Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BUKU SAKU BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 13 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
DINA DAMAYANTI
NIM. TM.140697
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
PENGEMBANGAN BUKU SAKU BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 13 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DINA DAMAYANTI
NIM. TM.140697
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
ii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran :
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara:
Nama : Dina Damayanti
NIM : TM. 140697
Judul Skripsi : Pengembangan Buku Saku Berbasis Problem Based Learning
untuk Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 13 Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Prodi Tadris Matematika sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia Tadris
Matematika.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, September 2018
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Jalaluddin, M.Pd.I
NIP. 19750205 200312 1 003
iii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTRIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran :
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara:
Nama : Dina Damayanti
NIM : TM. 140697
Judul Skripsi : Pengembangan Buku Saku Berbasis Problem Based Learning
untuk Pembelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 13 Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada FakultasTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Prodi Tadris Matematika sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia Tadris Matematika.
Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/tugas akhir saudari tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, September 2018
Mengetahui
Pembimbing II
Marni Zulyanty, M.Pd
NIP.
iv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
v
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukaan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, 10 Agustus 2018
Dina Damayanti
NIM. TM. 140697
vi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“ PERSEMBAHAN “
Kusimpuhkan kedua belah kakiku Ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku
Kuhaturkan do’a kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya kecil ini
terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan kuuntai shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi syafaatnya .
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Ayahanda Syahabuddin dan Ibunda Siti Aminah untuk curahan doa cinta dan
kasih sayang yang tak terhingga. Terimakasih atas semua perhatian saran dan nasihat
selama ini yang teramat sangat berharga.
vii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“MOTTO”
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir (Anonim,Terjamahan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 287, Hal: 49).
viii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat Rahmat
dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Penelitian
Terapan ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang Matematika, di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, penelitian ini berjudul “Pengembangan Buku Saku Berbasis Problem Based
Learning untuk Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13
Kota Jambi”.
Penulisan Penelitian Terapan ini dapat terwujud berkat bantuan dan jasa dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dra. Hj Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd selaku ketua program studi Tadris Matematika dan Ibu
Yusmarni, M.Pd selaku sekretaris program studi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Jalaluddin, M.Pd.I dan Ibu Marni Zulyanty selaku pembimbing skripsi
I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
6. Bapak Saiful Aswar, S.Pd dan ibu Rosnani, S.Pd selaku kepala sekolah dan guru
pengampu pelajaran matematika di kelas VIII SMP N 13 Kota Jambi yang telah
memberikan izin dan membantu kelancaran penelitian.
7. Keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-hentinya hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat
dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
ix
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penyusunan
skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Jambi, 10 Agustus 2018
Penulis,
Dina Damayanti
NIM. TM. 140697
x
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Dina Damayanti
Prodi : Tadris Matematika
Judul : Pengembangan Buku Saku Berbasis Problem Based Learning Untuk
Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13
Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang pengembangan buku saku berbasis problem
based learning untuk pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama negeri
13 Kota Jambi. Penelitian ini di lakukan di SMP N 13 Kota Jambi. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian dan pengembangan (research and development) yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Produk yang dihasilkan adalah buku saku berbasis problem based learning
pada mata pelajaran Matematika. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana
tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari buku saku yang akan
dikembangkan. Pengembangan ini menggunakan model pengembangan perangkat
pembelajaran 4-D (define, design, develop dan disseminate) yang telah dimodifikasi
menjadi 3-D. Berdasarkan hasil validasi dari validator bahwa buku saku berbasis
problem based learning yang dikembangkan peneliti dapat dikatakan valid dengan
berpatokan pada tabel kriteria kevalidan dengan nilai rata-rata 76,36%. Kemudian
dikatakan praktis dengan melihat angket respon siswa terhadap buku saku 31% sangat
positif dan 69% positif yang menyukai belajar menggunakan buku saku berbasis
problem based learning. Kemudian dikatakan efektif dengan melihat hasil tes belajar
yang berjumlah 29 orang yaitu 23 orang dikatakan tuntas dan 6 orang dinyatakan
tidak lulus dari data tersebut dapat dikatakan bahwa buku saku tersebut masuk
kategori efektif digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata Kunci : buku saku, problem based learning, hasil belajar siswa
xi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : Dina Damayanti
Study Program : Tadris Mathematics
Title : Development of Problem Based Learning Based Pocket Books
for Mathematics Learning in the 13th
Junior High School Jambi
City
This thesis discusses the development of a problem based learning pocket
book for the learning of mathematics in the 13th state junior high school in Jambi
City. This research was conducted at SMP Negeri 13 Jambi City. This research is a
type of research and development that is used to produce certain products and test the
effectiveness of these products. The resulting product is a problem based learning
pocket book on Mathematics. This research was made to find out how the level of
validity, practicality, and effectiveness of the pocket book to be developed. This
development uses a 4-D learning device development model (define, design, develop
and disseminate) that has been modified to 3-D. Based on the validation results of the
validator, the pocket book based on problem based learning developed by the
researcher can be said to be valid based on the validity criteria table with an average
value of 76.36%. Then it was said to be practical by looking at the questionnaire
responses of students to the pocket book 31% very positive and 69% positive who
liked learning to use a pocket book based on problem based learning. Then it is said to
be effective by looking at the results of the study test which amounted to 29 people,
namely 23 people said to be complete and 6 people were declared not pass the data
can be said that the pocket book was in the effective category used as teaching
material in the learning process.
Keywords: pocket book, problem based learning, student learning outcomes.
xii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
NOTA DINAS........................................................................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
PERNYATAN ORISINALITAS ............................................................................ v
PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
ABSTRRAK ............................................................................................................. x
ABSTRACT .............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ........................................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan ...................................................... 5
F. Sfesifikasi Produk yang diharapkan .......................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Buku Saku ........................................................... 7
B. Kajian Teoritik .......................................................................................... 8
1. Media Pembelajaran ........................................................................... 8
2. Buku Saku .......................................................................................... 9
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ................................. 9
4. Pengembangan Buku Saku Pembelajaran Matematika
Berbasis Problem Based Learning (PBL) .......................................... 10
C. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 14
B. Karakteristik Sasaran Penelitian ................................................................ 14
C. Pendekan dan Prosedur Pengembangan .................................................... 14
1. Analisis Kebutuhan ............................................................................ 14
2. Rancangan Pengembangan ................................................................. 15
3. Prosedur Pengembangan .................................................................... 16
4. Uji Coba/Validasi, Eveluasi, dan Revisi Model ................................. 17
5. Impelementasi Model ......................................................................... 18
xiii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................................ 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan ................................................................................. 25
B. Validitas Buku Saku .................................................................................. 29
C. Praktilitas Buku Saku ................................................................................ 30
D. Efektifitas Buku Saku ................................................................................ 30
E. Pembahasan ............................................................................................... 32
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 36
B. Saran .......................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Langkah-langkah Pengembangan Model 3-D ......................................... 15
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Respon Guru Tergadap Buku Saku ............................. 19
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap Buku Saku ............................ 20
Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Angket Validasi Materi ............................................... 20
Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Angket Validasi Media ............................................... 21
Tabel 3.6. Kisi-kisi Lembar Angket Validasi Bahasa .............................................. 21
Tabel 3.7. Kriteria Tingkat Kelayakan Media.......................................................... 23
Tabel 3.8. Pedoman Penilaian Keefektifan Produk Pengembangan ........................ 23
Tabel 3.9. Kriteria Respon Siswa ............................................................................ 24
Tabel 4.1. Hasil Validasi Buku Saku Matematika Berbasis
Problem Based Learning ........................................................................ 29
Tabel 4.2. Hasil Analisis Angket Respon Siswa ...................................................... 30
Tabel 4.3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............................................ 31
Tabel 4.4. Pedoman Penilaian Keefektifan Produk Pengembangan ........................ 31
xv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Matematika
SMP N 13 Kota Jambi ............................................................................ 42
Lampiran 2. Angket Kebutuhan Siswa .................................................................... 44
Lampiran 3. Angket Kebutuhan Guru ..................................................................... 46
Lampiran 4. Surat Permohonan Validator Bahasa .................................................. 49
Lampiran 5. Surat Keterangan Validasi Instrumen ................................................. 50
Lampiran 6. Lembar Validasi Bahasa ..................................................................... 51
Lampiran 7. Lembar Validasi Angket Respon Siswa .............................................. 53
Lampiran 8. Lembar Validasi Angket Respon Guru ............................................... 55
Lampiran 9. Angket Respon Siswa ......................................................................... 58
Lampiran 10. Angket Respon Guru ......................................................................... 60
Lampiran 11. Surat Permohonan Menjadi Validator Media dan Materi ................. 62
Lampiran 12. Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian .............................. 63
Lampiran 13. Lembar Validasi Media ..................................................................... 64
Lampiran 14. Lembar Validasi Materi .................................................................... 66
Lampiran 15. Lembar Validasi RPP ........................................................................ 68
Lampiran 16. Hasil Analisis Angket Validasi Bahasa ............................................ 70
Lampiran 17. Hasil Analisis Angket Validasi Materi ............................................. 71
Lampiran 18. Hasil Analisis Angket Validasi Media .............................................. 72
Lampiran 19. Hasil Validasi RPP ............................................................................ 73
Lampiran 20. Hasil Analisis Angket Validasi Lembar Angket Respon Siswa ....... 74
Lampiran 21. Hasil Analisis Angket Validasi Lembar Angket Respon Guru......... 75
Lampiran 22. Hasil Analisis Angket Kebutuhan Siswa .......................................... 77
Lampiran 23. Hasil Analisis Angket Respon Siswa pada Uji Coba Skala Kecil .... 78
Lampiran 24. Hasil Analisis Angket Respon Siswa Pada Uji Coba Pemakaian ..... 79
Lampiran 25. Hasil Analisis Respon Guru .............................................................. 80
Lampiran 26. Hasil Tes Belajar Siswa .................................................................... 81
Lampiran 27. Foto Dokumentasi Riset .................................................................... 82
Lampiran 28. Silabus ............................................................................................... 83
Lampiran 29. Rencana Pelaksaan Pembelajaran ..................................................... 89
Lampiran 30. Buku Saku Matematika Berbasis Problem Based Learning ............. 108
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia.
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses komunikasi yang di dalamnya
mengandung perubahan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan, baik yang terjadi
di dalam maupun di luar lembaga pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat. Ciri
suatu bangsa yang maju salah satunya adalah memiliki sumber daya manusia yang
berpendidikan, cerdas dan bermanfaat.
Seperti halnya cita-cita yang ingin dicapai negara Indonesia yang
tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Semua tujuan
tersebut dapat terwujud dengan adanya proses pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses belajar mengajar. Untuk itu,
harus dipahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan
belajarnya. Jika pendidik dapat memahami proses memperoleh pengetahuan,
maka pendidik akan dapat menentukan model pembelajaran yang diterapkan untuk
menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar pembelajaran yang tepat bagi
siswa.
Matematika Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1
Ayat 20 “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Misalnya dalam pembelajaran
matematika, disamping interaksi antara pendidik dan peserta didik, keberadaan
media pembelajaran yang memadai juga sangat penting bagi siswa dalam proses
belajar termasuk dalam hal mempelajari pelajaran. Yang mana Matematika
2
merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, bisa dikatakan matematika
dalam setiap lembaga pendidikan menjadi materi pokok yang tidak bisa lepas
bahkan dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dipisahkan dengan matematika.
Namun terdapat beberapa kendala yang terjadi dalam pembelajaran
matematika yaitu pada karakteristik matematika yang abstrak, masalah media,
masalah siswa dan pendidik. Berdasarkan observasi di SMP N 13 Kota Jambi dan
wawancara yang dilakukan terhadap siswa didapatkan fakta bahwa siswa tidak terlalu
antusias dalam proses pembelajaran matematika. Hal itu disebabkan oleh beberapa
faktor di antaranya adalah tidak bervariasinya model pembelajaran yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan hanya
mengandalkan buku paket, sehingga siswa berpendapat bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, siswa tidak tertarik dengan
pelajaran matematika, serta siswa tidak memiliki buku pegangan. Dengan demikian,
maka siswa tidak dapat memahami materi pembelajaran dengan optimal.
Seorang siswa pasti membutuhkan media pembelajaran yang bervariasi
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam proses
pembelajaran. Salah satu jenis media pembelajaran yang dibutuhkan siswa adalah
buku pelajaran. Namun buku pelajaran yang dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah
yang ada saat ini perlu adanya inovasi supaya dapat mengikuti perkembangan
zaman dan akan memudahkan sisiwa untuk belajar. Buku matematika pada
umumnya tebal dan berat sehingga membuat rendahnya minat peserta didik
dalam membaca. Bahan ajar yang digunakan di sekolah tersebut adalah buku paket.
Bahan ajar tersebut tentu tidak bisa sewaktu-waktu digunakan oleh siswa (kurang
praktis) karena buku paket tersebut tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang.
Ketersediaan perpustakaan yang sudah memuat berbagai referensi bukupun masih
belum menimbulkan minat siswa dalam membaca.
Untuk mengatasi permasalahan yang dipaparkan di atas, maka peneliti
terdorong untuk mengembangkan buku saku pembelajaran matematika yang berbasis
problem based learning. Adapun alasan yang mendasari peneliti memilih buku saku
sebagai produk pengembangan adalah karena buku saku berukuran kecil sehingga
mudah digunakan oleh siswa kapanpun mereka inginkan, tidak hanya pada terbatas
pada saat belajar di sekolah saja, dan buku saku yang ingin dikembangkan terdapat
gambar-gambar dan memiliki warna yang menarik sehingga diharapkan dapat
menarik minat siswa dalam belajar matematika. Pernyataan Wardhani (2012) yang
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menyatakan bahwa siswa cenderung meyukai bacaan yang menarik dengan sedikit
uraian dan banyak gambar atau warna. Dan Anna (2011) menyatakan bahwa warna
juga dapat menjadi bentuk komunikasi non-verbal yang dapat menyampaikan pesan
secara instan dan lebih bermakna ( Septiyana, dkk. 2013. Hal.14).
Selain itu, alasan yang mendasari pemilihan buku saku sebagai produk
pengembangan yang akan dikembangkan adalah karena dilihat dari penelitian-
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penggunaan buku saku dalam
kegiatan pembelajaran dapat memberikan dampak positif terhadap minat dan hasil
belajar siswa. Penelitian tersebut diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Eka Trisianawati, dkk (2017) menunjukkan bahwa penggunaan buku saku
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor, dan hasil penelitian dari
Nurul Hidayati D S, dkk (2013) yang berjudul perbedaan hasil belajar siswa antara
menggunakan media pocket book dan tanpa pocket book pada materi kinematika
gerak melingkar kelas X menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
siswa yang menggunakan buku saku dan tanpa buku saku. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Ni Wayan Ayu Santi, (2017) yang berjudul pengembangan economics
pocket book berbasis quantum learning untuk siswa Sekolah Menengah Atas
menunjukkan bahwa penggunaan buku saku tersebut mendapatkan tanggapan positif
dari siswa dengan perolehan persentase 90%.
Pada pengembangan ini buku saku yang akan dikembangkan barbasis
problem based learning. Adapun alasan dipilihnya penerapan model pembelajaran
problem based learning adalah karena berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi siswa. Penelitian tersebut di antaranya adalah
hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyorini, dkk (2011) yang menunjukkan bahwa
model PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada sub pokok
bahasan gerak lurus berubah beraturan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali Muhson (2009) juga menunjukkan
bahwa penerapan model PBL dalam pembelajaran statistika lanjut mampu
meningkatkan minat belajar mahasiswa baik minat belajar di dalam maupun di luar
kelas. Penelitian yang dilakukan oleh Fatia Fatimah (2012) menunjukkan bahwa 1)
kemampuan komunikasi matematis mahasiswa dengan menerapkan model PBL dalam
pembelajaran Statistika Elementer lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
biasa, 2) kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dengan menerapkan model PBL
4
dalam pembelajaran Statistika Elementer lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran biasa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul pengembangan buku saku berbasis problem based learning untuk
pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Kota Jambi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah
tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi
2. Siswa menganggap bahwa pelajaran matematika sulit untuk dipahami
3. Ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran matematika
4. Masih terbatasnya media pembelajaran yang digunakan, yakni hanya buku paket
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya dibatasi
pada sub materi sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini berupa buku saku
pembelajaran matematika dengan menerapkan model Problem based learning.
2. Materi yang dijelaskan dalam buku saku ini adalah materi sistem persamaan
linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana validitas pengembangan buku saku pembelajaran matematika dengan
menerapkan model problem based learning pada materi sistem persamaan linear
dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII?
2. Bagaimana pratikalitas pengembangan buku saku pembelajaran matematika
dengan menerapkan model problem based learning pada materi sistem persamaan
linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII?
3. Bagaimana efektivitas pengembangan buku saku pembelajaran matematika
dengan menerapkan model problem based learning pada materi sistem
persamaan linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII?
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan
1. Tujuan Pengembangan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui validitas pengembangan buku saku pembelajaran
matematika dengan menerapkan model problem based learning pada materi
sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII.
b) Untuk mengetahui praktikalitas pengembangan buku saku pembelajaran
matematika dengan menerapkan model problem based learning pada materi
sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII.
c) Untuk mengetahui efektivitas pengembangan buku saku pembelajaran
matematika dengan menerapkan model problem based learning pada materi
sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa SMP kelas VIII.
2. Kegunaan Pengembangan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
a) Bagi siswa
Diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran
yang dipelajari serta dapat mendorong siswa untuk melakukan perubahan
proses belajar matematika.
b) Bagi guru
Untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi sistem persamaan
linear dua variabel.
c) Peneliti
1) Dapat menambah pengetahuan/pengalaman sebagai bekal untuk menjadi
guru matematika profesional yang dapat mengembangkan media
pembelajaran.
