6
1 Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan Global Positioning System (GPS) dan Arah Bayangan Matahari pada Smartphone Berbasis Android Hasan Asy’ari Arief 1 , Agus Zainal Arifin 2 , Ary Mazharuddin S 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak Arah kiblat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seorang Muslim. Karena menghadap kiblat merupakan prasyarat diterimanya ritual ibadah shalat seseorang. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan arah Kiblat di suatu tempat, diantaranya dengan menggunakan kompas, menentukan Kiblat pada hari Rasydul Qiblat, menggunakan bantuan peta bumi seperti pada aplikasi Qiblalocator, maupun dengan menggunakan metode penentu Kiblat dengan bantuan arah bayangan Matahari. Dalam tulisan ini dibahas salah satunya, yaitu pembangunan aplikasi penentu arah Kiblat pada smartphone berbasis Android dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan arah bayangan matahari. Menentukan arah Kiblat dengan menggunakan bayangan Matahari adalah dengan menggunakan bayangan Matahari sebagai pengkalibrasi azimuth Gnomon (azimuth bayangan Matahari) dan azimuth Kiblat. Azimuth Gnomon dapat diperoleh dengan perhitungan azimuth Matahari yang didasarkan pada variabel posisi suatu tempat (koordinat lintang dan bujur) dan variabel waktu yang diambil tepat pada saat akan menentukan arah Kiblat. Output dari hasil implementasi perhitungan tersebut pada smartphone berbasis Android berupa tampilan gambar sudut yang dibentuk azimuth Gnomon dan azimuth Kiblat. Tampilan gambar sudut itulah nantinya yang akan dikalibrasi dengan bayangan Matahari untuk memperoleh arah Kiblat yang tepat. Dari hasil uji coba diketahui bahwa aplikasi ini memberikan hasil yang tepat dan presisi dalam menentukan arah Kiblat. Untuk perhitungan azimuth Kiblat, aplikasi ini memiliki hasil yang sama terhadap aplikasi lainnya, seperti Qiblalocator maupun Qiblacompass. Kata kunci: Azimuth Kiblat, Azimuth Gnomon, Azimuth Matahari, GPS, Arah Kiblat, Android 1. Pendahuluan Arah Kiblat merupakan prasyarat umat muslim dalam menjalankan ibadah shalat. Dimanapun posisi mereka berada, dalam menjalankan ritual shalat, mereka harus menghadap ke arah yang sama yaitu posisi Ka’bah di Mekkah. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan arah Kiblat. Metode yang paling sederhana adalah dengan menggunakan kompas [1]. Hanya saja metode ini dianggap kurang akurat, karena terlalu banyak medan magnet disekitar kompas yang menggangu akurasi penentuan arah oleh kompas itu sendiri. Pengunaan bahan-bahan bersifat magnetis seperti besi, baja dan berbagai perangkat elektronik juga menjadi penyebab menyimpangnya titik utara yang ditunjuk oleh kompas. Metode lainnya adalah menggunakan bayangan Matahari, dimana sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18 WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah. Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke Kiblat [2]. Hanya saja, metode ini hanya dapat digunakan pada tanggal-tanggal tertentu saja, sehingga kurang aplikatif untuk diterapkan. Metode yang lebih modern yaitu penentuan arah Kiblat adalah dengan menggunakan Google Map. Yaitu dengan cara menarik garis lurus dari posisi kita berada, dengan posisi Ka’bah di Mekkah, sehingga dapat ditentukan arah Kiblat dengan mudah. Layanan ini dapat diakses di http://www.qiblalocator.com/. Metode ini menggunakan Google Map sebagai acuan, dimana map yang ada pada Google Map hanya merupakan tempelan dari peta-peta yang ada sebelumnya sehingga bentuk peta, bola bumi dan akurasi arahnya masih dipertanya- kan kebenarannya. Masalah lainnya adalah tidak semua wilayah telah di-capture oleh Google Map, sehingga untuk wilayah tertentu, metode ini tidak dapat digunakan. Metode lain penentuan arah Kiblat adalah dengan menggunakan alat yang diberi nama Mizwala Qibla

Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

1

Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan Global Positioning System

(GPS) dan Arah Bayangan Matahari pada Smartphone Berbasis Android

Hasan Asy’ari Arief1, Agus Zainal Arifin

2, Ary Mazharuddin S

3

1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia [email protected], 2

[email protected], [email protected]

Abstrak

Arah kiblat merupakan sesuatu yang sangat penting

bagi seorang Muslim. Karena menghadap kiblat

merupakan prasyarat diterimanya ritual ibadah shalat

seseorang. Ada banyak metode yang dapat digunakan

untuk menentukan arah Kiblat di suatu tempat,

diantaranya dengan menggunakan kompas, menentukan

Kiblat pada hari Rasydul Qiblat, menggunakan bantuan

peta bumi seperti pada aplikasi Qiblalocator, maupun

dengan menggunakan metode penentu Kiblat dengan

bantuan arah bayangan Matahari. Dalam tulisan ini

dibahas salah satunya, yaitu pembangunan aplikasi

penentu arah Kiblat pada smartphone berbasis Android

dengan menggunakan Global Positioning System (GPS)

dan arah bayangan matahari.

Menentukan arah Kiblat dengan menggunakan

bayangan Matahari adalah dengan menggunakan

bayangan Matahari sebagai pengkalibrasi azimuth

Gnomon (azimuth bayangan Matahari) dan azimuth

Kiblat. Azimuth Gnomon dapat diperoleh dengan

perhitungan azimuth Matahari yang didasarkan pada

variabel posisi suatu tempat (koordinat lintang dan

bujur) dan variabel waktu yang diambil tepat pada saat

akan menentukan arah Kiblat. Output dari hasil

implementasi perhitungan tersebut pada smartphone

berbasis Android berupa tampilan gambar sudut yang

dibentuk azimuth Gnomon dan azimuth Kiblat. Tampilan

gambar sudut itulah nantinya yang akan dikalibrasi

dengan bayangan Matahari untuk memperoleh arah

Kiblat yang tepat.

Dari hasil uji coba diketahui bahwa aplikasi ini

memberikan hasil yang tepat dan presisi dalam

menentukan arah Kiblat. Untuk perhitungan azimuth

Kiblat, aplikasi ini memiliki hasil yang sama terhadap

aplikasi lainnya, seperti Qiblalocator maupun

Qiblacompass.

Kata kunci: Azimuth Kiblat, Azimuth Gnomon, Azimuth

Matahari, GPS, Arah Kiblat, Android

1. Pendahuluan

Arah Kiblat merupakan prasyarat umat muslim

dalam menjalankan ibadah shalat. Dimanapun posisi

mereka berada, dalam menjalankan ritual shalat, mereka

harus menghadap ke arah yang sama yaitu posisi Ka’bah

di Mekkah.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk

menentukan arah Kiblat.

Metode yang paling sederhana adalah dengan

menggunakan kompas [1]. Hanya saja metode ini

dianggap kurang akurat, karena terlalu banyak medan

magnet disekitar kompas yang menggangu akurasi

penentuan arah oleh kompas itu sendiri. Pengunaan

bahan-bahan bersifat magnetis seperti besi, baja dan

berbagai perangkat elektronik juga menjadi penyebab

menyimpangnya titik utara yang ditunjuk oleh kompas.

Metode lainnya adalah menggunakan bayangan

Matahari, dimana sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18

WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat

berada di atas kota Mekkah. Pada saat itu Matahari yang

tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan

penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda

tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke

Kiblat [2]. Hanya saja, metode ini hanya dapat digunakan

pada tanggal-tanggal tertentu saja, sehingga kurang

aplikatif untuk diterapkan.

