Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN
WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA
ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM
MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA ANAK
SD/MI
Oleh
Yusuf
NIM. 12020170027
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk
Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI MAGISTER PGMI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN
WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA
ANTARA ORANG TUA DAN GURU DALAM
MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA ANAK
SD/MI
Oleh
Yusuf
NIM. 12020170027
Tesis diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan untuk
Gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 26 Maret 2020
Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Pembimbing
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Kode Pos 50716 Salatiga. Website:www.pps.iainsalatiga.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
Program Pascasarjana IAIN Salatiga Pada Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Mengesahkan Tesis: NAMA : Yusuf
NIM : 12020170027
TANGGAL UJIAN : 30 Maret 2020
NAMA TIM PENGUJI :
Ketua Sidang : Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A
Sekretaris Sidang : Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si
Penguji I : Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd
Penguji II : Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag
Judul Tesis : PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN
WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA
ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI
KESULITAN BELAJAR PADA ANAK SD/MI
Salatiga, 5 Juni 2020 Ka. Prodi
Dr. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si NIP. 197005292000032001
http://www.pps.iainsalatiga.ac.id/
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : YUSUF
NIM : 12020170027
Program Studi : Pascasarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa
pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh
orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada
Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 26 Maret 2020
Yang menyatakan
v
بُنَىَّ ََل تُْشِرْك بِٱللَِّه ُن ِلِْبنِِهۦ َوُهَو يَِعُظهُۥ يََٰ َوإِْذ قَاَل لُْقَمَٰ
ْرَك لَُظْلٌم َعِظيمٌ إِنَّ ٱلش ِ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, “wahai anak ku! Janganlah engkau menyekutukan (Allah),
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang
besar”” (QS. Luqman : 13)
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :
Kedua orang tuaku (Bapak Sugiri Alm & Ibu Siti Khotijah) yang senantiasa
mendukung dan mendoakan serta mencurahkan kasih sayangnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan lancar. Semoga bapak selalu
mendapatkan rahmad Allah di alam barzakh dan ibu selalu diberikan kesehatan
serta panjang umur
Istriku tercinta (Erik Rianawati, S.Pd.I) yang senantiasa sabar, syukur dan setia
mendampingiku berjuang. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan
dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah
Putra tersayang (Ghulaman Zakiyya Assyifa) yang senantiasa menjadi
penyemangat dalam berkarya dan menuntut ilmu. Semoga adek menjadi anak
yang sholeh, bermanfaat untuk sesame, gemar mencari dan mengamalkan ilmu
agama.
vii
PRAKATA
بسم الله الرحمن الرحيمPuji Syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengembangan Buku Pedoman Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin
Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pada
Anak SD/MI”. Shalawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, tabi’iin,
tabi’ittabi’iin, dan orang-orang yang cinta menghidupkan sunnah-sunnahnya. Tesis
ini secara akademis disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Magister Pendidikan di IAIN Salatiga.
Penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik atas bantuan, bimbingan, dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis sampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. selaku Direktur Program Pascasarjana
IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGMI Pascasarjana
IAIN Salatiga, dan selaku dosen pembimbing akademik;
4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan
motivasi dalam penulisan tesis ini hingga selesai.
viii
5. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu
dan pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.
6. Ibu Arina Fithriyana, M.Pd. Kons. dan Bapak Lukman Hakim, S.Pd.I, M.Pd.
selaku Validator.
7. Seluruh Guru MI Nihayaturroghibin Sundoluhur Kayen yang bersedia menjadi
narasumber dan memberikan berbagai informasi yang berguna dalam penulisan
tesis ini.
8. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tidak saya sebut satu
persatu yang telah banyak membantu dalam proses penulisan tesis ini.
Tiada yang pantas kami haturkan kepada mereka, selain ucapan terima kasih
yang tidak terhingga dan doa. Semoga Allah SWT melipat gandakan pahala dan
memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
penulisan di masa yang akan mendatang. Penulis berharap tesis ini bermanfat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 26 Maret 2020
Penulis,
YUSUF
NIM. 12020170027
ix
ABSTRAK
Yusuf. 2019. Pengembangan Buku Pedoman Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Pada Anak SD/MI. Tesis Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing Dr.Lilik Sriyanti, M. Si.
Kata Kunci: Kerjasama Orang Tua dan guru, Kesulitan Belajar, Whatsapp
Penelitian kali ini bertujuan: (1) Mengetahui kebutuhan pengembangan
buku pedoman penggunaan whatsapp untuk menjalin kerjasama antara orang tua
dan guru; (2) Mengetahui bentuk pelaksanaan kerjasama guru dan orang tua
menggunakan Whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar pada siswa; dan (3)
Mengetahui efektifitas penggunaan Whatsapp untuk mendukung proses
pembelajaran siswa baik disekolah maupun di rumah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang menggunakan
prosedur pengembangan ADDIE. Analysis dilakukan untuk menganalisis
kebutuhan kolaborasi guru dan orang tua menggunakan Whatsapp untuk anak
dengan kesulitan belajar pada siswa; Design merupakan perancangan produk
berupa modul; Development merupakan pengembangan modul yang selanjutnya
dinilai kelayakannya oleh ahli materi dan media guna perbaikan; Implementation
penerapan modul sebagai suatu strategi pembelajaran; dan Evaluation merupakan
hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa buku pedoman tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan informasi sebagai berikut, (1) Kerjasama antara
guru dan orang tua sangat dibutuhkan dengan menggunakan media yang efisien dan efektif
dalam hal ini menggunakan grup whatsapp; (2) Bentuk kerjsama antara orang tua dan guru
menggunakan grup whatsapp diantaranya guru memberikan informasi kepulangan siwa
ketika ada kegiatan tertentu, membagikan foto siswa yang tidak mengerjakan tugas
sekolah, mengingatkan jika ada pekerjaan rumah, memantau siswa saat belajar dikelas,
memberikan pejelasan jika ada missed komunikasi mengenai pekerjaan rumah yang
diberikan, dan evaluasi mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan guru (3) adannya
peningkatan perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah, peningkatan nilai hasil
belajar siswa
x
ABSTRACT
Yusuf. 2019. Development of Guidebook for Using Whatsapp to Establish
Collaboration between Parents and Teachers in Overcoming Learning
Difficulties in Elementary / MI Children. Thesis Madrasah Ibtidaiyah
Teacher Education Study Program. Postgraduate of Salatiga State Islamic
Institute. Advisor Lecturer Dr.Lilik Sriyanti, M. Si.
Keywords: Parent Cooperation and teacher, Learning Difficulties, Whatsapp
This research aims: (1) Knowing the need to develop a guidebook for
whatsapp use to establish cooperation between parents and teachers; (2) Knowing
the forms of collaboration between teachers and parents using Whatsapp for
children with learning difficulties for students; and (3) Knowing the effectiveness
of using Whatsapp to support student learning processes both at school and at home.
This type of research is research and development that uses ADDIE
development procedures. Analysis is done to analyze the needsteacher and parent
collaboration using Whatsapp for children with learning difficulties in students;
Design is a product design in the form of modules; Development is a module
development which is subsequently assessed as feasible by material and media
experts for improvement; Implementation of the application of modules as a
learning strategy; and Evaluation is the evaluation result which shows that the
manual.
Results research shows the following information, (1) Cooperation between
teachers and parents is needed by using efficient and effective media in this case
using whatsapp groups; (2) Forms of cooperation between parents and teachers
using whatsapp groups include the teacher providing information on returning
students when there are certain activities, sharing photos of students who are not
doing school work, reminding if there is homework, monitoring students when
learning in class, giving explanations if there is missed communication about work
the house provided, and an evaluation of the learning strategy undertaken by the
teacher (3) There is an increase in parents' attention to children's learning at home,
increasing the value of student learning outcomes
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS .............................................................. iii
HALAMAN ERNYATAAN…...................................................................... iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN........................................................................................... vi
PRAKATA...................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 3
C. Signifikasi Penelitian ................................................................. 4
1. Tujuan Penelitian................................................................... 4
2. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
D. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5
1. Penelitian Terdahulu............................................................. 5
2. Kajian Teori ......................................................................... 8
E. Hipotesis Pengembangan ........................................................... 17
F. Metode Penelitian...................................................................... 18
1. Desain Penelitian ….............................................................. 18
2. Prosedur Pengembangan ...................................................... 18
3. Tahapan Analisis .................................................................... 19
4. Sumber dan Subjek Penelitian ............................................. 20
5. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data............................ 20
6. Teknik Analisis Data ............................................................ 20
xii
G. Sistematika Penulisan Tesis ........................................................... 21
BAB II : KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOLABORASI GURU
DAN ORANG TUA MENGGUNAKAN WHATSAPP
UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA
SISWA
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 24
BAB III: PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN
WHATSAPP UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA
ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGATASI
KESULITAN BELAJAR
A. Pengembangan Buku Pedoman .............................................. 26
1. Analisis ................................................................................ 26
2. Design ( Perancangan ) ........................................................ 26
3. Development ( Pengembangan ) .......................................... 27
4. Implementasi ( Penerapan ) .................................................. 28
5. Evaluasi ............................................................................... 31
B. Pembahasan Hasil Analisis Buku Pedoman .......................... 31
BAB IV: EFEKTIVITAS KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA
DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP
A. Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan Aplikasi
Whatsapp ................................................................................