2) Mengetahui karakteristik buku saku matematika yang baik untuk
guru dan siswa.
d) Dunia Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi buku saku yang dapat
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.
6
F. Spesifikasi Produk yang diharapkan
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah media
pembelajaran matematika yang telah melalui penilaian para ahli baik ahli media dan
ahli materi dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa buku saku matematika dengan
menerapkan model pembelajaran Problem based learning (PBL)
2. Buku saku ini membahas materi sistem persamaan linear dua variabel
3. Buku saku matematika ini disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa serta
merujuk pada kurikulum 2013 untuk SMP
4. Buku saku pembelajaran matematika ini terdiri dari dua bagian yaitu:
a) Bagian pendahuluan terdiri dari halaman muka (cover), kata pengantar,
daftar isi, Kompetensi Dasar, dan tujuan pembelajaran.
b) Bagian isi terdiri dari peta konsep, pengantar materi, lembar diskusi, materi,
latihan, tugas kelompok, soal evaluasi, rangkuman dan daftar pustaka.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Buku Saku
1. Definisi Penelitian Pengembangan
Dalam kamus bahasa Indonesia Pengembangan adalah proses, cara
perbuatan mengembangkan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.
18 Tahun 2002, pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
Pengembangan media pembelajaran adalah “suatu usaha penyusunan
program media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan media. Media
yang digunakan dalam proses belajar mengajar terlebih dahulu direncanakan dan
dirancang sesuai dengan kebutuhan siswanya” (Asnawir, 2002, hal. 135).
“Metode penelitian dan pengembangan (research and development)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifan produk tersebut” ( Sugiyono, 2013, hal. 297). Menurut
Sugiyono (2010) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development
(R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
agar dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan di bidang pendidikan adalah suatu jenis penelitian yang
bertujuan untuk menghasilkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah ada sehingga dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
8
B. Kajian Teoritik
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar. Medoe
adalah perantara atau pengatar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut
AECT (Association of Education and CommunicationTechnology) di Amerika,
media adalah segala bentuk atau saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.
Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar contohnya
buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain (Arief S Sadiman, 2014. Hal 6).
Arsyad (2011) menyatakan bahwa “media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran” (Septiyana, 2013, hal.
15).
Menurut Sadiman (2011) “Media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. Media pembelajaran berupa objek/benda nyata,
visual (gambar), audio visual (video)” ( Eka, 2011, hal. 219).
Anita (2009) menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki terdiri
dari berbagai jenis dan tidak ada media yang paling baik dibandingkan dengan
media yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan setiap media memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing (Nurul H, 2013. Hal 164).
“Media pendidikan merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
menyalurkan hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi,
keterbatasan daya indera, cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis, jarak
waktu, dan lain-lain” (Arief S Sadiman, 2014. hal.14).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai alat bantu atau
sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan, sehingga dapat
membangkitkan minat, perhatian, dan pikiran siswa agar tujuan belajar dapat
tercapai serta dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mudah.
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Buku Saku
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, buku saku adalah buku yang
berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah di bawa kemana-
mana (KBBI). Selain itu Setyono, Sukarmi & Wahyuningsih berpendapat buku
saku bisa diartikan sebagai buku yang ukurannya kecil, ringan, mudah dibawa
kemana–mana, dan bisa dibaca kapan saja (Setyono, Sukarni, Wahyuningsih.
Hal.118).Menurut Hizair (2013) buku saku adalah buku berukuran kecil yang
dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa ke mana-mana (Ranintya &
Erwin, 2015. Hal.16).
Buku saku adalah buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar
berupa penjelasan yang dapat memberikan petunjuk mengenai pengetahuan, dan
mudah dibawa ke mana-mana. Buku saku dapat digunakan sebagai sumber
belajar dan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran
(Ranintya & Erwin, 2015. hal. 16).
Definisi secara umum buku saku dari pengertian tersebut adalah buku
yang berukuran kecil yang berisi informasi dan dapat disimpan dalam saku
sehingga mudah dibawa kemana-mana, melalui buku saku siswa dapat
memperoleh informasi tanpa banyak membuang waktu untuk mengetahui inti
dari informasi tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa buku saku merupakan buku yang berukuran kecil, materi
yang dijelaskan tidak begitu banyak yang berarti simpel, mudah dibawa kemana-
mana dan mudah untuk dipelajari.
3. Model pembelajaran Problem based learning (PBL)
Arends (2007) menyebutkan bahwa PBL adalah suatu model
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah (Wafik, 2013, hal.
115). Dalam PBL, masalah yang diajukan oleh guru adalah permasalahan dunia
nyata dan menarik, sehingga siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang
membutuhkan pemikiran kreatif (Bilgin, dkk, 2009, hal. 155 ).
Belajar berdasarkan masalah (Problem Based Learning) adalah “suatu
proses pembelajaran yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan dalam
suatu lingkungan pekerjaan (Pusdiklat, 2004). Dengan model tersebut mahasiswa
tidak hanya dijejali dengan konsep-konsep yang abstrak tetapi juga mahasiswa
10
banyak dibekali kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang diterimanya
dalam lingkungan nyata yang ada di sekitarnya. Dengan demikian diharapkan
mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai dalam memahami materi
statistika secara utuh” (Ali Muhson, 2009, hal. 173).
Sharmann dan Orth-Hampton (1995) mengatakan bahwa PBL
merupakan pembelajaran yang termasuk dalam Cooperative Learning dimana
siswa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah hal ini dapat menimbulkan
semangat kebersamaan akibatnya keaktifan siswa akan lebih berkembang
(Akinaglu & Ruhan. 2007, hal. 80).
Smith (1995) menyatakan bahwa PBL merupakan model pembelajaran
yang menantang siswa untuk melakukan pemecahan masalah di dalam suatu
kelompok. PBL mengarahkan siswa untuk belajar mandiri sehingga dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan dapat menganalisis masalah
yang ada didunia nyata (Yuan, 2008, hal. 96).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa PBL adalah model diawali dengan pembelajaran berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka miliki sebelumnya sehingga dari ini akan terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
4. Pengembangan Buku Saku Pembelajaran Matematika Berbasis Problem
based learning (PBL)
Pengembangan buku saku ini penting dilakukan karena melalui produk
penelitian ini diharapkan dapat menambah ketersediaan media pembelajaran
matematika SMP serta membantu para pendidik dalam memberikan pemahaman
kepada siswa mengenai materi bangun ruang sisi datar.
Pengembangan media harus sesuai dengan prosedur yang ada.
Berdasarkan pendapat (Arief S Sadiman, dkk, 2003, hal. 98) bahwa
pengembangan media perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan langkah-
langkah yang saling terkait untuk menghasilkan media yang berkualitas. Tahap-
tahap pengembangan media tersebut yaitu:
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Menganalisis kebutuhan siswa dan katarkteristik siswa
b) Merumuskan tujuan intruksional dengan operasional dan khas
c) Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan
d) Mengembangkan alat perngukut keberhasilan
e) Menulis naskah media
f) Mengadakan tes dan revisi
Kebutuhan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk
belajar dapat dipenuhi melalui penerapan model pembelajaran yang sesuai
dengan konsep materi yang akan disampaikan. Salah satu model pembelajaran
matematika yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem based
learning (PBL). Tahapan dalam model ini disajikan sedemikian rupa sehingga
siswa dapat dengan mudah memahami konsep dari materi yang dipelajari.
Proses pelaksanaan pembelajaran dengan PBL terdiri dari 5 fase, yaitu:
Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah yakni menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan dan memotivasi peserta didik
untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih. Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik Membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Mendorong peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Fase 4 Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan
teman. Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta
kelompok presentasi hasil kerja (Ruslan, 2016, hal. 96)
12
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan kajian teori yang dilakukan, berikut ini dikemukakan beberapa
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
sebagai berikut:
Dalam penelitian Nurul Laili Rahmawati, dkk (2013) yang berjudul
“Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Kimia dalam
Kehidupan Sebagai Bahan Ajar Di MTs. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
buku saku IPA terpadu bilingual tema bahan kimia dalam kehidupan layak digunakan
sebagai bahan ajar dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari penelitian ini
terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah pemilihan buku
saku yang menjadi produk pengembangan dan jenjang pendidikan. Namun
perbedaannya adalah mata pelajaran yang menjadi isi dari buku saku.
Dalam penelitian Nisa Muhammad, dkk (2013) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengembangan Buku Saku Pada Materi Sistem Respirasi untuk SMA Kelas
XI”. Hasil penelitianya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran buku saku dengan
menggunakan media buku cetak. Hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan
media pembelajaran buku saku lebih tinggi dari pada yang menggunakan media buku
cetak. Dari penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti. Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah penggunaan pengembangan buku saku yang menjadi sarana pengembangan,
dan metode penelitian yang digunakan . Namun untuk objek penelitian yang akan
dilakukan terdapat perbedaan lokasi dan jenjang pendidikan siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrotul Khayati, dkk (2016). Dalam
penelitiannya yang berjudul Pengembangan Modul Matematika Untuk Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi Pokok Persamaan Garis
Lurus Kelas VIII SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran
berupa modul berbasis problem based learning efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Dari penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dan perbedaaan dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Kesamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah model pembelajaran yang akan diterapkan dalam media
pembelajaran yang akan dikembangkan, jenjang pendidikan dan metode penelitian
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang digunakan . Namun untuk media pembelajaran yang dipilih sebagai produk
pengembangannya berbeda.
Dalam penelitian Mingle A Pistanty, dkk (2015) yang berjudul
Pengembangan Modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan
media pembelajaran modul berbasis problem based learning dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi polusi serta dampaknya pada
manusia dan lingkungan. Dari penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dan
perbedaaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Kesamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah model pembelajaran yang akan
diterapkan dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan, dan metode
penelitian yang digunakan . Namun untuk media pembelajaran yang dipilih sebagai
produk pengembangannya berbeda.
Dalam penelitian Resty Neli Prisiska, dkk (2017) yang berjudul
Pengembangan LKS Berbasis Problem Based Learning Materi Aritmetika Sosial
Kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS berbasis model problem based
learning yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa.
Dari penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dan perbedaaan dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti. Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti adalah model pembelajaran yang akan diterapkan dalam media pembelajaran
yang akan dikembangkan, jenjang pendidikan yang menjadi lokasi penelitian, dan
metode penelitian yang digunakan. Namun untuk media pembelajaran yang dipilih
sebagai produk pengembangannya berbeda.
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 13 Kota Jambi kelas VIII yang beralamat
di Jl. KH. A Tomok, RT 11. Kel Tahtul Yaman. Kec. Pelayangan Kota Jambi.
Pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada tanggal 19 Juli 2018 sampai dengan 07
Agustus 2018.
B. Karakteristik Sasaran Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah buku saku pembelajaran matematika
berbasis problem based learning. Buku saku ini dirancang untuk materi Sistem
persamaan linear dua variabel yang diajarkan pada siswa kelas VIII SMP N 13 Kota
Jambi. Buku saku yang dikembangkan ini akan diuji validitas(validity), praktikalitas
(practicality) dan efektivitasnya.
Sedangkan sasaran dalam penelitian pengembangan buku saku pembelajaran
matematika berbasis problem based learning ini terdiri dari guru Matematika SMP N
13 Kota Jambi dan siswa-siswi SMP N 13 Kota Jambi kelas VIII. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan terhadap guru dan observasi yang dilakukan diketahui
bahwa siswa pada kelas VIII SMP N 13 Kota Jambi tidak terlalu antusias dalam
proses pembelajaran.
C. Pendekatan Dan Prosedur Pengembangan
Pengembangan media pembelajaran berupa buku saku pembelajaran
matematika pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Penelitian dan pengembangan betujuan untuk dapat
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,
2015, hal. 407).
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam suatu
penelitian yang memiliki karakteristik berbasis masalah dan memunculkan solusi
untuk mengatasi suatu masalah tersebut. Untuk memperoleh informasi yang
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dibutuhkan dalam penelitian, dibutuhkan berbagai informasi sebagai bahan
pembuatan produk tertentu yang diharapkan mampu memecahkan masalah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru pengampu mata
pelajaran matematika kelas VIII SMP N 13 Kota Jambi. Pada saat proses
pembelajaran berlangsung, siswa hanya menggunakan buku paket dan buku
tersebut tidak dibolehkan untuk dibawa pulang. Dengan demikian, siswa tidak
memiliki buku referensi untuk dipelajari di rumah.
2. Rancangan pengembangan
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D
yang dikembangkna oleh Thiagarajan. Namun karena keterbatasan waktu dan
biaya, maka dalam pengembangan media pembelajaran buku saku ini dilakukan
dengan memodifikasi model 4-D menjadi 3-D. Secara singkat, tahapan dalam
penelitian ini antara lain Define (pendefinisian), Design (perancangan), dan
develop (pengembangan).
Adapun langkah-langkah pengembangan model 3-D dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Langkah-Langkah Pengembangan Model 3-D
Tahap pengembangan keterangan
Define (Pendefinisian) Pada tahap ini diperoleh informasi tentang
permasalahan yang ada di lapangan untuk
membantu mengembangkan media
pembelajaran yang ada sebelumnya.
Design ( Perancangan) Tahap ini dilakukan untuk merancang
produk pengembangan yang disesuaikan
dengan permasalahan yang diperoleh di
lapangan saat tahap pendefinisian.
Develop (Pengembangan) Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki
produk yang dikembangkan dengan
melakukan evaluasi dan revisi sebelum
menjadi produk yang valid, praktis dan
efektif.
16
3. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi
3-D. prosedur dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a) Tahap Define (pendefinisian)
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap define. Pada tahap ini
dilakukan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis
kompetensi inti dan bahan materi pelajaran yang akan diajarkan oleh guru
berdasarkan standar isi kurikulum 2013. Tahap define dilakukan dalam dua
langkah, yaitu:
1) Analisis Siswa
Analisis siswa sangat penting dilakukan dalam menentukan media
pembelajaran. Menurut salah satu kriteria dalam pemilihan media
pembelajaran adalah adanya kesesuaian dengan karakteristik siswa.
Karakteristik siswa menentukan sifat dari ciri media yang akan digunakan.
Karakteristik siswa yang dimaksud adalah kebiasaan dan kemampuan yang
dimilki oleh siswa.
2) Analisis materi
Analisis materi dilakukan untuk mengetahui pokok bahasan sistem
persamaan linear yang akan dipelajari serta Kompetensi Dasar dan tujuan
pembelajaran dari pokok bahasan tersebut.
b) Tahap Design (Perancangan)
Tahap ini dilakukan untuk merancang produk pengembangan yang
disesuaikan dengan permasalahan yang diperoleh di lapangan saat tahap
pendefinisian. Perancangan buku saku dimulai dari bagian awal buku saku
sampai bagian akhir dari buku saku tersebut. Penentuan materi yang akan
dicantumkan serta pemilihan soal-soal yang akan dimuat di dalam buku saku
juga dilakukan pada tahap ini.
Adapun isi dari buku saku ini terdiri dari bagian awal, bagian isi dan
bagian akhir. Bagian awal mencakup sampul, prakata, daftar isi, standar isi,
dan peta konsep. Pada bagian isi terdapat pengantar materi, lembar diskusi,
mari cari solusi, uraian materi, latihan, tugas kelompok dan soal evaluasi.
Sedangkan pada bagian akhir terdapat rangkuman dan daftar pustaka. Namun
untuk buku saku pegangan guru ditambahkan uraian jawaban setelah daftar
pustaka.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Tahap Develop (Pengembangan)
Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran
berupa buku saku matematika yang telah divalidasi oleh dosen, serta sudah
teruji kepraktisan dan keefektifannya. Tahap develop dilakukan melalui
beberapa tahap berikut ini:
(1) Validasi Buku Saku
Buku saku yang akan digunakan oleh guru dan siswa terlebih dahulu
divalidasi. Tujuan validasi adalah memeriksa kebenaran konsep-konsep
dan tata bahasa dalam buku saku. Validasi buku saku dilakukan oleh 2
orang dosen sesuai dengan keahliannya. Masukan dari validator
digunakan untuk memperbaiki buku saku yang dikembangkan.
(2) Uji Praktikalitas
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana manfaat,
kemudahan penggunaan dan efisiensi waktu penggunaan media oleh
siswa.
(3) Uji Efektivitas
Kegiatan ini dilakukan untuk menguji keefektifan buku saku yang
digunakan di kelas yang dilihat dari hasil belajar selama proses
pembelajaran dengan menggunakan buku saku.
4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model
a) Uji coba/Validasi
Uji coba dilakukan untuk melihat keefektifan buku saku yang
dikembangkan sebagai media pembelajaran. Subjek uji validator
dalam penelitian ini terdiri adalah dosen ahli yang telah
berpengalaman di bidangnya.
b) Evaluasi
Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba kemudian dievaluasi.
Peneliti memeriksa keksesuaian buku berdasarkan saran ataupun
komentar yang dituliskan dalam angket.
c) Revisi Produk
Revisi dilakukan untuk menghasilkan buku saku yang lebih baik
sesuai dengan kebutuhan siswa. Revisi produk dilakukan jika pada
saat uji coba produk ditemukan kelemahan-kelemahan dari buku saku
18
matematika tersebut. Kemudian kelemahan tersebut diperbaiki sesuai
dengan angket serta saran atau kritik dari tim validator.
5. Implementasi Model
Implementasi produk dilakukan setelah revisi buku saku. Pada tahap
ini, peneliti mengujicobakan buku saku yang dikembangkan.
