17
PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA NEGERI 1 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh : DIDIK DEWANTI NIM : Q 100100167 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

  • Upload
    hahanh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

DI SMA NEGERI 1 SUKODONO

KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan

Oleh :

DIDIK DEWANTI

NIM : Q 100100167

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen
Page 3: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

1

PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA NEGERI 1 SUKODONO

KABUPATEN SRAGEN

Oleh: Didik Dewanti1 , Abdul Ngalim2, Samino3

Mahasiswa UMS Surakarta1, Staf Pengajar UMS Surakarta 2, Staf Pengajar UMS Surakarta 3

ABSTRACT

Didik Dewanti. Q. 100 100 167. Management of Teacher Professional Competence in SMA Negeri 1 Sukodono Sragen. Thesis. Education Management. Graduate Program. Muhammadiyah University of Surakarta. 2012.

The purpose of this study, there are two objectives (1) Describe the characteristics of teacher professional competency development program conducted by the school in SMA Negeri 1 Sukodono Sragen. (2) Describe the characteristics of teachers in professional development activities of teachers at SMAN 1 Sukodono Sragen.

This type of research is a qualitative research design with ethnographic research. Investigator shot in SMA Negeri 1 Sukodono Sragen. Techniques of data collection is done by observation, in-depth interviews, and observation. Analysis of data using the method of ethnographic analysis.

The results of this study were (1) Teacher professional development activities carried out internally in the form of workshops conducted continuously and sustainably. Teacher professional development programs are implemented in an activity teachers in developing curriculum and syllabus to RPP and other learning tools, and done every year continuously. In improving teachers' understanding of the principals of the standard material sent some teachers to attend training facilitated by the government, and impose deservikasi program is the use of methods and media of different learning during classroom teaching. (2) Teachers in professional development activities in SMA Negeri 1 Sukodono Sragen, is still limited to the increase in the basic skills of teaching and curriculum development. To develop professional teachers, all active teachers to follow district MGMP subjects in accordance with the schedule set, and reported results MGMP to principals, teachers in the implementation of learning attempt to do modivikasi the standard material and using a variety of learning methods, with remained concerned with student activity in learning.

Keywords : program, efforts, activities of teachers Pendahuluan

Pengembangan profesionalisme guru harus mempersyaratkan hidup dan

berperanannya organisasi profesi guru tenaga kependidikan lainnya yang mampu

menjadi tempat terjadinya penyebarluasan dan pertukaran ide diantara anggota

Page 4: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

2

dalam menjaga kode etik dan pengembangan profesi masing-masing. Orientasi

mutu, profesionalisme dan menjunjung tinggi profesi harus mampu menjadi etos

kerja guru. Untuk itu maka, kode etik profesi guru harus pula ditegakkan oleh

anggotanya dan organisasi profesi guru harus pula dikembangkan kearah

memiliki otoritas yang tinggi agar dapat mengawal profesi guru tersebut (Karsidi,

2006: 5).

Beberapa faktor pendukung dalam mengimplementasikan sepuluh

kompetensi profesional, sebagai berikut: (1) Kualitas dan mutu Sumber Daya

Manusia yang baik; kaitannya dengan guru, (2) Semangat dan antusiasme untuk

melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinggi, (3) Sarana dan

prasarana yang cukup memadai. Namun disamping faktor pendukung tersebut

ada hambatan yang dirasakan oleh guru-guru, yakni: keterbatasan dana baik dari

pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

Agama, serta keterbatasan laboran, pustakawan, dan ketenagaan di TU MAN

Malang 1. Adapun upaya yang dilakukan oleh pihak MAN Malang 1, dalam

meningkatkan kualitas profesionalisme guru kaitannya dengan kompetensi

profesional sebagai berikut: (1) Program Penyetaraan Ijazah, yang didanai oleh

pihak DMAP (Development of Madrasah Aliyah Project), (2) Mengikuti berbagai

pelatihan, seminar dan workshop kaitannya dalam peningkatan kualitas

profesionalisme guru, (3) Adanya sistem kontrol dan penilaian yang baik dari

kepala madrasah, serta (4) Kualitas pendidikan yang cukup tinggi (mulai jenjang

S1, S2, hingga jenjang S3).

