58
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP MINAT PEMUDA USIA 21 - 30 TAHUN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2019 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Oleh: Widya Purwaningsih 3201415017 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP MINATPEMUDA USIA 21 - 30 TAHUN PADA SEKTOR PERTANIAN

DI KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANGTAHUN 2019

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

Oleh:Widya Purwaningsih

3201415017

JURUSAN GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2019

Page 2: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

ii

Page 3: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

iii

Page 4: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

iv

Page 5: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Orang – orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, dan orang -

orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh)”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan ridha-Nya

2. Bapak Suparman, Ibu Masripah dan Indah Ramadyanti

3. Teman–teman Pendidikan Geografi 2015

4. Almamater

Page 6: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Minat Pemuda pada Sektor Pertanian di

Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun 2019” selama menyusun skripsi ini,

penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama, dan sumbangan pemikiran dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan

terimakasih kepada yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang

2. Dr. Moh. Solehatul Mustofa, MA., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan perijinan penelitian.

3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan perijinan penelitian.

4. Drs. Saptono. M.Si., Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan, petunjuk, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Puji Hardati, M.Si., selaku dosen penguji pertama yang telah memberikan

saran dan masukan kepada penulis untuk kelengkapan dan perbaikan skripsi.

6. Drs. Hariyanto, M.Si., selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan

saran dan masukan kepada penulis untuk kelengkapan dan perbaikan skripsi.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi atas seluruh ilmu yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyusun skripsi.

Page 7: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

vii

8. Kepala Desa Sidomulyo dan Kepala Desa Tambakagung atas dukungan dalam

memberikan izin penelitian dan partisipasi dalam penelitian.

9. Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Sidomulyo dan Penyuluh Pertanian

Lapangan Desa Tambakagung atas partisipasi dan dukungan dalam penelitian.

10. Pemuda di Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung atas partisipasi dalam

mengisi instrumen penelitian.

11. Petani di Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung atas kesediaannya untuk di

wawancarai.

12. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan dan untaian doa semoga Allah SWT

memberikan imbalan atas kebaikan yang telah diberikan oleh berbagai pihak

kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Aaammiiinn.

Semarang, 16 September 2019

Penulis

Page 8: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

viii

SARI

Widya Purwaningsih. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Minat Pemuda Usia 21 – 30 Tahun Pada Sektor Pertanian Di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun 2019. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. UniversitasNegeri Semarang.Drs. Saptono Putro, M.Si.,Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Minat, Pemuda, Pertanian

Data sensus pertanian tahun 2013 diketahui bahwa terdapat peningkatanjumlah petani usia 55 tahun ke atas dan penurunan jumlah petani usia di bawah 35tahun. Pemudanya tidak mau bertani karena mereka telah memiliki pendidikan yangtinggi, sehingga mereka lebih memilih pekerjaan sesuai dengan pendidikan formalyang diperolehnya. Tujuan Penelitian in adalah mengetahui tingkat pendidikan diDesa Sidomulyo dan di Desa Tambakagung, menganalisis minat pemuda padasektor pertanian di Desa Sidomulyo dan desa Tambakagung, menganalisispengaruh tingkat pendidikan terhadap minat pemuda pada sektor pertanian di DesaSidomulyo dan Desa Tambakagung.

Populasi penelitian ini yaitu pemuda usia 21-30 tahun yang merupakan anakpetani di Desa Sidomulyo sebanyak 435 jiwa dan Desa Tambakagung sebanyak 352jiwa. Pengambilan sampel diambil 10% dari jumlah populasi. Sampel di DesaSidomulyo yaitu 43 jiwa dan di Desa Tambakagung yaitu 35 jiwa. Metodepengambilan sampel yaitu Purposive Random Sampling Teknik pengambilan datamenggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakantabulasi, analisis deskriptif, uji normalitas dan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan (1) tabulasi data tingkat pendidikan di DesaSidomulyo menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan yaitu tamatan SMAsedangkan Desa Tambakagung yaitu SMA dan SMP. (2) Minat Pemuda di DesaSidomulyo yaitu 58,62% dan tergolong dalam kategori sedang, secara lebih rinciminat pemuda pada sektor pertanian pada aspek kognisi yaitu sedang (55,05%),aspek emosi sedang (53,96%) dan pada aspek konasi tinggi (69,18%). MinatPemuda di Desa Tambakagung yaitu 58,63% dan tergolong dalam kategori sedang,secara lebih rinci minat pemuda pada sektor pertanian pada aspek kognisi yaitusedang (57,07%), aspek emosi sedang (56,33%) dan pada aspek konasi tinggi(63,46%). (3) Pengaruh tingkat pendidikan terhadap minat Pemuda pada sektorpertanian di Desa Sidomulyo sebesar 24% sedangkan di Desa Tambakagungsebesar 42%.

Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) tingkat pendidikan pemuda anak petanidi Desa Sidomulyo menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan yaitu tamatan SMAsedangkan Desa Tambakagung tingkat pendidikan pemuda yaitu SMA dan SMPproporsinya sama. (2) Minat Pemuda pada sektor pertanian baik di Desa Sidomulyomaupun Desa Tambakagung berada pada kategori sedang. (3) Pengaruh tingkatpendidikan terhadap minat Pemuda pada sektor pertanian di Desa Sidomulyomemiliki nilai R Square 0.248 dan Di Desa Tambakagung memiliki nilai R Square0,428 dengan arah pengaruh negativ.

Page 9: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

ix

ABSTRACT

Widya Purwaningsih. The Influence of Education Level in the Interest of Young Young People at the Age of 21–30 in the Agricultural Sector at Kaliori Subdistrict of Rembang 2019. Thesis. Department of Geography. Faculty of Social Science.Semarang State University.Drs. Saptono Putro, M.SiKey word: Education Level, Interest, Young People, Agriculture

Agricultural census data in 2013 revealed that there was an increase in thenumber of farmers aged 55 years and over and a decrease in the number of farmersunder the age of 35 years. Young people do not want to farm because they already havea high education, so they prefer jobs in accordance with the formal education they get.The purpose of this research is to find out the level of education in Sidomulyo Villageand Tambakagung Village, analyze the interest of the younger generation in theagricultural sector in Sidomulyo Village and Tambakagung Village, analyze theinfluence of the level of education on the interest of the young people in the agriculturalsector in Sidomulyo Village and Tambakagung Village.

The population of this research is the young people aged 21-30 years who are thechildren of farmers in Sidomulyo Village with 435 inhabitants and TambakagungVillage with 352 inhabitants. Sampling was taken 10% of the total population. Thesample in Sidomulyo Village was 43 inhabitants and in Tambakagung Village was 35inhabitants. The sampling method is Purposive Random Sampling. The data collectiontechnique uses questionnaires, interviews and documentation. Data analysis usingtabulation, descriptive analysis, normality test and simple linear regression analysis.

The results showed (1) tabulation of education level data in Sidomulyo Villageshowed the majority of education levels were high school graduates whileTambakagung Village was high school and junior high school. (2) Interest of youngpeople in Sidomulyo Village is 58.62% and classified in the medium category, in moredetail the interest of youth in the agricultural sector in the aspect of cognition that ismoderate (55.05%), moderate emotional aspects (53.96%) and in the high konasi aspect(69.18%). Interest of the young people in Tambakagung Village is 58.63% and belongsto the medium category, in more detail the interest of youth in the agricultural sector inthe aspect of cognition that is moderate (57.07%), the emotional aspect is (56.33%) andin the aspect of conation high (63.46%). (3) The influence of the level of education onthe interest of the younger generation in the agricultural sector in Sidomulyo Village is24% while in Tambakagung Village is 42%.

The conclusions of this study are (1) the level of education in Sidomulyo Villageshows the majority of the level of education is high school graduates whileTambakagung Village education levels, namely high school and junior high school assame. (2) The interest of young people to work in the agricultural sector in bothSidomulyo Village and Tambakagung Village is in the medium category. (3) Theinfluence of the level of education on the interest of the young people in the agriculturalsector in Sidomulyo Village have R Square value 0,248 and Tambakagung village haveR Square value 0.428, and the direction is negative influence.