33
B. Efektifitas Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan
Aplikasi Whatsapp ..................................................................
36
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rekapitulasi hasil nilai validasi……………………................................ 28
Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil nilai validasi ......................................................... 29
Tabel 3.3 Hasil rekapitulasi angket perhatian orang tua terhadap belajar anak........ 30
Tabel 4.1 Penilaian siswa terhadap perubahan pendampingan orang tua dan guru … 35
Tabel 4.2 Penilaian dari orang tua terhadap manfaat penggunaan grup
whatsapp setelah melakukan kerjasama melalui aplikasi wahtsapp .. 35
Tabel 4.3 Hasil nilai siswa, pasa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ……...… 36
Tabel 4.4 Hasil naiknya pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan ……….. 37
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 ADDIE Model ............................................................................ 18
Gambar 1.2 Desain penelitian “One –Group Pretest-Postest Design” ............ 20
Gambar 4.1 Memberikan informasi kepulangan ……..................................... 33
Gambar 4. 2 Memberikan informasi siswa yg belum sampai rumah………..... 33
Gambar 4.3 Membagikan foto siswa yang tidak mengerjakan tugas .................. 33
Gambar 4.4 Mengingatkan jika ada PR yang harus dikerjakan .......................... 34
Gambar 4.5 Membagian kegiatan siswa disekolah ............................................ 34
Gambar 4.6 Memanatau kendala belajar siswa …………………....................... 34
Gambar 4.7 Menjelaskan jika terjadi missed komunikasi saat diberikan tugas.... 34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat perlukan guna
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun
masyarakat. Selain sebagai proses transfer ilmu dan juga keahlian, penekanan
pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran
dan kepribadian individu atau masyarakat..1
Keluarga menjadi lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian siswa. Keluarga merupakan lingkungan yang dialami
anak dalam berinteraksi dengan orang tua dan saudara, baik interaksi secara
langsung maupun tidak langsung, kondisi keluarga akan berpengaruh bagi
perkembangan kepribadian siswa, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga akan berpengaruh pada
proses dan hasil belajar siswa.2
Peran orang tua sangat berpengaruh pada pendidikan anak-anaknya baik di
lembaga formal, informal maupun non formal. Pelaksanaan pendidikan di luar
lingkungan keluarga, bukan berarti orang tua terlepas dari tanggung jawab
mendidik anak, adanya keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh orang tua, karena
sifat ilmu yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, sementara
orang tua memiliki keterbatasan-keterbatasan. Kesibukan orang tua bekerja untuk
1 Nur Kholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan,
Volume. 1 Nomor 2, (Nopember 2013), 24-44. 2 Indira Sandrawati F, “Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Dan Kondisi Ekonomi
Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota Probolinggo”, Jurnal
Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI), Volume 10, Nomor 2, (2016), 245-260.
1
2
memenuhi kebutuhan keluarga, juga menjadi mendorong orang tua untuk
meminta bantuan pihak lain dalam pendidikan anak-anaknya.3
Kesulitan belajar pada siswa ditunjukkan dengan adanya hambatan-
hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat
psikologis, sosiologis maupun fisiologis sehingga pada akhirnya menyebabkan
prestasi belajar yang dicapainya dibawah nilai yang diharapkan.4 Kesulitan belajar
juga bisa terjadi apabila suatu kondisi dalam proses belajar yang mengalami
ukuran tertentu dalam mencapai suatu tingkah laku yang berbentuk sikap,
kebiasaan, pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan perbuatan.5
Anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang mempunyai
intelegensi normal, tapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang
penting dalam proses belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang
nampak pada anak ditandai adanya prestasi atau hasil belajar yang rendah serta
berada di bawah norma yang ditetapkan. Kesulitan belajar adalah sekelompok
kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam
kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengar, bercakap-cakap, membaca,
menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi.6
Pemanfaatan media sosial yang bermanfaat bagi pendidikan anak saat ini
masih minim disadari oleh kebanyakan orang tua, perlu adanya semacam grup
3 Munirwan Umar, “Peran Orang Tua dalam Peningkatan Hasil Belajar Anak “, Jurnal
Ilmiah Edukasi, Volumen 1, Nomor 1 (Juni 2015), 20-28. 4 Ridwan Idris, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif”,
Lentera Pendidikan, Volume 12, Nomor 02, (Desember 2009), 152-172. 5 Kullase, Kesulitan Belajar dan Sebab-Sebabnya, Makassar, FIP IKIP Makassar, 1987,
73. 6 Meta Silfia Novembli, “Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan Belajar
(Studi Kasus Di Sd Negeri 03)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Volume 4, Nomor 1, (Maret
2015), 1-14.
3
diskusi secara viritual dengan memanfaatkan media sosial semisal membuat grup
dalam aplikasi whatsapp. Dengan adanya grup tersebut guru dan orang tua siswa
bisa saling berkoordinasi tanpa adanya batasan ruang dan waktu, semisal ada
penyampaian materi ataupun pekerjaan rumah yang belum difahami siswa saat
dijelaskan di depan kelas.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai kerjasama guru dan orang tua menggunakan whatsapp untuk
anak dengan kesulitan belajar dengan produk penelitian berupa buku pedoman
Penggunaan Whatsapp Untuk Menjalin Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru
Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak SD/MI.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah
b. Kesibukan orang tua dalam bekerja
c. Pemanfaatan media sosial yang kurang sesuai
d. Kurangnya komunikasi antara orang tua – guru untuk membahas
pelajaran (orang tua cenderung pasif)
2. Pembatasan Masalah
a. Bagaimana kebutuhan pengembangan kolaborasi guru dan orang tua
menggunakan whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar siswa?
b. Bagaimana pelaksanaan kolaborasi guru dan orang tua menggunakan
whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar.
4
c. Bagaimana efektivitas kolaborasi guru dan orang tua menggunakan
aplikasi whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar para siswa?
C. Signifikasi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui kebutuhan pengembangan kolaborasi guru dan orang tua
menggunakan whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar.
b. Mengetahui bentuk pelaksanaan kolaborasi guru dan orang tua
menggunakan whatsapp untuk anak dengan kesulitan belajar.
c. Mengetahui efektivitas penggunaan whatsapp untuk mendukung
proses pembelajaran siswa baik di sekolah maupun di rumah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi semua pembaca untuk
melakukan kolaborasi antara guru dan orang tua menggunakan
whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan ataupun dikembangkan oleh
peneliti selanjutnya
b. Manfaat Praksis
1) Bagi siswa dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
2) Bagi guru dapat menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dalam
mendukung pembelajaran di sekolah.
3) Bagi sekolah dapat menjadi bahan referensi dalam menjalankan
strategi pembelajaran di sekolah.
5
4) Bagi orang tua siswa dapat lebih memperhatikan dan menemani
siswa belajar di rumah serta menjadikan media sosial sebagai
bahan mendukung belajar siswa di sekolah maupun di rumah.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Edi Suryadi, Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan
Pengaruhnya Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK Analis Kimia
YKPI Bogor).7
Penelitian ini membahas tentang kedisiplinan dan hasil belajar
siswa siswa yang rendah karena kebiasaan menggunakan whatsapp.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat
antara penggunaan sosial media whatsapp terhadap disiplin belajar
peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang positif.
Hal ini dikarenakan banyak peserta didik yang menggunakan sosial
media whatsapp di saat jam pelajaran berlangsung, sehingga disiplin
belajar peserta didik menjadi lemah dan tidak fokus dalam mengikuti
pembelajaran.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh aplikasi whatsapp, namun perbedaannya pada
penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruhnya kepada
kedisiplinan dan prestasi siswa yang mana tidak memanfaatkan aplikasi
7 Edi Suryadi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp Dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK
Analis Kimia YKPI Bogor)”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume.07, Nomor. 1, (2018), 1-21
6
tersebit sebagai media pembelajaran, sedangkan pada penelitian kali ini
memanfaatkan media whatsapp sebagai strategi pembelajaran.
