27
1 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA … filePENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA ... Konsep Badan Usaha Milik Desa ... Koperasi) yang dibentuk atas dasar

  • Upload
    hacong

  • View
    258

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

1

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa)

KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

2

PARADIGMA DAN AZAS DALAM PEMBANGUNAN DESA

Desa Baru Desa Lama

Objek Pembangunan

Subyek Pembangunan: Partisipatoris

• Pertama, Pemberian kewenangan berdasarkan azas rekognisi dan subsidiaritas. Rekognisi berarti pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan (eksistensi) desa. Sedangkan subsidiaritas berarti penggunaan kewenangan skala lokal.

• Kedua, kedudukan desa sebagai pemerintahan berbasis masyarakat, yaitu campuran dari komunitas yang mengatur dirinya sendiri (self governing community) dan pemerintahan lokal (local self government).

3

PEMBANGUNAN EKONOMI DESA MELALUI BUM DESA

4

PENGELOLAAN POTENSI LOKAL DESA MELALUI BUM Desa

PERMASALAHAN EKONOMI DESA:

1. Rendahnya penguasaan lahan dan skala usaha yang relatif kecil bahkan cenderung subsisten;

2. Akses pendanaan yang terbatas dan cenderung berpola”ijon”;

3. Kurang memiliki akses pasar dan nilai tawar yang rendah;

4. Kurang memiliki pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang baik;

5. Sarana & prasarana belum mendukung input produksi, proses produksi, dan pasca produksi.

Po

ten

si Ek

on

om

i De

sa

12.827 Desa memiliki potensi perikanan

2 26,8% Desa memiliki potensi perkebunan

1

86,4% Desa memiliki potensi energi

terbarukan

3

1,8 Juta Komoditas UMKM berada di Desa

4

82,7% Desa memiliki potensi pertanian

5

1.902 Desa memiliki potensi Desa Wisata

6

Pengelolaan potensi dan

pengembangan ekonomi desa

dapat dilakukan dengan

membentuk dan mengembangkan

BUM Desa

5

Permendesa No.4/2015 tentang Pendirian, pengurusan dan

pengelolaan dan pembubaran BUM Desa.

Musyawarah Desa dalam pembentukan

BUM Desa

Hasil Kesepakatan Musyawarah Desa

Penerbitan Peraturan Desa mengenai BUM

Desa

• Dasar hukum pembentukan BUMDESA • Pasal 4, Desa dapat mendirikan BUM

Desa berdasarkan peraturan Desa tentang Pendirian BUMDESA;

• Desa dapat mendirikan BUM Desa dengan pertimbangan: inisiatif pemerintah desa/masyarakat desa; potensi usaha ekonomi desa; sumberdaya alam di desa; sumber daya manusia yang mampu mengelola BUM Desa; penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha desa.

• Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa’

• Pokok Bahasan dalam Musyawarah Desa meliputi :

- Pendirian BUM Desa; - Organisasi Pengelola BUM

Desa; - Modal usaha BUM Desa; dan - AD/ART BUM Desa.

• Hasil kesepakatan Musyawarah desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUMDesa.

• Peraturan Desa/Peraturan antar Desa ditanda tangani oleh kepala desa.

BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejaheraan masyarakat desa.

Mekanisme Pembentukan BUM Desa

6

PENGEMBANGAN BUM DESA SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2017

BUM Desa SEBAGAI MESIN PENGGERAK EKONOMI

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Desa → dibentuk untuk menciptakan

financial inclusion di desa

Unit Layanan→ untuk penyediaan pelayanan publik & penyaluran

bantuan pemerintah.

Unit Usaha Perdagangan dan Jasa→untuk memproduksi barang-barang tertentu,

menghindarkan produsen dari tengkulak dan mengurangi rantai

logistik.

Meningkatkan Kemakmuran

Ekonomi Rakyat

Konsep Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) berdasarkan UU No.6/2014 tentang Desa dan Permendesa No.4/2015:

• BUM Desa merupakan bentuk dari village government and community partnership atau kemitraan pemerintah desa dengan masyarakat desa;

• BUM Desa terdiri dari unit-unit usaha berbadan hukum (Perseroan Terbatas, Lembaga Keuangan Mikro, Koperasi) yang dibentuk atas dasar komitmen masyarakat desa untuk menggalang kekuatan ekonomi.

