83
PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PERKEBUNAN PT CIPTA FUTURA PLANTATION, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN OLEH MUHAMMAD NU’MAN A24050538 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA

SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PERKEBUNAN

PT CIPTA FUTURA PLANTATION, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN

OLEH MUHAMMAD NU’MAN

A24050538

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA

SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PERKEBUNAN

PT CIPTA FUTURA PLANTATION, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh MUHAMMAD NU’MAN

A24050538

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 3: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Judul : PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI

PERKEBUNAN PT CIPTA FUTURA PLANTATION,

MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN.

Nama : Muhammad Nu’man

NRP : A24050538

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc

NIP : 19490119 197412 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian IPB

Prof. Dr. Ir. Bambang Sapta Purwoko, M.Sc

NIP : 19610218 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 4: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

RINGKASAN

MUHAMMAD NU’MAN. Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim, Sumatera Selatan. Dibimbing oleh SUDIRMAN YAHYA.

Tenaga kerja perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu faktor

produksi yang menyerap biaya cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk

meningkatkan efisiensi. Selain itu kegiatan perkebunan kelapa sawit berfluktuasi

sepanjang tahun karena adanya pekerjaan yang berkaitan dengan musim, lahan,

curah hujan, dan bulan panen puncak dan panen rendah. Hal tersebut

menunjukkan perlunya pengelolaan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.

Kegiatan magang ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

profesional dan keterampilan kerja dalam memahami proses kerja nyata

pengelolaan perkebunan kelapa sawit, meningkatkan kemampuan teknik budidaya

dan manajerial pengelolaan perkebunan kelapa sawit, mengetahui dan memahami

pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit, dan menganalisis

permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan tenaga kerja serta memberikan

solusi terbaik yang harus dilakukan.

Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan menggunakan metode

langsung (data primer) dan metode tidak langsung (data sekunder). Data primer

merupakan informasi yang diperoleh secara langsung di lapangan meliputi

pengamatan kegiatan substandar pemupukan, pengamatan pupuk tercecer pada

pemupukan CIRP, pengamatan penunasan/pruning, pengamatan substandar

pemanenan, pengamatan brondolan tersangkut di ketiak pelepah, dan pengamatan

brondolan tinggal di TPH serta diskusi langsung dengan staf, nonstaf dan tenaga

kerja lapangan. Data sekunder diperoleh melalui data kebun yang berkaitan

dengan kondisi umum perusahaan, keadaan tanah dan iklim, tata guna lahan,

kondisi pertanaman dan produksi, struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.

Analisis data menggunakan metode deskriptif.

Pengelolaan tenaga kerja lapangan Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

menggunakan sistem borongan. Dengan demikian penggunaan tenaga kerja pada

setiap jenis pekerjaan sangat bergantung kepada kehadiran tenaga kerja dan

Page 5: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

standar kerja. Realisasi pekerjaan di lapangan telah dilaksanakan sesuai dengan

target yang direncanakan dan dengan kualitas kerja yang baik. Peningkatan

kualitas dan prestasi kerja dilakukan dengan pengawasan dan disiplin terhadap

karyawan serta penerapan sanksi yang efektif. Permasalahan yang sedang

dihadapi Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation adalah kekurangan tenaga kerja

pemanenan. Berdasarkan pengamatan penulis masih ditemukan kegiatan yang

tidak memenuhi standar dalam berbagai kegiatan diantaranya pemanenan,

pemupukan, penunasan, dongkel anak kayu, dan transportasi tandan buah segar.

Proyeksi Indeks Tenaga Kerja (ITK) perkebunan Afdeling VII PT Cipta

Futura Plantation bulan Mei 2009 adalah sebesar 0.18 orang/ha. Penggunaan

tenaga kerja tersebut sudah efisien tetapi tidak efektif. Nilai ITK tersebut tidak

konstan, ketersediaan tenaga kerja yang berkurang disebabkan musim panen padi

dan hari setelah gajian.

Page 6: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi

kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi magang

yang berjudul Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis

guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim,

Sumatera Selatan dengan baik.

Skripsi magang ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Sarjana, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua (Bapak Fahrur Rozi dan Ibu Wijiatin), Kakakku tercinta

Abdul Wahid dan Fathul Mubin serta kakak iparku Nurdiantini dan

Sukristinah. Keponakanku Faradilla Cahya Firsta dan Faisal Hilmi.

2. Prof. Dr. Ir. Sudirman Yahya, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi,

atas segala saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi magang ini.

3. Dr. Ahmad Junaedi, M.S dan Dwi Guntoro SP, M.Si selaku dosen penguji.

4. Dr. Ir. Endang Murniarti, M.S sebagai dosen pembimbing akademik, atas

bimbingan selama pelaksanaan perkuliahan.

5. PT Cipta Futura Plantation yang telah bersedia menerima penulis untuk

melaksanakan kegiatan magang.

6. Sutan Hutasoit, SP selaku Asisten Afdeling VII dan seluruh karyawan

Afdeling VII yang telah memberikan informasi selama kegiatan magang.

7. Teman-teman magang PT Cipta Futura Plantation (Haryo Purwanto,

Robby Panggabean, Armita Rayendra, dan Wenny Widyawati).

8. Teman-teman Wisma Combi (Andi, Gofir, Hariadi, Novan, Rinto, Surya,

Ari, Rikza, dan Dodi).

9. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban (IPMRT).

10. Indra, Warno, Isti, Nita, Bagus, Esther, Yunus, dan rekan-rekan Agronomi

dan Hortikultura Angkatan 42.

Bogor, September 2009

Penulis

Page 7: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tuban, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 27

November 1986. Penulis merupakan anak ketiga dari Bapak Fahrur Rozi dan Ibu

Wijiatin.

Penulis lulus dari SDN Margomulyo II pada tahun 1999, kemudian pada

tahun 2002 penulis menyelesaikan studi di SLTPN 1 Tuban. Selanjutnya penulis

lulus dari SMAN 1 Tuban pada tahun 2005. Tahun yang sama penulis diterima

menjadi mahasiswa IPB melalui jalur USMI, selanjutnya tahun 2006 penulis

diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Pertanian.

Selama menjalani pendidikan di Institut Pertanian Bogor, pada tahun 2007

penulis pernah magang di Balai Penelitian Sayuran, Lembang, Bandung. Tahun

ajaran 2008-2009 penulis menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah Ekologi

Pertanian.

Page 8: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

DAFTAR ISI

Halaman

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 Tujuan ................................................................................................... 2 METODE MAGANG ..................................................................................... 3

Tempat dan Waktu ................................................................................. 3 Metode Pelaksanaan .............................................................................. 3 Pengamatan dan Pengumpulan Data....................................................... 3

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG...................................................... 5 Letak Geografis dan Administratif ......................................................... 5 Keadaan Tanah dan Iklim ...................................................................... 5 Tata Guna Lahan ................................................................................... 5

Kondisi Pertanaman dan Produksi .......................................................... 6 Struktur Organisasi ................................................................................ 7

Ketenagakerjaan .................................................................................... 7

PELAKSANAAN MAGANG......................................................................... 10 Pelaksanan Aspek Teknis Kebun ........................................................... 10 Pelaksanaan Manajemen Kebun ............................................................. 35

PEMBAHASAN ............................................................................................. 42

Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan .................................................. 42 Indeks Tenaga Kerja .............................................................................. 49

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 51 Kesimpulan............................................................................................ 51 Saran ..................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53 LAMPIRAN ................................................................................................... 54

Page 9: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Produksi Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation (Ton) .................. 6

2. Jumlah dan Posisi Tenaga Kerja Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII Bulan Mei 2009 ......................................... 8

3. Jenis dan Jumlah Perumahan Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation ........................................................................................ 9

4. Intensitas Serangan Hama Ulat Api Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation ............................................................................. 17

5. Realisasi Pemupukan CIRP di Afdeling VII Berdasarkan Bobot Pupuk/HK dan ha/HK Pada Tanggal 1-6 Mei 2009 ............... 20

6. Kualitas Pemupukan Harian PT Cipta Futura Plantation Tanggal 17 April 2009 .................................................................... 20

7. Pengamatan Kegiatan Substandar pada Pemupukan CIRP ............... 21 8. Pengamatan Pupuk Tercecer pada Pemupukan CIRP ...................... 21

9. Pengamatan Pruning/Penunasan ..................................................... 22 10. Alat Panen Kelapa Sawit dan Kegunaannya .................................... 23

11. Sanksi Panen Pekerjaan Substandar di Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation ............................................................................. 28

12. Sanksi Kepada Pemanen Afdeling VII Periode April 2009 .............. 28 13. Kualitas Pemanenan Harian PT Cipta Futura Plantation

Tanggal 17 April 2009 .................................................................... 30 14. Program dan Realisasi Pemanenan Afdeling VII Periode

Januari-Maret 2009 ......................................................................... 30

15. Pengamatan Substandar Pemanenan ................................................ 31 16. Pengamatan Brondolan Tersangkut di Ketiak Pelepah ..................... 32

17. Pengamatan Brondolan Tertinggal di TPH ...................................... 33 18. Persentase Unsur Hara dalam Janjangan Kosong ............................. 34

Page 10: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1. Pembuatan Tapak Timbun ................................................................ 11 2. Semprot Pasar 2:1 ............................................................................ 14

3. Alat Engine Power Spraying (EPS) .................................................. 16 4. Pemupukan MOP pada Tanaman Menghasilkan .............................. 19

5. Aplikasi Janjangan Kosong ............................................................. 35

Page 11: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Jurnal Harian Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ....................................... 54

2. Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping Mandor di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........................................... 58

3. Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping Asisten Afdeling di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ....................................... 61

4. Peta Areal Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII .................................................................................................. 64

5. Keadaan Curah Hujan dan Hari Hujan Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ............................................................................. 65

6. Rekapitulasi Populasi Tanaman di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII ................................................................... 66

7. Struktur Organisasi Tingkat Afdeling Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ............................................................................. 71

8. Blanko Deteksi Hama Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........ 72

9. Rekomendasi pemupukan Afdeling VII Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ............................................................................. 73

10. Surat Pengantar Buah Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ........ 75 11. Bon Gudang Perkebunan PT Cipta Futura Plantation ...................... 76

Page 12: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu

jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting di sektor pertanian

umumnya, dan sektor perkebunan khususnya. Hal ini disebabkan dari sekian

banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang

menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi

Pertanian, 1990).

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati yang

telah menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia, baik sebagai

sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sebagai sumber devisa negara,

penyedia lapangan kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya

industri hilir berbasis minyak kelapa sawit (CPO) di Indonesia.

Pada tahun 2007 luas areal kelapa sawit di Indonesia sebesar 6 611 000 ha,

dengan jumlah produksi kelapa sawit sebesar 17 373 000 ton minyak sawit

dengan ekspor sebanyak 12 400 000 ton minyak sawit. Tujuan ekspor kelapa

sawit Indonesia adalah India, China, Belanda, Singapura, Jerman, Spanyol,

Malaysia, Vietnam, Italia, Meksiko dan tujuan ekspor minyak inti sawit antara

lain Belanda, India, Spanyol, Meksiko dan Italia (Direktorat Jenderal Perkebunan,

2008).

Perkebunan kelapa sawit memiliki karakteristik padat karya dengan

ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dengan keahlian yang cukup dan murah

merupakan faktor yang sangat menentukan untuk tercapainya skala bisnis

perkebunan kelapa sawit. Namun posisi keunggulan tenaga kerja Indonesia

semakin lama semakin melemah karena adanya kenaikan upah buruh yang tidak

proporsional dengan kenaikan produktivitas kerja (Pahan, 2006).

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang menyerap biaya

cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi. Salah satu

cara mengukur efisiensi tenaga kerja dengan menghitung produktivitas kerja.

Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara tenaga kerja yang digunakan

untuk menghasilkan produksi dalam satuan waktu tertentu (Hartopo, 2005).

Page 13: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Kebutuhan tenaga kerja kelapa sawit dipengaruhi oleh luas kebun, jenis

pekerjaan, topografi dan iklim, teknologi, komposisi/umur tanaman. Untuk itu

pengelolaan tenaga kerja harus memperhatikan fungsi-fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan tenaga kerja

penting untuk dilakukan dalam menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik

(Ginting, 2005).

Pekerjaan dalam pemeliharaan cukup banyak memerlukan biaya dan

tenaga, dan merupakan syarat untuk mendapatkan tanaman yang baik. Selain itu

kegiatan perkebunan kelapa sawit berfluktuasi sepanjang tahun karena adanya

pekerjaan yang berkaitan dengan musim, lahan, curah hujan, dan bulan panen

puncak dan panen rendah (Lubis, 1992). Hal tersebut menunjukkan perlunya

pengelolaan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.

Tujuan

Tujuan kegiatan magang ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan profesional dan keterampilan kerja dalam

memahami proses kerja nyata pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

2. Meningkatkan kemampuan teknik budidaya dan manajerial pengelolaan

perkebunan kelapa sawit.

3. Mengetahui dan memahami pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa

sawit.

4. Menganalisis permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan tenaga kerja

serta memberikan solusi terbaik yang harus dilakukan.

Page 14: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan dimulai dari tanggal

12 Februari 2009 sampai 12 Juni 2009 bertempat di Perkebunan PT Cipta Futura

Plantation, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera

Selatan.

Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan magang dilaksanakan dengan bekerja langsung di lapangan

selama empat bulan sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL), pendamping

mandor, dan sebagai pendamping asisten afdeling. Kegiatan yang dilakukan

menyangkut aspek teknis dan manajemen.

Kegiatan sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) dilaksanakan selama dua

bulan dengan melaksanakan semua tugas yang diperintahkan sesuai dengan

kebutuhan kebun seperti pembuatan parit, perawatan parit, pembuatan tapak

timbun, pengendalian hama, pemupukan, susun janjangan kosong, pengendalian

gulma, penunasan, dan pemanenan. Kegiatan lainnya adalah mengisi jurnal

harian, mencatat prestasi kerja, dan bahan dan alat yang digunakan. Jurnal

kegiatan sebagai KHL dapat dilihat pada Lampiran 1.

Kegiatan sebagai pendamping mandor dilaksanakan pada bulan ketiga

yang bertugas melakukan apel pagi, mengisi jurnal harian magang sebagai

pendamping mandor, mengawasi pekerjaan di lapangan, mengisi buku kerja

mandor, mengisi absen karyawan, dan berdiskusi dengan mandor. Jurnal kegiatan

sebagai pendamping mandor dapat dilihat pada Lampiran 2. Kegiatan sebagai

pendamping asisten afdeling dilaksanakan pada bulan keempat. Kegiatan sebagai

pendamping asisten afdeling sama dengan kegiatan sebagai pendamping mandor

Jurnal sebagai pendamping asisten dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan menggunakan metode

langsung (data primer) dan metode tidak langsung (data sekunder). Data primer

Page 15: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

merupakan informasi yang diperoleh secara langsung di lapangan meliputi

pengamatan kegiatan substandar pemupukan, pengamatan pupuk tercecer pada

pemupukan CIRP, pengamatan penunasan/pruning, pengamatan substandar

pemanenan, pengamatan brondolan tersangkut di ketiak pelepah, dan pengamatan

brondolan tinggal di TPH serta diskusi langsung dengan karyawan staf, karyawan

nonstaf dan tenaga kerja lapangan. Analisis data menggunakan metode deskriptif.

Data sekunder diperoleh melalui data kebun yang berkaitan dengan

kondisi umum perusahaan, keadaan tanah dan iklim, tata guna lahan, kondisi

pertanaman dan produksi, struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.

Page 16: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

PELAKSANAAN MAGANG

Pelaksanaan Aspek Teknis Kebun

Pada pelaksanaan teknis magang ini penulis diberi tugas sebagai

Karyawan Harian Lepas (KHL). Sebagai KHL penulis melakukan beberapa

kegiatan antara lain : pembuatan parit, perawatan parit, pembuatan tapak timbun,

pengendalian gulma, pengendalian hama, penunasan dan pemanenan, pemupukan,

dan susun janjangan kosong. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Afdeling VII

PT Cipta Futura Plantation.

Pembuatan Parit

Parit merupakan saluran yang menghubungkan lembah/bukit satu dengan

yang lainnya agar air dapat dialirkan ke bawah dan masuk saluran pembuangan.

Pembuatan parit bertujuan untuk mencegah genangan air pada daerah datar

rendahan dan areal yang sering mengalami banjir serta untuk drainase air hujan.

Kegiatan pembuatan parit di Afdeling VII dilakukan secara manual.

Pembuatan parit di areal berbentuk kubus dengan lebar 1.5 m dan kedalaman 1 m,

bahan galian diletakkan 0.5 m dari tepi parit untuk menghindari masuknya

kembali tanah ke dalam parit. Untuk parit di samping jalan berbentuk trapesium

dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Alat yang digunakan dalam pembuatan

parit adalah cangkul, parang dan dodos (untuk meratakan tepi parit).

Norma kerja pembuatan parit yang diterapkan oleh kebun adalah 10

m/HK, sedangkan prestasi kerja penulis adalah 5 m/HK.

