22
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH DENGAN KLASTERISASI INDUSTRI KERTAS BERDASAR POTENSI SIMBIOSIS INDUSTRI GULA DAN KERTAS DI JAWA TIMUR RYSKA ZARETTA N. NRP 3608 100 004 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg.

Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH DENGAN KLASTERISASI INDUSTRI

KERTAS BERDASAR POTENSI SIMBIOSIS INDUSTRI GULA DAN KERTAS

DI JAWA TIMUR

RYSKA ZARETTA N.

NRP 3608 100 004

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg.

Page 2: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Kerusakan HutanKayu sebagai bahan baku industri kertasPerlunya bahan baku

alternatif non-kayu

Potensi simbiosis industri gula dan kertas

Potensi penerapan simbiosis industri gula dan kertas di Jawa

Timur

Terdapat 8 industri kertas, 29 PG di Jawa

Timur

LATAR BELAKANG

Dukungan Pemerintah

BUMN sektor produksi kertas akan meningkatkan orientasi penggunaan bahan

baku nonkayu, yakni ampas tebu dari limbah pabrik gula. Pemanfaatan ampas

tebu telah mulai dikembangkan pada BUMN produksi kertas di Pulau Jawa dan akan

terus ditingkat produksinya.(Dr Ir Agus Pakpahan, Kementrian BUMN-RI)

Pembentukan Cluster Industri Kertas

1 rim kertas telah mengorbankan dua meter persegi hutan alam

(WWF)

Kerusakan hutan sekitar 0,7 juta hektar per tahun

pemulihan lahan sekitar 0,5 juta hektar per tahun

(Mentri LH)

Pengembangan industri sejalan dengan

pengembangan ekonomi wilayah (Deni, 2007)

Page 3: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Menentukan cluster-clusterindustri kertas yang yangberpotensi untuk dikembangkandi Jawa Timur sehingga dapatmeningkatkan ekonomi wilayah-wilayah yang terlibat

Analisa faktor penentu terbentuknya clusterindustri kertas di Jawa Timur.

Teriditentifikasinya industri-industri gula dan kertas yang dapat bersimbiosis dalam satu

cluster di Jawa Timur.

TUJUAN DAN SASARAN

RUMUSAN MASALAH

Industri gula di Jawa Timur menghasilkan limbah ampas tebu yang melimpah yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif industri kertas sehingga mendorong diterapkannya simbiosis industri gula dan kertas di Jawa Timur. Selama ini, pengembangan simbiosis antara industri gula dan kertas yang terjadi belum memunculkan suatu kerja sama yang terbentuk dalam sebuah cluster industri. Cluster industri sangat mampu menunjang kinerja industri-industri di dalamnya karena memiliki suatu ikatan kerja sama dalam berbagai aspek industri maupun kewilayahannya sehingga adanya cluster akan mampu meningkatkan ekonomi wilayah.

Terbentuknya cluster-cluster industri kertas yang berpotensi untuk dikembangkan di Jawa Timur.

Page 4: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

RUANG LINGKUP

Ruang Lungkup Pembahasan

Ruang Lingkup Substansi

Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini membahas bagaimana cluster simbiosis industri gula dan kertas yang terbentuk di Jawa Timur serta wilayah-wilayah yang terlibat dalam masing-masing cluster serta clusterindustri kertas yang berpotensi untuk dikembangkan di Jawa Timur.

Substansi yang dibahas dalam penelitian ini adalah teori-teori yang memuat faktor yang mempengaruhi terbentuknya cluster simbiosis industri gula dan kertas di Jawa Timur serta teori tentang cluster Industri.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah cluster industri kertas yang berpotensi untuk dikembangkan di Jawa Timur untuk meningkatkan ekonomi wilayah Jawa Timur.

Page 5: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Tinjauan Pustaka

Page 6: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

SIMBIOSIS INDUSTRI

Simbiosis industri merupakan suatu bentuk kerja sama diantara industri-industri yang berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing industri dan pada

akhirnya berdampak positif pada lingkungan. Dalam proses simbiosis ini limbah suatu industri diolah menjadi bahan baku industri lain (Deni 2007).

Simbiosis industri merupakan suatu kerjasama antar industri yang bertujuan untuk mengefisiensi pemanfaatan sumber daya, serta meningkatkan kualitas ekonomi dan

lingkungan. Adanya pertukaran material yang meminimalisir penggunaan energi dan bahan baku dalam simbiosis industri dapat meminimalisir sampah/limbah, membangun suatu

ekonomi berkelanjutan, serta pengembangan ekologi dan hubungan sosial (Lowe, 2001).

