65

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan
Page 2: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan
Page 3: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN ii

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BABS : Buang Air Besar Sembarangan

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

BOP : Biaya Operasional

BPD : Badan Perwakilan Desa

BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

CPIU : Central Project Implementation Unit

CPMU

CTPS

: Central Project Management Unit

: Cuci Tangan Pakai Sabun

POKJA AMPL KAB : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Kabupaten

DTA : Daerah Tangkapan Air

FGD : Focused Group Discussion / Diskusi Kelompok Terarah

IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi

KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat

KPSPAMS : Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

ODF : Open Defecation Free

Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan

PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

POB : Prosedur Operasional Baku

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

RAB : Rencana Anggaran Biaya

RKM : Rencana Kerja Masyarakat

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Satker

Satlak

SBS

SDA

: Satuan Kerja

: Satuan Pelaksana

: Stop Buang (air besar) Sembarangan

: Sumber Daya Air

SIM : Sistem Informasi Manajemen

SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum

TFM : Tim Fasilitator Masyarakat

Page 4: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

D AFT AR SI NG KATAN .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS ....................................................... 2

1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS .................................................................... 2

BAB 2. TATA KELOLA KPSPAMS DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN .......................... 3

2.1 RENCANA KERJA KPSPAMS .......................................................................... 3

2.1.1 KETENTUAN UMUM ............................................................................... 4

2.1.2 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA KPSPAMS .... 4

2.1.3 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KPSPAMS ................................ 5

2.2 PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS ....................................... 6

2.2.1 PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS ... 6

2.2.2 DUKUNGAN PEMBINAAN KPSPAMS ..................................................... 6

2.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PIHAK TERKAIT DI KABUPATEN DAN

DESA ................................................................................................................ 7

2.3.1 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PEMERINTAH DESA DAN KKM ....... 7

2.3.2 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PDAM ............................................... 8

2.3.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN ASSOSIASI PENGELOLA SPAMS

PERDESAAN ........................................................................................... 8

BAB 3. PENGELOLAAN TEKNIS SPAM............................................................................. 9

3.1 KETENTUAN UMUM ........................................................................................ 9

3.2 PENGOPERASIAN SPAM ................................................................................ 9

3.3 PEMELIHARAAN SPAM ................................................................................. 12

3.4 FUNGSIONALISASI (PERBAIKAN) ................................................................ 13

BAB 4. KEGIATAN PENINGKATAN SANITASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT ........... 15

4.1 KETENTUAN UMUM ...................................................................................... 15

4.2 PROSEDUR PENCAPAIAN SBS DAN CTPS ................................................. 16

4.3 PROSEDUR INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN .................................... 18

BAB 5. PENGELOLAAN KEUANGAN .............................................................................. 20

5.1 PENETAPAN DAN PENERAPAN IURAN ....................................................... 20

5.1.1 KETENTUAN UMUM ............................................................................. 20

5.1.2 LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN/REVIU BESARAN IURAN ............ 21

5.1.3 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN IURAN ......................................... 21

5.2 PENGGUNAAN DANA .................................................................................... 22

5.3 PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN KEUANGAN ....................... 23

5.3.1 PRINSIP DASAR ................................................................................... 23

5.3.2 PENCATATAN TRANSAKSI .................................................................. 23

Page 5: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN iv

5.3.3 LAPORAN KEUANGAN ......................................................................... 25

5.3.4 LAPORAN PENDUKUNG LAINNYA ...................................................... 26

5.4 DUKUNGAN SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK KEBERLANJUTAN DAN

PENCAPAIAN AKSES UNIVERSAL AIR MINUM DAN SANITASI .................. 26

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA KPSPAMS ............... 4

DAFTAR LAMPIRAN

PT.7-01 FORMAT PERATURAN DESA TENTANG PELESTARIAN SUMBER AIR,

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM ............................................... v

PT.7-02 FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG IURAN AIR MINUM... xii

PT.7-03 RENCANA KERJA KPSPAMS ............................................................................... xiv

Page 6: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) berbasis masyarakat

yang berkelanjutan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kuantitas, kualitas,

kontinuitas, keterjangkauan dan pengembangan akses penduduk perdesaan terhadap air

minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.

Tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, antara lain:

1. Rendahnya penerapan pendekatan pembangunan SPAMS berbasis masyarakat

dalam kebijakan pembangunan daerah;

2. Belum tersedianya lembaga yang khusus menangani pengelolaan air minum dan

sanitasi perdesaan;

3. Belum tersedianya sistem informasi air minum dan sanitasi perdesaan sebagai basis

pengambilan keputusan program dan anggaran pembangunan air minum dan sanitasi

daerah;

4. Belum memadainya dukungan program dan anggaran APBD bagi peningkatan akses

SPAMS berbasis masyarakat memenuhi standard pencapaian optimal (SDGs);

5. Belum dimanfaatkannya potensi pendanaan swasta dan masyarakat untuk mendukung

investasi pembangunan SPAM dan sanitasi perdesaan;

Menyadari hal itu, upaya yang akan dilakukan Pamsimas untuk mengatasi tantangan

tersebut antara lain:

1. Mendorong Pemerintah Daerah menerapkan kebijakan pembangunan SPAMS

berbasis masyarakat, melalui: (a) penguatan fungsi asosiasi pengelola SPAMS

perdesaan, (b) meningkatkan dukungan kerangka kebijakan dan regulasi di tingkat

desa/kelurahan, (c) fasilitasi peningkatan kinerja KPSPAMS;

6. Membangun kelembagaan baru atau menguatkan kelembagaan yang sudah ada,

misal melalui Asosiasi KPSPAMS terkait dengan pengelolaan SPAMS berbasis

maysrakat

7. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) SPAMS berbasis masyarakat bagi

Pemerindah Daerah dan Asosiasi Pengelola SPAMS dalam mengelola pembangunan

air minum dan sanitasi perdesaan;

8. Melakukan kegiatan advokasi dan pendampingan kepada Pemerintah Daerahsecara

intensif terkait dengan rencana aksi daerah untuk diwujudkan dalam RPJM dan RKP

Daerah agar penganggaran dapat terwujud.

9. Pengintegrasian perencanaan air minum dan sanitasi dalam perencanaan dan

penganggaran desa, serta pengembangan kerjasama/kolaborasi/kemitraan dengan

berbagai pihak, baik program dan anggaran.

Berbagai upaya tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan tujuan Program

Pamsimas, khususnya dalam aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan

Kelembagaan Daerah, yaitu: (i) memampukan masyarakat untuk mengorganisasi dirinya,

Page 7: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 2

merencanakan, mengelola, dan menjaga keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi

yang aman; (ii) memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat dalam rangka menjamin

kualitas pengelolaan pelayanan SPAMS desa/kelurahan.

Petunjuk teknis ini disediakan untuk memberikan panduan langkah-langkah

peningkatan kapasitas di tingkat masyarakat dalam rangka pengelolaan program air minum

dan sanitasi perdesaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk teknis ini memuat substansi utama sebagai berikut:

1) Penguatan keberlanjutan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat, yaitu pada tahap pasca pelaksanaan pembangunan di tingkat

masyarakat (tahap pasca konstruksi di tingkat masyarakat).

2) Kegiatan pengelolaan SPAMS berbasis masyarakat dan pengembangan menuju

akses universal.

3) Para pelaku dan langkah-langkah penguatan keberlanjutan;

1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama kepada:

1) Tahap pengelolaan pasca konstruksi di tingkat masyarakat, yaitu KKM, KPSPAMS,

Kader AMPL,Pemerintah Desa dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan

kabupaten/kota;

2) Pelaksanaan dukungan program Pamsimas bagi penguatan keberlanjutan, yaitu

KKM, KPSPAMS, Kader AMPL, Sanitarian, Asosiasi Pengelola SPAMS, Pakem,

Pokja AMPL Kab/Kota/Provinsi, DPMU, PPMU, dan CPMU.

3) Penyediaan dukungan bantuan teknis Pamsimas, yaitu Fasilitator Masyarakat,

Fasilitator Senior, Fasilitator STBM, Regional Oversight Management and Services

(ROMS), National Management Consultant (NMC), dan Tim Advisory.

4) Para pemeduli seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO), pengelola CSR,

BUMN, BUMD, dan BUMDes.

Page 8: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 3

BAB 2. TATA KELOLA KPSPAMS DAN

HUBUNGAN KELEMBAGAAN

Pengelolaan keberlanjutan di tingkat masyarakat bertujuan untuk menjamin Sistem

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) yang dibangun Pamsimas tetap terpelihara

sehingga mampu memberikan bahkan meningkatkan jangkauan pelayanan air minum, dan

sanitasi. Pengelolaan keberlanjutan SPAMS di tingkat masyarakat dilakukan oleh Kelompok

Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) sesuai dengan AD/ART.

Selain itu juga melibatkan Kader AMPL, Kelompok Keswadayaan Masyarakat, dan Asosiasi

Pengelola SPAMS Perdesaan kabupaten/kota.

Secara umum peran KPSPAMS adalah:

1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

promosi penyehatan lingkungan di tingkat desa/kelurahan;

2. Mitra utama pemerintahan desa/kelurahan dalam upaya perluasan dan peningkatan

jangkauan pelayanan air minum dan sanitasi desa/kelurahan.

Untuk dapat menjalankan peran tersebut secara efektif maka KPSPAMS harus memiliki

personil yang capable menjalankan tugasnya, memiliki rencana kerja yang tersusun dengan

baik dan terukur, serta mempunyai aturan kerja dengan stakeholder lainnya seperti tersebut

diatas.

Untuk mencapai tujuan dan target yang disepakati masyarakat untuk kurun waktu satu

tahun. Hasil monitoring keberlanjutan, laporan pengukuran dan evaluasi kinerja KPSPAMS

digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana kerja KPSPAMS.

Target tahunan dijabarkan dalam program dan kegiatan, dan harus mencerminkan

aspek-aspek yang mempengaruhi keberlanjutan layanan dan perubahan perilaku. Aspek–

aspek yang diwujudkan dalam Rencana Kerja antara lain:

a. Pengelolaan SAM Pasca Konstruksi (Operasi & Pemeliharaan)

b. Pengembangan Sarana Air Minum dan Sanitasi

c. Pengembangan kesehatan (PHBS)

d. Pengembangan kemitraan air minum dan sanitasi

2.1 RENCANA KERJA KPSPAMS

Rencana kerja KPSPAMS adalah acuan pelaksanaan kegiatan KPSPAMS untuk

mencapai tujuan dan target yang disepakati masyarakat dalam kurun waktu selama satu

tahun. Hasil monitoring keberlanjutan, laporan pengukuran dan evaluasi kinerja KPSPAMS

digunakan sebagai masukan dalam penyusunan rencana kerja KPSPAMS.

Page 9: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 4

2.1.1 KETENTUAN UMUM

Rencana kerja KPSPAMS minimal harus memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan keberfungsian SPAMS

Rencana kerja untuk menjaga keberfungsian dan pemulihan keberfungsian

SPAMS dari tidak berfungsi/berfungsi sebagian menjadi berfungsi baik.

2. Peningkatan iuran

Rencana kerja untuk menjaga dan meningkatkan iuran air minum hingga

mencapai iuran yang memenuhi BOP dan cost recovery.

3. Peningkatan kinerja kelembagaan dan administrasi

Rencana kerja untuk meningkatkan kinerja kelembagaan diantaranya dukungan

kebijakan Pemerintah Desa tentang Iuran (Perdes) dan dukungan untuk

pengembangan layanan, aspek legal KPSPAMS, data asset, administrasi dan

pembukuan dan iuran.

4. Peningkatan cakupan layanan

Rencana kerja untuk meningkatkan cakupan layanan air minum berupa kegiatan

peningkatan/perluasan dan penambahan jumlah sambungan rumah baik melalui

swadaya dan swadana maupun melalui kemitraan/kerjasama.

5. Peningkatan kapasitas pengurus KPSPAMS

Rencana kerja untuk meningkatkan kapasitas pengurus KPSPAMS melalui

kegiatan pelatihan, coaching, study banding dan kerjasama dengan pihak yang

lain dalam pengembangan penyediaan air minum

6. Rencana Kerja KPSPAMS harus memuat sasaran (target), program/kegiatan;

jadwal pelaksanaan; penanggung jawab kegiatan; kebutuhan biaya pelaksanaan

dan pengembangan pelayanan.

7. Untuk mengukur kemajuan pelaksanaan rencana kerja, maka pelaksanaan

rencana kerja tahunan dipantau setiap 3 (tiga) bulanan sesuai AD/ART. Format

AD/ART terdapat pada lampiran 7-04 dan 7-05.

2.1.2 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA KPSPAMS

Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kerja KPSPAMS

Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku

1. Review Capaian PJM ProAKSI (Air Minum dan Sanitasi) serta mempertimbangkan hasil monitoring keberlanjutan, laporan pengukuran, dan evaluasi kinerja KPSPAMS

Mengetahui selisih capaian PJM ProAKSI

Menggunakan:

- Tools MPA Tahap II

- Hasil monitoring - Tools evaluasi

kinerja KPSPAMS

Data update capaian pelayanan air minum dan sanitasi serta nilai kinerja KPSPAMS.

