Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKN BERBASIS E- MODUL PADA
MATERI MAKNA KEDAULATAN DAN DEMOKRASI PANCASILA DI
KELAS VIII SMPN 19 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Oleh :
LIA NITAMI
NIM : A1A316035
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar PPKn berbasis e- modul pada
materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di kelas VIII SMP Negeri 19
Kota Jambi: Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
yang disusun oleh Lia Nitami, Nomor Induk Mahasiswa A1A316035 telah
dipertahankan di depan tim penguji pada Selasa, 05 Januari 2021.
Tim Penguji
1. Drs. Irwan, M.Pd Ketua 1
NIP. 195809271985031001
2. Dona Sariani, M.Pd Sekretaris 2
NIDK. 201707052014
3. Drs. Irzal Anderson, M.Si Penguji Utama 3
NIP. 196003301985031008
4. Drs. M. Salam, M.Si Anggota I 4
NIP. 195907111985031002
5. Heri Usmanto, M.Pd Anggota II 5
NIDK. 201501051010
Mengetahui Mengetahui
Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Jurusan PIPS
Prof. Dr. rer. nat. H. Asrial, M.Si Dr. Rosmiati, S.Pd., M.Pd
NIP. 196308071990031002 NIP. 197703062003012001
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : LIA NITAMI
Nim : A1A316035
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:
“Pengembangan Bahan Ajar PPKn Berbasis e- Modul pada Materi
Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di Kelas VIII SMP Negeri
19 Kota Jambi”
Adalah benar merupakan hasil karya asli saya sendiri, Adapun bagian- bagian
tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau Sebagian skripsi bukan hasil
karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian- bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Jambi, Desember 2020
Penulis,
LIA NITAMI
NIM. A1A316035
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Waktu Bagaikan Pedang. Jika Engkau Tidak Memanfaatkannya dengan
Baik (Untuk Memotong), Maka Ia Akan Memanfaatkanmu (dipotong).”
HR. Muslim
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, taburan cinta dan kasih sayang-Mu
telah memberikan kekuatan membekalku dengan ilmu pengetahuan serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk ayahanda Masriyandi dan
Ibunda Tuti Gamar. Apa yang saya dapat hari ini, belum mampu membayar semua
kebaikan, keringat, dan juga air mata kalian. Terimakasih atas semua dukungan dan
cinta kasih kalian, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini saya
persembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa terimakasih atas pengorbanan dan
jerih payah kalian sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kakakku tersayang Arwan Parma dan Afrima Jaya, terimakasih selalu saya
capkan karena telah membimbing adikmu ini dan memberikan semangat selalu
dalam penyusunan skiripsi walau terkadang adikmu ini sering menjengkelkan. Dan
teruntuk adikku Tercinta Afin Pramiyaya dan Holipah Kurnia, tiada waktu yang
paling berharga selain menghabiskan waktu bersamamu. Walaupun sekarang kita
jarang berjumpa. Tetapi tak pernah mengurangi rasa sayang saya padamu adik-
adikku. Semangat belajarnya terus agar kelak engkau bisa membanggakan agama,
orangtua, dan negara.
v
ABSTRAK
Lia Nitami. 2020. “ Pengembangan Bahan Ajar PPKn Berbasis e- Modul pada
Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di kelas VIII SMP
Negeri 19 Kota Jambi”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, FKIP
Universitas Jambi, Pembimbing (I)Drs. Irwan, M.Pd (II) Dona Sariani,
S.Pd., M.Pd
Kata Kunci: Pengembangan Bahan Ajar PPKn berbasis e- modul, Materi Makna
Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila
Kurangnya materi bahan ajar serta bahan ajar tidak sepenuhnya bisa
disampaikan guru karena keterbatasan waktu belajar dan siswa lebih di arahkan
belajar mandiri oleh karena itu pengembangan bahan ajar sangat perlu diadakan
seperti pengembangan e- modul guna menunjang belajar mandiri siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan bahan ajar PPKn
Berbasis e- Modul pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di
Kelas VIII SMPN 19 Kota Jambi dan (2) Mengetahui kualitas bahan ajar PPKn
Berbasis e- Modul pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di
Kelas VIII SMPN 19 Kota Jambi
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development). Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model
ADDIE. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri
19 Kota Jambi. Uji coba non subjek dilakukan pada kelas VIII H dengan jumlah
20 siswa sedangakan pada uji coba lapangan dilakukan pada kelas VIII G dengan
jumlah 28 siswa. Kelayakan produk dilakukan oleh tiga ahli, yaitu ahli media, ahli
Bahasa, dan ahli materi serta guru dan siswa. Uji kelayakan produk dilapangan
dilakukan dengan menggunakan angket google Forms untuk mendapatkan data
respon dari siswa.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) menghasilkan bahan ajar PPKn
dalam bentuk elektronik modul pada materi makna kedaulatan dan demokrasi
Pancasila, untuk SMP kelas VIII. Produk yang dihasilkan layak digunakan untuk
pembelajaran berdasarkan validasi ahli materi dengan hasil 78% (baik/menarik),
ahli bahasa dengan hasil 95% (sangat baik/sangat menarik) dan ahli media dengan
hasil 89% (sangat baik/menarik) serta penilaian guru dengan hasil 85%. (2) Bahan
ajar hasil pengembangan untuk siswa kelas VIII layak digunakan dalam
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari analisis data respon siswa terhadap modul
Berdasarkan penilaian angket pada uji coba lapangan, diperoleh jumlah skor uji
coba produk mengenai tanggapan siswa terhadap modul adalah 2.261 dari skor
tertinggi yaitu 2.800. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan siswa
terhadap modul ini termasuk dalam kategori kategori 3,01 ≤ N ≤ 3,50 “Baik”.
dengan rerata skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 3,23.
Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan siswa tentang
modul yang dibuat memberikan respon positif, sehingga modul ini dapat
dikatakan menarik dan baik.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dah hidayah
Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar
PPKn Berbasis E - Modul pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi
Pancasila di Kelas VIII SMPN 19 Kota Jambi” , dapat terealisasi dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan dari Universitas Jambi.
Selanjutnya, peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini
tidak lepas dari semangat, dorongan, bantuan dan arahan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti sampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. H. Sutrisno, M.S.c., Ph.D Selaku rektor Universitas Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Rer. Nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Univertas Jambi.
3. Bapak Drs. M Salam, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jambi.
4. Bapak Drs. Irzal Anderson, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi.
5. Bapak Drs. Irwan, M.Pd selaku pembimbing utama yang telah meluangkan
banyak waktu untuk terus membimbing dan memberi arahan serta motivasi
yang begitu berarti.
6. Ibu Dona Sariani, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing kedua yang telah
meluangkan banyak waktu untuk terus membimbing dan memberi arahan serta
motivasi yang begitu berarti.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
8. Bapak Nanang Sunarya, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 19 Kota Jambi
yang telah memberikan izin serta membantu dalam penelitian berlangsung.
vii
9. Ibu Trinita, S.Pd dan ibu Servina, S.Pd selaku guru yang mengajar PPKn di
SMPN 19 Kota Jambi.
10. Keluargaku tercinta Ayah, Ibu, Kakak, serta Adikku yang selalu memberikan
bantuan moril, materil, doa, dukungan serta curahan kasih sayang yang tiada
henti.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 terutama sahabat tercinta
(Suci,Pemil, fis, nidya, iis, elta) dan sahabat SMA tercinta (Anggia dan Putri)
yang selalu ada untuk memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
12. Terimakasih juga untukmu teman terbaikku Rahmat Darmawan yang selalu
memberi support dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
13. Teman-teman kos pink yang selama lebih kurang empat tahun kita berada
dibawah atap rumah yang sama (supek riska, lia vidi, laras, ayu, ema, ) yang
selalu menemani penulis dalam melewati masa-masa penyelesaian skripsi ini.
14. Dan tak lupa peneliti ucapkan ribuan terimakasih kepada seluruh staf guru dan
siswa-siswi di SMPN 19 Kota Jambi
peneliti sendiri, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan adanya
sumbangan saran dan masukkan dari dosen, pembaca, dan teman-teman semua.
Jambi, Juni 2020
Lia Nitami
Nim A1A316035
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN .................................................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 8
1.3 Tujuan Pengembangan ........................................................................... 8
1.4 Spesifikasi Pengembangan .................................................................... 8
1.5 Pentingnya Pengembangan ............................................................................. 9
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembagan ............................................... 9
1.7 Defenisi Istilah ..................................................................................... 10
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1 Bahan Ajar........................................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Bahan Ajar ................................................................... 12
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ................................ 13
2.1.3 Klasifikasi Bahan Ajar ................................................................... 15
2.2 E- Modul ..................................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian e- Modul .................................................................... 16
2.2.2 Karakteristik Modul ................................................................... 18
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ........................................ 20
2.2.4 Struktur Penulisan Modul .......................................................... 22
2.3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ...................................... 25
2.3.1 Pengertian PPKn ...................................................................... 25
2.3.2 Tujuan PPKn ............................................................................. 26
2.4 Modul PPKn pada materi makna kedaulatan dan Demokrasi
pancasila ............................................................................................. 27
2.4.1 Bagian Pembuka .................................................................... 27
ix
2.4.2 Bagian Isi ............................................................................... 27
2.4.3 Bagian Penutup ..................................................................... 27
2.5 Karakteristik Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila ............... 28
2.6 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 30
2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................ 36
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan .......................................................................... 37
Prosedur Pengembangan ......................................................................... 37
3.1.1 Analiysis ........................................................................... 38
3.1.2 Design ...................................................................................... 39
3.1.3 Development .......................................................................... 39
3.1.4 Implementation ...................................................................... 40
3.1.5 Evaluation .............................................................................. 40
3.2 Subjek Uji Coba ................................................................................... 40
3.3.1 Desain Uji Coba ..................................................................... 40
3.3.2 Uji Coba Produk ..................................................................... 41
3.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 41
Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 42
3.4 Teknik Analisis Data ............................................................................ 45
3.4.1 Analisis Data Kualitatif .......................................................... 45
3.4.2 Analisis Data Kuantitatif ........................................................ 45
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pengembangan Bahan Ajar berupa E- modul ....................... 47
4.1.1 Analysis ( Analisis) ......................................................................... 47
4.1.2 Design (Desain) .............................................................................. 51
4.1.3 Development (Pengembangan) ....................................................... 59
4.1.4 Implementation (Implementasi) ................................................. 60
4.1.5 Evaluation (Evaluasi) ............................................................. 61
4.1.6 Analisis data .................................................................................. 61
4.1.7 Revisi hasil validasi ....................................................................... 69
4.1.8 Ujicoba Produk .............................................................................. 72
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 74
BAB V : PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 77
5.2 Implikasi ............................................................................................... 80
5.3 Saran .............................................................................................................. 80
x
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Ahli Materi ................................ 43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Ahli Bahasa ................................. 43
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Ahli Media ................................. 43
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Penilaian Guru pada bahan ajar ................................. 44
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Angket Penilaian siswa pada penilaian uji coba produk bahan
ajar ......................................................................................................................... 44
Tabel 3.6 Kualifikasi penilaian para ahli validasi ................................................ 46
Tabel 4.1. Nama Ahli Validasi ............................................................................... 61
Tabel 4.2 Hasil Angket Penilaian Validasi Ahli Materi ........................................ 62
Tabel 4.3 Tingkat Kualifikasi Ahli Materi ............................................................ 63
Tabel 4.4 Hasil Angket Penilaian Validasi Ahli Bahasa ....................................... 64
Tabel 4.5 Tingkat Kualifikasi Ahli Bahasa ............................................................ 64
Tabel 4.6 Hasil Angket Penilaian Validasi Ahli Media ......................................... 65
Tabel 4.7 Tingkat Kualifikasi Ahli Media ............................................................. 66
Tabel 4.8 Hasil Angket Penilaian penilaian Guru pada Bahan Ajar ...................... 67
Tabel 4.9 Tingkat Kualifikasi penilaian Guru........................................................ 68
xii
DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 kerangka berpikir .............................................................................. 36
Gambar 3.1 Bagan Pengembangan model ADDIE .............................................. 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Surat Observasi ...................................................................................................... 79
Surat Penelitian ...................................................................................................... 80
Surat keluar observasi ............................................................................................ 81
Surat keluar penelitian............................................................................................ 82
Surat Validasi Instrumen Penelitian Ahli Media ................................................... 83
Surat Validasi Instrumen Penelitian Ahli Materi ................................................... 84
Surat Validasi Instrumen Penelitian Ahli Bahasa .................................................. 85
Lembar pengisian angket siswa ............................................................................. 86
RPP ......................................................................................................................... 98
Dokumentasi observasi dan wawancara............................................................... 100
Angket Penilaian Validasi Ahli Materi ............................................................... 101
Angket Penilaian Ahli Bahasa ............................................................................. 105
Angket Penilaian Validasi Ahli Media ................................................................ 108
Lembar Penilaian Guru Pada Penilaian Uji Coba Produk Bahan Ajar ............... 112
Lembar Penilaian Siswa Pada Penilaian Uji Coba Produk Bahan Ajar ............... 116
Hasil Angket Siswa Pada Penilaian Uji Coba non subjek paada kelas VIII H .... 122
Hasil Angket Siswa Pada Subjek Penelitian Kelas VIII G ................................. 123
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses memanusiakan manusia yang belum
sepenuhnya menjadi manusia muda yang baik. Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) Pasal 1 ayat (1)
menyatakan Pendidikan adalah sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.(Ladiva dkk,2018:2) pendidikan berdasarkan
undang-undang sangatlah memiliki suatu peran besar dalam mengembangkan
potensi bagi para anak bangsa serta sangat berguna bagi Negara sebagai
penerus bangsa kelak kedepannya. Anak-anak muda yang berpendidikan yang
mempunyai banyak potensi diri baik dari kekuatan spiritual, pengendalian diri
dan kecerdasan emosional serta mampu bersosialisasi dan beradaptasi di
lingkungan masyarakat itu merupakan wujud dari cikal bakal yang menjadi
penerus bangsa dan tanah air ini.
Suatu Pendidikan yang dapat dikatakan bermutu apabila Pendidikan
tersebut terwujudkan dengan upaya yang bisa menggabungkan seluruh
prasarana pendidikan semaksimal mungkin maupun berjalannya interaksi guru
2
dan siswa serta sumber belajar yang sesuai dengan proses dan tujuan dalam
pembelajaran tersebut. Mustofa (2017).
Kemudian suatu Pendidikan yang mendapatkan suatu
Lulusan terbaik serta mampu menghadapi tantangan kehidupan yang nyata
dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar masyarakat. maka
Pendidikan itu dapat dikatan Pendidikan yang mempunyai mutu. Samani
(2012) Pendidikan dapat bermutu apabila diwujudkan dengan aktivitas
pembelajaran yang efektif. (Rahmat, 2019:35) oleh karena itu makna dari
pendidikan yang memiliki mutu teruraikan dalam subparadigma kegiatan
belajar yang bermutu dan efektif, maka guru harus mempunyai upaya dalam
mengaitkan antara materi ajar dengan kehidupan siswa serta memfasilitasinya
baik membantu siswa agar mampu belajar memecahkan persoalan atau
permasalahan kehidupan dengan menggunakan ilmu yang sudah dipelajarinya.
