7
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM Sunardi ABSTRAK PENGELOLAAN LlMBAH RAOIOAKTIF DAN B3 01 IRM. Telah dilakukan pengelolaan Limbah radioaktif dan B3 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Limbah radioaktif termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari kegiatan penelitian di bidang nuklir yang dilakukan di IRM , memiliki potensi bahaya yang sangat tinggi sehingga harus dikelola dengan baik. Jenis limbah radioaktif yang dihasilkan dari kegiatan penelitian adalah padat dan cair sedangkan, limbah B3 yang dihasilkan berasal dari sisa bahan kimia yang tidak terpakai dan bahan kimia kadaluwarsa. Tujuan pengelolaan limbah radioaktif dan B3 adalah dapat terkelolanya limbah tersebut dengan baik dan aman. Kedua jenis limbah tersebut memiliki penanganan yang berbeda. Pengelolaan limbah radioaktif bentuk padat dilakukan melalui empat tahap pengumpulan, pengelompokan, pengepakan dan pengangkutan. Limbah radioaktif cair beraktifitas rendah yang dihasilkan dari kegiatan analisis ditampung ke dalam 3 buah tangki berkapasitas 10 ribu liter. Limbah B3 dilasanakan melalui pendataan, pegumpulan dan penyimpanan. Pada pegelolaan limbah radioaktif padat tahun 2009 diperoleh hasil hasil paparan radiasi rata-rata tertinggi adalah limbah yang berasal dari kegiatan analaisis di R 136 sebesar 164 nSv/jam. Pada tahun 2009 tidak dilakukan pengiriman limbah padat ke PTLR. Selama tahun telah mengirim limbah radioaktif cair beraktifitas rendah sebanyak 25.000 liter dengan pH 7,28 dan tidak terdeteksi adanya logam berat dan uranium Oari pengelolaan limbah radioaktif dan B3 diharapkan dapat mencegah terjadinya penyebaran radiasi dan kontaminasi, baik dilingkungan kerja maupun masyarakat. PENDAHULUAN Instalasi Radiometalurgi (IRM) merupakan salah satu Instalasi di Kawasan Puspiptek yang melakukan kegiatan penelitian dan pengujian pasca iradiasi atas elemen bakar bekas pakai di reaktor riset dan material teriradiasi. Penggunaan bahan-bahan teriradiasi tersebut menimbulkan limbah radioaktif pemancar radiasi a, P dan y serta bahan-bahan berbahaya, sehingga perlu dilakukan pengelolaan dengan baik. Limbah radioaktif merupakan limbah yang mengandung sejumlah radio nuklida yang sang at berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan , sehingga harus dikelola dengan baik. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari kegiatan penelitian berbentuk limbah padat dan cair. Limbah bentuk padat berasal dari kegiatan analisis laboratorium. Limbah bentuk cair digolongkan menjadi 2 golongan[1] : limbah radioaktif cair beraktifitas rendah « 10-3 /-lCi/ml ) yang berasal dari pemakaian radioisotop dan limbah radioaktif beraktifitas tinggi ( > 10-3 /-lCi/ml ) yang biasanya diproses di instalasi proses olah ulang. Pengelolaan limbah radioaktif padat hasil kegiatan penelitian di IRM meliputi : pengumpulan, pengelompokan, penyimpanan sementara, pengepakan dan pengangkutan ke PTLR. Pengelolaan limbah radioaktif cair beraktifitas rendah dilakukan dengan menampung limbah ke dalam 3 buah tangki berkapasitas masing-masing 10 m3[2] yang berada di ruangan basemant. Sedangkan limbah cair beraktifitas tinggi disimpan sebagai inventori bahan nuklir. Limbah dari bahan-bahan kimia berbahaya (B3) dihasilkan dari analisis kimia. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan ilmbah dari bahan-bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan analisis.Berdaarkan sumbernya, limbah B3 dapat digolongkan sebagai berikut[3] : 469

