Packing Order menunjukkan jika dana eksternal dibutuhkan,
perusahaan dapat menerbitkan utang lebih dahulu dan hanya
menerbitkan ekuitas sebagai pilihan terakhir. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Artha (2017) yang
menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal dengan nilai t hitung 3,223 dan signifikan
0,002.
54
2. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis dua (H2)
menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva positif dan tidak berpengaruh
signifikan dengan nilai t hitung 0,485 dan signifikan 0,633. Hasil dari pada
pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H2 yaitu variabel
struktur aktiva positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki aktiva besar dapat menggunakan aktiva
sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang dari pihak luar. Perusahaan
dengan nilai aktiva yang besar lebih mudah dipercaya mendapatkan
pinjaman dari pihak luar karena lebih mudah akses ke sumber dana
dibandingkan perusahaan yang masih berskala kecil. Hal ini berlawanan
dengan Theory Pecking Order, ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva
berwujud yang lebih besar, penilaian asetnya menjadi lebih mudah
sehingga permasalahan asimetris informasi menjadi lebih rendah. Artinya
tidak semua perusahaan menggunakan aktiva untuk jaminan hutang agar
dapat mengembangkan perusahaannya menjadi semakin besar sesuai
yang diharapkan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki aktiva
besar Penggunaan sumber pendanaan eksternal atau utang hanya
digunakan ketika pendanaan dari internal tidak mencukupi. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh Eny
Maryanti (2016) yang menunjukkan variabel struktur aktiva tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan nilai t hitung 0,844
dan signifikan 0,401.
55
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, hipotesis tiga (H3)
menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas positif dan tidak berpengaruh
signifikan dengan nilai t hitung 1,330 dan signifikan 0,199. Hasil dari pada
pengujian ini mendukung hipotesis penelitian atau H3 yaitu variabel
profitabilitas positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Theory Pecking Order yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan,
perusahaan cenderung menggunakan dana internal, sehingga perusahaan
memerlukan utang yang lebih sedikit. Ketidaksesuaian hasil penelitian
dengan teori dapat terjadi karena beberapa alasan. Salah satu
kemungkinan yang dapat terjadi dari hasil penelitian ini karena tingkat
profitabilitas perusahaan yang rendah, sehingga perusahaan
menggunakan utang yang lebih banyak untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal dengan
didasarkan pada kenyataan bahwa semakin tinggi Profitabilitas, terdapat
kecenderungan untuk menggunakan utang, sehingga Struktur Modal
perusahaan akan meningkat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pertiwi dan Darmayanti (2018) menunjukkan variabel
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan
nilai t hitung (-1,181) dan signifikan 0,241.
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan
pada pembahasan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
Struktur Modal Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang terdaftar
di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi (0,025 < 0,05).
2. Struktur Aktiva positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Struktur Modal Perusahaan pada perusahaan Jasa yang terdaftar
di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi (0,633 > 0,05).
3. Profitabilitas positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Struktur Modal Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang terdaftar
di Index Saham Syariah Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi (0,199> 0,05).
57
B. Saran
1. Bagi komisaris perusahaan dalam mengawasi kegiatan dan
operasional perusahaan diharapkan melakukan pengawasan sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan.
2. Bagi manajemen perusahaan dalam menentukan struktur modal
diharapkan mempertimbangkan dengan baik karena struktur modal
merupakan faktor penting dalam menilai suatu perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-
variabel lain yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan yang
dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan.
4. Bagi perusahaan diharapkan konsisten dalam meningkatkan nilai
ukuran perusahaan untuk meningkatkan modal perusahaan.
5. Bagi perusahaan diharapkan meningkatkan nilai struktur aktiva dan
profitabilitas agar dapat berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Andayani et al., (2017).Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Ipo Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pt Garuda Indonesia (Persero) Tbk. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Atmaja dan Lukas Setia., (2002). Manajemen Keuangan. Edisi kedua, Yogyakarta: andi.
Brigham Eugene. F., and Houston Joel f, 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat
Brigham, EF., dan Houston. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Indeks. Jakarta.
Cerdas muda. (2014). Pengertian & proses penawaran umum perdana (InitialPublicOffering/IPO),(https://cerdasmuda.weebly.com/knowledge/pengertian-proses-penawaran-umum-perdana-initial-public-offering-ipo.Diakses 03 April 2020).
Dewi, D. A. I. Y. M., dan Sudiartha, G. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen, 6(4), 2222-2252.
Erol, I. et al., (2019). Pricing of IPOs Under Legally-mandated Concentrated Ownership and Commitment Period: Evidence From a Natural Experiment For REITs in Turkey, University of Massachusetts Dartmount, Carlton Collrgr of Busibess, North Dartmouth, MA 02747, USA.
Fuad, M., dan Wandari, A. (2018).Pengaruh Struktur Modal dan Faktor Eksternal terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk). Jurnal Manajemen dan Keuangan, 7(1), 32-46.
Gombola, M. et al., (2018). Capital Structure Dynamics wiht Restricted Equity Issuance: Evidence From Chinese Pots-IPO Firms, Depertement of Finance, Draxel University USA, Departement of Finance, Rider University USA, Graduate Institute of Management, National Taiwan Normsl University, Taiwan.
Halim. (2007). Seputar Pengetahuan Pengertian dan mempengaruhi Struktur Modal, (https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-mempengaruhi.htmlh, diakses 28 februari 2020).