Page 10: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................. vii

SARI ...................................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

C. Tujuan penelitian ........................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

E. Batasan Istilah ............................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................................ 11

1. Tingkat Pendidikan ..................................................................................... 11

2. Minat ........................................................................................................... 13

3. Geografi ...................................................................................................... 19

4. Sektor Pertanian .......................................................................................... 23

5. Pemuda ........................................................................................................ 26

B. Kajian Hasil- Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 27

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 35

D. Hipotesis ...................................................................................................... 36

Page 11: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

xi

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 37

A. Populasi Penelitian ........................................................................................... 37

B. Sampel dan Teknik Sampling .......................................................................... 37

C. Variabel Penelitian ........................................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 40

E. Validitas dan Reliabilitas Alat. ........................................................................ 41

F. Hipotesis Statistik ............................................................................................ 45

G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 53

A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 53

1. Gambaran Umum Kecamatan Kaliori .............................................................. 53

2. Gambaran Umum Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung .......................... 56

3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Sidomulyo ........................... 62

4. Karakteristik Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Tambakagung ...................... 64

5. Analisis Minat Pemuda Bekerja pada Sektor Pertanian di Desa Sidomulyo................................................................................................................................. 66

6. Analisis Minat pemuda Bekerja pada Sektor Pertanian di Desa Tambakagung................................................................................................................................. 68

7. Analisis Regresi Tingkat Pendidikan terhadap Minat Pemuda bekerja padasektor pertanian desa Sidomulyo ............................................................................. 71

8. Analisis Regresi Tingkat Pendidikan terhadap Minat Pemuda bekerja padasektor pertanian desa Tambakagung ....................................................................... 74

B. PEMBAHASAN .............................................................................................. 77

1. Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Sidomulyo ................................................. 77

2. Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Tambakagung ............................................ 78

3. Minat Pemuda Bekerja pada Sektor Pertanian di Desa Sidomulyo dan DesaTambakagung .......................................................................................................... 79

4. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap minat Pemuda untuk bekerja padaSektor Pertanian di Desa Sidomulyo. ...................................................................... 82

5. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap minat Pemuda untuk bekerja padaSektor Pertanian di Desa Tambakagung.................................................................. 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 89

A. SIMPULAN ..................................................................................................... 89

B. SARAN ............................................................................................................ 90

Page 12: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

xii

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91

LAMPIRAN .......................................................................................................... 96

Page 13: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Tukar Petani ..................................................................... 5Tabel 2 Tingkat Pendidikan Pemuda Usia 21 – 30 Tahun ..................... 9Tabel 3 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan ............................ 31Tabel 4 Data Sampel Penelitian ............................................................. 38Tabel 5 Tingkat Pendidikan Pemuda Usia 21 – 30 Tahun ..................... 39Tabel 6 Validitas Angket Minat pada Aspek Kognisi ............................ 42Tabel 7 Validitas Angket Minat pada Aspek Emosi ............................... 43Tabel 8 Validitas Angket Minat pada Aspek Konasi .............................. 44Tabel 9 Klasifikasi Minat Pemuda Pada Sektor Pertanian ...................... 50

Tabel 10Jumlah Penduudk Kecamatan kaliori Berdasarkan Jeniskelamin dan Kelompok Umur .................................................... 55

Tabel 11 Tingkat Pendidikan Formal Penduduk Kecamtan Kaliori ........ 56Tabel 12 Penggunaan Lahan Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung .. 58

Tabel 13Penduduk Desa Sidomulyo dan Tambakagung berdasarkanKelompok Umur ......................................................................... 61

Tabel 14Rumah Taangga Usaha Pertanian Desa Sidomulyo danTambakagung ............................................................................ 62

Tabel 15 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sidomulyo .................... 63Tabel 16 Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Sidomulyo ......................... 64Tabel 17 Tingkat Pendidikan Masyrakat Desa Tambakagung .................. 64Tabel 18 Tingkat Pendidikan Pemuda Desa Tambakagung ...................... 65

Tabel 19Minat Pemuda Desa Sidomulyo di Sektor Pertanian PadaAspek Kognisi ........................................................................... 66

Tabel 20Minat Pemuda Desa Sidomulyo di Sektor Pertanian PadaAspek Emosi ............................................................................... 67

Tabel 21Minat Pemuda Desa Sidomulyo di Sektor Pertanian PadaAspek Konasi ............................................................................ 68

Tabel 22Minat Pemuda Desa Tambakagung di Sektor Pertanian PadaAspek Kognisi ............................................................................ 69

Tabel 23Minat Pemuda Desa Tambakagung di Sektor Pertanian PadaAspek Emosi................................................................................ 70

Tabel 24Minat Pemuda Desa Tambakagung di Sektor Pertanian PadaAspek Konasi ............................................................................. 71

Tabel 25 Uji Normalitas Data Desa Sidomulyo ........................................ 72Tabel 26 Uji Normalitas Data Desa Tambakagung ................................... 74Tabel 27 Kisi- Kisi Instrumen ................................................................... 99Tabel 28 Rubrik Penilaian ......................................................................... 104Tabel 29 Data Hasil Penelitian .................................................................. 113Tabel 30 Hasil Wawancara ........................................................................ 120Tabel 31 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana 131

Page 14: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Desa Sidomulyo ................................ 97Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Desa Tambakagung ........................... 98Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................... 99Lampiran 4 Instrumen Penelitian ........................................................... 100Lampiran 5 Rubrik Penilaian ................................................................. 104Lampiran 6 Pedoman wawancara .......................................................... 111Lampiran 7 Data Hasil Penelitian .......................................................... 113Lampiran 8 Hasil wawancara ................................................................. 120Lampiran 9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................... 131Lampiran 10 Dokumentasi Kegiatan ...................................................... 133

Page 15: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jumlah Petani berdasarkan Sensus Pertanian 2003 dan 2013 .. 1Gambar 2 Jumlah RTUH Menurut Provinsi, 2003 dan 2013 2Gambar 3 Luas Lahan Pertanian Menurut Provinsi, 2003 dan 2013 ....... 3Gambar 4 Kerangka Berpikir .................................................................... 35Gambar 5 Peta Lokasi Penelitian ............................................................ 54Gambar 6 Peta Penggunaan Lahan Desa Sidomulyo ................................ 59Gambar 7 Peta Penggunaan Lahan Desa Tambakagung .......................... 60Gambar 8 Kurva Uji t Desa Sidomulyo .................................................. 74Gambar 9 Kurva Uji t Desa Tambakagung ............................................. 76Gambar10

Dokumentasi Kegiatan ............................................................. 133

Page 16: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan utama dalam sektor pertanian saat ini yaitu perubahan

struktur demografi yang kurang menguntungkan bagi sektor pertanian, jumlah

petani usia di atas 55 tahun semakin meningkat, sementara petani usia muda

semakin berkurang. Peran tenaga kerja pertanian Indonesia dalam penyerapan

tenaga kerja nasional memiliki kontribusi terbesar, sekitar 35,5%. Fenomena

menuanya petani dan menurunnya minat tenaga kerja di sektor pertanian

menambah permasalahan ketenagakerjaan pertanian selama ini, yaitu rendahnya

rata – rata tingkat pendidikan petani di bandingkan dengan tenaga kerja di sektor

lain (Susilowati, 2016:36).

Gambar 1. Jumlah Petani Berdasarkan Umur pada Sensus Pertanian 2003 dan2013.

Sumber: Susilowati (2014).

Data sensus pertanian di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

jumlah petani usia 55 tahun ke atas dan terjadi penurunan jumlah petani usia di

bawah 35 tahun atau usia muda. Perlu adanya regenerasi petani, hal tersebut

Page 17: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

2

dikarenakan kebutuhan pangan yang harus tetap terpenuhi dan untuk memenuhi itu

memerlukan regenerasi petani.

Gambar 2. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Provinsi, 2003 dan2013

Sumber : Sensus Pertanian Tahun 2013.

Rumah tangga usaha pertanian di Indonesia berdasarkan data sensus

pertanian tahun 2003 dan 2013 menurut provinsi, terlihat pada gambar 2 hampir di

seluruh provinsi terjadi penurunan jumlah rumah tangga usaha tani. Hal tersebut

dapat di lihat pada grafik di atas. Penurunan yang terlihat cukup signifikan

mayoritas terjadi di pulau Jawa. Di Jawa Tengah, daerah pedesaan penyerapan

tenaga kerja pertanian sebesar 45,50 % sedangkan di non pertanian sebesar

54,50%. Jumlah rumah tangga pertanian menurun karena terdapat kecenderungan

Page 18: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

3

pergeseran angkatan kerja pertanian ke bidang industri dan jasa (Hardati,

2013:227).

Gambar 3. Rata-rata Luas Lahan yang Dikuasai Rumah Tangga Usaha PertanianMenurut Provinsi, Hasil ST2003 dan ST2013 (Ha).

Sumber: Sensus Pertanian 2013.

Luas lahan pertanian berdasarkan data sensus pertanian tahun 2003 dan 2013

menurut provinsi di ketahui rata- rata terjadi peningkatan jumlah luas lahan

pertanian. ketersediaan lahan pertanian yang cukup luas mampu menyerap tenaga

kerja dalam jumlah cukup banyak, sehingga tidak menutup kemungkinan apabila

sektor pertanian dapat di kembangkan secara lebih maksimal maka dapat

berpotensi menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar dan dapat

mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan (White, 2011).

Minat pemuda Indonesia pada sektor pertanian menurun dari tahun ke tahun,

35% dari mereka yang bekerja di sektor pertanian memiliki produktivitas rendah

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

Ace

hS

umat

era

Uta

raS

umat

era

Bar

atR

iau

Kep

ulau

anR

iau

Ja

mb

iS

umat

era

Sela

tan

Kep

.Ban

gka

Bel

itun

Ben

gkul

uL

ampu

ngD

KI

Jaka

rta

Jaw

aB

arat

Ban

ten

Jaw

aT

enga

hD

IY

ogya

kart

aJa

wa

Tim

urB

ali

Nus

aT

engg

ara

Bar

atN

usa

Ten

ggar

aT

imur

Kal

iman

tan

Bar

atK

alim

anta

nT

enga

hK

alim

anta

nS

elat

anK

alim

anta

nT

imur

Kal

iman

tan

Uta

raS

ulaw

esiU

tara

Gor

onta

loS

ulaw

esiT

enga

hSu

law

esiS

elat

anS

ulaw

esiB

arat

Sul

awes

iTen

ggar

aM

aluk

uM

aluk

uU

tara

Pap

uaP

apua

Bar

at

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Lahan Pertanian

ST2003 ST2013

Page 19: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

4

(Ridha, 2017:77). Di Indonesia pemuda beranggapan bahwa mereka pantas untuk

berwirausaha karena tidak memiliki kemampuan teknis dalam pertanian dan lebih

tertarik dengan gaji bulanan pada pekerjaan formal (White, 2011).

