70
PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN MESUJI (Skripsi) Oleh Ahmad Nur Hidayat FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

  • Upload
    builien

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP

DI KABUPATEN MESUJI

(Skripsi)

Oleh

Ahmad Nur Hidayat

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

THE REGULATION OF ENVIRONMENTAL TAX AS TO PROTECT THE

ENVIRONMENTAL IN MESUJI REGENCY

By

AHMAD NUR HIDAYAT

Abstract: The environmental tax or green tax is a fiscal instrument for the

environment protection. In reality the regulation and its implementation is still weak.

Based on this background, the problem of this research are; 1). How is the

environmental tax settings as safeguard of living environmental in the Mesuji

Regency ?, 2). How is the implementation of an environmental tax as safeguard of

living environmental in the Mesuji Regency?

This research used normative-empirical methode, using primary and secondary data,

and has being analyzed by descriptive qualitative.

The results of this research are the law regulation of the environmental tax in the

Mesuji Regency has not been set explicitly, based on the regulation of Mesuji No. 2

of 2012 on Local Taxes, there are two types of tax related to the environment that the

Non Metallic Minerals and Rocks and Water Underground Tax, its utilization should

get permission, in the from of drilling groundwater permission, groundwater

collection permits and permit exploitation groundwater. The Implementation of

protection environmental tax in Mesuji Regency has not yet oriented to protect

environmental, has more oriented to increase district local revenue, and stillhave

activities the lack of government's role in the super visionof the activities of

environmental protection as well as the form of tax refunds less to safeguard the

environment.

Keywords : Regulation, Environmental Tax, Environmental Protection

Page 3: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN MESUJI

Oleh

AHMAD NUR HIDAYAT

Abstrak: Pajak Lingkungan atau yang dunia internasional dikenal dengan green tax

adalah salah satu instrumen fiskal dalam upaya perlindungan terhadap lingkungan

hidup. Dalam kenyataannya pengaturan hukum dan implementasinya masih lemah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah;

1). Bagaimanakah Pengaturan Pajak Lingkungan sebagai upaya perlindungan

lingkungan hidup di Kabupaten Mesuji?. 2). Bagaimanakah implementasi pajak

lingkungan sebagai upaya perlindungan lingkungan hidup di Kabupaten Mesuji?

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah normatif-empiris, dengan

menggunakan data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis secara

deskriptif-kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan, pengaturan hukum pajak lingkungan di Kabupaten

Mesuji belum diatur secara eksplisit, namun berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Mesuji Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah, terdapat dua jenis

pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan serta Pajak Air Bawah Tanah, yang pemanfaatannya harus

mendapatkan izin, berupa izin pengeoboran air tanah, izin pengambilan air tanah,

dan izin pengusahaan air tanah. Implementasi pajak lingkungan di Kabupaten Mesuji

belum berorientasi kepada perlindungan lingkungan hidup, masih lebih banyak

berorientasi kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah, selain itu kurangnya peran

pemerintah dalam pengawasan terhadap kegiatan perlindungan lingkungan serta

bentuk pengembalian pajak yang kurang terhadap upaya perlindungan lingkungan

hidup.

Kata kunci: Pengaturan, Pajak Lingkungan, Perlindungan Lingkungan Hidup

Page 4: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP

DI KABUPATEN MESUJI

Oleh

Ahmad Nur Hidayat

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan
Page 6: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan
Page 7: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak kedua dari 4 (empat) bersaudara

pasangan Suami Istri yaitu Sukiman dan Wartijah,

alhamdulilah penulis dilahirkan pada Tanggal 15 Janurai

1994 di Gedung Ram, Mesuji, dari rahim seorang ibu yang

sangat tangguh dan penyayang. Penulis merupakan anak

rantuan dari kampung Gedung Ram Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji.

Riwayat Pendidikan penulis dimulai dari sejak duduk di bangku SDN 1 Gedung Ram,

MTs Al-Azhar, dan Melanjutkan di SMAN 1 Tanjung Raya.

Pada tahun 2012 penulis mendaftarkan diri pada jalur PMPAP 2012 dan dinyatakan

lulus sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung. Selama aktif kuliah

di kampus, penulis gemar dengan berbagai kegiatan organiasi maupun BBQ.

Dalam rentang dari tahun 2012/2017 penulis diamanahkan pada organisasi tingkat

fakultas, maupun tingkat universitas, yaitu Mujahid Muda Forum Silaturahmi dan

Studi Islam Fakultas Hukum (FOSSI FH) tahun 2012-2013 kemudian dinobatkan

Sebagai Mujahid Muja FOSSI FH Terbaik 2012-2013, Seketaris Umum FOSSI FH

tahun 2013-2014, dan Ketua Umum FOSSI FH 2013-2014. Di Universitas

Page 8: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

diamanahkan Sebagai Ketua DPM U KBM Unila Periode 2015-2016, dan sebagai

Presiden Mahasiswa Periode 2016 bersama Kabinet Kolaborasi Hebat. Ketua

Komisariat Universitas Lampung Persatuan Mahasiswa Mesuji (PMM) tahun

2015-2016. Serta Koordinator Desa Tengor pada KKN Tematik Unila 2014.

Organisasi dan kegiatan tersebut membuat penulis bertemu dan banyak belajar atau

bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat dari lingkungan dalam dan luar Fakultas

yang sangat membantu dalam pengembangan sikap, kepemimpinan, dan keilmuan

penulis dalam banyak bidang.

Penulis juga pernah mengikuti beberapa pelatihan diantaranya Self Devopment

Program (SDP), Pesantren Cendikiawan Muslim (PCM), Training Calon Tutor

(TCT), Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Islam Tingkat Dasar (LKMI-TD),

Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Islam Tingkat Menengah (LKMM-TM)

Training For Tariner (TFT), Pelatihan Gerakan Serentak Revolusi Mental Lampung,

Pelatihan Rumah Demokrasi Untuk Pilkada, Pelatihan Relawan Lampung Siaga

Bencana, serta beberapa pelatihan dan seminar tingkat daerah maupun nasional yang

menjadikan penulis menjadi pribadi yang lebih tangguh dan maju.

Page 9: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi

dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin

bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi

pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka.

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”

(Q.S. Al-Maaidah : Ayat 51)

“Tiada Islam tanpa jama’ah, tiada jama’ah tanpa Kepemimpinan, tiada

kepemimpinan tanpa Ketaatan”

(Umar ra)

“Kolaborasi memberikan Kebahagian, selalu mempunyai Cerita dan Kunci

Kesuksesan”

(Ahmad Nur Hidayat)

Page 10: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

PERSEMABAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Ayah dan Ibuku yang sangat kucintai dan kusayang yang telah mendidik aku menjadi

orang yang selalu ingin tahu tentang ilmu dan selalu mengingat,

mengerjakan perintah Allah SWT

Mamasku yang saya banggakan, mbak Maya, Yulia Sari, Fitri Nur Janah

dan Akmal Putra Wiajaya yang selalu memberikan

aku dukungan dalam berkarya

&

Bapak Prof. Dr. Muhammad Akib S.H., M.H, Ibu Marlia Eka Putri S.H., M.H

yang sabar membimbingku, serta Ibu Nurmayani S.H., M.H

dan Ibu Ati Yuniati S.H., M.H. Yang selalu memberikan

aku masukan dalam penulisan skripsi ini

Page 11: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim.

Asalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur hanya pada Allah SWT Robb semesta alam sebagai Sang Kreator Yang

Tak Tertandingi oleh apapun. Tanpa kehendak dan keridhoan-Nya tidaklah segala

sesuatu akan berjalan dengan baik, begitupun dengan penulisan skripsi ini yang tanpa

adanya kemudahan yang diberikan oleh-Nya tidak akan mungkin dapat terlaksana

dengan baik. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

sebagai Sang Inspirator, Beliaulah yang telah membawa suri tauladan untuk alam

semesta. Serta ucapan cinta untuk Orang Tua sebagai Sang Motivator bagi kehidupan

dan perjuangan penulis

keberhasilan peulis skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan baik secara

moril maupun meteriil dari berbagai pihak. Dengan selesainnya skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad akib, S.H.,M.Hum. Selaku Pembimbing I yang

telah banyak memberikan motivasi, kritik, saran dan bimbingan serta sebagai

guru yang mengajarkan gambaran akan sebuah semangat hidup melalui proses

Page 12: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

untuk maju, perjuangan dan keteladanan yang membangun mental penulis dan

membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Ibu Marlia Eka Putri S.H.,M.H. Selaku Pembimbing II yang dengan sabar dan

ikhlas menjadi motivator dan guru yang bersahabat sehingga beliau dapat

membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini dan membangu mental penulis

agar segera terselesaikannya penulisan skripsi ini.

3. Ibu Nurmayani S.H.,M.H. selaku pembahas I yang telah banyak memberikan

masukan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam

menyelsaikan skripsi ini serta telah memberikan solusi terbaiknya.

4. Ibu Ati Yuniati S.H.,M.H. selaku pembahas II yang selalu membantu dan

mendukung terselesaikannya skripsi ini, dengan kritik, saran seta solusi yang

membangun bagi penulis

5. Bapak Armen Yasir S.H.,M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Lampung

6. Ibu Upik Hamidah S.H.,M.H selaku Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum Universitas Lampung, terimaksih atas dukungan dan kasih

sayangnya.

7. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang sejak pertama penulis menginjakkan kaki di

Fakultas Hukum Universitas Lampung telah memberikan ilmu yang bermanfaat,

yang kelak akan sangat berguna bagi penulis. Semoga akan berbuah keberkahan

bagi bapak/ibu dosen, orang lain, Negara, agama, bangsa dan bagi penulis.

Page 13: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

8. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung yang banyak

memberikan cerita dan makna bagi penulis tentang Fakultas Hukum terutama

untuk Misio, Marlan, mas Jarwo, pak Wasiran, Babe, Pak Kancil, Kyai Zakaria

yang telah menjadi bapak sekaligus sahabat dan teman curhat atas cerita nan

bebagi perostiwa yang ada dan support pada penulis selama menjadi mahasiswa

dan hingga menyelsaikan skripsi ini.