PPKn adalah mata pelajaran wajib dari sekolah baik sejak dini sampai
ke perguruan tinggi. Dengan adanya Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan diharapkan bisa memberikan pondasi pengembangan nilai,
moril, serta sikap perilaku siswa agar nantinya bisa menjadi warga negara
yang sesuai dengan falsafah pancasila. Seperti yang kita ketahui, PPKn
merupakan pembelajaran tentang kehidupan kita sehari-hari di dalam
masyarakat, mengajarkan kita menjadi warga negara yang baik dan
diharapkan selalu menjunjung tinggi nilai- nilai Pancasila serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehaari-hari. (Ani Sri Rahayu, 2013:1)
Sesuai dengan tujuan adanya Pendidikan agar dapat mengembangkan bakat
3
dari siswa mulai dari potensi agama, sikap emosisonal, kepribadian,
kecerdasan, akhlak, dan keterampilannya yang nantinya berguna bagi siswa
tersebut Ketika terjun langsung ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
PPKn adalah mata pelajaran wajib ada sejak dini sampai ke perguruan tinggi
agar nantinya diharapkan anak bangsa memiliki moral serta norma yang
dipelajarinya melalui Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
Salah satu materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan yaitu Materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila.
Materi tersebut merupakan materi pokok dalam mata pelajaran PPKn di
jenjang SMP. Dalam materi pokok tersebut bisa menjadi rujukan siswa agar
dapat memahami esensi dari materi tersebut untuk di kaitkan dengan materi
yang sedang di pelajari siswa. kemudian, siswa juga dapat termotivasi untuk
dapat mengimplementasikan dengan luas di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah. Rahman & Madion (2017:13-14) mengemukakan bahwa Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki kaitan yang erat antara kehidupan
masyarakat dengan kepentingan warga negara baik secara individual,
keanggotaan kekeluargaan, serta warga negara yang memiliki Pendidikan dan
tekad diharapkan mampu untuk mewujudkan dan merealisasikan butir- butir
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui proses aktivitas
pembelajaran yang baik. Maka dari itu, pendidik memiliki peran penting untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran yang baik. kegiaatan pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar apabila ditunjang dengan cukupnya sarana-prasarana
dalam menunjang proses pembelajaran. Salah satu alat pembelajaran yang bisa
4
digunakan dalam menunjang proses kegiatan pembelajaran tersebut yaitu
adanya bahan ajar. Proses serta kualitas pembelajaran yang berlangsung saat
ini masih banyak menuai kontroversi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan
teknologi dan penyesuaian keaadaan atau realita yang ada saat ini, uleh karena
itu pengembangan perlu diadakan dan dilakukan agar dapat menyesuaikan
dengan aktivitas pembelajaran yang ada saat ini. Dengan demikian bentuk
pengembanganya dapat dikaji secara ilmiah, logis, dan tepat sasaran dengan
keadaan Pendidikan saat ini dan mampu mengembangkan suatu produk yang
dapat menjadi solusi dalam permasalahan pembelajaran saat ini.
Widodo dan Jasmadi mengatakan Bahan ajar merupakan satu kesatuan
alat pembelajaran yang menguraikan isi materi, cara atau upaya, serta cara
melakukan evaluasi yang telah di desain dengan tersusun sistematis serta
efesien agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu mencapai kompetensi
yang sudah ada dalam tujuan pembelajaran tersebut. Hal ini dapat memberikan
gambaran secara umum tentang bahan ajar yang harus dirancang dan ditulis
dengan kaidah penulisan pendidik, karena hal ini dapat berguna bagi tenaga
pengajar (guru maupun dosen)dalam menunjang proses pembelajaran.
Salah satu sarana bahan ajar yang bisa berguna untuk memberikan
pemahaman bagi siswa dalam belajar serta dapat digunakan dalam belajar
mandiri yakni modul. Modul merupakan aktivitas pembelajaran yang mandiri
yang memuat pembahasan tertentu dan disajikan dalam bentuk bahan ajar
yang sudah disusun secara sistematis, operasional dan terarah agar dapat
dipergunakan bagi siswa dan guru. (Riduwan Abdullah Sani, 2013:183)
5
dengan adanya modul tersebut diharapkan siswa bisa memahami dan
mendalami materi tentang makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila.
Modul dapat diartikan juga menjadi pembahasan pembelajaran yang
tersusun rapi serta disampaikan dengan tertulis agar siswa yang membacanya
paham akan materi yang diajarkan tersebut tanpa harus mendengar penjelasan
langsung dari guru atau pendidik. Hal ini dapat dikatakan bahwa modul adalah
bahan ajar dimana pembacanya atau siswa dapat belajar mandiri tanpa
memerlukan penjelasan. ( Daryanto, 2013:31) dengan demikian modul adalah
sarana pembelajaran mandiri yang bisa digunakan oleh siswa kapanpun dan
dimanapun dan tidak hanya berada didalam kelas saja.
Karena kondisi dan keadaan saat ini pengembangan bahan ajar sangat
tepat dilakukan seperti membuat modul dalam bentuk elektronik (e-modul).
Hal ini bisa kita lihat sistem pembelajaran banyak dilakukan dengan daring
atau belajar jarak jauh. Hal tersebut dilakukan karena untuk meminimalisir
tersebarnya bahaya virus corona yang sedang mewabah di negara ini baikpun
di dunia saat ini.
Modul elektronik (e-modul) sendiri hampir sama dengan e-book.
Perbedaannya hanya pada isi dari keduanya. Dalam Encyclopedia Britannica
Ultimate Reference Suite menjelaskan bahwa e-book adalah file digital yang
berisi teks dan gambar yang sesuai untuk didistribusikan secara elektronik dan
ditampilkan di layar monitor yang mirip dengan buku cetak. E-modul atau
elektronik modul adalah modul dalam bentuk digital, yang terdiri dari teks,
gambar, atau keduanya yang berisi materi elektronika digital disertai dengan
6
simulasi yang dapat dan layak digunakan dalam pembelajaran. ( Nita dan Ali,
2018:182)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu peserta
didik yaitu Livia pada tanggal 15 Juli 2020 di SMP N 19 Kota Jambi, terkait
situasi dan kondisi saat ini sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh
sekolah hanya 50%. Hal ini dikarenakan masih mewabahnya virus Corona
sehingga membuat peserta didik harus Sebagian belajar dirumah dan
sebagiannya lagi belajar di kelas atau tatap muka. Berdasarkan wawancara
tersebut bahwasanya peserta didik mengeluh dengan sistem pembelajaran saat
ini, karena mereka merasa tidak konsisten dalam belajar seperti pemberian
tugas oleh guru melalui aplikasi whats app dan tidak dijelaskan lebih rinci
oleh guru mengenai tugas tersebut sehingga membuat siswa tidak memahami
sepenuhnya tugas yang diberikan guru.
Menurut guru yang mengajar pelajaran PPKn di SMP N 19 Kota jambi
yaitu ibu Trinita. S.Pd pada wawancara tanggal 16 Juli 2020 Bahwasannya
sistem pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi saat ini. Ibu
Trinita menjelaskan sistem pembelajaran dijadikan 50% dalam artian siswa
dibentuk menjadi kelompok A dan kelompok B. di dalam kelas VIII G
memiliki jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Dengan menggunakan sistem
pembelajaran saat ini di dalam satu kelas tersebut dibagi menjadi dua
kelompok, kelompok A 14 siswa kemudian kelompok B 14 siswa juga.
Kemudian sistem pembelajaran dimulai dari seminggu masuk kelompok A
atau tatap muka dikelas kemudian yang kelompok B tidak perlu datang ke
sekolah melainkan Belajar dari rumah yaitu daring atau belajar jarak jauh.
7
Kemudian seminggu kedepannya siswa kelompok B yang masuk kelas atau
belajar tatap muka dan yang kelompok A tidak perlu ke sekolah mereka
belajar daring atau belajar jarak jauh. Berdasarkan penjelasan dari guru yang
mengajar dalam satu kelas siswa dibagi menjadi dua kelompok dan hari
belajarnya berselang – seling setiap minggunya, ada yang tatap muka dan ada
yang daring. Kemudian bersadarkan analisis, bahan ajar yang digunakan guru
tidak memenuhi semua materi pembelajaran khusus pada materi makna
kedaulatan dan demokrasi Pancasila.
Pada kondisi saat ini guru menggunakan bahan ajar berupa buku cetak
pegangan guru, dimana didalam materi tersebut masih terlihat seperti uraian
saja dan tidak di buat per sub-sub besar dari materi sehingga memungkinkan
peserta didik untuk mencari materi ajar ke sumber lain. Selain itu bahan ajar
tidak bisa sepenuhnya disampaikan oleh guru karena keterbatasan waktu
belajar. Sesuai dengan keadaan tersebut perlu adanya bahan ajar lainnya yang
mendukung seperti dikembangkannya e-modul pembelajaran PPKn yang
diharapkan mampu menunjang pembelajaran untuk siswa dengan kondisi saat
ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar PPKn
Berbasis E - Modul pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi
Pancasila di Kelas VIII SMPN 19 Kota Jambi”.
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas,
adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian pengembangan
ini adalah:
1. Bagaimana mengembangkan bahan ajar PPKn Berbasis e - Modul
pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di Kelas VIII
SMPN 19 Kota Jambi?
2. Bagaimana kualitas bahan ajar PPKn Berbasis e- Modul pada Materi
Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di Kelas VIII SMPN 19
Kota Jambi?
1.3 Tujuan Pegembangan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan bahan ajar PPKn Berbasis e- Modul pada Materi
Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di Kelas VIII SMPN 19
Kota Jambi.
2. Mendeskripsikan kualitas bahan ajar PPKn Berbasis e- Modul pada
Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila di Kelas VIII
SMPN 19 Kota Jambi.
1.4 Spesifikasi Pengembangan
Spesifikasi produk Secara umum produk yang dikembangkan
adalah bahan ajar yang dapat membantu proses pembelajaran serta
memudahkan siswa dalam belajar mandiri. Secara khusus spesifikasi
produk yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar yang dikembangkan dalam bentuk soft file atau PDF.
9
2. Memenuhi kriteria kelayakan isi, penyajian materi, Bahasa, dan
grafis/gambar.
3. Modul dikembangkan berdasarkan materi Makna Kedaulatan dan
Demokrasi Pancasila m.
4. Tingkat penggunaan bahan ajar : Sekolah Menegah Pertama (SMP)
1.5 Pentingnya Pengembangan
Hasil dari pengembangan bahan ajar PPKn ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru diharapkan bisa memberi suatu ilmu dan wawasan baru
dalam mengembangkan bahan ajar dan mencari upaya untuk membuat
bahan ajar yang menarik dan efektif.
2. Bagi Siswa diharapkan bisa lebih aktif serta semnagat dalam belajar
karena sudah didorong dengan adanya abahan ajar yang baik seperti e -
modul. Serta diharapkan mampu juga mengembangkan potensi siswa
dalam menuju kompetensinya.
3. Bagi Sekolah diharapkan bisa menjadi rujukan atau petunjuk untuk
mencari sumber belajar yang baik dan efektif
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Adapun asumsi dan keterbatasan pengembangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bahan ajar pembelajaran PPKn yang disusun tersebut merupakan
bahan ajar pembelajaran aternatif yang dapat digunakan secara mandiri
oleh siswa didalam kelas, diluar kelas, dimanapun dan kapanpun.
10
2. Validator memiliki pandangan yang sama mengenai kriteria kualitas
atau kelayakan bahan ajar PPKn yang baik.
3. Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli bahasa, dan ahli
dalam media.
4. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan bahan ajar pembelajaran
PPKn berbasis e-Modul pada materi makna kedaulatan dan demokrasi
Pancasila.
5. Penelitian ini hanya sebatas melihat kelayakan bahan ajar dan respon
siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan.
6. Dalam pelaksanaan penelitian, penulis membatasi ruang lingkupnya
pada kelas VIII G SMPN 19 Kota Jambi.
7. Menggunakan model ADDIE sebagai model pengembangan.
1.7 Defenisi Istilah
Peneliti menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini untuk menghindari penafsiran yang berbeda
yaitu sebagai berikut:
1. Bahan Ajar merupakan seperangkat bahan ajar yang memuat segala isi
materi pembelajaran mulai dari isi materi, informasi, dan kiat- kiat
penjelasanya serta kompetensi yang ingi dicapai dalam pembelajaran
tersebut.
2. E- Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan
dikemas dengan rapi untuk menjadi sarana pembelajaran yang spesifik
serta efektif agar dapat menguasai tujuan pembelajaran dalam bentuk
11
soft file dengan format pdf dan bisa di akses menggunakan handphone
android ataupun PC.
3. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata
pelajaran yang wajib sejak dini hingga perguruan tinggi. Karena PPKn
merupakan tiang dari pada nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
tersebut.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Bahan Ajar
2.1.1 Pengertian Bahan Ajar
Sungkono ( 2016:2) Bahan ajar merupakan bahan-bahan yang memuat
materi pembelajaran yang disusun secara sengaja lengkap dan sistematis
berdasarkan kaidah – kaidah penulisan serta prinsip-prinsip pembelajaran
yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
bersifat sistematis yang berarti disusun secara rapi sehingga dapat
mempermudah siswa belajar. Kemudian bahan ajar juga bersifat unik dan
spesifik. Unik yang dimaksudkan bahan ajar ini hanya dipergunakan untuk
tujuan tertentu dalam proses pembelajaran tertentu, sementara spesifik berarti
isi bahan ajar tersebut dirancang sebagaimana mestinya hanya untuk
mencapai kompetensi tertentu dari sasaran atau tujuan pembelajaran tertentu
Depdiknas (2008:6) mengartikan bahwa “bahan ajar adalah segala
bentuk bahan pembelajaran yang digunakan untuk menunjang atau membantu
guru/pendidik dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Bahan
ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, serta menampilkan bentuk utuh dari
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
tersebut. Diharapkan dengan adanya bahan ajar siswa dapat mempelajari
suatu kompetensi secara tersusun dan sistematis sehingga mampu menguasai
semua kompetensi secara utuh dan terpadu serta efektif”.
13
Widodo dan Jasmadi (Lestari, 2013:1) Bahan ajar adalah sekumpulan
sarana prasarana pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai
kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.Berdasarkan
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan
materi pembelajaran yang disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga
dapat membantu tercapainya standar kompetensi yang sudah ditentukan dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Peran Penyusunan Bahan Ajar
Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran memiliki peran
penting. Peran tersebut menurut Tian Belawati (Sungkono, 2016:2-3)
meliputi peran bagi guru, siswa, dalam pembelajaran klasikal, individual,
maupun kelompok. Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas akan
dijelaskan masing-masing peran sebagai berikut:
a. Bagi Guru; bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
1. Menghemat waktu guru dalam mengajar, dengan adanya bahan ajar siswa
dapat lebih mandiri mempelajari terlebih dahulu topik atau materi yang
akan dipelajarinya, sehingga guru dapat lebih menghemat tenaga dengan
tidak menjelaskannya secara rinci karena siswa sudah memiliki bahan ajar
dan belajar mandiri terlebih dahulu.
2. Dapat mengubah peran seorang guru dari pendidik menjadi fasilitator.
Adanya bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat
14
memfasilitasi siswa dari pada penyampai materi pelajaran sehingga guru
tidak cenderung ceramah dalam menjelaskan materi.
3. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efesien dan efektif serta
interaktif. Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif
karena guru memiliki banyak waktu luang untuk membimbing siswanya
dalam memahami suatu bahasan pembelajaran, dan juga metode yang
digunakannya lebih bervariasi dan aktif karena guru tidak cenderung
berceramah.
b. Bagi Siswa; bahan ajar bagi siswa memiliki peran yakni:
1. Siswa dapat belajar mandiri tanpa harus ada guru
2. Siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun ia ingin belajar
3. Siswa dapat belajar sesuai kemampuan belajarnya.
4. Siswa dapat belajar menurut apa dulu yang mudah ia pahami
5. Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri.
c. Dalam Pembelajaran Klasikal; bahan ajar memiliki peran yakni:
1. dapat dijadikan sebagai bahan ajar tambahan dari buku utama
2. dapat dijadikan sebagai pelengkap buku utama.