Metode yang lebih modern yaitu penentuan arah

Kiblat adalah dengan menggunakan Google Map. Yaitu

dengan cara menarik garis lurus dari posisi kita berada,

dengan posisi Ka’bah di Mekkah, sehingga dapat

ditentukan arah Kiblat dengan mudah. Layanan ini dapat

diakses di http://www.qiblalocator.com/. Metode ini

menggunakan Google Map sebagai acuan, dimana map

yang ada pada Google Map hanya merupakan tempelan

dari peta-peta yang ada sebelumnya sehingga bentuk

peta, bola bumi dan akurasi arahnya masih dipertanya-

kan kebenarannya. Masalah lainnya adalah tidak semua

wilayah telah di-capture oleh Google Map, sehingga

untuk wilayah tertentu, metode ini tidak dapat

digunakan.

Metode lain penentuan arah Kiblat adalah dengan

menggunakan alat yang diberi nama Mizwala Qibla

Page 2: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

2

Finder. Metode ini digunakan untuk menentukan arah

Kiblat melalui pengkalibrasian azimuth Kiblat dengan

azimuth Gnomon (azimuth bayangan Matahari) [3].

Dengan berbekal garis lintang bujur, serta waktu

pengukuran, alat ini dapat menentukan posisi Kiblat

secara tepat. Pengimplementasian metode ini secara

manual yaitu memerlukan alat yang dapat memberikan

posisi titik lintang dan bujur di suatu tempat, seperti

Global Positioning System (GPS). Metode ini juga

memerlukan bantuan komputer untuk melakukan

penghitungan azimuth Matahari dan azimuth Gnomon

melalui Mizwala Software. Dilain sisi, metode ini juga

memerlukan bantuan bayangan Matahari dan alat

Mizwala Qibla Finder untuk proses penentuan arah

Kiblat.

Oleh karena itu dalam tulisan dikembangkan suatu

aplikasi yang mengautomatisasi metode penentuan arah

Kiblat dengan bayangan Matahari menggunakan

smartphone berbasis Android. Yaitu mulai dari

pengambilan koordinat lintang dan bujur menggunakan

GPS Android, proses automatisasi perhitungan nilai

azimuth Gnomon maupun azimuth Kiblat, sampai proses

menampilkan gambar visualisasi sudut antara bayangan

Matahari dan arah Kiblat pada handset Android. Yang

pada akhirnya diharapkan dapat tercipta sebuah alat yang

mudah dan akurat dalam penentuan arah Kiblat.

2. Perancangan dan Implementasi Sistem

2.1 Arsitektur aplikasi

Dalam tulisan ini telah dikembangkan sebuah

aplikasi untuk mengetahui arah Kiblat tanpa mengguna-

kan kompas. Aplikasi ini merupakan implementasi dari

sebuah rangkaian sistem penentu arah Kiblat dengan

bantuan bayangan Matahari. Tujuan dari dikembangkan-

nya aplikasi ini adalah agar sistem penentuan dengan arah

kiblat yang dianggap manual, karena harus menggunakan

GPS untuk menentukan kordinat, komputer untuk

melakukan kalkulasi serta menggunakan gambar manual

untuk mengkalibrasi hasil kalkulasi dengan bayangan

Matahari, dapat di automatisaisi dalam aplikasi yang

lebih praktis. Aplikasi ini dinamakan MiwahDroid

(Mizwalah - Android).

MizwahDroid merupakan aplikasi yang meng-

automatisasi perhitungan azimuth penentu arah Kiblat

yaitu azimuth Kiblat dan Gnomon azimuth. Yang

kemudian hasilnya dikalibrasikan dengan posisi bayangan

Matahari secara aktual. Proses pengukurannya

membutuhkan bantuan GPS yang ada di android sebagai

titik pengamatan.

