47
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM INTERMITTENT WIPER BERBASIS PENGUKURAN PADA MATA KULIAH PRAKTIK KELISTRIKAN BODI SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif oleh Abidin 5202412026 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM INTERMITTENT WIPER BERBASIS PENGUKURAN

PADA MATA KULIAH PRAKTIK KELISTRIKAN BODI

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

oleh Abidin

5202412026

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

i

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SISTEM INTERMITTENT WIPER BERBASIS PENGUKURAN

PADA MATA KULIAH PRAKTIK KELISTRIKAN BODI

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

oleh Abidin

5202412026

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 3: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 4: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 5: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Abidin

NIM : 5202412026

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif S1

Fakultas : Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Alat Peraga Sistem Intermittent Wiper Berbasis Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi” ini merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan

sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 7 September 2017

Yang membuat pernyataan

Abidin

NIM. 5202412026

Page 6: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

v

ABSTRAK

Abidin. 2017. Pengembangan Alat Peraga Sistem Intermittent Wiper Berbasis

Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Drs. Winarno Dwi Rahardjo,

M.Pd. Wahyudi, S.Pd, M.Eng.

Kata kunci: alat peraga, sistem wiper, pengukuran, kelayakan, keefektifan

Tujuan penelitian adalah untuk menguji kelayakan alat peraga pada ahli

materi dan ahli media, menguji respon mahasiswa terhadap alat peraga dan menguji

keefektifan penerapan produk alat peraga. Penelitian ini menggunakan metode

Research and Development dengan model pengembangan ADDIE. Uji keefektifan

produk alat peraga menggunakan metode uji One Group Pretest-Posttest yaitu

membandingkan hasil belajar antara sebelum dengan setelah perlakuan.

Tingkat kelayakan alat peraga oleh ahli media memperoleh rata-rata 86,05%

dan buku panduan (buku manual dan buku kerja mahasiswa) sebesar 85,83%

dengan kategori sangat layak digunakan pada aspek media. Penilaian alat peraga

oleh ahli materi memperoleh nilai rata-rata 89,77% dan buku panduan memperoleh

rata-rata 85% dengan kategori sangat layak digunakan pada aspek materi. Alat

peraga memperoleh respon positif dengan rata-rata penilaian sebesar 86,37%

dengan kategori sangat baik. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

dengan perolehan nilai rata-rata posttest 74,22 lebih baik dari nilai rata-rata pretest 48,67, rata-rata perolehan skor gain sebesar 0,49 dimana hasil belajar mahasiswa

mengalami peningkatan pada kategori sedang sehingga produk alat peraga efektif

digunakan sebagai media pembelajaran sistem wiper.

Buku panduan digunakan sebagai acuan dalam menggunakan alat peraga

karena segala aspek alat peraga terdapat pada buku panduan. Kegiatan praktikum

sebaiknya setiap kelompok terdiri dari 6 orang, supaya setiap mahasiswa dapat

melaksanakan pembelajaran praktik sistem wiper secara mandiri. Supaya alat

peraga efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka mahasiswa harus

melaksanakan kegiatan pada buku panduan.

Page 7: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

vi

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-NYA yang telah

memberikan nikmat iman, kesehatan dan kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Alat Peraga Sistem

Intermittent Wiper Berbasis Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi

dapat selesai dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam kita junjungkan kepada

Nabi Agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di

Yaumul akhir nanti.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Dr. Nur Qudus, MT., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Rusiyanto, S.Pd., MT., Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Semarang.

4. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., ST., MT., Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Otomotif S1 Universitas Negeri Semarang sekaligus sebagai Dosen Penguji

Skripsi.

5. Drs. Winarno Dwi Rahardjo, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Wahyudi, S.Pd, M.Eng., dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

vii

7. Staff Fakultas Teknik, yang telah membantu administrasi skripsi

8. Staff Jurusan Teknik Mesin, yang telah membantu administrasi skripsi

9. Kedua orangtua penulis yang senantiasa selalu mendukung secara moril dan

materi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Rekan–rekan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif S1 yang telah

memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Serta semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memerlukan kritik dan saran yang

membangun supaya menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini berguna bagi penulis

dan para pembaca.

Semarang, 7 September 2017

Penulis

Abidin

NIM. 5202412026

Page 9: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................iv

ABSTRAK ..........................................................................................................v

PRAKATA ..........................................................................................................vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................6

D. Rumusan Masalah .....................................................................................7

E. Tujuan Pengembangan ...............................................................................7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ...................................................8

G. Manfaat Pengembangan ............................................................................9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................10

A. Kajian Teori ...............................................................................................10

1. Media Pembelajaran ..............................................................................10

2. Sistem Wiper ..........................................................................................14

3. Pengukuran dan Pengujian Sistem Wiper ..............................................23

B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................................27

C. Kerangka Pikir Penelitian ..........................................................................28

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................30

A. Model Pengembangan ...............................................................................30

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................31

1. Analisis ..................................................................................................31

2. Perancangan ...........................................................................................31

3. Pengembangan .......................................................................................31

4. Penerapan ...............................................................................................32

5. Evaluasi..................................................................................................32

C. Uji Coba Produk ........................................................................................34

1. Desain Uji Coba .....................................................................................34

2. Subjek Coba ...........................................................................................34

3. Jenis Data ...............................................................................................36

4. Instrumen Pengumpul Data ...................................................................36

5. Teknik Analisis Data .............................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN ..........................................................................48

A. Data Uji Coba ............................................................................................48

1. Analisis ..................................................................................................48

2. Rancangan..............................................................................................49

Page 10: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

ix

3. Pengembangan .......................................................................................50

4. Penerapan ...............................................................................................58

B. Analisis Data ..............................................................................................59

1. Analisis Data Uji Kelayakan Alat Peraga ..............................................59

2. Analisis Uji Respon Mahasiswa ............................................................61

3. Analisis Uji Keefektifan Alat Peraga ....................................................62

C. Revisi Produk .............................................................................................63

D. Kajian Produk Akhir ..................................................................................64

BAB V PENUTUP ..............................................................................................68

A. Simpulan ....................................................................................................68

B. Saran ..........................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................70

Page 11: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. 1 Arus dan Satuannya 15

Tabel 2. 2 Tegangan dan Satuannya 16

Tabel 2. 3 Resistansi dan Satuannya 16

Tabel 2. 4 Alat Ukur dan Komponen Sistem Intermittent Wiper 17

Tabel 3. 1 Validator Ahli Media 34

Tabel 3. 2 Validator Ahli Materi 34

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Angket Alat Peraga Ahli Media 37

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Angket Buku Manual dan Buku Kerja Mahasiswa 37

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Angket Alat Peraga Ahli Materi 38

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Angket Buku Manual dan Buku Kerja Mahasiswa 38

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Respon Mahasiswa 39

Tabel 3. 8 Kisi-kisi Instrumen Tes Pilihan Ganda 40

Tabel 3. 9 Kriteria Penilaian dan Bobot Nilai Validasi 41

Tabel 3. 10 Kriteria Penetuan Hasil Penilaian Validasi 41

Tabel 3. 11 Kriteria Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Respon Mahasiswa 42