3. dapat digunakan untuk mengembangkan motivasi belajar siswa.
4. dapat dijadikan sebagai bahan yang memuat penjelasan tentang
bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu
bahasan dengan bahasan lainnya.
d. Dalam Pembelajaran Individual; bahan ajar memiliki peran yakni:
1. sebagai media utama dalam proses pembelajaran
15
2. Alat yang digunakan untuk menyusun serta mengawasi proses siswa
dalam memperoleh informasi.
3. Dapat menjadi penunjang media pembelajaran individual yang
lainnya.
e. Dalam Pembelajaran Kelompok; bahan ajar memiliki peran yakni:
1. Sebagai bahan terintegrasi dengan proses belajar kelompok.
2. Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama
2.1.3. Klasifikasi Bahan Ajar
Prastowo (2018:52) menjelaskan bahwa, secara umum kriteria yang
bisa dijadikan acuan dalam pengklasifikasian bahan ajar ada tiga macam,
yaitu berdasarkan bentuk, cara kerja, dan sifatnya.
a. Klasifikasi Bahan Ajar Menurut Bentuknya
Dari segi bentuknya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu: (a) bahan cetak (printed): (b) bahan ajar dengar (audio): (c) bahan
ajarpandang (audiovisual): dan (d) bahan ajar interaktif.
b. Klasifikasi Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya
Berdasarkan cara kerjanya, bahan ajar dapat dibedakan menjadi 5 (lima)
macam yaitu: (a) bahan ajar yang tidak diproyeksikan; (b) bahan ajar
yang diproyeksikan; (c) bahan ajar audio; (d) bahan ajar video; dan (e)
bahan (media) komputer.
c. Klasifikasi Bahan Ajar Menurut Sifatnya
Dilihat dari sifatnya, menurut Rowntree, bahan ajar sesungguhnya dapat
dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu: (a) bahan ajar yang
berbasiskan cetak; (b) bahan ajar yang berbasiskan teknologi; (c) bahan
16
ajar yang digunakan untuk praktek atau proyek; dan (d) bahan ajar yang
digunakan untuk keperluan interaksi manusia.
2.2. E- Modul
2.2.1. Pengertian e – Modul
modul elektronik merupakan media pembelajaran yang inovatif
dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Suatu proses pembelajaran
yang baik dapat ditingkatkan melalui pencapaian hasil belajar yang perlu
didukung oleh learning guide yang tepat. sedangkan waktu tatap muka di
depan kelas sangat terbatas dan tidak cukup jika dibandingkan dengan
banyaknya materi yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan
pencapaian yang bisa membantu peserta didik dalam belajar. Di antara
learning guide atau pencapaian yang memungkinkan membantu untuk
peningkatan hasil belajar siswa dan mengutamakan kemandirian aktif
siswa adalah modul elektronik. ( Nita dan Ali 2018:182) Berdasarkan
pengertian tersebut e-modul sama halnya dengan modul cetak hanya saja
berbeda dalam bentuknya saja modul cetak dalam bentuk hard copy
sementara e- modul berada dalam bentuk soft file. Akan tetapi isi dan
penjelasannya sama.
Menurut Daryanto (2013:9) Modul adalah seperangkat bahan ajar
yang dikemas secara keseluruhan dan sistemastis, didalamnya memuat
bahan pengalaman belajar yang tersusun rapi dan terencana serta didesain
sedemikian mungkin untuk membantu peserta didik menguasai tujuan
belajar yang spesifik dan efektif.
17
Sebagai salah satu bahan ajar cetak, modul merupakan suatu paket
belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Dengan modul
siswa dapat mencapai dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan belajar
secara individual. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu unit
pelajaran berikutnya sebelum menyelesaikan secara tuntas materi
belajarnya. Dengan modul siswa dapat mengontrol kemampuan dan
intensitas belajarnya. Modul dapat dipelajari di mana saja. Lama
penggunaan sebuah modul tidak tertentu, meskipun di dalam kemasan
modul juga disebutkan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi
tertentu. Akan tetapi keleluasaan siswa mengelola waktu tersebut sangat
fleksibel, dapat beberapa menit dan dapat pula beberapa jam, dan dapat
dilakukan secara tersendiri atau diberi variasi dengan metode lain.
(Sungkono, 2009:4)
Depdiknas (2009:2) menjelaskan bahwa modul disebut juga media
belajar mandiri dimana di dalamnya berisi petunjuk yang sudah dilengkapi
untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar
tanpa harus adanya pendidik atau pengajar secara langsung. Bahasa, pola,
dan sifat kelengkapan lainnya yang disusun dalam modul ini telah diatur
sebagaimana mestinya agar menjadi bahasa pengajar atau bahasa guru
yang sedang memberikan pemahaman kepada murid-muridnya. Oleh
karena itu, media ini sering disebut sebagai bahan ajar instruksional
mandiri. Pengajar tidak secara langsung memberi pelajaran atau
mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan tatap muka,
tetapi cukup dengan menggunakan modul-modul ini.
18
2.2.2. Karakteristik Modul
Menurut Daryanto (2013:9-11) untuk dapat menghasilkan suatu
modul yang dapat meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul
harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul:
1. Self Instruction
Merupakan karakteristik sanagt penting dalam modul, dengan adanya
karakter tersebut dapat memungkinkan seseorang belajar dengan mandiri
serta tidak bergantung dengan yang lainnya.
a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, serta mampu memberikan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Memuat materi pembelajaran yang disusun dalam unit-unit kegiatan
yang kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas.
c. memuat contoh - contoh dan ilustrasi yang actual serta mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran.
d. Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang mendukung
untuk mengukur penguasaan peserta didik.
e. Kontekstual, yakni materi yang diberikan berkaitan dengan suasana,
tugas serta kegiatan dan lingkungan peserta didik.
f. Menggunakan Bahasa yang sederhana dan komunikatif.
g. Terdapat rangkuman dalam materi pembelajaran
h. memuat instrument penilaian, yang memungkinkan peserta didik
melakukan penilaian mandiri (self assessement)
i. Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta
didik mengetahui tingkat penguasaan materi
19
j. Memuat informasi mengenai rujukan atau pengayaan serta refrensi
yang mendukung materi pembelajaran yang dimaksud.
2. Self Contained;
Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang
dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Hal ini memiliki tujuan dan
konsep untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar
dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan
pembagian atau pemisahan materi atau satu standar kompetensi/
kompetensi dasar, harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan
keluasan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
peserta didik.
3. Stand Alone (berdiri sendiri);
Merupakan karakteristik modul yang tidak dapat bergantung pada bahan
ajar lain atau tidak harus digunakan Bersama-sama dengan bahan ajar/
media lain. Dengan menggunakan modul, diharapkan peserta didik tidak
perlu lagi bahan ajar lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada
modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung
pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar
tersebut tidak dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri.
4. Adaptive;
modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
20
fleksibel digunakan. Dengan memperhatikan percepatan perkembangan
ilmu dan teknologi pengembangan modul multimedia hendaknya tetap “up
to date”. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat
digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
5. User Friendly;
modul harusnya saling berkaitan dengan pemakainya. Setiap instruksi dan
paparan informasi yang ada bersifat membantu dan berkaitan dengan
pemakainya, termasuk memudahkan pemakai dalam merespon, mengakses
sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan bahasa yang sederhana,
mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan
merupakan salah satu bentuk user friendly.
2.2.3. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul
Menurut Prastowo (2008:64) dalam suatu proses pembelajaran,
modul paling tidak dapat digunakan untuk empat keperluan,yakni sebagai
berikut: (1) sumber belajar yang sudah disusun secara terstruktur dan
terencana; (2) petunjuk dalam pemahaman materi diberikan beserta kiat
mempelajarinya; (3) sebagai motivator untuk mendorong terus membaca
dan memahami materi; dan (4) dapat mengukur tingkat pencapaian dalam
belajar.
Depdiknas (2008:6) juga menjelaskan penggunaan modul berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran mandiri (self-instruction). Karena fungsinya
sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka konsekuensi lain yang
harus dipenuhi oleh modul ini adalah dengan adanya kelengkapan isi; yang
berarti isi atau materi yang disajikan dalam modul haruslah secara lengkap
21
terbahas lewat sajian-sajian sehingga dengan begitu para pembaca merasa
cukup memahami dalam bidang kajian tertentu dari hasil belajar melalui
modul tersebut. Terkecuali apabila pembaca menginginkan pengembangan
wawasan tentang bidang lain, bahkan dianjurkan untuk menelusurinya lebih
lanjut melalui daftar pustaka yang sering juga dilampirkan pada bagian akhir
setiap modul. Isi suatu modul haruslah lengkap, baik dilihat dari pola
sajiannya, apalagi isinya Modul mempunyai banyak arti berkenaan dengan
kegiatan belajar mandiri. Orang bisa belajar kapanpun dan dimanapun
secara mandiri. Karena konsep belajarnya berciri demikian, maka kegiatan
belajar itu sendiri juga tidak terbatas pada masalah tempat, dan bahkan
orang yang berdiam di tempat yang jauh dari pusat penyelenggara pun bisa
mengikuti pola belejar seperti ini. Berkaitan dengan hal ini, menurut
Depdiknas (2008:6) penulisan modul memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta
belajar maupun guru/ instruktur.
3. Dapat digunakan secara efektif dan bervariasi, seperti halnya untuk
meningkatkan motivasi serta semangat belajar; dapat mengembangkan
kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber
belajar lainnya yang dapat memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai
kemampuan dan keinginanya.
4. Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk dapat mengukur atau
mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
22
Dengan memperhatikan tujuan-tujuan di atas, modul sebagai bahan
ajar akan sama saja keefektifannya dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini
tergantung pada proses penulisan modul. Penulis modul yang baik akan
menghasilkan modul yang baik yang seolah-olah sedang memberi pengajaran
langsung kepada peserta didik mengenai suatu topik melalui tulisan. Segala
sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis saat pembelajaran, dikemukakan
dalam modul yang telah ditulisnya. Penggunaan modul dapat juga disebutkan
sebagai kegiatan belajar tutorial secara tertulis.
2.2.4. Struktur Penulisan Modul
Menurut Depdiknas (2008:21) struktur dalam modul bertujuan untuk
mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi. Satu modul
dirancang untuk mengajarkan suatu materi yang spesifik supaya peserta didik
dapat belajar mencapai kompetensi tertentu. Struktur dalam penulisan modul
sering dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Bagian Pembuka
1. Judul: Judul modul harus menarik dan dapat memberikan gambaran
tentang materi yang akan dibahas.
2. Daftar isi: Daftar isi harus menyajikan topik-topik apa saja yang harus
dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan berdasarkan urutan kemunculan
dalam modul. Pembelajar harus terlihat secara keseluruhan, topik-topik
apa saja yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga harus mencantumkan
nomor halaman agar mempermudah pembelajar menemukan topik
pembahasan.
23
3. Peta Informasi: Modul wajib ada peta Informasi. Pada daftar isi harus
terlihat pembahasan apa saja yang dipelajari, tetapi tidak terlihat kaitan
antar topik pembahasan tersebut. Pada peta informasi harus ada kaitan
antar topik-topik dalam modul. Peta informasi yang disajikan dalam
modul dapat saja menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah
dipelajari sebelumnya.
4. Daftar tujuan kompetensi: Penulisan tujuan kompetensi dapat membantu
pembaca untuk mengetahui pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa
yang dapat dikuasai setelah menyelesaikan pelajaran.
5. Tes awal: Pembaca perlu diberi tahu keterampilan atau pengetahuan awal
apa saja yang diperlukan untuk dapat menguasai materi dalam modul.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pre-tes. Pre-tes bertujuan
untuk memeriksa apakah pembelajar telah menguasai materi prasyarat
untuk mempelajari materi modul.
b. Bagian Inti
1. Pendahuluan/tinjauan umum materi pendahuluan: Pada suatu modul
berfungsi untuk; (1) memberikan gambaran keseluruhan mengenai isi
materi dalam modul; (2) meyakinkan pembelajar bahwa materi yang
akan dipelajari akan sangat bermanfaat bagi mereka; (3) memberikan
harapan pembelajar mengenai materi yang akan dipelajari; (4)
mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari; (5) memberikan petunjuk bagaimana memelajari materi yang
akan disajikan. Dalam pendahuluan dapat saja disajikan peta informasi
24
mengenai materi yang akan dibahas dan daftar tujuan kompetensi yang
akan dicapai setelah mempelajari modul.
2. Hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain: Materi pada modul
haruslah lengkap, dalam artian semua materi yang perlu dipelajari harus
tersedia semua dalam modul. Tetapi, bila tujuan kompetensi
mengiginkan pembaca mempelajari materi untuk memperluas wawasan
berdasarkan materi di luar modul maka pembelajar perlu diberi arahan
materi apa, dari mana, dan bagaimana mengkasesnya. Kemudian apabila
materi tersebut tersedia pada buku teks maka arahan tersebut dapat
diberikan dengan menuliskan judul dan pengarang buku teks tersebut.
3. Uraian materi adalah penjelasan secara rinci mengenai materi
pembelajaran yang akan disampaikan didalam modul. mengorganizir isi
materi pembelajaran dengan urutan dan sesuai susunan yang sistematis,
sehingga dapat memudahkan pembelajar memahami isi materi
pembelajaran. Apabila materi yang akan disajikan cukup luas, maka
dapat dikembangkan ke dalam beberapa Kegiatan Belajar seperti memuat
uraian materi, penugasan, dan rangkuman.
4. Penugasan dalam modul perlu untuk menegaskan tujuan apa yang
diharapkan setelah mempelajari modul ini. Jika pembelajar diharapkan
untuk dapat menghafal sesuatu, maka penugasan hal ini perlu dinyatakan
secara tegas. Jika pembelajar diharapkan mengaitkan materi yang
dipelajari pada modul dengan pekerjaan sehari-harinya maka hal ini perlu
ditugaskan kepada pembelajar secara efektif. Penugasan juga
25
menunjukkan kepada pebelajar bagian mana saja dalam modul yang
merupakan bagian penting.
5. Rangkuman: Rangkuman merupakan bagian dalam modul yang
menelaah hal-hal pokok dalam modul yang telah dibahas. Rangkuman
diletakkan pada bagan akhir modul.
c. Bagian Penutup
1. Glossary atau daftar isitilah: Glossary berisikan tentang pengertian-
pengertian serta konsep yang dibahas dalam modul. pengertian tersebut
dibuat secara ringkas dengan tujuan untuk memungkinkan mengingat
kembali konsep yang telah dipelajari.
2. Tes-akhir adalah latihan yang dapat dilakuakan dan dikerjakan setelah
mempelajari suatu bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes akhir
yakni bahwa tes tersebut dapat dikerjakan oleh pembelajar dalam waktu
yang telah ditentukan dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu
modul dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes-akhir harus dapat
dikerjakan oleh peserta belajar dalam waktu sekitar setengah jam.
3. Indeks: Indeks berisikan tentang istilah-istilah penting yang ada dalam
modul beserta halaman di mana istilah tersebut ditemukan. Indeks perlu
diberikan dalam modul supaya pembelajar mudah menemukan topik
yang ingin dipelajari. Indeks perlu mengandung kata kunci yang
kemungkinan pembelajar akan mencarinya.
