137
PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH SKRIPSi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikollogi Oleh KHOLILUR ROKHMAN hilerima 104070002267 : ·ri'.il··::::rPi···:::::}r;·@· 0 "' I gl. : ..... .. tT"'"k; ........ ln-!.Q. ... )' ( No. Induk : .O .. LD.:::::-. .. (2.::::.1.'l.,(j;),'o klasifikasi : ............................................. . FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

PENGARUH WUDU

DALAM MEREDUKSI MARAH

SKRIPSi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikollogi

Oleh

KHOLILUR ROKHMAN hilerima -~~ ~--"' 104070002267 i1~d : ·ri'.il··::::rPi···:::::}r;·@·0

"'

I gl. : ..... ~,1 .. tT"'"k; ........ ln-!.Q. ... )' ( No. Induk : .O .. LD.:::::-. .. (2.::::.1.'l.,(j;),'o klasifikasi : ............................................. .

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDA YATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Page 2: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Pembimbing I

PENGARUH WUDU

DALAM MEREDUKSI MARAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikologi

Oleh

KHOULUR ROKHMAN NIM. 104070002267

Di bawah Bimbingan,

[- PERPUSTAf<AAN UTA

~N SYAlifO JAKART~A

Pernbimbing II

Yunita Faela Nisa, M.Psi NIP. 150 368 748

p{,I, S.P•I, M.SI NIP. 150 389 379

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 3: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH WUDU DALA/\11 MEREDUKSI MARAH

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal ti Desember 2008. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Psikologi.

Jakarta, 5 Desember 2008

Sidang Munaqasyah

gkap Anggota,

Ora. Nett artati M.Si NIP. 150 2·. 9'315

Pembimbing I

~ Y"n::t.,, Ni,., M.P•i NIP. 150 368 748

Penguji I

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag NIP. 150 238 344

Sekretaris Merangkap Anggota

M. Si

Pembimbing I/

gSi NIP. 150 389 379

Penguji II

Yunita Faela Nisa, M.Psi NIP. 150 368 748

Page 4: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

LEMBAR PENYATAAN

Dengan ini saya :

Nam a NIM Tempat/Tgl Lahir AlamatAsal

: KHOLILUR ROKHMAN : I 04070002267 : Pasuruan, 07 September 1984 : JI. Hangtuah No. 81 Rt/w 04/04 Gadingrejo Pasuruan Jawa Timur (Hp. 021-91452066).

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul: "Pengaruh Wudu

dalam Mereduksi Marah" adalah benar-benar karya asli saya dan bukanjiplakan,

kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabila di kemudian hari tidak

benar, saya bersedia menerima sanksi akadernis yang berlaku di Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pisangan, 2 Desember 2008

c~, KHOLILUR ROKHMAN Penulis

Page 5: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan Buat A.ba

Madiyani lskandar (aim.) dan lbuku Syuaibah

Syihab, yang telah membesarkan dan

mendidikku, buat saudara-saudarc:iku tercinta

"Mas Syarif, Mbak Mia, Kak Arifin, Neng Ummu,

Dik Shohib, Dik Fatir, ponakanku VE=la serta

keluarga besar yang kusayangi. D1an tak

terlupa buat orang yang akan menjadi

pendampingku dalam masa bahagia dan sulit.

Page 6: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

MOTTO

-Freedom from the self-

"Orang-orang yang beriman jauh lebih kcikoh cintanya kepada Allah."

Tidak ada manusia yang berfikir jernih,

ketika genggaman tangan dikepalkan

(George Jean Nathan)

{QS. 2:165}

Apapun yang m.embuat orang menjadi lupa kepada hakikat persahabatan,

maka ia akan lupa pula pada dirinya sendiri

(Kholil Eren Masyah)

Ya Tuhan, Engkau menjadi tujuanku dan akan kuraih rida-Mu (puji-puji seorang pencari tuhan)

la yang bijak akan merasa malu,

jika kata-katanya lebih baik daripada tindakannya.

(Kung Fu-Tze)

Page 7: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

(A) Fakultas Psikologi (B) Desember 2008 (C) Kholilur Rokhman

ABSTRAK

(D) Pengaruh Wudu dalam Mereduksi Marah (E) 118 halaman (termasuk lampiran) (F) Terapi wudu merupakan sebuah terapi yang mengoptimalkan aspek

kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu. Wudu harus dilakukan subjek dengan diawali dari niat, lalu membasuh wajah 3 kali, lalu membasuh kedua tangan hingga siku-siku 3 kali, lalu mengusap sebagian kepala 3 kali, lalu mengusap kedua telinga 3 kali, lalu rnernbasuh kedua kaki hingga rnata kaki 3 kali.

Jen is penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneJitian eksperimen dengan desain A-B-A yang dilengkapi dengan data lrnalitatif. Hasil penelitian eksperimen akan disajikan dalam bentuk analisis grafik dan uji hipotesis dengan menggunakan statistik nonparametrik. Sedangkan untuk hasil penelitian kualitatifyaitu berupa ungkapan-ungkapan yang dirasakan subjek yang diperoleh rnelalui wawancara baik ungkapan sebelurn dilakukan perlakukan wudu ataupun sesudah diberi perlakuan.

Partisipan dalam pcnelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut organisasi kampus antara semester 3 hingga 5. Partisipan yang dipilih adalah 3 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. lnstrurnen pengumpulan data adalah tensi meter & stetoskop dan pedoman wawancara. Analisis data di!akukan dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik nonparametrik wilcoxon dengan menggunakan program SPSS 13.0.

Hasil yang diperoleh dari analisis grafik rnenunjukkan perbedaan antara tahap baseline dan intervensi. Pada pengukuran tekanan darah I dari 3 partisipan menunjukkan basil yang sesuai dengan hipotesis penelitian. Pada pengukuran denyut nadi seluruh partisipan (N=3) menunjukkan basil yang sesuai dengan hipotesis penelitian. Sedangkan pada pengukuran pernapasan, l dari 3 pmtisipan menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesis penelitian. Pada pengujian statistik diperoleh koefisien tekanan darah sebesar -1.000 dengan angka signifikansi .317 (sig > 0,05). Denyut nadi sebesar -1.604 clengan angka signifikansi .109 (sig > 0,05). Sedangkan koefisien pernapasan sebesar -.816 dengan angka signifikansi .414 (sig > 0,05). Maka dapat disimpulkan dari ketiga pengukuran tersebut HO diterirna. Hal ini berarti bahwa pengukuran tekanan darah, frekuensi denyut nadi, dan pernapasan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelurn dan sesudah diberikan perlakuan wudu.

Page 8: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa wudu memiliki daya dan kekuatan untuk meredakan marah, terbukti dengan pernyataan dan pengakuan ketiga subj ek yang merasa rileks, lega, dan tenang setelah melakukan wudu. Saran yang diajukan berdasa.rkan basil penelitian ini, di antaranya yaitu melakukan ekspe.rimen dengan menggunakan kelompok kontrol (N-besar) dan melakukan replikasi penelitian ini, bila menggunakan N-kecil.

(G) Bahan Bacaan: 47 (1981-2008)

Page 9: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

(A) Psychology Faculty (B) December 2008 (C) Kholilur Rokhman

ABSTRACTS

(D) The Influence of Wudu In Reducing Anger (E) 118 pages (include attachment) (F) Therapy of wudu represents an optimal therapy of wudu perfection, calmness,

water used, and some wudu prayers. Wudu must be done by subject stmi with intention, after that 3 times washing the face, 3 times washing both hand up the elbow, 3 times pass the hand gently over head, 3 times stroking both ear, then 3 times washing both feet until ankle. This research is using experimental metode with A-B-A design and qualitative -quantitative approach. The result of quantitative data will be displayed in a graphical analisys form and hypothesis test is using a nonparametrical statistic. Mean while, the qualitative result is some desciption about how the subject feels, which is taken from the interview before and after the treatmen ofwudu.

The paiiicipants in this research are the students of UIN SyarifHidayatullah Jakarta, Psychology faculty who are joining the campus organization in between 3rd - 5th semesters. The chosen participants are 3 people, using the purposive sampling technique. Data collector instrument are a tension meter, stethoscope, and interview guidance. The analysis is using graphical and description analysis ofa non parametrical statistical with SPSS 13.0 program.

Result nbtained from graph analysis to show difference between phases baseline (low) and intervention (high) ma,ching with purpose of research. Mean while the statistical test showed blood pressure coefisient 1.000 with the significancy of 317 (sig > 0,05). The heart rate is -1.604 with the level of significance is .109 (sig > 0,05). Its also shown the respiratory coefficient is -.816 with the level of significance .414 (sig. > 0,05). Hence inferential from third of the measurement HO is received. This thing means that measurement of blood pressure, heart rate frequency, and respiration doesn't show difforence significant between before and after given treatment wudu. Thereby, can be taken conclusion that wudu doesn't have influence significant in reducing angry. From result of interview it is concluded that wudu has energy and strength to assuage fulminating, proven by third statement and confession of subject feeling relax, easy, and having taken steps peace wudu. Suggestion submitted based on result of this research, among others is using group of control (Large-N) and replication of this research, if using Small-N.

(G) Reading lists: 47 ( 1981-2008)

Page 10: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

KATA PENGANTAR

Bismi/lahirrahmanirrahim Assalamua/aikum Wr. Wb.

Puji syukur yang mendalam penulis ucapkan kepada Ilahi Rabbi, Tuhan segala alam yang selalu melimpahkan kasih sayang dan nikmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat dan salam selalu tercurahkan buat Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa umat manusia menuju alam penuh ilmu pengetahuan dan penelitian.

Berangkat dari sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Abu Dawud mengenai anjuran kepada umat Islam supaya melakukan wudu ketika dalam keadaan marah. Maka dari itulah penulis mencoba melakukan penelitian dengan desain eksperimen untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengaruh wudu dalam mengurangi rasa marah.

Kemudian, penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat selesai. Oleh karena :,tu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak ternilai kepacla :

I. !bu Dra. Hj. Netty Hartati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi. Dan para pegawai Fakultas Psikologi.

2. Ibu Dra. I-Ij. Zahrotun Nihayah, M.Si, Bapak Abdurrahman Saleh, M.Si dan 13apak 13ambang Suryadi, M.Pd (pembimbing akademik) selaku pembantu Dekan yang turut berperan membuat karya tulis ini menjadi baik.

3. Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi, Psi selaku pembimbing I yang menerima penulis dengan lapang, ketika penulis membutuhkan bimbingan dan bantuan. Semoga Allah rnembalas semua kebaikan !bu dan memudahkan segala urusan !bu.

4. Bpk. Gazi Shaloom, M.Si selaku pembimbing II yang membantu penulis menyelesaikan karya tulis ini dengan semangat, sehingga karya tulis ini dapat terwujud. Semoga bapak selalu dilimpahkan kesuksesesan dan derajat yang tinggi. Amin.

5. Kepada Abaku KH. Madiyani Iskandar (aim.) dan My Mom Syuaibah Syihab tersayang yang selalu memberikan sentuhan kasih sayang, perhatian, nasehat dengan penuh keikhlasan dalam menghadapi penulis karena mereka menjadi sumber inspirasi bagi penulis. Semoga Allah selalu memberikan rahmat, maunah, rida, rezeki dan kesehatan serta mengampuni segala dosa mereka berdua. Kecintaan mereka pada penulis meleburkan segala hiruk-pikuk dunia.

6. Kepada saudaraku yang tercinta Mas SyarifHidayatullah, M.Hum, Mbak Hilmiah, S.Si, Kak Arifin, S.Hi, Neng Ummu Salamah, Dik Shohibul H1tjjah, Dik Fatira Nadya Makkah, dan sepupuku Miera Alfaicla Villa (Vela) yang selalu

Page 11: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

menyemangati penulis serta penampung segala keluhan dan cerita penulis, semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.

7. Bapak dan Ibu dosen yang sudah mengajarkan ilmunya kepadaku, kalianlah yang memberikan gambaran warna pada setiap pemikiran dan tindakanku.

8. Sahabatku (Jazim, Agha, Ical, Vina, Izonk, Anis, Ochie, QQ, Hilmi, Lyna, Tri Agustin, de-el-el yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu) yang menjadi teman diskusi penulis sehingga turut membantu proses penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2004 (Ega, Bety, Sai, Nadya, Ijonk, Kresno, Ummil, Ilea, Adist, Dewiningsih, Dewiyanti, Echa, Cia, Adisty, Sabhie, Ferti Sherina, Anggie, Bergas, Abda Alif, Fitri 0, Iqoh, Ratih, Rini, Bayu, Irfan, Darma, Rani, Niken, dll, yang tidak bisa di absen satu persatu). Bafadi (Mas Agus, Rifai, Jarwo, Adi, dan Fadil). Ikatan Mahasiswa Pasuruan di Jakarta (IMPARTA), (Ria, Luluk, Yazid, lit, dan Hani) dan PK.BP (Paguyuban Keluarga Besar Pasuruan di DK! dan Sekitarnya), (Pak Edi, Pak Yongki, Cak Udin). Teman-teman BEM dan TC (Boby, !fa, Hana, Danu, lsmu, Dyah Rabiah dan teman-teman angkatan 2004) yang telah memberikan kebersamaan dan hari-hari indah di organisasi, sehingga banyak ha! yang kita peroleh disana, semoga silaturrahmi kita tetap te1jaga. Teman-Teman EP (Enrichment Program), (Kak Rena, Kak Melok, Kak Eci, Kak Hudan, Kak Adi, Kak Elyana, Dyah, Triani, dan yang lain). Teman-Teman team Talkshow Indigo; Mutie, Nisa, !fa, I-Iamda, Tia dan team yang lain yang tidak disebut namanya satu persatu). Teruntuk adik-adik kelasku, khususnya, Nobel, Desi Pusrikasari, dan Tri I-Iaryono yang telah membantu menjadi sampel dalam penelitian ini, tanpa kalian mungkin skripsi ini tertunda. Terima kasih dan salam sukses buat kalian. Studia Press & Psikologi Kita (Pak Abu, Cak Yudi, Kak Fitri, Riri, dan Dwi) yang memberikan kebaikan buat penulis. Raudhah Community (Kak Rina, Kak Odie, Kak Alya, Kiki, Nia, dan Ai). Tempat berteduh yang nyaman, bagi hati yang sedang kosong. Rental Alicia Komputer (Cak Opik, Cak Habib, Mas Mu, Kaif, Safi'i, Kanjenge, ell!) tempat berbagi menghibur cliri dari rasa jauhnya daerah kita.

Banyak ha! yang penulis dapatkan dari sebuah karya tulis ini, tidak hanya sebuah hasil karya, juga pengalaman hidup yang beragam yang melatih penulis untuk menjadi lebih memahami, tahu, mengerti, cinta, ikhlas, sabar, baik dan dewasa dalam menjalani hidup. Penulis menyadari sekali penulisan ini tidak terlepas clari keterbatasan. Oleh karena itu kritik saran sangat diharapkan demi kematangan karya ini. Semoga penulisan ini menjadi karya terbaik yang dapat mernberikan rnanfaat bagi yang membacanya. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pisangan, 2 Desember 2008

Penulis,

Page 12: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

.JUDUL

PERSETU.JUAN

PENGESAHAN

PERNYATAAN

PERSEMBAHAN

MOTTO

ABSTRAK

ABSTRACTS

KATAPENGANTAR

DAFTAR ISi

DAJITAR TABEL

DAJITAR GAMBAR

DAJITAR LAMPIRAN

Bab I PENDAHULUAN

DAFTARISI

1.1. Latar Belakang Penelitian ............................................ .

Ii

Iii

Iv

v Vi

Viii

x Xii

Vv

Xvi

Xvii

1-11

1.2. ldentifikasi Masalah.. .... .. .... .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. 9

1.3. Pembatasan Masalah... ... . . . . . . .. . .. . . . . . .. . . . ..... . . . . . . . . . . . ...... 10

1.4. Rumusan Masalah . . .. .. .. .. .. .. . . .. .. . .. . . . . .. .. . . .. . . .. . .. . . . .. ..... 10

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian . . . .. . . . . .. . . . .. .. . . . . .. . . . . . . . . ..... 11

1.5.1. Tujuan penelitian.......................................................... 11

1.5.2. Manfaat penelitian........................................................ 11

1.6. Sistematika Penulisan . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. . .. . . . . . . . .. . . .... ... 11

Bab 2 KA.TIAN PUST AKA......................................................................... 13-34

2.1. Mara11 ...................................................................... ,................. 13

2.1.1. Pengertian Marah ...................................................... . 13

2.1.2. Respon dan Proses Marah .......................................... . 15

2.1.2.L ResponMarah........................................... 15

Page 13: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

2.1.2.2. Proses Marah ................................. . 16

2.1.3. Jenis-Jenis dan Tingkatan Marah ................................ 17

2.1.4. Ciri-Ciri Marah .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. ........... .................. 20

2.1.5. Faktor-Faktor Marah ..... ... ... . . .. ................................ 26

2.1.6. Perubahan-Perubahan Saat Marah ............ .................. 29

2.1.7. Dampak Marah . . . . . . .. . . . . . . . . ....................................... 29

2.1. 7 .1. Pendekatan Islam .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. ........ 29

2.1. 7 .1. Pendekatan Psikologi ........................... .

2.1.8. Terapi Marah ......................................................... .

2.1.8.1. Terapi Psikologi ................................. ..

2.1.8.2. Terapi Islam ....................................... .

2.2. Wudu ....................................................................................... .

2.2.1. Pengertian Wudu ....................................................... .

2.2.2. Cara Wuclu ............................................................... ..

2.2.3. Hikmah Wudu ............................................... .

2.2.4. Terapi Wudu .................................................. .

2.3. Kerangka Berpikir. .................................................................. .

2.4. Hipotesis ................................................................................... .

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................... ..

3 .1. Jenis Penelitian ......................................................................... .

3 .1.1. Pendekatan Penelitian ................................................. .

3 .1.2. Rancangan Penelitian ................................................. .

3.2. Variabel Penelitian ................................................................... .

3.2.1. Definisi Konseptual Variabel Penelitian .................... .

3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................... .

3.2.3. Cara Pengukuran Variabel Terikat ............................. .

3.2.4. Variabel Sekuncler dan Teknik Kontrol. .................... ..

3.2.4. Valiclitas Peenelitian ................................................ ..

31

34

34

34

36-50

36

38

39

40

48

50

51-68

51

51

51

54

54

55

56

58

60

Page 14: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

3.3. Partisipan Penelitian ............................................................... 61

3.3.1. Partisipan Penelitian ................................................... 61

3.4. Prosedur Penelitian.................................................................. 62

3.4.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................. 62

3.4.2. Instrumen Penelitian ..................................................... 66

3.5. Metode Pengumpulan Data..................................................... 67

3.5.1. Telmik Pengumpulan Data............................................ 67

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data....................................... 68

3.6. Teknik Analisis Data............................................................... 68

Bab 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA......................................... 70-98

4.1. Gambaran Umum Responden................................................... 70

4.2. Presentasi dan Analisis Data................................................... 71

4.2.1. Analisis Grafilc ............................................................ 71

4.2.2. Analisis Uji Statistik Non-parametrik ....................... .

4.2.2.1. Pengukuran Tekanan Darah ......................... .

4.2.2.2. Pengukuran Denyut Nacli ............................. ..

4.2.2.3. Pengukuran Pernapasa.t1 ................................ .

4.2.2.4. Uji Hipotesis ................................................. .

75

75

77

78

79

4.2.3. Analisis Wawancara dan Observasi Subjek ............... 81

4.2.4. Hasil Analisis Kuantitatif dan Kualitatif .................... 98

Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ...................................... .

5.1. Kesimpulan ............................................................................... .

5.2. Diskusi ...................................................................................... ..

5.3. Saran .......................................................................................... .

DAFT AR PUST AKA

DAFT AR LAMPI RAN

101 -104

IOI

102

106

108-111

112-117

Page 15: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Tabel 2.1.

Tabel 2.2.

Tabel 2.3.

Tabel 2.4.

Tabel3.I.

Tabel 3.2.

Tabel 3.3.

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5.

Tabel 4.6.

Tabel 4.7.

Tabel 4.8.

Tabel 4.9.

Tabel 4.10.

Tabel 4.11.

Tabel 4.12.

Tabel 4.13.

Tabel 4.14.

DAFTAR TABEL

Rentang Respon Kemarahan

Konsep Marah

Tabel Ciri-Ciri Marah

Bagan Kerangka Berfikir Pengamh Wudu dalam Mereduksi Marah

MetodeABA

Klasifikasi Tekanan Darah pada Dewasa

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Keterangan Identitas Subjek

Hasil Tekanan Darah A-B-A

Hasil Denyut Nadi A-B-A

Hasil Pernapasan A-B-A

Tekanan Darah

Peringkat. Tekanan Darah

DenyutNadi

Peringkat Denyut Nadi

Pernapasan

Peringkat Pernapasan

Uji Statistik Tekanan Darah

Uji Statistik Denyut Nadi

Uji Statistik Pernapasan

Perilaku Pada Saat Penelitian

Page 16: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Grafilc 4.1.

Grafik 4.2.

Grafik 4.3.

DAFTAR GRAFIK

Tekanan Darah A-B-A

Denyut Nadi A-B-A

Pernapasan A-B-A

Page 17: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Grafik 4.1.

Grafik 4.2.

Grafik 4.3.

DAFT AR GRAFII(

Tekanan Darah A-B-A

Denyut Nadi A-B-A

Pernapasan A-B-A

Page 18: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

DAFTAR LAMPIRAN

Inform Consent

Identitas Diri

Lembar Observasi

Pedoman wawancara

Laporan Pengukuran Tekanan Darah

Laporan Pengukuran Denyut Nadi

Laporan Pengukuran Pernapasan

Lembar Observasi dan Catatan Subjek

Page 19: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

BABl

PENDAHULUAN'

1.1 Latar Belakang Penelitian

Marah adalah bagian dari emosi. Sudah lama dikenal bahwa ernosi merupakan salah

satu aspek yang berpengaruh besar terhadap sikap manusia. Emosi erat sekal i kaitan­

nya dengan pola berpikir kita terhadap stimulus yang cliterima. Menurut Du Preez

(dalam Martin, 2003). emosi aclalah hasil reaksi kognitifterhaclap situasi spesifik.