Banyak alasan penyebab menurunnya minat tenaga kerja di sektor pertanian

terutama yaitu citra sektor pertanian yang kurang bergengsi dan kurang bisa

memberikan imbalan atau pendapatan yang memadai. Bagi pemuda pedesaan

pekerjaan di sektor pertanian semakin tidak memiliki daya tarik. Hal tersebut tidak

hanya karena secara ekonomi pendapatan dari sektor pertanian yang semakin tidak

menjanjikan, tetapi keengganan pemuda juga di pengaruhi oleh subkultur baru yang

berkembang di era digital seperti sekarang (Susilowati, 2016).

Fenomena semakin menurunnya minat tenaga kerja muda bekerja pada sektor

pertanian mempunyai konsekuensi bagi keberlanjutan sektor pertanian di masa

depan. Di masa depan beban sektor pertanian akan semakin berat dengan

bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya permintaan pangan sehingga

peningkatan produksi dan produktivitas menjadi faktor kunci (Susilowati, 2016).

Keterampilan dalam pertanian perlu diajarkan di tingkat sekolah dasar dan

menengah karena ketika mereka tidak mampu melanjutkan ke jenjang berikutnya

maka sudah memiliki bekal untuk bekerja di sektor pertanian (Minde, 2015:144).

Salah satu alat yang dapat untuk digunakan untuk mengukur tingkat

kesejahteraan petani yaitu Nilai Tukar Petani (NTP). Nilai tukar petani berkaitan

dengan daya beli petani dalam hal yang membiayai kebutuhan rumah tangganya.

Apabila pendapat petani lebih besar dari kenaikan harga produksi pertanian dan

berdampak pada daya belinya, maka hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

Page 20: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

5

petani menjadi lebih baik atau terjadi kenaikan pendapatnya. Adanya peningkatan

Nilai Tukar Petani mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani,

begitu juga sebaliknya, ketika terjadi penurunan Nilai Tukar petani maka indikator

kesejahteraan petani menurun (Keumala, 2018). Perubahan Nilai Tukar Petani dari

tahun 2017 ke tahun 2018 dapat di lihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perubahan Nilai Tukar Petani Desember 2018 terhadap Desember 2017

SubsektorDes-17 Des-18 Tahun ke tahun

It Ib NTP It Ib NTP It Ib NTPT. Pangan 136,

47132,6

4102,8

9146,93

132,78

107,03

7,66

3,5 4,02

T.Hortikultura

132,49

130,7 101,37

136,76

134,94

101,35

3,22

3,24

-0,02

T.Perkebunan

Rakyat

130,49

130,04

100,38

127,01

134,94

101,35

-2,7

3,38

-5,88

Peternakan 132,49

123,58

107,21

138,01

128,41

107,47

4,17

3,91

0,24

Perikanan 133,73

127,36

105 139,98

131,41

106,52

4,67

3,18

1,45

PerikananTangkap

142,09

126,29

112,51

148,09

130,44

113,53

4,22

3,29

0,9

PerikananBudidaya

127,73

128,18

99,65 134,19

132,14

101,54

5,05

3,09

1,9

Nasional 133,35

129,4 103,36

138,16

133,93

103,16

3,61

3,5 0,1

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018

Data di atas menunjukkan terjadi adanya peningkatan Nilai Tukar Petani dari

Desember 2017 ke Desember 2018 sebesar 0,10%. Hal ini dipengaruhi oleh

kenaikan It (3,61%) lebih tinggi dari kenaikan Ib (3,50%). Pada sektor pangan nilai

tukar petani juga mengalami kenaikan, dari 102,89 di tahun 2017 menjadi 107,03

di tahun 2018. Kenaikan sendiri yaitu sebesar 4,02%, dengan nilai It sebesar 7,66%

dan nilai Ib sebesar 3,5 %. Dilihat dari nilai tukar petani tersebut seharusnya terjadi

Page 21: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

6

kesejahteraan pada petani dan dapat meningkatkan minat pemuda untuk bekerja di

sektor pertanian, sehingga jumlah petani muda tidak semakin menurun.

Data BPS Kabupaten Rembang tahun 2018, Kecamatan Kaliori merupakan

kecamatan yang memiliki luas lahan sawah paling luas di Kabupaten Rembang,

yaitu seluas 3.633 ha. Memiliki wilayah sawah paling luas akan tetapi jumlah

petaninya lebih banyak di Kecamatan Sarang dan Sumber, dengan jumlah 13.955

jiwa dan 13.988 jiwa. Jumlah petani di Kecamatan Kaliori yaitu 10.485 jiwa.

Kecamatan Kaliori terdiri dari 23 desa yaitu Desa Meteseh, Maguan,

Sidomulyo, Wiroto, Banggi, Kuangsan, Gunungsari, Sendangagung, Karangsekar,

Babadan, Pengkol, Sambiyan, Mojorembun, Tunggulsari, Tambakagung,

Mojowarno, Dresi Kulon, Dresi Wetan, Tasikharjo, Purworejo, Bogoharjo,

Banyudono, dan Pantiharjo. Kecamatan Kaliori sendiri memiliki luas tanah sawah

3.633 Ha, dan tanah kering 2.562 Ha.

Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Kaliori

dengan jumlah tenaga kerja di bidang pertanian cukup tinggi. Data Rencana Kerja

Tahunan Pertanian tahun 2018 menunjukkan bahwa Desa Sidomulyo memiliki luas

lahan sawah seluas 292,08 Ha, dengan jumlah rumah tangga usaha tani 487 KK.

Jumlah petani di Desa Sidomulyo tahun 2018 yaitu 1.125 jiwa dari keseluruhan

jumlah penduduk Desa Sidomulyo yaitu 1.695 jiwa atau sekitar 66,4% dari jumlah

penduduk. Jumlah petani di Desa Sidomulyo merupakan yang tertinggi diantara

desa lain di Kecamatan Kaliori. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel di Desa

Sidomulyo karena merupakan desa dengan jumlah petani tertinggi di Kecamatan

Kaliori.

Page 22: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

7

Desa kedua yaitu Desa Tambakagung yang merupakan salah satu desa di

Kecamatan Kaliori dengan jumlah rumah tangga usaha tani yang sedikit. Jumlah

rumah tangga usaha tani yang ada di sana hanya sedikit yaitu pada tahun 2018 hanya

302 KK. Jumlah petani di Desa Tambakagung yaitu 400 jiwa dari keseluruhan

penduduk desa yaitu 2.434 jiwa atau hanya sekitar 16,5% penduduk yang bekerja

sebagai petani di Desa Tambakagung. Warga desa mayoritas bekerja pada sektor

lain seperti nelayan dan atau industri rumahan.

Berbekal latar belakang disiplin ilmu geografi dengan mengambil pendekatan

regional kompleks wilayah, peneliti mengambil judul skripsi “ PENGARUH

TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PEMUDA USIA 21 – 30 TAHUN PADA

SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN KALIORI KABUPATEN

REMBANG TAHUN 2019”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah tingkat pendidikan pemuda yang ada di Desa Sidomulyo dan

Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun 2019?

2. Bagaimana minat remaja terhadap sektor pertanian di Desa Sidomulyo dan

Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang?

3. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap minat pemuda pada sektor

pertanian di Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori

Kabupaten Rembang tahun 2019?

Page 23: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

8

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui tingkat pendidikan pemuda yang ada di Desa Sidomulyo dan Desa

Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun 2019.

2. Menganalisis bagaimana minat pemuda terhadap sektor pertanian di Desa

Sidomulyo dan Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

3. Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap minat pemuda pada

sektor pertanian di Desa Sidomulyo dan Desa Tambakagung Kecamatan

Kaliori Kabupaten Rembang tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis. Manfaat yang diperoleh

dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan positif dalam pembangunan

ilmu pengetahuan pada sektor pendidikan dan pertanian khususnya bagaimana

tingkat pendidikan memengaruhi minat di sektor pertanian khususnya bagai

pemuda . Mengetahui perubahan jumlah pemuda yang berminat untuk bekerja di

sektor pertanian. Selain itu juga dapat digunakan dalam pembuatan penelitian

serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan terhadap

rendahnya minat pemuda di sektor pertanian.

Page 24: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

9

b. Bagi Pemerintahan

Memberi informasi dan masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan serta

pengambilan kebijakan mengenai minat pemuda sekarang untuk sektor pertanian.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka peneliti memberikan batasan

penelitian dalam penegasan istilah tentang pengertian pengaruh, tingkat

pendidikan, minat remaja, dan sektor pertanian.

1. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan adalah tinggi rendahnya jenjang pendidikan yang telah di

tempuh oleh seseorang baik formal, non formal ataupun informal. Tingkat

pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal.

Kriteria tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat dilihat dari

lamanya tahun pendidikan yang ditempuh oleh pemuda usia 21 – 30 tahun di Desa

Sidomulyo dan Tambakagung yaitu sebagai berikut.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Pemuda Usia 21 – 30 Tahun

No. Tingkat Pendidikan Pemuda Pendidikan

1. 1 – 6 Tamatan SD

2. 7 – 9 Tamatan SMP

3. 10 – 12 Tamatan SMA

4. >12 Tamatan Perguruan Tinggi

Sumber: Data Primer Penelitian 2019.