Andika Prajana, Pemanfaatan Aplikasi whatsapp dalam Media
Pembelajaran di UIN Ar Raniry Banda Aceh.8
Penelitian tersebut meneliti tentang aplikasi whatasapp seagai
media pembelajaran, yang mana menitik beratkan group whatsapp untuk
media pembelajaran, seperti menyimpan file pembelajaran, sharing
video pembelajaran dan juga diskusi kelompok dalam group.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
whatsapp sebagai media pembelajaran yang dapat diakses oleh
mahasiswa, namun perbedaannya dengan penelitian kali ini adalah
group whatsapp diakses oleh orang tua siswa di mana anak usia sekolah
dasar tidak diperbolehkan membawa handphone.
Ahmad Saefulloh, Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai
Metode Pembelajaran di SMP IT Nurul Ilmi Jambi.9
Pada penelitian tersebut Aplikasi whatsapp digunakan sebagai
sarana edukasi, komunikasi, evaluasi dan informasi terkait dengan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang melibatkan orang tua, guru
dan siswa dalam satu grup diskusi. Hasilnya menunjukkan adanya
dampak positif mulai dari hasil belajar sampai dengan perilaku siswa
8 Andika Prajana, “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Media Pembelajaran di UIN
Ar Raniry Banda Aceh”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Volume 1, Nomor 2, Oktober
2014, 122-133. 9 Ahmad Saefulloh, “Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai Metode Pembelajaran di
SMP IT Nurul Ilmi Jambi”, An-Nahdhah, Volume 12, Nomor 2, (Juli – Desember 2018), 126-
145.
7
baik kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan sekolah maupun
beribadah dikarenakan dalam grup whatsapp tersebut guru juga
mengingatkan jika sudah waktunya sholat, belajar maupun untuk
kegiatan kedisiplinan yang lainnya.
Persamaan dengan penelitian yang sedang diteliti yakni sama-
sama menggunakan aplikasi whatsaapp sebagai sarana menjalin
komunikasi dengan guru guna untuk meningkatkan prestasi belajar dan
pembentukan karakter siswa. Perbedaan dengan penelitian kali ini
adalah jika dalam penelitian sebelumnya melibatkan siswa dalam grup
diskusi tersebut, namun pada penelitian ini tidak melibatkan siswa sama
sekali, mengingat siswa yang diteliti adalah siswa Madrasah Ibtidaiyyah
Hasan Bisri, Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk
Karakter Disiplin dan Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3
MIN Malang 2).10
Penelitian ini lebih fokus kepada peran orang tua dan peran guru
dalam membentuk karakter anak, baik di sekolah maupun di rumah.
Wujud dari implikasi kolaborasi pada penelitian tersebut adalah adanya
paguyuban orang tua siswa (POS). Persamaan dengan penelitian yang
sedang dilaksanakan peneliti adalah sama-sama menggunakan model
korelasi antara orang tua dan guru di sekolah. Perbedaan dengan
penelitian saat ini adalah media yang dipakai, jika dalam penelitian
10 Hasan Bisri, Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter Disiplin dan
Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3 MIN Malang 2), Thesis, Malang: Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2016.
8
sebelumnya menggunakan media paguyuban orang tua siswa, sedangkan
untuk kali ini menggunakan media sosial media berupa whatsapp.
2. Kerangka Teori
a. Pengertian Kerjasma
Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.
Menurut Abdulsyani, kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial,
dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan
untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling
memahami aktivitas masing-masing.11 Kerjasama juga diartikan
sebagai kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama dari berbagai
pihak untuk mencapai tujuan bersama.12
b. Pelaksanaan Kerjasama
Pelaksanaan kerjasama dan sistem informasi pendidikan dapat
dilakukan dengan menempuh tahapan yaitu: tahap penjajakan, tahap
penanda tangan kerjasama, tahap penyusunan program, tahap
pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan.13
Ada beberapa cara yang dapat menjadikan yaitu:
1) Saling terbuka, dalam sebuah tatanan kerjasama yang baik harus
ada komasi yang komunikatif antara dua orang yang
berkerjasama atau lebih.
11 Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994,
156. 12 W.J.S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985,
492. 13 Abuddin Nata, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 279-288
9
2) Saling mengerti, kerjasama berarti dua orang atau lebih bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan, dalam proses tersebut, tentu
ada, salah satu yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapkan.
c. Orang Tua
Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila
anak telah masuk sekolah, orang tua adalah mitra kerja yang utama
bagi guru anaknya. Bahkan sebagai orang tua, mereka mempunyai
berbagai peran pilihan yaitu: orang tua sebagai pelajar, orang tua
sebagai relawan, orang tua sebagai pembuat keputusan, orang tua
sebagai anggota tim kerjasama guru-orang tua. Dalam pera-peran
tersebut memungkinkan orang tua membantu meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka.
Orang tua tidak hanya sekedar memberikan kasih sayang,
fasilitas yang cukup serta memberikan nafkah akan tetapi orang tua
juga sebagai guru untuk anak anaknya, karena pendidikan yang
diterima oleh anak dari lahir hingga dewasa pada awalnya adalah
dari orang tua itu sendiri. Menurut Ahmad Tafsir, orang tua adalah
pendidik utama dan pertama dalam hal menanamkan keimanan bagi
anaknya. Pernyataan di atas, sesuai dengan teori John Locke bahwa
anak laksana kertas putih bersih yang di atasnya dapat ditulis apa
saja menurut keinginan orang tua dan para pendidik, atau laksana
10
lilin lembut yang dapat dibentuk menjadi apa saja menurut keinginan
pembentuknya. 14
d. Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peseta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.15
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak
selalu di lembaga pendidikan formal saja.16
e. Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru dalam Pembelajaran
1) Peran Orang Tua dalam Pembelajaran
Peran aktif orang tua sebagai salah satu faktor yang penting
dalam proses pembelajaran anak, ada kalanya dihadapkan pada
situasi dan kondisi kesibukkan orang tua yang bekerja dan
rendahnya pemahaman serta kesadaran orang tua akan peran mereka
terhadap proses pembelajaran anak di rumah.
14 SyarifHidayat, “PengaruhKerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin Peserta
Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan”, jurnal
ilmiah, vol.1, no. 2 (Juli-Agustus 2013): 94 15 Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 16 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2005, 31.
11
Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak
di sekolah diantaranya:17
a) Orang tua bekerja sama dengan pihak sekolah.
b) Orang tua memberikan kepercayaan terhadap sekolah yang
mengganti tugasnya selama di ruang sekolah.
c) Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan
memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai
segala usahanya.
d) Orang tua menunjukkan kerja sama dalam menyerahkan cara
belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi
sera membimbing anak dalam belajar.
e) Orang tua bekerja sama dengan guru untuk mengatasi kesulitan
belajar anak. Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang
pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama
menjalani proses belajar di lembaga pendidikan.
2) Peran Guru dalam Pembelajaran
Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya Psikologi Belajar dan
Mengajar menulis peran guru peran guru yang pertama sebagai
pengajar, salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di
sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka
menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah
itu. kedua sebagai pembimbing, guru memberikan bimbingan
17 Ira Meranti, “Peran Serta Orang Tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris
Siswa”, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 4, Nomor 2 (Juli 2017), 119-124.
12
bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.18
Peranan guru dianggap dominan menurut Dr Rusman, M. Pd
diklasifikasikan sebagai berikut:19
a) Guru sebagai . Guru hendaknya menguasai bahan atau materi
belajaran yang akan diajarkan dan mengembangkannya, karena
hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa.
b) Guru sebagai pengelola kelas. Guru hendaknya mampu
melakukan penanganan pada kelas, karena kelas merupakan
lingkungan yang perlu diorganisasi.
c) Guru sebagai mediator dan fasilitator Sebagai mediator, guru
hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
untuk media pendidikan, karena media pendidikan merupakan
alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar. Begitu juga guru sebagai fasilitator, guru hendaknya
mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna
serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar
mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah,
ataupun surat kabar.
18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2009, 33. 19 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2016, 62-64.
13
d) Guru sebagai evaluator yang baik, guru hendaknya melakukan
penilaian untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan itu tercapai apa tidak, apakah materi yang diajarkan
sedah dikuasai atau belum oleh siswa, dan apakah metode yang
digunakan sudah cukup tepat.
3) Peran Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran
Pendidikan merupakan suatu sistem, terdiri dari berbagai
komponen yang saling terkait dan berpengaruh secara timbal balik.