Kader AMPL, KKM dan Asosiasi

Page 10: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 5

Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku

2. Analisis Capaian PJM ProAKSI (Air Minum dan Sanitasi) dan kinerja KPSPAMS

Mengetahui permaslahan dan solusi terkait penambahan akses air minum dan sanitasi

Musyawarah capaian PJM ProAKSI tingkat Desa

Identifikasi masalah/tantangan yang dihadapi oleh KPSPAMS dan

Rumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah/tantangan yang dihadapai oleh KPSPAMS

KPSPAMS, Kader AMPL, KKM dan Pemerintah Desa

3. Inventarisasi Kegiatan prioritas untuk Peningkatan Pelayanan Air Minum dan Sanitasi

Memetakan kegiatan prioritas pelaksanaan rencana kerja KPSPAMS

Musyawarah prioritas Kegiatan air minum dan sanitasi dalam rencana kerja KPSPAMS

Pengelompokan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan jenis masalah/tantangan dan

Tersusunnya daftar kegiatan prioritas berdasarkan kebutuhan

KPSPAMS,Kader AMPL, KKM dan Pemerintah Desa

4. Penyusunan Jadwal Kegiatan

Menyusun rencana kerja KPSPAMS sesuai dengan siklus perencanaan pembangunan Desa

Konsultasi dan musyawarah dengan KKM dan Pemerintah Desa

Tersusunnya jadwal kegiatan berdasarkan prioritas penanganan dan

Tersusunnya pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam melaksanakan kegiatan prioritas

KPSPAMS,Kader AMPL, KKM dan Pemerintah Desa

5. Penyusunan Rencana Anggaran

Mengetahui kebutuhan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja KPSPAMS

RAB Operasional

RAB Pemeliharaan dan Perbaikan

RAB peningkatan kualitas kelembagaan KPSPAMS

RAB Pengembangan dan Optimalisasi

Tersusunnya rencana anggaran biaya kegiatan dan

Terindentifikasinya kemungkinan sumber pembiayaan kegiatan

KPSPAMS,Kader AMPL, KKM dan Pemerintah Desa

Secara rinci, format rencana kerja KSPAMS didetilkan pada Lampiran 3. Rencana Kerja

KPSPAMS, PT. 7-03.

2.1.3 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KPSPAMS

Pertanggungjawaban KPSPAMS dibuat dan dilaporkan oleh pengurus KPSPAMS

minimal satu kali dalam setahun atau sesuai dengan AD/ART yang disepakati.

Laporan KPSPAMS sekurang-kurangya berisi tentang :

Page 11: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 6

1. Kegiatan yang direncanakan dan yang telah dilaksanakan oleh KPSPAMS dan

hasil capainnya

2. Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

3. Laporan keuangan dan pelaksanaan iuran air minum

4. Daftar asset

5. Daftar pelanggan

Laporan pertanggungjawaban KPSPAMS disampaikan kepada penerima manfaat

melalui rapat anggota tahunan.

2.2 PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS

2.2.1 PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS

Identifikasi kebutuhan pengembangan kapasitas KPSPAMS ditujukan untuk memetakan

macam kebutuhan pengembangan sebagai dasar perumusan program dan kegiatan yang

dinilai efektif dan efisien bagi peningkatan kapasitas KPSPAMS. Peningkatan kapasitas

personil KPSPAMS dilakukan untuk peningkatan kapasitas pengurus KPSPAMS dalam

pelayanan kepada masyarakat, baik dari aspek teknis dan non teknis dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Kegiatan penguatan personil harus tercantum dalam rencana kerja tahunan

KPSPAMS.

2. Kegiatan penguatan personil dapat dilaksanakan menggunakan biaya dari KPSPAMS

atau bantuan pihak lain (Pemerintah Daerah/Desa, LSM, perguruan tinggi dan swasta).

3. Bentuk kegiatan penguatan personil dapat berupa pelatihan, lokakarya, workshop dan

study banding.

4. Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa melakukan kegiatan pembinaan secara

langsung atau melalui Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten

sesuai dengan kewenangannya, meliputi:

1. Pendampingan penerapan norma, standar, prosedur dan kriteria

2. Bimbingan, supervisi dan konsultasi

3. Bantuan teknis dan bantuan program

4. Pendidikan dan pelatihan

2.2.2 DUKUNGAN PEMBINAAN KPSPAMS

Pembinaan terhadap KPSPAMS dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten melalui

instansi/lembaga di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan dalam membentuk dan meningkatkan

kemampuan pengurus KPSPAMS untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam mengelola

layanan air minum dan sanitasi. Peran yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Kantor/Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kasi PMD Kecamatan,

memberikan pembinaan dan bimbingan teknis yang berkaitan kelembagaan dan

Page 12: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 7

pengembangan bagi anggota KPSPAMS serta konsultasi untuk bidang kelembagaan

dan partisipasi masyarakat.

2. Bappeda memberikan pembinaan kepada KPSPAMS dalam kaitan PJM-ProAKSi

melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah dalam forum musrenbang

(musyawarah perencanaan pembangunan) dan sinkronisasi PJM-ProAKSi dengan

RPJMD

3. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya atau Dinas setara dan Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM), memberikan pembinaan dan bimbingan teknis berkaitan dengan

aspek fisik sarana air minum dan sanitasi serta merupakan wadah konsultasi untuk

bidang fisik sarana.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten dan instansi terkait (Puskesmas) memberikan pembinaan

dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pengawasan kualitas air, Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di

masyarakat dan sekolah.

5. Asosiasi pengelola SPAMS Perdesaan memberikan pembinaan dan bimbingan teknis

yang berkaitan dengan peningkatan kinerja KPSPAMS, peningkatan akses air minum

dan sanitasi, serta pengembangan kemitraan.

2.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PIHAK TERKAIT DI KABUPATEN DAN

DESA

2.3.1 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PEMERINTAH DESA DAN KKM

Pemerintah Desa dan KKM merupakan penasehat dan pengawas KPSPAMS dalam

melaksanakan operasi, pemeliharaan, dan pengembangan (perluasan dan peningkatan)

SPAM.

Hubungan KPSPAMS dengan Pemerintah Desa sekurang-kurangnya dalam hal:

1. Membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan desa

bidang air minum dan sanitasi melalui Rencana Kerja dan pengembangan layanan

KPSPAMS.

2. Memberikan masukan dalam proses penyusunan RPJM/RKP Desa dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pembangunan desa bidang air minum

dan sanitasi.

3. Memperoleh pembinaan dan pengawasan dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengelolaan dan pengendalian pembangunan desa bidang air minum dan sanitasi dari

Pemerintah Desa

4. Memberikan laporan hasil kegiatan yang dilakukan kepada Pemerintah Desa minimal

sekali dalam enam (6) bulan.

Hubungan KPSPAMS dengan KKM sekurang-kurangnya dalam hal:

1. KKM memfasilitasi penetapan peraturan desa tentang pengelolaan sarana air minum

dan sanitasi, melalui Pemerintah Desa dan BPD.

Page 13: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 8

2. KKM menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat tentang perencanaan,

pelaksanaan dan pengoperasian sarana air minum.

3. KKM melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengoperasian sarana air

minum.

4. KPSPAMS berkoordinasi dengan KKM dalam menyusun rencana kerja dan

pelaksanaan kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana SPAM.

2.3.2 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PDAM

Dalam pelaksanaan pembangunan, pengelolaan dan pengembangan SPAM

terbangun, hubungan KPSPAMS dengan PDAM adalah sebagai berikut:

1. Hubungan kerja antara KPSPAMS dan PDAM dapat dilakukan secara langsung atau

melalui Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan.

2. KPSPAMS dapat meminta bantuan bimbingan teknis operasi dan pemeliharaan SPAM

kepada PDAM sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum.

3. KPSPAMS dapat meminta bantuan PDAM dalam pengadaan alat dan bahan untuk

pengembangan, operasi dan pemeliharaan SPAM.

4. KPSPAMS dapat melakukan perjanjian kerjasama untuk pemanfaatan air PDAM guna

memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayahnya.

2.3.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN ASSOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN

Asosiasi adalah wadah koordinasi kegiatan pendampingan, peningkatan kapasitas

serta komunikasi dan pembelajaran bersama untuk meningkatkan kinerja KPSPAMS dalam

pelayanan air minum dan sanitasi. KPSPAMS merupakan anggota Asosiasi Pengelola

SPAMS Perdesaan.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pelayanan air minum

yang dilakukan oleh KPSPAMS, maka hubungan KPSPAMS dengan Asosiasi Pengelola

SPAM Perdesaan sekurang-kurangnya dalam hal:

1. Melakukan pengukuran kinerja pelayanan SPAMS anggotanya sesuai standar yang

telah ditetapkan. Format penilaian kinerja KPSPAMS terdapat pada Lampiran 7-06.

2. Memetakan permasalahan dan tantangan yang dihadapi KPSPAMS.

3. Memberikan masukan bagi pembinaan dan peningkatan kinerja KPSPAMS

anggotanya.

4. Memfasilitasi kemitraan bagi peningkatan kinerja KPSPAMS anggotanya.

5. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan Asosiasi

dengan anggotanya dan Pemerintah Daerah setempat.

6. Fasilitasi pembelajaran bersama antar KPSPAMS.

7. KPSPAMS sebagai anggota Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan berkewajiban

melaksanakan iuran anggota sesuai dengan AD/ART Asosiasi Kabupaten.

8. KPSPAMS memberikan informasi mengenai pelaksanaan operasional dan

pemeliharaan SPAM kepada asosiasi.

Page 14: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 9

BAB 3. PENGELOLAAN TEKNIS SPAM

3.1 KETENTUAN UMUM

1. Pengelolaan harus memenuhi standar Pelayanan Minimum, persyaratan kualitas air

minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan

Kualitas Air Minum yang berlaku dan memberikan pelayanan secara penuh 24 jam per

hari kepada pelanggan atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Ruang lingkup pengelolaan SPAM meliputi kegiatan pengoperasian, pemeliharaan,

pengembangan dan peningkatan kualitas layanan SPAM.

3. KPSPAMS harus menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan

dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang

diproduksinya (minimal 6 bulan sekali) dan melakukan pengamanan terhadap sumber

air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran.

4. Standar pelayanan minimum air minum harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan

yang berlaku (60 liter/orang/hari).

5. Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin (berkala) dimana

dananya terencana untuk menjaga sarana yang telah dibangun tetap dapat berfungsi

dengan baik

6. Pengoperasian yang baik dan benar mengacu pada jenis sarana dan prasarana yang

dibangun. Masing-masing bangunan sarana yang dibangun mempunyai fungsi dan

kegunaan yang berbeda.

7. Setiap penyelenggara SPAM wajib memiliki gambar nyata pelaksanaan (as built

drawing), gambar sistem keseluruhan, dan manual operasi pemeliharaan (SOP)

3.2 PENGOPERASIAN SPAM

Pengoperasian mencakup kegiatan rutin menjalankan, mengamati, menghentikan, dan

merawat sarana dan prasarana SPAM untuk memastikan SPAM berfungsi secara optimal dan

dilakukan dengan memperhatikan kualitas pelayanan, efisiensi biaya, aspek keamanan,

keselamatan, dan keberlanjutan pada sebagian dan/atau keseluruhan unit, meliputi:

unit air baku;

unit produksi;

unit distribusi;

unit pelayanan.

Langkah-langkah operasi dan pemeliharaan air minum dikelompokan sebagai berikut :

A. Unit Air Baku

Pengoperasian unit air baku meliputi kegiatan pengaturan jumlah debit air baku

yang akan diambil serta pemantauan kualitas air baku. Pengoperasian unit air baku,

meliputi pengoperasian bangunan dan perlengkapan penyadapan air baku atau

penangkap sumber air, pengaliran air baku ke unit produksi, atau langsung ke unit

distribusi (jika kualitas air minum sudah memenuhi persyaratan).

Page 15: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 10

Tipe bangunan penangkap (penyadap air baku) tergantung pada sumber air

bakunya, yaitu:

1. Tipe bangunan penyadap untuk sumber mata air, yaitu bangunan

penangkap mata air (broncaptering).

2. Tipe Intake untuk sumber air permukaan.

B. Unit Produksi

Pengoperasian unit produksi dapat berupa rangkaian kegiatan pengolahan air

sederhana yang dapat terdiri dari: aerasi, koagulasi-flokulasi, sedimentasi, filtrasi,

dan desinfeksi. Rangkaian unit produksi menyesuaikan dengan dengan kualitas air

baku dan sumber air baku berasal. Semakin buruk kualitas air baku (misal air

permukaan dengan kekeruhan tinggi), maka semakin komplek unit air baku yang

dibangun.

Ketentuan pengoperasian unit air baku, meliputi:

1. Pengoperasian unit produksi, meliputi bangunan dan perlengkapan

peralatan pengolahan air minum.

2. Tujuan pengoperasian unit produksi adalah mengolah air baku sesuai

dengan debit yang direncanakan sehingga menghasilkan air olahan sesuai

dengan kualitas air minum yang dipersyaratkan.

3. Kegiatan pengoperasian meliputi kegiatan persiapan sebelum

pengoperasian, pelaksanaan operasi serta pemantauan proses pengolahan.

4. Persiapan operasi meliputi kegiatan:

Memastikan unit-unit pengolahan berfungsi atau dapat dioperasikan

Jika unit pengolahan menggunakan bahan kimia, maka perlu

disiapkan jenis dan bahan kimia yang dibutuhkan. Pengolahan air yang

membutuhkan bahan kimia meliputi unit koagulasi-flokulasi dan bak

desinfeksi.

Memastikan unit mekanikal dan elektrikal dapay difungsikan dengan

baik untuk memastikan operasi seluruh unit pengolahan

airMenyiapkan daya (SDM, alat dan material) dan perlengkapannya

lainnya untuk mengoperasikan unit produksi.

5. Pemantauan selama operasi harus dilakukan terhadap:

Kuantitas dan kualitas air yang diolah, kinerja proses serta hasil

keluaran di setiap tahapan proses pengolahan.

Pengguna bahan kimia dan sumber daya jika diperlukan.

Hasil pemantauan harus dicatat dalam buku harian (log book) Pengoperasian unit

produksi meliputi pengoperasian seluruh komponen bangunan, dan sarana

penunjang yang masuk dalam unit produksi yaitu dimulai dari inlet air baku,

biasanya di bak prasedimentasi (untuk sumber air permukaan dengan kekeruhan

tinggi) atau aerator (untuk air tanah/mata air) sampai air hasil olahan ditampung di

reservoir yang sudah diberi desinfektan.

Page 16: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 11

C. Unit Distribusi

Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan ke

seluruh jaringan distribusi hingga ke unit pelayanan sesuai dengan standar

pelayanan yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Kuantitas:

Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau

sesuai yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Tekanan air yang ada dapat melayani pelanggan di titik jangkauan

pelayanan terjauh / titik kritis, sesuai dengan perencanaan.