Pasal 33 UUD 1945 “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan”

Salah satu bentuk

perwujudan

CONTOH KEGIATAN: • Koperasi Simpan Pinjam; • Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Desa; • Layanan keuangan perbankan, seperti

transfer, pembayaran kredit cicilan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

CONTOH: • Voucher Pangan (pengganti Raskin); • Pengelolaan Air Bersih dan Penyedia

Listrik; • Distributor pupuk dan bibit bersubsidi; • Pelayanan pembayaran Listrik dan Air.

CONTOH: • Koperasi Pertanian dan Nelayan; • Toko Desa/Minimarket; • Jasa Wisata; • Pabrik Es Mini; • Koperasi Jasa Angkutan; • Distributor handicraft online; • Perusahaan Air Minum Kemasan.

Bentuk-bentuk usaha

Tujuan

Peluang Kerjasama: BUMN (PLN, PT. Sang Hyang Seri, PT. Pupuk Sriwidjaja),

PDAM, Perusahaan Swasta

1 2 3

Peluang Kerjasama: BUMN (BULOG, PT Pertani), Perusahaan Swasta, PDAM

Peluang Kerjasama: Bank (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

ASPEK BUM DESA KOPERASI

Prakarsa pembentukan

Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa setempat • Kumpulan orang per orang; • Tidak dibatasi wilayah Desa tertentu.

Prosedur Musyawarah Desa (diselenggarakan Badan Permusyawaratan Desa)

Rapat Anggota

Keabsahan

• Peraturan Desa tentang pendirian BUM Desa (disepakati bersama antar Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa)

• Keputusan Kepala Desa tentang AD/ART BUM Desa

Akte Notaris

Pihak pengesah Kepala Desa Notaris

Institusi tertinggi Musyawarah Desa Rapat Anggota

Karakteristik • Badan hukum publik; • Unit Usaha yang dibentuk BUM Desa dapat berbentuk

badan hukum privat Badan hukum privat

Tujuan • Membantu penyelenggaraan urusan pemerintahan desa setempat;

• Mendayagunakan sumber ekonomi lokal skala Desa.

Mengembangkan kekuatan dan memajukan kesejahteraan Anggota.

Layanan Pelayanan umum dan kegiatan usaha ekonomi Desa setempat;

• Institusi dan gerakan ekonomi rakyat; • Terbuka lintas-desa.

PERBANDINGAN BUM DESA DAN KOPERASI (1)

ASPEK BUM DESA KOPERASI

Modal Pendirian

• Kekayaan Desa yang dipisahkan; • Terbuka penyertaan Modal dari masyarakat Desa

setempat

• Simpanan pokok dan wajib dari Anggota;

• Terbuka penyertaan modal dari pihak lain.

Basis layanan

Potensi aset Desa setempat (ekonomi Desa, sumber daya alam, layanan dasar)

Kehendak, kebutuhan, kesepakatan anggota.

Bagi hasil Pendapatan Asli Desa. Sisa Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada anggota.

Kerja sama

• Kerja sama antar-Desa untuk membentuk BUM Desa Bersama;

• Peleburan, penggabungan BUM Desa untuk BUM Desa Bersama;

• Kerja sama antar Unit Usaha BUM Desa.

Kerja sama antarkoperasi dan institusi usaha lainnya.

Pelembagaan

• Peraturan Bersama Kepala Desa tentang BUM Desa Bersama;

• Perjanjian kerja sama antar BUM Desa/BUM Desa Bersama dengan pihak ketiga (koperasi, korporasi, dll).

Kesepakatan/perjanjian kerja sama usaha dengan institusi usaha lainnya.

Peluang Kerja Sama

Kegiatan usaha bersama (bukan Penyertaan Modal) antara BUM Desa, Koperasi, dan institusi melalui Hibah dari Pemerintah Desa, disepakati di Musyawarah Desa.

Koperasi di Desa yang masih aktif, hadir dalam Musyawarah Desa, untuk membahas kegiatan usaha bersama dengan BUM Desa.

PERBANDINGAN BUM DESA DAN KOPERASI (2)

10

Dalam MOU Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM Nomor 06/M.DPDTT/KB/IX/2016 dan 12/KB/M.KUKM/IX/2016 tanggal 23 September 2016 tentang Pembangunan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Melalui Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa.