Perawatan Parit

Perawatan parit bertujuan melancarkan saluran air yang tertutup/tersumbat

oleh semak, kayu, pelepah maupun tertimbun lumpur dan meluruskan parit yang

berliku serta memperdalam parit. Kondisi parit di Afdeling VII umumnya tertutup

semak dan lumpur terutama di areal perluasan yang masih tinggi tingkat erosinya.

Kegiatan rawat parit di Afdeling VII dilakukan setiap tahun sekali.

Standar rawat parit antara lain parit yang tersumbat harus dialirkan, parit

harus bersih dari rumput, kayu, pelepah, dan kotoran lainnya, krokos yang ada di

Page 17: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

parit harus dinaikkan ke badan jalan, parit yang dangkal harus diperdalam, untuk

bibir parit dibuka 1-1.5 m.

Alat yang digunakan adalah cangkul, dodos, dan parang. Norma kerja

perawatan parit yang diterapkan oleh kebun adalah 20 m/HK, sedangkan prestasi

kerja penulis adalah 20 m/HK.

Pembuatan Tapak Timbun

Pembuatan tapak timbun dilaksanakan pada daerah rendahan atau pasang

surut yang kemungkinan besar tanaman tergenang apabila curah hujan cukup

tinggi. Tujuan pembuatan tapak timbun agar pokok sawit tidak tergenang dan

mengurangi pencucian pada saat pemupukan. Selain itu pembuatan tapak timbun

juga berfungsi memperkokoh akar tanaman agar tidak mudah rebah karena

terkikis air. Kondisi kelapa sawit yang tergenang air biasanya kerdil.

Tapak timbun dibuat berbentuk lingkaran penuh dengan jari-jari 2 m dan

diamater tidak boleh kurang dari 4 m. Pembuatan tapak timbun dilakukan dengan

mengambil tanah di sekeliling tanaman, kemudian tanah ditimbun dengan

ketinggian 0.5 m. Pada jari-jari 0.5 m dari pokok tanaman kelapa sawit dibuat

cekung ke arah dalam agar pangkal sawit tidak tercekik dan optimal dalam

penyerapan akar. Permukaan tapak timbun harus padat dan datar, pemadatan

dilakukan dengan cara memukulkan pangkal pelepah. Tapak timbun harus bersih

dari tunggul-tunggul dan akar-akar. Pembuatan tapak timbun dapat dilakukan

sebelum atau sesudah penanaman.

Norma kerja pembuatan tapak timbun adalah 2 pokok/HK, sedangkan

prestasi penulis 0.4 pokok/HK.

Gambar 1. Pembuatan Tapak Timbun

Page 18: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma pada tanaman merupakan kegiatan yang sangat

penting. Pengendalian gulma di Afdeling VII terdiri dari Dongkel Anak Kayu

(DAK), semprot piringan, semprot pasar 2:1, dan semprot lain-lain. Jenis gulma

yang banyak dijumpai di Afdeling VII antara lain Clidemia hirta (beludru),

Mimosa vigra (kucingan), Mimosa pudica (putri malu), Mimosa invisa (kalandra),

Axonopus compressus (antalobang), Setaria plicata (bambuan), Asystasia intrusa

(akar ruas-ruas), Eleusine indica (lulangan), Clibadium surinamensis,

Chromolaena odorata (putihan), Melastoma malabatricum (senduduk), Scleria

sumatrensis (kerisan), Mikania micrantha, Cyperus rotundus (teki), Boreria alata,

Boreria laevis, dan Imperata cylindrica (alang-alang).

Dongkel anak kayu. Dongkel anak kayu merupakan pengendalian gulma

dengan cara mendongkel/membongkar gulma sampai ke akarnya menggunakan

tenaga manusia. Alat yang digunakan adalah cangkul dan tidak diperbolehkan

menggunakan parang pada saat mendongkel. Cara DAK dengan mendongkel anak

kayu yang berada di piringan dan gawangan, memecah bongkahan tanah yang

melekat di akar, menurunkan kacang-kacangan dan Mikania micrantha yang

merambat di pokok sawit dan mengeluarkannya dari piringan, sampah berupa

daun kering, dahan kering, pelepah kering, dan sebagainya sebaiknya dibersihkan,

dan membersihkan piringan dengan ukuran piringan adalah 2 m dari pokok sawit.

Rotasi pengendalian gulma untuk TBM dibagi menjadi beberapa rotasi.

Pengendalian gulma pada TBM 1 (1x1) dilakukan satu bulan sekali selama tiga

bulan berturut-turut pada awal penanaman. Selanjutnya pada TBM 1 dilakukan

pengendalian gulma dengan rotasi (1x3), yaitu pengendalian gulma dilakukan tiga

bulan sekali. Pada TBM 2 (1x3), artinya pengendalian gulma dilakukan tiga bulan

sekali dalam satu tahun, sedangkan pada TBM 3 dan TM (1x6) pengendalian

gulma dilakukan enam bulan sekali dalam satu tahun.

Kegiatan dongkel anak kayu bersamaan dengan kegiatan babat dempes

yaitu pembabatan gulma yang dilakukan dengan menebas gulma hingga 5 cm di

atas permukaan tanah dengan menggunakan parang.

Tenaga kerja Afdeling VII dalam kegiatan dongkel anak kayu merupakan

karyawan harian lepas borongan terdiri dari tiga kemandoran. Kemandoran satu

Page 19: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

berjumlah 14 orang, kemandoran dua berjumlah 5 orang, dan kemandoran tiga

berjumlah 5 orang. Norma kerja kebun kegiatan DAK pada TBM 2 yaitu 0.14

ha/HK. Prestasi kerja karyawan adalah 0.15 ha/HK, sedangkan prestasi kerja

penulis adalah 0.03 ha/HK.

Penulis melaksanakan DAK di Blok 70P pada TBM 2. Kendala yang

dihadapi dalam kegiatan DAK adalah pada lokasi dengan gulma yang terlalu rapat

sehingga membutuhkan waktu yang lama dan cuaca yang terik.

Semprot piringan (Circle spraying). Piringan merupakan tempat jatuhnya

buah dan brondolan. Piringan harus bersih dari gulma agar tanaman dapat

memperoleh unsur hara yang dibutuhkan tanpa bersaing dengan gulma. Semprot

piringan merupakan kegiatan pengendalian gulma dengan cara melakukan

penyemprotan gulma yang berada di piringan tanaman kelapa sawit. Bahan kimia

yang digunakan adalah SMART yang termasuk herbisida Glyphosat dengan jenis

AS (Aquaeous Solution). Konsentrasi yang digunakan adalah 7 ml/l air dengan

dosis 0.45 l/ha. Alat semprot yang digunakan adalah knapsack sprayer tipe SOLO

menggunakan nozel merah.

Penyemprotan yang dilakukan harus merata di sekeliling tanaman dengan

lebar piringan 2 m untuk tanaman menghasilkan. Norma kerja kebun dalam

semprot piringan adalah 1.25 ha/HK

Semprot pasar 2:1. Semprot pasar 2:1 merupakan kegiatan pengendalian

gulma yang bertujuan untuk mempermudah pengangkutan buah dari piringan ke

TPH. Pasar 2:1 merupakan jalan yang dibuat di gawangan dengan perbandingan 1

pasar/jalan dalam 2 gawangan. Bahan kimia yang digunakan adalah SMART yang

termasuk herbisida Glyphosat dengan jenis AS (Aquaeous Solution). Konsentrasi

yang digunakan adalah 7 ml/l air dengan dosis 0.25 l/ha. Alat semprot yang

digunakan adalah knapsack sprayer tipe SOLO menggunakan nozel merah.

Penyemprotan pasar 2:1 harus dilakukan secara merata dengan lebar

semprot minimal 1 m. Semprot pasar 2:1 diusahakan harus lurus (tidak berbelok-

belok) dan tidak boleh ditukar-tukar pada setiap penyemprotan. Dalam semprot

pasar 2:1 sekaligus dilakukan semprot TPH dengan ukuran 3 m x 4 m yang

terdapat di awal dan ujung pasar 2:1. Hasil semprotan diperiksa pada satu minggu

setelah penyemprotan dan gulma harus mati dalam dua minggu.

Page 20: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Gambar 2. Semprot Pasar 2:1

Jumlah tenaga kerja semprot pasar 2:1 adalah 25 orang dari satu

kemandoran. Norma kerja kebun dalam semprot pasar 2:1 adalah 5 ha/HK dan

prestasi kerja karyawan adalah 4.49 ha/HK sedangkan prestasi kerja penulis 4

ha/HK.

Semprot lain-lain. Semprot lain-lain merupakan pengendalian gulma

yang tumbuh di gawangan mati, rendahan, tebing, dan pinggir jalan.

Penyemprotan ini diutamakan gulma berdaun lebar (kuping gajah), pakis kawat,

Asystacia, Acasia, Mikania, dan gulma jenis rumput-rumputan.

Herbisida yang digunakan dalam semprot pasar 2:1 adalah SMART yang

termasuk Glyphosate, dengan jenis AS (Aquaeous Solution). Konsentrasi yang

digunakan adalah 7 ml/l air dengan dosis 3 l/ha. Untuk pakis kawat digunakan

Gulmason 276sl (solouble solid) yang termasuk paraquat, Alat semprot yang

digunakan adalah knapsack sprayer tipe SOLO menggunakan nozel merah.

Pada saat penulis menjadi pendamping mandor tenaga kerja semprot lain-

lain berjumlah 14 orang dengan prestasi kerja karyawan 0.5 ha/HK. Norma kerja

kebun 0.5 ha/HK. Tenaga kerja penyemprot merupakan tenaga kerja borongan.

Pengupahan dilakukan sesuai dengan hasil yang diperoleh penyemprot.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan yang harus

dilakukan agar populasi hama dan penyakit tidak melebihi ambang ekonomi.

Dalam periode ini hanya dilakukan pengendalian hama, sedangkan pengendalian

penyakit tidak dilakukan. Pengendalian penyakit tidak dilakukan karena tidak

ditemukan kerugian produksi yang ditimbulkan oleh penyakit. Hama di PT Cipta

Page 21: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Futura Plantation yang selalu menjadi perhatian adalah hama ulat api. Jenis hama

ulat api yaitu Tosea asigna, Setora nitens, dan Darna trima, sedangkan hama ulat

kantung adalah Mahasena corbetti.

Pengendalian manual. Pengendalian hama secara manual yaitu kutip ulat.

Kegiatan kutib ulat dapat dilakukan untuk TBM hingga TM 2, apabila lebih dari

TM 2 tinggi tanaman sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan kutip ulat. Ulat

api yang telah dikutip dimasukkan ke dalam botol dan dihitung berdasarkan jenis

ulat.

Pengendalian biologis. Pengendalian biologis ulat api dilakukan melalui

penanaman bunga pukul delapan (Turnera subulata) yang merupakan tanaman

inang predator ulat api. Bunga pukul delapan memiliki karakteristik warna bunga

yang menarik serta aroma yang wangi sehingga diharapkan dapat mengundang

kepik predator ulat api.

Persemaian dilakukan di dalam polibag berukuran kecil dengan panjang

10 cm, lebar 5 cm, dan tebal 0.1 mm. Pengisian polibag menggunakan tanah top

soil dan harus padat dengan membentuk bidang yang rata. Perbanyakan bunga

pukul delapan dilakukan dengan stek batang keras dengan ukuran 12-15 cm.

Penanaman diawali dengan pembuatan bedengan dengan jarak tanam 20 cm x 20

cm. Penanaman dilakukan di samping jalan pada petak/blok yang terserang hama

ulat api.

Prestasi kerja penulis dalam stek batang di polibag 200 polibag/HK,

pembuatan bedengan 20 m/HK, dan penanaman 177 tanaman/HK.

Pengendalian kimiawi. Pengendalian hama ulat api dilakukan secara

kimiawi. Bahan yang digunakan adalah insektisida Decis 2.5 EC (Emulsivisible

Concentrate) mengandung bahan aktif deltametrin 25 g/l yang merupakan jenis

insektisida lambung dan kontak dan Agristick yang merupakan bahan perata dan

perekat yang mengandung bahan aktif alkilaril poliglikol eter 400 ml/l.

Konsentrasi Decis dan Agristick masing-masing yang digunakan adalah

0.4 ml air kemudian dimasukkan ke dalam knapsack sprayer 15 l tipe keep SOLO.

Penyemprotan menggunakan knapsack sprayer diaplikasikan pada kelapa sawit

yang masih rendah, sedangkan untuk kelapa sawit yang tinggi menggunakan alat

EPS (Engine Power Spraying).

Page 22: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Engine Power Spraying (EPS) merupakan alat penyemprot bertekanan

dengan bahan bakar bensin. EPS terdiri dari mesin penyemprot, selang dengan

panjang 200 m dan diameter 3 cm, stick sprayer, drum (tempat pencampuran

insektisida), jerigen (wadah mengambil air dari tangki atau parit), bambu (alat

bantu mengikatkan stick untuk pohon yang tinggi), dan dump truk sebagai alat

angkut alat dan air yang harus selalu ada di lokasi penyemprotan.

Gambar 3. Alat Engine Power Spraying (EPS)

Konsentrasi Decis dan Agristick masing-masing yang digunakan adalah 7

ml/20 l air. Penyemprotan menggunakan EPS dimulai dari pelepah daun teratas

sampai daun terbawah bertujuan penyemprotan merata pada seluruh daun. Ulat

yang terkena insektisida akan mati sekitar 30 menit dengan perut pecah dan warna

berubah menjadi coklat.

Penyemprotan EPS dalam satu tim terdiri dari empat orang yang terdiri

dari penyemprot, penarik selang, operator mesin dan bahan, dan pengambil

sample ulat. Pengambilan sample ulat dilakukan secara acak untuk mengetahui

tingkat serangan. Prestasi kerja penulis dalam penyemprotan hama ulat api

menggunakan knapsack sprayer adalah 94 pokok/HK dan penyemprotan

menggunakan EPS adalah 225 pokok/4HK.

Deteksi hama. Deteksi hama bertujuan mengetahui intensitas serangan

ulat api pada blok/petak yang diamati sehingga dapat ditentukan kapan waktu

pengendalian yang tepat. Dalam deteksi hama terdapat tiga aksi antara lain row

1/10 pada areal yang tidak ada serangan, row 1/5 untuk serangan ringan, dan row

½ untuk serangan sedang sampai berat. jenis serangan dibagi menjadi tiga antara

lain serangan ringan (ulat 1-5 per pohon), sedang (ulat 6-10 per pohon), dan berat

Page 23: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

(>10 per pohon). Deteksi hama dilakukan dengan cara mengambil pokok pertama

pada baris pertama. Pokok berikutnya adalah kelipatan dari aksi yang digunakan.

Misalnya pada aksi 1/10 pokok kedua yang diamati adalah pokok ke-10 dari

pokok pertama dan untuk berikutnya pokok ke-10 dari pokok kedua dan

seterusnya untuk menentukan pokok sample.

Jenis ulat api yang terdapat di Afdeling VII antara lain Tosea asigna (larva

warna kehijauan pekat dengan corak melbar seperti gambar tengkorak), Setora

nitens (larva berwarna kehijauan dengan corak lurus di tengah punggungnya,

Darna trima (larva berwarna coklat tua dengan bagian bawah berwana hijau dan

kepala lebih besar daripa badannya.

Deteksi hama dilakukan oleh 2 orang/grup, satu orang sebagai pengait dan

memasukkan ulat ke dalam botol serta satu orang sebagai pencatat. Dalam deteksi

hama setiap pokok sample harus diamati dengan teliti, kemudian setiap spesies

ulat yang diperoleh dicatat jenis dan jumlahnya pada blanko deteksi hama.

Apabila pengamatan telah selesai seluruh blanko dikumpulkan untuk dirata-rata

ulat per pokok dan intensitas serangan pada setiap petak yang diamati. Blanko

deteksi hama dapat dilihat pada Lampiran 8.

Setelah melakukan deteksi hama, maka total ulat hasil deteksi dihitung

berdasarkan jumlah ulatnya, sehingga dapat diketahui persen serangan masing-

masing ulat tersebut. Intensitas serangan hama ulat api Afdeling VII PT Cipta

Futura Plantation dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil pengamatan deteksi hama di

Afdeling VII adalah sebagai berikut:

Total JPSB : 540 pokok

Total pokok sampel : 73 pokok

Tabel 4. Intensitas Serangan Hama Ulat Api Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation

Jenis Ulat Setora nitens

Thosea Asigna

Darna trima

Mahasena corbetti

Jumlah Ulat 32 28 22 15 Jumlah Pokok terserang 18 22 21 12 Rata-rata serangan per tanaman 1.78 1.27 1.05 1.25

Intensitas Serangan 3.33 4.07 3.89 2.22 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Page 24: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Contoh perhitungan intensitas serangan ulat api :

Rata-rata Setora nitens per tanaman = ∑ SN

∑ pokok terserang SN

= 32 18

= 1.78

Intensitas Serangan Setora nitens = ∑ pokok terserang SN x 100%

Total JPSB = 18 x 100%

540 = 3.33%

Pemupukan

Pupuk yang digunakan di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation yaitu ZA

(Amonium Sulfat), MOP (Muriate Of Potash), RP (Rock Phosphate), Kieserite,

dan HGFB (Borat) dengan dosis masing-masing secara berurutan adalah 1 – 1.5

kg/pokok, 1 – 1.5 kg/pokok, 2 – 2.5 kg/pokok, 0.5 – 1.5 kg/pokok, dan 0.8

kg/pokok. Rekomendasi pemupukan berasal dari PT Asian Agri. Rekomendasi

pemupukan Afdeling VII dapat dilihat pada Lampiran 9.