Tabel 3. 12 Kriteria Penentuan Ukuran Hasil Penilaian Validasi 42

Tabel 3. 13 Interpretasi Reliabilitas 43

Tabel 3. 14 Kriteria Validitas 44

Tabel 3. 15 Interpretasi Gain Ternomalisasi 47

Tabel 4. 1 Spesifikasi Alat Peraga Yang Dihasilkan 50

Tabel 4. 2 Validasi Alat Peraga 52

Tabel 4. 3 Validasi Buku Manual dan Buku Kerja Mahasiswa 53

Tabel 4. 4 Saran Ahli Media 54

Tabel 4. 5 Data Penilaian Alat Peraga 54

Tabel 4. 6 Data Penilaian Buku Manual dan Buku Kerja Mahasiswa 55

Tabel 4. 7 Saran Ahli Materi 56

Tabel 4. 8 Hasil Penilaian Respon Mahasiswa 56

Tabel 4. 9 Hasil Uji Lapangan 58

Page 12: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Konstruksi Komponen Utama Sistem Wiper 14

Gambar 2. 2 Cara Kerja Saat Kondisi Saklar di INT 19

Gambar 2. 3 Motor Wiper Mencapai Satu Putaran 20

Gambar 2. 4 Saat Pembuangan Muatan Kapasitor 21

Gambar 2. 5 Saat Pengisian Muatan Kapasitor 22

Gambar 2. 6 Saat Tegangan Kapasitor Mencapai Tegangan Sumber Baterai 23

Gambar 2. 7 Konsep Pengukuran Sistem Wiper 24

Gambar 2. 8 Pengukuran Resistor 25

Gambar 2. 9 Pengukuran Dioda 25

Gambar 2. 10 Pengukuran Kapasitor 26

Gambar 2. 11 Pengukuran Transistor NPN 27

Gambar 3. 1 Konsep Model Penelitian ADDIE 30

Gambar 3. 2 Flow Chart Prosedur Penelitian dan Pengembangan 33

Gambar 4. 1 Alat peraga Sistem Intermittent Wiper Berbasis Pengukuran 50

Page 13: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Tugas Bimbingan 74

Lampiran 2. Surat Tugas Dosen Penguji 75

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian 76

Lampiran 4. Sampel Uji Respon Mahasiswa 77

Lampiran 5. Instrumen Penilaian Validasi Ahli Media (Validator 1) 79

Lampiran 6. Instrumen Penilaian Validasi Ahli Media (Validator 2) 83

Lampiran 7. Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi (Validator 1) 87

Lampiran 8. Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi (Validator 2) 91

Lampiran 9. Rencana Pembelajaran Semester Praktik Kelistrikan Bodi 95

Lampiran 10. Soal Uji Coba 98

Lampiran 11. Soal Uji Coba Revisi Soal 112

Lampiran 12. Soal Pretest 116

Lampiran 13. Soal Posttest 127

Lampiran 14. Perhitungan Uji Respon Mahasiswa 138

Lampiran 15. Perhitungan Uji Validasi Ahli Media 139

Lampiran 16. Perhitungan Uji Validasi Ahl Materi 140

Lampiran 17. Perhitungan Validitas Soal 141

Lampiran 18. Perhitungan Reliabilitas Soal 143

Lampiran 19. Perhitungan Revisi Uji Validitas Soal 144

Lampiran 20. Data Pretest-Posttest dan Hasil Uji Gain 145

Lampiran 21. Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest 146

Lampiran 22. Perhitungan Uji Normalitas Data Posttest 147

Lampiran 23. Perhitungan Uji t Berpasangan 148

Lampiran 24. Perhitungan Mencari Korelasi (r) 149

Lampiran 25. Hasil Uji t 150

Lampiran 26. Alat Peraga Sistem Intermittent Wiper berbasis Pengukuran 151

Lampiran 27. Buku Panduan 152

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian 190

Page 14: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem kelistrikan bodi adalah instalasi dari berbagai rangkaian kelistrikan

yang dipasang pada bodi kendaraan dengan tujuan menjamin keamanan dan

kenyamanan serta kenikmatan saat berkendara. Sistem kelistrikan merupakan salah

satu materi yang menyulitkan mahasiswa dibandingkan materi sistem chasis, sistem

engine, maupun pemindah daya yang sistem kerjanya dapat dilihat secara langsung.

Salah satu materi kelistrikan pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi adalah

sistem wiper.

Sistem wiper merupakan salah satu sistem keselamatan pada mobil, secara

umum berfungsi untuk menyisihkan (menghapus) air maupun kotoran yang

menempel pada kaca depan maupun belakang supaya menjamin pandangan

pengendara agar tidak terhalang. Widjanarko, dkk (2014: 20-21) menyatakan

bahwa kelistrikan sistem wiper merupakan materi yang sulit dipelajari dengan hasil

persentase sebesar 5,53%, serta referensi kelistrikan yang sulit didapat dengan

persentase 8,09% dan media kelistrikan otomotif yang belum dapat membantu

dengan besar persentase 6,26% dari 14 materi kelistrikan otomotif yang dipelajari

pada Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif.

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif merupakan salah satu program

studi di UNNES bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa supaya dapat menguasai

kompetensi bidang keahlian teknik otomotif. Kompetensi tersebut meliputi aspek

kognitif (pemahaman), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) yang harus

Page 15: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

2

dipenuhi sehingga dengan kompetensi tersebut diharapkan mahasiswa dapat lebih

mengembangkan keahliannya untuk menjadi tenaga pendidik maupun bekerja di

dunia industri secara profesional.

Berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Praktik Kelistrikan

Bodi, capaian pembelajaran lulusan sistem kelistrikan otomotif adalah mahasiswa

mampu menjelaskan dan menganalisis sistem wiper. Indikator pencapaian

mahasiswa praktikum dapat mengetahui konstruksi dan prinsip kerja wiper,

menganalisis kerusakan sistem wiper, prosedur perbaikan sistem wiper, dan

memahami standar prosedur keselamatan kerja. Widjanarko (2013) bahwa kegiatan

pembelajaran sistem wiper pada Buku Kerja Mahasiswa Praktik Kelistrikan Bodi,

meliputi: 1) mengidentifikasi komponen sistem wiper, 2) melepas komponen-

komponen, 3) mengukur/mengetes kondisi komponen, 4) memahami fungsi dan

menganalisis kerja komponen, 5) merangkai komponen menjadi rangkaian utuh, 6)

menganalisis kerja rangkaian, 7) mengukur besaran listrik (tegangan, arus, dan

daya) ke tiap komponen, 8) mengukur tegangan, arus, dan daya yang masuk ke

rangkaian secara keseluruhan, 9) menentukan kerja listrik yang diperlukan selama

satu jam, dan 10) menentukan ketahanan baterai jika rangkaian dinyalakan.

Perkembangan teknologi otomotif harus dapat diperkenalkan pada

mahasiswa, dengan tujuan agar mahasiswa termotivasi untuk lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran serta dapat meningkatkan daya kreatif dan inovatif

mengembangkan sistem-sistem terbaru pada kendaraan. Salah satunya adalah

pengembangan teknologi sistem intermittent wiper yang dapat bekerja dengan

kecepatan gerak intermittent yang bervariasi, sesuai dengan kendali user.

Page 16: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

3

Penggunaan alat peraga ini sekaligus sebagai media untuk membantu meningkatkan

pemahaman sistem wiper.

Alat peraga sistem intermittent wiper yang terdapat di lab otomotif,

berdasarkan Manual Book Peraga Sistem Intermittent Wiper, dikembangkan hanya

untuk mencapai kompetensi 1) mengidentifikasi komponen, 2) mengidentifikasi

rangkaian, dan 3) mengidentifikasi cara kerja rangkaian. Widjanarko, dkk (2010:

9) menjelaskan bahwa alat peraga yang efektif untuk digunakan pada proses

pembelajaran Praktik Kelistrikan Bodi, terdiri dari tiga bagian utama, meliputi:

rangkaian sistem, komponen untuk pengukuran, dan komponen untuk merangkai

sistem. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga sistem

intermittent wiper yang terdapat di lapangan masih memiliki beberapa kekurangan

atau kelemahan untuk mencapai kompetensi Praktik Kelistrikan Bodi.

