Upload
nguyencong
View
240
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN ASET UNIVERSITAS GADJAH MADA
Direktorat Aset 2016
SEJARAH DIREKTORAT ASET
• SEBELUM UGM SBG PT BHMN : ADA BAG.PERLENGKAPAN, PENGADAAN OLEH P2T
• SETELAH UGM SBG PT BHMN : BAG.PERLENGKAPAN à DPPA DAN P2T à PIU
• SETELAH TH 2009 : DPPA MENANGANI PENGADAAN, PKL, SPANDUK/UMBUL2, PARKIR, K3 DAN LINGKUNGAN
• SETELAH 2012 : PENGADAAN à UP (MEMBAWA PEGAWAI DPPA SAMPAI SEKARANG)
• 2015 – SEKARANG : DPPA à DA, UP à P2L, SHE (MAU KEMANA ?)
• DA : TEMPAT BERSEMINYA PUSAT – PUSAT (P2L, PK3, SHE)
DEFINISI/ PENGERTIAN (PERMEN PEKERJAAN UMUM NOMOR : 24/PRT/M/2008 TANGGAL 30 DESEMBER 2008)
1. Aset : merupakan gabungan dari semua fasilitas yang menyediakan layanan umum pokok baik yang tetap maupun yang bergerak
2. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive maintenance).
3. Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi (currative maintenance).
1. Dipimpin oleh seorang manajer bangunan (building manager).
2. Sekurang-‐kurangnya memiliki empat departemen: Teknik (engineering),Tata Grha (house keeping), Layanan Pelanggan, dan Administrasi &Keuangan.
3. Departemen engineering dan tata grha mempunyai penyelia (supervisor).
4. Departemen umum dibantu oleh beberapa staf. 5. Se[ap penyelia mempunyai [m pelaksana.
STRUKTUR ORGANISASI (PERMEN PEKERJAAN UMUM NOMOR : 24/PRT/M/2008 TANGGAL 30 DESEMBER 2008)
Pengawas
15 PEKERJA
Pengawas
15 PEKERJA
Pengawas
15 PEKERJA
Pengawas
15 PEKERJA
Pengawas
15 PEKERJA
3 SD 5 PENYELIA
TATA GRHA TEKNIK LAYANAN UMUM ADM & KEU
MANAJER
3 SD 5 PENYELIA
BAGAN ORGANISASI PERMEN PEKERJAAN UMUM NOMOR : 24/PRT/M/2008 TANGGAL 30
DESEMBER 2008
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT ASET
DIREKTUR
SEKRETARIS
SUBDIT SARANA SUBDIT PRASARANA
SEKSI INVENTARISASI, PENDAYAGUNAAN, DAN
PENGHAPUSAN
SEKSI SEPEDA KAMPUS, PARKIR, DAN K3
SEKSI INSTLASI LISTRIK DAN AIR
SEKSI JALAN, TAMAN DAN MAKAM
SEKSI GEDUNG, PERUMAHAN DAN LAHAN
TINGKAT KERUSAKAN
Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas [ga [ngkat kerusakan, yaitu:
a. Kerusakan ringan 1. Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen nonstruktural, seper[ penutup atap, langit-‐langit, penutup lantai, dan dinding pengisi.
2. Perawatan untuk [ngkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 35% dari harga satuan ter[nggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk [pe/klas dan lokasi yang sama.
b. Kerusakan sedang 1. Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non-‐struktural, dan atau komponen struktural seper[ struktur atap, lantai, dan lain-‐lain.
2. Perawatan untuk [ngkat kerusakan sedang, biayanya maksimum adalah sebesar 45% dari harga satuan ter[nggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk [pe/klas dan lokasi yang sama.
TINGKAT KERUSAKAN
c. Kerusakan berat 1. Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-‐struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mes[nya.
2. Biayanya maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan ter[nggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk [pe/klas dan lokasi yang sama.
TINGKAT KERUSAKAN
Pekerjaan perawatan melipu[ perbaikan dan/atau penggan[an bagian bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung, dengan memper[mbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.
A. REHABILITASI Memperbaiki bangunan yang telah rusak ringan sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seper[ semula, sedang u[litas dapat berubah.