Teori emosi pertarna kali dipopulerkan oleh Wiliarn James dan Carl Lange di tahun

1980. Menurutnya emosi te1jadi karena reaksi fisik. Misalnya kita. sedih karena

rnenangis, kita takut karena badan kita gemetar, clan kita marah karena syaraf

rnenjadi tegang. Kemudian muncul teori baru yang disampaikan oleh Walter Cannon

clan Philip Bard. Menurut mereka teori terdahulu memiliki kelemahan dan ia

memberikan pengertian emosi yaitu suatu stimulus yang akan mengaktifkan

Thalamus untuk membuat reaksi pada perubahan tubuh. Aki bat dari reaksi Thalamus·

inilah te1jadi perubahan fisik sekaligus perubahan emosi. Mereka juga memaparkan

bahwa emosi manusia terkait dengan aspek pembelajaran (pengalaman sosial

budaya) (Martin, 2003:99).

Page 20: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

2

Emosi tidak digolongkan pada kutub positif dan negati1: melainkan menyenangkan

dan tidak menyenangkan, sebagaimana diungkapkan oleh Wund yang membagi

emosi menjadi 3 pasang kutub; yaitu senang-tak senang, tegang-tak tegang, dan

semangat-tenang. Hal ini memberikan sebuah pemahaman supaya kita tidak menolak

emosi yang kita anggap negatifyang sebenarnya penting bagi keseimbangan

(homeostatis) bagi tubuh dan mental. Contoh, Tino diajari bapaknya dengan kalimat

"Anak laki-laki tak boleh menangis", namun kenyataannya, penolakan emosi sedih

pada Tino justru menyebabkan gangguan mental (Martin, 2003:103). Sedangkan J.B.

Watson membagi ernosi dasar menjadi 3, yaitu; takut yang berkembang menjacli

cemas, kemarahan menjadi marah, clan cinta menjadi simpati (Hartati dkk, 2004).

Contoh; takut akan dipecat, padahal belum terjadi, kemudian timbul rasa cemas.

Emosi pada prinsipnya adalah kondisi yang netral. Emosi barn menjadi negatif atau

positiftergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Misalnya, marah yang selama ini

kita anggap sebagai emosi negatit; sebenamya bisa juga berpengaruh sebagai emosi

positif (Martin, 2003: I 03 ).

Marah bisa timbul dari rnana saja, seperti melakukan sesuatu yang tidak kunjung

selesai, tekanan dari bos, tidak dapat menerima kenyataan, menunggu orang, ke1ja

anak buah yang kurang cepat, tetangga mengeraskan suara radio, hujan belum turun,

dan saat hujan turun pun juga tetap marah, karena jalanjadi banjir. Penyebab marah

bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana hingga yang serius. Bahkan

Page 21: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

akhir-akhir ini, kita sering kali mendengar berita dari televisi tentang bentuk-bentuk

kemarahan. Contoh, Tragedi Monas yaitu kemarahan anggota FPI (Front Pembela

Islam) dengan menyerang anggota AKKBB hingga Iuka-Iuka. Kemarahan

mahasiswa menolak kenaikan harga BBM. Kemarahan warga Siring Porong

Sidomjo pada PT. LAPINDO Brantas.

Setiap orang pasti pernah mengalami marah. Pada kondisi tertentu seseorang boleh

marah, namun disarankan tidak berlebihan (Daradjat, 2001 ). Marah merupakan

kondisi ketika orang kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri. Pada saat marah,

seseorang akan mengalami ketidakseimbangan pikiran berupa hilangnya

kemampuan untuk berpikir sehat. Sepe11i yang diungkapkan Imam Ja'far Ash­

Shadiq, ''Marah membinasakan hati dan kebijaksanaan, siapa saja yang tidak dapat

menguasainya, maka ia tidak akan dapat mengendalikan pikirannya" (dalam

Mulyono, 2005:4).

Kadang, marah lebih diperbolehkan daripada takut. Ini terbukti dari penelilian

Jennifer Lerner, Psikolog dari Universitas Carnegie-Mellon mengenai perbedaan

efek yang ditimbulkan dari reaksi marah atau takut pada situasi yang penuh sires

pada tahun 2005 (Llyod, 2008). Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang

marah menunjukkan sense of control (merasa dapat mengontrol situasi) dan

optimisme, sementara ha! yang sama tidak terlihat pada subjek yang merasa takut.

3

Page 22: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Dalam kondisi marah seseorang dapat melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya.

Marah juga tidak baik secara fisik, psikis, sosial, dan keberagamaan. Dampak marah

mengakibatkan fisik mengalami hipertensi, depresi, maag, gangguan fungsi jantung,

insomnia, kelelahan, bahkan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian

secara mendadak. Sedangkan pada psikis mengakibatkan perasaan takut, sedih,

sulit berpikir sehat dan rasa bersalah. Adapun dampak sosial mengakibatkan

renggangnya atau putusnya hubungan dengan seseorang (Purwanto & Mulyono,

2006).

Marah merupakan tindakan yang sifatnya cenderung merusak. Maka dari itu,

diperlukan sebuah solusi untuk mengendalikan marah dengan mereduksi marah

tersebut. Dalam mereduksi marah setiap orang harus memberikan kesadaran pada

dirinya sendiri bahwa kemarahan tidak akan pernah mencapai suatu tujuan apapun.

McKay dan Dinkmeyer (2002) menyarankar1 pada orang yang sedang marah untuk

mengelola kemarahan dengan berpikir jernih. Sedangkan Maltz dan Dyer (l 977) pun

memberi saran supaya seseorang dapat mengendalikan dirinya dari emosi marah.

Selain terapi mengendalikan marah yang diungkapkan para ahli di atas. Perlu juga

diketahui dan diteliti tentang pengaruh wudu untuk meredakan marah sebagaimana

hadis Nabi Muhammad SAW bahwa marah itu bersumber dari setan. dan setan

tercipta dari unsur api. Bila ingin meredakan marah maka dianjurkan untuk

4

Page 23: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

5

melakukan wudu sebagaimana hadis yang yang diriwayatkan Abu Dawud (Dawud,

1998: hadis no. 4152) berikut:

Diceritakan dari kakekku Athiyah, ia berkata bahwa Rasul/ah SAW bersabda,

"1\1arah itu sebagian perilaku setan dan setan itu lercipla dari api. Api akan

padam dengan air, bi la kalian marah maka benvudulah!"

Wudu dapat disebut sebagai terapi air, sebab pelaksanaan wudu unsur yang paling

utama adalah air. Hydrotherapy adalah penggunaan air yang digunakan untuk

perawatan dari berbagi penyakit (Red. Holisticonline.corn). Dalarn karnus lengkap

Psikologi yang ditulis oleh Chaplin (2002:232) disebutkan bahwa terapi air atau

hydrotherapy adalah perlakuan pengobatan dengan bantuan kornpres-kompres air,

mandi dan botol-botol berisi air panas.

Wudu adalah bagian kegiatan muslim yang dilakukan sebelurn melaksanakan salat

dan ibadah-ibadah Jain yang menjadikan wudu sebagai syaratnya dengan membasuh

dan mengusap air ke bagian utama anggota tubuh yaitu, wajah, tangan, sebagian

kepala, dan kaki. Selain yang utama, ada yang harus cliperhatikan pengoptimalannya

Page 24: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

yaitu menyela-nyela jari, berkumur, memasukkan air ke dalam hidung dan

mengeluarkannya kembali dan mengurut.

Hasanuddin dalam tesis yang sudah diterbitkan oleh penerbit Qultummedia berjudul

Mukj izat Wudu memaparkan bahwa anggota badan yang terkena air wudu terdapat

ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor memiliki stimulus berupa usapan,

tekanan dan basuhan. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridien ke sel,

jaringan, organ, dan sistem organ bersi fat terapetik. Mengapa? Sebab sistem regnlasi

yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja membnat homeostatis (keseirnbangan) tubuh

(Hasanuddin, 2007:3).

Dalam dunia pengobatan, air menjadi salah satu substansi yang sangat penting, baik

sebagai media perantara pelarut obat-obatan maupun langsung sebagai media

pengobatan. Contoh untuk rnencegah te1jadinya radangipenyakit kulit (dermatitis)

yaitu dengan teraturnya frekuensi mandi. Kernudian sebagai upaya penyembuhan

bagi penderita demam tinggi dengan cara mengompres atau mengusap tubuh dengan

air dingin (Hasanuddin, 2007:64).

Wudu bisa menjadi sarana cooling down (menurunkan temperatur) dalam setiap

jangka waktu aktivitas yang memunculkan eskalasi stres. Karena air itu bersifat

penetralisir/penyeimbang, baik fisik maupun jiwa yang sedang 1rn:muncak karena

aktivitas dan ketegangan (Hasanuddin, 2007:69). Hal senada juga diungkapkan oleh

Haryanto (2003: l 06).

6

Page 25: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

7

Lebih lanjut, Hasanuddin (2007: 154) menjelaskan hikmah wudu bagi kesucian baik

jasmani maupun rohani sangatlah tinggi. Cara wudu selain secara konkrit berfungsi

membersihkan kesehatan jasmani, juga dijadikan sebagai simbol pertaubatan untuk

membersihkan diri dari dosa guna kesucian dan kesehatan rohani yang nantinya akan

terbentuk dan terbangun kecerdasan sipiritual (Spiritual Quotioent), kecerdasan

emosional (Emotional Quotient) dan kecerdasan intelektual (Intellectual Quotient).

Seseorang yang telah berwudu, secara lahiriah ia telah membersihkan badan dari

kotoran lahir. khususnya anggota bagian wudu. Sedangkan pada bakikatnya ia telah

membersihkan rohani dari kotoran batin berupa dosa-dosa. Pembersihan itu

tercermin dari doa seusai wudu, yaitu pennohonan untuk dijadikan kelompok orang

yang bertaubat dan orang yang suci (Hasanuddin, 2007: 151). Selain itu, wudu juga

menjadi terapi penyembuhan seseorang untuk menghilangkan kebiasaan

mengkonsumsi narkoba sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pesantren lnabah

dan lnterzone Treatment Center (ITC) Bogor.

Wudu tidak terlepas dari membacakan doa-doa. Doa dipa11jatkan mengiringi kegiatan

wudu hingga wudu selesai dikerjakan. Doa akan memberikan motivasi untuk

melakukan sesuatu dan memberikan ketentraman jiwa seiring dengan kepasrahan dan

keyakinan akan pe1iolongan Allah SWT Doa adalah obat yang mujarab penolak

penyakit serta bencana (Hasanuddin, 2007:141).

Page 26: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

8

Doa yang dipanjatkan mengiringi wudu dapat memberikan sebuah energi positif pada

air untuk membentuk sebuah kristal. Hal ini telah dibuktikan pada penelitian ilmuwan

dari Yokohama, Emoto (2006) bahwa air memiliki rahasia tersendiri. Air mampu

menerima ungkapan manusia baik positif maupun negatif dan kernudian ia

membentuk sebuah kristal, atau bunga yang merekah indah, atau potongan permata

dan sebaliknya. Menurutnya, air dapat merespon beraneka ragam bahasa dunia,

seperti kata thank you (lnggris), duoxie (Cina), merci (Perancis), danke (Jerman),

grazie (!tali), kamusamunida (Korea) (Emoto, 2006: l 5-16).

Dari subtansi air yang membentuk sebuah kristal, maka air memiliki kekuatan yang

mampu memberikan kesehatan pada setiap manusia yang meminum atau

membasuhnya, karena air yang diberikan energi positif berupa doa mampu mengubah

air biasa menjadi air alami yang membentuk sebuah kristal yang cantik bersifat

menyehatkan, sebagaimana penelitian Masaru Emoto yang diungkapkan jelas pada

bukunya The Power of Water.

Dalam penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Wiliam R. Parker dan Elaine St.

John (Martin, 2003: 132-133) mengungkapkan keilrniahan suatu doa yang mampu

menyembuhkan penyakit fisik dan mental dikaitkan dengan proses doa para subjek.

Parker & John melakukan penelitian ini di Universitas Redland dcngan

membandingkan tingkat kesembuhan dan perubahan pada pasien mental yang diobati

dengan cara: I) Psikoterapi; 2) Berdoa biasa secara random; dan 3) terapi doa (Prayer

Page 27: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

9

Therapy). Pengobatan simton-simton dan mental yang berat sepe1ti stres,

ketakutanlphobia, rasa bersalah berkepanjangan, kebencian, dan depresi berat yang

diobati dengan treatment itu menunjukkan berbagai hasil yang berbeda, sebagai

berikut: Group I Teknik Psikoterapi (tingkat kemajuan 65%), Group II Teknik berdoa

biasa secara random (tingkat kemajuan tidak ada kemajuan bera1ti), Group Ill Teknik

Prayer Therapy (Tingkat kemajuan 75%).

Banyak solusi untuk meredakan marah baik dari aspek psikologi atau yang lain. Dari

fenomena di atas penulis merasa tertarik dan ingin mencoba meneliti untuk

mengetahui secara mendalam sebuah cara alternatifyang dianjurkan oleh Rasulullah

SAW supaya kondisi marah dapat direduksi dengan melaksanakan wudu.

1. 2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah

penelitian sebagai berikut:

I. Apakah wudu bisa disebut terapi air?

2. Apakah marah cenderung bersifat negatif?

3. Dapatkah wudu menjadi terapi untuk mereduksi rasa marah?

4. Bagaimana terapi/cara wudu yang dapat mereduksi rasa marah?

5. Sejauh mana pengaruh wudu terhadap perecluksian rasa marah?

Page 28: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

10

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak melebar dan peneliti lebih mudah melaksanakan penelitian ini,

maka dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan sebagai berikut:

I. Terapi wudu. Perintah ini berdasarkan sabda Nabi SAW bila marah dalam

keadaan apapun tidak bisa diredakan, maka gunakanlah wudu sebagai tera­

pinya. Terapi wudu merupakan sebuah terapi yang dibantu dari berbagai

aspek kesempurnaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang di­

panjatkan saat wudu.

2. Marah adalah keadaan emosional yang intensitasnya bervariasi dari iritasi

ringan hingga kemarahan yang intens dan balas dendam. Seperti bentuk emosi

lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis clan biologis. Ketika

marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level

hormon, adrenaline, dan noradrenaline (Spielberger, 2008).

1. 4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada pengaruh yang signifikan wudu terhadap pengendalian marah?

Page 29: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tema di atas, maka dalam penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu;

Untuk mengetahui pengaruh wudu terhadap pengendalian marah

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1 I

I. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan akan menambah khazanah ilmu

psikologi pada umumnya, khususnya mengenai pengaruh wudu dan terhadap

pengendalian marah.

2. Secara praktisnya adalah agar dapat memberikan sebuah informasi mengenai

pengaruh wudu terhadap pengendalian marah dan juga diharapkan dapat

menjadi bahan rujukan dan pembanding untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang relevan.

1.6. Sistematika Penulisan

Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan kaidah American P>ychological As­

sociation (APA) style. Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

Page 30: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Bab 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membaginya ke dalam beberapa bagian, yaitu latar belakang

penelitian, permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA

12

Pada bagian kedua merupakan kajian pustaka dari penulis yang berisi tentang teori­

teori dari penelitian ini, di antaranya yang terdiri dari pengertian wudu dan penjela­

sannya. Se lain itu juga teori tentang marah dan penjelasannya. Dalam kajian pustaka

ini juga ada kemungkinan pengaruh X terhadap Y dan hipotesis.

Bab 3 METODE PENELITIAN

Pad a bagian ini penulis juga membagi ke dalam beberapa bagian, di antaranya pende­

katan penelitian, metode pengurnpulan data, subjek penelitian yang terb8gi menjadi

karakteristik dan jumlah subjek penelitian, banyaknya alat bantu pengurnpulan data,

prosedur pengumpulan data dan terakhir adalah analisis data.

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISJS DA TA

Di bagian ini terdapat gambaran umum responden, presentasi, analisis data, uji in­

strumen penelitian, uji hipotesis serta hasil utama penelitian

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Page 31: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari beberapa bagian yang menjelaskan tentang leori marah, wudu,

kerangka berfikir dan hipotesis.

2.l. Marah

2.1.1. Pengertian Marab

Menurut Spielberger (2008). seorang psikolog spesialis dalam studi tentang

kemarahan, mengatakan :

"Anger is an emotional state Iha! varies in intensify ji-om mild irritation lo in­

/ensefiay and rage. Like olher emotions, anger is accompanied by

physiological and biological ch :mges; when you get ang1y, your hear/ rate

and blood pressure go up, as do the levels ofyour energy hormones,

adrenaline, and noradrenaline. "

Kemarahan adalah keadaan emosional yang intensitasnya bervariasi dari iritasi ringan

hingga kemarahan yang intens dan balas dendam. Seperti bentuk emosi lainnya,

rnarah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah,

denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan Jev,"I hormon,

adrenaline, dan noradrenaline.

Page 32: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Menu rut Davidoff ( 1991 :72), marah adalah suatu emosi yang mempunyai ciri-ciri

aktivitas sistem syaraf simpatetik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang

sangat kuat yang disebabkan adanya kesalahan yang mungkin nyata salah atau

mungkin tidak.

14

Marah adalah suatu emosi yang terentang mulai dari iritabilitas sampai agresivitas

yang dialami oleh semua orang. Biasanya, kemarahan adalah reaksi terhadap stimulus

yang tidak menyenangkan atau mengancam (Widjaya Kusuma dalam Y osep,

2007: 113).

Stuart dan Sundeen ( dalam Y osep, 2007) juga menyatakan bahwa marah adalah

perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan

sebagai ancarnan.

Dalarn A Critical Dictionmy of Poychoanalysis yang disusun oleh Charles Rycrof

(dalam Purwanto & Mulyono, 2006), pengertian marah sebagai emosi dasar yang

dibangkitkan secara khusus oleh frustasi (Primmy emotion, provoked typically by

fi·ustration). Sedangkan pada Dictionary of Behavior Science dengan editor Benjamin

wohnen (Purwanto & Mulyono, 2006), marah dimtkan sebagai suatu reaksi

ernosional kuat yang didatangkan oleh ancarnan, carnpur tangan, :;erangan kata-kata,

penyerangan jelas, atau frustasi dan dicirikan dengan reaksi-reaksi gawat dari sistern

syarafyang bebas dan dengan balasan-balasan serangan yangjelas atau tersembunyi.

Page 33: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

15

Marah adalah reaksi emosional akut yang ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang

merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan,

kekecewaan atau frustasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistcm syaraf otonomik,

khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik; dan secara implisit disebabkan

oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis ataujasmani maupun yang

verbal atau lisan (Chaplin, 2002).

Berdasarkan teori-teori para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa marah

adalah suatu reaksi emosional akut dan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon

terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman yang ditimbu\kan oleh suatu

rangsangan dari luar ataupun dalam dirinya, disertai dengan perasaan tidak suka yang

sangat kuat.

2.1.2. Respon dan Proses Marah

2.1.2.1. Respon Marah

Respon marah sifatnya fluktuatif (naik-turun) dalam rentang adaptif:nwladaptif(me­

nerima dan menolak). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rentang Rcspon Kemarahan

Respon adaptif Respon maladaptif

Pernyataan (assertion) Frustasi Pas if Agresif Ngamuk

Page 34: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

16

a. Pernyataan (assertion) adalah kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyata­

kan atau diungkapkan tanpa menyakiti orang lain akan memberi kelegaan

pada individu dan tidak akan menimbulkan masalah.

b. Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagalnya mencapai tujuan yang ti­

dak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan. Dalam keadaan

ini tidak ditemukan alternatiflain. Selanjutnya seseorang merasa tidak mampu

mengungkapkan perasaan, dan terlihat pasif.

c. Pasifadalah individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya. klien

nampak pemalu, pendiam, sulit diajak bicara, karena rendah diri dan merasa

kurang mampu.

d. Agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan

untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih terkontrol. Perilaku yang

tampak dapat berupa: muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar disertai

kekerasan.

e. Ngamuk adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai

kehilangan kontrol diri, orang lain dan lingkungan.

2.1.2.2. Proses Marab

Stres dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak

menyenangkan dan terancam. Kecemasan dapat menimbulkan kemarahan. Adapun

respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui tiga earn yaitu:;

Page 35: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

17

1. Mengungkapkan secara verbal

2. Menekan; dan

3. Menantang.

Dari tiga cara ini yang pertama adalah konstruktif (membangun) sedangkan dua cara

yang lain adalah destruktif (merusak). Dengan melarikan diri atau menantang akan

menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila cara ini dipakai terus-menerus, maka

kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri atau lingkungan dan akan tampak

sebagai depresi psikomatik atau agresif dan ngamuk (Yosep 2007: 1 14).

2.1.3. Jcnis-Jenis dan Tingkatan Marah

Kemarahan manusia terdiri dari berbagai macam dan tingkatan. Masing-masing

manusia memiliki tingkatan dan perilaku yang berbeda-beda.

Ghazali (dalam Purwanto & Mulyono, 2006) mengungkapkan bahwa kemarahan

manusia itu banyak macamnya, ada yang cepat marah, cepat marah lalu cepat pula

tenangnya, lam bat marah tapi cepat tenangya. Gymnastiar ( dalam Purwanto & Mu­

lyono, 2006) juga menjelaskan lebih lanjut tentang macam-macam marah yang

disebutkan Ghazali. Menurutnyajika ditimbang dari sudut kernarahan, ternyata orang

dapat dikelompokkan dalarn ernpat jenis sebagai berikut:

Page 36: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

18

1. Lambat marah, lambat reda orang yang memiliki tipe ini rnemiliki kesulitan

dalam menjalin kembali hubungan harmonis yang sudah clijalin, hal ini dise­

babkan durasi marah yang terlalu lama.

2. Lambat marah dan cepat redanya

Orang yang memiliki sifat seperti ini sangat sulit tersinggung, meskipun di

depan matanya te~jadi sesuatu yang benar-benar salah. la akan mencari seribu

alasan untuk memaklumi kesalahan orang, memaalkan lalu melupakannya.

3. Cepat marah dan lambat redanya

Tipe sifat seperti ini akan menimbulkan kemarahan yang sangat

berkepanjangan dan membekas.

