22
PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL Lingkungan alam Lingkungan Binaan/Buatan Lingkungan Sosial LINGKUNGAN HIDUP

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Lingkungan alam

Lingkungan

Binaan/Buatan

Lingkungan

Sosial

LINGKUNGAN HIDUP

Page 2: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

-Membentuk Pengelompokkan Sosial (Social Grouping)

mempertahankan dan mengembangkan kehidupan

-Membentuk Organisasi

jaringan interaksi sosial antar sesama untuk menjamin ketertiban sosial

LINGKUNGAN SOSIAL

Permasalahan Lingkungan Sosial berkembang seiring dengan

pesatnya berkembangnya pembangunan dan meningkatnya

kebutuhan manusia

Page 3: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Permasalahan Lingkungan Sosial :

1. Berkembangkan konflik atau friksi sosial

2. Ketidakmerataan Akses Sosial-Ekonomi

3. Meningkatnya jumlah Pengangguran

4. Meningkatnya Angka Kemiskinan

5. Meningkatnya Ketimpangan/Kesenjagan Sosial-Ekonomi

6. Ketimpangan/Kesenjangan akses Pengeolaan Sumberdaya

7. Meningkatnya Gaya Hidup

8. Kurangnya perlindungan pada Hak-hak masyarakat lokal/tradisional

9. Kurangnya perlindungan dan penghormatan pada modal sosial;

etika, kearifan lokal

10.Perubahan nilai; agraris ke industri

11.Meningkatnya jumlah anggota rentan; hunian kumuh, bantaran

sungai, kawasan rawan bencana

Page 4: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

12.Memudarnya masyarakat adat

13.Lemahnya kontrol sosial

14.Meningkatnya jumlah masyarakat

15.Persebaran penduduk yang tidak merata

16.Perubahan dinamika penduduk

17.Masalah kesehatan

18.Perusakan dan pencemaran Lingkungan Hidup

Permasalahan-permasalahan Lingkungan Sosial dapat

berpengaruh terhadap keserasian lingkungan secara umum,

sehingga perlu Pengelolaan Lingkungan Sosial yang tepat

Page 5: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Beberapa sebab belum memadainya Pelaksanaan Pengelolaan

Lingkungan Sosial :

1. Kurang pemahaman masyarakat luas terhadap Lingkungan Sosial

2. Belum terintegrasinya kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

pada level Nasional dan daerah

3. Seringkali lingkungan alam dilihat sebagai bagian tersendiri yang

lepas dari lingkungan sosial dan binaan/buatan

4. Adanya penerapan otonomi daerah yang memarginalkan aspek

sosial; program-progran Community based development, potensi

masyarakat (etika lingkungan, kearifan lokal, pranata sosial),

batasan2 sosial-hak rakyat

5. Tuntutan Reformasi sistem pemerintahan

Page 6: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Faktor Manusia dalam Pembangunan Sosial

-“ Pentingnya keterkaitan antara kependudukan, sumber daya dan

lingkungan”

- “Perlunya memperhatikan keberlangsungan keterkaitan antara

manusia, sumberdaya dan pembangunan”

AGENDA 21

Faktor manusia sebagai kunci dan

keberhasilan menjaga fungsi kelestarian

ekosistem

Pembangunan terlanjutkan bukan hanya harus memenuhi

persyaratan ekonomi, tetapi juga persyaratan sosial-budaya dan

ekologi (Soemarwoto, 1992)

Page 7: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

LINGKUNGAN SOSIAL

-merupakan bagian dari Lingkungan Hidup

-Merupakan “wilayah” tempat berlangsungnya interaksi sosial

antar berbagai kelompok, beserta pranata, simbol, dan norma, dan

terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan/buatan

Pengelolaan Lingkungan Sosial

Didefinisikan sebagai upaya atau serangkaian tindakan untuk

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian/pengawasan, dan evaluasi