2.3. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2.3.1. Pengertian PPKn
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn) merupakan salah
26
satu mata pelajaran wajib baik dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan diharapkan bisa memberikan
wawasan terhadap pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku peserta
didik. Pembelajaran PPKn adalah pembelajaran tentang kehidupan kita
sehari-hari, dimana mengajarkan seseorang menjadi warga negara yang baik
serta menjunjung tinggi nilai- nilai Pancasila yang merupakan dasar negara
Indonesia. (Ani Sri Rahayu, 2013:1). Dengan kata lain Pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib dan dasar dalam
membentuk moral anak bangsa serta menjadikan merak siswa yang memiliki
akhlak yang mulia dan mematuhi norma – norma yang ada sebagaimana
terkandung dalam nilai-nilai dasar Pancasila.
2.3.2. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendiidkan nasional dan
juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan
bahwa tujuan materi Pancasila dalam rambu- rambu Pendidikan kepribadian
mengarahkan pada moral yang diharapkan mampu mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu berupa sikap perilaku yang memancarkan iman
dan taqwa terhadap Tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai golongan baik agama, kebudayaan dan bernekaragaman
kepentingan, memantapkan kepribadian, agar secara konsisten dan
menyeluruh mampu mewujudkan nilai-nilai Pancasila, rasa kebangsaan dan
cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh rasa tanggung jawab dan
bermoral. (Kaelan 06:2014)
27
2.4. Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Materi Kedaulatan
Bangsa dan Demokrasi Pancasila
Berdasarkan pedoman/panduan penyusunan modul di tingkat sekolah
yang diatur dalam Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawasan Sekolah/madrasah, struktur modul Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Materi Kedaulatan Bangsa dan Demokrasi Pancasila
adalah sebagai berikut.
2.4.1. Bagian Pembuka
a. Judul : Modul PPKn siswa kelas VIII : Kedaulatan Bangsa dan Demokrasi
Pancasila
b. Daftar isi
c. Peta informasi
d. Daftar tujuan kompetensi
e. Tes awal
2.4.2. Bagian Inti
a. Pendahuluan/tinjauan umum materi
b. Hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain
c. Uraian materi: pemaparan materi akan kedaulatan bangsa dan demokrasi
pancasila
d. Penugasan
e. Rangkuman
2.4.3. Bagian Penutup
a. Glosary atau daftar istilah: Glossary berisikan definisi-definisi serta
konsep yang akan dibahas dalam modul. Definisi tersebut dibuat secara
28
ringkas dengan tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah
dipelajari.
b. Tes Akhir: Tes akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar kerjakan
setelah mempelajari suatu bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes-
akhir ialah bahwa tes tersebut dapat dikerjakan oleh pembelajar dalam
waktu sekitar 20% dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu modul
dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes-akhir harus dapat dikerjakan
oleh peserta belajar dalam waktu sekitar setengah jam.
c. Indeks: Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta halaman
di mana istilah tersebut ditemukan. Indeks perlu diberikan dalam modul
supaya pembelajar mudah menemukan topik yang ingin dipelajari. Indeks
perlu mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar akan
mencarinya.
2.5. Karakteristik Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila
Dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 menegaskan bawah kedaulatan berada
di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Implementasi kedaulatan
rakyat mencerminkan dan mewujudkan kondisi demokrasi yang efektif.
Masyarakat dapat menyampaikan suatu aspirasi kepada lembaga negara
melalui para wakilnya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), kedaulatan
rakyat merupakan teori yang mengatakan bahwa kekuasaan suatu negara di
tangan rakyat. Teori rakyat berusaha untuk mengimbangi kekuasaan tunggal
raja atau pemimpn agama. Sumber ajaran atau dasar dari kedaulatan rakyat
itu adalah demokrasi dan itu sudah dirintis di Yunani. Istilah demokrasi
berasal dari kata Yunani, demos (rakyat) dan kratein (memerintah) atau kratos
29
(pemerintah). Baca juga: Kedaulatan Rakyat di Indonesia: Pengertian dan
Peran Lembaga Maka demokrasi mengandung pengertian pemerintahan
rakyat, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat
adalah suatu kesatuan yang dibentuk oleh individu- individu melalui
perjanjian masyarakat. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
memberikan haknya kepentingan bersama. Kedaulatan sudah ada sejak
dahulu. Zaman dahulu rajalah yang paling berkuasa dan punya kekuasaan
tertinggi.
Menurut Ihsan (2017:49-50 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan merupakan paradigma baru yang berupaya
memberdayakan warga negara melalui suatu proses Pendidikan agar mampu
dan dapat berperan aktif dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Sesuai
dengan misi Pancasila dan kewarganegaraan adalah menciptakan kompetensi
warga negara yang baik ( good citizenship) agar mampu berperan aktif dan
bertanggungjawab untuk kelangsungan pemerintahan demokratis melalui
pengembangan pengetahuan, keterampilan , dan karakter kewarganegaraan.
Visi pendidikakan Pancasila dan kewarganegaraan bertujuan mewujudkan
masyarakat demokratis merupakan reaksi atas kesalahan paradigma lama
yang berlabelkan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun
dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup
bangsa.
30
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
negara Republik Indonesia.
4. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan dalam
keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Materi makna Kedaulatan dan Demorasi Pancasila diajarkan pada kelas
VIII semester ganjil pada Bab II.
2.6 Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian relevan yang dijadikan dasar dilakukan
penelitian ini yaitu:
1. Hasil penelitian Lini Santika dalam skripsinya yang berjudul
“pengembangan modul pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada
mata pelajaran pkn untuk kelas IV SD/MI hasil penelitian menunjukkan
bahwa : validasi modul pembelajaran ini dilakukan oleh 4 orang
validator yang terdiri dari 2 ahli materi dan 2 ahli bahasa, Sedangkan
untuk uji coba modul memberikan angket pada peserta didik dan guru.
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil akhir dari penelitian
pengembangan ini setelah melalui uji validasi ahli materi dan ahli
bahasa pada tahap II, modul pembelajaran yang dikembangkan
memperoleh skor rata-rata 88% dari ahli materi dan untuk ahli bahasa
31
memperoleh skor rata-rata 83.63%. dari kedua penilaian validator diatas
modul pembelajaran dikatakan “Sangat Layak” untuk digunakan, hal
demikian juga dibuktikan dengan adanya respon peserta didik dan
guru dalam uji skala kecil yang dilakukan pada 12 orang peserta didik
memperoleh skor rata-rata 73.88% dan uji lapangan yang dilakukan
pada 29 orang peserta didik memperoleh skor rata-rata 79.59%. dan
respon guru memperoleh skor rata-rata 80.52%.
2. Hasil penelitian Edi Wibowo dalam skripsinya yang berjudul
“pengembangan bahan ajar e-modul dengan menggunakan aplikasi
kvisoft flipbook maker” hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
kelayakan oleh ahli materi baik 3,23 dan nilai kelayakan oleh ahli
media sangat baik 3,28, sedangkan nilai kelayakan oleh ahli bahasa baik
3,02. Respon peserta didik sangat menarik, 3,33 uji coba kelompok
kecil dan 3,49 uji coba lapangan, respon uji coba guru sangat menarik
3,64. Ini menunjukkan bahwa e-modul dengan menggunakan aplikasi
kvisoft flipbook maker yang dihasilkan dalam penelitian ini dianggap
layak untuk digunakan dalam pembelajaran materi himpunan.
3. Hasil penelitian Maya Anita Sari dalam skripsinya yang berjudul
“pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
materi sistem pemerintahan tingkat pusat untuk meningkatkan hasil
belajar pkn kelas iv sdn tambakaji 02 Hasil penelitian menunjukkan 7
tahap pengembangan media pembelajaran buku saku berbasis mind
mapping yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain
produk, 4) validasi desain, 5) uji coba produk, 6) revisi produk, dan 7)
32
uji coba pemakaian. Dari hasil uji kelayakan yang dilakukan kepada
validator materi, media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
mendapat persentase 93,18% dengan kategori sangat layak. Uji
kelayakan yang dilakukan kepada validator media mendapat persentase
91,67% dengan kategori sangat layak. Hasil belajar pretest dan postest
dihitung menggunakan N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,38
dengan kategori sedang. Berdasarkan uji hipotesis dengan uji t-test
(Paired Samples Test) dengan bantuan program SPSS, pada output
diketahui Sig (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya
terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar PKn sebelum
menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis mind mapping
dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku saku berbasis
mind mapping. Jadi kesimpulannya media pembelajaran buku saku
berbasis mind mapping materi sistem pemerintahan tingkat pusat yang
dikembangkan, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar PKn
kelas IV SDN Tambakaji 02.”
4. Hasil penelitian Hernapuri, Adelina Hasyim, Riswandi dalam jurnalnya
yang berjudul “pengembangan modul pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan kelas xi sma negeri 1 belalau” Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan: (1) kondisi dan potensi sekolah mendukung
dikembangkannya modul PPKn karena siswa tidak memiliki bahan ajar
sendiri yang menuntun siswa untuk belajar secara mandiri baik di
rumah maupun di sekolah, (2) modul PPKn yang dikembangkan
divalidasi oleh ahli media, materi, dan desain pembelajaran, (3) modul
33
PPKn yang dikembangkan efektif dengan nilai rata-rata peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan modul 24,8% > tidak
menggunakan modul 11,13%, (4) Penggunaan modul PPKn efisien
dengan nilai efisiensi 1,5 > 1, dan (5) kemenarikan modul PPKn dalam
kategori menarik, dengan skor rata-rata 75%.
2.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir pada pengembangan e-modul ini dapat dilihat
pada Bagan 2.1 berawal dari masalah yang ditemukan di sekolah. Salah
satunya adalah bahan ajar yang ada belum mampu memaksimalkan kegiatan
pembelajaran PPKn. Selain itu, masalah yang lebih urgen adalah materi
yang di pelajari siswa kurang sepenuhnya terlaksana karena ketrbatasan
waktu dalam belajar hal ini dikarenakan keadaan dan kondisi saat ini.
Terkendalanya sistem pembelajaran dikarenakan wabah Virus Corona
membuat siswa terbatas jam pelajaran dan terbatas juga belajar tatap muka
dengan guru.
Dari permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi yaitu dengan
mengembangkan produk berupa e- modul pembelajaran PPKn yang
memberikan contoh realistik terhadap kehidupan sehari-hari, yaitu modul
elektronik pembelajaran PPKn pada materi makna kedaulatan dan
demokrasi pancasila menggunakan meodel ADDIE. E-Modul sebuah bahan
ajar dalam bentuk elektronik yang terdiri atas suatu rangkaian kegiatan
belajar yang disusun secara sitematis sesuai dengan keadaan siswa yang
digunakan untuk menciptakan proses belajar mandiri sehingga dapat
membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajarannya.
34
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa e-modul
pembelajaran PPKn pada materi makna kedaulatan dan demokrasi
pancassila menggunakan model ADDIE adalah sebuah modul elektronik
yang berisi materi, contoh soal dan latihan soal yang terdapat didalam
modul tersebut dikembangkan untuk menunjang pembelajaran siswa dalam
keadaan saat ini. dimana modul ini disususn menggunakan langkah-langkah
model ADDIE. Modul tersebut diharapkan dapat menarik minat siswa untuk
lebih berfikir kritis dan aktif dalam memahami dan mempelajari pelajaran
PPKn yang ada disekolah agar siswa tidak menganggap mata pelajaran
PPKn membosankan, sulit dan menjadikan mata pelajaran PPKn sebagai
salah satu mata pelajaran yang tidak disukai.
Setelah modul selesai dibuat atau dikembangkan selanjutnya uji
validasi oleh tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli media untuk
melihat kelayakan dan dapat melihat kekurangan modul yang
dikembangkan. Modul dengan kreteria tidak layak tersebut kemudian
diperbaiki sesuai saran yang diberikan oleh validator untuk menghasilkan
kreteria produk yang layak digunakan dan yang lebih baik lagi. Selanjutnya
di uji cobakan. Apabila dalam uji coba tersebut mengatakan modul layak
digunakan, maka dapat dikatakan bahwa modul telah selesai dikembangkan
sehingga menghasilkan produk akhir yang berupa modul elektronik PPKn
pada materi makna kedaulatan dan demokrasi pancasila menggunakan
model ADDIE.
Alur kerangka berfikir pengembangan bahan ajar pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan materi makna kedaulatan bangsa dan
35
demokrasi pancasila dengan menggunakan model ADDIE yang akan
dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
36
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Siswa kelas VIII G SMPN 19
Kota Jambi
Dalam pembelajaran kurang
efektif karena dibagi menjadi 2
kelompok
Bahan ajar tidak sepenuhnya
bisa di sampaikan guru karena
keterbatasan waktu belajar
Siswa Sebagian tatap muka
Sebagian daring dan berselang-
seling setiap minggunya
Siswa menjadi tidak kompak
ada yang paham materi dan ada
yang tidak paham
Diharapkan siswa dapat efektif
dalam belajar serta rata paham
dengan materi yang
disampaikan
Diperlukannya inovasi bahan
ajar yaitu berbentuk e-modul
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development). Model yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah
model ADDIE. Pemilihan model tersebut didasarkan pada beberapa alasan,
model ADDIE menggunakan pendekatan system. Esensi dan pendekatan
system adalah membagi suatu proses perencanaan pembelajaran ke beberapa
langkah, untuk mengatur langkah-langkah ke dalam urutan-urutan logis
kemudian menggunakan output dari setiap langkah sebagai input pada langkah
berikutnya. (Januszweski and Molend, 2008) Adapun Menurut Sugiyono
(2016:407) penelitian serta pengembangan merupakan suatu metode
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu, kemudian
menguji keefektifan produk tersebut.
Selain itu, Adapun menurut Mulyatiningsih (2011:5) “model ADDIE
adalah model yang dianggap lebih rasional dan logis serta lebih lengkap
dibandingkan dengan model lainnya”. Oleh karena itu, model ini dapat
digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti
model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
3.2 Prosedur Pengembangan
Menurut Tegeh, dkk (2014:42) Proses pengembangan pada penelitian
ini terdiri dari lima tahapan, yaitu analisi (Analysis), perencanaan (Desain),
38
pengembangan (Development), pelaksanaan (Implementation), dan tahap
evaluasi (Evaluation). Evaluasi dilakukan disetiap tahap, sehingga akan
menghasilkan produk yang sesuai. Secara keseluruhan prosedur
pegembangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Bagan pengembangan model ADDIE
3.2.1 Analysis
Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis masalah apa yang
melatarbelakangi munculnya pengembangan media pendidikan ini. Setelah
dianalisis masalah, maka peneliti perlu menganalisis kelayakan dan syarat-
syarat dari modul yang akan dibuat.
Peneliti juga akan merancang modul yang sesuai dengan kebutuhan
siswa, menyesuaikan modul dengan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi
materi apa saja yang akan dimuat dalam modul tersebut dan mendesain
struktur penulisan di dalam modul tersebut.
39
3.2.2 Design
Di dalam tahap ini, peneliti akan merealisasikan hal yang telah
dianalisis. Peneliti akan membuat hal yang dibutuhkan. Langkah-langkah
pada tahap ini adalah sebagai berikut.
a. Menyusun peta kebutuhan modul.
b. Menentukan sub-sub modul.
Judul modul ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, indikator-
indikator, dan materi pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum.