Pelaksanaan pemupukan. Pelaksanaan pemupukan dimulai dari

pengangkutan pupuk dari gudang menggunakan dump truk. Kemudian pupuk

didistribusikan ke blok/petak yang akan dipupuk dengan mengecer pupuk di

pinggir jalan blok/petak. Dalam pengeceran pupuk perlu diperhatikan kondisi

areal dan panjang jalur/barisan pokok kelapa sawit. Tiga macam cara pengeceran,

yaitu 1 : 2, 1 : 3, dan 1 : 4. Eceran 1 : 2 adalah jika areal baris yang gawangannya

panjang, 1 karung pupuk untuk 2 jalur gawangan, sedangkan eceran 1 : 3 dan 1 : 4

adalah jika areal/gawangan pendek, 1 karung pupuk untuk tiga atau empat jalur

tanaman. Pemupukan dilakukan hingga ke tengah petak kemudian dibalas penabur

pupuk didepannya. Pemupukan harus sesuai dosis yang dianjurkan dan ke semua

pokok.

Alat yang digunakan dalam pemupukan adalah ember 17 kg dan mangkok

yang telah dikalibrasi (700 g). Setelah kegiatan pemupukan selesai dilakukan,

karung pupuk digulung sepuluh-sepuluh dan dibawa ke kantor afdeling, kemudian

Page 25: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

karung pupuk dikembalikan ke gudang. Tujuan pengembalian karung pupuk

untuk menghindari/mencegah pencurian pupuk.

Cara pengaplikasian pupuk pada tanaman menghasilkan (TM) yaitu

dengan menabur pupuk (ZA, MOP, RP, Kieserite, dan HGFB) di samping pelepah

pada gawangan mati secara merata dan tidak diperbolehkan memupuk di tengah

pelepah atau di piringan. Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)

diaplikasikan pada piringan dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis 2.5

kg/pokok. Untuk lahan berbentuk tapal kuda, pupuk ditebar merata pada bagian

atas yang lebih tinggi. Tujuannya apabila tercuci akan jatuh ke bagian bawah atau

tepat di pokok kelapa sawit.

Frekuensi pemupukan di Afdeling VII dilakukan tiga kali setahun dan

sekali setahun. Pupuk ZA dan MOP diberikan tiga kali setahun, sedangkan RP,

Kieserite, dan HGFB diberikan sekali setahun. Pengaplikasian pada tahap pertama

pupuk ZA dan MOP diberikan pada bulan Februari/Maret, tahap kedua pada bulan

Juni, dan tahap ketiga pada bulan September/Oktober. Pupuk RP diberikan pada

bulan April, Kieserite pada bulan Juni/Juli, dan HGFB pada bulan Agustus.

Gambar 4. Pemupukan MOP pada Tanaman Menghasilkan

Kegiatan pemupukan yang dilakukan penulis menggunakan pupuk MOP

dengan kandungan 60% K2O dengan dosis 1.5 kg/pokok. Norma kerja pemupukan

2 ha/HK. Prestasi kerja karyawan 2 ha/HK, sedangkan prestasi kerja penulis 1

ha/HK.

Tenaga kerja pemupukan. Tenaga kerja pupuk di Afdeling VII terdiri

dari dua kemandoran. Kemandoran satu terdiri dari 22 orang, sedangkan

kemandoran dua terdiri dari 25 orang. Tenaga kerja pupuk di Afdeling VII

Page 26: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

berstatus Karyawan Harian Lepas (KHL) borongan. Realisasi Pemupukan CIRP

berdasarkan bobot pupuk/HK dan ha/HK dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Realisasi Pemupukan CIRP di Afdeling VII Berdasarkan Bobot

Pupuk/HK dan ha/HK Pada Tanggal 1-6 Mei 2009

Tgl Blok ha Jumlah Pupuk (kg)

Jumlah HK kg/HK ha/HK Standar

ha/HK

1 83 A dan 93 D DP 62.26 16188 33 490.55 1.89

2.00 2 94 A B 49.45 12858 30 428.60 1.65 4 93 A B C 66.73 18923.25 35 540.66 1.91

5 94 C D dan 95 D 74.67 19414 37 524.70 2.02

6 95 P 51.26 13326 34 391.94 1.51

Rata-rata 475.29 1.79 2.00 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa standar ha/HK yang diperoleh

karyawan di bawah standar yang berlaku dan lebih kecil 0.21 ha/HK dari standar

(<10.5%).

Kualitas kerja pemupukan. Kualitas kerja pemupukan merupakan salah

satu ukuran untuk mengetahui pemupukan yang dilaksanakan pada kurun waktu

tersebut sesuai dengan standar atau tidak. Dengan mengetahui kualitas

pemupukan diharapkan dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan

pemupukan. Kualitas pemupukan harian PT Cipta Futura Plantation terdapat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Kualitas Pemupukan Harian PT Cipta Futura Plantation Tanggal 17 April 2009

Afd Blok Inspeksi

Pokok Inspeksi

Sub standard Tinggal Kualitas

(%) Kuantitas

(%) 7 70 238 4 0 98.3 100 1 38 215 5 0 97.7 100 6 54 209 7 0 96.7 100 8 26 204 7 0 96.6 100

Cipta Futura 866 23 0 97.3 100 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Page 27: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Berdasarkan Tabel 6. kualitas pemupukan Afdeling VII lebih baik

dibandingkan afdeling lainnya. Apabila kualitas pemupukan di bawah 95% maka

mandor pupuk dapat dikenai penalti.

Pengamatan Kegiatan Pemupukan Substandar

Kegiatan pemupukan di Afdeling VII masih ditemukan banyak kegiatan

pemupukan yang substandard terutama pemupukan di tengah pelepah dan di

piringan. Pemupukan yang dilakukan di tengah pelepah dan di piringan

menyebabkan pupuk yang diaplikasikan tidak sesuai dengan standar pemupukan

(Tabel 7).

Tabel 7. Pengamatan Kegiatan Substandar pada Pemupukan CIRP

Blok Jumlah Pokok

Substandar Persentase Substandard (%)

Piringan Tengah Pelepah Piringan Tengah Pelepah

93 DP 111 8 22 7.2 19.8 94 B 97 1 12 1.0 12.4 93 B 92 1 6 1.1 6.5 93 C 91 1 8 1.1 8.8 95 P 132 4 19 3.0 14.4

Rata-Rata Substandard 2.7 12.4 Sumber : Hasil Pengamatan

Pengamatan Pupuk Tercecer

Permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan pemupukan adalah pupuk

yang tercecer mencapai 22% dan persentase pupuk yang dikeruk mencapai 63.3%

(Tabel 8). Hal ini dikhawatirkan mempengaruhi dosis pupuk yang diaplikasikan.

Tabel 8. Pengamatan Pupuk Tercecer pada Pemupukan CIRP

Pemupuk Jumlah Karung

Pupuk Persentase Tercecer (%)

Persentase Dikeruk (%) Tercecer Dikeruk

1 10 2 1 20 50 2 10 3 0 30 0 3 10 2 2 20 100 4 10 3 2 30 66.6 5 10 1 1 10 100

Rata-rata 22 63.3 Sumber : Hasil Pengamatan

Page 28: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Penunasan (pruning)

Penunasan (pruning) merupakan upaya untuk mengatur jumlah pelepah

yang perlu dipertahankan di pohon. Penunasan bertujuan mempermudah

pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak), menghindari

tersangkutnya brondolan pada ketiak pelepah, memperlancar penyerbukan alami,

melakukan sanitasi sehingga menciptakan lingkungan yang dapat menghambat

tanaman dan mempermudah pengamatan buah matang pada saat pekerjaan potong

buah.

Penunasan di Kebun Ujan Mas menggunakan sistem songgo dua yakni dua

pelepah di bawah tandan tidak dipotong sedangkan yang berada dibawahnya harus

dibuang. Selain itu penunasan dilakukan pada pelepah yang sengkleh dan pelepah

kering. Pemotongan pelepah harus rapat dengan pangkal pelepah maksimal 2 cm

dengan bekas potongan pelepah dengan batang berbentuk tapal kuda (membentuk

huruf ‘V’) dan pelepah tidak boleh sengkleh. Pelepah yang telah dipotong disusun

di gawangan mati dan tidak boleh menutup pasar 2:1. Pada areal lereng, pelepah

disusun seperti tangga mengikuti kontur untuk mencegah buah menggelinding

saat dipanen, sedangkan untuk areal yang datar disusun membentuk huruf ‘I’.

Kegiatan penunasan di Afdeling VII menggunakan rotasi satu tahun dan

merupakan kegiatan sisipan pemanenan dan menjadi tanggung jawab mandor

panen dan biasanya dilakukan dua hari setiap akhir bulan. Dalam hal ini tenaga

kerja penunasan merupakan tenaga kerja panen. Upah yang diperoleh pekerja

berdasarkan jumlah pokok yang ditunas yaitu Rp 600,-/pokok dan tidak

menerapkan sistem premi. Prestasi kerja penulis dalam kegiatan penunasan 0.97

ha/HK. Pengamatan pruning/penunasan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Pengamatan Pruning/Penunasan

Blok Pemanen Songgo Jumlah Pokok Tanpa Satu Dua Tiga

70 A 1 0 0 23 3 26 2 1 2 19 1 23 3 0 1 20 0 21

Total 1 3 62 4 70 Persentase 1.42 4.29 88.58 5.71 100

Sumber : Hasil Pengamatan

Page 29: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Berdasarkan Tabel 9, penunasan telah memenuhi sistem songgo dua

meskipun masih ditemukan tanpa songgo, songgo satu, dan songgo tiga.

Pemanenan

Panen merupakan aspek penting dalam rangkaian kegiatan budidaya

kelapa sawit. Tujuan panen adalah untuk mendapatkan minyak dan inti sawit

sebanyak-banyaknya serta mendapatkan kualitas terbaik. Serangkaian kegiatan

panen dimulai dari memotong tandan matang sesuai kriteria, mengumpulkan dan

mengutip brondolan serta menyusun tandan di TPH.

Persiapan panen. Persiapan panen di afdeling VII pada saat perpindahan

TBM menjadi TM antara lain perawatan pasar 2:1 dan piringan, pemasangan

jembatan 2:1, pemasangan tanda blok tanaman, pemeliharaan jalan, perencanaan

pengadaan panen, sanitasi dan persiapan pengangkutan, TPH, dan perencanaan

kebutuhan tenaga kerja.

Peralatan panen. Peralatan panen yang digunakan harus memenuhi

standar perkebunan kelapa sawit, salah satu standar alat panen adalah dapat

disesuaikan dengan tinggi tanaman. Alat panen kelapa sawit dan kegunaannya

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Alat Panen Kelapa Sawit dan Kegunaannya

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

No Nama Alat Fungsi/kegunaan 1 Dodos Kecil Alat yang memiliki mata dodos dengan lebar ± 8 cm

digunakan untuk penunasan pada TBM 2 Dodos besar Alat yang memiliki mata dodos dengan lebar ± 14 cm

dengan diameter gagang 5 cm digunakan untuk pemanenan pada pohon yang tidak terlalu tinggi

3 Pisau egrek Alat untuk pemotongan pelepah dan pemotongan tangkai buah pada saat panen dan digunakan pada tanaman tinggi

4 Pipa Egrek Gagang pisau egrek yang terbuat dari allmunium pole 5 Kapak Alat pemotong tangkai tandan yang terlalu panjang 6 Batu asah Alat asah untuk mata dodos dan pisau egrek 7 Karet Pengikat pisau egrek/dodos dengan gagang kayu atau pipa 8 Tojok Alat untuk pengangkutan TBS ke dalam angkong atau

untuk menaikkan TBS ke dump truk 9 Gancu Alat untuk memuat dan membongkar TBS dari dump truk 10 Karung Tempat atau wadah brondolan diangkut ke TPH 11 Angkong Alat pengangkutan TBS dan brondolan ke TPH

Page 30: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Alat kerja untuk pemanenan disediakan oleh kebun. Hal ini apabila

pemanen mengambil alat dari kebun mereka harus membayar/membeli dengan

cara mencicil dari gaji bulanan mereka.

Sistem dan rotasi panen. Sistem panen yang digunakan adalah sistem

hanca tetap yaitu setiap pemanen memiliki hanca sendiri dengan luasan yang telah

ditentukan oleh perusahaan dan bersifat tetap (tidak berpindah-pindah) untuk

panen berikutnya. Namun apabila dalam satu hari panen, pemanen mampu

mengerjakan lebih dari satu hanca dapat berpindah ke hanca yang lainnya dengan

pertimbangan waktu dan cuaca serta atas izin mandor. Satu hanca panen sama

dengan 2.5 ha/HK. Nomor hanca tertulis di pokok sawit dengan tinta/cat warna

biru.

Hanca tetap yang diterapkan perusahaan memiliki kekurangan dan

kelebihan. Kelebihan hanca tetap antara lain pemanen lebih menguasai areal

sehingga lebih mudah untuk mencari solusi apabila menemukan kesulitan,

pemanen memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap hanca mereka

sendiri (mutu hanca baik). Kekurangan hanca tetap antara lain pelaksanaan potong

buah tidak mengacu kepada banyak atau sedikitnya buah karena luas hanca

tertentu, terdapat kesan bahwa mandor panen malas karena karyawan langsung

mengetahui hanca masing-masing, peran mandor terkesan menyempit yaitu

sebagai pemberi penalti (kontrol setelah kerja) bukan sebagai pembimbing

(kontrol saat kerja), transpor kurang efektif karena buah lambat keluar untuk itu

perusahaan menerapkan sistem muat bebas dimana pengangkutan dilaksanakan

tanpa pembagian wilayah kerja.

Rotasi panen adalah lamanya waktu antara satu panen dengan panen

berikutnya. Rotasi panen di Afdeling VII dibagi menjadi tiga bagian antara lain 2

rotasi (10/15), 3 rotasi (7/10), dan 4 Rotasi (5/7). Rotasi panen 10/15 artinya 10

hari memanen dalam waktu 15 hari kerja, 5 hari untuk hari panen cadangan,

begitu juga untuk rotasi panen 7/10 dan rotasi panen 5/7.

Rotasi panen 10/15 dilaksanakan pada saat luasan yang akan dipanen besar

dan jumlah buah yang akan dipanen sedikit. Rotasi panen 7/10 dilaksanakan pada

saat luasan yang akan dipanen sedang dan jumlah buah yang akan dipanen

sedang. Rotasi panen 5/7 dilaksanakan pada saat luasan yang akan dipanen kecil

Page 31: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

dan jumlah buah yang akan dipanen banyak. Rotasi panen yang digunakan saat ini

adalah 2 rotasi (10/15).

Tenaga kerja panen. Perencanaan dan pengorganisasian tenaga kerja

panen merupakan aspek penting untuk menjamin TBS yang dipanen pada hari

yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Pemanen di Kebun Ujan Mas

diberi hanca dengan luasan 2.5 ha/HK. Jumlah nomor hanca di Afdeling VII

adalah 124, sedangkan jumlah tenaga kerja panen di Afdeling VII yang tersedia

75 orang. Hal ini disebabkan banyak tenaga kerja panen yang mengundurkan diri.

Terhitung pada tahun 2009 sampai bulan April terdapat 18 pemanen yang

mengundurkan diri.

Untuk penambahan jumlah tenaga kerja panen, tenaga kerja panen pemula

akan diberi kesempatan magang selama satu bulan untuk mendapatkan bimbingan

dan mempelajari pelaksanaan panen dan pruning. Setelah satu bulan apabila

sudah memenuhi kriteria akan diterima sebagai pemanen dengan pemberian

nomor pemanen.

Kriteria matang panen. Kriteria matang panen yang digunakan adalah

tandan yang telah membrondol. Buah yang tidak membrondol termasuk buah

mentah meskipun warna buah sudah masak berwarna kuning kemerahan.

Pengelompokan mutu TBS di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) didasarkan pada jumlah

buah yang membrondol sampai di Loading Ramp dinyatakan sebagai fraksi buah.

Fraksi buah ialah derajat kematangan TBS yang diterima di pabrik dan

diklasifikasikan sebagai berikut :

Fraksi 00 (sangat mentah) ialah TBS normal (bukan kategori buah sakit)

yang belum mempunyai buah lepas membrondol 0%.

Fraksi 0 (mentah) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol, 12.5 %

dari permukaan luar.

Fraksi I (kurang matang) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol

12.5% - 25% dari permukaan luar.

Fraksi II (matang) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol 25% -

50% dari permukaan luar.