yang bersifat komunikatif , dengan mempertimbangkan ketahanan

sosial, keadaan ekosistem, tata ruang, kualitas sosial setempat,

sumberdaya sosial (potensi dan keterbatasan), dan kesesuaian

dengan asas, tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungan hidup

Page 8: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Ketahanan Sosial

Merupakan kemampuan suatu masyarakat untuk hidup sesuai dengan

daya dukung dan daya tampung sosialnya disertai dengan kemampuan

untuk memulihkan dirinya setelah mengalami bencana

Daya Dukung Sosial

Kemampuan suatu wilayah atau suatu ekosistem untuk mendukung

terjaminnya kelangsungan hidup suatu kelompok masyarakat dan

keserasian/keharmonisan antar warganya

Daya Tampung Sosial

Kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbeda-beda

untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi,

selaras, seimbang, rukun, tertib dan aman

Page 9: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Prinsip-prinsip utama dalam Pembangunan Berkelanjutan

1. Keadilan antar generasi

2. Keadilan dalam satu generasi

3. Pencegahan dini; (evaluasi dan penilaian)

4. Perlindungan keanekaragaman hayati

5. Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif

Page 10: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Indikator Kualitas lingkungan Sosial

-bersifat intangible

-Ditentukan oleh kondisi sosial budaya dan lingkungan masyrakat itu

sendiri

-Ditentukan berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam dan

pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab secara sosial

Prakiraan dan evaluasi terhadap komponen-komponen

lingkungan sosial yang terkena dampak misalnya, lebih cocok

didekati dengan metode-metode yang bersifat informal, yang lebih

banyak bertumpu pada intuisi, pengalaman, serta eksperimen dari

para pakar dan praktisi sosial

Page 11: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

KUALITAS LINGKUNGAN SOSIAL

Kualitas Objektif

-dapat dirumuskan melalui pendekatan kuantitaif, tampak, bisa diukur,

dan dibandingkan dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat

-Contohnya : indikator demografi, kesehatan, distribusi penduduk,

pendidikan, dll

Kualitas Subjektif

-Hanya dapat dirumuskan melalui pendekatan kualitatif

-Contoh: Kepuasan individu, penghormatan terhadap etika, kearifan

lokal, dll

Page 12: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

STRATEGI PERENCANAAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Paradigma Lama TOP-DOWN

(Asumsi)

1. Warga dianggap tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk

merencanakan pengelolaan lingkungan

2. Baik-buruknya (penilaian) kondisi lingkungan hidup sosial suatu

komunitas ditentukan oleh pihak luar

3. Warga komunitas sosial dan budaya (adat/tradisi) dianggap

“menghambat” kelola lingkungan hidup

Kegiatan Perencanaan pengelolaan

lingkungan sosial ditentukan oleh pihak luar

dari komunitas

Page 13: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Permasalahan yang sering terjadi akibat strategi “top-down”

1. Dianggap bertentangan dengan kepentingan warga atau bahkan

melanggar berbagai ketentuan tradisi dan budaya

2. Interaksi antara “agen perubahan” dan warga, terutama hal hal

interpretasi

3. Street level bureaucrats, seringkali petugas (agen perubah) ada

pada posisi “low-hierarchi” dalam birokrat, sehingga kurang dapat

membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi yang diperlukan

4. Para pelaksana program pengelolaan sosial lebih mengutamakan

target dan pencapaian tujuan dengan tolok ukur secara kuantitatif

dan mengutamakan kebendaan

MUTLAK ADANYA PELIBATAN WARGA

MASYARAKAT SECARA PENUH

Oleh karena itu:

METODE PARTISIPATIF

Page 14: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Metode Partisipasif

-Beberapa nama metode antara lain “Participatory Rural Appraisal”

(PRA), atau “Participtory Learning and Action” (PLA).