Adapun judul-judul modul pada penelitian ini yaitu: (a) makna
kedaulatan(b) demokrasi pancasila
c. Penulisan draft Modul
Penulisan draft modul dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1) Perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai
2) Menentukan bentuk penilaian
3) Penyusunan materi
3.2.3 Development
Pada tahap ini, modul akan mulai dikembang oleh peneliti sesuai
desain yang telah ditetapkan, setelah itu modul yang telah dibuat akan
divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Jika modul yang dibuat belum
mencapai kriteria positif, maka peneliti akan merevisi modul sesuai saran
dari ahli media dan ahli materi. Setelah modul dikatakan positif, maka
40
peneliti akan mengujicobakannya kepada siswa kelas VIII SMPN 19
Kota Jambi.
3.2.4 Implementation
Tahap implementasi ini, produk akan di uji cobakan kepada 28
siswa kelas VIII G SMPN 19 Kota Jambi. Pada tahap ini juga dibagikan
angket untuk mengukur dan mengetahui pendapat atau respon peserta
didik mengenai media pembelajaran berupa modul untuk mata PPKn pada
materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila. Bila diperlukan maka
akan dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari guru. Namun,
dalam revisi ini akan dipertimbangkan masukan dan saran dari validator
sebelumnya agar tidak bertentangan dengan perbaikan-perbaikan
sebelumnya.
3.2.5 Evaluation
Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi formatif. yang
dilakukan untuk kebutuhan revisi atau perbaikan dan saran oleh ahli
media dan materi pada empat tahapan diatas, yaitu pada tahap analisis,
desain, pengembangan, dan tahap impelementasi.
3.3 Subjek Uji Coba
Subjek penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 19 Kota Jambi
kelas VIII G yang berjumlah 28 siswa.
3.3.1 Desain Uji Coba
Produk (produk II) merupakan produk hasil revisi yang telah
divalidasi oleh tim ahli media dan materi. Dimana produk yang
41
dikembangkan sudah cukup baik untuk dapat diujicobakan kepada siswa
dan digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Untuk itu
dilakukan uji coba non subjek pada kelompok besar dengan jumlah siswa
20 pada kelas VIII H. setelah uji coba pada non subjek baru produk di uji
cobakab langsung pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII G SMP
Negeri 19 Kota Jambi.
3.3.2 Uji Coba Produk
Produk akan diujicobakan kepada 28 siswa SMPN 19 Kota Jambi
kelas VIII G. Pelaksanaan uji coba produk dilakukan setelah rencana
produk draft awal selesai divalidasi oleh tim ahli. Uji coba produk ini
merupakan tahap penilaian dengan tujuan untuk mengetahui apakah
produk yang dihasilkan telah layak digunakan dalam pembelalajaran atau
tidak dengan mempertimbangkan kesesuaian antara produk dengan
pengguna dalam menyelesaikan masalah pada materi makna kedaulatan
dan demokrasi Pancasila, untuk mengetahui sejauh mana modul yang
dihasilkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu
siswa menjadi lebih efektif dalam belajar. Hasil uji coba dilakukan juga
untuk mengetahui dalam hal kemenarikan bahan ajar. Untuk
memudahkan pelaksanaan uji coba, secara berurutan diuraikan tentang
uji coba produk.
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data pada penelitian pengembangan ini terdiri dari dua jenis,
yaitu:
42
1. Data Kualitatif, diperoleh dari tanggapan dan saran ahli materi, ahli
bahasa, ahli media, guru dan siswa.
2. Data Kuantitatif, diperoleh berdasarkan hasil validasi ahli materi ahli
bahasa, ahli media, guru dan siswa paada hasil pengisian lembar
penilaian bahan ajar.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kualitas bahan ajar yang baik yaitu mencakup
penilaian bahan ajar yang valid, praktis, dan efektif kemudian
mengguanakan instrumen untuk mengukur pencapaian tersebut.
Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah angket “Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab” (Sugiyono,2016:199). Instrumen yang
digunakan berupa angket penilaian validasi oleh ahli materi dan ahli
Bahasa, ahli desain, dan lembar penilaian guru serta siswa . Instrumen
yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 3 macam, yaitu:
a. Angket penilaian validasi oleh pakar
Angket penilaian validasi disusun untuk menentukan kelayakan
bahan ajar yang akan diujicobakan. Sebelum membuat angket penilaian
validasi, penulis terlebih dahulu membuat kisi-kisi. Berikut ini disajikan
kisi-kisi angket penilaian validasi penilaian ahli materi, ahli ahli desain.
43
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Ahli Materi
Variabel
Indikator
Butir Soal
Validasi Isi
A. Kesesuaian Materi dengan KD 1,2,3
B. Keakuratan Materi 4,5,6,7,8,9,10,11
C. pendukung Materi Pembelajaran 12,13,14,15,16,17
D. Kemuktahiran Materi 18,19,20,21
Validasi Penyajian
A. Teknik penyajian 1,2
B. Pendukung Penyajian 3,4,5,6,7,8,9,10
C. Penyajian Pembelajaran 11
D. kelengkapan penyajian 12,13
Jumlah 35
Table 3.2 Kisi- Kisi Angket Penilaian Ahli Bahasa
Variabel Indikator Butir Soal
Validasi
bahasa
A. Teknik Penyajian 1,2,3
B. Penyajian pembelajaran 4,5
C. Pendukung Teknik penyajian 6,7,8,9
D. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan kognitif
pembelajar
10,11,12,13,14
Jumlah 14
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Ahli Media
Variabel Indikator Butir Soal
Validasi Desain
E. Ukuran fisik moodul 1,2
F. Tata letak kulit modul 3,4,5,6
G. Tipografi kulit modul 7,8,9,10
H. Ilustrasi Kulit modul 11,12,13,14,15,16
,17,18,19,20,21
I. Tipografi isi modul 22,23,24,25,26,27
,28,29
J. Ilustrasi isi modul 30,31,32,33
Jumlah 33
a. Angket penilaian oleh gurudan siswa
Lembar penilaian oleh guru digunakan untuk melihat kepraktisan bahan ajar
yang diujicobakan. Sebelum membuat lembar penilaian, penulis terlebih dahulu
44
membuat kisi-kisi lembar penilaian. Berikut ini disajikan kisi-kisi lembar
penilaian oleh guru dan siswa.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Lembar Penilaian guru Pada bahan ajar
Variabel
Indikator
Butir Soal
Aspek kelayakan Isi
A. Kesesuaian Materi dengan KD 1,2,3
B. Keakuratan Materi 4,5,6,7,8,9,10,11
C. pendukung Materi Pembelajaran 12,13,14,15,16,17
D. Kemuktahiran Materi 18,19,20,21
Aspek Penyajian
A. Teknik penyajian 1,2
B. Pendukung Penyajian 3,4,5,6,7,8,9,10
C. Penyajian Pembelajaran 11
D. kelengkapan penyajian 12,13,14
Jumlah 35
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Penilaian Siswa Pada Penilaian Uji Coba
Produk Bahan Aspek Indicator Butir Soal
Aspek Tampilan Kejelasan teks 1
Kejelasan gambar 2,3,4
Kemenarikan gambar 5
Kesesuain gambar dengan
materi 6
Aspek Penyajian Materi Penyajian materi 7,8,9,10,11
Kemudahan memahami
materi
12
Ketepatan sisstematika
penyajian materi
13,14
Kejelasan kalimat 15,16
Kejelasan simbo dan lambing 17
Kejelasan istilah 18
Kesesuaian contoh dengan
materi
19
Manfaat Kemudahan belajar 20,21
Ketertarikan menggunakan
bahan ajar berbentuk modul
22
Peningkatan motivasi belajar 23,24,25
Jumlah 25
45
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
menganalisa data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data setelah
instrumen diuji cobakan. Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. data yang akan diperoleh dalam penelitian ini
adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
3.6.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dan
pengembangan ini berupa pemaparan data kualitatif dari para ahli pada uji
validas. Sumber data kualitatif diproleh dari tanggapan tertulis yang yang
disertakan dalam angket yang diberikan. Data kualitatif juga digunakan
sebagai pedoman untuk melakukan penyempurnaan produk yang
dikembangkan.
3.6.2 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data untuk angket /tanggapan ahli media, materi, Bahasa
dan guru serta siswa :
1. Rumusan data per item
P = 𝑥
𝑥𝑖 × 100%
Keterangan :
P : Presentase (%)
X : Jumlah skor jawaban responden
Xi: Jumlah skor maksimal dari instrument
46
2. Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan item
P = ∑𝑥
∑𝑥𝑖 × 100%
Keterangan :
P : Presentase (%)
∑x : Jumlah skor jawaban seluruh responden
∑xi : jumlah skor maksimal dari seluruh instrument
Setelah didapat hasil dari data yang diolah dengan menggunakan
rumus diatas, hasil tersebut dibandingkan dengan skala penilaian dan
kualifikasi dalam table 3.8 berikut ini:
Tabel 3.6 Tingkat Kualifikasi Penilaian Ahli Materi
kategori presentase Kualifikasi
4 80% - 100% Sangat baik/ sangat menarik
3 66% - 79% Baik/menarik
2 56% - 65% Kurang baik/kurang menarik
1 <55% Sangat kurang
Sumber: sugiyono (2008:365)
Berdasarkan skala penilaian tersebut maka tingkat pencapaian nilai
rata- rata 80- 100 persen kualifikasi sangat baik/sangat menarik / sangat
sesuai/ sangat efektif digunakan dan tidak perlu revisi. Berarti bahan ajar
yang sedang dikembangkan dapat langsung di uji cobakan.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar PPKn Berupa E – Modul
Hasil penelitian pada pengembangan ini berupa: (1) sebuah e - modul
PPKn pada materi dmakna kedaulatan dan demokrasi pancasila. (2) penilaian
mengenai kelayakan bahan ajar yang dilakukan oleh tim ahli yang terdiri dari ahli
materi, ahli desain, ahli bahasa. (3) penilaian guru PPKn terhadap modul yang
telah dikembangkan dan (4) respon siswa terhadap penggunaan modul yang
didapatkan melalui angket yang diberikan kepada siswa.
Pengembangan bahan ajar ini menggunakan model pengembangan ADDIE
dengan tahap – tahap : (1) Analysis (analisis) (2) Design (Desain) (3)
Development (Pengembangan) (4) Implementation (Implementasi) (5) Evaluation
(Evaluasi)
4.1.1 Analisis (Analysis)
Analisis Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan.
Peneliti dalam hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan
analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.
1. Analisis Siswa
Pada tahap ini dilakukan analisis karakteristik siswa kelas VIII SMP
Negeri 19 Kota Jambi untuk mendapatkan gambaran tentang diri peserta didik.
Dengan mengetahui karakter siswa, dapat dijadikan pertimbangan agar E- Modul
PPKn pada materi Makna Kedaulaatn dan Demokrasi Pancasila dapat di uji
cobakan sesuai dengan kemampuan, dapat diterima, tepat sasaran, dimengerti dan
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
48
Untuk mengetahui karakteristik siswa, telah dilakukan wawancara dengan
guru PPKn yang mengajar dikelas tersebut yaitu ibu Trinita, S.Pd. berdasarkan
hasil wawancara tersebut diperoleh bahwa siswa kurang tertarik dengan mata
pelajaran PPKn. Hal ini disebabkan karena Bahan ajar yang ada tidak sesuai
dengan keadaan siswa saat ini yang belajar melalui daring atau belajar jarak jauh.
Bahan ajar yang ada tersebut belum bersifat kontekstual dan tidak memperhatikan
kondisi dan lingkungan di sekitar siswa khususnya bahan ajar PPKn yang
berbentuk E- Modul.
Hasil pengamatan peneliti sendiri adalah tugas-tugas hanya diberikan
dengan panduan Lembar Kerja Siswa (LKS) buku paket saja. Jadi, pembelajaran
kurang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajarannya.
2. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang diterapakan disekolah SMP Negeri 19 Kota Jambi adalah
kurikulum 2013 dengan demikian analisis dilakukan dalam penelitian ini adalah
telaah terhadap kurikulum 2013 dan teori belajar yang relevan sehingga diperoleh
deskripsi pola pembelajaran yang cocok. Sesuai dengan kurikuum 2013 maka
langkah-langah pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan langkah-
langkah pendekatan sentifik yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mencoba/mengasosiasi, menyimpulan dan mengkomunikasikan
Adapun Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila pada kelas VIII
SMP/MTS dalam kurikulum 2013 menyatakan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
Dasar (KD), Indikator dan Tujuan Pembelajaran sebagai berikut.
Kompetensi Inti (KI)
49
1. KI1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
3. KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat,
bangsa, dan Negara
2.2 Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang
ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan Undang-Undang
50
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional
negara kebangsaan
3.1 Memahami fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.2 Menyaji hasil telaah fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.9 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen
terhadap keutuhan nasional.
3. Analisis Perangkat atau Bahan Yang Akan Dikembangkan
Perangkat atau bahan yang dikembangkan adalah e- Modul PPKn pada
materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila. Sub Materi Pokok yang akan
dipelajari siswa pada modul yang dikembangkan adalah tentang (1) Makna
Kedaulatan, dan (2) Demookrasi Pancasila. Sesuai dengan Kompetensi Dasar
(KD) maka indikator dan tujuan pembelajaran materi ini adalah sebagai berikut.
Indikator
1.1.2 Menunjukkan rasa syukur terhadap karunia dan kemurahan Tuhan yang
Maha Kuasa
2.2.1 Menunjukkan sikap kebangsaan dan kebrnegaraan dalam memahami UUD
RI 1945 sebagai landasan konstitusional negara kebangsaan
3.2.1 Mendeskripsikan makna kedaulatan rakyat
3.2.2 Mendeskripsikan fungsi lembaga-lembaga negara dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.2.3 Mendeskripsikan hubungan antarlembaga negara dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.2.1 Menunjukkan keterampilan mengamati tentang fungsi lembaga-lembaga
negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
51
4.2.2 Menunjukkan keterampilan menanya tentang fungsi lembaga-lembaga
negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian kedaulatan rakyat, Menjelaskan macam-macam
kedaulatan, Menjelaskan sifat-sifat kedaulatan, Menjelaskan pembagian
kekuasaan dalam negara, Menyusun hasil telaah tentang makna kedaulatan
rakyat, dan Menyajikan hasil telaah tentang makna kedaulatan rakyat.
2. Menjelaskan pengertian Demokrasi Pancasila, Menjelaskan prinsip-prinsip
Demokrasi Pancasila, Menjelaskan asas-asas pemilihan umum sebagai
perwujudan demokrasi Pancasila, Mengamati perwujudan demokrasi
Pancasila dalam lingkungan sekolah dan masyarakat, Menyusun laporan
hasil telaah tentang makna demokrasi Pancasila, Menyajikan hasil telaah
tentang makna demokrasi Pancasila
4.1.2 Desain
Pada tahap ini peneliti mulai merancang E- modul PPKn pada materi
Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila untuk kelas VIII SMP/MTS. Berikut
disajikan rancangan awal modul yang dibuat oleh peneliti.