Oleh karena itu, keberhasil atau kegagalan proses pendidikan tidak
dapat dibebankan hanya pada salah satu komponen saja misalnya
guru atau sekolah/madrasah. Penting adanya kerja sama antara guru
dan orang tua diantaranya:
a) Parenting , dengan adanya parenting, pihak sekolah
mengharapkan agar orang tua menyadari kemampuan anaknya,
tidak banyak menuntut terutama pada anak yang mau ke sekolah
yang lebih tinggi. Orang tua diharapkan paham dengan
perkembangan anak sendiri karena masing-masing anak
berbeda. 20
b) Adanya komunikasi dengan orang tua baik secara formal
ataupun non formal. Komunikasi jenis formal dilakukan melalui
surat, buku penghubung, rapor, dan pertemuan wali, sedangkan
komunikasi nonformal dilakukan melalui kunjungan rumah,
20 Nazarudin, “Pola Kerja sama Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MIN 2 Kota Palembang”, Intizar, Volume 24, Nomor 2, (Desember 2014), 211-
217.
14
sms/telepon, grup whatsapp, dan ketika menjemput atau
mengantar.
c) Buku penghubung digunakan untuk memberitahu orang tua apa
yang sedang dipelajari anak di sekolah,21 Dengan demikian
orang tua berperan sebagai guru dengan mengajarkan dan
membantu anak untuk mengejar ketinggalan pembelajaran di
kelas ketika di rumah. Selain itu, orang tua juga melanjutkan
pembelajaran anak di rumah, mendampingi anak belajar,
mengulang materi sekolah, dan menerapkan apa yang
dibiasakan di sekolah melalui buku penghubung sehingga bisa
menjadi contoh bagi anak
f. Pengertian Whatsapp
Whatsapp yang sering disingkat WA merupakan salah satu
media komunikasi sosial ini digunakan sebagai sarana komunikasi
chat dengan saling mengirim pesan teks, gambar, video bahkan
telpon. Media ini dengan mudah dapat aktif hanya dengan pengguna
smartphone terkoneksi dengan jaringan internet setelah aplikasi
terinstal.22
Pengertian lebih detail aplikasi whatsapp menurut Hartanto,
adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basik mirip Black
Berry Messenger. Whatsapp Messenger merupakan aplikasi pesan
21 Suyanto, S, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing,
2005, 226. 22 Edi Suryadi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Edukasi Islami,
Volume 7 Nomor 1, (April 2018), 1-22.
15
lintas platform yang memungkinkan orang dapat bertukar pesan
tanpa biaya SMS, karena whatsapp messenger menggunakan paket
data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain.
Aplikasi whatsapp messenger menggunakan koneksi 3G/4G atau
WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan Whatsapp, kita
dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto, dan lain-
lain.23
g. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana anak dengan
kemampuan intelgensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun
memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang
berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi,
berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan
fungsi integrasi sensori motorik, yang telah dijabarkan dan
dijelaskan dalam hasil penelitian penyebab kesulitan belajar melalui
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.24
Menurut Ahmadi dan Supriyono kesulitan belajar adalah
“Suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor
intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non
intelegensi.” Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena
23 Aat Hartanto, Panduan Aplikasi Smartphone, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010,
100. 24 Yulinda Erma Suryani, ”Kesulitan Belajar”, Jurnal Penelitian Magistra, Volume 22,
No. 73, (September 2010), 33-47.
16
faktor intelgensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat
juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelgensi. Dengan demikian,
IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.25
h. Faktor penyebab kesulitan belajar
Dapat kita lihat bahwa siswa yang memiliki permasalahan
belajar atau hambatan belajar sudah dapat kita lihat ciri – cirinya.
Hal itu bisa dilihat dari rendahnya prestasi belajar yang dicapai
Secara garis besar, faktor- faktor yang dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada siswa dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal.
1). Faktor internal yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada
siswa yaitu fisiologis dan psikologis siswa.
a). Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan munculnya
kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang
tidak fit atau sakit, siswa yang sedang sakit, mengalami
kelemahan secara fisik sehingga saat proses pembelajaran
menjadi tidak sempurna.26
b). Faktor psikologis yang dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada siswa seperti tingkat intelgensi yang rendah, bakat
yang kurang terhadap mata pelajaran yang rendah, minat
25 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
1991, 74. 26 Ridwan Idris, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif”,
Lentera Pendidikan, Vol.12, No.2 (Desember 2009), 152-172
17
belajar yang kurang, motivasi yang rendah, kondisi kesehatan
mental yang kurang baik dan lain sebagainya.27
2). Faktor eksternal terdiri dari faktor yang bersifat sosial dan non
sosial.
a). Faktor- faktor non sosial dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada siswa seperti peralatan atau media belajar yang
kurang baik dan kurang lengkap, kondisi ruang belajar yang
buruk, kurikulum yang sangat sulit dikuasai siswa tersebut
waktu pembelajaran yang kurang disiplin dan kualitas pengajar
yang kurang profesional.
b). Faktor- Faktor sosial yang dapat menyebabkan munculnya
permasalahan belajar pada siswa seperti faktor keluarga, faktor
lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, teman bermain
dan sebagainya.28
E. Hipotesis Pengembangan
Hipotesis pengembangan dari penelitian ini adalah meningkatnya perhatian
orang tua terhadap belajar siswa dan kerjasama orang tua dan guru terhadap
belajar siswa serta efektivitas penggunaan aplikasi whatsapp . Kerjasama tersebut
diawali dengan pembuatan grup whatsapp yang berisi informasi yang berkaitan
dengan perkembangan siswa disekolah sampai mengingatkan siswa saat belajar di
rumah. Grup whatsapp sangat efektif terhadap terbatasnya orang tua dan waktu
27 Erika Ristiyani, “Analisis Kesulitan Belajar Kimia di SMAN X Kota Tangeran
Selatan”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol.2, No.1, (Juni 2016), 18-29. 28 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997, 167.
18
belajar di sekolah serta dalam pemberian informasi perkembangan belajar anak
baik disekolah maupun saat di rumah
Penelitian ini dilakukan pada siwa kelas VB di MI Nihayaturroghibin Ds.
Sundoluhur Kec. Kayen Kab. Pati mulai bulan agustus 2019 smpai dengan
februari 2020
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangan atau Research and Development (R & D) yang
dikembangkan oleh Borg and Gall.29
2. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan model dilakukan dengan menggunakan
Model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) yakni:
(1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengembangan
(development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi
(evaluation).30 Secara visual tahapan ADDIE Model dapat dilihat pada
Gambar 1.1
29 Borg and Gall.. Educational Research. New York: logman, 2007, 83 30 I Made Tegeh & I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan dengan ADDIE Model”, Jurnal IKA, Vol 11, No. 1 (2013), 12-25
19
3. Tahap Analyze (Analisis)
Tahap ini dilakukan dengan penentuan tujuan, identifikasi
kesesuaian antara kondisi nyata dan kebutuhan yang perlu
dikembangkan dan menetapkan langkah-langkahnya yang dilakukan
untuk pengembangan strategi pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi Whatsapp untuk anak dengan gangguan kesulitan belajar.
a. Tahap Design (Perancangan)
Tahap ini dilakukan perancangan yang akan dibuat meliputi
bentuk pengembangan strategi pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi Whatsapp untuk anak dengan gangguan kesulitan belajar.
b. Tahap Develop (Pengembangan)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi Whatsapp yang sudah dinyatakan
valid oleh validator.
c. Tahap Implement (Implementasi)
Pada tahap ini model penilaian yang sudah valid di ujicobakan
kepada beberapa subjek penelitian melalui uji coba terbatas dan
diperluas.
d. Tahap Evaluation (Evaluasi).
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap produk model
penilaian yang telah diujicobakan dengan memberikan angket respon
dan tes akhir mengenai efektifitas dan kelayakan produk.
20
4. Sumber Data dan Subjek Penelitian
a. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
guru, orang tua dan hasil observasi di lapangan
b. Subjek penelitian adalah siswa kelas V
5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: analisis data
mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik
dengan tabel, bagan, atau grafik; data diklasifikasikan berdasarkan jenis
dan komponen produk yang dikembangkan; data analisis secara
deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian hasil
analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, sehingga sebagai
dasar dalam melakukan revisi produk; dalam analisis data penggunaan
perhitungan dan analisis statistik sejalan produk yang akan
dikembangkan; dan laporan atau sajian harus disusun dalam format yang
dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk 31
Efektivitas dalam pengembangan produk menggunakan desain
penelitian “One –Group Pretest-Postest Design”, sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 1.2
31 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R/D),
Bandung:Alfabeta, 2009, 407.