Sinergi BUM Desa dan Koperasi dilakukan melalui kerjasama saling menguntungkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa dan

meningkatkan pendapatan masyarakat Desa

Contoh Sinergi

BUM DESA

Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Jasa Angkutan

Koperasi Pertanian

Unit Usaha Lainnya

(selain Koperasi)

unit usaha

SINERGI BUM DESA DAN KOPERASI

11

BNI BRI BTN Bank

Mandiri

Holding

51%

Mitra BUM Desa Provinsi

Perusahaan Daerah Provinsi 49%

Mitra BUM Desa 49%

51%

BUM Desa BUM Desa BUM Desa BUM Desa

KONSEP HOLDING BUM Desa

12

ILUSTRASI PENGEMBANGAN BUM DESA BERDASARKAN TIPOLOGI DAN POTENSI DESA

1. CONTOH MODEL PENGEMBANGAN BUM DESA DENGAN TIPOLOGI DESA HUTAN GAMBUT

• Pembentukan dan pengembangan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya gambut memberikan peluang bagi masyarakat untuk dapat mengelola potensi gambut secara lebih produktif, partisipatif dan berkelanjutan.

• BUM Desa dapat membentuk unit-unit usaha, seperti wana wisata edukasi gambut, unit usaha perkebunan, dan simpan pinjam.

BUM Desa

Unit Usaha Wana Wisata Edukasi

Unit Usaha Perkebunan (Sawit, Nanas, Nirah)

Unit Usaha Simpan Pinjam

PASAR

• Pengembangan BUM Desa sebagai upaya untuk memangkas jalur rente, melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), sehingga dapat memberikan kemudahan akses modal dalam bentuk pinjaman ‘lunak’ kepada nelayan;

• BUM Desa dapat mengembangkan usaha budidaya dan menyediakan sarana prasarana perikanan bagi nelayan, seperti pabrik es mini; penyedia alat tangkap ikan; cold storage, alat pengering dan pengasap ikan.

2. MODEL PENGEMBANGAN BUM DESA DENGAN TIPOLOGI DESA NELAYAN

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Desa → untuk

membangun dan menciptakan financial inclusion di level desa

CONTOH KEGIATAN:

• Koperasi Simpan Pinjam; • Layanan keuangan perbankan,

seperti transfer, pembayaran kredit cicilan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Peluang Kerjasama: Bank (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

Unit Usaha Perdagangan dan Jasa→ untuk memproduksi

produk tertentu, menghindarkan produsen dari tengkulak dan mengurangi rantai logistik.

CONTOH: • Pabrik Es Mini; • Budidaya ikan; • Penyedia alat tangkap ikan; • Cold Storage; • Alat pengering &pengasap

ikan.

Peluang Kerjasama: BUMN, Perusahaan

Swasta

BUM DESA DI DESA

NELAYAN

15

MASALAH:

Minimya ketersediaan layanan listrik

POTENSI: Melimpahnya sumber air.

Pembentukan unit usaha BUM Desa: “Jasa penyedia listrik”

Dilakukan Musyawarah Pembentukan BUM Desa

“BUM Desa akan mendukung manajemen pengelolaan listrik desa, seperti pemeliharaan mesin

pembangkit listrik, mengakomodir iuran masyarakat pengguna listrik desa, fasilitasi kerjasama dan investasi

pengembangan listrik Perdesaan baik dengan pemerintah maupun swasta”.

Alat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

ILUSTRASI PENGEMBANGAN PLTMH

Distribusi listrik & pengumpulan iuran

masyarakat

Pemeliharaan mesin

Dilakukan BUM Desa

2. ILUSTRASI PENGEMBANGAN BUM DESA DALAM PENGELOLAAN POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN

16

SEBARAN BUM DESA DI INDONESIA

17

DISTRIBUSI BUM DESA TAHUN 2016 NO NAMA PROVINSI JUMLAH BUMDESA 1 Nangroe Aceh Darusalam 6.728

2 Sumatera Utara 430

3 Bali 336

4 Bangka Belitung 19

5 Banten 63

6 Bengkulu 360

7 D.I Yogyakarta 148

8 Gorontalo 68

9 Jambi 11

10 Jawa Barat 613

11 Jawa Tengah 896

12 Jawa Timur 918

13 Kalimantan Timur 255

14 Kalimantan Tengah 256

15 Kalimantan Selatan 160

16 Kepulauan Riau 20

17 Lampung 255

18 Maluku 76

19 Nusa Tenggara Barat 178

20 Riau 319

21 Sulawesi Selatan 313

22 Sulawesi Tenggara 259

23 Sulawesi Tengah 496

24 Sulawesi Utara 629

25 Sumatera Barat 150

26 Sumatera Selatan 154

27 Nusa Tenggara Timur 60

28 Kalimantan Barat 152

29 Kalimantan Utara 55

30 Maluku Utara 134

31 Papua 10

32 Papua Barat 15

33 Sulawesi Barat 150

TOTAL BUMDESA 14.686

SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI

1. Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam. Pada akhir tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun tahun 2016 meningkat drastis hingga 14.686 Unit.

2. Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (52%) berada di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Timur sebanyak 918 unit (7,14%) dan Jawa Tengah sebanyak 800 unit (6,22 %).

NO KAB/KOTA DESA NAMA BUMDESA JENIS USAHA OMSET

PERTAHUN

1 Bantul Tirtinirmolo Tirtonirmolo Simpan Pin jam 8.700.000.000

2 Buleleng Tajun Mandala Giri Amerta 5.179.000.000

3 Klaten Ponggok Tirta Mandiri Kolam Pemandian dan Jasa Wisata 5.180.000.000

4 Cilacap Karang Kandri Karang Knadri Sejahtera

Suplier PLTU 3.000.000.000

5 Kampar Rokan Hulu Bangun Jaya Perkebunan dan Simpan Pinjam 3.000.000.000

6 Gunung Kidul Bleberan Sejahtera Jasa Wisata 2.000.000.000

7 Bangli Landih Bulan Palapa Peternakan 1.600.000.000

8 Buleleng Pakisan Karyasari 1.400.000.000

9 Bojonegoro Kedungprimpen Srisadani Pompanisasi, Sewa Terop 1.300.000.000

10 Buleleng Tunjung Tunjung Mekar 1.300.000.000

11 Karangasem Bebandem Bandem Jagadhita Peternakan dan Pertanian 1.200.000.000

12 Buleleng Pacung Kencana Bumi Sejahtera

1.160.000.000

13 Buleleng Bulian Gunung Sarimas 1.121.000.000

14 Buleleng Patas Amartha 1.100.000.000

15 Bangli Pengotan Pengotan Simpan Pinjam 1.050.000.000

16 Bangli Kutuh Kutuh Lestari 1.040.000.000

17 Kebumen Karang Duwur Karang Duwur Jasa Wisata 1.000.000.000

18 Bogor Sukamanah Sukamanah Pengelolaan Air Bersih dan Simpan Pinjam

1.000.000.000

19 Flores Timur Kenere Kenere Koperasi Simpan Pinjam 900.000.000

20 Sukabumi Nyalindung Panva Karya Sejahtera

Pertanian 800.000.000

21 Dharmas Raya Ranah Koto Ranah Sakti Simpan Pinjam, Perdagangan 700.000.000

22 Bojonegoro Kedungarum Jaya Tirta Pompanisasi 600.000.000

23 Malang Banjarejo UPK Makmur Jasa Pengelolaan Air Bersih 550.000.000

24 Bojonegoro Sugiwaras Sugiwaras HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam 550.000.000

25 Tuban Ngadipuro Sejahtera Pompanisasi, Peternakan 520.000.000

26 Kuningan Lengkong Langgengkamulyan Kredit Usaha Mikro, &Peternakan 500.000.000

27 Malang Randugading Hipam Sumber Guwo Jasa Pengelolaan Air Bersih 500.000.000

28 Serang Beberan Maslahat Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa anggkutan Ekspedisi

500.000.000

29 Tanggerang Cangkudu Cangkudu Cipta MandirI

Simpan Pinjam 500.000.000

30 Lampung Selatan Bumiasih Bumiasih Bank Sampah dan Simpan Pinjam 500.000.000

31 Indragiri Hilir PekanTua Harapan Barokah Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam

500.000.000

32 Tulungangung Tangunggunung Graha Lestari Pertanian dan Perternakan 400.000.000

33 Tulungangung Gondang Al- Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350.000.000

34 Lamongan Beransi Bumi Lestari Unit Saprodi, Unit Pemasaran 350.000.000

35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350.000.000

36 Pangandaran Kertayasa Guha Bau Jasa Wisata 300.000.000

37 Sumedang Ganeas Ganeas Sejahtera Kelompok Tani,dan Ternak 300.000.000

38 Bandung Sukamenak Sukamenak Pengelolaan Air Bersih 300.000.000

39 Cirebon Cikeusal Karya Mandiri Simpan Pinjam 300.000.000

40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300.000.000

-

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

8,000,000,000

9,000,000,000

BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA

1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun 2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.

2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi per tahun adalah BUM Desa Tirtonirmolo Bantul dengan omset sebesar 8,7 Milyar, dengan jenis usaha berupa simpan pinjam.

3. Disusul oleh BUM Desa Ponggok Klaten (Wisata) dan BUM Desa Gili Amerta Kabupaten Buleleng masing masing sebanyak 5,1 Milyar/tahun.

Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD 18

19

CONTOH SUKSES BUM DESA

20

Pengembangan Potensi Wisata Umbul Ponggok

Toko Desa

Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan Destinasi Wisata Air

-

1000000000.0

2000000000.0

3000000000.0

4000000000.0

5000000000.0

6000000000.0

2010 2011 2012 2013 2014 2015

163 Juta 278 juta 228 Juta 211 Juta

1.15 Milyar

5,18 Milyar

Jum

lah

Pe

nd

ap

ata

n

Tahun

Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakan untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.

Pendapatan BUM Desa Ponggok “Tirta Mandiri”

Pabrik Air Minum Dalam Kemasan

Budidaya Ikan

BUM DESA PONGGOK-KLATEN

21

BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI

Tahun Total Omzet Keuntungan Bersih Deviden ke APBDES

2013 Rp 600.693.000 Rp 310.188.000 Rp 77.547.000

2014 Rp 1.133.789.000 Rp 439.032.000 Rp 109.758.000

2015 Rp 1.762.793.000 Rp 703.672.000 Rp 175.918.000

Simpan Pinjam Unit Pengelola

Sarana Air Bersih Pasar Desa

Pengelolaan Sampah Terpadu

Kredit Khusus RTM

Kinerja Keuangan BUM Desa

22

Penggemukan Sapi (100 ekor)

1

BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH

Rumah Sewa (10 Rumah)

5

Simpan Pinjam Perempuan

Al Ikhlas

2

Teratak & Barang Pecah Belah

3

Depot Isi Ulang dan Toko

4

Sewa Hand Traktor

6

Tahun Total Omzet Keuntungan

Bersih Kontribusi ke

APBDES

2014 857,360,000 180,600,000 61,100,000

2015 1,087,070,000 215,700,000 68,320,000

Kinerja Keuangan BUM Desa Blang Krueng

23

BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR

Tahun Total Omzet Keuntungan

Bersih

Deviden ke

APBDES

2008 Rp 121.468.451 Rp 5.409.825 Rp 540.982

2009 Rp 173.139.983 Rp 10.590.776 Rp 1.059.078

2010 Rp 211.346.334 Rp 12.640.957 Rp 1.264.096

2011 Rp 238.823.827 Rp 12.208.999 Rp 1.831.350

2012 Rp 264.896.992 Rp 20.121.705 Rp 3.018.256

2013 Rp 336.925.054 Rp 22.864.112 Rp 6.772.822

2014 Rp 357.194.429 Rp 53.709.570 Rp 10.741.914

2015 Rp 363.811.060 Rp 77.846.605 Rp 15.596.321

2016 Rp 386.084.479 Rp 81.918.891 Rp 16.383.778

Kinerja Keuangan BUM Desa

Sarana Produksi Pertanian

Simpan Pinjam

Batako

Bengkel

Pembesaran Sapi

Penjualan Pulsa Telepon dan Listrik

24

PENGUATAN KOORDINASI DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA

• Dalam rangka mendukung pengembangan BUM Desa diperlukan sinergi dan dukungan dari banyak pihak, misalnya Kementerian/Lembaga (K/L) lain, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan Swasta;

• Pada posisi ini, Kementerian Desa dapat berperan sebagai koordinator. Hal ini didukung dalam Peraturan Presiden 12 Tahun 2015, dimana salah satu tugas dan fungsi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah sebagai koordinator pembangunan desa, selain fungsi Regulasi dan Eksekusi;

25

KOORDINATOR: KEMENDESA

PDTT

KEMENTERIAN DAN LEMBAGA

PEMERINTAH DAERAH

SWASTA

MASYARAKAT

PERGURUAN TINGGI

PEMERINTAH DESA

KOORDINASI STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA

26

ILUSTRASI SINERGI PENGEMBANGAN BUM DESA

Pengembangan BUM Desa

Pendampingan BUM Desa

Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen

Pengelolaan BUM Desa

Failitasi Kerjasama dan

Jaringan BUM Desa

• Kemendesa PDTT; • Kementerian BUMN; • Kementerian KUKM; • Perusahaan Swasta; • BUMN; • Pemerintah Daerah.

• Kemendesa PDTT; • Kementerian KUKM; • Kementerian BUMN; • Pemerintah Daerah.

• Kemendesa PDTT; • Kementerian Koperasi

dan UKM; • BUMN; • Swasta; • Pemerintah Daerah.

Dukungan Modal, Sarana Produksi dan Pasca Panen

• Kementerian Pertanian;

• Kemendesa PDTT; • Kementerian

Kelautan dan Perikanan;

• Kementerian BUMN;

• BUMN; • Swasta • Pemerintah Daerah.

27

TERIMA KASIH