Fraksi III (matang II) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol

50% - 75% dari permukaan luar.

Page 32: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Fraksi IV (lewat matang) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol

75% - 100% dari permukaan luar.

Buah busuk ialah buah yang telah membusuk akibat terlalu lama dibiarkan

di piringan. Bentuk fisiknya yang berair dan berwarna hitam.

Pelaksanaan panen. Pelaksanaan panen dilaksanakan setiap hari kecuali

hari libur, gajian, dan pruning. Tugas yang harus dilakukan pemanen adalah

memotong semua tandan masak dan tidak boleh tinggal di pokok maupun di

piringan, memotong cabang dan pelepah tanpa sengkleh, menyusun pelepah di

gawangan mati dengan rapi, mengumpulkan brondolan dalam karung, dan

mengumpulkan TBS dan brondolan ke TPH.

Pemotongan buah masak dimulai dengan pemotongan pelepah dengan rapat

terhadap pokok tanaman atau yang dikenal dengan tapal kuda. Pelepah yang telah

dipotong dan disusun di gawangan mati membentuk huruf ‘I’ dengan rapi. Setiap

tandan yang dipotong harus dilakukan dengan sempurna dan tidak boleh ada

bagian yang buah yang tertinggal di batang atau brondolan yang tertinggal di

batang atau disebut gonjes dan semua tangkai dipotong rapat ke arah dalam (≤ 2

cm). TBS yang telah dipotong dan brondolan dalam karung diangkut ke TPH dan

disusun rapi. Buah yang telah disusun diberi nomor pemanen. Manfaat pemberian

nomor pemanen untuk mempermudah krani buah dan mandor panen untuk

mengetahui kondisi buah yang telah terangkut dan posisi buah yang belum

terangkut.

Organisasi panen. Pengorganisasian panen harus dilakukan dengan baik

supaya kegiatan panen dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai target

produksi. Organisasi panen apabila dilaksanakan dengan baik akan mendukung

perusahaan untuk mendapatkan produksi yang tinggi dengan kadar asam lemak

bebas yang rendah.

Pada Afdeling VII terdapat lima kemandoran panen, kemandoran 1 terdiri

dari 16 orang, kemandoran 2 terdiri dari 17 orang, kemandoran 3 terdiri dari 14

orang, kemandoran 4 terdiri dari 10 orang, dan kemandoran 5 terdiri atas 18

orang. Kemandoran 4 tidak memiliki mandor panen, untuk itu tugas mandor 4

digantikan oleh mandor lainnya. Mandor panen bertanggung jawab kepada

Page 33: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

supervisor panen agar TBS yang dipanen sesuai dengan kriteria panen, supervisor

panen bertanggung jawab kepada asisten afdeling.

Basis dan premi panen. Kegiatan panen di Afdeling VII menerapkan

sistem basis borong. Penentuan basis panen berdasarkan jumlah tandan bukan

berdasarkan berat atau tonase. Basis borong adalah jumlah tandan yang harus

diselesaikan dalam satu hari kerja oleh setiap pemanen. Basis borong yang

ditetapkan perusahaan adalah 75 TBS/HK dengan upah Rp. 400,-/TBS. Apabila

panen melebihi basis borong maka pemanen berhak mendapatkan premi. Premi

potong yang diterapkan berdasarkan jumlah janjang buah/TBS yang didapat yaitu

sebesar Rp. 1 500,-/TBS, sedangkan untuk kutip brondolan, pemanen

mendapatkan upah Rp. 65,-/kg dengan asumsi berat satu karung 27 kg, karung

yang digunakan adalah karung bekas pupuk 50 kg. Sehingga apabila dalam satu

hari pemanen mendapat 150 TBS dan 5 karung brondolan, upah yang diperoleh

sebagai berikut:

Basis : 75 TBS x Rp 400,- = Rp 30 000,-

: 5 karung x (Rp 65,- x 27 kg) = Rp 8 775,-

Premi : (150 TBS – 75 TBS) x Rp 1 500,- = Rp 112 500,-

Total pendapatan yang diperoleh = Rp 151 275,-

Premi panen merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemanen

karena jumlah TBS yang diperoleh melebihi basis yang telah ditentukan dengan

mutu buah yang sesuai dengan ketentuan panen. Manfaat pemberian premi adalah

untuk merangsang pemanen menghasilkan TBS sebanyak mungkin, artinya

semakin banyak TBS yang dipanen semakin banyak tambahan uang yang akan

diterima. Sistem pembayaran premi dilakukan pada saat gajian, hal ini tentunya

sangat efektif untuk tujuan premi.

Sanksi panen. Tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan standar akan

dikenai sanksi. Tujuan penerapan sanksi untuk menghindari kesalahan pekerjaan

yang dilakukan tenaga kerja pemanenan yang menyebabkan kerugian bagi

perkebunan. Selain itu untuk memberikan efek jera agar kesalahan tersebut tidak

terulang kembali. Sanksi panen pekerjaan substandar di Afdeling VII PT Cipta

Futura Plantation dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 34: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Tabel 11. Sanksi Panen Pekerjaan Substandar di Afdeling VII PT Cipta Futura

Plantation No Pekerjaan Sanksi/Pinalti 1 Tandan matang tidak

dipanen Basis, premi, dan brondolan dipotong semua

2 Tandan matang dipanen tidak dikumpul

Basis, premi, dan brondolan dipotong semua

3 Tandan mentah dipotong Basis, premi, dan brondolan dipotong semua 4 Brondolan tidak dikutip Dapat basis, premi dan brondolan dipotong

semua Belum dapat basis, basis dan brondolan

dipotong semua 5 Tangkai panjang Dipotong 5 TBS 6 Pelepah Sengkleh Dipotong 10 TBS/pokok (basis maupun premi) 7 Tandan tidak disusun di

TPH Dipotong 5 TBS

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Jumlah pemanen yang dikenai sanksi pada bulan April mencapai 24%.

Kesalahan pemanen yang dikenai sanksi paling banyak adalah buah tinggal di

piringan maupun di pokok sawit (Tabel 12).

Tabel 12. Sanksi Kepada Pemanen Afdeling VII Periode April 2009

No Nomor Pemanen

Kesalahan Panen Buah

Tinggal Brondolan

Tinggal Buah

Mentah Sengkleh Tangkai Panjang

1 3 2 2 14 1 1 1

3 18 1 1 4 20

1

5 24 1 6 26 1

7 28 1 8 29 1 1

9 43 1 10 39 1 1

11 45 1 12 63 1

13 72

1 14 77 1 1

15 79 1 16 86

1

17 97 1 18 101 1

Total Sanksi 10 4 5 5 1 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Page 35: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Faktor yang menyebabkan buah tinggal adalah pohon yang terlalu tinggi,

pohon terletak di tepi sungai/parit atau daerah rendahan, infrastruktur hanca, dan

pemanen yang kurang teliti melihat buah yang telah membrondol. Pemberian

sanksi kepada pemanen kadang-kadang kurang efektif karena masih ada pemanen

yang melakukan kesalahan yang sama.

Kualitas kerja panen. Kualitas kerja panen merupakan salah satu ukuran

untuk mengetahui pemanenan yang dilaksanakan pada periode waktu tersebut

sesuai dengan standar atau tidak. Dengan mengetahui kualitas panen diharapkan

dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan panen. Kualitas pemanenan

ditentukan oleh tim inspeksi kebun. Kualitas kerja pemanenan dapat dilihat pada

Tabel 13.

Berdasarkan Tabel 13, kualitas pemanenan Afdeling VII lebih baik

dibandingkan afdeling lainnya. Apabila kualitas pemanenan di bawah 95% maka

mandor panen dapat dikenai penalti.

Program dan realisasi panen. Program merupakan perencanaan untuk

mencapai target yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pemanenan. Untuk

mengetahui program yang dilaksanakan berjalan sesuai program dapat diketahui

melalui realisasi pelaksanaan pemanenan. Mutu pelaksanaan pemanenan

merupakan ukuran pelaksanaan pemanenan berjalan dengan baik atau tidak.

Program dan realisasi panen dapat dilihat pada Tabel 14.

Realisasi hektar panen pada triwulan pertama tahun 2009 melebihi

program yang direncanakan menunjukkan rotasi panen yang dijalankan tidak

mengalami ketertinggalan. Apabila terjadi ketertinggalan, faktor penghambat

tertinggalnya rotasi panen yaitu kurangnya tenaga pemanen karena musim dan

pekerjaan sampingan, kehadiran pemanen (sakit/izin, hari gajian, tempat tinggal,

dan kerusakan alat kerja), infrastruktur hanca (jalan angkong dan jembatan 2:1),

dan faktor alam (tingginya curah hujan).

Realisasi tonase lebih rendah dari yang ditargetkan. Turunnya produksi

panen disebabkan perubahan rotasi panen menjadi lebih cepat ketika semua blok

telah terealisasi, umur tanaman yang semakin tua, dan kurangnya jumlah hari

hujan.

Page 36: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Tabel 13. Kualitas Pemanenan Harian PT Cipta Futura Plantation Tanggal 17 April 2009

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Tabel 14. Program dan Realisasi Pemanenan Afdeling VII Periode Januari-Maret 2009

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Afd Blok Inspeksi

Pokok Inspeksi

Substandard Buah Tinggal

Kualitas (%)

Kuantitas (%) Gonjes Sengkleh Tanpa

Songgo Brondolan Mentah

7 108 354 0 0 0 8 0 0 97.7 100 6 41/42 342 0 0 1 9 0 0 97.1 100 8 85 301 0 1 0 7 0 2 96.7 99.3 1 89/90 259 0 2 3 5 0 0 96.1 100 Cipta Futura 1256 0 3 4 29 0 2 96.9 99.8

Triwulan I Ha Real (%)

Ton Real (%)

Rp/ha Real (%)

Mutu (%) Program Realisasi Program Realisasi Program Realisasi

Januari 3 715.86 3 857.78 103.8 3 777.41 2 371.495 62.8 50 000 31 645 63.3 97.5 Februari 3 715.86 3 709.62 99.8 2 930.06 2 125.392 72.5 50 000 29 984 59.9 97.7 Maret 3 715.86 3 715.86 100 3 402.79 2 724.673 80.0 50 000 38 393 76.8 96.2 Total 11 147.58 11 283.26 101.2 10 110.26 7 221.560 71.7 50 000 33 340 66.6 97.1

Page 37: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Pengawasan panen. Pengawasan panen bertujuan untuk menjaga agar

kegiatan pemanenan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan,

pengawasan pemanenan lebih diarahkan kepada kualitas kerja pemanen.

Hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengawasan panen yaitu tandan

matang yang tidak dipanen menyebabkan buah akan busuk, tandan mentah yang

dipanen karena pemotongan tandan mentah menyebabkan hilangnya minyak dan

inti karena tersingkir saat rotasi dan apabila tandan diolah akan menimbulkan

gangguan dalam pengolahan, brondolan yang ada di piringan, gawangan, atau

sekitar areal kelapa sawit harus dikutip hingga bersih karena dapat menyebabkan

kerugian dalam produksi, tandan buah dipotong membentuk mulut kodok atau

dengan ukuran 2 cm dari pangkal buah, pemotongan pelepah sengkleh yang ada,

dan pengaturan pelepah yang telah dipotong sesuai dengan ketentuan yang ada

dan disusun serapi mungkin agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan

pemanenan.

Pengamatan Substandard Kegiatan Pemanenan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, kegiatan substandard

umumnya disebabkan oleh brondolan yang tidak dikutip terutama di piringan

dekat gawangan mati dan pasar 2:1, dan masih ditemukan pelepah sengkleh, tanpa

songgo dan buah tinggal (Tabel 15).

Tabel 15. Pengamatan Substandard Pemanenan

Blok Petak Pkk Substandard Sub

standard (%) Gonjes Sengkleh Tanpa

Songgo Brondol Tinggal

Buah Tinggal

104 A 51 0 0 0 16 0 31.4 B 52 0 2 1 7 2 23.1 C 56 0 4 1 4 0 16.1 D 50 0 0 0 9 0 18.0

103 A 51 0 2 0 4 0 11.8 107 A 51 0 0 0 12 0 23.5

B 53 0 0 0 13 0 24.5 C 52 0 0 0 15 0 28.9 D 50 0 0 0 6 1 14.0

106 A 51 0 0 0 7 0 13.7 Afd. VII 517 0 8 2 93 3 20.5

Sumber : Hasil Pengamatan

Page 38: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Pengamatan Brondolan Tersangkut di Ketiak Pelepah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis masih ditemukan

brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah namun dengan jumlah yang sedikit

(Tabel 16). Rata-rata pemanen tidak melakukan penurunan brondolan yang

tersangkut di pelepah meskipun telah ditetapkan penalti brondolan.

Tabel 16. Pengamatan Brondolan Tersangkut di Ketiak Pelepah

Blok Petak Brondolan Jumlah Pokok Sample Rata-Rata 104 A 8 10 0.8

B 9 10 0.9 C 5 10 0.5 D 17 10 1.7

103 A 3 10 0.3 107 A 13 10 1.3

B 16 10 1.6 C 10 10 1 D 6 10 0.6

106 A 6 10 0.6 Rata-Rata Brondolan Tersangkut di Ketiak 0.93

Sumber : Hasil Pengamatan

Prestasi karyawan rata-rata adalah 98 TBS/HK sedangkan prestasi penulis

10 TBS/HK. Perbedaan tersebut disebabkan penulis belum terampil dalam

penggunaan alat.

Pengangkutan Hasil Panen

Pengangkutan hasil panen merupakan kegiatan pengangkutan TBS dan

brondolan dari TPH ke pabrik. Buah yang dipanen harus segera diangkut pada

hari itu juga setelah buah dipanen. Perencanaan angkutan dilakukan oleh krani

buah dan asisten afdeling.

Pengangkutan dimulai setelah absen dan apel pagi dimulai. Sistem yang

biasa diterapkan di Afdeling VII adalah sistem muat bebas. Kelebihan sistem

muat bebas adalah TBS lebih cepat terangkut terutama pada musim hujan.

Kekurangannya adalah lebih banyak bahan bakar yang digunakan. Alat yang

digunakan dalam pengangkutan adalah dump truk dan tojok. Setelah pengambilan

TBS dan sebelum diangkut ke pabrik, mobil harus ke kantor afdeling untuk

Page 39: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

mendapatkan surat tugas dan surat pengantar buah. Blanko surat pengantar buah

dapat dilihat pada Lampiran 10.

Pengamatan Brondolan Tinggal di TPH

Permasalahan yang terjadi dalam pengangkutan TBS adalah masih ada

brondolan yang tidak terangkut di TPH (Tabel 17). Hal tersebut karena pekerja

yang tergesa-gesa dan kurangnya kesadaran. Pada saat musim hujan permasalahan

yang timbul adalah kondisi jalan yang rusak sehingga menyebabkan banyak mobil

yang terpuruk. sedangkan alat penarik jumlahnya hanya satu sehingga sangat

menghambat pengangkutan TBS.

Tabel 17. Pengamatan Brondolan Tertinggal di TPH

Blok Petak Jumlah Brondolan Jumlah TPH Sample Rata-rata 104 A 31 10 3.1

B 24 10 2.4 C 28 10 2.8 D 54 10 5.4

103 A 42 10 4.2 107 A 21 10 2.1

B 25 10 2.5 C 18 10 1.8 D 22 10 2.2

106 A 22 10 2.2 Rata-Rata Brondolan Tinggal di TPH 2.87

Sumber : Hasil Pengamatan

Tenaga kerja pengangkutan terdiri dari sopir dump truk dan pemuat.

Tenaga kerja angkut TBS akan mendapatkan premi apabila menyelesaikan basis

yang ditetapkan. Jumlah basis yang ditetapkan adalah 150 ton/bulan dengan harga

Rp. 10.000.-/ton. Apabila kurang dari satu bulan telah mendapatkan basis akan

memperoleh premi sebesar Rp. 30.000.-/ton.

Susun Janjangan Kosong (SJJK)

Janjangan kosong merupakan bentuk limbah padat yang berasal dari

pabrik kelapa sawit (PKS) setelah TBS diproses di sterilizer dan stripper,

sehingga perlu pengelolaan yang baik. Janjangan kosong mengandung bahan

organik dan hara yang bermanfaat bagi tanaman.

Page 40: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Aplikasi janjangan kosong bertujuan meningkatkan proses dekomposisi

sehingga kandungan fisik, biologi, dan kimia pada tanah meningkat. Aplikasi

janjangan kosong sebagai mulsa dapat menurunkan suhu tanah. mempertahankan

kelembaban tanah (Pahan. 2006). Untuk Kebun Ujan Mas yang memiliki curah

hujan tinggi >2 500 mm sangat efektif untuk mengurangi kerugian hara melalui

proses pencucian dan aliran permukaan serta mencegah terjadinya erosi.

Menurut Pahan (2006) aplikasi janjangan kosong sangat sesuai untuk

menggantikan sebagian pupuk anorganik, asalkan jumlah pasokan hara sebanding

dengan pupuk anorganik tersebut.