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data
a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Dilihat dari segi cara
atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi
(pengamatan) dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2013, hal. 137). Dalam
pengumpulan data penelitian pengembangan yang dilakukan yaitu
menggunakan tekhnik observasi, kuesioner dan wawancara. Teknik
pengumpulan data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
(1) Observasi
Observasi merupakan pegamatan langsung terhadap suatu objek
yang ada di lingkungan yang sedang berlangsung berbagai aktivitas
(Suharsimi Arikunto). Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaram berlangsun dan
bagaiamana sikap siswa dalam proses pembelajaran tersebut.
(2) Angket/Kuesioner
Angket/Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna (Arikunto, 2013, hal. 42). Kuesioner diberikan
kepada guru dan siswa serta tim validator yang terdiri dari ahli bahasa,
ahli media dan ahli materi. Kuesioner pertama berupa hasil validasi
buku saku matematika yang dikembangkan yang diberikan oleh tim
validator yang terdiri dari ahli bahasa, ahli media dan ahli materi.
Kuesioner selanjutnya diberikan kepada pendidik dan siswa pada saat
pelaksanaan uji coba untuk mengetahui respon mereka setelah
menggunakan buku saku pembelajaran matematika berbasis problem
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
based learning materi bangun ruang sisi datar. Berikut adalah kisi-kisi
instrumen penelitian:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Respon Guru terhadap Buku Saku
No Aspek yang dinilai
1 Materi yang disampaikan sesuai dengan KI, KD dan tujuan
pembelajaran
2 Materi yang disampaikan sesuai dengam tujuan pembelajaran
3 Kelengkapan materi sesuai dengan indicator
4 Soal-soal sesuai dengan indikator
5 Konsep dan materi sesuai dengan perkembangan ilmu
matematika
6 Materi sesuai dengan tingkat pemikiran siswa
7 Materi disampaikan secara sistematis
8 Konsistensi sistematika materi dalam sub bab
9 Penyampaian materi dalam buku saku berbasis problem based
learning dikemas dengan menarik
10 Buku saku ini komunikatif terhadap siswa
11 Materi pada buku saku ini mudah dipahami
12 Materi dalam buku saku ini sudah lengkap
13 Bahasa yang digunakan dalam buku saku ini mudah dipahami
14 Warna yang digunakan dalam buku saku ini menarik
15 Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku ini dapat terbaca
dengan jelas
16 Ukuran tata letak proposional dengan ukuran buku
17 Desain ini sesuai dengan perkembangan siswa
18 Problem based learning dalam buku saku ini sudah menarik
19 Buku saku ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
20 Buku saku ini dapat dipelajari sendiri oleh siswa
21 Buku saku ini dapat dipelajari bersama oleh siswa
22 Buku saku ini dpat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi sistem persamaan linear dua variabel
23 Buku saku ini dapat menambah referensi pengethuan siswa
24 Buku saku ini memudahkan siswa dalam proses pembelajaran
25 Materi dalam buku ini dapat disampaikan kepada siswa sesuai
dengan waktu pembelajaran yang direncanakan
26
Saya mendukung adanya media pembelajaran buku saku
berbasis problem based learning materi sistem persamaan
linear dua variabel
Sumber: modifikasi dari Dedi Alim (2016)
20
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap Buku Saku
No Aspek yang dinilai
1 Materi dalam buku saku sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang disampaikan
2 Penyampaian materi dalam buku saku dikemas menarik
3 Materi dalam buku saku disampaikan dengan jelas
4 Materi dalam buku saku mudah dipahami
5 Materi dalam buku saku ini sudah lengkap
6 Buku saku ini menambah pengetahuan saya
7 Bahasa yang digunakan mudah saya pahami
8 Warna yang digunakan dalam buku saku menarik
9 Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku dapat saya
baca dengan jelas
10 Buku saku ini dapat menjadikan saya lebih giat belajar
11 Buku saku ini dapat saya pelajari sendiri
12 Buku saku ini dapat saya pelajarii bersama-sama dengan
teman
13 Buku saku ini dapat meningkatkan pemahaman saya
terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel
14 Soal-soal dalam buku ini sesuai dengan tujuan
pembelajaran
15 Waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari buku saku
ini sesuai dengam waktu pembelajaran matematika
16 Saya terrtarik membaca buku saku berbasis problem
based learning ini
17 Buku saku praktis dan mudah digunakan
18 buku saku dapat digunakan sewaktu-waktu dengan
mudah
Sumber: modifikasi dari Dedi Alim (2016)
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Angket Validasi Materi Oleh Validator Materi
No Deskripsi
1 Kejelasan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD
3 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran
4 Ketepatan penggunaan pendekatan pembelajaran
5 Interaktivitas
6 Kontekstualitas dan aktualitas
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
8 Isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat
9 Kemudahan untuk dipahami
10 Sistematis
11 Kejelasan uraian
12 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran
13 Memungkinkan siswa belajar mandiri
14 Bahasa mudah dimengerti
15 Pengorganisasian latihan sistematis
Sumber: modifikasi dari Dedi Alim (2016)
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Angket Validasi Media Oleh Validator Media
No Deskripsi
1 Keefektifan dan keefesienan
2 Kreatif dan Inovatif
3 Tipografi (huruf dan susunannya)
4 Gambar
5 Tata letak
6 Warna
Sumber: modifikasi dari Ari Irwansyah (2016)
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Angket Validai Bahasa
No Deskripsi
1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf
2 Tampilan buku saku yang menarik
3 Kejelasan huruf dan angka
4 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD)
5 Bahasa yang digunakan komunikatif
6 Gambar yang digunakan mempermudah dalam memahami materi
7 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti
22
8 Kejelasan petunjuk dan arahan
9 Istilah yang digunakan mudah dipahami
10 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik sehingga
dapat menyampaikan pesan
Sumber: modifikasi dari Ari Irwansyah (2016)
(3) Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013, hal. 231). Wawancara pada
penelitian ini dilakukan terhadap siswa dan pendidik untuk mengetahui
pendapat siswa mengenai pelajaran matematika yang mereka pelajari,
media yang mereka gunakan dalam proses pembelajaran dan kurikulum
yang digunakan di sekolah.
b) Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk buku saku
yang berkualitas dan memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan
keefektifan. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis kriteria buku
saku pembelajaran matematika yang dikembangkan adalah sebagai
berikut:
(1) Analisis kevalidan
Angket penilaian dalam analisis kevalidan digunakan untuk
menganalisis kevalidan dan dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
(a) Tabulasi data oleh validator yang terdiri dari validator materi,
validator media dan validator bahasa. Tabulasi data dilakukan
dengan memberikan penilaian pada aspek penilaian dengan
ketentuan skor sebagai berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = tidak baik
1 = sangat tidak baik
(b) Mencari persentase untuk mendapatkansil kevalidan buku saku
dengan rumus sebagai berikut:
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keterangan:
NP = nilai persentase yang dicari
R = skor yang diperoleh
SM = skor maksimal (Sugiyono, 2012, hal.176)
(c) Menetapkan kriteria kevalidan seperti berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Tingkat Kelayakan Media
Interval Kriteria Kriteria
81% - 100% Sangat valid
61% - 80% valid
41% - 60% Cukup valid
21% - 40% kurang valid
0% - 20% Tidak valid
Sumber: Nurdin (2007) dalam Ari Irwansyah (2006)
(2) Analisis Keefektifan
Keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan dianalisis
melalui data pengukuran hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar
diarahkan pada pencapaian secara individu. Siswa dikatakan berhasil
(tuntas) apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan nilai
KKM (Nilai ≥KKM). Hasil tes belajar siswa diinterpretasikan menurut
kategori yang telah ditentukan. Data tes hasil belajar siswa dianalisis
untuk menentukan tingkat keefektifan dari sebuah media pembelajaran.
Berikut adalah tabel penilaian keefektifan produk pengembangan:
Tabel 3.8
Pedoman Penilaian Keefektifan Produk Pengembangan
No Interval Kategori
1 30% - 39% Tidak efektif
2 40% - 55% Kurang efektif
3 56% - 65% Cukup efektif
4 66% - 79% Efektif
5 80% - 100% Sangat efektif
Sumber: Arikunto: 2009 dalam (Nuzula, 2013)
24
(3) Analisis Kepraktisan
Data hasil respon siswa dan guru mengenai media pembelajaran buku
saku matematika berupa angket dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
∑
∑
Keterangan:
PRS : persentase banyak siswa yang memberikan respon positif
terhadap kategori yang ditanyakan
∑A : banyaknya siswa yang memberikan respon positif terhadap
setiap kategori yang ditanyakan dalam angket
∑B : banyaknya siswa yang menjadi subjek uji coba
Sedangkan kriteria respon siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Respon Siswa
Interval Kategori
Skor < 0,5 Sangat tidak positif
Tidak postif
Cukup positif
Positit
Sangat positif
Sumber: (Pachriatul Falaq. 2017: 40)
Respon siswa dikatakan memenuhi kriteria positif jika
minimal berada pada kategori positif dan kelas merespon positif
apabila lebih dari 50% siswa memberikan respon positif.
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015:407), penelitian pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran buku saku berbasis problem based learning. Penelitian ini
disusun dan dikembangkan berdasarkan model 4-D Thiagarajan yang telah
dimodifikasi menjadi 3-D yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), and
develop (pengembangan), Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
peneliti hingga akhirnya dapat menghasilkan suatu produk adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pendefinisian (Define)
a) Analisis siswa
Analisis awal bertujuan untuk menetapkan masalah dasar yang
terjadi pada proses pembelajara sehingga diperlukan pengembangan buku
saku matematika berbasis problem based learning. Analisis yang dilakukan
pada tahap ini yaitu analisis masalah pembelajaran matematika. Berdasarkan
observasi yang dilakukan didapatkan fakta sebagai berikut.
1) Media pembelajaran yang digunakan di sekolah hanya mengandalkan
buku paket yang dipinjamkan sekolah. Buku paket tersebut tidak
diizinkan untuk dibawa pulang sehingga siswa tidak dapat mengulang
pelajaran di rumah. Sehingga siswa menganggap bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit.
2) Adanya pola pengajaran yang monoton yang membuat siswa bosan dan
malas untuk belajar hanya dengan mendengarkan gurunya yang
menjelaskan tanpa diperlihatkan gambar atau kegiatan yang membuat
siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika yang mengakibatkan
mereka tidak semangat untuk belajar dan mengerjakan tugas.
Hasil analisis awal tersebut menunjukkan bahwa permasalahan-
permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran yang membuat siswa
26
malas untuk belajar dan kurangnya semangat siswa untuk mempelajari
materi yang diajrkan dapatkan dipecahkan dengan buku saku pembelajaran
matematika berbasis problem based learning. Buku saku tersebut memiliki
ciri khas dapat membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
karena pada di dalamnya terdapat kegiatan mengintegrasikan, kontekstual,
konstruktif, dan pembelajaran yang lebih menarik karena pada buku tersebut
terdapat gambar-gambar di dalamnya.
b) Analisis Materi
Analisis materi dilakukan untuk mengetahui pada pokok bahasan
sistem persamaan linear dua variabel yang akan dipelajari, materi ini cocok
untuk dibuatkan buku saku yang berbasis model pembelajaran problem
based learning karena siswa yang berperan aktif untuk mencari informasi
sendiri dari materi yang diajarakan dan guru hanya sebagai fasilitator dalam
membimbing siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Adapun KI dan KD nya yaitu sebagai berikut:
(1) Kompetensi Inti (KI)
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2:Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan
penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel.
Hasil analisis materi menjadi dasar dalam mengembangkan buku
saku matematika berbasis model problem based learning karena cakupan
materi yang luas dan membutuhkan kemampuan dalam memahami materi
yang dipelajari dan menyelesaikan permasalahan dengan baik.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap ini berisi kegiatan perancangan buku saku matematika berbasis
model problem based learning. Dimana ditahap inilah penentuan bentuk atau
model buku saku yang akan dikembangkan untuk dikerjakan oleh siswa sebagai
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu; pemilihan soal, pemilihan format
dan perancangan awal buku saku matematika berbasis model problem based
learning yaitu:
a) Pemilihan Format
Buku saku matematika berbasis problem based learning yang
dikembangkan memuat petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas yang diberikan oleh pendidik kepada siswa. Tugas-yang diberikan kepada
siswa berupa tes. Buku saku yang dikembangkan dari tahapan model
pembelajaran berbasis masalah yang terdiri dari 5 tahapan yaitu; Orientasi siswa
pada masalah, yang dalam tahapan ini, buku saku menyajikan pengenalan materi
melalui masalah dalam kehidupan sehari-hari pada siswa yang dapat
membimbing siswa menemukan konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kemudian tahapan berikutnya adalah mengorganisasi siswa dalam
belajar, pada tahapan ini diaplikasikan berupa petunjuk untuk mengerjakan soal
diskusi 1, soal diskusi 2 dan soal diskusi 3 dalam buku saku yang dapat
mengorganisasikan siswa untuk belajar. Tahapan selanjutnya adalah
membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, dalam buku saku ini
28
terdapat kegiatan “Mari Cari Solusi!” yang membimbing siswa untuk melakukan
proses penyelesaian masalah yang disajikan. Pada tahapan berikutnya adalah
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, isi dalam tahapan ini diaplikasikan
berupa petunjuk dalam buku saku yang membimbing siswa untuk dapat
menyajikan proses pemecahan masalah.
Tahapan yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah. Pada tahapan ini, siswa menyajikan hasil karya dan guru
membimbing siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Berdasarkan pandangan tersebut, maka format penulisan buku saku
matematika berbasis problem based learning yang dikembangkan dalam
penelitian ini terdiri atas bagian awal, soal-soal diskusi, mari cari solusi, isi
(materi), dan bagian akhir.
b) pemilihan soal
Berdasarkan analisis materi dan perumusan tujuan pembelajaran,
disusunlah soal-soal yang menjadi instrumen pengumpul data tentang tingkat
penguasaan siswa terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel yang
akan diajarkan. Pemilihan soal disesuaikan dengan hasil analisis materi.
Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan tes yang tepat dalam menyajikan
materi pembelajaran. Pemilihan tes ini harus dapat menfasilitas siswa untuk
memahami materi.
c) Tahap Deskripsi Hasil Pengembangan (Develop)
Tahap ini merupakan tahapan ketiga dari model Thiangarajan (4-D).
Tahap pengembangan ini menghasilkan naskah final buku saku yang telah
direvisi berdasarkan masukan para validator ahli yaitu Dr. M. Hurmaini, M.Pd
dan Yusmarni, M.Pd dan data yang diperoleh dari uji coba skala kecil dan uji
lapangan. Proses pengembangan ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap uji
validitas, uji kepraktisan dan uji efektivitas.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Validitas Buku Saku
Hasil validasi menurut para pakar yang terdiri dari 2 orang dosen
menggunakan lembar angket validasi. Lembar angket validasi terdiri dari tiga aspek,
yaitu validasi materi, validasi media, dan validasi bahasa. Hasil analisis validasi buku
saku matematika berbasis problem based learning disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 4.1
Hasil validasi buku saku matematika berbasis problem based learning
No Aspek Skor Kriteria
1 Materi 76.60% Valid
2 Media 75,00% Valid
3 Bahasa 77,50% Valid
Rata-rata skor 76,36 % Valid
Persentase hasil uji validitas media pembelajaran berupa buku saku berbasis
Problem Based Learning dikategorikan sudah valid dan dapat diterapkan dalam
pembelajaran di kelas. Proses validasi dilakukan dengan meminta penilaian dan saran
dari validator. Adapun yang menjadi validator dalam proses pengembangan buku
saku ini adalah 2 orang dosen ahli, yakni Bapak Dr. M. Hurmaini, M.Pd selaku
validator bahasa dan ibu Yusmarni, M.pd sebagai validator media dan materi. Proses
validasi dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
Dalam proses penyusunan buku saku, penyusun memperhatikan prinsip-
prinsip penyusunan media pembelajaran yang meliputi prinsip relevansi, konsistensi,
kecukupan dan kesesuaian materi dengan kematangan siswa serta memperhatikan dan
memperbaiki buku saku sesuai dengan saran yang disampaikan oleh validator.
Adapun saran yang disampaikan oleh validator bahasa adalah pengubahan kata Kamu
menjadi Anda. Sedangkan saran dari validator media adalah warna sampul depan
buku saku diganti dengan warna yang menarik dan untuk saran validator materi
adalah dibuatkan uraian jawaban pada buku saku untuk pegangan guru. Setelah
dilakukan penilaian oleh validator maka dapat dinyatakan bahwa produk yang
dikembangkan dapat digunakan dengan revisi kecil.
30
C. Praktikalitas Buku Saku
Data kepraktisan buku saku diperoleh dari angket respon siswa dan guru
terhadap buku saku divalidasi oleh validator yaitu Dr. M. Hurmaini, M.Pd.
Selanjutnya data hasil angket yang diperoleh dianalisis. Kegiatan yang dilakukan
untuk menganalisis data respon siswa adalah menghitung banyaknya siswa yang
memberi respon sesuai dengan aspek yang ditanyakan pada angket respon peserta
didik, kemudian menghitung persentasenya.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan buku saku berbasis problem based learning,
didapatlah rangkuman hasil analisis angket respon siswa sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Analisis Angket Respon Siswa
No interval Kategori Frekuensi Persentase
1 RS < 0,5 Sangat tidak positif - -
2 0,5 ≤ RS < 1,5 Tidak positif - -
3 1,5 ≤ RS < 2,5 Cukup positif - -
4 2,5 ≤ RS < 3,5 Positif 20 69%
5 3,5 ≤ RS Sangat positif 9 31%
Sumber: Pachriatul Falaq (2017)
Pada tabel tersebut terlihat bahwa persentase respon siswa yang sangat
positif terhadap buku saku yaitu 31 %, respon positif 69 % dan respon negatif adalah
0 %. Data ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap media pembelajaran buku
saku matematika berbasis problem based learning berada pada kategori positif. Selain
itu, angket respon guru juga menunjukkan respon yang positif dengan nilai 84,37%.