-Prinsipnya adalah melakukan pengkajian komunitas sosial secara

partisipatif sebagai upaya untuk menemu-kenali berbagai kebutuhan,

aspirasi dan keadaan pada komunitas tersebut, dan sekaligus dapat

membuat perencanaan lingkungan hidup, khususnya lingkungan sosial

-Pengkajian komunitas sosial secara partisipatif merupakan penelitian

tentang aspek-aspek kehidupan masyarakat dengan didampingi dan

difasilitasi oleh para petugas/pelaksana program

-Informasi mengenai masalah atau kebutuhan yang diperlukan

masyarakat, dan potensi lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumberdaya pengembangan kegiatan masyarakat

-Bagi Masyarakat, metode partisipatif merupakan bagian dari proses

belajar dan proses penyadaran mengenai permasalahan kehidupan dan

lingkungan yang dihadapi; sampai menemukan jalan keluar (solusi)

Page 15: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Langkah-langkah Perencanaan

1. Menemu-kenali (identifikasi) permasalahan-permasalahan yang

terdapat pada masyarakat komunitas sosial tertentu

2. Kaji-ulang terhadap permasalahan-permasalahan yang telah

dikenali dan „penyepakatan” permasalahana yang akan di

selesaikan

3. Pengelompokkan masalah

4. Pemahaman permasalahan sebagai hubungan sebab-akibat antara

satu masalah dengan masalah yang lain

5. Penentuan prioritas masalah yang akan ditangani terlebih dahulu

Beberapa hal yang termasuk dalam perencanaan, antara lain Pemilihan

alternatif kegiatan, Penentuan penanggung jawab kegiatan, Penetapan

pendukung kegiatan, Penentuan cara dan ukuran evaluasi, dan

Pembuatan jadwal pelaksanaan

Page 16: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Dasar/asas :

1. Penyampaian kebenaran (truth)

2. Ketepatan (appropriateness)

3. Kejujuran/ketulusan (Sincerity)

4. Transparency

5. Equality (persamaan hak)

6. Kepercayaan

Page 17: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Prinsip Pelaksanaan PL-sosial :

a. Prinsip Pengutamakan para pihak; seluruh pihak pada warga

komunitas didorong untuk ikut serta

b. Prinsip Keberlanjutan

c. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan

d. Prinsip Partisipatif

e. Prinsip Warga sebagai pelaksana, orang luar/pendamping sebagai

fasilitator

f. Prinsip Belajar dari kesalahan

Page 18: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Beberapa pola pengendalian pengelolaan Lingkungan sosial:

1) Sejumlah peraturan yang mewajibkan dan melarang dengan sangsi-

sangsinya

2) Mengadakan perlengkapan aturan yang protektif agar suatu ancaman

dalam lingkungan sosial tersebut tidak terjadi

3) Pengadaan aturan yang bersifat prosedural secara terus menerus

4) Proses pembelajaran yang didalamnya ada pemahaman akan latar

belakang dari cara prosedural, protektif, dan larangan serta

keharusan

Page 19: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Pemantauan pengelolaan lingkungan sosial merupakan kegiatan yang

melihat kosekuensi kebijakan tertentu

Kegiatan pemantauan lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan

informasi

Pemantauan yang baik akan memberikan keuntungan :

a. sebagai masukan untuk mengantisipasi masalah yang

bersifat umum

b. Sebagai masukkan untuk mengantisipasi maslah yang

khusus (spesial)

c. Alat untuk mengathui efektivitas program

Page 20: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Tujuan dilakukannya Pemantauan :

1. Mengetahui tingkat efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan

2. Mengetahui dan mengukur antara pelaksanaan di lapangan dengan

standar yang ada

3. Mengkaji kesesuaian tindakan “aktor” pada seluruh tingkatan

4. Mengetahui gambaran indikasi terjadinya perubahan sosial

5. Memperoleh rekomendasi kebijakan

6. Membangun sistem monitoring untuk program-progran selanjutnya

PEMANTAUAN GAMBARAN PROSES

PELAKSANAAN

Page 21: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

EVALUASI KAJIAN HASIL/DAMPAK

Pelaksanaan Evaluasi dilakukan dengan cara-cara:

- Pemantauan terhadap pelaksanaan program sesuai

dengan perencanaan

- Audit Lingkungan Sosial

- Investigasi

- Studi Lapangan yang terancang

Page 22: PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

TERIMA KASIH !!!

Atas perhatian Anda