LINGKUP PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
B. RENOVASI Memperbaiki bangunan yang telah rusak sedang sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun u[litas bangunannya
C. RESTORASI Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan u[litas bangunannya dapat berubah.
LINGKUP PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
KONSEP OTONOMI DLM PEMELIHARAAN ASET (ANTARA UNIVERSITAS, FAKULTAS DAN UNIT LAIN)
• Direkorat Aset mendapat tugas mengelola fasilitas-fasilitas yang digunakan secara bersama oleh sivitas akademika dan fasi l i tas-fasi l i tas utama yang menghubungkan fasilitas di dalam Fakultas/Unit dengan fasilitas yang berada di luarnya
• Dalam hal tertentu Direktorat aset dapat membantu menyelesaikan masalah fasilitas yang ada di Fakultas/ Unit
• Fakultas/ Unit medapat tugas mengelola fasilitas-fasilitas yang berada di dalam wilayahnya dan yang menunjang secara langsung kegiatan akademik dan administrasi
PROSEDUR PEMBELIAN LANGSUNG (1)
Perbaikan Bangunan Gedung/ Rumah Dinas/ Fasilitas Jalan/ Pagar/ Gerbang yang menjadi tanggung jawab Direktorat Aset (nilai < 50 juta) : 1. Unit kerja pengguna menyampaikan surat permohonan
rehabilitasi/ renovasi/ restorasi kepada Direktur Aset dilampiri dengan foto-foto kerusakan
2. Direktorat Aset menyampaikan permohonan renovasi tersebut kepada Wakil Rektor Bidang SDMA dan Wakil Rektor Bidang PKSI untuk mendapat persetujuan dan pendanaan (bila belum di rancang di dlm RKAT)
3. Direktur Aset memberikan disposisi kepada Kasubdit Prasarana untuk melakukan pemeriksaan kerusakan di lapangan, membuat gambar rancangan perbaikan, spesifikasi bahan dan membuat RAB.
PROSEDUR PEMBELIAN LANGSUNG (2)
4. Kasubdit membuat KAK dan mengisi RUP 5. Kasubdit meminta verifikasi (perancangan spesifikasi
dan biaya) ke P2L (SATGAS). 6. Kasubdit meminta daftar nama rekanan yang
disarankan dan menetapkan rekanan dan membuat/ menandatangani SPMK (tertera nama rekanan, waktu pelaksanaan, kuantitas, biaya)
7. Rekanan menyerahkan pekerjaan kepada Kasi terkait (menandatangani BAP)
8. Kasi mengisikan ke SIMPEL 9. Kasi menyerahkan ke PUMK utk keperluan pembayaran
KLAIM KERUSAKAN FASILITAS (PIPA AIR/ HIDRAN, LISTRIK, JALAN)
Perbaikan/Renovasi Kerusakan Fasilitas Jalan (Badan Jalan, Selokan, Trotoir, Devider) 1. Fakultas/ Unit/ Sivitas Akademika UGM dapat
menyampaikan informasi melalui surat atau via telp-1951 atau No HP. 081 392 342 929
2. Apabila belum dianggarkan/ direncanakan dalam RKAT Direktorat Aset menyampaikan permohonan perbaikan tersebut kepada Wakil Rektor Bidang SDMA danu Wakil Rektor Bidang PKSI untuk mendapat persetujuan dan pendanaan perbaikannya
3. Direktur Aset memberikan disposisi kepada Kasubdit Prasarana untuk melakukan pemeriksaan kerusakan dan merancang pengadaannya.
PERHITUNGAN BEBAN AIR DAN LISTRIK
1. Biaya penggunaan air/m3 a. 0 m3 < 15 m3 = Rp. 1450,- b. 15 m3 < 30 m3 = Rp. 1750,- c. 30 m3 < 50 m3 = Rp. 2350,- d. Di atas 50 m3 = Rp. 3850,- 2. Biaya penggunaan listrik Biaya Waktu Beban Puncak = Rp. 1102,5 Biaya Luar Waktu Beban Puncak = Rp. 735,- Kwh terpakai = meter sekarang – meter yang lalu Perhitungan biaya : Biaya = ((60% * Kwh terpakai) * 735) + ((40% * Kwh terpakai) * 1102,5)
PERHITUNGAN BIAYA LISTRIK DAN AIR
KLAIM TAGIHAN LISTRIK & AIR 1. Fakultas/ Unit menyampaikan surat aduan ke
Direktorat Aset disertai kopi tagihan 2. Direktorat Aset akan melakukan pengecekan
kembali perhitungan dan posisi meter serta pengecekan jaringan air/listrik setelah alat ukur debit (meter)
3. Jika terdapat kesalahan dalam perhitungan ataupun pembacaan maka akan dilakukan proses revisi tagihan. Jika kesalahan terjadi akibat kelalaian user seperti kebocoran instalasi setelah meter maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab user.