D. Efektivitas Buku Saku
Keefektivan media pembelajaran yang dikembangkan dianalisis melalui data
pengukuran hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar diarahkan pada pencapaian
secara individu. Siswa dikatakan berhasil (tuntas) apabila memperoleh nilai lebih
besar atau sama dengan nilai KKM (Nilai ≥KKM). Adapun nilai KKM yang
diterapkan di sekolah adalah sebesar 75. Kemudian rangkuman data hasil belajar
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa yang diperoleh diinterpretasikan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.
Adapun persentase ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
No Skor Kategori Frekuensi Persentase(%)
1 0-74 Tidak tuntas 6 orang 21,7 %
2 75-100 Tuntas 23 orang 79,3%
Jumlah 100 %
Pada tabel terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu
79,3% siswa dinyatakan tuntas atau dengan kata lain dapat mencapai KKM.
Sedangkan hasil belajar siswa lainnya yakni sebanyak 21,7% siswa tidak tuntas atau
tidak mencapai nilai KKM. Menurut Suharsimi Arikunto (2009) keefektifan dari
media pembelajaran dapat dilihat dari persentase hasil belajar siswa. Adapun
pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pedoman Penilaian Keefektifan Produk Pengembangan
No Interval Kategori
1 30% - 39% Tidak efektif
2 40% - 55% Kurang efektif
3 56% - 65% Cukup efektif
4 66% - 79% Efektif
5 80% - 100% Sangat efektif
Sumber: Arikunto: 2009 dalam (Nuzula, 2013)
Data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan
media buku saku pembelajaran matematika ini baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa
buku saku matematika berbasis problem based learning efektif digunakan.
32
E. Pembahasan
1. Pengembangan buku saku matematika berbasis problem based learning
Pada hasil analisis uji coba yang telah dilakukan dapat digunakan
sebagai acuan kelayakan suatu perangkat pembelajaran yang telah dirancang
untuk diimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Perangkat pembelajaran
yang dirancang dievaluasi berdasarkan nilai kevalidan, nilai kepraktisan dan nilai
keefektifan dari perangkat tersebut. Buku saku yang dihasilkan peneliti
merupakan buku saku yang berbasis problem based learning.
Pembelajaran berbasis masalah mempunyai 5 karakteristik antara lain:
Melalui kegiatan kolaboratif, siswa diposisikan sebagai pemecah masalah,
mendorong siswa untuk mampu menemukan masalah dan mengelaborasinya
dengan mengajukan dugaan-dugaan dan merencanakan penyelesaian, siswa
difasilitasi agar dapat mengekspolarasi berbagai alternatif penyelesaian dan
impikasinya serta mengumpulkan dan mendistribusikan informasi, siswa dilatih
untuk terampil menyajikan temuan, serta membiasakan siswa untuk
merefleksikan tentang efektivitas cara berpikir mereka dan menyelesaikan
masalah (Anggi, Oktaviarini,2015).
2. Validitas Buku saku
Validasi media pembelajaran dilakukan untuk menentukan kelayakan
media pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat pembelajaran tersebut
divalidasi oleh validator yang terdiri dari beberapa orang (Havidz, 2014). Media
pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh validator yang terdiri dari 2
orang dosen. Berdasarkan hasil penilaian 2 validator ahli, diperoleh hasil bahwa
secara umum keseluruhan media pembelajaran berupa buku saku matematika
berbasis model problem based learning secara umum dinyatakan valid.
Meskipun keseluruhan media pembelajaran yang dikembangkan telah
memenuhi kriteria kevalidan, tetapi ada beberapa komponen yang perlu direvisi
kecil untuk penyempurnaan media pembelajaran tersebut. Revisi untuk buku saku
matematika berbasis problem based learning diantaranya dari validator materi
dan media: sebaiknya warna sampul buku saku diganti dengan warna yang lebih
menarik dan tidak terlalu mencolok, sebaiknya permasalahan yang dicantumkan
di dalam buku saku merupakan permasalahan yang benar-benar membuat siswa
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
lebih berpikir dan mampu menyelesaikan masalah. Sedangkan catatan dari
validator media yaitu sebaiknya penggunaan kata kamu diganti menjadi Anda.
Berdasarkan catatan tersebut dan berdasarkan saran dari validator maka
dilakukan revisi atau perbaikan. Hasil perbaikan buku saku tersebut adalah warna
sampul buku sudah diganti dengan warna yang lebih menarik dan tidak
mencolok, beberapa permasalahan yang dicantumkan pada buku saku sudah
diganti dengan permasalahan yang lebih menantang sehingga membuat siswa
lebih berpikir dam mampu menyelesaikan masalah, dan kata kamu pada buku
saku diganti menjadi Anda.
3. Praktikalitas Buku Saku
Kepraktisan dari media pembelajaran diukur berdasarkan hasil penilaian
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan media
pembelajaran yang dikembangkan (Nugraha, 2013). Ketertarikan siswa terhadap
proses pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa
dianggap remeh. Sebagian besar perhatian siswa akan tertuju pada proses
pembelajaran jika siswa sudah tertarik pada pembelajaran sehingga siswa akan
lebih berperan aktif dan memberikan respon yang positif. Dari ketertarikan siswa
inilah dapat dilihat bahwa buku saku yang dikembangkan ternyata disenangi oleh
siswa.
Penilaian suatu perangkat pembelajaran dikatakan praktis, jika
memenuhi dua kriteria, yaitu: (1) perangkat yang dikembangkan dapat ditetapkan
menurut penilaian para ahli, (2) perangkat yang dikembangkan dapat diterapkan
secara riil di lapangan. Hal ini didukung oleh hasil validasi untuk setiap
perangkat rata-rata berada pada kategori valid, serta hasil validasi keseluruhan
instrumen (lembar angket kebutuhan siswa, lembar angket kebutuhan guru,
rencana pelaksanaan pembelajaran, angket respon peserta siswa, angket respon
guru) berada pada kategori valid. Setelah melakukan validasi buku saku, peneliti
melakukan uji coba skala kecil pada siswa.
34
Selanjutnya peneliti melakukan uji coba skala besar (uji coba
pemakaian) untuk melihat apakah buku saku yang dikembangkan praktis atau
tidak. Angket digunakan dalam uji coba ini adalah angket respon siswa dengan
menggunakan skala model likert dengan 4 pilihan yaitu sangat setuju, setuju,
kurang setuju dan tidak setuju. Dari hasil uji coba ini dapat dilihat bahwa buku
saku berbasis problem based learning yang dikembangkan peneliti bisa dikatakan
praktis dengan melihat respon dari siswa yang belajar menggunakan buku saku
tersebut.
4. Efektivitas Buku Saku
Keefektivan buku saku berbasis problem based learning yang
dikembangkan peneliti dapat dilihat dengan memberikan tes hasil belajar kepada
siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan buku saku tersebut.
Menurut Hobri (2009) yang menyatakan bahwa suatu media pembelajaran
dikatakan efektif apabila ketuntasan belajar siswa minimal 80% siswa mampu
mencapai tingkat penguasaaan materi minimal sedang atau minimal 80% siswa
mampu mencapai skor 60 (skor maksimal adalah100) (dalam Nisa Muhammad,
2015). Pada penelitian ini siswa diberikan tes dengan jumlah soal 2 nomor soal
essai. Selanjutnya hasil tes siswa dihitung dan didapat hasil dari 29 siswa, yaitu 6
siswa dinyatakan tidak lulus (tidak tuntas) dan 23 siswa lulus
(tuntas).Berdasarkan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku saku berbasis
problem based learning dapat dikatakan efektif digunakan dalam proses
pembelajaran pada materi tersebut.
5. Kelebihan dan kekurangan buku saku matematika berbasis problem based
learning
a) Kelebihan Buku Saku dengan Menggunakan Model Pembelajaran
problem based learning
Kelebihan buku saku matematika berbasis problem based learning
yang dikembangkan antara lain:
(1) Buku saku ini dapat dijadikan sebagai penuntun belajar bagi peserta
didik secara mandiri dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat
melakukan sendiri tanpa mendapat pengarahan dari pendidik dalam
mengerjakan setiap soal-soal yang disajikan.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Buku saku matematika ini merupakan media pembelajaran dimana
pengguna dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran yang
disajikan serta dilengkapi permasalahan dan soal-soal latihan untuk
memudahkan pengguna memahami isi materi pembelajaran, soal-soal
yang disajikan benar-benar nyata ada dalam kehidupan sehari-hari dan
ada di lingkungan sekitar.
(3) Buku saku yang dikembangkan berisikan kegiatan soal-soal latihan
sehingga dapat membantu guru dalam membimbing peserta didik
mengerjakan soal-soal latihan.
b) Kekurangan buku saku matematika berbasis problem based learning
(1) Kekurangan pada pengembangan buku saku matematika berbasis
problem based learning ini adalah materinya hanya terbatas pada
sistem persamaan linear dua variabel saja
(2) Masih banyak kekurangan dalam penyajian
(3) Belum semua siswa dapat mengerjakan soal-soal yang telah disajikan
36
Fakultas Tarbiyah dan Kuguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV sebelumnya,
peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian pengembangan buku saku berbasis
problem based learning sebagai berikut:
1. Tingkat kevalidan dari hasil analisis validasi para validator, menunjukkan buku
saku berbasis problem based learning berada dalam kategori valid dengan
berpatokan pada kriteria kevalidan yang diungkapkan dengan nilai 76,36 %. Hal
ini menunjukkan bahwa buku saku matematika berbasis problem based learning
ini sudah layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada proses
pembelajaran di sekolah.
2. Tingkat kepraktisan dari hasil analisis data respon siswa terhadap penggunaan
buku saku menunjukkan bahwa buku saku berbasis problem based learning
memenuhi kriteria praktis dengan hasil 9 siswa memberikan respon sangat positif
dan 20 siswa memberikan respon positif sedangkan hasil angket respon guru juga
menunjukkan respon yang positif dengan nilai 84,37%. Angka tersebut
menunjukkan bahwa buku saku ini praktis untuk digunakan pada proses
pembelajaran.
3. Tingkat keefektivan dari hasil analisis uji coba lapangan menunjukkan bahwa
Buku saku berbasis problem based learning dikatakan efektif digunakan dalam
proses pembelajaran dengan melihat hasil belajar siswa dimana 79,3% siswa
berhasil mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa buku saku ini efektif untuk
digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disarankan:
1. Guru mata pelajaran Matematika agar pada saat proses belajar mengajar dapat
membuat dan menggunakan buku saku matematika berbasis problem based
learning.
2. Dalam penerapan buku saku matematika berbasis problem based learning pada
kegiatan pembelajaran di kelas, pendidik hendaknya memfasilitasi siswa dalam
37
belajar sehingga segala kebutuhan siswa dalam proses belajarnya terpenuhi baik
terkait pengetahuan keterampilan dan sikap.
3. Bagi peneliti berikutnya, disarankan untuk melakukan penelitian tentang
pengembangan buku saku matematika berbasis problem based learning pada mata
pelajaran apapun dan juga di tempat yang berbeda.
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Akinaglu O & Ruhan Ozkardes Tandogan, R. O. 2007. The effects of problem based
active learning of student' academic achievement, attitude and concept
learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education,
3 (1): 71-81
Alim, Dedi. (2016). Pengembangan media pembelajaran fisika menggunakan macro
media flash professional 8 untuk meningkatkan motivasi belajae siswa di
madrasah aliyah negeri modelkota jambi. IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Tidak dipublikasikan.
Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Asnawir, & Usman, B. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Bilgin, I., E. Senocak. & M. Sozbilir. (2009). The Effects of Problem Based Learning
Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and
Quantitative Problem in Gas Concepts. Eurasia Jurnal of Mathematics,
Science & Technology Education, Vol 5(2): 153-164.
Falaq, Pachriatul (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Bajeng Barat.
Fatimah, Fatia (2012). Kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah
melalui problem based-learning. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
16(1). 249.
Hamzah, A., Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Irwansyah, Ari.(2016). Pengembangan buku saku ilmu pengetahuan alam terpadu
sebagai media pembelajaran berbasis Contextual Teaching And Learning
siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muara Jambi. IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Tidak dipublikasikan.
Khayati, F., Sujadi, I., Saputro, D. R. S.(2016). Pengembangan Modul Matematika
untuk Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada
Materi Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matematika. Vol 4. No 7. Hal 608-621.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Khoiri, W., Rochmad,& Cahyono, A. N. (2013). Problem Based Learning Berbantuan
Multimedia dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif. Unnes Ournal Of Mathematics Education. 2
(1). 114-121.
Laktisa, S., V., Supurwoko, Budiawanti, S.(2013). Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika dalam Bentuk Pocket Book Pada Materi alat Optik
Serta Suhu Dan Kalor Untuk Kelas X SMA. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika (JMPF). 3(1). 14.
Masnurillah, Hafidz (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran matematia
kontekstual yang mengintegrasikan pendidikan keselamatan berlalu lintas
(Pkbl). Jurnal ilmiah pendidikan matematika. 3(1). 82
Meikahani, R & Kriswanto, E S. (2015). Pengembangan Buku Saku Pengenalan
Pertolongan Dan Perawatan Cedera Olahraga Untuk Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Jurnal pendidikan jasmani Indonesia, 11(1), 16.
Muhammad, N. N., Taiyeb, A. M , & Azis, A. A., Pengembangan Buku Saku Pada
Materi Sistem Respirasi untuk SMA Kelas XI. 162 – 167.
Muhson, Ali (2009). Peningkatan minat belajar dan pemahaman mahasiswa melalui
penerapan problem-based learning. Jurnal Kependidikan. 39(2).171-182.
Nugraha, D. A., dkk. (2013). Pengembangan bahan ajar reaksi redoks bervisi SET,
berorientasi konstruktivistik. Journal of innovative science education, 2(1),
27-34.
Nuzula, E. F. & As’ari, A. R. (2013). Pengembangan buku saku volume kubus, balok,
dan limas sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP.
Pistanty, M. A., Sunarno, W., & Maridi (2015). Pengembangan Modul Ipa Berbasis
Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah. Seminar Nasional Pendidikan Sains V. ISSN: 2407-4659. Hal 70-
79.
Prisiska, R. N., Hapizah, & Yusuf, M. (2017). Pengembangan LKS Berbasis Problem
Based Learning Materi Aritmetika Sosial Kelas VII. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika.10 (2). Hal 82-94.
Rahmawati, N. L., Sudarmin, & Pukan, K. K. (2013). Pengembangan Buku Saku Ipa
Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan Sebagai Bahan
Ajar Di MTs. Unnes Science Education Journal. 2(1). Hal 157-164.
40
Ridwan, R., Zulkardi, & Darmawijoyo. (2016). Pengembangan perangkat
pembelajaran aritmatika sosial berbasis problem based learning di kelas VII
SMP. Jurnal Elemen. 2 (2): 92 – 115.
Sadiman, A. S.Rahardjo, R., Haryono, A., & Raharjito. (2003). Media pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadiman, A. S.Rahardjo, R., Haryono, A., & Raharjito. (2014). Media pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Saidah, I. N., & Nugroho, M. A., (2015). Pengembangan media pembelajaran
berbentuk permainan edukasi akuntasi cari kata (ACAK) menggunakan
Adobe Flash CS5. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 1(13): 65-74.
Sani, Ridwan A (2015). Pembelajaran Saintifik untuk implementasi kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.
Santi, N. W. A., Haryono, A. & Sunaryanto (2017). Pengembangan economics
pocket book berbasis quantum learning untuk siswa Sekolah Menengah
Atas. Jurnal pendidikan . 2 (4): 478 – 486.
Setyono, Y. A., Sukarmin, Wahyuningsih, D., (2013). Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Untuk
Pembelajaran Fisika Kelas Viii Materi Gaya Ditinjau Dari Minat Baca
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. 1 (1): 118-126.
Setyorini, U., Sukiswo, S. E., & Subali, B., (2011). Penerapan model problem based
learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia. 52-56.
Sudarman. (2007). Problem Based Learning: suatu model pembelajaran untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Jurnal Pendidikan Inovatif, 2 (2). 68-73.
Sugiyono ( 2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistiyani, N. H. D., Jamzuri & Rahardjo, D. T. (2013). Perbedaan hasil belajar siswa
antara menggunakan media pocket book dan tanpa pocket book pada materi
kinematika gerak melingkar kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika.1(1). 164.
Tim Penyusun. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin, Jambi.
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Trisianawati E, Djudin, T. Katihada, T. (2017). Penyediaan bahan bacaan berupa
buku saku untuk meningkatkan hasil belajar siswa smp negeri 5 monterado.
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains. 6(2). 219-229.
Yuan, H., Kunaviktikul, W., Klunklin, A., & Williams, B. A. (2008). Promoting
Critical Thinking Skill through Problem Based Learning. CMU. Journal of
Soc. Sci. And Human, 2 (2): 85 – 100.