Alat peraga yang terdapat di lapangan didesain sudah dapat dilakukan untuk

kegiatan praktik merangkai sistem kerja wiper, namun prosedur perangkaian

dengan cara memasang dan melepas kabel memiliki beberapa kelemahan

diantaranya sulit dalam menganalisis sistem kerja wiper dan kabel untuk kegiatan

perangkaian beresiko hilang sehingga alat peraga tidak dapat bertahan lama. Proses

identifikasi terminal-terminal komponen sistem wiper kurang efektif untuk

kegiatan praktik sebab nama terminal-terminal sudah disediakan dan selalu stand

by pada posisinya. Hal ini memungkinkan mahasiswa dalam kegiatan praktik

perangkaian sistem wiper tanpa perlu memahami wiring kerja setiap komponen.

Mahasiswa cukup menghafal posisi terminal-terminal untuk kegiatan perangkaian

tanpa perlu melakukan proses mengidentifikasi terminal secara mandiri.

Page 17: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

4

Konstruksi bagian-bagian unit komponen yang dibuat menyatu dengan

stand dan tertutup pada bagian mekanisme wiper, menjadikan sulitnya

mengidentifikasi komponen-komponen sistem intermittent wiper. Hal ini akan

mempengaruhi pemahaman mahasiswa dalam memahami fungsi dan kerja

komponen sistem wiper, sehingga kurang efektif dalam menganalisis sistem kerja

wiper . Selain itu, kondisi kerja alat peraga sistem wiper sering macet karena bidang

permukaan dudukan wiper blade terbuat dari triplek kayu.

Wiring diagram alat peraga sistem intermittent wiper belum secara lengkap

untuk menjelaskan keseluruhan rangkaian. Diantaranya adalah wiring kerja ketika

kondisi variasi kerja sistem intermittent wiper. Alur kerja sistem rumit karena

warna dan arah arus belum ditampilkan dengan baik (tidak runtut). Pada alat peraga

tersebut terdapat beberapa kesalahan sistem kerja, seperti halnya ketika kondisi

saklar wiper off dengan posisi saklar intermittent, wiper blade tidak kembali ke

posisi bawah/awal.

Alat peraga sistem intermittent wiper belum difasilitasi untuk kegiatan

pengukuran atau pengetesan supaya memenuhi kompetensi praktik mengukur atau

mengetes komponen. Salah satunya adalah untuk melakukan pengukuran

komponen elektronika sistem pengontrol intermittent dengan jarak komponen yang

rapat dan ukuran komponen yang kecil-kecil dapat beresiko kerusakan pada alat

peraga sekaligus menyulitkan mahasiswa untuk melakukan pengukuran atau

pengetesan komponen.

Konstruksi komponen unit motor wiper dan saklar wiper belum efektif

untuk dilakukan pengukuran/pengetesan karena komponen yang terpasang

langsung pada stand dan tidak bisa dilepas sehingga dapat menyulitkan mahasiswa.

Page 18: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

5

Apabila pengukuran dilakukan dengan cara bongkar-pasang unit motor wiper

maupun saklar kombinasi dapat beresiko kerusakan pada komponen. Rusaknya alat

peraga Sistem Wiper Nissan di lab otomotif, akibat kegiatan mengukur dan menguji

komponen dengan cara bongkar-pasang pada unit motor wiper dan saklar wiper.

Konstruksi dari alat peraga yang belum terdapat wiring kerja secara

keseluruhan serta belum efektif untuk kegiatan mengukur secara mudah dan aman,

menjadikan sulitnya untuk mengukur besaran listrik (arus, tegangan dan daya) pada

setiap rangkaian kerja intermittent wiper sesuai dengan teori. Kegiatan tersebut

terdapat pada Buku Kerja Mahasiswa Praktik Kelistrikan Bodi sehingga setiap

mahasiswa praktikum harus secara mandiri dapat menguasai prosedur pengukuran,

penggunaan alat ukur listrik dan memahami sistem wiper yang diukur. Kegiatan

pengukuran pada sistem wiper dapat meningkatkan kemampuan menganalisis

sistem wiper sehingga apabila terdapat kerusakan, mahasiswa dapat memperbaiki

sistem wiper secara mandiri.

Belum dapat diperbaikinya Sistem Wiper Nissan yang rusak, membuktikan

masih rendahnya kemampuan mahasiswa untuk melakukan troubleshooting.

Pembelajaran teknik troubleshooting pada pengembangan alat peraga ini adalah

melalui suatu gejala yang timbul apabila komponen yang terdapat pada sistem

wiper tidak dapat berfungsi/bekerja. Hal ini diperlukan mahasiswa untuk

meningkatkan kemampuan menganalisis sistem wiper yang meliputi fungsi dan

kerja komponen serta mampu melakukan pengukuran/pengetesan (komponen dan

rangkaian) apabila terjadi kerusakan pada sistem wiper.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka pengembangan alat peraga sistem

intermittent wiper berbasis pengukuran, didesain supaya dapat memperbaiki

Page 19: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

6

kekurangan yang terdapat pada alat peraga sistem intermittent wiper yang telah

dikembangkan sebelumnya, sehingga kegiatan pembelajaran praktik sistem wiper

lebih efektif dan sesuai dengan Buku Kerja Mahasiswa Praktik Kelistrikan Bodi

untuk mencapai tujuan pembelajaran sistem kelistrikan wiper.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dapat

dipecahkan pada penelitian ini, meliputi:

1. Sistem wiper merupakan salah satu sistem kelistrikan yang sulit dipelajari oleh

mahasiswa.

2. Alat peraga sistem intermittent wiper yang terdapat di Lab Otomotif, belum

efektif digunakan sebagai alat peraga untuk kegiatan Praktik Kelistrikan Bodi.

3. Desain alat peraga belum efektif untuk kegiatan perangkaian dan kegiatan

mengidentifikasi terminal-terminal komponen sistem wiper serta dapat

menyulitkan mahasiswa dalam menganalisis kerja sistem wiper.

4. Rumitnya wiring kerja yang belum didesain dengan baik serta masih memiliki

kesalahan prinsip kerja sistem wiper.

5. Alat peraga sistem intermittent wiper belum efektif untuk kegiatan praktik

pengukuran/pengetesan setiap komponen.

6. Alat peraga sistem intermittent wiper belum efektif untuk kegiatan praktik

pengujian rangkaian dan pengukuran besaran listrik (arus, tegangan, dan

resistansi) kerja wiper.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka fokus permasalahan yang

akan diteliti pada penelitian ini, antara lain:

Page 20: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

7

1. Mengembangkan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran

sebab belum efektifnya alat peraga sistem wiper untuk kegiatan pengukuran

komponen dan pengujian sistem wiper.

2. Alat peraga didesain supaya efektif untuk kegiatan merangkai sistem wiper

supaya tahan lama dan memudahkan mahasiswa dalam menganalisis maupun

melakukan kegiatan pengukuran.

3. Pengembangan alat peraga didesain supaya mahasiswa mampu mengidentifikasi

komponen dan terminal-terminal komponen pada sistem wiper.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimanakah kelayakan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis

pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi?

2. Bagaimanakah respon mahasiswa terhadap alat peraga sistem intermittent wiper

berbasis pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi?

3. Bagaimanakah keefektifan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis

pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran sebagai

media praktik yang layak digunakan pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi.