Mengambil Koordinat

Lintang dan Bujur Dari GPS

android

Mengambil Waktu (Date

Time) aktual saat ini

Melakukan

perhitungan

Azimuth Kiblat

Melakukan

perhitungan

Azimuth Matahari

Menghitung

Gnomon Azmuth

(Back Azimuth)Membuat Sudut

antara Back

Azimuth dan

Azimuth Kiblat

Menampilkan Sudut Back

Azimuth dan Azimuth Qiblat

pada Android View

Gambar 2.1. Alur sistem MizwahDroid secara umum.

Gambar 2.1 merupakan alur sistem Mizwah-Droid

secara umum. Inputan yang digunakan adalah koordinat

yang dihasilkan oleh GPS yang ada di Android, serta

waktu aktual yang ada.

Dari Gambar 2.1 kemudian diperoleh dua inputan

nilai lintang adan bujur. Dari nilai tersebut dilakukan

perhitungan azimuth Kiblat terhadap posisi titik lintang

dan bujur melalui perhitungan (spherical triangle).

Perhitungan azimuth Matahari dan Gnomon azimuth juga

berdasarkan posisi titik lintang dan bujur ditambahkan

waktu aktual yang digunakan untung menghitung variabel

Matahari yang digunakan untuk memperoleh nilai

azimuth Matahari yang presisi. Setelah diperoleh nilai

dari azimuth Kiblat dan Gnomon azimuth, nilai itu

dikalibrasikan agar bisa membentuk sudut. Berdasarkan

sudut itu dan bantuan bayangan Matahari, arah Kiblat

yang tepat dapat ditentukan.

Untuk dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik,

maka perangkat mobile yang dianjurkan memiliki

spesifikasi sebagai berikut:

Memiliki System Aplikasi android, Froyo 2.2

Mendukung aplikasi Java.

Fitur GPS yang aktif

Serta dibutuhkan juga waktu dimana bayang-bayang

Matahari dapat terlihat dengan jelas. Sehingga disarankan

dalam proses penentuan Kiblat menggunakan aplikasi ini,

sebaiknya pada saat cuaca cerah, yaitu waktu Matahari

terlihat dengan jelas.

Page 3: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

3

2.1. Implementasi perhitungan arah Kiblat

Gambar Error! No text of specified style in document..2

Spherical Trigonometry metode untuk menghitung azimuth

Kiblat [2].

Dalam sistem navigasi terdapat istilah azimuth yaitu

sudut antara utara sejati (nol derajat) dengan titik/sasaran

yang kita tuju relatif terhadap sudut utara. Sudut azimuth

pada masing-masing titik dihitung berdasarkan sudut arc-

tangent antara perbedaan lattitude dengan lokasi

pengguna dibagi dengan perbedaan longitude.

Dengan menggunakan data koordinat lintang dan

bujur, serta waktu realtime, aplikasi ini melakukan

perhitungan azimuth Kiblat dengan menggunakan

pendekatan rumus spherical triangle, dan perhitungan

azimuth Matahari menggunakan sudut-sudut inklinasi

matahari.

Alur sistemnya adalah data yang ada di database

konfigurasi maupun yang diperoleh dari perangkat GPS,

dimanupulasi dengan menggunakan rumus spherical

triangle untuk mendapatkan azimuth Kiblat sebagai

patokan titik Kiblat pada posisi yang akan ditentukan.

Titik azimuth ini yang akan menjadi patokan penentu arah

Kiblat nantinya.

Setelah memperoleh nilai azimuth Kiblat dan

Gnomon azimuth, kemudian nilai-nilai tersebut digunakan

untuk membentuk sudut yang akan ditampilkan dalam

layar android sebagai tampilan akhir aplikasi.

- Perhitungan azimuth Kiblat

Untuk menghitung azimuth Kiblat perhatikan

Gambar 2.2. Dengan aturan Spherical Trigonometry

didapatkan [2] :

(

)

dengan:

.