SMA Negeri 1 Sukodono Sragen, merupakan salah satu SMA yang telah

menerapkan pembelajaran dengan teknologi baru, sehingga mutlak diperlukan

guru yang benar-benar memiliki pengetahuan perkembangan teknologi dan

penguasaan terhadap materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Namun

demikian, diantara guru yang ada ternyata masih ada beberapa guru yang belum

memiliki kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk itu dalam penelitian ini

Page 5: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

3

akan dikaji pengelolaan Kompetensi Profesional Guru di SMA Negeri 1 Sukodono

Kabupaten Sragen.

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka fokus

penelitian ini adalah Bagaimana ciri ciri pengelolaan kompetensi profesional guru

di SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen? Fokus penelitian ini dibagi dalam

tiga subfokus meliputi: (1) Bagaimana Ciri-ciri program pengembangan

kompetensi profesional guru yang dilakukan oleh sekolah di SMA Negeri 1

Sukodono Sragen? (2) Bagaimana Cri-ciri upaya kepala sekolah dalam

pengembangan profesional guru di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen?(3)

Bagaimana Ciri-ciri kegiatan guru dalam pengembangan profesional guru di SMA

Negeri 1 Sukodono Sragen?

Downey (2006). Hasil penelitian ini membahas tentang kompetensi global

yang dimiliki oleh ahli teknik yang ditunjuk sebagai pengajar praktikum. Dengan

adanya berbagai kompetensi yang dimiliki oleh seorang ahli teknik maka ia akan

bekerja lebih efektif dan mempunyai budaya kerja yang baik. Dengan kompetensi

yang dimiliki ia mampu membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi

yang telah ditentukan.

Gangani (2006). Hasil penelitian ini menyatakan meskipun kompetensi-

kompetensi dapat digunakan dalam berbagai fungsi HRD, tetapi dalam

pembatasan artikel ini dibatasi. Artikel ini menekankan pada beberapa masalah

dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sebuah kompetensi yang

berdasarkan strategi HRD, dengan sebuah tekanan khusus pada pengajaran dan

pemilihan, pendidikan dan pelatihan, pengembangan organisasi dan manajemen

kinerja hasil penting dari tinjauan artikel tersebut dan pelajaran kasus ini adalah

untuk membangun sebuah kerangka yang berkonsep untuk keduanya yaitu para

pelaksanan dan peneliti. Para pelaksana dapat menggunakan informasi yang

dipresentasikan dalam artikel ini untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan sebuah model/contoh kompetensi serta menyebarkan

modal SDM dalam organisasi agar menjadi lebih efektif; dengan kompetensi

Page 6: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

4

berdasarkan strategi HRD, memungkinkan karyawan mempunyai motivasi kerja

yang tinggi.

Sitch (2005). Hasil penelitian menyatakan bahwa ketidakpuasan tenaga

kerja digambarkan dalam sistem pendidikan Ontario pada dekade ini yang

merupakan akibat dari konflik antara meningkatnya profesionalisme guru dan

menurunya otonomi lokal dalam pendidikan. Guru melakukan penelitian yang

berkaitan dengan keseluruhan aktifitas kerja lebih mendalam. Dengan

melakukan penelitian guru mempunyai peluang harapan profesional yang lebih

tinggi. Para guru ahli merasakan frustasi dengan adanya pembatasan pada

kegiatan penelitian, selain itu infleksibilitas kurikulum dan tes yang dilakukan

oleh pemerintah pusat kurang dapat diterima oleh guru. Jika harapan untuk

pengembangan profesi melalui penelitian tidak dibatasi, kemungkinan

profesional yang tinggi bisa dicapai dan pengajaran profesional dapat

dipertahankan. Untuk itu harapan para guru adalah adanya fleksibilitas yang

tinggi dan hasil penelitian sebagai masukan dalam pendidikan akan menjadi

harapan bagi guru dan administrator lokal untuk mengembangkan

profesionalnya.