2. Mengetahui besar respon mahasiswa terhadap alat peraga sistem intermittent

wiper berbasis pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi.

3. Mengetahui keefektifan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis

pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi.

Page 21: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

8

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Pengembangan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran

memiliki spesifikasi, seperti berikut ini:

1. Alat peraga ini akan dikonstruksi dengan bahan media akrilik yang menyerupai

kaca, sehingga kerja sistem wiper dapat lebih baik dan lebih nyata.

2. Alat peraga ini dalam perangkaiannya didesain supaya mudah dalam melakukan

analisis sistem kerja serta kabel-kabel untuk kegiatan perangkaian supaya tidak

mudah hilang sehingga alat peraga lebih tahan lama.

3. Alat peraga ini didesain untuk menampilkan seluruh rangkaian pada sistem intermittent

wiper dalam bentuk wiring diagram. Konstruksi ini dapat memperjelas komponen-

komponen sistem wiper karena bagian unit motor wiper dan saklar wiper

divisualisasikan seluruhnya dalam bentuk wiring.

4. Adanya terminal pada wiring diagram di setiap bagian komponen-komponen.

Tujuannya untuk memudahkan praktik mengukur dan mengetes (komponen dan sistem

wiper) serta dapat menganalisis sistem kerja wiper.

5. Komponen penutup camplate motor wiper dibuat transparant, supaya fungsi dan

prinsip kerja camplate dapat diamati secara langsung oleh mahasiswa praktikan.

Tujuannya adalah membuktikan prinsip kerja wiper ketika kondisi Low, High, INT, dan

Off.

6. Pada alat peraga terdapat suatu saklar on/off yang berfungsi sebagai alat bantu untuk

melakukan proses pengukuran arus listrik yang bekerja pada sistem wiper selain itu

dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam proses identifikasi terminal kunci kontak atau

kabel saklar wiper, dan sekaligus dapat berfungsi sebagai gangguan atau gejala

malfungsi sistem wiper apabila saklar tidak aktif.

Page 22: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

9

G. Manfaat Pengembangan

Beberapa manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini, antara lain:

1. Manfaat Teoretis

Bagi mahasiswa, meliputi: 1) dapat meningkatkan pemahaman materi sistem

wiper sesuai tujuan pembelajaran, 2) dapat meningkatkan keterampilan

mahasiswa dalam kegiatan praktik pengukuran dan pengetesan sistem wiper dan

komponen elektronika, dan 3) meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam

melakukan troubleshooting sistem wiper.

Bagi dosen, dapat meningkatkan mutu pembelajaran sistem wiper yang kreatif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dosen, dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pada Mata Kuliah Praktik

Kelistrikan Bodi khususnya materi sistem wiper dalam proses belajar mengajar.

b. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan media praktik sistem wiper secara mandiri maupun

kelompok.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan sistem-

sistem terbaru pada kendaraan, khususnya sistem kelistrikan bodi.

Page 23: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Subbab ini menjelaskan beberapa konsep dan teori yang akan digunakan

sebagai acuan kerja penelitian. Teori dan konsep yang akan digunakan dalam

penelitian ini meliputi: media pembelajaran, sistem wiper intermittent, pengukuran

dan pengetesan menggunakan alat ukur listrik.

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Arsyad (2008: 3) menjelaskan bahwa media merupakan perantara atau

pengantar dari sumber informasi ke penerima informasi. Sadiman, dkk (2008: 7)

menguatkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat serta perhatian peserta didik. Widjanarko, dkk (2014: 18)

menyatakan bahwa media adalah semua peralatan komunikasi apapun bentuknya

baik dari bahan cetak, gambar, animasi, suara, maupun gambar gerak yang

penggunaanya memerlukan teknologi sebagai alat pendukungnya.

b. Fungsi dan Manfaat Media

Widjanarko, dkk (2014: 23) menyatakan bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar serta dapat meningkatkan hasil

belajar. Sanjaya (2012: 73-74) menegaskan bahwa penggunaan media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi dan manfaat, meliputi: 1) fungsi

komunikatif, media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi

Page 24: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

11

antara penyampai pesan dan penerima pesan sehingga menghindari terjadinya

verbalisme, 2) fungsi motivasi, bentuk media pembelajaran yang memiliki nilai

unsur artistik dan dapat memudahkan peserta didik dalam mempelajari materi yang

diajarkan, sehingga bisa meningkatkan gairah untuk belajar, 3) fungsi

kebermaknaan, penggunaan media dapat meningkatkan kemampuan pembelajar

dalam menganalisis (kognitif) serta dapat meningkatkan aspek sikap (afektif) dan

keterampilan (psikomotorik), 4) fungsi penyamaan persepsi, kegiatan pembelajaran

yang dilakukan secara individual dapat menyebabkan perbedaan pemikiran.

penggunaan media pembelajaran dapat menyamakan persepsi setiap pembelajar

sehingga dapat memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang

disuguhkan, dan 5) fungsi individualitas, media pembelajaran berfungsi untuk dapat

melayani kebutuhan individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

Firdaus dan Samsudi (2012: 22) menyatakan bahwa penggunaan media

pembelajaran terbagi menjadi dua manfaat, yaitu manfaat secara umum dan secara

khusus. Berikut penjelasan kedua manfaat tersebut, antara lain:

1) Manfaat Media Pembelajaran Secara Umum

Media pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara pengajar dengan

pembelajar sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

2) Manfaat Media Secara Khusus, meliputi: a) penyampaian materi pembelajaran

dapat diseragamkan, b) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, c)

proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, d) efisiensi dalam waktu dan tenaga,

e) meningkatkan hasil belajar pembelajar, f) media memungkinkan pembelajaran

dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja, dan g) media dapat menumbuhkan

sikap positif pembelajar terhadap materi dan proses belajar.

Page 25: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

12

c. Media Alat Peraga

Arsyad (2008: 9) menyatakan bahwa alat peraga merupakan media alat

bantu pembelajaran dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan

materi pelajaran. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat mempengaruhi

pembelajaran yang semula bersifat abstrak menjadi lebih konkret. Hidayat dan

Sunyoto (2012: 47) menegaskan bahwa penggunaan media alat peraga dapat

memberikan pengalaman dan penyajian secara konkret sehingga memudahkan

mahasiswa untuk memahami media yang diajarkan, media alat peraga dapat

memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi, dan media alat peraga dapat

meningkatkan hasil belajar pada peserta didik. Rahmawan, dkk (2012: 57)

mempertegas bahwa penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik yang lebih tinggi karena pembelajaran

menggunakan alat peraga yang bersifat aplikatif dapat memberikan dasar

pengalaman yang konkret, dan realitas sehingga mendorong adanya pembelajaran

yang aktif, kreatif, mandiri, dan permanen.

1) Kelayakan Alat Peraga

Suwarna (2005: 136) menyatakan bahwa kelayakan media terbagi menjadi

tiga, meliputi: a) kelayakan praktis, merupakan kelayakan pada kemudahan dalam

mengajarkannya, b) kelayakan teknis, merupakan potensi media yang berkaitan

dengan kualitas media, dan c) kelayakan biaya merupakan berdasarkan efisien dan

efektif untuk proses pembelajaran.