Gambar 2.3 Ilustrasi Azimuth Matahari.

Dari manipulasi rumus tersebut, bisa didapatkan

nilai q yang merupakan nilai azimuth Kiblat yang akan

menjadi acuan penentuan arah Kiblat.

Adapun pseudecode yang digunakan untuk

menghitung azimuth Kiblat adalah sebagai berikut:

Function Name -> qiblatposs

Parameter -> none

Algorithm

SET titik_A <- (90 – Lintang)

SET titik_B <- (90 – Lintang_Kiblat)

SET titik_C <- (Bujur –Bujur_Kiblat)

CALCULATE

sinA x ctgB = sin( phi / 180 * titik_A) / tan(

phi / 180 * titik_B)

sinC = sin (phi / 180 * titik_C)

cosA x Ctg C = cos ( phi /180 * titik_A ) / tan

( phi / 180 * titik_C)

cotan B = sinA x ctgB / sinC – (cosA x Ctg C)

tanB = 1 /CotanB

B = atan (tanB) / phi / 180

Return –(B)

Return Value ->Azimuth QIblat {Point Azimuth}

- Perhitungan azimuth Matahari

Pada Gambar 2.3, terdapat garis merah melegkung

dengan tanda azimuth, itulah yang disebut sebagai

azimuth Matahari. Karena azimuth Matahari yang

dibentuk antara posisi Matahari terhadap lokasi

pengamatan dan titik utara sejati.

Berdasarkan nilai-nilai variabel dan sudut inklinasi

matahari, azimuth Matahari dapat dihitung dengan rumus

berikut:

S =

(

(( (

) (

) (

)

( ) (

)

))

)

(

||),

dengan:

S = Azimuth of Sun, DA = Declanation Apparent, h = Altitude, = Sudut Theta,

Page 4: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

4

Adapun pseudecode untuk menghitung Azimuth

Matahari adalah sebagai berikut:

Function Name->Azimuth

Parameter ->Declinationapparen, Altitude,Theta

Algorithm

Azimuth =(180-acos((Math.sin( Declination_appa-rent * Math.PI/180)-Math.sin(Lintang

*Math.PI/180)*Math.sin(Altitude()*Math.PI/180))/

(Math.cos(Lintang*Math.PI/180)*Math.cos(Altitude

()*Math.PI/180)))/

(Math.PI/180))*Theta()/Math.abs(Theta());

Return Value ->Azimuth

- Perhitungan Azimuth Gnomon

Gnomon Azimuth atau arah bayangan Matahari,

merupakan sudut yang dibentuk berlawanan 180o

terhadap azimuth Matahari [3]. Atau secara matematis

dapat dituliskan menjadi:

.

Dengan berdasarkan Gnomon azimuth dan azimuth

Kiblat, nilai tersebut bisa dikalibrasikan secara langsung

dengan posisi bayangan Matahari yang aktual. Sehingga

tanpa harus mengetahui posisi utara yang sebenarnya,

dapat diketahui posisi Kiblat secara tepat dari daerah

pengamatan.

Adapun pseudocode unutk Gnomon Azimuth

adalah sebagai berikut:

Function Name ->Mizwah

Parameter -> Azimuth Matahari

Algorithm

output = 0;

if (Azimuth Matahari< 180)

output = 180 + Azimuth Matahari

else

output = Azimuth Matahari -180;

return output;

Return Value ->Gnomon Azimuth

3. Uji Coba dan Evaluasi

Uji coba dibagi menjadi 2 bagian yaitu uji coba

fungsionalitas dan uji coba non fungsionalitas. Uji coba

fungsionalitas meliputi semua kebutuhan fungsional pada

aplikasi. Sedangkan uji coba non fungsionalitas dilakukan

untuk melihat performa.