2. Minat

Minat merupakan sikap jiwa seseorang yang tertuju pada suatu objek tertentu

ketiga jiwanya (kognisi, emosi dan konasi) dan dalam hubungan tersebut unsur

perasaan yang terkuat. Unsur kognisi, dalam arti minat yaitu pengetahuan dan

Page 25: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

10

informasi mengenai objek yang di tuju oleh minat tersebut. Unsur emosi, dalam

partisipasi atau pengalaman itu di sertai perasaan tertentu sedangkan unsur konasi

merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu sesuatu yang di wujudkan

dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan menurut Abu

Ahmadi (2003:151). Minat yang di maksud dalam penelitian ini adalah ketertarikan

pemuda bekerja pada sektor pertanian.

3. Pemuda Usia 21 – 30 Tahun Anak Petani

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga

puluh) tahun (UU nomor 40 tahun 2009 pasal 1 ayat 1). Pemuda yang di maksud di

sini adalah pemuda berusia 21-30 tahun dan merupakan anak petani.

4. Sektor Pertanian

Berdasarkan UU nomor 19 tahun 2013 pasal 1 ayat 4, pertanian adalah

kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal,

tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang

mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan dalam

agroekosistem. Sektor pertanian yang di maksud dalam penelitian ini adalah

pertanian dalam arti sempit yaitu sawah, kebun dan atau ladang.

Page 26: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya,

penduduk, dan bangsa (Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus di penuhi

yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga

manusia menjadi lebih terhormat mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari

pada yang tidak berpendidikan. Pendidikan bertujuan untuk terus mengadakan

perubahan dan pembaharuan (Arifin, 2013). Pendidikan pada hakikatnya adalah

proses pematangan kualitas hidup. Idealnya pendidikan dapat membawa manusia

menuju kualitas hidup yang lebih baik lagi. Jadi, pendidikan merupakan segala

upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana guna meningkatkan mutu

kehidupan manusia, menurut Mulyasana (2011:2).

Berbagai macam definisi tentang pendidikan, ternyata dua di antaranya

membatasi pendidikan sampai dengan dewasa . artinya kalau seseorang sudah

dewasa dalam arti sudah bisa berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila atas

Page 27: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

12

segala tindakan yang dipilihnya sendiri, baik untuk kepentingan diri maupun sosial,

maka pendidikan di hentikan (Pidarta, 2009:11).

Satuan pendidikan merupakan kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada

setiap jenjang dan jenis pendidikan. Tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka

panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga

kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-

tujuan umum.

A. Pendidikan Formal

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 14 menjelaskan terdapat

beberapa jenjang pendidikan formal di antaranya adalah pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada pasal 17 menyatakan bahwa

pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah

Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Pada Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan menengah adalah lanjutan dari

pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum

dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah

Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Mengah Kejuruan

(SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Page 28: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

13

Pasal 19 menyatakan Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan menengah

yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

B. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan yang berada di luar

pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Pendidikan formal sendiri dapat diperoleh dari kursus, dan lembaga pelatihan

(Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003). Pendidikan non

formal bagi petani diperoleh dari penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh

lembaga penyuluhan pertanian maupun dari lembaga pertanian lainnya. Ban dan

Hawkins (1999) menyatakan bahwa penyuluhan berkontribusi penting dalam

meningkatkan pembangunan pertanian dan peningkatan produksi pangan.

Penyuluhan merupakan suatu proses untuk membantu petani dalam mengambil

keputusan dari berbagai pilihan pemecahan masalah.

C. Pendidikan Informal

Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menjelaskan pendidikan informal merupakan jalur pendidikan dari keluarga dan

lingkungan. Pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Sedangkan dalam Munib (2016)

menyebutkan bahwa orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

mendidik, maka secara bersama-sama juga melibatkan pemerintah dan masyarakat.

Pendidik pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu (1) pendidik kodrati yang

dalam hal ini adalah orang tua dan (2) pendidik menurut jabatan yaitu guru.

Page 29: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

14

2. Minat

a. Pengertian Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Minat tidak di bawa sejak

lahir melainkan diperoleh kemudian. Suatu minat dapat di ekspresikan melalui

suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa lebih menyukai sesuatu hal dari pada

hal lainnya. Dapat juga di lihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas (Slameto,

2010: 180).

The American Heritage Dictionary of the English Language, dalam Djaali

(2013: 122) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau

memiliki sesuatu. Di samping itu minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai

dari kesadaran sampai pada pilihan nilai (CritesO. John dalam Djaali, 2013 :122).

Minat merupakan sikap jiwa seseorang yang tertuju pada suatu objek tertentu

ketiga jiwanya (kognisi, emosi dan konasi) dan dalam hubungan tersebut unsur

perasaan yang terkuat. Minat mengandung unsur – unsur yang terdiri dari kognisi

(mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi, dalam arti

minat di dahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang di tuju oleh

minat tersebut. Unsur emosi, dalam partisipasi atau pengalaman itu di sertai

perasaan tertentu sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur

tersebut yaitu sesuatu yang di wujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk

melakukan suatu kegiatan menurut Abu Ahmadi (2003:151).

Page 30: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

15

b. Faktor yang Mempengaruhi Minat pada Sektor Pertanian

Empat faktor pendorong munculnya minat dalam pengelolaan pertanian,

yaitu 1) dorongan dari dalam individu, 2) motif sosial, 3) faktor emosional dan 4)

motif ekonomi. Faktor mendasar yang menyebabkan penurunan minat para pemuda

dalam menekuni kegiatan pertanian adalah 1) masyarakat tidak mengenal pertanian.

2) adanya persepsi negatif masyarakat terhadap pertanian yang di tunjukkan dengan

penurunan citra petani di masyarakat, dan 3) adanya identifikasi petani dengan

kemiskinan di pedesaan (Budiati, 2014 : 103).

Interpretasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani (Panurat, 2014: 9)

a) Luas Lahan

Luas lahan padi sangat mempengaruhi minat karena semakin luas lahan maka

minat petani untuk bertani semakin tinggi. Lahan milik petani tidak hanya di tanami

tanaman padi namun juga tanaman lain. Ketika terjadi gagal panen, dengan

kepemilikan lahan yang cukup luas petani berinovasi untuk menanam tanaman lain

yang lebih menghasilkan. Minat berusaha petani yang tinggi untuk mengelola lahan

yang luas akan meningkatkan hasil produksi.

b) Pengalaman

Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan

dikuasai seseorang sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya

yang dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap apa yang di tetapkan. Minat

pada dasarnya merupakan sebab akibat dari sebuah pengalaman. Pengalaman

merupakan reaksi yang merangsang kegiatan-kegiatan para petani dalam

lingkungannya yang bersifat menyenangkan.

Page 31: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

16

c) Pendapatan

Semakin tinggi pendapatan semakin tinggi minat petani. Pendapatan adalah

jumlah dana yang diperoleh dari pemanfaatan faktor produksi yang di miliki, hal

tersebut dapat mempengaruhi minat seseorang. Pendapatan dalam pertanian yang

tidak menentu menjadikan salah satu faktor menurunnya minat untuk bekerja di

sektor pertanian.

d) Bantuan

Bantuan yang diperoleh seperti faktor produksi maupun teknologi pertanian

yang dapat menghasilkan atau menaikkan produksi, akan menambah minat petani

semakin tinggi dan mendorong para petani untuk tetap bekerja. Rangsangan yang

datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan kebutuhan atau

keinginan seseorang maka akan semakin mudah menimbulkan minat.

e) Pendidikan

Petani memiliki latar belakang pendidikan rendah karena sulitnya mencari

pekerjaan, adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, tidak membutuhkan

pendidikan tinggi dan tidak ada pekerjaan lain. Jika pendidikan tinggi maka minat

untuk bertani kurang, dikarenakan status sosial yang ada di dalam diri tiap individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan pemuda di sektor pertanian

(Tarigan, 2004: 15).

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan yang berbeda membuat orientasi kerja yang berbeda,

pemuda yang berpendidikan rendah akan menyadari untuk di luar sektor pertanian

Page 32: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

17

memiliki peluang yang sangat kecil. Pemuda yang berpendidikan lebih tinggi

mempunyai kecenderungan untuk bekerja di luar sektor pertanian.

b) Jenis Kelamin

Faktor alamiah seperti jenis kelamin juga berpengaruh menentukan orientasi

pekerjaan di sektor pertanian. Pengaruh ini lebih tertuju mengenai karakteristik

pekerjaan pertanian yang membutuhkan tenaga kuat, dapat merusak penampilan

karena ruang kerjanya di bawah terik matahari dan kotor sehingga lebih sesuai

untuk kaum pria.

c) Status Perkawinan

Pemuda yang belum menikah relatif lebih mudah untuk bermigrasi sehingga

cenderung berorientasi keluar pertanian. Bagi pemuda yang sudah menikah, jika

tidak ada pekerjaan yang di nilai lebih baik secara status sosial maupun ekonomi

pada bidang yang dimasuki, maka pekerjaan pun di kerjakan.

d) Usia

Pemuda yang berusia lebih muda punya orientasi kerja lebih ke arah luar

pertanian, karena tenaga masih kuat dan mobilitas masih tinggi. Pekerjaan petani

dianggap sebai pekerjaan yang melelahkan dan kotor, sehingga pemuda berusia

lebih muda berupaya mencari pekerjaan non pertanian sekalipun harus keluar desa.

