Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BUKU KOMIK MATERI VULKANISME
SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN BENCANA KELAS X
DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
ELDIANA EISHA PUTRI
A610150010
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
2
3
4
1
PENGEMBANGAN BUKU KOMIK MATERI VULKANISME
SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN BENCANA KELAS X
DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengembangan buku komik materi
vulkanisme sebagai dasar pengetahuan bencana kelas X, dan (2) mengetahui
efektifitas pengembangan buku komik materi vulkanisme sebagai dasar pengetahuan
bencana kelas X. Model pengembangan atau Research and Development (R&D)
menggunakan rancangan Thiagaraja model 4D. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan desain penelitian menggunakan one group pretest-
posstest design dengan 50 responden. Penelitian dilakukan di SMA Islam 1 Surakarta
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan
dua kelas yaitu: kelas kontrol dan kelas eksperimen. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan
produk menghasilkan buku komik materi vulkanisme dengan ukuran 18,2 cm x 25,7
cm dengan nilai kelayakan produk dari ahli materi dan ahli media mendapatkan rata-
rata skor 4,4 dan 5,0 termasuk dalam keterangan “Sangat Baik”. 2) Efektivitas
penggunaan media buku komik diperoleh n-gain kelas eksperimen 0,535 yang
termasuk kategori “Sedang”, sedangkan kelas kontrol hanya 0,207 yang termasuk
dalam kategori “Rendah”. Hasil uji T-test menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) =
000 yang berarti kurang dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media buku
komik lebih efektif dibanding dengan metode konvensional.
Kata Kunci : komik, vulkanisme, pengembangan.
Abstract
This study aims to (1) find out the development of volcanic material comic books as
the basis of class X disaster knowledge, and (2) determine the effectiveness of
developing volcanic material comic books as the basis of class X disaster knowledge.
The Development or Research and Development (R&D) model uses Thiagaraja's
design 4D model. This type of research is an experimental study with a research
design using one group pretest-posstest design with 50 respondents. The study was
conducted in SMA Islam 1 Surakarta with a sampling technique using random
sampling techniques with two classes, namely: the control class and the experimental
class. The data analysis technique used is the T-test. The results showed that 1)
product development produced volcanism comic books with a size of 18.2 cm x 25.7
cm with the product worthiness of material experts and media experts getting an
average score of 4.4 and 5.0 included in the description " Very good". 2) The
effectiveness of the use of comic book media obtained n-gain of the experimental
class 0.535 which belongs to the category of "Medium", while the control class is
only 0.207 which is included in the "Low" category. T-test results show a significant
value (2-tailed) = 000 which means less than 0.05 so that H0 is rejected and H1 is
2
accepted. This shows an increase in student learning outcomes by using comic book
media more effectively compared to conventional methods.
Keywords: comic, volcanism, development.
1. PENDAHULUAN
Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan dan memiliki luasan laut
yang lebih besar dari pada daratan, berada pada tiga pertemuan lempeng yaitu
lempeng pasifik, indo-australia dan eurasia. Pergerakan lempeng inilah yang
memicu terjadinya gempa bumi, tsunami dan juga aktivitas gunung api yang ada di
Indonesia. Secara geologi Indonesia berada pada ring of fire, yaitu jalur gunung
berapi yang membentang mengelilingi cekungan pasifik. Jalur ini ditandai dengan
deretan gunung berapi yang ada di Sumatera hingga Jawa dan Sulawesi, sehingga di
Indonesia sering terjadi bencana (Kompasiana, 2019).
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia yang dilrilis oleh BNPB pada
tahun 2011, kota Surakarta menempati urutan ke 207 dengan skor 60 yang termasuk
dalam kelas risiko tinggi (BNPB, 2011). Kota Surakarta termasuk daerah rawan
bencana gempa bumi dan banjir, selain itu juga terdapat ancaman bencana gunung
meletus. Secara lokasi Kota Surakarta dekat dengan gunung merapi, berdasarkan
www.detiknews.com (2018), saat gunung merapi meletus hasil letusan gunung
merapi berupa abu vulkanik terbawa angin ke arah barat dan timur menuju Kota
Surakarta. Menyebabkan hujan abu yang melanda wilyah Kota Surakarta.