Hasil Analisis Angket Validasi Bahasa
No Deskripsi Skor
1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf 3
2 Tampilan buku saku yang menarik 3
3 Kejelasan huruf dan angka 4
4 Penggunaan bahasa yang sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD)
3
5 Bahasa yang digunakan komunikatif 3
6 Gambar yang digunakan memepermudah dalam memahami
materi
3
7 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti 3
8 Kejelasan petunjuk dan arahan 3
9 Istilah yang digunakan mudah dipahami 3
10 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik sehingga
dapat menyampaikan pesan
3
(valid)
Hasil Analisis Angket Validasi Materi
No Deskripsi Skor
1 Kejelasan tujuan pembelajaran 3
2 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD 3
3 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran 3
4 Ketepatan penggunaan pendekatan pembelajaran 3
5 Interaktivitas 3
6 Kontekstualitas dan aktualitas 3
7 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 3
8 Isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat 2
9 Kemudahan untuk dipahami 3
10 Sistematika penulisan uraian materi 3
11 Kejelasan uraian 3
12 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 4
13 Memungkinkan siswa belajar mandiri 4
14 Bahasa mudah dimengerti 3
15 Pengorganisasian latihan sistematis 3
(valid)
Hasil Analisis Validasi Media
No Deskripsi Skor
1 Efektif dan efisien dalam pengembangan dan penggunaan buku
saku dalam proses pembelajaran
3
2 Ketepatan pemilihan media buku saku dalam pengembangan 3
3 Pembahasan materi yang komunikatif 3
4 Kreatif dalam penggunaan warna 3
5 penggunaan bahasa yang baik dan benar 3
6 Penggunaan gambar yang jelas dan menarik 3
7 Kesesuaian tata letak 3
8 Penggunaan warna yang menarik 3
(valid)
Hasil Validasi RPP
Aspek yang Dinilai Skor
Identitas sekolah dalam RPP memenuhi aspek:
a. Mata pelajaran 4
b. Satuan pendidikan 4
c. Kelas/semester 3
d. Pertemuan 3
e. Alokasi waktu 3
RPP telah memuat:
a. Standar kompetensi 3
b. Kompetensi dasar 3
c. Indikator 1
d. Tujuan pembelajaran 3
e. Materi ajar 3
f. Model/ pendekatan/ strategi/ metode/ teknik pembelajaran 3
g. Kegiatan pembelajaran 3
h. Alat/Bahan/Sumber belajar 3
i. Penilaian 3
Kegiatan pembelajaran dalam RPP memenuhi tahap:
a. Kegiatan pendahuluan 3
b. Kegiatan inti 3
c. Kegiatan penutup 3
RPP telah mengakomodasi kompetensi, indikator, penilaian dan alokasi waktu:
a. Kesesuian dengan kompetensi 3
b. Indikatornya mengacu pada kompetensi dasar 3
c. Kesesuaian indikator dengan alokasi waktu 2
d. Indikator mengandung kata-kata kerja operasional 3
e. Penilaian pembelajaran tepat 3
RPP mencerminkan pendekatan pembelajaran problem based learning
a. Orientasi pada masalah 3
b. Mengorganisaikan siswa 4
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok 4
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 3
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 3
(valid)
Hasil Analisis Angket Validasi Lembar Angket Respon Siswa
No Aspek yang dinilai Kesesuaian Skor
Ya Tidak
1 Materi dalam buku saku sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang disampaikan √ - 4
2 Penyampaian materi dalam buku saku
dikemas menarik √ - 4
3 Materi dalam buku saku disampaikan
dengan jelas √ - 4
4 Materi dalam buku saku mudah dipahami √ - 3
5 Materi dalam buku saku ini sudah lengkap √ - 3
6 Buku saku ini menambah pengetahuan saya √ - 4
7 Bahasa yang digunakan mudah saya pahami √ - 4
8 Warna yang digunakan dalam buku saku
menarik √ - 4
9 Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku
dapat saya baca dengan jelas √ - 4
10 Buku saku ini dapat menjadikan saya lebih
giat belajar √ - 3
11 Buku saku ini dapat saya pelajari sendiri √ - 4
12 Buku saku ini dapat saya pelajarii bersama-
sama dengan teman √ - 4
13 Buku saku ini dapat meningkatkan
pemahaman saya terhadap materi sistem
persamaan linear dua variabel
√ - 4
14 Soal-soal dalam buku ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran √ - 3
15 Waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari
buku saku ini sesuai dengam waktu
pembelajaran matematika
√ - 3
16 Saya terrtarik membaca buku saku berbasis
problem based learning ini √ - 3
17 Buku saku praktis dan mudah digunakan √ - 3
18 buku saku dapat digunakan sewaktu-waktu
dengan mudah √ - 3
(sangat valid)
Hasil Analisis Angket Validasi Lembar Angket Respon Guru
No Aspek yang dinilai Kesesuaian Skor
Ya Tidak
1 Materi yang disampaikan sesuai dengan KI,
KD dan tujuan pembelajaran √ 4
2 Materi yang disampaikan sesuai dengam tujuan
pembelajaran
√ 3
3 Kelengkapan materi sesuai dengan indicator √ 3
4 Soal-soal sesuai dengan indikator √ 3
5 Konsep dan materi sesuai dengan
perkembangan ilmu matematika √ 3
6 Materi sesuai dengan tingkat pemikiran siswa √ 3
7 Materi disampaikan secara sistematis √ 4
8 Konsistensi sistematika materi dalam sub bab √ 4
9 Penyampaian materi dalam buku saku berbasis
problem based learning dikemas dengan
menarik
√ 4
10 Buku saku ini komunikatif terhadap siswa √ 4
11 Materi pada buku saku ini mudah dipahami √ 4
12 Materi dalam buku saku ini sudah lengkap √ 4
13 Bahasa yang digunakan dalam buku saku ini
mudah dipahami √ 4
14 Warna yang digunakan dalam buku saku ini
menarik √ 4
15 Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku ini
dapat terbaca dengan jelas √ 4
16 Ukuran tata letak proposional dengan ukuran
buku √ 3
17 Desain ini sesuai dengan perkembangan siswa √ 3
18 Problem based learning dalam buku saku ini
sudah menarik
√ 1
19 Buku saku ini dapat memotivasi siswa untuk
belajar lebih giat √ 3
20 Buku saku ini dapat dipelajari sendiri oleh
siswa √ 3
21 Buku saku ini dapat dipelajari bersama oleh
siswa √ 3
22 Buku saku ini dpat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi sistem persamaan linear
dua variabel
√ 3
23 Buku saku ini dapat menambah referensi
pengethuan siswa √ 4
24 Buku saku ini memudahkan siswa dalam
proses pembelajaran √ 3
25 Materi dalam buku ini dapat disampaikan
kepada siswa sesuai dengan waktu √ 3
pembelajaran yang direncanakan
26 Saya mendukung adanya media pembelajaran
buku saku berbasis problem based learning
materi sistem persamaan linear dua variabel
√ 3
(sangat valid)
Hasil Analisis Angket Kebutuhan Siswa
N
o
Nama Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 S1 b a a a c c c c a a b
2 S2 c a c a c a c c a a b
3 S3 b a c a c c a c a a b
4 S4 c a b a c a a d a a b
5 S5 b b a a c a c c a a b
6 S6 b a c a c c c c a a b
7 S7 c a a a a a b d b a b
8 S8 b b a a c b c b a a c
9 S9 b a a a a c a a a a b
10 S10 c a a a a a c c c a b
11 S11 c a b a b a c b a a b
12 S12 b b a a a c a c b a b
13 S13 b b c a a a c a b a b
14 S14 b a b a b a c b a a b
15 S15 b a b a a a b d a a b
16 S16 b a a a a a b d b a b
17 S17 a a a a a c a a a a b
18 S18 b b c b b c b a a b c
19 S19 b a a a a a a b a a b
20 S20 b a a a c c c c a a b
21 S21 b b a a c a c c a a b
22 S22 b b d a c c b d a a c
23 S23 c a a a a a a a b a b
24 S24 c a a a a a a a b a b
25 S25 c a c a a c a c a a b
26 S26 c a c a c c a c b a b
27 S27 c a c a c c b d b a b
28 S28 b a a a c b c c a a b
29 S29 c a b a b a c b a a b
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
a=1 a=22 a=15 a=28 a=12 a=15 a=10 a=6 a=20 a=28 -
b=17 b=27 b=5 b=1 b=4 b=2 b=6 b=5 b=8 b=1 b=26
c=11 - c=8 - c=13 c=12 c=13 c=12 c=1 - c=3
- d=1 - - - d=6 - - -
Hasil Analisis Angket Respon Siswa Pada Uji Coba Skala Kecil
No Nama Pernyataan Jmlh Skor
(Xi)
Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 S1 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 60 3.3 p 2 S2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 59 3.3 P 3 S3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 61 3.4 P 4 S4 3 2 4 4 3 3 4 2 3 4 2 4 2 3 2 2 2 4 53 2.9 P 5 S5 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 56 3.1 P 6 S6 3 4 3 2 1 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 4 51 2.8 p
S = siswa
P = postitif
Hasil Analisis Angket Respon Siswa pada Uji Coba Pemakaian
No Nama Pernyataan Jmlh Skor
(Xi)
Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 S1 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 1 1 4 46 2.6 P
2 S2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 52 2.9 P
3 S3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 1 1 4 46 2.6 P
4 S4 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 3 2 3 55 3.1 P
5 S5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 64 3.6 SP
6 S6 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 58 3.2 P
7 S7 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 66 3.7 SP
8 S8 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 63 3.5 P
9 S9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 4.0 SP
10 S10 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 3.7 SP
11 S11 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 68 3.8 SP
12 S12 3 3 4 4 3 1 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 1 4 55 3.1 P
13 S13 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 61 3.4 P
14 S14 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 60 3.3 P
15 S15 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 50 2.8 P
16 S16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 69 3.8 SP
17 S17 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 61 3.4 P
18 S18 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 2 60 3.3 P
19 S19 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 63 3.5 SP
20 S20 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 59 3.3 P
21 S21 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 2 2 3 47 2.6 P
22 S22 3 2 3 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 3 3 50 2.8 P
23 S23 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 4 54 3.0 P
25 S25 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 60 3.3 P
26 S26 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 59 3.3 P
27 S27 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 64 3.6 SP
28 S28 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 57 3.2 P
29 S29 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 64 3,5 SP
Persentase Respon Sangat Positif 31%
Persentase Respon Positif 69%
Keterangan: S = siswa
P = Positif
SP = sangat positif
HASIL ANALISIS ANGKET RESPON GURU
No Pernyataan Skor
1 Materi yang disampaikan sesuai dengan KI, KD dan tujuan
pembelajaran
3
2 Kelengkapan materi sesuai dengan indikator 3
3 Soal-soal sesuai dengan indikator 3
4 Konsep dan materi sesuai dengan perkembangan ilmu matematika 3
5 Materi sesuai dengan tingkat pemikiran siswa 3
6 Materi disampaikan secara sistematis 3
7 Konsistensi sistematika materi dalam sub bab 3
8 Penyampaian materi dalam buku saku berbasis problem based
learning dikemas dengan menarik
4
9 Buku saku ini komunikatif terhadap siswa 3
10 Materi dalam buku saku ini mudah dipahami 3
11 Materi dalam buku saku ini sudah lengkap 3
12 Bahasa yang digunakan dalam buku saku ini mudah dipahami 4
13 Warna yang digunakan dalam buku saku ini menarik 4
14 Bentuk dan ukuran huruf dalam buku saku ini dapat terbaca
dengan jelas
3
15 Ukuran tata letak proposional dengan ukuran buku 4
16 Desain ini sesuai dengan perkembangan siswa 3
17 Buku saku ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat 4
18 Buku saku ini dapat dipelajari sendiri oleh siswa 4
19 Buku saku ini dapat dipelajari bersama oleh siswa 4
20 Buku saku ini dpat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi sistem persamaan linear dua variabel
4
21 Buku saku ini dapat menambah referensi pengetahuan siswa 3
22 Buku saku ini dapat memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran
3
23 Materi dalam buku ini dapat disampaikan kepada siswa sesuai
dengan waktu pembelajaran yang direncanakan
3
24 Saya mendukung adanya media pembelajaran buku saku berbasis
problem based learning materi sistem persamaan linear dua
variabel
4
Jumlah Skor 81
Rata-rata 3,31
Persentase 84,37%
Keterangan positif
Hasil Tes Belajar Siswa Dengan Menggunakan Buku Saku Matematika
Berbasis Problem Based Learning
No Nama Siswa Hasil
Nilai Keterangan
1 siswa 1 90,6 Lulus
2 siswa 2 71,8 Tidak lulus
3 siswa 3 87,5 Lulus
4 siswa 4 84,3 Lulus
5 siswa 5 96,8 Lulus
6 siswa 6 93,6 Lulus
7 siswa 7 96,8 Lulus
8 siswa 8 81,2 Lulus
9 siswa 9 71,8 Tidak lulus
10 siswa 10 96,8 Lulus
11 siswa 11 93,7 Lulus
12 siswa 12 96,8 Lulus
13 siswa 13 93,7 Lulus
14 siswa 14 71,8 Tidak lulus
15 siswa 15 96,8 Lulus
16 siswa 16 93,7 Lulus
17 siswa 17 68,7 Tidak lulus
18 siswa 18 96,8 Lulus
19 siswa 19 93,7 Lulus
20 siswa 20 65,6 Tidak lulus
21 siswa 21 93,7 Lulus
22 siswa 22 62,5 Tidak lullus
23 siswa 23 87,5 Lulus
24 siswa 24 87,5 Lulus
25 siswa 25 78,1 Lulus
26 siswa 26 96,8 Lulus
27 siswa 27 78,1 Lulus
28 siswa 28 78,1 Lulus
29 siswa 29 87,5 Lulus
FOTO DOKUMENTASI RISET
SILABUS MATA PELAJARANSEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
(SMP/MTs)
MATA PELAJARANMATEMATIKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3.15 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
4.14 Menyelesaikan masalah yangberkaitan dengan bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
4.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
datar yang tak beraturan
Mengumpulkan informasi tentang rumus keliling dan luas segiempat dan segitiga melalui pengamatan atau eksperimen
Mengumpulkan informasi tentang cara menaksir luas bangun datar tidak beraturan menggunakan pendekatan luas segitiga dan segiempat
Menyajikan hasil pembelajaran tentang segiempat dan segitiga
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga
3.16 Menganalisis hubungan antaradata dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran)
4.16 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran
Penyajian Data: Jenis data Tabel Diagram garis Diagram batang Diagram lingkaran
Mencermati penyajian data tentang informasi di sekitar yang disajikan dengan tabel, ataupun diagram dari berbagai sumbermedia. Misal: koran, majalah, dan televisi
Mencermati cara penyajian data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,dan diagram lingkaran
Mengumpulkan informasi tentang jenis data yang sesuai untuk disajikan dalam bentuk bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,dan diagram lingkaran
Mengumpulkan informasi tentang cara menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,dan diagram lingkaran
Menyajikan hasil pembelajaran tentang penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran
B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidaklangsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan KompetensiKeterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikankarakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaranberlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakterpeserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
16
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran3.1 Menentukan pola pada barisan
bilangan dan barisan konfigurasi objek
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
Pola Bilangan Pola bilangan Pola konfigurasi objek
Mencermati konteks yang terkait pola bilangan. Misal: penataan nomor alamat rumah, penataan nomor ruangan, penataan nomor kursi, dan lain-lain.
Mencermati konfigurasi objek yang berkaitan dengan pola bilangan. Misal: konfigurasi lingkaran atau batang korek api berbentuk pola segitiga atau segi empat.
Mencermati keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Memecahkan masalah yang berkaitan denganpola bilangan
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius yang dihubungkan dengan masalah kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius
Bidang Kartesius Bidang Kartesius Koordinat suatu titik pada
koordinat Kartesius Posisi titik terhadap titik
lain pada koordinat Kartesius
Mencermati letak suatu tempat atau benda pada denah. Misal: denah sekolah, denah rumah sakit, denah kota
Mengumpulkan informasi tentang kedudukan titik terhadap titik asal (0, 0) dan selain titik asalpada bidang koordinat Kartesius
Menyajikan hasil pembelajaran tentang koordinat Kartesius
Menyelesaikan masalah tentang bidang koordinat Kartesius
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi (kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi
Relasi dan Fungsi Relasi Fungsi atau pemetaan Ciri-ciri relasi dan fungsi Rumus fungsi Grafik fungsi
Mencermati peragaan atau kegiatas sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi.
Mencermati beberapa relasi yang terjadi diantara dua himpunan
Mencermati macam-macam fungsi berdasarkan ciri-cirinya
Mengumpulkan informasi tentang nilai fungsi dan grafik fungsi pada koordinat Kartesius
Menyajikan hasil pembelajaran relasi dan fungsi
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus
Persamaan Garis Lurus Kemiringan Persamaan garis lurus Titik potong garis Kedudukan dua garis
Mencermati permasalahan di sekitar yang berkaitan dengan kemiringan, persamaan garis lurus, dan kedudukan garis
Mencermati cara menentukan kemiringan garis
Mencermati cara menentukan persamaan garis yang diketahui satu titik dan kemiringan, atau dua titik
Mencermati hubungan antar garis yang saling berpotongan dan sejajar serta cara menentukan persamaannya
Mencermati cara menentukan titik potong garis dengan garis, termasuk terhadap sumbu x, atau sumbu y dalam koordinat Kartesius
Menyajikan hasil pembelajaran persamaan garis lurus
17
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan persamaan garis lurus
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang dihubungkandengan masalah kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
Persamaan Linear Dua Variabel Penyelesaian
persamaan linear dua variabel
Model dan sistem persamaan linear dua variabel
Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel
Mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara persamaan linear dua variabel dan persamaangaris lurus
Mencermati cara membuat model matematika dari permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan cara menyelesaikannya
Mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri sistem persamaan linear dua variabel yang memiliki satu penyelesaian, banyak penyelesaian, atau tidak memiliki penyelesaian
Menyajikan hasil pembelajaran tentang persamaan persamaan linear dua variabel, dan sistem persamaan persamaan linear dua variabel
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel
3.6 Memeriksa kebenaran teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Teorema Pythagoras Hubungan antar
panjang sisi pada segitiga siku-siku
Pemecahan masalah yang melibatkan teorema Pythagoras
Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan teorema Pythagoras. Misal: bentuk rangka atap, tangga, tali penguat tiang menara.
Melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Menyajikan hasil pembelajaran teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penerapan terorema Pythagoras tripel Pythagoras
3.7 Menurunkan rumus untuk menentukan keliling dan luas daerah lingkaran yang dihubungkan dengan masalah kontekstual
3.8 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya
3.9 Menjelaskan garis singgung persekutuan luar dan persekutuandalam dua lingkaran dan cara melukisnya
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan keliling lingkaran dan luasdaerah lingkaran
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat,
Lingkaran Lingkaran Unsur-unsur lingkaran Hubungan sudut pusat
dengan sudut keliling Panjang busur Luas juring Garis singgung
persekutuan dalam dua lingkaran
Garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
Mencermati peragaan atau pemodelan yang berkaitan lingkaran serta unsur-unsur lingkaran
Mencermati masalah atau bentuk benda-beda di sekitar yang berkaitan dengan lingkaran
Melakukan percobaan untuk menemukan rumus keliling lingkaran, panjang busur, luas juring, dan garis singgung persekutuan (dalam dan luar) antara dua lingkaran
Mencermati cara melukis garis singgung lingkaran dan garis singgung persekutuan antara dua lingkaran menggunakan jangka dan penggaris
Menyajikan hasil pembelajaran tentang lingkaran dan garis singgung lingkaran
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan lingkaran dan garis singgung lingkaran
18
sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis singgung persekutuan luar dan persekutuandalam dua lingkaran
3.10 Menurunkan rumus untuk menentukan luas permukaan danvolume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas)
3.11 Menjelaskan hubungan antara diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam bangun ruang sisi datar
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya
4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar menggunakan hubungan diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang diagonal
Bangun Ruang Sisi Datar Kubus, balok, prisma, dan
limas Jaring-jaring:
Kubus, balok, prisma, danlimas
Luas permukaan: kubus, balok, prisma, dan limas
Volume: kubus, balok, prisma, dan limas
Menaksir volume bangun ruang tak beraturan
Mencermati model atau benda di sekitar yang merepresentasikan bangun ruang sisi datar
Melakukan percobaan untuk menemukan jari-jari bangun ruang sisi datar
Melakukan percobaan untuk menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
Menyajikan hasil pembelajaran tentang bangun ruang sisi datar
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar
3.12 Menganalisis data berdasarkan distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi
4.12 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengandistribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi
Statistika: Rata-rata, median, dan
modus Mengambil keputusan
berdasarkan analisis data Membuat prediksi
berdasarkan analisis data
Mencermati penyajian data dari berbagai sumber media koran, majalah, atau televisi
Mencermati cara menentukan rata-rata, median, modus, dan sebaran data
Menganalisis data berdasarkan ukuran pemusatan dan penyebaran data
Mencermati cara mengambil keputusan dan membuat prediksi bersarkan analisis dan data
Menyajikan hasil pembelajaran tentang ukuranpemusatan dan penyebaran data serta cara mengambil keputusan dan membuat prediksi
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran pemusatan dan penyebaran data serta cara mengambil keputusan dan membuat prediksi
3.13 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
Peluang Titik sampel Ruang sampel Kejadian Peluang empirik Peluang teoretik Hubungan antara
peluang empirik dengan peluang teoretik
Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan peluang empirik dan peluang teoretik
Mencermati ruang sampel dari peluang teoretik dan titik sampel dari suatu kejadian pada suatu ruang sampel
Melakukan percobaan untuk menemukan hubungan antara peluang empirik dengan peluang teoretik
Menyajikan hasil pembelajaran peluang empirik dan peluang teoretik
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP N 13 Kota Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 8 JP ( 3 pertemuan )
A. Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear
dua variable
C. Tujuan Pembelajaran:
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran
ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Membuat persamaan linear dua variabel
2. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
3. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel
4. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-
hari.
D. Metode Pembelajaran:
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Pemecahan Masalah,Tanya
Jawab dan Tugas
E. Materi Pembelajaran:
Sistem persamaan linear dua variabel
Pertemuan 1:
1. Pengertian dan bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel.
2. Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode Grafik.
Pertemuan 2:
1. Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode Substitusi.
2. Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode Eliminasi.
Pertemuan 3:
1. Penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode Gabungan
(Eliminasi dan Substitusi).
2. Penerapan SPLDV dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
F. Indikator
Pertemuan 1:
1. Siswa dapat memahami pengertian dari sistem persamaan linear dua
variabel.
2. Siswa dapat memahami bentuk umum dari sistem persamaan linear dua
variabel.
3. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan metode
Grafik.
Pertemuan 2:
1. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan metode
substitusi.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan metode
Eliminasi.
Pertemuan 3:
1. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan metode
Gabungan (Eliminasi dan Substitusi).
2. Menyelesaian masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
pesamaan linear dua variabel.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan 1
Proses
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
kepada siswa
2. Mengajak siswa untuk
mengawali pelajaran
dengan bacaan basmalah
3. Mengabsen siswa
4. Menyampaikan apersepsi,
mengajak siswa untuk
mengingat kembali
tentang materi dipelajari
sebelumnya
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menjelaskan pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaran Problem
Based Learning.
1. Menjawab salam dari
guru
2. Siswa mengucapkan
basmalah
3. Siswa menanggapi
pengabsenan dari guru.
4. Siswa bersama-sama
dengan guru mengingat
materi sebelumnya.
5. Mendengarkan yang
disampaikan guru
± 2’
± 4’
± 5’
±6’
Jumlah ± 17’
Kegiatan
Inti
1. Meminta siswa
membuka buku saku
halaman 1
Fase 1:
Orientasi pada masalah
2. Menggiring siswa untuk
mengamati
permasalahan pada
halaman 1 kemudian
diminta untuk membuka
lembar diskusi halaman
2 sampai dengan
halaman 5 yang terdapat
pada buku saku
matematika yang telah
1. Membuka buku saku
matematika halaman 1
Fase 1:
Orientasi pada masalah
2. Mengamati permasalahan
pada halaman 1 kemudian
membuka lembar diskusi
yang terdapat pada buku
saku matematika halaman
2 sampai dengan halaman
5.
±5’
dipegang oleh masing-
masing siswa.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
3. Dengan adanya
permasalahan yang harus
didiskusikan tersebut,
siswa dibentuk ke dalam
6 kelompok.
4. Masing-masing kelompok
diminta untuk
mendiskusikan tugas yang
telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
5. Mengintruksikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam
kelompok diskusi.
6. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang mereka
diskusikan.
7. Memantau kinerja siswa
dalam menyelesaikan
tugas.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
8. Salah satu kelompok
diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
3. Siswa duduk bersama
angggota kelompok yang
lain.
4. Mendiskusikan tugas
yang telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
5. Mendengarkan intruksi
yang disampaikan oleh
guru.
6. Mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang
didiskusikan.
7. Bersama-sama dengan
anggota kelompok yang
lain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
8. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
kelas. Dan kelompok
±3’
± 40’
±5’
kelas. Dan kelompok
lain menanggapi serta
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
9. Memberikan
penghargaan terhadap
kelompok yang telah
mempresentasekan hasil
diskusinya.
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
10. Membantu siswa
menarik kesimpulan
mengenai materi SPLDV
yang telah dipelajari
berdasarkan hasil diskusi
kelompok.
11. Menjelaskan materi
tentang SPLDV yang
terdapat di dalam buku
saku halaman 6 sampai10.
lain menanggapi serta
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
9. Memberikan applause
kepada kelompok yang
telah mempresentasekan
hasil diskusinya.
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
10. Dengan bantuan guru
menarik kesimpulan
mengenai materi prisma
dan limas yang telah
dipelajari berdasarkan
hasil diskusi kelompok.
11. Menyimak penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru.
± 35’
Jumlah ± 93’
Penutup
1. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang telah
dibahas.
2. Memberikan pesan
kepada siswa untuk
membaca materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
3. Untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
pada pertemuan ini,
bersama siswa siswa
mengucapkan hamdalah.
4. Mengucapkan salam
1. Siswa menanyakan
hal-hal yang masih
belum dimengerti.
2. Mendengarkan pesan
yang disampaikan oleh
guru.
3. Mengucapkan hamdalah
bersama.
4. Menjawab salam
± 5’
±5’
Jumlah ± 10’
Pertemuan 2
Proses
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
kepada siswa.
2. Mengajak siswa untuk
mengawali pelajaran
dengan bacaan
basmalah.
3. Mengabsen siswa
4. Menyampaikan
apersepsi, mengajak
siswa untuk mengingat
kembali tentang materi
dipelajari sebelumnya.
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menjelaskan pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaran Problem
Based Learning.
1. Menjawab salam dari
guru
2. Siswa mengucapkan
basmalah
3. Siswa menanggapi
pengabsenan dari guru.
4. Siswa bersama-sama
dengan guru mengingat
materi sebelumnya. Dan
siswa menyebutkan
secara singkat tentang
materi dipelajari
sebelumnya.
5. Mendengarkan yang
disampaikan guru
± 2’
±2’
±4’
±2’
Jumlah ± 10’
Kegiatan
Inti
1. Meminta siswa
membuka buku saku
halaman 11 dan
menjelaskan secara
singkat materi tentang
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode Substitusi dan
metode Eliminasi
Fase 1:
Orientasi pada masalah
2. Menggiring siswa untuk
mengamati
1. Membuka buku saku
halaman 11 serta
menyimak dan
memperhatikan
penjelasan materi yang
disampaikan guru serta
mencatat materi yang
dijelaskan.
Fase 1:
Orientasi pada masalah
2. Mengamati permasalahan
pada halaman 11 yang
± 10’
permasalahan halaman
11 pada buku saku
matematika yang telah
dipegang oleh masing-
masing siswa.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
3. Dengan adanya
permasalahan yang harus
didiskusikan tersebut,
siswa dibentuk ke dalam
beberapa kelompok.
4. Masing-masing kelompok
diminta untuk
mendiskusikan tugas yang
telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
5. Mengintruksikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam
kelompok diskusi.
6. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang mereka
diskusikan.
7. Memantau kinerja siswa
dalam menyelesaikan
tugas.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
8. Salah satu kelompok
diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
terdapat pada buku saku
matematika.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
3. Siswa duduk bersama
angggota kelompok yang
lain.
4. Mendiskusikan tugas
yang telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
5. Mendengarkan intruksi
yang disampaikan oleh
guru.
6. Mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang
didiskusikan.
7. Bersama-sama dengan
anggota kelompok yang
lain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
8. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
kelas. Dan kelompok
±3’
± 25’
±10’
kelas. Dan kelompok
lain menanggapi serta
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
9. Membantu siswa
menarik kesimpulan
mengenai materi
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode substitusi telah
dipelajari berdasarkan
hasil diskusi kelompok.
10. Memberikan penguatan
materi tentang
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode substitusi dan
menjelaskan materi
tentang penyelesaian
SPLDV dengan metode
Eliminasi
11. Memberikan
penghargaan terhadap
kelompok yang telah
mempresentasekan hasil
diskusinya.
lain menanggapi
sertamenyempurnakan
apa yang dipresentasikan
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
9. Dengan bantuan guru
menarik kesimpulan
mengenai materi
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode substitusi yang
telah dipelajari
berdasarkan hasil diskusi
kelompok
10. Mendengarkan
penguatan materi yang
disampaikan oleh guru
dan penjelesan guru
tentang materi
penyelesaian SPLDV
dengan metode Eliminasi
11. Memberikan applause
kepada kelompok yang
telah mempresentasekan
hasil diskusinya.
± 10’
±2’
Jumlah ± 60’
Penutup
1. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang telah
dibahas.
2. Memberikan pesan
kepada siswa untuk
membaca materi yang
1. Siswa menanyakan
hal-hal yang masih
belum dimengerti.
2. Mendengarkan pesan
yang disampaikan oleh
guru.
± 5’
akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
3. Untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
pada pertemuan ini,
bersama siswa
mengucapkan hamdalah.
4. Mengucapkan salam
3. Mengucapkan hamdalah
bersama.
4. Menjawab salam
±5’
Jumlah ± 10’
Pertemuan 3:
Proses
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
kepada siswa.
2. Mengajak siswa untuk
mengawali pelajaran
dengan bacaan
basmalah.
3. Mengabsen siswa
4. Menyampaikan
apersepsi, mengajak
siswa untuk mengingat
kembali tentang materi
dipelajari sebelumnya.
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
menjelaskan pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaran Problem
Based Learning.
1. Menjawab salam dari
guru
2. Siswa mengucapkan
basmalah
3. Siswa menanggapi
pengabsenan dari guru.
4. Siswa bersama-sama
dengan guru mengingat
materi sebelumnya. Dan
Siswa menyebutkan
secara singkat tentang
materi dipelajari
sebelumnya.
5. Mendengarkan yang
disampaikan guru
± 2’
± 4’
± 5’
±6’
Jumlah ± 17’
Kegiatan
Inti
6. Meminta siswa
membuka buku saku
halaman 17 dan
menjelaskan secara
singkat materi tentang
6. Meminta siswa
membuka buku saku
halaman 17 dan
menjelaskan secara
singkat materi tentang
±5’
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode gabungan
(eliminasi dan substitusi)
Penerapan SPLDV
dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari
dengan menulis di papan
tulis
Fase 1:
Orientasi pada masalah
7. Menggiring siswa untuk
mengamati
permasalahan pada
halaman 17 buku saku
matematika yang telah
dipegang oleh masing-
masing siswa.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
8. Dengan adanya
permasalahan yang harus
didiskusikan tersebut,
siswa dibentuk ke dalam
beberapa kelompok.
9. Masing-masing kelompok
diminta untuk
mendiskusikan tugas yang
telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
10. Mengintruksikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam
kelompok diskusi.
11. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode gabungan
(eliminasi dan substitusi)
Penerapan SPLDV
dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari
dengan menulis di papan
tulis
Fase 1:
Orientasi pada masalah
7. mengamati
permasalahan pada
halaman 17 buku saku
matematika yang telah
dipegang oleh masing-
masing siswa.
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
8. Siswa duduk bersama
angggota kelompok yang
lain.
9. Mendiskusikan tugas
yang telah diberikan.
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
10. Mendengarkan intruksi
yang disampaikan oleh
guru.
11. Mengumpulkan data dan
informasi sebanyak-
±3’
’
± 10’
± 30’
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang mereka
diskusikan.
12. Memantau kinerja siswa
dalam menyelesaikan
tugas.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
13. Salah satu kelompok
diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
kelas. Dan kelompok
lain menanggapi serta
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14. Membantu siswa
menarik kesimpulan
mengenai materi
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode gabungan yang
telah dipelajari
berdasarkan hasil diskusi
kelompok.
15. Memberikan penguatan
materi tentang
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode gabungan dan
menjelaskan kepada siswa
mengenai materi
banyaknya hingga
mereka yakin terhadap
jawaban yang
didiskusikan.
12. Bersama-sama dengan
anggota kelompok yang
lain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan.
Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
13. Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan
kelas. Dan kelompok
lain menanggapi serta
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14. Dengan bantuan guru
menarik kesimpulan
mengenai materi
penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan
metode gabungan yang
telah dipelajari
berdasarkan hasil diskusi
kelompok.
15. Mendengarkan
penguatan materi yang
disampaikan oleh guru.
Dan penjelasan guru
tentang penyelesaian
materi Penerapan
SPLDV dalam
±5’
± 40’
Penerapan SPLDV dalam
menyelesaikan
permasalahan seharihari.
16. Memberikan
penghargaan terhadap
kelompok yang telah
mempresentasekan hasil
diskusinya.
menyelesaikan
permasalahan sehari-
hari.
16. Memberikan applause
kepada kelompok yang
telah mempresentasekan
hasil diskusinya.
Jumlah ± 93’
Penutup
1. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang telah
dibahas.
2. Memberikan pesan
kepada siswa untuk
membaca materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
3. Untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
pada pertemuan ini,
bersama siswa siswa
mengucapkan hamdalah.
4. Mengucapkan salam
1. Siswa menanyakan
hal-hal yang masih
belum dimengerti.
2. Mendengarkan pesan
yang disampaikan oleh
guru.
3. Mengucapkan hamdalah
bersama.
4. Menjawab salam
± 5’
±5’
Jumlah ± 10’
H. Media Pembelajaran, Alat/Bahan, Sumber Pembelajaran
- Alat Pembelajaran : Spidol, penghapus, Papan tulis
- Media Pembelajaran :
1. Buku matematika siswa kelas VIII , Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2014 (Edisi Revisi).
2. Buku saku matematika kelas VIII berbasis problem based learning
materi sistem persamaan linear dua variabel.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran:
Teknik Penilaian : langsung
Jenis/ bentuk penilaian : soal diskusi bentuk esay
Instrumen Penilaian : terlampir
Jambi, Agustus 2018
Mengetahui,
Guru Matematika Kepala SMP N 13 Kota Jambi
Rosnani, S.Pd Dina Damayanti
NIP. NIM. 140697
Saiful Aswar, S.Pd
NIP. 196006081983021003
Soal dan Uraian Jawaban Soal Diskusi 2
Soal:
Diskusikan dan selesaikanlah soal berikut bersama dengan teman sekelompokmu!
Harga 3 pensil dan 2 buku tulis adalah Rp5.100,00. Sedangkan harga 2 pensil dan 4 buku tulis adalah Rp7.400,00. Tentukanlah harga satuan pensil dan buku tulis!