Gambar 1.2
O1 x O2
21
Gambar 1.2 menunjukan bahwa O1 hasil nilai pre test (sebelum
membuat grup whatsapp kelas), sedangkan O2 hasil dari nilai post test
(sesudah membuat grup whatsapp kelas). Berdasarkan hasil keduanya
dilanjutkan dengan uji t. Uji t yang digunakan yaitu uji paired samples t
test.
G. Sistematika Penulisan Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah meliputi identifikasi, batasan masalah dan rumusan penelitian,
signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penulisan. Bab II berisi tentang analisis kebutuhan pengembangan korelasi antara
orang tua dan guru dengan menggunakan aplikasi whatsapp untuk anak yang
kesulitan belajar. Bab III berisi tentang pengembangan produk penelitian berupa
buku panduan korelasi orang tua dan guru untuk mengatasi kesulitan belajar pada
siswa. Bab IV berisi tentang efektivitas dan kelayakan penggunaan aplikasi
whtasapp untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, dan Bab V berisi Penutup
yang memuat simpulan, saran, dan kata penutup.
22
BAB II
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KERJASAMA GURU DAN ORANG
TUA MENGGUNAKAN WHATSAPP UNTUK MENGATASI KESULITAN
BELAJAR PADA SISWA
A. Hasil Penelitian Kebutuhan Kerjasama antara Guru dan Orang Tua
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian
pengembangan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan
wawancara kepada guru kelas V MI Nihayaturroghibin pada tanggal 12 agustus
2019 . Wawancara dilakukan guna untuk mengetahui dan mengidentifikasi
kondisi di lapangan. Hasil wawancara selanjutnya dijadikan acuan untuk
melakukan langkah selanjutnya guna memberi solusi terkait kondisi tersebut.
Guru menyatakan masih banyak anak yang mengalami kesulitan belajar
disekolah, sebagaimana yang diungkapkan oleh guru :
“Masih banyak anak yang mengalami kesulitan belajar di kelas ini,
sebagian besar anak-anak lebih kurang perhatian terhadap pelajaran apalagi jika
diberikan tugas di rumah (PR), mengingat waktu belajar disekolah juga singkat
maka pemberian PR menjadi hal yang penting untuk mengulas pelajaran yang
diajarkan di sekolah.”1
Guru mengungkapkan saat ini metode yang dipakai untuk mengatasi
kesulitan belajar anak adalah dengan metode pengulangan, materi kemarin
diulang sebentar sebelum ke matari selanjutnya.
“Untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, kami masih menggunakan
metode pengulangan, jadi setiap akan mendapatkan materi baru coba kami ulas
dengan memberikan pertanyaan materi berikutnya, namun hal tersebut saya rasa
1 Hasil wawancara dengan guru kelas V
22
23
kurang efisien dari segi waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk
penyampaian materi baru yang akan disampaikan.”2
Mengenai komunikasi antara guru dan orang tua, tentang kesulitan belajar
siswa di sekolah tersebut sudah dilakukan, namun kebanyakan orang tua pasif,
“Hasil wawancara dengan guru komunikasi selalu kita lakukan untuk
menyampaikan kesulitan belajar anak, semisal saat penerimaan raport ataupun
agenda parenting diawal tahun pelajaran, namun masih banyak orang tua yang
pasif, walaupn ada beberapa yang menanyakan kepada guru mengenai kesulitan
belajar anak saat diberikan tugas”3
Sejauh ini grup whatsapp digunakan untuk berkomunikasi semisal ada jam
pulang lebih awa, ekstrakulikuler yg libur dan lain sebagainya..
“ Komunikasi menggunakan whatsapp sudah berlngsung, biasanya untuk
memeberikan informasi jika ada jam pulang sekolah yang lkebih cepat, masuk
tidaknya esatra kulikuler, informasi tentang pemakaian seragam, semisal saat hari
santri, namun belum terkoordinasi dengan sebuah grup whatsapp “4
Ketika kami tanya mengenai apakah selama ini ada dari orang tua siswa
yang menanyakan materi dengan media whataspp.
“ Ada beberapa orang tua siswa yang menanyakan mengenai
ketidakfahaman anaknya tentang pelajaran, namun terbilang masih sedikit dengan
chating personal.”5
Pengembangan optimalisasi penggunaan grup whatsapp dirasa sangat
dibutuhkan agar tidak hanya menjadi sarana komunikasi tapi juga media
pembelajaran.
“Menurut saya perlu sekali dikembangkan dalam penggunaan aplikasi
tersebut guna membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, seperti mengingatkan
siswa ketika ada PR, memberikan video berupa tehnik penyelesaian soal yang
belum difahami secara sederhana, video motivasi belajar, dan ucapan bentuk
apresiasi siswa yang berprestasi agar menumbuhkan semangat belajar bagi siswa
2 Hasil wawancara dengan guru kelas V 3 Hasil wawancara dengan guru kelas V 4 Hasil wawancara dengan guru kelas V 5 Hasil wawancara dengan guru kelas V
24
lainnya. Memang selama ini disadari belum adanya ide kearah tersebut, mungkin
karena keterbatasan dari kami dalam hal berinovasi, untuk itu saya rasa dengan
adanya pengembangan ide ini akan sangat membantu kami kedepannya.”6
Berdasarkan hasil observasi dilapangan ditemukan beberapa siwa yang saat
itu tidak mengerjakan PR dengan alasan lupa, setelah ditanya oleh guru ternyata
mereka tidak belajar karena diajak orang tua pergi ke rumah saudara sehabis isyak
sampai jam 9. Hal tersebut tentunya kurang efektif dilakukan oleh orang tua
mengingat jam-jam tersebut merupakan jam belajar.
Hal lain juga ditemukan adanya siswa yang lupa membawa buku
pelajarannya, Ketika ditanya oleh guru ternyata siswa tersebut semalam tidak
belajar karena orang tuanya pergi dan pulang sampai larut malam, pagi harinya
dia lupa untuk membawa buku pelajarannya. Kejadian tersebut seharusnya tidak
terjadi jika adanya Kerjasama antara guru dan orang tua, orang tua harusnya selalu
mengingatkan mengenai buku pelajaran yang akan dibawa esok hari sebelum
memulai belajar di rumah.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menarik beberapa kesimpulan
mengenai kebutuhan kerjasama guru dan orang tua dalam mengatasi kesulitan
belajar pada anak, diantaranya :
1. Masih banyaknya anak siswa yang mengalami kesulitan belajar
dikarenakan singkatnya waktu belajar disekolah, sehingga dibutuhkan
peran orang tua dalam membantu belajar siwa di rumah.
6 Hasil wawancara dengan guru kelas V
25
2. Guru masih menggunakan metode pengulangan untuk mengulas materi
yang telah lalu, dan hal tersebut dirasa kurang efisien waktu.
3. Terbatasnya waktu berkomunikasi antara guru dengan orang tua terkait
dengan perkembangan anak, biasanya hanya pada saat pengambilan
raport.
4. Komunikasi antara guru dengan orang tua siwa menggunakan whatsapp
sebenarnya sudah ada, namun masih berupa chatting pribadi dan belum
dalam sebuah grup, sehingga masih banyak orang tua yang pasif dan
tertinggal informasi di sekolah.
5. Pengembangan penggunaan grup whatsapp sangat diperlukan guna
memberikan informasi terkait kegiatan anak di kelas, mengingatkan jam
belajar, memberikan motivasi belajar dan tentunya memberikan banyak
kesempatan kepada orang tua untuk melakukan evaluasi ataupun
bertanya jika ada tugas dari putra/ putrinya yang belum difahami.
BAB III
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN WHATSAPP
UNTUK MENJALIN KERJASAMA ANTARA ORANG TUA DAN
GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR
A. Pengembangan Buku Pedoman
1. Analysis (Analisis)
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan orang tua serta
observasi terdapat beberapa kebutuhan akan adanya kerjasama antara orang
tua dan guru diantaranya :
a. Sering adanya missed komunikasi antara siswa dengan guru jika PR,
siswa kurang memperhatikan dan setelah sampai rumah mereka lupa
b. Keterbatasan waktu belajar disekolah, mengingat dalam satu hari ada
beberapa mata pelajaran yang harus diterima.
c. Kesibukan orang tua dalam bekerja sehingga waktu untuk melakukan
komunikasi dengan guru menjadi terbatas.
d. Kurangnya pengetahuan sebagian orang tua mengenai pelajaran anak.
e. Sebagian siwa tidak belajar di rumah.
f. Memberikan evaluasi mengenai proses pembelajaran di kelas.