Tabel 18. Persentase Unsur Hara dalam Janjangan Kosong

Hara Utama Persentase Unsur Hara

dalam Janjangan Kosong Sebanding dengan Pupuk per Ton Janjangan Kosong Kisaran Rata-rata

Nitrogen (N) 0.32 - 0.43 0.37 8.00 kg Urea Fosfor (P) 0.03 - 0.05 0.04 2.90 kg RP Potassium (K) 0.89 - 0.95 0.91 18.30 kg MOP Magnesium (Mg) 0.07 - 0.10 0.08 5.00 kg Kieserit

Sumber : Pahan (2006)

Pengangkutan janjangan kosong dari PKS ke lapangan dilakukan

menggunakan dump truk milik kebun sendiri. Penurunan janjangan kosong

dilakukan di tepi jalan dan harus sedekat mungkin dengan tempat aplikasi.

Apabila sopir dump truk melakukan kesalahan dalam penurunan janjangan

kosong dapat dikenai penalti.

Aplikasi janjangan kosong di Afdeling VII dilakukan secara manual.

Aplikasi janjangan kosong dilakukan dengan menyusun janjangan kosong

diantara dua pokok sawit tetapi di luar piringan berbentuk persegi panjang dengan

panjang 12 janjang dan lebar 10 janjang serta ujung janjangan kosong menghadap

pasar 2:1. Susunan janjangan kosong tidak boleh menutup parit. Penumpukan

dalam aplikasi janjangan kosong tidak diperbolehkan karena dapat mempercepat

perkembangbiakan kumbang Oryctes rhinoceros pada tumpukan. Janjangan

kosong hanya diaplikasikan satu tahun sekali. Selain itu aplikasi janjangan kosong

tidak boleh diaplikasikan di gawangan mati. Alat yang digunakan dalam

penyusunan janjangan kosong adalah angkong dan gancu.

Page 41: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Gambar 5. Aplikasi Janjangan Kosong

Sistem upah susun janjang kosong adalah sistem borongan. Kebutuhan

tenaga kerja susun janjangan kosong bergantung jumlah tumpukan di lapangan.

Tenaga kerja yang terlibat dalam susun janjangan kosong merupakan satu tim

khusus berjumlah 12 - 14 orang yang seluruhnya wanita. Prestasi kerja karyawan

susun janjangan kosong adalah 2.12 ton/HK sedangkan prestasi kerja penulis 2

ton/HK

Metode aplikasi janjangan kosong di Afdeling VII dilakukan secara

disposal karena tidak didasari oleh sifat hara dan tanah yang dibutuhkan tanaman

kelapa sawit dan hanya didasari topografi lahan yang datar yaitu pada blok 106

dan 107. Menurut Pahan (2006) Janjangan kosong yang diaplikasikan secara

disposal tidak diperbolehkan karena secara prinsip merugikan, karena

pemanfaatan hara oleh tanaman tidak optimal dan menjadi penyebaran kumbang

Oryctes.

Pelaksanaan Manajemen Kebun

Pengelolaan Tenaga Kerja Lapangan

Tenaga kerja lapangan di Kebun Ujan Mas merupakan Karyawan Harian

Lepas (KHL) borongan. Tenaga KHL berasal dari lokasi kebun dan dari daerah

sekitar kebun misalnya Ulak Bandung dan Muara Enim. Pekerjaan dimulai dari

apel pagi pukul 06.00 WIB dan selesai pukul 15.00 WIB. Waktu istirahat pukul

12.00 WIB sampai 13.00 WIB.

Page 42: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Tenaga KHL tidak terikat oleh perusahaan dan pemakaiannya tergantung

kebutuhan perusahaan. Penerimaan KHL langsung dilakukan oleh kantor afdeling,

KHL minimal berumur diatas 17 tahun, dan tidak cacat fisik. Para pekerja

mendapatkan upah sesuai dengan jumlah hasil kerja dan prestasi kerja yang

diperoleh dan telah ditentukan oleh perusahaan. Pemberian gaji kepada KHL

diberikan langsung di kantor afdeling pada minggu pertama setiap bulannya.

Pengelolaan Karyawan Non Staf

Karyawan non staf terdiri dari karyawan yang memiliki pangkat dibawah

supervisor yaitu mandor (senior, 1st, dan 2nd) dan operator (senior, 1st, dan 2nd).

Sesuai pangkatnya, karyawan non staf memiliki tugas, wewenang, dan tanggung

jawab yang tertuang dalam booklet perusahaan.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pangkat Operator Senior antara

lain memiliki disiplin dan loyalitas kerja yang tinggi, melaksanakan perintah

atasan, menguasai teknis/operasional pekerjaan KHL, hasil kerja sesuai standar,

merawat alat yang menjadi tanggung jawabnya, menguasai pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya, dan memberi laporan hasil kerja per hari.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pangkat Mandor Senior antara lain

memiliki disiplin dan loyalitas kerja yang tinggi, melaksanakan perintah atasan,

menguasai pekerjaan operator, hasil kerja sesuai standar, yang menjadi tanggung

jawabnya (memakai dan merawat alat, pemakaian bahan, tenaga kerja, dapat

menghitung pemakaian biaya, dan laporan hasil kerja harus akurat), memimpin

bawahan dengan baik, memiliki data program dan realisasi kerja.

Pembayaran gaji karyawan non staf diberikan pada awal bulan melalui

bank yang ditunjuk perusahaan sesuai dengan pangkat yang dimiliki dan hari

kerja. Karyawan non staf mendapatkan tunjangan dari perusahaan berupa Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK).

Krani Afdeling

Krani afdeling berfungsi sebagai kontrol seluruh kegiatan dan laporan

kegiatan afdeling sebelum dikirim ke kantor kebun. Kegiatan yang dilakukan

Page 43: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

mencakup kegiatan produksi (pemanenan), perawatan (pemupukan, dongkel, dan

semprot) dan kegiatan penunjang produksi (rawat jalan, rawat parit, dan lain-lain).

Tugas krani afdeling yaitu pengalokasian kegiatan kebun dan

pengalokasian kegiatan kendaraan (transportasi). Pengalokasian kegiatan kebun

antara lain perhitungan tenaga, pengecekan buku mandor, pembuatan laporan

harian, pembuatan laporan bulanan. Seluruh kegiatan afdeling harus dilaporkan

secara jelas dan terperinci ke kantor kebun setiap hari. Termasuk kegiatan

pengangkutan TBS ke PKS dan pengangkutan karyawan dari kantor afdeling ke

lapangan atau sebaliknya. Krani afdeling bertanggung jawab kepada asisten

afdeling

.

Pendamping Mandor

Mandor afdeling merupakan pengawas yang berhubungan langsung

dengan karyawan di lapangan. Tugas mandor secara umum adalah mengabsen

karyawan, mengarahkan pekerjaan, mengawasi pelaksanaan pekerjaan, mengisi

buku laporan tenaga, laporan hasil, dan buku kerja mandor (BKM) setiap harinya.

Mandor afdeling terdiri dari mandor panen, mandor pupuk, mandor hama dan

penyakit, mandor semprot, mandor dongkel, dan mandor infrastruktur (rawat

jalan, rawat parit, dan tapak timbun).

Selama penulis berstatus menjadi pendamping mandor, jenis pekerjaan

yang diawasi adalah pemupukan, pemanenan, penyemprotan, susun janjang

kosong, dan pengangkutan TBS.

Pemupukan. Selama menjadi pendamping mandor pemupukan kegiatan

yang dilakukan penulis di antaranya melakukan pengawasan setiap kegiatan dari

pengambilan pupuk di gudang, distribusi pupuk sampai selesainya kegiatan di

lapangan.

Tugas mandor pupuk adalah membuat perencanaan blok/petak yang akan

dipupuk atas persetujuan asisten afdeling, membuat permintaan bahan/bon gudang

yang disetujui asisten afdeling, manager kebun, dan manager kepala, meminta

kendaraan pengangkutan pupuk ke krani afdeling, menghitung banyaknya tenaga

kerja yang hadir untuk menentukan luasan yang akan dipupuk, apel pagi dan

memberikan pengarahan kepada karyawan, mengawasi pengambilan pupuk di

Page 44: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

gudang, mengikuti dan mengawasi distribusi pupuk dari gudang ke lapangan,

mengontrol dan mengawasi pelaksanaan pemupukan. Setelah selesai kegiatan di

lapangan, mandor pupuk menghitung gaji yang diperoleh karyawan, mengisi

absen karyawan, mengisi buku laporan tenaga, laporan hasil, dan mengisi buku

kerja mandor (BKM). Blanko bon gudang dapat dilihat pada Lampiran 11.

Untuk mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan pemupukan di

lapangan dibentuk organisasi pemupukan yang terdiri dari mandor lapangan,

pengecer pupuk, dan penabur pupuk.

Permasalahan yang sering terjadi selama menjadi pendamping mandor

pemupukan antara lain dosis yang diberikan tidak sesuai dengan rekomendasi

karena tenaga kerja pupuk terlalu tergesa-gesa dan tidak mengeruk pupuk yang

tercecer di jalan maupun dump truk dan distribusi pemupukan yang tidak merata.

Kesalahan tenaga kerja bagian penabur adalah melakukan pemupukan di piringan

dan di tengah pelepah.

Pemanenan. Panen merupakan bagian kegiatan yang berhubungan

dengan produksi dan merupakan tujuan akhir dari keseluruhan kegiatan budidaya

tanaman kelapa sawit. Selama berstatus menjadi pendamping mandor panen,

penulis diberi tanggung jawab untuk mengawasi beberapa hanca yang dipanen

untuk menjaga agar tidak terjadi buah tinggal, brondolan tidak dikutip,

pemanenan buah mentah, dan pelepah sengkleh serta memberikan sanksi kepada

pemanen apabila melakukan kesalahan. Selain itu kegiatan sebagai pendamping

mandor panen adalah menghitung jumlah TBS yang dipanen di TPH dan inspeksi

buah mentah.

Tugas mandor panen adalah membuat perencanaan blok/petak yang harus

dipanen atas persetujuan asisten afdeling, kemudian melakukan apel kepada

karyawan dengan memberikan pengarahan tentang standar pelaksanaan panen dan

keselamatan kerja. Pada saat itu dilakukan juga pengabsenan karyawan untuk

mengetahui jumlah tenaga kerja panen. Kemudian mandor panen memberi hanca

kepada masing-masing pemanen. Setelah pelaksanaan pemanenan, mandor panen

menerima laporan hasil panen dari pemanen, menghitung jumlah TBS yang

dipanen pada hari tersebut, mengisi absen karyawan, mengisi buku krani buah,

mengisi buku laporan tenaga, dan mengisi buku kerja mandor (BKM). Norma

Page 45: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

kerja ditentukan oleh berapa banyak TBS yang dihasilkan pada hari itu. Bagi

pemanen yang melebihi basis maka pemanen tersebut berhak mendapatkan premi.

Tugas lain dari mandor panen adalah melakukan sensus buah dan mengambil

sample hama tikus.

Permasalahan yang dihadapi oleh Afdeling VII adalah kekurangan jumlah

pemanen dan kekosongan mandor panen, banyaknya penalti akibat buah tinggal,

masih ditemukan brondolan yang tinggal di ketiak, piringan, dan pasar 2:1, dan

tidak ada perhatian terhadap songgo.

Semprot. Penyemprotan merupakan salah satu pengendalian gulma

dengan menggunakan herbisida. Selama berstatus mandor semprot kegiatan yang

dilakukan penulis adalah melakukan pengawasan pengambilan herbisida di

gudang dan pelaksanaan kegiatan penyemprotan di lapangan. Untuk permintaan

herbisida, mandor terlebih dahulu membuat bon gudang yang disetujui asisten

afdeling, manager kebun, dan manager kepala. Pembuatan bon gudang

dilaksanakan satu hari sebelum kegiatan penyemprotan dilaksanakan.

Tugas mandor semprot adalah menentukan areal yang akan disemprot atas

persetujuan asisten afdeling, melakukan apel pagi dan pengabsenan karyawan,

mengawasi pekerjaan di lapangan, mengawasi penggunaan herbisida. Setelah

selesai kegiatan di lapangan, mandor semprot menghitung gaji yang diperoleh

karyawan, mengisi absen karyawan, dan menghitung penggunaan bahan yang

dipakai, buku laporan tenaga, laporan hasil, serta mengisi buku kerja mandor

(BKM).

Permasalahan dalam kegiatan penyemprotan adalah penggunaan bahan

yang berlebihan, sehingga mengakibatkan kekurangan bahan dan terlalu

mengibaskan stick sehingga gulma tidak tersemprot dengan baik. Selain itu

laporan penggunaan bahan yang dilakukan mandor semprot tidak sesuai dengan

bahan yang tersedia. Kebutuhan air untuk penyemprotan tidak menjadi

permasalahan, karena kebun Ujan Mas memiliki banyak sumber air.

Susun janjangan kosong. Dalam pekerjaan susun janjangan kosong

penulis diberi tanggung jawab menjadi mandor. Kegiatan yang dilakukan adalah

melakukan apel pagi karyawan, pengabsenan karyawan, menghitung jumlah

tumpukan janjangan kosong di lapangan, dan pengawasan di lapangan. Setelah

Page 46: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

selesai kegiatan menghitung sisa tumpukan janjangan kosong di lapangan,

menghitung gaji yang diperoleh karyawan, mengisi absen karyawan, buku laporan

tenaga, laporan hasil, serta mengisi buku kerja mandor (BKM).

Krani buah. Tugas krani buah adalah menjamin pengangkutan TBS dari

TPH ke pabrik kelapa sawit dan melakukan pengawasan terhadap kualitas buah.

Kegiatan yang dilakukan adalah koordinasi dengan mandor panen hanca yang

dipanen, menentukan jalur yang harus diambil oleh pemuat, menentukan buah

sample dan buah larangan, melakukan apel pagi dan mejelaskan peraturan yang

berlaku.

Kegiatan di lapangan adalah melakukan pengawalan mobil untuk

menjamin jumlah buah yang telah diangkut di nota muat buah, membuat surat

pengantar buah (SPB), dan mengisi buku kontrol TBS untuk mengetahui

keberadaan buah yang belum terangkut. Kesalahan yang terjadi dalam

pengangkutan buah adalah tertinggalnya brondolan di TPH.

Pengelolaan Karyawan Staf

Karyawan staf adalah karyawan yang memiliki pangkat supervisor ke atas.

Karyawan staf ditingkat afdeling terdiri atas asisten afdeling, supervisor afdeling,

supervisor pemeliharaan, dan supervisor panen.

Karyawan staf dengan pangkat Senior Supervisor memiliki tugas,

wewenang, dan tanggung jawab antara lain memiliki disiplin dan loyalitas kerja

yang tinggi, melaksanakan perintah atasan, menguasai pekerjaan mandor, hasil

kerja sesuai standar, memiliki inisiatif yang menjadi tanggung jawabnya

(pengawasan, data produksi dan realisasi kerja, inventaris alat, bahan, dan

karyawan, membuat program kerja, target realisasi per hari, pemakaian tenaga

kerja per hari, memberikan penilaian hasil kerja terhadap bawahan, membimbing

bawahan, membuat laporan keuangan, membuat laporan kemajuan kerja,

membuat program prioritas kerja, memberikan solusi dan pemecahan masalah),

serta membina hubungan kerja sama dalam tim kerja dan lingkungan tempat

tinggal.

Page 47: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Asisten Afdeling

Perkebunan PT Cipta Futura Plantation terdiri atas empat orang asisten

afdeling yang terdiri dari afdeling 1, 6, 7, dam 8. Setiap asisten afdeling

bertanggung jawab terhadap afdeling yang dipimpinnya. Dalam kegiatan teknis

lapangan asisten afdeling melaksanakan fungsi-fungsi manajemen antara lain :

Fungsi perencanaan. Perencanaan yang dilaksanakan oleh seorang

asisten afdeling antara lain merencanakan jadwal pekerjaan setiap hari

berdasarkan program prioritas yang dibuat oleh manajer kebun. Selain itu bersama

supervisor afdeling membuat program kerja tahunan yang meliputi RUKB

(Rencana Kerja Uang Bulanan) dan RKH (Rencana Kerja Harian).

Fungsi pengorganisasian. Dalam satu afdeling asisten memimpin

organisaasi afdeling. Asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling, supervisor

panen, supervisor perawatan, krani afdeling, mandor lapangan, dan lain-lain.

Fungsi pengorganisasian terwujud dalam apel pagi yang diikuti oleh seluruh

personil.

Fungsi pengarahan. Asisten afdeling memberikan pengarahan pada apel

pagi yang dimulai pukul 05.30 WIB selama 30 menit mengenai pelaksanaan

pekerjaan yang akan dilaksanakan kepada seluruh personil. Pengarahan

dilaksanakan melalui pemberian instruksi kerja dan memberikan teguran serta

motivasi kepada supervisor dan mandor serta karyawan untuk menempatkan

prestasi kerjanya. Asisten afdeling juga harus bersedia menampung aspirasi dari

karyawan.

