12
PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR KOLAM CIPARANJE Tim MSP HIMIKAN UNPAD ABSTRAK Ciparanje merupakan salah satu daerah di Jatinangor yang digunakan FPIK Unpad untuk membudidaya ikan. Ciparanje berada pada ketinggian sekitar 700 m dpl, dengan jenis tanah Inceptisol, dengan pH 6,22 serta tipe iklim C (klasifikasi menurut Schmidt dan Fergusson, 1951). Ciparanje menjadi darerah tangkapan air yang sangat penting untuk kawasan jatinangor. Pada pengukuran kualitas air yang dilakukan di Ciparanje data yang pergunakan adalah data primer yakni, data hasil pengukuran parameter kualitas air yang diukur secara in situ (suhu, pH, oksigen terlarut, kecerahan dan Amoniak). Beberapa data yang diperoleh dari hasil pengukuran yaitu suhu perairan berkisar 25 o C, kecerahan 38 hingga 45 cm. dan parameter kimia untuk oksigen terlarut 6.4 hingga 7.9, derajat keasaman atau pH sekitar 5.72 hingga 6.69, dan kadar amoniak 0.00 mg/l hingga 0.02 mg/l. Kata kunci: Ciparanje, Kualitas air, Suhu, Oksigen terlarut, Amoniak 1. PENDAHULUAN Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai yang berfungsi sebagai wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam landskap bumi. Oleh karena itu kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai (PP 38 Tahun 2011 tentang Sungai). Perubahan pola pemanfaatan lahan menjadi lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta meningkatnya aktivitas industri akan memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai. Perubahan pola pemanfaatan lahan berarti telah terjadi perubahan jumlah dan jenis vegetasi penutup tanah (Asdak, 2010). Selain itu, berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,

PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

  • Upload
    ngominh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR

KOLAM CIPARANJE

Tim MSP HIMIKAN UNPAD

ABSTRAK

Ciparanje merupakan salah satu daerah di Jatinangor yang digunakan FPIK

Unpad untuk membudidaya ikan. Ciparanje berada pada ketinggian sekitar 700 m dpl,

dengan jenis tanah Inceptisol, dengan pH 6,22 serta tipe iklim C (klasifikasi menurut

Schmidt dan Fergusson, 1951). Ciparanje menjadi darerah tangkapan air yang sangat

penting untuk kawasan jatinangor. Pada pengukuran kualitas air yang dilakukan di

Ciparanje data yang pergunakan adalah data primer yakni, data hasil pengukuran

parameter kualitas air yang diukur secara in situ (suhu, pH, oksigen terlarut,

kecerahan dan Amoniak). Beberapa data yang diperoleh dari hasil pengukuran yaitu

suhu perairan berkisar 25oC, kecerahan 38 hingga 45 cm. dan parameter kimia untuk

oksigen terlarut 6.4 hingga 7.9, derajat keasaman atau pH sekitar 5.72 hingga 6.69,

dan kadar amoniak 0.00 mg/l hingga 0.02 mg/l.

Kata kunci: Ciparanje, Kualitas air, Suhu, Oksigen terlarut, Amoniak

1. PENDAHULUAN

Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai yang berfungsi sebagai

wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam landskap bumi. Oleh

karena itu kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai

(PP 38 Tahun 2011 tentang Sungai). Perubahan pola pemanfaatan lahan menjadi

lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta meningkatnya aktivitas industri akan

memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai.

Perubahan pola pemanfaatan lahan berarti telah terjadi perubahan jumlah dan jenis

vegetasi penutup tanah (Asdak, 2010). Selain itu, berbagai aktivitas manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,

Page 2: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan

kualitas air sungai (Suriawiria, 2003). Hal ini tidak terlepas dari salah satu fungsi

sungai sebagai tempat penampungan air yang berasal dari daerah di sekitarnya.

Ciparanje merupakan salah satu daerah di Jatinangor yang digunakan FPIK

Unpad untuk membudidaya ikan. Ciparanje berada pada ketinggian sekitar 700 m dpl,

dengan jenis tanah Inceptisol, dengan pH 6,22 serta tipe iklim C (klasifikasi menurut

Schmidt dan Fergusson, 1951). Ciparanje menjadi darerah tangkapan air yang sangat

penting untuk kawasan jatinangor. Daerah ini tidak hanya digunakan sebagai tempat

budidaya, tetapi juga aliran air dari ciparanje dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

kegiatan pertanian. Akibat dari proses budidaya dan pertanian di Ciparanje

mengakibatkan terjadinya degradasi pada perairan. Juga belom banyak informasi

yang diketahui oleh masyarakat luas sejauh mana keadaan degradasi perairan yang

terjadi dikawasan Ciparanje.

Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui data-data primer parameter kualitas

perairan di kolam Ciparanje dan badan air di sekitarnya, meliputi data suhu, pH,

oksigen terlarut, kecerahan dan Amoniak yang diukur secara In situ. Serta

mengetahui bagaimana aktivitas masyarakat, pertanian dan budidaya yang dapat

menyebabkan penurunan kualitas air di badan air yg ada disekitar Ciparanje.

2. METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari minggu tanggal 26 april 2015, pengukuran

kualitas air secara langsung (In Situ) di beberapa tempat yang mewakili daerah kolam

dan badan air tersebut.

Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa stasiun di daerah kolam,

Sumber air dan aliran bawah kolam Ciparanje. Pada daerah kolam Stasiun I

merupakan sumber aliran masuk(Inlet) stasiun II dan IV mencangkup perairan kolam

Page 3: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

dan stasiun III mencangkup sumber keluar air(outlet).Sedangkan pada aliran bawah

kolam ciparanje mencangkup 3 stasiun yaitu aliran bawah I,II, dan III. Pengukuran

sampel air hanya menggunakan satu kali ulangan secara langsung (In Situ). Sampel

yang di analisis mencangkup DO, PH, suhu, Kecerahan dan Ammoniak (NH4).

Parameter Yang Diukur Secara Langsung

Pengukuran Ph dan DO Meter

Cara kerja:

Tekan tombol ON kemudian tekan MODE pada tombol dan pilih PH atau DO

Kalibrasikan dengan menekan tombol A dan B bersamaan sampai tulisan

kalibarasi hilang (Bila Mode DO sebelumnya pindahkan terlebih dahulu ke

gram/l kemudian kembalikan ke mg/l)

Celupkan DO/ph meter kedalam air

Tunggu hingga data pada layar stabil

Catat hasil data yang telah didapat.

Pengukuran kecerahan

Cara kerja :

Menggunakan alat secchi disk.

Secchi disk dimasukan perlahan – lahan ke dalam air.

Pertahankan posisi lurus ke dalam perairan sampai bulatan putih hitam

berwarna hitam semua atau putih semua.Warna hitam yang mewakili warna

gelap dan putih mewakili warna cerah.

Pengukuran Suhu

Cara Kerja:

Menggunakan alat Thermometer.

Termometer di dimasukan kedalam air.

Lihat pada garis yang menunjukan data.

Page 4: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

Pengukuran Amoniak(NH4)

Cara kerja:

Masukan air sampel kedalam botol sampel sebanyak 5 ml.

Kemudian tetes kan amoniak kit 1 sebanyak 6 tetes dan tunggu 5 menit.

Lakukan hal yang sama terhadap amoniak kit 2 dan 3.

Kemudaian amati warna yang dihasilkan .

Analisis Sampel

Pengukuran parameter kualitas air pada penelitian ini dilakukan dalam satu metode

yaitu, pengukuran secara langsung (in situ). Dimana pengukuran secara langsung (in

situ) meliputi : Suhu, Kecerahan, derajat keasaman (pH) Oksigen terlarut (DO), dan

Amoniak (NH4).

Berdasarkan panduan pengujian kualitas air sumber dan limbah cair, (Standart

Nasional Indonesia 1994 dalam Khartiono, 2008) kegiatan pengujian meliputi :

1. Pemeriksaan unsur–unsur yang dapat merubah dengan cepat, dilakukan

langsung di lapangan setelah pengambilan contoh.

2. Untuk pemeriksaan sampel air, sebelum dibawa ke laboratorium, botol ditutup

dengan rapat dan dimasukan ke dalam kantong plastik kemudian di simpan ke

dalam Cool box.

3. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku catatan khusus yang meliputi

nama sumber air, tanggal pengambilan contoh dan nama pemeriksa.

Analisis Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer yakni, data hasil

pengukuran parameter kualitas air yang diukur secara in situ (suhu, pH, oksigen

terlarut, kecerahan dan Amoniak).

Page 5: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan hasil pengukuran di lapangan menurut standar baku mutu PP

No.82 Tahun 2001 (kelas II), tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian

Pencemaran Air.