2. Design (Perancangan)
a. Sampul
Sampul dibuat simple karena ditujuan untuk guru sehingga terkesan
tidak terlalu banyak gambar seperti buku untuk anak-anak,
26
27
b. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Allah SWT atas
rahmat dan ridho-Nya, dan pihak-pihak yang membantu dengan harapan
yang penulis inginkan dengan adanya buku tersbut
c. Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar komponen buku yang dilengkapi
dengan nomor halaman yang ada di dalam buku
d. Isi Pokok Bahasan
Berisi tentang teori kesulitan belajar, peranan guru dan orang tua
dalam pembelajaran, langkah penggunaan whatsapp, tahapan pengenalan
konsep pembuatan whatsapp grup kepada orang tua serta pemanfaatannya
e. Daftar Pustaka
Bagian ini terdiri dari semua referensi yang digunakan untuk
mengembangkan buku panduan ini.
3. Development (Pengembangan )
Pengembangan merupakan tahap pembimbingan produk kepada ahli
materi dan ahli media guna mendapat saran perbaikan. Tim ahli yang
digunakan pada penelitian ini yaitu ahli materi Ibu Arina Fitriana, M.Pd,
Gambar 3.1
28
Kons selaku dosen IAIN Kudus dan Bpk Lukman Hakim, S.Pd.I, M.Pd
selaku dosen IAIN Kudus, sebagaimana pada tebel 3.1.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Nilai Validasi
Item Pernyataan Validator
1 2
Bagian Depan
Sampul buku panduan 3 3
Kata Pengantar 3 4
Daftar Isi 3 4
Pendahuluan
Rasional 3 3
Latar belakang 3 3
Tujuan 3 4
Sasaran 3 3
Teori Kerjasama
Konsep startegi kerjasama 3 4
Konsep kerjasama orang tua siswa dan guru 3 3
Penilaian efektifitas kosep kerjasama 3 3
Desain Pengembangan
Alur proses sosialisasi 3 3
Alur proses penggunan aplikasi whatsapp 4 4
Efektifitas Pemanfaatan aplikasi whatsap 4 4
Penutup Simpulan 4 3
Saran 4 3
Daftar Pustaka 3 4
Layout 4 3
Bahasa 3 3
Jumlah 120
Rata-rata 60
Presentase 83.33%
Kategori Sangat Layak
Berdasarkan penilaian para ahli, maka untuk mengetahui tingkat
kelayakan menggunakan rumus :
Keterangan:
P = Persentase penilaian,
f = Skor yang diperoleh,
N = Skor keseluruhan 1
4. Implementasi (Penerapan)
Implementasi dilakukan di MI Nihayaturroghibin Ds. Sundoluhur
Kec. Kayen Kab. Pati pada kelas Vb yang berjumlah 19 orang siswa.
1 Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008, 43.
Kriteria tingkat kelayakan
76 % < skor ≤ 100% = Sangat layak
51 % < skor ≤ 75% = Layak
26 % < skor ≤ 50% = Kurang layak
% < skor ≤ 25% = Tidak layak
29
Hasil implementasi menunjukan peningkatan adanya perhatian orang
tua terhadap pembelajaran anak, data tersebut didapat dari hasil angket yang
diberikan kepada anak, pada lampiran tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil rekapitulasi angket perhatian orang tua terhadap belajar anak
RES PON DEN
SEBELUM RATA RATA
SESUDAH RATA RATA
KET
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
S1 50 75 25 25 100 50 75 20 100 75 75 75 100 50 75 27.5 NAIK
S2 50 25 25 25 25 50 75 13.75 75 25 75 75 25 75 75 21.25 NAIK
S3 50 100 75 75 50 50 100 25 100 100 75 75 50 100 100 30 NAIK
S4 25 25 75 75 25 75 75 18.75 75 25 75 75 25 100 75 22.5 NAIK
S5 25 50 75 50 75 100 50 21.25 75 50 75 75 75 100 100 27.5 NAIK
S6 50 75 50 75 100 100 100 27.5 100 75 100 100 100 100 100 33.75 NAIK
S7 100 100 100 100 100 75 75 32.5 100 100 100 100 100 75 75 32.5 NAIK
S8 50 25 100 100 100 25 100 25 75 75 100 100 100 75 100 31.25 NAIK
S9 25 50 75 75 75 50 50 20 75 50 75 75 75 100 50 25 NAIK
S10 50 100 50 50 25 50 50 18.75 100 100 75 75 25 100 100 28.75 NAIK
S11 50 100 50 50 25 50 50 18.75 100 100 100 100 75 75 50 30 NAIK
S12 50 75 50 75 50 25 75 20 100 75 75 75 75 100 75 28.75 NAIK
S13 50 50 50 50 100 25 50 18.75 100 50 75 75 100 75 50 26.25 NAIK
S14 25 50 75 50 100 50 50 20 75 50 75 100 100 75 75 27.5 NAIK
S15 25 25 75 100 50 100 100 23.75 75 25 75 100 100 100 100 28.75 NAIK
S16 25 25 100 100 25 100 100 23.75 75 50 100 100 75 100 100 30 NAIK
S17 50 50 100 100 100 25 50 23.75 100 50 100 100 100 75 50 28.75 NAIK
S18 25 25 50 50 25 50 50 13.75 100 100 75 75 75 50 50 26.25 NAIK
S19 75 75 75 100 100 100 75 30 75 75 100 100 100 100 75 31.25 NAIK
Tanggapan positif juga datang dari orang tua siswa, data tersebut
didapat dari hasil wawancara dengan salah satu wali murid. Ketika kami
menanyakan mengenai tanggapan mereka dengan adanya grup whatsapp
“ Saya senang mas karena bisa tau informasi mengenai anak saya
disekolah, dia nakal apa tidak, menegerjakan tugas apa tidak karena gurunya
biasanya memebrikan informasi jika ada yang tidak menegerjakan tugas”.2
Kami juga menanyakan mengenai pendampingan belajar dirumah
sebelum dan sesudah adanya grup whatsapp.
“ Sebelumnya memang saya kurang perhatian mas mengenai belajar
anak saya di rumah, yang penting dia buka buku tapi kurang perhatian, karena
jujur terkadang ada pelajaran yang belum saya fahami, jadi saya malu kalau
tidak bisa, tapi setelah ada grup whatsapp gurunya sering mengingatkan dan
memberitahu materi dengan mudah dipahami, dan juga kalau anak saya tidak
2 Hasil wawancara dengan orang tua
30
mengerjakan PR dan nanti fotonya di taruh di grup kan saya malu sama yang
lain mas, makannya sekarang saya damping anak saya belajar sampai selesai
“.3
Kami juga menanyakan mengenai kesulitan belajar pada anak sebelum
dan sesudah diampingi belajar.
“ Anak saya dulu nek disuruh belajar itu sulit mas, kalau tidak
dimarahi dulu ndak mau belajar, dan nilainya juga tidak terlalu bagus, mau
saya marahi ya saya juga tidak bisa bantu belajar soalnya materinya anak
sekolah sekarang tidak seperti saat saya sekolah dulu. Al hamdulillah setelah
adanya grup whatsapp gurunya sering mengingatkan untuk belajar, sering
kasih motovasi belajar lewat grup whatsapp, ya seperti yang saya katakana
tadi mas, saya jadi bisa mengikuti bagaimana materi pelajaran anak saya dan
bisa mendampingi dirumah, dan akrena pernah anak saya tidak mengerjakan
PR dan difotokan gurunya kemudian sampai rumah saya marai, jadi anak
saya tau kalau dia nakal di sekolah. Dia semakin baik mas, mau belajar dan al
hamdulillah nilainya naik mas, walaupun tidak terlalu bagus karena anak saya
memang tidak terlalu pandai, tapi saya senang karena ada perkembangan.4
Selain itu kami juga melakukan wawancara dengan guru terkait
dengan implikasi dari penggunaan grup whatsapp sebagai media Kerjasama
antara orang tua dan guru. Kami menanyakan perkembangan anak dalam
belajar di kelas.