Fungsi pengendalian. Asisten afdeling setiap hari melakukan kontrol

pekerjaan di lapangan dan memeriksa laporan hasil pekerjaan serta mengevaluasi

hasil kerja yang telah direncanakan.

Page 48: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

PEMBAHASAN

Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan

Pengelolaan tenaga kerja perkebunan PT Cipta Futura Plantation meliputi

pembagian kerja, pendelegasian wewenang, rentang pengawasan, kesatuan

perintah, waktu kerja, hubungan kerja, koordinasi, dan fleksibilitas. Hubungan

kerja yang dimaksud meliputi hubungan antar orang-orang dalam afdeling

maupun perusahaan mulai dari staf maupun karyawan.

Pembagian kerja bertujuan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih

suatu pekerjaan. Pembagian kerja yang dilakukan berdasarkan fungsi yaitu fungsi

perawatan, pemanenan, dan administrasi. Untuk pembagian kerja KHL

disesuaikan dengan kegiatan di lapangan. Untuk mempermudah pekerjaan, setiap

karyawan memiliki program yang harus dilaksanakan. Koordinasi merupakan

tindakan untuk menciptakan keselarasan dalam pekerjaan. Untuk menghindari

terjadinya konflik, tumpang tindih pekerjaan, kekosongan pekerjaan, dan lepas

tanggung jawab satu sama lain sangat diperlukan koordinasi yang menjamin

kesatuan sikap, tindakan, kebijakan, dan implementasi.

Pendelegasian wewenang merupakan penyerahan sebagian

kekuasaan/wewenang oleh seorang pimpinan kapada bawahannya untuk

mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab tetap

dijalankan dengan baik. Pendelegasian wewenang di tingkat afdeling dilakukan

oleh asisten afdeling kepada para bawahannya. Asisten afdeling mendelegasikan

wewenang kepada supervisor/mandor besar, dan supervisor mendelegasikan

wewenang kepada mandor. Mandor sebagai pelaksana di lapangan

mendelegasikan kepada bawahannya.

Rentang pengawasan adalah jumlah karyawan yang dapat dipimpin

langsung secara efektif oleh atasan. Pengawasan di lapangan merupakan tanggung

jawab mandor untuk pekerjaan dan luasan tertentu. Untuk tingkat afdeling

merupakan tanggung jawab asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling.

Perintah dalam pekerjaan hendaknya hanya mendapat perintah dan bertanggung

jawab kepada satu atasan. Apabila lebih dari satu perintah akan terjadi tumpang

Page 49: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

tindih pekerjaan dan akan menimbulkan kebingungan dan keraguan kepada para

bawahannya.

Pengaturan waktu kerja sangat mendukung kelancaran suatu pekerjaan.

Meskipun bersifat borongan, waktu kerja KHL dimulai dari apel pagi pukul 06.00

WIB sampai pukul 15.00 WIB. Pengaturan waktu kerja sangat bergantung kepada

kondisi di lapangan. Waktu kerja untuk tingkat karyawan staf dan non staf

merupakan salah satu ukuran prestasi kerja.

Kebijakan maupun sistem yang telah ditetapkan dan dijalankan hendaknya

dapat diubah untuk disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Tujuannya untuk

memperlancar suatu pekerjaan tanpa mengurangi aktivitas pekerjaan yang sedang

berjalan. Kebijakan maupun sistem yang telah ditetapkan dapat diubah misalnya

sanksi/denda kepada karyawan, penentuan tandan buah masak, sistem panen

maupun rotasi panen, dan sistem muat buah.

Manajemen Organisasi

Program kerja tahunan yang meliputi RUKB (Rencana Kerja Uang

Bulanan) dan RKH (Rencana Kerja Harian) di tingkat afdeling merupakan

pedoman dan pegangan setiap tahun anggaran afdeling. Program kerja tahunan di

tingkat afdeling dibuat oleh asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling atas

persetujuan manajer kebun.

Program kerja merupakan perencanaan untuk mengendalikan seluruh

kegiatan afdeling. Pembuatan program kerja tahunan harus disusun secara rasional

dan berdasarkan kondisi di lapangan. Setiap bulan jadwal pekerjaan setiap harinya

berdasarkan program prioritas yang dibuat oleh manajer kebun sesuai dengan

rotasinya.

Pekerjaan di lapangan dilaksanakan berdasarkan target yang dibuat setiap

afdeling, sehingga mandor harus menggerakkan pekerja agar target yang telah

ditentukan dapat tercapai dengan standar kualitas yang baik. Penilaian dilakukan

oleh asisten afdeling melalui Buku Kerja Mandor (BKM). BKM merupakan

laporan kegiatan harian yang harus sesuai dengan hasil di lapangan. Hasil

pekerjaan di lapangan setiap harinya dicatat oleh krani afdeling dalam buku

realisasi afdeling.

Page 50: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Asisten afdeling di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation membawahi

areal yang sangat luas. Agar pengawasan berjalan dengan efektif dan efisien

asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling yang bertindak sebagai wakil

asisten afdeling apabila asisten afdeling berhalangan. Seluruh karyawan di tingkat

afdeling merupakan pelaksana atas program kerja yang telah disusun.

Pengendalian di tingkat afdeling dilakukan dengan melakukan kontrol

pekerjaan di lapangan dan pemeriksaan laporan hasil pekerjaan serta

mengevaluasi hasil kerja yang telah direncanakan.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja yang bekerja di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan dan berbagai daerah di

Indonesia. Untuk masyarakat dari luar daerah banyak berasal dari NTT dan Jawa.

Menurut sejarahnya mereka didatangkan langsung dari tempat asalnya saat

konflik di Timor dan yang berasal dari pulau Jawa merupakan transmigran.

Karyawan harian lepas sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan di kebun

dari kegiatan pemeliharaan sampai pemanenan.

Masalah yang sedang dihadapi perkebunan saat ini adalah sulitnya

mendapatkan tenaga kerja terutama di bagian pemanenan. Untuk mengatasi

masalah tersebut pihak kebun melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di

Sumatera untuk mencari tenaga kerja yang bersedia direkrut perusahaan. Untuk

pemeliharaan tidak banyak kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja, karena

tenaga kerja pemeliharaan sebagian besar merupakan tenaga kerja yang tinggal di

sekitar perkebunan yaitu dari Desa Ulak Bandung dan Muara Enim. Tanggung

jawab mencari tenaga kerja diserahkan kepada supervisor atau mandor pada

pekerjaan yang bersangkutan.

Jenis pekerjaan yang ditangani oleh karyawan harian lepas tidak

membutuhkan pendidikan secara formal. Pekerja yang bekerja di bagian

pemanenan akan diberi kesempatan untuk mendapatkan pelatihan selama satu

bulan yang terdiri dari dua minggu pruning dan dua minggu panen. Untuk bagian

pemeliharaan dapat menguasai pekerjaan melalui instruksi mandor maupun

melihat dan bertanya kepada teman yang telah menguasai. Tenaga kerja harian

Page 51: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

lepas diwajibkan memiliki kartu tanda penduduk apabila ingin diterima sebagai

karyawan. Penerimaan tenaga kerja harian lepas merupakan tanggung jawab

afdeling masing-masing.

Sistem kerja borongan yang diterapkan bagi KHL memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan dari sistem kerja borongan biasanya dapat memacu

pekerja untuk mendapatkan prestasi kerja, sedangkan kekurangan biasanya adalah

mutu kerja yang kurang baik. Untuk mencegah pekerjaan dengan mutu yang

kurang baik/substandar perkebunan menerapkan sistem penalti pada semua bagian

pekerjaan. Penalti yang diberikan oleh perusahaan/afdeling kepada karyawan

berupa pemotongan gaji atau gaji pada hari tersebut tidak dibayar. Karena sistem

yang diterapkan adalah borongan, untuk mengetahui dan mengendalikan

mutu/kualitas pekerjaan yang dilakukan setiap afdeling dilakukan inspeksi harian,

mingguan, bulanan, dan triwulan yang dilakukan oleh tim inpeksi kebun.

Karyawan staf dan non staf harus mendapatkan bimbingan terlebih

dahulu. Karyawan yang masih dalam masa bimbingan disebut kadet. Bimbingan

dan pelatihan khusus efektif dilakukan selama empat bulan. Karyawan dalam

masa bimbingan telah memiliki pangkat namun belum memiliki jabatan.

Penempatan kadet ke posisi jabatan di perkebunan merupakan kebijaksanaan dari

pihak perkebunan dengan waktu yang tidak ditentukan. Pendidikan karyawan staf

dan non staf baru diselenggarakan oleh pihak PT Cipta Futura Plantation yang

berpusat di Afdeling VII.

Peningkatan pangkat karyawan tetap bulanan (non staf dan staf) dilakukan

tidak secara berkala, namun melalui promosi yang dilakukan atasan. Karyawan

dengan pangkat mandor dipromosikan oleh asisten afdeling, sedangkan karyawan

dengan pangkat operator dipromosikan oleh supervisor yang bersangkutan. Syarat

kenaikan pangkat di PT Cipta Futura Plantation harus melalui beberapa tahapan

antara lain tes fisik yaitu tes lari dengan jarak 5 km dari gerbang G2 sampai posko

blok 95 dan harus ditempuh dalam waktu 30 menit untuk laki-laki dan 35 menit

untuk perempuan, tes kesehatan, psikotes, pembuatan makalah pekerjaan yang

telah dilakukan, dan presentasi makalah dihadapan manager kebun.

Penerimaan gaji yang diperoleh karyawan staf dan non staf berdasarkan

pangkat yang dimiliki dan bukan berdasarkan jabatan yang merupakan

Page 52: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

kebijaksanaan perusahaan. Pemberian gaji karyawan staf dan non staf dilakukan

melalui transfer rekening bank yang ditunjuk oleh perusahaan. Perbedaan pangkat

berdasarkan gaji yang diberikan. Karyawan PT Cipta Futura Plantation tidak

memiliki perhimpunan serikat pekerja yang dapat menampung aspirasi dan

keluhan dari karyawan.

Pengelolaan Tenaga Kerja Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

Pengendalian gulma. Permasalahan yang terjadi dalam dongkel anak

kayu yaitu piringan yang tidak memenuhi standar (< 2 m) dan masih terdapat

anak kayu berukuran kecil tidak didongkel. Hal tersebut dikarenakan pekerja

ingin mendapatkan hasil yang tinggi sehingga tidak mempedulikan kualitas kerja.

Mandor dongkel harus lebih melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan

mengenai kualitas kerja yang sesuai standar. Selain itu untuk ukuran piringan agar

seragam, masing-masing pekerja perlu dibekali alat ukur piringan.

Pada kegiatan pengendalian gulma secara kimiawi secara umum

dilaksanakan dengan baik. Pekerja memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan

pekerjaan dan telah menguasai kondisi areal yang disemprot. Namun pada

semprot pasar 2:1 masih ditemukan gulma yang tidak mati.

Kekurangan dalam kegiatan penyemprotan adalah pekerja tidak dilengkapi

pakaian pelindung ataupun dihimbau untuk memakai pakaian pelindung. Dalam

kasus tertentu pernah terjadi keracunan akibat penyemprotan. Solusi yang dapat

dilakukan adalah kebun seharusnya memberikan perhatian terhadap kesehatan

pekerja dengan memberikan perlengkapan pelindung, susu untuk penetralisir

racun, dan ekstrapudding. Apabila terjadi keracunan pekerja seharusnya

mendapatkan perawatan dari pihak kebun.

Untuk menghindari pencurian kebun telah menerapkan cara yang tepat

yaitu dengan mencampur bahan dengan air dengan perbandingan 1:1. Namun

demikian perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencegah pencurian pestisida oleh

pekerja.

Pemupukan. Permasalahan yang sering terjadi dalam pemupukan adalah

dosis yang diberikan per pokoknya tidak sesuai dengan rekomendasi. Hal ini

disebabkan oleh pemupuk yang tergesa-gesa dan distibusi pemupukan yang tidak

Page 53: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

merata. Selain itu disebabkan pupuk yang tercecer dan tidak dilakukan

pengerukan. Keterlambatan pendistribusian pupuk dari gudang ke lapangan yang

disebabkan kondisi jalan yang rusak, keterlambatan tersebut menjadikan proses

bekerja menjadi terganggu.

Permasalahan yang dilakukan tenaga kerja adalah pemupukan yang

dilakukan di tengah pelepah maupun di piringan. Pengarahan terhadap

pelaksanaan teknis pemupukan harus dilakukan setiap hari agar pelaksanaan

pemupukan dilakukan dengan baik. Serta perlengkapan pemupukan harus tersedia

dan memenuhi ketentuan yang berlaku. Peningkatan kualitas pemupukan dapat

dilakukan dengan pelatihan tentang prinsip pemupukan yang baik dan benar.

Mandor pupuk harus selalu berada di tengah areal untuk memastikan

pemupukan dilaksanakan dengan baik. Untuk menjaga tidak terulang kembalinya

kesalahan, penerapan penalti substandard harus dilaksanakan dengan efektif.

Pencegahan terhadap pencurian yaitu dengan pemeriksaan tas pemupuk setelah

kegiatan dilaksanakan.

Penunasan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis

menunjukkan penunasan menggunakan sistem songgo dua. Namun mutu

pekerjaan penunasan belum stabil karena masih terdapat songgo yang tidak

melingkar yaitu di satu sisi songgo dua dan di sisi lain songgo tiga. Selain itu

masih terdapat tanpa songgo, songgo satu, dan songgo tiga.

Permasalahan dalam pemotongan pelepah adalah potongan pelepah yang

kurang rapat dengan pangkal pelepah yang dikhawatirkan brondolan masih dapat

tersangkut di ketiak pelepah. Mandor panen harus melakukan pengarahan tentang

penunasan yang memenuhi standar dan melakukan pengawasan dan pengecekan.

Apabila terjadi sering kesalahan, sistem penalti perlu dilaksanakan untuk menjaga

kualitas penunasan. Rata-rata pekerjaan penunasan telah selesai pada pukul 11.30

WIB.

Pemanenan. Permasalahan yang sedang dihadapi oleh afdeling VII adalah

kekurangan tenaga kerja akibat pemanen yang mengundurkan diri. Meskipun

dengan jumlah sekarang realisasi panen telah memenuhi target. Penambahan

tenaga kerja panen bertujuan untuk mengurangi pengeluaran premi perusahaan

dan untuk menjaga tingkat kehadiran pemanen agar tidak mempengaruhi rotasi

Page 54: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

panen. Penambahan tenaga kerja panen dapat dilakukan antara lain dengan

menjadikan kenek (pembantu) pemanen menjadi pemanen, mencari pemanen

baru, menghubungi kembali pemanen yang sudah berhenti untuk menjadi

pemanen kembali, dan perlu untuk menpertahankan tenaga kerja panen yang ada.

Kesalahan pemanen yang dikenai sanksi paling banyak adalah buah

tinggal di pokok sawit. Faktor yang menyebabkan buah tinggal adalah pohon yang

terlalu tinggi, pohon terletak di tepi sungai/parit atau daerah rendahan,

infrastruktur hanca, dan pemanen yang kurang teliti melihat buah yang telah

membrondol. Dalam hal ini mandor panen harus aktif dalam pengawasan buah

dan harus selalu di tengah areal sehingga semua buah matang tidak ada yang

tertinggal. Pemberian sanksi kepada pemanen kadang-kadang kurang efektif

karena terdapat pemanen yang melakukan kesalahan yang sama.

Penggunaan tenaga kerja pembantu sangat memudahkan dalam

pelaksanaan pemanenan. Pemanen yang menggunakan tenaga kerja pembantu

akan memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan pemanen yang tidak

membawa tenaga kerja pembantu. Tenaga kerja pembantu terdiri dari pengumpul

TBS ke TPH dan pengutip brondolan. Namun pada akhirnya pemanen sangat

bergantung kepada tenaga pembantu sehingga apabila tidak memiliki tenaga

pembantu mereka akan absen bekerja.

Pemanenan yang dilakukan menggunakan sistem borongan lebih

mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Untuk menjaga kualitas pemanenan

dilakukan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan triwulan. Untuk menjaga mutu

hanca mandor panen harus melakukan kontrol hanca setiap hari sehingga apabila

ditemukan masalah dapat teratasi secepatnya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis ditemukan brondolan

yang tidak dikutip terutama di piringan dekat gawangan mati dan pasar 2:1

maupun brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah tidak dilakukan

penyogrokan. Hal tersebut merupakan kategori brondolan tinggal yang dapat

dikenai penalti. Menghindari brondolan yang tidak dikutip harus dilakukan

kontrol hanca dengan baik oleh mandor panen dan penerapan penalti brondolan

dijalankan sesuai aturan. Permasalahan lainnya adalah tidak diterapkannya songgo

Page 55: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

dua, hal tersebut disebabkan penerapan penalti songgo belum dilaksanakan

dengan baik.

Pelaksanaan pemanenan agar berjalan efektif perlu koordinasi yang baik

antara mandor panen dan krani buah agar komunikasi berjalan dengan baik.