2. Kualitas:

Memenuhi ketentuan parameter wajib sesuai Permenkes No.492 Tahun

2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

3. Kontinuitas:

Air mengalir atau tersedia di pelanggan selama 24 jam per hari atau

sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Pengoperasian unit distribusi meliputi kegiatan pengoperasian sistem pepompaan,

jaringan transmisi dan distribusi, serta bangunan sarana pelengkapnya lainnya

(termasuk alat ukur dan peralatan pemantauan). Pengoperasian unit distribusi

meliputi:

1. Persiapan operasi

2. Pelaksanaan operasi

3. Pemantauan operasi, meliputi:

Debit aliran air yang masuk ke jaringan;

Tekanan air di jaringan;

Operasi pompa distribusi, jika distribusi menggunakan pompa;

Sumber energi yang digunakan, jika distribusi memerlukan energi

listrik.

Hasil kegiatan operasi dan pemantauan harus dicatat dalam buku harian (log book).

Pengoperasian pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi air minum

meliputi kegiatan–kegiatan:

1. Inspeksi jaringan.

2. Pengurasan pipa pengurasan pipa (wash out).

3. Pengaturan buka tutup katup, termasuk katup pelepas udara (air valve)

4. Pemompaan transmisi/distribusi, jika harus menggunakan pompa.

D. Unit Pelayanan

Pengoperasian unit pelayanan meliputi kegiatan pelayanan untuk domestik

(sambungan rumah, sambungan halaman, hidran umum dan kran umum) dan non-

domestik. Ketentuan operasi di unit pelayanan meliputi:

1. Pengecekan tekanan air di sambungan rumah dan HU/KU.

2. Pengecekan Meter Air di sambungan rumah dan HU/KU.

3. Pengecekanan penggunaan air di Meter Air.

4. Melakukan iterasi Meter Air.

Page 17: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 12

3.3 PEMELIHARAAN SPAM

Pemeliharaan adalah kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara

rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat

diandalkan kelangsungannya. Pemeliharaan terdiri dari:

1. Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan guna menjaga usia pakai unit

SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. Contoh: Melakukan backwash

(pencucian dengan aliran balik) pada Saringan Pasir Cepat agar dapat berfungsi dengan

baik.

2. Pemeliharaan berkala

Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berkala guna

memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian

peralatan/suku cadang. Pemeliharaan berkala memerlukan waktu yang lebih panjang

dalam periode bulanan, triwulan, atau tahunan. Contoh: Mengganti media Manganese

Greensand pada Saringan Pasir Cepat yang sudah tidak aktif.

Pemeliharaan SPAM menjadi tanggung jawab KPSPAMS bertujuan untuk menjamin

pelayanan air minum kepada masyarakat yang berkesinambungan. Pemeliharaan SPAM

meliputi pemeliharaan terhadap unit air baku, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi, dan

unit pelayanan.

Dalam kondisi penyelenggara SPAM tidak dapat memberikan pelayanan air minum

kepada sebagian masyarakat akibat kegiatan pemeliharaan, maka penyelenggara SPAM

harus melakukan pemberitahuan terlebih dahulu paling lambat sehari sebelum penghentian

pelayanan dan penghentian pelayanan paling lama tiga hari.

Berikut adalah bangunan dan peralatan dari masing-masing unit SPAM yang

memerlukan pemeliharaan rutin dan berkala:

1. Unit Air Baku

Terdiri dari:

a. Konstruksi Unit Air Baku (intake, bak penangkap mata air, galeri infiltrasi,

sump well, dsbnya)

b. Pompa Air Baku

c. Alat Ukur (Water Meter)

d. Peralatan Mekanikal

e. Peralatan Elektrikal

2. Unit Produksi

Terdiri dari:

a. Bak Prasedimentasi

b. Aerator

c. Bak pembubuh bahan kimia (koagulasi)

d. Pengaduk cepat dan lambat (Flokulasi)

e. Bak Sedimentasi

f. Bak Filtrasi (Bangunan Saringan Pasir/Tangki Filter/Filter Galery)

Page 18: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 13

g. Bak penampung (bak desinfeksi)

3. Unit Distribusi

Terdiri dari:

1. Perpipaan Transmisi

2. Reservoir

3. Jaringan Pipa Distribusi

4. Katup buka-tutup (gate valve)

5. Jembatan Pipa/Air Reliese/Wash Out

4. Unit Pelayanan

Terdiri dari:

a. Sambungan Rumah

b. Kran Umum

c. Hidran Umum

3.4 FUNGSIONALISASI (PERBAIKAN)

Fungsionalisasi (perbaikan) adalah salah satu upaya yang dilakukan terhadap

komponen teknis SPAM yang kinerjanya mengalami penurunan fungsi sehingga dapat

berfungsi secara normal kembali. Perbaikan SPAM bertujuan untuk mengembalikan fungsi

sarana seperti semula agar dapat menjamin pelayanan air minum kepada masyarakat secara

berkesinambungan. Perbaikan dilakukan apabila unit-unit dan komponen SPAM sudah tidak

dapat beroperasi secara optimal.

1. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Fungsionalisasi (Perbaikan) SPAM

1. Perbaikan mencakup kegiatan yang sewaktu-waktu dapat dilakukan terhadap :

i. Sebagian komponen teknis sarana dan prasarana SPAM terbangun; atau

ii. Keseluruhan komponen teknis sarana dan prasarana SPAM terbangun.

2. Perbaikan sebagian dapat dilakukan pada komponen teknis di unit air baku, unit

produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit pelayanan yang sudah mengalami

penurunan fungsi dan memerlukan perbaikan atau penggantian suku cadang.

3. Perbaikan keseluruhan dapat dilakukan pada komponen teknis di unit air baku, unit

produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit pelayanan yang mengalami

penurunan fungsi dan melebihi umur teknis.

4. Perbaikan sebagian atau perbaikan keseluruhan dapat mengakibatkan

penghentian sementara pelayanan kepada masyarakat, KPSPAMS harus

melakukan pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat.

5. Perbaikan SPAM dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dan analisis kerusakan,

perbaikan SPAM dapat dilakukan sendiri oleh tim teknis KPSPAMS jika hasil

analisis menunjukan bahwa KPSPAMS mempunyai kemampuan untuk perbaikan.

6. Jika dibutuhkan perbaikan dapat dilakukan dengan mendatangkan pihak lain (ahli)

seperti perbaikan panel control, pompa, panel surya, dll.

Page 19: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 14

7. Kualitas material pengganti untuk perbaikan minimal harus sebanding dengan

material terpasang.

8. Perbaikan yang memerlukan keterlibatan masyarakat dengan jumlah banyak,

dapat bekerja sama dengan Pemerintah Desa agar dapat membantu mobilisasi

masyarakat.

Langkah-Langkah Melakukan Perbaikan SPAM

Langkah / Kegiatan

Tujuan Hasil Pelaku

1. Identifikasi Kerusakan

Mengetahui tingkat kerusakan komponen teknis SPAM

Data kerusakan dan kebutuhan material untuk perbaikan

Unit Teknis KPSPAMS

2. Analisis Kerusakan

Mengetahui penyebab kerusakan dan kegiatan perbaikan

Data penyebab kerusakan dan kebutuhan tenaga ahli

Unit Teknis KPSPAMS

3. Rencana Perbaikan

Mengetahui kebutuhan material untuk perbaikan

Daftar kebutuhan material Unit Teknis KPSPAMS

Mengetahui kebutuhan biaya dan waktu perbaikan

Jumlah biaya yang diperlukan untuk perbaikan dan waktu perbaikan yang tidak mengganggu pelayanan

Unit Teknis dan Ketua KPSPAMS

4. Kegiatan Perbaikan

Kegiatan perbaikan dilakukan sesuai dengan standar teknis

Unit teknis SPAM yang rusak menjadi berfungsi normal kembali, serta dapat mengatasi penyebab kerusakan

Unit Teknis KPSPAMS/Tenaga Ahli

Detail mengenai Pemeliharaan dan Pengoperasian dapat dilihat pada: Panduan Operasional Baku (POB) Operasi dan Pemeliharaan Sarana Air

Minum dan Sarana Sanitasi

Page 20: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 15

BAB 4. KEGIATAN PENINGKATAN

SANITASI SEKOLAH DAN

MASYARAKAT

4.1 KETENTUAN UMUM

1. Kegiatan operasi dan pemeliharaan bidang sanitasi ditujukan untuk

mempertahankan fungsi sarana sanitasi yang dibangun di sekolah berupa jamban

sekolah dan sarana CTPS.

2. Kegiatan peningkatan sanitasi diharapkan mampu mewujudkan sarana sanitasi

sekolah (jamban sekolah dan sarana CTPS) yang ramah penyandang disabilitas.

Sarana yang belum mengacu pada desain universal, diharuskan dapat ditingkatkan

dengan melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan.

3. Kegiatan peningkatan sanitasi harus dapat menjamin terjadinya upaya untuk

mempertahankan praktek PHBS, melanjutkan upaya Stop BABS (SBS) dan adopsi

CTPS dengan menitikberatkan pada upaya perubahan perilaku masyarakat. PHBS

meliputi juga pemantauan kualitas dan kuantitas air dan kebersihan lingkungan

secara berkelanjutan.

4. Kondisi SBS dicapai jika setiap individu di dalam masyarakat/kelompok masyarakat

sudah mengakses jamban sehat. Jamban dikategorikan sehat jika memenuhi

kondisi sebagai berikut:

a. Tidak ada kontak dengan vektor (tertutup),

b. Tidak berbau,

c. Tidak mencemari lingkungan dan sumber/badan air dan

d. Aman bagi pengguna/konstruksinya kuat.

5. Jamban sehat permanen menjadi tujuan akhir dari sarana sanitasi yang harus

dimiliki masyarakat. Jamban sehat permanen meliputi bangunan jamban (kloset

kongkok atau duduk), bak penyiraman (gelontor), dan septic tank.

6. Praktek CTPS harus dilakukan pakai sabun dan air bersih yang mengalir pada lima

waktu kritis berikut:

a. Setelah BAB,

b. Setelah menceboki anak/bayi,

c. Sebelum makan,

d. Sebelum menyuapi anak,

e. Sebelum menyiapkan makanan.

7. Dalam operasi dan pemeliharaan sarana CTPS harus memastikan ketersediaan air

yang mengalir terus menerus dan tersedia buangan limbahnya.

8. Upaya pembiasaan CTPS dilakukan dengan pembelajaran partisipatif (peragaan

alur kontaminasi, demo cuci tangan secara benar), penyediaan sarana CTPS

Page 21: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 16

inovatif dan terjangkau secara mandiri, pengunaan media promosi, mekanisme

pemantauan secara mandiri/partisipatif. Untuk penyediaan sarana CTPS hanya

dilakukan di sekolah, dengan berpatokan pada fungsi Sarana Cuci Tangan.

9. KPSPAMS berperan dalam upaya peningkatan kualitas jamban keluarga agar

memenuhi status jamban sehat. Pemeliharaan jamban rumah tangga menjadi

tanggung jawab seluruh anggota keluarga.

10. Pengelolaan sarana sanitasi sekolah dilakukan oleh warga sekolah.

11. Seluruh kegiatan air, sanitasi dan hygiene di sekolah selalu melibatkan Komite

Sekolah.

Teknik pemeliharaan secara detail diatur dalam POB Operasional dan Pemeliharaan

SPAMS.

4.2 PROSEDUR PENCAPAIAN SBS DAN CTPS

Prosedur pencapaian SBS dan CTPS dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Prosedur Pencapaian SBS dan CTPS

No

Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil yang Diharapkan

Pelaku

1. Inventaris sarana sanitasi yang tersedia (jamban rumah tangga, umum dan sekolah) dan akses penggunaannya

1. Identifikasi tingkat akses sanitasi jamban dan permasalahannya

2. Identifikasi kelompok/ komunitas sasaran upaya PHBS stop BABs

Seksi Kesehatan dan Komite Sekolah mencari dan mengumpulkan data/informasi rumah tangga yang sudah dan yang belum mengakses sarana jamban dari data para kader, data pada peta sosial/ peta akses sanitasi, atau data Puskesmas dan sistem e-monev STBM

Dari data yang terkumpul, identifikasi salahsatu kelompok masyarakat yang paling buruk kondisi perilaku PHBSnya.

Terkumpulnya seluruh data inventaris sarana dan akses sanitasi jamban.

Teridentifikasi wilayah prioritas sebagai sasaran upaya-upaya perubahan perilaku PHBS

KPSPAMS, bidan desa, kader dan Sanitarian

Penanggung-jawab: Unit kesehatan KPSPAMS

2 Inventaris sarana CTPS dan akses penggunaannya

1. Identifikasikebiasaan CTPS warga dan permasalahannya.

2. Identifikasi kelompok/ komunitas sasaran upaya PHBS – CTPS

Seksi Kesehatan dan Komite Sekolah mencari dan mengumpulkan data/informasi rumah tangga yang sudah dan yang belum terbiasa mempraktekan

Terkumpulnya seluruh data inventaris sarana dan akses CTPS sebagai dasar melakukan upaya-upaya perubahan perilaku PHBS

KPSPAMS, Kader dan Sanitarian

Penanggung jawab: Unit kesehatan KPSPAMS

Page 22: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 17

No

Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil yang Diharapkan

Pelaku

CTPS, dari data para kader, data pada peta sosial/ peta akses sanitasi, atau data Puskesmas.

Dari data yang terkumpul, identifikasi salahsatu kelompok masyarakat yang paling buruk kondisi perilaku PHBSnya.

3. Perencanaan kegiatan upaya PHBS

Menyusun rencana kegiatan peningkatan PHBS

Dari hasil inventarisasi data akses jamban dan CTPS, susun rencana kegiatan pemicuan/ perubahan perilaku PHBS dengan prioritas daerah yang paling kondusif dan paling parah kondisinya.

Tersusunnya jadwal, rencana kegiatan dan lokasi sasaran pemicuan/kampanye promosi perubahan perilaku PHBS (stop BABs dan CTPS)

KPSPAMS, kader/natural leader, bidan desa dengan binaan Sanitarian.Penanggung-jawab: KepalaDesa

4. Kegiatan pemicuanlanjutan stop BABS

Melakukan upaya-upaya lanjutan dalam memicu perubahan perilaku

Melakukan kunjungan pada masyarakat yang berkomitmen berubah.

Melakukan upaya lanjutan untuk memicu pada kelompok masyarakat yang belum berubah.

