93
19 PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI KAWASAN SIGLI MENURUT PERSPEKTIF MANAJEMEN SYARI’AH (Studi Kasus: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Aceh) SKRIPSI Diajukan Oleh: JANNATUN MAKWA Mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Hukum Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah NIM: 121310067 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM-BANDA ACEH 2018 M/1439 H

PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

19

PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM

DALAM KEMASAN (AMDK) DI KAWASAN SIGLI MENURUT

PERSPEKTIF MANAJEMEN SYARI’AH

(Studi Kasus: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Aceh)

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

JANNATUN MAKWA

Mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah

NIM: 121310067

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2018 M/1439 H

Page 2: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

20

Page 3: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

21

Page 4: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

22

ABSTRAK

Page 5: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

23

Nama : Jannatun Makwa

Nim : 121310067

Fakultas/Prodi : Syari’ah dan Hukum/ Hukum Ekonomi Syari’ah

Judul : Pengawasan terhadap Izin Edar Produk AMDK di

Kawasan Sigli Menurut Perspektif Manajemen Syari’ah

(Studi Kasus: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

Aceh)

Tanggal Munaqasyah : 31 Januari 2018

Tebal Skripsi : 68 hlm

Pembimbing I : Dr. H. Nurdin Bakri, M.Ag

Pembimbing II : Rispalman, SH., MH

Kata kunci: Pengawasan, Izin Edar Produk AMDK dan Manajemen Syari’ah

Pengawasan terhadap izin edar produk AMDK di kawasan Sigli dilaksanakan oleh

BBPOM Aceh, selaku Unit Pelaksana dari BPOM RI. Dalam pengawasannya

secara berkala, BBPOM mengaudit pabrik produksi AMDK di Sigli dengan

penilaian terhadap No MD (Nomor Izin Edar Produk) dan kehigienisan produk.

Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana sistem pengawasan BBPOM

Aceh terhadap izin edar produk AMDK, bagaimana pengawasan yang

dilaksanakan oleh BBPOM Aceh terhadap izin edar produk AMDK di kawasan

Sigli, dan bagaimana tinjauan perspektif manajemen syari’ah terhadap

pelaksanaan pengawasan oleh BBPOM Aceh pada izin edar produk AMDK di

kawasan Sigli. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Jenis metode penelitiannya yaitu penelitian lapangan (field research) dan

penelitian kepustakaan (library research), dengan mengumpulkan sumber data

primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi

dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengawasan yang

dilaksanakan oleh BBPOM Aceh terhadap izin edar produk AMDK di kawasan

Sigli belum optimal, sehingga beberapa produk AMDK tanpa No MD di kemasan

masih beredar di pasaran. Begitu juga tingkat kehigienisan yang belum memadai,

membuat jaminan mutu terhadap AMDK yang beredar tidak layak dikonsumsi

oleh masyarakat. Sistem pengawasan yang dilaksanakan oleh BBPOM Aceh

melalui dua cara yaitu pre-market dan post-market. Pengawasan ini bertujuan

untuk mencegah beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat AMDK dan

mencegah persaingan yang tidak sehat antar produsen di kawasan Sigli. Bagi

produsen yang melanggar, maka akan diberikan sanksi administratif berdasarkan

Peraturan Kepala BPOM RI, Nomor 12 Tahun 2016. Walaupun peraturan telah

diterapkan, pelanggaran dari produsen AMDK masih merajalela. Hal ini karena

BBPOM Aceh tidak melakukan pengawasan secara itqan ((tepat, terarah, jelas

dan tuntas) sebagaimana konsep pengawasan dalam manajemen syari’ah. Penulis

menyarankan kepada pihak BBPOM Aceh agar lebih mengerahkan kinerjanya

secara maksimal dalam memberikan ketegasan sanksi untuk produsen AMDK di

Sigli.

KATA PENGANTAR

Page 6: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

24

Syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam atas junjungan

umat, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat Islam dari alam

jahiliyah ke alam islamiyah yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Sebuah pencapaian besar dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, yang

merupakan salah satu tugas akhir penulis untuk melengkapi persyaratan dalam

menyelesaikan studi di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda

Aceh. Dalam memenuhi hal tersebut, penulis telah mengusung judul, Pengawasan

Terhadap Izin Edar Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kawasan

Sigli Menurut Perspektif Manajemen Syari’ah (Studi Kasus: Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan Aceh).

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada Dr. H. Nurdin Bakri, M.Ag sebagai pembimbing I dan

Rispalman, SH., MH sebagai pembimbing II, yang pada kesibukannya masih

dapat menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan

dukungan hingga skripsi dapat terselesaikan.

Selanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman

Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum, Ketua Prodi HES dan stafnya, beserta staf Akademik

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Tak lupa pula ucapan

terimakasih kepada Dewan Penguji yang telah banyak memberikan bantuan dan

masukan dalam perbaikan skripsi ini. Sehubungan dengan itu, penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

Aceh telah sudi memberikan data dan informasi yang berguna sebagai sumber

data dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, permintaan maaf dan terimakasih tak terhingga penulis

sampaikan kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mendidik, mengayomi

Page 7: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

25

dan melimpahkan kasih sayangnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan

meraih cita-cita. Begitu juga terimakasih penulis kepada sahabat karib dari Unit

16 Prodi HES yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam menyelesaikan

studi perkuliahan dan semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,

sehingga penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritikan dan saran. Akhirnya, penulis menyerahkan diri

sepenuhnya kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang telah diberikan

semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT serta karunia-Nya kepada kita

semua.

Amiin Yaa Rabbal’Alamiin…

Banda Aceh, 18 januari 2018

Penulis,

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Page 8: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

26

Transliterasi dalam penulisan skripsi ini berpedoman pada transliterasi

Arab-Latin yang mengikuti keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan

K Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/ u/ 1987.1

1. Konsonan

No

Arab

Latin

No

Arab

Latin

Tidak ا 1

dilamban

gkan

t ط 16

z ظ b 17 ب 2

’ ع t 18 ت 3

G غ s 19 ث 4

F ف j 20 ج 5

Q ق h 21 ح 6

K ك kh 22 خ 7

L ل d 23 د 8

M م ż 24 ذ 9

N ن r 25 ر 10

W و z 26 ز 11

H ه s 27 س 12

’ ء sy 28 ش 13

Y ي s 29 ص 14

d ض 15

2. Konsonan

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal Bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan voka rangkap atau diftong.

1Tim Penyusun Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, Buku Panduan Penulisan Skripsi,

(Banda Aceh: Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh,

2013), hlm. 39.

Page 9: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

27

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fathah A

Kasrah I

Dammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan

Huruf Nama Gabungan Huruf

Fathah dan ya Ai

و Fathah dan

wau Au

Contoh:

haula : ىول kaifa : كيف

3. Maddah

Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Page 10: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

28

Harkat dan

Huruf Nama Huruf dan Tanda

ا/ Fatahah dan

alif atau ya Ā

Kasrah Ī

، و Dammah dan

waw Ū

Contoh:

qāla : قال

ramā : رمي

qīla : قيل

yaqūlu : يقول

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:

a. Ta marbutah (ة) hidup

Ta marbutah hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan dammah,

transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang lain akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti

oleh kata yang mengunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata

itu terpisah maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan h.

Contoh:

Page 11: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

29

raudah al-atfāl/ raudatul atfāl : روضت االطفال

al-Madīnah al-Munawwarah/ al-Madīnatul : المدينت المنورة

Munawwarah

talhah : طلحت

Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa

transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama lainnya

ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Hamad Ibn Sulaiman.

2. Nama Negara dan kota ditulis menurut ejaan bahasa Indonesia, seperti

Mesir, bukan Misr, Beirut, bukan Bayrut, dan sebagainya.

3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus bahasa Indonesia

tidak ditransliterasikan. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

4. DAFTAR GAMBAR

5. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Balai Besar POM Aceh ............. 45

6. Gambar 3.2. Konsep Dasar Sistem Pengawasan BBPOM ............. 47

7. Gambar 3.3. Alur Proses Audit Sarana .......................................... 48

Page 12: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

30

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tingkat (Rating) Kelayakan Sarana Produksi ....................................... 49

Tabel 3.2. Persyaratan Administrasi AMDK ......................................................... 50

Tabel 3.3. Aspek-Aspek Penilaian GMP pada AMDK ......................................... 51

Tabel 3.4. Data Jumlah AMDK beserta No MD di Kawasan Sigli ....................... 56

Page 13: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

31

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SK Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Keterangan Pemberian Data dari Balai Besar Pengawas Obat

dan Makanan

Lampiran 3 : Riwayat Hidup Penulis

Page 14: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

32

Page 15: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

33

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGESAHAN SIDANG

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

TRANSLITERASI .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

BAB SATU PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

1.5. Penjelasan Istilah ......................................................................... 8

1.6. Kajian Pustaka ........................................................................... 10

1.7. Metode Penelitian ...................................................................... 12

1.8. Sistematika Pembahasan ............................................................ 17

BAB DUA LANDASAN TEORITIS TENTANG PENGAWASAN IZIN

EDAR PRODUK AMDK DAN MANAJEMEN SYARI’AH ..... 19 2.1. Pengertian Pengawasan .............................................................. 19

2.2. Jenis-Jenis Pengawasan ............................................................. 22

2.3. Landasan Hukum Pengawasan .................................................. 23

2.4. Pengawasan Izin Edar Produk AMDK ...................................... 26

Page 16: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

34

2.4.1. Ketentuan dan Persyaratan Izin Edar Produk

AMDK Menurut BBPOM/BPOM .................................. 26

2.4.2. Dampak Hukum ketidaksesuaian Izin Edar Produk

AMDK .............................................................................. 31

2.5. Pengertian Manajemen Syari’ah ............................................... 33

2.6. Konsep Pengawasan dalam Manajemen Syari’ah .................... 39

BAB TIGA TINJAUAN PERSPEKTIF MANAJEMEN SYARI’AH

TERHADAP PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH

BBPOM ACEH PADA IZIN EDAR PRODUK AMDK DI

KAWASAN SIGLI ......................................................................... 42

3.1. Gambaran Umum BBPOM Aceh dan Kewenangannya ............ 42

3.2. Sistem Pengawasan BBPOM Aceh terhadap Izin Edar

Produk AMDK ........................................................................... 47

3.3. Pengawasan yang dilaksanakan oleh BBPOM Aceh

terhadap izin edar produk AMDK di kawasan Sigli .................. 54

3.4. Tinjauan perspektif manajemen syari’ah terhadap

pelaksanaan pengawasan oleh BPOM Aceh pada izin edar

produk AMDK di kawasan Sigli ............................................... 59

BAB EMPAT PENUTUP .................................................................................... 64

4.1. Kesimpulan ................................................................................ 64

4.2. Saran-Saran ................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 17: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

35

BAB SATU

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Air kemasan yang diproduksi oleh perusahaan atau dikenal dengan sebutan

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)2 menjadi perhatian besar untuk kesehatan.

Hal ini dikarenakan air merupakan minuman yang selalu dikonsumsi sehari-hari

sehingga butuh peranan pengawas guna mendukung produk kemasan air yang

sehat dan aman bagi masyarakat. AMDK yang diedarkan atau dipasarkan wajib

memenuhi dua persyaratan, yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) sesuai

ketentuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan serta telah memperoleh nomor

MD/ML.3

Persyaratan pertama, Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan

dokumen standar yang disusun berdasarkan konsensus oleh stakeholder (pelaku

usaha) yang berkepentingan dengan sistem keterbukaan, transparan, efisien dan

sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan berdasarkan hasil

pemeriksaan oleh lembaga yang berwenang ke tempat usaha dengan pernyataan

tertulis tentang kebenaran mutu, fakta hasil pemeriksaan berdasarkan metode yang

2Air baku yang telah diproses dan dikemas serta aman untuk diminum.

3Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor

705/MPP/Kep/11/2003, tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan

dan Perdagangan Pasal 12 BAB VIII Tentang Pemasaran.

Page 18: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

36

sah, sehingga pernyataan tersebut menjadi kebenaran yang ditanggung oleh

lembaga tersebut. Persyaratan SNI ini menjadi pertimbangan diberlakukan bagi

pelaku usaha guna menciptakan persaingan usaha yang sehat, transparan, memacu

kemampuan inovasi, serta meningkatkan kepastian usaha. Bagi konsumen,

dipastikan keamanan dari produk untuk dikonsumsi dalam aspek kesehatan,

keselamatan, dan kelestarian lingkungan hidup.4

Persyaratan kedua, MD/ML merupakan kode izin edar kategori produk

pangan olahan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan maupun

unit pelaksana teknisnya yaitu BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan), untuk menjamin mutu dan keamanan makanan. Oleh karena itu,

sebelum produk dipasarkan harus dilakukan terlebih dahulu penilaiannya oleh

BPOM/BBPOM untuk memastikan produk yang beredar di tengah-tengah

masyarakat memang dijamin keamanannya dan gizinya.5

Salah satu peranan Balai Besar POM (Pengawas Obat dan Makanan)

terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yaitu sebagai Unit Pelaksana

Teknis dari lingkungan BPOM RI yang mengawasi standar mutu air dalam

kemasan secara pre-market (penilaian produk sebelum beredar) dan post-market

(penilaian produk setelah beredar).6 Titik fokus pengawasan BBPOM terhadap

produk tersebut terdiri pada 3 (tiga) hal, yaitu pemenuhan GMP (cara pembuatan

4Nurlaila, , Peran LSPRO BARISTAND Aceh dalam Mendukung Penerapan SNI

wajib AMDK, Seminar dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh

Kementriaan Perindustrian RI Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Sulthan

Hotel Banda Aceh, Kamis 10 Agustus 2017. 5Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017. 6Pasal 30 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

Page 19: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

37

yang baik), pemenuhan cara distribusi yang baik dan legalitas, keamanan kemasan

serta masa daluarsa.7

Pengawasan BBPOM terhadap AMDK biasanya setiap setahun sekali

masuk dalam prioritas pemeriksaan begitu juga apabila terdapat laporan dari

masyarakat. BBPOM harus melakukan inspeksi secara menyeluruh untuk

berbagai merek AMDK yang beredar dalam pemasaran, sehingga ketika ada

pelanggaran terhadap izin edar atau proses produksi air maka semua merek yang

bermasalah di pasar harus disegel dan dicabut. 8

Pelaku usaha AMDK untuk mendapatkan legalitas izin edar dari BBPOM

harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu dengan mendaftarkan produknya dan

melewati prosedur penilaian keamanan dan mutu produk guna mendapat Nomor

Izin Edar (MD/ML). Adapun nomor MD adalah kode dan nomor pendaftaran

yang dikeluarkan oleh BPOM untuk makanan produksi dalam negeri, sedangkan

nomor ML dikeluarkan untuk makanan produksi luar negeri.9

Semua produk AMDK yang telah beredar di kawasan Sigli telah memiliki

sertifikat SNI dengan No. SNI. 01-3553-2006.10

Namun, beberapa diantaranya

belum memiliki nomor izin edar (MD/ML) tetapi tetap dipasarkan oleh

produsennya. Kode ML/MD ini wajib dicantumkan pada label dan kemasan

7Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 8Ibid.,

9Keputusan menteri perindustrian dan perdagangan RI tentang persyaratan teknis

industry air minum dalam kemasan dan perdagangannnya, pasal 1 tentang ketentuan

umum, hlm. 4. 10

Nurlaila, Peran LSPRO Baristand Aceh dalam Mendukung Penerapan SNI

Wajib AMDK, Disampaikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian

Perindustrian RI Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Riset dan

Standardisasi Industri Banda Aceh, (Sultan Hotel-Banda Aceh) pada Hari Kamis 10

Agustus 2017.