Kementrian Keuangan Republik Indonesia Bada Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, (2011). Ketentuan umum pengajuan pernyataan pendaftaran.
Lifepal.(2019). Keuantugan dan syarat go public perusahaan (https://lifepal.co.id/blog/perusahaan-go-public/ diakses 03 april 2020)
59
Mamduh, M. H. (2008). “Manajemen Keuangan”. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.
Maryanti, E. (2016). Analisis Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014). Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 143-151.
Pertiwi, N. K. N. I., & Darmayanti, N. P. A. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(6).
Riyanto.(2008). Seputar Pengetahuan Pengertian Komponen Struktur Modal.(https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-mempengaruhi.htmlh diakses 28 Februari 2020)
Sartono, A. R. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yokyakarta : BPFE
Sugiono, (2012).Metodologi Penelitian Pendidikan (mixced Methods). Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono, (2013).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.
Suharli dan Michell. (2006). Studi Empiris Terhadap Faktor-faktor yang Memengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Maksi. Vol. 6 No. 1
Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0.Jakarta: Prestasi Pusaka
Sunariyah, (2010). Pengantar pengetahuan pasar modal. Edisi ke-6. Yokyakarta. UPP-AMP YKPN
Syamsuddin, Lukman. (2009). Manajemen Keuanagn Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : Rajawali Pers
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.
Yogyakarta: KANISIUS.
Widarjono, A. (2010). Analisis Statistik Multivariat Terapan. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Widayanti et al., (2016).Pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan pajak terhadap struktur modal pada sektor pariwisata. E-Jurnal Manajemen, 5(6).
60
Wirajunayasa, P. A. A., dan Putri, I. A. D. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Initial Public Offerings. E-Jurnal Akuntansi, 1916-1942.
Wirawan, P. A. (2017). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 9(1),
1-11.
61
LAMPIRAN
62
LAMPIRAN 1
Daftar Populasi Perusahaan Jasa yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2017-2019
No Kode Saham Nama Perusahaan Tanggal IPO
1. PORT PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk
16 Mar 2017
2. TGRA PT Terregra Asia Energy Tbk 16 Mei 2017
3. TOPS PT Totalindo Eka Persada Tbk
16 Juni 2017
4. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk 21 Juni 2017
5. PPRE PT PP Presisi Tbk 24 Nov 2017
6. WEGE PT Wijaya Karya Bagunan Gedung Tbk
30 Nov 2017
7. PSSI PT Pelita Samudera Shipping Tbk
05 Des 2017
8. JMAS Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.
18 Des 2017
63
LAMPIRAN 2
Data Variabel Penelitian Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Struktur Modal
Keterangan Ukuran
Perusahaan Struktur Aktiva Profitabilitas
Struktur Modal
1 PORT 2017 28,26830986 0,681278835 0,029510808 0,987223576
2018 28,35856972 0,629599517 -0,000044940 1,214901041
2019 28,43018145 0,596097987 -8,795410503 1,173122986
2 TGRA 2017 26,69050429 0,778316506 0,001777891 0,08458596
2018 26,87774594 0,819721678 0,006546536 0,299429524
2019 27,05126869 0,925872755 -0,000025502 0,586935824
3 TOPS 2017 28,96022647 0,224662259 0,154135762 1,81997791
2018 28,84729377 0,247951008 0,022427315 1,464759469
2019 28,64285218 0,308185425 -0,016323964 1,326765928
4 ARMY 2017 27,90799646 0,267602817 0,026114675 1,165502299
2018 27,56080151 0,083000543 0,084379619 1,389467583
2019 28,18721614 0,716591919 0,067260763 4,991064871
5 PPRE 2017 29,26515164 0,480780488 0,744262295 1,100409836
2018 29,46456212 0,501438619 1,075811001 1,205571227
2019 29,68000345 0,414690722 1,218532574 1,454142948
6 WEGE 2017 29,15859800 0,094855654 0,171213001 1,673244341
2018 29,40427711 0,104414261 0,207865169 1,757022472
2019 29,45508642 0,179118929 0,185441236 1,519723465
7 PSII 2017 21,06327766 0,726173521 0,064048911 0,664307199
2018 21,14170442 0,730390955 0,195354867 0,535096402
2019 21,40441442 0,823825585 0,150051376 0,61690548
8 JMAS 2017 25,83686077 0,004967913 0,72909594 0,383249832
2018 25,91072985 0,009932184 0,004892706 0,573944567
2019 26,01169447 0,007847217 0,010994037 0,857552464
64
LAMPIRAN 3
Regression
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,519a ,269 ,160 ,71738
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
STRUKTUR AKTIVA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,796 3 1,265 2,459 ,093b
Residual 10,293 20 ,515
Total 14,089 23
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA
65
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig B Std. Error Beta
1 (Constant) -11,362 4,764 -2,385 ,027
UKURAN
PERUSAHAAN 3,514 1,447 ,466 2,429 ,025
STRUKTUR AKTIVA ,049 ,100 ,095 ,485 ,633
PROFITABILITAS ,063 ,047 ,260 1,330 ,199
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1,641a
a. Predictors: (Constant),
PROFITABILITAS,
UKURAN PERUSAHAAN,
STRUKTUR AKTIVA
b. Dependent Variable:
STRUKTUR MODAL
66
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 UKURAN PERUSAHAAN ,994 1,006
STRUKTUR AKTIVA ,950 1,052
PROFITABILITAS ,953 1,049
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
Charts
67
68
69