Bekerjasama dengan kepaladan perangkat desa dan para tokoh untuk mendorong terjadinya gerakan mencapai SBS dan CTPS

Bekerjasama dengan tukang/ pengusaha sanitasi atau toko material untuk memudahkan masyarakat dalampenyediaan sarana jamban sendiri

Terjadi perubahan perilaku stop BABs dan CTPS secara mandiri dan berkelanjutan

KPSPAMS, kader/natural leader, bidan desa dengan binaan Sanitarian.

5 Pemantauan perubahan perilaku PHBS

Memantau perubahan perilaku stop BAB sembarangan dan

Melakukan kunjungan untuk melihat akses

Diperoleh informasi dan data jumlah rumah tangga yang

KPSPAMS, kader/natural leader,

Page 23: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 18

No

Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil yang Diharapkan

Pelaku

masyarakat dan sekolah

CTPS yang terjadi di masyarakat dan di sekolah

penggunaan jamban dan kebiasaan CTPS di rumah tangga bersama kader setempatdan di sekolah bersama guru.

telah berubah perilakunya dalam stop BABs dan terbiasa CTPS

bidan desa dengan binaan Sanitarian.

6 Review capaian perubahan perilaku PHBS dan tindak lanjut

Melakukan evaluasi dan analisa hasil perubahan dan hambatan yang ada serta merencanakan tindak lanjut.

Melakukan pertemuan bersama kepala dan perangkat desa, para tokoh masyarakat dan agama, kader, bidan desa, guru dan lain-lain untuk membahas hasil perubahan perilaku, permasalahan serta merencanakan tindak lanjut untuk upaya mencapai target SBS dan CTPS secara total bagi seluruh warga desa.

Teridentifikasi hambatan/ permasalahan dan ditemukan rencana tindak untuk solusinya

KPSPAMS, kader/natural leader, bidan desa dan masyarakat,dengan binaan Sanitarian.

4.3 PROSEDUR INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Inspeksi sanitasi adalah kegiatan kunjungan/pengamatan dan penilaian sarana

sanitasi dan air minum dan faktor-faktor lingkungannya.

2. Inspeksi air minum adalah suatu kegiatan pengamatan dan penilaian terhadap sarana

air minum sistem perpipaan, sistem sumur dangkal, sistem sumur dalam, PAH.

3. Inspeksi sarana sanitasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan penilaian terhadap

sanitasi jamban sehat (sederhana dan permanen) dan jamban tidak sehat.

Tabel 4.2 Prosedur Inspeksi Kesehatan Lingkungan

No Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil yang Diharapkan

Pelaku

1. Inspeksi kesehatan lingkungan pada sistem perpipaan

Mengetahui Keberfungsian sarana, memenuhi kualitas air minum secara fisik, sebagai Titik pengambilan sampel dan mendiagnosa resiko pencemaran.

- Pelaksanaan inspeksi pada sistem perpipaan dengan menggunakan format Inspeksi sarana perpipaan.

- Inspeksi kesehatan lingkungan pada sistem perpipaan dilaksanakan secara berkala

- Amati Keberfungsian sarana sanitasi di sekolah dan masyarakat

- Sarana Perpipaan berfungsi, kualitas air secara fisik memenui syarat dan ada pengawasan berkala memenuhi syarat fisik

- Sumber pencemaran terdiagnosa

KKM. KPSPAMS, Kader AMPL dan Sanitarian, Dinas kesehatan

Page 24: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 19

No Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil yang Diharapkan

Pelaku

- Amati keberfungsian sarana air minum mulai dari penangkap mata air, Intake, Reservoir, Pipa Transmisi, Pipa Distribusi pada pelangggang atau pada Titik Pelayanan terakhir.

- Simpulkan Hasil Inspeksi sanitasi dan Buatlah RTL

- Sebagai Bahan Pengambilan sampel air minum

- Adanya Rencana tindaklanjut Penanggulangan

2. Inspeksi kesehatan lingkungan pada sistem Non perpipaan

Mengetahui Keberfungsian sarana, memenuhi kualitas air minum secara fisik, sebagai Titik pengambilan sampel dan mendiagnosa resiko pencemaran.

- Pelaksanaan inspeksi pada sistem non perpipaan dengan menggunakan format Inspeksi sarana non perpipaan.

- Inspeksi kesehatan lingkungan pada sistem perpipaan dilaksanakan secara berkala

- Amati Keberfungsian sarana mulai dari penangkap Sumur Dangkal, Sumurpompa tangan, Sumur Bor Dalam dan PAH.

- Simpulkan Hasil Inspeksi kesehatan lingkungan dan Buatlah RTL

- Sarana nonperpipaan berfungsi, kualitas air secara fisik memenui syarat dan ada pengawasan berkala memenuhi syarat fisik

- Sumber pencemaran terdiagnosa

- Sebagai Bahan Pengambilan sampel air minum

- Adanya Rencana tindaklanjut Penanggulangan

KKM KPSPAMS dan Sanitarian, Dinas kesehatan

3. Inspeksi kesehatan lingkungan pada sarana sanitasi

Mengetahui Keberfungsian sarana sanitasi, memenuhi standar Jamban sehat dan mendiagnosa resiko pencemaran, terhadap lingkungan dan sumber air.

- Pelaksanaan inspeksi pada sarana sanitasi perpipaan dengan menggunakan format Inspeksi sarana pada sarana santasi.

- Inspeksi kesehatan lingkungan pada sarana sanitasi dilaksanakan secara berkala terhadap semua sarana

- Amati Keberfungsian sarana sanitasi mulai dari bangunan atas, kloset, lantai, SPAL, saluran pembuangan tinja, lubang penampungan tinja, struktur tanah, ketersediaan air dan sabun.

- Simpulkan Hasil Inspeksi sanitasi dan Buatlah RTL

- Struktur Sarana jamban memenuhi syarat kesehatan, ada tersedia air dan sabun.

- Teredeteksi jamban tidak sebagai Sumber pencemaran terdiagnosa

- Sebagai Bahan perencanaan peningkatan kualitas jamban

- Adanya Rencana tindaklanjut Penanggulangan

KKM KPSPAMS dan Sanitarian, Dinas kesehatan

Page 25: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 20

BAB 5. PENGELOLAAN KEUANGAN

5.1 PENETAPAN DAN PENERAPAN IURAN

Untuk menjamin keberlanjutan pelayanan air minum diperlukan ketersediaan

anggaran yang bersumber dari iuran pelanggan. Iuran Air Minum merupakan biaya jasa

pelayanan Air Minum yang wajib dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian Air Minum

yang diberikan oleh KPSPAMS.

5.1.1 KETENTUAN UMUM

1. Besaran iuran harus didasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu

pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, transparansi dan akuntabilitas

dan perlindungan air baku.

2. Perhitungan besaran iuran harus mencukupi biaya operasi, pemeliharaan,

penyusutan, dan pengembangan dengan mempertimbangkan jumlah sambungan/

penerima manfaat yang telah berlangganan dan mempertimbangkan masukan

masyarakat.

3. Dalam rangka menerapkan keadilan untuk pemanfaatan penggunaan air diterapkan

tarif progresif sesuai dengan penggunaan.

4. Besaran iuran yang disepakati dalam rembug warga dilaporkan kepada KKM serta

Pemerintah Desa untuk selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala

Desa/Peraturan Desa.

Besaran iuran yang sudah ditetapkan dapat dilakukan review melalui musyawarah

dengan masyarakat/pelanggan sesuai AD/ART dengan memperhitungkan peningkatan

atau penurunan jumlah pemanfaat serta inflasi tiap tahun.

Surat Keputusan Kepala Desa/Peraturan Desa yang dibuat harus meliputi

pemanfaatan air, besaran iuran, tata cara pengumpulan iuran dan sanksi bagi

masyarakat/pelanggan yang melanggar peraturan (contoh Format Peraturan Desa tentang

pengelolaan iuran dapat dilihat pada Lampiran PT.7-01 dan 02).

Surat Keputusan Kepala Desa/Peraturan Desa yang telah dibuat harus

disosialisasikan kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa bersama dengan KPSPAMS

supaya dapat diterapkan dengan baik.

Metode pengumpulan iuran disesuikan dengan kondisi masyarakat (rutin harian,

bulanan, tiga bulanan). Klasifikasi iuran (< BOP, ≥ BOP, dan ≥ CR) tetap dihitung dalam

satuan bulan, namun untuk pengumpulannya dapat dilakukan bukan dalam satuan bulan

(dapat dilakukan per tahun, semester, minggu, atau hari).

Page 26: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 21

5.1.2 LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN/REVIU BESARAN IURAN

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

1. Identifikasi/review jumlah dan proyeksi pelanggan

Mengetahui jumlah pelanggan saat ini dan potensi penambahan

Daftar jumlah pelanggan dan calon pelanggan

KPSPAMS

2. Identifikasi/review pengembangan layanan

Mengetahui target layanan dan biaya pengembangan disesuikan dengan kapasitas SPAM yang ada.

Tambahan jumlah layanan dan kebutuhan biaya pengembangan

KPSPAMS

3. Perhitungan/review biaya investasi

Mengetahui besaran investasi yang telah dikeluarkan untuk pembangunan SPAM

Jumlah biaya investasi SPAMS KPSPAMS

4. Perhitungan/review komponen biaya iuran

Biaya operasional Mengetahui kebutuhan biaya operasional (honor pengelola, Administrasi, Listrik/BBM, Pemeriksaan Kualitas Air, Kebutuhan Bahan Kimia)

Jumlah biaya yang diperlukan untuk operasional setiap bulan

KPSPAMS

Biaya pemeliharaan Mengetahui Kebutuhan biaya pemeliharaan dan perbaikan (Material dan upah untuk pemeliharaan yang sifatnya berkala/sewaktu)

Jumlah biaya yang diperlukan untuk pemeliharan unit teknis dan komponen SPAM setiap bulan

KPSPAMS

Biaya Pengembangan Mengetahui kebutuhan biaya untuk pengembangan

Jumlah biaya yang harus terkumpul setiap bulannya untuk pengembangan

KPSPAMS

Biaya penyusutan Mengetahui kebutuhan biaya penggantian unit dan komponen teknis SPAMS sesuai dengan umur pakai

Jumlah biaya yang harus terkumpul setiap bulannya untuk penggantian unit/komponen SPAMS yang sudah habis umur pakainya

KPSPAMS

Biaya Fungsionalisasi Mengetahui kebutuhan biaya perbaikan untuk kerusakan sebagian atau seluruhnya

Jumlah biaya yang harus terkumpul setiap bulannya untuk biaya perbaikan SPAMS yang mengalami kerusakan

KPSPAMS

5. Penetapan tarif progresif Mengetahui sruktur dan besaran iuran yang diterapkan;

a) Tarif dasar Sambungan Rumah

b) Tarif Progresif

Jumlah pelanggan sesuai dengan kebutuhan biaya opersional, pemeliharaan dan pengembangan yang dibutuhkan setiap bulan

KKM dan KPSPAMS

6. Kesepakatan besaran iuran Menyepakati penerapan tarif progresif

Kesepakatan tentang struktur tarif progresif

KKM dan KPSPAMS

7. Peraturan Desa tentang Iuran

Dasar Hukum dalam tatakelola iuran air minum

Adanya Peraturan Desa tentang tatakelola Iuran Air Minum

Pemerintah Desa

5.1.3 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN IURAN

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

A. Legalisasi Kesepakatan Iuran

Pemungutan iuran mempunyai kekuatan hukum yang jelas

Kesepakatan iuran menjadi Peraturan Desa

KKM, Pemerintah Desa dan BPD

Page 27: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 22

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

B. Sosialisasi Menyampaikan teknis pelaksanaan penerapan iuran pada pelanggan

Menyampaikan rencana dan penggunaan dana yang bersumber dari iuran pelanggan

KPSPAMS

1) Metode Pengumpulan Iuran

Pelanggan dapat mengetahui tatacara pembayaran iuran setiap bulan

2) Pencatatan Pengumpulan Iuran

Pelanggan dapat mengetahui besaran iuran yang dibayarkan setiap bulan

3) Penerapan sanksi Pelanggan dapat mengetahui sanksi yang akan diterima jika tidak membayar iuran

4) Pelaporan Penggunaan Dana

Pelanggan dapat mengetahui pengelolaan keuangan oleh KPSPAMS yang dibayarkan oleh pelanggan setiap bulan

C. Pelaksanaan Penerapan Iuran

1) Penyiapan Petugas pelaksana pengumpulan iuran

Menyiapkan perangkat untuk penerapan iuran baik tenaga maupun administrasi

Tersedianya petugas yang menerima iuran air minum dari masyarakat

KPSPAMS

2) Penyiapan kelengkapan administrasi bukti iuran

Tersedianya bukti pencatatan penerimaan iuran air minum di masyarakat dan KPSPAMS

KPSPAMS

3) Evaluasi hasil penerapan iuran

Melakukan analisis tentang metode penerapan iuran yang ditetapkan

Teridentifikasinya masalah yang menyebabkan tidak lancarnya penerapan iuran

KPSPAMS, KKM dan Pemerintah Desa

4) Pelaporan Masyarakat dan Pemerintah Desa mengetahui kondisi keuangan KPSPAMS dan kelancaran penerapan iuran

Laporan keuangan KPSPAMS tersampaikan kepada masyarakat dan Pemerintah Desa secara rutin

KPSPAMS

5.2 PENGGUNAAN DANA

Dana yang dikumpulkan dari iuran pelanggan (masyarakat) diprioritaskan untuk

memenuhi kebutuhan operasional dan pemeliharaan bagi penyelenggaraan pengelolaan

KPSPAMS. Penggunaan dana tersebut antara lain mencakup:

1. Biaya rekening listrik / bahan bakar pembangkit listrik untuk pompa air.

2. Biaya pemeliharaan pompa.

3. Biaya pemeliharaan jaringan distribusi.

4. Biaya administrasi dan umum (pembelian alat tulis kantor, honor pengelola,

rekening listrik sekretariat dan iuran keanggotaan asosiasi).

5. Penggantian dan perbaikan.

6. Penggantian investasi (penyusutan).

7. Pengembangan sistem penyediaan air minum yang menjadi prioritas untuk

pelayanan masyarakat, misalnya penggantian pompa, pembuatan sumur bor baru,

penggantian atau perluasan jaringan pipa distribusi, dan sebagainya.