Tabel 1. Data Pengukuran Kualitas Air Kolam Di Ciparanje

Parameter Stasiun 1 ( Inlet) Stasiun 2 Stasiun 3 (outlet)

Stasiun 4

Do 7,2 7,3 6,4 7,6

pH 6,46 6,60 6,37 6,57

Suhu 25 oc 25 oc 25 oc 25 oc

Kecerahan 43 cm 38 cm 45 cm 44 cm

Amoniak 0.00mg/l 0.02mg/l 0.00mg/l 0.02mg/l

Tabel 2. Data Pengukuran Kualitas Air Sumber Air

Parameter Sumber Air

Do 7.9

pH 5,72

Suhu 27oc

Amoniak 0.00mg/l

Tabel 3. Data Pengukuran Kualitas Air Aliran Air Dibawah Ciparanje

Parameter Satasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

Do 7.9 7,7 7.3

pH 6,63 6,66 6,69

Suhu 26,5 27 27

Amoniak 0.00mg/l 0.00mg/l 0.00mg/l

Suhu

Secara umum diketahui suhu yang diperoleh pada hasil pengamatan terhadap

4 stasiun yang berada di daerah kolam secara keseluruhan suhu 25o C. Tinggi

rendahnya suhu suatu perairan sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain

ketinggian suatu daerah, curah hujan yang tinggi, dan intensitas cahaya matahari yang

menembus suatu perairan.

Page 6: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

Menurut Anonimous (2001), air yang dangkal dan memiliki daya tembus cahaya

matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu perairan. Dengan demikian berarti

suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas air.

Pada dasarnya suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan

ikan. Menurut Kordi dan Tancung (2005), suhu mempengaruhi aktivitas metabolieme

organisme, oleh karena itu penyebaran organisme di perairan tawar dibatasi oleh suhu

perairan tersebut. Memperhatikan suhu yang diperoleh pada empat stasiun

pengamatan pada kolam di ciparanje seperti sangat baik untuk menunjang usaha

budidaya perikanan air tawar. Hal ini selaras dengan pernyataan dalam Kordi (2010),

bahwa suhu yang cocok untuk kegiatan budidaya biota air antara 23 hingga 32oC.

Pada sumber air suhu sekitar 27 oC serta pada aliran bawah ciparanje secara umum

berkisar 27oC.

Kecerahan

Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan diketahui bahwa keberadaan nilai

kecerahan air kolam ciparanje cukup bervariasi yaitu sekitar 38 hingga 45 cm pada

kedalaman 2 m. Jelasnya mengenai hasil pengukuran kecerahan pada stasiun

pengamatan I, II ,III dan IV dapat memperhatikan nilai kecerahan dari hasil

pengamatan di kolam ciparanje untuk empat stasiun pengamatan yang berbeda

diperoleh nilai terendah sekitar 38 cm dan terjauh sekitar 45 cm.

Oksigen terlarut (DO)

Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan diketahui bahwa keberadaan nilai

oksigen terlarut pada air kolam ciparanje cukup bervariasi yaitu sekitar 6.4 hingga 7.6

sedangkan pada sumber air 7.9 dan aliran bawah ciparanje secara umum berkisar 7.3

sampai 7.9. Jelasnya mengenai hasil pengukuran oksigen terlarut di kolam ciparanje

stasiun pada pengamatan I, II, III dan IV dapat memperhatikan nilai oksigen terlarut

yang rendah secara keseluruhan berkisar 6.4 sedangkan yang tertinggi 7.9. Tinggi

Page 7: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

rendahnya nilai oksigen terlarut erat hubungannya dengan pergerakan air pada suatu

perairan. Oksigen terlarut dalam suatu perairan merupakan faktor pembatas bagi

organisme akuatik dalam melakukan aktifitas. Oleh karena itu ketersediaan oksigen

bagi biota air menentukan lingkaran aktifitasnya, konversi pakan, demikian juga laju

pertumbuhan bergantung pada oksigen. Kekurangan oksigen dalam air dapat

menggangu kehidupan biota air, termasuk kepesatan pertumbuhannya. Konsentrasi

oksigen yang baik dalam usaha budidaya perairan adalah antara 5 – 7 ppm (Kordi dan

Tancung, 2005). Keberadaan nilai oksigen terlarut pada empat stasiun pengamatan di

kolam ciparanje memberikan gambaran bahwa keadaan ini berada pada batas range

konsentrasi yang baik. Dengan kata lain usaha budidaya ikan dapat dilakukan karena

ditunjang oleh nilai oksigen terlarut suatu perairan.

Derajat Keasaman (pH)

Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan diketahui bahwa keberadaan derajat

keasaman pada air kolam ciparanje dan sekitarnya secara umum cukup bervariasi

yaitu sekitar 5.72 hingga 6.69. Jelasnya mengenai hasil pengukuran oksigen terlarut

pada stasiun pengamatan I, II,III dan IV beserta sumber air dan aliran bawah

ciparanje dapat memperhatikan nilai derajat keasaman dari hasil pengamatan di

kolam ciparanje untuk empat stasiun pengamatan yang berbeda diperoleh nilai

terendah sekitar 5.72 dan tertinggi sekitar 6.69. Menurut Kordi dan Tancung (2005),

perairan dengan usaha budidaya yang telah lama dioperasikan cenderung memiliki

pH yang alkalis yaitu pH yang tinggi. Rendahnya pH suatu perairan disebabkan

karena kandungan asam sulfat yang terkandung pada perairan cukup tinggi.