9. Seluruh Civitas Akademika Universitas Lampung yang tidak dapat disebutkan

satu persyu, terimaksih atas ilmu yang telah dibagikan.

10. Mamak dan Bapak, tempat jalan surgaku yang telah banyak berkorban

melakukan yang terbaik demi anaknya yang menuntut ilmu. Tak cukup dengan

hidupku untuk membalasnya, hanya doaku yang selalu terpanjat untukmu.

Biarlah Allah SWT yang akan mengasihi kalian dan membalas pengorbanan

kalian.

11. Mamas dan Adik-adikku, Mas Joko Apriyanto, Mbak Maya, Yulia Sari, Fitri Nur

Jannah, keponakan yang ganteng Akmal Putra Wijaya, yang telah banyak

memberikan dukungan dalam bentuk materil, spiritual, dan Moril. Semoga Alloh

membalas pengorbanan itu dengan nikmat yang tidak terhingga di surga kelak.

Amiiiin.

12. Mbah Situk, Mbah Warno (Alm), Paman Rusli, Paman Turiman, Paman Joni,

Bibi Rasini, Bibi Mae, Bibi Yuni (semoga anaknya lahir dengan selamat amiiin)

seluruh saudara beserta tetangga umbul 9 (sembilan) untuk doa dan bantuan

pada penulis dalam penyelsaian kuliah dan menulis skripsi ini.

Page 14: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

13. Keluarga besarku diamanapun berada, ingatlah selalu aku kan membanggakan

kalian dan begitupun kelak sebaliknya.

14. Pemerintah Kabupaten Mesuji yang telah memperlancar jalannya penelitian

penulis.

15. Teman-teman asrama Modukoro, tempat saksi sejarah perjalanan kuliah penulis

yang setia menemani dan mengisi hari-hariku, Bang Antun, Bang Feri, Alif,

Arifin, Mangun, Rahman, Dicky, Hergi, Nanda, Mustakim, Jaka, Anggri, Ryan,

Dimas, Wahyudi, Andis, widarto, Denni, Hengki.

16. Keluarga seperjuangan di FOSSI FH Unila yang alhamduliah banyak yang

sudah sukses, Kak Agung, Kak Andi, Kak Afrizal, Kak Ruhly, Nur Safida (Wakil

Ane), Teuku Alfon (Sekkum Ane), Tria Marta (Bendum Ane), Riky Farizal,

Deka Nanda Prakoso, Sutiadi Kuriawan, Dwi Zean, Gito, Oky Sani, Dewi Nur

haliman, Utia, Pipin, Marlina, dan FOSSI FH angkatan 2013, 2014, 2015, dan

2016 yang tidak disebutkan satu persatu, tapi percayalah disini penulis

menemukan sebuah ghirah tarbiyah yang sampai hari ini tetap istiqomah. Dan

penulis berharap kita semua tetap istiqomah dalam tarbiyah ini. Amiiin

17. Keluarga Legislative Unila Kabinet Solid, Progresif, dan Tegas Periode

2015-2016, Surya Edma (Wakil I), Mba Marlia Alvionita (Wakil II), Agung, Kak

Aji, Wanda,Kak Dheni, Kak Oka, Deka, Diaz, Kak Abi, Kak Ari, Faisal, Mba

Tata, Mba Isah, Ratih, Sunarti, Rizka Ghaze, Diah, Vinna, Neneng, Eby dan

Ummu. Semoga sukses dunia akhirat. Amiiin

18. Teman Seperjuangan yang kemudian dibingkai dalam Persatuan Mahasiswa

Page 15: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

Mesuji (PMM) yang dari SMA selalu bersama, Budi, Tohirin, Teti, Septi, Edi,

Krismanik, Sunarti, Galih, Heru, Tina, Yuli, Puji, Ristauli, Ibeh, Eka, dan semua

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kita bisa berkarya untuk Mesuji.

Amiiin.

19. Seperjuangan dalam Kuliah yang kemudian tergabung dalam Geng Cuy Family,

pada dimana kalian, semoga pada sukses dah, Ari, Adji, Anggun, Nanda, Ayu

Oktis, Andre, Andre, Ghani, Diaz, Apri, Benny. Semoga bisa bersua dan

bercerita kembali yaaa.

20. Keluarga dan Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unila Periode

Januari-Febuari 2015 di Kecamatan Cukuh Balak, Pekon Tengor Kabupaten

Tanggamus, Edrian Junarsa, Riyan, Duta Hafsari, Rafida Desti, dan Dian.

21. Keluarga besar, sahabat-sahabatku serta semua guru-guruku yang telah

mengajariku dan mendukungku dari SDN 1 Gedung Ram 2000-20016, MTs

Al-Azhar 2006-2009, dan SMAN 1 Tanjung Raya 2009-2012.

22. Spesial Keluarga Seperjuangan yang tertata indah, yang akan menjadi sebuah

sejarah dalam hidup ini, sejarah itu bernama “Kabinet Kolaborasi Hebat” antara

lain, Salma Faizah (Wakil Presiden), Linda Kurniwati, Ika Putri Ana, Diah Rizki,

Sinta Dewi O, Abdussalam Ahmad, Taqiya, Khoirul Anwar, Eka Prianti, Risko

Apriandi, Ari Krisnawati, Bayu Saputra, Citra Dewi Ariani, Mae Puspi, Desi

Rodi, Rahmat Satria Wijaya, Agus Styawan, Havez Annamir, Dina Pertiwi, Nina

Rosita, dan Nikmatur Rosida. Serta sahabat-sahabat Staff Ahli dan KMB XII

BEM Unila Kabinet Kolaborasi Hebat, semoga kita benar-benar hebat untuk

Page 16: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

Nusa dan Bangsa. Amiiin

23. Tidak lupa pencatat sejarah dalam Pergerakan penulis yang tergabung dalam

Aliansi Badan Eksektif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM - SI), semoga

pelajaran dari Sabang sampai Maureke, kita berkumpul demi keresahan bersama,

mudah-mudahan ini tidak akan pernah terlupan bagi penulis.

24. Alamamater tercinta, Universitas Lampung dan seluruh saudaraku di LDK

seluruh alam semesta.

25. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan dalam

penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih

atas do’a, dukungan dan semangatnya.

Inilah diriku yang masih miskin harta dan ilmu, hanya mampu membuat karya mini

sebagai karya teristimewaku untuk negeriku, dan ini semua dapat terselesaikan

berkat Rahmat dan Karunia serta Pertolongan Allah SWT pada hambatannya ini.

Dengan berakhirnya masa studi ini merupakan langkah awal untuk menata cerita

kehidupan berikutnya dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak. Semoga yang kecil

ini akan berarti manfaat bagi semuanya. Amiiin ya rabbalalamin.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Bandar Lampung, Februari 2017

Penulis

Ahmad Nur Hidayat

Page 17: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……………………………………………………………. i

HALAMAN PENGEAHAN…………………………………………. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………… ii

DAFTAR ISI......................................................................................... . iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang........................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup..................................... 7

1.2.1 Rumusan Masalah................................................................ 7

1.2.2 Ruang Lingkup.................................................................... 8

1.3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................ 9

1.3.1 Tujuan Penelitian................................................................. 9

1.3.2 Manfaat Penelitian…............................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pajak.......................................................................................... 11

2.1.1 Pengertian Pajak.................................................................. 11

2.1.2 Pajak Lingkungan………………………………………... 13

2.1.3 Fungsi pajak........................................................................ 16

2.2.Lingkungan Hidup..................................................................... 17

2.2.1 Pengertian Lingkungan Hidup............................................ 17

2.2.2 Asas Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.... 24

2.2.3 Dasar hukum Lingkungan Hidup........................................ 26

2.2.4 Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup......... 28

2.3.Kewenangan.............................................................................. 36

2.3.1 Pengertian Kewenangan...................................................... 36

2.3.2 Sumber Kewenangan.......................................................... 37

2.3.3 Kewenangan Pemerintah....................................................... 38

Page 18: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Metode Penelitian …….............................................................. 40

3.2.Pendekatan Penelitian................................................................. 41

3.3.Sumber Data............................................................................... 42

3.4.Analisis Data............................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Mesuji…………………………. 46

4.2. Pengaturan Pajak Lingkungan Hidup Sebagai Upaya

Perlindungan Lingkungan Hidup……………………………. . 51

4.3. Implementasi Pajak lingkungan Hidup Sebagai

Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup di Kabupten Mesuji… 65

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan…………………………………………………… 75

5.2. Saran………………………………………………………….. 76

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... . 78

LAMPIRAN…………………………………………………………. . 82

Page 19: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 1.1. Alur Pengajuan dan Pemeriksaan UKL-UPL besertaPenertiban izin lingkungan............................................................... 70

Page 20: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya digunakan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia, artinya sumber daya alam

yang ada di Indonesia digunakan hanya untuk kemakmuran rakyat Indonesia hal ini

dipertegas dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 (UUD 1945) yang menyatakan “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”. Termasuk mengenai lingkungan yang harus digunakan atau

dilestarikan berdasarkan pembanguan berkelanjutan.

Lingkungan hidup merupakan tempat dimana kesatuan ruang dan waktu menjadi satu

kesatuan yang utuh, yang memberikan manfaat kepada manusia dan mahluk hidup

pada umumnya. Menurut Pasal 1 angka 1 UU No 32 Tahun 2009 tentang

Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (UUPPLH), menyatakan bahwa

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu

sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk

hidup lain.

Page 21: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

2

Artinya lingkungan hidup mempunyai andil besar dalam perkembangan

pembangunan saat ini, sehingga pemanfaatan lingkungan hidup harus menjaga

kelestarian lingkungan itu sendiri, tidak terjadinya ekspolitasi yang menyebabkan

kerusakan pada lingkungan itu sendiri.