Page 20: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

38

sebagai jaminan dari BPOM/BBPOM bahwa produk tersebut telah memenuhi

standar mutu produk yang dapat diedarkan atau dipasarkan kepada konsumen.

Berdasarkan survei lapangan dan media online melalui Cek BPOM, terdapat 10

(sembilan) produk AMDK yang beredar di pasar, dengan beberapa produk saja

yang tertera nomor izin edar (MD) pada kemasan yaitu merek Q-Lia, Bening-Q,

Q-Aisya, Saka Water, WaterHex dan Green’o. Sedangkan merek lain yang tidak

tertera nomor MD/ML pada label kemasannya yaitu Auza Water, WaterPres, DB-

Q, dan Cub 88, masih saja beredar di beberapa toko kelontong dan kios yang ada

di wilayah Sigli, bahkan untuk merek DB-Q (merek non-MD) daerah

pemasarannya sampai ke wilayah Banda Aceh. Padahal tanpa izin edar (MD/ML)

bisa dipastikan semua persyaratan standar mutu air tidak memenuhi, karena tidak

adanya penilaian dari BBPOM dan seharusnya sebelum diedarkan ke pasar,

produk dinilai dan dikeluarkan izin oleh tim BBPOM. Walaupun beberapa produk

AMDK di kawasan Sigli sudah memiliki nomor izin edar, namun terdapat juga

beberapa hal tidak mendukung terhadap kehigienisan dalam produksi air di

pabrik-pabrik AMDK tersebut, seperti tidak memakai topi, masker, dan sarung

tangan sebagai pengaman bagi karyawannya serta terdapat keruh dalam air.11

Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan pengawasan yang lebih

optimal lagi terhadap pemasaran produk AMDK, guna menjalankan suatu

manajemen pengawasan yang baik dan memastikan aktivitas manajemen tersebut

11

Berdasarkan hasil survei di kawasan Sigli pada tanggal 24 Desember 2017 dan

melalui Cek BPOM (online), diakses pada web cekbpom.pom.go.id.

Page 21: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

39

berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Begitu juga untuk menyingkap

kesalahan dan penyelewengan, kemudian memberikan tindakan korektif.12

Pengawasan merupakan salah satu aktivitas atau fungsi manajemen yang

terkait dengan fungsi lainnya, seperti perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, penetapan dan pelaksanaan putusan. Dalam suatu organisasi atau

perusahaan, fungsi manajemen pengawasan biasanya dijalankan oleh divisi atau

lembaga khusus untuk mengontrol kinerja perusahaan dengan sistem operasional

dan prosedur yang berlaku.13

Pengawasan manajemen dalam islam dikaitkan dengan dua hal, yaitu

pengawasan internal (Built-in Control) yang bertujuan untuk menjauhkan kinerja

dari penyimpangan sehingga menuntun untuk konsisten menjalankan hukum-

hukum sesuai dengan syari’at Allah dan pengawasan eksternal (dilakukan oleh

lembaga Negara) yang dilakukan oleh pemimpin dalam penyelesaian tugas yang

telah didelegasikan, antara penyelesaian tugas dengan perencanaan tugas.14

Tujuan pengawasan dalam manajemen syari’ah ini dapat dikaitkan dengan

Peraturan Perundangan No. 18 Tahun 2012 tentang keamanan pangan yang

diperlukan pengawasan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran

biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan

12

Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 179. 13

Ibid., 14

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktik,

(Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hlm. 157.

Page 22: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

40

membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.15

Sehubungan dengan permasalahan beberapa produk AMDK yang beredar

tanpa nomor MD dan juga sistem kehigienisan yang tidak memadai pada beberapa

pabrik di kawasan Sigli, maka penting sekali lembaga yang berwenang dalam

pengawasan produk tersebut yaitu BBPOM Aceh untuk mengerahkan kembali

kinerjanya. Hal ini sebagaimana diatur dalam regulasi Peraturan Presiden RI

Nomor 80 tahun 2017 tentang kewenangan BPOM sebagai lembaga pengawas

yang memastikan produk pangan yang beredar memenuhi standar dan persyaratan

keamanan. Apabila terdapat ketidaksesuan di lapangan, maka BPOM/BBPOM

berhak untuk mencabut/menyegel izin edar produk tersebut. Oleh karena itu,

peneliti mencoba untuk mengklarifikasikan kembali tugas BBPOM Aceh sebagai

salah satu unit lembaga pengawas AMDK dari BPOM RI serta ketentuan

pemberlakuan lisensi dan sertifikasi yang seharusnya dimiliki oleh pelaku usaha

guna memproduksi air sesuai dengan kelayalakan mutu dan standar yang berlaku,

sehingga dalam skripsi ini peneliti mengusung judul tentang “Pengawasan

Terhadap Izin Edar Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di

Kawasan Sigli Menurut Perspektif Manajemen Syari’ah (Studi Kasus: Balai

Besar Pengawas Obat dan Makanan Aceh)”

1.2. Rumusan Masalah

15

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017.

Page 23: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

41

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

diajukan untuk diteliti dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Bagaimana sistem pengawasan BBPOM Aceh terhadap izin edar produk

AMDK?

2. Bagaimana pengawasan yang dilaksanakan oleh BBPOM Aceh terhadap

izin edar produk AMDK di kawasan Sigli?

3. Bagaimana tinjauan perspektif manajemen syari’ah terhadap pelaksanaan

pengawasan oleh BBPOM Aceh pada izin edar produk AMDK di kawasan

Sigli?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama dari penelitian ini untuk menyelesaikan studi jurusan

Hukum Ekonomi Syari’ah. Disamping itu, tujuan lainnya yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan BBPOM Aceh terhadap

izin edar produk AMDK .

2. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan yang dilaksanakan oleh

BBPOM Aceh terhadap izin edar produk AMDK di kawasan Sigli.

3. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan perspektif manajemen syari’ah

terhadap pelaksanaan pengawasan oleh BBPOM Aceh pada izin edar

produk AMDK di kawasan Sigli.

Page 24: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

42

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian bagi pelaku usaha AMDK di Sigli

Melalui penelitian ini diharapkan agar bisa memberikan informasi

mengenai persyaratan lisensi dan sertifikasi yang harus dimiliki oleh setiap

pelaku usaha AMDK, sehingga tidak melakukan pelanggaran atau

melenceng dari ketentuan yang diterapkan lembaga sertifikasi.

2. Manfaat bagi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)

Melalui penelitian ini, diharapkan agar bisa mendongkrak kinerja yang

lebih baik lagi dari lembaga pengawas lisensi dan sertifikasi izin edar

produk yaitu Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), guna

mengawasi peredaran produk air yang sesuai dengan standar mutu yang

diterapkan dalam peraturan perundang-undangan serta bisa menjadi

lembaga yang melayani masyarakat dengan baik.

3. Manfaat bagi Peneliti

Hasil penelitian ini sangatlah berguna bagi peneliti sendiri, guna

menghadapi permasalahan yang sesuai dengan studi jurusan Hukum

Ekonomi Syari’ah baik secara teoritis maupun praktisi.

4. Manfaat untuk umum

Dapat dijadikan sumber informasi yang berharga bagi pembaca dan

masyarakat umumnya dalam menambah pengetahuannya tentang

manajemen pengawasan yang baik menurut konsep syari’ah guna menjadi

acuan literatur bagi peneliti lain yang hendak menyusun karya ilmiah

dengan tema yang serupa.

Page 25: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

43

1.5. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka

peneliti sangat perlu untuk menjelaskan terlebih dahulu mengenai judul penelitian,

yaitu “Pengawasan Terhadap Izin Edar Produk Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) di Kawasan Sigli Menurut Perspektif Manajemen Syari’ah (Studi

Kasus: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Aceh)”

Adapun penjelasan sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing

variabel dari judul adalah:

1. Pengawasan

Pengawasan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah penilikan

dan pengarahan kebijakan jalannya perusahaan.16

Makna lain dari

pengawasan adalah suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar

prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk membandingkan prestasi

sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah

ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan yang terjadi,

serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin

bahwa sumber daya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling

efektif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.17

Institusi yang dimaksud dalam karya ilmiah ini adalah BBPOM (Balai

Besar Pengawas Obat dan Makanan) Aceh,18

lembaga ini diberi wewenang

melakukan pengawasan terhadap lisensi dan sertifikasi produk yang

16

Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung, 2005),

hlm. 79. 17

M. Karebet Widjajakusuma dan M. Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen

Syari’at, (Jakarta: Khairul Bayan Press, 2003), hlm. 203. 18

Jln. Tgk. H. Mohd Daud Bereuh, No. 110, Lampriet, Kota Banda Aceh.

Page 26: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

44

beredar di pasaran untuk diperjualbelikan kepada para pihak konsumen

sebagai penggunanya.

2. Izin Edar Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Izin edar produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yaitu persetujuan

hasil penilaian produk AMDK dalam rangka peredaran produk tersebut

yang dikeluarkan oleh Badan POM RI dengan mencantumkan Nomor Izin

Edar (BPOM RI MD atau BPOM RI ML).19

Sedangkan AMDK sendiri merupakan salah satu jenis produk pangan

olahan yang diproduksi oleh perusahaan, mencakup dari proses

pengolahan bahan baku air minum hingga proses packing dalam kotak,

dengan pemasarannya memperoleh legalitas dari beberapa lembaga

pengawasan produk.

3. Manajemen Syari’ah

Manajemen syari’ah merupakan suatu proses perilaku dalam mengatur

segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan tuntas dalam

mewujudkan tujuan sesuai yang disyari’atkan dalam Islam.20

Maksud manajemen syari’ah di sini ialah segala sesuatu yang berkaitan

dengan regulasi yang diterapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM) tentang ketentuan izin edar produk AMDK sesuai dengan syari’at

19

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017. 20

Didin Hafidhuddi, Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah …, hlm. 1.

Page 27: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

45

dan tata hukum Negara untuk melindungi masyarakat dari bentuk

penyimpangan standar mutu produk AMDK.21

4. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)

BBPOM adalah unit pelaksana teknis dari BPOM RI yang diberi

wewenang melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan yang

beredar di pasaran untuk diperjualbelikan kepada pihak konsumen kepada

penggunanya.

1.6. Kajian Pustaka

Setelah perumusan masalah, maka langkah selanjutnya ialah kegiatan yang

dilakukan untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu, dengan mendalami,

mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi hal-hal yang sudah ada dan yang

belum ada.22

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk membandingkan penelitian

yang sudah pernah dilakukan orang lain dengan penelitian yang akan dilakukan

guna menggali informasi dan menghindari jiplakan dengan tema yang sama.

Terdapat beberapa penelitian skripsi yang hampir serupa mengangkat tema

mengenai sistem pengawasan sebagai variable utama, namun memiliki beberapa

perbedaan pada objek dan subjek penelitian dengan paparannya sebagai berikut:

1. Skripsi yang disusun oleh Mohammad Haris dengan mengusung tema

Tinjauan Manajemen Syari’ah terhadap Pengawasan Dinas Kesehatan

Pidie atas Standar Kelayakan Air pada Depot Air Minum. Titik fokus pada

21

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 22

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),

hlm. 18.