3.1 Uji coba fungsionalitas

Uji coba fungsionalitas terdiri atas:

- Uji coba pengambilan koordinat melalui GPS

- Uji coba input manual posisi lintang dan bujur

- Uji coba update database

- Uji coba sinkronisasi database

3.2 Uji coba non fungsionalitas.

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

akurasi penghitungan nilai azimuth pada implementasi

rumus azimuth Kiblat maupun Gnomon azimuth.

Skenario uji coba dijalankan dengan cara

membandingkan hasil perhitungan sudut azimuth yang

diperoleh dari aplikasi dengan perhitungan sudut azimuth

hasil perhitungan pada aplikasi yang telah ada.

Metode uji coba yang pertama dengan membanding-

kan nilai azimuth Kiblat yang dihasilkan dari kalkulasi

file Mizwah App, Qiblalocator, serta aplikasi Mizwah-

Droid. Hasil ujinya ditampilkan pada Tabel 3.1.

Dari Tabel 3.1 terlihat nilai yang dihasilkan oleh

MizwahDroid tidak jauh berbeda dengan aplikasi yang

sudah ada pada umumnya. Terlihat dari rata-rata selisih

yang ada tidak signifikan dan tidak menjadikan

penggunaan arah Kiblat menjadi tidak akurat. Sehingga

disimpulkan perhitungan azimuth Kiblat pada Mizwah-

Droid menghasilkan nilai yang benar dan dapat dijadikan

patokan.

Uji coba ini dengan melakukan pembandingan

antara nilai yang dihasilkan oleh perhitungan Mizwah

Calculator dengan aplikasi MizwahDroid. Uji coba ini

menggunakan Lintang bernilai -7.28, Bujur bernilai

112.7893 dan Timezone = + 7.

Dari Tabel 3.2 terlihat rata-rata selisih yang

dihasilkan oleh MizwahDroid tidak jauh berbeda dengan

aplikasi Mizwah Calculator seperti yang diperlihatkan

pada field selisih. Dengan memperhatikan nilai azimuth

Gnomon MizwahDroid dan nilai azimuth Gnomon

Mizwah Calculator, selisih yang ada tidak signifikan dan

tidak menjadikan penggunaan arah Gnomon azimuth

menjadi tidak akurat. Sehingga disimpulkan perhitungan

Gnomon azimuth pada MizwahDroid menghasilkan nilai

yang benar dan dapat dijadikan patokan.

Tabel 1 Tabel perbandingan azimuth Kiblat menggunakan

beberapa aplikasi perhitungan.

No Lintang Bujur Mizwahdroid

Mizwah App Qiblalocator

Nilai Selisih Nilai Selisih

1 -6.75 106.6 295.37 295.38 -0.01 295.37 0.00

2 -12.35 78.08 311.67 311.67 0.00 311.55 0.12

3 1.00 78.08 301.43 301.43 0.00 301.25 0.18

4 -42.00 43.00 356.69 356.68 0.01 356.69 0.00

5 9.40 0.08 67.81 67.75 0.06 67.77 0.04

Rata- rata Selisih

0.012

0.068

Page 5: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

5

Tabel 2. Perbandingan azimuthGnomon menggunakan Mizwah

Calculator dan Mizwahdroid.