Pemanfaatan lingkungan hidup harus memberikan dampak positif baik untuk

keberlangsungannya maupun untuk wilayah disekitarnya, misalnya dengan

melakukan penggundulan hutan daerah disekitarnya akan merasakan akibatnya, yaitu

terjadinya longsor, maupun kekeringan yang berkepanjangan karena tidak adanya

daerah resapan air, termasuk terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

yang dihasilkan adanya pemanfaatan lingukungan tersebut. Artinya pemanfaatan

tersebut akan berimbas kepada wilayah yang lainnya apabila tidak memperhatikan

pelestarian lingkungan, sehingga upaya perlindungan lingkungan hidup harus mampu

dijalankan dengan baik.

Pembangunan adalah salah satu pemanfaatan lingkungan yang digunakan untuk

menopang perkembangan zaman, dimana banyaknya pembangunan yang dilakukan

memberikan dampak kepada lingkungan, yaitu semakin sempitnya ruang terbuka

yang menjadi hak konstitusional warga untuk mendapatkan lingkungan yang baik

dan bersih. Banyak yang berpendapat bahwa pemerintah berhasil meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dengan cara banyaknya pembangunan yang dilakukan untuk

menarik investor ke Indonesia, tetapi dalam aspek lingkungan pemerintah gagal yaitu

Page 22: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

3

aspek sosial dan lingkungan.

Emil salim mengemukakan bahwa pembangunan di Indonesia masih jauh dari yang

digaungkan dengan nama pembangunan berkelanjutan (sustainable development),

dimana diperlukan keterkaitan antara dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, agar

pembangunan tetap berlanjut dalam situasi yang ajeg untuk jangka waktu yang

panjang. Diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan yang berawasan lingkungan.1

Keterkaitan antara kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam dan lingkungan

menjadi penting. Hal ini dikarenakan proses produksi dan konsumsi tidak hanya

membutuhkan sumber daya alam sebagai salah satu faktor input, tetapi juga akan

menghasilkan output sisa (limbah) yang akan mempengaruhi kondisi maupun

kelangsungan lingkungan.2

Persoalan yang berdampak kepada lingkungan

mengharuskan pengelolaan atas dampak negatif yang muncul akibat dampak negatif

atas manfaat yang diperoleh dari sumber daya alam yang dikelola tidak sebanding

dengan biaya yang dikeluarkan sehingga biaya yang membengkak harus ditanggung.

Permasalahan yang timbul karena karakteristik dari beberapa sumber daya alam dan

lingkungan dikategorikan sebagai barang publik yang berimbas kepada tindakan

konsumsi maupun eksploitasi yang berlebihan.

1 Emil Salim, Paradigma Pembengunan Berkelanjutan, Jakarta: Keputuan Populer Gramedia 2010,

hlm. 24-28. 2 Ahmad Fauzi, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi. Jakarta:

GramediaPustaka Utama 2006, hlm. 15.

Page 23: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

4

Konsumsi terhadap barang publik sering menimbulkan dampak yang sering disebut

sebagai eksternalitas. Eksternalitas adalah dampak tindakan ekonomi seseorang atau

satu tindakan terhadap orang atau pihak lain yang disertai aliran kompensasi3.

Artinya dalam kaitannya sumber daya alam dengan lingkungan, eksternalitas sangat

penting untuk diketahui karena akan menyebabkan alokasi serta pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan menjadi tidak efisien. Dampaknya adalah banyak

pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang terjadi pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan.

Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam

rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup, terdiri dari tiga hal yaitu pencegahan,

penanggulangan, dan pemulihan lingkungan hidup dengan menerapkan kebijakan

instrumen hukum. Instrumen kebijakan hukum diantaranya Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS), Tata Ruang, Baku Mutu Lingkungan, kriteria baku mutu

kerusakan lingkungan hidup, AMDAL, UKL-UPL, perizinan, instrumen ekonomi

lingkungan hidup, peraturan perundang-undangan yang berbasis lingkungan hidup,

anggaran berbasis lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup, audit

lingkungan hidup, dan instrumen lingkungan hidup lain sesuai dengan kebutuhan

dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.4

Perlu adanya instrumen yang mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan

3 Azis, Iwan J. Et al. (Ed).Pembangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi Emil Salim.Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia(KGP).Tahun 2010, hlm. 32. 4 Marlia Eka Putri A.T., S.H.,M.H. Green Tax Sebagai Instrumen Ekonomi Lingkungan HIdup

Menuju Pembangunan Berkelajutan yang berwawasan Lingkungan. 2015, hlm. 69.

Page 24: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

5

lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Instrumen ekonomi lingkungan hidup

merupakan instrumen hukum yang bersifat tidak langsung untuk mengendalikan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan. Instrumen ini bertujuan untuk

mendorong pemerintah (pusat dan daerah), dunia usaha, dan setiap orang untuk

melestarikan fungsi dan daya dukung lingkungan, secara teoritik instrumen tersebut

merupakan perwujudan prinsip pencemar membayar (polluter pays principle) yang

bertujuan untuk membiayai pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.5

Artinya, prinsip ini juga digunakan sebagai tindakan penyelamatan lingkungan atas

biaya penanggung jawab usaha, untuk mendorong upaya dunia industri mengurangi

dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Praktis, pengusaha akan lebih

hati-hati lagi melakukan agar tidak pencemaran. Terlebih lagi upaya preventif yang

akan dilakukan pemerintah ini harus dipandang positif. Sebagai wujud good

suistainable environmental governance, pajak lingkungan merupakan instrumen

hukum lingkungan, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian dampak

lingkungan, sehingga fungsi pajak sebagai kebijakan dari pemerintah dan pemeritah

daerah mampu melindungi lingkungan hidup akibat pencemaran dan/kerusakan

lingkungan hidup. Hal ini sesuai dengan Pasal 42 ayat (2) UUPPLH bahwa

kerusakan lingkungan harus adanya upaya pemulihan melalui perencanaan

pembangunan dan kegiatan ekonomi, pendanaan lingkungan hidup dan upaya

insentif dan/atau disensitif.

5 Siti Sundari Rangkuti. Dalam Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum. “Hukum Lingkungan Perspektif

Global dan Nasional” Edisi Revisi. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2014, Hlm. 129.

Page 25: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

6

Pajak lingkungan hidup harus melindungi lingkungan, yaitu melalui

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji, yaitu

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah, namun pengawasan yang

dilakukan belum maksimal, untuk menekan tingkat pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup, oleh karena itu, perlu peningkatan pajak lingkungan hidup yang

mengedepankan upaya insentif dan/atau disensitif.

Pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan terjadi akibat eksploitasi yang

berlebihan sehingga akibat yang dihasilkan harus adanya pemulihan terkait

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, oleh karena itu diperlukan kebijakan

yang efektif untuk menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

sebagai wujud pembangunan berkelanjutan, hal ini yang terjadi di salah satu

Kabupaten di Lampung, yaitu Kabupaten Mesuji.

Beberapa perusahaan yang berkembang di Kabupaten Mesuji yang diindikasi

melakukan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan. Berdasarkan penelurusan

yang dilakukan oleh Komisi B dan Komisi C DPRD Kabupaten Mesuji, ada

beberapa perusahaan yang ditengarai melakukan pencemaran aliran sungai adalah PT

Tunas Baru Lampung (TBL), PT SIP, Garuda Bumi Perkasa, dan beberapa

perusahaan lainnya, termasuk dalam melakukan inventarisir keperusahaan tersebut

terkait dengan perizian.6

6 http://www.harianlampung.com/m/index.php?ctn=1&k=hukum&i=6535, (diakses pada 13 Agustus

2015).

Page 26: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

7

Kurangnya proses pengawasan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Mesuji membuat beberapa perusahan melakukan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan, serta tidak mendukung pembangunan berkelanjutan di

Kabupaten Mesuji sehingga harus adanya proses penegakan hukum dalam bidang

lingkungan hidup, adalah melalui kebijakan dibidang lingkungan hidup untuk

menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup tersebut, sehingga

asas lingkungan hidup, pencemar adalah pembayar dapat diterapkan sebagai-bagian

dari perlindungan lingkungan hidup terhadap pencemar dan/atau kerusakan

lingkungan hidup, dalam pelaksanaanya proses penanggulangan terhadap

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup belum maksimal, Oleh sebab itu,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkan dalam bentuk skripsi

dengan judul : “Pengaturan Pajak Lingkungan sebagai Upaya Perlindungan

Lingkungan Hidup di Kabupaten Mesuji”

1.2. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

1.2.1.Rumusan Masalah

Melalui penelitian ini akan dikaji berbagai masalah yang berkaitan dengan

Pengaturan Pajak Lingkungan sebagai Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup di

Kabupaten Mesuji, untuk itu setelah diidentifikasikan masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaturan pajak lingkungan sebagai upaya perlindungan

lingkungan hidup di Kabupaten Mesuji?

Page 27: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

8

2. Bagaimanakah implementasi pajak lingkungan upaya perlindungan lingkungan

hidup di Kabupten Mesuji ?

1.2.2.Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan ini adalah terkait dengan keberadaan pajak lingkungan

sebagai suatu kebijakan pemerintah dalam hal penanggulangan atas pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di Kabupaten Mesuji, sehingga

dengan adanya kebijakan tersebut bisa mengurangi atas pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat pemanfaatan sumber daya

alam. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut apakah kemudian pihak-pihak

yang bersangkutan bisa melaksanakan kebijakan tersebut, berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Mesuji No. 2 Tahun 2012, terdapat jenis-jenis pajak antara lain,

Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak

Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, serta

Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Dari jenis-jenis Pajak tersebut

menjadi raung lingkungan pembahasan yang berkaitan dengan pajak lingkungan

hidup adalah Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, serta Pajak Air Tanah.

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah :

Page 28: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

9

a. Mengetahui pengaturan pajak lingkungan sebagai upaya perlindungan

lingkungan di Kabupaten Mesuji.

b. Mengetahui implementasi pajak lingkungan, sebagai upaya perlindungan

lingkungan hidup di Kabupaten Mesuji.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam skripsi ini mencangkup menfaat secara teoritis dan manfaat

secara praktis yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis karya tulis atau skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan kajian

dan acuan untuk mengembangkan wawasan terutama tentang Hukum

Lingkungan Hidup dan Pajak. khususnya tentang kekuatan hukum kekuatan

hukum lingkungan dalam mencegah terhadap pencemaran dan/atau krusakan

lingkungan.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam karya tulis atau skripsi ini adalah untuk :

1. Memperluas wawasan penulis dalam lingkup Hukum Lingkungan dan Pajak

khususnya tentang kekuatan hukum kekuatan hukum lingkungan dalam

mencegah terhadap pencemaran dan/atau krusakan lingkungan.