Patterson (2008). Hasil penelitian ini berkaitan dengan Badan Nasional

untuk Akreditasi Bagi Pendidikan Guru mengajukan sebuah agenda yang

membahas tentang persiapan guru, persiapan-persiapan ini meliputi penjelasan

proses persiapan guru dengan mengacu pada beberapa penelitian yang

dilaksanakan dikelas yang mana secara kuat mempengaruhi pelatihan guru baik

sebagai pengajar maupun siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa Guru yang

profesional memiliki kemampuan cukup baik untuk mengelola kelas, sarana dan

prasarana. Pengelolaan sarana dan prasarana sebagai alat bantu mengajar

merupakan tanggung jawab guru sejak direncanakan dan pengelolaannya, dan

memiliki kemampuan untuk mengembangkan materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; menguasai standar

kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi

Page 7: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

5

pembelajaran yang diampu, mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Lee (2007). Hasil penelitian menyatakan bahwa para ahli

mengembangkan model pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan

profesional para guru tentang matematika yang berisi pengetahuan dan

menggali mereka untuk inovatif dan menciptakan instruksional. Paper ini

memaparkan tentang tujuan program, desain program, evaluasi yang berbarti

pengukuran tingkat efektivitas program dan hasil program. 4 komponen dari

program yang aktif adalah sistem dukungan, kerjasama pengetahuan, penerapan

ruang kelas dan aplikasi, dan membangun komunitas profesional. Hasil dari

program berdasarkan pada laporan intruktor proyek, partisipan, dan evaluator

proyek; perubahan kepercayaan partisipan tentang pengajar matematika dan

pencapaian instruksional; dan usaha partisipan untuk mengadaptasi strategi baru

dalam pembelajaran mereka dan menciptakan ruang kelas utama murid.

Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

(1) mendeskripsikan ciri-ciri pengembangan kompetensi profesional guru yang

dilakukan oleh sekolah di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen? (2) mendeskripsikan

ciri-ciri kegiatan guru dalam pengembangan profesional guru di SMA Negeri 1

Sukodono Sragen?

Manfaat penelitian ini adalah hasil penelitian ini nantinya dapat

digunakan sebagai tambahan literatur pada Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta, khususnya pada program Magister Manajemen

Pendidikan. Manfaat bagi Dinas, dapat digunakan sebagai masukan pemerintah

khususnya Dinas Pendidikan dalam rangka mengambil kebijakan terkait dengan

pemanfaatan kompetensi profesional guru. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan

masukan dalam upaya peningkatan kompetensi profesional guru agar mutu

lulusannya meningkat, khususnya di Sekolah Menangah Atas (SMA). Bagi guru,

sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan kompetensi

profesionalismenya. Bagi Warga Sekolah, dapat memberikan pemahaman

Page 8: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

6

terhadap warga sekolah khususnya dalam hal pengelolaan kompetensi

profesional guru.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan

menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar

yang berkonteks khusus. Dalam penelitian etnografi peneliti menyajikan satu

gambaran rinci mengenai satu kelompok budaya. Etnografer juga meletakkan

kelompok di dalam seetingnya, mengekspor tema-tema atau isu-isu yang

berkembang pada seluruh waktu ketika kelompok berinteraksi, dan potret rinci

tentang kehidupan kelompok mereka (Alsa, 2007: 54). Sehubungan dengan

penelitian yang dilaksanakan adalah tentang pengelolaan kompetensi

profesional guru, maka penelitian ini dilakukan selama 3 bulan di SMA Negeri 1

Sukodono Kabupaten Sragen.

Data dalam penelitian etnografi adalah halaman-halaman dari bahan-

bahan (materi) perian atau deskripsi yang dikumpulkan selama proses bekerja di

lapangan. Data itu, berupa catatan lapangan (fieldnotes), transkripsi wawancara,

artikel surat kabar, data kantor, tulisan-tulisan subjek berupa memoranda, dan

sebagainya (Mantja, 2007: 106).