Page 28: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

46

skripsi ini yaitu mengenai pengawasan terhadap kualitas atau kelayakan air

serta segala sarana dan perlengkapan pendukungnya oleh Dinkes Pidie

terhadap depot air minum di Pidie berdasarkan regulasi dalam pedoman

pelaksanaan penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.23

2. Penelitian selanjutnya dengan mengusung tema tentang Sistem

Pengawasan BPOM terhadap Peredaran Obat Tradisional Ditinjau

Menurut Manajemen Syari’ah: Studi Kasus pada Penjual Obat

Tradisional di Kota Banda Aceh. Skripsi ini disusun oleh Siti Masyitah

yang meneliti tentang kinerja lembaga pengawasan yaitu BPOM terhadap

peredaran obat tradisional di Banda Aceh. Menurut peneliti, BPOM belum

sepenuhnya mengembankan tugasnya sebagai lembaga pengawas dalam

mengecek nomor registrasi obat, obat kadaluarsa serta melakukan

pengujian di laboratorium untuk memastikan tidak mengandung zat

berbahaya didalamnya, hal ini terlihat dari sarana ilegal seperti pedagang

obat tradisional kaki lima yang belum diawasi.24

3. Selanjutnya skripsi yang disusun oleh Nurjannah dengan judul

Pengawasan terhadap Produk Sertifikasi SNI Air Minum Dalam Kemasan

Menurut Tinjauan Manajemen Syari’ah. Studi Kasus: Balai Riset dan

Standardisasi Industri Aceh. Dalam karya tulis ilmiahnya, peneliti

membahas tentang pengawasan terhadap SPPT SNI AMDK yang

23

Mohammad Haris, “Tinjauan Manajemen Syari’ah Terhadap Pengawasan

Dinas Kesehatan Pidie Atas Standar Kelayakan Air pada Depot Air Minum” (Skripsi

tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, UIN Ar-Raniry, 2015. 24

Siti Masyitah, Sistem Pengawasan BPOM Terhadap Peredaran Obat

Tradisional Ditinjau Menurut Manajemen Syari’ah: Studi Kasus pada Penjual Obat

Tradisional di Kota Banda Aceh. (Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah dan

HUkum, Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah, 2015.

Page 29: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

47

dilakukan oleh LSPro Aceh belum maksimal, sehingga menyebabkan

beberapa produsen tidak konsisten terhadap kesesuaian produk SNI

AMDK. Peneliti juga mengkaitkan permasalahan tersebut dengan regulasi

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 86/M-IND/PER/9/2009.25

1.7. Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang baik dan membuahkan hasil maksimal,

maka diperlukan beberapa data yang lengkap dan subjektif, serta didukung oleh

pengetahuan dan keterampilan yang tersusun secara logis dan sistematis, sehingga

pencapaian untuk suatu karya ilmiah terlihat baik sesuai dengan pembahasan yang

hendak diteliti.

Melalui beberapa kriteria diatas, peneliti mencoba menganalisa

permasalahan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian

terhadap suatu proses, peristiwa atau perkembangan dimana bahan-bahan atau

data yang dikumpulkan adalah berupa keterangan-keterangan dari fakta-fakta atau

fenomena yang berupa kata-kata, tidak mengadakan perhitungan.26

Beberapa langkah yang dapat ditempuh guna mengumpulkan data yang

konkret dan faktual adalah sebagai berikut:

1.7.1. Pendekatan Penelitian

Metode dan pendekatan merupakan hal yang penting untuk mendapatkan

data yang akurat dalam sebuah penelitian. Dalam karya ilmiah ini, peneliti

25

Nurjannah, Pengawasan Terhadap Produk Sertifikasi SNI Air Minum Dalam

Kemasan Menurut Tnjauan Manajemen Syari’ah. Studi Kasus: Balai Riset dan

Standardisasi Industri Aceh, (Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah dan Ekonomi

Islam, Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah, 2014. 26

Marzuki Abubakar, Metodologi Penelitian (Sistematika Proposal), (Banda

Aceh: 2013), hlm. 14.

Page 30: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

48

menggunakan pendekatan sosiologis dengan melihat dan mengkaji realitas yang

terjadi dalam masyarakat.

1.7.2. Jenis Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menguraikan data melalui 2 jenis

penelitian yaitu penelitian terjun lapangan atau dikenal dengan istilah penelitian

lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Untuk

permasalahan yang ingin diteliti, peneliti turun langsung ke daerah sasaran yang

ingin diteliti yaitu kawasan Sigli dan sekitarnya, dimana terdapat beberapa

perusahaan AMDK dan dengan studi kasus produk air yang beredar tanpa

MD/ML serta beberapa pabrik yang kehieginisannya tidak memadai. Selanjutnya,

peneliti akan berusaha untuk menelaah dan menguraikan serta menganalisis data

yang didapatkan dari objek penelitian terkait dengan konsep pengawasan

manajemen syari’ah melalui penelitian kepustakaan.

1.7.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ini, adanya proses observasi dari

lapangan sehubungan dengan metode penelitiannya yaitu penelitian kualitatif.

Dalam hal ini, tekhnik mengumpulkan data yang dilakukan peneliti yaitu:

1. Melalui penelitian lapangan (field research) ini, peneliti melakukan

observasi langsung ke wilayah objek penelitiannya yaitu Sigli dan

sekitarnya, dengan mengumpulkan beberapa produk AMDK yang berada

di pasaran dan mensurvei nomor MD pada produk tersebut. Di samping

itu, peneliti juga menghadiri seminar yang diadakan oleh BBPOM Aceh

selaku lembaga pengawas AMDK dalam hal bimbingan teknis Air Minum

Page 31: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

49

Dalam Kemasan (AMDK) dengan proses tanya jawab dalam seminar

tersebut.

2. Melalui penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan

mengumpulkan data dari sumber sekunder seperti buku-buku, referensi

paper dari hasil seminar, media internet dan bahan kuliah yang berkaitan

dengan objek penelitian yang berhubungan dengan pengawasan terhadap

izin edar produk AMDK di beberapa pustaka seperti pustaka syari’ah,

pustaka Uin Arraniry dan lainnya.

1.7.4. Sumber Data

Melalui penelitian kualitatif ini, peneliti mencoba mencari informasi atau

data yang diperoleh dari informan dan objek kajiannya.27

Data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari lapangan.28

Data primer ini, didapatkan oleh peneliti

dengan turun langsung ke kawasan Sigli sebagai tempat produksi dan pemasaran

AMDK untuk meneliti nomor izin edar (MD/ML) yang tertera pada label

kemasan produk tersebut.

Sedangkan untuk data sekunder, yaitu data berupa hasil pengumpulan oleh

orang lain dengan maksud tersendiri dan mempunyai kategorisasi menurut

keperluan mereka, sehingga peneliti harus mempertimbangkan bagaimana

memanfaatkan bahan itu guna untuk keperluan penelitiannya sendiri.29

Beberapa

27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 129. 28

Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2008), hlm. 143. 29

Ibid.,

Page 32: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

50

sumber data sekunder yang dijadikan referensi dalam penelitiannya yaitu buku,

koran dan beberapa media lainnya.

1.7.5. Teknik Pengumpulan data

Mengenai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: 30

1. Observasi yaitu pengumpulan data dengan terjun langsung mengamati

objek penelitian, yaitu peneliti melihat peredaran produk AMDK di

pasaran dengan mengecek nomor izin edar (MD/ML), dan mengunjungi

beberapa pabrik produksi air tersebut.

2. Interview (wawancara) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi dengan cara menunjukkan pertanyaan

langsung kepada BBPOM Aceh yang dapat memberikan informasi kepada

penulis sesuai dengan topik pembahasan.

3. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari

catatan-catatan tertulis dari pihak responden.31

Catatan tersebut berupa

teknis pengawasan BBPOM dan biografi instansi tersebut.

1.7.6. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data ialah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam penelitiannya agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.32

Berdasarkan metode dalam pengumpulan data yang

30

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011), hlm. 240. 31

Marzuki Abubakar, Metodologi Penelitian..., hlm. 65. 32

Ibid., hlm. 57.

Page 33: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

51

digunakan oleh peneliti yaitu metode observasi dan wawancara, maka alat-alat

yang digunakan adalah alat perekam dan alat tulis untuk mencatat hasil

wawancara dan observasi dengan peroleh data dari para informan mengenai

pembahasan yang diteliti.

1.7.7. Langkah-Langkah Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini, dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis

data hasil penelitian sebelum di lapangan dilakukan terhadap data hasil penelitian

studi pendahuluan, atau data sekunder, tentang pengawasan BBPOM Aceh

terhadap izin edar produk AMDK ditinjau dari perspektif manajemen syari’ah.

Kemudian analisis data selama di lapangan di lakukan saat pengumpulan data

berlangsung yaitu di kawasan Sigli dengan melakukan observasi terhadap nomor

izin edar yang terdapat pada produk AMDK, dan langkah terakhir menganalisis

data yang diperoleh dari sumber sekunder dengan hasil observasi yang disajikan

secara sistematis, penyusunan akurat dan faktual.33

1.8. Sistematika Pembahasan

Uraian pembahasan dalam karya ilmiah ini, akan disusun secara sistematis

dengan empat bab dan masing-masing dari empat bab tersebut akan dirincikan

dengan beberapa sub bab. Adapun gambaran rinciannya secara umum adalah:

Bab satu merupakan bab pendahuluan dengan rincian sub bab nya

mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian, yaitu berisi tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

33

Ibid., hlm. 69.

Page 34: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

52

pustaka, metodologi penelitian dengan beberapa rincian anak sub-babnya serta

sistematika pembahasan.

Bab dua merupakan bab teoritis yang membahas mengenai pengertian

pengawasan, jenis-jenis pengawasan, pengawasan izin edar produk, ketentuan dan

persyaratan izin edar produk AMDK, dampak hukum ketidaksesuaian izin edar

produk AMDK, pengertian manajemen syari’ah, konsep pengawasan dalam

manajemen syari’ah.

Bab tiga merupakan bab yang membahas tentang tinjauan lapangan

mengenai pengawasan terhadap izin edar produk AMDK, yang meliputi gambaran

umum BBPOM Aceh dan kewenangannya, sistem pengawasan BBPOM Aceh

terhadap izin edar produk AMDK, pelaksanaan pengawasan oleh BBPOM Aceh

terhadap izin edar produk AMDK di kawasan Sigli, dan pelaksanaan pengawasan

oleh BPOM Aceh terhadap izin edar produk AMDK ditinjau menurut perspektif

manajemen syari’ah.

Bab empat merupakan bab penutup yang ditulis dengan rincian sub-bab

kesimpulan dan saran. Dalam bab ini, kesimpulan dianggap perlu karena untuk

menjawab permasalahan yang dirumuskan di bab pertama, serta dengan saran

yang diusungkan guna perbaikan dan penyempurnaan terhadap isu yang diteliti.

Page 35: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

53

BAB DUA

LANDASAN TEORITIS TENTANG PENGAWASAN IZIN EDAR

PRODUK AMDK DAN MANAJEMEN SYARI’AH

2.1. Pengertian Pengawasan

Salah satu fungsi dari manajemen yaitu pengendalian dan pengawasan, dan

dalam beberapa sumber literatur sering dinamakan sebagai controlling,

evaluating, appraising, hingga correcting, yang memiliki arti mengontrol atau

mengendalikan, mengevaluasi, menilai atau mengukur, dan mengoreksi. Secara

luas, pengertian pengawasan adalah proses yang dilakukan untuk memastikan

seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan

diimplementasikan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan sekalipun berbagai

perubahan terjadi daam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.34

Beberapa para

ahli mengemukakan pengertian pengawasan, diantaranya:

a. Schermerhorn, mendefinisikan pengawasan sebagai proses menetapkan

ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung

pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah

ditetapkan tersebut.

b. Mockler, menguraikan bahwa pengawasan tidak hanya berfungsi untuk

menilai apakah sesuatu itu berjalan ataukah tidak, akan tetapi temasuk

tindakan koreksi yang mungkin diperlukan maupun penentuan sekaligus

34

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Edisi

Pertama, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 8.

Page 36: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

54

penyesuaian standar yang terkait dengan pencapaian tujuan dari waktu ke

waktu.

Page 37: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

55

Jadi, fungsi pengawasan dalam manajemen adalah upaya sistematis dalam

menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan, mendesain

sistem informasi umpan baik, membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan

standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan apakah terdapat

penyimpangan dan tingkat signifikansi dari setiap penyimpangan tersebut, dan

mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan seluruh sumber daya

perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

perusahaan.35

Supaya pengawasan dalam suatu manajemen berjalan efektif, maka

sebaiknya pelaksanaan pengawasan dijalankan secara 3 (tiga prinsip), yaitu:36

1. Prinsip tercapainya tujuan (principle of assurance of objective)

Pengendalian (control) dilakukan harus ditujukan terhadap tercapainya

tujuan yaitu dengan mengadakan koreksi untuk menghindarkan

penyimpangan/deviasi dari pada perencanaan.

2. Prinsip efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control)

Pengawasan terlaksana secara efisien bilamana dapat menghindarkan

penyimpangan-penyimpangan dari pada planning, sehingga tidak timbul

hal-hal lain di luar dugaan.

3. Prinsip tanggungjawab pengawasan (principle of control of responsibility)

35

Ibid., hlm. 317. 36

Sunarji Harahap, Implementasi Manajemen Syari’ah dalam Fungsi-Fungsi

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017, hlm.222.

Page 38: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

56

Pada prinsip ini, pengawasan (control) dapat dilaksanakan apabila manajer

bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan perencanaan.

Tujuan dari pengawasan dalam fungsi manajemen ada 3 (tiga), yaitu:37

1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang

mungkin ditemukan.

3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait

dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

Agar tujuan pengawasan dapat tercapai, maka diperlukan langkah-langkah

yang baik dalam melakukan pengawasan. Adapun langkah-langkah dalam proses

pengawasan itu ada 3 tahap, yaitu:38

1. Penetapan standar dan metode penilaian kinerja

Standar adalah bentuk kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja.

Penetapan standar diawali dengan menyusun perencanaan, sehingga para

manager dapat memilih titik-titik di dalam seluruh program perencanaan

untuk mengukur prestasi kerja.

2. Mengukur prestasi kerja

Langkah selanjutnya yaitu mengukur, atau mengevaluasi prestasi kerja

terhadap standar yang telah ditentukan. Pengukuran prestasi kerja terhadap

37

Ibid., hlm. 11. 38

A.m. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan

Mahasiswa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), hlm. 134.

Page 39: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

57

standar secara ideal dilakukan guna menghindari penyimpanga-

penyimpangan yang terjadi dari standar yang telah ditetapkan, sehingga

penyimpangan tersebut dapat diketahui sedini mungkin.