Page 28: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 23

5.3 PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

5.3.1 PRINSIP DASAR

1. Tertib Administrasi

Pengadministrasian keuangan KPSPAMS harus memenuhi standar pembukuan

yang berlaku seperti :

1. Setiap transaksi keuangan harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang lengkap

dan sah baik untuk transaksi penerimaan maupun pengeluaran.

2. Pencatatan transaksi keuangan di Buku Kas Harian, Buku Bank atau Buku bantu

dan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan tanggal transaksi.

3. Dokumen keuangan harus lengkap, disimpan dan diarsipkan dengan sistematis.

2. Akuntabilitas

Penerimaan dan penggunaan/pengeluaran dana selama proses kegiatan harus

dapat dipertanggungjawabkan dan didukung dengan bukti-bukti yang lengkap dan

valid.

3. Terbuka / Transparan

Administrasi keuangan KPSPAMS terbuka terhadap pemeriksaan baik yang

dilakukan pihak internal maupun eksternal. Pemeriksaan Internal oleh: KKM,

Pemerintah Desa/Kelurahan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kab/Kota;

sedangkan pemeriksaan eksternal oleh: Mitra yang telah memberikan

bantuan/sumbangan seperti pihak swasta, LSM dan lain-lain.

4. Efisiensi dan Efektivitas

Dana yang dikelola KPSPAMS harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang menjadi

prioritas dalam penyelenggaraan penyediaan air minum bagi anggotanya dengan

biaya yang serendah-rendahnya untuk mencapai tujuan yang semaksimal mungkin.

5. Taat Asas

Dalam pengelolaan dan penggunaan dana, tidak boleh bertentangan dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Alur pelaporan keuangan merupakan proses penyampaian data dan informasi

mengenai penerimaaan dan pengeluaran dana yang dikelola oleh KPSPAMS. Dalam hal

ini pengurus KPSPAMS bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan pengelolaan

keuangan, mulai dari pengumpulan iuran, pencatatan transaksi sampai dengan pelaporan

kepada anggotanya / masyarakat dan pemerintah desa. Alur pelaporan tersebut dapat

dilihat pada POB Pengelolaan Keuangan KPSPAMS.

5.3.2 PENCATATAN TRANSAKSI

1. Ketentuan Umum

1. Setiap penggunaan dana KPSPAMS harus disertai bukti pembayaran berupa

kwitansi, nota kontan, faktur, bon.

2. Setiap penggunaan dana KPSPAMS harus diketahui oleh Ketua dan

Bendahara.

Page 29: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 24

3. Besarnya uang di tangan bendahara tidak diperkenankan terlalu besar dalam

waktu lama sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART KPSPAMS.

4. Rekening Bank dibuka atas nama KPSPAMS dengan spesimen tanda tangan:

Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.

2. Pembukuan KPSPAMS

Sesuai dengan sistem akuntansi sederhana, maka pembukuan KPSPAMS terdiri

dari:

a) Buku Kas

Buku Kas adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat transaksi

penerimaan dan pengeluaran harian yang dilakukan secara tunai dengan

menggunakan kas KPSPAMS.

Setiap penerimaan maupun pengeluaran dari kas harus disertakan bukti

transaksi asli dari pihak ketiga dan diberi nomor bukti yang akan dicantumkan di

Buku Kas. Saldo yang tercatat dalam buku kas harus sama dengan uang yang

dipegang Bendahara KPSPAMS.

b) Buku Bank

Buku bank adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat transaksi

penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui Bank, dimana KPSPAMS

membuka rekening. Saldo buku bank harus sama dengan saldo yang ada di

rekening bank. Buku bank ini menjadi penting untuk penyusunan laporan

keuangan.

c) Buku Bantu

Buku bantu adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat penerimaan atau

pengeluaran secara rinci, yang dibuat sesuai dengan kebutuhan KPSPAMS.

Buku bantu merupakan turunan dari buku kas dan buku bank yang dibuat untuk

mempermudah penyusunan laporan keuangan. Sehingga nomor bukti dalam

buku bantu ini harus sama dengan nomor bukti yang ada dalam Buku Kas atau

Bank.

Buku bantu yang dapat digunakan dalam administrasi pembukuan KPSPAMS

meliputi :

i. Buku Bantu Penerimaan Operasional

Buku Bantu ini dipergunakan untuk mencatat penerimaan Iuran, yaitu

berupa iuran wajib (abunemen), iuran penggunaan air, denda keterlambatan

pembayaran (bila ada), dan tunggakan (bila ada) yang dibayarkan oleh

Anggota KPSPAMS. Buku bantu ini ditutup setiap akhir bulan.

ii. Buku Bantu Penerimaan Lainnya

Buku bantu ini digunakan untuk mencatat penerimaan yang berasal dari

pihak lain di luar penerimaan operasional, diantaranya berupa penerimaan

dari pinjaman bank, bantuan APBDes, bantuan APBD, CSR dan lain

sebagainya dan ditutup setiap akhir bulan.

Page 30: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 25

iii. Buku Bantu Pengeluaran Operasional

Buku bantu ini digunakan untuk mencatat rincian biaya yang dikeluarkan

untuk biaya operasi dan pemeliharaan, biaya administrasi & umum dan

ditutup setiap bulan.

iv. Buku Bantu Inventaris

Buku Bantu ini digunakan untuk mencatat pembelian barang inventaris

KPSPAMS yang dibeli melalui Kas/Bank dan digolongkan sebagai aktiva

tetap. Buku bantu ini ditutup setiap akhir bulan.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan di detailkan pada Panduan

Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan.

5.3.3 LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan dibuat sebagai wujud dari akuntabilitas, transparansi dan

penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat

(anggota) dan pemerintah desa.

Pengurus KPSPAMS berkewajiban membuat laporan keuangan secara rutin dan

mengadministrasikan dokumen secara tertib. Laporan keuangan KPSPAMS dibuat setelah

tutup buku dan disampaikan kepada pihak berkepentingan selambat-lambatnya tanggal 10

pada bulan berikutnya.

Laporan Keuangan KPSPAMS terdiri atas :

1. Laporan Keuangan Operasional Bulanan

Laporan keuangan operasional bulanan merupakan rekapitulasi data / informasi

yang menggambarkan posisi keuangan KPSPAMS yang meliputi saldo awal Kas

dan Bank, jumlah penerimaaan dan pengeluaran operasional, serta saldo akhir kas

dan bank pada setiap akhir bulan.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan kegiatan keluar

masuknya uang kas, baik itu yang bersifat operasional maupun non operasional.

Kompoenen yang termasuk dalam arus kas adalah saldo awal kas dan bank,

penerimaan oprerasional, penerimaan non operasional (misalnya bantuan APBN,

APBD, APBDes, CSR, Kredit Mikro dan sebagainya yang diterima dalam bentuk

uang), pengeluaran operasional, pengeluaran non operasional (belanja inventaris /

investasi), pengembalian hutang, dan saldo akhir kas dan bank. Dengan laporan

arus kas dapat diketahui aliran penerimaan dan pengeluaran seluruh dana yang

dikelola oleh KPSPAMS.

3. Laporan Neraca

Laporan Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan KPSPAMS

yang dinyatakan dalam bentuk aktiva, kewajiban dan modal.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan di detailkan pada Panduan

Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan KPSPAMS.

Page 31: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 26

5.3.4 LAPORAN PENDUKUNG LAINNYA

Selain laporan keuangan, terdapat beberapa jenis laporan lainnya yang penting

untuk disajikan dalam rangka memberikan informasi bagi pengelolaan KPSPAMS, yaitu:

1) Laporan Iuran Bulanan

Laporan ini berisikan daftar nama pelanggan dan alamat pelanggan, jumlah

pemakaian air pada bulan pelaaporan, jumlah iuran bulanan yang dibayarkan ke

KPSPAMS. Laporan inidi buat oleh Bendahara KPSPAMS dan diketahui oleh Ketua

KPSPAMS.

2) Laporan Keuangan Bulanan (Penerimaan dan Pengeluaran)

Laporan ini memuat informasi mengenai keadaan/kegiatan keuangan KPSPAMS

dalam periode satu bulan dan atau satu tahun, meliputi saldo awal kas dan bank,

jumlah penerimaan dan pengeluaran serta saldo akhir kas dan bank. Laporan

keuangan dibuat setiap bulan oleh Bendahara KPSPAMS dan diketahui oleh Ketua

KPSPAMS mengetahui kepala desa.

3) Laporan / Daftar Barang Inventaris

Merupakan daftar sarana dan prasarana yang dibangun melalui program Pamsimas

meliputi Sarana Air Minum dan Sanitasi termasuk pengembangannya, serta sarana

yang dibangun atau dibeli KPSPAMS dalam rangka mendukung pengelolaan,

seperti misalnya bangunan sekretariat, peralatan kantor dan lain sebagainya.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan didetailkan pada Panduan

Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan KPSPAMS.

5.4 DUKUNGAN SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK KEBERLANJUTAN DAN

PENCAPAIAN AKSES UNIVERSAL AIR MINUM DAN SANITASI

Penyediaan layanan kebutuhan dasar termasuk air minum dan sanitasi merupakan

tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota. Untuk mewujudkan tercapainya target universal akses 100% air minum

dan sanitasi dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu perlu ada dukungan dari berbagai

sumber pendanaan yang diarahkan pemanfaatannya untuk pengembangan layanan air

minum dan sanitasi, antara lain:

1. APBD Provinsi

Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu kepada kebijakan

nasional maka Pemerintah Provinsi dapat mengalokasikan APBDnya untuk

pembangunan air minum dan sanitasi termasuk di Perdesaan. Alokasi APBD Provinsi

dapat digunakan untuk kegiatan mainstreaming pembangunan SPAMS maupun

kegiatan peningkatan sarana SPAMS yang sudah terbangun melalui berbagai

program-program yang terkait dengan air minum dan sanitasi. Dukungan pendanaan

APBD Provinsi dapat digunakan baik untuk kegiatan fisik maupun non fisik, seperti:

Pembangunan sarana SPAMS baru

Pengembangan layanan

Peningkatan kinerja

Page 32: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 27

Peningkatan kapasitas kelembagaan

Workshop; FGD, dll

2. APBD Kabupaten

Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu kepada kebijakan

nasional maka Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengalokasikan APBDnya untuk

pembangunan air minum dan sanitasi termasuk untuk air minum dan sanitasi

Perdesaan. Alokasi APBD Kabupaten/Kota dapat digunakan untuk kegiatan

mainstreaming pembangunan SPAMS maupun kegiatan perluasan dan peningkatan

sarana SPAMS yang sudah terbangun melalui berbagai program-program yang

terkait dengan air minum dan sanitasi.

Dukungan pendanaan APBD Kabupaten/Kota dapat digunakan baik untuk kegiatan

fisik maupun non fisik, seperti:

Pembangunan sarana SPAMS baru

Pengembangan layanan

Peningkatan kinerja

Peningkatan kapasitas kelembagaan

Workshop; FGD, dll

3. APB Desa

Dana APB Desa yang dapat digunakan untuk pembangunan air minum dan sanitasi

adalah yang bersasal dari Dana Desa. Setiap tahun, Kementerian Desa

mengeluarkan Peraturan Menteri Desa dan PDTT tentang proritas penggunaan Dana

Desa. Salah satu proritas penggunaan Dana Desa yang selalu ditetapkan adalah

kegiatan pembangunan sarana air bersih skala desa dan pembangunan sarana

sanitasi.

KKM berperan untuk mengadvokasi Pemerintah Desa untuk pencapaian

pembangunan 100% air minum dan sanitasi desa mealui proses pengintegrasian

PJM ProAKSi dan RKM ke dalam RPJM/RKP Desa di dalam Musrenbang Desa.

4. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Pemerintah Provinsi memberikan bantuan pendanaan kepada Kabupaten/kota untuk

melaksanakan program prioritas pemerintah. Ada 3 jenis DAK, yaitu:

1) DAK Reguler: bertujuan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dengan target pemenuhan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana

untuk pencapaian program Presiden Ekonomi berkeadilan;

2) DAK Afirmasi: bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur dan

pelayanan dasar yang focus pada lokasi Prioritas (Kecamatan) pada kab/kota

yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan

transmigrasi.

Page 33: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 28

3) DAK Penugasan : bertujuan untuk mendukung pencapaian prioritas Nasional

yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan yang spesifik serta

lokasi prioritas tertentu;

5. Dana CSR

Dukungan dari dunia usaha baik BUMN maupun swasta untuk pembangunan air

minum dan sanitasi khususnya di perdesaan dilakukan melalui mekanisme

kerjasama/kemitraan. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat

Kabupaten/Kota maupun KPSPAMS dapat mengakses program CSR baik secara

langsung maupun melalui forum-forum CSR kepada perusahaan-perusahaan yang

ada di wilayah kerjanya.

Kegiatan-kegiatan PAMSIMAS yang dapat dibiayai melalui dana CSR, dapat

dibedakan menjadi kegiatan non-fisik dan kegiatan fisik.

Kegiatan Non-fisik

a) Kegiatan pemicuan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) 5 pilar;

b) Pelatihan untuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi (KPSPAMS) dan Asosiasi;

c) Penyediaan Fasilitator Masyarakat dan tenaga pendukung lainnya;

Kegiatan Fisik

a) Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) baru untuk

desa yang belum memiliki SPAMS dengan menggunakan pendekatan

PAMSIMAS;

b) Perluasan pelayanan SPAMS untuk desa binaan PAMSIMAS dalam rangka

memenuhi akses 100% air minum dan sanitasi layak;

c) Peningkatan SPAMS eksisting di desa binaan PAMSIMAS, termasuk

meningkatkan kualitas akses air minum dari Hidran Umum (HU) dan Kran

Umum (KU) menjadi Sambungan Rumah (SR) individu;

d) Kegiatan lain untuk pencapaian akses universal air minum dan sanitasi

layak.(jamban dengan tangki septik).