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

  • Upload
    lamthuy

  • View
    241

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM

Sunardi

ABSTRAK

PENGELOLAAN LlMBAH RAOIOAKTIF DAN B3 01 IRM. Telah dilakukan

pengelolaan Limbah radioaktif dan B3 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Limbahradioaktif termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari kegiatanpenelitian di bidang nuklir yang dilakukan di IRM , memiliki potensi bahaya yangsangat tinggi sehingga harus dikelola dengan baik. Jenis limbah radioaktif yangdihasilkan dari kegiatan penelitian adalah padat dan cair sedangkan, limbah B3 yangdihasilkan berasal dari sisa bahan kimia yang tidak terpakai dan bahan kimiakadaluwarsa. Tujuan pengelolaan limbah radioaktif dan B3 adalah dapat terkelolanyalimbah tersebut dengan baik dan aman. Kedua jenis limbah tersebut memilikipenanganan yang berbeda. Pengelolaan limbah radioaktif bentuk padat dilakukanmelalui empat tahap pengumpulan, pengelompokan, pengepakan danpengangkutan. Limbah radioaktif cair beraktifitas rendah yang dihasilkan dari kegiatananalisis ditampung ke dalam 3 buah tangki berkapasitas 10 ribu liter. Limbah B3dilasanakan melalui pendataan, pegumpulan dan penyimpanan. Pada pegelolaanlimbah radioaktif padat tahun 2009 diperoleh hasil hasil paparan radiasi rata-ratatertinggi adalah limbah yang berasal dari kegiatan analaisis di R 136 sebesar 164nSv/jam. Pada tahun 2009 tidak dilakukan pengiriman limbah padat ke PTLR. Selamatahun telah mengirim limbah radioaktif cair beraktifitas rendah sebanyak 25.000 literdengan pH 7,28 dan tidak terdeteksi adanya logam berat dan uranium Oaripengelolaan limbah radioaktif dan B3 diharapkan dapat mencegah terjadinyapenyebaran radiasi dan kontaminasi, baik dilingkungan kerja maupun masyarakat.

PENDAHULUAN

Instalasi Radiometalurgi (IRM) merupakan salah satu Instalasi di Kawasan Puspiptek yangmelakukan kegiatan penelitian dan pengujian pasca iradiasi atas elemen bakar bekas pakai direaktor riset dan material teriradiasi. Penggunaan bahan-bahan teriradiasi tersebut menimbulkanlimbah radioaktif pemancar radiasi a, P dan y serta bahan-bahan berbahaya, sehingga perludilakukan pengelolaan dengan baik. Limbah radioaktif merupakan limbah yang mengandungsejumlah radio nuklida yang sang at berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan ,sehingga harus dikelola dengan baik.

Limbah radioaktif yang dihasilkan dari kegiatan penelitian berbentuk limbah padat dan cair.Limbah bentuk padat berasal dari kegiatan analisis laboratorium. Limbah bentuk cair digolongkanmenjadi 2 golongan[1] : limbah radioaktif cair beraktifitas rendah « 10-3 /-lCi/ml ) yang berasal daripemakaian radioisotop dan limbah radioaktif beraktifitas tinggi ( > 10-3 /-lCi/ml ) yang biasanyadiproses di instalasi proses olah ulang.

Pengelolaan limbah radioaktif padat hasil kegiatan penelitian di IRM meliputi :pengumpulan, pengelompokan, penyimpanan sementara, pengepakan dan pengangkutan ke PTLR.Pengelolaan limbah radioaktif cair beraktifitas rendah dilakukan dengan menampung limbah kedalam 3 buah tangki berkapasitas masing-masing 10 m3[2] yang berada di ruangan basemant.Sedangkan limbah cair beraktifitas tinggi disimpan sebagai inventori bahan nuklir. Limbah daribahan-bahan kimia berbahaya (B3) dihasilkan dari analisis kimia.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan ilmbah dari bahan-bahan kimiayang digunakan untuk kegiatan analisis.Berdaarkan sumbernya, limbah B3 dapat digolongkansebagai berikut[3] :

469

Page 2: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

a. Limbah dari sumber spesifik, berasal dari industri :sisa bahan baku, buangan laboratorium,katalis, sludge dan sebagainya.