Hal tersebut berbeda dengan kelompok tani usia tua.

e) Sosialisasi

Pekerjaan pertanian kurang disosialisasikan pada anak, terlihat pada nasehat-

nasehat yang di sampaikan para orang tua untuk rajin ke sekolah agar menjadi anak

Page 33: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

18

yang pintar dan tidak menjadi petani seperti orang tuanya. Orang tua sudah

mengalami pergeseran pandangan terhadap pekerjaan pertanian walaupun secara

fakta mereka masih hidup dengan bertani. Hal tersebut mengakibatkan proses

sosialisasi pekerjaan pertanian tidak berlangsung secara intensif.

f) Sumber Daya Lahan

Pemuda yang memiliki lahan mempunyai harapan yang lebih besar terhadap

usaha pertanian, setidaknya pemilikan lahan membuka kemungkinan untuk

berusaha tani sebagai mata pencaharian yang bisa di lengkapi dengan penghasilan

dari pekerjaan di luar pertanian untuk pemenuhan kebutuhan.

g) Kontak Media

Kontak terhadap media komunikasi sedikit banyak memotivasi pemuda untuk

memperluas medan sosial ekonomi dan teritorial. Informasi yang cenderung bisa

mendorong pemuda menjangkau sumber-sumber ekonomi perkotaan dan

melupakan sumber ekonomi pedesaan yang identik dengan pertanian.

c. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Minat Pemuda di Sektor Pertanian.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam

menentukan minat pemuda pada sektor pertanian. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuan dan rasionalitas pemikiran

mereka. Pergeseran minat kerja pemuda dari sektor pertanian ke industri di

pengaruhi oleh pendidikan yang mereka per oleh dari bangku sekolah (Sari (2015).

Pemuda yang memiliki pendidikan tinggi semakin enggan untuk bekerja pada

sektor pertanian (Daninggar, 2018).

Page 34: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

19

Apabila pendidikan meningkat maka probabilitas anak petani berminat

meneruskan usaha tani keluarga akan menurun. (Arimbawa, 2018). Pemuda yang

memiliki tingkat pendidikan tinggi tidak akan memilih pertanian untuk bidang

pekerjaannya (Meliasari, 2017. Sektor pertanian akan tetap di tinggalkan bagi

mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Lulusan perguruan tinggi dapat dikatakan

lebih memilih bekerja di sektor non pertanian, bahkan sarjana pertanian lebih

memilih bekerja di sektor non pertanian, penelitian (Parcel, 2013).

3. Geografi

a. Pengertian Geografi

Toyne dan Newby mengatakan bahwa geografi selalu berkaitan dengan

lokasi, suatu aspek dalam kegiatan perekonomian manusia yang oleh disiplin –

disiplin ilmu lain cenderung diabaikan dan kurang mendapat perhatian. Sementara

Lobeck membedakan pengertian fisiografi dan geografi, yaitu dengan

mengemukakan geografi sebagai suatu studi hubungan – hubungan tang ada antara

kehidupan dengan lingkungan fisiknya. Richard Hartshorne menyatakan bahwa

geografi adalah sebuah ilmu yang menafsirkan realisme diferensiasi area muka

bumi seperti apa adanya, tidak hanya dalam arti perbedaan-perbedaan dalam hal

tertentu, tetapi juga dalam arti kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat,

yang berbeda keadaannya dengan di tempat lain (Suharyono, 2013:19).

Upaya menyatukan pendapat definisi geografi digunakan pengertian dari

hasil seminar loka karya 1988 dan masih banyak pengertian yang di berikan oleh

beberapa ahli dengan sudut pandang yang berbeda. Definisi geografi hasil seminar

lokakarya tersebut adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

Page 35: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

20

fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam

konteks keruangan (Hardati, 2004:21).

b. Pendekatan Geografi

Secara tradisional pendekatan kelingkungan atau sama dengan pendekatan

ekologi yang mempelajari hubungan kehidupan dengan lingkungan alam,

pendekatan kewilayahan atau sama dengan pendekatan regional yang berupaya

mempelajari dan menjelaskan karakteristik wilayah di bumi, serta pendekatan

keruangan sama dengan analisis keruangan merupakan pendekatan-pendekatan

utama dalam kajian geografi (Hardati, 2004:28).

Perbedaan geografi dengan ilmu lain terletak pada pendekatannya, ada tiga

pendekatan menurut Bintarto dan Surastopo, yaitu.

1) Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat penting.

Dengan kata lain analisis keruangan yang harus di perhatikan adalah penyebaran

penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan ruang yang akan di gunakan

untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan. Dalam analisis keruangan ini dapat

di kumpulkan data lokasi terdiri dari titik dan data bidang (Bintarto, 1987:12).

2) Pendekatan Ekologi

Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan di sebut

ekologi. Oleh karena itu, untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari

organisme hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta lingkungannya

seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Selain organisme hidup dapat pula

Page 36: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

21

mengadakan interaksi dengan organisme lain (Bintarto, 1987:18). Pendekatan

ekologi ini terkait dengan interaksi manusia lebih khususnya petani dengan sawah,

karena pada penelitian ini mengkaji tentang minat seseorang (pemuda) untuk

bekerja di sektor pertanian atau menggarap lahan pertanian yang ada.

3) Pendekatan Kompleks Wilayah

Kombinasi antara analisis kompleks wilayah dan analisis ekologi, pada

analisis ini wilayah-wilayah tertentu di dekati dengan pengertian areal

differentiation yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan

berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah lain

(Bintarto, 1987:24).

Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi

menyatakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya khususnya sektor

pertanian.

c. Kajian Geografi Pertanian

Pertanian dalam arti sempit merupakan suatu Kegiatan bercocok tanam,

sedangkan pertanian dalam arti luas yaitu segala kegiatan manusia yang meliputi

kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan kehutanan (Banowati,

2013:4).

Undang - Undang Nomor 41 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 2, lahan pertanian

adalah bidang lahan yang di gunakan untuk usaha pertanian. Pertanian adalah

kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal,

tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang

Page 37: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

22

mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/ atau peternakan dalam

agroekosistem (Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 4).

Geografi pertanian berkaitan dengan aktivitas-aktivitas dalam konteks ruang,

lokasi, pertanian secara keseluruhan dan aktivitas-aktivitas di dalamnya yaitu

tanaman dan peternakan, pengagihan output dan input yang di perlukan untuk

produksi seperti tanah, tenaga, pupuk dan pemupukan, benih, pestisida. Geografi

pertanian termasuk dalam kelompok geografi sosial. Kajian geografi sosial pada

aspek aktivitas manusia dalam konteks keruangan, karakteristik penduduknya

dalam menyikapi alam, organisasi sosial kebudayaan yang unik dari aktivitasnya

tersebut (Banowati, 2013:5).

Pada dasarnya geografi pertanian mencakup banyak hal yang saling

berkaitan. Tidak hanya membahas mengenai manusia dan alam saja, termasuk di

dalamnya nilai ekonomis dan sosialnya juga lebih di perhatikan. Tujuan geografi

pertanian meliputi: keunikan dan sebaran pertanian di muka bumi dan fungsinya;

pembudidayaannya; pelaksanaan sistem pertanian dan proses perubahannya;

orientasi pertanian; wilayah-wilayah produksi hasil panen dan kombinasi hasil

panen atau perusahaan pertanian; tingkat perbedaan antar wilayah; identifikasi

wilayah produktivitas pertaniannya lemah; dan mengungkap wilayah pertanian

yang stagnasi, transisi dan dinamis (Banowati, 2013:10).

4. Sektor Pertanian

Sektor merupakan lingkungan suatu usaha pertanian; perindustrian (KBBI).

Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2013, menyebutkan pertanian adalah kegiatan

mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja,

Page 38: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

23

dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, dan atau peternakan dalam suatu agroekosistem.

Lahan pertanian menurut Undang-undang Nomor 41 tahun 2009 yaitu bidang lahan

yang digunakan untuk usaha pertanian. Kegiatan pertanian meliputi persiapan

lahan, penyemaian benih, penanaman, pemupukan, penyiangan gulma,

pembasmian hama, pengairan, dan panen (Hidayat, 2010).

Pertanian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pertanian

dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas.

a. Pertanian dalam arti sempit

Jenis pertanian ini sering di sebut pertanian rakyat. Bisa juga diartikan sebagai

pengolahan tanaman dan lingkungan untuk memberikan produk. Produk utama

yang dihasilkan dalam pertanian ini berupa tanaman pokok yang di konsumsi

sehari-hari, seperti beras, palawija, dan tanaman hortikultura. Pertanian ini biasanya

diusahakan di sawah, ladang dan pekarangan.

b. Pertanian dalam arti luas

Pertanian dalam arti luas merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk menghasilkan suatu produk dengan

campur tangan manusia. Pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti

sempit, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan .

Peraturan Menteri Kehutanan tahun 2009 menyatakan bahwa pertanian

menurut jenis lahannya dibagi menjadi 2 yaitu pertanian lahan basah dan pertanian

lahan kering.

a. Lahan Basah

Page 39: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

24

Lahan basah yaitu wilayah lahan atau tanah jenuh dengan air, baik secara

permanen maupun temporer sebagian atau seluruhnya yang tergenangi oleh lapisan

air dangkal, jenis dari pertanian lahan basah yaitu lahan basah beririgasi, rawa

pasang surut dan lebak dan lahan basah tidak beririgasi serta lahan kering potensial

untuk pemanfaatan dan pengembangan tanaman pangan berdasarkan Peraturan

Menteri Kehutanan 2009.