INDUSTRI DALAM EKONOMI WILAYAH

kegiatan industri merupakan salah satu faktor penting dalam mekanisme perkembangan dan pertumbuhan wilayah (Yeates dan Gardner dalam Arifin, 1997)

Pertumbuhan industri yang pesat, selain akan merangsang sektor pertanian untuk menyediakan bahan baku, juga merangsang pengembangan sektor jasa sehingga dapat memperluas

kesempatan kerja yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat (Daniel Anugrah, 2011)

Page 7: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

TEORI CLUSTER MICHAEL E. PORTER

PENGERTIAN

Menurut Porter (1998) Cluster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu. Mereka berhubungan karena kebersamaan dan saling melengkapi.

DIAMOND MODEL

Page 8: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Kebijakan Pendukung Cluster (OECD, 2007)

a. Kebijakan Regional/ Wilayah

Kebijakan ini fokus pada membangun keunggulan kompetitif suatu wilayah dengan mengedepankan

aktor dan sumber daya lokal.

b. Kebijakan Pengembangan IPTEK

Pendekatan dalam kebijakan ini adalah melibatkan industri dan sektor-sektor komersial terkait dalam

hal pembiayaan pengembangan IPTEK maupun penelitian untuk pengembangan cluster.

c. Kebijakan Industri

Kebijakan ini mendukung kepentingan industri dan teknologi.

Biaya Transportasi

No PenggagasPenentu

Biaya Transportasi

1Weber

Jarak

Berat Lokasional

2Isaard

Jarak

Aksesibilitas

3 Bowensex

dan Closs

Jarak

Kepadatan

Page 9: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

SINTESA TEORIIndikator dan Variabel

Penelitian

Sasaran Indikator Variabel

Teriditentifikasinya industri-industri

gula dan kertas yang dapat

bersimbiosis dalam satu cluster di

Jawa Timur.

Biaya transportasi yang

minimum

Jarak

BesarMuatan

Terbentuknya cluster-cluster

industri kertas yang berpotensi

untuk dikembangkan di Jawa Timur.

Ketersediaan prasarana

dan sara pendukung

Ketersediaan jaringan

jalan

Ketersediaan dan

kualitas tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja

usia produktif

Tingkat pendidikan

masyarakat usia produktif

Ketersediaan masyarakat

melek huruf

Adanya industri dan

sektor terkait

Penyedia bahan baku tebu

Industri penerima output

industri kertas

Adanya peran

pemerintah

Kebijakan pendukung

cluster

Page 10: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

METODE PENELITIAN

Page 11: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

TEKNIK ANALISA DATA

Menentukan industri-industri gula dan kertas yang dapat bersimbiosis di Jawa Timur.

Terbentuknya cluster-cluster industri kertas yang berpotensi untuk dikembangkan di Jawa Timur

Analisa Program Linier

Penentuan cluster-cluster simbiosis industri gula dan kertas di Jawa Timur dilakukan dengan analisa biaya transportasi minimum dengan mempertimbangkan ketersediaan ampas tebu oleh industri gula dan kebutuhan bahan baku industri kertas sehingga alat analisa yang digunakan Program Linier.

Fungsi Tujuan Fungsi Kendala

Fungsi Kendala

Pembentukan cluster industri kertas di masing-masing wilayah dilakukan dengan analisa deskriptif terhadap teori cluster Porter yang disesuaikan dengan kondisi eksisting wilayah-wilayah anggota clusterhingga ditemukan karakteristik dari masing-masing cluster. Dari karakteristik masing-masing cluster yang telah teridentifikasi dapat diketahui cluster-cluster industri kertas yang berpotensi untuk dikembangkan

di Jawa Timur

Page 12: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

GAMBARAN UMUM

Page 13: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Provinsi Jawa Timur memiliki 29 Kabupaten dan 9 Kota. Sektor industri merupakan penyumbang ekonomi sebear 27% dari seluruh sektor yang ada di Jawa Timur.

Arah dan kebijakan pengembangan industri di jawa timur, terbagi atas 5 hal, yaitu :

• Fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri, meningkatkan, danmemperluas pemanfaatan teknologi. Serta meningkatkan nilai pengganda (multiplier)

•Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa sub-sektor prioritas yang mampumenyerap banyak tenaga kerja; memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan-minuman dan obat-obatan); mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk perikanan) dansumber-sumber daya alam lokal; dan memiliki potensi pengembangan ekspor.