3. Pengambilan tindakan koreksi

Hal yang terpenting dalam pengawasan yaitu mengambil langkah koreksi

dari kelemahan ataupun kesalahan guna mencegah pengulangannya,

sehingga perencanaan pun dapat dilangsungkan dengan baik.

2.2. Jenis-Jenis Pengawasan

Terdapat 3 (tiga) pengkategorian pengawasan, yaitu pengawasan

berdasarkan proses kegiatan, pengawasan internal dan eksternal, dan pengawasan

berdasarkan fungsi operasional dalam manajemen.39

1. Pengawasan berdasarkan proses kegiatan

Berdasarkan proses kegiatan, ada 3 (tiga) jenis proses pengawasan yaitu

pengawasan awal, pengawasan proses, dan pengawasan akhir.

Pengawasan awal, biasanya dilakukan untuk memastikan apakah seluruh

faktor produksi telah sesuai dengan standar ataukah tidak. Pengawasan

Proses, dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan organisasi

dijalankan sesuai dengan rencana dan prosedur kerja yang telah

ditetapkan, serta memastikan bahwa seluruh perangkat pendukung berjalan

sebagaimana mestinya. Sedangkan pengawasan akhir, dilakukan untuk

memastikan bahwa hasil yang diperoleh pada saat pengerjaan sesuai

39

Ibid., hlm 327.

Page 40: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

58

dengan standar yang telah ditetapkan di awal dan proses yang telah

dikerjakan.

2. Pengawasan internal dan eksternal

Pengawasan ini dibagi berdasarkan subjek yang melakukan pengawasan.

Pengawasan internal dilakukan secara mandiri oleh setiap pekerja

terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Sedangkan pengawasan

eksternal dilakukan terhadap seseorang atau bagian oleh orang lain atau

diluar bagian yang diawasi.

3. Pengawasan berdasarkan fungsi operasional dalam manajemen

Jenis pengawasan dari segi fungsi operasional manajemen ada 3 (tiga),

yaitu pengawasan di bagian SDM, pengawasan di bagian informasi, dan

pengawasan di bagian keuangan.

2.3. Landasan Hukum Pengawasan

a. Landasan pengawasan dalam Perundang-undangan40

1. Pasal 30 Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan

konsumen

Pengawasan terhadap perlindungan konsumen dilakukan oleh pemerintah

dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat pada barang

dan/atau jasa yang beredar di pasar.

40

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017.

Page 41: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

59

2. Pasal 108, Bab IX tentang Pengawasan dalam Undang-undang No. 18

tahun 2012 dijelaskan mengenai pengawasan dalam rangka

penyelenggaraan pangan oleh pemerintah berwenang.

3. Pasal 91, Bab VII tentang Keamanan Pangan dalam Undang-Undang No

18 Tahun 2013 mengenai pengawasan izin edar terhadap pelaku usaha

pangan untuk menjamin keamanan, mutu, dan gizi, setiap pangan olahan

yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan

dalam kemasan eceran.

b. Landasan pengawasan (koreksi) dalam Islam

Adapun landasan koreksi terhadap suatu kesalahan dalam Islam terdapat

dalam Q.S. Al-Balad: 17,

Artinya: Dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang beriman dan saling

berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Dan Q.S. Al-A’ashr: 3.

Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran.

Berdasarkan kedua ayat tersebut, tujuan melakukan pengawasan,

pengendalian, dan koreksi didasarkan atas 3 (tiga) dasar, yaitu:41

41

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2003), hlm. 160.

Page 42: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

60

1. Tawa shaubil haq (saling menasehati atas dasar kebenaran dan norma

yang jelas)

Sebuah pengendalian dengan dasar Tawa shaubil haq bisa berlangsung

dengan baik apabila terdapat norma dan etika yang tersusun secara rapi

dan jelas dan tidak bersifat individual, melainkan harus disepakati

bersama-sama dengan ketentuan-ketentuan yang konkret dan jelas.

2. Tawa shaubis shabri (saling menasihati atas dasar kesabaran)

Koreksi dengan konsep Tawa shaubil haq diberikan secara berulang-

ulang. Hal ini dikarenakan umumnya seorang manusia sering mengulangi

kesalahan yang pernah dilakukan, sehingga dibutuhkan kesabaran dalam

melakukan pengawasan.

3. Tawa shaubil marhamah (saling menasihati atas dasar kasih sayang)

Tujuan utama dari pengkoreksian adalah agar mencegah seseorang jatuh

terjerumus kepada sesuatu yang salah. Dalam hal ini dibutuhkan taushiyah

(nasihat), agar kuaitas kehidupan terus meningkat.

2.4. Pengawasan Izin Edar Produk AMDK

Pengawasan Izin Edar Produk AMDK merupakan salah satu dari fungsi

manajemen berdasarkan proses kegiatan, yang dilakukan secara pre-market,

pengawasan yang dilakukan secara preventif sebelum terjadi penyelewengan atau

kesalahan, dan post-market yang dilakukan setelah rencana ditentukan.

Page 43: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

61

Pengawasan tersebut melibatkan peran badan pemerintah sebagai lembaga

pengawas dalam peredaran produk AMDK.42

Adapun lembaga yang mengawasi izin edar produk AMDK adalah Badan

Standardisasi Nasional yang mengeluarkan sertifikat SNI (Standar Nasional

Indonesia) untuk teknis dan standar mutu AMDK, dan BBPOM/BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan) yang mengeluarkan Nomor MD/ML untuk izin

peredaran produk kepada masyarakat.

2.4.1. Ketentuan dan Persyaratan Izin Edar Produk AMDK Menurut

BBPOM/BPOM

a. Ketentuan Izin Edar Produk AMDK Menurut BBPOM/BPOM

Izin edar adalah persetujuan hasil penilaian pangan olahan yang

diterbitkan oleh Kepala Badan POM dalam rangka peredaran pangan olahan

dengan mencantumkan Nomor Izin Edar (BPOM RI MD atau BPOM RI ML). Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan salah satu dari kategori pangan

olahan43

yang harus mendapatkan nomor izin edar sebagai bentuk legal dalam

peredaran produk tersebut. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran

Pangan Olahan bahwa setiap Pangan Olahan baik yang diproduksi dalam negeri

42

Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 49/M-IND/PER/3/2012 Tentang

Perberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

secara wajib, Pasal 8 tentang Pengawasan Produk AMDK. 43

Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau

metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.

Page 44: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

62

ataupun peredarannnya untuk luar negeri, maka wajib memiliki Izin Edar, dengan

ketentuan:44

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi, data pendaftaran dan data

pendukung dinyatakan lengkap dan benar

2. Diterbitkan oleh Kepala Badan POM dengan rancangan label yang telah

disetujui dan dicantumkan Nomor Izin Edar (BPOM RI MD/ML), yang

diikuti dengan digit angka.

3. Nomor Izin Edar tersebut wajib dicantumkan pada label.

Adapun mengenai kriteria produk AMDK sebagai Pangan Olahan yang

baik agar dapat memperoleh Nomor Pendaftaran Produk, harus memenuhi kriteria

sebagai berikut:45

1. Keamanan AMDK yang meliputi batas maksimum cemaran mikroba,

kimia, fisika dan cemaran bahan berbahaya lainnya.

2. Jaminan mutu dinilai dari proses produksi sesuai dengan Cara Produksi

Makanan yang Baik.

3. Keterangan atau pernyataan pada label harus benar dan tidak menyesatkan,

baik mengenai tulisan, gambar atau bentuk apapun lainnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku serta mencantumkan sekurang-kurangnya

keterangan tentang:

a) Nama produk

44

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan, Bab VII Izin Edar Pangan Olahan, Pasal 71-

75. 45

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor

HK.00.5.1.2569 tentang Kriteria dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan, Bab II Kriteria Produk Pangan pada Pasal 4.

Page 45: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

63

b) Berat bersih/isi bersih

c) Nama dan alamat produsen

d) Nomor Izin Edar

b. Persyaratan Izin Edar Produk AMDK Menurut BBPOM/BPOM

Persyaratan utama untuk mendapatkan Nomor Izin Edar Produk AMDK

adalah mengajukan pendaftaran produk kepada BBPOM/BPOM, dengan prosedur

penilaian keamanan, mutu, dan gizi produk yang ingin didaftarkan. Adapun untuk

mengajukan pendaftaran Nomor Izin Edar Kepada BPOM, maka harus melewati

beberapa prosedur, yaitu: 46

Tahap awal, sebelum melakukan pendaftaran produk AMDK, pendaftar

wajib mengajukan permohonan audit sarana produksi ke Balai POM setempat.

Kemudian hasil audit akan diterbitkan oleh Balai POM, yang nantinya akan

menjadi syarat untuk pendaftaran akun perusahaan.

Tahap kedua, pendaftaran akun perusahaan melalui e-registration dengan

membuka laman www.e-reg.pom.go.id. Adapun tujuan pendaftaran akun

perusahaan yaitu untuk mendapatkan login dan password agar bisa mendaftarkan

produk AMDK, dengan persyaratan dokumen administratif yang harus terpenuhi

berupa:47

a. Produk Dalam Negerti (MD)

- Izin Usaha Industri (IUI/TDI), bisa diperoleh dari

Kementerian/Dinas Perindustrian atau BKPM / BKPMD atau Izin

46

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017. 47

Ibid.,

Page 46: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

64

Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang dikeluarkan oleh Lurah atau

Camat.

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan.

- PSB (Hasil Audit Sarana Produksi) dari Balai Besar/Balai POM

setempat atau Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, sesuai

dengan jenis produk yang didaftarkan dan mencantumkan

kesimpulan hasil pemeriksaan (nilai minimal B).

- Akte Notaris (akte pendirian perusahaan yang ditandatangani

notaris).

b. Produk Luar Negeri (ML)

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

- PSB (Hasil Audit Sarana Produksi) oleh BPOM

- Akte Notaris

- Surat Penunjukan dari pabrik asal berupa surat perjanjian yang

mencantumkan: a. Pemberian hak kepada perusahaan yang

ditunjuk untuk melakukan pendaftaran izin edar pangan olahan; b.

Penunjukan bersifat ekslusif atau noneklusif; c. Jangka waktu

berlakunya penunjukan. Kemudian disahkan oleh notaris, kamar

dagang setempat, atau perwakilan RI di luar negeri.

Setelah memenuhi persyaratan daftar akun perusahaan, maka dilanjutkan

dengan mengisi data perusahaan produk AMDK, meng-upload dokumen

administratif yang telah dilengkapi sebelumnya, untuk harcopy dokumen tersebut

Page 47: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

65

dikirim ke Direktorat Penilaian Keamanan Pangan di Jakarta Pusat. Selanjutnya,

menunggu proses verifikasi data oleh evaluator BPOM dengan hasil notifikasi

penolakan/penerimaan daftar melalui email.

Tahap ketiga, bagi produsen yang mendapatkan notifikasi penerimaan dari

BBPOM/BPOM melalui email, maka akan menerima login dan password untuk

pendaftaran produk AMDK dengan melewati proses:48

1. Meng-input data dan upload dokumen berupa:

a. Rancangan label produk yang didaftarkan

b. Hasil analisa produk dari laboratorium Balai Riset setempat

c. Alur produksi sesuai dengan HACCP

d. Penjelasan mengenai komposisi/daftar bahan produk, kode

produksi, dan informasi kadaluarsa

e. Dokumen lain jika diperlukan, seperti: penjelasan bahan baku

tertentu, sertifikat merek, Halal dari MUI, Sertifikat SNI, dll.

2. Setelah semua terupload, pihak evaluator akan mengirim SPB (Surat

Perintah bayar), untuk produk AMDK sejumlah Rp. 500.000,00.

Pendaftar membayarnya melalui mekanisme e-payment.

Tahap terakhir, mengirimkan hasil analisis produk yang asli ke alamat

Direktorat Penilaian Keamanan Pangan di Jakarta, agar pihak BBPOM/BPOM

dapat mengeluarkan Nomor Izin Edar yang terlampir pada SPP (Surat Persetujuan

Pendaftaran, yang akan berlaku selama 5 (lima) tahun.49

2.4.2. Dampak Hukum Ketidaksesuaian Izin Edar Produk AMDK

48

Ibid., 49

Ibid.,

Page 48: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

66

Ketidaksesuain Izin Edar Produk AMDK disamakan dengan sebutan

produk pangan ilegal, yang memiliki beberapa kriteria yaitu:50

1. Tidak terdaftar atau tidak memiliki izin edar dari instansi pemerintah

(BPOM RI) / izin edar fiktif.

2. Telah habis masa berlaku izin edarnya.

3. Telah dibatalkan izin edarnya atau ditarik dari peredaran.

4. Mengandung bahan kimia berbahaya.

Berdasarkan kriteria ketidaksesuaian tersebut, maka ketegasan hukum

mengenai AMDK sebagai salah satu pangan olahan yang tidak memiliki izin edar

atau tidak memenuhi kriteria produk yang baik sesuai hukum, akan diberikan

sanksi yang terdiri atas 2 (dua) hal yaitu:

1. Dari segi mutu, produk AMDK wajib memenuhi persyaratan SNI AMDK

yang berlaku. Apabila hal ini bertentangan setelah masa pemeriksaan,

maka pejabat/lembaga yang bersangkutan wajib mengeluarkan surat

larangan berproduksi hingga masa pemenuhan persyaratan SNI telah

terpenuhi. Dampak hukum ini bisa berlanjut dengan penarikan produk dari

peredaran dan pemusnahannya dilakukan paing lambat 2 (dua) minggu

terhitung sejak diterimanya surat larangan peredaran produk.51

2. Dari segi nomor izin edar produk, apabila terdapat beberapa pelanggaran

terhadap peredaran produk AMDK, baik dari segi Non-MD/ML pada

50

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 51

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor:

167/MPP/Kep/5/1997 Tentang Persyaratan Teknis-Industri dan Perdagangan Air Minum

Dalam Kemasan, Pasal 7 tentang Mutu.