“ Kami merasa terbantu dengan adanya grup whatsapp karena
mempermudah dalam memberikan informasi kepada seluruh orang tua siswa
yang sebelumny harus menginformasikan satu persatu. Perkembangan anak
dalam belajar dikelas lumayan meningkat, anak yang sebelumnya tidak
mengerjakan PR sekarang mengerjakan PR, yang biasanya sering diberika
pertanyaan jarang menjawab sekarng bisa menjawab”.5
Kami juga menanyakan apakah ada kendala dalam proses sosialisai
sampai dengan pembuatan grup whatsapp
“ Memang sempat ada kendala karena ada orang tua siswa yang tidak
punya hanphone android dan gaptek, kemudian saya datangi karena kebetulan
masih tetangga dan saya berikan arahan pentingnya mempunyai whatsapp,
3 Hasil wawancara dengan orang tua 4 Hasil wawancara dengan orang tua 5 Hasil wawancara dengan guru kelas V
31
beberapa hari kemudian beliau membeli handphone dan minta diajari oleh
tetangaya sesama wali murid”.6
“ Diawal memang tidak mudah untuk menghidupkan grup whatsapp,
setelah grup dibentuk masih banyak yang bersifat pasif, namun kami selalu
sabar dengan mengingatkan waktu belajar, menanyakan kesulitan dalam
mengerjakan PR, dan memberikan informasi penting lainnya mengenai proses
belajar anak di leas, seperti jika ada anak yang tidak mengerjakan tugas
kemudian di foto dan dibagikan ke grup”.7
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisis angket tanggapan guru
terkait produk hasil pengembangan yang telah digunakan dengan hasil
persentase tanggapan guru 84,72% , sebagaimana pada tabel 3.2 .
Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil nilai validasi
Item Pernyataan Skor
1 2 3 4
Bagian Depan
Sampul buku panduan
√
Kata Pengantar
√
Daftar Isi √
Pendahuluan
Rasional
√
Latar belakang
√
Tujuan
√
Sasaran √
Teori Kerjasama
Konsep startegi kerjasama
√
Konsep kerjasama orang tua siswa dan guru
√
Penilaian efektifitas kosep kerjasama √
Desain Pengembangan
Alur proses sosialisasi
√
Alur proses penggunan aplikasi whatsapp
√
Efektifitas Pemanfaatan aplikasi whatsap √
Penutup Simpulan
√
Saran √
Daftar Pustaka
√ Layout
√
Bahasa √
Jumlah 61
Presentase 84.72%
Kategori Sangat layak
B. Pembahasan Hasil Analisis Buku Pedoman
Lingkungan keluarga termasuk dalam faktor ekternal penyebab anak
mengalami kesulitan belajar, hal tersebut dikarenakan sebagian waktu anak
6 Hasil wawancara dengan guru kelas V 7 Hasil wawancara dengan guru kelas V
32
usia SD/MI adalah masih dalam pengawasan orang tua/ berada dekat dengan
lingkungan keluarga. Kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor keluarga
ini dapat diminimalkan dengan adanya kerjasama antara guru disekolah dan
oang tua dirumah.
Kerjasama antara orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan guna
menunjang proses pembelajaran siswa baik di rumah maupun di kelas, namun
akan lebih baik jika hal tesebut dapat tetata secara teratur dalam sebuah
sistem, dalam hal ini memanfaatkan aplikasi whatsapp. Aplikasi whatsapp
dirasa sangat efektif karena sangat familiar dikalangan orang tua siswa dan
guru, serta penggunaanya juga tidak terlalu sulit.
Keterbukaan dan saling pengertian yang menjadi asas dari sebuah
kerja sama juga terimplementasikan dalam grup whatsapp yang telah di
bentuk, semisal ada wali murid yang belum faham tentang materi yang telah
guru berikan kepada siswa maka guru mempersilahkan untuk bertanya dalam
grup whatsapp, sehingga nantinya dalam mendampingi putra-putrinya belajar
orang tua bisa lebih faham dengan materi yang dipelajari siswa.
Hasil implementasi buku pedoman kemudian dianalisis menggunakan
angket penelitian yang diberikan dapat dilihat adanaya kenaikan yang
signifikan mengenai perhatian orang tua terhadap belajar anak sebagaiman
pada tabel 3.3. Hal tesebut membuktikan jika kerjasama atara orang tua
dengan guru sanagt efektif dilakukan dengan cara yang terstruktur dan teratur
menggunakan sebuah sistem, dalam ini menggunakan aplikasi whatsapp.
33
BAB IV
EFEKTIVITAS KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA
DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP
A. Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan Aplikasi Whatsapp
Adapun bentuk kerjasama antara orang tua dan guru antara lain:
1. Guru memberikan informasi jam pulang agar orang tua dapat menjemput
tepat waktu sebagaimana pada gambar 4.1.
2. Memberikan informasi jika ada siswa yang belum sampai rumah setelah jam
pulang sebagaimana pada gambar 4.2.
3. Guru membagikan foto dan memberikan informasi jika siswa tidak bisa
melaksanakan tugas disekolah, sebagaimana pada gambar 4.3.
33
6
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Gambar 4.3
34
4. Guru mengingatkan jika ada PR seperti pada gambar 4.4.
5. Guru membagian kegiatan siswa disekolah sebagaimana pada gambar 4.5.
6. Memanatau kendala belajar siswa sebagaimana pada lampiran gambar 4.6.
7. Menjelaskan jika terjadi missed komunikasi mengenai tugas yang telah
diberikan sebagaimana pada gambar 4.7.
B. Analisis Efektifitas Kerjasama Guru dan Orang Tua Menggunakan
Aplikasi Whatsapp
Uji efektivitas digunakan untuk mengetahui keefektifan kerjasama orang tua
dan guru menggunakan Aplikasi whatsapp untuk mengatasi kesulitan belajar
menggunakan angket pre test dan post test.
Gambar 4.4 Gambar 4.5
Gambar 4.6 Gambar 4.7
35
Rekapitulasi penilaian dari siswa terhadap perubahan pendampingan
orang tua dan guru setelah melakukan kerjasama melalui aplikasi wahtsapp
sebagaimana pada lampiran tabel 4.1.
Tabel 4.1
Penilaian dari siswa terhadap perubahan pendampingan orang tua dan guru
RESPONDEN PRE-
TES
POS-
TES KETERANGAN RESPONDEN
PRE-
TES
POS-
TES KETERANGAN
S1 62.50 78.75 MENINGKAT S11 68.75 88.75 MENINGKAT
S2 62.50 71.25 MENINGKAT S12 70.00 85.00 MENINGKAT
S3 80.00 88.75 MENINGKAT S13 55.00 75.00 MENINGKAT
S4 62.50 73.75 MENINGKAT S14 71.25 85.00 MENINGKAT
S5 70.00 82.50 MENINGKAT S15 68.75 86.25 MENINGKAT
S6 78.75 88.75 MENINGKAT S16 65.00 82.50 MENINGKAT
S7 83.75 88.75 MENINGKAT S17 70.00 80.00 MENINGKAT
S8 80.00 88.75 MENINGKAT S18 51.25 73.75 MENINGKAT
S9 66.25 77.50 MENINGKAT S19 80.00 86.25 MENINGKAT
S10 68.75 86.25 MENINGKAT
Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test
menggunakan Ms. Excel 2016.
t-Test: Paired Two Sample for Means
78.75000 62.50000
Mean 82.70833 69.58333 Variance 36.25919 76.28676 Observations 18.00000 18.00000 Pearson Correlation 0.82311 Hypothesized Mean Difference 0.00000 Df 17.00000 t Stat 10.92800 P(T
36
6 OT6 43.75 81.25 MENINGKAT 16 OT16 37.50 77.08 MENINGKAT
7 OT7 50.00 81.25 MENINGKAT 17 OT17 58.33 93.75 MENINGKAT
8 OT8 56.25 91.67 MENINGKAT 18 OT18 47.92 87.50 MENINGKAT
9 OT9 41.67 77.08 MENINGKAT 20 OT19 47.92 81.25 MENINGKAT
10 OT10 45.83 85.42 MENINGKAT
Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test
menggunakan Ms. Excel 2016.
t-Test: Paired Two Sample for Means 85.416667 45.83333333
Mean 83.217593 46.41203704 Variance 29.346519 38.19728123 Observations 18.000000 18 Pearson Correlation 0.566413
Hypothesized Mean Difference 0.000000 Df 17.000000 t Stat 28.693685 P(T
37
18 80 80 80 80 80 80
19 83 80 80 87 81.5 83.5
Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test
menggunakan Ms. Excel 2016.
t-Test: Paired Two Sample for Means Variable 1 Variable 2
Mean 84.289474 82.078947 Variance 11.147661 5.423977 Observations 19.000000 19.000000 Pearson Correlation 0.336265
Hypothesized Mean Difference 0.000000 Df 18.000000 t Stat 2.861051 P(T
38
Berdasarkan data diatas kemudian dilakukan uji paired sample t test
menggunakan Ms. Excel 2016
t-Test: Paired Two Sample for Means Variable 1 Variable 2
Mean 84.02256 73.30827 Variance 30.28404 81.30445 Observations 19.00000 19.00000 Pearson Correlation 0.71027
Hypothesized Mean Difference 0.00000 Df 18.00000 t Stat 7.28484 P(T
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerjasama antara guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam belajar, namun sering terkendala
karena kesibukan orang tua serta terbatasanya waktu belajar disekolah
sehingga dibutuhkan suatu media yang efisien dan efektif dalam hal
ini menggunakan grup whatsapp.