Kondisi ancaman bencana gunung meletus ini seharusnya disadari oleh
masyarakat di Kota Surakarta. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, salah
satunya dengan cara mempelajari pendidikan bencana di sekolah. Pendidikan
kebencanaan itu penting, tidak hanya diberikan di daerah yang rawan bencana saja,
melainkan juga daerah yang tidak rawan seperti Kota Surakarta ini. Masih banyak
siswa yang tidak mengerti tentang pendidikan kebencanaan.
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia dapat
mengembangkan segala potensi dan keterampilan yang ada pada dirinya sesuai
dengan bakat, minat, dan kemauannya. Pendidikan juga termasuk faktor penting
bagi suatu bangsa, karena untuk menjadi bangsa yang maju haruslah dibangun oleh
3
manusia-manusia yang berpendidikan, cerdas, dan terampil. Selain itu, pendidikan
juga memiliki tujuan yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potansi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas pasal 3, 2018).
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dapat dilihat dari keberhasilan
guru dalam mengembangkan potensi peserta didik, maka guru memiliki peran
penting dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan (Fauzi, 2018).
Proses pembelajaran akan berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi
dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif
membangkitkan motivasi belajar peserta didik (Suprihatin, 2015).
Penggunaan media pembelajaran di SMA Islam 1 Surakarta dirasa kurang,
hal ini dapat dilihat dari guru yang hanya menggunakan satu buah media buku
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Namun penggunaan media buku dirasa
masih konvensional dan tidak inovatif diera global ini. Proses pembelajaran akan
berhasil manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu,
guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Untuk memperoleh hasil
belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar peserta
didik (Suprihatin, 2015). Salah satunya dengan mengembangkan berbagai media
pembelajaran yang menarik, inovatif, dan efektif.
Menurut Falahudin (2014), pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pebelajar. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga
penting untuk memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dan menambah
4
variasinya, terutama untuk mata pelajaran Geografi yang mempunyai cakupan
materi luas.
Media visual sangat penting dan besar pengaruhnya dalam pembelajaran
geografi. Melalui media visual siswa dapat memperkuat ingatannya dan
memberikan kelancaran pemahaman, sehingga mampu mengatasi anggapan peserta
didik bahwa materi geografi banyak, sulit, dan cenderung hafalan. Media visual
dapat pula menumbuhkan minat belajar peserta didik karena menggambarkan
hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai keadaan sebenarnya
(Widalatika, 2014). Media komik merupakan salah satu media visual yang
dirancang sebagai media pembelajaran yang memiliki kelebihan-kelebihan yang
sulit didapatkan dari media lain. Media pembelajaran yang disajikan dengan komik
mempermudah guru menyampaikan materi pelajaran dan membantu peserta didik
dalam memahami materi. Komik merupakan proses pembelajaran yang dapat
mengaktifkan keseriusan peserta didik dalam pembelajaranya. Sifat media komik
yang menghibur dan ringan membuat peserta didik cenderung lebih menyenangi
bacaan tersebut dibandingkan mengunakan waktu mereka untuk membaca buku
pelajaran sekolah. Dibandingkan dengan buku pelajaran sekolah pada umumnya,
komik mempunyai beberapa kelebihan sehingga lebih memikat peserta didik untuk
mau membacanya (Ulva, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul “PENGEMBANGAN BUKU KOMIK MATERI VULKANISME
SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN BENCANA KELAS X DI SMA ISLAM
1 SURAKARTA”.
Rumusan masalah ini adalah bagaimana pengembangan buku komik materi
vulkanisme sebagai dasar pengetahuan bencana kelas X di SMA Islam 1 Surakarta
dan bagaimana efektifitas pengembangan buku komik materi vulkanisme sebagai
dasar pengetahuan bencana kelas X di SMA Islam 1 Surakarta. Media pembelajaran
merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Penggunaan media pembelajaran
sangat membantu dalam efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian isi
5
pelajaran (Widalatika, 2014). Manfaat pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pebelajar. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu (Falahudin,
2014).