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari peristiwa atau aktivitas,

dimana peristiwa atau aktivitas yang diamati dalam penelitian ini berupa,

pengelolaan kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen.

Arsip dan dokumen, berupa catatan-catatan tertulis yang berupa struktur

organisasi, ketenaga kerjaan, dan aktivitas lainnya di SMA Negeri 1 Sukodono

Sragen.

Nara sumber dalam penelitian ini berupa key informan, yaitu Tri Hartanto

(kepala sekolah) dan informan dalam penelitian adalah (1) Teguh Prayitno (

guru), dipilihnya orang tersebut karena merupakan orang yang mendukung

Page 9: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

7

kebijakan kepala sekolah terkait dengan pengelolaan guru, (2) Sugeng Raharjo

(guru), dipilihnya orang tersebut karena merupakan orang yang dianggap netral

atau tidak memihak dan juga tidak menentang kebijakan kepala sekolah

terhadap pengelolaan guru, (3) Sukarno (guru) dipilihnya orang tersebut karena

merupakan orang yang banyak menentang kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten

Sragen dan tahu banyak tentang yang diteliti.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, dalam

penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap program pengembangan

kompetensi profesional guru, upaya kepala sekolah dalam pengembangan

profesional guru, dan ciri kegiatan guru dalam pengembangan profesional guru

yang dilakukan oleh sekolah di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen. Wawancara

mendalam yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau bahan-bahan (data)

yang sangat rinci, kaya, dan padat yang hasil akhirnya digunakan untuk analisis

kualitatif. Dokumentasi meliputi data sekunder, karena data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari tangan pertama, yaitu subjek penelitian, partisipan

atau informan.

Miles dan Huberman (2007: 101) Model analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis data tertata dalam situs untuk diskripsi. Data yang

diperoleh di lapangan akan diolah dengan cara mengumpulkan semua data yang

ada. Data yang ada dikelompokkan, diseleksi, dan selanjutnya dianalisa dengan

menggunakan metode kualitataif artinya mengelompokkan dan menyeleksi data

yang diperoleh dari penelitian berdasarkan kualitas kebenarannya, kemudian

menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya, digunakan untuk memecahkan

Permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa

diskriptif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus.

Sebelum dilakukan analisis dan penafsiran data, terlebih dahulu dilakukan

uji keabsahan data. Dalam penelitian ini uji keabsahan data menggunakan uji

kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang dilakukan

Page 10: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

8

dengan cara triangulasi. Triangulasi dalam pegujian keabsahan data disini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan

berbagai waktu.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Ciri-Ciri Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Yang Dilakukan oleh

Sekolah di SMA Negeri 1 Sukodono Sragen

Pengembangan profesional guru yang dilakukan oleh kepala sekolah

pada dasarnya adalah upaya untuk mengembangkan kompetensi yang

dimiliki oleh guru. Kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan,

kemampuan, dan penerapan kedua hal dalam melaksanakan tugas di

lapangan kerja. Kompetensi mengacu kepada perilaku yang dapat diamati,

yang diperlukan untuk menuntaskan kegiatan sehari-hari dengan berhasil.

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi pada

dasarnya adalah daya cakap, daya rasa, dan daya tindak seseorang yang siap

diaktualisaiskan ketika menghadapi tantangan kehidupannya, baik pada masa

kini maupun masa akan datang (Majid, 2011: 6).