Supaya alat peraga tersebut menjadi media yang layak digunakan pada

proses pembelajaran maka diperlukan syarat-syarat dan prinsip yang harus

digunakan. Rusefendi dalam Sundayana (2015: 18) menjelaskan bahwa untuk

Page 26: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

13

menjadi media pembelajaran yang baik maka diperlukan persyaratan sebagai

berikut: a) tahan lama, b) bentuk dan warnanya menarik, c) sederhana dan mudah

dikelola, d) ukurannya sesuai, e) dapat menyajikan konsep dalam bentuk nyata,

gambar, atau diagram, f) sesuai dengan konsep, g) dapat memperjelas konsep, h)

dapat meningkatkan tumbuhnya berfikir abstrak pada peserta didik, i)

meningkatkan keaktifan dan kemandirian peserta didik, dan j) alat peraga bisa

berfaedah lipat.

Hal itu dipertegas oleh Hermanto dan Sulistyo (2012: 6) yang menyatakan

bahwa dalam pembuatan media diperlukan prinsip yang harus diperhatikan supaya

efektif digunakan pada proses pembelajaran, meliputi: a) media yang digunakan

harus sesuai dengan capaian tujuan pembelajaran, b) media yang akan digunakan

harus sesuai dengan materi pembelajaran, c) media pembelajaran harus sesuai

dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, d) media yang digunakan harus

memperhatikan efektifitas dan efisien, dan e) media yang digunakan harus mudah

dalam mengoperasikannya.

2) Keefektifan Alat Peraga

Keefektifan berasal dari kata efektif, menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia ‘efektif’ mempunyai arti efek, pengaruh, atau dapat membawa hasil.

Keefektifan berarti tindakan atau usaha yang dapat membawa hasil atau berhasil

guna. Haryoko (2009: 3) menegaskan bahwa efektifitas pembelajaran dapat

diartikan sebagai perlakuan dalam proses pembelajaran yang memiliki ciri-ciri: a)

suasana yang dapat berpengaruh, atau hal yang akan berkesan terhadap penampilan,

dan b) keberhasilan usaha yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Indikator keefektifan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar

Page 27: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

14

mahasiswa pada materi sistem wiper setelah menggunakan alat peraga sistem

intermittent wiper berbasis pengukuran.

2. Sistem Wiper

Buntarto (2015: 75) menyatakan bahwa sistem wiper berfungsi untuk

membersihkan kaca dari air hujan atau apapun yang menempel pada kaca

depan/belakang supaya pandangan pengendara tidak terhalang. Berikut ini yang

berkaitan dengan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran,

meliputi:

a. Konstruksi Sistem Wiper

Mustarom dan Raharjo (2010: 48) menjelaskan bahwa konstruksi sistem

wiper yang ada pada kendaraan terdiri dari empat komponen utama, antara lain: 1)

motor listrik, 2) roda gerigi transmisi, 3) tuas engkol, dan 4) lengan penghapus kaca.

Gambar 2.1 Konstruksi Komponen Utama Sistem Wiper (Mustarom dan Raharjo,

2010: 48)

b. Komponen-komponen Sistem Intermittent Wiper

Prasetyo (2016: 4-7) menjelaskan komponen sistem intermittent wiper,

meliputi: 1) baterai sebagai sumber arus energi listrik, 2) kunci kontak berfungsi

sebagai penghubung arus listrik dari baterai ke saklar wiper melalui fuse. Kunci

kontak mempunyai empat terminal B (30), ACC (75), IG (15), dan ST (50) , 3) fuse

berfungsi untuk mengamankan sistem dari aliran listrik yang berlebihan, 4) saklar

wiper berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik sehingga sistem

Page 28: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

15

dapat bekerja, 5) motor penggerak digunakan untuk menggerakkan mekanisme

penghapus kaca dengan cara merubah energi listrik dari baterai menjadi energi

mekanis dalam bentuk gerak putar, 6) tuas wiper/wiper link mempunyai dua fungsi

utama yaitu mengubah gerak putar motor penggerak menjadi gerak bolak-balik

pada unit penghapus kaca dan meneruskan tenaga dari motor ke unit penghapus, 7)

lengan wiper/wiper arm berfungsi untuk meneruskan gerak dari lengan penggerak

ke bilah penghapus, 8) bilah wiper/wiper blade merupakan komponen yang

berhubungan langsung dengan kaca, bilah terdiri dari bilah dan karet, dan 9)

pengontrol intermittent merupakan unit tambahan pada sistem wiper berbentuk

rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengontrol gerakan wiper motor agar

berputar pada kecepatan rendah dan berjangka waktu (intermittent).

c. Alat Ukur Listrik

Widjanarko (2013: 46 ) menyatakan bahwa alat ukur elektrik yang biasa

digunakan untuk perbaikan dan servis sistem kelistrikan dan komponen-

komponennya adalah ampermeter, voltmeter, ohmmeter dan multitester. Berikut ini

alat ukur yang biasa digunakan untuk Praktik Kelistrikan Bodi:

1). Ampermeter

Dasatrio (2015: 94) menjelaskan bahwa ampermeter atau ammeter adalah

alat ukur arus listrik yang dilambangkan dengan simbol A. Saat dilakukan

pengukuran alat ini dihubungkan secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur

dengan satuan Amper.

Tabel 2. 1 Arus dan Satuannya (Widjanarko, 2013: 12)

Tegangan Satuan Satuan (Skala Kecil) Satuan (Skala Besar)

Simbol A µA mA kA MA

Sebutan Amper Micro-amper Mili-amper Kilo-amper Mega-amper

Pengali 1 0,000001 0,001 1000 1.000.000

Page 29: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

16

2) Voltmeter

Dasatrio (2015: 93) menjelaskan bahwa voltmeter adalah alat ukur tegangan

listrik yang dilambangkan dengan V. Tegangan merupakan suatu gaya potensial

atau perbedaan muatan listrik pada dua tempat yang berbeda. Saat melakukan

pengukuran alat ini dihubungkan secara paralel terhadap rangkaian yang akan

diukur dengan satuan Volt.

Tabel 2. 2 Tegangan dan Satuannya (Widjanarko, 2013: 12)

Tegangan Satuan Satuan (Skala Kecil) Satuan (Skala Besar)

Simbol V µV mV kV MV

Sebutan Volt Micro-volt Mili-volt Kilo-volt Mega-volt

Pengali 1 0,000001 0,001 1000 1.000.000

3). Ohmmeter

Dasatrio (2015: 94-95) menjelaskan bahwa ohmmeter adalah alat ukur yang

digunakan untuk mengukur besarnya resistansi atau hambatan suatu bahan yang

memiliki simbol Ω (ohm). Fungsi ohmmeter dalam rangkaian dapat digantikan

dengan voltmeter dan ampermeter, nilai resistansi terukur suatu komponen dalam

rangkaian adalah nilai tegangan terukur dibagi dengan nilai arus yang terukur.

Tabel 2. 3 Resistansi dan Satuannya (Widjanarko, 2013: 13)

Tegangan Satuan Satuan (Skala Kecil) Satuan (Skala Besar)

Simbol Ω μΩ mΩ kΩ MΩ

Sebutan Ohm Micro-ohm Mili-ohm Kilo-ohm Mega-ohm

Pengali 1 0,000001 0,001 1000 1.000.000

4). Multimeter

Dasatrio (2015: 95) menjelaskan bahwa multimeter adalah alat ukur yang

mempunyai banyak (multi) fungsi untuk mengukur besaran listrik. Beberapa fungsi

untuk mengukur tahanan, mengukur arus, mengukur tegangan AC dan DC, dan

mengetes komponen elektronika.

