14
PENGELOLAAN PENGELOLAAN KELAS : KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2) (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2) Akhmad Sudrajat, M.Pd.

PENGELOLAAN KELAS :

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGELOLAAN KELAS :. (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2). Akhmad Sudrajat, M.Pd. Pengertian. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN KELAS :

PENGELOLAAN PENGELOLAAN KELAS :KELAS :

(Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)(Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)

Akhmad Sudrajat, M.Pd.

Page 2: PENGELOLAAN KELAS :

PengertianPengertian

Kegiatan untuk menciptakan dan Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan belajar (pembinaan rapportrapport, , penghentian perilaku siswa yang penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetepan secara tepat waktu, penetepan norma kelompok yang norma kelompok yang produktif), didalamnya produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas. (siswa) dan fasilitas.

Page 3: PENGELOLAAN KELAS :

Dua Macam Masalah Pengelolaan KelasDua Macam Masalah Pengelolaan Kelas

Masalah KelompokMasalah Kelompok

Masalah Individual Masalah Individual

Page 4: PENGELOLAAN KELAS :

Masalah Masalah Individual Individual

a.a. Attention Getting BehaviorsAttention Getting Behaviors

b.b. Power Seeking BehaviorsPower Seeking Behaviors

c.c. Revenge Seeking BehaviorsRevenge Seeking Behaviors

d.d. Peragaan Ketidakmampuan Peragaan Ketidakmampuan

Page 5: PENGELOLAAN KELAS :

Masalah Masalah KelompokKelompok

Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.

Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.yang telah disepakati sebelumnya.

Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.seorang anggotanya.

““Membombong” anggota kelas yang justru Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.melanggar norma kelompok.

Kelompok cenderung mudah dialihkan Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.

Semangat kerja rendah atau semacam aksi Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair. yang diberikan kurang fair.

Kelas kurang mampu menyesuakan diri Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru. dengan keadaan baru.

Page 6: PENGELOLAAN KELAS :

PENDEKATAN PENGELOLAAN KELASPENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS

1.1. Behavior-Modification ApproachBehavior-Modification Approach

2.2. Socio-Emotional Climate ApproachSocio-Emotional Climate Approach

3.3. Group Process ApproachGroup Process Approach

Page 7: PENGELOLAAN KELAS :

Behavior-Modification Behavior-Modification ApproachApproach

bahwa perilaku bahwa perilaku “baik” dan “baik” dan “buruk” individu “buruk” individu merupakan hasil merupakan hasil belajar.belajar.

Asumsi :Asumsi :

Positive Reinforcement Positive Reinforcement (untuk membina perilaku (untuk membina perilaku positif)positif)

Negative Reinforcement Negative Reinforcement (untuk mengurangi (untuk mengurangi perilaku negatif)perilaku negatif)

Teknik : Teknik :

Page 8: PENGELOLAAN KELAS :

Socio-Emotional Climate ApproachSocio-Emotional Climate Approach

bahwa proses belajar mengajar yang bahwa proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara siswa - interpersonal yang baik antara siswa - guru dan atau siswa – siswa dan guru guru dan atau siswa – siswa dan guru menduduki posisi penting bagi menduduki posisi penting bagi terbentuknya iklim, sosio-emosional terbentuknya iklim, sosio-emosional yang baik.yang baik.

Asumsi :Asumsi :

Page 9: PENGELOLAAN KELAS :

TeknikTeknik

Carl A. Rogers :Carl A. Rogers : Sikap tulus dari Guru (realness, Sikap tulus dari Guru (realness,

genuiness, congruence)genuiness, congruence) Menerima dan menghargai Menerima dan menghargai

siswa sebagai manusia siswa sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, (acceptance, prizing, caring, trust)trust)

Mengerti dari sudut pandangan Mengerti dari sudut pandangan siswa sendiri (Emphatic siswa sendiri (Emphatic understanding)understanding)

Page 10: PENGELOLAAN KELAS :

TeknikTeknik

Haim C. Ginnot :Haim C. Ginnot : Dalam memecahkan masalah, Dalam memecahkan masalah,

guru berusaha membicarakan guru berusaha membicarakan situasi, bukan pribadi pelaku situasi, bukan pribadi pelaku pelanggaran.pelanggaran.

Mendeskripsikan apa yang ia Mendeskripsikan apa yang ia lihat dan rasakan; dan lihat dan rasakan; dan mendeskripsikan apa yang perlu mendeskripsikan apa yang perlu dilakukan sebagai alternatif dilakukan sebagai alternatif penyelesaian.penyelesaian.

Page 11: PENGELOLAAN KELAS :

TeknikTeknik

William Glasser :William Glasser : Guru membantu mengarahkan siswa Guru membantu mengarahkan siswa

untuk mendeskripsikan masalah yang untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi, menganalisis dan menilai dihadapi, menganalisis dan menilai masalah, menyusun rencana masalah, menyusun rencana pemecahannya, mengarahkan siswa pemecahannya, mengarahkan siswa agar committed terhadap rencana agar committed terhadap rencana yang telah dibuat, memupuk yang telah dibuat, memupuk keberanian menanggung akibat keberanian menanggung akibat “kurang menyenangkan”, serta “kurang menyenangkan”, serta membantu siswa membuat rencana membantu siswa membuat rencana penyelesaian baru yang lebih baik.penyelesaian baru yang lebih baik.

Page 12: PENGELOLAAN KELAS :

TeknikTeknik

Rudolf Draikurs :Rudolf Draikurs : Democratic Classroom Process, Democratic Classroom Process,

melalui pemberian kesempatan melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk dapat memikul kepada siswa untuk dapat memikul tanggung jawab, memperlakukan tanggung jawab, memperlakukan siswa sebagai manusia yang dapat siswa sebagai manusia yang dapat secara bijak mengambil keputusan secara bijak mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya, dan dengan segala konsekuensinya, dan memberi kesempatan kepada siswa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati tata aturan untuk menghayati tata aturan masyarakat.masyarakat.

Page 13: PENGELOLAAN KELAS :

Group Process ApproachGroup Process Approach

Asumsi :Asumsi :

pengalaman belajar pengalaman belajar berlangsung dalam berlangsung dalam konteks kelompok sosial konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah dan tugas guru adalah membina dan membina dan memelihara kelompok memelihara kelompok yang produktif dan yang produktif dan kohesif.kohesif.

Page 14: PENGELOLAAN KELAS :

Richard A. Schmuck & Patricia A. Richard A. Schmuck & Patricia A. SchmuckSchmuck

Mutual ExpectationsMutual Expectations LeadershipLeadership Attraction (pola persahabatan)Attraction (pola persahabatan) NormNorm CommunicationCommunication CohesivenessCohesiveness

TeknikTeknik