Lahan basah mencakup suatu rentangan luas habitat pedalaman, pantai, dan

marin yang memiliki sejumlah kenampakan yang sama. Konvensi Ramsar 1971

mendefinisikan lahan basah yang penting secara internasional sebagai berikut.

Lahan basah adalah wilayah rawa, lahan gambut, dan air, baik alami atau buatan,

bersifat tetap atau sementara, berair tetap atau mengalir yang bersifat tawar, payau,

atau asin, mencakup wilayah air marin yang di dalamnya pada waktu surut tidak

lebih dari enam meter menurut Dugan, (1990) dalam Notohadiprawiro (2006:1).

Konvensi Ramsar mengklasifikasikan berdasarkan ciri biologi dan ciri fisik

dasar menjadi 30 kategori lahan basah alami dan 9 kategori lahan basah buatan.

Ketiga puluh kategori di pilah menjadi 13 kategori berair asin dan 17 kategori berair

tawar. Lahan basah buatan mencakup waduk, lahan sawah, jejaring irigasi, dan

lahan akuakultur atau perkolaman tawar dan tambak (Notohadiprawiro, 2006:1).

b. Pertanian lahan kering

Lahan kering merupakan lahan yang lahan yang dapat digunakan untuk usaha

pertanian dengan menggunakan air secara terbatas dan biasanya hanya

mengharapkan dari curah hujan atau menunggu hujan, kawasan lahan kering

potensial untuk pemanfaatan dan pengembangan tanaman hortikultura secara

Page 40: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

25

monokultur maupun tumpang sari menurut Peraturan Menteri Kehutanan tahun

2009. Lahan kering merupakan lahan yang digunakan untuk pertanian dengan

menggunakan air terbatas, tidak memiliki fasilitas irigasi dan biasanya hanya

mengharapkan dari curah hujan menurut (Kristy 2010: 4).

Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang diusahakan tanpa

penggenangan lahan garapan. Oleh karena itu padi sawah dan perikanan kolam (air

tawar dan tambak) tidak termasuk, akan tetapi padi gogo, palawija, perumputan

pakan, perkebunan dan pekarangan termasuk pertanian lahan kering. Hal ini dapat

diartikan bahwa irigasi tetap dapat di berikan, asal tidak di maksudkan untuk

menggenangi lahan (Notohadiprawiro, 2006: 3).

5. Pemuda

d. Pengertian Pemuda

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga

puluh) tahun (Undang - Undang nomor 40 tahun 2009 pasal 1 ayat 1).

Secara umum terdapat pergeseran mengenai konsep pemuda. Pada dua

dekade lalu, terminologi pemuda selalu memiliki makna ideologis. Pemuda

bukanlah sebuah pokok bahasan yang hanya di batasi pada umur semata. Bennedict

Anclerson , menyatakan bahwa definisi “pemuda” selalu dikaitkan dengan dimensi

politik. Sejak revolusi kemerdekaan, pemuda adalah kelompok umur tertentu (15-

40 tahun) yang menghabiskan sebagian besar atau malah hampir semua waktu

longgar mereka dalam kegiatan politik ( Sudibyo, 2013:17). Bila pemuda

sebelumnya diklasifikasikan sebagai lapisan masyarakat yang diisi oleh sosok-

Page 41: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

26

sosok yang penuh idealisme, berani berkorban, berani menderita, dan menjadi

pelopor setiap perubahan sosial ataupun politik untuk kepentingan bangsanya,

maka pemuda sekarang memiliki sosok yang sangat lain.

Persoalan keuangan dan karir adalah persoalan paling utama bagi pemuda

saat ini. Menurut pandangan mereka, sebagian pemuda generasi mereka saat ini

bercita-cita ingin menjadi kaya dan terkenal. Sikap pragtisme sebagian pemuda

yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi, yakni inginkannya, terkenal, dan

sukses dalam karier, berbanding terbalik dengan rendahnya partisipasi pemuda di

bidang politik dan kemasyarakatan (Sudibyo, 2013:18). Ketertarikan untuk terjun

di bidang politik, seperti menjadi anggota partai politik ataupun anggota legislatif,

sangatlah rendah. Sebagian besar pemuda ternyata juga tidak tertarik untuk aktif di

bidang sosial, seperti menjadi anggota organisasi kemasyarakatan, organisasi

pemuda, dan lembaga swadaya masyarakat. Dari paparan yang telah diuraikan

dapat disimpulkan bahwa definisi pemuda yaitu suatu individu yang mengalami

perkembangan fisik, mental dan emosional pada usia 15 tahun sampai 35 tahun.

Orang muda merupakan aktor kunci dalam sebagian besar proses perubahan

ekonomi dan sosial. Berdasarkan kajian- kajian makro perubahan sosial adalah

proses urbanisasi dan de-agrarianisasi. Kedua pergeseran tersebut pada umunya di

lakukan oleh pemuda. Perlu adanya transfer pertanian untuk mempertahankan

kepemilikan aset keluarga (lahan pertanian) melalui sosialisasi pertanian keluarga

(Waney, 2014).

Page 42: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

27

e. Perbedaan Pemuda dan Remaja

Pemuda (youth) memperoleh arti yang baru yaitu suatu masa peralihan

antara masa remaja dan masa dewasa. Sedangkan “remaja” mempunyai batasan

usia yaitu masa di antara usia 12-21 tahun dengan perincian usia 12-15 tahun yaitu

masa remaja awal, usia 15-18 tahun yaitu masa remaja pertengahan, dan usia 18-21

tahun yaitu masa remaja akhir, Hill dalam (Haditono, 2002:262). Sehingga dapat

diartikan bahwa pemuda adalah individu usia antara 15 tahun sampai dengan 35

tahun sedangkan remaja adalah individu usia antara 12 tahun sampai dengan 21

tahun.

B. Kajian Hasil- Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Meziriati Hendri, 2013. Berjudul “Persepsi Pemuda Pencari Kerja

terhadap Pekerjaan Sektor Pertanian dan Pilihan Pekerjaan di Desa Cihideung Udin

Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis persepsi pemuda desa terhadap pekerjaan di sektor pertanian,

menganalisis pilihan pekerjaan pada pemuda pencari kerja di desa Cihideung Udik,

dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap pekerjaan

sektor pertanian pada pemuda pencari kerja di desa Cihideung Unik. Rincian

penelitian ini terdapat pada Tabel 3.

Penelitian selanjutnya oleh Diah Retno Daninggar dan Hariyanto, 2017.

Berjudul “Faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat pemuda di sektor

pertanian lahan basah dan lahan kering Kabupaten Boyolali 2017”. Tujuan dari

penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya

minat pemuda bekerja di sektor pertanian dan menganalisis perbedaan minat

Page 43: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

28

pemuda di sektor pertanian lahan basah dan lahan kering. Rincian penelitian ini

terdapat pada Tabel 3.

Penelitian selanjutnya berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Umur

Petani Dengan Penurunan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian sub Sektor

Tanaman Pangan Di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” oleh

Nadya Risky Prasetya dan Saptono Putro tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui tingkat pendidikan formal, non formal dan informal rumah tangga

usaha pertanian subsektor tanaman pangan di desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal, mengetahui rata-rata umur petani sub sektor tanaman pangan di

Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, dan mengetahui hubungan

tingkat pendidikan dan umur petani dengan penurunan jumlah rumah tangga usaha

pertanian sub sektor tanaman pangan di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal. Rincian penelitian ini terdapat pada Tabel 3.

Penelitian berikutnya yaitu berjudul “Fenomena Penuaan Petani dan

Berkurangnya Tenaga Kerja Muda Serta Implikasinya Bagi Kebijakan

Pembangunan Pertanian” oleh Sri Heny Susilowati tahun 2016. Penelitian tersebut

bertujuan untuk melakukan review tentang perubahan struktural tenaga kerja

pertanian dilihat dari fenomena aging farmer dan menurunnya jumlah tenaga kerja

usia muda sektor pertanian di Indonesia dan di berbagai negara lainnya,

mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan tersebut, serta kebijakan

yang diperlukan untuk mendukung tenaga kerja muda masuk ke sektor pertanian.

Metode yang di gunakan dalam penelitian tersebut yaitu analisis deskriptif dan

tabulasi.

Page 44: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

29

Hasil penelitian tersebut yaitu (1) Secara umum fenomena penuaan petani dan

penurunan petani muda di Indonesia semakin meningkat, kondisi tersebut juga

terjadi di Asia, Eropa dan Amerika. (2) Faktor penyebab menurunnya minat tenaga

kerja muda di sektor pertanian, di antaranya citra sektor pertanian yang kurang

bergengsi, kurang memberikan jaminan, tingkat, stabilitas, dan kontinuitas

pendapatan; rata-rata penguasaan lahan sempit; kurang berkembangnya industri

pertanian di pedesaan; suksesi pengelolaan usaha tani rendah; belum ada kebijakan

insentif khusus untuk petani muda/pemula; dan berubahnya cara pandang pemuda

di era postmodern seperti sekarang. (3) Strategi yang perlu dilakukan untuk menarik

minat pemuda bekerja di pertanian antara lain mengubah persepsi pemuda bahwa

sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola

dengan tekun dan sungguh-sungguh, pengembangan agroindustri, inovasi

teknologi, pemberian insentif khusus kepada petani muda, pengembangan pertanian

modern, pelatihan dan pemberdayaan petani muda. Rincian peneitian ini terdapat

pada Tabel 3.