Page 30: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

17

Tabel 2. 4 Alat Ukur dan Komponen Sistem Intermittent Wiper

No. Nama Gambar Simbol Fungsi

1 Voltmeter

Mengukur tegangan

listrik (V)

2 Ampermeter

Mengukur arus listrik

(A)

3 Ohmmeter

Mengukur resistansi

(Ω)

4 Baterai

Sumber energi listrik

ke setiap komponen

kelistrikan

5 Sekring

Menjaga rangkaian atau

komponen dari

kerusakan arus yang

berlebihan

6 Kunci

kontak

Memutuskan dan

menghubungkan listrik

pada rangkaian

7 Saklar

Wiper

Menghubungkan dan

memutuskan rangkaian

kelistrikan secara

manual

8

Double Throw Relay

Menghubungkan dan

memutuskan hubungan

sirkuit/rangkaian

9 Dioda

Penyearah arus listrik

(forward bias)

10

Light Emitting Diode

Menghasilkan cahaya

ketika dialiri arus

searah

11 Kapasitor

Menyimpan arus listrik

sementara waktu

12 Resistor

Nilai Tetap

Menahan arus listrik

yang mengalir dalam

satu arah

Page 31: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

18

13 Transistor

a. NPN: arus listrik

akan mengalir (CE)

ketika basis (B)

diberi positif

b. PNP: arus listrik

akan mengalir (EC)

ketika basis diberi

negatif

14 Saklar

Memutus dan

menghubungkan arus

listrik

Apriyanto (2015: 106-109), Buntarto (2015: 40-43), Kho (2016), Dasatrio

(2015:7-78), dan Widjanarko (2013: 47-48),

d. Rangkaian dan Cara Kerja Intermittent Wiper

Rangkaian dan cara kerja intermittent wiper, antara lain:

1) Saat Awal Saklar Wiper diarahkan ke INT

Prasetyo (2016: 12-13) menjelaskan cara kerja wiper sebagai berikut: arus listrik

dari baterai → kunci kontak → fuse → saklar wiper. Arus listrik akan diteruskan

ke dioda (D2) dan terminal 87 (NO) relay. Arus listrik dari dioda (D2) → terminal

86 relay → variable resistor (VR) → resistor (R1) → dioda (D3) → resistor (R2)

→ kaki basis transistor (TR) → kaki emitor transistor (TR) → massa baterai melalui

saklar wiper. Hal ini menyebabkan transistor (TR) aktif, sehingga akan memicu

relay coil untuk aktif. Relay yang aktif akan memutus terminal 30 dengan terminal

87a (NC) sehingga terminal 30 akan terhubung dengan terminal 87 (NO). Arus

listrik dari terminal 87 (NO) → terminal 30 → saklar wiper → wiper motor

kecepatan rendah (+1). Terminal massa wiper motor sudah tersedia massa, sehingga

wiper motor akan berputar pada kecepatan rendah sampai satu kali putaran.

Page 32: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

19

Gambar 2. 2 Cara Kerja Saat Kondisi Saklar di INT

(Prasetyo, 2016: 13)

2) Saat Motor Wiper Mencapai Satu Putaran

Prasetyo (2016: 13-14) menjelaskan bahwa apabila wiper motor telah berputar satu

kali putaran, maka terminal P1 pada camplate akan terputus dari P2, kemudian

terhubung dengan P3. Hal ini menyebabkan arus negatif dari sumber massa → P3

→ P1 → S. Aliran massa kemudian diteruskan ke dua komponen yaitu terminal 87a

(NC) relay dan kapasitor (C). Pada saat wiper motor masih berputar, posisi P1

masih terhubung dengan P2 (penghantar tegangan positif), tetapi ketika mencapai

satu putaran maka P1 akan terputus dari P2 dan sekaligus P1 akan terhubung dengan

P3 (penghantar tegangan negatif). Perputaran camplate menyebabkan sumber

tegangan berubah dari baterai menjadi kapasitor sehingga terjadi proses

pembuangan muatan pada kapasitor.

Page 33: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

20

Gambar 2. 3 Motor Wiper Mencapai Satu Putaran

(Prasetyo, 2016: 14)

3) Saat Pembuangan (Discharge) Muatan Kapasitor

Prasetyo (2016: 14-15) menjelaskan bahwa muatan akan mengalir dari terminal (+)

kapasitor (C) → dioda (D3) → resistor (R3) → saklar wiper → ke massa baterai.

Aliran muatan diteruskan → massa wiper motor → terminal P3 camplate →

terminal P1 → terminal S → terminal massa kapasitor (C). Terminal (+) dan (-)

kapasitor dihubungkan oleh sistem intermittent wiper, maka hal tersebut

menyebabkan pembuangan (discharge) muatan kapasitor. Pembuangan muatan

kapasitor menyebabkan transistor (TR) tidak aktif, hal ini memicu relay tidak aktif.

Akibatnya, terminal 30 terputus dari terminal 87 (NO) dan sekaligus terhubung

dengan terminal 87a (NC) relay.

Page 34: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

21

Gambar 2. 4 Saat Pembuangan Muatan Kapasitor

(Prasetyo, 2016: 15)

4) Saat Pengisian (Charge) Muatan Kapasitor

Prasetyo (2016: 15-16) menjelaskan bahwa aliran arus listrik dari dioda (D2) →

variable resistor (VR) → resistor (R1) → (C). Hal ini menyebabkan terjadi

pengisian (charge) muatan pada kapasitor (C) sampai tegangan kapasitor (C) sesuai

dengan tegangan sumber baterai. Widjanarko (2013: 73) menyatakan bahwa prinsip

pengisian kapasitor terjadi karena adanya arus yang mengalir ke kapasitor dan

elektron yang berada di plat atas akan mengalir ke terminal positif baterai (plat atas

menjadi positif) dan muatan-muatan positif pada plat bagian bawah akan mengalir

ke terminal negatif baterai (plat bawah menjadi negatif), perpindahan muatan ini

yang menyebabkan tidak adanya perbedaan potensial antara kapasitor dan baterai.

Page 35: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

22

Gambar 2. 5 Saat Pengisian Muatan Kapasitor

(Prasetyo, 2016: 16)

5) Saat Tegangan Kapasitor Mencapai Tegangan Sumber

Prasetyo (2016: 16-17) menjelaskan bahwa apabila tegangan kapasitor telah

mencapai tegangan baterai, maka arus listrik dari D2 akan diteruskan ke terminal

86 relay dan ke variable resistor . Arus listrik dari variable resistor → R1. Arus

listrik dari R1 akan diteruskan ke kapasitor dan D3. Arus listrik dari D3 → R2 →

kaki basis transistor → kaki emitor transistor → massa baterai melalui saklar wiper.

Hal ini menyebabkan transistor aktif, sehingga relay coil aktif. Relay yang aktif

akan menghubungkan terminal 30 dengan terminal 87 sekaligus memutusnya dari

terminal 87a. Arus listrik dari terminal 87 → terminal 30 → saklar wiper → wiper

motor kecepatan rendah (+1). Pada terminal massa wiper motor sudah tersedia

massa, akibatnya wiper motor akan berputar pada kecepatan rendah sampai satu

kali putaran.

Page 36: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

23

Gambar 2. 6 Saat Tegangan Kapasitor Mencapai Tegangan Sumber Baterai

(Prasetyo, 2016: 17)

3. Pengukuran dan Pengujian Sistem Wiper

Pengukuran dan pengujian sistem wiper adalah mengukur besaran listrik

yang masuk ke tiap komponen dan sistem wiper, terdapat pada gambar 2. 7:

a. Pengukuran Besar Arus Sistem Wiper dilambangkan dengan (A)

1) Terminal (b) adalah posisi pengukuran besar arus ketika sistem wiper bekerja

pada kecepatan lambat.