b. Limbah dari sumber tidak spesifik, meliputi : pelarut terhalogenasi (karbon tetraklorida,tetrakloroetilen, metilen klorida dll), pelarut tidak terhalogenasi (dimetilbenzena, metanol, toluen,etil asetat dll), asam basa, Lead scrap, fiber asbes, dan lain-lain.

c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

Limbah tersebut memiilki potensi bahaya sangat tinggi karena bersifat : mudah meledak, mudahterbakar, beracun, menyebabkan infeksi, korosif sehingga harus dikelola dengan baik[4]

Dalam tulisan ini dibahas mengenai pengelolaan limbah radioaktif bentuk padat dan cairberaktifitas rendah serta limbah B3. Tujuan pengelolaan limbah radioaktif dan B3 adalah dapatterkelolanya limbah yang berada di IRM dengan baik dan aman. Dari pengelolaan limbah radioaktifdan B3 diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya radiasi dan kontaminasi baik di lingkungan kerjamaupun masyarakat.

TAT A KERJA

Bahan dan Alat

- Kantong plastik- Perlengakapan keselamatan- Survei meter- Alat tulis

Cara Kerja

Limbah hasil kegiatan analisis di IRM berupa limbah padat I cair radioaktif dan B3. Masing­masing limbah tersebut memiliki pengelolaan yang berbeda. Pengelolaan limbah padat radioaktifmeliputi : pengumpulan, pengelompokan, penyimpanan, pengepakan, penimbangan, pengukuranaktifitas dan pengiriman. Pengelolaan limbah radioaktif cair meliputi : penampungan, pemantauanvolume, pengukuran aktifitas dan pengiriman. Sedang penanganan limbah B3 meliputi : pendataan,pengumpulan, penyimpanan dan pengiriman. Diagram pengelolaan limbah radioaktif dan B3ditunjukkan pad a Gambar 1 sebagai berikut :

470

Page 3: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

Kegiatan penelitian

Pendataan

Gambar 1. Diagram pengelolaan limbah radioaktif dan B3 di IRM

HASIL DAN PEM BAHASAN

1. Pengelolaan limbah radioaktif bentuk padat

Kegiatan pengelolaan limbah radioaktif padat yang berada di IRM dapat ditempuh melaluitahapan-tahapan proses : pengumpulan, pengelompokan, pengepakan dan pengangkutan keinstalasi limbah radioaktif. Hasil kegiatan pengelolaan limbah radioaktif pad at beraktivitas rendahyang berada di instalasi radiometalurgi selama tahun 2009 diuraikan sebagai berikut :

a. Pengumpulan

Penyebaran zat radioaktif dari radioaktif limbah dapat membahayakan pekerja radiasimaupun lingkungan. Untuk mencegah terjadinya penyebaran tersebut diperlukan wadah yangmemadai berupa kantong plastik besar (sebagai penampung limbah radioaktif padat) yang dapatmenahan limbah dari kebocoran. Untuk memudahkan identifikasi limbah radioaktif, digunakankantong plastik berwarna kuning yang diletakkan di dalam kotak limbah dari bahan logam berwarnakuning. Kantong-kantong plastik tersebut diletakkan di beberapa lokasi yang memiliki potensi limbahradioaktif. Pengumpulan limbah dilakukan secara rutin setiap 2 minggu sekali. Hasil pengumpulanlimbah radioaktif selama tahun 2009 diperlihatkan pada Tabel1.

471

Page 4: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

Tabel1. Data pengumpulan limbah radioaktif padat dari setiap ruangan tahun 2009

NoAsal LimbahParan Radiasi rata-rata,

nSv/jam

1

R 124 1152

R 132 1253

R 133 1544

R 134 1025

R 135 1386

R 136 1647

R 140 1048

R 142 1059

R 171 132

Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa paparan radiasi limbah radioaktif padat tertinggi terdapatpada limbah yang berasal dari R 136 yaitu sebesar 164 nSv/jam. Hal ini dimungkinkan karena padatahun 2009 di ruang tersebut memiliki kegiatan analisis lebih banyak, sehingga memiliki potensipaparan radioaktif yang lebih besar dibandingkan ruang lain.