Page 49: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

67

kemasan, ataupun ketidakhiegenisan pada proses produksi. Maka sanksi

administratif yang diberikan berupa:52

a. Diberikan peringatan tertulis oleh pihak BBPOM/BPOM;

b. Diberhentikan sementara untuk kegiatan produksi AMDK;

c. Pencabutan Izin Edar;

d. Penarikan produk AMDK dari peredaran di pasar;

e. Penangguhan proses pendaftaran pangan olahan;

f. Larangan melakukan pendaftaran selama 3 (tiga) tahun;

g. Diakukan penyitaan untuk tindakan projustasia (diajukan ke

pengadilan).

2.5. Pengertian Manajemen Syari’ah

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang

berarti seni melaksanakan dan mengatur.53

Manajemen merupakan suatu konsep

yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian (control). Proses manajemen perlu disusun secara terstruktur,

dengan mengolah input yang dimiliki oleh masyarakat dalam sebuah manajemen,

sehingga akhirnya menghasilkan output.54

52

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan, Bab XIII tentang Sanksi Administratif, Pasal

83. 53

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang

Kompetitif, (Yogyakarta: Gadjha Mada University Press, 2003), hlm. 14. 54

Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002), hlm. 6.

Page 50: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

68

Dalam Islam, manajemen berasal dari bahasa Arab, yaitu idara yang

berarti berkeliling atau lingkaran.55

Manajemen syariah secara terminologi

didefinisikan sebagai manajemen yang dilandasi hukum-hukum Islam yang

bersumber al Quran dan Hadis. Secara luasnya, manajemen syari’ah merupakan

hal mengatur sesuatu agar dilakukan secara baik, tepat, dan terarah sesuai yang

disyari’atkan oleh ajaran Islam.56

Hal ini digunakan Negara Islam untuk

mewujudkan tujuan dan menjalankan tugas, agar manajemen mampu

merealisasikan semua itu, maka manajemen harus berhubungan dengan konsep

dasar dan falsafah masyarakat muslim.57

Sebagaimana landasannya dalam sebuah

hadist, yaitu:58

عه ابي ىريرة قال رسول هللا صلي هللا و سلم : ان هللا يحب اذا عمل احدكم العمل ان يتقنو

)رواه

رى(البخا

Artinya: Dari Abi Hurairah, bersabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah

sangat mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan,

dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas).” (H.R.

Bukhari)

55

Hasyim, Manajemen Syari’ah, (Jakarta: Univerista Mercu Buana, 2011), hlm.

2. 56

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah..., hlm. 2. 57

Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 236. 58

Imam Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Beirut: Dar al-Sha’bi, t.t.), hlm. 103.

Page 51: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

69

Adapun proses manajemen syari’ah sama halnya dengan proses

manajemen umum yang terdiri atas 4 (empat) hal, yaitu:59

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan merupakan proses awal dalam merumuskan apa yang akan

dikerjakan. Penentuan ini juga mencanangkan tindakan secara efektivitas,

efesiensi, dan mempersiapkan inputs serta outputs. Tujuan dari

perencanaan adalah untuk mengelola usaha menyediakan segala sesuatu

yang berguna untuk jalannya bahan baku, alat-alat, modal dan tenaga demi

tercapainya keberhasilan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an mengenai

perencanaan oleh setiap diri umat Islam. Q.S. Al-Hasyr: 18.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah

kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.”

Konsep perencanaan dalam Islam didasarkan pada konsep pembelajaran

dan hasil musyawarah dengan orang-orang yang berkompeten, cermat, dan

luas pandangannya dalam menyelesaikan persoalan.60

2. Organizing

59

Sunarji Harahap, Implementasi Manajemen Syari’ah dalam Fungsi-Fungsi

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara, At-Tawassuth, Vol. 2, No.1, 2017, hlm.218-220. 60

Ibid.,

Page 52: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

70

Organizing (pengorganisasian) adalah pengelompokkan dan pengaturan

orang untuk dapat digerakkan sebagai satu kesatuan sebagaimana rumusan

perencanaan, agar tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan. Unsur

organizing ini yaitu pembagian tugas yang disesuaikan dengan bidangnya

masing-masing tanpa pembebanan, sebagaimana Allah tidak

mengembankan tugas kepada hambanya melebihi batas kemampuannya.

Hal ini terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 286.

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah

Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya

Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban

yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang

sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan

kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri

ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.

Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap

kaum yang kafir."

Page 53: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

71

Adapun organisasi dalam pandangan islam bukan semata-mata wadah,

tetapi menekankan pada bagaimana suatu pekerjaan dilakukan secara rapi,

dalam organisasi tentu ada pemimpin dan bawahan,

kekuasaan,wewenang.61

3. Actuating (Penggerakan)

Proses actuating (penggerakan) yaitu proses membimbing, memerintah,

memberi petunjuk atau pedoman kepada setiap anggota agar bekerja

secara baik, tenang dan tekun. Tujuan dari proses ini adalah untuk

mencapai hasil dengan leading (kepemimpinan) yang menentukan prinsip-

prinsip efisiensi, komunikasi yang baik. Konsep bimbingan dari pemimpin

ini digambarkan dalam Q.S. Al-Kahfi: 2, guna menunjuki kabar gembira

dan kabar buruk sebagai koreksi diri.

Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan

yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira

kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal

saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.

Fungsi pemimpin menyelesaikan masalah baik dilakukan secara individu

maupun musyawarah mufakat, dilain itu pemimpin juga makhluk sosial

yang membutuhkan bantuan dengan lainnya, sehingga dalam menjalankan

61

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah Dalam …, hlm.

4.

Page 54: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

72

fungsi pengarahan ini dalam islam dianjurkan untuk membudayakan

musyawarah.62

4. Controlling (Ar-Riqobah/Pengawasan)

Kegiatan pengawasan (Ar-riqobah) dilaksanakan dengan tujuan untuk

meneliti dan memeriksa apakah pelaksanaan tugas-tugas yang telah

direncanakan terdahulu betul-betul terlaksanakan, dan juga untuk

mengetahui apakah terjadi suatu penyimpangan atau kekeliruan dalam

melaksanakan standar yang telah ditetapkan. Koreksi atau controlling ini

juga Allah embankan kepada malaikat sebagai pengawas perbuatan

manusia, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Infithar: 10-12.

Artinya: 10). Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat)

yang mengawasi (pekerjaanmu), 11). yang mulia (di sisi Allah)

dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), 12). mereka

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pengambilan tindakan perbaikan yang telah di perlukan untuk menjamin

sumber daya organisasi dengan cara efektif dan efisien guna tercapai

tujuan organisasi yang jelas, secara transparan dan tidak bertentangan

dengan syari’ah islam.63

Berdasarkan uraian di atas, Perbedaan manajemen syari’ah dengan

manajemen umum (konvensional) adalah pada konsep Ilahiyah dalam

implementasi sangat berperan. Dalam berbagai literature, manajemen

62

Ibid.,

Page 55: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

73

mengandung tiga pengertian, yaitu manajemen sebagai suatu proses, manajemen

sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, serta

manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science).

Sedangkan manajemen dalam aliran islam memiliki dua pengertian, yakni:64

1. Sebagai Ilmu.

Manajemen dipandang sebagai salah satu ilmu umum yang tidak berkaitan

dengan nilai, dan peradaban sehingga hukum mempelajarinya adalah

Fardu kifayah.

2. Sebagai suatu aktivitas.

sebagai aktivitas ia terikat pada aturan syara’, nilai atau Hadlarah islam.

Pembahasan dalam manajemen syari’ah juga dikaitkan dengan nilai-nilai

keimanan dan ketauhidan dalam berperilaku, sehingga menyadari adanya

pengawasan dari yang Mahatinggi, yaitu Allah SWT yang akan mencatat setiap

amal perbuatan yang baik dan buruk. Hal ini berbeda dengan manajemen

konvensional yang terlepas dari nilai ketauhidan, karena merasa tidak adanya

pengawasan melekat, kecuali semata-mata pengawasan dari pemimpin atau

atasan.65

Kemudian pembahasan lain dalam manajemen syari’ah yaitu mengenai

adanya struktur organisasi dan stratifikasi dalam Islam, sebagaimana dalam

Firman Allah, Q.S. Al-An’am: 165,

64

Sunarji Harahap, Implementasi Manajemen Syari’ah dalam Fungsi-Fungsi

Manajemen…, hlm. 211-234. 65

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah…, hlm. 5.

Page 56: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

74

Artinya: “ Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan

Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)

beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya

kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan

Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam ayat tersebut, disebutkan oleh Allah mengenai “Allah meninggikan

seseorang di atas orang lain beberapa derajat.” Dengan makna bahwa dalam

mengatur perihal duniawi, peranan manusia tidaklah sama tingkatannya. Struktur

yang berbeda-beda setiap tingkatan menjadi sunnatullah untuk kepentingan

bersama. Di samping pembahasan struktur, dalam manajemen syari’ah juga

dibahas mengenai sistem, yang disusun untuk menjadikan perilaku pelakunya

berjalan dengan baik.66

2.6. Konsep Pengawasan dalam Manajemen Syari’ah

Dalam sebuah manajemen, pengawasan merupakan suatu upaya yang

sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan,

merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya

dengan standar yang terlebih dahulu ditetapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk

menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan

tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan dengan cara yang

paing efektif dan efisien guna mencapainya sasaran perusahaan.67

66

Ibid., 67

A.m. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen…,hlm. 132.

Page 57: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

75

Pengawasan dalam pandangan Islam dilakukan untuk meluruskan hal yang

menyimpang, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang baik. Sistem

pengawasan yang baik tidak dapat terlepaskan dari pemberian imbalan dan

hukuman. Bentuk imbalan tidak mesti materi, namun dapat pula dalam bentuk

pujian, penghargaan, dan promosi. Bentuk hukuman juga bermacam-macam,

seperti teguran, peringatan, skors, dan pemecatan. Koreksi dalam islam didasari

atas tiga hal, yaitu:68

1. Saling menasehati atas kebenaran dan norma yang jelas.

2. Saling menasehati atas dasar kesabaran.

3. Saling menasehati atas dasar kasih sayang.

Pengawasan dalam manajemen syari’ah membutuhkan prasyarat adanya

perencanaan yang jelas dan matang serta terstruktur. Dalam konteks ini,

implementasi syari’ah dapat diwujudkan melaui 3 (tiga) pilar pengawasan, yaitu:69

2. Pembinaan ketaqwaan individu setiap sumber daya manusia.

3. Pengontrolan anggota dengan arah yang telah ditetapkan.

4. Penerapan (supremasi) aturan yang jelas dan transparan serta tidak

bertentangan dengan syari’ah.

Secara garis besar, pengawasan dalam Islam terbagi 2 (dua), yaitu:

Pertama, pengawasan dari dalam diri sendiri, berupa control yang berasal

dari diri sendiri dan bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT.

Seseorang yang yakin bahwa Allah pasti mengawasi hamba-Nya, maka ia akan

bertindak hati-hati. Kedua, pengawasan dari luar diri, yaitu sistem pengawasan

68

Sunarji Harahap, Implementasi Manajemen Syari’ah dalam Fungsi-Fungsi

Manajemen…, hlm. 223. 69

Ibid., hlm. 234.

Page 58: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

76

yang dilakukan dari luar sendiri dengan mekanisme pengawasan dari pemimpim

yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yang telah didelegasikan, kesesuaian

antara penyelesaian dan perencanaan tugas, dan lain-lain.70

70

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah…, hlm. 157.

Page 59: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

77

BAB TIGA

TINJAUAN PERSPEKTIF MANAJEMEN SYARI’AH TERHADAP

PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH BBPOM ACEH PADA IZIN

EDAR PRODUK AMDK DI KAWASAN SIGLI

3.1. Gambaran Umum BBPOM Aceh dan Kewenangannya

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun 2014,

BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan) berkedudukan sebagai Unit

Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM yang bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dan salah satu Unit Pelaksana Teknis untuk

wilayah Aceh yaitu BBPOM Aceh. 71

Balai Besar POM di Banda Aceh atau sering disebut dengan Balai Besar

POM Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Badan POM RI yang terletak

di Jakarta, yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan

Obat dan Makanan, yang meliputi pengawasan produk terapetik, narkotika,

psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen serta

pengawasan atas keamanan pangan dan bahan berbahaya. Kantor Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh beralamat di Jl. Tgk. M. Daud

Beureueh No. 110 Lampriet Banda Aceh, dengan wilayah kerjanya di Provinsi

Aceh yang terdiri atas 18 Kabupaten dan 5 kota, 289 kecamatan, 779 mukim dan

6.474 gampong atau desa.72

71

Bab I Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BPOM pada Pasal 1-4. 72

Berdasarkan Laporan Tahunan Balai BPOM di Banda Aceh Tahun 2016.

Page 60: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

78

Adapun tugas BBPOM sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

BPOM mempunyai fungsi :73

1. Sebagai penyusun rencana dan program pengawasan Obat dan Makanan.

2. Pelaksana pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu

produk terapetik, narkotika, psikotropika zat adiktif, obat tradisional,

kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.

3. Pelaksana pemeriksaan laboratorium, pengujian dan penilaian mutu

produk secara mikrobiologi.

4. Pelaksana pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan

sarana produksi dan distribusi.

5. Investigasi dan penyidikan pada kasus pelanggaran hukum di bidang Obat

dan Makanan.

6. Pelaksana sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang

ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

7. Pelaksana kegiatan layanan informasi konsumen.

8. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.

10. Pelaksana tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan, sesuai dengan bidang tugasnya.

73

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di

Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pasal 3.