Dengan demikian upaya kepala sekolah dalam mengembangan

profesional guru merupakan tindakan dalam upaya meningkatkan

pengetahuan, kemampuan, dan penerapan kedua hal dalam melaksanakan

tugas di lapangan kerja, agar guru memiliki kemampuan yang cukup dalam

mengelola kelas, sarana dan prasarana. Memiliki kemampuan untuk

mengembangkan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi

dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran

yang diampu, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

Page 11: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

9

Dari urian di atas jelaslah bahwa upaya kepala sekolah dalam

pengembangan profesional guru merupakan tindakan yang disengaja dengan

tujuan agar guru memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas. Dengan

demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Patterson (2008), yang menyimpulkan bahwa: Guru yang profesional

memiliki kemampuan cukup baik untuk mengelola kelas, sarana dan

prasarana. Pengelolaan sarana dan prasarana sebagai alat bantu mengajar

merupakan tanggung jawab guru sejak direncanakan dan pengelolaannya,

dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu;

menguasai standar kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu, mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Persamaan hasil penelitian ini, dengan penelitian Patterson (2008),

sama-sama berkesimpulan bahwa semakin tinggi guru memiliki kompetensi,

maka semakin baik guru dalam mengelola kelas dan mengelola sarana

prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Namun dalam

penelitian ini kompetensi yang diteliti memfokuskan pada kompetensi

profesionalisme guru.

Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan peserta

didik kepala sekolah melakukan pendekatan secara personal dengan guru

dan melakukan supervisi, Kepala sekolah menggencarkan penyusunan silabus

berkarakter untuk digunakan pada tahun ajaran berikutnya, dan Kepala

sekolah memotivasi guru untuk membuat sebuah penelitan tindakan kelas

yang akan difasilitasi oleh sekolah.

Upaya kepala sekolah dalam mengembangan profesonal guru melalui

pemberian motivasi kepada guru untuk melaksanakan penelitian. Dengan

penelitian yang dilakukan oleh guru diharapkan guru memiliki pengetahuan

yang lebih, sebaliknya apabila kepala sekolah tidak memberikan kesempatan

Page 12: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

10

kepada guru untuk melakukan penelitian, dan mengambangan materi

pembelajaran yang diampu, maka kemungkinan guru dapat kehilangan

kesempatan untuk memberikan masukan dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan.

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Sitch (2005), yang menyimpulkan bahwa

dengan melakukan penelitian guru mempunyai peluang harapan profesional

yang lebih tinggi. Para guru ahli merasakan frustasi dengan adanya

pembatasan pada kegiatan penelitian, selain itu infleksibilitas kurikulum dan

tes yang dilakukan oleh pemerintah pusat kurang dapat diterima oleh guru.

Jika harapan untuk pengembangan profesi melalui penelitian tidak dibatasi,

kemungkinan profesional yang tinggi bisa dicapai dan pengajaran profesional

dapat dipertahankan. Untuk itu harapan para guru adalah adanya fleksibilitas

yang tinggi dan hasil penelitian sebagai masukan dalam pendidikan akan

menjadi harapan bagi guru dan administrator lokal untuk mengembangkan

profesionalnya.

Persamaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sitch (2005), sama-sama berkesimpulan bahwa semakin banyak peluang yang

diberikan kepada guru untuk melakukan penelitian, maka semakin tinggi

kompetensi profesional yang dimiliki oleh guru. Dengan kata lain

peningkatan profesionalisme guru dapat ditunjang dengan kegiatan

penelitian. Namun dalam penelitian Sitch (2005), terfokus pada dampak

adanya pembatasan kegiatan penelitian, sedangkan dalam penelitian ini

terfokus pada upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme

guru.