2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat, akademisi, dan kalangan birokrat

pemerintahan yang kaitannya dengan Hukum Lingkungan dan Pajak..

Page 29: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

10

3. Referensi bahan bacaan dan sebagai sumber data atau acuan bagi peneliti

yang berhubungan dengan Hukum Lingkungan dan Hukum Pajak

khususnya tentang keberadaan hukum sebagai upaya pencegahan dan/atau

kerusakan lingkungan.

Page 30: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pajak

2.1.1.Pengertian Pajak

Pajak merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah

dalam hal kebijakan fiskal, yang dilakukan dengan menghimpun dana dari

masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat berdasarkan

hubungan-hubungan perjanjian. Sehingga masyarkat melakukan pembayaran pajak

berdasarkan perjanjian untuk membiayai kegiatan pemerintah yang sifatnya untuk

hajat hidup orang banyak, yang dampaknya pembayaran pajak tersebut dirasakan

oleh masyarakat.

Undang-undang No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) bahwa:

“Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Page 31: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

12

Menurut pendapat JJ. Rosseau.7 Pajak merupakan pungutan yang bersifat memaksa

yang dilakukan oleh pemerintah kepada wajib pajak. Sifat ini disebabkan oleh

kebutuhan negara untuk membiaya penyelenggaraan pemerintahan demi hajat hidup

orang banyak. Sedangkan menurut Rochamat Soemitro bahwa : “Pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditujukan dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Hal senada juga diungkapkan

oleh P. J. A. Andriani, dalam R. Santoso Brotodihardjo, dalam buku Ketentuanm

Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut

peraturan-peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat

ditunjuk dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

berhubungan dengan tugas negara menyelenggarakan pemerintahan.8

Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., dan Brock Horace R., pajak

adalah pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat

pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan secara langsung dan proposional,

agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan

pemerintahan.

7 Yuswanto, Hukum Pajak Daerah, Bandar Lampung- Program Pascasarjana Megister Hukum

Universitas Lampung. 2010, hlm. 1. 8 Adrian Sutedi, Hukum Pajak. Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. 2011.

Page 32: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

13

Pada dasarnya pengertian pajak dan pandangan para ahli yang memberikan definisi

tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya definsi tersebut mempunyai

tujuan yang sama. Namun dalam hal ini yang menjadi wajib pajak bukan orang

perseorangan, namun pihak swasta sebagai wajib pajak dalam memelihara dan

menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, karena siapapun yang

memanfaatkan sumber daya alam wajib membayar pajak yang bersifat kontrasepsi

sehingga pembayaran dilakukan demi terciptanya pelestarian lingkungan hidup.

2.1.2. Pajak Lingkungan

Pajak lingkungan hidup, atau yang oleh dunia internasional dikenal dengan nama

Green Tax, adalah sebuah kebijakan fiskal berkenaan dengan lingkungan yang harus

mampu merefleksikan tidak hanya kebijakan-kebijakan dilingkungan, akan tetapi

juga harus mampu untuk diterapkan dan menjangkau secara luas semua kebijakan

fiskal yang ada.9

Green Tax sebuah regulasi yang diharapkan mampu mengurangi bahkan

menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh

orang atau badan hukum akibat usaha yang dilakukan terhadap lingkungan sehingga

green tax tidak hanya menekankan pada pengumpulan dana dari masyarakat untuk

membiaya penyelenggraan pemerintahan, tetapi lebih kepada perlindungan kepada

lingkungan. Oleh karena itu, perlunya jaminan perlindungan lingkungan hidup salah

satunya adalah green tax.

9 Marlia Eka Putri, Op,Cit, hlm. 75.

Page 33: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

14

Heinhard Stieger mengemukakan gagasan perlunya jaminan perlindungan hak-hak

lingkungan kedalam kosntitusi, khususnya hak-hak lingkungan individual. Hak-hak

lingkungan perseorangan adalah hak-hak subyektif (hak-hak fundamental) umumnya

diakui oleh suatu negara dalam dua tingkatan berbeda, yaitu dalam tingkatan

konstitusi dan perundang-undangan biasa. Perumusan hak tersebut dalam

perundang-undangan biasa kurang mendapat perlindungan hukum dibandingkan

dengan hak-hak subyektif konstitusinal.10

berdasarkan hal tersebut diperlukan

prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan serta perlindungan

terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu diperlukan instrumen yang mengatur

mengenai insentif dan disinsetif, yaitu upaya pencegahan yang dilakukan melalui

penetapan baku mutu limbah dan/atau instrumen ekonomi.

Pajak lingkungan dari sudut padangan ekonomi dikatakan penerapan pajak

lingkungan merupakan pungutan yang bersifat insentif permanen yang bertujuan

untuk mengurangi pencemaran dan menekan biaya penanggulangannya.11

Inilah

yang kemudian dikatakan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan

lingkungan sebagai upaya perlindungan hukum yang dilakukan oleh pemerintah

dalam melakukan pencegahan dan/atau penanggulanagan kerusakan lingkungan

hidup yang ditimbulkan oleh orang atau badan hukum.

10

Muhammad Akib, Politik Hukum Lingkungan, Dinamika dan Refleksinya dalam Produk Hukum

Otonomi Daerah, Jakarta: PR Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 14-15. 11

Koesnadi Hardjasoemantri, 2005, Hukum Tata Lingkungan, Gadja Mada University Press,

Yogyakarta, hlm. 378.

Page 34: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

15

Pengaturan secara tegas dan komprehensif instrumen ekonomi ingkungan dan

bentuk-bentuknya terdapat dalam Pasal 42-43 UUPPLH. Menurut Pasal 42 ayat (2)

UUPPLH instrumen ekonomi meliputi :

a. Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi;

b. Pendanaan lingkungan hidup; dan

c. Insentif dan disinsentif.12

Ketiga instrumen tersebut dirinci lebih lanjut. Instrumen perencanaan pembangunan

dan kegiatan ekonomi menurut Pasal 43 ayat (1) UUPPLH meliputi :

a. Neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup;

b. Penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang

mencakup dan menyusun sumber daya alam dan kruskan lingkungan hidup;

c. Mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antardaerah; dan

d. Internalisasi biaya lingkungan hidup.

Instrumen pendanaan lingkungan hidup menurut Pasal 43 ayat (2) UUPPLH

meliputi:

a. Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup;

b. Dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulhan

lingkungan hidup; dan

c. Dana amanah/bantuan untuk konservasi.

Sistem insentif dan/atau disinsentif menurut Pasal 43 ayat (3) UUPPLH diterapkan

12

Muhammad Akib,.Op.Ci, hlm. 130.

Page 35: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

16

dalam bentuk :

a. Pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup;

b. Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungn hidup;

c. Pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah

lingkungan hidup;

d. Pengembangan sistem perdagangan izin pembuangan limbah dan/atau emisi;

e. Pengebangan sistem dan pembayaran jasa lingkungan hidup;

f. Pengembangan asuransi lingkungan hidup;

g. Pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup; dan

h. Sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup.13

2.1.3.Fungsi Pajak

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,

khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan, karena pajak merupakan sumber

pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran

pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, berdasarkan hal diatas maka

pajak mempunyai beberapa fungsi,14

yaitu :

a. Fungsi budgetaire, yaitu fungsi yang terletak pada sektor publik yang

dimanfaatkan untuk mengumpulkan uang pajak yang sebanyak-banyaknya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13

Ibi. hlm. 130-131. 14

Marlia Eka Putri.Op.Cit, hlm. 73.

Page 36: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

17

b. Fungsi regulrend, yaitu fungsi dimana pajak digunakan sebagai alat untuk

mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan.15

Pada fungsi regulerend, pajak digunakan untuk mengarahkan masyarakat agar

bertindak sesuai keinginan pemerintah. Artinya pajak bukan hal untuk mendaptkan

sumber dana yang sebanyak-banyaknya, namun untuk dijadikan kebijakan yang

mampu mengarahkan baik perseorangan maupun kelompok dalam menjaga dan

merawat lingkungan, yang mencirikan pembangunan yang berkelanjutan. Asas

pencemar membayar merupakan hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga

lingkungan, sebagai himbauan yang dilakukan sehingga mengurangi dampak

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam

yang dilakukan oleh swasta. Inilah yang kemudian sebagai upaya perlindungan

terhadap lingkungan hidup.

2.2. Lingkungan Hidup

2.2.1.Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan sebagai sumber daya merupakan aset yang dapat diperlukan untuk

menyejahterakan masyarakat. Hal ini sesuai dengan perintah konstitusi Pasal 33 ayat

(3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa, bumi, air, dan kekayaan yang terkandung

didalamnya dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuaran rakyat. Berdasarkan

Pasal 1 angka 1 UUPPLH Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

15

Wirawan B. Ilyas & Richard Burton, Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat. 2007, hlm. 10-11.

Page 37: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

18

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain. Dengan demikian menurut Otto Soemaroto16

,

sumber daya lingkungan mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas.

Selama eksploitasi atau permintaan pelayanan ada dibawah batas daya regenerasi

atau asimilasi, sumber daya terbarui itu dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi

apabila data batas itu dilampui, sumber daya itu akan mengalami kerusakan dan

fungsi sumber adaya itu sebagai faktor produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan

akan mengalami gangguan. Lebih lanjut Otto Soemarwoto mengatakan bahwa

sumber daya lingkungan milik umum sering dapat digunakan bermacam peruntukan

secara simultan, tanpa suatu peruntukan mengurangi manfaat yang dapat diambil dari

peruntukan lain sumber daya yang sama.

Pasal 1 UUPPLH menyatakan bahwa, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain.