Waktu Mizwah

MizwahDroid Selisih

Tanggal Jam Deg Min Decimal

28-Jun-11 13:11:33 142 10 142.16667 142.04011 -0.12656

28-Jun-11 13:11:34 142 9 142.15000 142.02980 -0.12020

28-Jun-11 13:11:35 142 9 142.15000 142.02805 -0.12195

28-Jun-11 13:11:36 142 9 142.15000 142.02636 -0.12364

28-Jun-11 13:11:37 142 8 142.13333 142.02146 -0.11187

28-Jun-11 13:11:38 142 8 142.13333 142.01662 -0.11671

28-Jun-11 13:11:39 142 8 142.13333 142.01175 -0.12159

28-Jun-11 13:11:40 142 8 142.13333 142.00861 -0.12473

28-Jun-11 13:11:41 142 7 142.11667 142.00369 -0.11298

28-Jun-11 13:11:42 142 7 142.11667 141.99916 -0.11751

28-Jun-11 13:11:43 142 7 142.11667 141.99464 -0.12202

28-Jun-11 13:11:44 142 7 142.11667 141.99015 -0.12652

28-Jun-11 13:11:45 142 6 142.10000 141.98554 -0.11446

28-Jun-11 13:11:46 142 6 142.10000 141.98082 -0.11918

28-Jun-11 13:11:47 142 6 142.1000 141.97611 -0.12389

28-Jun-11 13:11:48 142 5 142.08333 141.97143 -0.11191

28-Jun-11 13:11:49 142 5 142.08333 141.96681 -0.11652

28-Jun-11 13:11:50 142 5 142.08333 141.96219 -0.12114

28-Jun-11 13:11:51 142 5 142.08333 141.95768 -0.12565

Rata-rata selisih -0.11995

Gambar 3.1 Uji Coba dengan menggunakan MizwahDroid.

Gambar 3.2 Uji Coba dengan menggunakan QiblaLocator.

Gambar 3.3 Uji Coba dengan menggunakan Qiblacompas.

- Uji coba penentuan arah Kiblat

Uji coba ini dilakukan dengan cara memban-

dingkan arah Kiblat yang diukur dengan beberapa metode

penentu arah, antara lain menggunakan Qiblacompass,

Qiblalocatordan aplikasi MizwahDroid.

Penggunaan MizwahDroid untuk menentukan arah

Kiblat di tunjukkan seperti Gambar 3.1, yaitu dengan

mengkalibrasikan sudut bayangan Matahari dengan sudut

mizwah (azimuth Gnomon) seperti yang ditunjuk garis

merah pada Gambar 3.1. Sedangkan sudut Kiblat (Azi-

muth Kiblat) yang ditunjuk adalah 294.02557o. Diberikan

juga garis hitam sebagai penunjuk arah Kiblat agar bisa

dibandingkan nantinya dengan menggunakan Qibla-

compas.

Dengan menggunakan Qiblalocator seperti terlihat

pada Gambar 3.2, azimuth Kiblat ditunjuk pada sudut

294.03 N. Nilai tersebut berbeda sangat tipis dengan

azimuth yang ditunjuk oleh MizwahDroid yaitu

294.02557o

yang terlihat pada Gambar 3.1. Begitu pula

Arah Kiblat:

Azimuth Kiblat:294.02557o

Arah Kiblat Kompas

Arah Kiblat MizwahDroid

Page 6: Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan

6

dengan hasil pengkalibrasian arah bayangan, garis acuan

yang digunakan juga menampilkan garis yang sama

dengan yang ada pada Qiblalocator.

Uji coba dengan aplikasi lainya yaitu dengan

menggunakan aplikasi Qiblacompass. Dengan mengguna-

kan aplikasi Qiblacompass yang ada di android seperti

ditampilkan Gambar 3.3, terlihat sudut yang diarahkan

dengan aplikasi tersebut (garis merah) searah/sejajar

dengan garis hitam(hijau) yang merupakan garis yang

diperoleh setelah menggunakan aplikasi MizwahDroid.

Garis tersebut sebelumnya diperoleh dari proses

pengkalibrasian output azimuth Gnomon dan azimuth

Kiblat aplikasi MizwahDroid dengan bayangan Matahari.