4. Cepat marah dan cepat redanya

Tipe sifat ini cenderung fluktuatif. la mudah sekali marah dan mudah pula

redanya.

Marah dibagi men.:adi beberapa tingkatan (Hamzah dalam Purwanto & Mulyono,

2006), yaitu:

I. Marah Berlebihan

Suatu kondisi, dimana seseorang didominasi oleh marah yang dapat mem­

buatnya keluar dari sifat rasional dan aturan agama. Terjadinya kondisi

semacam ini karena timbul dari dua faktor, yakni faktor pembawaan dan kebi-

asaan.

Tidak sedikit orang mempunyai kebiasaan pemarah sebagai sifat bawaan,

seakan-akan wajahnya cetminan dari sifat itu. Pembawaan itulah yang dapat

Page 37: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

menyulut panasnya kebiasaan hati, karena sifat marah memang disimbolkan

bersumber dari api, sebagaimana Rasulullah SAW bersabcla, "Marah itu

menyulut api di hali bani Adam. Tidakkah engkau perhatikan ma/anya

memerah dan ural lehernya mengembang. " (HR Tirmidzi).

19

Faktor yang kedua sering diakibatkan oleh lingkungan yang gemar melampi­

askan kemarahannya dan menyebut itu sebagai keberanian dan kejantanan.

Sifat orang sepe1ti ini, bila diberitahu atau dinasihati, ia ticlak mampu

mendengarkannya sebaliknya akan semakin meningkatkan kemarahannya.

2. Marah yang Sedang

Pada kondisi sepe1ti ini seseorang kehilangan kekuatan, ticlak berdaya. Imam

Syafi'i berkata, "Siapa yang ditunlul oleh sualu kondisi unluk marah akan

tetapi tidak marah, maka ia adalah keledai. " Dalam Alquran disebutkan,

"AJuhammad ilu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya

adalah keras terhadap orang-orang kl!fir, tetapi berkasih sayang sesama

mereka ... " (QS Al-Fath:29).

3. Kornbinasi antara keduanya

Kondisi ini menunjukkan terdapat dorongan kuat yang ditimbulkan oleh

rangsangan dari faktor rasional dan agarna. Seperti halnya ketika terpancing

marah yang rnengharuskan agar melakukan pernbelaan atau pembalasan dan

segera reda pada kondisi di mana diharuskan untuk kernbali berlaku seperti

biasanya.

Page 38: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Menu rut Daradjat (200 I), marah itu boleh dilakukan oleh seseorang pada kondisi

te1tentu. Bila marah sering dilakukan oleh seseorang pada kondisi yang salah atau

sebab yang tidak jelas, maka ha! itu merupakan tanda dari gangguan mental.

2.1.4. Ciri-Ciri Marah

20

Menurut Beck (dalam Purwanto & Mulyono, 2006), ciri-ciri marah yang terjadi pada

seseorang bisa dilihat dari beberapa aspek biopsikososial-kultural-spiritual, seperti

yang akan dijelaskan berikut:

I. Aspek Biologis

Respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syaraf otonom bereaksi ter­

hadap sekresi epinerpin, sehingga tekanan darah meningkat, takikardi

(frekuensi denyut jantung meningkat), W!\jah merah, pupil melebar dan fre­

kuensi pengeluaran urin meningkat. Ada g('.jala yang sama dengan kecemasan

seperti meningkatnya kewaspadaan, ketegangan otot sepe1ti rahang terkatup,

tangan dikepal. tubuh kaku dan retleks cepat. Hal ini disebabkan energi yang

dikeluarkan saat marah bertambah.

2. Aspek Emosional

Seseorang yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak berdaya,jengkel,

frustasi, dendam, ingin berkelahi, mengamuk, bermusuhan, sakit hati, menya­

lahkan dan menuntut.

3. Aspek Intelektual

Page 39: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

21

Pada gangguan fungsi pancaindera dapat te~jadi penyimpangan persepsi se­

seorang sehingga hal itu dapat menimbulkan marah. Sebagian besar

pengalaman kehidupan seseorang melalui proses intelektual. Peran pancain­

dera sangat penting untuk beradaptasi pada lingkungan yang selanjutnya

diolah dalam proses intelektual sebagai suatu pengalaman. Oleh karena itu,

perlu diperhatikan cara seseorang marah, mengidentifikasi keadaan yang

menyebabkan marah, bagaimana informasi diproses, diklasifikasikan dan diin­

tegrasikan.

4. Aspek Sosial

Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan ketergantungan

emosi marah sering merangsang kemarahan dari orang lain, dan menimbulkan

penolakan dari orang lain. Sebagian orang menyalurkan kemarahan dengan

menilai dan mengkritik tingkah Jaku orang lain, sehingga orang lain merasa

sakit hati. Proses tersebut dapat menyebabkan seseorang mf narik diri dari

orang lain.

5. Dalam memenuhi kebutuhan, seseorang memerlukan saling berhubungan

dengan orang lain. Pengalaman marah dapat mengganggu hubungan

interpersonal sehingga beberapa orang memilih menyangka atau berpura-pura

tidak marah uniuk memperlahankan hubungan tersebut. Pengungkapan marah

bisa juga merefleksikan budaya. Aspek Spiritual

Keyakinan, nilai dan moral mempengaruhi ungkapan marah seseorang. Aspek

tersebut mempengaruhi hubungan seseorang dengan lingkungan. Hal yang

Page 40: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

bertentangan dengan norma yang dimilikinya akan dapat rnenimbulkan

kernarahan dan dirnanifestasi dengan amoral dan rasa tidak berdosa.

22

Nuh (2005) juga menjelaskan beberapa ciri-ciri marah yang dapat dideteksi, di

antaranya:

• Membesarnya pembuluh darah dan urat leher disertai merahnya wajah

dan kedua mata.

• Cemberut dan mengerutnya wajah dan dahi.

• Tetjadi permusuhan kepada pihak lain melalui lisan, tangan. kaki atau

saran lainnya.

• Membalas permusuhan orang lain dengan permusuhan pula tanpa

memperhitungkan akibat yang ditimbulkannya.

Hawwa (2003) menjabarkan ciri-ciri marah secara rinci sebagai berikut:

• Pada wajah. Terlihat perubahan warna kulit rnenjadi kurang pucat,

ujung-ujungjari bergetar keras, tirnbul buih pada >.udut rnulut, bola

mata mernerah, hidung kernbang-kernpis, gerakan rnenjadi tidak

terkendali serta te1jadi perubahan-peruhahan lain pada fisik.

• Pada mulut. Yaitu dengan mudahnya mengeluarkan kata makian,

celaan, kata-kata yang menyakitkan, dan ucapan-ucapan keji.

Page 41: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

23

Tabel 2.2. Konsep Marah

A ncaman atau kebutuhan

Stress

Cemas

Marah

Merasa kuat Mengungkapkan secara verbal

v Merasa tidak kuat

Menantang Menjaga keutuhan orang lain Melarikan diri

f Masalah tidak selesai lega f\tfengingkari 1narah

f f Marah berkepanjangan I<etegangan menurun Marah tidak terungkap

L~ Muncul rasa bermusuhan _J

f Rasa bemrnsuhan menahun

" Marah pada diri sendiri Marah pacla orang lain/lingkungan

Depresi psikosomatik Agresi:f mengamuk

Page 42: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

24

• Pada anggota tubuh. Yaitu perasaan ingin mernukul, melukai,

rnerobek, bahkan membunuh. Jika marah itu tidak i:erlarnpiaskan pada

orang yang dimarahinya, kekesalannya akan berbalik kepada dirinya

sendiri. Iajuga akan merobek-robel pakaiannya, rnernukuli tubuhnya,

mernukulkan tangannya ke tanah dan jatuh pingsan karena sangat

kesalnya. Kalaupun tidak melakukan demikian, besar kemungkinan ia

akan mencari sasaran lain, sepe1ii melemparkan piring, memukul

binatang, dan mencaci-rnaki sebagaimana tingkah Jaku orang yang

kurang waras.

• Pada hati. Di dalam hatinya akan timbul rasa benci. dendam dan

dengki, menyembunyikan keburukan, merasa gembira dalam dukanya,

dan merasa sedih atas kegembiraannya, rnernutuskan hubungan dan

menjelek-jelekkannya.

Muchtar (dalarn Purwanto & Mulyono, 2006) rnenambahkan bahwa ciri-ciri orang

marah itu mukanya menjadi rnerah, matanya melotot, gugup dan gelisah, tekanan

darah naik, nafas tidak teratur, hidung kembang-kempis, dan setan rnengusai dirinya.

Dari beberapa teori tentang ciri-ciri marah yang telah disebutkan, rnaka dapat

diringkas dalam tabel 2.3. berikut;

Page 43: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

25

Tabel 2.3. Ciri-Ciri Marah

Menu rut Ciri-Ciri Mara h

Beck (2006) • Aspek Biologis

• Aspek Emosional

• Aspek I ntelektual

• Aspek Sosial

• Aspek Spiritual

Hawwa (2003) • Pada wajah .

• Pada lidah .

• Pada anggota tubuh .

• Pada hati .

Nuh (2005) Pembuluh darah dan urat leher membesar, wajah d<m

kedua mata memerah. Cemberut dan mengerutnya wajah

dan dahi. Terjadi permusuhan kepa:da pihak lain melalui

lisan, tangan, kaki atau saran lainnya. Membalas

pe11nusuhan orang lain dengan permusuhan pula tanpa

memperhitungkan akibat yang ditimbulkannya.

Muchtar (2006) Muka merah, mata melotot, gugup dan gelisah, tekanan

darah naik, nafas tidak teratur, hidung kembang-kempis,

Page 44: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

I dan setan mengusai dirinya

2.1.5. Faktor-Faktor Penyebab Marah

Penyebab orang marah sebenarnya dapat datang dari luar dan dalam diri orang itu,

sehingga secara garis besar sebab yang menimbulkan marah itu terdiri dari faktor

fisik dan psikis (Purwanto & Mulyono, 2006).

1. Faktor Fisik

Sebab-sebab yang mempengaruhi faktor fisik antara lain:

26

• Kelelahan yang berlebihan. Misalnya orang yang terlalu lelah karena

ke~ja keras, akan lebih mudah marah dan mudah sekali tersinggung.

• Zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan marah. M.isalnya jika otak

kurang mendapatkan zat asam, orang itu akan lebih mudah marah.

• Hormon kelamin pun dapat mempengaruhi kemarahan seseorang. Hal

ini dapat dibuktikan pada sebagmn wanita yang sedang haid, rasa

marah merupakan ciri khasnya yang utarna.

2. Faktor Psikis

Faktor fisik yang menimbulkan marah adalah era! kaitannya dengan

kepribadian seseorang. Terutama yang menyangkut "self-concept yang salah"

yaitu anggapan seseorang terhadap dirinya sendiri salah. Self-concept yang

salah menghasilkan pribadi yang tidak seimbang dan tidak matang. Karena,

Page 45: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

27

seseorang akan menilai dirinya sangat berlainan sekali dengan kenyataan yang

ada.

Beberapa selj:concept yang salah dapat kita bagi menjadi:

• Rasa rendah diri (MC= iVlindenvaardigheid Complex), yaitu menilai

dirinya sendiri lebih rendah dari yang sebenamya. Orang ini akan

mudah sekali tersinggung karena segala sesuatu dinilai sebagai yang

merendahkannya, akibatnya wajar ia mudah marah.

• Sombong (Superiority Complex) yaitu menilai dirinya sendiri lebih

dari kenyataanya yang sebenamya. Jadi merupakan sifat kebalikan

sifat dari rasa rendah diri. Orang yang sombong terlalu menuntut

banyak pujian bagi dirinya. Jika yang diharapkan tidak terpenuhi, ia

wajar sekali marahnya.

• Egoistis atau terlalu mementingkan diri sendiri atau menilai dirinya

sangat penting melebihi kenyataan. Orang yang bersifat demikian akan

mudah marah karena selalu terbentur pada pergaulan sosial yang bersi­

fat apatis, sehingga orang yang egoistis tersebut merasa tidak

diperlakukan dengan semestinya dalam pergaulan sosial. Biasanya

orang seperti ini diselimuti rasa marah yang berkepanjangan.

Menurut Stearen (Keliat, 2006), kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu

yang tidak menyenangkan, cemas, tegang, dendam, sakit hati, dan frnstasi. Beberapa

Page 46: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

28

faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya harga diri,

kebutuhan akan status dan prestise yang tidak terpenuhi. Berikut penjelasannya:

1. Frustasi, sesorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tu-

juan/keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. la

merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu

dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya mi-

salnya dengan kekerasan.

2. Hilangnya harga diri ; pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang

sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya individu

tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, lekas ter-

singgung, lekas marah, dan sebagainya.

3. Kebutuhan akan status dan prestise; Manusia pada umumnya mempunyai

keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui status-

nya. Menumt Hawwa (2003 :282) ada beberapa sebab yang dapat

menimbulkan marah, yaitu; kesombongan, riya, bersenda gurau, perselisihan,

penghinaan, khianat, pemaksaan, kezaliman dan menuntut.

2.1.6. Perubahan-Perubahan Saat Marah

Perubahan-perubahan yang timbul pada saat orang marah (Keliat, 2006) di antaranya

adalah;

Page 47: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

29

I. Perubahan fisiologik : Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan pernapasan

meningkat, pupil dilatasi, tonus otot meningkat, mual, frekuensi buang air he­

sar meningkat, kadang-kadang konstipasi, refleks tendon tinggi.

2. Perubahan emosional : Mudah tersinggung , tidak sabar, frustasi, ekspresi wa­

jah nampak tegang, bila mengamuk kehilangan kontrol diri.

3. Perubahan perilaku : Agresif, pasif, menarik diri, bermusuhan, sinis, curiga,

mengamuk, nada suara keras dan kasar.

2.1.7. Dampak Marah

2. l.7.1. Pendekatan Islam

Nuh (dalam Purwanto & Mulyono. 2006) menjelaskan lebih rinci lagi tentang dam­

pak/bahaya marah, atara lain:

I. Membahayakan tubuh

Marah tumbuh dari gejolak darah dalam hati. Kemudian bertahan pada urat­

urat nadi, seperti terlihat pada wajah dan kedua mata yang memerah. Jika hal

itu te1jadi beru]ang-ulang, maka biasanya ia akan menimbulkan hipe1tensi

bahkan mengakibatkan terpecahnya pembuluh darah yang menyebabkan

kelumpuhan. ltulah dampak dari bahaya marah terhadap tubuh.

2. Menodai agama

Page 48: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Marah kadang-kadang menyeret pelakunya untuk mengurnpat orang lain,

bahkan melecehkan kehormatan, merampas harta, dan menumpahkan darah

mereka. Semua itu adalah dosa dan menodai agama.

3. Tidak mampu mengendalikan diri

30

Marah menjadikan aka! seolah-olah te1tutup dan terhalang. Jika aka! tertutup

atau terhalang, maka manusia rnenjadi tidak rnarnpu mengendalikan dirinya.

Pada saat itulah rntmcul dari dalam dirinya sesuatu yang tidak terpuji, sesuatu

yang membawa kepada penyesalan yang tidak berguna.

Sulaiman bin Dawud a.s. berkata, ".Jangan banyak marah. karena marah dapat

merendahkan hati orang yang sabar."

Seorang ulama berkata pada anaknya, "Hai anakku, aka! tidak kokoh saat

marah seperti tidak tetapnya ruh kehidupan pada tungku yang dinyalakan.

Manusia yang paling sedikit marahnya adalah orang yang banyak akalnya."

4. Te1jerumus ke dalam dalih yang hina

Orang yang marah suka melakukan sesuatu yang tidak diketahui dan

didasarinya. Hal ini dapat menjerumuskannya ke dalam dalih yang hina.

Rasulullah SAW melarang pelaksanaan setiap perkara yang menjerumuskan

ke dalarn alasan yang hina. Beliau bersabda, "Jauhkanlah dirimu dari setiap

perkara yang menuntut pemberian alasan. ..

5. Azab Kerns

Marah menimbulkan banyak kesalahan serta membuat seseorang te1jeru111us

ke dalam kemaksiatan dan keburukan. Akibatnya ia memperoleh azab yang

Page 49: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

31

berat di dunia ataupun di akhirat. Dalam surah Al-Jin ayat 17 Allah SWT ber­

finnan, "Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa

yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke

dalam azab yang amat berat. " Dan surah Thaha ayat 124, "Siapa saja yang

be1pa/ing dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan

yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam

keadaan buta".

2.1.7.2. Pendekatan Psikologi

Banyak pendapat yang diuraikan oleh para ahli psikologi mengenai dampak marah.

Ada tiga aspek bahaya marah menurut para ahli psikologi. Pertama, aspek fisiologis.

Kedua, aspek Psikologis. dan ketiga, aspek sosial (dalam Purwanto & Mulyono,

2006).

I. Aspek Fisiologis

Menurut pakar medis, marah dan kekecewaan yang terjadi akan mempenga­

ruhi kesehatan seseorang. Hal itu dapat rnenimbulkan hipe1iensi, stress,

depresi, maag, gangguan fungsi jantung, insomnia, kelelahan, bahkan seran­

gan jantung yang dapat rnenyebabkan kernatian secara mendadak, jika ha! itu

mencapai tingkat intensitas tertentu.

Menurut Mardin (Lari, 1990), mereka yang rnemiliki mental lernah harus

rnenyadari bahwa beberapa kekecewaan dapat mengorbankan hidupnya.

Page 50: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

32

Mereka mungkin tidak mengetahui, ternyata banyak orang yang sehat menjadi

korban akibat marah yang hebat, sehingga ia mati karena :;erangan jantung.

Marah juga dapat berakibat hilangnya nafsu makan serta terganggunya otot

dan saraf selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Marah, sangat merugi­

kan, mempengaruhi seluruh fungsi spiritual dan tubuh bahkan marah seorang

ibu yang sedang menyusui dapat mengakibatkan peracunan yang berbahaya

terhadap air susunya.

Menurut Frank Rose (dalam Purwanto & Mulyono, 2006), para dokter mem­

peringatkan bahwa marah dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah

jantung seseorang menyempit secara ketat. Penyempitan itu selanjutnya akan

mengakibatkan serangan jantung yang mematikan. Wayne Dyer (dalam Pur­

wanto & Mulyono, 2006) menyatakan bahwa pada faal manusia, marah dapat

menimbulkan tekanan darah tinggi, bisul, bintik-·bintik 1mrnh pada kulit, jan­

tung berdebar, sukar tidur, letih dan juga penyakit jantung.

Menurut Charles W. Sheed (dalam Purwanto & Mulyono, 2006), tiga menit

marah akan melemahkan kekuatan dan lebih cepat daripada delapan jam

beke1ja. Hal ini menunjukkan bahwa marah merupakan suatu beban ketegan­

gan dahsyat pada tubuh seseorang. Saat orang marah, darahnya membanjiri

otot-otot utama pada tangan dan kaki sehingga ia memiliki kekuatan yang le­

bih besar daripada biasanya. Tetapi sebaliknya, persediaan darah pada otaknya

Page 51: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

33

banyak berkurang sehingga ia dapat lupa diri dan melakukan perbuatan­

perbuatan keji seperti halnya orang mengucapkan makian-makian yang keji.

Perbuatan itu sesaat kemudian sangat disesali olehnya setelah tenang kembali.

2. Aspek Psikologis

Marah menimbulkan sebuah efek yang berakibat pada psikis seseorang. Orang

yang usai marah akan merasa menyesal telah melakukan ~;uatu hal yang

dianggapnya tidak pantas dilakukannya.

Purwanto & Mulyono (2006) menyebutkan bahwa penyesalan yang dirasakan

setelah marah itu akan menjadikan pengutukan terhadap dirinya sendirL

penghukuman diri, hingga depresi atau suatu rasa bersalah yang menghantui

untuk waktu yang lama. Mungkin juga ia tidak dapat mernaafkan dirinya dan

ini selanjutnya rnenjadi beban penyakitjiwa (sick ofsoul) yang sangat

rnerugikan dirinya. Marah juga dapat rnenimbulkan kondisi psikologis yang

rnerugikan, seperti sulitnya berpikir atau tadabur, sulit melakukan hubungan

baik di antara sesama dan sulit menerirna maaf

3. Aspek Sosial

Marah dapat menimbulkan biaya sosial yang sangat mahal. Watak pemarah

mengakibatkan te1jadinya disharmonis, seperti putusnya hubungan dengan

yang dicintai, terputusnya persahabatan dengan teman, kehilangan pekei;jaan,

atau bahkan sampai terkena hukurnan pidana dalam kasus-kasus marah yang

berujung pada penganiayaan atau pembunuhan.

Page 52: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

2.1.8. Terapi Marah

2.1.8.1. Terapi Psikologi

McKay dan Dinkmeyer menyarankan pada orang yang sedang marah melakukan

strategi-strategi penanganan marah sebagai berikut;

l. Menakar kemarahan.

2. Memvisualisasi dan bicara pada diri sendiri.

3. Memakai humor

4. Berempati yakni menempatkan diri pada posisi orang lain.

5. Memperhatikan bahasa tubuh.

34

Sedangkan Maltz (dalam Purwanto & Mulyono, 2006) menyarankan tiga cara untuk

mencegah kemarahan:

l. Memandang cermin.

2. Mengalihkan energi marah dengan melakukan aktivitas, rnisalnya t· e1:jalan.

3. Menulis surat paling keji dengan semua kata-kata kasar.

2.1.8.2. Tcrapi Islam

Dalam Islam Rasulullah SAW memberikan banyak cara altematifuntuk

mengendalikan marah, cara tersebut disebutkan sebagai berikut:

I. Membaca Taawuz. Berdasarkan sabda Rasulullah, '"Ada kalimat kalau

diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A 'uudzu billah

Page 53: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan ;yaitan

yang terkutuk" (HR Bukhari-Muslim).

35

2. Berwudu. Rasulullah SAW Bersabda, "Diceritakan dari kakekku Athzyah, ia

berkata bahwa Rasul/ah SAW bersabda, "Jvfarah itu sebagian perilaku setan

dan setan ilu tercipta dari api. Api akan padam dengan air, bila kalian marah

maka berwudulah'" (HR Abu Dawud).

3. Duduk atau Tidur. Dalam sebuah hadis dikatakan, "Bila kalian sedang marah

maka duduklah, bi/a tidak hilangjuga maka tidurlah" (HR Abu Dawud).