Dari pengertian tersebut memberikan bahwa lingkungan merupakan satu kesatuan

yang kompleks yang mampu merefleksikan kebutuhan manusia dan mahluk hidup

lainnya. Serta sudah disusun sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk

melestarikan lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Upaya pembangunan

16

Supriadi, S.H., M.Hum. Hukum Lingkungan di Indonesia, sebuah pengantar. Sinar Grafika, 2010,

hlm. 4.

Page 38: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

19

bekelanjutan adalah bentuk pelestarian lingkungan hidup ditengah-tengah banyaknya

pembangunan perekonomian dan sosial. Sehingga dalam hal pengelolaan dan

perlindungan harus memperkuat desentralisasi dan otonomi daerah dalam mengelola

lingkungan hidup.

Dari pengertian lingkungan hidup diatas dapat diketahui bahwa istilah lingkungan

hidup memiliki pengertian yang luas, yang tidak hanya terdiri dari unsur atau

komponen mahluk hidup (biotic) saja, seperti manusia, tumbuhan, hewan atau satwa

serta jasad renik hidup lainnya, tetapi juga meliputi atau merupakan satu kesatuan

dengan mahluk takhidup (abiotic), seperti tanah, air, udara, serta sumber daya yang

terkandung didalamnya, dimana manusia dan mahluk hidup lainnya berada. Pada

hakikatnya semua mahluk hidup (biotic), dan mahluk takhidup (abiotic) memiliki

sifat saling berhubungan, kait mengait dengan satu dengan yang lainnya. Hubungan

tersebut berjalan secara bertimbal balik dan saling mempengaruhi antara satu dengan

yang lainnya.

Artinya manusia hidup bersama dengan mahluk hidup lainnya, yaitu tumbuhan,

hewan, dan jasa renik yang menepati suatu raung tertentu. Kecuali mahluk hidup,

dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara yang terdiri

dari atas macam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang

yang ditempati mahluk hidup secara bersama dengan benda hidup dan tak hidup

Page 39: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

20

didalamnya disebut lingkungan hidup mahluk tersebut.17

Masih menurut Otto Soemawoto, sifat lingkungan hidup ditentukan oleh

bermacam-macam faktor. Pertama, oleh jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur

lingkungan hidup tersebut. Dengan mudah dapat kita lihat, suatu lingkungan hidup

dengan 10 (sepuluh) orang manusia, seekor anjing, tiga ekor burung perkutut,

sebatang pohon kelapa dan sebuah bukit batu akan berbeda sifat dari lingkungan

hidup yang sama besarnya tetapi hanya ada seorang manusia, 10 ekor anjing, tertutup

rimbun oleh pohon bambu dan rata-rata tidak berbukit batu. Dalam golongan jenis

unsur lingkungan hidup termasuk pula zat kimia.

Kedua, hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu. Misalnya,

dalam suatu ruangan terdapat delapan buah kursi, empat buah meja dan empat buah

pot dengan tanaman kuping gajah. Dalam ruangan itu delapan kursi diletakan

sepanjang satu dinding, dengan sebuah meja di muka setiap dua kursi dan sebuah pot

di atas masing-masing meja. Sifat ruangan berbeda jika dua kursi dengan sebuah meja

diletakan di tengah-tengah masing-masing dinding dan sebuah pot di masing-masing

sudut. Hal serupa berlaku juga untuk hubungan atau interaksi sosial dalam hal

unsur-unsur itu terdiri atas benda hidup yang mobil, yaitu manusia dan hewan. Dengan

demikian, lingkungan hidup tidak saja menyangkut komponen biofisik, melainkan

juga hubungan sosial budaya manusia.

17

Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup, Jakarta: Djembatan, 2001, hlm. 51-52.

Page 40: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

21

Ketiga, kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya, suatu kota yang

penduduknya aktif dan bekerja keras merupakan lingkungan hidup yang berbeda dari

sebuah kota yang serupa, tetapi penduduknya santai dan malas. Demikian pula suatu

daerah dengan lahan yang landai dan subur merupakan lingkungan yang berbeda dari

daerah dengan lahan yang berlereng dan tererosi.

Keempat, faktor non-materil suhu, cahaya dan kebisingan. Kita dapat dengan mudah

merasakan ini. Suatu lingkungan yang panas, silau dan bising sangatlah berbeda

dengan lingkungan yang sejuk, cahaya yang cukup, tapi tidak silau dan tenang.18

Secara ekologis manusia merupakan bagian integral dari lingkungan hidupnya.

Manusia terbentuk dari lingkungan hidupnya, tetapi sebaliknya manusia membentuk

lingkungan hidupnya. Diantara komponen-komponen ekosistem, manusia adalah

kompenen yang paling dominan dalam menentukan. Manusia dengan segala

kelebihannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya, dengan akal dan budinya

mempunyai kemampuan yang besar untuk mengubah dan mempengaruhi

lingkungan. Akan tetapi lingkungan mampunyai kemampuan yang terbatas untuk

menerima perubahan-perubahan tersebut. Batas kemampuan lingkungan untuk

menerima perubahan ini disebut dengan daya dukung lingkungan (environment

carrying capacity),19

yang secara yuridis di rumuskan dalam pasal 1 angka 7

UUPPLH, bahwa: Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan

18

Ibid, hlm. 53-53. 19

Muhammad Akib. Hukum Lingkungan Kebijakan dan Pengaturan Hukum Global dan Nasional.

Jakarta:Rajawali Pers. 2014, hlm. 4.

Page 41: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

22

hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, mahluk lihup lain, dan

keseimbangan antarkeduannya.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa lingkungan mempunyai batas kemampuan

tertinggi untuk menerima intervensi manusia. Apabila kemampauan tertinggi tersebut

terlampaui, akan terjadilah pelanggaran daya dukung lingkungan. Pelanggrana daya

dukung lingkungan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem inilah yang pada

akhirnya menimbulkan masalah-masalah lingkungan, seperti pencemaran

lingkungan, keruskan lingkungan, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Erat

kaitannya dengan konsep daya dukung lingkungan adalah daya tampung lingkungan,

yang menurut pasal 1 angka 8 UUPPLH, yang dirumuskan bahwa : Daya tampung

lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,

dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan kedalamnya.

Lingkungan hidup mempunyai daya tampung dan daya dukung lingkungan, apabila

lingkungan sudah tidak mampu lagi terhadap perubahan yang dilakukan manusia

terhadap daya dukung dan daya tampaung tersebut, maka akan terjadi pencemaran

dan kerusakan lingkungan sehingga harus adanya penetapan daya dukung

lingkungan. Dalam hal menentukan batas mutu lingkungan, manusia diharuskan

menjaga mutu lingkungan untuk menjaga kualitas lingkungan bagi kehidupan

mahluk hidup, Mutu lingkungan sangatlah penting, karena ia merupakan dasar dan

pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang

Page 42: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

23

lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun

dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas,

karena tidak diuraikan secara eksplisit.

Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan, misalnya

pencermaran, erosi dan banjir. Dengan lain perkataan mutu lingkungan itu diuraikan

secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti misalnya air tercemar. Agar

kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui apa

yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan demikian

kita dapat mengetahui kearah mana lingkungan itu ingin kita kembangkan untuk

mendapatkan mutu yang kita kehendaki. Eliminasi hal yang tidak kita kehendaki,

belum tentu menghasilkan lingkungan dengan mutu yang kita inginkan. Misalnya, bila

suatu ruangan dengan dinding yang berwarna merah dianggap sebagai lingkungan

yang tidak baik dan warna biru adalah yang baik, eliminasi warna merah tidaklah a

priori menghasilkan ruangan yang berwarna biru. Untuk mendapatkan mutu yang kita

kehendaki itu secara eksplisit haruslah kita nyatakan keinginan kita untuk

mendapatkan ruangan dengan dinding biru tersebut.

Artinya mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam

hubungannya dengan mutu hidup. Makin tinggi darajat mutu hidup dalam sautu

lingkungan tertentu, maka makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut, dan

sebaliknya karena mutu mutu hidup tergantung dari derajat pemenuhan kebutuhan

Page 43: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

24

dasar, mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar

dalam kondisi lingkungan tersebut. Makin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar

itu, makin tinggi pula mutu lingkungan dan sebaliknya.20

2.2.2.Asas Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

a. “Asas tanggung jawab negara” adalah sebuah sumber daya alam yang

memberikan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat yang kemudian dijadikan

landasan utma dan tanggung jawaban negara baik untuk generasi masa kini

maupun masa depan.

b. “Asas kelestarian dan keberlanjutan” adalah bahwa setiap orang memikul

kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap

sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung

ekosistem dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

c. “Asas keserasian dan keseimbangan” adalah bahwa pemanfaatan lingkungan

hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial,

budaya, dan perlindungan serta pelestarian ekosistem.

d. “Asas keterpaduan” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup dilakukan dengan memadukan berbagai unsur atau mensinergikan berbagai

komponen terkait.

e. “Asas manfaat” adalah bahwa segala usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang

dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup

untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan

lingkungannya.

f. “Asas kehati-hatian” adalah bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha

dan/atau kegiatan karena keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi bukan merupakan alasan untuk menunda langkah-langkah

20

Ibid, hlm. 55-58.

Page 44: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

25

meminimalisasi atau menghindari ancaman terhadap pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup.

g. “Asas keadilan” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara, baik

lintas daerah, lintas generasi, maupun lintas gender.

h. “Asas ekoregion” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

harus memperhatikan karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi

geografis, budaya masyarakat setempat, dan kearifan lokal.

i. “Asas keanekaragaman hayati” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan

keberadaan, keragaman, dan keberlanjutan sumber daya alam hayati yang

terdiri atas sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama

dengan unsur nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.

j. “Asas pencemar membayar” adalah bahwa setiap penanggung jawab yang usaha

dan/atau kegiatannya menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup wajib menanggung biaya pemulihan lingkungan.

k. “Asas partisipatif” adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk

berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

l. “Asas kearifan lokal” adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata

kehidupan masyarakat.

m. “Asas tata kelola pemerintahan yang baik” adalah bahwa perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi,

akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan.

n. “Asas otonomi daerah” adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan

Page 45: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

26

pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman

daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia21

2.2.3. Dasar Hukum Lingkungan Hidup

Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan dunia

internasional untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap lingkungan hidup. Hal

ini mengingat kenyataan bahwa lingkungan hidup telah menjadi masalah yang perlu

ditanggulangi bersama demi kelangsungan hidup di dunia. Konferensi PBB tentang

lingkungan hidup manusia akhirnya diadakan di Stockholm tanggal 5-16 Juni 1972

sebagai awal kebangkitan modern yang ditandai perkembangan berarti bersifat

menyeluruh dan menjalar ke berbagi pelosok dunia dalam bidang lingkungan hidup.