Penelitian berikutnya berjudul “Faktor- Faktor yang Menentukan

Keterlibatan Pemuda Pedesaan pada Kegiatan Pertanian Berkelanjutan” oleh Fitri

Ningsih dan Sofyan Sjaf tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

faktor-faktor yang menentukan keterlibatan pemuda pedesaan pada kegiatan

pertanian berkelanjutan. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

menentukan keterlibatan pemuda pedesaan pada kegiatan pertanian berkelanjutan.

Metode penelitian yang di gunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif, kualitatif dengan

wawancara mendalam sedangkan kuantitatif dengan pendekatan survei, diolah

Page 45: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

30

dengan uji regresi uji rank spearman dan tabulasi silang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa keterlibatan pemuda pada kegiatan pertanian menurun. Faktor

yang menyebabkan rendahnya keterlibatan pemuda pada kegiatan pertanian

berkelanjutan adalah sosialisasi orang tua dan kohesivitas teman sebaya yang

rendah. Rincian penelitian ini terdapat pada Tabel 3.

Page 46: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

31

Tabel 3. Kajian Hasil- Hasil Penelitian yang Relevan

No. Penulis dan Judul Tujuan Variabel dan Metode Hasil Analisis

1. Hendri Meziriati,Persepsi PemudaPencari Kerjaterhadap PekerjaanSektor Pertanian danPilihan Pekerjaan diDesa Cihideung UdinKecamatan CiampeaKabupaten Bogor.

1. Menganalisis persepsipemuda desa terhadappekerjaan di sektorpertanian.

2. Menganalisis pilihanpekerjaan pada pemudapencari kerja di desaCihideung Udik.

3. Menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi persepsiterhadap pekerjaan sektorpertanian pada pemudapencari kerja di desaCihideung Unik.

-Variabel terikat: persepsi- Variabel bebas : Faktor

internal yang berupa jeniskelamin, keterampilan, danpengalaman bekerjasedangkan faktoreksternalnya berupastatusnya sosial ekonomitingkat kosmopolitan dansosialisasi pekerjaan.

-Metode yang digunakankualitatif dan kuantitatif.Rumus Chi-Square danSpearman.

1. Persepsi pemuda pencari kerja terhadappekerjaan pertanian di desa Cihideungtidak secara keseluruhan adalah negatif.

2. Pemuda desa cihideung udik lebih memilihpekerjaan di luar sektor pertanian yaitusektor industri.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikanpada variabel internal maupun eksternal.

2. Daninggar DiahRetno, Faktor- faktoryang mempengaruhirendahnya minatpemuda di sektorpertanian

1. Menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhirendahnya minat pemudabekerja di sektorpertanian.

- Variabel bebas : faktorpendorong dan penarikyang mempengaruhirendahnya minat remajadi sektor pertanian.

- Variabel terikat: minat

1. Rendahnya minat pemuda untuk bekerjadi sektor pertanian yang di pengaruhi olehvariabel faktor pendorong dan penariksebesar 22%, sedangkan 88% dijelaskanoleh variabel lain.

Page 47: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

32

No. Penulis dan Judul Tujuan Variabel dan Metode Hasil Analisis

lahan basah dan lahankering KabupatenBoyolali 2017

2. Menganalisis perbedaanminat pemuda di sektorpertanian lahan basah danlahan kering.

- Metode: wawancara,dokumentasi, danangket.

3. Minat pemuda di lahan basah dan lahankering tidak ada perbedaan yangsignifikan.

3. Prasetya NadyaRiski. HubunganTingkat Pendidikandan Umur PetaniDengan PenurunanJumlah RumahTangga UsahaPertanian sub SektorTanaman Pangan DiDesa MetesehKecamatan BojaKabupaten Kendal.

1. Mengetahui tingkatpendidikan rumah tanggausaha pertanian subsektortanaman pangan di desaMeteseh KabupatenKendal.

2. Mengetahui rata-rataumur petani sub sektortanaman pangan di DesaMeteseh.

3. Mengetahui hubungantingkat pendidikan danumur petani denganpenurunan jumlah rumahtangga usaha pertanian subsektor tanaman pangan diDesa Meteseh KecamatanBoja Kabupaten Kendal.

- Variabel bebas :1.Tingkat Pendidikan

2.Umur petani- Variabel terikat :

Penurunan jumlahrumah tangga usahapertanian

-Metode Penelitian :Observasi, kuesioner,wawancara dandokumentasi.

1. Tingkat pendidikan petani termasukrendah karena 46,061% mayoritas petanitidak tamat SD dan lulus SD, danpengetahuan mengenai pertanian hanyaberupa pengetahuan yang di turunkan dariorang tua petani. 2. Umur petanimenunjukkan bahwa mayoritas petaniberusia tua yaitu 50% petai berusia 50sampai 60 tahun.2. Umur petani termasuk dalam kategorisedang dengan persentase 66,35% danterdapat hubungan antara tingkat pendidikandan umur petani dengan penurunan jumlahrumah tangga usaha sub sektor tanamanpangan sebesar 6,5% sedangkan sisanyadapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel dalam penelitian ini.

Page 48: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

33

No. Penulis dan Judul Tujuan Variabel dan Metode Hasil Analisis

4. Susilowati Sri Hery.Fenomena PenuaanPetani danBerkurangnyaTenaga Kerja MudaSerta ImplikasinyaBagi KebijakanPembangunanPertanian, tahun2016.

1.Meriview perubahanstruktural tenaga kerjapertanian dan menurunnyajumlah tenaga kerja usiamuda sektor pertanian diIndonesia dan berbagainegara lainnya.2.Mengidentifikasi faktorpenurunan tersebut.3.Menganalisis kebijakanyang di perlukan untukmendukung tenaga kerjamuda masuk ke sektorpertanian.

- Variabel bebas:1. Penuaan petani2. Berkurangnya

tenaga kerja muda- Variabel terikat:

Kebijakan pembangunanpertanian

- Metode penelitian:analisis deskriptif dantabulasi

1. Secara umum fenomena penuaan petanidan penurunan petani muda di Indonesiasemakin meningkat, kondisi tersebut jugaterjadi di Asia, Eropa dan Amerika.2. Faktor penyebab menurunnya minattenaga kerja muda di sektorpertanian, di antaranya citra sektor pertanianyang kurang bergengsi, kurang memberikanjaminan, tingkat, stabilitas, dan kontinyuitaspendapatan; rata-rata penguasaan lahansempit; kurang berkembangnya industripertanian di pedesaan; belum ada kebijakaninsentif khusus untuk petani muda/pemula;dan berubahnya cara pandang pemuda di erapostmodern seperti sekarang3. Strategi yang perlu dilakukan untukmenarik minat pemuda bekerja di pertanianantara lain mengubah persepsi pemudabahwa sektor pertanian merupakan sektoryang menarik dan menjanjikan apabiladikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, pengembangan agroindustri,inovasi teknologi, pemberian insentif khususkepada petani muda, pengembanganpertanian modern, pelatihan danpemberdayaan petani muda.

Page 49: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

34

No. Penulis dan Judul Tujuan Variabel dan Metode Hasil Analisis

5. Ningsih Fitri danSofyan Sjaf tahun2015. Faktor- faktoryang MenentukanKeterlibatan PemudaPedesaan padaKegiatan PertanianBerkelanjutan.

Menganalisis faktor-faktoryang menentukanketerlibatan pemudapedesaan pada kegiatanpertanian berkelanjutan.

- Variabel: faktor yangmenentukan keterlibatanpemuda pedesaan padakegiatan pertanianberkelanjutan

- Metode penelitian:kualitatif (wawancara)dan kuantitatif (survei).Pendekatan kuantutatif dihitung dengan uji regresi,uji rank spearman dantabulasi silang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwaketerlibatan pemuda dalam kegiatanpertanian berkelanjutan semakin menurun.Faktor yang menyebakannya yaitu sosialisasiorang tua dan kohesi teman sebaya yangrendah. Pertanian dianggap sebagaipekerjaan yang tidak menjajikan secaraekonomi.

Page 50: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

35

C. Kerangka Berpikir

Jumlah tenaga kerja di bidang pertanian semakin hari semakin menurun. Hal

tersebut karena jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian semakin sedikit,

atau kurangnya regenerasi petani. Tingkat pendidikan pemuda yang bervariasi

memungkinkan salah satu penyebab rendahnya minat pemuda pada sektor

pertanian. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memilih

pekerjaan lain selain pertanian, seperti bidang jasa atau industri atau dengan kata

lain minat untuk bekerja di sektor pertanian itu sendiri semakin menurun. Minat

sendiri dilihat dari tiga aspek di dalamnya yaitu aspek kognisi, emosi dan konasi.

Tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap minat pemuda pada sektor

pertanian.

Jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian di KecamatanKaliori Kabupaten Rembang semakin menurun

Tingkat PendidikanPendidikan Formal

Minat Pemuda di Pertanian1. Kognisi2. Emosi3. Konasi

Faktor

Angket

Terdapat pengaruh

Gambar 4. Kerangka Berpikir

Page 51: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

36

D. Hipotesis

Sesuai dengan permasalahan yang di bahas maka hipotesis penelitian ini

adalah:

Ha : Tingkat pendidikan berpengaruh pada minat pemuda usia 21 – 30 tahun

bekerja pada sektor pertanian

Page 52: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Tingkat pendidikan pemuda anak petani usia 21-30 tahun di Desa Sidomulyo

mayoritas adalah lulusan SMA. Di Desa Tambakagung tingkat pendidikan pemuda

anak petani usia 21-30 tahun adalah lulusan SMA dan SMP dengan proporsi yang

sama.