Adapun bentuk bantuan program CSR dapat berupa:

a) Tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pendampingan, pelatihan atau

fasilitasi masyarakat;

b) Bangunan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi;

c) Material untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi;

d) Uang tunai ;

6. Pinjaman dari Lembaga Keuangan(Kredit Mikro/Perbankan)

Pemerintah mendorong keterlibatan lembaga keuangan untuk dapat memberikan

bantuan kredit untuk pembiayaan pembangunan dibidang air minum dan sanitasi,

khususnya yang dikelola oleh kelompok masyarakat (KPSPAMS). Pamsimas

Page 34: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN 29

memfasilitasi KPSPAMS dengan memberikan pendampingan peningkatan kualitas

pengelolaan keuangan hingga mampu memenuhi persyaratan dalam mengakses

kredit pembiayaan air minum dan sanitasi, serta penyusunan proposal

kredit/pinjaman.

7. Program Hibah:

a) Hibah Insentif Desa (HID)

HID diberikan kepada desa-desa yang memiliki kinerja pengelolaan SPAM yang

baik dengan tujuan agar ada peningkatan layanan air minum baik dari aspek kualitas

maupun kuantitas.

b) Hibah Insentif Kabupaten (HIK)

Hibah akan diberikan kepada desa dan kabupaten yang telah melaksanakan

Pamsimas dengan kinerja yang baik atau masih membutuhkan dukungan untuk

mengatasi kesenjangan antara kondisi pelayanan SPAM saat ini dengan minimal

pelayanan yang harus tersedia. Hibah insentif untuk kabupaten dilaksanakan

sebagai dukungan pengembangan jangkauan dan kualitas pelayanan serta

perbaikan kinerja SPAM perdesaan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan air

minum dan sanitasi tingkat desa.

c) Hibah Khusus Pamsimas (HKP)

HKP diberikan kepada kabupaten yang mempunyai desa-desa Pamsimas yang

memerlukan peningkatan kinerja meliputi desa dengan SPAM yang tidak berfungsi

atau berfungsi sebagian.

d) Hibah Air Minum Perdesaan

Pamsimas bekerjasama dengan Program Hibah Air Minum, memberikan insentif

hibah air minum berbasis output. Output yang diperhitungkan adalah jumlah

sambungan rumah dengan biaya maksimal sebesar biaya investasi dan tidak lebih

dari Rp. 2 Juta/SR (termasuk biaya instalasi dan distribusi).

1. Sumber pendanaan hibah untuk pencapaian 100% akses Air Minum dan Sanitasi dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat selengkapnya disediakan dalam Petunjuk Teknis Hibah Kabupaten dan Desa

2. Rencana Kemitraan dijelaskan secara lebih rinci pada Pedoman Operasional Baku (POB) Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAMS Perdesaan.

Page 35: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN iv

LAMPIRAN

Page 36: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN v

PT.7-01

PT.7-01 FORMAT PERATURAN DESA TENTANG PELESTARIAN SUMBER

AIR, PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM

KABUPATEN ...................

PERATURAN DESA ...................

NOMOR ....... TAHUN ............

TENTANG

PELESTARIAN SUMBER AIR SERTA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR

MINUM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA..........................

Menimbang : a. Bahwa Sumber Daya Air merupakan Potensi Kekayaan

Alam yang perlu dikelola dengan baik agar bermanfaat untuk hajat hidup masyarakat sekitar;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada hurup a maka dipandang perlu disusun peraturan Desa ................ tentang Pelestarian Sumber Air serta Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekositemnya Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3419);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5059);

3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3889);

4. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 nomor 126. Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

5. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indoesia; Nomor 7. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Page 37: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN vi

5495);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan undang- undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539).

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

9. ...................................(Peraturan lainnya tentang Pelestarian Sumber Mata Air serta Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA ................................

TENTANG PELESTARIAN SUMBER AIR SERTA

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:

1. Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja

perangkat daerah kabupaten;

2. Camat adalah fasilitator pelaksanaan kerja sama antar Desa ataupun kerja sama

Desa dengan pihak ketiga;

3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;

6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang

selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan

yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan

Page 38: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN vii

wilayah dan ditetapkan secara demokratis;

7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara

Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang

diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang

bersifat strategis;

8. Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) adalah

pengelola sarana air minum dan sanitasi di tingkat desa yang bersifat independen,

dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan melalui SK Kepala Desa.

9. Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan

air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku untuk Air Minum.

10. Penerima manfaat layanan air minum adalah masyarakat atau instansi yang terdaftar

sebagai penerima layanan Air Minum dari KPSPAMS.

11. Musyawarah Desa (Musdes) adalah proses musyawarah antara Badan

Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang

diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

12. Musyawarah Antar Desa untuk selanjutnya disingkat MAD adalah Forum

Musyawarah para wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota BKAD Kecamatan

Teluk Pandan berkedudukan di tingkat kecamatan dan atau antar-Desa, berperan

sebagai lembaga tertinggi dalam setiap pengambilan keputusan sekaligus pemegang

kekuasaan tertinggi dalam menetapkan arah kebijakan pengelolaan kegiatan

kerjasama antar Desa

13. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,

perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui

penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan

esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa;

BAB II

PELESTARIAN SUMBER AIR

Bagian Kesatu

Penjagaan

Pasal 2

1. Sumber – sumber air yang terdapat di wilayah Desa ................ harus di jaga

kelestarian dari kerusakan, pencemaran yang diakibatkan oleh manusia ataupun

yang lainnya.

2. Sumber – sumber air tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi/ individu

melainkan menjadi milik masyarakat bersama untuk di manfaatkan bersama pula.

3. Sumber-sumber air ataupun saluran perpipaan yang sudah rusak diperbaiki

secara gotong- royong.

Bagian Kedua

Page 39: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN viii

Pelestarian Pasal 3

1. Melestarikan sumber mata air menjadi tanggung-jawab seluruh komponen

masyarakat Desa ..........................

2. Melestarikan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 diatas adalah mengawasi

dari pembakaran, penebangan hutan di sekitar sumber air serta menanami kembali

pohon-pohon pelindung

Pasal 4

Pelayanan

1. Setiap warga Desa ............................ mempunyai hak yang sama untuk dilayani

kebutuhan air minumnya sesuai dengan debit air yang tersedia.

2. KPSPAMS harus memberikan pelayanan yang sama bagi segenap lapisan

masyarakat.

3. Pemerintah Desa mendukung KPSPAMS dalam pelaksanaan pelayanan air minum

kepada masyarakat.

4. Apabila ada kelompok, perorangan yang punya kegiatan khusus dan ingin

menggunakan air minum yang butuh banyak, maka terlebih dahulu harus

disampaikan ke KPSPAMS untuk mengatur sistem pembagian.

Pasal 5

1. Penerima manfaat layanan air minum tidak boleh mengadakan pengembangan

jaringan tanpa adanya persetujuan dari KPSPAMS yang ditugaskan/ ditetapkan oleh

Pemerintah Desa.

2. Pengembangan dilaksanakan jika memenuhi persyaratan seperti :

a. Kemampuan / debit air memungkinkan untuk di kembangkan.

b. Anggota masyarakat yang betul-betul kesulitan tentang kebutuhan air minum

dan tidak memungkinkan membuat sumur gali.

c. Ada kesanggupan / kesiapan dana swadaya masyarakat.

3. Pemakai sarana air minum baik orang / lembaga / kelompok tidak boleh melubangi

pipa/merusak jaringan pipa.

BAB III

SISTEM PENGELOLAAN

Pasal 6

1. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana air minum dilaksanakan oleh Badan

Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS)

2. Segala bentuk Administrasi dan bentuk keuangan dan lainnya langsung di kelola oleh

Pengurus KPSPAMS.

3. Pertanggungjawaban KPSPAMS dalam pengelolaan SPAMS akan dilaksanakan oleh

Page 40: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN ix

Pengurus melalui Musyawarah Anggota/Masyarakat pada setiap tahunnya.

BAB IV

KEPENGURUSAN

Pasal 7

1. Kepengurusan KPSPAMS Desa ............... di bentuk berdasarkan/melalui

Musyawarah Masyarakat Desa.

2. Masa jabatan Pengurus Pokmair berakhir selama ...... (........) tahun dan dapat di pilih

kembali selama masih memenuhi persyaratan dan yang bersangkutan masih

bersedia.

BAB V

SANKSI

Bagian Kesatu

Masyarakat

Pasal 8

1. Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat/ di jumpai berikut barang bukti

melangggar pasal 5 ayat 1 maka di kenakan denda sebesar Rp. ................

(...............).

2. Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat / di jumpai melakukan pelanggaran

pasal 5 ayat 3 maka di kenakan denda sebesar Rp. ...................

(................................).

3. Bagi orang / anggota Kelompok yang tidak ikut bergotong-royong dalam perbaikan

jaringan perpipaan akan di kenakan denda sebesar Rp. ................

(............................).

Bagian Kedua

Pengurus

Pasal 9

1. Bagi orang / oknum yang termasuk di dalam Pemerintah Desa atau pengurus

KPSPAMS yang di dapati berikut barang bukti dan saksi-saksi menyalahgunakan

wewenangnya untuk melakukan pungutan, diskriminatif / membeda-bedakan di luar

aturan maka akan di berhentikan dari jabatannya.

2. Bagi orang / oknum yang di maksud pasal 9 ayat 1 diatas, tidak mentaati sanksi /

denda maka akan di proses melalui aturan yang berlaku.

BAB VI

IURAN AIR MINUM

Pasal 10

Page 41: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN x

1. Setiap anggota masyarakat yang menggunakan/memanfaatkan air minum yang

dikelola KPSPAMS wajib membayar iuran air minum sesuai dengan peamakaiannya,

sebesar :

a. 0 – 10 m3, Rp .............../m3/bulan

b. 11 – 20 m3, Rp .............../m3/bulan

c. 21 – 30 m3, Rp .............../m3/bulan

d. > 30 m3, Rp .............../m3/bulan

2. Iuran yang dimaksud pasal 10 ayat 1 diserahkan kepada pengurus KPSPAMS/orang

yang ditunjuk melalui Surat Keputusan ketua KPSPAMS paling lambat tanggl 30 pada

bulan yang bersangkutan.

3. Bagi yang tidak membayar sampai lewat 15 (Lima belas) hari maka akan dilakukan

pemutusan sementara jaringan ke rumah yang bersangkutan sampai pembayaran di

lunasi.

4. Pemanfaatan iuran.

Iuran dimanfaatkan untuk:

a. Biaya operasional dan pemeliharaan (termasuk perbaikan).

b. Biaya pengembangan.

c. Biaya pengembalian investasi (penyusutan).

d. Biaya lainnya yang disepakati berdasarkan musyawarah pengurus KPSPAMS

dan pelanggan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka semua ketentuan / peraturan mengenai pengelolahan dan pemanfaatan Sumber Air Minum yang bertentangan dengan Peraturan Desa ini di nyatakan tidak berlaku.

Pasal 12

Hal - hal yang belum di atur dalam perdes ini sepanjang mengenai pelaksanaannya di tetapkan oleh Surat Keputusan (SK) Kepala Desa ..........................

Pasal 13

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan, Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di : .................

Pada Tanggal : ..... ..................... .........

Page 42: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xi

Kepala Desa ...................... ...................... Diundangkan : ................... Pada Tanggal : .............................. SEKRETARIS DESA ......................... ........................................

Lembaran Desa ............ Tahun ......... Nomor .....

Page 43: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xii

PT.7-02

PT.7-02 FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG IURAN AIR

MINUM

Kop Surat Desa ............................

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA DESA ............................ KECAMATAN ............................ KABUPATEN ............................

Nomor : ............................

TENTANG PENETAPAN IURAN PEMANFAAT DAN BIAYA

SAMBUNGAN RUMAH DESA ............................ KECAMATAN ............................

KABUPATEN ............................

MENIMBANG : 1. Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat pada tanggal .... .............. ........;

2. Berdasarkan Berita Acara tanggal ..... .............. ........;

3. Berdasarkan kebutuhan keberfungsian dan keberlanjutan dari sistem penyediaan air minum.

MENGINGAT : 1. Pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah terbangun agar mencapai masa penggunaan yang maksimal;

2. Pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan sarana secara berkelanjutan;

3. Pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan sarana secara terorganisasi bertanggungjawab.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA DESA .................... TENTANG PENETAPAN

IURAN PEMANFAAT DAN BIAYA SAMBUNGAN RUMAH.

PERTAMA : Penetapan iuran untuk pemanfaat sambungan rumah sebagai

berikut:

1. 0 – 10 m3, Rp .............../m3/bulan

2. 11 – 20 m3, Rp .............../m3/bulan

3. 21 – 30 m3, Rp .............../m3/bulan

4. > 30 m3, Rp .............../m3/bulan

KEDUA : Penetapan iuran abonemen sebesar Rp. ...............;/bulan

KETIGA : Apabila terjadi kerusakakn Meter Air, akan menjadi tanggung jawab Pelanggan yang bersangkutan ;

Page 44: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xiii

KEEMPAT : Penetapan besaran biaya untuk pemasangan sambungan rumah baru sebesar Rp. ...................; /Sambungan Rumah

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ........................... Pada Tanggal : ...........................

Kepala Desa ....................

................................

PT.7-04

Page 45: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xiv

PT.7-03 RENCANA KERJA KPSPAMS

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN KELOMPOK

PENGELOLA (KP) SPAMS PROGRAM PAMSIMAS

I. Definisi Rencana Kerja Tahunan

Rencana kerja tahunan adalah dokumen perencanaan kegiatan yang disusun

berdasarkan PJM ProAKSI dan hasil pengukuran capaian (MPA Tahap II) yang

dijabarkan ke dalam rencana kerja selama waktu satu tahunan.

II. Dasar Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja

Kelompok Pengelola SPAMS dibentuk agar ada suatu wadah resmi yang

mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana yang dihasilkan melalui

Program Pamsimas dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan bahkan menjadi lebih

berkembang. Atas dasar hal tersebut di atas maka KelompokPengelola SPAMS

sebagai suatu wadah yang resmi harus mempunyai AD/ART, serta menyusun

rencana kerja tahunan.

III. Dasar Penyusunan Rencana Kerja

Dalam kesatuan siklus proses Program Pamsimas terutama di tingkat masyarakat,

maka sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan Kelompok Pengelola

SPAMS adalah: PJM ProAKSI dan hasil pengukuran capaian dan bisa dilengkapi

dengan hasil pengukuran kinerja atau aspek kelembagaan KPSPAMS.

IV. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan Rencana Kerja

Dalam penyusuan Rencana Kerja ini, pihak-pihak yang terlibat antara lain:

Pengurus KPSPAMS

KKM

Kepala Desa

Natural Leader

Sanitarian (jika memungkinkan)

Kasi PMD Kecamatan (jika memungkinkan).