Sejajarnya garis yang dihasilkan oleh MizwahDroid dan

Qiblacompass memberikan kesimpulan bahwa aplikasi

MizwahDroid memberikan output yang benar untuk

menentukan arah Kiblat. Terlebih karena aplikasi

MizwahDroid berdasarkan perhitungan matematis arah

bayangan Matahari yang tidak dipengaruhi oleh medan

magnet seperti alat penentu arah Kiblat lainya maka

hasilnya bisa dikatakan presisi. Sehingga disimpulkan uji

coba MizwahDroid sebagai aplikasi penentu arah Kiblat

memberikan hasil yang benar dalam penentuan arah

Kiblat dan presisi dalam perhitungan implementasi nilai

azimuth Gnomon maupun azimuth Kiblat.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan selama perancangan,

implementasi, dan uji coba perangkat lunak, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi penentu arah Kiblat yang presisi

berdasarkan arah bayangan Matahari dapat dibangun

pada smarthphone berbasis Android yang memiliki

perangkat Global Posititioning System (GPS).

2. Azimuth Kiblat dihitung menggunakan pendekatan

Spherical Trigonometri dan Azimuth Gnomon

dihitung dengan Nilai-nilai Variabel Matahari.

3. Titik Utara sejati dapat ditentukan dengan

menggunakan Azimuth Gnomon atau Arah

Bayangan Matahari sehingga tidak terpengaruh oleh

medan magnet.

Kelebihan aplikasi MizwahDroid adalah penunjukan

arah Kiblat secara presisi tanpa terpengaruh medan

magnet seperti umumnya aplikasi penentu arah Kiblat

lainnya. Namun terdapat kekurangan yaitu proses

pengkalibrasian arah Kiblat dengan bayangan Matahari

yang cukup rumit dan sulit digunakan, serta waktu

pengambilan arah Kiblat yang harus siang hari atau

kondisi bayangan Matahari gampang terlihat.

4.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang bisa digunakan

untuk pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang

berdasarkan analisa terhadap fase perancangan,

implementasi dan uji coba.

1. Untuk kemudahan penggunaan aplikasi kedepannya,

diharapkan aplikasi ini dilengkapi fitur penggunaan

sensor accelerometer, sehingga dapat digunakan

kapanpun dan dimanapun.

2. Formula yang digunakan untuk menentukan azimuth

Matahari masih menggunakan formula dengan akurasi

rendah (selisih ±0.003o). Sehingga untuk

pengembangan kedepannya, diharapkan bisa

menggunakan formula terbaru yaitu Algoritma Meeus

dengan akurasi tinggi, karena melibatkan berbagai

sudut-sudut eliptika terbaru.

3. Dapat di-implementasi-kan aplikasi penentu arah

Kiblat untuk device lain seperti Blackberry karena

sama–sama berbasis Java sehingga dari sisi

programming lebih mudah.

5. Daftar Pustaka

[1] Ibrahim, M.Z. & Norashikin, M.Z., Universal Qibla

and Prayer Time Finder, Pahang : World Academy

of Science, Engineering and Technology. 2009.

[2] Abdali, S. Kamal, The Correct Qibla, Washington,

1997.

[3] Meeus, Jean, Astronomical Algorithms. Virginia:

Willmann-Bell, 1998. ISBN 0-943396-61-1.

[4] Montenbruck, Oliver, Practical Ephemeris

Calculations. Berlin: Springer Verlag, 1989. ISBN

3-540-50704-3.

[5] Weisstein, Eric, The CRC Concise Encyclopedia

of Mathematics. CRC Press, 1999.

[6] Cormen, Thomas H., et al, Introduction to

Algorithms, Second Edition. s.l. : The MIT Press,

2001. ISBN:0262032937.

[7] Hajewaming, Niweateh, Astronomical Calculation

Of Islamic Times And Qibla Direction, Pattani:

33rd Congress on Science and Technology of

Thailand. 200.

[8] Massati, Ahmad, The Making of Prayer Circles

(PC) and Prayer Direction Circles (PDC) Map,

UAE: United Arab Emirates University.

[9] Mintsis,G. , S. Basbas, P. Papaioannou, C.

Taxiltaris, I.N. Tziavos, Applications of GPS

technology in the land transportation system.

Proceeding of European Journal of Operational

Research 152 (2004) 399–409.