Konfrensi itu dihadiri 113 negara dan beberapa puluh peninjau serta telah

menghasilkan Deklarasi Stockholm yang berisi 24 prinsip lingkungan hidup dan 109

rekomendasi rencana aksi lingkungan hidup manusia, hingga dalam suatu resolusi

khusus, konfrensi menetapkan tanggal 5 juni sebagai hari lingkungan sedunia.22

Di Indonesia perhatian mengenai lingkungan hidup sudah dilakukan sejak tahun

1960-an, tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup

dipancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Manusia dan

Pembangunan Nasional di Bandung pada tanggal 15-18 Mei 1972. Dalam seminar

tersebut disampaikan makalah tentang “Pengaturan Hukum Masalah Lingkungan

21

http://www.menlh.go.id/asas-perlindungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hidup/ (diakses pada 19

Agustus 2015). 22

Muhamad Erwin, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup,

Bandung, Refika Aditama, 2008, hlm. 4.

Page 46: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

27

Hidup Manusia: Beberapa Pikiran dan Saran” oleh Mochtar Kusumaatmadja, makalah

tersebut merupakan pengarahan pertama mengenai perkembangan Hukum

Lingkungan di Indonesia. Hasil yang dapat diperoleh dari seminar tersebut yaitu

konsepnya mengenai pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di

Indonesia.23

Dalam hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim, kejadian geologi yang

bersifat mengancam kepunahan makhluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk

munculnya permasalahan lingkungan hidup.

Pada saat itu, pencemaran oleh limbah industri dan rumah tangga belum

dipermasalahkan secara khusus, saat ini masalah lingkungan hidup tidak hanya

berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam yang sifatnya mengikuti

perkembangan zaman, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan oleh

limbah industri yang dihasilkan dari proses produksi barang dan jasa yang langsung

dibuang ke sungai tanpa proses pengelolaan terlebih dahulu. Termasuk kerusakan

lingkungan yang dilakukan oleh orang atau perusahan yang dilakukan akibat

eksploitasi yang berlebihan membuat lingkungan sering terjadinya longsor, banjir dan

sebagainya yang itu sifatnya merugaikan masyarakat Indonesia.

Pada Pelita V, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dilakukan

dengan memperkuat sanksi dan memperluas jangkau peraturan-peraturan tentang

pencemaran lingkungan hidup, dengan lahirnya Keppres No 77 Tahun 1994 tentang

Organisasi Bapedal sebagai acuan bagi pembentukan Bapeda/Wilayah ditingkat

23

Ibid, hlm. 4.

Page 47: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

28

Provinsi, yang juga bermanfaat bagi arah pembentukan Bapeda/Daerah. Peraturan ini

dikeluarkan untuk memperkuat Undang-undang No 4 Tahun 1982 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dianggap perlu untuk diperbaharui, kemudian

diubah menjadi Undang-undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup dan di ikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Peraturan Pemerintah

No 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,

kemudian disempurnakan oleh Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.2.4. Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup

Pasal 1 angka 13 UUPPLH mennyatakan bahwa pencemaran adalah masuk atau

dimasukannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam

lingkungan hidup oleh kegaitan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan

hidup yang telah ditetapkan. Artinya pencemaran ini telah berubahnya bentuk asal

pada keadaan yang lebih buruk, akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau

polutan, bahan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun yang menjadi pemicu

pemcemaran. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai

aktivitas tersebut, perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan

dengan menetapkan baku mutu lingkungan, baku mutu air, baku mutu limbah cair,

bakumutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan sebagainya.

Page 48: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

29

Secara umum, definisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi, memprediksi,

menginterpretasi dan mengkomunikasikan pengaruh suatu rencana kegiatan (proyek)

yang dapat berdampak besar atau kecil terhadap lingkungan. Peraturan Pemerintah

No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1

butir (1) menyatakan : “Analisis Mengenai Dampak Lingkunga Hidup (AMDAL)

adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan”.24

Dalam AMDAL terdapat dua jenis batasan tentang dampak, yaitu:

a. Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi

lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah

ada pembangunan.

b. Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi

lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang

diprakirakan akan ada dengan adanya pembangunan tersebut.

AMDAL suatu usaha atau kegiatan bersifat terbuka untuk umum dan diketahui oleh

masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan. Sebab sejak awal proses

pembuatan dokumen AMDAL, melihatkan pihak-pihak yang berkepentingan.

Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai dampak

24

Pasal 1 PP No 27 Tahun 1999.

Page 49: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

30

Lingkungan Hidup, Pasal 33 ayat (1) menyatakan : “ setiap usaha dan/atau kegaiatan

sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) wajib mengumumkan terlebih dahulu kepada

masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun analisis mengenai dampak lingkungan

hidup”.

Sedangkan Pasal 34 ayat (1) menyatakan : “Warga masyarakat yang berkepentingan

wajib dilibatkan dalam proses penyusunan kerangka acuan, penilaian kerangka acuan,

analisis dampak lingkungan hidup, dan rancangan pemantauan lingkungan hidup”.

AMDAL suatu usaha atau kegiatan yang berupa dokumen terdiri dari 4 (empat) bagian

yang terdiri dari :

1) Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) Pengertian

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KAANDAL) terdapat dalam

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (3) yang menyatakan : “Kerangka acuan adalah

ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang

merupakan hasil pelingkupan”

2) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Pengertian Analisis Dampak

Lingkungan (ANDAL) terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (4) yang

menyatakan : “Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaah secara

cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha

dan/atau kegiatan”.

Page 50: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

31

3) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pengertian Rencana Pengelolaan

Lingkungan (RKL) terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (5) yang

menyatakan : “Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya

penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang

ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan”.

4) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengertian Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL) terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (6) yang

menyatakan : “Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya

pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting

akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan”.

Pedoman penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL),

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) didasarkan kepada Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 14 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum

Penyusunan AMDAL, yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Pedoman

Umum Penyusunan AMDAL adalah keseluruhan proses yang berturut-turut meliputi :

1) Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KAANDAL).

2) Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan

Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

Page 51: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

32

Menurut ketentuan operasional (Peraturan Pelaksanaan) terdapat masalah hukum yang

harus diperhatikan, yaitu dalam proses pengambilan keputusan (decision making

process) yang berkaitan dengan Pasal 18, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 22 ayat (1)

menyatakan : “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap

lingkungan hidup bwajib memiliki AMDAL”.25

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, Pasal

11 ayat (1) menyatakan : Komisi penilain pusat berwenang menilai hasil analisis

mengenai dampak lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang

memenuhi kriteria :

a. Usaha dan/atau kegiatan bersifat strategis dan/atau menyangkut ketahanan dan

keamanan negara;

b. Usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya meliputi lebih dari satu wilayah propinsi

daerah tingkat I;

c. Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di wilayah sengketa dengan negara lain;

d. Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di wilayah ruang lautan;

e. Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di lintas batas negara kesatuan Republik

Indonesia dengan negara lain.26

25

Pasal 22 ayat (1) UU No.32 Tahun 2009. 26

Pasal 11 ayat (1) PP No. 27 Tahun 1999.

Page 52: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

33

Kriteria yang menentukan adanya dampak besar dan penting ditetapkan berdasarkan

tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Oleh sebab itu, kriteria tersebut

dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

sehingga tidak bersifat ilmitatif. Prosedur pengambilan keputusan sebagaimana

tersebut di atas tidak dapat dipisahkan dari tujuan AMDAL sebagai salah satu

ketentuan hukum, dari ketentuan hukum tersebut AMDAL merupakan kajian

mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan

pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan ini untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penjelasan Pasal 7 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL

menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan bagian dari

proses perizinan melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar

dan penting terhadap lingkungan hidup. Izin merupakan suatu instrumen yuridis

preventif. Oleh karena itu, keputusan kelayakan lingkungan hidup berdasarkan hasil

penilaian analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup,

dan rencana pemantauan lingkungan hidup, sebagaimana telah diterbitkan oleh

instansi yang bertanggungjawab wajib dilampirkan pada permohonan izin melakukan

usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap

lingkungan hidup”.

Page 53: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

34

AMDAL merupakan salah satu syarat perizinan dalam sistem hukum lingkungan

Indonesia bagi orang atau kelompok yang akan mendirikan suatu perusahaan atau

industri, khususnya yang mempunyai dampak besar dan penting terhadap lingkungan.

Dalam pemberian izin untuk mendirikan suatu perusahaan atau industri, apabila tidak

dilengkapi dengan AMDAL dapat dikenakan sanksi kepada yang memberikan izin

tersebut. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 112 yang menyatakan :

“Setiap pejabat berwenang yang dengan sengaja tidak melakukan pengawasan

terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan

perundang-undangan dan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan

Pasal 72, yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, dipidana dengan pidana penjara

paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah)”.27

Kerusakan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 1 angka 17 UUPPLH yang

menyatakan bahwa kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau

tidak langsung terhadap sifat fisik kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang

melampaui kriteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut

terjadinya kerusakan lingkungan dilakukan oleh tindakan orang yang menimbulkan

perubahan secara langsung da/atau tidak langsung sehingga melampaui kriteria baku

mutu keusakan lingkungan hidup. Kerusakan tersebut pada umumnya berdampak

27

Pasal 112 UU No.32 Tahun 2009.

Page 54: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

35

pada kehidupan mahluk hidup yang tergantung pada lingkungan baik hayati maupun

non hayati.