KLAIM LAYANAN LISTRIK DAN AIR
Fakultas/ Unit melaporkan setiap gangguan listrik yang menjadi tanggungan universitas ke nomor telp. 2569, sedang untuk gangguan air ke nomor telp. 1952
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN (HOUSE KEEPING)
Meliputi Pemeliharaan Kebersihan Dalam Ruang (Indoor) dan Kebersihan Luar Ruang (Outdoor) a. Cakupan wilayah pemeliharaan kebersihan Indoor dan Outdoor Direktorat Aset meliputi : Gedung Kantor Pusat, Perpustakaan, Kompleks Gedung PAU. b. Wilayah pemeliharaan kebersihan Outdoor Direktorat Aset adalah Jalan Lingkungan Kampus antara lain Jalan : Sosio Yustisia, Sosio Humaniora, Flora, Notonagoro, Olahraga, Agro, Kesehatan, Medika, Sains, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila , Tevesia, Tri Dharma III, Teknika Selatan, Teknika Utara, Sumpah Pemuda, Budi Utomo, dan jalan kompleks Perumahan Bulaksumur dan Sekip)
1. MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN ke Direktorat Aset. Surat ditanda tangani wakil dekan (untuk fakultas) atau Direktur Kemahasiswaan (untuk Mahasiswa/UKM) atau Kepala/Direktur (untuk unit kerja) kepada Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM dilampiri print out redaksi/desain baliho ukuran kertas A4; paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Surat jawaban dapat diambil hari ke-3 terhitung dari masuknya surat permohonan.
2. PEMASANGAN SARANA BALIHO hanya diperuntukkan bagi kegiatan yang diselenggarakan oleh Jurusan/Fakultas di lingkungan UGM, organisasi kemahasiswaan yang sah dan diakui oleh Universitas, unit kerja dan kepanitiaan di lingkungan UGM;
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (1) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
dengan mencantumkan logo UGM dan logo Unit Kerja; serta disebutkan: • Ukuran : maksimal tinggi 5 (lima) meter dan lebar 4
(empat) meter. • Jumlah lokasi : untuk satu kegiatan hanya diijinkan
maksimal memasang 2 (dua) buah baliho • Isi : a. Berisi informasi kegiatan: maksimal 2 (dua) minggu
dan tidak dapat diperpanjang. b. Berisi informasi Penerimaan Mahasiswa Baru:
maksimal 2 (dua) minggu dan dapat diperpanjang maksimal selama 2 (dua) bulan).
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (2) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
4. KONTRIBUSI IJIN PENGGUNAAN LOKASI dibayarkan ke Bank Negara Indonesia 46 atas nama Rekening UGM KPU PPA Publikasi nomor rekening 9888.8001.8404.0003: • Baliho = Rp. 35.000,00/minggu/lembar dan pengganti stiker
= Rp. 2.000,00/lembar. • Spanduk = Rp. 5.000,00/minggu/lembar dan pengganti
stiker = Rp. 1.000,00/lembar. • Umbul-umbul = Rp. 5.000,00/lembar dan pengganti stiker =
Rp. 1.000,00/ijin acara.
3. TIDAK MERUPAKAN IKLAN/ SPONSOR PRODUK ROKOK/ MINUMAN BERALKOHOL di dalam desain baliho (Peraturan Rektor no.77/PII/SK/HT/2005 pasal 9).