Page 61: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

79

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, BBPOM Aceh memiliki

tugas dan fungsi yang berpedoman pada Visi dan Misi Badan POM RI, yaitu:74

1. Menguatkan sistem pengawasan obat dan makanan, dari kategori obat

tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, serta makanan dan minuman

yang memenuhi syarat, dengan sasarannya yaitu:

a. Meningkatkan kualitas sampling dan pengujian terhadap produk obat

dan makanan yang beredar

b. Meningkatkan kualitas sarana produksi dan distribusi yang memenuhi

standar

c. Penyidikan terhadap pelanggaran obat dan makanan

2. Meningkatkan kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku

kepentingan dan partisipasi masyarakat dalam bentuk kerjasama,

komunikasi, informasi, dan edukasi.

3. Meningkatkan kualitas kapasitas kelembagaan Balai Besar POM dengan

pengadaan sarana dan prasarana yang terkait pengawasan obat dan

makanan, serta penyusunan perencanaan, penganggaran, keuangan dan

evaluasi yang dilaporkan tepat waktu.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar POM di Aceh

didukung struktur organisasi terdiri dari 5 bidang dan 1 Sub Bagian Tata Usaha,

disusun berdasarkan Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun 2014 tentang

74

Syamsualiani, Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Banda Aceh. (wawancara dengan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Banda Aceh), pada tanggal 15 Januari 2018.

Page 62: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

80

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan BPOM

dilihat pada gambar berikut.75

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Balai Besar POM Aceh

Keseluruhan dari struktur organisasi BBPOM Aceh memiliki tugas

fungsional masing-masing, yaitu:

1. Bidang pengujian produk terapik, narkotika, obat tradisional, kosmetik,

dan produk komplemen memiliki tugas melaksanakan penyusunan rencana

dan program, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemeriksaan

laboratorium, pengujian dan penilaian mutu di bidang pengujian produk

terapik, narkotika, obat tradisional, kosmetik, dan produk komplemen.

75

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di banda Aceh, Rencana Strategis

Tahun 2015-2019, Jl. Tgk. Daud Bereueh No. 110 Banda Aceh, hlm. 4.

Kepala Sub Bagian/ Tata

Usaha

Kepala Bidang Pengujian

Pangan dan Bahan Berbahaya

Kepala Bidang Pengujian

Mikrobiologi

Kepala Bidang Pengujian Produk

Terapetik, Narkotik, Obat

Tradisional,Kosmetik dan Produk

Komplemen Kepala Bidang Sertifikasi dan

Layanan Informasi Konsumen

Kepala Bidang Pemeriksaan dan

Penyidikan

1. Kepala Seksi Sertifikasi

2. Kepala Seksi Layanan

Informasi Konsumen

1. Kepala Seksi Pemeriksaan

2. Kepala Seksi Penyidikan

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Banda Aceh

Page 63: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

81

2. Bidang pengujian pangan dan bahan berbahaya mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan

laporan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium, pengujian dan penilaian

mutu di bidang pangan dan bahan berbahaya.

3. Bidang pengujian mikrobiologi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan pemeriksaan laboratorium, pengujian dan penilaian mutu

secara mikrobiologi.

4. Bidang pemeriksaan dan penyidikan bertugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan

pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian, dan

pemeriksaan sarana produksi, distribusi dan instansi kesehatan serta

penyidikan kasus pelanggaran hokum di bidang produk terapik, narkotika,

psikotropika dan zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk

komplemen, pangan, dan bahan berbahaya.

5. Bidang sertifikasi dan layanan informasi konsumen bertugas

melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan

laporan pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi

tertentu, dan layanan informasi konsumen.

6. Sub bagian tata usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administrasi di lingkungan Balai Besai POM Banda Aceh.

Page 64: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

82

7. Kelompok jabatan fungsional bertugas melaksanakan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

3.2. Sistem Pengawasan BBPOM Aceh terhadap Izin Edar Produk AMDK

Konsep Dasar Sistem Pengawasan BBPOM

Gambar 3.2. Konsep Dasar Sistem Pengawasan BBPOM

Pengawasan AMDK yang terdapat dalam Sistem Pengawasan Obat dan

Makanan (SISPOM) oleh Balai Besar POM Aceh adalah sistem pengawasan

intern oleh pelaku usaha, melalui pelaksanaan cara pembuatan yang baik (GMP)

agar setiap bentuk penyimpangan dari standar mutu dapat dideteksi sejak awal.

Selanjutnya pengawasan ekstern berdasarkan peraturan BPOM yang bertanggung

jawab atas jaminan mutu dan keamanan produk, penyimpangan dan pelanggaran

Mutu

Khasiat & keamanan

Sertifikasi

Prod/GMP

Post-Market

Villance

Pre-Market

Evaluasi Registrasi

Resiko

Evaluasi

Uji Toks

Uji Preklinik

Uji Klinik

Resiko

Studi Lit

(Bukti-Bukti Ilmiah)

Empiris

Neg. Lain

Inspeksi SARPROD

Sampling

Uji LAB

LABEL/BROS

UR

IKLAN

Surveilan

Tujuan

Perlindungan

Kesehatan

Masyarakat dan

Jaminan mutu Edar

Produk

Page 65: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

83

sanksi administratif atau projustisia, standarisasi, audit komprehensif, serta

komunikasi, informasi dan edukasi.76

Adapun mengenai tatacara pengawasan BBPOM terhadap produk AMDK

dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu:77

1. Pengawasan tahap pre-market

Pengawasan pre-market merupakan pengawasan bersifat preventif

terhadap keamanan produk sebelum beredar di masyarakat, dengan

tahapannya yaitu:

a. Verifikasi sarana dalam rangka registrasi produk

Untuk menjamin mutu produk, maka para produsen AMDK harus

mengetahui bagaimana tatacara produksi/distribusi pangan olahan

yang baik agar aman, bermutu dan layak untuk dikonsumsi. Adapun

sebelum mendaftar produknya, produsen AMDK harus mengajukan

verifikasi audit sarana terlebih dahulu, dengan alur proses audit sarana

sebagai berikut:

Gambar 3.3. Alur Proses Audit Sarana

76

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 77

Ibid.,

Permohonan Audit

Mengajukan ke Balai

Besar/Balai POM

Penetapan tanggal audit

Pelaksanaan audit

Laporan hasil audit

Perbaikan jika diperlukan

Pengisian Formulir

Melengkapi dokumen

persyaratan

Page 66: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

84

Hasil dan aspek yang dinilai oleh BBPOM terhadap audit sarana

bertujuan untuk menentukan tingkat (rating) kelayakan sarana

produksi pangan berdasarkan penyimpangan yang ada dengan

menggunakan standar terdapat 5 (lima) kriteria, yaitu:78

Tabel 3.1. Tingkat (Rating) Kelayakan Sarana Produksi

Tingkat

(Rating)

Jumlah Penyimpangan

MN (Minor) MJ (Major) SR (Serius) KT (Kritis)

A (Baik

Sekali)

0 – 6 0 - 5 0 0

B (Baik) < 7 6 - 10 1 – 2 0

Atau Tb > 11 0 0

C

(Kurang)

Tb > 11 3 - 4 0

D (Jelek) Tb Tb > 5 > 1

Keterangan: tb = tidak berlaku

Pemeriksaan terhadap sarana produksi pangan bertujuan untuk

mendorong dilaksanakannya cara produksi pangan yang baik oleh

produsen sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Di samping itu, agar masyarakat tidak dirugikan oleh peredaran produk

yang tidak memenuhi syarat dan untuk mencegah persaingan yang

tidak sehat antar produsen.79

78

Petunjuk Penilaian Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) oleh Balai Besar

Pengawas Obat dan makanan di Banda Aceh, POM.03.SOP.01.IK.07. (81)/F.17. hlm. 1. 79

Ibid., hlm. 2.

Page 67: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

85

b. Validasi pemenuhan persyaratan administrasi

Pengawasan pre-market dilakukan saat pendaftaran produk, semua

aspek kelengkapan dokumen/berkas pendaftaran yang diajukan

pendaftar saat registrasi. Adapun mengenai persyaratan administrasi

yang harus dipenuhi pelaku usaha AMDK, yaitu:80

Tabel 3.2. Persyaratan Administrasi AMDK

No Persyaratan Administrasi

1 Fotokopi KTP pendaftar

2 Surat Pernyataan bermaterai

3 Fotokopi Izin Usaha Industri (IUI) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

4 Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi dari Balai Besar/Balai POM

setempat

5 Surat Persetujuan Pendaftaran Produk AMDK asli

c. Sertifikasi sarana produksi

Sertifikasi ialah pernyataan tertulis lembaga yang kompeten dan

berwenang yang berisi kebenaran mutu, fakta hasil pemeriksaan atau

hasil pengujian berdasarkan metode yang sah, sehingga sertifikasi

berisi pernyataan yang kebenarannya ditanggung oleh lembaga yang

menerbitkan sertifikat tersebut.81

80

Ibid., 81

Nurlaila, Peran LSPRO Baristand Aceh dalam Mendukung Penerapan SNI

Wajib AMDK, Disampaikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian

Perindustrian RI Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Riset dan

Standardisasi Industri Banda Aceh, (Sultan Hotel-Banda Aceh) pada Hari Kamis 10

Agustus 2017.

Page 68: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

86

Adapun untuk dikeluarkannya sertifikasi sarana produksi AMDK,

maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Balai Besar POM

dengan terjun langsung ke sarana produksi. Kemudian dilanjutkan

dengan rekomendasi untuk melanjutkan proses registrasi MD, atau

harus mengulang perbaikan sarana produksi sesuai dengan hasil

pemeriksaan dari Balai besar POM.82

2. Pengawasan tahap post-market

Pengawasan post-market dilakukan sebagai bentuk evaluasi bagi pelaku

usaha dalam menjalankan produksi usahanya. Tahapannya yaitu:

a. Pengawasan terhadap produk di peredaran

Adapun mengenai fokus pengawasan terhadap produk di peredaran

yaitu ada tiga:83

1) Pemenuhan GMP (cara pembuatan yang baik) pada produsen

Salah satu cara pengawasan BBPOM dalam pemenuhan GMP

(Good Manufacturing Practice) yaitu dengan mengambil sampel

produk (sampling) dan pengujian produk di laboratorium untuk

melihat kesesuaian produk AMDK yang diedarkan.84

Penilaian aspek-aspek GMP oleh BBPOM Aceh berupa:85

Tabel 3.3. Aspek-Aspek Penilaian GMP pada AMDK

82

Berdasarkan Lampiran Surat Tugas Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di banda Aceh Tentang Hasil Pemeriksaan Sarana AMDK untuk Wilayah Aceh. 83

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 84

Petunjuk Penilaian Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB)..., hlm. 1. 85

Ibid., hlm. 2-20.

Page 69: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

87

Data Umum Data Khusus Daftar Pengecekan CPMB Sarana

Produksi Pangan

Identitas

Perusahaan

Pengecekan

pengelolaan pangan

sesuai buku

panduan mutu

(HACCP)

Pengecekan wawasan HACCP pada

pimpinan produksi

Jenis Produk

Pangan

Penerapan HACCP Sanitasi lokasi dan lingkungan

Asal Bahan

Baku

Fasilitas pabrik dan ruang

pengolahan produk

Fasilitas keamanan kerja

Operasi sanitasi di pabrik

Peralatan produksi

Sumber air

Sanitasi dan higieni karyawan

Gudang

Tindakan pengawasan dari pimpinan

produksi

Penggunaan bahan-bahan kimia

tertentu

Pewadahan, pengemasan,

penyimpan, pengangkutan dan

distribusi produk

Pengawasan terhadap pemenuhan GMP pada proses produksi

AMDK bertujuan untuk mendorong dilaksanakannya cara produksi

AMDK yang baik oleh produsen sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

2) Pemenuhan cara distribusi yang baik pada distributor

Page 70: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

88

Pengawasan oleh BBPOM terhadap distribusi produk yang beredar

bertujuan untuk melindungi konsumen dari kemungkinan

beredarnya pangan yang tidak memenuhi syarat atau

membahayakan kesehatan, dikarenakan cara distribusi produk yang

tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.86

Sasaran pemeriksaan yaitu seluruh badan usaha atau perseorangan

yang menjadi distributor AMDK, seperti toko, supermarket,

warung, kios dan pasar tradisional. Adapun pemeriksaan sarana

distribusi AMDK mengacu pada petunjuk teknis pemeriksaan

sarana distribusi pangan yang dikeluarkan oleh Direktorat Inspeksi

dan Sertifikasi Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan dan

Bahan Berbahaya Badan POM. Aspek yang diperhatikan saat

pengawasan yaitu:87

Peragaan produk beku dan dingin, termasuk

kontrol suhu yang dilakukan; penempatan produk pangan dan non-

pangan; penyimpanan produk di gudang, terutama cara

penyimpanan produk yang mudah rusak, ketentuan khusus pada

label produk; produk yang dicurigai menggunakan bahan tambahan

yang dilarang digunakan pada pangan, serta produk kadaluarsa,

rusak dan tanpa izin edar.

3) Legalitas, keamanan kemasan, dan masa daluarsa secara eceran

86

Intruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 1991 tentang Peningkatan Pembinaan

dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Makanan Olahan. 87

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di banda Aceh, Rencana Strategis

Tahun 2015-2019, Jl. Tgk. Daud Bereueh No. 110 Banda Aceh. hlm. 5

Page 71: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

89

Legalitas pada produk AMDK dapat dilihat pada label produk yang

tertera No MD (kode dan nomor pendaftaran yang dikeluarkan

oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk makanan

produksi dalam negeri) pada kemasan. Pihak BBPOM juga

mengevaluasi tanggal kadaluwarsa sebagai batas akhir suatu

produk yang dijamin mutunya.88

b. Melakukan KIE, penyebaran Informasi

Pengawasan BBPOM secara post-market telah dilakukan dengan

perluasan media, yaitu penyebaran informasi melalui media online

pada situs check BPOM dan juga akses informasi serta pengaduan bisa

diakses melalui sistem e-registrasi Badan Penilaian Keamanan

Pangan.89

c. Bimbingan kepada pelaku usaha

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh BBPOM dalam rangka

mengevaluasi pelaku usaha dengan cara:90

1) Sosialisasi dan bimbingan teknis dalam rangka pemenuhan standar.