Kerusakan lingkungan hidup mengakibatkan perubahan iklim akibat aktivitas

manusia, sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan

selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim ilmiah yang teramati pada kurun

waktu yang lama. Perubahan-perubahan tersebut diperlukan upaya pemulihan

terhadap kerusakan lingkungan tersebut. Pemulihan tesebut menjadi tanggug jawab

perusak lingkungan dengan pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait,

sehingga proses pemulihan tersebut menjadi lebih efektif. Dalam pemulihan tersebut

dibutuhkan regulasi yang tepat guna serta bermanfaat guna. Pengelolaan lingkungan

terutama dalam mengendalikan dampak eksternalitas negatif terhadap lingkungan,

dapat dilakukan dengan tiga metode,28

yaitu:

1. Melalui direc regulation (penganturan atau regulasi langsung), yaitu menetapkan

standar tertentu yang membutuhkan pengawasan;

2. Melalui voluntary measures (tindakan sukarela), yaitu melalui pemberian

insentif tanpa penalti, namun sekaligus mengurangi biaya pengawasan;

3. Market instrument (instrumen ekonomi pasar), yaitu mendorong prilaku efisien

berdasarkan dinamika penawaran dan permintaan melalui mekanisme harga

pasar.

28

Aziz Pembangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi Emil Salim. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia (KPG), 2010.

Page 55: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

36

2.3. Kewenangan

2.3.1. Pengertian Kewenangan

Menurut kamus Bahasa Indonesia kata kewenangan mengandung arti hal wewenang,

hak dan kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kata

wewenang mengandung arti, hak dan kekuasaan untuk bertindak, kewenangan,

kekuasaan untuk membuat keputusan, memerintah dan melimpahkan tanggung jawab

kepada orang lain.29

Menurut Prajudi Atmosudirdjo Kewenangan adalah apa yang

disebut kekuasaan formal, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan legislatif (diberi

oleh undang-undang) atau dari kekuasaan eksekutif administratif. kewenangan yang

biasanya terdiri dari beberapa wewenang adalah kekuasaan terhadap segolongan

orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu bidang pemerintahan30

. Mengutip

pendapat H.D. Stout, yang ditulis oleh Ridwan HR, yang mengatakan bahwa

wewenang adalah pengertian dari hukum organisasi pemerintahan yang dapat

dijelaskan sebagai seluruh aturan-aturan yang berkenan dengan perolehan dan

penggunaan wewenang-wewenang pemerintah oleh subjek hukum publik di dalam

hubungan hukum publik31

. Di dalam hukum, wewenang sekaligus berarti hak dan

kewajiban (rechten en plichten).

Dalam kaitan dengan otonomi daerah, hak mengandung pengertian kekuasaan untuk

mengatur sendiri (zelfregelen) dan mengelola sendiri (zelfbesturen), sedangkan

kewajiban secara horizontal berarti kekuasaan untuk menyelenggarakan

29

Balai Pustaka, Kamus Bahasa Indonesia, Depdikbud, cetakan II, Jakarta, 1989, hlm. 1010. 30

S.Prajudi Admosudirjo, 1994, Hukum Administrasi Negara, hlm. 78. 31

Ridwan H.R., 2003, Hukum Administrasi Negara, hlm. 71.

Page 56: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

37

pemerintahan sebagaimana mestinya. Vertikal berarti kekuasaan untuk menjalankan

pemerintahan dalam suatu tertib ikatan pemerintahan negara secara keseluruhan.32

Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan wewenang adalah kekuasaan

untuk melakukan sesuatu tindakan/menerbitkan surat-surat izin dari seorang pejabat

atas nama Menteri, sedangkan kewenanganya masih berada pada tangan menteri.33

2.3.2. Sumber Kewenangan

Di dalam negara hukum dikenal asas legalitas yang menjadi pilar utamanya dan

merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan dasar dalam setiap

penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan disetiap negara hukum terutama bagi

negara–negara hukum dalam sistem kontinental.34

Menurut Tubagus Ronny Rahman

Niti Baskara, kewenangan adalah merupakan hak menggunakan wewenang yang

dimiliki seorang pejabat atau institusi menurut ketentuan yang berlaku, dengan

demikian kewenangan juga menyangkut kompetensi tindakan hukum yang dapat

dilakukan menurut kaedah-kaedah formal, jadi kewenangan merupakan kekuasaan

formal yang dimiliki seorang pejabat atau institusi.

Secara teoritis, kewenangan yang bersumber dari peraturan perundang-undanagn

diperoleh melalui tiga cara yaitu :

1. Atribusi, mengenai atribusi Indroharto mengemukakan bahwa yang dimaksud

32

Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, 2002, Paradoksal Konflik dan Otonomi Daerah, Sketsa

Bayang-Bayang Konflik Dalam Prospek Masa Depan Otonomi Daerah, hlm. 102. 33

S. Prajudi Atmosudirjo,.Op.Cit., hlm. 73. 34

Tubagus Rony Rahman Nitibaskara, Op.cit, hlm. 65.

Page 57: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

38

dengan atribusi adalah pemberian wewenang pemerintah yang baru oleh suatu

ketentuan dalam perundang-undangan baik yang dilakukan oleh original

legislator ataupun delegated legislator.35

2. Delegasi, menurut HD. van Wijk berpendapat bahwa delegasi adalah penyerahan

wewenang pemerintah dari suatu badan atau pejabat pemerintahan kepada badan

atau pejabat pemerintahan lain. Bentuk delegasi yang biasa adalah bentuk di mana

dalam instansi pertama suatu wewenang pemerintahan yang dilambangkan

kepada suatu lembaga pemerintahan diserahkan oleh lembaga ini kepada lembaga

pemerintahan yang lainnya.36

3. Mandat, berbeda dengan delegasi, mengenai mandat, pemberi mandat tetap

berwenang untuk melakukan sendiri wewenangnya apabila ia menginginkan, dan

memberi petunjuk kepada mandataris tentang apa yang diinginkannya. Mandans

atau pemberi mandat tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh

mandataris.37

2.3.3. Kewenangan Pemerintah

Setiap penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus memiliki azas legitimasi,

yaitu kewenangan yang diberikan oleh undang-undang. Substansi azas legalitas adalah

kewenangan. Terkait kewenangan tersebut, HD. Stout mengatakan, wewenang

merupakan pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan, yang dapat

35

Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar

Harapan, Jakarta, 1993, hlm. 91. 36

N.E. Algra dkk, Kamus Istilah Hukum, Bina Cipta, Bandung, 1983, hlm. 36. 37

Junaiarso Ridwan, Achmad Sodik Sudrajad, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan

Pelayanan Publik, Penerbit NUANSA, Bandung, 2012, hlm. 139.

Page 58: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

39

dijelaskan sebagai keseluruhan aturan yang berkenaan dengan perolehan dan

penggunaan wewenang pemerintahan oleh subyek hukum publik di dalam hubungan

hukum publik.38

Sementara menurut FPCL. Tonnaer, kewenangan pemerintahan dalam kaitan ini

dianggap sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif dan dengan begitu,

dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara.39

Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan

kekuasaan. Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat atau tidak berbuat.

Dalam hukum, wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban. Dalam kaitan dengan

otonomi daerah, hak mengandung pengertian kekuasaan untuk mengatur sendiri dan

mengelola sendiri, sedangkan kewajiban secara horizontal berarti kekuasaan untuk

menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana mestinya. Vertikal berarti kekuasaan

untuk menjalankan pemerintahan dalam satu tertib ikatan pemerintahan secara

keseluruhan.40

38

HD Stout, de Betekenissen van de Wet, W.E.J. Tjeenk Willnk, Zwolle, 1994, hlm. 4. dalam Juniarso

Ridwan, Achmad Sodik Surdajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan PelayananPublik,

Penerbit NUANSA, Bandung, 2012, hlm. 136. 39

FPCL. Tonnaer, Legaal Besturen; Het Legaliteitsgeginsel, toetsteen of Struitkelblok. Tulisan

dalam Bestuur en Norm, Bundel Opstellen Opgegragen aan R Crince Le Roy, Kluwe Deventer,

1996, hlm. 265. dalam Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Grafindo, Jakarta, 2006, hlm. 101. 40

Bagir Manan, Wewenang Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam Rangka Otonomi Daerah,

makalah pada Seminar Nasional, Fakultas Hukum Unpad, Bandung, 13 Mei 2000, hlm. 1-2.

Page 59: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi berasal dari kata dasar metode dan logi, metode artinya cara melakukan

sesuatu dengan teratur (sitematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan

logika berpikir. Metode penelitian artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian

dengan teratur (sitematis). Metode penelitian hukum artinya ilmu tentang ilmu cara

melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis).41

Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.42

Selain itu juga,

diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian

mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahn yang timbul.43

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris yaitu penelitian

hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan-ketentuan perundang-undangan (in

41

Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,2004),

hlm. 57. 42

Abdul Kadir. M, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. 43

Ibid. hlm. 43.

Page 60: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

41

abstracto) serta penerapannya pada peristiwa hukum (in concreto).44

Fokus penelitian

hukum normatif-empiris adalah pada penerapan atau implementasi ketentuan hukum

normatif (in abstracto) pada peristiwa hukum tertentu (inconcreto) dan hasilnya.

Eksistensi dari pemberlakuan atau implementasi hukum normatif itu dapat berupa:45

a) Perbuatan hukum nyata; dan

b) Dokumen hukum.

3.2. Pendekatan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode pendekatan, yaitu:46

1. Pendekatan normatif, adalah pendekantan yang dilakukan dengan mengkaji

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bahan-bahan literatur yang

erat kaitannya dengan Kebijakan Pemerintah Daerah, yang dalam hal ini lebih

khusus terhadap Kabupaten Mesuji dalam hal Pengaturan Pajak Lingkungan

sebagai Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup di Kabupaten Mesuji.

2. Pendekatan empiris, adalah pendekatan yang dilakukan melalui

pengumpulan informasi tentang kejadian yang terjadi pada prakteknya dan

terhadap pihak-pihak yang dianggap mengetahui masalah yang berhubungan

dengan Implementasi sebagai Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup Di

Kabupaten Mesuji.