b. Pengelompokan

Limbah padat yang telah dikumpulkan, selanjutnya dikelompokkan menurut jenisnya yaitulimbah padat yang mudah terbakar (berupa : kertas bekas penyapu dalam analisis kimia, proseskimia dan lain-lain) dan limbah pad at yang tidak mudah terbakar (berupa : botol bekas zat kimia,peralatan gelas untuk analisis yang tidak terpakai dan lain-lain). Wadah untuk limbah yang mudahterbakar dipisahkan dengan limbah yang tidak mudah terbakar. Hal ini dilakukan untukmempermudah penanganan selanjutnya di instalasi pengolahan limbah radioaktif. Dari hasilpengelompokan limbah padat di IRM tahun 2009 diperoleh hasil limbah pad at mudah terbakarsebanyak 2 drum (kapasitas masing-masing drum 100 liter).

c.Pengepakan

Pengelompokan dan pengepakan limbah padat dilakukan di ruang limbah yang terletak dilantai basement. Limbah yang mudah maupun tidak mudah terbakar dimasukkan ke dalam sebuahdrum limbah secara terpisah. Limbah yang telah dimasukkan ke dalam drum dipantau paparanradiasinya sebelum penyegelan drum. Pengepakan limbah pad at dilakukan setiap 6 bulan sekalimasing-masing 2 buah drum. Hasil pengepakan limbah padat selama tahun 2009 dilakukansebanyak 1 kali diperlihatkan pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Data pengepakan limbah padat pada tahun 2009

No

Berat Limbah, KgPaparan Radiasi rata-rata, nSv/jam

Drum I

Drum IIDrum IDrum II

1

17,5 21,6105,4100,3

Pemantauan paparan radiasi terhadap limbah setelah dimasukkan ke dalam drumbertujuan agar limbah yang akan dikeluarkan dari IRM dianggap aman. Dari Tabel 2 ditunjukkanbahwa paparan radiasi limbah paling tinggi setelah pengepakan sebesar 105,4 nSv/jam.

472

Page 5: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

d. Pengangkutan

Pengangkutan dilakukan untuk memindahkan limbah dari IRM ke Instalasi PengolahanLimbah Radioaktif. Persia pan-persia pan yang harus ditempuh sebelum limbah diangkut keluar yaitu :

• Persediaan wadah untuk menampung limbah yang akan dipindahkan. Wadah tersebut harusmemenuhi persyaratan yang telah ditentukan antara lain kuat dan dapat menahan limbah darikebocoran .

• Lokasi yang telah ditentukan untuk pembuangan/penyimpanan limbah. Sebelum dilakukanpembuangan/penyimpanan limbah padat, lokasi yang berada di Instalasi Pengolahan LimbahRadioaktif harus benar-benar dalam kondisi aman, sehingga tidak mengganggu lingkungansekitarnya.

Pada tahun 2009 tidak ada pengiriman limbah padat dikarenakan jumlah yang belummaksimal.

2. Pengelolaan limbah radioaktif bentuk cair beraktifitas rendah

Limbah cair beraktifitas rendah hasil dari kegiatan analisis ditampung ke dalam 3 buahtangki berkapasitas masing-masing 10m3 (PV-2751, PV-2752 dan PV-2753) yang terletak di ruangbasement gedung IRM. Secara rutinitas volume ketiga tangki senantiasa selalu dikontrol sehinggadiketahui perubahan volumenya. Ketika volume telah mencapai sekitar 80-90 %, limbah dicuplik dandianalisis meliputi : pH, kandungan logam berat, kandungan U dan radionuklida Cs-137. Hasil daripemantauan volume limbah dan hasil analisis ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4 sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Pengamatan Volume Limbah radioaktif cair beraktifitas rendah IRM tahun 2009

Volume limbah, literBin PV-2751

PV-2752PV-2753

1

1.34 1.951.042

3.99 2.212.473

4.27 2.603.124

4.39 3.253.905

4.39 3.775.466

4.67 3.905.467

4.67 5.855.598

4.67 7.285.729

4.67 7.415.7210

6.79 7.807.5411

7.99 7.807.8012

7.99 8.458.45

Tabel 4. Hasil analisis limbah radioaktif cair beraktifitas rendah IRMtahun 2009

Hasil analisis rata-rataNo.