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (3) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
5. PERATURAN PEMASANGAN : a. Stiker izin pemasangan dari DA wajib terpasang di
publikasi terpasang b. Disain publikasi terpasang harus sesuai dengan draft
disain yang terlampir pada surat izin pemohon; apabila terdapat perbedaan tema/disain, petugas berhak untuk melepas publikasi terpasang.
c. Pemasangan dan pelepasan publikasi dilakukan oleh pemohon. Sesuai dengan surat jawaban yang dikeluarkan oleh DA dengan pengawasan dari staf publikasi DA.
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (4) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
d. Sub Direktorat Prasarana, DA UGM akan melakukan pemantauan atas pemasangan baliho dengan ketentuan apabila pemohon dalam waktu maksimal 3 (tiga) hari dari tanggal izin pemasangan tidak melakukan pemasangan dan tidak melakukan koordinasi keterlambatan ke DA, maka DA berhak untuk menginformasikan ruang baliho Saudara ke pihak lain yang lebih membutuhkan
e. Apabila sampai batas waktu pemasangan, pemegang izin tidak melepaskan publikasi, petugas akan melakukan pelepasan dengan ketentuan media publikasi tidak dapat diambil kembali.
f. Keamanan publikasi yang telah dipasang bukan tanggung jawab Universitas
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (5) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
6. LOKASI TIANG PEMASANGAN BALIHO & SPANDUK
BALIHO Ukuran maksimal tinggi: 5 m lebar: 4 m : • Sisi Selatan - Pintu masuk Wisma Kagama (Boulevard),
kapasitas 5 buah. (Catatan: Diperuntukkan khusus bagi kegiatan akademik dan atau sosial yang diselenggarakan di dalam lingkungan UGM.)
• Sisi Barat - Taman Wisma MM UGM (Sisi Timur Traffic light), kapasitas 3 buah
• Sisi Barat - UPHP Fakultas Kedokteran Hewan (Jl. Olahraga), kapasitas 1 buah
• Sisi Barat - Bundaran PAU (Jl. Teknika Selatan), kapasitas 2 buah
• Sisi Barat-Tebing Taman Biologi (Jl.Kesehatan), kapasitas 3 buah
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (6) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
SPANDUK Ukuran maksimal tinggi: 1 m lebar: 6 m :
• Sisi Barat-Simpang Empat Sagan (atas Kios Pigura Sagan), kapasitas 8 buah
• Sisi Timur - Bundaran Filsafat (Jl. Olahraga), kapasitas 6 buah • Sisi Barat - UPHP Fakultas Kedokteran Hewan (Jl. Olahraga),
kapasitas 6 buah • Sisi Timur - Fak. Geografi (Jl. Persatuan), kapasitas 6 buah • Sisi Barat-Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (Jl.
Persatuan), kapasitas 6 buah • Sisi Selatan – Gedung PAU (Jl. Teknika Utara), kapasitas 4 buah
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (7) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
Dengan ketentuan pemasangan : 1. Menggunakan struktur bambu yang berdiri secara mandiri 2. Tidak ditempelkan/dipasang pada tiang lampu penerangan jalan 3. Tidak merusak tanaman baik itu rumput maupun pohon yang ada 4. Memperhatikan kemiringan pemasangan struktur banner/umbul-
umbul 5. Apabila dalam masa ijin, terdapat banner/umbul-umbul yang
menghalangi/jatuh, pemohon diwajibkan untuk mengembalikan pada posisi yang benar
6. Tidak membahayakan pengguna jalan.
UMBUL-UMBUL/BANNER
PROSEDUR PEMASANGAN PUBLIKASI (8) (BALIHO, SPANDUK, UMBUL-UMBUL)
PROSEDUR PEMAKAMAN (1) DI KOMPLEKS MAKAM SAWITSARI
PERSYARATAN YANG DAPAT DIMAKAMKAN di komplek makam Sawitsari : a. Dosen (istri dan suami) dan karyawan Rumah Dinas
Bulaksumur atau Sekip. b. Dosen (istri dan suami) yang pernah menduduki Jabatan
Struktural di Universitas Gadjah Mada. c. Guru Besar (istri dan suami) di Lingkungan di Universitas
Gadjah Mada. d. Dosen (istri dan suami) yang telah mempunyai masa
pengabdian minimal 20 tahun.