2. Bentuk kolaborasi antara orang tua dan guru menggunakan grup
whatsapp diantaranya guru memberikan informasi kepulangan siwa
ketika ada kegiatan tertentu, membagikan foto siswa yang tidak
mengerjakan tugas sekolah, mengingatkan jika ada pekerjaan rumah,
memantau siswa saat belajar dikelas, memberikan pejelasan jika ada
missed komunikasi mengenai pekerjaan rumah yang diberikan, dan
evaluasi mengenai strategi pembelajaran yang dilakukan guru.
3. Efisiensi penggunan grup whatsapp sebagai media kerjasama antara
orang tua dan guru dirasa sangat efektif, hal tersebut dilihat dari
peningkatan perhatian orang tua terhadap belajar anak di rumah,
peningkatan nilai hasil belajar siswa
B. Saran
1. Untuk sekolah hendaknya tetap menjalin kerjasama dengan orang tua
walaupun sudah menggunakan grup whatsapp paling tidak 3 bulan
39
40
sekali sehihngga kolaborasi peran guru dan orang tua dalam
mningkatkan proses belajar anak tidak hanya di grup whatsapp saja.
2. Untuk guru hendaknya selalu berinovasi dalam memberikan informasi
terkait dengan materi pembelajran yang mudah difahami oleh siswa,
membagikan gambar, kata-kata ataupun video motifasi belajar untuk
memberikan semangat belajar bagi siswa
3. Untuk orang tua hendaknya lebih bisa menjaga privasi grup whatsapp
tersebut dari jagkauan anak-anak, melihat kondisi saat ini anak-anak
sudah akrab dengan handphone. Sebaiknya diberikan password khusus
untuk membuka aplikasi whatsapp, agar anak tidak beranggapan jika
lupa dengan tugas yang diberikan guru, pasti orang tuanya sudah
diingatkan melalui grup whatsapp.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani,. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara,
1994, 156.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1991, 74.
Bisri, Hasan . Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Karakter
Disiplin dan Jujur pada Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas 3 MIN
Malang 2), Thesis, Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, 2016.
Borg and Gall.. Educational Research. New York: logman, 2007, 83.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2005, 31.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009, 33.
Hartanto, Aat . Panduan Aplikasi Smartphone, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010, 100.
Hidayat, Syarif, “PengaruhKerjasama Orang Tua Dan Guru Terhadap Disiplin
Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Jagakarsa
- Jakarta Selatan”, jurnal ilmiah, vol.1, no. 2 (Juli-Agustus 2013): 94.
Idris, Ridwan, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi
Kognitif”, Lentera Pendidikan, Volume 12, Nomor 02, (Desember 2009),
152-172.
Idris, Ridwan, “Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi
Kognitif”, Lentera Pendidikan, Vol.12, No.2 (Desember 2009), 152-172.
Kholis, Nur. “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal
Kependidikan, Volume. 1 Nomor 2, (Nopember 2013), 24-44.
Kullase. Kesulitan Belajar dan Sebab-Sebabnya, Makassar, FIP IKIP Makassar,
1987, 73.
Meranti, Ira, “Peran Serta Orang Tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa
Inggris Siswa”, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 4, Nomor 2
(Juli 2017), 119-124.
Mudzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan Untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1997, 167.
43
44
Munirwan Umar, “Peran Orang Tua dalam Peningkatan Hasil Belajar Anak “,
Jurnal Ilmiah Edukasi, Volumen 1, Nomor 1 (Juni 2015), 20-28.
Nata , Abuddin, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 279-288.
Nazarudin, “Pola Kerja sama Guru dan Orang Tua dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di MIN 2 Kota Palembang”, Intizar, Volume 24, Nomor 2,
(Desember 2014), 211-217.
Novembli, Meta Silfia, “Layanan Proses Pembelajaran Pada Anak Berkesulitan
Belajar (Studi Kasus Di Sd Negeri 03)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,
Volume 4, Nomor 1, (Maret 2015), 1-14.
Prajana, Andika, “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp dalam Media Pembelajaran di
UIN Ar Raniry Banda Aceh”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi,
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2014, 122-133.
Purwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1985, 492.
Ristiyani, Erika, “Analisis Kesulitan Belajar Kimia di SMAN X Kota Tangeran
Selatan”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol.2, No.1, (Juni
2016), 18-29.
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016, 62-64.
Saefulloh, Ahmad, “Penggunaan Aplikasi Whatsapp Sebagai Metode
Pembelajaran di SMP IT Nurul Ilmi Jambi”, An-Nahdhah, Volume 12,
Nomor 2, (Juli – Desember 2018), 126-145.
Sandrawati F, Indira, “Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Dan Kondisi Ekonomi
Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota
Probolinggo”, Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI), Volume 10,
Nomor 2, (2016), 245-260.
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, 43.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R/D), Bandung:Alfabeta, 2009, 407.
Suryadi, Edi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp Dan Pengaruhnya Terhadap
Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam (Studi Kasus di SMK Analis Kimia YKPI Bogor)”, Jurnal
Pendidikan Islam, Volume.07, Nomor. 1, (2018), 1-21.
45
Suryadi, Edi, “Penggunaan Sosial Media Whatsapp dan Pengaruhnya Terhadap
Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam”, Jurnal Edukasi Islami, Volume 7 Nomor 1, (April 2018), 1-22.
Suryani, Yulinda Erma, ”Kesulitan Belajar”, Jurnal Penelitian Magistra, Volume
22, No. 73, (September 2010), 33-47.
Suyanto, S. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat
Publishing, 2005, 226.
Tegeh, I Made & I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan dengan ADDIE Model”, Jurnal IKA, Vol 11, No. 1 (2013), 12-
25.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Tabel 4.1 Aspek penilaian kolaborasi guru dan orang tua
No. Aspek dinilai Pertayaan Tabel
1 kesulitan
belajar di
rumah
Saya belajar di rumah
4.7 2 saya mengerjakan PR di rumah
3 saya tidak mengalami kesulitan saat belajar di rumah
3.4
4
perhatian
orang tua
terhadap
belajar anak
di rumah
orang tua mengingatkan saat jam belajar di rumah
5 orang tua menegur saat saya tidak belajar di rumah
6 orang tua memberikan semangat saat malas belajar dirumah
7 orang tua membantu saat belajar dirumah
8 orang tua mendampingi sampai selesai saat belajar di rumah
9 orang tua mengingatkan untuk buku yang akan dibawa besok
pagi
10 orang tua menanyakan bagaimana pelajaran disekolah
11 kesulitan
belajar anak
di kelas
saya mengerjakan tugas di sekolah
4.7
12 saya membawa buku sesuai mata pelajaran di sekolah
13 saya merasa mudah menerima pelajaran disekolah
14 saya sudah jelas dengan penjelasan guru di kelas
15 perhatian
guru dalam
proses
pembelajaran
di kelas
saya dibantu guru mengerjakan tugas jika tidak bisa
16 guru memberikan hukuman jika tidak mengerjakan tugas
17 guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah
18 guru mengetahui jika saya tidak belajar di rumah
19 guru memberikan semngat belajar disekolah
20 guru menanyakan PR yang telah dikerjakan di rumah
Angket orang tua
No. Aspek Nilai Pertayaan Skor
1 2 3 4
1
sikap orang
tua di
rumah
saya mengingatkan anak saat jam belajar dirumah
2 saya menegur jika anak saya tidak belajar di rumah
3 saya membantu anak saya belajar di rumah
4 saya mendampingi anak saya belajar di rumah sampai selesai
5
penggunaan
aplikasi
saya pengguna aplikasi whatsapp
6 saya mempunyai grup whatsapp
7 saya mempunyai grup whatsapp bersama dengan wali murid
yang lain
8 saya terbantu dengan adanya grup whatsapp kelas
9 saya mendapatkan informasi terkait tugas anak saya melalui
grup whatsapp kelas
10 saya diingatkan jika ada PR melalui grup whatapp
11 saya bertanya di grup whatsapp jika ada PR yang belum jelas
12 saya mendapatkan pengetahuan baru jika ada materi yang
belum saya ketahui lewat grup whatsapp
REKAP ANGKET SISWA
REKAP ANGKET ORANG TUA