Jenis Anal;sisTangki PV-2751, PV-2752, PV-2753

1

pH 7,28

2

Logam berat dan U Tidak terdeteksi

3

Isotop Cs-137 (Bq/I) Tidak terdeteksi

473

Page 6: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

Hasil-hasil Penelitian E8N Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

Data hasil analisis seperti pad a Tabel 4 digunakan sebagai bahan rekomendasi sehinggadiperoleh ijin pengiriman limbah radioaktif cair beraktifitas rendah oleh PTLR. Selanjutnya /imbahradioaktif cair beraktifitas rendah seperti pada Tabel 3 sebanyak 25.000 liter dikirim ke PTLR.

Limbah radioaktif cair beraktifitas tinggi yang dihasilkan dari kegiatan analisis disimpanbersama-sama dengan uranium sebagai inventori bahan nukilr.

3. Pengelolaan limbah B3

83 yang berada di IRM biasanya digunakan untuk kegiatan analisis kimia. Limbah 83 yangdihasilkan berasal dari sisa bahan kimia yang tidak terpakai dan bahan kimia kadaluwarsa. Oari hasilpengumpulan limbah 83 kadaluwarsa pad a tahun 2009 diperoleh hasil seperti pad a Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Hasil pengumpulan limbah 83 kadaluwarsa pad a tahun 2009

No. Jenis Bahan Kimia JumlahKeterangan

1

H3P04 2,5 liter1 botol

2

NH40H 500 ml5 botol

3

Asam Hidrofluorik 500 ml3 botol

4

Ferik Nitrat 100 gram4 botol

5

Sodium 8isulfat 500 gram4 botol

6

Sodium Sulfit 500 gram3 botol

7

Kalsium Nitrat 500 gram1 botol

Pengelolaan limbah 83 yang berada di IRM hingga saat ini baru sampai tahap pendataan,pengumpulan dan penyimpanan sebelum dilakukan pengiriman ke PTLR.

KESIMPULAN

Oari kegiatan pengelolaan limbah radioaktif dan 83 yang berada di Instalasi Radiometalurgiselama tahun 2009 dapat disimpulkan bahwa :

1. Paparan radiasi rata-rata limbah padat tertinggi selama kegiatan penelitian yang dilakukan diInstalasi Radiometalurgi adalah berasal dari R 136 sebesar 164 nSv/jam.

2. Selama tahun 2009 belum dilakukan pengiriman limbah padat dari Instalasi Radiometalurgi kePTLR.

3. Selama tahun 2009 telah mengirim limbah radioaktif cair beraktifitas rendah sebanyak 25.000 literdengan pH 7,28 dan tidak terdeteksi adanya logam berat dan uranium.

4. Limbah radioaktif cair beraktifitas tinggi yang dihasilkan dari kegiatan analisis disimpan bersama­sama dengan uranium sebagai inventori bahan nukilr sebesar 4,346 gram[5J•

5. Pengelolaan limbah 83 yang berada di Instalasi Radiometalurgi hingga saat ini baru dalam tahappendataan, pengumpulan dan penyimpanan.

DAFT AR PUST AKA

[1] ANONIM,"Prosedur Pengelolaan Limbah Radioaktif IRM,"No. Ook. KK/43/D11/002, Rev. 0,Hal. 5, 2007.

[2] SUNAROI," Pengelolaan Limbah Radioaktif 8entuk Cair 8eraktifitas Rendah di InstalasiRadiometalurgi Pad a Tahun 2006", Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir Tahun2008, PTBN-BATAN, 2008.

474

Page 7: PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-469.pdf · c. Limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan (botol bekas)

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

[3] KEPUTUSAN BAPEOAL Ook. No. KEP.-02/BAPEOAL/09/1995,"Ookumen Limbah BahanBerbahaya dan Beracun",Jakarta, 1995.

[4] KEPUTUSAN BAPEOAL Ook. No. KEP.-03/BAPEOAL/09/1995,"Persyaratan Teknis PengolahanLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun",Jakarta, 1995.

[5] ANONIM,"Laporan PIT/PIV Tahun 2009 MBA RI-F IRM-PTBN", PTBN-BATAN, 2009.

475