Sebaliknya untuk tingginya pH suatu perairan dapat disebabkan oleh tingginya kapur

yang masuk ke perairan tersebut. Menurut Anonimous (2010), pH yang rendah

mengidikasikan bahwa keadaan perairan yang asam sedangkan pH yang tinggi

mengidikasikan keadaan perairan yang basa. Nilai pH pada banyak perairan alami

berkisar 4 sampai 9. Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion

Page 8: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen

(dalam mol per liter) pada suhu tertentu.

Amoniak(NH4)

Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan diketahui bahwa keberadaan

Amoniak pada air kolam ciparanje dan sekitarnya secara umum cukup bervariasi

yaitu sekitar 0.00 mg/l hingga 0.02 mg/l. Jelasnya mengenai hasil pengukuran

oksigen terlarut pada stasiun pengamatan I, II,III dan IV beserta sumber air dan aliran

bawah ciparanje dapat memperhatikan nilai derajat keasaman dari hasil pengamatan

di kolam ciparanje untuk empat stasiun pengamatan yang berbeda diperoleh nilai

terendah sekitar 0.00 mg/l dan tertinggi sekitar 0.02 mg/l. Menurut Jenie dan Rahayu

(1993) dalam Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air

akan menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas

amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan

bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi hanya

dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu, pada saat

kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang relatif kecil

sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman (Welch, 1952

dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1

mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada perairan tawar sebaiknya

tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mg/liter, perairan

bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan. Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan

indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik,

industri, dan limpasan pupuk pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat

ditemukan pada dasar danau yang mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic

(Effendi, 2003).

Page 9: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

KESIMPULAN

1. Parameter fisik yaitu suhu perairan berkisar 25oC, kecerahan 38 hingga 45

cm. dan parameter kimia untuk oksigen terlarut 6.4 hingga 7.9, derajat

keasaman atau pH sekitar 5.72 hingga 6.69, dan kadar amoniak 0.00 mg/l

hingga 0.02 mg/l.

2. Secara umum keberadaan kualitas fisik air disekitar Ciparanje, seperti: suhu

dan kecerahan maupun kualitas kimianya (oksigen terlarut, derajat keasaman,

dan amoniak) masih berada pada kondisi yang relatif baik. Dimana hal

tersebut menggambarkan bahwa aktivitas masyarakat, pertanian dan budidaya

tidak begitu mempengaruhi kualitas air disekitar Ciparanje. Sehingga perairan

disekitar Ciparanje masih dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari

manusia lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Presiden Republik Indonesia.

Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sunga. Gadjah Mada

University Press.Yogyakarta.

Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air, edisi ke 5, Kanisius, Yogyakarta, 51-53

Khartiono, L. D. 2008. Analisis Parameter Kualitas Air dan Faktor Penunjang

Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma Cottoni di Perairan Teluk Mansamat

Kec. Liang, Kab.Banggai Kepulaua, Pulau Peling. Skiripsi FPIK UNSRAT.

Manado.

Kordi MG, Tancung AB. 2005. Pengelolaan Kualitas air. Penerbit Rineka Cipta.

Jakarta. 208 hal.

Page 10: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

Kordi MG. 2010. Budi daya Ikan Bandeng Untuk Umpan. Penerbit Akademia,

Jakarta 2010. Hal 111.

Marlina, N. dan A. Surayah. 2004. Komposisi Kimia Beberapa Bahan Limbah

Pertanian dan Industri Pengolahan Hasil Pertanian. Prosiding Temu Teknis

Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.

Schmidt, F. H., and Ferguson. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Periods

Rations for Indonesia With Western Guinea. Jawatan Meteorologi dan

Geofisika. Jakarta.

Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit

Alumni. Bandung.

Welch, P.S. 1952. Limnological Methods. New York: Mc. Graw Hill Book Company

Inc.

Evaluasi Ekpedisi pengecekan kualitas air bahwa:

1. Data yang digunakan masih kurang akurat karena ada ketidak cocokan data

secara ilmiah (contoh: DO ada yang lebih dari 8).

2. Perlu dilakukan penambahan pengecekan kualitas air meliputi fosfat dan

nitrit.

3. Lebih terampil dalam pengecekan sampel air (briefing sebelum ke lokasi

perairan).

Page 11: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui

LAMPIRAN

Dokumentasi Pengecekan kualitas air disekitar perairan Ciparanje ( Kolam dan Sungai)

Perairan Tergenang (Kolam) Perairan Mengalir (Sungai)

Page 12: PENGECEKAN KUALITAS AIR PADA ALIRAN SEKITAR …himikan.fpik.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/PENGECEKAN... · Akibat dari proses budidaya dan pertanian di ... Secara umum diketahui