Motivasi terhadap pemanen perlu dilaksanakan setiap pagi karena secara tidak

langsung sangat menentukan tingkat keberhasilan pemanenan dengan indikator

hasil yang diperoleh lebih tinggi.

Pengangkutan hasil panen. Permasalahan dalam pengangkutan hasil

panen adalah brondolan yang tidak dikutip di TPH. Hal ini disebabkan pemuat

yang tergesa-gesa karena sistem muat bebas yang diberlakukan. Selain itu

penerapan penalti brondolan tinggal belum dijalankan dengan baik.

Permasalahan lainnya penyusunan TBS di TPH yang tidak disusun rapi

dan dikhawatirkan mengganggu perhitungan. Apabila TBS tidak disusun tetap

diangkut namun tidak termasuk dalam hasil panen.

Indeks Tenaga Kerja

Penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan dilakukan melalui analisis kebutuhan tenaga kerja yang salah satu

metodenya yaitu menggunakan indeks tenaga kerja (ITK). Nilai ITK dapat

mencerminkan apakah jumlah tenaga kerja pada suatu perusahaan efisien atau

tidak.

Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII memiliki 330 orang

karyawan dan 311 di antaranya adalah Karyawan Harian Lepas. Jika luas areal

yang dipelihara adalah 1885.17 ha maka akan diperoleh Indeks Tenaga Kerja

Afdeling VII sebesar 0.18 orang per ha. Di bawah ini rumus perhitungan Indeks

Tenaga Kerja (ITK) :

ITK =Jumlah Karyawan

Luasan Areal dipelihara

=330

1 885.17

= 0.18 orang/ha

Page 56: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Penggunaan tenaga kerja Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation bulan

Mei 2009 sudah efisien tetapi tidak efektif. Nilai ITK tersebut tidak konstan,

ketersediaan tenaga kerja yang berkurang disebabkan musim panen padi dan hari

setelah gajian.

Page 57: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengelolaan tenaga kerja lapangan Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

menggunakan sistem borongan. Dengan demikian penggunaan tenaga kerja pada

setiap jenis pekerjaan sangat bergantung kepada kehadiran tenaga kerja dan

standar kerja. Standar kerja yang berlaku harus dimengerti oleh semua pelaksana

pekerjaan di lapangan untuk menghasilkan prestasi dan kualitas kerja yang baik.

Realisasi pekerjaan di lapangan telah dilaksanakan sesuai dengan target

yang direncanakan dan dengan kualitas kerja yang baik. Peningkatan kualitas dan

prestasi kerja dilakukan dengan pengawasan dan disiplin terhadap karyawan serta

penerapan sanksi yang efektif.

Permasalahan yang sedang dihadapi Afdeling VII PT Cipta Futura

Plantation adalah kekurangan tenaga kerja pemanenan. Berdasarkan pengamatan

penulis masih ditemukan kegiatan yang tidak memenuhi standar dalam berbagai

kegiatan diantaranya pemanenan, pemupukan, penunasan, dongkel anak kayu, dan

transportasi tandan buah segar.

Proyeksi Indeks Tenaga Kerja (ITK) perkebunan Afdeling VII PT Cipta

Futura Plantation bulan Mei 2009 adalah sebesar 0.18 orang/ha. Penggunaan

tenaga kerja tersebut sudah efisien tetapi tidak efektif. Nilai ITK tersebut tidak

konstan, ketersediaan tenaga kerja yang berkurang disebabkan musim panen padi

dan hari setelah gajian.

Saran

Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan, penulis

menyampaikan beberapa saran kepada pihak manajemen perkebunan PT Cipta

Futura Plantation.

1. Penambahan tenaga kerja pemanenan perlu dilaksanakan secepat mungkin

untuk menjamin tingkat kehadiran pemanen yang dapat mengganggu

rotasi panen.

2. Penambahan mandor panen, krani buah, dan mandor pupuk harus

terealisasi agar pengawasan di lapangan berjalan dengan efektif.

Page 58: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

3. Peningkatan pengelolaan tenaga kerja agar perkebunan berjalan dengan

efektif dan efisien.

4. Peningkatan kemampuan mandor baik teknis dan manajemen, serta

peningkatan pengawasan kegiatan di lapangan.

5. Penerapan sanksi harus dijalankan dengan efektif guna menjamin kualitas

kerja yang sesuai dengan standar.

6. Pemberian insentif kepada karyawan yang berprestasi sangat diperlukan

untuk memberikan semangat dan motivasi.

7. Permasalahan yang dihadapi di lapangan harus diselesaikan dengan baik

dengan mencari solusi yang tepat untuk menjaga kualitas suatu pekerjaan.

Page 59: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

DAFTAR PUSTAKA

Balai Informasi Pertanian. 1990. Pedoman Budidaya Kelapa Sawit. Departemen Pertanian. Medan. 32 hal.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008. Statistika Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian. Jakarta.

Ginting, D. 2005. Pengelolaan Tenaga Kerja Panen dan Sistem Pengangkutan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) di PT. Agrowiyana Jambi. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 89 hal.

Hartopo, M. 2005. Pengelolaan Tenaga Kerja pada Pemeliharaan dan Pemetikan Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di PT. Tambi Unit Perkebunan Bedakah Wonosobo, Jawa Tengah. Skripsi. Program studi Agronomi, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 72 hal.

Lubis, A.U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Bandar Kuala. 435 hal.

Pahan, I. 2006. Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 412 hal.

Page 60: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi kerja Lokasi Keterangan Penulis Buruh Standar

12 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Masa Pengenalan Kebun 13 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Kendala : Parit Berlumpur 14 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P 15 Februari 2009 Libur - - - - - 16 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P 17 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 83 P Kendala : Cuaca Hujan 18 Februari 2009 Rawat Parit 20 m 20 m 20 m 93 C Kendala : Cuaca Terik 19 Februari 2009 Pembuatan Parit 10 m 10 m 10 m 70 P 20 Februari 2009 Susun Janjangan Kosong 0,6 ton 3 ton 3 ton 107 D 3 ton/5 orang = 0.6 ton 21 Februari 2009 Pembuatan Parit 5 m 10 m 10 m 70 P Kendala : Kerusakan Alat 22 Februari 2009 Libur - - - - - 23 Februari 2009 Pembuatan Parit 8 m 10 m 10 m 82 B 24 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 107 D 6 ton/3 orang = 2 ton 25 Februari 2009 Tanam Bunga Pukul Delapan 160 tan 200 tan 200 tan 81 26 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 1 ton 3 ton 3 ton 107 D 3 ton/3 orang = 1 ton 27 Februari 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 5 ton 3 ton 104 A 107 D 6 ton/5 orang = 1.2 ton

28 Februari 2009 Tapak Timbun 0.4 pokok 2 pokok 2 pokok 95 P 2 pokok/5 orang = 0.4 pokok

1 Maret 2009 Libur - - - - - 2 Maret 2009 Pembuatan Bedengan 30 m - - 69 B 60 m/ 2 orang = 30 m 3 Maret 2009 Stek Bunga Pukul Delapan 200 tan - - 103 A

Page 61: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 1 . (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi kerja Lokasi Keterangan Penulis Buruh Standar

4 Maret 2009 Deteksi Hama - - - 67 5 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton 6 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton - 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton 7 Maret 2009 Penerimaan Gaji - - - Kantor Afdeling 7 8 Maret 2009 Libur - - - - -

9 Maret 2009 Maulid Nabi Muhammad SAW - - - - -

10 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1 ton 1 ton 3 ton 106 A 3 ton/ 3 orang = 1 ton 11 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 2 ton 3 ton 3 ton 106 A 6 ton/3 orang = 2 ton 12 Maret 2009 Deteksi Hama 83 A B C D P 13 Maret 2009 Deteksi Hama 93 A B C D 14 Maret 2009 Deteksi Hama 94 A B C D 95 D 15 Maret 2009 Libur - - - - - 16 Maret 2009 Penanaman bunga pukul 8 340 tan 400 tan 69 A 17 Maret 2009 Pemanenan 16 TBS 75 TBS 69 A 1 RK = 5 Orang 18 Maret 2009 Pemanenan 26 TBS 75 TBS 81 A 1 RK = 5 Orang 19 Maret 2009 Pemanenan 26 TBS 75 TBS 81 A 1 RK = 5 Orang 20 Maret 2009 Penunasan (Pruning) 0.4 Ha 2 Ha 93 1 RK = 5 Orang 21 Maret 2009 Pemanenan 29 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang

Penunasan (Pruning) 0.58 Ha 2 Ha 22 Maret 2009 Libur - - - - - 23 Maret 2009 Pemanenan 49 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang

Page 62: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 1. (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi kerja Lokasi Keterangan Penulis Buruh Standar

Penunasan (Pruning) 0.97 Ha 2 Ha 24 Maret 2009 Pemanenan 17 TBS 75 TBS 94 A 1 RK = 5 Orang

Penunasan (Pruning) 0.375 Ha 2 Ha 25 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 3 ton 107 D 6 ton/5 org = 1.2 ton 26 Maret 2009 Nyepi - - - - - 27 Maret 2009 Susun Janjang Kosong 1.2 ton 3 ton 106 A 6 ton/5 org = 1.2 ton

28 Maret 2009 Semprot Hama (Knapsack Sprayer) 5 keep 5 keep 62 A P 68 C

29 Maret 2009 Libur - - - - - 30 Maret 2009 Semprot Hama (EPS) 72 pokok 94 C 1 RK = 4 orang 31 Maret 2009 Semprot Hama (EPS) 204 pokok 94 C 1 RK = 4 orang 01 April 2009 Semprot Hama (EPS) 239 pokok 94 B 1 RK = 4 orang 02 April 2009 Semprot Hama (EPS) 262 pokok 69 B 1 RK = 4 orang 03 April 2009 Semprot Hama (EPS) 247 pokok 69 B 1 RK = 4 orang 04 April 2009 Penerimaan Gaji 103 A 05 April 2009 Libur - - - - - 06 April 2009 Semprot Hama (EPS) 227 pokok 69 B 1 RK = 4 orang 07 April 2009 Semprot Hama (EPS) 269 pokok 94 A 1 RK = 4 orang 08 April 2009 Semprot Hama (EPS) 279 pokok 94 A 1 RK = 4 orang 09 April 2009 Pemilu Legislatif - - - - - 10 April 2009 Wafat Yesus Kristus - - - - - 11 April 2009 Pemupukan MOP 250 Kg 525 Kg 525 Kg 109 C 5 krg x 50 kg=250 kg

Page 63: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 1. (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi kerja Lokasi Keterangan Penulis Buruh Standar

12 April 2009 Libur - - - - - 13 April 2009 Semprot Pasar 2:1 5 Keep 107C 14 April 2009 Dongkel Anak Kayu (DAK) 0.03 ha 0.15 ha 0.14 ha 70P

Page 64: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KH yang diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

15 April 2009 Apel Pagi Hasil 7 tumpuk x 3 ton Susun Janjangan Kosong 8 8 107 C = 21 ton

16 April 2009 Apel Pagi Semprot Lain-Lain 14 7 ha 9,5 66 B C Smart 19.5 l

17 April 2009 Apel Pagi Gulmaxon 14.5 l Pemupukan CIRP 29 36,51 ha 9,5 70 C D 214 Karung

18 April 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 28 49, 24 ha 9,5 67 A P 68 D 245 Karung

19 April 2009 Libur

20 April 2009 Apel Pagi Pemanenan 3 5 ha 10 69 D Hanca 48, 49

21 April 2009 Apel Pagi Pemanenan 2 7,5 ha 11 69 D Hanca 49, 50

22 April 2009 Apel Pagi Pemanenan 2 7,5 ha 12 83 D Hanca 72,73, 74

23 April 2009 Apel Pagi Hasil 11 tumpuk x 3 ton Susun Janjangan Kosong 26 8 107 C = 33 ton

24 April 2009 Apel Pagi Hasil 16 tumpuk x 3 ton Susun Janjangan Kosong 27 8 107 C = 48 ton

Page 65: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KH yang diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

25 April 2009 Apel Pagi Hasil 19 tumpuk x 3 ton Susun Janjangan Kosong 25 8 107 C = 57 ton

26 April 2009 Libur - - - - -

27 April 2009 Apel Pagi Pemanenan 6 15 ha 12 104 D 6 Hanca

28 April 2009 Apel Pagi Pemanenan 3 7,5 ha 12 107 C Hanca 85, 87, 89

29 April 2009 Apel Pagi Smart 22.5 l Semprot Lain-Lain 26 12 ha 9 66 C Gulmaxon 13.5 l

30 April 2009 Apel Pagi Hasil 11 tumpuk x 3 ton Susun Janjangan Kosong 14 10 107 C = 33 ton

01 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 12 62,26 10 95 D P 16 188 kg

02 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 30 49,45 12 94 A B 12 858 kg

03 Mei 2009 Libur - - - - -

04 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 34 66,73 12 93 A B C 18 923.5 kg

05 Mei 2009 Apel Pagi Supervisi PKS 9 PKS

Page 66: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KH yang diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

06 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 34 74,67 10 95 P 13 326 kg

07 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 37 91,26 11 95 D 17 795 kg

08 Mei 2009 Apel Pagi Penerimaan Gaji - - - - -

09 Mei 2009 Hari Raya Waisak - - - - - 10 Mei 2009 Libur - - - - -

11 Mei 2009 Apel Pagi Pemupukan CIRP 15 23,91 10 102 A 6216.6 kg

12 Mei 2009 Apel Pagi Pemanenan 2 5 12 104 B C Hanca 34 dan 35

13 Mei 2009 Apel Pagi Pemanenan 11 73,96 11 109 C D Cek TBS

14 Mei 2009 Apel Pagi Pemanenan 20 108,86 12 109 A B A/P Cek TBS

15 Mei 2009 Apel Pagi Pemanenan 5 12.5 11 68 A B C Cek TBS

Page 67: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten Afdeling di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KHL yang

diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

16 Mei 2009 Apel Pagi 10 25 10 70 A B P1 P2 Cek TBS di TPH Cek TBS di TPH

17 Mei 2009 Libur - - - - -

18 Mei 2009 Apel Pagi 6 15 10 Afdeling VI 52 53 Transfer ke Afdeling VI Pemanenan

19 Mei 2009 Apel Pagi 25 11 80 D Semprot Lain-Lain Laporan Kerja

20 Mei 2009 Apel Pagi 24 10 81 D Semprot Lain-Lain Laporan Kerja

21 Mei 2009 Libur

22 Mei 2009 Apel Pagi 10 10 67 C Pemupukan ZA Laporan Kerja

23 Mei 2009 Apel Pagi 23 42,84 10 68 A B Pemupukan ZA Laporan Kerja

24 Mei 2009 Libur - - - - -

Page 68: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 3 . (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KH yang

diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

25 Mei 2009 Apel Pagi 14 10 107 C Hasil 11 tumpuk x 3 ton = 33 ton Susun Janjang Kosong Laporan Kerja

26 Mei 2009 Apel Pagi 35 10 107 C Hasil 23 tumpuk x 3.5 ton Susun Janjang Kosong = 80.5 ton Laporan Kerja

27 Mei 2009 Apel Pagi 25 75 10 82 C D Pemupukan ZA Laporan Kerja

28 Mei 2009 Apel Pagi 4 13 108 Pengawalan 4 mobil Transportasi Buah Laporan Data Muat Buah

29 Mei 2009 Apel Pagi 8 10 107 C Hasil 3 tumpuk x 3.5 ton Susun Janjang Kosong = 10.5 ton Laporan Kerja

30 Mei 2009 Apel Pagi 2 13 66 67 68 Pengawalan 2 mobil Transportasi Buah Laporan Data Muat Buah

31 Mei 2009 Libur - - - - -

Page 69: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 3 . (Lanjutan)

Tanggal Uraian Kerja

Prestasi Kerja Penulis

Lokasi Keterangan Jumlah KH yang

diawasi

Luasan Areal yang

diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

01 Juni 2009 Apel Pagi 5 12,5 10 70 A P1 P2 Hanca 66, 67, 68, dan 69 Pemanenan

02 Juni 2009 Apel Pagi 6 15 10 70 B C D No 69, 104, 55, 103, 93, dan 74 Pemanenan

03 Juni 2009 Apel Pagi 9 22,5 10 82 A B No 58, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 13, Pemanenan 58, dan 69

04 Juni 2009 Apel Pagi 10 25 10 83 B C D No 38, 73, 53, 94, 34, 97, 76, 74, Pemanenan dan 93

05 Juni 2009 Apel Pagi 10 25 10 95 P dan 94 B No 92, 76, 15, 69, 107, 86, dan 7 Pemanenan

06 Juni 2009 Penerimaan Gaji 07 Juni 2009 Libur - - - - -

08 Juni 2009 Apel Pagi 13 32,5 10 103 B C D No 110, 103, 100, 109, 111, 112, Pemanenan 106, 105, 95, 97, dan 108 Laporan Kerja

09 Juni 2009 Apel Pagi 11 10 107 C Hasil 11 tumpuk x 3 ton = 33 ton Susun Janjang Kosong Laporan Kerja

10 Juni 2009 Apel Pagi 15 10 107 C Susun Janjang Kosong

Page 70: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Lampiran 4. Peta Areal Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII

Page 71: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 5. Keadaan Curah Hujan dan Hari Hujan Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Bulan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH Januari 396 14 311 16 221 14 362 17 362 18 733 23 507 21 251 20 277 17 444 20 Februari 189 15 188 6 262 14 333 17 397 21 640 25 238 20 324 22 321 19 161 13 Maret 306 14 400 10 157 14 522 22 331 17 246 16 511 20 251 17 218 15 434 15 April 3 1 275 6 219 15 255 16 312 20 582 22 215 13 169 11 473 21 348 15 Mei 183 10 99 6 242 11 171 9 139 10 260 12 195 10 185 8 171 10 229 8 Juni 228 4 102 6 214 10 118 9 13 14 140 5 43 7 89 9 117 8 155 7 Juli 53 2 162 6 27 4 162 12 152 7 207 11 96 7 119 7 77 7 19 5 Agustus 56 4 155 4 91 9 44 2 219 6 35 4 140 10 5 0,67 94 7 116 11 September 51 5 148 6 229 11 85 9 147 9 131 8 220 9 66 5 208 9 160 13 Oktober 472 18 128 10 244 16 87 8 522 17 166 14 169 12 139 4 161 12 273 16 November 260 12 287 12 496 22 346 22 422 14 282 12 429 19 247 16 250 16 284 18 Desember 448 17 104 8 525 13 382 18 635 19 397 24 43 8 327 18 448 17 406 20 Total 2645 116 2359 96 2928 153 2868 161 3651 172 3823 176 2805 157 2172 142 2813 158 3027 162 BB 8 11 10 9 11 11 9 9 10 11 BK 4 0 1 1 1 1 2 1 - 1

Sumber : Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Kriteria Curah Hujan Schmidth – Ferguson : BB : Bulan Basah ( > 100 mm)

BK : Bulan Kering ( < 60 mm)

Tipe Iklim = Rata-rata Bulan Kering x 100% = 1.2 Rata-rata Bulan Basah 9.9

Tipe Iklim = A = 12.21%

Page 72: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 6. Rekapitulasi Populasi Tanaman di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling VII

Blok Petak

TM TBM 3 TBM 2 TBM 1 TBM 1 Ha Ha

Pokok Ha Ha. Ukur Tanaman Jul s/d Jun 07 Tanaman Jul s/d Des 07 Tanaman Jan s/d Juni 08 Tanaman Jul s/d Des 08

Tanam Stment Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur

66 A 792 6.09 5.81 185 1.42 1.42 7.51 7.23

B 1 655 12.73 14.93

12.73 14.93

C 1 153 8.87 8.63 8.87 8.63

Sub Total 3 600 27.69 29.37 185 1.42 1.42

29.11 30.79

67 A 2 330 17.92 18.75 17.92 18.75

B 2 718 20.91 19.79

20.91 19.79

C 330 2.53 2.04 2.53 2.04

D 828 6.37 7.12 6.37 7.12

P 1 495 11.49 11.49

11.49 11.49

Sub Total 7 701 59.22 59.19 59.22 59.19

68 A 2 270 17.45 16.03

17.45 16.03

B 2 856 21.97 21.59 21.97 21.59

C 3 201 24.63 24.31

24.63 24.31

D 2 577 19.83 22.98 19.83 22.98

AP 445 3.42 6.04

3.42 6.04

Sub Total 11 349 87.30 90.95 87.30 90.95

69 A 2 514 19.34 21.18 19.34 21.18

B 4 032 31.02 32.74

31.02 32.74

C 2 668 20.52 23.84 20.52 23.84

D 3 875 29.81 30.04

29.81 30.04

Sub Total 13 089 100.69 107.80 100.69 107.80

70 A 1 408 10.83 8.47

10.83 8.47

B 2 647 20.36 23.00 20.36 23.00

C 2 643 20.33 22.50 20.33 22.50

Lampiran 6. (Lanjutan)

Page 73: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Blok Petak

TM TBM 3 TBM 2 TBM 1 TBM 1 Ha Ha

Pokok Ha Ha. Ukur Tanaman Jul s/d Jun 07 Tanaman Jul s/d Des 07 Tanaman Jan s/d Juni 08 Tanaman Jul s/d Des 08

Tanam Stment Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur

D 2 104 16.18 13.00 16.18 13.00

P 7 589 58.38 57.49

660 5.08 5.08 1 220 9.38 10.05 72.84 72.62

Sub Total 16 391 126.08 124.46 660 5.08 5.08 1 220 9.38 10.05 140.54 139.59

80 A 3 401 26.17 27.27

26.17 27.27

AP 660 5.08 5.08 546 4.20 4.20 9.28 9.28 Sub Total 4 061 31.25 32.35 546 4.20 4.20

35.45 36.55

81 A 2 773 21.33 14.31 21.33 14.31

B 1 925 14.81 20.39

14.81 20.39

C 1 165 8.97 14.92

8.97 14.92

D 3 397 26.13 28.73 26.13 28.73

DP 80 0.62 0.62

0.52 0.62

Sub Total 9 340 71.86 78.97 71.86 78.97

82 A 2 847 21.90 21.46

21.90 21.46

B 4 234 32.57 29.99 32.57 29.99

C 2 076 15.97 18.98

15.97 18.98

D 1 622 12.48 17.07

12.48 17.07

Sub Total 10 779 82.92 87.50 82.92 87.50

83 A 3 720 28.62 19.75

28.62 19.75

B 2 307 17.75 20.28 17.75 20.28

C 3 019 23.22 21.85

23.22 21.85

D 3 228 24.83 24.82 24.83 24.82

AP 11 607 89.28 94.76

530 4.08 4.08

93.36 98.84

Sub Total 23 881 183.70 181.46 530 4.08 4.08 187.78 185.54

Page 74: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 6. (Lanjutan)

Blok Petak

TM TBM 3 TBM 2 TBM 1 TBM 1 Ha Ha

Pokok Ha Ha. Ukur Tanaman Jul s/d Jun 07 Tanaman Jul s/d Des 07 Tanaman Jan s/d Juni 08 Tanaman Jul s/d Des 08

Tanam Stment Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur

93 A 2 092 16.09 21.28

16.09 21.28

B 4 201 32.32 28.63 32.32 28.63

C 2 382 18.32 20.71 18.32 20.71

D 2 923 22.48 25.58

22.48 25.58

DP 1 451 11.16 11.16 11.16 11.16 Sub Total 13 049 100.37 107.36

100.37 107.36

94 A 3 401 26.16 28.54 26.16 28.54

B 3 028 23.29 25.80

23.29 25.80

C 3 377 25.98 25.74 25.98 25.74

D 2 893 22.25 23.79

22.25 23.79

Sub Total 12 699 97.68 103.87 97.68 103.87

95 A 3 473 26.72 29.74 26.72 29.74

B 3 191 24.55 25.93

24.55 25.93

C 3 211 24.70 24.96 24.70 24.96

D 3 437 26.44 26.26

26.44 26.26

AP 6 423 49.41 53.49 240 1.85 1.85 51.26 55.34 Sub Total 19 735 151.82 160.38 240 1.85 1.85

153.67 162.23

102 A 3 108 23.91 23.91 23.91 23.91 Sub Total 3 108 23.91 23.91

23.91 23.91

103 A 2 964 22.80 25.67 22.80 25.67

B 3 367 25.90 25.01

25.90 25.01

C 3 368 25.91 26.21 25.91 26.21

D 1 058 8.14 7.88 8.14 7.88 Sub Total 10 757 82.75 84.77 82.75 84.77

Page 75: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 6. (Lanjutan)

Blok Petak

TM TBM 3 TBM 2 TBM 1 TBM 1 Ha Ha

Pokok Ha Ha. Ukur Tanaman Jul s/d Jun 07 Tanaman Jul s/d Des 07 Tanaman Jan s/d Juni 08 Tanaman Jul s/d Des 08

Tanam Stment Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur

104 A 3 744 28.80 31.53 28.80 31.53

B 3 247 24.98 27.65

24.98 27.65

C 3 089 23.76 21.05 23.76 21.05

D 3 239 24.92 26.19

24.92 26.19

AP 870 6.69 6.69 160 1.23 1.23 7.92 7.92 Sub Total 14 189 109.15 113.11 160 1.23 1.23

110.38 114.34

105 A 400 3.08 3.08 3.08 3.08 Sub Total 400 3.08 3.08 3.08 3.08

106 A 3 099 23.84 22.32

23.84 22.32

B 2 913 22.41 23.66 22.41 23.66

C 2 451 18.85 19.67

18.85 19.67

D 1 402 10.78 13.01 10.78 13.01 Sub Total 9 865 75.88 78.66

75.88 78.66

107 A 5 795 44.58 38.60 44.58 38.60

B 3 025 23.27 20.19

23.27 20.19

C 3 063 23.56 23.24 23.56 23.24

D 3 072 23.63 24.00 23.63 24.00 Sub Total 14 955 115.04 106.03

115.04 106.03

108 A 4 195 32.27 26.61 32.27 26.61

B 5 177 39.82 33.32

39.82 33.32

C 3 368 25.91 22.75 25.91 22.75

D 4 165 32.03 31.86

32.03 31.86

P1 A 678 5.22 8.34 5.22 8.34

P1 C 237 1.82 1.82 1.82 1.82

Page 76: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 6. (Lanjutan)

Blok Petak

TM TBM 3 TBM 2 TBM 1 TBM 1 Ha Ha

Pokok Ha Ha. Ukur Tanaman Jul s/d Jun 07 Tanaman Jul s/d Des 07 Tanaman Jan s/d Juni 08 Tanaman Jul s/d Des 08

Tanam Stment Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur Pokok Ha Ha. Ukur

108 P2 A 594 4.57 4.57 4.57 4.57

P2 B 320 2.46 2.46

2.46 2.46

P2 C 80 0.62 0.62 0.62 0.62 Sub Total 18 814 144.72 132.35

144.72 132.35

109 A 5 558 42.76 33.00 42.76 33.00

B 4 525 34.80 26.90 34.80 26.90

C 4 502 34.63 33.67

34.63 33.67

D 4 143 31.87 31.21 31.87 31.21

P2 A 2 424 18.64 21.60

18.64 21.60

P2 B 1 646 12.66 13.38 12.66 13.38

P2 C 226 1.74 1.74 1.74 1.74

P2 D 744 5.72 8.45

5.72 8.45

Sub Total 23 768 182.82 169.95 182.82 169.95

Grand Total 241 530 1 857.93 1 875.52 1 131 8.70 8.70 530 4.08 4.08 660 5.08 5.08 1 220 9.38 10.05 1

885.17 1

903.43 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII

Ha Pengukuran : 1 903.43 Pada bulan Sept s/d Nov ada penumbangan Sawit untuk pelebaran jalan, Ha TM : 1 857.93 untuk TM 438 pk <3.37 ha> (Blok 80,81,82,83,93,94,95,103,104,106,107, Ha TBM : 8.70 108, dan 109) dan TBM II 18 pk <0.14 ha> diblok 108 P1 A dan 109 P2 A.

Blok 66 C ditambah 0.73 Blok 103 B penumbangan 93 pokok untuk lapangan sekolah (0.72 Ha).

Total Ha Tanam : 1 885.17

Page 77: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 7. Struktur Organisasi Tingkat Afdeling Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Supv. Perawatan

Mdr. Panen V

Mdr. Panen I

Mdr. Panen IV

Mdr. Panen II

Supv. Panen

Mdr. Panen I

Manager Kebun

Asst. Afdeling

Supv. Afdeling

Mdr. Hama dan Penyakit

Krani Buah I

Krani Buah IV

Krani Buah II

Krani Buah III

Krani Buah V

Krani Afdeling

Mandor Infrastruktur

Mandor Dongkel

Mandor Pemupukan

Mandor Semprot

Mdr. Panen III

Mdr. Panen V

Mdr. Panen IV

Page 78: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 8. Blanko Deteksi Hama Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

DETEKSI HAMA BLOK : BULAN :

DIVISI : AKSI : TANAM :

DETEKTOR : TANGGAL : TOTAL HA :

NB NP UK UB L

JPSB MC MP CP SN DT DT TM RAT

DETEKSI : RINGAN. Ulat 1-5 per pohon ; SEDANG, Ulat 6-10 per pohon ; BERAT > 10

per pohon. DETEKSI Row 1/10 pada areal tidak ada serangan : DETEKSI Row 1/5 serangan

ringan : DETEKSI Row ½ serangan sedang-berat. Serangan Ringan > 5% deteksi 1x sebulan.

Serangan tahun lalu, deteksi 1x 2 bulan. Serangan tidak ada lebih dari 2 tahun, deteksi @ 3

bulan.

NB : Nomor Baris NP : Nomor Pokok UK : Ulat Kantong

UB : Ulat Biasa TM : Tirathaba CP : Cremastopsyche pendula

MC : Mahasena corbetti MP : Metisa plana DT : Darna trima

SN : Setora nitens TA : Thosea asigna RAT : Tikus

JPSB : Jumlah Pokok Sebaris

Page 79: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 9. Rekomendasi Pemupukan Afdeling VII PT Cipta Futura Plantation

Blok Petak Ha Jumlah Pohon

KG PUPUK PER POHON ZA MOP Egyp-RP KIES HGFB Total

Feb/Mart Juni Sept/Okt Total Feb/Mart Juni Sept/Okt Total April Juni/Juli Agust 66 ABC 29.11 3785 1.5 1.5 1 4 1.5 1.5 1 4 2.25 1 0.08 11.33 67 ABCDP 59.22 7701 1.5 1.5 1 4 1.5 1.5 1 4 2.25 1 0.08 11.33 68 ABP 42.84 5571 1.5 1.5 1 4 1.5 1.5 1 4 2.25 1 0.08 11.33 68 CD 44.46 5778 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 69 AB 50.36 6546 1.5 1.5 1 4 1.5 1.5 1 4 2 1 0.08 11.08 69 CD 50.33 6543 1.5 1.5 1 4 1.5 1.5 1 4 2 1 0.08 11.08 70 AB 31.19 4055 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.33 70 CD 36.51 4747 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.33 70 P 58.38 7589 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.5 1 4 2 1 0.08 11.33 80 AP 35.45 4607 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 81 AB 36.14 4698 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1.5 0.08 11.58 81 CD 35.72 4642 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 82 AB 54.47 7081 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.5 1 4 2 1.5 0.08 11.83 82 CD 28.45 3698 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.5 1 4 2 1.5 0.08 11.83 83 AB 46.37 6027 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 83 CD 48.05 6247 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 83 AP 89.28 11607 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 0.5 0.08 10.33 93 AB 48.41 6293 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 93 CDP 51.96 6756 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 94 AB 49.45 6429 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 94 CD 48.23 6270 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.5 1 4 2 0.5 0.08 10.83 95 AB 51.27 6664 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 95 CD 51.14 6648 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83

Page 80: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 9. (Lanjutan)

Blok Petak Ha Jumlah Pohon

KG PUPUK PER POHON

ZA MOP Egyp-RP KIES HGFB Total Feb/Mart Juni Sept/Okt Total Feb/Mart Juni Sept/Okt Total April Juni/Juli Agust

95 AP 51.26 6663 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 0.5 0.08 10.33 102 AP 23.91 3108 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 11.08 103 AB 48.7 6331 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 11.08 103 CD 34.05 4426 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 11.08 104 ABP 61.7 8021 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 104 CD 48.68 6328 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 105 A 3.08 400 1.5 1.5 1.25 4.25 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 11.08 106 A 23.84 3099 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 106 BCD 52.04 6766 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 107 A 44.58 5795 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 107 BC 46.83 6088 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 107 D 23.63 3072 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 108 ABP 84.34 10964 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 108 CDP 60.38 7850 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 109 AP 61.4 7982 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2.25 1 0.08 11.08 109 BP 47.46 6171 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83 109 CDP 73.96 9615 1.5 1.5 1 4 1.5 1.25 1 3.75 2 1 0.08 10.83

Total 1866.63 242661 1.5 1.5 1.0625 4.06 1.5 1.31 1 3.81 2.075 1 0.08 11.0238 Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009)

Page 81: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 10. Surat Pengantar Buah Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

PT. Cipta Futura Plantation SURAT PENGANTAR BUAH

Divisi : Diangkut dengan truk No. Pol. ............. Supir :

Tanggal Blok HK Ha TBS Rata2 Per TBS Kg TBS Brondolan Total Kg Tanda Afkir Kg

Dibuat oleh Diperiksa oleh

Krani Buah Asisten Divisi

Page 82: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,

Lampiran 11. Bon Gudang Perkebunan PT Cipta Futura Plantation

Tanggal ...................... No. : .............................

BON GUDANG

Minta : Model PB. 001 A

Banyaknya Satuan Nama Barang

Untuk :

No. Rek Perincian

Yang Menerima Asisten Manager Manager Kepala

Page 83: PENGELOLAAN TENAGA KERJA PERKEBUNAN KELAPA … · pengelolaan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di perkebunan pt cipta futura plantation, muara enim,