4. Diam. Dalam sebuah had is dikatakan, "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah,

jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka dzamlah" (HR

Ahmad).

5. Bersujud, maksuclnya melaksanakan salat sunah mininal dua rakaat. Dalam

sebuah hadis dikatakan, "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api

dalam hati manusia. Tidak/ah en;skau melihat merahnya kedua matanya dan

tegangnya urat darah di lehernya? Maka siapa saja yang mendapatkan ha/

itu, hendak/ah ia menempe/kan pipinya pada tanah (sujuct)." (HR Tirrniclzi)

Untuk penelitian ini, peneliti memilih wudu sebagai terapi dalam mengurangi atau

mereclakan marah.

Page 54: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

36

2.2. WUDU

2.2.1. Pcngertian Wudu

Kata wudu atau wudhu' merupakan istilah yang dipakai untuk bebersih/bersuci. Male­

na ini bersifat umum meliputi makna syar'i (pengertian secara syariat), karena

penge11iannya secara syariat adalah bebersih/bersuci secara khusus, baik itu secara

inderawi (konkrit) ataupun abstrak (Jaziri, 200 I). Sedangkan menurut Zuhaili (2002)

wudu menurut syara' yaitu bebersih dengan cara yang khusus disertai dengan niat.

Para ahli Fikih mengartikan wudu sebagai pekei:jaan menggunakan air yang dibasuh­

kan pada anggota-anggota badan tertentu yang diawali clengan niat dise11ai cara yang

khusus. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alquran sltl'ah Al-Maidah 5: 6

"Hai orang-orang yang beriman, apabi/a kamu hendak me11ge1.fakan salat, ma­

ka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan sik:u, dan sapulah

kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, "

Cara khusus ini menjelaskan akan pentingnya wudu dilihat clari segi inderawi supaya

wudunya menjadi sempuma dan tidak meninggalkan sedikit pun faktor-faktor yang

menjadikan wudu sah.

Wudu secara maknawiyyah sebagai pelebltl' setiap dosa-dosa yang dilakukan oleh

umat muslim sehingga ada anjuran teliti dan tidak bertindak lalai. Selain itu, pada se­

tiap basuhan terkandung doa-doa yang dapat menghilangkan dosa kecil. Hal itu telah

Page 55: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

37

dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya, "Apabila seorang muslim sedang

berwudu, saat ia membasuh wajah, maka keluarlah setiap dosa-dosa yang dibuat

oleh kedua matanya dari wajahnya bersama tetesan air yangjatuh. Saal ia memba-

suh kedua tangan, maka keluarlah setiap dosa-dosa yang dilakukan kedua tangannya

bersama dengan tetesan yang terakhir. Saat membasuh kedua kakinya. maka keluar-

!ah pula dosa-dosa yang dilakukan kedua kakinya bersama tetesan air sehingga ia

terbebas dari dosa-dosa sehabis berwudu. "

Dalam berwudu. pada tiap-tiap basuhan mulai niat hingga selesai, seorang mukmin

seialu memanjatkan doa-doa. Hal itu tidak lain adalah untuk memberikan kekhusyu-

kan dan ritual dalam melaksanakan wudu (Ghazali, 1998).

2.2.2. Cara Wudu

Secara rincinya, cara wudu dijelaskan sebagai berikut:

I. Membaca basmalah, karena sesuatu yang diawali dengan bacaan basmalah

akan membuahkan basil yang baik.

2. Berkumur sebanyak tiga kali, kemudian membersihkan luhang hidung seba-

nyak tiga kali juga.

3. Membasuh wajah 1 tiga kali, diawali dari pennukaan dahi (tempat tumbuhnya

rambut) sampai ke ujung dagu bagian depan, dan dari telinga kiri kanan sam-

pai telinga kiri, seraya membaca niat wudu seperti lafal berikut:

1 Oalam membasuh wajah, air yang akan dialirkan harus merata ke seluruh wajah sampai pada bagian antara bagian alas telinga dan tepi pelipis.

Page 56: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Nawaitu-1-wudhG'a Ii rafi-l-hadatsi-1-asghari fardhal lillilhi ta'iila

"Saya hernial wudu untuk menghilangkan hadas kecilfardu karena Allah

Ta'ala"

38

Lafal di atas adalah lafal yang biasa clipakai. Sebenarnya lafal wudu itu boleh

berupa apa saja asal tidak menghilangkan makna hadas (Ghazali, 1998)

4. Membasuh kedua tangan hingga siku-siku sebanyak tiga kali. dengan

menclahulukan tangan kanan.

5. Mengusap sebagian rambut tiga kali, dengan cara membasahi kedua telapak

tangan terlebih dahulu.

6. Mengusap kedua telinga sebanyak tiga kali, dengan cara memasukkan keclua

jari telunjuk kedalam dua lubang telinga, lalu usaplah bagian luar daun

telingamu dengan ibu jari bagian dalam.

7. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, dengan mendahulukan kaki

kanan daripada kaki kiri.

8. Setelah membasuh kedua kaki, maka berdoalah kepada Allah dengan meminta

segala ampunan dari-Nya.

2.2.3. Hikmah Wudu

Adapun wudu memiliki beberapa hikmah, antara lain:

Page 57: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

39

1. Membersihkan badan dari kotoran, khususnya anggota wudu

2. Mencegah dan menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus

dan sel kanker

3. Meningkatkan kekebalan tubuh

4. Pembersih dari dosa dan penambah amal kebajikan

5. Anggota wudu akan bercahaya pada hari kiamat. Sebagaimana sabda

Rasulullah SAW,

'· '.I\ \:l\ '· · .. I~~:. i' '· ;\.;.\J:i]\ ., •• _,. :i_; ··' i '· \ >-y-<>y oJ 0" ~ y:- . •. r>.! uJC _ ~ u.

"Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada Hari Kiamat nanti dalam

keadaan dahi. kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudu."

(HR Al Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246)

Hadis ini menjelaskan bahwa wudu menyebabkan seseorang bercahaya nanti

di Hari Kiamat

6. Terangkat derajatnya disisi Allah SAW

Rasulullah Saw bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang

clengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan rnengangkat clerajatnya!

Para Sahabat berkata, "Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah SAW,

'Menyernpurnakan wudu walaupun dalam kondisi sulit, rnemperbanyakjalan

ke masjid, clan rnenunggu salat setelah salat, rnaka itulah yang disebut dengan

ar-Ribath." (HR Muslim no. 251 ).

Page 58: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

40

Hamka menjelaskan bahwa keutamaan wudu tidak hanya membersihkan anggota

yang kotor pada bagian lahirnya saja, Akan tetapi, bagian yang batin juga harus dib­

ersihkan (Syazuan, 2008).

2.2.4. Terapi Wudu

Wudu adalah kegiatan rnenggunakan air yang suci dan bersih dengan rnernbasuh,

mengusap, menyela-nyela pada organ-organ tubuh yang terletak pada wajah, tangan,

kepala, telinga. dan kaki. Terapi wudu dapat dikategorikan dengan terapi air.

Dalam dunia kedokteran terapi air tel ah lama dikenal. Simon Baruch ( l 840-192 l)

seorang dokter dari Amerika telah menciptakan sebuah teori tentang hukum Baruch,

teori ini menjelaskan bahwa air memiliki daya penenang j ika suhu air sama dengan

suhu kulit, sedang bi la suhu air lebih tinggi atau rendah, maka ia akan mernberikan

efek stimulasi atau merangsang (Efendy, clalam Haryanto: 2003). Pengobatan air atau

clisebut terapi air (hydro-therapy) memiliki beberapa rnanfaat dan efek, yang akan

disebutkan sebagai berikut:

I. Berendam atau menyeka tubuh dengan air dingin akan memberikan efek

mendinginkan dan merangsang tubuh atau bagian tubuh. Sebab air dingin

akan mengerutkan kapiler.

2. Menyeka dengan air dingin dan air hangat secara bergantian akan merangsang

sistem kardiovaskuler.

Page 59: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

3. Berendam dalam air atau mandi di pancuran yang hangat akan berkhasiat

melemaskan semua otot tubuh.

41

4. Mandi air hangat akan melemaskan jaringan dan berefek pada kapiler-kapiler

di kulit, hal ini karena ban yak darah dari jaringan yang akan ditarik ke kulit.

Di samping itu juga dapat mengurangi rasa nyeri.

5. Berendam dan mandi air hangat dalam waktu pendek berkhasiat

menghilangkan rasa lelah dan rnenghilangkan ketegangan.

6. Mandi dan menyeka dengan air dingin atau air hangat akan rnenjinakkan

syarafkulit dan syaraf organ-organ intern.

Menurut Haryanto (2003), saat ini banyak orang rnenggunakan air sebagai terapi

untuk mempengaruhi kejiwaan seseorang, terbukti dengan banyaknya pusat

kebugaran di kota-kota besar di Indonesia yang menggunakan efek air. Seperti yang

dilansir oleh ASP! (Asosiasi Spa Indonesia) bahwa pertumbuhan i.ndustri Spa di

Indonesia sangat pesat. Hal itu terbukti dengan meningkatnya pengusaha membuka

Spa pada tahun 2003 berjumlah 600 Spa dan naik 50% satu tahun kemudian menjadi

900 Spa (Rondonuwu, 2007).

Menurut Mujib (2006:266) wudu merupakan kegiatan untuk membersihkan dan

mensucikan diri sebelum melakukan salat. Bersih berarti terhindar dari dari kotoran,

sedang suci terhindar dari najis. Kebersihan dan kesucian tidak hanya pada aspek

fisik (jasmani) , tetapi juga pada aspek psikis (ruhani). Kebersihan dan kesucian fisik

mencegah individu berpenyakit fisik (flu, penyakit kulit, sakit gigi, dan seterusnya),

Page 60: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

sedangkan kebersihan dan kesucian psikis menghindarkannya dari penyakit ruhani

(marah, benci, iri hati, dendam, penakut, dan seterusnya). Wudu sebelum salat

merupakan proses pencemerlangan wajah yang memiliki affect display (perasaan­

perasaan yang disampaikan lewat gerak-gerak wajah) yang baik, sehingga wajah

tampak berseri.

42

Masih menurutnya, dalam perspektif kesehatan, wudu memiliki makna terapi, baik

jasmani maupun ruhani. Terapi jasmani dijelaskan dalam (1) hydro-therapy, yaitu

terapi air. Terapi ini sangat baik dilakukan bagi individu yang memiliki penyakit

insomnia, stres, dan gampang naik darah (marah) (2) massage-therapy, yaitu terapi

dengan pijatan-pijatan refleksi pada bagian-bagian tertentu di muka, tangan dan kaki.

Pijatan ini selain dapat memiliki makna relaksasi dengan mengendorkan otot atau urat

syarat; juga untuk melancarkan aliran darah yang pada akhirnya dapat berfungsi

sebagai perawatan wajah dan tubuh secara keseluruhan, sebab dalam teknik pijatan

refleksi tangan dan kaki merupakan tusukan. Sedang terapi ruhani, wudu dapat

mengkikis dan menghapus dosa akibat perilaku rnaksiat. Rukun-rukun wudu dapat

rnenghilangkan dosa yang dilakukan oleh mata, mulut, hidung, telinga, tangan dan

kaki. Bagian terakhir ini terkait dengan penyembuhan kelaianan kepribadian Islam

(character disorder).

Emoto (2006) seorang ilmuwan dari Yokohama menyebutkan bahwa air memiliki

rahasia tersendiri. Air mampu menerima ungkapan manusia baik positif maupun

negatif dan kemudian ia membentuk sebuah kristal, atau bunga yang merekah indah,

Page 61: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

43

atau potongan permata. Bentuk yang indah tadi tampak di mikroskop setelah proses

pendinginan lalu diberikan kata-kata atau ungkapan yang positif dan diambil

gambarnya. Namun, bi la kata-kata atau ungkapan yang diberikan itu berupa kalimat

negatifmaka air tidak dapat menampakkan keindahannya. Menurutnyajuga, air dapat

merespon beraneka ragam bahasa dunia, seperti kata thank you (lnggris), duoxie

(Cina), merci (Perancis), danke (Jerman), grazie (!tali), kamusamunida (Korea)

(Emoto, 2006:15-16).

Air yang sensitifterhadap suatu bentuk energi yang sulit dilihat disebut Hado. Bentuk

energi yang sulit dilihat inilah yang dapat mempengaruhi kualitas air dan kristal air

yang terbentuk. Semua benda yang ada di dunia ini memiliki gelombang Hada.

Energi ini bisa berbentuk positif dan negatif, dan mudah dipindahkan dari satu benda

ke benda lainnya.

Emoto (2006) berkata, "Penelitian saya rnembuktikan bahwa Hado d 1pat mengubah

air. Apabila kita berbicara ke air dengan sikap positif dan pen uh penghargaan, rnaka

air pasti akan berubah. Bahkan, air dalarn danau yang besar pun bisa berubah. Air

dalarn tubuh Andajuga bisa berubah."

Begitu besarnya air rnenjadi unsur terpenting dari bagian tubuh rnanusia dan sebagai

pelengkap dari sebuah zat lain sehingga di Alquran terdapat sejumlah ayat-ayat yang

menjelaskan sesuatu yang berkenaan dengan air, antara lain:

Page 62: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

I. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya. lalu Kami

ber:firman: "Pulr:ullah batu itu dengan tongkatmu". Latu memancarlah

daripadanya dua be/as mat a air. Sungguh tiap-tiap suku lelah mengetahui

tempat minumnya (masing-masing) ... (QS. 2:60)

44

2. Dal am penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya ma/am dan siang,

bahtera yang berlayar di taut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan

apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia

hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya ... (QS. 2: 164)

3. . .. dan dari air Kamijadikan segala sesuatu yang hidup ... (QS. 2 J :30)

4. . .. dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabi!a telah Kami turunkan air

di alast(va, hiduplah bumi itu dan suburfah dan menumbuhkan berbagai

macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS. 22:5)

5. Lalu dengan air itu, Kami twnbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan

anggur; di dalam kebun-k<-bun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak

dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan, (QS. 23: J 9)

6. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Diajadikan manusia

itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

(QS 25:54)

7. Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,

(QS. 78: I 5)

Page 63: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

45

Ayat-ayat di atas menjadi indikator bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari substansi

air, apalagi manusia. Tidak seorang/makhluk pun yang dapat hidup tanpa air. Sub­

stansi manusia itu sendiri lebih dari setengahnya (57%) terdiri dari air.

Dalam dunia pengobatan, air menjadi salah satu substansi yang sangat penting, baik

sebagai media perantara pelarut obat-obatan maupun langsung sebagai media pengo­

batan. Contoh untuk mencegah terjadinya radang/penyakit kulit (dermatitis) yaitu

dengan teraturnya frekuensi mandi. Kemudian sebagai upaya penyembuhan bagi

penderita demam tinggi dengan cara mengompres atau mengusap tubuh dengan air

din gin.

Amin Ruwaihah, Dokter Muslim dari Arab, telah menyusun pedoman yang khusus

membahas tentang pengobatan dengan air. Buku yang berjudul al-Tadawy bi al-Ma'

telah menjelaskan lebih dari seratus metode pengobatan dengan media air yang

mengobati lebih dari seratus jenis penyakit. Bermacam penyakit dapat disembuhkan

dengan air melalui beberapa metode, antara lain dengan cara mernndam,

mencurahkan, membalut, menyelimuti, membasuh, mengusap, mengompres, dan

meminum (Hasanuddin, 2007:64).

Karena air adalah media yang digunakan untuk melakukan wudu maka beberapa

ilmuwan telah meneliti manfaat dari wudu itu. Seperti halnya Adi. dan Efendy, (dalam

Haryanto: 2003), yang menyatakan bahwa wudu ternyata memiliki efek refi·eshing,

penyegaran, membersihkan badan dan jiwa, se1ia pemulihan tenaga. Ditambahkan

Page 64: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

oleh Najati ( 1985), wudu disamping sebagai persiapan untuk salat ia juga berfungsi

untuk membersihkan tubuh dan jiwa dari kotoran.

Manusia merupakan kesatuan antara jasmani dan rohani. Keselarasan dari kedua

unsur itu melahirkan keseimbangan (homeostatis). Gangguan keseimbangan karena

berbagai sebab dapat menimbulkan penyakit, baik penyakit fisik maupun psikis.

46

Oleh karena itu, apabila seseorang sehat fisiknya bisa mempengaruhi kesehatan

rohaninya, clan juga sebaliknya. Sepetii contoh, seseorang yang menderita benjolan

pada salah satu anggota tubuhnya, kemudian ia berpikir dan menduga kalau benjolan

tersebut berupa kanker. Hal ini memberikan ketakutan pada jiwa orang tersebut yang

kernudian hatinya tidak tenang, risau. dan takut dalarn waktu rel a ti f lama, sehingga

akhirnya muncul penyakit fisik lain seperti insomnia dan palpitasi (jantung berdebar)

(Hasanuddin, 2007:62).

Haryanto (2003) membagi V>'l!du menjadi dua macam, yaitu wudu labir dan wudu

batin. Selanjutnya dijelaskan bahwa wudu memiliki dampak manfaat fisiologis.

Seperti, tubuh lebih rileks. Hal ini terbukti bahwa dibasuhnya tubuh dengan air

sebanyak lima kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh

dan meredakan ketegangan fisik. Dan dampak psikologis. Seperti, marah.

Marah adalah suatu reaksi emosional akut yang ditimbulkan oleh suatu rangsangan

dari luar ataupun dalam dirinya, disertai dengan perasaan tidak suka yang sangat kuat.

Page 65: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Orang yang sedang marah sangat disarankan berwudu agar marahnya menjadi reda.

Hal itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud Rasulullah SAW.

47

Page 66: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

48

2.3. Kerangka Berpikir

Seseorang akan menjadi tidak terkendali ketika ia dalam keadaan marah. Marah akan

menyebabkan seseorang bertindak secara tidak rasional. Sebenarnya, marah

rnerupakan luapan emosi untuk mengungkapkan rasa tidak senang. Emosi marah

lebih dilekatkan pada insting hewani. Marah juga menimbulkan hilangnya rasa

berpikir logis hingga menimbulkan sebuah tindakan kekerasan yang sadis. Selain itu,

rnarah rnenyebabkan seseorang tidak sehat secara fisik dan psikis.

Pada dasarnya marah tidak dilarang, namun untuk lebih baiknya bagi kesehatan,

maka disarankan untuk mengendalikan marah dengan cara apapun hingga marah

tersebut reda. Marah juga diperbolehkan pad a situasi dan kondisi tertentu, namun

jangan berlebihan. Sebagaimana yang diungkapkan Daradjat (2001).

Marah menimbulkan darnpak pada fisik, psikis, dan sosial. Dampak yang

ditimbulkan marah pada fisik mengakibatkan tekanan darah meningkat, hormon

stress meninggi, nafas jadi pendek, jantung berdebar, gemetar, membentak, pupil

berkontraksi tidak teratur, kekuatan fisik meningkat, cara bicara clan gerak lebih

cepat dan sering, lebih sensitif. Jelas tanda-tanda ini akan mengakibatkan pergerakan

sel dan hormon dalam tubuh jadi tak sesuai, misalnya hipertensi, depresi, maag,

gangguan fongsi jantung, insomnia, kelelahan, bahkan serangan jantung yang dapat

rnenyebabkan kematian secara mendadak. Sedangkan pada psikis mengakibatkan

perasaan cemas, takut, sedih, sulit berpikir sehat dan rasa bersalah. Selain berdampak

Page 67: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

pada fisik dan psikis, marah juga berdampak pada interaksi sosial seseorang yang

mengakibatkan renggangnya atau putusnya hubungan dengan sesi~orang (Purwanto

& Mulyono, 2006).

Marah merupakan tindakan yang sifatnya cenderung merusak dan membawa

seseorang kepada ketidaksadaran dan penyesalan. Maka dari itu marah hams

dikendalikan, supaya tidak menimbulkan bahaya pada fisik dan psikis.

49

Perlu diketahui bahwa setiap orang yang ingin mengenclalikan marah, terlebih

clahulu menyaclari pada clirinya sendiri bahwa setiap tindakan yang membuat dirinya

marah ticlak akan pernah mencapai suatu tujuan apapun kecuali penyesalan. Karena

dengan begitu, kemarahan akan mudah di atasi dengan mudah. Apapun bentuk

ketidalcsukaan pada sesuatu harusnya tidak bertindak dengan marah, karena marah

begitu besar clampaknya.

Banyak para ahli memberikan terapi-terapinya untuk dapat mengenclalikan marah.

Berdasarkan had is Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang

menjelaskan bahwa marah diibaratkan sebagai perilaku setan, setan tercipta dari

unsur api, api bisa dipadamkan dengan air. Maka bila sedang marah dianjurkan

melakukan wudu. Maka dari situlah yang menjadi dasar penulis untuk meneliti

te1Jtang keutamaan wudu dalam mereduksi marah.

)

Page 68: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Bagan 2.4. Bagan Pengaruh Wudu Dalam Mereduksi Marah

Subjek

Ma rah

Dampak

Fisik

Terapi Wudu

Reduksi marah

2. 4. Hipotesis

Untuk rnenelaah dan rnenguj i secara empiris tentang ada tidaknya pengaruh wudu

dalam rnereduksi rnarah, maka hipotesis yang diajukan yaitu:

Hi : Ada pengaruh yang signifikan wudu dalam mereduksi marnh.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan wudu dalarn mereduksi marah.

50

Page 69: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

BAB3

METODOLOGI PENELITlAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk

mendapatkan hasil penelitian yang komprehensif dengan model two phase design

approach. Two phase design approach adalah melakukan satu pendekatan terlebih

dahulu, kemudian dilanjutkan melakukan pendekatan yang lain (Cresswel, 1994).

Adapun jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuktikan sebab-akibat dari suatu

perlakuan (treatment). Metode ini dipandang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui pengaruh wudu dalam mereduksi marah.