2. Ciri-Ciri Kegiatan Guru Dalam Pengembangan Profesional Guru di SMA Negeri

1 Sukodono Sragen

Aktivitas guru selain mengajar dalam rangka menunjang pengembangan

profesinya guru melakukan berbagai kegiatan, antara lain (1) aktivitas guru

Page 13: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

11

dalam pengembangan profesi, baik dalam kegiatan MGMP, KKG dan lainnya

yang meliputi; (a) mengikuti kegiatan seminar, penataran, lokakarya baik

sebagai peserta atau pembicara baik pada tingkat regional, nasional atau

internasional dan (b) menulis buku pelajaran atau bahan ajar, (2) aktivitas

guru dalam tugas keguruan lain; (a) yang berkenaan dengan dengan

administrasi bidang studi, (b) bimbingan belajar kesulitan siswa dalam bidang

studi dan (c) kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

Berbagai kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh guru untuk

mengembangkan profesinya, namun guru SMA Negeri 1 Sukodono Sragen

berdasarkan data yang diperoleh, guru masih kurang dalam melakukan

kegiatan penelitian dan menulis buku. Guru baru melakukan kegiatan-

kegiatan yang berhubungan langsung dengan ketrampilan dasar mengajar,

dan pengembangan kurikulum. Walaupun pencapaian ketrampilan dasar

yang baik pada setiap guru akan memungkinkan proses pembelajaran

diselenggarakan secara baik pula. Dengan proses pembelajaran yang

berlangsung secara baik dan berkualitas akan memungkinkan tercapainya

proses tersebut dengan keluaran siswa mencapai hasil yang juga berkualitas.

Namun tentunya guru tidak boleh mengabaikan kegiatan lainnya yang

memungkinkan guru dapat mengembangkan profesionalnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka

pengembangan profesional, guru melakukan berbagai kegiatan diantaranya

meningkatkan pemahaman terhadap standar nasional pendidikan yang

meliputi pemahaman standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelola, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan

yang telah diberikan oleh sekolah. Kegiatan- kegiatan tersebut sebenarnya

baru sebatas pada kegiatan pengembangan dasar kemampuan mengajar dan

pengembangan kurikulum, walaupun demikian melalui kegiatan yang

dilakukan tersebut guru telah menunjukkan kemampuannya untuk

Page 14: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

12

melakukan inovasi dalam menciptakan program pembelajaran. Dengan

demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee

(2007), yang menyimpulkan bahwa para ahli mengembangkan model

pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan profesional para guru tentang

matematika yang berisi pengetahuan dan menggali mereka untuk inovatif

dan menciptakan instruksional.

Persamaan hasil penelitian ini dengan penelitian Lee (2007), sama-sama

berkesimpulan bahwa semakin banyak guru mengembangkan dan

menggunakan model pembelajaran, maka kompetensi profesional guru

semaki meningkat. Namun dalam penelitian Lee (2007), terfokus pada guru

matematika.

Simpulan dan Saran

Pengembangan kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Sukodono

Sragen ditujukan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap standar isi,

pembuatan KTSP, materi standar, mengelola program pembelajaran, mengelola

media dan sumber pembelajaran menyelenggarakan administrasi sekolah dan

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan kegiatan MGMP, workshop, dan

supervisi dari kepala sekolah. Kegiatan pengembangan profesionalisme guru

dilakukan secara internal berupa kegiatan workshop yang dilakukan secara

kontinu dan berkelanjutan. Program pengembangan profesionalisme guru

diimplementasikan dalam suatu kegiatan guru dalam mengembangkan

kurikulum, dan silabus menjadi RPP dan perangkat pembelajaran lainnya, dan

dilakukan setiap tahun secara kontinu. Pengembangan profesionalisme guru

secara nyata dapat dilihat dari kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-

tugas pembelajaran, dan Penguasaan guru terhadap materi standar, dan adanya

berbagai instrumen perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh setiap guru.

Namun dalam hal pemanfaatan media pembelajaran, belum seluruh guru

Page 15: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

13

mampu memanfaatkannya, dan dalam hal penelitian ternyata belum seluruh

guru dapat memahami dan melakukan penelitian tindakan kelas.

Untuk meningkatkan profesional lguru Kepala sekolah melatih guru untuk

membuat memahami standar isi dengan cara memberi kesempatan guru untuk

mengikuti workshop dan menerapkan ilmu yang didapat di sekolah, dan

mengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP mata pelajaran setiap satu bulan

sekali dalam upaya meningkatkan kemampuan guru mengembangkan KTSP.

Dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap materi standar kepala sekolah

mengirimkan beberapa guru untuk mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh

pemerintah, dan memberlakukan deservikasi program yang merupakan

penggunaan metode dan media pembelajaran yang berbeda saat melakukan

pengajaran di kelas. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

mengembangkan peserta didik kepala sekolah melakukan pendekatan secara

personal dengan guru dan melakukan supervisi, dan memberikan motivasi guru

untuk membuat sebuah penelitan tindakan kelas yang akan difasilitasi oleh

sekolah, serta memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengukuti program-

program peningkatan profesionalime guru baik yang dilakukan secara internal

maupun eksternal.