KPM AMPL

V. Format Rencana Kerja

Format rencana kerja KPSPAMS adalah sebagaimana tersaji berikut ini.

Halaman Sampul/judul :

Halaman sampul/judul memuat nama BADAN PENGELOLA SPAMS dan DESA, dengan

alamat yang jelas di bagian bawah.

PT. 7-03

Page 46: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xv

Halaman Persetujuan/Pengesahan :

Halaman Pengesahan memuat informasi yang ada pada halaman judul dengan

mencantumkan tanggal penyusunan, disusun dan ditandatangani oleh Ketua KPSPAMS,

diketahui oleh KKM dan disahkan oleh Kepala Desa.

Kata Pengantar :

Kata Pengantar berisi antara lain uraian yang mengantarkan pentingnya disusun Rencana

Kerja Tahunan KPSPAMS, yang dijabarkan berdasarkan PJM ProAKSI dan/atau kondisi di

desa saat ini hasil pengukuran capaian. Kata Pengantar ditanda tangani oleh Ketua

KPSPAMS sebagai penyusun.

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

I. PENDAHULUAN

Di dalam Bab Pendahuluan ini disajikan secara singkat rangkaian yang berkaitan dengan

butir-butir sebagai berikut :

1.1 Latar Belakang

Dalam bab ini akan diuraikan gambaran umum desa, masalah yang dihadapi

terkait SPAMS, program Pamsimas, pentingnya keberadaan KPSPAMS dan

sejarah pembentukannya, serta perlunya disusun Rencana Kerja KPSPAMS.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran

a. Maksud :

- Menyediakan informasi bagi pemerintah desa dan stakeholders lainnya

tentang kegiatan KPSPAMS.

- Merupakan acuan dasar pelaksanaan kegiatan bagi KPSPAMS tahunan.

b. Tujuan

Diuraikan secara singkat tentang tujuan kegiatan tahunan.

c. Sasaran

Sasaran kegiatan diuraikan selama jangka periode RK tahunan tersebut.

II. POTENSI DAN MASALAH

2.1. Potensi (diisi dengan data potensi yang terdapat di masing-masing wilayah kerja

KPSPAMS yang bersangkutan, termasuk yang dibangun melalui Program Pamsimas)

Page 47: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xvi

a. Potensi SDA (jenis sumber air yang ada, volumenya, dan kualitasnya) dan SDM

(kemampuan masyarakat untuk iuran, warga yang memiliki kapasitas untuk

memberi dukungan, dan lain-lain)

b. Sarana dan Prasarana Air Minum dan Kesehatan yang ada saat ini (jenisnya).

c. Jumlah penduduk yang terlayani sarana air minum dan kesehatan dibandingkan

dengan jumlah penduduk yang ada.

d. Tingkat kejadian penyakit yang bersumber dari air dan lingkungan

2.2. Permasalahan (diisi dengan daftar permasalahan yang terkait dengan air minum,

kesehatan dan sanitasi, kemudian dianalisis bersama atau diberi pembobotan dan

dirangking)

III. RENCANA KERJA TAHUNAN

(berdasarkan data potensi dan permasalahan pada bagian II maka dibuat tabel rencana

kerja tahunan per aspek kegiatan air minum, kesehatan, dan sanitasi, yang memuat:

Nomor urut (sesuai dengan rangking masalah)

Uraian Kegiatan (untuk mengatasi permasalahan yang ada)

Tujuan dan sasaran

Upaya yang dilakukan

Waktunya kapan

Perkiraan Biayanya.

IV. PENUTUP

Perlu disampaikan bahwa rencana kerja ini harus mendapat dukungan dan keterlibatan

semua pihak karena untuk kepentingan bersama, walaupun yang melaksanakan adalah

KPSPAMS.

Page 48: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xvii

TABEL 1. IDENTIFIKASI POTENSI, KENDALA & TARGET AMPL DESA……………………………….. TAHUN ……….

No. Uraian

Target Tahun Lalu

dalam PJM Pro

AKSI

Kondisi Saat Ini

(Hasil Pengukuran) Kesenjangan Kendala

Target Tahun Ini

dalam PJM Pro

AKSI

Total Target

Tahun Ini

1 2 3 4 5 6 7 8

Ketererangan:

(1) Cukup jelas

(2) Diisi tentang daftar rumusan kegiatan dan hasil berdasar PJM Pro AKSI (contoh: target akses Air Minum, target SBS, dll.)

(3) Diisi sesuai target dalam PJM Pro AKSI tahun lalu

(4) Diisi berdasarkan hasil pengukuran terkini

(5) Diisi dari kolom 3 dikurangi kolom 4

(6) Diisi dengan keterangan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target

(7) Diisi sesuai target dalam PJM Pro AKSI tahun ini

(8) Diisi dengan total target tahun ini (kolom 5 ditambah kolom 7).

Page 49: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xviii

TABEL 2. RENCANA KERJA KP-SPAMS DESA……………………………………… TAHUN ……….

No. Kegiatan Tujuan dan

Sasaran

Upaya yang

dilakukan

Rencana Pelaksanan

(Bulan/Minggu) Perkiraan Biaya Keterangan

1 2 3 4 . . . . . . . .

Page 50: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xix

PT.7-04 FORMAT ANGGARAN DASAR KPSPAMS

ANGGARAN DASAR KELOMPOK PENGELOLA SARANA AIR MINUM DAN SANITASI

(KPSPAMS)

DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA

Pasal 1

1. Dasar Pendirian Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS)

………………………. Dalam rangka meningkatkan derajar kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui:

a. Perubahan perilaku. b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan. c. Penyediaan air minum dan sanitasi aman yang cukup dan terjangkau. d. Kesinambungan dan efektifitas program melalui partisipasi masyarakat.

Desa……………….…, Kecamatan……………….…, Kabupaten……………….…, telah dibangun sarana air minum dan sanitasi berupa:

1) ………………………………… 2) ………………………………… 3) ………………………………… 4) …………………………………

2. Agar tujuan masyarakat Desa……………………. tercapai maka sarana air minum yang

telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jamban CLTS.

3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum dan usaha mendorong

perubahan perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif (berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk kelompok pengelola sarana air minum dan sanitasi desa.

4. Kelompok ini bernama…………………………….

5. Kelompok ini berkedudukan di:

PT. 7-04

Page 51: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xx

Desa : ……………………………… Kecamatan : ……………………………… Kabupaten : ………………………………

6. Kelompok ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan. 7. Lingkup kerja Lembaga ini meliputi wilayah Desa ……………….…, Kecamatan

……………….…,

STATUS, AZAS DAN PRINSIP

Pasal 2

1. Kelompok ini bersatus otonomi dan informal. 2. Kelompok ini berazaskan kebersamaan dan gotong royong. 3. Kelompok ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. ……………………………… b. ……………………………… c. ………………………………

PERAN, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3

1. Kelompok ini berperan: a. Mewujudkan tercapainya pelayanan air minum dan sanitasi untuk

masyarakat Desa………………… yaitu melalui pengelolaan (operasional, pemeliharaan, dan perbaikan) dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

b. Dengan tersedianya air minum sampai ke pemukiman diharapkan dapat mendorong produktivitas kerja dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat Desa ………………… terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Sebagai kelompok pemberdayaan yang merupakan wahana integrasi sosial dan menjembatani kesenjangan sosial – ekonomi masyarakat perdesaan.

d. Sebagai mitra NGO, Pemerintah dan Swasta dalam upaya pelayanan masyarakat melalui pelayanan air minum dan kesehatan lingkungan.

2. Untuk mencapai tujuan peningkatan kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup

masyarakat, kelompok ini menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut: a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air

minum menjadi tanggung jawab bersama. b. Melakukan Perlindungan Daerah Tangkapan Air (PDTA). c. Mengelola Sambungan Rumah (SR), Kran Umum (KU) atau Hidran Umum

(HU) dan perluasan layanan bagi masyarakat.

Page 52: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxi

d. Melakukan perhitungan iuran air minum berdasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, transparansi dan akuntabilitas.

e. Perhitungan besaran iuran harus mencukupi biaya operasi, pemeliharaan, penyusutan, dan pengembangan dengan mempertimbangkan jumlah sambungan/penerima manfaat yang telah berlangganan dan mempertimbangkan masukan masyarakat.

f. Melaksanakan operasional, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana air minum dan biaya pengelolaan Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) secara efisien (berdaya guna), efektif (berhasil guna).

g. Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi bertujuan untuk memenuhi pelayanan dasar kepada masyarakat. Apabila pelayanan dasar tersebut sudah dipenuhi seluruhnya (akses 100%) dan masih terdapat ketersediaan air, maka pengelolaan sarana air minum dan sanitasi dapat digunakan untuk keperluan lain.

KEANGGOTAAN

Pasal 4

1. Yang dapat menjadi anggota kelompok ini adalah seluruh masyarakat pemanfaat sarana air minum Desa ….…………… .

2. Setiap anggota mempunyai hak:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan anggota atas dasar satu anggota satu suara.

b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat.

c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) diluar pertemuan baik diminta atau tidak.

f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama. g. Melakukan pengawasan atas jalannya Kelompok Pengelola Sarana Air Minum

dan Sanitasi (KPSPAMS).

3. Setiap anggota mempunyai kewajiban: a. Secara aktif ikut memelihara sarana air minum agar memberikan

manfaat yang berkesinambungan. b. Mentaati dan melaksanakan AD/ART. c. Ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta

mentaati keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu agar lebih mendapat perhatian.

d. Membayar uang langganan air tepat waktu.

Page 53: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxii

4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

5. Semua warga masyarakat Desa ……….…….. dapat menjadi anggota lembaga

pengelola air.

6. Keanggotaan berakhir bilamana anggota: a. Meninggal dunia. b. Berhenti atas permintaan sendiri. c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa

alasan. d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari kegiatan

pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat

keanggotaan f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-

kewajiban sebagai anggota sebagaimana mestinya.

7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam

Rapat Anggota berikutnya

PENGURUS

Pasal 5

Untuk mengatur dan menyelenggarakan program kelompok perlu diadakan organisasi pengurus yang menjalankan tata laksana kelompok masyarakat:

1. Pengurus lembaga ini terpilih dari, oleh dan dalam Rapat Anggota (Pleno Masyarakat).

2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Memiliki sifat jujur, aktif, terampil bekerja, dan berdedikasi terhadap kelompok ini.

b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum dan sanitasi meletakkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi.

c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan masyarakat desa, dan tata laksana kelompok ini.

Pasal 6

1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali. 2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya

dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.

Page 54: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxiii

3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang (ketua, sekretaris, dan bendahara).

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 7

1. Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat manajer dan karyawan untuk melakukan pengelolaan kegiatan usaha. Manajer dan karyawan diberi imbalan yang layak sesuai dengan kemampuan keuangan Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

2. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.

3. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita

oleh kelompok yang diakibatkan kelalaiannya dalam melakukan tugas.

Pasal 8

Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat honor yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan kelompok.

RAPAT ANGGOTA

Pasal 9

1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib

menghadirinya. 2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk

lembaga ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota selanjutnya

3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur minimal 1 kali dalam 1 tahun.

4. Setiap keputusan diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara musyawarah-mufakat. Jika tidak dapat diambil secara mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

5. Pertanggungjawaban pengurus KPSPAMS disampaikan kepada masyarakat dan dilaporkan kepada Kepala Desa melalui Rapat Anggota sesuai periode kepengurusan KPSPAMS.

6. Laporan Pengurus KPSPAMS sekurang-kurangya berisi tentang: a. Kegiatan yang direncanakan dan yang telah dilaksanakan oleh KPSPAMS dan

hasil capainnya. b. Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan. c. Laporan keuangan dan pelaksanaan iuran air minum. d. Daftar asset e. Daftar pelanggan

Page 55: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxiv

Pasal 10

1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh total jumlah anggota (>50%).

2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari

3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah

4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak dapat diwakilkan kepada anggota lain.

MODAL

Pasal 11

1. Modal KPSPAMS terdiri dari: a. Sarana air minum dan sanitasi senilai Rp ……………………. (nilai sarana air

minum dan sanitasi dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah). b. Iuran pokok anggota c. ……………………… d. ………………………

Pasal 12 Kepemilikan dan pengelolaan sarana air minum dapat dipindahtangankan jika disetujui oleh masyarakat.

Pasal 13

a. Atas dasar keputusan rapat anggota, kelompok dapat menarik iuran pokok dari masyarakat sebagai tambahan modal kerja.

b. Kelompok dapat menerima bantuan dari pihak lain yang sifatnya tidak mengikat dan/atau dapat mempengaruhi tujuan pengelolaan sarana air minum oleh Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

SISA HASIL USAHA

Pasal 14

1. Lembaga Pengelola Air termasuk lambega yang bertujuan meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian bantuan hibah desa dari PAMSIMAS kepada desa…………………. segera dapat tercapai

Page 56: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxv

2. Sisa hasil usaha diperkirakan baru diperoleh setelah lembaga melakukan pengembangan usaha.

Pasal 15

Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha lembaga ini dapat digunakan untuk :

a. 10% untuk dana cadangan usaha b. 15% untuk jasa pengurus c. 25% untuk pemupukan modal d. 5% untuk dana pendidikan e. 40% dibagikan kepada anggota sebanding dengan jumlah simpanan serta jasa

pinjamannya dalam usaha lembaga ini f. 5% untuk iuran pembinaan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki suara dalam Rapat Anggota

2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 17

Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukkan sebagai aturan tambahan yang juga harus dipatuhi oleh seluruh anggota Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

PENUTUP

Pasal 18

1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh Rapat Anggota

2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

Page 57: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxvi

PT.7-05 FORMAT ANGGARAN RUMAH TANGGA KPSPAMS

ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA KELOMPOK PENGELOLA SARANA AIR MINUM DAN SANITASI

(KPSPAMS)

Desa ………………………… Kecamatan ……………….. Kabupaten …………………

KEANGGOTAAN

Pasal 1

1. Permohonan untuk menjadi anggota kelompok diajukan olah calon anggota kepada pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang sudah disediakan untuk keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang penerimaan atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam Anggaran Dasar

PENGURUS

Pasal 2

Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 5, yaitu :

1. a. Pengurus berjumlah 3 (tiga) sampai 15 (lima belas) orang dan harus berjumlah ganjil. b. Badan Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah

paling lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi Anggota Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dialkukan dengan undian, kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri

3. Rapat Anggota Tahunan Lembaga akan mengisi lowongan jabatan Anggota

Pengurus yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih diantara para angota lainnya.