3.1.2. Rancangan Penelitian

Penelitian eksperimen dapat dilakukan dengan menggunakan N-besar ataupun N­

kecil. Pada saat ini, penggunaan N-besar dan N-kecil sama-sama digunakan dalam

penelitian eksperimen, seperti yang dapat dilihat pada jurnal-jurnal yang diterbitkan

(APA Journals, Experimental Journal, dll) (Robinson, 81: 380)

~l

Page 70: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

52

Dengan demikian, peneliti menggunakan rancangan eksperimen dengan N-kecil atau

subjek penelitian tunggal (single subject research). Adapun desain yang dipakai

adalah desain satu kelompok yaitu A-B-A. Desain ini dapat menunjukkan adanya

hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas.

Desain satu kelompok adalah sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu

perlakuan dengan kasus tunggal (Kazdin dalam Latipun, 2002: l 39) danjuga untuk

menghindari masalah etik, misalnya berkaitan dengan perlakuan terhadap kelompok

kontrol (Kerlinger & Lee, 1990)

Desain ini dimodifikasi w1tuk melihat pengaruh wudu dalam mereduksi marah.

Tabel 3.1.

A-B-A

A -+ 1. Tekanan darah 2. Denyut nadi 3. Pernapasan

Keterangan :

Perlakuan/lntervensi

Stimulasi 1. Tekanan darah

Marah 2. Denyut nadi 3. pernapasan

A = Pengukuran (fase baseline)

B = Perlakuan (Intervensi)/pretest untuk uji Wilcoxon

(8)

c:~

A = Pengukuran (fase baseline)lposttest untuk uji Wilcoxon

-+ A 1. Tekanan darah 2. Denyut nadi 3. Pernapasan

Page 71: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

53

Desain ini memiliki tiga tahap:A (baseline), B (treatment), A (baseline).

• A =baseline yaitu pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan sebelum

diberikan perlakuan (treatment).

• B = Treatment/Intervensi, yaitu perlakuan stimulasi marah untuk membangkitkan

rasa marah subjek, lalu pengukuran tekanan darah, denyut nadi,, dan pernapasan. Lalu

perlakuan wudu yang dilakukan oleh subjek dengan tujuan mereduksi kemarahan

yang dialami subjek.

• A =baseline, yaitu pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan setelah

diberikan treatment.

Keadaan Awai (Baseline)

Keadaan awal merupakan pengukuran aspek dari perilaku subjek selarna bcberapa

waktu sebelwn perlakuan. Rentangan waktu pengukuran untuk rnenetapkan baseline

ini disebut fase keadaan awal (Latipun, 2004).

Baseline ini harus dilakukan pada desain ini, karena berfungsi sebagai pretes. Fase

tersebut dibagi 2 fungsi yaitu (Latipun, 2004);

1. Fungsi deskriptif. Yaitu untuk rnenggambarkan keberadaan level perfonnansi

(keadaan perilaku) subjek yang dieksperimen clalam keaclaan alamiah, tanpa

adanya suatu perlakuan.

2. Fungsi proyektif. Yaitu untuk meramalkan level performansi (perilaku) subjek

jika ticlak ada intervensi.

Page 72: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Dalam penelitian ini, kondisi baseline dilakukan dengan mengukur, tekanan darah,

denyut nadi, dan pernapasan sehingga dapat melihat kondisi tekanan darah, denyut

nadi, dan pernapasan dalam keadaan subjek normal.

3.2. Variabel Penelitian

54

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel bebas

(independent variable) serta variabel terikat (dependent variable). Variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor

yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Kerlinger, 1986). Dalam

penelitian ini, variabel-variabel penelitian yang dimaksud adalah:

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu wudu.

2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu marah.

3.2.1. Definisi Konseptual Variabel Penelitian

Secara konseptual, definisi dari variabel-variabel penelitian yang terdapat dalam

penelitian ini adalah scbagai berikut:

l. Wudu adalah bebersih/bersuci secara khusus, baik itu secara inderawi

(konkrit) ataupun abstrak (Jaziri, 200 I)

Page 73: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

55

2. Marah adalah keadaan emosional yang intensitasnya bervariasi dari iritasi

ringan hingga kemarahan yang in tens dan balas dendam. Seperti bentuk

emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis.

Ketika marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkal, begitu juga dengan

level hormon, adrenaline, dan noradrenaline (Spielberger, 2008).

3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Secara operasional, variabel-variabel penelitian tersebut dapat didefinisikan dengan

batasan sebagai berikut:

1. Wudu merupakan sebuah terapi yang mengoptimalkan aspek kesempurnaan

wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu.

Wudu harus dilakukan subjek dengan diawali dari niat, Jalu membasuh wajah

3 kali, lalu membasuh kedua tangan hingga siku-siku 3 kali, laltr rnengusap

sebagian kepala 3 kali, lalu mengusap kedua telinga 3 kali, lalu membasuh

kedua kaki hingga mata kaki 3 kali.

2. Marah yaitu reaksi emosional individu terhadap stimulus dari luar ataupun

dalam dirinya sebagai ancaman dan tidak menyenangkan bagi individu.

Reaksi emosional ini berupa tindakan untuk mencaci-maki, membenci,

menghindar, membentak, memendam dengki, rnerusak benda, dan memukul.

Variabel ini akan diketahui dari perubahan-perubahan sikap, perilaku, bentuk

tubuh dan reaksi yang ditunjukkan subjek pada saat diberikan stimulasi

marah. Ketika marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat. Untuk

Page 74: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

56

mengetahui dan membuktikan perubahan tersebut, maka. dibutuhkan alat ukur

dan pengamatan. Alat ukur yang digunakan yakni tensi meter untuk

mengetahui tekanan darah dan stetoskop untuk mengetahui detakan denyut

nadi, dan pernapasan subjek.

3.2.3. Cara Pengukuran Variabel Terikat

Dalam melakukan pengukuran terhadap tingkat marah pada penelitian ini, maka cara

yang digunakan adalah mengukur tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan subjek

dengan alat ukur tensi meter dan stetoskop. Pengukuran tersebut merupakan earn

mengetahui tingkat marah yang dimunculkan oleh masing-masing subjek. Pacla

pelaksanaannya, subjek climinta kesecliaannya untuk diukur tekanan darah, denyut

nadi, dan pernapasannya pada tahap sebelum pengkondisian dan tahap scbelum dan

sesudah diberi perlakuan.

Adapun untuk mengetahui keadaan normal dari setiap jenis pengukuran tekanan

darah, denyut nadi, dan pernapasan (Markum, 2007) yaitu akan dijelaskan sebagai

berikut;

I. Tekanan Darah. Frekuensi tekanan darah normal yaitu antara 120/80

(sistolik/cliastolik) untuk ukuran laki-laki dan 110/70 untuk ukuran

perempuan. Bila di bawah batas normal, maim disebut Hipotensi. Bila di atas

batas normal, maka disebut Hipertensi.

Page 75: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

57

Tabet 3.2. Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg

Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium I (Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Stadium 2 (Hipertensi sedang) 160-179 mmHg I 00-109 mmHg

Stadium 3 (Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Stadium 4 (Hipertensi maligna) 210 mml-Ig atau lebih 120 mmHg atau lebih

Tekanan darah ini untuk mengetahui naik/turunnya tekanan darah subjek dari

tingkat stabil ke tingkat yang tidak stabil (kondisi hipertensi) dan kembali ke

tingkat stabil, sebagaimana yang telah dijelaskan Spielberger (2008). Dalam

penelitian ini, subjek dianggap marah, bila tekanan darah subjek berada pada

kondisi tekanan darah yang lebih tinggi (hipe11ensi sementara) deibandingkan

clengan kondisi nomal subjek. Lalu setelah diberikan perlakukan wudu,

tekanan darah subjek turun/kembali ke keadaan normal, maka marah subjek

clianggap suclah recla.

2. Denyut Nacli.

Page 76: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

58

Frekuensi denyut nadi normal yaitu antara 60-100 kali permenit. Bila kurang

dari 60 kali permenit maka disebut Bradikardia. Dan bila lebih dari 100 kali

permenit malca disebut Takikardia.

Denyut nadi ini untuk mengetahui naik/turunnya frekuensi kecepatan nadi

subjek dari tingkat normal ke tingkat yang tidak normal dan ke tingkat

normal. Subjek dianggap marah, bila frekuensi kecepatan denyut nadi subjek

meningkat. Denyut nadi sangat dekat kaitannya dengan tekanan darah, bila

tekanan darah meningkat, maka denyut nadi meningkat atau te1jadi

ketegangan (Markum, 2007)

3. Pernapasan.

Frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-18- kali permenit. Bila kurang

dari 12 kali permenit maka disebut Bradipnea. Dan bila lebih dari 18 kaii

permenit maka disebut Takipnea.

Pernapasan ini untuk mengetahui naiklturunnya frekuensi kecepatan napas

subjek dari tingkat normal ke tingkat yang tidak normal dan ke tingkat

normal. Subjek dianggap marah, bila frekuensi kecepate.n pernapasan subjek

meningkat. Sebagaimana yang diungkapkan Beck ( dalam Purwanto &

Mulyono, 2006).

3.2.5. Variabel Sekunder dan Teknik Kontrolnya

Selain variabel bebas, terdapat variabel lainnya yang dapat mempengaruhi variabel

terikat yang disebut sebagai variabel sekunder. Variabel sekuncler dalam penelitian ini

Page 77: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

59

adalah berupa perbedaan karakteristik subjek, seperti; usia, jenis kelamin, kepribadian

dan inteligensi.

Agar lebih memperjelas adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat pada penelitian ini, maka perlu dilakukan kontrol terhadap variabel sekunder.

Kontrol merupakan salah satu ciri dari penelitian ilmiah (Seniati dkk, 2005).

Pada penelitian ini, teknik kontrol yang dilakukan untuk mengontrol variabel

sekunder yaitu dengan konstansi (Robinson, 1981 );

Konstansi merupakan suatu prosedur yang dilakukan dengan cara menyamakan

variabel-variabel Jain yang terdapat dalam penelitian pada subjek penelitian.

Konstansi berarti sama atau setara, dalam hal ini kesetaraan yang dimaksucl adalah

ketika setiap subjek penelitian mendapatkan kondisi yang sama.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknik kontrol konstansi pacla penelitian

eksperimental ini mengacu pada dua ha!, yaitu konstansi terhadap kondisi penelitian

dan konstansi terhadap karakteristik subjek (Seniati dkk, 2005).

a. Konstansi kondisi yang clilakukan dalam penelitian ini pada prakteknya

tergambar dalan1 beberapa cara yang digunakan dalam mengontrol kondisi

penelitian. Cara-cam tersebut berupa:

I. Pengaturan setiap ruangan penelitian yang cligunakan untuk subjek

penelitian, yang cliusahakan agar memiliki kondisi yang pacla

umumnya sama, seperti seperti clalam ha! ukuran clan tata rmmg,

Page 78: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

kepadatan ruang, suhu ruang, ventilasi udara, intensitas kebisingan,

serta intensitas cahaya dan penerangan. Setiap ruangan yang

digunakan adalah sama.

2. Stimulan dan stimulus yang sama ditujukan untuk setiap subjek.

3. Kesamaan pengukuran pada setiap subjek yang dilakukan oleh tiga

mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakaita semester 5.

4. Alat ukur yang sama digunakan untuk menguku:r subjek, yaitu tensi

meter dan stetoskop.

a. Konstansi karakteristik subjek, yaitu usia subjek 19-21, mahasiswa

semester 2-4, sama-sama aktif dalain kegiatan kemahasiswaan.

3.2.6. Validitas Penelitian

Validitas penelitian terbagi menjadi 2:

1. Validitas Internal. Yaitu sejauhmana hubungan sebab-akibat antara IV

mempengai·uhi DV.

2. Validitas Eksternal. Yaitu sejauhmana hasil penelitian dapat diterapkan pada

subjek, situasi, dan waktu di luar situasi penelitian.

60

Pada penelitian eksperimental, validitas yang ingin dicapai adalah validitas internal,

karena penelitian eksperimental merupakan penelitian yang memberikan IV untuk

dilihat pengaruhnya pada DV (Seniati, dick 2005). Dengan kata lain, penelitian

eksperimental ingin membuktikan hubungan sebab-akibat.

Page 79: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

61

3.3. Partisipan Penelitian

3.3.1. l'artisipan l'enclitian

Penggunaan istilah partisipan untuk subjek penelitian banyak dilakukan pada laporan-

laporan penelitian psikologi di jurnal (Nisa, 2008). Hal ini dikarenakan penelitian ini

ingin lebih menitikberatkan pada pencapaian validitas internal yaitu seberapa jauh IV

mempengaruhi DV.

Pacla penelitian ini, partisipan yang dilibatkan yaitu mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta yang ikut organisasi kampus antara semester 3

hingga 5. Pertimbangan pemilihan ini berclasarkan pacla anggapan banyaknya faktor

penyebab stres di kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif 1-lidayatullah

Jakarta (1-lartaty & dick, 2004), menyebabkan rentannya mahasiswa Psikologi

dirangsang rasa marahnya dan mahasiswa yang memiliki karakteristik marah. Untuk

mengetahui mahasiswa itu memiliki karaktersitik marah, penehti mengamati dan

mengobservasinya sebelum dilakukan eksperimen.

Penelitian ini menggunakan N-kecil (3 orang partisipan). Teknik pwposive sampling

cligunakan untuk mendapatkan partisipan. Adapun ciri-ciri secara um um clari

partisipan yang akan cliambil sebagai berikut: partisipan terdiri dari mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang ikut organisasi !campus

dengan rentang usia antara 18-22 tahun.

Page 80: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

62

Penelitian ini merupakan penelitian yang mengacu pada desain A-B-A Genis

penelitian kasus tunggal), maka dari itu subjek (N-kecil) pada penelitian ini bisa

diambil minimal dari dua orang subjek (Robinson, 1981 ). Karena partisipan yang

dipilih mahasiswa, eksperimen dilakukan di Laboratorium, dan perlakuan yang

diberikan adalah marah. Untuk menghindari masalah etik, maka penelitian dengan N­

kecil dianggap yang paling tepat.

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini terdiri dari dua tahapan,

yaitu:

l. Tahap Pra-Eksperimen/Persiapan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan untuk

pelaksanaan penelitian, antara lain:

b. Merumuskan permasalahan yang akan dibahas serta menentukan batasan

variabel yang akan diteliti dan kemudian melakukan studi pustaka untuk

memperoleh gambaran konseptual serta landasan teoritis yang tepat

mengenai variabel penelitian.

c. Mengamati subjek yang akan dijadikan sampel peneiitian

cl. Perkenalan dengan ealon subjek.

Page 81: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

63

r PERPUST AKA1\N

! u._' 1'_J _s_Y_A_H_I [-) _"_'A_KJ_o.R_, -_L_A_J

e. Meminta kesediaan calon subjek untuk menjadi subjek dalam penelitian.

f. Subjek diminta untuk mengisi formulir kesediaan menjadi partisipan

dalam penelitian ini.

g. Menjelaskan tabap-tahap penelitian eksperimen dan tahap perlakuan

(perlakuan wudu) yang akan diberikan pada individu yang menjadi subjek

penelitian.

2. Tahap Eksperimen

Tahap eksperimen dilakukan pada hari selasa 26 Agustus 2008 clari jam 15.00 s/d

18.30 di ruang Laboratorium Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebelum dimulai eksperimen, subjek diberi penjelasan tentang prosedur eksperimen

yang akan clilaksanakan. Kemudian subjek dikenalkan dengan stimulan dan tiga

mahasiswa kedokteran oleh peneliti. Setelah itu, dilakukan eksperimen pada satu

subjek terlebih dahulu, sedangkan untuk kedua subjek yang lain diminta menunggu

dan ditempatkan berbeda dengan subjek yang sedang diteliti.

Adapun untuk rincian dari tahap eksperimen yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap baseline, yaitu tahap pengukuran tekanan darah, denyut nadi dan

pernapasan dengan alat ukur tensi meter dan stetoskop oleh tiga

mahasiswa kedokteran yang masing-masing bertuga,; pada satu jenis

pengukuran.

b. Tahap Treatmentllntervensi yaitu perlakuan stimulasi marah untuk

membangkitkan rasa marah subjek, lalu pengukuran tekanan darah, denyut

nadi, dan pernapasan dengan alat ukur tensi meter dan stetoskop oleh tiga

Page 82: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

64

mahasiswa kedokteran. Lalu perlakuan wudu yang dilakukan oleh subjek

dengan tujuan mereduksi kemarahan yang clialarni subj ek.

Stimulasi pengkonclisian marah clibuat clengan perencanaan (skenario) clari

awal penelitian, yalmi subjek cliberi stimulus clengan kalimat-kalimat yang

membuat subjek ticlak suka, merasa ticlak nyaman, clan ticlak sesuai clengan

clirinya. Seperti memojokkan persepsi tujuan hiclupnya, merenclahkan

prinsip-prinsip sebagai mahasiswa iclealis, clan mencela fisik. Sebelum

cliberi stimulus, subjek clibuat menunggu stimulan selama 5 menit.

Kemuclian setelah itu subjek climinta melakukan wuclu sesuai clengan cara

tertentu, meliputi berbagai aspek kesempurnaan wuclu, kekhusyukan, air

yang clipakai, clan cloa yang clipanjatkan saat wuclu. Data pengukuran tahap

ini cligunakan sebagai data pretest untuk uji statistik nonparametrik

wilcoxon.

c. Tahap baseline yaitu tahap pengukuran tekanan clarah, clenyut nacli clan

pernapasan clengan tensi meter clan stetoskop oleh tiga mahasiswa

keclokteran yang masing-masing bertugas pacla satu jenis pengukuran.

Data pengukuran tahap ini cligunakan sebagai data pastiest untuk uji

statistik nonparametrik wilcoxon.

cl. Tahap Wawancara. Wawancara clilakukan untuk menclapatkan gambaran

langsung bagaimana keaclaan, perasaan, sikap, clan tinclakan subjek serta

tingkat frekuensi clenyutan sesuclah cliberi perlakuan wuclu.

Page 83: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

65

Agar memperjelas gambaran prosedural dari tahapan pelaksanaan penelitian

yang telah dilakukan, maka berikut ini akan disajikan tabel yang memuat

tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

No. Tahapan Subjek Penelitian Keterangan

yaitu tahap pengukuran tekanan darah, denyut nadi dan pernapasan dengan alat

1. Tahap baseline ~ ukur tensi meter dan stetoskop oleh tiga mahasiswa kedokteran yang masing-masing bertugas pada satu jenis pengukuran yaitu perlakuan stimulasi marah untuk membangkitkan rasa marah subjek, lalu pengukuran tekanan d.arah, denyut nadi, dan pernapasan dengan alat

Tahap ukur tensi meter dan 2. ~ stetoskop oleh tiga

Treatment/ lntervensi mahasiswa keclokteran. Lalu perlakuan wuclu yang clilakukan oleh subjek dengan tujuan mereduksi kemarahan yang clialami subjek.

yaitu tahap pengukuran tekanan clarah, denyut nadi

3. Tahap baseline ~ clan pernapasan clengan tensi meter clan stetoskop oleh tiga mahasiswa keclokteran

. . yang rnasmg-masmg

Page 84: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

66

bertugas pada satu jenis pengukuran.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran langsung bagaimana

4. Wawancara '1 keadaan, perasaan, sikap dan, tindakan subjek serta tingkat frekuensi denyutan sesudah diberi perlakuan wudu

3.4.2. Instrumen Penelitian

Dalam menunjang pelaksanaan penelitian, maka penggunaan beragam instrumen

penelitian, seperti alat bantu atau alat peraga, amat dibutuhkan dalarn penelitian.

Berikut beberapa alat bantu yang digunakan dalam penelitian:

I. Alat bantu ruang, kursi, serta ternpat wudu.

2. Satt1 fasilitator (stimulan) yang menstirnulasi marah subjek.

3. Tiga Mahasiswa kedokteran yang membantu mengukur tekanan darah, denyut

nadi dan pernapasan subjek.

4. Alat ukur penelitian; tensi meter (cuff air raksa [ sphygmomanometer]) dan

stetoskop digunakan pada tahap pengukuran.

5. Pedoman wawancara.

6. Alat Tulis, buku, dan penghapus (Tipe-X)

7. Alat perekarn (tape recorder) MP4.

Page 85: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Tcknik Pcngumpulan Data

67

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan alat ukur tensi meter, stetoskop dan wawancara. Ada 2 jenis data yang

dikumpulkan pada penelitian ini, yaitu :

I. Data Kuantitatif. Menggunakan tensi meter dan stetoskop

Penggunaan tensi meter ini didasarkan bahwa denyut nadi bisa menjadi

patokan nilai tingkat kemarahan subje!Gn, karena alat ukur ini memiliki

ketepatan dalam ha! mengukur.

2. Data Kualitatif. Wawancara yakni untuk mengetahui dan menggali lebihjelas

apa yang dirasakan oleh subjek selama penelitian berlangsung. Wawancara

dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang clikemukakan Mo Jeong (2006),

yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh peneliti sebagai

pewawancara clengan mengajukan pertanyaan kepacla responclen.

Untuk memperkaya data yang clidapat clari wawancara rnaka observasi

dilakukan sebagai metode penunjang. Yin (2003) menjelaskan bahwa

observasi seringkali memberikan informasi tambahan, yaitu dengan

menclapatkan gambar terperinci mengenai perilaku, sikap, tinclakan indiviclu

selama proses wawancara. Observasi juga biasa disebut pengamatan, yang

bertujuan untuk melihat tingkah laku, pe1formance (penampilan) subjek,

aktivitas snbjek.

Page 86: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah t·ensi darah dan

stetoskop dan pedoman wawancara yang dapat dilihat pada lampiran 4.

3.6 Teknik Analisis Data

68

Dalam penelitian ini, bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif

dan kualitatif. Berikut beberapa teknik yang digunakan untuk menganalisis data:

1. Analisis kuantitatif yang digunakan yakni teknik analisi;; data grafik dan

analisis data non-parametrik dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs

Test.

Analisis data grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, (I) untuk rnembantu

mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan

mempermudah untuk mengevaluasi, dm1 (2) untuk memberikan rangkuman

data kuantitatif serta mendeskripsikan pengaruh wudu clalam merecluksi

marah. Dengan menampilkan grafik, peneliti akan lebih mudah untuk

menjelaskan perilaku subjek secara efisien, kompak, dan detail. Di samping

itu, grafik juga akan mempermudah untuk mengomunikasikan kepacla

pembaca mengenai urutan konclisi eksperimen, dan disain yang digunakan

(Sunanto click, 2005).