1. AHLI WARIS mengajukan permohonan secara lisan diikuti permohonan tertulis (dilampiri foto kopi SK terakhir) kepada Direktur Pemeliharaan Aset, yang akan dilengkapi dengan surat tertulis pada hari berikutnya.
2. DIREKTUR PEMELIHARAAN ASET melalui Kasi Jalan, Pertamanan dan Persampahan melakukan pengecekan data almarhum dan kelayakan kesiapan fisik tanah pemakaman
PROSEDUR PENGAJUAN:
PROSEDUR PEMAKAMAN (2) DI KOMPLEKS MAKAM SAWITSARI
3. PERSIAPAN, Kasi Taman, Jalan dan Makam melalui Kepala Urusan Kebersihan dan Makam bersama staf menyiapkan prosesi pemakaman (two in one):
• Menggali liang kubur P;2m X L;1m kedalaman 3m dan menyiapkan grobok cor
• Petugas makam menerima dan mengebumikan jenazah. 4. AHLI WARIS ATAU FAKULTAS dimana almarhum
berkarya menyelesaikan administrasi pemakaman melalui Kasubdit Prasarana Direktorat Aset UGM, dengan rincian: • Galian dan penutupan liang kubur : 6 tenaga penggali liang
x Rp. 100.000,00 • Pengadaan grobog muslim Rp. 650.000,00 dan non muslim
Rp. 850.000,00
PROSEDUR PEMAKAMAN (3) DI KOMPLEKS MAKAM SAWITSARI
PROSEDUR PENGELOLAAN VEGETASI (1)
1. PENANAMAN POHON • Unit Kerja/ Fakultas mengajukan surat permohonan
penanaman pohon kepada Direktur Aset • Direktur Aset meminta saran jenis pohon dan cara
penanaman kepada Tim POKJA Vegetasi • Unit Kerja/ Fakultas melakukan penanaman dan
perawatan sesuai saran Tim POKJA
2. PEMANGKASAN/PENEBANGAN POHON a. Unit Kerja/ Fakultas mengajukan surat permohonan
pemangkasan/penebangan pohon kepada Direktur Aset dilampiri foto pohon yang akan dipangkas (pruning)/ditebang
b. Direktur Aset meminta saran kepadaTim POKJA Vegetasi cara memangkas (pruning)/ditebang
c. Unit Kerja/ Fakultas melakukan pemangkasan/ penebangan sesuai saran Tim POKJA dan arahan dari Direktorat Aset
d. Apabila tidak mampu melakukan penebangan/ pemangkasan dapat meminta bantuan staf Direktorat Aset.
PROSEDUR PENGELOLAAN VEGETASI (2)
3. PENDATAAN VEGETASI Tim POKJA Vegetasi secara rutin melakukan pendataan/ survey atas jumlah, jenis, dan kondisi pohon-pohon di kawasan Universitas. a. Hasil Survey dibuat buku Pedoman Pengeleloaan
Vegetasi
b. Pohon dengan label merah diartikan berpotensi tumbang, patah; lapuk /busuk akar, mati, growong, pohon doyong, pohon ditumbuhi jamur,lumut dan pohon melebihi usia rerata.
c. Pohon dengan label kuning diartikan pohon memerlukan penangan khusus : pemangkasan cabang dan pengendalian benalu, pencekik dan percabangan tidak seimbang,
d. Pohon dengan label hijau diartikan pohon masih dalam kondisi aman/sehat.