Rancangan pada E- modul PPKn dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan
panduan penyusunan modul Depdiknas tahun 2008, yaitu bagian pembuka, bagian
isi dan bagian akhir.
a. Bagian pembuka, meliputi:
a. Sampul Modul
Hasil perancangan desain modul berisi tentang identitas modul yaitu judul e-
modul PPKn materi “Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila Penulis juga
52
menyertakan identitas penulis. Gambar sampul di desain dengan menghadirkan
kewarganegaraan yaitu gambar masyarakat yang lagi berkumpul. Penulis juga
menyertakan gambar lambang Garuda Pancasila dengan bendera merah putih
menyesuaikan dengan mata pelajaran PPKn dan materi Makna Kedaulatan dan
Demokrasi Pancasila. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.1.
b. Judul Modul
Pada halaman judul modul penulis menampilkan judul materi yaitu “Makna
Kedaulatan dan Demokasi Pancasila”. Penulis juga menyertakan identitas penulis
dan simbol instansi penulis yang berasal dari Universitas Jambi. Hasil rancangan
terlihat pada gambar 4.2.
c. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar modul berisi kata-kata dari penulis mengenai maksud
dan tujuan penulisan modul serta harapan terhadap hasil pengembangan modul.
Halaman ini diakhiri dengan penanda tempat, waktu serta nama penulis. Hasil
rancangan terlihat pada gambar 4.3
d. Daftar Isi
Halaman daftar isi berisikan daftar halaman dari keseluruhan isi modul, mulai
dari bagian awal modul, bagian isi sampai dengan akhir modul. Hasil rancangan
terlihat pada gambar 4.4.
e. Peta Informasi
Halaman peta informasi berisikan bagian-bagian materi pokok yang akan
dibahas dalam modul. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.5.
f. Tujuan Kompetensi
53
Halaman tujuan kompetensi berisikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai siswa setelah mempelajari modul ini. Hasil rancangan terlihat pada
gambar 4.6.
Gambar 4.1. Cover Modul Gambar 4.2. Judul Modul
Gambar 4.3. Kata Pengantar Gambar 4.4. Daftar Isi
54
Gambar 4.5. Peta Informasi Gambar 4.6. Tujuan Kompetensi
b. Bagian inti, meliputi:
a. Pendahuluan
Halaman pendahuluan ini berisikan tinjauan umum materi yang berfungsi
untuk (1) memberikan gambaran umum mengenai isi materi modul. (2)
meyakinkan pembelajar bahwa materi yang akan dipelajari dapat bermanfaat
bagi mereka. (3) meluruskan harapan pembelajar mengenai materi yang akan
dipelajari (4) mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari (5) memberikan petunjuk bagaimana memelajari materi yang akan
disajikan. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.7.
b. Uraian Materi
Uraian Materi ini berisikan tentang pokok bahasan yang dibahas dalam
modul. Isi materi terdiri dari dua subbab yaitu Konsep NKRI menurut Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada bagian I dan
Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada bagian II. Tiap bagian
55
terdapat materi yang diperkaya Gambar, Info khusus, Tokoh pahlawan Jambi dan
Tugas Mandiri. Selain itu dalam setiap bagian berisikan Seloko budaya Jambi
untuk memperkaya Nuansa budaya Jambi didalam modul. Hasil rancangan terlihat
pada gambar 4.8.
c. Penugasan
Penugasan ini berisikan soal-soal untuk mengukur pengetahuan siswa setelah
mempelajari setiap bagian modul. Penugasan terdapat disetiap akhir bagian
materi. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.9.
d. Rangkuman
Rangkuman ini berisikan hal-hal pokok dalam modul yang telah dibahas.
Rangkuman diawali dengan kata kunci dan diperjelas pada intisari materi. Hasil
rancangan terlihat pada gambar 4.10.
e. Bagian Penutup, meliputi :
a. Daftar Istilah
Daftar istilah berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas dalam
modul. Definisi tersebut dibuat ringkas dengan tujuan untuk mengingat
kembali konsep yang dipelajari. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.11.
b. Tes Akhir
Tes akhir berisikan soal-soal yang dikerjakan siswa setelah
mempelajari modul. Soal pada tes akhir ini terdiri dari sepuluh soal pilihan
ganda dan lima soal esay. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.12.
56
c. Daftar Kata - Kata
Daftar kata - kata atau Indeks berisikan istilah-istilah penting dalam
modul dipergunakan pembelajar untuk menemukan topik yang dipelajari
didalam modul ini. Hasil rancangan terlihat pada gambar 4.13.
d. Kunci Jawaban
Kunci jawaban berisikan jawaban dari soal tes akhir dipergunakan
pembelajar mengukur hasil dari tes akhir. Hasil rancangan terlihat pada
gambar 4.14.
e. Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka berisikan daftar buku-buku dan sumber
lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan modul yang disusun
sesuai prinsip penulisan daftar pustaka. Hasil rancangan terlihat pada gambar
4.15.
Gambar 4.7. Pendahuluan
57
Gambar 4.8. Uraian Materi
Gambar 4.9. Penugasan
58
Gambar 4.10. Rangkuman Gambar 4.11. Daftar Istilah
Ganbar 4.12. Tes Akhir Gambar 4.13. Daftar Kata-kata
59
Gambar 4.14. Kunci Jawaban Gambar 4.15. Daftar Pustaka
4.1.3 Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan tahap pembuatan modul. Pada tahap ini
media modul dibuat berdasarkan rancangan yang sudah dibuta pada tahap desain
dengan mengumpulkan materi gambar, website serta soal – soal yang berkaitan
dengan materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila. Pada tahap ini peneliti
memnentukan sub – sub apa saja yang akan dijadikan sub materi dalam e- modul
PPKn tentang makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila.
1. Pembuatan Halaman Cover
Pada ohalaman cover memuat tampilan yang terdiri dari teks yang bertuliskan
nama desaigner, kemudian judul materi yaitu makna kedaulatan dan demokrasi
Pancasila. Dilanjutkan dengan gambar bendera merah putih dan gambar Pancasila.
60
Kemudian teks yang bertuliskan e- modul PPKn untuk kelas VIII SMP/MTS
semester I.
2. Halaman profil
Pada halaman profil memuat judul modul serta logo universitas jambi dan
nama pembimbing skripsi
3. Halaman Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Halaman kompetensi inti ini memuat tentang karakter atau sifat yang harus
dimiliki oleh peserta didik yang mengacu pada konsep pembelajaran. Sedangkan
kompetensi dasar memuat tentang kompetensi p[embelajaran mengenai materi.
4. Halaman Tujuan dan Materi
Halaman tujuan memuat tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
proses pembelajaran, selanjutnya halaman materi berisi tentang materi – materi
makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila. Materi dibagi menjadi dua kegiatan
pemnbelajaran. Pada kegiatan pembelajaran satu dibagi menjadi empat sub materi
kemudian pada kegiatan pembelajaran dua juga dibagi menjadi empat sub materi.
5. Halaman Kesimpulan Soal dan Daftar Pustaka
Halaman ini memuat tentang kesimpulan materi yang telah di pelajari oleh
siswa. Selanjutnya paada halaman soal aterdapat soal pilihan ganda dan essay
untuk dikerjakan mandiri. Sedangkan halaman daftar Pustaka memuat segala
sumber yang didapatkan untuk melengkapi materi.
4.1.4 Implementation (Implementasi)
Setelah modul direvisi, maka dilakukan implementasikan di kelas
sesungguhnya. Pemakaian dilakukan di satu kelas yaitu kelas VIII.G yang
berjumlah 28 siswa. Tahap implementasi ini produk akan di uji cobakan kepada
61
28 siswa kelas VIII G SMP Negeri 19 Kota Jambi. Pada tahap ini juga dibagikan
angket untuk mengukur dan mengetahui pendapat atau respon peserta didik
mengenai media pembelajaran berupa buku elektronik modul untuk mata
pelajaran PPKn tentang Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila. Bila
diperlukan maka akan dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari
peserta didik. Namun, dalam revisi ini akan dipertimbangkan masukan dan saran
dari validator sebelumnya agar tidak bertent angan dengan perbaikan-perbaikan
sebelumnya.
4.1.5 Evaluasi (evaluation)
Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif yang dilakukan untuk
kebutuhan revisi atau perbaikan dan saran oleh ahli media dan materi dan ahli
bahasa pada empat tahapan diatas, yaitu pada tahap analisis, desain,
pengembangan, dan tahap impelementasi. Tahap evaluasi dari validasi materi,
Bahasa, media dan penilaian dari respon siswa dan guru. Nama kualifikasi ahli
dapat dilihat pada table berikut;
Tabel 4.1 Nama Ahli Validasi
No Nama Kualifikasi Pendidikan Pekerjaan
1 Drs. M. Salam, M.Si Ahli Materi S2 Dosen PPKn
2 Drs. Aripudin, M.Hum Ahli
Bahasa
S2 Dosen Pendidikan
Bahasa Indonesia
3 Ferdiaz Saudagar, M.Pd Ahli Media S2 Dosen Bahasa Inggris
62
1. Validasi Ahli Materi
Validasi ahli materi pada produk modul ini dilakukan oleh bapak Drs. M.
Salam, M.Si. aspek yang dinilai adalah aspek kelayakan isi dan aspek kelayakan
penyajian. Validasi maateri dilakukan untuk mengetahui apakah materi, gambar,
serta soal- soal Latihan yang terdapat dalam e- Modul PPKn layak digunakan
dan di uji cobakan.
akan dipaparkan pada tabel 4.2.
No Aspek
Penilaian Butir Penilaian
Skor
Penilaian
1 Aspek
Kelayakan Isi
Kelengkapan materi 4
2 Keluasan Materi 3
3 Kedalaman materi 3
4 Keakuratan konsep dan Definisi 3
5 Keakuratan pnjelasan 4
6 Keakuratan fakta dan data 4
7 Keakuratan contoh 4
8 Keakuratan soal 4
9 Keakuratan gambar , dengan materi modul 4
10 Keakuratan penjelasan antara sub materi yang di jelaskan 4
11 Keakuratan acuan Pustaka 2
12 Penalaran 3
13 Keterkaitan 4
14 Komunikasi 3
15 Penerapan 2
16 Kemenarikan materi 3
17 Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh 3
18 Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu 3
19 Gambar dan ilustrasi aktual 3
20 Menggunakan contoh kasus di dalam dan luar indonesia 2
21 Kemuktahiran Pustaka 3
22 Aspek
Kelayakan
Penyajian
Konsistensi sistematika sajian dalam kegiatan belajar 3
23 Keruntutan penyajian 3
24 Contoh - contoh soal dalam setiap kegiatan pembelajaran 3
25 Soal Latihan pada setiap akhir pembelajaran 3
63
Tabel 4.1. Hasil validasi ahli materi terhadap modul
Tabel 4.3 tingkat kualifikasi penilaian ahli materi
kategori presentase Kualifikasi
4 80% - 100% Sangat baik/ sangat menarik
3 66% - 79% Baik/menarik
2 56% - 65% Kurang baik/kurang menarik
1 <55% Sangat kurang
Sumber: sugiyono (2008:365)
Berdasarkan data hasil validasi ahli isi/ materi terhadap produk bahan ajar
e- modul PPKn pada materi makna kedaulatan dan demookrasi Pancasila yang
dikembangkan dengan 35 butir pertanyaan yang menyangkut tentang aspek
kelayakan isi dan aspek kelayakan penyajian serta kelayakannya untuk di uji
cobakan. Penilaian dari beberapa indicator diproleh skor 110 dimana skor
tertinggi untuk setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli
materi yaitu: jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 35 × 4 =
140, maka diproleh hasil 110
140× 100% = 78% angka 78% yang diproleh dalam uji
validitas ahli materi jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah
,mencapai level baik/ menarik.
Adapun komentar dan saran dari ahli materi dapat dilihat pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Komentar dan saran ahli materi
26 Kunci jawaban soal latihan 3
27 Umpan balik soal latihan 3
28 Pengantar 3
29 Glosarium 3
30 Daftar Pustaka 2
31 Rangkuman 3
32 Keterlibatan peserta didik 3
33 Bagian pendahuluan 3
34 Bagian isi 3
35 Bagian peyudah 3
JUMLAH 110
64
2. Ahli Bahasa
Validator ahli bahasa adalah bapak Drs. Aripudin, M.Hum Hasil validasi
Bahasa akan dipaparkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil validasi ahli Bahasa terhadap modul
No Butir Penilaian Skor
Penilaian
1 Tersaji dalam pola dan urutan yang teratur 4
2 Setiap topik tersaji secara berimbang ( tingkat kesulitan, jumlah tugas, dan
tampilan halaman)
4
3 Gambar yang digunakan sesuai dengan topik 4
4 Memberi dorongan untuk belajar mandiri (berusaha mencari tahu informasi
disekitar)
3
5 Mengeksplorasi cara berpikir kritis dalam membaca 4
6 Terdapat fitir pendukung (tujuan penulisan buku, ucapan terimakasih,
harapan daftar isi, dll
4
7 Tugas tersusun sacara terstuktur 4
8 Teks dan gambar tersusun dengan sistematis dan mudah dicari. 4
9 Memuat informasi tentang tingkat kesulitan keterbacaan 4
10 Menggunakan Bahasa yang sesuai dengan tingkat keterbacaan pembelajar 3
11 Tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan SARA 4
12 Menggunakan Bahasa yang jelas dan mudah dipahami 4
13 Sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang tepat 3
14 Paragraf dan kalimat tersusun secara berurutan sesuai dengan kronologi materi 4
Jumlah 53
Tabel 4.5 tingkat kualifikasi penilaian ahli bahasa
kategori presentase Kualifikasi
4 80% - 100% Sangat baik/ sangat menarik
3 66% - 79% Baik/menarik
2 56% - 65% Kurang baik/kurang menarik
1 <55% Sangat kurang
Sumber: sugiyono (2008:365)
Berdasarkan data hasil validasi bahasa terhadap produk bahan ajar e-
modul PPKn pada materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila yang
dikembangkan dengan 14 butir pertanyaan yang menyangkut tentang teknik
penyajian dan kaidah penulisan serta kelayakannya untuk di uji cobakan.
Penilaian dari beberapa indikator diproleh skor 53 dimana skor tertinggi untuk
setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli Bahasa yaitu:
jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 14 × 4 = 56, maka
diproleh hasil 53
56× 100% = 95% angka 95% yang diproleh dalam uji validitas ahli
65
bahasa jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah ,mencapai level
sangat baik/ sangat menarik. Adapun komentar dan saran dari ahli media dapat
dilihat pada gambar 4.17.