Minat pemuda anak petani usia 21-30 tahun untuk bekerja pada sektor

pertanian baik di Desa Sidomulyo maupun di Desa Tambakagung berada pada

kategori sedang.

Pengaruh tingkat pendidikan terhadap minat pemuda anak petani usia 21-30

tahun untuk bekerja pada sektor pertanian di Desa Sidomulyo memiliki nilai R

Square 0,248 dan untuk Desa Tambakagung memiliki nilai R Square 0,428. Tingkat

pendidikan berpengaruh terhadap minat pemuda anak petani usia 21-30 tahun untuk

bekerja pada sektor pertanian baik di Desa Sidomulyo maupun di Desa

Tambakagung karena nilai thitung > ttabel. Arah pengaruh negative, artinya yaitu

apabila pendidikan meningkat maka minat pemuda anak petani usia 21-30 tahun

untuk bekerja di sektor pertanian turun.

B. SARAN

Pemuda anak petani usia 21-30 tahun yang memiliki tingkat pendidikan tinggi

sebaiknya tetap ikut berkontribusi dalam kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian

merupakan suatu hal yang penting karena kebutuhan pangan harus tetap terpenuhi.

Memiliki pendidikan tinggi harusnya dapat memberikan inovasi atau gagasan baru

Page 53: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

90

pada sektor pertanian agar lebih maju dan dapat lebih menyejahterakan petani.

Regenerasi petani juga sangat diperlukan supaya masih tetap ada petani muda yang

memahami tentang pertanian sehingga nantinya kebutuhan pangan akan tetap

terpenuhi.

Page 54: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

91

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto Suharsismi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Arimbawa I Putu Eka dan Surya Dewi Rustariyani. 2018. Respon Anak Petani

Meneruskan Usaha Tani keluarga Di Kecamatan Abiansemal. E-Jurnal

Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Volume 7 No.7.

Banowati Eva dan Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.

Ban,Van Den dan Hawkins.1999.Penyuluhan Pertanian.Yogyakarta: Kanikus.

Bappenas. 2014. Sensus Pertanian 2013. Indonesia: Kementerian PPN/Bappenas.

Basrowi dan Siti Juariyah. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Vomule 7

Nomor 1.

Bintarto & Surastopo Hadisumarno. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta:

LP3ES

BPS. 2018. Kecamatan Kaliori Dalam Angka 2018. Kabupaten Rembang : BPS

Kabupaten Rembang

. 2018. Kabupaten Rembang Dalam Angka 2018. Kabupaten Rembang : BPS

Kabupaten Rembang

. 2018. Statistik Nilai Tukar Petani 2018. Indonesia : BPS-Statistik Indonesia.

Budiati, Indah. 2014. Implikasi Minat Siswa Dalam Pengelolaan Pertanian

Terhadap Keberlanjutan Minat Bertani Di Wilayah Kecamatan

Parongpong ( Studi Kasus SMAN 1 Parongpong). Jurnal Pendidikan Ilmu

Sosial Volume 23, No.02.

Daninggar Diah Retno dan Hariyanto. 2017. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi

Rendahnya Minat Generasi Muda di Sektor Pertanian Lahan Basah dan

Lahan Kering Kabupaten Boyolali 2017. Skripsi. UNNES.

Page 55: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

92

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2018. Data Monografi Kabupaten

Rembang 2018. Rembang : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardati, Puji. 2004. Pengantar Filsafat Geografi. Semarang: UNNES

Hardati, Puji. 2013. Pertumbuhan Penduduk Dan Struktur Lapangan Pekerjaan Di

Jawa Tengah. Jurnal Forum Ilmu Sosial Volume 40 Nomor 2.

Hendri, Meziriati dan Ekawati Sri Wahyuni. 2014. Persepsi Pemuda Pencari Kerja

Terhadap Pekerjaan Sektor Pertanian dan Pilihan Pekerjaan di Desa

Cihideung Udik Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Jurnal

Penyuluhan Volume 9. No.1.

Hidayat T. 2010. Kontestasi sains dan pengetahuan lokal petani dalam Pengelolaan

lahan rawa pasang surut Kalimantan Selatan. Tesis: Institut Pertanian

Bogor.

http://prodigeografi.blogspot.co.od

KBBI Online.2019.Jumlah.Kemdikbud : Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa. https://kbbi.web.id/jumlah.

_________.2019. Sektor : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

https://kbbi.web.id/sektor.

Keumala Cut Muftia. 2018. Indikator Kesejahteraan Petani melalui Nilai Tukar

Petani (NTP) dan pembiayaan Syariah sebagai Solusi. Jurnal Ekonomi

Islam Volume 9 No.1.

Kristy Yanian Ade. 2010. Pemanfaatan Lahan kering Tanaman Pangan Pokok Non

Beras dalam Upaya Ketahanan Pangan di Kabupaten Garut. Skripsi :

Universitas Indonesia.

Mantra, Ida Bagoes. 2015. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Meliasari, Endriatmo Soetarto dan Mohammad Shohibuddin. 2017. Hubungan

Kondisi Sosial-Ekonomi Rumah Tangga Dengan Minat Pemuda Desa Di

Bidang Pertanian (Desa Mulangsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten

Karawang). Skripsi: Institut Pertanian Bogor.

Mulyasana Dedy. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung:

Remaja Kosdakarya.

Page 56: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

93

Munib, Budiyono dan Suryana.2016. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:

UNNES Press

Naafs Suzanne dan Ben White. 2012. Generasi antara: Refleksi tentang Studi

Pemuda Indonesia. Jurnal Studi Pemuda Volume 1 No. 2.

Ningsih Fitri dan Sofyan Sjaf. 2015. Faktor- Faktor yang Menentukan Keterlibatan

Pemuda Pedesaan pada Kegiatan Pertanian Berkelanjutan. Jurnal

Penyuluhan Volume 11 No. 1.

Notohadiprwiro Tejoyueono. 2006. Lahan Basah: Terra Incognita. Repro Ilmu

Ukur Tanah Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Notohadiprawiro Tejoyuwono. 2006. Pertanian Lahan Kering Di Indonesia,

Potensi, Prospek, Kendala dan Pengembangannya. Repro Ilmu Ukur

Tanah Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pambudi Andre Kukuh, Hariyato dan Sriyono. 2015. Hubungan Tingkat

Pendidikan Terhadap Partisipasi Petani dalam Sapta Usaha Tani Di Desa

Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Tahun 2014. Jurnal

Edu Geography Volume 03 No.3.

Panurat, Sitty Muawiyah. 2014. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani

Berusaha Tani Padi di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten

Minaha. Jurnal Sosial Ekonomi. Universitas Sam Ratulangi.

Parcel, J. (2003), “Undergraduate perceptions of the need for an agricultural

entrepreneurship curriculum”. Jurnal Agricultural Economics Volume

12 Issue 2.

Pidarta Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prasetya Nadya Riski dan Saptono Putro. 2019. Hubungan Tingkat Pendidikan dan

Umur Petani dengan Penurunan Jumlah Rumah Tangga Usaha pertanian

Sub Sektor Tanaman Pangan Di Desa Meteseh Kecamtan Boja

Kabupaten kendal. Skripsi. UNNES

Ridha Rizki Novanda, Burhanuddin, dan Budi Priyatna Wahyu. 2017.

Enterpreunership Intention In Agricultural Sector of Young Generation

in Indonesia. Jurnal Asia Pacific Journal of Innovation and

Enterpreunership. Volume 11 Issue 1.

Page 57: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

94

Sari Meryyana Puspita, I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa dan Gede Kamajaya. 2018.

Pergeseran Pekerjaan Remaja Dari Sektor Pertanian Ke Sektor Industri.

Artikel Skripsi: Universitas Udayana.

Shaleh Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu

Pengantar (Dalam Prespektif Islam). Jakarta Prenada Media.

Siregar Syofian. 2017. Statistik Parametrik. Jakarta: Bumi Aksara

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmodjo. 2013. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharyono dan Moch. Amin. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta:

Ombak.

Susilowati, Sri Hery. 2014. Attracting the young generation to engage in

agriculture. Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and

Pacific Region. http://ap.fftc.agnet.org/ap_db.php?id=323

Susilowati Sri Hery. 2016. Fenomena Penuaan Petani dan berkurangnya Tenaga

Kerja Muda Serta Implikasinya Bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian.

Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 34 No. 1.

Tarigan Herlina. 2004. Representasi Pemuda Pedesaan Mengenai Pekerjaan

Pertanian. Icaserd Working Paper No.29.

https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/WP_29_2004.pdf.

Dikutip 13 Februari 2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan.

Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan

Petani.

Page 58: PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT … · PENGARUHTINGKATPENDIDIKANTERHADAPMINAT PEMUDAUSIA21-30TAHUNPADASEKTORPERTANIAN DIKECAMATANKALIORIKABUPATENREMBANG TAHUN2019 …

95

Waney, N.F.L. Soemarno, Yuliaty, Y., Polii, B. 2014. Developing Indicators of

Sustainable Agriculture at Farm Level. Journal of Agriculture and

Veterinary Science. Vol (7), Issue 2, 42-53

Wiley, Angela R., Timothy Bogg and Moon-Ho Ringo Ho. 2005. The Influence Of

Parental Socialization Factors On Family Farming Plan Of Preadolescent

Children An Exploratory Analysis. Journal Of Research In Rural Education

Vol 20(11).