2) Terminal (c) adalah posisi pengukuran besar arus ketika sistem wiper bekerja

pada kecepatan tinggi.

3) Terminal (d) adalah posisi pengukuran besar arus input intermittent ketika

saklar wiper pada posisi INT.

4) Terminal (e) adalah posisi pengukuran besar arus input PCB atau besar arus

yang bekerja ke motor wiper ketika saklar wiper pada posisi INT.

Page 37: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

24

5) Terminal (f) adalah posisi pengukuran besar arus sistem wiper ke massa

ketika saklar wiper pada posisi INT.

6) Terminal (S) atau (B) adalah posisi pengukuran besar arus sistem wiper

ketika saklar wiper pada posisi off.

b. Pengukuran besar tegangan sistem wiper dilakukan dengan cara diparalelkan ke

masing-masing sistem yang akan diukur, diantaranya sebagai berikut:

1) Pengukuran besar tegangan sistem wiper kecepatan lambat dapat dilakukan

dengan cara saklar wiper posisi low dan probe merah pada positif baterai

kemudian probe hitam pada terminal E atau massa sistem wiper.

2) Pengukuran besar tegangan motor wiper pada posisi INT dapat dilakukan

dengan cara probe merah pada terminal relay 87 (NO) dan probe hitam pada

terminal E atau massa sistem wiper.

Gambar 2. 7 Konsep Pengukuran Sistem Wiper

(Modifikasi Pengembang)

Page 38: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

25

c. Pengukuran dan pengetesan komponen-komponen elektronika sistem wiper :

1) Pengukuran Resistor

Widjanarko (2013: 99-100) menjelaskan bahwa pengukuran resistor

dilakukan untuk mengetahui nilai resistansi serta untuk mengetahui kondisi

komponen resistor dengan membandingkan nilai yang tertera pada badan resistor

(toleransi resistor).

Gambar 2. 8 Pengukuran Resistor

(Widjanarko, 2013: 100)

2) Pengujian Dioda

Widjanarko (2013: 101-102) menjelaskan pemeriksaan dioda sebagai

berikut: a) multimeter digital: selektor posisi ohm atau dioda, probe merah pada

kaki anoda dan probe hitam pada kaki katoda. Harga resistansi harus kecil. Apabila

probe dibalik, maka nilai resistansi harus sangat besar atau tak terhingga, b)

multimeter analog: selektor pada posisi ohm atau dioda, probe merah ke kaki katoda

dan probe hitam ke kaki anoda. Harga resistansi harus kecil, apabila probe dibalik

seharusnya nilai resistansi sangat besar atau tak terhingga.

Gambar 2. 9 Pengukuran Dioda

(Widjanarko, 2013: 101)

Page 39: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

26

3) Kapasitor

a) Pengujian Kapasitor

Dasatrio (2015: 98) menjelaskan cara menguji kapasitor menggunakan

multimeter: atur posisi selektor ke ohm (Ω), probe merah ke kaki kapasitor positif,

dan probe hitam ke kaki kapasitor negatif. Kapasitor yang baik jarum bergerak naik

dan kemudian kembali lagi. Kapasitor yang rusak jarum bergerak naik tetapi tidak

kembali lagi atau jarum tidak bergerak.

Gambar 2. 10 Pengukuran Kapasitor

(Kho, 2016)

b) Pengukuran Tegangan Kapasitor

Widjanarko (2013: 75-76) menyatakan bahwa pengukuran kapasitor

dilakukan menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan serta dilakukan

pencatatan waktu pengisian kapasitor. Bonnick dalam Widjanarko (2013: 75)

menyatakan bahwa waktu yang diperlukan oleh kapasitor untuk mencapai 2/3 dari

tegangan disebut konstanta waktu untuk rangkaian. Konstanta waktu dinyatakan

dengan persamaan T = R x C (R: Resistansi, C: Kapasitansi).

4) Pengujian Transistor

Kho (2016) menjelaskan langkah-langkah pengukuran transistor jenis NPN,

sebagai berikut:

a) Multimeter analog: posisikan selektor ke posisi ohm (x1k atau x10k), probe

hitam ke kaki basis (B) sedangkan probe merah ke kaki emitor (E) jika jarum

Page 40: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

27

bergerak ke kanan menunjukkan nilai tertentu berarti transistor dalam kondisi baik.

Pindahkan probe merah pada kaki kolektor (C), jika jarum menunjukkan nilai

tertentu, berarti transistor dalam kondisi baik.

b) Multimeter digital: posisikan selektor pada posisi dioda, hubungkan probe merah

pada terminal basis (B) dan probe hitam pada emitor (E), jika menunjukkan nilai

tertentu berarti transistor dalam kondisi baik. Pindahkan probe hitam pada terminal

kolektor (C), jika display multimeter menunjukkan nilai voltase tertentu, berarti

transistor dalam kondisi baik.

Gambar 2. 11 Pengukuran Transistor NPN

(Widjanarko, 2013: 104)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto dan Sulistyo (2012: 5-9) memperoleh

hasil bahwa menggunakan panel peraga sistem power window dapat meningkatkan

hasil belajar siswa daripada tanpa panel peraga sistem power window. Penelitian

yang dilakukan Wahid, dkk (2008: 25-31) menguatkan bahwa pembelajaran

penyearahan arus pada sistem pengisian setelah menggunakan alat peraga dapat

meningkatkan pemahaman mahasiswa secara signifikan. Hal ini dipertegas oleh

penelitian yang dilakukan Arisno dan Supraptono (2012: 40-43) menyatakan bahwa

penggunaan panel peraga dan wiring diagram dapat meningkatkan kualitas belajar

Page 41: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

28

siswa daripada yang sebelumnya tidak menggunakan alat peraga, hasil belajar dapat

meningkat sebesar 15%.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran alat peraga pada kegiatan praktikum, didapatkan

hasil yang sama yaitu peningkatan kualitas pembelajaran dan pemahaman materi

yang diajarkan. Hal ini menjadikan peneliti untuk mengembangkan alat peraga

sistem intermittent wiper berbasis pengukuran untuk dijadikan media pembelajaran

pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi merupakan salah satu mata kuliah yang

harus ditempuh oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif selama 2 SKS. Salah

satu kompetensi dasar yang ada pada kegiatan praktikum adalah menganalisis dan

memperbaiki sistem wiper.

Tujuan yang harus tercapai pada kegiatan praktikum sistem wiper, meliputi:

1) mampu mengidentifikasi komponen sistem wiper, 2) mampu mengukur/

mengetes komponen sistem wiper, 3) mampu memahami fungsi dan menganalisis

kerja komponen, 4) mampu merangkai sistem wiper, 5) mampu menganalisis kerja

sistem wiper, dan 6) mampu mengukur besaran listrik pada sistem wiper. Kegiatan

pembelajaran sistem wiper supaya berjalan secara efektif, maka memerlukan suatu

media pembelajaran yang dapat dilakukan untuk kegiatan praktikum sesuai

panduan di Buku Praktik Kelistrikan Bodi.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, alat peraga sistem intermittent wiper

yang ada di lab otomotif masih belum efektif untuk mencapai tujuan praktik sistem

wiper karena memiliki beberapa kelemahan seperti untuk praktik pengukuran atau

Page 42: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

29

pengetesan komponen (motor dan pengontrol) dengan ukuran yang kecil dan jarak

yang rapat serta menyatu dengan stand, dapat menyulitkan mahasiswa. Hal ini

menjadikan peneliti untuk memperbaiki kekurangan alat peraga sistem intermittent

wiper supaya dapat meningkatkan hasil belajar pada mahasiswa.