Gambar 4.17 Komentar dan saran ahli Bahasa
3. Ahli Media
Validator ahli bahasa adalah bapak Ferdiaz Saudagar, M.Pd. Hasil validasi
media akan dipaparkan pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil validasi ahli Media terhadap modul
No Butir Penilaian Skor
Penilaian
1 Kesesuaian ukuran buku denngan standar ISO 4
2 Kesesuain ukuran dengan materi isi buku 3
3 Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang dan punggung
secara harmonis, memiliki irama dan kesatuan serta konsisten
3
4 Menampilkan pusat pandang yang baik 4
5 Komposisi dan ukuran unsur tata letak ( judul, pengarang, ilustrasi logo
dll), proporsional seimbang dan seirama dengan tat letas isi (sesuai pola)
4
6 Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas Fungsi 4
7 Ukuran huruf judul buku lebih dominan dibandingkan nama pengarang
dan nama penerbit
4
8 Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang 4
9 Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf 4
10 Tidak menggunakan huruf hias dan jenis huruf sesuai huruf isi buku 4
11 Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter obyek 3
12 Bentuk, warna, ukuran, proporsi, obyek sesuai realita 4
13 Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola 4
14 Penempatan judul bab dan yang setara (kata pengantar, daftar isi dll)
seragam/konsisten)
3
15 Bidang cetak dan marjin proposional 4
16 Marjin antara dua halaman berdampingan proporsional 3
17 Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai 3
18 Judul Bab, subjudul bab, dan angka halaman 4
19 Ilustasi dan keterangan gambar ( caption) 3
20 Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang tidak menggangu judul,
teks, angka halaman
4
21 Penempatan judul, sub judul, ilustrasi dan keterangan gambar tidak
menggangu pemahaman
4
22 Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf 4
23 Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif 4
66
24 Penggunaan variasi huruf (bold italic, capital), tidak berlebihan 4
25 Jenis huruf sesuai dengan materi isi 4
26 Lebar susunan teks antara 45 – 75 karakter (sekitar 5-11 kata) 4
27 Spasi antar baris susunan teks normal 4
28 Jenjang/hierarki judul-judul jelas, konsisten, dan proporsional 3
29 Tanda pemotongan kata ( hyphenation) 4
30 Mampu mengungkap makna/arti dari obyek 3
31 Bentuk akurat dan proporsional sesuai dengan kenyataannya 4
32 Penyajian keseluruhan ilustrasi serasi 3
33 Kreatif dan Dinamis 3
JUMLAH 117
Tabel 4.7 tingkat kualifikasi penilaian ahli media
kategori presentase Kualifikasi
4 80% - 100% Sangat baik/ sangat menarik
3 66% - 79% Baik/menarik
2 56% - 65% Kurang baik/kurang menarik
1 <55% Sangat kurang
Sumber: sugiyono (2008:365)
Berdasarkan data hasil validasi ahli media terhadap produk bahan ajar e-
modul PPKn pada materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila yang
dikembangkan dengan 33 butir pertanyaan yang menyangkut tentang aspek
kelayakan buku teks ilustrasi buku dan tipografi isi buku serta kelayakannya
untuk di uji cobakan. Penilaian dari beberapa indikator diproleh skor 117 dimana
skor tertinggi untuk setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji
ahli media yaitu: jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 33 ×
4 = 132, maka diproleh hasil 117
132× 100% = 89% angka 89% yang diproleh dalam
uji validitas ahli media jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah
mencapai level sangat baik/sangat menarik.Adapun komentar dan saran dari ahli
media dapat dilihat pada gambar 4.18
.
Gambar 4.18 Komentar dan saran ahli media
67
4. Ahli Materi (Guru)
Penilaian Guru dilakukan oleh salah satu guru PPKn yang mengajar di SMP
Negeri 19 Kota Jambi, yaitu ibu Servina S.Pd. Beliau diminta untuk mengamati
dan menilai modul tersebut denggan menggunakan angket yang terdiri dari 35
butir penilaian. Hasil penilaian guru PPKn akan dipaparkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.8 Hasil penilaian guru PPKn terhadap modul
No Butir Penilaian Skor
Penilaian
1 Kelengkapan Materi 4
2 Keluasan Materi 3
3 Kedalaman materi 3
4 Keakuratan konsep dan Defenisi 3
5 Keakuratan prinsip 4
6 Keakuratan fakta dan data 4
7 Keakuratan contoh
4
8 Keakuratan soal 4
9 Keakuratan gambar 4
10 Keakuratan penyampaian penulisan 3
11 Keakuratan acuan pustaka 3
12 penalaran 3
13 Keterkaitan
3
14 Komunikasi 4
15 Penerapan 3
16 Kemenarikan materi 3
17 Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh 3
18 Kesesuain materi dengan perkembangan ilmu 4
19 Gambar dan ilustrasi aktual 3
20 Menggunakan contoh kasus dikehidupan sehari-hari 4
21 Kemuktahiran Pustaka 3
22 Konsistensi sistematika sajian dalam kegiatan belajar 3
23 Keruntutan penyajian 3
24 Contoh – contoh soal dalam setiap kegiatan belajar 4
25 Soal Latihan pada setiap akhir kegiatan belajar 3
26 Kunci jawaban soal latihan 4
27 Umpan balik soal latihan 3
28 Pengantar 3
29 Glosarium 4
30 Daftar pustaka 4
31 Rangkuman 3
32 Keterlibatan peserta didik 3
68
33 Bagian pendahuluan 3
34 Bagian isi 3
35 Bagian penyudah 4
Jumlah 119
Tabel 4.9 tingkat kualifikasi penilaian guru
kategori presentase Kualifikasi
4 80% - 100% Sangat baik/ sangat menarik
3 66% - 79% Baik/menarik
2 56% - 65% Kurang baik/kurang menarik
1 <55% Sangat kurang
Sumber: sugiyono (2008:365)
Berdasarkan data penilaian guru terhadap produk bahan ajar e- modul
PPKn pada materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila yang
dikembangkan dengan 35 butir pertanyaan yang menyangkut tentang aspek
kelayakan isi dan aspek peyajian serta kelayakannya untuk di uji cobakan.
Penilaian dari beberapa indikator diproleh skor 119 dimana skor tertinggi untuk
setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli media yaitu:
jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 35 × 4 = 140, maka
diproleh hasil 119
140× 100% = 85% angka 85% yang diproleh dalam uji validitas
ahli media jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah mencapai
level sangat baik/sangat menarik.
4.2.2 Revisi Hasil Validasi
Setelah melakukan validasi terhadap modul, langkah selanjutnya adalah
merevisi modul sesuai saran validator.
1. Revisi Validasi Ahli Materi
Sesuai dengan hasil validasi ahli materi, maka modul mengalami perubahan
sesuai saran perbaikan yang diberikan validator. Adapun revisi untuk
penyempurnaan modul adalah sebagai berikut.
69
(a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi
Gambar 4.22 Sebelum dan sesudah revisi halaman Daftar Pustaka
Pada gambar 4.22 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
yaitu menambahkan lagi daftar Pustaka agar materi dapat lebih luas.
2. Revisi Validasi Ahli Media
Sesuai dengan hasil validasi ahli media, maka modul mengalami perubahan
sesuai saran perbaikan yang diberikan validator. Adapun revisi untuk
penyempurnaan modul adalah sebagai berikut:
(a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi
Gambar 4.23 Sebelum dan sesudah revisi Cover
Pada gambar 4.23 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
yaitu judul pada sampul yang kurang jelas sehingga tidak dapat ditangkap
pembaca kemudian gambar Pancasila tidak konsisten serta nama penulis yang
tidak setara dengan nim. Revisi yang dilakukan adalah dengan mengubah warna
judul pada Cover sehingga dapat lebih jelas untuk pembaca, kemudian pada
70
gambar Pancasila di perbaiki lagi sehingga tidak terlalu ke samping dan nama
penulis diluruskan lagi dengan nim agar terlihat setara.
(a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi Gambar 4.24 Sebelum dan sesudah revisi awal sub-judul
Pada gambar 4.24 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
yaitu disetiap sub-judul terlalu banyak jarak antara gambar yang tidak perlu serta
warna sub-sub judul tidak konsisten. Revisi dilakukan dengan memperbaiki jarak
antara sub-sub judul serta memberi warna yang sama pada sub-sub judul sesuai
dengan cover modul.
(a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi
71
Gambar 4.25 Sebelum dan sesudah revisi
Pada gambar 4.25 perbaikan yang dilakukan sesuai saran dari validator
yaitu bagian gambar yang ada dalam modul keterangan harus lebih jelas agar
tidak menimbulkan penafsiran ganda serta spasi pada kalimat yang terlalu jauh
dan beri spasi juga pada keterangan gambar. Revisi yang dilakukan dengan
memperbaiki keterangan pada gambar dan lebih memperjelas keterangan gambar
dan memberi spasi pada setiap keterangana gambar, serta memperbaiki spasi yang
berlebihan.
4.2.3 Uji Coba Produk
1. Uji Coba Produk non subjek
Peneliti melakukan uji coba produk dari siswa kelas VIII H SMP Negeri
19 Kota Jambi pada tanggal 19 November 2020. Pada uji coba kelompok ini
dilakukan pada 20 orang siswa dan merupakan siswa non subjek yaitu siswa kelas
VIII H. Uji coba produk ini berlangsung selama satu minggu dengan memberikan
modul elektronik yang berisikan gambaran umum dari materi, kegiatan siswa, dan
latihan pada modul tersebut.setelah menyebarkan modul elektronik tersebut dalam
sepekan maka peneliti menyebar angket guna mendapatkan tanggapan dari siswa
tentang modul elektronik yang dikembangkan tersebut. Setelah diujicobakan,
peneliti meminta siswa tersebut memberikan penilaian berupa tanggapan siswa
dengan menggunakan angket yang terdiri dari 25 pertanyaan. Sebelum siswa
mengisi angket, diberikan penjelasan mengenai cara pengisian dan penjelasan
mengenai isi masing-masing poin pada angket. Data yang diperoleh dari
instrumen angket penilaian siswa uji coba dipaparkan dalam lampiran
72
Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor uji coba
produk mengenai tanggapan siswa terhadap modul adalah 1.594 dari skor tertinggi
yaitu 2.000 Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan siswa terhadap
modul ini termasuk dalam kategori kategori 3,01 ≤ N ≤ 3,50 “Baik”. dengan rerata
skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 3,18. Berdasarkan penilaian
responden, dapat disimpulkan tanggapan siswa tentang modul yang dibuat
memberikan respon positif, sehingga modul ini dapat dikatakan menarik dan baik.
2. Uji coba produk lapangan
Produk di uji cobakan di lapangan pada tanggal 30 november 2020 kepada
28 siswa SMPN 19 Kota Jambi kelas VIII G. Pelaksanaan uji coba produk
dilakukan setelah rencana produk draft awal selesai divalidasi oleh tim ahli serta
telah di uji cobakan langsung dalam kelompok besar yaitu kelas VIII H dengan
jumlah 20 siswa. Uji coba produk ini merupakan tahap penilaian dengan tujuan
untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan telah layak digunakan dalam
pembelalajaran atau tidak dengan mempertimbangkan kesesuaian antara produk
dengan pengguna dalam menyelesaikan masalah pada materi makna kedaulatan
dan demokrasi Pancasila, untuk mengetahui sejauh mana modul yang dihasilkan
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu siswa menjadi lebih
efektif dalam belajar. Hasil uji coba dilakukan juga untuk mengetahui dalam
hal kemenarikan bahan ajar. Uji coba produk dilapangan dilakukan dengan
penyebaran angket dalam bentuk google form dan peneliti izin kepada wali kelas
murid kelas VIII G untuk masuk kedalam grup kelas agar dapat melakukan
penelitian. Penyebaran angket dapat dilihat pada gambar 4.1.
73
Berdasarkan penilaian angket pada uji coba lapangan, diperoleh jumlah
skor uji coba produk mengenai tanggapan siswa terhadap modul adalah 2.261
dari skor tertinggi yaitu 2.800. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba
tanggapan siswa terhadap modul ini termasuk dalam kategori kategori 3,01 ≤ N
≤ 3,50 “Baik”. dengan rerata skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa
adalah 3,23. Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan
siswa tentang modul yang dibuat memberikan respon positif, sehingga modul ini
dapat dikatakan menarik dan baik. Angket dapat dilihat pada lampiran 4.2
Gambar 4.26 penyebaran angket
74
4.2 Pembahasan
Di dalam pengembangan produk ini menggunakan model ADDIE.
Model ini memiliki lima tahapan dalam melakukan pengembangan,
dimana akan di bahas masing-masing tahapannya sebagai berikut:
1. Analysis
Pada tahap ini , peneliti telah menganalisis masalah apa yang
melatarbelakangi munculnya pengembangan produk ini. Yang pertama
peneliti menganalisis karakter siswa yang berada pada subjek penelitian,
kemudian yang kedua peneliti menganalisis kurikulum apa yang
digunakan oleh sekolah, selanjutnya peneliti juga menganalisis perangkat
atau bahan ajar apa yang cocok dikembangkan. Setelah menganalisis
beberapa hal tersebut peneliti melakukan evaluasi terkait analisis yang
telah didapatkan agar nantinya menghasilkan produk yang baik serta
efektif. Untuk tahap hasil pada tahap analisis telah dijelaskan pada bab
hasil penelitian.
2. Desain
Pada tahap ini, peneliti sudah mulai merancang produk sesuai dari analisis
yang telah didapatkan oleh peneliti pada tahap awal. Peneliti merancang e-
modul PPKn pada Materi Makna Kedaulatan dan Demokrasi Pancasila
untuk kelas VIII SMP Negeri 19 Kota Jambi. Rancangan ini di susun
sesuai dengan penyusunan modul, dimana terdiri dari bagian pembuka, isi,
dan bagian penutup. Hal ini telah dijelaskan dan dijabarkan pada bab hasil
penelitian. Kemudian pada tahap desain, peneliti juga melakukan evaluasi
75
rancangan, dan bila perlu melakukan revisi jika hasil produk belum bisa
dikatakan baik. Hal ini perlu dilakukan sehingga dapat menghasilkan
produk yang dapat dikatan baik atau menarik.
3. Development (Pengembangan)
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengembangan bahan ajar dimana
berdasarkan pada tahap analisis ditemukan permasalahan yaitu mengenai
bahan ajar yang digunakan guru. Sebelumnya bahan ajar yang digunakan
guru pada saat ini hanya buku paket dan didalam buku tersebut khususnya
pada materi makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila masih belum
terpenuhi serta materi belum terlihat semuanya, terlihat dari susunan
materi yang hanya berupa uaraian – uraian kalimat tidak ada sub-sub judul
dalam materi. Sehingga hal ini memungkinkan siswa untuk mencari
sumber lain untuk memenuhi tujuan pembelajarannya. Oleh karena itu
peneliti melakukan pengembangan bahan ajar terkait materi tersebut.
Dimana didalam pengembangan ini peneliti menambah materi serta
melengkapinya dengan gambar dan contoh – contoh actual dan terbaru
serta Menyusun materi dengan sub – sub judul yang nantinya dapat
mempermudah siswa untuk belajar. Kemudian peneliti juga menambahkan
kegiatan mandiri serta soal-soal Latihan yang dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran. Kemudian pada tahap ini, peneliti juga
melakukan evaluasi dimana evaluasi tersebut di bantu oleh bebarapa pakar
ahli, yaitu ahli materi, ahli media, dan ahli Bahasa hal ini telah dijelaskan
secara rinci pada hasil penelitian.
76
4. Implementation
Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba produk pada non subjek yaitu
kelas VIII H dengan jumlah 20 siswa. Disini peneliti melakukan
penyebaran angket dan e- modul untuk mendapatkan hasil tanggapan siswa
dari produk yang telah dikembangkan. Angket berbentuk dalam google
form dan disebarkan melalui group whats up. Setelah mendapat hasil dari
uji coba non subjek, peneliti mengolah data respon siswa dan hasil yang
yang diproleh dikategorikan baik atau menarik. Kemudian peneliti
melanjutkan uji coba lapangan pada subjek penelitian yaitu kelas VIII G
SMP Negeri 19 Kota Jambi yang berjumlah 28 siswa. Penyebaran angket
sama pada uji coba non subjek yaitu melalui grup whats up kelas dan hasil
yang diproleh pada uji produk dilapangan yaitu baik atau menarik.
Sehingga e- modul layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar mandiri
untuk siswa.
5. Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap ini , peneliti melakukan evaluasi disetiap tahapan mulai dari
tahap analisis, desain, pengembangan, impelementasi dan evaluasi.
Dimana setiap tahap peneliti melakukan revisi dan perbaikan pada setiap
tahapan. Revisi perbaikan terlihat pada hasil penelitian berupa e-modul
produk ini bisa jadi tidak terlepas dari banyak revisi dari berbagai ahli
pakar, yaitu ahli materi, ahli Bahasa, dan ahli media serta penilaian guru
dan siswa. Hasil dari pada proses revisi atau perbaikan terlihat pada hasil
penelitian dan lampiran- lampiran.