44

Ibid. hlm. 136. 45

Ibdi. hlm. 135. 46

Soerjono Soekanto, 1981. Pengantar Penelitan Hukum, Jakarta, UI Press, hlm.12.

Page 61: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

42

3.3. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan bahan penelitian yang bersumber dari data-data sebagai

berikut :

1) Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama.47

Pengumupalan data primer dilakukan dengan menggunakan tehnik wawancara

kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah, dan Kepala Badan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Kabupten Mesuji. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara

proses penegakan dan penerapan Pajak Lingkungan sebagai Upaya pelindungan

Lingkungan Hidup sebagai data pelengkap.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari peraturan

perundang-undangan, buku-buku hukum, dan dokumen yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas. Data sekunder yang terdiri dari bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder.

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukm yang mengikat,48

adapun bahan

hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

47

Amirudin dan Zainal Asikin, 2012. Pengantar penelitin Hukum. Jakarta. PT Raja Garfindo Persada,

hlm. 30. 48

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar penelitisn Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press,

hlm.52.

Page 62: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

43

b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

c) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retrbusi Daerah

d) Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah

e) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminsitrasi Daerah

f) Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

g) Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten

Mesuji Di Provinsi Lampung

h) Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan

i) Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun

j) Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pajak

Daerah

k) Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji No 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa

Umum

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, anatar lain

buku-buku literatur ilmu hukum, baik hukum administrasi negara, karya ilmiah

dari kalangan hukum, jurnal hukum, dan artikel, serta bahan-bahan lain yang

terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Page 63: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

44

3). Metode Pengumpulan dan Pengelolaan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini ditempuh

prosedur sebagai berikut:49

1) Pemeriksaan Data (editing)

Yaitu pembenaran apakah data yang terkumpul melalui studi pustaka, dokumen

dan wawancara yang berhubungan dengan Pengaturan Pajak Lingkungan sebagai

Perlindungan Lingkungan Hidup sudah dianggap lengkap, relevan, jelas, tidak

berlebihan dan tanpa kesalahan.

2) Penandaan Data (coding)

Yaitu pembenaran tanda pada data yang diperoleh, baik berupa penomoran

ataupun penggunaan tanda atau simbol atau kata tertentu yang menunjukkan

golongan/kelompok/klasifikasi data menurut jenis dan sumbernya, dengan tujuan

untuk menyajikan data secara sempurna, memudahkan rekonstruksi serta analisis

data.

3) Penyusunan/Sisteatisasi Data (constructing/sistematizing)

Yaitu kegiatan menabulasi secara sistematis data yang sudah diedit dan diberi

tanda menurut klasifikasi dan urutan masalah. Penyusunan/klasifikasi data akan

memudahkan analisis data.

4). Analisis Data

Data hasil pengolahan tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu

menguraikan data secara berkualitas dalam bentuk kalimat yang teratur, logis dan

49

Abdul Kadir M, Ibid, hlm. 90-91.

Page 64: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

45

efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis

guna menjawab permasalahan yang ada.50

50

Sanafiah Faisal, 1990. Penelitian Kualitatif. Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang. Yayasan A3, hlm.

91.

Page 65: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

75

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, maka

kesimpulan yang didapat dari peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Pajak lingkungan hidup secara pengaturan belum diatur secara eksplisit

namun dibeberapa undang-undang secara tidak langsung sebenarnya

mengatur pajak lingkungan yang berorientasi pembangunan berkelanjutan,

pengaturan pajak lingkungan hidup di Kabupaten Mesuji, secara tidak

langsung diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji No. 2 Tahun 2012

tentang Pajak Daerah, dimana jenis-jenis pajak yang berorintasi terhadap

lingkungan hidup ialah Pajak Air Tanah dan Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan. Pemerintah Kabupaten Mesuji masih menekankan kebijakannya

melalui Peraturan Daerah tersebut masih dalam rangka peningkatan

Pendapatan Asli Daerah.

2. Implementasi pajak lingkungan di Kabupaten Mesuji kurang berjalan dengan

baik, hal ini berdasarkan pengaturan yang kurang eksplisit, serta perlindungan

berdasarkan aturan tersebut masih sebatas peningkatan pendapatan daerah

Kabupaten Mesuji. Faktor penghambat implementasi pajak lingkungan yaitu

Page 66: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

76

Pajak Air Tanah dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ini adalah

kurangnya peran pemerintah dalam rangka pengawasan serta bentuk

pengembalian pajak yang tidak langsung, yaitu untuk menyelengaakan

pemerintahan sehingga proses perlindungan lingkungan hidup melalui

pemerintah berjalan dengan maksimal.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, identifikasi permasalahn dan dasar hukum kemudian

menganalisanya, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah pusat dapat melakukan pengajuan pembuatan Undang-undang

pajak lingkungan hidup sebagai instrumen untuk menjaga lingkungan hidup

dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, sehingga memuat

jelas mengenai tujuan, subyek, obyek dan tarif pajak, namun apabila

pengaturan tersebut belum menjadi prioritas upaya-upaya menjaga

lingkungan menjadi tugas Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan, untuk saat ini masih dapat

mengandalkan kebijakan lain dalam pengelolaan lingkungan hidup di

Indonesia seperti, CSR, Performance Bonds,AMDAL, dan UKL-UPL

meskipun sebnarnya ada kelemahan-kelemahan yang melakat pada keempat

kebijakan tersebut.

2. Pencemaran dan/atau kerusakan lingkunga yang terjadi di Kabupaten Mesuji

yang diindikasi dilakukan oleh perusahaan, seharusnya pemerintah

Page 67: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

77

Kabupaten Mesuji melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup harus tegas

memberikan sanksi berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang

berlaku, sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, dalam hal ini

masyarakat Mesuji yang wilayahnya berdekatan dengan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan itulah yang paling mersakan kerugian. Diberikan

sanksi tersebut perusahaan dan/atau penanggung jawab kegiatan untuk lebih

Page 68: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Admosudirjo, S.Prajudi. 1994, Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia

Algra, N.E. dkk, Kamus Istilah Hukum, Bina Cipta, Bandung, 1983

Akib, Muhammad. Hukum Lingkungan Kebijakan dan Pengaturan Hukum Globaldan Nasional. Jakarta:Rajawali Pres. 2014

----------Politik Hukum Lingkungan, Dinamika dan Refleksinya dalam ProdukHukum Otonomi Daerah, Jakarta: PR Raja Grafindo Persada, 2013

Asikin, Amirudin dan Zainal. Pengantar penelitin Hukum. Jakarta. PT RajaGarfindo Persada. 2012

A.T. Marlia Eka Putri . Green Tax Sebagai Instrumen Ekonomi Lingkungan HIdupMenuju Pembangunan Berkelajutan yang berwawasan Lingkungan. 2015

Azis, Iwan J. Et al. (Ed).Pembangunan Berkelanjutan Peran dan Kontribusi EmilSalim.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia(KGP).Tahun 2010

Balai Pustaka, Kamus Bahasa Indonesia, Depdikbud, cetakan II, Jakarta, 1989

Erwin, Muhamad, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Kebijakan PembangunanLingkungan Hidup, Bandung, Refika Aditama, 2008.

Fauzi, Ahmad, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi.Jakarta: GramediaPustaka Utama 2006

FPCL. Tonnaer, Legaal Besturen; Het Legaliteitsgeginsel, toetsteen of Struitkelblok.Tulisan dalam Bestuur en Norm, Bundel Opstellen Opgegragen aan R CrinceLe Roy, Kluwe Deventer, 1996, hlm. 265, dalam Ridwan HR, HukumAdministrasi Negara, Grafindo, Jakarta, 2006

Hardjasoemantri,Koesnadi. Hukum Tata Lingkungan, Gadja Mada University Press,Yogyakarta. 2005

Page 69: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

HD Stout, de Betekenissen van de Wet, W.E.J. Tjeenk Willnk, Zwolle, 1994, hlm. 4,dalam Juniarso Ridwan, Achmad Sodik Surdajat, Hukum AdministrasiNegara dan Kebijakan PelayananPublik, Penerbit NUANSA, Bandung, 2012

H.R. Ridwan, Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Grafindo Persada. 2003

Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata UsahaNegara, Sinar Harapan, Jakarta, 1993

Manan, Bagir Wewenang Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam Rangka OtonomiDaerah, makalah pada Seminar Nasional, Fakultas Hukum Unpad, Bandung,13 Mei 2000

Muhammad, Abdulkadir. Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT Citra AdityaBakti, 2004)

-----------Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2004

Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup, Jakarta: Djembatan, 2001

Salim,Emil. Paradigma Pembengunan Berkelanjutan, Jakarta: Keputuan PopulerGramedia 2010.

Sanafiah Faisal, Penelitian Kualitatif. Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang.Yayasan A3. 1990

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitan Hukum, Jakarta, UI Press. 1981-----------Pengantar penelitisn Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1986

Sudrajad, Junaiarso Ridwan, dan Achmad Sodik Hukum Administrasi Negara danKebijakan Pelayanan Publik, Penerbit NUANSA, Bandung, 2012

Supriadi, S.H., M.Hum. Hukum Lingkungan di Indonesia, sebuah pengantar. SinarGrafika, 2010

Sutedi, Adrian, Hukum Pajak. Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.2011

Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, 2002, Paradoksal Konflik dan OtonomiDaerah, Sketsa Bayang-Bayang Konflik Dalam Prospek Masa DepanOtonomi Daerah

Wirawan B. Ilyas & Richard Burton, Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat. 2007

Yuswanto, Hukum Pajak Daerah, Bandar Lampung- Program Pascasarjana MegisterHukum Universitas Lampung. 2010

Page 70: PENGATURAN PAJAK LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA …digilib.unila.ac.id/25823/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pajak yang berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu Pajak Mineral Bukan

PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan

Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Adminitrasi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup.

Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah

WEBSITE

http://www.menlh.go.id/asas-perlindungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hidup/

(diakses pada 19 Agustus 2015)

http://www.harianlampung.com/m/index.php?ctn=1&k=hukum&i=6535, (di akses

pada 13 Agustus 2015)