Alat peraga yang dikembangkan akan melalui serangkaian uji coba dan revisi.

Kelayakan alat peraga pada penelitian ini setelah mendapat penilaian dari ahli

media dan ahli materi. Indikator respon mahasiswa adalah mendapat penilaian

positif setelah menggunakan alat peraga. Indikator keefektifan pada penelitian ini

adalah peningkatan hasil belajar mahasiswa yang diperoleh melalui tes tertulis

(pretest dan posttest).

D. Pertanyaan Penelitian

Berkaitan dengan penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kelayakan media pembelajaran alat peraga sistem intermittent

wiper berbasis pengukuran dari berbagai aspek yang diujikan?

2. Seberapa besar penilaian respon mahasiswa terhadap media pembelajaran alat

peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran dari berbagai aspek yang

diujikan?

3. Seberapa besar perbedaan hasil belajar mahasiswa pada kompetensi sistem

wiper antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media alat

peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran?

4. Seberapa besar peningkatan hasil belajar setiap mahasiswa pada kompetensi

sistem wiper antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media alat

peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran

Page 43: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

68

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai

berikut:

1. Tingkat kelayakan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran

oleh ahli media memperoleh rata-rata persentase 86,05% dan panduan (buku

manual dan buku kerja mahasiswa) sebesar 85,83%, berada pada kategori sangat

layak untuk digunakan pada aspek media. Penilaian oleh ahli materi memperoleh

rata-rata persentase 89,77% dan panduan (buku manual dan buku kerja

mahasiswa) sebesar 85% berada pada kategori sangat layak pada aspek materi

untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran.

2. Alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran mendapatkan respon

positif oleh mahasiswa dengan rata-rata persentase 86,37%, berada pada

kategori sangat baik.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum dan sesudah

pembelajaran menggunakan produk alat peraga sistem intermittent wiper

berbasis pengukuran. Nilai rata-rata posttest sebesar 74,22 lebih baik dari nilai

rata-rata pretest sebesar 48,67, rata-rata perolehan skor gain sebesar 0,49 dimana

hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan pada kategori sedang sehingga

alat peraga efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran sistem wiper

pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi.

Page 44: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

69

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Apabila pengguna (mahasiswa/pengajar) akan melakukan kegiatan

menggunakan alat peraga sistem intermittent wiper berbasis pengukuran, pada

alat peraga disediakan buku panduan yang terdiri dari buku manual dan buku

kerja mahasiswa. Pengguna harus memahami terlebih dahulu isi dari buku

panduan karena segala aspek alat peraga terdapat pada buku panduan.

2. Alat peraga memperoleh tanggapan yang sangat positif oleh mahasiswa

sehingga apabila digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sebaiknya setiap

kelompok terdiri dari 6 orang, supaya setiap mahasiswa dapat melaksanakan

pembelajaran praktik sistem wiper secara mandiri.

3. Supaya alat peraga efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran sistem wiper,

mahasiswa harus melaksanakan buku panduan praktik kerja mahasiswa dan

buku manual karena setiap prosesnya sudah sesuai dengan capaian pembelajaran

sistem wiper.

Page 45: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

70

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, N. 2015. Teknik Dasar Kelistrikan pada Mobil. Jogjakarta: Javalitera.

Arisno, T. dan Supraptono. 2012. Penggunaan Panel Peraga dan Wiring Sistem

Penerangan Mobil pada Pembelajaran Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 12, Nomor 1: 40-43.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan ke- 14.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Basuki, I. dan Hariyanto. 2015. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Buntarto. 2015. Sistem Kelistrikan pada Mobil. Yogyakarta: Pustakabarupress

Dasatrio, Y. 2015. Dasar-dasar Teknik Elektronika. Jogjakarta: Javalitera.

Firdaus, F. dan Samsudi. 2012. Macromedia Flash Professional 8 Sebagai Media

Pembelajaran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 12, Nomor 1: 21-24.

Haryoko, S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif

Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. Volume 5,

Nomor 1: 1-10.

Hermanto, B. dan Sulistyo, S.M. 2012. Penggunaan Panel Peraga Power Window

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Kelistrikan Tambahan.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 12, Nomor 1: 5-9.

Hidayat, T.W. dan Sunyoto. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Materi CVT

Menggunakan Engine Cutting CVT Stand Mata Kuliah Sepeda Motor dan

Motor Kecil. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 12, Nomor 1: 44-

48.

Kho, D. 2016. Teknik Elektronika. Online http://teknikelektronika.com/. html

[diakses 24/10/2016].

Khotimah, A. dan Santosa, A.B. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran

Multimedia Interaktif pada Mata Pelajaran Perekayasaan Sistem Antena di

SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05,

Nomor 01: 237-243.

Page 46: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

71

Mustarom. dan Raharjo, S. 2010. Sistem Kelistrikan Bodi. Klaten: Macanan Jaya

Cemerlang.

Nasution. S. 2012. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Prasetyo, D. 2016. Buku Manual (Manual Book) Peraga Sistem Intermittent Wiper.

UNNES.

Prastya, I.G.H., Pudjawan, K. dan Suartama, I.K. 2015. Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Model

ADDIE untuk Siswa Kelas VII Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015

di SMP Negeri 1 Banjar. Jurnal Teknologi Pendidikan. Volume 3, Nomor

1.

Rahmawan, A., Widjanarko, D. dan Wahyudi. 2012. Peningkatan Kompetensi

Pengukuran Sistem Pengisian dengan Penerapan Alat Peraga Sistem

Pengisian Berbasis Kerja Rangkaian. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin.

Volume 12, Nomor 2: 55-58.

Sadiman, A.S., Rahardjo. R., Haryono, A. dan Rahardjito. 2008. Media Pendidikan

(13rd ed.). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D cetakan ke-14. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian cetakan ke-19. Bandung: Alfabeta

Sundayana, R. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sundayana, R. 2015. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.

Bandung: Alfabeta.

Suwarna. 2005. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya

Wahid, F.R., Widjanarko, D. dan Rusiyanto. 2008. Peningkatan Pemahaman Proses

Penyearahan Arus pada Sistem Pengisian dengan Menggunakan Alat

Peraga Sistem Pengisian. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Volume 8,

Nomor 1: 25-31.

Warsita, B., Purwanto. dan Soemitro, M. 2011. Analisis Kebutuhan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widjanarko, D., Abdurrahman. dan Wahyudi. 2010. Penerapan Panel Peraga Multi

Fungsi Sistem Kelistrikan Bodi untuk Meningkatkan Kompetensi

Page 47: PENGEMBANGAN ALAT PERAGA INTERMITTENT WIPER …lib.unnes.ac.id/30941/1/5202412026.pdf · Pengukuran pada Mata Kuliah Praktik Kelistrikan Bodi. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas

72

Mahasiswa Bidang Kelistrikan Bodi. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin.

Volume 10, Nomor 1: 4-11.

Widjanarko, D. 2013. Buku Kerja Mahasiswa Praktik Kelistrikan Bodi. UNNES.

Widjanarko, D. 2013. Buku Ajar Teknik Listrik dan Elektronik Otomotif. UNNES

Widjanarko, D., Sofyan, H. dan Surjono, H.D. 2014. Kebutuhan Media

Pembelajaran Kelistrikan Ototmotif di Lembaga Pendidikan Pencetak

Calon Guru Teknik Otomotif. Jurnal Pendidikan Tenik Mesin.Volume 14,

Nomor 1: 18-23.