PT. 7-05

Page 58: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxvi

i

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 3

1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali rapat rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.

2. Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus baru dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya lowongan tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh Anggota Pengurus yang masih ada, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota. Apabila pengangkatan dialkukan bukan untuk tujuan pengisian lowongan sementara, maka Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan Anggota Pengurus yang digantikannya itu selesai.

Pasal 4

Pengurus berkewajiaban menyusun dan menggariskan Pola Kebijakan Umum Kelompok. Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada kelompok atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi :

1. Kebijakan dalam pengelolaan air minum sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal

3 pada Anggaran Dasar. 2. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk

disusun dan digariskan oleh pengurus. 3. Pengurus melaporkan Laporan Keuangan KPSPAMS dalam papan informasi.

PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 5

1. Pengurus membentuk sebuah Panitia Pencalonan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum Rapat Anggota diadakan. Panitia Pencalonan terdiri atas 3 (tiga) anggota, dalan nama tidak boleh duduk lebih dari satu orang Anggota Pengurus. Tugas Panitia Pencalonan adalah mengajukan calon-calon untuk setiap lowongan Pengurus yang perlu diisi dengan jalan pemilihan dalam Rapat Anggota

2. Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh Panitia Pencalonan, Pimpinan Rapat Anggota meminta tambahan calon-calon dari anggota yang hadir dan mempunyai hak suara. Kemudian Pimpinan dapat mensahkan pencalonan.

3. Rapat Anggota melakukan pemilihan pengurus dari calon-calon anggota yang telah

disahkan, tanpa menentukan jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara yang menggunakan surat suara. Hanya anggota yang mempunyai hak suara yang dapat memilih secara bebas dan rahasia.

Page 59: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxvi

ii

4. Tiap-tiap pemilihan diputuskan berdasarkan suara terbanyak. Apabila dua calon atau lebih mendapat suara yang sama, pemungutan suara diulangi, kecuali diantara mereka menyatakan mengundurkan diri sebagai calon

5. Pencalonan maupun pemilihan dilakukan untuk Lembaga berikut :

1. Jumlah ganjil 3 (tiga) sampai dengan 15 (lima belas) untku Pengurus 2. Jumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang untuk Badan Pemeriksa dengan

ketentuan bahwa jumlah calon bagi tiap-tiap kelompok harus setidak-tidaknya lebih dari satu orang daripada jumlah yang akan dipilih.

JABATAN DALAM KEPENGURUSAN

Pasal 6

Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :

Ketua Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanan pengoperasian dan pemeliharaan.

Mengkoordinasikan pelaksanaan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Mencatat segala pengaduan dari pemakai sarana air minum dan dibahas dalam rapat anggota.

Melakukan pertemuan/rapat rutin secara berkala (2 kali dalam 1 tahun) dengan penerima manfaat sarana air minum.

Menyusun rencana kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi selama periode kepengurusannya.

Membangun jaringan kerja KPSPAMS dengan pemerintah desa, lembaga lain yang sejenis, dan pihak-pihak lain yang dapat memberi dukungan teknis dan pembiayaan.

Memverifikasi dan memberi persetujuan atas usulan dan hasil pengamatan, pengoperasian dan pemeliharan yang dilakukan oleh tenaga teknis.

Membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala (bulanan, semester, dan tahunan).

Sekretaris Membuat Berita Acara/Notulen Rapat dari rapat anggota dan rapat pengurus.

Mengelola kegiatan surat menyurat, melakukan pencatatan dan pengadministrasian secara tertib.

Membantu ketua KPSPAMS menyusun laporan pertanggung-jawaban. Mendata jumlah masyarakat pengguna sarana air minum dan sanitasi. Mendata sarana air minum dan sanitasi yang terbangun. Membuat dokumentasi proses dan hasil kegiatan operasional dan

pemeliharaan. Bertanggung jawab atas pemberitahuan/undangan kepada anggota

sebelum rapat diadakan.

Bendahara Mencatat dan menyimpan semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, surat berharga.

Menyusun laporan keuangan (pembukuan) dan pertanggungjawaban keuangan pada waktu yang ditentukan.

Menerima semua pembayaran iuran pemanfaat atas pelayanan sarana air minum atas nama organisasi dan menyimpan di tempat aman yang telah ditentukan pengurus.

Melakukan tindakan yang diperlukan apabila terjadi penunggakan atau hal-hal yang akan mengganggu keuangan.

Page 60: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxix

Melakukan pembayaran atau pengeluaran uang dengan sepengetahuan Ketua.

Membuat laporan keuangan.

Seksi Teknis Mendata sarana air minum yang digunakan setiap rumah tangga (by name by address) dan melakukan update pada peta sosial. Data ini akan diperbaharui secara berkala pada tahap keberlanjutan sesuai format terlampir.

Mengoperasikan sistem pelayanan air minum, mengontrol kuantitas dan kualitas air yang dihasilkan, serta melakukan tindakan apabila terjadi gangguan pada sistem (misal terjadi kebocoran, genset rusak, pencurian air, dan lain-lain).

Mengontrol tingkat persediaan bahan/material untuk keperluan operasional dan pemeliharaan (kebutuhan BBM untuk genset, kaporit, dan lain-lain).

Memelihara secara rutin dan berkala seluruh sistem dan memperbaiki kerusakan sarana yang menjadi tanggung jawabnya.

Memperbarui data terkait sarana dan prasaranan air minum (jumlah dan keberfungsian).

Membuat laporan teknis tertulis secara rutin tiap bulan. Menyusun Rincian Anggaran Biaya kegiatan operasional dan pemeliharaan,

baik harian maupun periodik (bulanan dan triwulan). Membantu Ketua dalam menyusun laporan pertanggung-jawaban. Mengatur pemasangan jaringan untuk pengembangan sarana. Melakukan update terhadap peta akses air minum. Memeriksa kualitas air secara periodik.

Seksi Sanitasi dan Kesehatan

Mendata sarana dan prasarana sanitasi dan kesehatan terbangun setiap rumah tangga (by name by address) dan melakukan update pada peta sosial. Data ini akan diperbaharui secara berkala pada tahap keberlanjutan sesuai format terlampir.

Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan penggunaan jamban dengan menitikberatkan pada perubahan perilaku masyarakat.

Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan sarana sanitasi dan kegiatan lain yang berkaitan dengan sanitasi dan kegiatan

Perubahan Perilaku Sanitasi memfasilitasi dan bekerja sama dengan wirausaha sanitasi/STBM.

Melanjutkan kegiatan promosi kesehatan sekolah melalui kerjasama dengan pihak sekolah termasuk kegiatan pemeliharaan jamban sekolah yang sudah terbangun.

Menginisiasi pembentukan dan mendampingi Tim STBM desa yang akan menfasilitasi masyarakat dalam melakukan perilaku 5 pilar STBM.

Koordinator Pengguna Sarana (KU, HU, SGL, PAH dan lain-lain sarana yang dimanfaatkan secara bersama-sama dalam suatu kelompok)

Mengatur penggunaan air dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi. Melaporkan kepada seksi teknis apabila terjadi kerusakan pada sarana

umum yang dikelola. Mengorganisasi pembayaran iuran pemakai sarana umum (misal KU/HU)

dan menyetor iuran bulanan dari para pengguna sarana air minum kepada Bendahara KPSPAMS.

Mengorganisir anggota pada kegiatan kesehatan lingkungan dan promosi kegiatan Perubahan Perilaku Sanitasi.

Mengorganisasi kegiatan gotong-royong yang berkaitan dengan kegiatan air minum dan sanitasi.

Melakukan pemeliharaan sarana umum yang menjadi tanggung jawab pengelolaannya.

Memantau pelaksanaan pembangunan jamban melalui pendekatan CLTS untuk meningkatkan penggunaan jamban pada masyarakat.

Page 61: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxx

DEWAN PENASEHAT

Pasal 7

Penunjukan Dewan Penasehat serta anggotanya disampaikan kepada yang bersangkutan dengan surat pengangkatan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris pengurus lembaga. Demikian pula dengan pembubaran Dewan Penasehat dan atau penghentian Dewan Penasehat, disampaikan secara tertulis kepada yang bersangkutan. Ditetapkan di ………………………. Pada tanggal ………………………. Atas nama seluruh anggota Lembaga Ketua Sekretaris ( ) ( )

Page 62: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxxi

PT.7-06 FORMAT PENILAIAN KINERJA KPSPAMS

LEMBAR PEMANTAUAN / PENGUKURAN KINERJA

KELOMPOK PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (KP-SPAMS) PROGRAM PAMSIMAS

KP-SPAMS : DESA : KECAMATAN : CAKUPAN LAYANAN : ......DUSUN KABUPATEN : PROVINSI : OPSI SAM : TAHUN BERDIRI :

NO INDIKATOR / SUB

INDIKATOR

KONDISI REAL KP-SPAMS

KET.

RENDAH (1) SEDANG (2) TINGGI (3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A DOKUMEN PERENCANAAN

1. Rencana Kerja

(Investasi)

KPSPAMS

Tidak Ada 1 Ada 3

B PENGELOLAAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

1. Pembukuan

Tidak Ada

Pembukuan 1

Ada, Buku

Kas, Iuran

Dan Harian

2

Lengkap, Buku

Harian, Iuran,

Kas, Dan

Laporan Keu.

3

2. Daftar Inventaris /

Aset Yang Dikelola Tdk Ada 1 Ada 3

3. Iuran Tdk Ada 1 Ada 3

4. Perbandingan Iuran

(I) & Biaya

Operasional dan

Pemeliharaan (OP)

I < OP 1 I >= OP 2

I >= OP, dan

Pengembangan

(Cost Recovery)

3

C KINERJA LAYANAN AIR MINUM DAN SANITASI

1. Kondisi Sarana Air

Minum yang

berfungsi

< 40%

(tidak

berfungsi)

1 40-80%

(sebagian)

2 >80%-100%

(berfungsi baik) 3

2. Jumlah Penduduk

yang sudah akses < 40% 1 40-80% 2 >80%-100% 3

PT. 7-06

Page 63: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxxi

i

NO INDIKATOR / SUB

INDIKATOR

KONDISI REAL KP-SPAMS

KET.

RENDAH (1) SEDANG (2) TINGGI (3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

air minum yang

layak saat ini

3. Jumlah Penduduk

dengan akses pada

air minum

berdasarkan

kapasitas system air

minum yang

terbangun.

< 40% 1 40-80% 2 >80%-100% 3

4. Jumlah Penduduk

yang belum Akses

air minum yang

layak saat ini

>60% 1 20-60% 2 <20% 3

5. Jumlah penduduk

dengan akses

jamban sehat

< 40% 1 40-60% 2 >60% 3

6. Jumlah Dusun telah

mencapai SBS

100%

< 40% 1 40-60% 2 >60% 3

7. Jumlah dusun yang

menerapkan CTPS < 40% 1 40-60% 2 >60% 3

D KEMITRAAN

1. Rencana Kemitraan BELUM ADA 1 ADA 3

2. Persentase realisasi

kegiatan kemitraan

terhadap rencana

kemitraan/kerja

sama

< 25 % 1 25-50% 2 >50% 3

TOTAL NILAI (jumlah total nilai kolom 4+6+8)

Analisis Hasil Pengukuran (Skala Kinerja): Total Nilai < 23 : Kinerja RENDAH Total Nilai 23 – 32 : Kinerja SEDANG Total Nilai > 32 : Kinerja TINGGI KESIMPULAN: .......................................................................................... REKOMENDASI:

Aspek Teknis...............................................................................

Aspek Kesehatan dan Sanitasi ...................................................

Aspek Kelembagaan....................................................................

Page 64: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxxi

ii

Mengetahui: Pengurus KPSPAMS

(Nama)

...../.../….. Yang memantau:

(Nama) (Jabatan/Posisi dalam Asosiasi)

PETUNJUK PENGISIAN:

LANGKAH I: Kolom 1 Nomor dari indikator yang dinilai, kolom ini tidak perlu diisi Kolom 2 Indikator dan Sub Indikator yang akan dinilai, kolom ini tidak perlu diisi Kolom 3, 5 dan 7 Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi real KP-SPAMS, untuk

setiap Sub Indikator yang dinilai. Kolom 4,6, dan 8 Kolom ini menunjukkan nilai yang akan diberikan pada kondisi real BPSPAMS untuk

setiap Sub Indikator Jumlahkanlah nilai masing-masing Sub Indikator, pada masing-masing kolom.

Khusus untuk Kolom 6, nilai totalnya berkisar antara 23 s/d 29 karena untuk beberapa Sub Indikator (A-1; B-2 dan B-3) hanya ada 2 penilaian (rendah dan tinggi)

Total Nilai adalah hasil penjumlahan dari Total Nilai dari kolom 4,6 dan 8.

Kolom 9 Diisikan jika diperlukan ada penjelasan spesifik terhadap kondisi BPSPAMS pada Sub Indikator yang dimaksud (untuk sub indikator yang mengalami perubahan nilai kinerja maka dilakukan koreksi di dalam logbook untuk mengupdate data SIM Asosiasi).

LANGKAH II: Setelah mendapatkan Total Nilai, selanjutnya perhatikan nilai hasil pengukuran (Skala Kinerja). Sesuaikan Total Nilai tersebut dengan Skala Nilai yang sudah ditetapkan maka akan dapat disimpulkan Kriteria Kinerja KPSPAMS yang bersangkutan (Rendah, Sedang atau Tinggi) REKOMENDASI: Bagian rekomendasi dapat diisikan dengan kegiatan pendampingan yang dibutuhkan oleh KPSPAMS atau kondisi real, tantangan, hambatan/masalah pengelolaan SPAMS.

Page 65: PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTANpamsimas.org/konten/pustaka/pedum-juknis/PT.-07_Juknis...1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan

PETUNJUK TEKNIS

PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN xxxi

v