Menurut Nurgiyana (2010), memberikan pengertian tentang komik antara lain
sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi dalam
urutan tertentu untuk menyampaikan informasi dan atau mencapai tanggapan
ekstetis dar pembaca. Menurut Hidayah (2017), komik merupakan proses
pembelajaran yang dapat mengaktifkan keseriusan peserta didik dalam
pembelajarannya, sifat media komik yang menghibur dan ringan membuat peserta
didik lebih menyenangi bacaan tersebut dibandingkan dengan waku mereka untuk
membaca buku pelajaran sekolah. Komik juga dapat digunakan sebagai salah satu
media pembelajaran yang baik untuk dapat diperhatikan oleh peserta didik, karena
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media grafis lainnya.
Menurut Daryono (2018), Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam
bumi menuju permukaan bumi. Dalam perjalanannya magma dapat mencapai
permukaan dan sebagian lagi menyusup di pada kerak bumi. Magma yang dapat
mencapai permukaan bumi disebut dengan ekstrusi dan yang menyusup di dalam
kerak bumi disebut intrusi. Lapisan kulit bumi terluar dikelilingi oleh batuan yang
disebut kerak bumi. Dibeberapa tempat di permukaan bumi dijumpai adanya masa
cair pijar yang meleleh keluar dari dalam bumi, baik melalui suatu pipa maupun
rekahan pada kerak bumi.
2. METODE
Penelitian ini merupakan metode penelitian pengembangan dari Thiagarajan model
4D dengan langkah Define (Pendefisian), Design (Perancangan), Development
(Pengembangan), Dessemination (Diseminasi). Penelitian pengembangan atau
disebut Research and Development (R & D) penelitian yang dilakukan adalah
6
mengembangkan bahan ajar buku komik materi vulkanisme kelas X. Desain
penelitian menggunakan one group pretest design dan posstest design yaitu
membandingkan antara hasil tes awal dan tes akhir. Bahan ajar buku komik yang
dikembangkan berisi tentang penjelasan pengertian vulkanisme, kemudian
dilanjutkan materi bentuk-bentuk gunung api, tipe letusan gunung api, tanda-tanda
gunung api akan meletus, dampak positif dan negatif gunung api terhadap
kehidupan, dan mitigasi bencana gunung meletus. Penelitian dilakukan di SMA
Islam 1 Surakarta. Jenis data yang dikembangkan oleh peneliti adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner atau angket. Uji analisis data menggunakan uji validasi
Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cornboach’s.
Analisis dengan menggunakan uji T-test. Sedangkan untuk analisis peningkatannya
dilakukan dengan perhitungan N-gain Score.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Analisis Uji Kebutuhan
Berdasarkan analisis uji kebutuhan maka kriteria bahan ajar buku komik materi
vulkanisme yang dikembangkan terdiri dari: a) siswa menginginkan adanya
penggunaan media buku komik dalam pembelajaran geografi, b) materi dalam media
buku komik dibuat singkat dan jelas, juga disertai dengan contoh, c) materi yang
dijelaskan pun harus disertai dengan gambar untuk membantu pemahaman materi, d)
menggunakan bahasa yang komunikatif agar mudah dimengerti, e) pemilihan gaya
bahasa dalam bahan ajar harus sesuai dengan tingkatan umur atau usia pembaca, f)
menggunakan bahasa yang baku, g) bahan ajar yang dibuat menarik dengan
penyajian yang seimbang antara materi dan gambar, h) bentuk sampul pada media
buku komik berisi tulisan dan gambar agar telihat lebih menarik, i) buku komik
disajikan berwarna, j) ketebalan buku <20 halaman, k) ukuran buku dibuat B5 (18,2
cm x 25,7 cm). l) tipe huruf yang Comic Sans MS (Geografi), m) jenis kertas untuk
buku komik Art paper, n) desain buku komik portait.