PROSEDUR PENGELOLAAN VEGETASI (3)
PENEBANGAN/ PEMANGKASAN VEGETASI (1)
1. FAKULTAS/UNIT KERJA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN penebangan pohon di lingkungan unit kerjanya kepada Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM dan dilampiri dengan foto dan lokasi pohon yang akan di tebang
2. Direktur Pemeliharaan Aset melalui Kasi Jalan, Pertamanan dan Persampahan MENYAMPAIKAN SURAT PERMOHONAN PENEBANGAN kepada Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi Kampus disertai bukti foto pohon yang telah di survey untuk mendapatkan arahan
3. Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi Kampus MENGELUARKAN SURAT REKOMENDASI setelah dilakukan pengamatan seksama mengenai kemungkinan kelangsungan daur hidup pohon tersebut ataupun gangguan yang mungkin ditimbulkan terhadap gedung di sekitar pohon tersebut
4. Atas dasar rekomendasi dari Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi, Direktur Pemeliharaan Aset MENGELUARKAN SURAT JAWABAN atas permohonan penebangan dari Fakultas/Unit Kerja
5. Apabila rekomendasi dari Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi Kampus mengijinkan pohon tersebut untuk ditebang, maka PROSES PEMANGKASAN AKAN DIARAHKAN oleh Staf Seksi Jalan, Pertamanan dan Persampahan
PENEBANGAN/ PEMANGKASAN VEGETASI (2)
PETA VEGETASI UGM
PENGELOLAAN SAMPAH (1)
1. PEMILAHAN SAMPAH sebelum sampah dibuang ke depo Unit Kerja/Fakultas harus memilah sampah menjadi organik (daun, sisa makanan) dan non organik (plastik dan kertas). Ranting-ranting pohon dipotong kecil,diikat dan di letakkan dekat depo.
2. PENGUMPULAN SAMPAH FAKULTAS/UNIT KERJA, sampah organik dimasukan dalam kantong/plastik dan dikumpulkan dalam depo sedangkan untuk sampah non-organik dikelola oleh masing-masing unit/Fakultas.
PENGELOLAAN SAMPAH (2)
3. SAMPAH RUMAH DINAS, dikumpulkan dalam keranjang dan diletakkan didepan rumah untuk diambil oleh petugas SKP.
4. PEMBUANGAN SAMPAH, sampah dibuang secara rutin oleh armada SKP sesuai jadwal pengambilan.
5. PENGOLAHAN SAMPAH, sampah juga dapat diolah menjadi pupuk organik dan produk lainnya di PIAT Kalitirto, Berbah Sleman.
PENGELOLAAN SAMPAH (3)
LETAK DEPO
JADUAL PENGAMBILAN SAMPAH
NO ARMADA LOKASI PENGAMBILAN WAKTU KETERANGAN
1 AB 8049 CU RUMDIN, DEPO BPA DAN DEPO VOKASI SEKIP
07.00-‐10.00 12.00-‐13.00
2 AB 8960 HN DEPO PETERNAKAN, FKH, DEPO FAUNA, DEPO PERTANIAN, FILSAFAT, VOKASI EKONOMI, GSP, PKKH
07.00-‐10.00 12.00-‐13.00
3 AB 8048 CU RUMDIN BULAKSUMUR, DEPO KPTU DAN DEPO GELANGGANG
07.00-‐10.00 12.00-‐13.00
4 AB 9232 DN DEPO BIOLOGI, DEPO TEKNIK, DEPO PAU,PASCA
07.00-‐10.00 12.00-‐13.00
JALAN LINGKUNGAN
DATA ASET BERUPA TANAH
Luas tanah yang dipergunakan UGM = 3.731.900 m2 Dengan Rincian:
1. Tanah sudah bersertifikat (60 Sertifikat) = 3.669.592 m2 3. Tanah dalam proses pensertifikatan
(Lokasi Kompleks UNY dan Blora) = 62.308 m2
DATA TANAH UGM YANG DIGUNAKAN UNY Luas Tanah UGM di kompleks UNY….. =103.394 m2 Dengan rincian: • Sudah bersertifikat (10 Sertifikat) = 41.486 m2
• Sertifikat dalam proses = 61.908 m2
DATA TANAH UGM YANG DIGUNAKAN UNY
LOKASI TANAH LUAS Lokasi Sekip 239.900 m2
Lokasi Bulaksumur (ex Bong Cina) 28.033 m2
Lokasi Kompleks Krasak 800 m2
Lokasi Kompleks Sagan (Asrama Ratnaningsih) 3.060 m2
Lokasi Kompleksa Baciro (Asrama Dharma Putra) 4.522 m2
Lokasi Jl. Sunaryo 400 m2 Jumlah 276.715 m2
TANAH KARATON NGAYOGYOKARTO YANG DIGUNAKAN UGM
PROSEDUR PENGAJUAN IMB