2) Melakukan fasilitasi kepada pelaku usaha dalam rangka

membimbing pemenuhan standar di lapangan.

88

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor:

705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan

dan Perdagangan, pada Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1. 89

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Banda Aceh, 2

November 2017. 90

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017.

Page 72: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

90

3) Melakukan pemantauan secara periodik konsistensi pelaku usaha

dalam mempertahankan proses yang benar.

3.3. Pengawasan yang Dilaksanakan oleh BBPOM Aceh terhadap Izin Edar

Produk AMDK di Kawasan Sigli

Sehubungan dengan regulasi tentang Pengawas dan Pengawasan Pangan

menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013, yang menyatakan bahwa

penyelenggaraan pangan dalam bentuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan dalam penyediaan, keterjangkauan, pemenuhan konsumsi dan

keamanan pangan dan gizi dilibatkan peran pemerintah dan masyarakat yang

terkoordinasi.

Oleh karena itu, BBPOM sebagai lembaga pengawas terhadap produk

pangan terutama produk AMDK, berhak mengerahkan wewenangnya dalam

mengawasi produk tersebut dengan mekanisme kerja:91

1. Memasuki setiap tempat yang menjadi proses kegiatan produksi,

penyimpanan, pengangkutanm dan perdagangan pangan, guna memeriksa,

meneliti, dan mengambil contoh pangan.

2. Menghentikan, memeriksa, dan mencegah setiap sarana pengangkutan

produk untuk diambil dan diperiksa contoh pangan.

3. Memeriksa setiap buku, dokumen, atau catatan lain yang memuat

keterangan tentang kegiatan produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan

perdagangan produk.

91

Purwiyatno Hariyadi dan Nuri Andarwulan, Pengawasan Pangan Menurut

UU No. 18 tahun 2013: Pengembangan dan Pembinaan Profesi Pengawas Pangan,

Disampaikan dalam seminar Pelatihan Nasional Food Inspector Tingkat Muda Direktorat

Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan BPOM RI, pada tanggal 3-7 Oktober 2016.

Page 73: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

91

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh memiliki

peranan sebagai Unit pelaksana Teknis BPOM Tipe A yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPOM, yang secara teknis dibina

oleh Deputi dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama dengan wilayah

kerja di seluruh wilayah administratif Provinsi Aceh. Dilihat dari fungsi BPOM

secara garis besar, terdapat 3 (tiga) inti kegiatan atau pilar lembaga BPOM,

yaitu:92

1. Pemeriksaan produk dalam rangka pengawasan obat dan makanan

sebelum beredar (pre-market), melalui: perkuatan regulasi, standar dan

pedoman pengawasan obat dan makanan untuk pemenuhan standar dan

ketentuan yang berlaku.

2. Pengawasan obat dan makanan pasca beredar di masyarakat (post-market)

melalui: pengambilan sampel dan pengujian, peningkatan pengawasan

terhadap sarana produksi dan distribusi di seluruh Indonesia oleh 33 Balai

Besar POM.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi.

Salah satu wilayah kerja dari Pengawasan BBPOM Aceh yaitu Kota Sigli,

yang menjadi salah satu kabupaten di Aceh dengan jumlah pabrik produksi dan

peredaran Air Minum dalam Kemasan yang banyak. Terdapat sepuluh

perusahaan Air Minum Kemasan yang beroperasi di Kota Sigli (Kab. Pidie) yaitu

92

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di banda Aceh, Rencana Strategis

Tahun 2015-2019, Jl. Tgk. Daud Bereueh No. 110 Banda Aceh. hlm. 3.

Page 74: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

92

merek Q-Lia, Q-Aisya, Saka Water, Bening-Q, WaterHex, Water Pres, dan

Green’o, Auza Water, DB-Q, dan Cub 88. 93

Tabel 3.4. Data Jumlah AMDK beserta No MD di Kawasan Sigli94

Merek AMDK

/Perusahaan produksi

Nomor Izin Edar (MD)

Permasalahan

Auza Water/ CV. Auza

Jaya

Tidak Dicantumkan

Terdapat keruh dalam

kemasan air

Bening Q/ CV. Cahaya

Tani

BPOM RI MD

265201002009

Cub88/CV. Tirta

Makmur

Tidak Dicantumkan

Terdapat keruh dalam

kemasan air

DB-Q/ CV. Do’a Bunda

Aceh

Tidak Dicantumkan

Peredaran di luar

wilayah produksi

Green’O/ CV. Cahaya

Tirta Perkasa

BPOM RI MD

265201001017

Saka Water/ CV.Putra

Titeue

BPOM RI MD

265201001027

Q-Aisya/Tidak

Dicantumkan

BPOM RI MD

265201001020

Q-Lia/ CV. Galang Q-

Lia

BPOM RI MD

265201001040

WaterHEX/ PT

Lampoih Raya

BPOM RI MD

265201001007

WaterPres/ Tidak

dicantumkan

Tidak Dicantumkan

Peredaran di luar

wilayah produksi

Menurut Syamsualiani, BBPOM Banda Aceh telah melakukan

pemeriksaan dan penyidikan pada awal tahun 2013 terhadap AMDK, guna

mensurvei ruang produksi air kemasan dan juga label kemasan AMDK yang

belum tertera No MD. Berdasarkan survei tersebut, pihak BBPOM menemukan

93

Berdasarkan hasil wawancara dengan Taufik, salah satu Tim Pemeriksa

AMDK dari Balai Besar Pengawas Obat dan makanan Banda Aceh, Pada tanggal 11

Januari 2018. 94

Berdasarkan survey lapangan terhadap label kemasan produk AMDK di

Wilayah Sigli, pada tanggal 23 Desember 2017.

Page 75: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

93

beberapa hal pelanggaran dari pelaku usaha AMDK di wilayah Sigli, seperti

belum ada pengurusan nomor izin edar pada produk air, serta ruang produksi dan

penyimpanan air kemasan belum memenuhi syarat. Tindakan yang disikapi oleh

BBPOM yaitu peringatan dan amaran untuk mengurusi izin edar produk bagi

pelaku usaha AMDK, tanpa mengedarkan produk tersebut terlebih dahulu.95

Beranjak akhir tahun 2017, melalui pengawasan secara post-market,

BBPOM Aceh telah menutup dua pabrik AMDK tanpa izin edar di wilayah

Sigli.96

Sedangkan untuk yang lainnya masih peringatan ringan dari segi sanitasi

perusahaan yang tidak memadai. Adapun tujuan audit yang dilakukan secara

berkala ini, untuk melihat pemenuhan terhadap persyaratan yang telah ditetapkan

pada pengajuan pendaftaran produk. Namun, berdasarkan hasil audit terakhir pada

tahun 2017, belum adanya kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan

persyaratan yang berlaku, sehingga pihak pelaku usaha AMDK perlu melakukan

perbaikan terkait hal yang belum memenuhi syarat. Bagi pelaku usaha AMDK

non-MD harus menghentikan terlebih dahulu pengedaran produknya, dan perlu

mengurusi izin edar produk kepada BBPOM Aceh.97

Setelah pengawasan post-market dilakukakan, BBPOM Aceh melakukan

penelusuran dan sampling terhadap produk AMDK yang bermasalah, dan akan

terus melakukan pengawalan sebagai perlindungan masyarakat terhadap kasus

yang dijumpai di wilayah Aceh terutama daerah Sigli. Disamping itu, BBPOM

Aceh juga menyampaikan bimbingan, sosialisasi, dan edukasi yang mengajak

95

Berdasarkan hasil wawancara dengan Syamsualiani selaku Kepala BBPOM

Banda Aceh, pada tanggal 11 Januari 2018. 96

Dua pabrik AMDK yang dicabut pengedarannya yaitu merek Qwin-q dan Q-

glass. 97

Ibid.,

Page 76: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

94

masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas dengan selalu mengecek

kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.98

Dalam hal ini, BBPOM Aceh yang mengemban amanat sebagai Unit

Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM RI untuk mengawasi produk AMDK di

wilayah Aceh, terutama kawasan Sigli belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya

sebagai lembaga pengawas yang baik dan benar sesuai dengan regulasi Peraturan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 14 Tahun 2014 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan BPOM , serta

Peraturan Presiden RI Nomor 80 tahun 2017 tentang kewenangan BPOM sebagai

lembaga pengawas yang memastikan produk pangan yang beredar memenuhi

standar dan persyaratan keamanan. Hal ini terlihat dari beberapa masalah pada

pengedaran AMDK baik dari segi pemenuhan mutu ataupun nomor izin edar yang

belum teratasi sepenuhnya oleh BBPOM Aceh selaku pihak berwenang dalam

menerapkan aturan ataupun pemberian sanksi yang masih minim.99

3.4. Tinjauan Perspektif Manajemen Syari’ah terhadap Pelaksanaan

Pengawasan oleh BBPOM Aceh pada Izin Edar Produk AMDK di

Kawasan Sigli

Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh BBPOM Banda Aceh, baik

secara pre-market maupun post-market merupakan salah satu fungsional dari

kegiatan manajemen, yaitu pengendalian dan pengawasan. Dalam menjalankan

fungsionalnya sebagai lembaga pengawas, BBPOM Aceh melakukan penilaian

terhadap pemenuhan persyaratan produk AMDK dengan beberapa sikap yang

98

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK

yang Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis Industri Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus 2017. 99

Hasil Wawancara dengan Effiyanti, Kabag. Administrasi BBPOM Aceh pada

tanggal 11 Januari 2018.

Page 77: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

95

baik dari segi prosedur pelayanan, dan keamanan lingkungan unit penyelenggara

layanan maupun sarana yang digunakan.100

Bentuk pengawasan secara pre-market yang dilakukan oleh BBPOM Aceh

terhadap pelaku usaha AMDK di kawasan Sigli, bertujuan untuk mengetahui

pemenuhan persyaratan produksi air pada saat registrasi poduk terhadap

kelengkapan persyaratan yang diajukan oleh produsen. Berdasarkan data terakhir

pemeriksaan BBPOM Aceh terhadap jumlah sarana produksi AMDK di wilayah

Sigli yang sudah mendaftar sebanyak 10 perusahaan, namun hanya 9 pabrik

AMDK yang beroperasi. Diantaranya 6 yang telah memiliki izin edar produk

(MD/ML), sedangkan yang lainnya belum terdapat data pada laman registrasi

BBPOM Aceh serta label kemasan yang tidak sesuai dengan revisi rancangan

label saat registrasi, seperti tidak mencantumkan nama perusahaan, tidak

tercantum No MD, dan warna design label yang berbeda.101

Bentuk pengawasan secara post-market yang dilakukan oleh BBPOM

Aceh di kawasan Sigli berkaitan dengan pemeriksaan sarana produksi AMDK

yang memiliki No MD ataupun Non-MD. Beberapa hal penyimpangan dijumpai

pada pabrik pengolahan AMDK di wilayah Sigli, diantaranya adalah kebersihan

lantai, dinding, dan langit-langit, serta kontruksinya yang tidak sesuai dengan

persyaratan sehingga sulit dibersihkan. Sedangkan penyimpangan terhadap

kehigenisan perorangan, diantaranya yaitu tidak adanya kecakapan HACCP dari

pimpinan produksi air dalam membimbing secara jelas terhadap petunjuk

100

Berdasarkan Laporan AKhir Tahunan BBPOM Banda Aceh 2016. 101

Berdasarkan hasil wawancara dengan Taufik, salah satu Tim Pemeriksa

AMDK dari Balai Besar Pengawas Obat dan makanan Banda Aceh, Pada tanggal 11

Januari 2018.

Page 78: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

96

kehigenisan dalam berproduksi air, tidak mencuci tangan sebelum melakukan

kegiatan produksi, perilaku karyawan (makan dan minum di ruang produksi) dan

tidak memakai masker selama melakukan kegiatan produksi.102

Berdasarkan beberapa penyimpangan terhadap peredaran AMDK di

kawasan Sigli tersebut, mengakibatkan kebimbangan pada masyarakat mengenai

layak atau tidaknya mengonsumsi air kemasan. Hal ini bisa terjadi, karena

ketidaktegasan dari pihak BBPOM Banda Aceh dalam melakukan inspeksi dan

penyidikan terhadap pelaku usaha AMDK. Seperti halnya, produk AMDK dengan

merek DBQ yang beroperasi di Grong-Grong (salah satu daerah di kawasan Sigli),

tanpa nomor izin edar yang tertera pada label kemasan produk tersebut, pemilik

perusahaan berani memperdagangkan air kemasannya ke wilayah pasaran Banda

Aceh.103

Hal ini terlihat jelas, bahwa BBPOM belum sepenuhnya menjadi lembaga

pengawas yang baik sesuai dengan konteks manajemen syari’ah, yang melakukan

pekerjaan secara itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas). Pengawasan AMDK

yang dapat diterapkan menurut manajemen syari’ah terdiri atas 3 (tiga) hal:

Pengawasan internal, pengawasan yang berasal dari diri sendiri yang

seharusnya bagi pelaku usaha AMDK mengiringi sifat taqwa kepada Alah,

sehingga ia akan berhati-hati dalam bekerja, karena keyakinannya bahwa Allah

102

Ibid., 103

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa masyarakat di Sigli sebagai

konsumen AMDK, pada tanggal 25 Desember 2017.

Page 79: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

97

akan mengawasinya baik perbuatannya yang terlihat maupun tersembunyi.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Mujadalah: 7.104

Artinya: Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa

yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga

orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara)

lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula)

pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak,

melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada.

kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat

apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

segala sesuatu.

Sistem pengawasan yang diiringi dengan ketaqwaan bisa menjadi kontrol

yang efektif baik itu bagi pelaku usaha AMDK dalam menjalankan kegiatannya

sebagai produsen, ataupun pihak BBPOM sebagai lembaga pengawas AMDK.