Uraian jawaban Skor Jumlah
skor
Diketahui: 3 pensil + 2 buku tulis = Rp 5.100,00
1
25
2 pensil + 4 buku tulis = Rp 7.400,00 1 Berapakah harga 1 pensil dan 1 buku tulis 1 Misalkan pensil = x
Buku tulis = y 1
Maka akan terbentuk SPLDV sebagai berikut. 3x + 2y = 5.100 persamaan 1
1
2x + 4y = 7.400 , persamaan 2 1 x = ? y = ? 1 2x + 4y = 7.400 1 2x = 7.400 – 4y 1
x =
1
x = 3.700 - 2y 1 Substitusikan x = 3.700 – 2y ke pers (1) 3(3.700 - 2y)+ 2y = 5.100
1
11.100 – 6y + 2 y = 5.100 1 - 4y = 5.100 – 11.100 1 -4y = - 6.000 1
y =
1
y = 1.500 1 Substitusikan nilai y = 1.500 ke pers (1) 3x + 2(1.500) = 5.100
1
3x + 3.000 = 5.100 1 3x = 5.100 – 3.000 1
3x = 2.1000
1
x =
1
x = 700 1 jadi, harga 1 pensil adalah Rp 700,00 1 dan harga 1 buku tulis adalah Rp 1.500,00 1
Nilai =
Soal dan Uraian Jawaban Soal Diskusi 3
Soal:
Diskusikan dan selesaikanlah soal berikut bersama dengan teman sekelompokmu!
Harga satu kaos dan satu
celana adalah Rp130.000,00.
Sedangkan harga dua potong
kaos dan satu potong celana
adalah Rp180.000,00.
Tentukanlah: harga satuan
kaos dan celana!
Uraian Jawaban Skor Jumlah
skor Diketahui: 1 baju kaos + 1 celana = Rp 130.000,00
1
18
2 baju kaos + 1 celana = Rp 180.000,00 1 Berapakah harga satuan baju kaos dan celana? 1 Misalkan baju kaos = x Celana = y
1
Maka akan terbentuk SPLDV sebagai berikut. x + y = 130.000
1
2x +y = 180.000 1 x = ? , y = ? 1 x + y = 130.000 1
x = 130.000 – y 1 substitusikan x = 130.000 – y ke pers (2) 2(130.000 – y) + y = 180.000
1
260.000 – 2y + y = 180.000 1 -y = 180.000 – 260.000 1
y = 80.000 1 substitusikan y = 80.000 ke pers (1) x + 80.000 = 130.000
1
x = 130.000 – 80.000 1 x = 50.000 1 jadi, harga 1 baju kaos adalah Rp 50.000 1 dan harga 1 celana adalah Rp 80.000 1
Nilai =
Soal dan Uraian Jawaban Soal Metode Substitusi
Soal:
Rika membeli 1 kg apel dan 2 kg jeruk
dengan harga seluruhnya Rp 28.000,00.
Kemudian Ani membeli 2 kg apel dan 5 kg
jeruk dengan harga seluruhnya Rp
37.000,00, maka harga per kilogram apel
dan jeruk adalah ....
Uraian jawaban Skor Jumlah
skor Diketahui: Rika : 1 kg apel + 2 kg jeruk = Rp. 16.000
1
17
Ani : 2 kg apel + 5 kg jeruk = Rp. 37.000 1 Berapa harga masing-masing buah? 1 Kita misalkan: Harga apel = x
Harga jeruk = y 1
x=? , y=? 1 Dengan demikian, maka harga buah yang dibeli oleh Rika dan Ani memenuhi sistem persamaan linear dua variabel berikut. Rika : x + 2y = 16.000 ……….pers (1)
1
Ani : 2x + 5y = 37.000 …..…. pers (2) 1 Untuk pers (1) x + 2y = 16.000 dapat diubah menjadi:
1
Subs x = 16.000 – 2y ke pers (2) 2(16.000 – 2y) + 5y = 37.000
1
32.000 – 4y+ 5y = 37.000 1 y = 37.000 – 32.000 1 y = 5.000 1 substitusikan y = 5.000 ke pers (1) x + 2y = 16.000 x+ 2(5.000) = 16.000
1
x = 16.000 – 10.000 1 x = 6.000 1
jadi, harga 1 kg apel adalah Rp 6.000,00 1 harga 1 kg jeruk adalah Rp 5.000,00 1
Nilai =
Soal dan Uraian Jawaban Soal Metode Gabungan
Soal:
Diskusikan dan selesaikanlah soal berikut bersama dengan teman sekelompokmu!
1. Ibu Hayati dan ibu Sofi berbelanja di pasar. Ibu Hayati membeli 3 kg tepung
dan 4 kg sagu dengan harga Rp 58.000,00. Ibu Sofi membeli 4 kg tepung dan 3
kg sagu dengan harga Rp 61.000,00. Tentukanlah harga 1 kg tepung dan 1 kg
sagu!
Uraian jawaban Skor Jumlah
skor Diketahui: Ibu Hayati : 3 kg tepung + 4 kg sagu = Rp. 58.000
1
24
Ibu Sofi : 4 kg tepung + 3 kg sagu = Rp. 61.000 1
Ditanya:
Berapa harga 1 kg tepung dan 1 kg sagu?
1
Misalkan:
x=harga 1 kg tepung
y=harga 1 kg sagu
1
x=? y=? 1
Maka:
3x+4y = 58.000
1
4x+3y= 61.000 1 Mengeliminasi variabel x ( untuk mencari y)
7
1
7.000 1 Substitusi y = 7.000 ke persamaan (1) ⇔ 4 x + 3(7.000 ) = 61.000
1
⇔ 4 x + 21.000 = 61.000 1 ⇔ 4 x = 61.000 – 21.000 1 ⇔ 4 x = 40.000 1
⇔
1
⇔ 1 Dengan demikian, maka telah diperoleh: harga 1 kg tepung adalah Rp. 10.000,00
1
harga 1 kg sagu adalah Rp. 7.000,00 1
Nilai =
Soal dan Uraian Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa
Soal:
Selesaiakanlah soal berikut dengan benar dan tepat secara individu!
1. Harga tujuh kilogram beras dan dua kilogram gula adalah Rp44.000,00.
Adapun harga lima kilogram beras dan empat kilogram gula adalah
Rp43.000,00. Jika beras Anda misalkan b dan gula Anda misalkan g maka
buatlah model matematika dari permasalahan di atas!
2. Harga 3 kg apel dan 2 kg jeruk adalah Rp 28.000,00. Jika harga 2 kg apel
dan 5 kg jeruk adalah Rp 37.000,00, maka harga per kilogram apel dan
jeruk adalah ....
No Uraian jawaban Skor Jumlah Total
1 Diketahui: 7 kg beras + 2 kg gula = Rp 44.000,- 1
8
32
5 kg beras + 4 kg gula = Rp 43.000,- 1
Ditanya: Model matematika dari permasalahan pada soal!
1
Misalkan Harga 1 kg beras = b Harga 1 kg gula = g
1
Dengan demikian, maka 7b + 2g = 44.000
1
5b + 4g = 43.000 1
Jadi, model matematika dari permasalahan
di atas adalah : 7b + 2g = 44.000
1
5b + 4g = 43.000 1
2
Diketahui: 3 kg apel + 2 kg jeruk = Rp 28.000,-
1
24
2 kg apel + 5 kg jeruk = Rp 37.000,- 1 Ditanya: Harga perkilogram apel dan jeruk!
1
Penyelesaian: Misalkan: harga 1 kg apel = x harga 1 kg jeruk = y
1
Maka: 3x + 2y = 28.000 persamaan 1
1
2x + 5y = 37.000 persamaan 2 1 x = ? , y = ? 1 3x + 2y = 28.000 kali 2 6x + 4y = 56.000 2x + 5y = 37.000 kali 3 6x + 15y = 111.000 -11y = -55.000
7
y =
1
y = 5.000 1
Substitusikan nilai y = 5 ke persamaan 1 3x + 2(5.000) = 28.000
1
3x + 10.000 = 28.000 1 3x = 28.000 – 10.000 1 3x = 18.000 1
x =
1
x = 6.000 1 jadi, harga perkilogram apel adalah Rp 6.000,- 1 dan harga perkilogram jeruk adalah Rp5.000,- 1
Nilai =
Prakata
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat
Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga buku saku matematika
berbasis problem based learning ini dapat disusun.
Buku saku ini disusun guna untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi persamaan
linear dua variabel. Buku ini diharapkan dapat
menemani siswa agar lebih bersemangat belajar
dalam memahami materi matematika.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah
membantu terwujudnya buku saku ini. Buku saku
ini tentunya masih jauh dari kata sempurna
sehingga perlu adanya kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk meningkatkan
kualitas buku.
Jambi, 2018
Dina Damayanti
Daftar isi
Prakata……………………………………………………………....i Daftar Isi....................................................................................ii Kompetensi Dasar...............................................................iii Tujuan Pembelajaran.........................................................iii Persamaan linear dua variabel
1. Pengertian dan bentuk umum SPLDV…….............1
2. Penyelesaian SPLDV……...............................................7
3. Penerapan SPLDV…………..........................................23
Rangkuman……………………………………………………...28 Uji Kompetensi…………………………………………………30 Daftar Pustaka……………....................................................31
Daftar Pustaka
Agus, Nuniek Avianti.(2008). Mudah Belajar
Matematika Untuk Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertam /Madrasah Tsanawiyah.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Asy’ari, A. R., Tohir, M., dkk. (2017).
Matematika/kementerian pendidikan dan
kebudayaan untuk kelas VIII SMP/MTs.
Jakarta:Pusat kurikulum dan pembukuan,
Balitbang, kemendikbud.
Marsigit, Erliani, E., Dhoruri, A.,& Sugiman.( 2011). Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbu-
kuan, Kementerian Pendidikan Nasional
Nugroho, Heru & Meisaroh, Lisda. (2009).
Matematika SMP dan MTS Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Nuharini,Dewi & Wahyuni, Tri. (2008). Matematika
Konsep dan Aplikasinya: untuk SMP/MTs
Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Rahaju, E. B., Kusrini, Sulaiman, R., dkk. (2008).
Contextual teaching and learning. Jakarta:
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Uji Kompetensi
1. Harga tujuh kilogram beras dan dua
kilogram gula adalah Rp44.000,00. Adapun
harga lima kilogram beras dan empat
kilogram gula adalah Rp43.000,00. Jika
beras Anda misalkan b dan gula Anda
misalkan g maka buatlah model
matematika dari permasalahan di atas!
2. Harga 3 kg apel dan 2 kg jeruk adalah Rp
28.000,00. Jika harga 2 kg apel dan 5 kg
jeruk adalah Rp 37.000,00, maka harga per
kilogram apel dan jeruk adalah ....
3. Seorang pedagang beras pada suatu pagi
berhasil menjual 80 kg beras dan 12 kg
beras ketan. Uang yang diteri-manya
Rp324.000,00. Keesokan harinya dia
berhasil menjual 30 kg beras dan 20 kg
beras ketan. Uang yang diterima sebesar
Rp230.000,00. Dengan harga berapa ia
menjual 1 kg beras dan 1 kg beras ketan?
4. Harga 5 buah kue A dan 2 buah kue B
Rp4 .000,00. Sedangkan harga 2 buah kue
A dan harga 3 buah kue B Rp2.700,00. Jadi,
harga sebuah kue A dan dua buah kue B
adalah ….
Standar Isi
Kompetensi Dasar:
3.1 Menjelaskan sistem persamaan linear dua
variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua
variabel.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan
dapat:
Membuat persamaan linear dua variabel;
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel;
Membuat model matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel;
Menyelesaikan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dan
penafsirannya;
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel dalam kehidupan sehari-hari.
Peta Konsep
8. Penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi ialah
mengganti salah satu variabel dalam persamaan
yang satu dengan variabel pada persamaan
lainnya.
9. Penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode eliminasi ialah
menghapus, menghilangkan, atau
mengeliminasi salah satu variabel.
10.Model matematika merupakan penjabaran soal
ke dalam kalimat matematika.
A. Pengertian dan bentuk umum Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
Pernahkah kalian berbelanja di toko buku?
tentu sudah pernah, bukan? Misalkan, suatu saat
Anda membeli 3 buku tulis dan 2 pensil tanpa
memperhatikan harganya, dengan membayar Rp
4.750,00, sedangkan adik Anda membeli 2 buku
tulis dan 1 pensil dengan membayar Rp3.000,00.
Dapatkah Anda menentukan harga masing-
masing buku dan pensil tersebut? Bagaimanakah
kita dapat memecahkan permasalahan ini?
Permasalahan seperti ini dapat diselesaikan
dengan menggunakan sistem persamaan linear
dua variabel.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟
𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑝,𝑞, 𝑟 є 𝑅
Rangkuman
1. Persamaan linear dua variabel adalah
persamaan yang dapat dituliskan dalam bentuk
ax + by = c, dimana x, y variabel dan a, b, c є R (a
≠ 0, b ≠ 0).
2. SPLDV adalah dua buah persamaan linear dua
variabel yang saling terkait
3. Bentuk umum sistem persamaan linear dua
variabel adalah:
4. Metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel adalah metode grafik, metode
substitusi, metode eliminasi, dan metode
campuran (substitusi dan eliminasi).
5. Himpunan penyelesaian sistem persamaan
linear dua variabel merupakan titik potong dari
persamaan garis yang diketahui.
6. Jika kedua garis tidak sejajar atau tidak
berpotongan, maka himpunan penyelesaiannya
merupakan himpunan kosong.
7. Jika kedua garis berimpit, maka himpunan
penyelesaiannya tak terhingga banyaknya.
Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai materi sistem persamaan linear dua variabel. Bentuklah kelompok yang terdiri atas beberapa anggota dan diskusikanlah permasalahan-permasalahan berikut ini bersama dengan teman sekelompok Anda!
DISKUSI 1 Petunjuk: Bacalah dan pahami soal yang disediakan di bawah ini. Temukan permasalahan yang terdapat dalam soal tersebut. Kemudian diskusikanlah dengan teman Anda untuk menyelesaikan persoalam yang ditemukan! Tabel 1. Banyaknya alat tulis dan harganya
Bagaimana cara kita untuk membantu Nawa dan Rima. Agar mereka dapat mengetahui harga satu papan penjepit dan satu pensil?
3. Hanhan membeli 2 baju dan sepasang
sepatu untuk sepak bola di toko “SPORT”
dengan harga Rp 475.000,00. Sedangkan
Dwi membeli 3 baju dan 2 sepatu di toko
yang sama dengan harga Rp 820.000,00,
tentukan:
a. Model matematika dari permasalahan
tersebut
b. Uang yang harus dibayarkan jika
membeli 4 baju dan 3 sepatu di toko
“SPORT”
4. Rizky membeli 2 mobil-mobilan dan 3
robot-robotan seharga Rp 53.000,00.
Sedangkan Rifky membeli 5 mobil-mobilan
dan 2 robot-robotan seharga Rp 83.000,00,
tentukan:
a. Model matematika dari permasalahan
tersebut
b. Harga 4 mobil-mobilan dan 7 robot-
robotan
Penyelesaian
Identifikasi masalah
Identifikasi informasi yang kalian temukan pada wacana di atas! ………………………………………………………………………………………………….
Perumusan masalah
Tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang memfokuskan masalah pada permasalahan yang telah kalian kaji! ………………………………………………………………………………………………….
Menetapkan rancangan
penyelesaian
Susunlah rencana tindakan dalam pemecahan masalah dengan menggunaan informasi yang diberikan (diperlukan)! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Menyelesaikan permasalahan
Buatlah langkah yang terbaik dalam pemecahan masalah! ……………………………………………………………………………………………………
Menarik kesimpulan
Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah didiskusikan bersama kelompokmu ………………………………………………….
2x + 3y = 2(…) + 3(…) = … + … = …
Jadi harga 2 bungkus roti dan 3 bungkus permen adalah Rp ….
Selesaikanlah soal berikut dengan benar!
1. Keliling suatu persegi panjang adalah 110
cm. Jika panjangnya 5 cm lebih dari lebar,
tentukan:
a. Model matematika dari permasalahan
tersebut
b. Panjang dan lebar persegi panjang
2. Rani membeli 2 buah buku dan 3 buah
pensil di toko buku “Garuda” dengan harga
Rp 4.000,00. Di tempat yang sama Dila
membeli 3 buah buku dan 2 buah pensil. Ia
memberikan uang Rp 10.000,00 dan
mendapat kembalian Rp 5.250,00,
tentukan:
a. Model matematika dari permasalahan
tersebut
b. Harga 4 buah buku dan 5 buah pensil
DISKUSI 2
Petunjuk: Bacalah dan pahami soal yang disediakan di bawah ini. Temukan permasalahan yang terdapat dalam soal tersebut. Kemudian diskusikanlah dengan teman Anda untuk menyelesaikan persoalan yang ditemukan! Harga 3 pensil dan 2 buku tulis adalah Rp5.100,00. Sedangkan harga 2 pensil dan 4 buku tulis adalah Rp7.400,00. Tentukanlah harga satuan pensil dan buku tulis!
… x + … y = 58.000 … pers (1)
… x + … y = … … pers (2)
Pertanyaan: … x + …y = ?
Mencari himpunan penyelesaian
… 𝑥 + ⋯𝑦 = 58.000 × … …𝑥 + ⋯𝑦 = ⋯
… 𝑥 + ⋯𝑦 = … × … …𝑥 + ⋯𝑦 = … … 𝑦 = … 𝑦 =
…
…
𝑦 = …
Substitusi y = … ke persamaan 2
…x + …y = … ⇔ …x + …(…) = …
⇔ …x + … = …
⇔ … x = … – …
⇔ …x = …
⇔ x = …
…
x = …
Harga 1 bungkus roti = Rp …
harga 1 bungkus permen = Rp …
Penyelesaian
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
DISKUSI 3
Petunjuk:
Bacalah dan pahami soal yang telah disediakan.