77
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil dari Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa e- modul
yang dapat dijalankan dengan menggunakan Handphone / Android yang
ditujukan untuk siswa SMP/MTS kelas VIII . Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peneliti mengembangkan produk berupa e-modul yang dapat dijalankan
dengan menggunakan HP android pada materi makna kedaulatan dan
demokrasi pancasila melalui beberapa tahapan berdasarkan model ADDIE.
2. Produk e- modul PPKn ini melalui tahap validasi baik dari ahli materi, ahli
bahasa maupun ahli media. Validasi materi dilakukan sebanyak dua kali
dengan banyak saran perbaikan. Data yang diperoleh dari awal hingga
akhir tahap validasi materi sebagai berikut: Hasil Validasi tahap kedua
yang telah dilakukan oleh ahli materi diperoleh jumlah skor sebanyak 110
dimana skor tertinggi untuk setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang
diproleh dari uji ahli materi yaitu: jumlah skor maksimal = jumlah item
pertanyaan × 4, maka 35 × 4 = 140, maka diproleh hasil 110
140× 100% = 78%
angka 78% yang diproleh dalam uji validitas ahli materi jika
dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah ,mencapai level
baik/ menarik. Kemudian Validasi bahasa dilakukan sebanyak dua kali
dengan banyak saran perbaikan. Data yang
78
diperoleh dari awal hingga akhir tahap validasi materi sebagai berikut:
Hasil Validasi tahap kedua yang telah dilakukan oleh ahli bahasa diperoleh
jumlah skor sebanyak 53 dimana skor tertinggi untuk setiap butir adalah 4.
Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli Bahasa yaitu: jumlah skor
maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 14 × 4 = 56, maka diproleh
hasil 53
56× 100% = 95% angka 95% yang diproleh dalam uji validitas ahli
bahasa jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar telah
,mencapai level sangat baik/ sangat menarik. Sedangkan untuk validasi
media juga dilakukan sebanyak tiga kali, Data yang diperoleh dari hasil
validasi sebagai berikut: a) Hasil yang diperoleh dari validasi media tahap
pertama yang dilakukan oleh ahli media yaitu jumlah skor sebanyak 99 ,
dengan presentase 75%, termasuk ke dalam kategori “Baik”, namun banyak
item pernyataan yang mendapatkan nilai dengan kategori “Tidak baik”,
sehingga perlu dilakukan revisi dan melalui validasi media tahap kedua. b)
Hasil yang diperoleh dari validasi media tahap kedua yang dilakukan oleh
ahli media memperoleh jumlah skor sebanyak 113, dengan persentase
kualitas media sebanyak 85 % yang termasuk ke dalam kategori “Sangat
Baik”, namun masih ada beberapa saran yang diberikan oleh ahli media
agar produk layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar sehingga perlu
dilakukan revisi dan validasi tahap ketiga. c) Hasil yang diperoleh setelah
melalui validasi media tahap ketiga yang dilakukan oleh ahli media
diperoleh jumlah skor sebanyak 117 dimana skor tertinggi untuk setiap
butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli media yaitu:
jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 33 × 4 = 132,
79
maka diproleh hasil 117
132× 100% = 89% angka 89% yang diproleh dalam uji
validitas ahli media jika dikonsultasikan dengan kriteria, maka bahan ajar
telah mencapai level sangat baik/sangat menarik
3. Hasil ujicoba produk oleh Guru mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 19
Kota Jambi diperoleh jumlah skor sebanyak skor 119 dimana skor tertinggi
untuk setiap butir adalah 4. Maka kelayakan yang diproleh dari uji ahli
media yaitu: jumlah skor maksimal = jumlah item pertanyaan × 4, maka 35
× 4 = 140, maka diproleh hasil 119
140× 100% = 85% , yang termasuk ke dalam
kategori “Sangat baik”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-
modul PPKn pada materi makna kedaulatan dan demokrasi pancasila layak
digunakan sebagai salah satu mediaa pembelajaran PPKn.
4. Hasil ujicoba kelompok besar yang dilakukan oleh 20 orang siswa dengan
hasil data diperoleh jumlah skor uji coba produk mengenai tanggapan siswa
terhadap modul adalah 1.594 dari skor tertinggi yaitu 2.000 Dengan hasil
3,01 ≤ N ≤ 3,50 “Baik”. dengan rerata skor uji coba produk terhadap
tanggapan siswa adalah 3,18. Kemudian Berdasarkan penilaian angket pada
uji coba lapangan, diperoleh jumlah skor uji coba produk mengenai
tanggapan siswa terhadap modul adalah 2.261 dari skor tertinggi yaitu
2.800. Dengan demikian hasil penilaian ujicoba tanggapan siswa terhadap
modul ini termasuk dalam kategori kategori 3,01 ≤ N ≤ 3,50 “Baik”.
dengan rerata skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 3,23.
Berdasarkan penilaian responden, dapat disimpulkan tanggapan siswa
tentang modul yang dibuat memberikan respon positif, sehingga modul ini
dapat dikatakan menarik dan baik.
80
5.2 Implikasi
pada penelitian ini peneliti ingin menbuktikan bagaimana tanggapan guru
dan siswa saat adanya penggunaan bahan ajar berupa e-modul yang
sebelumnya guru dan siswa tidak mempunyai bahan ajar berupa e-modul.
Berdasarkan hal tersebut secara teoritis e-modul merupakan seperankat bahan
ajar yang disusun rapi yang dapat menunjang pembelajaran siswa terutama
pada pembelajaran mandiri. Berdasarkan implikasi tersebut guru dan siswa
memiliki tanggapan yang baik pada e-modul tersebut dan guru pun memberi
komentar bahwa pengembangan e-modul pada saat sekarang ini, khususnya
dalam pembelajaan jarak jauh atau daring adanya bahan ajar seperti e- modul
sangat membantu untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
5.3 Saran
Adapun saran dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1. Penulis menyarankan kepada peneliti dibidang pengembangan yang juga
ingin mengembangkan media pembelajaran e-modul, agar lebih
memperhatikan konten-konten baik berupa gambar, sumber dan materi
yang dimuat lebih lengkap, namun padat serta tepat sasaran dan sesuai
dengan apa yang dipelajari oleh siswa di sekolah, sehingga membuat
siswa lebih memahami materi yang dipelajarinya dengan menggunakan e-
modul yang dikembangkan.
2. Penulis juga menyarankan kepada peneliti dibidang pengembangan
selanjutnya agar dapat dikembangkan lagi soal-soal evaluasi siswa yang
81
lebih kreatif dan bervariasi khususnya pada materi makna kedaulatan dan
demokrasi pancasila.
82
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, Raynandar. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jambi :
GP Press
Betty Holiwarni dan Johni Azmi. 2018. Pengembangan bahan ajar berbasis e-
book untuk pembelajaran kimia sma pokok bahasan struktur atom. Pogram
Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.
Cahyadi, 2019. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model. Islamic
Education Journal : Vol. 3 No. 1
Departemen pendidikan nasional. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Departemen pendidikan nasional
Departemen pendidikan nasional. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Departemen
pendidikan nasional Ika Lestari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi Sesuai Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang:
Akadenia Permata
Ihsan. 2017. Kecendrungan Global dalam proses pembelajaran PPKn di sekolah.
Jurnal Pancasila dan kewarganegaraan, vol 2 No 2.
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : Paradigma
Mulyatiningsih, Endang, 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Muhammad Ridwan dan Sahat Siagian. 2016. Pengembangan bahan ajar pada
mata pelajaran ppkn. Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam
Pendidikan, Vol. 3, No. 2.
83
83
Rahayu Ani Sri. 2017. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta
: Bumi Aksara
Rusdi, 2018. Penelitian Desain dan Pengembangan Pendidikan. Depok : Rajawali
Pers.
Solihatin Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta : Bumu Aksara
Saani Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta
Setyosari, Punaji, 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta : Prenada Media Group
Trisiana, Wartoyo. 2016. Desain Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan melalui ADDIE Model untuk Meningkatkan Karakter
Mahasiswa di Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Jurnal Pkn Fkip
UNISRI : Vol. 11 No. 1
LAMPIRAN
79
80
81
82
83
84
85
86
Lampiran Pengisian Angket Siswa
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Lampiran Observasi dan Wawancara
101
KISI KISILEMBAR EVALUASIBAHAN AJAR BERUPA E-
MODUL PPKN
UNTUK AHLI MATERI
JudulProgram : Pengembangan Bahan Ajar PPKnberbasis e- modul pada
materiMaknaKedaulatan dan Demokasi Pancasila di kelas
VIII SMPN 19 Kota jambi.
MataPelajaran : PPKn
MateriPokok : MaknaKedaulatan dan Demokrasi Pancasila
SasaranProgram : siswakelas VIII G SMPN 19 Kota Jambi
Bapak/ Ibu yang terhormat,
Saya memohon bantuan Bapak/ Ibu untuk mengisi angket ini. Angket ini
ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang “Bahan ajar berupa e-
modulPPKndalampada materimaknakedaulatan dan demokrasipancasila”. Aspek
penilaian materi modul ini dari komponen penilaian aspek kelayakan isi, penyajian
bahan dan penilaian bahasa oleh BSNP. Penilaian, saran dan koreksi dari Bapak/ Ibu
akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas modul ini.
Atas perhatian dan kesediaannya untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima
kasih.
A. Petunjuk Pengisian
• Isilah tanda check () pada kolom yang Bapak/ Ibu anggap sesuai dengan
aspek penilaian yangada.
• Kriteriapenilaian:
SB = Sangat Baik
B = Baik
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR
PPKN BERBASIS E-MODUL PADA MATERI
MAKNA KEDAULATAN DAN DEMOKRASI
PANCASILA
UNTUK SISWA
No. Aspek Indikator Nomor
Butir
1. Tampilan Kejelasan teks 1
Kejelasan gambar 2, 3, 4
Kemenarikan gambar 5
Kesesuaian gambar dengan materi 6
2. Penyajian materi Penyajian materi 7, 8, 9,
10, 11
Kemudahan memahami materi 12
Ketepatan sistematika penyajian materi 13, 14
Kejelasan kalimat 15, 16
Kejelasan materi 17
Kejelasan istilah 18
Kesesuaian contoh dengan materi 19
3. Manfaat Kemudahan belajar 20, 21
Ketertarikan menggunakan bahan ajar
berbentuk e-modul 22
Peningkatan motivasi belajar 23, 24,
25
Jumlah Butir 25
117
LEMBAR EVALUASI BAHAN AJAR PPKN
BERBASIS E-MODUL PADA MATERI MAKNA
KEDAULATAN DAN DEMOKRASI PANCASILA
UNTUK SISWA
Identitas Responden
Nama : ........................................................................................
Kelas : ........................................................................................
Sekolah : ........................................................................................
Judul Produk : Modul Elektronik PPKn pada materi
makna kedaulatan dan demokrasi
pancasila.
Mata Pelajaran : PPKn
Materi Pokok : Makna Kedaulatan dan Demookrasi Pancasila
Petunjuk Umum
1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah
membaca dan menggunakan Modul Elektonik PPKn
materi makna kedaulatan dan demokrasi pancasila.
2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah
disediakan.
3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalamangket ini
sebelum Anda memilih jawaban.
4. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau
Peneliti.
Petunjuk Penilaian
• Isilah dengan tanda check () pada pilihan yang telah
disediakan sesuai dengan jawaban Anda.
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
• Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima
kasih.
118
A. ASPEK TAMPILAN
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Teks atau tulisan pada modul ini mudah
dibaca.
2. Gambar yang disajikan jelas atau tidak
buram.
3. Gambar yang disajikan sudah sesuai (tidak
terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit)
4. Adanya keterangan pada setiap gambar yang
disajikan dalam modul ini.
5. Gambar yang disajikan menarik.
6. Gambar yang disajikan sesuai dengan
materi.
B. APEK PENYAJIAN MATERI
No. Pernyataan SS S TS STS
7. Modul ini menjelaskan makna kedaulatan dan demokrasi Pancasila yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
8. Modul ini menggunakan contoh-contoh soal
yang berkaitan dengan masalah kehidupan
sehari-hari.
9. Jika dalam proses pembelajaran
menggunakan modul ini saya menghadapi
masalah, maka saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah yang saya hadapi
kepada guru.
10. Penyajian materi dalam modul ini
mendorong saya untuk berdiskusi dengan
teman-teman yang lain.
120
11. Penyajian materi dalam modul ini berkaitan
dengan materi PPKn yang lain atau dengan
mata pelajaran yang lain dalam
pemecahan masalah dan penerapannya.
12. Saya dapat
mudah.
memahami materi dengan
13. Materi yang disajikan dalam modul sudah
runtut.
14. Saya dapat mengikuti kegiatan belajar tahap
demi tahap dengan mudah.
15. Saya dapat dengan mudah memahami
kalimat yang digunakan dalam modul ini.
16. Tidak ada kalimat yang menimbulkan
makna ganda dalam modul ini.
17. Saya dapat memahami materi makna kedaulatan dan demokrasi pancasila
yang digunakan pada modul ini.
18. Saya dapat memahami istilah-istilah yang
digunakan dalam modul ini.
19. Contoh soal yang digunakan dalam modul
ini sudah sesuai dengan materi.
C. ASPEK MANFAAT
No. Pernyataan SS S TS STS
20. Saya dapat memahami materi makna kedaulatan dan demokrasi pancasila
menggunakan modul ini dengan mudah.
21. Saya merasa lebih mudah belajar dengan
menggunakan modul ini.
22. Saya sangat tertarik menggunakan modul
ini.
23. Dengan menggunakan modul ini saya lebih
121
tertarik dalam belajar PPKn.
24. Dengan adanya ilustrasi disetiap awal materi
dapat memberikan motivasi untuk
mempelajari materi PPKn.
25. Saya lebih rajin belajar dengan
menggunakan modul ini.
Komentar dan Saran
Guna memperbaiki modul ini, tuliskan komentar dan saran
Anda terhadap kualitas modul dari segi kemanfaatan,
tampilan, dan keefektifannya.
..........................................................................................................................
..........
Kesimpulan
Pilih salah satu jawaban dengan melingkari jawaban yang Anda pilih:
1. Apakah Anda tertarik dengan modul ini? Ya/ Tidak
2. Menurut Anda modul ini:
a. Sangat baik digunakan dalam pembelajaran PPKn (tanpa perbaikan).
b. Baik digunakan dalam pembelajaran PPKn, namun
masih perlu diadakan perbaikan.
c. Kurang baik jika digunakan dalam pembelajaran PPKn.
Jambi ........................................... 2020
Siswa .......................................
.....
122
123
124
RIWAYAT HIDUP
PENULIS
Penulis dilahirkan di Musi Rawas pada tanggal 24 Mei
1998 bernama Lia Nitami, merupakan anak ketiga dari
lima bersaudara dari pasangan Masriyandi dan Tuti
Gamar. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
di SD Negeri Bumi Makmur dan lulus pada tahun 2010.
Setelah itu penulis melanjutkan studinya di SMP Negeri
Bumi Makmur kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas dan lulus pada tahun
2013. Selanjutnya penulis berhasil lulus dari SMA Negeri 2 Muara Bungo pada
tahun 2016. Kemudian, di tahun 2016 melanjutkan kuliah di Universitas Jambi
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) melalui jalur
SBMPTN dan lulus pada tahun 2021.