Kegiatan guru dalam pengembangan profesional di SMA Negeri 1

Sukodono Sragen, masih terbatas pada peningkatan kemampuan dasar mengajar

dan pengembangan kurikulum. Dalam mengembangkan KTSP guru melakukan

penentuan KKM dan menyusun silabus yang disesuaikan dengan kondisi real dari

sekolah, melalui kegiatan MGMP mata pelajaran di tingkat kabupaten. Untuk

mengembangkan profesional guru, setiap guru aktif untuk mengikuti MGMP

mata pelajaran tingkat kabupaten sesuai dengan jadwal yang sudah diatur, dan

melaporkan hasil kegiatan MGMP kepada kepala sekolah, dalam pelaksanaan

pembelajaran guru berupaya untuk melakukan modivikasi terhadap materi

standar dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, dengan tetap

Page 16: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

14

mementingkan keaktifan siswa dalam belajar. Namun dalam hal penelitian baru

sebagian guru yang dapat melakukan penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini menyarankan bagi Kepala Sekolah, untuk meningkatkan

profesional guru sebaiknya program pengembangan profesional guru

dijadwalkan dalam program kegiatan tahunan kepala sekolah, dan melakukan

pembinaan secara berkelanjutan. Bagi Guru, Sebaiknya guru berupaya untuk

meningkatkan kemampuan tidak hanya sebatas pada kemampuan dasar

mengajar dan pengembangan kurikulum, misalnya melakukan kegiatan

penelitian, dan menyusun bahan ajar. Bagi Peneliti Berikutnya, sebaiknya

dilakukan penelitian lebih lanjut, terkait dengan pengelolaan kompetensi

profesional guru dengan fokus penelitian yang lain.

Daftar Pustaka

Alsa, Asmadi. 2007. Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam penelitian Psikologi. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Downey, Gary Lee; Juan C. Lucena; Barbara M. Moskal; Rosamond Parkhurst; Thomas Bigley; Chris Hays; Brent K. Jesiek; Liam Kelly; Jonson Miller; Sharon Ruff; Jane L. Lehr; dan Amy Nichols-Belo. 2006. “The Globally Competent Engineer: Working Effectively With People Who Define Problem Differently”. Journal of Engineering Education.

Gangani, Noordeen; Gary N McLean; Richard A Braden. 2006. “A Competency Based Human Resource Development Strategy”. Performance Improvement Quarterly, Academic Research Library. Vol. 19, No. 1: pg. 127.

Karsidi, Ravik, 2006. Profesionalisme Guru Dan Peningkatan Mutu Pendidikan Di Era Otonomi Daerah. Tersedia: www.uns.ac.id, diakses tanggal 12 November 2011.

Lee Hea-Jin. 2007. “Developing an Effective Professional Development Model to Enhance Teachers' Conceptual Understanding and Pedagogical Strategies in Mathematics”. The Journal of Educational Thought. Vol. 41, Iss. 2; pg. 125.

Mantja, W. 2007. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan. Malang: Wineka Media.

Page 17: PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA …eprints.ums.ac.id/22211/18/10_naskah_publikasi.pdf · pihak MAN Malang 1 sendiri maupun dari pihak dinas terkait yakni Departemen

15

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2007. Qualitative Data Analysis (terjemahan). Jakarta: UI Press.

Paterson, Kurtis G. 2008. “Student Perceptions of Internet Based Learning Tools in Environmental Engineering Education”. Journal of Engineering Education, Academic Research Library. Vol. 88, No. 3: pg. 295.

Sitch, Greg. 2005. “Professionalism and Autonomy: Unbalanced Agents of Change in the Ontario Education System”. Education Law Journal. Scarborough. Vol. 15, No. 2: pg. 139.