Temukan permasalahan yang terdapat dalam soal
tersebut. Kemudian diskusikanlah contoh
penyelesaian permasalahan yang telah
ditemukan!
Harga satu kaos dan satu celana adalah Rp130.000,00. Sedangkan harga dua potong kaos dan satu potong celana adalah Rp180.000,00. Tentukanlah: a. model matematika dari soal tersebut, b. harga satuan kaos dan celana,
Penyelesaian
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
2. Mencari Himpunan Penyelesaian
Setelah soal tersebut diubah ke dalam bentuk kalimat matematika atau model matematika maka carilah himpunan penyelesaiannya. Untuk mencari himpunan penyelesaian ini kalian dapat menggunakan empat metode yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Pilih salah satu metode yang kalian anggap paling mudah. Agar dapat memahami lebih jauh mengenai penyelesaian soal cerita dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel, pahami dan selesaikanlah soal berikut. Dayat dan Marbawi berbelanja di pasar.
Dayat membeli 3 bungkus roti dan 4
bungkus permen dengan harga Rp
58.000,00. Marbawi membeli 4 bungkus roti
dan 3 bungkus permen dengan harga Rp
61.000,00. Tentukanlah harga 2 bungkus
roti dan 3 bungkus permen !
Penyelesaian:
Membuat model matematika
Misalkan:
Harga 1 bungkus roti = x rupiah ;
Harga 1 bungkus permen= y rupiah
Setelah menyelesaikan beberapa
permasalahan di atas, dapat kita ketahui bahwa
keseluruhan permasalahan tersebut berbentuk
aljabar. Salah satunya adalah bentuk aljabar
pada perbelanjaan Rina yang merupakan
persamaan linear dua variabel. Begitu juga
dengan Nawa. Harga masing-masing alat tulis
yang dibeli Rina dan Nawa bernilai sama. Jadi
dua persamanaa linear dua variabel yang
dihasilkan saling terkait. Dua persamaan linear
dua variabel yang saling terkait dinamakan
sistem persamaan linear dua variabel atau
secara singkat disebut SPLDV.
Dalam permasalahan perbelanjaan Rina
dan Nawa yang membeli alat tulis, yakni papan
penjepit dan pensil. Untuk alat tulis yang
pertama berupa papan penjepit dimisalkan
dengan variabel 𝑥 dan alat tulis kedua berupa
pensil dimisalkan dengan variabel 𝑦. Untuk
banyaknya masing-masing alat tulis disebut
dengan koefisien. Sedangkan jumlah harga dari
keduanya adalah konstanta. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa SPLDV
memiliki bentuk umum sebagai berikut.
C. Penerapan SPLDV dalam kehidupan sehari-
hari
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
sekali permasalahan-permasalahan yang dapat dipecahkan menggunakan SPLDV. Pada umumnya, permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah aritmetika sosial. Misalnya, menentukan harga satuan barang, menentukan panjang atau lebar sebidang tanah, dan lain sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel maka langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
1. Membuat Model Matematika
Langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan SPLDV adalah membuat model matematika. Model matematika ini merupakan penjabaran soal ke dalam kalimat matematika. Dalam hal ini kalian harus mengetahui mana yang menjadi variabel, mana yang menjadi kofisien, dan mana yang menjadi konstanta dari soal cerita yang diberikan.
Bentuk umum SPLDV:
Dalam sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV) di atas, 𝑎, 𝑏, 𝑝, dan 𝑞 disebut koefisien, 𝑥 dan 𝑦 adalah variabel dari SPLDV, serta c dan r disebut konstanta. Nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan tersebut dinamakan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Semua variabel, koefisien dan konstanta dalam SPLDV merupakan bilangan real.
B. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, SPLDV adalah dua buah persamaan linear dua variabel yang saling terkait. Penyelesaian SPLDV dapat ditentukan dengan cara mencari nilai variabel yang memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut. Penyelesaian SPLDV dapat diselesaikan dengan beberapa metode, yakni metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi dan metode gabungan (eliminasi dan substitusi)
+ = + =
; , , , ,
Kerjakanlah soal berikut dengan benar dan
tepat!
1. Arul dan Humaidi berbelanja di pasar
bersama. Sesampainya di pasar Arul
membeli 1 kacamata dan 2 celana dengan
membayar sebanyak Rp 500.000,00.
Sedangkan Humaidi membeli 3 kacamata
dan 1 celana dengan membayar sebanyak
Rp. 500.000,00. Berapakah harga satu
kacamata dan satu celana?
2. Harga 7 ekor ayam dan 6 ekor itik adalah
Rp67.250,00, sedangkan harga 2 ekor ayam
dan 3 ekor itik Rp25.000,00. Harga seekor
ayam adalah ....
3. Harga 2 baju dan 1 celana adalah
Rp140.000,00. Harga 3 baju dan 2 celana
Rp235.000,00. Harga 3 baju dan 5 celana
adalah ....
4. Rina dan Santi pergi ke supermarket. Rina
membeli 5 kg apel dan 1 kg jeruk seharga
Rp60.000,00. Santi membeli 2 kg apel dan 3
kg jeruk seharga Rp50.000,00. Harga satu
kilogram apel dan satu kilogram jeruk
adalah…
3. Sepertiga uang Winda ditambah dengan
uang Erma adalah Rp 50.000,00. Jika uang
Winda ditambah uang Erma adalah Rp
90.000,00. Tentukan besar uang Winda dan
Erma!
4. Pada sebuah tempat parkir terdapat 84
kendaraan yang terdiri atas sepeda motor
dan mobil. Setelah dihitung jumlah roda
seluruhnya ada 220 buah. Jika tarif parkir
untuk sepeda motor Rp1.000,00 dan untuk
mobil Rp2.000,00, besar uang yang diterima
tukang parkir adalah ....
1. Metode Grafik
Mari selesaikan soal berikut!
Pak Budi dan Pak Ahmad secara
bersama-sama pergi ke toko bangunan. Pak
Budi membeli 1 kg cat kayu dan 2 kg cat
tembok dengan harga seluruhnya Rp
70.000,00. Sedangkan Pak Ahmad membeli
2 kg cat kayu dan 2 kg cat tembok dengan
harga seluruhnya Rp 80.000,00. Berapakah
harga masing-masing cat?
Penyelesaian:
Dari persoalan di atas maka dapat kita
nyatakan sebagai berikut.
Pak Budi :
… + … = Rp. 70.000
Pak Ahmad:
… + … = Rp. 80.000
Berapa harga masing-masing cat?
Kita misalkan: Harga cat tembok = x rupiah
Harga cat kayu = y rupiah
Dengan demikian, maka Harga cat yang
dibeli oleh pak Budi dan pak Ahmad dapat
ditulis dalam bentuk aljabar sebagai berikut.
Pak Budi … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯
Pak Ahmad … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯
Menentukan titik potong garis-garis pada
SPLDV dengan sumbu-sumbu koordinat.
… 𝑥 + ⋯𝑦 = ⋯ … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯
Gambarlah grafik kedua PLDV tersebut pada
koordinat Cartesius.
Kedua garis saling berpotongan pada satu
titik ( … , … ) Dengan demikian, maka:
Harga 1 kg cat tembok = Rp………………
Harga 1 kg cat kayu = Rp …………… ...
TUGAS KELOMPOK
Bentuklah kelompok yang terdiri dari beberapa
anggota, kemudian kerjakanlah soal-soal berikut
dengan anggota kelompokmu!
1. Pak Parto mempunyai kebun berbentuk
persegi panjang. Tiga kali panjang kebun
ditambah lebar kebun sama dengan 27 m. Jika
panjang ditambah 5 m dan lebarnya ditambah
3 m maka kelilingnya menjadi 38 m.
Tentukan luas kebun Pak Parto mula-mula.
2. Dalam pemutaran film di sebuah bioskop
hadir 250 penonton. Harga karcis di kursi
bagian depan adalah Rp 25.000,00 sedangkan
harga karcis di kursi bagian belakang Rp
15.000,00. Jika uang hasil pemutaran film
tersebut jumlahnya ada Rp 4.750.000,00,
tentukan banyaknya penonton di kursi bagian
depan dan banyaknya penonton di kursi
bagian belakang.
linear dengan menggunakan metode
gabungan kita melibatkan metode eliminasi
dan juga metode substitusi.
Langkah penyelesaian dengan metode
ini adalah dengan terlebih dahulu mencari
nilai salah satu variabel dengan menggunakan
metode eliminasi. Setelah itu dilanjutkan
dengan mensubstitusi nilai variabel yang
diperoleh ke dalam salah satu persamaan
linear dua variabel.
Dari contoh penyelesaian persoalan
di atas, dapat dipahami bahwa dalam
penyelesaian suatu persoalan dengan
metode grafik, kita harus menggambar
masing-masing persamaan linear dua
variabel tersebut dalam koordinat kartesius.
Himpunan penyelesaiannya adalah titik
potong dari kedua garis. Jika garisnya tidak
berpotongan atau sejajar maka himpunan
penyelesaiannya adalah himpunan kosong.
Namun demikian, jika garisnya berhimpit
maka jumlah himpunan penyelesaiannya tak
berhingga. Adapun langkah-langkah
penyelesaian SPLDV dengan menggunakan
metode grafik berikut ini:
1. Gambarlah seluruh grafik PLDV yang
terdapat pada SPLDV tersebut pada
koordinat Cartesius yang sama.
2. Tentukan titik potong grafik-grafik PLDV
tersebut.
3. Titik potong tersebut merupakan
penyelesaian SPLDV yang kamu cari.
2. Metode Substitusi
Selain dengan menggunakan metode grafik, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel, juga dapat menggunakan metode substitusi. Agar dapat memahami penyelesaian dengan metode ini, perhatikan dan kerjakanlah soal berikut!
Rika membeli 1 kg apel
dan 2 kg jeruk dengan
harga seluruhnya Rp
28.000,00. Kemudian
Ani membeli 2 kg apel
dan 5 kg jeruk dengan
harga seluruhnya Rp
37.000,00, maka harga
per kilogram apel dan
jeruk adalah ....
Penyelesaian:
Dari persoalan di atas maka dapat kita
nyatakan sebagai berikut.
Rika : … + … = Rp. 16.000
Ani : … + …= Rp. 37.000
Berapa harga masing-masing buah?
Kita misalkan: Harga apel = x
Harga jeruk = y
…𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ × … …𝑥 + … 𝑦 = …
… 𝑦 = …
𝑦 = …
…
𝑦 = …
⇔ 𝑥 = …
… = ⋯
Mengeliminasi variabel x ( untuk mencari y)
… 𝑥 + ⋯ 𝑦 = 61.000 × … … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = …
Substitusi y =… ke persamaan (1)
… x + … y = 61.000
⇔ … x + … (… ) = 61.000
⇔ … x + … = 61.000
⇔ … x = 61.000 – …
⇔ … x = …
Penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (… , …) Telah disepakati bahwa 𝑥 merupakan permisalan dari harga 1 kg tepung dan 𝑦 merupakan permisalan dari harga 1 kg sagu. Dengan demikian, maka telah diperoleh: harga dari 1 kg tepung adalah Rp. … harga dari 1 kg sagu adalah Rp. ….
Setelah mempelajari dan menyelesaikan
persoalan di atas, dapat kita ketahui bahwa
dalam penyelesaian sistem persamaan
… (16.000 − ⋯ 𝑦) + ⋯ 𝑦 = 37.000
… 𝑥 + ⋯ 𝑦 = 16.000 ⟺ ⋯ 𝑥 + ⋯( … ) = 16.000 ⟺ … 𝑥 + ⋯ = 16.000 ⟺ 𝑥 = 16.000 − ⋯ ⟺ 𝑥 = ⋯
Dengan demikian, maka harga buah yang
dibeli oleh Rika dan Ani memenuhi sistem
persamaan linear dua variabel berikut.
Rika : … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = 16.000 persamaan (1)
Ani : … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ persamaan (2)
Untuk pers (1)… 𝑥 + ⋯ 𝑦 = 16000 dapat diubah menjadi: 𝑥 = 16.000 − ⋯ 𝑦 Selanjutnya pada persamaan (2) yakni
… 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ variabel x diganti dengan
16.000 − ⋯ 𝑦, sehingga persamaan kedua
menjadi:
⟺ …− ⋯ 𝑦 + ⋯ 𝑦 = 37.000
⟺ … 𝑦 + ⋯ 𝑦 = 37.000 − ⋯
⟺ …𝑦 = ⋯
Setelah diperoleh nilai = ⋯ , substitusikan dalam persamaan (1), yaitu:
Telah diketahui bahwa 𝑥 merupakan permisalan dari harga apel dan 𝑦 merupakan permisalan dari harga jeruk. Dengan demikian, maka telah didapatkan bahwa:
4. Metode Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)
Kita telah mempelajari cara
menentukan himpunan penyelesaian dari
sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode grafik, substitusi dan
eliminasi. Sekarang akan kita pelajari cara
yang lain, yaitu dengan metode gabungan
eliminasi dan substitusi. Agar dapat
memahami lebih jauh mengenai
penyelesaian SPLDV menggunakan metode
gabungan, maka selesaikan persoalan di
bawah ini.
Ibu Hayati dan ibu Sofi berbelanja di
pasar. Ibu Hayati membeli 3 kg tepung dan 4
kg sagu dengan harga Rp 58.000,00. Ibu Sofi
membeli 4 kg tepung dan 3 kg sagu dengan
harga Rp 61.000,00. Tentukanlah harga 1 kg
tepung dan 1 kg sagu!
Penyelesaian:
Dari persoalan di atas maka dapat kita
nyatakan sebagai berikut.
Ibu Hayati :
… + … = Rp. 58.000
Ibu Sofi :
… + … = Rp. 61.000
harga 1 kg apel adalah Rp … harga 1 kg jeruk adalah Rp …
Setelah menyelesaikan persoalan di
atas, maka dapat kita pahami bahwa
Substitusi artinya mengganti, yaitu
menggantikan variabel yang kita pilih pada
persamaan pertama dan digunakan untuk
mengganti variabel sejenis pada persamaan
kedua. AdapunLangkah-langkah pengerjaan
dengan menggunakan metode substitusi
untuk mencari himpunan penyelesaian dari
SPLDV adalah sebagai berikut:
a. Ubahlah salah satu persamaan ke dalam
bentuk 𝑥 = . .. atau 𝑦 = ⋯
b. Masukkan (substitusi) nilai 𝑥 atau 𝑦
yang diperoleh ke dalam persamaan yang
kedua
c. Nilai 𝑥 atau 𝑦 yang diperoleh kemudian
disubstitusikan ke dalam salah satu
persamaan untuk memperoleh nilai
variabel lainnya yang belum diketahui
(𝑥 atau 𝑦).
Berdasarkan contoh penyeleaian soal
diatas diketahui bahwa Penyelesaian SPLDV
dengan metode eliminasi pada dasarnya
adalah menghilangkan (mengeliminasi)
salah satu variabel dari sistem persamaan
yang akan dicari himpunan
penyelesaiannya. Caranya dengan
menjumlahkan atau mengurangkan kedua
sistem persamaan tersebut. Untuk
menentukan variabel y, maka hilangkan
terlebih dahulu variabel x. Begitu pula
sebaliknya, untuk menentukan variabel x,
maka hilangkan terlebih dahulu variabel y.
Sebagai catatan, untuk menghi-
langkan variabel x atau y maka koefisien
dari masing-masing variabel dalam sistem
persamaan haruslah sama. Jika salah
satunya tidak sama maka harus disamakan
dahulu. Caranya mengalikan dengan
bilangan bulat tertentu sehingga
koefisiennya menjadi sama.
3. Metode Eliminasi
Dalam penyelesaian sistem
persamaan linear dua vaiabel, selain
menggunakan metode grafik dan metode
substitusi, kita juga dapat menggunakan
metode eliminasi. Untuk dapat lebih
memahami bagaimana penyelesaian SPLDV
dengan menggunakan metode eliminasi,
selesaikan soal berikut.
Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg
apel dan ia harus membayar Rp15.000,00,
sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan
2 kg apel dengan harga Rp18.000,Berapakah
harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?
Penyelesaian:
Diketahui bahwa:
Asep : … + … = …
Intan : … + … = Rp. 18.000
Berapa harga masing-masing buah?
.
𝑦 =. . .
…
… 𝑥 + ⋯𝑦 = 15.000 x… …𝑥 + ⋯ 𝑦 = 30.000
… 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ x… … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯
𝑥 = ⋯
Kita misalkan: Harga mangga = 𝑥
Harga apel = 𝑦
Dengan demikian, maka harga buah yang
dibeli oleh Rika dan Ani memenuhi sistem
persamaan linear dua variabel berikut.
Asep : … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = 15.000...…... pers (1)
Intan : … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ …….. pers (2)
Mengeliminasi 𝑥 ( untuk mencari nilai y)
… 𝑥 + 𝑦 = 15.000 x ... … 𝑥 + 𝑦 = 15.000
𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯ x… … 𝑥 + ⋯ 𝑦 = ⋯
… 𝑦 = …
𝑦 = ⋯
Mengeliminasi 𝑦 ( untuk mencari nilai 𝑥)
… 𝑥 = …
𝑥 =…
…
Telah kita sepakati bahwa 𝑥 adalah permisalan
dari manga dan y adalah apel. Dengan demikian
maka harga dari 1 kg mangga adalah Rp. …
dan harga dari 1 kg apel adalah Rp …