•Mengembangkan subsektor industri yang terkait (related industries) dan sub-sektor industripenunjang (supporting industries) bagi industri manufaktur prioritas.

• Fasilitasi penelitian dan pengembangan industri manufaktur untuk teknologi produksi. Termasukpengembangan manajemen produksi, yang memperhatikan kesinambungan lingkungan, dan teknikproduksi yang ramah lingkungan.

• Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkanproduktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.

(Disperindag Jawa Timur, 2011)

Page 14: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

PEMBAHASAN

Page 15: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Faktor dan Variabel Penelitian

No Faktor Komponen Faktor

Faktor-faktor Penentu Anggota Utama Cluster Industri Kertas

1. Faktor kedekatan industri kertas dan industri gula Jarak industri-industri gula terdekat dengan industri kertas

2. Faktor besar kebutuhan bagasse oleh industri kertas Besarnya bagasse yang dibutuhkan industri kertas menurut

kapasitas produksinya

3. Faktor besar ketersediaan bagasse oleh industri gula Besarnya bagasse yang dapat dikeluarkan industri gula untuk

industri kertas

Faktor-faktor Pembentuk Cluster Industri Kertas

1. Faktor tersedianya jaringan jalan arteri antar wilayah

dalam satu cluster

Adanya jaringan jalan arteri yang menghubungkan suatu

wilayah dengan wilayah lain dalam satu cluster.

1. Faktor tingginya ketersediaan sumber daya manusia

berkualitas

Banyaknya masyarakat usia produktif di wilayah anggota

cluster.

Tingginya prosentase lulusan masyarakat di wilayah anggota

cluster

Tingginya prosentase masyarakat melek huruf di wilayah

anggota cluster

2. Faktor banyaknya industri terkait dan pendukung Banyaknya penyedia bahan baku industri gula berupa tebu di

suatu cluster

Banyaknya industri penerima output industri kertas di suatu

cluster

Faktor Pendukung Keberadaan Cluster Industri Kertas

1. Faktor peran pemerintah Peran pemerintah yang dapat dilakukan untuk mendukung

cluster

Page 16: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

No Industri Kertas

Lokasi

Industri

Kertas

Industri GulaLokasi Industri

Gula

1 PT Surabaya

Agung Industri

Pulp dan Kertas

Surabaya PG Gempolkerep

PG Lestari

PG Soedhono

PG Purwodadi

Mojokerto

Nganjuk

Ngawi

Magetan

2 PT Adiprima

Suraprinta

Mojokerto PG Watoetoelis

PG Gempolkrep

Sidoarjo

Mojokerto

3 PT Suparma Surabaya PG Toelangan

PG Kedawoeng

PG Wonolangan

Sidoarjo

Pasuruan

Probolinggo

4 PT Ekamas

Fortuna

MalangPG Kebonagung Malang

5 PT Pabrik

Kertas Indonesia

Mojokerto PG Kremboong

PG Djombang Baroe

PG Tjoekir

PG Lestari

PG Meritjan

PG Pesantren Baru

PG Redjosarie

PG Pagottan

PG Kanigoro

Sidoarjo

Jombang

Jombang

Nganjuk

Kediri

Kediri

Magetan

Madiun

Madiun

6 PT Kertas Leces Probolinggo PG Djatiroto

PG Wonolangan

PG Gending

Lumajang

Probolinggo

Probolinggo

Industri Kertas dan Gula yang Dapat Bersimbiosis dengan Optimal

Page 17: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Cluster Industri Kertas yang Terbentuk

Page 18: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Karakteristik Masing-masing Cluster

Page 19: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Karakteristik Masing-masing Cluster

Page 20: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo
Page 21: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

Dalam penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat berguna bagikelanjutan penelitian ini di kemudian hari. Saran-saran tersebut adalah:

• Penelitian ini tidak menggunakan seluruh elemen dalam Model Diamondikarenakan perlu analisa lebih lanjut mengenai keberlangsungan clustersedangkan penelitian ini hanya sebatas awal terbentuknya cluster industrikertas dengan segala karakteristiknya.

• Penelitian ini hanya sebatas pembentukan cluster industri kertas. Perludilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan cluster industriuntuk mengembangkan cluster ini.

SARAN

Page 22: Pengembangan ekonomi wilayah dengan klasterisasi industri ... · PG Pagottan PG Kanigoro Sidoarjo Jombang Jombang Nganjuk Kediri Kediri Magetan Madiun Madiun 6 PT Kertas Leces Probolinggo

TERIMA KASIH