Seclangkan uji Wilcoxon cligunakan untuk mengetahui perbeclaan antara

sebelum dan sesuclah diberikan perlakuan (treatment) wudu. Kedua nilai yaitu

Page 87: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

69

sebelum dan sesudah perlakuan dibandingkan dan dianalisis. Penyusunan

statistik ini didasarkan atas pertimbangan: (1) sampel penelitian tidak berasal

dari populasi yang diambil secara acak atau sampel penelitiannya diambil

secara purposive, (2) sampel ujicoba relatifkecil, sehingga dengan

menggunakan uj i wilcoxon diharapkan dapat cliketahui perbedaan antara

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dalam pelaksanaan uji wilcoxon untuk

menganalisis kedua data yang berpasangan tersebut, dilakukan dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Package.for Social Science). Hasil

pengujian ini kemudian clisimpulkan untuk membuktikan pengaruh wudu

dalam mereduksi marah. Pengujian clilakukan dengan rnemasukkan data yang

sudah berbentuk kuantitatifyakni hasil skor pengukuran dari setiap subjek.

Adapun rumus wilcoxon yang cligunakan sebagai berikut :

I Di= Yi-Xi Keterangan : Di = Nilai-nilai kritis Yi = Keadaan pretest Xi = Keadaanposttest

2. Kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Patton (Moleong, 2001) adalah

proses pengatur mutan data, mengorganisasikan kedalam satu po la, kategori

dan uraian dasar. Untuk melakukan analisis kualitatif terhadap data hasil

penelitian ini, akan dilakukan cara-cara sebagai berikut:

a. Mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman suara menjadi bentuk

tertulis secara verbatim.

b. Mengkategorikan data yang relevan clengan permasalahan.

c. Membuat analisis antar subjek secara keseluruhan clan

membandingkan tiap subjek untuk masing-masing kategori.

d. Membuat kesimpulan dari seluruh data yang merupakan jawaban dari

pertanyaan penelitian.

Page 88: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

BAB4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Responden

Dalam bagian ini akan dijelaskan data-data mengenai identitas pribadi subjek yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian, sehingga dapat diperoleh garnbaran yang

lebih baik mengenai subjek-subjek dalam penelitian ini.

Tabel 4.1. Keterangan Identitas Pribadi Subjek

Subjek I Subjek II·-+ S•bj<k Iii

Nama NH DP TH ·-·

Usia 19 tahun 20 tahun 18 tahun

Agama Islam :slan1 Islam

---·---Suku Bangsa Indonesia Indonesia Indonesia

i----··

Pendidikan MA SMU SMA

-~ --··-· Aktifitas/Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

Semester 2 4 2

Hobby/Kegemaran Jalan-J alan Baca Bermain

Riwayat Penyakit - Maag Hipertensi _J__

70

Page 89: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

71

Ketiga subjek penelitian sudah memasuki masa remaja akhir. Ketiga subjek

menganut agama yang sama. Tingkat pendidikan ketiga subjek yaitu lulusan sekolah

menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK), sehingga cukup

berpengaruh positif dalam kelancaran jalannya wawancara. NH lulusan Madrasah

Aliyah, sedangkan DP lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan TH lulusan

Sekolah Menengah Umum (SMU). Ketiga subjek mempunyai status sebagai

mahasiswa. Dua dari 3 subjek adalah semester 2 dan yang satu semester 4.

Masing-masing subjek memiliki kegemaran atau hobi yang dilakukan untuk mengisi

waktu luang. NH senangjalan-jalan. DP senang membaca dan TH senang bermain.

4.2. Presentasi dan Analisis Data

4.2.1. Analisis Grafik

Hasil penelitian A-B-A harus ditampilkan dengan grafik (Sunanto, 2005). Berikut

bentuk grafiknya;

Tabel 4.2. Hasil Tekanan Darah A-B-A

NO. Nama Subjek Tahap

Baseline I Baseline Intervensi

I NH 120/90 120/100 120/80 2 DP 110/80 110/90 110/90 " TH 130/90 140/100 130/100 J

Page 90: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

160 140 120 .

'" 100 0 80 -.!a Cl) 60

40 20 0

'" 80

0 - 60 "' "' Ci 40

20

0

NH

NH

Tekanan Darah

DP

Tekanan Darah

DP

o A (Baseline) 11 B (lntervensi) o A (Baseline)

Grafik 4.1. Tekanan Darah

TH

TH

Dari grafik tekanan darah di atas menunjukkan bahwa pada tekanan darah sistole

tidak terjadi penurunan yang signifikan pada NH dan DP, namun pada TH te1jadi

72

kenaikan ke angka hipertensi (tekanan darah tinggi) saat stimulasi marah (Intervensi)

dan penurunan secara drastis setelah melakukan wudu.

Page 91: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

73

Sedangkan pada tekanan darah diastole terjadi penurunan grafik pada baseline setelah

grafik intervensi pada NH, sedangkan grafik pada DP dan TH setelah intervensi tidak

berubah. Perubahan angka yang memiliki fluktuasi pacla penyaji.an grafik di atas

adalah angka diastole. Hal ini sudah dianggap te1jadi tekanan clarah subjek

meningkat, meskipun tidak terlalu tinggi sekali dan penurunan tekanan darah pacla

NHdan TH.

Maka dari ketiga pengukuran ini, memberikan arti bahwa eksperirnen ini

rnernbuktikan wuclu memiliki daya untuk menurunkan clan juga menstabilkan tekanan

darah, bila seseorang seclang marah. Meskipun marah subjek tidak bersifat marah

yang rnenyerang.

Tabel 4.3. Hasil Denyut Nadi A-B-A

NO. Nama Subyek Tahap Baseline Intervensi Baseline

1 NH 85 90 78

2 DP 78 120 88 3 TH 68 96 80

Page 92: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

NH 140

120

100 ·;;; c: 80 "' " "' "' ~ u.

40

20

0

Grafik 4.2. Denyut Nadi

Denyut Nadi

DP

f - - - - - -

'DA (Baseline) Ill B (lntervensi) o A (Baseline)

TH

Pada ketiga grafik denyut nadi subjek di atas sudah terlihatjelas perbeclaan antara

proses baseline dan intervensi. Untuk grafik NH, kenaikan grafik (intervensi) nya

74

tidak begitu tinggi dan kanaikan grafik (intervensi) TH cukup tinggi, sedangkan pada

DP kenaikan grafik (intervensi) tinggi sekali.

Hal ini memberikan arti bahwa eksperimen ini membuktikan bahwa wudu memiliki

daya untuk menurunkan dan juga menstabilkan denyut nadi, b; la seseorang sedang

marah.

Tabel 4.4. Hasil Pernapasan A-B-A

NO. Nama Subyek Tahap

Baseline lntervensi Baseline

1 NH 13 13 15 2 DP 20 20 18 3 TH 16 16 20

Page 93: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

NH

"' 15 c:

" " "" "' 10 ! ~ u.

5

0

Grafik 4.3. Pernapasan

Pernapasan

DP

--------- - ·----- - -- . ; o A (Baseline) Iii B (ntervensi) DA (Baseline)

TH

Dari grafik pernapasan di atas terlihat bahwa NH dan TH menunjukkan pola yang

sama, yaitu terjadi kenaikan grafik pada proses baseline pertama dan intervensi

pengukuran pernapasan berada pada posisi yang setara, namun setelah intervensi

75

te1jadi kenaikan frekuensi. Sedangkan pada DP terjadi pola yang sebaliknya dari NH

dan TH. Yakni pada baseline dan intervensi pengukuran pernapasan berada pada

tingkat yang sama (20/menit) dan setelah intervensi terjadi penurunan ( 18/menit).

4.2.2. Analisis Uji Statistik Non-Parametrik Wilcoxon

Analisis statistik nonparametrik wilcoxon bertujuan untuk mengetahui perbedaan

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Penggunaannya didasarkan atas

pertimbangan yaitu: subjek penelitian diambil secara purposive, dan jumlah subjek

relatif kecil (3 orang).

Page 94: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

76

Tingkat signifikansi tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan dari subjek dapat

dilihat melalui pengujian dengan menggunakan analisis nonpararnetrik, karena sifat

datanya yang bebas distribusi. Analisis data dilakukan dengan cara rnernbandingkan

hasil pre-test dengan post-test, yaitu untuk menguji signifikansi dari hasil setiap

pengukuran subjek penelitian.

4.2.2.1. Pengukuran Tekanan Darah

Basil pre-test dan post-test dari pengukuran tekanan darah, dari 3 subjek yang diuji

dapat dilihat pada tabel 4 .4. berikut :

Tabel 4.5. Tekanan Darah

NO. Nama Subjek Tahap Penurunan Pretest Posttest

1 DP 90 90 0 2 NH 100 80 20

3 TH 100 100 10

Rata-rata 290 270 30

Dari tabel 4,5. menunjukkan bahwa ternyata hasil post-test 270 lebih besar dari pre-

test 290, yang berarti terjadi penurunan frekuensi tekanan darah setelah diberikan

per!akuan wudu.

Berikut Peringkat Tekanan Darah Uji Wilcoxon sebelum dan sesudah perlakuan

dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut:

Page 95: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Tabet 4.6. Peringkat Tekanan Darah

Sesudah - sebe!um

a sesudah < sebelum b sesudah > sebelum c sesudah = sebelum

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

4.2.2.2. Pengukuran Denyut Nadi

N I Mean Rank Sutn of Ranks

J(a) 1.00 1.00

O(b) .00 .00

2(c)

3

Hasil pre-test dan post-test dari pengukuran denyut nadi, dari 3 subjek yang diuji

dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut:

Tabel 4. 7. Dcnyut Nadi

NO. Nama Subjek Tahan Penurunan Pretest Posttest

I NH 90 78 12 2 TH 96 80 16

3 DP 120 88 32

Rata-rata 306 246 60

77

Dari tabel 4,7. menunjukkan bahwa ternyata hasil post-test (246) lebih besar dari pre-

test (306), yang berarti terjadi penurunan frekuensi denyut nadi setelah diberikan

perlakuan wudu.

Berikut Peringkat Tekanan Darah Uji Wilcoxon sebelum dan sesudah perlakuan

dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut:

Page 96: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Tabel 4.8. Peringkat Denyut Nadi

I SESUDAH- Negative Ranks SEBELUM Positive Ranks

Ties

Total

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH ~ SEBELUM

4.2.2.3. Pengukuran Pernapasan

N I Mean Rank Sum of Ranks

3(a) I 2.00 6.00

O(b) .00 .00

O(c; I I

l

Hasil pre-test dan post-test dari pengukuran pernapasan, dari 3 :>ubjek yang diuji

dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut :

Tabel 4.9. Pernapasan

NO. Nama Subjek Tahap Penurunan Pretest Posttest

1 NH 13 15 2 2 TH 16 20 4

3 DP 20 18 -2

rata-rata 49 53 4

78

Dari tabel 4,9. menunjukkan bahwa ternyata hasil post-test (53) lebih besar dari pre-

test ( 49), yang beraiii te1jadi peningkatan frekuensi pernapasan setelah cliberikan

perlakuan wudu.

Berikut Peringkat Tekai1ai1 Darah Uji Wilcoxon sebelum dan sesudah perlakuan

dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut:

Page 97: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Berikut Peringkat Tekanan Darah Uji Wilcoxon sebelum dan sesudah perlakuan

dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut:

Tabel 4.10. Peringkat Pernapasan

I SESUDAH- Negative Ranks SEBELUM Positive Ranks

Ties

Total

a SESUDAH < SEBELUM b SESUDAH > SEBELUM c SESUDAH ~ SEBELUM

4.2.2.4. Uji Hipotesis

N Mean Rank Su111 of Ranks I (a) 1.50 I 1.50

2(b) 2.25 4.50

O(c)

3

79

Langkah pengujian hipotesis setelah memperoleh hasil dari pengukuran tekanan

darah, denyut nadi dan pernapasan adalah dengan menggunakan uji statistik

nonparametrik yaitu dengan metode wilcoxon. Uji statistik nonparametrik dengan

metode wilcoxon merupakan uji dua rata-rata untuk dua sampel yang berkaitan.

Perhitungan pengujian statistik ini menggunakan program SPSS 13.0. Kriteria

penerimaan atau penolakan HO pada SPSS 13 .0 adalah dengan melihat Asymp.Sig. (2-

tailed). JikaAsymp.Sig.(2-tailed) >a, maka HO diterima dan sebaliknyajika

Asymp.Sig. (2-tailed) < a, maka HO ditolak. Sedangkan a yang dipakai adalah 5%.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunalcan rumus uji statisitik untuk

melihat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yakni Wilcoxon. Untuk

penghitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13.0

Page 98: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

80

Tabcl 4.11. Uji Statistik Tekanan Darah

Test Stntistics(b) Sesudah -

sebelum

z -1.000(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) .317 . .

a Based on positive ranks . b Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan tabel 4.11. diketahui bahwa koefisien tekanan darah adalah sebesar -

1.000 dengan angka signifikansi .317 (sig > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa HO

ditetima. Hal ini memberikan arti bahwa pengukuran tekanan darah tidak ada

perbeclaan yang signifikan antara sebelum clan sesuclah perlakua.n wuclu, maka

diambil kesimpulan bahwa wuclu ticlak memiliki pengaruh clalam merecluksi marah.

Tabel 4.12. Uji Statistik Dcnyut Nadi

Test Statistics(b)

Sesudah -

sebelu1n

z -l.604(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) .109

.. a Based on pos1t1ve ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan tabel 4.12. diketahui bahwa koefisien clenyut nadi aclalah sebesar -1.604

clengan angka signifikansi .109 (sig > 0,05) maka clapat clisimpulkan bahwa HO

cliterima. Hal ini memberikan arti bahwa pengukuran frekuensi denyut nadi tidak ada

Page 99: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

81

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan wudu. maka

diambil kesimpulan bahwa wudu tidak memiliki pengaruh dalam mereduksi marah.

Tabel 4.13. Pernapasan

Test Statistics(b)

sesudah-

sebelum

z -.816(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) .414

a Based on negative ranks.

b Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan tabel 4.13. diketahui bahwa koefisien pernapasan adalah sebesar -.816

dengan angka signifikansi .414 (sig > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa HO

diterima. Hal ini memberikan arti bahwa pengukuran frekuensi pernapasan tidak ada

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan wudu, maka

diambil kesimpulan bahwa wudu tidak memiliki pengaruh dalam mereduksi marah.

4.2.3. Analisis Wawancara dan Observasi Subjek

Setelah melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan pacla 3

subjek penelitian, maka dilanjutkan tahap wawancara clan observasi. Untuk tahap

observasi dilakukan pada saat penelitian dan saat wawancara. Hasil wawancara dan

observasi dijelaskan sebagai berikut;

Page 100: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

82

Tabet. 3.14. Perilaku Pada Saat Penelitian

TAHAP NAMA ..

NH DP TH s NH merasa kesal, DP sudah merasa kesal TH sudah merasa kesal

E karena ia menunggu karena menjadi urutan karena menjadi urutan

B stimulan datang. kedua yang disuruh ketiga yang disuruh

E Sesekali ia melihat jam menunggu, ia terlihat menunggu. Namun, ia

L dan mebalikkan- kurang tenang, sesekali masih tetap mau

u balikkan badan ke ia menghentakkan mengikuti jalannya

M kanan dan ke kiri. kakinya ke lantai eksperimen.

karena harus menunggu

stimulan untuk

memulai stimulasi.

M

A

R

A

H

s NH tegang dan sering DP tegang dan sering TH tegang dan sering

A melakukan gerakan- melakukan gerakan- melakukan gerakan-

A gerakan seperti gerakan gerakan gerakan badan ke depan

T kepala ke depan dan menghentakkan kaki ke dan ke belakang di

belakang, menyilangkan lantai saat duduk tempat duduk. Faktor

M tangan, menyilangkan berhadapan dengan yang mendukung TH

A kaki, raut muka terlihat stimulan. Faktor yang marah terperinci

R tegang,dua tangan menunjukkan DP sebagai berikut di

Page 101: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

83

A mengepal, alis marah, terperinci dari ; antaranya ; wajah

H mengkerut dan wajah memerah, pupil memerah, pupil

mengangkat, mulut membesar, alis membesar, alis

ditutup rapat, wajah mengkerut dan mengkerut dan

memerah,pupil mengangkat, mata mengangkat, mata

membesar, mata berkedip atau berkedip atau

berkedip atau terbelalak terbelalak, sikap kaku, terbelalak, mengerak-

berulang kali, ngomel, ngomel, menyilangkan gerakkan tangan, posisi

dan menghela napas dada, suara meninggi, kaki terbuka, memgang

dengan berat. Sikap NH nada yang keras, mulut kertas, mulut melebar,

adalah melawan ( dengan ditutup rapat, dan Jebih dan sikap kaku. Sikap

menimpali perkataan agresif. Sikap DP TH adalah kesal. Marah

stimulan) dan membela adalah melawan TH dari tahap stimulasi

diri ( terlihat dari bentuk ( dengan menimpali n1arah agak lan1a.

nada yang meninggi). perkataan stimulan) stimulasi marah, TH

Marah NH dari tahap dan menghindar tegang, bosan, jengkel,

stimulasi, agak lama (terlihat dari bentuk menahan emosi, dan

ingin pergi dari proses marah kepada stimulan.

eksperimen) kemudian Perasaan ingin pergi

DP menangis begitu TH sangat kuat.

dalam (diam dengan Perasaan TH sangat

raut muka yang kurang marah, ia merasa

bersahabat kepacla kepalanya pusing,

orang yang tekanan darah terasa

clisekitarnya). Marah naik, detakan j an tung

DP dari tahap stimulasi kencang, clan napas

begitu sangat cepat. terengal-engal.

s Perasaan NH lebih Perasaan DP lebih Perasaan TH lebih

Page 102: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

84

E tenang, lega dibanding nyaman, tenang, lega 1:enang dan lega

T sebelum melakukan dibanding sebelum dibanding sebelum

E wudu. melakukan wudu. melakukan wudu.

L

A

H

w u D

u

~

Wudu dapat menurunkan Wudu dapat Wudu dapat

rasa marah NH. Terbukti menurunkan rasa menurunkan rasa marah Kesimp

ulan dari penjelasan NH pada marah DP. Terbukti TH. Terbukti dari

peneliti dari penjelasan DP penjelasan TH pada

pada penel iti peneliti

1. SUBJEK I (NH)

1.1. Gambaran NH pada saat penelitian eksperimen

Subjek merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah,

saat ini NH semester 3. NH adalah laki-laki berkulit coklat, bertubuh kurus,

tinggi kurang lebih 165, dan memakai kacamata. NH juga aktivis salah satu

organisasi kemahasiswaan di sekitar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. NH

tergolong orang yang suka bergaul dan gampang untuk diajak melakukan

sebuah kegiatan sosial.

Page 103: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

85

Sehari-hari NH lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkumpul

c\engan teman-teman seorganisasinya. NH bertempat tinggal di kos-kosan

yang sangat c\ekat c\engan kampus Psikologi clan kantor >Jrganisasinya, jac\i hal

itulah yang membuat NH banyak menghabiskan waktunya c\engan teman­

teman seorganisasinya.

NH termasuk orang yang penc\iam c\engan orang yang baru c\ikenalnya, tapi

bila suc\ah kenal ia tergolong orang yang terbuka.

Pac\a saat penelitian eksperimen, NH aclalah orang pertama yang

c\ieksperimen. Sebelum NH cliukur clan cliberikan stimulasi NH merasa kesal,

karena ia menunggu stimulan c\atang. Sesekali ia melihat jam clan mebalikkan­

balikkan baclan ke kanan clan ke kiri.

Pacla saat tahap pengukuran sebelum stimulasi, tekanan darah NH terukur

120/90 yang menunjukkan bahwa tekanan darah NH termasuk clalam kategori

hipertensi ringan. Sedangkan untuk kecepatan frekuensi denyut nacli terukur

pada kecepatan 85 kali permenit yang menunjukkan kondisi kecepatan NH

normal. Adapun pernapasan NH terukur pada frekuensi 13 kali permenit yang

menunjukkan bahwa napas NH normal. Kemudian setelah itu clilakukan tahap

berikutnya yaitu stimulasi marah.

Page 104: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

86

Saat proses stimulasi marah NH terlihat tegang dan sering melakukan

gerakan-gerakan seperti gerakan kepala ke depan dan belakang, menyilangkan

tangan, menyilangkan kaki, raut muka terlihat tegang, dua tangan mengepal,

alis mengkerut dan mengangkat, mulut ditutup rapat, wajah memerah, pupil

membesar, mata berkedip atau terbelalak berulang kali, ngomeL dan

menghela napas dengan berat. Sedangkan sikap yang ditunjukkan oleh NH

adalah melawan (dengan menimpali perkataan stimulan) dan membela diri

(terlihat dari bentuk nada yang meninggi). Dari bentuk perilaku dan sikap

tersebut, NH dianggap sudah marah. Marah NH dari tahap stimulasi, agak

lama.

Setelah diberikan stimulasi rnarah, NH kemudian diukur tekanan darahnya

dan didapat angka 1201100. Pada pengukuran kali ini te1jadi kenaikan pada

diastole tekanan darah subjek setelah pengukuran pertama. Kemudian terjadi

peningkatan pada pengukuran denyut nadi NH yakni 90 kali permenit, narnun

angka 90 rnasih berada pada ukuran normal.

Kernudian pada pengukuran frekuensi pernapasan menunjukkan angka 13 kali

permenit. Anglea ini sama seperti pada angka sebelum diberikan stimulasi

rnarah. Dan angka I 3 merupakan angka yang rnasih berada pada ukuran

nornal.

Page 105: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

87

Lalu setelah NH diberi perlakuan wudu. Pengukuran frekuensi tekanan darah

subjek terjadi penurunan yang didapat 120/80. Dan juga penurunan detakan

denyut nadi didapat kecepatan 78 kali permenit. Sedangkan pada pernapasan

terj adi peningkatan pada angka 15 kali permenit.

Setelah tahap ekperimen dengan menggunakan pengukuran tekanan darah,

denyut nadi, dan pernapasan. NH kemudian diwawancara oleh peneliti untuk

mengetahui pengaruh wudu dalam mereduksi marah NH.