Pengawasan Eksternal, pengawasan yang dilakukan dari luar diri sendiri

terkait tugas yang didelegasikan oleh pihak atasan.105

Dalam hal ini, pihak

BBPOM Aceh telah mengembankan amanat tugasnya sebagai unit pelaksana

teknis di lingkungan BPOM RI, harus menjalankan tugasnya dalam mengawasi

AMDK sesuai prosedur dan ketentuan perundang-undangan. Tujuan dari

104

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah Dalam Praktik,

(Jakarta: Gema Insani, 2003), hlm. 156. 105

Ibid.,

Page 80: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

98

pengawasan ekternal ini adalah untuk terciptanya pengawasan yang baik dan

terarah pada pelaku AMDK dalam memproduksi air yang nantinya dikonsumsi

oleh masyarakat.

Pengawasan terhadap Sistem, dalam mekanisme, sistem harus dibangun

dengan baik agar orang secara sadar dan sengaja bahwa jika melakukan sebuah

kesalahan, maka sama saja dengan merusak sistem tersebut. Oleh karena itu,

penting sekali untuk membenahi sistem yang tidak efektif agar lebih bersifat tegas

dalam pemberian reward dan punishment supaya tumbuhnya kesadaran dalam

bersikap.

Ketiga hal diatas, bisa menjadi kunci pengawasan efektif yang dapat

diterapkan oleh BBPOM Aceh untuk melakukan pembinaan secara konsisten dan

rutin kepada produsen AMDK di kawasan Sigli dalam memproduksi air kemasan

yang benar dan sesuai prosedural agar dikonsumsi oleh masyarakat. Di samping

itu, juga dilakukan pembinaan kepada struktural BBPOM Aceh dalam ketepatan

pemilihan orang untuk menjadi tim pengawasa yang melakukan inspeksi secara

itqan ((tepat, terarah, jelas dan tuntas). Hal ini bertujuan agar sistem peraturan

yang dibentuk oleh BBPOM Aceh dapat terlaksanakan dengan baik dan tegas

dalam menindak produsen AMDK yang melakukan penyelewengan.

Page 81: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

99

BAB EMPAT

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Adapun sistem pengawasan yang dilaksanakan oleh BBPOM Aceh

terhadap izin edar produk AMDK dilakukan secara dua tahap, yaitu

1) Pengawasan secara pre-market, yang merupakan pengawasan bersifat

preventif terhadap keamanan produk sebelum beredar di masyarakat,

dengan langkah pengawasannya berupa:

a. Verifikasi sarana dalam rangka registrasi produk

b. Validasi pemenuhan persyaratan administrasi

c. Sertifikasi sarana produksi

2) Pengawasan secara post-market yang dilakukan sebagai bentuk

evaluasi bagi pelaku usaha dalam menjalankan produksi usahanya,

melalui tahapan:

a. Pengawasan terhadap produk di peredaran

b. Melakukan KIE, penyebaran Informasi

c. Bimbingan kepada pelaku usaha

Tujuan dilakukan pengawasan secara pre-market dan post-market untuk

terciptanya keamanan produk yang beredar di pasaran dari penyimpangan

yang dilakukan pelaku usaha AMDK.

2. Pelaksanaan pengawasan oleh BBPOM Aceh terhadap izin edar produk

AMDK di Kawasan Sigli dengan melakukan survei lapangan secara

Page 82: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

100

berkala. Secara prioritas, setahun sekali menjadi agenda tahunan bagi

BBPOM Banda Aceh melakukan inspeksi dan penyidikan ke wilayah

kerjanya. Beberapa hal penyimpangan ditemukan dalam proses

pengawasan AMDK di wilayah Sigli, yaitu terdapat beberapa produk air

yang tidak memiliki No MD pada label kemasannya, dan juga

kehigienisan dalam berproduksi belum memenuhi persyaratan standar

mutu AMDK.

3. Konsep pengawasan dalam manajemen syari’ah terhadap pelaksanaan

pengawasan oleh BBPOM Aceh pada izin edar produk AMDK di kawasan

Sigli terdiri atas 2 (dua) hal:

a. Pengawasan Internal, pengawasan yang berasal dari diri sendiri yang

seharusnya bagi pelaku usaha AMDK mengiringi sifat taqwa kepada

Alah,

b. Pengawasan eksternal, pengawasan yang dilakukan di dari luar diri

sendiri terkait tugas yang didelegasikan oleh pihak atasan. Dalam hal

ini BBPOM yang menjadi pengemban amanah tugas pengawasan dari

BPOM RI.

Penerapan konsep pengawasan dalam manajemen syari’ah terhadap

kinerja BBPOM Banda Aceh, belum memenuhi kinerja optimal dari

instansi tersebut. Hal ini dikarenakan, dapat dijumpai beberapa

penyimpangan dari ketidaksesuain pelaku usaha AMDK dalam

memproduksi air kemasannya. Dan juga peredaran produk yang Non-MD

masih semarak di wilayah Sigli, walaupun pihak BBPOM sendiri telah

Page 83: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

101

melakukan inspeksi ke wilayah tersebut, namun belum secara itqan (tepat,

terarah, jelas dan tuntas).

4.2. Saran

1. Kepada pihak produsen AMDK di Sigli, diharapkan agar menciptakan

daya saing yang sehat dalam memproduksi AMDK yang memenuhi mutu

dan standar. Di samping itu, juga untuk menciptakan keamanan produk

AMDK yang yang dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini penting sekali

bagi produsen AMDK untuk mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh

BBPOM Banda Aceh, sebagaimana tertuang dalam peraturan perundang-

undangan untuk memperoleh izin edar produk dan menjaga kehigienisan

saat berproduksi.

2. Kepada pihak BBPOM Banda Aceh, untuk lebih konsisten dalam

mengawasi produsen AMDK sehingga produsen yang masih mengedarkan

produknya tanpa MD bisa mendapatkan ketegasan sanksi dari pihak

BBPOM.

Page 84: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

102

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

A.m. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan

Mahasiswa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di banda Aceh, Rencana Strategis

Tahun 2015-2019, Jl. Tgk. Daud Bereueh No. 110 Banda Aceh.

Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Karya Agung, 2005.

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktik,

Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang

Kompetitif, Yogyakarta: Gadjha Mada University Press, 2003.

Hasil survei di kawasan Sigli pada tanggal 24 Desember 2017 dan melalui Cek

BPOM (online), diakses pada web cekbpom.pom.go.id.

Hasyim, Manajemen Syari’ah, Jakarta: Univerista Mercu Buana, 2011.

Imam Bawani, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, Sidoarjo: Khazanah Ilmu

Sidoarjo, 2016.

Intruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 1991 tentang Peningkatan Pembinaan dan

Pengawasan Produksi dan Peredaran Makanan Olahan.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor:

167/MPP/Kep/5/1997 Tentang Persyaratan Teknis-Industri dan

Perdagangan Air Minum Dalam Kemasan, Pasal 7 tentang Mutu.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor:

705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum

Dalam Kemasan dan Perdagangan

Lampiran Surat Tugas Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di banda

Aceh Tentang Hasil Pemeriksaan Sarana AMDK untuk Wilayah Aceh.

Page 85: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

103

Laporan Tahunan Balai BPOM di Banda Aceh Tahun 2016.

Marzuki Abubakar, Metodologi Penelitian (Sistematika Proposal), Banda Aceh:

2013.

M. Karebet Widjajakusuma dan M. Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen

Syari’at, Jakarta: Khairul Bayan Press, 2003.

Mohammad Haris, “Tinjauan Manajemen Syari’ah Terhadap Pengawasan Dinas

Kesehatan Pidie Atas Standar Kelayakan Air pada Depot Air Minum”

(Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, UIN

Ar-Raniry, 2015.

Muhibuddin, Peranan Badan POM Aceh dalam Mendukung Produk AMDK yang

Sehat dan Aman bagi Masyarakat, Disampaikan pada bimbingan teknis

Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banda Aceh, 10 Agustus

2017.

Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Mustofa, Pendaftaran Pangan Olahan: Sosialisasi, Bimbingan Teknis, dan

Pelayanan Prima, Seminar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan

Banda Aceh, 2 November 2017.

Nurjannah, Pengawasan Terhadap Produk Sertifikasi SNI Air Minum Dalam

Kemasan Menurut Tnjauan Manajemen Syari’ah. Studi Kasus: Balai Riset

dan Standardisasi Industri Aceh, (Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas

Syari’ah dan Ekonomi Islam, Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah, 2014.

Nurlaila, , Peran LSPRO BARISTAND Aceh dalam Mendukung Penerapan SNI

wajib AMDK, Seminar dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda

Aceh Kementriaan Perindustrian RI Badan Penelitian dan Pengembangan

Industri, Sulthan Hotel Banda Aceh, Kamis 10 Agustus 2017.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor

14 Tahun 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pasal 3.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Pendaftaran Pangan Olahan, Bab VII Izin Edar Pangan Olahan,

Pasal 71-75.

Page 86: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

104

Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 49/M-IND/PER/3/2012 Tentang

Perberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) secara wajib, Pasal 8 tentang Pengawasan Produk

AMDK.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Pendaftaran Pangan Olahan, Bab XIII tentang Sanksi

Administratif, Pasal 83.

Petunjuk Penilaian Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) oleh Balai Besar

Pengawas Obat dan makanan di Banda Aceh, POM.03.SOP.01.IK.07.

(81)/F.17.

Purwiyatno Hariyadi dan Nuri Andarwulan, Pengawasan Pangan Menurut UU

No. 18 tahun 2013: Pengembangan dan Pembinaan Profesi Pengawas

Pangan, Disampaikan dalam seminar Pelatihan Nasional Food Inspector

Tingkat Muda Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan BPOM

RI, pada tanggal 3-7 Oktober 2016.

Siti Masyitah, Sistem Pengawasan BPOM Terhadap Peredaran Obat Tradisional

Ditinjau Menurut Manajemen Syari’ah: Studi Kasus pada Penjual Obat

Tradisional di Kota Banda Aceh. (Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas

Syari’ah dan HUkum, Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2011.

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Syamsualiani, Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Banda Aceh. (wawancara dengan Kepala Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh), pada tanggal 15 Januari

2018.

Page 87: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

105

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Marzuki. Metodologi Penelitian (Sistematika Proposal). Banda

Aceh. 2013.

Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khattab.

Jakarta: Khalifa Pustaka AL-Kautsar Grup. 2006.

An-Nabahan, M. Faruq. Sistem Ekonomi Islam: Pilihan Setelah Kegagalan

Sistem Kapitalis dan Sosialis. Yogyakarta: UII Press. 2002.

Anita, Renny. Mekanisme Pasar dan Harga Pasar: Studi Pemikiran Ibnu

Taimiyah (Skripsi). Banjarmasin: IAIN Antasari. 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2006.

Bawani, Imam. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Sidoarjo:

Khazanah Ilmu Sidoarjo. 2016.

Budiono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.

2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2008.

Page 88: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

106

Fitri, Ahmad. Studi Analisa Peran Lembaga Hisbah pada Masa

Pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab. Semarang: IAIN

Walisongo. 2009/2010.

Hidayah, Novita Sa’adatul. Persaingan Bisnis Pedagang Pasar Ganefo

Mranggen Demak dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam (Skripsi).

Semarang: UIN Walisongo. 2015.

Kansil, C.S.T. dan Cristine S.T. Kansil. Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum

Dagang Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. 2006.

Karim, Adiwarman Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Ed. 3. Cet.

6. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Kbbi.web.id. Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online. Diakses

melalui situs : http://kbbi.web.id/distorsi, pada tanggal 28

November 2016.

Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: PT itra

Aditya Bakti. 2011.

. Hukum Perusahaan Indonesia. Cet. III. Bandung:

PT Citra Aditya Bakti. 2006.

Nasution, Mustafa Edwin., et al. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam.

Jakarta: Kencana 2010.

Page 89: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

107

Nurhayati, Tri Kurnia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Eska

Media.

Nurjannah. Pengawasan terhadap Produk Sertifikasi SNI Air Minum

Dalam Kemasan Menurut Tinjauan Manajemen Syari’ah: Studi

Kasus Balai Riset dan Standardisasi Industri Aceh (Skripsi).

Banda Aceh: UIN Arraniry. 2014.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam. Ekonomi Islam. Ed.

1. Cet. 6. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Ed. 3. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada. 2013.

Suryabrata, Sumardi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.

Widjajakusuma, M. Karebet dan M. Ismail Yusanto. Pengantar

Manajemen Syari’at. Jakarta: Khairul Bayan Press. 2003.

Page 90: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

108

Page 91: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

109

Page 92: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

110

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Jannatun Makwa

Tempat/Tanggal Lahir : Pante Aree, 11 November 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan/Suku : Indonesia/Aceh

Status : Belum Kawin

Alamat Rumah : Lamceu, Kec. Kuta Baro, Aceh Besar.

Data Orang Tua

Nama Ayah : H. M. Hasan

Nama Ibu : Hj. Nurma

Pekerjaan Ayah : Wirausaha

Pekerjaan Ibu : IRT

Alamat Rumah : Jl. Mawar, Perumnas Lhokkeutapang, Kec. Pidie.

Riwayat Hidup

SD : SDN 03 Peukan Pidie, berijazah Tahun 2006

SLTP : MTsS Jeumala Amal, berijazah Tahun 2009

SMA : MAS Jeumala Amal, berijazah Tahun 2012

Universitas : Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Ar-Raniry 2013-2018

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, 22 Januari 2018

Jannatun Makwa

Page 93: PENGAWASAN TERHADAP IZIN EDAR PRODUK AIR MINUM … Makwa.pdfSelanjutnya, ucapan terimakasih penulis kepada Dr. Kamaruzzaman Bustamam, MA sebagai Penasehat Akademik, kepada Bapak Dekan

111