7
3.2 Analisis Data Penelitian
Hasil uji validasi instrumen 40 soal hanya 20 soal yang dinyatakan valid kemudian
digunakan untuk pengambilan data pretest dan posttest. Hasil belajar antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan adanya perbedaan. Nilai rata-rata pada
kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan memiliki nilai rata-rata pretest
48, sedangkan posttest 59. Pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan
perilakuan khusus berupa bahan ajar buku komik memiliki nilai rata-rata pretest 56,
sedangkan posttest 80. Peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol lebih rendah
dibandingkan kelas eksperimen. Efektivitas media buku komik dapat diukur
berdasarkan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa signifikasin sebesar 0,000 (<0,05) dimana H0 ditolak dan H1 diterima. Maka
penggunaan media komik efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas
X di SMA Islam 1 Surakarta. Sedangkan untuk peningkatannya dilakukan dengan
perhitungan N-gain Score, didapatkan rata-rata peningkatan nilai siswa kelas kontrol
dalam kategori “Rendah” dengan nilai N-gain Score 0,207, sedangkan rata-rata
peningkatan siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori “Sedang” dengan nilai
N-gain Score 0,535. sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar buku komik
materi vulkanisme meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan bahan ajar
konvensional.
3.3 Penilaian Produk Oleh Ahli Materi dan Ahli Media
Penilaian produk dilakukan oleh ahli materi dan ahli media selama proses uji coba
dilakukan revisi dan penyempurnaan produk hingga produk disetujui dan dilakukan
validasi akhir. Penilaian produk menggunakan angket penilaian media pembelajaran
dengan 5 pertanyaan pada ahli materi dan 9 pertanyaan pada ahli media terkait
dengan kualitas media buku komik materi vulkanisme. hasil penilaian oleh ahli
materi dan ahli media mendapat rata-rata skor 4,4 dan 5,0. Pada penilaian ahli materi
nilai tertinggi mendapatkan skor 5 pada penilaian uji ahli materi yang terletak di
pembagian materi yang disajikan tidak menyimpang dan materi yang digunakan
sebagai penambah pengetahuan peserta didik terhadap vulkanisme. Sedangkan untuk
nilai terendah mendapatkan skor 4 terletak pada kesesuaian materi dengan tujuan
8
pembelajaran, tidak ada aspek yang menyimpang, serta materi sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Sedangkan pada penilaian ahli media nilai tertinggi mendapatkan skor 5
pada penilaian uji ahli media yang terletak di kesesuaian gambar komik dengan
materi, pemilihan huruf dan warna pada komik, kemenarikan gambar komik,
kualitas gambar yang disajikan, dan ketepatan pemilihan gaya bahasa.
Sedangkan untuk nilai terendah mendapatkan skor 4 terletak pada kemudahan
dalam memahami alur cerita, proporsi komik sebagai media dan alat penambah
pengetahuan, ketepatan ukuran media komik, ketepatan membuat narasi.
termasuk dalam keterangan sangat baik sehingga dapat diuji cobakan kepada
siswa.
Gambar 1. Grafik Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi dan Ahli Media
Sumber: Peneliti, 2019
4. PENUTUP
Berdasarkan analisis data peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hasil pengembangan media pembelajaran buku komik materi vulkanisme
menggunakan model pengembangan 3D yang meliputi: 1) Define (pendefisian),
2) Design (perencaan), 3) Development (pengembangan). Hasil pengembangan
bahan ajar buku komik materi vulkanisme yang dilakukan oleh ahli materi dan
4,4
5
4,1
4,2
4,3
4,4
4,5
4,6
4,7
4,8
4,9
5
5,1
Ahli Materi Ahli Media
Kategori Sangat Baik
9
ahli media mendapat rata-rata skor 4,4 dan 5,0 termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”.