Saat tahap wawancara dilakukan NH memberikan kesan-kesannya bahwa

pada saat tahap stimulasi marah, NH merasa sebal, jengkeL dan menahan

emosi kepada stimulan. Perasaan membela diri NH pun kuat. Reaksi NH saat

diberi stimulasi marah ditunjukkan dengan menahan emosi untuk tidak

melakukan tindakan yang macam-macam. Perasaan sebal clan marahnya NH

tidak ditampilkan dengan bentuk menyerang, tapi ia menahan biar marahnya

tidak meluap.

" ... tadi aku sebel, benci, dan marah dengan kakak stimulan, sebab ia tidak berhenti-henti menanyakan sesuatu yang tzdak aku sukai. Aku tidak mau marahku ini akan menjadi keburukan pada diriku. makanya aku lebih baik diem ... "

Kemudian NH melakukan wudu sesuai dengan petunjuk peneliti. Setelah NH

melakukan wudu, ia merasa perasaannya lebih tenang, lega dibanding

sebelum melakukan wudu. lajuga berjanji akan menggunakan wudu sebagai

Page 106: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

88

suatu alternatif untuk mengurangi rasa marah, bila di kemudian hari nanti, ia

sedang marah.

" ... rasanya, aku tenang dan terasa Zega setelah melakukan wudu ini, aku jadi berpikir kalo wudu memang bisa menenangkan marah yang kurasakan ta di ... "

1.2. Analisis NH

Berdasarkan dari eksperimen yang dilakukan pada NH menunjukkan bahwa

metode wudu signifikan untuk dijadikan sebagai alternatif terapi dalarn

mereduksi rasa marah. Terbukti dari setiap pengukuran yang diberikan pada

NH terjadi perbedaan angka antara sebelum dan sesudah wudu baik itu turun

(tekanan darah dan denyut nadi). Kecuali pada pengukuran pernapasan,

karena frekuensinya sesudah wudu naik.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti saat eksperimen berlangsung,

melihat dan memperhatikan bahwa subjek merasa tegang sebelum dilakukan

stimulasi marah, dan saat stimlllasi marah berlangsung subjek

memperlihatkan sikap dan perilaku yang yang tidak nyaman berinteraksi

dengan stimulan. Hal inilah yang menandakan bahwa dirinya marah. Tapi

sikap dan perilaku tadi berbeda sesudah subjek berwudu, wajahnya tampak

segar dan ceria, meski terlihat sedikit raut muka kurang sedap dipandang.

Subjek sendiri mengakui dan merasakan bahwa wudu mempunyai daya untulc

mengurangi rasa marah.

Page 107: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

2. SUBJEK II (DP)

2.1. Gambaran DP pada saat penelitian eksperimen

DP adalah perempuan yang berstatus mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah, saat ini DP semester 5 dan mengikuti salah satu

organisasi kemahasiswaan di dalam atau luar UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. DP suka menyapa dengan orang yang dikenalnya.

DP lebih sering menghabiskan waktunya untuk membaca buku, ia sering

sekali terlihat di perpustakaan Psikologi untuk membaca buku oleh peneliti.

DP berternpat tinggal di kos-kosan yang jauh (500111) dengan kampus

Psikologi. DP termasuk orang yang pendiam, tidak bisa diajak bercanda,

serius, dan mudah dibuat marah.

89

Pada saat penelitian eksperimen, DP adalah orang kedua yang clieksperimen.

Sebelum DP diukur dan diberikan stimulasi, DP sudah merasa sebal karena

menjadi urutan kedua yang disuruh menunggu, ia terlihat kurang tenang,

sesekali ia menghentakkan kakinya ke lantai karena harus menunggu stirnulan

untuk memulai stimulasi.

Pada saat tahap pengukuran sebelum stimulasi, tekanan darab DP terukur

110/80 yang menunjukkan bahwa tekanan clarah DP naik, karena diastole DP

naik untuk ukuran perempuan. Untuk kecepatan frekuensi denyut nadi terukur

Page 108: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

pada kecepatan 78 kali permenit yang menunjukkan kondisi kcccpatan DP

normal. Dan Untuk pernapasan DP terukur pada frekuensi 20 kali permenit

(takipnea) yang menunjukkan bahwa napas DP berada pada batas tidak

normal. Kemudian setelah itu dilakukan tahap berikutnya yaitu stimulasi

marah.

90

Saat proses stimulasi marah, DP terlihat tegang dan sering melakukan

gerakan-gerakan menghentakkan kaki ke lantai saat duduk berhadapan dengan

stimulan. Dan saat tahap ini tampak faktor-faktor yang menunjukkan DP

sedang marah, hal itu terlihat dari ; wajah memerah, pupil membesar, alis

mengkerut dan mengangkat, mata berkedip atau terbelalak, sikap kaku,

ngomel, menyilangkan dacla, suara meninggi, nada yang keras, mulut clitutup

rapat, clan lebih agresif. Seclangkan sikap yang clitunjukkan oleh DP adalah

melawan (clengan menimpali perkataan stimulan) dan rnenghindar (terlihat

dari bentuk ingin pergi dari proses eksperimen) kemuclian DP rnenangis

begitu clalam (diam dengan raut muka yang kurang bersahabat kepada orang

yang disekitarnya). Marah DP clari tahap stimulasi begitu sangat cepat.

Setelah diberikan stimulasi marah, DP kemuclian diukur tekanan clarahnya

yang menunjukkan angka 110/90. Pada pengukuran kali ini terjadi kenaikan

pada diastole dan tidak terjadi kenaikan pada sistole tekanan darah subjek.

Kenaikan ini dianggap subjek telah marah.

Page 109: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

Kemudian terjadi peningkatan pada pengukuran denyut nadi DP yakni 120

kali pennenit (takikardi), angka ini dianggap sudah melebihi dari batas

ketentuan kenormalan kecepatan frekuensi denyut nadi.

91

Kemudian pada pengukuran frekuensi pemapasan menunjukkan angka 20 kali

pennenit (takipnea). Angka ini sama seperti pada angka sebelum diberikan

stimulasi marah. Dan angka 20 adalah a.ngka yang tidak normal.

Lalu setelah DP diberi stimulasi marah dan perlakuan wudu. Pengukuran

frekuensi tekanan darah DP didapat 110/90, angka terse but sama seperti

sebelum diberikan stimulasi. Pada pengukuran frekuensi kecepatan detakan

denyut nadi, terjadi penurunan secara drastis. Pengukuran terscbut cliclapat

pada kecepatan 88 kali permenit (normal). Sedangkan pada pernapasan terjadi

penurunan dari angka 20 ke 18 kali permenit (normal).

Setelah tahap ekperimen dengan menggunakan pengukuran tekanan darah,

denyut nacli, clan pemapasan. DP kemuclian diwawancara oleh peneliti untuk

mengetahui pengaruh wuclu clalam merecluksi marah DP.

Saat tahap wawancara clilakukan, DP menceritakan kebenciannya pacla

stimulan, sebenamya ia ingin memukul clan melawan sti.rnulan, namun ia tahu

tak mungkin ia lakukan pacla orang lelaki yang berusia lebih tua clan baru

clikenalnya. Perasaan yang clirasakan.nya bermacam-macam; seperti sebal,

Page 110: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

92

jengkel, menahan emosi, dan marah. Perasaan ingin pergi DP pun sangat kuat.

Reaksi marah DP ditunjukkan dengan cara menangis, mata DP menatap tajam

pada peneliti. Perasaan DP sangat marah, ia merasa kepalanya pusing, tekanan

darah terasa naik, detakan jantung kencang, dan napas terengal-engal.

" ... gw benci banget sama kakak stimulan tadi. Rasanya ingin memukul, tapi gak mungkin gw lakukan, diakan cowok. Gw pengen banget pergi dari situ, tapi malu sama peneliti. Saking sebalnya gw gak bisa ngapa-ngapain, terus nangis aja gw dan gw gak mau ngeliat kakak stimulan tadi ... "

Kemudian DP melakukan wudu sesuai dengan petunjuk peneliti. Setelah DP

melakukan wudu, ia merasa perasaannya lebih nyaman, tenang, lega

dibanding sebelum melakukan wudu. Iajuga bilang kepada peneliti akan

menggunakan wudu sebagai suatu alternatif untuk mengurangi rasa marah,

bila di kemudian hari nanti, ia sedang marah.

" ... alhamdulillah rasanya abis wudu gw ngerasc1 lebih enakan, tenang, terus terang wudu mang bisa ngeredain marah gw, ntar kalo gw marah bakal nyari tempat wudu dulu aja deh. .. "

2.2. Analisis Kasus DP

Berdasarkan dari eksperimen yang dilakukan pada DP menunjukkan bahwa

metode wudu signifikan untuk dijadikan sebagai alternatif terapi dalam

mereduksi rasa marah. Terbukti dari setiap pengukuran yang diberikan pada

DP terjadi perbedaan angka antara sebelum dan sesudah wudu pada frekuensi

denyut nadi dan pernapasan. Kecuali pada frekuensi tekanan darah yang tidal<

Page 111: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

93

terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah berwudu. Tidak terjadinya

perbedaan untuk tekanan darah ini memberikan arti bahwa DP letap dianggap

marah meski angka aliran darahnya tidak berbeda.

Dari pengarnatan yang dilakukan peneliti saat eksperimen berlangsung,

melihat dan memperhatikan bahwa subj ek merasa tegang, bosan dan terlihat

tidak bersahabat sebelum dilakukan stimulasi marah, dan saat stimulasi marah

berlangsung subjek memperlihatkan sikap dan perilaku egois, kurang

perhatian, menginjakkan kaki ke lantai berkali-kali, sering memutar balik

badan, dan akhimya menangis. Tangisan DP merupakan bentuk ckspresi

marah DP kepada orang yang belum dikenalnya, karena tidak bisa berbnat

apa-apa, berhadapan dengan laki-laki yang lebih tua darinya, dan dalam

keadaan terkondisi. Proses membuat marah DP begitu cepat di banding dengan

NH dan TH, hal itu disebabkan oleh stimulus yang tidak dapat diterima oleh

dirinya.

Setelah itu kemudian dilakukan pengukuran dan DP diminta untuk berwudu.

Pada tahap setelah pengukuran terlihat sekali DP enggan bergerak melakukan

wudu, narnun itu terjadi hanya beberapa detik. Kemudian ia berwudu seperti

yang semestinya.

Page 112: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

94

Setelah berwudu raut muka DP masih terlihat marah dan sedikit kebencian.

Kemudian setelah itu dilakukan pengukuran dan pengukuran ini memberikan

hasil dengan angka yang menurun secara drastis.

3. SUBJEK III (TH)

3.1. Gambaran TH pada saat penelitian eksperimen

TH seorang laki-laki yang berstatus mahasiswa Fakulta>: Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah, saat ini TH semester 3 dan ia mengikuti salah satu organisasi

kemahasiswaan extra kampus di sekitar UIN SyarifHidayatullab Jakarta. TH

suka menyapa dengan siapa saja baik yang baru dikenalnya maupun yang

lama.

TH lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain, ia senang bermain

ke rumab teman-temannya. TH bertempat tinggal dengan ayah ibunya di

daerah bogor. TH termasuk orang yang ceria.

Pada saat penelitian eksperimen, TH adalah orang ketiga yang dieksperimen.

Sebelum TH diukur dan diberikan stimulasi, TH sudah rnerasa sebal karena

menjadi urutan ketiga yang disuruh menunggu. Namun, ia masih tetap mau

mengikuti jalannya eksperimen.

Page 113: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

95

Pada saat tahap pengukuran sebelurn stirnulasi, tekanan darah TH terukur

130/90 yang rnenunjukkan bahwa tekanan darah TH berada pada level yang

tidak normal/ termasuk dalam kategori Hipertensi ringan untuk ukuran laki­

laki, level tinggi ini dianggap bahwa TH memiliki tekanan darah tinggi

ringan. Sedangkan untuk kecepatan frekuensi denyut nadi terukur pada

kecepatan 68 kali permenit yang menunjukkan kondisi kecepatan TH normal.

Adapun pernapasan TH terukur pada frekuensi 16 kali permenit yang

rnenunjukkan bahwa napas TH berada pada batas normal. Kemudian setelah

itu dilakukan tahap berikutnya yaitu stimulasi marah.

Saat proses stimulasi marah, TH terlihat tegang dan sering rnclakukan

gerakan-gerakan badan ke dcpan dan ke belakang di tempat duduk. Hal ini

mengindikasikan bahwa TH sedang marah, faktor yang mendukung TH marah

juga terperinci sebagai berikut di antaranya; wajah memerah, pupil

rnembesar, alis mengkerut dan mengangkat, rnata berkedip atau terbelalak,

mengerak-gerakkan tangan, posisi kaki terbuka, memgang kertas, rnulut

rnelebar, dan sikap kaku. Sedangkan sikap yang ditunjukkan oleh TH adalah

kesal. Marah TH dari tahap stimulasi marah agak lama.

Setelah diberikan stimulasi marah, TH kemudian diukur tekanan darahnya

yang menunjukkan angka 140/l 00. Pada pengukuran kali ini tcrjadi kenaikan

pada sistole clan diastole subjek. Kenaikan ini dianggap subjek telah marah.

Page 114: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

96

Kemudian terjadi peningkatan pada pengukuran denyut nadi TH yakni 96 kali

permenit (normal).

Kemudian pada pengukuran frekuensi pernapasan menunjukkan angka 16 kali

permenit (normal). Angka ini sama seperti pada angka sebelum diberikan

stimulasi marah.

Lalu setelah TH diberi stimulasi marah dan perlakuan wudu. Pengukuran

frekuensi tekanan darah TH didapat 130/100, ha! ini menunjukkan te~jadi

penurunan setelah diberi perlakuan wudu. Pada pengukuran frekuensi

kecepatan detakan denyut nadi, terjadi penurunan tapi masih dalam batas

normal. Pengukuran tersebut didapat pada kecepatan 80 kali permenit

(normal). Sedangkan pada pernapasan terjadi peningkatan pada angka 20 kali

permenit (normal).

Setelah tahap ekperimen dengan menggunakan pengukuran tekanan darah,

denyut nadi, dan pernapasan. TH kemudian diwawancara oleh pcneliti untuk

mengetahui pengaruh wudu dalam mereduksi marah TH. Saat tahap

wawancara dilakukan, TH memberikan kesan-kesannya bahwa pada saat

tahap stimulasi marah, TH tegang, bosan, kesal, menahan emosi, menimpali

perkataan stimulan dan marah kepada stimulan.

Page 115: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

" ... gw bete sama kakak stimulan tadi, gw timpalin aja apa yang ia bilang kalo gw ngerasa g cocok sama dia. Sebenernya gw pengen pergi tapi gw coba bertahan sampe selesai. "

97

Kemudian TH melakukan wudu sesuai dengan petunjuk peneliti. Setelah TH

melakukan wudu, ia merasa perasaannya lebih tenang dan lega di banding

sebelum melakukan wudu. Iajuga bilang kepada peneliti akan menggunakan

wudu sebagai suatu alternatif untuk mengurangi rasa marah, bila di kemudian

hari nanti, ia sedang marah.

" ... wudu. Tadi pas gw wudu, gw berasa lega dan lebih rileks daripada pas gw sama kakak stimulan. "

3.2. Analisis TH

Berdasarkan dari eksperimen yang dilakukan pada TH menunjukkan bahwa

metode wudu signifikan untuk dijadikan sebagai alternatif tempi dalam

mereduksi rasa marah. Terbukti dari setiap pengukuran yang dibcrikan pada

NH terjadi perbedaan angka antara sebelum dan sesudah wudu baik itu turun

(tekanan darah dan denyut nadi). Kecuali pada pengukuran pernapasa, karena

frekuensinya sesudah wudu naik.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti saat eksperimen berlangsung,

melihat dan memperhatikan bahwa subjek merasa tegang dan agak sebal

sebelum dilakukan stimulasi marah, dan saat stimulasi marah berlangsung

subjek memperlihatkan sikap dan perilaku yang yang tidak nyarnan

berinteraksi dengan stimulan. Hal inilah yang menandakan bahwa dirinya

Page 116: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

marah. Sikap dan perilaku tadi berbeda saat sesudah sut0ck bcrwudu,

wajahnya tampak segar, dan lebih tenang. Subjek sendiri mengakui dan

merasakan bahwa wudu mempunyai daya untuk mengurangi rasa marah.

4.1.2 Analisis Hasil Penelitian Eksperimen Antar Subjek

98

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti saat eksperimen berlangsung,

melihat dan memperhatikan bahwa ketiga subjek merasa tegang, bosan dan

terlihat tidak bersahabat sebelum dilakukan stimulasi marah, dan saat

stimulasi marah berlangsung mereka juga memperlihatkan tanda-tanda orang

marah, terbukti dari ungkapan bahasa tubuh mereka yang menunj ukkan

ketidaknyamanan saat diberikan stimulus marah. Proses membuat marah

ketiga subjek beragam, ada yang begitu lama seperti yang terjadi pada NH clan

TH, clan begitu cepat yang terjadi pada DP. Setelah berwudu, ketiga subjek

merasakan marah mereka berkurang. Ketegangan otot mereka berkurang,

merasa segar, tenang, dan rileks.

4.2.4. Hasil Analisis Kuantitatif dan Kualitatif

Hasil grafik tekanan darah sistole dan diastole NH terjadi penurnnan setelah

perlakuan wudu, clan tidak terjadi penurunan tekanan darah diastole TH setelah

melakukan wudu, namun tekanan darah sistole TH berada pada level tingkat

Page 117: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

99

hipertensi ringan. Sedangkan pada tekanan darah sistole dan diastole DP tidak terjadi

perubahan setelah perlakuan wudu.

Untuk grafik denyut nadi dari ketiga subjek terdapat perubahan pada tahap baseline

dan intervensi. Yakni te1jadi penunman setelah perlakuan wudv..

Namun untuk pernapasan pada tahap baseline clan intervensi, grafik ketiga subjek

berada pada level yang sama. Tapi setelah tahap intervensi grafik NH dan TH

meningkat dan DP menurun. Maka dengan begitu dianggap bahwa te1jadi perubahan

antara grafik pada kondisi baseline clan intervensi.

Hasil uji statistik nonparametrik wilcoxon menunjukkan bahwa dari ketiga

pengukuran (tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan) tersebut diperoleh

kesimpulan Ha ditolak yang berarti hasil tidak signifikan.

Namun demikian, dari wawancara dan observasi dari setiap subjek mengungkapkan

bahwa mereka marah pada saat tahap stimulasi hingga dari salah satu (DP) subjek

meluapkan marahnya dengan menangis. Kemudian setelah perlakuan wudu mereka

merasa tenang, lega, dan nyaman.

Secara lebih ringkas, hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat pada

tabel 4.15 sebagai berikut;

Page 118: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

100

Tabcl 4.15.

Analisis Has ii Kctcrangan

Hasil yang diperoleh dari Pada tiap tahap

analisis grafik menunjukkan pengukuran baik tahap

perbedaan antara tahap baseline baseline maupun

dan intervensi. Pada pengukuran intervensi menunjukkan

tekanan darah dari 3 partisipan grafik yang fluktuatif.

menunjukkan hasil yang sesuai Namun pada tekanan

dengan hipotesis penelitian. Pacla clarah sistole dan diastole

Grafik pengukuran denyut nacli seluruh DP terlihat ticlak acla

partisipan (N=3) menunjukkan penurunan setelah

hasil yang sesuai clengan melakukan wudu. Dan

hipotesis penelitian. Seclangkan grafik frekuensi

pacla pengukuran pernapasan, 1 pernapasan NH clan TH

clari 3 partisipan yang setelah wuclu meningkat

menunjukkan basil yang sesuai

clengan hipotesis penelitian

HO cliterima <> ticlak signifikan Dari pengukuran tekanan

Uji statistik clarah, clenyut nadi, clan

wilcoxon pernapasan yang cliberikan

pada subjek

Berclasmlan wawancara dari Setiap subjek

ketiga subjek mereka merasakan mengungkapkan bahwa

Wawancara bahwa wuclu memiliki pengaruh mereka marah pacla saat

clalam merecluksi rasa marah stimulasi dan merasa

subjek sejuk, tenang, lega setelah

melakukan wudu .

Page 119: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

BABS

KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan di bab

4, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Dari analisis grafik tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan diperoleh perbedaan

grafik antara tahap baseline dan intervensi, ha! ini memberikan arti acla perubahan

dari grafik yang rendah ke tinggi dan ke rendah (A-B-A).

Aclapun clari perhitungan uji statistik nonpararnetrik cliperoleh koefisien tekanan

darah adalah sebesar -1.000 dengan angka signifikansi .317 (sig > 0,05). Pengukuran

yang lain diperoleh koefisien denyut nadi sebesar -1.604 dengan angka signifikansi

. l 09 (sig > 0,05). Danjuga diperoleh koefisi~n pernapasan sebesar -.816 dengan

angka signifikansi .414 (sig > 0,05). Maka dapat disimpulkan clari ketiga pengukuran

tersebut HO cliterima. Hal ini berarti bahwa pengukuran tekanan clarah, frekuensi

clenyut nacli, dan pernapasan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan wuclu. Dengan demikian, dapat cliambil

kesimpulan bahwa wuclu ticlak memiliki pengaruh yang signifikan clalam mereduksi

marah.

Page 120: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

102

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap ketiga subjek, clapat disimpulkan

bahwa wudu memiliki daya dan kekuatan untuk mereclakan marah, terbukti dengan

pernyataan clan pengakuan ketiga subjek yang merasakan kesejukan air wuclu pada

baclan clan ketenangan hati setelah clibangkitkan rasa marahnya.

5.2. Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wuclu memiliki pengaruh yang signifikan dalam

rnerccluksi marah. Pengaruh yang positif clan signifikan wuclu clalam rnerecluksi

marah cliclasarkan pacla analisis grafik dan wawaneara namun tidak clcmikian pacla uji

statistik nonparametrik.