I. Blangko (SKTBL) Surat Keterangan Tata Bangunan dan Lingkungan disertai lampiran persyaratan sebagai berikut:
1. Fotocopy sertifikat tanah 2. Fotocopy KTP pemilik 3. Bukti hubungan pemilik tanah dan bangunan (jika pemilik
tanah dan bangunan berbeda) 4. Surat tugas/kuasa (bermaterai Rp 6.000,-)* 5. Fotocopy KTP pemegang surat tugas/kuasa* 6. Gambar site plan (rencana tampak bangunan) dengan skala
minimal 1:250 7. Denah lokasi Catatan : masing-masing rangkap 3
(*) Jika pengurusan dilakukan bukan oleh pemilik tanah
PROSEDUR PENGAJUAN IMB (1)
II. Blangko IMB Mengisi blanko Izin Mendirikan Bangunan disertai lampiran persyaratan sebagai berikut:
1. Fotocopy KTP pemilik bangunan 2. Surat pernyataan sanggup membuat SPAH (Sumur
Peresapan Air Hujan) 3. Bukti hubungan pemilik tanah dan pemilik bangunan
(kerjasama/sewa/perikatan jual beli yang diketahui notaris) 4. Fotocopy surat bukti kepemilikan tanah dengan status tanah
pekarangan 5. Gambar situasi dengan skala 1:500 atau 1:1000 Gambar
denah, rencana pondasi, rencana atap, rencana sanitasi, tampak muka, tampak samping, tampak belakang, potongan melintang, potongan memanjang, dengan skala 1:200, 1: 100: 1:50, 1:20 atau 1:10
PROSEDUR PENGAJUAN IMB (2)
6. Hasil penyidikan tanah dari laboratorium (untuk bangunan bertingkat 3 atau lebih) yang disahkan oleh pejabat dan atau instansi yang berwenang
7. Perhitungan dan gambar konstruksi beton yang ditandatangani penanggungjawab konstruksi (untuk bangunan bertingkat 2 atau lebih)
8. Perhitungan dan gambar konstruksi baja yang ditandatangani penanggungjawab konstruksi (apabila menggunakan rangka baja)
9. Surat kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa (jika diurus orang lain)
PROSEDUR PENGAJUAN IMB (3)
10. Dokumen lingkungan (bagi yang wajib SKTBL) 11. Site plan yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang 12. SKTBL yang telah disahkan. Catatan : masing-masing rangkap 3
III. IPT (Ijin Pemanfaatan Tanah) • Berkas-berkas kelengkapan usulan IMB (Point I, II, dan
III) disampaikan ke Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sleman
• Peninjauan lapangan • Menunggu IMB terbit
PROSEDUR PENGAJUAN IMB (4)
TATA CARA PENGGUNAAN RUMAH DINAS FLAT UGM UNTUK DOSEN YG BARU SELESAI STUDI S-3
Ketentuan Umum 1. Dosen yg sudah menyelesaikan studi Program
Doktor (S-3); 2. Lebih diutamakan bagi lulusan luar negeri yang
belum memiliki tempat tinggal tetap di Yogyakarta, dan
3. Jangka waktu izin penggunaan rumah dinas flat paling lama 2 (dua) tahun dan dapat mengajukan perpanjangan satu kali.
MEKANISME PEMBERIAN IZIN (1) 1. Pemohon mengajukan surat permohonan yg ditujukan
kepada Rektor, dan diketahui oleh pimpinan unit kerja dengan tembusan ditujukan kepada Direkturat aset;
2. Surat permohonan dilampiri salinan surat tugas belajar, ijazah, atau keterangan telah menyelesaikan studi dan surat pernyataan belum memiliki tempat tinggal tetap;
3. DA melakukan penilaian permohonan dg mekanisme pembobotan;
4. DA melakukan koordinasi dg unit kerja terkait sebagai dasar usul izin penggunaan rumah dinas flat kepada Rektor;
MEKANISME PEMBERIAN IZIN (2) 5. DA mengusulkan izin penggunaan rumah dinas flat
kepada Rektor berdasarkan hasil kesepakatan dalam koordinasi antar unit kerja, untuk selanjutnya ditetapkan Keputusan Rektor; dan
6. Apabila salah satu dari ketentuan di atas, tidak dipenuhi maka izin penggunaan rumah dinas akan dicabut/batal dg sendirinya.
Maturnuwun