Selanjutnya dari kriteria kebutuhan siswa terhadap bahan ajar dalam komponen
isi meliputi bahan ajar yang diinginkan siswa yaitu siswa menginginkan adanya
penggunaan media buku komik dalam pembelajaran geografi, materi dalam
media buku komik dibuat singkat dan jelas, juga disertai dengan contoh. Materi
yang dijelaskan pun harus disertai dengan gambar untuk membantu pemahaman
materi. Berdasarkan komponen kebahasaan yang diinginkan siswa yaitu dalam
bahan ajar buku komik menggunakan bahasa yang komunikatif agar mudah
dimengerti, pemilihan gaya bahasa dalam bahan ajar harus sesuai dengan
tingkatan umur atau usia pembaca, serta dalam media buku komik dengan
menggunakan bahasa yang baku. Selanjutnya dalam komponen penyajian yang
diinginkan siswa adalah bahan ajar yang menarik dengan penyajian yang
seimbang antara materi dan gambar. Selain itu siswa juga menginginkan bentuk
sampul pada media buku komik berisi tulisan dan gambar agar telihat lebih
menarik. Selanjutnya dari komponen grafika yang diinginkan siswa adalah
komik yang disajikan berwarna. Ketebalan buku <20 halaman, sedangkan untuk
ukuran buku dibuat B5 (18,2 cm x 25,7 cm). selain itu tipe huruf yang
diinginkan siswa adalah Comic Sans MS (Geografi) dan jenis kertas untuk
buku komik Art paper, serta desain buku komik portait.
b. Perbedaan hasil pemahaman terhadap materi vulkanisme pada kelas kontrol
hanya mengalami sedikit peningkatan pemahaman yaitu rata-rata pretest 48 dan
rata-rata posttest 59, sedangkan perbedaan hasil pemahaman siswa pada kelas
eksperimen terhadap materi vulkanisme saat pretest dan posttest mengalami
peningkatan 24 nilai rata-rata pretest 56 dan meningkat dengan nilai rata-rata
posttest 80. Hasil uji T-test menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) = 000 yang
berarti kurang dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka penggunaan
media komik efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa kelas X di
SMA Islam 1 Surakarta. Sedangkan untuk peningkatannya dilakukan dengan
perhitungan N-gain Score, didapatkan rata-rata peningkatan nilai siswa kelas
kontrol dalam kategori “Rendah” dengan nilai N-gain Score 0,207, sedangkan
10
rata-rata peningkatan siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori “Sedang”
dengan nilai N-gain Score 0,535. sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
buku komik materi vulkanisme meningkatkan hasil belajar siswa dibanding
dengan bahan ajar konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Daryono dan Larasati Dian Ayu. 2018. Tenaga Endogen. Jakarta: Kemetrian
Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
Falahudin, Iwan. (2014). Media Dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaswara,
ISSN 2355-4118, Edisi 1, Nomor 4. Diakses pada 18 Oktober 2018, dari
juliwi.com.
Fauzi, Rachmad Fitra. 2018. “Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Media Pop
Up Pada Siswa Kelas IV SDN Gamping Sleman Yogyakarta”. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hidayah, Nurul. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik Pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV di MI Nurul Hidayah
Roworejo Negerikaton Pesawaran. Junal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar, p-ISSN 2355-19725 e-ISSN 2580-89715, Volume 4, Nomor 1.
Diakses pada 22 Oktober 2018, dari portalgaruda.org
Nurgiyana, Burhan. 2010. Satra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suprihatin, Siti. (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
ISSN: 2442-9449 Volume 3, Nomor 1. Diakses pada 14 Oktober 2018, dari
ojs.fkip.ummetro.ac.id.
Ulva, Rifky Khumairo. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV di MI Nurul Hidayah
Roworejo Negerikaton Pesawaran”. Skripsi. Lampung: Institut Agama Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2018.
Widalatika, Vladina Nur. 2014. “Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up
dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia Untuk
Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.