Penelitian ini mcnunjukkan bahwa dari proses grafik baseline clan intervensi terjadi

perubahan serta grafiknya beracla di tingkat tinggi atau renclah. Hal itu memberikan

arti bahwa penelitian tentang wuclu dalam mereduksi marah yang clilihat clari

penurunan tekanan clarah, clenyut nacli, clan pernapasan telah sesuai dengan penjelesan

Hasanuddin (2007) tentang wudu dapat menjacli sarana cooling down (menurunkan

temperatur) dalam setiap jangka waktu aktivitas yang memunculkan eskalasi stres

clan marah. Karena air itu bersifat penetralisir/penyeimbang, baik fisik maupun jiwa

yang seclang memuncak karena aktivitas clan ketegangan.

Penjelasan tentang pengukuran tekanan clarah pacla DP yang diastole-nya tidak

berubah pada tahap setelah cliberikan wudu, bukan berarti DP tidak rnarah, karena

Page 121: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

103

pada pengukuran denyut nadi dan pernapasan terlihat nilai yang sangat signifikan

penurunannya dan menjadi alasan bahwa DP marah. Dan penjelasan pernapasan NH

dan TH menjadi naik setelah perlakuan wudu, bukan berarti pengukuran pada kedua

subjek salah. Akan tetapi, kemarahan yang dikondisikan dalam penelitian ini tidak

mencapai kemarahan yang memuncak, sebab saat penelitian eksperimen berlangsung

peneliti melihat kedua subjek tersebut masih tetap menjaga perlakuannya.

Naik atau turunnya setiap jenis pengukuran ini membantu dan rnendukung hasil dari

penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti bahwa dengan begitu dapat

cliketahui kondisi marah yang clialami oleh subjek saat penelitian eksperimen

berlangsung dan juga kondisi tenang, lega, nyaman setelah melakukan wudu.

Stimulasi marah yang diberikan pada setiap subjek berhasil dilakukan oleh stirnulan

dengan cukup optimal, meskipun tingkat kemarahan subjek tidak mencapai

kemarahan yang menyerang atau juga ngamuk (Stuart dan Sundeen dalam Y osep,

2007) seperti kemarahan seorang clemonstran pacla polisi. Namun perlu clicermati

bahwa stimulan suclah membuat DP hingga menangis. Tangisan DP ini adalah bentuk

kemarahan karena ia menyadari ticlak mampu untuk melawan stimulan. Saat DP

marah ia begitu susah untuk cliajak ke1jasama saat prosesi perlakuan vruclu namun itu

terjadi hanya beberapa saat. Kemarahan yang dialami DP tersebut, suclab termasuk

ciri-ciri marah pacla aspek interaksi sosial. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Beck

( clalam Purwanto & Mulyono, 2006) bahwa kemarahan clengan menilai clan

Page 122: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

104

mengkritik tingkah laku orang lain akan membangkitkan rasa sakit hati clan prosesnya

clapat menyebabkan seseorang menarik cliri clari orang lain. Dan juga termasuk marah

yang clitekan atau pura-pura, seperti yang diungkapkan oleh Harnawatiaj (2008),

kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan

mengganggu hubungan interpersonal.

Saat ditanya oleh peneliti, DP menjelaskan pada peneliti bahwa ia merasa sakit hati,

kesal, jengkel, marah, dan merasa tidak dihargai, karena stimulan melontarkan

kalimat yang menanyakan identitas diri/eksistensi pada DP, seperti karnu memang

anak siapa? Menurut Stearen (Keliat, 2006), pada dasarnya manusia rnernpunyai

kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akibatnya

individu tersebut akan merasa rendah diri, ticlak berani bertindak, lekas tersinggung,

lekas rnarah, dan sebagainya.

Saat proses wawancara, ketiga subjek menjelaskan dengan yakin bahwa rncreka

rnerasakan keadaan yang sejuk, rileks, segar, lega, tenang setelah rnereka melakukan

wudu. Merekajuga menyadari bahwa selain wudu sebagai anjuran wajib dilakukan

sebelum melakukan salat lima waktu, wudu juga bisa clilakukan pada waklu kapan

saja selain akan melakukan salat. Karena wuclu memiliki khasiat tersencliri bagi

pencegahan dan pengobatan dari berbagai penyakit. Menurut DP saat ia rnenyiramkan

air ke wajah, tangan, dan kakinya ia merasa kenikmatan kesejukan basuban air clan

Page 123: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

105

kerileks-an syaraf-syaraf. Hal yang dirasakan DP sama dengan yang clirasakan dua

subjek yang lain.

Kesejukan clari ketiga subjek itu sesuai dengan pemaparan Hasanudclin (2007) yakni

basuhan dan usapan yang diwajibkan dan disunahkan dalam wudu memiliki ratusan

titik akunpuntur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan

usapan, dan tekanan/urulan ketika melakukan wudu.

Hasil penelitian dari analisis grafik clan wawancara yang didapat sesuai clengan tujuan

penelitian clan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud

(hadis no. 4152), menganjurkan pada umat Islam untuk melakukan wudu saat mereka

dalam keadaan marah.

Penggunaan alat ukur tensi meter dan stetoskop dalam penelitian ini membantu

penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap dan

menjelaskan dengan cara yang ilmiah sabda-sabda Rasulullah SAW, meskipun

kemarahan yang dikondisikan dalam penelitian ini tidak menclapatkan keaclaan marah

yang sangat tinggi. Sebenarnya banyak sekali sabcla-sabda Rasulullah yang harus

clicoba untuk dilakukan penelitian psikologis, sehingga hasil penelitian tersebut dapat

menjadi rujukan bagi kalangan intelektual Muslim khususnya. Seperti yang sudah

dilakukan oleh Drs. Oan Hasanudclin, MA., menulis Tesisnya tentang Rahasia Wudu

dari Aspek Ilmu Akunpuntur yang menghasilkan bahwa wudu memiliki korelasi clan

pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan.

Page 124: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

106

Pada perhitungan uji statistik tidak didapat angka yang signifikan atau HO diterima,

dikarenakan perbedaan angka yang didapat pada tiap pengukuran tekanan darah,

denyut nadi, dan pernapasan itu terlalu dekat antara angka pretest dan posttcst. Sebab

uji statistik nonparametrik wilcoxon mencari perbedaan antara angka pretest dan

posttest.

Dalam penelitian eksperimen ini, tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan, adapun

kekurangan itu diantaranya; tidak mereplikasi penelitian, tidak terciptanya kondisi

marah yang memuncak, stimulan tidak membuat subjek marah yang menyerang,

dokumentasi digital (video atau gambar) termasuk yang mengoperasikannya, tempat

eksperimen tidak mirror one way, kurangnya tenaga yang membantu c\alam observasi

dan alat pengukur tekanan darah digital. Untuk penelitian lanjutan c\ianjurkan

melengkapi kekurangan pada penelitian ini.

5.3. Saran

Berdasarkan pengalaman yang dialami dalam melakukan penelitian clan clari hasil

penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran gwm menyempurnakan penelitian­

penelitian selanjutnya. Ada beberapa ha! yang clapat dipertimbangkan sebagai saran

praktis, yaitu:

I. Seorang peneliti hams mendapatkan proses dan hasil penelitian sebelumnya

dengan menanyakan kepada seorang yang pernah melakukan penelitian ini.

2. Mempersiapan perencanaan eksperimen yang sangat matang.

Page 125: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

107

3. Melengkapi dan menambah alat instrumen penelitian, guna memperkuat bukti

pengaruh wudu dalam mereduksi marah. Seperti alat detak jantung, foto aura.

4. Meminimalkan sesuatu yang tidak perlu dan menyebabkan tidak terdukungnya

penelitian eksperimen dengan melakukan pilot test.

5. Dianjurkan pada penelitian selanjutnya; jika memakai N-kecil, maka yang harus

diperhatikan adalah pengukuran yang berulang atau interval waktu yang

berbeda.

6. Dianjurkan pada penelitian selanjutnya; jika memakai N-Besar, maka hal itu

akan memperkuat validitas eksternal dan memungkinkan rnetode metode

eksperimen dengan kelompok kontrol.

7. Bagi umat Islam. Dianjurkan melakukan wudu ketika sedang marah.

Page 126: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

DAFTARPUSTAKA

Buku:

Alquran

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Bukhari, I. ( 1998). Shahih Bukhari. CD-Room Mausuah had its syar!f kutubut-tis 'ah:

Global Islamic Software Company

Chaplin, J.P. (1999). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali

Cresswel, J.W. (1994). Research design: qualitative and qua111ita11ve approach.

Theresand Oaks: Sage Publication

Daradjat, Z. (2001). Kesehalan mental. Jakarta: PT Toko Gunung Agung tbk.

Davidoff L.L. ( l 99 I). Psikologi suatu pengantar. Jakatia: Penerbit Er!angga

Emoto, M. (2006). Yhe true power of water. Bandung: MQ Publishing.

Farhan, A. (2006). Pengendalian diri. Diakses tanggal 1 April 2008.

http:// set ayar. b logspot. com/2006/0 5/pengendal i an-diri .ht m I

108 Ghazali, l.A.H. (I 998). Tuntunan mencapai hidayah ilahi. (Terj. H.M Fadhil Sa'd

An-Nadwi). Surabaya: Al-Hidayah

Haiiati, N., Suryadi, B., & Sumi ya ti, N. T.. (2003). ll"lam dan psikologi . .Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Haryanto, S. (2003). Psikologi shalat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hawwa, S. (2003). Mensucikanjiwa. Teij. Aunur Rafiq Tamhid. Jakarta: Robbani

Press Jakaita: Rineka Cipta.

Jaziri, A.R. (2001 ). Fiqh empat madzhab. (Terj. Prof. Chatibul Umam dan Abu

Hurairah, jil. kedua dan ketiga, cet. Keempat), Jakarta: Darul Ulum Press.

Page 127: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

109

Keliat, B.A. (1996). Marah akibat penyakit yang diderita. Jakaita: Buku kedokteran

EGC

Kerlinger, F.N., & Lee, H.B. (1990). Foundations <!fbehaviora/ research. Harcourt

College Publisher: F01t Worth

Lari, S.M.M. (1990). Youth and morals. Teheran: Islamic Culture Development

Office

Markum, H .M.S (2007). Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisis. Jakarta: Pusat

Penerbitan Departemen llrnu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Martin, A.D. (2003). Emotional quality management. Jakarta: Penerbit Arga

McKay. G.D., & Dinkmeyer, D. How you.feel is up to you. Te1j. Emanuel. Jakaita:

PT Gramedia.

Muj ib, A. (2006). Kepribadian dalam psikologi islam. Jakmta: Rajawali Pers

Mulyono, R. (2005). Terapi marah. Jakarta: StudiaPress

Nisa, Y.F. (2008). Diktat psikologi eksperimen. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta-2008.

Nuh, S.M. (2005). Jvfenggapai rida ilahi. Te1j. D1mnanto dan Abdul Waduc

Poewandari .. K. (200 J) Pendekatan kualitat!f untukpeneltian perilaku manusia,

Jakarta: LPSP UI

Purwanto, Y ., & Mulyono, R. (2006). Psikologi marah. Bandung: Refika Aditama.

Robinson, P.W. ( 198 J ). Fundamentals of experimental psychology. New York:

Prentice-Hall, Inc.

Seniati, L., & dkk. (2005). Psikologi eksperime11. Jakarta: Jndeks

Stuart, GW dan Sundeen. S.J, (1998). Buku Saku: Keperawatan Jiwa. edisi 3.

Jakmta: Buku Kedokteran EGC

Page 128: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

l 10

Sunanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H., (2005). Pengantar penelilian dengan kasus

tunggal. Tsukuba: CRICED University Tsukuba.

Tim Penyusun. (2007). Pedoman penulisan kmya ilmiah (Skripsi. Tes is, dan

Disertasi). Jakarta: Ceqda.

Zuhaili, W. (2002). Fiqh as-sunah wadillatuhu. Damascus: dar filer

Yosep, l. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Skripsi:

Rohmah, S. (2004 ). Konsep hikmah wudhu bag;i kesehatan jasmani dan rohani

menurul surat al-lvfaidah Ayat 6. Skripsi Satjana Mahasiswa Jurusan Tafsir

Had its Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UlN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurnal :

CD-Rom:

Penyusun ( l 998). Sunan Ahmad. CD-Room Mausuah hadits syar!f kutubu1-1is 'ah:

Global Islamic Software Company

( 1998). Sunan Abi Dawud. 1""'.D-Room lvfausuah hadits s:var!f kutubut-----

tis 'ah: Global Islamic Software Company

____ ( 1998). Shahih Muslim. CD-Room Mausuah hadits syarif kutubut-tis 'ah:

Global Islamic Software Company

( 1998). Sunan Tirmidzi. CD-Room Mausuah hadits .~var!fkulubut-tis 'ah:

Global Islamic Software Company

Internet

Abduh. (2008). J\1arah. Diakses tanggal 22 Februari 2008.

hltp://209.85.175.104/search?q=cache:BEqQExo_-

Page 129: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

11 I

gkJ:abduh l .blogspot.com/2007/09/rnarah.html+marah&hl=id&ct=clnk&cd

=7 &gl=id&cl ient=firefox-a

Harnawatiaj. (2008). Aspek perilaku kekerasan. Diakses tanggal 13 Nopember 2008.

Diposting 27 Maret 2008 di http://harnawatiaj.wordpress/2008/03/27/aspek­

peri laku-kesehatan/

Rakhmat. J. (2008). Sabar: kunci kecerdasan emosional. Artikel diakses tanggal 21

Februari 2008 dari (www.jalal-center.com)

Syazuan. (2008). Wudhu. Diakses tanggal 29 Maret 2008.

http://syazuan.blogspot.com/2006/1 O/wudhu.html

Llyod, R. (2008). j\;fanfiiatnya marah-marah. Diakses pada 5 Maret 2008. Diposting

oleh redaksi http://popsy.wordpress.com/tag/marah/

Tim APA Online. (2008). Topic: Anger. Diakses tanggal 25 Juni 2008.

http://www.apa.org/topics/topicanger.htrnl.

Tim Ahli. (2008). Hikmah dan keutamaan wudu. Diakses tanggal 9 Mei 2008.

http:// d2r3 d2. b logspot. com/2007 /09/h ikmah-dan-keu tam aan-wudh u .htm I

Tim Redaksi. (2008). A1arah berarti sehat. Diakses tanggal 22 Februari 2008.

http:/1209.85.175. l 04/search?q=cache:vYSbeVdL5LAJ:www.pontianakpost

.com/berita/index.asp%3FBerita%3DGaul%26id%3D13 2302+marah&hl=id

&ct=clnk&cd=8&gl=id&client=firefox-a

www.Holisticonline.com

Page 130: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

LAMPIRAN-LAMPIRA.N

Page 131: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

112 LAMPIRANl

INFORM CONSENT

Dibawah ini, saya ;

Nama Inisial

J enis Kelamin

Usia

Mahasiswa

Semester

No Telp.

Mengikuti Oragnisasi : a. Intra kampus _______________ _

b. ekstra kampus _____________ _

Menyatakan kesediaannya menjadi responden dalam penelitian eksperimen yang

dilakukan saudara Kholilur Rokhman, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta semester IX.

Dan saya akan mengikuti semua proses perlakuan yang diberikan dalam penelitian

ini, yakni; diukur tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan, serta wawancara

setelah proses eksperimen berlangsung.

Demikian Inform Consent yang saya setujui, semoga penelitian eksperimen ini

bermanfaat bagi majunya psikologi. Amin

Jakarta, .......................... 2008

(Tanda Tangan)

Page 132: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

LAMPIRAN2

IDENTITAS PRIBADI

1. Nama

2. Usia

3. J enis Kelamin

4. No Telp.

5. Suku Bangsa

6. Agama

7. Pendidikan Terakhir

8. Pekerjaan

9. Riwayat Penyakit

I 0. Pernah Mengikuti Penelitian Eksperimen : a. ya b. tidak

11. Bila ya, penelitian tentang apa?

113

Page 133: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

114 LAMPIRAN3

LEMEAR OBSERV ASI

Nama inisial Subyek: .......................................... . Tern pat .......................................... .. Tanggal wawancara ........................................... . Pukul : ........................................... WIB.

Tambahan:

I. Keadaan, tempat wawancara, cuaca, dan kehadiran pihak lain di sekitar tempat

wawancara.

2. Gambaran fisik dan penampilan subyek.

3. Ringkasan sikap subyek selama be1jalannya wawancara.

4. Gangguan clan hambatan selama wawancara.

5. Catalan khusus sdama wawancara.

Page 134: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

115 LAMPIRAN 4

Berikut beberapa pertanyaan yang akan meneliti keadaan dan kondisi rnarah seseorang. Tahap wawancara ini dilakukan setelah tahap pengukman setelah wudu.

PEDOMAN WA WAN CARA

A. WA WAN CARA PERLAKUAN EKSPERIMEN I. Apa perasaan Anda setelah dilakukan stirnulasi marah? 2. Apa reaksi ( emosi, fisik, tindakan) Anda pada saat stimulas! marah? 3. Apa yang Anda lakukan setelah diberikan stimulasi marah? 4. Apakah Anda marah? 5. Kenapa Anda marah? 6. Siapa yang membuat Anda marah? 7. Jelaskan, bagaimana Anda menghadapi situasi pada stimulasi tersebut? 8. Apakah Anda merasakan tekanan darah naik? 9. Apakah denyutjantung Anda berdetak kencang? I 0. Apakah tangan Anda menjadi keras? 11. Apakah Anda merasa sesak nafas? l 2. Ceritakan apa yang Anda rasakan sekarang! 13. Apakah Anda merasa kesal?

B. PERLAKUAN WUDU 1. Ceritakan, bagaimana Anda melakukan wudu? 2. Ceritakan apa yang Anda rasakan sekarang! 3. Apakah Anda masih marah? 4. Apakah Anda masih merasakan tekanan darah mengalir cepat? 5. Apakah denyut j an tung Anda masih berdetak kencang? 6. Apakah Anda masih merasa sesak nafas? 7. Apakah dengan berwudu rasa marah Anda berkurang? 8. Jika ya, ceritakan? 9. Apakah wudu membuat Anda menjadi tenang? 10. Jika ya, ceritakan? 11. Jika tidak, ceritakan? 12. Apakah Anda ingin melakukan wudu j ika Anda marah nan ti?

Page 135: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

116 LAMPIRANS Laporan di bawah ini digunakan pada saat penelitian eksperimen baik baseline maupun intervensi.

NO

NO

NO

LAPORAN PENGUKURAN TEKANAN DARAII SUBYEK PENELITIAN EKSPERIMEN

NAMA TEKANAN DARAH KETERANGAN

LAPORAN PENGUKURAN DENYUT NADI SUBYEK PENELITIAN EKSPERIMEN

---· NAMA FREKUENSI NADI KETERANGAN

LAPORAN PENGUKURAN PERNAPASAN SUBYEK PENELITIAN EKSPERIMEI\

NAMA FREKUENSI NAP AS KETERANGAN

Page 136: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

117 LAMPIRAN6

LEMBAR OBSERVASI DAN CATATAN SUBYI<:K

Beberapa tanda marah dari bahasa tubuh;

Subyek Observer

NO PERILAKU YA TDK KETERANGAN

I. Alis mata mengangkat

2. Mulut rapat

" Wajah mernerah .) .

4. Pupil Mernbesar

5. Mata berkedip atau terbelalak

6. Sikap kaku

7. Ngomel

8. Bergerak rnaju dengan kuat

9. Menyilangkan dada

I 0. Menunjuk

11. Berkacak pinggang

12. Suara yang rneninggi

13. Nada yang keras

14. Bcrbalik diri

15. Melotot

16. Ac uh

17. Agresif

18. Menghela Nafas

Page 137: PENGARUH WUDU DALAM MEREDUKSI MARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24450...kesempumaan wudu, kekhusyukan, air yang dipakai, dan doa yang dipanjatkan saat wudu

LAMPIRAN7

PEDOMAN STIMULASI PENGKONDISIAN MARAH

Stimulasi pengkondisian marah dibuat dengan perencanaan (skenario) dari awa.l penelitian, yakni subjek diberi stimulus dengan kalimat-kalimat yang membuat subjek tidak suka, merasa tidak nyaman, dan tidak sesuai dengan dirinya. Seperti memojokkan persepsi tujuan hidupnya, merendahkan prinsip-prinsip sebagai mahasiswa idealis, dan mencela fisik.

Berikut perntanyaan yang dapat membangkitkan rasa marah partisipan; 1 . A pa kabar? 2. Selamat sore? 3. Nama Anda siapa? 4. Anda mahasiswa Psikologi? 5. Semester berapa? 6. Kamu tahu sekarang lagi penelitian eksperimen? 7. Jika tahu meneliti tentang apa? 8. Kemudian apakah kamu bersedia menjadi partisipan penelitian ini? 9. Kenapa kamu bersedia? 10. Apakah kamu diberi reward!imbalan setelah penelitian? 11. Kenapa juga kamu mau menjadi partisipan yang tidak ada irnbalannya? 12. Apakah kamu kenal dengan peneliti? 13. Keluarga kamu berapa jumlahnya? 14. Apakah kamu mencintai clan menyukai ayah clan ibumu? 15. Apakah kamu membenci mereka atau salah satu dari mereka? 16. Kamu mengerti ayah dan ibu menyayangi kamu? 17. Saya kurang yakin? 18. Saya lihat kamu tidak akan disayangi sama mereka? 19. Apakah kanrn diberi uangjajan tepat waktu? 20. Apakah kamu meminta dan menegur,jika tidak diberi uangjajan? 21. Apakah kamu langsung meia;,sanakan perintah dari ayah dan ibu kamu? 22. Saya yakin kamu tidak langsung melaksanakan perintahnya? 23. Kamu mengerti tujuan kamu kuliah di sini? 24. Kamu yakin akan berhasil/lulus? 25. Saya tidak yakin kamu mengerti dan berhasil tujuanmu kuliah? 26. Saya lihat kamu tidak ada potensi itu? 27. Kenapa diam? Qika pa1tisipan diam) 28. Kamu tidak suka dengan kalimat saya tadi? 29. Saya berbicara berdasarkan fakta yang saya lihat? 30. Kamu ikut organisasi? 31. Saya yakin kamu tidak mengerti apa-apa ikut organisasi itu? 32. Sayajuga yakin organisasi kamu ticlak begitu peduli sama kamu? 33. Menurutmu, orang cerdas clan pintar itu seperti apa? 34. Menurutmu, orang yang cantik dan ganteng seperti apa? 35. Apa kamu pintar, cerdas, ganteng/cantik?

118